ANALISIS PENGARUH PROFIL PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, TINGKAT LEVERAGE, DAN KELENGKAPAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAP AN CORPORA TE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaau yang Terdaftar Di BEi tahun 2010)
II 1111 Ji'
111
Oleh:
HONIMAH NIM: 107082003307
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
ANALISIS PENGARUH PROFIL PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, TINGKAT LEVERAGE, DAN KELENGKAPAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RL-SPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEi tahun 2010)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Saijana Ekonomi
Oleh: HONIMAH 107082003307
Olterln1a rla:ri
Tgl. No. Jnrluk .iQ~sifikasi
Di Bawah Birnbingan
Pembimbing I
Prof. Dr.Yahya Hamja NIP. 19490602 197803 1 001
::Ts··r:z-·:··;n5 ;;·············· ··a·irr················ ......." ····· :·............... ~J..i.,...l.9...if!j.. .
···············································
Pembimbing II
NIP. 19770814 20060
JURUSAN AKUNTANSI FAKUL TAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
LEMEAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 30 Mei 2011 tclah dilakukan ujian komprehensif alas mahasiswa:
1. 2. 3. 4.
Nama NIM Jurusan Judul Skripsi
: Honimah : 107082003307 : Akuntansi : Analisis Efektivitas Perlakuan Akuntansi Dana C01porate Social Responsibility (CSR) Pernsahaan Menurnt Akuntansi dan Aturan Perpajakan
Setelah mencennati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakaiia, 30 Mei 2011
_______)
1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 19570617 198503 I 002
Ketua
~ _____
2. Erika Amelia, SE, M.Si NIP. 19771109200912 2 001
(_·
3. Yusro Rahma, SE, M.Si NIP. 19800506200801 2 016
(
)
Sekretaris
pjff, )
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Karn is Tanggal 15 September 201 I telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa: I. Nama
: Honimah
2. NIM
: 107082003307
3. Jurusan
: Akuntansi
4. Judul Skripsi
: Analisis Pengaruh profil perusahaan, profitabilitas, tingkat leverage,
dan
kelengkapan
Japoran
keuangan
terhadap
pengungkapan corporate social responsibility. Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa tersebut selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bawa mahasiswa dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 15 September 2011 1. Prof. Dr. Abdul Hamid., MS. NIP. 19570617 198503 1 002
Ketua
~ t-R;~~G_~b
2. Yulianti, SE. ,M.Si
Sekretaris
c=
3. Dr. Yahya Hamja., MM NIP.19490602 197803 1 001
\
h
.
1:/1sr. 1
Pernbimbi g I
~l.? ~
4. Rahmawati, SE., MM NIP. 19770814 200604 2 003
Pembimbmg II ,J
~Ji
5. Rini .,SE.,Ak.,M.Si NIP. 19760315 200501 2 002 ill
\
)
Ahli
LEMBAR PERNY ATAAN KEASLIAN KARY A ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Honimah
No.lnduk Mahasiswa
: 107082003307
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skipsi ini, saya : I. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawablrnn. 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain. 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijiu pemilik karya. 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui pembuktian yang dapat di pertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UJN Syarif Hidayatullah Jakaiia.
Demikan pernyataan yang saya buat dengan sesungguhnya.
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I.
IDENTITAS PRIBADI I. Nama
Honimah
2. Tempat, Tanggal Lahir
Kebumen, 24 Desember I 987
3. Alamat KTP
Kp. Bendungan Melayu no.12 Rawa badak selatan, Koja, Jakatia Utara
4. Status dalam Keluarga
: Anak ke 2 dari 2 bersaudara
5. Telepon
021 94706708
6. Email
honim24
[email protected]
II. PENDIDIKAN I. SD Negeri I Klegenrejo,Klirong,Kebumen
Tahun 1994-2000
2. MTs Negeri I Klirong, Kebumen
Tahun 2000-2003
3. SMA Negeri 2 Kebumen
Tahun 2003-2006
4. SJ Ekonomi UIN SyarifHidayatullah Jakaita
Tahun 2007-201 I
III. LA TAR BELAKANG KELUARGA I. Ayah
Muslimin (Alm)
2. Tempat, Tanggal Lahir
Kebumen, 20 Juni I 948
3. !bu
Siti Marwiyah
4. Tempat, Tanggal Lahir
Kebumen, 31 Desember 1955
5. Alam at
Desa Klegenrejo Rt 05/Rw 0 I Kec.Klirong Kab. Kebumen, Jawa tengah
vi
ANALYSIS THE INFLUENCE OF COMPANY PROFILE~ PROFITABILITY, LEVERAGE, AND FINANCIAL STATEMENT COJ,.fPLETELY TO CORPORA TE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE
ABSTRACT
The pwpose of this research was to analysis the ilifluence company profile, profitability, leverage, and financial statement completely to corporate social responsibility disclosure. This research was conduct by selecting of 69 listed companies on Indonesia Stock Exchange, and used report for the year 2010. The sample of the research collected by using probability sampling. Analysis method was multiplied regression method The result of this research showed that company profile had significant effected to c01porate social responsibility disclosure. While profitability, leverage and financial statement completely has insignificant effected to c01porate social responsibility.
Keywords: company profile, profitability, ROA, ROE, leverage, financial statement and c01porate social responsibility disclosure
vii
ANALISIS PENGARUH PROFIL PERUSAHAAN,PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KELENGKAPAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAP AN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profil perusahaan, profitabilitas, leverage, dan kelengkapan laporan keuangan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sample 69 perusahaan yang telah terdaftar di BE! tahun 20 I 0. Metode pemilihan sampel dengan menggunakan probability sampling. Metode analisis data dengan menggunakan regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan profil perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengungkapan c01porate social responsibility. Sedangkan profitabilitas, leverage dan kelengkapan laporan keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility..
Kata Kunci: profil perusahaan, profitabilitas, ROA, ROE, leverage, dan kelengkapan laporan keuangan, dan pengungkapan corporate social responsibility
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikm1 rahmat dm1 karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikml skripsi ini yang be1judul
"ANALISIS
PENG ARUH
PROFITABILITAS, LEVERAGE,
PRO FIL
PERUSAHAAN,
DAN KELENGKAPAN
LAPORAN
KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY ". Shalawat serta salmn senmltiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, Smlg Teladan ym1g telah membawa kita ke zmnan kebaikan. Skripsi ini merupakml tugas akhir ymlg harus diseksaikan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa bm1yak pihak ymlg telah membantu dalmn proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis hmlturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah menganugerahkm1. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besamya kepada: !. Orang tuaku tercinta Ayahanda Muslimin (Alm.) yang selalu di hati
dan
lbw1da Siti Marwiyah yang telall memberikan rasa cinta, perhatiml, kasih sayang, semmlgat, serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis. 2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hmnid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dm1 Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Prof.Dr. Yahya Hamja,MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi. Terima kasih atas segala masukan guna penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat yang telah diberikan selama ini. 4. !bu Rahmawati, SE, MM selaku Ketua Jurusan Aktmtansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas segala bimbingan dan konsultasi yang telah diberikan selama ini. 5. !bu Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah memberikan bantuan kepada penulis. 7. Kakakku tercinta Muhni yang selalu mendukung dan memberikan banyalc inspirasi se1ia doa terbaiknya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. 8. Sal1abat-sahabat terdekat penulis; Ida Farida SE, Zamiroh SE, Ainia Salsabila SE, Nursofi Delistiana SE , Nomma Utami SE, Rahmawati SE, dan Nmhayati SE,dan Manzilah (yang akan segera menyusul jadi SE)
yang selalu
memberikan dukungan, do'a dan perhatian terbaiknya kepada penulis. 9. Teman - teman kosan (sekarang sudah pada pindal1), tepatnya di kosan alas wa11eg samping toko buku Batubara, Ida Farida, ka Tsauroh Arrisalaty, ka
Rini Setiani, Nur Syakinah Nasution (Samara), dan Mayang Maharani (Mayre ), terima kasih atas semua supportnya. Semoga kita semua menjadi orang yang selalu membanggakan bagi keluarga kita dan kita tidak saling melupakan. I 0. Sahabat-sahabat PMII KOMFEIS semuanya,yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas doa kalian semua. 11. Seluruh teman-teman akuntansi D angkatan 2007 yang selama 3 tahun bersama dan teman-teman kelas pajak A, terima kasih ai:as doa dan supportnya selama ini, semoga kita semua bisa menjadi orang-orang sukses dan tidalc saling melupakan satu sama lain. 12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, September 2011
(Honimah)
DAFTARISI Halaman Jndul ...............................................................................................
i
Lem bar Pengesahan Skripsi ............................................... ...........................
11
Lembar Pengesahan Uji Komprehensif........................................................
iii
Lembar Pengesahan Uji Skripsi....................................................................
iv
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ...............................................................
v
Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................
vi
Abstract.............................................................................................................
vu
Abstrak ... ....... ...... ... .. ........ ... ..... ....... .... ............ ... ............ ...... .. .. .. .. .... ... ........... viii Kata Pengantar ................................................................................................
ix
Daftar Isi .............. .,................................................................ ..........................
xii
Daftar Tabet....................................................................................................
xv
Daftar Gambar ...............................................................................................
xvi
Daftar Lampiran ...........................................................................................
xvii
BABI
PENDAHULUAN A. Latar Belalcang Masalal1 ........................................................ 1 B. Perumusan Masalall ............................................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 9 1. Tujuan Penelitian ............................................................. 9
2. Manfaat Penelitian ........................................................... 9
BAB II
KERANGKA TEORITIS A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 11
1. Pengertian CSR ................................................................ 11
2. Aktivitas dan manfaat CSR ............................................. 18 3. Penyajian CSR dalam Laporan Keuangan ....................... 20 4. Metode Pengttlrnran dan Telmik Pelaporan CSR ........... 23 5. Kelengkapan Laporan Keuangan ..................................... 25
7. Leverage ......................................................... 32
8. Profil Perusahaan ................................................ 33 B. Penelitian Sebelumnya ......................................................... 34
C. Hubungan antar variabel ....................................................... 36 1. Profil Perusahaan dengan Pengungkapan CSR ............... 36 2.
Profitabilitas dengan Pengungkapan CSR ..................... 36
3.
TingkatLeverage dengan Pengungkapan CSR .............. 38
4. Kelengkapan Laporan Keuangan dengan Pengungkapan CSR ................................................................................. 39 D. Kerangka Pemikiran .............................................................. 40 E. Hipotesis ................................................................................ 40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ru11ng Lingkup Penelitian ..................................................... 43 B. Metode Penentuan Sampel.. ................................................... 43 C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 44 1. Penelitian Pustaka ............................................................ 45 2. Penelitian Lapangan ......................................................... 45 D. Metode Analisis Data ............................................................. 45 1. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 45 1.1 Uji Nonnalitas ............................................................ 46 1.2 Uji Multikolinearitas .................................................. 46 1.3 Uji Heteroskedastisitas ................................... 47 2. Analisis Regresi Berganda ............................................... 48 3. Pengujian Hipotesis ......................................................... 49 E. Operasionalisasi Variabel ..................................................... 51 1. Profil perusahaan ............................................................. 51 2. Profitabilitas ..................................................................... 52 3. Tingkat Leverage ............................................................. 52 4.
Kelengkapan Laporan Keuangan .................................... 52
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan ............................ 54 I. Sejarah Bursa Efek Indonesia ........................................... 54
2. Objek Penelitian ............................................................... 54 B. DeskriptifVariabel Penelitian .............................................. 55 1. Statistik Deskriptif.. ......................................................... 55 2. Pengw1gkapan CSR ......................................................... 56 C. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................... 57 1. Hasil Uji Normalitas Data................................................ 57 2. Hasil Uji Multikolonieritas .............................................. 58 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................... 60 D. Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 61
I. Hasil Uji Koefisien Deterrninasi ..................................... 61 2. Hasil Uji t ........................................................................ 62 3. Hasil Uji F ....................................................................... 65
BABY
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................ 69
B. Irnplikasi ............................................................................... 70 C. Keterbatasan penelitian .......................................................... 71 D. Rekomendasi ...................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73 LAMPIRAN- LAMPIRAN
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Co1porale Social Responsibility (CSR) atau kerap dite1jemahkan sebagai Tanggung jawab Sosial Perusahaan merupakan terminologi yang terns berkembang meskipun belum memiliki definisi serta kriteria detail yang jelas. Pemahaman akan CSR berangkat dari pemahaman bahwa perusahaan atau korporasi tidak beroperasi di ruang vakum. Ia hams berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian korporasi hams memenuhi ekspektasi dari pemilik serta lingkungan sekaligus. Pengaruh dari lingkungan hams direspon sebagai suatu kesempatan. Dengan demikian CSR merupakan implementasi dari upaya untuk berinteraksi dengan lingkungan serta memetik manfaat darinya. Pemahaman ini berbeda secara signifikan dengan penge1iian bahwa CSR merupakan gerakan antikorporasi seperti yang ditakutkan banyak orang. Faktor eksternal dari korporasi dapat clikategorikan clalam sedikitnya empat bagian. Pertama, lingkungan kerja (workplace), kedua, pasar clari produk (marketplace), keliga lingkungan alam (environment) dan terakhir komunitas (community). Masingmasing faktor diatas diwakili oleh institusi yang berbeda-beda. Efektifitas CSR dcngan clernikian clitentukan oleh bagaiman korporasi menggunakan tekanan clari empat faktor eksternal di alas untuk meningkatkan kualitas pengclolaan korporasi itu sendiri.
Pada pertengahan abad 19 kemudian konsep CSR mulai dibahas dalam wilayah manajemen korporasi. Tentu saja sebagai konsep barn tidak lepas dari pro dan kontra.Walaupun sempat menjadi perdebatan dari stakeholders. Pasal 74 amendemen UU PT yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial korporasi (CSR) akhimya diterima DPR. Para pengusaha sempat keberatan karena mungkin menganggap CSR akan mengurangi laba dan menambah panjang kewajiban yuridis perusahaan. Benturan antara kepentingan dan motivasi usaha (profitabilitas) cendernng menganggap CSR sebagai donasi atau charity (karitas). Hasan Zein Mahmud (Trust No. 42) membedakan CSR dengan donasi atau karitas. Korporasi tidal<' mudah eksis dan berkembang lepas dari masyarakat yang memasok faktor produksi, menyedialcan SDM penggerak korporasi, dan merupakan pasar barang dan jasa korporasi. Profitabilitas dan kemajuan korporasi akan lebih mudah terwujud di lingkungan masyarakat yang sejahtera. Karena itu, dengan menyitir pendapat Archie B Carnll, Budi Arjona (Trust No. 44) menyatakan empat tanggung jawab korporasi terhadap masyarakat yang meliputi: ekonomis, legal, etis, dan filantropis. Memang secara ekonomis, perusahaan harus menghasilkan laba yang memadai bagi pemilik, nanrnn secara legal laba tersebut harus diperoleh berdasar koridor hukum setempat dan secara etis hams sesuai dengan norma dan keadilan bagi masyaralcat dan perusahaan. Selain itu, secara filantropis, keberadaan perusahaan harus juga dapat menyumbang peningkatan kualitas hidup masvarakat sekitar. ·
Rimba Kusumadilaga (2010) dalam penelitian yang berjudul "Pengaruh
Corporate
Social
Responsibility
terhadap
nilai
pernsahaan
dengan
profitabilitas sebagai variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini memmjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas sebagai variabel moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan pengungkapan CSR dan nilai perusahaan. Terdapat perbedaan luas pengungkapan CSR periode sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang PerseroanTerbatas. Pergeseran
filosofis
pengelolaan organisasi
entitas
bisnis
yang
didasarkan pada teori keagenan (Agency Theoty) yaitu tanggung jawab perusahaan yang hanya berorientasi kepada pengelola (agen) dan pemilik
(Principles) mengalami perubahan kepada pandangan manajemen moderen yang didasarkan pada teori stakeholder, yaitu terdapatnya perluasan tanggung jawab perusahaan dengan dasar pemikiran bahwa pencapaian tujuan perusahaan sangat berhubungan erat dengan pola (setting) lingkungan sosial dimana perusahaan berada (Azizul, 2001:936). Seiring dengan perkembangan isu tersebut, para akuntan juga membicarakan bagaimana pem1asalahan tanggung jawab sosial perusahaan dapat diadaptasikan dalam ruang lingkup akuntansi (Azhar, 1991 :936). Di negara Indonesia sendiri pe1masalahan akuntansi sosial dan tanggung jawab sosial perusahaan telah dibahas dan dianalisis oleh Bambang Sudibyo (1988): Arief Suadi (1988): Harahan (1988): Muslim Utomo (2000): Henv dan
Murtanto (2001) serta beberapa peneliti lainnya. Secara khusus Bambang Sudibyo (1988) menyimpulkan bahwa terdapat dua hal yang menjadi kendala sulitnya penerapan akuntansi sosial di Indonesia yaitu ( 1) Lemahnya tekanan sosial yang menghendaki pe1ianggungjawaban sosial perusahaan dan (2) Rendahnya
kesadaran
perusahaan
di
Indonesia
tentang
pentingnya
tanggungjawab sosial. Konsisten dengan Bambang Sudibyo (1998), Hasil penelitian Muslim Utomo (2000) mengemukakan bahwa perusahaanperusahaan di Indonesia memanfaatkan Japoran tahunan hanya sebagai laporan kepada Debt holder dan shareholder, hal ini dapat dibuktikan dari pengungkapan sosial yang dilakukan (Herry dan Mmianto,2001). Program CSR sekilas sepe1iinya membutuhkan biaya tak sedikit sehingga berpengaruh terhadap laba perusahaan. Jika dikaji, CSR merupakan investasi jangka panjang yang juga berguna untuk minimalisasi risiko sosial. CSR berfungsi pula sebagai sarana meningkatkan citra perusahaan bagi publik, termasuk investor dan menjadi bagian dari strategi bisnis dan pengelolaan risiko perusahaan. Penerapari CSR secara konsisten akan membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat serta menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan mitra bisnis. Di Indonesia penerapan CSR menggembirakan.
Banyak perusahaan melakukan amal
baik
dengan
menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Perkembangan dunia telah menunjukan bahwa bursa efek kini semakin memperhatikan Corporate Social Responsibility (CSR) sehingga tanggung jawab sosial tidak bisa Jagi dipandang sebelah mata oleh pelaku bisnis,
terutarna bagi perusahaan publik yang salmrnnya tercatat di bursa efek. Bursa sa11arn
yang tidalc rnenerapkan CSR rnernpunyai kemungkinan akan
ditinggalkan investor. Hal ini dikarenakan kelangsungan usaha perusahaan dinilai lebih baik daripada yang tidak rnenerapkan CSR. Kini strategi bisnis perusahaan tidak bisa lagi seperti bertahun-tahun lalu yang dapat mengabaikan dampak sosial dan lingkungan. Perusahaan tidak mungkin lagi rnenghindar dari tanggung jawab sosial, karena kegiatan rnereka ticlak hanya clinilai dari climensi ekonomi, tetapi juga clari sisi sosial clan lingkungan. Bahkan CSR clapat clianggap sebagai alat pemasaran procluk, dengan alasan jika clengan melakukan CSR dapat meningkatkan market share (Bisnis clan CSR, Maret 2008:106). Menurut Darwin (2004) dalam Rakheimah dan Agustia (2009) perusahaan
dapat
memperoleh
banyak
manfaat
clari
praktek
dan
pengungkapan CSR apabila dipralctekan secara sungguh··sungguh, diantaranya clapat mempererat kornunikasi dengan stakeholders, meluruskan visi, misi, dan prinsip perusahaan terkait clengan praktek dan aktivitas bisnis internal perusahaan, mendorong perbaikan perusahaan secara berkesinambungan sebagai W1\jud manajemen resiko dan untuk melindungi reputasi, serta untuk meraih competitive advantange dalan1 ha! modal, tenaga ke1ja, suplier, dan pangsa pasar. Dewa Sancahya Nistantya (201 OJ dalam penelitiannya" Pengaruh Co17;otare Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada
Perusahaan Perbankan yang Listing di BE! tahun 2007 sarnpai dengan tahun
responsibility berpengaruh terhadap profitabilitas. Untuk penelitian yang akan
datang
dapat. menambah
variabel
independen
atau
menambah
proksi
profitabilitas. Tanggung jawab Sosial Perusahaan merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang dilakukan perusahaan di dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi sebagai akibat dari aktivitas operasional
yang
dilakukan perusahaan.
Semakin banyaknya bentuk
pe1ianggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, maka image perusahaan menurut pandangan masyarakat menjadi meningkat atau citra perusahaan menjadi baik. Investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin baiknya citra perusahaan, maka loyalitas konsumen semakin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu lama maka penjual.an perusahaan akan membaik dan pada akhirnya diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai sahan1 perusahaan akan meningkat. Secara teoritis, suatu perusahaan dikatakan mempimyai nilai yang baik jika kine1ja perusahaan juga baik. Nilai perusahaan dapat tercennin dari harga sahamnya. Apabila nilai sahamnya tinggi bisa dikatakan nilai perusahaannya juga baik. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Nilai perusahaan dinilai baik apabila kinerja perusahaan juga baik. Kinerja yang dilakukan perusahaan dapat berupa kine1ja ekonomi, lingkungan
dan sosial di dalam memperbaiki kerusakan lingkungan dan kesenjangan sosial di lingkungan sekitamya. Hal tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan apabila dilakukan secara berkelanjutan (sustainable). Menurut Bowman & Haire (1976) dan Preston (1978) dalam Hackston & Milne (1996) dalam Anggraini (2006) semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu pemsahaan maka pengungkapan informasi sosial yang dilakukan perusahaan juga semakin besar/banyak. Perubahan pandangan masyarakat akan keberadaan suatu pemsahaan juga tergambar dari hasil penelitian. Environics International menunjukkan hasil penelitiannya yang menyatakan sebagian besar dari masyarakat di 23 negara memberikan perhatiai1 yang tinggi terhadap perilaku sosial pemsahaan (Gupta, 2003). Konsumen semakin banyak mencai·i produk dan jasa yang lebih memperhatikan masalah lingkungan, sehingga pilihan terhadap produk cenderuug
semakin
subjektif.
Perusahaan yang
melalaikan
masalah
lingkungan akan mengalami kesulitan untuk ikut bersaing. Bankers dan Investors juga mulai memahami bahwa masalah lingkungan yang dapat
menimbulkai1 risiko dan ini patut dipe1iimbangkan saat memutuskan untuk memberikan
pinjaman
atau
berinvestasi
(Medley,
1997).
Perubahan
pandangan masyarakat, investor dan pemerintah pada giliram1ya mendorong perusahaan untuk menunjukkan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang tidak terbatas hanya pada aktivitas perbaikan komposisi, kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan, tetapi juga pada teknik dan proses oroduksi. se1ia oenggunaan sumber dava manusia.
Melihat fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Tanggungjawab Sosial Perusahaan yang dikaitkan dengan aspek manajemen dan perpajakannya. Makajudul skripsi yang akan diangkat adalah "Analisis Pengaruh profil perusahaan, profitabilitas, tingkat leverage, dan Kelengkapan Laporan Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi empiris Pada Perusahaan yang terdaftar di BEi Tahun 2010) ".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakmig penelitian di alas, maka .perumusan masalah dalam penelitim1 ini adalah: 1. Apakah profil perusahaan be1pengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility?
2. Apakah
profitabilitas
(ROA)
perusahaan
berpengaruh
terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility ? 3. Apakah profitabilitas (ROE) perusahaan be1pengaruh secm·a signifikan terhadap Pengungkapan corporate social responsibility ? 4. Apakah tingkat leverage perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility ?
5. Apakah kelengkapan laporan keuangan perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan C01porate Social Responsibility? 6. Apakah profil perusahaan, profitabilitas, tingkat leverage, kelengkapan Iaporan
keuangan
secara
bersama-smna
berpengaruh
terhadap
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dan manfaat penelitian adalah: 1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui apakah
profil perusahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. b. Untuk mengetahui apakah profitabilitas (ROA) perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. c. Untuk mengetahui apakah profitabilitas (ROE) perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. d. Untuk mengetahui apakah tingkat leverage perusahaan berpengaruh secara
signifikan
terhadap
pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility.
e. Untuk mengetahui apakah kelengkapan laporan keuangan perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pengtmgkapan Corporate Social Responsibility.
6. Untuk Mengetahui apakah profil perusahaan, profitabilitas, tingkat leverage,
kelengkapan
laporan
keuangan
secara
bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.
2. Manfaat Penelitian a. Bagi Pennlis
Peneliti dapat memberikan pengamalan baru, pengetahuan, serta aplikasi langsung di dalam memahami materi tentang faktor -faktor apa saja yang mempengaruhi suatu perusahaan dalan1 melaksanakan CSR. b. Bagi Akademisi
1. Sebagai
referensi
tentang
faktor-faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi suatu perusahaan melaksanakan CSR. 2. Dapat melengkapi dan menambah wawasan tentang Corporate Social responsibility.
3. Dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa, terlebih lagi dalam memahami keterkaitan antara faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengungkapan CSR perusahaan. c. Bagi pembaca atau masyarakat
Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya, bagi siapa saja yang be1minat untuk melakukan penelitian dalam tema yang sama dengan penelitian 1111.
d. Bagi Perusahaan
penelitian ini juga diharapkan dapat bemrnnfaat untuk perusahaan, dengan menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh pengakuan sosial dan memaksimalkan keuangannva dalam ianrzka
pan3ang. Perusahaan yang sudah menerapkan CSR diharapkan dapat terns meningkatkan kepeduliannya terhadapa lingkungan sekitar. Karena dengan adanya program CSR bisa membangun citra perusahaan itu sendiri.
BABII KERANGKA TEORITIS
A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR adalah komitmen pernsahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial dan perusahaan dan mentitik beratkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (Putri dalam unttmg, 2008). Menurut tunggal (2008), CSR adalah kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambii keputusan
dan melaksanakan tindalrnn yang memberikan
manfaat kepada masyarakat. Klasifikasi konseptual tanggungjawab sosial perusahaan dikemukakan oleh Carrol (1991); Watrick dan Cohan (1985) dengan memberikan karakteristik tanggung jawab perusahaan yang didasarkan pada 4 (empat) tipe pernsahaan yaitu : a. Tipe perusahaan Reaktif (Reactive) dengan karalcteristik: I) Tidak adanya dukungan dari Manajemen 2) manajemen merasa entitas social itu tidak penting 3) Tidak adanya lapo ran tentang lingkungan social perusahaan 4) tidak ad an ya dukungan pelatihan tentang e:ntitas social kepada karyawan
b. Tipe Perusahaan Defensif (Defensive)dengan karakteristik: I) Isu Iingkungan sosial hanya diperhatikanjika dipandang perlu. 2) Sikap perusahaan tergantung pada kebijakan pemerintah tentang dampak Iingkungan sosial yang harus dilaporkan. 3) Sebahagian kecil karyawan mendapat dllkungan untuk mengikuti pelatihan tentang Iingkungan social perusahami. c. Tipe Perusahaan Akomodatif (Accomodative)dengan karakteristik: I) Terdapatnya
beberapa
kebijakan
Top
Manajemen
tentang
Iingkungan sosial. 2) Kegiatan
akuntansi
sosial
dilaporkan
secara
internal
dan
sebahagim1 kecil secm·a ekstemaL 4) Terdapat beberapa karyawan mendapat duku:ngan untuk mengikuti pelatihan tentang Iingkungan sosial perusal1aa11. d. Tipe Perusahami Proaktif (Proactive)dengan km·akteristik: 1) Top
Manajemen mendukung sepenuhnya mengenai 1su-1su
Iingkungan social perusahaan. 2) Kegiatan akuntansi sosial dilaporkan baik secara internal maupun eksternal perusahaan. 3) Karyawan memperoleh pelatihan secara berkesinambungan tentang akuntm1si dm1 lingkungan sosial perusahaan. (Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, 16-17 oktober 2003). CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalmn pengembangan ekonomi berkelaniutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial dan pernsahaan dan mentitik beratkan pada keseimbngan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, social dan lingkungan (Putri dalam Untung, 2008). Menurut tunggal (2008), CSR adalah kewajiban pernsahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan
dan melaksanakan tindakan yang memberikan
manfaat kepada masyarakat. Definisi CSR sangat beragam, bergantung pada visi dan m1s1 korporat yang disesuaikan dengan needs, desire, wants dan inters komunitas, berikut adalah definisi CSR: a.
Melakukan
tindakan
sosial
(tennasuk
kepedulian
terhadap
lingkungan hidup, lebih dari batas-batas yang dituntut peraturan undang -undang). (Chambers dalan1 Reza Rahman,2009). b.
Komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan berkontribusi untuk peningkatan kualitas ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup kruyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat yang lebih luas (trinidads dru1
Tobbaco bureau of standards dalam Reza Rahman, 2009). CSR adalah sebuah tru1ggung jawab pernsahaan yang tidak hru1ya meliputi tanggung jawab terhadap dirinya, tetapi juga kepada masyarakat dan lingkungannya akibat yang ditimbulkan dari akl:ivitas yang dilakukan perusahaan Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:397) dalam buku Teori Akuntansi terdapat tiga model tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu "'
)(
1
1
TT1
'1
">.
.r
1
1
..
'
Mennrut model klasik, perusahaan hanya mempnnyai tujuan yaitu memaksimalkan laba sehingga tidak perlu memildrkan efek sosial yang ditimbulkan perusahaan dan talc perlu memikirkan usaha nntuk memperbaiki dampak-dampak sosial. Kriteria keberhasilan perusahaan diukur oleh daya guna dan pertumbuhan perusahaan. Dalam model manajerial, tanggung jawab sosial dipandang sebagai batasan bagi usaha memaksimalkan laba. Manajer sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam
perusalman
harus
memilih
kebijakan
yang
baik
dan
mempertimbangkan tanggung jawab sosial perusahaan dan kesejahteraan pihak manajemen.
Sedangkan menurut model
lingkungan sosial,
perusahaan diharapkan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan masalah sosial yang ada di lingkungannya. Dalam model ini perusahaan memperluas tujuan yang akan dicapai dengan mencakup kesejahteraan sosial secara umum. Terkait dengan praktek CSR, pengusaha dapat dikelompokan menjadi empat (putri dalam untung:2007-2008), yaitu: a. Kelompok Hitam
Kelompok hitam adalah mereka yang tidak melalrnkan praktek CSR sama sekali. Mereka adalah pengusaha yar.g menjalankan bisnis semata-mata untuk kepentingan sendiri dan tidak peduli sama sekali pada aspek lingkungan dan sosial sekelilingnya dalam menjalankan usahanya, bahkan tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya.
b. Kelompok Merah
Mereka adalah yang melaksanakan CSR, tetapi memandangnya hanya sebagai komponen biaya yang akan mengurangi keuntungannya. Aspek lingkungan dan sosial mulai dipertimbangkan, tetapi dengan keterpaksaan yang biasanya dilakukan setelah mendapat dari tekanan pihak lain, seperti masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat kesejahteraan karyawan baru diperhatikan setelah karyawan rebut atau mengancam untuk mogok kerja. c. Kelompok Biru
Perusahaan yang menilai praktek CSR akan memberi dampak positif terhadap usahanya karena merupakan investasi, bukan biaya. d. Kelompok Hijau
Perusahaan yang sudah menempatkan CSR pada strategi inti dan jantung bisnisnya, CSR tidak hanya dipandang sebagai keharusan, tetapi kebutuhan yang merupakan modal sosial. Menurut Archie Carrol dalam
Reza Rahman (2009) dapat dipilih
dalam empat kategori CSR : a. Tanggung jawab Filantropis
Ini seharusnya dimaknai secara bijak oleh korporat. Tidak hanya memberikan sejumlah fasilitas dan sokongan dana, korporat juga disarankan untuk dapat menmpuk kemandirian komunitasnya.
b. Tanggnng jawab ekonomi
Mungkin terdengar janggal ketika mendekatkan terminologi tanggung jawab ekonomi dengan CSR, tetapi kedua ha! ini akan terasa dekat apabila dikaitkan dengan mekanisme pricing yang dilakukan korporat. Pricing, sebagai aktivitas ekonomi, akan bersinergi dengan CSRjika didasani pada itlcad untuk memberikan harga yang memihak konsumen. c. Tanggung jawab Hukum
Tanggung jawab hukum oleh korporat merupakan kodifikasi sejumlah nilai dan etika yang dicanangkan korporat terhadap seluruh pembuat dan pemilik hukum yang terkait. Sudah seharusnya korporat menjalaukan kepatuhan terhadap hukum dan nonna yang berlaku. Saat terjadi pelanggaran komunitas telah menyediakan segala proses berkenaan dengan sanksi dari pelanggaran itu. d. Tanggung jawab etis
Tanggung jawab etis berimplikasi pada kewajiban korporat untuk menyesuaikan segala aktivitasnya sesuai dengan norma sosial dan etika yang berlaku meskipun tidak diselenggarakan tertulis formal. Menurut Nation Association of Accountants (NAA) dalam Yuningsih (2004), APS mempunyai dua tujuan, yaitu:
a. Tujuan internal
Untuk memungkinkan perbaikan terhadap proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan ini berhubungan dengan proses penetapan
tujuan,
sasaran,
prioritas
dalam
kaitannya
dengan
perencanaan Sumber daya dan mendorong para manajer untuk memikirkan dampak sosial dari setiap keputusannya, memberikan dasar untuk mengadakan, evaluasi internal terhadap prestasi sosial perusahaan. b. Tujuan eksternal
Untuk memberikan dasar yang seragam bagi pelaporan ekstem dan memungkinkan adanya pemeriksaan yang independen atas laporan pertanggung jawaban sosial perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, APS tidak hanya bertujuan untuk keperluan ekstemal, tetapi juga untuk keperluan internal. Untuk keperluan ekstemal, APS semata-mata tidalc untuk menuntukan bahwa perusalman telah melalcukan kegiatan sosial dan telah ikut berperan serta dalam masalah sos ial, tetapi juga untuk mengevaluasi social
performance masyarakat dapat memberikan
image positif atau negatif. Sedangkan untuk keperluan pihak manajemen adalah untnk sistem pengendalian manajemen yaitu : I) Untuk evaluasi untuk mengetahui sejauh mana efektifitas proyek kegiatan eksternal mencapai tujuan sosial. 2) Untuk mempe1iahankan diri dari tuduhan masyarakat tentang kepeduliannva terhadao masalah sosial.
3) Untuk mengakomodasi tujuan sosial dan kemanusiaan. 2. Aktivitas dan Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Ada berbagai pendapat mengenai aktivitas-aktivitas yang dapat dikategorikan
sebagai
aktivitas
sosial
yang menunjukkan bentuk
keterlibatan sosial pernsahaan terhadap masyarakat.
Kotler dan Lee
(2005: 23) merumuskan aktivitas yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dalam 6 kelompok kegiatan: promotion, marketing, corporate social
marketing, corporate philanthropy, community volunteering, dan social responsibility business practices. Promotion adalah aktivitas sosial yang dilakukan melalui persuasive communications dalam rangka meningkatkan perhatian dan kepedulian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan isu sosial yang sedang berkembang. Marketing, dilakukan melalui commitment perusahaan untuk menyumbangkan sebesar persentase tertentu basil penjualannya untuk kegiatan social. Corporate Sosial Marketing, dilakukan dengan cara mendukung atan pengembangan dan atau penerapan suatu behavior
change dalam rangka meningkatkan kesejahte:raan dan kesehatan masyaralcat.
Corporate Philantropy,
merujuk pada kegiatan yang
diberikan langsung Community Volunteering merupakan bentuk aktivitas sosial yang diberikan perusahaan dalam rangka memberikan dukungan bagi kesejahteraan masyaralcat dan lingkungan. Dukungan tersebut dapat diberikan berupa keahlian, talenta, ide, dan atau fasilitas laboratorium. C'n,-.inl
lto('11f1'1'1('ihiliht
R1J\'inP_\'f;:
Prnf'.firp,r;: s:nr:ial
Resnnnsihilitv Business
Practices merupakan kegiatan penyesuaian dan pelaksanaan praktikpraktik operasional usaha dan investasi yang mendnkung peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat dan melindungi atau menjaga lingkungan, misalnya membangun fasilitas pengolahan limbah, memilih memilih supplier dan atau kemasan yang ramah lingkungan, dan lain-lain. Berbeda dengan Kotler dan Lee, Menurut the committee on
Accounting for Corporate Social Performance of Nation Association of Accountants (Yuniarti, 2002) bentuk kegiatan sosi.al perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Keterlibatan komunitas (Community Involvement), mencakup aktivitas berbentuk donasi atau bantuan untnk kegiatan rohani, olahraga, bantuan bagi pengusaha kecil, pelayanan kesehatan masyarakat, bantuan penelitian dan sebagainya. b. Sumberdaya
manusia
(Human
Resources),
meliputi
program
pendidikan dan pelatihan karyawan, fasilitas keselamatan kerja, kesehatan, kerohanian, serta tunjangan karyawan. c. Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Fisik (Environmental and
Physical Resources) terdiri dari antara lain keterlibatan perusahaan dalam pengolahan limbah, program penghijauan, pengendalian polusi, dan pelestarian lingkungan hidup. d. Kontribusi produk atau jasa (Product or services contribution), mencakup keamanan dan kualitas produk, kepuasan konsumen, dan ~ehaiminva.
Kotler
dan Lee (2005) menyatakan bahwa partisipasi perusahaan
dalam berbagai bentuk tanggung jawab sosial dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, antara lain : a. meningkatkan penjualan dan market share, b. memperkuat brand positioning, c. meningkatkan image dan pengaruh perusahaan, d. meningkatkan kemampuan untuk menarik hati, memotivasi, dan mempertahankan (retain) kaiyawan, e. menurunkai1 biaya operasional, dan
f. meningkatkan hasrat bagi investor untuk berinvestasi. Satyo (Media Akuntansi, Edisi 47/Tahun XII/Juli 2005) menyatakan penyajian laporan berkaitan aktivitas sosial dan lingkungan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan antara lain meningkatkan citra perusahaan, disukai konsumen, dan diminati investor. 3. Penyajian Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Laporan Keuangan
Informasi
nonkeuangan
dan
keterlibatan
dikomunikasikan kepada para stakeholder.
sosial
perusahaan
Pengkomunikasian aktivitas
tersebut dilakukan dengan berbagai cai·a dan media pengungkapan. Salah satu alat atau media yang dapat digunakai1 adalah laporan tahunan. Pengungkapan (disclose)
bera1ii penyainpaian (release)
informasi.
Akuntan cenderung menggunakan dalam pengertian yang lebih terbatas
laporan keuangan, biasanya laporan tahunan (Hendriksen dan Van Breda 2000). Di Indonesia, pada dasarnya pelaporan nonkeuangan ini secara umum telah terakomodasi dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 tahun 2004 tentang Penyajian laporan Keuangan dan dalam Exposure Draft PSAK no 20 tahun 2005 tentang Ahmtansi Lingkungan. Dalam PSAK No. I talum 2004 tentang Penyajian Laporan Keuangan, bagian Tanggung jawab atas Laporan Keuangai1 paragraf 09 dinyatakan bahwa : "Perusallaan dapat pula menyajikai1 laporan tamballan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tainball (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporai1 yang memegang peraiian penting". Dalam Exposure Draft PSAK no 20 tahun 2005 tentang Akuntansi Lingkungan bagian Pendahuluan paragraph 0 I dinyatakan bahwa :
" ...... perusahaan-perusallaan pada masa kini diharapkan atau diwajibkan untuk mengungkapkan infonnasi mengenai kebijakan dan sasaran-sasaran lingkungannya, prograin-program yang sedang dilakukan dan kos-kos yang terjadi karena mengejar tujuan-tujuan ini dai1 menyiapkai1 serta mengungkapkan risiko-risiko lingkungan. Dalam Eu-ea akuntairsi, inisiatif yang telah digunalrnn untuk memfasilitasi pengumpulan data dan untuk menigkatkan kesadaran perusal1aan dalain hal terdapatnya implikasi keuangan dari masalah-masalah lingkungan". Bagian Definisi paragraf 08 dinyatakan : " ........ Pengungkapan tainbahan, bagaimanapun, diperlukan atau dianjurkan agai· merefleksikan secara penuh berbagai dampak lingkungan yang timbul dari berbagai aktivitas dari suatu perusallaan atau industri khusus".
Bagian Pengungkapan paragraf 41 dinyatakan : " ......... Pengungkapan yang demikian itu dapat dimasukkan dalam laporan keuangan, dalam catatan atas laporan keuangan atau, dalam kasus-kasus tertentu dalam suatu seksi laporan di luar laporan keuangan itu sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaporan non-financial issues (aspek sosial dan lingkungan) mengalami peningkatan 1998-2002 (Harte dan Owen, 1991; Kolk
2003).
selama tahun
Keputusan untuk
menyediakan info1masi yang berkaitan dengan aspek sosial dan lingkungan dilakukan dengan berbagai alasan (Claire 1991) misalnya : pertimbangan stock market, menentramkan masyarakat dan pemerintah, mengubal1 persepsi, maupi.;n mengurangi berbagai political costs. Meskipun sejumlah perusahaan telah berusaha menyajikan aktifitas non keuangan atau aspek sosial' perusahaan dalam laporan keuangan dan laporan tahunan, seperti yang terungkap dalan1 penelitian Harte dan Owen (1991), namun terdapat variasi atas pengungkapan pertanggunjawaban
sosial tersebut (Claire 1991; Zeghal dan Shadrudin 1991; Cooke 1992; Wallace et. al. 1994; Gamble et. al. 1995; Pontus 2002; Kolk 2003). Variasi pengungkapan ini antara lain disebabkan belum terdapat standar khusus yang dapat dijadikan pedoman bagi keseragaman penyaJian laporan pertanggungjawaban sosial tersebut.
Menurut hasil penelitian
Claire, sekitar 68% perusahaan di Negara Eropa tela11 mendisclose informasi
berkaitan dengan pe1masalahan sosial
dan lingkungan
Sedangkan Shiraz (1998) menyatakan bahwa penyajian/pelaporan aktivitas sosial dan lingkungan di negara berkembang masih merupakan konsep. Pengungkapan tanggung jawab sosial dapat dilihat dari sudut pandang, yaitu di lihat
berbagai
tema yang diungkapkan, tingkat
pengungkapan, lokasi atau tempat pengungkapan tersebut dilakukan dalam laporan tahunan maupun dipandang dari tipe pengungkapan.
4. Metode Pengukuran dan Teknik Pelaporan Tanggung Jawab Sosial a. Metode Pengukuran Tanggung Jawab Sosial Sofyan Syafri Harahap (2007:408) dalan1 buku Teori Akuntansi metode pengukuran tanggung jawab sosial sebagai informasi yang akan dilaporkan dalam Socio Economic Reporting misalnya : 1) Menggunakan penelitian dengan menghitung Opportunity Cost
Approach.
Misalnya
dalam
menghitung
social
cost
dari
pembuangan, maka dihitung berapa kerugian manusia dalam hidupnya;
berapa berkurang kekayaannya; berapa kerusakan
wilayah rekreasi; dan lain sebagainya akibat pembuangan limbah. Total kerugian itulah yang menjadi Social cost perusahaan (Belkaoui, 1985:185). 2) Menggunakan daftar kuesioner, survey, lelang, di mana mereka yang merasa dirugikan daitanyai berapa besar jumlah kerugian yang ditimbulkan atau berapa biaya yang hams dibayar kepada mereka sebagai kompensasi kerugian yang dideritanya.
3) Menggunakan
hubungan
antara
kerugian
rnassal
dengan
perrnintaan untuk barang pengurangan dalam menghitung jumlah kerugian masyarakat. 4) Menggunakan reaksi pasar dalam rnenentukan harga. Misalnya vonis hakim akibat pengaduan rnasya.rakat akan kerusakan lingkungan dapat juga dianggap sebagai dasar perhitungan. Walaupun keempat metode diatas secara rnendasar sangat berbeda, tetapi pada dasarnya keernpat metode tersebut untuk mengetahui kerugian serta reaksi rnasyarakat tehadap kegiatan perusahaan yang rnenimbulkan dampak negatif.
b. Teknik Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Walaupun teknik pelaporan mengenai pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) beh.1111 mempunyai pedoman yang resmi, ada beberapa teknik pelaporan yang menurut para ahli bisa digunakan perusahaan seperti yang diungkapkan oleh Diller yang diterjemahkan oleh Sofyan Syafri Harahap (2007:409) dalam buku Teori Akuntansi adalah sebagai berikut : I) Pengungkapan dalam surat kepada pemegang saham baik dalan1 !aporan tahunan atau bentuk laporan lairn1ya. 2) Pengungkapan dalam catatan atau laporan keuangan. 3) Dibuat dalarn perkiraan tambahan, misalnya melalui adanya perkiraan (akun) penyisihan kerusakan lokasi, biaya pemeliharaan
5. Kelengkapan Laporan Keuangan a. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan
Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan, maka dari itu setiap perusahan tidak terlepas dari laporan keuangan
(Financial Report), yang setiap waktu atau periode dapat melaporkan kegiatan-kegiatan yang bersifat historis dan menyeluruh. Laporan keuangan (Financial Report) sendiri berupa neraca
(balance sheet) yang menggambarakan aktiva, hutang dan ekuitas pemegang
saham.
Laporan
rug1
laba
(Income
Statement)
menggambarkan pendapatan, biaya, dan laba/ rugi perusahaan. Sedangkan laporan arus kas (cash flow) sendiri memberikan gambaran masuk dan keluamya kas atau dana perusahaan. Dengan laporan keuangan (Financial Statement), berbagai pihak yang membutuhkan dapat melihat dan mengetahui bahwa perusahaan dinilai likuid atau tidak, profitnya besar atau tidak, terutama bagi para investor, kreditur atau bankers.
Bagi pihak manajemen atau
perusahaan, untuk menyusun planning dan kebijakan-kebijakan yang lebih baik lagi, memperbaiki sistem pengawasan intern dan lain sebagainya. Menurut Dewi Astuti (2004:29), laporan keuangan adalah segala sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan investasi.
Sedangkan menurut Dermawan Sjahrial (2007:64), laporan keuangan adalah suatu gambaran dari suatu pernsalman pada waktu tertentu (biasanya 1 periode akuntansi) dan memberikan gambaran tentang kondisi keuangan yng dicapai perusahaan dalam waktu tersebut. Menurut
Bambang
Riyanto
(2001 :261 ),
laporan keuangan
(financial statement) memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansial
suatu perusalman dimana neraca mence1minkan nilai aktiva, hutang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan laba rugi mence1minkan hasil-hasil selama satu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun. Dari pengertian-pengertian tersebut bal1wasanya laporan keuangan yang utama adalah neraca dan laporan laba rugi. Tetapi seringkali ditemukan
laporan-laporan
keuangan
lainnya,
seperti
(Toto
Prihadi: 110): I) Laporan perubahan modal 2) Laporan arus kas 3) Laporan lab a ditalmn 4) Laporan sumber dan penggw1aan dana 5) Laporan modal ke1ja Menurut SAK No.I tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut APB Statement No. 4 yang berjudul "Basic Concept and Accounting Principle Underlying Financial Statement Business Enterprises". Laporan ini bersifat deskriptif, dan laporan ini banyak memengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan keuangan
ini tujuannya dogolongkan sebagai
berikut(sofyan Syafri:2007: 122): I) Tujuan ldmsus Tttjuan khususnya adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasii us aha, dan perubahan posisi keuangan secara waj ar sesuai GAAP. 2) Tujuan Umum Tujuan umunmya adalah untuk memberikan informasi tentang sumber ekonomi, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan hmta dan kewajiban, dan informasi yang relevan untuk para pemakai laporan keuangan. 3) Tujuan Kualitatif Ttrjuan verifiability, completeness.
kualitatifnya neutrality,
ada!ah
relevance,
timeliness,
understanding,
comparability,
and
b. Sifat Laporan Keuangan Sebelum mengetahui sifat laporan keuangan dan untuk lebih memahami sifat laporan keuangan, maka perlu diketahui bahwa ada 3 hal dalarn proses akuntansi(Kasmir,2008:11), yakni: 1) Fakta yang dicatat (recorded fact). Angka -angka atau jumlahjumlah yang tercantum dalam laporan rngi laba atau neraca merupakan kumpulan dan ringkasan dari catatan historis, yakni catatan yang benar-benar te1jadi pada masa lampau/ lalu. 2) Prinsip dan Kebiasaan dalam Akuntansi (Accounting Conversion and Postulate). Untuk memud3hkan pencatatan dalam proses
akuntansi berdasarkan anggapan-anggapan yang lazim (GAAP). 3) Pendapat Pribadi ( Personal Judgement). Contohnya :mencatat nilai persediaan (dimana masalah dapat dipilih apakah dengan menggunakan metode FIFO,LIFO, atau average), menaksir umur aktiva, menetukan metode metode penyusutan (Straighline, atau declining method, atau income approach).
Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan maksud untulc memberikan infonnasi dari posisi keuangan dan perubahan posisi keuangan pada periode akuntansi sebagai hasil kegiatan usaha yang telah dilaksanakan pada periode bersangkutan. Oleh karena itu, laporan keuangan memiliki? (dua) sifat, yaitu (Toto Prihadi,2007:7):
1) Historis, karena laporan kenangan merupakan akumulasi dari
transaksi-transaksi yang telah yang telah te1jadi dalam suatu perusahaan pada masa yang bersangkutan. 2) Menyelurnh, karena merupakan akumulasi dari seluruh kegiatan usaha yang diukur atau dinyatakan dengan satuan uang.
6. Profitabilitas Profitabilitas
merupakan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan laba dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Menurut Heinze (1976); Gray et.al, (1995) dalam Mahdiyah (2008) profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untulc mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang
saham.
Sehingga semakin
tinggi
tingkat
profitabilitas
perusalman maka semalcin besar pengungkapan info1masi sosial. Profitabilitas adalah hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh 'perusahaan (Brigham & Houston, 2006), dimana rasio ini digunakan sebagai alat pengukur atas keman1puan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian pengukuran profitabilitas suatu perusahaan menuqjukkan tingkat efektifitas manajemen secara menyeluruh dan secara tidak langsung para investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis ini. Selain itu kew1tungan (profitabilitas) sangat penting bagi perusahaan bukan saja untuk terns mempertahaukan pertumbuhan bisnisnya namun juga memperkuat kondisi
Rasia profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan pengaruh dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil operasi (Brigham & Houston, 2006). Rasia yang biasa digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinetja profitabilitas adalah gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, Return on Equity
dan Return on Assets (Syamsudin,1985:55, dalam Al:unar dan Kumiawan, 2007). Gross profit margin mernpakan rasio profitabilitas yang menghitung
sejauh mana kemarnpuan perusahaan dalarn menghasilkan laba. Gross profit margin mernpakan prosentase dari laba kotor dibandingkan dengan sales. Operating profit margin adalah rasio yang menghitung sejauh mana
kemarnpuan pernsahaan dalam menghasilkan laba sebelum adanya pajak dan bunga dari penjualan yang dilakukan. Rasia ini menggambarkan apa yang biasanya disebut ''pure profit" yang diterima alas setiap Rupiah dari penjualan yang dilakukan. Operating profit disebut murni (pure) dalarn pengertian bahwa jumlah tersebut yang benar- benar diperoleh dari hasil operasional
pernsahaan
dengan
mengabaikan
kewajiban-kewajiban
finansial berupa bunga serta kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Net profit margin adalah rasio profitabilitas yang menghitung sejauh mana perusahaan dalam menghasilkan laba setelah dipotong pajak dan bunga dari penjualan yang dilakukan. Semakin tinggi net profit margin, maka makin baik profitabilitas suatu perusahaan. Return on eauitv (ROE) menuniukkan kemarnnuan manaiemen nerusahaan dalarn
mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan net income yang tersedia bagi pemegang sahani. Semakin tinggi return adalah semakin baik karena berarti dividen yang dibagikan atau ditanan1kan kembali sebagai, retained earning juga akan makin besar. Return on assets (ROA)
menunjukkan kemampuan manajemen perusahaandalam menghasilkan income dari pengelolaan aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba.
Rasio ini menunjukkan seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunalcan asetnya. Semaldn tinggi rasio ini, maka semaldn efektif penggunaan alctiva tersebut. Kelima rumus rasio untuk menhitung profitabilitas ini dicantumkan pada tabel 2.1 berikut ini.
Rasio
Tabel.2.1 Rumus Rasio - rasio Pirofitabilitas Rum us
Gross Profit Margin
GPM = Sales - Cost O[ Good Sales Sales
Operating Profit A1argin Net Profit Jvfargin
OPM = Operating Profit Sales NPM =Net ProfjJ_Afier Tax Sales
Return on Equity
ROE= Net Profit Afier Tax Stockholder's Equity
ROA =Net Income Total Assets Sumber : Konsep penelitian yang diolah Return on Assets
Pada penelitian ini profitabilitas perusahaan diukur dengan ras10 return on assets yang diambil dari data keuangan perusahaan perbankan
yang menjadi objek penelitian, yang listing pada Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2007 sampai dengan talmn 2009. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan. Return on asset merupakan ukuran efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. 7. Leverage
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan
tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage tinggi berarti sartgat bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusalman yang mempunyai tingkat leverage lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Tingkat leverage pernsahaan, dengan demikian menggambarkan
risiko
keuangan
pernsahaan.
Teori
keagenan
memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyalc informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal sepetii itu lebih tinggi (Jensen & Meckling, 1976). Tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur (Schipper, 1981 dalam Marwata, 200 I dan Meek, et al, 1995 dalam Fitriany, 200 I).
8. ProfilPerusahaan Profile perusahaan merupakan pandangan masyarakat tentang
karakteristik yang melekat pada perusahaan berkaitan dengan bidang usaha, risiko usaha, karyawan yang dimiliki dan lingkungan perusahaan (Hasibuan 2001 ). Dalam penelitian ini profile perusahaan diklasifikasikan kedalam industry high-profile dan industry low-pro.file. Robert (1992) dalam Dirgantari (2002) mendefinisikan industry high-profile sebagai industry yang memiliki visibilitas konsumen, resiko politis tinggi, sedangkan industri low-profile adalah industri yang memiliki tingkat visibilitas konsumen dan politis rendah. Menurut Dirgantari (2002), tingkat visibilitas konsumen dan resiko potensi politis dapat dilihat dari apakah suatu industri berorientasi menghasilkan barang konsumsi I barang industri. Industri yang menghasilkan barang konsumsi bersifat high-profile. Jones (1995) dalam Dirgantari (2002) menjelaskan bahwa industri yang berorientasi pada barang konsumsi akan lebih sensitif terhadap masalah keamanan produk dan lingkungan sekitar, dan ha! ini dapat secara langsung berpengaruh terhadap persepsi konsumen dan keputusan pem belian.. Dikaitkan dengan teori legitimasi, ha! ini dilakuakan perusahaan untul( melegistimasi kegiatan operasinya dan menurunkan tekanan dari para aktivis sosial dan lingkungan.
Muhamad Muslim Utomo (2000), Muhamad Rizal Hasibuan (2001), maupun Henny dan Murtanto (2001) memasukan perminyakan dan pertambangan, kimia, hutan, kertas, otomotif, penerbangan, argobisnis, tembakau dan rokok, makanan dan minuman, media dan komunikasi, energi (listrik), engineering, kesehatan serta transportasi dan pariwisata sebagai industri high-profile, sedangkan yang termasuk dalam industri
low-profile antara lain bangunan, keuangan dan perbankan, pemasok peralatan medis, properti, retailer, tekstil dan produk tekstil, produk personal dan produk rurnah tangga. Penelitian yang dilakukan oleh Muh Rizal (2001), Rahma Yuliana (2003) dan Muh Muslim (2000) berkaitan dengan pengungkapan sosial yang dihasilkan pada perusahaan high profile dan low profile di Selandia Baru menunjukkan bahwa perusahaan high profile lebih tinggi daripada pengungkapan sosial pada low profile. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Davey (1992) dan Ng (1995) dalarn Hakston dan Milne (1996) tidak menemukan hubungan antara kedua variabel tersebut. Penelitian ini akan mencoba menguji kembali pengaruh tipe industri terhadap pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. B. Penelitian Sebelumnya Adapun penelitian terdahulu yang telal1 dilalcuk:an akan dijelaskan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Variabel Pengukuran
Peneliti Hackston and Milner (1999)
Edy Rismanda Sembiring (2005)
Fr. Reni Retno Angraini (2006)
Independen : Size, profitabilitas, profile, dan leverage Depend en: Pengungkapan sosial Independen: Size, profitabilitas, profile, dan leverage. Dependen: Pengungkapan Sosial lndependen: Kepemilikan, Manajemen, leverage, bi aya politis (size,tipe), profitabilitas Dependen: Pengungkapan Sosial
Hardina Rosmasita (2007)
Independen: Kepemilikan n1anajemen, leverage, size, profitabilitas. Depend en: Pengungkapan Sosial.
Sri Sulastini (2007)
Independen: Size, profile, ukuran dewan komisaris, profitabilitas. Dependen; Pengungkapan sosial.
Yuningsih (2008)
Independen: Ukuran perusahaan, industri, profitabilitas, umur.
Dependen: Pengungkapan sosial dan lingkungan.
Andre Sitepu
Cristian dan
Independen: Dewan
komisaris,
Has ii
Jumlah tenaga kerja, Size ,profile, mempengaruhi EPS, high/low profile, pengungkapan sosial, sedangkan dan rasio hutang profitabilitas dan leverage tidak Indeks pengungkapan mempengaruhi pengungkapan sosial sosial. Jumlah tenaga ke~ja, Size,profile, de wan komisaris EPS, high/low profile, mempengaruhi pengungkapan jumlah de\van sosial,sedangkan profitabilitas dan ko1nisaris, dan rasio leverage tidak mempengaruhi hutang. pengungkapan sosial. Saham yang dimiliki Kepemilikan manajemen dan tipe manajemen,rasio industri berpengaruh terhadap utang, kapasitas pasar, pengungkapan sosial, sedangkan high/low profile, dan profitabilitas dan leverage tidak NPM. berpengaruh terhadap Indeks pengungkapan pengungkapan sosial. sosial. Kepemilikan saham Semua variabel independen secara manajemen, Rasio simultan mempunyai kemampuan hutang, total aktiva, untuk mempengaruhi danNPM. pengungkapan sosial. Indeks pengungkapan Kepemilikan manajemen sosial. berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial, sedangkan ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage tidak berpengaruh secara sio:nifikan. Kepemilikan aktiva, Secara simultan seluruh variabel high/low profile, independen berpengaruh terhadap kepemilikan saham, pengungkapan sosial. dan ROA Secara parsial hanya profitabilitas Indeks pengungkapan yang tidak berpengaruh secar signifikan terhadap pengungkapan sosial sosial. Total asset, ROA, Secara simultan seluruh variabel high/low profile, independen berpengaruh terhadap pengungkapan umur. dan sosial lingkungan. In de ks pengungkapan Secara parsial hanya variabel sosial. industri yang paling signifikan terhadap berpengaruh dan pengungkapan sosial lingkungan. Jumlah de wan Secara similtan seluruh variabel komisaris, in de pend en berpengaruh terhadap . rasio ,. '
. .
.
.
profitabilitas Dependen: Pengungkapan sosial.
dan profitabilitas berpengaruh signifikan Indeks pengungkapan secara terhadap sosial. pengungkapan sosial. Secara parsial leverage dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadan oengungkapan sosial. dewan Dewan komisaris, tipe industri dan Alexander Ketut Independen: Jumlah Wahyu Adianta Dewan ko1nisaris, kon1isaris,rasio ukuran perusahaan berpengaruh (2009) leverage, ukuran hutang, high/low terhadap pengungkapan sosial. Tingkat leverage dan profitabilitas perusahaan, tipe industri, profile, ROA. dan profitabilitas. berpengaruh tidak terhadap Depend en: pengungkapan sosial. Pengungkapan sosial. Inde ks Pengungkamm sosial
C. Hubungan Antar Variabel
1. Profil Perusahaan dengan Pengungkapan CSR Hubungan antara profil perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dapat dikaitkan dengan variasi dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat. Industi high- profile sebagai industri yang memiliki risiko politik yang tinggi, atau kompetisi yang tinggi akan lebih memperhatikan pertanggungjawaban sosialnya kepada masyarakat, karena ha! ini akan meningkatkan citra perusahaan dan dapat mempengaruhi tingkat penjualan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Hackston dan Milner (1999), Sembiring (2005). Berdasarkan keterkaitan antar variabel
profitabilitas terhadap
pengungkapan CSR, maka hipotesis yang diajukan yaitu: Hai :Profil
perusahaan
berpengaruh
secara
pengungkapan Corporate Social Responsibility.
signifikan
terhadap
2. Profitabilitas dengan pengungkapan CSR Heinze (1967) dalam Sitepu dan Siregar (2009:4) profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham, sehinggga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan infonnasi sosial. Secara teoritis menurut Kokubu et.al.(200 l) dalam sembiring (2005:9) terdapat hubungan positif antara kinerja ekonomi suatu perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini dikaitkan dengan teori agensi dengan premis bahwa perolehan laba yang semakin besar akan membuat perusahaan mengungkapkan infonnasi sosial yang lebih luas. Sebaliknya seperti dinyatakan oleh Donova dan Gibson (2000) dalam Sembiring (2005:9) dari sisi teori legitimasi, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawwab sosial perusahaan. Hal ini didukung dengan argumentasi bahwa ketika perusahaan memiliki tingkat laba tinggi, perusahaan (manajemen) menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan. Sebalilmya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan keuangan akan membaca "good news"kinerja perusahaan. Sitepu dan Siregar (2009) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laaporan tahunan oada oerusahaan manufaktur vanrr terdaftar di RFU. Ha,ilnva
menunjukuan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Fitriani (2001) melakukan penelitian tentang signifikasi perbedaan tingkat kelengkapan pengungkapan wajib dan sukarela pada laporan keuangan perusahaan publik yang terdaftar di BEJ. Hasilnya menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial. Berdasarkan keterkaitan antm· variabel
profitabilitas terhadap
pengungkapan CSR, maka hipotesis yang diajukan ya.itu: Ha2 :Profitabilitas
(ROA)
berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility. Ha3
:Profitabilitas
(ROE)
berpengaruh secara signifikm1 terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility 3. Tingkat Leverage Perusahaan dengan Pengungkapan CSR
Schipper (1981) dalilll1 Sitepu dan Siregm· (2009:3) rasio Leverage merupakm1 proporsi total hutang terhadap ekuitas pemegang sahilll1. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, seh.ingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagih suatu utang. Tambahan info1masi diperlukan untuk menghilangkm1 keraguan pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur, oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengm1 rasio leverage yang rendah.
Menurut Belkaouni dan Kaprik (1989) dalam Sembiring (2005:4) keputusan untuk mengungkapkan informasi sosial akan mengikuti suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan pendapatan. Sesuai dengan teori agensi maka manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggungjawab sosial yang dibuatnya agar tidk menjadi sorotan dari para deptholders. Berdasarkan keterkaitan antar variabel tingkat leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility, maka hipotesis yang diajukan yaitu: Ha4:
Tingkat
leverage
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility.
4. Kelengkapan laporan keuangan dengan pengungkapau CSR Laporan keuangan (Financial Report) sendiri berupa neraca (balance
sheet) yang menggambarakan posisi keuangan perusahaan dalam satu tanggal tertentu atau a moment of time, sering disebut per tanggal tertentu (Sofyan Syafri ,2007:205). Sedangkan laporan arus kas (cash flow) sendiri memberikan gambaran masuk dan keluamya kas atau dana perusahaan dan merupakan metode yang lengkap dan penggunaannya terus-menerns meningkat dari tahun ke tahun (Sofyan Syafri, 2007:254 ). Dengan laporan keuangan (Financial Statement), berbagai pihak yang membutuhkan dapat melihat dan mengetalmi bahwa perusahaan dinilai likuid atau tidak, profitnya besar atau tidak, terutama bagi para investor_ kre
a1"Rll
hnnkPrs_ R110-l nihRk
m:::in:::iiP.nlP.n R1"Rn nPJ'11~::ih::i!-l.n
untuk menyusun planning dan kebijakan-kebijakan yang lebih baik lagi, memperbaiki sistem pengawasan intern dan lain sebagainya. Berdasarkan
keterkaitan
antar
variabel
kelengkapan
laporan
keuangan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility, maka hipotesis yang diajukan yaitu: Has: Kelengkapan Laporan Keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. D. Kerangka Pemikiran Profil perusahaan (Xl) (Sembiring, 2005)
Profitabilitas: ROA(X2) ROE (X3) (Yuuiugsih, 2008)
Leverage (X4)
(Anggraini, 2006)
Kelengkapan Laporan keuangan (XS) (Sofyan Syafri, 2007)
Pengungkapan CSR (Y) (I-lumairoh, 2010)
E. Hipotesis Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris mengenar
pengm-uh profil perusahaan, profitabilitas, leverage dan kelengkapan laporan keuangan terhadap pengungkapan C01porate Social Responsibility dalarn laporan tahunan pada perusahaan yang terdaftm- di BEL Hipotesis yang diajukan dalan bentuk hipotesis alternatif sebagai beriku1: Ha
: Diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara vaiiabel profil perusahaan, profitabilitas, tingkat leverage,dan kelengkapan laporan keuangan terhadap variabel pengungkapan corporate social responsibility.
Hai : Diduga bahwa ada pengm-uh yang signifikan antm-a variabel profil perusahaan terhadap variabel pengungkapan corporate social responsibility.
Haz : Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antm-a variabel profitabilitas (ROA) terhadap vm-iabel pengungkapan corporate social responsibility.
Hai : Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel profitabilitas (ROE) terhadap variabel pengungkapan c01porate social responsibility. l-fa4 : Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antm-a variabel tingkat
leverage
terhadap
responsibility.
variabel
pengungkapzm
corporate
social
Has:
Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel kelengkapan laporan keuangan terhadap variabel pengungkapan corporate social responsibility.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Linglrnp Penelitian
Penelitian ini dilalrukan pada Pusat Referensi Pasar Modal (Capital market Referance Center) dengan mengambil data keuangan perusahaan yang
terdaftar di BEI pada tahun 2010. Selain mengambil data di PRPM, datajuga diambil dengan mengakses situs BEI di internet (\lrww.idx.co.id). Jenis penelitian ini adalah !causal komparatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih (Indriantoro dan Supomo, 2004:27). Penelitian ini akan menguji dan memberikan
bukti
empiris
mengenai
pengaruh
profil
perusahaan,
profitabilitas, tingkat leverage, dan kelengkapan lapora11 keuangan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan (CSR). B. Metode Penentuan Sampel
Dasar pemilihan sampel ini menggmiakan probability sampling yaitu memberikan peluang yang sama bagi setiap m1sur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi
anggota sampel.
(Wardatusolihah,
2010:38).
Teknik
probability sampling yang digunakan dalain penelitian ini adalah cluster sampling (area sampling). Cluster sampling adalah teknik sampling yang digunakan untuk
menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiono, 2009:84) dalam (Wardatusolihah. 2010:39). Untuk mendanatkan
sampel yang dapat menggambarkan populasi dimana jumlahnya tidak kurang dari 100 orang, maka dalam penentuan sampel penelitian ini menggnnakan rumus Slovin (Ridwan clan Engkos, 2008:49) dalam (Wardatusolihah, 2010:39) N
n=
n=
=
220 (220. 0,01) + 1 68,75
= 69 sampel
Dimana: n = Jumlah,sampel N = Jumlah populasi d 2 =Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) Kriteria yang digunakan nntuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sampel adalah perusahaan yang terdaftar di BEJI clan sahamnya aktif diperdagangkan selama tahun 2010. 2. Sampel adalah perusahaan yang menerbitkan annual report periode 2010. 3. Sampel adalah perusahaan yang menyediakan informasi mengenai pelaksanaan CSR. 4. Data-data mengenai variabel-variabel yang akan diteliti tersedia dengan
5. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah ataupun asing. C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section. Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu, yang
menggambarkan kondisi yang terjadi pada saat itu. Contoh data cross section yang sering digunakan adalah Sensus Penduduk yang menggambarkan struktur penduduk pada saat sensus itu dilakukan. Data cross section tidak menggambarkan perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh perubahan waktu, sehingga data ini sifatnya statis. Namun demikian data ini bermanfaat sebagai suatu acuan standar untuk melakukan suatu perencanaan (Kristianto, 2010:3). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research) Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Indriantoro dan Supomo, 2002:150). Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jumal, skripsi, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam melaksanakan CSR. 2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data· utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, yaitu sumber data sekunder (sources of secondary data), termasuk buku dan maialah. oublikasi oemerintah mene:enai indikator ekonomi. data
sensus, Ikhtisar Statistik, basis data, media, laporan tahunan perusahaan, dan sebagainya (Uma Sekaran, 2006:65). Sesuai dengan jenis data dalam penelitian ini, yaitu data sekunder, maka data dalan1 penelitian ini diperoleh dari Annual Report perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 20 I 0.
D. Metode Analisis Data 1. Uji Asnmsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut hams memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.
1.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melakukan pengujian apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Imam Ghozali, 2009:147-149).
a. Analisis grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal.
b. Uji statistik
Selain dengan analisis grafik maka perlu dianjurkan dengan uji statistik, agar mencapai keakuratan yang lebih baik lagi. Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kmtosis dan skewness dari residual. Pada prinsipnya nom1alitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Adapun dasar pengambilan keputusan: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal clan mengikuti arah garis diagonal atau grafik historganmya menunjuld(an pola distribusi '
nonnal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal clan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi nommlitas. 1.2 Uji multikolinearitas
Multikolinearitas adalah hubungan antara variabel prediktor atau independen terhadap variabel prediktor yang lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak 01iogonal. Variabel 01iogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan no! (Ghozali, 2006). Uji multikolinearitas dilakukan dengan cara melihat nihi vRriRn<"'e inflation factor
(VlFl. Aoabila nilai VIF kurang dari 10
atau nilai tolerance > 0, 10 maka model regresi berganda tidak terjadi multikolinearitas. 1.3 Uji heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Situasi heterokedastisitas akan menyebabkan penafsiran koefisien regresi mer\jadi tidak efisien. Model regresi yang baik adalah bila varian dari residual suatu pengan1atan ke pengarnatan lain tetap atau homokedastisitas. Ada
beberapa
cara
untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
heteroskedastisitas yaitu salah satunya dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID
(Gozhali,
2006).
Deteksi
ada
tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan melihat ada tidalmya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-studentized. 1.4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah adanya korelasi antara nilai data pada suatu '· waktu dengan nilai data terse.but . pada waktu nilai satu periode
"
sebelumnya atau lebih. Uji aut~ko'r~asi dilakukan tmtuk mengetahui apakah model mengandung
autokor~si /
atau tidak, yaitu adanya
hubummn diantara variahel rfalam memnenmwnhi
vm·i~hP.1
rlPnPnrlPn
Dalam upaya mendeteksi adanya autokorelasi dalam model regresi yang digunakan bisa dilakukan dengan melihat nilai D-W (Durbin',
/
"·
Watson) dari output SPSS. Nilai D-W 11:larl';:nodel regresi berganda terpenuhi jika nilai du< dhitung < d4 7du.
I
2. Analisis Regresi Bcrganda Untuk menguji hipotesis digunakan analisis regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 for windows. Model persamaan regresi secara sistematis dapat dirumuskan sbb: Y = a+ blXI + b2X2 + b3X3 +b4X4+b5X5+ e Keterangan: Y = Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
a = Konstanta bl, b2, b3, b4,b5 = Koefisien regresi XI
=
profil perusahaan
X2 = Profitabilitas (ROA) X3
=
Profitabilitas (ROE)
X4 = Tingkat Leverage X5
=
kelengkapan laporan keuangan Nilai koefisien regresi disini sangat menentukan sebagai dasar
analisis, mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika koefisien b bemilai positif (+) maka
variabel dependen. Demikian pula sebaliknya, bi la koefisien nilai b bemilai negatif (-), ha! ini menunjukkan adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan penunman nilai variabel dependen. 3. Pengujian Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari uji parsial (uji t), uji simultan (uji F) dan nilai koefisien dete1minansi (R2).
a. Uji Parsial (Uji t) Uji t independen ini untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara terpisal1 (Ghozali, 2006). Kriteria pengujian dengan menggm1akan uji T independen sbb: Ha:B=O Ha:B;tO a) Jika sign < 0,05, maka Ha diterima yang berarti variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. b) Jika sign > 0,05, maka Ha ditolak yang bera1ii variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji simultan (uji F) Pada prinsipnya pengujian simultan dilakukan dengan koefisien
pengaruh secara serentak variabel independen terhadap variabel dependen.Jika Fhitung > Ftabel, malm diyakini bahwa secara keseluruhan variabel bebas tersebut berpengarnh secara signifikan. Bila sign F < 0,05 berarti variabel independen secara serentak mempunyai pengaruh seignifikan terhadap variabel dependen. c. Koefisien determinasi Koefisien dete1minasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Pengujian ini menunjukkan signifikansi hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Besamya koefisien antara 0 dan 1, semakin mendekati 1 berarti semakin signifikan. E. Operasional Variabel Penelitian V ariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari satu variabel dependen dan empat vmiabel independen. Variabel dependen dalmn penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan variabel independennya adalah profil perusahaan, profitabilitas, leverage,dan kelengkapan laporan keuangan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai definiSi operasional dan pengukuran variabel yang digunakm1 dalmn penelitian. 1. Variabel Profil perusahaan
Profil merupakan pm1dangan masyarakat tentang karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan berkaitan dengan bidartg usaha,resiko usaha,
Pada penelitian ini profil perusahaan diukur dengan variabel Dummy yang akan digunakan untuk mengklasifikasikan high- profile dan low-
profile. High-profile akan diberi nilai l yaitu perusahaan yang bergerak dibidang perminyakan dan pertambangan, kimia, hutan, kertas, otomotif, agro bisnis, tembakau dan rokok, produk makanan dan minuman, media dan komunikasi kesehatan serta transportasi dan pariwisata (Utomo,2000 dalam Ralnni Galuh Rahajeng,2010). Sedangkan nilai 0 diberikan untuk perusahaan low-profile, yang meliputi bangunan, keuangan dan perbankan, supplier peralatan medis, retailer, tekstil, dan produk tekstil, produk personal, dan produk rumah tangga. 2. Variabel Profitabilitas Profitabilitas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau profit dalan1 upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Terdapat beberapa ukuran untuk menentukan profitabilitas perusahaan, yaitu return of equity (ROE) ,return on assets (ROA). 3. Variabel Leverage Leverage merupalrnn alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan
tergantung
pada heditur dalam membiayai asset perusahaan. Skala
pengukuran yang digunakan adalah rasio. Leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio hutang terhadap modal sendiri. 4. Variabel Kelengkapan laporan keuangan
Variabel Kelengkapan laporan keuangan adalah setiap perusahan dalam
memberikan
infmmasi
keuarnmn
untuk
nihak-nihak
van<>
berkepentingan dilaporkan secara lengkap. Laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK No. I terdiri dari laporan Laba Rugi, Neraca, Laporan Perubahan Modal, Arns Kas, dan Catalan alas Laporan Keuangan. 5. Variabel pengungkapan CSR CSR mengacu pada kewajiban perusahaan untnk melindungi
lingkungan
dan
meningkalkan
kesejahleraan
masyarakal
secara
keselurnhan bersama-sama dengan npaya pencapaian tujuan perusahaan, alau dengan kala lain CSR
adalah langgungjawab sosial perusahaan
terhadap masyarakat di luar kegialannya. · Variabel ini diukur menggunakan skala rasio yang diperoleh dari jumlah aktivitas CSR. %X=
mx XP
100%
Dimana: X = Presenlase aktivilas Corporate Social Responsibility XQ = banyalmya aktivitas yang dilakukan perusahaan XP= Jumlah aktivitas yang mungkin dilakukan perusahaan berdasarkan Corporate Social Disclosure.
Tabel. 3. 1. " be I pener· 1tian 0 Jf}eras10na IV ana Variabel Variabel independen Pro fil perusahaan (XI )
Profitabilitas ROA (X2) ROE(X3)
Indikator profile perusahaan diklasifikasikan kedalam industry high-profile dan industry low-profile.
ROA= ROE=
Tingkat Leverage (X4)
LabaBersih Totalaktiva
LabaBersih Totalekuitas Rasio Hutang = Total Hutang XIOO Total Aktiva
XIOO
Skala
Rasio
Rasio
XIOO Rasio
laporan Dalan1 Annual report perusahaan Rasio membuat laporan keuangan dengan lengkap,yaitu mencakup laporan L/R, Perubahan Modal, Neraca, Arus atas Kas,dan Catatan Laporan Keuangan. Variabel Dependen Banyaknya item pengungkapan sosial Rasio Pengungkapan yang terdapat pada laporan tahunan. Corporate Social Jika perusahaan mengungkapkan Responsibility (Y) diberi skor satu (I), namun jika tidak mengungkapkan diberi skor no! (0) Indeks = n/K x 100%
Kelengkapan keuangan (XS)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Bursa Efek Indo.nesia
Pasar modal di Indonesia sudah dimulai sejak adanya zaman pemerintahan Belanda. Sedangkan perdagangan efek di Indonesia dimulai sejak tanggal 14 Desember 1912. Tujuan awalnya adalah untuk menghimpun dana guna kepentingan pengembangansektor perkebunan di Indonesia. Investor yang berperan saat itu adalah orang-orang Hindi Belanda
dan
Orang-orang
Eropa
lainnya,
sedangkan
efek-efek
dipe1jualbelikan adalah saham dan obligasi milik perusahaan Belanda yang ada di Indonesia maupun yang diterbitkan oleh pemerintah Hindi Belanda. Perkembangan pasar modal ini cukup pesat, sehingga dibuka juga Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925
dan Bursa Efek
Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Terjadinya gejolak politik di Eropa pada awal tahun 1939 ikut mempengaruhi perdagangan efek yang ada di Indonesia. Akibatnya, terjadinya perang Dunia kedua, Bursa Efek Jakarta pun ikut tutup. Hal ini sekaligus menandai berakhimya aktivitas pasar modal di Indonesia. 2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 69 oerusahaan dari oooulasi vang ada. Data vang di gm1akan adalah berasal
dari laporan tahunan (Annual Report) tahun 2010. Pedoman pengungkapan laporan tahunan ini akan menggambarkan diungkapnya atau tidaknya item-item yang seharusnya diungkapkan dalam laporan tahunan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Tabel.4.1. p OPU Ias1. d an S ampeI pencrr 1:rnn Keterangan Jumlah Perusahaan yang terdaftar di 424 BEI tahun 20 I 0 Perusahaan yang 220 menerbitkan Annual Report tahun 2010 Perusahaan yang digunakan 69 sebagai sampel Sumber: Data sekunder yang d10lah B. Deskriptif Variabel Penelitian
1. Statistik Deskriptif Tabel 4.2 di bawah ini merupakan
statistik deskriptif mengenai
sampel penelitian yang di uji dalam penelitian ini menggambarkan tentang nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan nilai deviasi standar. Tabel. 4.2. DI · bel es fflPSI· v aria Std. Deviatio
N
Minimum
Maximum
Mean
n
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Error
Statistic
Profil
69
0
1
.61
.059
.492
Lap.Keuangan
69
0
1
.99
.014
.120
Profit(ROA)
69
-.740
.910
.10825
.023199
.192705
Profit(ROE)
69
-1.733
3.240
.16454
.072723
.604083
Leverage
69
.010
1.027
.48517
.031541
.261998
CSR
69
.016
.930
.39646
.029684
.246570
Std.
Valid fli~twiJ::;t!>\
N
69
Dari tabel 4.2 tersebut dapat clilihat bahwajumlah perusahaan yang memiliki pengungkapan Corporate Social Responsibility clalam laporan tahunan sebanyak 69 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dengan variabel lainnya yang dijelaskan sebagai berikut: Untuk Variabel pengungkapan corporate social responsibility nilai ratarata sebesar 39,65%, minimum sebesar 1,6%, maksimum sebesar 93,0%,dan standar deviasi sebesar 24,65%. Variabel profil Perusahaan nilai rata-rata sebesar 61 %, minimum sebesar 0%, maksimum sebesar 100 %, clan stanclar deviasi sebesar 49,2%. Variabel kelengkapan laporan keuangan nilai rata-rata 99%, minimum sebesar 0%, maksimum sebesar 100%, dan standar deviasi 12%. Variabel profitabilitas (ROA) nilai ratarata sebesar 10,83%, minimum sebesar - 74,0%, maksimum sebesar 91%,dan standar deviasi sebesar 19,27%. Variabel profitabilitas (ROE) nilai rata-rata sebesar 16,45%, minimum sebesm· -173,3%, maksimum sebesar 324%,dan standar deviasi sebesar 60,41 %. Variabel Leverage nilai rata-rata sebesar 48,52%, minimum sebesm· 1,0%, maksimum sebesar 102, 7%, dan standar deviasi sebesar 26,20%. 2. Pengungkapan Corporate Social Responsibility Lampiran
3
menyajikan
pengungkapan
Corporate
Social
responsibility perusahaan yang disajikan dalam sampel penelitim1.dari gambaran pengungkapan yang telah dilaksanakan pengungkapan tertinggi sebesar 93% pada PT. Guclang Garan1 Tbk, sedangkan terenclah sebesar
6% pada PT. Century Textile industry dan PT. Sofyan Hotels Tbk, dan dengan rata-rata pengungkapan dari 69 perusahaan sebesar 39,65%. C. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas be1iujuan untulc menguji variabel independen yaitu profil perusahaan, profitabilitas, tingkat leverage, dan kelengkapan laporan keuangan terhadap variabel dependen,yaitu pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam sebual1 model regresi berdistribusi
normal atau tidalc. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan melihat grafik histrogram atau non11al probability plot. Gambar. 4.1 Grafik Histogram
Histogram Dependent Variable: CSR Mean =1 .50EN1 6 std. Dev. =0.963 N=89
-2
-1
0
2
3
Regression Standardized Residual
Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri.
Gambar. 4.2 Probability Plot
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: CSR.
..a
0.8
0 .._
D..
5 06
u
"Cl
2
04 .
()
di
a.. ><
w
0.2
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data SPSS Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal dan ha! ini menunjukan bahwa residual terdistribusi secara normal.
3. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengi.tji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik harusnya tidak te1jadi korelasi di antara variabel independen.
Tabel.4.3. Multikolonieritas Coefficients' Unstandardized Coefficients B
M->rlel
1
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.067
.235
Profil
.166
.061
profit(ROA)
·.202
profit(ROE)
Collineari Statistics
Beta
Sin.
t
VIF
Tolerance
.:!86
.776
.332
2.i16
.009
.893
1.120
.291
·.158
·.li95
.490
.258
3.876
.085
.091
.209
.1135
.354
.266
3.759
Leverage
·.051
·.055
·.447
.657
.892
1.121
Lap.Keuangan
.264
.115 ..245
.129
1.1178
.285
.928
1.078
a. Dependent Variable: CSR
Sumber : Data SPSS Tabel 4.3 menunjukan output SPSS untuk VIF dan Tolerance mengindikasikan tidak terdapat multikolonieritas yang serius. Nilai VIF tidak ada yang melebihi 10 dan nilai Tolerance tidak ada yang kurang dari 0, 10. Mak~ dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius. Tabel.4.4. Multikolonieritas Coefficient Correlations' Lap.Keuangan
Model 1
Correlations
Leverage
Profit
profit(ROA)
1.000
.04!i
·.220
-.177
-.070
.046
1.000
-.040
-.007
-.848
Leverage
-.220
-.040
1.000
.188
.122
Profit
·.177
-.OOi'
.188
1.000
-.096
profit(ROA)
·.070
·.84!1
.122
-.096
1.000
Lap.Keuangan
.060
.00'.I
-.006
-.003
·.005
profit(ROE)
.001
.OOH
.000 -3.911 E-5
-.022
-.006
.ODO
.013
Lap.Keuangan profit( ROE)
Covariances
·-
profit(ROE)
Leverage
.001
.004
Profit
-.003
-3.911E-!i
.001
.004
-.002
profit( ROA)
-.005
-.022
.004
·.002
.084
a. Dependent Variable: CSR
-
Sumber : Data SPSS Tabel 4.4 juga menunjukan bahwa hasil korelasi antar variabel
sebesar 0,188 antara profil dan leverage. Oleh karena ini masih di bawah 95%, maim dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius. 2. Hasil Uji heteroskedastisitas Grafik
scatterplot
di
bawah
1111
merupakan
basil
UJI
heteroskedastisitas untuk variabel independen yaitu: profil perusahaan, profitabilitas, tingkat leverage, dan kelengkapan laporan keuangan terhadap variabel dependen yaitu: pengungkapa11 Corporate Social Responsibility. Gambar4.3 Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: CSR 3 "O d)
2
N
·.;:;
c: d)
-g.... iii:I (I) "O
c'Ui
·;;;0 a:d)
..."'
0
d)
.,, d)
-1
a: -3
-2
-1
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.3 menunjukan titik-titik data menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola, baik diatas maupun dibawal1 angka 0 pada
2
sumbu Y. ha! ini berarti tidak te1jadi heteroskedastisitas pada model regresi. Dapat disimpulkan bahwa instrumen pem:litian ini memenuhi asumsi homokedastisitas. 3.Hasil Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah adanya korelasi antara nilai data pada suatu waktu dengan nilai data tersebut pada waktu nilai satu periode sebelumnya atau lebih. Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah model mengandung autokorelasi atau tidak, yaitu adanya hubungan diantara variabel
dalam
mempengaruhi
variabel
dependen.
Dalam upaya
mendeteksi adanya autokorelasi dalam model regresi yang digunakan bisa dilakukan dengan melihat nilai D-W (Durbin- Watson) dari output SPSS. Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan 1 tahun periode penelitian, maka tidak bisa diuji dengan menggunakan uji autokorelasi. D. Hasil Uji Hipotesis 1. Hasil Uji Koefeisien Determinasi
Koefisien detnninasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi vmiabel dependen. Tabel.4.5. Uji adjusted R Square Model Summary" ~ ~-
1
_,
-·
'
R
.402'
R Sauare
.162
Adjusted R Sauare
Std. Error of the Estimate
.095
a. Predictors: (Constant), Lap.Keuangan, profit(ROE), Leverage, Profil, profit(ROA) b. Dependent Variable: CSR
.2<14571
Berdasarkan tabel 4.5 diatas kolom keempat mernpakan nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,095 mtinya bahwa profil perusahaan, profitabilitas,tingkat leverage,dan kelengkapan laporan keuangan mampu menjelaskan variabel pengungkapan corporate social responsibility sebesar 9,5% sedangkan sisanya 90,5% dijelaskan oleh
variabel
lain
yang
tidak
dimasukan
dalam
model
regresi
ini,seperti:variabel umur pernsahaan yang diteliti oleh Yuningsih (2004), variabel kepemilikan manajemen yang diteliti oleh Anggraeini (2006), variabel solvabilitas yang diteliti oleh Rahmi Galuh (2010),dan variabel lainnya.
2. Has ii Uji t Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengarnh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel.4.6 Uji t Statistik Coefficients• Unstandardized Coefficients Model
1
Std. Error
B
(Constant)
.067
.235
Profil
.166
.061
profit(ROA)
-.202
profit(ROE) Leverage Lap.Keuangan a. Dependent Variable: CSR
Sumber : Data SPSS
Stand·ard ized Coeffi cie nts B eta
-
Sig.
t
.286
.776
.332
2.716
.009
.291
-.158
-.695
.490
.085
.091
.209
.935
.354
-.051
.115
-.055
-.447
.657
.264
.245
.129
1.078
.285
2.a Hasil U.ii Hipotesis 1 (Hat) Dari tabel 4.6 basil uji t menunjukan bahwa untuk variabel profil perusahaan mempunyai angka signifikan 0,009 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa profil perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate Social responsibility.
Dengan
demikian Hat diterima. Basil uji h.ipotesis ini konsisten dengan penelitian Hackston dan Milner (1999), dan Sembiring (2005) 2.b Hasil Uji Hipotesis 2 (Ha2)
Basil pengujian untuk variabel profitabilitas (ROA), mempunyai tingkat signifikan sebesar 0,490 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bal1wa profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengnngkapan corporate social responsibility. Dengan demikian Hm ditolak. Basil uji hipotesis ini konsisten dengan penelitian Yuningsih (2004), Khoirunnisa ( 2006), Haryani (2007), dan Humairoh (2010). Tetapi tidak konsisten dengan penelitian Sitepu dan Siregar (2009). 2.c Hasil Uji Hipotesis 3 (Ha3)
Basil pengujian untuk variabel profitabilitas (ROE) mempunyai angka signifikan sebesar 0,354 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti profitabilitas (ROE) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Dengan demikian Ha3 ditolak. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Yuningsih (2004).
2.d Hasil Uji Hipotesis 4 (Ha4)
Hasil pengujian untuk variabel tingkat leverage mempunyai angka signifikan 0,657 lebih besar dari 0,05. Hal i11i berarti babwa tingkat leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Dengan demikian Ha4 ditolak.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian Sembiring (2005), Sitepu dan Siregar (2009), dan Humairoh (20 I 0). 2.e Hasil Uji Hipotesis 5 (Has) Hasil pengujian untuk variabel kelengkapa11 laporan keuangan mempunyai angka signifikan 0,285 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti
bahwa
tingkat
kelengkapan
laporan
keuangan
tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Dengan demikian Has ditolak.
Berdasarkan tabel 4.6,maka diperoleh persamaan regresi berikut:
I
Y
= 0,067 + 0,116Xl - 0,202X2 + 0,085X3 - 0,051X4 +0,264X5+e
Dimana: Y = pengungkapan corporate social responsibility XI
=
Profil pernsahaan
X2
=
Profitabilitas (ROA)
X3
=
Profitabilitas (ROE)
X4 = tingkat leverage XS
=
kelengkapan laporan keuangan
e =Error
Pada persamaan regresi diatas menunjukan nilai konstanta sebesar 0,067. Hal ini menyatakan babwa jika variabel profil perusahaan ,
profitabilitas (ROA dan ROE), tingkat leverage dianggap konstan, maka pengungkapan corporate social responsibility akan konstan sebesar 0,067. Koefisien regresi pada variabel profil perusahaan sebesar 0,116, ha! ini berarti jika variabel profil perusabaan bertambab satu satuan maka varabel pengungkapan corporate social responsibility akan bertambah sebesar 0,116. Koefisien regresi pada variabel profitabilitas (ROA) sebesar -0,202. Hal ini berarti jika variabel prfitabilitas (ROA) bertambab satu satuan malca variabel pengungkapan corporate social
responsibility akan berkurang sebesar 0,202. Koefisien regresi pada variabel profitabilitas (ROE) sebesar 0,085, ha! ini berarti jika variabel profitabilitas
(ROE)
bertambah
satu
satuan
maka
variabel
pengungkapan corporate social responsibility bertan1bab sebesar 0,085. Koefisien regresi pada variabel tingkat leverage sebesar -0,051,
ha! ini · berarti jika variabel tingkat leverage bertan1bal1 satu satuan maka variabel pengungkapan corporate social responsibility akan berkurang sebesar 0,051. 3. Hasil uji F Uji pengaruh simultan digunalcan untuk mengetahui apakab variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4.7 Uji Statistik F ANOYA 0 Model
Sum of Squares
~Regression
DI
-
F
Mean Square
.668
5
.134
Residual
3.466
63
.055
Total
4.134
68
Sig.
2.427
.045a
-
a. Predictors: (Constant), Lap.Keuangan, profit(ROE), Leverage>, Profil, profit(ROA) b. Dependent Variable: CSR
Sumber :Data SPSS 3.a Hasil Uji Hipotesis 6 (I-la6)
Dari uji ANOVA atau uji F pada tabel 4.7 didapat nilai F hitung sebesar 2,427 dengan probabilitas 0,045. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengungkapan CSR atau dapat dikatakan bahwa profil perusahaan,profitabilitas
(ROA,
ROE),
tingkat
leverage
dan
kelengkapan laporan keuangan secara bersama -sama berpengaruh secara
signifikan
terhadap
pengungkapan
co1porate
social
responsibility. Dengan demikian Ha6 diterima.
Berdasarkan hasil perusahaan
UJI
hipotesis
menunjukan
bahwa profil
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan
corporate social responsibility. Dengan demikian profil perusahaan merupakan salah satu faktor yang membuat manajemen menjadi fleksibel dalam mengungkapkan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Semakin ,_,_ 1
1"1
melakukan pengungkapan sosial lrnrena pernsahaan yang high-profile mempunyai dana yang cukup besar, mempunyai kemampuan untuk merekrut karyawan yang ahli, serta adanya tuntutan dari pemegang saham, sehingga perusahaan yang high-profile harus menggungkapkan tanggungjawab sosial perusahaannya. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Hackston dan Milner (1999), dan Sembiring (2005). Hasil nji hipotesis menunjukan bahwa profitabilitas (ROA dan ROE) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility, dengan demikian tingginya profitabilitas perusahaan bnkan faktor yang membuat ;:nanajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pe1ianggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Meskipun perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi namun jika perusahaan tersebut bukan perusahaan besar, maka perusahaan tersebut akan sedikit mengungkapkan tanggung jawab sosialnya karena dana yang dimiliki terbatas. Penelitian ini ko~sisten dengan penelitian Yuningsih (2004), Sembiring (2005), Khoirunnisa (2006) clan Haryani (2007) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility, tetapi tidak konsisten dengan penelitian Sitepu dan Siregar (2009) dan penelitian Dewa
Sancahya
Nistantya
(20 I0)
yang
menyatakan
profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa tingkat leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility , dengan demikian perusahaan dengan rasio leverage yang
tinggi belum tentu memiliki kewajiban untuk rnelakukan pengungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Hal ini terjadi karena biasanya terdapat hubungan baik antara perusahaan dengan para deptholders. Penelitian ini konsi.sten dengan penelitian Sembiring (2005), dan Sitepu dan Siregar (2009) yang rnenyatakan bahwa tingkat
leverage
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap c
pengungkapan corporate social responsibility. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa keiengkapan laporan keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Dengan demiki.an lengkap atau tidak
lengkap laporan keuangan yang disajikan perusahaan dalan1 laporan talrnnan
tidalc
mempengaruhi
manaJemen
dalam
memutuskan
keputusarmya dalam ha! pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Hasil
uji
hipotesis
menunjukan bahwa profil
perusahaan,
profiltabilitas (ROAdan ROE), tingkat leverage, d.an kelengkapan laporan keuangan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility, dengan clemikian profil perusahaan, tingginya tingkat profitabilitas, tingkat leverage, dan kelengkapan laporan keuangan yang terdapat dalam suatu perusahaan akan
membuat
perusahaan
mengungkapkan
corvorate
social
responsibility. Hal ini karena perusahaan tersebut memiliki dana yang
cukup besar karena aktiva yang dimiliki perusahaan cukup besar, profitabilitas yang cukup tinggi serta adanya tekanan dari para kreditur.
BABV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh profil perusahaan, profitabilitas, tingkat leverage , dan kelengkapan laporan keuangan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap 6 hipotesis yang telah diuji menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Profil perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Penelitian ini konsisten dengan penelitian
Hackston dan Milner (1999), Sembiring (2005). b. Profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan co1porate social responsibility. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Yuningsih (2004), Sembiring (2005), Khoirunisa (2006), Haryani (2007), dan Humairoh (2010). Tetapi tidak konsisten dengan dengan penelitian Sitepu dan Siregar (2009). c. Tingkat
leverage
tidak
berpengaruh
secara
:signifikan
terhadap
pengungkapan cmporate social responsibility. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Sembiring (2005), Sitepu dan Siregar (2009), dan Humairoh (2010). d. Kelengkapan laporan keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social resvonsibilitv.
e. Profil perusahaan, profitabilitas, tingkat leverage, dan kelengkapan laporan keuangan secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan co17Jorate social responsibility. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Sitepu dan Siregar (2009).
B. IMPLIKASI Dengan
menerapkan
CSR,
diharapkan
perusahaan
akan
memperoleh pengakuan sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang. Dengan pertimbangan dan harapan para investor dapat mempertimbangkan informasi CSR yang diungkapkan dalarn laporan tahunan perusahaan, sehingga dalam pengarnbilan keputusan investor tidak semata-mata mendasarkan pada informasi laba saja. Perusahaan yang sudal1 menerapi::an CSR diharapkan dapat terns meningkatkan kepedulian sosialnya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat atau menguntungkan bagi semua pihak yang berkepentingan. CSR bisa membangun citra perusaliaan, mendongkrak penjualan , memperluas pangsa pasar, serta meningkatkan daya tarik korporat dimata para investor. Dalam penelitian ini bahwa profil perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate
social responsibility.
Semakin high-profile suatu perusahaan maka akan semakin intensif untuk melakukan pengw1gkapan sosial karena perusahaan yang high-profile mempunyai dana yang cukup besar, mempunyai kemampuan untuk merekrut karyawan yang ahli, se1ia adanva tuntutan dari neme<>Rn<>
~BhBm
sehingga
perusahaan
yang
high-profile
harus
menggungkapkan
tanggungjawab sosial perusahaannya. Bagi perusahaan yang tidak menerapkan CSR mempunyai kemungkinan atau da.mpak akan ditinggalkan investor. Hal ini dikarenakan kelangsungan usaha perusahaan dinilai lebih baik daripada yang tidak menerapkan CSR. Kini strategi bisnis perusahaan tidak bisa lagi seperti talmn-tahun lalu yang dapat mengabaikan da.mpak sosial dan lingkungan. Perusahaan tidak mungkin lagi menghindar dari tanggung jawab sosial, karena kegiatan mereka tidak hanya dinilai dari dimensi ekonomi, tetapi juga dari sisi sosial dan lingkungan. C. KETERBATASAN PENELITIAN
I. Periode penelitiannya hanya satu tahun, yakni tahun 2010, sehingga konsistensi hasil penelitiannya dari tahun ke tahun tidak dapat diketahui. 2. Adanya
kemngkinan
variabel
lain
yang
dapat
mempengaruhi
pengungkapan CSR yang tidak dimasukan dalan1 penelitian ini, seperti unmr perusahaan yang diteliti oleh Sembiring (2005), kepemilikan manajemen yang diteliti oleh Anggraini (2006), ukuran perusahaan dan ukuran dewan komisaris yang diteliti oleh Humairoh (2010), dan yang lainnya. D. REKOMENDASI
I. Untuk penelitian berikutnya, interval periode penelitian perlu ditambah, minimal 3 periode, agar memberikan hasil yang lebih akurat.
2. Menyempumakan dan memperbaharui daftar pengungkapan corporate social responsibility yang digunakan sebagai instrument penelitian agar
sesuai dengan kondisi saat penelitian dilakukan. 3. Diharapkan mengamati variabel lain yang dapat berhubungan dengan
pengungkapan corporate social responsibility yang belum disajikan dalam penelitian ini, seperti: umur perusahaan yang diteliti oleh Sembiring (2005), kepemilikan manajemen yang diteliti oleh Anggraini (2006), ukuran perusahaan dan ukuran dewan komisaris yang diteliti oleh Humairoh (2010), dan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, Situ Nur. 2006. Penerapan CSR yang Lebih Strategis. Dokumen http://www.bisnis.com/, Sabtu, 01 April 2006. Darwis, Herman. "Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Financial Leverage terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan High Profile di BE!". Fakultas Ekonomi Universitas Khairun, Ternate. 2009 Febrianti, Indah. " Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Pengungkapan CSR (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar Di BE!) ".fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta:2010. Ghozali, Imam."Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS", edisi 3,Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,2005. Gunadi, Guru Besar Perpajakan FISIP UI Bisnis Indonesia, 3 September 2007 Harahap, Sofyan Syafri."Teori Akuntansi ". Raja Grafindo Persada:Jakarta.2007
Humairob."Analisis Pengaruh Profitabilitas, tingkat Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalamLaporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BE! tahun 2008) ". Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uin SyarifHidayatullah Jakarta. 2010. Heriyanto."Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan ( Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI), ".Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta:2010 http://www.mallenbaker.net/csr Karlina,Gina."Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap kine1ja keuangan (studi empiris pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007) ".Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN SyarifHidayatullah Jakarta:2009. Kusumadilaga, Rimba. "Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di BE!)". Fakultas Ekonomi Uiversitas Diponegoro, Semarang:2010. ' "
Lestari, Holydia. "Pengaruh Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen, Risiko dan Projitabilitas Perusahaan terhadap Set Kesempatanlnvestasi ". Jurnal Akuntansi. Maksum, Azhar dan Azizul kholis."Analisis tentang Pentingnya Tanggungjawab dan Akuntansi Sosial Perusahaan (corporate rejposibility and Social Accounting): Studi Empiris Di Kata Afedan". Simposium Nasional Akuntansi VI,16-17 Oktober 2003. Masnila, Nelly. "Corporate Social Responsibility: Sebuah Pandangan dari sudut Akuntansi (Corporate Social responsibility.An Overview from accounting perjpective) ". Politeknik Negeri Sriwijaya Jurnsan Aknntansi. Palembang. Nistantya, Dewa Sancahya, "Pengaruh Corpotare Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Listing di BE! tahun 2007 sampai dengan tahun 2009)"..20 I 0. Purnasiwi, Jayanti."Analisis pengaruh size, projitabilitas dan leverage terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan yang terdaflar di Bursa Efek Indonesia". Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro,Semarang: 2011. Rahajeng, Rahmi· Galuh. "Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (social Disclosure) dalam Laporan Tahzman perusahaan (Studi empiris pada perusahaan Manufaktur di BE.l) ". Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang:2010. Rahman, Reza. CSR- Teori dan Kenyataan. Rohmah,Miftahur.2009. "Analisis pengaruh penjualan bersih dan bebaan pajak penghasilan terhadap laba setelah pajak (studi empiris pada industry barang konsumsi yang terdqflar di Bursa Efek Indonesia tahun 20032007) ".fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN syarif Hidayatullah, Jakarta.
Rismanda."Kinerja Keuangan, political Visibility, Sembiring, Eddy Ketergantungan pada Hutang, dan Pengungkapan Tanggung jawab Sosial Perusahaan". Simposium Nasional AkuntansiVI,16-17 Oktober 2003. Setiyaji, Gunawan dan Hidayat Amir. Eva!uasi Kine1ja Sistem Perpajakan Indonesia.dokumen http://www.jurnalskripsi.com/ Shintawati, Rini. "Analisis Kine1ja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Menerapkan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR)". Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN SvarifHidavatullah . .Tabrta
Soepriyanto, Gatot dan Rudi Suryanto. "Determinants of Stock Market Reaction Toward Legal Requirement Of CSR In Indonesia". Accounting Departement BINUS University dan Accounting DepartementMuhamadiyah University Yogyakarta (UMY). The European Union Green Paper " Promoting an European Framework for Corporate Social Responsibility". Waluyo. Perpajakan Indonesia. Salemba Empat:2008 Waryanto." Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia". Wibowo, Permadi."Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Masyarakat". PDAT Tempo, diakses dari http://www.pdat.co.id tangga] 24 Desember 2004 World Business Council for Sustainable Development
Lampiran 1: Daftar Nama Perusahaan
34
PT. Pan Brothers Tbk
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~·
Bersambung ke halaman selanjutnya
PAN
~~~
LAMPIRAN 2:Item -item Pengungkapan Corporate Social Responsibility 64 item pengungkapan CSR di adopsi dari penelitian Gina Karlina No. Keterangan Produk dan Konsumen 1 Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk 2 3 4 5 6 7
8 9 10
11
Kualitas produk Sertifikasi produk Nasional dan Intemasional Produk ramah Lingkungan Informasi dan deskripsi produk Komitmen pernsahaan untuk menjadi perusahaan yang terdeEan Peningkatan pelayanan dan eputusan konsumen Inovasi produk Pengiriman tepat waktu Peningkatan pangsa pasar Penghargaan sebagai perrnsahaan terbaik
Komunitas 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14
Komitmen kepedulian perusahaan kepada masyarakat Bantuan pendidikan, membangun dan memperbaiki sekolah Memberikan pengobatan dan membangun fasilitas kesehatan Beasiswa Membangun dan memperbaiki fasilitas ibadah Bantuan pengembangan UKM Pelatihan kepada masyarakat Pemberian sumbangan seperti sembako dan lain-lain Bazar Pembamrunan sarana dan prasarana desa Bantuan korban bencana alam Sebagai sponsor untnk proyek kesehatan masyaTakat Sponsor untuk pendidikan, seminar, kampanye nasional Pengembangan kegiatan seni dan olah raga
Sumber Dava Manusia 1
2 3 4
5
Jumlah Pegawai Rincian pegawai menurnt pendidikan, usia, dan gender Rincian pegawai berdasarkan tir:ie peke~jaan, kontralc, pegawai dan agama Pengembangan karyawan, pelatihan, dan pendidikan Eegawai Pengembangan karir
Bersambung ke halaman berikutnya
No.
6 7 8 9 IO 11
12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Keteran!!:an Sumber Dava Manusia Kompensasi kompetitif dan upah minimum Gf\ii, upah dan tu1~jangan lmbalan pasca kerja Perjalanan dinas, tunjangan transportasi, dan tunjangan makan Pesangon dan penghargaan masa ke1:ja Poliklinik, pemeriksaan secara berkala Jamsostek dan lembaga lainnya Pensiun karyawan Reward danpunishment Kesehatan dan keselamatan ke~ja Penciptaan budaya dan lingkungan ke1:ja yang harmoni.s Tak ada diskriminasi suku, agama, ras, dan lain-lain Kesejahteraan keluarga (beasiswa anak dan rekreasi) Kesejahteraan karyawan (fasilitas ibadah dan olahraga) Perencanaan kepemilikan rnmah karyawan Pemberian pinjan1an kepada karyawan lnformasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan motivasi kerja Rencana kepemilikan sal1am oleh pekerja Hubungan oernsahaan dengan serikat pekerja
Lin!!:knn!!:an dan Ener!!:i I
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13
14 15
Sertifikasi pengelolaan lingkungan nasional dan intemasional Pengawasan dan perbaikan efek polusi Pengelolaan sampah dan limbah Pen!!:hematan energi Melakukan penghiiauan Pengelolaan air bersih Komitmen perusahaan terhadan kenedulian lingkungan Suara bising Pengawasan dan pengelolaan lingkungan Biaya pencegahan kerusakan dan rehabilitasi Menggunakan energi secara efisien dalam kegiatan ope:rasi Memanfaatkan barang bekas Komitmen perusahaan terhadap penanggulangan wabal1 penyakit Program pemulihan kualitas tanah Rehabilitasi akibat dampak bencana
LAMPIRAN 3: Data Hasil Input
Kode
ROA
Bersambung ke halaman selanjutnya
ROE
leverage
Bersambung ke halaman selanjutnya
No.
Kode
profil
ROA
ROE
leverage
L/K
CSRdalam %
CSRyg diungkap
LAMPIRAN 4: Tabel basil uji Statistik deskriptif
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
-
Mean
Profil
69
0
1
-.6"1
profit(ROA)
69
-.740
.910
profit(ROE)
69
-1.733
Leverage
69
Lap.Keuangan
Statistic
Std. Deviation
Std. Error
Statistic
.059
.492
.10821i
.023199
.192705
3.240
.16454
.072723
.604083
.010
1.027
.48517
.031541
.261998
69
0
1
.99
..014
.120
CSR
69
.016
.930
.39646
.029684
.246570
Valid N (listwise)
69
LAMPIRAN 5: Gambar Grafikhistogram
Histogram
Dependent Variable: CSR Mean =1.SOE-16 Std. Dev. =0.963 N=69
-2
-1
0
2
3
Regression Standardized Residual
LAMPIRAN 6: Gambar Probability Plot
Normal P.p Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: CSR
0.0l~~~~~~i_j_J_j_J:__J
OD
02
OA
OB
OB
Observed Cum Prob
10
LAMPIRAN 7: Tabel Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients' Slandardized Unslandardized Coefficienls Coefficients B
MJdel
1
Sid. Error
Beta
t
(Constant)
.067
.235
ProTI/
.166
.061
.332
profil(ROA)
·.202
.291
profit(ROE)
.085
Leverage
·.051
Lap.Keuangan
.264
a. Dependent Variable: CSR
Collinearit Statistics Sig.
Tolerance
VIF
.286
.776 .009
.893
1.120
·.158
2.716 ·.695 .
.490
.258
3.876
.091
.209
.935
.354
.266
3.759
'115 .245
·.055
-.447
.657
.892
1. 121
.129
1.078
.285
.928
1.078
LAMPIRAN 8: Gambar Grafik Scatterplot
Scatterplot
Dependent Variable: CSR
.3
.2
·1
0
Regression Standardized Predict:ed Value
2
LAMPIRAN 9: Tabel hasil Uji R Square
Model Summart Model
1
R RSquare .4028 .162
Adjusted R Sau are .095
Std. Error of the Estimate
a. Predictors: (Constant), Lap.Keuangan, profit(ROE), Leverage, Profil, profit(ROA) b. Dependent Variable: CSR
.234571
LAMPIRAN 10: Tabel Hasil Uji t dan Hasil Uji F
Hasil Uji t:
Coefficients a
Stand ard ized Unstandardized Coefficients
B
Model
1
.067
.235
Profil
.166
.061
profit(ROA)
-.202
profit(ROE)
Lap.Keuangan
-
Beta
Std. Error
(Constant)
Leverage
Coe fflCiE•nts Sig.
t
.286
.776
.332
2.716
.009
.291
-.158
-.695
.490
.085
.091
.209
.935
.354
-.051
.115
-.055
-.447
.657
.264
.245
.129
1.078
-
.285
a. Dependent Variable: CSR
Hasil Uji F
ANOVAb Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
.668
5
.134
Residual
3.466
63
.055
Total
4.134
68
Regression
F 2.427
Sig.
.045'
a. Predictors: (Constant), Lap.Keuangan, profit(ROE), Leverage, Profil, pmfit(ROA) b. Dependent Variable: CSR
) I