Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dapat disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 disusun dengan maksud untuk memberikan informasi kepada publik terkait capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat untuk dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan perencanaan program kesehatan di tahun berikutnya. Disadari bahwa penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan dan saran dari semua pihak sangat diharapkan agar Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya ke depan dapat lebih baik dan lebih bermanfaat. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini diucapkan terimakasih.
Surabaya,
Februari 2017
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
drg. FEBRIA RACHMANITA, MA. Pembina Utama Muda NIP 196502281992032008
i
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja (LKj) pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 ini merupakan laporan yang memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang tertuang dalam Laporan Kinerja (LKj) meliputi program pelayanan kesehatan penduduk miskin, program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, program perbaikan gizi masyarakat, program
pengadaan,
peningkatan
dan
perbaikan
sarana
dan
prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu, program obat dan perbekalan kesehatan, program standarisasi pelayanan kesehatan, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, program pelayanan administrasi perkantoran, dan program upaya kesehatan masyarakat Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Surabaya tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016-2021 ada 10 indikator, dengan capaian indikator kinerja tahun 2016 sebesar 100% (berhasil). Indikator kesehatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Tahun 2016 merupakan kewenangan daerah dalam menyelenggarakan pelayanan pada masyarakat terutama bidang kesehatan di Kota Surabaya yang mempunyai 18 indikator dan 5 sub indikator, dari indikator dan sub indikator tersebut yang belum mencapai target ada 1 sub indikator. Sedangkan untuk pengukuran kinerja keuangan tahun 2016, Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah mencapai 86,69% (berhasil) dari anggaran yang ada. Keberhasilan capaian kegiatan dan keuangan program kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya tidak lepas dari peran serta semua pihak, baik lintas program, lintas sektor, swasta maupun masyarakat. .
ii
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................i IKHTISAR EKSEKUTIF ...........................................................................................ii DAFTAR ISI ................................................................................................................iii DAFTAR TABEL ........................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................v BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang....................................................................... BAB I – 1 B. Dasar Hukum ......................................................................... BAB I – 2 C. Gambaran Umum Dinas Kesehatan....................................... BAB I – 2
BAB II
PERENCANAAN KINERJA A. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 .............................................. BAB II – 1 B. Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................................. BAB II – 8
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi ................................................... BAB III – 1 B. Realisasi Anggaran ................................................................ BAB III – 38 C. Inovasi dan Keberhasilan Program Kesehatan ...................... BAB III – 42
BAB IV
PENUTUP A. Simpulan ................................................................................ BAB IV – 1 B. Saran ...................................................................................... BAB IV – 2
LAMPIRAN
iii
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Skala Ordinal Penilaian Indikator Kinerja.................................................... BAB III-1 Tabel 3.2. Capaian Indikator IKU Dinas Kesehatan Kota Surabaya Dibandingkan Target RPJMD Tahun 2016 ...................................................................................... BAB III-3 Tabel 3.3. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 .............................................................................................................. BAB III-4 Tabel 3.4. Puskesmas Terakreditasi di Kota Surabaya Tahun 2016............................ BAB III-18 Tabel 3.5. Capaian Indikator SPM Bidang Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 ... BAB III-26 Tabel 3.6. Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 .............. BAB III-38 Tabel 3.7. Perkembangan dan Inovasi Sarana Pelayanan Kesehatan di Kota Surabaya Tahun 2016 ................................................................................................. BAB III-42
iv
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 .......................................................................................... BAB III-8 Gambar 3.2. Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016................... BAB III-9 Gambar 3.3. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016.............. BAB III-10 Gambar 3.4. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 .......... BAB III-11 Gambar 3.5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi pada Sarana Kesehatan di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 ........................................................................................ BAB III-13 Gambar 3.6. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 ................................................................................................... BAB III-16 Gambar 3.7. Puskesmas Dupak .......................................................................................... BAB III-19 Gambar 3.8. Puskesmas Tanah Kali Kedinding ................................................................. BAB III-19 Gambar 3.9. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani <24 Jam di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 ........................................................................................ BAB III-23 Gambar 3.10. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 .. BAB III-28 Gambar 3.11. Cakupan Tolinakes Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 ........................................................................................ BAB III-29 Gambar 3.12. Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 ......... BAB III-30 Gambar 3.13. Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 ...... BAB III-31 Gambar 3.14. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 ........................................................................................ BAB III-33 Gambar 3.15. Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 ............... BAB III-34
v
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan. Kesemuanya harus terangkum dalam dokumen Laporan Kinerja (LKj). Laporan Kinerja
(LKj)
merupakan
laporan
pertanggungjawaban
instansi
pemerintah atas akuntabilitas kinerja yang telah ditetapkan selama kurun waktu 1 (satu) tahun dan sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada publik untuk mewujudkan good governance. Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016
dimaksudkan
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
atas
pelaksanaan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016-2021. Target kinerja yang harus dicapai Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016, merupakan penjabaran dari visi, misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016-2021 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2016. Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah Kota Surabaya dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan program. Oleh karena itu, substansi penyusunan Laporan Kinerja (LKj) didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja program kesehatan dalam satu tahun anggaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya serta dapat menjadi masukan dan umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya pada tahun mendatang.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 1
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 8. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016-2021. C. GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN 1.
VISI DAN MISI Visi
:“Dinas
Kesehatan
yang
Profesional
untuk
mewujudkan
masyarakat Surabaya sehat, mandiri dan berdaya saing global” Misi : Misi merupakan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Dalam perencanaan Misi ini penting untuk memberikan kerangka dalam mencapai tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Misi tersebut adalah:
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 2
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
1) Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan. 2) Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan. 3) Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. 2.
TUJUAN Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kota bidang kesehatan yaitu meningkatkan derajat kesehatan, dan untuk mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan, dirumuskan suatu bentuk yang lebih terarah berupa tujuan dan sasaran yang strategis organsisasi. Tujuan yang akan dicapai Dinas Kesehatan adalah sebagi berikut: a. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan“, maka tujuan Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang ingin dicapai adalah: 1) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin. 2) Meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak. b. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan”, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1) Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan kesehatan. 2) Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik. c. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu ”Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan”, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1) Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat. 2) Meningkatkan ketersediaan kualitas konsumsi dan keamanan pangan.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 3
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
3.
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Surabaya mempunyai
tugas
melaksanakan
urusan
pemerintahan
daerah
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas maka Dinas Kesehatan mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang kesehatan; d. Pengelolaan ketatausahaan Dinas; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas dan fungsi pada masing-masing jenjang struktural sebagaimana Struktur Organisasi Dinas Kesehatan tersebut di atas sebagai berikut : a. Sekretariat Tugas : a.
Pemrosesan administrasi perizinan / rekomendasi;
b.
Pelaksanaan koordinasi perencanaan program, anggaran dan laporan dinas;
c.
Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;
d.
Pengelolaan administrasi kepegawaian;
e.
Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga dinas, kearsipan dan perpustakaan;
f.
Pemeliharaan rutin gedung dan perlengkapan/peralatan kantor;
g.
Pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan;
h.
Pengelolaan Survei Kesehatan Daerah (Surkesda) skala kota;
i.
Pelaksanaan implementasi penapisan Iptek di bidang pelayanan kesehatan skala kota;
j.
Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pengawasan skala kota;
k.
Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) skala kota;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 4
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
l.
Penyelenggaraan, bimbingan dan pengendalian operasionalisasi bidang kesehatan;
m. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung perumusan kebijakan kota;
Fungsi
(a) Sub Bagian Penyusunan Program Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang penyusunan program; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang penyusunan program; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang penyusunan program; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang penyusunan program; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. (b) Sub. Bagian Tata Usaha Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tata usaha; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tata usaha; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang tata usaha; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang tata usaha; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 5
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
(c) Sub. Bagian Keuangan dan Perlengkapan Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang keuangan dan perlengkapan; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang keuangan dan perlengkapan; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang keuangan dan perlengkapan; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang keuangan dan perlengkapan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Bidang Pelayanan Kesehatan
Tugas
a.
Pemrosesan teknis perizinan / rekomendasi sesuai bidangnya;
b.
Penyelenggaraan survailans gizi buruk skala kota;
c.
Penyelenggaraan penanggulangan gizi buruk skala kota;
d.
Perbaikan gizi keluarga dan masyarakat;
e.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji skala kota;
f.
Pengelolaan pelayanan kesehatan dasar skala kota;
g.
Perumusan
kebijakan,
pembinaan,
pengawasan
dan
pengendalian pelayanan kesehatan rujukan sekunder skala kota h.
Penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah perbatasan dan rawan skala kota;
i.
Penyelenggaraan promosi kesehatan skala kota.
Fungsi
(a) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan dasar;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 6
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan dasar; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan dasar; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang kesehatan dasar; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (b) Seksi Kesehatan Rujukan Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan rujukan; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan rujukan; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan rujukan; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang kesehatan rujukan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (c) Seksi Kesehatan Khusus Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan khusus; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan khusus;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 7
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan khusus; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang kesehatan khusus; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
Tugas
a.
Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya;
b.
Penyelenggaraan survailans epidemiologi, penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB) skala kota;
c.
Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular skala kota;
d.
Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular tertentu skala kota;
e.
Penyelenggaraan operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah skala kota;
f.
Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan skala kota;
g.
Penyehatan lingkungan;
h.
Penyelenggaraan dukungan operasional, pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota;
i.
Penetapan perkiraan sasaran pelayanan, pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota;
j.
Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota;
k.
Penyelenggaraan pelayanan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 8
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
l.
Penyelenggaraan kemitraan pelaksanaan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota;
m. Penetapan fasilitas pelaksanaan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota; n.
Pelaksanaan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota;
o.
Penetapan sasaran termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota;
p.
Penetapan prioritas kegiatan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota;
q.
Pemanfaatan tenaga SDM pengelola, pendidik dan konselor pencegahan HIV/AIDS, IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota;
r.
Penerapan standar BMR wilayah kota;
s.
Pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan prima wilayah kota.
Fungsi
(a) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 9
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (b) Seksi Wabah dan Bencana
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang wabah dan bencana;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang wabah dan bencana;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang wabah dan bencana;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang wabah dan bencana;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(c) Seksi Kesehatan Lingkungan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan lingkungan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan lingkungan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan lingkungan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang kesehatan lingkungan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 10
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tugas a. Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya; b. Pemanfaatan tenaga kesehatan strategis; c. Pendayagunaan tenaga kesehatan skala kota; d. Pelatihan teknis skala kota; e. Pelaksanaan registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu skala kota sesuai peraturan perundang-undangan; f. Pemberian izin praktik tenaga kesehatan tertentu. Fungsi (a) Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang perencanaan dan pendayagunaan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang perencanaan dan pendayagunaan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang perencanaan dan pendayagunaan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang perencanaan dan pendayagunaan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 11
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
(b) Seksi Pendidikan dan Pelatihan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pendidikan dan pelatihan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pendidikan dan pelatihan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pendidikan dan pelatihan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang pendidikan dan pelatihan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(c) Seksi Registrasi dan Akreditasi
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang registrasi dan akreditasi;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang registrasi dan akreditasi;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang registrasi dan akreditasi;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang registrasi dan akreditasi;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 12
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
e. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan Tugas a. Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya; b. Pelaksanaan registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan; c. Pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan tertentu yang diberikan oleh Pemerintah dan Provinsi; d. Pemberian izin sarana kesehatan meliputi rumah sakit pemerintah Kelas C, Kelas D, rumah sakit swasta yang setara, praktik berkelompok, klinik umum/spesialis, rumah bersalin, klinik dokter keluarga/dokter gigi keluarga, kedokteran komplementer, dan pengobatan tradisional, serta sarana penunjang yang setara; e. Penyediaan dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar, alat kesehatan, reagensia dan vaksin skala kota; f. Pengambilan sampling/contoh sediaan farmasi di lapangan; g. Pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi; h. Pengawasan dan registrasi makanan minuman produksi rumah tangga; i. Pelaksanaan sertifikasi alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Kelas I; j. Pemberian rekomendasi izin Pedagang Besar Farmasi (PBF) Cabang, Pedagang Besar Alat Kesehatan (PBAK) dan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT); k. Pemberian izin apotek, toko obat; l. Pengelolaan / penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi lokal; m. Penyelenggaraan
jaminan
pemeliharaan
kesehatan
nasional
(Tugas Pembantuan).
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 13
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Fungsi
(a) Seksi Jaminan Kesehatan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang jaminan kesehatan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang jaminan kesehatan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang jaminan kesehatan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang jaminan kesehatan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(b) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang sarana dan peralatan kesehatan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang sarana dan peralatan kesehatan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang sarana dan peralatan kesehatan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang sarana dan peralatan kesehatan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 14
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
(c) Seksi Kefarmasian
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kefarmasian;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kefarmasian;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang kefarmasian;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang kefarmasian;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya, lebih rinci dapat dilihat pada Form Struktur Organisasi, Lampiran 1. 4.
ISU STRATEGIS Berdasarkan analisis perkembangan dan masalah pembangunan kesehatan serta peran Dinas Kesehatan dalam pembangunan kesehatan, dengan memperhatikan perkembangan dan tantangan dewasa ini, maka isu strategis
Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang tertuang dalam
Review RENSTRA Tahun 2010-2016 adalah : 1. Terbatasnya
aksesibilitas
terhadap
pelayanan
kesehatan
yang
berkualitas, terutama pada kelompok rentan, seperti penduduk miskin 2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar masih terbatas; 3. Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh ; 4. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular ; 5. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban pembiayaan kesehatan ;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 15
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
6. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, dan kualitas SDM Kesehatan, dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi SDM kesehatan; 7. Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat essensial, serta penggunaan obat yang rasional, dan penyelenggaraan pelayanan kefarmasian yang berkualitas; 8. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum dilakukan secara optimal.
5.
SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 ini disusun dengan sistematika yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut :
KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF Lembar ini merupakan ringkasan singkat tentang isi Laporan Kinerja (LKj) pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016. BAB I
PENDAHULUAN Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun 2016.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 16
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA Bab ini merupakan hasil Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 yang memuat : A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
BAB IV
PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja.
LAMPIRAN – LAMPIRAN 1) Struktur Organisasi Dinas Kesehatan. 2) Indikator RENSTRA Tahun 2016-2021. 3) Perjanjian Kinerja Tahun 2016. 4) Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Tahun 2016. 5) Kinerja Keuangan Tahun 2016.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB I - 17
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka perlu ditetapkan Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/ kegiatan yang disertai dengan Indikator Kinerja. Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan untuk dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Penetapan kinerja
pada
dasarnya
adalah
pernyataan
komitmen
yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam
rentang
waktu
satu
tahun
tertentu
dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan penetapan kinerja antara lain adalah untuk: (1) Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; (2) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; (3) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; (4) Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah; (5) Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB II - 1
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Berikut ini penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 adalah : Misi 1 : Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan Tujuan (1) : “Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)” Meningkatkan
aksesibilitas
dan
kualitas
pelayanan
kesehatan
masyarakat bagi warga miskin, dengan indikator kinerja : Persentase warga miskin yang terlayani di layanan kesehatan, dengan target 100%. Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, dengan target 70. Sasaran : Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi warga miskin, dengan indikator kinerja : Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan, dengan target 65%. Program : Program pelayanan kesehatan penduduk miskin, dengan indikator kinerja : Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan terlayani, dengan target 100%. Kegiatan : Jaminan Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB II - 2
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Tujuan (2) : “Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)” Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, dengan indikator kinerja : a. Persentase cakupan pelayanan ibu nifas, dengan target 93,80% b. Angka Kematian Ibu (AKI) per100.000 kelahiran hidup, dengan target ≤ 85,72 per100.000 KH c. Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi, dengan target 93,69% d. Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 kelahiran hidup, dengan target ≤ 6,46 per1.000 KH e. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan, dengan target 100% Sasaran (1) : Meningkatnya kesehatan ibu dan anak, dengan indikator kinerja : a. Persentase Kunjungan pertama ibu hamil (K1), dengan target 90% b. Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, dengan target 90% c. Persentase Kunjungan Neonatus pertama (KN1), dengan target 90% d. Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dengan target 90% Program : Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, dengan indikator kinerja : Cakupan kunjungan bayi, dengan target 90% Kegiatan : a. Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak b. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB II - 3
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Sasaran (2) : Meningkatnya status gizi pada masyarakat terutama balita, dengan indikator kinerja : Cakupan balita usia 6 - 59 bulan yang mendapat vitamin A, dengan target 85%. Program : Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan indikator kinerja: Prevalensi balita kurang gizi, target < 20%. Kegiatan : Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Misi 2 : Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan Tujuan (1) : “Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)” Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan kesehatan, dengan indikator kinerja : Persentase puskesmas yang terakreditasi, dengan target 23,81% Sasaran (1) : Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanan kesehatan di puskesmas, dengan indikator kinerja : Persentase terlaksananya akreditasi puskesmas, dengan target 26,98% Program (1) : Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu, dengan indikator kinerja : Persentase Ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu, dengan target 72%.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB II - 4
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Kegiatan : a. Peningkatan sarana dan pengadaan alat kesehatan b. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan c. Operasional Pelayanan Kesehatan Program (2) : Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan indikator kinerja : Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan, dengan target 82%. Kegiatan : Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan Sasaran (2) : Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan, dengan indikator kinerja : Persentase Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berizin, dengan target 80% Program : Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan indikator kinerja : a. Persentase sarana kesehatan berizin yang memenuhi standar sarana kesehatan, dengan target 100% b. Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi, dengan target 100%. Kegiatan : a. Sertifikasi dan Akreditasi Sumber Daya Manusia Kesehatan b. Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan c. Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan d. Akreditasi Puskesmas e. Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB II - 5
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Tujuan (2) : Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik, dengan indikator kinerja : Persentase tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik, dengan target 100%. Sasaran (1) : Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah, dengan indikator kinerja : Kinerja
Pengelolaan
Sarana,
Prasarana,
dan
Administrasi
Perkantoran Perangkat Daerah, dengan target 100%. Program : a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan indikator kinerja : Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan target 70 % b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan indikator kinerja : Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan target 70%. Kegiatan : a. Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran b. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
Misi 3 : Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan Tujuan (1) : ”Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)” Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat, dengan indikator kinerja : a. Persentase kelurahan siaga aktif, dengan target 100% b. Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <20 jam, dengan target 100%
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB II - 6
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Sasaran (1) : Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat, dengan indikator kinerja : a. Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam, dengan target 100% b. Persentase penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani, dengan target 100% Program : Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan indikator kinerja : a. Persentase Masyarakat Yang Terlayani Pelayanan Khusus, dengan target 100% b. Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam, dengan target 100% c. Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan olahan, dengan target 80% Kegiatan : a. Peningkatan
surveylans
epidemiologi,
pencegahan
dan
penanggulangan penyakit tidak menular b. Peningkatan pelayanan kesehatan khusus c. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular d. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan e. Pengadaan obat dan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas (DAK Bidang Kesehatan) f. Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan Operasional Kesehatan g. Dana Alokasi Khusus (DAK) Jampersal h. Peningkatan pengawasan makanan olahan. Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016, lebih rinci dapat dilihat pada Form Perjanjian Kinerja, Lampiran 3.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB II - 7
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut: No 1
Indikator Kinerja Utama Persentase penduduk miskin yang terlayani di
Target 2016 100%
layanan kesehatan 2
Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi
70
penduduk miskin 3
Cakupan pelayanan ibu nifas
93,80%
4
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH
≤ 85,72
(kelahiran hidup)
per 100,000 KH
5
Cakupan pelayanan kesehatan bayi
93,69%
6
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH
≤ 6,46
(kelahiran hidup) 7
Persentase balita gizi buruk yang mendapat
per 1.000 KH 100%
perawatan 8
Persentase puskesmas yang terakreditasi
23,81%
9
Persentase kelurahan siaga aktif
100%
10
Cakupan kelurahan mengalami KLB yang
100%
ditangani < 20 jam 11
Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
20%
BAB II - 8
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Indikator
kinerja
adalah
ukuran
keberhasilan
yang
menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dan sesuai dengan kurun waktu tertentu. Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran capaian kinerja yang mencakup penetapan capaian indikator kinerja. Untuk memudahkan dalam menarik kesimpulan, dilakukan atribusi penilaian menggunakan skala ordinal sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.1. Skala Ordinal Penilaian Indikator Kinerja No.
Nilai Indikator Kinerja (%)
Kategori
1.
85 s/d 100
Berhasil
2.
70 s/d 85
Cukup Berhasil
3.
55 s/d 70
Kurang Berhasil
4.
Kurang < 55
Tidak Berhasil
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya tahun 2016 mulai 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 merupakan hasil dari pengukuran masing-masing indikator kinerja yang ada di Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Indikator kinerja tertuang dalam capaian indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya bidang kesehatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 1
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016-2021 dan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang meliputi delapan belas indikator sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 741/Menkes/SK/VII/ 2008. Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang meliputi indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya bidang kesehatan yang didalamnya tertuang dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kota Surabaya, ndikator Perjanjian Kinerja, serta indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Capaian Indikator RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021 Bidang Kesehatan (Indikator Kinerja Utama/IKU) Dalam
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD) Kota Surabaya terdapat program prioritas pembangunan. Program prioritas merupakan program yang bersifat menyentuh langsung kepentingan publik berskala besar dan memiliki urgensi yang tinggi serta memberikan dampak luas pada masyarakat. Program prioritas merupakan program yang akan dijalankan oleh SKPD dalam mencapai target indikator pertahun dan juga target capaian sampai tahun berlakunya RPJMD. Indikator Rencana Pembangunan Jangka Menegah
(RPJMD)
Kota Surabaya tahun 2016-2021 bidang kesehatan sesuai Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016-2021 yang meliputi:
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 2
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Tabel 3.2. Capaian Indikator IKU Dinas Kesehatan Kota Surabaya Dibandingkan Target RPJMD Tahun 2016 Tahun 2016 No.
Indikator
1.
Persentase penduduk miskin yang terlayani di layanan kesehatan Cakupan pelayanan ibu nifas Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH (kelahiran hidup) Cakupan pelayanan kesehatan bayi Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH (kelahiran hidup) Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan Persentase puskesmas yang terakreditasi Persentase kelurahan siaga aktif Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 20 jam Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Target
Realisasi Sasaran
Capaian RPJMD
Capaian Kinerja
100%
392.916
392.916
100%
100,00% (berhasil)
93,80%
42.548
45.322
93,88%
≤ 85,72 per 100.000 KH 93,69%
37
43.164
40.086
42.767
85,72 per 100.000 KH 93,73%
100,08% (berhasil) 100,00% (berhasil)
≤ 6,46 per 1.000 KH 100%
276
43.164
280
280
6,39 per 1.000 KH 100%
23,81%
15
63
23,81%
100%
154
154
100%
100%
38
38
100%
20 %
9.165
9.748
23,50%
100,04% (berhasil) 101,08% (berhasil) 100,00% (berhasil) 100,00% (berhasil) 100,00% (berhasil) 100,00% (berhasil) 117,5% (berhasil)
b. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian Kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program dan kegiatan yang disertai dengan Indikator Kinerja. Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja program dan kegiatan yang telah direncanakan. Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan untuk dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Capaian kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 3
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Tabel 3.3. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 TAHUN 2016 Tujuan/Sasaran/Program
Target
Capaian
Capaian Kinerja
KET
MISI 1 : Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan Tujuan (1.1) : Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin
Sasaran (1.1.1): Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi warga miskin Program (1.1.1.1): Program Pelayanan kesehatan penduduk miskin Tujuan (1.2) : Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
Sasaran (1.1.2) : Meningkatnya kesehatan ibu dan anak
Persentase warga miskin yang terlayani
100%
100%
100,00%
Berhasil
Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
70%
76,20%
108,86%
Berhasil
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan
65%
91,74%
141,14%
Berhasil
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan terlayani
100%
100%
100,00%
Berhasil
93,80%
93,88%
100,09%
Berhasil
Angka Kematian Ibu (AKI) per100.000 kelahiran hidup Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 kelahiran hidup Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
≤85,72 per100.000 KH
85,72 per100.000 KH
100,00%
Berhasil
93,69%
93,73%
100,04%
Berhasil
≤6,46 per1.000 KH
6,39 per1.000 KH
101,08%
Berhasil
100%
100%
100,00%
Berhasil
Persentase Kunjungan pertama ibu hamil (K1) Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
90%
96,60%
107,34%
Berhasil
90%
90,24%
100,27%
Berhasil
Persentase cakupan pelayanan ibu nifas
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 4
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
TAHUN 2016 Tujuan/Sasaran/Program
Program (1.1.2.1): Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Program (1.1.2.2): Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Target
Capaian
Capaian Kinerja
KET
Persentase Kunjungan Neonatus pertama (KN1) Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
90%
96,85%
107,61%
Berhasil
90%
90,80%
100,89%
Berhasil
Cakupan kunjungan bayi
90%
93,73%
104,14%
Berhasil
Prevalensi balita kurang gizi (< 20%)
< 20%
16,94%
115,3%
Berhasil
Misi 2 . Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan Tujuan (2.1) : 23,81% 23,81% 100,00% Meningkatkan kualitas Persentase puskesmas sarana, prasarana serta tata yang terakreditasi kelola layanan kesehatan Sasaran (2.1.1) : 26,98% 33,33% 123,54% Meningkatnya mutu Persentase puskesmas dan akses terlaksananya pelayanan kesehatan di akreditasi puskesmas puskesmas Program (2.1.1.1) : Program pengadaan, Persentase 72% 72,95% 101,32% peningkatan dan perbaikan Ketersediaan sarana sarana dan prasarana dan prasarana puskesmas/puskesmas puskesmas dan pembantu puskesmas pembantu Program (2.1.1.2) : 82,00% 107,14% 130,66% Program Obat dan Persentase Perbekalan Kesehatan Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Sasaran (2.1.2) : 80,00% 94,30% 117,88% Meningkatnya kualitas Persentase Sumber Sumber Daya Manusia Daya Manusia Kesehatan Kesehatan yang berizin Program (2.1.2.1) : 100,00% 100,00% 100,00% Program Standarisasi Persentase sarana Pelayanan Kesehatan kesehatan berizin yang memenuhi standar sarana kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 5
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
TAHUN 2016 Tujuan/Sasaran/Program
Tujuan (2.2) : Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
Sasaran (2.2.1) : Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah Program (2.2.1.1) : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program (2.2.1.2) : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Target
Capaian
Capaian Kinerja
KET
Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi
100,00%
97,09%
97,09%
Berhasil
Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan
70,00%
77,83%
111,19%
Berhasil
Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran
70,00%
79,26%
113,23%
Berhasil
Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah
100,00%
100,00%
100,00%
Berhasil
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
70,00%
79,26%
113,23%
Berhasil
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
70,00%
79,41%
113,44%
Berhasil
Misi 3. Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan Tujuan (3.1) : 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil Mewujudkan lingkungan Persentase kelurahan sehat di masyarakat siaga aktif 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <20 jam Sasaran (3.1.1) :
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 6
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
TAHUN 2016 Tujuan/Sasaran/Program Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat
Program (3.1.1.1) : Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Target
Capaian
Capaian Kinerja
KET
Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam Persentase penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani
100,00%
100,00%
100,00%
Berhasil
100,00%
100,00%
100,00%
Berhasil
Persentase Masyarakat Yang Terlayani Pelayanan Khusus Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan olahan
100,00%
101,45%
101,45%
Berhasil
100,00%
100,00%
100,00%
Berhasil
80,00%
94,02%
117,53%
Berhasil
Pembangunan kesehatan di Kota Surabaya diprioritaskan untuk pembangunan kesehatan di masyarakat. Misi pertama, Dinas Kesehatan Kota Surabaya adalah meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan, dengan tujuan untuk: a. meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi warga miskin, dengan sasaran untuk meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi warga miskin; b. meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, dengan sasaran meningkatnya kesehatan ibu dan anak serta meningkatnya status gizi pada masyarakat terutama balita, dengan indikator: 1) Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin Dalam rangka meningkatkan aksesibiltas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin melalui program pelayanan kesehatan penduduk miskin, maka Pemerintah Kota Surabaya berupaya
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 7
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal untuk masyarakat Kota Surabaya terutama masyarakat rentan dan miskin. Cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 100% dengan target 100% sehingga capaian kinerja indikator ini telah tercapai 100% (berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya capaian indikator ini telah menunjukkan hasil yang sama yaitu tercapai 100% dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 3.1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin antara lain : Pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin di puskesmas dan jaringannya; Penanganan kasus dan keluhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan; Melakukan koordinasi dan sosialisasi program Jaminan Kesehatan; Bimbingan teknis/Fasilitasi program Jaminan Kesehatan; Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional untuk masyarakat Kota Surabaya;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 8
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan lintas program terkait pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin.
2) Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak salah satu diantaranya adalah peningkatan pelayanan kesehatan pada ibu nifas. Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai dengan standar. Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari, pada minggu ke-2 dan pada minggu ke-4 termasuk pemberian vitamin A 2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB pasca persalinan. Cakupan pelayanan nifas di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 93,88% dari 45.322 ibu nifas yang ada dengan target sebesar 93,80% sehingga capaian kinerja yang ada tercapai 100,09% (berhasil). Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya sudah cukup baik. Apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya, capaian indikator ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,08%. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 3.2. Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 9
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
3) Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Bayi (AKB) Dalam tujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak pada program peningkatan keselamatan ibu melahirkan
anak,
Pemerintah Kota Surabaya terlah melakukan berbagai upaya yang telah dilaksanakan terutama dengan program Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup menggambarkan jumlah kematian ibu melahirkan pada setiap 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu melahirkan di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 85,72 per 100.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu ≤ 85,72 per 100.000 kelahiran hidup, maka capaian kinerjanya mencapai 100% menunjukkan keberhasilan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan penurunan angka kematian ibu (AKI) dari tahun 2013-2016. Perkembangan capaian penurunan AKI dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 3.3. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 10
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup menggambarkan jumlah kematian bayi pada setiap 1.000 kelahiran. Angka kematian bayi di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 6,39 per 1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan target tahun 2016 yang telah ditetapkan yaitu ≤ 6,46 per 1.000 kelahiran hidup, maka capaian kinerjanya mencapai 100% menunjukkan keberhasilan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari tahun 2013-2016. Perkembangan capaian penurunan AKB dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 3.4. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 11
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Program penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya, upaya yang telah dilakukan antara lain: a. Peningkatan kapasitas petugas dalam penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal; b. Peningkatan kapasitas dokter penanggung jawab Kesehatan Ibu dan Anak (KIA); c. Program pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak; d. Supervisi fasilitatif tingkat puskesmas, pustu dan BPM; e. Edukasi pada remaja putri untuk persiapan calon ibu; f. Penurunan kematian ibu dengan deteksi dini pre eklampsi dengan USG Dopler; g. Standarisasi RS sesuai dengan standar RS Ponek; h. Pertemuan Jaringan Kamar Bersalin Rumah Sakit se-Surabaya; i. Komitmen POGI, IBI, IDAI, IDI, IDSAI, PERSI, Pemerintah Kota Surabaya tentang program Penurunan AKI-AKB (Penakib); j. Pembentukan Tim Satgas Penakib di Tingkat Kecamatan; k. Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sejak konsepsi (pembuahan) sampai dengan anak usia di bawah dua tahun atau 24 bulan.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 12
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
4) Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Cakupan pelayanan kesehatan bayi (usia 0 – 11 bulan) di sarana kesehatan yang ada di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 93,73% dari 42.767 bayi yang ada dengan target tahun 2016 adalah 93,69 % sehingga capaian kinerja cakupan kunjungan bayi sebesar 100,04% (berhasil). Keberhasilan dari capaian kinerja yang ada pada indikator ini menunjukkan bahwa semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Apabila dibandingkan
dengan
capaian
indikator
di
tahun
sebelumnya,
menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0,04%. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 3.5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi pada Sarana Kesehatan di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 13
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan kunjungan bayi di Kota Surabaya antara lain: Penimbangan balita di posyandu maupun di sarana kesehatan seperti di poskeskel, puskesmas, Rumah Sakit, dan lainnya. Melaksanakan Pemantauan Deteksi Dini Tumbuh Kembang bayi dan balita di Posyandu dan puskesmas. Pemberian suplementasi gizi (vitamin A). Pemberian imunisasi pada bayi dan lain-lain. 5) Cakupan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) Cakupan kunjungan Ibu Hamil (K-1) adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan ibu hamil (K-1) di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 96,61% dari 47.480 ibu hamil yang ada di Kota Surabaya dengan target sebesar 90% sehingga capaian kinerja yang ada 107,34% (berhasil). Keberhasilan indikator ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terutama ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Kota Surabaya cukup baik.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 14
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
6) Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Yang dimaksud dengan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah komplikasi kebidanan yang mendapatkan penanganan definitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 90,24% dari 9.496 sasaran ibu hamil yang diperkirakan komplikasi kehamilan dengan target sebesar 90% sehingga capaian kinerja yang ada 100,27% (berhasil). Hal ini tidak lepas dari peran pemerintah Kota Surabaya dan pelayanan kesehatan swasta dalam penanganan komplikasi kebidanan yang ada yang merupakan salah satu upaya dalam mendukung program penurunan AKI-AKB di Kota Surabaya. 7) Cakupan Kunjungan Neonatus Pertama (KN1) Cakupan kunjungan neonatus pertama adalah cakupan bayi baru lahir (usia 6-48 jam) yang memperoleh pelayanan kesehatan yang pertama kali sesuai standar disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan neonatus pertama (KN1) di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 96,85% dari 43.164 bayi lahir hidup dengan target 90% sehingga capaian kinerja tercapai 107,61% (berhasil). Keberhasilan capaian indikator ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Kota Surabaya terhadap kesehatan ibu dan bayi meningkat.
8) Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 15
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, Berat Badan Lahir Rendah <2500 gram (BBLR), sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital. Neonatus komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter, dan bidan disarana pelayanan kesehatan. Upaya penanganan bagi neonatal dengan komplikasi telah dilakukan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari capaian cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani tahun 2016 sebesar 90,80% dari 6.475 neonatal risiko tinggi yang ada. Target 2016 untuk cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani di sarana kesehatan adalah 90%, sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 100,89% (berhasil). Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya sudah optimal. Hal ini tidak lepas dari dukungan pemerintah Kota Surabaya dan pelayanan kesehatan swasta dalam upaya penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya. 9) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 100% dari 280 balita gizi buruk yang ada di Kota Surabaya pada tahun 2016. Target pada indikator ini adalah 100%, sehingga capaian kinerja pada indikator ini adalah 100% (berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada penurunan kasus balita gizi buruk. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah Kota Surabaya dalam upaya penanganan balita gizi buruk di Kota Surabaya. Capaian pada indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 3.6. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 16
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
10) Prevalensi Balita Kurang Gizi Prevalensi balita kurang gizi adalah jumlah balita dengan status gizi kurang dan status gizi buruk disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah balita yang ditimbang (survei) disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Prevalensi balita kurang gizi di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 16,94% dari 215.713 balita yang ditimbang dengan target <20% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 115,3% (berhasil). Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanganan balita kurang gizi di Kota Surabaya antara lain: Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan untuk Balita Gizi Buruk; Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan di Posyandu; Pemberian MP-ASI pada Baduta Gakin usia (6 – 12 bulan); Pelacakan Kasus Balita Gizi Buruk; Pendampingan keluarga Balita Kurang Gizi; Audit Balita Gizi Buruk;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 17
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Kegiatan kelompok Ibu Pintar Balita Sehat; Penimbangan Serentak; Teurapetic Feeding Center (TFC); Community Feeding Center (CFC); Pemberian Suplemen Gizi; Pembentukan kelompok pendukung ASI/KP-ASI; Pembentukan Kampung ASI. Upaya-upaya yang akan dilakukan pada tahun selanjutnya dalam rangka penanganan balita gizi buruk adalah dengan melakukan peningkatan dari upaya-upaya yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya sehingga diharapkan kegiatan penanganan balita gizi buruk di Kota Surabaya lebih baik lagi. Pembangunan kesehatan di Kota Surabaya bukan hanya diarahkan pada pembangunan kesehatan masyarakat saja, tetapi juga perlu
adanya
peningkatan
pembangunan
yang
diarahkan
pada
pemerintahan yaitu melalui peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik. Sesuai dengan misi kedua, Dinas Kesehatan Kota Surabaya yaitu meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan, yang dapat dilakukan dengan tujuan: a.
meningkatkan kualitas sarana prasarana serta tata kelola layanan kesehatan dengan sasaran meningkatnya mutu puskesmas dan akses kesehatan di puskesmas serta meningkatnya Sumber Daya Manusia Kesehatan;
b.
meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik, dengan sasaran mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran yang ada di Dinas Kesehatan, dengan indikator:
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 18
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
11) Persentase Puskesmas Yang Terakreditasi Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas, maka peningkatan pada standar puskesmas melalui akreditasi puskesmas. Pada tahun 2016 capaian puskesmas yang terakreditasi sebesar 23,81% atau 15 puskesmas yang terakreditasi. Target puskesmas terakreditasi tahun 2015 sebesar 23,81% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100% (berhasil). Tabel 3.4. Puskesmas Terakreditasi di Kota Surabaya Tahun 2016 No.
Puskesmas
Status Akreditasi
1.
Sememi
2.
Tambakrejo
Madya
3.
Gayungan
Dasar
4.
Medokan Ayu
Utama
5.
Dupak
Utama
6.
Jagir
Madya
7.
Balongsari
Paripurna
8.
Simomulyo
Utama
9.
Sawahan
Madya
10.
Tanah Kali Kedinding
Madya
11.
Pucangsewu
Utama
12.
Gunung Anyar
Utama
13.
Keputih
Utama
14.
Jeruk
Utama
15.
Pegirian
Utama
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Paripurna
BAB III - 19
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Berikut beberapa gambar puskemas yang telah terakreditasi:
Gambar 3.7. Puskesmas Dupak
Gambar 3.8. Puskesmas Tanah Kali Kedinding Program standarisasi pelayanan kesehatan mempunyai indikator berupa sarana kesehatan yang memiliki izin dalam hal ini adalah puskesmas. Pada tahun 2016, seluruh puskesmas di Kota Surabaya sudah mempunyai izin sehingga capaian indikator ini sebesar 100% dari 63 puskesmas yang ada di Kota Surabaya (berhasil).
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 20
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
12) Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di
puskesmas,
pemenuhan
puskesmas/puskesmas
ketersediaan
pembantu
juga
sarana
sangat
dan
penting.
prasarana Capaian
ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 72,95% dari 122 sarana yang ada, dengan target 72% sehingga capaian kinerja sebesar 101,31% (berhasil). Keberhasilan capaian indikator kinerja ini menunjukkan bahwa pemerintah Kota Surabaya mendukung upaya peningakatan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. 13) Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Selain ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu, dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
adalah
penyediaan
obat
dan
perbekalan
kesehatan.
Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan adalah jumlah jenis obat dan perbekalan kesehatan yang disediakan dibagi dengan jumlah jenis obat dan perbekalan kesehatan yang dibutuhkan. Capaian ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 107,14% dari 210 jenis obat yang dibutuhkan sehingga capaian kinerjanya berhasil. 14) Persentase Sumber Daya Manusia Kesehatan Yang Berizin dan Tenaga Kesehatan Yang Teregistrasi Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di Kota Surabaya selain pemenuhan sarana parasarana puskesmas/ puskesmas pembantu, serta ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara aktif
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 21
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
dibidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, pengujian kompetensi dan lain-lain. Pada tahun 2016 di Kota Surabaya, sumber daya manusia kesehatan yang berizin sebesar 94,30% dari 10.729 SDM kesehatan yang mengajukan izin, dengan target 80% sehingga capaian kinerja yang telah dicapai sebesar 117,88% (berhasil). Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang
kesehatan
serta
memiliki
pengetahuan
dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan yang teregistrasi pada tahun 2016 di Kota Surabaya sebesar 97,09% dengan target 100% sehingga capaian indikatornya sebesar 97,09% (berhasil). Sesuai dengan misi ketiga Dinas Kesehatan Kota Surabaya yaitu meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan, dengan tujuan mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat, dengan sasaran tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat, dengan indikator tujuan dan sasaran sebagai berikut: 15) Kelurahan Siaga Aktif Kelurahan siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sedangkan desa/kelurahan siaga aktif merupakan desa/kelurahan yang mempunyai pos kesehatan desa/kelurahan atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 22
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
pelayanan
kesehatan
dasar,
penanggulangan
bencana
kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat
dan
yang meliputi
pemantauan pertumbuhan gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Cakupan kelurahan siaga aktif di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 100% dari 154 kelurahan dengan target 80% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 125% (berhasil). Keberhasilan capaian indikator ini tidak lepas dari peran serta aktif masyarakat Kota Surabaya dalam program kesehatan. 16) Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani <20 Jam Kelurahan yang ada di Kota Surabaya berjumlah 154 kelurahan. Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani <20 jam adalah kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani <20 jam oleh Kabupaten/Kota terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) periode kurun waktu tertentu. Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang ditangani <20 jam di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 100% dari 38 kelurahan di Kota Surabaya yang mengalami KLB. Target indikator ini sebesar 100% maka capaian kinerja untuk indikator ini adalah 100% (berhasil). Dalam
upaya
meningkatkan
kualitas
pelayanan
dalam
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Surabaya secara cepat dan tepat dengan tujuan mencegah timbulnya dampak kesehatan yang lebih luas, maka indikator kinerja pada waktu penanganan KLB lebih dipersingkat menjadi <20 jam, dengan target 100%. Pencapaian indikator ini telah tercapai 100% (berhasil).
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 23
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Capaian Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang ditangani <24 jam, merupakan indikator dari Sasaran tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya capaian indikator ini telah menunjukkan hasil yang sama yaitu tercapai 100% dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 3.9. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani <24 Jam di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan cakupan kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani <24 jam, meliputi: Pemantauan dan Pelacakan KLB/Surveilans Epidemiologi; Pemantauan dan Pelacakan Suspek KLB (Kejadian Luar Biasa); Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS); Pelaporan Surveilans Epidemiologi dan Kematian; Penanggulangan Bencana dan Pasca Bencana. Upaya-upaya yang akan dilakukan di tahun mendatang dalam rangka peningkatan cakupan kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani <20 jam, adalah dengan melakukan peningkatan dari upaya-
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 24
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
upaya yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya sehingga diharapkan pelayanan kesehatan untuk penanggulangan KLB di Kota Surabaya lebih optimal. 17) Persentase Penderita Demam Berdarah Dengue Ditangani Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai dengan panas mendadak berlangsung terus menerus selama 2 – 7 hari tanpa sebab yang jelas, ada tanda-tanda perdarahan (uji Torniquest positif), disertai/tanpa pembesaran hati (hepatomegali), Trombositopenia (Trombosit ≤100.000/µl) serta adanya peningkatan hematokrit ≥20%. Persentase Penderita Demam Berdarah Dengue Ditangani adalah Cakupan penderita Demam Berdarah Dengue yang ditemukan dan ditangani sesuai standar di satu wilayah dibandingkan dengan jumlah penderita Demam Berdarah Dengue yang ditemukan di satu wilayah tertentu dalam kurun waktu yang sama. Cakupan penderita Demam Berdarah Dengue yang ditemukan dan ditangani di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 100% dari 938 penderita Demam Berdarah Dengue. Apabila dibandingkan dengan target yaitu 100%, maka capaian kinerja untuk indikator ini sebesar 100% (berhasil). 18) Tingkat Kualitas Konsumsi dan Keamanan Pangan Tingkat Kualitas Konsumsi dan Keamanan Pangan merupakan indikator tujuan Meningkatkan ketahanan pangan dari misi pertama Kota Surabaya, dalam rangka pencapaian sasaran meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan pangan. Dalam pelaksanaan indikator ini peran Dinas Kesehatan adalah pada pencapaian 20% dari target Kota Surabaya, di samping itu terdapat peran SKPD lainnya, antara lain Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan lainnya yang saling berkontribusi.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 25
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Pada Dinas Kesehatan kontribusi pencapaian indikator ini diperoleh dari kegiatan Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan yang masuk dalam program Upaya Kesehatan Masyarakat yang mendukung sasaran Peningkatan Lingkungan Sehat di Masyarakat. Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan dapat diketahui dari sampel makanan yang diperiksa. Pada tahun 2016, di Kota Surabaya persentase tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan dihitung berdasarkan jumlah sampel makanan yang memenuhi syarat dibanding dengan jumlah sampel yang diperiksa. Capaian indikator sebesar 23,51% dengan target 20%. Keberhasilan indikator ini menunjukkan keseriusan pemerintah Kota Surabaya dalam penggerakan masyarakat untuk berperan serta dan kepedulian masyarakat dalam upaya kesehatan.
c. Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Tahun 2016 Dokumen RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021 memuat Visi dan Misi Walikota, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan kota serta rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Adapun kebijakan umum Kota Surabaya dalam rencana penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021 adalah Penyediaan kebutuhan utama sandang, pangan dan papan yang didukung dengan pembangunan berbagai prasarana, sarana dan fasilitas publik sehingga dapat meningkatkan kemudahan akses bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan dasar (kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain). Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 26
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Kesehatan di Kabupaten/Kota mempunyai 18 indikator. Capaian indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kota Surabaya Tahun 2016 tertuang pada tabel berikut. Tabel 3.5. Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 No
Nama Indikator
1 2
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan peserta KB aktif Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit: a. Penemuan penderita AFP
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
b. Penemuan penderita Pneumonia balita Penanganan penderita Pneumonia balita c. Penemuan pasien baru TB BTA positif Penanganan pasien baru TB BTA positif d. Penemuan dan penanganan DBD e. Penemuan penderita diare Penanganan penderita diare
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
(%) Target 2016 (Prov. Jatim) 88 80
(%) Capaian Indikator 98,48 90,24
(%) Capaian Kinerja 111,91 112,80
95
96,88
101,98
95 80
93,88 90,80
98,82 113,50
96 90
93,73 87,01
97,64 96,68
83 100
82,54 100,00
99,45 100,00
100
100,00
100,00
100
97,50
97,50
70
75,58
107,97
≥ 2 per 100.000 penduduk < 15 th
0,96
48
100
40,89 100,00
100,00
77,77 100
100,00
100,00
100
100,00 78,45 100,00
100,00
100
100,00
BAB III - 27
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
No
Nama Indikator
14
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin a. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin b. Cakupan masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin a. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin b. Cakupan masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab./Kota Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Cakupan desa siaga aktif
15
16 17 18
(%) Target 2016 (Prov. Jatim)
(%) Capaian Indikator
(%) Capaian Kinerja
34,84 100
100,00
100,00
19,02 100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
95
100,00
105,26
1) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan kunjungan Ibu Hamil (K-4) adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan ibu hamil (K-4) di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 98,48% dari 47.480 ibu hamil yang ada di Kota Surabaya dengan target Kota Surabaya sebesar 98% sehingga capaian kinerja yang ada 100,49% (berhasil). Apabila dibandingkan dengan target Provinsi Jawa Timur sebesar 88% maka capaian kinerja indikator ini sebesar 111,91% (berhasil). Keberhasilan indikator ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terutama ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Kota Surabaya semakin tinggi. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 28
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Gambar 3.10. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan capaian kunjungan ibu hamil K4 antara lain: Pendampingan Ibu Hamil terutama yang berisiko tinggi; Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Pemulihan Ibu Hamil/Menyusui KEK; Pemberian suplemen gizi untuk ibu hamil dan lain-lain. 2) Cakupan
Pertolongan
Persalinan
oleh
Tenaga
Kesehatan
(Tolinakes) Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2016 mencapai 96,88% dari 45.322 kasus persalinan yang ada. Target pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan tahun 2016 adalah 96% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 29
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
100,92% (berhasil). Adapun perbandingan cakupan pada indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 3.11. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Tolinakes) Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
Upaya-upaya yang dilakukan dalam mencapai keberhasilan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, antara lain: Melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan melalui
pelatihan-pelatihan
misalnya
pelatihan
PPGDON
(Penanganan Pertama Gawat Darurat Obstetri Neonatal), pelatihan APN (Asuhan Persalinan Normal), pelatihan Asfiksia, pelatihan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan lain-lain. 3) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Kota Surabaya mempunyai 154 kelurahan yang tersebar di 31 kecamatan. Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di wilayah tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 30
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
satu tahun. Cakupan kelurahan UCI di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 87,01% dari 154 kelurahan yang ada dengan target 100%. Capaian kinerja pada indikator ini sebesar 87,01% menunjukkan berhasil. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian indikator kelurahan UCI di Kota Surabaya menunjukkan peningkatan sebesar 1,3%. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 3.12. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
4) Cakupan Pelayanan Anak Balita Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita usia 12–59 bulan yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan minimal 8 kali dalam satu tahun. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan, tinggi badan dan panjang badan setiap bulan di posyandu, taman bermain, pos PAUD, taman penitipan anak, taman kanak-kanak dan lain-lain. Cakupan pelayanan anak balita di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 82,54% dari 172.946 sasaran anak balita dengan target 2016
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 31
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
sebesar 90% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 91,71% (berhasil). Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan kepedulian masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi anak balita di Kota Surabaya. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 3.13. Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
5) Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 – 24 Bulan Salah satu upaya dalam penanganan bayi yang mempunyai berat badan berada di bawah garis merah adalah dengan pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan lama pemberian 90 hari. Pemberian makanan pendamping ASI ini diprioritaskan pada semua bayi usia 6 – 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga miskin. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada semua bayi usia 6 – 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga miskin di Kota Surabaya pada tahun 2016, sebesar 100% dari 1.598 bayi usia 6 – 24 bulan (baduta) yang ada. Target pemberian MP-ASI anak usia 6 – 24 bulan dari keluarga miskin tahun 2016 adalah 100%, sehingga
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 32
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
capaian kinerjanya 100% (berhasil). Keberhasilan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya penanggulangan rawan gizi di Kota Surabaya melalui dukungan dana untuk Pemberian Makanan Tambahan bagi balita terutama balita dari masyarakat miskin serta penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang optimal. 6) Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil dilakukan melalui kegiatan skrining di sekolah yang didampingi oleh tenaga kesehatan Puskesmas. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi pemeriksaan gigi, telinga, mata dan lain-lain. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 97,50% dari 47.719 siswa SD dengan target 100%, sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 97,50% (berhasil). Pencapaian keberhasilan cakupan indikator ini menunjukkan makin meningkatnya upaya pelayanan kesehatan yang diberikan untuk siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada pelajar di Kota Surabaya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 33
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Gambar 3.14. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
7) Cakupan Peserta KB Aktif Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur yang satu pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh alat kontrasepsi tersebut. Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan kontrasepsi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan peserta keluarga berencana aktif yang ada di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 75,58% dari 486.609 pasangan usia subur dengan target 70% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 107,97% (berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian cakupan peserta KB Aktif menunjukkan peningkatan sebesar 3,63%. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 34
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Gambar 3.15. Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
8) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit a.
Acute Flacid Paralysis Rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun (non polio) Kasus Acute Flacid Paralysis adalah semua anak berusia kurang
dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa. Kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) non polio adalah kasus AFP yang pada pemeriksaan spesimennya tidak ditemukan virus polio liar atau kasus AFP yang ditetapkan oleh tim ahli sebagai kasus AFP non polio dengan kriteria tertentu. Acute Flacid Paralysis (AFP) non polio rate per 100.000 penduduk di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 0,96 per 100.000 penduduk usia <15 tahun dengan jumlah 626.805 orang. Apabila dibanding dengan target yaitu ≥ 2 per 100.000 penduduk usia <15 tahun, maka target indikator ini tidak tercapai (tidak berhasil). Hal ini disebabkan karena setelah dilakukan surveilans baik aktif maupun pasif hanya ditemukan 6 kasus selama tahun 2016.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 35
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian indikator ini antara lain: Meningkatkan koordinasi dengan Rumah Sakit melalui Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS); Peningkatan Surveilans Epidemiologi atau peningkatan pemantauan pelacakan Kejadian Luar Biasa (KLB) maupun suspek KLB; Peningkatan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan RS dll. b.
Penemuan dan Penanganan Penderita Pneumonia Balita Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau kesukaran bernafas. Klasifikasi pneumonia didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernafas disertai adanya nafas cepat. Cakupan balita pneumonia yang ditemukan dan ditangani adalah jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun dibanding dengan jumlah perkiraan penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Cakupan penemuan balita pneumonia yang di sarana pelayanan kesehatan di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 40,89% dari 9.599 perkiraan sasaran balita. Rumusan indikator pneumonia balita adalah jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu/jumlah perkiraan penderita di satu wilayah pada kurun waktu yang sama x 100%. Rumus perkiraan balita pneumonia adalah 4,45% dari jumlah balita (data proyeksi) yang jauh lebih tinggi dari jumlah balita riil. Hal ini menyebabkan capaian pneumonia balita tidak memenuhi target. Ketidakberhasilan pada capaian kinerja ini tidak serta merta menunjukkan bahwa program kegiatan pada indikator ini tidak berhasil, karena dari 9.599 perkiraan balita pneumonia yang ada ternyata balita pneumonia yang diketemukan sebanyak 3.925 balita dan telah tertangani semua (100%), sehingga capaian kinerja untuk balita
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 36
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
pneumonia yang dapat ditangani di sarana pelayanan kesehatan di Kota Surabaya tercapai 100% (berhasil). c.
Penemuan dan Penanganan Pasien Baru TB BTA Positif Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif
adalah jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan ditangani (diobati) dalam satu wilayah dalam waktu tertentu dibanding jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu wilayah dalam waktu tertentu. Penanganan pasien baru BTA positif yang dimaksud adalah pemberian pengobatan pada pasien baru TB BTA positif dengan OAT selama 6 bulan. Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 77,77% dari 3.063 perkiraan penderita TB BTA positif dengan target 100%, sehingga capaian kinerja untuk indikator ini sebesar 77,77% (Cukup Berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan sebesar 1,33%. Sedangkan penanganan pada pasien TB BTA positif yang ditemukan di Kota Surabaya pada tahun 2016 telah tercapai 100% dari 2.382 penderita TB BTA positif yang ditemukan, sehingga capaian kinerja pada indikator ini tercapai 100% (berhasil). d.
Penemuan dan Penanganan Penderita Diare Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare adalah
jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan di satu wilayah tertentu dibanding dengan jumlah perkiraan penderita diare pada satu wilayah tertentu. Cakupan penemuan penderita diare di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 78,45% dari 77.285 perkiraan penderita diare yang ada. Sedangkan cakupan penanganan pada penderita diare di Kota Surabaya tahun 2016 yang ditemukan sebanyak 60.627 orang telah tertangani
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 37
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
100% dengan target 100% sehingga capaian kinerja pada indikator ini tercapai 100% (berhasil). 9) Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) Pelayanan gawat darurat level 1 adalah tempat pelayanan gawat darurat yang memiliki dokter umum on site 24 jam dengan kualifikasi General Emergency Life Support (GELS), Advance Trauma Life Support (ATLS), dan Advance Cardiac Life Support (ACLS), serta memiliki alat transport dan komunikasi. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan di sarana kesehatan (RS) adalah jumlah rumah sakit yang memberikan pelayanan gawat darurat level 1 dibanding jumlah rumah sakit yang ada di Kota Surabaya. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan di sarana kesehatan (RS) yang ada di Kota Surabaya Tahun 2016 sebesar 100% dari 59 rumah sakit dengan target 100% sehingga capaian kinerja yang ada 100% (berhasil). Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka peningkatan program-program kesehatan di Kota Surabaya antara lain: Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam program
kesehatan
melalui
pengembangan
posyandu,
pengembangan kelurahan siaga, kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dan lain-lain; Meningkatkan upaya promosi kesehatan; Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait kegiatan bakti sosial dengan layanan terintegrasi; Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan RS, BPJS, Akademisi dan sektor swasta untuk berperan serta dalam pembangunan kesehatan di Kota Surabaya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 38
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
B. REALISASI ANGGARAN Alokasi anggaran untuk bidang kesehatan, yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya adalah sebesar Rp 665.439.124.960,- dengan realisasi sebesar Rp 576.841.111.844,- (86,69%). Penyerapan anggaran tahun 2016 secara keseluruhan dapat dikategorikan berhasil. Adapun gambaran pemanfaatan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung berdasarkan realisasi anggaran dan belanja daerah adalah sebagai berikut: Tabel 3.6. Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 No
Uraian
% Penyerapan Anggaran
Alokasi Anggaran
Realisasi
138.673.780.272
136.071.810.262
2.601.970.010
98,12%
100.352.139.750
88.790.829.396
11.561.310.354
88,48%
14.388.853.127
12.651.098.105
1.737.755.022
87,92%
49.766.083.385
28.933.921.628
20.832.161.757
58,14%
1.751.256.504
1.415.148.996
336.107.508
80,81%
28.943.221.089
25.889.062.175
3.054.158.914
89,45%
12.827.564.571
12.119.129.200
708.435.371
94,48%
Sisa Anggaran
Belanja Tidak Langsung 1
Belanja Tidak Langsung Dinas Kesehatan
Belanja Langsung 2
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
3
Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Perkantoran
4
5
6 7
Pelayanan Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan Peningkatan Surveylans Epidemiologi, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 39
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
No 8 9
10
11 12 13 14 15 16 17
Uraian Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan) DAK Bantuan Operasional Kesehatan DAK Jampersal Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan Akreditasi Puskesmas Pelayanan Kesehatan Rujukan Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan
Alokasi Anggaran
Realisasi
Sisa Anggaran
% Penyerapan Anggaran
4.142.023.003
3.559.276.911
582.746.092
85,93%
253.179.291
225.892.000
27.287.291
89,22%
3.030.110.000
1.381.548.950
1.648.561.050
45,59%
16.430.929.999
6.658.882.737
9.772.047.262
40,53%
2.543.400.000
0
2.543.400.000
0,00%
8.719.420.280
6.602.109.595
2.117.310.685
75,72%
4.948.473.598
3.647.672.755
1.300.800.843
73,71%
1.651.964.710
1.501.027.668
150.937.042
90,86%
377.850.560
351.737.360
26.113.200
93,09%
247.502.400
227.464.000
20.038.400
91,90%
1.042.036.420
932.666.450
109.369.970
89,50%
214.841.219.311
196.833.145.575
18.008.073.736
91,62%
18
Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan
19
Jaminan Kesehatan Masyarakat
20
Operasional Pelayanan Kesehatan
16.952.781.374
10.359.545.543
6.593.235.831
61,11%
21
Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas
4.434.999.753
3.528.429.721
906.570.032
79,56%
22
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
308.438.431
290.493.600
17.944.831
94,18%
23
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
1.703.941.540
1.587.418.745
116.522.795
93,16%
24
Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan dan Anak
37.107.955.592
33.282.800.472
3.825.155.120
89,69%
665.439.124.960
576.841.111.844
88.598.013.116
86,69%
JUMLAH
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 40
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Penyerapan anggaran tahun 2016 secara keseluruhan dapat dikategorikan berhasil (86,69%) dapat dilihat pada Lampiran 5. Pengukuran Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016. Dari 24 (dua puluh empat) kegiatan di tahun 2016, penyerapan yang dikategorikan berhasil (85% - 100%) ada 15 (lima belas) kegiatan, yaitu kegiatan: 1.
Belanja Tidak Langsung;
2.
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran;
3.
Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Perkantoran;
4.
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus;
5.
Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular;
6.
Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan;
7.
Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan;
8.
Akreditasi Puskesmas;
9.
Pelayanan Kesehatan Rujukan;
10. Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan; 11. Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan; 12. Jaminan Kesehatan Masyarakat; 13. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan; 14. Peningkatan Kesehatan Masyarakat; 15. Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan dan Anak. Ada
4
(empat)
kegiatan
dikategorikan
cukup
berhasil
(70% - <85%) yaitu kegiatan: 1.
Peningkatan
Surveylans
Epidemiologi,
Pencegahan
dan
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular; 2.
Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat;
3.
Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan;
4.
Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 41
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Kegiatan-kegiatan tersebut di atas secara fisik telah terlaksana (100%). Sisa anggaran tersebut merupakan efisiensi anggaran yang berupa sisa Lelang, sisa Pengadaan Langsung (PL) dan sisa Swakelola. Ada 2 (dua) kegiatan yang dikategorikan kurang berhasil (55% - <70%) yaitu kegiatan: 1.
Pelayanan Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan;
2.
Operasional Pelayanan Kesehatan. Kegiatan-kegiatan tersebut di atas secara fisik telah terlaksana
(100%). Untuk Kegiatan Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan sisa anggaran karena adanya efisiensi sisa Lelang, sisa Pengadaan Langsung (PL), sisa ekatalog, serta adanya tambahan anggaran Kapitasi JKN dan hanya diserap sesuai kebutuhan di Puskesmas,
sedangkan
untuk
Kegiatan
Operasional
Pelayanan
Kesehatan adalah karena terdapat tambahan anggaran Kapitasi JKN dan hanya diserap sesuai kebutuhan di Puskesmas. Ada 3 (tiga) kegiatan dikategorikan tidak berhasil (<55 %) yaitu kegiatan: 1.
Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan);
2.
DAK Bantuan Operasional Kesehatan;
3.
DAK Jampersal. Untuk Kegiatan Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar
di Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan) sisa anggaran dikarenakan adanya efisiensi ekatalog. Kegiatan DAK Bantuan Operasional Kesehatan, terdapat sisa anggaran karena kegiatan sudah terpenuhi oleh APBD Kota, sedangkan Kegiatan DAK Jampersal tidak dilaksanakan karena berdasarkan hasil survei tim independen bahwa sasaran program tidak membutuhkan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK). Berdasarkan akuntabilitas untuk capaian dan evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan yang telah dicapai pada tahun 2016 menunjukkan tercapainya target baik program kegiatan maupun target
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 42
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
realisasi anggaran sehingga capaian kinerja oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya berhasil. C. INOVASI DAN KEBERHASILAN PROGRAM KESEHATAN Pelayanan kesehatan di Kota Surabaya tahun 2016 telah meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini diketahui melalui inovasi-inovasi pelayanan kesehatan terutama di puskesmas yang ada diwilayah Kota Surabaya. Adapun inovasi atau perkembangan pelayanan di puskesmas saat ini sebagai berikut: Tabel 3.7. Perkembangan dan Inovasi Sarana Pelayanan Kesehatan di Kota Surabaya Tahun 2016 No.
Perkembangan & Inovasi Sarana Pelayanan Kesehatan
Jumlah Sarana
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Puskesmas Induk Puskesmas Pembantu Puskesmas dengan pelayanan rawat inap Puskesmas dengan pelayanan sore hari Puskesmas dengan pelayanan PONED Puskesmas dengan pelayanan poli Sexual Transmitted Disease Puskesmas dengan pelayanan Pengobatan Tradisional (Batra) Puskesmas dengan pelayanan kesehatan Peduli Remaja(PKPR) Puskesmas dengan pelayanan Santun Lansia Puskesmas dengan Poli Paliatif Puskesmas dengan pelayanan Infeksi Visual Asetat ( IVA) Puskesmas dengan pelayanan Cryotheraphy Puskesmas dengan pelayanan Harm Reduction : a. Program Terapi Rumatan Metadon) b. Layanan Alat Suntik Steril Posyandu Balita Posyandu Lansia Posyandu Remaja
63 59 21 63 8 14
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
14. 15. 16.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
31
Keterangan
Pelayanan puskesmas sore mulai hari SeninJum’at pukul 14.30 s/d pukul 17.30 WIB
63 63 4 63 21
2 6 2.826 670 63
BAB III - 43
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan program kesehatan berkelanjutan antara lain : 1. Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), tujuan kegiatan ini untuk mempersiapkan generasi penerus berkualitas atau generasi platinum yaitu generasi yang sudah dipersiapkan atau telah mendapatkan intervensi kesehatan sejak masa pra konsepsi (sebelum pembuahan), dengan sasaran: calon pengantin, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan baduta (usia bawah dua tahun). 2. Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi, tujuan kegiatan ini untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB) melalui upaya mendekatkan akses pelayanan dan mencegah keterlambatan penanganan pada ibu hamil resiko tinggi, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi. 3. Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Serviks, melalui vaksinasi Human Papiloma Virus (HPV) pada anak perempuan usia 15 – 17 tahun. 4. Upaya Pencegahan Penyakit Hepatitis yang dilaksanakan melalui imunisasi Hepatitis pada bayi. 5. Optimalisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui gerakan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan, tujuannya seluruh kelurahan menjadi kelurahan ODF atau bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun. 6. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui Optimalisasi Pembinaan Terpadu (Posbindu), dengan sasaran awal siswa SMA dan pegawai instansi, selanjutnya bindu dikembangkan di masyarakat. 7. Pengembagan Sistem Informasi Kesehatan tingkat Kota Surabaya yang telah mengintegrasikan Sistem Informasi Puskesmas dan Sistem Informasi Rumah Sakit baik RSUD dr. Moh. Soewandhie
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 44
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
dan RSUD Bhakti Dharma Husada serta Bridging System dengan P-Care BPJS. 8. Upaya Optimalisasi Pelayanan kesehatan di puskesmas dalam mendukung rujukan berjenjang pada era Jaminan Kesehatan Nasional.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB III - 45
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 BAB IV PENUTUP A.
SIMPULAN Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dan program Dinas Kesehatan Kota
Surabaya Tahun 2016 sebagaimana yang telah diulas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan program kesehatan Tahun 2016 masih dijumpai beberapa kendala, namun secara keseluruhan hasil pelaksanaan program menunjukkan keberhasilan yang didukung dengan kegiatan inovatif berbasis masyarakat dalam rangka meningkatan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya. 2. Indikator kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya meliputi Indikator Kinerja Utama (IKU), Indikator Kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja, serta Indikator Kinerja dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. 3. Indikator kesehatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan kewenangan daerah dalam menyelenggarakan pelayanan pada masyarakat terutama bidang kesehatan di Kota Surabaya yang mempunyai 18 indikator dan 5 sub indikator, dari indikator dan sub indikator tersebut yang belum mencapai target ada 1 sub indikator. 4. Dalam akuntabilitas keuangan anggaran tahun 2016, penyerapan anggaran untuk kegiatan dan program kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah tercapai 86,69% (berhasil) dari anggaran yang ada.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB IV - 1
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 B.
SARAN 1. Peningkatan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam upaya kesehatan juga masih perlu ditingkatkan melalui upaya kemitraan yang setara, terbuka, dan saling menguntungkan dalam upaya pemberdayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 2. Upaya pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya peningkatan koordinasi lintas program dan lintas sektor secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien bagi masyarakat di Kota Surabaya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
BAB IV - 2
Lampiran 1 : STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA KEPALA DINAS KESEHATAN
Sekretariat
Jabatan Fungsional Tertentu
Sub Bagian Penyusunan Program
Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Pengembangan SDM Kesehatan
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
Seksi Kesehatan Dasar Seksi Kesehatan Rujukan Seksi Kesehatan Khusus
Seksi Pengendalian & Pemberantasan Penyakit
Seksi Perencanaan & Pendayagunaan SDM Kesehatan
Seksi Wabah dan Bencana
Seksi Pendidikan & Pelatihan SDM Kesehatan
Seksi Kesehatan Lingkungan
Seksi Registrasi dan Akreditasi UPTD
Catatan UPTD, meliputi: 1. Puskesmas 2. Laboratorium 3. Gudang Farmasi
Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Keuangan & Perlengkapan
Bidang Jaminan & Sarana Kesehatan Seksi Jaminan Kesehatan Seksi Sarana & Peralatan Kesehatan Seksi Kefarmasian
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021
Lampiran 2
SKPD : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA Kode Misi/Tujuan/ Sasaran/ SKPD
Misi/Tujuan/Sasaran/Program
Indikator (Tujuan/Sasaran/Program)
2016
2017
2018
2019
2020
2021
1. Persentase penduduk miskin yang terlayani di layanan kesehatan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2. Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin (SKPD pengukur : Bagian Kesra / Bagian Ortala)
70%
70%
70%
70%
70%
70%
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan
65%
65%
65%
65%
65%
65%
100%
100%
100%
100%
100%
11%
12%
13%
14%
15%
Misi 1. Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan 1.1.
Tujuan : Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi penduduk miskin
1.1.1.
Sasaran : Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi penduduk miskin
1.1.1.1 2016
Program : Program Pelayanan kesehatan penduduk miskin
2017-2021
Program Pemberian jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin
Target
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan terlayani
Persentase kepemilikan Jaminan Kesehatan
Persentase penduduk miskin yang memanfaatkan pelayanan kesehatan
100% 100%
Kode Misi/Tujuan/ Sasaran/ SKPD 1.2.
Misi/Tujuan/Sasaran/Program
Indikator (Tujuan/Sasaran/Program)
Tujuan : Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak Persentase cakupan pelayanan ibu
nifas Angka Kematian Ibu (AKI) per100.000 kelahiran hidup
Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 kelahiran hidup Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 1.2.1.
1.2.1.1. 2016 2017-2021
Sasaran : Meningkatnya kesehatan ibu dan anak
Target 2016 93.80%
2017
2018
94.04% 94.28%
2019 94.52%
2020 94.76%
2021 95.00%
≤85,72 ≤84,07 ≤82,40 ≤80,67 ≤78,30 ≤75,93 per100.000 per100.000 per100.000 per100.000 per100.000 per100.000 KH KH KH KH KH KH 93.69% 94.15% 94.62% 95.08% 95.54% 96.00% ≤6,46 per1.000 KH
100%
≤6,45 per1.000 KH
100%
≤6,43 per1.000 KH
100%
≤6,41 per1.000 KH
100%
≤6,34 per1.000 KH
100%
≤6,26 per1.000 KH
100%
Persentase Kunjungan pertama ibu hamil (K1)
90%
90%
90%
90%
90%
90%
Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
90%
90%
90%
90%
90%
90%
Persentase Kunjungan Neonatus pertama (KN1) Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
98.45%
98.47%
98.48%
98.49%
98.50%
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Tolinakes)
96.94%
96.95%
96.96%
96.97%
96.98%
Cakupan Kunjungan neonatal lengkap
81%
85%
90%
93%
95%
93.81%
93.83%
93.85%
93.87%
94.00%
Program : Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan Cakupan kunjungan bayi anak Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 anak
Imunisasi dasar lengkap
90%
Kode Misi/Tujuan/ Sasaran/ SKPD 1.2.2.
Misi/Tujuan/Sasaran/Program
Indikator (Tujuan/Sasaran/Program)
Target 2016
2017
2018
2019
2020
2021
85%
85%
85%
85%
85%
Sasaran : Meningkatnya status gizi pada masyaraat terutama balita
Cakupan balita usia 6 - 59 bulan yang mendapat vitamin A
1.2.2.1. 2016
Program : Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Prevalensi balita kurang gizi (< 20%)
2017-2021
Program Perbaikan gizi ibu dan anak
Prevalensi balita gizi kurang
9.50%
9.50%
9.50%
9.50%
9.50%
Prevalensi balita gizi buruk Persentase penimbangan balita
<1 % 81.30%
<1 % 81.40%
<1 % 81.50%
<1 % 81.60%
<1 % 81.70%
Persentase ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe
94.62%
94.64%
94.66%
94.68%
94.70%
< 20%
Kode Misi/Tujuan/ Sasaran/ SKPD
Misi/Tujuan/Sasaran/Program
Indikator (Tujuan/Sasaran/Program)
Misi 2. Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan 2.1.
2.1.1.
2.1.1.1.
2016
2017-2021
2.1.2.
Tujuan : Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan kesehatan
Persentase puskesmas yang terakreditasi
Sasaran : Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanan kesehatan di puskesmas
Persentase terlaksananya akreditasi puskesmas
Program :
Target 2016
23.81%
26.98%
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu
Persentase Ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
82.00% Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan puskesmas/ puskesmas pembantu
Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan
Sasaran : Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan Persentase Sumber Daya Manusia
Kesehatan yang berizin
72%
80.00%
2017
39.68%
50.79%
2018
55.56%
22.22%
2019
71.43%
26.98%
2020
85.71%
50.79%
2021
100.00%
22.22%
74%
76%
78%
79%
80%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
80.00%
80.00%
80.00%
80.00%
80.00%
Kode Misi/Tujuan/ Sasaran/ SKPD 2.1.2.1 2016
2017-2021
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Program : Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Indikator (Tujuan/Sasaran/Program)
Target 2016
2017
2018
2019
2020
Persentase sarana kesehatan yang memiliki izin
82.00%
84.00%
86.00%
88.00%
90.00%
Persentase tenaga kesehatan yang memiliki izin
82.00%
84.00%
86.00%
88.00%
90.00%
Persentase sarana kesehatan berizin yang memenuhi standar sarana kesehatan
100.00%
Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi
100.00%
2021
2.2.
Tujuan :
2016
Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
Persentase tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
2017-2021
Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran
62.00%
64.00%
66.00%
68.00%
70.00%
Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan
76.00%
77.00%
78.00%
79.00%
80.00%
Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program
90.84%
91.53%
91.96%
92.56%
93.05%
Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, 100.00% dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
2.2.1.
Sasaran : Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah
100.00%
Kode Misi/Tujuan/ Sasaran/ SKPD
Misi/Tujuan/Sasaran/Program
2.2.1.1. 2016
Program : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2017-2021
Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kedinasan
Indikator (Tujuan/Sasaran/Program) Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2019
2020
2021
70.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
72.00%
74.00%
76.00%
78.00%
80.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
2017-2021
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran
2017-2021
2018
100.00%
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.2.2.1.
2017
100.00%
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.2.2.
2016
Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik
2016
2017-2021
Target
70.00%
Sasaran : Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk Persentase kesesuaian pelaksanaan mendukung keberhasilan Program kegiatan terhadap parameter perencanaan pada Operational Plan Program : Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan Dokumen Perencanaan strategis dan/atau sektoral
Kode Misi/Tujuan/ Sasaran/ SKPD
Misi/Tujuan/Sasaran/Program
Indikator (Tujuan/Sasaran/Program)
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Persentase kelurahan siaga aktif
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <20 jam
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam Persentase penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Misi 3. Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan 3.1.
3.1.1.
3.1.1.1. 2016
Tujuan : Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat
Sasaran :
Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat
Program : Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Target
Persentase Masyarakat Yang Terlayani 100.00% Pelayanan Khusus Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
100.00%
Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan olahan
80.00%
Kode Misi/Tujuan/ Sasaran/ SKPD 2017-2021
3.2.
3.2.1.
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Tujuan : Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan pangan
Target 2017 75.00% 81.00%
2018 77.00% 82.00%
2019 78.00% 83.00%
2020 79.50% 84.00%
2021 80.00% 85.00%
Cakupan Kelurahan Yang Memiliki Pembinaan Terpadu (Bindu)
82.00%
84.00%
86.00%
88.00%
90.00%
Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan (Target pertahun berasal dari perhitungan Bappeko berdasarkan kontribusi bobot sharing)
20.50%
21.00%
21.50%
22.00%
22.50%
Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat
2.00%
2.00%
2.00%
2.00%
2.00%
Persentase sample yang memenuhi syarat keamanan makanan
82.00%
84.00%
86.00%
88.00%
90.00%
Persentase rumah sehat Persentase TPM memenuhi syarat higienis sanitasi
2016
Sasaran : Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat
3.2.1.1.
Indikator (Tujuan/Sasaran/Program)
Program : Program Peningkatan Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan
Lampiran 3
CAPAIAN INDIKATOR PERJANJIAN KINERJA
Lampiran 4
DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016
Tujuan/Sasaran/Program
Indikator (Tujuan/Sasaran/Program)
Target
Realisasi Sasaran
Capaian
Capaian Kinerja
100%
392,916
392,916
100.00%
100.00% Berhasil
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan
65%
267,600
291,686
91.74%
141.14% Berhasil
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan terlayani
100%
101,612
101,612
100.00%
100.00% Berhasil
Persentase cakupan pelayanan ibu nifas
93.80%
42,548
45,322
93.88%
100.09% Berhasil
≤85,72 per 100.000 KH
37
43,164
Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi
93.69%
40,086
42,767
93.73%
100.04% Berhasil
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup
≤6,46 per 1.000 KH
276
43,164
6,39 per 1000 KH
101.08% Berhasil
Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
100%
280
280
100.00%
100.00% Berhasil
Persentase Kunjungan pertama ibu hamil (K1)
90%
45,872
47,480
96.61%
107.34% Berhasil
Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
90%
8,569
9,496
90.24%
100.27% Berhasil
Persentase Kunjungan Neonatus pertama (KN1)
90%
41,806
43,164
96.85%
107.61% Berhasil
Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
90%
5,879
6,475
90.80%
100.89% Berhasil
Cakupan kunjungan bayi
90%
40,086
42,767
93.73%
104.14% Berhasil
< 20%
36,541
215,713
16.94%
Misi 1. Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan Tujuan : Meningkatkan aksesibilitas Persentase penduduk miskin dan kualitas pelayanan yang terlayani di layanan kesehatan masyarakat bagi kesehatan penduduk miskin Sasaran : Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi penduduk miskin Program : Program Pelayanan kesehatan penduduk miskin Tujuan : Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
Angka Kematian Ibu (AKI) per100.000 kelahiran hidup
Sasaran : Meningkatnya kesehatan ibu dan anak
Program : Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Program : Program Perbaikan Gizi Masyarakat
TAHUN 2016
Prevalensi balita kurang gizi (< 20%)
KET
85,72 per 100.00% Berhasil 100.000 KH
115%
Berhasil
Misi/ Tujuan/ Sasaran/ Program
Indikator (Tujuan/ Sasaran/ Program)
TAHUN 2016 Target
Realisasi
Sasaran
Capaian
Capaian Kinerja
KET
Misi 2. Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan Tujuan : Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan kesehatan
Persentase puskesmas yang terakreditasi
23.81%
15
63
23.81%
100.00%
Berhasil
Sasaran : Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanan kesehatan di puskesmas
Persentase terlaksananya akreditasi puskesmas
26.98%
21
63
33.33%
123.54%
Berhasil
Persentase Ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu
72%
89
122
72.95%
101.32%
Berhasil
Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan
82.00%
225
210
107.14%
130.66%
Berhasil
Persentase Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berizin
80.00%
10117
10729
94.30%
117.88%
Berhasil
Persentase sarana kesehatan berizin yang memenuhi standar sarana kesehatan
100.00%
63
63
100.00%
100.00%
Berhasil
Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi
100.00%
1704
1755
97.09%
97.09%
Berhasil
70.00%
77.83%
111.19%
Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran
70.00%
79.26%
113.23%
Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
70.00%
79.26%
113.23%
Berhasil
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
70.00%
79.41%
113.44%
Berhasil
Program : Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Sasaran : Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan Program : Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Tujuan : Meningkatkan tata kelola administrasi Tingkat kepuasan pelayanan perangkat daerah yang baik kedinasan
Sasaran : Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah Program : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Misi/Tujuan/Sasaran/Program
Indikator (Tujuan/Sasaran/Program)
TAHUN 2016 Target
Realisasi
Sasaran
Capaian
Misi 3. Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan Tujuan : Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat
KET
Persentase kelurahan siaga aktif
100.00%
154
154
100.00%
100.00%
Berhasil
Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <20 jam
100.00%
38
38
100.00%
100.00%
Berhasil
Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
100.00%
38
38
100.00%
100.00%
Berhasil
Persentase penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani
100.00%
938
938
100.00%
100.00%
Berhasil
693,215
683,303
38
38
9165
9748
Sasaran :
Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat
Capaian Kinerja
Program : Program Upaya Kesehatan MasyarakatPersentase Masyarakat Yang Terlayani 100.00% Pelayanan Khusus Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
100.00%
Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan olahan
80.00%
101.45% 101.45% 100.00%
94.02%
Berhasil
100.00%
Berhasil
117.53%
Berhasil
Lampiran 5.a. - Rencana Kinerja Tahunan 2016
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 INSTANSI : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
Tujuan (1) Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Sasaran Strategis (2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
Indikator Kinerja (3) Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Persentase Keberhasilan Penyediaan Barang Dan Jasa Perkantoran
Target (4) 70.00% 100.00%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Persentase Sarana dan Prasarana Aparatur Aparatur
70.00%
Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Perkantoran
Persentase Keberhasilan Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Perkantoran
100.00%
Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Persentase Keberhasilan Pelayanan Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan
82.00%
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Pelayanan Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Peningkatan Surveylans Epidemiologi, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus
100.00%
Persentase Masyarakat Yang Terlayani Pelayanan Khusus
100.00%
Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan olahan
80.00%
Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
100.00%
Persentase Keberhasilan Peningkatan Surveylans Epidemiologi, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Persentase Keberhasilan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus
100.00%
Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
100.00%
Persentase Keberhasilan Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular Persentase Keberhasilan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan Persentase Keberhasilan Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar Persentase Keberhasilan Pengadaan Obat dan di Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan) Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan)DAK Bantuan DAK Bantuan Operasional Kesehatan Persentase Keberhasilan
100.00%
DAK Jampersal
Persentase Keberhasilan DAK Jampersal
100.00%
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Prevalensi Balita Kurang Gizi (< 20 %)
Operasional Kesehatan
Persentase Keberhasilan Peningkatan Dan Perbaikan Gizi Masyarakat
100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
< 20% 100.00%
Tujuan (1)
Sasaran Strategis (2) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Indikator Kinerja (3) Persentase sarana kesehatan berizin yang memenuhi standar sarana kesehatan Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi
Target (4) 100.00%
Akreditasi Puskesmas
Persentase Keberhasilan Akreditasi Puskesmas
100.00%
Persentase Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Rujukan Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan Persentase Keberhasilan Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan Persentase Keberhasilan Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan Persentase Keberhasilan Pembinaan Dan Pengembangan SDM Kesehatan
100.00%
Pelayanan Kesehatan Rujukan
100.00%
100.00% 100.00% 100.00%
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Jaminan Kesehatan Masyarakat
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan terlayani Persentase Keberhasilan Jaminan Kesehatan Masyarakat
100.00%
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu Operasional Pelayanan Kesehatan
Persentase Ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu Persentase Keberhasilan Operasional Pelayanan Kesehatan Persentase Keberhasilan Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas Persentase Keberhasilan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
72.00%
Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Peningkatan Kesehatan Masyarakat Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan dan Anak
Cakupan kunjungan bayi Prevalensi Balita Kurang Gizi (< 20 %) Persentase Keberhasilan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Persentase Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan dan Anak
100.00%
100.00% 100.00% 100.00% 90.00% < 20% 100.00% 100.00%
Lampiran 5.b. : Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2016
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016 INSTANSI : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Kategori Capaian
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(5)
100.00%
100.00%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Perkantoran
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Persentase Keberhasilan Penyediaan Barang Dan Jasa Perkantoran Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Persentase Sarana dan Prasarana Aparatur Persentase Keberhasilan Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Perkantoran
70.00% 100.00%
70.00%
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan
82.00%
107.14%
130.66%
Berhasil
Pelayanan Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan
Persentase Keberhasilan Pelayanan Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Persentase Masyarakat Yang Terlayani Pelayanan Khusus
100.00%
101.45%
101.45%
Berhasil
Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan olahan
80.00%
94.02%
117.53%
Berhasil
Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Persentase Keberhasilan Peningkatan Surveylans Epidemiologi, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Persentase Keberhasilan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Persentase Keberhasilan Pencegahan Dan Menular Penanggulangan Penyakit Menular Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Persentase Keberhasilan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan Persentase Keberhasilan Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan)
Persentase Keberhasilan Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan)
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
DAK Bantuan Operasional Kesehatan
Persentase Keberhasilan DAK Bantuan Operasional Kesehatan
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
DAK Jampersal
Persentase Keberhasilan DAK Jampersal
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Prevalensi Balita Kurang Gizi (< 20 %)
< 20%
16.94%
84.70%
Berhasil
Peningkatan Surveylans Epidemiologi, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Kategori Capaian
(1) Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat
(2) Persentase Keberhasilan Peningkatan Dan Perbaikan Gizi Masyarakat
(3) 100.00%
(4) 100.00%
(5) 100.00%
(5) Berhasil
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Persentase sarana kesehatan berizin yang memenuhi standar sarana kesehatan
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Akreditasi Puskesmas
Persentase Keberhasilan Akreditasi Puskesmas
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Pelayanan Kesehatan Rujukan
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan
Persentase Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Rujukan Persentase Keberhasilan Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan Persentase Keberhasilan Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan Persentase Keberhasilan Pembinaan Dan Pengembangan SDM Kesehatan
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan terlayani
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Jaminan Kesehatan Masyarakat
Persentase Keberhasilan Jaminan Kesehatan Masyarakat
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu
Persentase Ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu
72.00%
72.95%
101.32%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
90.00%
93.73%
104.14%
Berhasil
Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan
Operasional Pelayanan Kesehatan
Persentase Keberhasilan Operasional Pelayanan Kesehatan Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alat Persentase Keberhasilan Peningkatan Kesehatan Puskesmas Sarana dan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Persentase Keberhasilan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Cakupan kunjungan bayi
< 20%
16.94%
84.70%
Berhasil
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Persentase Keberhasilan Peningkatan Kesehatan Masyarakat
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan dan Anak
Persentase Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan dan Anak
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Prevalensi Balita Kurang Gizi (< 20 %)
Lampiran 5.c. : Pengukuran Kinerja Keuangan Tahun 2016 PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN TAHUN 2016 INSTANSI : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA KEGIATAN PROGRAM
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
URAIAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
2
3
4
1. Penyediaan Barang Dan Jasa Input : Tersedianya Anggaran Perkantoran Output : Persentase Keberhasilan Penyediaan Barang Dan Jasa Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Pengadaan Dan Pemeliharaan Input : Tersedianya Anggaran Sarana Dan Prasarana Perkantoran Output : Persentase Keberhasilan Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Perkantoran 3. Pelayanan Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan
Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Pelayanan Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan
Outcome : Cakupan Masyarakat yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Rp Persen
Rp Persen
Rp Persen
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) 5
REALISASI
PERSENTASE PENCAPAIAN
KATEGORI CAPAIAN
6
7
8
100,352,139,750
88,790,829,396
88.48%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
14,388,853,127
12,651,098,105
87.92%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
49,766,083,385
28,933,921,628
58.14%
Kurang Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
KEGIATAN PROGRAM
URAIAN
INDIKATOR KINERJA
2 3 1 Program Upaya Kesehatan 4. Peningkatan Surveylans Input : Tersedianya Anggaran Masyarakat Epidemiologi, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Output : Tidak Menular Persentase Keberhasilan Peningkatan Surveylans Epidemiologi, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
SATUAN 4 Rp Persen
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) 5
REALISASI
PERSENTASE PENCAPAIAN
KATEGORI CAPAIAN
6
7
8
1,751,256,504
1,415,148,996
80.81%
Cukup Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
28,943,221,089
25,889,062,175
89.45%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
12,827,564,571
12,119,129,200
94.48%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Outcome : Cakupan kelurahan yang memenuhi indikator sehat mandiri 5. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus
Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus
Rp Persen
Outcome : Cakupan kelurahan yang memenuhi indikator sehat mandiri 6. Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular
Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular Outcome : Cakupan kelurahan yang memenuhi indikator sehat mandiri
Rp Persen
KEGIATAN PROGRAM
1
URAIAN
INDIKATOR KINERJA
2 3 7. Penyelenggaraan Penyehatan Input : Tersedianya Anggaran Lingkungan Output : Persentase Keberhasilan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
SATUAN 4 Rp Persen
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) 5
REALISASI
PERSENTASE PENCAPAIAN
KATEGORI CAPAIAN
6
7
8
4,142,023,003
3,559,276,911
85.93%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
253,179,291
225,892,000
89.22%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
3,030,110,000
1,381,548,950
45.59%
Tidak Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Outcome : % Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani 8. Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan
Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan
Rp Persen
Outcome : % Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani 9. Pengadaan Obat dan Input : Tersedianya Anggaran Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas (DAK Bidang Output : Kesehatan) Persentase Keberhasilan Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan)
Outcome : % puskesmas yang telah terakreditasi
Rp Persen
KEGIATAN PROGRAM
1
URAIAN 2 10. DAK Bantuan Operasional Kesehatan
INDIKATOR KINERJA 3 Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan DAK Bantuan Operasional Kesehatan
SATUAN 4 Rp Persen
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) 5
REALISASI
PERSENTASE PENCAPAIAN
KATEGORI CAPAIAN
6
7
8
16,430,929,999
6,658,882,737
40.53%
Tidak Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
2,543,400,000
0
0.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
8,719,420,280
6,602,109,595
75.72%
Cukup Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Outcome : Cakupan kelurahan yang memenuhi indikator sehat mandiri 11. DAK Jampersal
Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan DAK Jampersal
Rp Persen
Tidak Berhasil
Outcome : Cakupan kelurahan yang memenuhi indikator sehat mandiri Program Perbaikan Gizi Masyarakat
12. Peningkatan Dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Peningkatan Dan Perbaikan Gizi Masyarakat Outcome : Rasio Penurunan Gizi buruk
Rp Persen
KEGIATAN PROGRAM
1 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
URAIAN 2 13. Akreditasi Puskesmas
INDIKATOR KINERJA 3 Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Akreditasi Puskesmas
SATUAN 4 Rp Persen
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) 5
REALISASI
PERSENTASE PENCAPAIAN
KATEGORI CAPAIAN
6
7
8
1,651,964,710
1,501,027,668
90.86%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
377,850,560
351,737,360
93.09%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
4,948,473,598
3,647,672,755
73.71%
Cukup Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Outcome : 1. Cakupan Masyarakat yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 2. Jumlah puskesmas terakreditasi 14. Pelayanan Kesehatan Rujukan Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Rp Persen
Outcome : 1. Cakupan Masyarakat yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 2. Jumlah puskesmas terakreditasi 15. Peningkatan Profesionalisme Input : Tersedianya Anggaran SDM Kesehatan Output : Persentase Keberhasilan Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan Outcome : 1. Cakupan Masyarakat yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 2. Jumlah puskesmas terakreditasi
Rp Persen
KEGIATAN PROGRAM
1
URAIAN 2 16. Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan
INDIKATOR KINERJA 3 Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan
SATUAN 4 Rp Persen
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) 5
REALISASI
PERSENTASE PENCAPAIAN
KATEGORI CAPAIAN
6
7
8
247,502,400
227,464,000
91.90%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
1,042,036,420
932,666,450
89.50%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
214,841,219,311
196,833,145,575
91.62%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Outcome : 1. Cakupan Masyarakat yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 2. Jumlah puskesmas terakreditasi 17. Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan
Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Pembinaan Dan Pengembangan SDM Kesehatan
Rp Persen
Outcome : 1. Cakupan Masyarakat yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 2. Jumlah puskesmas terakreditasi Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
18. Jaminan Kesehatan Masyarakat
Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Jaminan Kesehatan Masyarakat Outcome : Rasio warga miskin yang terlayani di layanan kesehatan
Rp Persen
KEGIATAN PROGRAM
1 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu
URAIAN 2 19. Operasional Pelayanan Kesehatan
INDIKATOR KINERJA 3 Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Operasional Pelayanan Kesehatan
SATUAN 4 Rp Persen
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) 5
REALISASI
PERSENTASE PENCAPAIAN
KATEGORI CAPAIAN
6
7
8
16,952,781,374
10,359,545,543
61.11%
Kurang Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
4,434,999,753
3,528,429,721
79.56%
Cukup Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
308,438,431
290,493,600
94.18%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Outcome : 1. Cakupan Masyarakat yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 2. Jumlah puskesmas terakreditasi 20. Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas
Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas
Rp Persen
Outcome : 1. Cakupan Masyarakat yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 2. Jumlah puskesmas terakreditasi 21. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Rp Persen
KEGIATAN PROGRAM
1
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
URAIAN 2
22. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
INDIKATOR KINERJA 3 Outcome : 1. Cakupan Masyarakat yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 2. Jumlah puskesmas terakreditasi Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Peningkatan Kesehatan Masyarakat
SATUAN 4
Rp Persen
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) 5
REALISASI
PERSENTASE PENCAPAIAN
KATEGORI CAPAIAN
6
7
8
1,703,941,540
1,587,418,745
93.16%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
37,107,955,592
33,282,800,472
89.69%
Berhasil
100.00%
100.00%
100.00%
Berhasil
Outcome : Penurunan AKI dan Penurunan AKB 23. Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan dan Anak
Input : Tersedianya Anggaran Output : Persentase Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan dan Anak Outcome : Penurunan AKI dan Penurunan AKB
Rp Persen