LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
KATA PENGANTAR
S
egala puji bagi Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Kinerja (LKJ) Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun 2016 sebagai wujud pertanggungjawaban dalam melaksanakan program dan kegiatan Tahun 2016 telah dapat disusun. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, BPM Aceh berkewajiban menyusun laporan kinerja (LKJ) sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai Visi dan Misi organisasi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) BPM Aceh tahun 2012-2017 yang merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017, yang selanjutnya dijabarkan setiap tahunnya dalam dokumen Rencana Kerja (Renja) dan Penetapan Kinerja (Tapkin). LKJ BPM Aceh Tahun 2016 memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan kegiatan yang dilaksanakan BPM Aceh selama Tahun 2016 yang tertuang dalam rencana srategis BPM Aceh tahun 2012‐2017. Pengukuran pencapaian output sasaran dilakukan dengan membandingkan antara target yang telah ditetapkan pada penetapan indikator kinerja dengan hasil yang dicapai selama kurun waktu Tahun 2016. Dengan demikian akan terlihat seberapa jauh tingkat pencapaian target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) BPM Aceh dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan/pemanfaatan sumber daya yang dimiliki selama Tahun 2016. LKJ BPM Aceh Tahun 2016 juga memuat capaian kinerja serta realisasi penyerapan anggaran tahun Anggaran 2016 dan sekaligus menjadi instrumen penting bagi penetapan kebijakan dan peningkatan manajemen kinerja BPM Aceh di masa akan datang.
Banda Aceh,
Februari 2017
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG ACEH
(Prof. Dr. Ir. AMHAR ABUBAKAR, M.Sc) PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 19610503 198603 1 003
i
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... IKHTISAR EKSEKUTIF............................................................................................................................. BAB I
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... B. TUGAS, FUNGSI DAN SUMBER DAYA APARATUR .................................... C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI ....................................................................... D. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED) ....................................... E. SISTEMATIKA PENYAJIAN....................................................................................
BAB II
i ii iii
1 1 5 7 9
PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2012-2017 ............................... 10 B. TUJUAN DAN SASARAN ........................................................................................ 12 C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN................................................................................. 15 D. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) ............................................................ 18 E. PENETAPAN KINERJA............................................................................................. 22
BAB III
BAB IV
AKUNTABILITAS KINERJA A. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA............................................................... B. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 .............................................................
23 33
PENUTUP A. KESIMPULAN .............................................................................................................. B. RENCANA TINDAK LANJUT .................................................................................
71 71
LAMPIRAN : PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN BPM ACEH 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 RENCANA/ TARGET DAN CAPAIAN SKPA TAHUN ANGGARAN 2016
i
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
IKHTISAR EKSEKUTIF
L
aporan Kinerja (LKJ) Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun 2016 ini merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun 2012 – 2017 dan Rencana Kinerja Tahun 2016 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2016.
Penyusunan LKJ Tahun 2016 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas dan responsibilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2016. Hal ini mengingat pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan suatu keharusan bagi setiap instansi Pemerintah dalam melaksanakan manajemen pemerintahan dan implementasi berbagai kebijakan yang menitikberatkan pada upaya peningkatan kepercayaan publik dan perwujudan pemerintahan yang baik (good governance), sebagaimana termuat dalam Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang ditindaklanjuti dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Seiring dengan upaya merealisasikan good governance, Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk mewujudkan tercapainya visi dan misi serta tujuan dan sasaran secara sistematis yang telah dituangkan dalam Renstra BPM Aceh Tahun 2012 – 2017. Visi tersebut yakni “Terwujudnya Kemandirian Masyarakat Nanggore Aceh Darussalam”. Untuk mewujudkan visi tersebut diatas perlu dirumuskan sejumlah misi yaitu : 1.
Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim, Gampong dan Kelurahan;
2.
Peningkatan Keswadayaan Masyarakat;
3.
Pemantapan Nilai-nilai Sosial Budaya Masyarakat dan Pemberdayaan Keluarga yang Islami;
4.
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat;
5.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan;
6.
Pemberdayagunaan Teknologi Tepat Guna Sesuai Kebutuhan Masyarakat;
7.
Penanggulangan Kemiskinan.
iii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja selama tahun 2016 ditetapkan berdasarkan 4 (empat) sasaran strategis, selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 4 (empat) indikator kinerja. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari empat sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Penetapan/Perjanjian Kinerja Tahun 2016 menunjukkan bahwa 4 (empat) sasaran strategis tersebut telah dilaksanakan secara baik, namun masih ada beberapa indikator sasaran strategis yang masih perlu ditingkatkan. Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :
LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH TAHUN 2016 SASARAN STRATEGIS 1: Meningkatnya Mutu Gizi Anak Usia Dini Melalui Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS)
INDIKATOR KINERJA 1
Jumlah
sekolah
perbaikan
gizi
yang
mendapat
melalui
makanan
TARGET 2016
REALISASI 2016
CAPAIAN 2016
91 Sekolah
91 Sekolah
100%
tambahan bergizi (PMT-AS)
SASARAN STRATEGIS 2: Meningkatnya Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Terhadap Teknologi Tepat Guna (TTG)
1
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2016
Jumlah peserta yang berhasil menjadi
6 Inventor
juara Pekan Inovasi Perkembangan Desa/Teknologi Tepat Guna (TTG) XI Tahun 2016
iv
REALISASI 2016 6 Inventor
CAPAIAN 2016 100%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
SASARAN STRATEGIS 3: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat di Kemukiman dan Gampong
1
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2016
REALISASI 2016
CAPAIAN 2016
Jumlah Gampong Berprestasi yang
6
6 Gampong
100%
Mendapat Dana Pembinaan
Gampong
SASARAN STRATEGIS 4: Meningkatnya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dan Gampong
INDIKATOR KINERJA 1
Jumlah
Gampong
Mengelola Dana Desa
yang
Berhasil
TARGET 2016
REALISASI 2016
CAPAIAN 2016
6.474
6.474
100%
Gampong
Gampong
Banda Aceh,
Februari 2017
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG ACEH
(Prof. Dr. Ir. AMHAR ABUBAKAR, M.Sc) PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 19610503 198603 1 003
v
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
BAB. I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan bernegara. Dalam
rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan system
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukursehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab. Pemerintah telah menerbitkan instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dimana Inpres tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban tersebut berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan
kepada
presiden
selaku
kepala
pemerintahan.
Laporan
tersebut
menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah (SAKIP). B.
TUGAS, FUNGSI, DAN SUMBER DAYA APARATUR Secara kelembagaan Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh adalah perangkat daerah
sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah Provinsi Aceh yang dibentuk berdasarkan Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh mempunyai tugas untuk “Melaksanakan Tugas
Umum
Pemerintahan
dan
Pembangunan
di
bidang
pemberdayaan
masyarakat”. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh mempunyai fungsi : 1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
1.
Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan;
2.
Penyusunan program kerja tahunan jangka menengah dan jangka panjang;
3.
Penyelengaraan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat, termasuk pelayanan umum lintas Kabupaten/Kota;
4.
Pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas di bidang pemerintahan mukim dan gampong serta pemberdayaan masyarakat;
5.
Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup pembedayaan masyarakat;
6.
Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB). Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana tersebut di atas, Badan Pemberdayaan
Masyarakat Aceh mempunyai kewenangan: 1.
Merumuskan dan menyiapkan kebijakan pelaksanaan pemerintahan dan kelembagaan mukim dan gampong;
2.
Merumuskan dan menyiapkan kebijakan dibidang ketahanan masyarakat;
3.
Merumuskan dan menyiapkan kebijakan dibidang pemanfaatan teknologi tepat guna dan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan;
4.
Merumuskan
dan
menyiapkan
kebijakan
dibidang
pemberdayaan
ekonomi
masyarakat gampong; 5.
Merumuskan dan menyiapkan kebijakan program dan koordinasi litbang serta penyusunan perencanaan dan pelaporan dibidang pemberdayaan masyarakat; dan
6.
Melaksanakan tata usaha, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana serta rumah tangga.
2
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Di dalam pelaksanaan tugas dan fungsi maka susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh, terdiri dari : 1.
Kepala Badan;
2.
Sekretaris;
3.
Bidang Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Perdesaan;
4.
Bidang Ketahanan Masyarakat Mukim dan Gampong;
5.
Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat;
6.
Bidang Pengembangan Teknologi Perdesaan;
7.
Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Didalam penyusunan dan pembagian struktur organisasi berdasarkan esselon III dan
IV adalah sebagai berikut : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sekretariat, terdiri dari : a.
Sub Bagian Umum;
b.
Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Laksana;
c.
Sub Bagian Keuangan.
Bidang Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Perdesaan, terdiri dari : a.
Sub Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdesaan;
b.
Sub Bidang Penguatan Kelembagaan Masyarakat Mukim dan Gampong.
Bidang Ketahanan Masyarakat Mukim dan Gampong, terdiri dari : a.
Sub Bidang Motivasi dan Swadaya;
b.
Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya, Tradisi dan Budaya.
Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, terdiri dari : a.
Sub Bidang Penanggulangan Kemiskinan;
b.
Sub Bidang Bimbingan Usaha Ekonomi.
Bidang Pengembangan Teknologi Perdesaan, terdiri dari : a.
Sub Bidang Teknologi Tepat Guna;
b.
Sub Bidang Bimbingan dan Penyuluhan.
Unit Pelaksana Kegiatan (UPTB), terdiri dari : a.
Sub Bagian Tata Usaha;
b.
Seksi Penyiapan dan Penyelenggaraan Pelatihan;
c.
Seksi Sarana dan Prasarana Pelatihan. 3
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, BPM Aceh didukung oleh 133 orang pegawai yaitu PNS sebanyak 105 dan tenaga kontrak sebanyak 42 orang. Gambaran komposisi pegawai yang ada saat ini sampai akhir bulan Desember 2016. Menurut golongan : a. Golongan IV
= 18 orang
b. Golongan III
= 56 orang
c. Golongan II
= 16 orang
d. Tenaga Kontrak
= 42 orang
Menurut jenis kelamin: a. Laki-laki
= 86 orang
b. Perempuan
= 47 orang
Menurut tingkat pendidikan sebagai berikut: a. Pasca Sarjana (S-2)
= 18 orang
b. Sarjana (S-1)
= 61 orang
c. Diploma III (D-III)
= 5 orang
d. SLTA Sederajat
= 26 orang
Jumlah PNS yang menduduki eselon: a. Eselon II-a
= 1 orang
b. Eselon III-a
= 6 orang
c. Eselon IV-a
= 13 orang
4
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
C.
2016
ASPEK STRATEGIS ORGANISASI Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh didalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya
memiliki strategi pemberdayaan masyarakat dengan mengacu pada RPJMA Tahun 2012 – 2017 dengan memperhatikan kebutuhan dan perkembangan situasi pemberdayaan masyarakat baik secara lokal, nasional dan global. Strategi dan kebijakan yang dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh adalah : 1.
Pemantapan pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Mukim dan Gampong sesuai dengan kaidah yang berlaku;
2.
Peningkatan peranan kelembagaan masyarakat Gampong dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya;
3.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan sosial dan memantapkan manajemen pemerataan keadilan serta peningkatan kepedulian masyarakat terhadap masalah sosial dan ekonomi melalui pembinaan dan stimulan dalam rangka penanggulangan kemiskinan agar dapat meningkatkan kesejahteraan;
4.
Penanggulangan kemiskinan sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, dilaksanakan berdasarkan pembagian 4 klaster/kelompok yaitu : a. Klaster I bantuan dan Perlindungan Sosial berbasis keluarga bertujuan untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin; b. Klaster II Pemberdayaan Masyarakat bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat; c. Klaster III Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil; d. Klaster IV Program murah untuk rakyat untuk memberikan ”sesuatu” dengan harga sangat murah dengan sebagian dibantu pemerintah.
5.
Melanjutkan dan mendukung Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Gampong/Desa (P3MG/D);
6.
Memfungsikan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) sebagai lembaga pengembangan perekonomian masyarakat Gampong;
5
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
7.
2016
Mengupayakan bantuan stimulan bagi masing-masing Gampong secara proporsional dalam bentuk program Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong atau nama lain serta program-program pemberdayaan lainnya sesuai dengan potensi dan kondisi yang dimiliki oleh masing-masing Gampong;
8.
Meningkatkan kapasitas aparatur Pemerintahan dan kelembagaan Mukim/ Gampong, pengurus Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dan pelaku program melalui berbagai pelatihan dan field training guna meningkatkan pengetahuan sehingga diharapkan menjadi tenaga profesional pada bidang tugasnya;
9.
Pengembangan Kelompok Masyarakat Pengelola Industri Kecil dan Rumah Tangga serta meningkatnya kemampuan usaha UKM;
10. Pengembangan TTG untuk perdesaan sebagai upaya peningkatan akses kelompok masyarakat miskin terhadap TTG untuk peningkatan produktifitas; 11. Menumbuh kembangkan keswadayaan, gotong royong masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam membangun Gampong; 12. Memberdayakan keluarga guna meningkatkan kesejahteraan keluarga, kesetaraan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan di Gampong maupun diperkotaan melalui 10 program pokok PKK. 13. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan dan peningkatan gizi anak sekolah sehingga akan tercipta suasana yang mendukung kecerdasan dan aktifitas anak. 14. Mendukung kegiatan posyandu dalam rangka peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Gampong; 15. Meningkatkan kualitas pendidikan guna mendukung kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan mendukung Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat;
6
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
D.
2016
PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED ) Berdasarkan analisis tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh,
maka peran sebagai regulator merupakan tantangan utama yang perlu disikapi untuk pengembangan pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh. Adapun isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan pemberdayaan masyarakat aceh : 1. Isu Substansial a. Kurangnya akses bagi masyarakat untuk berperan dalam proses pengambilan keputusan
dalam
mengatur
kehidupannya
sebagai
akibat
masih
kuatnya
kewenangan Pemerintah dalam mengelola kebijakan program pembangunan; b. Masih kurangnya Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) di gampong – gampong; c. Masih kurangnya TK/RA/SD/MI yang mendapat bantuan pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS); d. Perlunya pembinaan secara berkelanjutan terhadap peningkatan Kesejahteraan Keluarga baik di kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa; e. Masih tumpang tindihnya pembinaan dan pengembangan kelembagaan adat antara BPM, MAA dan Katibul Wali ; f. Masih terbatas dan rendahnya tingkat pengetahuan/keterampilan
masyarakat
dalam mengelola SDA dan mendayagunakan TTG sesuai kebutuhan masyarakat; g. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program pembangunan di gampong/kelurahan; h. Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim dan Gampong belum optimal; i. Terbatasnya sarana dan prasarana Pemerintahan Mukim, dan Gampong; j. Perlunya peningkatan, fasilitasi, monitoring pelaksanaan dana desa secara efektif dan efisien; k. Belum berperannya lembaga ekonomi masyarakat
seperti Badan Usaha Milik
Gampong (BUMG), Koperasi Unit Desa (KUD) dan lembaga keuangan lainnya guna menunjang hasil produksi masyarakat; l. Belum optimalnya data Profil Gampong secara lengkap sebagaimana dasar penyusunan perencanaan pembangunan sesuai dengan potensi wilayah; m. Perlunya pembinaan secara kontinyu dan terus menerus terhadap Pemerintahan Gampong yang memenuhi syarat sehingga dalam pelaksanaan perlombaan Gampong lebih terarah;
7
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
n. Kurang berfungsinya lembaga Posyantekdes sehingga informasi pemanfatan TTG bagi masyarakat kurang efektif; o. Masih kurangnya penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Inovasi terbarukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ; p. Belum adanya data yang lengkap terhadap desa miskin dan terisolir, kawasan yang memiliki potensi, masyarakat miskin untuk penyusunan Pengembangan dan Pembangunan Kawasan; 2. Isu Institusional a. Aspek Kelembagaan Adanya perbedaan bentuk dan nomenklatur Instansi Pemberdayaan Masyarakat pada tingkat Kabupaten/Kota dan ada Kabupaten/Kota yang belum membentuk Institusinya; Masih banyak pejabat/aparatur BPM Kabupaten/Kota yang belum mempunyai kompetensi di bidang pemberdayaan masyarakat, hal ini disebabkan karena pemindahan/mutasi pejabat, pegawai yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Belum tejalinnya singkronisasi dan kesamaan persepsi antara Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang program kegiatan yang akan di alokasikan ke gamponggampong; b. Aspek Kebijakan dan Program Prioritas Komitmen Pemerintahan Kab/Kota terhadap penetapan kebijakan dan Programprogram Pemberdayaan Masyarakat dalam dokumen Propeda, Renstra dan Repetada belum seluruhnya ada; Program-program memperhatikan
Prioritas Program
Pemerintahan Pemberdayaan
Kab/Kota Masyarakat
belum
seluruhnya
dan
Penguatan
Pemerintahan /Kelembagaan Mukim dan Gampong; Belum semua Kab/Kota mengintruksikan kepada gampong-gampong untuk mengupdate pendayagunaan profil gampong dengan menunjuk petugas khusus dan memberikan honorarium;
8
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
E.
2016
SISTEMATIKA PENYAJIAN Dalam penyajian Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017
memiliki sistematika penulisan sebagai berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Menguraikan ringkasan secara menyeluruh LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh; BAB I
PENDAHULUAN Pada Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA Pada Bab ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, penetapan kinerja, sasaran yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta kaitannya dengan capaian visi dan misi Badan Pembedayaan Masyarakat Aceh.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA Pada bab ini diuraikan akuntabilitas kinerja, diutamakan pada pencapaian sasaran organisasi. Didalamnya disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja termasuk menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja yang telah ditetapkan serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil untuk perbaikan dan peningkatan kinerja organisasi di tahun berikutnya secara berkelanjutan.
BAB IV PENUTUP BAB V
LAMPIRAN
9
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A.
Rencana Strategis (RENSTRA) 2012 - 2017 Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh tahun 2012-2017
merupakan dokumen perencanaan jangka menengah Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh untuk periode 5 (lima) tahun, terhitung sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2017, yang disusun sesuai dengan arah kebijakan pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012‐2017, sebagai bagian dari agenda Rencana Pembangunan dan Rencana Strategis pemerintah Aceh Tahun 2012‐2017. Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun 2012‐2017 disusun sebagai komitmen perencanaan jangka menengah dalam menjalankan kebijakan Strategis pemerintah Aceh yang merupakan implementasi RPJMA Tahun 2012‐2017, serta menjadi landasan dan acuan pelaksanaan kegiatan seluruh unit kerja di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh . Isi dalam Dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh menjabarkan tentang kebijakan yang dilakukan secara komprehensif dengan memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis yang ingin dicapai selama periode lima tahun kedepan, yang disesuaikan dengan dinamika tuntutan perubahan dalam masyarakat, serta sinkronisasi perencanaan pembangunan secara menyeluruh dan terintegrasi dalam mendukung kebijakan pemerintah Aceh khususnya dan kebijakan pembangunan nasional pada umumnya selama periode lima tahun kedepan. 1.
Visi Berdasarkan peran dan mandat Pemerintah Aceh yang dijabarkan pada tugas pokok dan fungsi, visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh adalah :
Terwujudnya Kemandirian Masyarakat Aceh
Visi tersebut mencerminkan suatu keinginan atau cita-cita dalam rangka perubahan menuju masyarakat Aceh yang lebih mandiri melalui pemberdayaan masyarakat dan 10
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
sebagai motor penggerak perubahan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Mukim dan Gampong serta cerminan komitmen Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh sebagai elemen penggerak dan motivator untuk menjadi yang lebih baik lagi, yang harus disinergikan dengan elemen penggerak lainnya dalam suatu kesisteman yang utuh. a. Keberdayaan masyarakat, merupakan upaya mengembangkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam seluruh aspek kehidupan meliputi
aspek
pemberdayaan ekonomi masyarakat, keswadayaan masyarakat, sosial budaya masyarakat, pemanfaatan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan, pendayagunaan tehnologi tepat guna dan penanggulangan kemiskinan, sehingga diharapkan masyarakat Aceh secara bertahap akan mampu membangun diri dan lingkungannya serta berperan aktif dalam proses pembangunan. b. Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim dan Gampong, merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai demi terwujudnya suatu tatanan Pemantapan Kerangka Acuan/Regulasi, Pemantapan Kelembagaan Pemerintahan Mukim dan Gampong, Pemantapan
Pengelolaan
Keuangan
Gampong,
Pementapan
Adaministrasi
Pemerintahan Mukim dan Gampong, Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Mukim dan Gampong, Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim dan Gampong.
2. Misi Sebagai penjabaran lebih lanjut dari visi, maka misi Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh adalah sebagai berikut : 1.
Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim, Gampong dan Kelurahan;
2.
Peningkatan Keswadayaan Masyarakat;
3.
Pemantapan Nilai-nilai Sosial Budaya Masyarakat dan Pemberdayaan Keluarga yang Islami;
4.
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat;
5.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan;
6.
Pemberdayagunaan Teknologi Tepat Guna Sesuai Kebutuhan Masyarakat;
7.
Penanggulangan Kemiskinan.
11
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
B.
2016
Tujuan dan Sasaran Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan visi dan misi tersebut di atas, Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh menetapkan tujuan strategis yaitu : Tabel 2B. 1 Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi MISI
TUJUAN
Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim, Gampong dan Kelurahan
Peningkatan Keswadayaan Masyarakat
Pemantapan Nilai – Nilai Sosial Budaya Masyarakat dan Pemberdayaan Keluarga
Pengembangan Masyarakat
Usaha
Ekonomi
Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintah mukim dan gampong Berfungsinya Lembaga-lembaga gampong dalam rangka penguatan kelembagaan gampong Meningkatnya partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam membangun gampong Meningkatnya motivasi masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan budaya dan tradisi sesuai dengan kearifan lokal Terwujudnya keluarga yang sejahtera melalui peningkatan taraf hidup yang lebih layak Meningkatnya produktivitas usaha masyarakat dan pembangunan gampong
Pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan
Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam oleh masyarakat gampong berbasis ramah lingkungan
Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna Sesuai Kebutuhan Masyarakat
Mendorong berkembangnya inovasi desiminasi informasi/teknologi tepat guna dalam rangka peningkatan produktifitas dan mutu produksi pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab menuju keunggulan yang kompetitif
Penanggulangan Kemiskinan
Meningkatnya taraf hidup masyarakat gampong
Lebih lanjut Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh menetapkan sasaran
strategis
sebagai turunan dari setiap tujuan strategis yang hendak dicapai dalam jangka waktu 2012 2017, yaitu : 1.
Untuk mewujudkan Tujuan Pertama, ditetapkan sasaran sebagai berikut : a. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pemerintahan mukim dan gampong; b. Meningkatnya kualitas aparatur pemerintahan gampong; c. Terciptanya data profil gampong yang mampu memberi kontribusi terhadap pembangunan gampong; d. Memaksimalkan manajemen administrasi mukim dan gampong.
12
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2.
2016
Untuk mewujudkan Tujuan Kedua, ditetapkan sasaran sebagai berikut : a. Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia pengelola lembaga mukim dan gampong; b. Meningkatanya peran serta lembaga gampong dalam rangka pembangunan gampong dan mukim; c. Berfungsinya Badan Usaha Milik gampong; d. Memaksimalkan fungsi dan kewenangan imum mukim sebagai kepala administrasi yang membawahi gampong.
3.
Untuk mewujudkan Tujuan Ketiga, ditetapkan sasaran sebagai berikut : a. Pembentukan/meningkatkan kualitas sumber daya kader pemberdayaan gampong sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam rangka pembangunan gampong; b. Dukungan
pengentasan
daerah
tertinggal
melalui
pemantapan
Program
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa/Gampong (P3MD/G); 4.
Untuk mewujudkan Tujuan Keempat, ditetapkan sasaran sebagai berikut : a. Meningkatnya kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan kekeluargaan dan kegotong- royongan; b. Terbentuknya gampong percontohan yang mengembangkan kearifan lokal; c. Terwujudnya database gampong adat se Aceh.
5.
Untuk mewujudkan Tujuan Kelima, ditetapkan sasaran sebagai berikut : a. Meningkatnya asupan gizi anak usia sekolah gampong Se-Aceh; b. Terbentuknya Kader Pokjanal Posyandu Plus di tingkat gampong dalam wilayah Aceh; c. Meningkatnya peran aktif tim PKK Kabupaten/Kota, Kecamatan dan gampong.
6.
Untuk mewujudkan Tujuan Keenam, ditetapkan sasaran sebagai berikut : a. Bantuan prioritas lainnya kepada masyarakat melalui Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dalam berbagai bentuk kegiatan bantuan modal usaha kepada masyarakat. b. Meningkatnya taraf hidup masyarakat Gampong;
7.
Untuk mewujudkan Tujuan Ketujuh, ditetapkan sasaran sebagai berikut : a. Pembinaan dan bantuan dana pengembangan usaha pengelolaan potensi lokal; b. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung dalam rangka pengelolaan sumber daya dalam dan potensi gampong; c. Terbentuknya database pengembangan pengelolaan sumber daya alam yang inovatif dan memiliki kontribusi bagi lingkungan hidup. 13
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
8.
2016
Untuk mewujudkan Tujuan Kedelapan, ditetapkan sasaran sebagai berikut : a. Penguatan lembaga pelayanan pengembangan teknologi tepat Guna; b. Meningkatnya pengembangan pemantapan teknologi tepat guna
9.
Untuk mewujudkan Tujuan kesembilan, ditetapkan sasaran sebagai berikut : a. Tersedianya kader aparatur pemberdayaan masyarakat yang professional dan berkualitas; b. Meningkatnya
kinerja
penyelenggaraan
pelaksanaan
pemerintahan
tugas
serta
dan
fungsi
meningkatnya
aparatur transparansi
dalam dan
akuntabilitas; c. Terselengaranya reformasi birokrasi dan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh; d. Meningkatnya
kinerja
pelaksanaan
tugas
dan
fungsi
aparatur
dalam
penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat aceh. 10. Untuk mewujudkan Tujuan Kesepuluh, ditetapkan sasaran sebagai berikut : a. Tersedianya dokumen perencanaan, monitoring ,evaluasi dan pelaporan agenda strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat; b. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh secara berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan; c. Meningkatnya
pemanfaatan
perumusan kebijakan.
14
hasil
penelitian
sebagai
bahan
rekomendasi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
C.
2016
Strategi dan Kebijakan Mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran Badan Pemberdayaan masyarakat Aceh Tahun 2012–2017, secara konsisten diarahkan pada upaya–upaya mendukung lingkup tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan Aceh di bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat . Tabel 2C. 1 Strategi dan Kebijakan MISI
STRATEGI 1. Pemantapan pelaksanaan
1. Memantapkan sistem pendataan
penyelenggaraan pemerintahan
profil desa/kelurahan sebagai
mukim dan gampong sesuai dengan
basis data dalam penyusunan
kaidah yang berlaku;
rencana pembangunan di
2. Peningkatan peranan kelembagaan Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim, Gampong dan Kelurahan
KEBIJAKAN
masyarakat gampong dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya;
gampong /kelurahan dan pengembangan kebijakan daerah. 2. Memfasilitasi pemantapan penyel enggaraan pemerintahan mukim, gampong dan Kelurahan
PROGRAM 1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun gampong 2. Peningkatan Imum Mukim dan Kelembagaannya 3. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Gampong 4. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Gampong
3. Dukungan penyediaan sarana
1. Meningkatkan pemberdayaan lembaga masyarakat 2. Meningkatkan partisipasi dan Peningkatan Masyarakat
Keswadayaan
swadaya masyarakat 3. Meningkatkan peran serta dan
15
Prasarana Mukim dan Gampong 2. Koordinasi dan Pembinaan Kelembagaan Mukim 3. Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Gampong 4. Pelatihan Aparatur pemerintah gampong dalam bidang manajemen
gampong dan kelurahan
pemerintahan gampong
1. Memantapkan peran lembaga kemasyarakatan serta
1. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Gampong
1. Pembinaan sosial budaya masyarakat dan
pengembangan partisipasi dan
pemberdayaan
keswadayaan masyarakat dalam
kesejahteraan keluarga
pembangunan kawasan pedesaan melalui pengembangan
budaya gotong royong
manajemen pembangunan
usia dini
1. Peningkatan Sarana dan
prasarana pemerintahan mukim,
apresiasi masyarakat melalui 4. Meningkatkan kualitas gizi anak
KEGIATAN
partisipatif 2. Pelestarian budaya gotong royong
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
3. Mendorong masyarakat dalam pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga menuju keluarga yang berkualitas, sehat dan sejahtera. 4. Mendukung kegiatan posyandu dalam rangka peningkatan kualitas kesehatan masyarakat gampong 5. Pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS)
Pemantapan Nilai-Nilai Sosial Budaya
Masyarakat
1. Terbentuknya
dan
gampong
1. Memantapkan kehidupan sosial
yang
budaya masyarakat sesuai tradisi
masyarakat
dan
gampong
percontohan
Pemberdayaan Keluarga
mengembangkan kearifan lokal 2. Identifikasi nilai-nilai budaya yang masih hidup dan potensial untuk
adat
istiadat
mewujudkan
dalam
1. Peningkatan
partisipasi dalam
1.
membangun
Pemberdayaan
Adat
Sosial Masyarakat dan Gampong
keharmonisan
bermasyarakat dan berbangsa.
dilestarikan dan dikembangkan 3. Pemeliharaan
norma,
nilai
dan
sistem sosial yang positif didalam masyarakat
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat
1.
1. Pembinaan dan pengembangan usaha pengelolaan potensi lokal
Gampong
1.
Pembinaan, Pengembangan,
2. Mengembangkan usaha ekonomi
Pembangunan
masyarakat dan keluarga serta
Pemberdayaan
memantapkan
Masyarakat
lembaga
manajemen
keuangan
mikro
masyarakat dan usaha – usaha desa
16
1. Pengembangan Lembaga Ekonomi
dan
Gampong/Desa (P3MD)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
3. Memfungsikan Badan Usaha Milik Gampong
(BUMG)
Lembaga
sebagai
pengembangan
perekonomian
masyarakat
gampong; Pemanfaatan Alam
yang
Lingkungan
Sumber
Daya
Berwawasan
1. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung
dalam
rangka
alam
potensi gampong
lingkungan
pengembangan
database pengelolaan
sumber daya alam yang inovatif dan
memiliki
lingkungan hidup
kontribusi
bagi
Masyarakat
dalam
pengelolaan potensi sumber daya
pengelolaan sumber daya alam dan 2. Terbentuknya
17
1. Mendorong
yang
berwawasan
1. Peningkatan
Keberdayaan 1. Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat Gampong
Melalui
Pemanfaatan/
Pengelolaan SDA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
D. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016 Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis (Renstra) BPM Aceh 2012-2017 yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja BPM Aceh Tahun 2015 dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi BPM Aceh untuk mencapainya dalam tahun 2015. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan PP 6 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Rencana Kinerja Tahunan ini disebut Rencana Kerja SKPD disingkat Renja SKPD. Dokumen rencana kinerja BPM Aceh tahun 2016 memuat informasi tentang: a. sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan; b. indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya; c. program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya
18
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
SASARAN/STRATEGIS Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat Melalui Kegiatan Gotong-royong, Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah, Peran Aktif pokjanal Posyandu Provinsi dan Kabupaten /Kota serta Meningkatnya peran PKK dalam Pemberdayaan Masyarakat.
Meningkatnya Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Terhadap Teknologi Tepat Guna (TTG)
Tercapainya Program/Kegiatan Pemberdayaan Adat Dan Budaya Aceh Secara Efektif dan Efesien serta Terkoordinasinya dan Sinerginya Pelaksanaan Program/Kegiatan Provinsi Dan Kab/Kota
19
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1
Jumlah peserta Rakorda Pokjanal Posyandu Se-Aceh
32 Orang
2
Jumlah peserta Rakerda TP PKK Aceh
203 Orang
3
Jumlah Peserta Sosialisasi Dan Pembekalan Bagi Tenaga Pendamping PMT-AS
120 Orang
4
Jumlah Peserta Rapat Kerja PMT – AS Se Aceh
52 Orang
5
Jumlah Penyuluhan kesadaran narkoba terhadap anak-anak dan remaja
120 Orang
6
Jumlah Peserta Sosialisasi FORIKAN di 1 Wilayah
24 Orang
7
Jumlah peserta desiminasi posyandu terintegrasi untuk tim PKK gampong
150 Orang
8
Jumlah peserta sosialisasi dan pembengkalan TPK bedah rumah dhuafa
58 Orang
9
Jumlah peserta dalam rangka HSQ
40 Orang
10
Jumlah kader TP PKK Provinsi dan Kab/Kota yang mengabdi selama 25 tahun secara terus menerus
2 Orang
11
Jumlah TP PKK yang menjuarai lomba Asmaul Husna
6 TP PKK
12
Jumlah peserta sosialisasi dan advokasi pencegahan kanker serviks melalui test IV A
180 Orang
13
Pelaksanaan acara BBGRM XIII dan HKG PKK ke 44
14
Jumlah sekolah TK/RA yang menerima bantuan PMT-AS
91 Sekolah
15
Jumlah penerima bantuan renovasi bedah rumah dhuafa
74 Orang
1
Jumlah peserta dan pemakalah rakernis posyantek dan pemetaan kebutuhan TTG
40 Orang
2
Pelaksanaan PIN desa/kelurahan Nasional II dan Gelar TTG Nasional XVIII
1 Kali
3
Jumlah yang ikut serta dalam gelar TTG se Aceh XI
4
Jumlah juara gelar TTG se Aceh XI kategori inventor TTG
3 Orang
5
Jumlah juara gelar TTG se Aceh XI kategori inovasi TTG
3 Orang
1
Jumlah peserta rakor pemberdayaan adat dan budaya Aceh
55 Orang
2
Jumlah Peserta rapat tim pokja pelestarian adat dan budaya Aceh
20 Orang
dan
pembentukan
1 kali
23 Kab/Kota
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
Meningkatnya kinerja pelaku program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa/gampong (P3MD/G)
2016
1
Jumlah tenaga ahli pemberdayaan masyarakat terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
2
Jumlah tenaga ahli Infrastruktur terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
3
Jumlah tenaga ahli pembangunan partisipatif terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
4
Jumlah tenaga ahli pemberdayaan ekonomi desa terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
5
Jumlah tenaga ahli pengembangan teknologi tepat guna terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
6
Jumlah tenaga ahli pengembangan pelayanan dasar terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
7
Jumlah pendamping desa terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
8
Jumlah pendamping lokal desa terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
9
Jumlah Gampong terbaik dalam mengelola dana desa
3 Gampong
1
Jumlah Peserta Rapat Koordinasi perlombaan gampong tingkat provinsi
23 Orang
2
Jumlah peserta rapat koordinasi dan evaluasi penyusunan dan pendayagunaan profil gampong
46 Orang
3
Jumlah peserta workshop forum keuchik se Aceh dan BPM Kab/Kota
46 Orang
4
Jumlah Gampong berprestasi yang mendapat biaya pembinaan
6 gampong
5
Jumlah Gampong yang masuk 10 besar berprestasi tingkat provinsi yang mendapat biaya pembinaan
4 Gampong
Tersedianya dan terpantaunya Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
1
Jumlah Peserta Rapat Pengaduan Masyarakat
30 Orang
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat gampong dalam pengelolaan manajemen lembaga kemasyarakatan gampong
1
Jumlah peserta pelatihan perencanaan pembangunan partisipatif masyarakat gampong bagi ketua LPM / Tuha Lapan Gampong
30 Orang
1
Jumlah peserta pembekalan bagi Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Keuchik dan pendamping Kab/Kota pembangunan kantor keuchik
12 Orang
2
Jumlah Peserta Rapat Evaluasi pembangunan kantor keuchik
12 Orang
Meningkatnya Peran, Fungsi dan kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan mukim/gampong dan profil gampong
Tersedianya Sarana dan Prasarana Perdesaan di seluruh Aceh
20
Tim
persiapan
Sekretariat
Unit
pelaksana
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
3
Jumlah bantuan wireless untuk gampong
20 Unit
4
Jumlah bantuan sound system untuk gampong
1 Unit
5
Jumlah bantuan komputer PC untuk kantor keuchik
32 Unit
6
Jumlah gampong penerima bantuan mobiler untuk kantor keuchik
20 Gampong
7
Jumlah Pembangunan Kantor Keuchik
2 Unit
8
Jumlah pembangunan gedung PKK
1 Unit
1
Jumlah Imum Mukim yang memperoleh biaya operasional (BOP) Mukim
793 Orang
2
Jumlah Peserta workshop penguatan kelembagaan mukim
46 Orang
Meningkatnya partisipasi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam (SDA)
1
Jumlah peserta sosialisasi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) kawasan perdesaan
25 Orang
Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Keuchik yang baru pertama kali terpilih sebagai keuchik definitif di seluruh Aceh
1
Jumlah Keuchik definitif yang baru pertama kali terpilih yang mengikuti pelatihan pratugas
120 Orang
Meningkatnya peran dan fungsi imum mukim dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penataan pembangunan di kemukiman
21
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
E. PENETAPAN KINERJA Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai dan disepakati antara pihak yang menerima amanah/pegemban tugas dan penanggung jawab kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/tugas dan tanggung jawab kinerja. Tujuan Perjanjian Kinerja: 1. Peningkatan kualitas pelayanan publik; 2. Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya 3. Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel; 4. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; 5. Mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan amanah yang diterimanya dan terus meningkatkan kinerjanya; 6. Menciptakan alat pengendalian manajemen yang praktis bagi pemberi amanah 7. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; 8. Untuk dapat menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) atau sanksi (Punishment). SASARAN/STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
Meningkatnya mutu gizi anak usia dini melalui Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS)
Jumlah sekolah yang mendapat perbaikan gizi melalui makan tambahan bergizi (PMT-AS)
91 Sekolah
Meningkatnya Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Terhadap Teknologi Tepat Guna (TTG)
Jumlah peserta yang berhasil menjadi juara Pekan Inovasi Perkembangan Desa/ Teknologi Tepat Guna (TTG) se-Aceh XI
6 Inventor
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat di kemukiman dan Gampong
Jumlah Gampong berprestasi yang mendapat dana pembinaan
6 Gampong
Meningkatnya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Gampong
Jumlah Gampong yang berhasil mengelola Dana Desa
6.474 Gampong
Program :
Anggaran
1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Gampong
Rp. 18.706.966.000
2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Gampong
Rp. 1.852.577.000
3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Gampong
Rp. 3.553.304.000
22
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Kerangka Pengukuran Kinerja Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak – pihak yang berwenang menerima laporan akuntabilitas. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditentukan dalam Rencana Strategis (Renstra). Pengukuran tersebut merupakan suatu hasil dari penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran dan penilaian dalam proses penyusunan/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tujuan. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan kegiatan dipergunakan nilai (dalam bentuk persentase) disertai makna dari nilai tersebut, yaitu : Capaian Persentase
Kategori Capaian
85 – 100
Sangat Berhasil
70 – 84
Berhasill
55 – 69
Cukup Berhasil
Kurang dari 55
Kurang
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
23
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
1. Pencapaian Kinerja Sasaran, Kegiatan dan Indikator a. Pencapaian Kinerja Sasaran Pengukuran pencapaian sasaran adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian sasaran dan pencapaian target Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh. Berdasarkan pada matrik Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2016, maka dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan memiliki jumlah persentase pencapaian target kinerja sasaran terendah sebesar 55 % dan nilai tertinggi adalah sebesar 100 %. Menurut tingkat pencapaian tiap indikator sasaran terhadap target yang telah ditetapkan maka dapat dilihat bahwa dari 43 indikator sasaran, yang sesuai dengan target adalah 42 indikator atau sebesar 100 %, sedangkan yang belum mencapai target adalah 1 indikator atau 97,6 %. b. Pengukuran Kinerja Kegiatan Pengukuran kinerja kegiatan dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian target (rencana tingkat pencapaian) Badan Pemberdayaan Masyarakat dari masing-masing kelompok kinerja kegiatan. Berdasarkan pada matrik pengukuran kinerja kegiatan (PKK) maka dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian target Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh pada tahun 2016 dilihat dari persentase Pencapaian Target Kinerja Kegiatan dari pencapaian indikator kinerja yang terdiri atas pencapaian input, output dan outcomes kegiatan. Pengukuran kinerja kegiatan secara umum dapat dilihat pada tabel PKK sebagaimana terlampir. 2. Analisis Kinerja Sasaran dan Program Kegiatan Secara umum Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun 2012 - 2017. Secara umum dari 11 sasaran strategis tersebut terdapat 43 indikator yang pencapaian targetnya dapat dilihat pada tabel berikut :
24
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Tabel 3A.1 Persentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target) NO
SASARAN/STRATEGIS
PENCAPAIAN TARGET (%)
1
Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat Melalui Kegiatan Gotong-royong, Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah, Peran Aktif pokjanal Posyandu Provinsi dan Kabupaten /Kota serta Meningkatnya peran PKK dalam Pemberdayaan Masyarakat.
97,6
2
Meningkatnya Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Terhadap Teknologi Tepat Guna (TTG)
100
3
Tercapainya Program/Kegiatan Pemberdayaan Adat Dan Budaya Aceh Secara Efektif dan Efesien serta Terkoordinasinya dan Sinerginya Pelaksanaan Program/Kegiatan Provinsi Dan Kab/Kota
100
4
Meningkatnya kinerja pelaku program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa/gampong (P3MD/G)
100
5
Meningkatnya Peran, Fungsi dan kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan mukim/gampong dan profil gampong
100
6
Tersedianya dan terpantaunya Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
100
7
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat gampong dalam pengelolaan manajemen lembaga kemasyarakatan gampong
100
8
Tersedianya Sarana dan Prasarana Perdesaan di seluruh Aceh
100
9
Meningkatnya peran dan fungsi imum mukim dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penataan pembangunan di kemukiman
100
10
Meningkatnya partisipasi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam (SDA)
100
11
Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Keuchik yang baru pertama kali terpilih sebagai keuchik definitif di seluruh Aceh
100
25
KETERANGAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Dari 11 sasaran dan 43 indikator sasaran kinerja yang mendukung tercapainya target tersebut, persentase pencapaian indikator sasaran kinerja dapat dikelompokkan sesuai dengan Misi yang telah ditetapkan pada Renstra Tahun 2007-2012 adalah sebagai berikut : Untuk melihat pencapaian kinerja sasaran pada tabel diatas secara lebih terperinci dapat terlihat dalam matrik dibawah ini : Tabel 3A. 2 Ketercapaian Indikator Sasaran Terhadap Target NO
SASARAN
JUMLAH INDIKATOR
KETERCAPAIAN TARGET
KETERANGAN
Misi 1 : Pemantapan penyelenggaraan pemerintah mukim, gampong dan kelurahan 1
2
3
4
5
Meningkatnya Peran, Fungsi dan kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan mukim/gampong dan profil gampong Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat gampong dalam pengelolaan manajemen lembaga kemasyarakatan gampong Tersedianya sarana dan prasarana perdesaan di seluruh Aceh Meningkatnya peran dan fungsi imum mukim dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penataan pembangunan di kemukiman Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Keuchik yang baru pertama kali terpilih sebagai keuchik definitif di seluruh Aceh
5
100%
1
100%
8
100%
2
100%
1
100%
Misi 2 : Peningkatan keswadayaan masyarakat 1
Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat Melalui Kegiatan Gotong-royong, Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah, Peran Aktif pokjanal Posyandu Provinsi dan Kabupaten /Kota serta Meningkatnya peran PKK dalam Pemberdayaan Masyarakat.
8
97,6%
Misi 3 : Pemanfaatan nilai-nilai sosial budaya masyarakat dan pemberdayaan keluarga 1
Tercapainya Program/Kegiatan Pemberdayaan Adat Dan Budaya Aceh Secara Efektif dan Efesien serta Terkoordinasinya dan Sinerginya Pelaksanaan Program/Kegiatan Provinsi Dan Kab/Kota
2
100%
Misi 4 : Pengembangan usaha ekonomi masyarakat 1
26
Meningkatnya kinerja pelaku program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa/gampong (P3MD/G)
9
100%-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Misi 5 : Pemanfaaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan 1
Meningkatnya partisipasi masyarakat melalui pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) 1
100%
Misi 6 : Pendayagunaan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan masyarakat 1
Meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap TTG
dan
kesadaran
5
100%
Misi 7 : Penanggulangan Kemiskinan 1
Tersedianya dan terpantaunya Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
1
100%
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator sasaran yang telah dicapai pada tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran di tahun 2015 sehingga dapat dilakukan evaluasi sebagai berikut: Tabel 3A. 3 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 1 Tahun 2015 No
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Tahun 2016 Capaian Kinerja (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Meningkatnya peran, fungsi dan kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan mukim/gampong dan profil gampong 1
2
Jumlah peserta Rapat koordinasi persiapan perlombaan gampong tingkat provinsi Jumlah peserta rapat koordinasi dan evaluasi penyusunan dan pendayagunaan profil gampong
3
Orang
23
23
100
23
23
100
Orang
-
-
-
46
46
100
Orang
-
-
-
46
46
100
Gampong
4
4
100
6
6
100
Gampong
4
4
100
4
4
100
Jumlah peserta workshop forum keuchik se Aceh dan BPM Kab/Kota 4 Jumlah Gampong berprestasi yang mendapat biaya pembinaan 5
Jumlah Gampong yang masuk 10 besar berprestasi tingkat provinsi yang mendapat biaya pembinaan
27
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Tabel 3A. 4 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 Tahun 2015 No
Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Tahun 2016 Capaian Kinerja (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat gampong dalam pengelolaan manajemen lembaga kemasyarakatan gampong Jumlah peserta pelatihan 1 Orang 150 150 100 30 30 100 perencanaan pembangunan partisipatif masyarakat gampong bagi ketua LPM / Tuha Lapan Gampong
Tabel 3A. 5 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 Tahun 2015 No
Indikator Sasaran
Satuan Target
Tahun 2016
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Tersedianya sarana dan prasarana perdesaan di seluruh Aceh 1
2
3 4 5 6 7 8
Jumlah peserta pembekalan bagi Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Keuchik dan pendamping Kab/Kota pembangunan kantor keuchik Jumlah Peserta Rapat Evaluasi pelaksana pembangunan kantor keuchik Jumlah bantuan wireless untuk gampong Jumlah bantuan sound system untuk gampong Jumlah bantuan komputer PC untuk kantor keuchik Jumlah gampong penerima bantuan mobiler untuk kantor keuchik Jumlah Pembangunan Kantor Keuchik Jumlah pembangunan gedung PKK
28
Orang
171
171
100
12
12
100
Orang
171
171
100
12
12
100
Unit
37
37
100
20
20
100
Unit
-
-
-
5
5
100
Unit
127
127
100
2
2
100
Paket
58
58
100
18
18
100
Unit
76
76
100
2
2
100
Unit
-
-
-
1
1
100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Tabel 3A. 6 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 Tahun 2015 No
Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Tahun 2016 Capaian Kinerja (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Meningkatnya peran dan fungsi imum mukim dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penataan pembangunan di kemukiman 1
2
Jumlah Imum Mukim yang memperoleh biaya operasional (BOP) Mukim Jumlah Peserta workshop penguatan kelembagaan mukim
Imum Mukim
780
780
100
782
782
100
orang
-
-
-
46
46
100
Tabel 3A. 7 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5 Tahun 2015 No
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Tahun 2016 Capaian Kinerja (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Keuchik yang baru pertama kali terpilih sebagai keuchik definitif di seluruh Aceh 1
Jumlah Keuchik definitif yang baru pertama kali terpilih yang mengikuti pelatihan pratugas
Keuchik
510
510
100
150
150
100
Tabel 3A. 8 Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 1 Tahun 2015 No
Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Tahun 2016 Capaian Kinerja (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat Melalui Kegiatan Gotong-royong, Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah, Peran Aktif pokjanal Posyandu Provinsi dan Kabupaten /Kota serta Meningkatnya peran PKK dalam Pemberdayaan Masyarakat. 1
2
3
4
5
Jumlah peserta Rakorda Pokjanal Posyandu SeAceh Jumlah peserta Raker TP PKK Aceh Jumlah Peserta Sosialisasi Dan Pembekalan Bagi Tenaga Pendamping PMT-AS Jumlah Peserta Rapat Kerja PMT – AS Se Aceh Jumlah peserta desiminasi posyandu terintegrasi
29
orang
51
51
100
32
28
87,5
orang
192
192
100
203
203
100
orang
46
46
100
120
114
95
orang
104
104
100
52
51
98
orang
44
44
100
150
150
100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
6
7
8
Jumlah peserta acara BBGRM XIII dan HKG PKK ke 44 Jumlah murid TK/RA yang menerima bantuan PMT-AS Jumlah penerima bantuan renovasi bedah rumah dhuafa
2016
orang
100
100
murid
3571
3571
100
3882
3882
100
Unit
29
29
100
74
74
100
Tabel 3A. 9 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 1 Tahun 2015 No
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Tahun 2016 Capaian Kinerja (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Tercapainya Program/Kegiatan Pemberdayaan Adat Dan Budaya Aceh Secara Efektif dan Efesien serta Terkoordinasinya dan Sinerginya Pelaksanaan Program/Kegiatan Provinsi Dan Kab/Kota
1
Jumlah peserta rakor pemberdayaan adat dan budaya Aceh
2
Jumlah Peserta rapat tim pokja pelestarian adat dan budaya Aceh
30
orang
56
56
100
56
56
100
orang
15
15
100
20
20
100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Tabel 3A. 10 Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 1 Tahun 2015 No
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Tahun 2016 Capaian Kinerja (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Tercapainya Program/Kegiatan Pemberdayaan Adat Dan Budaya Aceh Secara Efektif dan Efesien serta Terkoordinasinya dan Sinerginya Pelaksanaan Program/Kegiatan Provinsi Dan Kab/Kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah tenaga ahli pemberdayaan masyarakat terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh Jumlah tenaga ahli Infrastruktur terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh Jumlah tenaga ahli pembangunan partisipatif terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh Jumlah tenaga ahli pemberdayaan ekonomi desa terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh Jumlah tenaga ahli pengembangan teknologi tepat guna terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh Jumlah tenaga ahli pengembangan pelayanan dasar terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh Jumlah pendamping desa terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh Jumlah pendamping lokal desa terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh Jumlah Gampong terbaik dalam mengelola dana desa
31
Juara
-
-
-
3
3
100
Juara
-
-
-
3
3
100
Juara
-
-
-
3
3
100
Juara
-
-
-
3
3
100
Juara
-
-
-
3
3
100
Juara
-
-
-
3
3
100
Juara
-
-
-
3
3
100
Juara
-
-
-
3
3
100
Juara
-
-
-
3
3
100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Tabel 3A. 11 Evaluasi Pencapaian Misi 5 Sasaran 1 Tahun 2015
Satuan No
Indikator Sasaran
Target
Realisasi
Tahun 2016 Capaian Kinerja (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
50
50
100
Meningkatnya Partisipasi masyarakat melalui pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)
1
Jumlah peserta sosialisasi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) kawasan perdesaan
orang
50
50
100
Tabel 3A. 12 Evaluasi Pencapaian Misi 6 Sasaran 1 Tahun 2015 No
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Tahun 2016 Capaian Kinerja (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap TTG
1
Jumlah peserta dan pemakalah rakernis posyantek dan pemetaan kebutuhan TTG
2
Jumlah peserta rapat persiapan gelar TTG seAceh
3
Jumlah yang ikut serta dalam gelar TTG se Aceh XI
4
Jumlah juara gelar TTG se Aceh XI kategori inventor TTG
5
Jumlah juara gelar TTG se Aceh XI kategori inovasi TTG
32
orang
87
87
100
45
45
100
Kab/Kota
23
23
100
23
23
100
Kab/Kota
23
23
100
23
23
100
Juara
6
6
100
6
6
100
Juara
6
6
100
6
6
100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Tabel 3A. 13 Evaluasi Pencapaian Misi 7 Sasaran 1 Tahun 2015 No
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Tahun 2016 Capaian Kinerja (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
100
30
30
100
Tersedianya dan Terpantaunya Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
1
Jumlah Peserta Rapat Tim Sekretariat Unit Pengaduan Masyarakat
orang
40
40
B. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 Dalam tahun 2016 Pemerintah Aceh melalui Badan Pemberdayaan Aceh telah melaksanakan 7 (tujuh) program terbagi dalam 28 (dua puluh delapan) kegiatan, dengan pagu dan realisasi yang dijabarkan dalam tabel dibawah ini : TABEL 3B.1 PAGU DAN REALISASI ANGGARAN BPM APBA TAHUN 2016 Realisasi No.
Belanja/Kegiatan
Pagu Anggaran (Rp)
Keuangan (Rp)
Fisik (%)
(%)
Total Anggaran APBA (DPA) SKPA BPM ACEH 1
Belanja Tidak Langsung
2
Belanja Langsung TOTAL
33
9.267.553.080
9.187.092.056
99,13
99,13
34.892.023.075
27.425.542.901
78,60
78,60
82,91
93,22
44.159.576.155
36.612.634.957
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Didalam pembagian anggaran berdasarkan program dapat dilihat dari tabel berikut : TABEL 3B.2 URUTAN ANGGARAN BELANJA BPM ACEH APBA TAHUN 2016 BERDASARKAN PROGRAM Realisasi % Anggaran No
Program
Alokasi Anggaran
dari total
Keuangan
pagu DPA
1
2
3
4
5
6
7
Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan
Sarana
dan
7,59
2.854.906.367
6,46
2.361.499.000
5,35
2.249.175.605
5,09
18.242.566.000
41.31
12.142.408.257
27,50
1.669.577.000
3,78
1.421.555.715
3,22
3.533.304.000
8,00
3.146.155.637
7,12
733.828.000
1,66
702.312.250
1,59
5.000.000.000
11,32
4.909.029.070
11,12
Prasarana
Gampong Pengembangan
Lembaga
Ekonomi
Gampong Peningkatan
Partisipasi
Masyarakat
Dalam Membangun Gampong Peningkatan
Kapasitas
Aparatur
Pemerintah Gampong Peningkatan
Imum
Mukim
(%)
3.351.249.075
Aparatur Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
(Rp)
dan
Kelembagaannya
Didalam penggunaan anggaran berdasarkan program dan kegiatan diuraikan sebagai berikut : 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Pada program pelayanan administrasi perkantoran terdiri dari 10 (sepuluh) kegiatan merupakan program pendukung administrasi untuk kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh. Total
Anggaran
pada
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar
Rp. 3.351.249.075 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.854.906.367 (85,19%). Sisa anggaran yang tidak terserap dikarenakan adanya efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan anggaran dan sebahagian item kegiatan tidak terlaksanakan. Secara rinci dapat disampaikan berdasarkan kegiatan sebagai berikut : a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat Yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah pengiriman surat, pengadaan perangko, materai dan benda pos lainnya selama 12 bulan. Pagu anggaran yang disediakan sebesar 34
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Rp. 15.000.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 10.088.660,00 (67,26% ) dan realisasi fisik 100%. b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik Yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik berupa pembayaran rekening listrik, telepon, dan air ke kantor BPM Aceh, Kantor UPTB BPM Aceh dan Kantor TP-PKK Aceh. Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 665.950.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 474.009.577 (71.18%) dan realisasi fisik 100%. c. Penyediaan Alat Tulis Kantor Kegiatan ini dilaksanakan untuk menunjang kelancaran proses pelayanan administrasi perkantoran BPM Aceh selama 12 bulan. Dengan pagu anggaran sebesar Rp. 78.799.575 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 78.769.700 (99,96%) dan realisasi fisik 100%. d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Kegiatan ini dilaksanakan untuk menunjang kelancaran proses pelayanan administrasi perkantoran BPM Aceh. Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 22.090.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 20.228.000 (91,57%) dan realisasi fisik 92%. e. Penyediaan Komponen Instalansi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk penyediaan instalasi listrik/penerangan bangunan kantor BPM Aceh selama 12 bulan. Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 32.696.500 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 32.690.800 (99,98%) dan realisasi fisik 100%. f.
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk peningkatan sarana dan prasarana/fasilitas kantor BPM Aceh dan UPTB. Pagu anggaran Rp. 489.260.000 dengan realisasi keuangan Rp. 486.949.000 (99,53%) dan realisasi fisik 100% dari total volume yang direncanakan.
g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah pengadaan surat kabar harian/daerah/nasional untuk kantor BPM Aceh dan TP.PKK Aceh Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 23.568.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 23.447.000 (99,49%) dan realisasi fisik 100%.
35
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
h. Penyediaan Makanan dan Minuman Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk tersedianya makanan dan minuman tamu serta satuan keamanan Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 110.755.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 102.467.900 (92,52%) dan realisasi fisik 93%. i.
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk terlaksananya rapat koordinasi, rapat teknis dan konsultasi program pemberdayaan masyarakat. Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 194,.130.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 99.909.100 (51,47%) dan realisasi fisik 52%.
j.
Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk tersedianya pelayanan adminstrasi perkantoran. Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.719.000.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.526.346.630 (88,79%) dan realisasi fisik 89%.
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pada program peningkatan sarana dan prasarana aparatur terdiri dari 5 (lima) kegiatan. Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 2.361.499.000, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 2.249.175.605 (95,24%). Kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan melalui program tersebut berupa : a. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk tersedianya sarana dan prasarana pendukung BPM Aceh dan UPTB BPM Aceh. Pagu anggaran Rp. 1.695.780.000 dengan realisasi keuangan Rp. 1.689.477.000 (99,63%) dan realisasi fisik 100% dari total volume yang direncanakan. b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk tersedianya gedung kantor yang memadai. Pagu anggaran Rp.125.000.000 dengan realisasi keuangan Rp. 121.240.000 (96,99%) dan realisasi fisik 97% dari total volume yang direncanakan. c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk terawatnya kendaraan operasional kantor di BPM Aceh dan TP. PKK Aceh. Berupa penggantian suku cadang, bahan bakar minyak dan pelumas, biaya pajak kendaran bermotor.
36
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Pagu Anggaran Rp. 333.319.000 dengan realisasi keuangan Rp. 320.778.555 (96,24%) dan realisasi fisik 97% . d. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk pemeliharaan peralatan gedung kantor di BPM Aceh, UPTB BPM Aceh dan TP.PKK Aceh. Pagu anggaran Rp. 155.000.000 dengan realisasi keuangan Rp. 88.644.800 (57,19%) dan realisasi fisik 58,00%. e. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk pemeliharaan peralatan kantor di BPM Aceh dan TP.PKK Aceh. Pagu anggaran Rp. 52.400.000 dengan realisasi keuangan Rp. 29.035.250 (55,41%) dan realisasi fisik 56%.
3.
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Gampong Pada program peningkatan Keberdayaan Masyarakat Gampong terdiri dari 5 (lima) kegiatan. Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 18.242.566.000, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 12.142.408.257 (66,56%). Kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan melalui program tersebut berupa : a. Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan organisasi Masyarakat Perdesaan Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 252.016.000 dengan realisasi keuangan Rp. 213.730.785 (84,81%) dan realisasi fisik 100%. b. Kegiatan Pembinaan dan Perencanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 469.860.000 dengan realisasi Rp. 415.821.275 atau 88,50%. Adapun realisasi fisik sebesar 89%. c. Kegiatan Pembinaan Sosial Budaya Masyarakat dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 16.430.590.000 dengan realisasi Rp. 10.454.328.497 atau 63,63%. Adapun realisasi fisik sebesar 86%. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Raker Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) se Aceh Tahun 2016 Kegiatan ini Dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 4 s.d 6 April 2016 bertempat di Hotel Kuala Radja, Jln. Tgk. Daud Beureu’eh Nomor 187 Banda Aceh. Pesertanya sebanyak 51 (lima puluh satu) orang yang terdiri dari unsur Sekretariat Tim PMT-AS Provinsi (BPM Aceh, Dinas Pendidikan Aceh, Dinas 37
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Kesehatan Aceh, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Tim Penggerak PKK Aceh) dan Kepala Bidang yang membidangi PMT-AS dari BPM dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebanyak 46 (empat puluh enam) orang. Raker PMT-AS dilaksanakan sebagai ajang koordinasi dan sinkronisasi untuk menyamakan persepsi tentang pelaksanaan PMT-AS tahun 2016 supaya pihakpihak yang terlibat dalam pelaksanaan PMT-AS memahami maksud dan tujuan penyelenggaraan PMT-AS, sistem pertanggungjawaban dana dan adanya dukungan pemerintah kabupateng/kota dalam pelaksanaan PMT-AS. 2) Sosialisasi dan Pembekalan Bagi Tenaga Pendamping PMT-AS se Aceh Kegiatan ini bertujuan agar peserta Tenaga Pendamping PMT-AS dan Pihak TK/RA penerima bantuan PMT-AS memahami tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai Tenaga Pendamping PMT-AS serta mengetahui tata cara pealaksanaan dan sistem pertanggungjawaban dana bantuan PMT-AS. Dilaksanakan pada tanggal 11 s.d 13 April 2016 bertempat di Hotel Kuala Radja Banda Aceh.
38
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
NO
NAMA LEMBAGA
1 1
2
3
4
2016
GAMPONG
2
KECAMATAN
4
5
1
TK NEGERI 10
Iboih
Sukakarya
2
RA PERWANIDA
Balohan
Sukajaya
3
TK NEGERI 3 LAMPULO
Lampulo
Kuta Alam
TOTAL
KABUPATEN/
JUMLAH
KOTA
MURID
(Rp.)
6
7
8
Sabang
65
40.000.000
40
25.000.000
85
52.000.000
35
22.000.000
Banda Aceh
DANA
4
RA AL MAHIRAH
Lamdom
Lueng Bata
5
TK ZURIATUS SAKINAH/RA ZURRIYATUS SAKINAH
Ateuk Deah Tanoh
Baiturrahman
25
16.000.000
6
TK SATU ATAP SD LAM RABO/TK SATU ATAP SD LAMRABO
Beurangong
Kuta Baro
45
28.000.000
7
TK BABUSSAADAH
Kayee Kunyet
Blang Bintang
50
31.000.000
8
TK SATU ATAP SDN LAMREH/TK SATU ATAP SD LAMREH
Lamreh
Mesjid Raya
25
16.000.000
9
TK PAUD LAMPUYANG/PAUD PHONNA
Lampuyang
Pulo Aceh
40
25.000.000
10
TK AL ALAQ/PAUD AL' ALAQ
Rabo
Pulo Aceh
30
19.000.000
11
TK PUTROE SANI
Neulop
Delima
95
58.000.000
12
RA NURUL IMAN
Keudeu Ie Leubue
Kembang Tanjong
50
31.000.000
13
RA NURUL QALBI
Linggong Sagoe
Simpang Tiga
50
31.000.000
14
TK AL-FIRDAUS
Asan Tongpudeng
Titeue
50
31.000.000
39
Aceh Besar
Pidie
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
5
6
7
8
2016
15
RA DARUSSA'ADAH LANGGIEN/RA DARUSSA'ADAH LANGIEN
Meunasah Sagoe
Bandar Baru
40
25.000.000
16
TK PERMATA
Tu
Panteraja
65
40.000.000
17
TK RAUDHATUL NAJHAN/TK RAUDATUL NAJHAN
Meunasah Mee
Jangka Buya
55
34.000.000
18
TK SATU ATAP KUTA TRIENG/TK SATU ATAP SD NEGERI KUTA TRIENG
Baro Nyong
Bandar Baru
56
34.600.000
19
TK JEUMPA PUTEH
Batee Dabai
Makmur
42
26.200.000
20
TK BUNAYYA
Tanoh Mirah
Peusangan
32
20.200.000
21
TK KASIH BUNDA
Lhok Kulam
Jeunieb
30
19.000.000
22
TK MEULIGOE RADJA/TK MEULIGOU RADJA
Blang Panyang
Simpang Mamplam
25
16.000.000
23
TK PUTROE NENG
Blang Pulo
Muara Satu
54
33.400.000
24
TK RAUDHATUL JANNAH
Ulee Blang Mane
Blang Mangat
60
37.000.000
25
RA MIFTAHUL JANNAH
Tunong
Blang Mangat
45
28.000.000
26
SBB AR RAHMAN/PAUD SBB AR-RAHMAN
Krueng Lingka
Langkahan
35
22.000.000
27
SBB BABUS SALAM/PAUD SBB BABUSSALAM
Paya Dua Uram
Seunuddon
30
19.000.000
28
SBB ASYIFA/PAUD SBB ASYIFA
Tumpok Mesjid
Paya Bakong
56
34.600.000
29
SBB AL MASYURAH/PAUD SBB AL-MASYURAH
Blang Gurah
Kuta Makmur
35
22.000.000
40
Pidie Jaya
Bireuen
LhokSeumawe
Aceh Utara
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
9
10
2016
30
TK ASYIAH BUSTANUL ATHFAL/TK ASYIYAH BUSTANUL ATHFAL
Gegarang
Jagong Jeget
31
TK HIZBUL WATHAN
Uning Pegantungen
Bies
32
TK NEGERI PEMBINA LINGE
Kute Riyem
33
TK SWASTA TURUT PAYU
34
35
22.000.000
40
25.000.000
Linge
30
19.000.000
Blang Gele
Bebesen
30
19.000.000
TK MUSARA ATE SENI ANTARA/TK MUSARA ATE
Kulem Para Kanis
Timang Gajah
22
14.200.000
35
TK QURATUL AINI/TK QURATUL' AINI
Wih Porak
Pintu Rime Gayo
31
19.600.000
36
TK CEMPARAM LAMA SATU
Cemparam
Mesidah
22
14.200.000
Aceh Tengah
Bener Meriah
ATAP SD NEGERI CEMPARAM 37
TK KALA INDAH
Seni Antara
Permata
30
19.000.000
38
TK HARAPAN BANGSA
Labuhan Keude
Sungai Raya
60
37.000.000
39
RA DARUL HIKMAH
Keutapang Mameh
Idi Rayeuk
45
28.000.000
40
TK NURUL IMAN
Paya Peulawi
Birem Bayeun
30
19.000.000
41
TK PEMBINA DARUL IHSAN/TK NEGERI PEMBINA DARUL IHSAN
Seuneubok Teungoh
Darul Ihsan
34
21.400.000
42
TK ATHIYAH
Paya Bujok Blang Pase
Langsa Kota
30
19.000.000
43
TK NEGERI SATU ATAP
Meurandeh
Langsa Lama
64
39.400.000
Alue Dua
Langsa Baro
43
26.800.000
11
12
Aceh Timur
Kota Langsa
MEURANDEH 44
41
TK AL KAUSAR
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
13
14
15
2016
45
TK HARAPAN
Seunebok Punti
Manyak Payed
26
16.600.000
46
TK MIFTAHUL KHAIRI
Paya Bujok
Karang Baru
30
19.000.000
47
TK ILHAM
Jamur Jelatang
Rantau
43
26.800.000
48
TK AT AL IKHLAS
Suka Mulia Upah
Banda Mulia
25
16.000.000
49
TK MATA DELIMA
Pasi Gelima
Teunom
21
13.600.000
50
TK FAJAR UTAMA/TK PAUD FAJAR UTAMA
Ceuraceu
Pasie Raya
25
16.000.000
51
TK DRIEN RAMPAK
Sapek
Setia Bakti
22
14.200.000
52
TK NURUL TAQWA/PAUD KB NURUL TAQWA
Cot Dulang
Jaya
40
25.000.000
53
TK ADIL IBARA/PAUD KB ADIL IBARA
Lamdurian
Jaya
35
22.000.000
54
TK KUTA CUT NYAK DHIEN
Manggie
Panton Reu
17
11.200.000
55
PAUD BIRRUL WALIDAINI
Ulee Pulo
Woyla Barat
15
10.000.000
Aceh Tamiang
Aceh Jaya
Aceh Barat
16
56
TK PERMATA HATI
Pasi Aceh Baroh
Meureubo
20
13.000.000
57
TK PKK KUALA BHEE
Kuala Bhee
Woyla
25
16.000.000
58
TK PERMATA BUNDA
Teupin Panah
Kaway XVI
15
10.000.000
59
TK BUNGA JEUMPA/TK BUNGONG MAWAR
Peulanteu
Bubon
20
13.000.000
60
TK MAWAR
Purwodadi
Kuala Pesisir
65
40.000.000
61
RA AL QUR'AN/RA AL-QUR'AN
Pulo Teungoh
Darul Makmur
45
28.000.000
62
TK AN NUR KULU
Kulu
Seunagan
50
31.000.000
42
Nagan Raya
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
17
2016
63
TK AL FURQAN
Alue Tho
Seunagan
35
22.000.000
64
TK ISLAM TERPADU/TK ISLAM TERPADU AL-MADANI
Air Dingin
Simeulue Timur
81
49.600.000
65
TK ALMADANI/TK KASIH IBU
Kuala Makmur
Simeulue Timur
45
28.000.000
Simeulue
18
19
66
TK KASIH IBU/TK PERMAI
Latiung
Teupah Selatan
35
22.000.000
67
TK PERMAI/TK HARAPAN IBU
Sua-sua
Teupah Tengah
40
25.000.000
68
TK PEMBINA LEMBAH SABIL
Ladang Tuha II
Lembah Sabil
40
25.000.000
69
TK AS-SYIFA
Ujung Tanah
Setia
40
25.000.000
70
TK HARAPAN BUNDA
Cot Seumantok
Babahrot
40
25.000.000
71
TK AISAH BUSTANUL ATHFAL/TK AISYIAH BUSTANUL ATHFAL SIKABU
Sikabu
Kuala Batee
45
28.000.000
72
TK DHARMAWANITA KEUDE BAKONGAN/TK DHARMAWANITA BAKONGAN
Keude Bakongan
Bakongan
95
58.000.000
73
TK SEULANGA MEULIGO SELATAN/PAUD TERPADU SEULANGA MEULIGOE SELATAN
Pasar
Tapaktuan
95
58.000.000
74
TK PEMBINA /TK NEGERI PEMBINA KLUET SELATAN
Suaq Bakong
Kluet Selatan
70
43.000.000
75
TK RISKI BEURAWE
Kuta Iboh
Labuhan Haji Barat
80
49.000.000
43
Aceh Barat Daya
Aceh Selatan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
20
21
22
23
2016
76
TK BUNGARA
Danau Bungara
Kuta Baharu
77
TK DWP DANAU PARIS
Biskang
Danau Paris Aceh Singkil
85
52.000.000
60
37.000.000
55
34.000.000
70
43.000.000
35
22.000.000
78
TK DWP SURO/TK DHARMA WANITA PERSATUAN SURO
Pangkalan Sulampi
Suro
79
TK LUMBA-LUMBA
Pulau Baguk
Pulau Banyak
80
TK DW PERSATUAN SULTAN DAULAT/TK DW PERSATUAN JAMBI BARU
Jambi Baru
Sultan Daulat
81
TK PKK MELATI PUTIH
Makmur Jaya
Simpang Kiri
45
28.000.000
82
TK MELATI MUDA
Subulussalam
Simpang Kiri
35
22.000.000
83
TK INGIN MAJU/PAUD TK INGIN MAJU
Sikelang
Penanggalan
35
22.000.000
84
TK NEGERI BLANG JERANGO
Peparik Gaib
Blang Jerango
20
13.000.000
45
28.000.000
Subulussalam
Gayo Lues
85
TK ISLAM AL JIHAD
Kutelintang
Blang Kejeren
86
TK NEGERI TERANGUN
Jabo
Terangun
25
16.000.000
87
TK NEGERI TRIPE JAYA
Buntul Musara
Tripe Jaya
21
13.600.000
88
TK IT MUHANDIST/TK IT MUHANDIS
Tanah Merah
Badar
80
49.000.000
89
TK AR RAHMAN
Pulonas Baru
Lawe Bulan
50
31.000.000
90
TK SDN SATU ATAP TUHI JUNGKAT
Tuhi Jungkat
Babul Rahmah
25
16.000.000
91
TK AL VARO
Pulo Peding
Babussalam
25
16.000.000
3882
2.420.200.000
TOTAL
44
Aceh Tenggara
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
3) Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005, dalam pelaksanaannya diintegrasikan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional. BBGRM bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai gotong royong yang telah ada dan tumbuh dalam masyarakat Indonesia agar tidak luntur dan hilang, karena seluruh kegiatan pembangunan di masyarakat gampong dilaksanakan secara musyawarah, mufakat dan gotong royong. BBGRM ini setelah dicanangkan di tingkat provinsi diikuti oleh kabupaten/kota dan dilaksanakan selama satu bulan penuh pada bulan Mei tahun berjalan. Pada kegiatan pencanangan BBGRM tingkat provinsi Tahun 2016 yang diselenggarakan di Gampong Suak Indrapuri Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, diserahkan juga berbagai bantuan yang berasal dari Pemerintah Aceh melalui SKPASKPA terkait dan diberikan kepada masyarakat gampong di sekitar lokasi acara pencanangan. Pada tahun anggaran 2016, dalam kegiatan BBGRM provinsi juga diberikan bantuan dana penggerak gotong royong masyarakat dari Pemerintah Aceh sebesar Rp. 100.000.000,- dan digunakan untuk membangun Saluran Air Pembuangan Masyarakat berlokasi Gampong Suak Timah Kecamatan Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat. 4) Rakorda Pokjanal Posyandu se Aceh Kegiatan Rakorda Pokjanal Posyandu Se Aceh Tahun 2016 diselenggarakan pada tanggal 12 s.d 14 Oktober 2016 bertempat di Hotel Grand Permata Hati Jalan Sultan Iskandar Muda No 17 Blang Oi Banda Aceh Tujuan dari pelaksanaan Rakorda Pokjanal Posyandu Tersebut adalah untuk menyamakan persepsi berbagai kebijakan dalam pelaksanaan Pokjanal Posyandu dan sebagai sarana penyampaian informasi dari BPM Aceh terkait rencana pelaksanaan kegiatan pemilihan Duta Posyandu Terintegrasi se Aceh pada tahun anggaran 2017. Rakorda tersebut diikuti oleh 23 org peserta yaitu satu orang Kepala Bidang yang membidangi posyandu dari BPM Kabupaten/Kota serta 5 orangg peserta dari 45
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
sekretariat Pokjanal Posyandu Provinsi : 1 orang dari BPM Aceh, 1 orang dari Dinas Kesehatan Aceh, 1 orang dari Dinas Pendidikan Aceh, 1 org dari Dinas Syariat Islam Aceh dan 1 orang dari BkkbN Provinsi Aceh. 5) Renovasi Rumah Dalam Rangka Bedah Rumah Dhuafa Tim Penggerak PKK Aceh Dilaksanakan mulai tahun anggaran 2014 dan diberikan kepada para dhuafa yang rumahnya tidak layak huni dengan kriteria-kriteria tertentu yang menjadi acuan dan persyaratan untuk mendapatkan atau menerima bantuan tersebut diantaranya rumah dengan kondisi sumber air tidak sehat, akses memperoleh air bersih terbatas, tidak mempunyai akses MCK, bahan
bangunan
tidak
permanen
dan
atau
atap/dinding
dari
bambu/rumbia, tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi udara, tidak memiliki pembagian ruangan, lantai dari tanah dan rumah lembab/pengap, letak rumah tidak teratur dan berdempetan, kondisi rusak, luas tanah dan luas bangunan yang sempit sedangkan penghuninya terdiri dari beberapa anggota keluarga. Program ini bertujuan untuk membantu mempercepat penurunan angka kemiskinan di Provinsi Aceh. dan untuk memenuhi kebutuhan akan rumah yang layak huni di Provinsi Aceh, namun mengingat keterbatasan anggaran maka bantuan renovasi rumah dhuafa belum dapat diberikan untuk semua kalangan.
46
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
NO
NAMA PENERIMA
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
GAMPONG
BESARAN BANTUAN (Rp.)
1
2
3
4
5
6
1
2
3
47
1
NURDIN
Banda Aceh
Baiturahman
Peuniti
45.000.000
2
MUSTAFA
Banda Aceh
Baiturahman
Peuniti
45.000.000
3
ZAKARIA BIDIN
Banda Aceh
Syiah Kuala
Pineung
25.000.000
4
ZULKIFLI
Banda Aceh
Lueng Bata
Cot Mesjid
10.000.000
5
SITI HASANAH
Aceh Besar
Kuta Cot Glie
Bithak
30.000.000
6
M. HUSEN
Aceh Besar
Kuta Cot Glie
Keumireu
20.000.000
7
FATIMAH AHMAD
Aceh Besar
Darul Imarah
Tingkeum
30.000.000
8
M. ZINI
Aceh Besar
Darul Imarah
Tingkeum
30.000.000
9
M. SAMID
Aceh Besar
Peukan Bada
Keuneu eu
20.000.000
10
NILAWATI
Aceh Besar
Peukan Bada
Keuneu eu
10.000.000
11 12
BASYARIAH MUHAMMAD RINALDI
Aceh Besar Aceh Besar
Montasik Krueng Barona Jaya
Lamme Garot Lamreung Meunasah Bak Trieng
10.000.000 15.000.000
13
ZAKARIA USMAN
Pidie
Mutiara Timur
Jojo
18.000.000
14
MARIANI
Pidie
Mutiara Timur
Mesjid Jeurat
30.000.000
15
RUKIAH
Pidie
Mutiara Timur
Mesjid Jeurat
30.000.000
16
HABIBAH
Pidie
Mutiara Timur
Tong Pria
30.000.000
17
NURAINI IBRAHIM
Pidie
Mutiara Timur
Tong Pria
20.000.000
18
FATIMAH
Pidie
Mutiara Timur
Barieh
35.000.000
19
ISMAIL ADAM
Pidie
Mutiara Timur
Meucat Adan
15.000.000
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
20
A. HAMID
Pidie
Mutiara Timur
Meucat Adan
15.000.000
21
M. THALEB USMAN
Pidie
Mutiara Timur
Meucat Adan
15.000.000
22
PATISAH
Pidie
Glumpang Tiga
Ude Gampong
35.000.000
23
FOUZIAH
Pidie
Glumpang Tiga
Ude Gampong
35.000.000
24
SARIBANUN
Pidie
Glumpang Tiga
Meunasah Meunjee
25.000.000
25
NURHAYATI BEMAN
Pidie
Glumpang Tiga
Meunasah Meunjee
10.000.000
26
TGK. M. ALI ANGKAT
Pidie
Batee
Kulee
30.000.000
27
FARIDAH
Pidie
Batee
Dayah Baroh
30.000.000
28
NURHAYATI ALI
Pidie
Batee
Dayah Baroh
30.000.000
29
MUHAMMAD NUR DELI
Pidie
Batee
Meucat
15.000.000
30
SAUDAH
Pidie
Pidie
Sirong
10.000.000
31
MARIANI
Pidie
Pidie
Ujung Lamngo
30.000.000
32
BURHANUDDIN USMAN
Pidie
Mutiara
Baro Yaman
18.000.000
33
ANDIAN ALATIF
Pidie
Tangse
Paya Guci
15.000.000
34
HENDON AHMAD
Pidie
Indra Jaya
Garot Cut
10.000.000
35
NURMALA
Pidie
Simpang Tiga
Pante
30.000.000
36
FAUZIAH USMAN
Pidie
Glumpang Baro
Pulo Panjoe
35.000.000
37
IRAWATI
Pidie Jaya
Bandar Baru
Paru Keude
30.000.000
38
KAMARULLAH
Pidie Jaya
Bandar Baru
Paru Keude
20.000.000
5
39
NURBAITI BRANSAH
Bireuen
Peusangan
Mata Mamplam
30.000.000
6
40
SUHAILI
Aceh Tengah
Kebayakan
Paya Tumpi Baru
20.000.000
4
48
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
7
8
9
10
11
12
49
2016
41
MALA DEWI YANI
Aceh Tengah
Lut Tawar
Takengon Timur
25.000.000
42
AISAH
Aceh Tengah
Bebesan
Kala Kemili
15.000.000
43
SEPIAH RANTA
Bener Meriah
Wih Pesam
Janarata
15.000.000
44
ZUBAIDAH
Bener Meriah
Bener Kelipah
Gunung Musara
15.000.000
45
RADIANSYAH
Bener Meriah
Pintu Rime Gayo
Blang Rakal
20.000.000
46
ZUBAIDAH USMAN
Lhok Seumawe
Banda Sakti
Ujong Blang
25.000.000
47
ASMIAH
Lhok Seumawe
Muara Dua
Uteun Kot
25.000.000
48
MAWADDAH
Lhok Seumawe
Banda Sakti
Hagu Teungoh
30.000.000
49
SAFWAN
Aceh Utara
Kuta Makmur
Guha Uleue
35.000.000
50
SULAIMAN DAUD
Aceh Utara
Kuta Makmur
Ceumeucut
30.000.000
51
SAIDI
Aceh Utara
Syamtalira Aron
Matang Muenye
10.000.000
52
HENDON
Aceh Timur
Rantau Peurelak
Pulo Blang
20.000.000
53
M. AMIN
Aceh Timur
Rantau Peurelak
Pulo Blang
20.000.000
54
MURNIATI
Aceh Jaya
Sampoiniet
Ligan
10.000.000
55
AFLAH
Aceh Jaya
Sampoiniet
Ligan
24.000.000
56
TGK MARHABAN
Aceh Barat
Meurebo
Ujong Tanoh Darat
25.000.000
57
MUSLIADI
Aceh Barat
Meurebo
Pasi Mesjid
25.000.000
58
M. NASIR
Aceh Barat
Kaway XVI
Pasi Ara
30.000.000
59
SYARIFUDIN
Aceh Barat
Meureubo
Mesjid Tuha
30.000.000
60
ZAINUDDIN
Aceh Barat
Samatiga
Deuah
30.000.000
61
MUHAMMAD YUSUF
Aceh Barat
Bubon
Rambong
30.000.000
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
13
14
62
MARIANI
Aceh Barat
Johan Pahlawan
Ujong Baroh
30.000.000
63
ALAM
Aceh Singkil
Simpang Kanan
Lipat Kajang
30.000.000
64
DAHRI BR CIBERO
Aceh Singkil
Simpang Kanan
Si Atas
30.000.000
65
DANGDUNG SOLIN
Aceh Singkil
Gunung Meriah
Rimo
30.000.000
66
ASMAH
Aceh Singkil
Singkil
Ujung
30.000.000
Subulussalam
Simpang Kiri
Subulussalam
30.000.000
Subulussalam
Simpang Kiri
Subulussalam Selatan
30.000.000
67 68
15
16
2016
JAMALUDDIN BEURUTU ARFAN
69
ASMARNI
Subulussalam
Rundeng
Pasar Rundeng
30.000.000
70
MUHARSSYAH
Aceh Tenggara
Lawe Alas
Pulo Sepang
15.000.000
71
RUSLI
Aceh Tenggara
Lawe Alas
Pulo Sepang
15.000.000
72
WERI
Aceh Tenggara
Lawe Alas
Pulo Sepang
15.000.000
73
ZAKIR
Gayo Lues
Tripe Jaya
Rerebe
25.000.000
74
RENIP
Gayo Lues
Blang Kejeren
Kute Lintang
30.000.000
JUMLAH
50
1.785.000.000
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
d. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 150.490.000 dengan realisasi Rp. 147.323.300 atau 97,90%. Adapun realisasi fisik sebesar 100%. Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk Pelaksanaan Sosialisasi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Kawasan Perdesaan, pelaksanaannya dilaksanakan di dua Kabupaten yaitu di Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 23 Agustus 2016 yang dilaksanakan di Hotel Pantee Cahaya dan di Kabupaten Aceh Jaya pada tanggal 25 Agustus 2016 yang dilaksanakan di Hotel Pantai Barat. Pesertanya dari unsur Aparatur Desa masing-masing Kabupaten berjumlah 25 orang. Adapun maksud dari kegiatan sosialisasi adalah mewujudkan komitmen, kemitraan serta dukungan program Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap pembangunan
kawasan
perdesaan
secara
terpadu
serta
pengembangan
perekonomian masyarakat desa yang selanjutnya diharapkan dapat menjadi stimulus bagi pengembangan sektor lainnya di kawasan perdesaan. e. Kegiatan Penyelenggaraan Diseminasi Informasi Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat Gampong Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 939.610.000 dengan realisasi Rp. 911.204.400 atau 96,98%. Adapun realisasi fisik sebesar 100%. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk: 1) Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Posyantek dan Pemetaan Kebutuhan Teknologi Tepat Guna (TTG) dilaksanakan mulai tanggal 27 s.d 29 April 2016 di Hotel Pavilium Seulawah Banda Aceh dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas aparatur Pemerintah selaku Pembina Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (POSYANTEK). Pesertanya berjumlah 40 orang terdiri dari 23 orang Pejabat Teknis yang membidangi TTG pada BPM Kabupaten/Kota dan 17 orang pemerhati Teknologi Tepat Guna (TTG). 2) Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Se-Aceh XI Tahun 2016 yang dilaksanakan di Kota Sabang dengan Tema “PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI TEKNOLOGI TEPAT GUNA MENUJU DESA BERDAYA SAING”. Acara berlansung selama 5 hari mulai tanggal 21 sampai dengan 25 Mei 2016 di Lokasi Arena Sabang Fair Kota Sabang dengan peserta terdiri dari Badan Pemberdayaan 51
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Masyarakat Kabupaten/Kota Se-Aceh, Para Inovator/Penemu dan Perekayasa Alat TTG serta Kelompok Masyarakat dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut a) Welcome Dinner. Acara Welcome Dinner dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2016 bertempat di Pendopo Walikota Sabang, dengan tamu undangan yang terdiri dari Gubernur Aceh beserta rombongan, Bupati/Walikota se-Aceh dan para Kepala SKPK Kota Sabang. b) Acara Pembukaan (Opening Ceremony). Acara pembukaan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2016 yang dibuka oleh Gubernur Aceh yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Aceh dan didampingi oleh Wali Kota Sabang. Acara Pembukaan di awali dengan Pawai Budaya dan di meriahkan oleh tarian kolosal etnik Aceh dan Hikayat Aceh. c) Pameran Exhibition. Kegiatan ini di ikuti oleh 23 Kabupaten/Kota se-Aceh dan SKPK Kota Sabang berlangsung selama 5 (lima) hari mulai tanggal 21 sampai dengan 25 Mei 2016. Pada pameran Gelar TTG se-Aceh menampilkan alat TTG Unggulan Tingkat Kabupaten/Kota, alat TTG Inovasi terbaik Kabupaten/Kota, Display Pameran Wisata, Display Promosi hasil produk. d) Penilaian TTG Unggulan dan TTG Inovasi. Penilaian dilakukan oleh Tim Juri yang terdiri dari Unsur Akademisi, Balai Penelitian Teknologi Pertanian, Baristan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat. Adapun hasil dari penilaian adalah Penetapan Juara I, II dan III Kategori TTG Unggulan dan Juara I, II, III Kategori TTG Inovasi. Penilaian TTG Unggulan adalah alat TTG tersebut memiliki keunggulan teknis dan dapat bersaing secara ekonomis serta telah diproduksi dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Sedangkan Penilaian TTG Inovasi menilai hasil inovasi alat TTG yang telah dibuat dan telah dimodifikasi menjadi lebih baik.
52
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Adapun hasil yang diperoleh dari penilaian Tim Juri adalah sebagai berikut : Juara TTG Kategori Unggulan NO
NAMA
KAB/KOTA
ALAT TTG
NILAI
KET
1
2
3
4
5
6
1
Saiful Zuhri,SE
Aceh
Spiner/Alat
Tamiang
Peniris
389
Minyak
Juara I Memperoleh Uang Pembinaan sebesar Rp. 8.000.000,- + Piala tetap +
Goreng
Sertifikat dan Plakat, Diikutsertakan pada Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional XVIII di NTB
2
Effendi
Pidie Jaya
Alat
Peranjang
337
Jahe
Juara II Memperoleh Uang Pembinaan Sebesar Rp. 7.000.000,- + Piala Tetap + Sertifikat dan Plakat, diikut sertakan sebagai Peserta Pameran TTG Nasional XVIII di NTB
3
Franskiadi
Aceh
Barat
Daya
Alat Penggulung
299
Kertas
Juara III memperoleh uang pembinaan sebesar Rp. 6000.000,- + Piala Tetap + Sertifikat
dan Plakat. diikutsertakan
sebagai Peserta Pameran TTG Nasional XVIII di NTB
Juara TTG Kategori Inovasi NO
NAMA
KAB/KOTA
ALAT TTG
NILAI
KET
1
2
3
4
5
6
1
Effendi
Pidie Jaya
Alat Penyulingan
288
Minyak Atsiri
Juara I Memperoleh Uang Pembinaan sebesar Rp. 8.000.000,- + Piala tetap + Sertifikat dan Plakat
2
Edi Haryono
Kota Sabang
Alat Melinjo
Pengolah
264
Multi
Sebesar Rp. 7.000.000,- + Piala Tetap +
Fungsi 3
Ramadhan
Singkil
Mesin Pengayak Multi Fungsi
Juara II Memperoleh Uang Pembinaan Sertifikat dan Plakat
242
Juara III memperoleh uang pembinaan sebesar Rp. 6000.000,- + Piala Tetap + Sertifikat dan Plakat
53
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Yang diikutsertakan pada Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XVIII tahun 2016 di Mataram Nusa Tenggara Barat hanya Juara TTG Kategori Unggulan sedangkan Juara I Lomba Inovasi menjadi perwakilan Aceh dalam rangka seleksi Tingkat Nasional TTG Unggulan. e) Acara Temu ramah dan Rakornis Acara Temu ramah dan Rakornis TTG dilaksanakan di Pantai Sumur Tiga Kota Sabang pada Tanggal 21 Mei 2016.
Pada Acara ini dilakukan pemilihan
sekaligus penetapan Tuan Rumah penyelenggaraan GTTG se –Aceh XII tahun 2017. Dari hasil Keputusan RAKORNIS ditetapkan bahwa untuk tahun 2017 yang menjadi tuan rumah Gelar Teknologi Tepat Guna se-Aceh XII Tahun 2017 adalah Kabupaten Aceh Selatan. f)
Penutupan (closing Ceremony) Acara penutupan dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2016 di Panggung Festival Sabang Fair oleh Wali Kota Sabang sekaligus pengumuman para pemenang dan pembagian hadiah.
3) Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XVIII Tahun 2016 yang berlansung selama 5 hari mulai tanggal 22 sampai dengan 26 November 2016, dilaksanakan di Kawasan Islamic Centre Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Yang ikut berpartisipasi pada Gelar TTG Nasional ke XVIII Tahun 2016 dari Kabupaten/Kota yaitu : Bupati/Walikota, Ketua DPRK, Kepala BAPPEDA, Kepala BPM dan Ketua TP. PKK sedangkan dari Provinsi yaitu : Gubernur, Ketua DPRA, Kepala BAPPEDA, Kepala BPM, Ketua TP. PKK, Inventor Juara TTG Unggulan dan Panitia/Tim Pelaksana Gelar TTG Nasional. Alat TTG Unggulan yang dipamerkan pada Stand Provinsi Aceh adalah Alat Perajan Jahe Praktis dan Penggulung Kertas sedangkan Spiner/Alat Peniris Minyak Goreng di Pamerkan pada Stand TTG Unggulan.
54
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Adapun rangkaian kegiatan Pada Gelar TTG Nasional XVIII adalah sebagai berikut: a) Gala Dinner Dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 22 November 2016 di Halaman Kantor Gubernur Provinsi NusaTenggara Barat untuk menjamu makan malam para Gubernur yang hadir pada pelaksanaan Gelar TTG Nasional XVIII 2016 b) Pembukaan Pembukaan dilaksanakan pada Hari Rabu Tanggal 23 November 2016 oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan memukul Tambur Khas Nusa Tenggara Barat dan dimeriahkan oleh Tarian Kolosal Etnik dan Tarian lokal lainnya. c) Pameran/Exhibition Pameran di ikuti oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) provinsi seIndonesia dan Stand Kementerian Partisipan dengan menampilkan Display Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional, Display Pameran TTG pada Stand Pameran, Display Stand TTG terbaik Tingkat Nasional, Display Promosi hasil produk dan Display lainnya. d) Penilaian Stand dan TTG Unggulan Menilai TTG Unggulan, dimana Alat TTG tersebut memiliki keunggulan Teknis dan dapat bersaing secara ekonomis serta telah diproduksi dan terbukti sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Penilaian stand yaitu menilai informasi dan materi/isi yang ditampilkan/dipamerkan dan didayagunakan, penataan, dekorasi, nilai estetika, kreasi dan inovasi sesuai karakteristik wilayahnya. e) Lokakarya dan Rakornis Lokakarya dan Rakornis diselenggarakan selama satu hari pada Tanggal 24 November 2016 bertempat di Hotel Aston Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Dalam Rakornis ditetapkan bahwa Tuan Rumah Gelar TTG Nasional
55
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
ke XIX tahun 2017 di Palu Provinsi Sulawesi Tengah dan calon Tuan Rumah Gelar TTG NASIONAL XX tahun 2018 di Provinsi Papua. f) Widyawisata Dilaksanakan pada Tanggal 25 November 2016. Rute dimulai dari Kawasan Islamic Centre menuju ke Pasar Seni-Taman Darmaga-nyerot-Mesjid Raya Praya-Sukarare-Ponikmas dan kembali ke kawasan Islamic Centre. g) Closing Ceremony (Acara Penutupan) Acara penutupan pada Hari Senin Tanggal 26 November 2016 yang ditutup oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat sekaligus Pegumuman Juara TTG Unggulan dan Juara Stand TTG terbaik Tingkat Nasional ke XVIII tahun 2016 4. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Gampong Pada program pengembangan lembaga ekonomi gampong terdiri dari 2 (dua) kegiatan. Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.669.577.000, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.421.555.715 (85,14%). Kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan melalui program tersebut berupa : a. Kegiatan Pembinaan Pengembangan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa/Gampong
(P3MD/G)
Pagu
Anggaran
yang
disediakan
sebesar
Rp.
1.426.292.000 dengan realisasi keuangan Rp. 1.198.517.415 (84,03%) dan realisasi fisik 93%. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menandai babak baru dan perubahan dalam politik pembangunan nasional, dimana Desa menjadi titik tumpu yang mendapatkan salah satu dari perhatian serius pada era Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini. Undang-Undang Desa diyakini sebagai gerbang harapan menuju kehidupan berdesa yang lebih maju dan sejahtera. Sebagai dasar hukum bagi keberadaan Desa, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 mengkonstruksikan cara pandang baru praktis berdesa
terutama pada urusan
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa, sehingga Desa diakui dan dikukuhkan sebagai subjek yang mampu mengatur dan mengurus dirinya sendiri berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
56
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
usul yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa maka Pemerintah Aceh melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dalam hal ini Satuan Kerja Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), Pemerintah Pusat telah mengalokasikan Dana Desa untuk Tahun Anggaran 2016, sebesar Rp 3.829.751.986.000,- dengan rincian sebagai berikut :
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH GAMPONG
1 ACEH SELATAN 2 ACEH TENGGARA 3 ACEH TIMUR 4 ACEH TENGAH 5 ACEH BARAT 6 ACEH BESAR 7 PIDIE 8 ACEH UTARA 9 SIMEULUE 10 ACEH SINGKIL 11 BIREUEN 12 ACEH BARAT DAYA 13 GAYO LUES 14 ACEH JAYA 15 NAGAN RAYA 16 ACEH TAMIANG 17 BENER MERIAH 18 PIDIE JAYA 19 BANDA ACEH 20 SABANG 21 LHOKSEUMAWE 22 LANGSA 23 SUBULUSSALAM JUMLAH
260 385 513 295 322 604 727 852 138 116 609 132 136 172 222 213 232 222 90 18 68 66 82 6474
57
ALOKASI DASAR
ALOKASI FORMULA (Rp)
JUMLAH (Rp)
PER GAMPONG PER KAB/KOTA (Rp) (Rp) 565.640.000,00 147.066.400.000,00 7.475.783.000,00 154.542.183.000,00 565.640.000,00 217.771.400.000,00 7.252.140.000,00 225.023.540.000,00 565.640.000,00 290.173.320.000,00 11.892.501.000,00 302.065.821.000,00 565.640.000,00 166.863.800.000,00 6.876.712.000,00 173.740.512.000,00 565.640.000,00 182.136.080.000,00 6.947.633.000,00 189.083.713.000,00 565.640.000,00 341.646.560.000,00 9.324.502.000,00 350.971.062.000,00 565.640.000,00 411.220.280.000,00 12.874.836.000,00 424.095.116.000,00 565.640.000,00 481.925.280.000,00 16.914.272.000,00 498.839.552.000,00 565.640.000,00 78.058.320.000,00 5.721.738.000,00 83.780.058.000,00 565.640.000,00 65.614.240.000,00 5.329.977.000,00 70.944.217.000,00 565.640.000,00 344.474.760.000,00 11.861.811.000,00 356.336.571.000,00 565.640.000,00 74.664.480.000,00 5.335.765.000,00 80.000.245.000,00 565.640.000,00 76.927.040.000,00 5.539.675.000,00 82.466.715.000,00 565.640.000,00 97.290.080.000,00 5.379.557.000,00 102.669.637.000,00 565.640.000,00 125.572.080.000,00 7.137.937.000,00 132.710.017.000,00 565.640.000,00 120.481.320.000,00 7.221.921.000,00 127.703.241.000,00 565.640.000,00 131.228.480.000,00 5.761.266.000,00 136.989.746.000,00 565.640.000,00 125.572.080.000,00 6.250.403.000,00 131.822.483.000,00 565.640.000,00 50.907.600.000,00 4.956.519.000,00 55.864.119.000,00 565.640.000,00 10.181.520.000,00 3.445.421.000,00 13.626.941.000,00 565.640.000,00 38.463.520.000,00 5.330.445.000,00 43.793.965.000,00 565.640.000,00 37.332.240.000,00 5.063.622.000,00 42.395.862.000,00 565.640.000,00 46.382.480.000,00 3.904.190.000,00 50.286.670.000,00 13.009.720.000,00 3.661.953.360.000,00 167.798.626.000,00 3.829.751.986.000,00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
1.
2016
Monitoring dan Evaluasi a.
Latar Belakang Guna menjalankan amanat Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa melalui Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) serta Mengkoordinasikan dengan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota dan instansi terkait lainnya untuk mendukung pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah gampong dalam mencapai target kinerja melalui penyediaan sarana dan prasarana, dana serta Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga
b.
Tujuan Melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi pelaksanaan Dana Desa Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MG/D), menghadiri rapat kerja, sosialisasi, workshop dan konsultasi program dengan Pemerintah Pusat
c.
Realisasi Kegiatan Terpantaunya pelaksanaan kegiatan Dana Desa sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana dan terlaksananya koordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait dengan pelaksanaan program/kegiatandan terlaksananya Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) sesuai dengan ketentuan melalui penetapan kebijakan, informasi dan pelaporan.
2.
Sosialisasi dan Publikasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MG/D) a.
Latar Belakang Kurangnya pemahaman aparatur Gampong, masyarakat dan pelaksanaan Dana Desa pada masing-masing Gampong sebagai akibat minimnya informasi dan sebagai media publikasi program.
b.
Tujuan dan Sasaran Memberikan informasi-informasi terkait dengan aturan atau kebijakan terbaru pelaksanaan Dana Desa seperti, pengelolaan program, penggunaan Dana Desa, maksud dan tujuan, mekanisme pencairan dana, pelaksanaan kegiatan dilapangan, tugas dan tanggungjawab Pendamping Profesional Desa.
58
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
c.
2016
Realisasi Kegiatan Terlaksananya Sosialisasi dan publikasi Dana Desa yang diharapkan melalui proses pelaksanaan kegiatan dan pendampingan program sesuai dengan yang diharapkan oleh Pemerintah dan masyarakat Gampong serta sebagai media publikasi hasil capaian program/keberhasilan pelaksanaan program.
3.
Rapat Pelaksanaan Kegiatan Dana Desa a.
Latar Belakang Menentukan keberhasilan pelaksanaan Dana Desa Melalui Program Pembangunan Dan Pemberdayan Masyarakat Desa khususnya di wilayah Kabupaten/Kota.
b.
Tujuan dan Sasaran Masyarakat dan Gampong-Gampong nyaris selalu dianggap tidak mengerti dan tidak tahu apa yang mereka butuhkan bagi diri mereka sendiri, sehingga akibatnya banyak Kearifan Lokal, Adat-Istiadat, Dan Potensi Gampong yang tergerus dan ujung-ujungnya akan memperlemah gampong itu sendiri.
c.
Realisasi Kegiatan -
Dalam menjalankan setiap kegiatan yang didana melalui dana gampong, perlu mentaati aturan-aturan yang telah digariskan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 beserta dengan turunannya dan harus disosialisasikan kepada penanggungjawab dan pelaku program terutama kepada para keuchik dan pelaku kegiatan di gampong, terutama regulasi atau aturan yang bersifat teknis guna menghidari permasalahan hukum dikemudian hari;
-
Dana gampong yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2016 agar dipergunakan untuk membiayai pembangunan dan infrastruktur gampong, penyediaan sarana dan prasana di gampong dan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi gampong;
-
Dana gampong dapat membiayai yang kegiatan-kegiatan yang tidak termasuk di dalam prioritas penggunaan Dana Desa, dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan bupati/walikota, dengan catatan bahwa kegiatan yang menjadi prioritas telah terpenuhi sebagaimana amanat Permendes, PDT dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015 tentang prioritas Penggunaan Dana Desa;
59
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
-
2016
Para pendamping gampong yang telah ditugaskan untuk mendampingi tahapan program dana gampong sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah diberikan dapat dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.
-
Semua unsur yang terlibat dalam pelaksanaan dana gampong sebagaimana amanat dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, baik Lembaga Pemerintah Daerah dan unsur lainnya dapat bersatu padu, bekerjasama dan bergotong royong untuk mewujudkan
gampong yang
mandiri. -
Hindari tumpang tindih dan jauhi ego sektoral, perkuat koordinasi, tingkatkan sinkronisasi dan kembangkan harmonisasi dengan pelaku program dan pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan cita-cita membangun dari pinggiran yakni gampong untuk memperkuat negara kesatuan republik indonesia.
-
Peserta rapat Temu Ramah dengan Gubernur Aceh yang dihadiri 450 peserta terdiri dari unsur : Camat, Imum Mukim, Keuchik dan Pendamping Profesional Desa.
b. Kegiatan Pembinaan Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 243.285.000 dengan realisasi Rp. 223.038.300 atau 91,68%. Adapun realisasi fisik sebesar 98%. Adapun kegiatan yang dilakukan : Dalam rangka pengembangan sistem penanganan pengaduan masyarakat yang cepat, tepat dan terkoordinasi dalam penyaluran raskin merupakan tugas dari Tim Sekretariat UPM Raskin. Setiap keputusan yang akan diambil maupun kebijakan dalam pelaksanaan program-program kesekretariat, penanganan keluhan maupun pembinaan, Sekretariat UPM-RASKIN Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh terlebih dahulu terbahas, dimusyawarah dan diputuskan secara bersama dalam rapat Tim Sekretariat UPM-RASKIN Provinsi Aceh. Kegiatan Pembinaan Unit Pengaduan Masyarakat bertujuan untuk : Upaya untuk menghubungkan tata pemerintahan yang baik dengan pelayanan publik;
60
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik tersebut dilakukan melalui berbagai langkah kebijakan; Mengembangkan sistem penanganan pengaduan masyarakat agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi; Mendukung terwujudnya kepemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang maksimal di lingkungan Pemerintah Aceh; Menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam melakuk pengawasan/ kontrol sosial terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik oleh Pemerintah Aceh. Langkah tersebut perlu ditempuh sebagai upaya untuk mengatisipasi berbagai kemungkinan yang dapat menimbulkan perbedaan persepsi dalam menangani permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan program RASKIN. Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan RASKIN di Provinsi Aceh Tim Sekretariat UPM-RASKIN telah mengadakan rapat-rapat sebagai berikut: 1) Rapat Koordinasi Tim Sekretariat
UPM-RASKIN bersama Kabupaten/Kota
dilakaksanakan 2 (dua) kali, pertama pada tanggal 17 Mei 2016 dan kali Kedua tanggal 03 November 2016 berlangsung di ruang Aula Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh; 2) Rapat Tim Koordinasi dan Tim Sekretariat UPM-RASKIN dilakaksanakan 2 (dua) kali pertama pada tanggal 26 Juli 2016 dan kali Kedua tanggal 01 Desember 2016 berlangsung di ruang Aula Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh, yang dihadiri oleh anggota dari Tim Sekretariat UPM-RASKIN Provinsi yang terdiri dari: - Biro Ekonomi Setda Aceh; - Perum Bulog Divre Aceh; - Polda Aceh; - Badan Pusat Statistik Aceh; - Inspektorat Aceh; - Kejaksaan Tinggi Aceh; - Dinas Sosial Aceh; - Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh, dan ; - Badan Pemberdayaan Masyarakat kabupaten/Kota. 61
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
3) Agenda Rapat - Pembahasan mengenai proses penanganan dan penyelesaian kasus; - Menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi di lapangan; - Koordinasi dan saling memberi pendapat; 5. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Gampong Pada Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Gampong terdiri dari 4 (empat) kegiatan. Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 3.533.304.000, dengan realisasi keuangan sebesar Rp3.146.155.637 (89,04%). Kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan melalui program tersebut berupa : a. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Mukim dan Gampong Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.137.752.000 dengan realisasi keuangan Rp. 1.073.902.340 (94,39%) dan realisasi fisik 100%. Salah satu upaya pemerintah dalam mengukur dan melihat tingkat keberhasilan pembangunan di Gampong adalah melalui Perlombaan Gampong yang dilakukan secara
terarah,
mengevaluasi
terkoordinasi,
dan
menilai
terpadu
dan
pelaksanaan
berkelanjutan
pembangunan,
dalam
rangka
penyelenggaraan
pemerintahan dan sosial kemasyarakatan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat Gampong. Perlombaan gampong merupakan kompetisi dan evaluasi hasil pembangunan gampong yang bersifat mendorong kebersamaan dan keswadayaan gotong royong dilakukan setiap tahun secara berjenjang dan berkelanjutan mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi. Penilaian perlombaan gampong dilakukan atas tingkat perkembangan gampong yaitu dengan membandingkan data gampong 2 (dua) tahun terakhir yang terdapat dalam profil gampong sebagaimana ditetapkan dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan. Penyelenggaraan Perlombaan gampong di Aceh dilaksanakan secara berjenjang dan berkelanjutan mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi serta mengikutsertakan Juara I Tingkat Provinsi ke ajang Perlombaan Desa Tingkat nasional. Terhadap Pemenang Juara Provinsi diberikan Hadiah Penghargan berupa Piagam, Plakat serta dana Pembinaan.
62
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Data Pemenang/Juara Perlombaan Gampong Tingkat Provinsi Tahun 2016
No 1 2 3 4 5 6
Juara Pertama Kedua Ketiga Harapan I Harapan I Harapan II
Gampong Blang Krueng Lhok Rukam Lhok Mon Puteh Ilie Suak Indrapuri Kuala Baro
Kecamatan Baitussalam Lhok Bengkuang Muara Satu Ulee Kareng Johan Pahlawan Kuala Pesisir
Kabupaten Aceh Besar Aceh Selatan Lhoksemawe Banda Aceh Aceh Barat Nagan Raya
b. Kegiatan Pembinaan/Penguatan Kelompok Masyarakat Pembangunan Gampong Kegiatan Kegiatan Pembinaan/Penguatan Kelompok Masyarakat Pembangunan Gampong Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 235.882.000 dengan realisasi keuangan Rp. 193.716.300 (82,12%) dan realisasi fisik 98%. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, Desa memberikan harapan dan peluang untuk mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mendorong mempercepat pembangunannya. Maka dari itu pembangunan perdesaan di arahkan untuk (1) mengurangi kemiskinan dan keretanan ekonomi di perdesaan; (2) memenuhi standar pelayanan minimum khususnya di desa-desa tertinggal dan perbatasan; (3) meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan; (4) penguatan tata kelola pemerintah desa yan baik; (5) mewujudkan desa berkelanjutan, yang berbasis pada potensi sumber daya social budaya local dan daerah; serta (6) membangun keterkaitan desa-kota melalui pengembangan perekonomian hulu-hilir dan industrialisasi perdesaan khususnya di desa-desa yang telah berkembang dan mandiri yang terkait dengan industri di pusat-pusat pertumbuhan terdekat. Salah satu amanat UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa adalah Badan Usaha Milik Desa, bisa disingkat BUMDes atau BUM Desa. Jika di tingkat pusat dikenal Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di level provinsi atau kabupaten/kota dikenal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maka di desa dikenal BUMDes, sedangkan di Provinsi Aceh lebih dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG). Sasaran pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui BUMG ini adalah untuk melayani 63
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
masyarakat desa dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif. Tujuan lainnya adalah untuk menyediakan media beragam usaha dalam menunjang perekonomian masyarakat desa sesuai dengan potensi dan sumber daya desa. BUMDes, menurut Pasal 1 angka 6 UU Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Tujuan awal pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dimaksudkan untuk mendorong
atau
menampung
seluruh
kegiatan
peningkatan
pendapatan
masyarakat, baik yang berkembang menurut adat istiadat dan budaya setempat, maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk di kelola oleh masyarakat melalui program atau proyek Pemerintah dan Pemerintah Daerah Sebagai sebuah usaha desa. c. Kegiatan Pemberdayaan Adat Sosial Masyarakat dan Gampong Kegiatan Pemberdayaan Adat Sosial Masyarakat dan Gampong Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 235.300.000 dengan realisasi keuangan Rp. 229.462.527 (97,52%) dan realisasi fisik 100%. Adapun kegiatan yang dilakukan : Kegiatan ini lebih diarahkan untuk peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun Gampong. Bentuk kegiatannya adalah Rakor Pemberdayaan Adat dan Budaya Aceh, Sosialisasi Peradilan Adat Gampong dan Rapat Pokja Pelestarian Adat dan Budaya Aceh. 1) Rakor Pemberdayaan Masyarakat dan Budaya Aceh Tahun 2016 Rakor ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 30 Mei s.d 1 Juni 2016 bertempat di Hotel Kuala Radja, Jln. Tgk. Daud Beureu’eh Nomor 187 Banda Aceh. Pesertanya sebanyak 56 (lima puluh enam) orang yang terdiri dari unsur Provinsi (Biro Organisasi Setda Aceh, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Majelis Adat Aceh, LSM dan BPM Aceh) sebanyak 14 (empat belas) orang dan unsur Kabupaten/Kota (BPM dan MAA Kabupaten/Kota) sebanyak 42 (empat puluh dua) orang.
64
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
2) Rapat Pokja Pelestarian Adat dan Budaya Aceh Rakor
ini
bertujuan
untuk
mensinergikan
dan
mensinkronkan
program/kegiatan antara Dinas/Instansi terkait, sekaligus mengevaluasi hasil kerja program/kegiatan Pelestarian Adat dan Budaya Aceh tahun sebelumnya dan meningkatkan pemahaman Pejabat Pemerintah Aceh tentang tugas dan fungsi Pokja Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat. Rapat Pokja Pelestarian Adat dan Budaya Aceh Tahun 2016 dilaksanakan di BPM Aceh pada tanggal 1 April 2016, 21 November 2016, 28 November 2016 dan 5 Desember 2016 dengan menghadirkan peserta dari lintas sektor terkait sesuai dengan Keputusan Gubernur Aceh Nomor 411.21/200/2016 tanggal 8 Maret 2016 tentang Pembentukan Kelompok Kerja dan Sekretariat Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat Provinsi Aceh Periode 2016 -2020. Dari beberapa pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan sebagai berikut : a) Tim sepakat untuk menyusun Draft Rencana Kerja Pelestarian Adat dan Budaya Aceh (Renja PABA) Tahun 2016 dan 2017. b) Tim sepakat adanya penambahan program/kegiatan dari lintas sektor untuk memperkaya Renja PABA. c) Tim juga sepakat untuk menshare Renja Pokja PABA kepada lintas sektor. d. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Mukim dan Gampong Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Mukim dan Gampong Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.924.370.000 dengan realisasi keuangan Rp. 1.649.074.470 (85,69%) dan realisasi fisik 97%. Untuk mengantisipasi dan mempersiapkan tugas tanggung jawab dan kewenangan yang sangat besar bagi pemerintahan Gampong maka, kesiapan pemerintahan merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, baik dalam hal kapasitas aparatur desa, lembaga masyarakat maupun seluruh komponen yang ada termsuk sarana dan prasarana. Karena pemerintahanan gampong tidak akan dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik apabila sarana dan prasarana kerja seperti kantor desa maupun sarana kerja lain tidak terpenuhi. Oleh karena itu sarana dan prasarana 65
pemeerintahan
gampong
dipandang
sangat
penting
untuk
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
diperhatikan/dipenuhi
2016
khusunya
dalam
rangka
memberikan
pelayanan,
pemberdayaan dan kesejahteraann masyarakat.
Tabel 1.1 Realisasi Capaian Indikator Penyediaan Prasarana Perdesaan Tahun 2016 No 1
Indikator Pembangunan Kantor Keuchik
Satuan
Jumlah
Lokasi Gampong
Unit
2
1. Gampong Paya Dua Kecamatan Makmur Kabupaten Biruen 2. Gampong Kuta Barat Kecamatan Makmur Kabupaten Biruen
2
66
Pembangunan Gedung PKK
Unit
1
1. Gampong Gue Gajah Kecamatan Darul Iamarah Kabupaten Aceh Besar
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
Tabel 1.2. Realisasi Capaian Indikator Penyediaan Sarana Perdesaan Bagi Gampong Tahun 2016 No
Indikator
Lokasi Gampong Penerima Kabupaten
1
Penyediaan Meubelair
Aceh Barat
Kecamatan Kec. Johan Pahlawan Kec. Meurebo Kec. Pante Ceuremen
Aceh jaya
Nagan Raya
Bieruen 67
Kec. Teunom
Krueng Sabe Setia Bhakti Tadu Jaya Darul Makmur
Beutong Makmur
Gampong 1. Drien Rampak 2. Gampa 3. Ranto Panyang Timur 4. Ranto Panyang BArat 5. Suak Awe 6. Krueng Bekah 7. Tanoj Anou 8. Teupin Ara 9. Padang Kieng 10. Panton 11. Dayah BAro 12. Lhok Geuleumpang 13. Gunong Pungki 14. Pulo Tengoh 15. Kuta Trieng 16. Blang Baroe 17. Babah Lueng 18. Blang seumot 19. Paya Dua
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2.
Wireless
Aceh Barat
2016
Johan Pahlawan
Sama Tiga
3. 4.
68
Sound System Komputer
Aceh besar Biruen
Baiturrahman Makmur
20. Kuta Barat 1. Drien Rampak 2. Sunebok 3. Gampa 4. Blang Beurandang 5. Lapang 6. Kampung Belakang 7. Ujong Kalak 8. Suak Ribe 9. Suak Raya 10. Leuhan 11. Suak Sigandeng 12. Rundeng 13. Suak Nie 14. Paya Lumpat 15. Suak Timah 16. Cot Seumeureung 17. Cot Pluh 18. Reusak 19. Cot Darat 20. Cot Mesjid Neuhen 1. Paya Dua 2. Kuta BArat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
6. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Gampong Pada program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Gampong terdiri dari 1 (satu) kegiatan. Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 733.828.000, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 702.312.250 (95,71%). Kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan melalui program tersebut berupa : a.
Kegiatan Pelatihan Aparatur Pemerintah Gampong dalam Bidang Manajemen Pemerintahan Gampong. Kegiatan ini telah dilaksanakan Pagu anggaran Rp. 1.695.780.000 dengan realisasi keuangan Rp. 1.689.477.000 (95,71%) dan realisasi fisik
100%
dari
total
volume
yang
direncanakan.
Sebagai
salah
satu
strategi peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan gampong sesuai dgn amanat pasal 112 UU No 6 tahun 2017 ttg Desa dilakukan melalui pelatihan. Sebagai impementasi dari amanat ketentuan tsb UPTB melaksanakan melalui 2 program pelatihan yaitu 1.
Pelatihan pratugas bagi keuchik definitif yg baru terpilih Pelatihan pratugas bagi keuchiek sebagai upaya utk meningkatkan kapasitas dan ketrampilan dlm kepemimpinan menyelola pemerintah gampong dan pemberdayaan masyarakat, Untuk Tahun 2016 sesuai dengan kemampuan keuangan Pemerintah Aceh, BPM Aceh telah melaksanakan pelatihan pratugas keuchik definitif sebanyak 4 angkatan yang diikuti oleh keuchik baru terpilih dari masing-masing kabupaten/kota seAceh sejumlah 120 orang diantaranya sebagai berikut :
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PESERTA
1
2
3
1
ACEH TIMUR
23
2
BIREUEN
26
3
ACEH BESAR
18
4
PIDIE
24
5
PIDIE JAYA
15
69
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
6
BANDA ACEH
3
7
LANGSA
1
4
ACEH TENGAH
10 JUMLAH TOTAL
2.
120
Pelatihan perencanaan pembangunan pertisipatif masyarakat Gampong (P3MG) bagi ketua LPMG / tuhalapan. Sedangkan pelatihan rencana pembangunan partisipatif masyarakat gampong (P3MG) bagi ketua LPM/ tuhalapan gampong diikuti oleh 30 orang diantaranya sebagai berikut :
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PESERTA
1
2
3
1
NAGAN RAYA
6
2
LANGSA
3
3
BIREUEN
13
4
SINGKIL
3
5
ACEH BESAR
5 JUMLAH TOTAL
120
Waktu pelaksanaan Pelatihan tersebut dilaksanakan pada tanggal 12 s.d 18 April 2016, bertempat di UPTB BPM Aceh Jalan Raya Banda Aceh Medan Km 184,5 Cot Batee Geuleungku pandrah Kab. Bireuen.
70
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
2016
BAB IV PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Laporan Kinerja (LKJ) merupakan salah satu acuan bagi pimpinan unit kerja untuk mengontrol pencapaian kinerja dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai wujud pertanggungjawaban yang objektif. Sejauh ini perkembangan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Khususnya di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh menunjukkan peningkatan dalam mendorong pencapaian tujuan dan sasaran program/kegiatan berdasarkan capaian kinerja yang diperoleh dan diharapkan menjadi media umpan balik bagi peningkatan kinerja, program maupun kegiatan di tahun berikutnya. B. RENCANA TINDAK LANJUT Berdasarkan hasil kinerja yang telah dicapai oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh pada Tahun 2016, dapat disarankan hal‐hal sebagai berikut: 1.
Secara umum kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh perlu ditingkatkan lagi di masa yang akan datang, mengingat peran dan fungsinya yang sangat strategis dalam memberikan masukan maupun rekomendasi, kebijakan dan program kepada Unit Kerja Perangkat Aceh dalam lingkungan Pemerintah Aceh;
2.
Secara khusus : a.
Dilingkungan
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
Aceh
diperlukan
upaya
peningkatan koordinasi dan konsolidasi dalam rangka menyamakan persepsi pelaksanaan program dan kegiatan; b.
Hasil Kinerja BPM Aceh di Tahun 2016 agar digunakan sebagai referensi dalam penyusunan indikator kinerja serta pencapaiannya di tahun mendatang;
c.
Perlu dilakukan peningkatan dan penajaman indikator kinerja agar perhitungan dan evaluasi kinerja dapat memberikan hasil yang lebih akurat. Hal tersebut perlu pula diikuti dengan perbaikan terhadap pelaksanaan mekanisme pengganggaran berbasis kinerja yang sinergis dengan sistem akuntabilitas kinerja;
71
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
d.
Perlu
menentukan
target
yang
2016
realistis
yang
hendak
dicapai
dengan
mempertimbangkan kapasitas dan penyediaan anggaran pembiayaan yang sesuai dengan beban target yang di tentukan; e.
Dibutuhkan penataan dan konsistensi antara program dan kegiatan, serta antara kegiatan pokok renstra dengan uraian kegiatan tahunan baik yang diuraikan dalam DPA maupun dalam indikator kinerja utama (IKU) dan Penetapan kinerja (PK) agar setiap kegiatan dapat berkontribusi secara hirarkhi dan terstruktur terhadap sasaran yang ditargetkan;
f.
Perlu pengembangan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan BPM Aceh dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan tugas untuk mencapai optimalisasi kinerja yang disertai dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya;
g.
Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik maka pengelolaan anggaran agar lebih ditingkatkan, sehingga dapat memaksimalkan pencapaian kinerja.
Demikian Laporan Kinerja (LKJ) pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun 2016 disampaikan, dengan harapan dapat dijadikan tolok ukur penilaian terhadap kinerja selama tahun 2017 dalam rangka terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih (Clean and Good Governance).
Banda Aceh,
Februari 2017
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG ACEH
(Prof. Dr. Ir. AMHAR ABUBAKAR, M.Sc) PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 19610503 198603 1 003
72
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
73
2016