KATA PENGANTAR
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan telah berakhirnya pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2012, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai menyusun laporan pertanggungjawaban tersebut. Penyusunan LAKIP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan disusun mengacu kepada Peraturam Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010, yang berisi ikhtisar
pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Semoga
laporan
ini
dapat
dijadikan
sebagai
media
pertanggungjawaban kepada public untuk terwujudnya Good Governance. Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kab. Sinjai
Drh. H.Aminuddin Zainuddin,MM NIP. 19610128 198703 1 008
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
i
………………………………………………………………… ii ………………………………………………………….........
iii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………… iv DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………
v
RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………………
1
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………
1
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……………………
5
A. Rencana Strategis …………………………………………………..
5
B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ………………………………..
9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA……………………………………………. A. Indikator Kinerja
………………………………………….
15 15
B. Capaian Kinerja ………………………………………………..
18
C. Akuntabilitas Kinerja …………………………………………
33
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………….. 35
LAMPIRAN …………………………………………………………………………. 37
2
DAFTAR TABEL
Nomor Hal 1.
Rekapitulasi SDM Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Berdasarkan Pendidikan Terakhir ………………………………………
4
2.
Populasi Ternak di Kabupaten Sinjai Tahun 2012 …………………..
6
3.
Sasaran Strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan TA. 2012 ……………………………………………………………………….
11
4.
Skala Ordinal Capaian Indikator Kinerja Sasaran …………………
16
5.
Hasil Pengukran Capaian Kinerja Tahun 2012 ……………………..
16
6.
Indokator Kinerja Ketersediaan Pangan Asal Hewan …………...
7.
Indikator Kinerja Tercapainya Pertumbuhan Populasi Ternak Untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak ……….
8.
22
Target Peningkatan Populasi Per Tahun sesuai RPJMD 2008 – 2013 …………………………………………….....…………….
9.
19
25
Indikator Kinerja Terwujudnya Upaya Pelayanan dan Pembinaan Usaha Peternakan yang Didukung oleh Penyediaan Sarana Produksi yang Berkualitas ……………………………………..
29
10.
Anggaran dan Realisasi TA. 2012 ………………………………………
33
11.
Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD Tahun 2012 ……………….. 3
34
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
1.
Populasi Sapi Potong Tahun 2011 – 2012 ………………………
25
2.
Populasi Ternak Kambing Tahun 2011 – 2012 ………………..
26
3.
Populasi Ayam Buras Tahun 2011 – 2012 ………………………
4.
Produksi Daging Tahun 2011 – 2012 …………………………….
4
27 28
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012
Lampiran 2.
Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2012
Lampiran 3.
Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2012
Lampiran 4. Realisasi Penetapan Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai Tahun Anggaran 2012
5
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai Tahun 2012 ini disajikan beberapa pokok permasalahan berupa keberhasilan maupun ketidakberhasilan kinerja organisasi secara menyeluruh :
Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 35 Tahun 2012 tentang perubahan atas peraturan daerah No. 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, telah dapat diselenggarakan secara optimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tetap mengacu kepada ketentuan-ketentuan
perundang-undangan
yang
berlaku
dan
berpedoman pada arah kebijakan umum yang telah ditetapkan.
Ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewajiban seperti yang disebutkan pada point 1 diperoleh dari
laporan
kinerja
masing-masing
unsur
didalam
dinas
yang
melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran strategik.
Dalam pencapaian sasaran, dari 5 (Lima) sasaran strategik yang ditetapkan secara umum semua sasaran dapat mencapai kinerja yang diharapkan, indikatornya
walaupun belum
untuk
lima
mencapai
sasaran
angka 6
100%
tersebut,
beberapa
akibat
beberapa
keterbatasan dalam pelaksanaan kegiatan. Namun demikian indikator tersebut hanyalah sebagian kecil dari indikator sasaran bersangkutan.
Dari sasaran yang telah dicapai tersebut masih terdapat perbedaan dengan kondisi yang diharapkan masyarakat akibat keterbatasanketerbatasan termasuk pendanaan dan kinerja aparat, sehingga tidak semua keinginan dan harapan masyarakat dapat dilayani pada tahun anggaran berjalan. Namun demikian untuk tahun-tahun berikutnya kebutuhan masyarakat yang belum mendapat pelayanan diharapkan akan mendapatkan perhatian yang serius dari seluruh komponen yang ada pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai, tentu saja dengan tetap berpedoman pada urutan prioritas sesuai dengan rencana strategik dan arah kebijakan umum. Dalam penentuan kegiatan di tahun-tahun mendatang, partisipasi masyarakat dalam menetapkan
sasaran
prioritas
akan
ditingkatkan.
Dalam
tahun
mendatang tentunya akan dirumuskan lagi indikator keberhasilan yang menggambarkan kondisi nyata yang diharapkan masyarakat.
Sinjai,
Februari 2013
Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kab. Sinjai
Drh.H. Aminuddin Zainuddin, MM NIP. 19610128 198703 1 008
7
BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 35 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kabupaten Sinjai, Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai mempunyai Tugas Pokok
menyelenggarakan
sebagian
kewenangan
pemerintah
kabupaten dalam bidang peternakan, disamping melaksanakan tugas pembantuan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi : 1) perumusan kebijakan teknis di bidang
peternakan;
2)
pelaksanaan
bimbingan
teknis
bidang
peternakan; 3) pemberian izin dan pembinaan usaha di bidang peternakan;
4)
penyiapan
bahan
bimbingan
dan
pelaksanaan
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit hewan; 5) pengkajian dan penyerapan teknologi anjuran di bidang peternakan; 6) penyiapan
kebutuhan
dan
bimbingan
penggunaan
sarana
dan
prasarana di bidang peternakan; 7) pelaksanaan ketatausahaan dan rumah tangga dinas; 8) pelaksanaan koordinasi dalam arti membina hubungan kerjasama dengan dinas/lembaga daerah lainnya atau dengan pihak ketiga dalam rangka pengembangan bidang peternakan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan didukung oleh 5 (lima) unit kerja eselon III, yaitu : (1)
Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat 8
Veteriner; (2) Bidang Produksi dan Pengembangan Peternakan; (3) Bidang Agribisnis dan Promosi Peternakan; (4) Bidang Sarana dan Prasarana Peternakan;
dan (5) Sekretariat Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan.
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012 sebanyak 54 orang.
Rekapitulasi SDM
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berdasarkan pendidikan terakhir disampaikan pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Rekapitulasi SDM Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berdasarkan Pendidikan terakhir Gol /Ruang II III IV Jumlah
S2 6 2 8
S1 35 35
SLTA 11 11
Jumlah 10 41 2 54
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Stategis (Renstra)
Rencana strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai ditetapkan dengan mengacu kepada RPJMD Kabupaten 2008 – 2013. Renstra yang disusun ini dimaksudkan sebagai alat kendali dan pedoman umum bagi manajemen Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah
daerah
dalam
bidang 9
peternakan,
melaksanakan
pembangunan untuk jangka 5 (lima) tahun dan tahunan serta untuk penilaian keberhasilan pada setiap unit kerja yang menjadi tulang punggung pelaksanaan kegiatan. Di dalam pelaksanaan pembangunan peternakan yang diamanatkan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, telah ditetapkan sasaran strategik secara makro yakni antara lain : •
Peningkatan produksi dan populasi ternak rata-rata 2- 4 % per tahun
•
Peningkatan pendapatan Asli Daerah dari pengelolaan usaha di bidang peternakan
Pencapaian sasaran strategik diusahakan akan dapat dioptimalkan, karena didukung oleh potensi yang cukup besar antara lain potensi populasi yang disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2. Populasi Ternak di Kab. Sinjai Tahun 2012 No
Jenis Ternak
Populasi (Ekor)
1
Sapi Perah
237
2
Sapi Potong
3
Kerbau
1.094
4
Kuda
1.914
5
Kambing
15.617
6
Ayam Pedaging
99.479
77.677
10
7
Ayam Buras
978.162
8
Ayam Petelur
16.123
9
Itik
20.993
Visi Visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai adalah terwujudnya masyarakat tani yang maju berkembang secara mandiri melalui pembangunan peternakan tangguh dan berbasis sumberdaya lokal Misi Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai sebagai berikut : 1. Meningkatkan
kapasitas
organisasi,
kelembagaan
dan
SDM
aparatur peternakan 2. Membina
dan
mengoptimalkan
budidaya
peternakan
skala
ekonomis, efisien dan berdaya saing serta meningkatkan potensi genetic ternak lokal 3. Menciptakan kemandirian penyediaan pangan asal hewan yang
bernilai gizi tinggi bagi seluruh masyarakat sinjai. Tujuan Tujuan Umum Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah : 11
1.
Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat usaha di
bidang peternakan dan Pegawai Dinas Peternakan 2.
Mewujudkan pengembangan usaha peternakan dalam skala
ekonomis, menerapkan prinsip efisiensi usaha yang memiliki keunggulan kompetitif 3.
Mewujudkan eksploitasi potensi yang unggul dari genetic
ternak
local
untuk
mendukung
peningkatan
produksi
dan
produktifitas ternak 4.
Mewujudkan ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh
masyarakat Kab. Sinjai Sasaran Sasaran utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah : 1.
Tercapainya tingkat kepuasan masyarakat dan Pegawai Dinas
Peternakan yang terlayani 2.
Terwujudnya
upaya
pelayanan
dan
pembinaan
usaha
peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas 3.
Meningkatnya
penerapan
teknologi
peternakan
untuk
budidaya, pasca panen dan pemasaran 4.
Terwujudnya peningkatan produksi dan produktifitas ternak
12
5.
Terwujudnya ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh
masyarakat sinjai Kebijakan Untuk mencapai tujuan dan sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, maka strategi yang digunakan memerlukan perhatian dan penekanan khusus dalam bentuk kebijakan, guna menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan-tindakan tertentu. Adapun kebijakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai mengacu kepada pokok-pokok kebijakan Kabupaten yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat tani, yang dijabarkan ke dalam kebijakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai berikut : 1.
Melengkapi sarana prasarana serta peningkatan SDM aparat
2.
Membina sistem usaha budidaya peternakan
3.
Membina sistem agribisnis dalam usaha peternakan
4.
Mengintensifkan up grading genetic
ternak
lokal untuk
meningkatkan kemampuan produksi 5.
Mendorong penyediaan bahan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dalam jumlah cukup, berkualitas dan berkesinambungan
Program Program kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai dalam rencana strategik ini adalah sebagai berikut : 13
1.
Program pelayanan administrasi perkantoran
2.
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3.
Program peningkatan disiplin aparatur
4.
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
5.
Program peningkatan produksi peternakan
6.
Program
peningkatan
pengembangan
system
pelaporan
capaian kinerja dan keuangan 7.
Program peningkatan produksi peternakan
8.
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
9.
Program
peningkatan
pengolahan
dan
pemasaran
hasil
peternakan 10. Program penerapan teknologi peternakan
B.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategik Tahun 2008 – 2013
disusun
suatu
Rencana
Kerja
tahunnya. Rencana Kerja Tahunan (RKT)
(Performance
Plan)
setiap
ini merupakan penjabaran
target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan. Dengan demikian tersusun sebanyak 5 (lima) Rencana Kerja Tahunan agar sasaran pada Renstra
tersebut
dapat
tercapai
14
secara
optimal
sesuai
yang
diharapkan pada penyusunan Renstra. Target kinerja ini menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategik maupun tingkat kegiatan dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan. Rencana Kinerja Tahun 2012 merupakan komitmen seluruh anggota organisasi pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai untuk mencapai kinerja sebaik-baiknya dan sebagai bagian upaya untuk memenuhi misi organisasi. Rencana kinerja ini menjadi pedoman bagi setiap unsur pada organisasi dalam melaksanakan kegiatan untuk mendukung pencapaian tupoksi yang diemban masingmasing.
Dengan
demikian,
seluruh
proses
perencanaan
dan
pengendalian aktifitas operasional Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan masyarakat dalam Tahun Anggaran 2012 sepenuhnya dapat dirujuk pada Rencana Kinerja Tahun 2012 ini. Sasaran strategik Tahun 2012, indikator kinerja dan target kinerja dapat disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 3. Sasaran Strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan TA. 2012
No
1.
Sasaran Strategik
Terwujudnya kelancaran
Indikator Kinerja
• Tersedianya jasa
administrasi 15
Satuan
Target
Tahun
1
operasional adminstrasi perkantoran
kesekretariatan
• Terpenuhinya
kebutuhan sarana telepon, air dan listrik secara efisien
Tahun
1
Tahun
1
Tahun
1
Triwulan &
4
Semestera n
2
• Tersedianya referensi
bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
• Terpenuhinya
keikutsertaan dan laporan hasil rapatrapat koordinasi dalam propinsi dan luar propinsi
• Tersedianya jasa
administrasi kesekretariatan
• Terpenuhinya
keamanan dan kebersihan kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
• Terwujudnya
peningkatan sarana dan prasarana aparatur
16
12 Bulan
2.
No
Meningkatnya tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
Sasaran Strategik
%
Indikator Kinerja
• Terwujudnya
90
Satuan
Target
%
90
%
90
Unit
53
peningkatan sarana dan prasarana
• Tersedianya gedung
kantor dalam kondisi baik
• Tersedianya
kendaraan operasional dalam kondisi baik dan siap pakai
• Tersedianya
perlengkapan kantor 17
dalam kondisi baik
• Tersedianya rumah
Tahun
1
Tahun
1
ekor
3600
ekor
1100
ekor
40.000
%
90
yang layak dan siap huni
• Terpenuhinya
3.
Terwujudnya ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai
pelayanan pemeriksaan keswan TKD
• Terpenuhinya
daging yang layak konsumsi
• Terpenuhinya
vaksinasi SE dan pengesahan kartu kepemilikan ternak
• Terpenuhinya
pencegahan dan penanggulangan penyakit
• Tepenuhinya
upaya pengendalian rabies
18
No
Sasaran Strategik
4.
Tercapainya perumbuhan populasi ternak untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak
Indikator Kinerja
•
Terwujudnya peningkatan populasi ternak kambing unggul
•
Tersedianya bibit sapi perah
•
•
•
Nol Kasus
Nol Kasus
Satuan
Target
ekor
30
ekor
50
ekor
4.000
ekor
S.Ptng 100 ekr, S.Perah 25 ekr
Tersedianya bibit unggul ayam buras
Ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan
Terwujudnya kelahiran hasil IB
1000 •
Terpenuhinya 19
ekor
pengelolaan administrasi kegiatan agribisnis
1 Tahun
•
Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan P2HP 1
•
Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan PLA
•
Terwujudnya upaya pemasaran produk komoditi peternakan
Tahun
1 Tahun
• Terwujudnya produk
5.
Terwujudnya upaya pelayanan dan pembinaan usaha peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas
es cream SANSHU yang siap saji 3 Komodit i
1.100 Ekor
No
Sasaran Strategik
Indikator Kinerja
20
Satuan
Target
•
Terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi
•
Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak
•
Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak sapi perah
Cup
315.000
Orang
100
Orang
40
Untuk mencapai sasaran strategik tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai menjabarkan dalam 5 (lima) kegiatan pokok. Kelima kegiatan pokok tersebut adalah 1) Pelayanan Administrasi Perkantoran, 2) Peningkatan Sarana dan Prasarana , 3) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, 4) Peningkatan Produksi Peternakan, dan 5) Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, tercantum dalam lampiran 2.
21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A.
Indikator Kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan LAKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Sebagai alat untuk menilai kinerja organisasi, LAKIP menjadi kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mencapai misi organisasi. LAKIP Tahun 2012 bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan LAKIP yang kesembilan kali setelah LAKIP Tahun 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011. Hakekat dari Laporan Akuntabilitas ini adalah pengukuran kinerja sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai. Dalam bab ini diuraikan mengenai pengukuran kinerja terhadap tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Kinerja.
22
Untuk menilai keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran digunakan skala ordinal sebagai berikut : Tabel 4. Skala Ordinal Capaian Indikator Kinerja Sasaran Capaian Kinerja
Keterangan
Nilai > 100
Sangat Baik
Nilai 85 sd 100
Baik
Nilai 70 < 85
Sedang
Nilai 55 < 70
Kurang
Nilai < 55
Sangat Kurang
Tabel 5. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012 % Capaian
Sasaran Strategis Misi 1
Keterangan
TERWUJUDNYA KETERSEDIAAN PANGAN ASAL HEWAN BAGI SELURUH MASYARAKAT SINJAI
1.
Terpenuhinya pelayanan pemeriksaan keswan TKD
2.
Terpenuhinya daging yang layak konsumsi
23
104,5
Sangat Baik
109,55
Sangat Baik
3.
Terpenuhinya vaksinasi SE dan pengesahan kartu kepemilikan ternak
100,03
Sangat Baik
4.
Terpenuhinya pencegahan dan penganggulanga n penyakit
100
Baik
5.
Terpenuhinya upaya pengendalian rabies
100
Baik
Rata-Rata 102,82
Sangat Baik
Capaian Sasaran Misi 2
1.
TERCAPAINYA PERTUMBUHAN POPULASI TERNAK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS TERNAK Terwujudnya peningkatan populasi ternak kambing unggul
126,67
Sangat Baik
Tersedianya Bibit 2.
156
Sangat Baik
Sapi Perah Tersedianya bibit 3.
unggul ayam
144,53
Sangat Baik
50
Sangat kurang
65,3
Kurang
buras
4.
Ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan
5.
Terwujudnya kelahiran hasil IB
24
6.
Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan Agribisnis
100
Baik
7.
Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan P2HP
100
Baik
8
Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan PLA
100
Baik
Rata- Rata Capaian Sasaran
Misi 3
96,72
Baik
TERWUJUDNYA UPAYA PELAYANAN DAN PEMBINAAN USAHA PETERNAKAN YANG DIDUKUNG OLEH PENYEDIAAN SARANA PRODUKSI YANG BERKUALITAS
1.
Terwujudnya upaya pemasaran produk komoditi peternakan
100
Baik
2.
Terwujudnya produk es cream sanshu yang siap saji
106,24
Sangat Baik
3.
Terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi (SUSIN)
39,97
Sangat Kurang
4.
Bertambahanya pengetahuan dan keterampilan peternak
100
Baik
25
Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak sapi perah
5.
100
Baik
Rata-Rata Capaian Sasaran
89,24
Baik
Jumlah Total Rata-Rata Capaian Sasaran
96,26
Baik
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian sasaran strategis dari akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai merupakan tingkat capaian dengan kategori baik, dilihat dari persentase rata-rata capaian dari 18 (delapan belas) sasaran strategis sebesar 96,26%. . B. Capaian Kinerja
Evaluasi kinerja bertujuan agar diketahui pencapaian target kinerja, kemajuan dan kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian visi dan misi. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan pada tahun yang akan datang. Dalam hal ini, evaluasi dilakukan secara mandiri oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai terhadap kinerja, guna memberikan gambaran
apakah
pelaksanaan
pencapaian sasaran dan tujuan.
26
kegiatan
telah
mendukung
Evaluasi kinerja sampai saat ini masih belum mencapai hasil yang optimal karena berbagai keterbatasan, antara lain : rumusan indikator kinerja instansi masih lemah, sistem AKIP belum terbentuk, sistem data dan informasi belum terbangun, sistem monitoring dan evaluasi masih menekankan pada aspek keuangan bukan pada aspek kinerja, dan lain-lain. Akibat keterbatasan tersebut, evaluasi kinerja juga tidak dapat dilakukan pembandingan dengan kinerja instansi lain serta rata-rata nasional. Capaian indikator kinerja sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan disusun menurut klasifikasi Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan
sebagaimana
tertuang
dalam
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Dinas Peternakan dan Kesehatan Tahun 2008 – 2013. Pencapaian indikator kinerja sasaran sebagai berikut : 1. Terwujudnya ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak yang dijabarkan dalam 5 kegiatan ini, rata-rata capaian indikator kinerja yaitu 102, 82 % atau berada pada kategori sangat baik. Ini berarti bahwa
keseluruhan
kegiatan
pada
program
ini
mampu
mewujudkan ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai. Tabel 6. Indikator Kinerja Ketersediaan Pangan Asal Hewan
27
Indikator Kinerja
• Terpenuhinya pelayanan
Satuan
Target
Realisasi
%
Ekor
3.600
3.762
104,5
Ekor
1.100
1.205
109,55
Ekor
40.000
40.013
100,03
%
90
90
100
Nol kasus
Nol kasus
Nol Kasus
100
pemeriksaan keswan TKD
• Terpenuhinya daging yang
layak konsumsi
• Terpenuhinya vaksinasi SE
dan pengesahan kartu kepemiliakan ternak
• Terpenuhinya pencegahan
dan penanggulangan penyakit
• Terpenuhinya upaya
pengendalian rabies
Rata-Rata Capaian Indikator
102,82
Rincian indikator dan analisis capaian masing-masing indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : 1.
Indikator kinerja terpenuhinya pelayanan Pemeriksaan Ternak Keluar Daerah pada tahun 2012 dari target 3.600 ekor dapat dicapai 3.762 ekor atau 104,5 %. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemeriksaan status kesehatan ternak yang akan dikirim keluar daerah, khususnya
28
ternak besar seperti sapi, kerbau, kuda dan kambing. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan agar ternak yang akan dikirim keluar daerah dijamin
bebas
dari
penyakit
menular
dan
zoonosis
sehingga
penularan penyakit ternak dapat dikendalikan. 2.
Indikator terpenuhinya daging yang layak konsumsi, target indikator sebesar 1.100 ekor dapat dicapai sebesar 1.205 ekor atau 109,55 %, dibanding tahun 2011 hanya sebesar 1.117 ekor atau 101,54 %. Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin peredaran daging yang layak konsumsi bagi konsumen di Kabupaten Sinjai.
3.
Indikator
terpenuhinya
vaksinasi
SE
dan
Pengesahan
Kartu
Kepemilikan Ternak dimana target indikator sebesar 40.000 ekor dapat dicapai sebesar
40.013 ekor atau 100,03 %. Kegiatan ini
merupakan kegiatan rutin Dinas Peternakan dan Kesehatan dan merupakan sumber PAD yang pelaksanaannya pada 8 kecamatan dengan
tujuan
agar
masyarakat
memperoleh
jaminan
bukti
kepemilikan/pengesahan ternak dan pelayanan vaksinasi Septicaemia Epizotica (SE) sehingga kejadian penyakit dapat dikendalikan. 4.
Indikator terpenuhinya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, target indikator sebesar 90 % dapat dicapai 100 %. Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan
Kab.
Sinjai
memiliki
8
orang
petugas
paremedik veteriner di 8 kecamatan yang bertugas memberikan pelayanan
kesehatan
ternak
di
lapangan
dan
senantiasa
berkoordinasi dengan dokter hewan . Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ini meliputi tindakan pencegahan terhadap 29
kemungkinan penyakit yang menyerang ternak berupa biosekurity, vaksinasi dan mengidentifikasi kejadian-kejadian penyakit hewan baik strategis maupun ekonomis. Sedangkan ternak yang telah terserang penyakit dilakukan tindakan penanggulangan berupa pengobatan. 5.
Indikator terpenuhinya Upaya Pengendalian Rabies (Gigitan Anjing), capaian indikator mencapai 100 %, kegiatan ini bertujuan agar tingkat kejadian penyakit rabies dapat terus ditekan jumlahnya melalui eliminasi secara berkala mulai dari kecamatan sampai di kabupaten sampai diperoleh status bebas rabies di Kabupaten sinjai. Jumlah anjing yang dieliminasi pada tahun ini sebanyak 1250 dosis dan vaksinasi rabies 500 dosis.
2. Tercapainya Pertumbuhan Populasi Ternak meningkatkan Produksi dan Produktifitas Ternak
untuk
Program peningkatan produksi peternakan yang dijabarkan dalam 8 kegiatan, rata-rata capaian kinerjanya 96,72 % atau berada dalam kategori
baik.
Ini
berarti
bahwa
keseluruhan
kegiatan
untuk
peningkatan produksi peternakan dapat mewujudkan tercapainya populasi ternak untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak. Namun ada beberapa kegiatan yang masih perlu dievaluasi guna peningkatan realisasi dari indikator kinerja sampai 100 % atau lebih.
Tabel
7.
Indikator Kinerja Tercapaianya Pertumbuhan Populasi Ternak Untuk Meningkatkan Produksi dan Produktifitas Ternak 30
Indikator kinerja
Terwujudnya peningkatan populasi ternak kambing unggul •
Tersedianya sapi perah •
Satuan
Target
Realisasi
%
Ekor
30
38
126,67
Ekor
50
78
156
Ekor
4000
5781
144,53
Ekor
S.Potong 100 ekr,
50
50
S.Perah 25 ekor
7
28
653
65,3
1
100
bibit
Tersedianya bibit unggul ayam buras •
Ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan •
Terwujudnya kelahiran hasil IB •
Terpenuhinya Pengelolaan Admnistrasi Kegiatan Agribisnis •
Ekor
Tahun Terpenuhinya Pengelolaan Administrasi Kegiatan P2HP •
31
1.000
1
Tahun
1
1
100
Tahun
1
1
100
Terpenuhinya Pengelolaan Administrasi Kegiatan PLA •
Rata-Rata Capaian Indikator
96,72
Rincian indikator dan analisis capaian masing-masing indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : 1.
Indikator terwujudnya Peningkatan Populasi Ternak Kambing Unggul pada Tahun 2012 ditandai dengan peningkatan populasi dari target 30 ekor dapat dicapai 38 ekor atau capaian indikator 126,6 %. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki mutu genetik kambing lokal, kegiatan ini berlokasi di Desa Lappacinrana Kec. Bulupoddo.
2.
Indikator tersedianya bibit sapi perah pada tahun 2012 dapat dicapai dari target 50 ekor dapat terealisasi 78 ekor atau rata-rata capaian indikator 156 %. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu genetic anak sapi yang dihasilkan.
3.
Indikator tersedianya bibit unggul ayam buras pada tahun 2012 berhasil melebihi target dengan rata-rata capaian indikator 144,53 %. 32
Kegiatan ini bertujuan untuk penyediaan bibit unggul ayam buras di RRMC lappadata di Kec. Sinjai Tengah. 4.
Indikator ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan , kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemantauan secara berkesinambungan pada
kelompok
tani
ternak
yang
telah
mendapatkan
bantuan
penguatan modal dari pemerintah, Kelompok Tani Ternak yang sudah harus mengembalikan
anak sapi sesuai kontrak diinventarisir
kemudian ternak tersebut digulirkan ke kelompok lainnya. Pada tahun 2012 ternak pemerintah yang digulirkan kembali ke kelompok tani ternak lainnya adalah sapi potong 50 ekor dan sapi perah 7 ekor. Rendahnya realisasi yaitu 50 % untuk sapi potong dan 28 % untuk sapi perah dikarenakan tingkat kematian anak sapi yang agak tinggi serta ada beberapa kelompok tani ternak yang baru akan menyetor ternak pengembalian diakhir tahun masa kontrak. 5.
Indikator terwujudnya Kelahiran Hasil IB pada tahun ini kurang dari target yaitu target 1.000 ekor kelahiran namun realisasi hanya 653 ekor kelahiran atau 65,3 %. Dibandingkan kelahiran hasil IB Pada tahun 2011 lebih dari target sebesar 879 ekor dari target 750 ekor atau sebesar 117,2 %. Walaupun hasil IB sampai saat ini sudah dirasakan oleh masyarakat yang ditandai dengan tingginya harga jual ternak hasil IB, namun demikian pelaksanaannya di lapangan belum optimal
sehingga hasilnya (tingkat kelahiran) dari tahun ke tahun
berfluktuasi. Tingkat kelahiran hasil IB pada sapi potong berfluktuasi setiap tahunnya. Penerapan bioteknologi IB pada ternak ditentukan
33
oleh empat factor, yaitu semen beku, ternak betina sebagai akseptor IB, keterampilan tenaga pelaksana (inseminator) dan pengetahuan zooteknis peternak. Keempat factor ini berhubungan satu dengan yang lain dan bila salah satu nilainya rendah akan menyebabkan hasil IB juga akan rendah. Namun secara garis besar indikator sasaran strategik dalam RPJMD yang ingin dicapai yaitu peningkatan produksi dan produktifitas ternak sebagai berikut : Tabel 8. Target Peningkatan Populasi Per Tahun sesuai RPJMD 2008 – 2013
Populasi
Target Peningkatan Populasi (Per Tahun)
• Sapi Potong
6,7 %
• Kambing
5,6 %
• Ayam Buras •
6,3 %
Produksi Daging
3,8 %
(1)Sapi Potong
Gambar 1. Populasi Sapi Potong Tahun 2011 - 2012
34
sapi potong ditargetkan meningkat 6,7 % per tahun, populasi sapi potong pada tahun 2011 adalah 75.108 ekor. Pada tahun 2012 hanya dapat terealisasi 77.677 ekor atau hanya meningkat sebesar 3,42 % dari target 80.140 ekor. Rendahnya pencapaian populasi dari yang ditargetkan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain rendahnya kelahiran hasil IB yaitu hanya 655 ekor dari target 1.000 ekor, menurunnya produktifitas ternak, serta banyaknya ternak keluar daerah. (2) Kambing Gambar 2. Populasi Ternak Kambing Tahun 2011 – 2012
Target peningkatan populasi kambing adalah 5,6 % per tahun. Populasi ternak kambing pada tahun 2011 adalah 14.489 ekor. Pada tahun 2012 dapat terealisasi 15.617 ekor atau meningkat sebesar 7,78 % melebihi target yaitu 15.617 ekor.
35
(3) Ayam Buras Gambar 3. Populasi Ayam Buras Tahun 2011 – 2012
Peningkatan produktifitas ayam buras ditargetkan meningkat 6,3 % per tahun. Populasi ayam buras pada tahun 2011 adalah 844.064 ekor. Pada tahun 2012 dapat terealisasi 978.162 ekor atau meningkat 15,89 % dari yang ditargetkan 897.240. (4) Produksi Daging Gambar 4. Produksi Daging Tahun 2011 – 2012
Peningkatan
produktifitas
untuk
produksi
daging
ditargetkan
meningkat 3,8 % per tahun. Produksi daging tahun 2011 adalah 714.954,28 kg. Pada tahun 2012 terealisasi 1.950.630,97 kg atau meningkat 262,84 % dari target 742.122,54.
36
3. Terwujudnya Upaya Pelayanan dan Pembinaan Usaha Peternakan yang Didukung Oleh Penyediaan Sarana Produksi yang Berkualitas
Program peningkatan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan dijabarkan 5 kegiatan, rata-rata capaian kinerjanya 89,242 % atau berada dalam kategori baik. Ini berarti bahwa keseluruhan kegiatan untuk peningkatan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan mampu
mewujudkan
upaya
pelayanan
dan
pembinaan
usaha
peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas. Tabel 9.
Indikator Kinerja Terwujudnya Upaya Pelayanan dan Pembinaan Usaha Peternakan yang Didukung Oleh Penyediaan Sarana Produksi Yang Berkualitas
Indikator kinerja
Terwujudnya upaya pemasaran produk komoditi peternakan •
Terwujudnya produk es cream sanshu yang siap saji
Satuan
Target
Realisasi
%
komoditi
3
3
100
cup
20.150
21.408
106,24
cup
315.000
125.915
39,97
•
Terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi (SUSIN) •
Bertambahnya pengetahuan dan •
37
keterampilan peternak orang
100
100
100
orang
40
40
100
Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak sapi perah •
Rata- Rata Capaian Indikator
89,24
Rincian indikator dan analisis capaian masing-masing indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : 1. Indikator
terwujudnya
upaya
pemasaran
produk
komoditi
peternakan target indikator 3 komoditi dapat dicapai 100%. Kegitan ini bertujuan untuk
menampilkan, memperkenalkan dan menjual 3
komoditi hasil peternakan yaitu daging, telur dan susu. Kabupaten Sinjai yang menjadi salah satu sentra pengembangan sapi perah, telah mengembangkan
produk
olahan
susu
(diversifikasi)
yaitu
susu
pasteurisasi dengan merk SUSIN dan ice cream merk SANSHU sebagai produk andalan dan menjadi trandmark
Kabupaten Sinjai. Untuk
memperkenalkan produk olahan peternakan tersebut, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai sering mengikuti even pameran. Pada Tahun 2012 kegiatan pameran yang diikuti oleh Dinas
38
Peternakan dan Kesehatan Hewan antara lain,
HSN (Hari Susu
Nasional) yang berlangsung di Yogyakarta, Jakarta Fair/PRJ (Pekan Raya Jakarta) di Jakarta, Pameran HUT RI 17 Agustus di Makassar dan Pameran Hari Jadi Sinjai. Kegiatan lain yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, agar anak-anak khususnya anak sekolah gemar minum susu dan memperkenalkan susu sapi perah sebagai minuman sehat, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan melalui program PMTAS (Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah). 2. Indikator terwujudnya produk es cream SANSHU, target indikator
sebesar 20.150 cup dapat dicapai sebesar 21.408 cup atau 106,24 %. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan diversifikasi produk olahan susu yakni pembuatan Es Cream SANSHU
pada unit
pengolahan es cream pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai. 3. Indikator terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi SUSIN, dimana
target indikator sebesar 315.000 cup namun hanya dapat dicapai 125.915
cup
atau
39,97
%.
Kegiatan
ini
dimaksudkan
untuk
mendukung kegiatan Pengolahan Susu Pasteurisasi “ SUSIN” pada unit pengolahan susu Koperasi Sintari yang terletak di Kecamatan Sinjai Barat.
39
4. Indikator bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak
dalam menerapkan teknologi peternakan, target indikator sebanyak 100 orang dapat dicapai 100%. Kegiatan bimbingan teknologi ini bertujuan
agar
peternak
mampu
memanfaatkan
a)
teknologi
pengolahan susu (pengolahan susu menjadi milk stick, caramel dan youghurt), b) Teknologi pemanfaatan limbah peternakan menjadi pupuk kompos, dan c) teknologi pemanfaatan limbah pertanian menjadi pakan alternative untuk ternak. Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan di 4 (empat) kecamatan yaitu Kec. Sinjai Timur , Kec. Tellulimpoe, Kec. Sinjai Tengah, dan Kec. Sinjai Selatan. Peserta kegiatan pelatihan ini terdiri dari 25 orang per kecamatan yang berasal dari beberapa kelompok tani ternak. Dari kegiatan pelatihan ini petani peternak telah mampu/terampil menerapkan teknologi peternakan dalam mengelolah usaha peternakannya. 5. Indikator bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak
dalam budidaya sapi perah, target indikator sebanyak 40 orang dapat dicapai 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada peternak tentang budidaya sapi sapi perah. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Pelatihan Persusuan Kec. Sinjai Barat. Peserta kegiatan ini terdiri dari 40 orang yang berasal dari kelompok tani ternak yang beternak sapi perah. Dalam kegiatan ini petani peternak telah memperoleh informasi dan ilmu tentang teknik penanaman dan panen
HMT,
manajemen
pakan
dan
pengawetan
pakan,
cara
mendeteksi birahi dan pelaksanaan IB, teknik pemeriksaan kesehatan hewan secara sederhana, cara penanganan induk sapi menjelang dan 40
baru melahirkan, cara penanganan pedet yang baru lahir, dan cara penanganan susu setelah pemerahan. Diharapkan setelah pelatihan ini, peternak telah terampil dalam budidaya sapi perah. C.
AKUNTABILITAS KEUANGAN Berdasarkan
Alokasi
Anggaran
untuk
mendukung
pencapaian
sasaran strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Sinjai Tahun 2012 adalah sesuai tabel berikut ini : Tabel 10. Anggaran dan Realisasi TA. 2012 No
1.
Uraian Jenis Belanja
BELANJA LANGSUNG
Realisasi Rp.
capaian
1.693.280.024,-
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
1.702.548.000
1.693.280.024
keuangan atau
99,46
secara %
dari
keseluruhan target
adalah
sebesar
Rp.
1.702.548.000,- Hal ini disebabkan karena ada beberapa indicator sasaran yang tidak dapat mencapai realisasi 100 %, disamping beberapa indicator lain yang dapat dilakukan penghematan biaya dengan realisasi fisik tetap 100 % dari yang direncanakan. Selisih dana sebanyak Rp. 9.267.976,- dan telah dikembalikan ke kas daerah.
41
Berdasarkan sasaran strategik yang ditetapkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai, anggaran dan realisasinya adalah sebagai berikut : Tabel 11. Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD Tahun 2012 No
Uraian Sasaran
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
1.
Tercapaianya Tingkat Kepuasan Masyarakat dan Pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan yang terlayani
536.217.500
528.421.624
2.
Terwujudnya ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai
259.090.000
259.090.000
3.
Tercapainya pertumbuhan populasi ternak untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak
777.028.000
775.555.900
4.
Terwujudnya upaya pelayanan dan pembinaan usaha peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas
130.212.500
130.212.500
1.702.548.000
1.693.280.024
Jumlah
42
Jumlah realisasi keuangan tersebut diatas adalah jumlah pendanaan untuk sasaran strategik pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Sinjai dan tidak termasuk dana untuk pembiayaan Belanja Tidak Langsung (Gaji).
BAB IV PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil yang telah dicapai dari pengukuran Sasaran Kinerja Tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat pencapaian kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai merupakan tingkat capaian dengan kategori “ Baik “, dilihat dari persentase ratarata capaian sasaran sebesar 96,26 % yang diperoleh dari jumlah ratarata capaian dari 18 (delapan belas) sasaran stretegis. Total Belanja Daerah dalam APBD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012 sebesar Rp. 1.702.548.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 1.693.280.024,- atau 99,46 %. Total realisasi belanja yang mencapai 99,46 % sampai dengan berakhirnya tahun anggaran menunjukkan bahwa
43
terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran, namun hal tersebut tidak mempengaruhi pencapaian sasaran dan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai secara signifikan. Walaupun demikian dengan mencermati hasil evaluasi yang telah dilaksanakan selama Tahun 2012 ternyata masih terdapat beberapa kendala yang memerlukan upaya dan komitmen bersama untuk terus menerus lebih meningkatkan kinerja agar penetapan kinerja yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik terlebih lagi manfaat dan dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu penyempurnaan strategi dimasa yang akan datang perlu dilaksanakan terutama dalam penyusunan dokumen perencanaan daerah harus mengacu pada perkembangan lingkungan yang terjadi serta memperhatikan
aspirasi
masyarakat.
Dengan
demikian
maka
perencanaan jangka menengah daerah yang disusun mampu mewadahi setiap aspirasi seluruh masyarakat. Dengan menyempurnakan mekanisme perencanaan berbasis partisipasi masyarakat diharapkan Rencana Kinerja Tahunan melalui berbagai program dan kegiatan benar-benar dapat menyentuh kebutuhan masyarakat, sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai semaksimal mungkin. Dengan
disusunnya
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai Tahun 2012 ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pedoman pelaksanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan tahun berikutnya. Disadari bahwa dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi 44
Pemerintah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan masukan demi perbaikan penyusunan di tahun mendatang sangat diharapkan. Sinjai,
Februari 2012
Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kab. Sinjai
Drh.H.Aminuddin Zainuddin, MM Pangkat : Pembina Utama Muda NIP
45
:19610128 198703 1 008