PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rakhmat dan hidayahnya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Tahun 2014, yang merupakan suatu laporan wajib yang harus dibuat oleh masing-masing unit kerja dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. Dalam laporan ini disajikan gambaran umum tentang keberadaan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang serta Tugas Pokok dan Fungsi yang diemban dalam menjalankan kegiatan di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dijabarkan dalam visi, misi, tujuan, sasaran serta kebijakan dan program Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang. Dalam laporan kinerja ini, secara umum pelaksanaan kegiatan pada tahun 2014 dapat dilaksanakan dengan seefektif dan seefisien mungkin, baik dari aspek Rencana Kinerja Tahunan maupun dari aspek keuangan. Target peningkatan jumlah PAD dari sektor restribusi pasar, serta pertumbuhan sentra merupakan fokus utama dalam meningkatkan kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar. Dampak dari ini semua adalah terwujudnya peningkatan pertumbuhan ekonomi baik secara mikro maupun makro di Kabupaten Malang. Namun kondisi tersebut tidak lepas dari banyaknya hambatan atau kendala di dalam pelaksanaannya, baik itu kendala internal maupun eksternal. Oleh karena itu berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar didalam strategi pemecahannya. Secara umum kendala internal masih perlunya semangat kemajuan baik segi pola pikir, pola juang dan dimilikinya jiwa interpreuner disetiap sumber daya manusia pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar yang terlibat langsung sebagai penggerak ekonomi. Sedangkan pada sisi faktor eksternal juga merupakan pendorong faktor keberhasilan dari kinerja dalam mendukung upaya pertumbuhan ekonomi, yaitu perlunya peningkatan penataan kembali
prinsip-prinsip
demokrasi,
partisipasi
dan
peran
serta
masyarakat,
pemerataan dan keadilan serta memperhatikan keaneka ragaman potensi dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal.
i
Kendala belum kondusifnya iklim ekonomi bukan berarti menjadi penghalang untuk berkembangnya perekonomian di Kabupaten Malang. Hal ini justru menjadi tantangan yang harus dihadapi dan dicari solusi pemecahannya sesuai kondisi dan keadaan setempat. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang dalam menghadapi permasalahan maupun kendala diatas, diantaranya dengan meningkatkan peran dan ketrampilan sumber daya manusia Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar melalui pendidikan formal maupun non formal seperti diklat teknis. Memperbanyak pembuatan profil industri dan sentra yang berpotensi didaerah serta melibatkan secara langsung maupun pengiriman produk-produk unggulan para pengusaha, pengrajin dalam mengikuti promosi potensi daerah baik dalam negeri maupun luar negeri guna meningkatkan ekspor non migas. Kami mengakui bahwa Laporan Kinerja ini masih banyak kekurangan disana sini dan masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan bagi penyempurnaan buku laporan ini selanjutnya. Demikian kiranya mudah-mudahan Allah S.W.T. senantiasa dapat memberi bimbingan bagi kita semua. Malang,
Pebruari 2015
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG
Ir. HELIJANTI KOENTARI Pembina Utama Muda NIP. 19600314 198503 2 007
ii
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah 2. Sumber Daya Aparatur 3. Capaian Kinerja SKPD Tahun 2013 D. Dasar Hukum E. Sistematika BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. Perencanaan Strategis 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program B. Perjajian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja 1.
Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014.
2.
Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan RealisasiKinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2013 dan Beberapa Tahun Sebelumnya.
3.
Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun 2014 dengan Target
Jangkah
Menengah
yang
Terdapat
Dalam
Dokumen
Perencanaan Strategis Organisasi. 4.
Analisa Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau Peningkatan/ Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan.
5.
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.
6.
Analisi Program / Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja.
BAB IV PENUTUP LAMPIRAN – LAMPIRAN -
Penetapan Kinerja 2014
-
Pengukuran Kinerja 2014
-
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014
-
Renstra
RINGKASAN EKSEKUTIF Penetapan Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar sangat penting sebagai sumber acuan pelaksanaan tugas yang diemban oleh seluruh jajaran pimpinan dan staf, oleh karena itu diperlukan sebuah visi yang digunakan dalam melaksanakan tugas tersebut yang berupa ” Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertip dan Berdayasaing (MADEP MANTEB) Melalui Peningkatan Peranan Industri, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar.” Dari visi tersebut ditentukan misi yang dapat menunjang terlaksananya visi itu yaitu : 1. Mewujudkan
iklim usaha yang
kondusif bagi pengembangan industri dan
perdagangan serta meningkatkan daya saing Industri Kecil Menengah. 2. Pengembangan dan pembinaan usaha perdagangan, eksport, import dan perlindungan konsumen. 3. Meningkatkan Pengelolaan Pasar untuk mewujudkan pasar yang tertib, bersih, indah, nyaman dan aman.. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar merupakan unsur pelaksana dari Pemerintah Kabupaten Malang yang menangani, membina dan mengelola bidang Industri, Perdagangan dan Pasar di wilayah. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2015 langkah-langkah kebijakan yang diprioritaskan dan dimantapkan dalam pembangunan industri selama 2011-2015 meliputi : meningkatkan peran industri kecil, menengah dan besar dalam perekonomian,
dan pengembangan
industri kecil termasuk industri tradisional dalam penciptaan lapangan usaha dan lapangan kerja yang luas serta pengembangan industri pengeolahan hasil pertanian dalam rangka pemanfaatan seoptimal mungkin potensi sektor pertanian. Pembangunan di sektor Industri, Perdagangan dan Pasar, sebagai motor penggerak perekonomian, akan terus didorong peran dan kontribusinya terhadap pembangunan. Sektor industri dan perdagangan telah menunjukkan peranan yang penting dan strategis bagi perekonomian Kabupaten Malang hal ini dapat ditunjukkan pada Kinerja Ekonomi Kabupaten Malang tahun 2013 yaitu : PDRB Rp. 46.830.737.76 trilliun dengan kontribusi : Pertanian 24.74 %, Perdagangan 29.04 %, Industri 22.00 %, Jasa-jasa 11.10 % dan Sektor lainnya 0 %, dengan pertumbuhan ekonomi 6.65% dan laju inflasi 7.73%.
iii
Perkembangan Industri sampai dengan Tahun 2014 berjumlah 22.234 Unit Usaha yang terdiri dari industri formal sebanyak 1.804 unit usaha dan industri non formal 20.430 unit usaha, Sedangkan untuk Perkembangan Investasi sampai dengan Tahun 2014 berjumlah Rp. 2.746.151.790.000. Demikian pula untuk perkembangan penyerapan tenaga kerja sampai dengan Tahun 2014 berjumlah : 162.237 Orang. Perkembangannya Industri kecil sampai dengan tahun 2014 ada 50 Sentra, dengan jumlah Unit Usaha 21.959 Unit, Investasi Industri formal: Rp. 2.707.796.585 dengan penyerapan tenaga kerja 106.476 Orang. Ada beberapa masalah dalam pembangunan di sector industri, perdagangan dan pasar. Beberapa masalah dalam pembangunan Industri diantaranya kurangnya SDM yang memahami perkembangan IPTEK, serta adanya industri-industri kecil yang masih menggunakan peralatan yang masih tradisional sehingga kapasitas produksi dirasakan masih kurang, banyaknya toko modern (Indomart, Alfamart dan sejenisnya) yang berdekatan dengan pasar tradisional, sehingga menghambat orang untuk berbelanja ke pasar tradisional akibatnya sangat dirasakan oleh masyarakat, begitu juga terhadap industri kecil, terutama yang menghasilkan barang/keperluan masyarakat kelas menengah kebawah. Pentingnya kepedulian pasar modern untuk dapat menampung produk-produk jadi dari masyarakat. Hal ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi industri karena berimbas pada kenaikan harga bahan baku industri dan biaya transportasi,. Masalah lain adalah
masih terdapat adanya
keterbatasan dalam kemampuan teknologi serta informasi teknologi. Serta belum optimalnya pemanfaatan hasil kekayaan sumber daya alam, terutama hasil pertanian. Disamping itu terdapat pula permasalahan bagi kelompok industri kecil, terutama pada masih rendahnya kemampuan
manajemen produksi, pemasaran dan
permodalan khususnya dalam mengakses kredit/modal pada PERBANKAN. Perkembangan nilai realisasi eksport 2014 sebesar US$ 345.541.449,41 jika dibandingkan 2013 sebesar US$ 338.275.135,85 yang berarti mengalami kenaikan 2.14%. Volume ekspor 2014 sebesar 209.507.659,64 kg dibandingkan tahun 2013 sebesar 201.720.017 kg mengalami kenaikan 3.86%. Komoditi utama kopi, tekstil, audio dan TV cabinet, kerajinan rotan, kakao, kertas lines, kerajinan alumunium, rokok dan kayu. Neraca perdagangan ekspor impor tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar US$ 269.541.306,56 jika dibandingkan neraca perdagangan pada tahun 2013 sebesar US$ 266.601.461,23 mengalami kenaikan sebesar US$ 2.939.845,33 naik 1.10%. Sedangkan impor tahun 2014 sebesar US$ 76.000.142,85 meningkat di banding tahun 2013 sebesar 71.671.674,94 atau meningkat 7.83%. Beberapa permasalahan dalam Perdagangan diantaranya terhambatnya distribusi barang adanya kebijakan publik berupa kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Maraknya isu kesehatan terhadap produk makanan dan minuman melalui media massa, tuntutan masyarakat terhadap mutu barang yang beredar , Kesadaran
iv
pelaku usaha terhadap metrologi belum optimal, globalisasi dibidang perdagangan yang menuntut adanya persaingan yang semakin tajam belum optimalnya perlindungan konsumen. Pasar selain bidang yang penggali potensi pendapatan asli daerah dari sektor retribusi pengelolaan pasar, mempunyai tugas untuk menyediakan tempat bagi bertemunya pembeli dan penjual dalam rangka memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya bagi pengguna jasa pasar. Untuk target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun tahun 2014 Realisasi PAD dari sektor restribusi pasar daerah sebesar Rp. 5.298.361.434 dari target Rp. 5.115.000.000. Dalam rangka meningkatkan kinerja untuk menyelesaikan permasalahan selain dibutuhkan kebijakan dan program yang tepat diperlukan pula Aparatur yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut didukung oleh 396 orang terdiri dari 213 orang berstatus pegawai negeri sipil dan183 orang berstatus sebagai tenaga kontrak/ non PNS. Apabila dilihat dari segi kualitas pendidikan : Pasca Sarjana (S2) 4 Orang, Sarjana (S1) 41 orang, D-III 6 orang, SLTA 102. orang, SMP 30 orang, SD 30 orang. Ini berarti bahwa SDM Aparatur Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang dalam segi kuantitas belum memadai dari segi kualitas masih diperlukan beberapa orang yang mempunyai kualifikasi pendidikan seperti Sarjana Bahasa Inggris, Sarjana Ekonomi atau Akuntansi, serta Sarjana Teknik Hasil Pertanian, Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Elektro, Teknik Lingkungan Hidup. Kemudian bila dilihat dari jumlah personil dibandingkan luas wilayah dan beban kerja masih belum sesuai. Dari segi ruang kantor untuk melaksanakan tugas bahwa sampai saat ini Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang menempati gedung baru, Luas bangunan yang ditempati seluas 1.380 M2, kondisi ini belum ideal dengan adanya tuntutan tugas-tugas yang setiap saat membutuhkan pelayanan dan koordinasi, namun demikian masih diperlukan adanya sarana gudang untuk tempat arsip dan kursi, meja kerja, almari dan komputer yang saat ini perlu untuk diperbaharui mengingat usia pemakaian yang sudah cukup lama Sedangkan untuk mobilitas di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang baru terdapat 8 Unit Mobil, 1 unit untuk Kepala, 1 unit untuk mobil sekretaris, 1 unit untuk Bidang Pengelolaan Pasar, 1 unit mobil untuk bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka , 1 unit mobil untuk bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan,1 unit untuk Bidang Perdagangan serta 1 unit untuk mobil Metrologi, 1 unit untuk dekranasda, karena setiap bidang dituntut setiap saat kelapangan untuk mengadakan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Demikian juga dengan kendaraan roda dua sejumlah 45 unit.
v
Dengan berakhir dan selesainya tahun anggaran 2014 serta menyongsong tahun anggaran 2015 Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang masih berpedoman pada Renstra yang dipakai sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan acuan dalam pembangunan tahun-tahun mendatang. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja ( LKJ ) merupakan media yang menerangkan tentang kewajiban
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan
atau
kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam bentuk pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Akuntabilitas
didefinisikan
sebagai
kewajiban
untuk
memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan satu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar merupakan sebagai unsur pelaksana teknis Pemerintah Daerah yang bertugas untuk mengawasi, membina dan mengelola rumah tangga daerah dibidang industri, perdagangan dan pasar, berkewajiban untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan tentang hasil kegiatan atau pelaksanaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya tersebut kepada Bupati. Untuk itu maka, disusun dokumen Laporan Kinerja sebagai salah satu media pertanggung jawaban. Laporan Kinerja ini juga berfungsi untuk mengetahui kemampuannya dalam mencapai visi, misi dan tujuan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang tahun 2011 - 2015. B. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang ini adalah terwujudnya bentuk pertanggungjawaban Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar kepada Bupati Malang dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di sektor industri, perdagangan
dan
pasar
se-wilayah
Kabupaten
Malang
yang
merupakan
kewenangan wajib dalam menyelenggarakan Otonomi Daerah. Evaluasi terhadap pelaksanaan capaian kinerja bertujuan untuk : 1. Peningkatan
akuntabilitas
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan
dan
Pasar
Kabupaten Malang
1
2. Umpan balik bagi peningkatan kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang 3. Meningkatkan kredibilitas terhadap pemberi wewenang. 4. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam nelaksanakan tugas, sehingga
tugas-tugas akan dapat dilaksanakan
lebih
efektif-efisien
dan
responsive terhadap lingkungannya. C. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah a. Sejarah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang salah satu dinas teknis dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malang terbentuk mulai tanggal 29 Pebruari 2008 sesuai dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang dengan terbitnya Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2008 maka Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang yang merupakan gabungan dari Dinas Pasar yang terbentuk Tahun 1991 dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan yang didalam terdapat Bidang Koperasi, Bidang Perindustrian, Bidang Perdagangan dan Bidang Penanaman Modal terbentuk mulai Tahun 1 Mei 2004. Mulai tahun 2008 Bidang Koperasi dan Bidang Penanaman Modal berdiri sendiri menjadi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang berkantor di jalan Trunojoyo Kav. 1 Kepanjen Kab. Malang sedangkan Kantor Penanaman Modal yang berkantor di jalan Nusa Barong 12 Kota Malang untuk Bidang Perindustrian dan Bidang Perdagangan bergabung dengan Dinas Pasar menjadi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang yang terdiri dari Bidang Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan, Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka, Bidang Perdagangan dan Bidang Pengelolaan Pasar yang berkantor Jalan Trunojoyo Kav. VI Kepanjen Kabupaten Malang. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang petama kali adalah Ir. M. Syakur Kullu, M.Si dan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang sekarang ini adalah Ir. Helijanti Koentari. Adapun Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang terdiri dari 1 Sekretariat dan 4 Bidang yaitu : a.
Sekretariat;
b.
Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan;
c.
Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka; 2
d.
Bidang Perdagangan;
e.
Bidang Pengelolaan Pasar
b. Tugas dan Fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Dinas Perindustrian, Perdagangan Pasar Kabupaten Malang merupakan unsur pelaksana Otonomi daerah bidang Perindustrian, Perdagangan dan Pasar yang mempunyai tugas : a. Melaksanakan
urusan
pemerintah
daerah
Bidang
Perindustrian,
Perdagangan dan Pengelolaan Pasar berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan; b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati Malang sesuai bidang tugasnya ; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang mempunyai fungsi : a. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk data base serta analisis data untuk penyusunan program kegiatan; b. Perencanaan strategis pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar; c. Perumusan kebijakan teknis bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
bidang
bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; f. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; g. Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; h. Penyelenggara kesekretariatan Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan
Pasar; i. Pembinaan UPTD; j. Pelaksanaan
bimbingan teknis di bidang industri hasil pertanian,
kehutanan, logam, mesin, kimia, dan aneka industri; k. Pemantauan, pengawasan pengadaan peredaran serta penyaluran barang dan jasa; l. Pelaksanaan pengembangan ekspor dan pengawasan barang impor; m. Pelaksanaan bimbingan teknis penanganan dan pengendalian bahaya pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan industri; n. Pembinaan fasilitas kegiatan distribusi bahan-bahan pokok masyarakat; o. Pelaksanaan urusan pendaftaran perusahaan; 3
p. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan
bidang industri,
perdagangan dan pasar; q. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; c. Visi dan Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Sejalan dengan Visi Kabupatem Malang Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang adalah : “ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri, Produktif dan Berdaya saing Melalui Peningkatan Peran Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar “. Bahwa dengan melalui peningkatkan Peran Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar
diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan
ekonomi dan berdaya saing serta memperluas kesempatan kerja untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri, Produktif dan Berdaya Saing dalam mengelola Sumber Daya yang ada. Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar adalah : a. Mewujudkan
iklim usaha yang
kondusif
bagi pengembangan
perindustrian dan perdagangan serta meningkatkan daya saing Industri Kecil Menengah b. Pengembangan dan pembinaan usaha perdagangan, ekspor, impor dan perlindungan konsumen. c. Meningkatkan Pengelolaan Pasar untuk mewujudkan pasar yang tertib, bersih, indah dan nyaman Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.35-803 tahun 2010 tentang pengesahan pemberhentian dan pengesahan pengangkatan Bupati Malang Provinsi Jawa Timur serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.35-804 tahun 2010 tentang pengesahan pemberhentian dan pengesahan pengangkatan Wakil Bupati Malang Provinsi Jawa Timur periode 2010-2015, maka Bupati dan Wakil Bupati yang baru resmi dilantik pada tanggal 26 Oktober 2010, serta berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2015 Langkah-langkah kebijakan yang diprioritaskan dan dimantapkan dalam pembangunan Industri selama 2011-2015 meliputi : Meningkatkan peran industri kecil, menengah dan besar dalam perekonomian, dan pengembangan industri kecil termasuk industri tradisional dalam penciptaan lapangan usaha dan lapangan kerja yang luas serta pengembangan industri pengolahan hasil pertanian dan kehutanan dalam rangka pemanfaatan seoptimal mungkin potensi sektor 4
pertanian. Untuk itu sektor pembangunan industri, perdagangan dan pengelolaan pasar sebagai motor penggerak perekonomian, akan terus didorong peran dan kontribusinya terhadap pembangunan. 2. Sumber Daya Aparatur Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut didukung oleh 396 orang terdiri dari 213 orang berstatus pegawai negeri sipil dan183 orang berstatus sebagai tenaga kontrak/ non PNS. Apabila dilihat dari segi kualitas pendidikan : Pasca Sarjana (S2) 4 Orang, Sarjana (S1) 41 orang, D-III 6 orang, SLTA 102. orang, SMP 30 orang, SD 30 orang, Golongan IV : 6 orang, Golongan III : 57 orang, Gol. II : 97 orang dan Gol. I : 53 orang.
Ini berarti bahwa SDM Aparatur Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang dalam segi kuantitas belum memadai dari segi kualitas masih diperlukan beberapa orang yang mempunyai kualifikasi pendidikan seperti Sarjana Bahasa Inggris, Sarjana Ekonomi atau Akuntansi, serta Sarjana Teknik Hasil Pertanian, Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Elektro, Teknik Lingkungan Hidup. Kemudian bila dilihat dari jumlah personil dibandingkan luas wilayah dan beban kerja masih belum sesuai. Dari segi ruang kantor untuk melaksanakan tugas bahwa sampai saat ini Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang menempati gedung baru, Luas bangunan yang ditempati seluas 1.380 M2, kondisi ini belum ideal dengan adanya tuntutan tugas-tugas yang setiap saat membutuhkan pelayanan dan koordinasi, namun demikian masih diperlukan adanya sarana gudang untuk tempat arsip dan kursi, meja kerja, almari dan komputer yang saat ini perlu untuk diperbaharui mengingat usia pemakaian yang sudah cukup lama Sedangkan untuk mobilitas di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang baru terdapat 8 Unit Mobil, 1 unit untuk Kepala, 1 unit untuk mobil sekretaris, 1 unit untuk Bidang Pengelolaan Pasar, 1 unit mobil untuk bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka , 1 unit mobil untuk bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan,1 unit untuk Bidang Perdagangan serta 1 unit untuk mobil Metrologi, 1 unit untuk dekranasda, karena setiap bidang dituntut setiap saat kelapangan untuk mengadakan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Demikian juga dengan kendaraan roda dua sejumlah 45 unit.
5
3. Capaian Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Tahun 2013 Realisasi Perjanjian Kinerja Tahun 2013 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang secara lengkap tergambar pada tabel berikut ini: NO
SASARAN STRATEGIS
1
Peningkatan peranan sektor industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas kesempatan berusaha, meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui peningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta kualitas dan kuantitas produksi
1. Sasaran Strategis
:
INDIKATOR KINERJA Prosentase Tingkat Pertumbuhan Industri
Peningkatan
TERGET
REALISASI
1,50 %
2,53 %
peranan
perekonomian
sehingga
sektor
168,89
industri
mampu
%
dalam
memperluas
kesempatan berusaha, meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui peningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta kualitas dan kuantitas produksi. Indikator Kinerja
:
Prosentase Tingkat Pertumbuhan Industri
Target Kinerja
:
1,50 % Total jumlah unit usaha di sektor industri, baik itu industri formal maupun informal tahun lalu
Realisasi Kinerja
:
2,53 %
Capaian Kinerja
:
168,89 %
Alasan tercapainya
:
Dari hasil capaian indikator kinerja pada prosentase tingkat pertumbuhan industri, dapat dijelaskan bahwa target indikator kinerja dapat tercapai karena adanya
kesinambungan
program
dan
kegiatan
dalam
rangka
menumbuhkembangkan sektor industri formal dan non formal untuk terus meningkatkan daya saing industri. Adapun program yang dilaksanakan adalah Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau yang dijabarkan dalam Kegiatan Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau serta Kegiatan Pembinaan Lingkungan 6
Sosial Industri dan Tanam Tembakau yang diaplikasikan dalam bentuk pendataan dan pemetaan industri, pelatihan peningkatan ketrampilan masyarakat di bidang industri, bantuan mesin/peralatan industri serta bimbingan teknis bagi calon penerima bantuan mesin/peralatan industri, sehingga industri rumah tangga terus ditumbuhkan untuk menjadi embrio dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada serta dikembangkan untuk menjadi industri kecil formal dengan memiliki legalitas usaha industri. Demikian juga industri kecil formal dapat berkembang menjadi industri menengah dan besar formal. Dengan dimilikinya legalitas usaha, serta makin meningkatnya kualitas dan kuantitas produk maka diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri. Perkembangan Industri sampai dengan tahun 2013 berjumlah
21.895 unit
usaha yang terdiri dari industri formal sebanyak 1.767 unit usaha dan industri non formal 20.128 unit usaha. Sedangkan untuk perkembangan investasi sampai dengan tahun 2013 berjumlah Rp.2.701.677.411,00. Demikian pula untuk perkembangan penyerapan tenaga kerja sampai dengan tahun 2013 berjumlah 160.222 Orang Untuk sasaran pertama yaitu meningkatnya daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dari berbagai jenis usaha industri dengan target sebesar 1,50% dan anggaran sebesar Rp. 5.209.919.100,00 dapat terealisasi 168,89%.
NO
SASARAN STRATEGIS
2
Peningkatan peranan sektor perdagangan dalam perekonomian melalui penguatan perdagangan dalam dan luar negeri melalui peningkatkan persentase nilai ekspor impor sebagai salah satu indikasi peningkatan kegiatan sektor perdagangan
2. Sasaran Strategis
:
INDIKATOR KINERJA Prosentase Peningkatan Nilai Ekspor Prosentase Peningkatan Nilai Impor
TERGET
REALISASI
%
2,00 %
2,72 %
136,00
2,00 %
10,60 %
529,86
Peningkatan peranan sektor perdagangan dalam perekonomian dalam
dan
melalui luar
penguatan
negeri
melalui
perdagangan peningkatkan
persentase nilai ekspor impor sebagai salah satu indikasi peningkatan kegiatan sektor perdagangan. Indikator Kinerja
:
Prosentase Peningkatan nilai ekspor dan impor 7
Target Kinerja
:
2,00 % dari nilai ekspor tahun lalu dan 2,00% dari nilai impor tahun lalu
Realisasi Kinerja
:
2,72 % dari nilai ekspor tahun lalu dan 10,60 % dari nilai impor tahun lalu 136,00 % untuk nilai ekspor dan 529,86 % untuk
Capaian Kinerja
: nilai impor
Alasan tercapainya
:
Dari hasil capaian indikator kinerja pada prosentase peningkatan nilai ekspor dan impor, dapat dijelaskan bahwa target indikator kinerja dapat tercapai karena adanya pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar di sektor perdagangan sehingga mempu meningkatkan perdagangan baik di dalam negeri maupun ekspor. Adapun program yang dilaksanakan adalah Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri yang dijabarkan dalam Kegiatan Promosi Perdagangan, Kegiatan
Pengembangan
Pasar
dan
Distribusi
Barang/Produk,
Kegiatan
Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan. Perkembangan nilai ekspor pada tahun 2013 sebesar US$ 338.273.235,89 atau bertambah sebesar 2,72% dari nilai ekspor tahun sebelumnya. Sedangkan perkembangan nilai impor pada tahun 2013 sebesar US$ 71.671.674,94 atau bertambah sebesar 10,60 % dari nilai impor tahun sebelumnya. Sasaran kedua adalah Meningkatnya perdagangan dalam negeri dan meningkatnya ekspor dengan target sebesar 2,00% dan anggaran sebesar Rp. 160.834.000 terealisasi 136,00 % dan Meningkatnya perdagangan dalam negeri dengan target 2,00 % dan anggaran sebesar Rp. 152.300.000 dan terealisasi 529,86%.
8
3
Terciptanya pasar daerah yang tertib dan aman sebagai penggerak dan penguat roda perekonomian rakyat melalui peningkatan manajemen pengelolaan pasar dan disiplin pedagang, serta pemberdayaan PKL di dalam lingkungan pasar
3. Sasaran Strategis
:
Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar
4,00 %
4,30 %
107,38
Prosentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK
7,00 %
5,00 %
83,40
Terciptanya pasar daerah yang tertib dan aman sebagai penggerak dan penguat roda perekonomian rakyat melalui peningkatan manajemen pengelolaan pasar dan disiplin pedagang, serta pemberdayaan PKL di dalam lingkungan pasar
Indikator Kinerja
:
Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar dan Prosentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK
Target Kinerja
:
4,00 % dan 7,00% dari tahun lalu
Realisasi Kinerja
:
4,30 % dan 5,00 % dari tahun lalu
Capaian Kinerja
:
107,38 % dan 83,40 %
Alasan tercapainya
:
Dari hasil capaian indikator kinerja pada Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar dan Prosentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK, dapat dijelaskan bahwa target indikator dapat tercapai karena adanya peningkatan sistem manajemen pengolahan pasar dan disiplin pedagang,serta pemberdayaan PKL di dalam pasar. Dimana Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar terus melakukan pembinaan kepada para pedagang dimana kesadaran untuk membayar retribusi pelayanan pasar yang dibagi atas retribusi pasar dan biaya balik nama dan perpanjangan SK. Pada Tahun 2013, pencapaian retribusi pasar (non BBN) sebesar Rp 4.935.138.550,00 atau naik sebesar 4,30 % dari tahun lalu. Sedangkan untuk biaya 9
balik nama dan perpanjangan SK sebesar Rp197.353.100,00 atau naik sebesar 5,00 % dari tahun lalu. Adapun program yang dilaksanakan adalah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan yang dijabarkan dalam Kegiatan Penyediaan
Sarana
dan
Prasarana
Pengelolaan
Persampahan;
Program
Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang yang dijabarkan dalam Kegiatan Penataan tempat berusaha di pasar, Pembinaan disiplin pedagang, Intensifikasi dan ekstensifikasi pungutan retribusi pasar; serta Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Pasar yang dijabarkan dalam Kegiatan
Pemeliharaan sarana dan prasarana pasar. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi di tahun 2013 adalah dalam pembangunan
sektor Industri, Perdagangan
dan
Pasar.
Kendala
dalam
pembangunan sektor Industri diantaranya keterkaitan sektor industri dan sektor ekonomi lainnya belum mantap, keterbatasan dalam kemampuan teknologi, keterbatasan dalam kemampuan manajemen produksi dan manajemen pemasaran produk yang dihasilkan disamping masalah permodalan, belum optimalnya pemanfataan hasil kekayaan sumber daya alam yang ada tertutama hasil pertanian, serta iklim usaha belum kondusif (belum adanya harmonisasi peraturan perundangundangan).
Beberapa
kendala
dalam
sektor
Perdagangan
diantaranya
terhambatnya distribusi barang karena masih adanya dari dampak lapindo, hujan debu dan banjir, serta kekeringan yang melanda Kabupaten Malang akhir-akhir ini, maraknya isu kesehatan terhadap produk makanan dan minuman melalui media massa, tuntutan masyarakat terhadap mutu barang yang beredar, kurangnya kesadaran pelaku usaha terhadap metrologi, globalisasi serta masuknya beberapa produk-produk impor yang menyaingi produk dalam negeri, tuntutan
adanya
persaingan yang semakin tajam, dan belum optimalnya perlindungan konsumen. Sedangkan beberapa kendala dalam pengelolaan pasar adalah rendahnya kesadaran para pedagang, penertiban dan penataan PKL yang sangat mengganggu para pedagang tetap dalam pasar, fasilitas sarana dan prasarana yang kurang memadai dan masih terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) pengelolaan pasar terutama dalam manajemen pengelolaan pasar. Dari berbagai kendala yang dihadapi, sasaran dan target tahun 2013 dapat tercapai melalui adanya kebijakan dalam pelaksanaan dari dokumen perencanaan kegiatan. Di sektor industri menyelesaian kendala yang ada dengan memberikan pembinaan berkelanjutan berupa berbagai pelatihan dan mesin/peralatan untuk menumbuhkan industri, meningkatkan keterkaitan IKM dengan industri besar dan sektor ekonomi lainnya, serta fasilitasi permasalahan (klinik bisnis) dalam mendukung menciptakan iklim usaha yang kondusif. Di sektor perdagangan menyelesaian
kendala
yang
ada
dengan
memperlancar
distribusi
barang; 10
meningkatkan mutu produk makanan dan minuman dengan melakukan pengawasan internal maupun eksternal; meningkatkan pengawasan di bidang metrologi khususnya terhadap alat UTTP (Ukur, Takar, Timbang dan Perelengkapannya); serta mengendalikan masuknya produk impor untuk meningkatkan produk dalam negeri. Sedangkan dalam pengelolaan pasar menyelesaian kendala yang ada dengan mensosialisasikan pengelolaan pasar yang baik, pemeliharaan sarana dan prasarana pasar serta pelatihan manajemen pengelolaan pasar agar dapat bekerja secara optimal. D. Landasan Hukum Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dimaksudkan sebagai perwujudan pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam kurun waktu tertentu. Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang berpedoman pada: 1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
3.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Penjabarannya
4.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintahan;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741)
7.
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntanbilitas Inastansi pemerintah;
8.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara Revisi atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
9.
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
10.
Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Perangkat Daerah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang
11
11.
Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Koordinasi Lintas Organisasi Perangkat Daerah
12.
Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2013 Tetang Indikator Kinerja Utama di lingkungan pemerintah Kabupaten Malang
13.
Peraturan
Bupati
Nomor
5
Tahun
2014
Tentang
Review
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Malang Tahun 2010 – 2015 atas Implementasi dan Pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Malang “MADEP MANTEP” Paruh Waktu 14.
Surat Keputusan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Nomor 180/427.1/KEP/421.113/2014 Tentang REVIEW RENSTRA
E. Sistematika Untuk memudahkan memahami Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang tahun 2014
ini, maka disusun
sistematika penulisan sebagai berikut :
Kata Pengantar Daftar Isi Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah 2. Sumber Daya Aparatur 3. Capaian Kinerja SKPD Tahun 2013 D. Dasar Hukum E. Sistematika
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. Perencanaan Strategis 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program B. Perjajian Kinerja
12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja 1.
Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014.
2.
Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan RealisasiKinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2013 dan Beberapa Tahun Sebelumnya.
3.
Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun 2014 dengan Target Jangkah Menengah yang Terdapat Dalam Dokumen Perencanaan Strategis Organisasi.
4.
Analisa Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau Peningkatan/ Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan.
5.
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.
6.
Analisi Program / Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja.
BAB IV PENUTUP LAMPIRAN – LAMPIRAN -
Penetapan Kinerja 2014
-
Pengukuran Kinerja 2014
-
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014
-
Renstra
13
BAB II PERENCANAAN STRATEGIK A. PERENCANAAN STRATEGIK 1. VISI Sebagaimana kita ketahui bahawa visi dapat diartikan sebagai cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah. Keadaan masa depan tersebut haruslah kondisi yang diinginkan dan menantang sehingga memotivasi dan memberi inspirasi seluruh anggota organisasi dan mempengaruhi pengambilan keputusan. Salain itu, pada saat yang bersamaan, visi masa depan organisasi harus realistis dan kredibel. Visi juga merupakan kerangka dari proses perencanaan organisasi. Penetapan Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar sangat penting sebagai sumber acuan pelaksanaan tugas yang diemban oleh seluruh jajaran pimpinan dan staf. Visi tersebut digali dari keyakinan dasar dan nilai-nilai yang dianut seluruh anggota organisasi dengan mempertimbangkan lingkungan sekitarnya.
Visi Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang Yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertif dan Berdaya Saing (MADEP MANTEB) Melalui Peningkatan Peranan Industri, Perdagangan Dan Pengelolaan Pasar Penjelasan dari Visi tersebut diatas adalah sebagai berikut : Bahwa dengan peningkatan peranan Industri, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar diharapkan masyarakat Kabupaten Malang akan Mandiri, Produktif, Berdaya saing sehingga dapat sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, memperluas kesempatan kerja dan akhirnya berdampak pada pangentasan kemiskinan. 2. MISI Misi adalah sesuatu yang harus diemban dan dilaksanakan oleh instansi Pemerintah, sesuai dengan visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Untuk mewujudkan Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar tersebut, perlu dirumuskan Misi, yang menggambarkan amanah apa yang harus 13
dituntaskan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil sesuai dengan Visi yang ditetapkan. Dengan adanya Misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar dan mengetahui peran dan program-program serta hasil yang akan diperoleh di masa akan datang
Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan
iklim usaha yang
kondusif bagi pengembangan industri dan
perdagangan serta meningkatkan daya saing Industri Kecil Menengah. 2. Pengembangan dan pembinaan usaha perdagangan, eksport, import dan perlindungan konsumen. 3. Meningkatkan Pengelolaan Pasar untuk mewujudkan pasar yang tertib, bersih, indah, nyaman dan aman. 3.
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Tujuan yang dirumuskan adalah : a. Meningkatkan peranan industri, perdagangan dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha. b. Meningkatkan ketertiban, kenyamanan dan keindahan serta pelayanan pasar agar kenyamanan pembeli dapat terpenuhi. c. Serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dalam menerbitkan perijinan yang dibutuhkan. Sasaran Dan Indikator Sasaran Adapun sasaran Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar adalah : a. Presentase Tingkat Pertumbuhan Industri Meningkatnya daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri ratarata 6% pertahun, dari berbagai jenis usaha industri penyerapan tenaga kerja 7% dan investasi 10%. Peningkatan peranan perekonomian
sehingga
mampu
memperluas
sektor industri dalam kesempatan
berusaha,
meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui peningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta kualitas dan kuantitas produksi.
14
b. Presentase Peningkatan Nilai Ekspor dan Presentase Peningkatan Nilai Impor Meningkatnya perdagangan dalam negeri dan perkembangan Ekspor 2% pertahun, Peningkatan peranan sektor perdagangan dalam perekonomian melalui penguatan perdagangan dalam dan luar negeri melalui peningkatkan persentase nilai ekspor impor sebagai salah satu indikasi peningkatan kegiatan sektor perdagangan c. Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar dan Prosentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK Terciptanya pasar daerah yang tertib dan aman sebagai penggerak dan penguat
roda
perekonomian
rakyat
melalui
peningkatan
manajemen
pengelolaan pasar dan disiplin pedagang, serta pemberdayaan PKL di dalam lingkungan pasar. Sehingga bisa menarik para pembeli untuk bertransaksi di pasar sehingga pasar tradisional tidak ditinggalkan oleh konsumennya. Strategi yang diterapkan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar adalah : 1. Peningkatan pelayanan dan fasilitasi dalam meningkatkan daya saing industri secara berkelanjutan serta meningkatkan upaya pengembangan industri unggulan daerah. 2. Peningkatan ketrampilan, teknologi proses dan jaringan distribusi serta menyediakan fasilitas, konsultasi dan informasi bagi industri (utamanya industri kecil) dan perdagangan untuk memperluas akses pasar dan daya saing, 3. Mengembangkan sentra-sentra IKM potensial, 4. Penyediaan layanan informasi yang dapat digunakan oleh masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan pihak-pihak yang membutuhkan serta berpartisipasi aktif dalam pameran-pameran 5. Meningkatkan peranan ekspor dalam memacu pertumbuhan ekonomi, 6. Pembinaan pengembangan usaha, Lembaga Perdagangan, dan Pendaftaran Perusahaan, 7. Peningkatan koordinasi dan kerjasama baik dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat maupun Swasta dan Dunia usaha, 8. Peningkatan ketertiban, kebersihan dan keindahan pasar dengan didukung sarana dan prasaran pasar yang memadai, penataan pedagang serta data yang akurat dan valid , 9. Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana serta administrasi keuangan yang tepat waktu dan akuntable, 10. Mengikutsertakan Aparatur yang berkompeten dalam berbagai diklat dan penekanan penerapan Good Governance. 15
Untuk mendukung strategi tersebut di laksanakan kebijakan antara lain : 1. Meningkatkan Peranan Industri, Perdagangan dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing di pasar global, 2. Meningkatkan perdagangan yang berkeadilan, efisien dan efektif dengan memanfaatkan ketersediaan barang dan jasa, kelancaran arus distribusi, perlindungan kepentingan konsumen dan produsen, 3. Meningkatkan pelayanan terhadap pemakai Jasa Pasar. 4. Meningkatnya Disiplin Aparatur dalam pelayanan kepada masyarakat. Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistimatis dan terpadu yang dilaksanakan oleh Bidang-Bidang dan Bagian Sekretariat guna mencapai tujuan dan sasaran. Hal-hal yang menjadi landasan penetapan program kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar tahun 2014 adalah : 3.2.1 Kesekretariatan ־
Pelayanan administrasi perkantoran
־
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
־
Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
־
Penataan dan Peneyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
3.2.2 Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka -
Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau
3.2.2 Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan 3.2.3
Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau Bidang Perdagangan
-
Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
-
Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
-
Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
־
Resi Gudang
3.2.4
Bidang Pengelolaan Pasar -
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
-
Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang
-
Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar
16
3.
KEGIATAN
Adapun kegiatan dari program diatas pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar adalah : 3.1 Kesekretariatan 1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik 2. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 5. Penyediaan Alat Tulis Kantor 6. Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 7. Penyediaan Makanan Dan Minuman 8. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Keluar Daerah 9. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Kedalam Daerah 10. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional 11. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor 12. Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan 3.2 Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia Dan Aneka 1. Pembinaan Lingkungan Sosial Industri Rokok Dan Tanam Tembakau 3.3 Bidang Industri Hasil Pertanian Dan Kehutanan 1. Pembinaan Industri Rokok Dan Tembakau. 3.4 Bidang Perdagangan 1. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang Dan Jasa 2. Operasionalisasi Dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah 3. Operasionalisasi Dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah (DAK) 4. Operasionalisasi
Dan
Pengembangan
UPT
Kemetrologian
Daerah
(Pendamping DAK + BOP) 5. Promosi Perdagangan 6. Pengembangan Pasar Dan Distribusi Barang/Produk 7. Peningkatan Sistem Dan Jaringan Informasi Perdagangan 8. Resi Gudang 3.5 Bidang Pengelolaan Pasar 1. Penyediaan Prasarana Dan Sarana Pengelolaan Persampahan 2. Penataan Tempat Berusaha Di Pasar 17
3. Pembinaan Disiplin Pedagang 4. Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Pungutan Restribusi Pasar 5. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pasar 6. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pasar (DAK) 7. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pasar (Pendamping DAK) B. PERJANJIAN KINERJA Tahun 2014 Untuk melaksanakan program dan kegiatan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar yang di dasarkan pada Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Kepala Dinas dan Bupati Malang. Adapun Perjanjian Kinerja yang di sampaikan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang tahun 2014 adalah sebagai berikut : NO 1
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR TARGET KINERJA
PROGRAM
ANGGARAN (Rp)
Peningkatan peranan
Prosentase
Program
5.445.000.000
sektor industri dalam
Tingkat
Pembinanan
perekonomian sehingga
Pertumbuhan
Industri
mampu memperluas
Industri
Rokok
1,50 %
kesempatan berusaha,
dan
Tembakau
meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui peningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta kualitas dan kuantitas produksi 2
Peningkatan peranan
Prosentase
2,00 %
Program
sektor perdagangan dalam
Peningkatan
Peningkatan
perekonomian melalui
Nilai Ekspor
dan
penguatan perdagangan
Pengembang
dalam dan luar negeri
an Ekspor
melalui peningkatkan
Prosentase
persentase nilai ekspor
Peningkatan
Peningkatan
impor sebagai salah satu
Nilai Impor
Efisiensi
2,00 %
Program
indikasi peningkatan
Perdagangan
kegiatan sektor
Dalam Negeri
160.834.000
183.300.000
perdagangan
18
NO 3
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR TARGET KINERJA
PROGRAM
ANGGARAN (Rp)
Terciptanya pasar daerah
Prosentase
Program
248.521.000
yang tertib dan aman
Peningkatan
Peningkatan
sebagai penggerak dan
Administrasi
Pengelolaan
penguat roda
Pungutan
Pasar
perekonomian rakyat
Retribusi
Pembinaan
melalui peningkatan
Pasar
Pedagang
manajemen pengelolaan pasar dan disiplin pedagang, serta pemberdayaan PKL di dalam lingkungan pasar
Prosentase Biaya
Balik
Nama
dan
4,00 %
dan
7,00 %
Perpanjanga n SK JUMLAH
6.037.655.000
Dari tabel diatas dapat dilihat tentang kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar, sasaran pertama adalah Meningkatnya daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dengan target sebesar 1,50 % dan anggaran sebesar Rp. 5.445.000.000.00 terealisasi 103,22 %. Kenapa pertumbuhan industri sangat kecil prosentasenya karena untuk ijin industri besar ditangani langsung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur, sesuai dengan Peraturan Mentri Perindustrian NOMOR 41/M-IND/PER/6/2008 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Perizinan Pemberi Perizinan Industri, dan Tanda Daftar Industri bahwa mulai Tanggal 25 Juni 2008 bahwa untuk Ijin Usaha Industri Besar ditangani oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur. Juga untuk ijin industri menengah ditangani oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpada (BPPT) sesuai dengan Peraturan Bupati NOMOR 20 TAHUN 2014 Tentang Pelimpahan Sebagai Urusan yang Menjadi Wewenang Bupati di Bidang Pelayanan Administrasi Perijinan Kepada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, bahwa mulai Tanggal 19 Agustus 2014. Pencapaian target ini dikarenakan adanya pembinaan di sektor industri terus berkelanjutan berupa kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Program dan kegiatan 2014 untuk menumbuhkan industri nonformal berupa pelatihan ketrampilan dan bantuan mesin/peralatan industri untuk kelompok industri kecil sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi. Sasaran kedua adalah Meningkat dan berkembangnya ekspor dengan target sebesar 2% dan anggaran sebesar Rp.160.834.000.00 terealisasi 107,43% dan
19
Meningkatnya perdagangan dalam negeri dengan target 2% dan anggaran sebesar Rp. 183.300.000.00 dan terealisasi 301,97%. Sasaran yang ketiga Meningkatnya manajemen pengolahan pasar dan disiplin pedagang,serta pemberdayaan PKL di dalam pasar dengan target 4% untuk retribusi pungutan pasar (non BBN) dan 7% untuk BBN dengan anggaran sebesar Rp. 248.521.000.00 dan terealisasi 48,47% untuk retribusi pungutan pasar (non BBN) dan 508,14% untuk BBN. Perkembangan industri dapat dilihat dari jumlah unit usaha tahun 2014 sebanyak 22.234
unit
usaha.
Nilai
investasi
sektor
industri
pada
tahun
2014
Rp.
2.746.151.790.000 dengan tenaga yang terserap pada tahun 2014 menjadi 162.237 Perkembangan industri tersebut terbagi menjadi industri formal dan informal, sektor formal pada tahun 2014 meningkat menjadi 1.804 unit usaha. Untuk nilai investasi sektor industri formal pada tahun 2014 mencapai Rp. 2.729.225.460.000 Tenaga kerja yang terserap disektor industri formal juga mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 107.121 orang. Sedangkan pada industri formal dan industri rumah tangga pada tahun 2014 menjadi 20.430 unit. Penyerapan tenaga kerja dari sektor ini pada tahun 2014 menjadi sebanyak 55.116 orang. Perkembangan kinerja di sektor perdagangan juga menunjukkan trend yang terus meningkat, hal ini bisa dilihat dari beberapa faktor indikator yaitu : Tanda Daftar Perusahaan (TDP) pada tahun 2014 secara akumulatif menjadi sebanyak 20.598 perusahaan. Ekspor pada tahun 2014 meningkat menjadi US$ 345.541.449.41 dan Impor pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi US$ 76.000.142.85 Perkembangan kinerja di sektor retribusi pasar juga mengalami peningkatan pada tahun 2014 Rp. 5.298.361.434.00 dari target Rp. 5.115.000.000.00 Tetapi setelah PAK anggaran tersebut berubah menjadi : No
Program / Kegiatan
Sebelum P A K
Setelah P A K
1
2
3
4
1
Program Pembinaan Industri
5.445.000.000,00
5.445.000.000,00
275.000.000,00
275.000.000,00
5.170.000.000,00
5.170.000.000,00
Rokok dan Tembakau 1.1
Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau
1.2
Pembinaan Lingkungan Sosial Industri Rokok dan Tembakau
20
No
Program / Kegiatan
Sebelum P A K
Setelah P A K
1
2
3
4
2
Program
Perlindungan
250.700.000,00
395.295.999,80
31,200,000.00
31,200,000.00
219,500,000.00
262,300,000.00
Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 2.1
Peningkatan
Pengawasan
Peredaran Barang dan Jasa 2.2
Operasionalisasi
dan
Pengembangan
UPT
Kemetrologian Daerah 2.3
Operasionalisasi
dan
Pengembangan
UPT
-
92,541,818.00
-
9,254,181.80
Kemetrologian Daerah (DAK) 2.4
Operasionalisasi
dan
Pengembangan
UPT
Kemetrologian
Daerah
(pendamping DAK+BOP) 3
Program Pengembangan dan Pemeliharaan
3,263,993,000.00
3,263,993,000.00
Sarana
dan
Sarana
dan
750,300,000.00
750,300,000.00
Sarana
dan
2,185,820,000.00
2,185,820,000.00
dan
327,873,000.00
327,873,000.00
248,521,000.00
248,521,000.00
12,890,000.00
12,890,000.00
76,166,000.00
76,166,000.00
159,465,000.00
159,465,000.00
Prasarana Pasar 3.1
Pemeliharaan Prasarana Pasar
3.2
Pemeliharaan
Prasarana Pasar (DAK) 3.3
Pemeliharaan
Sarana
Prasarana Pasar (Pendamping DAK) 4.
Program Pengelolaan
Peningkatan Pasar
dan
Pembinaan Pedagang 4.1
Penataan Tempat Berusaha di Pasar
4.2
Pembinaan Disiplin Pedagang
4.3
Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pungutan Retribusi Pasar
21
No
Program / Kegiatan
Sebelum P A K
Setelah P A K
1
2
3
4
5.
Program
Pengembangan
Kinerja
1,145,510,000.00
1,145,510,000.00
1,145,510,000.00
1,145,510,000.00
160,834,000.00
160,834,000.00
160,834,000.00
160,834,000.00
40,990,000.00
40,990,000.00
40,990,000.00
40,990,000.00
Pengelolaan
Persampahan 5.1
Penyediaan
sarana
prasarana
dan
pengelolaan
Persampahan 6.
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan Ekspor 6.1 7.
Promosi Perdagangan Program
Penataan
Penyempurnaan Sistem
dan
Kebijakan
dan
Prosedur
Pengawasan 7.1
Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
8
Program Resi Gudang
135,000,000.00
123,610,113.00
8.1
Resi Gudang
135,000,000.00
123,610,113.00
9.
Program
183,300,000.00
183,300,000.00
128,850,000.00
128,850,000.00
54,450,000.00
54,450,000.00
510,829,000.00
629,418,887.00
79,540,000.00
97,729,887.00
6,000,000.00
6,000,000.00
84,000,000.00
85,000,000.00
Peningkatan
Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 9.1
Pengembangan Pasar danDistribusi Barang/Produk
9.2
Peningkatan
Sistem
Jaringan
dan
Informasi
Perdagangan 10.
Program Pelayanan Admistrasi Perkantoran
10.1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik 10.2 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Perizinan
Kendaraan
Dinas/Operasional 10.3 Penyediaan
Jasa
Admistrasi
Keuangan 22
No
Program / Kegiatan
Sebelum P A K
Setelah P A K
1
2
3
4
10.4 Penyediaan Jasa Kebersihan
48,000,000.00
48,000,000.00
25,284,000.00
25,684,000.00
181,855,000.00
280,855,000.00
kantor 10.5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 10.6 Penyediaan
Barang
Cetakan
dan Penggandaan 10.7 Penyediaan
Makanan
dan
7,000,000.00
7,000,000.00
Koordinasi
dan
37,900,000.00
37,900,000.00
dan
41,250,000.00
41,250,000.00
Program Peningkatan Sarana
29,800,000.00
29,800,000.00
20,800,000.00
20,800,000.00
9,000,000.00
9,000,000.00
4,216,000.00
4,216,000.00
4,216,000.00
4,216,000.00
Minuman 10.8 Rapat-rapat Konsultasi
ke
Luar
Daerah
dalam daerah 10.9 Rapat-rapat
Koordinasi
Konsultasi ke Luar Daerah 11.
dan Prasarana Aparatur 11.1 Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional 11.2 Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Peralatan Gedung Kantor 12.
Program
Peninghkatan
Pengembangan
sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja
dan Keuangan 12.1 Penyusunan
Pelaporan
Keuangan akhir tahun JUMLAH
11,414,477,000.00
11,666,272,999.80
23
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A.
CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran
kinerja
dimaksud,
disamping
sebagai
upaya
pengembangan strategi organisasi ke depan, secara teknis wajib dilihat sebagai suatu sistem lacak performasi masing - masing bidang dan sekretariat pada
Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah/SKPD
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang yang merupakan entry point untuk pengendalian fungsi-fungsi manajerial secara menyeluruh. Dalam akuntabilitas kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang akan diulas mengenai pengukuran kinerja secara kuantitatif dan kualitatif tingkat capaian kinerja mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan tahap penyelesaian kegiatan. Dalam
tahap
penetapan
indikator
kinerja
didasarkan
pada
jenis/kelompok menurut masukan (input), keluaran (output), hasil (outcomes) manfaat (benefit) dan dampak (impact). Indikator input dan output dinilai sebelum kegiatan selesai atau saat kegiatan sedang berlangsung. Indikator outcomes, benefit, impact dinilai setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Dari pengukuran-pengukuran kinerja diharapkan dapat diperoleh informasi; antara lain : a. Kejelasan tentang apa, berapa, dan kapan kegiatan dilaksanakan; b. Terciptanya konsensus untuk menghindarkan kesalahan interprestasi; c. Merupakan alat untuk pengukuran analisis dan evaluasi kinerja. Sesuai
dengan
tugas
pokok
dan
fungsi
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang adalah melaksanakan urusan pemerintahan
daerah
bidang
perindustrian,
perdagangan
dan
pasar
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pada sub bab ini akan diulas tingkat capaian performansi organisasi berdasarkan sasaran-sasaran strategis yang telah ditargetkan pada tahun 2014 sekaligus tingkat capaian performansi organisasi secara menyeluruh. Capaian kinerja atas setiap sasaran strategis pada setiap program kerja yaitu menggambarkan capaian kinerja berdasarkan indikator kunci berupa indikator hasil (outcomes /key performance indicators). Capaian kinerja kebijakan dan program yaitu menggambarkan capaian kinerja yang ada termasuk indikator pemicu (performance driven : inputs dan outputs).
24
Dalam proses capaian kinerja dilakukan dengan penyusunan kinerja kegiatan tahun anggaran 2014 pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang. Guna menilai capaian kinerja sasaran digunakan skala ordinal sebagai parameter keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan kebijakan teknis, program dan kegiatan sebagai berikut: No
Capaian Kinerja
Keterangan
1.
Nilai 85 s.d 100
BERHASIL
2.
Nilai 70 < 85
CUKUP BERHASIL
3.
Nilai 55 < 70
KURANG BERHASIL
4.
Nilai < 55
TIDAK BERHASIL
Capaian
Indikator
Kinerja
Sasaran
pada
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang di Tahun Anggaran 2014 diuraikan sebagai berikut : Secara umum semua program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang di Tahun Anggaran 2014 telah dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu dan tujuan serta sasaran yang ditetapkan. Pengukuran kinerja sasaran sebagaimana dijelaskan dimuka disamping sebagai upaya pengembangan strategi organisasi ke masa yang akan datang, secara teknis dapat dipergunakan untuk melihat performance masing-masing yang ada
dan
untuk mengendalikan fungsi-fungsi manajerial secara
menyeluruh. Dalam akuntabilitas kinerja akan diulas mengenai pengukuran indikator kinerja outcome kegiatan yang selanjutnya akan dapat diketahui juga pengukuran indikator kinerja yang telah ditentukan. Dalam pengukuran kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar, pelaporan disusun dengan melakukan pendekatan terhadap indikator kinerja baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dalam pengukuran kinerja diupayakan dapat dilakukan pengukuran secara kualitatif maupun secara kuantitatif tingkat kinerja sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai tahap kegiatan selesai dilaksanaan. Indikator kinerja input dan output dinilai sebelum kegiatan yang dilakukan selesai. Merujuk pada uraian tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang dalam rangka capaian kinerja tahun 2014 antara target dan realisasi dapat terlaksana untuk 25
prosentase tingkat pertumbuhan industri formal sebesar 2,09% dari jumlah industri formal sampai dengan tahun lalu atau tumbuh menjadi 1.804 unit usaha industri formal sehingga antara target dan realisasi tercapai 34,90%. Untuk Prosentase peningkatan nilai ekspor sebesar 2,15% dari nilai ekspor tahun lalu atau sebesar 345.541.449,41 US$ sehingga antara target dan realisasi tercapai 107,43%. Untuk Prosentase peningkatan nilai impor sebesar 6,04% dari nilai impor tahun lalu atau sebesar 76.000.142,85 US$ sehingga antara target dan realisasi tercapai 301,97%. Untuk Prosentase peningkatan administrasi pungutan retribusi pasar sebesar 2,94% dari nilai tahun lalu atau sebesar Rp 5.125.446.534,00 sehingga antara target dan realisasi tercapai 147,00%. Untuk Prosentase biaya balik nama dan perpanjangan SK sebesar 12,71% dari nilai tahun lalu atau sebesar Rp 172.924.900,00 sehingga antara target dan realisasi tercapai 635,50%. Hal tersebut salah bukti keberhasilan yang telah dicapai dalam penyusunan rencana kinerja. Pengukuran indikator-indikator kunci keberhasilan pencapaian sasaransasaran strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang, didasarkan pada indikator outcomes. Indikator outcomes tersebut merupakan hasil (result) dari indikator pemicu (performance driven) yaitu input dan output pada setiap kegiatan.
1.
Perbandingan Antara Target dan Realisasi Tahun 2014 Dari evaluasi kinerja akan diperoleh beberapa alasan rasional atas keberhasilan dan tidak tercapainya target strategi pencapaian visi dan misi organisasi melalui kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) untuk seluruh indikator kinerja yang ditetapkan. Berdasarkan capaian kinerja tahun 2014 yang telah diuraikan pada sub
bab
sebelumnya
ketidakberhasilan
maka
dapat
sasaran-sasaran
disimpulkan
strategis
keberhasilan
tergambar
pada
dan
realisasi
Penetapan Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang tahun 2014 sebagai berikut: NO 1
SASARAN STRATEGIS Peningkatan peranan sektor industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas kesempatan berusaha, meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui peningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta kualitas dan kuantitas produksi
INDIKATOR KINERJA Prosentase Tingkat Pertumbuhan Industri
TARGET
REALISASI
%
1,50 %
1,55 %
103,22
26
1.
Sasaran Strategis
: Peningkatan peranan
sektor industri dalam
perekonomian sehingga mampu memperluas kesempatan
berusaha,
produktivitas
dan
daya
peningkatkan
kemampuan
meningkatkan saing
melalui
sumber
daya
manusia serta kualitas dan kuantitas produksi. Indikator Kinerja
:
Prosentase Tingkat Pertumbuhan Industri
Target Kinerja
:
1,50 %
Total jumlah unit usaha di sektor
industri, baik itu industri formal maupun informal tahun lalu Realisasi Kinerja
:
1,55 %
Capaian Kinerja
:
103,22 %
Alasan tercapainya
:
Dari hasil capaian indikator kinerja pada prosentase tingkat pertumbuhan industri, dapat dijelaskan bahwa target indikator kinerja dapat tercapai karena adanya
kesinambungan
program
dan
kegiatan
dalam
rangka
menumbuhkembangkan sektor industri formal dan non formal untuk terus meningkatkan daya saing industri. Adapun program yang dilaksanakan adalah Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau yang dijabarkan dalam Kegiatan Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau serta Kegiatan Pembinaan Lingkungan Sosial Industri dan Tanam Tembakau yang diaplikasikan dalam bentuk pendataan dan pemetaan industri, pelatihan peningkatan ketrampilan masyarakat di bidang industri, bantuan mesin/peralatan industri serta bimbingan teknis bagi calon penerima bantuan mesin/peralatan industri, sehingga industri rumah tangga terus ditumbuhkan untuk menjadi embrio dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada serta dikembangkan untuk menjadi industri kecil formal dengan memiliki legalitas usaha industri. Demikian juga industri kecil formal dapat berkembang menjadi industri menengah dan besar formal. Dengan dimilikinya legalitas usaha, serta makin meningkatnya kualitas dan kuantitas produk maka diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri. Perkembangan Industri sampai dengan tahun 2014 berjumlah 22.234 unit usaha yang terdiri dari industri formal sebanyak 1.804 unit usaha dan industri non formal 20.430 unit usaha. Sedangkan untuk perkembangan investasi sampai dengan tahun 2014 berjumlah Rp.2.746.151.790,00. Demikian pula untuk perkembangan penyerapan tenaga kerja sampai dengan tahun 2014 berjumlah 162.237 Orang
27
Untuk sasaran pertama yaitu meningkatnya daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dari berbagai jenis usaha industri dengan target sebesar 1,50% dan anggaran sebesar Rp. 5.445.000.000,00 dapat terealisasi 103,22%. Pertumbuhan industri formal masih dibawah target. Perkembangan industri formal terutama terjadi pada skala industri kecil. Hal ini dikarenakan adanya pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang dengan menumbuh kembangkan industri non formal melalui berbagai kegiatan pelatihan ketrampilan, bimbingan teknis serta bantuan mesin/peralatan industri. Sehingga industri non formal semakin berkembang dan mendaftarkan legalitas usahanya menjadi industri kecil formal. Sedangkan untuk industri besar formal, sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian NOMOR 41/M-IND/PER/6/2008 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Perizinan Pemberi Perizinan Industri, dan Tanda Daftar Industri bahwa mulai Tanggal 25 Juni 2008 bahwa untuk Ijin Usaha Industri Besar ditangani oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Dan untuk industri menengah formal, sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Pelimpahan Sebagai Urusan yang Menjadi Wewenang Bupati di Bidang Pelayanan Administrasi Perijinan Kepada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, bahwa mulai Tanggal 19 Agustus 2014, untuk Ijin Usaha Industri Menengah ditangani oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Malang. Sehingga untuk pencatatan register perijinan diperlukan adanya koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Malang.
Prosentase Perkembangan Industri Formal - Non Formal 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 -
2011
2012
2013
2014
Prosentase Pertumbuhan industri formal %
5.30
5.47
2.91
2.09
Prosentase Pertumbuhan industri non formal %
0.51
0.43
2.50
1.50
28
Perkembangan Industri Formal - Non Formal 25,000.00 20,000.00 15,000.00 10,000.00 5,000.00 -
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah industri formal (Unit)
1,546.00
1,628.00
1,717.00
1,767.00
1,804.00
Jumlah industri non formal (Unit)
19,453.00
19,552.00
19,637.00
20,128.00
20,430.00
NO 2
SASARAN STRATEGIS Peningkatan peranan sektor perdagangan dalam perekonomian melalui penguatan perdagangan dalam dan luar negeri melalui peningkatkan persentase nilai ekspor impor sebagai salah satu indikasi peningkatan kegiatan sektor perdagangan
2.
Sasaran Strategis
INDIKATOR KINERJA Prosentase Peningkatan Nilai Ekspor Prosentase Peningkatan Nilai Impor
Peningkatan dalam
TARGET
REALISASI
%
2,00 %
2,15 %
107,43
2,00 %
6,04 %
301,97
peranan
perekonomian
sektor melalui
perdagangan penguatan
perdagangan dalam dan luar negeri melalui peningkatkan persentase nilai ekspor impor sebagai
salah
satu
indikasi
peningkatan
kegiatan sektor perdagangan. Indikator Kinerja
:
Prosentase Peningkatan nilai ekspor dan impor
Target Kinerja
:
2,00 % dari nilai ekspor tahun lalu dan 2,00% dari nilai impor tahun lalu
Realisasi Kinerja
:
2,15 % dari nilai ekspor tahun lalu dan 6,04 % dari nilai impor tahun lalu
Capaian Kinerja
:
107,43 % untuk nilai ekspor dan 301,97 % untuk nilai impor
Alasan tercapainya
:
Dari hasil capaian indikator kinerja pada prosentase peningkatan nilai ekspor dan impor, dapat dijelaskan bahwa target indikator kinerja dapat tercapai karena
adanya
pembinaan
yang
dilakukan
oleh
Dinas
Perindustrian, 29
Perdagangan dan Pasar di sektor perdagangan sehingga mempu meningkatkan perdagangan baik di dalam negeri maupun ekspor. Adapun program yang dilaksanakan adalah Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri yang dijabarkan dalam Kegiatan Promosi Perdagangan, Kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk, Kegiatan Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan. Perkembangan nilai ekspor pada tahun 2014 sebesar US$ 345.541.449,41 atau bertambah sebesar 2,15% dari nilai ekspor tahun sebelumnya. Sedangkan perkembangan nilai impor pada tahun 2014 sebesar US$ 76.000.142,85 atau bertambah sebesar 6,04 % dari nilai impor tahun sebelumnya. Sasaran kedua adalah Meningkatnya perdagangan dalam negeri dan meningkatnya ekspor dengan target sebesar 2,00% dan anggaran sebesar Rp. 160.834.000 terealisasi 107,43 % dan Meningkatnya perdagangan dalam negeri dengan target 2,00 % dan anggaran sebesar Rp. 183.300.000 dan terealisasi 301,97%. Berkembangnya sektor perdagangan mendorongyang menunjukkan trend yang terus meningkat, hal ini bisa dilihat dari beberapa faktor indikator yaitu : Tanda Daftar Perusahaan (TDP) pada tahun 2014 secara akumulatif menjadi sebanyak 20.598 perusahaan.
Perkembangan Nilai Ekspor - Impor 400,000,000.00 350,000,000.00 300,000,000.00 250,000,000.00 200,000,000.00 150,000,000.00 100,000,000.00 50,000,000.00 Nilai ekspor (US$)
2010
2011
2012
2013
2014
296,937,735.33
303,731,298.57
329,315,314.80
338,273,235.89
345,541,449.41
Nilai impor (US$)
60,780,542.01
64,758,855.43
64,804,259.11
71,671,674.94
76,000,142.85
SURPLUS EKSPOR - IMPOR (US$)
236,157,193.32
238,972,443.14
264,511,055.69
266,601,560.95
269,541,306.56
30
Prosentase Perkembangan Nilai Ekspor Impor 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 -
NO 3
2011
2012
2013
2014
Prosentase nilai ekspor %
2.29
Prosentase nilai impor %
6.55
8.42
2.72
2.15
0.07
10.60
PROSENTASE SURPLUS %
1.19
6.04
10.69
0.79
1.10
INDIKATOR KINERJA Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar
SASARAN STRATEGIS
Terciptanya pasar daerah yang tertib dan aman sebagai penggerak dan penguat roda perekonomian rakyat melalui peningkatan manajemen pengelolaan pasar dan disiplin pedagang, serta pemberdayaan PKL di dalam lingkungan pasar Prosentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK 3.
Sasaran Strategis
TARGET
REALISASI
%
4,00 %
1,94 %
48,47
7,00 %
35,57 %
508,14
: Terciptanya pasar daerah yang tertib dan aman sebagai
penggerak
perekonomian
rakyat
dan
penguat
melalui
roda
peningkatan
manajemen pengelolaan pasar dan disiplin pedagang, serta pemberdayaan PKL di dalam lingkungan pasar Indikator Kinerja
:
Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar dan Prosentase Biaya Balik
Target Kinerja
:
Nama dan Perpanjangan SK 4,00 % dan 7,00% dari tahun lalu
Realisasi Kinerja
:
1,94 % dan 35,57 % dari tahun lalu
Capaian Kinerja
:
48,47 % dan 508,14 %
31
Alasan tercapainya
:
Dari hasil capaian indikator kinerja pada
Prosentase
Peningkatan
Administrasi Pungutan Retribusi Pasar dan Prosentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK, dapat dijelaskan bahwa target indikator dapat tercapai karena adanya peningkatan sistem manajemen
pengolahan pasar dan disiplin
pedagang,serta pemberdayaan PKL di dalam pasar. Dimana Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar terus melakukan pembinaan kepada para pedagang dimana kesadaran untuk membayar retribusi pelayanan pasar yang dibagi atas retribusi pasar dan biaya balik nama dan perpanjangan SK. Pada Tahun 2014, pencapaian retribusi pasar (non BBN) sebesar Rp 5.030.819.684,00 atau naik sebesar 1,94 % dari tahun lalu. Sedangkan untuk biaya balik nama dan perpanjangan SK sebesar Rp 267.551.750,00 atau naik sebesar 35,57 % dari tahun lalu. Pencapaian kedua target tersebut mampu terealisasi dengan anggaran sebesar Rp. 248.521.000.00. Secara keseluruhan, perkembangan kinerja di sektor pengelolaan pasar juga mengalami peningkatan dengan ditunjukkan dengan tercapainya target Retribusi Pelayanan Pasar sebagai salah satu kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2014 yaitu dengan realisasi Rp. 5.298.361.434.00 dari yang ditargetkan sebesar Rp. 5.115.000.000.00 Rendahnya tingkat pencapaian pungutan retribusi pasar (non BBN) ini dikarenakan adanya kondisi ekonomi yang berfluktuasi. Adanya kenaikan harga membuat menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu, para pedagang yang ada di pasar bersifat musiman dimana pedagang menjual hasil kebun/pertanian yang dipanen. Selain itu, sampai dengan tahun 2014 tidak ada penambahan jumlah toko, kios dan bedak yang terdapat di pasar. Sedangkan untuk target pertumbuhan BBN dapat tercapai jauh melampaui target dikarenakan sifat Surat Hak Penempatan Berjualan di pasar bersifat insidentil, dimana masa berlaku adalah 3 tahun. Dan jumlah toko/bedak/kios yang ada di pasar tetap dan tidak mengalami pertambahan. Dan pada kurun waktu 2014, banyak Surat Hak Penempatan Berjualan yang diperbaharui. Adapun program yang dilaksanakan adalah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan yang dijabarkan dalam Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan; Program Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang yang dijabarkan dalam Kegiatan Penataan tempat berusaha di pasar, Pembinaan disiplin pedagang, Intensifikasi dan ekstensifikasi pungutan retribusi pasar; serta Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Pasar yang dijabarkan dalam Kegiatan Pemeliharaan
sarana dan prasarana pasar. 32
Target - Realisasi Retribusi Pelayanan Pasar 6,000,000,000.00 5,000,000,000.00 4,000,000,000.00 3,000,000,000.00 2,000,000,000.00 1,000,000,000.00 -
2010
2011
2012
2013
2014
Realisasi Retribusi Pelayanan Pasar (Rp)
4,096,368,10
4,308,512,95
4,919,838,650
5,132,491,65
5,298,371,43
Target Retribusi Pelayanan Pasar (Rp)
4,007,500,00
4,150,000,00
4,865,000,000
5,015,000,00
5,115,000,00
Prosentase Pencapaian Target Retribusi Pelayanan Pasar 104.50 104.00 103.50 103.00 102.50 102.00 101.50 101.00 100.50 100.00 99.50 Prosentase Pencapaian Target Retribusi Pelayanan Pasar %
2011
2012
2013
2014
103.82
101.13
102.34
103.58
33
2.
Perbandingan Data Kinerja Antara Realisasi Tahun 2014 dengan Realisasi Tahun 2013 dan Capaian 2013 dengan Capaian Tahun 2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
1
Peningkatan peranan sektor industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas kesempatan berusaha, meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui peningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta kualitas dan kuantitas produksi
INDIKATOR 3 Prosentase Tingkat Pertumbuhan Industri
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
4
5
6
7
8
9
1,50 %
2,53 %
100%
1,50 %
1,55 %
100%
Untuk Strategis Peningkatan peranan sektor industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas kesempatan berusaha, meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui peningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta kualitas dan kuantitas produksi dengan indikator kinerja Prosentase Tingkat Pertumbuhan Industri, Pada tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan realisasi dari tahun 2013 sebesar 2.53% dan tahun 2014 sebesar 1,55%. Kenapa pertumbuhan industri sangat kecil prosentasenya dibandingkan dengan tahun 2013 karena untuk ijin industri besar ditangani langsung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur, sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian NOMOR 41/M-IND/PER/6/2008. Tentang Ketentuan dan Tata Cara Perizinan Pemberi Perizinan Industri, dan Tanda Daftar Industri bahwa mulai Tanggal 25 Juni 2008 bahwa untuk Ijin Usaha Industri Besar ditangani oleh Dinas Perindustrian dan
24
Perdagangan Propinsi Jawa Timur. Juga untuk ijin industri menengah ditangani oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpada (BPPT) sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2014 tentang Pelimpahan Sebagai Urusan yang Menjadi Wewenang Bupati di Bidang Pelayanan Administrasi Perijinan Kepada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu. Selain itu juga karena tahun 2014 merupakan tahun politik juga kenaikan harga BBM, sehingga dunia bisnis lambat dalam pertumbuhannya.
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
1
Peningkatan peranan sektor perdagangan dalam perekonomian melalui penguatan perdagangan dalam dan luar negeri melalui peningkatkan persentase nilai ekspor impor sebagai salah satu indikasi peningkatan kegiatan sektor perdagangan
INDIKATOR 3 Prosentase Peningkatan Nilai Ekspor Prosentase Peningkatan Nilai Impor
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
4
5
6
7
8
9
2,00 %
2,00 %
100%
2,72 %
2.15%
100%
2,00 %
2,00 %
100%
10,60 %
6.04%
100%
Untuk Strategis Peningkatan peranan sektor perdagangan dalam perekonomian melalui penguatan perdagangan dalam dan luar negeri melalui peningkatkan persentase nilai ekspor impor sebagai salah satu indikasi peningkatan kegiatan sektor perdagangan dengan Indikator Prosentase Peningkatan nilai ekspor dengan realisasi tahun 2013 sebesar 2,72% dan tahun 2014 sebesar 2.15% mengalami penurunan karena adanya berbagai aturan kepabeanan tentang ekspor impor namun masih terpenuhi target karena didukung pameran produk-produk yang berpotensi ekspor. Sedangkan untuk indikator Prosentase Peningkatan nilai impor melalui peningkatan perdagangan
25
dalam negeri dari realisasi tahun 2013 sebesar 10,60% dan tahun 2014 sebesar 6.04% mengalami penurunan, karena perdagangan dalam negeri meningkat serta di imbangi dengan daya beli masyarakat yang juga ikut meningkat.
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
7
8
9
1
2
3
4
5
6
1
Terciptanya pasar daerah yang tertib dan aman sebagai penggerak dan penguat roda perekonomian rakyat melalui peningkatan manajemen pengelolaan pasar dan disiplin pedagang, serta pemberdayaan PKL di dalam lingkungan pasar
Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar Prosentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar
4,00 %
4,00 %
100%
4,30 %
1,94 %
100%
7,00 %
7,00 %
100%
5,00 %
35,57 %
100%
Dan untuk strategis Terciptanya pasar daerah yang tertib dan aman sebagai penggerak dan penguat roda perekonomian rakyat melalui peningkatan manajemen pengelolaan pasar dan disiplin pedagang, serta pemberdayaan PKL di dalam lingkungan pasar dengan indikator Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar, dengan realisasi tahun 2013 sebesar 4,30% dan tahun 2014 sebesar 1,94% mengalami penurunan karena kurang tertatanya para PKL di luar pasar. Sedangkan Prosentase Biaya Balik Nama dan
26
Perpanjangan SK tahun 2013 dengan realisasi 5,00% di bandingkan realisasi tahun 2014 sebesar 35,57% mengalami kenaikan karena sifat Surat Hak Penempatan Berjualan di pasar bersifat insidentil, dimana masa berlaku adalah 3 tahun. Dan jumlah toko/bedak/kios yang ada di pasar tetap dan tidak mengalami pertambahan. Dan pada kurun waktu 2014, banyak Surat Hak Penempatan Berjualan yang diperbaharui.. Pada tahun 2013 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang, bisa meraih realisasi PAD dari sektor restribusi pasar daerah sebesar
Rp. 5.132.491.650.00 dari target Rp. 5.015.000.000.00 atau tercapai 102,34 % dari target. Sedangkan pada tahun
2014 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang berhasil bisa meraih realisasi PAD dari sektor restribusi pasar daerah sebesar Rp. 5.298.371.434.00 dari target Rp. 5.115.000.000.00 atau tercapai 103.58% dari target. Sedangkan dalam kurun waktu 2013 – 2014, Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Pasar Kabupaten Malang memperoleh Prestasi, sebagai berikut: No
Nama Penghargaan
1.
Telah terbangunnya gudang yang diperuntukkan untuk Sistem Resi Gudang, merupakan bantuan dari Kementrian Perdagangan RI
2
Penghargaan Tampilan Kinerja Terbaik II
3
Telah terbangunnya gedung oprasional UPTD Metrologi Legal dan di resmikan tanggal 18 Nopember 2014.
Tahun 2013 Tingkat Nas Prov Kab
Tahun 2014 Tingkat Nas Prov Kab -
KET Ditempatkan di Desa Malangsuko Kecamatan Tumpang
Diberikan pada hari jadi Korpri Ditempatkan di Desa Wonorejo Kecamatan Pakisaji
27
3.
No 1 1
Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun ini dengan target Rencana Strategis (RENSTRA)
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Sasaran
Indikator Sasaran
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Peningkatan 0,80 0,86 100% 0,80 0,82 100% 1,50 2,53 100% 1,50 1,55 100% Prosentase peranan sektor Tingkat industri dalam Pertumbuhan perekonomian Industri sehingga mampu memperluas kesempatan berusaha, meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui peningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta kualitas dan kuantitas produksi Untuk Strategis Peningkatan peranan sektor industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas kesempatan berusaha, meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui peningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta kualitas dan kuantitas produksi dengan indikator kinerja Prosentase Tingkat Pertumbuhan Industri, sampai dengan tahun 2014 ditargetkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) mengalami perkembangan sebesar 4,60% atau berkembang menjadi 21.981 unit usaha. Dan realisasi prosentase pertumbuhan industri sampai dengan tahun 2014 mencapai 5,77% atau berkembang menjadi 22.234 unit usaha. Pencapaian target ini
28
dikarenakan adanya pembinaan di sektor industri yang berkelanjutan berupa kegiatan pelatihan peningkatan ketrampilan masyarakat di bidang industri, bimbingan teknis bagi calon penerima bantuan mesin/peralatan industri, pemberian bantuan mesin/peralatan industri serta monitoring dan evaluasi bagi para pelaku usaha.
No 1 1
Indikator Sasaran
Sasaran 2
3
Peningkatan peranan sektor perdagangan dalam perekonomian melalui penguatan perdagangan dalam dan luar negeri melalui peningkatkan persentase nilai ekspor impor sebagai salah satu indikasi peningkatan kegiatan sektor perdagangan
Prosentase Peningkatan Nilai Ekspor Prosentase Peningkatan Nilai Impor
Tahun 2011 Target
Realisasi
Tahun 2012
Capaian
Target
Realisasi
Tahun 2013
Capaian
Target
Realisasi
Tahun 2014 Capaian
Target
Realisasi
Capaian
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
2,00
2,29
100%
2,00
8,42
100%
2,00
2,72
100%
2,00
2,15
100%
2,00
6,55
100%
2,00
0,07
100%
2,00
10,60
100%
2,00
6,04
100%
Untuk Strategis Peningkatan peranan sektor perdagangan dalam perekonomian melalui penguatan perdagangan dalam dan luar negeri melalui peningkatkan persentase nilai ekspor impor sebagai salah satu indikasi peningkatan kegiatan sektor perdagangan dengan
29
Indikator Prosentase Peningkatan nilai ekspor sampai dengan tahun 2014 ditargetkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) mengalami perkembangan sebesar 8,00% atau sebesar US$ 321.414.954,24. Dan realisasi prosentase perkembangan nilai ekspor sampai dengan tahun 2014 sebesar 15,58 % atau sebesar US$
345.541.449,41. Sedangkan untuk Indikator Prosentase Peningkatan nilai impor sampai
dengan tahun 2014 ditargetkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) mengalami perkembangan sebesar
8,00% atau sebesar US$
65.790.813,37. Dan realisasi prosentase perkembangan nilai ekspor sampai dengan tahun 2014 sebesar 23,25 % atau sebesar US$ 76.000.142,85. Tercapainya target RENSTRA dalam pencapaian nilai ekspor dan impor dikarenakan adanya program dan kegiatan yang saling mendukung untuk mengembangan dan peningkatan sektor perdagangan sehingga mampu mendorong meningkatnya nilai ekspor dan impor. Selain itu juga dikarenakan adanya berbagai aturan kepabeanan tentang ekspor impor yang seringkali disosialisasikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur yang sering diikuti oleh para eksportir dan importir di wilayah Kabupaten Malang sehingga memberikan pemahaman dan memudahkan proses ekspor impor yang dilakukan. Selain itu, adanya berbagai kegiatan pameran produk-produk yang berpotensi ekspor sangat mendukung menggeliatnya sektor perdagangan.
30
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
No
Sasaran
Indikator Sasaran
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Terciptanya pasar daerah yang tertib dan aman sebagai penggerak dan penguat roda perekonomian rakyat melalui peningkatan manajemen pengelolaan pasar dan disiplin pedagang, serta pemberdayaan PKL di dalam lingkungan pasar
Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar Prosentase Biaya Balik Nama dan Perpanjanga n SK Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar
4,00
13,46
100%
4,00
4,30
100%
4,00
1,94
100%
4,00
48,47
100%
5,00
41,00
100%
6,00
36,16
100%
6,00
5,00
100%
7,00
35,57
100%
1
Dan untuk strategis Terciptanya pasar daerah yang tertib dan aman sebagai penggerak dan penguat roda perekonomian rakyat melalui peningkatan manajemen pengelolaan pasar dan disiplin pedagang, serta pemberdayaan PKL di dalam lingkungan pasar dengan indikator Prosentase Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar (non BBN), sampai dengan tahun 2014 ditargetkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) mengalami perkembangan sebesar 24,00% atau sebesar Rp 4.678.118.739,90. Target tersebut mampu dicapai sampai dengan tahun 2014 sebesar 118,32 % atau sebesar Rp 5.030.819.684,00.. Sedangkan untuk indikator Prosentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK, sampai dengan tahun 2014 ditargetkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) mengalami
31
perkembangan sebesar 16,00% atau sebesar Rp 123.071.207,00. Target tersebut mampu dicapai sampai dengan tahun 2014 sebesar 23,99 % atau sebesar Rp
267.551.750,00. Pencapaian target RENSTRA dikarenakan adanya kegiatan untuk terus meningkatkan
manajemen pengelolaan pasar, baik secara sarana prasarana pasar serta meningkatan disiplin pedagang dan penataan tempat berusaha. Sehingga para pedagang semakin tertib dalam membayar retribusi pasar baik berupa retribusi pungutan maupun dalam pengurusan hak penempatan berjualan di toko/kios/bedak/los. Meskipun jumlah toko/kios/bedak/los, namun kesadaran akan legalitas usaha membuat para pedagang semakin tertib dalam memanfaatkan pasar daerah
32
4. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Standar Nasional Indikator Kinerja yang ditetapkan untuk Dinas Perindustrtian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang sampai sekarang masih belum ada Standar Nasional yang di mengatur
5. Analisis Kinerja dan Alternatif Solusi a. Indikator Tingkat Pertumbuhan Industri Permasalahan Beberapa
masalah dalam pembangunan Industri diantaranya
keterkaitan sektor industri dan sektor ekonomi lainnya belum mantap, keterbatasan dalam kemampuan teknologi, keterbatasan dalam kemampuan manajemen produksi dan manajemen pemasaran produk yang dihasilkan disamping masalah permodalan, belum optimalnya pemanfataan hasil kekayaan sumber daya alam yang ada tertutama hasil pertanian, serta iklim usaha belum kondusif .
Solusi Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan langkah yaitu pengembangan IKM yang sudah ada dengan membrikan berbagai pelatihan, pembinaan serta terus menerus dan berkelanjutan dan pemberian peralatan serta fasilitasi permodalan dan informasi pasar, menumbuhkan jumlah wirausaha baru, peningkatan keterkaitan IKM dengan
industri
besar
dan
sektor
ekonomi
lainnya,
fasilitasi
permasalahan (klinik bisnis) serta mendukung menciptakan iklim usaha yang kondusif.
b. Indikator Peningkatan Nilai Ekspor – Impor Permasalahan Beberapa permasalahan dalam Perdagangan diantaranya, Masih maraknya peredaran barang impor yang masuk ke wilayah kabupaten malang, belum optimalnya pelaku usaha eksportir/importir dalam memberikan laporan terkait realisasi eksport/import, masih ada pelaku usaha
/
pedagang
pemilik
alat
ukur
takar
timbang
dan
perlengkapannya yang tidak mentera ulang.Tuntutan masyarakat terhadap mutu barang yang beredar, tuntutan
adanya persaingan
yang semakin tajam., dan belum optimalnya perlindungan konsumen.
24
Solusi Solusi untuk memperlancar distribusi pengiriman barang untuk segera sampai ke pelabuhan melalui jalar alternatif yang ada sehingga bisa memperlancar
pengiriman
barang
untuk
sampai
lepada
user
(pengguna). Serta meningkatkan mutu produk makanan dan minuman dengan melakukan pengawasan internal mau pun eksternal sehingga makanan dan minutan yang dirpoduksi betul-betul memenuhi stándar yang ditetapkan. Selain itu meningkatkan pengawasan di bidang metrologi khususnya terhadap alat UTTP (Ukur, Takar, Timbang dan Perelngkapannya) dengan harapan meningkatkan kesadaran para pelaku usaha untuk menggunakan alat ukur yang benar dan sah secara legal, dan juga melakukan pengawasan serta mengendalikan masuknya
produk-produk
impor
yang
akan
berdampak
pada
meningkatnya produk-produk dalam negeri yang diimbangi dengan peningkatan mutu, harga bersaing di pasaran.
c. Indikator Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar Permasalahan Adapun permasalahan yang dihadapi oleh bidang pengelolaan pasar adalah
rendahnya
kesadaran para pedagang,
penertiban dan
penataan PKL yang Sangat mengganggu para pedagang tetap dalam pasar, fasilitas sarana dan prasarana yang kurang memadai dan Sumber Daya Manusia pengelolaan pasar utamanya manajemen pengelolaan pasar yang belum optimal.
Solusi Untuk itu diperlukan beberapa strategi pemecahan masalah yang dilakukan yaitu dengan mensosialisasikan di masing-masing
pasar
untuk menyampaikan tentang ketertiban, kebersihan dan kerapian untuk mewujudkan pasar yang tertib, bersih, indah dan aman sehingga para pedagang yang beraktifitas di pasar memiliki budaya bersih, mengadakan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar sehingga dapat mewujudkan kenyamanan bagi para pelaku pasar, diperlukan pelatihan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam manajemen pengelolaan pasar agar dapat bekerja secara optimal.
25
6. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar dalam melaksanakan pregram kegiatannya memmiliki beberapa masalah dalam pembangunan Industri, Perdagangan dan Pasar. Ditunjang oleh beberapa faktor pendukung agar kinerja dinas berjalan dengan baik dan sempurna. Namun untuk menuju kepada kinerja baik, harus ditunjang dengan bertanggungjawab.
Untuk
Sumber Daya
Sumber
Daya
Manusia
Manusia
yang baik dan
Dinas
Perindustrian
Perdagangan dan Pasar sangat kurang atau masih membutuhkan penambahan beberapa Sumber Daya Manusia lagi. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut didukung oleh 396 orang terdiri dari 213 orang berstatus pegawai negeri sipil dan183 orang berstatus sebagai tenaga kontrak/ non PNS. Apabila dilihat dari segi kualitas pendidikan : Pasca Sarjana (S2) 4 Orang, Sarjana (S1) 41 orang, D-III 6 orang, SLTA 102. orang, SMP 30 orang, SD 30 orang, Golongan IV : 6 orang, Golongan III : 57 orang, Gol. II : 97 orang dan Gol. I : 53 orang. Meski memiliki keterbatasan dan banyak sekali kekurangn dalam Sumber Daya Manusia, pragram kegiatan harus tetap di jalankan dengan baik dan penuh tanggungjawab. Karena setiap Sumber Daya Manusia yang ada harus paham dan mengetahui apa dan bagaimana tupoksi yang menjadi tanggung jawab masing-masing staf sedangkan strukturalnya sebagai konseptor harus bisa memahami lebih jauh tentang tupoksi tugasnya serta inovasi terhadap setiap tugas kerja yang di berikan oleh kepala dinas. Untuk mencapai kinerja yang baik juga harus di dukung oleh sarana prasarana
yang
baik
pula,
sedangkan
untuk
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan untuk sarana prasarana masih jauh dari baik. Hal ini bisa dilihat dari keberadaan kantor yang masih menumpang pada kantor milik Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Selain gedung masih banyak lagi sarana penunjang yang masih di butuhkan untuk mencapai kinerja yang baik. Meski kondisi yang ada untuk sarana prasarana seperti itu tidak membuat kinerja Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar harus menurunkan kinerja yang harus di capai. Selain Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasana penunjang untuk mencapai kinerja yang baik, faktor pendanaan juga menjadi penunjang tercapainya kinerja yang baik pula. Dengan anggaran tahun 2014 Rp. 21.090.043.583,80 dalam realisasi penggunaan anggaran Dinas Perindustrian Perdagangan bisa mencapai Rp. 20.633.320.287,00 atau 97.83% dari total anggaran yang ada. Selain itu dari target yang ada di Indikator Kinerja Utama antara target dan realisasi juga menunjukkan nilai yang siknifikan. Dengan begitu kinerja Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar bisa melaksanakan program kegiatan dengan maksimal meski di dukung dengan sarana prasarana yang 26
kurang sempurna juga sumber daya manusia yang di rasa masih kurang dari ideal.
7. Analisis Program Penunjang Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian Kinerja Bila dilihat dari Indikator Kinerja Utama yang di miliki Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar memiliki tiga indikator kunci utama dalam melaksanakan semua program kegiatannya. Indikator pertama adalah Prosentase Tingkat Pertumbuhan Industri di tunjang oleh program kegiatannya yaitu Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau dengan anggaran Rp. 5.445.000.000 dan terealisasi Rp. 5.398.242.000 atau 99.14%, sedangkan untuk target dan realisasi indikator kinerja utama dari target 1.50% dan realisasi target 22.234 atau 1.55%. Pembinaan disektor industri terus berkelanjutan berupa kegiatan monitoring dan pembinaan industri kecil menengah dan kegiatan 2014 untuk menumbuhkan industri
nonformal berupa pelatihan ketrampilan dan bantuan
mesin/peralatan industri
kecil sehingga mampu meningkatkan kualitas dan
kapasitas produksi. Sedangkan untuk Indikator Kinerja Utama yang ke dua adalah Prosentase Peningkatan Nilai Ekspor-Impor di tunjang oleh program kegiatan Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dengan anggaran Rp. 160.834.000 dengan realisasi Rp. 160.834.000 atau 100% juga Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan anggaran Rp. 183.300.000 dengan realisasi Rp. 183.300.000 atau 100%. Sedangkan untuk target dan realisasi
indikator
kinerja utama dari target ekspor 2% dan terealisasi US$ 345.541.449,41 atau 2,15% sedangkan
target
impor
2% terealisasi
US$
76.000.142,85
atu
6.04%.Tercapainya target nilai ekspor-impor karena semakin meningkatnya kualitas dan kuantitas produk sehingga sehingga memiliki daya saing yang baik. Terbukanya peluang pasar global melalui berbagai bentuk promosi perdagngan baik di tingkat local, regional dan internasional. Indikator Kinerja Utama yang ketiga adalah Persentasi Peningkatan Administrasi Pungutan Retribusi Pasar di tunjang oleh program kegiatan Program Peningkatan Pengolahan Pasar dan Pembinaan Pedagang dengan anggaran Rp. 248.521.000 dengan realisasi Rp. 248.521.000 atau 100%. Sedangkan untuk target dan realisasi kinerja dari target jumlah pungutan retribusi 4% dengan realisasi Rp 5.030.819.684 atau 1.94%. Sedangkan untuk target dan realisasi kinerja dari biaya balik nama 7% dengan realisasi Rp 267.551.750 atau 35.57%. Rendahnya tingkat pencapaian pungutan retribusi pasar (non BBN) ini dikarenakan adanya kondisi ekonomi yang berfluktuasi. Adanya kenaikan harga 27
membuat menurunnya harga daya beli masyarakat. Selain itu para pedagang yang ada di pasar bersifat musiman dimana pedagang
menjual hasil
kebun/pertanian yang penen. Target pertumbuhan BBN tercapai karena sifat surat hak penempatan berjualan di pasar bersifat insidentil, dimana masa berlaku adalah 3 tahun, dan jumlah took/bedak/kios yang ada di pasar tetap dan tidak mengalami pertambahan.
B. REALISASI ANGGARAN Pada bagian ini diuraikan tentang sumber dana bagi pembiayaan atas pelaksanaan strategi pencapaian sasaran-sasaran dengan target-target yang telah ditetapkan di tahun 2014. Realisasi anggaran dalam rangka pencapaian sasaran masing-masing bidang pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 20.633.320.287.00 berupa anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 9.089.307.393.00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 11.544.012.894.00 dari keseluruhan plafond anggaran sebesar 21.090.043.583.00 berupa anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar 9.419.554.584.00 dan Belanja Langsung sebesar 11.670.488.999.80. Anggaran pembangunan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Tahun 2014 dikaitkan dengan pencapaian program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Kesekretariatan NO 1
TAHUN 2014
KEGIATAN Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
ANGGARAN 97.729.887
REALISASI 89.741.257
% 91,83
SUMBER DANA DAU
28
TAHUN 2014 NO 2
3
4 5 6
7
8
9
10
11
12
13
KEGIATAN Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Kedalam Daerah Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Penyusunan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun JUMLAH
SUMBER DANA
ANGGARAN
REALISASI
%
6.000.000
6.000.000
100
DAU
85.000.000
85.000.000
100
DAU
48.000.000
48.000.000
100
DAU
25.684.000
25.684.000
100
DAU
280.855.000
277.159.925
100
DAU
7.000.000
7.000.000
100
DAU
37.900.000
37.900.000
100
DAU
41.250.000
41.250.000
100
DAU
9.000.000
9.000.000
100
DAU
40.990.000
40.990.000
100
DAU
20.800.000
20.800.000
100
DAU
4.216.000
4.216.000
100
DAU
704.234.887
692.741.182
100
DAU
29
2. Bidang Perdagangan NO
KEGIATAN
1
Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa Promosi Perdagangan
2
TAHUN 2014 ANGGARAN REALISASI 32.200.000 32.200.000
% 100
SUMBER DANA DAU
160.834.000
160.834.000
100
DAU
3
Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang
128.850.000
128.850.000
100
DAU
4
Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan
54.450.000
54.450.000
100
DAU
5
Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah (DAK) Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah (Pendampingan DAK + BOP) Resi Gudang
262.300.000
262.300.000
100
DAU
92.541.818
92.541.818
100
DAK
9.254.181,80
9.210.782
100
123.610.113 864.040.112,80
123.610.113 863.996.713
100 100
6
7
6
JUMLAH
DAU D A K dan DAU
3. Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka Dan Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan TAHUN 2014 NO
KEGIATAN
1
Pembinaan Lingkungan Sosial Industri Rokok dan Tanam Tembakau JUMLAH
ANGGARAN
REALISASI
%
SUMBER DANA
5.170.000.000
5.170.000.000
100
DAHC
5.170.000.000
5.170.000.000
100
DAHC 30
4. Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan TAHUN 2014 NO 1
KEGIATAN Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau JUMLAH
ANGGARAN
REALISASI
%
275.000.000
275.000.000
100
275.000.000
275.000.000
100
SUMBER DANA DAHC
DAHC
5. Bidang Pengelolaan Pasar NO
TAHUN 2014
KEGIATAN ANGGARAN 12.890.000
REALISASI 12.890.000
% 100
SUMBER DANA
1
Penataan Tempat Berusaha di Pasar
2
Pembinaan Disiplin Pedagang
76.166.000
76.166.000
100
DAU
3
Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pungutan Retribusi Pasar
159.465.000
159.465.000
100
DAU
4
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar
750.300.000
745.295.000
100
DAU
5
Pembuatan Sarana Prasarana Pasar (DAK)
2.185.820.000
2.135.600.000
97.70
DAK
6
Pembuatan Sarana Prasarana Pasar (Pendamping DAK)
327.873.000
318.291.000
97.08
DAK
7
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan JUMLAH
1.145.510.000
1.145.510.000
100
DAU
100
DAU
4.658.024.000
4.593.217.000
DAU
Disamping sarana dan prasarana kerja penunjang keberhasilan tugas-tugas Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar, tidak kalah pentingnya adanya dukungan dana dimana pada Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA-SKPD) Tahun 2014 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang memperoleh anggaran sebagaimana tabel berikut ini:
31
No
URAIAN
1
Belanja tidak langsung
2
ANGGARAN
REALISASI
9.419.554.584
9.089.307.393
Belanja langsung
11.670.088.999,80
11.544.012.894
JUMLAH
21.089.643.583,80
20.633.320.287
KET (Sumber dana) DAU DAK, DAU DAN DAHC DAK, DAU DAN DAHC
32
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja ( LKJ ) pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang merupakan salah satu bentuk dari pertanggung jawaban, sekaligus sangat penting sebagai bahan pengambil keputusan (perencanaan, pengawasan, dan evaluasi) dimasa yang akan datang dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Berawal dari RENSTRA Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang tahun 2011 – 2015, Laporan Kinerja Tahun 2014 ini disusun sebagai bentuk Laporan Pertanggungjawaban
kepada pemberi delegasi wewenang. Seperti halnya
dibanyak tempat penerapan bentuk sistem yang baru sangat diperlukan persiapan sumberdaya untuk mengantisipasi perubahan tersebut, oleh karena itu Laporan Kinerja ini lebih banyak dipandang sebagai suatu proses pembelanjaran dibanding sebagai bentuk pemenuhan penilaian tampilan organisasi. Akan sangat wajar apabila Laporan Kinerja ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu sikap adaptif dan responsif diberikan terhadap segala bentuk kritik dan saran perbaikkannya. Obyektifitas Informasi dari angka untuk pencapaian
penetapan indikator kinerja dan penyajian angka-
Kinerja dilatarbelakangi dari komitmen yang dibangun dari
seluruh potensi yang ada. Validitas data untuk diolah menjadi informasi sangat bergantung dari sistem informasi yang ada dan akan ada serta konsistensi dari komitmen yang telah dibangun bersama, karena pengukuran kinerja bersifat on going proccess sehingga wajib secara terus menerus dikaji dan dievaluasi agar dapat diperoleh seperangkat indikator kinerja yang benar-benar realistis dan didukung dengan sistem informasi yang memadai. Pengembangan sistem informasi kinerja nantinya secara tehnis dapat dijadikan sistem lacak performansi organisasi yang merupakan entry point terhadap pengendalian fungsi-fungsi organisasi secara menyeluruh. Melalui mekanisme sinergitas antar bidang, Laporan Kinerja adalah media komunikasi yang efektif bagi pimpinan dalam melihat sampai sejauhmana keputusan-keputusan strategis mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi di sekitar organisasi. Laporan kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar tahun 2014 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan oleh Peraturan Bupati Malang nomor 16 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang, sekaligus sangat
penting sebagai bahan
pengambil keputusan
(perencanaan, 47
pengawasan, evaluasi) dimasa yang akan datang dalam rangka meningkatkan perbaikan manajemen Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar . Dengan melaksanakan 12 (dua belas) program dan didukung 30 (tiga puluh satu) kegiatan unggulan yang merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi
Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang dapat dicapai 21 (dua puluh tiga) kegiatan (100 %) dan ada 9 (delapan) kegiatan dengan nilai kurang dari 100% yang dikarenakan adanya efisiensi dari anggaran tersebut, setelah dievaluasi dengan memperhatikan
data
masukan
laporan
aktivitas
internal
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang, hasil yang diperoleh evaluasi kinerja akhir program adalah baik. Berdasarkan
evaluasi
kinerja
akhir,
yang
perlu
diperhatikan
didalam
mempertahankan dan meningkatkan kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang yaitu dengan melaksanakan Visi, Misi Organisasi dan rencana strategis yang telah ditetapkan secara konsisten dan dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dari beberapa program yang memerlukan perhatian terus menerus dan berkesinambungan adalah sebagai berikut : A. Kesekretariatan 1. Melanjutkan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Melanjutkan Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 3. Melanjutkan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja SKPD B. Perdagangan 1. Melanjutkan Program Peningkatan Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan 2. Melanjutkan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 3. Melanjutkan Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 4. Melanjutkan Program Resi Gudang 5. Melanjutkan Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan C. Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan 1. Melanjutkan Program Pembinaan Industri Rokok Dan Tembakau
49
D. Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka 1. Melanjutkan Program Pembinaan Industri Rokok Dan Tembakau E. Bidang Pengelolaan Pasar 1. Melanjutkan Program Peningkatan Pengelolaan Pasar Dan Pembinaan Pedagang 2. Melanjutkan Program Pengembangan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pasar 3. Melanjutkan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Atas dasar hasil uraian diatas, dapatlah disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran secara umum menunjukkan keberhasilan. Namun keberhasilan tersebut perlu terus ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya sebagai upaya dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar dimasa yang akan datang.
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG
Ir. HELIJANTI KOENTARI Pembina Utama Muda NIP. 19600314 198503 2 007
49
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran NO (1) 1
2
3
: DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR : 2015
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(2) Peningkatan Daya Saing Industri Dengan Indikator Pertumbuhan Industri sebagai salah satu aspek pendukung peningkatan PDRB Kabupaten Malang
(3) Persentase tingkat pertumbuhan industri
(4) 2.00
%
Peningkatan perdagangan dalam negeri untuk mendukung perdagangan internasional sebagai indikasi perkembangan sektor perdagangan dalam perekonomian daerah Meningkatnya Manajemen Pengolahan Pasar dan Disiplin Pedagang, Serta Pemberdayaan PKL di Dalam Pasar sebagai upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Persentase Peningkatan Nilai Ekspor
2.00
%
Persentase Peningkatan Nilai Impor
2.00
%
Persentase peningkatan administrasi pungutan retribusi pasar
7.00
%
Persentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK
4.00
%
Malang,
Januari 2015
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG
Ir. HELIJANTI KOENTARI Pembina Utama Muda NIP. 19600314 198503 2 007
PERJANJIAN KINERJA Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran NO (1) 1
2
3
: DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR : 2015
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
(2) Peningkatan Daya Saing Industri Dengan Indikator Pertumbuhan Industri sebagai salah satu aspek pendukung peningkatan PDRB Kabupaten Malang
(3) Persentase tingkat pertumbuhan industri
(4) 2.00 %
Peningkatan perdagangan dalam negeri untuk mendukung perdagangan internasional sebagai indikasi perkembangan sektor perdagangan dalam perekonomian daerah Meningkatnya Manajemen Pengolahan Pasar dan Disiplin Pedagang, Serta Pemberdayaan PKL di Dalam Pasar sebagai upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Persentase Peningkatan Nilai Ekspor Persentase Peningkatan Nilai Impor Persentase peningkatan administrasi pungutan retribusi pasar Persentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK
2.00
%
2.00
%
7.00
%
4.00
%
No. 1
Program Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2
Rp.
Anggaran 842,367,887.00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Rp.
90,800,000.00
Rp.
65,057,000.00
Rp.
1,128,810,000.00
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang
Rp.
315,700,000.00
Rp.
564,310,000.00
Rp.
150,000,000.00
Rp.
346,824,000.00
Rp.
159,000,000.00
Rp.
6,000,000,000.00
Rp.
279,921,000.00
12
Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar
Rp.
883,600,000.00
13
Program Resi Gudang
Rp.
123,610,113.00
3 4 5 7 6 8 9 10 11
TARGET
Malang, BUPATI MALANG
Keterangan -
Januari 2015
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG
H. RENDRA KRESNA
Ir. HELIJANTI KOENTARI Pembina Utama Muda NIP. 19600314 198503 2 007
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran NO (1) 1
2
3
: DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR : 2014
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(2) Peningkatan Daya Saing Industri Dengan Indikator Pertumbuhan Industri sebagai salah satu aspek pendukung peningkatan PDRB Kabupaten Malang
(3) Persentase tingkat pertumbuhan industri
(4) 1.50
%
Peningkatan perdagangan dalam negeri untuk mendukung perdagangan internasional sebagai indikasi perkembangan sektor perdagangan dalam perekonomian daerah Meningkatnya Manajemen Pengolahan Pasar dan Disiplin Pedagang, Serta Pemberdayaan PKL di Dalam Pasar sebagai upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Persentase Peningkatan Nilai Ekspor
2.00
%
Persentase Peningkatan Nilai Impor
2.00
%
Persentase peningkatan administrasi pungutan retribusi pasar
4.00
%
Persentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK
7.00
%
Malang,
Pebruari 2015
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG
Ir. HELIJANTI KOENTARI Pembina Utama Muda NIP. 19600314 198503 2 007
PERJANJIAN KINERJA Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran NO
: DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR : 2014
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1) 1
(2) (3) Peningkatan Daya Saing Industri Dengan Persentase tingkat pertumbuhan Indikator Pertumbuhan Industri sebagai salah satu industri aspek pendukung peningkatan PDRB Kabupaten Malang
(4) 1.50 %
2
Peningkatan perdagangan dalam negeri untuk mendukung perdagangan internasional sebagai indikasi perkembangan sektor perdagangan dalam perekonomian daerah Meningkatnya Manajemen Pengolahan Pasar dan Disiplin Pedagang, Serta Pemberdayaan PKL di Dalam Pasar sebagai upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah
2.00
%
2.00
%
4.00
%
7.00
%
3
No. 1
Program Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Persentase Peningkatan Nilai Ekspor Persentase Peningkatan Nilai Impor Persentase peningkatan administrasi pungutan retribusi pasar Persentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK
Rp.
Anggaran 510,829,000.00
Rp.
29,800,000.00
Rp.
4,216,000.00
Rp.
1,145,510,000.00
Program Perlindungan Konsumen dan Rp. Pengamanan Perdagangan Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Rp.
250,700,000.00
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang
Rp.
183,300,000.00
Rp.
5,445,000,000.00
Rp.
248,521,000.00
10
Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
Rp.
40,990,000.00
11
Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar
Rp.
3,263,993,000.00
12
Program Resi Gudang
Rp.
135,000,000.00
3 4 5 6 7 8 9
Keterangan -
160,834,000.00
Malang,
Pebruari 2015
BUPATI MALANG
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG
H. RENDRA KRESNA
Ir. HELIJANTI KOENTARI Pembina Utama Muda NIP. 19600314 198503 2 007
PENGUKURAN KINERJA Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran NO
SASARAN STRATEGIS
: DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR : 2014 INDIKATOR KINERJA
TARGET
%
%
(5) 1.55
%
(6) 103.22
2.00
%
2.15
%
107.43
Persentase Peningkatan Nilai Impor
2.00
%
6.04
%
301.97
Persentase peningkatan administrasi pungutan retribusi pasar
4.00
%
1.94
%
48.47
Persentase Biaya Balik Nama dan Perpanjangan SK
7.00
%
35.57
%
508.14
(2) (1) 1 Peningkatan Daya Saing Industri Dengan Indikator Pertumbuhan Industri sebagai salah satu aspek pendukung peningkatan PDRB Kabupaten Malang 2 Peningkatan perdagangan dalam negeri untuk mendukung perdagangan internasional sebagai indikasi perkembangan sektor perdagangan dalam perekonomian daerah
(3) Persentase tingkat pertumbuhan industri
(4) 1.50
Persentase Peningkatan Nilai Ekspor
3
Meningkatnya Manajemen Pengolahan Pasar dan Disiplin Pedagang, Serta Pemberdayaan PKL di Dalam Pasar sebagai upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah
REALISASI
Malang,
Pebruari 2015
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG
Ir. HELIJANTI KOENTARI Pembina Utama Muda NIP. 19600314 198503 2 007
103.3333
107.5
302
48.5
508.1429
RENCANA SETRATEGIS TAHUN 2011 S/D 2015 Instansi Visi
: DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang Yang Mandiri, Produktif Dan Berdaya Saing Malalui Peningkatan Peranan Industri, Perdagangan Dan Pengelolaan Pasar
Misi
: a. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan industri dan perdagangan serta meningkatkan daya saing Industri Kecil Menengah b. Pengembangan dan pembinaan usaha perdagangan, ekspor, import dan perlindungan konsumen c. Meningkatkan pengelolaan pasar untuk mewujudkan pasar yang tertib, bersih, indah, nyaman dan aman
NO
TUJUAN
1
2 Meningkatkan peranan industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan 1 kerja dan kesempatan berusaha serta meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing di pasar global
SASARAN Uraian Indikator 3 4 Meningkatnya pertumbuhan Tumbuhnya industri baik unit usaha, industri 6% rata-rata pertahun kapasitas produksi, investasi dan dari berbagai jenis usaha penyerapan tenaga kerja industri penyerapan tenaga kerja 7% dan investasi 10%
Berkembangnya industri kecil pengolahan Berkembangnya industri kecil, hasil pertanian menengah dan industri rumah tangga
Berkembangnya sentra industri kecil
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN Kebijakan Program 5 6 Memantapkan pertumbuhan industri dan Program Pengembangan Industri merangsang pengembangan industri baru Hasil Pertanian
KETERANGAN 7
Mengembangkan industri kecil termasuk industri kerajinan, industri rumah tangga (informal), pembinaan sentra-sentra industri kecil Meningkatkan pengembangan industri pengolahan hasil pertanian Program Pengembangan Industri Pengembangan profesionalisme melalui kewirausahaan Kecil dan Menengah
Terdidiknya kewirausahaan pada pelaku usaha IKM Meningkatnya penguasaan dan penyebaran teknologi/alat Meningkatnya produk IKM yang memenuhi standart (SNI, Merk, Paten) Tersedianya sitem informasi / data base perindustrian
NO
TUJUAN
SASARAN
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
KETERANGAN
NO
TUJUAN
1 2 2 Meningkatkan realisasi ekspor, perlindungan konsumen serta pengawasan terhadap barang yang beredar
Uraian 3 Meningkatnya peredaran distribusi barang dan jasa
Indikator 4 Lancarnya distribusi barang
Meningkatnya rata-rata realisasi kenaikan ekspor pertahun
Berkembangnya pedagang kecil dan menengah
Meningkatnya pengawasan Meningkatnya pasar lelang dan resi gudang terhadap barang-barang yang Berkembangnya kelembagaan dan pelaku berkaitan dengan perlindungan dan kepuasan usaha perdagangan konsumen dari keamanan, keselamatan, kesehatan dan lingkungan Meningkatnya penggunaan produk dalam negeri
Meningkatnya perlindungan konsumen Meningkatnya efektifitas pengawasan barang beredar dan jasa Meningkatnya tertib ukur Berkembangnya kebijakan dan permberdayaan perlindungan konsumen Meningkatnya nilai dan volume ekspor Meningkatnya pasar ekspor Berkembangnya jaringan informasi pasar
Kebijakan 5 Menjaga stabilitas pengadaan dan penyaluran barang
Program 6 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Penyedia layanan informasi yang dapat digunakan oleh masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan pihak-pihak yang membutuhkan
Berpartisipasi aktif dalam pameran-pameran dan promosi produk daerah Pembinaan pengembangan usaha, lembaga perdagangan dan pendaftaran perusahaan serta pengembangan usaha dagang kecil dan menengah di sektor pedagang
Meningkatnya perlindungan konsumen, kemetrologian dan barang dalam keadaan terbungkus
Program Pengawasan Perdagangan dan Perlindungan Konsumen
Program Peningkatan dan Pengembangan Pasar dan Ekspor
KETERANGAN 7
NO
TUJUAN
1
2
Meningkatnya pelayanan administrasi dan profesionalisme 3 SDM aparatur industri, perdagangan dan pasar
SASARAN
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN Kebijakan Program 5 6 Meningkatkan pelayanan terhadap pemakai jasa Program Pengembangan Pasar pasar Dearah
Uraian Indikator 3 4 Meningkatnya jumlah pasar Meningkatnya SDM pasar yang trampil yang tertib, bersih, indah dan nyaman Meningkatnya pendapatan asli Perbaikan pasar, sarana dan prasarana daerah dari sektor retribusi pasar Peningkatan ketretiban dan kebersihan pasar Meningkatnya retribusi pasar Meningkatkan kualitas pasar dalam hal sarana dan prasarana Meningkatnya pelayanan Pelayanan umum, administrasi perkantoran Peningkatan sarana, prasarana dan administrasi Program Pelayanan Administrasi administrasi, profesional dan serta administrasi keuangan yang tepat perkantoran dalam rangka menunjang kinerja Perkantoran kedisiplinan pegawai waktu dan akuntable
Meningkatnya jumlah aparatur yang mengikuti diklat teknis struktural maupun fungsional
Mengikutsertakan aparatur yang berkompeten dalam berbagai diklat dan penekanan penerangan Good Governance
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Malang.
Pebruari 2015
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG
Ir. HELIJANTI KOENTARI Pembina Utama Muda NIP.19600314 198503 2 007
KETERANGAN 7