LAPORAN KINERJA (LKJ) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT, Rabbal ‘alamin. Dengan rahmat dan karuniaNya, sempurnalah segala kebaikan sehingga atas perkenan-Nya Inspektorat Kabupaten Malang dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014, sebagai aplikasi dari Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Malang
Tahun 2011 – 2015,
walaupun penuh keterbatasan dan kekurangan namun dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Sebagai proses yang berkesinambungan dengan tahun sebelumnya maka isi yang terkandung di dalam Laporan Kinerja ini merupakan kebulatan kesepakatan bersama yang dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara bersama-sama pula oleh seluruh jajaran Inspektorat Kabupaten Malang. Kami sadar bahwa Laporan Kinerja ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif senantiasa kami nantikan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan Laporan Kinerja di tahun mendatang. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2014 dapat diselesaikan sesuai target waktu yang diberikan. Semoga Laporan Kinerja ini bermanfaat khususnya bagi Inspektorat Kabupaten Malang dalam upaya mewujudkan Good Governance dan juga bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Malang, Februari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN MALANG
Ir. DIDIK BUDI MULJONO, MT Pembina Utama Muda NIP 19600504 198811 1 001
Laporan Kinerja Tahun 2014
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................................................................
i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………
ii
Daftar Tabel ………………………………………………………………………………….
iv
Daftar Gambar ……………………………………………………………………………....
v
Ringkasan Eksekutif ……………………………………………………………………….
vi
BAB I
1
: Pendahuluan........................................................................................ A.
Latar Belakang .............................................................................
1
B.
Maksud dan Tujuan ......................................................................
2
C.
Gambaran Umum .........................................................................
2
1. Organisasi Perangkat Daerah …………………………………..
2
2. Sumber Daya Aparatur……………………………………………
4
3. Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun
6
Sebelumnya (2013) ……………………………………………….
BAB II
D.
Dasar Hukum ...............................................
12
E.
Sistematika ..................................................
13
: Perencanaan dan Penetapan Kinerja................................................... A.
B. BAB III
15
Perencanaan Strategis .................................................................
15
1. Visi ………………………………………………………………….
15
2. Misi …………………………………………………………………
15
3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program……………………..
15
Penetapan Kinerja ………………………... .....................................
18
: Akuntabilitas Kinerja ........................................................................... A.
22
Capaian Kinerja Organisasi…………………………………………
22
1. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
22
Tahun 2014 ............................................................................... 2. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2013 dan 2014 ........................................................................ 3. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah yang Ada Dalam Dokumen Renstra 4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Standar Nasional ………………………………………………………………. 5. Analisis Penyebab Keberhasilan /Kegagalan atau Peningkatan/ Penurunan Kinerja serta Alternatif yang Telah Dilakukan ..........
Laporan Kinerja Tahun 2014
ii
35
37
39
39
6. Analisa atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ...................... 7. Analisa
Program/Kegiatan
yang
Menunjang
Keberhasilan
ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja .................. B. BAB IV
42 43
Realisasi Anggaran ....................................................................
45
: Penutup ................................................................................................
48
Lampiran – lampiran: 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 2. Pengukuran Kinerja Tahun 2014 3. Rencan Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 4. RENSTRA Tahun 2011-2015
Laporan Kinerja Tahun 2014
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Komposisi Personil Inspektorat Kabupaten Malang Berdasar Pendidikan dan Kepangkatan Tahun 2014 ......................................................................... Tabel 1.2 Sasaran Strategis Pertama (Tahun 2013) ....................................................... Tabel 1.3 Sasaran Strategis Kedua (Tahun 2013) ........................................................... Tabel 1.4 Sasaran Strategis Ketiga (Tahun 2013) ........................................................... Tabel 2.1 Hubungan Misi ke 1 dengan Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program ........ Tabel 2.2 Hubungan Misi ke 2 dengan Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program ........ Tabel 2.3 Hubungan Misi ke 3 dengan Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program ........ Tabel 2.4 Hubungan Sasaran, Kebijakan dan Program ................................................... Tabel 2.5 Sasaran Strategis Pertama (Tahun 2014) ........................................................ Tabel 2.6 Sasaran Strategis Kedua (Tahun 2014) ........................................................... Tabel 2.7 Sasaran Strategis Ketiga (Tahun 2014) ........................................................... Tabel 3.1 Sasaran Strategis Pertama ............................................................................... Tabel 3.2 Contoh Kelemahan dalam Pelaksanaan AKIP ................................................. Tabel 3.3 Sasaran Strategis Kedua ................................................................................... Tabel 3.4 Sasaran Strategis Ketiga ................................................................................... Tabel 3.5 PKS yang Diselenggarakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang tahun 2014 Tabel 3.6 Perbandingan antara Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2013 dan 2014 Tabel 3.7 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja dengan Target yang Ada Dalam Renstra ......................................................................................... Tabel 3.8 Faktor Internal dan Eksternal Inspektorat Kabupaten Malang .......................... Tabel 3.9 Program Rutin dan Program Utama ................................................................. Tabel 3.10 Rincian Anggaran Inspektorat Kabupaten Malang ......................................... Tabel 4.1 Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2014 ..........................
Laporan Kinerja Tahun 2014
iv
5 6 11 12 16 17 17 18 19 20 20 22 26 30 33 34 35 37 41 43 43 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Malang ....................................... 4 Gambar 1.2 Komposisi Pegawai Inspektorat Kabupaten Malang ....................................... 5 Gambar 1.3 Klarifikasi Temuan Hasil Pemeriksaan Reguler (PKPT) Tahun 2013 ........... 8 Gambar 1.4 Jumlah Temuan dan Rekomendasi Temuan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2013 ..................................................................... 10 Gambar 1.5 Jenis Kasus yang Ditangani Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2013 .. 11 Gambar 3.1 Klasifikasi Temuan Pemeriksaan Reguler (PKPT) Tahun 2014 ................... 24 Gambar 3.2 Jumlah Temuan dan Rekomendasi Temuan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2014 28 Gambar 3.3 Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPKRI ........... 29 Gambar 3.4 Jenis Kasus yang Ditangani Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 30 2014 ............................................................................................................... Gambar 3.5 Penyebaran Kasus Tahun 2014 .................................................................... 31 Gambar 3.6 Penyebab Indisipliner PNS Kabupaten Malang Tahun 2014 ........................ 32 Gambar 3.7 Penyebab Perceraian PNS Kabupaten Malang Tahun 2014 ........................ 32
Laporan Kinerja Tahun 2014
v
RINGKASAN EKSEKUTIF Teselenggaranya good governance merupakan syarat utama untuk dapat mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita suatu institusi pemerintahan.
Untuk
itu
diperlukan
pengembangan
dan
penerapan
sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga pelaporan terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang telah dilakukan secara efektif dan efisien dapat disampaikan secara jelas. Perlunya sistem pertanggungjawaban terhadap semua kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan bagian terpenting yang harus ditata, sebagai salah satu instrumen good governance. Sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan pelaksanaan visi, misi dan strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2014 Inspektorat Kabupaten Malang telah menyusun Laporan Kinerja (LKj) yang menggambarkan capaian kinerja selama tahun 2014 dari semua sasaran strategis dan indikator kinerja utama yang ditetapkan. Untuk tahun 2014, pada sasaran strategis yang pertama yaitu menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan terdapat empat indikator kinerja utama yaitu jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) sebanyak 84 (delapan puluh empat) LHP, jumlah Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebanyak 12 (dua belas) LHE, jumlah Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) sebanyak 2 laporan dan persentase pelaksanaan kegiatan penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) telah tercapai 100%. Untuk sasaran yang kedua berupa penyelesaian kasus-kasus dengan indikator kinerja utama jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan Kasus tercapai sebanyak 165 LHP Kasus, sedang untuk sasaran yang ketiga terwujudnya Aparat Pengawasan yang kompeten dan profesional dengan dua indikator kinerja utama yaitu jumlah Aparatur yang mengikuti Diklat dan Bintek untuk memenuhi kualifikasi tertentu dengan capaian 17 orang/tahun dan dan jumlah PKS yang dilaksanakan dengan capaian 6 PKS/tahun. Jadi Laporan Kinerja tahun 2014
merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atas penggunaan anggaran serta evaluasi terhadap berbagai program kerja pada tahun 2014, namun demikian harus diakui bahwa belum seluruh tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Malang dapat diselenggarakan secara optimal. Masalah dan tantangan di Inspektorat Kabupaten Malang tentu akan menjadi motivasi untuk terus berupaya melakukan konsolidasi dan pengembangan pembangunan serta dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan atau memperbaiki kinerja di tahun mendatang. Laporan Kinerja Tahun 2014
vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka melaksanakan peran, kedudukan, tugas pokok dan fungsinya Inspektorat Kabupaten Malang mempunyai program dan kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2011-2015 yang memuat visi dan misi yang hendak dicapai melalui arah kebijakan teknis serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan dengan memanfaatkan segala sumber daya dan dana yang harus dapat dipertanggungjawabkan dari aspek akuntabilitas kinerja keuangan sebagai perwujudan dari kewajiban Inspektorat Kabupaten
Malang
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui Laporan Kinerja yang disusun secara periodik sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas
didefinisikan
sebagai
kewajiban
untuk
memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban sedang kinerja dapat dijelaskan sebagai suatu kajian tentang kemampuan suatu organisasi dalam mencapai tujuan, sebagai keluaran/hasil dari kegiatan/program yang telah atau hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur, sekaligus sebagai bahan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Untuk itu perlu disusun Laporan Kinerja (LKj) Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2014 sebagai suatu ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasar rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sekaligus sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Inspektorat Kabupaten Malang atas penggunaan anggaran, dimana hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai dari hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan Kinerja Tahun 2014
1
Terkait hal tersebut di atas, sangat diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat dilakukan secara berdayaguna dan berhasilguna dalam rangka menuju instrument akuntabilitas daerah sebagai bagian terpenting yang harus ditata dalam upaya menuju Good Governance.
B. Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya Laporan Kinerja (LKj) adalah menyampaikan informasi tentang pengukuran kinerja, evaluasi kinerja dan mengungkapkan hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan sebagai bentuk penerapan manajemen kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya
dicapai
untuk
mewujudkan
organisasi
yang
akuntabel
dengan
membandingkan kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan untuk selanjutnya dianalisis untuk menemukan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pancapaian kinerja. Sementara evaluasi kinerja merupakan analisis akuntabilitas kinerja dalam rangka mewujudkan tujuan, visi dan misi sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra dengan tujuan sebagai berikut: 1. Meningkatkan akuntabilitas Inspektorat Kabupaten Malang; 2. Meningkatkan kredibilitas terhadap pemberi wewenang; 3. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas, sehingga tugas-tugas akan dapat dilaksanakan lebih efektif, efesien dan responsif terhadap lingkungan; 4. Sebagai umpan balik bagi peningkatan kinerja Inspektorat Kabupaten Malang. Selain itu, penyusunan Laporan Kinerja (LKj) bertujuan memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Pemberi Mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Inspektorat Kabupaten Malang untuk meningkatkan kinerjanya.
C. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah Inspektorat Kabupaten Malang dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 23 Tahun 2008 tanggal 29 Februari 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Inspektorat Kabupaten sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Malang Nomor 23 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Inspektorat Kabupaten. Pada Pasal 4 disebutkan: ”(1) Inspektorat Kabupaten merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintah Daerah; (2) Inspektorat Kabupaten dipimpin oleh Laporan Kinerja Tahun 2014
2
seorang Inspektur yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati dan secara teknis administrasi melalui Sekretaris Daerah.” Sementara Pasal 5 menyebutkan bahwa Inspektorat Kabupaten Malang mempunyai tugas (1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pelaksanaan urusan Pemerintahan Desa; (2) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya. Untuk
melaksanakan
tugas
tersebut
Inspektorat
Kabupaten
Malang
mempunyai fungsi: 1.
Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk data base serta analisa data untuk penyusunan program kegiatan;
2.
Perencanaan strategis pada Inspektorat Kabupaten;
3.
Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan;
4.
Penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
dan
pelayanan
umum
bidang
pengawasan; 5.
Pelaksanaan,
pengawasan,
pengendalian
serta
evaluasi
dan
pelaporan
penyelenggaraan bidang pengawasan; 6.
Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan dalam bidang pengawasan;
7.
Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Inspektorat Kabupaten;
8.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pengawasan;
9.
Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;
10. Pengkoordinasian,
pengintegrasian dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan
pengawasan di lingkungan Pemerintah daerah; 11. Pelaksanaan,
monitoring, pendayagunaan dan dampak pengawasan dan
pelaporannya; 12. Penggunaan
dan
pelaksanaan
kerjasama
dengan
masyarakat
lembaga
pemerintah dan lembaga lainnya. Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Inspektorat Kabupaten Malang mempunyai susunan organisasi yang dapat dilihat pada gambar 1.1.
Laporan Kinerja Tahun 2014
3
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Malang
Sumber: Inspektorat Kabupaten Malang
Dari gambar 1.1 dapat diketahui bahwa susunan organisasi dan tata kerja Inspektorat Kabupaten Malang terdiri dari: 1). 1 (satu) orang Inspektur; 2). 1 (satu) Orang Sekretaris yang membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu:
Sub Bagian Perencanaan;
Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan;
Sub Bagian Administrasi dan Umum.
3). 4 (empat) orang Inspektur Pembantu Wilayah (I – IV) yang masing-masing membawahi 3 (tiga) Seksi, meliputi:
Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan;
Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan.
2. Sumber Daya Aparatur Sampai akhir Tahun
Anggaran
2014, Jumlah
personil
Inspektorat
Kabupaten Malang adalah sebanyak 46 (empat puluh enam) orang yang terdiri dari Pejabat Struktural, Staf, dan Tenaga Kontrak dengan komposisi sebagaimana tertuang dalam gambar 1.2. Laporan Kinerja Tahun 2014
4
Gambar 1.2 Komposisi Pegawai Inspektorat Kabupaten Malang
Eselon II/b 1 orang Eselon III/a 5 orang Eselon IV/a 15 orang Staf 18 orang Tenaga Kontrak 7 orang
Dari jumlah personil yang ada di Inspektorat Kabupaten Malang, jika dibedakan menurut pangkat/golongan dan tingkat pendidikannya, dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Komposisi Personil Inspektorat Kabupaten Malang Berdasar Pendidikan dan Kepangkatan Tahun 2014
No.
Pangkat/ Golongan
Jumlah
Strata Pendidikan SLTP
SLTA
D-1
D-3
S-1
S-2
1
Gol IV/c
1
-
-
-
-
-
1
2
Gol IV/b
2
-
-
-
-
-
2
3
Gol IV/a
8
-
-
-
-
2
6
4
Gol III/d
9
-
-
-
-
7
2
5
Gol III/c
10
-
-
-
-
7
3
6
Gol III/b
8
-
1
-
-
7
-
7
Gol III/a
-
-
-
-
-
-
-
8
Gol II/d
-
-
-
-
-
-
-
9
Gol II/c
-
-
-
-
-
-
-
10
Gol II/b
1
-
1
-
-
-
-
11
Gol II/a
-
-
-
-
-
-
-
12
Honorer
7
-
2
1
-
4
-
46
-
4
1
-
27
14
Jumlah
Laporan Kinerja Tahun 2014
5
Sedangkan
sebagai
pendukung
kegiatan
operasional,
Inspektorat
Kabupaten Malang didukung dengan: 1. Sarana Pendukung Administrasi
20 (dua puluh) unit komputer;
20 (dua puluh) laptop;
2 (dua) unit mesin foto copy;
4 (empat) unit kamera digital;
3 (tiga) unit handycam;
1 (satu) unit kamera SLR;
5 (lima) unit mesin penghancur kertas;
1 (satu) unit LCD;
1 (satu) unit TOA;
2 (dua) unit scaner;
1 (satu) unit generator;
Buku Perpustakaan dll.
2. Sarana Pendukung Mobilitas
6 (enam) unit kendaraan roda empat;
7 (tujuh) unit kendaraan roda dua.
3. Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun Sebelumnya (2013) Capaian Kinerja terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang pada Tahun Anggaran 2013 dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 1.2 Sasaran Strategis Pertama (Tahun 2013) NO (1) 1.
SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI STRATEGIS KINERJA (2) (3) (4) (5) Menurunnya 1. Jumlah PKPT 68 SKPD 68 SKPD jumlah yang pelanggaran dilaksanakan terhadap tepat waktu peraturan 2. Jumlah LHE 12 LHE 12 LHE perundangAKIP yang undangan selesai tepat dan terbitnya waktu rekomendasi 3. Jumlah 2 Laporan 2 Laporan hasil Laporan Hasil Reviu LKPD Reviu LKPD pemeriksaan Reviu LKPD 4. Persentase 100% 100% Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP)
Laporan Kinerja Tahun 2014
CAPAIAN (6) 100%
100%
100% 100%
6
Pada Tahun Anggaran 2013, untuk sasaran strategis yang pertama yaitu menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan dengan indikator kinerja berupa jumlah Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang dilaksanakan tepat waktu, jumlah Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang selesai tepat waktu, jumlah Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan persentase pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP), telah dilaksanakan secara optimal karena setiap target yang telah ditetapkan dapat terealisasi sepenuhnya dengan capaian 100%. Capaian ini menunjukkan bahwa secara umum 68 (enam puluh delapan) SKPD telah diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Malang dalam kegiatan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), 12 (dua belas) SKPD telah dievaluasi untuk meningkatkan kualitas AKIP dalam kegiatan Evaluasi AKIP, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah telah direviu sehingga terhindar dari kesalahan yang material serta seluruh kegiatan pemutakhiran data tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang telah dilaksanakan setiap triwulan sesuai rencana. Dalam pelaksanaan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) terhadap 68 (enam puluh delapan) SKPD, Tim Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Malang melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap semua aspek yang ada mulai aspek pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, aspek pengelolaan keuangan, aspek pengelolaan barang milik daerah dan aspek pengelolaan sumber daya manusia/kepegawaian. Dari pemeriksaan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) terhadap 68 (enam puluh delapan) SKPD tersebut dihasilkan 68 (enam puluh delapan) Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang secara keseluruhan menghasilkan akumulasi jumlah temuan sebanyak 850 (delapan ratus lima puluh) temuan dengan 1.012 (seribu dua belas) rekomendasi yang dapat diklasifikasikan sebagaimana gambar 1.3.
Laporan Kinerja Tahun 2014
7
Gambar 1.3 Klasifikasi Temuan Hasil Pemeriksaan Reguler (PKPT) Tahun 2013
350 300 250 200 150 100 50
Ke wa
Ke j ad
ian
ya ng jib Pe a Me lan n Pe ru gg gi ny ar ka et an n or Ne te a n rh ga k ad e ra pa Pe ap da da lan Pe n Pe N g Da ra eg ny ga t er u a im ra r r ah an ad n pa t er Pe ng an h ru an ad Da nd ap da er a ah ri ng Pr Ke os -u te nd ed nt an ur Ha ua Ke ga da m n l em n ba Ha n Pe Ta ta m lak ah n t b aK an sa at te an na rh er Ad a ja an Te da m rh in A p ng ist ad Ke ra ga ap lan s ra i( K Ke c n ela Ke ar tid a nc lem n ak Pr ar lan ah an oy an ca ek Tu ra T ga at n aU sP Pe lay sa ok ha ok an /A an k un ke Te pa ta m ns da ua i) n M Pe as m y ar er ak iks at aa n La in ny a
0
Dari gambar 1.3 dapat diketahui bahwa temuan yang paling banyak terjadi adalah kelemahan administrasi (kelemahan tata usaha/akuntansi) dan pelanggaran terhadap Peraturan perundang-undangan.
Adanya temuan terkait kelemahan
administrasi (kelemahan tata usaha/akuntansi) berarti bahwa masih kesalahan
dalam
pengadministrasian,
penatausahaan
maupun
terjadi
penerapan
akuntansi di SKPD yang diperiksa. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang mengelola administrasi (tata usaha/akuntansi) belum sesuai harapan sehingga harus selalu ditingkatkan agar mampu melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku dan dapat meminimalisir kesalahan karena administasi pemerintahan, baik tata usaha maupun penerapan akuntansi dibatasi oleh aturan yang mengikat, salah satu diantaranya adalah Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Rekomendasi yang biasanya diberikan untuk
temuan
terkait
adanya
kelemahan
administrasi
(kelemahan
tata
usaha/akuntansi) adalah memerintahkan Kepala SKPD meningkatkan sistem pengendalian internal dan memberi teguran kepada SDM yang bersangkutan atas kelalaiannya dalam melaksanakan tugas. Laporan Kinerja Tahun 2014
8
Sementara temuan terkait pelanggaran terhadap Peraturan Perundangundangan terjadi karena kurangnya pemahaman penanggung jawab pekerjaan terhadap ketentuan yang berlaku. Secara tidak langsung, kurangnya pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku disebabkan kurangnya kapasitas penanggung jawab pekerjaan dalam mengakses Peraturan Perundang-undangan yang terbaru, kurangnya kemauan untuk selalu mengupdate informasi serta masih adanya kebiasaan melaksanakan pekerjaan sekedar untuk menggugurkan kewajiban. Untuk itu, perlu dilakukan suatu upaya merubah main set para pegawainya agar mampu melaksanakan tugas sesuai amanah yang diembannya. Untuk evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang dilaksanakan pada 12 (dua belas) SKPD, tujuan yang ingin dicapai adalah memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP, menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi pemerintah serta memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya. Evaluasi AKIP dilakukan untuk meningkatkan kualitas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah karena dari rekomendasi yang diberikan, diharapkan SKPD bisa menampilkan kinerja terbaiknya dalam sebuah sistem AKIP yang salah satu dokumen pendukungnya adalah Laporan Kinerja (LKj). Laporan Kinerja (LKj) yang dibuat harus bisa menggambarkan capaian kinerja yang telah dihasilkan oleh SKPD dalam satu tahun. Untuk reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya meminimalisir kesalahan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sekaligus sebagai persyaratan yang harus dipenuhi sebelum TIM BPKRI Perwakilan Provinsi Jawa Timur melakukan pemeriksaan terinci atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Malang. Indikator kinerja utama terakhir dari sasaran yang pertama adalah persentase
pelaksanaan
tindak
lanjut
hasil
pemeriksaan.
Dalam
setiap
pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Malang selalu diberikan rekomendasi atas temuan hasil pemeriksaan yang harus ditindaklanjuti oleh SKPD, baik yang bersifat administratif maupun penyetoran keuangan ke Kas Daerah. Selanjutnya proses penyelesaian tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan tersebut dipantau oleh Inspektorat Kabupaten Malang dalam kegiatan Pemutakhiran Data tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang yang diselenggarakan 4 (empat) kali dalam satu tahun (triwulan) untuk mengetahui sejauh mana kelengkapan data/dokumen tindak lanjut yang telah diselesaikan oleh SKPD yang diperiksa. Laporan Kinerja Tahun 2014
9
Dalam kegiatan pemutakhiran data tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang, SKPD yang ditelah diperiksa diundang ke Inspektorat Kabupaten Malang dengan membawa dokumen pendukung berdasar rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang yang tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang telah disampaikan kepada SKPD yang bersangkutan. Selanjutnya setiap dokumen tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang dibahas satu persatu oleh Tim Pemutakhiran Data untuk mengetahui kesesuaian dokumen tindak lanjut yang dibawa SKPD dengan rekomendasinya. Adapun tingkat penyelesaian tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang tahun 2013 dapat dilihat dalam gambar 1.4.
Gambar 1.4 Jumlah Temuan dan Rekomendasi Temuan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2013 1200 1000
Jumlah Obrik
800 Jumlah Temuan 600 Jumlah Rekomendasi 400 Jumlah Rekomendasi yang diselesaikan
200 0 Tahun 2013
Dari gambar 1.4 dapat disimpulkan bahwa meskipun kegiatan pemutakhiran data telah dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali sesuai rencana yang telah ditetapkan oleh Inspektorat Kabupaten Malang, tetapi hasil dari kegiatan pemutakhiran data tersebut sangat tergantung pada kesungguhan SKPD dalam menyiapkan dokumen tindak lanjut yang sesuai dengan rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang. Sebagai informasi tambahan, pemantauan tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan tidak hanya dilakukan untuk rekomendasi temuan hasil pemeriksaan
Inspektorat
Kabupaten
Malang
saja
melainkan
termasuk
rekomendasi temuan hasil pemeriksaan yang diberikan oleh BPKP, BPKRI maupun aparat pengawasan lainnya. Laporan Kinerja Tahun 2014
10
Tabel 1.3 Sasaran Strategis Kedua (Tahun 2013) NO (1) 2.
SASARAN STRATEGIS (2) Penyelesaian kasus-kasus
INDIKATOR KINERJA (3) Jumlah Penanganan Kasus
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(4) 149 Kasus
(5) 155 Kasus
(6) 104%
Untuk sasaran strategis yang kedua yaitu penyelesaian kasus-kasus dengan indikator kinerja jumlah penanganan kasus, telah dilaksanakan secara maksimal, bahkan melebihi target yang telah ditetapkan karena semua kasus yang masuk ke Inspektorat Kabupaten Malang seperti pengaduan masyarakat, indisipliner, permohonan izin perceraian, kehilangan aset daerah, pemeriksaan khusus maupun pemeriksaan yang lain telah ditangani hingga tuntas, sehingga jika dilihat dari formulanya berupa perbandingan antara jumlah kasus yang ditangani dengan jumlah seluruh kasus yang masuk ke Inspektorat Kabupaten Malang akan bernilai 1 : 1 karena setiap kasus yang masuk selalu ditangani. Adapun klasifikasi jenis kasus yang masuk ke Inspektorat Kabupaten Malang tahun 2013 dapat dilihat dalam gambar 1.5.
Gambar 1.5 Jenis Kasus yang Ditangani Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2013 Pengaduan Masyarakat 32 Kasus Indisipliner 69 Kasus Pengajuan Izin Perceraian 36 Kasus Kehilangan Aset 6 Kasus Pemeriksaan Khusus 12 Kasus
Dari 36 (tiga puluh enam) kasus pengajuan izin perceraian, terdapat 29 (dua puluh sembilan) PNS yang menggugat cerai pasangannya sehingga diberikan izin oleh Bupati Malang dan terdapat 7 (tujuh) PNS yang digugat cerai oleh pasangannya sehingga diberikan Surat Keterangan untuk Melakukan Perceraian dari Bupati Malang.
Laporan Kinerja Tahun 2014
11
Tabel 1.4 Sasaran Strategis Ketiga (Tahun 2013) NO (1) 3.
SASARAN STRATEGIS (2)
INDIKATOR KINERJA (3)
Terwujudnya aparat pengawasan yang kompeten dan profesional
1. Jumlah aparatur yang mengikuti Diklat dan Bintek untuk memenuhi kualifikasi tertentu 2. Jumlah PKS yang dilaksanakan
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(4)
(5)
(6)
19 orang/th
19 orang/th
100%
6 PKS/th
6 PKS/th
100%
Untuk sasaran strategis yang ketiga yaitu terwujudnya aparat pengawasan yang kompeten dan profesional dengan indikator kinerja jumlah aparatur yang mengikuti Diklat dan Bintek untuk memenuhi kualifikasi tertentu dan jumlah PKS yang dilaksanakan, juga telah dilaksanakan dengan baik karena telah memenuhi target yang telah direncanakan. Sasaran strategis yang ketiga ini dapat dicapai dengan mengirimkan aparat pengawasan untuk mengikuti berbagai macam Diklat dan Bintek yang diselenggarakan oleh instansi terkait, baik di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Malang. Sementara Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) adalah sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang bagi seluruh
pegawai
yang
ada
di
Inspektorat
Kabupaten
Malang
dengan
mendatangkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) merupakan upaya yang dilakukan guna menyamakan pemahaman, persepsi maupun penafsiran terhadap suatu persoalan, misalnya terkait temuan hasil pengawasan maupun terkait adanya regulasi yang baru. Keberhasilan capaian kinerja Inspektorat Kabupaten Malang secara umum dapat dilihat dari diperolehnya penghargaan berupa Citra Makarya Utama Tahun 2013 dari Bupati Malang.
D. Dasar Hukum Dasar Hukum dalam menyusun Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor
28
tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP); Laporan Kinerja Tahun 2014
12
4. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Peraturan Bupati Malang Nomor 23 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Inspektorat Kabupaten sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Malang Nomor 23 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Inspektorat Kabupaten; 6. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Nomor: 060/230/421.034/2014, tanggal 16 Januari 2014, perihal Penyampaian Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 serta Perjanjian Kinerja Tahun 2015; 7. Peraturan Bupati Malang Nomor 12 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Malang; 8. Peraturan Bupati Malang Nomor 28 Tahun 2013 tentangIndikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang; 9. Peraturan Bupati Malang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Reviu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 atas Implementasi dan Pencapaian Visi Misi Kabupaten Malang @Madep Manteb@ Paruh Waktu; 10. Keputusan Inspektur Kabupaten Malang Nomor: 800/16/KEP/421.201/2015 tentang Reviu Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2011-2015.
E. Sistematika Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Ringkasan Eksekutif BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah 2. Sumber Daya Aparatur 3. Capaian Kinerja SKPD Tahun sebelumnya. D. Dasar Hukum E. Sistematika
Laporan Kinerja Tahun 2014
13
BAB II PERENCANAAN dan PENETAPAN KINERJA A. Perencanaan Strategis 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program B. Penetapan Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan Target dan Realisasi Tahun 2014; 2. Membandingkan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2013 dan Tahun 2014; 3. Membandingkan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah yang Ada Dalam RENSTRA; 4. Membandingkan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Standar Nasional; 5. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/ Penurunan Kinerja; 6. Analisa atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya; 7. Analisa Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan. B. Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP LAMPIRAN – LAMPIRAN 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 2. Pengukuran Kinerja Tahun 2014 3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 4. RENSTRA Tahun 2011-2015
Laporan Kinerja Tahun 2014
14
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. Perencanaan Strategis Untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja, suatu organisasi mempunyai kewajiban menyusun perencanaan strategis yang merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Dalam suatu Perencanaan Strategis terdapat visi dan misi organisasi yang akan dicapai dalam lima tahun. Adapun visi dan misi Inspektorat Kabupaten Malang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Visi Pada hakekatnya visi organisasi merupakan hasil rumusan dan gambaran bersama mengenai masa depan, kumpulan visi-visi pribadi dari para anggotanya, berupa
komitmen
murni
yang
didasari
oleh
kesungguhan
tanpa
rasa
keterpaksaan. Mengingat pentingnya penetapan visi suatu organisasi, maka Inspektorat Kabupaten Malang menetapkan visi sebagai sumber acuan pelaksanaan tugas. Visi tersebut digali dari anggota organisasi dengan mempertimbangkan faktor lingkungan sekitarnya, baik kekuatan dan kelemahan internal maupun peluang dan ancaman eksternal. Pernyataan visi Inspektorat Kabupaten Malang periode tahun 2011–2015 adalah: “Menuju Pengawasan Internal yang Responsif dan Terpercaya” 2. Misi Misi Inspektorat Kabupaten Malang periode tahun 2011–2015 adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan
kapasitas
pengawasan
internal
pemerintah
yang
profesional dan kompeten untuk mendukung terwujudnya good governance dan clean goverment; b. Melaksanakan
pengawasan
secara
preventif
dan
represif
atas
penyelenggaraan Pemerintah Daerah; c. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah melalui transparansi hasil pengawasan. 3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program Untuk mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan, telah dirumuskan tujuan dan sasaran yang mengacu pada pernyataan Visi dan Misi.
Laporan Kinerja Tahun 2014
15
Adapun Tujuan Inspektorat Kabupaten Malang adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa;
2.
Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan pengaduan;
3.
Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparatur pengawasan.
Sementara Sasaran yang ingin dicapai Inspektorat Kabupaten Malang adalah: 1. Menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan; 2. Penyelesaian kasus-kasus; 3. Terwujudnya aparat pengawasan yang kompeten dan profesional. Kebijakan Inspektorat Kabupaten Malang adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan pengawasan kebijakan Kepala Daerah dan program-program prioritas pemerintah daerah; 2. Mempercepat terbentuknya sistem pengendalian intern Satuan Kerja Perangkat Daerah; 3. Mengedepankan pembinaan dan pencegahan dari pada penindakan; 4. Prioritas Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis Bidang Pengawasan. Dalam
rangka
mewujudkan
Misi,
maka
Inspektorat
Kabupaten
Malang
mempunyai 3 (tiga) Tujuan yang telah berorientasi pada hasil, 3 (tiga) Sasaran, 4 (empat) Kebijakan dan 6 (enam) Program yang dijabarkan sebagai berikut: Tabel 2.1 Hubungan Misi ke 1 dengan Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program Misi ke 1
: Mengembangkan kapasitas pengawasan internal pemerintah yang profesional dan kompeten untuk mendukung terwujudnya good governance dan clean government. Tujuan ke 3 : Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparatur pengawasan. Sasaran ke 3 : Terwujudnya aparat pengawasan yang kompeten dan profesional. Kebijakan ke 4 : Prioritas Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis Bidang Pengawasan. Program ke 5 : Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Laporan Kinerja Tahun 2014
16
Tabel 2.2 Hubungan Misi ke 2 dengan Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program Misi ke 2
: Melaksanakan pengawasan secara preventif dan represif atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tujuan ke 1 : Meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa Sasaran ke 1 : Menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan Kebijakan ke 1 : Peningkatan pengawasan kebijakan Kepala Daerah dan Program-program prioritas pemerintah daerah Program ke 6 : Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Kebijakan ke 2 : Mempercepat terbentuknya sistem pengendalian Intern Satuan Kerja Perangkat Daerah Program ke 4 : Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Tabel 2.3 Hubungan Misi ke 3 dengan Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program Misi ke 3
: Meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah melalui transparansi hasil pengawasan.
Tujuan ke 2 Sasaran ke 2
: Meningkatkan akses masyarakat pengaduan : Penyelesaian kasus-kasus
terhadap
pelayanan
Kebijakan ke 3 : Mengedepankan pembinaan dan pencegahan dari pada penindakan Program ke 4 : Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Jika dijabarkan dalam bentuk tabel, maka keterkaitan antara sasaran, kebijakan dan program dapat disandingkan sebagai berikut:
Laporan Kinerja Tahun 2014
17
Tabel 2.4 Hubungan Sasaran, Kebijakan dan Program No. Sasaran Kebijakan 1. Menurunnya jumlah 1. Peningkatan 1. pelanggaran pengawasan terhadap peraturan kebijakan Kepala perundangDaerah dan undangan dan Program-program terbitnya prioritas pemerintah rekomendasi hasil daerah; pemeriksaan 2. Mempercepat 2. terbentuknya sistem pengendalian Intern Satuan Kerja Perangkat Daerah; 2.
Penyelesaian kasus-kasus
Mengedepankan pembinaan dan pencegahan dari pada penindakan
3.
Terwujudnya aparat Prioritas Pendidikan pengawasan yang dan Pelatihan (Diklat) kompeten dan Teknis Bidang profesional. Pengawasan.
Program Program Penataan Peraturan Perundangundangan
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
B. Penetapan Kinerja. Penetapan kinerja merupakan lembar/dokumen
yang berisikan penugasan
dari Bupati Malang kepada Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melaksanakan program/kegiatan
yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
penetapan kinerja terwujudnya komitmen kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Adapun target Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan oleh Inspektorat Kabupaten Malang pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Tahun 2014
18
Tabel 2.5 Sasaran Strategis Pertama (Tahun 2014) NO. (1) 1.
SASARAN STRATEGIS (2) Menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan
INDIKATOR KINERJA (3) 1. Jumlah PKPT dilaksanakan tepat waktu
TARGET yang
2. Jumlah LHE AKIP yang selesai tepat waktu 3. Jumlah LKPD
Laporan
Hasil
Reviu
4. Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Hasil Pemeriksaan (TLHP)
(4) 84 SKPD 12 LHE 2 Laporan Reviu LKPD 100%
Untuk sasaran yang pertama yaitu menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan ditetapkan target untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: jumlah Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang dilaksanakan tepat waktu pada 84 (delapan puluh empat) SKPD, Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebanyak 12 (dua belas) LHE, Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) sebanyak 2 (dua) Laporan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan sebesar 100%. Penentuan target ini dilakukan dengan mempertimbangkan keberhasilan pencapaian tahun sebelumnya (2013). Untuk indikator kinerja jumlah PKPT yang dilaksanakan tepat waktu, pada tahun 2013 ditargetkan 68 (enam puluh delapan) SKPD sedangkan untuk tahun 2014 ditargetkan sebanyak 84 (delapan puluh empat) SKPD. Peningkatan target ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Malang selaku Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dalam meningkatkan luasan pemeriksaan sehingga jumlah SKPD yang dapat dibina oleh Inspektorat Kabupaten Malang menjadi semakin banyak dengan harapan semakin banyak pula SKPD yang dapat melakukan perbaikan dalam rangka peningkatan kinerja yang bersangkutan, sementara untuk indikator kinerja jumlah Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), jumlah Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan untuk tahun 2013 dan 2014 ditargetkan dalam jumlah yang sama yaitu 12 Laporan Hasil Evaluasi (LHE), 2 Laporan Hasil Reviu LKPD dan 100% pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan. Besaran target indikator kinerja jumlah Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang tidak berubah dari tahun 2013 dan 2014 disebabkan karena besaran anggaran yang dapat dialokasikan untuk Laporan Kinerja Tahun 2014
19
kegiatan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) hanya mencukupi untuk melaksanakan kegiatan Evaluasi AKIP pada 12 SKPD. Untuk indikator kinerja jumlah Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) ditargetkan dalam jumlah yang sama antara tahun 2013 dengan 2014 sejumlah 2 laporan karena Laporan Hasil Reviu LKPD hanya dibutuhkan setiap semester, dimana semester 1 untuk perbaikan sedang semester 2 untuk memenuhi persyaratan dalam penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Malang kepada BPKRI Perwakilan Provinsi Jawa Timur sebelum melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Malang, sementara indikator kinerja yang terakhir dari sasaran yang pertama yaitu Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan tetap ditargetkan capaian sebesar 100% karena capaian ini diukur dari jumlah pelaksanaan kegiatan Pemutakhiran Data yang dilakukan setiap triwulan oleh Inspektorat Kabupaten Malang.
Tabel 2.6 Sasaran Strategis Kedua (Tahun 2014) NO. (1) 2.
SASARAN STRATEGIS (2) Penyelesaian kasus-kasus
INDIKATOR KINERJA (3) Jumlah Penanganan Kasus
TARGET (4) 165 Kasus
Untuk sasaran yang kedua yaitu penyelesaian kasus-kasus ditetapkan target berdasar indikator kinerja dengan menambahkan 10% dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 16 kasus, sehingga jumlah kasus yang ditargetkan pada tahun 2014 menjadi 149 + 16 = 165 (seratus enam puluh lima) LHP Kasus. Penambahan 10% dilakukan karena dari target yang ditetapkan pada tahun 2013 sejumlah 149 kasus ternyata terealisasi sejumlah 155 kasus. Kondisi tersebut menjadi pertimbangan dalam penentuan target jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kasus tahun 2014 sebesar 165 LHP.
Tabel 2.7 Sasaran Strategis Ketiga (Tahun 2014) NO. (1) 3.
SASARAN INDIKATOR KINERJA STRATEGIS (2) (3) Terwujudnya 1. Jumlah Aparatur yang mengikuti Aparat Diklat dan Bintek untuk memenuhi Pengawasan yang kualifikasi tertentu kompeten dan profesional 2. Jumlah PKS yang dilaksanakan
Laporan Kinerja Tahun 2014
TARGET (4) 17 Orang/th
6 PKS/th
20
Untuk sasaran ketiga berupa terwujudnya aparat pengawasan yang kompeten dan profesional ditetapkan target jumlah aparatur yang mengikuti diklat dan bintek sebanyak 17 (tujuh belas) orang dan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) dilaksanakan sebanyak 6 (enam) kali. Target ini ditetapkan dengan mempertimbangan kebutuhan tahun
sebelumnya
dan
ketersediaan
anggaran
yang
dialokasikan
untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
Laporan Kinerja Tahun 2014
21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pada dasarnya program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang sudah dilaksanakan sesuai dengan waktu, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan Capaian Kinerja masing-masing program dan kegiatan sebesar 100%. Adapun Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
1. Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2014 Tabel 3.1 Sasaran Strategis Pertama NO 1 1.
SASARAN STRATEGIS 2 Menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan
INDIKATOR KINERJA 3
TARGET 4
REALISASI CAPAIAN 5
1. Jumlah PKPT 84 SKPD 84 SKPD yang dilaksanakan tepat waktu 2. Jumlah LHE AKIP 12 LHE 12 LHE yang selesai tepat waktu 3. Jumlah Laporan 2 Laporan 2 Laporan Hasil Reviu LKPD Reviu LKPD Reviu LKPD 4. Persentase 100% 100% Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP)
6 100%
100%
100% 100%
Pada Tahun Anggaran 2014, untuk sasaran strategis yang pertama yaitu menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan dengan indikator kinerja berupa jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang selesai tepat waktu, jumlah Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang selesai tepat waktu, jumlah Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan persentase penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP), telah dilaksanakan secara optimal karena setiap target yang telah ditetapkan dapat terealisasi Laporan Kinerja Tahun 2014
22
sepenuhnya dengan capaian 100%. Capaian ini menunjukkan bahwa secara umum 84 (delapan puluh empat) SKPD telah diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Malang dalam kegiatan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), 12 (dua belas) SKPD telah dievaluasi dalam kegiatan evaluasi AKIP untuk meningkatkan kualitas AKIP, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah telah direviu sehingga terhindar dari kesalahan yang material serta seluruh kegiatan pemutakhiran data tindak lanjut
rekomendasi temuan hasil pemeriksaan
Inspektorat Kabupaten Malang telah dilaksanakan setiap triwulan sesuai rencana. Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2014 merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Malang terhadap 84 (delapan puluh empat) SKPD/UPTD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. Dalam kegiatan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) tersebut Tim Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Malang melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap semua aspek yang ada dengan melihat 4 aspek yang menjadi sasaran pemeriksaan yang terdiri dari aspek pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, aspek pengelolaan keuangan, aspek pengelolaan barang milik daerah dan aspek pengelolaan sumber daya manusia/kepegawaian. Dalam pemeriksaan ini, setiap SKPD/UPTD yang diperiksa akan diberi rekomendasi yang harus ditindaklanjuti dalam rangka perbaikan dari keempat aspek yang diperiksa. Jika rekomendasi telah ditindaklanjuti secara administratif dan semua saran Tim Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Malang diimplementasikan dalam setiap pelaksanaan pekerjaan/kegiatan di SKPD maka diharapkan terjadi perubahan positif dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga sesuai ketentuan yang berlaku. Dari pemeriksaan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) terhadap 84 (delapan puluh empat) SKPD tersebut dihasilkan 84 (delapan puluh empat) Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang secara keseluruhan menghasilkan akumulasi jumlah temuan sebanyak 1.028 (seribu dua puluh delapan) temuan dengan 1.268 (seribu dua ratus enam puluh delapan) rekomendasi yang dapat diklasifikasikan sebagaimana gambar 3.1.
Laporan Kinerja Tahun 2014
23
Gambar 3.1 Klasifikasi Temuan Hasil Pemeriksaan Reguler (PKPT) Tahun 2014 300 250 200 150 100 50
Ke r
ug ian
Ne Po ga ra te ns /D ae iK ra e Ke ru h gi ku at an au ra ng Ke Ne an ru ga gi ra Pe an /D ne ae Ne rim ra ga aa h ra at n /D au Ne ae Ke ga ra ra ru h /D ya g ian ae ng ra Ne te h rja g a ar ta Ke di a u /D lem pa Pe ae da ru ah r K ah sa ... an ele h y aa Si m an ah ste n g Mi an te m lik rja Si Pe .. N s ng te e ga m en ra Pe da /D ng lia ... n en Ad I n Pe da di m lak ka lia in ist si sa n Ak ra Ti na si nd un an ak tan An Pi si gg da da ar na n an P Pe ela nd po ap ra at n an Ke da tid n. Ke .. ak lem he m ah at an an SP /P em I bo ro Ke sa tid n ak ef i sie Ke na tid n ak ef ek tif an
0
Dari gambar 3.1 dapat diketahui bahwa dibanding tahun 2013 kelemahan administrasi masih mendominasi temuan, tetapi pelanggaran terhadap Peraturan Perundang-undangan hanya terjadi dalam jumlah yang sangat kecil. Hal ini menunjukkan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Malang memberi dampak positif terhadap ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan. Adanya temuan terkait kelemahan administrasi berarti bahwa masih terjadi kesalahan dalam pengadministrasian pada semua aspek yaitu pengadministrasian tugas-tugas yang menjadi tupoksi masing-masing pegawai, pengadministrasian pengelolaan keuangan, pengadministrasian pengelolaan barang milik daerah serta pengadministrasian pengelolaan sumber daya manusia/kepegawaian. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang bertugas mengelola administrasi belum sepenuhnya mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga harus selalu ditingkatkan agar mampu melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang berlaku dan dapat meminimalisir kesalahan karena administrasi pemerintahan dibatasi aturan yang mengikat. Rekomendasi yang biasanya diberikan untuk temuan terkait adanya kelemahan administrasi adalah Laporan Kinerja Tahun 2014
24
memerintahkan Kepala SKPD meningkatkan sistem pengendalian internal
dan
memberi teguran kepada SDM yang bersangkutan atas kelalaiannya dalam melaksanakan tugas. Sementara temuan terkait kelemahan dalam Sistem Pengendalian Intern berarti
bahwa
Kepala
SKPD
dan
atasan
langsung
belum
sepenuhnya
melaksanakan pengendalian internal di SKPDnya sehingga pelaksanaan pekerjaan oleh bawahan masih mengalami beberapa kesalahan. Dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Malang diharapkan Kepala SKPD dan atasan langsung masing-masing pegawai akan meningkatkan pengendalian internal di lingkungan kerjanya masing-masing sehingga kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat diminimalisir. Untuk evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang dilaksanakan pada 12 (dua belas) SKPD, tujuan yang ingin dicapai adalah memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP, menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi pemerintah serta memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya. Evaluasi AKIP dilakukan untuk melihat pencapaian kinerja SKPD yang dievaluasi dan meningkatkan kualitas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, termasuk kelengkapan dokumen terkait Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan serta melihat kesesuaian alur berfikir yang dimulai dari Perencanaan Strategis Pemerintah Daerah. Dari rekomendasi yang diberikan, diharapkan SKPD bisa menampilkan kinerja terbaiknya dalam sebuah Sistem AKIP yang salah satu dokumen pendukungnya adalah Laporan Kinerja (LKj). Laporan Kinerja (LKj) yang dibuat oleh SKPD harus bisa menggambarkan capaian kinerja yang telah dihasilkan oleh SKPD yang bersangkutan dalam satu tahun. Laporan Kinerja tersebut selanjutnya menjadi bahan dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Malang sebagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah dalam penilaian kinerja Pemerintah Daerah yang dilakukan oleh Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Adapun komponen yang dievaluasi meliputi: 1. Evaluasi Perencanaan Kinerja (dokumen Renstra, dokumen Rencana Kerja Tahunan/RKT dan dokumen Penetapan Kinerja/PK); 2. Evaluasi Pengukuran Kinerja (Pemenuhan Pengukuran, Kualitas Pengukuran dan Implementasi Pengukuran; 3. Evaluasi Pelaporan Kinerja; 4. Evaluasi Pencapaian Kinerja. Laporan Kinerja Tahun 2014
25
Dari hasil evaluasi AKIP, ditemukan beberapa kelemahan dalam pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagaimana tertuang dalam tabel 3.2. Tabel 3.2 Contoh Kelemahan dalam Pelaksanaan AKIP NO 1
KOMPONEN EVALUASI Evaluasi Perencanaan Kinerja
CONTOH KELEMAHAN a
b
c
2
Evaluasi Pengukuran Kinerja
a b
c
3
Evaluasi Pelaporan Kinerja/LAKIP
4
Evaluasi Pencapaian Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2014
Dokumen Renstra Dokumen Renstra belum direviu secara berkala Penyusunan tujuan dan sasaran belum berorientasi hasil IKU belum SMART dan belum disajikan secara detail dalam Dokumen Renstra Indikator kinerja Tujuan dan sasaran belum memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) RKT belum disusun dalam bentuk dokumen RKT belum dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan dokumen Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dokumen Penetapan Kinerja (PK) PK belum disusun dalam bentuk dokumen Sasaran belum berorientasi hasil Indikator Kinerja Sasaran belum memenuhi kriteria sebagai indikator kinerja yang baik Pencapaian sasaran dalam PK belum dimonitoring secara berkala guna pengarahan dan pengorganisasian kegiatan Keberhasilan belum diukur berdasar target kinerja yang telah diperjanjikan Pemenuhan Pengukuran Pedoman pengumpulan data kinerja belum disusun Kualitas Pengukuran Pedoman pengumpulan data kinerja belum disusun IKU belum berorientasi hasil, belum dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja Indikator Kinerja Sasaran belum relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin diwujudkan dan belum menggambarkan hasil (outcome) Implementasi Pengukuran IKU belum direviu secara berkala IKU belum dimanfaatkan dalam penilaian kinerja Informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome belum disajikan Informasi capaian IKU belum disajikan secara terinci Perbandingan data kinerja tahun berjalan dengan tahun sebelumnya belum disajikan Informasi kinerja belum disajikan secara andal dan belum dimanfaatkan dalam perbaikan perencanaan Evaluasi dan analisis capaian kinerja belum disajikan Indikator kinerja yang ditetapkan belum seluruhnya sesuai dengan program dan kegiatan Sistem pengumpulan data kinerja belum andal 26
Untuk reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), kegiatan tersebut dilakukan oleh Tim Reviu Inspektorat Kabupaten Malang sebagai upaya meminimalisir kesalahan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sekaligus sebagai persyaratan yang harus dipenuhi sebelum TIM BPKRI Perwakilan Provinsi Jawa Timur melakukan pemeriksaan terinci atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Malang. Pemeriksaan Tim BPKRI Perwakilan Provinsi Jawa Timur tersebut akan menghasilkan opini mulai kondisi terburuk Pendapat Tidak Setuju (Adverse of Opinion), Tidak Dapat Diberikan Opini (Disclaimer of Opinion), Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan yang terbaik adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Setelah selama ini Pemerintah Kabupaten Malang selalu mendapatkan Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), untuk masa yang akan datang diharapkan Pemerintah Kabupaten Malang dapat mencapai opini Wajar Tanpa Pangecualian (WTP). Opini terbaik ini hanya dapat dicapai jika sinergi antar SKPD dalam suatu Pemerintah Daerah bisa terjalin secara maksimal, sehingga bisa menyajikan Laporan Keuangan yang andal sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku. Dari reviu yang dilakukan diperoleh data bahwa masih terjadi beberapa kesalahan dalam pencatatan misalnya: 1. Terkait pencatatan persediaan: a. Beberapa SKPD belum melaporkan data persediaan b. Beberapa SKPD mencatat nilai persediaan sesuai harga porforasi, seharusnya dinilai berdasar harga perolehan 2. Terkait pencatatan Barang Milik Daerah: a. KIB F belum dimanfaatkan oleh SKPD karena Konstruksi Dalam Pengerjaan yang seharusnya dicatat dalam KIB F masih dicatat dalam Aset Tetap b. Aset SKPD yang telah diusulkan penghapusan masih tercatat sebagai Aset Tetap, seharusnya dicatat dalam Aset Lainnya – Aset Lain-lain 3. CaLK SKPD belum disajikan secara rinci sehingga informasi yang disampaikan belum andal dan belum menggambarkan kondisi yang senyatanya. Dengan adanya Reviu terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) maka diharapkan SKPD melakukan perbaikan dalam pencatatan keuangan maupun pencatatan Barang Milik Daerah agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Indikator kinerja utama terakhir dari sasaran yang pertama adalah persentase
pelaksanaan
tindak
lanjut
hasil
pemeriksaan.
Dalam
setiap
pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Malang selalu diberikan rekomendasi atas temuan hasil pemeriksaan yang harus ditindaklanjuti oleh SKPD, baik temuan yang bersifat kesalahan administrasi maupun temuan kerugian daerah Laporan Kinerja Tahun 2014
27
yang berdampak pada kewajiban penyetoran keuangan ke Kas Daerah.
Jadi
pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh SKPD dalam rangka memenuhi rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang. Tindak lanjut yang dilakukan tidak hanya dalam bentuk pemenuhan dokumen secara administrasi tetapi diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja SKPD yang diperiksa karena adanya perubahan dan perbaikan sistem yang dirasa kurang sempurna. Selanjutnya
pelaksanaan
tindak
lanjut
rekomendasi
temuan
hasil
pemeriksaan tersebut dipantau oleh Inspektorat Kabupaten Malang dalam kegiatan Pemutakhiran Data tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang yang diselenggarakan 4 (empat) kali dalam satu tahun (triwulan) untuk mengetahui sejauh mana kelengkapan data/dokumen tindak lanjut yang telah diselesaikan oleh SKPD yang diperiksa. Dalam kegiatan pemutakhiran data tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang, SKPD yang ditelah diperiksa diundang ke Inspektorat Kabupaten Malang dengan membawa dokumen pendukung berdasar rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang yang tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang telah disampaikan kepada SKPD yang bersangkutan. Selanjutnya setiap dokumen tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang dibahas satu persatu oleh Tim Pemutakhiran Data untuk mengetahui kesesuaian dokumen tindak lanjut yang dibawa SKPD dengan rekomendasinya. Adapun tingkat penyelesaian tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang untuk tahun 2014 dapat dilihat dalam gambar 3.2. Gambar 3.2 Jumlah Temuan dan Rekomendasi Temuan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2014 1400 1200 Jumlah Obrik
1000 800
Jumlah Temuan
600
Jumlah Rekomendasi
400
Jumlah Rekomendasi yang diselesaikan
200 0
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tahun 2014
28
Dari gambar 3.2 dapat disimpulkan bahwa meskipun kegiatan pemutakhiran data telah dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali sesuai rencana yang telah ditetapkan oleh Inspektorat Kabupaten Malang, tetapi hasil dari kegiatan pemutakhiran data tersebut sangat tergantung pada kesungguhan SKPD dalam menyiapkan dokumen tindak lanjut yang sesuai dengan rekomendasi temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Malang. Sebagai informasi tambahan, pemantauan tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan tidak hanya dilakukan untuk rekomendasi temuan hasil pemeriksaan
Inspektorat
Kabupaten
Malang
saja
melainkan
termasuk
rekomendasi temuan hasil pemeriksaan yang diberikan oleh BPKP, BPKRI maupun aparat pengawasan lainnya. Dari beberapa aparatur pengawasan yang ada, pemantauan tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan BPKRI merupakan kegiatan yang dilaksanakan selama dua kali dalam satu tahun dan biasanya dilaksanakan setiap semester oleh BPKRI Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Untuk pemantauan tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan BPKRI yang dilaksanakan pada semester 2 tahun 2014, Kabupaten Malang menduduki peringkat ke 7 (tujuh) dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Timur dengan tingkat penyelesaian sebesar 92,25% sebagaimana gambar 3.3. Gambar 3.3 Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPKRI
Sumber: Paparan Kepala Perwakilan BPKRI Provinsi Jawa Timur dalam Pemantauan TLHP Desember 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
29
Tabel 3.3 Sasaran Strategis Kedua NO 1 2.
SASARAN STRATEGIS 2 Penyelesaian kasus-kasus
INDIKATOR KINERJA 3 Jumlah Penanganan Kasus
TARGET REALISASI CAPAIAN 4 165 Kasus
5 165 Kasus
6 100%
Untuk sasaran strategis yang kedua yaitu penyelesaian kasus-kasus dengan indikator kinerja jumlah penanganan kasus, telah dilaksanakan dengan baik karena semua kasus yang masuk ke Inspektorat Kabupaten Malang seperti pengaduan masyarakat, indisipliner, permohonan izin perceraian, kehilangan aset daerah, pemeriksaan khusus maupun pemeriksaan yang lain selalu ditangani hingga tuntas, sesuai dengan disposisi yang diberikan oleh Bupati Malang sehingga jika dilihat dari formulanya berupa perbandingan antara jumlah kasus yang ditangani dengan jumlah seluruh kasus yang masuk ke Inspektorat Kabupaten Malang akan bernilai 1 : 1 karena setiap kasus yang masuk selalu ditangani.
Penyelesaian
kasus-kasus
ini
dimaksudkan
sebagai
upaya
peningkatan terhadap pelayanan publik, dimana salah satu jenis kasus yang ditangani adalah pengaduan
dari masyarakat. Adapun klasifikasi jenis kasus
yang masuk ke Inspektorat Kabupaten Malang tahun 2014 dapat dilihat dalam gambar 3.4. Gambar 3.4 Jenis Kasus yang Ditangani Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2014
Pengaduan Masyarakat 27 Kasus Indisipliner 47 Kasus Pengajuan Izin Perceraian 20 Kasus Kehilangan Aset 5 Kasus Pemeriksaan Khusus 6 Kasus Pemeriksaan Tindak Lanjut Penanganan Kasus
Laporan Kinerja Tahun 2014
30
Dari gambar 3.4 dapat diketahui bahwa untuk tahun 2014, kasus indisipliner PNS masih menduduki peringkat pertama dari keseluruhan kasus yang ditangani oleh Inspektorat Kabupaten Malang. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan disiplin PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang masih menjadi prioritas yang harus diupayakan demi terciptanya kinerja Pemerintah Kabupaten Malang yang lebih baik. Jika dilihat dari masuknya kasus dalam setiap bulan, maka penyebaran kasus selama satu tahun dapat dijabarkan dalam gambar 3.5. Gambar 3.5 Penyebaran Kasus Tahun 2014 10 Pengaduan Masyarakat
8
Indisipliner PNS
6
Pengajuan Izizn Perceraian
4
Kehilangan Aset Daerah
2
Pemeriksaan Khusus
0
l i i i i t ar uar are pri Me Jun u A r n M J a Feb
r r r r s li Ju stu be obe be be m m u m t Ag pte Ok ove ese e D N S
Terkait pengaduan dari masyarakat, ketika jumlah pengaduan semakin turun, maka dapat diartikan dari dua sisi yang berbeda, kemungkinan pertama dapat diartikan bahwa pelayanan Pemerintah Kabupaten Malang sudah baik dan memuaskan masyarakat, sementara kemungkinan kedua dapat diartikan bahwa masyarakat sudah tidak memiliki kepedulian terhadap kinerja pemerintah karena sering dikecewakan. Untuk itulah, Inspektorat Kabupaten Malang selalu berupaya keras menindaklanjuti setiap kasus termasuk didalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Malang. Terkait kasus-kasus indisipliner, indisipliner PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang terjadi karena beberapa sebab mulai tidak masuk dinas, mendahului izin perceraian, selingkuh, nikah siri, asusila, penyalahgunaan wewenang, narkoba, judi, kriminal lainnya, menghilangkan aset daerah serta lainlain indisipliner karena kelalaian dalam pelaksanaan tugas, kinerja kurang optimal dan PAD yang tidak mencapai target. Selanjutnya dalam penanganannya, penyelesaian kasus indisipliner PNS diselesaikan dengan dasar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Adapun penyebab indisipliner PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang dapat dilihat dari gambar 3.6. Laporan Kinerja Tahun 2014
31
Gambar 3.6 Penyebab Indisipliner PNS Kabupaten Malang Tahun 2014 Tidak Masuk Dinas Mendahului Izin Perceraian Selingkuh, Nikah Siri, Asusila Penyalahgunaan Wewenang Menghilangkan Aset Lain-lain Indisipliner (Kelalaian dalam pelaksanaan tugas, kinerja kurang optimal, PAD tidak mencapai target dll)
Untuk pengajuan izin perceraian, dibanding tahun 2013, jumlah PNS yang mengajukan izin perceraian mengalami penurunan sebesar 44%, dari 36 (tiga puluh enam) kasus pada tahun 2013 menjadi 20 (dua puluh) kasus pada tahun 2014. Dari 20 (dua puluh) kasus pengajuan izin perceraian, terdapat 3 (tiga) orang PNS yang digugat cerai oleh pasangannya sehingga diberikan Surat Keterangan untuk Melakukan Perceraian dari Bupati Malang dan 17 orang (tujuh belas) PNS yang menggugat cerai pasangannya. Dari 17 orang (tujuh belas) PNS yang menggugat cerai pasangannya ada 16 (enam belas) orang PNS yang diberikan izin untuk melakukan perceraian oleh Bupati Malang dan 1 (satu) orang PNS tidak diberikan izin untuk melakukan perceraian karena alasan yang diajukan kurang kuat. Adapun penyebab perceraian PNS Kabupaten Malang tahun 2014 dapat dilihat dari gambar 3.7. Gambar 3.7 Penyebab Perceraian PNS Kabupaten Malang Tahun 2014
Perselingkuhan 6 Kasus Tidak Cocok 4 Kasus KDRT 6 Kasus Suami Tidak Menafkahi 3 Kasus Istri Meninggalkan Rumah 4 Kasus
Laporan Kinerja Tahun 2014
32
Tabel 3.4 Sasaran Strategis Ketiga NO 1 3.
SASARAN STRATEGIS 2 Terwujudnya Aparat Pengawasan yang kompeten dan profesional
INDIKATOR KINERJA 3
TARGET 4
REALISASI CAPAIAN 5
1. Jumlah Aparatur 17 Orang/th 17 Orang/th yang mengikuti Diklat dan Bintek untuk memenuhi kualifikasi tertentu 2. Jumlah PKS 6 PKS/th 6 PKS/th yang dilaksanakan
6 100%
100%
Untuk sasaran strategis yang ketiga yaitu terwujudnya aparat pengawasan yang kompeten dan profesional dengan indikator kinerja jumlah aparatur yang mengikuti Diklat dan Bintek untuk memenuhi kualifikasi tertentu dan jumlah PKS yang dilaksanakan, juga telah dilaksanakan dengan baik karena telah memenuhi target yang telah direncanakan. Sasaran strategis yang ketiga ini dapat dicapai dengan mengirimkan aparat pengawas untuk mengikuti berbagai macam Diklat dan Bintek yang diselenggarakan oleh instansi terkait, baik di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Malang. Selain mengirimkan aparat pengawasan untuk mengikuti Diklat dan Bintek, Inspektorat Kabupaten Malang secara rutin telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS). Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) adalah sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang bagi seluruh pegawai yang ada di Inspektorat Kabupaten Malang dengan mendatangkan Narasumber yang kompeten di bidangnya sebagai upaya yang dilakukan guna menyamakan pemahaman, persepsi maupun penafsiran terhadap suatu persoalan, misalnya terkait adanya regulasi yang baru maupun pedoman dan tata cara pelaksanaan suatu kegiatan pengawasan dengan harapan bahwa hasil pengawasan yang dilaksanakan oleh satu pemeriksa dengan pemeriksa yang lain menghasilkan analisa yang tidak terlalu jauh berbeda. Adapun jenis PKS yang diselenggarakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang dapat dilihat dalam tabel 3.5.
Laporan Kinerja Tahun 2014
33
Tabel 3.5 PKS yang Diselenggarakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2014 NO
JUDUL PKS
1
Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Evaluasi AKIP Tahun 2014 Sosialisasi Pengisian Dokumen Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Tata Cara Pengelolaan Aset Sekolah Tata Cara Pengelolaan Aset Desa Pengelolaan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) Sosialisasi tentang Dokumen Perencanaan Sekolah
2 3 4 5
6
Laporan Kinerja Tahun 2014
NARASUMBER BPKP BKD Malang BPKP
Kab.
JUMLAH PESERTA 30 orang 36 orang 36 orang
BPKP BPKP
36 orang 36 orang
Kementerian Pendidikan Kebudayaan
20 orang &
34
2.
Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2013 dengan Tahun 2014 (Tabel 3.6) TAHUN 2013 NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
1.
Menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan
1. Jumlah PKPT yang dilaksanakan tepat waktu 2. Jumlah LHE AKIP yang selesai tepat waktu 3. Jumlah Laporan Hasil Reviu LKPD 4. Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP)
2.
Penyelesaian kasus-kasus
Jumlah Penanganan Kasus
3.
Terwujudnya Aparat Pengawasan yang kompeten dan profesional
1. Jumlah Aparatur yang mengikuti Diklat dan Bintek untuk memenuhi kualifikasi tertentu 2. Jumlah PKS yang dilaksanakan
Laporan Kinerja Tahun 2014
TARGET RENSTRA 4
TAHUN 2014
REALISASI
CAPAIAN
5
6
TARGET RENSTRA 7
68 SKPD
68 SKPD
100%
12 LHE
12 LHE
2 Laporan Reviu LKPD
REALISASI
CAPAIAN
8
9
84 SKPD
84 SKPD
100%
100%
12 LHE
12 LHE
100%
2 Laporan Reviu LKPD
100%
2 Laporan Reviu LKPD
2 Laporan Reviu LKPD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
149 Kasus
155 Kasus
104%
165 Kasus
165 Kasus
100%
17 org/th
17 org/th
100%
17 org/th
17 org/th
100%
6 PKS/th
6 PKS/th
100%
6 PKS/th
6 PKS/th
100%
35
Dari tabel 3.6 dapat diketahui perbandingan antara target, realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 dan 2014. Untuk sasaran strategis yang pertama yaitu menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan, indikator kinerja yang pertama berupa jumlah Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang dilaksanakan tepat waktu direncanakan berjumlah 68 (enam puluh delapan) SKPD untuk tahun 2013 dan 84 (delapan puluh empat) SKPD untuk tahun 2014, sedang indikator kinerja kedua berupa jumlah Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang selesai tepat waktu dalam tahun 2013 dan 2014 tercapai 12 (dua belas) Laporan Hasil Evaluasi (LHE) sesuai rencana yang telah ditetapkan, sementara untuk indikator kinerja ketiga berupa jumlah Laporan Hasil Reviu LKPD untuk tahun 2013 dan 2014 masing-masing telah tercapai sejumlah 2 Laporan Hasil Reviu LKPD dan indikator kinerja keempat berupa pelaksanaan pemutakhiran data penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) juga telah terlaksana sesuai rencana di tahun 2013 dan 2014 masing-masing sebanyak 4 (empat) kali. Untuk sasaran strategis kedua berupa penyelesaian kasus-kasus dengan indikator kinerja berupa jumlah penanganan kasus pada tahun 2013 telah ditargetkan sejumlah 149 (seratus empat puluh sembilan) kasus dengan hasil capaian sejumlah 155 (seratus limapuluh lima) kasus sehingga tingkat capaiannya sebesar 104%, sedang pada tahun 2014 jumlah kasus yang ditangani sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 165 (seratus enam puluh lima) kasus. Khusus untuk penyelesaian kasus yang ditangani Inspektorat Kabupaten Malang, target bukan merupakan target fix yang ditetapkan dengan berbagai pertimbangan, melainkan hanya merupakan perkiraan berdasar capaian tahun sebelumnya, karena sebenarnya jumlah kasus yang masuk tidak dapat diprediksi. Untuk sasaran strategis yang ketiga berupa terwujudnya Aparat Pengawasan yang kompeten dan profesional dengan dua indikator kinerja yaitu jumlah aparatur yang mengikuti Diklat dan Bintek untuk memenuhi kualifikasi tertentu serta jumlah kegiatan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) yang dilaksanakan di Inspektorat Kabupaten Malang, untuk tahun 2013 dan 2014 telah terlaksanan sesuai target dengan mengirimkan 17 (tujuh belas) orang aparatur Inspektorat Kabupaten Malang untuk mengikuti Diklat dan Bintek yang diselenggarakan oleh instansi terkait serta menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) masingmasing sebanyak 6 (enam) kali, baik untuk tahun 2013 maupun tahun 2014.
Laporan Kinerja Tahun 2014
36
3.
Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja dengan Target yang Ada Dalam Rencana Strategis (Tabel 3.7) TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TARGET RENSTRA TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN (2011-2015) 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
1.
Menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan
1. Jumlah PKPT yang 48 SKPD 48 SKPD dilaksanakan tepat waktu 2. Jumlah LHE AKIP 8 LHE 8 LHE yang selesai tepat waktu 3. Jumlah Laporan 1 Laporan 1 Laporan Hasil Reviu LKPD Reviu LKPD Reviu LKPD 4. Persentase Pelaksanaan 100% 100% Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP)
100%
44 SKPD
44 SKPD
100%
68 SKPD
68 SKPD
100%
84 SKPD
84 SKPD
100%
317 SKPD
100%
12 LHE
12 LHE
100%
12 LHE
12 LHE
100%
12 LHE
12 LHE
100%
79 LHE
100%
9 Laporan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%/th
2.
Penyelesaian kasus-kasus
Jumlah Penanganan Kasus
110 Kasus
233 Kasus
211%
148 Kasus
148 Kasus
100%
149 Kasus
155 Kasus
104%
165 Kasus
165 Kasus
100%
700 Kasus
3.
Terwujudnya Aparat Pengawasan yang kompeten dan profesional
1. Jumlah Aparatur yang mengikuti Diklat dan Bintek untuk memenuhi kualifikasi tertentu 2. Jumlah PKS yang dilaksanakan
22 org/th
22 org/th
100%
22 org/th
22 org/th
100%
17 org/th
17 org/th
100%
17 org/th
17 org/th
100%
99 org/th
6 PKS/th
6 PKS/th
100%
6 PKS/th
6 PKS/th
100%
6 PKS/th
6 PKS/th
100%
6 PKS/th
6 PKS/th
100%
30 PKS
Laporan Kinerja Tahun 2014
100%
2 Laporan 2 Laporan Reviu LKPD Reviu LKPD
100%
37
2 Laporan 2 Laporan Reviu LKPD Reviu LKPD
100%
2 Laporan 2 Laporan Reviu LKPD Reviu LKPD
Dari tabel 3.7 dapat diketahui perbandingan antara target, realisasi dan capaian kinerja tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Untuk sasaran strategis yang pertama yaitu menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan, indikator kinerja yang pertama berupa jumlah Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang dilaksanakan tepat waktu telah tercapai sesuai target yaitu sejumlah 48 (empat puluh delapan) SKPD untuk tahun 2011, 44 (empat puluh empat) SKPD untuk tahun 2012, 68 (enam puluh delapan) SKPD untuk tahun 2013 dan 84 (delapan puluh empat) SKPD untuk tahun 2014, sedang indikator kinerja kedua berupa jumlah Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang selesai tepat waktu dalam tahun 2011 berjumlah 8 (delapan) Laporan Hasil Evaluasi (LHE) sedangkan tahun 2012 sampai dengan 2014 tercapai 12 (dua belas) Laporan Hasil Evaluasi (LHE) sesuai rencana yang telah ditetapkan, sementara untuk indikator kinerja ketiga berupa jumlah Laporan Hasil Reviu LKPD untuk tahun 2011 sampai dengan 2014 masing-masing telah tercapai sejumlah 2 Laporan Hasil Reviu LKPD dan indikator kinerja keempat berupa pelaksanaan pemutakhiran data penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) juga telah terlaksana sesuai rencana dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 masing-masing sebanyak 4 (empat) kali. Untuk sasaran strategis kedua berupa penyelesaian kasus-kasus dengan indikator kinerja berupa jumlah penanganan kasus pada tahun 2011 ditargetkan 110 (seratus sepuluh) kasus dan tercapai 233 (dua ratus tiga puluh tiga) kasus, pada tahun 2012 penyelesaian kasus sesuai dengan target sebesar 148 (seratus empat puluh delapan) kasus, pada tahun 2013 telah ditargetkan sejumlah 149 (seratus empat puluh sembilan) kasus dengan hasil capaian sejumlah 155 (seratus lima-puluh lima) kasus sehingga tingkat capaiannya sebesar 104%, sedang pada tahun 2014 jumlah kasus yang ditangani sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 165 (seratus enam puluh lima) kasus. Untuk sasaran strategis yang ketiga berupa terwujudnya Aparat Pengawasan yang kompeten dan profesional dengan dua indikator kinerja yaitu jumlah aparatur yang mengikuti Diklat dan Bintek untuk memenuhi kualifikasi tertentu serta jumlah kegiatan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) yang dilaksanakan di Inspektorat Kabupaten Malang, untuk tahun 2011 dan 2012 telah dikirim 22 (dua puluh dua) orang aparatur Inspektorat Kabupaten Malang untuk mengikuti Diklat dan Bintek yang diselenggarakan oleh instansi terkait sedang tahun 2013 dan 2014 telah dikirim 17 (tujuh belas) orang. Sementara untuk kegiatan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) telah dilaksanakan 6 (enam) kali kegiatan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) di Inspektorat Kabupaten Malang masing-masing sebanyak 6 (enam) kali, mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
Laporan Kinerja Tahun 2014
38
4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Standar Nasional Sampai dengan akhir tahun 2014, Inspektorat Kabupaten Malang belum mempunyai kinerja dengan Standar Nasional.
5. Analisis
Penyebab
Keberhasilan/Kegagalan
atau
Peningkatan/Penurunan
Kinerja serta Alternatif Solusi yang Telah Dilakukan Analisa Keberhasilan Kinerja Sejak tahun 2011, setiap target yang ditetapkan oleh Inspektorat selalu dapat dicapai sesuai harapan, bahkan untuk penyelesaian kasus pada tahun 2011 terjadi pencapaian realisasi yang melebihi target hingga mencapai 211%, dan pada tahun 2013 mencapai 104% karena pada dasarnya kasus yang masuk tidak dapat diprediksi, melainkan hanya diperkirakan berdasar jumlah kasus pada tahun sebelumnya. Jenis kasus yang ditangani Inspektorat Kabupaten Malang meliputi pengaduan masyarakat, indisipliner, permohonan izin perceraian, kehilangan aset daerah, pemeriksaan khusus maupun pemeriksaan lain dengan tujuan tertentu. Khusus untuk kasus pengaduan masyarakat, jika jumlahnya meningkat, maka secara positif dapat dimaknai bahwa masyarakat semakin kritis dan peduli terhadap jalannya pemerintahan, tetapi jika jumlah pengaduan masyarakat menurun bisa dimaknai dari dua sisi, pertama karena masyarakat memang sudah mendapat pelayanan yang memuaskan, kedua karena masyarakat sudah semakin apatis, tidak peduli dengan kondisi pemerintahan yang ada. Sementara untuk kasus-kasus lain seperti indisipliner, pengajuan izin perceraian dan kehilangan aset daerah diharapkan jumlahnya menurun dari waktu ke waktu. Pencapaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang sebagaimana tersebut di atas merupakan hasil kerja keras dari semua aparatur yang ada di Inspektorat Kabupaten Malang, baik aparatur yang ada di Sekretariat maupun aparatur yang ada di masing-masing wilayah (Inspektur Pembantu beserta jajarannya), dimana masingmasing aparatur selalu berusaha melaksanakan tupoksinya secara optimal dibawah kendali Inspektur Kabupaten Malang selaku Atasan Langsung yang mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif, saling menghargai dan saling memotivasi sehingga tercipta kerjasama yang sangat baik. Hal ini terbukti dari hasil capaian kinerja Inspektorat Kabupaten Malang dari tahun ke tahun yang selalu mencapai nilai sesuai target, sebagai hasil kerjasama diantara seluruh aparatur dengan Inspektur Kabupaten Malang yang kepemimpinannya mendapat Penghargaan dengan Parameter Kepemimpinan Terbaik V dari Bupati Malang.
Laporan Kinerja Tahun 2014
39
Analisa Peningkatan/Penurunan Kinerja Untuk jumlah LHP PKPT yang menurun di tahun 2011 ke 2012 dari 48 LHP menjadi 44 LHP disebabkan adanya pengalihan ke kegiatan yang lain, yaitu penyelesaian kasus dari 110 menjadi 148 kasus. Sementara untuk indikator kinerja yang lain dari tahun ke tahun diupayakan selalu ada peningkatan karena tuntutan kebutuhan yang ternyata juga didukung dengan adanya ketersediaan anggaran. Jadi pada dasarnya dari tahun ke tahun semua kegiatan telah berhasil dilaksanakan sesuai target yang telah ditetapkan dengan tetap berpedoman pada prinsip ekonomis, efektif dan efisien (3E) dan mengacu pada Standar Satuan Harga tahun berjalan. Jadi sasaran strategis yang ada di dalam Renstra serta indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan target telah berhasil direalisasikan secara keseluruhan dengan capaian sebesar 100%. Dari keseluruhan capaian kinerja yang diperoleh Inspektorat Kabupaten Malang, meskipun setiap indikator kinerja telah tercapai sesuai target yang telah ditetapkan dengan capaian 100%, tetapi untuk penyelesaian administrasi berupa pelaporan masih mengalami keterlambatan. Hal ini terjadi karena ritme pekerjaan di Inspektorat Kabupaten Malang sangat padat dari pemeriksaan yang satu ke pemeriksaan yang lain sehingga mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam penyusunan laporan. Selain adanya keterlambatan dalam penyusunan laporan, hal lain yang harus ditingkatkan adalah hasil dari penyelesaian tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan
Inspektorat
Kabupaten
Malang.
SKPD
belum
sepenuhnya
memanfaatkan kegiatan pemutakhiran data yang diselenggarakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang setiap triwulan untuk melengkapi dokumen tindak lanjut sesuai rekomendasi
temuan
hasil
pemeriksaan
Inspektorat
Kabupaten
Malang
sebagaimana yang tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
Alternatif Solusi yang Telah Dilakukan Dalam rangka menjaga stabilitas kinerja Inspektorat Kabupaten Malang dari waktu ke waktu, maka seluruh jajaran aparatur Inspektorat Kabupaten Malang selalu berupaya menjaga komunikasi dan suasana kerja yang baik demi terciptanya motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan. Kedekatan secara emosional, rasa saling menghargai dan suasana kerja yang kondusif menjadi kunci utama tercapainya kinerja Inspektorat kabupaten Malang karena dalam situasi tersebut, evaluasi kinerja yang dilakukan secara rutin dapat dilakukan secara terbuka dengan kepala dingin dan keinginan untuk saling melengkapi kekurangan satu sama lain
Laporan Kinerja Tahun 2014
40
sebagai semuah team work yang solid demi keberhasilan kinerja Inspektorat Kabupaten Malang. Dalam rangka menentukan solusi yang tepat dalam setiap penyelesaian persoalan yang ada di Inspektorat Kabupaten Malang, perlu dipertimbangkan aspekaspek strategis yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja yang terdiri dari sejumlah kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal serta peluang dan tantangan yang merupakan faktor eksternal. Adapun rincian dari masing-masing faktor internal dan eksternal dapat dilihat dalam tabel 3.8.
Tabel 3.8 Faktor Internal dan Eksternal Inspektorat Kabupaten Malang ASPEK INTERNAL KEKUATAN KELEMAHAN Tersedianya Kualitas dan sumber daya kuantitas sumber manusia aparatur daya manusia pengawas aparatur pengawas masih kurang Adanya motivasi Terbatasnya kerja yang tinggi sarana dan diantara aparatur prasarana; Inspektorat Kabupaten Malang Dukungan dari Terbatasnya atasan langsung; anggaran pengawasan
ASPEK EKSTERNAL PELUANG TANTANGAN Adanya peraturan Pengaruh politis di bidang dalam upaya pengawasan; penegakan hukum Peran Inspektorat Cepatnya sebagai Aparatur perubahan regulasi Pengawas Internal Pemerintah Dukungan kerjasama dengan lembaga pengawas lainnya Tuntutan reformasi untuk perbaikan kinerja pemerintah
Masih ada beberapa ketentuan peraturan perundangundangan dari Pemerintah Pusat yang kurang konsisten dalam konteks otonomi/ kewenangan daerah
Terkait aspek internal dan eksternal yang dimiliki oleh Inspektorat Kabupaten Malang, maka setiap solusi yang ditawarkan untuk penyelesaian persoalan yang ada harus selalu mempertimbangkan aspek-aspek tersebut. Kuncinya, bagaimana meningkatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan guna menangkap peluang yang ada dalam rangka mengatasi tantangan yang muncul. Dengan memperhatikan aspek internal dan eksternal yang dimiliki oleh Inspektorat Kabupaten Malang, maka alternatif solusi yang telah dilakukan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Mengajukan tambahan personil ke Badan Kepegawaian Daerah melalui formasi CPNS; 2. Meningkatkan
kapasitas
personil
melalui
kegiatan
Diklat,
baik
yang
diselenggarakan secara internal maupun yang diselenggarakan oleh instansi terkait;
Laporan Kinerja Tahun 2014
41
3. Memberikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) karena keahlian yang dimiliki oleh personil Inspektorat Kabupaten Malang sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja masing-masing personil; 4. Meningkatkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan; 5. Melakukan
koordinasi
dan
evaluasi
capaian
kinerja
secara
rutin
guna
mengantisipasi secara dini kemungkinan munculnya kendala yang dapat menghambat tercapainya kinerja Inspektorat Kabupaten Malang; 6. Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif dengan mengedepankan kerjasama yang baik diantara masing-masing personil.
6. Analisis atas Efisien Penggunaan Sumber Daya a. Sumber Daya Manusia Pada akhir tahun 2014 jumlah aparatur yang ada di Inspektorat Kabupaten Malang sebanyak 46 (empat puluh enam) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Inspektur, 1 (satu) orang Sekretaris yang dibantu oleh 3 (tiga) orang Kasubag dan 4 (empat) orang Inspektur Pembantu dari wilayah I, II, III, IV yang dibantu oleh total 12 (dua belas) orang Kasi. Jika dibanding dengan luas wilayah Kabupaten Malang dan banyaknya obyek pemeriksaan yang menjadi sasaran pemeriksaan, maka jumlah tersebut masih kurang mencukupi. Untuk pelaksanaan pemeriksaan bersifat rutin atau reguler yang dilakukan dalam rangka tindak pencegahan melalui penjadwalan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) di SKPD yang ditunjuk dibutuhkan sejumlah aparatur pengawasan yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sementara selain melakukan pemeriksaan yang rutin, Inspektorat Kabupaten Malang selaku Aparatur Pengawas Internal Pemerintah juga mempunyai peran pembinaan terhadap peningkatan kinerja SKPD. Secara keseluruhan, obyek pemeriksaan yang harus diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Malang meliputi 86 SKPD, 2 Perusahaan Daerah, 148 UPTD (TK/SD, SMP, SMA, SMK dan SMP Satu Atap), 1.115 Sekolah Dasar, 39 Puskesmas dan 76 Pustu serta 378 Desa dan 12 Kelurahan. Selain kegiatan di atas, sebagai Aparatur Pengawas Internal Pemerintah, Inspektorat juga bertanggung jawab dalam penyelesaian tindak lanjut
rekomendasi hasil
pemeriksaan dari pengawas yang lain seperti BPK-RI, BPKP maupun Irjen Depdagri yang membutuhkan keberlanjutan dari waktu ke waktu. Dengan membandingkan jumlah aparatur pengawasan di Inspektorat Kabupaten Malang dengan jenis kegiatan dan luasnya obyek pemeriksaan yang Laporan Kinerja Tahun 2014
42
harusa diperiksa, maka keterbatasan sumber daya manusia, baik secara kualitas maupun kuantitas dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah. Artinya bahwa untuk menghasilkan pemeriksaan yang berkualitas, maka dibutuhkan aparatur pengawasan yang berkualitas pula dengan jumlah yang mencukupi, disesuaikan dengan jumlah obrik yang harus diperiksa. Keberadaanb sumber daya manusia harus menjadi perhatian karena banyak rencana yang tidak dapat diimplementasikan sesuai dengan rencana karena sumber daya tidak tersedia dalam jumlah yang tepat, di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Hal ini berarti bahwa keberadaan aparatur yang berkualitas saja tidak cukup jika ketersediaanya dalam jumlah yang tidak memadai.
b. Sumber Daya Anggaran Anggaran pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Inspektorat Kabupaten Malang telah sesuai dengan program dan kegiatan yang sudah direncanakan dan dilaksanakan secara efisien.
7. Analisis Program atau Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja. Program dan Kegiatan Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2014 Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang dilaksanakan guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang pada tahun 2014 dapat diuraikan sebagai berikut: a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program kerja ini ditetapkan dengan maksud agar dapat tercapainya tujuan organisasi dalam hal pemenuhan sarana dan prasarana kebutuhan tugas rutin Inspektorat Kabupaten Malang dalam tahun 2014 melalui beberapa kegiatankegiatan sebagai berikut: 1.
Penyedian Jasa Surat Menyurat;
2.
Penyedian Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;
3.
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan;
4.
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;
5.
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja;
6.
Penyediaan Alat Tulis Kantor;
7.
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
8.
Penyediaan Bahan Logistik Kantor;
Laporan Kinerja Tahun 2014
43
9.
Penyediaan Makanan dan Minuman;
10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah; 11. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah. Pada program ini seluruh kegiatan dapat terealisasi sehingga capaian kinerja mencapai 99,93%. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program kerja ini ditetapkan dengan maksud agar tujuan organisasi dapat tercapai melalui pemeliharaan sarana dan prasarana. Pada program ini terdapat kegiatan sebagai berikut: 1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala/Kendaraan Dinas/Operasional. Seluruh kegiatan dapat terealisasi sehingga capaian kinerja mencapai 99,22% c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan Program ini ditetapkan untuk dapat tercapainya tujuan organisasi dalam bidang keuangan dalam 1 (satu) tahun anggaran, dengan target dan realisasi sasaran melalui beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi; 2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran; 3. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun. Seluruh kegiatan dapat terealisasi sehingga capaian kinerja mencapai 100%. d. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Dalam tahun 2014 Program ini ditetapkan melalui kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala, Inventarisasi Temuan Pengawasan, serta Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan dan tercapai 99,92%. e. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Program ini ditetapkan melalui kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan dalam tahun 2014 tercapai 100%, dan dilaksanakan kegiatan-kegiatan pelatihan sebanyak 12 (dua belas) jenis pelatihan rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pengawas, kegiatan yang telah dilaksanakan. Dari 12 (dua belas) pelatihan,
6 (enam) diantaranya
merupakan Pelatihan Kantor Sendiri yang diikuti oleh seluruh Staf Inspektorat Kabupaten Malang sebanyak 46 (empat puluh enam) orang.
Laporan Kinerja Tahun 2014
44
f. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Program Penataan Peraturan Perundang-undangan pada Inspektorat Kabupaten Malang dalam tahun 2014 berupa kegiatan Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan yang telah dilaksanakan sesuai target yang
ditetapkan
dengan capaian kinerja mencapai 99,76%.
Dari enam program yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Malang, 3 program diantaranya merupakan program rutin sebagai penunjang kegiatan, sedangkan 3 program yang lain merupakan program utama yang menjadi tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Malang. Adapun pembagian program rutin dengan program utama Inspektorat Kabupaten Malang dapat dilihat dalam tabel 3.9.
Tabel 3.9 Program Rutin dan Program Utama PROGRAM RUTIN 1
PROGRAM UTAMA
Program Pelayanan Perkantoran
Administrasi 1 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Program Peningkatan Sarana dan 2 Program Peningkatan Profesionalisme Prasarana Aparatur Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Program Peningkatan 3 Program Penataan Peraturan Pengembangan Sistem Pelaporan Perundang-undangan Capaian Kinerja Keuangan
2
3
B. REALISASI ANGGARAN Untuk mendukung pelaksanaan strategi pencapaian sasaran dengan targettarget yang telah ditetapkan pada Tahun 2014, Inspektorat Kabupaten Malang didukung dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2014 yang dirinci pada Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dengan realisasi anggaran sebesar Rp8.822.167.364,00 yang terinci sebagai berikut:
Tabel 3.10 Rincian Anggaran Inspektorat Kabupaten Malang No. A.
PROGRAM dan KEGIATAN
Rp
JUMLAH
Belanja Tidak Langsung
Rp
2.812.496.364,00
1. Belanja Pegawai :
Rp
2.812.496.364,00
Rp
2.194.146.364,00
1.2 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Rp
618.350.000,00
1.1. Gaji dan Tunjangan
Kerja Laporan Kinerja Tahun 2014
45
B.
Belanja Langsung
Rp
6.009.671.000,00
Administrasi Rp
290.660.200,00
Rp
11.398.700,00
Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air Rp
18.480.000,00
1. Program
Pelayanan
Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat
dan Listrik
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Rp
85.200.000,00
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Rp
21.636.000,00
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Rp
15.855.000,00
Penyediaan Alat Tulis kantor
Rp
40.518.000,00
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Rp
8.782.000,00
Penyediaan Bahan Logistik Kantor
Rp
1.920.000,00
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rp
4.850.500,00
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Rp
25.720.000,00
Daerah Rapat-rapat
Koordinasi dan
Konsultasi ke Rp
56.300.000,00
Dalam Daerah 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rp
69.335.100,00
Kendaraan Rp
52.075.100,00
Aparatur , dengan kegiatan : Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Dinas/Operasional Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Rp
17.260.100,00
3. Program Peningkatan Pengembangan
Rp
5.616.000,00
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Rp
3.736.000,00
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan :
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Rp
440.000,00
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
Rp
1.440.000,00
4. Program Peningkatan Sistem Pengawasan
Rp
5.123.310.200,00
Secara Rp
4.855.579.200,00
Inventarisasi Temuan Pengawasan
Rp
55.714.000,00
Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
Rp
212.017.000,00
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah, dengan kegiatan: Pelaksanaan
Pengawasan
Internal
berkala
Laporan Kinerja Tahun 2014
46
5. Program
Peningkatan
Tenaga
Pemeriksa
Profesionalisme Rp dan
21.961.500,00
Aparatur
Pengawasan, dengan kegiatan : Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa Rp
21.961.500,00
dan Aparatur Pengawasan 6. Program Penataan Peraturan Perundang Rp
498.788.000,00
undangan, dengan kegiatan : Fasilitasi
Sosialisasi
Peraturan
Perundang- Rp
498.788.000,00
Rp
8.822.167.364,00
undangan Jumlah Keseluruhan
Laporan Kinerja Tahun 2014
47
BAB IV PENUTUP
Berangkat dari Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Malang, Laporan Kinerja (LKj) disusun sebagai bentuk Laporan Pertanggungjawaban kepada Pemberi Wewenang dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Seperti halnya di banyak tempat, penerapan bentuk sistem yang baru sangat memerlukan persiapan sumberdaya yang matang guna mengantisipasi perubahan tersebut sehingga LKj ini lebih banyak dipandang sebagai suatu proses pembelajaran dibanding sebagai pemenuhan penilaian tampilan kinerja organisasi. Oleh sebab itu menjadi sangat wajar apabila Laporan Kinerja ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu sikap adaptif (mudah menyesuaikan) dan responsif diberikan terhadap segala bentuk kritikan, masukan dan saran perbaikan guna penyempurnaan Laporan Kinerja ini. Obyektivitas informasi dari penetapan indikator kinerja dan penyajian angkaangka untuk pencapaian kinerja diperoleh dari RENSTRA Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2011–2015 yang dilatarbelakangi oleh komitmen yang dibangun dari seluruh potensi yang ada. Validitas data yang kemudian diolah menjadi informasi, sangat bergantung pada sistem informasi yang ada disertai konsistensi dari komitmen yang telah dibangun bersama. Karena pengukuran kinerja bersifat berkelanjutan, maka wajib dikaji dan dievaluasi secara terus-menerus agar dapat diperoleh seperangkat indikator kinerja yang benar-benar realistis dan didukung dengan sistem informasi yang memadai. Terhadap capaian kinerja harus dilakukan evaluasi secara berkala untuk melihat tingkat capaian dari target yang telah ditetapkan. Dari hasil evaluasi yang dilakukan dapat dirumuskan analisa, baik terhadap keberhasilan maupun kegagalan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan beberapa perbaikan yang diperlukan, sehingga pada akhir tahun seluruh target yang ditetapkan dapat dicapai sesuai harapan.
Secara rinci capaian kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2014
dapat dilihat dari tabel 4.1.
Laporan Kinerja Tahun 2014
48
Tabel 4.1 Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2014 TAHUN 2014
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
1.
Menurunnya jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan dan terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan
1. Jumlah PKPT yang dilaksanakan tepat waktu 2. Jumlah LHE AKIP yang selesai tepat waktu 3. Jumlah Laporan Hasil Reviu LKPD 4. Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP)
NO
2.
Penyelesaian kasus-kasus
Jumlah Penanganan Kasus
3.
Terwujudnya Aparat Pengawasan yang kompeten dan profesional
1. Jumlah Aparatur yang mengikuti Diklat dan Bintek untuk memenuhi kualifikasi tertentu 2. Jumlah PKS yang dilaksanakan
TARGET RENSTRA 4
REALISASI CAPAIAN 5
6
84 SKPD
84 SKPD
100%
12 LHE
12 LHE
100%
2 Laporan Reviu LKPD
2 Laporan Reviu LKPD
100%
100%
100%
100%
165 Kasus
165 Kasus
100%
17 org/th
17 org/th
100%
6 PKS/th
6 PKS/th
100%
Ditahun mendatang diharapkan tujuan pelaporan kinerja dapat memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, serta sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja Tahun 2014
49