22 Februari 2016
WEEKLY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• PTBA berniat beli perusahaan tambang • Pendapatan ITMG turun 21% • MDKA peroleh sindikasi pinjaman USD 130 juta • PSAB raih pinjaman US$208,5 juta • JSMR kaji kelayakan tol • WIKA tunda penerbitan obligasi • ADHI peroleh pinjaman Rp 1 triliun dari LPEI • MAPI tak akan divestasi anak usa • APLN targetkan marketing sales Rp 3,5 triliun • TLKM akan IPO kan Mitratel pada tahun 2017 • EXCL targetkan kontribusi AXIS hanya 10% terhadap pendapatan 2016 • EXCL galang operador telekomunikasi untuk network sharing • TELE bidik kenaikan pendapatan 30% • BIMA akan lakukan placement di harga Rp 395 & stock splits rasio 1:2 • BIMA konversi utang induk usaha Rp87,2 miliar • LINK optimis home passed lewati 1,7 juta • TRIO peroleh perpanjangan waktu PKPU selama 60 hari • BJBR gulirkan layanan e-samsat di wilayah Polda Metro Jaya • SMF berikan dana refinancing Rp 1 triliun ke BBTN • BBCA tekan biaya overhead • BTPN siapkan tiga produk valas • Nonghyup Bank berencana akuisisi AGRO • BEI perpanjang kontrak perjanjian & pemeliharaan JTPM dengan LINK • KIJA akan beli 12 helikopter dari Airbus untuk layanan shuttle • OJK kaji beri insentif kepada bank yang memiliki NIM rendah
Koreksi atas indeks yang terjadi di akhir pekan lalu, terindikasi secara teknikal IHSG terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut terindikasi dari leading indikator baik dari Indikator MACD maupun Stochastic. Dari lagging indikator, setelah IHSG breakout dibawah garis MA5, IHSG akan menguji MA20 di posisi 4658. Apabila IHSG mampu bertahan di MA20, maka berpeluang bagi IHSG untuk menguji resistance level di 4786
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4697.56 820.392
-81.234 -18.399
5,786.87 2,086.27
8,102.16 6,666.38
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Dari pasar domestik, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 7%. Penurunan ini dilakukan karena memang ada ruang untuk dilakukannya pelonggaran. Salah satunya karena laju inflasi yang diperkirakan yang akan terkendali, serta berkurangnya tekanan di pasar keuangan global. Keputusan in juga diharapkan bisa menopang target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Salah satu alasan penurunan dilakukan setelah melihat kemungkinan Fed Fund Rate atau suku bunga The Fed tidak akan dinaikkan dalam waktu dekat. Paling cepat kenaikan suku bunga AS akan dilakukan pada semester dua 2016, dengan tingkat kenaikan lebih rendah. Selain itu, penurunan suku bunga Jepang ke level negatif akan mendorong capital inflow di pasar keuangan dan pasar modal. Selanjutnya, iklim ekonomi Indonesia dinilai cukup positif, diindikasikan dari pemerintah Indonesia yang membidik peningkatan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 8,4% pada tahun 2019. Dalam lima tahun ke depan, kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap PDB juga ditargetkan untuk mencapai 19,4%. Katalis domestik lainnya datang ketika BPS melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$50,6 juta pada Januari 2016, membaik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat defisit US$230 juta didorong oleh surplus perdagangan non minyak dan gas (migas). BPS mencatat ekspor non migas pada bulan lalu sebesar US$9,39 miliar, lebih sedikit dibandingkan dengan impor non migas yang sebesar US$9,23 miliar. Sementara itu, neraca perdagangan migas tercatat defisit US$11 juta, menyusut dibandingkan dengan defisit bulan sebelumnya US$50 juta. Dari pasar global, gejolak ekonomi global, khususnya China terus membayangi para pelaku pasar. Selain itu, fluktuasi harga minyak dunia juga turut membayangi pasar. Kecemasan tersebut diperburuk ketika Arab Saudi menolak untuk menurunkan produksi minyak mentah. Mayoritas indeks global dan regional ditutup melemah pada akhir pekan lalu. IHSG ditutup melemah sebesar 81,23 poin (1,7%) dari level 4.778,79 ke level 4.697,56. Sektor finansial jatuh paling tajam sejumlah 3,33% diterpa sentimen pembatasan NIM oleh OJK.
Amerika Serikat pada bulan Januari 2016 mencatatkan inflasi sebesar 0% QoQ dari sebelumnya deflasi 0,1% QoQ dan dari perkiraan deflasi 0,1% QoQ. Sedang inflasi Januari 2016 YoY tercatat 1,4% YoY dari perkiraan sebesar 1,3% YoY dan dibanding periode sebelumnya 0,7% YoY. Pada pekan ini AS akan merilis data existing home sales, initial jobless claims dan durable goods order. Sementara Jepang akan merilis data inflasi bulan Januari, dimana survei menunjukkan inflasi 0% dibanding periode sebelumnya 0,2% YoY. Hal itu menunjukkan perlambatan ekonomi tengah terjadi di Jepang. Bahkan Jepang telah menerapkan kebijakan suku bunga negatif guna menggerakkan perekonomiannya. Beberapa negara yang telah menerapkan kebijakan suku bunga negatif adalah Jerman, Swiss dan Swedia. Kebijakan suku bunga negatif itu mengindikasikan perlambatan ekonomi di Eropa dan Asia masih berlanjut. Harga minyak dunia yang rendah, di bawah USD 31 per barel, juga membebani ekonomi global. Pasokan minyak mentah AS yang naik ke level tertinggi dalam delapan dekade menjadi 504 juta barel menyebabkan dunia kembali mencatatkan surplus minyak. Sementara pasokan komoditas CPO berkurang menyusul turunnya ekspor CPO Indonesia pada Januari 2016 sebesar 16%, sehingga harga CPO mulai naik. Saat ini pasokan CPO Indonesia kurang dari 2 juta ton. Hal itu karena Pertamina menyerap 230.000 kl biodiesel pada Januari 2016. Pada pekan ini terdapat agenda pertemuan G-20 untuk menteri keuangan dan Gubernur bank sentral yang tergabung dalam kelompok tersebut. Pertemuan G-20 akan diselenggarakan pada 2627 Februari 2016 di Cina. Kondisi ekonomi dan keuangan di tiap negara akan menjadi topik hangat pada pertemuan G-20 tersebut. Pertemuan G-20 juga akan mendiskusikan tentang pergerakan di pasar keuangan global yang volatil dan alasan-alasan di belakangnya. Negara-negara lain juga mengharapkan komunikasi yang lebih baik dari Cina terkait dengan kebijakan ekonominya. Pasar global masih kebingungan atas perubahan kebijakan Cina ke arah yang lebih menetapkan nila tukar mata uangnya. Pekan lalu Bank Indonesia menurunkan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7% dan diyakini memiliki peluang untuk melanjutkan penurunan. Sedang OJK mengimbau penurunan suku bunga kredit perbankan dan ingin margin perbankan Indonesia di kisaran 3%-4%. OJK tengah menyiapkan paket insentif bagi bank yang mampu memperbaiki efisiensi, melalui Peraturan OJK (POJK). Hal itu ditujukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi global. BI memperkirakan pada Februari 2016 akan tercatat deflasi. Namun rencana OJK itu direspon negatif saham perbankan di BEI. Pekan ini bursa saham diprediksi kembali volatil, masih terbebani oleh sentimen sektor perbankan.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
22 February 2016
22 February 2016 Tambang Batubara Asam (PTBA) menyatakan tengah menjalani proses due diligence pembelian perusahaan tambang. Kendati demikian, perusahaan belum bersedia menyatakan secara rinci identitas perusahaan tambang tersebut, maupun anggaran. Apabila rencana tersebut ditindaklanjuti oleh perusahaan maka dibutuhkan persetujuan dewas komisaris. Berdasarkan laporan tahunan, PTBA memasukkan akuisisi tambang sebagai bagian dari pengembangan usaha di samping sejumlah lini lain seperti pengembangan dan keberlanjutan briket, pembankit listrik tenaga uap, angkutan kereta api, pengembangan dan keberlanjutan Unit Pertambangan Omblin serta anak perusahaan. Indo Tambangraya Megah (ITMG) membukukan penurunan pendapatan sebesar 21% menjadi US$1,5 miliar sepanjang 2015, dibandingkan realisasi sebelumnya US$1,9 miliar. Penurunan ini membuat laba bersih turun tajam dari US$200,9 juta menjadi US$63,1 juta. Sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari ekspor batubara. Penjualan batubara eks Asia Tenggara di luar Indonesia tercatat sebesar US$680,7 juta. Perusahaan juga memasarkan batubara ke Eropa, Taiwan, Tiongkok, Hongkong dan Korea sebesar US$362,8 juta. Penjualan ke Jepang sebesar US$324,3 juta dan penjualan domestik sebesar US$194 juta. Merdeka Copper Gold (MDKA) melalui anak usahanya, Bumi Suksesindo, memperoleh pinjaman sindikasi bank senilai USD 130 juta. Pinjaman senior ini akan digunakan untuk membiayai pengembangan proyek mineral emas dan perak di wilayah Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur. Sindikasi terdiri atas tiga jenis sesuai dengan tahapan proyek perseroan. Pertama, fasilitas pinjaman sebesar USD 110 juta untuk mendanai pembangunan proyek. Sebanyak USD 10 juta untuk mendanai pembayaran pajak pertambahan nilai terkait dengan pendanaan yang telah diperhitungkan dalam proyek Tujuh Bukit. Terakhir, sisa USD 10 juta untuk mendanai sebesar 50% dari setiap biaya yang melebihi budget awal proyek yang dialokasikan pada fasilitas pinjaman USD 110 juta. J Resources Asia Pasifik (PSAB) meraih pinjaman sindikasi senilai US$208,5 juta. Dana ini rencananya digunakan untuk mengembangkan aset tambang. Pinjaman tersebut berasal dari Indonesia Eximbank, Bank ICBC Indonesia dan Bank Permata (BNLI). Sedangkan penandatanganan pinjaman dilaksanakan pada 17 Februari lalu. Pinjaman tersebut didapatkan dari anakanak perusahaan PSAB. Tahun ini, PSAB mengalokasikan belanja modal (capex) senilai US$50 juta. Capex tersebut akan digunakan untuk membangun tambang dan smelter berkapasitas 50 ribu ounce per tahun. Mitra Adiperkasa (MAPI) pada tahun lalu melepaskan anak usaha yang kurang menguntungkan. Namun, perusahaan tidak akan melakukan divestasi pada tahun ini. Tahun lalum MAPI telah mendivestasikan PT Dom Pizza Indonesia (DPI) dan PT Sari Burger Indonesia (SBI). Perusahaan meyakini bahwa saat ini, semua anak usaha MAPI dalam kinerja yang bagus. Tiphone Mobile Indonesia (TELE) menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 30% YoY menjadi Rp 26 triliun tahun ini, sedangkan laba bersih diharapkan naik dari estimasi Rp 300 miliar menjadi Rp 442 miliar. Penjualan voucher isi ulang pulsa telepon seluler diperkirakan tetap menjadi penyumbang tersebut sekitar 77% terhadap total pendapatan. Pertumbuhan penjualan voucher
dan handset diharapkan menopang kenaikan laba bersih tersebut. Jasa Marga (JSMR) saat ini tengah menunggu studi kelayakan yang dilakukan Pemprov Jawa Barat terkait dengan proyek jalan tol Cileunyi-Tasikmalaya. Perseroan tengah mengkaji kelayakan finansial pembangunan tol tersebut dan belum menyatakan berminat mengikuti lelang jalan tol tersebut. Wijaya Karya (WIKA) berencana menunda penerbitan obligasi sebagai salah satu sumber pendanaan pada 2016. Pasalnya, kebutuhan pendanaan perusahaan telah tercukupi dari pinjaman perbankan. Nilai pinjaman perbankan yang dimiliki perusahaan namun belum terpakai mencapai Rp3 triliun pada saat ini. Selain itu, WIKA masi ada kemungkinan mendapatkan sumber pendanaan yang lain yaitu Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam APBN-P 2016. Adapun, capex tahun ini mencapai Rp10 triliun. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank/LPEI) memberikan pinjaman kepada Adhi Karya (ADHI) sebesar Rp 1 triliun. Pinjaman ini akan digunakan Adhi Karya untuk membiayai proyek-proyek konstruksi di dalam maupun luar negeri guna mendukung aktivitas ekspor. Pada 2016 Adhi Karya mencanangkan target perolehan kontrak baru sebesar Rp 25,1 triliun. Lini bisnis konstruksi ditargetkan memberikan kontribusi sebesar 75,1%, EPC 6,9%, Properti 8,6% dan manufaktur precast sebesar 9,4%. ADHI menargetkan total pendapatan usaha tahun 2016 sebesar Rp 20 triliun yang diperoleh dari lini bisnis konstruksi sebesar 57,5%, EPC 5,8%, Properti 8,4%, dan Precast 6,7% serta dari kontribusi proyek LRT sebesar 21,6%. ADHI memperoleh kontrak baru sepanjang Januari 2016 mencapai Rp 1,1 triliun dengan total tender diikuti senilai Rp 1,7 triliun. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan siap menghadapi rencana gugatan hukum yang akan dilakukan oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) terkait pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Proyek pembangunan akan digugat jika nantinya dalam pelaksanaannya proyek tersebut justru tidak memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya. PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menyebutkan rencana pembangunan pabrik gerbong kereta cepat di Purwakarta atau di Tegal Luar, Jawa Barat tidak hanya dilakukan bersama dengan investor Cina. KCIC akan menggandeng BUMN terkait, seperti PT Inka (Persero). Saat ini rencana pembangunan pabrik gerbong masih dalam tahap kajian, karena pembangunan pabrik gerbong kereta cepat ini dibangun di atas lahan sekitar 500 ha. Saat ini masih proses persiapan dan perencanaan, persiapan untuk membangun join ventute agrement membangun itu. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) berencana melepaskan saham perdana (initial public offering/IPO) anak usahanya, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) pada tahun 2017. Perseroan membuka opsi IPO setelah sebelumnya Mitratel batal menjalani aksi korporasi tukar guling saham (share swap) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). Namun perseroan melihat situasi pasar, maka tahun ini belum direncanakan IPO. Manajemen masih harus mempersiapkan diri sebelum melepas saham Mitratel ke pasar, diantaranya melalui ekspansi organik dan anorganik untuk membesarkan bisnis Mitratel.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
22 February 2016
22 February 2016 Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melakukan modernisasi jaringan telekomunikasi dengan mematikan jaringan (shutdown) empat Sentral Telepon Otomat (STO) di Surabaya. Kebutuhan telekomunikasi akan dilayani oleh infrastruktur baru dengan menggunakan teknologi Fibre to The Home (FTTH) dan optimalisasi Multi Dwelling Unit (MDU) atau pusat terminasi layanan broadband. Selain meningkatkan customer experience, modernisasi jaringan juga diharapkan sejalan dengan program pemerintah untuk menyediakan akses pita lebar ke seluruh pelosok tanah air yang diharapkan dapat mendukung peningkatkan ekonomi masyarakat. XL Axiata (EXCL) pada tahun 2016 siap menuai konsolidasi dengan AXIS yang dilakukan pada tahun 2015. Namun perseroan menargetkan kontribusi AXIS terhadap pendapatan tahun 2016 hanya 10%, karena AXIS lebih difokuskan untuk menggarap pasar kelas menengah dan untuk peningkatan kapasitas saja. Perseroan optimis tahun 2016 akan membukukan untung seiring dengan ekspansi bisnis yang agresif, termasuk pengembangan bisnis ecommerce dari Elevania. Tahun 2016, XL menargetkan 85 kota baru untuk pengembangan jaringan 4G LTE atau tumbuh dibandingkan tahun 2015 yang hanya 35 kota. Pengembangan infrastruktur untuk 4G LTE menelan investasi yang cukup besar atau sebesar 60% dari belanja modal yang dialokasikan tahun 2016 sebesar Rp 7 triliun. Tahun 2016 menjadi agenda besar bagi XL Axiata (EXCL) dalam melakukan transformasi melalui strategi revamp yaitu mengubah model bisnis pencapaian jumlah pelanggan dari volume ke value, strategi distribusi serta meningkatkan profitabilitas produk. Rise, meningkatkan nilai brand XL melalui strategi dual brand dengan AXIS untuk menyasar segmen pasar yang berbeda. Reinvent, membangun dan menumbuhkan berbagai inovasi bisnis. XL Axiata (EXCL) menggalang operator telekomunikasi untuk berbagi jaringan (network sharing) dalam rangka efisiensi pembangunan infrastruktur. Kerja sama jaringan ini bisa menjadi salah satu cara mendorong efisiensi industri, keberlanjutan industri dan termasuk keterjangkauan layanan di seluruh Indonesia. XL sejauh ini sudah menjalin kerja sama jaringan 4G LTE dengan Indosat Oreedo (ISAT) di empat kota. Sedangkan Smartfren (FREN) memberi sinyal akan melakukan network sharing dengan operator lainnya. Kementerian Kominfo sedang menyiapkan aturan tentang "active network sharing" sebagai revisi Peraturan Pemerintah (PP) No 53/2000. Active network sharing adalah mekanisme penggunaan bersama infrastruktur aktif telekomunikasi antar operator telekomunikasi di suatu negara. Ada lima model network sharing, yakni CME Sharing, multi operator radio access network (MORAN), multi operator core network (MOCN), Roaming, dan mobile virtual network operator (MVNO). XL Axiata (EXCL) pada tahun 2016 mulai mengembangkan bisnis fiber to the home (FTTH). Selain itu perseroan akan merilis bisnis layanan konten berupa layanan inovatif video online tribe pada Maret 2016. Dalam pengembangan bisnis konten ini perseroan menggandeng mitra strategis dari luar negeri. Pengembangan bisnis layanan konten dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan seiring dengan investasi besar di 4G LTE. Trikomsel Oke (TRIO) telah mendapatkan perpanjangan waktu atas permasalahan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dari Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat selama 60 hari. Dengan keputusan tersebut, maka perkara PKPU yang saat ini ditanggung perseroan akan diperpanjang sampai 18 April 2016.
Link Net (LINK) optimistis akan mencatatkan homes passed melebihi angka 1,7 juta pada tahun ini melihat realisasi hingga Januari 2016 yang positif. Per akhir 2015, homes passed atau jumlah perumahan dan unit bisnis yang dilewati jaringan broadbank perseroan telah mendekati 1,7 juta. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) berencana untuk membeli 12 unit helikopter H130 dari Airbus Helicopters. Helikopter tersebut akan digunakan untuk menyediakan layanan shuttle yang menghubungkan Jakarta dengan lebih dari 100 properti dalam jaringan Jababeka. Layanan ini akan dimulai dari kawasan industri utama Jababeka di Cikarang, Jawa Barat. Agung Podomoro Land (APLN) menargetkan penjualan unit properti (marketing sales) berkisar Rp 3-3,5 triliun, turun dari target tahun lalu yang mencapai Rp 6,5 triliun. Sementara itu, realisasi marketing sales tahun 2015 diperkirakan hanya sekitar 50% dari target. Peningkatan marketing sales akan didukung oleh penurunan BI rate sebesar 50 bps hingga Februari ini. Perseroan menargetkan pendapatan berulang berkontribusi sebesar 30% terhadap total pendapatan tahun ini. Primarindo Asia Intra (BIMA) berencana melakukan Penambahan Modal Non-HMETD (private placement) guna memperbaiki kondisi keuangan perseroan karena ketidakmampuan menyelesaikan kewajiban kepada PT Golden Lestari. Perseroan telah mengusulkan untuk melaksanakan konversi utang ke PT Golden Lestari menjadi saham baru dalam perseroan sebanyak 220.848.464 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 395 per saham. Private Placement tersebut akan menyebabkan pemegang saham perseroan mengalami dilusi 71,97%, namun jumlah saham yang dimiliki masing-masing pemegang saham tidak berubah di luar PT Golden Lestari. Selain itu perseroan juga berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dari nominal Rp 500 menjadi Rp 250 (rasio 1 : 2), dimana pemecahan ini diharapkan akan mendorong likuiditas saham perseroan. Perseroan akan menggelar RUPS Luar Biasa pada 28 Maret 2016. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perpanjangan kontrak perjanjian dan pemeliharaan perangkat Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM) dengan Link Net (LINK) dalam rangka mendukung sistem teknologi informasi. Melalui perpanjangan kontrak selama 5 tahun yang berlaku sejak 30 Desember 2015 ini diharapkan mendukung aktivitas transaksi di pasar modal. Link Net akan menyediakan layanan koneksi data di pasar modal dengan kecepatan tinggi melalui JTPM. Perpanjangan kontrak ini akan meningkatkan kecepatan (bandwidth) JTPM menjadi 20 megabit per detik (megabytes per second/Mbps) dari 10 Mbps. Sarana Multigriya Financial (SMF) memberikan pinjaman kepada Bank Tabungan Negara (BBTN) melalui program refinancing KPR sebesar Rp 1 triliun, yang terdiri dari 14.507 debitur KPR. Dana pinjaman ini akan dimanfaatkan untuk pembiayaan Bank BTN, dalam mendukung program satu juta rumah. Nonghyup Bank dikabarkan berencana mengakuisisi Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO). Akuisisi bank tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan sektor pertanian di Indonesia. Bank Mantap menjalin kerja sama pemasaran kredit dengan PT. Pos Indonesia untuk memperkuat jaringan dan kinerja bank patungan tiga BUMN yakni Bank Mandiri (BMRI), PT Pos Indonesia dan PT Taspen. Bank Mantap optimis kerja sama pemasaran kredit itu akan semakin memperkuat kinerja Bank Mantap ke depan. Dalam kerja sama itu PT Pos Indonesia akan bertindak
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
22 February 2016
22 February 2016 sebagai kuasa dari Bank Mantap untuk menyalurkan kredit kepada pensiunan di wilayah yang belum terdapat kantor cabang Bank Mantap. Atas jasa tersebut PT Pos akan mendapatkan fee sesuai kesepakatan. Pada Januari 2016 perolehan laba setelah pajak Bank Mantap tercatat sebesar Rp 3 miliar, meningkat 82% YoY atau 180,5% dari target. Pencapaian itu dipengaruhi realisasi pendapatan bunga sebesar Rp 30,2 miliar (109,9% dari target) dan realisasi beban operasional sebesar Rp 14,7 miliar (109,9% dari anggaran). Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (BJBR) menggulirkan layanan e-samsat atau pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor online di sejumlah wilayah Polda Metro Jaya. Layanan esamsat melalui Bank BJB di Jawa Barat sudah berlangsung lebih dari setahun, dan sekarang layanan itu sudah bisa dilakukan di Bekasi dan Depok yang masuk wilayah Polda Metro Jaya. esamsat itu terintegrasi dengan satu sistem. Pelayanan Samsat di Jabar sejauh ini terdapat 92 sentra pelayanan. Sebanyak 15 titik di antaranya berada di wilayah Polda Metro Jaya yakni Depok dan Bekasi. Sarana Multigriya Finansial (SMF) menyalurkan pinjaman kepada Bank Tabungan Negara (BBTN) melalui program refinancing kredit kepimilikan rumah sebesar Rp1 triliun untuk 14.507 debitur. Dana refinancing tersebut akan dimanfaatkan untuk pembiayaan BBTN dalam mendukung program satu juta rumah. Adapun, sepanjang 2015, SMF telah menyalurkan Rp2,7 triliun untuk BBTN. Bank Central Asia (BBCA) menyatakan profitabilitas perbankan tahun lalu mengalami penurunan diakibatkan ketidakpastian ekonomi. Namun, BBCA telah melihat indikasi perbaikan ekonomi. Salah satu upaya yang dilakukan perbankan untuk meningkatkan profit dengan melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan. Bagi bank yang kuat pada dana deposito, overhead yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi, pasalnya tidak membutuhkan sarana ATM dan penyediaan uang tunai dalam jumlah banyak. Penyediaan ATM dan penyediaan uang merupakan salah satu faktor tingginya overhead cost yang harus ditanggung oleh bank. Selain itu, BBCA juga akan melakukan efisiensi dengan penurunan suku bunga. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) telah menambah produk baru seperti tabungan dan deposito dalam valas serta jual beli valas setelah resmi menyandang status bank devisa. Ke depannya, perusahaan akan menggarap produk berbasis valas lainnya, seperti fasilitas hedging, trade finance, dan letter of credit (l/c). Sampai saat ini, perusahaan belum measang target khusus untuk kinerja pada tahun ini setelah resmi menjadi bank devisa. Pasalnya, perusahaan masih fokus konsolidasi dan memperkuat struktur perusahaan sebagai pendatang baru di kelompok bank devisa.
dan perbankan konvensional. Kedua, pasar keuangan syariah Indonesia masih kecil dibandingkan industri keuangan di Indonesia. Dengan ukurannya yang kecil, pasar keuangan syariah kehilangan kapasitas untuk mendapatkan keuntungan dari banyaknya entitas korporasi dan berbagai proyek infrastruktur. Ketiga, kerangka perundangan di industri keuangan syariah masih dikembangkan, serta kurangnya sumber daya manusia berkualitas di area ini. S&P melihat bahwa perbankan syariah lokal di Indonesia akan mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dalam jangka menengah, dengan prospek pertumbuhan yang sehat. Sebab Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dan penetrasi perbankan masih rendah. Selain itu terdapat berbagai proyek infrastruktur energi dan transportasi yang mendorong investasi hingga USD 40-50 miliar per tahun dalam beberapa tahun ke depan. Pemerintah dalam waktu dekat akan menghapus pajak Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Instruksi dari Presiden tersebut dinilai penting sebagai dasar hukum untuk pembebasan pajak IMB dan BPHTB tersebut. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mengkaji rencana pemberian insentif kepada bank-bank yang memiliki margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) rendah. OJK menyatakan bisa mengaitkannya dengan penilaian tingkat kesehatan. Untuk mencapai kebijakan yang efektif, OJK akan melakukan dialog dengan pemerintah serta pihak-pihak terkait lainnya seperti perbankan dalam rencana pemberian insentif ini. Bank Indonesia (BI) memprediksi Februari 2016 akan terjadi deflasi, setelah Januari 2016 terjadi inflasi sebesar 0,51%. Berdasarkan pemantauan Bank Sentral sampai minggu III Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,14%. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) pada akhir kuartal IV 2015 tercatat USD 310,7 miliar, naik 2,8% dibandingkan posisi akhir kuartal III 2015 sebesar USD 302,3 miliar. Porsi ULN jangka panjang meningkat, sementara ULN jangka pendek menurun. Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir triwulan IV 2015 tercatat sebesar 36,1%, lebih tinggi dibandingkan dengan 34,8% pada akhir triwulan III 2015 dan 33,0% pada akhir tahun 2014. Kenaikan ULN dipengaruhi ULN sektor publik yang meningkat, sementara ULN sektor swasta menurun. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, posisi total ULN meningkat USD 17 miliar atau tumbuh 5,8% dari posisi akhir 2014 sebesar USD 293,8 miliar.
Grup Salim meningkatkan kepemilikan sahamnya atas perusahaan Malaysia, CAB Cakaran menjadi sebesar 11,05%. Sebelumnya, Grup Salim telah menguasai 8,5% saham CA Cakaran melalui anak usahanya, Plant Wealth Holdings Ltd. Grup Salim membeli 3,2% saham CAB Cakaran senilai RM 10,6 juta. Lembaga pemeringkat Standard & Poor's atau S&P berpandangan bahwa perlambatan perekonomian di Indonesia akan membatasi pertumbuhan industri keuangan syariah. Perlambatan yang terjadi di sektor ini pada tahun 2015 akan berlanjut di tahun 2016. S&P melihat ada tiga faktor penghambat utama pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia. Pertama, akibat perlambatan perekonomian Indonesia, yang berimbas ke perbankan syariah DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
22 February 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
29,63 1,79 1225,33 8575,00 15775,00 50,50 52,50 635,00 2450,50 532,50 765,40
-0,01 -0,01 -0,97 225,00 150,00 -11,90 -10,86 -2,50 -6,00 -2,50 -0,48
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
48 0,01
16.116 210
Change (IDR) -881 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16391,99 4504,43 5950,23 2992,80 1935,06 19285,50 4697,56 15967,17 1674,88 2656,87
Change %Day %YTD -0,13 -5,93 0,38 -10,04 -0,36 -4,68 -0,10 -19,21 0,49 -19,89 -0,40 -12,00 -1,70 2,28 -1,42 -16,11 -0,31 -1,04 -0,03 -7,83
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change 5,50 26,13 0,44 -16,64 39,90 -64,30 0,00 -3,24 -0,01
Market Cap (USD Bn) 4.997,4 7.089,9 1.493,9 3.667,9 2.942,8 1.546,6 369,5 2.581,8 236,2 263,4
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,11 0,01 0,71 0,71 1,43 0,15 0,24 0,08
Change 0,0000 -0,0008 0,0000 -0,0008 -0,0006 -0,0125 -0,0001 -0,0002 -0,0001
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.00 0.05 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
PBV (X) 2015E 2016F 2,79 2,66 3,08 2,81 1,63 1,56 1,31 1,19 3,05 2,67 0,96 0,90 2,20 1,99 1,37 1,28 1,72 1,62 1,00 0,96
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.508,50 15.024,56 120,03 9.602,08 9.648,24 19.290,95 2.071,13 3.207,34 10,93
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 14,86 13,37 18,92 15,97 15,30 13,16 11,67 10,35 22,19 19,22 9,77 8,77 14,39 12,44 16,15 14,27 15,73 14,54 11,72 11,03
January-16 0.51 4.14 0.51 102.13 Bn 2,945,028.50
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.87 0.51 0.17 0.08 0.07 2.84
SBI December-15 0.00 3.35 0.96 105.93 Bn 2,998,622.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
22 February 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 23 Feb 23 Feb 23 Feb 24 Feb 24 Feb 25 Feb 25 Feb 25 Feb 26 Feb
Agenda US Consumer Confidence Index US Existing Home Sales US Existing Home Sales MoM US New Home Sales US New Home Sales MoM US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Durable Goods Orders US GDP Annualized QoQ
Expectation Turun menjadi 97.5 dari 98.1 Turun menjadi 5.40 juta dari 5.46 juta Turun menjadi -1.1% dari 14.7% Turun menjadi 525 ribu dari 544 ribu Turun menjadi -3.5% dari 10.8% --Naik menjadi 2.5% dari -5.0% Turun menjadi 0.5% dari 0.7%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock UNVR IJ MLBI IJ GGRM IJ TOWR IJ MYRX IJ VIVA IJ TGKA IJ ARNA IJ MYOR IJ HERO IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
42750 8075 64125 4200 840 298 4200 570 26725 1050
Index pt
2.58 8.39 0.98 2.44 5.00 14.18 18.31 6.54 1.04 5.00
7.75 1.24 1.14 0.96 0.60 0.58 0.56 0.24 0.23 0.20
Stock
Price
BBRI IJ TLKM IJ BMRI IJ BBCA IJ BBNI IJ ASII IJ HMSP IJ CPIN IJ INTP IJ PGAS IJ
Change (%)
11450 3195 9300 13050 5100 6900 105500 3445 19350 2585
Index pt
-4.58 -3.62 -4.37 -2.61 -6.42 -2.13 -1.12 -5.23 -3.97 -4.26
-12.69 -11.43 -9.27 -8.07 -6.10 -5.74 -5.27 -2.94 -2.78 -2.63
UPCOMING IPO'S Company PT Buyung Poetra Sembada
Business Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
22 February 2016 22 February 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 43.00
BJTM
Status Cash Dividend
CUM Date 05 Feb-16
Ratio 1:2 1:5 1000:256 32:15 2:167 108:46 100:154 TBA TBA
EXC. Price (IDR) --200-225 100.00 265.00 1000.00 100.00 TBA TBA
EX Date 09 Feb-16
Recording 11 Feb-16
Payment 03 Mar-16
CORPORATE ACTIONS Stock KONI ALKA BEKS GSMF RIMO SIPD MCOR BSIM BNLI
Action Stock Split Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue
CUM Date --TBA 05 Feb’16 14 Mar’16 28 Mar’16 09 Apr’16 04 May’16 TBA
EX Date 22 Feb’16 TBA TBA 09 Feb’16 15 Mar’16 29 Mar’16 10 Apr’16 09 May’16 TBA
Trading Period 22 Feb’16 TBA TBA 15 Feb – 19 Feb’16 21 Mar – 15 Apr’16 04 Apr – 08 Apr’16 14 Apr – 20 Apr’16 13 May – 26 May’16 24 May – 30 May’16
GENERAL MEETING Emiten BKSW NIPS MCOR SMCB MAYA BSIM BVIC EXCL BBNI MTFN ISAT ESTI GMTD BMRI LPKR
AGM/EGM RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPST RUPST
Date
Agenda
22-Feb-16 23-Feb-16 24-Feb-16 25-Feb-16 26-Feb-16 29-Feb-16 29-Feb-16 10-Mar-16 10-Mar-16 11-Mar-16 15-Mar-16 17-Mar-16 18-Mar-16 21-Mar-16 24-Mar-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
2222February February2016 2016
UNVR
TRADING BUY
S1
R1
41925
43175
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 42,750 44,000 42,750 42,750 41,675 41,670 42,000 41,481.3
UNVR Wedge
S2
40675
Closing Price
R2
44425
42750
40,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
39,230
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
38,000 37,312.5
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
36,514.4 36,000 36,137.5 36,137.5 36,137.5 36,050 34,000
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 41925-Rp 43175
August September October November December 2016 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 79.76, Stochastic %K = 85.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 42750, take Profit Rp 43175
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 93.79 10.07 48.85 39230 41670
ICBP
TRADING BUY
S1
R1
14925
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
15275
85.7574 85.7574 80 90.0 80.0 79.7587 70.0 60.0 50.0 79.7587 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 600 400 -248.425 200 0 -200 -319.244 4,082,500 -400 -600 48.8523 80.0 60.0 46.7266 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 4,082,500 -60.0 -80.0 -0.371747
February
UNVR - MACD (5,3) = -319.24, Signal() = -248.43
UNVR - TSI(3,5,3) = 48.85, Volume() = 4,082,500.00
UNVR - William's % R(14) = -0.37, Volume() = 4,082,500.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
ICBP Wedge
S2
14575
Closing Price
R2
18,000
15625
16,600 15,643.8 17,000 15,643.8 15,290 16,000 15,196.9 15,100 15,100 15,000 15,100 15,072.5 14,000 14,719.4 14,719.4 14,525 13,000 13,223.4
15100 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral
12,000
• Harga berada dalam area netral Prediksi
• Trading range Rp 14925-Rp 15275
August September October November December 2016 ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 55.36, Stochastic %K = 59.18, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 15100, take Profit Rp 15275
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 44.30 11.50 -2.71 15073 15290
Sinyal Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
ICBP - MACD (5,3) = 29.19, Signal() = 8.67
ICBP - TSI(3,5,3) = -2.71, Volume() = 5,135,300.00
ICBP - William's % R(14) = -62.50, Volume() = 5,135,300.00
February
11,000 80 59.1837 100.0 59.1837 80.0 60.0 55.3553 40.0 20.0 55.3553 0.0 20 29.1903 200 100 8.67173 0 -100 -200 -300 5,135,300 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 -0.518735 -20.0 -40.0 -60.0 5,135,300 -2.71125 -80.0 -62.5
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2222February February2016 2016
BBRI
TRADING BUY
S1
11250
R1
11625
S2
10875
R2
12000
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 12,485.9 12,600 12,300 11,840 11,831.3 12,000 11,725 11,567.5 11,400 11,450 11,450 11,450 10,800 11,101 11,027.8 10,200 11,027.8
BBRI Upward Sloping Channel
Closing Price
11450 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
9,600
• RSI berada dalam area netral 9,000
• Harga berada dalam area lower band
8,400
Prediksi
• Trading range Rp 11250-Rp 11625 August September October November December 2016 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 65.07, Stochastic %K = 63.81, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 11450, take Profit Rp 11625
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 71.54 13.65 -7.53 11568 11840
BBNI
TRADING BUY
S1
R1
5050
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
5200
February
BBRI - MACD (5,3) = 60.47, Signal() = 11.33
BBRI - TSI(3,5,3) = -7.53, Volume() = 66,613,600.00
BBRI - William's % R(14) = -59.65, Volume() = 66,613,600.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
BBNI Upward Sloping Channel
S2
4900
Closing Price
R2
6,500
5350
5100
6,000 5,705.88 5,705.88 5,500 5,365 5,500 5,353.13 5,138.25 5,100 5,000 5,100
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
80 65.0709 100.0 65.0709 90.0 80.0 70.0 63.8112 60.0 50.0 40.0 30.0 63.8112 20.0 10.0 0.0 20 60.4743 200 100 11.3322 0 -100 -200 -300 66,613,60 100.0 80.0 9.0976 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 66,613,60 -60.0 -80.0 -7.53076 -59.6491
• Candle chart indikasi potensi rebound
5,100 4,939.33 4,840 4,500 4,840 4,835
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
4,000
Prediksi
• Trading range Rp 5050-Rp 5200
August September October November December 2016 BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 58.61, Stochastic %K = 39.58, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 5100, take Profit Rp 5200
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 80.57 18.30 0.12 5138 5365
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
BBNI - MACD (5,3) = 35.63, Signal() = -0.11
BBNI - TSI(3,5,3) = 0.12, Volume() = 119,551,904.00
BBNI - William's % R(14) = -68.45, Volume() = 119,551,904.00
February
80 58.6094 100.0 90.0 80.0 58.6094 70.0 60.0 50.0 40.0 39.5833 30.0 20.0 10.0 39.5833 0.0 35.628 20 80.0 40.0 -0.107289 0.0 -40.0 -80.0 -120.0 119,551,90 80.0 25.3517 60.0 40.0 20.0 0.117347 0.0 -20.0 -40.0 119,551,90 -60.0 0.00000 -80.0 -68.4524
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2222February February2016 2016
TLKM
TRADING BUY
S1
3130
R1
3285
S2
2975
R2
3440
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 3,647.65 3,647.65 3,600 3,450 3,325.63 3,307.75 3,400 3,303.75 3,303.75 3,301 3,200 3,260
TLKM Upward Sloping Channel Bearish Breakout
3195 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
3,195 3,195 3,000 3,195 3,098.93
• Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area netral
2,800
• Harga berada dalam area netral 2,600
Prediksi
• Trading range Rp 3130-Rp 3285
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 43.64 -11.59 -31.86 3308 3301
MYRX
TRADING BUY
S1
800
R1
870
S2
770
R2
900
Closing Price
Ulasan
August September October November December 2016 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 32.81, Stochastic %K = 27.47, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3195, take Profit Rp 3285 Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
February
TLKM - MACD (5,3) = 26.03, Signal() = 15.86
TLKM - TSI(3,5,3) = -31.86, Volume() = 179,256,496.00
TLKM - William's % R(14) = -90.00, Volume() = 179,256,496.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
MYRXAscending Triangle
• MACD line dan signal line indikasi negatif
850 850 900.0 840 840 840.0 840 812 808.75 780.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
742.5 720.0
• Candle chart indikasi sinyal positif
660.0 660.553
840
• RSI berada dalam area netral
615 600.0 612.727 612.727 540.0
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
80 100.0 32.807 90.0 80.0 70.0 60.0 32.807 50.0 40.0 30.0 27.4737 20.0 10.0 0.0 27.4737 26.0278 40.0 30.0 20 20.0 15.8565 10.0 0.0 -10.0 -20.0 -30.0 -40.0 179,256,49 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -19.8615 -40.0 179,256,49 -60.0 -31.8646 -90
• Trading range Rp 800-Rp 870
480.0 August September October November December 2016 MYRX - Stochastic %D(6,3,3) = 32.73, Stochastic %K = 45.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 840, take Profit Rp 870
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 57.81 11.29 23.63 743 812
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
MYRX - MACD (5,3) = -6.98, Signal() = -4.98
MYRX - TSI(3,5,3) = 23.63, Volume() = 40,184,700.00
MYRX - William's % R(14) = -29.63, Volume() = 40,184,700.00
February
80 45.4212 90.0 80.0 70.0 45.4212 60.0 50.0 40.0 32.7343 30.0 20.0 10.0 32.7343 -4.97799 6.0 20 0.0 -6.0 -6.98478 -12.0 -18.0 40,184,70 -24.0 23.6329 80.0 60.0 40.0 20.0 21.795 0.0 -20.0 -40.0 40,184,70 0.00000 -60.0 -29.6296
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
22 February 2016 22 February 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
17750 1455 1860
17750 1455 1860
17600 1435 1875
17200 1385 1775
17600 1435 1825
18000 1485 1875
18400 1535 1925
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
19550 1535 1870
15875 1210 1660
Trading Buy 4670 PTBA 585 ADRO Trading Buy 835 MEDC Trading Sell Trading Sell 1505 INCO Trading Buy 369 ANTM Trading Buy 565 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Buy 980 WTON Trading Sell 10175 SMGR Trading Sell 19350 INTP Trading Sell 950 SMCB
4670 585 835 1505 369 565
4775 570 815 1460 376 585
4385 530 770 1355 344 515
4580 570 815 1460 360 550
4775 610 860 1565 376 585
4970 650 905 1670 392 620
Positif Positif Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Positif Positif Negatif
4710 655 835 1575 372 595
4150 437 670 1370 292 451
980 10175 19350 950
1000 10050 19025 935
940 9700 18075 900
970 10050 19025 935
1000 10400 19975 970
1030 10750 20925 1005
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif
1045 11375 21650 1010
890 10000 18075 895
6900 488
6900 488
7025 483
6525 470
6775 483
7025 496
7275 510
Positif Negatif
Positif Negatif
Negatif Positif
7150 535
5700 480
6725 64125 42750 1265
6725 64125 42750 1265
6825 65175 43175 1245
6425 60175 40675 1195
6625 62675 41925 1245
6825 65175 43175 1295
7025 67675 44425 1345
Positif Positif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Positif Negatif
6900 64500 41875 1505
5500 53025 35300 1275
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1730 1730 BSDE Trading Buy 3825 3825 PTPP Trading Buy 2685 2685 WIKA Trading Buy 2590 2590 ADHI Trading Buy 1925 1925 WSKT
1765 3885 2715 2645 1950
1645 3645 2605 2475 1880
1705 3765 2660 2560 1915
1765 3885 2715 2645 1950
1825 4005 2770 2730 1985
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1850 4015 2910 2745 2000
1630 3800 2640 2180 1665
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2585 PGAS Trading Sell 5400 JSMR Trading Sell 5175 ISAT Trading Buy 3195 TLKM
2585 5400 5175 3195
2550 5300 5100 3285
2445 5050 4840 2975
2550 5300 5100 3130
2655 5550 5350 3285
2760 5800 5600 3440
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
2720 6250 5625 3510
2350 5400 5050 3045
9300 11450 5100 13050 1505
9450 11625 5200 13250 1590
8900 10875 4900 12500 1320
9175 11250 5050 12875 1455
9450 11625 5200 13250 1590
9725 12000 5350 13625 1725
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
10400 12300 5675 13575 1655
9000 10750 4835 12750 1300
15925 1785
15700 1760
15225 1695
15700 1760
16175 1825
16650 1890
Positif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
17475 1875
15600 1595
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Sell LSIP SGRO Trading Buy
19-02-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Buy 9300 BMRI Trading Buy 11450 BBRI Trading Buy 5100 BBNI Trading Buy 13050 BBCA Trading Buy 1505 BBTN Trade, Services and Investment Trading Sell 15925 UNTR Trading Sell 1785 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.