PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN KERAJINAN BERIBADAH TERHADAP KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA PAI SEMESTER VI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh: ARIF SETYONO NIM: 11108029 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2013
i
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706,323433 Fax323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: ARIF SETYONO
NIM
: 11108029
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 14Maret 2013 Penulis
Arif Setyono NIM. 111 08 029
ii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706,323433 Fax323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
Drs. Miftahuddin, M. Ag. Dosen Stain Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp. : 4 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Arif Setyono Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr.Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama
: Arif Setyono
Nim
: 111 08 029
Jurusan/Progdi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam Judul
: Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Dan Kerajinan Beribadah Terhadap Kematangan Kepribadian Pada Mahasiswa PAI semester VI STAIN Salatiga tahun 2012
Dengan ini kami memohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Salatiga,14Maret2013 Pembimbing
Drs. Miftahuddin, M.Ag. NIP. 19700922 199403 1 002 iii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706,323433 Fax323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
SKRIPSI PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN KERAJINAN BERIBADAH TERHADAP KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA PAI SEMESTER VI STAIN SALATIGA TAHUN 2012
DISUSUN OLEH ARIF SETYONO NIM: 111 08 029 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 3 April 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dr. M. Zulfa, M.Ag.
__________________
Sekretaris Penguji : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
__________________
Penguji I
:Drs. A. Bahrudin, M.Ag.
__________________
Penguji II
: Drs. Kastolani, M.Ag.
__________________
Penguji III
: Benny Ridwan, M. Hum.
__________________
Salatiga,3 April 2013 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag. NIP. 19580827 198303 1002
iv
MOTTO
ﻣﻦ ﺟﺪوﺟﺪ Barang siapa berusada dapatlah ia
¨b Î)yì tBÎŽô£ ãèø9$##ZŽô£ ç„ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S Alam Nasyroh : 6).
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh harapan dan dan doa, aku persembahkan sekripsi ini khusus untuk orang tuaku tercinta Alm bpk M. Jono dan Ibu Jasmi yang senantiasa mencurahkan kasih sayang,dukungan, dan doa yangtak pernah putusbagi putra-putrinya Adik –Adikku tercinta M.Miftahudin dan Ahmad Baharudin RizQon, Dan Seluruh keluarga besarku pada umumnya serta para sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku.
vi
KATA PENGANTAR Alhamdulillah,Segala puji bagi Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat, taufiq, hidayah, memberi kekuatan dan serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesikan sekripsi tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah diutus untuk membawa risalah dan membebaskan umat Islam daribelenggu kebodohan. Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah berjasa dansenantiasa memberikan dukungan, bimbingan, arahan, motivasi serta doa sehinggaskripsi ini dapatselesai tepat waktu . Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku ketua program studi pendidikan agama Islam STAIN Salatiga. 4. BapakDrs. Miftahuddin, M.Ag. selaku pembimbing, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaannya dalam
memberikan
bimbingan
dan
arahan
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak/Ibu dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya selama menuntut ilmu di STAIN Salatiga.
vii
6.
Teman-temanku seperjuangan khususnya seluruh keluarga besar PAI A 2008, keluarga besar PPL SMAN3 Salatiga 2011, keluaga besar KKN Tingkir lor dan Mahasiswa STAIN Salatiga 2008 umumnya.
7. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Akhirnya penulis hanya bisa berdoa, semoga semua amal dan kebaikannya dapat diterima dan dicatat disisi Allah sebagai amal yang sholeh dan mendapatkan balasan sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT yang Maha Sempurna. Mengingat keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh
karena
itu,
penulis
sangat
mengharapkan
pada
semua
pihak
untukmemberikan saran dan kritik dalam penulisan skripsi ini. Dan penulis berharap semoga tulisan ini mempunyai nilai guna dan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Salatiga,14 Maret 2013 Penulis
viii
ABSTRAK Setyono, Arif.2013. Pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian pada mahasiswa PAI semester VI STAIN Salatiga tahun 2012. Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs. Miftahuddin, M.Ag. Kata Kunci: keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian, mahasiswa PAI Semester VI tahun 2012. Disini penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruhkeaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian pada mahasiswa terutama mahasiswa semester VI karena dianggap masih aktif dan cukup lama berada diperguruan tinggi. Selanjutnya penulis jelaskan sebagaimana isi dari landasan teorinya adalah menjelaskan tentang: pengertian organisasi, ciri-ciri organisasi, macam-macam organisasi, manfaat berorganisasi dan dampak berorganisasi. Selain itu juga berisi tentang pengartian ibadah, bentuk dan sifat ibadah, faktor kerajinan beribadah, macam-macam ibadah dan manfaat rajin beribadah. Selain kedua hal tersebut diatan penulis juga menjelaskan tentang pengertian kepribadian, faktor yang membentuk dan yang mempengaruhi kepribadian, tipe kepribadian dan kematangan kepribadian. Selanjutnya penulis mengadakan penelitian di STAIN Salatiga yang letaknya di pusat kota salatiga denga menyebarkan angket kepada mahasiswa PAI semester VI tahun 2012 yang aktif di organisasi kemahasiswaan dengan cara dipilih secara acak kemudian memasukkan data tersebut ke dalam tabel jawaban. Setelah penulis mengadakan penelitian di lapangan, dari data responden sebanyak 39 responden mahasiswa, kemudian penulis menganalisa data tersebut, ternyata “hipotesis” yang penulis ajukan tentang adanya pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama-sama terhadap kematangan kepribadian mahasiswa PAI semester VI mutlak adanya. Hal tersebut dibuktikan melalui analisis uji hipotesis dan analisa lanjutan dengan menggunakan rumus persamaan regresi ganda” diperoleh hasil di atas taraf signifikan 5% dan 1% karena nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel. Dari analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan,(1) ada pengaruh yang siknifikan antara keaktifan berorganisasi terhadap kematangan kepribadian mahasiswa PAI semester VI (rxy=0,818 taraf signifikansi 0,1). (2) ada pengaruh yang siknifikan antara kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian mahasiswa PAI semester VI (rxy=0,693 taraf signifikansi 0,1). (3) ada pengaruh yang siknifikan antara keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama-sama terhadap kematangan kepribadian mahasiswa PAI semester VI STAIN Salatiga tahun 2012 (Rhitung=0,857 taraf signifikansi 0,1). ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..........................................................................
i
PERNYATAN KEASLIAN TULISAN .............................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................................
iii
PENGESAHAN .................................................................................
iv
MOTTO .............................................................................................
v
PERSEMBAHAN ..............................................................................
vi
KATA PENGANTAR ........................................................................
vii
ABSTRAK ..........................................................................................
ix
DAFTAR ISI ......................................................................................
x
DAFTAR TABEL .............................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Rumusan Masalah ...................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
6
E. Definisi Operasional ................................................................
7
F. Hipotesis .................................................................................
10
G. Metodologi Penelitian .............................................................
11
H. Sistematika Penulisan ..............................................................
19
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................
21
A. Keaktifan Berorganisasi ..........................................................
21
a. Pengertian Organisasi ........................................................
21 x
b. Ciri-ciri Organisasi ..........................................................
23
c. Macam-macam Organisasi ...............................................
25
d. Manfaat Berorganisasi .....................................................
28
e. Dampak Berorganisasi ......................................................
29
B. Kerajinan Beribadah ...............................................................
31
a. Pengertian Ibadah ............................................................
31
b. Bentuk dan Sifat-sifat Ibadah ............................................
33
c. Faktor-faktor Kerajinan Beribadah ....................................
34
d. Macam-macam Ibadah .....................................................
36
e. Manfaat Rajin Beribadah ................................................
37
C. Kematangan Kepribadian ......................................................
38
a. Pengertian Kepribadian ...................................................
38
b. Faktor Yang Membentuk Kepribadian .............................
43
c. Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian .......................
44
d. Tipe-tipe Kepribadian .......................................................
48
e. Kematangan Kepribadian .................................................
53
D. Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Kerajinan Beribadah Terhadap Kematangan Kepribadian .........................................
55
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN ...................................
57
A. Gambaran Umum STAIN Salatiga .........................................
57
B. Data Responden dan Hasil Angket .........................................
76
BAB IV ANALISIS DATA ...............................................................
81
A. Analisis Pertama......................................................................
83
B. Analisis Kedua ......................................................................
89
C. Analisis Ketiga ........................................................................
94
D. Analisis Keempat ...................................................................
100
E. Analisis Lanjutan ...................................................................
106
F. Interpretasi ..............................................................................
107
xi
BAB V KESIMPULAN.....................................................................
108
A. Kesimpulan ............................................................................
108
B. Saran-Saran ............................................................................
109
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL dan BAGAN Tabel I : Formasi Pejabat Sebelum Menjadi STAIN Tabel II
: Formasi Pimpinan STAIN Salatiga
Tabel III
: Jawaban Angket Tentang Keaktifan BerorganisasiMahasiswa
Tabel IV
: Jawaban Angket Tentang Kerajinan BeribadahMahasiswa
Tabel V
: Jawaban Angket Tentang Kematangan Kepribadian Mahasiswa
Tabel VI
: Daftar Nilai Hasil Angket Keaktifan Berorganisasi Mahasiswa
Tabel VII
: Daftar tentang distribusi frekuensi jawaban Keaktifan Berorganisasi
Tabel VIII
: Distribusi Frekuensi Keaktifan BerorganisasiMahasiswa
Tabel I X
: Daftar Nilai Hasil Angket Kerajinan BeribadahMahasiswa
Tabel X
: Daftar tentang distribusi frekuensi Jawaban Kerajinan BeribadahMahasiswa
TabelXI
: Distribusi Frekuensi Kerajinan BeribadahMahasiswa
Tabel XII
: Daftar Nilai Hasil Angket Kematangan Kepribadian Mahasiswa
Tabel XIII
: Daftar tentang distribusi frekuensi jawaban Kematangan Kepribadian Mahasiswa
Tabel XIV
: Distribusi Frekuensi Kematangan Kepribadian Mahasiswa
xiii
Tabel XV
: Regresi Antara Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Dan Kerajinan Beribadah Terhadap Kematangan Kepribadian Mahasiswa PAI semester VI STAIN Salatiga.
Tabel XVI
:Tabel pengaruh Keaktifan Berorganisasi terhadap Kematangan Kepribadian.
Tabel XVII
: Tabel pengaruh Kerajinan Beribadah terhadap Kematangan Kepribadian.
Tabel XVIII
: Tabel Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Kerajinan Beribadah Terhadap Kematangan Kepribadian mahasiswa PAI semester VI STAIN Salatiga.
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I
: Daftar Riwayat Hidup
Lampiran II
: Surat Ijin Penelitian
Lampiran III : Angket Lampiran IV : Tabel Korelasi dan Regresi Lampiran V
: Lembar Konsultasi
Lampiran VI : Daftar Nilai SKK
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan Allah SWT. sebagai mahluk yang paling sempurna dan berkelompok. Oleh karena itu secara tidak langsung terbentuk komunitas yang besar. Masyarakat menjadi suatu negara yang didalamnya mengandung suatu unsur persatuan dan kesatuan, dan kesatuan dari berbagai komunitas manusia yang beragam corak budaya dan adat istiadat. Kemajuan dan kemunduran sebuah negara tergantung dari masyarakat, Dengan para pemuda merupakan ujung tombak dan tulang punggung negara. Oleh karena itu pemuda harus senantiasa melakukan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, dan rela berkorban demi tercapainya kemajuan suatu negara. Begitu pula mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga merupakan bagian dari tulang punggung negara. Untuk mencapai dan memenuhi tugas pemuda sebagai tulang punggung negara, maka pemuda harus memiliki potensi dan kemampuan yang meliputi potensi spiritual, intelektual, perasaan, kepekaan dan sebagainya (Nata, 1996: 51). Seluruh potensi harus dibina dan dikembangkan sehingga tidak salah jalan. Jadi dalam hal ini keorganisasian merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan potensi yang dimiliki serta mempersiapkan pemuda indonesia yang mampu dalam segala hal, sehingga dengan demikian cita-cita indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila dapat tercapai. 16
Manusia adalah mahluk sosial antara satu dengan yang lain saling terkait dan berkesinambungan. Sebagai mahluk sosial manusia senantiasa memiliki kebutuhan dasar untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang hangat dengan manusia. Oleh sebab itu manusia harus aktif dalam kegiatan sosial atau kegiatan keorganisasian karena hanya dengan kegiatan tersebut manusia bisa berinteraksi langsung dengan manusia lain. Sebagai seorang mahasiswa kita juga harus aktif dalam organisasi baik organisasi yang ada diperguruan tinggi ataupun organisasi yang berada di dalam perguruan tinggi tempat kita menuntut ilmu. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 1999, organisasi kemahasiswaan adalah suatu wadah yang dibentuk untuk melaksanakan peningkatan kepemimpinan, penalaran, minat, kegemaran, dan kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan di perguruan tinggi. Sedangkan organisasi kemahasiswaan diluar perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi (Surat Keputusan Mendikbud No. 155/U/1998, pasal 1 ayat 1)( http://dc417.4shared.com) Sebagai seorang mahasiswa kita harus aktif dalam organisasi karena dapat membantu menambah ilmu pengetahuan, pengalaman dan wawasan terlebih sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga harus aktif dalam berbagai kegiatan keorganisasian baik organisasi didalam 17
perguruan tinggi maupun diluar perguruan tinggi. Karena hanya dengan aktif berorganisasi mahasiswa bisa melatih diri untuk menjadi pemimpin baik sebagai pemimpin daerah atau negara dan juga pemimpin dalam sebuah keluarga di masa depan kelak. Selain itu juga bisa melatih kedisiplinan, tanggung jawab, tenggang rasa, hidup sederhan dan juga melatih untuk menghargai dan menghormati pendapat orang lain. Selain aktif dalam keorganisasian mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga juga harus rajin dalan melaksanakan Ibadah baik ibadah dengan Allah SWT maupun Ibadah dengan sesama manusia. Karena hanya dengan rajin beribadahlah yang membedakan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga dengan mahasiswa dari universitas yang lain. Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga selain diajarkan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kehidupan keduniawian juga diajarkan ilmu akhirat karena sesuatu hal apabila dikerjakan tidak seimbang maka kehidupan tidak akan berjalan dengan baik. Selain itu juga rajin beribadah dapat menenangkan pikitran, jiwa dan juga dapat mematangkan kepribadian seseorang. Yang dimaksud kematangan kepribadian disini adalah manusia yang memiliki kepribadian yang berbeda dengan orang lain yang didapat melalui proses pembelajaran atau melalui proses pengalaman, pendidikan maupun pembelajaran spiritual yang telah dipelajari. Karena hanya dalam belajar baik belajar melalui jenjang pendidikan formal ataupun pendidikan nonformal. pendidikan kematangan
18
kepribadian seseorang dapat muncul dan berkembang dan tidak akan berhenti berkembang selama seseorang terus dan selalu belajar dan terus belajar. Dari uraian diatas maka penulis terdorong untuk meneliti seberapa jauh pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI dengan melakukan penelitian di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, dengan judul : PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN KERAJINAN BERIBADAH TERHADAP KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEMESTER VI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA TAHUN 2012. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah keaktifan berorganisasi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012? 2. Bagaimanakah kerajinan beribadah mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012? 3. Bagaimanakah kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012?
19
4. Adakah pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012? 5. Adakah pengaruh kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012? 6. Adakah pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama-sama terhadap kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui keaktifan berorganisasi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012. 2. Untuk mengetahui kerajinan beribadah mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012. 3. Untuk
mengetahui kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama
Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012.
20
4. Untuk
mengetahui pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap kematangan
kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012. 5. Untuk mengetahui pengaruh kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012. 6. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama-sama terhadap kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki dua manfaat sekaligus, yakni manfaat praktis dan teotitis, sebagai berikut. 1. Manfaat Praktis a. Manfaat Bagi Peneliti Melalui penelitian
ini diharapkan penulis
mendapatkan ilmu
pengetahuan yang lebih, serta dapat mengembangkan penelitian ini menjadi sebuah buku atau sebagai referensi yang dapat digunakan dalam pembelajaran. b. Manfaat Bagi Orang Tua. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif bagi orang tua agar selalu memotifasi anaknya dalam segala kegiatan 21
keorganisasian serta memantau keaktifan beribadah anak-anaknya karena dari semua itu orang tua bisa mengetahui tingkat kematangan kepribadian anak-anaknya. c. Manfaat Bagi Dosen Melalui penelitian ini diharapkan dosen dapat mengetahui dan mengukur tingkat kematangan kepribadian mahasiswanya. d. Manfaat Bagi Mahasiswa Melalui penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan keaktifannya dalam berorganisasi dan kerajinan dalam beribadah karena dapat mempercepat dalam kematangan kepribadiannya. 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, menambah bahan bacaan dan sebagai referensi bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yeng terkait dengan keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian para mahasiswa . E. Definisi Operasional Demi menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu memberikan penjelasan atas beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel dalam penelitian.
22
Adapun istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya (http://carapedia.com). Sedangkan menurut kamus bahasa indonesia pengaruh adalah daya yg ada atau timbul dr sesuatu (orang, benda) yg ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan/perilaku seseorang (http://kamusbahasaindonesia.org). Jadi yang dimaksud pengaruh menurut peneliti disini adalah daya atau upaya seseorang selama aktif dalam berorganisasi dan rajin dalam beribadah yang menyebabkan kematangan kepribadian seseorang tersebut. 2. Keaktifan Berorganisasi Keaktifan berasal dari kata “aktif” yang artinya giat (bekerja, berusaha) keaktifan adalah kegiatan atau kesibukan. Keaktifan berarti usaha yang dilandasi ketekunan untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Depdikbud, 1994: 19). Sedangkan menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian (http: //www.shvoong .com), berorganisasi berasal dari kata organisasi yang berarti setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang sebagai ketua atau beberapa orang yang disebut dengan anggota. 23
Jadi keaktifan berorganisasi disini adalah kegiatan seseorang yang aktif mengikuti berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi baik kegiatan yang berbentuk formal ataupun non formal untuk menambah wawasan, pengalaman dan pendewasaan dalam diri seseorang. 3. Kerajinan Beribadah Menurut Poerwodarminto (2006: 415) kata beribadah berarti menjalankan ibadah atau menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan oleh tuhan yang maha esa. Jadi kerajinan beribadah adalah seseorang yang tekun atau rajin dalam menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. 4. Kematangan Kepribadian Kematangan kepribadian berasal dari dua kata yaitu kematangan yang berarti keadaan individu dalam perkembangan sepenuhnya yang ditandai oleh kemampuan aktual dalam membuat pertimbangan secara dewasa, Sedangkan kepribadian adalah sifat hakiki yg tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yg membedakannya dari orang atau bangsa lain (http: //kamusbahasa indonesia.org). Sedangkan menurut Gordon W.Allport sebagaimana dikutip Ahmadi dan Sholeh (2005: 156), kepribadian adalah “the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that deternime his unique adjustment to his environment” (“suatu organisasi yang dinamis dari sistem
24
psikofisis dalam individu yang menentukan keunikan penyesuaian diri terhadap lingkungan”). Jadi dapat disimpulkan bahwa kematangan kepribadian adalah keadaan individu dalam perkembangan sepenuhnya yang ditandai oleh kemampuan aktual dalam membuat pertimbangan secara dewasa yang dinamis dari sistem psikofisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman, penghargaan (reward),hukuman ( punishment), pendidikan,dan sebagainya. F. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian (Prasetyo dan Miftahul Jannah: 2011: 76). Sedang menurut Suharsimi Arikunto (1998: 67) hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dengan demikian perlu adanya pembuktian, adapun hipotesa penulis ada 3 hal: (1) ada pengaruh antara keaktifan berorganisasi terhadap kematangan kepribadian mahasiswa PAI semester VI Seolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga; (2) ada pengaruh antara kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian mahasiswa PAI semester VI Seolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga; dan (3) ada pengaruh antara keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama – sama terhadap kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
25
G. Metodologi Penelitian Adapun metodologi penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian disini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bersifat ilmiah dan sistematis. Sedangkan lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian adalah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang terletak di Jl. Tentara Pelajar N0. 02 Salatiga Alasan memilih STAIN Salatiga sebagai lokasi penelitian karena: a) Karena berdasar survei, didapat data bahwa terdapat mahasiswa yang aktif berorganisasi. b) Dari sisi keterjangkauan peneliti, lebih realistis dan mudah dijangkau oleh peneliti. 2. Variabel dan Pengukurannya Variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap penelitian. F.N. Kerlinger sebagai mana dikutip Suharsimi Arikunto (1998: 97) menyebut Variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran. Berdasarkan judul penelitian pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester IV di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, maka dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu: 26
a. Variabel keaktifan berorganisasi (Independent Variable 1) dengan indikator sebagai berikut: 1. Aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang ada di perguruan tinggi. 2. Aktif menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan. 3. Aktif menjadi delegasi organisasi kemahasiswaan. 4. Aktif
mengikuti
lomba/kejuaraan
yang
diadakan
organisasi
kemahasiswaan baik di dalam maupun di luar perguruan tinggi. 5. Aktif mendorong mahasiswa lain untuk ikut bergabung di organisasi kemahasiswaan b. Variabel kerajinan beribadah ( Independent Variable 2) dengan indikator sebagai berikut: 1. Rajin sholat lima waktu. 2. Rajin mengikuti sholat berjamaah. 3. Rajin mengaji Al-Qur’an. 4. Rajin berdo’a. 5. Rajin mengikuti kegiatan keagamaan (Mahrozah, 2010: 11-12) c. Variabel kematangan kepribadian mahasiswa PAI (Dependent Variable) dengan indikator sebagai berikut : 1.
Emosi dan konsep diri yang stabil
2.
Menerima dan melaksanakan tanggung jawab.
3.
Menerima pendapat dari orang lain dengan baik
4.
Bersemangat pada saat belajar. 27
5.
Respek kepada orang lain.
3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1998: 115). Sedangkan menurut Prof. H. Muh. Kasiram, M.Sc. ( 2010: 257) populasi adalah keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti dan pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan dan juga tempat terjadinya masalah yang kita teliti. Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Adapun alasan penentuannya karena mahasiswa semester VI sudah lama mengikuti proses pendidikan, sehingga dianggap sudah banyak mengikuti kegiatan keorganisasian di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga dibanding dengan mahasiswa semester dibawahnya. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 1998: 117). Sedangkan menurut Kartini Kartono (1990: 129) sampel adalah contoh representan atau wakil dari satu populasi yang cukup besar jumlahnya yaitu satu bagian dari keseluruhan yang representatif sifatnya dari keseluruhannya. Selain itu sampel juga bisa diartikan sebagai bagian dari populasi yang akan diteliti secara mendalam (Kasiram, 2010: 258)
28
Dengan pengertian di atas penulis mengartikan sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili seluruh subjek populasi penelitian. Dalam hal ini Suharsimi Arikunto (1998: 120) juga mengemukakan bahwa apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, sedangkan jika subyeknya besar atau lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% lebih. Oleh karena mahasiswa Pendidikan Agama Islam ( PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga berjumlah 153 mahasiswa, maka peneliti hanya mengambil 25% dari populasi yaitu 39 mahasiswa. Tehnik yang digunakan oleh peneliti dalam menentukan populasi adalah tehnik purposive random sampling. Tehnik purposive random sampling adalah tehnik dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2010: 183). Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, peneliti memilih para peserta populasi yang aktif di organisasi. 4. Metode Pengumpulan Data a. Metode Angket Metode angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Sukandarrumidi, 2004: 78). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1998: 140) metode angket atau quesioner merupakan sebuah pertanyaan tertulis 29
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini responsdennya adalah mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Tehnik ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data tentang pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. b. Metode Interview Metode interview biasa disebut juga wawancara atau suatu proses tanya jawab secara lisan dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik (Hadi,1995: 192).
Metode ini penulis gunakan untuk
mendukung validitas metode angket yang telah disebarkan kepada mahasiswa semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. c. Metode Observasi Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi,1995: 136) Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang situasi umum serta penjajakan ditempat penelitian yaitu di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
30
5. Metode Analisis Data Dalam skripsi ini penulis menggunakan analisis data, yaitu data yang terkumpul selama penelitian berjalan, dianalisis guna menjawab permasalahanpermasalahan yang telah diajukan sebelumnya . Adapun cara menganalisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuantifikasi Analisis ini digunakan peneliti untuk memberikan bobot nilai pada setiap pertanyaan yang telah dijawab oleh responden dengan kriteria yang peneliti tetapkan dalam penelitian ini yaitu bagi jawaban yang terpilih, yang memiliki bobot tinggi akan mendapat nilai tinggi, sedang yang memiliki bobot rendah akan mendapat nilai rendah. Adapun bobot yang peneliti tetapkan adalah: - Untuk pilihan (a) bobot nilai 3 - Untuk pilihan (b) bobot nilai 2 - Untuk pilihan (c) bobot nilai 1 b. Menganalisa data yang digunakan untuk membuktikan atau menguji hipotesis penelitian. Untuk menganlisa data tersebut penulis menggunakan beberapa langkah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat keaktifan berorganisasi, kerajinan beribadah, dan tingkat kematangan mahasiswa. Hartono (2004: 143) menyatakan
31
bahwa teknik analisis prosentase dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut: =
100%
Keterangan:
P : Prosentase F : Frekuensi N : Jumlah total sampel
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian mahasiswa digunakan rumus regresi ganda. Rumus ini digunakan karena terdapat 3 variabel yang terbagi dalam dua kategori, meliputi variabel dependent atau variabel bebas yaitu keaktifan berorganisasi (X1) dan kerajinan beribadah (X2), masing-masing sebagai variable pertama dan kedua. Sementara variabel ketiga yakni kematangan kepribadian mahasiswa (Y) merupakan variabel independent atau variabel terikat. Ketiga variabel tersebut disajikan dalam bagan sebagai berikut:
X1
Y X2
32
Keterangan : X1, X2
: Variabel dependent ( variabel bebas)
Y
: Variabel independent ( variabel terikat) : Garis hubung
a. Adapun rumus regresi ganda, berdasar ini Hartono (2004: 143) memberikan teknik analisis melalui rumus: ∑Y
= an
+ b1∑X1
+ b2∑X2
∑X1Y
= a∑X1
+ b1∑X12
+ b2∑X1X2
∑X2Y
= a∑X1
+ b1∑X1X2
+b2∑X22
b. Menguji persamaan garis regresi dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:
∑
=∑
−
∑
=∑
−
∑
=∑
−
(∑
)(∑ )
(∑
)(∑ )
(∑ )
c. Mencari nilai regresi (Rhitung) dengan rumus: ∑
=
∑ ∑
d. Mencari Fhitung dengan rumus:
=
( (
) )
33
Keterangan: Y, X1, X2
: Variabel
a
: Konstanta
b
: Koefisien dari X
n
: Banyak responden
R
: Regresi
n
: Banyak prediktor
3. Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima atau tidaknya hipotesis yang telah diajukan. Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel X dan Y atau diperoleh nilai Ha (hipotesis alternative) lalu dikonsultasikan pada tabel pada taraf signifikansi 1%. Apabila nilai Ho diperoleh sama atau lebih besar dari nilai Ha,maka hasilnya tidak signifikan, dengan demikian hipotesis ditolak. Sebaliknya apabila Ho lebih kecil dari Ha maka hasilnya dinyatakan signifikan atau ada pengaruh antara variabel X dan Y, maka hipotesis dapat diterima. H. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan sekripsi yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan berisi tentang, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan Penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
34
BAB II Landasan teori berisi tentang keaktifan berorganisasi, kerajinan beribadah, kematangan kepribadian dan pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama-sama mempengaruhi kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. BAB III Laporan hasil penelitian berisi tentang keadaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga dan penyajian data penelitian. BAB IV Analisis Data berisi tentang analisis pertama, analisis kedua, analisis ketiga, analisis lanjutan, dan interpretasi. BAB V Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN - LAMPIRAN
35
BAB II LANDASAN TEORI A. Keaktifan Berorganisasi 1. Pengertian Organisasi Menurut Etzioni (1982: 3) organisasi adalah unit sosial (atau pengelompokkan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sedang kan menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut dengan bawahan. Sedang menurut JamesD. Mooney mendefinisikan organisasi adalah “Organization the form of everyhuman, association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama (http://ulyatudiniawati.blogspot.com). Paul Preston dan Thomas Zimmere juga mengemukakan definisi serupa, organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompokkelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama (“organization is a collection people arranged into groups, working together to achieve some common objectives”). Chester L. Bernard (1938) menyatakan bahwa organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih (“define orgazation as a
36
system of cooperative of two or more persons” ) yang sama-sama memiliki visi dan misi sama (http://ulyatudiniawati.blogspot.com). Sedangkan menurut Poerwadarminta (2006: 814) organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. Akar kata ini mendapat awalan ber- sehingga menjadi kata berorganisasi yang artinya bergiat dalam organisasi, tersusun dan teratur. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu system formal yang terdiri dari pola aktivitas yang dilakukan sekelompok orang (dua atau lebih) yang bersama-sama secara teratur dan berulang-ulang untuk mencapai tujuan bersama dan didalamnya ada seorang pemimpin dan yang dipimpin. Seruan untuk mengikuti organisasi juga dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaffayat 4 yang berbunyi :
¨b Î)©! $#= Ït䆚ú
ïÏ%©!$#šc
qè=ÏG»s)ヒÎû¾Ï&Î#‹Î6y™ $yÿ|¹ O ßg¯Rr(x.Ö` »uŠ÷Yç/ÒÉ qß¹ ö¨BÇÍÈ
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh (Ash-Shaff: 4). Jadi dengan kata lain semua orang di haruskan untuk membentuk sebuah organisasi atau kelompok karena apabila orang itu bersatu membentuk organisasi atau kelompok akan lebih kuat dan kokoh dalam menghadapi rintangan baik berat maupun ringan.
37
Selain itu perintah mentaati perintah pemimpin dijelaskan dalam AlQur’an surat An-nisa ayat 59 yang berbunyi:
$pkš‰r'¯»tƒtûïÏ%©!$#(#þqãYtB#uä(#qãè‹ÏÛ r&©! $#(#qãè‹ÏÛ r&urtA qß™ §9$#’Í<'ré&urÍöDF{ $#óO ä3 ZÏB(b Î*sù ÷Läêôã t“»uZs?’Îû&äóÓx« çnr–Šãsù’n<Î)«! $#ÉA qß™ §9$#urb Î)÷LäêYä.tb qãZÏB÷sè?«! $Î/ÏQ öqu‹ø9$#urÌÅz Fy $#4 y7 Ï9ºsŒ×Žöyz ß` |¡ ôm r&ur¸x ƒÍrù's?ÇÎÒÈ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (An-nisa : 59). Sedang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi mengemukakan pendapat yang sama yang berbunyi:
ﻋﻦ اﺑﯿﯿﯿﻲ ﻋﻤﺮ رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮭﻤﺎ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ اﻧﮫ ﻋﻠﻲ اﻟﻤ َﺮ ْ ء ِ اﻟ ْﻤ ُﺴﻠ ِﻢ ِ اﻟﺴﻤﻊ واﻟﻄﺎﻋﺔ ﻓﯿﻤﺎ اﺣﺐ وﻛﺮه اﻻان ﯾﺆﻣﺮ :ﻗﺎل ( ﻓﺎن اﻣﺮ رﺑﻤﻌﺼﯿﺔ ﻓﻼ ﺳﻤﻊ وﻻطﺎﻋﺔ )رواه اﻟﻤﺴﻠﻢ، ﺑﻤﻌﺼﯿﺔ Diriwayatkan dari ibn Umar r.a dari Nabi Saw : beliau bersabda, seseorang muslim wajib patuh dan setia terhadap pemimpinnya, dalam hal yang disukai maupun yang tidak disukai, kecuali ia diperintah untuk melakukan perkara maksiat. Jika diperintah untuk melakukan maksiat, dia tidk boleh patuh dan taat kepadanya (H.R. Muslim) (Ringkasan Shahih Muslim, 2002 : 707) Dari Al-Qur’an dan hadis di atas dapat disimpulkan bahwa semua organisasi harus memiliki seorang pemimpin dan semua nggotanya harus
38
mentaati dan mematuhi tugas yang diberikan oleh para pemimpinnya selama tugas itu tidak menjurus pada keburukan atau maksiyat 2. Ciri-ciri Organisasi Seperti telah diuraikan dalam pengertian organisasi, bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal, b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan, c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain, d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan, dan e. Adanya tujuan yang ingin dicapai (http://achoocha.blogspot.com). Sedangkan menurut Etzioni (1982: 4 ) ciri-ciri organisasi ada 3 yaitu : a. Adanya pembagian dalam pekerjaan, kekuasaan dan tanggung jawab komunikasi yang merupakan bentuk-bentuk pembagian yang tidak diperoleh begitu sajaatau disusun menurut cara-cara tradisional, melainkan sengaja direncanakan untuk dapat lebih meningkatkan usaha mewujudkan tujuan tertentu. b. Adanya satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi pengendalian
usaha-usaha
serta
mengarahkan
organisasi
mencapai
tujuannya; pusat kekuasaan harus juga secara kontinu mengkaji sejauh mana 39
hasil yang telah dicapai oleh organisasi dan apabila memang diperlukan harus juga menyusun lagi pola-pola baru guna meningkatkan efisiensi. c. Penggantian tenaga; dalam hal ini tenaga yang tidak bekerja sebagaimana diharapkan dapat diganti oleh tenaga yang lain. Demikian pula organisasi dapat mengkombinasikan lagi anggotanya melalui proses pengalihan maupun promosi. Jadi sebuah organisasi tidak akan dikatakan organisasi apabila organisasi tersebut tidak memiliki ciri-ciri sebagaimana yang dijelaskan diatas. 3. Macam-macam Organisasi Macam-macam organisasi ditinjau dari tujuannya dibagi menjadi tiga macam yaitu organisasi niaga, organisasi sosial dan organisasi regional / organisasi internasional. a. Organisasi Niaga Organisasi
Niaga
adalah
Organisasi
yang
bergerak
dibidang
perekonomian yang tujuan utamanya mencari laba atau keuntungan. Macammacamnya antara lain: 1) Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu perusahaan yang modal dan sahamnya terdiri dari saham milik pribadi dan sebagian dari pihak lain atau asing. 2) Perseroan Komanditer (CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang
40
kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. 3) Firma (FA) adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. 4) Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. 5) Join Venturaadalah kerjasama dua pihak atau lebih dalam bidang bisnis untuk membentuk sebuah perusahaan baru. Dua pihak tersebut boleh pihak yang sama-sama dari dalam negeri maupun luar negeri. 6) TrustTrust adalah gabungan atau kerjasama dari beberapa perusahaan. 7) Kontel adalah persekutuan berbagai perusahaan yang sejenis yang memiliki perjanjian tertentu . 8) Holding Companyadalah perusahaan yang sahamnya patungan yang biasanya mengawasi 1 atau lebih perusahaan. Kepemilikan sahamnya bisa sebagian atau keseluruhan(http://koeeko.wordpress.com). b. Organisasi Sosial Organisasi sosial adalah organisasi yang dibentuk dan dikelola oleh anggota masyarakat. Organisasi ini dibagi menjadi beberapa jalur antara lain:
41
1. Jalur keagamaanadalah jalur atau organisasi yang bergerak dibidang keagamaan. Misalnya Pengajian, Majelis Dzikir, TPA dll. 2. Jalur profesiadalah jalur atau organisasi yang bergerak karena kesamaan profesi. Misalnay organisasi Pertanian, Peternakan dll. 3. Jalur kepemudaanadalah jalur atau organisasi yang bergerak dibidang kepemudaan. Misalnya Karangtaruna. 4. Jalur kemahasiswaanadalah jalur atau organisasi yang bergerak dibidang kemahasiswaan. Misalnya DEMA, SEMA dll. 5. Jalur kepartaian &kekaryaanadalah jalur atau organisasi yang bergerak dibidang kepartaian dan kekaryaan. Misalnya partai politik dll. Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapanketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya. 2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut. 3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota 42
adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”. 4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu (http://koeeko.wordpress.com). c. Organisasi Regional dan Organisasi Internasional Organisasi regional adalah organisasi yang ruang lingupnya lebih luas, namun hanya wilayah–wilayah negara tertentu saja yang terlibat didalam oganisasi ini. Contoh organisasi regional adalah ASEAN, karena pada organisasi ini hanya untuk negara-negara yang berada di Asia Tenggara saja Organisasi internasional adalah organisasi yang memiliki ruang lingkup yang lebih besar daripada organisasi regional, organisasi internasional wilayah yang terlibat didalamnya mencakup seluruh negara di dunia. Contoh organisasi internasional adalah PBB, karena organisasi ini bersifat terbuka dan mencakup seluruh negara-negara yang berada di dunia(http://koeeko.wordpress.com). 4. Manfaat Berorganisasi. Sebuah organisasi yang berdiri harus dapat memberi manfaat bagi semua orang terutama para anggotanya. Beberapa manfaat berorganisasi antara lain: a. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
43
b. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contohnya adalah organisasi yang bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat yang
memiliki pola hidup
sehat.
Organisasi Kepramukaan,
akan
menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria. c. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi. d. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang diharapkan dapat mengukir sejarah ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang (http://suryantara.wordpress.com). Selain manfaat diatas berorganisasi juga sangat bermanfaat bagi seorang mahasiswa,manfaat itu antara lain: a. Memperluas pergaulan b. Meningkatkan wawasan/pengetahuan c. pola pikir yang lebih baik d. Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan e. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi f. Melatih leadership (kepemimpinan) g. Belajar mengatur waktu h. Memperluas jaringan (networking) 44
i. Mengasah kemampuan social j. Ajang
latihan dunia
kerja
yang
sesungguhnya (http://uripsantoso.
wordpress.com) 5. Dampak Berorganisasi Menurut penulis dampak yang diperoleh mahasiswa karena aktif dalam organisasi antara lain: a. Dampak Positif Dampak positif dari aktif dalam organisasi antara lain: 1) Mudah bergaul dan mendapat banyak teman. Karena seringnya berkumpul sehingga teman-teman mereka pun bertambah banyak. 2) Memiliki pengalaman yang lebih daripada mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi 3) Memiliki sifat mandiri tidat ketergantungan denganorang lain 4) Berfikiran luas dan rasional. Dalam mengutarakan pendapat seseorang yang aktif dalam organisasi itu mudah dimengerti dan dipahami oleh orang banyak. 5) Rasa solidaritas yang tinggi terhadap sesama mahasiswa terutama sesama anggota yang ada didalam organisasi yang diikuti dan masih banyak lagi. b. Dampak Negatif Dampak negatif dari mahasiswa yang aktof dalam organisasi antara lain:
45
1) Dalam mengikuti perkuliahan sering telat dan bahkan sering bolos demi mengikuti kegiatan organisasi yang diikutinya. 2) Prestasi keakademikan kurang begitu membanggakan bahkan cenderung menurun tiap semesternya. 3) Kebanyakan yang aktif mengikuti organisasi tidak pernah tepat waktu dalam menyelesaikan perkuliahan dan masih banyak lagi. B. Kerajinan Beribadah 1. Pengertian Ibadah Ibadah adalah wadah bagi perjumpaan kita dengan Allah SWTtuhan yang maha esa di tempat yang Maha Kudus, oleh karena itu sepatutnyalah kita datang beribadah kepada Tuhan (Allah SWT) dengan penuh syukur dan hormat (http://www.gkiharapanindah.org).Menurut Ash Shiddieqy (1994: 7) ibadah adalah apa yang dikerjakan untuk mengharap pahala diakhirat, dikerjakan sebagai tanda pengabdian kita pada Allah SWT. Sedangkan Menurut Poerwodarminto (2006: 415) kata beribadah berarti menjalankan ibadah atau menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan oleh tuhan yang maha esa. Jadi kerajinan beribadah adalah seseorang yang tekun atau rajin dalam menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. Seruan untuk beribdah ini di tegaskan dalam Al-Qur’an surat AdzDzariyat ayat: 56yang berbunyi:
46
$tBuràM ø)n=yz £` Ågø:$#}§ RM} $#uržw Î)Èb r߉ ç7÷èu‹Ï9ÇÎÏÈ dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku(Adz-Dzariyat : 56). Selain itu dijelaskan pula dalam surat An-Nahl ayat: 36 yang berbunyi:
ô‰ s)s9ur$uZ÷Wyèt/’ÎûÈe@ à2 7p¨Bé&»w qß™ §‘Âc “ y‰ yd ª! $#Nßg÷YÏBurïÆ
r&(#r߉ ç6ôã $#©! $#(#qç7Ï^tGô_ $#ur|N qäó»©Ü 9$#(N ßg÷YÏJ sùô` ¨B
¨BôM ¤)ym Ïmø‹n=tã ä's#»n=žÒ 9$#4(#rçŽÅ¡ sù’ÎûÇÚ ö‘F{ $#(#rãÝà R$$sùy# ø‹x.šc .èpt7É)»tã šú
%x
üÎ/Éj‹ s3 ßJ ø9$#ÇÌÏÈ
Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) (An-Nahl: 36). Pada ayat di atas, Allah SWT menegaskan bahwa dakwah setiap rasul adalah mengajak beribadah kepada Allah SWT saja, dan meninggalkan peribadatan kepada selain-Nya. Inilah makna kalimat tauhid. Jadi dakwah dan agama para rasul adalah satu, yaitu mengesakan (mentauhidkan) Allah SWT dalam ibadah (http://www.mahadassalafy.net). Sedang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Assakir dijelaskan bahwa :
ا ِﻋ ْﻤﻠَ ْ ﻠ ِﺪ َ ﻧ ْﯿ َﺎك َ ﻛ َﺎ َﻧ ﱠﻚ َ ﺗ َﻌ ِﯿﺶ ُ ا َ ﺑ ْﺪا ً و َاﻋ ْﻤ َﻞ ﻻ ِ ﺧ ِﺮ َﺗ ِﻚ َ ﻛ َﺄﻧﻚ َ ﺗ َﻤ ُﻮت ُ ا َﺑ َﺪ ً ا )رواه اﺑﻦ (اﻟﺸﻜﯿﺮ
47
Beramalah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan beramalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok (H.R. Ibnu Assakir) (Rahman Saleh, 1983: 73). Jadi dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan tujuan mendekatkan diri kepada tuhan (Allah SWT) dengan mengharap ridho Allah SWT, dan dikerjakan/melakukan ibadah tersebut sebagai tanda pengabdian manusia kepada sang penciptanya. Ciri-ciri orang yang rajin beribadah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim yaitu:
َ ﺑُﺘ ِﻲ َ اﻻ ِ ﺳ ْﻼ َ م ُ ﺧ َﻋﻤَﻠﻰْﺲ ٍ ﺷ َ ﮭ َﺎد َة ً ا َن ﻻاﻟﮫ اﻻﷲ وان ﻣﺤﻤﺪارﺳﻮل ﷲ و َ ا َﻗ َﺎم اﻟﺼ ﱠﻼ َ ة َ و َ ا ِﯾﺘ َﺄ ِ اﻟﺰ ﱠ ﻛ َﺎة َ و َ ﺻ َ ﻮ ْ م َ ر َﻣ َﻀ َ ﺎن َ و َ ﺣ َﺞ َ اﻟ ْ ﺒ َﯿ ْ ﺖ ِ )رواه اﻟﺒﺨﺮي و (اﻟﻤﺴﻠﻢ Islam itu didirikan atas lima perkara, 1.Membaca dua kalimat syahadat, 2.Mendirikan sholat, 3.Mengeluarkan zakat, 4.Puasa dalam bulan ramadhan, 5.Ibadah haji ke baitullah (H.R. Bukhori dan Muslim) (Rahman Saleh, 1983: 31). Jadi berdasarkan hadis diatas dapat disimpulkan bahwa orang bisa dikatakan rajin dalam beribadah apabila sudah menjalankan perintah sesuai yang tercantum dalam hadis diatas yaitu 1.Membaca dua kalimat syahadat, 2.Mendirikan sholat, 3.Mengeluarkan zakat, 4.Puasa dalam bulan ramadhan, 5.Ibadah haji ke baitullah bagi yang mampu. 2. Bentuk dan Sifat-sifat Ibadah Menurut Ash Shiddieqy (1994: 18) bentuk dan sifat ibadah dibagi menjadi lima macam yaitu:
48
a. Ibadah yang berupa perkataan dan ucapan lidah. Ibadah ini dengan cara menjaga perkataan dan ucapan agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Contohnya adalah: mengejek, mencela dan mencaci orang lain b. Ibadah yang berupa perbuatan yang tidak disifatkan dengan sesuatu sifat.Contohnya menyingkirkan batu dipinggir jalan. c. Ibadah yang berupa menahan diri dari mengerjakan sesuatu pekerjaan. Contohnya berpuasa baik menahan diri dari lapar maupun menahan hawa nafsu. d. Ibadah yang melengkapi perbuatan dan menahan diri dari sesuatu pekerjaan.Contohnya melakukan perbuatan maksiat (berjudi, minum minuman keras) e. Ibadah yang bersifat menggugurkan hak. Contohnya merawat orang meninggal (memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkan) 3. Faktor-faktor Kerajinan Beribadah Menurut Nata (1996: 115) ada dua faktor yang mempengaruhi kerajinan beribadah antara lain: a. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri anak tersebut dan sudah melekat dalam hatinya. Dalam melakukan atau mengerjakan anak tidak menunggu suruhan dari orang tuanya. Anak mengerjakan degan niat beribadah kepada tuhan dan ikhlas melakukannya. b. Faktor ektern adalah faktor yang berasal dari luar. Faktor ini antara lain: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. 49
1) Faktor Keluarga Keluarga merupakan faktor pertama yang mempengaruhi ketaatan dan kerajinan anak dalam beribadah. Karena keluarga merupakan tempat pertama dan utama dimana anak mendapat bimbingan keagamaan dan juga berkewajiban mendidik, membimbing dan mengarahkan secara sungguh-sungguh supaya anak rajin dalam menjalankan ibadahnya, baik sholat, puasa, membaca al-qur’an, berdoa, zakat shodaqoh dan menghormati serta berperilaku baik terhadap orang lain. Oleh karena itu keluarga diharapkan dapat memainkan peranannya dalam membina masa depan putra-putrinya secara berkualitas dan berdayaguna. Dalam hal ini Allah berfirman dalam al-qur’an surat Al-Kahfi ayat64 yaitu:
tA $s%y7 Ï9ºsŒ$tB$¨Zä.Æ÷ ö7tR4#£‰ s?ö‘$sù#’n?tã $yJ Ïd Í‘$rO#uä$TÁ |Á s%ÇÏÍÈ Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula (Al-Kahfi: 64). 2) Faktor Sekolah. Sekolah merupakan tempat belajar dan perkembangan lebih lanjut dari pendidikan didalam keluarga. Dilingkungansekolah anak dididik melalui pembelajaran dan pelajaran mata pelajaran yang tidak bisa
50
didapatkan dirumah atau keluarga dan hanya disekolah saja pelajaran tersebut dapat diperoleh anak. Dalam hal ini Nata (1996: 120) mengungkapkan bahwa keberadaan sekolah adalah sebagai tempat belajar atau tempat mempelajari sesuatu sejalan dengan semangat Al-Qur’an yang senantiasa menunjukkan kepada umat manusia agar mempelajari sesuatu. 3) Faktor Masyarakat Menurut Poerwadarminta (2006: 7) masyarakat diartikan pergaulan hidup manusia atau sekumpulan orang yang hidup bersama disuatu tempat dalam ikatan-ikatan antara yang tertentu, misalnya memperbaiki keadaan masyarakat. Jadi faktor masyaraka dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang baik dalam ibadahnya maupun perilakunya. Apabila seseorang tinggal dilingkungan yang tingkat religiositasya tinggi maka orang tersebut akan menjalankan syariat agamanya dengan sepenuh hati. Begitu pula sebaliknya
apabila
orang
tinggal
dilingkungan
yang
tingkat
religiositasnya rendah maka rusaklah akhlaknya. 4. Macam-macam Ibadah Menurut As Shiddieqy (1994: 5) ada dua macam ibadah yang dilakukan oleh manusia berhubungan dengan Allah SWT yaitu ibadah mahdhah dan ibadah ghoiri mahdhar. 1. Ibadah Mahdhah 51
Ibadah mahdhah adalah ibadah yang berhubungan secara langsung antara Al-Ma’bud (Allah SWT) dengan Al-Abd (hamba) yaitu manusia. Misalnya sholat, puasa. Hubungan ini merupakan suatu ikatan yang vertikal yang mutlak dan tidak boleh terhenti walaupun hanya sedikitpun. Dijelaskandalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 112 yang berbunyi:
4’n?t/ô` tBzN n=ó™ r&¼çmygô_ ur¬! uqèd urÖ` Å¡ øtèCÿ¼ã&s#sù¼çnãô_ r&y‰ YÏã ¾ÏmÎn/u‘Ÿw urì$ öqyz öN ÎgøŠn=tæ Ÿw uröN èd tb qçRt“øts†ÇÊÊËÈ (Tidak demikian) bahkan Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (Al-Baqoroh : 112). 2. Ibadah Ghoiri Mahdhah Ibadah Ghoiri Mahdhah adalah ibadah yang tidak secara langsung, yaitu suatu perkataan dan perbuatan secara lahir maupun batin yang mencakup ritual, sosial serta sumbangan pribadi untuk kesejahteraan sesama manusia. Misalnya zakat, shodaqoh, infaq dan lail-lain. Hubungan ini merupakan suatu ikatan yang horisontal yang sejajar antara manusia satu dengan yang lainnya. 5. Manfaat Rajin Beribadah Manfaat atau hikmah dalam ibadah menurut Ash Shiddieqy (1994: 206208) antara lain:
52
a. Sholat disyaratkan agar manusia ingat kepada Allah SWT dan untuk memujanya. b. Zakat disyariatkan untuk mengikis kekikiran dan untuk mencukupkan kebutuhan para fuqara dan orang-orang miskin. c. Puasa disyariatkan untuk mematahkan keruncingan nafsu dan untuk menyiapkan kita kepada Allah SWT. d. Haji disyariatkan untuk memuliakan syiar-syiar agama. e. Hudud (hukum-hukum had) dan kaffarat-kaffarat disyariatkan untuk mentakutkan manusia dari mengerjakan kemaksiatan. C. Kematangan Kepribadian 1. Pengertian Kepribadian Istilah kepribadian (personality) sesungguhnya memiliki banyak arti hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian, dan pengukurannya (Koeswara, 1991: 9). Disini dapat diakui bahwasannya definisi kepribadian itu sangat banyak sekali sesuai para ahli dan peneliti mengartikan kepribadian itu sendiri. Menurut Koeswara (1991: 10-11)Disini definisi kepribadian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kepribadian menurut pengertian sehari-hari dan kepribadian menurut psikologi. a. Kepribadian Menurut Pengertian Sehari-hari Kata kepribadian (personality) dalam bahasa ingris berasal dari kata latin Personal yang pada mulanya menunjukkan kepada topeng yang di 53
pakai oleh para pemain sandiwara di zaman romawi. Dari sinilah lambatlaun personal (personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu kepada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau masyarakatnya, dimana kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial (peran) yang diterimanya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian menurut pengertian sehari-hari, menuju kepada individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. pengertian yang mudah dimengerti dan mudah dipergunakan itu sayangnya kurang begitu kuat karena hanya melihat ciri-cirinya saja. b. Kepribadian Menurut Psikologi Pengertian kepribadian menurut psikologi disini bisa diambil dari beberapa ahli psikologi terkemuka antara lain: 1) MenurutGeorge Kelly kepribadian adalah cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-penaglaman hidupnya. 2) Menurut SigmundFreudmemandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yakni id, ego, dan superego. 3) Menurut Gordan W. Allportmerumuskan kepribadian sebagai sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Tepatnya rumusan Allport tentang kepribadian adalah: kepribadian adalah suatu organisasi 54
yang dinamis dari sistem psikologi individu yang menentukan laku dan pemikiran individu secara khas. Dari perbedaan definisi kepribadian diatas sebagian besar definisi atau batasan yang disusun oleh para teori kepribadian memiliki beberapa persamaan yang mendasar yaitu: 1) Sebagian besar batasan melukiskan kepribadian sebagai suatu struktur atau organisasi hipotesis, dan tingkah laku dilihat sebagi suatu yang diorganisasikan dan diintegrasikan oleh kepribadian. Atau dengan kata lain kepribadian dipandang sebagai “organisasi” yang menjadi panutan atau pengarah tingkah laku. 2) Sebagian besar batasan menekankan perlunya memahami arti perbedaanperbedaan individual. Dengan istilah “kepribadian” keunikan dari setiap individu ternyatakan dan melalui studi tentang kepribadian sifat-sifat atau kumpulan sifat individu yang membedakannya dengan individu lain diharapkan menjadi jelas atau dapat dipahami, pendek kata, para teori kepribadian memandang kepribadian sebagai suatu yang unik atau khas pada diri setiap orang. 3) Sebagian besar batasan menekankan pentingnya melihat kepribadian dari sudut “sejarah hidup”, perkembangan dan perspektif. Kepribadian menurut para teori kepribadian merepresentasikan proses keterlibatan subjek atau individu atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang
55
mencakup faktor-faktor genetik atau biologis, pengalaman-pengalaman sosial dan perubahan lingkungan atau dengan perkataan lain cocok dan keunikan kepribadian individu itu ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan (Koesworo,1991: 12) Dalam buku psikologi perkembangan definisi keprinbadian sangat banyak sekali. Gordon W.Allport sebagaimana dikutip Ahmadi dan Sholeh (2005:156) menemukan ada 49 definisi kepribadian, kemudian ia sendiri membuat satu definisi sehingga menjadi 50 definisi. Definisi kepribadian menurut Gordon W. Allport adalah the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that deternime his unique adjustment to his enveronment( kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis dalam individu yang menentukan keunikan penyesuaian diri terhadap lingkungan). Kalau dipahami definisi Allport itu, tampak bahwa ia berusaha mensintesiskan atau melibatkan pandangan kontinental dan pandangan AngloAmerika. Segi dalam maupun segi luar kepribadian telah dimasukkan kedalam definisi itu. Sistem jiwa raga merupakan segi dalam kepribadian dan penyesuaian diri merupakan segi liar dari kepribadian. Kalau definisi tersebut dianalisis, maka kepribadian adalah:
56
a. Merupakan suatu organisasi dinamis yaitu suatu kebulatan kebutuhan, organisasi atau sistem yang mengikat dan mengaitkan berbagai macam aspek atau komponen kepribadian. b. Organisasi itu terdiri atas sistem-sistem psychophysical atau jiwa raga. Term ini menunjukkan bahwa kepribadian itu tidak hanya terdiri atas mental, rohani, jiwa atau hanya jasmani saja tetapi organisasi itu mencakup semua kegiatan badan dan mental yang menyatu kedalam kesatuan pribadi yang berbeda dalam individu. c. Organisasi itu menentukan penyesuaian dirinya, artinya menunjukkan bahwa kepribadian dibentuk oleh kecenderungan yang berperan secara aktif dalam menentukan tingkah laku individu yang berhubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungan masyarakat. Kepribadian adalah suatu yang terletak dibelakang perbuatan khas yang berbeda dalam individu. d. Penyesuaian diri dalam hubungan dengan lingkungan itu bersifat unik, khas atau khusus yakni mempunyai ciri-ciri tersendiri dan tidak ada yang menyamainya. Tiap penyesuaian kepribadian tidak ada dua yang sama dan karena itu berbeda dengan penyesuaian kepribadian yang lain walaupun seandainya dua kepribadian anak kembar berasal dari satu telur. Tiap-tiap kepribadian terarah pada diri sendiri, lingkungan masyarakat ataupun keduanya. (Ahmadi dan Sholeh, 2005: 156-157). Dari uraian diatas dapat diperoleh pengertian kepribadian sebagai berikut:
57
1) Bahwa kepribadian adalah organisasi yang dinamis, artinya suatu organisasi yang terdiri dari sejumlah aspek/unsur yang terus tumbuh dan berkembang sepanjang hidup manusia. 2) Aspek-aspek tersebut adalah mengenai psikofisik (jasmani dan rohani) antara lain sifat-sifat, kebiasaan, sikap, tingkah laku, bentuk-bentuk tubuh, ukuran, warna kulit, dan sebagainya. 3) Semua aspek kepribadian, baik sifat-sifat maupun kebiasaan, sikap, tingkah laku, bentuk tubuh, dan sebagainya merupakan suatu sistem (totalitas) dalam menentukan cara yang khas dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan (Ahmadi dan Sholeh, 2005: 157158). 2. Faktor Yang Membentuk Kepribadian Faktor-faktor yang membentuk kepribadian dibahas didalam tiga aliran. Ketiga aliran tersebut adalah empirisme, nativisme dan konvergensi. Aliran ini memiliki asumsi tersendiri mengenai hakikat manusia. a. Aliran Empirisme Aliran empirisme disebut juga aliran environmetalismeyaitu suatu aliran yang menitik beratkan pandangannya pada perananlingkungn sebagai penyebab timbulnya suatu tingkah laku. Yang mendasari aliran ini adalah bahwa manisia lahir dalam keadaan netral tidak memiliki pembawaan apapun ia bagaikan kertas putih (tabula rasa) yang dapat ditulisi apa saja yang dikehendaki (Hartati dkk, 2004: 171-172). 58
Aliran empirisme dikenal juga sebagai aliran yang optimistis dan positivistik hal itu disebabkan oleh anggapannya bahwa suatu kepribadian menjadi lebih baik apabila dirangsang oleh usaha-usaha nyata (Hartati dkk, 2004: 173). Karena kepribadian itu tidak diberikan secara sistematis dan terprogram melainkan dipelajari sedikit demisedikit sehingga manusia tidak diharapkan menyerah pada nasipnya. b. Aliran Nativisme Aliran nativisme adalah aliran yang menitikberatkan pandangannya pada peranan sifat bawaan, keturunan dan kebakaan sebagai penentu tingkah laku seseorang. Yang mendasari aliran ini adalah bahwa pada diri anak dan orang tua memiliki banyak kesamaan baik fisik maupun psikis. Aliran ini dipandang sebagai aliran yang pesimitik dan deterministik ( mengingkari kehendak bebas)yang melihat manusia ibarat robot (Hartati dkk, 2004: 174176) c. Aliran Konvergensi Aliran konvergensiadalah aliran yang menggabungkan kedua aliran diatas yaitu aliran empirisme dan nativisme. Konvergensi adalah interaksi antara faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam proses pemunculan tingkah laku. Menurut aliran ini hereditas tidak akan berkembang dengan wajar apabila tidak diberi rangsangan dari faktor lingkungan. Sebaliknya rangsangan lingkungan tidak akan membina kepribadian yang ideal tanpa didasari oleh faktor hereditas (Hartati dkk, 2004: 178). Jadi kepribadian 59
seseorang itu akan dikatakan baik apabila kedua faktor tersebut saling berkesinambungan.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Secara garis besar ada dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kepribadian, yaitu faktor hereditas (genetika) dan faktor lingkungan (environment) a. Faktor Hereditas (genetika) Pengaruh gen terhadap kepribadian, sebenarnyan tidak secara langsung, karena yang dipengaruhi gen secara langsung adalah: Kualitas sistem syaraf, keseimbangan biokimia tubuh dan struktur tubuh. Adapun kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah : 1) Sebagai sumber bahan mentah (raw materials)kepribadian seperti fisik, intelegensi, dan temperamen. 2) Membatasi perkembangan kepribadian dan mempengaruhi keunikan kepribadian (Yusuf dan Nurihsan, 2008: 21). Dalam kaitannya ini cattell dkk mengemukakan bahwa kemampuan belajar dan penyesuaian individu dibatasi oleh sifat-sifat yang inhern dalam organisasi individu itu sendiri, misalnya kapasitas fisik (perawakan, energi, kekuatan dan kemenarikannya) dan kapasitas intelektual (cerdas, normal atau terbelakang) meskipun begitu batas batas perkembangan kepribadian
60
lebih besar dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Yusuf dan Nurihsan, 2008: 21) b. Faktor Lingkungan (environment) Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian diantaranya keluarga, kebudayaan dan sekolah. 1) Faktor Keluarga Keluarga dipengaruhi sebagai penentu utama pembentukan kepribadian anak. Alasannya adalah: a) Keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak. b) Anak banyak menghabiskan waktunya dilingkungan keluarga. c) Para
anggota
keluarga
merupakan
“significant
people”
bagi
pembentukan kepribadian anak. Selain itu keluarga juga dipandang sebagai lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan insani (manusiawi) terutama bagi pengembangan kepribadian dan pengembangan ras manusia. Mulai perlakuan dan perawatan dari orang tua anak dapat memenuhi kebutuhannya baik kebutuhan fisik biologis maupun kebutuhan sosial biologisnya. Apabila anak dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan dasarnya maka dia cenderung berkembang menjadi seorang pribadi yang sehat. 2) Faktor Kebudayaan
61
Kluckhohn berpendapat bahwa kebudayaan meregulasi ( mengatur) kehidupan kita dari mulai lahir sampai mati, baik disadari maupun tidak disadari. Kebudayaan mempengaruhi kita untuk mengikuti pola-pola perilaku tertentu yang telah dibuat orang lain untuk kita. Pengaruh kebudayaan terhadap kebudayaan ini dapat dilihat dari perbedaan antara masyarakat modern yang budayanya maju dengan masyarakat primitif
yang budayanya masih sederhana. Perbedaan itu
tampak dalam gaya hidup (lifestyle) seperti dalam cara makan, berpakaian, memelihara kesehatan, berinteraksi, pencaharian dan cara berfikir ( cara memandang sesuatu) 3) Faktor Sekolah Faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi
kepribadian
anak
disekolah adalah: a) Iklim Emosional Kelas. Kelas yang iklim emosinya sehat, memberikan dampak yang positif
bagi perkembangan psikis anak. Seperti merasa nyaman,
bahagia, mau bekerja sama, termotivasi untuk belajar, dan mau menaati peraturan. Sedangkan kelas yang iklim emosinya tidak sehat, berdampak kutang baik terhadap anak. Seperti merasa tegang, nerveus, sangat kritis, mudah marah, malas untuk belajar, dan berperilaku yang mengganggu ketertiban. b) Sikap dan Perilaku Guru. 62
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku guru adalah: 1. Stereotype budaya terhadap guru (pribadi dan profesi) positif atau negatif. 2. Sikap guru terhadap siswa 3. Metode mengajar 4. Penegakan disiplin dalam kelas 5. Penyesuaian pribadi guru (personal adjustment of the teacher) c) Disiplin (tatatetib). Tata tertib ini ditujukan untuk membentuk sikap dan tingkah laku siswa. d) Prestasi Belajar. Perolehan
prestasi
belajar
atau
peringkat
kelas
dapat
mempengaruhi peningkatan harga diri dan sikap percaya diri siswa. e) Penerimaan Teman Sebaya. Siswa
yang
diterima
oleh
teman-temannya
dia
akan
mengembangkan sikap positif terhadap ditinya dan juga orang lain dia menjadi orang yang berharga (Yusuf dan Nurihsan, 2008: 27-33). 4. Tipe-tipe Kepribadian Berdasarkan persamaan aspek-aspek kepribadian pada sejumlah orang tertentu maka para ahli membagi/mengelompokkan kepribadian manusia menjadi beberapa tipe kepribadian, antara lain: 63
a. Menurut Galenus Galenus seorang dokter bangsa romawi (129-199M) membagi temperamen manusia menjadi empat tipe berdasarkan jenis cairan yang paling berpengaruh pada tubuh manusia yaitu: 1) Cholericus: empedu kuning chole yang paling berpengaruh. Orang ini paling besar dan kuat tubuhnya,mudah naik darah,sukar mengendalikan diri. 2) Sanguinicus: darah sanguis yang lebih besar pengaruhnya. Orang ini wajahnya selalu berseri-seri, periang dan berjiwa kekanak-kanakan. 3) Fagmaticus: lendis flegma yang paling berpengaruh. Orang ini pembawaanya tenang, pemalas, pesimisdan wajahnya selalu pucat. 4) Melancholicus: empedu hitam melanchole yang lebih berpengaruh orang-orang dengan tipe ini selalu bersikap murung dan mudah menaruh syak curiga. b. Menurut Heymans Gerart Heymans,seorang profesor bangsa Belanda (1857-1930) membagi tipe watak manusia bedasarkan kuat lemahnya ketiga unsur tersebut dalam diri setiap orang. Dengan membuat ketiga grafiktersebut dalam bentuk kubus,Heymans memperoleh 7 macam tipe manusia yaitu:
64
1) Gapasioneerden (orang hebat) adalah orang yang aktif dan emosional serta
fungsi
sekundernya
kuat.Orang
ini
selalu
bersikap
keras,emosional,gila kuasa,egois,suka mengecam. 2) Cholerici (orang garang) adalah orang yang aktif dan emosional serta fungsi
sekundernya
lemah.
Orang
ini
lincah,rajin
bekerja,periang,pemberani,optimis,suka pada hal-hal yang faktual. 3) Sentimental (orang perayu) adalah orang yang tidak aktif, emosional dan fungsi sekundernya kuat. Orang ini bersikap emosional, sering implusif (memperturutkan
kata
hati),pintar
bebicara
sehingga
mudah
mempengaruhi orang lain, senang terhadap kehidupan alam dan menjauhkan diri dari kebisingan dan keramaian. 4) Nerveuzen (orang penggugup) adalah orang yang tidak aktif dan fungsi sekundernya lemah,tetapi emosinya kuat.Orang-orang tipe ini selalu bersikap emosional (mudah naik darah tetapi cepat menjadi dingin) suka memprotes/mengecam
orang
lain,tidak
sabar,tidak
mau
berfikir
panjang,agresif,tetapi tidak dendam. 5) Flegmaciti (orang tenang) adalah orang yang tidak aktif dan fungsi sekunder
yang
kuat.
Orang-orang
tipe
ini
selalu
bersikap
tenang,sabar,tekun bekerja secara teratur,tidak lekas putus asa,berbicara singkat tapi mantap. 6) Sanguinici (orang kekanak-kanakan) adalah orang yang tidak aktif,tidak emosional,tetapi fungsi sekundernya kuat. Sifat-sifat tipe ini,antara lain 65
sukar
mengambil
keputusan,kurang
berani/ragu-ragu
dalam
bertindak,pemurung,pendiam, suka menyendiri,berpegang teguh pada pendirianya,pendendam,tidak gila hormat dan kuasa didalam politik selalu berpandangan konserfatif. 7) Amorfen (orang tak berbentuk) adalah orang-orang yang tidak aktif,tidak emosional dan fungsi sekundernya lemah. Sifat-sifat tipe ini antara lain intelektualnya kurang,picik tidak praktis,selalu membeo, canggung dan cinderung membiarkan dirinya di bimbing dan di kuasai orang lain. c. Menurut Spranger Eduard Spranger ahli ilmu jiwa bangsa jerman,membagi watak manusia atas dasar nilai-nilai yang dianut oleh seseorang. Nilai-nilai itu ialah nilai ekonomi,politik,sosial, ilmu pengetahuan, kesenian dan agama. Berdasarkan kuat lemahnya nilai-nilainya itu dalam diri seseorang E. Spranger membagi watak manusia menjadi 6 tipe yaitu: 1) Manusia Teori. Orang-orang
ini
berpendapat
ilmu
pengetahuan
paling
penting,berada di atas segala-galanya. Pengetahuanya yang paling berkuasa, knowledge is power. Orang ini suka membaca,senang berdiskusi tentang teori-teori ilmu pengetahuan,suka menyelidiki suatu kebenaran/mengadakan
penelitian,cenderung
menyendiri
ketimbang
mengobrol dengan orang lain. 2) Manusia Ekonomi 66
Nilai
yang
paling
penting
bagi
orang
ini
adalah
uang(ekonomi).Semboyannya ialah time is money. Segala usahanya di tujukan pada penguasaan materi/uang sebanyak-banyaknya. Tujuan hidupnya mencapai kebahagiaan melalui harta kekayaan. Setiap kegiatan selalu di perhitungkan laba ruginya. Mereka rajin bekerja dan tidak mau membuang waktu percuma. 3) Manusia Sosial Bagi orang ini nilai-nilai sosial paling mempengaruh jiwanya. Mereka memiliki sifat,seperti senang bergaul,suka membantu orang lain yang mengalami kesulitan,suka bekerja sama dalam menyelesaikan suatu persoalan,mau berkorban demi kepentingan orang banyak. 4) Manusia Politik Nilai yang terpenting bagi orang ini adalah politik. Sifat orang ini adalah suka membicarakan soal politik dan ketatanegaraan, mengerti pergolakan di dalam dan luar negeri,mengagumi tokoh-tokoh negarawan. 5) Manusia Seni Jiwa orang ini selalu di pengaruhi oleh nilai-nilai kesenian.Sebagian besar waktunya di pergunakan untuk mengabdi kepada kesenian.Paling berharga dalam pandangan mereka adalah segala sesuatu yang memiliki nilai seni(keindahan). Orang ini suka menyendiri,jauh dari kebisingan dan kemewahan. 6) Manusia Saleh 67
Orang ini pecinta nilai-nilai agama.Bagi metreka yang lebih penting dalam hidup ini ialah mengabdi kepada tuhan yang Maha Esa. Mereka selalu ingin berbuat kebaikan terhadap orang lain serta melaksanakan syariat
agamanya
semaksimal
mungkin.
Dalam
semua
tindak-
tanduknya,ia senantiasa memperhatikan ajaran-ajaran agama. Demikian uraian secara ringkas tiga macam pembagian tipe kepribadian manusia yang dikemukakan oleh Galenus, Heymans dan E. Spranger. Masih banyak lagi pembagian tipe kepribadian yang dikemukakan oleh para ahli, misalnya dikemukakan Kretschmer, Carl Gustav Yung, Fritz Kunkel, Walter Jaensch, W.H. Sheldon dan lain-lain (Ahmadi dan sholeh, 2005: 160-164). 5. KematanganKepribadian Kematangan kepribadian berasal dari dua kata yaitu kematangan yang berarti keadaan individu dalam perkembangan sepenuhnya yang ditandai oleh kemampuan aktual dalam membuat pertimbangan secara dewasa, Sedangkan kepribadian adalah sifat hakiki yg tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa
yg
membedakannya
dari
orang
atau
bangsa
lain
(http://kamusbahasaindonesia.org). Sedangkan menurut Gordon W.Allport sebagaimana dikutip Ahmadi dan Sholeh (2005:156) mengemukakan bahwa kepribadian adalah the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that deternime his unique adjustment to his enveronment
68
( kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis dalam individu yang menentukan keunikan penyesuaian diri terhadap lingkungan). Jadi dapat disimpulkan bahwa kematangan kepribadian adalah keadaan individu dalam perkembangan sepenuhnya yang ditandai oleh kemampuan aktual dalam membuat pertimbangan secara dewasa yang dinamis dari sistem psikofisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman, penghargaan (reward),hukuman ( punishment), pendidikan dan sebagainya. Selain itu dijelskan pula dalam Al-Qur’an surat Ali-Imron ayat 110 yang berbunyi :
öN çGZä.uŽöyz >p¨Bé&ôM y_ Ì÷z é&Ĩ $¨Y=Ï9tb râßDù's?Å$ rã÷èyJ ø9$Î/šc sè?ur«! $Î/3öqs9uršÆ
öqyg÷Ys?urÇ` tã Ìx6 ZßJ ø9$#tb qãZÏB÷
tB#uäã@ ÷d r&É= »tGÅ6 ø9$#tb %s3 s9#ZŽöyz Nßg©94ãN ßg÷ZÏiBšc
qãYÏB÷sßJ ø9$#ãN èd çŽsYò2 r &urtb qà)Å¡ »xÿø9$#ÇÊÊÉÈ
kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Sedangkan menurut hadis yang diriwayatkan oleh Tobrani yang berbunyi :
(ﻲﺘ ِﻟ َﮫ ُ ا َﺟ ْ ﺮ ُ ﺷ َﮭ ِﺪ)رواه طﺒﺮاﻧﻲ ّ اﻟﻤ ُ ﺘ َﻤﺴ ّ ﻚ ُ ﺑ ِ ﺴ ُﻨ ﱠﺘ ِﻲ ﻋ ِﻨ ْ ﺪ َ ﻓ َﺴ َﺎد ِ ا ُﻣ
69
Orang-orang yang berpegang teguh pada sunnahku (rasul) maka ia mendapat pahalanya orang-orang mati syahid (H.R. Tobrani) (Rahman Saleh, 1983: 43). Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat dikatangan matang kepribadiannya apabila seseorang tersebut sudah dapat membedakan apa-apa yang baik dan apa-apa yang buruk atau sudah menjalankan apa-apa yang baik dan meninggalkan apa-apa yang buruk. D. Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Dan Kerajinan Beribadah Terhadap Kematangan Kepribadian. Keaktifan berorganisasi adalah kegiatan seseorang yang aktif mengikuti berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi baik kegiatan yang berbentuk formal ataupun non formal untuk menambah wawasan, pengalaman dan pendewasaan dalam diri seseorang. Sedang kerajinan beribadah adalah seseorang yang tekun atau rajin dalam menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan oleh Tuhan (Allah SWT) dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang oleh Tuhan (Allah SWT) Sedangkan kematangan kepribadian adalah keadaan individu dalam perkembangan sepenuhnya yang ditandai oleh kemampuan aktual dalam membuat pertimbangan secara dewasa yang dinamis dari sistem psikofisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas melalui proses pembelajaran
atau
melalui
pengalaman-pengalaman,
penghargaan
(reward),hukuman ( punishment), pendidikan dan sebagainya. 70
Dari definisi dan uraian diatas mengenai pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama-sama mempengaruhi kematangan kepribadian para mahasiswaSekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga terutama mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VI dapat disimpulkan bahwa setiap manusia yang aktif dan rajin mengikuti organisasi dan rajin dalam menjalankan ibadah maubun menjauhi segalalarangan yang diperintahkan oleh Tuhan (Allah SWT) maka manusia tersebut kematangan kepribadiannya akan berbeda dengan seseorang yang tidak melakukan hal tersebut. Manusia dapat dikatakan matang kepribadiannya apabila sudah bisa menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, bisa mendekatkan diri kepada sesama dan kepada sang penciptanya. Jadi setiap orang yang sudah bisa melakukan kedua syarat tersebut maka seseoseorang itu bisa dikatakan matang dalam kepribadiannya.
71
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 1. Letak Geografis STAIN Salatiga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga terletak di jalan tentara pelajar No. 02 Salatiga. Lokasi STAIN Salatiga terletak di jantung kota Salatiga dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah utara
: Jalan Kridanggo dan Pemukiman warga (Kalicacing)
Sebelah timur
: Polres Salatiga dan Lapangan Pancasila
Sebelah selatan
: Jalan Tentara Pelajar
Sebelah barat
: SMK Kristen Salatiga
Dengan lokasi seperti di atas, yakni berada di tengah kota Salatiga, STAIN Salatiga menjadi lembaga pendidikan yang letaknya strategis, sehingga mudah dijangkau oleh mahasiswa maupun dosennya, baik yang dari dalam maupun luar kota Salatiga. 2. Sejarah STAIN Salatiga. Dalam bab III ini, penulis akan paparkan keadaan lokasi diadakannya penelitian ini. a. Pendirian Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam 72
Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Instut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) “Nahdlatul Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan “Pesantren Luhur”, yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang dari setahun, lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya. Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969.
73
Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut berdasarkan surat Keputusan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970. b. Bergabung dengan IAIN Walisongo Meskipun telah berstatus negeri dan menjadi IAIN Walisongo, Fakultas Tarbiyah namun kondisinya tidak berubah dalam waktu singkat, sehingga sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor: 1) Sarana dan prasarana yang jauh dari memadai. Utamanya belum tersedia gedung milik sendiri. 2) Tenaga profesional baik edukatif maupun administrasi yang masih kurang; dan 3) Animo mahasiswa yang relatif masih kecil Keadaan tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif lama, sehingga kondisi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga, dapat dikatakan kurang layak untuk disebut sebagai perguruan tinggi, terutama dilihat dari sarana dan fasilitas yang dimiliki. Oleh karena itu pernah berkembang isu untuk menutup lembaga ini. Mengingat kendala utama bagi pengembangan lembaga tersebut belum tersedianya kampus milik sendiri, maka pra pengelola fakultas mencurahkan 74
perhatian dan usahanya untuk menjawab tantangan tersebut. Jalan satusatunya yang mesti ditempuh adalah membeli areal tanah kampus, sebab mengharapkan tanah wakaf dari masyarakat dan meminta kepada pemerintah Daerah tidak memungkinkan. Suatu kebetulan ada seorang warga Salatiga (H. Asrori Arif) yang menaruh perhatian terhadap keberadaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga. Beliau menawarkan tanah pekarangannya seluas 0,75 ha lengkap dengan bangunannya yang letaknya cukup strategis untuk dibeli guna penyelenggaraan pendidikan Islam. Berkat perhatian Menteri Agama (H. Alamsyah Ratu Prawiranegara) terhadap Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga Nomor 031/A-a/FTWS/I/1979, tanggal 24 Januari 1979, tentang maksud pembelian tanah tersebut (pda waktu itu Dekan dijabat oleh Drs. Achmadi). Berdasar pada surat Dirjen Binbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828. tanggal 10 Agustus 1982, maka dibelilah tanah sebagaiamana ditawarkan di atas dengan menggunakan DIP Pusat (tahun anggran 1980/1981 dan 1981/1982). Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa pembelian tanah tersebut tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, terutama Bapak Muhammad Natsir (selaku Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) yang juga telah lama menaruh perhatian terhadap kehidupan umat Islam Salatiga. Tercatat mulai tahun 1982 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga hijrah dari kampus lama ke kampus baru milik sendiri, tepatnya di jalan 75
Caranggito 2 (sekarang berubah menjadi jalan tentara pelajar 2). Kampus baru dinilai sebagai jawaban tepat yang bersifat fisik atas tantangan rencana rasionalisasi.
Bahkan
kampus
baru
tersebut
dirasakan
mampu
membangkitkan kembali optimisme dan antusiasme seluruh civitas akademikanya. Sedikit demi sedikit sarana dan prsarana pendidikan bertambah, anatar alain gedung kuliah, perpustakaan dan kantor. Pemerintah Daerah pun juga tidak mau ketinggalan untuk memberikan bantuan tambahan tanah kampus seluas 3000 m2 yang waktunya bersamaan dengan pembangunan masjid kampus bantuan Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila. Memang secara administratif masjid tersebut milik PEMDA, tetapi secara fungsional menjadi tanggungjawab Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga. Seiring dengan semakin bertambahnya fasilitas akademik, bertambah pula tenaga kependidikan khususnya tenaga edukatif dan mahasiswanya. Jika pada masa dekade pertama Fakultas Tarbiyah hanya memilki 7 (tujuh) orang dosen tetap, pada dekade kedua menjadi 30 (tiga puluh) orang. Fenomena yang hampir sama terjadi pula pada perkembangan jumlah mahasiswa. Pada tahun 1987 tercatat 940 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa tahun 1983, maka peningkatannya sudah lebih dari 300%. Disimak dari sisi akademis, eksistensi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga jiga semakin mantap, sebab mulai tahun akademik 1983/1984
sudah
diberi
kewenangan
menyelenggarakan
Program 76
Pendidikan Strata Satu (S1) dengan sistem SKS. Sebelumnya perguruan tinggi ini hanya berhak menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana Muda. Disamping itu secara yuridis juga semakin kokoh dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1985 tentang Struktur Organisasi dimana Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga termasuk di dalamnya. Tahun 1987 tampaknya relevan untuk dipahami sebagai awal pengembangan kinerja bagi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga. Serangkaian peristiwa bersejarah terjadi mengiringi perjalanan waktu ini. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1987 tentang status IAIN atau Fakultas merupakan justifikasi yurudis yang amat mengokohkan eksistensi lembaga pendidikan Islam ini. Pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sendiri sebenarnya tengah terjadi pula proses penguatan institusional, baik berupa sarana fisik maupun sumber daya tenaga kependidikannya. Di atas tanah bantuan PEMDA didirikan gedung kuliah, laboratorium bahasa, ruang micro teaching dan sarana komputer. Pada tahun 1991 dibangun pula sebuah gedung auditorium yang amat bermakna bagi proses pendidikan. Perkembangan selanjutnya dibangun sarana kegiatan mahasiswa seperti POSKO MENWA, Sekretariat RACANA, Sekretariat Teater dan kantor Koprasi Mahasiswa yang menyatu dengan gedung pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang diresmikan pada tahun 1995. 77
Di celah perkembangan sarana fisik tersebut ada kenyataan historis yang perlu diberi catatan khusus, yaitu peran Badan Koordinasi Orang Tua dan Alumni (BAKOAMI) yang dibentuk pada tahun 1988. pada tahun 1992 diaktanotariskan dengan nama Yayasan Kerjasama Orang Tua dan Alumni (YAKOAMI) yang dipimpin oleh bapak Jumadi, B.A. Adapun peningkatan sumber daya insani tampak pada upaya serius lembaga ini dalam mendorong tenaga edukatif dan administrasi unyuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Pada awal tahun 1997 Fakultas Tarbiyah telah memiliki 44 orang dosen tetap. Dari jumlah itu 1 orang telah bergelar Doktor, 22 orang bergelar Magister, dan 10 orang sedang menyelesaikan program S.2 dalam berbagai bidang keilmuan baik di dalam maupun di luar negeri. Diantara tenaga administrasi ada 2 orang yang sedang menyelasaikan studi program S.1. Dengan minyimak pada proses perkembangan tersebut, maka Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sebenarnya tampak semakin mapan secara akademik untuk memberdayakan mahasiswa yang berjumlah 1337 orang. Adapun para pejabat yang pernah memimpin Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga yang didirikan pada tahun 1970 hingga beralih status menjadi STAIN adalah sebagai berkut.
78
Tabel I Formasi Pejabat Sebelum Menjadi STAIN No Nama Tahun Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga 1 Drs. H. Machbub Masduqi (1971-1973 dan 1973-1976) 2 Drs. Cholid Narbuko (1976-1979) 3 Drs. H. Achmadi (1979-1982, 1985-1988 dan 1988-1992) 4 Drs. Imam Buwaity (1982-1983) 5 Drs. H.M. Banany (1983-1985) 6 Drs. H.A. Noerhadi Djamal (1992-1995 dan 1995-1997) Pembantu Dekan 1 Drs. Khomsun Taruno (1971-1973 dan 1973-1976) 2 Drs. Imam Buwaity (1971-1973 dan 1973-1976) 3 Drs. Achmadi (1976-1979) 4 Drs. H.A. Noerhadi Djamal (1985-1988 dan 1988-1992) 5 Drs. Chudhori, MA. (1985-1988) 6 Drs. H.M. Banany (1988-1992) 7 Drs. H. Anwar Kusnan Riyanto (1985-1988) 8 Drs. M. Zulfa (1996-1997)
c. Alih Status Menjadi STAIN Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, maka secara yurudis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Ahama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departeman Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Salah satu bentuk satuan Pendidikan
Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki
79
kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya. Beralihnya status Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Salatiga telah membawa berbagai peningkatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Peningkatan fisik meliputi penambahan tanag dan gedung sekretariat. Pada tahun 1997 STAIAN Salatiga telah menambah tanah seluas 12.500 meter persegi yang terletak tidak jauh dari kampus sekarang. Kemudian pada tahun 2001, STAIN Salatiga telah membangun gedung sekretariat berlantai tiga dengan luas bangunan seluruh 900 meter persegi, yang dibangun di atas tanah bekas KUA seluas 871 meter persegi. Sedangkan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga. Hingga tahun 2006, jumlah dosen tetap STAIN Salatiga sebanyak 95 orang. Dari jumlah tersebut 1 bergelar Professor (guru besar), 4 orang bergelar Doktor, 60 bergelar Magister, 30 orang bergelar Sarjana yang sedang menempuh dan diupayakan studi lanjut. 12 Magister sedang menyelesaikan studi S.3. di antara tenaga administrasi 1 orang bergelar Magister, 24 orang bergelar Sarjana, 4 orang Ahli Madya, 5 orang Ahli Muda, sebagian kecil lagi berpendidikan SMA dan 2 orang sedang menyelesaikan studi program S.2. Adapun personalia yang pernah menjabat pimpinan STAIN Salatiga adalah sebagai berikut.
80
Tabel II Formasi Pimpinan STAIN Salatiga No Nama Periode 1997-1998 (peralihan) 1 Drs. H.A. Noerhadi Djamal 2 Dr. Muh. Zuhri, MA 3 Drs. H. Komari Alwan 4 Drs. H.M. Zulfa Machasin Periode 1998-2002 1 Prof. Dr. Muh. Zuhri, MA 2 Drs. H.M. Zulfa Machasin, M.Ag 3 Drs. H. Sukari Tamsir, M.Pd 4 Drs. Badwan, M.Ag Periode 2002-2006 1 Drs. Badwan, M.Ag 2 Drs. Imam Sutoma, M.Ag 3 Drs. Imam Baihaqi, M.Ag 4 Drs. H. Nasafi Periode 2006-2010 1 Drs. Imam Sutomo, M.Ag. 2 Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag. 3 Drs. Imam Baihaqi, M.Ag. 4 Drs. Miftahuddin, M.Ag. Periode 2010-2014 1 Dr. Imam Sutomo, M.Ag 2 Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd 3 Drs. Miftahuddin, M.Ag 4 H. Agus Waluyo, M.Ag
Jabatan Ketua Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III Ketua Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III Ketua Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III Ketua Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III Ketua Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III
3. Asas, Fungsi dan Tujuan STAIN Salatiga Dalam menyusun dan mengembangkan program, STAIN Salatiga berasaskan Pancasila. Sedangkan dasar oprasionalnya adalah: a. Undang-Undang Dasar 1945
81
b. undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal. c. peraturan pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. d. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian STAIN. e. Status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga f. Peraturan-peraturan lain yang terkait. Keberadaan SATAIN Salatiga mempunyai fungsi, yaitu sebagai berikut: a. Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program b. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernafaskan Islam. c. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu keislaman dan teknologi serta seni yang bernafaskan Islam. d. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat e. Pelaksana pembinaan kemahasiswaan. f. Pelaksana kegiatan civitas akademika dan hubungan dengan lingkungan. g. Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan atau lembaga-lembaga lain. h. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen. i. Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan.. j. Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan.
82
Adapun tujuan penyelenggaraan pendidikan STAIN Salatiga Adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menrapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman dan teknologi serta seni yang bernafaskan Islam. 2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman dan atau teknologi serta seni
yang bernafaskan Islam, dan mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan tarafkehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. 4. Visi dan Misi STAIN Salatiga Visi lembaga sebagai berikut: “Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual.” Dengan visi diatas, maka misi yang diemban lembaga adalah sebagai berikut : a. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan. b. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
83
c. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui kinerja internal dan eksternal. d. Mengembangkan college base management dengan pelibatan stake holder dan masyarakat. e. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya bangsa. 5. Organisasi STAIN Salatiga Organisasi STAIN Salatiga terdiri dari : a. Unsur pimpinan Ketua, Pembantu Ketua, dan Kabag Administrasi b. Senat STAIN Salatiga c. Unsur Pelaksana Akademik Jurusan dan Program Studi, Puasat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Unit Pelayanan Bahasa, Unit Pengembangan Sumber Belajar, Unit Pengembangan Mutu Akademik, Pusat Ilmiah dan Penerbitan, Pusat Sistem Informasi Manajemen, Pusat Pengembangan Praktikum, dan Kelompok Dosen. d. Unsur Pelaksana Administratif Bagian Administratif, Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan, dan Sub Bagian Umum.
84
e. Unsur Penunjang Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan, Komputer, dan Laboratorium f. Unsur Badab Non-Struktural Pusat Studi, Yayasan Kerjasama Alumni, Orang Tua, dan Mahasiswa (YAKAOMI), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Exexutive Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). 1) Daftar Nama Pimpinan STAIN Salatiga Ketua
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua I
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
Pembantu Ketua II
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
Pembantu Ketua III
: H. Agus Waluyo, M.Ag
Kabag Administrasi
: Tirmizi Agus, S.Ag.
2) Daftar Nama Anggota Senat STAIN Salatiga Unsur Pimpinan STAIN
: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag 2. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd 3. Drs. Miftahuddin, M.Ag 4. H. Agus Waluyo, M.Ag
Unsur Jurusan
: 1. Suwardi, M.Pd 2. Drs. H. Mubasirun, M.Ag
85
Unsur Guru Besar
: 1. Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA 2. Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag 3. Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag
Unsur Dosen
: 1. Drs. Badwan, M.Ag 2. Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag 3. Dra. Hj. Woro Retnaningsih, M.Pd 4. Drs. Kastolani, M.Ag
3) Daftar Nama Pengelola Unit Kerja Akademik, Administratif, dan Penunjang. Kasubag. Akademik dan Kemahasiswaan
: Muzayin, S.Ag
Kasubag. Kepegawaian dan Keuangan
: Diyah Rochati, SE.
Kasubag. Umum
: Drs. Jumadi
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan : Sudiyanto, SH. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Komputer
: M. Muqtafin, A.Md.
Jurusan Tarbiyah Ketua
: Suwardi, M.Pd.
Sekretaris
: Benny Ridwan, M.Hum.
86
Ketua Program Studi Pendidikan : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. Agama Islam (PAI) Ketua Program Studi Pendidikan : M. Hafidz, M.Ag. Bahasa Arab (PBA) Ketua Program Studi Tadris
: Maslihatul Umami, S,Pd.I, MA
Bahasa Inggris (TBI) Ketua Program Ekstensi
: Drs. Djoko Sutopo
Ketua Program Studi Pendidikan : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. Guru MI (PGMI) Sekretaris Program Studi PGMI
: Miftachur Rif’ah, M.Ag.
Jurusan Syari’ah Ketua
: Drs. Mubasirun, M.Ag
Sekretaris
: Dra. Siti Zumrotun, M.Ag.
Ketua Program studi Ahwal Al
: Ilyya Muhsin, S.H.I., M.Si.
Syakhsiyyah (AS) Ketua Program Studi Perbankan
: H. Abdul Aziz, N.P., M.M.
Syari’ah (PS) Ketua Program Studi Manajemen
: Dr. Faqih Nabhan, M.M.
Keuangan Sayri’ah
87
Ketua Program Studi Hukum Ekonomi : Dra. Siti Zumrotun, M.Ag Syari’ah (HES)
Program Pascasarjana Direktur
: Dr. H. Sa’adi, M.Ag
Asisten Direktur I
: Dr. Zakiyuddin, M.Ag
Asisten Direktur II
: Asfa widiyanto, MA., Ph.D.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian :Dr. Adang Kuswaya, M.Ag. Masyarakat (P3M) : Jaka Siswanta, M.Pd. Sekretaris P3M : Moh. Khusen, M.Ag., MA. Kepala Pusat Ilmiah dan Penerbitan
: Drs. Abdul syukur, M.Si.
(PIP) Sekretaris Pusat Ilmiah dan Penerbitan
: Mochlasin, M.Ag.
(PIP) : Hanung Triyoko, SS. Kepala Unit Pelayanan Bahasa (UPB) M.Hum, M.Ed. Sekretaris Unit Pelayanan Bahasa
: Yahya, S.Ag.
88
(UPB)
: Setiarini, M.Pd
Kepala Pusat Pengembanagan Sumber
: Drs. H. Ahmad Sulthomi,
Belajar (PPSB)
M.Pd
Skretaris Pusat Pengembanagan Sumber : Ari Setiawan, S.Pd., MM. Belajar (PPSB) Kepala Unit Penjamin Mutu Akademik : Drs. Bahroni, M.Pd (UPMA) Sekretaris Unit Penjamin Mutu
: Rovi’in, M.Ag
Akademik (UPMA)
: Fatchurrohman, M.Pd
Kepala Pusat Pengembangan Praktikum : Ahmad Maemun, M.Ag (PPP) Sekretaris Pusat Pengembangan
: M. Ghufron, M.Ag.
Praktikum (PPP) Kepala Pusat Sistem Informasi
: Hikmah Endraswati, M.Si.
Manajemen (PSIM) Sekretaris Pusat Sistem Informasi
: Haryo Aji Nugroho, MA.
Manajemen (PSIM) Kepala Laboratorium
: Winarno, S.Si, M.Pd.
Kepala Unit Pembinaan Kemahasiswaan : Mukti Ali, S.Ag., M.Hum.
89
4) Daftar Nama Pengelola Badan Non Struktural Ketua Persatuan Orangtua
: Drs. H. Hamdan Asnawi
Mahasiswa (POM) Direktur Jurnal ATTARBIYAH
: Drs. Juz’an, M.Hum.
Direktur Jurnal IJTIHAD
: Nafis Irkhami, M.Ag., MA.
Direktur Jurnal INFERENSI
: Anton Bawono, M.Si
Direktur Jurnal REGISTER
: Norwanto, M.Hum
Direktur Jurnal MUDARRISA
: Yedi Efriadi, M.Ag
Direktur Jurnal LISANIA
: H. Ahmad Su’aidi, MA
Direktur Jurnal MUQTASHID
: H. Ahmad Mifdhol, M.Ag.
Direktur Pusat Studi
: Dra. Nur Khasanah, M.Pd.
Pengembangan Pendidikan Islam (PSPPI) Direktur Pusat Studi Gender dan : Hj. Maslikhah, M.Si. Keluarga Sakinah (SGKS) Direktur Lembaga Kajian dan
: Farkhani, MH.
Bantuan Hukum Islam (LKBHI)
90
B. Data Responden Dan Hasil Angket Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Dan Kerajinan Beribadah Terhadap Kematangan Kepribadian 1. Hasil Angket Keaktifan Berorganisai Adapun hasil penyebaran angket dari keaktifan berorganisasi dapat dilihat sebagai berikut: TABEL III JAWABAN ANGKET TENTANG KEAKTIFAN BERORGANISASI MAHASISWA Jawaban Angket Tentang Keaktifan Berorganisasi Mahasiswa
Jumlah
No
Nama Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
a
b
c
1
WIP
a
a
a
b
a
b
b
b
b
b
b
c
a
a
a
7
7
1
2
AM
a
a
a
b
a
b
a
a
a
b
c
c
a
a
a
10
3
2
3
NH
a
a
b
b
a
b
b
b
b
b
b
c
b
a
a
5
9
1
4
AN
a
a
a
a
a
a
a
a
a
b
c
c
a
a
a
12
1
2
5
NM
a
a
b
a
a
a
b
b
a
c
c
c
a
a
a
9
3
3
6
MT
a
a
b
b
a
a
b
b
b
c
c
c
a
a
a
7
5
3
7
SA
a
a
a
b
a
a
a
b
a
b
c
c
a
b
a
9
4
2
8
AS
a
a
b
b
a
a
a
b
b
b
c
c
a
b
a
7
6
2
9
MF
a
a
a
b
a
a
b
b
a
b
b
b
a
b
a
8
7
0
10
SK
a
a
a
b
a
a
a
b
b
c
c
c
a
a
a
9
3
3
11
SNH
a
a
b
a
a
a
a
b
b
a
b
b
b
a
a
9
6
0
12
FM
a
a
a
a
a
a
a
b
b
b
c
c
a
a
a
10
3
2
13
TU
a
a
a
a
a
a
a
a
b
b
c
c
b
a
a
10
3
2
14
AN
a
a
b
b
a
b
b
b
a
b
b
c
a
b
a
6
8
1
15
MCP
a
a
b
b
a
a
a
a
a
b
b
c
b
a
a
9
5
1
16
NFU
a
a
a
b
a
b
b
b
a
b
c
c
a
b
a
7
6
2
17
M
a
a
b
a
a
a
a
b
b
c
c
c
a
b
a
8
4
3
18
EJ
a
a
a
b
a
a
a
b
b
a
b
b
a
a
a
10
5
0
19
NVU
a
a
a
b
a
a
a
b
b
c
c
c
a
b
a
8
4
3
20
IQ
a
a
a
a
a
a
a
a
b
b
c
c
a
a
a
11
2
2
21
AR
a
a
b
b
a
a
a
b
b
a
c
c
b
a
a
8
5
2
91
22
E
a
a
a
a
a
a
a
a
b
b
b
c
a
a
a
11
3
1
23
KA
a
a
a
b
a
b
a
b
a
c
c
c
a
b
a
8
4
3
24
ZA
a
a
a
a
a
a
b
b
c
a
b
c
a
a
a
10
3
2
25
UN
a
a
b
b
a
a
a
a
b
b
c
c
b
a
a
8
5
2
26
MU
a
a
b
b
b
b
b
a
a
b
b
b
a
b
a
6
9
0
27
KK
a
a
a
b
a
a
a
b
b
b
b
c
a
a
a
9
5
1
28
L
a
a
a
a
a
a
a
b
b
b
c
c
a
a
a
10
3
2
29
IK
a
a
b
b
b
a
b
b
a
b
b
b
a
b
a
6
9
0
30
AS
a
a
b
b
b
b
b
b
b
a
b
b
b
b
a
4
11
0
31
DE
a
a
a
b
a
a
a
b
b
b
c
c
b
b
a
7
6
2
32
AM
a
a
a
b
b
a
a
a
a
c
c
c
b
a
a
9
3
3
33
MF
a
a
b
c
c
b
a
b
b
a
b
b
b
b
a
5
8
2
34
FM
a
a
b
c
c
b
a
b
b
a
b
b
b
b
a
5
8
2
35
TFP
a
a
b
c
c
b
a
c
a
b
b
b
b
a
a
6
6
3
36
RO
a
a
a
b
b
a
b
b
b
b
c
c
a
b
a
6
7
2
37
MA
a
a
a
a
a
a
b
c
b
c
c
c
a
a
a
9
2
4
38
ASA
a
a
a
a
a
b
a
a
b
c
c
c
b
a
a
9
3
3
39
MA
a
a
b
b
b
a
a
b
b
b
b
c
a
a
a
7
7
1
314
201
70
JUMLAH
2. Hasil Angket Kerajinan Beribadah Adapun hasil penyebaran angket dari kerajinan beribadah dapat dilihat sebagai berikut: TABEL IV JAWABAN ANGKET TENTANG KERAJINAN BERIBADAH MAHASISWA Jawaban Angket Tentang Kerajinan Beribadah Mahasiswa
Jumlah
No
Nama Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
a
b
c
1
WIP
a
a
b
b
b
b
b
a
b
a
a
c
b
b
c
5
8
2
2
AM
a
a
b
b
b
b
a
a
b
a
a
c
b
a
c
7
6
2
3
NH
a
b
b
b
b
b
b
a
b
a
a
c
b
b
c
4
9
2
4
AN
a
a
b
a
a
b
a
a
a
a
a
b
b
a
c
10
4
1
92
5
NM
a
a
b
a
a
b
a
a
b
a
a
c
a
a
c
10
3
2
6
MT
a
a
b
b
b
b
a
a
b
a
a
c
b
a
c
7
6
2
7
SA
a
a
b
b
b
b
b
a
b
a
a
b
b
a
c
6
8
1
8
AS
a
a
b
b
b
b
b
a
b
a
a
c
b
a
c
6
7
2
9
MF
a
a
b
b
b
b
a
a
a
a
a
b
b
b
c
7
7
1
10
SK
a
b
b
b
b
b
b
a
b
a
a
b
b
a
c
5
9
1
11
SNH
a
a
a
a
b
b
a
a
a
a
a
b
b
a
b
10
5
0
12
FM
a
a
b
b
b
a
a
a
a
a
a
c
b
b
c
8
5
2
13
TU
a
a
b
a
b
c
a
a
a
a
a
b
b
b
c
8
5
2
14
AN
a
a
b
b
b
b
b
a
b
a
a
b
b
b
b
5
10
0
15
MCP
a
a
b
b
c
b
b
a
b
a
a
c
b
b
c
5
7
3
16
NFU
a
b
b
b
c
c
b
a
b
a
a
b
b
b
b
4
9
2
17
M
a
a
b
b
c
b
b
a
b
a
a
c
b
b
c
5
7
3
18
EJ
a
a
b
b
c
b
a
a
b
a
a
b
b
a
c
7
6
2
19
NVU
a
a
a
b
c
c
b
a
b
a
a
c
b
a
b
7
5
3
20
IQ
a
a
b
a
b
b
b
a
b
a
a
b
b
a
b
7
8
0
21
AR
a
a
b
b
c
b
a
a
a
a
a
c
b
a
c
8
4
3
22
E
a
a
b
b
b
b
b
a
b
a
a
b
b
b
c
5
9
1
23
KA
a
a
b
b
c
b
b
a
b
a
a
c
b
b
c
5
7
3
24
ZA
a
a
b
b
b
b
b
a
b
a
a
b
b
a
b
6
9
0
25
UN
a
a
b
b
b
c
b
a
b
a
a
b
b
b
b
5
9
1
26
MU
a
a
b
b
c
b
a
a
b
a
a
c
b
b
c
6
6
3
27
KK
a
b
b
b
b
b
b
a
b
a
a
a
a
a
b
7
8
0
28
L
a
b
b
c
c
b
a
a
c
a
a
b
b
a
b
6
6
3
29
IK
a
a
b
b
c
b
b
a
b
a
a
c
c
c
c
5
5
5
30
AS
a
b
b
b
b
b
b
a
b
a
a
b
b
b
b
4
11
0
31
DE
a
b
b
b
b
b
b
a
b
a
a
c
b
b
c
4
9
2
32
AM
a
a
a
b
b
b
b
a
b
a
a
c
b
b
c
6
7
2
33
MF
a
a
b
b
c
b
b
a
b
a
a
c
b
b
c
5
7
3
34
FM
a
b
b
b
b
b
b
a
b
a
a
c
b
b
c
4
9
2
35
TFP
a
a
b
b
c
b
b
a
b
a
a
c
b
a
c
6
6
3
36
RO
a
a
a
b
b
b
b
a
a
a
a
c
c
c
c
7
4
4
37
MA
a
a
b
b
b
b
b
a
b
a
a
c
b
b
c
5
8
2
38
ASA
a
b
b
b
b
c
b
a
b
a
a
b
b
a
b
5
9
1
39
MA
a
a
b
a
b
b
b
a
b
a
a
c
b
a
c
7
6
2
239
273
73
JUMLAH
93
3. Hasil Angket Kematangan Kepribadian Adapun hasil penyebaran angket dari kematangan kepribadian dapat dilihat sebagai berikut: TABEL V JAWABAN ANGKET TENTANG KEMATANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA
No
Nama Responden
1
Jawaban Angket Tentang Kematangan Kepribadian Mahasiswa 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15
a
b
c
Jumlah
1
WIP
a
a
a
a
b
a
a
a
a
b
b
b
b
b
b
8
7
0
2
AM
a
a
a
b
a
a
a
a
a
a
b
a
b
b
b
10
5
0
3
NH
a
b
b
a
b
a
a
a
a
b
b
b
b
b
b
6
9
0
4
AN
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
b
a
b
13
2
0
5
NM
a
a
a
b
b
a
a
a
a
b
b
b
b
b
b
7
8
0
6
MT
a
a
a
b
b
b
a
a
a
b
b
b
b
a
b
7
8
0
7
SA
a
a
a
b
a
b
a
a
a
b
b
a
a
a
b
10
5
0
8
AS
a
b
a
b
b
a
a
a
a
b
a
a
b
b
b
8
7
0
9
MF
a
a
a
a
b
b
a
a
a
b
b
b
a
a
b
9
6
0
10
SK
a
a
a
b
b
b
a
a
a
b
b
b
b
b
b
6
9
0
11
SNH
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
15
0
0
12
FM
a
a
a
b
a
b
a
a
a
b
b
b
a
a
b
9
6
0
13
TU
a
a
b
a
a
b
a
a
a
a
a
a
a
a
b
12
3
0
14
AN
a
b
a
a
a
a
b
a
a
b
b
b
b
a
b
8
7
0
15
MCP
a
a
a
a
a
c
a
a
a
a
c
a
b
a
a
12
1
2
16
NFU
a
b
a
b
b
a
a
a
a
b
b
b
b
b
b
6
9
0
17
M
a
b
a
a
a
a
b
a
b
b
b
b
b
a
b
7
8
0
18
EJ
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
b
a
b
13
2
0
19
NVU
a
b
a
c
b
b
a
a
a
b
c
b
a
a
a
8
5
2
20
IQ
a
a
a
b
a
a
a
a
a
a
a
b
a
a
b
12
3
0
21
AR
a
b
a
a
a
a
a
a
a
b
b
a
a
a
b
11
4
0
22
E
a
b
a
a
a
b
a
a
a
b
a
b
a
a
b
10
5
0
23
KA
a
a
a
a
b
c
a
a
a
b
b
b
b
b
b
7
7
1
94
24
ZA
a
a
a
a
a
b
a
a
a
a
a
a
a
a
a
14
1
0
25
UN
a
b
b
a
a
b
a
a
a
b
b
a
b
b
b
7
8
0
26
MU
a
a
a
a
a
c
a
a
a
a
b
b
b
b
b
9
5
1
27
KK
a
a
a
b
a
b
a
a
a
b
b
b
a
a
b
9
6
0
28
L
a
b
a
b
a
b
a
a
a
a
b
a
b
b
a
9
6
0
29
IK
a
b
a
b
a
c
a
a
a
b
b
b
b
a
b
7
7
1
30
AS
a
a
a
b
b
c
a
b
b
b
b
a
b
b
a
6
8
1
31
DE
a
b
a
a
b
b
a
b
a
b
a
b
b
a
b
7
8
0
32
AM
a
b
a
b
b
c
a
a
a
b
a
b
b
a
b
7
7
1
33
MF
a
b
a
b
a
c
a
b
b
b
c
a
b
a
b
6
7
2
34
FM
a
a
a
a
b
c
a
b
a
c
c
a
b
a
b
8
4
3
35
TFP
a
a
b
b
a
b
a
b
b
a
b
a
a
b
b
7
8
0
36
RO
a
b
a
b
a
c
b
b
b
a
a
a
b
a
b
7
7
1
37
Ma
a
b
a
a
a
b
a
a
a
b
b
b
b
b
b
7
8
0
38
ASA
a
b
b
a
a
b
a
a
a
b
b
b
a
b
b
7
8
0
39
MA
a
a
a
b
a
a
a
a
a
a
b
b
a
a
b
11
4
0
342
228
15
JUMLAH
95
BAB IV ANALISIS DATA
Seluruh data dari hasil penelitian melalui penyebaran angket telah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan proporsinya masing-masing yang mengacu pada tujuan penelitian, yaitu sebagaimana tercatat di bawah ini: 1. Untuk mengetahui keaktifan berorganisasi mahasiswa. 2. Untuk mengetahui kerajinan beribadah mahasiswa. 3. Untuk mengetahui kematangan kepribadian mahasiswa. 4. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap kematangan kepribadian mahasiswa. 5. Untuk mengetahui pengaruh kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian mahasiswa. 6. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama-sama terhadap kematangan kepribadian mahasiswa. Berdasarkan dari keenam tujuan penetilian diatas maka penulis menganalisis dari tujuan pertama, kedua dan ketiga menggunakan rumus prosentase sebagai berikut: =
100%
96
Keterangan : P : Prosentase F : Frekuensi N : Jumlah responden Sedangkan untuk mengetahui dari tujuan yang ketiga, penulis menggunakan rumus regresi ganda, yaitu : e. Rumus regresi ganda, sebagai berikut: ∑Y
= an
+ b1∑X1
+ b2∑X2
∑X1Y
= a∑X1
+ b1∑X12
+ b2∑X1X2
∑X2Y
= a∑X2
+ b1∑X1X2
+b2∑X22
f. Menguji persamaan garis regresi dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut: ∑
1
=∑
1
−
(∑ 1)(∑ )
∑
2
=∑
2
−
(∑ 2)(∑ )
∑
2
=∑
2
−
(∑ )2
g. Mencari nilai regresi (Rhitung) dengan rumus: =
ℎ
1∑ 1
+ 2∑ 2 ∑ 2
h. Mencari Fhitung dengan rumus: =
2(
n−m−1) 1− 2
97
Keterangan: Y, X1, X2 : Variabel a
: Konstanta
b
: Koefisien dari X
n
: Banyak responden
R
: Regresi
m
: Banyak prediktor
A. Analisis Pertama Analisis pertama dilakukan untuk mengetahui data keaktifan berorganisasi mahasiswa PAI semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : 1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi tentang keaktifan berorganisasi mahasiswa. 2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket 3. Memprosentasikan jawaban 4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden
TABEL VI DAFTAR NILAI HASIL ANGKET KEAKTIFAN BERORGANISASI PADA MAHASISWA PAI SEMESTER VI STAIN SALATIGA
98
NO
NOMOR
NOMOR ITEM DAN SKOR
SKOR
1
RESPONDEN 1
1 3
2 3
3 3
4 2
5 3
6 2
7 2
8 2
9 2
10 2
11 2
12 1
13 3
14 3
15 3
TOTAL 36
2
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
1
1
3
3
3
38
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
3
3
34
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
1
3
3
3
40
5
5
3
3
2
3
3
3
2
2
3
1
1
1
3
3
3
36
6
6
3
3
2
2
3
3
2
2
2
1
1
1
3
3
3
34
7
7
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
1
1
3
2
3
37
8
8
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
1
1
3
2
3
35
9
9
3
3
3
2
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
3
38
10
10
3
3
3
2
3
3
3
2
2
1
1
1
3
3
3
36
11
11
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
3
39
12
12
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
1
1
3
3
3
38
13
13
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
1
1
2
3
3
38
14
14
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
2
1
3
2
3
35
15
15
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
1
2
3
3
38
16
16
3
3
3
2
3
2
2
2
3
2
1
1
3
2
3
35
17
17
3
3
2
3
3
3
3
2
2
1
1
1
3
2
3
35
18
18
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
40
19
19
3
3
3
2
3
3
3
2
2
1
1
1
3
2
3
35
20
20
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
1
1
3
3
3
39
21
21
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
1
1
2
3
3
36
22
22
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
1
3
3
3
40
23
23
3
3
3
2
3
2
3
2
3
1
1
1
3
2
3
35
24
24
3
3
3
3
3
3
2
2
1
3
2
1
3
3
3
38
25
25
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
1
1
2
3
3
36
26
26
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
3
36
27
27
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
1
3
3
3
38
28
28
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
1
1
3
3
3
38
29
29
3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
3
2
3
36
30
30
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
34
31
31
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
1
1
2
2
3
35
32
32
3
3
3
2
2
3
3
3
3
1
1
1
2
3
3
36
33
33
3
3
2
1
1
2
3
2
2
3
2
2
2
2
3
33
34
34
3
3
2
1
1
2
3
2
2
3
2
2
2
2
3
33
99
35
35
3
3
2
1
1
2
3
1
3
2
2
2
2
3
3
33
36
36
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
1
1
3
2
3
34
37
37
3
3
3
3
3
3
2
1
2
1
1
1
3
3
3
35
38
38
3
3
3
3
3
2
3
3
2
1
1
1
2
3
3
36
39
39
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
1
3
3
3
36
JUMLAH
1414
TABEL VII DAFTAR TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSI JAWABAN KEAKTIFAN BERORGANISASI PADA MAHASISWA PAI SEMESTER VI STAIN SALTIGA NO RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
ALTERNATIF JAWABAN A B C 21 14 1 30 6 2 15 18 1 36 2 2 27 6 3 21 10 3 27 8 2 21 12 2 24 14 0 27 6 3 27 12 0 30 6 2 30 6 2 18 16 1 27 10 1 21 12 2 24 8 3 30 10 0 24 8 3 33 4 2 24 10 2
TOTAL NOMINASI 36 38 34 40 36 34 37 35 38 36 39 38 38 35 38 35 35 40 35 39 36
B B C A B C B C B B A B B C B C C A C A B
100
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
33 24 30 24 18 27 30 18 12 21 27 15 15 18 18 27 27 21
6 8 6 10 18 10 6 18 22 12 6 16 16 12 14 4 6 14
1 3 2 2 0 1 2 0 0 2 3 2 2 3 2 4 3 1
40 35 38 36 36 38 38 36 34 35 36 33 33 33 34 35 36 36
A C B B B B B B C C B C C C C C B B
Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus : =
(
)
Keterangan : i
= interval
xt
= nilai tertinggi
xr
= nilai terendah
ki
= kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel keaktifan berorganisasi mahasiswa semester VI, nilai tertinggi 40 dan nilai terendah 33. Dalam hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : =
(
)
= = 2,6 = 3
101
Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi, sedang, rendah sebagai berikut : a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 39 – 40. b. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 36 – 38. c. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 33 – 35. Kemudian dicari prosentasi frekuensi keaktifan berorganisasi. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : =
100%
1. Untuk keaktifan berorganisasi yang tinggi, antara skor 39 – 40 sebanyak 5 mahasiswa: =
100%
=
100%
= 12,82% 2. Untuk keaktifan berorganisasi sedang, antara skor 36 -38 sebanyak 19 mahasiswa: =
100%
=
100%
= 48,71%
3. Untuk keaktifan berorganisasi rendah, antara skor 33 - 35 sebanyak 15 mahasiswa: =
100%
=
100%
= 38,47%
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi keaktifan berorganisasi mahasiswa PAI semester VI STAIN Salatiga.
102
TABEL VIII DISTRIBUSI FREKUENSI KEAKTIFAN BERORGANISASI MAHASISWA No
Keaktifan Berorganisasi Mahasiswa
Interval
Frekuensi
Prosentase
1
Tinggi
39 – 40
5
12,82%
2
Sedang
36 – 38
19
48,71%
3
Rendah
33 – 35
15
38,47%
39
100%
Jumlah
B. Analisis Kedua Analisis kedua berupa data kerajinan beribadah mahasiswa PAI Semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun 2012. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi tentang kerajinan beribadah mahasiswa. 2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket 3. Memprosentasikan jawaban 4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden TABEL IX DAFTAR NILAI HASIL ANGKET KERAJINAN BERIBADAH PADA MAHASISWA PAI SEMESTER VI STAIN SALATIGA NO
NOMOR RESPONDEN
NOMOR ITEM DAN SKOR 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
SKOR 13
14
15
TOTAL
103
1
1
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
1
2
2
1
33
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
2
3
3
1
2
3
1
35
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
1
2
2
1
32
4
4
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
1
39
5
5
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
1
3
3
1
38
6
6
3
3
2
2
2
2
3
3
2
3
3
1
2
3
1
35
7
7
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
1
35
8
8
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
1
2
3
1
34
9
9
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
1
36
10
10
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
1
34
11
11
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
40
12
12
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
1
2
2
1
36
13
13
3
3
2
3
2
1
3
3
3
3
3
2
2
2
1
36
14
14
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
2
35
15
15
3
3
2
2
1
2
2
3
2
3
3
1
2
2
1
32
16
16
3
2
2
2
1
1
2
3
2
3
3
2
2
2
2
32
17
17
3
3
2
2
1
2
2
3
2
3
3
1
2
2
1
32
18
18
3
3
2
2
1
2
3
3
2
3
3
2
2
3
1
35
19
19
3
3
3
2
1
1
2
3
2
3
3
1
2
3
2
34
20
20
3
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
2
37
21
21
3
3
2
2
1
2
3
3
3
3
3
1
2
3
1
35
22
22
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
1
34
23
23
3
3
2
2
1
2
2
3
2
3
3
1
2
2
1
32
24
24
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
2
36
25
25
3
3
2
2
2
1
2
3
2
3
3
2
2
2
2
34
26
26
3
3
2
2
1
2
3
3
2
3
3
1
2
2
1
33
27
27
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
2
37
28
28
3
2
2
1
1
2
3
3
1
3
3
2
2
3
2
33
29
29
3
3
2
2
1
2
2
3
2
3
3
1
1
1
1
30
30
30
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
2
34
31
31
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
1
2
2
1
32
32
32
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
1
2
2
1
34
33
33
3
3
2
2
1
2
2
3
2
3
3
1
2
2
1
32
34
34
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
1
2
2
1
32
35
35
3
3
2
2
1
2
2
3
2
3
3
1
2
3
1
33
36
36
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
1
1
1
1
33
104
37
37
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
1
2
2
1
33
38
38
3
2
2
2
2
1
2
3
2
3
3
2
2
3
2
34
39
39
3
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
1
2
3
1
35
JUMLAH
1336
TABEL X DAFTAR TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSI JAWABAN KERAJINAN BERIBADAH PADA MAHASISWA PAI SEMESTER VI STAIN SALTIGA NO RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
ALTERNATIF JAWABAN A B C 15 16 2 21 12 2 12 18 2 30 8 1 30 6 2 21 12 2 18 16 1 18 14 2 21 14 1 15 18 1 30 10 0 24 10 2 24 10 2 15 20 0 15 14 3 12 18 2 15 14 3 21 12 2 21 10 3 21 16 0 24 8 3 15 18 1 15 14 3
TOTAL
NOMINASI
33 35 32 39 38 35 35 34 36 34 40 36 36 35 32 32 32 35 34 37 35 34 32
C B C A A B B B B B A B B B C C C B B B B B C 105
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
18 15 18 21 18 15 12 12 18 15 12 18 21 15 15 21
18 18 12 16 12 10 22 18 14 14 18 12 8 16 18 12
0 1 3 0 3 5 0 2 2 3 2 3 4 2 1 2
36 34 33 37 33 30 34 32 34 32 32 33 33 33 34 35
B B C B C C B C B C C C C C B B
Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus : =
(
)
Keterangan : i
= Interval
xt = nilai tertinggi xr = nilai terendah ki = Kelas interval (tinggi, sedang, rendah) Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel kerajinan beribadah mahasiswa semester VI, nilai tertinggi 44 dan nilai terendah 30. Dalam hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : = =
(
)
= 3,6 = 4
Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi, sedang, rendah sebagai berikut :
106
a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 38– 40. b. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 34 – 37. c. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 30 – 33. Kemudian dicari prosentasi frekuensi kerajinan beribadah. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : =
100%
1. Untuk kerajinan beribadah yang tinggi, antara skor 38 – 40 sebanyak 3 mahasiswa: =
100%
=
100%
= 7,69% 2. Untuk kerajinan beribadah sedang, antara skor 34 -37 sebanyak 21 mahasiswa: =
100%
=
100%
= 53,84%
3. Untuk kerajinan beribadah rendah, antara skor 30 -34 sebanyak 13 mahasiswa: =
100%
=
100%
= 38,47%
Untuk lebih jelas penulis sampaikan tabel distribusi frekuensi kerajinan beribadah mahasiswa semester VI, sebagai berikut: TABEL XI DISTRIBUSI FREKUENSI KERAJINAN BERIBADAH MAHASISWA
107
No
Kerajinan Beribadah Mahasiswa
Interval
Frekuensi
Prosentase
1
Tinggi
38 – 40
3
7,69%
2
Sedang
34 – 37
21
53,84%
3
Rendah
30 – 33
15
38,47%
39
100%
Jumlah
C. Analisis Ketiga Analisis ketiga merupakan analisis data dari kematangan kepribadian pada mahasiswa PAI semester VI
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga . Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi tentang kematangan kepribadian mahasiswa. 2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket 3. Memprosentasikan jawaban 4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden
TABEL XII DAFTAR NILAI HASIL ANGKET KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA PAI SEMESTER VI
108
STAIN SALATIGA NO
NOMIR
NOMOR ITEM DAN SKOR
TOTAL
RESPONDEN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
SKOR
1
1
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
38
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
40
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
36
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
43
5
5
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
37
6
6
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
37
7
7
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
2
40
8
8
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
2
2
2
38
9
9
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
3
3
2
39
10
10
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
36
11
11
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
12
12
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
3
3
2
39
13
13
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
42
14
14
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
38
15
15
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
1
3
2
3
3
40
16
16
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
36
17
17
3
2
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
37
18
18
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
43
19
19
3
2
3
1
2
2
3
3
3
2
1
2
3
3
3
36
20
20
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
42
21
21
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
41
22
22
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
2
40
23
23
3
3
3
3
2
1
3
3
3
2
2
2
2
2
2
36
24
24
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
44
25
25
3
2
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
37
26
26
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
2
2
2
2
2
38
27
27
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
3
3
2
39
28
28
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
2
2
3
39
29
29
3
2
3
2
3
1
3
3
3
2
2
2
2
3
2
36
30
30
3
3
3
2
2
1
3
2
2
2
2
3
2
2
3
35
31
31
3
2
3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
3
2
37
32
32
3
2
3
2
2
1
3
3
3
2
3
2
2
3
2
36
33
33
3
2
3
2
3
1
3
2
2
2
1
3
2
3
2
34
109
34
34
3
3
3
3
2
1
3
2
3
1
1
3
2
3
2
35
35
35
3
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
2
2
37
36
36
3
2
3
2
3
1
2
2
2
3
3
3
2
3
2
36
37
37
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
37
38
38
3
2
2
3
3
2
3
3
3
2
2
2
3
2
2
37
39
39
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
41
JUMLAH
1497
TABEL XIII DAFTAR TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSI JAWABAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA PAI SEMESTER VI STAIN SALTIGA NO RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
ALTERNATIF JAWABAN A B C 24 14 0 30 10 0 18 18 0 39 4 0 21 16 0 21 16 0 30 10 0 24 14 0 27 12 0 18 18 0 45 0 0 27 12 0 36 6 0 24 14 0 36 2 2 18 18 0 21 16 0 39 4 0 24 10 2 36 6 0
TOTAL NOMINASI
38 40 36 43 37 37 40 38 39 36 45 39 42 38 40 36 37 43 36 42
B B C A C C B B B C A B A B B C C A C A
110
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
33 30 21 42 21 27 27 27 21 18 21 21 18 24 21 21 21 21 33
8 10 14 2 16 10 12 12 14 16 16 14 14 8 16 14 16 16 8
0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 2 3 0 1 0 0 0
41 40 36 44 37 38 39 39 36 35 37 36 34 35 37 36 37 37 41
B B C A C B B B C C C C C C C C C C B
Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus : =
(
)
Keterangan : i = interval xt = nilai tertinggi xr = nilai terendah ki = kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
111
Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel kematangan kepribadian mahasiswa semester VI, nilai tertinggi 45 dan nilai terendah 34. Dalam hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : =
(
=
)
=4
Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi, sedang, rendah sebagai berikut : a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 42 – 45. b. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 38 – 41. c. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 34 – 37. Kemudian dicari prosentasi frekuensi kematangan kepribadian. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : =
100%
1. Untuk kematangan kepribadian yang tinggi, antara skor 42 – 45 sebanyak 6 mahasiswa: =
100%
=
100%
= 15,39% 2. Untuk kematangan kepribadian sedang, antara skor 38 - 41 sebanyak 14 mahasiswa:
112
=
100%
=
100%
= 35,90% 3. Untuk kematangan kepribadian rendah, antara skor 34 - 37 sebanyak 20 mahasiswa: =
100%
=
100%
= 48,71% Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kematangan kepribadian mahasiswa semester VI TABEL XIV DISTRIBUSI FREKUENSI KEMATANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA No
Kematangan Kepribadian Mahasiswa
Interval
Frekuensi
Prosentase
1
Tinggi
42 – 45
6
15,39%
2
Sedang
38 – 41
14
35,90%
3
Rendah
34 – 37
19
48,71%
39
100%
Jumlah
D. Analisis Keempat
113
Untuk mengetahui adakah pengaruh antara keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian mahasiswa PAI semester VI STAIN Salatiga, maka penulis menggunakan rumus persamaan regresi ganda, yang didahului dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Membuat tabel persiapan untuk mencari persamaan antara keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian mahasiswa. 2. Mencari X1Y, X2Y, X1X2, X12, X22, Y2 dengan cara mengalikannya. 3. Memasukkan nilai X1,X2 dan Y yang sudah ada kedalam rumus persamaan regresi ganda. TABEL XV PERSIAPAN UNTUK MENCARI REGRESI ANTARA PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN KERAJINAN BERIBADAH TERHADAP KEMATANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA PAI SEMESTER VI STAIN SALATIGA NO. RES 1
Y
X1
X2
X1Y
X2Y
X1X2
X12
X22
Y2
38
36
33
1368
1254
1188
1296
1089
1444
2
40
38
35
1520
1400
1330
1444
1225
1600
3
36
34
32
1224
1152
1088
1156
1024
1296
4
43
40
39
1720
1677
1560
1600
1521
1849
5
37
36
38
1332
1406
1368
1296
1444
1369
6
37
34
35
1258
1295
1190
1156
1225
1369
7
40
37
35
1480
1400
1295
1369
1225
1600
8
38
35
34
1330
1292
1190
1225
1156
1444
9
39
38
36
1482
1404
1368
1444
1296
1521
10
36
36
34
1296
1224
1224
1296
1156
1296
11
45
39
40
1755
1800
1560
1521
1600
2025
114
12
39
38
36
1482
1404
1368
1444
1296
1521
13
42
38
36
1596
1512
1368
1444
1296
1764
14
38
35
35
1330
1330
1225
1225
1225
1444
15
40
38
32
1520
1280
1216
1444
1024
1600
16
36
35
32
1260
1152
1120
1225
1024
1296
17
37
35
32
1295
1184
1120
1225
1024
1369
18
43
40
35
1720
1505
1400
1600
1225
1849
19
36
35
34
1260
1224
1190
1225
1156
1296
20
42
39
37
1638
1554
1443
1521
1369
1764
21
41
36
35
1476
1435
1260
1296
1225
1681
22
40
40
34
1600
1360
1360
1600
1156
1600
23
36
35
32
1260
1152
1120
1225
1024
1296
24
44
38
36
1672
1584
1368
1444
1296
1936
25
37
36
34
1332
1258
1224
1296
1156
1369
26
38
36
33
1368
1254
1188
1296
1089
1444
27
39
38
37
1482
1443
1406
1444
1369
1521
28
39
38
33
1482
1287
1254
1444
1089
1521
29
36
36
30
1296
1080
1080
1296
900
1296
30
35
34
34
1190
1190
1156
1156
1156
1225
31
37
35
32
1295
1184
1120
1225
1024
1369
32
36
36
34
1296
1224
1224
1296
1156
1296
33
34
33
32
1122
1088
1056
1089
1024
1156
34
35
33
32
1155
1120
1056
1089
1024
1225
35
37
33
33
1221
1221
1089
1089
1089
1369
36
36
34
33
1224
1188
1122
1156
1089
1296
37
37
35
33
1295
1221
1155
1225
1089
1369
38
37
36
34
1332
1258
1224
1296
1156
1369
39
41 1497= ∑Y
36 1414= ∑X1
35 1336= ∑X2
1476 54440= ∑X1Y
1435 51431= ∑X2Y
1260 48533= ∑X1X2
1296 51414= ∑X12
1225 45936= ∑X22
1681 57735= ∑Y2
39= N
Dari tabel diatas diperoleh :
115
∑Y
= 1497
∑X1X2
= 48533
∑X1
= 1414
∑X12
= 51414
∑X2
= 1336
∑X22
= 45936
∑X1Y
= 54440
∑Y2
= 57735
∑X2Y
= 51431
n
= 39
Untuk mengetahui pengaruh keaktifan berorganisasi dengan kematangan kepribadian pengelolaan data menggunakan koputer program SPSS for Windows TABEL XVI Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kematangan Kepribadian Correlations Control Variables
Organisasi
Kamatangan Organisasi Correlation
Ibadah
Ibadah
1.000
.074
Significance (2tailed)
.
.660
df
0
36
Correlation
.074
1.000
Significance (2tailed)
.660
.
36
0
df
Correlations Organisasi Organisasi
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
39
Ibadah
Kematangan
.597**
.818**
.000
.000
39
39
116
Ibadah
.597**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000
N Kematangan Pearson Correlation
.000
39
39
39
**
**
1
.818
Sig. (2-tailed)
.693**
1
.693
.000
.000
39
39
N
39
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada tabel ini koefisien korelasi sebesar 0,818 pada taraf signifikansi 1 % . Dengan demikian dapat dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara keaktifan berorganisasi terhadap kematangan kepribadian mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012. Untuk mengetahui pengaruh antara kerajinan beribadah dengan kematangan kepribadian, pengelolaan data menggunakan komputer program SPSS for windows TABEL XVII Pengaruh Kerajinan Beribadah Terhadap Kematangan Kepribadian Correlations Control Variables
Organisasi
Kamatangan Organisasi Correlation
Ibadah
Ibadah
1.000
.074
Significance (2tailed)
.
.660
df
0
36
Correlation
.074
1.000
Significance (2tailed)
.660
.
117
Correlations Control Variables
Organisasi
Kamatangan Organisasi Correlation
Ibadah
Ibadah
1.000
.074
Significance (2tailed)
.
.660
df
0
36
Correlation
.074
1.000
Significance (2tailed)
.660
.
36
0
df
Correlations Organisasi Organisasi
Pearson Correlation
Ibadah
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kematangan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kematangan
.597**
.818**
.000
.000
39
39
39
.597**
1
.693**
1
Sig. (2-tailed) N
Ibadah
.000
.000
39
39
39
.818**
.693**
1
.000
.000
39
39
39
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada tabel ini koefisien korelasi sebesar 0,693 dengan taraf signifikansi 1 %, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kerajinan beribadah terhadap
118
kematangan kepribadian mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun 2012. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama-sama terhadap kematangan kepribadian mahasiswa Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun 2012 maka digunakan pengolahan data menggunakan komputer program SPSS For windows sebagaimana dalam table. TABEL XVIII Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Dan Kerajina Beribadah Terhadap Kematangan Kepribadian Mahasiswa Regression Variables Entered/Removed Variables Entered
Model 1
Variables Removed
Ibadah, Organisasia
Method . Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary Model
R
1
.857a
R Square
Adjusted R Square
.734
.719
Std. Error of the Estimate 1.42093
a. Predictors: (Constant), Ibadah, Organisasi ANOVAb
119
Model 1
Regression
Sum of Squares
Mean Square
200.545
2
100.273
72.685
36
2.019
273.231
38
Residual Total
df
F
Sig.
49.664
.000a
t
Sig.
a. Predictors: (Constant), Ibadah, Organisasi b. Dependent Variable: Kamatangan
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
-6.440
4.507
Organisasi
.855
.146
Ibadah
.404
.136
Beta -1.429
.162
.628
5.856
.000
.318
2.967
.001
a. Dependent Variable: Kamatangan
E. Analisis Lanjutan Untuk mengetahui dapat dan tidaknya hipotesis diterima atau tidak harus dikonsultasikan nilai F hitung hasil dari perhitungan dengan nilai F yang terdapat dalam tabel nilai distribusi F sehingga dapat diketahui bahwa F hitung dengan F tabel signifikan atau tidak. Hal ini di karenakan bila F hitung sama dengan atau lebih besar dari F tabel, maka F hitung dapat dikatakan signifikan dan jika F hitung lebih kecil dari F tabel, maka F hitung dapat dikatakan tidak signifikan.
120
Untuk melihat F tabel dengan menentukan besarnya dk pembilang dan dk penyebutnya. dk pembilang diperoleh dari melihat besarnya jumlah variabel bebasnya. Jumlah variabel bebas adalah 2. sedangkan dk penyebut diperoleh dari N – jumlah variabel bebas – 1 = 39 – 2 – 1 = 36. Dari hasil penghitungan yang menggunakan rumus regresi ganda dengan program pengolahan data program SPSS For windows dapat disimpulkan bahwa dari responden yang jumlahnya 39 responden atau 25% responden ditemukan koefisien regresi sebesar 0,857 pada taraf signifikansi 1 %. Dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan antara keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian mahasiswa sekolah tinggi agama islam negeri (STAIN) Salatiga tahun 2012. F. Interpretasi Dari analisis pertama sampai dengan analisis lanjutan, maka dapat dinyatakan bahwa (a) ada pengaruh yang signifikan antara keaktifan berorganisasi terhadap kematangan kepribadian; (b) ada pengaruh yang signifikan antara kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian; dan (c) ada pengaruh yang signifikan antara keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama-sama terhadap kematangan kepribadian.
121
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis presentase dari kedua variabel dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Keaktifan berorganisasi mahasiswa PAI Semester VI STAIN Salatiga (variabel X1) sebagai berikut: pada kategori tinggi sejumlah 5 responden atau sebesar 12,82%, pada kategori sedang mencapai 19 responden atau sebesar 48,71%danpada kategori rendah sejumlah 15 responden atau sebesar 38,47%. 2. Kerajinan beribadahmahasiswa PAI Semester VI STAIN Salatiga (variabel X2) sebagai berikut: pada kategori tinggi sejumlah 3 responden atau sebesar 7,69%, pada kategori sedang mencapai 21 responden atau sebesar 53,84% dan pada kategori rendah sejumlah 15 responden atau sebesar 38,47%. 3. Kematangan kepribadian mahasiswaPAI Semester VI STAIN Salatiga (variable Y) sebagai berikut:dalam kategori tinggi sebanyak 6 responden atau sebesar 15,39%, dalam kategori sedang yaitu sebanyak 14 responden atau sebesar 35,90%, dan yang masuk dalam kategori rendah sebanyak 19 responden atau sebesar 48,71 %. 4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan berorganisasi (variabel X1) dengan kematangan kepribadian (variabel Y) pada mahasiswa PAI semester VI STAIN Salatiga. Hal ini didasarkan hasil penghitungan pengaruh antara variabel X1 terhadap variabel Y yaitu keaktifan berorganisasi terhadap 122
kematangan kepribadian ditemukankoefisien korelasi rxy
=
0,818 pada taraf
signifikansi 1 %. Dengan kata lain, hipotesis dapat diterima. 5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kerajinan beribadah (variabel X2) dengan kematangan kepribadian (variabel Y) pada mahasiswa PAI semester VI STAIN Salatiga. Hal ini didasarkan hasil penghitungan pengaruh antara variabel X2 terhadap variabel Y yaitu kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian ditemukan koefisien korelasi r xy = 0,693 pada taraf signifikansi 1 %. Dengan kata lain, hipotesis dapat diterima. 6. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama-sama terhadap kematangan kepribadian mahasiswa PAI semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun 2012. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil penghitungan pengaruh variabel X1, X2 terhadap variabel Y yaitu keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah secara bersama-sama terhadap kematangan kepribadian diperoleh koefisien regresi Rhitung = 0,857 pada taraf signifikansi 1 %, artinya hipotesis dapat diterima. B. Saran-saran 1. Kepada seluruh mahasiswa STAIN Salatiga pada umumnya dan mahasiswa PAI pada khususnya kami menyarankan agar selalu aktif mengkuti kegiatan keorganisasian yang berada didalam maupun diluar perguruan tinggi karena dapat menambah wawasan dan pengalaman. Selain itu mahasiswa STAIN Salatiga harus rajin dalam menjalankan ibadah karena dapat mendekatkan diri 123
kepada Allah SWT. Selain itu juga kedua hal tersebut diatas juga dapat mempercepat dalam proses kematangan kepribadian. Menyadari pentingnya ke dua hal tersebut diatas kami berharap kepada mahasiswa yang dibawah kami untuk selalu ikut dan aktif berorganisasi dan selalu rajin menjalankan ibadanya supaya kematangn kepribadiannya cepat berkembang. 2. Bagi para Dosen STAIN Salatiga agar selalu mengingatkan dan memberikan dorongan kepada mahasiswa STAIN Salatiga agar selalu mengikuti kegiatan kemahasiswaan baik yang ada di perguruan tinggi maupun di luar perguruan tinggi dan selalu mengingatkan mahasiswanya untuk rajin dalam menjalankan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah karena dapat mempercepat dalam proses kematangan kepribadian mahasiswa-mahasiswanya.
124
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, H. Abu. Sholeh, Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. ________________ . 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktis. Jakarta: Reneka Cipta. Ash Shiddieqy, Hasbi. 1994. Kuliah Ibadah (Ibadah ditinjau dari segi hukum dan hikmah). Bulan Bintang. Jakarta. Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Bustaka. Hadi, Sutrisno. 1975. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Ofset. ___________ . 1995. Metodologi Reserch. Yogyakarta: Andi Ofset. Hartati, Netty. Dkk. 2004. Islam dan Psikologi. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta. Hartono. 2004. Statistik untuk penelitian . Yogyakarta: Pustaka pelajar offset http://bersukacitalah.wordpress.com/tag/kematangan-kepribadian/ http://carapedia.com/pengertian_definisi_pengaruh_info2117.html http://dc417.4shared.com/doc/Yb8bLQkE/preview.html http://kamusbahasaindonesia.org/pengaruh#ixzz1rvhSdVMP http://koeeko.wordpress.com/2011/10/27/macam-macam-organisasi-dari-segi-tujuan/ http://suryantara.wordpress.com/2007/12/08/definisi-dan-manfaat-organisasi/ http://ulyatudiniawati.blogspot.com/2012/03/pengaruh-keaktifan-berorganisasi.html http://uripsantoso.wordpress.com/2011/12/04/manfaat-organisasi-bagi-mahasiswa/ http://www.mahadassalafy.net/2012/05/beribadah-hanya-kepada-allah.html.
125
http://www.shvoong.com Kartono, Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Reserch Sosial. Bandung: Mandar Maju. Kasiram, Muh. 2010. Metodologi penelitian kualitatif-kuantitatif. Malang: Uin maliki press Kuswara.1991.Teori-Teori Kepribadian.Bandung:PT Eresco Martono, Nanang. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta. Nata, Abudin. 1996. Filsafat Pendidikan Islam. Logos. Semarang. Poerwodarminto,W.J.S.. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Prasetyo, Bambang. Miftahul Jannah, lina.2011. metode penelitian kuantitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada Sugiono. 2006. Statistika untuk penelitian. Bandung: ALFABETA Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Etzioni, Amitai. 1982. Modern organization (Organisasi-organisasi modern). Jakarta. UI-Press Yusuf LN, Syamsul dan Nurihsan Juntika, A. 2008. Teori kepribadian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
126