UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ZIADATUL HASANAH NIM. 11510001
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
i
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: ZIADATUL HASANAH NIM. 11510001
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Buku adalah guru tersabar yang ada di dunia, belajarlah bersabar dari gurumu tersebut sehingga ilmu yang ada didalamnya akan kamu kuasai PERSEMBAHAN 1. Kedua orang tuaku 2. Kakak-kakakku yang tercinta 3. Tunanganku (Sulistiono) 4. Sahabatku (NofiaMualisadanNurFaizah) 5. Teman-temanmahasiswaseperjuangankukhususnyateman-temanku PGMI
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya dan sholawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita menuju zaman yang penuh keterangan ini, penyusunan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peta Lingkungan Setempatmelalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas IV Di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2014” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada kedua orang tuakuyang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi. Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada: 1. BapakDr. H. RahmatHariyadiM.Pd.selakuKetua STAIN Salatiga 2. BapakSuwardi, S.Pd.,M.Pd. selakuKetuaJurusanTarbiyah STAIN Salatiga. 3. IbuPeniSusapti, S.Si.,M.Si. selakuKetuaProgamStudi PGMI STAIN Salatiga. 4. BapakRasimin, M.Pd. selakuDosenPembimbing
viii
5. BapakdanIbudosen STAIN Salatiga yang telahmembekaliberbagaiilmupengetahuan, sehinggapenelitimampumenyelesaikanpenelitianskripsiini. 6. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telahmemberikanlayanansertabantuan. 7. Ayah danIbutercinta yang telahmengasuh, mendidik, membimbingsertamemotivasikepadapenulis, baik moral maupun spiritual. 8. Kepalasekolahbesertastafnya yang telahmemberikanijinpenelitian di MI Nurul Huda KrandonLor 02 9. Semuapihak yang telahmembantudalampenelitianini, sehinggadapatterselesaikandenganbaiksemogaamalkebaikannyaditerimadisi si Allah SWT. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritikyang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Suruh, 28 Agustus 2014 Peneliti
ZIADATUL HASANAH NIM 11510001
ix
ABSTRAK Hasanah,
Ziadatul. 2014. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peta Lingkungan Setempat Melalui Metode Talking Stick pada Siswa Kelas IV Di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang TahunPelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Rasimin, M.pd. Kata kunci: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar dan Metode Talking Stick. Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan prestasi belajar IPS Pokok Bahasan Peta Lingkungan Setempat melalui metode Talking Stick pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014. Masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah:Apakah penggunaan metode Talking Stick dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS materi peta lingkungan setempat siswa kelas IV Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015? Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 1 pra siklus dan 3 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPS pokok bahasan pengertian peta dan komponen-komponen peta, 3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, 4) Reflekting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang berjumlah 16 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan. Penelitian ini menggunakan metode Talking Stick pada saat pembelajaran IPS. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Talking Stick mampu menarik perhatian siswa terhadap pelajaran IPS. Dapat dilihat dari hasil pengamatan siswa terhadap perhatian belajar siswa menunjukkan, pra-siklus yang memenuhi KKM ada 3 siswa (18,75%), setelah menggunakan metode Talking Stick pada siklus I menjadi 7 siswa (43,75%), siklus II menjadi 12 siswa (75%) dan siklus III menjadi 16 siswa (100%). Nilai yang tidak memenuhi KKM pada pra-siklusada 13 siswa (81,25%), setelah menggunakan metode Talking Stick pada siklus I menjadi 9 siswa(56,25%), siklus II menjadi 4 siswa (25%) dan siklus III (0%). Dengan menggunakan metode Talking Stick yang tepat akan mampu meningkatkan prestasi dan ketuntasan belajar siswa, dilihat dari rata-rata hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu prasiklus (54,38), siklus I menjadi (65,63), siklus II menjadi (75) dan siklus III menjadi (86,25). Mengacu pada hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada para guru atau calon guru untuk selalu meningkatkan kreatifitas dalam memilih metode, media, model dan strategi pembelajaran yangbervariasi.
x
DAFTAR ISI
Sampul Judul .....................................................................................
i
Lembar Berlogo ................................................................................
ii
Persetujuan Pembimbing ..................................................................
iii
Pengesahan Kelulusan ......................................................................
iv
Pernyataan Keaslian Tulisan .............................................................
v
Motto dan Persembahan ....................................................................
vi
Kata Pengantar ..................................................................................
vii
Abstrak...............................................................................................
ix
Daftar Isi ...........................................................................................
x
Daftar Tabel ......................................................................................
xiii
Daftar Gambar ..................................................................................
xiv
Daftar Lampiran ................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah .................................................
1
B. RumusanMasalah ...........................................................
5
C. TujuanPenelitian ............................................................
6
D. HipotesisTindakan .........................................................
6
E. ManfaatPenelitian ..........................................................
7
F. DefinisiOperasional .......................................................
8
G. Metode Penelitian............................................................
9
H. SistematikaPenulisan .....................................................
16
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PrestasiBelajar IPS .........................................................
17
1. PengertianPrestasiBelajar .......................................
17
2. Ciri-ciriBelajar .........................................................
19
3. Prinsip-prinsipBelajar ..............................................
20
4. Faktor-faktor yang MempengaruhiBelajar ..............
22
B. Pelajaran IPS ...................................................................
23
1. PengertianIPS ...........................................................
23
2. FungsidanTujuan IPS di SD/MI .............................
23
3. RuangLingkupPelajaranIPS ...................................
24
4. MateriPetaLingkunganSetempat ............................
25
C. MetodeTalking Stick 1. MetodeTalking Stick………………………………...
30
2. Langkah-langkahMetodeTalking Stick………………
31
3. KelebihandanKelemahanMetodeTalking Stcik…..
33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. DeskripsiPelaksanaanSiklus I .............................................
34
B. DeskripsiPelaksanaanSiklusII ............................................
43
C. DeskripsiPelaksanaanSiklus III ..........................................
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus ........................................................
56
1. Pra-Siklus ..................................................................
56
2. SiklusI ....................................................................... 58
xii
3. Siklus II .....................................................................
60
4. SiklusIII .................................................................... 64 B. Pembahasan......................................................................
67
1. HasilRekapitulasi ...................................................... 67 2. Pra-Siklus...................................................................
69
3. Siklus I........................................................................
69
4. Siklus II.......................................................................
70
5. Siklus III......................................................................
71
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................
73
B. Saran..................................................................................
73
Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar NIilai Ulangan Kenaikan Kelas Tahun Pelajaran 2013/2014 Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif pada Pra-Siklus Tabel 4.2 Presentase Siswa Yang Dapat Menjawab Pertanyaan dengan Menggunakan Metode Talking Stick Secara Kelompok Besar Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif pada Siklus I Tabel 4.4 Presentase Siswa Yang Dapat Menjawab Pertanyaan dengan Menggunakan Metode Talking Stick Secara Kelompok Tabel 4.5 Hasil Tes Formatif pada Siklus II Tabel 4.6 Presentase Siswa Yang Dapat Menjawab Pertanyaan dengan Menggunakan Metode Talking Stick Secara Kelompok Besar (Lingkaran Besar) Tabel 4.7 Hasil Formatif pada Siklus III Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan individu untuk membentuk kepribadian manusia seuntuhnya dengan jalan membina seluruh potensi yang ada pada diri anak baik jasmani maupun rohani. Salah satu cara pendidik membina anak dalam hal menjadi warga negara yang baik atau makhluk sosial yang baik dapat melalui pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mempunyai tujuan membentuk warga negara yang baik, yaitu sebagai warga negara yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup di masyarakat dan memiliki fungsi. (Rasimin, 2012: 81). Somantri dalam bukunya Rasimin (2012: 38) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan instruksi yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar materi Ilmu Pengetahuan Sosial kepada peserta didik. Proses pembelajaran ini akan berjalan sesuai dengan tujuan jika ada fasilitas yang memadai. Peserta didik juga akan lebih faham
1
dengan apa yang dijelaskan guru jika ada suatu cara atau metode pembelajaran yang dapat memperjelas materi tersebut. Menurut Daldjoeni (1981: 11) materi IPS bersumber pada pusat kegiatan hidup manusia seperti manusia dengan alam lingkungannya, manusia dengan kelompoknya, manusia dengan manusia lainnya dalam usaha mencari nafkah, usaha mengadakan impuls agama dan seterusnya. Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi, Psikologi Sosial, Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Hukum dan ilmu-ilmu sosial lainnya, dijadikan bahan buku bagi pelaksanaan program pendidikan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. (Ahmadi, 1991: 3). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial sering disebut peserta didik sebagai sebuah materi penghafal saja tanpa mengambil makna yang terkandung dalam materi tersebut. Anggapan tersebut dapat muncul karena kebosanan siswa dalam menerima pelajaran hanya melalui penjelasan dari guru yang monoton dan tidak variatif, sehingga iklim kelas pun menjadi tidak kondusif. Guru yang ideal adalah guru yang mampu menjelaskan materi kepada peserta didik dengan jelas dan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang ideal adalah siswa yang mampu memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Salah satu cara untuk menjadi guru yang ideal dan menjadikan siswa MI yang ideal adalah dengan menggunakan metode Talking Stick. Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini baik bagi guru (metode mengajar) maupun bagi murid (metode belajar).(Surakhmad, 1980: 96).
2
Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa metode dapat dimanfaatkan guru mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks. (Suprayekti, 2003: 13). Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat.Kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab
pertanyaan
dari
guru
setelah
mereka
mempelajari
materi
pokoknya.Kegiatan ini diulang sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. (Huda, 2013: 224). Metode Talking Stick diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut. Berikan waktu yang cukup untuk aktivitas ini. Guru selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya. Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik. Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya, seyogyanya diiringi musik. (Suprijono, 2012: 109-110). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa metode talking stick merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru dengan memanfaatkan tongkat sebagai penyalur dalam menjelaskan materi kepada peserta didik sehingga peserta didik mampu menangkapnya secara detail dan jelas. Dengan adanya metode tersebut guru mampu menarik perhatian peserta didik untuk dapat mengikuti proses belajar secara menyenangkan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3
Namun pengamatan di lapangan masih banyak guru-guru MI khususnya di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi tanpa memberikan suatu metode variasi untuk memperjelas apa yang dijelaskan. Hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang, sehingga menjadikan siswa bosan terhadap materi yang di berikan oleh guru. Dari pengamatan tentang pembelajaran IPS pada tahun sebelumnya yaitu pada kurikulum KTSP di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun ajaran 2013/2014 yaitu sejumlah 12 siswa hanya 3 siswa yang mencapai ketuntasan minimal dengan KKM 70. Tabel 1.1 Berikut daftar nilai ulangan kenaikan kelas tahun ajaran 2013/2014 No
Nama
KKM
Nilai
Ketuntasan
1
Ahmad Fatkhur R
70
70
T
2
Agus Maulana
70
45
TT
3
Fitri Mayasari
70
28
TT
4
Iza Lutfia Arkadia
70
46
TT
5
M. Khaqim
70
55
TT
6
M. Hanif Ansori
70
62
TT
7
M. Muttaqim
70
53
TT
8
Rizki Aulia F.R
70
75
T
9
Siti Qomariyah
70
50
TT
10
Sulistiowati
70
53
TT
11
Slamet Widodo
70
70
T
4
Ulfayani
12
Rata-rata
70
30
TT
53,08
Berdasarkan hasil ulangan kenaikan kelas di atas maka guru kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang mengambil langkah kurikulum KTSP (belum mengikuti kurikulum baru/pembelajaran tematik) digunakan kembali dikarenakan masih ada 3 siswa yaitu Agus Maulana, Fitri Mayasari dan Ulfayani yang harus tinggal kelas dikarenakan belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu peneliti menganggap penting untuk melakukan penelitian dalam rangka memperbaiki kualitas Guru MI dengan judul penelitian: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02 DESA KRANDON LOR KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014.
B. Rumusan Masalah Pokok permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan adalah: Apakah penggunaan metode talking stick dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?
5
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :Untukmeningkatkan prestasi belajar IPS materi peta lingkungan setempat melalui penggunaan metode talking stickpada siswa kelas IV Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah dugaan sementara tentang jawaban atas masalah penelitian yang akan diuji melalui penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: Melalui metode talking stick dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi peta lingkungan setempat pada siswa kelas IVdi MINurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015. 2. Indikator Keberhasilan Penerapan metode talking stick dapat dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: a. Meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peta Lingkungan Setempat pada siswa kelas IV. b. Mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) Ilmu Pengetahuan Sosial materi Peta Lingkungan Setempat siswa kelas IV, minimal 85% dari total siswa.
6
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini daharapkan dapat dimanfaatkan sebagai referensi atau acuan yang dapat dijadikan pedoman guru dalam meningkatkan prestasi belajar IPS materi peta lingkungan setempat menggunakan metode talking stick. 2. Manfaat praktis a. Bagi Pendidik Dengan mengetahui hasil penelitian apabila terdapat kekurangan dalam menyampaikan materi dengan menggunakan metode talking stick maka bagi para guru untuk dapat menghindari adanya kesalahan dan lebih meningkatkan serta memacu untuk lebih berkreatif dalam menyampaikan materi kepada siswa.
b. Bagi Peserta Didik Sebagai sarana motivasi belajar untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa.
c. Bagi Madrasah Dari hasil penelitian ini diharapkan prestasi belajar seluruh siswa MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang meningkat sehingga dapat mencapai standard nasional pendidikan (SNP).
F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran atas maksut utama penulis dalam penggunaan judul, maka akan dijelaskan definisi istilah berikut: 1. Upaya Meningkatkan
7
Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan maksud; akal; ikhtiar: tiada padanya, tak ada akal (usaha, ikhtiar); mengikhtiarkan (supaya); mengambil tindakan (untuk, supaya): -jalan yang aman tenteram bagi penganutnya; selekas-lekasnya diupayakannya untuk memberantas kekacauan. (KBBI, 2008: 1345). Meningkatkan adalah menaikkan (derajat, taraf dan sebagainya); mempertinggi; memperhebat (KBBI, 2006: 1280) maka dapat diartikan sebagai gambaran siswa untuk meningkatkan kemampuan dirinya menjadi lebih tinggi. 2. Prestasi Belajar IPS Prestasi adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb). (KBBI, 2006: 910).Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain pada individu yang sedang belajar (Rasimin, 2012: 49).Prestasi belajar adalah suatu pencapaian hasil belajar. Sedangkan IPS menurut Rasimin (2012: 38) berpendapat bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Sehingga yang dimaksud dengan prestasi belajar IPS adalah
8
suatu pencapaian hasil belajar yang kaitannya dengan
materi-materi
dalam pembelajaran IPS dimana dapat dikatakan berhasil jika telah mencapai kkm yang telah ditentukan. 3. Metode Talking Stick Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. (Huda, 2013: 224). Jadi yang dimaksud dengan judul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peta Lingkungan Setempat pada Siswa Kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah usaha meningkatkan prestasi peserta didik dengan memanfaatkan metode talking stick.
G. Metode Penelitian a. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan kelas.Alasan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas adalah Karena pelajaran IPS yang sifatnya hafalan, untuk memudahkan pemahaman siswa maka dibantu dengan metode talking stick.Tindakan tersebut diberikan oleh Peneliti atau dengan arahan dari Peneliti yang dilakukan oleh siswa dan dibantu oleh guru kelas IV (fasilitator). Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus, tiap siklus memuat empat tahap, yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan
9
Refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah seperti yang terdapat pada gambar 1 mengenai bagan siklus.
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan (Arikunto, 2006: 16)
b. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah siswa-siswi kelas IV Madrsah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon lor yang berjumlah 16 siswa, dengan rincian laki-laki 9 siswa dan perempuan 7 siswi.
10
c. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yaitu Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. d. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah kurang lebih dua bulan yaitu pada Juli 2014 s.d Agustus 2014. e. Langkah-langkah Penelitian 1) Perencanaan Dalam perencanaan terdiri dari tiga kegiatan yaitu: (1) menentukan target kompetensi; (2) mendesain pembelajaran pada siklus I dan siklus II; (3) mendesain alat tes secara representatif dari target kompetensi yang akan dikembangkan.
2) Pelaksanaan Tindakan Melakukan tes kemampuan awal terhadap siswa yang hasilnya
akan
dibandingkan
dengan
tes
akhir
yang
dilaksanakan setelah siklus II. Tindak lanjut pembelajaran siklus
pertama
adalah
mengidentifikasi
kekuatan
dan
kelemahan proses hasil pembelajaran. Hasil tersebut dianalisis untuk tolak ukur merencanakan pembelajaran siklus kedua. 3) Pengamatan (Observasi) Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan tindakan dengan catatan peneliti mengikuti teknik pengajaran yang dirancang peneliti sendiri dan diamati oleh guru kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02.Instrument observasi menggunakan pedoman observasi yang berisikan indikator
11
yang didesain berdasarkan fokus penelitian.Dalam hal ini berisi indikator yang mewakili data. Tujuan pedoman tersebut untuk mendiskripsikan hal-hal yang terjadi dalam proses penelitian tindakan. Disamping itu peneliti juga menggunakan alat bantu rekam yaitu kamera dan video untuk menambah validitas data. Selama observasi peneliti akan dibantu oleh guru kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02. Pemantauan terfokus pada kegiatan siswa dan kegiatan peneliti yaitu mencatat apa yang dilihat, didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan yang dibantu guru kelas IV. 4) Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan nilai siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil catatan pengamatan selama pelaksanaan tindakan.Kemudian dari hasil catatan tersebut didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02.
12
f. Instrument Penelitian Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah: 1) Peneliti sendiri (participan observation), dengan membuat desain tindakan, merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengamati proses pembelajaran yang dibantu oleh guru kelas IV (fasilitator). 2) Lembar observasi, alat yang digunakan dalam mengobservasi yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi berisikan indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Adapun hasil observasi ini berbentuk catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran dan kemampuan siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar dengan metode talking stick dimana penilaiannya berupa rubric dengan kriteria 0-60 (kurang), 61-70 (cukup), 71-80 (baik), dan 81-100 (memuaskan). Disamping itu observer merekam, mendokumentasikan dengan foto-foto serta
mencatat proses
pembelajaran untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 3) Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi. Adapun jenis tes yang digunakan berupa tes uraian pada setiap siklus. g. Teknik Pengumpulan Data
13
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti dibantu oleh guru kelas dan beberapa observer.Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik catatan lapangan, pengamatan dan tes. Lebih jelas diuraikan sebagai berikut: 1) Catatan lapangan Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apayang didengar, dilihat, dan dialami dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data penilaian kualitatif. Catatan lapangan digunakan untuk memperoleh sasaran yang diteliti yaitu tentang prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.Catatan lapangan dibuat dalam catatan yang lengkap setelah peneliti sampai ke rumah. Proses ini dilakukan setiap kali mengadakan pengamatan dan wawancara. 2) Pengamatan Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian, keaktifan, dan prestasi belajar siswa terhadap materi Peta Lingkungan Setempat. 3) Tes Tes digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa terhadap pelajaran IPS.Pada setiap siklus peneliti memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa terhadap pemahaman materi Peta Lingkungan Setempat.
14
h. Analisis Data Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang terekam dalam catatan lapangan dan format pengamatan lainnya.Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama dengan para kolaborator sebagai pijakan untuk menentukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Penelitian
ini
juga
menggunakan
analisis
deskriptif.Untuk
memperoleh nilai rata-rata tes formatif maka dapat dirumuskan: M= Keterangan: M
= Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai siswa N
= Jumlah siswa (Djamarah, 2006: 64) Peneliti mengharapkan siswa dapat memperoleh nilai rata-rata 70.
Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut: P=
x 100%
P
= Nilai dalam persen
F
= Frekuensi
N
= Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 225-226)
15
H. Sistematika Penulisan Skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari: Sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar gambar, dan daftar tabel. Sedangkan pada bagian inti terdiri dari lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini membahas tentang prestasi belajar ips, pelajaran ips, dan metode talking stick. Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini membahas tentang deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas tentang deskripsi per siklus dan pembahasan. Bab V Penutup, pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar IPS 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya (Poerwadarminta, 2006: 910), prestasi disini hanya dibatasi dalam bidang pendidikan khususnya dalam pelajaran IPS, dalam proses belajar, untuk mengetahui sejauh mana hasil dari proses belajar mengajar tersebut dapat dikatakan berhasil, maka harus diadakan suatu evaluasi baik secara tertulis maupun lisan. Dari evaluasi tersebut akan menghasilkan nilai yang sering dikenal dengan istilah prestasi belajar. Menurut R. Gagne dalam bukunya Susanto (2013: 1) mengatakan bahwa belajar sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Sedangkan menurut Gredler (1994: 1) dalam bukunya belajar dan membelajarkan, belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap. Jika menurut Dimyati (2007: 7) memberi pengertian bahwa Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses
17
belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Dari beberapa definisi belajar yang diungkapkan oleh para ahli pendidikan dapat ditarik pengertian yang sama akan pengertian belajar, yaitu belajar merupakan proses untuk memperoleh suatu pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, baik dari guru maupun teman sebaya dan dari bangku sekolah atau dari pengalaman. Semuanya itu dapat dikatakan terjadinya proses belajar dalam diri manusia. Dari definisi-definisi diatas, maka proses terjadinya belajar dapat kita ambil hal-hal pokok sebagai berikut. Sebagaimana yang dituliskan Sumadi Suryabrata (2004) dalam bukunya Sriyanti (2009: 18) yaitu: 1)
Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun yang potensial.
2)
Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatkannya kecakapan baru.
3)
Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja. Prestasi belajar merupakan hasil capaian siswa yang diperoleh
setelah melakukan sebuah perubahan baik secara kognif, pskomotorik maupun afektif. Prestasi belajar anak antara satu dengan lainnya tentu tidak sama. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa fakor, menurut
18
Semiawan (2002: 11-14) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut: a. Pemenuhan kebutuhan psikologis Perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu kebutuhan primer pangan, sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian, penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya.
Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut
kurang terpenuhi maka dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. b. Intelegensi, emosi, dan motivasi Prestasi belajar bukan saja dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor nonkognitif seperti emosi, motivasi, kepribadian serta berbagai pengaruh lingkungan. c. Pengembangan kreativitas Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan (inherent component of ability)yang berbedabeda dan terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan. 2. Ciri-ciri Belajar Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri belajar. Menurut Dimyati, dkk (2006: 8) ciri-ciri belajar adalah:
a) Pelaku
: siswa yang bertindak belajar atau pebelajar
19
b) Tujuan
: memperoleh hasil belajar dan pengalaman
hidup c) Proses
: internal pada diri pebelajar
d) Tempat
: Sembarang tempat
e) Lama waktu
: sepanjang hayat
f) Syarat terjadi
: motivasi belajar kuat
g) Ukuran keberhasilan : dapat memecahkan masalah h) Faedah
:bagi
pebelajar
mempertinggi
martabat
pribadi i) Hasil
: hasil belajar sebagai dampak pengajaran
dan pengiring 3. Prinsip-prinsip Belajar Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar. Menurut Dimyati, dkk (2006: 42-49) bahwa prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut: a) Perhatian dan motivasi Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang dari orang lain, dari guru, orang tua, teman, dan sebagainya.
20
b) Keaktifan
Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. c) Keterlibatan langsung/berpengalaman Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. d) Pengulangan Pengulangan ini untuk melatih daya-daya jiwa, membentuk respons yang benar, dan membentuk kebiasaan-kebiasaan. e) Tantangan Penguatan positif maupun negatif akan menantang siswa dan menimbulkan motif untuk memperoleh ganjaran atau terhindar dari hukum yang tidak menyenangkan. f) Balikan dan penguatan Apabila hasil yang baik diberikan sebuah balikan yang menyenangkan maka akan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya dan di beri sebuah penguatan kembali.
21
g) Perbedaan individual Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan sati dengan yang lain. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswalah yang menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar siswa mengalami masalah-masalah intern dan ekstern. Menurut Dimyati, dkk (2006: 238-253) Faktor intern dan faktor ekstern tersebut adalah: 1. Faktor Intern a) Sikap terhadap belajar b) Motivasi belajar c) Konsentrasi belajar d) Mengolah bahan belajar e) Menyimpan perolehan hasil belajar f) Menggali hasil belajar yang tersimpan g) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar h) Rasa percaya diri intelegensi dan keberhasilan belajar i) Kebiasaan belajar j) Cita-cita siswa 2. Faktor ekstern a) Guru sebagai pembina siswa belajar
22
b) Prasarana dan sarana pembelajaran c) Kebijakan penilaian d) Lingkungan sosial siswa di sekolah e) Kurikulum sekolah
B. Pelajaran IPS 1. Pengertian IPS Pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generaslisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. (Departemen Agama, 2004: 77). Menurut Somantri dalam bukunya Rasimin (2012: 38) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Menurut Ahmadi (2009: 3) Ilmu Pengetahun Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya, yang sederajat. 2. Fungsi dan Tujuan IPS di SD/MI Mata pelajaran IPS mempunyai fungsi dan tujuan yaitu sebagai berikut (Departemen Agama, 2004: 78):
23
1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis. 2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri memecahkan masalah dan keterampilan sosial. 3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai dan kemanusiaan. 4) Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global. 3. Ruang Lingkup Pelajaran IPS Secara umum, ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspekaspek sebagai beriukut (Departemen Agama, 2004: 78): 1) Sistem sosial dan budaya 2) Manusia, tempat dan lingkungan 3) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan 4) Waktu, keberlanjutan dan perubahan 5) Sistem berbangsa dan bernegara Lima aspek tersebut merupakan ruang lingkup mata pelajaran IPS secara
umum.
Unsur
–unsur
tersebut
berlaku
dalam
setiap
pembelajaran IPS SD/MI atau jenjang di atasnya. Sedangkan pada kelas IV SD/MI ruang lingkup pelajaran IPS mencakup (Departemen Agama, 2004: 80):
1) Keragaman suku bangsa dan budaya serta perkembangan teknologi
24
2) Persebaran sumber daya alam, sosial dan aktifitasnya dalam jual beli 3) Menghargai berbagai peninggalan di lingkungan setempat 4) Sikap kepahlawanan dan patriotisme serta hak dan kewajiban warga negara Keempat aspek tersebut dipelajari siswa kelas IV SD/MI selama dua semester yang akan dikaji dan dipelajari oleh siswa yang nantinya akan dijabarkan oleh guru masing-masing submateri yang akan dipelajari. 4. Materi Peta Lingkungan Setempat 1) Pengertian peta Peta adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan dalam suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu. 2) Macam-macam peta Menurut jenisnya peta dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut: a) Peta dasar adalah sebagai hasil survey di permukaan bumi. b) Peta topografi adalah peta berskala besar yang menggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara detail. c) Peta tematik adalah peta yang menunjukkan tema tertentu atau khusus. Contohnya peta curah hujan, peta lokasi wisata, peta kepadatan penduduk, dan lain-lain.
25
Menurut bentuknya peta dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut: a) Peta timbul atau relief adalah peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. b) Peta datar adalah peta yang dibuat pada suatu bidang datar atau pada kertas. c) Peta digital adalah peta yang semua data permukaan buminya dimasukkanpada pita magnetik, sedang pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer. 3) Komponen-komponen peta a) Judul Setiap peta harus mempunyai judul.Judul peta biasanya ditulis pada bagian atas peta.Judul peta menunjukkan isi peta. b) Skala peta Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan jarak sebenarnya pada permukaan bumi. c) Simbol Simbol yaitu tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu pada peta.Simbol pada peta menggambarkan tanda atau lambing tertentu untuk mewakili objek tertentu.Simbol biasanya berbentuk gambar maupun berwujud warna.Simbol gambar terdiri dari symbol titik, garis, daerah, dan warna. Simbol titik terdapat dalam berbagai ukuran dan bentuk.
26
Contoh:
Simbol garis dalam bentuk garis tebal, garis tipis, garis sejajar, dan garis putus-putus.
Simbol daerah menunjukkan daerah perkebunan, daerah rawa, daerah lading, dan lain-lain. Simbol warna menggunakan bermacam-macam warna yang menunjukkan beberapa bentuk kenampakan alam. Contoh: -
Cokelat tua
: pegunungan tinggi
-
Cokelat muda
: pegunungan
27
-
Kuning
: dataran tinggi
-
Hijau
: dataran rendah
-
Biru tua
: laut dalam
-
Biru muda
: laut dangkal, teluk, selat, danau,
dan sungai -
Merah
: gunung berapi, kota, dan jalan raya
d) Legenda Legenda yaitu keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta.Biasanya legenda terletak di bagian bawah sebelah kiri ataupun kanan.
e) Mata angin Arah mata angin digunakan sebagai petunjuk arah pada peta.Pedoman utama mata angin menunjukkan arah utara dan
28
diberi huruf U. petunjuk arah ditempatkan pada tempat yang sesuai dan tidak mengganggu peta induk.
f) Garis tepi peta Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta.Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis yaitu garis bujur dan garis lintang. g) Tahun pembuatan peta Tahun pembuatan peta adalah tahun untuk menunjukkan waktu peta itu dibuat.Perlunya dicantumkan tahun pembuatan peta ini adalah untuk mengetahui apakah peta itu masih sesuai atau tidak dengan perkembangan yang sebenarnya di permukaan bumi. h) Inset peta atau peta sisipan Inset peta atau peta sisipan adalah gambar peta situasi untuk menunjukkan bentuk peta yang digambar dengan
29
wilayah di sekelilingnya yang lebih luas. Inset peta digambarkan hanya bila diperlukan. 4) Manfaat skala peta a) Kita dapat memperbesar atau memperkecil sebuah peta b) Kita dapat menggambar suatu tempat yang sangat luas di atas kertas yang kecil 5) Menghitung jarak menggunakan skala peta Contoh skala pada peta misalnya 1:200.000, itu berarti 1 cm pada peta mewakili 200.000 cm sebenarnya di lapangan, atau 1 cm pada peta mewakili 2 km pada jarak sesungguhnya. Contoh: Sebuah peta mempunyai skala 1:2.500.000. jarak antara kota Jakarta dengan Bandung di peta adalah 7 cm. Berapakah jarak sebenarnya antara kedua kota tersebut? Cara menghitungnya adalah sebagai berikut. 2.500.000 x 7 cm = 17. 500.000 cm = 175 km. Jadi jarak antara kota Jakarta-Bandung adalah 175 km.
C. Metode Talking Stick 1. Pengertian Metode Talking Stick Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini baik bagi guru (metode mengajar) maupun bagi murid (metode belajar).( Surakhmad, 1980: 96).
30
Carol Locust dalam buku Huda (2013: 224) berkata:Pada mulanya, Talking Stick (Tongkat berbicara) adalah metode yang digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antarsuku). Kini metode itu sudah digunakan sebagai metode pembelajaran ruang kelas. Sebagaimana namanya, Talking Stick merupakan metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya. Kegiatan ini diulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan. Metode Talking Stick merupakan suatu cara yang digunakan guru dalam
menjelaskan
materi
pelajaran
kepada
siswa
dengan
memanfaatkan tongkat sebagai pemicu siswa untuk dapat berbicara. 2. Langkah-langkah Metode Talking Stick Menurut Huda (2013: 225) langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick adalah sebagai berikut: a. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya + 20 cm. b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran. c. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat didalam wacana.
31
d. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilakan siswa untuk menutup isi bacaan. e. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagaian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. f. Guru memberi kesimpulan. g. Guru melakukan evaluasi/penilaian. h. Guru menutup pelajaran. Menurut
Suprijono
(2009:
109-110)
langakah-langakah
pembelajaran dengan metode talking stick adalah sebagai berikut: a. Diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. b. Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut. c. Berikan waktu yang cukup untuk aktivitas ini d. Guru selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya. e. Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya. f. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik. g. Peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru demikian seterusnya.
32
h. Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya, seyogyanya diiringi musik. i. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya. j. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan peserta didik, selanjutnya bersama-sama peserta didik merumuskan kesimpulan. 3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Talking Stick Kelebihan-kelebihan Metode Talking Stick menurut Huda (2013: 225) adalah sebagai berikut:
a. Mampu menguji kesiapan siswa b. Melatih keterampilan mereka dalam membaca dan memahami materi pelajaran dengan cepat c. Mengajak mereka untuk terus siap dalam situasi apapun. Kelemahan metode talking stick menurut Huda (2013: 226) adalah bagi siswa siswi yang secara emosional belum terlatih untuk bisa berbicara dihadapan guru, metode ini mungkin kurang sesuai.
33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 18 Juli 2014 di kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang tahun 2014. Adapun materi yang diajarkan pada siklus 1 adalah sebagai berikut: Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: IV/II
Standar Kompetensi
: Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar
:
Membaca
peta
(kabupaten/kota,
lingkungan
dan provinsi) dengan
menggunakan skala sederhana. Indikator
:
1. Menyebutkan komponen-komponen peta
2. Mengidentifikasi berbagai komponen peta 3. Menunjukkan berbagai komponen peta
34
setempat
Tujuan Pembelajaran 1. Setelah
bernyanyi
siswa
dapat
menyebutkan
komponen-
komponen petadengan benar. 2. Setelah membaca materi siswa dapat mengidentifikasi berbagai komponen peta dengan benar. 3. Dengan bermain tongkat siswa dapat menunjukkan berbagai komponen peta dengan benar. Materi Ajar: Komponen-komponen peta a. Judul Setiap peta harus mempunyai judul.Judul peta biasanya ditulis pada bagian atas peta.Judul peta menunjukkan isi peta. b. Skala peta Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan jarak sebenarnya pada permukaan bumi. c. Simbol Simbol yaitu tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu pada peta.Simbol pada peta menggambarkan tanda atau lambing tertentu untuk mewakili objek tertentu.Simbol biasanya berbentuk gambar maupun berwujud warna.Simbol gambar terdiri dari symbol titik, garis, daerah, dan warna. a) Simbol titik terdapat dalam berbagai ukuran dan bentuk. Contoh:
35
b) Simbol garis dalam bentuk garis tebal, garis tipis, garis sejajar, dan garis putus-putus.
c) Simbol daerah menunjukkan daerah perkebunan, daerah rawa, daerah lading, dan lain-lain. d) Simbol warna menggunakan bermacam-macam warna yang menunjukkan beberapa bentuk kenampakan alam. Contoh: -
Cokelat tua
: pegunungan tinggi
-
Cokelat muda : pegunungan
-
Kuning
:dataran tinggi
36
-
Hijau
: dataran rendah
-
Biru tua
: laut dalam
-
Biru muda
: laut dangkal, teluk, selat, danau, dan sungai
-
Merah
: gunung berapi, kota, dan jalan raya
e) Legenda Legenda yaitu keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta.Biasanya legenda terletak di bagian bawah sebelah kiri ataupun kanan.
f) Mata angin Arah mata angin digunakan sebagai petunjuk arah pada peta.Pedoman utama mata angin menunjukkan arah utara dan diberi huruf U. petunjuk arah ditempatkan pada tempat yang sesuai dan tidak mengganggu peta induk.
37
g) Garis tepi peta Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta.Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis yaitu garis bujur dan garis lintang. h) Tahun pembuatan peta Tahun
pembuatan
peta
adalah
tahun
untuk
menunjukkan waktu peta itu dibuat.Perlunya dicantumkan tahun pembuatan peta ini adalah untuk mengetahui apakah peta itu masih sesuai atau tidak dengan perkembangan yang sebenarnya di permukaan bumi. i) Inset peta atau peta sisipan Inset peta atau peta sisipan adalah gambar peta situasi untuk menunjukkan bentuk peta yang digambar dengan wilayah di sekelilingnya
yang lebih luas. Inset peta
digambarkan hanya bila diperlukan.
38
Lagu “Komponen-Komponen Peta” Lirik “Balonku Ada Lima” Komponen-komponen peta Itu terdiri dari Judul skala peta Simbol 4 macamnya Legenda mata angin Dor!!!!!! Garis tepi dan tahun Inset peta akhirnya Ada di dalam peta Metode Pembelajaran: Talking Stick Adapun jalannya siklus I adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran IPS pokok bahasan peta dengan metode Talking Stick. 2) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran Talking Stick dengan lebih baik 3) Mempersiapkan soal-soal IPS pokok bahasan peta sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa 4) Mempersiapkan mengetahui
atau
lembar
observasi
mendapatkan
untuk data
siswa
perubahan
perkembangan tentang penerapan metode Talking Stick
39
guna dan
5) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru guna mengetahui pelaksanaan metode Talking Stick dalam pembelajaran di kelas b. Tindakan 1. Kegiatan Awal (10 menit) a) Salam dan berdoa b) Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak pada pagi hari ini? c) Apersepsi: -
Siapa yang pernah lihat lampu lalu lintas?
-
Tanda merah menandakan apa?
-
Tanda kuning menandakan apa?
-
Tanda hijau menandakan apa?
2. Kegiatan Inti (50 menit) a) Eksplorasi -
Guru bertanya kepada siswa terkait apa itu komponenkomponen peta
-
Siswa memberikan pendapat tentang komponenkomponen peta
b) Elaborasi -
Guru menjelaskan pokok bahasan yang akan dipelajari kepada siswa
-
Guru membagikan materi kepada masing-masing siswa
40
-
Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dengan ketentuan batas waktu 15 menit
-
Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah dibacanya
-
Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus memberikan tambahan
-
Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
-
Bersama
dengan
guru
siswa
bernyanyi
lagu
“komponen-komponen peta” -
Guru membentuk siswa menjadi lingkaran besar
-
Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
-
Secara bergantian siswa yang menerima tongkat diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru dengan iringan musik yang sewaktu-waktu dihentikan guru
c) Konfirmasi -
Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
-
Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan dari guru
-
Siswa mengerjakan soal evaluasi
d) Kegiatan Penutup (10 menit) -
Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk pembelajaran yang akan dating
-
Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran
41
3. Pengamatan Selama dilakukan
pelaksanaan
observasi
untuk
pembelajaran, mengetahui
secara
langsung
pengaruh
kegiatan
pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik.Hasil observasi data dilihat dari lembar observasi dan hasil perolehan nilai. Dari pengamatan / observasi yang dilaksanakan peneliti dapat diketahui, bahwa keaktifan peserta didik sudah cukup baik yaitu ada 5 siswa (31,25%). Berdasarkan hasil perolehan nilai dapat diketahu bahwa nilai hasil belajar peserta didik sebelum diadakan tindakan/pre-test siklus I rata-ratanya 54,38. Sesudah diadakan tindakan kelas pada siklus I rata-rata hasil nilai belajar peserta didik meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil test formatif yaitu 65,63. 4. Refleksi Pada siklus I ini ada 6 siswa atau 37,5% siswa yang memperhatikan terhadap proses pembelajaran Talking Stick, hal ini
dikarenakan
penerapan
pembelajaran
Talking
Stick
dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan prosedurnya, sehingga siswa dapat memperhatikan penjelasan guru (peneliti) secara maksimal. Selain itu bimbingan dan motivasi dari guru
42
(peneliti) cukup membuat mereka mengerti dan memahami akan materi yang disajikan melalui metode Talking Stick. Dari 16 siswa hanya 7 siswa atau 43,75% yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada 9 siswa atau 56,25% dengan nilai rata-rata 65,63.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 6 Agustus 2014 di kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014. Adapun materi yang diajarkan pada siklus II adalah sebagai berikut: Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: IV/I
Standar Kompetensi
: Memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar
: Membaca peta lingkungan setempat
(kabupaten/kota, dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana. Indikator : 1. Membaca peta desa Krandon Lor 2. Membaca peta Kabupaten Semarang 3. Membaca peta provinsi 4. Menyebutkan provinsi yang ada di Indonesia
43
5. Menyebutkan ibukota dari masing-masing provinsi Tujuan Pembelajaran : 1. Setelah memahami gambar peta desa krandon lor siswa dapat membaca peta desa krandon lor dengan benar 2. Setelah memahami peta kabupaten semarang siswa dapat membaca peta kabupaten semarang dengan benar 3. Dengan bermain tongkat siswa dapat menyebutkan provinsi yang ada di Indonesia dengan benar. 4. Dengan tanya jawab siswa dapat menyebutkan ibukota dari masing-masing provinsi dengan benar Materi Ajar: Gambar Peta Desa Krandon Lor (Terlampir) Gambar Peta Kabupaten Semarang (Terlampir) Gambar Peta Provinsi Jawa Tengah (Terlampir) Nama Provinsi
Ibukota PULAU SUMATERA
1
Provinsi
Nanggro
Aceh Banda Aceh
Darussalam 2
Provinsi Sumatera Utara
Medan
3
Provinsi Sumatera Barat
Padang
4
Provinsi Riau
Pekan Baru
5
Provinsi Kepulauan Riau
Tanjung Pinang
44
6
Provinsi Jambi
Jambi
7
Provinsi Sumatera Selatan
Palembang
8
Provinsi Bangka Belitung
Pangkal Pinang
9
Provinsi Bengkulu
Bengkulu
10 Provinsi Lampung
Bandar Lampung PULAU JAWA
11 Provinsi DKI Jakarta
Jakarta
12 Provinsi Jawa Barat
Bandung
13 Provinsi Banten
Serang
14 Provinsi Jawa Tengah
Semarang
15 Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta 16 Provinsi Jawa Timur
Surabaya
PULAU NUSA TENGGARA DAN BALI 17 Provinsi Bali
Denpasar
18 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mataram
19 Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kupang
PULAU KALIMANTAN 20 Provinsi Kalimantan Barat
Pontianak
21 Provinsi Kalimantan Tengah
Palangkarya
22 Provinsi Kalimantan Selatan
Banjarmasin
23 Provinsi Kalimantan Timur
Samarinda
45
PROVINSI SULAWESI 24 Provinsi Sulawesi Utara
Manado
25 Provinsi Sulawesi Barat
Kota Mamuju
26 Provinsi Sulawesi Tengah
Palu
27 Provinsi Sulawesi Tenggara
Kendari
28 Provinsi Sulawesi Selatan
Makassar
29 Provinsi Gorontalo
Gorontalo
KEPULAUAN MALUKU DAN PAPUA 30 Provinsi Maluku
Ambon
31 Provinsi Papua Utara
Ternate
32 Provinsi Papua Barat
Kota Manokwari
33 Provinsi Papua
Jayapura
Metode Pembelajaran: metode Talking Stick Adapun jalannya siklus II adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran IPS pokok bahasan peta dengan penerapan metode Talking Stick 2) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran Talking Stick dengan lebih baik 3) Mempersiapkan soal-soal IPS pokok bahasan peta sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa
46
4) Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui atau mendapatkan data perubahan dan perkembangan tentang penerapan metode Talking Stick 5) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru (peneliti) guna mengetahui pelaksanaan metode Talking Stick dalam pembelajaran di kelas yang dibantu guru kelas IV b. Tindakan 1. Kegiatan Awal (10 menit) a) Salam dan berdoa b) Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak pada pagi hari ini? c) Apersepsi: -
Siapa yang pernah nonton animasi Dora?
-
Dalam animasi Dora tersebut, Dora selalu menggunakan apa?
2. Kegiatan Inti (50 menit) a) Eksplorasi -
Guru bertanya kepada siswa terkait gambar peta
-
Siswa memberikan pendapat tentang gambar peta
b) Elaborasi -
Guru menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari
-
Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok
-
Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok
47
-
Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dengan ketentuan batas waktu 15 menit
-
Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah dibacanya
-
Guru
menjawab
pertanyaan
dari
siswa
sekaligus
memberikan tambahan -
Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
-
Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
-
Secara bergantian siswa yang menerima tongkat diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru dengan iringan musik yang sewaktu-waktu dihentikan guru
c) Konfirmasi -
Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
-
Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan dari guru
-
Siswa mengerjakan soal evaluasi
d) Kegiatan Penutup (10 menit) -
Guru
memberikan
pengarahan
kepada
siswa
untuk
pembelajaran yang akan dating -
Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran
c. Pengamatan Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam
48
meningkatkan hasil belajar peserta didik.Hasil observasi data dilihat dari lembar observasi dan hasil perolehan nilai pada siklus II. Berdasarkan pengamatan/observasi yang dilaksanakan peneliti dapat diketahui, bahwa keaktifan peserta didik lebih meningkat karena peserta didik merasa senang dengan pembelajaran yang tidak menegangkan.Keaktifan meningkatkan yaitu ada 8 siswa (50%).Pada waktu mengerjakan test, peserta didik memperoleh nilai rata-rata 75. Berdasarkan hasil perolehan nilai dapat diketahui bahwa nilai hasil mengerjakan dengan rasa senang dan perolehan nilai yang lebih baik dari siklus I. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil post test pada siklus II yaitu 75. d. Refleksi Pada siklus ini jumlah siswa yang kurang memperhatikan sudah berkurang menjadi 25% jika dibandingkan dengan siklus I, hal ini dikarenakan perlengkapan pembelajaran dilaksanakan dengan baik, sehingga siswa dapat memperhatikan penjelasan guru secara maksimal dan siswa mulai mengenal metode Talking Stick. Selain itu bimbingan dan motivasi guru cukup membuat siswa mengerti akan materi yang disajikan. Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam menyelasaikan tes formatif yang diberikan oleh guru. Dari 16 siswa hanya 12 siswa atau 75% yang tuntas belajar,
49
sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada 4 siswa atau 25% dengan nilai rata-rata 75.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III Pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Agustus 2014 di kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014. Adapun materi yang diajarkan pada siklus III adalah sebagai berikut: Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: IV/I
Standar Kompetensi
: Memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi Kompetensi Dasar
:
Membaca
peta
lingkungan
setempat
(kabupaten/kota, dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana. Indikator: 1. Menjelaskan arti skala peta 2. Menyebutkan manfaat skala peta 3. Menghitung jarak menggunakan skala peta Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan arti skalapeta dengan benar.
50
2. Dengan membaca siswa dapat menyebutkan manfaat skala peta dengan benar. 3. Dengan bermain tongkat siswa dapat menghitung jarak menggunakan skala peta dengan benar. Materi Ajar: Pengertian skala peta Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan jarak sebenarnya pada permukaan bumi. Tanpa ada skala, kita akan bingung dan kesulitan menentukan jarak yang sebenarnya. Manfaat skala peta 1. Kita dapat memperbesar atau memperkecil sebuah peta 2. Kita dapat menggambar suatu tempat yang sangat luas di atas kertas yang kecil Menghitung jarak menggunakan skala peta Contoh skala pada peta misalnya 1:200.000, itu berarti 1 cm pada peta mewakili 200.000 cm sebenarnya di lapangan, atau 1 cm pada peta mewakili 2 km pada jarak sesungguhnya. Contoh: Sebuah peta mempunyai skala 1:2.500.000. jarak antara kota Jakarta dengan Bandung di peta adalah 7 cm. Berapakah jarak sebenarnya antara kedua kota tersebut? Cara menghitungnya adalah sebagai berikut. 2.500.000 x 7 cm = 17. 500.000 cm = 175 km. Jadi jarak antara kota Jakarta-Bandung adalah 175 km. 51
Metode Pembelajaran: metode Talking Stick Adapun jalannya siklus III adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran IPS pokok bahasan peta dengan penerapan metode Talking Stick 2) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran Talking Stick dengan lebih baik 3) Mempersiapkan soal-soal IPS pokok bahasan peta sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa 4) Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui atau mendapatkan data perubahan dan perkembangan tentang penerapan metode Talking Stick 5) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru (peneliti) guna mengetahui pelaksanaan metode Talking Stick dalam pembelajaran di kelas yang dibantu guru kelas IV. b. Tindakan 1. Kegiatan Awal (10 menit) a) Salam dan berdoa b) Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak pada pagi hari ini? c) Apersepsi: -
Siapa yang suka menggambar gunung?
52
-
Dalam menggambar gunung, apakah besarnya sesuai dengan gunung?
2. Kegiatan Inti (45 menit) a) Eksplorasi -
Guru bertanya kepada siswa terkait apa arti dari skala peta
-
Siswa memberikan pendapat tentang manfaat skala peta
-
Guru
bertanya
kepada
siswa
terkait
dengan
cara
menghitung jarak menggunakan skala peta b) Elaborasi -
Guru menjelaskan arti skala peta
-
Guru membagikan materi kepada masing-masing siswa
-
Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dengan ketentuan batas waktu 15 menit
-
Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah dibacanya
-
Guru
menjawab
pertanyaan
dari
siswa
sekaligus
memberikan tambahan -
Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
-
Guru membentuk siswa menjadi lingkaran besar
-
Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
-
Secara bergantian siswa yang menerima tongkat diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru dengan iringan musik yang sewaktu-waktu dihentikan guru
53
c) Konfirmasi -
Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
-
Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan dari guru
-
Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Kegiatan Penutup (10 menit) -
Guru
memberikan
pengarahan
kepada
siswa
untuk
pembelajaran yang akan dating -
Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran
c. Pengamatan Pada siklus III ini keadaan kelas menjadi agak gaduh, hal ini menggambarkan peserta didik sedang bertanya dalam kegiatan tanya jawab metode talking stick. Keaktifan peserta didik pada siklus III ini lebih meningkat karena semua peserta didik ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran.Peserta didik yang semula hanya diam akhirnya ikut aktif.Siswa
bebas
mengemukakan
pendapat
berdasarkan
pengalamannya dan termotivasi untuk memecahkan masalah dan pada saat diadakan tes peserta didik bersemangat dalam mengerjakan karena mereka sudah lebih faham. Berdasarkan pengamatan/observasi yang dilaksanakan peneliti dapat diketahui, bahwa rata-rata keaktifan peserta didik lebih meningkat karena peserta didik senang dengan suasana pembelajaran yang tidak monoton. Keaktifan peserta didik mencapai 13 siswa
54
(81,25%). Pada waktu mengerjakan test, peserta didik dapat mencapai rat-rata perolehan nilai 86,25. Berdasarkan hasil unjuk kerja dan perolehan nilai dapatdiketahui bahwa nilai hasil mengerjakan dengan rasa senang danperolehan nilai yang lebih baik dari siklus II.Pembelajaran pada siklusIII ini berhasil meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar pesertadidik. d. Refleksi Pada siklus III ini keseluruhan siswa memperhatikan jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir, hal ini dikarenakan perlengkapan pembelajaran Talking Stick dilaksanakan dengan baik, sehingga siswa dapat memperhatikan penjelasan dari guru (peneliti) dengan maksimal. Selain itu bimbingan dan motivasi dari guru cukup membuat mereka mengerti akan materi yang disajikan. Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan tes formatif yang diberikan oleh guru (peneliti) . Dari 16 siswa seluruhnya tuntas belajar dengan nilai rata-rata 86,25.
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per siklus 1. Pra-siklus Adapun dari hasil tes formatif pada pra-siklus (kondisi terakhir sebelum pelaksanaan PTK) ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini: Tabel 4.1. Hasil Tes Formatif pada Pra-Siklus No
Nama
KKM
Nilai
Ketuntasan
1
Agus Maulana
70
50
TT
2
Agus Salim
70
60
TT
3
Ahmad Syaifudin 70
50
TT
4
Evi Titik H
70
50
TT
5
Fitri Mayasari
70
40
TT
6
Fatkhurrohman
70
60
TT
7
Faqih Hasan
70
50
TT
8
Isna Siti K
70
50
TT
9
Linda Saputri
70
50
TT
10
M. Ridho
70
70
T
56
11
Maria Anggraini
70
50
TT
12
Sebri Hariyanto
70
60
TT
13
Siti Maemonah
70
70
T
14
Septina Ariyanti
70
70
T
15
Sinta Dewi
70
50
TT
16
Ulfayani
70
40
TT
Rata-rata
70
54,38
Keterangan: Tuntas (T)
: 3 siswa atau 18,75%
Tidak Tuntas (TT)
: 13 siswa atau 81,25%
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada pra-siklus ini, dari 16 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan, hal ini disebabkan penyajian materi dengan ceramah merupakan hal yang membosankan bagi siswa. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pra-siklus dapat diperoleh hasil sebagai berikut: a. Adanya siswa yang kurang memperhatikan, karena penyajian materi dengan ceramah b. Adanya 13 siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan karena masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton.
57
Secara garis besar pra-siklus berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil belajar siswa belum mencapai standar nilai yang ditentukan.Hal ini harus dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus I.
2. Siklus I Hasil dari analisis data pada siklus I yaitu siswa yang mendapatkan giliran tongkat dan mendapatkan pertanyaan dari guru sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2. Presentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan Menggunakan Metode Talking Stick No
Keterangan
1
Siswa yang mendapatkan 31,25% giliran
Presentase
tongkat
dan
menjawab 2
Siswa menjawab
yang karena
mendapatkan
tidak 68,75% tidak giliran
tongkat
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus I ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini:
58
Tabel 4.3. Hasil Tes Formatif pada Siklus I No
Nama
KKM
Nilai
Ketuntasan
1
Agus Maulana
70
60
TT
2
Agus Salim
70
70
T
3
Ahmad Syaifudin
70
60
TT
4
Evi Titik H
70
60
TT
5
Fitri Mayasari
70
50
TT
6
Fatkhurrohman
70
70
T
7
Faqih Hasan
70
60
TT
8
Isna Siti K
70
80
T
9
Linda Saputri
70
60
TT
10
M. Ridho
70
80
T
11
Maria Anggraini
70
60
TT
12
Sebri Hariyanto
70
70
T
13
Siti Maemonah
70
80
T
14
Septina Ariyanti
70
80
T
15
Sinta Dewi
70
60
TT
16
Ulfayani
70
50
TT
Rata-rata
70
59
65,63
Keterangan: Tuntas
: 7 siswa atau 43,75%
Tidak Tuntas
: 9 siswa atau 56,25%
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, dari 16 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan, hal ini dikarenakan selain metode pembelajaran yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang menganggap bahwa Talking Stick
pada
pembelajaran IPS hanya mainan saja dan tidak ada unsur pendidikannya.
Tetapi
siswa
sangat
antusias
dan
berharap
pembelajaran dengan penerapan metode Talking Stick dilanjutkan keesokan harinya lagi. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus I dapat memperoleh hasil sebagai berikut: a) Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena guru (peneliti) menggunakan metode pembelajaran yang baru. Jadi, guru masih canggung saat penyajian materi degan metode Talking Stick b) Siswa belum dapat memahami materi dengan cara membaca, dikarenakan mereka terbiasa memahami materi dengan cara mendengar dan menulis sesuai dengan perintah guru. c) Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan belum paham materi yang disampaikan oleh guru
60
Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil belajar siswa belum mencapai harapan (ketuntasan kelas).Hal
ini
harus
dijadikan
bahan
pembenahan
dalam
pelaksanaan siklus II.
3. Siklus II Hasil dari analisis data pada siklus II yaitu siswa yang mendapatkan giliran tongkat dan mendapatkan pertanyaan dari guru sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4. Presentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan Menggunakan MetodeTalking Stick No
Keterangan
1
Siswa yang mendapatkan 50% giliran
Presentase
tongkat
dan
menjawab 2
Siswa menjawab
yang karena
mendapatkan
tidak 50% tidak giliran
tongkat
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap ketuntasan belajar kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan
61
Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014 selama pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh data sebagai berikut: Adapun dari hasil tes formatif pada siklus II ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini: Tabel 4.5. Hasil Tes Formatif pada Siklus II No
Nama
KKM
Nilai
Ketuntasan
1
Agus Maulana
70
70
T
2
Agus Salim
70
80
T
3
Ahmad Syaifudin 70
80
T
4
Evi Titik H
70
60
TT
5
Fitri Mayasari
70
60
TT
6
Fatkhurrohman
70
80
T
7
Faqih Hasan
70
70
T
8
Isna Siti K
70
90
T
9
Linda Saputri
70
80
T
10
M. Ridho
70
90
T
11
Maria Anggraini
70
60
TT
12
Sebri Hariyanto
70
80
T
13
Siti Maemonah
70
80
T
62
14
Septina Ariyanti
70
90
T
15
Sinta Dewi
70
70
T
16
Ulfayani
70
60
TT
Rata-rata
70
75
Keterangan: Tuntas (T)
: 12 siswa atau 75%
Tidak Tuntas (TT)
: 4 siswa atau 25%
Pada siklus II ini siswa mulai memperhatikan dibandingkan pada siklus
I,
hal
ini
dikarenakan
guru
(peneliti)
melaksanakan
pembelajaran Talking Stick secara maksimal.Mulai dari menyiapkan perlengkapan pembelajaran yang diperlukan dan penyampaian materi pelajaran IPS dengan menggunakan metode Talking Stick.Dari hasil belajar
siswa
terjadi
peningkatan
kemampuan
siswa
dalam
menyelesaikan soal, terbukti dari 16 siswa, 12 siswa (25%) tuntas dan 4 siswa (25%) tidak tuntas. Berarti ada peningkatan prestasi siswa dalam hasil belajar. Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus II didapatkan hasil sebagai berikut: a. Siswa tidak lagi merasa terbebani karena diminta guru (peneliti) untuk memahami materi dengan cara membaca, hal ini dikarenakan mereka sudah mengerti pentingnya membaca untuk
63
bisa menjawab pertanyaan dari guru dalam pembelajaran Talking Stick b. Siswa sudah banyak yang memperhatikan intruksi guru dan suasana kelas dalam pembelajaran sudah mulai efektif c. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab pertanyaan ketika permainan dalam pembelajaran Talking Stick d. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes formatif e. Guru tidak mengalami kendala dalam melaksanakan pembelajaran Talking Stick karena belajar dari pengalaman pelaksanaan siklus I. Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan baik.Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal.Terbukti dari 16 siswa, 12 siswa (75%) tuntas dan 4 siswa (25%) tidak tuntas.Berarti ada peningkatan prestasi siswa dalam hasil belajar siswa. Meskipun sudah 50% lebih siswa yang tuntas dalam mengikuti tes formatif pada siklus II akan tetapi nilai yang diperoleh belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan Siklus III.
4. Siklus III Hasil dari analisis data pada siklus III yaitu siswa yang mendapatkan giliran tongkat dan mendapatkan pertanyaan dari guru sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini:
64
Tabel 4.6. Presentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan menggunakan Metode Talking Stcik No
Keterangan
1
Siswa yang mendapatkan 81,25% giliran
Presentase
tongkat
dan
menjawab 2
Siswa menjawab
yang karena
mendapatkan
tidak 18,75% tidak giliran
tongkat
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap ketuntasan belajar siswa kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan
Suruh
Kabupaten
Semarang
tahun
2014
selama
pelaksanaan pada siklus III, maka diperoleh data sebagai berikut: Adapun dari hasi tes formatif pada siklus III ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini: Tabel 4.7. Hasil Tes Formatif pada siklus III
No
Nama
KKM
65
Nilai
Ketuntasan
1
Agus Maulana
70
80
T
2
Agus Salim
70
80
T
3
Ahmad Syaifudin 70
90
T
4
Evi Titik H
70
80
T
5
Fitri Mayasari
70
80
T
6
Fatkhurrohman
70
100
T
7
Faqih Hasan
70
80
T
8
Isna Siti K
70
90
T
9
Linda Saputri
70
80
T
10
M. Ridho
70
100
T
11
Maria Anggraini
70
90
T
12
Sebri Hariyanto
70
90
T
13
Siti Maemonah
70
85
T
14
Septina Ariyanti
70
95
T
15
Sinta Dewi
70
80
T
16
Ulfayani
70
80
T
Rata-rata
70
Keterangan: Tuntas (T)
: 16 siswa atau 100%
66
86,25
Pada siklus III semua siswa fokus dan memperhatikan materi pembelajaran yang disimpulkan guru, hal ini dikarenakan guru melaksanakan pembelajaran Talking Stick yang dilaksanakan pada siklus III sudah tidak asing lagi bagi siswa.Hal itu dapat dilihat dari pengamatan peneliti yang mengamati perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran Talking Stick.Dari pengamatan diperoleh bahwa 100% siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran Talking Stick. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan prestasi siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti 16 siswa tuntas (100%). Bahkan ada 2 siswa yang mendapat nilai 100, berarti ada peningkatan yang sangat signifikan prestasi siswa terhadap hasil belajar dalam pembelajaran IPS dengan Talking Stick tersebut, yang telah melampaui KKM kelas minimal 85% Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus III didapatkan hasil sebagai berikut: a. Siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran Talking Stick b. Sebagian besar siswa sudah fokus dalam mengikuti jalannya pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Talking Stick c. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab pertanyaan dari guru ketika pembelajaran Talking Stick d. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes formatif, ada 2 siswa yang menjawab soal benar semua.
67
Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan baik.Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan prestasi siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti 16 siswa tuntas (100%), berarti ada peningkatan yang signifikan prestasi siswa dalam hasil belajar siswa.Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Talking Stick pada siklus III ini sudah berhasil dilihat dari segi prestasi hasil belajar siswa.
B. Pembahasan 1. Hasil Rekapitulasi Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi berikut ini: Hasil rekapitulasi hasil (prestasi siswa) belajar IPS melalui metode Talking Stick. Tabel 4.8. Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus No
Nama
Pra-Siklus Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
Agus Maulana
50
60
70
80
2
Agus Salim
60
70
80
80
3
Ahmad Syaifudin
50
60
80
90
4
Evi Titik H
50
60
60
80
5
Fitri Mayasari
40
50
60
80
68
6
Fatkhurrohman
60
70
80
100
7
Faqih Hasan
50
60
70
80
8
Isna Siti K
50
80
90
90
9
Linda Saputri
50
60
80
80
10
M. Ridho
70
80
90
100
11
Maria Anggraini
50
60
60
90
12
Sebri Hariyanto
60
70
80
90
13
Siti Maemonah
70
80
80
85
14
Septina Ariyanti
70
80
90
95
15
Sinta Dewi
50
60
70
80
16
Ulfayani
40
50
60
80
Rata-rata
54,38
65,63
75
86,25
Tabel 4.9. Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa Pelaksanaan Pra-Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Ketuntasan 3 Tuntas
siswa 7
(18,75)
69
siswa 12
(43,75%)
siswa 16
(75%)
siswa
(100%)
13 Tidak Tuntas
siswa 9
(81,25%)
siswa 4
(56,25%)
siswa
(25%)
-
2. Pra-siklus Berdasarkan hasil pengamatan peniliti, ternyata pembelajaran IPS pada siswa kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014 hanya menggunakan metode ceramah tanpa adanya metode lain yang mendukung (misal: Demonstrasi, CTL). Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kenapa prestasi siswa mata pelajaran IPS di sekolah tersebut rendah, hasil belajarnya pun juga kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70.
3. Siklus I Setelah melakukan penelitian pada siswa kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014, peneliti dapat mengerti bahwa sebenarnya kemampuan siswa dalam mempelajari pelajaran IPS sangat tinggi. Walaupun pada siklus I terdapat kurang dari 50% nilai siswa yang memenuhi KKM, hal ini terjadi karena siswa kurang mengenal metode Talking Stick.Tetapi siswa sangat antusias dan berharap kalau pembelajaran dilanjutkan keesokan harinya lagi, mereka masih
70
menganggap kalau pembelajaran dengan metode Talking Stick adalah pembelajaran yang bersifat permainan saja. Dari 16 siswa terdapat 9 siswa (56,25%)yang belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas ada 7 siswa (43,75%) dengan rata-rata keseluruhan 65,63. Ketujuh siswa yang meraih nilai tuntas yaitu Agus Salim, Fatkhurrohman, Isna Siti K, M. Ridho, Sebri Hariyanto, Siti Maemonah, dan Septina Ariyanti . Ke tujuh siswa tersebut sangat antusias dan semangat dalam memperhatikan pembelajaran sehingga mereka paham dan menikmati dengan pembelajaran baru ini.
4. Siklus II Pada siklus II ini jumlah yang kurang memperhatikan sudah berkurang jika dibandingkan dengan Siklus I, hal ini dikarenakan siswa mulai mengenal metode Talking Stick. Guru cukup membuat mereka penasaran dan mengerti akan materi yang disajikan. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru. Dari 16 siswa hanya 12 siswa (75%) tuntas belajar, sedangkan siswa yang belum tuntas belajarnya ada 4 siswa (25%) dengan nilai rata-rata 75. Pada siklus II ini menyodorkan bahwa frekuensi siswa yang mendapat nilai dalam KKM bertambah 5 siswa, yaitu Agus Maulana, Ahmad Syaifudin, Faqih Hasan, Linda Saputri, dan Sinta Dewi.
71
Menurut pandangan dan wawancara nilai mereka meningkat dan memenuhi KKM pada siklus II ini, didukung oleh: a. Motivasi yang diberikan guru b. Siswa penasaran pada metode Talking Stick yang mereka ikuti pada siklus I, sehingga siswa banyak yang antusias dan memperhatikan pada saat pembelajaran dimulai c. Siswa mulai paham dengan metode pembelajaran Talking Stick d. Siswa juga mulai merasakan pembelajaran IPS yang tidak bosan seperti dulu (saat guru berulang-ulang hanya menggunakan metode ceramah dan menghafal) e. Disamping metode demonstrasi diperlukan juga pendekatan contekstual, agar siswa dapat menguasai materi yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata (sehari-hari).
5. Siklus III Pada siklus III ini keseluruhan siswa memperhatikan jalannya pembelajaran Talking Stick dari awal sampai akhir. Dal am menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru dari 16 siswa, seluruhnya dapat tuntas dalam belajarnya dengan nilai rata-rata 86,25. Keseluruhan siswa dapat tuntas dalam belajar tersebut dikarenakan: a. Memperhatikan intruksi dan perintah dari guru
72
b. Konsentrasi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan ketika pembelajaran Talking Stick c. Konsentrasi dalam mengerjakan soal d. Berani bertanya kepada guru maupun kepada temannya yang sudah lebih paham Setelah peneliti melaksanakan tindakan kelas dalam pembelajaran IPS melalui metode Talking Stick pada siswa kelas IV di MI Nuru Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014 dapat diketahui bahwa seluruh siswa sudah memperoleh nilai sesuai KKM, bahkan ada 2 siswa yang memperoleh nilai sempurna yaitu 100 dan siswa yang mencapai KKM ideal yaitu 43,75%. Dari hasil belajar siswa di atas dapat membuktikan bahwa pembelajaran ini kondusif dan efektif meningkatkan ketuntasan dan prestasi belajar siswa.
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peniliti dapat menyimpulkan bahwa: Penggunaan metode talking stick dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi Peta Lingkungan Setempat pada siswa kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014. Hal ini dibuktikan dari hasil rekapitulasi nilai siswa per siklus yang menunjukkan bahwa prestasi siswa meningkat dari siklus I rata-rata 65,63. Siklus II rata-rata 75 sampai 86,25 pada siklus III. Hal ini juga dibuktikan dari hasil rekapitulasi ketuntasan siswa dari siklus I yaitu 43,75%, siklus II 75% sampai 100% pada siklus III.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan guru dalam pembelajaran agar minat, aktivitas dan penguasaan materi pelajaran meningkat adalah: 1. Kepada para guru sebaiknya lebih kreatif dan variatif dalam menggunakan metode pembelajaran. Hal ini akan menghilangkan kebosanan para siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
74
2. Para guru sebaiknya tidak ragu dalam menggunakan metode baru dalam pembelajaran karena dengan menggunakan metode yang variatif dapat meningkatkan keaktifan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Selain itu juga dapat meningkatkan pemahaman dan kreatifitas peserta didik dalam memahami materi pelajaran. 3. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan baik itu pendekatan, strategi, metode, dan media dengan sebaik-baiknya.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Daldjoeni, N. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni.
Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Dimyati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gredler, Margaret E. Bell.1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Celeban Timur: Pustaka Pelajar.
Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Modal Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.
Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang.
76
Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Interaksi Mengajar – Belajar: Dasar Dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sriyanti, dkk. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: Stain Salatiga Press.
W.J.S Poerwadarminta. 2008. Kamus Umun Bahasa Indonesia Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.
77
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Daldjoeni, N. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni.
Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Dimyati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gredler, Margaret E. Bell.1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Celeban Timur: Pustaka Pelajar.
Kemendiknas. 2008. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas IV Tingkat Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jakarta: Kemendiknas.
Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Modal Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras. 78
Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang.
Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Interaksi Mengajar – Belajar: Dasar Dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sriyanti, dkk. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: Stain Salatiga Press. W.J.S Poerwadarminta. 2008. Kamus Umun Bahasa Indonesia Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.
79
1
2
3
Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada pra-siklus RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pra-Siklus Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon Lor 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : IV/I Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi
: 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar
: 1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana.
Indikator Kompetensi
: - Menjelaskan arti peta
I.
-
Menyebutkan macam-macam peta
-
Mengidentifikasi berbagai macam peta
Tujuan Pembelajaran a. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan arti peta dengan benar. b. Setelah
melakukan
tanya
jawab
dengan
guru,
siswa
dapat
siswa
dapat
menyebutkan macam-macam peta dengan benar. c. Dengan
mendengarkan
penjelasan
dari
guru,
mengidentifikasi berbagai macam peta dengan benar. II.
Nilai-Nilai Karakter a. Rasa ingin tahu b. Disiplin
4
c. Bersahabat d. Tekun e. Tanggung jawab f. Ketelitian g. Percaya diri h. Peduli lingkungan i. Kecintaan III.
Materi Ajar 1. Pengertian peta Peta adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan dalam suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu. 2. Macam-macam peta a. Menurut jenisnya peta dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut: d) Peta dasar adalah sebagai hasil survey di permukaan bumi. e) Peta topografi adalah peta berskala besar yang menggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara detail. f) Peta tematik adalah peta yang menunjukkan tema tertentu atau khusus. Contohnya peta curah hujan, peta lokasi wisata, peta kepadatan penduduk, dan lain-lain. b. Menurut bentuknya peta dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
5
d) Peta timbul atau relief adalah peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. e) Peta datar adalah peta yang dibuat pada suatu bidang datar atau pada kertas. f) Peta digital adalah peta yang semua data permukaan buminya dimasukkan pada pita magnetik, sedang pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer. IV.
Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, dan penugasan
V.
Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) a. Salam dan berdoa b. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak pada pagi hari ini? c. Apersepsi: -
Siapa yang pernah lihat peta?
2. Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi -
Guru bertanya kepada siswa terkait apa arti dari peta
-
Siswa memberikan pendapat tentang macam-macam peta
b. Elaborasi -
Guru menjelaskan pengertian peta
-
Guru menjelaskan macam-macam peta
6
-
Siswa bertanya kepada guru mengenai materi yang telah dijelaskan
-
Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus memberikan tambahan
c. Konfirmasi -
Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
-
Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbingan dari guru
-
Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk pembelajaran yang akan dating b. Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran VI.
Media dan Sumber Belajar 1. Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas 4 Terbitan Piranti Darma Kalokarma Tahun 2007 Halaman 2 - 4 2. Buku Logika Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas IV Semester Gasal Penerbit Viva Pakarindo Hal. 3 – 6 3. Lembaran soal
VII.
Evaluasi Pembelajaran Teknik
: Tes Tertulis
Bentuk instrument
: Uraian
7
Soal Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar! 1. Gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan dalam suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu disebut …. 2. Menurut jenisnya peta dibedakan menjadi … 3. Peta berskala besar yang menggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara detail disebut … 4. Peta curah hujan, peta lokasi wisata dan peta kepadatan penduduk merupakan contoh peta .... 5. Menurut bentuknya peta dibedakan menjadi .... 6. Pengolahan dan penyajian data peta digital menggunakan …. 7. Peta timbul disebut juga peta …. 8. Peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya disebut peta .... 9. Peta dasar, topografi dan tematik merupakan peta menurut .... 10. Menurut bentuknya ada peta timbul, datar dan .... Kunci Jawaban
1. Peta 2. Tiga (3) 3. Peta topografi 4. Peta tematik 5. Tiga (3)
8
6. Komputer 7.
Peta tiga dimensi
8. Peta timbul 9. Jenisnya 10. Digital Pedoman Penilaian Bobot per soal
═1
Skor perolehan ═ B×1 Nilai akhir
═
×100
9
Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon Lor 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : IV/I Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi
: 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar
: 1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana.
Indikator
: - Menyebutkan komponen-komponen peta
I.
-
Mengidentifikasi berbagai komponen peta
-
Menunjukkan berbagai komponen peta
Tujuan Pembelajaran a. Setelah bernyanyi siswa dapat menyebutkan komponen-komponen petadengan benar. b. Setelah membaca materi siswa dapat mengidentifikasi berbagai komponen peta dengan benar. c. Dengan bermain tongkat siswa dapat menunjukkan berbagai komponen peta dengan benar.
II.
Nilai-Nilai Karakter j. Rasa ingin tahu k. Disiplin
10
l. Bersahabat m. Tekun n. Tanggung jawab o. Ketelitian p. Percaya diri q. Peduli lingkungan r. Kecintaan III.
Materi Ajar Komponen-komponen peta a. Judul Setiap peta harus mempunyai judul. Judul peta biasanya ditulis pada bagian atas peta. Judul peta menunjukkan isi peta. b. Skala peta Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan jarak sebenarnya pada permukaan bumi. c. Simbol Simbol yaitu tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu pada peta. Simbol pada peta menggambarkan tanda atau lambing tertentu untuk mewakili objek tertentu. Simbol biasanya berbentuk gambar maupun berwujud warna. Simbol gambar terdiri dari symbol titik, garis, daerah, dan warna. 1) Simbol titik terdapat dalam berbagai ukuran dan bentuk. Contoh:
11
2) Simbol garis dalam bentuk garis tebal, garis tipis, garis sejajar, dan garis putus-putus.
3) Simbol daerah menunjukkan daerah perkebunan, daerah rawa, daerah lading, dan lain-lain. 4) Simbol warna menggunakan bermacam-macam warna yang menunjukkan beberapa bentuk kenampakan alam. Contoh: a) Cokelat tua
: pegunungan tinggi
b) Cokelat muda
: pegunungan
12
c) Kuning
: dataran tinggi
d) Hijau
: dataran rendah
e) Biru tua
: laut dalam
f) Biru muda
: laut dangkal, teluk, selat, danau, dan sungai
g) Merah
: gunung berapi, kota, dan jalan raya
d. Legenda Legenda yaitu keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta. Biasanya legenda terletak di bagian bawah sebelah kiri ataupun kanan.
e. Mata angin Arah mata angin digunakan sebagai petunjuk arah pada peta. Pedoman utama mata angin menunjukkan arah utara dan diberi huruf U.
13
petunjuk arah ditempatkan pada tempat yang sesuai dan tidak mengganggu peta induk.
f. Garis tepi peta Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta. Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis yaitu garis bujur dan garis lintang. g. Tahun pembuatan peta Tahun pembuatan peta adalah tahun untuk menunjukkan waktu peta itu dibuat. Perlunya dicantumkan tahun pembuatan peta ini adalah untuk mengetahui apakah peta itu masih sesuai atau tidak dengan perkembangan yang sebenarnya di permukaan bumi. h. Inset peta atau peta sisipan Inset peta atau peta sisipan adalah gambar peta situasi untuk menunjukkan bentuk peta yang digambar dengan wilayah di
14
sekelilingnya yang lebih luas. Inset peta digambarkan hanya bila diperlukan. Lagu “Komponen-Komponen Peta” Lirik “Balonku Ada Lima” Komponen-komponen peta Itu terdiri dari Judul skala peta Simbol 4 macamnya Legenda mata angin Dor!!!!!! Garis tepi dan tahun Inset peta akhirnya Ada di dalam peta IV.
Metode Pembelajaran Talking stick
V.
Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) a. Salam dan berdoa b. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak pada pagi hari ini? c. Apersepsi: -
Siapa yang pernah lihat lampu lalu lintas?
-
Tanda merah menandakan apa?
15
-
Tanda kuning menandakan apa?
-
Tanda hijau menandakan apa?
2. Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi -
Guru bertanya kepada siswa terkait apa itu komponenkomponen peta
-
Siswa memberikan pendapat tentang komponen-komponen peta
b. Elaborasi -
Guru menjelaskan pokok bahasan yang akan dipelajari kepada siswa
-
Guru membagikan materi kepada masing-masing siswa
-
Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dengan ketentuan batas waktu 15 menit
-
Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah dibacanya
-
Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus memberikan tambahan
-
Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
-
Bersama dengan guru siswa bernyanyi lagu “komponenkomponen peta”
-
Guru membentuk siswa menjadi lingkaran besar
-
Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
16
-
Secara bergantian siswa yang menerima tongkat diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru dengan iringan musik yang sewaktu-waktu dihentikan guru
c. Konfirmasi -
Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
-
Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan dari guru
-
Siswa mengerjakan soal evaluasi
d. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk pembelajaran yang akan datang b. Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran VIII.
Media dan Sumber Belajar 1. Tongkat 2. Musik 3. Lembaran materi 4. Peta desa krandon lor 5. Lembaran soal 6. Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas 4 Terbitan Piranti Darma Kalokarma Tahun 2007 Hal. 6- 7 7. Buku Logika Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas IV Semester Gasal Penerbit Viva Pakarindo Hal. 7
IX.
Evaluasi Pembelajaran
17
Teknik
: Tes Tertulis
Bentuk instrument
: Uraian
Soal Isilah titik-titik di bawah ini! 1. Setiap peta mempunyai …. yang sangat berguna bagi kita untuk membaca dan memahami isi peta. 2. Tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu pada peta disebut …. 3. Pegunungan pada peta biasanya digambarkan dengan warna …. 4. Dataran rendah digambarkan pada peta dengan simbol warna …. 5. Warna kuning dapat menggambarkan …. 6. Warna cokelat tua dapat menggambarkan .... 7. Keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta adalah …. 8. Jika kita menghadap ke utara, maka belakang kita adalah arah …. 9. Jika kita menghadap ke timur, maka belakang kita adalah arah …. 10. Gambar peta situasi untuk menunjukkan bentuk peta yang digambar dengan wilayah di sekelilingnya yang lebih luas disebut .... Kunci Jawaban
1. Komponen-komponen 2. Simbol 3. Warna cokelat muda 4. Hijau 5. Dataran tinggi
18
6. Pegunungan tinggi 7. Legenda 8. Selatan 9. Barat 10. Inset peta atau peta sisipan Pedoman Penilaian Bobot per soal
═1
Skor perolehan ═ B×1 Nilai akhir
═
×100
19
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon Lor 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : IV/I Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi
: 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar
: 1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana.
Indikator
: - Membaca peta desa Krandon Lor
I.
-
Membaca peta Kabupaten Semarang
-
Membaca peta provinsi
-
Menyebutkan provinsi yang ada di Indonesia
-
Menyebutkan ibukota dari masing-masing provinsi
Tujuan Pembelajaran 1. Setelah memahami gambar peta desa krandon lor siswa dapat
membaca peta desa krandon lor dengan benar. 2. Setelah memahami peta kabupaten semarang siswa dapat membaca peta kabupaten semarang dengan benar. 3. Dengan bermain tongkat siswa dapat menyebutkan provinsi yang ada di Indonesia dengan benar.
20
4. Dengan tanya jawab siswa dapat menyebutkan ibukota dari masingmasing provinsi dengan benar II.
Nilai-Nilai Karakter 1. Rasa ingin tahu 2. Disiplin 3. Bersahabat 4. Tekun 5. Tanggung jawab 6. Ketelitian 7. Percaya diri 8. Peduli lingkungan 9. Kecintaan
III.
Materi Ajar Gambar Peta Desa Krandon Lor (Terlampir) Gambar Peta Kabupaten Semarang (Terlampir) Gambar Peta Provinsi Jawa Tengah (Terlampir) Nama Provinsi
Ibukota
PULAU SUMATERA 1
Provinsi Nanggro Aceh
Banda Aceh
Darussalam 2
Provinsi Sumatera Utara
Medan
3
Provinsi Sumatera Barat
Padang
4
Provinsi Riau
Pekan Baru
21
5
Provinsi Kepulauan Riau
Tanjung Pinang
6
Provinsi Jambi
Jambi
7
Provinsi Sumatera Selatan
Palembang
8
Provinsi Bangka Belitung
Pangkal Pinang
9
Provinsi Bengkulu
Bengkulu
10
Provinsi Lampung
Bandar Lampung
PULAU JAWA 11
Provinsi DKI Jakarta
Jakarta
12
Provinsi Jawa Barat
Bandung
13
Provinsi Banten
Serang
14
Provinsi Jawa Tengah
Semarang
15
Provinsi Daerah Istimewa
yogyakarta
Yogyakarta 16
Provinsi Jawa Timur
Surabaya
PULAU NUSA TENGGARA DAN BALI 17
Provinsi Bali
Denpasar
18
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mataram
19
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kupang
PULAU KALIMANTAN 20
Provinsi Kalimantan Barat
Pontianak
21
Provinsi Kalimantan Tengah
Palangkarya
22
Provinsi Kalimantan Selatan
Banjarmasin
22
23
Provinsi Kalimantan Timur
Samarinda
PROVINSI SULAWESI 24
Provinsi Sulawesi Utara
Manado
25
Provinsi Sulawesi Barat
Kota Mamuju
26
Provinsi Sulawesi Tengah
Palu
27
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kendari
28
Provinsi Sulawesi Selatan
Makassar
29
Provinsi Gorontalo
Gorontalo
KEPULAUAN MALUKU DAN PAPUA
IV.
30
Provinsi Maluku
Ambon
31
Provinsi Papua Utara
Ternate
32
Provinsi Papua Barat
Kota Manokwari
33
Provinsi Papua
Jayapura
Metode Pembelajaran Talking stick
V.
Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) a. Salam dan berdoa b. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak pada pagi hari ini? c. Apersepsi: -
Siapa yang pernah nonton animasi Dora?
23
-
Dalam animasi Dora tersebut, Dora selalu menggunakan apa?
2. Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi -
Guru bertanya kepada siswa terkait gambar peta
-
Siswa memberikan pendapat tentang gambar peta
b. Elaborasi -
Guru menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari
-
Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok
-
Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok
-
Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dengan ketentuan batas waktu 15 menit
-
Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah dibacanya
-
Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus memberikan tambahan
-
Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
-
Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
-
Secara bergantian siswa yang menerima tongkat diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru dengan iringan musik yang sewaktu-waktu dihentikan guru
c. Konfirmasi -
Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
24
-
Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan dari guru
-
Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk pembelajaran yang akan datang b. Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran VI.
Media dan Sumber Belajar 1. Tongkat 2. Musik 3. Gambar peta 4. Lembaran materi 5. Lembaran soal 6. Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas 4 Terbitan Piranti Darma Kalokarma Tahun 2007 Hal. 6- 7 7. Buku Logika Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas IV Semester Gasal Penerbit Viva Pakarindo Hal. 7
VII.
Evaluasi Pembelajaran Teknik
: Tes Tertulis
Bentuk instrument
: Uraian
Soal Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
25
1. Arah mata angin yang terletak diantara barat laut dan timur laut adalah .... 2. Dusun Plantungan pada peta desa Krandon Lor terletak disebalah .... 3. ------------ simbol disamping pada peta desa Krandon Lor melambangkan .... 4. Pada peta kabupaten Semarang memiliki skala .... 5. Kota Ambarawa termasuk wilayah kabupaten .... 6. Ibu kota dari Kab. Sleman adalah .... 7. Candi Prambanan terletak di kabupaten .... 8. Ibu kota dari provinsi Sumatera Barat adalah .... 9. Ibu kota dari provinsi Banten adalah .... 10. Ibu kota dari provinsi Jawa Tengah adalah .... Kunci Jawaban
1. Utara 2. Utara 3. Batas dusun 4. 1 : 250.000 5. Semarang 6. Sleman 7. Klaten 8. Padang 9. Serang 10. Semarang
26
Pedoman Penilaian Bobot per soal
═1
Skor perolehan ═ B×1 Nilai akhir
═
×100
27
Lampiran 4 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon Lor 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : IV/I Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi
: 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar
: 1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana.
Indikator
: - Menjelaskan arti skala peta
I.
-
Menyebutkan manfaat skala peta
-
Menghitung jarak menggunakan skala peta
Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan arti skala peta dengan benar. 2. Dengan membaca siswa dapat menyebutkan manfaat skala peta dengan benar. 3. Dengan bermain tongkat siswa dapat menghitung jarak menggunakan skala peta dengan benar.
II.
Nilai-Nilai Karakter 1. Rasa ingin tahu 2. Disiplin
28
3. Bersahabat 4. Tekun 5. Tanggung jawab 6. Ketelitian 7. Percaya diri 8. Peduli lingkungan 9. Kecintaan III.
Materi Ajar 1. Pengertian skala peta Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan jarak sebenarnya pada permukaan bumi. Tanpa ada skala, kita akan bingung dan kesulitan menentukan jarak yang sebenarnya. 2. Manfaat skala peta c) Kita dapat memperbesar atau memperkecil sebuah peta d) Kita dapat menggambar suatu tempat yang sangat luas di atas kertas yang kecil 3. Menghitung jarak menggunakan skala peta Contoh skala pada peta misalnya 1:200.000, itu berarti 1 cm pada peta mewakili 200.000 cm sebenarnya di lapangan, atau 1 cm pada peta mewakili 2 km pada jarak sesungguhnya. Contoh:
29
Sebuah peta mempunyai skala 1:2.500.000. jarak antara kota Jakarta dengan Bandung di peta adalah 7 cm. Berapakah jarak sebenarnya antara kedua kota tersebut? Cara menghitungnya adalah sebagai berikut. 2.500.000 x 7 cm = 17. 500.000 cm = 175 km. Jadi jarak antara kota Jakarta-Bandung adalah 175 km. IV.
Metode Pembelajaran Talking stick
V.
Langkah-langkah Pembelajaran 3. Kegiatan Awal (10 menit) a. Salam dan berdoa b. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak pada pagi hari ini? c. Apersepsi: -
Siapa yang suka menggambar gunung?
-
Dalam menggambar gunung, apakah besarnya sesuai dengan gunung?
4. Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi -
Guru bertanya kepada siswa terkait apa arti dari skala peta
-
Siswa memberikan pendapat tentang manfaat skala peta
-
Guru bertanya kepada siswa terkait dengan cara menghitung jarak menggunakan skala peta
30
b. Elaborasi -
Guru menjelaskan arti skala peta
-
Guru membagikan materi kepada masing-masing siswa
-
Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dengan ketentuan batas waktu 15 menit
-
Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah dibacanya
-
Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus memberikan tambahan
-
Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
-
Guru membentuk siswa menjadi lingkaran besar
-
Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
-
Secara bergantian siswa yang menerima tongkat diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru dengan iringan musik yang sewaktu-waktu dihentikan guru
c. Konfirmasi -
Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
-
Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan dari guru
-
Siswa mengerjakan soal evaluasi
d. Kegiatan Penutup (10 menit) -
Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk pembelajaran yang akan datang
-
Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran
31
VIII.
Media dan Sumber Belajar 1. Tongkat 2. Musik 3. Gambar peta 4. Lembaran materi 5. Lembaran soal 6. Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas 4 Terbitan Piranti Darma Kalokarma Tahun 2007 Hal. 6- 7 7. Buku Logika Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas IV Semester Gasal Penerbit Viva Pakarindo Hal. 7
IX.
EVALUASI PEMBELAJARAN Teknik
: Tes Tertulis
Bentuk instrument
: Uraian
Soal Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan yang di maksud dengan skala peta! Jawab: _________________________________________________________ _________________________________________________________ __________________ 2. Sebutkan manfaat-manfaat skala peta! Jawab:
32
_________________________________________________________ _________________________________________________________ __________________ 3. Jarak sesungguhnya antara kota Yogyakarta-Solo adalah 75 km. jika jarak tersebut akan kita gambar dalam peta yang berskala 1:1.500.000, maka hitunglah jarak kedua kota tersebut di dalam peta! Jawab: _________________________________________________________ _________________________________________________________ __________________ 4. Jarak sesungguhnya antara kota Klaten-Semarang adalah 120 km. Di peta jarak antara kedua kota tersebut adalah 6 cm. maka hitunglah berapa skala peta tersebut! Jawab: _________________________________________________________ _________________________________________________________ __________________
5. Sebuah peta mempunyai skala 1:3.000.000. jarak kota A-B digambarkan dalam peta tersebut 5 cm. hitunglah jarak sebenarnya antara kedua kota tersebut! Jawab:
33
_________________________________________________________ _________________________________________________________ __________________ Kunci Jawaban
1. Perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan jarak sebenarnya pada permukaan bumi 2. Dapat memperbesar atau memperkecil sebuah peta Dapat menggambar suatu tempat yang sangat luas di atas kertas yang kecil 3. 75 km = 7.500.000 cm 7.500.000cm : 1.500.000 = 5 cm Jadi jarak kota Yogyakarta-Solo dalam peta adalah 5 cm.
4. 120 km = 12.000.000 cm 12.000.000 cm : 6 cm = 2.000.000 Jadi skala peta tersebut adalah 1:2.000.000 5. 3.000.000 x 5 cm = 150.000.000 cm = 150 km. Pedoman Penilaian Bobot per soal
═1
Skor perolehan ═ B×20 Nilai akhir
═
×100
34
Lampiran 5 Lembar tes formatif pra-siklus Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan dalamsuatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu disebut …. 2. Menurut jenisnya peta dibedakan menjadi … 3. Peta berskala besar yang menggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara detail disebut … 4. Peta curah hujan, peta lokasi wisata dan peta kepadatan penduduk merupakan contoh peta .... 5. Menurut bentuknya peta dibedakan menjadi .... 6. Pengolahan dan penyajian data peta digital menggunakan …. 7. Peta timbul disebut juga peta …. 8. Peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya disebut peta .... 9. Peta dasar, topografi dan tematik merupakan peta menurut .... 10. Menurut bentuknya ada peta timbul, datar dan ....
35
Lampiran 6 Lembar soal pada pembelajaran talking stick siklus I
1. Komponen-komponen peta terdiri dari …. 2. Judul termasuk komponen peta yang ke …. 3. Perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan jarak sebenarnya di sebut …. 4. Tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu pada peta disebut …. 5. Simbol pada peta terdiri dari …. 6. Warna cokelat tua melambangkan …. 7. Pegunungan pada peta dilambangkan dengan warna …. 8. Biru tua melambangkan …. 9. Gunung berapi pada peta dilambangkan dengan warna …. 10. Biru muda dapat melambangkan …., …., …., dan …. 11. Legenda adalah …. 12. Ketika kita menghadap ke barat maka belakang kita adalah arah …. 13. Ketika kita menghadap ke utara maka belakang kita adalah arah …. 14. Batas-batas pinggir gambar peta disebut …. 15. Untuk mengetahui kapan peta itu dibuat maka perlu dicantumkan ….
36
Lampiran 7 Lembar tes formatif siklus I
Isilah titik-titik di bawah ini! 1. Setiap peta mempunyai …. yang sangat berguna bagi kita untuk membaca dan memahami isi peta. 2. Tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu pada peta disebut …. 3. Pegunungan pada peta biasanya digambarkan dengan warna …. 4. Dataran rendah digambarkan pada peta dengan simbol warna …. 5. Warna kuning dapat menggambarkan …. 6. Warna cokelat tua dapat menggambarkan .... 7. Keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta adalah …. 8. Jika kita menghadap ke utara, maka belakang kita adalah arah …. 9. Jika kita menghadap ke timur, maka belakang kita adalah arah …. 10. Gambar peta situasi untuk menunjukkan bentuk peta yang digambar dengan wilayah di sekelilingnya yang lebih luas disebut ....
37
Lampiran 8 Lembar soal pada pembelajaran talking stick siklus II
1. Sebutkan dusun-dusun yang ada dipeta desa Krandon Lor! 2. Sebutkan komponen-komponen peta yang ada dipeta desa Krandon Lor! 3. Sebutkan komponen-komponen peta yang ada dipeta kabupaten semarang! 4. Sebutkan provinsi-provinsi yang ada di pulau jawa! 5. Sebutkan provinsi-provinsi yang ada dipulau Kalimantan!
38
Lampiran 9 Lembar soal formatif pada siklus II
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Arah mata angin yang terletak diantara barat laut dan timur laut adalah .... 2. Dusun Plantungan pada peta desa Krandon Lor terletak disebalah .... 3. ------------
simbol
disamping
pada
peta
desa
melambangkan .... 4. Pada peta kabupaten Semarang memiliki skala .... 5. Kota Ambarawa termasuk wilayah kabupaten .... 6. Ibu kota dari Kab. Sleman adalah .... 7. Candi Prambanan terletak di kabupaten .... 8. Ibu kota dari provinsi Sumatera Barat adalah .... 9. Ibu kota dari provinsi Banten adalah .... 10. Ibu kota dari provinsi Jawa Tengah adalah ....
39
Krandon
Lor
Lampiran 10 Lembar soal pada pembelajaran talking stick siklus III
1. Jelaskan yang dimaksud dengan skala peta! 2. Sebutkan manfaat dari skala peta! 3. Jarak sesungguhnya antara kota Klaten-Semarang adalah 150 km. Di peta jarak antara kedua kota tersebut adalah 4 cm. maka hitunglah berapa skala peta tersebut! 4. Sebuah peta mempunyai skala 1:2.000.000. jarak kota A-B digambarkan dalam peta tersebut 5 cm. hitunglah jarak sebenarnya antara kedua kota tersebut! 5. Jarak sesungguhnya antara kota A-B adalah 85 km. jika jarak tersebut akan kita gambar dalam peta yang berskala 1:1.500.000, maka hitunglah jarak kedua kota tersebut di dalam peta!
40
Lampiran 11 Lembar tes formatif siklus III Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan yang di maksud dengan skala peta!
Jawab: _________________________________________________________ _________________________________________________________ __________________ 2. Sebutkan manfaat-manfaat skala peta! Jawab: _________________________________________________________ _________________________________________________________ __________________ 3. Jarak sesungguhnya antara kota Yogyakarta-Solo adalah 75 km. jika jarak tersebut akan kita gambar dalam peta yang berskala 1:1.500.000, maka hitunglah jarak kedua kota tersebut di dalam peta! Jawab: _________________________________________________________ _________________________________________________________ __________________ 4. Jarak sesungguhnya antara kota Klaten-Semarang adalah 120 km. Di peta jarak antara kedua kota tersebut adalah 6 cm. maka hitunglah berapa skala peta tersebut! Jawab:
41
_________________________________________________________ _________________________________________________________ __________________
5. Sebuah peta mempunyai skala 1:3.000.000. jarak kota A-B digambarkan dalam peta tersebut 5 cm. hitunglah jarak sebenarnya antara kedua kota tersebut! Jawab: _________________________________________________________ _________________________________________________________ __________________
42
Lampiran 12 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada pra-siklus LEMBAR PENILAIAN GURU PRA SIKLUS No
Kegiatan
Hasil B
1
C
Keterangan K
Guru mengucapkan salam dengan jelas
2
Guru melakukan presensi kehadiran siswa dengan jelas
3
Guru melakukan apersepsi tentang materi yang terkait
4
Guru memberikan soal pretest
5
Guru menjelaskan materi
6
Guru memberikan pertanyaan pada siswa
7
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
43
dibahas 8
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa
9
Guru memberikan soal formatif
10
Guru mengucapkan salam
B = Baik C = Cukup K = Kurang
44
Lampiran 13 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada siklus I LEMBAR PENILAIAN GURU SIKLUS I No
Kegiatan
Hasil B
1
C
Guru mengucapkan salam dengan jelas
2
Guru melakukan presensi kehadiran siswa dengan jelas
3
Guru melakukan apersepsi tentang materi yang terkait
4
Guru memberikan soal pretest
5
Guru menjelaskan materi
6
Guru memberikan pertanyaan pada siswa
7
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas
8
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa
9
Guru memberikan soal formatif
45
Keterangan K
10
Guru mengucapkan salam
B = Baik C = Cukup K = Kurang
46
Lampiran 14 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II
LEMBAR PENILAIAN GURU PRA SIKLUS No
Kegiatan
Hasil B
1
C
Guru mengucapkan salam dengan jelas
2
Guru melakukan presensi kehadiran siswa dengan jelas
3
Guru melakukan apersepsi tentang materi yang terkait
4
Guru memberikan soal pretest
5
Guru menjelaskan materi
6
Guru memberikan pertanyaan pada siswa
7
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas
8
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa
9
Guru memberikan soal formatif
47
Keterangan K
10
Guru mengucapkan salam
B = Baik C = Cukup K = Kurang
48
Lampiran 15 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada siklus III LEMBAR PENILAIAN GURU PRA SIKLUS No
Kegiatan
Hasil B
1
C
Guru mengucapkan salam dengan jelas
2
Guru melakukan presensi kehadiran siswa dengan jelas
3
Guru melakukan apersepsi tentang materi yang terkait
4
Guru menjelaskan pokok materi yang harus dipelajari siswa
5
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
6
Guru memberikan tambahan materi
7
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas
8
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa
49
Keterangan K
9
Guru memberikan soal formatif
10
Guru mengucapkan salam
B = Baik C = Cukup K = Kurang
50
Lampiran 16 Lembar hasil pengamatan terhadap siswa pada pra-siklus
NO
Kegiatan
Hasil C
B 1
Siswa menjawab salam
2
Siswa merespon panggilan dari guru Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru
3
Keterangan K
4
Siswa memperhatikan penjelasan pokok materi yang harus dipelajari daro guru
5
Siswa memanfaatkan bertanya kepada guru Siswa mennjawab pertanyaan dari guru Siswa menyimpulkan materi yang diajarkan
8
Siswa mengerjakan evaluasi
9
Siswa menjawab salam penutup
6 7
B = Baik C = Cukup K = Kurang
51
Sebagian siswa menjawab dengan semangat tapi masih ada yang canggung untuk menjawab Siswa merespon dengan baik Siswa masih malu untuk mengungkapkan pendapatnya Kurang dari setengah jumlah siswa yang memperhatikan, sedangkan yang lainnya masih berbicara dengan temannya Siswa masih malu dan kurang percaya diri Siswa masih malu dan takut Siswa masih malu dan takut untuk berpendapat Siswa kurang serius dalam mengerjakan soal Siswa menjawab dengan semangat
Lampiran 17 Lembar hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus I
NO
Kegiatan
Hasil C
B 1
Siswa menjawab salam
2
Siswa merespon panggilan dari guru Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru Siswa memperhatikan penjelasan pokok materi yang harus dipelajari daro guru Siswa memanfaatkan bertanya kepada guru Siswa mennjawab pertanyaan dari guru
3
4
5 6
7
Siswa menyimpulkan materi yang diajarkan
8
Siswa mengerjakan evaluasi
9
Siswa menjawab salam penutup
Keterangan K Siswa menjawab salam dengan semangat Siswa merespon dengan baik Beberapa siswa mulai merespon dan menanggapi Beberapa siswa mulai memperhatikan dengan tenang
52
Ada dua siswa mulai berani untuk bertanya Ada satu siswa mulai berani menjawab pertanyaan dari guru Beberapa siswa mampu menyimpulkan materi yang telah dipelajari Beberapa siswa kurang serius dalam mengerjakan soal Siswa menjawab dengan semangat
Lampiran 18 Lembar hasil pengamatan siswa pada siklus II
NO
Kegiatan
Hasil C
B 1
Siswa menjawab salam
2
Siswa merespon panggilan dari guru Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru
3
4
5
6
7
8
9
Siswa memperhatikan penjelasan pokok materi yang harus dipelajari daro guru Siswa memanfaatkan bertanya kepada guru Siswa menjawab pertanyaan dari guru Siswa menyimpulkan materi yang diajarkan Siswa mengerjakan evaluasi
Siswa menjawab salam penutup
B = Baik C = Cukup K = Kurang
53
Keterangan K Siswa menjawab dengan penuh semangat Siswa merespon dengan baik Setengah jumlah siswa menanggapi apersepsi yang diberikan oleh guru Setengah jumlah siswa memperhatikan dengan baik
Setengah jumlah siswa berani mengajukan pertanyaan Setengah jumlah siswa menjawab pertanyaan dari guru Sudah hamper semua siswa mampu menyimpulkan materi yang telah dipelajari Ada beberapa siswa yang kurang serius dalam mengerjakan soal Siswa menjawab dengan penuh semangat
Lampiran 19 Lembar hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus III
NO
Kegiatan
Hasil C
B 1
Siswa menjawab salam
2
Siswa merespon panggilan dari guru Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru Siswa memperhatikan penjelasan pokok materi yang harus dipelajari daro guru Siswa memanfaatkan bertanya kepada guru
6
Siswa mennjawab pertanyaan dari guru
7
Siswa menyimpulkan materi yang diajarkan
8
Siswa mengerjakan evaluasi
9
Siswa menjawab salam penutup
3
4
5
Keterangan K Siswa menjawab dengan penuh semangat Siswa merespon dengan baik Siswa merespon dan menanggapi dengan baik dan sesuai Siswa memperhatikan dengan baik
Siswa berebut mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa berebut menjawab pertanyaan dari guru Seluruh siswa ikut serta menyimpulkan materi yang telah dipelajari Seluruh siswa mengerjakan soal dengan serius Siswa menjawab salam dengan penuh semangat
B = Baik C = Cukup K = Kurang
54
Lampiran 20 Dokumentasi
SIKLUS I
Guru menjelaskan materi
Guru membagikan lembar materi
Siswa membaca pokok materi
Siswa membaca materi
Siswa bertanya kepada guru
Siswa belajar dengan media tongkat
55
Guru membagikan lembar evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa memahami peta secara kelompok
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi SIKLUS II
Siswa belajar dengan media tongkat
56
Siswa mengerjakan soal evaluasi SIKLUS III
Guru menjelaskan pokok materi
Siswa memahami materi
Siswa mengajukan pertanyaan
Guru menjawab pertanyaan dari siswa
Siswa belajar dengan media tongkat
Siswa menjawab pertanyaan
57
Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan
Guru membagikan soal evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi
58
Lampiran 21 Profil Sekolah
PROFIL SEKOLAH
1. Nama Madrasah 2. Alamat Madrasah Kec. Suruh Kab.
: MI Nurul Huda Krandonlor 02 : Dsn.Dukuh Plantungan Dsa. Krandonlor Semarang : Lembaga Pendidikan Ma’arif : 20320452 : Terakreditasi : 1972 : 1972
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Yayasan Penyelenggara NPSN Jenjang Akreditasi Tahun Didirikan Tahun Beroprasi Status Tanah a. Surat Kepemilikan Tanah : Sertifikat / akte b. Luas Tanah : 209m² 9. Status Bangunan : Milik Yayasan 10. Status Bangunan a. Panjang : 22m² b. Lebar : 9,5m² c. Luas : 209m² 11. Jumlah siswa dalam tiga tahun terakhir Data Siswa Tahun Pelajaran No Kelas 2011 / 2012 2012 / 2013 2013 / 2014 L P L P L P 1 I 10 19 15 7 9 14 2 3 4 5 6
II
9
13
10
11
10
5
III
9
10
8
9
6
7
IV
10
8
8
8
7
6
V
7
8
8
9
8
8
VI
9
9
10
7
8
9
59
2014/2015 L P 7 10 4
12
10
5
7
9
3
6
8
8
14. Jumlah Rombongan Belajar :
a. Kelas 1
: 1 ( Satu Rombongan )
b. Kelas II
: 1 ( Satu Rombongan )
c. Kelas III
: 1 ( Satu Rombongan )
d. Kelas IV
: 1 ( Satu Rombongan )
e. Kelas V
: 1 ( Satu Rombongan )
f. Kelas VI
: 1 ( Satu Rombongan )
15. Guru dan Karyawan :
a. Jumlah Guru dan Karyawan
: 9 Orang
b. Guru Tetap Yayasan
: 9 Orang
c. Guru Tidak Tetap Yayasan
:-
d. Guru PNS
: 1 Orang
e. Staf Tata Usaha
:-
16. Sarana / Prasarana Alat Peraga Pendidikan
No 1
Alat Peraga Pendidikan Alat Olah Raga
Keterangan Belum ada
2
Alat Peraga Pendidikan
Belum ada
3
Alat Peraga Kit IPA
Belum ada
4
Alat Peraga Kit IPBA
Belum ada
5
Alat Peraga Kit Matematika
Belum ada
Alat Peraga Kit Bhs. 6
Belum ada
Indonesia
7
Alat Peraga Kit Bhs. Inggris
Belum ada
8
CD Pembelajaran ( semua )
Belum ada
60
17. Strutur Organisasi
61
Lampiran 22 Daftar riwayat hidup DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama
: Ziadatul Hasanah
Tempat/Tanggal Lahir
: Kab. Semarang, 10 Agustus 1992
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Alamat
: Dusun Tuk Songo Rt 04 Rw 02 Desa Krandon Lor
Kec. Suruh Kab. Semarang Jawa Tengah 50776 Telp/Hp
: 082226877432
PENDIDIKAN 1998 – 2004
: TK Krandon Lor 02
2004 – 2007
: MI Petak Susukan
2007 – 2010
:MTsN Susukan
2010 – 2014
: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
(STAIN Salatiga)
62
63
DAFTAR NILAI SKK Nama : Ziadatul Hasanah Hidayati, M.Ag.
PA
Nim
Progdi : Tarbiyah PGMI
No 1
2
3
4
5
6
7
: 11510001
: Tri Wahyu
Jenis Kegiatan Pelaksanaan Orientasi Pengenalan 25-27 Agustus Akademik dan 2010 Kemahasiswaan(OPAK) dengan tema Optimalisasi Nalar Kritis Mahasiswa: Upaya Mengawal Perubahan Bangsa ke Arah yang Lebih Baik Kegiatan Amal dan 23 juli 2010 Bazar TPQ Nur Islam Desa Krandon Lor “Berbagi, Beramal, untuk Mencari Ridho Ilahi”
Jabatan Peserta
Nilai 3
Panitia
3
National Workshop Of Entrepreneurship and Basic Cooperation 2010 di Audotorium STAIN Salatiag Bakti Sosial: “Peduli Sesama Sejak Usia Dini” TPQ Nur Islam Pilwakot yang Ideal untuk Masa Depan Salatiga yang Lebih Baik Kegiatan Galang Tangkas se-Eks Karisidenan Surakarta Lomba Kecakapan Baris Berbaris Tingkat Penggalang (G) dan Penegak (T) yang diselenggarakan oleh pondok pesantren Bina Insani
19 Desember 2010
Peserta
6
12 Januari 2011
Panitia
3
27 Januari 2011
Peserta
3
Juri
4
Juri PBB
4
7-8 Mei 2011
15-17 Mei 2011
64
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Seminar Keperempuan 17 Mei 2011 dengan tema: “Menumbuhkan Kembali Jiwa Kekartinian dalam Ranah Kampus” Pengurus Periode 2009- 12 Juli 2011 2011 TPQ Nur Islam Desa Krandon Lor Kec. Suruh Kab. Semarang Kegiatan MASTA 21 Oktober 2011 dengan tema: “Merajut Ukhuwah dengan Ta’aruf untuk Membentuk Kader yang Berkarakter” Seminar DMS dengan 26 November tema: “Let’s s be an 2011 inspiring women” STAIN ARABY dengan 17 Maret 2012 tema: “Bahasa Arab sebagai Penunjang Perkuliahan Mahasiswa” Seminar Regional: 3 Mei 2012 “Peran Mahasiswa Dalam Mengawal BLSM (BLT) Tepat Sasaran” Seminar Nasional yang 15 Mei 2012 diselenggarakan oleh SEMA dengan tema: “Berpolitik untuk Kesejahteraan Indonesia, Reorientasi Gerakan Mahasiswa Pasca Reformasi” Gorah Masal yang 12 Mei 2012 diselenggarakan Divisi Tilawah Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz (JQH) Seminar Nasional 2 Juni 2012 Ekonomi Syariah: “Bukan Ekonomi Biasa” Seminar Nasional 6 Juni 2012 65
Peserta
3
Pengurus
6
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
5
Peserta
6
Peserta
3
Peserta
6
Peserta
6
18
19
20
21
22
23
Pendidikan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa dengan tema: “Pendidikan Multikultural sebagai Pilar Karakter Bangsa” Penerimaan Anggota Baru JQH dengan tema “Membentuk Paradigma Mahasiswa Qurani dengan Panca Indra, Akal, dan Hati Acara MTQ Umum IV Mahasiswa, Pesantren, SMA Sederajat seSalatiga dan Sekitarnya dengan tema: “Melalui MTQ Tingkatkan Prestasi, Syi’arkan Akhlak Qur’ani” Seminar Kesehatan Wanita bersama AVAIL (Always Very Active In Life) Salatiga Seminar Nasional dengan Tema: “Norma Hukum Serta Kebijakan Pemerintah Dalam Mengendalikan Harga BBM Bersubsidi” yang diselenggarakan oleh DEMA Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Mahasiswa V dengan tema: “MTQ Wahana Apresiasi untuk Mencetak Insan Qur’ani” yang diselenggarakan oleh JQH STAIN Salatiga Gerbang Masuk (Gema) ITTAQO 2013 dengan tema: “Mengukuhkan Peran Bahasa Arab
17-18 Nopember 2012
Peserta
3
3 Oktober 2012
Peserta
3
13 Januari 2013
Peserta
3
27 Mei 2013
Peserta
6
23 Oktober 2013
Peserta
3
16-17 November 2013
Peserta
3
66
24
25
dalam Ranah Pendidikan Islam di Era Modern” Penerimaan Anggota Baru (PAB) JQH 2013 dengan tema: “Kristalisasi Nilai Qur’ani Menuju Insan yang Penuh Hikmah” Talk Show: “How to be a Succesfull Creative Preneur to Face ASEAN Economic Community
23-24 November 2013
Peserta
3
7 April 2014
Peserta
3
67
68