PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013
SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: NANA YUNITA SARI 11509051
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2013
1
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Nana Yunita Sari
NIM
:115 09 051
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi
: Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam melalui Strategi Peta Konsep pada Siswa Kelas IV MI Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2013
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 9 Oktober 2013 Dosen Pembimbing
Fatchurrohman, M. Pd NIP. 19710309 200003 1 001
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013
DISUSUN OLEH NANA YUNITA SARI NIM : 11509051
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 4 November 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag
_________________
Sekretaris Penguji
: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si
_________________
Penguji I
: Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag
_________________
Penguji II
: Imam Mas Arum, M.Pd
_________________
Penguji III
: Fatchurrohman, M.Pd
_________________
Salatiga, 16 November 2013 Ketua Stain Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002 iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Nana Yunita Sari
NIM
: 115 09 051
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 9 Oktober 2013 Yang menyatakan
Nana Yunita Sari
v
PERSEMBAHAN
1.
Papap dan Mama’ tercinta yang selalu mencurahkan kasih sayang, perhatian dan memberikan do’a dengan ikhlas dalam setiap langkahku.
2.
Adikku tersayang Viva Ita Ardiana dan Syarfina Ailani Putri yang membuatku semangat menyelesaikan skripsi.
3.
Mbah Kakung dan Mbah Putri yang selalu menyayangi dan mendo’akanku.
4.
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dan Brigade Khusus Naga Sandhi yang telah memberiku banyak pengalaman.
5.
Luthfi Chakim yang selalu memberikan semangat dan motivasinya.
6.
Teman-temanku seperjuangan PGMI B 2009 yang selama ini telah berjuang bersama.
7.
Saudara-saudaraku dan teman-temanku yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian.
8.
MI Ketapang yang telah memberikan bimbingannya.
vi
MOTTO
َو َو ّم ْما َو ا ِم َو ا ا َّسل َو ِماا َو ًءاا ُم َو ا َو ًء ا َو َوا ْم َو ْم َو ا ِم ِما َو ّم َوا ٍتا َو َو َّس ا ْما َو ِم ْم ِما “Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam” (Q.S Qaaf ayat 9)
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat. Dengan limpahan rahmat-Nya penulis telah mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam melalui Strategi Peta Konsep pada Siswa Kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun 2013” dengan tepat waktu dan lancar. Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-basarnya kepada: 1. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo, M.Ag. 2. Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd. 3. Ketua Program Studi PGMI, Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. 4. Dosen pembimbing skripsi, Fatchurrohman, M.Pd. atas segala ilmu, waktu, tenaga dan bimbingan yang telah diberikan. 5. Dosen pembimbing akademik, Dra. Siti Zumrotun, M.Ag. atas perhatian dan bimbingan yang telah diberikan. 6. Segenap dosen dan karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan motivasinya serta pelayanan kepada penulis. 7. Kedua orang tuaku, Mustofa dan Janatun Khasanah yang selalu mencintai, membimbing, memotivasi dan mendo’akan demi keberhasilan penulis.
viii
8. Segenap guru MI Ketapang yang telah memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian. 9. Siswa-siswi kelas IV MI Ketapang yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data. 10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Teriring doa semoga amal dan budi baik semua yang telah diberikan kepada penulis menjadi catatan amal baik di sisi Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, 9 Oktober 2013
Penulis
ix
ABSTRAK
Sari, Nana Yunita. 2013. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam melalui Strategi Peta Konsep pada Siswa Kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun 2013. Skripsi, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Fatchurrohman, M.Pd. Kata kunci: Hasil Belajar IPS dan Peta Konsep Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa MI Ketapang saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya variasi metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah metode konvensional yaitu ceramah. Masalah yang dikaji adalah bagaimana peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam melalui strategi peta konsep pada siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep. Data dalam penelitian ini diambil dengan metode observasi atau melihat perilaku guru. Serta metode dokumentasi berupa nilai evaluasi siswa. Data dianalisis secara kuantitatif berupa angka. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga kali siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan tindakan kelas ini berhasil meningkatkan hasil belajar siswa Ilmu Pengetahuan Sosial. Hasil belajar pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 60,3 dengan siswa tuntas adalah 8 siswa atau 53,3% siswa. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 70,7 dengan siswa tuntas adalah 11 siswa atau 73,3% siswa. Pada siklus III diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 80 dengan siswa tuntas adalah 14 siswa atau 93,3% siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti merekomendasikan model pembelajaran dengan strategi peta konsep menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ............................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................. v HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. vi HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii KATA PENGANTAR ................................................................................ viii ABSTRAK .................................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4 D. Hipotesis Tindakan......................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 4 F. Penegasan Istilah ............................................................................ 6 G. Metode Penelitian........................................................................... 7 H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 15
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar ............................................................... 17 B. Strategi Pembelajaran Peta Konsep ............................................... 35 C. Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................................ 42 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 48 B. Subjek Penelitian ........................................................................... 52 C. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 53 D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I ..................................................... 53 E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II .................................................. 57 F. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III ................................................. 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................. 64 B. Pembahasan ................................................................................... 78 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 81 B. Saran .............................................................................................. 81 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
1.
3.1
Struktur Organisasi MI Ketapang
2.
3.2
Data Siswa MI Ketapang
3.
3.3
Siswa Kelas IV MI Ketapang
4.
4.1
Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I
5.
4.2
Hasil Tes Formatif pada Siklus I
6.
4.3
Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus I
7.
4.4
Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II
8.
4.5
Hasil Tes Formatif pada Siklus II
9.
4.6
Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus II
10.
4.7
Hasil Pengamatan Guru pada Siklus III
11.
4.8
Hasil Tes Formatif pada Siklus III
12.
4.9
Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus III
13.
4.10
Perbandingan Hasil Belajar Siswa
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS III HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS III
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar dan merespons dengan tindak belajar. Dalam proses belajar tersebut, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. Kemampuankemampuan kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat (Dimyati, 2006: 22). Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa akan berhadapan langsung dengan guru. Guru merupakan seorang yang berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah yang membantu siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Agar tercapai tujuan pendidikan yang dimaksud, seorang guru perlu bertindak secara aktif dalam membantu setiap langkah dalam proses pembelajaran. Tindakan aktif tersebut sebaiknya merupakan tindakan profesional yang dilakukan oleh seorang guru agar dikatakan bermakna apabila hasil akhirnya berorientasi pada tujuan pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas (Sukardi, 2009: 17). Dalam
dunia
pengajaran,
ilmu-ilmu
sosial
telah
mengalami
perkembangan sehingga paham studi sosial di Indonesia disebut Ilmu
1
Pengetahuan Sosial (IPS). Paham studi sosial berkembang dan berpengaruh terhadap program kurikulum pada sekolah-sekolah di Amerika Serikat sejak tahun 1940-an sampai sekarang. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran sosial. Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi, Psikologi Sosial, Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Hukum, dan Ilmu-ilmu sosial lainnya, dijadikan bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah (Ahmadi, 2009: 2-3). Proses kegiatan belajar mengajar IPS di Madrasah Ibtidaiyah masih banyak mengalami kendala diantaranya mengajar yang monoton, fasilitas tidak memadai dan daya serap siswa rendah. Dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 60. Meskipun secara klasikal nilai tes formatif siswa sudah memenuhi KKM akan tetapi dari 15 siswa, baru 6 siswa yang memenuhi KKM sedangkan sisanya masih berada di bawah KKM. Ini berarti masih banyak siswa yang belum menguasai mata pelajaran IPS. Proses pembelajaran yang kurang baik juga akan mempengarui hasil belajar siswa. Bila guru menggunakan metode mengajar yang monoton, siswa akan menjadi bosan. Hal ini mengakibatkan perhatian siswa menurun, aktivitas siswa menurun dan hasil belajarpun juga ikut menurun. Maka, agar
2
siswa dapat belajar dengan baik dibutuhkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dalam belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan (Zaini, 2008: xiv). Penyajian materi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik minat siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu strategi yang digunakan dalam pembelajaran IPS adalah menggunakan peta konsep. Strategi ini sangat cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau tulisan naratif yang panjang. Penggunaan peta konsep diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian yang yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA
KONSEP
PADA
SISWA
KELAS
IV
MI
KETAPANG
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013.
3
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013?
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013.
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya (Basrowi, 2008: 170). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013.
4
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini diantaranya adalah: 1. Manfaat Teoritis Kecenderungan dalam pembelajaran yang monoton akan berdampak pada menurunnya hasil belajar peserta didik dalam meningkatkan kemampuan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Maka melalui penelitian ini, peneliti ingin mengkaji sebuah teori tentang konsep pembelajaran yang mudah dan menyenangkan. Kemudian dari hasil penelitian ini diharapkan
menjadi
informasi
dan
bahan
pertimbangan
untuk
melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Manfaat Praktis a. Bagi
siswa, dapat
meningkatkan hasil
belajar dalam
Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan menggunakan peta konsep. b. Bagi guru, untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. c. Bagi sekolah, dapat meningkatkan mutu sekolah dengan memajukan prestasi belajar.
5
d. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan pengetahuan untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam melakukan penelitian.
F. Penegasan Istilah Agar penelitian terarah dan tidak terlalu jauh menyimpang dari tujuan yang diharapkan maka perlu adanya penjelasan definisi istilah berikut: 1. Peta konsep Peta konsep merupakan strategi yang meminta peserta didik mensintesis atau membuat satu gambar atau diagram tentang konsepkonsep utama yang saling berhubungan, yang ditandai dengan garis panah ditulis level yang membunyikan bentuk hubungan antar konsep-konsep utama itu (Zaini, 2008:168). 2. Hasil belajar Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecapakan-kecapakan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik (Sukmadinata, 2004: 102-103).
6
Hasil belajar dalam penelitian ini dimaksudkan pada penguasaan pengetahuan pada suatu mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai. 3. Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan (Departemen Agama, 2004: 77). Penelitian ini dikhususkan untuk materi Sumber Daya Alam pada mata pelajaran IPS yang diajarkan kepada siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18). Sedangkan menurut Suyanto penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakantindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktikpraktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Basrowi, 2008: 26) .
7
Peneliti menggunakan PTK guna mencari pemecahan masalah yang ditemui di dalam kelas.
PTK akan dilaksanakan dengan tiga siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perencanaan Perencanaan merupakan proses mengembangkan rencana yang akan dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada di kelas. Dalam perencanaan PTK terdapat tiga kegiatan dasar yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah dan pemecahan masalah. Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Mengadakan pertemuan guru pelaksana tindakan dan guru pengamat berdiskusi tentang persiapan penelitian. 2) Menyiapkan materi 3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4) Membuat lembar soal atau post test untuk mengetahui hasil belajar siswa 5) Memberi instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan guru
8
b. Pelaksanaan Pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Perencanaan harus di wujudkan dengan adanya tindakan dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti (elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi) dan penutup. c. Pengamatan Pengamatan
dalam
penelitian
tindakan
kelas
merupakan
pengumpulan data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pengamatan tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa. d. Refleksi Refleksi adalah usaha untuk memahami data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan menjadi dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya.
9
Adapun gambaran tahap penelitian (Suyadi, 2011: 50) adalah sebagai berikut: Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS I
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS II
Pengamatan
?
2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian a. Lokasi Penelitian Lokasi
penelitian
dilakukan
di
Madrasah
Ibtidaiyah
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Madrasah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan model pembelajaran yang akan meningkatkan prestasi kinerja guru dan aktivitas siswa. Dengan demikian tujuan 10
pembelajaran akan tercapai dengan optimal. Selain itu juga adanya kesediaan untuk bekerjasama dari kepala sekolah dan guru kelas yang bersangkutan di MI Ketapang. b. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih satu bulan pada semester gasal tahun ajaran 2013/2014 di MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang dari tanggal 1 sampai 30 September 2013. c. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Siswa kelas IV MI Ketapang dipilih sebagai subjek penelitian karena dinilai perlu adanya suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan hasil belajar mereka pun meningkat. Siswa kelas IV MI Ketapang tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 7 siswa
laki-laki
dan 8 siswa
perempuan. Penelitian ini
dikhususkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam dengan menggunakan penerapan peta konsep.
11
3. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Pedoman observasi Pedoman observasi ini berisi aspek-aspek prilaku guru dalam pembelajaran IPS. Pedoman ini digunakan untuk menggali data perilaku guru ketika pelaksanaan tindakan kelas berlangsung. b. Soal tes Soal tes digunakan untuk mengetahuai hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan strategi peta konsep. Soal tes berisi pertanyaan-pertanyaan baik lisan maupun tulisan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. c. Pedoman dokumentasi Dokumentasi
merupakan
instrumen
untuk
mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah didokumentasikan (Mulyasa, 2011: 69). Pedoman ini berupa dokumen-dokumen nilai hasil belajar sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan dan membuat RPP dan silabus.
12
4. Pengumpulan Data Dalam penelitian tindakan kelas ini metode atau teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, tes dan dokumentasi. a. Observasi Teknik ini akan dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan dengan bantuan rekan sejawat (guru lain) untuk memperoleh data. Lembar observasi yang digunakan peneliti yaitu lembar observasi guru. Lembar ini disusun untuk mencatat yang
perkembangan
dilakukan
guru
dari
selama
proses
pembelajaran
pelaksanaan
tindakan
berlangsung. b. Tes Dalam teknik pengumpulan data melalui tes, peneliti membuat
dan
menggunakan
lembar
tes
tertulis
guna
mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi. c. Dokumentasi Instrumen yang dapat peneliti gunakan dalam teknik dokumentasi
adalah
silabus,
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan nilai siswa sebelum diterapkan strategi peta konsep pada mata pelajaran IPS.
13
Silabus
merupakan
rencana
dan
pengaturan
tentang
kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas yang digunakan oleh
peneliti
Sedangkan
sebagai RPP
pembelajaran
landasan
sendiri
yang
penyusunan
merupakan
digunakan
sebagai
RPP.
perangkat pedoman
pembelajaran guru dan disusun dalam tiap-tiap putaran pembelajaran.
Nilai
siswa
sebelum
penggunaan
strategi
peta konsep pada mata pelajaran IPS penulis gunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran. 5. Analisis Data Untuk membuktikan hipotesis, maka proses penelitian yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah terkumpul dengan lengkap untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian tersebut. Kemudian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuji. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Teknik deskriptif yang dipergunakan berupa persentase sebagai berikut (Sam’s, 2010: 94):
P =
100 %
14
keterangan: P : Persentase X : Jumlah skor jawaban Xi : Jumlah skor maksimal
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi hasil tindakan kelas ini dimulai dengan halaman judul, nota pembimbing, lembar pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran, dilanjutkan dengan bab-bab. Bab I berisi tentang Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi kajian pustaka yang menjelaskan tentang belajar dan hasil belajar, strategi pembelajaran peta konsep dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bab III berisi tentang pelaksanaan penelitian yang menjelaskan gambaran umum lokasi penelitian, subyek penelitian dan pelaksanaan penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I, pelaksanaan deskripsi siklus II dan pelaksanaan siklus III.
15
Bab IV berisi tentang penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil penelitian siklus I, hasil penelitian siklus II dan hasil penelitian siklus III. Bab V berisi tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran. Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran serta riwayat hidup penulis.
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Definisi belajar menurut Gredler (1994: 1) adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan dan sikap. Traver berpandangan bahwa belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku (Suprijono, 2011: 2). Sedangkan menurut Sardiman (2009: 20-21) pengertian belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Dari definisi-definisi diatas, peneliti mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang karena memperoleh pengetahuan dari hasil pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. 2. Tujuan Belajar Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengarui, seperti tujuan
17
pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar-mengajar yang tersedia. Menurut Sardiman (2009: 25-28), tujuan belajar terdapat tiga jenis yaitu: a. Untuk mendapat pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan. Sebab seseorang tidak dapat mengembangkan kemampuan
berpikir
tanpa
bahan
pengetahuan,
sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Sehingga untuk mendapatkan pengetahuan memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol. Peserta didik akan diberikan pengetahuan sehingga menambah pengetahuannya dan sekaligus akan mencarinya sendiri untuk mengembangkan
cara
berpikir
pengetahuannya.
18
dalam
rangka
memperkaya
b. Penanaman konsep dan ketrampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan itu ada yang bersifat jasmani dan juga bersifat rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilanketerampilan
yang
dapat
dilihat,
diamati,
sehingga
akan
menitiberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Keterampilan dapat diperoleh dengan banyak melatih kemampuan
dan interaksi
yang mengarah
pada
pencapaian
keterampilan tersebut. c. Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Sehingga dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.
19
Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak terlepas dari penanaman nilai-nilai. Sehingga pendidik akan memindahkan nilai-nilai tersebut kapada anak didiknya untuk menumbuhkan kesadaran dan kemauannya mempraktikan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman nilai-nilai. Dari proses belajar individu akan memperoleh informasi yang nantinya akan diolah hingga menjadi sebuah pengetahuan baru dan mendapatkan keterampilan yang sebelumnya belum dimiliki. Sehingga hal-hal baru yang diperoleh akan mempengaruhi sikap individu. 3. Sasaran dan hasil belajar Hasil belajar menurut Sam’s (2010: 37) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis, yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar. Selain itu, hasil belajar juga dapat diartikan sebagai pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan (Suprijono, 2011: 5). Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa: a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
20
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasikan, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri, seperti penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud kemampuan menerima atau menolak. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standar perilaku. Maka dari itu, hasil dari proses belajar dapat merubah diri seseorang dalam berperilaku, bersikap maupun tingkat kemampuannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kaitannya dengan hasil belajar, Bloom membagi ke dalam tiga kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor (Sam’s, 2010: 35):
21
a. Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan tujuan pembelajaran dalam kaitannya dengan kemampuan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari peserta didik. Dalam hal ini mencangkup keterampilan intelektual yang merupakan salah satu tugas dan kegiatan pendidikan yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. b. Afektif Ranah afektif berkenaan dengan tujuan-tujuan yang berkenaan dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Hasil belajar ranah afektif menekankan pada perasaan, emosi, apresiasi, pertimbangan dan tingkat penerimaan atau penolakan terhadap suatu nilai. Hal ini dapat ditandai dengan adanya penerimaan, pemberian respon, penilaian, mengkonseptualisasikan sesuatu dan mengkonversi nilai-nilai. c. Psikomotor Ranah psikomotor berkenaan dengan keterampilan motorik dan manipulasi bahan atau objek. Sehingga peserta didik akan memperoleh pengetahuan antara lain dalam hal imitasi, manipulasi, presis, artikulasi dan adaptasi.
22
4. Faktor-faktor yang mempengarui hasil belajar Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Sriyanti, 2009: 23-25): a. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luar diri sendiri. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial. 1) Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. Selain itu dapat juga berupa materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Materi pelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan peserta didik.
23
2) Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia yang bisa berasal dari keluarga (keharmonisan atau pertengkaran keluarga), lingkungan sekolah (hubungan antar personil sekolah) dan lingkungan masyarakat (hubungan antara anak dengan orang lain termasuk teman pergaulan anak). b. Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi yang terdapat dalam diri individu, berupa keadaan tonus jasmani pada umumnya (tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu) dan keadaan fungsifungsi jasmani tertentu (panca indra). 2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu, berupa tingkat kecerdasan, motifasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.
24
Dari berbagai faktor yang mempengaruhi pembelajaran di atas, maka penting bagi guru untuk memperhatiakan faktor-faktor tersebut sehingga faktor-faktor tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif. Guru harus memahami karakter siswa yang berbeda-beda. Sehingga guru diharapkan mampu membimbing potensi siswa untuk dikembangkan sesuai
potensi
yang
dimilikinya.
Selain
itu,
guru
juga
perlu
memperhatikan keberadaan alat belajar serta kemampuan guru itu sendiri. Dalam mengembangkan kemampuannya, guru senantiasa memberikan pendidikan yang baik dalam penguasaan materi maupun pelaksanaan pembelajaran. 5. Penilaian hasil belajar Menurut Sudjana (2005: 3) penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Dalam hal ini, terdapat beberapa fungsi dan tujuan dari penilaian (Sudjana, 2005: 3-4 ). Adapun fungsi dari penilaian yaitu: a. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional. b. Sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya.
25
Sedangkan tujuan dari penilaian adalah: a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya. b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. d. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah ke pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam menentukan penilaian hasil belajar siswa maka dilakukan pelaksanaan evaluasi. Terdapat dua teknik evaluasi yang dapat dilakukan dalam proses belajar mengajar yaitu dengan menggunakan tes dan non-tes (Fathurrohman, 2007: 77-89). a. Tes Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu. Ditinjau dari bentuknya, tes dibagi atas tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan.
26
1) Tes tertulis (written test) Tes tertulis ialah tes yang soal dan jawaban diberikan oleh siswa berupa bahasa tertulis. Kelebihannya adalah dapat mengukur kemampuan murid dalam jumlah yang besar, dalam tempat terpisah dan dalam waktu yang sama. Sedangkan kelemahan
atau
kekurangannya
antara
lain
jika
tidak
menggunakan bahasa yang tegas dan lugas, hal itu dapat mengundang pengertian ganda yang berakibat kesalahan dalam pemasukan data dan dalam mengambil kesimpulan jawaban soal. Secara umum tes tertulis dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a) Tes esai Tes esai dapat digunakan untuk mengukur kegiatankegiatan belajar yang sulit diukur oleh tes objektif. Tes esai sering disebut tes uraian karena menuntut anak untuk menguraikan jawabannya dengan kata-kata sendiri dan cara tersendiri. Sehingga jawaban setiap anak, terutama dalam bentuk, teknik dan gayanya berbeda satu sama lain. Tes esai dapat dibedakan menjadi dua bentuk tes yaitu tes uraian bentuk bebas dan tes uraian terbatas. Tes uraian bentuk bebas, butir soalnya hanya menyangkut masalah utama yang dibicarakan tanpa memberikan arahan tertentu dalam menjawabnya.
27
Sedangkan dalam tes uraian terbatas ini peserta didik diberi kebebasan untuk menjawab soal yang ditanyakan, namun arah jawaban dibatasi, sehingga kebebasan tersebut menjadi bebas berarah. b) Tes objektif Tes objektif ialah tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah. Tes objektif ini menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberi jawaban singkat dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes
objektif
sangat
cocok
untuk
mengevaluasi
kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti kemampuan mengingat kembali, kemampuan mengenal kembali, kemampuan pengertian dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip. Ada beberapa macam bentuk tes objektif berupa butirbutir soal yang diberikan kepada peserta didik dengan alternatif jawaban sehingga peserta didik dapat memilih salah satu alternatif yang disediakan, yaitu:
28
(1) Banar-Salah (true-false) Pernyataan yang mengandung dua kemungkinan jawaban yaitu benar dan salah. Pernyataan tersebut hanya memiliki satu kemungkinan yaitu bisa benar dan bisa salah.
Peserta
didik
diminta
untuk
menentukan
pilihannya terhadap pernyataan tersebut dengan memilih salah satu diantara benar atau salah. Tes ini bisa dimodifikasi dalam bermacam-macam bnetuk, seperti yatidak, setuju-tidak setuju, dan lain-lain. (2) Pilihan ganda (multiple choice) Terdiri atas pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Pembawa pokok persoalan dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk pernyataan (statement) yang belum sempurna. Ada beberapa jenis tes bentuk pilihan ganda, yaitu: (a) Variasi
negatif
merupakan
pernyataan
yang
mempunyai beberapa kemungkinan jawaban yang salah. (b) Variasi yang tidak lengkap merupakan pertanyaan atau pernyataan memiliki beberapa kemungkinan jawaban yang belum lengkap. Tugas peserta didik adalah memilih jawaban dan melengkapinya.
29
(c) Variasi berganda merupakan pemilihan beberapa kemungkinan jawaban yang semuanya betul, tetapi ada satu jawaban yang paling betul. Tugas peserta didik adalah memilih jawaban paling betul. (d) Jenis kombinasi yaitu setiap alternatif jawaban terdiri atas beberapa alternatif
yang membentuk satu
pengertian atau jawaban. Bila kombinasinya diubah, hal
itu
akan
mengubah
pengertian
sehingga
menyebabkan jawaban menjadi salah. (3) Menjodohkan (matching) Tes bentuk menjodohkan terdiri atas dua macam kolom paralel, setiap kolom berisi pernyataan yang satu menempati posisi sebagai soal dan satunya sebagai jawaban,
kemudian
peserta
didik
diminta
untuk
menjodohkan kesesuaian antar dua pernyataan tersebut. Tes ini sering digunakan untuk mengukur informasi tentang fakta, pengertian, hubungan dan simbol tertentu. (4) Latihan penyusunan (rearrangement exercises) Merupakan bentuk tes berupa rangkaian kalimat utuh dan benar, kemudian diceritakan secara tidak beraturan sehingga bentuk aslinya sulit dikenali. Peserta didik diminta menyusun kembali sesuai dengan urutan yang benar.
30
2) Tes lisan (oral test) Tes lisan adalah tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan. Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya sendiri sesuai dengan pertanyaan perintah yang diberikan. 3) Tes perbuatan atau tindakan (performance test) Tes perbuatan atau tindakan ialah tes dimana jawaban yang dituntut dari peserta didik berupa tindakan dan tingkah laku konkrit. b. Non tes Dalam menilai hasil belajar, ada yang bisa diukur dengan menggunakan tes dan ada pula yang tidak bisa dengan tes. Jika pengetahuan teoritis dapat diukur dengan menggunakan tes. Hal-hal yang termasuk non tes, yaitu observasi, wawancara, skala sikap, check list, ranting scale dan angket. 1) Observasi Secara
umum,
observasi
dapat
diartikan
sebagai
penghimpunan bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan. Untuk melaksanakan observasi bisa dilakukan secara langsung oleh observer (observasi langsung), bisa melalui perwakilan atau perantara, baik teknik maupun alat tertentu
31
(observasi tidak langsung) dan bisa juga dilakukan observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti. Dilihat dari kerangka kerja, observasi dapat dibedakan sebagai berikut: a) Observasi berstruktur Semua aktivitas petugas observasi telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor-faktor yang telah diatur ketegorisasinya. Isi dan luas materi observasi telah ditetapkan dan dibatasi dengan jelas dan tegas. b) Observasi tak berstruktur Semua aktivitas petugas observasi hanya dibatasi oleh kerangka kerja yang pasti. Kegiatan petugas observasi hanya dibatasi oleh tujuan observasi itu sendiri. 2) Wawancara Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang mewawancarai dengan yang diwawancarai. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi guna menjelaskan suatu situasi dan kondisi tertentu, untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah dan untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu.
32
Ada dua jenis wawancara yang dapat digunakan, yaitu: a) Wawancara terpimpin yang dikenal dengan wawancara berstruktur. b) Wawancara tidak terpimpin yang dikenal dengan wawancara bebas. 3) Skala sikap Skala sikap merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai sikap suatu objek. Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari. Sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupannya. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa orang-orang maupun berupa obyek-obyek tertentu. Untuk
mengukur
sikap,
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan skala sikap yang dikembangkan oleh Likert. Ada dua bentuk pernyataan yang menggunakan skala Likert, yaitu bentuk positif untuk mengukur sikap positif (diberi skor 5, 4, 3, 2, 1) dan bentuk pernyataan negatif untuk mengukur sikap negatif (diberi skor 1, 2, 3, 4, 5 atau -2, -1, 0, 1, 2). Bentuk jawaban skala Likert ialah sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
33
4) Rating scale Ranting scale tidak hanya untuk mengukur sikap tetapi dapat juga untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti skala untuk mengukur status ekonomi, pengetahuan dan kemampuan. Yang paling penting dalam ranting scale adalah kemampuan menerjemahkan alternatif jawaban yang dipilih responden. Dalam
rating
scale
fenomena-fenomena
yang
akan
diobservasi itu disusun dalam tingkatan-tingkatan yang telah ditentukan. Sehingga rating scale tidak hanya mengukur secara mutlak ada atau tidaknya variabel tertentu, tetapi juga mengukur bagaimana intensitas gejala yang ada. 5) Angket Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, sikap dan faham dalam hubungan kausal. Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara. Dalam wawancara,
pewawancara
berhadapan
langsung
dengan
responden atau siswa. Sedangkan angket, dilaksanakan secara tertulis dan penilaian hasil belajar akan jauh praktis, hemat waktu dan tenaga. Berikut ini adalah dua bentuk angket, yaitu: a) Angket berstruktur yaitu dengan menyediakan kemungkinan jawaban.
34
b) Angket tak berstruktur yaitu bentuk angket yang memberikan jawaban secara terbuka yang respondennya secara bebas menjawab pertanyaan tersebut.
B. Strategi Pembelajaran Peta Konsep 1. Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran adalah serangkaian dan keseluruhan tindakan strategis guru dalam merealisasikan perwujudan kegiatan pembelajaran aktual yang efektif dan efisian untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan bagian dari keseluruhan komponen pembelajaran. Strategi pembelajaran berhubungan dengan cara-cara yang dipilih guru untuk menyampaikan materi pembelajaran. Cara-cara tersebut menyangkut sifat-sifat ruang lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa (Asmani, 2011: 27). Secara umum strategi dapat didefinisikan sebagai garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran merupakan cara belajar yang memudahkan guru dan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya strategi pembelajaran akan memudahkan siswa memahami informasi secara maksimal karena kegiatan belajar lebih menyenangkan, menarik perhatian dan siswa menjadi lebih aktif.
35
Terdapat empat strategi dasar dalam proses belajar mengajar (Rusyan, 1989: 165) yaitu: a. Menetapkan spesifik dan kualifikasi perubahan prilaku dan pribadi peserta didik yang harus dicapai sesuai yang diharapkan. b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar yang efektif untuk mencapai sasaran. c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang paling efektif dan efisien. d. Menetapkan norma-norma dan kriteria keberhasilan dalam melakukan pengukuran dan evalusi hasil kegiatan belajar mengajar. 2. Bentuk strategi pembelajaran Berdasarkan para pakar teori-teori belajar mengungkapakan paling tidak ada empat bentuk strategi pembelajaran (Hamalik, 2011: 131-134), yakni: a. Belajar penerimaan atau proses informasi dengan strategi ekspositif. b. Belajar penemuan atau proses pengalaman strategi inquiry-discovery. c. Belajar penguasaan berdasarkan pendekatan kelompok dengan strategi belajar tuntas. d. Pembelajaran
terpadu
berdasarkan
pembelajaran unit. 36
integrasi
dengan
strategi
3. Peta konsep Peta konsep merupakan salah satu perangkat pengorganisasian bahan ajar. Strategi pembelajaran peta konsep sering disebut dengan concept map. Peta konsep ini menampilkan satu gambar tentang konsep-konsep materi tersusun sesuai dengan tabiat ilmu pengetahuan itu sendiri tanpa mengindahkan urutan atau sequence topik bahasan yang diinginkan (Munthe, 2009: 11). Yamin (2005: 119) menjelaskan bahwa peta konsep yaitu menyatakan hubungan-hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam satu unit semantik. Peta konsep yang dibuat terdiri dari satu kata yang dapat dihubungkan antara satu dengan lainnya sehingga membentuk proposisi. Peta konsep digunakan sebagai cara untuk membangun struktur pengetahuan guru dalam merencanakan bahan ajar. Selain itu, juga sebagai cara untuk menguatkan pengetahuan dan pemahman peserta didik terhadap bahan-bahan yang telah dibacanya. 4. Ciri-ciri peta konsep Menurut Yamin (2005: 126) terdapat 4 ciri-ciri dari peta konsep yang diuraikan sebagai berikut:
37
a. Peta konsep adalah bentuk dari konsep-konsep atau proposisiproposisi suatu bidang studi agar lebih jelas dan bermakna. b. Peta konsep merupakan suatu gambar yang berbentuk dua dimensi dari suatu bidang studi atau bagian dari bidang studi yang memperlihat tata hubungan antara konsep-konsep. c. Setiap konsep memiliki bobot yang berbeda antara satu dengan lainnya dan dapat berbentuk seperti aliran air, cabang pohon, urutanurutan kronologis, dan lain sebagainya. d. Peta konsep berbentuk hirarkis jika suatu konsep dibawahnya terdapat beberapa konsep yang lebih terurai secara jelas yang saling berkaitan dan akan timbul seperti fungsi, bentuk, contoh, tempat dan sebagainya. 5. Tujuan pembelajaran peta konsep Zaini, dkk (2008: 169) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran peta konsep adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan kemampuan menggambar kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal. b. Mengembangkan kemampuan mensintesis dan mengintegrasikan informasi atau ide menjadi satu.
38
c. Mengembangkan kemampuan berpikir secara holistik untuk melihat keseluruhan dan bagian-bagian. d. Mengembangkan kecakapan, strategi dan kebiasaan belajar. e. Belajar konsep-konsep dan teori-teori. f.
Belajar memahami perspektif dan dalam suatu konsep.
g. Mengembangkan satu keterbukaan terhadap ide baru. h. Mengembangkan kapasitas untuk memikirkan kemandirian. 6. Langkah-langkah pembelajaran peta konsep a. Mintalah peserta didik membaca materi yang akan diajarkan. b. Peserta didik diminta untuk menuliskan konsep-konsep utama berdasarkan bacaan tersebut. c. Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba beberapa kali membuat garis penghubung antar konsep-konsep tersebut. d. Di setiap garis penghubung diharapkan peserta didik menuliskan kata atau kalimat yang menjelaskan hubungan antar konsep. e. Ajaklah seluruh kelas melakukan koreksi atau evaluasi terhadap petapeta konsep yang telah dibuatnya.
39
f.
Di akhir pembelajaran ajaklah seluruh kelas merumuskan beberapa kesimpulan terhadap materi yang dipelajari melalui peta konsep tersebut.
7. Manfaat peta konsep Manfaat peta konsep sebagai strategi belajar siswa (Munthe, 2009: 20), yaitu: a. Peta konsep dapat digunakan sebagai sarana belajar dengan membandingkan peta konsep siswa dengan guru. Peta-peta yang telah dihasilkan dapat menunjukkan tingkat penguasaan siswa. b. Peta konsep dapat digunakan sebagai cara lain dalam mencatat pelajaran sewaktu belajar. c. Peta konsep juga digunakan siswa sebagai alat belajar dengan membandingkan peta konsep yang dibuat di awal dengan di akhir sebuah kelas. d. Peta konsep membantu meningkatkan daya ingat siswa dalam belajar yang lebih efektif dan efisien.
8. Kelebihan dan kekurangan peta konsep Dalam hal ini, terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan penerapkan strategi pembelajaran peta konsep dalam kegiatan belajar mengajar
(http://kd-sumedang.upi.edu/berkas/proposal/2009/model
pembelajaran peta konsep umtuk meningkatkan hasil belajar siswa
40
tentang konsep benda cair.pdf). Berikut ini beberapa kelebihan pembelajaran dengan menggunakan peta konsep diantaranya: a. Mendorong aktivitas siswa yang kreatif. b. Mendorong siswa berfikir reflektif. c. Menyajikan suatu struktur intelektual siswa secara hierarkis. d. Meningkatkan proses belajar bermakna, dimana belajar bermakna akan menguatkan ingatan siswa. e. Meningkatkan kosakata. f.
Membantu pemahaman konseptual siswa.
g. Memberikan suatu proses brain storming. h. Mempengaruhi pola berfikir rasional dan intuisi. i.
Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Di samping beberapa kelebihan yang dimiliki peta konsep, terdapat
pula beberapa permasalahan atau kekurangan yang dihadapi dalam menerapkan peta konsep pada pembelajaran yaitu: a. Menuntut pemahaman dan penguasaan materi yang lebih dan benar, sehingga beberapa siswa yang tidak menguasai materi dalam mengembangkan peta konsep tidak mampu menghubungkan antara konsep yang satu dengan konsep lainnya atau hanya mengembangkan sedikit
konsep
dan
menganggap
sebagai
pekerjaan
yang
menyibukkan. b. Mengubah proses belajar siswa dimana siswa baru dapat benar-benar memahami setelah materi dipelajari bukan sebelumnya.
41
c. Dalam penilaiannya, peta konsep tidak dapat diukur secara sederhana karena banyaknya konsep-konsep yang disebutkan belum tentu siswa tersebut menguasai dan memahami materi.
C. Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial, dimana dalam kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora (Rasimin, 2012: 42). Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri dari himpunan pengetahuan tentang kehidupan sosial yang bersumber dari kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat yang berhubungan langsung dengan masalah pertumbuhan dan pengembangan masyarakat. Di madrasah peserta didik MI akan mempelajari topik-topik IPS yang bersumber dari konsep-konsep ilmu-ilmu sosial, seperti sejarah, geografi, ekonomi, antropologi dan ilmu sosial lainnya. Untuk jenjang pendidikan di MI pengertian siswa tentang gejala-gejala sosial dan masalah sosial perlu dilakukan secara terpadu dalam wadah IPS (Saepudin, 2002: 16-17). 1. Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah Secara umum, ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah mencangkup aspek-aspek sebagai berikut (Khairuddin, 2007: 183):
42
a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan. b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan. c. Sistem Sosial dan Budaya d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan. 2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut (Khairuddin, 2007: 183): a. Mengenal
konsep-konsep
yang
berkaitan
dengan
kehidupan
masyarakat dan lingkungannya. b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama. 3. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah Proses pembelajaran di MI diupayakan agar dilakukan secara terpadu. Selain itu, perlu dipilih materi pelajaran yang sesuai, baik ditinjau dari tingkat kemampuan berfikir siswa maupun dari sudut lingkungan fisik dan psikis peserta didik. Sehingga IPS memiliki karakteristik seperti (Saepudin, 2002: 17-18): 43
a. Kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis tentang peristiwa, gejala dan masalah sosial daripada bidang teoritis keilmuan. b. Dalam menelaah objek studinya, IPS menekankan pada keterpaduan aspek-aspek kehidupan sosial daripada aspek-aspek yang terpisah satu sama lain. c. Kerangka IPS berlandaskan ilmu-ilmu sosial sebagai induknya dan menjadikan ilmu sosial tersebut sebagai sumber materinya. d. Pada pengajaran IPS, masyarakat menjadi sumber materi objek studi, laboratorium, dan sekaligus juga menjadi ruang lingkup penelaahnya. e. Dalam
melaksanakan
kerjanya,
IPS
menerapkan
pendekatan
interdisipliner. f.
Pengajar IPS dilaksanakan mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah sampai perguruan tinggi.
4. Materi Sumber Daya Alam Untuk penelitian ini difokuskan pada materi Sumber Daya Alam. Adapun lingkup pembahasannya adalah mengenai jenis-jenis sumber daya alam, peta persebaran sumber daya alam serta manfaat sumber daya alam dan cara melestarikan.
44
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berada di alam dan bermanfaat bagi manusia. Contohnya sapi, ikan, tanaman, tanah, air, sinar matahari, dan lain-lain. Manusia berusaha memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuahan hidupnya. Secara garis besar, sumber daya alam dibagi menjadi dua macam yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat diperbarui artinya sumber daya alam itu tidak akan habis terpakai karena kita dapat memperbaruinya dengan cara memperbanyak atau menggantinya dengan yang baru. Contohnya adalah hewan, tanaman, air dan udara. Sementara itu, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang tidak bisa kita hasilkan kembali setelah kita menggunakannya. Misalnya bahan tambang seperti batu bara, minyak bumi, emas, timah dan bauksit. Di Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya alam. Kenampakan alam Indonesia dapat mempengaruhi hasil sumber daya alam yang beraneka ragam. Bentuk alam beserta sumber daya alam yang terdapat di dalamnya berpengaruh pada mata pencaharian masyarakat. Hasil sumber daya alam dimanfaatkan dalam kegiatan ekonomi seperti pertanian,
perkebunan,
peternakan,
perikanan,
pertambangan, perindustrian dan perdagangan.
45
kerajinan,
jasa,
Persediaan
sumber
daya
alam
lambat
laun
akan
menipis
persediaannya. Oleh karena itu, cara melestarikan SDA sebaiknya mengambil seperlunya saja, menjaga keseimbangan lingkungan dan mencari bahan pengganti lain. Cara untuk menjaga kelestarian hutan adalah mengganti tanaman muda dengan tanaman muda, mengadakan penghijauan atau reboisasi, mencegah
terjadinya
kebakaran
hutan,
tidak
menebang
pohon
sembarangan dan mencegah perladangan berpindah. Cara untuk menjaga kelestarian kekayaan air adalah menjaga kelestarian hutan, menjaga kebersihan di lingkungan perairan, tidak membuang sampah di sungai atau di laut, menghemat pemakaian air dan menghindari menangkap ikan menggunakan bom dan pukat harimau. Sedangkan cara untuk menjaga kelestarian tanah adalah melakukan pemupukan secara benar, tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah plastik, menanam beberapa jenis tanaman secara bergiliran dan tidak menebang semua pohon-pohon besar.
46
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Madrasah ini berdiri sejak 1 Juli 1968 yang terletak di Dusun Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Madrasah Ibtidaiyah Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang berada di lingkungan yang strategis dan kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan tenang. 2. Visi dan Misi MI Ketapang Visi MI Ketapang: Mewujudkan Anak Didik yang Beriman dan Bertaqwa Cerdas dan Berguna bagi Orang Tua Agama dan Masyarakat serta Mampu Mengoptimalkan Teknologi Tepat Guna sesuai Zaman. Misi MI Ketapang: a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan. b. Meningkatkan kreatifitas dan efektifitas kegiatan belajar mengajar. c. Mempererat hubungan dan kerjasama dengan masyarakat. d. Meningkatkan profesionalisme seluruh cifitas madrasah.
47
3. Struktur Organisasi MI Ketapang Adapun struktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Ketapang adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Struktur Organisasi MI Ketapang
No
Nama
1
Triyitno, S.Pd.I
2
Siti Amilatul F, S.Pd.I
Jabatan Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Wali Kelas VI B Sekertaris
3
Nur Hidayati, S.Pd.I Wali Kelas III Bendahara
4
Nurul Komariyah, S.Pd.I Wali Kelas V TU Admin
5
Mahmudah, S.Ag Wali Kelas VI A Humas/BK
6
Muhayaroh, S.Pd.I Wali Kelas IV Pramuka
7
Siti Wafiqotus S, S.Pd.I Wali Kelas II Koperasi
8
Alfiah, S.Pd.I Wali Kelas I Ekstrakurikuler
9
Abdul Aziz Susanto, S.Pd.I Guru Mapel
48
UKS 10
Maimunatur Rohmah, S.Pd.I Guru Mapel
4. Jumlah siswa MI Ketapang Berikut ini adalah tabel jumlah keseluruhan dan rincian siswa MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun ajaran 2013/2014: Tabel 3.2 Data Siswa MI Ketapang
Jenis kelamin No
Kelas
Jumlah siswa Laki-laki
Perempuan
1
I
11
11
22
2
II
10
7
17
3
III
12
5
17
4
IV
7
8
15
5
V
8
4
12
6
IV
9
14
23
57
49
106
Jumlah
49
5. Kurikulum MI Ketapang a. Program Intrakurikuler Kegiatan belajar mengajar di MI Ketapang dimulai pukul 07.00 sampai pukul 12.30. Kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan sesuai jadwal, diberikan tambahan untuk membaca asmaul husna, hafalan surat-surat pendek, sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamah sebagai ciri khas islam yang dilaksanakan setiap harinya. Mata pelajaran yang diajarkan di MI Ketapang adalah Pendidikan Agama Islam yang meliputi Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, Fiqh dan Sejarah Kebudayaan Islam. Pendidikan umum meliputi Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Keterampilan, Olahraga, Tehnik Informatika dan Komputer serta Pendidikan Muatan Lokal meliputi Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa. b. Program Ekstrakurikuler Kegiatan Eksrtakurikuler diselenggarakan setelah jam pelajaran selesai, adapun kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MI Ketapang adalah Pramuka. Kegiatan Pramuka diwajibkan bagi siswa kelas IV dan V yang dilaksanakan setiap hari jum’at pukul 13.30 sampai 14.30.
50
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian kelas ini adalah siswa kelas IV MI Ketapang tahun ajaran 2013/2014. Data responden ini berjumlah 15 siswa dengan perincian yaitu 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Data siswa tersebut tercantum dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.3 Siswa Kelas IV MI Ketapang
Keterangan No
Nama Laki-laki
Perempuan
1
Afiana Dewi Marhamah
2
Ilma Alfian
3
Alfi Romadhoni
4
Diaz Wahidatul Hayati
5
Fina Yusriyal Mumtaz
6
Muhammad Agus Rizal Afendi
7
Muhammad Makhruz Ali
8
Siti Rokhimatun Khasanah
9
Maulana Malik Ibrahim
10
Ahmad Khoiron
11
Lina Maulasari
12
Nisrina Az Zahra
13
Dzaky Ahmad Syauqi
14
Marotul Jihan Maradika
51
15
Muhammad Zidni Ilham Jumlah
7
8
C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan selama satu bulan mulai tanggal 1 sampai 30 September 2013. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang yang berjumlah 15 siswa pada semester gasal tahun ajaran 2013/2014. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi
tentang
persiapan
penelitian.
Kemudian
dilanjutkan
mempersiapkan materi pelajaran dan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam RPP memuat seluruh konsep pembelajaran, sumber, media pembelajaran, metode pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan lembar soal yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai tolak ukur hasil belajar siswa. Selain itu, juga menyiapkan lembar observasi aktivitas guru untuk merekam jalannya pembelajaran.
52
2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 September 2013. Penerapan tindakan mengacu pada pembelajaran yang tertulis dalam RPP yang telah dibuat. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Target yang ingin dicapai adalah siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kriteria ketuntasan minimal ini merupakan kesepakatan bersama dari persatuan guru kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus ini dapat diuraikan seperti dibawah ini: a. Kegiatan awal 1) Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa 2) Apersepsi Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan sumber daya alam 3) Menjelaskan tujuan pembelajaran b. Kegiatan inti 1) Eksplorasi a) Guru meminta siswa membaca materi tentang sumber daya alam b) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi sumber daya alam
53
c) Guru membimbing siswa membuat peta konsep materi sumber daya alam 2) Elaborasi a) Guru menjelaskan meteri sumber daya menggunakan peta konsep b) Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi sumber daya alam c) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi sumber daya alam 3) Konfirmasi a) Guru mengoreksi hasil peta konsep materi sumber daya alam yang dibuat oleh siswa b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi sumber daya alam dengan peta konsep tersebut c. Kegiatan akhir 1) Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa 2) Penutup 3. Pengamatan Setelah tahapan pelaksanaan, tahapan berikutnya adalah tahapan observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun. Pengamatan
54
ini dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep. Aspek pengamatan dalam penelitian ini mencakup aspek pengamatan pada guru, meliputi: a. Membuka pelajaran b. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep: 1) Meminta siswa membaca materi 2) Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama 3) Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep 4) Meminta siswa membuat peta konsep 5) Mengevaluasi peta konsep siswa 6) Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep c. Menutup pelajaran 4. Refleksi Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Refleksi merupakan tahapa evaluasi dan perbaikan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui
kekurangan
dan
kelebihan
dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan tindakan penelitian yang dibuat kemudian digunakan untuk memperbaiki atau mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian, sehingga peneliti dapat menentukan perencanaan yang lebih baik untuk siklus-siklus berikutnya.
55
E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan Pada siklus II ini sama dengan siklus pertama. Siklus II terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada tahapan perencanaan diadakan identifikasi masalah yang terjadi pada siklus pertama. Selanjutnya dilakukan alternatif pemecahan masalah yang akan dilakukan pada tahapan tindakan penyusunan konsep pembelajaran. Pada siklus II ini peneliti mempersiapkan perangkat meliputi pembuatan RPP, lembar soal, lembar observasi dan menambah materi pelajaran. Adapun topik yang dipilih dalam siklus II ini adalah “Pemanfaatan Sumber Daya Alam”. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 September 2013. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Sementara pengamatan dilakukan oleh rekan guru sejawat. Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang tertulis pada RPP. Adapun kegiatan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut: a. Kegiatan awal 1) Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa 2) Apersepsi Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan manfaat sumber daya alam 3) Menjelaskan tujuan pembelajaran
56
b. Kegiatan inti 1) Eksplorasi a) Guru meminta siswa membaca materi tentang pemanfaatan sumber daya alam b) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pemanfaatan sumber daya alam c) Guru menjelaskan meteri pemanfaatan sumber daya alam menggunakan peta konsep 2) Elaborasi a) Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting dalam materi pemanfaatan sumber daya alam b) Siswa dibimbing untuk membuat garis penghubung antar konsep materi pemanfaatan sumber daya alam c) Siswa
diminta
untuk
membuat
peta
konsep
materi
pemanfaatan sumber daya alam 3) Konfirmasi a) Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi pemanfaatan sumber daya alam b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pemanfaatan sumber daya alam dengan peta konsep tersebut c. Kegiatan akhir 1) Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa 2) Penutup 3. Pengamatan Seperti pada siklus sebelumnya, tahapan selanjutnya adalah observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun. Pengamatan
57
dilakukan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar siswa dan aspek-aspek yang diamati pada saat pembelajaran berlangsung. Adapun indikator dan poin untuk aspek-aspek yang diamati sama seperti pada siklus sebelumnya. Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep. Berikut adalah aspek pengamatan pada guru, meliputi: a. Membuka pelajaran b. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep: 1) Meminta siswa membaca materi 2) Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama 3) Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep 4) Meminta siswa membuat peta konsep 5) Mengevaluasi peta konsep siswa 6) Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep c. Menutup pelajaran 4. Refleksi Tahap akhir dari siklus II ini adalah tahap refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian sehingga peneliti dapat menentukan perencanaan untuk meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar siswa pada siklus III.
58
F. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III 1. Perencanaan Pada siklus III ini sama dengan siklus-siklus sebelumnya. Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan perencanaan pembelajaran berdasarkan pada hasil refleksi dari tiap siklus yang telah dilakukan. Target yang ingin dicapai adalah terjadinya peningkatan hasil belajar pada siswa setelah mengikuti pembelajaran. Pada siklus III ini peneliti mempersiapkan perangkat meliputi pembuatan RPP, lembar soal, lembar observasi dan menambah materi pelajaran. Adapun topik yang dipilih dalam siklus III ini adalah “Upaya Melestarikan Sumber Daya Alam”. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 27 September 2013. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru dan pengamatan dilakukan oleh rekan guru sejawat. Penelitian dilaksanakan sesuai dengan pokok bahasan yang dipilih dan RPP yang telah dibuat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan keberhasilan dari siklus sebelumnya. Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam siklus III adalah: a. Kegiatan awal 1) Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa 2) Apersepsi
59
Guru
menanyakan
hal-hal
yang
terkait
dengan
upaya
melestarikan sumber daya alam 3) Menjelaskan tujuan pembelajaran b. Kegiatan inti 1) Eksplorasi a) Guru meminta siswa membaca materi upaya melestarikan sumber daya alam b) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi upaya melestarikan sumber daya alam c) Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting dalam materi upaya melestarikan sumber daya alam 2) Elaborasi a) Guru membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep meteri upaya melestarikan sumber daya alam b) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi upaya melestarikan sumber daya alam c) Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi upaya melestarikan sumber daya alam di papan tulis 3) Konfirmasi a) Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi upaya melestarikan sumber daya alam yang ada di papan tulis b) Guru
bersama
siswa
menyimpulkan
materi
upaya
melestarikan sumber daya alam dengan peta konsep tersebut
60
c. Kegiatan akhir 1) Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa 2) Penutup 3. Pengamatan Seperti pada siklus sebelumnya, pengamatan dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar siswa dan mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep. Adapun indikator dan poin untuk aspek-aspek yang diamati sama seperti pada siklus sebelumnya, yaitu: a. Membuka pelajaran b. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep: 1) Meminta siswa membaca materi 2) Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama 3) Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep 4) Meminta siswa membuat peta konsep 5) Mengevaluasi peta konsep siswa 6) Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep c. Menutup pelajaran
61
4. Refleksi Tahap akhir dari siklus III adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang telah diperoleh dari hasil penelitian, yang menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tiap siklus dibanding siklus sebelumnya dan hasil itu telah memuaskan, maka penelitian tindakan dihentikan pada siklus III ini. Untuk data hasil penelitian yang diperoleh akan dipaparkan pada bab hasil penelitian dan pembahasan.
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Upaya meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS pokok bahasan sumber daya alam merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 3 siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Didalam penelitian ini langkah yang ditempuh adalah menetapkan keberhasilan belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran peta konsep. Upaya tersebut ditempuh untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan hasil. 1. Siklus I Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan materi sumber daya alam dengan menerapkan strategi pembelajaran peta konsep. Pengamatan dibantu oleh rekan guru sejawat untuk menilai aspek-aspek yang terdapat pada lembar observasi guru. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 September 2013 di kelas IV dengan jumlah siswa 15 orang. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang sudah disiapkan. Langkah-langkahnya meliputi: a. Guru mengucapkan salam b. Guru memimpin doa c. Presensi siswa
63
d. Guru melakukan apersepsi e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran f.
Guru meminta siswa membaca materi tentang sumber daya alam
g. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi sumber daya alam h. Guru membimbing siswa membuat peta konsep materi sumber daya alam i.
Guru menjelaskan meteri sumber daya alam menggunakan peta konsep
j.
Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi sumber daya alam
k. Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi sumber daya alam l.
Guru mengoreksi hasil peta konsep materi sumber daya alam yang dibuat oleh siswa
m. Guru bersama siswa menyimpulkan materi sumber daya alam dengan peta konsep tersebut n. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa o. Guru bersama siswa membaca doa p. Guru menutup dengan salam
64
Berikut ini data hasil pengamatan guru yakni: Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I
Penilaian No
Aspek yang dinilai Baik
Cukup Kurang
1
Membuka pelajaran
2
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep: a. Meminta siswa membaca materi
b. Meminta siswa menuliskan konsep konsep utama c. Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep d. Meminta siswa membuat peta konsep
e. Mengevaluasi peta konsep siswa f. Menyimpulkan materi berdasarkan
peta konsep 3
Menutup pelajaran
Dari analisis pedoman observasi guru di atas terdapat 8 aspek pengamatan yang perlu dinilai. Data menunjukkan dari 8 aspek pengamatan yang dinilai, terdapat 3 aspek yang dinilai baik (pada poin 1, 2a dan 2d), 3 aspek yang dinilai cukup (pada poin 2b, 2c dan 3) dan 2
65
aspek yang dinilai kurang (poin 2e dan 2f). Pada siklus ini guru masih belum begitu menguasai strategi pembelajaran peta konsep secara baik. Sehingga siswa kesulitan memahami materi ketika pembelajaran berlangsung. Berdasarkan analisis data pengamatan tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Hasil belajar siswa diperoleh setelah mngerjakan tes formatif pada siklus I. Berikut hasil belajar siswa adalah: Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif pada Siklus I
No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Afiana Dewi Marhamah
60
70
Tuntas
2
Ilma Alfian
60
75
Tuntas
3
Alfi Romadhoni
60
50
Belum Tuntas
4
Diaz Wahidatul Hayati
60
80
Tuntas
5
Fina Yusriyal Mumtaz
60
85
Tuntas
6
Muhammad Agus Rizal A
60
70
Tuntas
7
Muhammad Makhruz Ali
60
80
Tuntas
8
Siti Rokhimatun Khasanah
60
50
Belum Tuntas
9
Maulana Malik Ibrahim
60
20
Belum Tuntas
10
Ahmad Khoiron
60
55
Belum Tuntas
11
Lina Maulasari
60
35
Belum Tuntas
12
Nisrina Az Zahra
60
65
Tuntas
66
13
Dzaky Ahmad Syauqi
60
55
Belum Tuntas
14
Marotul Jihan Maradika
60
50
Belum Tuntas
15
Muhammad Zidni Ilham
60
65
Tuntas
Jumlah
905
Rata-rata
60,3
Dari data di atas, maka diperoleh gambaran awal bahwa sebanyak 8 siswa atau 53,3% sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 7 siswa atau 46,7% belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan rata-rata kelas mencapai 60,3. Lihat tabel berikut: Tabel 4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus I
No
Uraian
1
Rata-rata nilai kelas
2
Prosentase ketuntasan
Hasil 60,3 53,3%
Dari data rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa 8 siswa atau 53,3% telah mencapai angka ketuntasan dan rata-rata kelas mencapai 60,3. 2. Siklus II Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus I selesai, peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan materi pemanfaatan sumber daya alam dengan menerapkan strategi peta konsep. Dibantu oleh rekan guru sejawat 67
untuk menilai aspek-aspek yang terdapat pada lembar observasi guru. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 September 2013 di kelas IV dengan jumlah siswa 15 orang. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang sudah disiapkan. Langkah-langkahnya meliputi: a. Guru mengucapkan salam b. Guru memimpin doa c. Presensi siswa d. Guru melakukan apersepsi e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran f.
Guru meminta siswa membaca materi tentang pemanfaatan sumber daya alam
g. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pemanfaatan sumber daya alam h. Guru
menjelaskan
meteri
pemanfaatan
sumber
daya
alam
menggunakan peta konsep i.
Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting dalam materi pemanfaatan sumber daya alam
j.
Siswa dibimbing untuk membuat garis penghubung antar konsep materi pemanfaatan sumber daya alam
k. Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi pemanfaatan sumber daya alam
68
l.
Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi pemanfaatan sumber daya alam
m. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pemanfaatan sumber daya alam dengan peta konsep tersebut n. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa o. Guru bersama siswa membaca doa p. Guru menutup dengan salam
Berikut ini data hasil pengamatan guru yakni: Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II
Penilaian No
Aspek yang dinilai Baik
Cukup Kurang
1
Membuka pelajaran
2
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep: a. Meminta siswa membaca materi
b. Meminta siswa menuliskan konsep konsep utama c. Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep d. Meminta siswa membuat peta konsep
69
e. Mengevaluasi peta konsep siswa f. Menyimpulkan materi berdasarkan
peta konsep 3
Menutup pelajaran
Dari tabel di atas, peneliti mengolah pedoman observasi guru. Dari pedoman observasi tersebut terdapat 8 aspek pengamatan yang perlu dinilai. Data menunjukkan bahwa terdapat 5 aspek berada dalam kategori baik yaitu pada poin 1, 2a, 2c, 2d dan 3. Sementara 3 aspek dinilai cukup yaitu pada poin 2b, 2e dan 2f. Pada siklus II ini, guru sudah mampu menguasai strategi pembelajaran peta konsep walaupun masih ada sedikit kekurangan dan siswa juga mulai tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan analisis data pengamatan tersebut, hasil belajar IPS siswa pun meningkat. Dibuktikan dengan tes formatif pada siklus II yang diperoleh siswa. Berikut adalah hasil belajar siswa: Tabel 4.5 Hasil Tes Formatif pada Siklus II
No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Afiana Dewi Marhamah
60
75
Tuntas
2
Ilma Alfian
60
85
Tuntas
3
Alfi Romadhoni
60
65
Tuntas
4
Diaz Wahidatul Hayati
60
80
Tuntas
70
5
Fina Yusriyal Mumtaz
60
85
Tuntas
6
Muhammad Agus Rizal A
60
75
Tuntas
7
Muhammad Makhruz Ali
60
90
Tuntas
8
Siti Rokhimatun Khasanah
60
75
Tuntas
9
Maulana Malik Ibrahim
60
40
Belum Tuntas
10
Ahmad Khoiron
60
55
Belum Tuntas
11
Lina Maulasari
60
50
Belum Tuntas
12
Nisrina Az Zahra
60
80
Tuntas
13
Dzaky Ahmad Syauqi
60
70
Tuntas
14
Marotul Jihan Maradika
60
55
Belum Tuntas
15
Muhammad Zidni Ilham
60
80
Tuntas
Jumlah
1060
Rata-rata
70,7
Dari data di atas, maka dapat dilihat pencapaian dan ketuntasan hasil belajar siswa yaitu sebanyak 11 siswa atau 73,3% sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 4 siswa atau 26,7% belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Lihat tabel berikut:
71
Tabel 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus II
No
Uraian
1
Rata-rata nilai kelas
2
Prosentase ketuntasan
Hasil 70,7 73,3%
Dari data rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa 11 siswa atau 73,3% telah mencapai angka ketuntasan dan rata-rata kelas mencapai 70,7. 3. Siklus III Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus II berakhir, peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan materi upaya melestarikan sumber daya alam dengan menerapkan strategi peta konsep. Dibantu oleh rekan guru sejawat untuk menilai aspek-aspek yang terdapat pada lembar observasi guru. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 27 September 2013 di kelas IV dengan jumlah siswa 15 orang. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang sudah disiapkan. Langkah-langkahnya meliputi: a. Guru mengucapkan salam b. Guru memimpin doa c. Presensi siswa d. Guru melakukan apersepsi
72
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran f.
Guru meminta siswa membaca materi upaya melestarikan sumber daya alam
g. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi upaya melestarikan sumber daya alam h. Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting dalam materi upaya melestarikan sumber daya alam i.
Guru membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep meteri upaya melestarikan sumber daya alam
j.
Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi upaya melestarikan sumber daya alam
k. Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi upaya melestarikan sumber daya alam di papan tulis l.
Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi upaya melestarikan sumber daya alam yang ada di papan tulis
m. Guru bersama siswa menyimpulkan materi upaya melestarikan sumber daya alam dengan peta konsep tersebut n. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa o. Guru bersama siswa membaca doa p. Guru menutup dengan salam
73
Berikut ini data hasil pengamatan guru yakni: Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus III
Penilaian No
Aspek yang dinilai Baik
Cukup Kurang
1
Membuka pelajaran
2
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep: q. Meminta siswa membaca materi
r. Meminta siswa menuliskan konsep konsep utama s. Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep t. Meminta siswa membuat peta konsep
u. Mengevaluasi peta konsep siswa
v. Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep 3
Menutup pelajaran
Dari tabel di atas, peneliti mengolah pedoman observasi guru. Dari pedoman observasi tersebut terdapat 8 aspek pengamatan yang perlu dinilai. Data menunjukkan bahwa 8 aspek tersebut telah mendapatkan
74
penilaian yang baik. Itu berarti bahwa guru telah maksimal menggunakan strategi peta konsep dalam proses pembelajran. Berdasarkan analisis data pengamatan tersebut, hasil belajar IPS siswa pun meningkat. Hal tersebut dibuktikan oleh siswa setelah mengerjakan tes formatif pada siklus III. Berikut adalah hasil belajar siswa: Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif pada Siklus III
No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Afiana Dewi Marhamah
60
80
Tuntas
2
Ilma Alfian
60
100
Tuntas
3
Alfi Romadhoni
60
70
Tuntas
4
Diaz Wahidatul Hayati
60
95
Tuntas
5
Fina Yusriyal Mumtaz
60
100
Tuntas
6
Muhammad Agus Rizal A
60
85
Tuntas
7
Muhammad Makhruz Ali
60
100
Tuntas
8
Siti Rokhimatun Khasanah
60
75
Tuntas
9
Maulana Malik Ibrahim
60
50
Belum Tuntas
10
Ahmad Khoiron
60
70
Tuntas
11
Lina Maulasari
60
65
Tuntas
12
Nisrina Az Zahra
60
85
Tuntas
13
Dzaky Ahmad Syauqi
60
75
Tuntas
14
Marotul Jihan Maradika
60
70
Tuntas
75
15
Muhammad Zidni Ilham
60
80
Jumlah
1200
Rata-rata
80
Tuntas
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa ada 14 siswa atau 93,3% siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60 dan hanya 1 siswa yang belum dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Ketuntasan pada siklus III naik dengan rata-rata 80. Ini berarti bahwa siswa telah mencapai peningkatan hasil belajar dan mampu menguasai materi IPS melalui strategi peta konsep. Lihat tabel berikut: Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus III
No
Uraian
1
Rata-rata nilai kelas
2
Prosentase ketuntasan
Hasil 80 93,3%
Dari data rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa 14 siswa atau 93,3% telah mencapai angka ketuntasan dan rata-rata kelas mencapai 80. Dari hasil yang telah diperoleh, yang mana telah menunjukkan bahwa selalu adanya peningkatan yang signifikan antar siklus. Dengan melihat hasil tersebut dan keterbatasan waktu, maka penelitian ini dihentikan pada siklus III.
76
B. Pembahasan Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang terkumpul, maka diketahui bahwa penggunaan strategi peta konsep pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran menggunakan strategi peta konsep menjadi salah satu solusi untuk mencapai target yang diinginkan. Dengan menggunakan strategi peta konsep dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang dilaksanakan dalam penelitaian tindakan kelas tersebut, ternyata siswa dapat menerima materi Sumber Daya Alam dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil yang didapat dari siklus I, dari 15 siswa rata-rata nilai siswa adalah 60,3 dengan rincian 8 siswa atau 53,3% siswa telah mencapai nilai minimal ketuntasan dan dinyatakan tuntas, sedangkan 7 siswa atau 46,7% siswa belum mencapai nilai minimal ketuntasan dan dinyatakan belum tuntas. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti mengkaji ulang data yang telah diperoleh dan melakukan perbaikan. Hasilnya adalah guru masih belum begitu menguasai strategi pembelajaran peta konsep secara baik. Maka perbaikan yang dilakukan guru adalah lebih mendalami teknikteknik strategi peta konsep dalam mengajar. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa adalah 70,7 dengan rincian 11 siswa atau 73,3% siswa telah mencapai nilai minimal ketuntasan dan dinyatakan
77
tuntas, sedangkan 4 siswa atau 26,7% siswa belum mencapai nilai minimal ketuntasan atau dinyatakan belum tuntas. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti mengkaji ulang data yang telah diperoleh dan melakukan perbaikan. Hasilnya adalah guru sudah mampu menguasai strategi pembelajaran peta konsep walaupun masih ada sedikit kekurangan dan siswa juga mulai tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Maka perbaikan yang dilakukan guru adalah lebih mendalami strategi pembelajaran yang digunakan sehingga dapat menjelaskan dengan baik kepada siswa. Pada siklus III nilai rata-rata kelas siswa adalah 80 dengan rincian 14 siswa atau 93,3% siswa telah mencapai nilai minimal ketuntasan dan dinyatakan tuntas, sedangkan 1 siswa atau 6,7% siswa belum mencapai nilai minimal ketuntasan atau dinyatakan belum tuntas. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru terjadi peningkatan karena guru telah maksimal menggunakan strategi peta konsep dalam proses pembelajaran. Dan hasil belajar siswa pun meningkat. Pembahasan mengenai hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas dari siklus-siklus kegiatan yang telah dilakukan akan dipaparkan sebagai berikut:
78
Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Siswa
No
Uraian
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
Nilai rata-rata kelas
60,3
70,7
80
2
Prosentase ketuntasan
53,3%
73,3%
93,3%
Hasil tersebut diketahui bahwa selalu terjadi peningkatan yang signifikan pada tiap siklus. Hal ini membuktikan bahwa strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan melalui beberapa tindakan dari siklus I, siklus II dan siklus III serta berdasarkan seluruh pembahasan dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013. Dengan indikator keberhasilan pada siklus I yaitu 53,3% siswa dengan rata-rata kelas adalah 60,3, pada siklus II yaitu 73,3% siswa dengan rata-rata kelas adalah 70,7 dan pada siklus III yaitu 93,3% siswa dengan rata-rata kelas 80.
B. Saran Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti memberikan masukan bagi guru bahwa penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa menjadi lebih aktif dan semangat mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Sumber Daya Alam. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih optimal dan menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 80
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. 7 Tips Aplikasi Paikem(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: DIVA Press.
Basrowi & Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia.
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam
Fathurrohman, Pupuh & Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama.
Gredler, Margaret E. Bell. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
http://kd-sumedang.upi.edu/berkas/proposal/2009/model pembelajaran peta konsep umtuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang konsep benda cair.pdf, diakses 4 juli 2013 pukul 13.21 wib.
Khairuddin, Mahfud Junaedi, dkk. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Konsep dan Implementasinya di Madrasah. Jogjakarta: Pilar Media Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Munthe, Bernawy. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS, Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN Salatiga Pess
Rusyan, A. Tabrani, Atang Kusdinar & Zainal Arifin. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya.
Saepudin, Edi & Andi Rusbandi. 2002. Pendidikan IPS di Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Agama Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Teras.
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sriyanti, Lilik, Suwardi & Muna Erawati. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasinya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprijino, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press.
Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat: Gaung Persada Press.
Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, & Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Ketapang Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: IV/I
Alokasi waktu
: 2 × 35 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi B. Kompetensi Dasar 1.3 Menunjukkan
jenis
dan
persebaran
sumber
daya
alam
serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat C. Indikator 1. Menyebutkan pengertian sumber daya alam 2. Menjelaskan jenis-jenis sumber daya alam D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan melihat gambar, siswa dapat menyebutkan pengertian sumber daya alam 2. Dengan melihat gambar, siswa dapat menjelaskan jenis-jenis sumber daya alam E. Karakter siswa yang diharapkan 1. Tekun 2. Jujur 3. Teliti F. Materi Ajar Sumber daya alam G. Metode Pembelajaran 1. Tanya jawab 2. Peta konsep
H. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal d. Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa e. Apersepsi Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan sumber daya alam f.
Menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti a. Eksplorasi 4) Guru meminta siswa membaca materi tentang sumber daya alam 5) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi sumber daya alam 6) Guru membimbing siswa membuat peta konsep materi sumber daya alam b. Elaborasi d) Guru menjelaskan meteri sumber daya menggunakan peta konsep e) Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi sumber daya alam f) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi sumber daya alam c. Konfirmasi c) Guru mengoreksi hasil peta konsep materi sumber daya alam yang dibuat oleh siswa d) Guru bersama siswa menyimpulkan materi sumber daya alam dengan peta konsep tersebut 3. Kegiatan akhir a. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa b. Penutup I.
Sumber bahan Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI kelas IV hal 31
J. Penilaian Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sumber daya alam adalah ... . 2. Contoh sumber daya alam yaitu ... , ... dan ... . 3. Sumber daya alam yang tidak akan habis dan dapat diperbanyak atau diganti dengan yang baru disebut ... . 4. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah ... , ... dan ... 5. Sumber daya alam dibedakan atas dua jenis, yaitu ... dan ... 6. Sumber daya alam yang sulit dihasilkan kembali setelah digunakan disebut ... . 7. Contoh sumber daya alam mineral logam adalah ... , .... dan ... . 8. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui yaitu ... , ... dan ... . 9. Contoh sumber daya alam mineral bukan logam adalah ... , .... dan ... . 10. Contoh sumber daya alam energi adalah ... , .... dan ... . Catatan: Setiap nomer bernilai sepuluh, jika benar semua maka mendapat nilai seratus. Jawaban: 1. Segala sesuatu yang berada di alam dan bermanfaat bagi manusia. 2. Sapi, tanaman dan sinar matahari. 3. Sumber daya alam yang dapat diperbarui. 4. Minyak bumi, batu bara dan emas. 5. Sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. 6. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. 7. Emas, perak dan tembaga. 8. Hewan, tanaman dan air 9. Batu kapur, yodium dan belerang. 10. Gas alam, minyak bumi dan batu bara.
Ketapang, 23 September 2013
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Muhayaroh, S.Pd.I
Nana Yunita Sari
Mengetahui, Kepala Madrasah
Triyitno, S.Pd.I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Ketapang Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: IV/I
Alokasi waktu
: 2 × 35 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi B. Kompetensi Dasar 1.3 Menunjukkan
jenis
dan
persebaran
sumber
daya
alam
serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat C. Indikator 1. Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi 2. Menyebutkan hasil pemanfaatan sumber daya alam D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan melihat gambar, siswa dapat menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi 2. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan hasil pemanfaatan sumber daya alam E. Karakter siswa yang diharapkan 1. Tekun 2. Jujur 3. Teliti F. Materi Ajar Sumber daya alam G. Metode Pembelajaran 1. Tanya jawab 2. Peta konsep
H. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal d. Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa e. Apersepsi Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan manfaat sumber daya alam f.
Menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti a. Eksplorasi 4) Guru meminta siswa membaca materi tentang pemanfaatan sumber daya alam 5) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pemanfaatan sumber daya alam 6) Guru menjelaskan meteri pemanfaatan sumber daya alam menggunakan peta konsep b. Elaborasi d) Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting dalam materi pemanfaatan sumber daya alam e) Siswa dibimbing untuk membuat garis penghubung antar konsep materi pemanfaatan sumber daya alam f) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi pemanfaatan sumber daya alam c. Konfirmasi c) Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi pemanfaatan sumber daya alam d) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pemanfaatan sumber daya alam dengan peta konsep tersebut 3. Kegiatan akhir a. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa b. Penutup
I.
Sumber bahan Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI kelas IV hal 31
J. Penilaian Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam yaitu ... , ... dan ... . 2. Kegiatan ekonomi masyarakat dipengaruhi oleh ... . 3. Contoh hasil pertanian adalah ... , ... dan ... . 4. Hasil peternakan lembu selain daging adalah ... dan ... . 5. Contoh hasil perkebunan adalah ... , ... dan ... . 6. Tanaman yang termasuk hortikultura adalah ... dan ... . 7. Hasil SDA yang ada di lingkungan sekitarmu adalah ... , ... dan ... . 8. Hasil laut selain ikan adalah ... , ... dan ... . 9. Manfaat sinar matahari bagi manusia adalah untuk ... . 10. Contoh hasil pertambangan adalah ... , ... dan ... . Catatan: Setiap nomer bernilai sepuluh, jika benar semua maka mendapat nilai seratus. Jawaban: 1. Pertanian, perkebunan dan perikanan. 2. Bentuk alam dan sumber daya alam yang terdapat didalamnya. 3. Beras, jagung dan sayuran. 4. Susu dan kulit. 5. Kopi, karet dan tebu. 6. Sayuran dan buah-buahan. 7. Beras, ikan lele dan sapi. 8. Mutiara, rumput laut dan udang. 9. Pembangkit tenaga listrik. 10. Minyak bumi, batu bara dan emas.
Ketapang, 25 September 2013
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Muhayaroh, S.Pd.I
Nana Yunita Sari
Mengetahui, Kepala Madrasah
Triyitno, S.Pd.I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Ketapang Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: IV/I
Alokasi waktu
: 2 × 35 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi B. Kompetensi Dasar 1.3 Menunjukkan
jenis
dan
persebaran
sumber
daya
alam
serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat C. Indikator 1. Menyebutkan manfaat sumber daya alam 2. Menjelaskan upaya melestarikan sumber daya alam D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan manfaat sumber daya alam 2. Dengan melihat gambar, siswa dapat menjelaskan upaya melestarikan sumber daya alam E. Karakter siswa yang diharapkan 1. Tekun 2. Jujur 3. Teliti F. Materi Ajar Sumber daya alam G. Metode Pembelajaran 1. Tanya jawab
2. Peta konsep H. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal d. Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa e. Apersepsi Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan upaya melestarikan sumber daya alam f.
Menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti a. Eksplorasi 4) Guru meminta siswa membaca materi upaya melestarikan sumber daya alam 5) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi upaya melestarikan sumber daya alam 6) Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting dalam materi upaya melestarikan sumber daya alam b. Elaborasi d) Guru membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep meteri upaya melestarikan sumber daya alam e) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi upaya melestarikan sumber daya alam f) Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi upaya melestarikan sumber daya alam di papan tulis c. Konfirmasi c) Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi upaya melestarikan sumber daya alam yang ada di papan tulis d) Guru bersama siswa menyimpulkan materi upaya melestarikan sumber daya alam dengan peta konsep tersebut 3. Kegiatan akhir a. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa
b. Penutup I.
Sumber bahan Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI kelas IV hal 31
J. Penilaian Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Manfaat sumber daya alam adalah ... . 2. Upaya menjaga kelestarian tanah adalah ... dan ... . 3. Hasil utama hutan adalah ... dan ... . 4. Akibat dari hutan gundul adalah ... dan ... . 5. Upaya menjaga kelestarian hutan adalah ... dan ... . 6. Udara tercemar disebabkan karena ... . 7. Manfaat menjaga kelestarian air adalah ... . 8. Upaya menjaga kelestarian air adalah ... dan ... . 9. Ikan jarang dijumpai di sungai saat ini karena ... . 10. Usaha yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam adalah ... . Catatan: Setiap nomer bernilai sepuluh, jika benar semua maka mendapat nilai seratus. Jawaban: 1. Membantu kehidupan manusia. 2. Tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah plastik dan tidak menebang semua pohon-pohon besar. 3. Kayu dan rotan. 4. Oksigen berkurang dan terjadi bencana alam (banjir dan tanah longsor). 5. Mengadakan penghijauan dan tidak menebang pohon sembarangan. 6. Polusi kendaraan bermotor dan limbah pabrik. 7. Untuk minum, pembangkit tenaga listrik atau perikanan. 8. Menghemat pemakaian air dan menjaga kebersihan air. 9. Banyak sampah. 10. Tidak membuang sampah sembarangan.
Ketapang, 27 September 2013
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Muhayaroh, S.Pd.I
Nana Yunita Sari
Mengetahui, Kepala Madrasah
Triyitno, S.Pd.I
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I
Penilaian No
Aspek yang dinilai Baik
Cukup Kurang
1
Membuka pelajaran
2
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep:
g. Meminta siswa membaca materi h. Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama
i. Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep j. Meminta siswa membuat peta konsep
3
k. Mengevaluasi peta konsep siswa
l. Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep
Menutup pelajaran
Ketapang, 23 September 2013 Pengamat
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
Penilaian No
Aspek yang dinilai Baik
Cukup Kurang
1
Membuka pelajaran
2
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep:
g. Meminta siswa membaca materi h. Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama
i. Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep j. Meminta siswa membuat peta konsep
3
k. Mengevaluasi peta konsep siswa
l. Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep
Menutup pelajaran
Ketapang, 25 september 2013 Pengamat
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS III
Penilaian No
Aspek yang dinilai Baik
Cukup Kurang
1
Membuka pelajaran
2
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep: m. Meminta siswa membaca materi
n. Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama
o. Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep
3
p. Meminta siswa membuat peta konsep
q. Mengevaluasi peta konsep siswa
r. Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep
Menutup pelajaran
Ketapang, 27 September 2013 Pengamat
HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I
No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Afiana Dewi Marhamah
60
70
Tuntas
2
Ilma Alfian
60
75
Tuntas
3
Alfi Romadhoni
60
50
Belum Tuntas
4
Diaz Wahidatul Hayati
60
80
Tuntas
5
Fina Yusriyal Mumtaz
60
85
Tuntas
6
Muhammad Agus Rizal A
60
70
Tuntas
7
Muhammad Makhruz Ali
60
80
Tuntas
8
Siti Rokhimatun Khasanah
60
50
Belum Tuntas
9
Maulana Malik Ibrahim
60
20
Belum Tuntas
10
Ahmad Khoiron
60
55
Belum Tuntas
11
Lina Maulasari
60
35
Belum Tuntas
12
Nisrina Az Zahra
60
65
Tuntas
13
Dzaky Ahmad Syauqi
60
55
Belum Tuntas
14
Marotul Jihan Maradika
60
50
Belum Tuntas
15
Muhammad Zidni Ilham
60
65
Tuntas
Jumlah
905
Rata-rata
60,3
HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II
No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Afiana Dewi Marhamah
60
75
Tuntas
2
Ilma Alfian
60
85
Tuntas
3
Alfi Romadhoni
60
65
Tuntas
4
Diaz Wahidatul Hayati
60
80
Tuntas
5
Fina Yusriyal Mumtaz
60
85
Tuntas
6
Muhammad Agus Rizal A
60
75
Tuntas
7
Muhammad Makhruz Ali
60
90
Tuntas
8
Siti Rokhimatun Khasanah
60
75
Tuntas
9
Maulana Malik Ibrahim
60
40
Belum Tuntas
10
Ahmad Khoiron
60
55
Belum Tuntas
11
Lina Maulasari
60
50
Belum Tuntas
12
Nisrina Az Zahra
60
80
Tuntas
13
Dzaky Ahmad Syauqi
60
70
Tuntas
14
Marotul Jihan Maradika
60
55
Belum Tuntas
15
Muhammad Zidni Ilham
60
80
Tuntas
Jumlah
1060
Rata-rata
70,7
HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS III
No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Afiana Dewi Marhamah
60
80
Tuntas
2
Ilma Alfian
60
100
Tuntas
3
Alfi Romadhoni
60
70
Tuntas
4
Diaz Wahidatul Hayati
60
95
Tuntas
5
Fina Yusriyal Mumtaz
60
100
Tuntas
6
Muhammad Agus Rizal A
60
85
Tuntas
7
Muhammad Makhruz Ali
60
100
Tuntas
8
Siti Rokhimatun Khasanah
60
75
Tuntas
9
Maulana Malik Ibrahim
60
50
Belum Tuntas
10
Ahmad Khoiron
60
70
Tuntas
11
Lina Maulasari
60
65
Tuntas
12
Nisrina Az Zahra
60
85
Tuntas
13
Dzaky Ahmad Syauqi
60
75
Tuntas
14
Marotul Jihan Maradika
60
70
Tuntas
15
Muhammad Zidni Ilham
60
80
Tuntas
Jumlah
1200
Rata-rata
80
Segala sesuatu yang berada di alam dan bermanfaat bagi manusia.
Batu bara, minyak bumi, emas, timah dan bauksit.
Pengertian
SUMBER DAYA ALAM
Contoh
Sapi, ikan, tanaman, air, tanah, sinar matahari, dll
Contoh Jenis-jenis sumber daya alam
Sumber daya alam yang dapat diperbarui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Pengertian
Sumber daya alam itu tidak akan habis terpakai karena kita dapat memperbaruinya dengan cara memperbanyak atau menggantinya dengan yang baru.
Jenis-jenis sumber daya alam yang tidak dapat di perbaruhi
Sumber daya alam mineral logam
Sumber daya alam mineral bukan logam
Sumber daya alam energi Contoh
Contoh Contoh
Hewan, tanaman, air dan udara
Pengertian
Sumber daya alam yang tidak bisa kita hasilkan kembali setelah kita menggunakannya.
Emas, perak, timah, tembaga, bauksit, nikel, dan mangan.
Contoh
Batu kapur, yodium, kalsit, asbes, dan belerang.
Minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Kerajinan
Perdagangan Perikanan
Peternakan
Kehutanan
Perkebunan
Pertambangan
Pertanian Pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi
SUMBER DAYA ALAM Upaya menjaga kelestarian sumber daya alam
Secara Umum Hutan
Tanah Air
mengambil
seperlunya saja menjaga keseimbangan lingkungan mencari bahan pengganti lain
melakukan pemupukan mengganti tanaman muda dengan
tanaman muda mengadakan penghijauan atau reboisasi mencegah terjadinya kebakaran hutan tidak menebang pohon sembarangan mencegah perladangan berpindah
menjaga kelestarian hutan menjaga kebersihan di
lingkungan perairan tidak membuang sampah di sungai atau di laut menghemat pemakaian air menghindari menangkap ikan menggunakan bom dan pukat harimau
secara benar tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah plastik menanam beberapa jenis tanaman secara bergiliran tidak menebang semua pohon-pohon besar
DOKUMENTASI
1. Kegiatan siswa membuat peta peta konsep
2. Kegiatan siswa menuliskan peta konsep di papan tulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Nana Yunita Sari
Tempat, Tanggal Lahir
: Kab. Semarang, 15 Juni 1991
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Ketapang 02/01 Kec. Susukan Kab. Semarang
Pendidikan
: RA Ketapang, lulus tahun 1997 SDN Ketapang 03, lulus tahun 2003 MTs N Susukan, lulus tahun 2006 SMA N 1 Tengaran, lulus tahun 2009 S1 STAIN Salatiga, lulus tahun 2013