PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN SISWA KELAS VIII MTs. NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: NOFI KURNIAWATI _______________________________
NIM: 11107009
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN SISWA KELAS VIII MTs. NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: NOFI KURNIAWATI _______________________________
NIM : 11107009
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 Eksemplar Hal
Kepada
: Pengajuan Naskah Skripsi
Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu’alaikum wr. Wb. Setelah kami mengoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama
: NOFI KURNIAWATI
NIM
: 11107009
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
:
PENGARUH
INTENSITAS
MEMBACA
ASMAUL
HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI
SISWA
DALAM
MENGIKUTI
PEMBELAJARAN (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011)
untuk dapat dimunaqosyahkan. Demikian atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih. Salatiga, 09 Agustus 2011 Pembimbing
Achmad Maimun. M.Ag. NIP. 19700510 199803 1 003
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN SISWA KELAS VIII MTs. NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011
DISUSUN OLEH NOFI KURNIAWATI NIM: 111 07 009 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 15 Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP 19580827 198303 1 002
Sekretaris Penguji
: Dra. Nur Hasanah, M.Pd NIP 196901101 994032 002
Penguji I
: Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag NIP 19570812 198802 2 001
Penguji II
: Jaka Siswanta, M.Pd NIP 19710219 200031 002
Penguji III
: Achmad Maimun, M.Ag NIP 19700510 199803 1 003 Salatiga, 15 Agustus 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: NOFI KURNIAWATI
NIM
: 11107009
Judul Skripsi
: PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA TERHADAP
PADA
AWAL
KONSENTRASI
PEMBELAJARAN SISWA
DALAM
MENGIKUTI PEMBELAJARAN ( Studi Pada siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 09 Agustus 20011 Yang menyatakan
NOFI KURNIAWATI
MOTTO
ÇÏÈ #ZŽô£ ç„ÎŽô£ ãèø9$#yì tB ¨b Î) ÇÎÈ #·Žô£ ç„ÎŽô£ ãèø9$#yì tB ¨b Î*sù
karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Suamiku tercinta (Mas Badrus Salam) yang senantiasa memotivasi aku untuk selalu maju dan berjuang. 2. Anakku tersayang (Dek Della) yang menjadi motivator terbesar dalam hidupku. 3. Orang tuaku (Ibu Rusmi dan Bp. Syahlhan) yang telah membesarkan aku mengurus dan membimbing aku serta senantiasa mendo’akan untuk keberhasilanku. 4. Pembaca yang budiman.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah s.w.t. yang atas rahmat, taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dangan lancar tanpa suatu halangan apapun. Selanjutnya sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada beliau Nabi Agung Muhammad saw sabagai pimpinan umat dan perantara menuju kabenaran Ilahi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi merasa tidak mampu tanpa bantuan orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dengan rasa hormat dan rendah hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat: 1. Bpk Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Ibu Drs. Siti Asdiqoh M.Si. selaku Ketua progdi PAI. 3. Bapak Achmad Maimun M.Ag. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi pengarahan sampai terselesainya penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Muh Syamsul selaku kepala MTs NU Salatiga. 5. Seganap dosen dan karyawan STAIN Salatiga. 6. Ayah dan Bunda yang telah mengasuh dan membimbing penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. 7. Suami tersayang yang telah membantu dan mendorong penulis dalam penyusunan skripsi ini. 8. Anakku tercinta yang selalu menjadi motivaor penulis untuk segera menyelesaikan studi ini. 9. Seluruh keluarga tercinta yang telah meberikan bantuan dan motivasi demi terselesainya skripsi ini 10. Teman-teman seperjuangan PAI-A angkatan 2007. 11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Atas segala apa yang mereka berikan, penulis tidak bisa memberikan imbalan,penulis hanya bisa berdo’a semoga amal kebaikan mereka dapat balasan dari Allah s.w.t. Sejauh kemampuan dan jangkauan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih
Salatiga, 09 Agustus 2011
Penulis
ABSTRAK
Skripsi berjudul: PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN (Studi Pada Siswa kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011) ini dilaksanakan dengan tujuan: (1) Untuk mengetahui bagaimana intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011. (2) Untuk mengetahui bagaimana konsentrasi siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011 dalam mengikuti pembelajaran. (3) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswadalam mengikuti pembelajaran terutama pada siswa kelas VIII MTs NU Salatiga. Penelitian ini adalah penelitian populasi yang dilaksanakan di MTs NU Salatiga dengan subyek penelitian seluruh siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah 80 siswa. Data diperoleh melalui studi dokumentasi, angket dan observasi. Analisa data diperoleh dengan tehnik statistik kuantitatif yang menggunakan rumus product moment, yaitu untuk menguji taraf signifikasi antara variabel pertama dengan variabel kedua pada siswa kelas VIII MTs NU Salatiga. Kesimpulan hasil penelitian adalah: (1) Intensitas membaca Asmaul Husna siswa MTs NU Salatiga kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 adalah bervarisi, yaitu kategori intensitas membaca asmaul Husna tingkat tinggi mendapat nilai antara 24-30 sebayak 28 siswa mencapai 35%, dan untuk kategori sedang mendapat nilai antara 17-23 sebanyak 52 siswa mencapai 65%, dan untuk kategori rendah mendapat nilai antara 10-16 namun tidak ada siswa yang masuk dalam kategori ini. (2) Konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di MTs NU Salatiga kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 adalah bervariasi, yaitu kategori konsentrasi tinggi mendapat nilai antara 24-30 sebayak 38 siswa mencapai 47,5%, dan untuk kategori sedang mendapat nilai antara 17-23 sebanyak 42 siswa mencapai 52,5 %, dan untuk kategori rendah mendapat nilai antara 10-16 namun tidak ada siswa yang masuk dalam kategori ini. (3) Setelah dianalisis dengan menggunakan rumus sistem korelasi product moment dan diperoleh nilai rxy sebesar 0,248 kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan N = 80, maka diperoleh r pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,286, maka berarti bahwa nilai rtabel lebih besar dari nilai rxy (0,286>0,248). Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di MTs. NU Salatiga kelas VIII tahun ajaran 2010/2011.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i HALAMAN LOGO ...................................................................................... ii HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4 D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 5 E. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 6 F. Definisi Operasional ...................................................................... 6 G. Metode Penelitian ........................................................................ 10 H. Sistimatika Penulisan ……………………………………………..19
BAB II LANDASAN TEORI 1. Intensitas Membaca ........................................................................... 20 A. Pengertian Intensitas .................................................................... 20 B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas ............................... 20 C. Pengertian Membaca ................................................................... 21 D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca .............................. 21 E. Manfaat Membaca ....................................................................... 21 2.
Asmaul Husna .................................................................................. 22 A. Pengertian Asmaul Husna ............................................................. 22 B. Fungsi dan Keistimewaan Asmaul Husna ...................................... 23 C. Asmaul Husna dan Terjemahnya ................................................... 30
3.
Konsentrasi ...................................................................................... 33
4. A. Pengertian Konsentrasi ................................................................. 33 5. B. Tehnik Menciptakan Konsentrasi .................................................. 33 6. C. Bentuk-bentuk Konsentrasi ........................................................... 36 7.
Hubungan antara Intensitas Membaca Asmaul Husna dengan Konsentrasi ........................................................................... 38
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs. NU Salatiga ............................................ 41 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs. NU Salatiga ......................... 41 2. Letak Geografis MTs NU Salatiga ........................................... 42 3. Identitas Madrasah ................................................................... 43
4. Visi dan Misi MTs NU Salatiga ............................................... 44 5. Struktur Organisasi MTs. NU Salatiga ..................................... 47 6. Keadaan Guru dan Karyawan MTs NU Salatiga ...................... 48 7. Keadaan Siswa MTs NU Salatiga ............................................ 49 8. Sarana dan Prasarana MTs NU Salatiga ................................... 50 B. Penyajian Data ............................................................................. 51 1. Daftar Responden…………………………………………….51 2. Jawaban Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna……….55 3. Jawaban Angket Tentang Konsentrasi……………………… 59 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama ........................................................................... 64 B. Analisis Kedua……………………………………………………..70 C. Analisis Ketiga……………………………………………………..77 D. Analisis Uji Hipotesis………………………………………………82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. .84 B. Rekomendasi ................................................................................ 85 B. Saran ............................................................................................ .85 C. Penutup……………………………………………………………..86 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN- LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Populasi Penelitian Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna Siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga Tabel 3. Kisi-kisi Angket Tentang Konsentrasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Siswa kelas VIII MTs NU salatiga Tabel 4. Keadaan Guru dan Karyawan MTs NU Salatiga Tabel 5. Keadaan Siswa MTs NU Salatiga Tabel 6. Data Gedung dan Tanah MTs NU Salatiga Tabel 7. Daftar Responden Tabel 8. Daftar Jawaban Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna Tabel 9. Daftar Jawaban angket Tentang Konsentrasi Tabel 10. Daftar Analisis Hasil Jawaban Angket Tentang Intensitas Membaca Asmaul Husna Tabel 11. Interval dan Presentase Intensitas Membaca Asmaul Husna Pada awal Pembelajaran Tabel 12. Daftar Analisis Hasil Jawaban Angket Tentang Konsentrasi Tabel 13. Interval dan Presentase Konsentrasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Tabel
14. Koefisien Korelasi Tentang Intensitas Membaca Asmaul Husna Terhadap Konsentrasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran .1 Angket Penelitian Lampiran .2 Daftar SKK Lampiran .3 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran .4 Surat Keterangan Penelitian Lampiran .5 Tabel r Product Moment Lampiran .6 Kegiatan Ekstra Kurikuler MTs NU Salatiga
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tidak ada yang patut manusia sembah kecualli Allah s.w.t. Karena hanya Dialah yang Maha Ada dan hanya satu, tidak punya sekutu dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Dia ada dengan sendirinya yang pertama dan tanpa permulaan. Dia kekal abadi dan tanpa akhir. Yang Maha Ada ini mempunyai kekuasaan mutlak. Dia mampu menciptakan dan mengadakan segala sesuatu. Salah satu contohnya yaitu manusia, yang merupakan satu-satunya mahluk yang paling sempurna dan mempunyai kedudukan yang paling mulia di muka bumi ini. Dengan menyadari hal di atas, diharapkan manusia mampu memahami hubungan yang sangat penting antara Sang Pencipta dengan sesuatu yang diciptakanNya. Karena dengan mengetahui korelasi ini, niscaya manusia akan mampu mengetahui penciptanya serta kewajibannya sebagai seorang mahluk, yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dimana salah satu perintah-Nya yaitu agar manusia senantiasa beribadah dan selalu mengingat nama Allah dalam keadaan apapun baik suka maupun duka. Namun realita yang terjadi tidak demikian, manusia ingat akan eksistensi Tuhannya manakala mereka dilanda musibah, tertimpa kesusahan, dan mendapat masalah. Seperti halnya para siswa, mereka akan berbondongbondong bermujahadah bersama, berzikir menyebut Asma-Nya ketika mereka
akan menghadapi Ujian Nasional. Bahkan ada sebagian dari mereka meskipun dalam keadaan susah, mereka tetap tidak mau minta pertolongan kepada Allah, padahal sebenarnya Allah sangat pencemburu jika ada seorang hamba minta kepada selainNya ( Subarno,1996:2). Sebenarnya Allah telah memberikan mediator-mediator yang mudah bagi umatNya agar mereka senantiasa ingat dan menyerahkan segala sesuatu kepadaNya. Salah satunya yaitu dengan berzikir dan selalu menyebut AsmaNya. Karena dengan mediator ini selain iman bertambah kuat, hati juga akan merasa tenang dan mantab, hidup makin gairah, hilang rasa gelisah dan gundah, selain itu sifat malas akan hilang sehingga semangat akan bertambah (Hafidh,2003:1). Begitu juga bagi para pelajar diharapkan agar mereka mau berzikir agar semangat belajar mereka semakin bertambah. Asmaul Husna adalah salah satu bacaan dalam berzikir, agar manusia senantiasa ingat kepadaNya. Bacaan ini cocok sekali bagi siapa saja, baik orang pangkat, rakyat, kaya, miskin, tua, dewasa bahkan anak-anak yang masih dalam usia sekolah. Orang yang sudah rajin beribadah maupun yang masih malas-malasan beribadah. Orang yang suci dan banyak dosa dan sebagainya (Al Hafidh,2003: iv). Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan membangun pribadi siswa yang lebih baik, mencetak manusia menjadi insan yang berakhlak mulia. Maka untuk mencapai tujuan tersebut, para pendidik harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang religious dan menyenangkan,
Sehingga siswa tidak akan pernah merasa bosan dan termotivasi serta semangat dalam mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan baik ketika anak didik dalam kondisi memperhatikan, tenang dan penuh konsentrasi. Kondisi demikianlah yang didambakan oleh guru. Karena jika kondisi anak didik dalam keadaan tidak tenang, maka guru akan kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga materi pelajaran tidak dapat ditangkap oleh peserta didik secara umum. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang penulis peroleh pada saat PPL, kondisi pembelajaran yang terjadi di MTs NU Salatiga terutama kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 adalah salah satu contoh pembelajaran yang memerlukan perhatian khusus. Mengingat guru yang mengajar pada MTs NU tersebut mengalami sedikit kendala baik pada pembelajaran maupun tugastugas yang di berikan kepada anak didik. Contoh permasalahan yang terjadi adalah sebagian anak sering berbicara sendiri dengan temannya saat pembelajaran berlangsung, mengantuk dan tertidur di kelas dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Sehingga hal ini akan mengganggu konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Maka dari itu, dewan guru selain membentuk peraturan-peraturan yang tegas, mereka juga mengharuskan kepada seluruh siswa untuk berdo’a, berzikir bersama dengan membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran, dengan tujuan agar Allah senantiasa memberikan rahmatNya kepada siswa MTs NU Salatiga terutama pada siswa kelas VIII. Sehingga siswa selalu
termotivasi untuk belajar, tenang dalam belajar, dan terciptalah suasana belajar yang nyaman dan siswa dapat berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan latar belakng di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian secara MEMBACA TERHADAP
ilmiah dengan
ASMAUL
HUSNA
KONSENTRASI
judul “PENGARUH PADA SISWA
AWAL
INTENSITAS
PEMBELAJARAN
DALAM
MENGIKUTI
PEMBELAJARAN (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs. NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011).
B. Rumusan Masalah Berdasarkan judul di atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah
intensitas
membaca
Asmaul
Husna
pada
awal
pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011? 2. Bagaimanakah konsentrasi siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011 dalam mengikuti pembelajaran? 3. Adakah pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran?
C. Tujuan Penelitian Di dalam suatu penelitian, pasti selalu memiliki tujuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011. 2. Untuk mengetahui bagaimana konsentrasi siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011 dalam mengikuti pembelajaran. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran terutama pada siswa kelas VIII MTs NU Salatiga.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Suryabarata,1995:69). Adapun menurut Arikunto, hipotesis adalah kebenaran yang masih di bawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang sudah disertai dengan bukti-bukti (Arikunto, 2005:45). Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara mengenai jawaban atas rumusan masalah yang masih perlu dibuktikan di lapangan atau masih perlu diuji melalui penelitian. Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh yang signifikan antara intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran”. Artinya, semakin tinggi intensitas siswa membaca Asmaul
Husna pada awal pembelajaran maka semakin tinggi tingkat konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
E. Kegunaan Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun secara teoritik, yaitu: 1. Manfaat Teoritik Bagi siswa, dapat menjadi acuan untuk meningkatkan intensitas siswa dalam membaca Asmaul Husna. Bagi pendidik. dapat menjadi acuan untuk senantiasa menciptakan suasana pembelajaran yang religius dan menyenangkan yaitu dengan membaca Asmaul Husna. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi para pendidik dalam upaya meningkatkan konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Apabila ternyata ada hubungan yang signifikan, hal ini berarti pendidik dapat memperoleh pemahaman tentang arti pentingnya melafalkan Asmaul Husna pada awal pembelajaran yang ternyata mempunyai pengaruh yang positif terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga para pendidik diharapkan mampu mambangkitkan semangat siswa untuk selalu melafalkan Asmaul Husna.
F. Definisi Operasional Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman terhadap judul sekripsi ini, maka penulis akan menegaskan istilah-istilah sebagai berikut: 1. Pengaruh Intensitas Membaca Asmaul Husna Secara rinci setiap kata tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (benda, orang dan sebagainya) yang berkuasa atau berkekuatan gaib (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 :865). Kata pengaruh di sini adalah adanya kekuatan atau daya atau akibat dari intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. b. Intensitas Intensitas adalah keadaan tingkat atau ukuran intensnya (Departemaen Pendidikan Nasional, 2007:438) . Intensitas yang di maksud dalam penelitian ini adalah tingkat keseringan dan tingkat keseriusan siswa dalam membaca Asmaul Husna. c. Membaca Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 83). Adapun membaca yang penulis maksud dalam penelitian ini yaitu siswa mampu melisankan dan memahami isi atau kandungan dari Asmaul Husna.
d. Asmaul Husna Asmaul Husna berasal dari gabungan dua kata yaitu Asma dan Husna. Dalam kamus bahasa Arab, Asma berasal dari kata ism (اﺳﻤﺎء )اﺳﻢyang berarti nama (Yunus,1989:42). Husna berasal dari kata Ahsan yang berarti terbaik ( ﺣﺴﻦ-( ) اﺣﺴﻦYunus,1989:35). Nasution mendefinisikan bahwa Asmaul Husna adalah namanama terbaik yang disandarkan pada sifat- sifat Allah s.w.t. (Nasution, 2009: 81). Senada dengan definisi di atas, Alhafidh mendefinisikan Asmaul Husna sebagai
nama-nama Allah yang bagus-bagus
(Alhafidh, 2003:1). Berdasarkan definisi di atas, maka yang dimaksud Asmaul Husna dalam penelitian ini adalah nama-nama terbaik Allah S.w.t. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka yang dimaksud dengan pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna dalam penelitian ini adalah daya atau sesuatu yang timbul akibat dari tingkat keseringan dan keseriusan siswa dalam melisankan nama-nama terbaik Allah yaitu Asmaul Husna. Adapun indikator intensitas membaca Asmaul Husna dalam penelitian ini adalah: 1) Keajegan 2) Membaca secara tartil 3) Membaca dan paham maknanya 4) Khusuk dalam membaca Asmaul Husna
2. Konsentrasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Secara rinci setiap kata di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konsentrasi Konsentrasi adalah pemusatan perhatian atau pikiran terhadap suatu hal (Departeman Pendidikan Nasional, 2007:5880). b. Siswa Siswa adalah seorang anak yang mencari ilmu pengetahuan dan pengalaman di sekolah formal untuk mempersiapkan masa depan menuju hidup lebih baik dan sejahtera (Baratha, 1995:371). Adapun menurut penulis, siswa adalah seorang anak yang mencari ilmu pengetahuan maupun pengalaman di sekolah formal untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini siswa yang dimaksud adalah siswa kelas VIII MTs NU Salatiga. c. Mengikuti Mengikuti dalam peneltian ini berarti turut belajar atau mendengarkan membaca
juga
memperhatikan
dan sebagainya)
(mendengarkan,
melihat,
(Departemen Pendidikan Nasional,
2007:422). d. Pembelajaran. Pembelajaran berasal dari kata belajar yang berarti berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian (Poerwadarminto, 2006: 121). Proses pembelajaran merupakan proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru. Tetapi melibatkan berbagai
kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik. Pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi pendidikan (Tabrani, 1985:5). Berdasarkan definisi di atas, yang dimaksud konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam penelitian ini adalah pemusatan perhatian siswa kelas VIII MTs NU Salatiga yang turut dalam prosees belajar mengajar dengan tujuan untuk memperoleh kepandaian. Indikator dari konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran pada penelitian ini adalah: 1) Disiplin 2) Memperhatikan materi pelajaran 3) Menjaga ketenangan 4) Mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir 5) Selalu mengerjakan tugas 6) Memiliki catatan lengkap
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuntitatif. Dipilihnya pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini dengan alasan untuk menguji ada atau tidaknya keterkaitan antara dua variabel yang tersebut dalam judul penelitian di atas.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah MTs NU Salatiga yang dilaksanakan pada tahun 2010/2011 3. Populasi Populasi adalah kenyataan yang hendak digeneralisasikan (Hadi, 2000:701). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto yaitu Keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:130). Senada dengan definisi di atas, Sugiyono menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulanya (Sugiyono, 2009:117). Dari beberapa definisi di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 80 siswa. Berikut ini adalah sebaran sub populasi pada setiap kelas:
Tabel 1.1 Daftar Populasi Penelitian No
Kelas
Populasi Tiap Kelas
1
VIII A
41
2
VIII B
39
Jumlah
2
80
4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto,2005:100) Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut: a. Metode Observasi Observasi sistimatika
adalah
pengamatan
fenomena-fenomena
dan
pencatatan yang
dengan diselidiki
(Suryabarata,1995:136). Senada dengan definisi tersebut, Arikunto menyatakan bahwa observasi adalah suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan
sesuatu
dengan
menggunakan
mata
(Arikunto,2006:156). Metode ini penulis gunakan untuk mendapat data yang mudah diamati secara langsung tentang keadaan geografis dan situasi secara umum di MTs NU Salatiga.
b.
Metode Angket atau kuosioner Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut memberikan
respon
sesuai
dengan
permintaan
bersedia pengguna
(Arikunto,2005:102). Senada dengan itu, Sukandarrumidi menyatakan bahwa angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengirimkan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Sukandarrumidi, 2004: 78). c. Metode Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barangbarang tertulis (Arikunto, 2006:158). Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2006:158). Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh keterangan atau data tentang gambaran umum MTs NU Salatiga, yang meliputi Sejarah berdirinya, visi, misi, keadaan guru, karyawan dan siswa, maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini yang bersifat dokumentasi yang penulis butuhkan. 5. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto,2005:101).
Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Angket Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut memberikan
respon
sesuai
dengan
permintaan
bersedia pengguna
(Arikunto,2005:102). Senada dengan itu, Sukandarrumidi menyatakan bahwa
angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara
mengirimkan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Sukandarrumidi, 2004: 78). Dalam penelitian ini, angket yang penyusun persiapkan ada dua yaitu angket pertama untuk mengetahui bagaimana intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011. Angket kedua untuk mengetahui bagaimana
konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran siswa kelas
VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011. Kedua angket yang diberikan kepada siswa /responden tersebut bersifat tertutup (closed form). Artinya siswa tinggal memilih jawaban yang telah disediakan yang dianggap paling sesuai dengan pribadinya dan tidak diberi kesempatan untuk menyusun kalimat jawaban sendiri. Penyusun membuat kedua angket tersebut dengan cara menurunkan indikator masing-masing variabel ke dalam beberapa pertanyaan atau soal. Adapun jumlah soal dari masing-masing angket
adalah 10 soal. Sedangkan untuk mengetahui berapa jumlah soal dari masing-masing indikator serta bagaimana sebaran soalnya, akan penyusun uraikan pada tabel berikut: Tabel 1.2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna Siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011 No
Indikator
Jumlah Soal
Sebaran Soal
1
Keajegan
5
1-5
2
Membaca secara tartil
1
6
3
Membaca
2
7-8
2
9-10
dan
paham
maknanya 4
Membaca secara khusuk
Tabel 1.3 Kisi-Kisi Angket Tentang Konsentrasi Siswa Dalam Mengiukti Pembelajaran Siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011 No
Indikator
1
Disiplin
2
Selalu
memperhatikan
materi
Jumlah Soal
Sebaran Soal
3
11-13
2
14-15
pelajaran 3
Menjaga ketenangan
2
16-17
4
Mengikuti pelajaran dari awal hingga
1
18
akhir
5
Selalu mengerjakan tugas
1
19
6
Memiliki catatan lengkap
1
20
Pemberian skor untuk kedua angket tersebut sesuai skala likert, masing-masing jawaban ( A, B, C, ) mempunyai skor berturut-turut: 3,2,1.Karena jumlah soal, baik angket pertama maupun angket kedua masing-masing berjumlah 10, maka skor maksimum yang mungkin tercapai oleh responden adalah 30, dan skor minimalnya adalah 10. Adapun kedua angket tersebut terdapat dalam lampiran. b. Observasi Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi, dimana saat pelaksanaanya nanti, peneliti datang secara langsung ke lokasi penelitian. Dengan tujuan untuk mendapatkan data-data yang mudah diamati secara langsung tentang keadaan geografis dan situasi secara umum di MTs Nu salatiga. Pedoman observasi ini peneliti gunakan pada saat melakukan observasi pendahuluan serta pada saat peneliti menyebarkan angket. c. Dokumentasi Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh keterangan atau data tentang gambaran umum MTs NU Salatiga, yang meliputi sejarah berdirinya, visi, misi, keadaan guru, karyawan dan siswa, maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini yang bersifat dokumentasi misalnya: arsip, catatan-catatan yang diperlukan penulis.
6. Anlisis Data Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana disrtibusi masing-masiang variabel digunakan rumus : P=
x 100%
Keterangan : P
= Presentase
F
= Frekuensi
N
= Jumlah subyek Untuk menganalisis data akan digunakan metode analisis
kuantitatif yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Adapun rumus statistik yang digunakan adalah rumus product moment, sebagai berikut: (∑ )(∑ )
∑ ∑
( )
∑
(∑ )
Keterangan: rxy
: Koefisien korelasi antara X dan Y
X
: variabel pengaruh
Y
: Variabel terpengaruh
X2
: Product dari X
Y2
: Product dari Y
N
: Jumlah responden
H. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini akan penulis susun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Yang berisi tentang : Latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, sistematika penulisan skripsi.
BAB II
LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang : A. Asmaul Husna : pengertian Asmaul Husna, fungsi dan keistimewaan
Asmaul
husna,
99
Asmaul
husna
dan
terjemahnya B. Konsentrasi : pengertian konsentrasi, tehnik menciptakan konsentrasi dan bentuk-bentuk konsentrasi C. Pengaruh intensitas membaca asmaul husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN Yang memuat tentang gambaran umum MTs NU Salatiga, Sejarah Berdirinya MTs NU Salatiga, letak geografis, Identitas MTs NU Salatiga, visi dan misi MTs NU Salatiga, Keadaan guru dan karyawan MTs NU salatiga, sarana dan prasarana, struktur
organisasi, data tentang responden, dan penyajian data tentang hasil angket yang diberikan. BAB
IV
ANALISIS DATA Berisi tentang analisis pertama yaitu tentang intensitaas membaca asmaul husna, dan analisis kedua yaitu konsentrasi, serta analisis ketiga yaitu penggabungan analisis pertama dan kedua.
BAB V
PENUTUP Yang berisi kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI 1. Intensitas Membaca a. Pengertian Intensitas Kata Intensitas berasal dari bahasa Inggris yaitu intensity yang berarti kekebalan intensitas (Echol,1986:326). Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kata intensitas dapat diartikan sebagai suatu kesungguhan yang pada akhirnya akan menghasilkan hal-hal yang memuaskan. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas 1) Perhatian atau konsentrasi, menurut Suryabarata, perhatian adalah: a) Pemusatan tenaga psikis tertuju pada objek b) Banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas yang dilakukan (dilaksanakan) (Suryabarata,1995:19). 2) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada hal-hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. (Slamet, 1995:180) 3) Keaktifan adalah keaktifan atau kontinuitas berarti kesinambungan dalam mengikuti suatu aktivitas sehingga keaktifan sangat berpengaruh terhadap hasil yang dikehendaki. 4) Motivasi adalah pemberian akan penumbuhan motif atau hal-hal yang menjadi motif. Jelasnya motivasi adalah motif atau hal yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan terasa sangat mendesak.
c. Pengertian Membaca Pada dasarnya semua aktifitas memerlukan minat, karena dengan membaca itulah seseorang akan bertindak. Begitu pula dalam hal membaca memerlukan adanya minat yang tinggi agar dalam membaca dapat mudah memahami isi bacaannya, sehingga akan menambah pengetahuan bagi si pembacanya.
Adapun pengertian
membaca
adalah melihat
serta
memahami dari apa yang tertulis (Moeliono,1993:62). d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca Dalam
membaca melibatkan
diperhatikan
seperti
mengingat,
beberapa
faktor
memahami,
yang harus membedakan,
membandingkan, menemukan, menganalisa serta mengorganisasi yang pada akhirnya mampu menerapkan apa yang terkandung dalam bacaannya. Keberhasilan membaca ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1) Faktor internal yang meliputi: minat, motifasi, intelektual, intelegensi, sikap, bakat dan tujuan 2) Faktor eksternal yang meliputi: sarana, bacaan, lingkungan, latar di belakang, sosial ekonomi, kebiasaan membaca, dan kondisi dalam membaca (Hadi,1987:112). e. Manfaat membaca Membaca merupakan aktivitas yang menyenangkan sekaligus mencerahkan. Membaca membantu kitalebih berwawasan, sukses dan hidup lebih baik. Tetapi ternyata kegemaran membaca belum dimiliki
mayoritas orang karena mereka belum mengetahui manfaat dari membaca. Berikut ini manfaat dari membaca: 1) Membaca membangun pondasi yang kuat untuk dapat mempelajari dan memahami berbagai disiplin ilmu sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan linguistic karena membaca menperkaya kosa kata. 3) Membaca mencegah rabun mata karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata. 4) Membaca
mencegah
kepikunan
karena
melibatkan
tingkat
konsentrasi lebih besar, mengaktifkan dan menyegarkan pikiran. 5) Membaca
membantu
meningkatkan
kecerdasan,
serta
meningkatkan, dan menyegarkan pikiran. 6) Membaca
membantu
mengembangkan
meningkatkan
kemampuan
rasa
memanajemen
percaya
diri,
emosi,
dan
meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun. 7) Membaca membentuk karakter dan kepribadian. 8) Membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan (Honggowongso,2009).
2. Asmaul Husna a. Pengertian Asmaul Husna
merupakan nama-nama
Allah
s.w.t.
yang
terkandung di dalam Al-Qur’an dimana pada tiap-tiap nama tersebut mengandung
khasiatnya
masing-masing
(http://Tanbihul
Ghafilin.tripod.com/asmaulhusna.htm). Secara bahasa Asmaul Husna adalah
nama-nama Allah yang terbaik (Nasution,2009:81). Sejalan
dengan itu, Hafidh juga menyatakan bahwa Asmaul Husna adalah namanama Allah yang bagus-bagus (hafidh,2003:1). Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Asmaul Husna adalah
nama-nama yang terbaik yang hanya disandarkan pada
Allah s.w.t. dan di dalamnya terkandung keistimewaan-keistimewaan yang begitu dahsyat. Hanya Allah yang memiliki nama-nama tersebut dan sifatsifatnya itu bukanlah sifat yang sama dengan manusia, karena tidak ada satu makhluk yang setara dengan Dirinya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ihklas berikut ini:
ÇÍÈ 7‰ ym r·qàÿà2
¼ã&©!` ä3 tƒ öN s9ur
Artinya: “Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia” (Depag,1989:1118).
b. Fungsi dan Keistimewaan Asmaul Husna Menurut Hafidh, fungsi dari asmaul Husna adalah sebagai alat untuk berdo’a (Hafidh, 2003:1). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Asmaul Husna merupakan salah satu bacaan yang digunakan dalam berzikir, dalam rangka mendekatkan diri manusia kepada Allah s.w.t. yang merupakan sarana manusia dalam berdo’a. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-A’rof 180
4¾ÏmÍ´¯»yJ ó™ r&þ’Îûšc
r߉ Ås ù=ムtû ïÏ%©!$# (#râ‘sŒur ($pkÍ5 çnqãã ÷Š$sù 4Óo_ó¡ çtø:$#âä!$oÿôœ F{ $# ¬! ur ÇÊÑÉÈ tb qè=yJ ÷ètƒ (#qçR%x. $tB tb ÷rt“ôf ã‹y™
Artinya: “ hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”(Depag,1989:252). Menurut Hafidh keistimewaan Asmaul Husna adalah do’a yang efisien. Karena mudah dibaca, pendek, ringan, tetapi sudah komplit dan menyeluruh menyangkut urusan dunia dan akhirat, serta memperoleh jaminan surga (Hafidh,2003:1). Karena dari segi bacaannya yang bersifat efisien itulah, maka Asmaul Husna ini merupakan salah satu bacaan zikir dan do’a yang cocok bagi semua kalangan, baik itu orang kaya, miskin, dewasa dan anak-anak.
Dan Allah akan senantiasa melimpahkan rahmatNya bagi siapa saja yang dengan rutin dan ikhlas menyebut Asmanya. Selain itu, Asmaul Husna juga mempunyai kedahsyatan yang hebat bagi siapa saja yang berkenan malafalkannya dengan tulus dan ikhlas. Dalam hal ini Hafidh mengemukakan 8 kedahsyatan sebagai berikut: 1) Hati menjadi tenang 2) Iman makin bertambah kuat 3) Hidup makin gairah, makin semangat untuk membangun dunia dan mencari bekal di akhirat 4) Selalu mendapat pertolongan dan perlindungan dari Allah s.w.t. 5) Hilang rasa gelisah, susah, stress, dan putus asa 6) Akhlak makin baik menuju akhlakul karimah 7) Dicintai Allah s.w.t 8) Semangat
belajar
meningkat
dan
sifat
malas
hilang
(Hafidh,2003:1-2). Jika Hafidh menyatakan 1 keistimewaan dan 8 kedahsyatan Asmaul Husna seperti di atas, Shihab menjelaskan keistimewaan Asmaul Husna lebih rinci sebagai berikut ini: No Asmaul Husna 1 2 3 4 5 6
Keistimewaan اﷲAkan terkabul segala keinginannya
اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ اﻟﻤﻠﻚ اﻟﻘﺪوس اﻟﺴﻼم
Hati menjadi tenang mempunyai daya tarik yang besar Mendatangkan keberkahan dan kekayaan Terhindar dari sifat sombong, dengki dan iri hati Terhindar dari segala penyakit dan marabahaya
7
اﻟﻤﺆﻣﻦAman dari segala macam gangguan dan ancaman
8
اﻟﻤﮭﯿﻤﻦTerhindar sifat lupa, mudah menghafal pelajaran
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
اﻟﻌﺰﯾﺰAman dari segala macam gangguan اﻟﺠﺒﺎرMusuh-musuh akan tunduk dan patuh اﻟﻤﺘﻜﺒﺮBicara menjadi lancar dan musuh-musuh akan tunduk اﻟﺨﺎﻟﻖMencerdaskan fikiran اﻟﺒﺎرئTerhindar dari kesulitan اﻟﻤﺼﻮرDimudahkan dalam memiliki keturunan اﻟﻐﻔﺎرMendapat ampunan dari Allah s.w.t. اﻟﻘﮭﺎر اﻟﻮھﺎب اﻟﺮزاق اﻟﻔﺘﺎح اﻟﻌﻠﯿﻢ اﻟﻘﺎﺑﺾ اﻟﺒﺎﺳﻂ اﻟﺨﺎﻓﺾ اﻟﺮاﻓﻊ اﻟﻤﻌﺰ اﻟﻤﺬل اﻟﺴﻤﯿﻊ اﻟﺒﺼﯿﺮ اﻟﺤﻜﻢ
Terhindar dari sifat tamak dan kemewahan dunia Dilepaskan dari segala kesulitan Dimudahkan rizkinya Dibukakan pintu hatinya Diberikan kema’rifatan hati Terhindar dari ancaman orang-orang dhalim Dimudahkan dalam mencari rizki Dikabulkan hajatnya Terjaganya harta dari pencuri, perampok,dan penipuan Menumbuhkan kewibawaan Dimudahkan dalam menagih hutang Diberikan pendengaran yang baik Bertambah cerdas otaknya dan hatinya akan terbuka
Dibukakan pintu hatinya sehingga mudah menerima ilmu agama اﻟﻌﺪلMemiliki sifat adil dan bijaksana
اﻟﻠﻄﯿﻒDimudahkan dalam berdagang اﻟﺨﺒﯿﺮDimudahkan untuk bertemu dengan seseorang yang dirindukan اﻟﺤﻠﯿﻢTerpelihara dari pangkatnya, jabatan atau kedudukannya اﻟﻌﻈﯿﻢTerhindar dari kejahatan
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
اﻟﻐﻔﻮر اﻟﺸﻜﻮر اﻟﻌﻠﻰ اﻟﻜﺒﯿﺮ اﻟﺤﻔﯿﻆ اﻟﻤﻘﯿﺖ اﻟﺤﺴﯿﺐ اﻟﺠﻠﯿﻞ اﻟﻜﺮﯾﻢ
Diterimanya taubat dan terkabulkanya do’a Mudah dikabulkan hajatnya Menambah kecerdasan otak Terpelihara dari kedudukan dan jabatan Terhindar dari ancaman binatang buas Terlepas dari rasa haus dan lapar Memperkkuat jabatan atau kedudukan Memperoleh perubahan yang lenih baik dalam hidupnya Akan mendapat kemudahan dan kemuliaan dunia dan akhirat Terpeliharanya harta benda dari pencurian
اﻟﺮﻗﯿﺐ اﻟﻤﺠﯿﺐDo’anya mudah dikabulkan اﻟﻮاﺳﻊTerhindar dari keesulitan اﻟﺤﻜﯿﻢMudah menghafal dan menerima pelajaran dari guru, اﻟﻮدود اﻟﻤﺠﯿﺪ اﻟﺒﺎﻋﺚ اﻟﺸﮭﯿﺪ اﻟﺤﻖ اﻟﻮﻛﯿﻞ اﻟﻘﻮى اﻟﻤﺘﯿﻦ اﻟﻮﻟﻰ اﻟﺤﻤﯿﺪ اﻟﻤﺤﺼﻰ اﻟﻤﺒﺪئ اﻟﻤﻌﯿﺪ اﻟﻤﺤﯿﻰ اﻟﻤﻤﯿﺖ اﻟﺤﻲ اﻟﻘﯿﻮم
dosen atau kyai Menambah keharmonisan rumah tangga Akan mendapat perhatian dari keluarga Hati menjadi terang dan mendapatkan ilmu serta hikmah Kenakalan anak menjadi hilang Diberi keteguhan iman Terhindar dari marabahaya seperti hujan badai dan Mendapatkan ketahanan tubuh dan terhindar dari sifat pemalas Terhindar dari kekejaman orang dhalim Terjaga dan terpelihara dari jabatan dan kedudukan Memiliki mental yang baik dan terpuji Menjadi umat yang selalu dekat dengan Allah s.w.t. Segala rencana akan terkabulkan Mengembalikan sesuatu yang dicari atau yang hilang Diberi kemulilaan dunia dan akhirat dan berjiwa dinamis Memperoleh kemenangan dari musuh atau lawan Memperoleh penerang sinar tauhid Mendapatkan kewibawaan
65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
اﻟﻮاﺟﺪ اﻟﻤﺎﺟﺪ اﻟﻮاﺣﺪ اﻟﺼﻤﺪ اﻟﻘﺎدر اﻟﻤﻘﺘﺪر اﻟﻤﻘﺪم اﻟﻤﺆﺧﺮ اﻷول اﻷﺧﺮ اﻟﻈﺎھﺮ اﻟﺒﺎﻃﻦ اﻟﻮاﻟﻲ اﻟﻤﺘﻌﺎﻟﻲ
92 93
اﻟﻨﻮر
84 85 86 87 88 89 90 91
Mudah mengingat pelajaran
Dimudahkan dalam memiliki keturunan Menjadi orang yang sedikit amarahnya meski berat tanggungannya Terkabulnya sesuatu yang diinginkan dan dicita-citakan Hajatnya mudah dikabulkan Allah s.w.t. Segala usaha akan cepat berhasil Menjadikan kuat dalam beribadah Tidak terkalahkan oleh musuh Akan dibukakan pintu rizki Terhindar dari kesulitan Memperoleh kemudahan dalam menghadapi masalah Akan dibukakan pintu ma’rifat dalam hatinya Akan mempeeroleh kemudahan saat bertemu dengan para pejabat Hajatnya akan terkabulkan dengan cepat
اﻟﺒﺮ اﻟﺘﻮابDosa-dosanya diampuni oleh Allah اﻟﻤﻨﺘﻘﻢTerhindar dari aniaya orang dhalim اﻟﻌﻔﻮAllah berkenan memberikan maaf atas segala اﻟﺮؤوف ﻣﺎﻟﻚ اﻟﻤﻠﻚ ذو اﻟﺠﻼل و اﻹﻛﺮام اﻟﻤﻘﺴﻂ اﻟﺠﺎﻣﻊ اﻟﻐﻨﻰ اﻟﻤﻐﻨﻰ اﻟﻤﺎﻧﻊ اﻟﻀﺎر اﻟﻨﺎﻓﻊ
83
Diberi keteguhan hati dan kokoh pendirian
kesalahannya Akan disenangi banyak teman Memperkuat kedudukan seseorang Do’anya akan lekas terkabul Akan mempunyai sifat adil dan bijak Anggota keluarga yang hilang akan segera kemballi Segala usaha akan cepat berkembang Hartanya akan bermanfaat di dunia dan akhirat Terhindar dari hal-hal yang membahayakan Akan segara sembuh dari penyakit Dihilangkan dari kesusahan dan disembuhkan dari penyakit Memperoleh cahaya keimanan
94 95 96 97 98 99
Akan selalu memperoleh petunjuk
اﻟﮭﺎدئ اﻟﺒﺪﯾﻊ اﻟﺒﺎﻗﻲ اﻟﻮارث
Sesuatu yang direncanakan akan berhasil Memperlancar segala usaha yang dilakukan Usahanya akan membawa kesuksesan yang manggembirakan Otak menjadi cerdas
اﻟﺮﺷﯿﺪ اﻟﺼﺒﻮرDiberi kesabaran hati (Shihab,2010:16-50). Berdasarkan menyimpulkan
pendapat
bahwa
para
dalam
ahli
setiap
di
atas,
Asmaul
maka
Husna
penulis
terkandung
keistimewaan yang begitu dahsyat diantaranya sebagai berikut: 1) Hati menjadi tenang 2) Iman makin bertambah kuat 3) Hidup makin gairah, makin semangat untuk membangun dunia dan mencari bekal di akhirat 4) Selalu mendapat pertolongan dan perlindungan dari Allah s.w.t. 5) Hilang rasa gelisah, susah, stress, dan putus asa 6) Akhlak makin baik menuju akhlakul karimah 7) Dicintai Allah s.w.t 8) Otak menjadi cerdas 9) Semangat belajar meningkat dan sifat malas hilang 10) Disembuhkan dari segala maacam penyakit 11) Terhindar dari bencana dan malapetaka 12) Dilimpahkan kakayaan dan segala karunia 13) Do’a cepat dikabulkan Allah 14) Akan menaikkan derajat bagi pembacanya 15) Ahli surga
c. 99 Asmaul Husna dan Terjemahnya 1 Ar Rahman 2 Ar Rahiim 3 Al Malik
اﻟﺮﺣﻤﻦYang Maha Pengasih اﻟﺮﺣﯿﻢYang Maha Penyayang اﻟﻤﻠﻚYang Maha Merajai/Memerintah
4 Al Quddus 5 As Salaam
اﻟﻘﺪوسYang Maha Suci اﻟﺴﻼمYang Maha Memberi
6 Al Mu`min
اﻟﻤﺆﻣﻦ
7 Al Muhaimin 8 Al `Aziiz
اﻟﻤﮭﯿﻤﻦ اﻟﻌﺰﯾﺰ
9 Al Jabbar 10 Al Mutakabbir
اﻟﺠﺒﺎر اﻟﻤﺘﻜﺒﺮ
11 Al Khaliq 12 Al Baari`
اﻟﺨﺎﻟﻖ اﻟﺒﺎرئ
13 Al Mushawwir 14 15 16 17 18 19
Al Ghaffaar Al Qahhaar Al Wahhaab Ar Razzaaq Al Fattaah Al `Aliim
اﻟﻤﺼﻮر اﻟﻐﻔﺎر اﻟﻘﮭﺎر اﻟﻮھﺎب اﻟﺮزاق اﻟﻔﺘﺎح اﻟﻌﻠﯿﻢ
20 Al Qaabidh
اﻟﻘﺎﺑﺾ
21 Al Baasith
اﻟﺒﺎﺳﻂ
22 Al Khaafidh
اﻟﺨﺎﻓﺾ
23 Ar Raafi`
اﻟﺮاﻓﻊ
24 Al Mu`izz
اﻟﻤﻌﺰ
25 Al Mudzil
اﻟﻤﺬل
Kesejahteraan Yang Maha Memberi Keamanan Yang Maha Pemelihara Yang Memiliki Mutlak Kegagahan Yang Maha Perkasa Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran Yang Maha Pencipta Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan) Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya) Yang Maha Pengampun Yang Maha Memaksa Yang Maha Pemberi Karunia Yang Maha Pemberi Rejeki Yang Maha Pembuka Rahmat Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu) Yang Maha Menyempitkan (makhluknya) Yang Maha Melapangkan (makhluknya) Yang Maha Merendahkan (makhluknya) Yang Maha Meninggikan (makhluknya) Yang Maha Memuliakan (makhluknya) Yang Maha Menghinakan
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Al Samii` Al Bashiir Al Hakam Al `Adl Al Lathiif Al Khabiir Al Haliim Al `Azhiim Al Ghafuur As Syakuur
اﻟﺴﻤﯿﻊ اﻟﺒﺼﯿﺮ اﻟﺤﻜﻢ اﻟﻌﺪل اﻟﻠﻄﯿﻒ اﻟﺨﺒﯿﺮ اﻟﺤﻠﯿﻢ اﻟﻌﻈﯿﻢ اﻟﻐﻔﻮر اﻟﺸﻜﻮر
36 37 38 39
Al `Aliy Al Kabiir Al Hafizh Al Muqiit
اﻟﻌﻠﻰ اﻟﻜﺒﯿﺮ اﻟﺤﻔﯿﻆ اﻟﻤﻘﯿﺖ
40 Al Hasiib
اﻟﺤﺴﯿﺐ
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
Al Jaliil Al Kariim Ar Raqiib Al Mujiib Al Waasi` Al Hakiim Al Waduud Al Majiid Al Baa`its As Syahiid Al Haqq Al Wakiil Al Qawiyyu Al Matiin Al Waliyy Al Hamiid Al Muhshii Al Mubdi` Al Mu`iid
60 Al Muhyii
اﻟﺠﻠﯿﻞ اﻟﻜﺮﯾﻢ اﻟﺮﻗﯿﺐ اﻟﻤﺠﯿﺐ اﻟﻮاﺳﻊ اﻟﺤﻜﯿﻢ اﻟﻮدود اﻟﻤﺠﯿﺪ اﻟﺒﺎﻋﺚ اﻟﺸﮭﯿﺪ اﻟﺤﻖ اﻟﻮﻛﯿﻞ اﻟﻘﻮى اﻟﻤﺘﯿﻦ اﻟﻮﻟﻰ اﻟﺤﻤﯿﺪ اﻟﻤﺤﺼﻰ اﻟﻤﺒﺪئ اﻟﻤﻌﯿﺪ اﻟﻤﺤﯿﻰ
(makhluknya) Yang Maha Mendengar Yang Maha Melihat Yang Maha Menetapkan Yang Maha Adil Yang Maha Lembut Yang Maha Mengenal Yang Maha Penyantun Yang Maha Agung Yang Maha Pengampun Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai) Yang Maha Tinggi Yang Maha Besar Yang Maha Memelihara Yang Maha Pemberi Kecukupan Yang Maha Membuat Perhitungan Yang Maha Mulia Yang Maha Mulia Yang Maha Mengawasi Yang Maha Mengabulkan Yang Maha Luas Yang Maha Maka Bijaksana Yang Maha Mengasihi Yang Maha Mulia Yang Maha Membangkitkan Yang Maha Menyaksikan Yang Maha Benar Yang Maha Memelihara Yang Maha Kuat Yang Maha Kokoh Yang Maha Melindungi Yang Maha Terpuji Yang Maha Mengkalkulasi Yang Maha Memulai Yang Maha Mengembalikan Kehidupan Yang Maha Menghidupkan
61 62 63 64 65 66 67 68
Al Mumiitu Al Hayyu Al Qayyuum Al Waajid Al Maajid Al Wahiid Al Ahad As Shamad
69 Al Qaadir 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
Al Muqtadir Al Muqaddim Al Mu`akkhir Al Awwal Al Aakhir Az Zhaahir Al Baathin Al Waali Al Muta`aalii Al Barri At Tawwaab Al Muntaqim Al Afuww Ar Ra`uuf Malikul Mulk
85 Dzul Jalaali Wal Ikraam 86 Al Muqsith 87 Al Jamii` 88 Al Ghaniyy 89 Al Mughnii 90 Al Maani 91 Ad Dhaar
اﻟﻤﻤﯿﺖ اﻟﺤﻲ اﻟﻘﯿﻮم اﻟﻮاﺟﺪ اﻟﻤﺎﺟﺪ اﻟﻮاﺣﺪ اﻻﺣﺪ اﻟﺼﻤﺪ اﻟﻘﺎدر اﻟﻤﻘﺘﺪر اﻟﻤﻘﺪم اﻟﻤﺆﺧﺮ اﻷول اﻷﺧﺮ اﻟﻈﺎھﺮ اﻟﺒﺎﻃﻦ اﻟﻮاﻟﻲ اﻟﻤﺘﻌﺎﻟﻲ اﻟﺒﺮ اﻟﺘﻮاب اﻟﻤﻨﺘﻘﻢ اﻟﻌﻔﻮ اﻟﺮؤوف ﻣﺎﻟﻚ اﻟﻤﻠﻚ ذو اﻟﺠﻼل و اﻹﻛﺮام اﻟﻤﻘﺴﻂ اﻟﺠﺎﻣﻊ اﻟﻐﻨﻰ اﻟﻤﻐﻨﻰ اﻟﻤﺎﻧﻊ اﻟﻀﺎر
92 An Nafii` 93 An Nuur
اﻟﻨﺎﻓﻊ اﻟﻨﻮر
94 Al Haadii
اﻟﮭﺎدئ
Yang Maha Mematikan Yang Maha Hidup Yang Maha Mandiri Yang Maha Penemu Yang Maha Mulia Yang Maha Tunggal Yang Maha Esa Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan Yang Maha Berkuasa Yang Maha Mendahulukan Yang Maha Mengakhirkan Yang Maha Awal Yang Maha Akhir Yang Maha Nyata Yang Maha Ghaib Yang Maha Memerintah Yang Maha Tinggi Yang Maha Penderma Yang Maha Penerima Tobat Yang Maha Pemberi Balasan Yang Maha Pemaaf Yang Maha Pengasuh Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta) Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan Yang Maha Pemberi Keadilan Yang Maha Mengumpulkan Yang Maha Kaya Yang Maha Pemberi Kekayaan Yang Maha Mencegah Yang Maha Penimpa Kemudharatan Yang Maha Memberi Manfaat Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya) Yang Maha Pemberi Petunjuk
95 Al Baadii 96 97 98 99
اﻟﺒﺪﯾﻊYang Indah Tidak Mempunyai
Al Baaqii Al Waarits Ar Rasyiid As Shabuur
اﻟﺒﺎﻗﻲ اﻟﻮارث اﻟﺮﺷﯿﺪ اﻟﺼﺒﻮر
Banding Yang Maha Kekal Yang Maha Pewaris Yang Maha Pandai Yang Maha Sabar
3. Konsentrasi a. Pengertian Menurut Syaiful Bahri Djamarah, konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu masalah atau objek (Djamarah,2002:15). Sejalan dengan Syaiful Bahri, The Liang Gie juga menyatakan bahwa konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran itu (Gie,1995:142). Sementara itu Abu Ahmadi menjelaskan bahwa
konsentrasi
berarti
mencari
unsur-unsur
persamaan
dan
menunjukkan adanya saling hubungan antara macam-macam bahan pengajaran maupun mengerjakanya secara metodik (Ahmadi,1993:36). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan usaha mencari unsur-unsur persamaan yang saling terkait antara pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lainnya sehingga didapatkan pemahaman dan kesatuan yang jelas dalam pembelajaran. b. Tehnik Menciptakan Konsentrasi Konsentrasi merupakan kebiasaan yang harus dimiliki bagi mereka yang ingin dapat melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga tercapai
keinginan untuk hidup sukses dan bagi mereka yang ingin berhasil dalam belajar. Namun konsentrasi inilah yang menjadi kendala bagi mereka. Mereka
sering mengeluhkan betapa
sulitnya
untuk menciptakan
konsentrasi. Sejenak konsentrasi ini hadir namun tidak dalam jangka waktu yang lama. Kemamapuan kosentrasi dapat hilang manakala hal-hal yang menjemukan, tuntutan-tuntutan alam yang tidak lagi menarik. Manakala seorang anak mulai tidak memperhatikan, melamun atau bentuk pengalihan perhatian karena tidak merasa tertarik apa yang sedang dipelajari. Oleh karena itu sangat diperlukan bagaimana tehnik menciptakan konsentrasi. Dalam hal ini, The liang gie mengemukakan 10 strategi menciptakan konsentrasi yaitu: 1) mempunyai sikap yang positif 2) membatasi peralihan-peralihan perhatian 3) menggunakan tehnik laba-laba 4) mengabaikan suara di sekitarnya 5) melengkapi semua perlengkapan studinya 6) menggunakan asas tidak ada tempat lagi 7) hendaknya menggunakan teehnik peniadaan gangguan 8) hendaknya tidak menggantungkan diri pada kekuatan kemauan 9) tidak melawan rasa lapar 10) Tehnik rahasia yaitu: pensil (Gie,1995:143-144).
Meskipun sebenarnya 10 Strategi di atas ditujukan pada mahasiswa, namun hal itu juga dapat diterapkan bagi para pelajar dalam usahanya menciptakan konsentrasi. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, ada 7 usaha mengembangkan kemampuan konsentrasi yaitu: 1)
harus berminat terhadap materi pelajaran
2)
harus mempunyai ruang khusus untuk belajar
3) meja belajar hendaknya bersih dari segala benda yang tidak bersangkut paut dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari 4) hilangkan unsur-unsur kecil yang selalu mengganggu pikiran sehingga terbebas daari gangguan-gangguan kecil yang selalu mengganggu 5) alat tulis dan kertas merupakan alat yang sangat berguna untuk membantu menciptakan konsentrasi 6) adakan istirahat sebentar jika sudah terasa jemu dan letih agar pikiran jernih kembali 7) usahaka badan selalu sehat (Djamarah,2002:17-18). Berdasarkan dua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa ada 11 dalam usaha menciptakan konsentrasi yaitu: 1)
tumbuhkan minat terhadap mata pelajaran
2)
tumbuhkan pikiran atau sikap positif terhadap studi
3)
fokus terhadap mata pelajaran dengan berusaha menghapus pikiran yang beraneka ragam
4)
abaikan suara disekitar yang dapat mengganggu konsentrasi
5)
manfaatkan alat tulis untuk membangun konsentrasi
6)
istirahat jika sudah merasa lelah
7)
tidak menahan rasa lapar
8)
berusaha melemgkapi segala perlenngkapan studi
9)
belajar dalam kondisi yang sehat
10) atur wakttu untuk belajar 11) berdo’a atau memohon kepada Allah S.w.t. c. Bentuk-Bentuk Konsentrasi Mengenai bentuk-bentuk konsentrasi, Abu Ahmadi menyatakan bahwa ada 3 bentuk konsentrasi yaitu: 1.
Konsentrasi organisatorik Konsentrasi ini berarti menarik berbagai sekolah yang sejenis dalam satu bentuk kelompok pokok. Dengan kata lain konsentrasi ini berhubungan dengan sekolah. Berhubungan dengan guru, ialah pengajaran kepada sejumlah anak selama dalam waktu tertentu ( 1 tahun ) berada dalam tangan 1 orang guru. Guru ini di sebut dengan guru kelas atau guru bidang studi (Ahmadi, 1993:37). Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi organisatorik ini adalah bentuk konsentrasi yang berhubungan dengan sekolah dan tenaga pengajar.
2.
Konsentrasi Metodik Konsentrasi ini berarti, murid menerima bahan pelajaran dalam satu keseluruhan yang tersusun. Dalam didaktik konsentrasi itu terdapat dalam metode pusat minat, pengajaran proyek, pengajaran totalitas, pengajaran unit. Karena konsentrasi itu, maka rencana pelajaran lebih mempunyai sifat rencana pekerjaan daripada rencana isi bahan (Ahmadi,1993:38). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa konsentrasi metodik ini merupakan salah satu konsentrasi yang lebih menekankan pada sebuah pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya dengan tujuan agar siswa mudah memahami secara langsung mengenai isi dari pembelajaran yang sebenarnya.
3. Konsentrasi bahan pengajaran a.
Konsentrasi bahan pelajaran Pada konsentrasi ini, diperlukan adanya pembatasan terhadap bahan pelajaran. Dalam hal ini, Ahmadi menyatakan bahwa kebanyakan rencana pelajaran berisikan bahan terlalu banyak. Untuk kepentingan konsentrasi, maka tiap-tiap usaha penambahan
isi
rencana
pelajaran
harus
dicegah
(Ahmadi,1993:38). b.
Konsentrasi rencana pelajaran Pada konsentrasi ini, diperlukan saling keterkaitan antara pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain. Dalam hal ini,
Ahmadi
mengemukakan
bahwa
konsentrasi
ini
berusaha
menunjukkan dalam rencana pelajaran adanya titik persamaan dan hubungan riil dalam bahan pelajaran antara berbagai mata pelajaran (Ahmadi,1993:38). Berdasarkan ungkapan ahli di atas, ternyata tidak hanya peserta didik yang membutuhkan konsentrasi dalam rangka menyerap materi pelajaran. Namun sekolah juga dianjurkan supaya terdapat konsentrasi bahan pelajaran yang dapat dipertanggung jawabkan. Disamping itu, diketahui juga bahwa antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya terdapat adanya hubungan atau unsur-unsur persamaan. Hal itu harus kita wujudkan dalam pengajaran supaya kesatuan dalam isi antar mata pelajaran tersebut dapat tampak jelas. Maka dari itu diperlukan konsentrasi untuk menjamin kesatuan pendidikan. 4. Hubungan Intensitas Membaca Asmaul Husna dengan Konsentrasi Siswa Asmaul Husna merupakan salah satu bacaan yang berfungsi sebagai alat berdo’a. Dan bagi siapa saja yang tulus dan ikhlas dalam melantunkan Asma Allah tersebut niscaya akan dimudahkan jalan untuk mencapai kesuksesan karena Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada mereka. Termasuk para pelajar yang dengan ikhlas dan
khusyu’ dalam melantunkan Asmanya niscaya akan diberikan kemudahan dalam belajar baik belajar di rumah maupun di sekolah. Belajar merupakan aktifitas yang membutuhkan konsentrasi. Tanpa adanya konsentrasi, siswa tidak mungkin mendapatkan suatu kesatuan yang jelas dari apa yang disampaikan guru dalam proses pembelajaran. Namun demikian konsentrasilah yang menjadi kendala baik itu bagi siswa ataupun bagi guru. Mereka bingung bagaimana cara agar anak didiknya dapat berkonsentrasi sehingga dihasilkan hasil pembelajaran yang maksimal. Berbagai cara mereka tempuh seperti memberi humor dan permainan disela-sela pembelajaran dengan tujuan agar peserta didik tidak jemu, mengganti metode pembelajaran, sampai memberikan sanksi pada mereka yang tidak memperhatikan pembelajaran agar tidak mengganggu konsentrasi teman lainnya. Namun demikian tetaplah sulit menciptakan konsentrasi bagi peserta didik. Maka dari itu, para dewan guru kemudian mengajak para peserta didik untuk berdo’a bersama dengan membaca asmaul husna sebelum pembelajaran dimulai dengan tujuan agar Allah memberikan kemudahan bagi mereka dalam belajar sehingga siswa dapat berkosentrasi dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung dan akhirnya didapatkan hasil pembelajaran yang maksimal. Salah satu keistimewaan atau keutamaan dari Asmaul Husna adalah meghilangkan rasa putus asa sehingga semangat belajar bertambah.
Semangat itulah yang dapat dijadikan modal utama baik bagi pendidik maupun peserta didik untuk menciptakan konsentrasi. Dalam hal ini ada tiga macam konsentrasi yaitu konsentrasi organisatorik yaitu konsentrasi yang berhubungan dengan sekolah dan tenaga pengajar, konsentrasi metodik yaitu konsentrasi yang lebih menekankan pada sebuah pekerjaan yang telah direncanakan dengan tujuan agar siswa lebih mudah memahami secara langsung isi dari pembelajaran, kemudian yang ketiga yaitu konsentrasi bahan pengajaran. Konsentrasi ini berhubungan dengan konsentrasi bahan pelajaran dan rencana pelajaran . Dilihat dari manfaat atau keistimewaan Asmaul Husna dan macam konsentrasi seperti yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa intensitaas membaca Asmaul Husna lebih berhubungan dengan konsentrasi organisatorik dan
konsentrasi metodik karena
kedua
konsentrasi ini erat kaitannya tenaga tenaga pengajar dan peserta didik.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs. NU Salatiga 1. Sejarah singkat berdirinya MTs. NU Salatiga MTs NU Salatiga merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Imroatul Wal Madaris (YAIMAM). MTs NU Salatiga berdiri pada tahun 1959 dengan NSS 212337301001 dan berdiri pada tanah hak milik seluas 4697 m2. MTs NU Salatiga didirikan oleh tokoh agama yaitu K.H. Khumaidi yang dibantu oleh tokoh-tokoh Islam pada waktu itu antara lain : 1) K.H. Zubair 2) K.H. Badrudin Honggowongso 3) K.H. Ghufron 4) K.H. Kasmuni 5) K.H. Zainudin Hingga tahun 1964 MTs NU Salatiga belum memiliki gedung sendiri, sehingga pelaksanaan belajar mengajar dilaksanakan di rumah bapak K.H. Badruddin Honggowongso yaitu di jalan Taman Makam Pahlawan No.02 Salatiga. Melalui usaha beberapa tokoh dan pengurus YAIMAM selama 8 tahun, MTs NU Salatiga berhasil membangun gedung dan dari Kanwil Departemen Agama Jawa Tengah memberikan ijin pendirian sekolah
dengan S.K.No.K/2035/111/75, tanggal 01 Januari 1975 di jalan Kartini No.02 Salatiga. Mula-mula MTs NU Salatiga kurang bisa berjalan dengan baik disebabkan oleh kurangnya tenaga pengajar, sarana dan prasarana. Namun perlahan-lahan kebutuhan kebutuhan MTs NU Salatiga mulai terpenuhi berkat bantuan dari para tokoh agama dan masyarakat. Selain itu MTs NU Salatiga juga mendapatkan bantuan dari Departemen Agama Kota Madya Salatiga sehingga perkembangan lembaga pendidikan ini mulai membaik dari segi kualitas tenaga pengajar dan jumlah input siswanya. Pada tanggal 30 Juni 1993 Kanwil Depag Propinsi Jawa Tengah memberikan pengakuan akreditasi dari sekedar terdaftar menjadi diakui dengan
S.K.No.WK/5C/PP.CO.5/1390/1993.
Sejak
itulah
lembaga
pendidikan ini mengalami kemajuan pesat. Sesuai penerapan kurikulum baru tingkat satuan pendidikan, MTs NU
Salatiga
sebagai
lembaga
pendidikan
formal
berkomitmen
menyelenggarakan pendidikan serta latihan sebagai pemenuhan kebutuhan pasar kerja dengan membentuk sumber manusia yang unggul, berdaya sekaligus mandiri dan berwawasan ke depan. 2. Letak Gografis MTs NU Salatiga MTs NU Salatiga berada di bawah naungan departemen Agama yang berada di tengah-tengah Kota Salatiga, tepatnya di jalan Kartini No.02 Salatiga, Kelurahan Sidorejo Lor, Kec. Sidorejo. Madrasah ini
berdiri di atas tanah seluas 4697 m 2, dengan luas gedung sebesar 1214 m2, halaman/ taman 186 m2, lapangan olah raga 400 m2, kebun 600 m2 dan untuk lain-lain 2297 m2. Sedangkan batas wilayahnya sebagai berikut : 1) Sebelah utara berbatasan dengan jalan Kartini 2) Sebelah timur berbatasan dengan toko besi maju jaya 3) Sebelah selatan berbatasan dengan rit 4) Sebelah barat berbatasan dengan jalan Osamaliki. Jika dilihat dari letaknya yang srategis, MTs NU Salatiga memiliki banyak kelebihan. Keuntungan tersebut yaitu dapat dijangkau dari arah mana saja. Di samping kelebihan, tentunya juga memiliki kekurangan yaitu proses belajar mengajar kurang kondusif
karena dekat dengan
keramaian dan suara bising jalan raya. 3. Identitas Madrasah 1) Nama Madrasah
: Madrasah Tsanawiyah Nahdlotul Ulama
(MTs NU) Salatiga 2) Nama Yayasan
: Yayasan Imaratul Madaris (YAIMAM)
3) Alamat
: Jln. Kartini No.02 Salatiga
4) Kode pos
: 50714
5) No Telepon
: (0298)324255
6) Status Madrasah
: Swasta (diakui)
7) Tahun Didirikan
: 1956
8) Kepala Madrasah
: Drs. Muh Syamsul, M.PdI.
9) Kepala urusan tata usaha : Iin Indah Kurniawati, Amd 4. Visi dan Misi MTs NU Salatiga a.
Visi Raih prestasi melalui pembelajaran yang Edukatif, Kreatif, Selektif, Inovatif, dan Santun (EKSIS).
b.
Misi 1) Melaksanakan pendidikan yang berpegang pada tuntunan agama 2) Membentuk pribadi yang berpendidikan 3) Menyiapkan siswa ke jenjang yang lebih tinggi 4) Membina dan megembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang olah raga, keterampilan, seni dan teknologi.
c. Dasar pengembangan 1) Meningkatkan mutu hasil pembelajaran minimal belajar dengan SMP di Salatiga 2) Penataan bangunan yang kurang teratur 3) Salatiga sebagai pusat pengembangan agama Kristen di Asia Tenggara dengan lembaga-lembaga pendidikannya yang sudah sangat maju apabila dibandingkan dengan lembaga pendidikan Islam termasuk madrasah.
d. Arah pengembangan 1) Mempersiapkan anak didik untuk mampu bersaing masuk ke sekolah-sekolah favorit. Hal ini secara umum masih dipandang sebagai ukuran bermutu atau tidaknya madrasah atau sekolah 2) Mempersiapkan siswa: a) Melanjutkan ke SMU atau MAN favorit b) Mengantarkan siswa bisa hidup mandiri c) Membekali anak didik dengan peenguasaan IPTEK yang hasilnya sejajar dengan SMP serta penguasaannya ilmu-ilmu keagamaan, terampil dan praktek pengalaman ibadahnya sebagai ciri khusus madrasahnya d) Memberdayakan serta meningkatkan kemampuan guru dalam terampil melaksanakan
kegiatan belajar
mengajar
serta
penguasaan materi pelajaran dengan wawasan yang luas e) Melengkapi sarana prasarana pendidikan secara optimal mungkin (buku-buku/ perpustakaan, laborat torium/ praktek sarana ibadah, seni budaya, komputer, sarana olah raga, pramuka, dan sebagainya) f) Menanamkan minat baca pada siswa sejak dini untuk menambah wawasan siswa. e. Tujuan penyelenggaraan pendidikan MTs NU Salatiga 1) Menghimpun peserta didik yang memiliki bakat khusus dan kemampuan luar biasa untuk dapat dikembangkan secara optimal
2) Menempatkan MTs NU Salatiga untuk dijadikan pusat keunggulan sehingga tercapai persaingan yang sehat dan mandiri 3) Mengupayakan
peserta
didik
yang
mempunyai
tingkat
keberhasilan ilmiah yang tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional 4) Mengupayakan peserta didik yang memiliki kemampuan dan keterampilan berbahasa arab yang memadai 5) Hasil yang diharapkan dari kegiatan KBM : a) Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa secara mantab b) Nasionalisme dan patriotisme dan berkepribadian pancasila c) Motivasi adan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi dan keunggulan d) Wawasan IPTEK yang mendalam e) Kepekaan sosial sifat kepemimpinan yang baik f) Disiplin yang tinggi g) Kondisi fisik yang prima h) Gemar membaca dan menulis i) Mampu berbahasa Indonesian yang baik dan benar.
5. Struktur Organisasi MTs NU Salatiga
DEPAG
YAYASAN
DIKNAS
KEPALA SEKOLAH
STAF TU
STAF TU
KOMITE
WAKA KESISWAAN GURU/WALI KELAS
DATA & ADM KBM
PEMBINA OSIS
BP/BK PENGAWAS KBM SUPERVISI PMR PERPUSTAKAAN
SISWA
PRAMUKA
6. Keadaan Guru dan Karyawan MTs. NU Salatiga Tabel 1.4 Keadaan Guru dan Karyawan MTs. NU Salatiga No
Nama
Jabatan
Drs. Muh Syamsul
Kepala madrasah
2
Siti Fatimah, S.pd
Guru Fisika
SI
3
Khurotul Ain, S.pd
Guru TIK
SI
4
Busyaeri
Guru SKI
SMA
5
Kartini, SS
Guru
SI
1
6
7
Iin Indah Kurniawati Uswatun Hasanah, S. PdI
8
9 10
11
Arzuqoh,. Ag Sri Supadmi Su’udi KH. Nur Abdul Majid Lc.
12 13
14
15
Muhtadi Ali munabah, S. pdI
Luluk Mudiarti
Paini
Guru TIK dan ketua TU Guru Bhs. Inggris Guru Akqidah Akhlak Guru SBK Guru Bhs. Indonesia
Jabatan Kepala madrasah
D3
SI
SI SMA SMA
Guru ke NU-an
SI
Guru IPS
SI
Guru PJOK dan Bhs. Arab Penjaga Perpustakaan Penjaga Perpustakaan
SI
SMA
SMA
16
Tasdikul Choiri,S. Ag
Guru SKI
SI
17
Rio Abinowo
Staf TU
SMA
Kadarwati, S.PdI
Guru Matematika
19
Ngatman
Penjaga
SMP
20
Mugiono
Tukang kebun
SD
Zaharoh Lu’luah,S.Pd
Guru Matematika
18
21
22
Drs.
23
Lamidi
VIIIB
Wali kelas VIIC Guru Mata
Guru Biologi
Tulusmono,S.Pd.Msi
Wali Kelas
Pelajaran
Satpam
SMA
7. Keadaan Siswa MTs. NU Salatiga Tabel 1.5 Keadaan Siswa MTs. NU Salatiga NO
Kelas
Jumlah Siswa
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
1
VII-A
32
15
17
2
VII-B
32
18
14
3
VII-C
29
14
15
4
VIII-A
41
27
14
5
VIII-B
39
24
15
6
IX-A
24
13
11
8. Sarana dan Prasarana MTs. NU Salatiga a. Data dan Tanah Bangunan 1) Luas bangunan 2)
Status Tanah
: 4697m2 : Hak milik
3) Status Hukum
: Hak mimlik
4) Konstruksi bangunan
: Permanen
5) Lantai
: Keramik
Tabel 1.6 Data Gedung dan Tanah MTs. NU Salatiga NO
Ruang/Sarana
Jumlah
Kondisi
1
Ruang kelas belajar
7
Baik
2
Kantor/ TU
1
Baik
3
Ruang Kepala
1
Baik
4
Ruang guru
1
Baik
5
Perpustakaan
1
Baik
6
Lab. Komputter
2
Baik
7
Lab. Bahasa
1
Baik
8
Lap IPA
1
Baik
9
Aula
1
Baik
10
Koperasi sekolah
1
Baik
11
Musola
1
Baik
12
Ruang UKS
1
Baik
13
Ruang Ketrampilan
1
Baik
14
Kamar mandi
2
Baik
15
Gudang
1
Baik
16
Lapangan upacara
1
Baik
B. Penyajian Data 1. Daftar Responden Tabel 1.7 Daftar Responden No
Nama responden
1
M. Sholikhin
2
Taufiq Hidayat
3
Ahmad Ridwan
4
Aan Abdul Hamid
5
Isnaini
6
Nila Choirun Nikmah
7
Eka Mulita Sari
8
Indah Pujiatun
9
Sri Lestari
10
Arisma Nur M
11
Kurniawan P. Pradana
12
N. Kartika
13
Mia Ayu Ristowati
14
Akhmad Jatmiko Ihsan
15
Fery Agus Ariyanto
16
Muhammad Edi Saputro
17
Boris Setiawan
18
Didik Kurniawan
19
Ahmad Yuliarsi
20
Abdillah Kirom
21
Lintang Zakaria
22
Beni Fajar S.
23
M. Ali Maksum
24
Ahmad Zaenudin
25
Setiawan
26
Impika Fajar
27
Mei Andayani
28
Nur Hamid
29
M. Mubarok
30
Lutfi wijanarko
31
Cahyo Ardiyanto
32
Ade Afrizal
33
Shella Herlita
34
Wawan Setiaji
35
Khusnul Khotimah
36
Doni R. Hakiki
37
Oktafi Widiyanti
38
Sukowati
39
Andrea Satya A.
40
M. Asi’ul
41
Yamik Atus Sholihah
42
Wahyu S.
43
Nur Afifudin
44
Turmudi P.
45
Hariyadi
46
M. Apri Dwi S.
47
M. Imam M.
48
M. Kholil
49
Pipit Dwi Yulianti
50
Listiowati
51
Sigit Nur Azis
52
Ronni Alfian
53
Indra Kusuma Dewa Putra
54
Khalid Safarly
55
Alwi Ulinnuha
56
Muneeb Ahmad
57
Tommy Hermawan
58
Junainah
59
M. Miftakhul A.
60
Sidikiyah
61
Nurul Ambarwati
62
Sulis Eko Widiyanto
63
M. Nur Hidayatullah
64
Setiawan
65
Muhammad Arjuna
66
Novirisa Ansori
67
Fahri Arkham Hidayat
68
Doni Wahyu Nugroho
69
Feby Permata Sari
70
Ulfi Rahmawati
71
Mei Puji Lestari
72
Irma rahmawati
73
Hanna Oktaviani
74
Diahnita Parusa Lindri
75
Toifur Ahmad
76
Rina Agustina
77
Rahman Syah
78
Marsini
79
M. Arifin
80
Widaryanto
2. Jawaban Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna Dalam daftar jawaban angket berikut berisi tentang jawaban yang dipilih oleh responden, yang terdiri dari 10 item pertanyaan, untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 1.8 Daftar Jawaban Angket Tentang Intensitas Membaca Asmaul Husna No.Resp
Nomer Item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
A
B
B
A
C
A
C
A
B
A
2
A
B
C
C
B
B
C
C
B
A
3
A
A
B
A
B
A
C
B
B
A
4
A
A
B
A
B
A
C
B
B
A
5
A
A
B
B
C
A
C
C
B
B
6
A
A
B
A
B
A
C
C
B
A
7
A
B
C
A
B
B
C
C
B
A
8
A
A
B
A
C
A
C
C
A
A
9
A
A
B
A
C
A
C
C
A
A
10
A
A
A
A
C
B
C
A
B
A
11
A
B
C
A
B
A
C
A
B
A
12
A
B
B
A
B
B
C
C
B
A
13
A
B
B
B
C
B
C
A
B
A
14
A
A
B
C
B
A
C
C
B
A
15
A
B
A
A
A
A
B
C
A
A
16
A
B
C
A
B
A
C
C
B
B
17
A
A
C
A
B
A
B
B
A
A
18
A
B
C
A
B
B
C
C
B
A
19
A
B
B
A
B
C
C
C
B
A
20
A
B
B
A
C
A
C
A
A
A
21
A
B
C
C
C
B
C
C
B
A
22
A
B
B
C
C
B
C
C
B
A
23
A
A
B
A
A
A
C
A
B
A
24
A
B
C
C
C
B
C
C
C
A
25
A
A
B
C
B
B
C
C
B
B
26
A
A
B
A
A
A
C
A
B
A
27
A
A
B
A
B
A
C
A
B
A
28
A
A
B
A
C
B
C
C
B
A
29
A
A
B
A
B
B
C
C
B
B
30
A
A
B
A
B
A
C
C
A
A
31
A
A
B
A
B
A
C
C
A
A
32
A
B
C
A
C
B
C
C
B
A
33
A
A
C
A
B
B
C
C
B
A
34
A
A
B
C
B
A
C
B
B
A
35
A
B
B
A
C
B
C
B
B
A
36
A
A
C
C
A
B
C
C
B
A
37
A
A
B
A
B
A
C
B
A
A
38
A
A
B
A
C
A
C
A
B
A
39
A
B
C
C
C
B
C
C
B
A
40
A
A
B
C
B
A
C
A
A
A
41
A
A
B
A
B
B
C
A
B
A
42
A
B
B
A
B
B
C
A
B
A
43
A
B
B
A
B
B
C
A
B
A
44
A
A
B
C
B
B
C
A
A
A
45
A
A
B
A
B
B
C
A
B
A
46
A
B
C
A
B
B
B
B
C
A
47
A
B
C
C
C
C
C
B
A
A
48
A
A
C
A
C
C
B
B
B
A
49
A
A
B
A
B
A
C
A
A
A
50
A
A
B
A
A
A
C
A
A
A
51
A
B
A
B
B
B
C
B
B
A
52
A
B
C
B
C
A
C
B
B
A
53
A
A
A
B
B
B
C
C
B
A
54
A
B
B
A
B
B
C
C
B
A
55
A
A
B
A
B
B
C
A
B
A
56
A
A
C
A
C
C
C
B
B
A
57
A
B
B
A
A
B
C
C
A
A
58
A
A
C
B
C
C
C
C
C
B
59
A
B
B
A
C
C
C
C
B
A
60
A
A
B
A
B
A
C
C
A
A
61
A
B
B
A
B
A
C
C
B
A
62
A
B
B
B
B
B
C
A
B
B
63
A
B
B
A
B
B
C
C
B
A
64
A
A
C
C
C
B
C
C
C
C
65
B
B
B
C
C
B
B
A
A
A
66
A
A
B
A
B
A
B
A
A
A
67
A
A
C
B
B
B
C
B
B
A
68
A
A
B
A
B
A
C
C
A
A
69
A
A
C
A
C
A
B
A
B
A
70
A
A
C
A
C
A
C
A
B
A
71
A
A
C
A
C
A
C
A
B
A
72
A
A
B
A
C
A
C
A
B
A
73
A
A
C
B
C
A
B
A
B
A
74
A
A
A
A
C
A
C
C
B
A
75
A
A
B
B
C
B
C
A
B
B
76
A
A
B
A
A
A
C
A
A
A
77
A
A
B
C
B
A
C
A
A
A
78
A
A
B
A
B
A
C
C
A
A
79
A
B
B
A
C
A
C
A
A
A
80
A
A
A
A
C
B
C
A
B
A
3. Jawaban Angket Tentang Konsentrasi Dalam daftar jawaban angket berikut berisi tentang jawaban yang dipilih oleh responden, yang terdiri dari 10 item pertanyaan, untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 1.9 Daftar Jawaban Angket Tentang Konsentrasi
No
Nomer Item
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
B
A
A
A
A
B
B
A
B
B
2
A
B
B
B
A
B
B
A
B
B
3
A
A
B
B
A
B
C
A
B
A
4
A
A
B
A
A
B
C
A
A
A
5
B
B
B
B
A
B
C
B
B
B
6
B
B
B
B
A
B
C
B
B
B
7
A
B
B
B
A
B
B
A
B
A
8
A
B
B
A
A
B
A
A
B
A
9
A
A
B
A
A
B
A
A
B
A
10
B
B
B
A
A
A
A
A
B
B
11
A
B
B
B
A
B
B
A
C
A
12
B
B
A
B
A
B
B
B
B
A
13
A
B
B
A
B
A
B
B
B
A
14
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
15
B
B
A
B
A
A
C
A
B
B
16
A
A
B
A
A
A
C
A
A
A
17
A
B
A
B
A
B
C
A
B
A
18
B
B
B
B
A
B
C
A
B
A
19
B
B
B
B
A
B
B
A
B
B
20
A
B
B
B
A
B
A
A
A
A
21
A
B
B
A
B
B
C
A
B
A
22
A
B
B
B
A
B
B
B
B
B
23
B
B
A
A
A
A
B
A
A
A
24
B
B
B
B
A
A
C
A
B
B
25
A
A
A
B
A
A
C
A
A
A
26
A
A
A
A
A
B
C
A
B
B
27
A
B
B
A
A
A
B
A
A
A
28
A
B
A
B
A
B
B
A
B
B
29
B
B
B
B
B
B
B
A
A
B
30
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
31
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
32
A
B
B
B
A
B
C
A
B
A
33
B
B
B
B
A
B
B
A
B
A
34
B
B
A
B
A
A
B
A
B
A
35
A
B
B
A
B
A
B
A
A
B
36
A
A
A
B
B
A
B
A
B
A
37
B
A
A
B
A
A
A
A
A
A
38
B
B
A
B
B
B
A
A
A
A
39
A
A
A
B
B
A
B
A
B
A
40
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
41
B
B
A
B
B
A
C
A
B
A
42
B
B
A
B
B
A
C
A
B
A
43
B
A
A
B
A
A
B
A
B
B
44
B
B
B
B
A
B
B
A
B
B
45
B
B
B
B
A
B
C
A
B
B
46
B
B
B
B
A
B
B
A
B
A
47
A
B
B
B
A
B
B
A
B
A
48
A
B
B
B
A
B
B
A
B
B
49
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
50
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
51
B
B
A
B
B
A
A
A
B
B
52
A
B
B
A
A
B
A
A
B
A
53
B
B
B
A
B
B
A
A
A
B
54
B
B
B
B
A
B
C
B
B
A
55
A
B
A
B
A
B
C
A
B
B
56
A
B
B
B
A
B
B
A
B
B
57
A
B
B
B
B
A
B
C
B
B
58
B
A
A
B
A
B
C
A
B
B
59
A
A
B
B
A
A
B
A
B
B
60
A
B
B
A
A
A
B
A
A
B
61
A
B
B
B
A
B
B
B
A
B
62
A
B
B
A
A
B
C
B
A
B
63
A
B
B
B
A
B
C
A
B
B
64
B
B
B
B
C
C
B
A
B
A
65
A
B
B
B
A
C
C
B
A
B
66
B
B
A
A
A
A
B
A
A
A
67
A
B
B
B
A
B
B
A
B
B
68
B
A
A
A
B
B
B
A
A
A
69
A
B
A
B
A
A
C
A
A
A
70
A
B
B
B
A
B
C
A
B
A
71
A
A
B
B
A
B
C
A
B
A
72
B
B
A
B
B
A
B
B
A
B
73
B
B
B
B
A
A
C
A
B
A
74
A
B
B
B
B
B
C
B
B
B
75
A
B
B
A
A
B
C
B
A
A
76
B
B
B
B
B
B
C
B
B
B
77
A
B
B
B
A
A
C
A
B
B
78
B
B
B
B
A
B
C
A
B
B
79
B
B
B
B
B
B
B
A
B
B
80
A
B
B
B
B
B
C
A
B
B
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis pertama 1. Analisis Data Intensitas Membaca Asmaul Husna Analisis data tentang intensitas membaca Asmaul Husna diperoleh dengan mengolah data jawaban angket di atas. Dengan kriteria sebagai berikut: a. Frekuensi Frekuensi A adalah jumlah jawaban option yang di jawab A Frekuensi B adalah jumlah jawaban option yang di jawab B Frekuensi C adalah jumlah jawaban option yang di jawab C b. Nilai Nilai A diperoleh dengan mengalikan frekuensi A dengan bobot yang telah di tentukan, begitu juga B dan C Responden yang menjawab A dinilai dengan bobot 3 Responden yang menjawab B dinilai dengan bobot 2 Responden yang menjawab C dinilai dengan bobot 1 Jumlah nilai adalah jumlah keseluruhan dari nilai A B dan C c. Nominasi Penentuan nominasi didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari masing-masing responden.
TABEL 1.10 Daftar Analisis Hasil Jawaban Angket Tentang Intensitas Membaca Asmaul Husna Frekuensi
Nilai
No
Skor
Nominasi
2
23
S
8
4
18
S
15
8
1
24
T
1
15
8
1
24
T
4
3
9
8
3
20
S
5
3
2
15
6
2
23
S
7
3
4
3
9
8
3
20
S
8
6
1
3
18
2
3
23
S
9
6
1
3
18
2
3
23
S
10
6
2
2
18
4
2
24
T
11
4
3
3
12
6
3
21
S
12
3
5
2
9
10
2
21
S
13
3
5
2
9
10
2
21
S
14
4
3
3
12
6
3
21
S
15
7
2
1
21
4
1
26
T
16
3
4
3
9
8
3
20
S
17
6
3
1
18
6
1
25
T
A
B
C
3
2
1
1
5
3
2
15
6
2
2
4
4
6
3
5
4
1
4
5
4
5
3
6
18
3
4
3
9
8
3
20
S
19
3
4
3
9
8
3
20
S
20
6
2
2
18
4
2
24
T
21
2
3
5
6
6
5
17
S
22
2
4
4
6
8
4
18
S
23
7
2
1
21
4
1
26
T
24
3
2
5
9
4
5
18
S
25
2
5
3
6
10
3
19
S
26
7
2
1
21
4
1
26
T
27
6
3
1
18
6
1
25
T
28
4
3
3
12
6
3
21
S
29
3
5
2
9
10
2
21
S
30
6
2
2
18
4
2
24
T
31
6
2
2
18
4
2
24
T
32
3
3
4
9
6
4
19
S
33
4
3
3
12
6
3
21
S
34
4
4
2
12
8
2
22
S
35
3
5
2
9
10
2
21
S
36
4
2
4
12
4
4
20
S
37
6
3
1
18
6
1
25
T
38
6
2
2
18
4
2
24
T
39
2
3
5
6
6
5
17
S
40
6
2
2
18
4
2
24
T
41
5
4
1
15
8
1
24
T
42
4
5
1
12
10
1
23
S
43
4
5
1
12
10
1
23
S
44
5
3
2
15
6
2
23
S
45
5
4
1
15
8
1
24
T
46
3
5
2
9
10
2
21
S
47
3
2
5
9
4
5
18
S
48
4
3
3
12
6
3
21
S
49
7
2
1
21
4
1
26
T
50
8
1
1
24
2
1
27
T
51
3
6
1
9
12
1
22
S
52
3
4
3
9
8
3
20
S
53
4
4
2
12
8
2
22
S
54
3
5
2
9
10
2
21
S
55
5
4
1
15
8
1
24
T
56
4
2
4
13
4
4
21
S
57
5
3
2
15
6
2
23
S
58
3
2
5
9
4
5
18
S
59
3
3
4
9
6
4
19
S
60
6
2
2
12
4
2
18
S
61
4
4
2
12
8
2
22
S
62
2
7
1
6
14
1
21
S
63
3
5
2
9
10
2
21
S
64
2
2
6
6
4
7
17
S
65
3
5
2
9
10
2
21
S
66
7
3
0
21
6
0
27
T
67
3
5
2
9
10
2
21
S
68
6
2
2
18
4
2
24
T
69
6
2
2
18
4
2
24
T
70
6
1
3
18
2
3
23
S
71
6
1
3
18
2
3
23
S
72
6
2
2
18
4
2
24
T
73
5
3
2
15
6
2
23
S
74
6
1
3
18
2
3
23
S
75
3
5
2
9
10
2
21
S
76
8
1
1
24
2
1
27
T
77
6
2
2
18
4
2
24
T
78
6
2
2
18
4
2
24
T
79
6
2
2
18
4
2
24
T
80
6
2
2
18
4
2
24
T
Untuk mencari lebar interval guna menentukan taraf signifikansi (tingkatan) tentang intensitas membaca Asmaul Husna dengan kategori tinggi, sedang, rendah, maka dari nilai hasil analisis angket tentang
intensitas membaca Asmaul Husna di atas, diperoleh nilai tertinggi 27 dan terendah 15. Kemudian ditetapkan intervalnya menggunakan nilai tertinggi maksimum dan minimum sebagai berikut: =
(
)
keterangan: i = interval
xr = nilai terendah
xt = nilai tertiggi
xi = kelas interval
dari rumus ini diperoleh:
= =
(30 − 10) 3
3
= 6,67 dibulatkan menjadi 7 Untuk menentukan presentase tentang intensitas membaca Asmaul Husna dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut: =
F X 100% N
Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah responden
Tabel 1.11 Interval dan Persentase Intensitas Membaca Asmaul Husna Pada Awal Pembelajaran Ketegori
Interval
Frekuensi (f)
%
Tinggi
24-30
28
35%
Sedang
17-23
52
65%
Rendah
10-16
0
0%
Jumlah
3
80
100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa variasi intensitas siswa dalam membaca Asmaul Husna pada tahap tinggi ada 35%, taraf sedang ada 65% dan taraf rendah 0%
B. Analisis kedua 2.
Analisis Data Konsentrasi Analisis
data
tentang
konsentrasi
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran diperoleh dengan mengolah data atas jawaban angket pada bab III dengan kriteria sebagai berikut: d. Frekuensi Frekuensi A adalah jumlah jawaban option yang di jawab A Frekuensi B adalah jumlah jawaban option yang di jawab B Frekuensi C adalah jumlah jawaban option yang di jawab C
e. Nilai Nilai A diperoleh dengan mengalikan frekuensi A dengan bobot yang telah di tentukan, begitu juga B dan C. Responden yang menjawab A dinilai dengan bobot 3 Responden yang menjawab B dinilai dengan bobot 2 Responden yang menjawab C dinilai dengan bobot 1 Jumlah nilai adalah jumlah keseluruhan dari nilai A, B dan C f. Nominasi Penentuan nominasi didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari masing-masing responden Tabel 1.12 Daftar Analisis Hasil Jawaban Angket Tentang Konsentrasi No
Frekuensi
Nilai
A
B
C
1
5
5
2
3
3
Skor
Nominasi
3
2
1
0
15
10
0
25
T
7
0
9
14
0
23
S
5
4
1
15
8
1
24
T
4
7
2
1
21
4
1
26
T
5
1
8
1
3
16
1
20
S
6
1
8
1
3
16
1
20
S
7
4
6
0
12
12
0
24
T
8
6
4
0
18
8
0
26
T
9
7
3
0
21
6
0
27
T
10
5
5
0
15
10
0
25
T
11
4
5
1
12
10
1
23
S
12
3
7
0
9
14
0
23
S
13
4
6
0
12
12
0
24
T
14
9
1
0
27
2
0
29
T
15
4
5
1
12
10
1
23
S
16
8
1
1
24
2
1
27
T
17
5
4
1
15
8
1
24
T
18
3
6
1
9
12
1
22
S
19
2
8
0
6
16
0
22
S
20
6
4
0
18
8
0
26
T
21
4
5
1
12
10
1
23
S
22
2
8
0
6
16
0
22
S
23
7
3
0
21
6
0
27
T
24
3
6
1
9
12
1
22
S
25
8
1
1
24
2
1
27
T
26
6
3
1
18
6
1
25
T
27
7
3
0
21
6
0
27
T
28
4
6
0
12
12
0
24
T
29
2
8
0
6
16
0
22
S
30
9
1
0
27
2
0
29
T
31
9
1
0
21
2
0
23
S
32
4
5
1
12
10
1
23
S
33
3
7
0
9
14
0
23
S
34
5
5
0
15
10
0
25
T
35
5
5
0
15
10
0
25
T
36
6
4
0
18
8
0
26
T
37
8
2
0
24
4
0
28
T
38
5
5
0
15
10
0
25
T
39
6
4
0
18
8
0
26
T
40
9
1
0
27
2
0
29
T
41
4
5
1
12
10
1
23
S
42
4
5
1
12
10
1
23
S
43
5
5
0
15
10
0
25
T
44
2
8
0
6
16
0
22
S
45
2
7
1
6
14
1
21
S
46
3
7
0
9
14
0
23
S
47
4
6
0
12
12
0
22
S
48
3
7
0
9
14
0
23
S
49
9
1
0
27
2
0
29
T
50
9
1
0
27
2
0
29
T
51
4
6
0
12
12
0
24
T
52
6
4
0
18
8
0
26
T
53
4
6
0
12
12
0
24
T
54
2
7
1
6
14
1
21
S
55
4
7
0
12
14
0
26
T
56
3
7
0
9
14
0
23
S
57
2
7
1
6
14
1
21
S
58
4
5
1
12
10
1
23
S
59
5
5
0
15
10
0
25
T
60
6
4
0
18
8
0
26
T
61
3
7
0
9
14
0
23
S
62
4
5
1
12
10
1
23
S
63
3
6
1
9
12
1
22
S
64
2
6
2
6
12
2
20
S
65
3
5
2
9
10
2
21
S
66
7
3
0
21
6
0
27
T
67
3
7
0
9
14
0
23
S
68
6
4
0
18
8
0
26
T
69
7
2
1
21
4
1
26
T
70
4
5
1
12
10
1
23
S
71
5
4
1
15
8
1
24
T
72
3
7
0
9
14
0
23
S
73
4
5
1
12
10
1
23
S
74
1
8
1
3
16
1
20
S
75
4
5
1
12
10
1
23
S
76
0
9
1
0
18
1
19
S
77
4
5
1
12
10
1
23
S
78
2
7
1
6
14
1
21
S
79
1
9
0
3
18
0
21
S
80
2
7
1
6
14
1
21
S
Untuk mencari lebar interval guna menentukan taraf signifikansi (tingkatan) tentang konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan kategori tinggi, sedang, rendah, maka dari nilai hasil analisis angket tentang konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di atas diperoleh nilai tertinggi 29 dan terendah 19 kemudian ditetapkan intervalnya dengan menggunakan nilai tertinggi maksimum dan minimum sebagai berikut: =
(
)
keterangan: i = interval
xr = nilai terendah
xt = nilai tertiggi
xi = kelas interval
dari rumus ini diperoleh: = =
(30 − 10) 3
3
= 6,67 dibulatkan menjadi 7
Untuk Menentukan presentase tentang konsentrasi siswa dapat diperoleh =
dengan
mengunakan
rumus
sebagai
berikut:
F X 100% N
Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah responden
Tabel 1.13 Interval dan Persentase Konsentrasi Siswa dalam Mengikuti Penbelajaran Ketegori
Interval
Frekuensi (f)
%
Tinggi
24-30
38
47.5%
Sedang
17-23
42
52,5%
Rendah
10-16
0
0%
Jumlah
3
80
100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa variasi konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pada tahap tinggi ada 47,5%, taraf sedang ada 52,5% dan taraf rendah 0%.
C. Analisis Ketiga Analisis ketiga adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh intensitas membaca asmaul husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tehnik analisis yang penuis gunakan adalah menggunukan rumus product moment yaitu: (∑ )(∑ )
∑ ∑
( )
∑
(∑ )
Keterangan: rxy
: Koefisien korelasi antara X dan Y
X
: variabel pengaruh
Y
: Variabel terpengaruh
X2
: Product dari X
Y2
: Product dari Y
N
: Jumlah responden Untuk menganalisis data dengan menggunakan rumus ini, maka
terlebih dahulu dicari unsur-unsur yang di butuhkan oleh rumus tersebut, melalui tahap berikut ini:
Tabel 1.14 Kefisien Korelasi Tentang Intensitas Membaca Asmaul Husna Terhadap Konsentrasi No
X
Y
X2
Y2
XY
1
23
25
529
625
575
2
18
23
324
529
414
3
24
24
576
576
576
4
24
26
576
676
624
5
20
20
400
400
400
6
23
20
529
400
460
7
20
24
400
576
480
8
23
26
529
676
598
9
23
27
529
729
621
10
24
25
576
625
600
11
21
23
441
529
483
12
21
23
441
529
483
13
21
24
441
576
504
14
21
29
441
841
609
15
26
23
676
529
598
16
20
27
400
729
540
17
25
24
625
576
600
18
20
22
400
484
440
19
20
22
400
484
440
20
24
26
576
676
624
21
17
23
289
529
391
22
18
22
324
484
396
23
26
27
676
729
702
24
18
22
324
484
396
25
19
27
361
729
513
26
26
25
676
625
650
27
25
27
625
729
675
28
21
24
441
576
504
29
21
22
441
484
462
30
24
29
576
841
696
31
24
23
576
529
552
32
19
23
361
529
437
33
21
23
441
529
483
34
22
25
484
625
550
35
21
25
441
625
525
36
20
26
400
676
520
37
25
28
625
784
700
38
24
25
576
625
600
39
17
26
289
676
442
40
24
29
576
841
696
41
24
23
576
529
552
42
23
23
529
529
529
43
23
25
529
625
575
44
23
22
529
484
506
45
24
21
576
441
504
46
21
23
441
529
483
47
18
22
324
484
396
48
21
23
441
529
483
49
26
29
676
841
754
50
27
29
729
841
783
51
22
24
484
576
528
52
20
26
400
676
520
53
22
24
484
576
528
54
21
21
441
441
441
55
24
26
576
676
624
56
21
23
441
529
483
57
23
21
529
441
483
58
18
23
324
529
414
59
19
25
361
625
475
60
18
26
324
676
468
61
22
23
484
529
506
62
21
23
441
529
483
63
21
22
441
484
462
64
17
20
289
400
340
65
21
21
441
441
441
66
27
27
729
729
729
67
21
23
441
529
483
68
24
26
576
676
624
69
24
26
576
676
624
70
23
23
529
529
529
71
23
24
529
576
552
72
24
23
576
529
552
73
23
23
529
529
529
74
23
20
529
400
460
74
21
23
441
529
483
76
27
19
729
361
513
77
24
23
576
529
552
78
24
21
576
441
504
79
24
21
576
441
504
80
24
21
576
441
504
Jumlah
1769
1915
39609
46289
42462
Dari tabel di atas diketahui: ∑X
= 1769
∑Y
= 1915
∑X2
= 39609
∑Y2
= 46289
∑XY = 42462 Unsur-unsur tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus product moment sebagai berikut: (∑ )(∑ )
∑ ( )
∑
(∑ )
∑
× (
)
(
)
, {
,
}{
,
}
, , , , ,
D. Analisis Uji Hipotesis Setelah data dianalisis dengan menggunakan sistem korelasi product moment, dan diperoleh rxy sebesar 0,248, kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment, dengan N= 80, maka diperoleh r pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,286, maka berarti rtabel lebih besar dari nilai rxy (0,286 > 0,248).
Jadi hipotesis yang menyatakan, ada hubungan yang sangat signifikan antara intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di MTs NU Salatiga kelas VIII Tahun Ajaran 2010/2011 ditolak.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian dan analisis data di atas, baik teoritik maupun empirik, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Intensitas membaca Asmaul Husna siswa MTs NU Salatiga kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 adalah bervarisi, yaitu kategori intensitas membaca Asmaul Husna tingkat tinggi mendapat nilai antara 24-30 sebayak 28 siswa mencapai 35%, dan untuk kategori sedang mendapat nilai antara 17-23 sebanyak 52 siswa mencapai 65%, dan untuk kategori rendah mendapat nilai antara 10-16 namun tidak ada siswa dari kelas VIII yang masuk dalam kategori ini. 2. Konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di MTs NU Salatiga kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 adalah bervariasi, yaitu kategori konsentrasi tinggi mendapat nilai antara 24-30 sebayak 38 siswa mencapai 47,5%, dan untuk kategori sedang mendapat nilai antara 1723 sebanyak 42 siswa mencapai 52,5 %, dan untuk kategori rendah mendapat nilai antara 10-16 namun tidak ada siswa dari kelas VIII yang masuk dalam kategori ini. 3. Setelah dianalisis dengan menggunakan rumus sistem korelasi product moment
dan
diperoleh
nilai
rxy
sebesar
0,248
kemudian
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan N = 80, maka
diperoleh r pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,286, maka berarti bahwa nilai rtabel lebih besar dari nilai rxy (0,286>0,248).0,361> 0,113). Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di
MTs. NU
Salatiga kelas VIII tahun ajaran 2010/2011.
B. Rekomendasi Penelitian ini ditolak karena dalam pengisian angket jawaban responden kurang bisa dipertanggung jawabkan (mengikuti jawaban orang lain) dan ada responden yang menjawaqb tidak jujur.
C. Saran Berdasarkan dari
hasil
penelitian
di atas,
maka
penulis
menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Hendaknya jajaran lembaga terutama lembaga pendidikan islam membina dan mengembangkan sekolahnya agar pendidikan dan pengajaran semakin efektif dan efisien. 2. Hendaknya
para
pendidik
berusaha
mengembangkan
suasana
pembelajaran yang religius dan menyenangkan supaya siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa dapat berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.
3. Usaha hendaknya selalu diiringi dengan do’a baik dari para pendidiknya maupun dari peserta didiknya. Salah satunya yaitu dengan membaca Asmaul Husna
D. Penutup Dengan hidayah Allah s.w.t, dan nikmat serta kecerahan pikiran, penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini yang berjudul PENGARUH INTENSITAS
MEMBACA
PEMBELAJARAN
ASMAUL
HUSNA
PADA
AWAL
TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM
MENGIKUTI PEMBELAJARAN (Studi Pada Siswa MTs. NU Salatiga Kelas VIII Tahun Ajaran 2010/2011). Selanjutnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa sebagai insan yang penuuh kekurangan dan jauh dari kesempurnaan tidak akan dapat menyelesaikan sekripsi ini tanpa ada bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta membantu penulis dalam menyelesaikan sekripsi ini. Akhirnya hanya satu harapan penulis, semoga sekripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis dan umumnya kepada pembaca baik itu dalam bidang pendidikan maupn dalam bidang agama.
ANGKET PENELITIAN PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN KELAS VIII MTs NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011
Identitas Responden Nama
:
Kelas
:
No Abs. : Petunjuk mengerjakan Jawablah pertanyaan nomor 1-10 yang berkaitan dengan intensitas anda dalam membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran dan nomor 11-20 yang berkaitan dengan konsentrasi anda dalam mengikuti pembelajaran di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b dan c yang sesuai dengan keadaan anda! 1.
Sekolah Anda, mewajibkan membaca Asmaul Husna sebelum pembelajaran dimulai, bagaimanakah sikap Anda terhadap peraturan tersebut?
2.
a.
Setuju
b.
Kurang setuju
c.
Tidak setuju
Apakah Anda selalu membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran ? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
3.
Apakah dalam melafalkan Asmaul Husna pada awal pembelajaran anda senantiasa melafalkan dari awal hingga akhir?
4.
a.
Ya
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak
Apakah Anda melafalkan Asmaul Husna pada awal pembelajaran karena paksaan guru ? a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya
5.
Ketika pembacaan Asmaul Husna pada awal pembelajaran berlangsung, teman anda mengajak bergurau. Bagaimanakah sikap anda ?
6.
a.
Tetap membaca
b.
Memberi peringatan
c.
Ikut bergurau.
Apakah Anda dalam membaca Asmaul Husna senantiasa membacanya secara tartil? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
7.
Apakah setelah membaca Asmaul Husna Anda juga membaca maknanya? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
8.
Apakah Anda paham dan mengerti makna yang terkandung dalam Asmaul Husna? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
9.
Apakah Anda membaca Asmaul Husna dengan khusyuk? a. Ya
b. Kadang-kadang c. Tidak 10. Bagaimana perasaan Anda ketika membaca Asmaul Husna? a. Tenang b. Biasa-biasa saja c. Tidak tenang 11. Apakah kamu selalu datang sekolah tepat waktu? a.
Ya
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
12. Apakah Anda selalu mentaati tata tertib sekolah? a. Ya b. Kadang-kadang c.
Tidak pernah
13. Ketika waktu istirahat sudah habis, apakah Anda segera masuk kelas? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 14. Apakah Anda selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan oleh gurumu? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 15. Apakah Anda selalu membawa buku pelajaran secara lengkap sesuai jadwal pelajaran? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 16. Apakah Anda selalu menjaga ketenangnan pada saat pembelajaran berlangsung? a. Ya
b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 17. Bagaimana sikap Anda ketika teman anda mengajak ngobrol ketika pembelajaran berlangsung? a. Tetap memperhatikan materi pelajaran b. Memberi peringatan c. Ikut ngobrol 18. Apakah Anda selalu mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 19. Apakah Anda selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 20. Apakah Anda selalu mencatat materi pelajaran yang diberikan oleh gurumu? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
DAFTAR NILAI SKK d.
Nama
: Nofi Kurniawati
Jurusan
: Tarbiyah
NIM
: 1110700
Progdi
: PAI
Dosen PA
: Winarno, S.Si.,M.Pd.
No
Jenis Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
Nilai
1
Seminar Pendidikan Seks
2 Mei 2010
Peserta
3
28 Februari 2011
Peserta
3
21 Mei 2011
Peserta
4
04 April 2009
Peserta
2
17 Desember 2008
Peserta
2
27 November 2008
Peserta
2
(LPD ASy Syahab & Biro Konsultasi Tazkia) 2
Praktikum pelatihan ikhtibar al-lughah alArabiyah ka lughah Ajnabiyah (ILAiK)
3
Seminar regional Berani Kaya Berani Taqwa
4
Bedah film Laskar Pelangi dan Penggalangan dana Untuk Korban Situ Gintung (DEMA)
5
Bedah buku Meyitas dan Menyebrang : Perpindahan Massal keagamaan Pasca 1965 di Pedesaan Jawa ( UPT Perpustakaan STAIN Salatiga)
6
Bedah buku Kaum Mda Menatap masa depan Indonesia
7
Diskusi ramadhan Merai
18 Septenber 2007
Peserta
2
22 Maret 2008
Peserta
2
11 September 2008
Peserta
2
25 September 2007
Peserta
2
10 Februari 2009
Peserta
2
6 Mei 2008
Peserta
3
20 Agustus 2010
Peserta
3
Kesempurnaan diri di Bulan yang Suci 8
Bedah buku Buktikan Cintamu dengan tema Cintailah Cinta
9
Buka bersama dengan tema Buka Taman Hati Gapai Ridho Illahi
10
Breaking The Fast and Bioskop Ramadhan
11
Kuliah Umum dan Dialog “ Perkembangan Kerjasama Asean Bersama Direktorat Jenderal Kerjasama Asean Departemen Luar Negeri Republik Indonesia “ di STAIN Salatiga
12
Sarasehan MILAD VI LDK “DARUL AMAL” STAI Salatiga dengan tema “ Mengharap Barokah dalam Melangkah”
13
Praktikum Metodologi Pembelajaran Agama Islam
14
Bimbingan Baca Tulis Al-
18 November 2008
2
Qur’an 15
Seminar dan silaturrami
15/17 Desember 2008
Peserta
6
22 Maret 2010
Peserta
4
23 April 2008
Peserta
6
28-31 Agustus
Peserta
3
Nasional Aliansi Dewan Pimpinan Daerah ( Forum Mahasiswa Syari’ah SeIndonesia) 16
Seminar Regional “Peran Lembaga Publik Sebagai Alat Kontrol Pemerintah Demi Terciptanya Good Governance”
17
Seminar Nasional “Kepemimpinan Demokrasi & Politik Pendidikan Untuk Kesejahteraan Rakyat”
18
Opspek 2007 Jumlah
54
Mengetahui, 08 Agustus 2011 Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan
H. Agus Waluyo,M.Ag. NIP. 19750211200003001
TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N
Taraf Signifikan
N
Taraf Signifikan
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
5% 0,997 0,950 0,878 0,811 0,754 0,707 0,666 0,632 0,602 0,576 0,553 0,532 0,514 0,497 0,482 0,468 0,456 0,444 0,433 0, 423 0,413 0,404 0,396 0,388
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
5% 0,381 0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,344 0,339 0,334 0,329 0,325 0,320 0,316 0,312 0,308 0,304 0,301 0,297 0,294 0,291 0,288 0,284 0,281 0,279
1% 0,999 0,990 0,959 0,917 0,874 0,834 0,798 0,765 0,735 0,708 0,684 0,661 0,641 0,623 0,606 0,590 0,575 0,561 0,549 0,537 0,526 0,515 0,505 0,496
1% 0,487 0,478 0,470 0,463 0,456 0,449 0,442 0,436 0,430 0,424 0,418 0,413 0,408 0,403 0,398 0,393 0,389 0,384 0,380 0,376 0,372 0,368 0,364 0,361
N
55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Taraf Signifikan 5% 1% 0,266 0,345 0,254 0,330 0,244 0,317 0,235 0,306 0,227 0,296 0,220 0,286 0,213 0,278 0,207 0,270 0,202 0,263 0,195 0,256 0,176 0,230 0,159 0,210 0,148 0,194 0,138 0,181 0,113 0,148 0,098 0,128 0,088 0,115 0,080 0,105 0,074 0,097 0,070 0,091 0,065 0,086 0,062 0,081
Kegiatan Ekstra Kurikuler MTs NU Salatiga
No
Ekstakurikuler
Guru Pengampu
1
Olah raga (sepak bola, volley, basket,
Bpk. Ali Munabah
dan catur) 2
Pramuka
Ibu Kartini
3
Pencak Silat
Bpk. Hanafi
4
Qiro’ah
Ibu Sri Supadmi
5
Komputer
Ibu kurotul Aini