MENINGKATKAN PEMAHAMAN TAJWID PADA MATA PELAJARAN ALQUR’AN HADIS MELALUI PENGGUNAAN KARTU HURUF DI KELAS IV MI BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh: IMRONI 114 08 180
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
i
ii
MENINGKATKAN PEMAHAMAN TAJWID PADA MATA PELAJARAN ALQUR’AN HADIS MELALUI PENGGUNAAN KARTU HURUF DI KELAS IV MI BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh: IMRONI 114 08 180
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: IMRONI
Nim
: 114 08180
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi
: Pendidikan Agama Islam
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, tidak berisi materi yang pernah di tulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah Salatiga, 14 Agustus 2010 Yang menyatakan IMRONI 114 08180
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN Skripsi Saudari : IMRONI dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11408180 yang berjudul : " MENINGKATKAN PEMAHAMAN TAJWID PADA MATA PELAJARAN ALQUR’AN HADIS MELALUI PENGGUNAAN KARTU HURUF DI KELAS IV MI BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
Salatiga, 25 September 2010 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112199202 1 005
Penguji I
Penguji II
Benny Ridwan, M.Hum Nip. 197305201999 03 1 006
Dra. Siti Asdiqoh, M.Si Nip. 1968081219943 2 003
Pembimbing
Dra. Urifatun Anis NIP.1967115199803 2 002
v
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN Skripsi Saudari : Muhammad Muarrifin dengan Nomor Induk Mahasiswa : 12107044 yang berjudul : " PERSEPSI TENTANG RASA MALU DAN PENANAMANNYA PADA ANAK (Studi Deskreptif pada Orang Tua yang Berprofesi Sebagai Guru di MI Ma’arif Kec. Tuntang, Kab. Semarang Tahun 2010)", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
Salatiga, 25 September 2010 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112199202 1 005
Penguji I
Penguji II
Drs. Imam Baihaqi, M. Ag Nip. 19571108198708 1 001
Maslihatul Umami, M.A Nip. 19800513200312 2 003
Pembimbing
Muna Erawati, M.Si NIP.196751218199903 2 002
vi
MOTTO
هل ال له به طريق إلى الجنةI سK يلتمس فيه علماKمن سلك طريقا Barang Siapa Menempuh Jalan untuk Menuntut Ilmu, Maka Allah Akan Memudahkan Orang Itu Jalan Menuju Surga (H.R Muslim)
vii
PERSEMBAHAN
1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mencurahkan kasih sayang dan doa kepada penulis 2. Untuk istriku tercinta Ibu Markhamah yang selalu ada dan setia memberi dukungan, doa sekaligus motifasi. 3. Untuk anakku tercinta Muhammad Misbakhul Munir 4. Adik-adikku tercinta yang selalu memberikan dukungan. 5. Para staf pengajar, guru, karyawan di MI Baran yang telah memberikan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.
viii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah dengan Rahman dan Rohimnya, penulis panjatkan kehadirat allah SWT, skripsi ini dapat tersaksikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kehadirat nabi Muhammad Saw. Dan kepada keluarga, sahabat dan seluruh umatnya. Meskipun sadar akan keterbatasan dan kemampuan penulis dalam menyusun skripsi ini, namun penulis tetap dapat berharap memberikan kepada penulis sendiri, lembaga pendidikan yang penulis teliti dan kontribusi pihak yang berkecimpung dalam pendidikan pada umumnya. Skripsi yang berjudul ”MENINGKATKAN PEMAHAMAN TAJWID PADA MATA PELAJARAN ALQUR’AN HADIS MELALUI PENGGUNAAN KARTU HURUF DI KELAS IV MI BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009/2010”. Ini tersusun berkat bantuan, motivasi, dan
bimbingan dari berbagai pihak, sehubungan dengan itu penulis bermaksud menyampaikan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya terutama kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2. Drs. Djoko Sutopo selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Ekstensi. 3. Dra. Urifatun Anis selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini sejak awal hingga terselesainya skripsi ini.
ix
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, yang telah mendidik
dan
mengajar
penulis
dengan
berbagai
macam
ilmu
pengetahuan. 5. Bapak dan ibu staf perpustakaan yang telah memberikan pelayanan kepada penulis. 6. Staf Pengajar dan Karyawan di MI Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang yang memberi bantuan penulis selama penelitian.
7. Siswa-siswi MI Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang 8. Teman-temanku PonPes al mujtahidin ambarawa, yang telah memberikan dukungan saran dan kritik sehingga skripsi ini dapat terwujud 9. Teman-temanku STAIN salatiga angkatan 2008 Ekstensi, teman-teman tarbiyah senasib dan seperjuangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis, tiada kata-kata yang paling indah untuk di ucapkan, selain ucapan doa, semoga amal baik semuanya dapat diterima dan dibalas oleh Allah dengan balasan yang setimpal. Harapan penulis semoga skripsi ini membawa manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 14 Agustus 2010 Penulis
IMRONI
x
ABSTRAK Imroni.2010.
MENINGKATKAN PEMAHAMAN TAJWID PADA MATA PELAJARAN ALQUR’AN HADIS MELALUI PENGGUNAAN KARTU HURUF DI KELAS IV MI BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009/2010, skripsi Jurusan
Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pembimbing Dra. Urifatun Anis Kata kunci: remedial teaching dan kesulitan belajar. Penelitian ini merupakan upaya membantu siswa memecahkan kesulitan belajar dalam meningkatkan pemahaman tajwid pada mata pelajaran Al Qur’an hadits melalui penggunaan kartu di kelas IV MI baran yang dialami dalam pembelajaran reguler di kelas agar mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilaksanakan. pertanyaan pertama yang ingin di jawab melalui penelitian ini adalah (1) Apakah penggunaan kartu huruf dan metode demonstrasi meningkatkan prestasi belajar Al Quran Hadits siswa kelas IV MI baran tahun 2010? (2) Bagaimana penggunaan kartu huruf dan metode demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar Al-Qur’an Hadis siswa kelas IV MI Baran? (3) Bagaimana penerapan strategi pembelajaran penggunaan kartu dan metode demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis siswa kelas IV MI Baran? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Penelitian Tindakan Kelas. Pada penelitian tindakan kelas ini penulis menggunakan analisis tindakakan kelas yang terdiri dari 3 siklus, dimana setiap siklus dijelaskan dan melalui beberapa tahap berupa: Rancangan tindakan, Tahapan pelaksanaan, Tahapan pemantauan, Refleksi, Siklus. Dari seluruh kegiatan penelitian Tindakan Kelas (PIK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV MI Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/20010 dapat disimpulkan bahwa: (1) Pembelajaran dengan menggunakan Kartu Huruf dan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan pada siklus I pada siklus II dan siklus III 100 %. (a)Keaktifan siswa baik sebanyak 97,5 % dari seluruh siswa (b)Keaktifan siswa sedang sebanyak 98,5 % dari seluruh siswa (c) Keaktifan siswa rendah sebanyak 22,5% dari seluruh siswa. Kesimpulan kedua adalah Pembelajaran bisa terbantu / berjalan dengan lebih lancar dengan menggunakan kartu huruf dengan prestasi belajar siswa yaitu: (a)Prestasi baik sebanyak 85 % dari seluruh siswa (b)Prestasi sedang sebanyak 90 % dari seluruh siswa (c)Prestasi rendah sebanyak 93 % dari seluruh siswa, sedangkan kesimpulan ketiga berupa Hubungan keaktifan belajar siswa dan prestasi belajar siswa sangat menentukan hasil yang dicapai. Dengan perincian sebagai berikut: (a) Tingkat baik sebanyak 100 % dari seluruh siswa. (b)Tingkat sedang sebanyak 92,5 % dari seluruh siswa (c) Tingkat rendah sebanyak 84 % dari seluruh siswa
xi
DAFTAR ISI
a. Halaman judul ……………………………………………...
i
b. Persetujuan pembimbing…………………………………….
iv
c. Pengesahan kelulusan……………………………………….
v
d. Pernyataan keaslian tulisan………………………………….
vi
e. Motto ………………………………………………………..
vii
f. Persembahan ………………………………………………. .
viii
g. Kata pengantar………………………………………….........
ix
h. Abstrak ……………………………………………………....
xii
i. Daftar isi ……………………………………………………..
xiv
j. Daftar tabel …………………………………………………...
xviii
k. Daftar gambar …………………………………………………
xix
l. Daftar lampiran ……………………………………………….
xx
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah …………………………….
1
B. Rumusan masalah …………………………………..
4
C. Tujuan penelitian ……………………………………
5
D. Hipotesis Tindakan ………………………………….
5
E. Manfaat penelitian …………………………………
6
F. Definisi Istilah ….. …………………………………
7
G. Metode penelitian ……………………………………
9
1.
Rancangan penelitian ………….………………..
xii
9
2.
Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian ………….
9
3.
Teknik Pengumpulan Data ……………………..
9
4.
Analisa Data …………… ……………………...
10
H. Sistematika Penelitian ……………………………….. BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Kartu Huruf ……. ……………………………………
13
1. Pengertian ………………….…………………….
13
2. Penggunaan Kartu Huruf ………………………...
14
B. Metode Demonstrasi …………. …………………..…
15
1. Pengertian Metode Demonstrasi …………. ……..
17
2. Langkah-langkah Metode Demonstrasi …………. 3. Penerapan Metode Demonstrasi …………. ……..
BAB III
13
17 19
C. Pembelajaran Al-quran ………………………………
20
1. Pentingnya Al-quran Hadits ……………………..
20
2. Tujuan ……………………………………………
23
3. Ruang Lingkup …………………………………..
23
4. Standar Kompetensi …………….………………..
24
5. Materi Tajwid Kelas IV ………………………….
26
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Tempat, Waktu dan Subjek …………………..………
31
1. Tempat Penelitian ………………………………… 31 2. Waktu Penelitian ………………………………….
31
3. Subyek Penelitian ………………………………… 37
xiii
B. Rancangan Penelitian …………………………………..
33
C. Instrumen Penelitian …………………………….……… 35
BAB IV
BAB V
D. Kriteria Formatif ………………………………………..
36
E. Prosedur Kerja Dalam Penelitian ……………………….
37
F. Tolak Ukur Keberhasilan ……………………………….
42
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………….
44
A. Hasil Penelitian …………………………………………
44
1. Hasil Penelitian Siklus I …………………………….
44
2. Hasil Penelitian Siklus II ……………………………
47
3. Hasil Penelitian Siklus III …………………………...
50
B. Pembahasan ……………………………………………..
52
PENUTUP …………………………………………………...
56
A. Kesimpulan ……………………………………………… 56 B. Saran-saran ……………………………………………… 57 C. Kata Penutup ……………………………………………. 58 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL I tabel saran dan prasarana MTs Miftahul Falah………………………. TABEL I I tabel guru dan karyawan MTs Miftahul Falah………………………. TABEL III tabel siswa MTs Miftahul Falah……………………………………… TABEL IV tabel nama responden MTs Miftahul Falah………………………….. TABEL V tabel hasil angket remedial teaching…………………………………. TABEL VI tabel hasil angket kesulitan belajar aqidah akhlak…………………... TABEL VII tabel skor hasil angket remedial teaching…………………………… TABEL VIII tabel nilai interval dan prosentase remedial teaching………………. TABEL IX tabel skor hasil angket kesulitan belajar Aqidah akhlak………………. TABEL X tabel nilai interval dan presentase kesulitan belajar Aqidah akhlak……… TABEL XI tabel kerja korelasi antara variabel X dan variabel Y
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan siswa dalam pembelajaran merupakan harapan utama seorang guru. Karena pada dasarnya keberhasilan siswa juga keberhasilan guru dalam pembelajaran. Tetapi kenyataannya tidak semua pembelajaran yang dilakukan guru berhasil semua. Pendidikan dalam arti luas adalah meliputi semua pebuatan dan usaha dari
generasi
tua
untuk
mengalihkan
pengetahuan,
pengalamannya,
kecakapannya serta ketrampliannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkan diri agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rokhaniah. Permasalahan pendidikan yang mendasar yang sering muncul adalah pada proses belajar mengajar. Setiap mata pelajaran menemui permasalahan yang tidak jauh beda. Proses belajar dipengaruhi berbagai faktor yang menentukan kualitas pendidikan. Faktor-faktor tersebut adalah guru, siswa, tujuan pendidikan dan pengajaran dan metode mengajar. Metode mengajar menempati posisi kedua terpenting setelah tujuan dari deretan komponen pembelajaran. Seiring dengan hal itu seorang pendidik dituntut agar lebih cermat memilih dan menerapkan metode apa yang tepat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Dalam proses belajar mengajar dikenal beberapa metode mengajar, diantaranya
metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi, dan lain sebagainya. Semua metode tadi dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran. Tujuan yang hendak dicapai, kemampuan guru, anak didik, situasi dan kondisi pengajaran dimana berlangsung, fasilitas yang tersedia, kebaikan dan kekurangan sebuah metode.( Armai Arief, 2002:109) Metode ini dimaksudkan sebagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan memilih sebuah metode yang akan diterapkan, diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal. Proses belajar mengajar di kelas dapat memperoleh perbandingan yang telihat nyata. Bagaimana hasil belajar anak didik dapat dibedakan sebelum dan sesudah pemakaian metode tersebut. Dari sekian banyak metode, peneliti menfokuskan pada metode penggunaan kartu huruf untuk meningkatkan prestasi belajar tentang materi tajwid pada pelajaran Al-Qur’an Hadist. Karena metode penggunaan kartu huruf efektif digunakan di MI Baran kelas IV kecamatan ambarawa kabupaten semarang. Dari pembelajaran yang sudah dilakukan ternyata mampu maningkatkan hasil belajar siswa selain itu lebih memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan dengan jalan menggunaan kartu huruf materi terlebih dahulu kepada siswa pada pembelajaran Alquran hadist. Dalam ulangan Al-Qur’an Hadis tentang materi tajwid kelas IV MI Baran Kecamatan Ambarawa, dari 26 siswa yang mencapai ketuntasan belajar
hanya ada 40%. Berdasarkan perihal tersebut peneliti mengidentifikasi adanya kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu: a. Rendahnya tingkat pemahaman siswa tentang mata pelajaran Al-Qur’an Hadis b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis Dari observasi awal penulis yang dilakukan di kelas IV MI Baran Kecamatan Ambarawa, penulis menganggap perlu melakukan penelitian yang berjudul ”Meningkatkan Pemahaman Tajwid Pada Mata Pelajaran Alqur’an Hadis Melalui Penggunaan Kartu Huruf Di Kelas IV Mi Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: 1. Apakah penggunaan kartu huruf meningkatkan prestasi belajar Al Quran Hadits siswa kelas IV MI baran tahun 2010? 2. Bagaimana penggunaan kartu huruf dan dalam meningkatkan prestasi belajar Al-Qur’an Hadis siswa kelas IV MI Baran?
C. Tujuan Penelitian Dari pokok permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui apakah penggunaan kartu huruf dan meningkatkan prestasi belajar Al Quran Hadits siswa kelas IV MI baran tahun 2010. 2. Untuk mengetahui penggunaan kartu huruf dalam meningkatkan prestasi belajar Al-Qur’an Hadis siswa kelas IV MI Baran. D. Hipotesis Tindakan Penggunaan kartu huruf dapat meningkatkan pemahaman terhadap tajwid. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami tajwid. b. Mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis. c. Mendorong siswa untuk lebih giat dalam belajar. 2. Bagi guru a. Memacu para guru untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan metode yang efektif. b. Mendorong para guru agar mereka dapat mengadakan modifikasi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. c. Sebagai referensi dan acuan apabila ada diantara para guru sedang mengalami permasalahan pembelajaran yang sama seperti peneliti hadapi.
3. Bagi Sekolah a. Memajukan prestasi sekolah b. Meningkatkan prestasi sekolah c. Meningkatkan mutu sekolah F. Definisi Istilah 1. Kartu Huruf Kartu adalah kertas tebal yang tak seberapa besar biasanya yang berbentuk persegi panjang untuk berbagai keperluan. Huruf adalah tanda keaksaraan dalam tata tulis yang merupakan abjad yang melambangkan bunyi. Dengan demikian kartu huruf diartikan sebagai kertas tebal berukuran 12 cm X 8 cm yang berbentuk persegi panjang berisi huruf hijaiyah dan kata /kalimat ayat al-qur’an. Kartu huruf berisi huruf-huruf dan kata /kalimat ini merupakan salah satu alat peraga untuk mempermudah guru dalam menerangkan materi pelajaran. Dengan kartu huruf ini peneliti akan menggunakan sebagai peraga alternatif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi tajwid, mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MI Baran Kecamatan Ambarawa.
2. Al-Qur’an Hadis a. Al-Qur’an Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan. b. Hadis Hadis adalah sabda, perbuatan (ketepatan) nabi Muhammad saw, yang diriwayatkan oleh sahabat nabi untuk menjelaskan dan menetapkan hukum. Al-Qur’an Hadis adalah sumber hukum Islam yang merupakan pedoman bagi umat Islam untuk beramal dan beribadah kepada Allah SWT. Begitu pentingnya Al-Qur’an Hadis maka menjadi mata pelajaran yang diterapkan disetiap Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis adalah bagiab mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksud untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadis sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai penguat iman dan taqwa kepada Allah SWT.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan adalah strategi pemecahan masalah dengan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah, dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai pengajar di sertai sebagai pengamat aktif. Dalam penelitian ini penulis ingin memecahkan permasalahan yang terkait dengan peningkatan pemahaman tajwid pada mata pelajaran Al quran hadits melalui penggunaan kartu huruf di Kelas IV MI Baran kec. Ambarawa. Secara terperinci tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas sebagaimana tercantum di bawah ini (Farikah, 2008: 86): a. Perencanaan Mata Pelajaran
: Al-Qur’an Hadis
Materi
: Bacaan Iqlab dan Ikhfa’
Hari /tanggal
: Rabu, 21 April 2010
Alat Peraga
1) Lembar observasi sebagai pedoman pengolahan pembelajaran penggunaan kartu huruf 2) Lembar observasi sebagai pedoman pengolahan pembelajaran penggunaan kartu huruf
Alat tes
: Soal pilihan ganda dan perbuatan
Alat peraga
: Kartu Huruf
b. Rancangan tindakan c. Tahapan pelaksanaan d. Tahapan pemantauan e. Refleksi f. Siklus Dengan penelitian tidakan kelas ini akan membahas suatu pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif yang dibuat dengan 2 siklus untuk memperbaiki sistem pengajaran yang dilaksanakan. 2. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV MI Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 April – 6 Mei 2010, semester II Tahun ajaran 2009-2010. c. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV MI B aran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. adapun jumlah siswa kelas IV MI Baran sebanyak 26 anak. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi 1) Digunakan untuk mengetahui keaktifan
2) Digunakan untuk mengetahi kemampuan menerapkan bacaan tajwid dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Observasi yaitu metode pengu pulan data melalui pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis atas peristiwa=peristiwa yang difokuskan kepada siswa. b. Metode Test Metode Test diartikan sebagai deretan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, intelegensi atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan anak dalam memperoleh data mengenai kemampuan anak memahami tajwid. 4. Analisa Data Setelah semua data terkumpul, maka penulis akan menganalisa dengan menggunakan analisa statistik dengan langkah sebagai berikut: a. Untuk menilai ulangan atau tes formatif peneliti melakukan penjumlahan nilai dengan rumus:
X =
X N
Keterangan
X
= Rata-rata
X
= Jumlah semua nilai siswa
N
= Jumlah siswa
b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
p =
siswa
yang telah lulus belajar siswa
H. Sistematika Penelitian Sistematika penelitian tindakan kelas yang akan penulis ajukan meliputi beberapa bab seperti tertera di bawah ini: BAB I PENDAHULUAN Bab I ini berisika beberapa bagian yaitu: A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Analisa Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Hipotesis Penelitian G. Manfaat Penelitian H. Definisi Istilah I. Metode Penelitian J. Sistematik Penelitian BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori yang berisikan uraian-uraian seperti dibawah ini: A. Alat Peraga Kartu Huruf B. Metode Demonstrasi C. Al-Qur’an Hadis
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Pelaksanaan Siklus I A. Rencana B. Pelaksanaan Pengamatan C. Pengamatan D. Pengumpulan Data dan Refleksi Pelaksanaan Siklus II A. Rencana B. Pelaksanaan Pengamatan C. Pengamatan D. Pengumpulan Data dan Refleksi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Data tentang Perencanaan 2. Data tentang Pelaksanaan 3. Data tentang pengamatan 4. Data tentang Refleksi B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Data tentang Perencanaan 2. Data tentang Pelaksanaan 3. Data tentang Pengamatan 4. Data tentang Refleksi
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III 1. Data tentang Perencanaan 2. Data tentang Pelaksanaan 3. Data tentang Pengamatan 4. Data tentang Refleksi D. Pembahasan Siklus I dan Siklus II BAB V PENUTUP Terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kartu Huruf 1. Pengertian Kart u huruf adalah suatu Benda yang berbentuk persegi yang terbuat dari karton atau plast ik. Seperti kartu SIM atau kartu ATM dan sebagainya. Demikian juga kartu huruf' dibuat dari karton berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12 cm X 8 cm. Kartu huruf ini berisikan huruf atau kalimat dengan dasar yang berbeda-beda. Yaitu warna merah. kuning, hijau, biru, putih, dan sebagainya. Dengan perbedaan warna dasar kartu huruf ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa dan mudah membedakan huruf-huruf tersebut.( Muhamad Afendi, 2006: 129) Gambar 1 Kart u Huruf
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Kartu dengan ukuran 12 cm X 8 cm ini masing-masing ditentukan warna dengan dituliskan hurufatau kata sesuai dengan bacaan tajwid. Pengelompokan warna tersebut seperti tertera di bawah ini. a. Kartu merah berisikan huruf-huruf' Iqlab
13
b. Kartu kuning sebanyak 15 lembar berisikan huruf Ikhfa’ c. Kartu biru 6 lembar yaitu untuk bacaan Idhar d. Kartu hijau sebanyak 6 lembar berisikan bacaan idgom Kartu huruf ini digunakan untuk menerangkan materi tajwid pada kelas IV MI Baran, agar lebih mudah memahami tajwid dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Penggunaan kartu huruf dalam bidang studi ilmu tajwid Penggunaan kartu huruf dalam pengajaran masih memerlukan 4 kotak kantong untuk menempatkan kartu. Setelah kegiatan belajar mengajar dimulai, anak-anak disuruh mengamati masing-masing kartu tersebut. Setelah peragaan kartu ini selesai anak-anak memasukkan kartu tersebut ke dalam kotak tersebut. Sehingga keadaan kelas kembali tertata rapi, dan setiap kartu mau digunakan lagi telah siap dalam kotak tersebut. B. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan salah sate metode yang digunakan dalam metode pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara mencapai sesuatu tujuan yaitu tujuan-tujuan yang diharapkan tercapai oleh siswa dalam pembelajaran. Da1am penggunaan metode sendiri, guru harus dapat menentukan metode yang tepat sesuai materi yang diajarkan. Berbagai metode pembelajaran yang akan dipilih akan memiliki kelebihan dan kekurangan yang menyertainya. Pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu latar belakang anak didik,
tujuan yang ingin dicapai, situasi yang ada, fasilitas yang tersedia dan juga kualitas pendidik. Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: a. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. b. Sebagai gambaran aktivitas yang hares ditempuh oleh siswa dan guru dalam menentukan kegiatan pembelajaran. c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran. d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan
pembelajaran,
Apakah
dalam
kegiatan
pembelajaran
tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok. Gambaran awal akan penting memilih sebuah metoda pembelajaran, harus mengetahui macam-macam metode pembelajaran yang sudah banyak bertebaran di dunia pendidikan. Dengan mengetahui jenis-jenis metode pembelajaran ini akan memudahkan kita memilih metode apa yang sesuai dengan pembelajaran yang akan kita terapkan. Adapun jenis-jenis metode pembelajaran itu antara lain: a. Metode Ceramah (Lucture) Metode ceramah ini banyak digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran secara klasikal. b. Metode Tanya Jawab
Metode ini sering digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran
kelompok.
Seorang
pendidik
mengutarakan
sebuah
permasalahan yang kemudian menarik perhatian siswa untuk saling bertanya. c. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang disajikan bahan pengajaran dengan mempertunjukkan secara langsung obyeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu.( Annas sudjono, 1996: 6) d. Metode Eksperimen Metode eksperimen merupakan metode mengajar dalam penyajian atau pengajaran materi nya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses. Eksperimen sulit dipisahkan dengan metode demonstrasi, karena keduanya kemungkinan dapat dipergunakan secara bersamaan. e. Metoda Pemberian Tugas Dalam metode ini seorang, pendidik akan memberikan tugas kepada siswa. Baik tugas pribadi maupun tugas kelompok. Pemberian tugas tidak hanya di datum kelas, tetapi juga dapat dilakukan di luar ruangan atau tugas rumah f. Metode Diskusi Metode ini sering digunakan dalam dunia pendidikan. khususnya dalam pembelajaran kelompok. Metode mengajar diskusi merupakan cara
mengajar dalam pembahasan dan pengajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus di selesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan, kelemahan metode dapat dieliminir jika guru tepat dalam memilih metode yang sesuai dengan materi pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Peneliti memilik metode demonstrasi karena lebih tepat digunakan dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf. Untuk menjadi lebih jelas pemilihan metode demonstrasi ini, di bawah ini akan dibahas bagaimana dan seperti apa metode demonstrasi itu. a. Pengertian metode demonstrasi Metode
demonstrasi
merupakan
metode
mengajar
yang
menyajikan materi pembelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung
objeknya
atau
caranya
melakukan
sesuatu
untuk
mempertunjukkan proses tertentu. b. Langkah-langkah metode demonstrasi Dalam metode demonstrasi hasil yang akan terjadi sudah disampaikan pada siswa. Adapun langkah-langkah metode demonstrasi adalah sebagai berikut: 1) Mempersiapkan alat/ bahan yang akan digunakan dalam metode demonstrasi. 2) Menyampaikan topic materi dan tujuan pembelajaran
3) Menjelaskan materi pembelajaran dengan demonstrasi menggunakan alat/ bahan yang sudah disiapkan. 4) Menarik kesimpulan 5) Mengadakan evaluasi Metode demonstrasi ini adalah suatu cara mengajar dimana guru menunjukkan suatu proses dan siswa tidak hanya mendengarkan.( Annas sudjono, 1996: 85) Kebaikan metode demonstrasi adalah: a) Dapat diarahkan pada hal-hal yang dianggap penting sehingga hal-hal penting itu dapat diamati se perlunya. b) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dibandingkan dengan kegiatan
hanya mendengar ceramah atau membaca di dalam buku. c) Bila pelajar turut aktif maka is akan memperoleh pengalaman praktik untuk mengembangkan kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan pengharapan dare lingkungan sosialnya. d) B eb er a p a ma s a la h
pertanyaan pada pelajar dapat di jawab
lebih teliti.
Kelemahan metode demonstrasi adalah: a) Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang
didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama b) Metode demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan
sebuah aktifitas dimana para pelajar sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan aktifitas itu pengalaman pribadi. c) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelompok.
d) Kadang-kadang bila suatu alat dibawa Re dalam kelas kemudian didemonstrasikan terjadi proses yang berlainan dengan proses dalam sistem sebenarnya. Cara mengatasi kelemahan metode demonstrasi: a) Menetapkan tujuan terlebih dahulu sesuai dengan jam pelajaran yang
ada. b) Demonstrasi yang dilaksanakan harus benar-benar tepat sesuai dengan apa yang diharapkan. c) Alat-alat yang digunakan agar dipilih dengan tepat; d) Bahan pelajaran yang akan didemonstrasikan harus benar-benar bacaan
yang bersifat praktis dan berguna bagi dan e) Sebelum demonstrasi dimulai guru sebaiknya mengadakan latihan sehingga demonstrasi tersebut dapat berjalan dengan baik. c. Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran tajwid kelas IV serta prosedur pelaksanaannya. Dengan metode demonstrasi dimaksud guru dan peserta didik melakukan sesuatu serta mengamati proses dan Hasil pekerjaan. Dan akhirnya peserta didik mengadakan lembar tugas yang diberikan guru untuk didiskusikan dengan kelompoknya masing-masing. Prosedur pelaksanaan dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Mempersiapkan alat demonstrasi. 2. Memberikan informasi dan petunjuk tenting tugas-tugas yang harus dilakukan dalam demonstrasi.
3 . Pelaksanaan demonstrasi dengan menggunakan lembar kerja/ pedoman demonstrasi yang disusun secara sistematis. Sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dan dapat membuat laporan demonstrasi. 4 . Kes impu lan. C. Pembelajaran Al-Quran 1. Pentingnya Al-Quran Hadits Kehidupan perubahan.
dan
Dalam
mengembangkan
peradaban
merespon
kualitas
manusia
fenomena
pendidikan,
senantiasa
mengalami
itu,
manusia
berpacu
salah
satunya
melalui
penyempurnaan kurikulum. Kualitas pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu bersaing. Dalam konteks madrasah agar lulusan nya memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, maka kurikulum Madrasah perlu diterbangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Hal ini dilakukan agar madrasah secara
Kelembagaan
dapat
merespon
secara
proaktif
berbagai
perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara seperti itu, Madrasah tidak akan kehilangan relevansi program pembelajarannya.( Gunawan, 1998: 25) Selanjutnya basis kompetensi yang dikembangkan di Madrasah harus menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, penguasaan ketrampilan hidup, penguasaan kemampuan akademik,
seni dan pengembangan kepribadian yang paripurna dengan pertimbangan ini, maka disusun kurikulum nasional Pendidikan Agama di Madrasah yang
berbasis
kompetensi dasar
yang
mencerminkan kebutuhan
keberagaman peserta didik Madrasah secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum Qur'an hadits, di madrasah sesuai dengan kurikulum daerah/ Madrasah. Oleh karena itu, peranan dan afektivitas pendidikan agama di Madrasah sebagai landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat mutlak harus ditingkatkan, karena asumsinya adalah jika pendidikan agama (yang meliputi Al-Qur'an dan Hadits, Agidah dan Akhlaq, Figih dan Sejarah Kebudayaan Islam) yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik. Pendidikan Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah sebagai landasan yang integral dari pendidikan Agama, memang bukan satusatunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik, tetapi secara substansial mata pelajaran Alquran dan Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan Ahlakul karimah dalam kehidupan sehari hari. Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksud untuk
memberikan
motivasi,
bimbingan,
pemahaman,
kemampuan
dan
penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al Qur'an dan hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. Sesuai dengan kerangka pikir di atas, Kurikulum Al-Qur'an dan Hadits Madrasah Ihtidaiyah (MI) dikembangkan dengan pendekatan sebagai berikut: a. Lebih menitikberatkan target kompetensi dari penguasaan materi. b. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber Jaya pendidikan yang tersedia c. Memberikan kebebasan yang lebih lugs kepada pelaksana pendidikan di lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Kurikulum Al-Qur'an dan Hadits MI yang dikembangkan dengan pendekatan tersebut diharapkan mampu menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT, peningkatan penguasaan kecakapan hidup kemampuan bekerja dan bersikap ilmiah sekaligus menjamin pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia. 2. Tujuan Pembelajaran Al Qur'an-hadist di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al Qur'an dan Hadist serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan
ayat-ayat Al Qur'an hadits untuk mendorong, membina dan membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Al Qur'an dan Hadits. Mata pelajaran Al Qur'an Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah berfungsi: a. Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik membaca dan menulis Al Qur'an Hadits b. Mendorong,
membimbing
dan
membina
kemampuan dan
kegemaran (.11membaca Al Qur'an dan hadits c. Menanamkan
pengertian,
pemahaman,
penghayatan
dan
pengamalan kandungan ayat-ayat Al Qur'an dun hadits dalam perilaku peserta sehar i har i d. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang setingkat lebih tinggi (MTs). 3. Ruang Lingkup Ruang lingkup pengajaran Al Qur'an-Hadits di Madrasah lbtida’iyah meliputi: a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al Qur'an b. Hafalan surat-surat pendek c. P emaha ma n kandungan sur at - surat pendek d. Hadist-hadist tentang, kebersihan, niat. menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal shaleh.
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi mata pelajaran Qur'an Hadits berisi sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh mata pelajaran Al Qur'an Hadist di MI. Kemampuan ini berorientasi kepada perilaku efektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketakwaan, dan ibadah kepada Allah SWT. Kemampuan yang tercantum dalam Standar Kompetensi ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai peserta didik di tingkat MI. Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi: a. Memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacaannya b. Menyusun kata-kata dengan huruf-huruf (hijaiyah baik secara terpisah maupun bersambung. c. Memahami cara melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu dalam Juz' Amma. d. Memahami arti swat tertentu dalam Juz Amma e. Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid datum bacaan Al-Qur'an f. Memahami dan menghafal Hadits tertentu tentang persaudaraan Kebersihan, niat, hormat kepada orang tua. Silaturahmi menyayangi anak yatim, taqwa, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, keutamaan memberi dan amal shaleh.
TABEI 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas IV, Semester I St andar Ko mpet ensi
Kompetensi Dasar
1. Mampu memahami art i surat 1. Mengenal terjemah surat al-Lahab dalam l juz' Amma, d a n h a d i t s
2. Mengenal terjemah surat al-Nasr
t e n t a n g hormat kepada orang 3. Mengenal tua menerapkan hadits tersebut dalam sehari
terjemah
surat
al-Kautsar 4. Memahami
dan
mengamalkan
hadits tentang hormat kepada orang tua
Kelas IV, Semester 2 St andar Ko mpet ensi 1. Mampu prinsip
memahami ilmu
memahami silaturahmi.
tajwid, hadits
Kompetensi Dasar prinsip- 1. Menyebutkan arti Idzhar dan dan
huruf Idzhar
tentang 2. Menyebutkan arti Idzgham dan huruf idzgham 3. Menyebutkan anti Iqlab dan huruf Iqlab 4. Menyebutkan arti Ikhfa’ dan huruf ikhla' 5. Membaca dan menerjemahkan hadits hadits tentang persaudaraan 6. Membaca dan menerjemahkan
hadits tentang silaturahmi 7. memahami kandungan hadits tentang silaturahmi
5. Materi ilmu tajwid kelas IV Pada pelajaran ini akan dibahas hanya dua bagian saja, yaitu idzhar dan idgham, selebihnya akan dibahas pada pelajaran berikutnya. a. Idzhar Idzhar secara bahasa berarti jelas. Dalam ilmu tajwid, yang dimaksud dengan Idzhar adalah bacaan dimana bunyi huruf nun pada saat nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf- huruf Idzhar dibaca jelas, bacaan Idzhar adalah satu harakat. Huruf-huruf Idzhar seperti tertera di bawah ini: Hamzah ( ء Ain (
)
)ع
Khak (ح
Khok ( خ
)
Ghoin (غ
)
Hak ( ه
Contoh-contoh bacaan Idzhar Nun mati bertemu dengan hamzah Nun mati bertemu dengan ain
ٌكُفُوًا اَحَد
َاَنْعَمْت
)
)
BAB III PELAKS ANAAN PENELITI AN Penelitian
ini
merupakan
penelitian
tindakan
kelas,
karena
penelitian tindakan dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik/metode pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan tercapai. A. Tempat, Waktu, dan Subyek 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan penelitian ini di Madrasah Ibtidaiyah Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian dilangsungkan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 21 April – 6 Mei 2010, semester II tahun pelajaran 2010/ 2011. 3. Subyek penelitian Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV Madrasah Ibtida'iyah Baran tahun pelajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 26 anak, dengan perincian laki-laki dan perempuan 10 anak
31
Tabel 3 Nama siswa-siswi kelas IV Madrasah Ibtida’iyah Baran tahun pelajaran 2010/ 2011 No
Nama Siswa
L
1
ROFIKIN
L
2
M. RIZAL AS’ARI
L
3
DONO ANUGRAH
L
4
JOKO SETIAWAN
L
5
NOVITA RARA
P
P
HANDAYANI 6
GUNAWAN
L
7
MUH. ROCHIM
L
8
MUH. MARYONO
L
9
FEBRIA DWI LESTARI
10
ADITYA
L
11
ROISUL HAKIM
L
12
WIDYA NINGSIH
13
AGIL NOVANDI
14
RISKA FATMA
15
MUHAMMAD ELI
P
P L P L
RIZKI 16
VIRA DWI AGUSTIN
P
17
ANNY FITRIA DEVI
P
18
ROIE
19
KHOLIFA SARI
20
M. BAYHAQI
L P L
ABDILLAH 21
EKO PRASETYO
22
EVA NURUL AFIFAH
L P
Keterangan
23
ANDINI
P
24
FICKY NOVIANA
P
25
REVINA
P
26
SINTYA
P
B. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam buku pedoman penelitian tindakan kelas yang disusun oleh Tim Pengajar Penelitian Pendidikan UNY bahwa PTK adalah sebagai bentuk investigasi yang bersifat reflektif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi kompetensi, atau situasi.( Tim Pengajaran Penelitian Pendidikan, 1998: 9) Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas; sedangkan manfaat PTK dalam pembelajaran adalah untuk mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran.( E. Mulyasa, 2007: 55) Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart dalam bukunya Suharsimi Arikunto yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) (Arikunto Suharsimi, 2008: 16)
Perencanaa
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Pengamatan
? Gambar 3.1 Alur PTK
Pelaksanaan
Penjelasan alur di atas: 1. Rancangan/ rencana awal sebelum mengadakan penelitian. Penelit i menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan. Termasuk
didalamnya
instrument
penelitian
dan
perangkat
tambahan. 2. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari yang diterapkannya metode pembelajaran dengan kartu 3. Refleksi peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangka n hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan/rencana yang direvisi berdasarkan Hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam tiga putaran yaitu putaran 1, 2 dan 3 dimana masing-masing putaran dikenal perlakuan yang sama. Dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhiri masing-masing putaran. Dibuat tiga putaran dengan maksud untuk memperbaiki sistem pengajaran yang dilaksanakan. C. Instrumen Penelitian Instrumen digunakan dalam penelitian terdiri dari: 1. Silabus
Silabus yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran
pengelolaan
serta
penelitian
hasil
pembelajaran. 2. Rencana Pembelajaran Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing rencana pelajaran berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus dan kegiatan belajar mengajar. 3. Tes Formatif Tes disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman tajwid. 4. Pedoman Observasi D. Kriteria formatif Untuk memudahkan evaluasi terhadap tingkat kemampuan siswa perlu dirumuskan kriteria penilaian sebagai berikut: 1. Kategori benar semua 2. Kategori benar sebagian 3. Kategori salah semua Persentase dan jumlah kategori 1 dan 2 menunjukkan tingkat keberhasilan
pembelajaran.
Kriteria
ini
diberikan
karena
mempertimbangkan bahwa pemahaman hukum nun mati dengan
menyebutkan sebab dibaca 12 hari idhom, iglab dan ihfa' serta dalam mempraktekkan bacaan tersebut. Ketuntasan belajar ada dun kategori ketuntasan belajar yaitu secara
perorangan
dan
secara
klasikal.
Berdasarkan
petunjuk
pelaksanaan belajar mengajar kurikulum DEKDIKBUD 2004 yaitu seorang siswa telah tuntas disebut tuntas bila di kelas tersebut mencapai 85 % yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65 %. Persentase ketuntasan belajar dihitung, dengan menggunakan rumus: P = siswa yang tuntas belajar X 100 %
Siswa
E. Prosedur kerja dalam Penelitian Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus, tiap siklus memuat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan. pengamatan, dan refleksi. 1. Siklus I a. Perencanaan 1) Guru menentukan materi yang akan diberikan 2) Guru mempersiapkan rencana pengajaran (RP) 3) Merancang dan membuat soul latihan (L.K.S)
4) Merancang dan membuat alat peraga 5) Meminta guru lain membantu mengamati 6) Mempersiapkan siswa mengikuti pengajaran dengan alat peraga 7) Menentukan jadwal pelaksanaan b. Pelaksanaan 1) Guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan kartu huruf. 2) Guru memberi materi contoh peragaan 3) Siswa dalam kelompok mendemonstrasikan bacaan tajwid yang telah ditentukan oleh guru. 4) Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman. c. Pengamatan 1) Guru dan pengamat lain mengamati minat belajar, perhatian siswa, dan kesiapan menerima pelajaran. 2) Pengamatan
aktifitas
dan
ketrampilan
siswa
dalam
mengerjakan dan mendemonstrasikan bacaan. 3) Mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian terhadap latihan / LKS. d. Refleksi Hasil
belajar
pada
siklus
ini
belum
menunjukkan
perubahan dalam perhatian terhadap penjelasan guru, gerakan dan bacaan shalat belum menguasai sehingga pemahaman tajwid
siswa
masih
rendah
karena
siswa
masih
sibuk
dengan
kepentingan sendiri Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan kelas pada siklus II dalam meningkatkan pemahaman tajwid pada mata pelajaran al quran hadits melalui penggunaan kartu huruf da penerapan metode demonstrasi. 2. Siklus II a. Perencanaan 1) Guru menentukan materi pembelajaran dan merancang Rencana Pengajaran II 2) Merancang, pengajaran dengan kartu huruf 3) Merancang soal- soal latihan 4) mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan kartu huruf 5) Menentukan waktu pelaksanaan b. Pelaksanaan 1) Guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan kartu huruf 2) Guru memberikan materi dengan menggunakan kartu huruf 3) Siswa dalam kelompok mendemonstrasikan bacaan 4) Siswa dengan bimbingan guru mengerjakan soal-soal latihan. 5) Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman. c. Pengamatan
1) Guru dan pengamat lain mengamati minat perhatian siswa, dan kesiapan menerima pelajaran. 2) Pengamatan
aktifitas
dan
ketrampilan
siswa
dalam
berdemonstrasi/ mendemonstrasikan bacaan. d. Refleksi Hasil belajar pada siklus II telah menunjukkan perubahan lebih baik dari pada siklus I. perubahan tersebut diketahui dari peningkatan perhatian siswa terhadap pelajaran, keaktifan siswa, peningkatan penguasaan gerakan dan bacaan shalat fardhu dan peningkatan pemahaman tajwid pada mata pelajaran al quran hadits dan peningkatan prestasi belajar. Namun dalam siklus II ini hasil dalam pembelajaran kurang maksimal kerena masih terdapat beberapa siswa yang belum aktif dan berkonsentrasi penuh terhadap pelajaran. 3. Siklus III a. Perencanaan 1) guru menentukan materi selanjutnya dan mempersiapkan Rencana Pengajaran III (RP III) 2) Merancang kembali dengan pengajaran dengan kartu huruf 3) Merancang lembar kerja dan soal-soal latihan / LKS 4) Mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran 5) Menentukan waktu pelaksanaan b. Pelaksanaan
1) Guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan kartu huruf 2) Guru memberikan materi contoh bacaan tajwid 3) Siswa dalam kelompok mendemonstrasikan bacaan tajwid 4) Siswa berdiskusi dengan kelompoknya 5) Siswa mengerjakan soal-soal latihan (LKS) 6) Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman. 7) Diadakan tes akhir. c. Pengamatan 1) Guru
dan
pengamat
lain
mengamati
kesiapan
siswa
menerima pelajaran. 2) Pengamatan aktifitas
dan
ketrampilan siswa dalam
mendemonstrasikan bacaan tajwid 3) Mengamati
hasil
pelajaran
siswa
dengan
melakukan
penilaian terhadap Hasil latihan soal dan tes akhir. d. Refleksi Hasil dari siklus III dalam meningkatkan pemahaman tajwid pada mata pelajaran al quran hadits menunjukkan adanya kemajuan dibandingkan dengan siklus II. dalam siklus III ini telah menunjukkan hasil tindakan perbaikan dari siklus I dan siklus
II.
Siswa
lebih
aktif
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran sehingga siswa dapat memahami pelajaran yang telah disampaikan dan terjadi kenaikan rata-rata di setiap
siklusnya. Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan
bahwa
pemahaman tajwid
pada
mata
pelajaran al quran hadits melalui penggunaan kartu huruf dan penerapan metode demonstrasi di kelas IV MI Baran, Kec. Ambarawa Kab. Semarang tahun 2010 F. Tolak ukur keberhasilan Sebagai tolak
ukur
keberhasilan
siswa
dalam
mengikut i
pelajaran pada penelitian tindakan Kelas ini ialah seperti tertera di bawah ini. 1. Keaktifan siswa Siswa dikatakan aktif jika dapat memenuhi 4 dari 6 indikator keaktifan yang dapat dilakukan siswa. 2. Ketrampilan / kemampuan siswa dalam menyelesaikan seal a. Siswa dikatakan mampu jika dapat menyelesaikan 9 butir dari 10 butir soal b. Siswa dapat membaca tajwid dengan Lancar c. Siswa dapat menyebutkan bacaan idzhar dan sebab-sebabnya. 3. Hasil belajar Sesuai acuan pedoman kenaikan kelas, bahwa 75 % termasuk ketentuan belajar sedang, 85 % ketentuan belajar tinggi, dan 65 % ketentuan belajar rendah. Berdasarkan rapat guru-guru MI Baran Tahun 2008/ 2009 Ketentuan minimal 65 % oleh karena itu siswa dikatakan berhasil jika
a. Siswa dapat memperoleh nilai minimal 75 pada tiap-tiap siklus b. Siswa dapat memperoleh nilai minimal 65 pada akhir tes akhir.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelit ian 1. Hasil penelitian siklus I a. Rencana Penelit ian Proses perencanaan penelit i menentukan materi pada siklus I yaitu, cara membaca tajwid (RP) tentang materi tersebut. Merancang dan membuat kartu huruf' beberapa kalimat yang mengandung bacaan idzhar, idhom, iglab dan ikfa’. Membuat soal sebagai latihan, membuat lembar kerja siswa (LKS) siklus 1 dan memperbanyak sesuai jumlah s iswa. M e mint a gur u la i n unt uk
me mba nt u
penga mat an,
mempersiapkan
siswa
mengikut i pe1ajaran dengan membent uk kelompok kecil yang t erdiri dar i 4 kelo mpok sebanyak 4 siswa ditambah 2 kelompok 5 siswa. Menentukan jadwal pelaksanaan yaitu Mei minggu 1, selanjutnya pada soal yang telah ditentukan guru melaksanakan pengajaran dengan huruf sesuai mat er s dalam pembe lajar an. Dengan
met ode
de mo nst rasi
guru
member ikan
mat eri
dengan menggunakan kartu huruf. Pengajaran dilakukan secara klasikal. Setelah diberi materi siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya masingmasing yang telah ditentukan. Dengan bimbingan guru siswa
44
mendemonstrasikan bacaan yang mengandung bacaan idzhar secara
bersama-sama.
Kemudian
dilanjutkan
tiap-tiap
kelompok membaca bacaan yang mengandung bacaan idzhom. tiap-tiap kelompok diberi tugas untuk mencari huruf idzhar yang kemudian dimasukkan ke dalam kotak yang telah disediakan. Setelah siswa betul-betul paham guru membagi lembar kerja siswa kepada semua siswa untuk didistribusikan secara kelompok, kemudian mengerjakan soal secara individu. Guru bersama membahas lembar kerja siswa yang telah dikerjakan. Guru memberi penilaian terhadap basil pekerjaan siswa. Siswa
dengan
bimbingan
guru
membuat
simpulan
p o k o k p e n t i n g pembelajaran pada pembelajaran siklus 1. b. Tindakan Pada proses pengamatan peneliti bekerjasama dengan pengamat lain mengadakan pengamatan terhadap siswa dan mengisi lembar pengamatan. Peneliti dan pengamat memberikan bantuan
kepada
siswa
yang
mengalami
kesulitan
dalam
melaksanakan tugas yang diberikan guru. Peneliti mengadakan pengamatan terhadap hasil belajar siswa memberikan penilaian terhadap lembar kerja siswa dan soal-soal latihan siswa yang telah dikerjakan. Sebagai analisis hasil belajar pada siklus 1. Analisis aktifitas siswa dan ketrampilan serta prest asi siswa sebagai pelaksana siklus II, adapun aktifitas dan
ketrampilan siswa cukup. Prosentase ketrampilan 70 % sedang basil belajar siklus ketuntasan 92,5 % prestasi mencapai 75 % atau setara 85,5 % 'I'abe1 4 Hasil Pembelajaran Siklus I AKTIVITAS
KETRAMPILAN
Ya
39
37
Tidak
1
3
%
97,5
92,5
RATA-RATA
c. Refleksi Dilaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam kelas. Selanjutnya diadakan refleksi terhadap kegiatankegiatan yang telah dilakukan. Hasilnya dari refleksi siklus 1 adalah sebagai berikut: terdapat siswa dalam kelompok yang lupa membawa kartu murid yang menjadi bagian tugas. Sehingga
menghambat
kegiatan
kelompok
t ersebut.
kekompakan kelompok masih kurang dikarenakan kurang biasanya laki-laki dan perempuan dalam satu kelompok. T e r d a p a t a n a k ya n g m a l u - m a l u k e d e p a n k e l a s u n t u k melaksanakan: tugas terutama anak perempuan. Di dalam berdiskusi di kelo mpok terdapat anak over aktif, sehingga berebutan kartu huruf'. Kerjasama kelompok cukup baik, siswa yang sudah bisa membantu yang belum bisa.
Terdapat seorang siswa tidak mengerjakan (pasif) d. Revis i L a ng k a h - Langkah ya ng d it e mp u h p a d a s ik lu s I I a d a la h
mengintensifkan pembelajaran. Membimbing siswa
yang lebih sabar, telaten dan memotivasi siswa agar dalam mengikuti pelajaran dengan hasil mengikut i saran-saran guru. Menger jakan t ugas-tugas yang diberikan. 2. Hasil penelitian siklus II a . R e nc a na P e ne l it i a n Pada proses p e r e nc a na a n peneliti menentukan materi pada siklus II yaitu mengulang tentang hukum nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf hijaiyyah Guru rencana pembelajaran (RP) berkaitan dengan mated tersebut dan mer anca ng penggunaa n ka rt u hur uf. S ert a la fa l- la fa l yang meng andung bacaan izhar, idqom, iqlab, dan ikhfa". Serta membuat soal-soal latihan (LKS). Menugaskan siswa yang membuat kartu huruf yang berkaitan de ng a n bac aa n i z ha r, i d ga m, i q l ab , da n i k hf a’ . Mengingatkan siswa untuk ikut pelajaran siklus II agar siswa lebih terkondisi dan semua kelompok-kelompok tidak lupa membawa alat peraga tersebut. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu bulan Mei minggu ke-II.
b. T ind ak a n Selanjutnya proses pelaksanaan pada saat yang telah ditentukan guru melaksanakan pembelajar an dengan kartu huruf yang t elah direncanakan dalam pembelajaran. dengan metode ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, dan pemecahan masalah. Guru member ikan beberapa contoh penyelesaian soal melalui lembar kerja. Pengajaran dilakukan secara kalsikal seperti siklus I. Setelah se1esai diberi penjelasan secukupnya kemudian
siswa
dikelompokkan,
setiap
kelompok
beranggotakan 5 siswa dan diberi LKS untuk dikerjakan ber ke lo mpo k
me nggunakan
a lat
per aga
kart u
hur uf.
S ecar a berkelompok siswa mengerjakannya. Peneliti mengamati hasil belajar siswa dengan memberikan penilaian terhadap soalsoal yang telah dikerjakannya siswa sebagai analisis belajar siklus II. Secara umum pelaksanaan siklus II berjalan dengan baik dan kondusif. Hasil belajar siswa juga baik dengan ketuntasan 95 % sedang rata-rata perolehan nilai adalah 77,1 % setara dengan nilai 90. Agar lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel.
Tabel 5 Hasil Pembelajaran Siklus II
Ya
Aktifitas
Kemampuan
40
38
Tidak
Rata-rata
2
%
100 %
95 %
90
c. Re f le k s i Setelah dilaksanakan pengamatan, selanjutnya refleksi seluruh siswa dalam kelompok telah me1aksanakan tugas masingmasing dengan membawa alat peraga yang menjadi tugas bagiannya. Sehingga pelaksanaan dalam kelompok Linear. Terdapat dalam kelompok
yang
pasif
dalam
mengerjakan
soal.
Menggantungkan diri pada temannya. Hal ini akan diatasi dengan pendekatan dan bimbingan yang intensif dan terkontrol. Terdapat kesulitan dalam membedakan bacaan idgam bilahunnah dengan iqlab dalam mengucapkannya. Berulang-ulang dengan bimbingan guru, kerjasama kelompok cukup kompak, tidak saling berebut alat peraga. Tutor sebaya sudah Nampak berjalan lancar yaitu yang pandai membimbing yang kurang pandai dalam lembar kerja sudah mulai direvisi. Tindakan selanjutnya kepada siswa yang belum terampil diberi tugas rumah yaitu dengan cara membaca Al-Quran surat
A1-Bagarah ayat 1 sampai 15 sekaligus mencari hacaan izhar, idgam, iglab, dan ikfa'. 3. Hasil penelitian Siklus III a. Rencana tindakan Pada proses perencanaan peneliti menetapkan materi siklus III yaitu tentang bacaan nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan huruf hijaiyyah. Guru membuat rencana pembelajaran (RPP) berkait an dengan materi tersebut dan merancang penggunaan kartu huruf, Serta lafal-lafal yang mengandung, bacaan izhar, idhom, iglab, dan ikhla'. Serta kart u -kart u yang ber kait an dengan huruf hur uf hij aiyah . Dan pembuatan soal-soal dalam bentuk lembar kerja siswa latihan (LKS), maupun soal-soal latihan dan tes akhir. Mempersiapkan siswa untuk membawa alat peraga kartu huruf pada saat Pelaksanaan, menent ukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu bulan Mei minggu ke III b. Tindakan Selanjutnya proses pelaksanaan pada saat yang telah ditentukan guna melaksanakan pembelajaran dengan alat peraga kartu huruf. Dengan menggunakan metode gabungan ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan. Guru merencanakan materi pelajaran secara klasikal yaitu hukum nun sukun dan tanwin yang bertemu dengan huruf hijaiyyah.
Berikut contoh-contohnya yang diikuti oleh serta siswa. Setelah dijelaskan kemudian siswa dikelompokkan untuk mengerjakan LKS / soal latihan untuk didemonstrasikan bacaan ayat-ayat
Al-Quran
dan
dilanjutkan
dengan
membahas
mengerjakan tugas masing-masing kelompok. Peneliti dibantu oleh pengamat, mengamati kelompokkelompok siswa dalam mengerjakan dan memberi bimbingan pada kelompok mengerjakan soal-soal. c. Refleksi Seluruh siswa telah melaksanakan tugas masing -masing, sehingga
pada
pelaksanaan
demonstrasi
kelompok
dapat
berlangsung dengan baik. Seluruh siswa terlihat aktif baik dalam kelompok maupun dalam mengerjakan soal-soal latihan / LKS. Kerjasama dalam kelompok baik, saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Setiap siswa siap melaksanakan tugas guru. hasil belajar siswa pada siklus III baik dengan ketuntasan 97,5 %. Penelit i menganalisa
mat eri
pada
siklus
111
termasuk
t ingkat
kesukaran t inggi. Guru memberi tugas kepada siswa yang belum tuntas dan kepada anak yang salah dalam mengerjakan soal-soal tertentu.
B. Pembahasan Uraian
pada
pelaksanaan
ini
banyak
berdasarkan
pada
pengamatan dan refleksi setiap siklus berdasarkan hasil refleksi didapatkan antara lain terdapat siswa yang belum siap mengikut i pelajaran terbukti dengan tidak membawa alat peraga yang menjadi bagian tugasnya. Sehingga tugas kelompok menjadi sedikit terhambat. Hal ini terjadi tidak kesengajaan siswa. Kecanggungan bersamanya antara laki-laki dan siswa perempuan dalam satu kelompok. Akan tetapi kecanggungan itu perlahan-lahan hilang karena terbiasa atas petunjuk guru yang. selalu memotivasi dan arahan kepada siswa. Dalam mengucapkan/membaca idzhar sudah cukup bagus, tetapi masih d i ju mpa i a nak ya ng lupa da la m m ene nt ukan t anda suku n ket ika mengerjakan pada lembar kerja siswa dan masih banyak corat coret dalam mengerjakan. Sehingga pekerjaan anak tidak rapi. Riga dijumpai saat diskusi ada anak yang takut dalam mengeluarkan pendapat sehingga kelihatan pasif. Tetapi juga ada anak yang over aktif sehingga mendominasi jalannya diskusi. Hal tersebut di atas pada pelaksanaan siklus II dan siklus III hanya terjadi pada anak tertentu saja, yang memang, catatan peneliti (wali kelas). Secara umum pelaksanaan pada siklus I berjalan baik dengan hasil cukup. Pelaksanaan siklus II berjalan dengan baik hasilnya pun juga ada peningkatan. Karena siswa sudah mulai ada peningkatan.
Siswa tidak terlalu over aktif dan sudah ada keberanian untuk maju membaca ayat-ayat yang ditentukan oleh guru. Tutor sebaya juga sudah mulai berjalan dengan baik. Namun demikian, siswa masih agak sulit
membedakan
dalam
mengucapkan
bacaan
idhom
bilahunnah dan iqlab. Pekerjaan siswa yang sir ing salah pada siklus I juga sudah berkurang yaitu dalam mencantumkan tanda sukun pada huruf nun, dan pekerjaannya pun sudah rapi Semua siswa dalam siklus II sudah mengerjakan tugas pekerjaan rumah. Sehingga pelajaran kondusif bila dibandingkan dengan pelaksanaan siklus I Pada pelaksanaan sik lus III kondusif dan lebih baik. S iswa t elah terkondisi belajar dengan kartu huruf. Siswa juga telah dapat membedakan dalam pengucapan ant ara idghom, iglab dan Juga sudah t idak ada lagi yang tidak mencantumkan tanda sukun pada huruf nun. Berdasarkan pengamatan penelit i dan pengamat lain yang membantu siklus II cenderung terjadi peningkatan. Demikian Pula dari siklus II ke siklus III aktifitas siswa dan kemampuan siswa juga ada peningkatan, sehingga cenderung lebih baik. Hal ini pada lembar pengamatan prosentase aktifitas dan ketrampilan rata-rata terjadi keunikan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 6 HASIL PEMBELAJARAN SIKLUS I. II. DAN III Keaktifan I
II
III
Ya
25
26
26
Tidak
1
-
-
%
95%
97%
100%
TABEL 7 NILAI PEMBELAJARAN TES AKHIR SIKLUS I, II, DAN III Banyak
Ketuntasan
Skor
Siklus
Peserta siswa
maksimal
Siklus I
5
10
Siklus II
5
Siklus III Tes akhir
Rata% rata
ya
tidak
26
23
3
92,5
75,5
10
26
24
2
95
90
5
10
26
26
-
100
93
10
10
26
23
3
92,5
84
Analisa dari data tersebut di atas terlihat bahwa ketuntasan belajar pada siklus I tinggi (92,5%) dengan perolehan nilai 75,5. siklus II perolehan nilai meningkat menjadi 95% dan nilai rata-rata menjadi 90. termasuk ketuntasan tinggi. Kemudian pada pembelajaran siklus III juga terjadi peningkatan yang sangat signifikan, yaitu dengan ketuntasan 100 % dan nilai rata-rata 93 Uraian di atas diperjelas dengan tabel tes akhir bahwa siklus I dari 26
siswa ada yang belum tuntas belajar. Setelah siklus II dilaksanakan masih ada 2 siswa yang belum tuntas belajar. Peningkatan Siklus II dirasa
belum
me mua ska n
p e ne l it i a n,
se hingga
d i l a k s a na k a n
s ik l u s I I I . S e t e l a h p e l a k s a na an Siklus III memastikan hipotesis ini telah berhasil meningkatkan pemahaman siswa dengan ketuntasan belajar mencapai 100 % Hal ini berart i penggunaan kartu huruf pada pelajaran Al -Quran hadits dalam pemahaman tajwid dapat membantu meningkatkan ketrampilan siswa dalam membaca Al-Quran yang pada akhirnya basil belajar siswa akan meningkat menjadi lebih baik. Hal ini diperkuat dengan basil tes akhir yang sangat menggembirakan dengan ketuntasan tinggi 92,5 % dengan nilai rata- rata 84. Berdasarkan uraian di atas terbukti, hipotesis yang peneliti ajukan bahwa melalui peraga kartu huruf hasil pembelajaran pemahaman tajwid pada mata pelajaran Al-Quran Hadits pada siswa kelas IV MI Baran Ambarawa tahun 2010/ 2011 dapat ditingkatkan. Penjabaran di atas memastikan dengan memakai alat peraga kartu huruf,
peserta
didik
dapat
mengamati
dan
memahami
proses
pembelajaran secara konkret. Peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan
obyek.
Dengan
menggunakan
metode
demonstrasi
dapat
membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik, peserta didik mampu memahami bacaan tajwid beserta huruf-hurufnya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dar i se lur uh kegiat an penelit ian T indakan Ke las ( P I K) ya ng dilaksanakan pada siswa kelas IV MI Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat disimpulkan seperti di bawah ini. 1 . Pembelajaran dengan menggunakan Kartu Huruf dan penerapan metode
demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan pada siklus I pada siklus II dan siklus III 100 %. a. Keaktifan siswa baik sebanyak 97,5 % dari seluruh siswa b. Keaktifan siswa sedang sebanyak 98,5 % dari seluruh siswa c. Keaktifan siswa rendah sebanyak 22,5% dari seluruh siswa 2 . Pembelajaran bisa terbantu / berjalan dengan lebih lancar dengan
menggunakan kartu huruf dengan prestasi belajar siswa yaitu : a. Prestasi baik sebanyak 85 % dari seluruh siswa b. Prestasi sedang sebanyak 90 % dari seluruh siswa c. Prestasi rendah sebanyak 93 % dari seluruh siswa 3 . Hubungan keaktifan belajar siswa dan prestasi belajar siswa sangat
menentukan hasil yang dicapai. Dengan perincian sebagai berikut : a. Tingkat baik sebanyak 100 % dari seluruh siswa b. Tingkat sedang sebanyak 92,5 % dari seluruh siswa 56
c. Tingkat rendah sebanyak 84 % dari seluruh siswa B. S ar an-saran Ber dasar kan
pengalaman
selama
melaksanakan
penelitian
Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran Al-Quran Hadits dengan materi hukum nun sukun atau tanwin dan pemahaman tajwid pada siswa kelas IV MI Baran Kecamatan Ambarawa. Maka dapat disajikan saran-saran sebagai berikut ini. 1. Kepada Guru Pendidikan Agama Islam a. Diharapkan dalam pembelajaran tajwid, guru Pendidikan Agama Islam dapat menggunakan kartu huruf sehingga anak lebih paham dan terampil dalam membaca Al-Quran. b. Proses pembelajaran yang baik disarankan melibatkan siswa secara aktif. c. Belajar tajwid secara kelompok di dalam kelas perlu diupayakan. Karena siswa aktif berdiskusi dan timbul keberanian untuk mengeluarkan pendapat. Sehingga anak akan lebih kritis. 2. Kepada pihak sekolah a. Kartu huruf adalah merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu hendaknya dalam pengadaannya direncanakan lebih awal. Sehingga dapat dimasukkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) pada setiap tahunnya. b. Media pembelajaran lainnya, seperti buku Iqra' atau Qira'ah juga hendaknya diupayakan. Karena sangat membantu dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
C. Kata Penutup Penulis me ngucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan
karunia-Nya.
Berkat
rahmat-Nya
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik sangat diharapkan dari pembaca yang budiman. Kesempurnaan skripsi ini akan sangat berguna untuk kehidupan Nusa dan Bangsa.