Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI
2.1.
Gambaran Wilayah Kabupaten Rohil
2.1.1 Geografis dan Administratif Kabupaten Bengkalis,
sesuai
Rokan
Hilir
dengan
merupakan
Undang-undang
hasil
pemekaran
nomor
53
tahun
dari
Kabupaten
1999.
Wilayah
Kabupaten Rokan Hilir terletak pada bagian pesisir timur Pulau Sumatera antara 101o4’ - 2030’ LU dan 100016’ – 101021’ BT.Luas wilayah Kabupaten Rokan Hilir adalah 8.881,59 Km2(888.159 Ha), Adapun batas-batas wilayah administrasi kabupaten rokan hilir sebagai berikut : - Sebelah utara
: Propinsi Sumatera Utara dan Selat Malaka
- Sebelah selatan
: Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Hulu
- Sebelah Timur
: Kota Dumai
- Sebelah Barat
: Propinsi Sumatera Utara.
Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari 18 Kecamatan, 178 Desa dan 16 Kelurahan yang memiliki Luas wilayah terbesar adalah kecamatan Tanah Putih yaitu 1.915,23 Km2 dan kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Balai Jaya dengan luas wilayah 106,32 Untuk Lebih jelasnya peta kondisi administratif kabupaten Rokan Hilir dapat dilihat pada lampiran. Tabel 2.1 Nama dan Luas Wilayah per-Kecamatan serta jumlah Kelurahan Luas Wilayah Administrasi
Jumlah Nama Kecamatan
Kelurahan /Desa
Terbangun
(%) thd (Ha)
Total
(Ha)
administrasi Kecamatan tanah Putih
Kecamatan Pujud Kecamatan Tanah Putih Tjg Melawan
3 Kelurahan, 15 Desa
191.523
1 Kelurahan, 15 Desa 5 Desa
98.490
19.839
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-1
21,56
11,09
2,23
(%) thd Luas Administrasi
2.312
1,21
1.327
1,35
467
2,35
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Luas Wilayah Administrasi
Jumlah Nama Kecamatan
Kelurahan /Desa
Terbangun
(%) thd (Ha)
Total
(Ha)
administrasi Kecamatan Rantau kopar
Kecamatan Tanjung Medan
Kecamatan Bagan Sinembah
Kecamatan Simpang Kanan
Kecamatan Kubu
4 Desa
13 Desa
15 Desa 6 Desa
9 Desa
kecamatan Kubu Babussalam
11 Desa
10 Desa 5 Desa
Kecamatan Batu kampar
5 Desa
Kecamatan Bagan Sinembah Raya
10 Desa
Kecamatan Bangko Pusako
Total
38.468
66.963
72.844
47.526
34.255
11.525
42.092
1 Kelurahan, 11 Desa
23.548
1 kelurahan, 12 Desa
Kecamatan Balai Jaya
44.555
5 Kelurahan,
Kecamatan Sinaboi
Kecamatan Rimba Melintang
25.760
1 Kelurahan,
7 Desa
Kecamatan Pekaitan
25.810
2 Kelurahan,
Kecamatan Pasir Limau Kapas
Kecamatan Bangko
33.833
27.245
2 Kelurahan, 9 Desa 16 Desa
16 Kelurahan, 178 Desa
10.632
73.251
888.159
3,81
2,91
2,90
5,02
4,33
7,54
8,20
5,35
3,86
1,30
4,74
2,65
3,07
1,20
8,25
100
(%) thd Luas Administrasi
372
1,10
1.544
5,98
1.954
7,59
1.183
2,66
1.040
2,70
1.675
2,50
1.217
1,67
2.461
5,18
632
1,84
283
2,46
567
1,35
1.243
5,28
1.003
3,68
1.689
15,89
1.697
2,32
22.666
67
Sumber : Kecamatan Dalam Angka tahun 2015
Kabupaten Rokan Hilir terletak disebelah utara Provinsi Riau yang hampir mendekati perbatasan Sumatera Utara, dengan Ibukota Bagansiapiapi yang dijuluki kota seribu Kubah. Jarak tempuh Kota bagansiapiapi dari pekanbaru sekitar 6 jam . Untuk BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-2
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
cakupan wilayah Kajian pemutahiran SSK ini adalah 100% dari wilayah yang ada dikabupaten Rokan Hilir yaitu 18 Kecamatan dengan 178 Desa dan 16 Kelurahan.
2.1.2. Demografi Penduduk Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2014 adalah 627.233 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000 – 2010 sebesar 4,58 persen per tahun. Sedangkan rasio jenis kelaminnya adalah 106,41 yang artinya dari setiap 100 penduduk perempuan rata-rata terdapat 107 penduduk laki-laki. Perhitungan proyeksi jumlah penduduk dari tahun 2016 hingga 2020 (lima tahun kedepan) digunakan Metoda Berganda (Geometri) sebagai berikut : Pt = P0 (1+r) t Dimana : Pt =Jumlah penduduk pada tahun periode. Po =Jumlah penduduk pada awal proyeksi. r
=Rata-rata pertambahan penduduk
t
=Kurun waktu proyeksi
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-3
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Peta 2.1 Peta Wilayah Kajian SSK
Sumber : Hasil Analisa pokja sanitasi 2016
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-4
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
TABEL 2.2.a JUMLAH PENDUDUK SAAT INI DAN PROYEKSINYA UNTUK 5 TAHUN Jumlah penduduk Wilayah Perkotaan
Wilayah Pedesaan
Total
Tahun
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan
Kecamatan tanah Putih
2016
2017
2018
2019
2020
2016
2017
2018
2019
2020
2016
2017
2018
2019
2020
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
21.722
22.445
23.192
23.964
48.886
50.514
52.196
53.934
55.730
69.908
72.236
74.641
77.127
79.694
Kecamatan Pujud
21.022
25.528
21.911
18.807
16.143
13.856
25.528
21.911
18.807
16.143
13.856
Kecamatan Tanah Putih Tjg Melawan
17.109
18.134
19.221
20.373
21.594
17.109
18.134
19.221
20.373
21.594
7.428
7.778
8.144
8.528
8.930
7.428
7.778
8.144
8.528
8.930
39.687
41.505
43.406
45.394
47.473
39.687
41.505
43.406
45.394
47.473
20.883
17.177
14.129
11.622
9.560
40.627
33.417
27.487
22.609
18.597
Kecamatan Simpang Kanan
27.781
28.114
28.451
28.792
29.137
27.781
28.114
28.451
28.792
29.137
Kecamatan Kubu
18.049
15.935
14.068
12.420
10.965
18.049
15.935
14.068
12.420
10.965
Kecamatan Pasir Limau Kapas
39.339
40.426
41.543
42.691
43.870
39.339
40.426
41.543
42.691
43.870
kecamatan Kubu Babussalam
38.775
46.227
55.112
65.704
78.332
38.775
46.227
55.112
65.704
78.332
32.754
33.819
34.919
36.055
37.228
82.507
85.190
87.961
90.822
93.776
18.428
20.058
21.832
23.763
25.865
18.428
20.058
21.832
23.763
25.865
Kecamatan Rantau kopar Kecamatan Tanjung Medan Kecamatan Bagan Sinembah
Kecamatan Bangko
19.744
49.753
16.240
51.371
13.358
53.042
Kecamatan Sinaboi Kecamatan Batu kampar
10.987
54.767
9.037
56.548
9.846
10.370
10.922
11.503
12.115
9.846
10.370
10.922
11.503
12.115
Kecamatan Pekaitan
18.395
19.360
20.376
21.445
22.570
18.395
19.360
20.376
21.445
22.570
Kecamatan Rimba Melintang
37.320
38.263
39.230
40.222
41.239
37.320
38.263
39.230
40.222
41.239
Kecamatan Bagan Sinembah Raya
27.992
29.274
30.615
32.017
33.483
27.992
29.274
30.615
32.017
33.483
Kecamatan Balai Jaya
62.204
65.053
68.032
71.148
74.407
62.204
65.053
68.032
71.148
74.407
Kecamatan Bangko Pusako
60.481
62.001
63.559
65.156
66.793
60.481
62.001
63.559
65.156
66.793
Sumber : Hasil perhitungan proyeksi Pokja sanitasi tahun 2016
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi pokja sanitasi tahun 2016 bahwa kecamatan bangko merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk dan KK terbanyak yaitu 93.778 jiwa dan 19.910 KK.
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-5
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
TABEL 2.2.b JUMLAH KEPALA KELUARGA SAAT INI DAN PROYEKSINYA UNTUK 5 TAHUN Jumlah penduduk Wilayah Perkotaan
Wilayah Pedesaan
Total
Tahun
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan
Kecamatan tanah Putih
2016
2017
2018
2019
2020
2016
2017
2018
2019
2020
2016
2017
2018
2019
2020
KK
KK
KK
KK
KK
KK
KK
KK
KK
KK
KK
KK
KK
KK
KK
4.463
4.612
4.765
4.924
5.088
10.379
10.725
11.082
11.451
11.832
14.843
15.337
15.847
16.375
16.920
Kecamatan Pujud
-
-
-
-
-
5.420
4.652
3.993
3.427
2.942
5.420
4.652
3.993
3.427
2.942
Kecamatan Tanah Putih Tjg Melawan
-
-
-
-
-
3.632
3.850
4.081
4.325
4.585
3.632
3.850
4.081
4.325
4.585
Kecamatan Rantau kopar
-
-
-
-
-
1.577
1.651
1.729
1.811
1.896
1.577
1.651
1.729
1.811
1.896
Kecamatan Tanjung Medan
-
-
-
-
-
8.426
8.812
9.216
9.638
10.079
8.426
8.812
9.216
9.638
10.079
Kecamatan Bagan Sinembah
4.192
3.448
2.836
2.333
1.919
4.434
3.647
3.000
2.467
2.030
8.626
7.095
5.836
4.800
3.948
Kecamatan Simpang Kanan
-
-
-
-
-
5.898
5.969
6.041
6.113
6.186
5.898
5.969
6.041
6.113
6.186
Kecamatan Kubu
-
-
-
-
-
3.832
3.383
2.987
2.637
2.328
3.832
3.383
2.987
2.637
2.328
Kecamatan Pasir Limau Kapas
-
-
-
-
-
8.352
8.583
8.820
9.064
9.314
8.352
8.583
8.820
9.064
9.314
kecamatan Kubu Babussalam
-
-
-
-
-
8.233
9.815
11.701
13.950
16.631
8.233
9.815
11.701
13.950
16.631
Kecamatan Bangko
10.563
10.907
11.262
11.628
12.006
6.954
7.180
7.414
7.655
7.904
17.517
18.087
18.675
19.283
19.910
Kecamatan Sinaboi
-
-
-
-
-
3.912
4.259
4.635
5.045
5.492
3.912
4.259
4.635
5.045
5.492
Kecamatan Batu kampar
-
-
-
-
-
2.090
2.202
2.319
2.442
2.572
2.090
2.202
2.319
2.442
2.572
Kecamatan Pekaitan
-
-
-
-
-
3.906
4.110
4.326
4.553
4.792
3.906
4.110
4.326
4.553
4.792
Kecamatan Rimba Melintang
-
-
-
-
-
7.923
8.124
8.329
8.540
8.756
7.923
8.124
8.329
8.540
8.756
Kecamatan Bagan Sinembah Raya
-
-
-
-
-
5.943
6.215
6.500
6.798
7.109
5.943
6.215
6.500
6.798
7.109
Kecamatan Balai Jaya
-
-
-
-
-
13.207
13.812
14.444
15.106
15.798
13.207
13.812
14.444
15.106
15.798
Kecamatan Bangko Pusako
-
-
-
-
-
12.841
13.164
13.494
13.834
14.181
12.841
13.164
13.494
13.834
14.181
Sumber : Hasil perhitungan proyeksi Pokja sanitasi tahun 2016
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-6
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
TABEL 2.3 TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KEPADATAN SAAT INI DAN PROYEKSINYA UNTUK 5 TAHUN Tingkat Pertumbuhan (%)
Kepadatan Penduduk (Orang/Ha)
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan 2016
2017
2018
2019
2020
2017
2018
2019
Kecamatan tanah Putih
3,33
3,00
2,90
3,33
2,97
2016 37
38
39
40
2020
Kecamatan Pujud
4,58
4,58
4,58
4,58
4,58
26
22
19
16
14
Kecamatan Tanah Putih Tjg Melawan
5,40
5,50
5,57
5,62
5,66
86
91
97
103
109
Kecamatan Rantau kopar
4,71
4,71
4,71
4,71
4,71
22
23
24
25
26
Kecamatan Tanjung Medan
4,58
4,58
4,58
4,58
4,58
154
161
168
176
184
Kecamatan Bagan Sinembah
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
158
130
107
88
72
Kecamatan Simpang Kanan
1,20
1,06
0,61
0,28
0,34
62
63
64
65
65
Kecamatan Kubu
4,58
4,58
4,58
4,58
4,58
47
41
37
32
29
Kecamatan Pasir Limau Kapas
2,76
2,90
2,71
2,67
2,68
59
60
62
64
66
kecamatan Kubu Babussalam
4,58
4,58
4,58
4,58
4,58
53
63
76
90
108
Kecamatan Bangko
3,25
4,37
4,25
3,62
3,57
174
179
185
191
197
Kecamatan Sinaboi
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
54
59
64
69
76
Kecamatan Batu kampar
4,91
4,98
5,03
5,07
5,09
85
90
95
100
105
Kecamatan Pekaitan
2,60
2,86
3,25
3,53
3,75
44
46
48
51
54
Kecamatan Rimba Melintang
2,53
2,82
2,59
2,31
2,53
158
162
167
171
175
Kecamatan Bagan Sinembah Raya
4,58
4,58
4,58
4,58
4,58
103
107
112
118
123
Kecamatan Balai Jaya
4,58
4,58
4,58
4,58
4,58
59
61
64
67
70
Kecamatan Bangko Pusako
2,51
2,51
2,51
2,51
2,51
83
85
87
89
91
42
Sumber : Hasil Perhitungan Pokja sanitasi Kab.Rohil 2016
Berdasarkan hasil perhitungan pokja sanitasi Kab.Rohil tahun 2016 bahwa tingkat pertumbuhan penduduk terbesar ada pada kecamatan Tanah Putih Tj.Melawan ditahun 2020 yaitu 5,66% dan kepadatan penduduk terrpadat ada pada kecamatan Bangko.
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-7
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
TABEL 2.4 JUMLAH PENDUDUK MISKIN PERKECAMATAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK MISKIN 2.132 4.193 2.266 494 5.327 1.291 2.478 1.393 1.796 14.947 3.372 929 1.301 1.739 3.947 47.605
TANAH PUTIH PUJUD TANAH PUTIH TJ. MELAWAN RANTAU KOPAR BAGAN SINEMBAH SIMPANG KANAN KUBU PASIR LIMAU KAPAS KUBU BABUSALAM BANGKO SINABOI BATU HAMPAR PEKAITAN RIMBA MELINTANG BANGKO PUSAKO TOTAL
Sumber : Laporan Evaluasi data kemiskinan masyarakat,Bappeda Rokan Hilir 2014 Berdasarkan hasil laporan Evaluasi data kemiskinan masyarakat dan Bappeda jumlah penduduk miskin terbanyak ada pada kecamatan Bangko yaitu 14947 jiwa.
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-8
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
2.1.3. Kebijakan Pembangunan Ruang sebagai wadah kehidupan mahluk hidup selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan aktivitas manusia. Tuntutan perubahan tersebut berimplikasi terhadap tuntutan penyediaan ruang yang memadai untuk menampung penduduk dan segala aktifitasnya. Kompleksitas kegiatan yang tidak sebanding dengan ruang yang tersedia memicu munculnya
konflik
dalam
pemanfaatan
ruang.
Optimalisasi
pemanfaatan
sumberdaya tentu tidak dapat dilakukan manakala konflik pemanfaatan ruang terjadi.
Hal
ini
akan
dapat
berdampak
pada
upaya
percepatan
proses
pembangunan. Dalam konteks demikian, tata ruang memegang peran penting untuk mengeliminir berbagai benturan akibat kompetisi dalam pemanfaatan ruang dan selanjutnya menjadi pedoman pelaksanaan pembangunan. Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kabupaten, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kabupaten, rencana struktur ruang wilayah kabupaten, rencana pola ruang wilayah kabupaten, penetapan kawasan strategis kabupaten, arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. RTRW Kabupaten Rokan Hilir saat ini sedang dalam proses revisi dan sebagai pedoman dalam penataan ruang pemerintah Kabupaten Rokan Hilir mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku antara lain SK Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup tentang Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru (PIPPIB) beserta revisinya. Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Rokan Hilir adalah “Mewujudkan ruang wilayah yang aman, produktif dan berkelanjutan bagi pembangunan agrobisnis dan agro industri berbasis pertanian, perikanan, dan pariwisata, melalui Optimasi Pemanfaatan Ruang yang Terintegrasi serta Memperhatikan Daya Dukung Lingkungan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang madani”.
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-9
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Untuk mencapai tujuan penataan ruang Kabupaten Rokan Hilir tersebut, maka kebijakan dan strategi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Kebijakan Pengembangan dan peningkatan produktifitas wilayah – wilayah yang berbasis pertanian, dan perikanan, dengan strategi ; a.
mengembangkan
kawasan
yang
memiliki
potensi
unggulan
pertanian
dan
perikanan sebagai daerah produksi; b.
mengembangkan dan mempertahankan kawasan lumbung pangan dan mencegah alih fungsi;
c.
meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana penunjang kawasan unggulan.
2. Kebijakan Pengembangan kawasan pariwisata yang berbasis potensi alam dan budaya, dengan strategi ; a.
meningkatkan aksesibilitas, sarana prasara, dan daya tarik objek wisata di kawasan pariwasata alam;
b.
meningkatkan sarana prasarana dan daya tarik objek wisata budaya tahunan dan musiman;
3. Kebijakan Peningkatan pertumbuhan dan
pengembangan wilayah dengan konsep
agrobisnis, agroindustri dan minapolitan, dengan strategi ; a.
meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana penunjang kawasan agrobisnis dan agroindustri;
b.
meningkatkan kelembagaan pengelolaan kawasan agrobisnis dan agroindustri;
c.
mengembangkan kawasan produksi perikanan melalui konsep minapolitan;
d.
menetapkan
wilayah
pengembangan
kegiatan
agrobisnis,
agroindustri,
dan
minapolitan. 4. Kebijakan Penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi perkotaan dan menunjang sistem pemasaran produksi pertanian, perikanan dan pariwisata, dengan strategi mengembangkan kawasan transit dan pasar serta sarana prasarana. 5. Kebijakan Pengembangan sistem jaringan prasarana pendukung konsep agrobisnis, agroindustri,
minapolitan
dan
pelayanan
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-10
dasar
masyarakat,
dengan
strategi
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
meningkatkan dan mengoptimalkan infrastruktur dasar pendukung kegiatan agrobisnis, agroindustri, minapolitan dan pelayanan dasar masyarakat 6. Kebijakan Pemantapan fungsi dan perlindungan kawasan lindung untuk menjaga kelestarian lingkungan, sumber daya alam dan sumber daya buatan pendukung terhadap pariwisata, dengan strategi :
a. menetapkan batas areal kawasan lindung dan kawasan penyangganya; b. melakukan konservasi kawasan bakau dan kawasan rawan bencana longsor dan banjir;
c. memelihara fungsi lindung dan keanekaragaman hayati di kawasan lindung; d. mengendalikan pemanfaatan ruang kawasan lindung dari intervensi kegiatan budidaya yang merusak fungsi lindung;
e. memulihkan fungsi lindung yang mengalami kerusakan; f. memanfaatan jasa lingkungan kawasan lindung untuk kesejahteraan; g. menata permukiman masyarakat adat hutan 7. Kebijakan
pengembangan
kawasan
budi
daya
dengan
tetap
menjaga
sistem
keseimbangan fungsi ruang dan berkelanjutan dalam jangka panjang, dengan strategi: a. mengembangkan kawasan dan kegiatan budidaya penyu; b. menetapkan peraturan daerah mengenai lahan pertanian berkelanjutan. 8. Kebijakan
Pengembangan
pembangunan
kawasan
strategis
nilai strategis kawasan
dalam
untuk
mendukung
penataan ruang,
keterpaduan
dengan strategi
meningkatkan aksesibilitas antar kawasan strategis. 9. Kebijakan Pengendalian kegiatan pada kawasan rawan bencana, dengan strategi : a. normalisasi saluran drainase pada kawasan rawan banjir; b. membangun turab untuk pengendalian daerah rawan bencana longsor; c. menyediakan sabuk pengamanan pantai di pesisir sungai. 10. Kebijakan Penetapan dan peningkatan fungsi pertahanan dan keamanan, dengan strategi :
a. mengoptimalkan fungsi pertahanan dan keamanan wilayah perbatasan antar negara;
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-11
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
b. mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan;
c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan;
d. mengembangkan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan pertahanan untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan; dan
e. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten selain untuk melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai, dan sistem jaringan prasarana lainnya. Pada Tabel 2.5 menguraikan secara ringkas mengenai rencana struktur tata ruang Kabupaten Rokan Hilir yang merupakan hasil revisi dari RTRW sebelumnya. Peta Rencana Struktur Ruang ditampilkan pada gambar 2.2
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-12
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Tabel 2.5 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kab.ROHIL
Permukiman Kota
Hirarki Pusat Kota
Pengembanga Fungsi Kawasan
Skala Layanan Jasa
n Sarana Sosial
Perkotaan
Perdagangan
dan Skala
Transportasi
Transport
Laut
asi Udara
Layanan Ibukota
Lokal
kabupaten Perkotaan
PKW
Perdagangan &
Bagan
(Utama)
jasa regional
Siapiapi
Transportasi Darat
Pusat kawasan
:
kawasan
Perguruan
perkotaan
Bagan Siapiapi
Regional
sentra produksi
kabupaten
perikanan
sekitarnya
Sub
layanan
:
layanan
tinggi/akadem
Siapiapi
i
Jenis
:
layanan
Kab.
Rokan
Hilir
&
sekitarnya
dan
Rumah kelas
pusat
kawasan sentra produksi
sakit B
:
layanan
Kab.
Rokan
Hilir
kawasan
layanan BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-13
dan
:
Kab.
Dumai
Medang
Via Bagan Siapiapi Jaringan
layanan
domestik
stasiun
Jenis
-----
penumpan g
dan
barang/kon vensional Jaringan
kereta api
Jaringan
lokal
angkutan
angkutan dan
barang
kabupaten
sentra produksi
angkutan
penumpang
Masjid
Pelabuhan pengumpan
barang
Jenis
sekitarnya
pusat
Bagan
penumpang
Jl
dan
kelapa Sub
Terminal
layanan
layanan domestik
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
padi
Rokan Hilir &
Sumatera
sekitarnya
Dumai
SMK
Utara-
layanan
Kabupaten Rohil
Ibukota Kecamatan Perkotaan
Lokal : layanan Kec.
Perguruan
Bagan Sinembah
tinggi/akadem
Bagan
PKL
Sinembah
Bagan Batu
Perdagangan & jasa regional Pusat Kawasan
i Regional Kec.
:
Terminal Bagan Batu
layanan Simpang
:
layanan
Kab.
Rokan
Hilir
&
sekitarnya
Kanan, Pujud
Rumah
Sentra
kelas
Produksi
layanan
Kelapa Sawit
Bagan
sakit D
Siapiapi
sekitarnya Masjid kecamatan
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-14
:
Jenis
angkutan
penumpang barang
-----
Jaringan
layanan
domestik
stasiun
kereta
api
Ujung
Tanjung Jenis
angkutan
penumpang dan
dan
dan
barang Jaringan Sumatera Dumai
layanan Utara-
----
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Pusat perdagangan & Perkotaan
PKL
industri
Tanjung
Perguruan
Ujung Tanjung
jasa regional Lingkungan
Ujung
Lokal : layanan Kec.
Kec. Sinaboi, Kubu
tinggi/akadem
Tanjung
i : Ujung
Jenis angkutan
Tanjung
Regional : layanan
Terminal Transit Ujung
Rumah sakit kelas C :
----
penumpang dan barang Jaringan layanan
layanan Kec.
Sumatera Utara -
Tanah Putih
Pekanbaru
dan Rimba Melintang Masjid kecamatan Ibukota Kecamatan
Lokal : layanan Kec. Sinaboi
layanan Kec.
Sinaboi Perkotaan
PKL
Sinaboi
Gerbang utama
Sinaboi Masjid
Regional :
perdagangan
Kabupaten Rokan
lintas batas
Hilir, dan bagian
Sub pusat
SLTA :
kecamatan
Terminal Sinaboi
Pelabuhan utama tersier
Jenis angkutan
Sinaboi
penumpang dan barang Jaringan layanan domestik
Jenis angkutan penumpang dan barang/konvensional Jaringan layanan
utara kawasan Bukit
domestik dan
kawasan sentra
Kapur, untuk
international
produksi padi
mendukung
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-15
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Sub pusat
pengembangan
kawasan sentra
gerbang
produksi
perdagangan lintas
perikanan
batas.
Ibukota Kec Kubu
Lokal : layanan Kec. Kubu
layanan Kec. Kubu
Sub pusat Perkotaan
PPK
Teluk Merbau
SLTA :
kawasan sentra
Masjid
produksi kelapa
kecamatan
Sub pusat
Terminal Teluk Merbau
Pelabuhan pengumpan
Jenis angkutan
lokal Tanjung Lumba-
penumpang dan
lumba
barang
Jenis angkutan
Jaringan layanan domestik
kawasan sentra
penumpang dan barang/konvensional Jaringan layanan
produksi padi
domestik
Sub pusat kawasan sentra produksi perikanan
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-16
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
PETA 2.2 RENCANA STRUKTUR RUANG KABUPATEN ROKAN HILIR
Sumber: Hasil Analisa Pokja Sanitasi 2016
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-17
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Rencana
Pola
Ruang
Wilayah
Kabupaten
Rokan
Hilir
adalah
rencana
distribusi
peruntukkan ruang yang meliputi peruntukkan ruang untuk fungsi lindung dan budidaya. Dalam merencanakan pola ruang wilayah Kabupaten Rokan Hilir mengacu kepada arahan dari Rencana Pola Ruang Wilayah yang telah ditetapkan dalam RTRW Provinsi Riau, dan mengembangkannya secara lebih rinci sesuai kondisi dan permasalahan di Kabupaten Rokan Hilir, dengan mempertimbangkan berbagai sektor pengembangan wilayah dan integrasi wilayah kawasannya. Rencana Kawasan Lindung adalah pengaturan distribusi peruntukkan lahan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup untuk menjaga keberadaan kawasan lindung di wilayah Kabupaten Rokan Hilir dalam kerangka menjaga keberlanjutan pembangunan dalam jangka panjang.
Kawasan Hutan Lindung Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegahan erosi serta memelihara kesuburan tanah. Dari uraian di atas, arahan pengelolaan kawasan hutan lindung di wilayah Kabupaten Rokan Hilir adalah sebagai berikut : Rehabilitasi dan reboisasi kawasan yang telah mengalami kerusakan; Pembatasan secara ketat kegiatan penduduk yang berada dalam kawasan hutan lindung; Apabila akan dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi, hanya diperbolehkan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak mengakibatkan penurunan fungsinya; Tidak diperbolehkan adanya pemrosesan bahan tambang; Penata batasan kawasan hutan lindung. Memanfaatkan kawasan lindung untuk kegiatan pariwisata yang tidak mengganggu fungsi lindungnya. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Daerah Bawahannya Di Kabupaten Rokan Hilir kawasan yang memberikan perlindungan terhadap daeraH bawahannya yaitu kawasan bergambut dan kawasan resapan air, kawasan bergambut tersebar di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Bangko Pusako, KecamatanBagan BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-18
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Sinembah, Kecamatan Pasir Limau Kapas dan Kecamatan Kubu seluas kurang lebih 3.675 Ha atau 0,41% dari luas kecamatan. Kawasan bergambut di Kabupaten Rokan Hilir juga termasuk sebagai kawasan resapan air. Kriteria penetapan kawasan bergambut ini didasarkan pada Kepres No. 32/1990 yaitu : tanah gambut dengan ketebalan di atas 3 meter yang berada di bagian hulu sungai dan rawa. Kriteria ini juga didasarkan pada kebijaksanaan khusus pemerintah daerah Kabupaten Rokan Hilir yaitu tanah gambut dengan ketebalan lebih besar dari 2 meter, luasnya masih relatif kecil dibandingkan dengan luas keseluruhan tanah gambut yang terdapat di wilayah ini. Dikarenakan belum tersedianya data mengenai ketebalan yang rinci sehingga deliniasi lindung gambut sulit dilakukan. Kebijakan mengenai hutan lindung gambut ini adalah : -
Menjaga dan mengendalikan fungsi hidrologi wilayah sebagai penyimpan air, pencegah banjir dan untuk melindungi ekosistem khas yang ada di dalamnya;
-
Mempertahankan dan meningkatkan kelestarian kemampuan lahan dan lingkungan agar kegiatan budidaya dapat berfungsi secara baik.
Kawasan Perlindungan Setempat Yang termasuk dalam kawasan perlindungan setempat berdasarkan Kepres No. 32/1990, serta penetapan dalam RTRW ini adalah daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 meter dari titik pasang surut tertinggi kearah darat A. Sempadan pantai B. Sempadan sungai C. Kawasan sekitar danau D. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Kawasan Suaka Alam
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-19
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Kawasan Pelestarian alam Kawasan Pantai Berhutan Bakau Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan alam
Kawasan Rawan Bencana Alam Kabupaten Rokan Hilir juga memiliki kawasan lainnya berupa kawasan rawan bencana yang meliputi kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan lahan, kawasan rawan bencana banjir, dan kawasan rawan bencana abrasi. Kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan terletak di Kecamatan Kubu, Tanah Putih, Pasir Limau Kapas, Rimba Melintang, Tanah Putih Tanjung Melawan, Pujud, dan Bangko Pusako. Kawasan rawan banjir terletak di Kecamatan Tanah Putih kepenghuluan Rantau Bais, Desa Siarang-arang dan Air Hitam Kecamatan Pujud. Kawasan rawan banjir di Kabupaten Rokan Hilir berada di kawasan sekitar sungai dan dataran rendahh yang terletak di Kepenghuluan Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih, dan Desa Siarang-arang dan Desa Air Hitam Kecamatan.
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-20
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
PETA 2.3 POLA RUANG KABUPATEN ROKAN HILIR
Sumber: Hasil Analisa Pokja Sanitasi 2016
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-21
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
2.2
Kemajuan Pelaksanaan SSK A. Air Limbah Domestik Dalam Pelaksanaan pembangunan sanitasi dikabupaten Rohil khususnya sektor air limbah belum ada perkembanganya. Untuk lebih jelas dapat dlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.6 Kemajuan SSK Sektor Air Limbah SSK (Periode Sebelumnya) tahun 2015 – Tahun 2019
SSK (Saat ini)
Tujuan
Status Saat ini
Sasaran
Tercapainya Universal
Menurunnya Akses
ditahun 2019
Data Dasar
jumlah
masyarakat BABS
yang
dari
24,3%
masyarakat
24,3%
masyarakat
masih BABS
masih BABS
0 % sistem komunal
0
24,3%
menjadi 0% ditahun 2019 Meningkatnya sistem Komunal
dari
0%
%
sistem
kkomunal
menjadi 4% Tersedianya
IPLT
ditahun 2017
Belum
tersedianya
IPLT
Belum
tersedianya
IPLT
Sumber: Hasil analisa Pokja Sanitasi 2016
B. Pengelolaan Persampahan Dalam Pelaksanaan pembangunan sanitasi dikabupaten Rohil khususnya sektor air limbah belum ada perkembanganya. Sehingga belum sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam SSK yang telah disusun. Untuk lebih jelas dapat dlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.7 Kemajuan SSK sektor Persampahan SSK (Periode Sebelumnya) tahun 2015 – Tahun 2019
SSK (Saat ini)
Tujuan
Status Saat ini
Sasaran
Tercapainya Universal
Persentase Akses
ditahun 2019
yang TPA
Data Dasar
sampah
terangkut dari
ke
35%
menjadi 80 % pada Tahun 2019 BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-22
35%
cakupan
35%
cakupan
Layanan
layanan
sampah
persampahan
didaerah perkotaan
didaerah perkotaan
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Menurunnya persentase yang dari
tidak 65%
sampah terolah
65% penduduk tidak
65% penduduk tidak
melakukan
melakukan
pengelolaan sampah
pengelolaan sampah
menjadi
7% ditahun 2019 Sumber: Hasil analisa Pokja Sanitasi 2016
C. Drainase Perkotaan Dalam Pelaksanaan pembangunan sanitasi dikabupaten Rohil khususnya sektor drainase belum ada perkembanganya. Untuk lebih jelas dapat dlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.8 Kemajuan SSK Sektor Drainase SSK (Periode Sebelumnya) tahun 2015 – Tahun 2019
SSK (Saat ini)
Tujuan
Status Saat ini
Sasaran
Data Dasar
Terrcapainya
Menurunya
luas
7163.66
Universal akses 2019
genangan
dari
terdapat genangan
7163,66Ha
ha
masih
7163.66
ha
masih
terdapat genangan
menjadi
1416,67Ha Sumber: Hasil analisa Pokja Sanitasi 2016
2.3.
Profil sanitasi Saat ini a. Air Limbah Domestik (1)
Sistem dan insfrastruktur Pengelolaan limbah domestik Kabupaten Rokan Hilir selama ini sebagian
kecil
dilaksanakan dengan sistem pengolahan milik pribadi. Sebagian kecil
rumah penduduk telah dilengkapi dengan jamban dan septik tank. Adapun bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pantai belum ada sistem pengolaan air limbah pada umumnya masyarakat tepi pantai limbah domestik langsung ke tepi pantai. Permasalahan pada pengelolaan air limbah domestik di Rokan Hilir adalah sebagai berikut :
Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir sebagian kecil menggunakan
septic
tank dan cubluk untuk mengolah air limbah rumah tangga, namun
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-23
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
sebagian besar fasilitas
septic tank masih belum memenuhi standar
teknis yang ditetapkan. Disamping itu, pengurasan septic tank juga masih rendah.
Sebagian
kecil
masyarakat
masih
mempergunakan
cubluk
untuk
membuang black water. Untuk
mengetahui
kondisi
pengelolaan
air
limbah
rumah
tangga
di
Kabupaten Rokan Hilir, digunakan metode dengan menggunakan alat bantu Diagram Sistem Sanitasi (DSS). Adapun hasil dari pemetaan kondisi sanitasi terkait dengan pengelolaan air limbah rumah tangga, baik black water maupun grey water di Kabupaten Rokan Hilir dapat dilihat pada tabel berikut:
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-24
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Tabel 2.9 Diagram Sistem sanitasi Pengelolaan air limbah domestik Kabupaten Rokan Hilir
BABS
Sumber: Hasil analisa pokja sanitasi 2016 BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-25
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-26
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
TABEL 2.10. CAKUPAN LAYANAN AIR LIMBAH DOMESTIK SAAT INI DI KABUPATEN ROKAN HILIR Akses Layak (KK) On –Site No
Kec.
(i)
(ii)
Off –Site Tangki
Jumlah Peduduk(KK)
Tangki
Tangki
Septik
Septik
Individual
Komunal
Komunal
(≤ 10KK)
(≥ 10KK)
(iii)
(iv)
13.901
6.522
-
7.357
3.477
Melawan
3.233
4
Kec. Rantau kopar
5
Kec. Tanjung Medan
6
Kec. Bagan Sinembah
7 8
MCK***
Septik
IPAL
IPAL
Kawasan
Kota
Individual
Cubluk
Belum Aman **
(ix)
(x)
1.578
-
-
-
-
957
945
3.899
-
961
-
-
-
-
599
607
1.713
1.645
-
81
-
-
-
-
34
34
1.440
1.438
625
-
80
-
-
-
-
24
25
684
7.704
3.905
-
1.186
-
-
-
-
754
760
1.099
12.749
9.257
-
795
-
-
-
-
930
930
833
Kec. Simpang Kanan
5.759
3.392
-
569
-
-
-
-
471
471
853
Kec. Kubu
4.916
2.092
-
1.038
-
-
-
-
501
501
780
7.909
3.268
-
1.187
-
-
-
-
491
491
2466
2
Kec. Pujud
(vi)
IPAL Komunal
BABS (KK)*
Septik
(viii)
Kec. tanah Putih
(v)
Tangki
(vii)
1
3
Akses Dasar (KK)
(xi)
(xii)
(xiii)
Kec. Tanah Putih Tjg
Kec. Pasir Limau 9
Kapas kec. Kubu
10
Babussalam
5.792
2.328
-
868
-
-
-
-
351
351
1888
11
Kec. Bangko
16.431
7.783
-
1.157
-
-
-
-
507
507
6470
12
Kec. Sinaboi
3.302
1.536
-
155
-
-
-
-
64
66
1480
13
Kec. Batu kampar
1.885
1.004
-
234
-
-
-
-
190
192
266
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-27
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Akses Layak (KK) On –Site No
Kec.
Akses Dasar (KK) Off –Site Tangki
Jumlah Peduduk(KK)
Tangki
Tangki
Septik
Septik
Individual
Tangki MCK***
Septik
Komunal
Komunal
(≤ 10KK)
(≥ 10KK)
IPAL
IPAL
IPAL
Komunal
Kawasan
Kota
BABS (KK)*
Septik Individual
Cubluk
Belum Aman **
14
Kec. Pekaitan
3.526
1.462
-
326
-
-
-
-
116
119
1503
15
Kec. Rimba Melintang
7.538
3.691
-
547
-
-
-
-
289
289
2717
5.434
4.396
-
176
-
-
-
-
250
250
362
Kec. Bagan Sinembah 16
Raya
17
Kec. Balai Jaya
12.075
6.153
-
2.347
-
-
-
-
1276
1276
1013
18
Kec. Bangko Pusako
12.219
5.903
-
1.440
-
-
-
-
957
957
2951
Sumber : Instrumen Profil sanitasi 2016
Keterangan: *Yang termasuk BABS : BAB langsung dikebun, kolam, laut, sungai, sawah/ladang, dsb. ** Belum aman: jamban tidak dilengkapi tangki septik sesuai kriteria SNI atau tidak mempunyai tangki septik sama sekali. Cubluk dikategorikan tidak aman bila dibangun diarea dengan kepadatan 50 orang/ha dan jarak terhadap sumber air bersih yang bukan perpipaan < 10 m. *** MCK : termasuk jamban bersama layak & MCK komunal
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-28
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Berdasarkan tabel diatas kecamatan Bagan Sinembah yang memiliki cakupan layanan tangki septik individual aman terbanyak dengan jumlah 9257 KK, dan kecamatan Bangko yang memiliki cakupan layanan BABS terbesar 6470 KK.
TABEL 2.11 KONDISI PRASARANA DAN SARANA PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KONDISI NO
JENIS
SATUAN
JUMLAH/KAPA
KETERANGAN
BERFUNGSI
TDK BERFUNGSI
(iv)
(v)
(vi)
Unit
-
-
-
SITAS (i)
(ii)
(iii)
SPAL Setempat (Sistem On – Site) 1
Tangki Septik Komunal < 10 KK
2
MCK
Unit
-
-
-
3
Truk Tinja
Unit
1
√
-
4
IPLT: Kapasitas
M3/Hari
-
-
-
Unit
-
-
-
SPAL Terpusat (Sistem Off-Site) 1
Tangki Septik komunal> 10KK
2
IPAL Komunal
Unit
-
-
-
3
IPAL Kawasan
Unit
-
-
-
4
IPAL terpusat
Unit
-
-
-
Sumber: Dinas Cipta Karya,Bappeda kab.Rohil 2015 BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-29
(vii)
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Peta Cakupan Akses Dan Sistem Layanan Air Limbah
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-30
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Sumber: Instrumen Profil Sanitasi 2016
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-31
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
(2)
Kelembagaan dan Peraturan 1. Aspek Legal Formal
-
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
-
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 42 tahun 2007 tentang Juknis Pelaksanaan DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi yang menganatkan prioritas penanganan sanitasi dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan urutan Prioritas : Menangani Air Limbah Cair yang berasal dari buangan rumah tangga dari Kegiatan mandi, Cuci dan Kakus (MCK) dengan membangun MCK Komunal, Septic Tank Komunal.
-
Target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 dimana ditargetkan masyarakat miskin dipedesaan sudah mendapatkan akses pelayanan sanitasi dasar.
-
Undang – undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan, dalam salah satu pasalnya (pasal 22) mengisyaratkan akan pentingnya Kesehatan Lingkungan melalui antara lain Pengamanan Limbah Padat dan Cair.
-
PP Nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan system Penyediaan air minum, dalam pasal 14 mengatur penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah pemukiman secara terpadu dengan penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah pemukiman secara terpadu dengan penyelenggaraan system penyediaan air minum.
-
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2006 t-entang kebijakan dan strategi nasional pengembangan system air limbah permukiman, dalam salah satu pasalnya (pasal 2) Menyebutkan bahwa peraturan ini merupakan pedoman dan arahan dalam penyusunan kebijakan teknis, perencanaan dan pemrograman, pelaksanaan dan pengelolaan
dalam
penyelenggaraan
dan
pengembangan
system
pengelolaan air limbah Permukiman, baik bagi pemerintah pusat, maupun daerah, dunia usaha, swasta dan masyarakat kondisi setempat. BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-32
sesuai dengan
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
-
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. 2. Aspek Institusional
-
Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang bertanggung jawab langsung terhadap pengelolaan air limbah domestik adalah Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Dinas Tata Kota dan Kebersihan dan Badan Lingkungan Hidup
-
Tugas Utama dari Dinas Pekerjaan Umum Menyediakan Sarana dan Prasarana sektor Air Limbah domestik untuk masyarakat umum seperti menyediakan MCK, Septic tank, dan sebagainya terkait inrastruktur sanitasi, Dinas Kesehatan
mempunyai tugas dalam bidang pendidikan
masyarakat tentang PHBS Khususnya pesan tentang buang limbah ditempat-tempat
yang
semestinya
atau
tidak
buang
air
besar
sembarangan. Dinas Tata Kota Pertamanan dan Kebersihan mempunyai tugas
rutin
dalam
menyediakan
pelayanan
sedot
tinja
kepada
masyarakat. Dan tugas Badan Lingkungan Hidup adalah memberikan pelatihan dan mensosialisasikan tentang peraturan dan pengelolaan limbah di Kabupaten Rokan Hilir.
Tabel 2.12 Daftar Pemangku Kepentingan Yang Telibat Dalam Pembangunan Dan Pengelolaan Air Limbah Domestik PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI
Pemerintah Kabupaten
Swasta
Masyarakat
AIR LIMBAH DOMESTIK PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala Kabupaten Rokan Hilir Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA
V
-
-
V
-
-
V
-
-
Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik
V
-
-
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-33
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI
Pemerintah Kabupaten
Swasta
Masyarakat
Menyediakan sarana pengumpulan dan pengolahan awal (tangki septik) membangun sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumur ke IPAL (pipa kolektor)
V
-
-
V
-
-
V
-
-
Membangun sarana IPLT dan atau IPAL
V
-
-
PENGELOLAAN
Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja
V
-
-
Mengelola IPLT dan atau IPAL
V
-
-
Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja
V
V
-
Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestik
V
-
-
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
V
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
-
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala Kabupaten Rokan Hilir Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestik, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-34
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Tabel 2.13 Daftar Peraturan Terkait Air Limbah Domestik Ketersediaan
Pelaksanaan
Ada
Tidak Ada
Efektif Blm Efektif Dilksnkan Dilksnkan
Target capaian pelayanan pengolahan air limbah domestik di Kabupaten Rokan Hilir
V
-
-
V
-
Mengacu pada RPJMD
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilirdalam penyediaan layanan pengolahan air limbah domestik
-
V
-
-
-
-
Kewajiban dan sanksi bagipemerintahan Kabupaten Rokan Hilirdalam memperdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengoahan air limbah domestik
-
V
-
-
-
-
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengolahan air limbah domestik di hunian rumah
-
V
-
-
-
-
Kewajiban dan sanksi bagi industri rumah tangga untuk menyediakan sarana pengolahan air limbah domestik di tempat usaha
-
V
-
-
-
-
Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengolahan air limbah domestik di tempat usaha
-
V
-
-
-
-
Kewajiban penyedot air limbah domestik untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik
-
V
-
-
-
-
□
Retribusi penyedotan air limbah domestik
-
V
-
-
-
-
□
Tata cara perijinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestik bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran
-
V
-
-
-
-
Peluang keterlibatan swasta dalam pengolahan air limbah domestik
-
V
-
-
-
-
Peraturan
Tdk Efektif Dilksnkan
Ket.
AIR LIMBAH DOMESTIK □
□
□
□
□
□
□
□
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-35
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Peraturan
□
□
Kewajiban dan sanksi bagi swasta dalam pengolahan air limbah domestik Layanan pemerintah Kabupaten Rokan Hilirbagi masyarakat yang tidak mampu dalam pengolahan air limbah domestik
Ketersediaan
Pelaksanaan
Ada
Tidak Ada
Efektif Blm Efektif Dilksnkan Dilksnkan
-
V
V
-
-
Tdk Efektif Dilksnkan
-
V
-
Ket.
-
-
-
Pembangunan MCK dan jamban keluarga
b. Persampahan (1) Sistem dan Infrastruktur Pengelolaan berkesinambungan
persampahan yang
merupakan
meliputi
kegiatan
pemilahan,
yang
sistematis
pengumpulan,
dan
pemindahan,
pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah. Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor
21/PRT/M/2006
tentang
Kebijakan
dan
Strategi
Nasional
Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP) juga telah ditetapkan salah satu sasaran yang akan dicapai adalah peningkatan kualitas pengelolaan TPA menjadi sanitary landfill untuk Kota Metropolitan dan Kota Besar, serta controlled landfill untuk Kota Sedang dan Kota Kecil. Untuk kabupaten Rokan Hilir pengelolaan persampahan masih belum mengacu
peraturan Menteri Pekerjaan Umum,karena
pengelolaan yang ada masih menggunakan open dumping. Pada permukiman di bantaran sungai masih diperlukan pembimbingan, edukasi dan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah karena masih banyak yang membuang sampah di sungai.
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-36
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Tabel 2.14 Diagram Sistem Sanitasi Persampahan Kabupaten Rokan Hilir
Sumber: Analisa pokja Sanitasi 2016 BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-37
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
TABEL 2.15 TIMBULAN SAMPAH PERKECAMATAN Timbulan Sampah Nama Kecamatan
Jumlah
Sampah yg dikelola
Sampah terproses
Sampah Terangkut
Sampah tidak
Penduduk
mandiri
3R
ke TPA
terproses
(%)
(m3/Hari)
(%)
(m3/Hari)
(%)
(m3/Hari)
(%)
Total
(m3/Hari)
(%)
(m3/Hari)
Kecamatan tanah Putih
65.475
100
164
-
-
-
-
100
164
Kecamatan Pujud
34.650
100
87
-
-
-
-
100
87
Kecamatan Tanah Putih Tjg
15.229
100
38
-
-
-
-
100
38
6.775
100
17
-
-
-
-
100
17
Kecamatan Tanjung Medan
36.287
100
91
-
-
-
-
100
91
Kecamatan Bagan Sinembah
60.049
100
150
Kecamatan Simpang Kanan
27.127
100
68
-
-
-
-
100
68
Kecamatan Kubu
23.156
100
58
-
-
-
-
100
58
Kecamatan Pasir Limau Kapas
37.252
100
93
-
-
-
-
100
93
kecamatan Kubu Babussalam
27.281
100
68
-
-
-
-
100
68
Kecamatan Bangko
77.391
103
193
Kecamatan Sinaboi
15.554
100
39
-
-
-
-
100
39
8.876
100
22
-
-
-
-
100
22
Kecamatan Pekaitan
16.607
100
42
-
-
-
-
100
42
Kecamatan Rimba Melintang
35.502
100
89
-
-
-
-
100
89
Kecamatan Bagan Sinembah Raya
25.594
100
64
-
-
-
-
100
64
Kecamatan Balai Jaya
56.875
100
142
-
-
-
-
100
142
Kecamatan Bangko Pusako
57.553
100
144
-
-
-
-
100
144
Melawan Kecamatan Rantau kopar
Kecamatan Batu kampar
35
53
35
Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab.Rohil
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-38
68
65
65
98
126
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
TABEL 2.16. KONDISI PRASARANA DAN SARANA PERSAMPAHAN Kondisi NO
Jenis
Satuan
Jumlah
Kapasitas
Ritasi/hari
Baik
Prasarana/Sarana (i)
(ii)
1
Pengumpulan Setempat
2
(iii)
(iv)
(v)
(vi)
(vii)
-Gerobak Sampah
Unit
2
Baik
-Motor Sampah
Unit
18
Baik
-Pick Up sampah
Unit
3
Baik
19
Baik
Tempat Penampungan Sementara (TPS) -Bak biasa
Unit
-Kontainer
Unit
-Transper Depo
Unit
-SPA (Stasiun
Unit
Peralihan antara) 3
Pengangkutan -Dump Truck
Unit
18
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-39
Rusak
Rusak
Keterangan
ringan
berat
*
(viii)
(ix)
(x)
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Kondisi NO
Jenis
Satuan
Jumlah
Kapasitas
Prasarana/Sarana
4
5
-Arm Roll truck
Unit
-Compactor truck
Unit
Pengolahan sampah -TPS 3R
Unit
-ITF
Unit
-Bank sampah
Unit
-Incinerator
Unit
4
TPA/TPA Regional : Lahan urug Saniter Lahan urug terkendali Penimbunan terbuka -Luas total lahan TPA
Ha
-Luas Sel Landfill
Ha
-Daya tampung TPA
10
(m3/hari)
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-40
Ritasi/hari
Baik
Rusak
Rusak
Keterangan
ringan
berat
*
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Kondisi NO
Jenis
Satuan
Jumlah
Kapasitas
Prasarana/Sarana
6
7
Ritasi/hari
Baik
Rusak
Rusak
Keterangan
ringan
berat
*
Alat Berat -Bulldozer
Unit
-Excavator /backhoe
Unit
-Truck Tanah
Unit
1
IPL
Tidak Ada
Hasil Pemeriksaaan
Tidak Ada
lab (BOD dan COD) : - Efluen di inlet
Mg/l
-Efluen di Outlet Sumber : Dinas Persampahan
Keterangan : IPL : Instalasi Pengolahan Lindi *Beri keterangan mengenai umur dan lembaga pengelola
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-41
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
PETA CAKUPAN AKSES DAN SISTEM PELAYANAN PERSAMPAHAN PERKECAMATAN
Sumber : DKPP Kab.Rohil BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-42
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Sumber : DKP Kab.Rohil
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-43
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
(2) Kelembagaan dan Peraturan Peraturan dan kebijakan pengelolaan persampahan di Kabupaten Rokan Hilir dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Rokan Hilir. Pengelolaan persampahan ditangani oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pasar. Seksi Kebersihan pengangkutan sampah dari sumber sampah / TPS sampai dengan pembuangan di TPA, melakukan pengelolaan sampah di TPA dengan sistem operasional open dumping. Tabel 2.17 Daftar Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI
Pemerintah Kabupaten
PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan sampah domestik skala kab/kota Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target
V
V
Menyusun rencana anggaran program persampahan domestik dalam rangka pencapaian
V
target PENGADAAN SARANA Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-44
V
V
V
Swasta Masyarakat
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
V
Membangun sarana TPA
V
Menyediakan sarana komposting
V
-
-
Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS
V
V
V
Mengelola sampah di TPS
V
-
V
Mengangkut sampah dari TPS ke TPA
V
-
-
Mengelola TPA
V
-
-
Melakukan Pemilahan sampah *
V
-
V
Melakukan penarikan retribusi sampah
-
-
-
Memberikan izin usaha pengelolaan sampah
V
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
PENGELOLAAN
PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah Memeberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah
V
V
V
MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala
V
kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-45
V
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
-
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau
-
V
menampung serta mengelola keluhan atas layananpersampahan Sumber: Dinas PU Kabupaten Rokan Hilir
Sampai saat ini,Perda persampahan yang ada di kabupaten Rokan Hilir sudah tersedia, namun belum dilaksanakan, karena baru tahap pengesahan, sehingga perlu disosialisasikan terlebih dahulu. Sedangkan untuk perda retribusi sampah telah ada dari tahun 2012. Pada tabel dipaparkan secara jelas tentang daftar peraturan persampahan di Kabupaten Rokan Hilir : Tabel 2.18 Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten Rokan Hilir Ketersediaan
Peraturan Ada
Tidak Ada
Pelaksanaan
Efektif Dilksnk n
Blm
Tdk
Efektif
Efektif
Dilksnk Dilksnk n
n
Keteranga n
PERSAMPAHAN □
Target capaian pelayanan pengolahan persampahan di
Perda No 2 Th 2015
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
Kabupaten Rokan Hilir □
Kewajiban dan sanksi bagi pemerintahan Kabupaten Rokan Hilirdalam penyediaan
Perda No 2 Th 2015
layanan pengelolaan sampah □
Kewajiban dan sanksi bagipemerintahan
Perda No 2 Th 2015
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-46
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Ketersediaan
Peraturan Ada
Tidak Ada
Pelaksanaan
Efektif Dilksnk n
Blm
Tdk
Efektif
Efektif
Dilksnk Dilksnk n
n
Keteranga n
Kabupaten Rokan Hilirdalam memperdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah □
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah,
Perda No 2
menyediakan tempat
Th 2015
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS □
Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas sosial / fasilitas umum untuk mengurangi
Perda No 2 Th 2015
sampah, dan membuang ke TPS □
Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA dan pengaturan
Perda No 2 Th 2015
waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA □
Kerjasama Pemerintah
Perda No 2
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-47
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Ketersediaan
Peraturan Ada
Kabupaten Rokan Hilir
Tidak Ada
Pelaksanaan
Efektif Dilksnk n
Blm
Tdk
Efektif
Efektif
Dilksnk Dilksnk n
n
V
-
Keteranga n
Th 2015
dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah Perda No □
Retribusi sampah atau kebersihan
12 Th
-
2012
Sumber: Dinas PU,KKP,BLH Kabupaten Rokan Hilir
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-48
-
-
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
c. Drainase Perkotaan (1) Lokasi Genangan dan perkiraan luas genangan (sesuai definisi SPM) pada area terbangun seperti pada tabel dan peta dibawah ini : TABEL 2.19. LOKASI GENANGAN & PERKIRAAN LUAS GENANGAN Wilayah Genangan No
Lokasi Genangan
2 3
5 6 7 8 9
(m)
Lama
Frekueensi
(jam/Hari) (Kali/Tahun)
Penyebab***
380,03
Banjir
239,6
Banjir
Kecamatan Tanah Putih Tjg Melawan
46,74
Banjir
180,46
Banjir
Kecamatan Tanjung Medan
154,4
Banjir
Kecamatan Bagan Sinembah
793,3
Banjir
Kecamatan Simpang Kanan
118,34
Banjir
Kecamatan Kubu
200,14
Banjir
Kecamatan Pasir Limau Kapas
167,46
Banjir
Kecamatan Rantau kopar
4
Ketinggian
(Ha) Kecamatan Pujud
Kecamatan tanah Putih
1
Luas
Infrastruktur *
639,32
Banjir
11 Kecamatan Bangko
1791,18
Banjir
12 Kecamatan Sinaboi
309,77
Banjir
10 kecamatan Kubu Babussalam
70,08
Banjir
14 Kecamatan Pekaitan
368,57
Banjir
15 Kecamatan Rimba Melintang
650,84
Banjir
252,67
Banjir
168,85
Banjir
631,9
Banjir
13 Kecamatan Batu kampar
16
Kecamatan Bagan Sinembah Raya
17 Kecamatan Balai Jaya 18 Kecamatan Bangko Pusako
Total
7163,66
Sumber : Intrumen Profil sanitasi 2016 BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-49
Jenis
Ket.**
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Keterangan : *)Infrastruktur dapat terdiri dari saluran drainase (Primer dan sekunder) ataupun bangunan pelengkap. Infrastruktur yang dimaksud adalah yang terdapat didalam kawasan genangan. **)Dapat berupa informasi terkait panjang saluran , kapasitas pompa, luas kolam retensi dll yang terdapat didalam kawasan genangan. ***)Merupakan indikasi penyebab dari timbulnya genangan. Indikasi penyebab dapat berasal dari dalam kawasan atau dapat berasal dari luar kawasan namun masih dalam satu sistem drainase.
Berdasarkan tabel lokasi genangan dan perkiraan luas genangan didapat jumlah genangan eksisting sebesar 7163,66 Ha , dimana kecamatan Bangko memiliki luas terbesar yaitu
1791,18 Ha.
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-50
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
peta lokasi genangan
Sumber : Instrumen Profil Sanitasi 2016
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-51
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
(3) Sistem dan infrastruktur Tabel 2.20. Kondisi sarana dan Prasarana Drainase Perkotaan kabupaten Rokan Hilir Jenis No
Satuan
Prasarana/sarana
Bentuk Penampang
Dimensi B**
Kondisi
H***
Berfungsi
saluran* (i)
(ii)
1
(iii)
-
Saluran Drainase
7163660 M
-
Saluran sekunder
M
(iv)
(v)
A1 -
Saluran Sekunder
M
A2 -
Saluran Tersier A1 Bangunan Pelengkap
-
Rumah Pompa
UNIT
- Pintu Air
UNIT
- Kolam retensi
UNIT
-
UNIT
Trash rack/saringan sampah
2
-
S.Primer B
M
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-52
(vi)
(vii)
Frekunsi Tdk
Pemeliharaan
Berfungsi
(kali/tahun)
(viii)
(ix)
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
-
Saluran Sekunder
M
B1 -
Saluran Tersier B1 Bangunan Pelengkap
- Rumah Pompa
UNIT
-
Pintu Air
UNIT
-
Kolam retensi
UNIT
-
Trash rack/saringan
UNIT
sampah Sumber : Dinas Cipta karya kab.Rohil (data tidak tersedia)
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-53
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
(4) Kelembagaan dan Peraturan Sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 4
Tahun 2014 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Rokan Hilir. Dinas Pekerjaan Umum adalah SKPD yang diberi kewenangan dan pengelolaan drainase di Kabupaten Rokan Hilir. Dalam pengelolaan air limbah domestik ini, pada SKPD Dinas Pekerjaan Umum pada Bidang Cipta Karya Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman merupakan seksi yang diberi kewenangan dalam mengelola drainase. Kabupaten Rokan Hilir belum memiliki Peraturan Daerah tentang drainase lingkungan.
Tabel 2.21 Daftar Pemangku Kepentingan Yang Terlibat Dalam Pengelolaan Drainase Lingkungan PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI
Pemerintah Kabupaten
Swasta Masyarakat
PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala Kabupaten Rokan Hilir
V
-
-
V
-
-
V
-
-
V
V
V
Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan PENGELOLAAN
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-54
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI
Pemerintah Kabupaten
Membersihkan saluran drainase lingkungan
V
Swasta Masyarakat
-
V
Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak
V
-
V
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
V
-
-
Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun
V
-
-
Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer
V
-
-
Melakukakn sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan
V
-
-
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan
V
-
-
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian lingkungan dan skala Kabupaten Rokan Hilir
V
-
-
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan
V
-
-
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
V
-
-
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
MONITORING DAN EVALUASI
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-55
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Sumber : Dinas PU Kabupaten Rokan Hilir
Tabel 2.22. Daftar Peraturan Terkait Drainase Lingkungan Ketersediaan Peraturan
Pelaksanaan
Ada
Tidak Ada
Efektif Dilksnkn
Belum Efektif Dilksnkn
Tidak Efektif Dilksnkn
Keterangan
-
V
V
-
-
-
DRAINASE LINGKUNGAN Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Rokan Hilir Kewajiban dan sanksi bagi pemerintahan Kabupaten Rokan Hilirdalam menyediakan drainase lingkungan
-
V
-
-
-
Pembangunan saluran drainase setiap tahun
Kewajiban dan sanksi bagi pemerintahan Kabupaten Rokan Hilirdalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan
-
V
-
-
V
-
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder
-
V
-
-
V
-
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai sarana pematusan air hujan
-
V
-
-
V
-
Daftar Peraturan Terkait Drainase Lingkungan di Kabupaten Rokan Hilir belum ada.
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-56
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
2.4
Area Berisiko dan permasalahan Mendesak Sanitasi Pada pembahasan ini akan dijelaskan mengenai pemetaan area berisiko untuk air limbah domestik, persampahan dan drainase perkotaan saat ini berdasarkan hasil instrumen profil dengan menggunakan data sekunder, Study EHRA dan persepsi SKPD Secara lebih rinci adalah sebagai berikut : a. Area Berisiko dan Permasalahan Mendesak air limbah Dari hasil perhitungan pada instrumen profil sanitasi diperoleh area beresiko sanitasi air limbah dengan menggabungkan Indeks Resiko Sanitasi air limbah (Studi EHRA), persepsi SKPD dan data sekunder. Proporsi yang disepakati oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Rohil untuk menentukan area beresiko sanitasi sector air limbah sebagai berikut : Data Sekunder
30%
Persepsi SKPD
20%
IRS - EHRA
50%
Untuk lebih jelasnya area beresiko sanitasi sektor air limbah domestik disajikan dalam bentuk peta 2.4 dan tabel 2.16 di bawah ini.
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-57
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Peta 2.4 Peta Area Berisiko
Berdasarkan Peta diatas dapat dijelaskan bahwa untuk area berisiko yang memiliki resiko sangat tinggi digambarkan dengan warna merah, resiko tinggi warna kuning dan resiko sedang atau rendah berwarna biru dan hijau.
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-58
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Tabel 2.23 Tabel Area Berisiko Sanitasi Air Limbah Domestik WILAYAH PRIORITAS NO
AREA BERESIKO KECAMATAN
1
RESIKO 4
Kecamatan Bangko
KELURAHAN Kel. Bagan Kota Kel. Bagan Hulu Kel. Bagan Barat Kel. Bagan Timur Kel. Bagan Punak Kep. Bagan Punak Meranti Kep. Bagan Punak Pesisir
2
RESIKO 3
Kecamatan Rantau Kopar
Kep. Sungai Rangau
Kecamatan Bagan Sinembah
Kel. Bagan Batu Kota Kel. Bahtera Makmur Kota Kep. Bagan Batu Kep. Bahtera Makmur Kep. Pelita Kep. Gelora Kep. Suka Maju Kep. Bagan Manunggal Kep. Bagan Batu Barat
Kecamatan Pasir Limau Kapas
Kep. Panipahan Kep. Teluk Pulai Kep. Panipahan Darat Kep. Panipahan Laut
Kecamatan Sinaboi
Kep.Sinaboi Kep.Sei Bakau Kep.Raja Bejamu
Kecamatan Pekaitan
Kep. Pedamaran Kep. Rokan Baru Kep. Sungai Besar Kep. Suak Temenggung Kep. Teluk Bano II Kep. Pekaitan Kep. Suak Air Hitam Kep. Kubu I
Kecamatan Bangko Pusako
Kep. Pematang Ibul
Sumber : instrumen profil sanitasi 2016
Pada tabel 2.16 Area beresiko air limbah yang dicantumkan hanya yang beresiko sangat tinggi (4) dan tinggi (3). Dari tabel 2.16 area beresiko air limbah disepakati bahwa area beresiko 4 ada tujuh (7) desa/kelurahan di 1 BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-59
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
kecamatan. Sedangkan area beresiko 3 ada dua puluh enam (26) desa/ kelurahan yang tersebar di 6 kecamatan yang berbeda. Tabel 2.24 Permasalahan Mendesak Pengelolaan Air Limbah Domestik No
Permasalahan Mendesak
1. Aspek Teknis: Pengembangan sarana dan prasarana ( User Interface-pengolahan awalpengangkutan-pengolahan akhir-pembuangan akhir) serta Dokumen Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana
Sumber Instrumen Profil Sanitasi : BABS: 24,3% Akses terhadap jamban yang tidak Layak: 13,2% Akses Terhadap Jamban layak : 62,5%
Pengumpulan dan
Akses jamban pribadi dengan tangki septik aman = 71%
Penampungan /pengolahan
Akses Jamban Pribadi dengan tangki septik tidak aman= 29%
awal
(sumber EHRA)
Pengangkutan/Pengaliran
Sudah ada truk tinja 1 bh tetapi penggunaannya belum optimal
Pengolahan Akhir
Belum adanya IPLT
Dokumen Perencanaan Teknis
Belum memiliki Master Plan Pengolahan Air Limbah
2. Aspek Non Teknis: Pendanaan
Pendanaan air limbah belum optimal Belum adanya pengkajian pendanaan dari sektor swasta
Peraturan dan perundangan
Belum adanya Peraturan daerah mengenai pengelolaan air limbah
Peran serta masyarakat
Peran serta masyarakat masih kurang dalam hal pengelolaan air limbah
Sumber :Instrumeen Profil Sanitasi dan EHRA 2016
b. Area Berisiko dan Permasalahan Mendesak Persampahan Dari hasil perhitungan pada instrumen profil sanitasi diperoleh area beresiko sanitasi Persampahan dengan menggabungkan Indeks Resiko Sanitasi air limbah (Studi EHRA), persepsi SKPD dan data sekunder. Proporsi yang disepakati oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Rohil untuk menentukan area beresiko sanitasi sector persampahan sebagai berikut : BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-60
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Data Sekunder
30%
Persepsi SKPD
20%
IRS - EHRA
50%
Untuk lebih jelasnya area beresiko sanitasi sektor Persampahan disajikan dalam bentuk peta 2.5 dan tabel 2.18 di bawah ini. Peta 2.5 Peta Area Berisiko
Berdasarkan Peta diatas dapat dijelaskan bahwa untuk area berisiko yang memiliki resiko sangat tinggi digambarkan dengan warna merah, resiko tinggi warna kuning dan resiko sedang atau rendah berwarna biru dan hijau. BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-61
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Tabel 2.25 Tabel Area Berisiko Sanitasi Persampahan WILAYAH PRIORITAS NO
AREA BERESIKO KECAMATAN
1
RESIKO 4
Kecamatan Bangko
KELURAHAN Kel. Bagan Kota Kel. Bagan Hulu Kel. Bagan Barat Kel. Bagan Timur Kel. Bagan Punak Kep. Bagan Punak Meranti Kep. Bagan Punak Pesisir
Kecamatan Bagan Sinembah
1
RESIKO 3
Kel. Bagan Batu Kota
Kecamatan Tanah Putih
Kep. Ujung Tanjung
Kecamatan Rantau Kopar
Kep. Rantau Kopar
Kecamatan Bagan Sinembah
Kel. Bahtera Makmur Kota Kep. Bagan Batu Kep. Bahtera Makmur Kep. Pelita Kep. Gelora Kep. Suka Maju Kep. Bagan Manunggal Kep. Bagan Batu Barat
Kecamatan Pasir Limau Kapas Kep. Panipahan Kep. Teluk Pulai Kep. Panipahan Darat Kep. Panipahan Laut Kecamatan Kubu Babussalam
Kep. Rantau Panjang Kiri
Kecamatan Sinaboi
Kep.Sei Nyamuk
Kecamatan Balai Jaya
Kel. Balai Jaya Kota Kel. Balam Sempurna Kota
Kecamatan Bangko Pusako
Kep. Bangko Jaya
Sumber : Instrumen Profil Sanitasi 2016
Pada tabel 2.18 Area beresiko persampahan yang dicantumkan hanya yang beresiko sangat tinggi (4) dan tinggi (3). Dari tabel 2.18 area beresiko Persampahan disepakati bahwa area beresiko 4 ada delapan (8) desa/kelurahan
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-62
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
dari (2)Kecamatan , sedangkan area beresiko 3 ada sembilan belas (19) desa/ kelurahan yang tersebar di 8 kecamatan yang berbeda.
Tabel 2.26 Tabel Permasalahan Mendesak Persampahan No
Permasalahan Mendesak
1. Aspek Teknis: Pengembangan sarana dan Prasarana (User interfacepengolahan awal-pengangkutan-pengolahan akhir-pembuangan akhir) Sarana dan prasarana
Hasil instrumen Sanitasi -
Sampah yang diangkut ke TPA 35% dan yang tidak terolah ada 65%(Perkotaan)
-
Sampah yang dikelola sendiri oleh Masyarakat 100% (Pedesaan)
Sarana dan prasarana belum memadai TPA masih menggunakan sistem open dumping
2. Aspek Non Teknis: Pendanaan masih belum Optimal, dan penganggaran terkait operasional/pemeliharaan sarana terbangun sudah tersedia Masih kurangnya sosialisasi,kampanye dan penyuluhan tentang persampahan Peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan masih rendah, terlihat dari hasil EHRA masyarakat yang melakukan pemilahan sampah baru 20,6% Sumber :Instrumen Profil Sanitasi dan EHRA 2016
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-63
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
c. Area Berisiko dan Permasalahan Mendesak Drainase Area beresiko sanitasi sektor drainase disajikan dalam bentuk peta 2.6 dan tabel 2.20 di bawah ini : Peta 2.6 Peta Area Berisiko Drainase
Sumber : intrumen Prrofil Sanitasi 2016
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-64
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Berdasarkan Peta diatas dapat dijelaskan bahwa untuk area berisiko yang memiliki resiko sangat tinggi digambarkan dengan warna merah, resiko tinggi warna kuning dan resiko sedang atau rendah berwarna biru dan hijau. Tabel 2.27 Tabel Area Berisiko Sanitasi Drainase WILAYAH PRIORITAS NO
AREA BERESIKO KECAMATAN
1
Resiko 4
Kecamatan Bangko
KELURAHAN/DESA Kel. Bagan Hulu Kel. Bagan Barat Kel. Bagan Timur Kel. Bagan Punak Kep. Bagan Punak Meranti Kep. Bagan Punak Pesisir
2
Resiko 3
Kecamatan Rimba Melintang
Kel. Rimba Melintang
Kecamatan Tanah Putih
Kep. Rantau Bais Kep. Sekeladi Kep. Putat
Kecamatan Pujud
Kel. Pujud Selatan Kep. Air Hitam
Kecamatan Rantau Kopar
Kep. Rantau Kopar Kep. Sungai Rangau
Kecamatan Bagan Sinembah
Kel. Bahtera Makmur Kota Kep. Bagan Batu Kep. Bahtera Makmur Kep. Pelita Kep. Gelora Kep. Suka Maju Kep. Bagan Manunggal Kep. Bagan Batu Barat
Kecamatan Kubu
Kel.Teluk Merbau Kep. Rantau Panjang Kanan
Kecamatan Kubu Babussalam
Kep. Rantau Panjang Kiri Kep. Teluk Nilap Kep. Sungai Majo Kep. Sungai Pinang Kep. Sungai Panji - Panji Kep. Jojol Kep. Rantau Panjang Kiri Hilir Kep. Sungai Majo Pusako
Kecamatan Sinaboi
Kep.Sei Bakau Kep.Raja Bejamu Kep.Sei Nyamuk
Kecamatan Bangko BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-65
Kel. Bagan Kota
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Kep. Lab. Tangga Kecil Kep. Lab. Tangga Besar Kep. Bagan Jawa Kep. Parit Aman Kep. Lab. Tangga Baru Kep. Bagan Jawa Pesisir Kep. Serusa Kep. Lab. Tangga Hilir Kecamatan Batu Hampar
Kep.Bantaian
Kecamatan Rimba Melintang
Kep.Jumrah Kep.Teluk Pulau Hilir Kep.Teluk Pulau Hulu Kep.Lenggadai Hilir Kep.Karya Mukti Kep.Harapan Jaya Kep.Seremban Jaya Kep.Pematang Sikek
Kecamatan Pekaitan
Kep. Pedamaran Kep. Rokan Baru Kep. Sungai Besar Kep. Suak Temenggung Kep. Teluk Bano II Kep. Pekaitan Kep. Suak Air Hitam Kep. Kubu I Kep. Karya Mulyo Sari Kep. Rokan Baru Pesisir
Kecamatan Bagan Sinembah Raya
Kel. Bagan Sinembah Kota Kep. Bagan Sinembah Kep. Panca Mukti Kep. Harapan Makmur
Kecamatan Bangko Pusako
Kep. Bangko Jaya Kep. Bangko Sempurna Kep. Bangko Bakti Kep. Bangko Pusako Kep. Bangko Makmur Kep. Pematang Ibul
Sumber : intrumen Prrofil Sanitasi 2016
Pada tabel 2.20 Area beresiko drainase yang dicantumkan hanya yang beresiko sangat tinggi (4) dan tinggi (3). Dari tabel 2.20 area beresiko drainase disepakati bahwa area beresiko 4 ada Tujuh(7) desa/kelurahan dari 2 Kecamatan yang berbeda, sedangkan area beresiko 3 ada enam puluh enam (66) desa/ kelurahan dari 13 Kecamatan.
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-66
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
Tabel 2.28 Tabel Permasalahan Mendesak No
Permasalahan Mendesak
1. Aspek Teknis: Masih terdapat genangan sekitar 7164 Ha yang harus ditangani Sebagian besar masyarakat daerah pinggiran sungai masih sering mengalami banjir 2. Aspek Non Teknis: Belum adanya perda tentang Drainase Belum adanya master Plan Belum adanya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah pada saluran drainase Sumber: Instrumen profil Sanitasi 2016
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-67
Strategi Sanitasi Kabupaten ROKAN HILIR (SSK) 2016
BAB II | Profil Sanitasi Saat Ini
II-68