Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 - 2019
Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini 2.1
Gambaran Wilayah Wilayah administrasi Kabupaten Kutai Timur Terletak pada posisi 1150 58’ 37”
Bujur Timur sampai dengan 1180 59’31.37” Bujur Timur dan 000’32” Lintang Selatan sampai dengan 10 50’ 42” Lintang Utara. Kabupaten Kutai Timur Merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kutai, berdasarkan Undang-undang No. 47 tahun 1999. Pada awal Kabupaten Kutai Timur terdiri dari 5 kecamatan dan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16 tahun 1999 beberapa kecamatan yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Kutai Timur dimekarkan menjadi 11 kecamatan dan pada tahun 2007 dimekarkan kembali menjadi 18 kecamatan, serta 133 desa dan 2 Kelurahan. Kabupaten Kutai Timur mempunyai wilayah seluas 35.747 km², secara administratif berbatasan di :
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kecamatan Kelay, Kecamatan
Tabalar, Kecamatan Biatan, Kecamatan
Talisayan, Kecamatan Batu Putih
dan Kecamatan Biduk-biduk (Kabupaten Berau).
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Bontang Utara danKecamatan
Marang Kayu (Kabupaten Kutai Kartanegara).
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Selat Makasar.
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kecamatan Kembang Janggut dan
Kecamatan Tabang (Kabupaten Kutai Kartanegara)
serta Kabupaten
Malinau. Berdasarkan aspek geografis, wilayah kabupaten dengan ibukota Sangatta ini mempunyai posisi yang strategis baik di tingkat Propinsi Kalimantan Timur maupun regional Kalimantan yang didasari pada beberapa hal yaitu : 1. Terletak pada poros regional lintas trans Kalimatan yang menghubungkan wilayah Kalimantan Utara dengan jalur Kabupaten Nunukan – Malinau – 8 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Bulungan (Kota Tanjung Selor) – Berau (Kota Tanjung Redeb) ke kota Samarinda langsung ke Balikpapan serta ke Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat; 2. Terletak pada poros pertumbuhan kawasan ekonomi terpadu SASAMBA (Samarinda-Samboja-Balikpapan)
dan
kawasan
segitiga
pertumbuhan
Bontang-Sangatta-Muara Wahau dan Sangkulirang; 3. Terletak di sepanjang Selat Makassar yang merupakan alur pelayaran nasional, regional dan internasional. Posisi strategis ini juga didukung dengan berbagai faktor internal yang ada di Kabupaten Kutai Timur antara lain : a. Kekayaan sumberdaya alam yang sangat besar, meliputi sumberdaya alam batubara, minyak bumi dan sumberdaya mineral industri (granit, pasir kuarsa, lempung, batu gamping dsb); b. Kekayaan sumberdaya kehutanan dan keanekaragaman hayati; c. Kekayaan sumberdaya kelautan (perikanan, dsb). Topografi
Kabupaten
Kutai
Timur
bervariasi
berupa
dataran
landai,
bergelombang hingga berbukit-bukit dan pegunungan serta pantai dengan ketinggian tanah bervariasi antara 0 - 7 m hingga lebih dari 1000 meter dari permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kabupaten Kutai Timur mempunyai kelerengan diatas 15%, dengan total luas wilayah
2.516.233 Ha (76.37% dari total
luas lahan). Wilayah dengan kelerengan di atas 40% mempunyai areal yang cukup luas,
tersebar diseluruh wilayah, khususnya terkonsentrasi di bagian barat laut
dengan
ketinggian lebih 500 meter di atas permukaan laut.
Wilayah dengan
karakteristik topografi seperti ini termasuk dalam kategori lahan kritis yang sangat potensial mengalami degradasi lingkungan berupa erosi tanah. Wilayah dengan kelerengan dibawah 15% (< 2 s/d 15) merupakan Kawasan yang relatif datar dan landai, dengan luas 778.686 Ha (23,63%). Kawasan ini hanya terdapat di Kecamatan Sangatta, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan sebagian Muara Wahau dan Sangkulirang. Daerah yang berbatasaan dengan Kabupaten Berau pada Kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau dan Muara Ancalong merupakan daerah pegunungan kapur. Wilayah dengan daerah pegunungan dan perbukitan mempunyai areal paling luas yaitu 1.608.915 Ha dan 1.429.9222,5 Ha.
9 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Peta 2.1.1 Administrasi dan Cakupan Wilayah Kajian Kabupaten Kutai Timur
10 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Tabel 2.1.1 Nama dan Luas Wilayah per-Kecamatan serta Jumlah Desa Luas Wilayah Jumlah Nama Kecamatan
Administrasi (%) thd
Kelurahan /Desa
(Ha)
Terbangun (Ha)
total
(%) thd luas administrasi
administ rasi
Kecamatan Sangatta Utara
4
126.259
3,5%
9.294
7,3%
Kecamatan Sangatta Selatan
4
166.085
4,6%
2.019
1,2%
Kecamatan Bengalon
11
319.624
8,9%
6.598
2,1%
Kecamatan Teluk Pandan
6
83.100
2,3%
2.617
3,1%
Kecamatan Kaubun
8
25.745
0,7%
10.138
39,4%
Kecamatan Kaliorang
7
43.891
1,2%
8.582
19,6%
Kecamatan Karangan
7
306.436
8,6%
2.354
0,8%
Kecamatan Sangkulirang
15
332.280
9,3%
2.358
0,7%
Kecamatan Sandaran
7
341.930
9,6%
949
0,3%
Kecamatan Batu Ampar
6
20.450
0,6%
1.145
5,6%
Kecamatan Muara Bengkal
7
152.280
4,3%
381
0,3%
Kecamatan Muara Ancalong
8
273.930
7,7%
1.807
0,7%
Kecamatan Long Mesangat
7
52.698
1,5%
6.270
11,9%
Kecamatan Busang
6
372.161
10,4%
887
0,2%
Kecamatan Muara Wahau
10
572.432
16,0%
5.987
1,0%
Kecamatan Kongbeng
7
58.127
1,6%
7.675
13,2%
Kecamatan Telen
7
312.961
8,8%
1.593
0,5%
Kecamatan Rantau Pulung
8
14.382
0,4%
2.233
15,5%
135
3.574771
TOTAL
72.797
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Jumlah gunung yang terdapat di wilayah Kutai Timur sebanyak 9 buah. Gunung yang tertinggi adalah gunung menyapa dengan ketinggian mencapai 2000
m.
Selain
pergunungan
dan
perbukitan,
wilayah
ini
juga
memiliki
dataran/landai seluas 536.212,5 Ha yang terdiri dari daratan, rawa dan perairan umum (sungai dan danau). Daerah Aliran Sungai (DAS) terdapat diseluruh kecamatan, sedangkan danau hanya di Kecamatan Muara Bengkal yaitu danau 11 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Ngayau dengan luas 1.900 Ha dan Danau Karang, dengan luas 750 Ha. Wilayah pantai berada disebelah timur Kabupaten, yang mempunyai ketinggian antara 0-7 m diatas permukaan laut.
Kawasan pantai yang memilki potensi wisata bahari
adalah Pantai Teluk Lombok dan Pantai Sekerat. Selama ini, wilayah Pantai Teluk Lombok dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai media perairan marikultur komoditi perikanan seperti tambak ikan dan udang, budidaya rumput laut dan budidaya ikan dalam karamba jaring apung (KJA). Penduduk di Kabupaten Kutai Timur dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup berarti. Jumlah penduduk tahun 2008 sebesar 213.759 jiwa, meningkat menjadi 302.100 jiwa pada tahun 2013. Pertumbuhan penduduk merata sepanjang
tahun.
di
Kabupaten
Sebagai contoh,
Kutai Timur sebenarnya tidak
pertumbuhan penduduk
periode
2008-2009 sebesar 15 persen, periode 2009-2010 sebesar 4 persen, periode 20102011 sebesar 5,72 persen, sedangkan periode 2011-2012 sebesar 5,72 persen. Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di
Kabupaten
Kutai Timur juga tidak merata. Pada tahun 2013 porsi terbesar penduduk Kutai Timur berada di kecamatan Sangatta Utara (28,23%), yang merupakan ibu kota Kabupaten Kutai Timur. Selebihnya berada di kecamatan Bengalon (8,88%) dan tersebar di kecamatan lain berkisar 1-7 persen. Ditinjau
dari komposisi
penduduk
menurut jenis
kelamin
menunjukkan
bahwa jumlah penduduk laki- laki di Kabupaten Kutai Timur masih lebih banyak dibanding perempuan. Ini terlihat dari rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100. Tabel 2.1.2 Jumlah Penduduk dan Proyeksinya untuk 5 Tahun Wilayah Perkotaan. Jumlah Penduduk (orang) Nama Wilayah Kecamatan
Perkotaan 2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Kecamatan Sangatta Utara
85.270
90.151
95.312
100.768
106.537
112.635
119.083
125.900
Kecamatan Sangatta Selatan
21.501
22.732
24.033
25.409
26.863
28.401
30.027
31.746
Kecamatan Bengalon
26.823
28.358
29.982
31.698
33.513
35.431
37.459
39.604
Kecamatan Sangkulirang
19.122
20.217
21.374
22.697
23.891
25.259
26.705
28.233
Kecamatan Muara Bengkal
13.390
14.157
14.967
15.824
16.730
17.687
18.700
19.770
12 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Kecamatan Muara Wahau
18.594
19.658
20.784
21.974
23.231
24.561
25.967
27.454
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Tabel 2.1.3 Jumlah Penduduk dan Proyeksinya untuk 5 Tahun Wilayah Pedesaan. Jumlah Penduduk (orang) Nama Wilayah Kecamatan Pedesaan 2013
2014
2015
Kecamatan Teluk Pandan
14.427
15.253
16.126
17.049
18.025
19.057
20.148
21.301
Kecamatan Kaubun
11.371
12.022
12.710
13.438
14.207
15.020
15.880
16.789
Kecamatan Kaliorang
9.452
9.993
10.565
11.170
11.809
12.485
13.200
13.956
Kecamatan Karangan
10.793
11.411
12.064
12.755
13.485
14.257
1 5.073
15.936
Kecamatan Sandaran
7,674
8.113
8.578
9.069
9.588
10.137
10.717
11.331
Kecamatan Batu Ampar
4.965
5.249
5.550
5.867
6.203
6.558
6.934
7.331
14.785
15.631
16.526
17.472
18.472
19.530
20.648
21.830
Kecamatan Long Mesangat
5.023
5.311
5.615
5.936
6.276
6.635
7.015
7.416
Kecamatan Busang
5.112
5.405
5.714
6.041
6.387
6.753
7.139
7.548
18.472
19.529
20.647
21.829
23.079
24.400
25.797
27.274
Kecamatan Telen
6.814
7.204
7.616
8.052
8.513
9.001
9.516
10.061
Kecamatan Rantau Pulung
8.512
8.999
9.514
10.059
10.635
11.244
11.887
12.568
Kecamatan Muara Ancalong
Kecamatan Kongbeng
2016
2017
2018
2019
2020
Tabel 2.1.4 Jumlah Kepala Keluarga dan Proyeksinya untuk 5 Tahun Wilayah Perkotaan. Jumlah KK Wilayah
Nama
Perkotaan
Kecamatan
Tahun 2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
21.318
22.538
23.828
25.192
26.634
28.159
29..771
31.475
Kecamatan Sangatta Selatan
5.375
5.683
6.008
6.352
6.716
7.100
7.507
7.936
Kecamatan Bengalon
6.706
7.090
7.495
7.925
8.378
8.858
9.365
9.901
Kecamatan Sangkulirang
4.781
5.050
5.343
5.649
5.973
6.315
6.676
7.058
Kecamatan Sangatta Utara
13 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Kecamatan Muara Bengkal
3.348
3.539
3.742
3.956
4.182
4.422
4.675
4.943
Kecamatan Muara Wahau
4.649
4.915
5.196
5.493
5.808
6.140
6.492
6.863
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Tabel 2.1.5 Jumlah Kepala Keluarga dan Proyeksinya untuk 5 Tahun Wilayah Pedesaan. Jumlah KK Nama
Wilayah
Kecamatan
Pedesaan 2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Kecamatan Teluk Pandan
3.607
3.813
4.032
4.262
4.506
4.764
5.037
5.325
Kecamatan Kaubun
2.850
3.005
3.178
3.359
3.552
3.755
3.970
4.197
Kecamatan Kaliorang
2.363
2.498
2.641
2.792
2.952
3.121
3.300
3.489
Kecamatan Karangan
2.698
2.853
3.016
3.189
3.371
3.564
3.768
3.984
Kecamatan Sandaran
1.919
2.028
2.144
2.267
2.397
2.534
2.679
2.833
Kecamatan Batu Ampar
1.241
1.312
1.387
1.467
1.551
1.640
1.733
1.833
Kecamatan Muara Ancalong
3.696
3.908
4.132
4.368
4.618
4.882
5.162
5.457
Kecamatan Long Mesangat
1.256
1.328
1.404
1.484
1.569
1.659
1.754
1.854
Kecamatan Busang
1.278
1.351
1.429
1.510
1.597
1.688
1.785
1.887
Kecamatan Kongbeng
4.618
4.882
5.162
5.457
5.770
6.100
6.449
6.818
Kecamatan Telen
1.704
1.801
1.904
2.013
2.128
2.250
2.379
2.515
Kecamatan Rantau Pulung
2.128
2.250
2.379
2.515
2.659
2.811
2.972
3.142
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Tabel 2.1.6 Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Proyeksinya untuk 5 Tahun Tingkat Nama
Pertumbuhan (%)
Kecamatan
Tahun 2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Kecamatan Sangatta Utara
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Sangatta Selatan
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Bengalon
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Teluk Pandan
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Kaubun
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
14 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Kecamatan Kaliorang
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Karangan
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Sangkulirang
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Sandaran
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Batu Ampar
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Muara Bengkal
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Muara Ancalong
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Long Mesangat
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Busang
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Muara Wahau
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Kongbeng
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Telen
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Kecamatan Rantau Pulung
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
5,72
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Tabel 2.1.7 Tingkat Kepadatan Penduduk dan Proyeksinya untuk 5 Tahun Kepadatan Penduduk Nama
(orang/Ha)
Kecamatan
Tahun 2013
Kecamatan Sangatta Utara
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
9
10
10
11
12
12
13
14
11
11
12
13
13
14
15
16
Kecamatan Bengalon
4
4
5
5
5
5
6
6
Kecamatan Teluk Pandan
6
6
6
7
7
7
8
8
Kecamatan Kaubun
1
1
1
1
1
1
2
2
Kecamatan Kaliorang
1
1
1
1
1
1
2
2
Kecamatan Karangan
5
5
5
5
6
6
6
7
Kecamatan Sangkulirang
8
9
9
10
10
11
11
12
Kecamatan Sandaran
8
9
9
10
10
11
11
12
Kecamatan Batu Ampar
4
5
5
5
5
6
6
6
35
37
39
42
44
46
49
52
Kecamatan Muara Ancalong
8
9
9
10
10
11
11
12
Kecamatan Long Mesangat
1
1
1
1
1
1
1
1
Kecamatan Sangatta Selatan
Kecamatan Muara Bengkal
15 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Kecamatan Busang
6
6
6
7
7
8
8
9
Kecamatan Muara Wahau
2
2
2
2
2
2
2
2
Kecamatan Kongbeng
2
3
3
3
3
3
3
4
Kecamatan Telen
4
5
5
5
5
6
6
6
Kecamatan Rantau Pulung
4
4
4
5
5
5
5
6
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Tabel 2.1.8 Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan Nama Kecamatan
Jumlah keluarga miskin (KK)
Kecamatan Sangatta Utara
1.906
Kecamatan Sangatta Selatan
1.666
Kecamatan Bengalon
1.699
Kecamatan Teluk Pandan
1.480
Kecamatan Kaubun
782
Kecamatan Kaliorang
831
Kecamatan Karangan
185
Kecamatan Sangkulirang
475
Kecamatan Sandaran
660
Kecamatan Batu Ampar
1.024
Kecamatan Muara Bengkal
1.136
Kecamatan Muara Ancalong
2.376
Kecamatan Long Mesangat
1.089
Kecamatan Busang
668
Kecamatan Muara Wahau
820
Kecamatan Kongbeng
766
Kecamatan Telen
448
Kecamatan Rantau Pulung
1.047
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Fungsi penataan ruang Pemerintah Daerah Kabupaten adalah menyusun arahan, tujuan dan kebijakan penataan ruang; merumuskan struktur dan prosesproses penataan ruang, mengkaji dan mengesahkan rencana tata ruang kawasankawasan, membuat sistem implementasi rencana tata ruang, dan membentuk dukungan informasi untuk penataan ruang yang dilakukan oleh masyarakat maupun institusi pemerintah. Pemerintah daerah kabupaten juga perlu melakukan koordinasi untuk memadukan rencana-rencana tata ruang dan kebijakan 16 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 pengelolaan sektor-sektor SDA, berhubungan institusi lain (internasional, pusat, Propinsi, Kabupaten/kota lain, lokal, penduduk asli, dan lain-lainnya), mengkordinasi hasil-hasil penataan ruang, dengan program-program sosial ekonomi. Hubungan dengan pemerintah daerah kabupaten dan dengan Propinsi juga mungkin perlu dibentuk untuk menyelesaikan konflik-konflik pemanfaatan ruang yang terjadi.
17 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Peta 2.1.2 Rencana Struktur Ruang RTRW Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 - 2032
18 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Kawasan resapan air (recharge area) adalah daerah tempat meresapnya air hujan ke dalam tanah yang selanjutnya akan menjadi air tanah. Kawasan resapan air ini meresapkan air hujan dan akan mensuplai air tanah ke daerah di sekitarnya, baik lokal maupun regional. Kawasan resapan air di Kabupaten Kutai Timur tersebar di 4 (empat) kecamatan dengan total luas kawasan resapan air lebih kurang 3.049,79 ha. Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran/irigasi primer yang memiliki manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
Kawasan ini berguna untuk
melindungi sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai, serta mengamankan aliran sungai dengan aturan sebagai berikut:
1. Sempadan sungai pada kawasan perkotaan tanpa bahaya banjir: 3 meter untuk sungai bertanggul 10 meter untuk kedalaman lebih dari 3 meter 15 meter untuk kedalaman 3 sampai 20 meter 30 meter untuk kedalaman lebih dari 20 meter 2. Pada kawasan perkotaan dengan bahaya banjir 3 meter untuk sungai bertanggul 25 meter untuk banjir ringan 50 meter untuk banjir sedang 100 meter untuk banjir besar 3. Pada kawasan perdesaan tanpa bahaya banjir 3 meter untuk sungai bertanggul 10 meter untuk kedalaman lebih dari 3 meter 15 meter untuk kedalaman 3 sampai 20 meter 30 meter untuk kedalaman lebih dari 20 meter 4. Pada kawasan perdesaan dengan bahaya banjir 5 meter untuk sungai bertanggul 50 meter untuk banjir ringan 100 meter untuk banjir sedang 150 meter untuk banjir besar Kebijaksanaan pengelolaan kawasan sempadan sungai meliputi: 1. Pada kawasan sempadan sungai dilarang membuang sampah, limbah padat dan atau cair, serta dilarang mendirikan bangunan permanen untuk hunian 19 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 atau tempat usaha yang dapat mengganggu atau merusak kualitas air, kondisi fisik dan dasar sungai serta alirannya. 2. Pemanfaatan
lahan
di
daerah
sempadan
sungai
yang
dapat
direkomendasikan. Kegiatan pertanian dengan tanaman yang diijinkan. Pemasangan reklame dan rambu-rambu untuk kepentingan umum. Pembangunan prasarana lalu lintas dan bangunan pengambilan dan pembuangan air, serta bangunan lain yang terkait pengelolaan sungai. Pemanfaatan lahan tersebut terlebih dahulu harus mendapat ijin dari Pemerintah Kabupaten/kota terkait. 3. Sempadan sungai dapat lebih kecil dari ketentuan diatas hanya bagi bangunan yang terkait langsung dengan pengelolaan sungai dan tidak mengganggu aliran sungai. 4. Pada sungai yang memiliki jurang, pengelolaannya disesuaikan dengan aturan sempadan jurang.
20 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Peta 2.1.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Kutai Timur 2013 - 20
21 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 2.2
Kemajuan Pelaksanaan SSK
a. Air limbah domestik Fasilitas sanitasi rumah tangga, sebagian besar keluarga telah memiliki fasilitas tempat buang air besar sendiri, tapi untuk daerah-daerah pedesaan yang masih sangat bergantung pada keberadaan sungai, sebagian besar belum memiliki fasilitas tempat buang air besar. Pada tahun 2010, juga tercatat sekitar 10.175 keluarga yang tidak memiliki fasilitas septic tank. Sebagai besar masyarakat yang bermukim di pinggir sungai menggunakan sungai sebagai fasilitas tempat MCK. Limbah B3 jika tidak dikelola dengan baik dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia Limbah B3 dapat dihasilkan oleh berbagai jenis usaha, baik di bidang pertambangan, industri, perkebunan maupun rumah sakit.Di Kabupaten Kutai Timur kegiatan pertambangan batubara merupakan penyumbang terbesar terhadap produksi limbah B3. Limbah B3 dari kegiatan limbah batubara berupa; a. Hydrogen Perioksida b. Aki Bekas c. Oli Bekas d. Limbah medis yang berasal dari kegiatan poliklinik e. Limbah dari kegiatan perkantoran seperti Tone fotocopy f.
Material lainnya yang terkontaminasi Hidrokarbon.
Tabel 2.2.1 kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Air Limbah Domestik SSK (periode sebelumnya) Thn 2011 – Thn 2015
SSK (saat ini)
Tujuan
Sasaran
Data dasar*
Status saat ini
(1)
(2)
(3)
(4)
Ehra 2012
Ehra 2015
Pengembangan teknis Penanganan limbah
domestik
Kabupaten Timur
Kutai melalui
pengelolaan limbah terpadu
air
air secara
pengelolaan air limbah domestik
dengan
sistem setempat (on site sanitation) dan sistem terpusat sanitation) disesuaikan kondisi dengan
22 Pokja Sanitasi Kutai Timur
(of
site yang dengan
lapangan target
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 pelayanan
sesuai
standar nasional Seksi
Seksi
Perumahan,
Perumahan,
khusus dan peraturan Penyehatan
Penyehatan
yang
Lingkungan
Pembentukan
institusi
mengatur
serta Lingkungan
mengelola air limbah
Bidang
Cipta Bidang
Karya DPU Penanganan limbah
air non
domestik
melalui
sistem pengelolaan limbah
non
domestik tidak
yang
mencemari
lingkungan
Penerapan domestik
tidak
yang
mencemari
lingkungan disesuaikan dengan
Karya DPU
sistem
pengelolaan air limbah non
Cipta
karakteristik
Data BLH Sistem pengolahann
Sudah ada
ya belum ada
industri yang ada Sudah
ada
pengolahan Pengendalian monitoring
dan air limbah cair dalam non domestik
pengelolaan air limbah untuk non domestik
Hotel
dan
rumah sakit
tambang, sawit,
Sudah ada +
dan
migas
b. Pengelolaan persampahan Pada saat ini pengelolaan sampah di Kabupaten Kutai Timur dikelola oleh DKPP. Tapi sebagian besar sampah masih dibuang secara langsung ke sungaisungai, ditanam maupun dibakar. Untuk penanganan sampah baru mencakup 2 kecamatan yang terdekat dari kabupaten yaitu Kecamatan Sangata Utara, jumlah TPS yang ada sebanyak 30 buah dengan volume 1 m³, 14 buah dengan volume 4-5 m³ dan Sedangkan Kecamatan Sangata Selatan, Jumlah TPS 13m³ sebanyak 1 buah. Pengelolaan sampah di Kabupaten Kutai Timur, dilakukan dengan proses berikut :
23 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 1. Proses pengumpulan sampah Proses pengumpulan sampah dilakukan baik secara individual maupun secara komunal melalui bak-bak penampungan yang di sediakan di setiap unit lingkungan perumahan maupun pada unit kegiatan komersial dan perkantoran. Proses pengumpulan sampah ini dapat dilakukan dengan sistem door to door dengan menggunakan gerobak sampah yang
selanjutnya
dikumpulkan
di
bak-bak
penampungan
yang
pelaksanaannya dapat dilakukan oleh masing-masing unit lingkungan. Proses
ini
telah
perumahan
berjalan
seperti
dengan
Kompleks
baik,
khususnya
Perumahan
di
lingkungan
Pemerintah
Kabapten,
Kompleks Perumahan Kabupaten Kutai Timur Baru, Perumahan Korpri, dan lain-lain. 2. Proses pengangkutan sampah ke TPS/TPA Proses pengangkutan sampah dilakukan dari bak-bak penampungan ke TPS atau Transfer Depo, selanjutnya diangkut dengan menggunakan truck/dump truck menuju TPA. TPA yang masih layak digunakan untuk menampung sampah buangan rumah tangga di Kabupaten Kutai Timur berada di Kecamatan Sangata Utara dan Kecamatan Sangata Selatan. Secara umum sarana dan prasarana penanganan sampah dikelompokkan sesuai prosedurnya, dimulai dari tahap pengumpulan, pengangkutan (transportasi), pembuangan akhir, pendaur ulangan (recycling).
Tabel 2.2.2 Kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Persampahan SSK (periode sebelumnya) Thn 2011 – Thn 2015
SSK (saat ini)
Tujuan
Sasaran
Data dasar*
Status saat ini
(1)
(2)
(3)
(4)
Penanganan persampahan Kabupaten Kutai Timur melalui pengelolaan sampah secara terpadu
Pengaturan pengelolaan
Sudah
sampah
Perda
fungsi,
dengan tugas
tanggung
dan jawab
ada
Pembentukan UPT KPP
Sudah ada Perda Pembentukan UPT KPP
yang jelas Teknik sampah secara 24 Pokja Sanitasi Kutai Timur
operasional dilakukan Open Dumping terpadu
Control Landpil
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 melalui pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir sampah Peningkatan peran serta
masyarakat Kampung
dan swasta dalam Bersemi (bersih, pengelolaan
Sehat
dan
persampahan
mandiri)
Masih ada
kawasan Perlakuan untuk
hukum Perda Sampah Perda
menunjang No.
7
Sampah
Tahun No. 7 Tahun 2012
keberhasilan dalam 2012
tentang tentang
pengelolaan
pengelolaan
pengelolaan
sampah
sampah
sampah
Pengolahan sampah
yang
dapat Penanganan sistem pembuangan akhir sampah yang tidak mencemari lingkungan sekitarnya dengan upaya efisiensi lahan dan pemanfaatan sisa sampah agar lebih berguna dengan metode yang tepat guna
mereduksi
timbulan sebesar
sampah 30%
pemanfaatan sampah
serta sisa Bank
Sampah
untuk baik
sampah
memperbaiki
organik
struktur serta kinerja maupun tanah pada lahan- organik lahan dan
non
Bank
Sampah
baik
sampah
organik
maupun
non organik
pertanian perkebunan
yang kurang subur serta
kegiatan
penghijauan Penetapan dan
lokasi
kebutuhan
lahan pembuangan akhir sampah sesuai
25 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Belum ada
Dalam
tahap
pembangunan
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 dengan kriteria dan dilakukan
proteksi
terhadap
lechate
(air
sampah)
gas
dan
dengan
metode yang tepat Pembuatan
Buffer
Zone kawasan TPA Belum ada
Ada
selebar 500 meter Penetapan kawasan 10 km dari TPA
sebagai
Kawasan
Belum ada
Belum ada
TPA Belum ada
Belum ada
Rawan
Pencemaran TPA
Pembatasan budidaya dan atau permukiman ( yang sudah
ada
kawasan
)
Garis
Sempadan untuk
di
menghindari
dampak pencemaran sampah
Pembatasan
untuk
pengembangan kawasan budidaya dan
atau
permukiman
baru
pada
kawasan
Rawan Pencemaran TPA
26 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Belum ada
Belum ada
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 c. Drainase perkotaan Sistem jaringan drainase yang dapat diterapkan pada wilayah Kabupaten kutai Timur untuk pemakaian lahan dan permukiman padat, perlu dilakukan penahanan bagian air “run off” di beberapa titik dengan pembuatan kolam penampungan dan dapat berfungsi sebagai sumber air irigasi. Dengan saluran drainase primer berupa aliran sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Kutai Timur antara lain: 1. Sungai Kedang Kepala, melalui Kecamatan Muara Bengkal dan Kecamatan Muara Ancalong; 2. Sungai Telen, melalui Kecamatan Telen; 3. Sungai Atan, melalui Kecamatan Busang; 4. Sungai Wahau, melalui Kecamatan Muara wahau dan Kombeng; 5. Sungai Sangatta dan kenyamukan, melalui Kecamatan Sangatta; 6. Sungai Bengalon, melalui Kecamatan Bengalon; 7. Sungai Karangan melalui Kecamatan Sangkulirang. Saluran sekunder, berupa saluran penghubung saluran drainase jalan dengan saluran primer sedangkan saluran tersier yang berupa saluran drainase yang ada di sepanjang jalan utama Kota Sangatta dan Kota Sangkulirang serta jalan kolektor primer dan lokal primer lainnya yang tersebar di seluruh kecamatan. Kondisi umum saluran/sungai yang ada di Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut : 1. Sungai-sungai yang ada di wilayah Kabupaten Kutai Timur difungsikan sebagai pembuangan akhir sistem drainase, sebagai saluran primer atau saluran sekunder. 2. Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem drainase Kabapten belum memadai ditinjau dari segi jumlah (panjang) saluran yang dibutuhkan, kapasitas saluran dan kondisi salurannya. 3. Drainase Sekunder adalah wadah pengaliran dari drainase tersier sebelum ke drainase Primer. Drainase sekunder tersebut dapat berupa anak-anak sungai dari drainase primer. 4. Drainase Tersier adalah drainase yang merupakan wadah pengaliran yang umumnya merupakan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang berada di lingkungan pemukiman maupun perKabaptenan. 5. Wilayah perumahan, perkantoran atau pertokoan belum semuanya memiliki
sistem
drainase
tersier
yang
baik
menampung dan mengalirkan limpasan hujan.
27 Pokja Sanitasi Kutai Timur
dan
mencukupi
untuk
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 6. Pemeliharaan saluran kurang mendapat perhatian dari masyarakat sekitarnya. Hal ini terlihat dari banyaknya pasir dan sampah yang mengurangi fungsi saluran.
Tabel 2.2.3 Kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Drainase Perkotaan SSK (periode sebelumnya) Thn 2011 – Thn 2015
SSK (saat ini)
Tujuan
Sasaran
Data dasar*
Status saat ini
(1)
(2)
(3)
(4)
Mengembangkan Das
Sebagai
Daerah Tangkapan Air Hujan dan RawaRawa Laut
Serta
Pesisir
Konservasi
kawasan
sungai
di
perbukitan
(hulu
sungai)
dari DAS Belum ada
masing-masing Sungai
melalui
pengamanan
Sudah
ada
sekitar DAS
sekitar
DAS Penataan/Penanganan kawasan dataran sungai (hilir sungai) dari masingmasing DAS Sungai dan memaksimalkan
fungsi
rawa terhadap ekologi daratan,
melalui
Sudah ada
Sudah ada
normalisasi penampang sungai dan penyediaan drainase, mengatasi
untuk banjir
dan
mengatasi ekologi rawarawa daratan Penataan/penanganan terhadap pesisir
sungai
sungai) konservasi
kawasan (outlet melalui kawasan
pesisir dan penyediaan fasilitas bangunan pesisir pantai 28 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Sudah
untuk
ada
sesuai dengan Belum ada
Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 pengendalian
pasang
surut dan ekologi pantai Diakomodir Meningkatkan kondisi lindung
hutan sebagai
daerah resapan air
Konservasi hutan lindung dengan
meningkatkan Belum ada
fungsi hutan lindung
dalam
Pola
Ruang
RTRW
Kutai
Timur
Tahun
2013-
2032 Pencegahan penebangan/peramba
Sudah ada
Sudah ada
han hutan lindung Tidak (Menjadi
Mengendalikan eksplorasi
bisa
tambang
dikawasan
hutan
kewenangan Tidak bisa
Kementerian Lingkungan
lindung
Hidup
dan
Kehutanan) Penataan potensi sistem tata air Penataan
Belum ada
mulai
disusun
kawasan
hunian sebagai daerah resapan pengaturan
Baru
dengan Belum ada Koefisien
Mulai
disusun
RDTR
Dasar Bangunan Pengendalian terhadap banjir
bahaya
Penataan/penanganan sistem
drainase
berdasarkan fungsi dari nomenklatur Mengendalikan sedimentasi yang cukup tinggi dengan membuat Sudah ada
Sudah ada
check dam di beberapa wilayah aliran sungai Penataan/penanganan
29 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Sudah ada
Sudah ada
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 sistem drainase Pengembangan daerah kawasan
permukiman Belum ada
Belum ada
dengan sistem resapan
2.3
Profil Sanitasi Saat Ini
a. Air Limbah Domestik Kondisi pengolahan air limbah domestik di kabupaten Kutai Timur dapat di ilustrasikan demikian keadaan septik tank di kabupaten Kutai Timur sebanyak 29,1% tidak aman sedangkan 70,9% dikategorikan aman. Dari isi tangki tangki septik untuk tingkat pencemaranya mencapai 94,3% tidak aman sedangkan 5,7% dikategorikan aman. Pencemaran oleh SPAL dari hasil data di dapat data sebanyak
57,3%
tidak
mengakibatkan
pencemaran
sedangkan
42,7%
mengakibatkan pencemaran. (1) Sistem dan infrastruktur Untuk sementara belum ada sarana maupun prasarana untuk penanganan air limbah di Kabupaten Kutai Timur dan pada tahun 2015 ini baru ada pembangunan IPLT dan IPAL Kawasan. Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik Diagram Sistem Sanitasi: AIR LIMBAH DOMESTIK (A)
Produk Input
User Interface
(B)
(C)
(D)
(E)
Pengumpulan & Penampungan / Pengolahan Awal
Pengangkutan / Pengaliran
(Semi) Pengolahan Akhir Terpusat
Daur Ulang dan/atau Pembuangan Akhir
AIR LIMBAH DOMESTIK BLACK + GREY WATER
Sungai lumpur
lumpur
Truk tinja
Tangki Septik (individual / komunal)
Drainase lingkungan
30 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Tabel 2.3.1 Cakupan Akses dan Sistem Layanan Air Limbah Domestik per Kecamatan Sanita si
Sanitasi Layak
tidak layak Sistem Onsite
Sistem Offsite Skala
BABS*
Sistem Berbasis
Kawasa
Komunal
n/
Nama No
terpusat
Kecamatan
(KK)
Cublu
Cubluk
k***,
aman/
jamb
Jamba
an
n
tidak
keluarg
aman
a dgn
**
tangki
(KK)
MCK /Jamb an
MCK
Tangki
Komu
Septik
nal***
Komun
*
al > 10
Bersa ma
(KK)
KK
IPAL Kom unal (KK)
gan Rumah yg berfungs i (KK)
(KK)
(KK)
Sambun
septik aman (KK)
(i) 1.
(ii)
(iii)
(iv)
(v)
(vi)
(vii)
Wilayah Perdesaan Kec. Teluk Pandan
542
Kec. Kaubun
226
877
1468
Kec. Kaliorang
328
648
1207
151
Kec. Karangan
652
1032
845
172
Kec. Sandaran
170
815
714
221
Kec. Batu Ampar
390
519 242
Kec.Muara calong
182
1436
1819
260
Kec.Long Mesanga
77
439
689
50
Kec. Busang
59
461
697
61
Kec. Kongbeng
781
1153
2606
78
Kec. Telen
215
611
748
131
72
731
1027
240
Kec. Rantau Pulung
31 Pokja Sanitasi Kutai Timur
1349
1605
96
17
272 28
88
56
(viii)
(ix)
(x)
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 2.
Wilayah Perkotaan Kec.Sangatta Utara
721
1387
18784
427
Kec.Sangatta
677
1276
3071
304
764
1896
3923
122
1204
1530
1735
288
Kec.Muara Bengkal
498
1417
1066
365
Kec. Muara Wahau
854
1372
2247
177
50
Selatan Kec. Bengalon Kec. Sangkulirang
Tabel 2.3.2 Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Satuan No
(i)
(ii)
(iii)
Berfungsi
Tdk berfungsi
(iv)
(v)
(vi)
Berbasis komunal - MCK Komunal
unit
Belum ada
2.
Truk Tinja
unit
Belum ada
3
IPLT : kapasitas
M3/hari
Belum ada
SPAL Terpusat (Sistem Offsite) 1
2
Keterangan
Kapasitas
SPAL Setempat (Sistem Onsite) 1
Kondisi
Jumlah/
Jenis
Berbasis komunal - Tangki septik komunal >10KK
unit
Belum ada
- IPAL Komunal
unit
Belum ada
M3/hari
Belum ada
IPAL Kawasan/Terpusat - kapasitas - sistem
32 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Belum ada
(vii)
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Peta 2.3.1 Air Limbah Domestik
(2) Kelembagaan dan Peraturan Kelembangaan yang menangani air limbah domestik yaitu Badan Lingkungan Hidup dan sudah ada aturan pengolahan air limbah cair non domestik untuk perusahaan (tambang, sawit dan migas), hotel dan rumah sakit di Kabupaten Kutai Timur.
b. Persampahan Kondisi persampahan di kabupaten Kutai Timur untuk pengolahan sampah meliputi pemilahan sampah, pengangkutan sampah, dan sarana persampahan. Dari data survey EHRA dihasilkan data sebanyak 95,5% pengelolaan persampahan tidak memadai sedangkan 4,5 memadai. Frekuensi pengangkutan sampai dari data di dapat 13,7% tidak memadai, ketetapan pengangkutan sampah 86,3% memadai. Keberadaan pengolahan sampah di tingkat masyarakat yang menjadi barometer dasar pengolahan didapati sebanyak 88,9% masyarakat tidak mengolah sampah dan sisanya 11,1% mengolah sampah sendiri. Berdasarkan
data
sekunder
yang
ada
penanganan
oleh
UPT
KPP
persampahan baru mencakup di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, sedangkan di Kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau dan Kongbeng masih dikelola pihak Bumdes maupun swasta. Untuk penangan di dua kecamatan tersebut diatas mencapai 88% dari 85.270 jiwa untuk di Kecamatan Sangatta Utara dan 50% dari 21.501 jiwa untuk Sangatta Selatan. 33 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Jumlah keseluruhan dari kedua kecamatan tersebut yang hampir mencapai 30% jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur artinya pengelolaan persampahan yang memadai mencapai 30% yang di buang atau dikelola di TPA. (1) Sistem dan infrastruktur Saat ini baru 2 (dua) Kecamatan yang terlayani yaitu Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, sistem melalui motor sampah yang berkeliling disetiap RT kemudian disalurkan ke TPS-TPS yang ada dibeberapa tempat maupun masyarakat sendiri yang membuang ke TPS yang kemudian diangkut ke TPA dengan truck sampah serta ada pula masyarakat yang melakukan 3R. Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan
Tabel 2.3.3 Timbulan Sampah per Kecamatan Jumlah Penduduk Nama Kecamatan
Kecamatan Sangatta Utara 34 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Wilayah
Wilayah
perdesaan
perkotaan
orang
orang 85.270
Volume Timbulan Sampah
Wilayah (%)
(M³/hari)
88
450
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Kecamatan Sangatta Selatan
21.501
Kecamatan Bengalon
26.823
Kecamatan Teluk Pandan
14.427
Kecamatan Kaubun
11.401
Kecamatan Kaliorang
9.452
Kecamatan Karangan
10.793
Kecamatan Sangkulirang
19.122
Kecamatan Sandaran
7.674
Kecamatan Batu Ampar
4.965
Kecamatan Muara Bengkal
50
250
20
50
35
98
15
49
13.390
Kecamatan Muara Ancalong
14.785
Kecamatan Long Mesangat
5.023
Kecamatan Busang
5.112
Kecamatan Muara Wahau
18.594
Kecamatan Kongbeng
18.472
Kecamatan Telen
6.814
Kecamatan Rantau Pulung
8.512
Tabel 2.3.4 Cakupan Akses dan Sistem Layanan Persampahan Kecamatan 3R
Volume sampah yg terangkut
Nama
ke TPA
Kecamatan Wilayah
Wilayah
perdesaan
perkotaan
(%)
(%)
(M³)
-
-
(M³)
Kec. Sangatta Utara Kec. Sangatta Selatan Kec. Bengalon
35 Pokja Sanitasi Kutai Timur
-
-
Total
Wilayah
Total
Perkotaan (%)
(M³)
(%)
(M³)
(%)
(M³)
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Kec. Teluk Pandan
-
-
Kec. Kaubun
-
-
Kec. Kaliorang
-
-
Kec. Karangan
-
-
Kec. Sangkulirang
-
-
Kec. Sandaran
-
-
Kec. Batu Ampar
-
-
Kec. Muara Bengkal
-
-
Kec. Muara Ancalong
-
-
Kec. Long Mesangat
-
-
Kec. Busang
-
-
Kec. Muara Wahau
-
-
Kec. Kongbeng
-
-
Kec. Telen
-
-
Kec. Rantau Pulung
-
-
Tabel 2.3.5 Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan Jumlah / N
Jenis Prasarana /
o
Sarana
Satu an
luas
/ daya
total
tampung*
terpaka i
(i) 1
(ii)
Kondisi
n**
/hari
M3
Baik
(iv)
(v)
(vi)
9
2
2
(vii)
Rusak
Rusak
ringan
Berat
(viiii)
(ix)
Setempat
- Becak/Becak Motor - Kendaraan Pick Up Tempat
unit unit unit
Penampungan
36 Pokja Sanitasi Kutai Timur
anga
Ritasi
Pengumpulan
- Gerobak
2
(iii)
Keter Kapasitas
√
(x)
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Jumlah / N
Jenis Prasarana /
o
Sarana
Satu an
Keter Kapasitas
luas
/ daya
total
tampung*
Ritasi
n**
M3
Baik
Sementara (TPS) - Bak sampah (beton/kayu/fib er) - Container - Transfer Stasiun
3.
- SPA (Stasiun Peralihan Antara) Pengangkutan
unit
unit
- Dump Truck - Dump Truck
4
5
14
-
unit
-
2
12
4
√
unit
2
12
2
√
unit
5
9
2
√
3
6
2
√
2
6
1
√
- Arm Roll Truck - Compactor Truck Pengolahan
-
30
unit
- Dump Truck
unit
Sampah - Sistem 3R
unit
- Incinerator
unit
TPA/TPA Regional Konstruksi:lahan urug saniter/lahan urug
terkendali/
penimbunan terbuka Operasional:lahan urug saniter/lahan urug
terkendali/
penimbunan terbuka
37 Pokja Sanitasi Kutai Timur
anga
/hari
terpaka i
Kondisi
-
Rusak
Rusak
ringan
Berat
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Jumlah / N
Jenis Prasarana /
o
Sarana
Satu an
7
Kapasitas
luas
/ daya
total
tampung*
Kondisi Ritasi
M3
n**
Baik
- Luas total TPA yg terpakai - Luas sel Landfill
Ha
4
-
Ha
4
-
- Daya tampung TPA
(M3/
Rusak
Rusak
ringan
Berat
-
hari)
Alat Berat - Bulldozer
unit
- Whell/truck loader - Excavator / backhoe - Truk tanah
unit
IPL:
unit unit
Sistem
kolam/aerasi/….. Hasil pemeriksaan lab
(BOD
dan
COD): - Efluen di Inlet - Efluen di Outlet
38 Pokja Sanitasi Kutai Timur
2
-
2
anga
/hari
terpaka i
6
Keter
-
√ √
√
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Peta 2.3.2 Persampahan
(2) Kelembagaan dan Peraturan Untuk penanganan/pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai Timur
diatur
melalui
berdasarkan
Peraturan
Bupati
No
30/02/88.3/HK/VI/2001 kelembagaan masih di bawah Dinas Pekerjaan Umum yaitu Unit Pelaksana Teknis Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman, Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2012 tentang reribusi jasa umum.
c. Drainase Perkotaan Hasil study yang didapati dari area berisiko EHRA Kabupaten Kutai Timur adalah sebanyak 60,2% daerah di Kabupaten Kutai Timur mengalami genangan air sedangkan sisanya 39,8% tidak mengalami genangan atau banjir. Tabel 2.3.6 Lokasi Genangan dan Perkiraan Luas Genangan Wilayah Genangan Lokasi No
Genang
Luas
Keting gian
an (Ha)
(M)
39 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Lama
Infrastruktur*
Frekue
Jenis
nsi
Penyeb
(jam/
(kali/ta
ab***
hari)
hun)
Keterangan**
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Lokasi 1) Sistem dan Infrastruktur Berisi informasi terkait jenis dan jumlah infrastruktur drainase yang telah dibangun dan disajikan dalam bentuk tabulasi. Tabel 2.3.7 Kondisi Sarana dan Prasarana Drainase Perkotaan Jenis No
Prasarana / Sarana
(i)
(ii)
Bentuk Satu
Penam-
an
pang
Dimensi
B**
H***
Saluran* (iii)
(iv)
Kondisi Berfungsi (v)
Saluran 1
- S. Primer A - Saluran Sekunder A1 - Saluran Sekunder A2 Bangunan
m m m
Pelengkap - Kolam retensi - Trash rack/ saringan sampah 2
.
- S. Primer B - Saluran Sekunder B1 Bangunan
unit unit
m m
Pelengkap - Kolam retensi - Trash rack/ saringan sampah
unit unit
Peta 2.3.3 Masterplan Drainase 40 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Frekuensi
Tdk berfung
Pemeliharaan
si
(kali/tahun)
(vi)
(vii)
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015
(4) Kelembagaan dan Peraturan Kelembagaan yang berwenang berada pada Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya untuk drainase sekunder dan Bidang Sumber Daya Air untuk drainase Primer. Belum ada peraturan yang mengatur tentang drainase di Kabupaten Kutai Timur.
41 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015
KETERANGAN SUB DAS- MURUNG SUB DAS-DAYUNG SUB DAS - PENDIDIKAN
Gambar LAY OUT JARINGAN DRAINASE
42 Pokja Sanitasi Kutai Timur
SUB DAS- ERY SUPARJAN -KENYAMUKAN SUB DAS - APT PRANOTO SUB DAS - IA. MUIS
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 2.4
Area Berisiko dan Permasalahan Mendesak Sanitasi Area berisiko dan permasalahan air limbah domestik Area berisiko air limbah dari instrumen profil sanitasi didapatkan area beresiko sangat tinggi berada pada Kecamatan Muara bengkal Desa Muara Bengkal Ulu dan area beresiko tinggi berada pada Kecamatan Muara Bengkal (Desa Senambah, Ngayau, Muara Bengkal Ilir dan Benua Baru). Penanganan yang dipakai yaitu On site individual (tangki septik, pit latrine/cubluk) jumlah sistem yang dibutuhkan 448.875 perkiraan jangka waktu implementasi untuk memenuhi target adalah 5 tahun dan diperlukan pembangunan IPLT untuk pembuangan akhir untuk sistem On site.
Peta 2.4 1 Area Beresiko Air Limbah Domesik.
43 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Tabel 2.4.1 Area Berisiko Sanitasi Air Limbah Domestik No
Wilayah prioritas
Area Berisiko*)
Air Limbah
1.
Risiko 4
Desa Muara Bengkal Ulu
2.
Risiko 3
Desa Senambah Desa Ngayau Desa Muara Bengkal Ilir Desa Benua Baru
No 1.
Permasalahan Mendesak Aspek
(user
Teknis:
Pengembangan
interface-pengolahan
Sarana
dan
Prasarana
awal-pengangkutan-pengolahan
akhir-
pembuangan akhir) serta Dokumen Perencanaan Teknis BABS sebesar 11% (8.412 KK) Akses terhadap jamban yang tidak layak sebesar 25% (18.949 KK) Akses terhadap jamban bersama layak sebesar 5% (3.503 KK) Praktek pengurasan tinja sangat rendah pertahun (hampir tidak pernah) Perlu
adanya
pembangunan
IPLT
dibeberapa tempat Belum mempuyai truck tinja Belum memiliki Masterplan Pengelolaan Air Limbah
No
Permasalahan Mendesak
2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, Peraturan dan Perundangundangan, Peranserta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta, Komunikasi Belum adanya peraturan daerah mengenai pengelolaan air limbah domestik
44 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Peran
serta
masyarakat
dan
swasta
masalah air limbah kurang Belum ada pendanaan untuk air limbah Kurangnya
peranan
media
dalam
kampanye, advokasi dan sosialisasi masalah air limbah
Area berisiko dan permasalahan persampahan Area berisiko persampahan dari instrumen profil sanitasi didapatkan area beresiko sangat tinggi berada pada Kecamatan Muara Bengkal (Desa Muara Bengkal Ulu, Muara bengkal Ilir dan Benua Baru) dan area berisiko tinggi berada di tiga Kecamatan (Kecamatan Muara Bengkal, Long Mesangat dan Muara Ancalong) . Jumlah total sampah rumah tangga yang harus diproses pada tahun ke-5 penanganan sebesar 88,6 ton/hari diperlukan 79 unit motor sampah, 56 unit TPS dan dunp trucks 13 unit. Pada tahun ke-20 penanganan sebesar 587 ton/hari diperlukan 522 unit motor sampah, 367 unit TPS dan dump trucks 82 unit. Peta 2.4.2 Area Berisiko Persampahan.
45 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Tabel 2.4.2 Area Berisiko Sanitasi Persampahan No
Wilayah prioritas
Area Berisiko*)
1.
Risiko 4
Persampahan Desa Muara Bengkal Ulu Desa Muara Bengkal Ilir Desa Benua Baru
2.
Risiko 3
Desa Senambah Desa Batu Balai Desa Muar Dun Desa Long Nah Desa Kelinjau Ilir Desa Kelinjau Ulu Desa Senyiur Desa Segoy Makmur Desa Tanah Abang
No 1.
Permasalahan Mendesak Aspek
(user
Teknis:
Pengembangan
interface-pengolahan
Sarana
dan
Prasarana
awal-pengangkutan-pengolahan
akhir-
pembuangan akhir) serta Dokumen Perencanaan Teknis Mempunyai TPA tetapi baru melayani 2 kecamatan Perlu
adanya
pembangunan
TPA
di
beberapa Kecamatan TPA yang ada belum maksimal Jumlah motor sampah dan dump trucks belum mencukupi Jumlah TPS belum mencukupi Sudah ada Masterplan Persampahan
46 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 No
Permasalahan Mendesak
2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, Peraturan dan Perundangundangan, Peranserta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta, Komunikasi Kelembangaan
yang
menangani
persampahan masih UPT harus ditingkatkan menjadi kantor Kurangnya
pendanaan
untuk
persampahan Peran serta masyarakat dan swasta masih kurang Kurangnya
peranan
media
dalam
kampanye, advokasi dan sosialisasi masalah persampahan
Area berisiko dan permasalahan drainase perkotaan Area berisiko drainase perkotaan dari instrumen profil sanitasi didapatkan area beresiko sangat tinggi berada di dua Kecamatan(Kecamatan Sangatta Utara dan Muara Bengkal) dan area berisiko tinggi berada di empat Kecamatan (Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Muara Bengkal dan Muara Ancalong). Luas area yang membutuhkan pembangunan drainase baru 16.007 Ha persentase area yang ditangani sebesar 60% sehingga luas area genangan/banjir menjadi 6.403 Ha pada tahun ke-5 dan pada tahun ke10 sudah tertangani semua area genangan/banjir. Ifrastruktur baru yang dibutuhkan saluran primer 208.091 unit, saluran sekunder 672.294 unit dan saluran kwarter serta tersier (1.600.700 unit dan 544.238 unit).
47 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015 Peta 2.4.3 Area Berisiko Drainase Perkotaan.
Tabel 2.4.3 Area Berisiko Sanitasi Drainase Perkotaan No 1.
Wilayah prioritas
Area Berisiko*) Risiko 4
Drainase Perkotaan Desa Sangatta Utara Desa Benua Baru
2.
Risiko 3
Desa Teluk Lingga Desa Singa Geweh Desa Muara Bengkal Ilir Desa Muara Bengkal Ulu Desa Batu Balai Desa Kelinjau Ulu Desa Kelinjau Ilir Desa Senyiur
48 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 -2019 2015
No 1.
Permasalahan Mendesak Aspek
(user
Teknis:
Pengembangan
interface-pengolahan
Sarana
dan
Prasarana
awal-pengangkutan-pengolahan
akhir-
pembuangan akhir) serta Dokumen Perencanaan Teknis Kurangnya infrastruktur drainase Primer, sekunder dan tersier Perlu studi dan design drainase Perlu riview masterplan drainase
No
Permasalahan Mendesak
2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, Peraturan dan Perundangundangan, Peranserta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta, Komunikasi Peran serta masyarakat dan swasta masih kurang baik pembangunan maupun normalisasi dainase Kurangnya peranan media dalam kampanye, advokasi dan sosialisasi masalah drainase
49 Pokja Sanitasi Kutai Timur