48
BAB 3 ANALISIS SISTEM I NFORMASI
3.1 Kerangka Pikir Berikut ini merupakan sebuah bagan yang dapat digunakan untuk
Proses
Input
membantu dan menggambarkan kerangka pemikiran dalam penyusunan skripsi ini:
GAP
FIT
Output
Rekomendasi Usulan dan Perbaikan Sistem Quality M anagement
Gambar 3.1 Kerangka pikir
49 Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam penyusunan tulisan ini berdasarkan pada bagan kerangka pikir di atas: •
INPUT Dalam input terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berguna sebagai bahan analisis proses, antara lain: o M engumpulkan data-data yang ada dalam PT. XYZ terkait dengan proses bisnis yang berjalan, sistem informasi yang berjalan, Sumber Daya M anusia (SDM ) serta kebutuhan bisnis PT. XYZ berhubungan dengan sistem NCP dalam submodul quality management.
•
PROSES Dalam proses terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan untuk dapat melakukan
diagnosa
masalah,
akar
permasalahan
sehingga
dapat
merumuskan usulan dan perbaikan sistem, antara lain: o Ranking Requirements M empelajari proses bisnis berjalan pada PT. XYZ, kemudian membuat sebuah daftar kebutuhan terkait dengan sistem NCP dalam submodul quality management dalam Work In-Process(WIP) di PT. XYZ yang nantinya akan dievaluasi serta ditentukannya RANK dari setiap kebutuhan tersebut. o Degree of Fit M elakukan evaluasi terhadap sistem NCP dalam submodul quality management yang berjalan
dan
secara sistem
EBS kemudian
mencocokkan pada kebutuhan-kebutuhan perusahaan dengan metode FIT/GAP Analysis untuk mengukur seberapa jauh proses bisnis dan
50 sistem EBS yang dipakai, dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan perusahaan, khususnya dalam sistem NCP dalam submodul quality management di proses WIP. o Gap Resolution M embuat tindakan alternatif dan rekomendasi usulan untuk mengatasi daftar GAP yang ditemukan dalam sistem NCP dalam submodul quality management dalam WIP di PT. XYZ berdasarkan metode FIT/GAP Analysis. •
OUTPUT Dari hasil analisis yang dilakukan baik dari proses bisnis yang berjalan dan juga sistem informasi EBS, maka proses selanjutnya adalah membuat sebuah usulan perbaikan dan pengembangan sistem berupa kustomisasi dalam sistem EBS, membuat flowchart usulan proses bisnis, serta membuat sebuah prosedur kerja baru yang telah disesuaikan pada proses bisnis yang diusulkan.
3.2 Profil Perusahaan 3.2.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ merupakan subsidiari dari PT. ABC sesuai dengan budaya PT. ABC yang menomorsatukan kualitas, PT. XYZ berkomitmen menghadirkan ban bermutu. PT. XYZ berada di Kawasan Industri M enara Permai Jalan Raya Narogong Km. 23,8 Cileungsi, Bogor. Berdiri pada tanggal 26 A gustus 1991 sesuai akte notaris. Produksi awal dimulai pada awal Juli 1994. Dengan luas area 91.378 m2 dimana lahan seluas 64.612 m2 dan bangunan 26.766 m2. Jumlah karyawan yang dimiliki hingga April 2009
51 adalah 1.328 orang. Kapasitas produksi pertahun untuk TIRE kurang lebih 11 juta per tahun dan untuk TUBE 12 juta per tahun. M elalui kerja sama teknis dengan Shinko Rubber, Yokohama Rubber Company dan Continental AG, PT. XYZ menerapkan teknologi mutakhir dari Jepang dan Jerman dalam menciptakan xxTIRE, ban berkualitas yang menjadi ban resmi balap motor Indonesia tahun 2006-2007(M otorprix, Indoprix), serta xTIRE, ban resmi di perusahaan motor. Ban-ban produksi PT. XYZ telah digunakan oleh jutaan pengguna sepeda motor di Indonesia. PT. XYZ memiliki misi untuk menghadirkan beragam pilihan terlengkap untuk beragam kebutuhan pelanggannya. M ulai dari untuk motor sahabat keseharian menuju kerja, hingga motor racing untuk lomba. Setiap ban PT. XYZ dirancang dan diproduksi sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bahkan lebih dari itu, ban PT. XYZ juga memperoleh
pengakuan
mutu
internasional
dengan
sertifikasi ISO
9001:2000.
3.2.2 Visi PT. XYZ M enjadi perusahaan terbaik dan memiliki keuangan yang solid, serta menjadi pemimpin pasar dan reputasi global sebagai produsen ban yang berkualitas di Indonesia.
52 3.2.3 Misi PT. XYZ Untuk menjadi produsen terkemuka dan dapat diandalkan dari berbagai optimal harga yang kompetitif, ban kualitas unggul dengan mengejar ekuitas merek dan tanggung jawab sosial perusahaan serta memberikan keuntungan kepada para pemegang saham dan nilai-nilai kepada para stakeholder.
3.2.4 Nilai-nilai dari PT XYZ PT. XYZ manajemen berkeyakinan bahwa setiap keputusan yang dibuat dalam rangka menjalankan bisnis perusahaan harus sesuai dengan budaya kerja PT.XYZ yang selalu fokus pada kualitas dan kebutuhan pelanggan. Sepanjang sejarah PT. XYZ, filosofi ini memiliki manajemen yang dipandu dan terus berfungsi sebagai perangkat internal penting yang tercermin dalam semua aspek operasional Perseroan. Dikarenakan perkembangan bisnis yang semakin kompleks selama proses bertahun-tahun, sebuah proses manajemen terstruktur diperlukan untuk mengelola kegiatan usaha PT. XYZ untuk memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan budaya kerja tersebut, serta untuk menjamin operasi berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. M enyadari kebutuhan ini, PT. XYZ telah merumuskan pedoman untuk menjamin bahwa manajemen usaha oleh Dewan Direksi adalah profesional, transparan dan bertanggung jawab. The Good Corporate Governance (GCG) Pedoman berfungsi sebagai panduan untuk para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas cara efektif untuk mengoperasikan perusahaan dengan
53 kepatuhan penuh terhadap aturan-aturan dan peraturan, Anggaran Dasar Perusahaan serta prinsip-prinsip GCG - transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab dan adil.
54
3.3
S truktur Organisasi
Gambar 3.2 Struktur Organisasi (Sumber: Divisi HRD-PT.XYZ)
55 3.3.1
Tugas dan Tanggung Jawab Board of Director bertanggung jawab dalam:
M emimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi serta berperan dalam menentukan, mengimplementasikan dan mengevaluasi secara berkala anggaran serta program kerja perusahaan.
M emimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tatatertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
M enjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.
M engambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam pertemuan BOD.
GROUP FUNCTION bertanggung jawab dalam:
M embantu
tugas-tugas
board
of
director
dalam
menentukan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi secara berkala anggaran serta program kerja perusahaan. .
M erencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
56
M elaporkan kinerja serta membuat keputusan jangka panjang dan menengah.
M engkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang administrasi keuangan, kepegawaian dan sekretariat.
IT & BPRE bertanggung jawab dalam:
M engembangkan dan menyusun strategi dan rencana TI perusahaan untuk jangka pendek, menengah dan panjang untuk memastikan kesesuaian dengan strategi dan rencana perusahaan dalam mencapai sasaran usaha.
M enganalisis dan mengkaji perkembangan dan tren teknologi informasi serta pengaruhnya ke industri dan bidang usaha berkecimpung, untuk menjadi landasan
bagi penetapan dan penyusunan
rekomendasi
pengembangan TI secara korporat.
M enyusun anggaran bagian TI dan mengontrol penggunaan dan realisasi dari anggaran tersebut untuk memastikan efektifitas dan efisiensinya.
M engkordinir perencanaan arsitektur TI dengan membangun suatu pendekatan arsitektural TI dan penciptaan manajemen pelayanan TI yang efektif untuk keseluruhan sistem perusahaan/korporat.
M engkordinir perencanaan dan pelaksanaan proyek TI yang besar di seluruh perusahaan, untuk memastikan integrasi korporat dan pencapaian target penyelesaian proyek dengan tepat waktu.
57 Marketing & Purchasing Dir. bertanggung jawab dalam:
M elakukan proses pengaturan, pengontrolan dan berkoordinasi secara aktif dengan staff marketing dan purchasing serta memberikan kebijakankebijakan strategis yang membantu dalam pencapaian target dalam dept. marketing dan purchasing.
Berperan aktif mengatur alur komunikasi antara bagian marketing dan purchasing dan menentukan rencana marketing dan purchasing jangka pendek, menengah dan panjang untuk memastikan kesesuaian dengan strategi dan rencana perusahaan dalam mencapai sasaran usaha.
¾ Marketing bertanggung jawab dalam:
M enentukan harga jual, produk yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi Tire dan Tube untuk memastikan tercapainya target penjualan Tire dan Tube.
M emonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
M enganalisis
dan
mengembangkan
strategi
marketing
untuk
meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
M enganalisis dan memberikan arah pengembangan desain & warna, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
58
M elakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
Sales 1 bertanggung jawab dalam: o M embangun dan mengembangkan serta menjaga kerahasiaan database pelanggan di area 1. o M enjamin
kepuasan
pelanggan
selalu
terpenuhi baik
sebelum, ketika maupun sesudah penjualan terjadi. o M engembangkan program-program penjualan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan nama baik produk. o
Bekerja sama dengan departemen lain untuk memastikan inventori peralatan mencukupi untuk mendukung penjualan yang berkelanjutan.
o
M elakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
Sales 2 bertanggung jawab dalam: o M embangun dan mengembangkan serta menjaga kerahasiaan database pelanggan di area 2. o M enjamin
kepuasan
pelanggan
selalu
terpenuhi baik
sebelum, ketika maupun sesudah penjualan terjadi.
59 o M engembangkan program-program penjualan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan nama baik produk. o
Bekerja sama dengan departemen lain untuk memastikan inventori peralatan mencukupi untuk mendukung penjualan yang berkelanjutan.
o
M elakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
Marketing sales bertanggung jawab dalam: o
M engatur strategi marketing agar meningkatkan penjualan dan memperkenalkan produk baru di dalam pasar.
o
M engembangkan
dan
menjaga hubungan
baik
dengan
pelanggan dengan menjalin komunikasi secara rutin dan berkelanjutan. o
M enganalisis dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
o
M enganalisis dan memberikan arah pengembangan desain & warna, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
o
M enentukan harga jual, produk yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan
serta
sistem
tercapainya target penjualan.
promosi
untuk
memastikan
60 ¾ Purchasing bertanggung jawab dalam:
M embuat dan mencetak PO (Purchase Order) dan mengirimkannya ke vendor, agar proses pembelian dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal dan spesifikasi yang diinginkan.
M elakukan input biaya-biaya yang timbul untuk pengiriman barang yang dibebankan kepada penerima barang.
M embuat laporan bulanan untuk pembelian dan outstanding PO, untuk menjadi bahan informasi bagi atasan dalam pengambilan keputusan.
M elakukan pengiriman sample, barang dagangan & dokumen ke pelanggan.
M elakukan pembelian alat- alat, barang seperti office supplies dan production supply, agar tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan oleh setiap departemen.
Sub Dept 1 bertanggung jawab dalam: o M elakukan pembelian peralatan, perlengkapan serta barangbarang kepada vendor office, seperti bahan office supplies, agar tersedia sesuai dengan kebutuhan setiap departemen. o M embuat
dan
mencetak
PO
(Purchase
Order)
dan
mengirimkannya ke vendor, agar proses pembelian dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal dan spesifikasi yang diinginkan.
61 Sub Dept 2 bertanggung jawab dalam: o M elakukan pembelian peralatan, perlengkapan serta barangbarang kepada vendor produksi, seperti bahan baku produksi, agar tersedia sesuai dengan kebutuhan setiap departemen. o M embuat
dan
mencetak
PO
(Purchase
Order)
dan
mengirimkannya ke vendor, agar proses pembelian dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal dan spesifikasi yang diinginkan.
Manufacturing and R&D Dir. bertanggung jawab dalam:
M elakukan proses pengaturan, pengontrolan dan berkoordinasi secara aktif dengan staff QA/QC, Plant, Engineer dan R&D serta memberikan kebijakan-kebijakan strategis yang membantu dalam pencapaian target dalam Dept. Manufacturing and R&D.
Berperan aktif mengatur alur komunikasi antara bagian QA/QC, Plant, Engineer dan R&D dan menentukan rencana QA/QC, Plant, Engineer dan R&D jangka pendek, menengah dan panjang untuk memastikan kesesuaian dengan strategi dan rencana produksi perusahaan dalam mencapai sasaran usaha.
62 ¾ QA/PC bertanggung jawab dalam:
M elakukan kontrol terhadap proses produksi dan melakukan pengecekan laporan grafik pengujian proses per masing-masing area produksi.
M elakukan kontrol mengenai laporan barang defect produksi yang terjadi serta berperan dalam pengendalian jumlah barang defect dalam area produksi.
M elakukan koordinasi terhadap Quality Assurance (QA) dan Process Control Analyst dalam menjamin serta mengendalikan proses mutu barang berupa Tire dan Tube yang diproduksi pada masing-masing area.
M emimpin rapat evaluasi mengenai kinerja QA/QC serta berwenang dalam
mengambil
kebijakan
strategis
sehingga
tercapainya
peningkatan kualitas produk secara berkesinambungan.
Quality Assurance (QA) bertanggung jawab dalam: o Kontrol harian proses produksi dijalankan sesuai ketentuan yang ditetapkan serta memastikan data sampling di check sheet diisi dengan baik dan benar. o M elakukan
pengisian
data dan
mengolah
data untuk
pembuatan grafik pengendalian proses dan memberikan informasi secara mingguan/bulanan hasil pengujian grafik pengendalian proses ke proses produksi terkait.
63 o M elakukan perbaikan proses dengan melibatkan seksi terkait agar tren grafik pengendalian dalam batas terkontrol. o M elakukan evaluasi bulanan hasil pengujian kemampuan proses dimasing-masing area, hasil pengujian kemampuan proses di bandingkan dengan defect yang terkait dengan point yang diuji. o Buat PICA (Problem Identification and Corrective Action) masalah
dengan
melibatkan
bagian
terkait
untuk
meningkatkan kemampuan proses. Tanggung jawab: o M eningkatkan kemampuan proses produksi sehingga tercapai kualitas produk yang stabil dan terkendali. o M engurangi terjadinya gagal proses yang disebabkan oleh variasi proses.
Process Control Analyst/ QC bertanggung jawab dalam: o M emeriksa dan menginformasikan perbaikan terhadap quality system yang dipakai. o M emeriksa dan menilai capability process di semua bagian dan meminta perbaikan jika diketemukan nilai capability yang di bawah standar. Tanggung Jawab: o M enjamin sistem mutu dijalankan secara konsisten.
64 o M elakukan kontrol proses mulai dari raw material sampai barang jadi (WIP F/G). o M enjaga capability process sesuai dengan kebutuhan sistem quality. o M elakukan koordinasi perbaikan dalam rangka penurunan defect/claim. o M elakukan koordinasi terhadap pengaturan NCP.
¾ Plant bertanggung jawab dalam:
M erencanakan implementasi strategi dan operasional pabrik secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan.
M emonitor penyusunan rencana kerja harian pabrik sesuai rencana tahunan dan bulanan.
M emonitor dan menganalisis pencapaian produktivitas pabrik serta rencana operasional harian untuk pemenuhan pencapaian target yang telah ditetapkan.
M engevaluasi produktivitas serta kapasitas pabrik untuk penentuan pencapaian target serta penentuan target berikutnya.
M engatasi dan mengarahkan pemecahan masalah strategis pabrik untuk meminimalisir kesalahan serta efisiensi.
M enjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target sales perusahaan.
65 PPC (Production Planning Control) bertanggung jawab dalam: o Pengawasan perencanaan produksi, penjadwalan produksi, menyiapkan jadwal produksi untuk pembuatan produk industri atau komersial. o M enganalisis spesifikasi dan data produksi pabrik dengan kapasitas dan melakukan perhitungan matematis untuk menentukan proses produksi, peralatan dan kebutuhan sumber daya manusia. o Perencanaan dan penjadwalan alur kerja untuk setiap departemen dan operasi sesuai dengan urutan manufaktur ditetapkan sebelumnya dan lead time. o M enentukan status proyek yang ditugaskan, mempercepat operasi yang keterlambatan jadwal dan jadwal mengubah untuk memenuhi kondisi tak terduga. o M enyiapkan definisi paket pekerjaan, termasuk petunjuk rinci, gambar, bill of material, referensi, persyaratan inspeksi dan lain lain, untuk memulai dan mengendalikan pekerjaan produksi.
Prod 1 bertanggung jawab dalam: o M engawasi proses produksi, menyusun jadwal produksi dalam proses mixing, extruding, building, curing dan semi finish goods.
66 o M emastikan bahwa produksi adalah biaya efektif sehingga produk yang dihasilkan tepat waktu dan berkualitas baik. o M enyusun skala waktu untuk pekerjaan yang disesuaikan oleh jadwal rencana produksi oleh bagian PPC. o M emperkirakan biaya dan menetapkan standar mutu. o Pemantauan proses produksi dan menyesuaikan jadwal yang diperlukan seperti jadwal produksi, jadwal maintenance produksi dan lainnya. o Pemantauan pelaksanaan standar produk dan kualitas kontrol produk yang diproduksi pada masing-masing area. Prod 2 bertanggung jawab dalam: o M engawasi proses produksi, menyusun jadwal produksi dalam proses Tube dan Tire (finish goods). o M emastikan bahwa produksi adalah biaya efektif sehingga produk yang dihasilkan tepat waktu dan berkualitas baik. o M enyusun skala waktu untuk pekerjaan yang disesuaikan oleh jadwal rencana produksi oleh bagian PPC. o M emperkirakan biaya dan menetapkan standar mutu. o Pemantauan proses produksi dan menyesuaikan jadwal yang diperlukan seperti jadwal produksi, jadwal maintenance produksi dan lainnya. o Pemantauan pelaksanaan standar produk dan kualitas kontrol produk yang diproduksi pada masing-masing area.
67 FI bertanggung jawab dalam: o M elakukan pengontrolan dan juga memastikan kualitas produk sebelum masuk kedalam proses Semi Finish Goods. o M embuat laporan mengenai barang defect yang ditemukan dalam proses inspeksi final yang dilakukan untuk produk Tire dan Tube.
¾ Engineering bertanggung jawab dalam:
Berunding dengan personil lain untuk menerapkan prosedur operasi, mengatasi kerusakan sistem dan menyediakan informasi teknis.
Penelitian, desain, mengevaluasi, meng-install, mengoperasikan dan memelihara produk mekanis, peralatan, sistem dan proses untuk memenuhi persyaratan, menerapkan pengetahuan tentang prinsipprinsip rekayasa.
M embantu perancang dalam mengembangkan desain struktur produk, menggunakan alat-alat perancangan atau desain dengan bantuan komputer/peralatan rancangan dan perangkat lunak.
M engawasi instalasi, operasi, pemeliharaan dan perbaikan untuk memastikan bahwa mesin dan peralatan yang terpasang dan berfungsi sesuai dengan spesifikasi.
M erekomendasikan
modifikasi
desain
untuk
menghilangkan
kerusakan mesin atau sistem.
M embentuk
dan
mengkoordinasikan
prosedur perawatan
dan
keselamatan kerja, jadwal pelayanan dan pasokan bahan yang
68 dibutuhkan untuk menjaga mesin dan peralatan dalam kondisi yang ditentukan.
Utilities and Building bertanggung jawab dalam: o M elakukan pengaturan furnitur baru dalam bangunan; set up dan mengambil bawah bangku-bangku, kursi lipat dan perabotan lainnya dan peralatan untuk memenuhi kebutuhan di dalam gedung perusahaan. o M emberikan tugas-tugas rutin yang bekerja untuk melakukan pemeliharaan
barang
kepada
staff
kebersihan
seperti
mendirikan perancah, membersihkan alat-alat kerja dan tugas berjalan.
Engineer 1 bertanggung jawab dalam: o
M engawasi instalasi, operasi, pemeliharaan dan perbaikan untuk memastikan bahwa mesin produksi dan peralatan yang terpasang dan berfungsi sesuai dengan spesifikasi.
o M erekomendasikan modifikasi desain untuk menghilangkan kerusakan mesin atau sistem. o M embentuk dan mengkoordinasikan prosedur perawatan dan keselamatan kerja, jadwal pelayanan dan pasokan bahan yang dibutuhkan untuk menjaga mesin dan peralatan dalam kondisi yang ditentukan.
69 o Penelitian, desain, mengevaluasi, menginstal, mengoperasikan dan memelihara produk mekanis, peralatan, sistem dan proses untuk
memenuhi persyaratan,
menerapkan pengetahuan
tentang prinsip-prinsip rekayasa.
Engineer 2 bertanggung jawab dalam: o M engawasi instalasi, operasi, pemeliharaan dan perbaikan untuk memastikan bahwa peralatan yang terpasang dalam gedung dan berfungsi sesuai dengan kebutuhan. o M erekomendasikan modifikasi desain untuk menghilangkan kerusakan mesin atau sistem. o M embentuk dan mengkoordinasikan prosedur perawatan dan keselamatan kerja, jadwal pelayanan dan pasokan bahan yang dibutuhkan untuk menjaga mesin dan peralatan dalam kondisi yang ditentukan. o Penelitian, desain, mengevaluasi, menginstal, mengoperasikan dan memelihara produk mekanis, peralatan, sistem dan proses untuk
memenuhi persyaratan,
menerapkan pengetahuan
tentang prinsip-prinsip rekayasa.
¾ R&D bertanggung jawab dalam:
M emastikan kualitas performansi serta standar spesifikasi produksi sebagai acuan produksi dan bagian quality dalam melakukan pengontrolan kualitas produk.
70
M engelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan pengembangan. R&D melakukan test dan tak jarang membuat alat test sendiri dan terus mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.
M engatur
dalam
pembangunan
dan
pelaksanaan
penelitian
laboratorium secara terperinci serta rencana kerja untuk memenuhi tujuan penelitian perusahaan.
M engontrol dan bekerja sama dengan bagian quality dalam proses disposition yaitu perbaikan produk defect non standar dari bagian produksi.
M elakukan riset perusahaan serta mengembangkan prototipe untuk berbagai produk berdasarkan teknologi perusahaan.
M elakukan evaluasi bulanan
hasil pengujian spesifikasi produk
dimasing-masing area.
Research bertanggung jawab dalam: o Bertanggung
jawab
untuk
segala
aktivitas
riset
dan
pengembangan di perusahaan tersebut. o M engelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan pengembangan. o M engatur dalam pembangunan dan pelaksanaan penelitian laboratorium secara terperinci serta rencana kerja untuk memenuhi tujuan penelitian perusahaan.
71 Prod. Development bertanggung jawab dalam: o M engembangkan
prototipe
untuk
berbagai
produk
berdasarkan teknologi perusahaan. o M elakukan test dan tak jarang membuat alat test sendiri dan terus mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. o M emastikan
kualitas performansi dalam perusahaan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
Proc. Development bertanggung jawab dalam: o M erancang proses baru, atau memperbaiki yang sudah ada, untuk mengoptimalkan proses manufaktur. o Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan proses uji coba di laboratorium. o M eningkatkan hasil dengan mengurangi biaya, misalnya menyelidiki
bahan
alternatif
atau
mesin
baru
untuk
meningkatkan efisiensi, kualitas. o M enerapkan proses
kontrol dan
merumuskan
metode
pengujian untuk menilai proses produksi. o M engontrol dan bekerjasama dengan bagian quality dalam proses disposition yaitu perbaikan produk defect non standar dari bagian produksi.
72 Finance and Administration Dir.
M elakukan proses pengaturan, pengontrolan dan berkoordinasi secara aktif dengan staf HR&GA dan FIN&ACC serta memberikan kebijakankebijakan strategis yang membantu dalam pencapaian target dalam Dept. Finance and Administration.
Berperan aktif mengatur alur komunikasi antara bagian HR&GA dan FIN&ACC dan menentukan rencana HR&GA dan FIN&ACC jangka pendek, menengah dan panjang untuk memastikan kesesuaian dengan strategi dan rencana produksi perusahaan dalam mencapai sasaran usaha.
¾ HR & GA
M elakukan kontrol terhadap kondisi SDM di perusahaan serta fasilitas, sarana dan prasarana yang mendukung terciptanya kondisi lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman.
M elakukan kontrol mengenai laporan kinerja SDM serta operasional perusahaan sebagai acuan dalam menentukan kebijakan pengelolaan SDM .
M elakukan koordinasi terhadap Human Resource dan General Affair dalam menjamin serta mengendalikan situasi kerja serta pemenuhan kebutuhan tenaga kerja perusahaan.
M emimpin rapat evaluasi mengenai kinerja Human Resource dan General Affair serta berwenang dalam mengambil kebijakan strategis sehingga tercapainya target perusahaan secara berkesinambungan.
73 Human Resource o M enyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. o M enyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi, kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya sasaran bagian SDM . o M engkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM di seluruh perusahaan untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun. o M engkoordinasikan
dan
mengontrol
penyusunan
dan
pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan untuk memastikan tercapainya target tingkat kemampuan dan kompetensi setiap karyawan. o M erencanakan
kebutuhan
tenaga kerja sesuai dengan
perkembangan organisasi,
serta mengkoordinasikan dan
mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi untuk memastikan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan. o M enyusun
sistem
mengkoordinasikan
dan
manajemen
kinerja,
mengontrol pelaksanaan
serta siklus
74 manajemen kinerja, mulai dari perencanaan, pembimbingan sampai dengan penilaian kinerja.
GA (General Affair) o Procurement/purchasing (Pembelian terkait office supplies) o Vehicle operation (M engelola kendaraan operasional) o Office facilities (M esin FC, fax, telp/pabx, projector, ruang meeting, dsb.) o Asset management (Pengelolaan inventaris kantor) o Housekeeping (Kebersihan kantor) o Security (Keamanan kantor) o Building maintenance (Perawatan gedung kantor) o Building resources & analysis o Printing (name card, form-form, dll.) o Canteen o Tata tertib penggunaan sarana dan prasarana kantor o Legallity
¾ Fin & ACC
M elakukan kontrol terhadap financial perusahaan dan melakukan pengecekan laporan akunting perusahaan.
M elakukan kontrol mengenai laporan keuangan perusahaan baik dari neraca, L/R dan juga perubahan modal sebagai acuan dalam pendukung penentuan HPP pada produk yang dihasilkan.
75
M elakukan koordinasi terhadap Finance dan Accounting dalam menjamin serta mengendalikan sistem keuangan perusahaan pada masing-masing departemen perusahaan.
M emimpin rapat evaluasi mengenai kinerja Finance dan Accounting serta berwenang dalam mengambil kebijakan strategis sehingga tercapainya target perusahaan secara berkesinambungan.
Finance o M embuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan AP/AR untuk memastikan status hutang/piutang dan menjaga
ketertiban
administrasi
dan
memudahkan
penelusuran dokumen. o M embuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu. o M enerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu. o M enginput penerimaan pembayaran dari pelanggan dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran. o M emeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terinput dengan benar.
76 o M elakukan stock opname setiap akhir bulan untuk melihat ada/tidaknya selisih jumlah barang di gudang dan catatan di keuangan. Accounting o M erencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan. o M engatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca R/L. o M engontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca R/L dan aktivitas akunting lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat. o M engevaluasi dan menganalisis implementasi sistem akunting untuk memberi masukan terhadap sistem keuangan dan strategi bisnis. o M engarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat berjalan optimal dan meningkatkan kinerja SDM akunting. o M enjalankan
tugas-tugas
terkait
pencapaian target perusahaan.
lainnya dalam upaya
77 3.4 Tata Laksana Sistem Berjalan 3.4.1 Proses Bisnis Berjalan Secara Umum
Gambar 3.3 Proses Bisnis Produksi Umum PT. XYZ Keterangan: PSS : Part Stock Supply NCP: Non Conforming Product NG : Barang Defect
78 Dalam proses produksi TIRE (ban luar) terdiri dari beberapa tahap yaitu: Dimulai dari raw material datang warehouse material, kemudian barang tersebut akan dikirimkan ke bagian mixing berdasarkan kebutuhan produksi di proses mixing. Proses mixing akan menghasilkan compound yang nantinya akan digunakan untuk bagian extruding dan SA (Special Article – meliputi callendering dan bead wire). Dalam proses extruding, compound akan diolah menjadi tread (bagian kulit terluar dari TIRE). Pada proses SA, terdapat 2 macam proses yaitu proses callendering dimana membutuhkan material berupa compound dari mixing dan nylon cord dari warehouse material yang akan menghasilkan plycord (lembaran pembentuk TIRE) dan proses bead wire dimana membutuhkan material berupa compound dari mixing dan wire dari warehouse material yang akan menghasilkan bead wire (berupa kawat pembentuk TIRE). Hasil dari extruding dan SA akan dikirimkan ke bagian building, dimana bagian building akan merangkai compound, plycord dan bead wire menjadi green tire (TIRE setengah jadi). Setelah itu, green tire akan dikirimkan ke bagian curing untuk dilakukan pemasakan dan pencetakan TIRE sesuai model tertentu dengan menggunakan tenaga air dan pemanasan suhu yang tinggi. Setelah green tire dimasak dalam proses curing, maka akan menghasilkan sebuah TIRE jadi dimana akan masuk kedalam proses inspeksi dalam PCI Process. Pengecekan ini berupa visual inspection terhadap TIRE yang sudah jadi.
79 Setelah TIRE lulus inspeksi dalam PCI Process, maka TIRE tersebut akan dikirim ke bagian SFG (Semi Finish Good) dimana TIRE tersebut akan di-wrapping, diberikan merek dan kemudian di-packing. Semua proses dalam SFG, menggunakan raw material juga yang berasal dari warehouse material dan siap untuk di kirim berdasarkan pemesanan customer.
3.4.2
Sistem Informasi Berjalan Sistem Non Conforming Product (NCP) merupakan sistem non-standard yang ada dalam proses produksi. Sistem NCP akan dijalankan apabila dari setiap masing-masing proses produksi yang dijalankan, ditemukan barang defect atau barang yang tidak sesuai standar yang telah ditentukan oleh Reasearch and Development. Dalam hal ini bagian quality memiliki tugas dalam pengontrolan barang defect atau barang non-standard yang ada dan kemudian melakukan pengaturan agar disposisi barang dapat segera dilaksanakan. Dalam sistem NCP memerlukan beberapa tingkatan approval yang dijalankan dan proses yang dijalankan menggunakan paper based sebagai pusat informasi mengenai barang defect yang ditemukan.
80 Proses NCP NC P
Sta f Pro du ksi
Lo g NC P & MOT
PIC N CP
Sta f PIC D isp osis i
Ek seku si Di spo sisi
D isp osi si
S ta f Pro du ksi
Me masa ng kan H ol d Tag
ka de pt p lp a pp rova l
Ka sie d isp a pp rova l
Me ne mpe lka n Di spo sisi tag
D istrib usi L .Pen yel esa ian
Kasi e pl p ap pro val
Kad ep t d isp a ppr ova l
P IC D isp osi si
Gambar 3.4 Proses NCP barang defect
Apabila dalam setiap proses ditemukan defect pada barang secara visual, maka akan dilakukan pemisahan terhadap barang defect dari barang-barang produksi lainnya. Kemudian data barang defect akan dipindahkan ke locator defect WIP secara data, hal ini dilakukan oleh bagian produksi. Setelah itu, dilakukan pengisian nomor hold tag dan kertas laporan penyelesaian secara manual. Kertas hold tag akan ditempelkan ke barang defect sebagai tanda barang defect tersebut telah dimasukkan ke sistem. Laporan penyelesaian akan diedarkan ke KaSie pelapor dari produksi untuk mendapatkan approval, kemudian laporan penyelesaian akan diberikan ke
81 KaDept pelapor untuk disetujui, kemudian PIC NCP akan menentukan PIC disposisi, lalu menyerahkan laporan penyelesaian tersebut ke PIC disposisi tersebut. Apabila barang defect tersebut merupakan raw material atau WIP produk, maka akan diberikan kepada PIC disposisi bagian R&D, namun apabila barang defect tersebut merupakan TUBE atau TIRE, maka akan diberikan kepada PIC disposisi bagian Q-SM &CA. Setelah PIC disposisi ditentukan, maka PIC akan mulai melaksanakan tugasnya dan menentukan disposisi untuk barang-barang defect tersebut. Setelah PIC disposisi telah menentukannya, maka laporan penyelesaian tersebut akan diberikan kepada KaSie Disposisi, lalu diserahkan kepada KaDept Disposisi untuk melakukan approval. Apabila hasil disposisinya adalah scrap, maka diperlukan persetujuan dari KaDiv Plant untuk pelaksanaannya. Bagian quality process control akan memindahkan data barang defect ke locator bersangkutan. Setelah mendapatkan approval, PIC disposisi akan menempelkan disposisi tag ke barang defect. Bagian produksi akan mengecek, apakah barang defect telah ditempelkan disposisi tag. Bila sudah, maka akan dilaksanakan disposisi terhadap barang defect tersebut.
82 3.4.3 Proses Bisnis sistem Non Conforming Product (NCP) dalam Work inProcess 3.4.3.1 Proses Non Conforming Product (NCP)
Gambar 3.5 Flowchart Proses umum NCP WIP
83 Tabel 3.1 Keterangan Flowchart NCP Umum Process flowchart
Keterangan
NCP umum M ulai
Proses nonconformance dapat dilakukan apabila terjadi
(inspection
/ ditemukan barang defect (barang tidak sesuai standar)
Transaction)
pada saat proses inspeksi/ pengecekan barang dalam proses produksi.
M ulai
Proses nonconformance dapat dilakukan apabila terjadi
(Transaction
/ ditemukan barang defect (barang tidak sesuai standar)
Independence)
diluar dari proses inspeksi/ pengecekan barang dalam proses produksi.
Pencatatan Nonconformances
Proses pencatatan data nonconformance oleh bagian produksi terhadap data barang defect yang ditemukan dalam
proses
produksi.
Bagian
produksi
akan
melakukan peng-entry-an data barang defect pada sistem EBS dan mengisi form Laporan Penyelesaian yang nantinya didistribusikan kepada bagian terkait untuk mendapatkan disposisi barang defect. Penentuan
Penentuan disposition terhadap data barang defect yang
Disposition
tercatat oleh PIC disposition di dalam laporan penyelesaian, penentuan disposition berdasarkan hasil analisis, tracing problem yang terjadi pada barang defect bersangkutan.
84 Process flowchart
Keterangan
NCP umum Proses disposisi
Berdasarkan disposisi yang telah ditentukan oleh PIC disposition, bagian produksi akan melakukan disposisi pada barang defect yang sudah ditentukan disposisinya.
Evaluasi Disposisi
Bagian quality akan melakukan pengecekan pada proses disposisi barang yang sudah dilakukan oleh bagian produksi. Hasil dari evaluasi akan ditulis kembali oleh bagian quality.
Penutupan
Proses closing terhadap data barang defect yang sudah
Disposisi
di disposisi dan setelah dilakukan proses evaluasi oleh bagian quality.
85 3.4.3.2 Proses Nonconformance
Gambar 3.6 Flowchart Proses Detail Nonconformance WIP
86 Tabel 3.2 Keterangan Proses Flowchart Detail Nonconformance Process flowchart
Keterangan
NCP Detail Proses Produksi
Perencanaan produksi dalam setiap proses dibuat oleh PPC dan selanjutnya. Bagian produksi akan melakukan proses produksi sesuai dengan rencana tersebut. Proses produksi ini hanya mencakup area WIP saja yaitu proses mixing, extruding, SA, building, curing hingga SFG.
NCP PROCESS Pemisahan Barang Bagian mixing akan melakukan pemisahan kepada Defect
barang yang defect secara actual.
Penulisan Tanda
Penulisan tanda pada barang yang defect sehingga
sementara pada
tidak diproduksi dan menunggu hasil disposisi pada
barang
barang.
Lapor pada Leader M elaporkan pada leader mengenai barang defect yang ditemukan dalam proses produksi. Penulisan data
Leader akan melakukan pencatatan data NCP di
laporan NCP
dalam buku laporan barang defect dalam proses produksi.
EQR NCP sistem
M elakukan proses peng-entry-an Entry Quality
EBS
Result terhadap data barang defect secara EBS (collection Plan NCP) dan akan memakai No. Hold
87 Process flowchart
Keterangan
NCP Detail Tag yang dhasilkan sistem EBS untuk mengisi hold tag yang akan menempel di barang defect. M embuat MOT to
M elakukan proses M OT yang digunakan untuk
Defect WIP
mengirimkan data barang defect ke locator defect WIP dan melakukan proses allocate terhadap data yang telah di M OT.
Transact
M elakukan proses transact terhadap data barang
MOT Defect WIP
defect yang dikirimkan tadi dan nantinya secara otomatis akan menambah stok barang defect di locator defect WIP.
M engisi Hold Tag & Lap. Penyelesaian
Bagian
produksi akan
mengisi form
laporan
penyelesaian seperti tanggal kejadian, problem, problem clarification, operator dan sebagainya. Bagian produksi juga akan melakukan mengisi hold tag yaitu berupa no. hold tag, item, tanggal dan sebagainya.
M emasang Hold
Bagian produksi akan menempelkan hold tag
Tag to item
kepada barang defect yang bersangkutan (dengan memakai dokumen standar kerja CM -601-5003).
Approve KASIE
Laporan penyelesaian yang sudah diisi oleh bagian penemu barang defect, nantinya akan didistribusikan
88 Process flowchart
Keterangan
NCP Detail kepada Kepala Seksi Produksi untuk meminta tanda tangan persetujuan. Approve KA.Dept
Laporan penyelesaian yang sudah disetujui oleh Kepala Seksi Produksi, akan didistribusikan kepada Kepala Departemen Produksi untuk meminta tanda tangan persetujuan.
Receive Lap.
Laporan penyelesaian yang sudah disetujui oleh
Penyelesaian
Kepala Seksi Produksi, akan didistribusikan kepada bagian Quality Process Control untuk diproses ke tahap selanjutnya.
M enyebar Lap. Penyelesaian
Setelah bagian Quality Process Control menentukan PIC
disposisi
terhadap
data
barang
defect
berdasarkan laporan penyelesaian yang diterima, maka laporan penyelesaian akan didistribusikan kepada PIC disposisi yang bersangkutan: ¾ Defect WIP kepada bagian R&D ¾ Final Product kepada bagian QA Proses Disposition M enjalankan proses penentuan terhadap disposisi dan
pada barang defect yang masuk kedalam sistem
Corrective Action
NCP oleh PIC disposisi dengan melakukan analisis dan penentuan akar masalah.
89 Process flowchart
Keterangan
NCP Detail M enjalankan proses penentuan tindakan corrective berdasarkan data barang defect yang ada, tindakan corrective ini diisi oleh PIC disposisi yang ditentukan. M emasang
PIC disposisi akan menempelkan disposition tag
Disposition Tag
kepada barang defect di proses produksi berdasarkan disposisi yang ditentukan.
Eksekusi
Setelah hasil disposisi ditentukan dan disposition
Disposition
tag sudah dicetak dan ditempelkan ke barang oleh PIC
disposisi,
maka
bagian
produksi
akan
melakukan eksekusi terhadap barang tersebut sesuai dengan disposisi yang ada. M enerima Lap.
Bagian Quality Process Control akan mendapatkan
Penyelesaian
laporan penyelesaian dan akan melakukan proses MOT dan allocate pada barang defect di locator defect WIP.
Scrap?
Pemilahan laporan penyelesaian baik yang disposisi “SCRAP” atau disposisi biasa.
MOT Defect WIP
Bagian Quality Process Control akan melakukan
ke Onhand
proses MOT dan allocate kepada bagian produksi bersangkutan sesuai dengan disposisi yang
90 Process flowchart
Keterangan
NCP Detail ditentukan. MOT Defect WIP
Bagian Quality Process Control akan melakukan
ke Scrap
proses M OT dan allocate kepada bagian waste control karena disposisi “SCRAP”.
Evaluasi
Bagian Quality Process control akan melakukan
Disposition
evaluasi mengenai disposisi barang yang dilakukan oleh bagian produksi atau waste control dan akan ditulis pada laporan penyelesaian.
Disposition
Bagian Q-PC akan melakukan evaluasi atas
Berhasil?
disposisi yang sudah dilakukan oleh bagian produksi dan akan mencatat hasil evaluasi kedalam laporan penyelesaian.
M embuat Laporan Apabila hasil evaluasi tidak sesuai dengan yang penyelesaian baru
diharapkan dan barang masih dapat di disposisi, maka bagian produksi akan membuat laporan penyelesaian yang baru untuk barang tersebut.
Approval kasie NCP
Setelah
evaluasi
dilakukan,
maka
laporan
penyelesaian akan didistribusikan kepada bagian Kasie Quality Process Control untuk meminta tanda tangan dan menutup laporan data barang defect yang bersangkutan.
91 3.4.3.3 Proses Disposition
Flowcha rt Dispo sition Process PIC DISPO SIS I
Produ ction
1
Ana lis is Masa la h Tub e/Tire
P ene ntua n D isp osi ti on Tub e/Tire
App rove D isp osi ti on o le h KaSi e Tire /Tu be
App rove D isp osi ti on o le h KaD ep t Tire /Tu be
D isp osi ti on Scrap ?
Ya
TId ak
App rove o leh KA. Divi si Pl ant
Pen entu an tin da kan Co rrec ti ve
yes3
Gambar 3.7 Flowchart Proses Disposition WIP
92 Tabel 3.3 Keterangan Proses Flowchart Disposition Proses flowchart
Keterangan
Disposition Analisis M asalah
Bagian PIC disposisi akan menerima laporan
Tube/Tire
penyelesaian yang berisi mengenai masalah barang defect terkait dan berdasarkan laporan itu, PIC disposisi akan melakukan trouble analysis untuk mengetahui penyebab masalah.
Penentuan
Bagian
Disposition
disposisi yang sesuai dengan masalah yang
Tube/Tire
PIC
ditemukan
dan
disposisi
akan
akan
menentukan
menuliskan
kedalam
laporan penyelesaian. Laporan penyelesaian yang sudah ditentukan disposisi, akan didistribusikan kepada Kepala Seksi PIC disposisi untuk di tandatangani. Approve Disposition Bagian Kepala Seksi PIC disposisi akan oleh KaSie
mengecek disposisi terhadap barang dan apabila
Tire/Tube
disetujui maka Kepala Seksi Disposisi akan menandatangani laporan penyelesaian. Laporan
penyelesaian
kemudian
akan
didistribusikan kepada Kepala Departemen PIC Disposisi untuk di tandatangani.
93 Proses flowchart
Keterangan
Disposition Approve Disposition Bagian Kepala Departemen PIC disposisi akan oleh KaDept
mengecek disposisi terhadap barang sudah
Tire/Tube
ditendatangani oleh Kepala Seksi PIC disposisi dan apabila disetujui maka Kepala Departemen PIC disposisi akan menandatangani laporan penyelesaian. Selanjutnya
secara
prosedur,
laporan
penyelesaian yang sudah ada disposisinya akan didistribusikan kepada bagian quality sehingga bagian quality dapat melakukan proses MOT dan transact untuk mengatur barang defect dari loc. Defect WIP, sedangkan PIC disposisi akan menempelkan disposition tag pada barang bersangkutan. Disposition Scrap?
Bagian Quality Process Control (Q-PC) akan menerima laporan
penyelesaian
dan
akan
mengecek disposisi barang tadi, apabila hasil disposisi bernilai “SCRAP” , maka bagian Q-PC akan meminta Kepala Divisi Plant untuk menandatangani
namun
apabila
bukan
“SCRAP” maka bagian Q-PC akan menyimpan
94 Proses flowchart
Keterangan
Disposition laporan penyelesaian dan menunggu bagian produksi mendisposisi barang defect secara fisik. Approve oleh KA. Divisi Plant
Kepala Divisi Plant akan menandatangani laporan penyelesaian
apabila disposisi yang
dilakukan bernlai “SCRAP”. Penentuan tindakan Corrective
Setelah disposisi ditentukan oleh bagian PIC Disposisi, melakukan
maka
tahap
penentuan
selanjutnya tindakan
yaitu
corrective
action yang dilakukan oleh PIC Corrective Action. Namun dalam proses berjalan tindakan corrective dilakukan oleh PIC Disposition.
95 3.4.3.4 Proses Corrective action
Flowchart Corrective Action Process PIC Corrective Action
Production
3
Melakukan An alisa Data Corrective
Me nentukan Ro ot Cause
Me nentukan tind aka n corrective
Penutupan disposisi dan corrective action
4
Gambar 3.8 Flowchart Proses Corrective Action WIP
96 Tabel 3.4 Penjelasan Proses Flowchart Corrective Action Process flowchart
Keterangan
Corrective Action M elakukan
Bagian PIC corrective action akan melakukan
Analisis Data
melihat masalah dan data-data lengkap mengenai
Corrective
barang defect dan berdasarkan laporan itu, PIC corrective action akan melakukan analisis datadata terkait.
M enentukan root
Bagian PIC corrective action akan menentukan
cause
root cause (akar penyebab) terhadap masalah yang ditemukan.
M enentukan
Bagian PIC corrective action akan menentukan:
tindakan corrective
¾ tindakan Corrective: tindakan perbaikan ¾ tindakan Preventive: tindakan pencegahan ¾ tindakan Containment: tindakan penahanan
Penutupan
Setelah ditentukan tindakan corrective action dan
disposisi dan
dituliskan pada laporan penyelesaian. Laporan
corrective action
penyelesaian
akan
diberikan
kepada bagian
Quality Process Control yang nantinya akan melakukan
proses M OT
dan juga evaluasi
terhadap tindakan disposisi dan corrective.
97 3.4.4 Setting Awal Collection Plan Sistem Nonconformance Konsep pengaturan dalam sistem E-Business Suite Oracle Application dalam submodul quality management secara umum adalah sebagai berikut: •
Semua data yang berkaitan dengan pengecekan parameter proses (seperti temperatur mesin dan sebagainya) dan pengecekan visual akan disimpan dalam elemen-elemen yang sudah ditentukan pada collection plan di masing-masing proses.
•
Semua collection plan yang telah dibuat memiliki sebuah ID plan tersendiri yang digunakan sebagai kode unik untuk memanggil datadata elemen yang sudah diisi oleh operator di lapangan/produksi.
•
Collection plan dibuat berdasarkan banyaknya data proses produksi yang ingin disimpan.
•
Jumlah collection plan yang mendukung proses nonconformance dalam work in-process disesuaikan dengan proses-proses yang ada dalam work in-process seperti mixing, extruding, building, SA, curing dan SFG.
•
Jumlah collection plan yang mendukung proses nonconformance dalam work in-process disesuaikan dengan banyaknya hak akses user yang terkait dengan sistem nonconformance, misal: NCP Kasie A0.
•
Terdapat hubungan parent child yang dapat diatur pada collection plan yang ditentukan untuk mempermudah menghubungkan data elemen yang satu dengan yang lain pada collection plan yang berbeda.
98 Konsep dasar setting collection plan yang dipakai pada sistem berjalan, khususnya pada submodul quality management yang mendukung sistem nonconformance di program E-Business Suite adalah sebagai berikut: ¾ M embuat beberapa collection plan untuk setiap proses produksi work inprocess seperti: •
Collection plan NCP M X A0 Collection plan NCP M X digunakan sebagai collection plan yang menyimpan data-data elemen barang defect produksi dari pelapor dalam proses mixing.
•
Collection plan NCP EXT A0 Collection plan NCP EXT digunakan sebagai collection plan yang menyimpan data-data elemen barang defect produksi dari pelapor dalam proses extruding.
•
Collection plan NCP SA A0 Collection plan NCP SA digunakan sebagai collection plan yang menyimpan data-data elemen barang defect produksi dari pelapor dalam proses SA.
•
Collection plan NCP Building Collection plan NCP building digunakan sebagai collection plan yang menyimpan data-data elemen barang defect produksi dari pelapor dalam proses building.
99 •
Collection plan NCP Curing A0 Collection plan NCP curing digunakan sebagai collection plan yang menyimpan data-data elemen barang defect produksi dari pelapor dalam proses curing.
•
Collection plan NCP SFG A0 Collection plan NCP SFG digunakan sebagai collection plan yang menyimpan data-data elemen barang defect produksi dari pelapor dalam proses semi finish goods.
¾ M embuat beberapa collection plan berdasarkan hak akses user yang dibuat untuk masing-mas ing proses produksi work in process, yaitu dalam mixing, extruding, building, SA, curing dan SFG. M isal daftar collection plan untuk proses mixing sebagai berikut: •
Collection plan NCP MX A0 Collection plan yang digunakan oleh pelapor produksi untuk menyimpan data-data barang defect hasil produksi. Collection plan ini digunakan pada saat pelapor produksi melakukan transaksi quality result pada saat ditemukan barang defect diproses produksi.
Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
Tabel 3.5 Pengaturan Collection Element NCP MX A0 Collection
Element
Element
Type
NoHoldTag
Attribute
Prompt
Hint
Data Type
Reporting Length
No.
No
HoldTag
HoldTag
Sequence
10
100 Shift
Attribute
Shift
Shift
Character
2
Date
Reference
Tanggal
Tanggal
Date
11
Product
Jenis
Character
15
Name
Item
Reference
No.Part /
Item
Character
15
Information
WIP
No.Lot
Attribute
No. Lot
-
Character
15
Qty_ch
Attribute
Qty
-
Character
6
UOM
Attribute
UOM
-
Character
10
Problem_ch
Attribute
Problem
-
Character
10
ProblemClarif
Attribute
Problem
-
Comment
100
-
Character
5
-
Character
15
-
Character
5
Information ProductName
No.Part/WIP
Attribute
ication_ch
Clarificati on
TAG
Attribute
Available Tag
Sie.Pelapor
Attribute
Sie. Pelapor
Operator
Attribute
Opr
Penjelasan collection Elemen NCP MX A0 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Penjelasan Collection Element NCP MX A0 Collection Element
Penjelasan
NoHoldTag
NoHoldTag
merupakan
elemen
unik
yang
digunakan untuk mengidentifikasikan data barang
101 Collection Element
Penjelasan defect yang di-entry dalam sistem EBS. No. Hold Tag ini akan muncul dan ter-generate secara otomatis pada saat data barang defect yang dientry oleh pelapor produksi melakukan proses save. No. Hold Tag ini nantinya akan ditulis dalam hold tag yang ditempelkan di barang defect.
Shift
Shift merupakan elemen yang mengidentifikasian shift kerja karyawan berupa shift 1, shift 2 dan shift 3.
Date
Date merupakan elemen yang mengidentifikasikan tanggal entry data NCP oleh pelapor produksi.
ProductName
Product
name
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan tipe dari produk / barang defect yang di-entry. Nilainya berupa compound, tread, greentire, tire, tube dan other. No.Part/WIP
No.Part/WIP
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan jenis barang defect yang dientry dalam sistem EBS. Contohnya: TMDK, TM DY dan lainnya. No.Lot
No.Lot
merupakan
elemen
mengidentifikasikan no. lot produksi barang
yang
102 Collection Element
Penjelasan dimana ditemukan kondisi defect. M isal: C3 K 28072010.
Qty_ch
Qty_ch
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan jumlah barang defect yang ditemukan dalam proses produksi. UOM
UOM
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan satuan jumlah barang defect yang ditemukan. Contohnya: KG, KTB, Gram dan lainnya. Problem_ch
Problem_ch
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan masalah yang ditemukan pada barang hasil produksi. M isalnya: Yake (untuk barang yang terlalu matang), M H(-) untuk kadar MH yang kurang dari standar). Problem_Clarification_Ch Problem_Clarification_Ch
merupakan
elemen
yang mengidentifikasikan penjelasan mengenai masalah (Problem) yang ada. TAG
TAG merupakan elemen yang mengidentifikasikan bahwa berdasarkan barang defect yang di-entry ditempelkan hold tag. Nilai hanya berupa: Yes dan No.
103 Collection Element
Penjelasan
Sie.Pelapor
Sie.Pelapor
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan grup bagian produksi per masing-masing area. Contohnya sie. mixing, extruding, building, SA, curing dan SFG. Operator
Operator
merupakan
elemen
yang
mengidentifikasikan Id Pekerja yang melakukan pengisian data barang defect dalam sistem EBS.
•
Collection plan NCP Kasie plp A0 Collection plan yang digunakan oleh Kepala Seksi Produksi untuk melakukan approval data defect produksi. Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
Tabel 3.7 Collection Element NCP Kasie plp A0 Collection
Element
Element
Type
APRV_KASIE_
Attribute
PLP
Prompt
Hint
Data Type
Reporting Length
APRV
APRV
KASIE
KASI
PLP
E PLP
DATE_APRV_
Reference
DATE
DATE
KASIE_PLP
Information
APRV
APRV
KASIE
KASI
PLP
E PLP
Character
10
Date
11
104 Penjelasan Collection Element NCP Kasie plp A0 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 Penjelasan Collection Element NCP Kasie plp A0 Collection Element APRV_KASIE_PLP
Penjelasan APRV_KASIE_PLP merupakan elemen yang mengidentifikasikan approval yang dilakukan oleh Kepala Seksi Produksi. Nilainya adalah Accept dan Reject.
DATE_APRV_KASIE_PLP DATE_APRV_KASIE_PLP merupakan elemen yang mengidentifikasikan tanggal approval kepala Seksi Produksi.
•
Collection plan NCP Kadept plp A0 Collection plan yang digunakan oleh Kepala Departemen Produksi Mixing untuk melakukan approval data defect produksi. Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
Tabel 3.9 Pengaturan Collection Element NCP Kadept plp A0 Collection
Element
Element
Type
APRV_KADE
Attribute
PT_PLP
Prompt
Hint
APRV
APRV
KADEPT
KADEPT
PLP
PLP
Data
Reporting
Type
Length
Character
10
105 DATE_APRV
Reference
DATE
DATE
APRV
APRV
KADEPT
KADEPT
PLP
PLP
KADEPT_PLP Information
Date
11
Penjelasan collection element NCP Kadept plp A0 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10 Penjelasan Collection Element NCP Kadept plp A0 Collection Element APRV_KADEPT_PLP
Penjelasan APRV_KADEPT_PLP merupakan elemen yang mengidentifikasikan approval yang dilakukan oleh Kepala Departemen Produksi. Nilainya adalah Accept dan Reject.
DATE_APRV_KADEPT_PLP DATE_APRV_KADEPT_PLP merupakan elemen yang mengidentifikasikan tanggal approval kepala Departemen Produksi.
•
Collection plan NCP QPC A0 Collection plan yang digunakan oleh Quality Process Control untuk menentukan PIC disposisi. Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
106 Tabel 3.11 Collection Element NCP QPC A0 Collection
Element
Element
Type
PIC_Disposisi
Attribute
Prompt
Hint
Data Type
Reporting Length
PIC
PIC
Disposisi
Disposisi
Tanggal_
Reference
Tanggal
Tanggal
Penentuan
Information
Penentuan
Penentuan
Character
10
Date
11
Penjelasan collection element NCP QPC A0 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12 Penjelasan Collection Element NCP QPC A0 Collection Element PIC_Disposisi
Penjelasan PIC_disposisi merupakan elemen yang mengidentifikasikan PIC disposisi yang ditentukan oleh bagian Quality Process Control.
Tanggal_Penentuan
Tanggal_Penentuan merupakan elemen yang mengidentifikasikan tanggal penentuan PIC disposisi yang ditentukan oleh bagian Quality Process Control.
•
Collection plan NCP PIC Disp A0 Collection plan yang digunakan oleh PIC disposisi untuk menyimpan data hasil disposisi. Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
107 Tabel 3.13 Collection Element NCP PIC Disp A0 Collection
Element
Element
Type
Problem_
Attribute
Prompt
Hint
Data Type
Reporting Length
Analysis
PIC
PIC
Disposisi
Disposisi
Character
10
Disposisi
Attribute
Disposisi
Disposisi
Comment
150
Tanggal_
Reference
Tanggal
Tanggal
Date
11
Disposisi
Information
Disposisi
Disposisi
Batas_
Attribute
Batas
Batas
Date
11
Disposisi
Disposisi
Sie.
Sie.
Character
10
Pelaksana
Pelaksana
disposisi Sie_Pelaksan
Attribute
a_Disposisi
Penjelasan collection element NCP PIC Disp A0 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.14 Penjelasan Collection Element NCP PIC Disp A0 Collection Element Problem_Analysis
Penjelasan Problem_Analysis merupakan elemen yang mengidentifikasikan mengenai analisis penyebab masalah yang timbul dalam data barang defect yang ada.
Disposisi
Disposisi merupakan elemen yang mengidentifikasikan hasil disposisi yang telah ditentukan oleh PIC disposisi berhubungan dengan
108 Collection Element
Penjelasan data barang defect
Tanggal_Disposisi
Tanggal_Disposisi merupakan elemen yang mengidentifikasikan tanggal penentuan disposisi oleh PIC disposisi
Batas_disposisi
Batas_Disposisi merupakan elemen yang mengidentifikasikan tanggal deadline dilakukannya implementasi disposisi yang ditentukan pada barang defect
Sie_Pelaksana_ Disposisi
Sie_Pelaksana_Disposisi merupakan elemen yang mengidentifikasikan seksi PIC disposisi yang menentukan disposisi pada barang defect. Contoh: Sie. R&D, Sie. QA
•
Collection plan NCP Kasie Disp A0 Collection plan yang digunakan oleh Kepala Seksi Disposisi untuk melakukan approval terhadap hasil disposisi. Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
Tabel 3.15 Collection Element NCP Kasie Disp A0 Collection
Element
Element
Type
APRV_KASIE_
Attribute
DISP
Prompt
Hint
Data Type
Reportin g Length
APRV
APRV
KASIE
KASIE
Character
10
109 DISP
DISP
DATE_APRV_
Reference
DATE
DATE
KASIE_DISP
Information
APRV
APRV
KASIE
KASIE
DISP
DISP
Date
11
Penjelasan collection Element NCP Kasie Disp A0 adalah sebagai berikut: Tabel 3.16 Penjelasan Collection Element NCP Kasie Disp A0 Collection Element APRV_KASIE_DISP
Penjelasan APRV_KASIE_DISP merupakan elemen yang mengidentifikasikan approval yang dilakukan oleh Kepala Seksi PIC disposisi. Nilainya adalah accept dan reject.
DATE_APRV_KASIE_
DATE_APRV_KASIE_DISP merupakan
DISP
elemen yang mengidentifikasikan tanggal approval kepala Seksi PIC disposisi.
•
Collection plan NCP Kadept Disp A0 Collection plan yang digunakan oleh Kepala Departemen Disposisi untuk melakukan approval terhadap hasil disposisi. Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
110 Tabel 3.17 Collection Element NCP Kadept Disp A0 Collection
Element
Element
Type
APRV_
Attribute
Prompt
Hint
Data Type
Reporting Length
APRV
APRV
KADEPT_
KADEPT
KADEPT
DISP
DISP
DISP
DATE_
Reference
DATE
DATE
APRV
Information
APRV
APRV
KADEPT_
KADEPT
KADEPT
DISP
DISP
DISP
Character
10
Date
11
Penjelasan collection element NCP Kadept Disp A0 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.18 Penjelasan Collection Element NCP Kadept Disp A0 Collection Element APRV_KADEPT_DISP
Penjelasan APRV_KADEPT_DISP merupakan elemen yang mengidentifikasikan approval yang dilakukan oleh Kepala Departemen PIC disposisi. Nilainya adalah Accept dan Reject.
DATE_APRV_KADEPT_ DATE_APRV_KADEPT_DISP merupakan DISP
elemen yang mengidentifikasikan tanggal approval kepala Departemen PIC disposisi.
111 •
Collection plan NCP Kadiv Plant A0 Collection plan yang digunakan oleh Kepala Divisi Plant untuk melakukan approval terhadap hasil disposisi yang scrap. Pengaturan collection element yang dilakukan adalah:
Tabel 3.19 Collection Element NCP Kadiv Plant A0 Collection
Element
Element
Type
APRV_KADIV
Attribute
_PLANT
Prompt
APRV
Hint
APRV
Data
Reporting
Type
Length
Character
10
Date
11
KADIV KADIV PLANT PLANT
DATE_APRV_
Reference
DATE
DATE
KADIV_
Information
APRV
APRV
PLANT
KADIV KADIV PLANT PLANT
Penjelasan collection element NCP Kadiv Plant A0 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.20 Penjelasan Collection Element NCP Kadiv Plant A0 Collection Element APRV_KADIV_PLANT
Penjelasan APRV_KADIV_PLANT merupakan elemen yang mengidentifikasikan approval yang dilakukan oleh Kepala Divisi Plant. Nilainya adalah accept dan reject.
112 DATE_APRV_KADIV_PLANT DATE_APRV_KADIV_PLANT merupakan elemen yang mengidentifikasikan tanggal approval Kepala Divisi Plant.
•
M engatur hubungan parent-child pada collection plan tersebut sehingga dapat berhubungan satu dengan yang lainnya. M isal: collection plan NCP M X A0 dengan collection plan NCP Kasie plp A0.
Gambar 3.9 Konsep Setting Parent-Child
Penjelasan konsep setting parent child yaitu: •
M embuat sebuah plan parent yang memiliki beberapa elemen mandatory untuk menyimpan data awal yang dijadikan sebagai acuan dan laporan mengenai data defect produksi. M isal: collection plan NCP M X A0 yang memuat data-data mengenai data barang
113 defect produksi dalam proses mixing yang akan diinput oleh bagian produksi mixing. •
M embuat sebuah plan child 1 yang merupakan child dari plan parent yang disetting “Automatic” sehingga pada saat plan parent diisi, maka secara otomatis elemen yang ada dalam plan parent akan tersalin dalam plan child 1. M isal: collection plan NCP Kasie plp A0 sebagai child dari collection plan NCP M X A0 yang nantinya apabila collection plan NCP MX A0 diisi oleh pelapor produksi, maka secara otomatis data akan tersalin kedalam collection plan NCP kasie plp A0 secara read only sehingga kepala seksi produksi hanya dapat melakukan update data untuk melakukan approval (pada elemen7) dan begitu seterusnya hingga plan child ke 3.
•
Plan child ke 3 dapat diatur sebagai hasil akhir dari hubungan parent child sehingga plan child 3 dapat dijadikan bahan untuk membuat sebuah laporan mengenai data NCP yang mencakup semua data elemen yang ada pada plan parent sebelumnya.
114 3.4.5 Prosedur NCP yang berlaku
Gambar 3.10 Procedure bisnis berjalan Sumber: Bpk. Dwi Purwanto, Process Control Analyst
115 Gambar di atas merupakan salah satu yang terdapat di PT. XYZ mengenai penanganan barang defect di proses NCP. Proses ini dimulai dengan seksi penemu barang defect mencatat, melaporkan, memasangkan hold tag dan membuat laporan penyelesaian. Kemudian bagian QA akan mendistribusikan laporan penyelesaian tersebut ke bagianbagian terkait. Bagian pengatur akan melakukan analisis terhadap barang defect dan mendistribusikan hasil disposisi tersebut ke bagian produksi dengan menggunakan disposition tag. Kemudian bagian produksi atau bagian pelaksana akan memproses barang defect sesuai dengan isi yang ada di disposition tag. Selama proses tersebut berlangsung, bagian QA akan melakukan pengontrolan terhadap keseluruhan proses tersebut.
116
3.5 Masalah dan Usulan Pemecahan Tabel 3.21 M asalah dan Usulan Pemecahan No.
Masalah
Akar Masalah
Dampak
S olusi
Keterangan
1.
Data-data
Hierarki approval
1. Sistem NCP dalam
M embuat beberapa
M embuat collection
nonconformance yang
tidak dapat
EBS tidak dapat
collection plan NCP
plan untuk per
tersimpan hanya
dijalankan
dijalankan sehingga
untuk masing-masing
masing-masing area:
sebatas level pelapor.
karena setting
proses NCP
area produksi WIP.
‐ NCP MASTER
parent-child di
disimpan secara
collection plan
manual.
2.
Laporan
masih "automatic"
nonconformance
dalam sistem EBS.
2. Laporan mengenai NCP tidak lengkap.
‐ DISPOSITION MASTER M engatur setting parent-child collection
belum lengkap karena
plan di sistem Oracle
data yang tersimpan
EBS dengan pengaturan
hanya sebatas level
”delayed”.
pelapor.
‐ DISPOSITION CHILD ‐ CORRECTIVE ACTION MASTER ‐ CORRECTIVE ACTION CHILD
117
No.
Masalah
Akar Masalah
Dampak
3.
M enu
Belum adanya
Sistem nonconformance M engaktifkan menu
nonconformance
pengaturan terhadap
dalam Oracle EBS yang nonconformance dalam
dalam sistem EBS
setting menu
meliputi: insert, update
sistem EBS dan
tidak dapat dipakai.
nonconformance
dan view tidak
merubah proses bisnis
dalam sistem EBS
dijalankan.
nonconformance.
M enu disposition
Belum adanya
Sistem disposition
M engaktifkan menu
dalam sistem EBS
pengaturan terhadap
dalam Oracle EBS yang disposition dalam
belum aktif sehingga
setting menu
meliputi: insert, update
sistem EBS dan
data disposisi tidak
disposition dalam
dan view tidak
merubah proses bisnis
tercatat.
sistem EBS.
dijalankan.
disposition.
4.
S olusi
Keterangan
118
No.
Masalah
Akar Masalah
Dampak
S olusi
Keterangan
5.
Sistem corrective
Tidak tepatnya
M asalah produksi yang M erubah prosedur kerja
action tidak berjalan
dalam pemilihan
sama terjadi berulang-
bagian terkait dalam
corrective action yang
baik secara actual
responsibility
ulang.
menjalankan sistem
dapat dihubungkan
maupun secara sistem
pengisian dan belum
corrective action
pula dengan proses
EBS.
adanya pengaturan
nonconformance atau
terhadap setting
stand alone (tidak
menu disposition
berdasarkan proses
dalam sistem EBS.
nonconformance)
Flow proses
119
No.
Masalah
Akar Masalah
6.
User tidak mengetahui Informasi barang
Dampak
S olusi
1. Ketidaksesuaian
M embuat notification
mengenai informasi
defect tidak
antara data barang
email kepada bagian
perkembangan barang
terdistribusi
fisik hasil disposisi
terkait sebagai sumber
NCP sehingga M OT
sehingga bagian
dengan data.
informasi mengenai
defect WIP ke loc
NCP tidak
tujuan sering
mendapatkan
terlambat.
informasi mengenai disposisi barang.
2. Barang kadaluarsa tanpa disposisi.
data defect WIP.
Keterangan
120
No.
Masalah
Akar Masalah
Dampak
S olusi
Keterangan
7.
Data stok barang
Tidak ada yang
Data jumlah barang
M erubah prosedur kerja
Alur keluar masuk
defect dengan stok
bertanggungjawab
defect terus bertambah
bahwa bagian quality
barang defect di loc
barang fisik sering
terhadap
namun tidak sesuai
wajib untuk melakukan
NCP dikontrol oleh
berbeda.
pengontrolan
dengan data barang
pengecekan terhadap
bagian Quality (MOT,
mengenai stok
fisik.
proses NCP.
Allocate, Transact)
8.
barang defect dengan
M erubah template hold
data barang fisik.
tag dan disposition tag.
Sistem NCP belum
Tidak adanya
Beberapa masalah
M elakukan perubahan
Melakukan perubahan
dapat mendukung
pemilahan antara
produk disebabkan
prosedur untuk
no.lot barang hasil
kegiatan penelusuran
barang hasil proses
karena memakai bahan
melakukan proses
proses NCP sebagai
masalah barang.
NCP dan barang
baku hasil disposisi.
rework in/out kepada
yang berkualitas
data barang hasil proses
baik (tak mengalami
NCP untuk merubah no.
proses NCP).
lot produksi.
identifier barang hasil proses NCP sehingga data barang tidak tercampur dengan barang kualitas baik.
121
No.
Masalah
Akar Masalah
Dampak
S olusi
Keterangan
9.
Proses evaluasi
Kertas Laporan
Dokumen NCP tidak
Penambahan collection
Collection Plan
terhadap disposisi
Penyelesaian tidak
pernah closing karena
plan yang mendukung
terkait: Disposisi
barang tidak berjalan.
pernah kembali ke
untuk menutup satu
proses evaluasi yang
Child dan CAR Child.
bagian quality
dokumen memerlukan
dihubungkan dengan
sehingga bagian
evaluasi terhadap
collection plan master
quality tidak dapat
disposisi barang.
nonconformance, disposition, corrective
melakukan evaluasi.
action. 10.
Data dalam locator
Locator Defect WIP
Sulit membedakan
M embuat locator
Defect WIP sulit
merupakan locator
barang defect NCP
khusus untuk
untuk di control.
global untuk barang
dengan data barang sisa
menyimpan data barang
defect, reject dan
produksi dan data yang
defect yaitu locator
sisa produksi.
lainnya.
NCP untuk beberapa proses WIP yang
122
berjalan. M embuat locator NCP aktual sebagai tempat barang defect secara fisik dalam masingmasing proses.