BAB 3 ANALISIS SISTEM
3.1 Gambaran Umum Studi Kasus 3.1.1 Sejarah Sekolah Berdiri SMA PGRI Cikampek ini pada tahun 11 juni 1978 yang di dirikan oleh guru-guru senior SMA 1 cikampek dan kepala sekolah yang pertama yaitu Bapak Soeparno BA. Pada tahun ajaran yang pertama siswa kelas satunya masih berjumlah 74 siswa dan pada saat itu siswa masih menumpang di sekolah SMA Negeri 1 cikampek yang berstatus TERCATAT. Kepala sekolah itu masih di pimpin oleh Bapak Seoparno BA selama tahun ajaran 1977 sampai tahun 1980 dan di lanjutkan kepala sekolah yang baru pada tahun 1980 yaitu Bapak Drs. Undangkustia. Setelah pengantian kepala sekolah oleh Bapak Drs. Undangkustia jumlah kelas 1 adalah 65 siswa dan kelas 2 adalah 63 siswa. Pada tahun 1980 sampai 1981 jumlah siswa kelas 1 adalah 65 siswa, kelas 2 adalah 63 siswa, dan kelas 3 adalah 68 siswa. Pada tahun1983 kepala sekolah masih di di pimpin oleh Bapak Drs. Undangkustia dan pada tahun 1984 lah baru pertama kali siswa kelas 3 lulus dari SMA PGRI Cikampek sebanyak 68 siswa dan lulus 100%. Sekolah SMA PGRI
ada di bawah naungan Yayasan Persekolah
PGRI propinsi Jawa Barat. Maka sekolah SMA PGRI Cikampek tercatat sebagai sekolah terakreditasi DIAKUI yang artinya sekolah SMA PGRI Cikampek bisa mengikuti ujian dan tidak menumpang lagi di sekolah SMA Negeri 1 Cikampek dengan SK YPLP: 09/YP-PGRI/V/Kept/1978
63
64 dan SK Mendikbud : 123/I.02/Kep/6-1978 Yayasan Propinsi Jawa Barat tanggal 6 juni 1978. semenjak tahun 1985-1986 mulai siswanya banyak menggenal SMA PGRI Cikampek dengan jumlah siswa kelas 1 sebanyak 289 siswa, siswa kelas 2 sebayak 232 siswa, dan siswa kelas 3 sebanyak 214 siswa. Maka keseluruhan siswa SMA PGRI Cikampek berjumalah 735 siswa. Sehingga sekolaha SMA PGRI Cikampek itu terakredaritas status sekolah yang DISAMAKAN dengan kepala sekolah yang masih tatap di pimpin oleh Bapak Drs. Undangkustia. Selajutnya sekolah SMA PGRI Cikampek pada tahun ajaran 1991 sampai 1992 pengantian kepala sekolah pun terjadi untuk kedua kalinya oleh Yayasan PGRI Propinsi Jawa Barat kepada kepala sekolah yang baru yang bernama Bapak Drs. Ikin Gunawan dan masa jabatan kepala sekolah oleh Bapak Drs. Ikin Gunawan berakhir pada tahun 2005. pada tahun 2005 terjadi penurunan prestasi sekolah, sehingga sekolah SMA PGRI Cikampek pun mendapatkan akridaritas nilai C. Pada tahun 2006 terjadi pengantian kepalah sekolah yang ke tiga kalinya di SMA PGRI Cikampek yang di pimpin oleh Bapak Drs. Suandi M.Pd. ketika kepala sekolah dig anti oleh Bapak Drs. Suandi M.Pd terjadilah peningkatan prestasi sekolah yang lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga bangunan sekolah pun bisa di permegah lagi seiring pertambahan prestasi sekolah dan banyaknya siswa yang ingin masuk ke SMA PGRI Cikampek. Karena dari tahun 2006-2007 terjadi peningkatan yang sangat bagus dengan prestasi sekolah yang di kepala sekolahi Bapak Drs. Suandi M.Pd, maka pada awal tahun 2008 sekolah SMA PGRI Cikampek mendapatkan status sekolah yang terakriditasi dengan nilai A
65 sekabupaten Karawang. Prestasi yang sudah didapatkan selama masa jawbatan Bapak Drs. Suandi sampai saat ini di bidang ektrakurikuler yaitu di bidang Paskibra, kesenian, Pramuka, PMR, Basket, dan yang lainnya. Pada saat ini SMA PGRI Cikampek jumalah seluruh siswa yang di pimpin oleh kepala sekolah Bapak Drs. Suandi M.Pd berjumlah 517 dan masa jabatan kepemimpinan Bapak Drs. Suandi akan berakhir pada tahun 2012-2013.
3.1.2 Visi dan Misi Visi ”Menghasilkan siswa berprestasi yang dilandasi Iman dan Taqwa”, adalah Visi dari SMA PGRI Cikampek. Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi, serta berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. Untuk dapat menwujudkan Visi tersebut, SMA PGRI Cikampek menetapkan sejumlah langkah yang tergambarkan dalam Misi SMA PGRI Cikampek.
Misi a.
Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan profesional dalam segala aspek kegiatan.
b.
Mengkondisikan
lingkungan
sekolah
yang
menarik
menyenangkan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat.
dan
66 c.
Melengkapi sarana dan prasarana yang belum ada.
d.
Menyelangarakan pendidikan dan proses belajar yang efektif dan bermutu.
e.
Mengoptimalkan
kegiatan
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
kompetensi siswa. f.
Mengadakan hubungan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri.
g.
Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler untuk memotivasi belajar dan menggali potensi siswa.
3.1.3 Struktur Organisasi Sekolah Berikut adalah struktur organisasi SMA PGRI Cikampek :
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA PGRI Cikampek
3.1.4 Tugas dan Wewenang a.
Kepala Sekolah Kepala sekolah adalah seorang yang senantiasa berusaha membina dan mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dengan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien. Hubungan yang harmonis ini akan membentuk saling
67 pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan lembagalembaga, saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat dan pentingnya peranan masing-masing, dan kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan di sekolah.
b. Ketua Komite Sekolah Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan, mengenai :
c.
1.
Kebijakan dan program pendidikan.
2.
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).
3.
Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
4.
Kriteria kinerja satuan pendidikan.
5.
Kriteria tenaga pendidikan.
6.
Kriteria fasilitas pendidikan.
Kepala Tata Usaha 1.
Mengkoordinir pengelolaan keuangan sekolah
2.
Menyusun kerja tata usaha sekolah
3.
Mengurus kebutuhan fasilitas tata usaha sekolah
4.
Mengatur pengurusan kepegawaian
5.
Membina dan mengembangkan karier tenaga tata usaha sekolah
6.
Menyiapkan dan menyajikan data statistik sekolah
7.
Mengatur administrasi hasil proses kegiatan belajar mengajar
68 8.
Membantu kepala sekolah untuk mengembangkan sistem informasi sekolah
9.
Mengatur administrasi kesiswaan dan beasiswa
10. Membantu kepala sekolah dalam penyusunan RAPBS dan RPS
d. Wakil di Bidang Kurikulum 1.
Menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan.
2.
Menetapkan target yang akan dicapai pada setiap semester untuk setiap mata pelajaran di tiap kelas.
3.
Memantau efektifitas pelaksanaan proses pembelajaran.
4.
Memanfaatkan
komputer
dan
internet
sebagai
media
pembelajaran. 5.
Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam bidang metodik dan evaluasi.
6.
e.
Melaksanakan study banding pada sekolah-sekolah tertentu
Wakil di Bidang Kesiswaan 1.
Membuat dan menyusun peraturan tata tertib siswa dengan melibatkan partisipasi aktif siswa.
2.
Membentuk dan mengefektifkan komisi sanksi bagi siswa yang melangar peraturan dan tata tertib sekolah.
3.
Memantau efektifitas setiap kegiatan yang dilakukan OSIS dan organisasi kesiswaan yang lain.
4.
Memberikan fasilitas untuk setiap kegiatan atau kompetisi yang diikuti siswa di luar sekolah.
69 5.
Melakukan optimalisasi pembinaan siswa oleh wali kelas.
6.
Melaksanakan peringatan hari besar Nasional dan Agama.
7.
Menggerakan siswa untuk peduli kepada sesama warga masyarakat, serta aktif mengumpulkan dan menyalurkan bantuan sosial.
f.
Wakil di Bidang Humas (Hubungan Masyarakat) 1.
Mempromosikan sekolah melalui berbagai jalur dan media.
2.
Membangun keharmonisan di antara warga sekolah.
3.
Melakukan kerjasama dengan dunia usaha dalam rangka pengembangan siswa, guru, dan karyawan.
4.
Mengajak serta alumni untuk berpartisipasi dalam pengembangan sekolah.
g.
Wakil di Bidang Sarana dan Prasarana 1.
Melakukan penyempurnaan penataan fisik sekolah.
2.
Membangun dan melengkapi ruangan multimedia.
3.
Melakukan renovasi ruangan yang sudah tidak memadai.
4.
Melengkapi fasilitas setiap ruangan sesuai kebutuhan.
5.
Melakukan optimalisasi fungsi sarana dan prasarana yang tersedia
6.
Membuat inventaris sarana dan prasarana sekolah.
70 3.2 Sistem yang Sedang Berjalan 3.2.1 Materi Pembelajaran Pada saat ini SMA PGRI Cikampek belum memiliki
sistem
pembelajaran e-learning. Materi yang diberikan bersumber dari buku teks yang sudah ditetapkan dari pihak sekolah, sedangkan guru hanya sebagai pembimbing dan membantu di dalam proses pemberian ilmu yang akan disampaikan
kepada
siswanya.
Karena
jangkauan
dari
materi
pembelajaran terlalu sempit untuk siswa, maka siswa tidak memiliki referensi khusus tentang materi yang akan dipelajari keesokan hari, lusa, dan hari-hari berikutnya.
Gambar 3.2 Flowchart Pembuatan Materi
Flowchart ini menggambarkan proses pembuatan materi pada SMA PGRI Cikampek. Proses dimulai dengan guru menyusun materi pelajaran, lalu materi diusulkan ke bidang kurikulum untuk disahkan. Apabila materi
71 diterima maka proses selesai, bila tidak diterima maka guru akan kembali mengulang menyusun materi.
3.2.2 Kegiatan Belajar-Mengajar Pada saat ini, sistem yang sedang berjalan di SMA PGRI Cikampek yaitu para pelajar selama ini belajar dengan sistem bertatap muka antara siswa dan gurunya. Setiap hari guru selalu memberikan materi dan sesekali memberikan tugas yang nantinya sebagai materi pembelajaran untuk persiapan ujian semester. Begitu juga ketika siswa ingin mengetahui nilai ujian, guru akan memberitahukan nilainya di dalam kelas.
72
Gambar 3.3 Flowchart Kegiatan Belajar Mengajar
Flowchart di atas menggambarkan secara visual proses pemberian materi dari guru ke siswa yang terjadi di setiap kelas di SMA PGRI Cikampek. Proses ini melibatkan dua aktor utama yaitu guru dan siswa. Proses dimulai dan diakhiri oleh guru. Proses kegiatan ini digambarkan
73 secara singkat yang terdiri dari pengecekan tugas, tanya jawab, pemberian tugas dan diskusi. Pengecekan tugas adalah hal pertama yang dilakukan oleh guru ketika masuk di kelas. Jika pertemuan sebelumnya guru memberikan tugas, maka sebelum memasuki kegiatan pembahasan materi, guru akan meminta siswa untuk mengumpulkan tugas tersebut untuk dibahas. Namun jika tidak ada tugas, maka guru akan langsung membahas materi. Setelah guru menerangkan materi, guru akan memastikan apakah siswa paham atas materi yang sudah disampaikan. Jika siswa belum begitu paham, maka siswa dipersilahkan untuk bertanya. Jika tidak ada pertanyaan maka guru akan memberikan catatan kepada siswa. Catatan yang dimaksud adalah bahan pendukung, yang cukup penting dimiliki oleh para siswa. Informasi bahan pendukung ini biasanya berasal dari buku teks, yang akan dicatat ke papan tulis oleh ketua kelas atau didikte langsung oleh guru kepada siswa. Namun jika tidak ada bahan tambahan yang perlu disampaikan oleh guru, maka guru akan menguji pemahaman para siswa dengan memberikan latihan soal. Lalu siswa membuat jawaban dan dikumpulkan untuk kemudian dibahas bersamasama. Jika tidak ada latihan yang disampaikan, maka proses selanjutnya adalah diskusi kelompok. Dimana guru bertindak sebagai moderator dan siswa adalah peserta diskusi. Sebagai kegiatan penutup, guru akan memberikan tugas (pekerjaan rumah) untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.
74 3.2.3 Tugas Saat ini guru memberikan tugas kepada siswa dari soal-soal latihan buku panduan atau buku paket yang telah di berikan dari sekolah dan hasil jawaban dari soal-soal tersebut ditulis di buku tugas lalu dikumpulkan kembali kepada guru. Walaupun demikian, beberapa kelas di SMA PGRI Cikampek sudah mengunakan papan whiteboard dan infokus sabagai salah satu sarana penunjang untuk dilakukannya e-learning.
Gambar 3.4 Flowchart Ulangan Harian
Flowchart diatas menggambarkan proses ulangan harian yang dilaksanakan pada SMA PGRI Cikampek. Yang melibatkan guru dan siswa. Proses dimulai pada saat guru memberikan soal ulangan harian kepada siswa yang di tulis oleh guru di papan tulis. Kemudian siswa menjawab soal-soal yang sudah diberikan oleh guru melalui lembar jawaban masing-masing. Sesuai dengan batas waktu yang sudah ditentukan,
maka
lembaran
dikumpulkan kepada guru.
jawaban
dari
masing-masing
siswa
75 3.2.4 Jadwal Mata Pelajaran dan Jadwal Ujian Setiap tahun ajaran baru para siswa harus mencari jadwal kelas yang nantinya akan ditempati oleh siswa tersebut dan setiap menjelang ujian semester, para siswa selalu melihat jadwal ujian dan mencatatnya di buku catatan siswa itu sendiri yang ditempel di depan ruang tata usaha.
Gambar 3.5 Flowchart Ujian
Flowchart diatas menggambarkan proses ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Melibatkan siswa dan pengawas ujian. Proses ini dimulai oleh siswa dan diakhiri oleh pengawas. Alur proses dimulai saat siswa mencari ruangan ujian. Jika sudah mendapatkan ruangan yang tepat. Siswa menunggu pengawas memberikan berkas ujian. Kemudian, siswa diberikan waktu untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Jika waktu yang
76 diberikan telah habis, jawaban dikumpulkan kembali ke pengawas ujian dan proses selesai.
3.3 Analisis Permasalahan Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa-siawa dan guru-guru di SMA PGRI Cikampek dalam mempersiapkan penerapan pembelajaran Elearning, maka penulis akan melakukan analisis melalui kuesioner dan wawancara. Sehingga permasalah yang terjadi di SMA PGRI Cikampek dapat di ketahui lebih jelas untuk menerapan sistem E-learning di SMA PGRI Ciakmpek. 3.3.1 Kuesioner Pembuatan kuesioner terbagi menjadi dua bagain kuesioner, yang masing – masing pertanyaan yang akan di berikan untuk siswa dan guru. Bagian pertama adalah kuesioner untuk siswa yang terdiri dari 14 soal yang berisi pertanyaan - pertanyaan seputar pengetahuan komputer, internet, dan istilah E-learning yang di berikan kepada 70 siswa dari total 517 siswa yang aktif belajar. Berikutnya bagian keduannya adalah kuesioner untuk guru yang terdiri dari 13 soal yang berisi pertanyaanpertanyaan seputar pegetahuan komputer, internet, dan istilah E-learning yang di berikan kepada 18 guru dari total guru dari total 32 guru yang aktif mengajar.
3.3.2 Wawancara Selain menggunakan metode kuesioner penulis juga mengunakan metode wawancara Untuk mengetahui perkembangan proses belajar
77 mengajar di SMA PGRI Cikampek. Pertanyaan diajukan kepada wakasek kurikulum dan staff tata usaha di bidang data siswa.
3.3.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara yang telah dilakukan pada sekolah SMA PGRI Cikampek, maka dapat di simpulkan permasalahan yang di hadapi saat ini sabagai berikut: Permasalah yang dihadapi oleh siswa: 1.
Masih banyak siswa yang kurang memahami penjelasan yang di berikan oleh guru di dalam kelas, sebagian siswa yang ingin serius belajar merasa terganggu karna suasana berisik yang dilakukan oleh siswa lain yang tidak bisa diam katika guru sedang menerangakan di depan kelas, dan yang terakhir siswa yang tidak memiliki keinginan untuk belajar yang mengakibatkan siswa tidak kosen lagi untuk belajar ketika jam-jam akhir menjelang mau pulang sekolah.( dapat di liat pada kuesioner no.11 untuk siswa ).
2.
Banyak siswa yang masih kurang paham apa itu E-learning, padahal para siswa sering mengerjakan tugas yang di tugaskan dari guru misalnya merangkum artikel yang di cari di dalam internet untuk sebagai nilai remedial atau nilai untuk memperbaiki hasil ujian mid semester. (dapat di liat pada kuesioner no.12 dan kuesioner no.9 untuk siswa ).
78 Permasalahan yang dihadapi oleh guru: Banyak guru yang mengeluhkan siswa yang tidak mood (keinginan untuk belajar) yang disebabkan oleh pada jam-jam terakhir yang menjelang pulang sekolah dan siswa-siswanya pun sudah mulai mengantuk sehingga tidak mendengarkan guru yang mengajar di depan kelas. (dapat diliat kuesioner no.8 untuk guru )
3.3.4 Alternatif Pemecahan Yang Dihadapi Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi yang ada sekarang ini, maka diusulkan pemecahan masalahnya sebagai berikut : 1. Merancang suatu sistem e-learning yang dapat membantu para guru untuk membarikan pejelasan lanjutan bagi siswa yang belum memahami materi yang diajarkan di dalam kelas. 2. Merancang suatu sistem e-learning yang memberikan informasi lengkap mengenai materi pembelajaran, kegiatan belajar-mengajar, tugas, jadwal matapelajaran dan jadwal ujian. 3. Merancang suatu sistem e-learning
yang bisa dilakukan update
dengan mudah oleh admin SMA PGRI Cikampek.