BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1
Sejarah Perusahaan Jawa Pos Group adalah surat kabar harian yang berpusat di Surabaya, Jawa
Timur. Jawa Pos Group merupakan harian terbesar di Jawa Timur dan merupakan salah satu harian dengan oplah terbesar di Indonesia. Sirkulasi Jawa Pos Group menyebar di seluruh Jawa Timur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos Group mengklaim sebagai "Harian Nasional yang Terbit dari Surabaya". Jawa Pos Group didirikan oleh The Chung Shen (Soeseno Tedjo) pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu Soeseno Tedjo hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama Soeseno Tedjo tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos Group, didirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Namun, bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos Group mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplah Jawa Pos Group hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-koran Jawa Pos Group yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usia Soeseno Tedjo menginjak 80 tahun, akhirnya Jawa Pos Group diputuskan untuk dijual. Soeseno Tedjo merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaan, sementara 3 orang anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris.
57
58 Tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos Group. Dengan manajemen baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya adalah Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos Group. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos Group yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 eksemplar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian dibentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997, Jawa Pos Group pindah ke gedung yang baru berlantai 21, Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya. Tahun 2002 dibangun Graha Pena di Jakarta tepatnya di Jl. Raya Kebayoran Lama No 12 Gedung Graha Pena Lantai 6 Grogol Utara. Dan, saat ini bermunculan gedung-gedung Graha Pena di hampir semua wilayah di Indonesia. Tahun 2002, Jawa Pos Group membangun pabrik kertas koran yang kedua dengan kapasitas dua kali lebih besar dari pabrik yang pertama. Kini pabrik itu, PT Adiprima Sura Perinta, mampu memproduksi kertas koran 450 ton/hari. Lokasi pabrik ini di Kabupaten Gresik, hanya 45 menit bermobil dari Surabaya. Jawa Pos Group juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, kemudian diikuti dengan stasiun televisi di berbagai daerah lain. Oktober 2011, Jawa Pos Group dikukuhkan sebagai koran anak muda dunia dengan predikat Newspaper of The Year oleh World Young Reader Prize 2011. Penghargaan ini diterima oleh Azrul Ananda yang merupakan putera dari Dahlan Iskan, pemimpin redaksi Jawa Pos Group, di Wina pada 12 Oktober 2011.
59 Profil Perusahaan: •
Nama Penerbit
:
PT. Indopos Intermedia Pers
•
Alamat
:
Gedung Graha Pena Lantai 6 dan Lantai 10 Jl. Raya Kebayoran Lama No. 12 Jakarta Selatan 12210
•
Telepon
:
(021) 5349311 – (021) 5333353
•
Fax
:
(021) 5349207
•
Website
:
www.jawapos.com
•
Ukuran Kertas
:
33,5 cm x 55 cm
•
Sistem Cetak
:
Cetak Offset (Offset Printing)
•
Percetakan
:
PT. Temprina Media Grafika (Jawa Pos Group)
•
Terbit
:
Setiap Hari (Pagi Hari)
•
Moto
:
Berdasarkan Pancasila Mencerdaskan Bangsa
•
Slogan
:
Selalu Ada Yang Baru
Media Cetak: •
Jumlah Halaman
:
28 Halaman – 32 Halaman
•
Tinggi
:
530 mm
•
Jumlah Kolom
:
7 Kolom
:
1. Jawa Pos
Jawa Pos Media Group: •
Jawa Timur
2. Radar Surabaya 3. Radar Mojokerto 4. Radar Malang 5. Malang Pos
60 6. Radar Bromo 7. Radar Jember 8. Radar Banyuwangi 9. Radar Kediri 10. Radar Tulungagung 11. Radar Bojonegoro 12. Radar Madiun 13. Radar Madura 14. Harian Bangsa 15. Rek Ayo Rek 16. Memorandum •
Jawa Barat
:
17. Radar Bandung 18. Radar Cirebon 19. Radar Tasikmalaya 20. Radar Bogor 21. Pasundan Ekspress 22. Radar Kerawang 23. Bandung Ekspress 24. Kerawang Ekspress 25. Radar Sukabumi 26. Radar Indramayu 27. Radar Kuningan 28. Radar Majalengka 29. Radar Bekasi
•
Jawa Tengah
:
30. Radar Semarang
61 31. Radar Solo 32. Harian Meteor 33. Radar Tegal 34. Radar Banyumas 35. Radar Kudus 36. Radar Pekalongan 37. Magelang Ekspress •
Jogjakarta
:
38. Radar Jogja
•
Bali & Nusa Tenggara
:
39. Radar Bali 40. Meteor Bali 41. Lombok Pos 42. Timor Ekspress
•
Jakarta
:
43. Indopos 44. Rakyat Merdeka 45. Lampu Hijau 46. Non Stop 47. Guo Ji Ri Bao 48. Indonesia Bisnis Today
•
Banten
:
49. Radar Banten/Harian Banten 50. Banten Raya Pos 51. Tangsel Pos 52. Satelit News 53. Banten Pos
•
NAD (Aceh)
:
54. Rakyat Aceh 55. Metro Aceh
62 •
Sumatera Utara
:
56. Sumut Pos 57. Pos Metro Medan 58. Metro Siantar 59. Metro Asahan 60. Metro Tapanuli 61. Metro Tabagsel
•
Sumatera Barat
:
62. Padang Ekspress 63. Posmetro Padang 64. Rakyat Sumbar Utara
•
Riau
:
65. Riau Pos 66. Pekanbaru Pos 67. Pekanbaru MX 68. Dumai Pos 69. Batam Pos 70. Pos Metro Batam 71. Tanjungpinang Pos
•
Sumatera Selatan
:
72. Sumatera Ekspress 73. Palembang Pos 74. Radar Palembang 75. Linggau Pos 76. Prabumulih Pos 77. Oku Ekspress 78. Oku Timur Pos 79. Lahat Pos 80. Harian Banyuasin
63 81. Palembang Ekspress 82. Enim Ekspress 83. Ogan Ekspress •
Jambi
:
84. Jambi Independent 85. Jambi Ekspress 86. Posmetro Jambi 87. Bungo Pos 88. Radar Tanjab 89. Sarolangun Ekspress 90. Jambi Star 91. Kerinci Pos 92. Radar Sakro 93. Radar Kerinci 94. Radar Bute
•
Bengkulu
:
95. Rakyat Bengkulu 96. Bengkulu Ekspress 97. Radar Selatan 98. Radar Pat Petulai
•
Bangka Belitung
:
99. Bangka Belitung Pos
•
Lampung
:
100. Radar Lampung 101. Rakyat Lampung 102. Radar Metro 103. Radar Lampung Tegah 104. Radar Lampung Barat 105. Radar Lampung Selatan
64 106. Radar Tanggamus 107. Radar Kotabumi 108. Radar Tuba •
Kalimantan Timur
:
109. Kaltim Pos 110. Samarinda Pos 111. Metro Balikpapan 112. Radar Tarakan
•
Kalimantan Barat
:
113. Pontianak Pos 114. Harian Equator 115. Metro Pontianak 116. Kapuas Pos 117. Kun Dian Ri Bao 118. Metro Singkawang 119. Metro Ketapang
•
Kalimantan Tengah
:
120. Kalteng Pos 121. Radar Sampit
•
Kalimantan Selatan
:
122. Radar Banjarmasin
•
Sulawesi Selatan
:
123. Fajar 124. Berita Kota 125. Pere Pos 126. Palopo Pos 127. Ujungpandang Ekspress 128. Radar Bulukumba 129. Radar Bone 130. Radar Sinjai
65 •
Sulawesi Barat
:
131. Radar Sulbar
•
Sulawesi Tengah
:
132. Radar Sulteng 133. Luwuk Pos
•
Sulawesi Tenggara
:
134. Kendari Pos 135. Kendari Ekspress 136. Radar Buton 137. Radar Kolaka
•
Sulawesi Utara
:
138. Manado Pos 139. Posko Manado 140. Radar Manado 141. Radar Kotabunan
•
Maluku
:
142. Ambon Ekspress 143. Radar Ambon
•
Maluku Utara
:
144. Malut Pos
•
Gorontalo
:
145. Gorontalo Pos 146. Radar Gorontalo
•
Papua
:
147. Cenderawasih pos 148. Radar Timika
•
Papua Barat
:
149. Radar Sorong
•
Mingguan
:
150. Nyata 151. Posmo 152. Koki 153. Ototrend 154. Agrobis 155. Komputek
66 156. Nurani 157. Zigma 158. Gloria 159. Mentari 160. Liberty 161. Selera 162. Cantik 163. Ultima 164. Otomodify 165. Agrobis Burung 166. Omega 167. Mentari Putra Harapan 168. Lowongan Kerja 169. Haji
Visi Jawa Pos Group adalah ”Menjadi Jejaring Percetakan Media Terbesar Di Indonesia”. Sedangkan misi Jawa Pos Group yaitu: •
Tercermin pada moto ”Berdasarkan Pancasila Mencerdaskan Bangsa” berperan untuk mendidik dan mencerdaskan khalayak pembaca sebagai komponen bangsa melalui sajian berita-berita dan ulasannya serta berkehendak untuk menyajikan informasi kepada masyarakat tanpa terkecuali.
•
Memberi layanan cetak media dan komersial dengan konsep one stop services.
•
Mensinergikan optimasi Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi dan sistem.
•
Memberikan layanan terbaik dalam standar ketepatan waktu, mutu, dan jumlah.
3.2
Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1: Struktur Organisasi Umum Jawa Pos Group Sumber: Jawa Pos Group (2012)
68 Job Description: •
Pemimpin Umum: -
Bertanggung jawab menjalankan perusahaan secara keseluruhan.
-
Memegang otoritas tertinggi dari seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan.
-
Membawahi semua unit, baik yang ada di dalam lingkup keredaksian maupun perusahaan.
-
Pada kondisi tertentu tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang disesuaikan.
•
Memimpin semua kegiatan baik pada bagian redaksi maupun perusahaan.
Pemimpin Perusahaan: -
Membawahi segala kegiatan terkait pemasaran produk, produksi, promosi, sirkulasi, iklan, pengelolaan SDM, berbagai perjanjian kerjasama, dan sebagainya.
•
Pemimpin Redaksi: -
Bertanggung jawab menjalankan organisasi keredaksian sehari-hari.
-
Pada kondisi tertentu tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang disesuaikan.
•
Sekretaris Pemimpin Umum: -
Membantu setiap tugas pemimpin umum dalam menjalankan perusahaan secara keseluruhan.
•
Menyusun jadwal setiap kegiatan pemimpin umum.
Sekretaris Pemimpin Perusahaan: -
Membantu setiap tugas pemimpin perusahaan dalam membawahi setiap kegiatan perusahaan.
69 •
Menyusun jadwal setiap kegiatan pemimpin perusahaan.
Sekretaris Redaksi: -
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengadaan, pengembangan dan keuangan redaksi.
-
Bertanggung jawab atas pengadaan tenaga di redaksi serta sarana pendukungnya.
-
Menyelenggarakan kegiatan monitoring prestasi wartawan serta membuat evaluasi hasil kerja wartawan/koresponden.
-
Bertugas menyampaikan berbagai informasi dan perkembangan baik di dalam maupun di luar redaksi pada pemred dan redpel.
-
Bertugas mengatur, menyelenggarakan dan menghadiri rapat-rapat redaksi.
-
Menangani administrasi agenda keredaksian dan perencanaan peliputan, serta bertanggung jawab pada pemred dan redpel.
•
Redaktur Pelaksana: -
Bertanggung jawab atas kegiatan operasional redaksi sehari-hari.
-
Membawahi dan mengkoordinasikan kegiatan beberapa unit menajerial di bawahnya.
-
Menjabarkan dan mengawasi pelaksanaan konsep media yang telah digariskan dalam perencanaan peliputan, penulisan hingga penyajiannya.
-
Menyusun rencana kerja redaksi per empat bulan, enam bulan, dan atau per tahun.
-
Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengembangan tenaga di redaksi.
-
Menyelenggarakan rapat evaluasi di antara beberapa unit manajerial yang dibawahinya, setidaknya sekali dalam seminggu, atau sebulan atau dalam batas waktu yang disepakati.
70 -
Pada kondisi tertentu, tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang disesuaikan.
•
-
Melakukan pengawasan dan pembinaan pada unit kerja di bawahnya.
-
Bertanggung jawab pada pemimpin redaksi.
Koordinator Liputan: -
Bertanggung jawab terhadap peliputan seluruh desk/bidang/halaman.
-
Menyusun perencanaan peliputan bersama redaktur.
-
Menjabarkan dan mengawasi pelaksanaan konsep media.
-
Memberi arah liputan, serta memperkaya visi redaktur dan reporter.
-
Menyelenggarakan rapat evaluasi dengan para redaktur paling tidak dua minggu sekali.
-
Pada kondisi tertentu tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang disesuaikan.
-
Menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan pada unit kerja yang dibawahinya.
•
Bertanggung jawab pada redaktur pelaksana.
Redaktur: -
Membawahi dan mengkoordinasi wartawan juga koresponden.
-
Membuat perencanan sehari-hari, baik mengenai hal baru, follow up, maupun penggalian suatu topik/isu yang telah, belum atau sedang diberitakan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
-
Memberi arahan (konsultasi) dan pengawasan kepada para reporter atas rencana liputan, penyelenggaraan lapangan, serta hasil liputan, seperti menentukan dan mempertajam angle (sudut pandang), lead (teras berita), kelengkapan data termasuk dukungan data dokumentasi/kepustakaan,
71 menambah wawasan penyajian, dan menentukan pembuatan ilustrasi, foto dan grafis. •
Produksi: -
Bertanggung jawab atas proses produksi.
-
Merencanakan produksi hingga tahap pracetak.
-
Melakukan penugasan reporter setelah berkoordinasi dengan koordinator peliputan dan redaktur.
•
•
•
Wartawan: -
Bertugas mencari berita dari narasumber.
-
Bertanggung jawab kepada redaktur.
Fotografer: -
Mengambil foto peristiwa atau kejadian sesuai bidangnya.
-
Mencari objek-objek foto yang unik dan dapat dijadikan berita menarik.
Layouter: -
Bertugas mengatur tata letak naskah dan foto.
-
Bertanggung jawab pada kualitas hasil produk akhir format digital yang akan dikirim ke percetakan.
•
•
Grafis: -
Membuat karikatur atau kartun.
-
Mendesain artistik untuk kepentingan halaman surat kabar.
-
Mendesain iklan secara kreatif.
Pemasaran: -
Bertugas memasarkan produk yang telah dihasilkan.
-
Bertugas mengatur sirkulasi pemasaran surat kabar ke agen-agen atau langganan.
72 -
Memiliki tugas yang berkelanjutan sebab berhubungan langsung dengan para mitra pemasaran (distributor).
•
Iklan: -
Memproduksi iklan untuk kepentingan perusahaan.
-
Bertugas dan berfungsi untuk mencari sumber pemasukan yang berasal dari iklan komersial.
-
Menyiapkan rencana promosi, literatur penjualan, media, dan kontrak penjualan.
•
HRD: -
Melakukan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang ada.
-
Memberikan dukungan kepada staf untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan staf.
-
Memonitor kinerja staf dan kegiatan kehadiran.
-
Mengkoordinasi perekrutan staf dan proses seleksi untuk memastikan terorganisir tepat waktu dan prosedur yang komprehensif digunakan untuk mempekerjakan staf.
•
Teknologi Informasi (TI): -
Bertugas untuk bertanggung jawab terhadap seluruh jaringan komputer yang terdapat di lingkungan perusahaan.
-
Melakukan pemantauan dan pemeliharaan teknologi pada perusahaan.
-
Memastikan teknologi perusahaan selalu ter-update sehingga memudahkan pengerjaan tugas oleh staf lain.
-
Bertugas dalam pengamanan TI perusahaan yang berhubungan dengan datadata internal perusahaan.
•
Keuangan:
73 -
Bertugas untuk melakukan perencanaan keuangan perusahaan.
-
Bertugas untuk menyusun penganggaran perusahaan.
-
Memeriksa keuangan dalam perusahaan.
-
Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan.
-
Melakukan pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh perusahaan
•
•
Umum: -
Menjalankan tugas yang tidak berhubungan dengan redaksi/non redaksi.
-
Bertugas membeli peralatan dan perlengkapan perusahaan.
Pengadaan (Procurement): -
Melakukan pembelian dan pengadaan barang-barang kebutuhan perusahaan khususnya setiap departemen.
•
Sistem Admin: -
•
•
Koordinator Perangkat Keras (Hardware) dan Jaringan: -
Mengatur koneksi jaringan perusahaan.
-
Bertugas melakukan pengadaaan dan mengelola hardware perusahaan.
Desktop Programmer: -
•
Bertugas mengelola program yang dipakai perusahaan.
Web Programmer: -
3.3
Bertugas mengatur hak akses setiap karyawan perusahaan.
Bertugas mengelola website perusahaan. Masalah yang Dihadapi Masalah yang dihadapi perusahaan:
•
Besarnya jumlah e-waste khususnya hardware yang dihasilkan perusahaan karena sudah mulai mengganggu penggunaan kapasitas maksimal gudang.
74 Disebabkan perusahaan belum memiliki gudang yang di khususkan untuk ewaste. Pada saat ini perusahaan masih menggabungkan e-waste dengan ruangan server. •
Perusahaan tidak memiliki alat untuk melakukan pengolahan e-waste.
•
Perusahaan selama ini tidak ada kebijakan yang jelas tentang e-waste.
•
Adanya UU RI No. 32/2009 tentang “Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup” dengan sanksi pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun serta denda paling sedikit 1 milyar rupiah dan paling banyak 3 milyar rupiah untuk pengelolaan limbah B3 tanpa izin dan ataupun tidak melakukan pengelolaan limbah B3; PP RI No. 18/1999 Jo. PP No. 85/1999 tentang “Pengelolaan Limbah B3”; dan Permen LH No. 18/2009 tentang “Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3”.
3.4
Ringkasan (Summary) Gambaran Data E-Waste Perusahaan Berikut adalah ringkasan (summary) data e-waste yang terdapat dalam
perusahaan: Tabel 3.1: Ringkasan (Summary) Data E-Waste Jawa Pos Group Tahun 2011
Sumber: Jawa Pos Group (2012)
75 3.5
Metodologi Penelitian Sampai saat ini perusahaan tidak memiliki pengelolaan e-waste secara khusus
dan masih belum memiliki kebijakan yang jelas tentang e-waste perusahaan. E-waste perusahaan biasanya dimasukkan ke dalam gudang dan dilakukan pelelangan dengan sistem borongan. Oleh karena itu, peneliti akan menganalisis output e-waste perusahaan dan memberikan usulan green computing sebagai dasar PSSI/TI berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei langsung ke perusahaan, mengumpulkan data di lapangan, lalu wawancara dengan staf TI terkait. Semua data diambil langsung dari lapangan dengan bantuan staf TI perusahaan terkait agar dapat menganalisis e-waste yang dihasilkan perusahaan secara keseluruhan. Peneliti juga menggunakan metode studi pustaka dalam penelitian ini. Data dan teori-teori yang menjadi acuan dan menyangkut penelitian bersumber dari buku, internet dan hasil penelitian orang lain. Sedangkan untuk metode perancangan, peneliti merancang pemodelan e-waste, aplikasi simulasi nilai atau pendapatan dari hasil pemrosesan e-waste berupa kalkulator berbasis makro yang menggunakan software Microsoft Office Excel 2007, Green IT Policy, serta Standard Operating Procedure (SOP) e-waste sebagai usulan untuk perusahaan. 3.6
Solusi Alternatif E-Waste Solusi alternatif yang dapat ditawarkan kepada Jawa Pos Group adalah
sebagai berikut:
76 Reuse (“Kanibal”)
E- Waste
E-Waste Art
Proses Artistik
Recycle
Pemulung
Gambar 3.2: Solusi Alternatif E-Waste Jawa Pos Group Sumber: Hasil Penelitian (2012) Keterangan: •
Menggunakan Kembali atau Reuse (“Kanibal”). Memanfaatkan komputer yang sudah tidak dipakai tetapi masih baik komponennya. Misalnya ada 5 komputer rusak, komponen di dalamnya dapat diambil untuk memperbarui 1 atau 2 dari komputer yang rusak dengan cara reuse komponen.
•
Kesenian E-Waste atau E-Waste Art. Dengan memanfaatkan komponen, akan tetapi dengan metode art membutuhkan penambahan SDM untuk membuat beberapa art. Hasil dari art tersebut dapat dijual untuk menghasilkan keuntungan.
•
Daur Ulang atau Recycle (Pemulung). Menjual komputer yang sudah tidak dipakai ke pemulung dengan harga yang sudah ditentukan sehingga mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan.
77 3.7
Pemodelan E-Waste Pemodelan e-waste yang akan dijadikan acuan dalam pembuatan model e-
waste pada Jawa Pos Group berdasarkan penelitian Chatterjee dan Kumar dalam International Journal of Physical Sciences yang berjudul Effective Electronic Waste Management and Recycling Process Involving Formal and Non-Formal Sectors dan penelitian The Swiss Federal Laboratories for Material Science and Technology (EMPA) dalam jurnal berjudul Model for E-waste Management. Dasar penggabungan kedua model penelitian di atas yaitu: 1. E-waste collection berdasarkan model e-waste penelitian Chatterjee dan Kumar. 2. Generation and stock pilling berdasarkan model Individu Producer Responsibility (IPR) dalam penelitian EMPA. 3. Categorization berdasarkan model e-waste penelitian Chatterjee dan Kumar. 4. Segregation berdasarkan model e-waste penelitian Chatterjee dan Kumar. 5. Recycling berdasarkan model Individu Producer Responsibility (IPR) dalam penelitian EMPA. Langkah awal adalah mengumpulkan e-waste di dalam gudang. Kemudian setelah e-waste terkumpul, maka e-waste akan dikategorikan berdasarkan kualitas. Yang memiliki kualitas terbaik akan digunakan kembali (reuse) dan kualitas yang buruk akan dipisahkan berdasarkan material. Langkah selanjutnya dilakukan daur ulang (recycling) yang langsung dijual kepada pemulung. Pemulung akan melanjutkan ke pengepul. Lalu pengepul melakukan proses recycling material tersebut.