BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Data Sekolah Musik Gloriamus berpusat di Green Ville Jakarta Barat, di kepalai oleh Pao Tjoe. Berdiri sejak 4 Febuari 1991 dan memulai kegiatannya di Sekolah Kristen IPEKA Tomang I, Green Ville blok SD, dengan membuka jurusan String seperti Violin, Viola, Cello, D.Bass. Didukung oleh Staf Pengajar yang berpengalaman lulusan dari Indonesia, Singapore, Germany, England, USA. Mendapatkan data mengenai sekolah musik Gloriamus tidaklah terlalu sulit, penulis bisa mendapatkan data tersebut melalu website, interview dengan kepala sekolah Gloriamus dan staff kerja. Cara mendapatkan data mengenai kepeminatan musik, penulis akan melakukan survey dan menyebarkan kuisioner kepada murid-murid Gloriamus dan ke beberapa sekolah. Setelah mendapatkan data tersebut, penulis akan membuat hasil data rata-rata kepeminatan musik serta keaktifan dalam kegiatan musik. Survey ini akan disebarkan kepada anak-anak umur 5 tahun sampai 18 tahun dan hasilnya akan disajikan dalam bentuk grafik. Penulis akan melakukan interview kepada tokoh-tokoh musisi akan manfaat kegiatan bermain musik ini seperti Marini Widyastari, Nino Ario Wijaya dan Budi Utomo Prabow. Kesulitan untuk menginterview musisi profesional ini adalah bertemu karena mereka memiliki jadwal yang padat dan belum tentu ada di Jakarta.
2.1.1 Tetang Sekolah Musik Gloriamus 2.1.1.2 Sejarah Berdiri sejak 4 Oktober tahun 1991, diawali dengan keinginan Gereja Kristus Yesus memiliki sebuah tim musik sendiri berupa orchestra yang bermain di dalam kebaktian mereka. Sekolah Musik Gloriamus mengajarkan murid-murid, yang mayoritas adalah jemaat dari gereja itu sendiri dan sekolah IPEKA yang merupakan naungan dari gereja itu juga,
bermail alat musik klasik dengan dasar-dasar musik klasik sendiri. Muridmurid yang terkumpul diajak untuk bermain bersama menjadi sebuah orchestra dan sampai sekarang masih berjalan untuk melayani di Gereja Kristus Yesus yang berlokasi di beberapa daerah seperti Greenville, Mangga Besar, Sunter, BSD dan lainnya. Sekarang, sekolah musik ini dikepalai oleh Pao Tjoe dan sudan memiliki banyak murid yang belajar banyak instrumen.
2.1.1.2 Pola Pikir Transformasi A. Visi Menjadi Sekolah Musik bernuansa klasik, yang akan terus memperjuangkan untuk mengapresasikan musik –musik gereja yang baik demi kemajuan musik bangsa Indonesia secara keseluruhan. B. Misi Membuka program-program pendidikan musik yang terarah dan sistematik yang akan mendukung kearah apresiasi dan performa musik gereja nuansa klasik yang berkualitas.
2.1.1.3 Kompetitor - Yamaha Musik School - Purwacaraka - The Resonanze - Yayasan Pendidikan Musik - Musik School of Indonesia 2.1.1.4 4P 1. Product
Jasa yang berupa sekolah musik informal 2. Price Rp. 300.000 – 1.500.000 3. Place Gedung GKY MUSIK CENTRE Jl. Greenville Blok C3/1-1A, Jakarta Barat 11510 4. Promotion - Brosur - Liturgi Gereja Kristus Yesus - Poster - Mouth to mouth
2.1.2 Analisa Kasus 2.1.2.1 Faktor Pendukung 1. Gereja Yesus Kristus yang mengepalai sekolah musik ini, dan banyak dari jemaat gereja ini yang menjadi murid Sekolah Musik Gloriamus. 2. Sekolah IPEKA yang juga bagian dari Gereja Kristus Yesus juga turut serta membantu promosi sekolah musik ini. 3. Ketersediaan alat yang lengkap dan dapat meminjamkan alat musik kepada murid yang belum memilikinya. 4. Memiliki orchestra yang menarik.
2.1.2.2 Faktor Penghambat 1. Kurangnya sarana promosi
2. Murid yang mereka dapat sebagian besar dari gereja dan sekolah saja, sedangkan dari masyarakat sendiri sangat minim. 3. Image yang didapatkan adalah sekolah musik untuk umat kristiani saja.
2.1.2.3 Faktor SWOT A. Strength Kekuatan dari Gloriamus karena Sekolah ini telah dinaungi oleh Gereja Kristus Yesus yang memiliki banyak pengikut.
B. Weakness Kelemahan dari Gloriamus karena murid yang didapatkan sebagian besar dari pengikut Gereja Kristus Yesus
C. Opportunity Kesempatan Gloriamus untuk menjadi sekolah musik yang lebih besarsangatlah mungkin karena sudah memiliki fondasi yang kuat dalam dunia musik, terutama memiliki guru-guru yang berkompeten dalam mengajar maupun bermain.
D. Thread Ancaman yang bisa didapatkan Glorimus adalah pesaingpesaing lainnya yang lebih melebarkan usahanya diberbagai daerah seperti Sekolah Musik Yamaha
2.1.3 Data Survey Menurut kepala sekolah musik Gloriamua, Kwee Pao Tjoe ”Gloriamus sudah berdiri sejak 1991 dengan tujuan memiliki pemusik sendiri untuk Gereja Kristus Yesus, dari sana juga murid-murid Gloriamus pertama kali ada. Sejak itu Gloriamus terus berkembang hingga sekarang ini. Musik
yang diajarkan musik klasik, karena itu adalah dasar dari jenis alat musik. Kami tidak mengajarkan jenis musik lain seperti jazz, pop dan lainnya. Walaupun kami mengajarkan alat musik saxophone, kami tetap mengajarkan musik klasik. Dari pengarajan yang telah kami lakukan, murid-murid kami ajak untuk melayani gereja bersama-sama. Murid kami ada yang mulai belajar dari umur 4 tahun. Dan kebanyakan dari mereka belajar biola dan piano. Mereka belajar musik dari kecil hingga besar sampai sekarang mereja juga belajar di sini. Tapi kebanyakan dari mereka hanya mencoba-coba belajar saja lalu setelah beberapa bulan berhenti. Untuk alat musik tiup seperti flute, clarinet, trombone sangat dikit sekali. Kami memiliki website saja, tapi sedikit orang yang bisa melihat. Untuk sekarang guru-guru kami membuka website kami hanya untuk menginpun data saat mengajar saja, untuk sosial media lainnya kami tidak ada. Disaat kami mengadakan event biasanya kami membuat brosur, poster dan juga diberitahukan secara langsung saja biasanya dilakukan di gereja-gereja, Sekolah IPEKA dan disebarkan ke sekolah musik lainnya.. Tetapi setiap event yang kami buat hanya sedikit penonton atau partisipan dari luar. Kami sangat berharap masyarakat bisa belajar musik di sekolah musik kami dan menonton konser-konser yang kami buat.
2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Teori Manfaat Musik
Dikutip dari website hipwee.com, berikut manfaat belajar musik : 1. Musik Merupakan Ekspresi Jiwa Manusia 2. Belajar Musik Akan Membuatmu Berkenalan Dengan Berbagai Budaya di Dunia 3. Belajar Musik Akan Melatih Konsentrasi dan Mengajarimu Pentingnya
Ketekunan 4. Mempelajari Musik Akan Membuatmu Lebih Peka dan Sensitif 5. Belajar Musik Mengajarimu Rasa Tanggung Jawab 6. Mempelajari Musik Mengajarimu Untuk Mendengar 7. Belajar Musik Meningkatkan Koordinasi Tubuhmu 8. Belajar Musik Membantu Mengurangi Rasa Stresmu 9. Mempelajari Musik Menumbuhkan Kreativitasmu 10. Belajar Musik Membantumu Untuk Mengingat 11. Belajar Musik Membuatmu Lebih Menghargai Waktu 12. Mempelajari Musik Mengajarkanmu Tentang Kerja Keras 13. Menampilkan Keahlianmu Dalam Bermusik Membangun Percaya Dirimu 14. Mempelajari Musik Itu Menyenangkan 15. Musik Membantumu Untuk Bersosialisasi 16. Belajar Musik Akan Membuatmu Bisa Diterima Dimana Saja 17. Mempelajari Musik Memberimu Kesempatan Untuk Bangga Pada Dirimu Sendiri 2.2.2 Teori Desain 2.2.2.1 Ilustrasi Fotografi Yaitu teknik membuat gambar ilustrasi berupa foto dengan bantuan kamera baik itu manual maupun digital.Biasanya obyek fotografi menjadi lebih realistis, eklusif dan persuasif. ilustrasi fotografi memiliki beberapa kegunaan, yaitu:
1.Menggambarkan perbandingan menunjukkan berita; 2. Mengabadikan sesuatu;
2.
Mencitakan suasana hati;
3.
Menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa
kemanusiaan (Suyanto, 2004:89). 2.2.2.2 Teknik Gabungan Yaitu ilustrasi bentuk komunikasi dengan struktur visual atau rupa yang terwujud dari perpaduan antara teknik fotografi/ilustrasi manual dengan teknik drawing di komputer (Pujiriyanto, 2005:41). 2.2.2.3 Tipografi Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata typos dan graphia.Secara umum tifografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan bentuk dengan gaya- gaya huruf. Tifografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya (Santosa, 2002:108).Tifografi lebih dari sepuluh ribu berlaku
secara
internasional
dan
sudah
dibakukan.
Huruf dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu: 1. Huruf Tak Berkait (Sans Serif) Bentuk huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal, sederhana dan lebih mudah dibaca dan sifat huruf ini kurang formal.Contoh bentuk huruf ini yang paling populer yaitu tipe Arial dan Helvetica. 2. Huruf Berkait (Serif)
Bentuk huruf yang memiliki kait, dengan ketebalan yang kontras.Jenis ini merupakan huruf formal, sangat anggun dan konservatif.Contoh yang paling umum yaitu huruf tipe Times New Roman. 3. Huruf Tulis atau Latin (Srcipt) Jenis ini merupakan dasar dari bentuk huruf yang ditulis dengan tangan, kontras tebal dan tipisnya sedikit saling berhubungan dan mengalir.Dapat memberikan kesan keanggunan dan sentuhan pribadi.
4.
Decoratif(Graphic)
Bentuk huruf yang sangat rumit desainnya.Bentuk ini hanya cocok dipakai untuk headline tidak cocok digunakan sebagai body copy jadi sifatnya sangat terbatas dalam penggunaannya. 5.
Monospace Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak atau
lebar yang sama setiap hurufnya. Contoh huruf monospace yaitu huruf tipe courier dan huruf yang ada pada mesin ketik. (Kusrianto,2004:25)