BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Data 2.1.1 Sumber Data
1. Company Profile Kana Goods 2. Wawancara dengan Pihak Kana Goods 3. Survey Kualitatif Target Market 3. Kajian Pustaka (buku dan literature)
2.1.2 Kana Goods
a. Kana Goods
Gambar 2.1. Logo Kana Goods
Brand Kana merupakan adalah merk busana (batik) yang diprakarsai oleh Sancaya Rini. Setelah bertahun – tahun bekerja dan bereksperimen terhadap bahan – bahan dan pewarna alam, Sancaya Rini memutuskan untuk membuat sebuah merk busana dengan desain yang kontemporer dan unik. Dalam setiap produknya, Brand Kana juga konsisten dalam memproduksi easy to wear fashion yang cantik dan unik. Setiap produk brand Kana dibuat dengan batik tulis yang membuat setiap desain dalam produknya eksklusif dan juga dibuat dengan proses yang bertahap. Karena proses produksi brand Kana yang bertahap dan proses batik tulis, Setiap produk
1
2 brand Kana berbeda satu sama lain yang membuat produk brand Kana bersifat eksklusif. b. USP Exclusive Natural Wear -
Produk : Outerwear : Merupakan Produk andalan brand Kana dan paling laku baik di online atau offline store.
-
Dress : Produk spesifik untuk wanita
-
Tunic : Produk spesifik untuk wanita
-
Vest : Produk spesifik untuk wanita
-
Mini Dress : Produk spesifik untuk wanita
c. Target Market -
Wanita
-
Tinggal di kota – kota besar
-
Umur : 17 - 30
-
SES A - A+
-
Merupakan orang yang suka bergaya berbeda dalam berbusana ( trendsetter )
-
Menyukai Green Lifestyle seperti mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan olahraga seperti yoga.
-
Mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap fashion yang digunakan olehnya (Memiliki pemahaman brand yang baik)
-
Mempunyai mobilitas yang tinggi
-
Tempat hangout : Premium Restaurant & Bar ( ex : Starbucks, Bakerzin, Yellow Fin, Lucy in the Sky, Cacaote, Three Buns)
-
Sosial Media Aktif digunakan target market : Path & Instagram
3
Gambar 2.2. Profil Target Market Kana Goods
4 d. Sales & Promotion -
STOW Jakarta (offline)
Gambar 2.3. Foto Kana di STOW Jakarta
COMMON HOUSE // 1st floor
Jl. Panglima Polim IX No. 16
Kebayoran Baru, Jakarta 12140
ph: +62 812 9070 8901 STOW adalah sebuah Store yang memiliki konsep “Putting Things in their proper place”. Store ini diprakarsai oleh Bluesville – Voyej yang diikuti oleh brand Kana. Brand Kana sendiri dapat bergabung dalam STOW karena diundang oleh Bluesville dikarenakan kekerabatan antar owner. Produk brand Kana didalam Stow digantung dalam sebuah rail hanger. Sales brand Kana di Stow menempati urutan nomor 3 setelah The Goods Dept Pacific Place dan Brighspot 2014. Namun, karena adanya Bluesville didalam STOW. Brand Kana dianggap sebagai “Bluesville versi perempuan” karena produk Bluesville sendiri adalah produk yang disasar untuk Pria dan sudah berdiri sejak 2011 (4 tahun) , sedangkan brand Kana untuk wanita.
5
-
The Goods Dept - Pacific Place Jakarta (offline)
Gambar 2.4. Logo The Goods Dept. Jakarta
Gambar 2.5. Foto Kana di The Goods Dept. Jakarta
Adalah sebuah department store yang menjual barang – barang dan produk yang dikurasi berdasarkan standar Goods Dept. berdiri sejak 2010, The Goods Department menjual barang – barang beserta Lifestyle dari setiap brandnya.
6 The Goods Dept yang mempresentasikan produk brand Kana bertempat di Pacific Place Mall Jakarta. Brand Kana ditempatkan secara special dalam space yang beranama “Art Dept” yang mana Art Dept adalah brand line milik The Goods Dept yang memiliki nilai seni tinggi. Brand yang tergabung dalam Art Dept tersebut terdiri dari brand Kana dan kompetitornya, Sejauh Mata Memandang. Berdasarkan Analisa Tim Marketing brand Kana, brand Kana dan Sejauh Mata Memandang memiliki jumlah konsumen yang bersaing, namun memiliki diferensiasi value yang berbeda. Apabila konsumen mencari produk asesories seperti pouch dan tote bag, konsumen cenderung memilih Sejauh. Namun untuk kebutuhan Outerwear, kana masih lebih dilirik oleh konsumen. Tidak Lupa sales terbesar dari brand Kana terdapat di The Goods Department Pacific Place.
-
Brightspot Market 2014 (Annual Event – Offline)
Gambar 2.6. Logo Brightspot
7
Gambar 2.7. Kana Goods diacara Brightspot
Brightspot Market adalah Currated Market untuk orang orang SES A – A+ yang diprakarsai oleh Leonard Theosabrata. Brightspot yang diikuti oleh brand Kana bertempatan di Pop Up mall Senayan. Pada Brightspot kali ini brand Kana mendapatkan space didekat pintu masuk utama dimana setiap pasti melewati dan melihat brand Kana. Posisi ini membuat sales Kana di Brightspot besar setelah The Goods Dept Pacific Place. Konsumen yang mengunjungi booth brand Kana di Brighspot 2014 kebanyakan bertanya : “Ini apa mas?”(menanyakan apa itu brand Kana) dan “Produknya buat sendiri” (bertanya apakah produk brand Kana diproduksi sendiri atau tidak)
-
Indonesia Fahion Week 2015 (Annual Event – Offline)
Indonesia Fashion Week 2015 yang bertepatan pada tanggal 26 februari – 1 maret 2015. Adalah even yang mengkomunikasikan Industry Fashion Indonesia kepada publik. Pada even ini sales brand Kana tidak sebanyak sales di Brighspot Market 2014.
8
-
POP UP Market 2015 (Annual Event – Offline)
Adalah sebuah event yang diselenggarakan oleh Prasetya Mulya Bussiness School. merupakan currated market yang diadakan setiap tahun. Bertepatan pada tanggal 12 – 15 maret 2015, brand Kana mengeluarkan koleksi barunya di POP – UP Market sekaligus meng-update websitenya dengan produk barunya.
-
Website http://kanagoods.com (online)
Gambar 2.8. Website Kana Goods
Merupakan Online store utama brand Kana. Setiap promosi dari Instagram bermuara di Website ini. Sales online cukup baik dikarenakan Website terintegrasi dengan akun Instagram.
9
-
Instagram (online)
Gambar 2.9. Instagram Kana Goods
- Hashtag : #kanagoods #readytowear #naturaldyed #indigo #batik #handmade - Alur Post Instagram brand Kana : Post Teaser Product – Post Product – Regram from Buyer who buy the Product - Post Dadakan : Informasi even– Proses Pembuatan Produk
e. Product, Place, Price, Promotion
-
Product : Busana wanita berbahan natural
-
Place : STOW Jakarta, The Goods Dept Pacific Place, Offline
-
Price : Rp. 500.000 – Rp. 2.000.000
-
Promotion : Social Media (Instagram)
10
2.1.3 Wawancara Dengan Pihak Kana Goods
Tanggal : 10 Maret 2015 Jam : 20.30 – 22.00 Narasumber : Divisi marketing brand Kana
1. Deskripsi apa yang dapat menggambarkan brand Kana dalam satu kalimat ? brand Kana adalah sebuah Ready to Wear Apparel Wanita yang dikemas dengan material Alami dan Desain yang cantik.
2. Siapa sajakah target market brand Kana ? Target Market brand Kana adalah wanita – wanita yang berfikiran dan memiliki lifestyle modern. Wanita – wanita yang dapat mengatur kehidupannya dengan baik dan mandiri. Kisaran umur 17 – 30 tahun. Untuk SES pastinya A – A+, memiliki pengetahuan yang kuat akan brand, peduli terhadap fashion yang akan dia kenakan sehari –hari, menyukai high-end stuff dan memiliki mobilitas yang tinggi terhadap gadget-nya. Dan wanita tersebut setidaknya berfikir stuff natural memiliki nilai lebih bila kita komunikasikan kepada mereka.
3. Kedepannya brand Kana ingin menjadi brand Seperti apa ? Kedepannya brand Kana diharapkan dapat menjadi Brand yang terfokus kepada Issue Natural dan setiap produknya terkonstruksi dengan material 100% Natural. Karena hal tersebut adalah visi dari Sancayarini yang ingin menciptakan lifestyle Sustainable Fashion. Tidak lupa tetap dikemas dalam bentuk dan desain yang modern dan cantik.
4. Event apa saja yang sudah diikuti oleh brand Kana dan bagaimana kesan konsumen terhadap brand Kana pada setiap event tersebut ? Event yang sudah Kana ikuti terdiri dari Brightspot 2014, Indonesia Fashion Week 2015, dan brand Kana akan ikut dalam Pop Up Market 2015 minggu ini. Kalau Kesan konsumen terhadap konsumen banyak yang bertanya “ini produk apasih?” dan “dibuat sendiri ya?”. Pertanyaan tersebut mengesankan bahwa konsumen bertanya akan kualitas dan cerita dibalik produk brand Kana. Kalau
11 mengenai harga sih tidak ada yang bilang kemahalan atau kemurahan. Paling ada yang bertanya Harga apabila tidak ada price tag diproduk yang ada di rail hanger 5. Sales brand Kana ada dimana saja ? dan bisa ceritakan adakah tujuan tertentu sales-nya mengapa ditempat tersebut ? Kalau untuk sales sampai sekarang brand Kana ada di STOW Store Panglima Polim. Disana brand Kana bergabung dengan Bluesville dan Voyej. brand Kana diberikan sedikit tempat disana karena Request dari Bluesville. Owner dari Bluesville sendiri ingin brand Kana berada di STOW dikarenakan hubungan kekeluargaan, pemilik Bluesville salah satunya adalah anak dari Sancayarini dan ingin membantu Sales brand Kana. Tapi dari pengamatan saya kebanyakan orang mengira Kana adalah Bluesville versi perempuan. Mungkin Karena branding indigo atau natural dye yang sudah kuat. Terlebih Bluesville sudah berdiri sejak 2011. Bluesville dikenal sebagai Natural dyed specialist yang dikemas dalam apparel dan produk pria, lalu disebelahnya ada Kana Natural Dyed specialist yang dikemas dalam produk wanita, terciptalah mindset tersebut. Kana = Bluesville versi perempuan. Lalu brand Kana juga ada di The Goods Dept Pacific Place Mall. Disana brand Kana diberi space khusus yang bernama Art Dept (Art Department ). Untuk pengaturannya space-nya diatur oleh orang dari The Goods, kita terima – terima saja. Tapi brand Kana dimasukin di Art Dept mungkin termasuk produk yang handmade atau ada value seninya mungkin. Lagipula brand – brand di Art Dept juga hanya Kana dan Sejauh Mata Memandang. Saya pernah mengadakan survey kebanyakan konsumen yang menghampiri Art Dept kebanyakan membeli outer brand Kana, sedangkan Sejauh menang di Aksesoris kecil kecil seperti Pouch-nya. Tapi overall bersaing lah penjualannya. Untuk Online sales-nya cukup baik. Setiap mem-post di Instagram gak jarang ada yang langsung order. Untuk event udah dijelaskan lah ya sebelumnya. Tapi overall kalau ditanya urutan sales terbaik yang pertama adalah The Goods Dept Pacific Place, Annual Event, STOW, dan yang terakhir adalah online sales.
6. Bagaimana promosi brand Kana terhadap konsumen? Lalu menurut anda bagaimana persepsi konsumen terhadap brand Kana? Kalau untuk promosi sampai sekarang brand Kana aktif banget di Instagram. Disana brand Kana memposting teaser product, lalu memberitahukan produk
12 tersebut dapat didapat dimana, apakah di event atau store kah, lalu apabila ada konsumen yang men-tag dengan hashtag #kanagoods kita regram sebagai apresiasi terhadap konsumen.
Untuk hashtag instagram setiap post memang masih serabutan seperti :
#kanagoods
#readytowear
#handmade
#naturaldyed
#indigo #batik kedepannya akan dikondisikan dan dirubah beberapa hashtag-nya. Untuk kesan konsumen biasanya setiap kita post di Instagram post brand Kana, sampai sekarang sih isinya apresiasi semua. Banyak yang bilang bagus dan lucu.
2.1.4 Kajian Pustaka
a. Buku -
Designing Brand Experiences oleh Robin Landa
Buku ini membahas tentang bagaimana membangun Brand Experience berdasarkan studi kasus dan keilmuan desain yang digabungkan dengan advertising. Didalam buku ini juga dibahas bagaiman mengaplikasikan desain branding dalam sebuah Advertising dan Promotional Design dalam bentuk kreatif yang tepat guna. Tidak lupa ditambahkan studi kasus brand – brand ternama seperti Olson, Mustoes, VSA Partner yang pada masanya mengaplikasikan brand visual mereka dalam creative advertising.
-
The Advertising Handbook 2nd Edition oleh Sean Bridley
Buku ini membahas mengenai Keilmuan Advertising secara dalam. Menjelaskan mengapa sebuah bisnis harus diklankan, bagaimana Advertising harus selaras dengan marketing, jenis dan teknik Advertising, dan Memahami konsumen secara tepat dan kreatif.
13
-
Basics Advertising- Art Direction oleh Nik Mahon
Buku ini membahas bagaimana mengemas Art Direction dengan preparation yang baik untuk menciptakan Advertising atau elemen kampanye yang tepat.
b. Internet -
http://kanagoods.com
Merupakan website resmi dari brand Kana, berisi informasi mengenai produk dan konten brand Kana.
-
http://www.treehugger.com
Adalah website mengenai lifestyle terhadap sustainable fashion. Memiliki visi untuk memanfaatkan fashion sebagai media mengubah dan membangun sustainable future dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
-
http://www.stellamccartney.com
Merupakan website seorang fashion designer yang peduli terhadap issue sustainable fashion. Didalamnya terdapat konten yang dapat memperkaya pandangan mengenai sustainable fashion.
-
http://www.maaillustrations.com
Merupakan situs yang membhas mengenai ilustrasi kontemporer beserta penjelasan ilustrasi dengan beragam teknik.
c. Survei Survey Kualitatif – Target Market Kana •
Pekerjaan : Creativepreneur/ Fotografer Nama : Andri Avrillina Umur : 22 tahun Menurut Andri, brand Kana adalah brand bluesville versi perempuan. Andri memiliki outerwear, bandana, dan syal Kana. Dia mengetahui brand Kana karena dia dimintai bantuan untuk memotret produk brand Kana season pertama. Sejak Awal Andri menyukai produk brand Kana karena menurutnya bagus dan patternnya unik. Dan ketika Andri menggunakan Kana, dia merasa
14 menggunakan sebuah busana yang berbeda, dia menjadi orang yang unik dan berbeda karena dia merasa tidak banyak orang yang mengetahui dan memakai Kana. Banyak temannya yang bertanya mengenai brand Kana apabila Andri memakai produk brand Kana, dan biasanya Andri langsung berbincang mengenai Sustainable Fashion dengan orang yang bertanya. Andri memakai outer brand Kana untuk acara semiformal, syal dan bandana dibawa kemana saja setiap saat. Apabila andri disuruh memilih antara membeli Outer brand Kana atau outer Mango, Andri memilih untuk membeli brand Kana karena dinilainya memiliki value yang lebih terhadap sustainable fashion dan Outer-nya multifungsi dibanding outer Mango.
•
Pekerjaan : Freelance Fotografer Nama : Fransisca Angela Umur : 21 tahun Menurut Sisca, brand Kana merupakan brand batik tulis handmade yang cantik. Dia memiliki outerwear dan bandana Kana. Sisca membeli Kana karena dia suka produknya ini dibuat handmade dengan teknik batik tulis tradisional yang dibuat sendiri oleh owner-nya, Sancayarini. Ketika dia menggunakan brand Kana, ia merasa nyaman dan rileks karena produknya dibuat dari bahan natural. Ia tidak begitu peduli terhadap temannya mengenai kana, yang pasti sisca merasa menjadi lebih beda dibanding temannya yang lain ketika memakai Kana. Sisca memakai outer Kana untuk acara khusus untuk mendapatkan feel semiformal. Apabila disuruh memilih untuk membeli produk brand Kana atau Muji, sisca memilih untuk membeli keduanya karena keduanya memiliki value tersendiri untuk digunakan.
15
•
Pekerjaan : Writer/Mahasiswa Nama : Yosephine Salim Umur : 19 tahun Menurut Yosephine, brand Kana adalah brand natural indigo seperti bluesville yang sedang hype. Dia tidak memiliki satupun produk Kana, tetapi dia sangat mendambakan untuk memiliki produk Kana. Dia belum membeli produk brand Kana karena dia merasa masih ragu untuk memakainya, namun dia beranggapan bahwa brand Kana keren dan lucu produk – produknya. Terlebih menurutnya owner-nya, Sancayarini memiliki visi dan misi yang baik terhadap sustainable fashion. Dia membayangkan produk brand Kana itu nyaman dipakai, dan pastinya dia akan menjadi orang yang keren apabila memakai Kana. Apabila ditanya untuk membeli outer brand Kana atau outer Mango, Yosephine akan lebih cenderung membeli outer brand Kana karena baginya Kana itu lucu dan bisa membuat cewe jadi beda dan cantik.
•
Pekerjaan : Mahasiswa/Travel Enthusiast Nama : Devina Safirahmawati Umur : 21 tahun Menurut Devina, brand Kana adalah brand indigo berwarna biru dengan pattern yang unik dan cantik yang sedang trend. Dia tidak memiliki satupun produk Kana. Tetapi ia ingin memiliki produk brand Kana. Dia belum membeli produk brand Kana karena belum sempat untuk melihat secara langsung produknya agar dapat memilih dengan tepat produk brand Kana yang cocok untuknya. Menurutnya, menggunakan brand Kana itu keren, karena produknya bagus – bagus, apalagi kalau dilihat dari instagram dan cewek – cewek yang memakai brand Kana, semua cewek tersebut menjadi cantik dan berbeda. Menurutnya brand Kana itu bagus dan keren. Apabila ditanya untuk membeli produk brand Kana, Topshop, atau H&M, dia akan memilih untuk membeli brand Kana karena beda dan tidak ada di Topshop dan H&M.
•
Pekerjaan : Psikolog Nama : Vannya Tadnya
16 Umur : 23 tahun Menurut Vannya, brand Kana adalah brand Natural Indigo seperti Bluesville ( brand Natural dye pria ) versi perempuan. Dia memiliki bandana dan syal kana yang merupakan hadiah dari pacarnya. Menurutnya, ketika ia menggunakan brand Kana, ia merasa menjadi wanita dengan gaya yang berbeda karena mulai dari produk dengan bahan natural yang ia pakai sangat nyaman dan ia merasa keren dana bangga dapat memahami sustainable fashion lebih baik melalui brand Kana. Dia sering memberitahukan perihal sustainable fashion brand Kana apabila ia membawa bandana brand Kana walau hanya sekedar untuk gaya saja dan untuk memberitahukan lifestyle tersebut kepada temannya. Apabila diminta untuk memilih antara brand Kana atau topshop, Vannya memilih brand Kana karena value navtural yang dijualnya sangat tinggi. Terlebih dia juga memiliki dompet bluesville yang terbuat dari bahan natural yang baginya membuat dia menjadi wanita yang lebih keren.
•
Pekerjaan : Creativepreneur Nama : Alisa Dani Umur : 22 tahun Menurut Alisa, brand Kana adalah brand batik tulis milik tante Sancayarini yang modern. Ia memiliki satu outer brand Kana yang tidak jarang ia gunakan. Menurutnya, setiap menggunakan brand Kana bagaikan memakan outer eksklusif yang keren karena bentuknya beda tidak ada dimall atau market manapun. Terlebih outer ini dibuat dari bahan yang alami. Alisa mengetahui Kana karena pada mulanya dia tertarik terhadap Batik Kanawida yang sebelumnya dibuat oleh Sancayarini, dalam artian dia memang sudah menyukai pattern sancayarini yang khas dan cantik. Apabila disuruh memilih untuk membeli brand Kana atau Sejauh Mata Memandang, dia akan memilih untuk membeli brand Kana karena varian dan desainnya beragam dan eksklusif.
Dari Survey Kuantitatif diatas, dapat ditarik sebuah benang merah :
17 -
Pemahaman brand Kana tidak sama dari setiap orang yang disurvey. Ada yang beranggapan Brand Natural Indigo dye untuk perempuan, batik tulis handmade buatan Sancayarini, Brand Natural Indigo seperti Bluesville versi perempuan, dan Brand Indigo yang sedang hype.
-
Konsumen membeli brand Kana karena dia ingin tampil keren, beda, dan eksklusif dibanding teman dan orang lain.
-
Konsumen membeli brand Kana karena dia ingin tampil berbeda dan lebih dibanding yang perempuan lain.
-
Setiap orang yang disurvey beranggapan bahwa brand Kana adalah produk yang unik dan bagus baik dari konsep sustainable fashion atau naturalnya atau desainnya.
-
Brand Kana dianggap memiliki value lebih dibanding brand lain.
2.1.5 kompetitor 2.1.5.1 Sejauh Mata Memandang
Gambar 2.10 Logo Sejauh Mata Memandang
Sejauh Mata Memandang adalah Batik yang diprakarsai oleh Shira Subyakto dan Arya Dipa. Kedua orang tersebut memutuskan untuk menelusuri ragam tekstil yang ada di Indonesia. Mereka bekerja sama dengan pebatik dari Sumba, Bali, dan jawa. Semua material mereka menggunakan material alam yang ramah lingkungan.
a. Produk : -
Outerwear
18 -
Dress
-
Tunic
-
Vest
-
Mini Dress
-
Accessories
Gambar 2.11. Overview Produk Sejauh
b. Target Market -
Pria – Wanita
-
Tinggal di kota – kota besar
-
Umur : 17 – 30
-
SES A
-
Mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap fashion yang digunakan olehnya
-
Mempunyai mobilitas yang tinggi
c. Store and Sales -
Dia.Lo.Gue Artspace Kemang (offline)
19 -
Alun – Alun Indonesia (offline)
-
Woodpecker, Panglima Polim (offline)
-
The Goods Department, Pacific Place (offline)
-
Instagram (online)
-
Website, http://sejauh.com (online)
2.1.6 Current Situation Brand Kana adalah brand yang memproduksi busana wanita dengan bahan natural. Brand Kana telah berjalan selama hampir setahun dan tidak pernah melakukan aktivitas kampanye. Brand Kana sekarang dianggap sebagai brand natural dyed, seperti Bluesville, versi perempuan atau brand yang hanya sekedar menggunakan natural dye. Kondisi ini tidak menguntungkan bagi Kana karena akan membuat brand Kana seakan pengekor dari brand Bluesville. Komunikasi yang dilakukan oleh brand Kana terhadap Target Marketnya pun cukup beragam di sosial media, konten yang disuguhkan juga beragam mulai dari hashtag yang beragam seperti #sustainablefashion, #batik, #indigo, #natural. USP dari brand Kana belum terkomunikasikan dengan baik.
2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Teori Periklanan Periklanan (Advertising) merupakan pesan yang dibayar dan disampaikan melalui semua media yang bertujuan membujuk konsumen untuk melakukan tindak membeli atau mengubah perilakunya. Periklanan merupakan sarana dan alat pemasaran produk maupun jasa
2.2.2 Teori Iklan Komersil
Iklan komersil menjual brand dengan menginformasikan konsumen mengenai sebuah brand, memberitahukan brand kepada konsumen, mempromosikan
20 brand, dan membangun brand. Iklan ini bisa dalam bentuk Iklan komersil, kampanye, atau membangun brand melalui media yang variatif seperti : TV, radio, website, dan respon secara langsung. Iklan tersebut juga bisa ditemukan dalam bentuk yang tidak biasa, seperti guerilla advertising, atau kampanye terintegrasi dalam media yang bervariasi.
2.2.3 Teori Ilustrasi
Menurut Sigit Santoso (2001 : 32), pada buku Advertising Guide Book, ilustrasi berasal dari kata latin illustre yang artinya menerangkan. Ilustrasi dapat berupa gambar, symbol, relief, yang bertujuan mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu. Bahasa visual, berdasarkan buku AV Illustration Theory, Context, Perception, terdiri dari dua yaitu ilustrasi literal, yang merepresentasikan kenyataan yang sebenarnya. Ilustrasi jenis ini pada umumnya merupakan deskripsi yang akurat akan realitas. Bentuk ilustrasi yang kedua adalah ilustrasi konseptual. Disini dapat diaplikasikan metaphor- metaphor kepada subjek. Gambar memiliki konten realitas, namun memiliki bentuk yang sangat berbeda seperti surealisme, distorsi yang ekstrim dan abstraksi.
2.2.4 Karakteristik Generasi Digital
Tapscott (2009 : 55) pada buku Grown Up Digital : How The Net Generation ChangeYour World, memberitahukan karakteristik generasi digital yang merupakan sikap dan perilaku yang mendefinisikan generasi digital pada remaja. -
Freedom, generasi digital menginginkan kebebasan dalam segala hal yang mereka lakukan, mulai dari kebebasan pilihan hingga kebebasan berekspresi
-
Costumization, mereka suka menyesuaikan dan personalisasi dalam media digital. Mereka telah tumbuh mendapatkan media apa yang mereka inignkan. Ketika mereka mendapatkannya, mereka juga mampu mengubahnya.
2.2.5 Teori Fotografi Edison Paulus (2012 : 40) Pada buku Saku Fotografi. pemotretan fashion,
21 detail dari busana yang diikenakan oleh seorang model adalah poin utama. Oleh Karena itu antara model dan busana harus saling menunjang. Fotografi dapat membuat kita percaya dan melihat apa yang akan kita lihat, Fotografi pun membuat pembaca dapat merasakan atmosfer yang terjadi ketika supporter inisial beraksi.
2.2.6 Teori Website Kriteria website yang baik adalah menurut Jacob Nielsen (2008) dalam buku Advances in Human/Computer Interaction : • Usability: usability melibatkan pertanyaan dapatkah user menemukan cara untuk menggunakan situs web tersebut dengan efektif. Atau usability adalah sebagai suatu pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan aplikasi atau situs web sampai pengguna dapat mengoperasikan dengan mudah dan cepat. Situs web harus memenuhi lima syarat untuk mencapai tingkat usability yang ideal antara lain: a. Mudah untuk dipelajari Letakan isi yang paling penting pada bagian atas halaman agar pengunjung dapat menemukan dengan cepat. b. Efisien dalam penggunaan Jangan menggunakan link yang terlalu banyak. Sediakan seperlunya dan antarkan pengunjung untuk mencapai informasi dengan mudah dan cepat. c. Tingkat kesalahan rendah Hindari link yang tidak berfungsi atau halaman masih dalam proses pembuatan (under construction). Lebih baik jangan cantumkan link itu bilamana halaman yang di link belum tersedia. d. Kepuasan pengguna User harus dapat menemukan apa yang mereka cari, men-download dengan cepat, mengetahui kapan mereka selesai, dasn dapat dengan mudah memberitahukan site atau content yang mereka temukan pada teman mereka.
• Sistem Navigasi Navigasi dapat ditampilkan dalam berbagai media yaitu teks, image ataupun animasi. Navigasi dari images dapat menawarkan banyak sekali variasi, misalnya dengan ikon, image, pengguna huruf dan bentuk yang lebih bebas.
Adapun cara membuat navigasi yang baik yaitu:
22 a. Rencanakan dengan benar sebelum membuat. Navigasi atau struktur situs web nantinya akan sulit diubah. Jadi sebelum membuat navigasi sebuah situs, tentukan konsepnya. b. Kelompokan link navigasi dan aturlah seperlunya. Buat halaman dengan mock up navigasi elemen, jenis content yang ada di halaman dan prioritasnya. c. Buatlah tampilan navigasi berbeda dari tampilan lainnya. Buatlah navigasi yang logika susunannya mudah dipahami. Kata-kata yang menjadi navigasi menerangkan tujuan navigasi. Gunakan kata-kata yang singkat, tepat dan jelas. Gunakan istilah-istilah yang biasa dipergunakan atau yang mudah dimengerti pengunjung, jangan membuat image yang berkesan sebagai tombol, padahal bukan tombol atau link. d. Buat navigasi yang memungkinkan user feedback seperti meletakan home atau back. e. Jangan sampai navigasi tidak berfungsi (broken link, baik internal atau eksternal), dan navigasi yang belum ada isinya jangan dicantumkan. f. Jaga konsistensi. Posisi daerah navigasi harus tetap dan struktur navigasi harus konsisten dengan struktur isi, yang diurutkan berdasarkan logika pengunjung. Bila perlu letakan pada tempat yang sama di tiap halaman, gunakan warna yang sama dan tempatkan pada tempat yang mudah dilihat.
• Content Content yang baik akan menarik, relevan, dan pantas untuk target audience web tersebut. Gaya penulisan bahasa yang dipergunakan harus sesuai dengan web dan target audience. Hindari kesalahan dalam penulisan, termasuk tata bahasa dan tanda baca, di tiap halaman header dan judul.
23
Cara membuat content yang baik: a. Kenali audience, tulislah dengan gaya mereka dan sesuaikan dengan isinya. b. Jaga content agar tetap up to date. Ini akan meningkatkan daya lekat situs web yang membuat user sering kembali. c. Dahulukan kualitas diatas kuantitas. Usahakan kualitas content tercapai lebih dahulu dan kemudian jika memungkinkan baru mengejar kuantitas. Hal ini akan mendorong user untuk mengunjungi situs kita lagi.
• Loading Time Menurut Jeffrey Veen dari webmonkey.com “kita hanya memiliki waktu 3 detik untuk menyakinkan user untuk tidak menutup window atau pergi ke situs lain. Jadi letakan sesuatu di layar dalam waktu 3 detik dan buatlah sesuatu itu menarik”. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Zona Research (April 1999) menyatakan bahwa 80% pengunjung akan menutup browser apabila halaman web yang ia buka tidak tampil dalam 7-8 detik. Penelitian Jupiter Media Metrix mengatakan bahwa 40% pengunjung akan kembali mengunjungi situs yang tampil lebih cepat. Sebuah situs web yang tampil lebih cepat kemungkinan besar akan kembali dikunjungi, apalagi dengan content dan tampilan yang menarik. Waktu download memang tidak hanya dipengaruhi desain tetapi juga koneksi, server, dan lain-lain. Namun desainer web harus memperhitungkan desain yang dibuatnya agar tampil lebih cepat dengan menggunakan ukuran sekecil mungkin.
•
Interactivity Untuk situs web yang memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan situs
web, kita sebagai pemilik/pembuat, pengunjung lain dengan komputernya. Interaktivitas adalah apa yang melibatkan pengguna situs web sebagai user experience dengan situs web itu sendiri. Dasar dari interaktivitas adalah hyperlinks (links) dan mekanisme feed back. Gunakan hyperlink untuk membawa pengunjung ke sumber berita, topik lebih lanjut, topik terkait, atau lainnya, seperti link yang berbunyi more info about this, related links dan lain-lain. Sedangkan untuk mekanisme
feed
back,
contohnya
seperti critiques,
comments, questions.
Keuntungannya, user dapat memberitahu kritik/saran agar situs web kita bisa lebih baik
24
2.2.7 Teori Ilustrasi Kontemporer menurut maa illustration, Ilustrasi kontemporer adalah ketika sebuah ilustrasi dibuat dengan meninggalkan cara pembuatan ilustrasi tradisional. Ilustrator akan membuat ilustrasi kontemporer dengan perangkat – perangkat modern dan mencampurkan teknik ilustrasi untuk membuat sebuah ilustrasi. Dengan banyaknya demand dan permintaan terhadap ilustrasi sekarang, Ilustrator dituntut untuk menemuka teknik dan metode yang membuat mereka dapat memproduksi ilustrasi secara efisien. Dengan adanya koputer dan interner, pekerjaan illustrator menjadi lebih mudah. Ilustrasi kontemporer telah mengubah cara kerja Ilustrator. Gaya ilustrasi yang dihasilkan oleh ilustrasi kontemporer selalu beragam dan bervariasi berdasarkan cara kerja yang dilakukan illustrator. Semua hasilnya bergantung pada usaha untuk melangkah jauh dari cara lama dalam bervisualisasi. Ilustrasi kontemporer telah berhasil membuka jendela bagi para illustrator untuk mengeksplor dunia seni.
2.3 SWOT
-
Strength
25 Kampanye Strengthen Brand yang menanamkan persepsi Kana = Exclusive Natural Wear yang selaras dengan Insight market Kana yang ingin tampil dengan produk yang eksklusif dengan pendekatan ilustratif. USP Kana yang merupakan Exclusive Natural Wear selaras dengan insight target market yang ingin tampil dengan produk eksklusif.
-
Weakness
Target market Kana banyak mengakses informasi Kana melalui sosial media dibanding website.
-
Opportunity
Belum ada aktivitas kampanye dari pihak kompetitor utama hingga sekarang.
-
Threat
Kampanye kompetitor dan iklan kompetitor yang dapat mengganggu awareness kampanye.