BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Sumber Data
Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: •
Pencarian bahan melalui artikel dan literatur dari internet mengenai hal yang berhubungan dengan tema yang diangkat.
•
Pencarian bahan melalui literatur buku sebagai materi pendukung: - Buku Karakter Wayang - Grids and Page Layout ( Amy Graver & Ben Jura ) - Foundation of art + design ( Alan Pipes ) - Color Design Workbook ( Adams Marioka ) - Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi (Rakhmat Supriyono)
•
Wawancara dengan Bapak Didit Budiono sebagai kurator museum wayang indonesia.
2.1.2 Hasil Wawancara
Berikut merupakan beberapa ringkasan pertanyaan yang ditanyakan pada saat wawancara: Pengunjung utama museum wayang adalah keluarga, anak sekolah dan remaja yang iseng mampir saat senggang. Menurut Bapak Didit di jaman sekarang minat anakanak kepada wayang sudah sangat kecil karena kurang dilakukan pengenalan kepada anak-anak tersebut. Sekarang sudah ada beberapa cara dari dalang dalang dan seniman untuk memancing minat para anak-anak, antara lain dengan membuat wayang kartun. Sesungguhnya isi cerita wayang juga harus dirubah dan dipersingkat. Bapak Didit menegaskan bahwa seni wayang adalah seni bebas dan bentuk wayang bebas diubah sesuai dengan selera senimannya.
2.1.3 Data Target
2.1.3.1 Consumer Behaviour •
Sering menghabiskan waktu dengan teman-teman sebaya.
•
Kurang peduli dengan kebudayaan.
•
Banyak menghabiskan waktu dengan internet.
•
Cenderung memilih buku dengan gambar daripada buku teks.
2.1.3.2 Psikografi •
Emosi sedang dalam masa tidak stabil
•
Mulai memberontak terhadap peraturan
2.1.3.3 Demografi •
Gender
: Pria dan Wanita
•
Usia
: 10-12 tahun
•
Kewarganegaraan
: Indonesia
•
Pekerjaan
: Pelajar Sekolah Dasar
•
Kelas sosial
: A-B
2.1.3.4 Geografi •
Berada di wilayah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung
2.1.4 Mandatory
Mandatory dari proyek ini adalah Museum Wayang Indonesia, Museum Wayang adalah museum yang terletak di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat. Memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan lainnya. Wayang dari luar negri juga ada di sini, misalnya dari rRepublik Rakyat Tiongkok dan Kamboja. Hingga kini Museum ini mengoleksi lebih dari 4.000 buah wayang dari seluruh dunia.
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Analisa S.W.O.T
Strength
:
Buku tentang budaya dan pendidikan yang didesain menarik
Weakness
:
Tema wayang kurang menarik minat anak-anak
Opportunities : Dengan desain yang tidak biasa maka akan lebih menonjol dari buku lainnya
Threat
:
Jika tema kurang menarik akan sulit mengenalkan ke anak-anak
2.2.2 Kompetitor
Kompetitor dari buku wayang ini adalah Tokoh Wayang Populer dari Muh. Faisal.
Gambar 1 2.2.2.1 Analisa S.W.O.T
Strength
:
Konten disusun dengan lebih rapih dan gambar yang jelas
Weakness
:
Desain cover tidak konsisten dengan gambar yang pecah dan gelap
Opportunities :
Dengan Bahasa yang lebih ringan akan menjaga pembaca tetap membaca
Threat
:
Dengan desain cover yang kurang menarik akan sedikit yang mengambil buku ini
2.2.3 Landasan Teori
2.2.3.1 Teori Layout dan Grid
Pada dasarnya, layout dapat diartikan sebagai tata letaj elemen elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya, menurut buku “the layout book” karya ambrose/harris dikatakan bahwa ketika kita membicarakan tentang layout maka kita memikirkan suatu objek, gambar, dan tipografi dan elemen elemen desain yang diposisikan dalam suatu halaman. Prinsip dasar layout antara lain adalah sequence: membuat prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama sampai yang dibaca belakangan Dalam buku Grids and Page Layout karya Amy graver and Ben Jura halaman 28, dikatakan bahwa bentuk grid dasar Multicolomn grids dapat digunakan untuk mempertegas komunikasi, dan merupakan bentuk grid yang fleksibel dan mudah dimodifikasi.
2.2.3.2 Buku Karakter Wayang
Dalam buku “51 karakter tokoh wayang” karya Margono Notepertomo dan Warih Jatirahayu dikatakan bahwa tokoh tokoh wayang bisa dikajo pendidikan budi pekertinya, setiap tokoh diceritakan secara biografis dan dikaji pendidikan budi pekertinya. Didalam buku itu terdapat pula beberapa tokoh wayang antara lain: -Tokoh yang termasuk dalam Satriya: Bima, Arjuna, Dursasana, Nakula Sadewa, Antareja, Gatotkaca, Antasena, Abimanyu, Wisanggeni, Irawan, Sumatri, Wibisana. -Tokoh yang termasuk dalam raja: Arjuna Sasrabahu, Rama Wijaya, Dasamuka, Destarata, Pandu Dewanata, Subali Sugriwa, Barata, Baladewa, Duryudana, Kresna, Karna, Yudistira -Tokoh yang termasuk Resi:
Anoman, Bisma, Durna -Tokoh yang termasuk Dewa: Sang Hyang Tunggal, Syang Hyang Wenang, Batara Narada, Batara guru, Dewi Ruci, Batara Indra, Batara Surya, Batara Wisnu, Sang Hyang Nagaraja, Lembu Andini, Batara Ganesa. -Yang termasuk dalam putri: Sinta, Kunti, Drupadi, Sumbadra, Srikandi. -Yang termasuk dalam Abdi: Semar, Gareng, Petruk, Bagong -Yang termasuk Raksasa: Kumbakarna, Sukrasana, Kalabendana, Cakil
2.2.3.3 Teori Warna
Warna adalah spektrum yang terdapat didalam cahaya sempurna, identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang itu. Ada beberapa jenis warna, antara lain adalah Warna kontras Atau komplementer adalah warna yang terlihat berseberangan dari warna lainnya, Terdiri dari warna primer dan sekunder -Warna hangat: Adalah kelompok warna yang memunculkan nuansa hangat dan panas. Warna yang ada di kelompok ini adalah dari rentang merah hingga kuning. Kelompok warna ini digunakan untuk mengesankan riang, semangat, marah dan lain lain