Bab 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Data 2.1.1 Data Riset 1. Literatur Pencarian data melalui berbagai media yang berhubungan dengan Ayomudik.com didapat dari : a. Buku dan Buletin b. Website c.
Tulisan-tulisan
berupa:
data-data,
laporan,
dll;
yang
berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tema mudik lebaran.
2. Wawancara Wawancara langsung dengan pihak terkait : a. Kementrian Pekerjaan Umum Hasil dari wawancara dengan Pusat Pelayanan Informasi Publik Kementrian PU yang sudah dilakukan pada tanggal 18 Maret lalu menyatakan bahwa peluncuran situs dan video Ayomudik bertujuan untuk menunjukkan kinerja Kementrian PU selama beberapa tahun terakhir. Momen Lebaran dipilih karena pada momen tersebut biasanya kinerja Kementrian PU disorot oleh media terutama pada persiapan infrastruktur mudik. Oleh karena itu Kementrian PU membuat sebuah situs dan video Ayomudik yang terinsipirasi dari video Dumb Ways To Die yang diluncurkan oleh Metro Australia.
Penggunaan media untuk mempromosikan situs dan video hanya menggunakan Youtube Ad dan facebook.
3
4 Dikatakan oleh Ibu Putri Puspita selaku Kepala Sub Bidang Pelayanan Informasi Publik situs yang diluncurkan sejak tanggal 14 Juli 2014 ini sudah dikunjungi 17.062 kali sedangkan video ditonton 13.903 kali.
b. Pelaku mudik Hasil wawancara berupa pendapat pribadi, opini dan pengalaman dari perorangan. Keseluruhan data yang diperoleh, dikumpul dan dipilah kembali melalui proses pengeditan dan analisa. Selanjutnya data yang sudah diedit langsung dianalisa dan diambil kesimpulan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
Dari hasil wawancara terhadap 10 orang yang mudik dengan kendaraan pribadi menyatakan persiapan utama sebelum perjalanan mudik adalah servis mobil, mempersiapkan obatobatan dan mencari info jalan alternatif.
8 dari 10 orang menyatakan mudik dalam benak mereka adalah waktu bersama keluarga sedangkan 1 dari 10 mengatakan mudik itu melelahkan dan macet. 1 dari 10 mengatakan mudik adalah suasana baru.
Macet dan kecelakaan merupakan hal yang paling dihindari/ ditakuti saat perjalanan mudik (7 dari 10) sedangakan 1 dari 10 orang menghindari jalan berlubang, dan 2 dari 10 mengatakan takut kehabisan bensin diperjalanan.
10 dari 10 orang yang di wawancara menyatakan bahwa mereka belum pernah melihat video maupun mengakses situs Ayomudik. Selain itu saat ditanya mengenai video tersebut 4 dari 10 orang menyatakan video tersebut mirip dengan video Dumb Ways To Die tetapi mereka tidak mempermasalahkan kemiripannya.
5 Kesimpulan: 1. Dapat dikatakan bahwa kampanye ini belum sukses, terbukti banyak orang yang tidak mengetahui adanya kampanye
ini
padahal
informasi
yang
akan
dikomunikasikan penting. 2. Data
yang
diperoleh
dari
website
Kementrian
Perhubungan mengatakan total Pemudik tahun 2014 lalu
mencapai
27.894.914
jiwa
dengan
jumlah
penggunaan mobil mencapai 559.232 mobil tentunya adalah skala yang besar.
Maka perbandingan 13.903 viewers video Ayomudik dengan jumlah Pemudik 2014 sebanyak 27.894.914 jiwa tidaklah berimbang. 3. Macet dan Kecelakaan adalah hal yang paling dihindari saat perjalan mudik.
2.1.1.1 Current Situation Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia “mudik” sudah menjadi sebuah tradisi tahunan, khususnya di Bulan Ramadhan. Menjelang Idul Fitri berbagai macam cara dilakukan agar dapat pulang ke kampung halaman mereka, ada yang mengunakan kereta api, pesawat terbang, kapal laut, Bus, bahkan tidak sedikit juga para pemudik mengunakan kendaraan pribadi seperti mobil ataupun motor. Tujuannya hanya satu agar dapat bertemu dan bersilahturahmi dengan keluarga tercinta. Akan tetapi faktor keselamatan yang seharusnya menjadi prioritas utama, sering kali dihiraukan. Tidak peduli seberapa jauh jarak serta muatan barang yang dibawa ketika melakukan perjalanan nanti. Hal ini menjelaskan bahwa masih banyak para pemudik yang tidak mengerti dan memperhatikan bagaimana berkendaraan yang aman ketika pulang kampung.
6 Melalui iklan layanan masyarakat yang dibuat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dengan tag line-nya “Pulang Kampung Harus selamat”, diharapkan iklan ini dapat menghimbau serta mengedukasi para calon pemudik. Sayangnya kampanye ini masih terasa asing ditelinga orang, padahal kampanye yang dibuat sudah menarik diantaranya adalah dengan membuat website yang memuat berbagai jenis info mudik, tips mudik, peta mudik, bahkan panggilan darurat yang bisa dihubungi serta berita terkini. Selain menggunakan website, Kementrian PU juga membuat video “Pulang Kampung Harus Selamat”.
2.1.1.2 Emotional Selling Proposition (ESP) Pesan yang ingin disampaikan disajikan dengan cara yang menarik dan ringan dan mudah diingat.
2.1.1.3 Consumer Board a. Geografi Domisili
: WNI
Wilayah
: Jabodetabek
Kepadatan
: Perkotaan, pusat kota
Iklim
: Daerah tropis perkotaan
b. Demografi Usia
: 21 - 25 tahun keatas
Kelamin
: Laki laki & perempuan
Pekerjaan
: Karyawan, Wiraswasta
Kepercayaan
: Semua agama
Suku/Etnis
: Semua suku
c. Psikologi Kelas Sosial
:A-B
Gaya Hidup
: Pekerja keras, Memiliki kendaraan,
Kepribadian
: masih memiliki kerabat di kampung halaman, mudik
7 sebagai tradisi, cinta kampung halaman. Media Habbit
: Internet ( sosial media, browser, blog, Youtube), majalah, TV
2.1.1.4 Analisis SWOT 2.1.1.4.1 Strength - Memiliki content yang bagus dan menarik. - Tampilan visual menarik. - Memiliki isu yang penting tentang keselamatan saat berkendara mudik. - Tidak ada kompetitor yang mengangkat tema sejenis. 2.1.1.4.2 Weakness - Kampanye yang sudah dirancang kurang terintegrasi. - Media yang digunakan terlalu sedikit sehingga penyebar luasannya terbatas. - Promosi kampanye Ayo Mudik kurang sehingga nyaris tidak diketahui banyak orang.
2.1.1.4.3 Opportunities - Kampanye ini bisa dipromosikan di seluruh pelosok tanah air. - Kampanye bisa digunakan hingga 2-3 tahun. 2.1.1.4.4 Treaths - Menimbulkan persepsi 2 campaign yang berbeda karena tidak terintegrasi. - Masyarakat tidak mengetahui campaign Ayo Mudik. - Karena kurang publikasi, kampanye yang sudah dibuat sia-sia. - Tujuan dibuatnya Ayo Mudik akan gagal.
2.1.2 Data Khusus
8 2.1.2.1 Kementrian Pekerjaan Umum
Gambar 2.1 Logo Kementrian PU
Kementerian Pekerjaan Umum (dahulu Departemen Pekerjaan Umum, biasa
disebut
Permukiman
Departemen dan
PU),
Pengembangan
sempat
bernama
Wilayah"
"Departemen
(1999-2000)
dan
"Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah" (2000-2004), adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan pekerjaan umum dan menaungi 6 Sub-bidang diantaranya adalah: 1. Direktorat Jendral Sumber Daya Air 2. Direktorat Jendral Bina Marga 3. Direktorat Jendral Cipta Karya 4. Direktorat Jendral Penataan Ruang 5. BP Konstruksi 6. BALITBANG 7. BPTJ 8. BPPSPAM Misi yang di emban oleh Kementrian Pekerjaan Umum adalah tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025. Kementerian PU saat ini dipimpin oleh seorang Menteri Pekerjaan Umum yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh DR. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M. Sc.
9
Gambar 2.2 Struktur Jabatan Kementrian PU 2.1.2.2 Direktorat Jendral Bina Marga Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tugas : "Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang bina marga sesuai peraturan perundangundangan." Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jenderal Bina Marga menyelenggarakan fungsi: 1. Perumusan Jakstra di bidang BM, meliputi penyelenggaraan jalan nasional, provinsi, kabupaten, kota, dan desa; 2. Pelaksanaan Jakstra penyelenggaraan BM termasuk penyusunan program dan anggaran, evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan,
10 pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi serta penanggulangan darurat dan rehabilitasi kerusakan jalan akibat bencana alam; 3. Penyusunan norma, standar, pedoman, prosedur, dan kriteria di bidang bina marga; 4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang bina marga termasuk pembinaan sistem jaringan jalan provinsi, kabupaten, kota,
dan
desa
termasuk
pembinaan
kelembagaan
dan
pemberdayaan masyarakat; 5. Pengembangan kemampuan teknis di bidang bina marga; dan 6. Pelaksanaan administrasi direktorat jenderal bina marga.
Visi " Terwujudnya Sistem Jaringan Jalan Yang Handal, Terpadu & Berkelanjutan Di Seluruh Wilayah Nasional Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesejahteraan Sosial " Direktorat Jenderal Bina Marga mampu menyediakan jaringan jalan yang yang andal, terpadu & berkelanjutan serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial demi tercapainya Indonesia yang Aman, Adil dan Demokratis serta Lebih Sejahtera melalui pengaturan, pembinaan, pembangunan, pengusahaan dan pengawasan yang meliputi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Misi 1. Mewujudkan jaringan jalan nasional yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan strategis nasional. 2. Mewujudkan jaringan jalan nasional bebas hambatan antar perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional.
11 3. Memfasilitasi agar kapasitas pemerintah daerah meningkat dalam menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai.
2.1.2.3 Ayomudik.com Kementerian Pekerjaan Umum (PU) secara resmi meluncurkan situs ayomudik.com untuk mempermudah akses informasi lengkap bagi para pemudik yang akan pulang kekampung halaman lebaran tahun 2014. Tujuan
kegiatan
ini kata
Kapuskom
PU
untuk
meningkatkan
pengetahuan dan pemahamam masyarakat tentang sarana dan prasarana jalan melalui komunitas media social yang saat ini berkembang dengan pesat. Disamping itu diharapkan informasi melalui media online ini bisa terjalin sebuah kedekatan antara masyarakat dengan Kementerian PU. Disamping masyarakat juga mengetahui langkah nyata apa saja yang sudah dilakukan PU dalam menyiapkan insfrastruktur umum menjelang mudik lebaran.
Ayomudik.com berisi informasi mudik, seperti rest area, tips mudik dengan enam kendaraan, seperti kendaraan pribadi, kapal laut, pesawat terbang, kereta api, motor, dan bus. Info mudik ini juga menyediakan peta perjalanan dan juga bisa diakses lewat mobile. Untuk sementara, informasi penting yang bisa diakses adalah daerah rawan banjir, rawan longsor, dan pasar. Kementerian PU juga membuat sebuah jingle Ayo Mudik berjudul "Selamat Pulang Kampung," dengan motto "Selamat Pulang Kampung, Pulang Kampung Harus Selamat."
12 2.1.2.4 Past Campaign Board
Gambar 2.3 Tampilan Website Ayomudik
13
Gambar 2.4 Screen Shots Video Selamat Pulang Kampung
2.1.2.5 Kampanye Sejenis Metro Trains Dumb Ways To Die
Gambar 2.5 Kampanye Dumb Ways To Die
Perusahaan ini menciptakan karakter animasi yang lucu dan menarik melalui apa yang kemudian dikenal sebagai kampanye “Dumb Ways to Die”. Kampanye ini berupa video menampilkan humor sarkastik tentang tingkah- tingkah konyol tokoh animasi yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Kampanye ini sendiri dimulai sejak November 2012 yang didesain oleh agensi iklan Mc Cann, Melbourne.
14 Ide awal kampanye ini adalah untuk menarik perhatian masyarakat yang umumnya acuh terhadap iklan layanan masyarakat. Hal ini terbukti berhasil dengan dikenal luasnya toko- tokoh animasi dalam “Dumb Ways to Day” baik di jejaring sosial maupun media lainnya. Kampanye inipun berhasil menekan angka kecelakaan di sekitar perlintasan kereta api sampai dengan 30 % dari periode November 2012- Januari 2013. Perbedaan dari kampanye Dumb Ways To Die dengan kampanye Ayo Mudik terletak pada konten yang ingin disampaikan. Dumb Ways To Die berbicara tentang anjuran untuk tidak ceroboh untuk keselamatan di sekitar rel kereta api di Melbourne, Australia. Sedangkan kampanye Ayo Mudik adalah untuk memberikan informasi tentang menjaga keselamatan saat mudik.
2.1.2.6 Data Kasus
Data Kecelakaan Mudik Tahun 2011 Data kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat tahun 2011 (23 Agustus 2011 sampai dengan 4 September 2011) berjumlah 4.006 kasus atau naik 33,08%. Sementara pada tahun 2010 hanya ada 3.010 kasus. Meski angka kecelakaan meningkat, namun jumlah korban tewas untuk mudik tahun ini relatif turun. Pada 2011 ada 661 orang tewas, turun 11 persen dibanding tahun lalu yakni sebanyak 746 orang. Namun, jumlah korban yang mengalami luka-luka mengalami kenaikan signifikan. Angka korban yang mengalami luka berat naik 155 orang atau 15,91%. Pada 2010 sebanyak 974 orang dan 2011 sebanyak 1.129 orang. Korban luka ringan naik 902 atau 46,90% pada 2010 sebanyak 1.923 dan 2011 sebanyak 2.825.
Data Kecelakaan Mudik Tahun 2012-2013
15 Korban Meninggal Dunia Lebaran Tahun Ini Mencapai 471 orang. Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) menyebutkan bahwa operasi ketupat untuk mengamankan lalu lintas selama Lebaran 2013 berhasil menurunkan tingkat kecelakaan di jalan raya hingga 22%. Jumlah korban meninggal dunia juga menurun jika dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2013, hingga H+2 Lebarang, korban meninggal dunia akibat kecelakaan mencapai 471 orang. Di tahun 2012, jumlah korban tewas lebih tinggi 13 persen atau berjumlah 539 orang. Penurunan juga terjadi pada korban luka berat dan ringan. Untuk korban yang mengalami luka berat akibat kecelakaan di tahun 2013 mencapai 747 orang, sedangkan luka ringan berjumlah 2.688 orang. Dibandingkan tahun 2012 dengan periode yang sama, jumlah korban luka berat tercatat 863 orang, sementara korban luka ringan berjumlah 2.872 orang.
Data Kecelakaan Mudik Tahun 2014 Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyatakan jumlah kecelakaan lalu lintas selama mudik Idul Fitri 2014 dari H-7 hingga H+5 sebanyak 2741 kejadian atau menurun dari tahun lalu sejumlah 3.200 kejadian. Sedangkan korban meninggal tahun ini sebanyak 538 jiwa atau menurun dari tahun lalu 686 orang. Meski angka kecelakaan dan korban meninggal dunia menurun dari tahun lalu, Menhub menyatakan keprihatinannya dan tetap melakukan evaluasi pada penyelenggaraan mudik tahun ini. "Masih ada korban kecelakaan itu yang perlu kita pikirkan, kami sudah berusaha optimal tapi masih saja terjadi kecelakaan," kata Menhub dalam Halal Bi Halal Kemenhub di Jakarta, Senin (4/8). Menhub mengatakan kecelakaan kebanyakan terjadi di jalan raya atau yang dialami pemudik dengan moda transportasi darat.
2.2 Tinjauan Khusus
16 2.2.1 Teori Kampanye Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berati suatu gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi). Sedangkan sosial adalah semua hal yang berkenaan dengan masyarakat. Jadi Kampanye sosial, merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat agar menuju ke arah tertentu sesuai dengan gerakan yang dilaksanakan oleh pembuat kampanye. Roger dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terancana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”. Dan agar masyarakat lebih menanggapi keberadaan suatu pesan yang disampaikan melalui kampanye, maka dalam pembuatan kampanye harus memiliki beberapa fungsi, antara lain: •
Mengubah pola pikir masyarakat
•
Mencapai tujuan dengan menggugah kesadaran dan pendapat masyarakat pada isu tertentu,
•
Pengembangan usaha dengan membujuk khalayak membeli produk yang dipasarkan,
•
Membangun citra positif.
Charles U.Larson (1992) sendiri membagi jenis kampanye ke dalam tiga kategori yakni: •
Product-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada produk umumnya terjadi di lingkungan bisnis. Istilah lain yang sering dipertukarkan
dengan
kampanye
jenis
ini adalah
commercial
campaigns atau corporate campaign. Motivasi yang mendasarinya adalah memperoleh keuntungan finansial. Cara yang ditempuhnya adalah memperkenalkan produk dan melipatgandakan penjualan sehingga diperoleh keuntungan yang diharapkan. •
Candidate-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada kandidat umumnya yang dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Karena itu jenis kampanye ini dapat juga disebut
17 sebagai political campaigns (kampanye politik). Tujuannya antara lain adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidatkandidat yang diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatanjabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum. •
Ideologically or cause oriented campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali berdimensi perubahan sosial. Karena itu kampanye jenis ini dalam istilah Kotler disebut sebagai social change campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.
2.2.2 Teori Promosi Promosi dalam konteks kampanye sosial, adalah serangkaian proses yang dijalankan agar kampanye mendapat respon yang baik dari pihak masyarakat yang menjadi target kampanye itu sendiri. Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), promosi adalah komunikasi dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon.
2.2.3 Teori Kebudayaan dan Komunikasi Terkait dalam perancangan komunikasi visual kampanye menggunakan transportasi umum Jakarta, diperlukan pendukung teori kebidayaan dan komunikasi sebagai landasan kegunaan desain dan penerapannya. Raymond William (2003, h.730) dalam definisi “sosial”, kebudayaan adalah gambaran cara hidup tertentu yang mengungkapkan makna-makna dan nilai-nilai tertentu yang bukan hanya pada seni dan pembelajaran, tetapi juga pada adat dan tingkah laku sehari-hari. Menurut Talcot Parsons, ada 4 sistem yang membingkai kehidupan masyarakat, yaitu system organis, system psikologis (kepribadian), yang tersusun atas sejumlah disposisi kebutuhan (hasrat dan keinginan),
18 system sosial, yang terbentuk dari interaksi manusia, dan system budaya untuk membuat orang bisa saling berkomuniaksi dan mengkoordinasi tindakan-tindakan mereka (Sutrisno, 2005, h.56). Secara umum tujuan komunikasi dapat dikategorikan ke dalam empat jenis (Batmomolin, 2003, h.24) 1. Komunikasi bertujuan untu kterjadinya perubahan pendapat (opinion change). 2. Komuniasi bertujuan untuk memengaruhi perubahan sikap (attitude change). 3. Komunikasi bertujuan merengsang seseorang untuk berbuat sesuatu (behavior change). 4. Komunikasi untuk memperbaiki keadaan sosial dalam rangka perubahan sosial (social change). Dijelaskan oleh Liliweri (2002, h.182-183) dalam pembacaan makan konotasi sangat ditentukan oleh factor kebudayaan pemirsanya. Selain factor kebudayaan, pemahaman atas pesan makna dalam gambar juga tergantung pada tujuan dan konteksnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa keberhasilan komunikasi pada akhirnya tergantung pada efektivitas komunikasi, yakni sejauh mana partisipan (audiens) memberikan makna yang sama atas pesan yang disampaikan. Untuk itu, latar belakang budaya target audiens sangan menentukan efektivitas dalam komunikasi. Dalam
mengkomunikasikan
membuat
perancangan
komunikasi
visual
kampanye Ayomudik bukanlah hal yang mudah, penulis harus mencari pilihan kata dan cara penyampaian yang tepat, agar dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh target audience.
2.2.4 Teori Logo
19 Terkait dalam perancangan komunikasi visual kampanye Ayo Mudik Selamat diperlukan pendukung teori logo sebagai landasan kegunaan desain dan penerapannya. Logo adalah huruf atau lambang yang mengandung suatu makna, terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan, dan sebagainya. Tujuan dibuatnya logo adalah untuk membangun image yang ingin disampaikan dan mempermudah khalayak mengingat tentang program promosi ini, oleh sebab itu logo harus dibuat sesederhana mungkin
dan
jelas
terlihat
walaupun
diperkecil,
namun
tetap
menonjolkan citra yang ingin ditampilkan. Menurut Paul Ibou (Logo Book 200, 1992), logo diartikan sebagai tanda gambar atau simbol khusus yang menyatakan arti dari suatu identifikasi, tetapi karateristik yang berbeda. Logo diidentifikasikan sebagai berikut: • Bentuk huruf atau alphabetical form, berdasarkan pada huruf atau kombinasi huruf. • Bentuk konkrit atau concrete form, berdasarkan bentuk makhluk hidup, manusia, binatang, atau tumbuhan, atau benda-benda lainnya. • Bentuk abstrak atau abstract form, figur geometris seperti spriral, segitiga, kota, lingkaran, garis, dan sebagainya. • Simbol elemen visual, bentuk hati, silang, not, tanda panah, dan sebagainya. Efektifitas sebuah logo adalah bila logo tersebut unik, mampu menarik minatkonsumen terhadap produk, mudah diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan materi baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Kriteria untuk logo yang baik antara lain: • Mudah dibedakan dengan yang lain • Distinctive (asli atau orisinil dan berbeda) • Simple (sederhana) • Memorable (mudah diingat) • Dapat dimengerti maknanya
20 • Dapat digunakan untuk jangka panjang • Sesuai dengan trend masanya • Ada kesesuaian dengan karateristik • Mudah diterapkan dalam berbagai macam ukuran Dalam perancangan komunikasi visual Ayomudik memerlukan suatu logo yang sederhanda, menarik serta mudah diingat dan dapat dimengerti maknanya.
2.2.5 Teori Fotografi Teori Fotografi Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) Dalam buku “Basic Lighting for Beauty” yang ditulis oleh Adimodel menjelaskan bahwa agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu: •
High Angle Pandangan tinggi. Pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
•
Eye Level Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar atau sama seperti mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita misalnya, anak – anak.
•
Low Angle Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namun, tidak menutup
21 kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.
Field of View Beberapa jenis komposisi yang umum digunakan dari segi ukuran (field of view) yang akan diambil adalah sebagai berikut : •
Extreme Close Up Pengambilan gambar yang sangat dekat sekali dengan objek, sehingga detil objek seperti pori-pori kulit akan jelas terlihat.
•
Head Shot Pengambilan gambar sebatas kepala hingga dagu.
•
Close Up Pengambilan gambar dari atas kepala hingga bahu.
•
Medium Close Up Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dada.
•
Mid Shot Pengambilan gambar dari atas kepala hingga pinggang.
•
Medium Shot Pengambilan gambar dari atas kepala hingga lutut.
•
Full Shot Pengambilan gambar dari atas kepala hingga kaki.
•
Long Shot Pengambilan gambar dengan memberikan porsi background atau foreground lebih banyak sehinnga objek terlihat kecil atau jauh.
2.2.6 Teori Infografik Terkait dalam perancangan komunikasi visual kampanye dengan tema keselamatan saat mudik lebaran, diperlukan pendukung teori infografik sebagai landasan kegunaan desain dan penerapannya guna menyampaikan informasi. Menurut Jason Lankow, Ross Crooks, dan Josh Ritchie. (The power of visual storytelling-Infographic, 2012, John Wiley & Sons,Inc., Hoboken, New Jersey).
22 Lankow, Crooks, dan Ritchie adalah tiga founders, sebuah agensi kreatif terkemuka yang mengkhususkan diri dalam desain infographic, visualisasi data, dan sosial PR. Infografis dan visualisasi data dapat menyampaikan pesan anda dalam cara yang ringkas dan menarik. Infografik sangat penting dalam membuat perancangan komunikasi visual kampanye ayomudik.com yang lebih ringkas, mudah dimengerti serta menarik.