BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Data 2.1.1Data Umum Tentang Rokok Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daundaun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi). Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema. A Jenis Rokok Rokokdibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada roko. Jenis rokok juga dilihat dari kadar nikotin dan tar nya.
1
2 a. Rokok Berdasarkan Bahan Baku Bungkus Klobot
: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kulit jagung.
Kawung
: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
Sigaret
: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
Cerutu
: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
b. Rokok Berdasarkan Bahan Baku Isi Rokok putih
: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. c. Rokok Berdasarkan Proses Pembuatannya Sigaret Kretek Tangan (SKT) : rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana. Sigaret
Kretek
Mesin
(SKM):
rokok
yang
proses
pembuatannya
menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.
3 d. Rokok Berdasarkan Penggunaan Filter Rokok Filter : rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus. Rokok Non Filter: rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus. e. Rokok Berdasarkan Dari Komposisinya Bidis : Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan benang. Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik. Biasanya ditemukan di Asia Tenggara dan India. Cigar : Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba. Kretek : Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di Indonesia. Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-buahan yang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara, Timur Tengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe.
2.1.2 Nikotin, TAR dan Karbon monoksida A. Nikotin Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari senyawa alkaloid ini misalnya, Kafein. Bagi pencinta kopi, tentu bisa merasakan efek stimulan dari kafein ini ketika meminum secangkir kopi di pagi hari. Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg Nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merk rokok tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah, tubuh kita menyerap 1mg Nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap. A. Nikotin Dalam Tubuh Manusia Layaknya zat adiktif lainnya, ada beberapa cara bagi Nikotin untuk terserap dalam tubuh manusia, yaitu melalui: -
Kulit
-
Paru-paru
-
Mucous membranes (bagian dalam hidung)
4 Setelah terserap melalui salah satu cara diatas, Nikotin akan masuk ke dalam system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan ke seluruh system tubuh. Merokok, atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi Nikotin untuk terserap dalam darah. Paru-paru kita mengandung banyak alveolus. Alveolus adalah semacam kantung kecil, tempat terjadinya pertukaran antara udara kotor dan bersih yang kita hisap. Setelah berada dalam system peredaran darah, Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut. Dibutuhkan 5-15 detik setelah setelah hisapan pertama bagi Nikotin untuk bereaksi dalam tubuh (otak) kita. Dalam satu kali merokok, kira-kira 0,031 mg Nikotin yang akan tertinggal dalam tubuh manusia
B. TAR "Tar" adalah istilah baru, istilah yang digunakan untuk menggambarkan bahan kimia beracun yang ditemukan dalam rokok. Konsentrasi tar dalam rokok terbagi menjadi tiga tingkat: -
High-tar rokok mengandung sedikitnya 22 miligram (mg)
-
Medium-tar rokok dari 15 mg sampai 21 mg
-
Rendah-tar rokok 7 mg
Filter rokok pertama kali ditambahkan untuk rokok pada tahun 1950 ketika diketahui bahwa tar dalam rokok berpotensi pada peningkatan risiko kanker paru-paru. Idenya adalah bahwa filter akan menjebak tar, tetapi hasilnya tidak sebaik sebagaimana yang diharapkan. Racun masih terbentuk dan masuk ke paru-paru perokok. Dalam bentuk padat, tar berwarna cokelat, lengket dan mudah menempel. Penyebab gigi seorang perokok menjadi cokelat. Bayangkan noda lengket itu menetap ke jaringan merah halus dari paru-paru. Tar dapat hadir dalam semua rokok karena rokok dibakar, dan hisapan terakhir mengandung tar sebanyak dua kali lipat dibandingkan hisapan rokok pertama kali dibakar. Tar dalam asap rokok melumpuhkan silia di paru-paru, dan berkontribusi terhadap penyakit paru-paru seperti emfisema, kronis bronkitis, dan kanker paruparu.
5 C. Karbon monoksida Karbon monoksida (CO) adalah gas tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi. Gas Karbon monoksida merupakan bahan yang umum ditemui di industri. Gas ini merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari kendaraan bermotor, alat pemanas, peralatan yang menggunakan bahan api berasaskan karbon dan nyala api (seperti tungku kayu), asap dari kereta api, pembakaran gas, asap tembakau. Namun sumber yang paling umum berupa residu pembakaran mesin. Banyak pembakaran yang menggunakan bahan bakar seperti alat pemanas dengan menggunakan minyak tanah, gas, kayu dan arang yaitu kompor, pemanas air, alat pembuangan hasil pembakaran dan lain-lain yang dapat menghasilkan karbon monoksida.
Pembuangan asap mobil mengandung 9% karbon monoksida. Pada
daerah yang macet tingkat bahayanya cukup tinggi terhadap kasus keracunan. Asap rokok juga mengandung gas CO, pada orang dewasa yang tidak merokok biasanya terbentuk karboksi haemoglobin tidak lebih dari 1 % tetapi pada perokok yang berat biasanya lebih tinggi yaitu 5 – 10 %. 1. Dampak Buruk Karbon Monoksida Pada wanita hamil yang merokok, kemungkinan dapat membahayakan janinnya. Asap rokok juga mengandung gas CO, pada orang dewasa yang tidak merokok biasanya terbentuk karboksi haemoglobin tidak lebih dari 1 % tetapi pada perokok yang berat biasanya lebih tinggi yaitu 5 – 10 %. Pada wanita hamil yang merokok, kemungkinan dapat membahayakan janinnya.Karbon monoksida tidak mengiritasi tetapi sangat berbahaya (beracun) maka gas CO dijuluki sebagai “silent killer”(pembunuh diam-diam). 2. Proses Karbon Monoksida Dalam Darah Keberadaan gas CO akan sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia karena gas itu akan menggantikan posisi oksigen yang berkaitan dengan haemoglobin dalam darah. Gas CO akan mengalir ke dalam jantung, otak, serta organ vital. Ikatan antara CO dan heamoglobin membentuk karboksihaemoglobin yang jauh lebih kuat 200 kali dibandingkan dengan ikatan antara oksigen dan haemoglobin. Akibatnya sangat fatal. Pertama, oksigen akan kalah bersaing dengan CO saat berikatan dengan molekul haemoglobin. Ini berarti kadar oksigen dalam darah akan berkurang. Padahal seperti diketahui oksigen sangat diperlukan oleh selsel dan jaringan tubuh untuk melakukan fungsi metabolisme. Kedua, gas CO akan
6 menghambat komplek oksidasi sitokrom. Hal ini menyebabkan respirasi intraseluler menjadi kurang efektif. Terakhir, CO dapat berikatan secara langsung dengan sel otot jantung dan tulang. Efek paling serius adalah terjadi keracunan secara langsung terhadap sel-sel tersebut, juga menyebabkan gangguan pada sistem saraf. Bahaya utama terhadap kesehatan adalah mengakibatkan gangguan pada darah, Batas pemaparan karbon monoksida yang diperbolehkan oleh OSHA (Occupational Safety and Health Administration) adalah 35 ppm untuk waktu 8 jam/hari kerja, sedangkan yang diperbolehkan oleh ACGIH TLV-TWV adalah 25 ppm untuk waktu 8 jam. Kadar yang dianggap langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan adalah 1500 ppm (0,15%). Paparan dari 1000 ppm (0,1%) selama beberapa menit dapat menyebabkan 50% kejenuhan dari karboksi hemoglobin dan dapat berakibat fatal. Keracunan gas karbon momoksida gejala didahului dengan sakit kepala, mual, muntah, rasa lelah, berkeringat banyak, pyrexia, pernafasan meningkat, confusion, gangguan penglihatan, kebinganan, hipotensi, takikardi, kehilangan kesadaran dan sakit dada mendadak juga dapat muncul pada orang yang menderita nyeri dada. Kematian kemungkinan disebabkan karena sukar bernafas dan edema paru. Kematian akibat keracunan karbon monoksida disebabkan oleh kurangnya oksigen pada tingkat seluler (seluler hypoxia). Sel darah tidak hanya mengikat oksigen melainkan juga gas lain. Kemampuan atau daya ikat ini berbeda untuk satu gas dengan gas lain. Sel darah merah mempunyai ikatan yang lebih kuat terhadap karbon monoksida (CO) dari pada oksigen (O2). Sehingga kalau terdapat CO dan O2, sel darah merah akan cenderung berikatan dengan CO. Bila terhirup, karbon monoksida akan berikatan dengan Haemoglobin (Hb) dalam darah membentuk Karboksihaemoglobin sehingga oksigen tidak dapat terbawa. Ini disebabkan karbon monoksida dapat mengikat 250 kali lebih cepat dari oksigen. Gas ini juga dapat mengganggu aktifitas seluler lainnya yaitu dengan mengganggu fungsi organ yang menggunakan sejumlah besar oksigen seperti otak dan jantung. Efek paling serius adalah terjadi keracunan secara langsung terhadap sel-sel otot jantung, juga menyebabkan gangguan pada sistem saraf.
2.1.3 Referensi
7 A. Referensi Visual Referensi yang penulis ambil untuk animasi Ringgo’s minutes adalah animasi 2D yang mempunyai bentuk – bentuk simpel. Tidak seperti realistis tapi menyenangkan bila dilihat. Mengambil banyak bentuk bentuk dasar seperti bulat, kotak dan segi tiga. Penulis menggunakan stilasi dalam beberapa gambar pada Ringgo’s Minutes.stilasi adalahmerubah dari bentuk alamiah menjadi bentuk baru, jenis menggambar yang menyederhanakan bentuk dengan tidak meninggalkan karakter bentuk aslinya. Berikut beberapa referensi visual yang digunakan dalam animasi Ringgo’s Minutes:
Gambar 2.1: Iheed’s E-learning (sumber:http://www.youtube.com/watch?v=lW6hwmdZbmE&list=UU26zDhs h-4pAcT5lm6cop3w)
Gambar 2.2: Flint Stone (sumber:http://www.projectcasting.com/news/new-flintstones-movie-is-nowin-development-and-coming-soon-to-theaters/)
8
Gambar 2.3: Power Puff Girls (sumber:http://powerpuff.wikia.com/wiki/The_Powerpuff_Girls_(characters))
Gambar 2.4: Dora The Explorer (sumber:http://news.cision.com/mtg/i/dora-the-explorer,c1556117)
Gambar 2.5: Samurai Jack (sumber:http://mestadelsbilder.wordpress.com/2012/03/05/samurai-jack/)
9
Gambar 2.6: Ben 10 (sumber:http://wallpapercartoon.com/ben-10-juegos/)
Gambar 2.7: Scooby Doo (sumber:http://www.picgifs.com/clip-art/scooby-doo/)
Gambar 2.8: The Demits (sumber:https://www.facebook.com/TheDemitsSeries)
10
Gambar 2.9: Pokemon (sumber:http://www.deepjapan.org/a/3339)
Gambar 2.10: American Dad (sumber:http://www.denofgeek.us/tv/family-guy/35431/fox-network-pullsfamily-guy-american-dad-sunday-shows)
2.2.4 Definisi Film Edukasi Secara konseptual ilmu komunikasi, Film edukasi merupakan suatu tayangan yang bertujuan untuk merubah perilaku seseorang baik itu kognitif, afektif, maupun psikomotor, dan tidak bersifat profit oriented. Film edukasi merupakan suatu kemasan cerita yang memiliki tujuan yang jelas untuk memberikan suatu tontonan berdasarkan realitas kehidupan masyarakat. Film edukasi merupakan suatu kemasan film yang lebih mementingkan rasa daripada harga yang salah satunya bertujuanuntuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
11 2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Teori Animasi Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2D atau 3Duntuk membuat ilusi gerakan. Terdapat pula prinsip – prinsip animasi yang digunakan para animator sebagai pegangan dalam membuat gerakan animasi sehinggakarakter yang diciptakan dapat terlihat hidup, wajar,menarik dan dapat diterima baik oleh audience walaupun karakter tersebut merupakan imajinasi atau benda mati. Berikut 12 prinsip animasi (Illution of Life, Ollie Johnston and Frank Thomas, 1981) yaitu : 1. Straight ahead and pose to pose Straight ahead adalah caradimana seorang animatopr membuat gerakan secara langsung dari awal hingga akhir tanpa jeda. Sedangkan pose to pose adalah cara dimana animator membuat gerakan ‘blocking’ (keyframe) adegan terlebih dahulu lalu mengisi antaranya kemudian. Didalam animasi 3D computer kecenderungan yang dipakai adalah pose to pose. Dalam pengerjaan animasi Ringgo’s minutes penulis menggunakan metode pose to posebaik itu 2D maupun 3D.
2. Timing Kemampuan
timing
adalah
salah
satu
kemampuam
yang
harus
dikuasaianimator, karena peran timing dalam animasi sangatlah penting. Dengan timing seorang animator akan dapat membuat objek terlihat sedih, gembira, berat, ringan, dan sebagainya dengan mengatur lamanya waktu sebuah benda bergerak.
3. Anticipation Suatu adegan atau gerakan yang ditampilkan sebelum gerakan utama.Hal ini duperlukan agarpenonton mempunyai ‘kesiapan’ untuk mengerti jalan cerita.
4. Staging Pengaturan sebuah adegan sehingga menghasilkan visualisasi yang jelas
5. Appeal Sebuah animasi karakter harus mempunyai daya tarik yang jelas, yang diwakili oleh pembuatan bentuk dan gerakan tokoh cerita animasi tersebut
12
6. personality sebuah karakter haruslah mempunyai kejelasan sifat sesuai dengan yang diinginkan. Tidak ada satu karakter yang mempunyai sifat sama dengan karakter lain, sehingga akan terlihat bahwa karakter itu seperti mempunyai jiwanya sendiri.
7. Squash and stretch Squash and Stretch ini adalah sebuah prinsip yang digunakan untuk membuat ilusi seberapa keras permukaan sebuah benda. Pada dasarnya, ketika sebuah benda yang permukaannya empuk, saat menghantam benda lain dengan keras akan berubah bentuknya sementara sebelum akhirnya bisa kembali lagi ke bentuk semula. Beda dengan benda yang permukaannya keras, ketika menghantam benda lain, bentuknya tetap dan tidak berubah.
8. Follow trough and overlapping action Konsep dari Follow Through Action adalah bahwa benda-benda yang saling berhubungan, tidak pernah bergerak bersamaan. Ketika ada 1 benda yang menjadi 'lead' (benda utama yang bergerak), maka semua benda-benda yang tersambung dengan benda 'lead' ini akan ikut bergerak tapi tidak secara bersamaan. Sedangkan Overlapping Action memberikankonsepdimana kedua benda harus benar-benar tersambung sehingga akhirnya bisa bergerak. Dalam overlapping action, ada 2 benda yang gerakannya sama, tapi timingnya tidak sama: 1 benda bergerak duluan, kemudian diikuti gerakan benda lainnya.
9. Secondary action Secondary action adalah prinsip dimana ada gerakan sekunder yang terjadi akibat adanya gerakan utama.
10. Solid drawing Solid Drawing adalah kemampuan untuk menggambar karakter dalam berbagai angle sehingga karakter tersebut terlihat 3D dan konsisten dalam setiap frame animasi.Segala atribut seperti mata, pakaian, aksesoris, dan
13 apapun yang menempel dengan si karakter tetap konsisten letak dan bentuknya.
11. Exaggeration Exaggeration adalah salah satu kekuatan medium animasi. Pada intinya melebih-lebihkan action, ekspresi atau apapun dalam animasi kita sehingga terlihat lebih menarik dan lebih cartoon.
12. Archs Archs ini akan membuat gerakan animasi kita menjadi lebih alami, khususnya untuk gerakan manusia dan hewan. Cara berpikir dari prinsip ini adalah seperti sebuah pendulum. Semua gerakan tangan, kaki, memutar kepala, dan gerakan bola mata semuanya dilakukan dengan mengikuti sebuah kurva.
2.2.2 Teori Warna Warna memiliki banyak kegunaan, yaitu selaidapat mengubah rasa, bisa juga mempengaruhi cara pandang, dan bisa menutupi ketidaksempurnaan serta bisa membangun suasana atau kenyamanan. Warna adalah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respon dari orang lain. Warna merupakan hal pertama yang dilihat seseorang, setiap warna member kesan dan identitas tertentu. Pada awalnya teori warna dikembangkan denganwarna dasar merah, kuning dan biru, kemudian juga hijau.Teori warna sudah dikembangkan oleh albert (1435) dan diikuti oleh Loenardo da vinci (1490).Teori warna mulai mendapatkan perhatian serius setelah dikembangkan oleh sir Isaac newton yang juga ahli fisika melalui tulisannya “Opticks” padatahun 1704. Warna adalah salah satu inspirasi paling berharga yang paling mudah didapati.Warna diartikan sebagai spectrum tertentuyang terdapat didalam cahaya yang sempurna (berwarna putih). Identita suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Sebagai contoh, warna biru memiliki panjang gelombang sekitar 460 nanometer, warna kuning 650 nanometer (Pengenalan Teori Warna, Eko Nugroho, 2008)
14 2.2.3 Teori Komunikasi Komunikasi diambil dari kata communication, yang dalam bahasa latincommicatio, darikata communis yang berarti ‘sama’ (Teori Komunikasi, Karya Staphen W. Littlejohn, Karen A. foss) Lambang – lambing komunikasi yaitu : a. bentuk / gambar b. suara (bunyi atau bahasa) c. mimik d. gerak gerik
2.2.4 Teori Camera Framing Framing dalam kamera menentukan ukuran dan jarak objek dalam sebuah frame, beberapa jenis frame adalah (Memahami Film, karya Himawan Pratista) : a. ECU (Extreme Close Up) Menampilkan detail objek seperti hidung , mata telinga, luka dan lain – lain. b. BCU (Big Close Up) Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar. Misal : wajah manusia sebatas dagu sampai dahi. c. CU( Close Up) Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala. d. MCU( Medium Close Up) Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala. e. FLS(Full Length Shot0 Shot yang menampilkan objek dan lingkungannya, objek terlihat kecil.
2.2.5 Teori Dasar Pergerakan Kamera 1. Pan adalah gerakan kamera dengan poros horisontal ke kiri (pan left) atau ke kanan (pan right). Poros yang dimaksud disini adalah kepala tripod yang bisa bergerak, atau pergelangan tangan kita saat memegang kamera.
2. Tilt adalah gerakan kamera dengan poros vertikal ke atas (tilt up) atau kebawah (tilt down).
15
3. Zoom yaitu gerakan kamera yang menggunakan fasilitas dalam kamera, yang membuat object long shot menjadi close up (zoom in) atau membuat objeco close up menjadi long shot (zoom out).
4. Track in/ Track out adalah gerakan kamera mendekati atau menjauhi object. Sedikit berbeda dengan zoom in/zoom out, gerakan kamera ini dibantu dengan menggunakan bisa berupa tripod atau kereta dorong. apapun yang bisa digunakan untuk menenpatkan kamera, untuk meminimalkan guncangan pada kamera.
5. Follow Through adalah gerakan kamera yang dilakukan dengan mengikuti object bergerak. Berbeda dengan panning, follow through dilakukan dengan cara kamera ikut bergerak searah dengan object.
2.3 Analisa A. Strength Kekuatan dari film animasi ini adalah masih sangat sedikit e-learning yangmemberi edukasi mengenai rokok yang ditujukan untuk umur 6-8 tahun. Dan kebanyakan dari mereka berbahasa inggris.
B. Weakness Keterbatasan ilmu penulis mengenai suara memungkinkan suara yang disajikan tidak begitu bagus.
C. Opportunities Film animasi pendek ini memiliki peluang cukup besar, karena dalam relasi antar karakter memungkinkan penulis mengangkat cerita lain selain rokok. Temanya bisa disesuaikan dengan konflik yang sedang berkembang dalam masyarakat.
16 D. Threats keterbatasan waktu atau management waktu yang terbatas sehingga tidak menjadikan short movie ini tampil secara maksimal dan melesetnya data survey dengan konten yang disajikan
17