PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR BORO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Albertus Adhitya Nawang Christiyanto NIM : 091414086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Seseorang yang berjalan kedepan bagaikan mengenakan kaca mata kuda, dia akan fokus kedepan tetapi hanya pandangannya saja, telinganya tetap akan mendengarkan ucapan orang-orang di sekitarnya, meskipun nadanya menjatuhkan” (Albertus Adhitya)
“Waktu memang tidak bisa diulang, tetapi setiap orang masih punya waktu untuk menggantinya” (Albertus Adhitya)
“Suatu waktu manusia pasti melihat kebelakang dan tersadar kalau pengadilan adalah dirinya sendiri” (Albertus Adhitya)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman Persembahan Skripsi ini saya persembahkan untuk: Tuhan Yesus Ayahku Andreas Pariman dan Ibuku Christina Riswanti Adikku Ignatius Dayu Dwi Budi Christyawan Sahabat-sahabat “MADESU” Orang-orang yang ada di kehidupanku selama ini Diriku Sendiri Almamater Universitas Sanata Dharma
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Agustus 2016 Penulis,
Albertus Adhitya Nawang Christiyanto
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Albertus Adhitya Nawang Christiyanto
Nomor Mahasiswa : 091414086 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR BORO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal: 22 Agustus 2016 Yang menyatakan
Albertus Adhitya Nawang Christiyanto
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Albertus Adhitya Nawang Christiyanto. 2016. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Himpunan Di Kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis pendidikan karakter (2) apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum mendapatkan pembelajaran berbasis pendidikan karakter dengan sesudah mendapatkan pembelajaran berbasis pendidikan karakter (3) apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran himpunan berbasis pendidikan karakter dengan kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran himpunan tanpa berbasis karakter. Penelitian dilakukan di SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta pada bulan Oktober-Desember 2015 semester gasal tahu ajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta. Sampel penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah subjek dari kelas VII A dan VII B yang berjumlah 6 orang. Sampel penelitian kuantitatif dalam penelitian ini adalah kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Data diambil dengan metode angket, tes, dan wawancara. Pengolahan data menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, uji paired sample t test, dan uji independent sample t test. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa (1) siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran berbasis pendidikan karakter (2) pendidikan karakter berhasil membuat peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dimana dengan uji paired sample t test diperoleh nilai –t hitung < -t tabel (-2,672 < -2,056) dan P Value (0,013 < 0,05) maka rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi setelah mendapatkan pendidikan karakter. Sedangkan pada kelas kontrol mengalami penurunan hasil belajar dimana diperoleh nilai t hitung > t tabel (5,279 > 2,052) dan P Value (0,00 < 0,05) (3) melalui uji independent t test diperoleh t hitung < t tabel (1,467 < 2,006) dan P Value (0,148 > 0,05) maka tidak terdapat perbedaan antara rata-rata nilai kelas ekperimen dengan kelas kontrol. Kata Kunci : Himpunan, Pendidikan Karakter, Hasil Belajar Matematika.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Albertus Adhitya Nawang Christiyanto. 2016. Influence of Character Building by Learning Mathematics Towards The Study Achievement for The Students of Class VII Pangudi Luhur Junior High School, Boro Yogyakarta on the Topic of Sets in the Academic year 2015/2016. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. This study aimed to investigate (1) how were the student’s responses to the character building by learning mathematics (2) whether there was any difference in study achievement before and after the learning process based on character building (3) whether there was any difference in study achievement between group of students with learning process based on character building and group of students with learning process not based on character building. This research was conducted in Pangudi Luhur Junior High School Boro Yogyakarta. The population in this study was the set of seventh grade students of Pangudi Luhur Junior High School Boro Yogyakarta. The sample in this study consisted of students of Class VII A as the experimental class and class VII B as a contol class. Data were taken by the questionnaire method, test method, and interview. The processing of the data in this study used kolmogorov-smirnov test for normality, paired sample t test, and independent sample t test. Based on the research that has been done, it was concluded that (1) students gave positive responses towards the learning process based on character building (2) implementation of character building by learning mathematics has succeed to produce better learning outcome for the experimental class ((the result by paired sample t test is –t count < -t table (-2,672 < -2,056) and P Value (0,013 < 0,05)). It means that the experimental class average value was higher after the implementation of character building. Meanwhile the control class gained a drop in the learning achievement ((the result was as follows t count > t table (5,279 > 2,052) and P value (0,00 < 0,05)) (3) through independent sample t test it was obtained t count < t table (1,467 < 2,006) and P value (0,148 > 0,05). It means that there wasn’t any difference between the learning achievement of the experimental class and the control class.
Keywords : sets, character building, mathematics learning achievement.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur terhadap cinta kasih Tuhan atas karunia dan berkah yang telah diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Di dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala yang dihadapi peneliti, namun semua itu mampu diselesaikan penulis dengan baik karena ada dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih oleh penulis disampaikan kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; 2. Bapak Dr. Marcelinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA; 3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Matematika; 4. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi; 5. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma; 6. Br. Yohannes Sumardi selaku kepala sekolah SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta atas kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan penelitian di sekolah yang bruder pimpin;
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Bapak Yohannes Dedy Setyawan S.Pd., selaku guru pelajaran matematika atas
kesediaannya
untuk
membantu
dan
selalu
memberikan
masukankepada peneliti. 8. Siswa kelas VII SMP Pangudi Lohor Boro Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016; 9. Kedua orangtuaku serta adikku atas dukungan, doa, semangat, dan cinta kasih; 10. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2009, terimakasih atas kesempatan untuk bisa mengenal kalian; 11. Semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca khususnya bagi para calon guru matematika. Yogyakarta, 22 Agustus 2016 Penulis
Albertus Adhitya Nawang C
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv HHALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ ...v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ...... vii ABSTRAK .................................................................................................. viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................................x DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. LatarBelakang Masalah .......................................................................1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................4 C. Batasan Masalah................................................................................. 5 D. Tujuan Penelitian ................................................................................5 E. Pembatasan Istilah ...............................................................................6 F. Manfaat Penelitian .............................................................................7 G. Sistematika Penelitian .........................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 10 A. Kajian Teoritis ...................................................................................10 B. Kerangka Berpikir.............................................................................22 C. Hipotesis ...........................................................................................23
BAB III Metode Penelitian .......................................................................... 25 A. Jenis Penelitian ..................................................................................25
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Populasi dan Sampel ....................................................................... 25 C. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................27 D. Fokus Penelitian ...............................................................................27 E. Sistematika Penelitian ......................................................................27 F. Perumusan Variabel ..........................................................................28 G. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 28 H. Instrumen Penelitian .........................................................................31 I. Uji Instrumen ....................................................................................31 J. Teknik Analisis Data .........................................................................32
BAB IV DESKRIPSI, PEMBAHASAN, DAN ANALISA DATA HASIL PENELITIAN ...............................................................................................36 A. Pelaksanaan Penelitian .....................................................................36 B. Latar Belakang SMP Pangudi Luhr Boro ........................................36 C. Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur Boro ..........................38 D. Hasil Observasi .................................................................................41 E. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter di dalam Kelas .................................................................................................46 F. Analisis Data .....................................................................................61 G. Pembahasan ......................................................................................77 H. Keterbatasan Penelitian.....................................................................79
BAB V Penutup ............................................................................................80 A. Kesimpulan .......................................................................................80 B. Saran ................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................82 LAMPIRAN ......................................................................................................
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kriteria Subjek Penelitian ..........................................................26 Tabel 3.2. Kriteria Penelitian ......................................................................30 Tabel 4.1. Deskripsi Data Nilai Kelas VII A ..............................................61 Tabel4.2.
Deskripsi Data Nilai Kelas VII B ..............................................63
Tabel 4.3. Uji Normalitas Kelas VII A .......................................................64 Tabel 4.4. Uji Normalitas Kelas VII B .......................................................65 Tabel 4.5. Hasil Uji Paired Sample T-Test Kelas VII A ............................66 Tabel 4.6. Hasil Uji Paired Sample T-Test Kelas VII B.............................69 Tabel 4.7. Hasil Uji Independent Sample T-Test Kelas VII A dengan kelas VII B ..........................................................................................71 Tabel 4.8. Hasil Tes Subjek Penelitian .......................................................74
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.Proses Triangulasi Data .............................................................30 Gambar 3.2.Komponen-Komponen Analisis Data .......................................35 Gambar 4.1. Siswa Menjawab Pertanyaan Guru ..........................................48 Gambar 4.2. Siswa Memberikan Kritik Pada Temannya ..............................49 Gambar 4.3. Siswa Mengerjakan Soal Berkelompok ...................................50 Gambar 4.4. Siswa Bertanya Pada Guru .......................................................50 Gambar 4.5. Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru ...................................52 Gambar 4.6. Mengerjakan Soal Dari Buku Paket .........................................52 Gambar 4.7. Guru Bertanya Kepada Siswa ..................................................55 Gambar 4.8. Siswa Mengerjakan Soal Berkelompok ...................................56 Gambar 4.9. Siswa Bertanya Kepada Guru ..................................................56 Gambar 4.10.Siswa Memperhatikan Guru ....................................................58 Gambar 4.11.Siswa Memperhatikan Pekerjaan Temannya ..........................59
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Surat Keterangan Penelitian ..................................................85 Lampiran B : Surat Keterangan Selesai Penelitian .....................................86 Lampiran C : Lembar Validasi Lembar Pengamatan Kepala Sekolah ......87 Lampiran D : Lembar Validasi Lembar Pengamatan Guru .........................89 Lampiran E : Lembar Validasi Lembar Pengamatan Ahli ........................91 Lampiran F : Lembar Validasi Tes Hasil Belajar 1 ....................................93 Lampiran G : Lembar Validasi Tes Hasil Belajar 2 ....................................95 Lampiran H : Soal Tes Hasil belajar 1 ........................................................97 Lampiran I : Soal Tes Hasil Belajar 2 ........................................................98 Lampiran J : Jawaban Tes Hasil Belajar 1 ...............................................100 Lampran K : Jawaban Tes Hasil Belajar 2 ..............................................106 Lampiran L : Tabel Deskripsi Data Nilai ..................................................112 Lampiran M : Tabel SPSS Uji Normalitas .................................................113 Lampiran N : Tabel SPSS Paired Sample T-Test ......................................114 Lampiran O : Tabel SPSS Hasil Uji Independent Sample T-Test .............116 Lampiran P : Transkrip Wawancara Subjek .............................................117 Lampiran Q : Transkrip Wawancara Kepala Sekolah ...............................119 Lampiran R : Transkrip Wawancara Guru ................................................120 Lampiran S : Foto-Foto Penelitian ............................................................122 Lampiran T : Angket Subjek .....................................................................124 Lampiran U : Angket Guru ........................................................................126 Lampiran V : RPP Pendidikan Karakter....................................................129 Lampiran W : RPP Konvensional ..............................................................130 Lampiran X : Data Nilai Kelas VII ...........................................................131
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah pendidikan tentunya tidak terlepas dari lembaga yang menjadi inti dari dari pendidikan itu sendiri, yaitu lembaga pendidikan dimana anak dididik untuk menggali seluruh kemampuannya. Lembaga pendidikan memiliki peranan besar dalam membentuk karakter siswa. Lembaga pendidikan sebagai lembaga akademik dengan tugas utamanya menyelenggarakan pendidikan dan mengembangkan ilmu,pengetahuan, teknologi, dan seni. Dimana dalam hal ini tujuan penyelenggaraan pendidikan, sejatinya tidak hanya mengembangkan keilmuan, tetapi juga membentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter. Oleh sebab itu, berbagai program dirancang dan diimplementasikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, terutama dalam rangka pembinaan karakter. Secara akademis, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, atau pendidikan akhlak yang tujuannya mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik , dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Karena itu, “muatan pendidikan karakter secara psikologis mencakup dimensi moral reasoning, moral feeling, dan moral behavior” (Lickona, 1991:21).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Secara praktis, pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak
agar
dapat
mengambil
keputusan
dengan
bijak
dan
mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap lingkungannya (Ratna Megawangi, 2004:95). Salah satu kriteria keberhasilan penerapan pendidikan karakter adalah prestasi akademis para siswa. Pendidikan karakter yang diterapkan dalam lingkungan pendidikan akan memiliki dampak langsung pada prestasi belajar. Pembelajaran matematika sangat menarik untuk dihubungkan dengan pendidikan karakter karena matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Untuk membekali peserta didik menjadi seorang penguasa teknologi yang mampu memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidaklah cukup hanya dengan membekali penguasaan kognitif saja, namun diperlukan pembentukan karakter peserta didik. Karakteristik mata pelajaran matematika antara lain adalah menuntut kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif dan inovatif serta menekankan pada penguasaan konsep dan algoritma disamping pemecahan masalah. Menurut Soedjadi “nilai-nilai yang terkandung dalam matematika meliputi kesepakatan, kebebasan, konsisten dan kesemestaan” (Suyitno,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
2011:23). Karakteristik mata pelajaran matematika dan nilai-nilai yang terkandung dalam matematika tersebut dapat ditumbuhkan pada proses pembelajaran dengan pemilihan metode dan materi yang tepat. “Ciri umum matematika yaitu: (1) Objek matematika adalah abstrak; (2) Matematika menggunakan simbul-simbul yang kosong dari arti; (3) Berpikir matematika dilandasi aksioma; dan (4) Cara menalarnya adalah deduktif” (Hudojo dalam Juhartutik, 2012: 18). Dari yang kita lihat, selama ini guru belum banyak menumbuhkan pendidikan karakter kepada siswa, sehingga banyak siswa yang belum menyadari karakter yang seharusnya terbentuk. Mereka lebih suka mencontek atau bertanya kepada siswa lain sewaktu mengerjakan soal, takut bertanya kepada guru jika belum paham tentang materi yang diajarkan, menyepelekan tugas atau pekerjaan rumah dan banyak siswa yang berbicara dengan temantemannya selama proses pembelajaran berlangsung. Di lain hal siswa juga dituntut untuk mencapai KKM yang diwajibkan sekolah yakni 70. Kekurangan dari sisi karakter siswa dapat berimbas pada prestasi belajar siswa secara langsung. Oleh karena itu, pendidikan karakter khususnya sikap percaya diri, kejujuran serta tanggung jawab sangat penting dalam pembelajaran Matematika, sehingga dalam proses pembelajaran rasa percaya diri, disiplin serta tanggung jawab diharapkan dapat muncul dan dimiliki oleh setiap siswa dan pada akhirnya berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Permasalahan yang ada dalam pendidikan saat ini yaitu lebih mengutamakannya pada aspek kognitif dari pada afektif. Peneliti menduga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
terdapat pengaruh positif pembelajaran berbasis karakter terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu peneliti mencoba meneliti dampak pendidikan karakter
pada peningkatan prestasi belajar siswa. Materi yang diajarkan
adalah teori himpunan kelas VII SMP karena bertepatan dengan waktu penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dalam hal ini, peneliti memilih SMP Pangudi luhur Boro Yogyakarta sebagai lokasi penelitian karena sejak tahun 2004 di sekolah tersebut telah dicanangkan program pelaksanaan pendidikan karakter akan tetapi dampaknya belum pernah diteliti. Sehingga didasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik mengambil judul skripsi mengenai “PENGARUH PEMBELAJARAN
BERBASIS
TERHADAP
PRESTASI
HIMPUNAN
KELAS
PENDIDIKAN
BELAJAR
VII
SMP
SISWA PANGUDI
KARAKTER
PADA LUHUR
MATERI BORO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 ”.
B. Rumusan Masalah Terdapat beberapa hal penting yang akan diungkap dalam skripsi ini yaitu
kajian
pengembangan
pendidikan
karakter,
pengembangan
pembelajaran matematika, dan kajian pendidikan terintegrasi. Ketiganya dapat diposisikan sejajar dan memiliki keserasian. Melihat uraian di bagian pendahuluan, maka perlu dirumuskan beberapa masalah guna memberikan fokus kajian yang terarah, sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
1.
Bagaimanakah
tanggapan
siswa
terhadap
pembelajaran
berbasis
pendidikan karakter pada materi himpunan di kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016? 2.
Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum mendapatkan pembelajaran berbasis pendidikan karakter dengan sesudah mendapatkan pembelajaran berbasis pendidikan karakter pada materi himpunan di kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016?
3.
Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran himpunan berbasis pendidikan karakter dengan kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran himpunan tanpa berbasis pendidikan karakter di kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016?
C. Batasan Masalah Seperti yang telah peneliti uraikan diatas bahwa pendidikan karakter memiliki peran terhadap pembelajaran di dalam kelas yaitu membentuk karakter siswa sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa secara langsung. Melihat dari keterbatasan dana, waktu, dan kemampuan peneliti maka dalam penelitian ini hanya akan diteliti pelaksanaan pembelajaran berbasis pendidikan karakter pada kelas VII saja. Dengan demikian ada dua variabel yaitu subjek yang menerima pembelajaran berbasis pendidikan karakter dan subjek yang menerima pembelajaran konvensional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menjelaskan bahwa tujuan penulisan skripsi ini adalah : 1.
Mengetahui
bagaimana
tanggapan
siswa
setelah
mendapatkan
pembelajaran berbasis pendidikan karakter pada materi himpunan di kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. 2.
Mengetahui
adakah
perbedaan
prestasi
belajar
siswa
sebelum
mendapatkan pemebelajaran berbasis pendidikan karakter dengan sesudah mendapatkan pembelajaran berbasis pendidikan karakter pada materi himpunan di kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. 3.
Mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran himpunan berbasis pendidikan karakter dengan kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran himpunan tanpa berbasis pendidikan karakter di kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.
E. Pembatasan Istilah Dalam skripsi ini peneliti menetapkan pembatasan istilah. Istilah-istilah yang digunakan antara lain: 1.
Pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Pengaruh adalah suatu efek yang dihasilkan dari pengaplikasian atau penerapan suatu metode atau langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. 2.
Pendidikan Karakter Pendidikan Karakter adalah suatu sistem nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang insani.
3.
Hasil Belajar Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan proses belajar sedangkan perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar
F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini manfaat yang diharapkan adalah : 1. Manfaat Teoritis a.
Hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam penelitian di masa yang akan datang dan pengembangan ilmu pengetahuan.
b.
Memberikan rekomendasi kepada para peneliti untuk melakukan penelitian sejenis secara lebih luas, intensif, dan memudahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
c.
Hasil
penelitian
dapat
menjadi
sumber
referensi
untuk
mengembangkan sekolah dan terutama pendidikan karakter siswa. 2. Manfaat Praktis a. Menjadikan masukan bagi para guru di SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta sebagai bahan untuk menentukan kebijakan dalam pendidikan karakter siswa. b. Bagi para guru, hasil penelitian dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan koreksi dan pembenahan terhadap berbagai kekurangan dalam melakukan tugasnya secara professional. c. Bagi kepala sekolah dapat bermanfaat dalam meningkatkan pembinaan dan supervisi kepada guru secara lebih efektif dan efisien. d. Bagi siswa dapat bermanfaat sebagai pemacu semangat siswa dalam mengembangkan karakter mereka dan potensi dalam bidang matematika. e. Bagi peneliti agar mampu mengaplikasikan hasil penelitiannya apabila kelak menjadi guru.
F. Sistematika Penelitian Secara umum skripsi ini terdiri dari 5 bab dengan beberapa sub bab didalamnya. Berikut ini adalah runtutan sistematika penulisan skripsi secara lengkap:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
1.
Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian
2.
Bab II Landasan Teori Pada bab ini berisi tentang pendekatan pembelajaran, pendidikan karakter, pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika, integrasi nilai-nilai
pendidikan
karakter
dalam
pembelajaran
matematika,
matematika dan karakter, pembelajaran matematika yang membangun karakter, dan materi himpunan. 3.
Bab III Pada bab ini berisi jenis penelitian, populasi dan sampel, tempat dan waktu penelitian, fokus penelitian, sistemasi penelitian, perumusan variabel, teknik pengumpulan data, uji instrumen, dan teknik analisis data.
4.
Bab IV Pada Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, latar belakang sekolah, pendidikan karakter di sekolah, hasil observasi, pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter, analisis data, keterbatasan penelitian.
5.
Bab V Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
pembahasan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoritis 1.
Karakter Siswa Karakter saat ini tengah menjadi perbincangan yang menarik pembahasan dalam setiap bidang khususnya dalam bidang pendidikan karena pendidikan merupakan tempat transformasi ilmu pengetahuan dari generasi ke generasi, sebagai orang yang terlibat dalam dunia pendidikan tentu harus memahami apa yang dimaksud dengan karakter. Ada dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk/ jelek. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan personality. Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter (a person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral (Wynne dalam Sutjipto, 2011:504). Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang baik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Karakter
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Karakter bukan sekedar sebuah kepribadian (personality) karena karakter sesungguhnya adalah kepribadian yang ternilai (personality evaluated). (Gordon W.Allport dalam Sri Narwanti, 2011:2). Nilai-nilai karakter berdasarkan kajian nilai-nilai agama, normanorma sosial, peraturan/ hukum, etika akademis, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokan menjadi lima nilai utama yaitu, nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan, serta kebangsaan (Zainal Aqib dan Sujak (2011:6-8). 2.
Pendidikan Karakter Menurut Sri Narwanti (2011:14), pendidikan karakter adalah suatu sistem nilai-nilai penanaman dan pendalaman karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang insani. Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010:4) pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Menurut Koesoema (Sutjipto, 2011:508), pendidikan karakter diartikan sebagai sebuah bantuan sosial agar individu itu dapat bertumbuh dan menghayati kebebasannya dalam hidup bersama dengan orang lain. Dalam konteks pembelajaran didalam kelas, guru dan murid sesungguhnya sedang berinteraksi dengan materi yang mereka pelajari. Pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai dan penginternalisasian nilai-nilai kedalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran (Kemdiknas, 2011:34). Menurut
Kementerian
Pendidikan
Nasional
(2010:7)
fungsi
pendidikan karakter adalah: a.
Pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi yang berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa.
b.
Perbaikan:
memperkuat
kiprah
penidikan
nasional
untuk
bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
c.
Penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
3.
Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi mata Pelajaran Matematika yang didalamnya terdapat 5 (lima) tujuan mata pelajaran matematika maka ada beberapa nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika diantaranya sebagai berikut: a.
Disiplin: Karakter disiplin dapat terbentuk dalam mempelajari matematika, karena dalam matematika peserta didik diharapkan mampu mengenali suatu keteraturan pola, memahami aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah disepakati. Nilai karakter yang diharapkan dalam belajar matematika adalah seseorang diharapkan mampu bekerja secara teratur dan tertib dalam menggunakan aturanaturan dan konsep-konsep. Dalam matematika konsep-konsep tersebut tidak boleh dilanggar karena dapat menimbulkan salah arti.
b.
Jujur:
Matematika
tidak
menerima
generalisasi
berdasarkan
pengamatan (induktif) walaupun pada tahap-tahap awal contohcontoh khusus dan ilustrasi geometris diperlukan, tetapi untuk generalisasi harus berdasarkan pembuktian deduktif. Karakter yang dapat membentuk jiwa seseorang, bahwa seseorang tidak akan mudah percaya pada isu-isu yang tidak jelas sebelum ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
pembuktian. Kepribadian yang terbentuk diharapkan adalah sesorang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaannya, karena selalu dapat menunjukkan pembuktian dari setiap perkataan dan tindakannya. c.
Kerja Keras: Karakter yang ingin dibentuk adalah tidak mudah putus asa. Belajar matematika, seseorang harus teliti, tekun dan telaten, dalam memahami yang tersirat dan tersurat. Ada kalanya seseorang keliru dalam pengerjaan suatu perhitungan, namun belum mencapai hasil yang benar, maka seseorang diharapkan dapat dengan sabar melihat kembali (looking back) apa yang telah dikerjakan secara runut dengan teliti, tidak mudah menyerah terus berjuang untuk menghasilkan suatu jawaban yang benar.
d.
Kreatif: Seseorang yang belajar matematika akan terbiasa untuk kreatif dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Dalam menyelesaikan persoalan ada yang dapat menyelesaikan dengan cara yang panjang, namun ada pula yang mampu mengerjakan dengan singkat. Bila seseorang terbiasa menyelesaikan permasalahan matematika, maka orang tersebut akan terbiasa memunculkan ide yang kreatif yang dapat membantunya menjalani kehidupan secara lebih efektif dan efisien. lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa
telah
menyelesaikan
masalahnya,
mereka
dapat
mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
e.
Rasa ingin tahu: Memunculkan rasa ingin tahu dalam matematika akan mengakibatkan seseorang terus belajar dalam sepanjang hidupnya, terus berupaya menggali informasi-informasi terkait lingkungan di sekitarnya, sehingga menjadikannya kaya akan wawasan dan ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahu membuat seseorang mampu menelaah keterkaitan, perbedaan dan analogi, sehingga diharapkan mampu menjadi a good problems solver (mampu menyelesaikan masalah dengan baik).
f.
Mandiri: Dalam pelajaran matematika kita senantiasa menghadapi tantangan, berbagai permasalahan yang menuntut kita untuk menemukan solusi atau penyelesaiannya. Untuk itu peserta didik harus mampu memiliki sikap yang tidak mudah bergantung pada orang lain, namun berupaya secara mandiri untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi dengan baik.
g.
Komunikatif: Matematika merupakan suatu bahasa, sehingga seseorang harus mampu mengkomunikasikannnya baik secara lisan maupun tulisan, sehingga informasi yang disampaikan dapat diketahui dan dipahami oleh orang lain.
h.
Tanggung Jawab: Kebiasaan disiplin dalam bernalar yang terbentuk dalam mempelajari matematika melahirkan suatu sikap tanggung jawab atas pelaksanaan kewajiban yang seharusnya dilakukan, baik tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
4.
Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Matematika Mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada setiap mata pelajaran degan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai pada peserta didik akan pentingnya pendidikan karakter, sehingga diharapkan setiap peserta didik mampu menginternalisasikan nilai-nilai itu ke dalam tingkah laku seharihari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi)
yang
ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika tetap harus berlandaskan pada nilai-nilai universal. Melalui kegiatan pembelajaran ini, guru dapat mengembangkan nilai-nilai karakter seperti jujur, demokrasi, bertanggungjawab, mandiri, disiplin, kerjakeras, kreatif, rasa ingin tau dan sebagainya. Pengintegrasian nilainilai pendidikan karakter dapat ditempuh dengan langkah-langkah berikut: a.
Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang tercantum itu sudah tercakup di dalamnya .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
b.
Menggunakan nilai-nilai budaya dan karakter yang memperlihatkan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan.
c.
Mencantumkan nilai-nilai budaya dan karakter itu kedalam RPP. Nilai-nilai yang dicantumkan seperti nilai tanggung jawab saat mengerjakan soal dalam kelompok.
d.
Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai.
e.
Memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan
untuk
menginternalisasi
nilai
maupun
untuk
menunjukkannya dalam perilaku. 5.
Matematika dan Karakter Matematika sebagai ilmu memiliki ciri yaitu (1) memiliki objek abstrak, (2) bertumpu pada kesepakatan, (3) berpola pikir deduktif, (4) memiliki simbol-simbol yang kosong arti, (5) memperhatikan semesta pembicaraan, dan (6) konsisten dalam sistemnya (Soejadi, 2000:21). Dalam matematika, terdapat objek abstrak yang meliputi fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Beberapa objek diatas didasari pada pola pikir deduktif, dimana mencari sesuatu dari hal umum ke hal yang khusus. Matematika berkecimpung dalam dengan simbol-simbol kosong yang tidak terikat pada satu objek tertentu. Ini memungkinkan matematika dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu yang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
6.
Pembelajaran Matematika Yang Membangun Karakter Selama ini konsep pemahaman akan ilmu matematika dilakukan hanya melalui pengenalan rumus serta konsep-konsep secara verbal. Selain itu selama proses pembelajaran hampir seluruhnya didominasi oleh metode ceramah mekanistik, dimana guru menjadi pusat perhatian kelas. Pembelajran matematika seolah-olah digunakan hanya untuk mengembangkan kemampuan kognitif siswa saja. Siswa tidak dapat berkembang dan disetting menjadi alat penghasil sesuatu. Guru beranggapan bahwa matematika merupakan disiplin ilmu yang hanya harus diajarkan sesuai dengan kurikulum tanpa ada tujuan lain yang ke arah humanistik. Hal seperti ini yang harus dirubah dimana kreatifitas siswa tidak lagi dikekang tapi dibiarkan mengalir. Sejatinya matematika humanistik telah dikembangkan oleh Plato atau Euclid yang mengkaitkan matematika dengan keindahan, kreatifitas, dan imaji matematika. Matematika humanistik mengarahkan siswa pada pendidikan
yang
menyenangkan,
menantang,
sekaligus
kegiatan
penemuan (Hablund,1998:74) Beberapa ciri umum pembelajaran matematika humanistik menurut Hablund yaitu: a.
Menempatkan siswa sebagai penemu bukan hanya penerima faktafakta dan prosedur.
b.
Memberi kesempatan siswa untuk saling membantu dalam memecahkan masalah dan pemecahannya lebih mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
c.
Belajar berbagai macam cara dalam menyelesaikan masalah.
d.
Menunjukkan bahwa matematika adalah suatu penemuan dengan usaha keras.
e.
Menggunakan teknik penilaian tidak hanya melihat daripada kemampuan mengingat saja
f.
Menggunakan masalah-masalah menarik dan pertanyaan terbuka.
g.
Mengembangkan pemahaman dan apresiasi terhadap ide-ide besar matematika.
h.
Membantu siswa melihat matematika sebagai studi terhadap polapola, termasuk keindahan dan kreatifitas.
i.
Membantu siswa mengembangkan sikap percaya diri, mandiri, dan penasaran.
j.
Mengajarkan materi yang dapat digunakan dalam kehidupan seharihari.
7.
Hasil Belajar Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan proses belajar sedangkan perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar (Hudoyo, 1990:1). Indikator keberhasilan proses belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati dari penampilan seseorang sebagai bukti hasil belajar. Meskipun bermacammacam setiap penampilan tersebut didasai oleh ciri yang berupa kemampuan dan kecakapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Kegiatan belajar dikatakan berhasil apabila dapat menacapai hasil yang optimal. Untuk melihatnya diperlukan adanya penilaian atau evaluasi. Setelah kegiatan evaluasi maka akan diperoleh hasil belajar. Tes hasil belajar berguna untuk mengukur penguasaan materi pelajaran yang diikuti siswa selain itu juga untuk melihat tingkat keberhasilan suatu metode pembelajaran yang digunakan. 8.
Materi Himpunan di SMP Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau obyek (konkret maupun abstrak) yang mempunyai kesamaan sifat tertentu, didefinisikan dengan jelas. Anggota suatu himpunan harus terdefinisi dengan jelas, dalam arti bahwa untuk setiap obyek selalu dapat ditentukan secara tegas apakah obyek tersebut anggota himpunan itu atau tidak. Himpunan semua obyek yang termasuk lingkup pembicaraan disebut himpunan semesta atau semesta wacana, yang dilambangkan dengan 𝑈 atau 𝑋. Benda-benda yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota, elemen, atau unsur dari suatu himpunan. Jika suatu obyek 𝑥 merupakan anggota dari himpunan 𝐴, maka dapat dinyatakan dengan notasi 𝑥 ∈ 𝐴, dan bila suatu objek 𝑥 bukan merupakan anggota dari himpunan 𝐴 dapat dinyatakan dengan notasi 𝑥 ∉ 𝐴 Suatu himpunan 𝐴 dikatakan merupakan himpunan bagian dari himpunan 𝐵 dinyatakan dengan notasi 𝐴 ⊆ 𝐵, jika setiap anggota himpunan 𝐴 juga merupakan anggota dari himpunan 𝐵
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Dua buah himpunan 𝐴 dan 𝐵 dikatakan sama dengan notasi 𝐴 = 𝐵, jika setiap anggota himpunan 𝐴 adalah anggota himpunan 𝐵 dan setiap anggota himpunan 𝐵adalah anggota himpunan 𝐴. Dengan kata lain, 𝐴 = 𝐵 jika 𝐴 ⊆ 𝐵 dan 𝐵 ⊆ 𝐴. Jika 𝐴 ⊆ 𝐵 dan 𝐴 ≠ 𝐵, maka 𝐴 disebut himpunan bagian sejati dari 𝐵, dengan notasi 𝐴 ⊂ 𝐵. Suatu himpunan yang anggota-anggotanya juga merupakan himpunan biasanya disebut keluarga himpunan. Jika 𝐴 adalah suatu himpunan, maka himpunan kuasa dari himpunan 𝐴 yang dilambangkan dengan 𝑃(𝐴), adalah keluarga semua himpunan dari 𝐴, yaitu: 𝑃 𝐴 = {𝑋|𝑋 ⊆ 𝐴} Perhatikan bahwa jika himpunan 𝐴 memuat 𝑛 elemen, maka himpunan kuasa dari 𝐴 memuat 2𝑛 elemen. Operasi himpunan adalah aturan yang menghasilkan himpunan dari suatu atau lebih himpunan yang diketahui. Operasi dengan satu himpunan disebut operasi uner, sedangkan operasi dengan dua buah himpunan disebut operasi biner. Operasi komplemen adalah operasi uner, sedangkan gabungan, irisan, selisih, selisih simetrik dan daerah kartesius adalah operasi biner. Komplemen dari himpunan 𝐴 dalam semesta 𝑋 dengan notasi 𝐴𝑐 adalah himpunan semua anggota semesta yang bukan anggota himpunan 𝐴, yaitu 𝐴𝑐 = {𝑥 ∈ 𝑋|𝑥 ∉ 𝐴}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Gabungan dua buah himpunan 𝐴 dan 𝐵, dengan notasi 𝐴 ∪ 𝐵, adalah himpunan semua elemen dalam semesta yang merupakan anggota himpunan 𝐴 atau himpunan 𝐵, yaitu 𝐴 ∪ 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 ˅ 𝑥 ∈ 𝐵} Irisan dua buah himpunan 𝐴 dan 𝐵, dengan notasi 𝐴 ∩ 𝐵, adalah himpunan semua elemen dalam semesta yang merupakan anggota himpunan 𝐴 dan sekaligus anggota himpunan 𝐵, yaitu: 𝐴 ∩ 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 ˄ 𝑥 ∈ 𝐵} Bila 𝐴 ∩ 𝐵 = ∅, maka 𝐴 dan 𝐵 disebut dua buah himpunan yang saling lepas. Misalnya, himpunan 𝐴 dan komplemennya adalah saling lepas, sebab 𝐴 ∩ 𝐴′ = ∅. Selisih dua buah himpunan 𝐴 dan 𝐵, dengan notasi 𝐴 − 𝐵, adalah himpunan semua elemen dalam semesta yang merupakan anggota himpunan 𝐴 tetapi bukan anggota himpunan 𝐵, yaitu: 𝐴 − 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 ˄ 𝑥 ∉ 𝐵} Pada umumnya, 𝐴 − 𝐵 tidak sama dengan 𝐵 − 𝐴.
B. Kerangka Berpikir Berdasarkan landasan teori diatas secara teoritis pembelajaran berbasis pendidikan karakter memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
positif terhadap lingkungannya. Seorang siswa yang menerima pembelajaran berbasis pendidikan karakter secara teoritis akan lebih mudah memahami pembelajaran materi himpunan. Pendidikan karakter memiliki andil besar dalam mengembangkan potensi belajar siswa dalam hal ini memiliki dampak langsung terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu peneliti memiliki dugaan bahwa pembelajaran berbasis pendidikan karakter memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
C. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:71). Berdasarkan masalah yang diangkat oleh peneliti maka dalam hal ini penelti mengangkat 2 hipotesis yaitu: Hipotesis pertama Ho : Prestasi belajar pada tes akhir tidak lebih baik dari prestasi belajar pada tes awal. H1 : Prestasi belajar pada tes akhir lebih baik dari prestasi belajar pada tes awal. Hipotesis kedua Ho : Prestasi belajar kelompok eksperimen tidak lebih baik dari kelompok kontrol. H1 : Prestasi kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Kelompok
eksperimen
adalah
kelompok
siswa
yang
mendapatkan
pembelajaran himpunan berbasis pendidikan karakter, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran himpunan tanpa berbasis pendidikan karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti kali ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental dimana ada pendekatan kualitatif sebagai data pendukung. Data kuantitatif berupa angka hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro dan data kualitatif merupakan data angket dan data hasil wawancara dengan siswa, guru, dan kepala sekolah. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimental karena data yang dihasilkan dari penelitian berupa angka dan penggunaan eksperimen yang diajukan oleh peneliti sebagai metode pembelajaran guru. Penelitian ini akan melihat secara nyata bagaimana perbandingan pembelajaran berbasis pendidikan karakter dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada materi himpunan kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta .
B. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Menurut Sugiyono (2010:117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas atau karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini sendiri adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Pangudi Luhur Boro yang
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
berjumlah 55 siswa dimana siswa dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas VII A yang berjumlah 27 siswa dan kelas VII B yang berjumlah 28 siswa. Dalam penelitian ini kelas VII A akan menjadi kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. 2.
Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 sampel. Sampel pertama adalah sampel yang digunakan peneliti untuk penelitian kuantitatif. Sampel ini adalah siswa kelas VII A dan siswa kelas VII B secara keseluruhan. Pada kondisi awal kedua kelas memiliki perbedaan dari sisi prestasi akademis. Kelas VII B memiliki prestasi akademis lebih baik dari kelas VII B. Menurut guru kelas kondisi ini memang sengaja dibentuk untuk mempermudah fokus mengajar guru. Sampel kedua adalah sampel yang digunakan peneliti untuk penelitian kualitatif yang terdiri atas 6 subjek. Berikut tabel kriteria sampel penelitian kualitatif yang dibuat oleh peneliti: No
Subjek
Prestasi Akademis
1
Subjek I
Baik
2
Subjek II
Sedang
3
Subjek III
Kurang
4
Subjek IV
Baik
5
Subjek V
Sedang
6
Subjek VI
Kurang
Tabel 3.1. Kriteria Subjek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Subjek dengan kriteria baik adalah subjek yang mendapat predikat nilai diatas 80. Subjek dengan kriteria sedang adalah subjek yang mendapat predikat nilai antara 70 sampai 80. Sedangkan subjek dengan kriteria kurang adalah subjek dengan predikat nilai dibawah KKM yakni dibawah 70.
C. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat peneilitian dilakukan di SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai Desember 2015.
D. Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus pada kegiatan pembelajaran matematika berbasis pendidikan karakter pada materi himpunan kelas VII di SMP Pangudi Luhur Boro yang meliputi perencanaan, strategi, metode, pendekatan, media dan evaluasi yang digunakan.
E. Sistematika Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan observasi ke sekolah, wawancara terhadap kepala sekolah, guru pengampu pelajaran matematika (merangkap wakil kepala sekolah bagian kurikulum) dan beberapa peserta didik. Peneliti kemudian berdiskusi dengan guru pengampu kelas untuk melihat secara nyata pengaruh pembelajaran berbasis karakter dengan cara memperikan perlakuan berbeda pada kelas VII A dan kelas VII B. Kelas VII A mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
pembelajaran berbasis karakter dan kelas VII B mendapatkan pembelajaran konvensional.
Setelah melalui tahapan pembelajaran berbasis pendidikan
karakter peneliti melakukan tes untuk melihat pengaruh pembelajaran berbasis karakter terhadap prestasi belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. F. Perumusan Variabel Dalam penelitian kali ini peneliti menetapkan dua variabel. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Perlakuan
Pengukuran
Eksperimen
X
Tes
Kontrol
Y
Tes
Tabel 3.2. Variabel Penelitian Keterangan: X : Penerapan pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Y : Penerapan Pembelajaran secara konvensional.
G. Teknik Pengumpulan Data Peneliti
menggunakan
studi
lapangan
(field
research)
untuk
pengumpulan data, dimana data yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian di lapangan. Untuk teknik yang digunakan diantaranya: i.
Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Metode observasi adalah metode yang dilakukan melalui pengamatan yang cara pengambilannya melalui mata tanpa ada alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir, 2005:175). Untuk melakukan observasi peneliti melakukannya secara spontan denagn memusatkan perhatian terhadap objek tertentu menggunakan alat indera. Observasi berperan penting untuk melihat keadaan sesungguhnya di lapangan dan membantu peneliti dalam menyusun instrumen yang diperlukan. j.
Wawancara Kegiatan wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu (Moleong, 1990:135). Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah, guru pengampu mata pelajaran matematika (merangkup waka bagian kurikulum), dan siswa kelas VII yang meyangkut pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah khususnya dalam pelajaran matematika.
3.
Tes Tes adalah suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang atau anak yang ingin diselidiki atau responden. Tes digunakan untuk melihat hasil prestasi belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran berbasis karakter dibandingkan dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran berbasis karakter.
4.
Dokumentasi Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti diantaranya dokumen berupa tulisan, foto, dan rekaman suara. Dokumentasi tulisan berupa tulisan yang terkait dengan proses pembelajaran didalam kelas seperti RPP dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
silabus yang berbasis karakter serta lembar penilaian yang digunakan guru mata pelajaran matematika. Untuk foto sendiri berupa foto kegiatan pembelajaran didalam kelas, foto sudut-sudut sekolah, dan beberapa inventaris sekolah. Bukti rekaman juga disertakan saat peneliti melakukan wawancara dengan perangkat sekolah yang terkait erat hubungannya dengan pelaksanaan pendidikan karakter di kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro. 5.
Triangulasi Data Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi berarti suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu (Moleong, 2004:330). Saat peneliti mengumpulkan data dengan cara triangulasi maka peneliti sekaligus menguji kredibilitas data melalui berbagai sumber data (Sugiyono, 2008:241). Pemeriksaan terhadap kredibilitas data dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan dengan data hasil wawancara atau dengan data pengamatan yang sudah ada atau dengan isi suatu dokomen yang berkaitan (Moleong, 1990:178) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Proses triangulasi data dapat digambarkan sebagai berikut: Wawancara
Observasi
Dokumentasi
Gambar 3.1. Proses Triangulasi Data Sumber: Sugiyono (2008:270)
H. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua instrumen yaitu angket pengetahuan siswa tentang pendidikan karakter dan tes hasil belajar siswa. Angket berupa poin-poin yang mencakup kegiatan belajar siswa didalam kelas yang terkait pendidikan karakter (terlampir) sedangkan tes hasil belajar berupa soal-soal uji pemahaman siswa terhadap materi himpunan (terlampir).
I.
Uji Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Untuk menguji validitas dapat dilakukan dengan beragam metode. Dalam penelitian ini peneliti melakukan triangulasi data untuk melihat validitas instrumen. Saat peneliti mengumpulkan data dengan cara triangulasi maka peneliti sekaligus menguji kredibilitas data melalui berbagai sumber data (Sugiyono, 2008:241). Pemeriksaan
terhadap
kredibilitas
data
dapat
dilakukan
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
membandingkan hasil pengamatan dengan data hasil wawancara atau dengan data pengamatan yang sudah ada atau dengan isi suatu dokomen yang berkaitan (Moleong, 1990:178) .
J.
Teknik Analisis Data Proses analisis data adalah proses menelaah semua yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 1990:190). Peneliti melakukan beberapa langkah uji analisis data yaitu: 1.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji one sample Kolmogorov-Smirnov dengan signifikasi 0,05. Data berdistribusi normal jika signifikasi lebih dari 0,05.
2.
Uji Paired Sample T Test Uji ini digunakan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok yang berpasangan (berhubungan). Berarti sebuah sampel namun mendapatkan perlakuan berbeda. Langkah-langkah program SPSS:
Masuk program SPSS.
Klik Variable View pada SPSS data editor.
Pada kolom Name isikan nilaites1 dan nilaites2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Pada kolom Label tuliskan nilaites1 dan nialites2.
Buka Data View.
Ketikkan daftar nilai siswa.
Klik Analyze - Compare Means - Paired Sample T Tes.
Klik variable nilaites1 kemudian klik variable nilaites2 masukkan ke kotak paired variables.
3.
Klik Ok
Uji Independent Samples T Test Uji ini digunakan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Langkah-langkah program SPSS:
Masuk Program SPSS.
Klik Variable View pada SPSS data editor.
Pada kolom Name ketik nilaites dan pada baris kedua ketik kelas.
Pada kolom Decimal ganti menjadi 0.
Pada kolom Label ketik nilai tes dan pada baris kedua ketik kelas.
Pada kolom Values untuk kelas klik kotak kecil, pada value ketik 1, pada value label ketik kelas A, lalu klik add. Pada value ketik 2, pada value label klik kelas B lalu klik add. Klik ok.
Buka Data View dan ketikkan data sesuai variabelnya (pada variabel kelas ketik angka 1 atau 2, 1 menunjukkan kelas A 2 menunjukkan kelas B.
Klik Analyze – Compare Means – Independent Sample T Test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Klik variabel nilai tes dan masukkan dalam kotak Test Variable, kemudian klik variabel kelas dan masukkan dalam Grouping Variable, kemudian klik Define Group, Group 1 ketik 1 dan Group 2 ketik 2, continue lalu klik ok.
Sedangkan untuk data pendukung berupa data kualitatif dilakukan dengan pengolahan data menurut Miles dan Huberman (1992:16) pengolahan data dilakukan dalam empat tahapan yaitu: 1.
Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat semua data secara holistik (dalam bentuk yang utuh) dan apa adanya sesuai dengan hasil pengamatan dan wawancara.
2. Reduksi Data Reduksi data berarti pengurangan pemusatan perhatian data dengan kata lain menyederhanakan data-data yang muncul dari hasil pengamatan yang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi bias yang mungkin terjadi pada saat pengolahan data sehingga hasil penelitian lebih optimal. 3. Penyajian Data Penyajian data dalam penelitian ini berupa angka dan data deskriptif pendukung seperti hasil wawancara dan angket. Penyajian data yang berupa deskriptif dilakukan secara naratif sesuai konsep Miles dan Huberman (2008:338) yaitu “The most frequent form of display data qualitative research data in the past has been narrative text.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
4.
Verifikasi atau Pengambilan Keputusan Dalam menarik kesimpulan terdapat berbagi kendala di antaranya kemungkinan kesimpulan yang terasa kabur atau kurang keabsahannya. Untuk mencegah hal tersebut dilakukan tindakan verifikasi dengan mencari data-data lain yang dapat mendukung kesimpulan tersebut serta melakukan pengecekan kembali terhadap data-data yang telah diperoleh. Dari uraian diatas terlihat jelas bahwa tiap-tiap proses saling terkait dan tidak berdiri sendiri. Penyajian data perlu dilihat kembali apakah ada kemungkinan data yang kurang atau tertinggal. Disinilah kecermatan dari peneliti dituntut sebagai “Instrumen Utama” dalam setiap proses pengolahan data.
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Kesimpulan dan Verifikasi
Gambar 3.2. Komponen-Komponen Analisis Data Sumber: Milles dan Hubberman (1992:20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DESKRIPSI, ANALISA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Boro pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Penelitian dilakukan selama 3 bulan dari bulan Oktober sampai dengan Desember. Kegiatan observasi dilakukan pada Rabu, 28 Oktober 2015 pada pukul 07.00 di kelas VII A dan dilanjutkan pada pukul 08.20 di kelas VII B. Sedangkan kegiatan pengamatan pelaksanaan pendidikan karakter dilaksanakan dalam dua tahapan. Tahap pertama di dalam kelas dilaksanakan pada pertemuan pertama Rabu, 4 November 2015 pada pukul 07.00. Dilanjutkan pertemuan kedua Kamis 5 November 2015 pada pukul 09.20. Tahap kedua dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama pada Rabu, 11 November 2015 pada pukul 07.00 dan pertemuan kedua pada Kamis, 12 November 2015 pada pukul 09.20.Dalam kegiatan observasi dan penelitian ini peneliti dibantu oleh seorang observer yang memiliki kompetensi dalam pendidikan matematika.
B. Latar Belakang SMP Pangudi Luhur Boro SMP Pangudi Luhur Boro adalah sebuah sekolah dengan semangat Katolik yang terletak di pedesaan Boro Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta yang secara geografis berada di antara perbukitan menoreh dan berada persis di sebelah gereja paroki Santa Theresia Liseux Boro. SMP Pangudi Luhur Boro berdiri pada tanggal 6 Oktober 1954 yang dirintis oleh Br. Otto de Bruins pada tanggal 1
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Agustus 1955. Yayasan Pagudi luhur dilindungi oleh “Bunda Maria Yang Terkandung Tanpa Dosa 8 Desember” dan sekolah dilindungi oleh“Bunda Maria Yang Terkandung Tanpa Dosa 1 Agustus.” Sekolah ini berada kurang lebih 32 kilometer dari pusat kota Yogyakarta dan berada dibawah naungan yayasan pangudi luhur yang berpusat di Semarang. Meskipun jauh dari pusat kota SMP Pangudi Luhur diakui sebagai salah satu SMP terbaik di Kulon Progo. Saat ini SMP Pangudi Luhur Boro memiliki akreditasi A dan dipimpin oleh Br. Dr. Yohannes Sumardi., S.Pd., SMP Pangudi Luhur memiliki dasar Pancasila dan UUD 1945 dengan semangat “Iman-Harapan dan Kasih serta Nilai-nilai kristiani dengan mengutamakan kepada mereka yang Miskin, Lemah, dan Berkekurangan.” Visi SMP Pangudi Luhur Boro dituangkan dalam 3 butir : 1.
Menyelenggarakan pendidikan iman-harapan dan cinta kasih serta nilainilai kristiani melalui paguyuban, kekeluargaan, persaudaraan sejati dalam pendidikan, pengajaran dan pembinaan hidup sederhana dan hati yang tulus.
2.
Mengutamakan perhatian secara intensif kepada option for the poor atau kepada yang lemah, miskin dan berkekurangan.
3.
Berupaya membantu perkembangan dan pertumbuhan kepada kaum muda menjadi pribadi manusia secara utuh.
Misi sekolah dirumuskan dalam 4 butir yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
1.
Mewujudkan spiritualitas evangelisasi baru dalam suasana kekeluargaan, paguyuban dan semangat inovatif-kreatif dan proaktif.
2.
Untuk mendampingi kaum muda supaya memiliki atau memperoleh keunggulan religiusitas, humanitas, sosialitas dan intelektualitas yang dipadukan melalui pendidikan, pengajaran, dan pembinaan secara serasiselaras dan seimbang.
3.
Pencapaiannya dengan proses pembentukan suasana kekeluargaanpersaudaraan sejati antara pihak sekolah-orang tua-siswa dan alumni dan masyarakat sekitar pengguna jasa pendidikan pangudi luhur.
4.
Sinergis integral dalam hal interaksi antara individual dengan lingkungan pembelajar antara lain: learning something-learning to do-learning how to learn-learning to be and life long education.
SMP Pangudi Luhur Boro memiliki tujuan institusional yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa/peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi menuju pada pribadi yang beriman, bertakwa, bermoral, bernalar, bermutu, berjiwa merdeka dan demokratis dalam praktik kehidupan menggereja, berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
C. Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur Boro SMP Pangudi Luhur Boro memiliki ciri khas tersendiri dalam menjalankan pendidikan karakter di sekolah. Sebagai sekolah dengan identitas Katolik, SMP Pangudi Luhur Boro berusaha mewujudkan suasana kekeluargaan di sekolah yang dijiwai dengan semangat kebebasan dan cinta kasih injili dengan tidak saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
membedakan. Dimensi religius Katolik dapat dilihat pada iklim dan suasana sekolah secara keseluruhan, misalnya hubungan guru dengan murid, hubungan antar guru sendiri, suasana kebersamaan yang diwarnai dengan rasa persaudaraan, perhatian, keakraban, kegembiraan, saling menghargai dan keramah-tamahannya. Meskipun sekolah menanamkan ajaran cinta kasih kristus sebagai pedoman karakter siswa akan tetapi sekolah tidak membeda-bedakan siswa yang memiliki keyakinan lain. Sekolah tetap berusaha menanamkan ajaran cinta kasih dengan tetap menghormati keyakinan siswa tersebut. Pendidikan karakter di sekolah telah diterapakan sejak awal berdirinya sekolah pada tahun 1955 melalui semangat identitas Katolik. Dengan situasi yang terus berubah mulai tahun 1997 dari direktorat sekolah swasta mulai dicanangkan adanya MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah). Maka pada tahun ajaran 2001/2002 SMP Pangudi Luhur Boro ditunjuk oleh Departemen Pendidikan Kabupaten menjadi salah satu sekolah perintis MPMBS yang mengintegrasikan siswa-guru-orangtua siswa-masyarakat. Tujuan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur Boro diarahkan kepada posisi siswa sebagai subyek didik dan pusat pelayanan yaitu menciptakan kaum muda yang memiliki kepribadian yang tangguh dan unggul dalam iman serta cerdas dan berkarakter berdasarkan spiritualitas Allah adalah kasih. Ada 2 jalur utama dalam melaksanakan pendidikan karakter yang pertama terpadu melalui kegiatan pembelajaran dan yang kedua terpadu melalui kegiatan ekstrakurikuler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Pendidikan karakter melalui pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai dan proses internalisasi nilainilai kedalam tingkah laku peserta didik melalui proses pembelajaran. Pada intinya peserta didik selain menguasai kompetensi yang ditargetkan, juga dirancang
untuk
menjadikan
peserta
didik
mengenal,
menyadari,
dan
menyerapnya menjadi perilaku. Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dalam memulai kegiatan belajar mengajar guru selalu mengawalinya dengan berdoa. Kegiatan berdoa juga dilakukan setiap jam 12 siang (doa malaikat Tuhan) yang dipandu melalui pengeras suara.Sebelum memulai pelajaran siswa tidak lupa mengucapkan salam kepada guru kelas. Pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler dipandang sangat relevan dan efektif dalam mewujudkan nilai-nilai karakter seperti nilai religius, disiplin, kejujuran, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab, dan mandiri. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah antara lain pramuka, jurnalistik dan fotografi, voli, badminton, tenis meja, sepak bola, futsal, karate, vokal grup, gitar akustik, band, klub bahasa Inggris, dan klub science. Banyak nilai-nilai karakter yang dapat diterapkan melalui kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Dari kegiatan pramuka dapat diterapkan nilai disiplin, cinta tanah air, kepedulian sosial dan keberanian. Sedangkan kegiatan olahraga seperti sepakbola dapat menanamkan budaya hidup sehat, meningkatkan rasa tanggung jawab, disiplin, kerjasama, dan kerja keras. Kegiatan ekstrakurikuler di bidang musik dapat meningkatkan kreatifitas, bahkan rasa ingin tahu siswa. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler diatas dimaksudkan agar siswa juga dapat mengembangkan sisi non-akademis dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
dirinya dan melihat minat siswa itu sendiri. Adapun di lain hal secara tidak langsung ada kontribusi positif kedalam sisi akademis siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler diatas.
D. Hasil Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti melalui pengamatan didalam kelas maupun kegiatan diluar kelas (ekstrakurikuler). Hasil observasi yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1.
Hasil Observasi di Dalam Kelas
Pemaparan tentang pendidikan karakter telah dilaksanakan secara menyeluruh di sekolah melalui kegiatan di dalam kelas maupun di luar sekolah. Akan tetapi pada praktiknya belum dilakukan secara intens dan mengena terutama pada saat jam pelajaran di dalam kelas. Dalam hal ini ada beberapa poin yang perlu diperhatikan: a.
Kesiapan Guru dalam Pembelajaran
Dalam pembelajaran guru telah melakukan tahapan pembelajaran yang tepat seperti menyampaikan apersepsi dan membimbing siswa. Akan tetapi pelaksanaan pendidikan karakter belum terlihat jelas seperti
yang tertuang dalam
Permendiknas no 22 tahun 2006 terkait standar isi seperti pemberian motivasi, melihat kejujuran siswa, dan melihat kemandirian siswa. Sejalan dengan RPP yang digunakan guru yang sebetulnya mengarah kepada pendidikan karakter. b.
Persiapan Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Kelengkapan pembelajaran sudah sangat lengkap mulai dari meja, kursi, papan tulis, presensi siswa, tabel jadwal pelajaran, dan suasana yang mendukung untuk pembelajaran.dalam kelas. c.
Pendidikan Karakter
Dalam kondisi awal kedua kelas telah mendapatkan pemaparan tentang pendidikan karakter namun tidak intens. Pembelajaran dilakukan secara konvensional seperti pada umumnya yang dilakukan oleh guru-guru. Guru menunjukkan pendidikan karakter melalui kegiatan berdoa bersama, menjaga ketertiban kelas, dan kerja sama meskipun belum nampak optimal secara keseluruhan. 2.
Kegiatan Pembelajaran di Dalam Kelas
Berikut adalah deskripsi kegiatan belajar mengajar di kedua kelas dengan cara konvensional. a.
Pelajaran di Kelas VII A
Kegiatan belajar dilakukan pada pukul 07.00 pagi. Guru memulai pelajaran dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh seorang siswa. Guru memberikan materi tentang himpunan. Guru menjelaskan kepada siswa apa itu himpunan. Dalam hal ini guru memberikan contoh kepada siswa bahwa anak-anak didalam kelas adalah contoh himpunan anak kelas VII A di SMP PL Boro. Guru menenekankan bahwa ciri suatu himpunan harus memiliki karakteristik yang jelas. Kemudian guru memberikan contoh yang bukan merupakan himpunan seperti kumpulan orang kaya itu bukan merupakan himpunan karena karakteristiknya kurang jelas dan persepsi orang tentang patokan orang kaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
berbeda-beda. Siswa nampak ada yang memperhatikan namun masih ada yang sedikit ribut. Guru kemudian mengajak siswa memberikan contoh himpunan lagi yang ada di sekitar mereka. Siswa secara serentak menyebutkan contoh himpunan di sekitar mereka. Guru melanjutkan materi tentang pengertian irisan himpunan dan gabungan himpunan. Setelah dirasa cukup guru memberikan contoh soal di papan tulis dan mengajak siswa mengerjakan soal bersama-sama. Setelah memberikan contoh soal guru mengajak siswa mengerjakan soal di buku paket secara mandiri. Disini guru sempat meninggalkan kelas karena sedang ada tamu. Setelah guru kembali, guru mengajak siswa untuk membahas soal bersamasama. Terlihat ada beberapa siswa yang bertanya dengan cara maju ke depan kelas. Pelajaran diakhiri dengan guru yang memberikan tugas dari buku paket dan akan dikoreksi pada pertemuan selanjutnya. b.
Pelajaran di kelas VII B
Kegiatan pelajaran dimulai pada pukul 08.20. Pelajaran dimulai dengan mengingatkan kembali siswa tentang materi sebelumnya yaitu irisan dan gabungan himpunan. Guru menuliskan di papan tulis tentang contoh-contoh irisan dan gabungan dalam himpunan. Dari pengamatan peneliti pemberian materi di kelas VII B satu langkah lebih cepat dibandingkan kelas VII A. Setelah dirasa cukup mengingatkan siswa tentang materi sebelumnya. Guru melanjutkan materi ke selisih himpunan. Guru memberikan materi di papan tulis dan terlihat beberapa siswa melakukan pencatatan di buku masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Dari yang peneliti amati siswa di kelas VII B mempunyai kecenderungan lebih aktif dibandingkan kelas VII A. Hal ini juga berdasarkan pengakuan guru kelas bahwa siswa di kelas VII B sedikit unggul dari sisi akademis. Misalnya saja saat guru ditengah-tengah menerangkan materi ada siswa yang langsung bertanya. Guru melanjutkan pelajaran dengan mengajak siswa melihat buku paket matematika dan mengajak siswa mengerjakan soal dari situ. Guru memberi waktu siswa 15 menit untuk mengerjakan soal yang ada. Peneliti sempat mengamati bahwa siswa langsung mengerjakan yang diperintahkan oleh guru kelas. Setelah selesai mengerjakan ternyata waktu jam pelajaran telah berakhir dan guru meminta siswa untuk mempelajari lagi materi yang sudah diberikan di rumah masing-masing. 3.
Kesimpulan Kondisi Awal Pembelajaran
Dari kondisi awal pembelajaran dapat dilihat beberapa kesimpulan yang dapat peneliti ambil, yaitu: a.
Guru belum menerapkan pendidikan karakter secara simultan dan intens. Dalam konteks awal guru telah mencanangkan pendidikan karakter dalam pembelajaran di dalam kelas seperti yang tertuang dalam RPP yang digunakan, akan tetapi praktiknya belum begitu terlihat jelas hanya beberapa nilai yang diterapkan seperti religiusitas melalui doa bersama disiplin melalui ketepatan waktu dan selebihnya belum telihat jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
b.
Prestasi belajar kedua kelas berbeda. Dari kondisi awal dapat dilihat bahwa kelas VII B memiliki kecenderungan lebih baik dari sisi akademis dibandingkan kelas VII A (daftar nilai terlampir).
c.
Kondisi subjek penelitian I, II, III cukup kondusif dalam menerima pelajaran (kelas VII A) begitupun dengan subjek IV, V, dan VI (kelas VII B). Dari sini dapat disimpulkan pemaparan materi dan motivasi belajar cukup berimbang dan tidak ada perlakuan khusus.
d.
Kondisi kedua kelas sama. Dalam hal ini dapat dilihat dari sarana dan prasarana pengajaran yang lengkap serta keadaan siswa yang cukup berimbang dari sisi kondusifitas. Dilihat dari saat pengajaran suasana kelas tidak bising atau adanya gangguan dari siswa itu sendiri maupun luar kelas.
E. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter di dalam Kelas Setelah melihat kondisi awal pembelajaran peneliti dan guru melakukan diskusi singkat tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas. Setelah itu peneliti mengupayakan usaha untuk melaksanakan pendidikan karakter secara lebih intens di kelas VII A. Usaha yang dilakukan olehpeneliti antara lain meminta guru untuk menerapkan nilai karakter yang dirasa kurang saat pembelajaran sebelumnya. Tidak hanya itu peneliti juga mengupayakan kepada guru kelas untuk menggunakan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dibuat. Di bawah ini akan peneliti deskripsikan kegiatan pembelajaran di kelas VII A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
sebagai kelas subjek penelitian yang akan menerima pembelajaran berbasis pendidikan karakter dan untuk kelas kontrol VII B menerima pembelajaran konvensional seperti biasa sehingga tidak perlu dideskripsikan kegiatan belajar mengajarnya. Sedangkan materi yang diajarkan adalah materi teori himpunan yang merupakan materi pengulangan dimana siswa telah diajarkan tentang teori himpunan sebelumnya. Penerapan pembelajaran berbasis pendidikan karakter di kelas VII A didekripsikan sebagai berikut: 1.
Kegiatan Pembelajaran Tahap I a.
Pertemuan Pertama
Kegiatan belajar dimulai pukul 07.00 pagi. Dimulai dengan guru yang masuk ke kelas tepat waktu yaitu pada pukul 06.55. Guru menunjukkan sikap disiplin dengan datang ke kelas tepat pada waktunya. Sebelum memulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dengan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Dari hal ini guru menerapkan sikap religius dalam pembelajaran. Guru mengajak siswa untuk menyiapkan buku pelajaran dan perlengkapannya. Di awal pelajaran guru mengingatkan kembali materi terakhir tentang gabungan dan irisan himpunan. Guru memberikan permisalan gabungan himpunan melalui halhal yang ditemui sehari-hari. Misalkan di kandang Adi terdapat Ayam, Bebek, dan Itik sedangkan di kandang Sri ada Angsa dan Kalkun gabungan dari dua kandang itu adalah? Guru bertanya kepada siswa apa jawabannya. Siswa ingin menjawab serentak tapi guru mengingatkan bagi siswa yang ingin menjawab agar tunjuk jari. Dari hal ini dapat dilihat bahwa guru ingin mengembangkan sikap berani dan percaya diri dalam diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Gambar 4.1. Siswa menjawab pertanyaan guru
Setelah siswa menjawab guru memberikan contoh soal mengenai irisan himpunan. Guru meminta siswa maju ke depan kelas tanpa ada paksaan. Siswa sendiri yang berinisiatif menjawab pertanyaan guru. Siswa menuliskan di depan kelas misalkan 𝐴 = {1, 3, 5} dan 𝐵 = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} irisan dari himpunan A dan B adalah𝐴 ∩ 𝐵 = {1, 3, 5}. Ketika siswa mengerjakan didepan kelas beberapa siswa ada yang ribut sendiri guru langsung menenangkan dan memberi pengertian. Setelah siswa selesai menjawab pertanyaan guru mengajak siswa lain melihat pekerjaan temannya sudah tepat atau belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Gambar 4.2. Siswa lain memberikan kritik pada temannya
Ada hal menarik saat kegiatan pembelajaran didalam kelas. Dalam beberapa kesempatan guru menyelipkan cerita motivasi kepada siswa ketika siswa mulai terlihat tidak bersemangat. Pada kesempatan itu guru menceritakan tentang seorang anak yang mengalami lumpuh namun mampu berprestasi dalam hal akademis. Guru ingin menunjukkan bahwa kekurangan tidak menjadi penghalang bagi setiap orang untuk mencapai cita-citanya. Dari yang peneliti amati, siswa juga mulai lebih aktif ketika sudah ada temannya yang maju ke depan kelas. Pembelajaran dilanjutkan dengan latihan soal yang diberikan oleh guru kelas. Guru meminta siswa untuk mengerjakannya secara berkelompok dengan anggota 2 orang. Guru memberikan batasan waktu 15 menit untuk mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Gambar 4.3. Siswa mengerjakan soal berkelompok
Setelah siswa mengerjakan soal guru bersama-sama mengajak siswa mengoreksi jawaban mereka. Disini guru mengajarkan nilai kejujuran dengan mengajak siswa mengoreksi jawaban secara mandiri. Setelah selesai mengoreksi jawaban siswa guru bertanya tentang kesulitan yang dihadapi siswa saat mengerjakan soal. Beberapa siswa bertanya langsung kepada guru tentang kesulitan mereka.
Gambar 4.4. Siswa bertanya pada guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Pelajaran diakhiri dengan mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan dari pelajaran di hari itu.
b.
Pertemuan Kedua
Pelajaran dimulai pada pukul 11.20. Sebelum dimulainya pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa bersama-sama. Guru mengajak siswa untuk tenang karena masih ada beberapa siswa yang ribut sendiri. Setelah diingatkan situasi kelas menjadi agak tenang dan siswa mulai memperhatikan guru. Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi terakhir tentang gabungan dan irisan himpunan. Guru memberikan penjelasan tentang selisih himpunan di papan tulis. Selisih dua buah himpunan 𝐴 dan 𝐵, dengan notasi 𝐴 − 𝐵, adalah himpunan semua elemen dalam semesta yang merupakan anggota himpunan 𝐴 tetapi bukan anggota himpunan 𝐵.Setelah memberikan penjelasan guru memberikan contoh soal selisih himpunan dan mengajak siswa mengerjakannya bersama-sama.
Gambar 4.5. Siswa memperhatikan penjelasan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Guru mengajak siswa untuk mengerjakan soal dari buku paket, karena guru harus keluar sebentar menerima tamu. Dari yang peneliti cermati beberapa siswa masih ada yang sedikit ribut saat mengerjakan soal tapi masih dalam batas kewajaran. Disini guru kelas mencoba menerapkan nilai tanggung jawab kepada siswa. Bagaimana siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan meskipun sedang tidak diawasi.
Gambar 4.6. Siswa mengerjakan soal dari buku paket
Setelah guru kembali ke kelas, guru mengajak siswa untuk mengoreksi pekerjaan mereka bersama-sama. Guru menanyakan kepada siswa apakah ada kesulitan dalam mengerjakan soal. Karena tidak ada yang menjawab guru mengajak sisiwa untuk menyimpulkan pelajaran pada hari itu. Karena waktu yang sudah mulai habis guru memberikan tugas rumah kepada siswa dan meminta pada siswa untuk mengumplkannya minggu depan.
2.
Kesimpulan Pembelajaran Tahap I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Dari kegiatan pembelajaran tahap I ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, yaitu a.
Kesiapan guru dalam mengajar di dalam kelas masih tampak seperti kondisi awal. Membawa perlengkapan pengajaran yang cukup lengkap seperti buku paket dan alat tulis. Guru lebih intens dalam mengajak siswa mengerjakan soal di depan kelas, meminta siswa untuk memberi kritik, dan mengajarkan siswa untuk lebih mandiri melalui kegiatan koreksi soal masing-masing. Disini guru juga mengajarkan kejujuran kepada siswa. Meskipun guru tidak memantau langsung hasil pekerjaan siswa, guru mempercayai siswanya. Dari yang peneliti lihat hal ini cukup untuk membangun sebuah pengalaman bagi siswa untuk berbuat jujur setidaknya untuk hasil pekerjaan sendiri. Guru juga memberikan motivasi saat pembelajaran yang memberi semangat tersendiri bagi siswa untuk mengikuti pelajaran.
b.
Prestasi belajar subjek belum dapat peneliti lihat karena memang peneliti belum mengadakan tes kemampuan siswa terkait materi himpunan yang sejalan dengan materi yang sedang diajarkan. Hal ini dikarenakan peneliti menganggap tahap I ini merupakan sebuah tahapan untuk pemaparan pelajaran berbasis pendidikan karakter sehingga memerlukan proses untuk melihat hasilnya.
c.
Kondisi subjek di dalam kelas cukup kondusif dalam memperhatikan pelajaran. Disini subjek III sempat terlibat dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
berpasangan dimana mendapatkan bantuan dari rekannya dalam mengerjakan tugas yang diberikan sehingga menambah kemampuan pemahaman terhadap materi. Sedangkan subjek I memang dari awal memiliki pemahaman materi yang baik dan memiliki keaktifan lebih dibanding subjek lainnya sehingga tidak ada kesulitan berarti dalam kelas. Subjek II sudah mengalami peningkatan karena berani bertanya kepada guru dengan cara langsung maju ke depan kelas saat mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan. d.
Kondisi kelas tetap kondusif tidak ada gangguan berarti dari dalam kelas maupun dari luar kelas sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
3.
Kegiatan Pembelajaran Tahap II a.
Pertemuan Pertama
Kegiatan belajar dimulai pada pukul 07.00. Guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran. Pelajaran dimulai dengan mengingat kembali materi terakhir. Di kelas VII A materi telah sampai pada selisih himpunan. Guru mengajak siswa melihat kembali apa itu selisih himpunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Gambar 4.7. Guru bertanya kepada siswa
Setelah itu guru mengajak siswa untuk mengerjakan soal dari buku paket secara berkelompok beranggotakan 2 orang. Guru meminta siswa mengerjakan soal dengan teman sebelahnya saja dan mengingakan untuk mengerjakan soal dengan tenang. Siswa langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Selama siswa mengerjakan tugas guru sedikit berkeliling untuk mengamati pekerjaan siswa dan memastikan siswa tidak ribut di dalam kelas.
Gambar 4.8. Siswa mengerjakan soal berkelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Guru memberikan batasan waktu 15 menit untuk mengerjakan soal. Saat mengerjakan soal masih ada beberapa siswa yang kurang memahami materi bertanya langsung kepada guru.
Gambar 4.9. Siswa bertanya pada guru
Setelah waktu yang diberikan habis guru mengajak siswa untuk mengoreksi jawaban mereka bersama-sama. Guru menekankan kepada siswa untuk mengutamakan kejujuran dalam mengoreksi jawaban. Ketika memasuki pukul 12.00 guru menghentikan pelajaran sesaat dan mengajak siswa berdoa malaikat Tuhan dipandu melalui pengeras suara yang terdapat di dalam kelas. Setelah selesai berdoa guru bertanya tentang kesulitan siswa saat mengerjakan soal. Karena tidak ada yang bertanya guru menyudahi pelajaran dengan mengajak siswa menarik kesimpulan dari pelajaran hari itu. b.
Pertemuan Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Kegiatan pelajaran dimulai pada pukul 11.20. Pelajaran dimulai dengan berdoa bersama-sama dipimpin oleh seorang siswa. Guru mengajak siswa untuk menyiapkan buku dan perlengkapan belajar yang dibutuhkan. Sebelum memulai pelajaran guru sempat berbasa-basi tentang cerita sebelum berangkat ke sekolah.Ajakan guru yang ramah kepada siswa merupakan awal komunikasi yang baik sebelum memulai pelajaran. Sebagai permulaan pembelajaran guru memberikan pengulangan materi gabungan, irisan, dan selisih himpunan. Guru mengajak siswa memberikan perhatian kepada saat menjelaskan di papan tulis.Di sini terlihat bahwa siswa menjadi lebih komunikatif dengan guru dan lebih berani untuk bertanya apabila ada kesulitan.
Gambar 4.10. Siswa memperhatikan guru
Guru juga menanamkan sikap kerja keras pada siswa dengan membiarkan siswa menemukan jawaban dari pertanyaan secara sendiri dulu tanpa harus dibantu. Peneliti juga mengamati bahwa siswa mengalami kemajuan dari sisi perhatian kepada guru, meskipun masih ada sedikit keributan namun hal tersebut tidak mengurangi konsentrasi belajar siswa secara signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Guru memberikan contoh soal di papan tulis karena beberapa siswa terlihat masih mengalami
kesulitan.
Guru
memberikan
𝐴 = 𝑥 1 < 𝑥 < 20, 𝑥 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎}
dan
soal
jika
𝐵= 𝑦 1≤𝑦≤
10, 𝑦 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙}. Guru meminta siswa untuk mengerjakan di depan kelas. Sempat agak lama menunggu guru menawarkan kepada siswa. Akhirnya guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di depan kelas. Guru meminta kepada siswa agar memperhatikan pekerjaan temannya di depan kelas dan tidak ribut sendiri.
Gambar 4.11. Siswa memperhatikan pekerjaan temannya
Setelah siswa yang diminta maju mengerjakan didepan kelas selesai mengerjakan guru mengajak siswa lainnya untuk mencermati pekerjaan temannya apakah sudah benar ataukah belum. Beberapa siswa menjawab benar dan guru memberikan ucapan terimakasih pada siswa yang telah maju ke depan kelas. Karena waktu jam pelajaran yang hampir habis, guru mengajak siswa melihat kembali apa yang mereka pelajari hari itu tentang irisan, gabungan, dan selisih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
himpunan. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk bahan latihan. Sebelum pulang guru mengajak siswa berada pada sikap berdoa
3.
Kesimpulan Pembelajaran Tahap II
Dari kegiatan pembelajaran tahap II ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, yaitu a.
Kesiapan guru dalam mengajar di dalam kelas cukup baik. Keperluan untuk pengajaran yang dibutuhkan sudah cukup lengkap meskipun adanya kekurangan media pembelajaran seperti model. Peneliti mengamati kekurangan ini dapat sedikit ditutupi dengan bagaimana guru mengajak siswa melihat contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan materi himpunan. Guru juga selalu mengajak siswa bersikap hening saat akan berdoa. Guru juga mengajak siswa untuk aktif menjawab pertanyaan yang diberikan di depan kelas meski pada akhirnya harus ada yang ditunjuk untuk maju ke depan kelas. Pada akhir pelajaran guru juga mengajak
siswa
berpikir
kreatif
dengan
mengajak
siswa
menyimpulkan kegiatan pembelajaran. b.
Pada tahapan II ini peneliti melakukan kegiatan tes kepada subjek I, II, dan III di luar jam pelajaran kelas. Pada hari sebelumnya subjek juga melakukan tes serupa pada subjek kontrol dengan beban soal yang sama dengan subjek eksperimen penelitian. Pembahasan hasilnya dibahas pada sub bab tersendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
c.
Kondisi subjek di dalam kelas sedikit berbeda dengan kondisi pada tahap I. Hal yang paling terlihat adalah subjek III yang mulai terbuaka untuk bertanya meski baru sebatas pada teman atau kepada observer maupun peneliti. Hal ini peneliti rasakan sebagai sebuah perkembangan karena yang peneliti lihat subjek III termasuk siswa yang agak pendiam. Subjek I dapat memperhatikan pelajaran dengan baik begitupun dengan subjek II yang cukup baik dalam memahami materi pelajaran.
d.
Kondisi kelas tetap kondusif tidak ada gangguan berarti dari dalam kelas maupun dari luar kelas sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
F. Analisis Data 1.
Deskripsi Data
Deskripsi data merupakan hasil analisis yang didapat yakni mean, median, modus, simpangan baku, perolehan skor maksimum dan skor minimum. Hasil yang diperoleh dideskripsikan sebagai berikut: a.
Deskripsi data nilai kelas VII A pada tes awal (tes 1) dan tes akhir (tes 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Statistics nilaites1 N
Valid
nilaites2
27
27
0
0
Mean
67.78
73.70
Median
70.00
70.00
70
70
16.718
13.053
279.487
170.370
Range
65
60
Minimum
30
40
Maximum
95
100
1830
1990
Missing
Mode Std. Deviation Variance
Sum
Tabel 4.1. Deskripsi Data Nilai Siswa Kelas VII A
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa:
Rata-rata nilai kelas VII A pada tes 1 adalah 67,78 dan nilai pada tes 2 adalah 73,70.
Median nilai kelas VII A pada tes 1 adalah 70,00 dan pada tes 2 adalah 70,00.
Modus nilai kelas VII A pada tes 1 adalah 70,00 dan pada tes 2 adalah 70,00.
Varians data nilai kelas VII A pada tes 1 adalah 279,487 dan pada tes 2 adalah 170,370.
Range atau jarak nilai tertinggi dan terendah kelas VII A pada tes 1 adalah 65 dan pada tes 2 adalah 60.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Nilai minimum kelas VII A pada tes 1 adalah 30 dan pada tes 2 adalah 40.
Nilai maksimum kelas VII A pada tes 1 adalah 95 dan pada tes 2 adalah 100.
Berdasarkan tabel diatas terdapat peningkatan rata-rata nilai kelas VII A setelah mendapatkan pembelajaran berbasis pendidikan karakter dari awalnya 67,78 menjadi 73,70. b.
Deskripsi data nilai kelas VII B pada tes awal (tes 1) dan tes akhir (tes 2)
Statistics nilaites1 N
Valid
nilaites2
28
28
0
0
Mean
71.61
68.75
Median
70.00
65.00
70
65
10.279
11.990
105.655
143.750
Range
40
45
Minimum
50
45
Maximum
90
90
2005
1925
Missing
Mode Std. Deviation Variance
Sum
Tabel 4.2 Deskripsi Data Nilai Kelas VII B Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa:
Rata-rata nilai kelas VII B pada tes 1 adalah 71,61 dan nilai pada tes 2 adalah 68,75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Median nilai kelas VII B pada tes 1 adalah 70,00 dan pada tes 2 adalah 65,00.
Modus nilai kelas VII B pada tes 1 adalah 70,00 dan pada tes 2 adalah 65,00.
Varians data nilai kelas VII B pada tes 1 adalah 105,655 dan pada tes 2 adalah 143,750.
Range atau jarak nilai tertinggi dan terendah kelas VII B pada tes 1 adalah 40 dan pada tes 2 adalah 45.
Nilai minimum kelas VII B pada tes 1 adalah 50 dan pada tes 2 adalah 45.
Nilai maksimum kelas VII B pada tes 1 adalah 90 dan pada tes 2 adalah 90.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai kelas kelas VII B mengalami penurunan dari awalnya 71,61 menjadi 68,75.
2.
Pengujian Prasyarat Analisis a.
Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan uji One-sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas data dapat dilihat sebagai berikut:
Uji Normalitas Nilai Kelas VII A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilaites1 N
nilaites2
27
27
67.78
73.70
16.718
13.053
Absolute
.183
.241
Positive
.114
.241
Negative
-.183
-.178
Kolmogorov-Smirnov Z
.948
1.254
Asymp. Sig. (2-tailed)
.330
.086
Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.3. Uji Normalitas Nilai Kelas VIIA Berdasarkan tabel uji normalitas diatas diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) untuk nilai tes 1 adalah 0,330 dan untuk nilai tes 2 adalah 0,086. Nilai keduanya lebih besar dari taraf signifikasi 0,05 yang berarti data berdistribusi normal.
Uji Normalitas Nilai Kelas VII B
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilaites1 N Normal Parameters
a
28
28
71.61
68.75
10.279
11.990
Absolute
.224
.230
Positive
.169
.230
Negative
-.224
-.199
1.183
1.217
.122
.104
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
nilaites2
a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.4. Uji Normalitas Nilai Kelas VII B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Berdasarkan tabel uji normalitas diatas, dapat dilihat bahwa nilai Asym. Sig (2tailed) untuk nilai tes 1 adalah 0,122 dan nilai tes 2 adalah 0,104. Nilai keduanya lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal. b. Uji Paired Sample T-Test Uji paired sample t-test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sample yang berhubungan (berpasangan). Berarti sebuah sample tetapi mengalami dua perlakuan berbeda dimana dalam penelitian ini siswa kelas VII A yang sebelumnya menerima pembelajaran konvensional kemudian menerima pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Berikut tabel hasil analisis data menggunakan SPSS:
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Sebelum
67.78
27
16.718
3.217
Sesudah
73.70
27
13.053
2.512
Paired Samples Test Pair 1 Sebelum Sesudah Paired Differences
Mean
-5.926
Std. Deviation
11.522
Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference T Df
2.217 Lower
-10.484
Upper
-1.368 -2.672 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Paired Samples Test Pair 1 Sebelum Sesudah Paired Differences
Mean
-5.926
Std. Deviation
11.522
Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference
2.217 Lower
-10.484
Upper
-1.368
T
-2.672
Df
26
Sig. (2-tailed)
.013
Tabel 4.5. Hasil Uji Paired Sample T-Test Kelas VII A
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
Menentukan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai sebelum pembelajaran berbasis pendidikan karakter dengan rata-rata nilai sesudah pembelajaran berbasis pendidikan karakter. H1 : Ada perbedaan rata-rata nilai sebelum pembelajaran berbasis pendidikan karakter dengan rata-rata nilai sesudah pembelajaran berbasis pendidikan karakter.
Menentukan tingkat signifikasi
Pengujian dilakukan dengan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 5%.
Menentukan t hitung
Dari tabel diatas t hitung adalah -2,672.
Menentukan t tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Tabel distribusi t dicari pada 5% : 2 = 2,5% = 0,025 (uji 2 sisi) dengan daerah kebebasan (df) n-1 atau 27-1 = 26. Dengan uji 2 sisi (taraf signifikasi 0,025) hasil t tabel adalah 2,056.
Kriteria pengujian
Ho diterima jika –t tabel < t hitung < t tabel Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasarkan probabilitas: Ho diterima jika P value > 0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05
Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai –t hitung < -t tabel (-2,672 < -2,056) dan P value (0,013 < 0,05) maka Ho ditolak
Kesimpulan
Oleh karena Ho ditolak maka ada perbedaan rata-rata nilai sebelum dan seudah pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Dimana nilai rata-rata sesudah pembelajaran berbasis pendidikan karakter lebih tinggi. Sebagai pembanding, peneliti juga melakukan uji paired sample t test pada nilai kelas VII B yang notabene memiliki prestasi akademis lebih baik dari kelas VII A. Nilai kelas VII B yang diuji tidak mendapatkan pembelajaran berbasis karakter. Berikut tabel hasil analisis data menggunakan SPSS:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
nilaites1
71.61
28
10.279
1.943
nilaites2
68.75
28
11.990
2.266
Paired Samples Test Pair 1 nilaites1 nilaites2 Paired Differences
Mean
2.857
Std. Deviation
2.864
Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference
.541 Lower
1.747
Upper
3.968
T
5.279
Df
27
Sig. (2-tailed)
.000
Tabel 4.6. Hasil Uji Paired Sample T-Test Kelas VII B
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
Menentukan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata nilai tes pertama dengan rata-rata nilai tes kedua. H1 : Ada perbedaan rata-rata nilai tes pertama dengan rata-rata nilai tes kedua.
Menentukan tingkat signifikasi
Pengujian dilakukan dengan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 5%
Menentukan t hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Berdasarkan tabel diatas t hitung adalah 5,279
Menentukan t tabel
Tabel didtribusi t dicari pada 5 % : 2 = 2,5% = 0,025 (uji 2 sisi) dengan daerah kebebasan (df) n-1 atau 28-1 = 27. Dengan uji 2 sisi (taraf signifikasi 0,025) hasil t tabel adalah 2,052.
Kriteria pengujian
Ho diterima jika –t tabel < t hitung < t tabel Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasarkan probabilitas: Ho diterima jika P value> 0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05
Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai t hitung > t tabel (5,279 > 2,052) dan P value (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak.
Kesimpulan
Oleh karena Ho ditolak maka ada perbedaan rata-rata nilai tes pertama dengan nilai tes kedua. Dimana nilai tes pertama lebih tinggi daripada nilai tes kedua.
c.
Uji Independent Sample T-Test
Uji independent sample t-test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sample yang tidak berhubungan. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai kelas VII A yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
telah mendapatkan pembelajaran berbasis karakter dengan nilai kelas VII B yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Berikut tabel hasil analisis data menggunakan SPSS: Group Statistics Kelas Nilai tes
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Kelas A
27
73.70
13.053
2.512
Kelas B
28
68.75
11.990
2.266
Independent Samples Test Nilai tes
Levene's Test for Equality of Variances
Equal
Equal
variances
variances not
assumed
assumed
F
.001
Sig.
.972
t-test for Equality of
T
1.467
1.464
Means
Df
53
52.227
.148
.149
Mean Difference
4.954
4.954
Std. Error Difference
3.378
3.383
-1.821
-1.834
11.728
11.741
Sig. (2-tailed)
95% Confidence
Lower
Interval of the
Upper
Difference
Tabel 4.7. Hasil Uji Independent Sample T-Test nilai Kelas VII A dengan kelas VII B Sebelum dilakukan uji t test sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levene’s Test), artinya jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Varriance Assumed(diasumsikan varian sama) dan jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Langkah-langkah uji F adalah:
Menentukan hipotesis
Ho : Kedua varian sama. H1 : Kedua varian berbeda.
Kriteria pengujian
Ho diterima jika P value > 0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05
Membandingkan nilai probabilitas/signifikasi
Nilai P value (0,972 > 0,05) maka Ho diterima. Nilai ini dapat dilihat pada sig. Levene test tabel.
Kesimpulan
Oleh karena Ho diterima maka kedua varian sama. Dengan ini pengujian dilakukan dengan Equal Variance Assumed (diasumsikan kedua varian sama) Setelah melakukan uji F dapat dilanjutkan dengan melakukan uji independent sample t-test. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:
Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai tes kelas VII A dengan rata-rata nilai kelas VII B H1 : Ada perbedaan antara rata-rata nilai tes kelas VII A dengan kelas VII B.
Menentukan Tingkat signifikasi
Pengujian dilakukan dengan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Menentukan t hitung
Dari tabel diatas t hitung (Equal Variance Assumed) adalah 1,467.
Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada 5% : 2 = 2,5% = 0,025 (uji 2 sisi) dengan daerah kebebasan (df) n-2 atau 55-2 = 53. Dengan uji 2 sisi (taraf signifikasi 0,025) hasil t tabel adalah 2,006.
Kriteria pengujian
Ho diterima jika –t tabel < t hitung < t tabel Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasarkan probabilitas: Ho diterima jika P value > 0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05
Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai t hitung < t tabel (1,467<2,006) dan P value (0,148 > 0,05) maka Ho diterima.
Kesimpulan
Oleh karena Ho diterima maka tidak ada perbedaan antara-rata nilai tes kelas VII A dengan kelas VII B.
3.
Analisis Subjek
Pada bagian ini akan dijelaskan perkembangan prestasi belajar dan hasil wawancara subjek penelitian yang berjumlah 6 orang.
Analisis prestasi belajar subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Setelah dilakukan pembelajaran berbasis pendidikan karakter di kelas VII B, peneliti mengambil hasil nilai tes subjek dan melakukan perbandingan hasilnya. Berikut ini tabel hasil tes subjek penelitian:
Kriteria
Subjek
Hasil Tes 1
Hasil Tes 2
Subjek
Persentase Peningkatan/Penurunan
Subjek
Subjek I
95
100
5%
Eksperimen
Subjek II
70
90
22,22%
(Kelas VIIA)
Subjek III
40
70
42,86%
Subjek
Subjek IV
90
90
0%
Kontrol
Subjek V
70
65
7,14%
(Kelas VIIB)
Subjek VI
50
45
10%
Tabel 4.8. Hasil Tes Subjek Penelitian Dari tabel diatas dapat dilihat terdapat peningkatan prestasi belajar pada subjek I, II, dan III. Peningkatan secara cukup signifikan terjadi pada subjek III dimana mengalami persentase peningkatan sebesar 42,86%. Nilai yang dicapai subjek III bahkan telah menembus nilai KKM yang disyaratkan. Hal berbeda terjadi pada subjek IV, V, dan VI dimana tidak terjadi peningkatan prestasi belajar. Pada subjek V dan VI bahkan mengalami penurunan prestasi belajar meskipun tidak pada taraf yang signifikan. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar pada subjek eksperimen yang mendapatkan pembelajaran berbasis pendidikan karakter.
Analisis hasil wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Setelah pembelajaran berbasis pendidikan karakter dikelas VII B peneliti melakukan wawancara terhadap subjek untuk melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis karakter dan pembelajaran konvensional. Berikut salah satu petikan wawancara dengan subjek yang mendapatkan pembelajaran berbasis karakter: Keterangan : P : Peneliti S : Subjek P : “Selamat siang dek” S : “Selamat siang mas” P : “Mas mau bertanya menurut kamu pendidikan karakter itu apa” S : “Pendidikan karakter itu suatu pembelajaran yang tujuannya untuk mencapai nilai karakter yang diharapkan P : “ Kalau nilai karakter yang diharapkan itu apa saja dek?” S : “Nilai kejujuran, tanggung jawab saat mengerjakan tugas, nilai religius” P : “Apakah guru sudah menunjukkan pembelajaran dengan pendidikan karakter?” S : “Sudah mas” P : “Pak guru kalau mengajar menggunakan sarana apa saja selain buku?” S : “Pak guru biasanya menggunakan laptop kita diperlihatkan video belajar di ruang multimedia” P : “Bagaimana menurut kamu apakah pembelajaran dengan pendidikan karakter menyenangkan?” S : “Iya mas lebih enak kita jadi bisa lebih mengerti pelajaran” P : “Kalau kamu lebih memilih pelajaran berbasis karakter atau pelajaran seperti biasa?” S : “Saya pilih yang karakter mas lebih bisa paham pelajaran” P : “Terimakasih dek” S : “Sama-sama mas” Dibawah ini akan diperlihatkan petikan wawancara subjek yang mendapat pembelajaran konvensional: P : “Selamat siang dek” S : “Selamat siang mas” P : “Mas mau bertanya menurut kamu pendidikan karakter itu apa” S : “Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk mengarahkan siswa ke karakter yang lebih baik P : “ Kalau pengajaran pak guru sudah mengarah ke pendidikan karakter belum?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
S : “Belum mas” P : “Kalau menurut kamu kira-kira lebih enak pembelajaran dengan pendidikan karakter atau pembelajaran biasa?” S : “Kayanya lebih enak yang karakter ya mas” P : “Pak guru biasanya kalau mengajar sarananya apa saja?” S : “Pakai buku kadang pakai laptop” P : “Oh begitu terimakasih dek” S : “Sama-sama mas” Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek diatas dapat peneliti simpulkan bahwa pembelajaran berbasis pendidikan karakter mendapat tanggapan positif dari subjek. Subjek yang mendapat pembelajaran berbasis karakter lebih tertarik dengan pembelajaran berbasis pendidikan karakter dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional.
Subjek
yang
mendapatkan
pembelajaran
konvensional merasa pelajaran kurang dapat dipahami dan setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang pendidikan karakter subjek merasa tertarik untuk merasakan pembelajaran dengan pendidikan karakter.
G. Pembahasan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diambil hasil sebagai berikut: 1.
Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Prestasi Siswa
Dari uji analisis data menggunaka uji paired sample t-test diperoleh hasil bahwa pendidikan karakter memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIIA dimana secara klasikal terdapat peningkatan hasil belajar dimana sebelumnya mendapatkan nilai rata-rata 67,78 setelah menerima pembelajaran berbasis karakter mengalami peningkatan dengan mendapatkan nilai rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
73,70. Sedangkan pada kelas VII B yang notabene memiliki prestasi akademis lebih baik namun hanya mendapatkan pembelajaran konvensional secara klasikal mengalami penurunan hasil belajar dimana sebelumnya mendapatkan nilai ratarata 71,61 mengalami penurunan pada tes kedua dengan nilai rat-rata 68,75. Dari uji independent sample t-test diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan ratarata nilai antara kelas VII A dan VII B hal ini berarti secara klasikal hasil belajar kedua kelas cenderung sama meskipun mengalami perlakuan berbeda dalam proses pembelajarannya. Padahal secara keseluruhan nilai-rata kelas VII A lebih tinggi yaitu 73,70 dibandingkan kelas VII B yaitu 68,75 Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
Kurangnya motivasi siswa saat mengerjakan soal yang diberikan.
Pembelajaran berbasis pendidikan karakter hanya berpengaruh pada segelintir siswa, dengan kata lain tidak dirasakan oleh seluruh siswa.
Prestasi belajar kelas VII A memang cenderung dibawah kelas VII B sehingga setelah proses pembelajaran dengan pendidikan karakter belum dapat melampaui prestasi belajar kelas VII B.
Meskipun secara umum tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai kelas VII A dengan rata-rata nilai kelas VII B akan tetapi terdapat peningkatan hasil belajar subjek penelitian yang berarti menandakan adanya pengaruh pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas. 2.
Hasil Wawancara Siswa, Guru, dan Kepala Sekolah
Dari hasil wawancara siswa, siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran berbasis pendidikan karakter didalam kelas. Siswa yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
merasakan pembelajaran pendidikan karakter secara intens merasa tertarik untuk mendapatkan pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Dari hasil wawancara dengan guru, guru telah menjalankan pembelajaran pendidikan karakter melalui RPP. Didalamnya terdapat nilai-nilai sikap yang dikembangkan dan terdapat kuesioner pengembangan sikap siswa saat pelajaran. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah peneliti mendapatkan informasi bahwa pembelajaran di sekolah memang diarahkan untuk pengembangan sikap siswa yang diantaranya telah tercantum dalam RPP. Sedangkan untuk kegiatan evaluasi dilakukan rapat secara periodik untuk membahas perkembangan siswa terkait
pembelajaran
didalam
kelas
maupun
diluar
kelas
(kegiatan
ekstrakurikuler).
H. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan peneliti. Hal ini disebabkan karena faktor keterbatasan dari peneliti dan keterbatasan dalam pengambilan data penelitian. Keterbatasan yang peneliti alami antara lain: 1.
Kondisi kelas VII A dan VII B memiliki prestasi akademis yang berbeda sehingga menyulitkan peneliti untuk melihat dampak langsung pendidikan karakter terhadap prestasi belajar siswa .
2.
Secara umum pendidikan karakter adalah kegiatan pembiasaan yang butuh waktu untuk dilihat hasilnya. Dalam hal ini peneliti memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
keterbatasan waktu dalam penelitian sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal. 3.
Keterbatasan alat penelitian dimana peneliti terkendala dengan alat perekam video yang tidak dapat digunakan, dan peneliti hanya berbekal kamera ponsel dan alat perekam suara saat penelitian sehingga data yang diperoleh tidak maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Boro Yogyakarta diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
Dalam penelitian ini tampak bahwa pendidikan karakter mendapatkan tanggapan positif dari siswa dan terdapat pengaruh positif melalui peningkatan hasil belajar siswa.
2.
Terdapat perkembangan hasil belajar siswa (kelas VII A) setelah mendapatkan pembelajaran berbasis pendidikan karakter, karena terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Dimana sesudah pembelajaran berbasis pendidikan karakter terdapat peningkatan hasil belajar siswa.
3.
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen (kelas VII A) dengan kelas kontrol (kelas VII B) pada akhir pembelajaran, meskipun dari segi angka nilai rata-rata kelas eksperimen (kelas VII A) lebih baik dari kelas kontrol (kelas VII B) akan tetapi perbedaan ini tidak signifikan.
B. Saran-saran
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Setelah peneliti melakukan penelitian dan menganalisis hasil tes belajar siswa maka ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan, yaitu: 1.
Saran untuk siswa agar lebih memahami perbedaan antara gabungan dan irisan himpunan dan mampu mengaplikasikannya kedalam simbol matematika.
2.
Pembelajaran dengan pendidikan karakter dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika.
3.
Diharapkan guru dapat terus menggiatkan pembelajaran berbasis pendidikan karakter karena jika dilakukan secara terus-menerus akan memiliki dampak positif terhadap perkembangan sikap siswa dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
DAFTAR PUSTAKA
Anas, Zulfikri. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemendiknas. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Asep, Herry. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Univesitas Terbuka. Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Budiningsih, C. Asri. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Dharma, Kesuma. 2011. Pendidikan Karakter Kajian teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media.. Moleong, Lexy. 2007. Metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nugroho, Yohanes Anton. 2011. It’s Easy..Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta: PT Skripta. Purwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto. 2007. InstrumenPenelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Prabawati, Th. Ari. 2010. Mengolah Data Statistik Hasil Penelitian dengan SPSS 17. Semarang: Wahana Komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Santosa, Purbayu Budidan Ashari.2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi Offset. Sudjana, Nanadan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suparno, Paul. 2004. Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Suryabrata, Sumardi. 1998. Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Walgino, Bimo. 1989. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset. http://www.kemendiknas.go.id/kemdikbud/berita/1358. diakses pada 18 Mei 2015. http://www.pendidikankarakter.com/wajah-sistem-pendidikan-di-indonesia/. diakses pada 18 Mei 2015. http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/node/4198. diakses pada 18 Mei 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Lampiran A
Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Lampiran B
Surat Keterangan Telah Melaksanankan Penelitian Dari Sekolah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Lampiran C
Lembar Validitas Lembar Pengamatan Untuk Kepala Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Lampiran D
Lembar Validitas Lembar Pengamatan Untuk Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Lampiran E
Lembar Validasi Lembar Pengamatan Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Lampiran F
Lembar Validasi Tes Hasil Belajar 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Lampiran G
Lembar Validasi Hasil Tes Belajar 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Lampiran H
Soal Tes Hasil Belajar 1 LEMBAR SOAL 1.
Tentukan apakah kumpulan berikut merupakan himpunan/bukan himpunan, kemudian berikan alasanmu. a. Kumpulan hewan berkaki empat b. Kumpulan siswa yang pandai c. Kumpulan warna-warna indah d. Kumpulan perempuan cantik e. Kumpulan alat tulis sekolah
2.
Buatlah 1 contoh himpunan dan 1 contoh yang bukan himpunan dan berikan masing-masing dengan alasannya.
3. Tentukan pernyataan yang benar dari pernyataan-pernyataan berikut: Diket : A adalah himpunan bilangan faktor dari 30 a. 5 ∈ A b. 10 ∉ A c. 4 ∉ A d. 12 ∉ A Kunci jawaban: 1. a. Himpunan karena karakteristiknya jelas yaitu berkaki empat b. Bukan himpunan karena banyak kriteria pandai dan masing-masing orang punya penilaian sendiri-sendiri c. Bukan himpunan karena banyak kriteria warna indah dan masing-masing orang punya penilaian sendiri-sendiri d. Bukan himpunan karena banyak kriteria perempuan cantik dan masingmasing orang punya penilaian sendiri-sendiri e. Himpunan karena karakteristiknya jelas yaitu alat tulis sekolah 2 3
Kumpulan alat musik tiup merupakan himpunan karakteristiknya jelas Kumpulan laki-laki tampan bukan merupakan himpunan karena tidak spesifik a. benar b. salah c. benar d. salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Lampiran I
Soal Tes Hasil Belajar 2 LEMBAR SOAL
Dalam suatu kelas yang terdiri dari 40 siswa, diketahui 24 siswa gemar bermain tenis, 23 siswa gemar bermain sepak bola, dan 11 gemar kedua-duanya., a. Gambarlah diagram Venn dari keterangan tersebut b. Tentukan banyaknya siswa yang hanya gemar bermain tenis c. Tentukan banyaknya siswa yang hanya gemar sepak bola d. Tentukan banyaknya siswa yang tidak gemar kedua-duanya
Kunci Jawaban: Diketahui : A adalah himpunan siswa yang gemar tenis, n(A) = 24 B adalah himpunan siswa yang gemar sepak bola, n(B) = 23 P adalah adalah himpunan siswa yang gemar kedua-duanya, n(P) = 11 S adalah himpunan semua siswa, n(S) = 40 Ditanyakan: a. Gambarlah diagram Venn dari keterangan tersebut b. Tentukan banyaknya siswa yang hanya gemar bermain tenis c. Tentukan banyaknya siswa yang hanya gemar sepak bola d. Tentukan banyaknya siswa yang tidak gemar kedua-duanya Jawab: a. Diagram Venn
S
Tenis
13
Sepak Bola
11
12
x b. Banyaknya siswa yang hanya gemar bermain tenis n(C) = n(A)-n(P)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
= 24-11 = 13 Jadi, banyaknya siswa yang hanya gemar bermain tenis adalah 13 siswa c. Banyaknya siswa yang hanya gemar sepak bola n(D) = n(B)-n(P) = 23 -11 = 12 Jadi, banyaknya siswa yang hanya gemar bermain sepak bola adalah 12 siswa d. Banyaknya siswa yang tidak gemar kedua-duanya = n(S)-n(C)-n(D)–n(P) = 40 – 13 -12 - 11 =4 Jadi, banyaknya siswa yang tidak gemar keduanya adalah 4 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Lampiran J
Jawaban Tes Hasil Belajar 1 a. Subjek I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
b.
Subjek II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
c.
Subjek III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
d.
Subjek IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
e.
Subjek V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
f.
Subjek VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Lampiran K
Jawaban Tes Hasil Belajar 2 a. Subjek I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
b.
Subjek II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
c.
Subjek III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
d.
Subjek IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
e.
Subjek V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
f.
Subjek VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Lampiran L
Tabel Deskripsi Data Nilai 1. Kelas VII A Statistics nilaites1 N
Valid
27
27
0
0
Mean
67.78
73.70
Median
70.00
70.00
70
70
16.718
13.053
279.487
170.370
Range
65
60
Minimum
30
40
Maximum
95
100
1830
1990
Missing
Mode Std. Deviation Variance
Sum
2.
nilaites2
Kelas VII B Statistics nilaites1 N
Valid
nilaites2
28
28
0
0
Mean
71.61
68.75
Median
70.00
65.00
70
65
10.279
11.990
105.655
143.750
Range
40
45
Minimum
50
45
Maximum
90
90
2005
1925
Missing
Mode Std. Deviation Variance
Sum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Lampiran M
Tabel SPSS Uji Normalitas 1. Kelas VII A One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilaites1 N
nilaites2
27
27
67.78
73.70
16.718
13.053
Absolute
.183
.241
Positive
.114
.241
Negative
-.183
-.178
Kolmogorov-Smirnov Z
.948
1.254
Asymp. Sig. (2-tailed)
.330
.086
Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
2.
Kelas VII B One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilaites1 N Normal Parameters
a
28
28
71.61
68.75
10.279
11.990
Absolute
.224
.230
Positive
.169
.230
Negative
-.224
-.199
1.183
1.217
.122
.104
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
nilaites2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Lampiran N
Tabel SPSS Paired Sample T Test Kelas VII A Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Sebelum
67.78
27
16.718
3.217
Sesudah
73.70
27
13.053
2.512
Paired Samples Test Pair 1 Sebelum Sesudah Paired Differences
Mean
-5.926
Std. Deviation
11.522
Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference T Df Sig. (2-tailed)
2.217 Lower
-10.484
Upper
-1.368 -2.672 26 .013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Tabel SPSS Paired Sample T-Test Kelas VII B Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
nilaites1
71.61
28
10.279
1.943
nilaites2
68.75
28
11.990
2.266
Paired Samples Test Pair 1 nilaites1 nilaites2 Paired Differences
Mean
2.857
Std. Deviation
2.864
Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference T Df Sig. (2-tailed)
.541 Lower
1.747
Upper
3.968 5.279 27 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Lampiran O
Tabel SPSS Hasil Uji Independent Sample T-Test Group Statistics Kelas Nilai tes
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Kelas A
27
73.70
13.053
2.512
Kelas B
28
68.75
11.990
2.266
Independent Samples Test Nilai tes
Levene's Test for Equality of Variances
Equal
Equal
variances
variances not
assumed
assumed
F
.001
Sig.
.972
t-test for Equality of
T
1.467
1.464
Means
Df
53
52.227
.148
.149
Mean Difference
4.954
4.954
Std. Error Difference
3.378
3.383
-1.821
-1.834
11.728
11.741
Sig. (2-tailed)
95% Confidence
Lower
Interval of the
Upper
Difference
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran P Transkrip Wawancara Subjek yang mendapat pembelajaran bebasis pendidikan karakter: Keterangan : P : Peneliti S : Subjek P : “Selamat siang dek” S : “Selamat siang mas” P : “Mas mau bertanya menurut kamu pendidikan karakter itu apa” S : “Pendidikan karakter itu suatu pembelajaran yang tujuannya untuk mencapai nilai karakter yang diharapkan P : “ Kalau nilai karakter yang diharapkan itu apa saja dek?” S : “Nilai kejujuran, tanggung jawab saat mengerjakan tugas, nilai religius” P : “Apakah guru sudah menunjukkan pembelajaran dengan pendidikan karakter?” S : “Sudah mas” P : “Pak guru kalau mengajar menggunakan sarana apa saja selain buku?” S : “Pak guru biasanya menggunakan laptop kita diperlihatkan video belajar di ruang multimedia” P : “Bagaimana menurut kamu apakah pembelajaran dengan pendidikan karakter menyenangkan?” S : “Iya mas lebih enak kita jadi bisa lebih mengerti pelajaran” P : “Kalau kamu lebih memilih pelajaran berbasis karakter atau pelajaran seperti biasa?” S : “Saya pilih yang karakter mas lebih bisa paham pelajaran” P : “Terimakasih dek” S : “Sama-sama mas”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Subjek yang mendapatkan pembelajaran konvensional: Keterangan : P : Peneliti S : Subjek P : “Selamat siang dek” S : “Selamat siang mas” P : “Mas mau bertanya menurut kamu pendidikan karakter itu apa” S : “Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk mengarahkan siswa ke karakter yang lebih baik P : “ Kalau pengajaran pak guru sudah mengarah ke pendidikan karakter belum?” S : “Belum mas” P : “Kalau menurut kamu kira-kira lebih enak pembelajaran dengan pendidikan karakter atau pembelajaran biasa?” S : “Kayanya lebih enak yang karakter ya mas” P : “Pak guru biasanya kalau mengajar sarananya apa saja?” S : “Pakai buku kadang pakai laptop” P : “Oh begitu terimakasih dek” S : “Sama-sama mas”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Lampiran Q
Transkrip wawancara dengan kepala sekolah
Keterangan P : Peneliti B : Bruder/Kepala Sekolah P : “Selamat siang bruder” B : “Selamat siang” P : “Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter bruder?” B : “Pendidikan yang berhubungan dengan kemanusiaan, kepribadian yang menyangkut nilai-nilai utama dalam berbangsa dan bertanah air terutama dalam nilai kristiani” P : “Apa yang melatar belakangi pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah ini?” B : “Dari visi menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam iman dan karakter apalagi ditengah kondisi karakter anak muda yang tengah kurang jelas” P : “Apakah kurikulum yang digunakan oleh sekolah ini?” B : “Kurikulum 2013 ditambah ciri khas pendidikan katholik” P : “Apa pedoman yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan karakter?” B : “Pendidikan kristiani semangat injili Yesus Kristus, peraturan pemerintah yang diharuskan nilai kejujuran, tanggung jawab kerja keras” P : “ Apa saja kegiatan di luar kelas yang menunjang karakter?” B : “Pramuka, pendalaman iman, ekstrakulikuler” P : “Proses pelaksanaan di sekolah bagaimana?” B : “Pelaksanaan sesuai jam pelajaran dari kurikulum dan dilakukan secara berjenjang dari kelas 1 sampai kelas 3” P : “Apa yang perlu dipersiapkan guru matematika dalam melaksanaan pendidikan karakter?” B : “Membuat RPP yang sesuai dengan kurikulum mengandung unsur K1 sampai K4 dan mengandung penilaian sikap siswa didalam kelas” P : “Pelaksanaan pendidikan karakter sudah sejauh mana?” B : “Pelaksanaannya tidak mudah apalagi latar belakang siswa yang berbeda ada yang nakal kadang menyontek, guru harus lebih bisa mengontrol siswa” P : “Evaluasi Pendidikan karakter di sekolah ini?” B : “Evaluasi baru diterapkan saat penerimaan rapot dimana guru membahas karakter siswa didalam kelas dengan orang tua murid, sekolah ini ada sistem poin yang dapat mengatur siswa agar dapat menjaga sikap” P : “Terimakasih bruder atas waktunya” B : “Baik sama-sama”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Lampiran R
Transkrip wawancara dengan guru
Keterangan P : Peneliti G : Guru P : “Selamat siang pak ” B : “Selamat siang” P : “Kurikulum apakah yang digunakan oleh SMP ini?” B : “Kurikulum 2013” P : “Apakah kurikulum 2013 terkait dengan pendidikan karakter” B : “Sudah selain itu pendidikan karakter merupakan unggulan di SMP PL Boro” P : “Bagaimana persiapan sekolah terkait pendidikan karakter itu sendiri?” B : “Pada awal tahu pelajaran kita selalu mereview visi dan misi sekolah, kemudian mengembangkannya: P : “Kegiatan apa saja yang menunjang karakter siswa di sekolah?” B : “Sekolah mempersiapkan berbagai kegiatan yang menunjang karakter misalnya misa pelajar, upacara bendera, retret, rekoleksi, jumat bersih, jumat sehat, pramuka, kegiatan ekstrakulikuler dan pendidikan formal. Semua kegiatan dituangkan kedalam KTSP. P : “Apa tujuan pendidikan karakter di sekolah ini?” G : “Mendidik kaum muda yang unggul dalam iman dan karakter, kepribadian, ilmu pengetahuan dan keterampilan berdasarkan spiritualitas Allah adalah kasih” P : “Nilai karakter apa saja yang ditanamkan dalam pelajaran matematika?” G : “Dalam pelajaran matematika kita bisa menanamkan sikap berpikir logis, kritis, kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri, kreatif, inovatif, kereligiusan, kejujuran, ketangguhan, kedemokratisan, dan kepedulian” P : “Bagaimana pelaksanaannya di sekolah?” G : “Ada 2 jalur utama dalam menyelenggarakan pendidikan karakter pertama melalui pembelajaran kedua lewat ekstrakulikuler. Dalam pembelajaran peserta didik dirancang mengenal dan menyadari perilaku dan menguasai kompetensi yang diharapkan” P : “Bagaimana peran serta pihak-pihak yang terkait pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah?” G : “Pendidikan karakter dilakukan seluruh warga sekolah mulai dari kepala sekolah hingga siswa agar sukses”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
P : “Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaannya” G : “Nilai karakter belum terjabarkan secara representatif maka sulit mengukur ketercapaiannya serta pemahaman guru yang belum menyeluruh tentang pendidikan karakter” P : “Cara mengatasi kendala-kendala tersebut?” G : “Guru memiliki kepribadian yang mantap dan stabil bertindak sesuai norma agar menjadi panutan yang baik bukan sekedar teori tapi keteladanan, guru harus mengalami lebih dulu baru memberikan pengaruh pada siswa” P : “Hal-hal apa saja yang dievaluasi terkait pendidikan karakter di sekolah ini?” G : “Melakukan pengamatan secara langsung tentang pelaksanaanya untuk memperoleh gambaran mutu sekolah secara umum dan memberikan masukan pada pihak terkait untuk peningkatan pendidikan karakter. P : “ Terima kasih pak atas waktunya” G : “Sama-sama”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Lampiran S
Foto-foto kegiatan ekstrakulikuler, aktivitas siswa diluar kelas, dan saran dan prasarana.
Piket Kelas
Lapangan Upacara
Mading Siswa
Jadwal Ekstrakurikuler
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Denah Sekolah
Absensi Kelas
Profil Sekolah
Pengarahan Kepala Sekolah
Poin Pelanggaran Siswa
Daftar Piket
Data Guru dan Karyawan
Koor/Paduan Suara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Paduan Suara
Membatik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Lampiran T
Contoh lampiran angket subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Lampiran U
Lampiran angket guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Lampiran V RPP Pendidikan Karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Lampiran W RPP Konvensional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Lampiran X DATA NILAI KELAS VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 Daftar Nilai Proses Mapel : Matematika KD : 3.2. Himpunan
Daftar Nilai Proses Mapel KD
Nomor URUT
INDUK
NAMA SISWA
1
A. FERDIAN HENDRA PRATAMA
L
2
AGUSTINUS WINARTO
L
3
ANDREAS AWAN TYAS CAHYONO
L
4
BENEDICTA GIGIH WIDYA H
P
5
CHAECILIA HANA TYAS ASIH
P
6
DOMINIKUS RIZKY ARI SETIAWAN
L
7
F.X. ADVEN SURYA
L
8
HE.ERYAN CAHYO NUGROHO
L
9
HENDRY WIBAWA
L
10
INTAN RATNA OKTA SARI
P
11
ISAAC JAGUES BRIAN EKA SAPUTRA
L
12
LOUIS DANI BAGAS ANDARA
L
13
LUSIANA TAMI
P
14
M. INDAH PERMATASARI
P
15
MARIA SHELVY KUSUMAWATI
P
16
MARIA VEBI VERNIA
P
17
MARTINA DEWI PRIHANTINA
P
18
MM SINTIA WARDAYANI
P
19
PETRUS WAHYU SETYAWAN
L
20
RAKADITYA PRADEWA W.
L
21
ROSALIA DIAN HESTY K
P
22
SANDY DWI WIBOWO
L
23
THERESIA SRI WIJAYANTI
P
24
V. MELISA DENNA MARIA ANGELA
P
25
WELLY RISKATIAWANTO
L
26
WENANSIUS ADI PRASETYO
L
Nomor
TES
L/P
: Matematika : 3.2. Himpunan NAMA SISWA
INDUK
L/P
T1
T2
URUT
40 40 30 70 75 80 80 50 50 70 60 70 65 70 70 70 80 70 60 60 95 90 95 90 80 70
70 70
1
A .ALAM BAYU ABISATYA
L
2
A. APRINATA IBI BADIN
L
40
3
AGATHA ELLIN LOUEDHESTA WIJAYA
P
65 70 90 90 70 70 90 70 75 70 80 70 70 70 75 70 65 100 90 100 75 65 65
4
AGUSTINA HARDIANI PRIMA PUTRI
P
5
AGUSTINUS TRI NUGROHO
L
6
ANNA YUNITA RAHMA PUTRI
P
7
ANTONIUS EDI SETIAWAN
L
8
ANTONIUS JONATHAN KAREL W.
L
9
C. PUJI DIANTARI
P
10
CAECILIA TRI RAHAYU
P
11
F. ADI WICAKSANA
L
12
FX. ANANG YULIYANTO
L
13
GABRIELLA DYAH PITALOKA
P
14
IGNATIUS ARIEL BHIMA CHRISTO
L
15
KRESENSIA LARAS PRAMESTHI
P
16
LEVINA PUTRI SANTOSO
P
17
M. SEPTI YANVERNIA
P
18
MAREL CROSSCITAN B.
L
19
MARIA SRIWAHYUNI
P
20
MEGA PUSPITA SARI
P
21
NUGROHO
L
22
SELLA KURNIAWATI
P
23
STEPANUS TEGUH NOVIANTO
L
24
STEPANUS WINARNO
L
25
VILANOVA YEYEN NADIAWATI
P
26
VINCENCIUS VALLEN VRENTHALER
L
TES T1
T2
50 70 60 70 80 60 70 75 70 85 70 70 70 75 90 90 80 75 60 70 80 70 70 60 80 70
45 65 55 65 80 55 65 75 65 85 65 65 65 75 90 90 80 70 55 65 80 65 65 65 80 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 27
WILHELNIA ICHE IRAUNAWATI
P
50
55
27 28
T
Y.ANDI WAHYUDI
L
Y.E. CARDINAL FARRERA DE YURI
P
: Nilai Tes Tertulis
50 45 85 85