29 November 2013
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Astra gandeng Tata Power • ASII akan melakukan penyesuaian harga jual • UNTR targetkan pendapatan 2014 meningkat 5% • MEDC anggarkan capex USD 500 juta • ESSA beri pinjaman ke anak usaha USD 25 juta • ELSA anggarkan capex Rp1,2 triliun untuk 2014 • ELSA targetkan laba bersih 2014 sebesar Rp185 miliar • INDF dan SIMP akan refinancing utang Rp 2,3 triliun • ICBP telah menaikkan harga jual 5%-20% dari April-September 2013 • TLKM tidak berencana lepas saham Telkomsel • WIKA bidik kenaikan kontrak baru 20% • INTP akan bangun dua pabrik • Laba LPKR diproyeksikan meningkat 120% • LPKR siapkan dana investasi USD 600-800 juta • APLN targetkan marketing sales Rp6,6 triliun untuk 2014. • BRMS tawarkan saham Bumi Mauritania SA ke sejumlah investor • BRMS pertimbangkan penyelesaikan utang ke Credit Suisse • TBLA ekspansi Rp 1 triliun • BBRI alokasikan Rp 6 triliun untuk capex 2014 • BNLI targetkan pertumbuhan kredit moderat pada 2014 • BFIN targetkan pertumbuhan pendapatan tahun depan 10% • ASSA siapkan belanja modal Rp800 miliar • Harga IPO Indomobil Multi Jasa Rp 500
Perspektif teknikal IHSG berpotensi untuk menguji level support di 4284, Support Level 4200/4166/4128 jika berhasil tembus dibawah level tersebut, diperkirakan indeks akan menutup gap di level 4191. Peluang up reversal bagi IHSG, masih Resistance Level 4271/4309/4343 terbuka jika level tersebut mampu dipertahankan, dan indeks berpeluang Major Trend Down menguji resistance level di 4492. Minor Trend Down
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4233.925 702.379
VOLUME (Mn)
-17.564 -2.118
VALUE (Rp Bn)
3727 1038
3672.391 2191.946
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG mengalami pelemahan pada perdagangan kemarin di tengah depresiasi Rupiah yang menembus level Rp 12.000 per US dollar. IHSG melemah sebesar 17,564 poin (0,413%) dan ditutup di level 4.233,925 dari posisi sebelumnya di level 4.251,489. Selain depresiasi Rupiah, IHSG juga dipengaruhi oleh sentimen dari AS setelah rilis data jobless claims dan pemesanan durable goods yang lebih baik dari perkiraan. Berdasarkan data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS, angka jobless claims minggu lalu di AS turun ke 316.000 atau turun sebesar 10.000 dari angka sebelumnya. Selain itu, pemesanan durabale goods turun sebesar 2% di bulan Oktober, lebih baik dari estimasi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 2,2%. Rilis data-data ini menunjukan pemulihan ekonomi AS yang semakin baik dan mempertinggi kemungkinan the Fed untuk memangkas stimulusnya. Pemangkasan stimulus dapat berdampak negatif bagi negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki ketergantungan cukup tinggi terhadap modal asing. Sementara itu, indeks Nikkei 225 mengalami penguatan didukung oleh rilis data ekonomi yang menunjukan penguatan. Penjualan ritel Jepang di bulan Oktober naik sebesar 2,3% YoY. Sentimen tersebut beserta Yen yang terus melemah mengangkat indeks Nikkei 225 ke level 15.727,10 dari posisi sebelumnya di level 15.449,63, atau naik sebesar 277,49 (1,8%). Indeks Shanghai Composite juga menguat sebesar 18,30 poin (0,83%) dan ditutup di level 2.219,37 dari level 2.201,07. Penguatan ini didukung oleh sentimen mengenai reformasi ekonomi di China yang semakin gencar. Kemarin, pemerintah China mengumumkan rencananya untuk melakukan reformasi terhadap sektor batu bara. Reformasi ini akan dilakukan dengan menetapkan sistem tarif baru untuk impor batu bara. Sistem tarif ini diharapkan dapat memotivasi impor batu bara kualitas tinggi dan mengurangi impor batu bara dengan kualitas rendah. Selain itu pemerintah China juga akan menutup tambang dengan produktivitas kecil. Dengan kebijakan baru ini, pemerintah China berharap dapat mengontrol pertumbuhan produksi batu bara di China. Indeks Hang Seng pada perdagangan kemarin ditutup di level 23.789,09 dari posisi sebelumnya di level 23.806,35, atau turun sebesar 17,26 poin (0,07%). Sementara itu, mayoritas bursa-bursa Eropa tentatif mengalami penguatan menjelang rilis data pengangguran dan inflasi di Jerman.
Nilai tukar rupiah yang bergejolak dalam beberapa hari terakhir menjadi kecemasan pelaku pasar di bursa saham. Pada perdagangan kemarin nilai tukar rupiah tembus level psikologis di Rp 12.000 per satu dolar AS. Pelemahan rupiah disebabkan oleh sejumlah faktor yakni membaiknya serangkaian data AS, neraca perdagangan dan pembayaran Indonesia belum menunjukan perbaikan yang signifikan, dan kebutuhan terhadap dolar AS jelang akhir tahun. Serta rencana tapering off quantitative easing (QE) oleh The Fed telah membuat ketidakpastian, khususnya bagi negara-negara berkembang yang berimbas terhadap nilai mata uangnya. Fokus pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) adalah penanganan defisit transaksi berjalan. Diperkirakan tekanan rupiah akan berlangsung di pekan depan diperkirakan data AS pada pekan depan akan menunjukkan sektor manufaktur akan meningkat. Apresiasi dolar AS terhadap rupiah menjadi ancaman bagi pergerakan IHSG. Sementara itu, katalis bagi IHSG pekan depan rilis data inflasi diperkirakan stabil. Bank Indonesia optimis laju inflasi November 2013 tertahan tidak jauh dari levelnya saat ini berkat efek kebijakan moneter terbaru. BI prediksikan bahwa laju inflasi November pada kisaran 0,05% sampai 0,1% atau tidak terlampau jauh dari inflasi bulan Oktober yang sebesar 0,09%. Menurut gubernur BI, inflasi akan mereda karena terdampak oleh bauran kebijakan bank sentral dalam beberapa bulan terakhir. Sedangkan untuk akhir tahun nanti, angkanya ditargetkan tetap di bawah level 9.0% dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi periode Januari-Oktober 2013 sebesar 7,66% dan tingkat inflasi tahunan adalah 8,32%. Sentimen positif dari sektoral berkenaan dengan Asian Development Bank (ADB) menyediakan pinjaman sebesar USD 400 juta untuk membantu Indonesia mempercepat perbaikan infrastruktur yang diperlukan untuk mendorong laju pertumbuhan yang lebih inklusif. Dana pinjaman ADB ini akan dimanfaatkan untuk mendorong reformasi kebijakan yang dapat mengurangi hambatan dan mendorong investasi di sektor ini. ADB menilai, Indonesia telah mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang pesat beberapa tahun terakhir. Namun, saat ini laju pertumbuhan ekonomi mulai melambat. Selain karena kondisi ekonomi eksternal, pelambatan ini juga diakibatkan oleh kurangnya dukungan infrastruktur untuk menopang laju pertumbuhan. Sentimen nilai tukar rupiah dan tapering off AS, masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar domestik.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
29 November 2013
29 November 2013 Astra International (ASII) melalui anak usahanya, Astratel Nusantara, menggandeng Tata Power Co Ltd, perusahaan listrik terbesar di India. Astra bersama Tata akan ekspansi pembangkit listrik di Indonesia. Astra dan Tata membentuk perusahaan patungan dengan porsi saham masing-masing sebesar 50%. Perusahaan tersebut tengah mengikuti tender PLTU PLN berkapasitas 2X100 MW. Sesuai rencana, Astra akan membiayai 30% dari total investasi dan sisanya 70% berasal dari pinjaman bank. Selain itu, Astra akan menambah lini bisnis baru pada 2014 yaitu asuransi jiwa. Depresiasi nilai tukar rupiah menyebabkan Astra International (ASII) berencana untuk melakukan penyesuaian harga jual secara bertahap mulai tahun depan. United Tractors (UNTR) memproyeksikan pendapatan tahun depan hanya naik 5% menjadi Rp52,88 triliun dibandingkan target tahun ini. Pada tahun 2013, pendapatan diperkirakan turun 10% menjadi Rp50,36 triliun dibandingkan Rp55,95 triliun pada tahun lalu. Pendapatan tahun depan akan berasal dari kontraktor pertambangan 50%, penjualan alat berat 40%, dan penjualan batu bara 10%. Medco Energi Internasional (MEDC) menyiapkan belanja modal sebesar USD 500 juta pada 2014. Sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk membiayai proyek Senoro di Sulawesi Tengah. Belanja modal tersebut juga digunakan untuk membiayai pengembangan blok-blok lainnya. Proyek Senoro ditargetkan mulai berproduksi dan memasok gas akhir 2014 dengan kapasitas rata-rata sebanyak 250 mmscf per hari ke kilang Donggi Senoro LNG, sedangkan produk kondensat dengan perkiraan produksi mencapai 10 ribu boe per hari juga akan dihasilkan saat produksi gas mencapai puncaknya. Selain itu, perseroan juga menjajaki ekspansi dan akuisisi blok-blok minyak dan gas (migas) di dalam dan luar negeri, seperti ekspansi ke Oman. Surya Eka Perkasa (ESSA) memberikan pinjaman ke anak usaha perseroan Panca Amara Utama (PAU) sebesar USD 25 juta. Pinjaman itu akan digunakan PAU untuk pengembangan fasilitas produksi amoniak yang dimilikinya dan pengembangan fasilitas produksinya. Elnusa (ELSA) menganggarkan dana capex sebesar Rp1,2 triliun untuk 2014. Dana capex perseroan pada tahun depan tersebut naik 365% dibandingkan investasi sepanjang tahun ini sebesar Rp328 miliar. Perincian penggunaan capex adalah: Rp400 miliar untuk bisnis baru perseroan, driling dan oil field Rp550 miliar, geosciences sebesar Rp200 miliar dan subsidiaries Rp50 miliar. Dana capex akan diperoleh dari kas internal perseroan dan pinjaman dari beberapa bank. Beberapa bidang bisnis yang akan dimasuki perseroan adalah bisnis energi baru dan terbarukan, pembangkit tenaga listrik, dan jasa logistik marine support. Elnusa (ELSA) menargetkan laba bersih pada 2014 sebesar Rp185 miliar atau tumbuh 15,6% dari proyeksi laba bersih sepanjang tahun ini yakni sebesar Rp160 miliar. Penargetan laba bersih tersebut berdasarkan estimasi pendapatan perseroan pada 2014 sebesar Rp4,9 triliun. Strategi perseroan ke depannya akan memperkuat bisnis driling dan oilfield services (DOS) dan akselerasi pengembangan kontrak jangka panjang. Indofood Sukses Makmur (INDF) dan Salim Ivomas Pratama (SIMP) menyiapkan strategi pembayaran utang dengan utang (refinancing) untuk mengurangi beban bunga tahun depan. SIMP kemungkinan mencari pinjaman untuk membayar obligasi yang jatuh tempo 2014 sebesar Rp 730 miliar, sedangkan INDF menyiapkan opsi penerbitan obligasi untuk membayar obligasi sebesar Rp 1,6 triliun pada tahun depan. Mengenai pengembangan usaha, SIMP mengalokasikan dana Rp 300 miliar untuk membangun 2 pabrik di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Pabrik di Sumatera Selatan berkapasitas 125 ton per jam, sedangkan di Kalimantan sebanyak 45 ton per jam.
Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) telah menaikkan harga jual beragam produknya dengan kisaran 5%-20% sepanjang April hingga September. Harga produk mi instan naik 10%-20%, varian snack naik 5%-8%, serta produk dairy dan susu naik 6%-8%. Depresiasi nilai tukar rupiah yang membuat harga bahan baku ikut bergeak naik,menyebabkan perseroan menaikkan harga jualnya. Perseroan juga tengah mengakaji kemungkinan untuk kembali menaikkan harga jual produk, mengikuti nilai tukar rupiah. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) tidak berencana melepas saham anak usahanya, Telkomsel. Perseroan justru fokus untuk meningkatkan kontribusi Telkomsel terhadap total pendapatan konsolidasi perseroan. TLKM mengalokasikan sebesar 60% dari total belanja modal senilai Rp 20 triliun untuk pengembangan Telkomsel pada 2013. Sebagian besar belanja modal digunakan untuk meningkatkan layanan berbasis 3G. Wijaya Karya (WIKA) menargetkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 20% menjadi Rp 24 triliun pada 2014. Realisasi kontrak baru hingga akhir November 2013 telah mencapai Rp 15,2 triliun. Terkait realisasi akhir 2013, perseroan juga optimis merealisasikan kontrak baru senilai Rp 20 triliun, meskipun perolehan hingga November 2013 baru mencapai 76%. Kontrak minyak dan gas menyumbang sekitar Rp 6,7 triliun terhadap perolehan kontrak hingga November 2013. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) sedang menyiapkan pembangunan dua pabrik semen baru (green field) dengan investasi masing-masing Rp5 triliun – Rp 7,5 triliun untuk memenuhi permintaan semen yang diprediksi terus meningkat beberapa tahun ke depan. Kedua pabrik itu akan dibangun di Jawa Tengah dan satu lagi di luar Pulau Jawa dengan kapasitas masing-maisng 2 juta hingga 2,5 juta ton per tahun. Lippo Karawaci (LPKR) memproyeksikan total laba meningkat 120% menjadi Rp 2,68 triliun pada 2014. Hal ini akan didukung laba dari extraordinary operation sekitar Rp 1,25 triliun, dari hasil penjualan aset mal tahun depan sekitar Rp 3 triliun. Sedangkan total pendapatan tahun depan diperkirakan mencapai Rp 11,59 triliun, yakni dari pendapatan ordinary operation Rp 8,59 triliun dan extraordinary operation dari penjualan aset mal Rp 3 triliun. Porsi recurring income diperkirakan meningkat di atas 50% dari total pendapatan. Lippo Karawaci (LPKR) menyiapkan dana investasi USD 600-800 juta untuk membangun sejumlah megaproyek properti di beberapa kota besar di Indonesia. Tahun depan, perseroan berencana membangun 19 rumah sakit, mal dan apartemen. Agung Podomoro Land (APLN) menargetkan marketing sales sebesar Rp6,6 triliun untuk 2014. Angka tersebut tumbuh 10% dari proyeksi sepanjang tahun ini, yakni sebesar Rp6 triliun. Dibanding tahun-tahun sebelumnya angka pertumbuhan tersebut terhitung lebih rendah dimana angka pertumbuhan bisa mencapai 30%. Rendahnya estimasi marketing sales perseroan dikarenakan pada tahun depan akan berlangsungnya Pemilihan Umum. Perseroan menganggarkan capex Rp4,5 triliun untuk membangun perumahan di Bandung dan mengakuisisi lahan di dua wilayah di Jakarta dan Surabaya. Bumi Resources Minerals (BRMS) tengah menawarkan saham Bumi Mauritania SA kepada sejumlah investor. Diharapkan, transaksi penjualan saham akan bisa selesai pada akhir tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan BRMS per akhir kuartal III-2013, BRMS memegang saham Bumi Mauritania sebesar 60%. Total aset sebelum eliminasi mencapai USD 57,3 juta. Mauritania merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih besi. Bumi Resources Minerals (BRMS) tengah mempertimbangkan opsi untuk menyelesaikan utang kepada Credit Suisse sebesar USD 425 juta. Pinjaman tersebut telah diperpanjang dari yang seharusnya jatuh tempo September 2013 menjadi Desember 2013. Salah satu opsi perseroan adalah untuk mencari pinjaman dari institusi keuangan
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
29 November 2013
29 November 2013 untuk refinance utang Credit Suisse. Opsi lainnya adalah meminta perpanjangan waktu kembali kepada Credit Suisse. Akan tetapi pihak manajemen cenderung lebih memilih untuk melakukan refinancing. Salah satu jaminan atas penarikan pinjaman itu adalah saham PT Newmont Nusa Tenggara milik anak usaha BRMS, PT Multi Daerah Bersaing. Tunas Baru Lampung (TBLA) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1 triliun pada 2014. Dana capex akan digunakan untuk pengoperasian pabrik gula rafinasi (sugar mill), perawatan kebun sawit dan penambahan kebun tebu. Pengoperasian pabrik gula membutuhkan dana Rp 500 miliar, sedangkan sisanya untuk perawatan rutin dan penambahan kapasitas tebu. Sesuai rencana, TBLA akan meningkatkan produksi CPO dari 240 ribu ton menjadi 300 ribu ton pada 2014, sedangkan TBS ditingkatkan menjadi 800 ribu ton dari produksi saat ini sekitar 600-700 ribu ton. Pendapatan 2014 ditargetkan mencapai 3,8 triliun dibandingkan estimasi tahun ini Rp 3,2 triliun.
mencapai Rp 974,344 juta. Indomobil Multi Jasa menetapkan harga penawaran IPO sebesar Rp 500 per lembar sehingga dana yang diperoleh mencapai Rp 225 miliar. Adapun nilai nominal saham Rp 200 per lembar dengan jumlah saham yang ditawarkan mencapai 450 juta lembar atau mewakili 10,4% total saham perseroan, diturunkan dari target pelepasan sebelumnya yang 1.291.500.000 lembar atau 25%. Masa penawaran akan dilakukan pada 2-3 Desember 2013.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mengalokasikan dana Rp 5-6 triliun untuk belanja modal tahun depan. Dana ini akan digunakan untuk investasi di sektor teknologi informasi (TI) maupun non TI. Untuk investasi di non-TI, perseroan berencana membangun kantor di atas kapal atau kapal Teras. Kapal tersebut akan singgah di beberapa pusat keramaian masyarakat di pulau-pulau maupun daerah pelosok terpencil di seluruh Indonesia. Bank Mandiri (BMRI) mendukung pengembangan sektor perkebunan kelapa sawit nasional dan industri turunannya. Hingga Oktober 2013, kredit perseroan yang disalurkan ke sektor tersebut mencapai Rp 51,9 triliun, tumbuh 7,23% dibandingkan periode sama 2012. Bank Mandiri (BMRI) masih menunggu hasil pemeriksaaan kesehatan bank yang hendak diakuisisi pada 2014 dari Bank Indonesia. Rencana tersebut telah dimasukkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun depan. Bank Permata (BNLI) menerbitkan obligasi dan obligasi subordinasi dengan total nilai sebesar Rp 2,5 triliun. Aksi korporasi ini diambil guna mempertahankan struktur permodalan perseroan, pasca penyertaan modal di Astra Sedaya Finance serta untuk mendukung penyaluran kredit. Kendati memperoleh suntikan modal melalui penerbitan oblgasi, Bank Permata (BNLI) menargetkan pertumbuhan kredit moderat pada 2014 sejalan dengan arah kebijakan dari Bank Indonesia (BI). Perseroan memilih untuk mengandalkan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun untuk mendukung ekspansi kredit pada tahun depan. Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) meraih pinjaman sindikasi USD 200 juta, meningkat dari rencana awal sebesar USD 100 juta. Perseroan akan menggunakan pinjaman tersebut untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor. BFI Finance Indonesia (BFIN) memprediksi pertumbuhan pembiayaan pada tahun depan sekitar 10% dibandingkan dengan proyeksi pendapatan tahun ini sebesar Rp8,5 triliun. Perseroan berharap tahun depan kantor cabang baru yang telah dbuka sepanjang tahun ini akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Selama tahun 2013, perseroan telah membuka 58 jaringan baru. Adi Sarana Armada (ASSA) menyiapkan belanja modal Rp800 miliar untuk menambah armada sebanyak 4.000 unit pada tahun depan. Belanja modal tersebut berasal dari kas internal serta pinjaman bank. Global Mediacom (BMTR) masih terus melakukan pembelian kembali sahamnya (buyback) dimana jumlah saham yang dibeli mencapai 508.000 saham dengan harga rata-rata per saham adalah Rp 1.918. Total dana yang dikeluarkan BMTR untuk aksi buyback kali ini DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
29 November 2013 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
92,29 3,93 1243,75 13400,00 22525,00 82,80 83,39 917,50 2594,00 740,25 772,30
-0,01 0,04 -0,38 115,00 -50,00 0,20 1,33 0,00 -2,00 1,00 1,73
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR) BLTA (SP)
Price (IDR)
36 0,07 0.03
10.900 1.128 190
Change (IDR) -138 -262 N/A
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16097,33 4044,75 6654,47 2323,23 1127,13 23789,09 4233,93 15727,12 1807,60 3186,37
Change %Day %YTD 0,15 22,84 0,67 33,95 0,08 12,83 0,83 -2,22 0,99 22,54 -0,07 5,00 -0,41 -1,92 1,80 51,29 0,51 7,03 0,45 0,61
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2013E 2014F 2,87 2,64 3,17 2,87 1,86 1,71 1,33 1,19 2,53 2,27 1,41 1,30 2,68 2,36 1,69 1,58 2,14 2,10 1,35 1,28
Market Cap (USD Bn) 4.667,2 6.554,3 1.360,0 2.575,2 1.425,4 1.826,3 324,0 2.885,1 314,7 409,9
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12.017,50 16.350,65 117,52 9.571,12 10.915,80 19.639,00 1.972,52 3.716,85 11,34
Change 131,50 97,69 0,59 30,56 -45,18 50,89 0,00 -0,81 0,02
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2013E 2014F 15,20 14,07 20,66 17,76 13,73 12,45 9,78 8,64 22,25 17,34 11,35 10,49 14,48 12,54 20,08 17,76 16,99 15,43 15,05 13,71
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,36 0,01 0,80 0,91 1,63 0,16 0,31 0,09
Change -0,0009 0,0000 0,0000 0,0001 -0,0018 -0,0001 0,0000 -0,0001 0,0002
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.25 0.10 0.50 6.00
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 7.40 0.49 0.17 0.15 0.15 6.56
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
29 November 2013 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (US$) GDP (IDR Tn)
SBI
Oct'13
Sep'13
7.66 8.32 0.09 96.9957 2,375,331
7.57 8.4 -0.35 95.6753 2,210,062
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Rate (%) 7.22 7.22
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 02 Dec 02 Dec 02 Dec 02 Dec 02 Dec 02 Dec* 02 Dec* 02 Dec*
Agenda Indonesia CPI YoY -Nov Indonesia CPI MoM -Nov Indonesia Trade Balance Indonesia Total Imports Indonesia Total Exports US ISM Manufacturing US ISM Prices Paid US Construction Spending MoM
Expectation -----Turun menjadi 55.0 dari 56.4 Turun menjadi 55.0 dari 55.5 --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock TLKM PGAS EXCL BBCA LPPF NISP TSPC SMRA AALI META
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
2150 4825 4975 9750 11650 1300 3300 860 22150 290
Index pt
1.18 2.12 3.11 0.52 2.64 5.69 3.13 3.61 1.14 9.43
Stock
2.76 2.66 1.40 1.34 0.96 0.87 0.49 0.47 0.43 0.42
UNTR MEGA SMCB BBRI BMRI ITMG JSMR AMRT MNCN BYAN
Price IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
18350 1890 2350 7250 7500 28150 4975 500 2625 8500
-5.41 -10.00 -6.93 -0.68 -0.66 -2.93 -2.45 -3.85 -1.87 -2.30
Index pt -4.29 -1.59 -1.47 -1.34 -1.27 -1.05 -0.93 -0.83 -0.77 -0.73
UPCOMING IPO'S Company PT Indomobil Multi Jasa PT Logindo Samudramakmur PT Sawit Sumbermas Sarana PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul PT Bank INA Perdana PT Puridelta Lestari
IPO Price (IDR) 500-650
Issued Shares (Mn) 1,291.50
Offering Date
Listing
Underwriter
27 Nov-29 Nov 2013
05 Dec 2013
Shipping Offshore Support CPO Agriculture Manufacture & Industry
2800-3700
193.28
05 Dec-06 Dec 2013
11 Dec 2013
670.00
1,500.00
03 Dec-05 Dec 2013
12 Dec 2013
CIMB, Buana Capital DBS, Deutsche Bank OSK Securities UOB Securities BNP Paribas Mandiri Sekuritas
425-550
642.85
06 Dec-10 Dec 2013
16 Dec 2013
Consumer Goods
540-660
1,500.00
09 Dec-12 Dec 2013
18 Dec 2013
Banking & Finance Real Estate Property
180-250
790.00
13 Dec-16 Dec 2013
20 Dec 2013
205-255
10,840.00
TBA
TBA
Business Finance
NISP Sekuritas Mandiri Sekuritas Kresna Securities PT Buana Capital Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
29 November 2013 29 November 2013 DIVIDEND Stock BBCA INCO LPKR UNVR HMSP DEFI BATA PANS BWPT
DPS (IDR) 45.00 $0.0025 11.85 330.00 969.00 2.48 15.08 50.00 12.00
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 28-Nov-13 29-Nov-13 29-Nov-13 02-Dec-13 02-Dec-13 03-Dec-13 09-Dec-13 11-Dec-13 11-Dec-13
Ratio 1:5 2:1 100:38 7:10 7:3 10:53 125000:41657 25:10 3:38 TBA 221:25 7:2 10:11
EXC. Price (IDR) -300.00 125.00 550.00 420.00 220.00 650-700 550.00 100.00 350-450 1242.00 1520.00 300.00
EX Date 29-Nov-13 02-Dec-13 02-Dec-13 03-Dec-13 03-Dec-13 04-Dec-13 10-Dec-13 12-Dec-13 12-Dec-13
Recording 03-Dec-13 04-Dec-13 04-Dec-13 05-Dec-13 05-Dec-13 06-Dec-13 12-Dec-13 16-Dec-13 16-Dec-13
Payment 17-Dec-13 18-Dec-13 18-Dec-13 12-Dec-13 18-Dec-13 20-Dec-13 20-Dec-13 27-Dec-13 27-Dec-13
CORPORATE ACTIONS Stock ROTI ICON MCOR MYRX PALM ATPK BBKP ALTO TRIL NIPS BNLI KPIG PBRX
Action Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue
CUM Date -25 Nov-13 26 Nov-13 27 Nov-13 29 Nov-13 29 Nov-13 05 Dec-13 05 Dec-13 30 Dec-13 30 Dec-13 30 Dec-13 02 Jan-14 03 Jan-14
EX Date 29 Nov-13 26 Nov-13 27 Nov-13 28 Nov-13 02 Dec-13 02 Dec-13 06 Dec-13 06 Dec-13 02 Jan-14 02 Jan-14 02 Jan-14 03 Jan-14 06 Jan-14
Trading Period -02 Dec – 06 Dec’13 03 Dec – 09 Dec’13 04 Dec – 17 Dec’13 06 Dec – 12 Dec’13 06 Dec – 12 Dec’13 12 Dec – 18 Dec’13 12 Dec – 18 Dec’13 08 Jan – 07 Feb’14 08 Jan – 15 Jan’14 08 Jan – 15 Jan’14 09 Jan – 21 Jan’14 10 Jan – 16 Jan’14
GENERAL MEETING Emiten INTP TOTL HDTX AKSI ICON PNIN BABP NIPS BNLI PNLF KPIG INDR INVS BUMI WICO ASRI MTFN BSWD
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
06-Dec-13 06-Dec-13 06-Dec-13 11-Dec-13 11-Dec-13 12-Dec-13 17-Dec-13 19-Dec-13 19-Dec-13 19-Dec-13 20-Dec-13 20-Dec-13 20-Dec-13 20-Dec-13 20-Dec-13 23-Dec-13 23-Dec-13 23-Dec-13
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2929November November2013 2013
BWPT
TRADING BUY
S1
R1
1180
1260
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BWPT - Daily 11/28/2013 Open 1190, Hi 1230, Lo 1180, Close 1220 (2.5%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,119.11, Fractal Up = 1,270.00, Fractal Down = 1,100.00, MA(Close,5) = 1,194.00, MA1(Close,8) = 1,178.75
S2
1100
Closing Price
R2
1,400 16,090,000 1,286.56 1,270 1,220 1,194 1,200 1,178.75
1340
1220
1,122.5 1,119.11 1,100 1,000 958.442
• MACD line dan signal line indikasi positif 800
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
600
• RSI berada mendekati area netral
May Jun Jul August BWPT - Stochastic %D(5,3,3) = 75.09, Stochastic %K = 77.38, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
September
October
November
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp1200-Rp1260
BWPT - MACD (6,9) = 13.12, Signal() = 13.11
40.0 30.0 13.1235 20.0 13.1142 10.0 0.0 -10.0 -20.0 -30.0 -40.0
• Entry Rp1220, take Profit Rp1260
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 75.09 13.12 46.12 1122 1190
PGAS
TRADING BUY
S1
4775
R1
4875
S2
4675
R2
4975
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
80 77.381 90.0 77.381 80.0 75.0882 70.0 75.0882 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0
BWPT - TSI(3,5,3) = 46.12 80.0 60.0 46.1219 40.0 37.3675 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
PGAS - Daily 11/28/2013 Open 4775, Hi 4850, Lo 4750, Close 4825 (2.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 4,450.00, Fractal Up = 4,850.00, Fractal Down = 4,450.00, MA(Close,5) = 4,710.00, MA1(Close,8) = 4,728.13
Closing Price
6,400
4825
6,000
5,600
• MACD line dan signal line indikasi positif
19,894,000 5,200 5,172.46
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold
May Jun Jul August PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 41.30, Stochastic %K = 54.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area lower band Prediksi
• Trading range Rp4775-Rp4950
PGAS - MACD (6,9) = -23.43, Signal() = -33.84
• Entry Rp4825, take Profit Rp4950
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 27.51 -23.4 -7.74 4873 4710
September
October
November
4,872.5 4,850 4,825 4,800 4,728.13 4,710 4,572.54 4,450 4,400 4,450 100.0 90.0 80.0 80 70.0 54.1667 60.0 54.1667 50.0 41.299 40.0 30.0 41.299 20.0 20 10.0 80.0 40.0 0.0 -23.4289 -33.84 -40.0
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
-80.0 PGAS - TSI(3,5,3) = -7.74
60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -7.73926 -20.0 -20.4331 -40.0 -60.0
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2929November November2013 2013
AALI
TRADING BUY
S1
21900
R1
22400
S2
21400
R2
22900
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
, , AALI - Daily 11/28/2013 Open 21950, Hi 22350, Lo 21850, Close 22150 (1.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 23,017.80, Fractal Up = 23,400.00, Fractal Down = 20,400.00, MA(Close,5) = 22,130.00, MA1(Close,8) 23,479.1 = 24,000 23,400 23,017.8 22,275 22,150 22,000 22,130 21,370
22150
20,400 20,000 19,260.9
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
18,000
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
16,000
• Candle chart indikasi sinyal positif
14,000
12,000
• RSI berada dalam area netral
May Jun Jul August AALI - Stochastic %D(5,3,3) = 22.93, Stochastic %K = 23.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
September
October
November 100.0 90.0 80.0 80 70.0 60.0 50.0 23.0159 40.0 23.0159 30.0 22.9341 20.0 10.0 22.9341 20
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp21900-Rp22900
AALI - MACD (6,9) = 63.96, Signal() = 92.02
600
• Entry Rp22150, take Profit Rp22900
400 200 92.0226 63.9644 0
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 66.29 64.0 -7.76 21370 22130
LSIP
TRADING BUY
S1
1750
R1
1810
S2
1690
R2
1870
Sinyal
-200
Positif Positif Positif Positif Positif
100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 1.87352 0.00000 0.0 -20.0 -7.76393 -40.0 -60.0 -80.0
AALI - TSI(3,5,3) = -7.76
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
LSIP - Daily 11/28/2013 Open 1770, Hi 1800, Lo 1740, Close 1780 (1.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,822.77, Fractal Up = 1,870.00, Fractal Down = 1,710.00, MA(Close,5) = 1,774.00, MA1(Close,8) = 1,790.00
Closing Price
24,441,500 2,000 1,877.12 1,870 1,822.77 1,790 1,800 1,780 1,774 1,739.5 1,710 1,600 1,601.88
1780 • MACD line dan signal line indikasi positif
1,400
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
1,200
• Candle chart indikasi sinyal positif
1,000
• RSI berada dalam area netral
May Jun Jul August LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 42.57, Stochastic %K = 45.34, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
• Trading range Rp1760-Rp1860
LSIP - MACD (6,9) = 3.03, Signal() = 4.98
• Entry Rp1780, take Profit Rp1860
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 57.66 3.0 -12.40 1740 1774
September
October
November 100.0 90.0 80 80.0 70.0 45.3431 60.0 45.3431 50.0 42.5654 40.0 30.0 42.5654 20.0 20 10.0 60.0 40.0 20.0 4.97991 3.02814 0.0 -20.0
Sinyal
-40.0
Positif Positif Positif Positif Positif
LSIP - TSI(3,5,3) = -12.40
100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -8.50555 -20.0 -12.4041 -40.0 -60.0 -80.0
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2929November November2013 2013
TINS
TRADING BUY
S1
1550
R1
1640
Trend Grafik
S2
1460
R2
1730
TINS - Daily 11/28/2013 Open 1570, Hi 1630, Lo 1540, Close 1600 (2.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,520.00, Fractal Up = 1,640.00, Fractal Down = 1,510.00, MA(Close,5) = 1,582.00, MA1(Close,8) = 1,593.751,646.7 1,640 1,700 1,600 1,593.75 1,600 1,587
Closing Price
Major
Up
Minor
Down
1,582 1,527.3 1,500 1,520 1,510 1,400
1600 • MACD line dan signal line indikasi positif
1,300
1,200
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,100
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
1,000 900
• RSI berada dalam area netral
800 May Jun Jul August TINS - Stochastic %D(5,3,3) = 33.27, Stochastic %K = 35.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
September
October
November 90.0 80.0 80 70.0 60.0 35.3535 50.0 35.3535 40.0 33.266 30.0 33.266 20.0 10.0 20 0.0 40.0 30.0 20.0 10.0 -0.727092 0.0 -1.12117 -10.0 -20.0 -30.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -9.12453 -20.0 -9.22919 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp1590-Rp1640
TINS - MACD (6,9) = -0.73, Signal() = -1.12
• Entry Rp1600, take Profit Rp1640
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 47.70 -0.7 -9.12 1587 1582
ANTM
TRADING BUY
S1
R1
1240
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1300
TINS - TSI(3,5,3) = -9.12
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
ANTM - Daily 11/28/2013 Open 1260, Hi 1310, Lo 1250, Close 1260 (0.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,368.17, Fractal Up = 1,380.00, Fractal Down = 1,280.00, MA(Close,5) = 1,302.00, MA1(Close,8) = 1,308.75 1,700
S2
1180
Closing Price
R2
1360
11,092,500 1,600 1,587
1260
1,500
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,308.75 1,300 1,302
1,392 1,380 1,400 1,368.17
1,280 1,200 1,260 1,197
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
1,100
• Candle chart indikasi potensi rebound
1,000
900
• RSI berada dalam area oversold
May Jun Jul August ANTM - Stochastic %D(5,3,3) = 29.23, Stochastic %K = 8.46, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp1240-Rp2300
ANTM - MACD (6,9) = -18.50, Signal() = -17.54
• Entry Rp1260, take Profit Rp2300
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 19.16 -18.5 -44.65 1392 1302
October
November 90.0 80.0 80 70.0 60.0 50.0 29.2308 40.0 29.2308 30.0 20.0 20 10.0 8.46154 0.0 8.46154 30.0 20.0 10.0 0.0 -17.5388 -10.0 -18.4985 -20.0
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Negatif
September
-30.0 ANTM - TSI(3,5,3) = -44.65 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -37.8578 -40.0 -44.6491 -60.0 -80.0 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
29 November 2013 29 November 2013 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP Trading Sell SGRO
28/11/13
Price Entry
Exit
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
22150 1780 1800
22150 1780 1800
22900 1860 1760
21400 1690 1760
21900 1750 1790
22400 1810 1820
22900 1870 1850
Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif
23400 1870 1860
18050 1420 1760
Trading Sell 305 BUMI Trading Sell 11800 PTBA Trading Sell 1120 ADRO Trading Sell 2425 MEDC Trading Buy 2375 INCO Trading Buy 1260 ANTM Trading Buy 1600 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Buy 12850 SMGR Trading Buy 18950 INTP Trading Sell 2350 SMCB
305 11800 1120 2425 2375 1260 1600
290 11200 1090 2300 2525 2300 1640
250 11200 1030 2275 2225 1180 1460
290 11600 1090 2375 2325 1240 1550
330 12000 1150 2475 2425 1300 1640
370 12400 1210 2575 2525 1360 1730
Negatif Positif Negatif Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif
520 14100 1240 2700 2750 1620 1690
325 11500 960 2300 2300 1250 1510
12850 18950 2350
13400 19300 2250
12350 18550 2050
12700 18800 2275
13050 19050 2500
13400 19300 2725
Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif
14900 21200 2825
12500 18250 2450
6300 1710
6300 1710
6100 1660
6050 1650
6200 1690
6350 1730
6500 1770
Negatif Positif
Positif Positif
Negatif Negatif
7250 2550
6250 1700
6650 36450 26650 1220
6650 36450 26650 1220
6900 37250 27700 1160
6450 35600 25500 1160
6600 36150 26250 1200
6750 36700 27000 1240
6900 37250 27750 1280
Positif Negatif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif Negatif
7450 38450 37350 1390
6200 33150 25700 1220
Property, Real Estate and Building Construction Trading Sell 1360 1360 BSDE Trading Sell 470 470 ASRI Trading Sell 1610 1610 WIKA Trading Sell 1580 1580 ADHI
1330 455 1570 1550
1270 435 1530 1470
1330 460 1590 1550
1390 485 1650 1630
1450 510 1710 1710
Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif
1650 700 2125 2150
1330 455 1610 1610
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 4825 PGAS Trading Buy 4975 JSMR Trading Buy 3850 ISAT Trading Buy 2150 TLKM Trading Buy 3225 CMNP
4825 4975 3850 2150 3225
4950 5100 3950 2225 3350
4675 4700 3725 2075 3075
4775 4900 3800 2125 3175
4875 5100 3875 2175 3275
4975 5300 3950 2225 3375
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Positif Positif
5450 5800 4650 2375 3300
4450 4825 3475 2025 2950
7500 7250 4125 9750 3825
7300 7050 4000 10050 3950
7200 7050 3975 9300 3675
7400 7200 4075 9600 3775
7600 7350 4175 9900 3875
7800 7500 4275 10200 3975
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
8950 8500 4875 10800 4350
7350 7300 4100 9600 3725
18350 1990
17500 1950
17150 1880
18050 1960
18950 2025
19850 2125
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
20900 2475
17200 1990
Mining
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Buy GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Buy Trading Buy UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Sell 7500 BMRI Trading Sell 7250 BBRI Trading Sell 4125 BBNI Trading Buy 9750 BBCA Trading Buy 3825 BDMN Trade, Services and Investment Trading Sell 18350 UNTR Trading Sell 1990 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.