Initiation Report
Barito Pacific Bloomberg: BRPT:IJ | Reuters: BRPT.JK
Samuel Research
04 September 2017
Aiming at the star BUY (Initiate) Target Price
Rp 2,600
Last Price
Rp 1,975
Potential Upside
31.6%
JCI Index
5,864
Share Issued (mn)
13,960
Market Cap. (Rp bn)
27,571
52-Weeks High/Low
2,020/ 1,955
Avg Daily Vol (mn)
31.2
Free Float
37%
Nominal Value
100
EPS 2017
Rp 132
Relative to JCI Chart 1000% 500%
BRPT IJ Equity JCI Index
0% Jan-14
Jan-15
Jan-16
Jan-17
-500%
Company Background PT Barito Pacific Tbk adalah induk usaha dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, produsen petrokimia integrasi terbesar di Asia Tenggara. Kedepannya, perseroan berencana mendiversifikasi bisnisnya ke pembangkit listrik panas bumi. Shareholder Structure Magna Resources Corp.
52.1%
DBS Bank Ltd
7.9%
Prajogo Pangestu
1.6%
Others
9.4%
Public
29.0%
Arandi Ariantara +62 21 2854 8148
[email protected]
Samuel Sekuritas Indonesia
Ekspansi TPIA menunjang pertumbuhan, sementara rencana akuisisi Star Energy berpeluang mengamankan kinerja. Struktur permodalan kuat menjadi modal untuk ekspansi dan akuisisi. Dengan 20% diskon non-operating kami menginisiasi BUY dengan TP Rp 2.600. Ekspansi TPIA berpotensi mendorong pertumbuhan BRPT, sementara ... Ekspansi organik yang dilakukan TPIA (98% dari pendapatan BRPT 2016), kami yakini berpotensi mendorong pertumbuhan kinerja BRPT. Debottlenecking yang ditargetkan rampung pada 1Q18, akan menambah kapasitas polypropylene menjadi sebesar 560 KT dan berimbas pada kenaikan 9% yoy di EBITDA BRPT 2018E. Ekspansi pembangunan cracker plant kedua menjadi katalis positif dalam jangka panjang. Laba bersih BRPT kami perkirakan naik sebesar 5% yoy di 2017E dan 11% di 2018E … rencana akuisisi Star Energy berpeluang mengamankan kinerja BRPT kedepannya. Rencana akuisisi bisnis geothermal dan menjadi pengendali Star Energy (estimasi nilai saham 100% sebesar US$1,1 miliar) berpeluang mengamankan BRPT di tengah fluktuasi kinerja TPIA. Star Energy memiliki pembangkit listrik panas bumi (PLTP) dengan total kapasitas mencapai 934MW, terbesar di Indonesia dan ke – 3 di dunia. Star Energy diketahui sudah memiliki kontrak listrik jangka panjang dengan PLN. Namun, saat ini kami belum memprice-in Star Energy dalam valuasi BRPT mengingat masih minimnya data dan informasi mengenai kinerja Star Energy. Kuatnya struktur permodalan mendukung rencana ekspansi BRPT. Struktur permodalan yang mumpuni dan mendukung upaya ekspansi. Meski net gearing kami perkirakan naik ke 59%, namun rasio current ratio tetap terjaga di 1,4x. Kenaikan harga saham sebesar 258% dalam setahun terakhir, kami yakini juga menjadi katalis pendukung rencana ekspansi. Inisiasi dengan rekomendasi BUY dan TP Rp 2.600. Dengan menggunakan diskon non-operating sebesar 20%, kami menginisiasi BRPT dengan rekomendasi BUY dan target price Rp 2.600 (potensi upside 32%), merepresentasikan P/E target 18E 17,8x, masih lebih rendah dibanding P/E target 18E TPIA sebesar 18,7x. Resiko proyeksi adalah kenaikan harga minyak lebih dari ekspektasi dan tidak berjalannya rencana ekspansi.
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,975 per share) Y/E Dec (US$ 'mn) Revenue EBIT EBITDA Net Profit EPS (IDR/share) Book value per share EV/EBITDA (x) P/E Ratio (x) P/BV Ratio (x) Net Gearing (%)
15A 1,406 65 144 (5) (4) 894 21.9 na 2.2 111.3
16A 1,961 408 501 132 112 1,232 5.1 17.6 1.6 31.6
17E 2,266 433 527 138 132 1,649 4.7 15.0 1.2 59.3
18E 2,447 478 575 153 146 1,923 4.3 13.5 1.0 53.7 Page 1 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
Ekspansi TPIA berpotensi mendorong pertumbuhan BRPT Perseroan memiliki beberapa bidang usaha, diantaranya petrokimia melalui PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dengan kepemilikan 50,2%, industry pengolahan kayu melalui PT Rimba Equator Permai, perkebunan melalui PT Royal Indo Mandiri dan properti melalui PT Griya Idola (figure1). Diantara anak usaha tersebut, TPIA, menjadi kontributor utama kinerja Perseroan dengan porsi sebesar 98% di 2016 (figure 2). Figure 1. Struktur organisasi
Sumber: Perseroan, SSI Research
Figure 2. Kontribusi pendapatan, 2016 Woodworking Tank 0.3% 0.4%
Plantation 1.0% Property 0.4%
Petrochemical 98.0%
Sumber: Perseroan, SSI Research
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 2 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
TPIA adalah perusahaan gabungan (merger) PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPI) dan PT Chandra Asri pada 1 Januari 2011. TPI adalah produsen polypropylene terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1984, sementara Chandra Asri adalah produsen olefin dan polyethylene yang didirkan pada tahun 1989. Paska merger, TPIA menjadi perusahaan petrokimia Indonesia terkemuka dan satu-satunya produsen ethylene, styrene monomer dan butadiene, serta produsen propylene dan polypropylene terbesar. Secara garis besar, TPIA memproduksi 4 produk, olefin, polyolefin, styrene monomer dan butadiene. Figure 3. Produk TPIA
Polyolefin
Olefin
Produk
Penggunaan
Jenis
Ethylene Propylene Py-gas Mixed C4
Polyethylene
bahan baku polyethylene resin, serat, bahan baku polypropylene Campuran bensin Berbagai macam industri Kantong plastik Container Botol plastik
Kemasan Polypropylene Mainan Suku cadang kendaraan
Styrene monomer
Gelas minum plastik Penyimpan makanan Interior mobil
Butadiene
Ban Karet sintetis Sarung tangan karet
Sumber: SSI Research
Figure 4. Lokasi pabrik petrokimia terintegrasi, 2014 – 2018E
Sumber: TPIA, SSI Research
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 3 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
Kapasitas pabrik TPIA merupakan yang terbesar ke- 9 di Asia Tenggara untuk olefin (figure 5), ke - 7 di Asia untuk polyolefin (figure 6) dan ke - 6 untuk styrene monomer (figure 7). Pabrik TPIA juga didukung oleh fasilitas yang memadai untuk menjamin kelangsungan aktivitas produksi, seperti pembangkit listrik, tangki penyimpan, jetty miliki perseroan, pengolah air minum, pergudangan dan perangkat penanggulangan kebakaran. Figure 5. Kapasitas produksi produsen olefin di Asia Tenggara, 2016
Sumber: SSI Research
Figure 6. Kapasitas produksi produsen polyolefin di Asia Tenggara, 2016
Sumber: SSI Research
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 4 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Figure 7. Kapasitas produksi produsen styrene monomer di Asia Tenggara, 2016
Sumber: SSI Research
Sebagai salah satu produsen petrokimia terbesar di Indonesia, TPIA memiliki kapasitas terpasang mencapai 3.301 KT atau 35% dari kapasitas nasional (figure 8), TPIA terus berusaha mengembangkan bisnis petrokimia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang masih bergantung dari impor bahan baku (figure 10) ditengah pertumbuhan permintaan produk petrokimia (figure 11). Pelemahan harga minyak menunjang ragam rencana ekspansi TPIA yang mencapai US$ 1 miliar. Figure 8. Kapasitas produksi produsen petrokimia Indonesia, 2014 – 2018E Products (KT)
Chandra Asri
Ethylene LLDPE HDPE Polypropylene Styrene monomer Ethylene Dichloride Vinyl Chloride Monomer Polyvinyl Chloride Ethylene Oxide Ethylene Glycol Propylene Acrylic Acid Butanol Ethylhexanol Py-gas Crude C4 Benzene ParaXylene Butadiene Total capacity
860 200 136 480 340
Lotte Chemical Pertamina Titan
Polytama
Asahimas Chemical
Sulfindo
TPPI
Others
200 250 45
240 644 734 507
470
370 130 95
202 240 220
608 140 20 140
400 315 125 298 100 3,301
450
1,076
400 540 240
1,885
595
940
962
Total 860 400 386 765 340 1,014 864 804 240 220 1,078 140 20 140 400 315 525 838 100 9,449
Sumber: SSI Research, TPIA
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 5 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Figure 9. Permintaan produk petrokimia Indonesia, 2016 CAGR (2009 - CAGR (2017 2016) 2023)F
(KT)
Styrene
185
185
Polypropylene
765
Polyethylene
790
Butadiene
64
1,513
748 1,317
527
64
Propylene
811
811
Ethylene
860 0
200
400
1,384
524 600
800
Domestic
1000
1200
1400
7.9
4.7
21.2
13.1
3.6
17.7
5.3
1.7
3.1
3.1
1600
Import
Sumber: SSI Research, TPIA
Figure 10. Pangsa pasar petrokimia, 2016 Olefin
Polyethylene Lotte Chemical 31%
Import 24%
Import 45%
TPIA 52%
TPIA 24%
Pertamina 24%
Supply
2.6 Mtons
Supply
Polypropylene
1.4 Mtons
Styrene Monomer
TPIA 29% Import 53% Polytama Pertamina 15%
TPIA 100%
3%
Supply
1.6 Mtons
Supply
0.3 Mtons
Sumber: SSI Research, TPIA
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 6 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Figure 11. Proyeksi permintaan dan penawaran petrokimia, 2016 - 2023
Sumber: TPIA
Nafta (produk olahan minyak), merupakan komponen utama dari alur produksi TPIA, sehingga kinerja keuangan TPIA sangat terpengaruh dari pergerakan harga minyak dunia. TPIA melalui fasilitas naphtha cracker memecah nafta dan menghasilkan 4 jenis olefins. Biaya pembelian nafta mengambil porsi sekitar 67% dari beban produksi (figure 12). Figure 12. Porsi beban produksi, 2015 - 2016
2015
Direct labor 3%
2016
Factory overhead 23%
Benzene cost 14%
Direct labor 3% Naphtha cost 60%
Benzene cost 10%
Factory overhead 21% Naphtha cost 67%
Sumber:SSI Research, TPIA
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 7 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Figure 13. Pergerakan harga minyak vs harga realisasi pembelian nafta, 2014 – 2018E
(US$/b)
(US$/mt)
110.0 100.0 90.0
1,000.0
944.3
800.0
99.4 579.9
80.0
415.2
527.2
500.0
70.0
600.0 400.0
60.0 53.6
50.0
45.1
40.0
2014
2015
2016
Brent prices
58.0
55.0
200.0 -
2017E
2018E
Naphtha realized cost price
Sumber:SSI Research
Dari sisi volume konsumsi nafta, TPIA rata-rata menghabiskan sekitar 1,6 juta ton hingga 2,1 juta ton nafta sebagai bahan baku atau rata-rata sekitar 90% tingkat utilitas dari kapasitas terpasang naphtha cracker TPIA. Kedepan, kami mengasumsikan TPIA akan menaikkan tingkat utilisasi napthta cracker untuk memenuhi kebutuhan konsumen (figure 14). Figure 14. Pemakaian nafta dan tingkat utilisasi napthta cracker, 2014 – 2018E
(KT)
(%)
2,500 92%
2,000
2,328
2,254
2,121
95%
92%
87%
100%
90% 80%
1,559
1,500
70% 60%
974
1,000
50%
42% 500
40% 2014
2015 Naphtha usage
2016
2017E
2018E
Naphtha utilization rate
Sumber:SSI Research
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 8 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Di proyeksi 2017E – 2018E, kami asumsikan volume penjualan olefin tumbuh 17% dan 2%, polyolefin meningkat 8% dan 10%, sedangkan styrene monomer 11%. (figure 15). Figure 15. Volume produksi dan tingkat utilisasi, 2014 – 2018E
(KT)
(%)
2,000 1,800 1,600 1,400 1,200 1,000 800 600 400 200 -
1,883
1,827 1,673
100%
110%
92%
100%
95% 1,223
90%
88%
749 668 58%
788
250179
800
757
234 108
70% 60%
340
306 120
276208
80%
878
50%
120
40% 2014
Olefins
2015
Polyolefins
2016
2017E
Styrene Monomer
2018E
Butadiene
Utilization rate
Sumber: TPIA, SSI Research
Figure 16. Volume penjualan TPIA, 2014 – 2018E
(KT)
785 676
803 743
958 878
936 800
448 262 187
221 236 106
2014
2015 Olefins
Polyolefins
2016
340
306
276 202
118 2017E
Styrene monomer
118 2018E
Butadiene
Sumber: TPIA, SSI Research
Perawatan berkala yang dilakukan di 2015, membuat TPIA mencatat pendapatan terjun 44% yoy ke US$ 1,4 miliar meski melambung kembali 40% yoy di 2016 ke US$ 1,9 miliar. Di 2017E - 2018E, kami mengestimasikan pendapatan TPIA tumbuh 15% yoy dan 8% yoy mengikuti tingkat utilisasi yang naik ke level 92%. Polyolefin masih menjadi kontributor utama pendapatan TPIA dengan porsi sebesar 45%, diikuti oleh olefin sebesar 34%.
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 9 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Pendapatan TPIA tersebut secara historis menyumbang sekitar 98% - 99% dari pendapatan Perseroan selama periode 2014 – 2016, dan kami perkirakan akan kembali menjadi penyumbang utama di periode 2017E – 2018E (figure 18). Figure 17. Pendapatan TPIA, 2014 – 2018E
(US$ mn) 2.460
9% 17%
2.228
1.930
1.378
7% 15%
45%
46%
32%
35%
34%
2016
2017E
2018E
6% 19%
53%
4% 16%
46%
63% 21%
12%
2014 Olefins
2015 Polyolefins
2.394 4% 15%
Styrene monomer
Butadiene
Others
Sumber: TPIA, SSI Research
Figure 18. Pendapatan BRPT, 2014 – 2018E
US$ mn 2,477
2,447
2,266 1,961
1,406 99.1% 98.0%
98.3%
98.5%
2017E
2018E
97.7%
2014A
2015A
Petrochemical
2016A
Woodworking
Plantation
Property
Tank
Sumber: Perseroan, SSI Research
Diantara anak usaha BRPT, marjin profitabilitas TPIA merupakan kontributor terbesar terhadap BRPT, menyumbang sekitar 99%, meski bisnis pengolahan kayu memiliki margin laba kotor lebih besar (figure 20). Secara konservatif kami memperkirakan marjin laba kotor TPIA di 2017E sedikit turun, mengikuti asumsi penguatan harga minyak Brent. Di sisi lain, marjin operasional dan marjin laba bersih BRPT bergerak ke 21% dan 7% di 2016A, dimana kami yakini akan berlanjut di kisaran tersebut pada masa proyeksi 2017 – 2018E (figure 19). Marjin laba bersih BRPT lebih rendah dari TPIA, merefleksikan bagian laba bersih anak usaha yang dapat diatribusikan kepada pemilik usaha.
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 10 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
Figure 19. Marjin profitabilitas Perseroan, 2014 – 2018E
(%) 24.9
22.9 23.3
19.5
19.1
20.8 9.9
6.1 4.4 1.3 (0.3) 2014A
4.6
6.3
6.7
(0.4) 2015A
Gross profit margin
2016A
2017E
EBIT margin
2018E
Net income margin
Sumber: TPIA, SSI Research
Figure 20. Marjin laba kotor bisnis Perseroan, 2014 – 2018E
(%)
26.6 25.0
26.6 23.0
26.6 23.3
18.0 14.1
9.9 4.3
6.0
4.2 2.1
2014A (1.5) (1.6)
2015A
Petrochemical
2016A (3.7) Woodworking
6.0 2.0
2017E
Plantation
6.0 2.0
2018E
Property
Sumber: Perseroan, SSI Research
Laba bersih BRPT melonjak dan mulai mencatat angka positif pada periode 2016, ke US$ 132 juta, merefleksikan return on equity (ROE) sebesar 9,1% dan return on asset (ROA) sebesar 5,1%. Kedepan, laba bersih 2017E kami perkirakan tumbuh 5% yoy dan 11% yoy di 2018E.
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 11 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
Figure 21. Laba bersih Perseroan, 2014 – 2018E
(US$ mn)
180 160 140 120 100 80 60 40 20 (20)
(%)
12.0 153
132 9.1
5.1
10.0
138 8.0
7.6
8.0
6.0 4.5
4.6
4.0
2.0 (0.4) (0.8) 2014A (8)
(0.2) (0.4) 2015A (5)
2016A
Net income
2017E
ROE
2018E
(2.0)
ROA
Sumber: BRPT, SSI Research
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 12 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Ekspansi organik yang dilakukan TPIA kami yakini berpotensi mendorong pertumbuhan kinerja BRPT kedepannya dimana TPIA menganggarkan belanja modal sebesar US$ 1 miliar dalam jangka waktu 5 tahun kedepan dengan beragam struktur permodalan untuk mewujudkan rencana memiliki komplek petrokimia terintegrasi terbesar di Asia Tenggara. Kami melihat dua proyek ekspansi yang berpotensi berdampak signifikan pada kinerja operasional dan keuangan TPIA, debottlenecking pabrik polypropylene dan pembangunan pabrik polyethylene baru berkapasitas 400.000 ton/tahun. Sementara rencana pembangunan pabrik cracker kedua yang sedang dalam tahap Front End Engineering and Design (FEED) menjadi katalis jangka panjang. Figure 22. Rencana ekspansi TPIA, 2016 Rencana Estimasi biaya Sumber dana (US$ juta) Pabrik 300 70:30 (D/E) polyethylene Ekspansi butadiene
pabrik
Target operasi 1Q20
Catatan Berkapasitas 400 Kt/tahun, kapasitas menjadi 736 Kt/tahun
menambah
42
100% equity
3Q18
Menambah kapasitas butadiene menjadi 137 Kt/tahun
Debottlenecking pabrik polypropylene Furnace revamp
15
Internal cash
1Q18
Menambah kapasitas polypropylene menjadi 560 Kt/tahun
40 – 60
Internal cash
4Q19
Menambah kapasitas ethylene menjadi 900 Kt/tahun
MTBE dan Butene
100
Internal cash
3Q20
Berkapasitas 130 Kt/tahun MTBE dan 43 Kt/tahun Butene. (kami belum memprice-in proyek ini mengingat masih tahap feasibility study)
Komplek petrokimia kedua
4.000 – 5.000
TBA
TBA
Kapasitas ethylene cracker sebesar 1.000 Kt/tahun (kami belum memprice-in proyek ini)
Sumber: TPIA
Figure 23. Rencana belanja modal, 2017E – 2019E (US$ mn) 600 493 500 353
400
280 300
150
165 200 100
45 35
25 62 5 43
99
42 50 99
0 2017E
2018E
BD expansion
PP expansion
PE expansion
Furnace revamp
MTBE & Butene - 1
Others
2019E
New cracker initial investment
Sumber: TPIA, SSI Research
Berdasarkan rencana ekspansi tersebut, kami asumsikan kapasitas produksi TPIA pada tahun 2020 tumbuh 17% menjadi 3,9 juta ton/tahun dibanding tahun 2016 yang sebesar 3,3 juta ton/tahun. Namun secara konservatif kami
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 13 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK perkirakan produksi TPIA akan optimal di tahun 2021 mengingat TPIA kembali berencana melakukan perawatan berkala 5 tahun di 2020 (figure 24). Produksi 2021 kami perkirakan meningkat 28% ke 3,7 juta ton dibandingkan produksi 2016. Figure 24. Asumsi kapasitas produksi dan tingkat utilisasi, 2016 – 2021E
(KT) 2,500
2,045 2,045
2,045
2,045
2,000
2,085
1,500
1,296
1,296
1,000
816
896
816
340 100
500
97%
95%
92%
88%
96% 2,085
(%) 100% 95% 90% 85% 80% 75% 70% 65% 60% 55% 50%
340 100
896 55%
340 137
340 100
340 137
340 137
2016
2017E
Olefins
2018E
Polyolefins
2019E
Styrene monomer
2020E
Butadiene
2021E
Utilitzation rate
Sumber: TPIA, SSI Research
Dalam jangka pendek, kami percaya strategi debottlenecking pabrik polypropylene TPIA akan membuahkan hasil positif untuk perseroan, dimana kami perkirakan proyek tersebut berimbas pada kenaikan 9% pada EBITDA dan 12% pada laba bersih 2018E. Sementara pabrik baru polyethylene, dengan asumsi harga minyak jangka panjang sebesar US$ 60/b, kami prediksi akan menaikkan EBITDA perseroan di tahun 2021E sebesar 53% dibandingkan tahun 2020E. Figure 25. EBITDA BRPT, 2016 – 2021E
(US$ mn) 900 833
850 800 750 700 650
614 573
600 550 500
543
526
501
450 400 2016A
2017E
2018E
2019E
2020E
2021E
Sumber: Perseroan, SSI Research
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 14 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
Rencana akusisi Star Energy berpotensi mengamankan kinerja BRPT Rencana pemerintah untuk memajukan energy terbarukan dimana salah satunya tenaga panas bumi atau geothermal menjadi penunjang keberlangsungan bisnis geothermal di Indonesia. Indonesia diuntungkan dengan posisi Indonesia yang terletak di Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) (figure 26), menyimpan memiliki potensi geothermal mencapai 29.216 GWe dan memiliki umur pakai lebih panjang dibanding energi lain (figure 28). Namun, energi ini belum sepenuhnya di monetisasi karena masih harus bersaing dengan energi konvensional yang telah mapan (figure 29).
Figure 26. Peta penyebaran lokasi panas bumi, 2014
Vulkanik
Non vulkanik
Sumber: ESDM
Figure 27. Cadangan panas bumi terbukti dan terkira , 2015 Resources
Reserves
Location
Total Speculative
Hypothetic
Probable
Possible
Proven
Sumatera
3.191
2.334
6.992
15
380
12.912
Java
1.560
1.739
4.023
658
1.815
9.795
295
431
1.179
0
15
1.920
1.221
318
1.441
150
78
3.208
Maluku
560
91
800
0
0
1.451
Kalimantan
153
30
0
0
0
183
75
0
0
0
0
75
Bali – Nusa Tenggara Sulawesi
Papua
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 15 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK 7.055
Total
4.943
14.435
823
2.288
29.544
Sumber: ESDM
Figure 28. Kapasitas pembangkit listrik geothermal global, 2016
(year) Geothermal
100+ Coal
80
Gas
62
Oil
18 0
20
40
60
80
100
Sumber: ESDM
Figure 29. Tarif tertinggi untuk pembelian listrik, 2016
Prices (USc/kWh)
Capacity (MW)
Contract length (years)
Utility factor (%)
Coal - mine mouth
6.9 - 8.2
100 - 600
30
80
Coal - non mine mouth
6.3 - 11.8
10 - 1,000
25
80
Gas
7.3 - 8.6
40 - 100
20
85
Hydro
8.0 - 9.0
10 - 100
30
60
Geothermal
9.4
437 - 2,700
25
na
Sumber: ESDM
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 16 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Figure 30. Bauran pembangkit listrik Indonesia
Sumber: ESDM
Rencana akusisi Star Energy menjadi katalis lanjutan dari kinerja perseroan kedepannya. Star Energy memiliki 3 pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yaitu, PLTP Darajat, PLTP Salak dan PLTP Wayang Windu dan merupakan perusahaan geothermal dengan kapasitas terbesar di Indonesia dan ke-3 di dunia (figure 31) setelah Energy Development Corporation dan ENEL Green Power. Kedepannya, Star Energy menargetkan kapasitas sebesar 1.200 MW.
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 17 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Figure 31. Kapasitas pembangkit listrik geothermal global, 2016
(MWe)
1,159
1,031
934
839
725
697
562
474
466
435
Sumber: World Energy Council
Figure 32. Skema pemanfaatan panas bumi tidak langsung
Sumber: Pertamina Geothermal
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 18 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Pada 13 Juni 2017, BCPG Public Company Limited mengakuisisi 33,3% saham Star Energy senilai US$ 357 juta, menjadikan nilai estimasi 100% saham Star Energy mencapai US$ 1,1 miliar. Star Energy berdiri sejak tahun 2003, perusahaan energi berbasis operasi di Indonesia dan memiliki 3 aset geothermal yaitu;
Wayang Windu Geothermal Energy
Sumber: Perseroan, SSI Research
Berlokasi 40 km di selatan kota Bandung, Jawa Barat, Wayang Windu merupakan kerja sama Star Energy dengan Pertamina melalui skema Joint Operation Contract. Kontrak penjualan energi antara Star Energy, Pertamina dan Pembangkit Listrik Negara (PLN) meliputi pengembangan generator listrik mencapai 400 MW selama 42 tahun. Wayang Windu memiliki 2 unit dengan masing – masing kapasitas turbin mencapai 117 MW. Rata-rata produksi uap panas Wayang Windu mencapai 40 MWe, salah satu sumur uap panas terbesar yang berasal dari 1 sumur. Wayang Windu saat ini memproduksi 227 MW listrik dan didistribusikan ke PLN. Pembangkit ini sudah beroperasi dan memiliki kontrak jangka panjang dengan PLN.
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 19 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Star Energy Geothermal Salak Ltd
Sumber: Perseroan, SSI Research
Star Energy Geothermal Salak Ltd (SEGS) bekerja sama dengan Pertamina dan PLN dan berlokasi 70 km selatan Jakarta. Pembangkit ini mengalirkan 180 MW listrik ke PLN dan juga mensuplai 197 MW ke pembangkit listrik untuk jaringan Jawa – Bali. Pembangkit geothermal Salak memiliki kapasitas 377 MW serta menjadikan pembangkit ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Pembangkit ini mulanya dikembangkan oleh Chevron Geothermal Indonesia lalu diambil alih oleh Star Energy melalui paket akuisisi pada akhir 2016. Pembangkit ini sudah beroperasi dan memiliki kontrak jangka panjang dengan PLN.
Star Energy Geothermal Darajat II, Ltd (SEGD II)
Sumber: Perseroan, SSI Research
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 20 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
Star Energy Geothermal Darajat II, Ltd (SEGD II) bekerja sama dengan Pertamina dan PLN dan berlokasi 95 km selatan kota Bandung, Jawa Barat. Pembangkit ini memiliki kapasitas 217 MW, menyalurkan listrik sebesar 55 MW ke pembangkit PLN sementara sisa kapasitas dialirkan ke jaringan listrik Jawa – Madura – Bali. Pembangkit ini sudah beroperasi dan memiliki kontrak jangka panjang dengan PLN.
Saat ini kami belum mem-price-in valuasi Star Energy mengingat masih terbatasnya data dan informasi mengenai kinerja operasi dan keuangan Star Energy. Namun kami optimis, akuisisi Star Energy yang telah memiliki kontrak jangka panjang dengan PLN, berpotensi menopang kinerja perseroan di tengah fluktuasi kinerja TPIA.
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 21 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
Kuatnya struktur permodalan mendukung rencana ekspansi BRPT Posisi neraca keuangan perseroan tercatat solid dengan net gearing dalam tren menurun dari 111% di 2015 menjadi 32% di 2016, sementara net debt to EBITDA tercatat menguat dari 3,5x di 2015 menjadi 0,5x di 2016 (figure 33). Kedepan, kami perkirakan net gearing perseroan terdorong karena adanya rencana akuisisi Star Energy. Di sisi lain current ratio solid sepanjang periode 2014 – 2016 dan kami perkirakan menguat di 2017E dan 2018E (figure 34). Figure 33. Net gearing, current ratio dan net debt to EBITDA, 2014A - 2018E
(x)
(%)
4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0
4.3
120.0
111.3 3.5
100.0
80.0 68.0
59.3 31.6
53.7
60.0 40.0
0.8
0.7
0.5
20.0 -
2014A
2015A
2016A
Net debt to EBITDA
2017E
2018E
Net gearing
Sumber: Perseroan, SSI Research
Figure 34. Current ratio, 2014 – 2018E
(x) 1.6
1.4
1.4
1.4
1.3
1.2
1.1
1.0
0.9
0.8 0.6 0.4 0.2
2014A
2015A
2016A
2017E
2018E
Sumber: Perseroan, SSI Research
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 22 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK Selain itu, saham perseroan telah melonjak 33x dari Rp 59 di 23 September 2015 melaju ke titik tertingginya di Rp 1.980 (figure 35) dan memberikan return sebesar 258% dalam waktu setahun terakhir (figure 36). Kenaikan ini membuat market capitalization perseroan memiliki porsi 0,4% dari kapitalisasi pasar. Figure 35. Pergerakan saham perseroan, 2015 - 2017 (Rp)
2,500
2,000 1,500
1,000 500
8/4/2017
7/4/2017
6/4/2017
5/4/2017
4/4/2017
2/4/2017 3/4/2017
1/4/2017
12/4/2016
11/4/2016
10/4/2016
9/4/2016
8/4/2016
7/4/2016
6/4/2016
5/4/2016
4/4/2016
2/4/2016 3/4/2016
1/4/2016
0
Sumber: SSI Research, Perseroan
Figure 36. Relative performances, 2014 – 2018E
(%) 300%
258%
250%
200% 151%
150% 83%
100%
50%
20%
0% 3 months
6 months
9 months
12 months
BRPT IJ Equity Sumber: SSI Research, Perseroan
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 23 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
Inisiasi dengan rekomendasi BUY dan TP Rp 2.600 Saat ini kami memvaluasi perseroan berdasarkan porsi perseroan terhadap TPIA yang sebesar 50,2% dan belum memasukkan proyeksi Star Energy. Dengan menggunakan asumsi risk free sebesar 6,5%, premium 7,5%, beta 0,3x, terminal growth sebesar 2%, jumlah saham beredar dan struktur permodalan debt to equity 31:69%, kami menggunakan Weighted Average Cost of Capital (WACC) sebesar 8,2% dan non-operating discount sebesar 20%, untuk melakukan penilaian saham dengan income approach atau discounted cash flow (DCF), kami mendapatkan target price Rp 2.600, dimana merepresentasikan potensi upside sebesar 32%. Dibandingkan peers, P/E 17E BRPT lebih tinggi namun EV/EBITDA ,masih lebih rendah. Saat ini, kami melihat pertumbuhan BRPT banyak ditopang oleh kinerja TPIA, yang memiliki ROE lebih tinggi dibanding industri (figure 38).
Adapun resiko investasi terletak pada kelancaran ekspansi perseroan serta kenaikan harga minyak yang melebihi ekspektasi. Figure 37. DCF Valuation DCF Calculation
2017F
EBIT Add (+) Depreciation Less (-) Tax Less (-) Capex Changes in Working Capital FCF Discount factor Present Value Enterprise Value Net Debt Equity Value #Shares Value/share (US$) Non - operating discount Target prices Current price Upside
50.2%
3,871,232 (436,676) 3,434,556 13,959,785,568 0.2 20% 2,600 1,975 32%
2018F
2019F
2020F
2021F
2022F
0 217,612 47,013 (54,403) (287,480) 1,717 (75,541) 1.00 (75,541)
1 240,079 48,443 (60,020) (186,021) (526) 41,956 1.08 38,792
2 259,390 49,322 (64,848) (259,831) (521) (16,487) 1.17 (14,094)
3 223,544 49,510 (55,886) (55,305) (2,977) 158,887 1.27 125,585
4 369,684 49,152 (92,421) (15,804) (5,335) 305,276 1.37 223,096
5 401,631 47,967 (100,408) (15,811) (2,089) 331,291 1.48 223,851
50.32%
50.26%
50.23%
50.33%
50.19%
50.18%
Terminal Value 409,663 47,967 (102,416) (47,967) (2,089) 305,159
4,957,196 3,349,543
21.10%
13,200 USD/IDR
Sumber: SSI Research
Figure 38. Comparables multiple
Name Mkt Cap (IDR bn) BARITO PACIFIC 27,500 CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL 70,250 INDORAMA VENTURES PCL 81,710 PTT GLOBAL CHEMICAL PCL 136,510 KOREA PETRO CHEMICAL IND 21,630 LOTTE CHEMICAL CORP 165,850 HANWHA CHEMICAL CORP 67,980 TOTAL 571,430
P/E ROE (% ) Dvd 12M Yld 15.0 14.0 20.4 17.2 2.8 15.4 12.9 2.1 10.7 12.4 4.7 7.6 17.4 1.4 6.6 20.9 1.0 6.0 16.7 1.0 11.7 14.9 1.9
EV/EBITDA FY1
4.7 12.2 9.9 6.9 5.4 4.3 7.2 5.7
Sumber: SSI Research
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 24 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
RESIKO INVESTASI Fluktuasi harga minyak dapat mempengaruhi profitabilitas Dengan nafta berkontribusi sekitar 67% dari biaya produksi, fluktuasi harga minyak yang memiliki keterkaitan dengan harga nafta, dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan profitabilitas perseroan. Harga minyak sendiri dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran, ketersediaan dan biaya material pengganti, level persediaan global, kebijakan fiskal dan moneter pemerintah, kebijakan negara kartel minyak seperti OPEC, jumlah sumur produksi US, keadaan makroekonomi, dan lain-lain. Tidak terlaksananya rencana peningkatan kapasitas TPIA dan akuisisi Star Energy Ditengah pelemahan harga minyak, adalah esensial bagi perseroan untuk berhasil melaksanakan ekspansi perseroan. Ekspansi yang bertujuan untuk meningkatkan produksi produk perseroan seperti olefin, polyolefin, styrene monomer dan butadiene berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan dan operasional perseroan kedepannya. Tidak terlaksananya peningkatan kapasitas produksi perseroan, dapat berimbas penurunan prospek kinerja. Gagalnya akuisisi Star Energy juga menjadi resiko dari investasi perseroan. Perubahan peraturan pemerintah untuk tarif impor produk polyolefin Dengan porsi impor yang masih besar untuk produk polyolefin, pengurangan atau penghilangan tarif impor untuk produk polyolefin dapat berdampak merugikan terhadap profitabilitas perseroan dan berkurangnya pangsa pasar. Hilangnya daya saing dan pangsa pasar akibat peningkatan persaingan usaha Hilangnya daya saing dan pangsa pasar di Indonesia akibat peningkatan persaingan usaha baik secara global maupun domestik, dapat berdampak material dan merugikan kinerja keuangan dan prospek perseroan. Resiko penyuplai dan pendukung kegiatan operasional Ketersediaan nafta dan aspek penunjang dari pihak ketiga merupakan hal vital untuk keberlangsungan kegiatan operasi perseroan. Kegagalan penyuplai dan pendukung kegiatan operasional akan berdampak merugikan untuk kinerja perseroan. Kegagalan dalam memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian Dekatnya lokasi pabrik dengan konsumen dan terjaminnya pengiriman produk membuat perseroan menikmati harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor. Kegagalan pemenuhan kewajiban dapat menyebabkan hilangnya pelanggan dan berdampak merugikan kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek. Kerusakan infrastruktur vital Dengan lokasi pabrik perseroan berada di 1 daerah geografis, gangguan operasional yang diakibatkan kecelakaan atau bencana alam dalam area pabrik dapat memberikan dampak material yang merugikan terhadap kinerja operasional perseroan.
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 25 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
Struktur Manajemen Dewan Komisaris
1. Prajogo Pangestu
Sejak
tahun
1993
menjabat
sebagai
Komisaris Utama. Selain itu juga pernah Komisaris Utama
menjabat
sebagai
Komisaris
PT
Astra
Internasional Tbk, Komisaris Utama PT Tri Polyta Indonesia Tbk.
2. Harlina Tjandinegara
Menjabat sebagai Komisaris sejak Juni 1993. Memulai karir sebagai Komisaris PT Barito
Komisaris
3. Alimin Hamdy
Pacific Lumber pada tahun 1976.
Menjabat Komisaris Independen sejak Mei 2014. Sebelumnya beliau menjabat sebagai
Komisaris Independen
Komisaris di PT Asuransi Tripakarta.
Dewan Direksi 1. Agus Salim Pangestu
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Juni 2013. Beliau bertugas memimpin
Direktur Utama
dan
mengordinasikan
pelaksanaan
pengelolaan Perseroan.
2. Salwati Agustina
Menjabat sebagai Wakil Direktur sejak Juni 2003.
Direktur
Beliau
bertugas
mengordinasikan
pengelolaan Perseroan di bidang hukum dan juga
bertindak
sebagai
Sekretaris
Perusahaan.
3. Hengky Susanto
Menjabat sebagai Direktur sejak Juni 2003. Beliau
Direktur
pelaksanaan
bertugas pengelolaan
mengordinasikan Perseroan
di
bidang keuangan dan sumber daya manusia.
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 26 of 28
Barito Pacific BRPT:IJ | BRPT.JK
Key Financial Summary
Profit and Loss (US$ mn) 15A Revenues 1,406 Cost of goods sold 1,267 Gross profit 139 Operating Expenses 75 Operating profit 65 Operating margin (%) 4.6 EBITDA 144 EBITDA margin (%) 10.2 Other income (expenses) (30) Pre-tax profit 35 Income tax - net (30) Non-controlling interest (10) Net profit (5) Net profit margin (%) (0.4) Balance Sheet (US$ mn) 15A Cash & ST Investment 105 Receivables 53 Inventories 183 Others 107 Total current assets 448 Net fixed assets 1,639 Other assets 166 Total assets 2,253 Payables 264 Debt 604 Other long term liabilities 189 Total liabilities 1,057 Minority interest 481 Total equity 715
Samuel Sekuritas Indonesia
16A 1,961 1,474 487 79 408 20.8 501 25.6 (28) 380 (100) (148) 132 6.7
16A 306 142 202 78 729 1,636 206 2,571 367 537 218 1,122 607 842
17E 2,266 1,747 519 86 434 19.1 526 23.2 (36) 397 (105) (155) 138 6.1
17E 648 163 240 85 1,136 1,716 206 3,058 435 685 220 1,339 739 980
18E 2,447 1,877 570 91 478 19.5 573 23.4 (37) 442 (116) (172) 153 6.3
18E 642 177 258 88 1,165 1,992 206 3,363 467 658 220 1,345 885 1,133
Cash Flow (US$ mn) EBIT Depreciation & amort. Others Working capital Operating cash flow Net - Capital expenditure Free cash flow Net -Borrowings Equity changes Other financing Financing cash flow Net - Cash flow Cash at beginning Cash at ending Key Ratios (US$ mn) ROE (%) ROA (%) Revenue growth (%) EBITDA growth (%) EPS growth (%) Interest coverage (x) Current ratio (x) Net gearing (%) Major Assumptions Naphtha price (US$/mt) Olefins sales vol. (KT) Polyolefins sales vol. (KT) Utilization rate (%)
15A 65 79 (42) (21) 81 (225) (144) (87) 117 31 (114) 219 105
16A 408 93 (88) 23 437 13 449 (67) (181) (248) 201 105 306
17E 434 93 (296) 3 234 (173) 61 148 132 280 341 306 648
18E 478 94 (325) (1) 246 (371) (124) (27) 147 119 (5) 648 642
15A (0.7) (0.2) (43.2) 29.6 (36.9) 2.3 1.1 111.3
16A 15.6 5.1 39.5 249.4 na 10.7 1.3 31.6
17E 14.0 4.5 15.5 5.0 4.5 10.1 2.2 3.3
18E 13.5 4.6 8.0 8.8 11.2 11.6 1.4 1.3
15A 64.4 221 676 58
16A 46.1 803 743 88
17E 55.6 936 800 92
18E 58.6 958 878 95
Page 27 of 28
DISCLAIMERS : Analyst Certification : The views expressed in this research accurately reflect the personal views of the analyst(s) about the subject securities or issuers and no part of the compensation of the analyst(s) was, is, or will be directly or indirectly related to the inclusion of specific recommendations or views in this research. The analyst(s) principally responsible for the preparation of this research has taken reasonable care to achieve and maintain independence and objectivity in making any recommendations. This document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Samuel Sekuritas Indonesia
Samuel Sekuritas Indonesia
Page 28 of 28