BAB II PROFIL SANITASI KABUPATEN FAKFAK
2.1. Gambaran Wilayah Kabupaten Fakfak A. Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Fakfak setelah mengalami pemekaran berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2002 memiliki luas 14.320 km² dan secara administrasi memiliki batasan sebagai berikut: • • • •
Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur
: : : :
Teluk Bintuni Laut Arafura & Kaimana Laut Seram dan Teluk Berau Kabupaten Kaimana
Terdiri atas 17 (tujuh belas) distrik dan terbagi menjadi 142 kampung dan 7 kelurahan pada tahun 2015. Dari jumlah luas wilayah tersebut diketahui sebesar 15 % telah menjadi wilayah terbangun atau sebesar 2.172,60 km² dengan luasan terbangun di dominasi oleh bagian kawasan perkotan bila dibandingkan dengan wilayah distrik. Beberapa distrik di kawasan perkotaan adalah Distrik Fakfak, Fakfak Tengah, dan Distrik Pariwari. Hasil inventarisasi, luas wilayah terbangun diperuntukkan untuk permukiman kota, ruang aktivitas dan infrastruktur lingkungan serta utilitas perkotaan. Terinci luasan terbangun dan administrasi wilayah Kabupaten Fakfak tersaji berikut. Tabel 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Fakfak Menurut Distrik Di Kabupaten Fakfak No
Nama Distrik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Fakfak Fakfak Timur Fakfak Barat Kokas Fakfak Tengah Karas Kramongmongga Teluk Patipi Bomberay Pariwari Wartutin Fakfak Timur Tengah Arguni Mbahamdandara Kayauni Furwagi Tomage
Nama Ibukota Distrik
Jumlah
Fakfak Weri Werba Kokas Raduria Malakuli Kramongmongga Patipi Pasir Onim Sari Dulanpokpok Wartutin Krabelang Fior Goras Kayuni Rumbati Tomage
Jmlh Kampung 3 6 9 14 13 7 10 13 7 6 6 10 5 7 9 8 9 142
Luas Wilayah (Km²) 233 1.020 679 788 705 2.491 746 786 1.023 587 1.006 701 334 664 732 938 887 14.320
Sumber : Tata Pemerintahan, Setda Kabupaten Fakfak, 2015 dan Bappeda Kabupaten Fakfak, 2015
Luas Terbangun (Km²) 139,80 102,00 135,80 118,20 352,50 249,10 74,60 78,60 102,30 293,50 100,60 70,10 33,40 66,40 73,20 93,80 88,70 2.172,60
15 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
16 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
17 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
B. Keadaan Iklim Kabupaten Fakfak memiliki 2 (dua) musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau terjadi bulan Juni sampai dengan September sedangan musim penghujan terjadi pada bulan Desember sampai dengan Maret. Rata-rata suhu udara yang tercatat di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Fakfak pada temperatur normal berada pada kisaran 22,70-29,30⁰C pada tahun 2014, suhu udara terendah pada bulan Juni yaitu sebesar 22,20⁰C dan suhu udara tertinggi terjadi pada bulan Maret dan Desember yaitu sebesar 30,40⁰C. 33 31
31
30,9
30,3 30,5
29
29,9
29,7 28
27,9
27
31,1 30,6
28,1 27,3
25 23
23,3 23,1 23,3 23,3 23,4
22,4 22,6 22,2 22,6 22,7
23,2 22,9
21 19 17 15 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Maksimum
Agt Sep Okt Nov Des Minimum
Gambar 2.3. Suhu Udara Minimum dan Maksimum Tercatat oleh BMKG Fakfak, 2014 Sumber: Fakfak Dalam Angka 2015
Rata-rata Kelembaban Udara pada tahun 2014 sebesar 84,8 persen, kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 78,0 persen dan kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 90,0 persen. Kecepatan angin yang tercatat di BMKG Fakfak selama tahun 2014 berkisar antara 3,7-5,2 knot. Nilai tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 5,2 knot dan nilai terendah terjadi pada bulan Desember sebesar 3,7 knot. Banyaknya hari hujan yang terjadi di Kabupaten Fakfak sebanyak 233 hari dalam satu tahun. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah tersebut menunjukkan angka yang lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang berjumlah 267 hari hujan atau dapat dikatakan bahwa pada tahun 2013 hujan lebih banyak terjadi daripada tahun 2014. Bila dilihat curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebanyak 30 hari dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Oktober sebesar 13 hari saja. Tekanan udara rata-rata yang terjadi di Kabupaten Fakfak adalah sebesar 994,8 mbs. Nilai ini lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata tekanan udara tahun 18 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
sebelumnya yaitu sebesar 993,45 mbs. Dimana tekanan udara terendah terjadi pada bulan Januari sebesar 993,6 mbs dan tekanan udara tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 996,6 mbs. Sedangkan rata-rata penyinaran matahari yang terjadi di Kabupaten Fakfak sebesar 30,7 % dimana penyinaran tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 69,0 % dan penyinaran terendah pada bulan Januari sebesar 3,7 %.
Gambar 2.4. Keadaan iklim di Kabupaten Fakfak
C.Geologi Struktur geologi Kabupaten Fakfak termasuk daerah yang stabil jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Papua Barat. Bila dilihat dari satuan morfologinya terdiri dari: • Satuan Morfologi Batuan Kasar, Morfologi ini menempati ketinggian 500-1428 mdpl, satuan batuan pada umumnya batu gamping tersier yang berselingan dengan batu lempung, kondisi seperti ini terdapat di Pegunungan Fakfak yang memanjang antara Barat Laut sampai Tenggara dengan hutan hujan yang cukup lebat. • Satuan Morfologi Perbukitan Kars, Satuan ini memiliki ketinggian antara 100-5000 mdpl, yang umumnya terdiri dari batu gamping terumbu yang menempati sepanjang pantai utara Kokas dan pulau-pulau di sebelah utara Kokas yaitu P. Ugar, P. Arguni, P. Ogasmumi dan Kep. Sariga. • Satuan Morfologi Dataran Rendah, Morfologi ini menempati kawasan kaki gunung dengan ketinggian 5-50 mdpl, satuan morfologi ini ditempati oleh endapan aluvial, pasir kuarsa dan lempung yang terdapat di sepanjang sungai dataran Bomberay.
19 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tabel 2.2. Tingkat Morfologi dan Ketinggian di Kabupaten Fakfak No 1 2 3
Morfologi Ketinggian (mdpl) Dataran 0 – 150 mdpl Perbukitan 150 – 1.500 mdpl Pegunungan > 1.500 mdpl Total Luas
Sumber : RTRW Kabupaten Fakfak, Tahun 2011-2031
Luas (Ha) 1.007,412 224.967 199.621 1.432.000
Persentasi (%) 70,35 15,71 13,94 100,00
Kondisi geologi dipengaruhi oleh aktivitas tektonik yang terjadi mulai pada Jaman Perem sedangkan secara stratigrafi bawah permukaan kelompok batuan penyusunnya dapat diketahui dari beberapa sumur pengeboran dalam yang pernah dilakukan. Keberadaannya tersebar dibawah permukaan di utara lembar dengan ketebalan di duga hingga 407 m dan kelompok batuan gamping lainnya yang merupakan anggota batu gamping Mbaham, Tawar, Rumbati, Batu gamping onim, Kuwama, kelompok besar batu gamping New Guinea, batu pasir Tusuawai dan endapan alluvium yang dijumpai di Fakfak. Susunan batuan yang dijumpai di Kabupaten Fakfak mulai dari yang berumur tua hingga berumur muda mulai dari Kelompok Aifan yaitu batuan yang terjadi pada lingkungan pengendapan laguna yang diperkirakan berasal dari Benua Australia, Kelompok Batu Gamping Bogal (Trub) dengan penyebaran pada bagian barat daya. D. Topografi dan Kemiringan Kondisi Topografi Kabupaten Fakfak bervariasi, mulai dari dataran rendah sampai daerah perbukitan. Dilihat dari aspek topografisnya, di dominasi oleh wilayah dengan kondisi kemiringan > 40% yaitu seluas 2.297,964 ha, kemiringan 0-15% seluas 1.434,636 ha serta sisanya merupakan kemiringan yang berkisar antara 15-40 %. Dari pengelompokkan berikut: • Datar, terletak pada ketinggian 0-50 m dpl di wilayah barat pada sebagian besar Distrik Fakfak, Fakfak Barat, dan Fakfak Timur; • Berbukit, ketinggian 100-1000 m dpl di antara Fakfak dan Kokas; • Pegunungan diatas 1000 m dpl terletak di bagian Utara Fakfak. Tabel 2.3. Tingkat Kelerengan Lahan di Kabupaten Fakfak No 1 2 3 4 5
Kelas Kelerengan 0–8% 8 – 15 % 15 – 25 % 25 – 40 % > 40 % Total Luas
Sumber : Bappeda Fakfak, Tahun 2015
SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Luas (Ha) 262.342,40 130.455,20 223392,00 404.235,60 411.556,80 1.432,000
Persen (%) 18,32 9,11 15,60 28,23 28,74 100,00
20
E. Jenis Tanah dan Bentuk Lahan Jenis tanah di Kabupaten Fakfak berdasarkan data Regional Physical Planning Foor Program Transmigration meliputi jenis tanah Latosol dan Aluvial, Pedsolik Merah Kuning, Pedsolik Coklat Kelabu, Organosol (Tanah Gambut) dan Mediteren Merah Kuning. Bentuk dan Jenis lahan dibedakan atas 6 (enam) kelompok yaitu
kelompok Aluvial, Marin, Dataran, Perbukitan,
Pegunungan dan kelompok Karst. • Kelompok Aluvial, pada aliran sungai dan berada pada rawa yang tergenang, terdapat di wilayah datar, gelombang dan Berbukit. • Kelompok Dataran, Bentuk lahan tersusun dari bahan induk deposit, Alufium, Napal dan Batu Pasir. Sistem ini mempunyai bentuk wilayah yang bergelombang, berbukit kecil sampai lereng yang agak curam. • Kelompok Perbukitan, Terletak pada perbukitan dan kaki-kaki gunung yang memanjang. Bentuk lahan pada kelompok ini tersusun dari bahan induk batu pasir dan serpihan. • Kelompok Pegunungan, Bentuk lahan pada kelompok ini tersebar pada daerah pegunungan dan perbukitan yang sistemnya pararel, berada pada perbukitan dan pengungan kapur yang terjal. Bentuk lahan dari sistem pegunungan ini tersusun dari bahan induk sepertinik, peridalit, batu di wilayah pesisir, batu gamping dan napal, sekis, filit dan Andesit. • Karst, Penyebaran sistem karst ini berada pada perbukitan berbentuk kerucut. Tersusun dari lahan Induk batu gamping, batu pasir dan napal.
Gambar 2.5. Gambaran jenis tanah dan bentuk lahan di Kabupaten Fakfak
21 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
F. Hidrologi Kondisi hidrologi ditandai dengan terdapatnya beberapa sungai yang melintasi wilayahnya. Umumnya sungai-sungai yang ada berbentuk dendritik. Diantaranya Sungai Bomberay, Sungai Werba, Sungai Air Besar, Sungai Budidi, Sungai Tetar dan Sungai Kayuni. Fungsi sungai dimanfaatkan sebagai: • Prasarana Perhubungan bagi penduduk yang bermukiman di pesisir pantai dan yang tinggal di daerah pedalaman • Tempat dan mata pencaharian penduduk setempat. • Sebagai sumber kehidupan sehari-hari
Gambar 2.6. Kondisi Hidrologi Kabupaten Fakfak
G. Kebijakan Tata Ruang Berdsarkan RTRW Kabupaten Fakfak Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Fakfak Tahun 2011-2031, bahwa sesuai dengan rencana tata ruang baik terkait dengan pola dan struktur ruang wilayah, telah ditentukan kawasan dengan yang menjadi arah pengembangan aktivitas permukiman, perdagangan dan jasa yang kecenderungan terjadi pada bagian wilayah perkotaan yang ditetapkan sebagai pusat kegiatan wilayah dengan fungsi utama sebagai pusat perdagangan dan jasa skala pelayanan regional sedangkan sesuai dengan rencana pola ruang merupakan kawasan budidaya dengan peruntukkan sebagai kawasan permukiman dan pengembangan sarana prasarana perkotaan. Secara lengkap pola dan struktur ruang tergambar pada peta berikut. 22 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
23 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
24 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
H. Kependudukan Kabupaten Fakfak 1. Kondisi Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Fakfak tahun 2014 sebesar 72.189 jiwa dengan rumah tangga sebanyak 16.884 rumah tangga. Kondisi ini mengalami peningkatan setiap tahunnya bila dibandingkan dengan hasil sensus Penduduk (SP) Tahun 2000 sebesar 45.489 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut dominan untuk proporsi perbandingan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, memiliki besaran yang hampir seimbang. Jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki 38.033 jiwa (52,69 %) sedangkan perempuan 34.156 jiwa (47,31 %). Bila dilihat penduduk berdasarkan umur, terdapat golongan umur bayi dan anak-anak 0-4 (8.850 jiwa) dan 5-9 (8.724 jiwa) cukup tinggi, diikuti golongan usia angkatan kerja, golongan usia 20-24 (7.064 jiwa), Usia 25-29 (7.585 jiwa). Angka ini menandakan angka pencari kerja cukup tinggi di Kabupaten Fakfak. Dari tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Fakfak 5,04 orang per km², kepadatan penduduk terbesar di Distrik Fakfak yaitu 78 orang per km² yaitu sebanyak 18.138 jiwa penduduk sedangkan kepadatan terendah berada beberapa distrik di wilayah perdesaan yaitu Distrik Fakfak Timur, Distrik Karas, Bomberay dan Distrik Furwage dengn rata-rata 1 penduduk per km². Rata-rata laju pertumbuhan penduduk 2014 sebesar 1,82 . Tabel 2.4. Indikator Kependudukan Kab. Fakfak 2011-2014 No 1 2 3 4 5
Uraian Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Sex Ratio (L/P) (%) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Jumlah Rumah Tangga
Sumber : Fakfak dalam angka, 2011-2015
Tahun 2010 69.098 35.983 33.115 109 4,83 16.683
Tahun 2011 66.828 35.409 31.419 113 4,67 14.354
Tahun 2012 71.069 37.659 33.410 112,7 4,96 16.095
Tahun 2013 70.902 35.409 31.419 112,2 4,95 16.524
Tahun 2014 72.189 38.033 34.156 111.4 5.04 16.884
25 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tabel 2.5. Kepadatan Penduduk Kabupaten Fakfak Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama Distrik
Jmlh Kampung
Fakfak Fakfak Timur Fakfak Barat Kokas Fakfak Tengah Karas Kramongmongga Teluk Patipi Bomberay Pariwari Wartutin Fakfak Timur Tengah Arguni Mbahamdandara Kayauni Furwagi Tomage Total
3 6 9 14 13 7 10 13 7 6 6 10 5 7 9 8 9 142
Luas Wilayah (Km2) 233 1.020 679 788 705 2.491 746 786 1.023 587 1.006 701 334 664 732 938 887 14.320
Rumah Tangga
Jml Pddk
3.512 234 651 737 2.276 612 311 714 382 3.771 353 421 233 305 324 211 378 16.884
18.138 1400 2.900 3013 10.433 2.667 1540 3189 1.398 17.865 1.669 2212 977 1102 1316 905 1465 72.189
Sumber : Tata Pemerintahan, Setda Kabupaten Fakfak, 2015 dan Bappeda Kabupaten Fakfak, 2015
Kepadatan Penduduk (km²) 78 1 4 4 15 1 2 4 1 30 2 3 3 2 2 1 2 5
2. Proyeksi Pendudukan Kabupaten Fakfak 5 Tahun Kedepan Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan maka pada tahun 2020 dapat, diproyeksikan penduduk Kabupaten Fakfak akan mencapai sebesar 80.072 jiwa yang tersebar di 17 wilayah Distrik. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk tersebut, maka pada tahun 2020 Kabupaten Fakfak akan mengalami penambahan jumlah penduduk dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 7.883 jiwa. Selengkapnya proyeksi Penduduk Kabupaten Fakfak tahun 2015 s/d 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.6. Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Fakfak Tahun 2015-2020 Tahun Proyeksi (Jiwa) No
Nama Distrik
2015
2016
2017
2018
2019
2020
18.468
18.798
19.128
19.458
19.789
20.119
1
Fakfak
2
Fakfak Timur
1.425
1.451
1.476
1.502
1.527
1.553
3
Fakfak Barat
2.953
3.006
3.058
3.111
3.164
3.217
4
Kokas
3.068
3.123
3.178
3.232
3.287
3.342
5
Fakfak Tengah
10.623
10.813
11.003
11.193
11.382
11.572
6
Karas
2.716
2.764
2.813
2.861
2.910
2.958
7
Kramongmongga
1.568
1.596
1.624
1.652
1.680
1.708
8
Teluk Patipi
3.247
3.305
3.363
3.421
3.479
3.537
26 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tahun Proyeksi (Jiwa) No
Nama Distrik
9
Bomberay
10
2015
2016
2017
2018
2019
2020
1.423
1.449
1.474
1.500
1.525
1.551
Pariwari
18.190
18.515
18.840
19.166
19.491
19.816
11
Wartutin
1.699
1.730
1.760
1.791
1.821
1.851
12
Fakfak Timur Tengah
2.252
2.293
2.333
2.373
2.413
2.454
13
Arguni
995
1.013
1.030
1.048
1.066
1.084
14
Mbahamdandara
1.122
1.142
1.162
1.182
1.202
1.222
15
Kayauni
1.340
1.364
1.388
1.412
1.436
1.460
16
Furwagi
921
938
954
971
987
1.004
17
Tomage
1.492
1.518
1.545
1.572
1.598
1.625
73.503
74.817
76.131
77.444
78.758
80.072
Total
Sumber : Hasil Analisis Pokja Sanitasi Tahun 2015
3. Penduduk Miskin Kabupaten Fakfak Kemiskinan di Kabupaten Fakfak merupakan salah satu agenda utama yang mendapat perhatian pemerintah oleh karena itu berbagai kebijakan dan program sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Fakfak dalam rangkan menurunkan angka kemiskinan. Program-program tersebut dapat berupa program mandiri yang merupakan kebijakan Pemerintah, tetapi dapat pula merupakan program pusat dan provinsi yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Fakfak. Dalam upaya menyukseskan dan mengefektifkan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan tersebut, Pemerintah Kabupaten Fakfak telah melakukan terobosan berupa pengembangan indikator dan parameter kemiskinan berbasis lokal. Dengan penyusunan dokumen SSK dapat menjadi instrumen yang membantu menginventarisasi program dan kegiatan penanganan dalam menuntaskan kemiskinan di Kabupaten Fakfak. Di lihat dari angka kemiskinan di Kabupaten Fakfak berada pada kisaran 28,7 persen (3.902 RTM) dengan menggunakan indikator moneter untuk mengukur garis kemiskinan yang dipergunakan BPS, yakni pendapatan RT Rp 600.000 per bulan. Dipastikan dengan nilai ini tidak ada keluarga miskin di Kab.Fakfak. Oleh karena itu PSKK menggunakan dasar pendapatan sesuai UMK Papua Barat yakni Rp 1.870.000 per bulan. Dengan kata lain, kemiskinan di Kab. Fakfak bukan merupakan kondisi ketidakberdayaan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasar yaitu pangan, sandang dan papan. Data pengeluaran menunjukkan kemiskinan di Fakfak lebih pada ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan sosial. Besarnya pengeluaran terhadap transportasi semakin memperparah kemampuan RTM untuk mengakses layanan publik tersebut. Hal ini adalah cerminan dari ketidakberdayaan RTM 27 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
dari aspek geografis karena belum tersedianya infrastruktur jalan yang memadai. Diperkirakan rendahnya akses terhadap pelayanan publik tersebut juga berkaitan dengan aspek motivasi yang belum terbangun untuk memperoleh layanan yang lebih baik (aspek kultur). Aspek struktural turut menentukan pola kemiskinan di Kabupaten Fakfak terbukti dari kesenjangan antar kelompok dan antar wilayah di Kabupaten Fakfak. Berdasarkan garis kemiskinan yang ditentukan sebesar 465.564 rupiah perkapita per bulan, jumlah rumah tangga miskin Kabupaten Fakfak pada tahun 2015 sebanyak 13.579 rumah tangga atau sebesar 28,7 persen. Tabel 2.7. Garis Kemiskian Kabupaten Fakfak Tahun 2015 No
Nama Distrik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Fakfak Barat Wartutin Fakfak Tengah Fakfak Pariwari Kramongmongga Kayauni Fakfak Timur Faktim Tengah Bomberay Tomage Karas Kokas Mbahamdandara Arguni Teluk Patipi Furwagi Total
Cluster Distrik
Di atas GK Jml %
Bawah GK Jml %
Total
Fakfak Barat
502
67,3
244
32,7
746
Fakfak Tengah
1.555
68,8
706
31,2
2.261
Fakfak Kota
4.935
76,3
1.530
23,7
6.465
Kramongmongga
269
60,7
174
39,3
443
Fakfak Timur
374
66,3
190
33,7
564
Bomberay
605
83,0
124
17,0
729
Karas
338
62,2
205
37,8
543
Kokas
580
59,5
395
40,5
975
Teluk Patipi
519
60,8
334
39,2
853
9.677
71,3
3.902
28,7
13.579
Sumber : Hasil Sensus dan Pemetaan Kemsikinan Bappeda Fakfak, 2015
Data menunjukkan bahwa sebagian besar distrik di Kabuparen Fakfak memiliki tingkat kemiskinan di atas rata-rata kemiskinan kabupaten. 3 (Tiga) distrik yang memiliki angka kemiskinan tertinggi adalah Kokas (40,5 %), Kramongmongga (39,3%) dan Teluk Patipi (39,2%). Sementara Distrik Bomberay dan Distrik Fakfak merupakan dua wilayah dengan tingkat kemiskinan yang cukup rendah yaitu masing-masing 17 dan 24 persen. Secara struktural,
dilihat dari tingkat kedalaman kemiskinan dan tingkat keparahan
kemiskinan maka 3 distrik yang perlu memperoleh perhatian lebih adalah Kramongmongga, Teluk Patipi dan Kokas. Sedangkan berdasarkan indeks Gini, 3 distrik yang perlu memperoleh perhatian lebih adalah Kramongmongga, Karas, dan Fakfak Tengah. Dengan indeks Gini rata-rata 40,7, perlu memperhatikan aspek mengurangi ketimpangan dalam kebijakan pembangunannya. 28 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
2.2. Kemajuan Pelaksanaan SSK Dilihat dari kemajuan pelaksanaan SSK di Kabupaten Fakfak dalam mengetahui status implementasi SSK baik terkait sistem pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan dan drainase dapat disampaikan bahwa : a) Untuk menuju pada pelaksanaan implementasi sesuai dengan tahapan pelaksanaan sebelum implementasi program pengembangan sanitasi perkotaan masih di dalam proses penyusunn dokumen yang sesuai dengan pedoman tahun lalu, diawali dengan penyusunan beberapa dokumen diantaranya dokumen buku putih sanitasi (BPS) yang mengambarkan kondisi menyeluruh sanitasi di Kabupaten Fakfak, penyusunan strategi sanitasi kabupaten/kota (SSK) dan memorandum program sanitasi (MPS) sebelum dilakukan implementasi dari ketiga bagian yang menjadi sasaran penting. b) Tahapan implementasi program sanitasi di Kabupaten Fakfak tetap dilaksanakan namun belum dalam merujuk pada dokumen yang terinci dan teintegrasi dalam menyelesaikan persoalan sanitasi di daerah seperti yang diarahkan di dalam pedoman program PPSP dan perumusan program prioritas sektor sanitasi yang meliputi air limbah, persampahan dan drainase. c) Status implementasi SSK kabupaten Fakfak bila mengacu pada dokumen sanitasi, masih dalam tahapan penyusunan dan belum dilakukan implementasi atau realisasi sesuai dengan target program PPSP. Beberapa hal yang menjadi catatan penting di dalam kemajuan pelaksanaan sanitasi di Kabupaten Fakfak termuat pada tabel kemajuan pelaksanaan SSK untuk air limbah domestik, pengolahan persampahan dan drainase di Kabupaten Fakfak berikut. a. Air Limbah Domestik Dalam rencana pengembangan strategi sanitasi di Kabupaten Fakfak, pengelolaan air limbah domestik yang direncanakan khususnya terkait dengan air limbah yang berasal dari buangan rumah tangga atau permukiman termasuk didalamnya air buangan yang berasal dari WC, kamar mandi, tempat cuci dan tempat memasak telah di susun untuk dapat dimplementasikan. Terkait dengan kemajuan pelaksanaan strategis sanitasi (SSK) pengelolaan air limbah di Kabupaten Fakfak digunakan hasil identifikasi dan menggunakan data yang akurat sehingga dalam pelaksanaan dapat tercapai. Secara terinci kemajuan pelaksanaan SSK untuk air limbah termuat pada tabel berikut. SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
29
Tabel 2.8. Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Pengelolaan Air Limbah Di Kabupaten Fakfak Penyusunan Dokumen SSK Sebelumnya Tujuan
Meningkatnya kesadaran masyarakat Berpola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
-
Sasaran
Menciptakan Kabupaten Fakfak yang Sehat dan Nyaman dengan penanganan bebas terhadap pencemaran Air Limbah di Tahun 2018
Data Dasar • Inventarisasi data dasar sanitasi dengan melakuka identifikasi dan mendata rumah tangga yang mempunyai jamban keluarga individu maupun komunal. • Pendataan Rumah tangga yang memiliki kloset/fasilitas jamban.
SSK (Saat ini) Status Saat Ini Data Profil Kesehatan: • Kepemilikan jamban 83,6% • Tangki septik suspek aman 42,2% • Akses layak untuk air limbah adalah 57,3% Proporsi Penduduk Dengan Akses Terhadap Sistem Pengelolaan Air Limbah adalah 32,23%
Perbedaan
Dalam penyusunan SSK yang didukung oleh dokumen BPS Tahun 2014, Pokja Sanitasi Kabupaten Fakfak belum memanfaatkan Studi EHRA
• Angka prosentase terhadap rumah tangga dengan menggunakan fasilitas jamban yang layak diperkirakan tercapai 65 %
Sumber : Hasil Analisis Pokja Sanitasi Kab. Fakfak, Tahun 2016
b. Pengelolaan Persampahan Sistem pengelohan sampah di Kabupaten Fakfak secara umum dilakukan masih secara alamiah dengan di bakar pada tempat-temat tertentu, di buang ke laut/sungai dan sebagian dibuang di TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) yang akan diangkut oleh petugas kebersihan dari tempat pembuangan sampah sementara (TPS) ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Cara tradisional yang sering dilakukan masyarakat adalah ditimbun, dibakar, dan di samping itu ada juga masyarakat yang membuang sampah ke selokan dan laut. Jenis sampah tersebut umumnya terdiri dari sampah basah yang mudah hancur dan terurai. Sisanya berupa kertas, plastik, kaca, logam dari kemasan barang-barang konsumsi dan kebutuhan rumah tangga. secara jelas capaian kinerja kemajuan pelaksanaan SSK untuk persampahan di Kabupaten Fakfak termuat pada tabel berikut. 30 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tabel 2.9. Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Pengelolaan Persampahan Di Kabupaten Fakfak Penyusunan dokumen SSK Sebelumnya Tujuan
• Meningkatnya kebersihan dan kenyaman lingkungan • Menurunnya tingkat pencemaran lingkungan
Sasaran
Menciptakan Kabupaten Fakfak yang Bebas dari Timbunan Sampah Tahun 2018
Data Dasar • Cakupan pelayanan 35 % wilayah untuk sampah yang terangkut ke TPA (5 Kelurahan terlayani dari 7 Kelurahan) • Volume sampah yang di di bakar dan di buang ke laut sebanyak 65 %
SSK (Saat ini) Status Saat Ini Perbedaan Data Profil Infrastruktur & RPIJ2M Fakfak: • Sampah tidak terangkuat Ada pengurangan sebanyak 65 % volume sampah ke • Sampah yang tidak diolah TPA karena sudah di TPA 85 % dilakukan eksekusi • Sampah yang di Bakar 30 % dengan cara yang • Sampah yang dibuang ke tidak tepat laut 35 % (pembakaran dan • Cakupan wilayah pembuangan ke laut) pelayanan pusat kota dan 5 Kelurahan
Sumber : Hasil Analisis Pokja Sanitasi Kab. Fakfak, Tahun 2016
c. Drainase Sistem drainase di Kabupaten Fakfak dengan sasaran pengembangan instalasai/jaringan air hujan yang berada di atas permukaan tanah dengan segera dapat dialirkan dan distribusi air pada dranase berjalan lancar hingga masuk pada saluran-saluran pengumpul dan pembuangan ke lauat atau sungai yang ada di Kabupaten Fakfak. Dengan sistem drainase yang baik akan terjadi kelancaran larian air hujan yang masuk pada pembuangan akhir dan mencegah terjadinya genangan air pada wilayah-wilayah tertentu. Beberapa lokasi diindikasikan masih terjadi genangan air apabila frekwensi hujan cukup tinggi dalam durasi waktu yang lama. Di lain sisi masih kurangnya optimal fungsi drainase akibat penyumbatan dan tidak terintegrasi dan terbatasnya drainase mikro yang menghubungkan antar pusat permukiman di Kabupaten Fakfak. Hal ini juga disebabkan karena kondisi wilayah Kabupaten Fakfak yang berada pada wilayah dengan topografi dan tingkat kemiringan antara 2040 %. Terkait dengan kondisi drainase dan kemajuan pencapaian pelaksanaan SSK untuk Drainase di Kabupaten Fakfak dapat dijelaskan pada tabel berikut.
31 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tabel 2.10. Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Dranaise Di Kabupaten Fakfak Penyusunan SSK Sebelumnya Tujuan
Meningkatnya larian buangan air hujan pada saluran drainase dan sistem drainase yang lancar
Sasaran
Membangun saluran dranase yang terintegrasi dan memadai Tahun 2018
Data Dasar • luas/Panjang saluran dranase menjangkau wilayah perkotaan • Luas saluran drainase yang terintegrasi • Luas genangan pada kawasan yang beresiko 96,5 ha
SSK (Saat ini) Status Saat Ini Perbedaan Data Profil Infrastruktur & RPIJ2M Fakfak: • 65 % saluran drainase Telah terjadi yang belum terintegrasi. pengurangan luasan • Kawasan yang belum genangan pada terpenuhi saluran drainase kawasan permukiman 25 % penduduk akibat pembangunan drainase • Penduduk yang berada dan optimalisasi. pada kawasan rawan genangan 8,85 ha
Sumber : Hasil Analisis Pokja Sanitasi Kab. Fakfak, Tahun 2016
2.3. Profil Sanitasi Kabupaten Fakfak Saat Ini Kondisi sanitasi di Kabupaten Fakfak secara umum mencakup kondisi persampahan, drainase dan kondisi air limbah. Secara umum bila dilihat dari sisi pemanfaatan belum memenuhi standart pelayanan karena belum mampu memberikan pelayanan yang optimal. Dari kondisi sanitasi yang ada di Kabupaten Fakfak dijelaskan secara terinci berikut. 2.3.1. Air Limbah Domestik Kegiatan masyarakat dalam penanganan air limbah di Kabupaten Fakfak dilakukan dengan cara dibuang ke saluran/laut, di pekarangan belakang namun sebagian sudah memenuhi sistem pengelolaan. Di beberapa daerah khususnya di daerah pusat kota pemanfaatan septik tank sudah banyak digunakan namun dari sekian presentasi tersebut masih juga ada yang menggunakan cara alamiah dengan menggunakan lubang alam (lubang berongga pada struktur batuan). Pola penggunaan septik tank ini kurang sesuai dalam memanfaatkannya sebagai tempat untuk membuang air limbah berupa tinja atau kotoran manusia dari kakus/toilet. Kondisi Pengelolaan sarana dan prasarana sanitasi air limbah di Kota Fakfak untuk limbah rumah tangga umumnya ditangani dengan membuat kakus atau jamban (septic tank), ada sebagian penduduk membuangnya di sungai, parit ini kurang baik bagi kesehatan penduduk maupun kesehatan lingkungan. 32 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
A. Sistem dan Kondisi Infrastruktur Air Limbah Domestik 1. Sistem Air Limbah Domestik Pada prinsipnya sarana dan prasarana sanitasi dalam pelayanan air limbah dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu sistem setempat (sanitasi setempat) adalah sistem yang bersifat dan dikelola secara individual dengan menggunakan pengelolahan air limbah dapat berupa septic/cubluk. Sistem Komunal adalah sistem pengolahan yang bersifat dan dikelola secara bersama dalam skala kecil dan sistem terpusat adalah sistem pengelohan air limbah secara bersama dalam skala besar.
Gambar 2.9 Kondisi Saluran Air Limbah yang tidak terkelola baik
Khusus untuk sistem Penanganan air limbah di Kawasan Perkotaan Fakfak dilakukan dengan cara dibuang ke saluran atau laut, di pekarangan belakang namun sebagian sudah memenuhi sistem pengelolaan yang standart. Di beberapa daerah khususnya pusat kota (Distrik Pariwari dan Distrik Fakfak) pemanfaafan septik tank sudah banyak digunakan. pola penggunaan septik tank ini sudah benar dengan memanfaatkannya sebagai tempat untuk membuang air limbah berupa tinja atau kotoran dari kakus/toilet. Sementara air limbah hasil cuci dan kegiatan dapur dibuang ke saluran atau ke laut atau langsung dibuang ke dalam saluran drainase. Secara umum kondisi air limbah di Kabupaten Fakfak baik dari sisi sumbernya, tingkat layanan, cakupan dan sistem pengelolaan disampaikan sebagai berikut: a) Sumber air limbah berasal dari buangan rumah tangga (padat dan cair), berasal dari industri pengolahan rumah tangga (Industri olahan khas daerah dan olahan tempe/tahu). 33 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
b) Tingkat pelayanan pembuangan air limbah masih menjadi satu/bercampur dengan saluran drainase, menggunakan lubang alam sebagai tempat pembuangan limbah, dan kebiasaan membuang langsung ke laut. c) Cakupan pelayanan dan hambatan adalah masih dengan pola penggunaan Limbah dengan sistem individu/komunal kurang berfungsi dan belum tertangani limbah padat maupun cair; d) Sistem pengelolaan air limbah masih dengan cara pengolahan setempat (on site) secara individual yang terjadi di semua wilayah Kabupaten Fakfak, termasuk pada kawasan-kawasan perdagangan dan jasa yang berada di kawasan reklamasi Thumburuni Fakfak dan belum memiliki instalasi pengolahan air limbah/IPAL Terpadu dan terlihat pada tabel berikut. Sedangkan kondisi prasarana dan sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Di Kabupaten Fakfak tergambar pada tabel berikut. Tabel 2.11. Sistem Pengelolaan Air Limbah Di Kabupaten Fakfak
2. Kondisi Infrastruktur Air Limbah Domestik Kondisi prasarana dan sarana air limbah domestik di Kabupaten Fakfak lebih dominan di kelola dengan menggunakan sistem SPAL setempat. Hal terlihat dari jumlah perangkat sistem onsite yang terjadi dan dimiliki oleh penduduk secara individual. Rata-rata memiliki kondisi yang befungsi baik. Sementara SPAL terpusat tidak dimiliki oleh Kabupaten Fakfak baik IPAL komunal, IPAL kawasan maupun IPAL terpusat. Secara jelas terlihat pada tabel berikut. 34 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tabel 2.12. Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Di Kabupaten Fakfak No
Jenis
Satuan
SPAL Setempat (Sistem On-Site) 1 Tangki Septik Komunal <10 KK 2 MCK 3 Truk Tinja 4 IPLT: Kapasitas SPAL Terpusat (Sistem Off-Site) 1 Tangki Septik Komunal>100 KK 2 IPAL Komunal 3 IPAL Kawasan 4 IPAL Terpusat
Jumlah/ Kapasitas
Unit Unit Unit m³/hari
94 56 -
Unit Unit Unit Unit
-
Kondisi Berfungsi
Tak Berfungsi
Berfungsi Berfungsi -
Ket
-
-
-
-
Sumber : RIP2JM Kabupaten Fakfak, 2014.
3. Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik Sistem sanitasi pengelolaan air limbah domestik yang pada umumnya terjadi di Kabupaten Fakfak dapat dilihat dari alurnya. Mulai dari sumber air limbah, cara pengumpulan dan penampungan, proses penganggkutan, semi pengolahan dan sistem pembuangan akhir yang akan tergambar pada diagram berikut. Produk Input
Use Interface
Limbah Domestik/Bk Cuci
CLoset/kamar Mandi
Pengumpulan
Pengangkutan/ pengaliran
Pegolahan Akhir Terpusat
Pembuangan Akhir Langsung ke Sungai dan Laut
CLoset/kamar Mandi
-
-
Tanah/Lubang Alam
CLoset/kamar Mandi
-
-
Tangki Saptik Tank
CLoset/kamar Mandi
Tangki Saptik Tank
Bak Penampung
Gambar 2.10. Diagram Sistem Sanitasi Air Limbah Domestik Di Kabupaten Fakfak
SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
35
4. Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini Pada prinsipnya pengelolaan sarana dan prasarana sanitasi dalam pelayanan air limbah dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu sistem setempat (sanitasi setempat) adalah sistem yang bersifat dan dikelola secara individual dengan menggunakan pengeolahan air limbah dapat berupa septic/cubluk. Sistem Komunal adalah sistem pengolahan yang bersifat dan dikelola secara bersama dalam skala kecil dan sistem terpusat adalah sistem pengelohan air limbah secara bersama dalam skala besar. Dari cakupan layanan air limbah terinci pada tabel berikut. Tabel 2.13. Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Di Kabupaten Fakfak Tahun 2015 Akses Layak (KK) Akses Dasar (KK) On-Site Off-Site BABs No Distrik Pddk Tangki Tangki Tangki Tangki (KK) * IPAL IPAL IPAL Septik Septik MCK Septik Septik Idval Cubluk Komunal Kawasan Kota Individu Komunal Komunal Blm Aman 1 Fakfak 18.138 1.336 7 985 117 2 Fakfak Timur 1400 23 98 49 3 Fakfak Barat 2.900 35 6 160 10 52 4 Kokas 3013 358 26 143 71 5 5 Fakfak Tengah 10.433 135 755 43 6 Karas 2.667 92 18 352 5 32 7 Kramongmongga 1540 29 76 29 39 8 Teluk Patipi 3189 5 185 6 23 5 9 Bomberay 1.398 23 368 84 10 Pariwari 17.865 11.012 771 47 37 11 Wartutin 1.669 307 126 25 15 12 Fakfak Timur Tengah 2212 13 87 31 7 13 Arguni 977 27 105 29 21 14 Mbahamdandara 1102 15 76 32 3 15 Kayauni 1316 31 43 17 5 16 Furwagi 905 29 142 26 12 17 Tomage 1465 38 198 11 5 Jumlah 72.189 13.508 57 4670 50 728 115 Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak, 2015
36 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
37 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
B. Kelembagaan dan Peraturan Air Limbah Domestik Secara khusus kelembagaan yang bertanggung jawab pada sektor air limbah di Kabupaten Fakfak adalah bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Fakfak namun dalam implementasinya sektor ini belum menjadi prioritas di dalam proses pembangunan di Kabupaten Fakfak. Terkait dengan peraturan perundangan-undangan yang digunakan sebagai pedoman dalam mengatur sistem air limbah di Kabupetan Fakfak belum tersedia namun secara umum pedoman yang digunakan dalam mengatur sistem air limbah belum diatur di dalam peraturan daerah Kabupaten Fakfak. 2.3.2. Persampahan Kondisi persampahan di Kabupaten Fakfak bila dilihat dari kondisi sarana prasarana dan sistem pengelolaan, cara pengelolaan yang ditunjukkan dengan diagram dan besaran timbunan serta kelembagaan yang menangani pengelolaan sampah dapat di jelaskan terinci berikut. A. Kondisi dan Sistem Persampahan 1. Kondisi Persampahan di Kabupaten Fakfak Jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Fakfak adalah rata-rata 154,33 m3/hari di tahun 2015. Proses pengelolaan sampah dimulai dari produksi sampah hingga diolah. Sampah yang dioleh tidak 100 % dari jumlah sampah yang dihasilkan, tetapi berkurang karena selama pengangkutan dari sumbernya ke pembuangan akhir terjadi penumpahan. Terkait dengan pengelolaan persampahan di Kabupaten Fakfak dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Dilihat dari sumber sampah, Produksi sampah paling tinggi berasal dari sampah rumah tangga/domestik dengan produk sampah meningkat setiap harinya. 2. Tingkat pelayanan yang dilihat dari ketersediaan bak sampah di masing-masing lingkungan terbatas dan frekwensi pengakutan sampah ke TPA terbatas 2 x dalam seminggu; 3. Pelayanan dan hambatan dilihat dari pola penanganan sampah belum tertangani baik, Sistem perwadahan terbatas hanya menggunakan potongan drum berkapaitas 40 liter dan komunal kapasitas 1 m3, Banyak TPS yang rusak karena penolakan dari warga dan masih menggunakan sistem Open Dumping; 38 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
4. Wilayah pelayanan lebih tinggi/intensif pada kawasan-kawasan padat penduduk seperti di pusat kota Kabupaten Fakfak, pusat pelayanan daerah di jalan utama kota, pusat kota, daerah komersial dan kawasan permukiman, wilayah dengan pelayanan menengah adalah kawasan kompleks perumahan dan perkantoran; serta wilayah dengan pelayanan rendah adalah daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah; Tempat Pembuangan Akhir, pada umumnya masyarakat Kawasan Perkotaan Fakfak dalam pembuangan sampah menggunakan tong sampah yang disediakan sendiri. Karena belum ada penyediaan tempat sampah dari pemerintah daerah setempat. Penanganan sampah di Kawasan Perkotaan Fakfak dikelola oleh Sub Dinas Kebersihan kegiatan pengumpulan Kabupaten Fakfak dan secara umum sudah mengikuti sistem pengelolaan mulai dari tahap pewadahan sampai pembuangan di tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Dalam sistem pewadahan, pada umumnya masyarakat Fakfak menggunakan tong sampah yang dibuat sendiri terbuat dari logam dan sudah memenuhi kaidah sistem pengelolaan.
Gambar 2.11. Kondisi Persampahan di Kabupaten Fakfak
Tabel 2.14. Jumlah dan kondisi truk Pengangkutan Sampah di Kabupaten Fakfak No
Jenis Truk
type
Jumlah (Unit)
Kondisi
1
Truk Biasa
PS 115
5
1 Unit Baik; 2 Unit Rusak
3
Container
Besar
20
1 Unit Baik; 2 Unit Rusak
2
Dump Truck
KIT Sedang
6
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Sub Dinas Kebersihan, Tahun 2015
1 Unit Baik; 2 Unit Rusak
39 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tabel 2.15. Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan Di Kabupaten Fakfak No 1
2
3.
4
5
6
Jenis Prasarana / Sarana Pengumpulan Setempat - Gerobak sampah - Motor sampah - Pick up sampah Tempat Penampungan Sementara (TPS) - Bak biasa - Kontainer - Transfer Depo - SPA (Stasiun Peralihan Antara) Pengangkutan - Dump Truck - Arm Roll Truck - Compactor Truck Pengolahan Sampah - TPS 3R
Satuan
Jumlah Kapasitas
Ritasi /hari
Baik
Kondisi Rusak Rusak ringan Berat
unit unit unit
3 1
unit unit unit unit
106 16 -
2,48 m³ 46 m³ -
1 1 -
89 10 -
8 -
9 6 -
unit unit unit
6 2 -
36 m³ -
2 2 -
6 1 -
1 -
-
unit
-
-
-
-
-
-
- ITF - Bank Sampah
unit unit
6
12 m³
12
6
-
-
- Incinerator
unit
4
1 m³
1
3
-
1
TPA/TPA Regional : Lahan urug saniter Lahan urug terkendali Penimbunan terbuka - Luas total lahan TPA
Ha
5
1,5 jt m³
Ha (m3/hari)
3 -
0,9 jt m³ -
unit unit unit
1 1 -
110 HP 0,8 m³ -
-
-
1 1 -
-
-
-
-
-
- Luas sel Landfill - Daya tampung TPA Alat Berat - Bulldozer - Excavator / backhoe - Truk tanah
7
IPL Hasil pemeriksaan lab (BOD dan COD): g/l Efluen di Inlet Efluen di Outlet Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kab. Fakfak, 2016
Keterangan
Hasil pemeriksaan Lab tulis di bawah ini :
2. Sistem Persampahan di Kabupaten Fakfak Dilihat dari sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Fakfak dapat dijelaskan bahwa: Setiap rumah tinggal dan bangunan lainnya diharuskan memiliki bak sampah. Sampah dari rumah tinggal dan bangunan lainya selanjutnya diangkut ke tempat penampungan, sehingga disetiap lingkungan perlu disediakan tempat sampah dengan volume yang cukup besar dan dapat menampung sampah 3 (tiga) hari. 40 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Dari penampungan sampah tersebut diangkut ke penampungan sementara dengan frekuensi pengangkutan 2 (dua) kali dalam seminggu. Bak penampungan sementara untuk menampung sampah penduduk dialokasikan pada 4 (empat) lokasi, masingmasing pada setiap BWK. Dari bak penampungan sementara tersebut, selanjutnya barulah sampah diangkut kelokasi penampungan akhir (TPA). Sedangkan Pola Penanganan sampah untuk setiap sumber sampah masih belum tertangani secara baik. Namun secara umum sampah-sampah tersebut dikumpulkan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir dengan menggunakan truk sampah. Dari pewadahan, secara umum dilihat dari fungsinya pewadahan sampah di Kota Fakfak dapat dikelompokan atas dua jenis, yaitu wadah individual dan wadah komunal. Bentuk fisik wadah individual yang umum dijumpai adalah potongan drum kapasitas ± 40 liter dan karung plastik kapasitas ± 50 liter. Bentuk fisik wadah komunal yang dijumpai berupa bak pasangan bata dengan kapasitas 1 m3. Dari sistem pengumpulan, khusus untuk sampah pasar dikumpulkan oleh petugas dengan menggunakan sapu lidi dan keranjang. Untuk daerah yang dapat dilalui gerobak maka setelah penyapuan sampah dikumpulkan dengan menggunakan gerobak dan sebagian lagi dibantu oleh pedagang dibuang langsung ke TPS. Sampah Bukan Pasar, dilakukan oleh petugas dengan menggunakan sapu lidi dan dikumpulkan dengan gerobak kemudian diangkut ke TPA dan sebagian lagi dikumpulkan oleh penduduk setempat dan dibuang ke sungai/ parit atau dibakar. Pengangkutan sampah yang dikumpulkan diangkut dengan menggunakan truk (dump truk) 3 buah dengan kapasitas 6 m3. Pada tahap pembuangan sampah, umumnya sumber sampah yang berasal dari rumah tangga, industri, maupun fasilitas sosial dibuang ke TPS kemudian diangkut oleh truk biasa yang kemudian dibuang TPA. Apabila lokasi yang tidak ada TPS langsung diambil langsung dengan truk yang kemudian dibuang ke TPA. Operasional pembuangan sampah dilakukan tiap hari. SUMBER
T
TPS
T
T
TPA
Gambar 2.12 Sistem pembuangan sampah di Kabupaten Fakfak
41 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Umumnya mekanisme pembuangan sampah, telah disediakan TPS dan TPA, dimana sumber sampah yang diperoleh dari rumah tangga, industri, maupun fasilitas sosial, dibuang ke TPS kemudian diangkut oleh truk biasa yang kemudian dibuang TPA. Selain itu apabila lokasi yang tidak ada TPS langsung diangkuta langsung dibuang ke TPA. Sistem Pengolahan sampah yang dilakukan saat ini adalah dengan menggunakan sistem Open Dumping, yaitu dengan cara sampah ditumpuk kemudian dibuang kelereng atau jurang. Hal ini dilakukan mengingat jurang di lokasi TPA sangat dalam. TPA yang ada sekarang terletak di Puncak (Jalan Lintas Utara) dibangun pada Tahun 1997 berada di lokasi yang topografinya tinggi, karena lahan dan lokasi yang mendukung (cukup strategis) serta jauh dari lokasi penduduk. Pada tahun 2000 dilakukan perbaikan jalan untuk mempermudah truk pengangkut sampah melewati dan bisa mencapai lokasi TPA. Pengolahan sampah dengan cara ini cenderung tidak memberikan proses sanitasi yang baik mengingat cairan sampah (lindi) yang terjadi tidak mengalami pengolahan terlebih dahulu. Secara umum sistem pengelolaan sampah oleh Sub Bidang Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Fakfak sudah mengikuti sistem pengelolaan mulai dari tahap pewadahan sampai pembuangan di tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Dalam sistem pewadahan, pada umumnya telah tersedia bak-bak sampah di beberapa lokasi yang permanen dan sudah memenuhi kaidah sistem pengelolaan. Pada tahap pengumpulan, sarana yang tersedia telah memenuhi namun masih terus ditambah untuk mengantisipasi jumlah produksi sampah rumah tangga. Pada tahap pengangkutan, pemerintah belum mempunyai mekanisme pengangkutan secara terpadu. Hal ini disebabkan karena TPS di lokasi yang masih sulit dijangkau (mengingat kondisi topografi yang tinggi) menyebabkan tidak seluruh timbulan sampah terangkut sampai ke TPA. Pada tahap pembuangan sampah, umumnya sumber sampah yang berasal dari rumah tangga, industri, maupun fasilitas sosial dibuang ke TPS kemudian diangkut oleh truk biasa yang kemudian dibuang TPA. 3. Diagram Sistem Persampahan Sistem sanitasi pengelolaan air limbah domestik yang pada umumnya terjadi di Kabupaten Fakfak dapat dilihat dari alur diagram sistem persampahan. Mulai dari sumber air limbah, cara pengumpulan dan penampungan, proses penganggkutan, semi pengolahan dan sistem pembuangan akhir yang akan tergambar pada diagram berikut. SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
42
Pengumpulan Setempat
Produk Input
Use Interface
Sampah Organik dan An Organik
Smbr Sampah
Penampungan Sementara (TPS)
Pengangkutan
(Semi) Pengolah an Akhir Terpusat
Smbr Sampah
Smbr Sampah
Daur Ulang/ Pembuangan Akhir Di Buang KeLaut
Di Bakar
Masuk Bak Sampah
Smbr Sampah
Lalu Di Bakar
Di buang TPS
Di angkut dgn truck
Masuk TPA
Gambar 2.13. Diagram Pengolahan Persampahan Di Kabupaten Fakfak
4. Besaran Timbunan Sampah di Kabupaten Fakfak Tabel 2.16. Besaran Timbunan Sampah Di Kabupaten Fakfak Tahun 2015 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama Distrik
Jml Pddk
Sampah di Kelola Mandiri di Sumber (%) (m³/hari) 15% 5.986 5% 154 7% 447 5% 331 10% 2.295 5% 293 2% 68 5% 351 5% 154 12% 4.716 2% 73 2% 97 5% 107 3% 73 3% 87 5% 100 2% 64 15.397
Timbunan Sampah Sampah Sampah Sampah Tidak Terangkut ke Terproses 3 R Terproses TPA (%) (m³/hari) (%) (m³/hari) (%) (m³/hari) 2% 798 40% 15.961 43% 17.159 0% 0% - 95% 2.926 0% 0% - 93% 5.933 0% 0% - 95% 6.297 0% - 25% 5.738 65% 14.919 0% 0% - 95% 5.574 0% 0% - 98% 3.320 0% 0% - 95% 6.665 2% 62 0% - 93% 2.860 0% - 35% 13.756 53% 20.831 0% 0% - 98% 3.598 0% 0% - 98% 4.769 0% 0% - 95% 2.042 0% 0% - 97% 2.352 0% 0% - 97% 2.808 0% 0% - 95% 1.891 0% 0% - 98% 3.159 860 35.456 107.104
Fakfak 18.138 Fakfak Timur 1400 Fakfak Barat 2.900 Kokas 3013 Fakfak Tengah 10.433 Karas 2.667 Kramongmongga 1540 Teluk Patipi 3189 Bomberay 1.398 Pariwari 17.865 Wartutin 1.669 Fakfak Timur Tengah 2212 Arguni 977 Mbahamdandara 1102 Kayauni 1316 Furwagi 905 Tomage 1465 72.189 Jumlah Sumber: Profil Dinas Pekerjan Umum Kabupaten Fakfak, 2015
Total (%) (m³/hari) 100 39.904 100 3.080 100 6.380 100 6.629 100 22.953 100 5.867 100 3.388 100 7.016 100 3.076 100 39.303 100 3.672 100 4.866 100 2.149 100 2.424 100 2.895 100 1.991 100 3.223 158.816
43 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
44 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
B. Kelembagaan dan Peraturan Persampahan Secara umum sistem pengelolaan sampah oleh Sub Bidang Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Fakfak sudah mengikuti sistem pengelolaan mulal dari tahap pewadahan sampai pembuangan di tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Dalam sistem pewadahan, pada umumnya telah tersedia bak-bak sampah di beberapa lokasi yang permanen dan sudah memenuhi kaidah sistem pengelolaan. 2.3.3. Kondisi Drainase di Kabupaten Fakfak A. Kondisi Drainase dan Identifikasi Genangan Areal Terbangun 1. Kondisi Drainase Saluran drainase di Kabupaten Fakfak digunakan untuk pembuangan limbah cair rumah tangga ataupun industri dan juga untuk mengalirkan air hujan (run off), saluran pembuangan yang digunakan untuk mengalirkan limbah cair dan air limpasan air hujan (run off) adalah bersifat alami dan buatan. Sistem drainase di Kabupaten Fakfak umumnya diarahkan dengan menggunakan pola sebagai berikut : Air limpasan mengalir secara gravitasi dari catchment area ke saluran-saluran drainase (saluran drainase lahan, perkotaan dan drainase jalan). Untuk daerah sekitar sungai, air limpasan dapat mengalir secara langsung ke badan penerima air (sungai). Saluran pembuangan di Kabupaten Fakfak digunakan untuk pembuangan limbah cair rumah tangga dan industri serta untuk mengalirkan air hujan (run off) baik bersifat alami maupun buatan. Sistem drainase di Kabupaten Fakfak umumnya diarahkan dengan menggunakan air limpasan mengalir secara gravitasi dari catchment area ke saluran-saluran drainase, baik itu saluran drainase lahan, perkotaan maupun drainase jalan. Untuk daerah sekitar sungai, air limpasan dapat mengalir secara langsung ke badan penerima air (sungai). Jaringan saluran drainase sekunder dan tersier di Kabupaten Fakfak tersebar di kawasan terbangun, yakni terletak pada sepanjang kiri kanan. Walaupun demikian banyak wilayah yang belum memiliki sistem saluran dan pengeringan/pematusan air hujan serta buangan rumah tangga dengan sistem peresapan ke tanah secara langsung. Secara keseluruhan saluran drainase masih
45 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
berupa saluran non teknis atau tanah yang digali kedalaman 10-20 cm. Dari sistem sekunder dan tersier langsung berhubungan dengan sungai/laut sebagai sistem penyaluran pembuangan primer.
Gambar 2.15. Kondisi Infrastruktur Drainase di Kabupaten Fakfak
Tabel 2.17. Kondisi Drainase Di Kabupaten Fakfak
46 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tabel 2.18. Kondisi Sarana dan Prasarana Drainase Di Kabupate Fakfak Tahun 2016 No
Jenis Prasarana / Sarana
Satuan
Bentuk Penampang Saluran*
1
H***
Berfungsi
Tdk berfungsi
Frekuensi Pemeliharaan (kali/tahun)
0,8
Berfungsi
-
-
1,0
berfungsi
-
-
1,2
Befungsi
-
-
1,2
Berfungsi
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Dimensi B**
- S. Primer A m - Saluran Sekunder m Segi empat 0,6 A1 Segi empat - Saluran Sekunder m 0,8 A2 Segi empat - Saluran Tersier A1 1,0 Bangunan Pelengkap - Rumah Pompa unit - Pintu Air unit - Kolam retensi unit - Trash rack/ unit Segi empat 1,0 saringan sampah 2 - S. Primer B m - Saluran Sekunder m B1 - Saluran Tersier B1 . Bangunan Pelengkap - Rumah Pompa unit - Pintu Air unit - Kolam retensi unit - Trash rack/ unit saringan sampah Sumber : Keterangan: *Bentuk penampang saluran: segi empat atau trapesium **B: lebar dasar saluran ***H: tinggi saluran
Kondisi
2. Identifikasi Genangan Areal Terbangun Kondisi genangan air di areal terbangun Kabupaten Fakfak bila di lihat dari luasannya tidak dominan terjadi dan tidak berpotensi menimbulkan resiko. Jumlahnya masih sangat minim sekitar 2 ha yang terdapat di kawasan perkotaan Fakfak pada areal komersial. Tabel 2.19. Wilayah Genangan Areal Terbangun Di Kabupaten Fakfak No
Lokasi Genangan
1
Thumburuni
Luas ha 2,0
Wilayah Genangan Ketinggian Lama Frekwensi m jam/hari kali/Tahun 0,4 2 8
Sumber, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Fakfak, 2015
Infrastruktur Penyebab Curah hujan tinggi Dimensi satuan drainase tak mampu menampung
Jenis
Ket
Saluran tertutup, Batu/Beton ber-tulang
47 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
B. Kelembagaan dan Peraturan Mengenai Drainase Institusi yang bertanggung jawab pada sektor drainase adalah bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Fakfak. Bidang ini mempunyai tugas untuk melaksanakan Perencanaan, Pengawasan, Pengendalian, penyuluhan, bantuan teknik pelaksanaan pengelolaan kegiatan pembangunan, pemelihraan, dan pemanfaatan sarana dan prasrana, namun dalam pelaksanaan tugas semua fungsi tersebut tidak dapat dilaksanakan seperti pengawasan, pengendalian, penyuluhan dan pemeliharaan. Hal ini dikarenakan fungsi-fungsi tersebut masih ditangani oleh Bidang Perumahan dan Penyehatan Lingkungan (P2L) dan Bidang Bina Marga untuk fungsi pemeliharaan. Terkait dengan peraturan perundangan-undangan yang digunakan sebagai pedoman dalam mengatur sistem jaringan drainase di Kabupetan Fakfak belum ada namun secara umum pedoman yang digunakan dalam mengatur sistem jaringan drainase sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang 2.3. Area Beresiko dan Permasalahan Mendesak Sanitasi 2.3.1. Area Beresiko dan Permasalahan Limbah Domestik A. Area Beresiko Terhadap Limbah Domestik Area beresiko terhadap limbah domestik terbagi atas area dengan resiko sangat tinggi dan resiko tinggi serta resiko dengan tingkat rendah. Untuk area limbah domestik sangat tinggi sesuai hasil pemetaan berada pada wilayah perkotaan yang meliputi 3 distrik dan area dengan resiko tinggi berada pada 4 distrik dengan cakupan pada kampung yang berada di dalam ibu kota distrik. Secara rinci tergambar pada tabel berikut. Tabel 2.20. Area Beresiko Terhadap Limbah Domestik Didasarkan pada Tingkat Resiko Di Kabupaten Fakfak No
Area Beresiko *)
1
Resiko Sangat Tinggi
2
Resiko Tinggi
Wilayah Prioritas Distrik/Kecamatan Kelurahan/Kampung/Desa Distrik Fakfak Kelurahan Fakfak Selatan dan Keluraan Fakfak Utara Distrik Pariwari Kelurahan Wagom dan Wagom Utara Distrik Fakfak Tengah Kelurahan Danaweria Distrik Teluk Patipi Kampung Patipi Pasir Distrik Bomberay Kampung Onim Sari Distrik Tomage Kampung Mbima Jaya Distrik Karas Kampung Malakuli
Sumber: Hasil analisis Pokja PPSP Fkfak, 2015
48 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Gambar 2.16. Peta Area Terhadap Limbah Domestik Beresiko Sangat Tinggi di Kawasan Perkotaan Kabupaten Fakfak
B. Permasalahan Mendesak Terhadap Limbah Domestik Ada 2 (dua) aspek penting yang menentukan permasalahan terhadap penanganan limbah domestik di Kabupaten Fakfak yaitu aspek teknis yang difokuskan pada layanan dalam proses pengelolaan air limbah berupa sarana dan prasarana dan aspek non teknis yang erat kaitan dengan dukungan regulasi, pendanaan, kelembagaan, dan peran serta masyarakat. Secara rinci termuat pada tabel berikut ini. Tabel 2.21. Daftar Permasalahan Limbah Domestik Di Kabupaten Fakfak Aspek 1. Aspek Teknis: Pengembangan Sarana dan Prasarana (user interface-pengolahan awal-pengangkutanpengolahan akhirpembuangan akhir) serta Dokumen Perencanaan Teknis
Permasalahan Mendesak 1. Akses layanan untuk air limbah mencapai 40 % 2. Belum Tersedianya IPAL Komunal dan IPAL Kawasan : 0 % 3. 4. 5. 6.
Akses terhadap jamban yang belum layak: 4,31 % (728 KK) Cubluk masih 0,68 % 9115 KK) Jumlah truk tinja tidak tersedia (0 unit) Praktek pengurasan tinja tidak terjadi
7. Tidak ada pengukuran kualitas efluen 8. Belum memiliki Masterplan Pengelolaan Air Limbah dan dokumen pendukung
49 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Aspek
Permasalahan Mendesak
2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, Peraturan dan Perundang-undangan, Peran serta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta, Komunikasi
1. Belum adanya regulsi atau peraturan daerah mengenai pengelolaan air 2. Limbah 3. Kelembgaan belum terbentuk 4. Peran serta masyarakat rendah 5. Keberpihakan terhadap dana untuk program pengelolaan limbah minim 6. Dukungan dunia usaha belum ada
Sumber: Hasil analisis Pokja PPSP Fakfak, 2015
2.3.2. Area Beresiko dan Permasalahan Persampahan A. Area Beresiko Terhadap Persampahan Pengelolaan persampahan di Kabupaten Fakfak belum optimal. Hal ini karena masih banyak sampah yang belum terangkut ke TPA secara maksimal akibat meningkatnya volume sampah. Kemudian dukungan terhadap sarana prasarana yang belum memadai dengan sumber daya manusia (SDM) yang terbatas. Dilihat dari area beresiko terhadap persampahan lebih dominan terdapat pada wilayah bagian perkotaan terutama pada wilayah pusat kota dan kawasan-kawasan komersial seperti di pasar, terminal dan kawasan perkotaan yang paling banyak menghasilkan sampah. Sedangkan resiko sedang hingga tinggi berada pada area yang masih berdekatan dengan kawasan perkotaan. Untuk area persampahan dengan resiko sangat tinggi sesuai hasil pemetaan berada pada wilayah perkotaan yang meliputi 3 distrik dan area dengan resiko tinggi berada pada 4 distrik dengan cakupan pada kampung yang berada di dalam ibu kota distrik. Secara rinci tergambar pada tabel berikut. Tabel 2.22. Area Beresiko Terhadap Persampahan Didasarkan pada Tingkat Resiko Di Kabupaten Fakfak No
Area Beresiko *)
1
Resiko Sangat Tinggi
2
Resiko Tinggi
Wilayah Prioritas Distrik/Kecamatan Kelurahan/Kampung/Desa Distrik Fakfak Kelurahan Fakfak Selatan, Keluraan Fakfak Utara, Distrik Pariwari Kelurahan Wagom dan Wagom Utara Distrik Fakfak Tengah Kelurahan Danaweria Distrik Teluk Patipi Kampung Patipi Pasir Distrik Bomberay Kmpung Onim Sari Distrik Tomage Kampung Mbima Jaya Distrik Karas Kampung Malakuli
Sumber: Hasil analisis Pokja PPSP Fkfak, 2015
50 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
B. Permasalahan Mendesak Terhadap Persampahan Beberapa permasalahan dalam penanggulangan sampah di Kabupaten Fakfak dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Belum memadainya sarana prasarana pengelolaan sampah sehingga belum menjangkau semua area dapat terlayani. b) Penerapan retribusi dan peraturan belum optimal. c) Rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya sehingga banyak sampah yang masih di buang ke laut d) Kemampuan dan teknologi pengelolaan persampahan masih kategori sederhana. e) TPA tidk mampu menampung muatan sampah akibat keterbatasan daya tampung f) Jumlah TPS/bak sampah yang masih kurang dan belum adanya TPS 3R. Dari permasalahan persampahan tersebut di atas maka dapat digambarkan lokasi-lokasi area beresiko persampahan di Kabupaten Fakfak berdasarkan hasil pengolahan data, dan persepsi Pokja PPSP yang digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.17. Peta Area Terhadap Sampah yang Beresiko di Kawasan Perkotaan Kabupaten Fakfak
51 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
2.3.3. Areal Beresiko dan Permasalahan Drainase A. Areal Beresiko Terhadap Drainase Kondisi sistem drainase yang ada di Kabupaten Fakfak terdiri dari drainase makro yang berada pada sungai di Kampung Gwerpe yang mengalir di sebalah Kabupaten Fakfak. Namun demikian drainase yag banyak terbentuk adalah Drainase Mikro yang ada di Kabupaten Fakfak terdiri dari saluran-saluran drainase yang terdapat pada daerah permukiman dan tepi-tepi jalan. Pada umumnya kondisi sistem drainase yang ada belum terencana dengan baik, seperti dari segi dimensinya maupun arah pembuangannya, karena banyak yang terputus-putus (parsial) atau belum terintegrasi menjadi draianse dengan sistem komunal secara terpadu. Secara umum sistem drainase yang ada di Kabupaten Fakfak masih menggunakan sistem drainase gabungan (mix drain) dimana pembuangan air kotor/air limbah rumah tangga dan air hujan disalurkan dalam satu saluran. Hal tersebut disebabkan karena terbatasnya lahan untuk saluran drainase. Dilihat dari kondisi drainase yang ada banyak yang tidak berfungsi dengan baik dalam mengalirkan air hujan dengan lancar ke badan air penerima (sungai/laut), karena rusak akibat tertimbun sampah. Kondisi sistem drainase yang ada saat ini di Kabupten Fakfak belum memadai terutama dalam menanggulangi air saat musim hujan dengan tingkat aliran air yang cukup tinggi sehingga biasanya mengenangi beberapa area kota yang datar. Tingkat pelayanan sistem drainase yang ada relatif rendah. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya saluran drainase yang rusak dan mengalami pendangkalan sehingga tidak berfungsi dengan baik mengalirkan air hujan dengan lancar ke badan air penerima (sungai/laut). B. Permasalahan Mendesak Terhadapi Drainase Secara umum permasalahan drainase yang dihadapi oleh Kabupaten Fakfak adalah : 1) Ketersediaan saluaran drainase pada beberapa tempat, belum terbangunnya saluran drainase pada beberapa area sehingga air meluap ke jalan pada saat musim hujan terutama pada lingkungan permukiman masyarkat. 2) Masalah Genangan, berdasarkan identifikasi ditemukan ada 1 titik lokasi daerah genangan kawasan terbangun dengan luas 2 ha selalu mengalami genangan pada saat musim hujan namun tidak terlalu berisiko. 52 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
3) Masalah Sedimentasi, hasil inventarisasi sistem drainase yang ada di Kabupaten Fakfak, diketahui sebagian saluran drainase yang ada telah mengalami pendangkalan akibat sedimentasi lumpur dan sampah pada dasar saluran. 4) Kurangnya pemeliharaan dan perbaikan saluran drainase, yang dilakukan baik rutin maupun berkala oleh instansi terkait. 5) Berdasarkan hasil survei lapangan, diketahui bahwa partisipasi masyarakat rendah untuk menjaga dan merawat drainase yang ada masih sangat minim. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya saluran drainase yang dangkal akibat sampah yang dibuang oleh masyrakat kedalam saluran. Selain itu pada beberapa tempat di kawasan pusat kota dan kawasan perdagangan ditemukan adanya masyarakat yang menutup seluruh badan saluran badan untuk tempat parkir tanpa membuat manhole (lubang). Hal ini mengakibatkan saluran tersebut tidak dapat dibersihkan. 6) Adanya penumpukan sampah di laut diakibatkan bawaan sampah dari saluran draianse yang langsung kelaut. 7) Adanya pembangunan dan permukiman di sempadan pesisir pantai/laut menggunakan sempadan sungai dan saluran sekaligus menjadi sasaran pembuangan sampah.
Gambar 2.18. Area Beresiko terhadap pembuangan drainase di Kawasan Perkotaan Kabupaten Fakfak
53 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016