Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
BAB II PROFIL SANITASI
2.1
Gambaran Wilayah
2.1.1
Kondisi Geografi Kota Singkawang merupakan salah satu kota di Propinsi Kalimantan
Barat. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang, yang secara geografis terletak pada 108051’47,6’’ BT hingga 109010’19’’ BT dan 00044’55,85’’ LU hingga 101’21’51’’ LU. Kota Singkawang memiliki garis pantai sekitar 25 km yang memanjang dari sebelah Utara hingga ke sebelah Barat Daya kawasan muara Sungai Singkawang atau kawasan pusat kota. Garis batas timur wilayah kota ini antara 12 km hingga 24 km dari garis pantai.
2.1.2
Kondisi Topografi Wilayah Kota Singkawang sebagian besar merupakan wilayah dengan
topografi yang cukup datar, atau sekitar 80% dengan kemiringan antara 0-8% pada ketinggian antara 0-12 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini terhampar di bagian Utara kota, meliputi Kecamatan Singkawang Utara serta di sebagian besar wilayah kecamatan Singkawang Timur, Tengah, dan Barat. Di Kecamatan Singkawang Selatan, kawasan dengan kemiringan rendah ini umumnya terletak di daerah Selatan perbatasan Kecamatan Singkawang Selatan mulai dari perbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan (dengan Desa Karimunting, Sungai Raya, dan Rukmajaya) hingga dengan Kecamatan Monterado (Desa Goa Boma dan Rantau), selanjutnya lihat peta 1 Topografi Kota Singkawang. Permasalahan yang sering dihadapi di Kota Singkawang adalah terjadinya genangan pada musim penghujan. Potensi genangan lokal di Kota Singkawang cukup tinggi yaitu 12.900 Ha. Seluruh kecamatan yang ada di Kota Singkawang mengalami atau mempunyai genangan air terutana di daerah-daerah tertentu. Namun demikian, Kecamatan Singkawang Selatan menempati posisi tertinggi dalam hal luas genangan (luas genangan lokal sebesar 1.250 Ha). Persoalan ini semestinya menjadi perhatian yang serius oleh Pemerintah Kota
1
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Singkawang, khususnya dan masyarakat pada umumnya, karena dampak dari genangan air itu cukup signifikan bagi seluruh masyarakat termasuk diantaranya dapat merusak infrastruktur drainase yang telah dibangun. Berikut adalah tabel genangan air daerah Kota Singkawang TABEL 2.1 DAERAH GENANGAN AIR TAHUN 2013 DI KOTA SINGKAWANG No
DAERAH
1 2 -
KEC. SINGKAWANG TENGAH Roban Condong Sekip Lama Kelurahan Jawa Bukit Batu Jumlah KEC. SINGKAWANG BARAT Pasiran
-
Melayu Tengah Sei. Wie
LUAS GENANGAN
Ha
500,00 100,00 50,00 175,00 200,00 1.025,00
Ha Ha Ha Ha Ha Ha
160,00
Ha
80,00 15,00 100,00 355,00
Jumlah KEC. SINGKAWANG UTARA 3 Sei. Rasau 300,00 Setapuk Kecil 200,00 Setapuk Besar 270,00 Semelagi 500,00 Jumlah 1.270,00 KEC. SINGKAWANG SELATAN 4 Sedau 10.000,00 Sagatani 150,00 Singkawang 100,00 Jumlah 10.250,00 Jumlah Total 12.900,00 Sumber: Dinas Bina Marga, Sumber Daya dan Mineral, Sumber Daya Energi (BSE)Tahun 2009
Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha
Berdasarkan penggunaan tanah, sebagaian besar luas tanah di Kota Singkawang adalah perkebunan campuran (45,60%), hutan (15,19%), dan sawah
2
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
irigasi non teknis (12,92%). Areal untuk permukiman hanya 358,0 Ha (0,71 persen), sementara areal untuk industri merupakan areal yang paling kecil yaitu hanya sekitar 10 ha (0,02%). Areal-areal yang lain adalah berupa padang/semak (10,73%), hutan belukar (6,51%), kebun campuran (5,22%), pertambangan (2,61%), lain-lain (0,50%). PETA 1: TOPOGRAFI KOTA SINGKAWANG
Sumber: Revisi RTRW Kota Singkawang 2009 – 2029
TABEL 2.2 KONDISI TOPOGRAFI KOTA SINGKAWANG
NO
KECAMATAN
WILAYAH
WILAYAH
LUAS KOTA
DATAR (HA)
BERBUKIT (HA)
(HA)
1.
Singkawang Selatan
15.348
7.100
22.448
2.
Singkawang Timur
6.626
10.500
6.626
3.
Singkawang Utara
6.665
-
6.665
4.
Singkawang Barat
1.806
600
1.806
5.
Singkawang Tengah
2.559
296
2.855
Kota Singkawang
31.904
18.496
50.400
Sumber : Kota Singkawang Dalam Angka 2014
3
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
2.1.3 Kondisi Geohidrologi Dengan banyaknya aliran sungai yang melintas dalam wilayah Kota Singkawang,
apalagi
ditunjang
dengan
dibangunnya
terusan
yang
menghubungkan Sungai Singkawang dan Sungai Selakau, sebenarnya banjir dan genangan tidak bermasalah bagi kota ini. Hanya saja di pusat kota (Singkawang Tengah) kapasitas sungai serta kualitas lingkungannya sudah banyak menurun akibat pembangunan yang sangat intensif di sepanjang aliran sungai Singkawang. Ditambah lagi dengan penyumbatan dan penghambatan aliran sungai akibat sampah dan gulma, ketika musim hujan sungai ini tidak mampu menampung limpahan air dari hulu sehingga menimbulkan banjir dan genangan di beberapa bagian pusat kota yang relatif rendah. Demikian pula kawasan Singkawang Timur bagian Utara, sungai-sungai telah banyak terhambat gulma dan semak disamping juga kawasan ini landai dan bergambut, membuat aliran air di permukaan yang deras dan tiba-tiba dari daerah pegunungan di Selatannya sangat lambat diteruskan ke Sungai Selakau. Bila curah hujan mencapai puncaknya ditambah lagi waktu turun hujan yang realtif lama akan membuat kawasan ini sangat rawan banjir dan genangan. Penebangan hutan yang tidak terkendali, dimana kerapatan tanaman hutan di pegunungan Raya-Pasi telah mulai melewati batas ambang batas, akan memperburuk proses penyerapan air hujan ke dalam tanah. Ketika air laut pasang, sungai-sungai tidak mampu lagi mengakomodasi limpahan pasang sehingga air mengalir melewati tanggul dan menimbulkan genangan di sekitar aliran sungai. Kawasan-kawasan tergenang setelah hujan banyak tersebar di pinggir Timur dan Utara kota. Sebagian besar kawasan yang mudah tergenang ini dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk mengembangkan lahan persawahan. Keberadaan beberapa sungai dan parit yang melintasi kawasan datar di dalam Kota Singkawang sangat membantu kestabilan sistem hidrologi kota. Kanal-kanal ini secara cepat akan mengeringkan kawasan di sekitarnya di saat hujan dan menampung limpasan air laut di saat pasang. Namun sayang sekali beberapa badan air yang sangat penting ini kurang terpelihara terutama setelah melewati pusat-pusat permukiman penduduk, seperti Sungai Singkawang (di
4
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
pusat kota) sudah mengalami penyempitan akibat bangunan di bantarannya, selain juga karena sampah dan tumbuhan liar di beberapa bagian. Sungai Singkawang juga menjadi problema mulai dari muara yang telah mengalami pendangkalan sangat serius hingga bagian tengah dan hulunya. Di masa depan, penanganan dan peningkatan kapasitas kanal-kanal ini harus dilakukan secara serius karena bila diabaikan bukan tidak mungkin masalah banjir dan genangan akan menjadi masalah terbesar bagi Kota Singkawang. Gambaran mengenai seberapa besar pencemaran air dapat dilihat pada tabel dibawah ini: TABEL . 2.3 ANALISIS TERHADAP BEBERAPA PARAMETER FISIK DAN KIMIA DALAM AIR SUNGAI DI KOTA SINGKAWANG TAHUN 2013
Sungai Sedau Hulu
Sungai Sedau Tengah
Sungai Sedau Hilir
1 0,2 0,001
S. Semelagi Hlir
mg/l mg/l mg/l
0,002 <5 20 0,06 0,05 0,02 0,03 1 6-9 3 6 50 1 0,2 0,001
S. Semelagi Tengah
mg/l mg/l mg/l
0,002 <5 10 0,06 0,05 0,02 0,03 0,2 6-9 4 3 25 1 0,2 0,001
1 2 3 4
4590 27,5 32 125
154 27,2 28 135
1438 28 115 94
230 28,5 84 157
20 27,8 24 381
19 28,4 23 387
19 27,7 18 411
19 28,2 19 325
18 28,6 11 478
21 27,9 13 184
28 28 15 40
19 28 14 315
17 26,7 15 256
20 28,4 28 476
20 28,4 78 871
1 ≤ 0,20 3 5 4 8000 5 0,2 6 1,35 7 0,1 8 0,3 9 0 10 80 11 0,017 12 0,3 13 0,06 14 400 15 7,53 16 5,5 17 6,5 18 4
≤ 0,20 10 75 0,15 27 2 0,2 0 4 0,012 0,8 1,24 200 7,69 3,2 10 6
≤ 0,20 2 3000 0,15 26,8 2 0,1 0 45 0,011 2,5 0,05 15 7,64 4,3 10 5
<0,20 15 75 0,1 40,5 3 0,1 0 3,8 0,014 0,8 0,04 170 7,11 3,4 5 3
≤ 0,20 3 40 0,1 0,25 0,02 0,3 0 1,8 0,011 0,15 0,08 5 6,21 6,7 13 8
≤ 0,20 3 10 0,1 0,2 0,012 0,3 0 1,5 0,003 0,2 0,7 5 5,26 6,3 6 4
≤ 0,20 5 5 0,1 0,27 0,02 0,1 0 1 0,005 0,15 0,06 75 5,65 6,4 10 7
≤ 0,20 3 10 0,1 0,16 0,012 0,1 0 1 0,003 0,2 0,15 5 5,42 6,3 8 5
≤ 0,20 5 5 0,1 0,02 0,012 0,4 0,002 1 0,011 0,3 0,04 5 5,92 6,4 6,8 4
≤ 0,20 2 10 0,1 0,26 0,02 0,1 0,005 1,1 0,017 0,4 0,02 7 5,73 6,4 12 7
≤ 0,20 2 40 0,1 0,41 0,03 0,3 0 2,1 0,015 0,5 0,05 5 6,23 6,5 6 5
<0,2 2 20 0,1 0,18 0,012 0,1 0 1,2 0,02 0,3 1,04 6 6,82 6,8 9 6
≤ 0,20 0,1 10 0 0,05 0,005 0,3 0 0,8 0,01 0,2 0,05 10 6,84 6,9 6 3
≤ 0,20 0,15 10 0 0,07 0,005 0,3 0 0,8 0,01 0,2 0,04 10 6,65 6,1 8 5
≤ 0,20 0,15 10 0 0,07 0,005 0,3 0 1,1 0,02 0,5 0,04 10 7,3 4,3 14 7
Kelas IV
1000 1000 1000 1000 Deviasi ± 3 Deviasi ± 3 Deviasi ± 3 Deviasi ± 5 25 50 50 400 400 0,001 0,3 600 0,1 10 0,06 0,05 0,02 400 0,03 0,5 0,2 200 6,0 - 9,0 6 2 10
S. Semelagi Hulu Kanan
mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l
S. Seluang Hilir
KIMIA ANORGANIK Air Raksa (Hg) Besi (Fe) Khlorida (Cl) Mangan (Mn) Nitrat (NO3) Nitrit (NO2) Seng (Zn) Sianida (Sn) Sulfat (SO4) Timbal (Pb) Ammoniak(NH4) Total Fosfat, sebagai (PO4) Kalsium (Ca) PH DO BOD COD KIMIA ORGANIK Minyak dan Lemak Detergen (MBAS) Senyawa Fenol
S. Semelagi Hulu Kiri
B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 C 1 2 3
mg/l o C Skala NTU Skala TCU
No
S. Seluang Tengah
FISIKA Jumlah zat padat terlarut (TDS) Suhu (Temperatur) Kekeruhan Warna
Kelas III
S. Seluang Hulu Kanan
A 1 2 3 4
Keas II
S. Skw Hilir
Kelas I
S. Seluang Hulu Kiri
Satuan
S. Skw Tengah I
Parameter
S. Skw Hulu
No
HASIL PENGAMATAN SETIAP PARAMETER PADA TITIK-TITIK PENGAMATAN : S. Skw Tengah
Kadar Maksimum Yang Diperbolehkan
0,005 <5 20 2 1 5 5-9 0 12 100 1 0,001
1 2 3
KETERANGAN :
1,06 0,981 1,14 1 0,84 1,15 0,84 0,91 0,821 0,512 1,02 0,821 0,521 0,712 0,974 0,1 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,002 0,006 0,003 0,0036 0,045 0,067 0,114 0,038 0,057 0,57 0,154 0,107 0,122 0,148 0,156 : Nilai Parameter masuk kategori Kelas I : Nilai Parameter masuk kategori Kelas II : Nilai Parameter masuk kategori Kelas III : Nilai Parameter masuk kategori Kelas IV : Nilai Parameter dibawah bakumutu Kelas IV
Kandungan Nitrogen pada air sungai yang terukur dengan senyawa amonia (NH4), nitrat (NO3), dan nitrit (NO2) juga terdeteksi ada pada sungaisungai di Kota Singkawang. Namun kandungan amonia ini masih dalam batas bakumutu kelas I kecuali untuk air Sungai Singkawang bagian tengah hingga ke hilir. Tingginya senyawa amonia di Sungai Singkawang ini menyebabkan proses
5
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
oksidasi yang lebih banyak sehingga dapat mempengaruhi kandungan oksigen terlarut dalam air. Sebagai hasil oksidasi, besarnya kandungan senyawa nitrit dan nitrat juga terdeteksi jelas pada sungai terbesar di Kota Singkawang ini. Keberadaan senyawa nitrit yang cukup tinggi dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup. Sedangkan keberadaan senyawa nitrat pada air lebih banyak menimbulkan kondisi eutrofikasi pada sungai, selain dapat tereduksi menjadi nitrit. Bila dilihat kandungan nitrit dan nitrat di Sungai Singkawang. maka kita pantas untuk prihatin karena nilainya sangat jauh dari bakumutu yang telah ditetapkan Kandungan Minyak/Lemak dan Deterjen pada air sungai seringkali diindikasikan sebagai akibat dari adanya pencemaran limbah domestik (grey water). Kandungan senyawa Minyak dan Lemak pada seluruh sungai di Kota Singkawang terdeteksi pada kisaran 0,52 – 1,15 mg/l. Berdasarkan baku mutu yang telah ditetapkan sebesar 1 mg/l. Kualitas Biologi Sungai secara biologi, kualitas sungai terukur dengan parameter coliform total dan coliform faecal pada air. Pada umumnya nilai parameter ini ada sebagai akibat adanya pencemaran limbah domestik yang masuk kedalam sungai. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, pada sungai yang terdapat pada Kota Singkawang terindikasi adanya coliform tersebut, namun seluruh nilainya masih berada dibawah baku mutu kelas I yaitu sebesar 100 sel/100ml (Faecal coliform) dan 1000 sel/100ml (Total coliform). Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11A/PRT/M/2006 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai (WS), wilayah Kota Singkawang terbagi menjadi dua wilayah sungai. Sebagai pembatas-nya adalah Gunung Sari, Gunung Sijangkung, Gunung Pasi, Gunung Apui, dan Gunung Raya. Bagian Utara wilayah kota (59,65%) termasuk dalam Wilayah Sungai (WS) Sambas (kodefikasi nasional: B-35), sedangkan bagian Selatan (40,35%) termasuk dalam Wilayah Sungai (WS) Mempawah (B-34). Sungai Selakau merupakan satusatunya sungai yang termasuk dalam kategori sungai besar yang melintasi Kota Singkawang oleh karena luas Daerah Aliran Sungai ( DAS ) sungai tersebut dari lebih dari 500 km². Sungai Selakau dan anak sungainya mengaliri wilayah Kota
6
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Singkawang, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Bengkayang, selanjutnya lihat Tabel 2.4 dan Peta 2 Daerah Aliran Sungai Kota Singkawang. TABEL 2.4 LUAS WILAYAH KOTA SINGKAWANG BERDASARKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI SUNGAI-SUNGAI PENTING No.
DAS
WS
LUAS
YANG MERUPAKAN SALURAN DRAINASE PRIMER
(Ha)
%
26.256
43,04
10.129
16,60
Sungai Rasau, Sungai Setapuk Kecil, Sungai Setapuk Besar, 1.
Selakau
Sambas
Sungai Semelagi Kecil, Sungai Senggang, Sungai Air Hitam, dan Sugai Air Putih. Sungai Cabang Tiga, Sungai
2.
Singkawang
Sambas
Singkawang, Sungai Wie, Sungai Garam, dan Sungai Bulan.
3.
Jamthang
Mempawah
Sungai Jamthang dan S. Sakok.
2.016
3,31
4.
Sedau
Mempawah
Sungai Sedau.
9.192
15,07
5.
Merah
Mempawah
Sungai Merah.
1.666
2,73
11.741
19,25
Sungai Adung, Sungai 6.
Raya
Mempawah
Pangsek, Sungai Airmati, dan Sungai Seluang.
Ket.:
Luas Sementara yang digunakan untuk wilayah Kota Singkawang adalah 61.000 Ha. Luas Kota Singkawang berdasarkan RTRWK Singkawang terdahulu adalah 55.500 Ha.
Sumber: Revisi RTRW Kota Singkawang 2009 - 2029
7
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
PETA 2 : DAERAH ALIRAN SUNGAI KOTA SINGKAWANG
Sumber: Revisi RTRW Kota Singkawang 2009 – 2029
2.2
Kondisi Administratif Wilayah Kota Singkawang secara administrasi berbatasan dengan daerah-
daerah sebagai berikut: TABEL 2.5 BATAS WILAYAH KOTA SINGKAWANG No.
Wilayah
1.
Utara
2.
Timur
3.
Selatan
4.
Barat
Berbatasan dengan Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas Kecamatan Samalantan-Kabupaten Bengkayang Kecamatan Sungai Raya-Kabupaten Bengkayang Laut Natuna
Sumber: Kota Singkawang Dalam Angka 2009. BPS Kota Singkawang 2009.
8
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Kota Singkawang berjarak sekitar 145 Km dari Kota Pontianak. Wilayah Kota Singkawang terdiri dari 5 (lima) Kecamatan dan 26 (dua puluh enam) Kelurahan, selanjutnya lihat peta 2 dan peta 3 : TABEL 2.6 LUAS WILAYAH KECAMATAN KOTA SINGKAWANG LUAS NO. KECAMATAN
1.
2.
Singkawang Selatan Singkawang Timur
KELURAHAN
(ha)
(%)
22.448
44,54
4
16.626
32,99
5
NAMA-NAMA KELURAHAN Sedau, Sijangkung, Pangmilang, dan Sagatani. Mayasopa, Bagak Sahwa, Nyarumkop, Pajintan, dan Sanggau Kulor Semelagi Kecil, Setapuk Kecil,
3.
Singkawang Utara
6.665
13,22
7
Setapuk Besar, Sungai Rasau, Sungai Bulan, Naram, dan Sungai Garam Hilir
4.
5.
Singkawang Barat Singkawang Tengah
Kota Singkawang
1.806
3,58
4
2.855
5,66
5
50.400
100,00
26
Pasiran, Melayu, Tengah, Kuala. Roban, Condong, Sekip Lama, Jawa, Bukit Batu, Sei Wie.
Sumber: Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Singkawang 2009 - 2029.
9
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Tabel Nama dan Luas Wilayah per-Kecamatan serta jumlah Kelurahan
Nama Kecamatan
Jumlah Kelurahan
Luas Wilayah Administrasi Terbangun (%) thd total (%) thd luas (Ha) (Ha) administra administrasi si
Singkawang Selatan
4
22,448
44 %
159,5
18.02 %
Singkawang Timur
5
16,632
33 %
118,14
48 %
Singkawang Utara
7
6,552
13 %
46,54
19,38 %
Singkawang Barat
4
2,016
4%
14,32
5,84
Singkawang Tengah
6
3.024
6%
21,48
8,76
26
50,672
100 %
359.98
100 %
TOTAL
PETA 3 : WILAYAH ADMINISTRASI KOTA SINGKAWANG
Sumber: Revisi RTRW Kota Singkawang 2009 – 2029
2.3
Kondisi Kependudukan Jumlah penduduk Kota Singkawang pada tahun 2013 berdasarkan hasil
proyeksi sekitar 198.742 jiwa dengan pola sebaran tidak merata, dimana 101.195 jiwa adalah laki-laki dan 97.547 adalah perempuan. Dengan kata lain perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan (sex ratio) sebesar
10
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
103,74. Kepadatan penduduk Kota Singkawang sebesar 394 jiwa per kilometer persegi. Sedangkan jumlah penduduk Kota Singkawang pada tahun 2010 berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010 (Angka Sementara) berjumlah 186.306 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebesar 40.811 rumah tangga. Kepadatan penduduk relatif tinggi di Kecamatan Singkawang Barat, yaitu 2.777 jiwa/km dan Singkawang Tengah, dengan kepadatan 2.124 jiwa/km. Kecamatan lainnya dengan kepadatan penduduk yang lebih rendah seperti Kecamatan Singkawang Selatan 196 jiwa/km, Singkawang Timur 123 jiwa/km, dan Singkawang Utara 351 jiwa/km. TABEL 2.7 JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK KECAMATAN DI KOTA SINGKAWANG TAHUN 2013 Luas
Jumlah Penduduk (Jiwa) %
Kepadatan (Jiwa/Km2)
No.
Kecamatan
(Km2)
1.
Singkawang Selatan
224,48
44,54
44.071
22,17
196,32
2.
Singkawang Timur
166,26
32,99
20.477
10,30
123,16
3.
Singkawang Utara
66,65
13,22
23.391
11,77
350,95
4.
Singkawang Barat
18,06
3,58
50.156
25,24
2.777,19
5.
Singkawang Tengah Kota Singkawang
28,55 504
5.66 100
60.647 198.742
30,52 100,00
2.124,24 394,33
%
Sumber: Kota Singkawang Dalam Angka 2014
Tabel Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun Jumlah Penduduk (orang) Nama Kecamatan
Wilayah Perkotaan
Wilayah Pedesaan*
Total
Tahun
Tahun
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
11.043
32.304
33.686
35.128
36.631
13.367
17.672
14.428
19.217
20.039
24.410
51.385
48.114
54.345
56.670
Skw Timur
-
-
-
-
-
17.339
21.808
22.271
22.743
23.225
17.339
21.808
22.271
22.743
23.225
Skw Utara
4.937
4.504
4.614
4.727
4.842
20.148
20.640
21.144
21.660
22.188
25.085
25.114
25.758
26.387
27.030
Skw Barat
52.603
53.870
55.169
56.498
57.860
-
-
-
-
-
52.603
53.870
55.169
56.498
57.860
Skw Tengah
63.245
64.585
65.955
67.353
68.781
-
-
-
-
-
63.245
64.585
65.955
67.353
68.781
Skw Selatan
11
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Berikut ini adalah jumlah penduduk Kota Singkawang menurut kelompok umur: TABEL 2.8 JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DI KOTA SINGKAWANG TAHUN 2013 Kelompok Umur
Laki-laki
0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Total 2013
Perempuan
10.941 10.487 9.736 9.360 9.990 9.531 10.402 10.172 8.767 8.701 8.222 7.811 7.657 7.194 7.195 6.446 6.349 5.794 5.588 5.322 5.004 4.681 3.844 3.819 2.724 2.703 1.996 2.162 1.433 1.571 1.347 1.793 101.195 97.547 2012 99.937 94.965 2011 98.117 92.684 Sumber: Kota Singkawang Dalam Angka 2014
Laki-laki + Perempuan 21.428 19.096 19.521 20.574 17.468 16.033 14.851 13.641 12.143 10.910 9.685 7.663 5.427 4.158 3.004 3.140 198.742 194.902 190.801
Berdasarkan data tersebut, jumlah penduduk terbanyak di Kota Singkawang berada pada kelompok umur 0 – 4 tahun yaitu balita sebanyak 21.428 jiwa.
2.4
Kondisi Pendidikan Angka melek huruf di Kota Singkawang pada tahun 2008 adalah 92,17%,
sedangkan 8,41 persen tidak dapat membaca. Persentase penduduk menurut kemampuan angka melek huruf penduduk Kota Singkawang mencapai 92,17 persen, angka ini sedikit meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 89,69 persen. Secara umum penduduk laki-laki di Kota Singkawang seperti juga di daerah lain, memiliki kemampuan baca lebih tinggi dibanding penduduk perempuan. Berdasarkan data Susenas 2013, sebanyak 90,32 persen penduduk Kota Singkawang dapat membaca huruf latin, 33,19 persen dapat membaca huruf
12
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
arab dan 5,10 persen dapat membaca huruf lainnya (seperti huruf cina dan sebagainya). Rata-rata lama sekolah di Kota Singkawang pada tahun 2013 sebesar 7,70 tahun, ini artinya secara rata-rata penduduk kota singkawang baru bersekolah pada usia 7,70 tahun atau setara dengan tingkat kedua pada sekolah lanjutan tingkat pertama (SMTP).
Pada tahun akademik 2013/2014 tercatat ada 6
perguruan tinggi swasta di Kota Singkawang. dari 6 perguruan tinggi tersebut, sebanyak 555 wisudawan telah berhasil diluluskan pada tahun 2014. Terkait dengan perbandingan jumlah murid dan guru, pada tahun ajaran 2013/2014, seorang guru SD di kota singkawang rata-rata mengajar 17 murid. seorang guru SLTP rata-rata mengajar 8 murid dan seorang guru SLTA rata-rata mengajar 10 murid. TABEL 2.9 JUMLAH SEKOLAH MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DI KOTA SINGKAWANG TAHUN 2013/2014 Kecamatan
TK SD Singkawang Selatan 7 27 Singkawang Timur 4 15 Singkawang Utara 3 15 Singkawang Barat 14 25 Singkawang Tengah 12 21 Total 2013/2014 40 103 2012/2013 38 102 2011/2012 38 99 Sumber: Kota Singkawang Dalam Angka 2014
Tingkat Pendidikan SLTP SMU 10 4 5 3 5 3 11 4 14 8 45 22 43 23 43 23
SMK 3 0 1 6 2 12 12 11
TABEL 2.10 JUMLAH MURID SD UMUR 7-12 TH, MURID SLTP UMUR 13-15 TH, MURID SLTA/SMK UMUR 16-18 TH DI KOTA SINGKAWANG TAHUN 2013/2014
Singkawang Selatan
Murid SD Umur 7-12 Th 5.371
Murid SLTP Umur 13-15 Th 1.576
Murid SLTA/SMK Umur 16-18 Th 1.170
Singkawang Timur
2.331
797
396
Singkawang Utara
2.635
843
419
Singkawang Barat
6.883
2.402
2.716
Singkawang Tengah
5.498
2.252
2.227
7.870
6.928
Kecamatan
Total 22.718 Sumber: Kota Singkawang Dalam Angka 2014
2.5
Kondisi Kesehatan
13
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Tahun 2013 jumlah sarana pelayanan kesehatan sebanyak 6 (enam) unit RSU dan 5 (lima) unit puskesmas kecamatan. Fasilitas kesehatan lainnya terdiri dari Puskesmas kelurahan 21 unit, puskemas pembantu 13 unit, balai pengobatan 4 unit dan klinik bersalin 2 unit, seperti terlihat pada tabel 2.11 TABEL 2.11 FASILITAS KESEHATAN DI KOTA SINGKAWANG
No.
Rumah
Kecamatan
Sakit
Puskesmas Puskesmas
Puskesmas
Balai
Kelurahan Pembantu Pengobatan
RS/Klinik Bersalin
1. Singkawang Selatan
-
1
5
6
1
-
2. Singkawang Timur
1
1
5
4
-
-
3. Singkawang Utara
0
1
5
2
-
-
4. Singkawang Barat
3
1
2
-
-
1
5. Singkawang Tengah
2
1
4
1
-
1
Kota Singkawang
6
5
21
13
1
2
Sumber : Kota Singkawang Dalam Angka 2014
Selain itu, tenaga medis dan paramedis di Kota Singkawang juga telah tersebar di setiap kecamatan. TABEL 2.12 BANYAKNYA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS DI KOTA SINGKAWANG TAHUN 2013
Kecamatan
Medis Dokter
Dokter Gigi
Paramedis
Singkawang Selatan
4
-
41
Singkawang Timur
9
1
187
Singkawang Utara
6
1
46
Singkawang Barat
41
2
4179
Singkawang Tengah
8
1
94
Total 2013
68
5
785
Total 2012
68
6
760
Total 2006 68 Sumber : Kota Singkawang Dalam Angka 2014
8
770
14
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Menurut survey 10 penyakit terbesar tahun 2011 – 2013 diperoleh gambaran bahwa penyakit terbesar yang dialami oleh warga Kota Singkawang adalah hipertensi mencapai lebih dari 50%, disusul influensa, batuk, diare dan diabetes yang mencapai kasus diatas 2000 kasus. Selebihnya rematis, mylgia dan beberapa penyakit lainnya. Selengkapnya dilihat dalam tabel 2.13
TABEL 2.13 10 PENYAKIT TERBESAR MENURUT SETIAP PUSKESMAS DI KOTA SINGKAWANG TAHUN 2011-2013 Tahun No
Nama Penyakit 2011
1
Influenza
2
Diare
3
Hipertensi
4
Malaria Klinis
5
2012
2013
11.753
12.454
11.660
7.257
6.853
4.350
15.488
15.611
16.235
0
0
0
Myalgia
2.696
3.022
4.359
6
Diabetes
2.729
2.205
2.752
7
Batuk
10.014
10.032
9.087
8
Pneumonia
0
0
0
9
Rematisme
8.028
6.098
6.038
10
Tersangka TBC Paru
0
0
0
55.269
53.253
50.122
Total Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2014
2.6
Kondisi Sosial Masyarakat Kota Singkawang memiliki permasalahan sosial yang cukup kompleks.
Hal ini ditandai dengan adanya golongan yang kurang beruntung seperti gelandangan, pengemis, tuna susila, anak jalanan, anak terlantar dan lain-lain yang dikategorikan sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Angka kemiskinan pada tahun 2013 diperkirakan tidak melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 6,5 persen turun dibandingkan tahun 2012 sebesar 5,31 persen. Target angka kemiskinan pada tahun 2014 adalah sebesar 4,88 persen.
15
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Meskipun demikian secara umum masih memerlukan penanggulangan kemiskinan secara optimal. Secara teknis pelaksanaan program kegiatan dimulai sejak 2009 dengan mekanisme dana sharing daerah sebesar 50 persen meliputi 3 (tiga) kecamatan di kawasan perdesaan yang mencakup 16 (enam belas) kelurahan. Pada tahun berikutnya, yakni tahun 2010, kegiatan dilanjutkan dengan melibatkan seluruh kecamatan meliputi 26 kelurahan dengan dana sharing daerah sebesar 50 persen. Mengingat efektifitas program PNPM yang sedang berjalan maka tidak menutup kemungkinan bahwa Kota Singkawang akan meningkatkan dukungan program dan kegiatan tersebut disesuaikan dengan kemampuan penganggaran daerah. TABEL 2.14 PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN KOTA SINGKAWANG Tahun
Miskin (Jiwa)
% Terhadap Total Penduduk
2010
11.400
6,12
2011
10.700
5,89
2012
10.410
5,31
2013
2.970
6,5
Sumber : SAPA INDONESIA-Aliansi Strategis Melawan Kemiskinan
Dengan demikian masalah kesejahteraan sosial di Kota Singkawang merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah kota dan masyarakat. Hal ini dikarenakan masih tingginya persentase angka kemiskinan, walaupun angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan persentase penduduk miskin Kalimantan Barat. Tingkat kemiskinan di Kota Singkawang cukup rendah dibandingkan tingkat kemiskinan provinsi yang mencapai sekitar 8,74 persen, tingkat kemiskinan di Kota Singkawang pada tahun 2013 tergolong cukup rendah yakni sebesar 6,50. Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi dengan melihat perkembangan angka IPM tiap tahun. Tampaknya kemajuan yang
16
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
dicapai Kota Singkawang dalam pembangunan manusia terus mengalami peningkatan. angka IPM Kota Singkawang mengalami sedikit peningkatan yakni dari 69,77 pada tahun 2012 menjadi 70,66 pada tahun 2013. Lambatnya kenaikan angka IPM ini dapat dipahami, mengingat dampak dari investasi di sektor pendidikan dan kesehatan khususnya terhadap peningkatan indikator penyusun ipm akan terlihat secara nyata dalam jangka panjang. Jumlah keluarga sejahtera (ks i) pada tahun 2013 di Kota Singkawang berdasarkan kriteria BPMPKB mencapai 6.882 keluarga atau 13,13 % dari total keluarga. Berdasarkan kriteria yang sama, tidak ditemukan keluarga pra sejahtera di Kota Singkawang. Tingkat kemiskinan di Kota Singkawang tergolong cukup rendah jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan nasional maupun provinsi. Persentase penduduk miskin di Kota Singkawang mengalami kenaikan dari 5,31 persen pada tahun 2012 menjadi 6,40 persen pada tahun 2013. Secara absolut angka ini juga naik dari 10.400 menjadi 13.000 jiwa. Kota Singkawang merupakan wadah bagi berkumpulnya masyarakat dari berbagai etnik/suku, yang terdiri dari suku : Melayu, Bugis, Banjar, Dayak, Tionghoa dan suku-suku pendatang.
Suku Jawa dan Madura adalah suku
pendatang terbanyak yang berasal dari Pulau Jawa dan Pulau Madura. Keberadaan suku pendatang di Kota Singkawang sebagian diikut sertakan program transmigrasi yang dilakukan pemerintah pusat, namun ada juga diantaranya yang datang langsung untuk berusaha atau bekerja di Kota Singkawang. Perbedaan suku dan etnik tersebut bukanlah menjadi penghalang atau kendala bagi pembangunan dan perkembangan Kota Singkawang.
Penduduk
dengan perbedaan etnik yang cukup beragam tersebut justru hidup dalam satu kesatuan sistem kehidupan kota dengan peranannya masing-masing.
Dalam
bidang ekonomi dan kemasyarakatan, kelompok-kelompok etnis ini tidak terlihat sebagai kelompok yang terpisah. Perbedaan yang ditunjukkan hanyalah dalam penyelenggaraan adat istiadat masing-masing etnik yang terkait dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Berdasarkan data Kota Singkawang Dalam Angka 2013 tercatat bahwa jumlah fasilitas peribadatan terdiri dari 120 masjid, 119 bangunan mushola, 56 bangunan gereja Kristen Protestan dan 23 bangunan gereja Katholik.
17
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Perkembangan fasilitas sosial yang tersedia di Kota Singkawang semakin bertambah seiring dengan semakin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyediaan fasilitas sosial. Perkembangannya meliputi organisasi sosial (Panitia Asuhan/ Jompo) sebanyak 13 buah, karang taruna 21 buah dan Petugas Sosial Masyarakat (PSM) sebanyak 111 orang.
2.7
Kondisi Perekonomian Pertumbuhan perekonomian Kota Singkawang didominasi oleh sector
perdagangan, hotel dan restoran yang ditandai dengan nilai PDRB terbesar pada sector tersebut. Berikut ini adalah data PDRB Kota Singkawang:
TABEL 2.15 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA BERLAKU KOTA SINGKAWANG TAHUN 2009 – 2013 Sektor/SubSektor 1
2
Pertanian
2009
2010
2011
2012*
2013**
295.413,12
314.839,34
345.455,38
371.838,29
407.214,78
a
Tanaman Bahan Makanan
69.603,23
72.836,73
78.533,32
84.148,25
90.546,45
b
Tanaman Perkebunan
55.929,83
58.162,24
63.258,77
69.764,20
76.588,72
c
Peternakan dan Hasil-hasilnya
36.616,34
40.979,90
46.557,74
52.253,04
58.615,37
d
Kehutanan
34.470,75
35.323,88
39.437,52
35.066,49
37.448,31
98.792,97
107.536,59
117.668,03
130.606,31
144.015,93
260.725,13
281.175,53
312.073,27
356.439,58
401.873,42
58,57
59,04
61,66
63,28
67,94
40.594,96
42.463,30
45.189,45
53.936,31
62.502,13
166952,60
183396,25
194.906,47
221.394,16
249.641,60
e Perikanan Pertambangan dan Penggalian
a
Pertambangan Tanpa Migas
b
Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
Listrik dan Air Minum
29763,63
27670,97
39644,27
44650,34
49344,18
a
Listrik
23355,37
27.585,97
32.271,42
36.395,49
40.317,57
b
Air Minum
6408,26
85,00
7.372,85
8.254,85
9.026,61
5
Bangunan
208671,75
244049,28
271171,36
314058,88
371762,25
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
904.169,00
1.028.323,98
1.162.865,48
1.252.970,06
1.439.414,30
Perdagangan Besar dan Eceran
1350933,82
18
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
a
7
8
9
b
Hotel
c
Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
2015
868.036,35
987.696,53
1.117.243,83
1.202.575,04
28.117,62
31.889,68
35.778,74
38.985,56
44240,39
8.015,03
8.737,77
9.842,91
11.409,46
44240,09
127.831,54
148.375,33
171.125,17
188.957,35
208.421,81
a
Pegangkutan
73.572,92
85.176,81
97.339,14
109.076,71
121.302,86
1
Angkutan Jalan Raya
56.799,56
64.796,94
74.666,82
84.613,90
95.055,99
2 3
Angkutan Laut Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan
2.304,56
2.497,02
2.626,18
2.850,03
3.029,61
238,59
218,55
185,11
174,60
170,50
14.230,21
17.664,30
19.861,03
21.438,18
23.046,76
4
Jasa Penunjang Angkutan
b
Komunikasi
54.258,62
63.198,52
73.786,03
79.880,64
87.118,95
1
Pos & Telekomunikasi
53.034,87
61.718,25
71.990,99
77.869,67
84.889,29
2
Jasa Penunjang Komunikasi
1.223,75
1.480,27
1.795,04
2.010,97
2.229,66
142.568,11
159.502,44
180.815,30
200.210,34
222.547,71
Keuangan, Real Estat & Jasa Perusahaan a
Bank
42.323,07
47.159,91
53.546,29
58.883,65
65.164,57
b
Lembaga Keuangan Tanpa Bank
29.346,09
33.967,83
39.106,89
43.996,00
49111,84
c
Real Estat
70.732,61
78.186,16
87.953,84
97.097,60
108015,89
d
Jasa Perusahaan
166,34
188,54
208,28
233,09
255,41
Jasa-Jasa
309.752,65
363.756,55
424.009,25
478.570,44
545.240,97
a
Pemerintahan Umum
266.190,71
315.216,55
368.837,55
416.962,04
476162,98
b
Swasta
43.561,94
48.540,00
55.171,70
61.608,40
69.077,99
1
Sosial Kemasyarakatan
9.493,65
10.552,44
11.891,96
12.805,82
14033,86
2 3
Hiburan & Rekreasi Perorangan & Rumah Tangga
16.335,91
17.883,36
20.062,48
22.235,03
24642,85
17.732,38
20.104,20
23.217,26
26.567,55
30401,28
2.445.847,53 2.751.089,67 PDRB Sumber : Kota Singkawang Dalam Angka 2014
3.102.065,95 3.429.089,44 3.895.461,02
19
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2.8
2015
Visi dan Misi Kota Berdasarkan peluang, tantangan dan kondisi Kota Singkawang saat ini,
maka Visi atau kondisi yang akan diwujudkan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : “Singkawang Aman, Nyaman, Maju dan Sejahtera Berbasis Jasa, Perdagangan dan Argoindustri” Visi tersebut akan diwujudkan melalui 9 (Sembilan) misi Kota Singkawang Tahun 2013-2017. Kesembilan misi tersebut adalah : 1) Memfasilitasi aktifitas ibadah masyarakat terutama dalam mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Memelihara, membangun dan menata fasilitas umum yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat (fasilitas pendidikan, kesehatan, pasar dan air bersih); 3) Meningkatkan kemudahan usaha masyarakat berpenghasilan rendah; 4) Melaksanakan
pendistribusian,
pemerataan
dan
penguatan
ekonomi
kewilayahan; 5) Melanjutkan pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam agar dapat bermanfaat bagi masyarakat kota; 6) Melanjutkan pemeliharaan, pembangunan dan penataan infrastruktur; 7) Menjamin ketentraman, ketertiban dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan kota; 8) Memfasilitasi masyarakat dalam bidang kebudayaan, pariwisata dan olah raga serta peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat; 9) Reformasi birokrasi dan tatalaksana pemerintahan;
2.9
Institusi dan Organisasi Pemerintah Kota Singkawang Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Singkawang Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang, berdasarkan Perda Kota Singkawang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Perubahan Nama Kecamatan di Kota Singkawang dan berdasarkan Perda Kota Singkawang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan di Kota Singkawang, maka SOPD dimaksud terdiri dari:
20
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
1. Sekretariat Daerah; 2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 3. 13 (tiga belas) Dinas Daerah terdiri dari: 1. Dinas Pendidikan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 6. Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral 7. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 8. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga 9. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset 10. Dinas Tata Kota, Pertanahan dan Cipta Karya 11. Dinas Pertanian dan Kehutanan 12. Dinas Kelautan dan Perikanan 13. Dinas Kebersihan dan Perumahan 4. 11 (sebelas) Lembaga Teknis Daerah terdiri dari: 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 3. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana 4. Badan Kepegawaian dan Diklat 5. Badan Lingkungan Hidup 6. Inspektorat Kota 7. RSUD Dr. Abdul Azis Kelas B 8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Singkawang 9. Kantor Penyuluh Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan 10. Kantor Perpustakaan dan Kearsipan 11. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
21
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
5. Satuan Polisi Pamong Praja 6. Kecamatan terdiri dari 5 (lima) Kecamatan 1. Kecamatan Singkawang Tengah 2. Kecamatan Singkawang Barat 3. Kecamatan Singkawang Timur 4. Kecamatan Singkawang Utara 5. Kecamatan Singkawang Selatan 7. Kelurahan terdiri dari 26 Kelurahan, yaitu : Kelurahan Roban Singkawang Tengah Kelurahan Condong Singkawang Tengah Kelurahan Jawa Singkawang Tengah Kelurahan Sungai Wie Singkawang Tengah Kelurahan Bukit Batu Singkawang Tengah Kelurahan Sekip Lama Singkawang Tengah Kelurahan Pasiran Singkawang Barat Kelurahan Kuala Singkawang Barat Kelurahan Tengah Singkawang Barat Kelurahan Melayu Singkawang Barat Kelurahan Pajintan Singkawang Timur Kelurahan Nyarumkop Singkawang Timur Kelurahan Sanggau Kulor Singkawang Timur Kelurahan Bagak Sahwa Singkawang Timur Kelurahan Mayasopa Singkawang Timur Kelurahan Sungai Garam Hilir Singkawang Utara Kelurahan Naram Singkawang Utara Kelurahan Sungai Bulan Singkawang Utara Kelurahan Sungai Rasau Singkawang Utara Kelurahan Setapuk Besar Singkawang Utara Kelurahan Setapuk Kecil Singkawang Utara Kelurahan Semelagi Kecil Singkawang Utara Kelurahan Sedau Singkawang Selatan
22
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Kelurahan Sijangkung Singkawang Selatan Kelurahan Pangmilang Singkawang Selatan Kelurahan Sagatani Singkawang Selatan
Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut di atas memiliki tugas pokok, fungsi dan tata kerja masing-masing yang juga diatur dalam peraturan yaitu Peraturan Walikota Singkawang. Tugas pokok dan fungsi merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap SKPD sesuai dengan bidang kerja dan tanggung jawabnya di daerah.
2.10
Tinjauan Tata Ruang dan Kebijakan Tata Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Singkawang Pada tahun 2013, jumlah penduduk Kota Singkawang sebesar 198.742
jiwa. Ditinjau dari luasan wilayahnya, Kota Singkawang jauh lebih besar dari Kota Pontianak (lihat Gambar 1.1) dan berada pada urutan ke-16 dari seluruh kota yang ada di Indonesia. Di dalam UU No. 12/2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang, luas wilayah kota ini disebutkan mencapai 50.400 ha. Hingga saat ini, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota Singkawang berpedoman kepada rencana tata ruang wilayah kota (RTRWK) Singkawang 2003-2013 (Perda Kota Singkawang No. 15/2003 tentang RTRWK Singkawang). Namun demikian, sejak tahun 2004, cukup banyaknya ketentuanketentuan yang termuat dalam RTRWK Singkawang tersebut tidak sesuai lagi dengan peraturan perundangan yang hierarkinya lebih tinggi oleh karena terjadi banyak perubahan pada kebijakan dan strategi nasional. Hal yang paling mendasar adalah mengenai masa rencana dimana berdasarkan UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang, masa rencana untuk RTRWK adalah 20 (dua puluh) tahun. Beberapa peraturan perundang-undangan lainya yang perlu dijadikan dasar revisi RTRWK Singkawang di antaranya adalah: 1. UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 2. UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. 3. UU No. 38/2004 tentang Jalan.
23
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
4. PP No. 16/2004 tentang Penatagunaan Tanah. 5. PP No. 44/2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 6. PP No. 45/2004 tentang Perlindungan Hutan. 7. PP No. 34/2006 tentang Jalan. 8. PP No. 26/2008 tentang Rancana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Faktor eksternal lain yang juga mempengaruhi perlunya revisi RTRWK Singkawang adalah pada tingkat provinsi, yakni telah terjadi revisi rencana tata ruang wilayah provinsi (RTRWP) Kalimantan Barat (Perda Provinsi Kalimantan Barat No. 5/2004 tentang RTRWP Kalimantan Barat). Selain itu, dalam masa rencana (2009-2029), akan dikembangkan kawasan gerbang lintas antarnegara di Aruk yang berada di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas. Keberadaan kawasan tersebut tentunya sangat berpotensi memunculkan berbagai kegiatankegiatan baru yang interaksinya dengan kegiatan-kegiatan yang telah ada sebelumnya kemudian akan menghasilkan sinergi yang memacu perkembangan perekonomian dan pola tata ruang wilayah pesisir Kalimantan Barat bagian utara di masa mendatang, khususnya Kota Sambas dan Kota Singkawang. Demikian pula halnya jika dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang dikembangkan gerbang lintas batas antarnegara di Jagoi Babang (Kabupaten Bengkayang), tentunya interaksi pergerakan orang dan barang antara Singkawang-Kuching akan memacu perkembangan
kegiatan
perekonomian
di
Kota
Singkawang.
Berbagai
kemungkinan yang akan muncul di masa mendatang ini perlu diantisipasi melalui revisi RTRWK Singkawang. Kebijakan penataan ruang wilayah kota adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar dalam pemanfaatan ruang untuk mencapai tujuan penataan ruang. Sedangkan yang dimaksud dengan strategi penataan ruang wilayah kota adalah langkah-langkah pelaksanaan kebijakan penataan ruang wilayah Kota. Kebijakan pengembangan struktur ruang wilayah Kota Singkawang pada masa rencana, adalah : a.
Pengembangan pusat-pusat pelayanan secara merata dan efisien, serta berhierarki dengan diiringi peningkatan akses pelayanannya.
24
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
b.
2015
Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana secara terpadu dan merata dalam menunjang keefektifan pelayanan dan pemanfaatan lahan secara optimal. Adapun strategi untuk kedua kebijakan tersebut adalah sebagaimana dimuat
pada Tabel 2.16 TABEL 2.16 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN STRUKTUR RUANG WILAYAH KOTA SINGKAWANG KEBIJAKAN
STRATEGI
a. Pengembangan pusata. Membatasi perkembangan kawasan permukiman system pantai, pusat pelayanan yang system kawasan lindung, system TPA Sampah, dan di daerah merata dan efisien serta pendekat dan transisional kawasan bandara. berhierarki dengan b. Mendorong perkembangan pusat pelayanan baru di kawasan diiringi peningkatan akses yang kurang terlayani oleh pusat pelayanan di sekitarnya agar pelayanannya terciptanya keefektifan pelayanan dan terpacunya perkembangan wilayah di sekitarnya. c. Meningkatkan hubungan antarkawasan hingga ke kawasan perkotaan terdekat serta perdesaan yang berbatasan dengan kota. b. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana secara terpadu dan merata di seluruh wilayah.
a. Meningkatkan kualitas jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumber daya air. b. Meningkatkan kualitas dan mewujudkan keterpaduan pelayanan untuk semua sistem jaringan prasarana wilayah kota. c. Mendorong pengembangan prasarana telekomunikasi terutama di kawasan terisolasi. Sumber: Revisi RTRW Kota Singkawang Tahun 2008 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Singkawang terdiri dari: 1. Sistem Pusat Permukiman 2. Sistem Jaringan Transportasi -
Bandara
-
Pelabuhan Laut
-
Terminal Angkutan Umum Penumpang
-
Sistem Jaringan Jalan
3. Sistem Jaringan Drainase 4. Sistem Jaringan Air Bersih 5. Sistem Jaringan Listrik
25
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
6. Sistem Jaringan Telekomunikasi 7. Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
TABEL 2.17 RENCANA BAGIAN WILAYAH KOTA No.
KAWASAN
BWK
PUSAT
1.
Primer (11.199 Ha)
G (4.482 Ha), H(3.509 Ha), dan J (3.208 Ha).
Seluruh bagian wilayah BWK A yang dikelilingi jalan lingkar dalam dan Kawasan Permukiman Sedau
2.
Sekunder I (14.660 Ha)
C (4.441 Ha), E (4.781 Ha), dan M (5.438 Ha).
Kawasan Permukiman Pajintan-Nyarungkop, Setapuk Besar, dan Sagatani
3.
Sekunder II (15.043 Ha)
B (5.512 Ha), F (4.170 Ha), I (2.871 Ha), K (2.490 Ha).
Kawasan Permukiman MayasopaPerintok Baru, Kawasan sekitar Kantor Camat Singkawang Utara, Lirang, Pakunam.
4.
Sekunder III A (6.022 Ha), D (3.969 Ha), Tanpa pusat . (20.098 Ha) L (4.855 Ha), N (5.252 Ha) Sumber: Revisi RTRW Kota Singkawang Tahun 2009 - 2029
TABEL 2.18 FUNGSI BAGIAN WILAYAH KOTA NO BWK FUNGSI PELAYANAN 1 A Perkebunan, RTH. 2 B Pertanian lahan basah dan kering, perkebunan 3 C wisata ,Rawan bencana (terutama banjir), pertanian lahan basah, permukiman yang relatif berkembang 4
D
5
E
Perkebunan, pertanian ,RTH. menjaga ketersediaan air baku, rawan bencana/banjir, rawan bencana (terutama banjir), pertanian lahan basah, permukiman yang relatif berkembang
Kawasan
lokasi Mayasopa PajintanNyarungkop, Setapuk Besar, dan Sagatani.
PajintanNyarungkop, Setapuk Besar, dan
26
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Sagatani. 6 7
8
9 10 11 12
13
F
Perekonomian,rawan bencana (terutama banjir), pertanian lahan basah G pusat pemukiman, kegiatan pusat kota perekonomian, wisata,rawan bencana /banjir, rawan bencana (terutama banjir), pertanian lahan basah H kawasan pelabuhan khusus, kegiatan perekonomian, wisata, rawan bencana banjir, pertanian lahan basah I Wisata J Bandara, kegiatan perekonomian Bandara K RTH.menjaga ketersediaan air baku, L rawan bencana (terutama banjir), pertanian lahan basah, permukiman yang relatif berkembang, menjaga ketersediaan air baku, M Perkebunan, RTH. Sumber: Revisi RTRW Kota Singkawang Tahun 2009 – 2029
Sedau,Sakok,
PajintanNyarungkop, Setapuk Besar, dan Sagatani.
Untuk lebih jelasnya, penataan ruang Kota Singkawang yang tertuang dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Singkawang 2009 – 2029 dapat dilihat pada Peta : 4, 5, 6 dan Peta 7. PETA 4 : RENCANA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN INTAKE, RESERVOAR, LOKASI TPA, SAMPAH REGIONAL DAN SUTT
Sumber: Revisi RTRW Kota Singkawang 2009 – 2029 PETA : 5 RENCANA SISTEM JARINGAN DRAINASE
27
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Sumber: Revisi RTRW Kota Singkawang 2009 – 2029
PETA 6 :
RENCANA KAWASAN POTENSIAL UNTUK PENGEMBANGAN PELABUHAN KHUSUS NASIONAL
Sumber: Revisi RTRW Kota Singkawang 2009 – 2029
PETA : 7 RENCANA POLA TATA RUANG WILAYAH KOTA SINGKAWANG
28
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Sumber: Revisi RTRW Kota Singkawang 2009 – 2029
2.11.
Profil Sanitasi Saat Ini a. Air Limbah Domestik
- Sistem setempat (sistem on-site) dimana air limbah langsung diolah ditempat - Sistem terpusat (sistem off-site) dengan mengalirkan air limbah domestik melalui perpipaan menuju instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Diagram Sistem Sanitasi Air Limbah Domestik 29
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
No
Nama
Sanitasi tidak layak
2015
Sanitasi Layak
Tabel cakupan akses dan sistem layanan air limbah domestik Kota Singkawang
30
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
Kecamatan
Sistem Onsite
2015
Sistem Offsite Skala Kawasan / terpusat
BABS* Sistem Berbasis Komunal
(KK)
Cubluk* **, jamban tidak aman** (KK)
Cubluk aman/ Jamban keluarga dgn tangki septik aman
MCK /Jamban Bersama
MCK Komunal* ***
Tangki Septik Komunal > 10 KK
IPAL Komu nal
(KK)
(KK)
(KK) (KK)
Sambun gan Rumah yg berfungs i (KK)
(KK) (i)
(ii)
(iii)
(iv)
(v)
(vi)
(vii)
(viii)
(ix)
(x)
1.
Wilayah Perdesaan
A.
Kec. Singkawang Selatan
2.460
2.187
4.345
60
60
0
0
0
B.
Kec. Singkawang Timur
0
0
0
0
0
0
0
0
C.
Kec. Singkawang Utara
94
313
600
0
0
0
0
0
D.
Kec. Singkawang Barat
1.049
3.508
6.683
20
20
0
0
0
E.
Kec. Singkawang Tengah
5.848
2.872
4.037
120
120
0
0
0
2.
Wilayah Perkotaan
A.
Kec. Singkawang Selatan
714
635
1.256
20
20
0
0
0
B.
Kec. Singkawang Timur
2.856
85
1.207
20
20
0
50
0
C.
Kec. Singkawang Utara
495
1.657
3.015
80
80
0
0
0
31
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
D.
Kec. Singkawang Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
E.
Kec. Singkawang Tengah
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabel Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Kondisi
Jumlah/ No
(i)
Jenis
(ii)
Satuan
(iii)
Berfungsi
Tdk berfungsi
Keterangan
Kapasitas (iv)
(v)
(vi)
(vii)
SPAL Setempat (Sistem Onsite) 1
Berbasis komunal - MCK Komunal
unit
2.
Truk Tinja
unit
3
IPLT : kapasitas
M3/hari
SPAL Terpusat (Sistem Offsite) 1
2
Berbasis komunal - Tangki septik komunal >10KK
unit
- IPAL Komunal
unit
IPAL Kawasan/Terpusat - kapasitas
M3/hari
- sistem
32
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Diagram Sistem Pengelolaan Persampahan Domestik
Tabel timbunan sampah per kecamatan * Jumlah Penduduk
Volume Timbulan Sampah
Wilaya h perdes aan
Wilaya h perkota an
Total
orang
orang
orang
(%)
Singkawang Selatan
28.487
15.584
44.071
96,5
Singkawang Timur
20.478
-
20.478
Singkawang Utara
19.200
4.190
23.390
Singkawang Barat
-
50.156
50.156
Singkawang Tengah
-
60.646
60.646
Nama Kecamatan
Wilayah perdesaan
(M3/ hari)
Wilayah Perkotaan
(%)
(M3/hari)
Total
(%)
(M3/har i)
98
- Tabel Timbulan sampah per kecamatan (informasi terdapat di dalam Instrumen Profil Sanitasi lembar kerja” Form 2”). * Jadi catatan kepada Pusat
33
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Tabel Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan Jumlah/ Jenis Prasarana / No
Satuan Sarana
luas total terpakai
Kapasitas / daya tampung*
/hari
M3 (i)
1
2
(ii)
(vi)
Baik
Rusak ringan
Rusak Berat
(vii)
(viiii)
(ix)
(iii)
(iv)
- Gerobak
unit
51
41
- Becak/Becak Motor
unit
10
5
- Kendaraan Pick Up
unit
1
1
(x)
Pengumpulan Setempat 10 5
Tempat Penampungan Sementara (TPS) - Bak sampah (beton/kayu/fiber)
unit
-
unit - Container unit - Transfer Stasiun - SPA (Stasiun Peralihan Antara) 3.
(v)
Keteran gan**
Kondisi
Ritasi
unit
49
-
Belum ada
-
Belum ada
-
Belum ada
Pengangkutan - Dump Truck
unit
5
4
2
unit
Belum ada
unit
Belum ada
- Arm Roll Truck
- Compactor Truck
11
34
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Jumlah/ Jenis Prasarana / No
Satuan Sarana
luas total terpakai
Kapasitas / daya tampung*
Ritasi /hari
M3 4
5
Keteran gan**
Kondisi
Baik
Rusak ringan
Rusak Berat
Pengolahan Sampah - Sistem 3R
unit
- Incinerator
unit
1
Belum ada
TPA/TPA Regional Konstruksi:lahan urug saniter/lahan urug terkendali/ penimbunan terbuka Operasional:lahan urug saniter/lahan urug terkendali/ penimbunan terbuka - Luas total TPA yg terpakai - Luas sel Landfill - Daya tampung TPA
6
7
Ha
8,6 Ha
-
Ha
7000m²
-
(M3/h ari)
-
Alat Berat - Bulldozer
unit
- Whell/truck loader
unit
- Excavator / backhoe - Truk tanah
unit
1
unit
1
1
-
1
-
1 1
IPL: Sistem kolam/aerasi/….. Hasil pemeriksaan
Belum ada
35
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Jumlah/ Jenis Prasarana / No
Satuan Sarana
luas total terpakai
Kapasitas / daya tampung*
Ritasi /hari
M3
Baik
Rusak ringan
Rusak Berat pemerik saan
lab (BOD dan COD): - Efluen di Inlet - Efluen di Outlet
-
Keteran gan**
Kondisi
Daftar permasalahan terkait pengelolaan persampahan No
Permasalahan Mendesak
1. Aspek Teknis: Pengembangan Sarana dan Prasarana (user interface-pengolahan awal-pengangkutanpengolahan akhir-pembuangan akhir) serta Dokumen Perencanaan Teknis BABS : 41,1 % (19.129 KK) Akses terhadap jamban yang tidak layak: 30,3 % (14.103 KK) Kota Singkawang belum miliki IPLT Jumlah truk tinja tidak memadai (hanya 1 unit)dan belum difungsikan Praktek pengurasan tinja sangat rendah / hampir tidak ada, dikarenakan pembuatan septik tank yang tidak memenuhi syarat (tidak aman) Belum memiliki Masterplan Pengelolaan Air Limbah
No
Permasalahan Mendesak
2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, Peraturan dan Perundang-undangan, Peranserta
36
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta, Komunikasi Belum adanya peraturan daerah mengenai pengelolaan air limbah Angaran APBD tidak mencukupi Koordinasi antar SKPD kurang baik Pemahaman masyarakat tentang septik tank yang layak masih kurang
Tabel Kondisi sarana dan prasarana drainase perkotaan di Kota Singkawang Jenis Prasarana / No
Satuan Sarana
(i)
(ii)
(iii)
Bentuk Penampang Saluran*
Dimensi B**
Kondisi
H** *
Berfungsi
Tdk berfungsi
(iv)
(v)
(vi)
Frekuensi Pemeliharaan (kali/tahun) (vii)
Saluran 1
- S. Primer A
m
- Saluran Sekunder A1 - Saluran Sekunder A2 Bangunan Pelengkap
m m
- Rumah Pompa - Pintu Air - Kolam retensi
2
.
unit unit
- Trash rack/ saringan sampah
unit
- S. Primer B
m
- Saluran Sekunder B1 Bangunan Pelengkap
m
37
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
unit
- Rumah Pompa
unit
- Pintu Air
unit
- Kolam retensi - Trash rack/ saringan sampah
-
unit
Daftar permasalahan terkait pengelolaan air limbah domestik No
Permasalahan Mendesak
1. Aspek Teknis: Pengembangan Sarana dan Prasarana (user interface-pengolahan awal-pengangkutan-pengolahan akhir-pembuangan akhir) serta Dokumen Perencanaan Teknis BABS : 41,1 % (19.129 KK) Akses terhadap jamban yang tidak layak: 30,3 % (14.103 KK) Kota Singkawang belum miliki IPLT Jumlah truk tinja tidak memadai (hanya 1 unit)dan belum difungsikan Praktek pengurasan tinja sangat rendah / hampir tidak ada, dikarenakan pembuatan septik tank yang tidak memenuhi syarat (tidak aman) Belum memiliki Masterplan Pengelolaan Air Limbah
No
Permasalahan Mendesak
2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, Peraturan dan Perundang-undangan, Peranserta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta, Komunikasi Belum adanya peraturan daerah mengenai pengelolaan air limbah
38
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Singkawang
2015
Angaran APBD tidak mencukupi Koordinasi antar SKPD kurang baik Pemahaman masyarakat tentang septik tank yang layak masih kurang
39