BAB
3 PROFIL SANITASI WILAYAH
3.1
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Pada hakekatnya satu variabel yang acapkali mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan dan pola hidup masyarakat. Faktor perilaku, pelayanan, kesehatan dan genetik, lingkungan juga turut menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Sinjai. Salah satu tugas Pemerintah Kabupaten Sinjai dibidang kesehatan adalah melakukan pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan pemukiman. Program Penyehatan Lingkungan dilaksanakan secara terpadu baik dengan lintas program maupun lintas sektor, dengan melakukan intervensi terhadap faktor resiko lingkungan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Selain itu juga melalui pemberdayaan melalui partisipasi masyarakat terhadap pengawasan lingkungan. Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan murah. Dengan tujuan tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik, yang pada gilirannya memperoleh kehidupan dan prilaku hidup sehat dan produktip. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai mengenai sarana sanitasi dasar.
3.1.1
Tatanan Rumah Tangga
Berdasarkan capaian hasil kegiatan dapat dinilai bahwa upaya yang telah dilakukan melalui tiga pogram pokok yakni peningkatan pelayanan kesehatan dan pengembangan desa sehat serta Program Jaminan Kesehatan Daerah berdampak pada Derajat Kesehatan Masyarakat yakni ; Infant Mortality Rate (Kematian Bayi), Maternal Mortality Rate (Kematian Ibu) dan Child Mortality Rate (Kematian Balita). Namun yang paling besar pengaruhnya terhadap ketiga Indikator tersebut adalah Program Desa Sehat. Program Desa Sehat memuat sepuluh Program Pokok Pelayanan Kesehatan diantaranya adalah Kesehatan Ibu dan Anak, Pencegahan Penyakit, Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan dan beberapa program lainnnya yang diimplementasikan sebagai kegiatan operasional puskesmas se Kabupaten Sinjai .
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 1
Desentralisasi/otonomi daerah membawa konsekuensi bagi daerah agar dapat mewujudkan kemandiriannya dalam pembangunan, termasuk pembangunan bidang kesehatan yang merupakan investasi bangsa di masa mendatang sebagaimana asas desentralisasi. Pemerintah daerah sesuai fungsinya memiliki kewenangan sepenuhnya dalam pembangunan di bidang kesehatan. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud tingkat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Desentralisasi di bidang kesehatan bertujuan untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan berlandaskan prakarsa dan aspirasi masyarakat dengan cara memberdayakan, menghimpun dan mengoptimalkan potensi daerah dan nasional. Untuk melihat kondisi kesehatan lingkungan di Kabupaten Sinjai. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai terdapat 49.752 unit rumah yang ada dari jumlah rumah yang di periksa 46.540 unit rumah dan diperiksa telah mencapai 93,54%, namun yang termasuk kategori sehat sejumlah 35.051 unit rumah atau 75,31% telah terealisasi. Hal ini diharapkan akan lebih baik untuk mencapai target, sehingga diperlukan upaya lebih serius dalam mengatasi hal ini , namun jika dibandingkan dengan target Indonesia Sehat 2010 maka sebesar 65 % maka Kabupaten Sinjai telah melewati target rumah sehat dalam realitasnya. Tapi jika mengacu pada MDGS 2015 capaian target rumah tangga sehat masih jauh maka diiharapkan kerjasama yang baik dari semua pihak bak lintas sektoral,LSM , tokoh masyarakat, agama untuk memkberikan motivasi dan berkomitmrn bersama dalam pencapaian target tersebut diatas. Indikator yang menunjang PHBS di tingkat Tatanan Masyarakat ini antara lain 1. Mencuci tangan dengan Sabun dan sabun; 2. Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga 3. Buang Air Besar Sembarangan 4. Pengelolaan Air limbah Rumah Tangga 5. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berikut data untuk pencapaian Indikator PHBS di Tatanan Masyarakat: di Kabupaten Sinjai berdasarkan study EHRA ( Enviroment Health Risk Assesment) atau yang biasa dikenal sebagai study data primer area beresiko sabitasi dalam program PPSP: 1. Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun
Aktivitas keseharian kita me betapa kotornya tangan kita setelah bekerja. Seringkali tanpa disadari bahwa sebelum makan kada ng masyarakat lupa untuk mencuci tangannya, kebiasaan inlah yang mengakibatkan orang sering terkena penyakit. Penyakit yang bisa ditimbulkan dengan melupakan kebiasaan ini antara lain diare, kolera, disentri, tifus, cacingan, penyakit ku l it , Infeksi Saluran Pernafasan Akut, flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)) . Untuk melihat sampai sejauh mana masyarakat Kabupaten Sinjai
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 2
melakukan kebiasaan cuci tangan pakai sabun dapat kita lihat pada data EHRA berikut ini.
Penggunaan Sabun di masyarakat
Hasil menunjukkan bahwa penggunaan sabun di masyarakat sudah baik rata-rata penggunaan sabun sebesar 52,21 %. Aktivitas tertinggi pemakaian sabun pada mandi sebesar 96,4 % kemudian untuk aktivitas lainnya dapat dilihat pada tabel 3.1. Melihat hasil s urvey diatas diharapkan kegiatan pemakaian sabun di kabupaten sinjai harus ditingkatkan.
Tempat Mencuci Tangan
Dari hasil analisis data EHRA Kabupaten Sinjai, data menunjukan bahwa dalam hal tempat mencuci tangan dijelaskan bahwa masyarakat mencuci tangan di tempat cuci piring sebanyak 74,9 %. Mencuci tangan di kamar mandi sebanyak 46,9 %, di dekat kamar mandi sebesar 15,3 %, Kebiasaanmencuci tangan di jamban sebesar 11%, mencuci tangan di dekat jamban 8,7 %, mencuci tangan di Sumur sebesar 23,6%. Disekitar penampungan air 13,4 %, di tempat cuci piring sebanyak 74,9 %, Didapur 38,4 % serta Lainnya tidak tahu. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.2
Waktu Cuci Tangan Pakai Sabun
Mengacu hasil Analisis kajian Study Ehra maka masyarakat di Kabupaten Sinjai waktu cuci tangan pakai sabun dalam kesehariannya adalah sebelum ketoilet, setelah menceboki anak, setelah buang air besar, sebelum makan, setelah makan, sebelum menyuapi anak makan, sebelum menyiapkan masakan, setelah memegang hewan, sebelum sholat, dan aktivitas lainnya. Kebanyakan untuk masyrakat kabupaten Sinjai mencuci tangan sebelum dan setelah makan, kemudian setelah buang air besar. Hasil ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat cukup tinggi dalam mdncuci tangan pakai sabun. 2. Perilaku Pengelolaan Air Bersih Rumah Tangga
Kabupaten Sinjai memiliki banyak sumber air permukaan dan sumber air dalam tanah karena kondisi geografis kabupaten Sinjai beraneka ragam. Mulai dari pegunungan hingga daratan. Pengelolaan Air bersih di kabupaten Sinjai dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum yang berada di kota Sinjai. Daerah pelayanan PDAM Kabupaten Sinjai belum menjangkau secara keseluruhan kecamatan. Dari 9 kecamatan hanya 2 Kecamatan yang terlayani dengan jumlah pelanggan sebanyak 5608 Sambungan. Dari hasil survey EHRA di Kabupaten Sinjai pemakaian air untuk kebiasaan sehari-hari minum, masak,mencuci piring, mencuci pakaian, dan menggosok gigi pemakaian air bersih bersumber dari air sumur gali yang terlindungi. Untuk pemakaian air bersih untuk PDAM hanya sebesar 16,32 % untuk sambungan rumah, yang memakai air botol kemasan sebesar 1,5 %, pemakaian air isi ulang hanya untuk minum sebesar 17,9 %, sedangkan untuk aktivitas lainnya di ambil rata-ratanya sebesar 5,92 % . Untuk Hidrant Umum rata-ratakan 1,68 %, kran Umum 0,94%, sumur
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 3
pompa tangan sebesar 8,64 %, sumur gali yang terlindungi 40,72 %, mata air yang terlindungi sebesar 7 %, untuk mata air yang tidak terlindungi sebesar 1,92 %, air hujan sebanyak 12,4 %, air sungai sebesar 0,76 %, air waduk sebesar 0,08 %. Berikut hasil secara terperinci pemakaian air bersih untuk masing-masing sumber mata air di kabupaten Sinjai. 3. Perilaku Buang Air Besar
BAB adalah singkatan dari Buang Air Besar, mengapa indikator ini merupakan salah satu pilar dari lima STBM karena untuk dikategorikan hidup sehat karena masyarakat harus memiliki wadah atau tempat untuk buang air besar terfokus. Alasannya bila tidak terfokus maka bisa menyebabkan kuman ecoli menyebar ke suatu wilayah yang tanpa sadar bisa menyebabkan kejadian luar biasa. Perilaku BAB suatu daerah dikatakan baik apabila sudah tidak ada lagi masyarakat di daerah tersebut berperilaku buang air besar d sembarang tempat. Milenium Development Goalds mengharapkan bahwa ditahun 2015 nanti sudah tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar sembarangan di kabupaten Sinjai. Target ini bukan hanya untuk program MDGS saja tetapi juga merupakan program Promosi PHBS masyarakat di kabupaten Sinjai dengan mencanangkan Stop BABS 2015. Untuk melihat hasil lapangan sudah sampai sejauh mana BAB d kabupaten Sinjai saat ini maka EHRA akan menjawab hal tersebut diatas.
Tempat Buang Air Besar
Ada beberapa pertanyaan yang dapat timbul untuk perilaku Hidup Bersih dan Sehat diantaranya adalah dimana masyarakat melakukan buang air besar dan sebesarapa seberapa besar wadah yang harus disiapkan untuk menempati buang air besar. Jawabannya adalah tempat terfokus dan memiliki saptic Tank, ukurannya tidak mesti bagus yang penting bisa ditempati buat BAB terfokus. Jamban adalah salah satu jawaban dari pertanyaan tersebut diatas, jamban yang baik dimana fasilitas untuk pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas bangunan atas yang terdiri dari atap penutup jamban, kemudian bangunan tengah yang terdiri dari tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi air u n t u k membersihkannya dan terakhir adalah bangunan bawah yang merupakan unit penampung kotoran yang 4ank berbentuk cemplung atau 4ank e tank. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air, sedangkan jamban leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah padat penduduk. Jamban merupakan salah satu 4ank e4or yang menjadi syarat utama dalam perilaku hidup bersih dan sehat, suatu keluarga jika sudah memiliki jamban dapat menjadi cermin bahwa perilaku keluarga yang bersangkutan baik, namun permasalahannya tidak semua jamban keluarga dinyatakan baik dan sehat, baik secara struktur (bahan material, sambungan pipa, syarat 4ank e tank) dan aspek non teknis seperti pemeliharaan dan pengelolaan/pembuangan akhir. Hasil kajian EHRA menunjukkan, bahwa kepemilikan jamban bagi rumah tangga penduduk di kabupaten Sinjai sudah lumayan tinggi yaitu yang menggunakan jamban pribadi 66,1% dan yang menggunakan MCK/WC Umum sebanyak 6,1%. Untuk data sekunder tingkat kepemilikan jamban di kabupaten mencapai %. Hal yang memprihatinkan dimana menurut
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 4
survey EHRA Perilaku BAB ke sungai sebesar 10,7 %, yang masih ditemukan prilaku BAB ke kebun/pekarangan sebesar 9,3 %, ke selokan/parit/got sebesar 0,9 %, 5ank e lubang galian sebesar 7,6 %, yang memakai WC helikopter sebesar 1,6 % . Dengan melihat masih ada Perilaku BAB yang buruk ini, di dapat dari hasil pengamatan di lapangan terjadi pada masyarakat perdesaan terutama masyarakat yang tinggal di pinggir sungai dan masyarakat peladang. Kenapa mereka masih BAB di kebun atau membuat lubang galian karena setengah hari aktifitas mereka berada di daerah perkebunan yang mana perkebunan tersebut tidak memiliki sarana jamban. Alasan masyarakat sangat jauh bagi mereka untuk pulang dan BAB saat mereka ada di kebun mereka. Untuk masyarakat pantai atau pulau perilaku yang diterapkan adalah ke tepi pantai.
Kategori Usia Yang BAB di Ruang Terbuka
Data yang dihasilkan oleh study EHRA untuk cakupan layanan jamban di kabupaten Sinjai menyebabkan kita akan berpikir sampai sebatas mana usia yang BAB sembarang tempat. Korelasi hasil survey menyebutkan bahwa anak laki-laki umur 512 tahun yang paling sering melakukan perilaku Buang Air besar Sembarang Tempat sebesar 10,5 %. Untuk anak perempuan yang berusia 5-12 tahun, Remaja laki-laki sebesar 6,1 %, remaja perempuan 6,5 % dan Laki-laki dewasa sebesar 8,8 % untuk perempuan dewasa sebesar 9,3 %. Laki-laki di usia tua didapat data 5,3 %, perempuan tua 6 %. Usia lainnya 0,4 %. Realitas tersebut diatas menuntut pemikiran khusus mengenai masih adanya perilaku BAB sembarang tempat. Kategori tidak memilih usia untuk melakukan kebiasaan ini. Hal yang bisa di petik adalah bagaimana cara mengkampanyekan PHBS kepada masyarakat khususnya mulai dari usia remaja hingga usia lanjut untuk tidak BAB sembarang tempat. Pemicuan dengan menimbulkan rasa jijik akan dapat mengurangi jumlah orang untuk BAB sembarang tempat. Untukl anak usia 512 tahun pendidikan yang bisa menyentuh langsung adalah dengan mengadvokasi sekolah untuk promosi kesehatan di sekolah dan tidak lupa bahwa kebiasaan ini harus ditunjang dengan fasilitas yang cukup untuk jamban dan air bersih sebagai penunjang keberfungsian jamban yang telah dibangun.
Kepemilikan Jamban
Untuk memenuhi kebutuhan akan buang air besar maka bagaimanakah jamban yang bersyarat dan baik. Dari hasil EHRA berikut jenis jamban masyarakat di kabupaten Sinjai dimana untuk jamban kloset leher angsa sebesar 60 %, kloset duduk siram leher angsa sebesar 2,5 %, plengsengan sebesar 0,8 %, cemplung sebesar 13,1 %. Dan masih belum memiliki kloset sebesar 23,7 %. Hasil inilah menjadi patokan dasar untuk pemenuhan jamban bagi yang tidak mempunyai kloset di kabupaten Sinjai.
Pembuangan Limbah Tinja/ lumpur Tinja
Hasil Ehra menunjukkan bahwa tempat pembuangan Tinja Untuk Kabupaten Sinjai terbesar di Tangki Septik sebanyak 58,3 %, untuk pipa sewer sebesar 1,2 %, Sistim Cubluk/ Lobang Tanah 13,7 %, Langsung ke drainase sebesar 1,3 %, ke sungai
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 5
atau danau atau pantai sebesar 13,4 %, ke kolam atau sawah 0,2 %, Ke kebun atau lapangan sebesar 10,7 %. Bagaimanakah sistim pengelolaan lumpur tinja di kabupaten sinjai. Hasil Ehra menilai bahwa periode pengosongan tangki septic adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. f.
Periode 0-12 Bulan sebanyak 0,9 % Periode 1-5 Tahun sebanyak 2,1 % Periode 5-10 Tahun sebanyak 0,6 % Periode Lebih dari 10 Tahun sebanyak 0,3 % Tidak pernah melakukan pengosongan lumpur tinja sebanyak 90,7 % Tidak tahu sebanyak 5,4 %
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyaknya masyarakat yang belum terlayani akan layanan penyedotan limbah tinja, maka sangat diperlukan partisipasi dan program dari pemerintah dalam mengoptimalkan tingkat pelayanan penyedotan tinja di kabupaten sinjai. Untuk pelaku pelaksanaan penyedotan limbah tinja di kabupaten sinjai berdasarkan survey EHRA adalah sebagai berikut: a. b. c. d.
Layanan sedot tinja sebesar 13,8 % Membayar orang sebesar 9,2 % Dikosongkan sendiri sebesar 12,3 % Sedangkan yang tidak tahu mengenai pengosongan septic tank dilakukan oleh siapa sebesar 64,6 %
Membutuhkan memang sosialisasi yang tinggi untuk pelaku pelayanan sedot tinja di kabupaten sinjai harapan besar melalui Percepatan Pembangunan Sanitasi inilah perlu dipikirkan mengenai aktualisasi dan sinkronisasi antara peren pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk memberikan masukan dalam peningkatan sedot tinja untuk kabupaten sinjai, terlebih lagi dengan di galakkannya Sinjai STOP BABS sembarang tempat 2015 maka sangat diharapkan masingmasing SKPD sebagai fasilitator , didukung dari kerjasama swasta dan masyarakat sebagai objek pembangunan daerah saling bahu membahu dalam peningkatan kegiatan ini. Peran masyarakat sebagai kontrol pembangunan dewasa ini mengkikat peran dalam pembangunan Jangka Menengah yang berbasis capasity building. Harapan terbesarnya adalah bahwa pemerintah dalam hal ini hanya bersifat sebagai fasilitator tetapi masyarakatlah yang berperan dalam pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat. Tidak sepenuhnya masyarakat memberikan tanggung jawab penuh kepada pemerintah untuk penanganan masalah pembuangan limbah tinja. Kebiasaan yang tidak baik harus diperangi dengan mempercepat proses sosilisasi, proses peningkatan kapasitas, proses melekukan pembangunan sendiri dan memelihara fasilitas yang telah dibangun sehingga hterpeliharanya sarana akan lebih terjangkau untuk akses pelayanannya dan pemeliharannya. -
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 6
Ibu-ibu memegang peranan penting dalam pengelolaan sanitkasi, karena setiap hari ibu beserta anaklah yang tinggaldi rumah memerlukan sosilalisasi dan pemahaman yang kuat bagi pengelolaan tinja rumah tangga. Hasil EHRA menyebutkan sisa pembuangan tinja balita dibuang ke WC atau ke kamar mandi sebesar 34 %, pembungan ke tempat sampah sebesar 6,8 %, ke kebun/pekarangan/jalan sebesar 12 %, ke sungai/selokan/got sebesar 11,8 %, ke tempat lainnya sedangkan yang tidak tahu membuang kemana sebesar 32,9 . Mengingat masih banyaknya tempat buang kotoran balita ke tempat sampah, kebun dan pekarangan ke sungai/selokan/got, maka sangat besar kemungkinan banyaknya penyakit yang timbul karena pembungan kotorn tidak di daerah tertutup sehingga banyaknya lalat, tikus dan masih banyak penyebar penyakit lainnya dapat menjangkau sumber tersebut. Untuk data penyakit diare kabupaten sinjai berdasarkan EHRA dapt dikategorikan dalam periode sebagai berikut: a. 24 jam terakhir sebesar 0,9 % b. 1 minggu terakhir 0,8 c. 1 bulan terakhir sebesar 5,3 % d. 3 bulan terakhir sebesar 4,1 % e. 6 bulan terakhir sebesar 3,4 % f.
Lebih dari 6 bulan lalu sebesar 2,1 %
g. Tidak pernah terkena diare sebesar 5,9 % Pemerintah berharap untuk kebiasaan membuang kotoran bayi bukan pada daerah tertutup dapat di berantas dengan melakukan sosialisasi dan pemicuan rasa jijik sehngga penyebaran penyakit dapat ditekan semakin kecil. Apakah dampak dari pembuangan kotoran bayi di bukan tempat pembuangannya, jawabannya bisa berakibat pada timbulnya penyakit diare baik dari tingkat anak-anak hinggga manusia dewasa. Hasil EHRA menyebutkan bahwa : a. b. c. d. e. f.
Untuk anak-anak balita sebesar 27,9 % Untuk anak-anak non balita sebesar 13,0 % Untuk remaja laki-laki sebesar 6,3 % Untuk anak remaja perempuan sebesar 11,2 % Untuk orang dewasa laki-laki sebesar 15,2 5 Untuk orang dewasa perempuan sebesar 36,4 %
4. Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga Perilaku hidup bersih dan sehat berpengaruh besar terhadap kesehatan individu, rumah tangga dan lingkungan. Makin baik perilakunya maka makin baik manfaat yang dirasakan utamanya dalam kesehatan. Hasil kajian di atas diperoleh gambaran jelas bahwa kondisi PHBS dilingkungan rumah tangga dan lingkungan atau individu di kabupaten Sinjai walaupun tidak bisa dikatakan sangat buruk tapi masih sangat memerlukan perbaikan di segala sektor.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 7
Untuk kesinambungan perilaku diatas maka dalam study EHRA Kabupaten Sinjai 2012 mencoba muntuk mengetahui sampai seberapa banyak ketersediaan Sarana Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga dan kemana Air Limbah ini dibuang. Dalam EHRA dijelaskan bahwa sistim pengolahan air limbah untuk kabupaten sinjai sudah banyak memiliki Sistim Pengolahan Air Limbah (SPAL) persentase cakupan layanannya sebesar 71,8 % sedangkan untuk masyarakat yang tidak memiliki fasilitas Sistim Pengolahan Air limbah Sebesar 28,2 %.
Dari 75% besaran layanan sistim pengolahan air limbah domestik, maka perlu juga diketahui kemana masyarakat membuang air limbah buangannya. Untuk pembuangan air limbah tempat penyalurannya ada beberapa tempat seperti sungai, jalan, halaman, saluran terbuka, saluran tertutup, lubang galian, pipa saluran, pipa IPAL Sanimas, dll. Sesuai dengan EHRA hasil yang didapat adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e.
Sungai sebesar Jalan/ Halaman Saluran terbuka Saluran tertutup Lubang Galian
5. Pengolahan Sampah Rumah Tangga
Kondisi persampahan setiap kabupaten berbeda-beda. Semua tergantung kepada kepadatan suatu daerah karena semakin padat suatu daerah maka semakin tinggi juga hasil sampah rumah tangga yang dihasilkan. Dalam study EHRA Kabupaten Sinjai 2012 ada beberapa yang akan diulas untuk mengupas bagaimana keadaan persampahan ditingkat masyarakat. Hal-hal yang menjadi acuan antara lain: a. Komposisi Sampah Rumah Tangga b. Pengangkutan Sampah c. Kondisi Sampah Rumah Tangga 6. Komposisi Sampah Rumah Tangga
` Komposisi sampah rumah tangga kabupaten sinjai beraneka ragam, mulai sampah organik, sampah palstik, sampah gelas, sampah kertas, sampah besi atau logam, dan lainnya. Untuk sampah organik menurut study EHRA sebesar 20 %, sampah palstik sebesar 40 %, sampah gelas atau kaca sebesar 20 % dan lainnya sebesar 20 %. Hasil akhir dapat terlihat pada tabel berikut. Dengan komposisi sampah domestik diatas maka tidaklah salah jika kita menganalisis bagaimanakah pengelolaan sampah menurut study EHRA du kabupaten Sinjai. Berikut hasil pengamatan EHRA 2012 Kabupaten Sinjai mengenai pengelolaan sampah masyarakat : a. b. c. d.
-
Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang sebesar 4 % Dikumpulkan dan dibuang ke TPS sebesar 7,8 % Dibakar sebesar 44,7 % Dibuang kedalam lubang dan ditutup dengan tanah sebesar 1,7 %
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 8
e. f. g. h.
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah sebesar 8,6 % Dibuang ke sungai/kali/laut/danau sebesar 15,6 % Dibiarkan saja sampai membusuk sebesar 1,3 % Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk 19,2 %
7. Pengangkutan Sampah
Bagaimana sistim pengangkutan sampah di kabupaten sinjai dan berapa lama pengangkutan sampah berjalan dalam sebulan bahkan seminggu. Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas maka baiklah kita melihat hasil analsis EHRA Kabupaten Sinjai. Periode pengangkutan sampah dengan komposisi sampah yang telah dibicarakan didepan meliputi beberapa analisis. Untuk analisis periodenya meliputi: a. Tiap hari sebesar 80 % b. Beberapakali seminggu sebesar 20 % Jika dilihat hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa pengangkutan sampah sebagian besar telah mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah setiap hari. Hanya untuk daerah yang tidak bisa terjangkau oleh pelayanan kendaraan atau yang memiliki medan sulit yang Cuma memperoleh pelayanan beberapakali saja dalam seminggu. Tapi secara garis besar telah terlayani baik untuk kendaraan 4 roda maupun 3 roda. Hasil analisis EHRA kabupaten Sinjai untuk periode pengangkutan sampah. 8. Kondisi Sampah Rumah Tangga
Kondisi sampah rumah tangga di kabupaten sinjai saat ini ada beraneka ragam kondisinya, ada yang berserakan, banyak menumpuk, kerawanan untuk menjadi sarang penyebar penyakit , menyumbat saluran drainase dan untuk melihat kondisi riil dari sampah rumah tangga menurut EHRA . Demikianlah gambaran umum kegiatan realisasi perilaku hidup bersuh sehat di kabupaten sinjai yang tereklam lewat study data EHRA tahun 2012. Banyak kekurangan tetapi paling tidak memberikan gambaran secara langsung subsektor mana yang masih membutuhkan wperhatian lebih serta daerah mana yang sekiranya akan menjadi sasaran shtrategi pembangunan sanitasi ke depan. Bagaimana dengan realisasi kegiatan di masing-masing subsektor dan pengelolaan saat ini di Instansi terkait, marilah kita dapat meneliti lebih dalam sudah sampai mana peran SKPD terkait melakukan yang terbaik di kabupaten sinjai dalam perannya sebagai pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan dalam pelaksanaan program pembangunan sanitasi di kabupaten sinjai. Desentralisasi di bidang kesehatan bertujuan untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan berlandaskan prakarsa dan aspirasi masyarakat dengan cara memberdayakan, menghimpun dan mengoptimalkan potensi daerah dan nasional. Untuk melihat kondisi kesehatan lingkungan di Kabupaten Sinjai. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai terdapat 49.752 unit rumah yang ada dari jumlah rumah yang di periksa 46.540 unit rumah dan diperiksa telah mencapai
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 9
93,54%, namun yang termasuk kategori sehat sejumlah 35.051 unit rumah atau 75,31% telah terealisasi. Hal ini diharapkan akan lebih baik untuk mencapai target, sehingga diperlukan upaya lebih serius dalam mengatasi hal ini , namun jika dibandingkan dengan target Indonesia Sehat 2010 maka sebesar 65 % maka Kabupaten Sinjai telah melewati target rumah sehat dalam realitasnya. Tapi jika mengacu pada MDGS 2015 capaian target rumah tangga sehat masih jauh maka diiharapkan kerjasama yang baik dari semua pihak bak lintas sektoral,LSM , tokoh masyarakat, agama untuk memkberikan motivasi dan berkomitmrn bersama dalam pencapaian target tersebut diatas. Berikut hasil kepemilikan keluarga akan data sanitasi dasar di kabupaten Sinjai: Untuk data sekunder dari dinas tatruang bahwa jumlah desa yang rawan sanitasi berjumlah 18 desa dari 80 jumlah desa yang ada.Kepemilikan jamban sebanyak 39.825 Rumah tangga (RT) untuk kepemilkan jamban dengan menggunakan septictank sebanyak 38.173 RT. Ini berarti sudah 95 % data jamban yang memakai septictank di seluruh kabupaten Sinjai yang telah memiliki jamban sehat. Untuk layanan Sanitasi seluruh kabupaten sudah mencapai 69 % berdasarkan perhitungan data sekunder.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 10
Tabel 3 Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar dalam Kabupaten Sinjai Tahun 2011 JUMLAH No
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KK RUMAH
A
B
JMLH RUMAH YG DIPERIKSA
% JMLH RUMAH YG DIPERIKSA
RUMAH DIPERIKSA MMLKI JAGA
% RUMAH DIPERIKSA MMLKI JAGA
RUMAH DIPERIKSA MMLKI SPAL
% RUMAH DIPERIKSA MMLKI SPAL
RUMAH DIPERIKSA MMLKI TPS
% RUMAH DIPERIKSA MMLKI TPS
RUMAH DIPERIKSA BEBAS JENTIK
% RUMAH BEBAS JENTIK
RUMAH DIPERIKSA MMNHI SYARAT
% RUMAH DIPERIKSA MMNHI SYARAT
C
D
E
F
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
1
Sinjai utara
Balangnipa
37586
7936
8940
7908
99.65
7479
94.58
7908
100
7908
100
7574
95.78
7406
93.65
2
Bulu poddo
Bulupoddo
15639
3592
4565
3132
87.19
2153
68.74
2200
70.24
2313
73.85
1920
61.30
2704
86.33
3
Pulau-pulau IX
Pulau IX
7838
1525
1890
1337
87.96
542
40.54
1382
100
1382
100
1382
100
496
37.10
Samataring
11422
2557
2649
2045
79.05
2045
100
2045
100
2045
100
1645
80.44
1213
59.32
Kampala
9694
1987
2428
1987
100
1754
88.27
1987
100
1987
100
1806
90.89
1743
87.72
6
Panaikang
9165
1827
2294
1746
95.57
912
52.23
1338
76.63
1080
61.86
1721
98.57
975
55.84
7
Aska
14350
2943
3457
2943
100
2056
69.86
1918
65.17
2093
71.12
2630
89.36
2056
69.86
Samaenre
22768
4785
5630
4090
85.48
3849
94.11
3929
96.06
3559
87.02
3705
90.59
3135
76.65
Lappae
14291
3125
3412
3000
96.00
2373
79.10
2783
92.77
2783
92.77
2940
98
2373
79.1
Mannanti
19713
4255
4849
4226
99.32
3126
73.97
2729
64.58
2816
66.64
2775
65.66
2061
48.77
4 5
8 9 10 11 12 13 14 15
Sinjai timur
Sinjai selatan Tellulimpoe Sinjai tengah Sinjai borong Sinjai barat JUMLAH
Lappadata
12231
2875
3217
2332
81.11
2340
100
2332
100
2332
100
2332
100
2115
90.69
Manimpahoi
15511
3452
3932
3452
100
2717
78.71
3452
100
3452
100
3336
96.64
2283
66.14
Borong Komp.
16935
3880
4454
3694
95.21
2674
72.39
3408
92.26
3161
85.57
3694
100
2382
64.48
Manipi
6003
1601
1788
3097
91.44
3097
100
3097
100
3097
100
2975
96.06
2940
94.93
Tengnga Lmbg.
16106
3386
4062
1551
96.88
1056
68.09
1330
85.75
1182
76.21
1547
99.74
1169
75.37
229252
49726
57567
46540
93.54
38173
82.02
41838
89.90
41190
88.50
41982
90.21
35051
75.31
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Sinjai 2011
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
11
Tabel 3 Persentase Rumah Tangga Sehat menurut Kabupaten/Kota Dalam Kabupaten Sinjai Tahun 2011 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS JMLH RUMAH YG ADA
JMLH RUMAH YG DIPERIKSA
% DIPERIKSA
JMLH RUMAH SEHAT
% SEHAT
1
Sinjai utara
Balangnipa
7936
7908
99.65
7406
93.65
2
Bulupoddo
Bulupoddo
3592
3132
87.19
2704
86.33
3
Pulau IX
Pulau IX
1520
1337
87.96
496
37.10
Samataring
2587
2045
79.05
1213
59.32
Panaikang
1827
1746
95.57
975
55.84
Kampala
1987
1987
100
1743
87.72
Aska
2943
2943
100
2056
69.86
Samaenre
4785
4090
85.48
3135
76.65
Lappae
3125
3000
96.00
2373
79.1
Mannanti
4255
4226
99.32
2061
48.77
Lappadata
2875
2332
81.11
2115
90.69
Manimpahoi
3452
3452
100
2283
66.14
Borong Komp.
3880
3694
95.21
2382
64.48
Manipi
3387
3097
91.44
2940
94.93
Tengnga Lmbg.
1601
1551
96.88
1169
75.37
49752
46540
93.54
35.051
75.31
4 5
Sinjai Timur
6 7 Sinjai Selatan 8 9 Tellulimpoe 10 11 Sinjai Tengah 12 13
Sinjai Borong
14 Sinjai Barat 15 JUMLAH
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai 2011
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 12
Tabel 3 Tabel Kasus Penyakit Menular yang Diamati Menurut Kecamatan Penderita Terdeteksi No
Kecamatan
Kusta
Puskesmas PB
MB
DIARE
DISENTRI
TIFOID
PENEUMONIA
1
Sinjai Utara
Balangnipa
4
6
391
0
360
0
2
Bulupoddo
Bulupoddo
1
1
262
0
76
0
3
Pulau IX
Pulau IX
0
0
421
28
78
0
Samataring
0
3
324
0
117
0
Kampala
0
2
303
0
139
4
Panaikang
0
0
635
23
44
1
Aska
1
1
309
56
117
1
Samaenre
5
8
134
2
23
1
Lappae
0
5
233
13
18
0
Mannanti
0
6
291
8
72
6
Lappadata
0
2
143
0
0
8
Manimpahoi
0
0
277
0
24
0
Borong Kompleks
0
4
212
4
11
0
Tengnga lembang
0
5
57
0
1
0
Manipi
0
4
230
0
31
2
11
47
4222
134
1111
23
4 5
Sinjai Timur
6 7 Sinjai Selatan 8 9 Tellulimpoe 10 11 Sinjai Tengah 12 13
Sinjai Borong
14 JUMLAH 15 JUMLAH
Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Sinjai 2011
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 13
3.1.2
Tatanan Sekolah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk kalangan sekolah sangat diperlukan
mengingat masa depan bangsa adalah ditangan generasi muda. Jika diusia dini mereka telah mengenal hal tersebut maka untuk kedepannya tidak akan perlu susah lagi dalam mengembangkan Konsep Sanitasi dalam kehidupan kedepan. Dalam Program PPSP faktor yang menjadi landasan PHBS sekolah di kabupaten Sinjai meliputi : a. Sarana Jamban Sekolah b. Sarana Cuci Tangan c. Sarana Air Bersih Yang Digunakan d. Sarana Tempat Sampah e. Sarana Pengolahan Air Limbah Pendidikan akan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah menjadi penting untuk dilakukan mengingat masih rendahnya kesadaran masyarakat. Sosialisasi di level sekolah ini diharapkan menjadi ujung tombak dalam peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya masalah sanitasi. Selain promosi kesehatan di masyarakat, pendidikan awal di sekolah bisa menjadi sumber informasi kepada masyarakat melalui murid sekolah akan pentingnya permasalahan menyangkut sanitasi di Kabupaten Sinjai
Seberapa besar ruang lingkup PHBS Sekolah dikabupaten Sinjai dapat dilihat dalam tabel berikut:
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 14
Tabel 3.1.1 Rekapitulasi Kondisi Fasilitas Sanitasi di Sekolah/Pesantren (Tingkat Sekolah:SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (Toilet dan Tempat Cuci Tangan) Jumlah Siswa
Jumlah Guru
L
P
L
41 69 74 49 62 31 43 76 60 65 53 24 36 62 75
37 65 57 48 50 24 60 74 69 50 53 15 46 70 57
6 2 7 6 7 4 4 3 4 2 9 3 5 4 5
7 7 7 6 1 5 2 7 7 9 4 3 6 5 8
SDN NO.251 BalapalangiI
47
SDN No.106 Jerrung I
47 46 87 73 33 29 24
38 40 39 71 68 29 18 40
6 2 2 12 6
6 6 11
3 1
9 12 5 5
67
77
10
4
Nama Sekolah
1.Kecamatan Sinjai Barat SDN. 183 Lembanna SDN.136 Hulo SDN.119 Magala Bontosalama SDN.182 Rumpala SDN.239 Laha-laha SDN.215 Kampala SDN.205 Biholo SDN 97 Arango SDN 137 Tengalembang SDN 75 Lembanna SDN.247 Pattiro MI Al-Irsyad Tangkala'e
Mis Nurul Aqimah puncak SDN.No. 237 Lapparana SDN NO.249 Batupalla
P
Sumber Air Bersih SPT
PDAM S
K
T
S
K
T
S
K
Jml Tempat Kencing
Jml Toilet/WC
SGL T
Guru
L
P
Guru
L
Fas. Cuci Tangan P
1 1 1 1 2 1
√
Y
T
√
Y
T
1 1
1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1
1 1
2
1
1 1
√
√
√
1 1
1 1
1 1 1 1
1
√
√
L
P
√ √
√ √
√
√ √
√ √ 8
L
√
√ 1 1
P
√
√ √
L
√
1 1
Siapa yang membersihkan Toilet Siswa Guru Pesuruh
Persediaan Sabun
√ √ √ √ √ √
√
√ √
√
√ v
√ v √
√ √ v
√ v √ √
√ √ √ 1
√
2. Kecamatan Bulupoddo
SD NEGERI NO.8 Hilalang SD NEGERI NO.207 Parepo SDN NO.114 Mallenreng SDN NO 196 Mangasa
SDN No.218 Congkoe SDN. 199 Karampuang 3. Kecamatan Sinjai selatan SDN. 109 Cappagalung
√
1
√
√
√
√
√
1 1 1 1 1 2 2
2 1 1 1
2
1 1
1 1
1
1
1
III -
2
1
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
2 1
15
1 1 2
√ 7
√
√ √
√ √ √
1 1
1 1
√ √
√ √ √ √
√ √
√
√
√
√ √ √
√
√
√ √ √ √ √ √ √
P
Tabel 3.1.2 Rekapitulasi Kondisi Fasilitas Sanitasi di Sekolah/Pesantren (Tingkat Sekolah:SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (Toilet dan Tempat Cuci Tangan) Jumlah Siswa
Nama Sekolah
L SDN NO 206 Paolotonge
P
Jumlah Guru L P
27 140 34 42 53 73 79
27 93 35 39 48 65 73
2 8 5 5 6 3 4
7 8 7 6 6 10 7
87 70 112 79 122 41 54 36
71 59 97 61 125 41 52 40
1 2 1 2 5 2 6 3
5 5 7 8 17 11 3 5
84 107 36 153 59
77 100 30 144 57
1 3 15 1
14 14 8 3 7
SMPN.2 Sinjai Timur
239
249
14
34
SMK Negeri 3 Sinjai
160
128
20
15
SDN 110 Jekka SD.NEG.NO. 171 Tellang SDN. NO.121 Coddong SDN.245 Leppang II SDN.NO 45 Lempangan SDN No.167 Baru I
4. KecamatanSinjai Timur SDN.136 Lasiai SDN NO 162 DUMME
SDN.35 Dume SDN. 33 Pattalassang SDN.84 Mangarabombang SDN 26 Rompe SDN.161 Barae SDN. 34 Biroro SDN. 92 Panaikang SDN.129 Batulappa SDN 29 Maroangin SDN.157 Pabeheang SDN 30 Tongke-Tongke SDN.156 Kaloling
S
PDAM K
T
Sumber Air Bersih SPT S K T
S
SGL K
Jml Toilet/WC T
Guru
L
P
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1
1
1
√
1 1 1 1 1 2 1
√
2
√ √ √ √
Persediaan Sabun Y T
1 1 1 1 1 1 1
1 1
√ √
√ √
1 1
√
√
√ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√
1
1
1
1 1
1 1
1
1 1
2
1 2 1
2 3
2 3
√
1
2
2
√
1
1
1
III -
16
1
1
1
√
1
1
1
√
1 1 1 1 1
1 1
1
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
Fas. Cuci Tangan Y T
1 1 1
√
1
1 1 1 1 1
Jml Tempat Kencing Guru L P
1 √
√
√ √ √ √
√
√ √
√
√ √ √
√ √ √
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √
√
√
√
√
√ √ √
√ √ √
√
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
√ √
1
√
Siapa yang membersihkan Toilet Siswa Guru Pesuruh L P L P L P
√ √ √
√ √ √
√
√ √
√
√
√
√
√ √
√ √ √
Tabel 3.1.3 Rekapitulasi Kondisi Fasilitas Sanitasi di Sekolah/Pesantren (Tingkat Sekolah:SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (Toilet dan Tempat Cuci Tangan) Nama Sekolah
Jumlah Siswa L P
Jumlah Guru L P
5. Kecamatan Sinjai Tengah SDN.64 Manubbu SDN.59 Batulappa SDN.234 Jira SDN.246 Hampange SDN.57 Kanrung SDN.94 Kanrung SDN.204 Sinjai Kanrung SDN 214 Hslimping SDN.233 Balanreang SDN.60 Banyira SDN.212 Palampeng SDN.62 Manimpahoi SDN.211 Bontopenno SDN.61 Tadi
37 65 37 28 58 37 46 41 58 59 26 63 58 56
45 58 36 38 42 46 35 40 42 50 26 61 42 44
5 6 5 6 7 3 4 3 3 1 2 4 4
2 5 8 3 4 5 6 6 7 7 8 10 2 9
SMPN Satap Kanrung
37
42
6
7
S
PDAM K
T
Sumber Air Bersih SPT S K T
S
SGL K
√
Jml Toilet/WC T
Guru
L
1 1 1
P
1
Jml Tempat Kencing Guru L P
Fas. Cuci Tangan Y T
Persediaan Sabun Y T
1 1
√
√
√
√
√
√ √
1
1 1
1 √ √ √ √
√ √
1 1 1
1 1
1 1 1 1 2
1 1 1
1
1
1 1 1 1 1 1 1 1
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai 2012 Keterangan : L = laki-laki P = perempuan S = selalu tersedia air K = kadang-kadang T = tidak ada persediaan air Y = ya T = tidak SPT = sumur pompa tangan SGL = sumur gali
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
17
1 1
1 1
1
Siapa yang membersihkan Toilet Siswa Guru Pesuruh L P L P L P
√ √
√ √
√ √ √
√ √
√
√ √
√
√ √ √
1 1
1
1
1 2
1
1
√ √
√ √ √
√
√ √ √
√
√
√ √
√ √
Tabel 3.2.1 Kondisi Sarana Sanitasi di Sekolah Tingkat Sekolah:SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (Pengelolaan sampah dan pengetahuan higiene)
Nama Sekolah
Apakah pengetahuan ttg higiene dan sanitasi diberikan Ya, saat Ya, saat mata pertemuan / Tidak pelajaran penyuluhan pernah PenJas di tertentu kelas
Dikumpulkan Ya
1. Kecamatan Sinjai Barat SDN. 183 Lembanna SDN.136 Hulo SDN.119 Magala Bontoslama SDN. Rumpala SDN.239 Laha-laha SDN.215 Kampala SDN.205 Biholo SDN.97 Arango SDN.137 Tengalembang SDN 75 Lembanna SDN.247 Pattiro MI Al-Irsyad Tangkala'e Mis Nurul Aqimah Puncak SDN.No. 237 LAPPARANA SDN NO.249 BATUPALLA
2.Kecamatan Bulupoddo
Cara Pengelolaan Sampah
Apakah ada dana utk air bersih / sanitasi / pend. Higiene
Dipisahkan
Tidak √ √ √
√ √ √
√
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
Tempat buangan air kotor
Dibuat kompos
Dari kamar mandi
Dari toilet
SD NEGERI NO.8 HILALALNG SD NO.207 PAREPO SDN NO.114 MALLENRENG SDN NO 196 MANGASA
√
√
√
√ √
√
B
√
B B
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √
√
B √ √
√ √
√
√ √ √
√ √
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
√
√ √
Kondisi higiene sekolah
√ √
SDN NO.251 BALAPPANGI
SDN No.106 Jerrung I
Kapan tangki septik dikosongkan
III -
18
B
Tabel 3.2.2 Kondisi Sarana Sanitasi di Sekolah Tingkat Sekolah:SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (Pengelolaan sampah dan pengetahuan higiene)
Nama Sekolah
Apakah pengetahuan ttg higiene dan sanitasi diberikan Ya, saat Ya, saat mata pertemuan / Tidak pelajaran penyuluhan pernah PenJas di tertentu kelas
Cara Pengelolaan Sampah
Apakah ada dana utk air bersih / sanitasi / pend. Higiene
Dikumpulkan Ya
Tidak √ √
SDN No.218 Congkoe SDN. 199 Karampuang
Dipisahkan
Tempat buangan air kotor
Dibuat kompos
√ √
√
√
√
Dari kamar mandi
Dari toilet √ √
Kapan tangki septik dikosongkan
Kondisi higiene sekolah
√
3.Kecamatan Sinjai Selatan SDN. 109 Cappagalung SDN NO 206 Paolotonge
√ √ √ √ √ √ √
SDN 110 Jekka
√
SD.NEG.NO. 171 Tellang SDN. NO.121 Coddong SDN.245 Leppang II SDN.NO 45 Lempangan SDN No.167 Baru I
√
√
4.Kecamatan Sinjai Timur SDN.136 Lasiai
√
√
√ √
√ √ √
√ √
√
√ √
√ √
√
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
√ √ Tangki Septic
√ √ √
SDNN NO 162 DUMME
SDN.35 Dume SDN. 33 Pattalassang SDN.84 Mangarabombang SDN 26 Rompe SDN.161 Barae SDN. 34 Biroro
√ √
III -
19
B Tangki Septic
Bila Dibersihkan B √
Tabel 3.2.3 Kondisi Sarana Sanitasi di Sekolah Tingkat Sekolah:SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (Pengelolaan sampah dan pengetahuan higiene)
Nama Sekolah
Apakah pengetahuan ttg higiene dan sanitasi diberikan Ya, saat Ya, saat mata pertemuan / Tidak pelajaran penyuluhan pernah PenJas di tertentu kelas
SDN.129 Batulappa SDN 29 Maroangin SDN.157 Pabeheang SDN.30 Tongke-Tongke SDN.156 Kaloling
Cara Pengelolaan Sampah
Apakah ada dana utk air bersih / sanitasi / pend. Higiene Ya
Dikumpulkan
Dipisahkan
√ √ √ √ √
√
Tidak
√ √ √ √
SMPN.2 Sinjai Timur
√
√
SMK Negeri 3 Sinjai
√
√
√ √ √
√ √
5. Kecamatan Sinjai Tengah SDN.64 Manubbu SDN.59 Batulappa SDN.234 jira SDN.246 Hampange SDN.57 Kanrung SDN.94 Kanrung SDN.204 Sinjai Kanrung SDN 214 Halimping SDN.233 Balanreang SDN.60 Banyira SDN.212 Palampeng SDN.62 Manimpahoi SDN.211 Bontopenno
Dibuat kompos √
Dari kamar mandi
Dari toilet √
Kapan tangki septik dikosongkan
√
Kondisi higiene sekolah B
√
B √
√
√
√
√ √ √
Belum pernah
B
√
√
√
√ √ √
√ √ √
√
√ √ √
√ √ √
√
√
√
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
Tempat buangan air kotor
III -
20
B
Tabel 3.2.4 Kondisi Sarana Sanitasi di Sekolah Tingkat Sekolah:SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (Pengelolaan sampah dan pengetahuan higiene)
Nama Sekolah
Apakah pengetahuan ttg higiene dan sanitasi diberikan Ya, saat Ya, saat mata pertemuan / Tidak pelajaran penyuluhan pernah PenJas di tertentu kelas
Cara Pengelolaan Sampah
Apakah ada dana utk air bersih / sanitasi / pend. Higiene
SDN.61 Tadi
Dikumpulkan Ya
Dipisahkan
Tidak √
√
Dibuat kompos
Dari toilet √
SMPN Satap Kanrung
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
Tempat buangan air kotor
III -
21
Dari kamar mandi
Kapan tangki septik dikosongkan
Kondisi higiene sekolah
3.2
Pengelolaan Air Limbah Domestik
Limbah domestik atau sering juga disebut limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian dan kotoran manusia. Seperti pada limbah pada umumnya limbah rumah tangga merupakan buangan yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan peresapan dengan memperhatikan beberapa hal, diantaranya tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya, tidak mengotori permukaan tanah sehingga bisa mengakibatkan tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah, mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lainnya, tidak menimbulkan bau yang mengganggu, konstruksi agar dibuat secara sederhana dan jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m. Secara umum sarana pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Sinjai masih memiliki permasalahan. Walaupun berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai tahun 2011, dari total penduduk sebesar 59323 KK, terdapat 40.817 unit jamban/WC pribadi dengan persentase kepemilikan jamban mencapai 82,12 % tapi baru 68,81% dari total jumlah KK yang memilki septic tank. Hal itu memperlihatkan masih perlunya penyadaran kepada masyarakat akan arti pentingnya saraan sanitasi yang sesuai standar kesehatan. Oleh karena itu, selain pemicuan kepada masyarakat agar mau membangun jamban pribadi mereka seperti CLTS ataupun pembangunan fasilitas public atau MCK Komunal masih sangat dibutuhkan utamanya pada masyarakat yang tinggal didaerah kepulauan Sembilan. Instalasi pengolahan limbah serta pembangunan sarana pendukung sanitasi lainnya, penyadaran dalam bentuk kegiatan-kegiatan promosi kesehatan merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Sampai saat ini Kabupaten Sinjai belum mempunyai dalam pengolahan limbah domestik pada pusat-pusat pelayanan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka semakin nyatalah kabupaten Sinjai harus berbenah diri untuk pengolahan limbah yang bersifat terpusat . Sistim pengolahan Instalasi Lumpur Tinja atau biasa dikenal dengan IPLT mau ataupun tidak harus segera dibangun. Pengolahan air limbah (IPAL) tanpa tawar menawar harus juga segera diusulkan, dengan catatan segera membuat Master Plane air limbah untuk kabupaten Sinjai sebagai penuntun dari arah pembangunan pengolahan air limbah Kabupaten Sinjai.
Regulasi maupun koordinasi ditingkat kelembagaan belum nampak koordinasinya meskipun sudah ada instansi yang memprogramkan namun belum maksimumnya perhatian pemerintah daerah akan pengolahan limbah mengakibatkan sistim dari masing-masing SKPD terkait kurang memperhatikan hal tersebut. Progrm yang digalakkkan hingga tahun 2012 hanya bersifat pengawasan kualitas namun tidak di tunjang oleh pembangunan sarana dan prasarananya. Demikian juga untuk keterlibatan swasta dan masyarakat belum ada partisipatif yang terlihat sehungga masalah untuk pengolahan limbah begitu besar di kabupaten Sinjai.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 22
3.2.1
Kelembagaan
Kegiatan pengelolaan dan pengendalian limbah cair baik yang ditimbulkan oleh kegiatan industri maupun kegiatan rumah tangga di Kabupaten Sinjai merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten Sinjai yang dikelola oleh Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, Dinas Kesehatan dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sinjai. Mekanisme kerja dalam penanganan Limbah Cair mencakup kegiatan Pembangunan, Pengelolaan, Pengawasan dan Bimbingan Teknis, sesuai dengan Tupoksi masing-masing. Dilihat tupoksi SKPD yang ada di Kabupaten Sinjai, SKPD yang menangani air limbah dalam hal pengawasan dan bimbingan teknis adalah Kantor Lingkungan Hidup, yaitu berada dalam seksi pemantauan lingkungan. Sedangkan SKPD yang menangani air limbah dalam hal perencanaan dan pembangunan sarana pengelolaan limbah adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sinjai, yaitu berada dalam Bidang Cipta Karya seksi perkotaan, perdesaan dan air bersih. Diluar Dinas PU, pembangunan sarana pengelolaan air limbah tidak dibangun secara spesifik tapi merupakan sarana pendukung dari sarana utama yang mereka bangun. Sebagai contoh Dinas Kesehatan pada saat membangun rumah sakit maka dinas ini membangun IPLT sebagai saran pendukung dari rumah sakit tersebut. Diluar SKPD tersebut umumnya penanganan masih bersifat internal. Perangkat peraturan daerah yang mengatur tentang pengelolaan air limbah belum ada, sehingga kelembagaan yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan air limbah belum memiliki legalitas yang kuat. Ditingkat masyarakat dan swasta belum ada upaya yang terfokus terhadap sistem pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar pelayanan penyehatan lingkungan. Dengan kedudukan kelembagaan yang masih lemah baik ditingkat masyarakat, swasta dan pemerintah maka upaya pencapaian target pengelolaan air limbah belum ada langkah-langkah nyata, sehingga berpengaruh pada belum tersedianya perangkat peraturan terkait pengelolaan air limbah di tingkat daerah. Berikut struktur organisasi yang menangani pengelolaan limbah di kabupaten Sinjai.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 23
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KAB. SINJAI PERDA KABUPATEN SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2010 TANGGAL 29 DESEMBER 2010
KEPALA BADAN
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN PROGRAM
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG Sumber Daya Alam dan Prasarana Wilayah
BIDANG Sosial dan Ekonomi
BIDANG Pendataan, Penelitian dan Pengembangan
BIDANG Perencanaan Makro dan Kerjasama Wilayah
SUB BIDANG Prasarana Wilayah, Perhubungan dan Parpostel
SUB BIDANG Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial
SUB BIDANG Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
SUB BIDANG Perencanaan dan Kebijakan Makro
SUB BIDANG Tarkim, SDA dan Lingkungan Hidup
SUB BIDANG Pertanian, Koperasi, UKMK dan Perindag
SUB BIDANG Penelitian dan Pengembangan
SUB BIDANG Kerjasama Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
24
Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup Kab. Sinjai sesuai dengan Peraturan Daerah Kab. Sinjai Nomor 19 Tahun 2010 Pasal 51 Kantor Lingkungan hidup mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pasal 52 Kantor Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 51, menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan umum yang ditetapkan oleh bupati; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup; d. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 25
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN KAB. SINJAI PERDA KABUPATEN SINJAI NOMOR 18 TAHUN 2010 TANGGAL 29 DESEMBER 2010 KEPALA DINAS SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN PROGRAM
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM & KEPEG
BIDANG Bina Pelayanan Kesehatan
BIDANG Pencegahan dan Penyehatan Lingkungan
BIDANG Bina Kesehatan Masyarakat
BIDANG Bina Pelayanan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
SEKSI Pelayanan Kesehatan Dasar
SEKSI Pengendalian Penyakit Menular
SEKSI Kesehatan Keluarga
SEKSI Pengawasan Makanan dan Minuman
SEKSI Pelayanan Kesehatan Rujukan
SEKSI Pengendalian Penyakit Tidak Menular
SEKSI Gizi Masyarakat
SEKSI Pengawasan Obat, Perbekalan Kesehatan dan Kosmetik
SEKSI Pelayanan Kesehatan Khusus
SEKSI Penyehatan Lingkungan
SEKSI Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat dan Promkes
SEKSI Pengujian
UPTD
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
26
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kab. Sinjai sesuai dengan Peraturan Daerah Kab. Sinjai Nomor 18 Tahun 2010 Pasal 7 Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 8 Dinas kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 7, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan; d. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan; e. Pengelolaan unit Pelaksana teknis dinas; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 27
Tabel 3.3 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI
Pemerintah Kabupaten/Kota
Swasta
Masyarakat
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota
√
-
-
Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target
√
-
-
Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target
√
-
-
PENGADAAN SARANA
Menyediakan saran awal pembuangan air limbah domestik
√
-
√
Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (tangki septik)
√
-
-
Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja)
√
-
-
Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor)
√
-
-
Membangun sarana IPLT dan atau IPAL
√
-
-
PENGELOLAAN
Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja
√
-
√
Mengelola IPLT dan atau IPAL
√
-
-
Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja
√
-
-
Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestik
√
-
-
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
√
-
-
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, peralatan dll)
√
-
-
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik
√
-
-
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestic
√
-
-
MONITORING DAN EVALUASI
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 28
√
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik
-
-
-
-
-
-
-
-
√ √
√
Tabel 3.4 Peta peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Sinjai Ketersediaan Peraturan
AIR LIMBAH DOMESTIK Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kab/Kota ini Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestic Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestik Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha Kewajiban penyedotan air limbah domestic untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik
-
Pelaksanaan Belum Efektif Dilaksanakan
Tidak Efektif Dilaksanakan
Ada
Tidak Ada
Efektif Dilaksanakan
-
√
-
-
-
-
√
-
-
-
-
√
-
-
-
√
-
-
√
-
√
-
-
√
-
√
-
-
√
-
-
√
-
-
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 29
Keterangan
Retribusi penyedotan air limbah domestik Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestic bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran
-
√
-
-
-
-
√
-
-
-
Tidak ada data
3.2.2
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Sistem dan cakupan layanan air limbah domestik mencakup saluran pembuangan dan sistem pengolahan air buangan rumah tangga. Sistem pengolahan air limbah domestik yang digunakan di Kabupaten Sinjai masih berupa sistem pengolahan secara individu di masing-masing rumah atau sering disebut on-site system. Di samping itu, masih banyak masyarakat yang mempergunakan cubluk atau tangki septik yang secara konstruksi tidak memenuhi persyaratan baik secara desain maupun dari segi kesehatan menurut standar yang ditentukan. Sistem pengelolaan air limbah domestik di kabupaten Sinjai belum berjalan efektif sebagaimana diharapkan. belum dilakukan oleh dunia usaha ataupun masyarakat. Faktor utama adalah masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam pengelolaan air limbah dimana hal tersebut didasari oleh ketidaktahuan masyarakat kapan perlu dilakuan penyedotan lumpur tinja. Sarana pengakutan belum ada untuk mengangkut air limbah ke pembuangan akhir. Pengelolaan air limbah domestik non tinja (jenis buangan mandi, cuci) belum ada unit usaha tertentu yang berminat. Pada umumnya sistem pembuangan limbah non tinja ini dialirkan melalui lobang resapan yang disalurkan melalui saluran terbuka yang dialirkan ke sistem drainase atau ke sungai. Sedangkan sistem pengelolaan limbah non tinja untuk konstruksi rumah panggung umumnya dialirkan langsung dikolong rumah dapur yang langsung di permukaan tanah dan tidak ada ada lubang peresapannya. Akses sanitasi yang berupa jamban yang dimiliki oleh masyarakat miskin di Kabupaten Sinjai pada umumnya kurang layak dan tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan. Untuk masyarakat yang bertempat tinggal di pinggiran sungai masih memanfaatkan air sungai untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK). Untuk masyarakat di daerah ketinggian masyarakat pada umumnya memiliki akses sanitasi berupa jamban “cemplung” dengan bangunan atas yang non permanen dan membuang tinja di lahan kebun karena sebagian besar waktu mereka di siang hari berada di kebun. Kondisi prasarana dan sarana sanitasi yang masih kurang layak khususnya di masyarakat miskin diperparah lagi dengan masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi lingkungan, khususnya masalah pembuangan limbah domestik. Disamping itu, penanganan pembuangan air limbah domestik belum mendapat dukungan yang signifikan dari berbagai pihak yang berkepentingan sehingga menduduki prioritas yang rendah dalam perencanaan dan pembangunan infrastrukrtur. Demikian pula halnya dengan pengelolaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana pembuangan air limbah domestik yang telah dibangun oleh Pemerintah daerah maupun masyarakat masih belum memadai, dan peran serta masyarakat dan swasta terhadap program ini ternyata masih kurang dan belum termobilisasikan dengan baik.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 30
Pembuangan limbah domestik yang berupa limbah cair di Kabupaten Sinjai, saat ini menggunakan beberapa cara : 1. Dibuang ke septik tank Penanganan limbah cair kegiatan rumah tangga salah satunya dilakukan secara on site dengan pembuatan tangki septik di tiap-tiap rumah tangga. Hal ini banyak dilakukan pada kawasan perumahan penduduk. Kelemahan dari kondisi ini adalah seringkali masyarakat tidak mengetahui standar teknis yang telah ditentukan. Selain dimensi septik tank yang tidak sesuai dengan standar, syarat yang kurang diperhatikan oleh masyarakat saat membangun sumur peresapan dari tangki septik adalah letak dan jarak sumur peresapan dengan sumur gali. 2. Dibuang langsung ke sungai Ada sebagian masyarakat yang masih membuang limbah cair baik yang dihasilkan manusia maupun rumah tangga langsung ke badan air (sungai), dimana sungai tersebut juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mandi dan mencuci. 3.
Saluran Terbuka Sebagian besar masyarakat membuang air limbahnya ke saluran terbuka atau drainase yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.
4.
Saluran Tertutup Untuk saluran tertutup hanya sebagian kecil yang memakai sistim ini.
5.
Lubang galian Lubang galian masih diminati untuk pembuangan air limbah tapi hanya sebagian kecil dari wiilayah sinjai yang membuat sistim ini
Untuk melihat dan mengenal lebih jauh berikut diagram sistim pengolahan air limbah di kabupaten sinjai.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 31
Tabel 3.5 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik Input
User Interface
Penampungan Awal
Pengaliran
Pengolahan Akhir
Pembuangan/ Daur Ulang Kode/ Nama Aliran
Green Water (Mandi dan Cuci)
Kamar Mandi dan tempat cuci
Lubang
Saluran Terbuka
Belum ada
-
-
Black Water (Tinja)
Jamban/WC/ Toilet
- Tangki Septik - Cemplung - Plengsengan
Pipa Tertutup
Belum ada
-
-
Tabel 3.6 Sistem Pengelolaan Air Limbah yang ada di Kabupaten Sinjai Kelompok Fungsi
Teknologi yang digunakan
Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data
User Interface
WC
Jumlah KK Rumah
49.701
Penampungan Awal
Tangki Septic dan lubang WC
Jumlah
40.817
Pembuangan / Daur Ulang
Sungai dan Saluran Drainase Terdekat
Sungai yang terdekat dari masing-masing kecamatan di kabupaten Sinjai
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
32
Sumber Data Dinkes 2011 Dinas PU kabupaten Sinjai
3.2.3
Kesadaran Masyarakat dan PMJK
Penanganan sub sektor limbah domestik terkhusus jamban keluarga menjadi urusan masing-masing keluarga. Selain itu, kurangnya sosialisasi mengenai kewajiban penanganan limbah domestik yang benar yaitu mengkondisikan pengelolaan air limbah domestik yang aman sebelum dibuang ke media lingkungan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah walau dampaknya belum terlalu besar. Permasalahan pengelolaan air limbah domestik seharusnya dijalankan oleh berbagai pihak terkait terutama untuk lingkungan yang mempunyai kepadatan tinggi. Untuk daerah permukiman dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi, sistem komunal merupakan solusi yang paling tepat. Di Kabupaten Sinjai beberapa kelompok masyarakat dapat dikategorikan beberapa kelompok antara lain: a. Masyarakat yang belum memiliki kesadaran atau kepedulian dalam pengelolaan air limbah. Kelompok ini masih menjadi mayoritas di kabupaten Sinjai, terdiri atas kelompok masyarakat miskin, pendidikan rendah dan sebagian kecil ada pada kelompok masyarakat menengah. b. Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kesadaran terhadap pengelolaan limbah, namun belum memiliki kepedulian penuh terhadap pengelolaan air limbah. Kelompok ini umumnya berada pada komunitas masyarakat kelas menengah, berpendidikan, namun belum memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pengelolaan air limbah atau PHBS pada umumnya. c. Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kesadaran serta kepedulian tinggi terhadap pengelolaan air limbah. Mayoritas kelompok ini ada pada tatanan masyarakat kelas menengah ke atas, dan termasuk kelompok minoritas. Adapun peran serta masyarakat Kabupaten Sinjai dalam pengelolaan limbah domestik saat ini antara lain : 1. 2.
3. 4.
Pembuatan jamban pribadi oleh masing-masing rumah tangga (KK) Pembangunan MCK umum yang pembangunannya melalui dana APBD dan/atau APBN tapi tidak memiliki kelembagaan tetapi melibatkan masyarakat dalam pengelolaan. (masyarakat hanya sebagai pengguna) umumnya didapat dari program yang sifatnya loan atau hibah Pembuatan MCK komunal yang pembangunannya melalui dana masyarakat , APBD II , APBD Tk I, APBN dan pengelolaannya oleh masyarakat (PNPM-PISEW dan DAK Sanitasi.) Menyebarkan informasi melalui media mesjid, kelompok pengajian, pengurus RT dan RW, rembug desa , PKK ataupun dalam bentuk pertemuan informal lainnya untuk tidak BABS dan menggalakkan hidup sehat di masyarakat.
Pengelolaan sarana jamban keluarga yang dibangun oleh masing-masing rumah tangga di Kabupaten Sinjai sudah cukup memadai, hal ini mengingat kemampuan finasial mereka yang tergolong masyarakat mampu. Sedangkan masyarakat yang tergolong miskin dan tidak mempunyai jamban pribadi memanfaatkan MCK umum yang dikelola secara berkelompok. Keterbatasan kemampuan finansial ditambah rasa tidak memiliki akibat tidak terlibat dalam proses perencanaan pada masyarakat miskin berdampak pada lemahnya pengelolaan MCK umum yang ada sehingga kondisi MCK umum tidak terawat dengan baik. Disamping keterbatasan kemampuan , dan rendahnya
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 33
tingkat kesadaran masyarakat miskin untuk PHBS menjadi salah satu penyebab buruknya pengelolaan MCK umum yang ada, dan memilih untuk kembali kekebiasaan lama dengan buang air besar sembarangan baik itu di sungai maupun di kebun. Berikut daftar pengelolaan Jamban oleh masyarakat di kabupaten Sinjai dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 34
Tabel 3.7 Pengelolaan Sarana Jamban Keluarga dan MCK oleh Masyarakat Jumlah Kecamatan
Jumlah MCK Jamban Dikelola Dikelola Dikelola Dikelola Keluarga RT RW CBO lainnya
Tahun MCK
Jumlah Sanimas
Tahun Sanimas
Dibangun
Dikelola Dikelola Dikelola Dikelola RT RW CBO lainnya
dibangun
RT
RW
Pddk miskin
Sinjai Barat
237
-
1589
4672
5
-
-
-
2009
-
-
-
-
-
Sinjai Borong
02
-
948
2938
5
-
-
-
2009
-
-
-
-
-
Sinjai Selatan
95
-
1889
7618
4
-
-
-
2009
-
-
-
-
-
Tellu Limpoe
45
-
1530
5521
4
-
-
-
2009
-
-
-
-
-
Sinjai Timur
114
-
2449
5101
13
-
-
-
2009
-
-
-
-
-
Sinjai Tengah
50
-
2056
5457
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sinjai Utara
202
-
1225
7479
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bulupoddo
56
-
970
3175
10
-
-
-
2010
-
-
-
-
-
Pulau Sembilan
38
-
514
767
17
-
-
-
2009
-
-
-
-
-
Sumber Data : Dinas Kesehatan Sumber Data : PNPM PISEW
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
35
Tabel 3.8 Kondisi Sarana Sumber MCK Jumlah Pemakai
Lokasi MCK
Kecamatan
MCK
RT
RW
L
P
Sinjai Barat
√
-
-
-
Sinjai Borong
√
-
-
Sinjai Selatan
√
-
Tellu Limpoe
√
Sinjai Timur
PDAM S
SPT
Jml Toilet/WC
SGL
K
T
S
K
T
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
579
-
-
7
-
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
Sinjai Tengah
-
-
-
-
-
Sinjai Utara
-
-
-
-
Bulupoddo
√
-
-
Pulau Sembilan √
-
-
K
T
104
-
-
-
99
-
-
-
-
2533
-
-
-
-
-
2003
-
-
-
-
-
-
3945
-
-
-
-
15
-
-
1340
-
-
5161
-
-
39
-
-
185
-
-
-
-
-
-
1
-
-
488
-
-
-
-
-
-
-
-
-
268
-
-
Sumber data : Dinas Kesehatan Keterangan: L = laki-laki P = perempuan
S
S = selalu tersedia air T = tidak ada persediaan air K = kadang-kadang
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
L
P
Jml kmr mandi
Fas. Cuci Tangan
L
Y
P
Y = ya T = tidak
T
Persediaan sabun Y
T
SPT SGL
III -
36
Ada biaya pemakaian MCK Y
T
Tempat buangan air kotor Tangki cubluk Septik
= sumur pompa tangan = sumur gali
Kapan tangki septik dikosongkan
Tabel 3.9 Daftar Program/Proyek Layanan yang Berbasis Masyarakat No 1
Sub Sektor
Kondisi Sarana Saat Ini Nama Program / Pelaksana/ Tahun Proyek / Layanan PJ Mulai Fungsi Tidak Rusak Fungsi
Pembanunan MCK
PMPN PISIW
Pembanunan MCK
PMPN PISIW
Pembanunan MCK
PMPN PISIW
Pembanunan MCK
PMPN PISIW
Dinas Tata Ruang Dinas Tata Ruang Dinas Tata Ruang Dinas Tata Ruang
√
2009
Aspek PMJK PM JDR MBR
√
√
2010
√
√
√
2011
√
√
√
2009
√
√
√
Tidak ada data
Keterangan: PM = Pemberdayaan Masyarakat JDR = Jender MBR = Masyarakat Berpenghasilan Rendah
3.1.1
”Pemetaan” Media
Media memiliki peran penting dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta higienis. Mengingat masih lemahnya kelembagaan pengelolaan air limbah maka upaya promosi dan sosialisasi yang secara khusus mengenai pengelolaan air limbah belum berkembang baik. Informasi mengenai pengelolaan air limbah melalui media secara umum jarang dilakukan, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Sejauh ini sejumlah media yang ada belum dimanfaatkan secara optimal dalam sosialisasi PHBS atau sanitasi pada umumnya, lebihlebih sosialisasi tentang pengelolaan air limbah. Promosi PHBS atau sanitasi biasanya dilakukan secara insidentil berdasarkan program SKPD terkait, antara lain melalui brosur, lifleet, spanduk atau melalui pemberitaan di koran-koran lokal dan regional, tetapi khusus masalah air limbah hampir tidak mengemuka. Melihat arti pentingnya peran media dalam pemecahan masalah sanitasi maka dalam penyusunan Buku putih dilakukan kajian studi komunikasi dan pemetaan media yang mana hasilnya adalah : 1) Digunakan sebagai dasar perencanaan media untuk kampanye kepedulian sanitasi 2) Media belajar bersama, khususnya bagi pokja PPSPuntuk kegiatan sejenis dimasa mendatang 3) Terinformasinya program pembangunan sanitasi Kabupaten Sinjai, PPSP dan pokja AMPL Kabupaten Sinjai kepada nara sumber yang diwawancarai. Media komunikasi di Kabupaten Sinjai berupa media elektronik, yaitu stasiun radio lokal yakni Radio Bersatu dan Warta Online Suara Bersatu, . Ada juga media mobil informasi yang memberikan informasi langsung kepada masyarakat. Untuk kegiatan komunikasi secara umum maupun yang terkait dengan kesehatan, kebersihan dan sanitasi, dapat dilihat pada tabel di bawah ini
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 37
Tabel 3.10 Kegiatan Komunikasi yang ada di Kabupaten Sinjai No 1
Kegiatan Radio Suara Bersatu
Tahun 2009
Dinas Pelaksana
Tujuan Kegiatan
Infokom
Agar masyarakat BAB di sembarang tempat
Khalayak Sasaran Masyarakat
Pesan Kunci
Pembelajaran
Stop BABS
Tabel 3.11 Media Komunikasi yang ada di Kabupaten Sinjai No
Nama Media
Jenis Acara
Isu yang diangkat
Pesan Kunci
Pendapat Media
1
Radio Suara Bersatu
Informasi sekitar kita
Memberikan informasi seputar kesehatan dan pola hidup sehat
Pemahaman kesehatan dan partisipasi masyarakat
Positif, sangat mendalam
2
Warta online suara bersatu
Berita
Kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah
Pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M, mengurus tempat penampungan air, menutup rapat semua tempat penampungan air, menimbun/ memusnahkan barangbarang bekas yang ada
Positif, sangat baik, partisipasi masyarakat
3
Radio Suara Bersatu
Dialog interaktif Dokter kita
Kesehatan dan pola hidup sehat
Pemahaman kesehatan kepada masyarakat Sinjai
Positif, sangat baik, partisipasi masyarakat
Sumber Data : Dinas Kebersihan Sumber Data : Dinas Infokom
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
38
Tabel 3.12 Kerjasama Terkait Sanitasi No Nama Kegiatan 1 Kampanye cuci tangan pakai sabun 2 Pembangunan MCK Sumber Data Dinas Tata Ruang dan Infokom
Jenis Kegiatan Sanitasi BABS Pembangunan Infrastruktur
Mitra Kerjasama Unilever (Sabun) PMPN Pisiw
Bentuk Kerjasama In Kind Uang Tunai
Tabel 3.13 Daftar Mitra Potensial No 1
Nama Mitra Sabun
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
Jenis Kegiatan Sanitasi BABS
Bentuk Kerjasama Memberikan bantuan sabun mandi
III -
39
3.2.4
Partisipasi Dunia Usaha
Sejauh ini belum adanya keterlibatan pihak swasta dalam mendukung masyarakat dan pemerintah kabupaten Sinjai dalam pengelolaan air limbah. Pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Sinjai seperti yang dikemukakan diatas, masing-masing individu masih melakukan pemgolahan air limbah secara domestik atau rumah tangga. Bagi masyarakat yang mampu secara keuangan, mereka membuat membuat septic tank (system on-site) di rumah tangga masing-masing. Sementara itu partisipasi dunia usaha dalam pengelolaan air limbah domestic lebih banyak dilakukan oleh developer yang membangun kawasan perumahan bagi masyarakat khususnya yang akan bertempat tinggal di ibukota kabupaten (Kota Sinjai). Peningkatan area pembangunan perumahan di kabupaten Sinjai dilengkapi dengan septic tank untuk masing-masing rumah. Sementara itu air limbah rumah tangga yang lain (dapur dan kamar mandi) disalurkan ke saluran drainase jalan lingkungan yang sekaligus berfungsi sebagai saluran air limbah rumah tangga. Selanjutnya air limbah perumahan disalurkan ke badan air yang berupa sungai tanpa pengolahan air limbah terlebih dahulu. Demikian pula dengan masyarakat yang membangun rumah/ruko di kawasan perdagangan/komersial disepanjang jalan utama baik di ibukota kabupaten maupun di ibukota kecamatan, mereka menyalurkan limbah domestiknya ke drainase perkotaan secara individu tanpa pengolahan limbah terlebih dahulu. Dalam hal ini peran pemerintahan daerah baik eksekutif maupun legislatif menjadi sangat penting dalam rangka penertiban pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang dan penertiban tata bangunan dan lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat melalui penerbitan peraturan perundang-undangan terkait dengan rencana tata ruang wilayah dan kawasan khususnya di perkotaan. Tabel 3.14 Penyedia Layanan Air Limbah Domestik yang ada di Kabupaten Sinjai No
Nama Provider
Tahun Mulai Operasi
Jenis Kegiatan
Belum ada penerapan kerjasama terhadap pengusaha terkait air limbah
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 40
3.2.5
Pendanaan dan Pembiayaan
Pendanaan dan pembiayaan terkait dengan pengelolaan air limbah dilakukan oleh pemerintahdaerah Kabupaten Sinjai melalui beberapa SKPD terkait. Khusus untuk pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan saluran air limbah dilakukan oleh Dinas PU Kabupaten Sinjai. Di SKPD lain, pembangunan sarana pengelolaan air limbah merupakan bagian dari pembangunan sarana utama. Sebagai contoh, pembangunan IPAL Rumah Sakit merupakan bagian dari pembangunan Rumah Sakit di Kabupaten Sinjai. Lemahnya dukungan dalam pengelolaan air limbah dapat dilihat dari dukungan pendanaan khususnya dari pemerintah di sub sektor air limbah. Data dalam 5 tahun terakhir memperlihatkan bahwa tidak adanya usulan pembangunan sektor air limbah baik mulai dari Master Plane air limbah kabupaten, pembangunan Instalasi Pengolahan air limbah, pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja menyebabkan pengelolaan air limbah kabupaten tidak berjalan baik. Tidak adanya sarana penyedot tinja dan station pengumpul menyebabkan air limbah dibuang langsung oleh masyarakat ke saluran terbuka. Demiukian juga dengan regulasi yang lemah sehingga kontrol pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan pengolahan air limbah domestik kabupaten sangatlah kurang. Berikut data pendanaan subsektor air limbah Kabupaten Sinjai Tabel 3.15 Ringkasan pendapatan dan Belanja dari subsector pengelolaan air limbah domestik No 1
Subsektor / SKPD Air Limbah
2008
2009
2010
2011
84.329.000
87.845.000
7.215.000
2012
Rata-Rata 179.389.000
Pertumbuhan (%) 25 %
Sumber data : hasil Monitoring Kegiatan Bappeda
3.2.6 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Permasalahan utama dan mendesak sebagai isu strategis terkait dengan pengelolaan air limbah domestic di Kabupaten Sinjai. bisa berupa permasalahan fisik maupun non fisik. Permasalahan fisiknya adalah cakupan akses masyarakat khususnya masyarakat miskin untuk menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan masih sangat rendah. Permasalahan non fisiknya adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk memakai jamban yang layak. Beberapa isu pokok yang mengemuka terkait sistem sanitasi pengelolaan air limbah domestik di kabupaten Sinjai, adalah : 1.Pertmbuhan penduduk yang makin berkembang setiap tahunnya sehingga mengakibatkan bertambahnya produktivitas air limbah kabupaten sinjai. 2.Sistim pengolahan air limbah belum memiliki Istalasi pengolahan limbah terpusat, naik lumpur tinja maupun limbah rumah tangga 3.Kurangnya koordinasi antar SKPD terkait pengolahan air limbah domestik sehingga peran pemerintah dan perhatian sangat kurang dirasakan dalam mengatasi permasalahan ini di kabupaten sinjai 4.Perlu digalakkan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk bersamasama menanggulangi permasalahan limbah domestik di kabupaten Sinjai dan perlu adanya kontrol dari legislatif. 5.Dukungan media komunikasi yang selalu membantu dalam mempromosikan kegiatan perilaku hidup bersih sehat di kabupaten Sinjai.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 41
6. Pembiayaan yang belum maksimum. 7. Rendahnya Investasi Dunia Usaha yang perduli terhadap pengelolaan air limbah. 8. Regulasi lemah dan Dari isu yang ada maka, kendala atau permasalahan yang ada dalam penanganan masalah air limbah domestik di kabupaten sinjai meliputi : 1.Perilaku Hidup Bersih Sehat Masyarakat belum mencapai layanan maksimum 2.Sistim kelembagaan baik pihak eksekutif maupun legislatif masih belum padu dalam berkomitmen untuk menanggulangi air limbah domestik di kabupaten Sinjai. 3.Regulasi belum ada yang mengikat akan penanganan air limbah domestik. 4.Belum adanya standarisasi kabupaten tentang teknis pengolahan air limbah mengingat Master plane Air limbah belum ada di kabupaten Sinjai 5.Meskipun Tingkat Kepemilikan Jamban di Kabupaten Sinjai telah mencapai namun belum menjamin untuk stop BABS 2015 . mengingat masih butuh pemicuan untuk merubah perilaku hidup masyarakat. 6.Tingkat pendidikan penduduk tidak menjamin bahwa suatu rumah tangga memiliki kualitas jamban sehat atau memiliki sistem sanitasi pengelolaan air limbah yang baik. 7.Belum ada kelembagaan yang kuat di dalam mengatur tatanan sistem pengelolaan air limbah atau sistem sanitasi, baik dilingkungan Pemerintah, masyarakat, maupun swasta. 8.Tidak adanya keterlibatan pihak swasta dalam mendukung peningkatan kepedulian dan kesadaran masyarakat dan layanan pengelolaan limbah. 9. Sistem kelembagaan yang lemah, kepedulian masyarakat, dunia usaha dan pemerintah yang lemah maka dukungan pendanaan dan pembiayaan dalam meningkatkan layanan sanitasi air limbah juga masih jauh diharapkan. Strategi penanganan air limbah yang sedang dan akan dijalankan di Kabupaten Sinjai yaitu : 1.Pembuatan Master Plane Air Limbah Kabupaten Sinjai 2.Pembangunan layanan dan kualitas sistem Air Limbah 3.Pembangunan pelayanan sistem Air Limbah terpusat di perkotaan secara bertahap berdasarkan tanggap kebutuhan (demand responsive) 4.Peningkatan cakupan pelayanan air limbah yang dikelola oleh Dinas dan masyarakat 5.Prioritas pembangunan pada masyarakat daerah miskin dan rawan penyakit terkait air limbah 6.Mendorong peningkatan alternatif sumber pembiayaan yang murah dan berkelanjutan. 7.Mendorong peningkatan prioritas pendanaan pemerintah daerah dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah 8.Meningkatkan pembiayaan melalui kemitraan pemerintah dan swasta 9.Fasilitasi peningkatan manajemen pembangunan air limbah di daerah 10. Fasilitasi peningkatan pengelolaan air limbah melalui pelatihan SDM yang kompeten. 11. Peningkatan Kapasitas Layanan dan Sistim Informasi Air Limbah di kabupaten Sinjai 12. Peningkatan program perilaku PHBS melalui untuk mencapai tujuan Sinjai 2015 Stop BABS. 13. Pembuatan regulasi tentang Standarisasi Sistim Pengolahan Air Limbah Kabupaten Sinjai
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 42
3.3
Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten Sinjai dengan cakupan pelayanan dari 9 (sembilan) kecamatan baru 1 Kecamatan yang terlayani yatu Kecamatan Sinjai Utara dengan 4 kelurahan adapun uraian pengelolaan antara lain : 1. Jumlah penduduk Kota Sinjai 39.406 orang, asumsi timbulan 2.5 liter/orang/hari sehingga prediksi jumlah timbulan Sampah Kota Sinjai mencapai 98,552.50 liter / hari untuk sampah Domestik pada tahun 2011 2. Produksi sampah Non Domestik terdiri dari Pasar, Rumah Sakit, PUSKESMAS, PUSTU dan Terminal sebanyak 110 m3/hari. 3. Timbulan sampah yang dibuang ke TPA Tondong Kec. Sinjai Timur rata – rata perhari ± 105 m3/hari. 4. Prosentase jumlah sampah yang terangkut mencapai kurang lebih 56,75 %. 5. Saat ini TPA Tondong dalam tahap pembangunan Sanitary Landfield persiapan pembebasan lahan. 3.3.1
Kelembagaan
Dari luas wilayah kabupaten Sinjai yang luas, pengelolaan persampahan masih belum maksimum. Untuk 9 Kecamatan yang ada pengelolaan hanya terpusat di kota Sinjai saja. Data yang didapat dari UPTD Kebersihan dan Prasarana Daerah Kabupaten Sinjai dijelaskan bahwa luas pelayanan pengelolaan persampahan hanya terdapat di 4 kelurahan dengan cakupan layanan sebanyak 8007 Kepala keluarga (RT) dengan 39.409 jiwa. Jika dibandingkan dengan wilayah kota Sinjai yang meliputi 6 Keluruhan dengan cakupan layanan 8881 Kepala keluarga dimana terdapat 43.503 jiwa terlihat jelas bahwa untuk pelayanan persampahan di kota Sinjai belum memenuhi target itu baru dalam wilayah perkotaan. Dinas Kebersihan dan Prasarana Wilayah Kabupaten Sinjai sebagai SKPD terkait persampahan telah berusaha maksimum untuk melakukan peningkatan pelayanan pengelolaan persammpahan hingga saat ini. Dengan jumlah personil sebanyak 190 orang telah berusaha keras meningkatkan pengelolaan persampahan. Untuk peralatan yang di miliki oleh SKPD Kebersihanm antara lain: a. b. c. d. e. f.
Arm Roll 9 unit : Kapasitas 5 m³, Dump Truk 2 unit, kapasitas 6 m³ Pick up 1 unit, kapasitas 2 m³ Motor sampah 30 unit Motor roda dua 2 unit Roda sampah 10 unit
Dengan kemampuan yang ada maka pemerintah kabupaten Sinjai lewat Kelompok kerja Air Minum Penyehatan Lingkungan Kabupaten Sinjai menitipkan harapan pada program percepatan pembangunan sanitasi pemukiman untuk bisa lebih mengembangkan diri lagi dalam rangka pencapaian target pengelolaan persampahan beberapa tahun kedepan. Dengan personil dan peralatan yang ada tidaklah beralasan bahwa tekad tersebut harus segera tercapai mengingat perkembangan daerah yang begitu cepat dalam pembangunananya, sehingga dituntut bagi pememrintah untuk segera menindaklanjuti akan program pengelolaan persampahan di kabupaten Sinjai. Berikut adalah diagram Struktur Kelembagaan SKPD yang terkait pengelolaan persampahan di kabupaten Sinjai
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 43
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. SINJAI PERDA KABUPATEN SINJAI NOMOR 18 TAHUN 2010 TANGGAL 29 DESEMBER 2010 KEPALA DINAS SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN PROGRAM
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM & KEPEG
BIDANG Prasarana Jalan dan Jembatan
BIDANG Pengelolaan Sumber Daya Air
BIDANG Bina Teknik
BIDANG Kebersihan dan Pertamanan
SEKSI Pembangunan Jalan dan Jembatan
SEKSI Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air
SEKSI Perencanaan Teknis
SEKSI Kebersihan Jalan, Tempat Umum dan Drainase
SEKSI Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
SEKSI Operasi dan Pemeliharaan SDA
SEKSI Peralatan dan Perbekalan
SEKSI Pengangkutan Sampah, Penataan TPS dan TPA
SEKSI Survei dan Leger Jalan
SEKSI Pembinaan dan Perizinan SDA
SEKSI Pengendalian Mutu
SEKSI Penataan, Pemeliharaan Taman dan Pemakaman
UPTD
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
44
Tugas pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kab. Sinjai sesuai dengan Peraturan Daerah Kab. Sinjai Nomor 18 Tahun 2010 Pasal 11 Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pasal 12 Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 11, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pekerjaan Umum; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum; d. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan; e. Pengelolaan unit pelaksana teknis dinas; dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 45
Konsep Perencanaan Pengelolaan Persampahan Kabupaten Sinjai
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
46
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PERDA KABUPATEN SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2010 TANGGAL 29 DESEMBER 2010 KEPALA BADAN
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN PROGRAM
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG Sumber Daya Alam dan Prasarana Wilayah
BIDANG Sosial dan Ekonomi
BIDANG Pendataan, Penelitian dan Pengembangan
BIDANG Perencanaan Makro dan Kerjasama Wilayah
SUB BIDANG Prasarana Wilayah, Perhubungan dan Parpostel
SUB BIDANG Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial
SUB BIDANG Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
SUB BIDANG Perencanaan dan Kebijakan Makro
SUB BIDANG Tarkim, SDA dan Lingkungan Hidup
SUB BIDANG Pertanian, Koperasi, UKMK dan Perindag
SUB BIDANG Penelitian dan Pengembangan
SUB BIDANG Kerjasama Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
47
Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Sinjai Nomor 19 Tahun 2010 Pasal 7 Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah. Pasal 8 Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 7, menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah; b. Pengoordinasian penyusunan di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 48
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KAB. SINJAI PERDA KABUPATEN SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2010 TANGGAL 29 DESEMBER 2010 KEPALA KANTOR
SUB BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
SEKSI Standarisasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan
SEKSI Konservasi SDA dan Pengendalian Pencemaran
III -
49
SEKSI Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup Kab. Sinjai sesuai dengan Peraturan Daerah Kab. Sinjai Nomor 19 Tahun 2010 Pasal 51 Kantor Lingkungan hidup mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pasal 52 Kantor Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 51, menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan umum yang ditetapkan oleh bupati; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup; d. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 50
Tabel 3.16 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan FUNGSI PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota Menyusun rencana program Persampahan dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program Persampahan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah Membangun sarana pengumpulan (Pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Membangun sarana TPA Menyediakan sarana komposting PENGELOLAAN Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS
Mengelola sampah di TPS
Mengangkut sampah dari TPS ke TPA Mengelola TPA Melakukan pemilahan sampah* Melakukan penarikan retribusi sampah Memberikan izin usaha pengelolaan sampah PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll)
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
Pemerintah Kabupaten √ √ √
PEMANGKU KEPENTINGAN Swasta Masyarakat Kerukunan Keluarga Ibu – ibu Kebersihan
√ √ √ √ √ √ √ Himpunan Pemuda Lappa, Comunitas Pemuda bongki, Front Pencinta Alam, Kerukunan Kaula Krakatau, Corps Pencinta Alam
√ √ √ √ √ √ √
Kerukunan Keluarga ibu – ibu kebersihan, Himpunan Pemuda Lappa, Comunitas Pemuda bongki, Front Pencinta Alam, Kerukunan Kaula Krakatau, Corps Pencinta Alam
√
III -
51
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
√ √ √ √
Sumber Data : Dinas Kebersihan
Tabel 3.17 Peta peraturan Persampahan Kabupaten Sinjai Ketersediaan Peraturan PERSAMPAHAN Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan
Ada (sebutkan)
Tidak Ada
Efektif Dilaksanakan
Call center, Penyapuan, Pemilahan, Penjemputan, Pengangkutan Teguran dan Denda
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
√
III -
52
Pelaksanaan Belum Efektif Dilaksanakan
Tidak Efektif Dilaksanakan
Keterangan
pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah Retribusi sampah atau kebersihan
√
√
√
√
Sumber Data : Dinas Kebersihan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
53
3.3.2
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Kriteria dan dasar pelayanan persampahan berdasarkan target Pembangunan Nasional adalah 70% sampah domestik dan 100% sampah non domestik harus mendapatkan penanganan melalui sistem pelayanan umum untuk wilayah kabupaten. Pemerintah Kabupaten Sinjai sendiri belum maksimal untuk melakukan target MDGS terutama hingga daerah perdesaan yang jauh dari ibukota kabupaten. Seprti telah dikemukakan di depan bahwa wilayah pelayanan persampahan hanya berada di Ibukota kabupaten saja. Dengan luas wilayah 17,2 Ha, Jumlah penduduk kota sinjai sebanyak 39.406 jiwa, untuk produktivitas sampah Domestik : 2,5 l/orang/hari X 39.406 jiwa = 98.552,50 l/ orang/ hari =98,552m3/orang/hari Sedangkan untuk sampah non domestik terdiri dari Pasar, Rumah Sakit, PUSKESMAS, PUSTU, dan terminal sebanyak 110 m3/ hari. Sehingga untuk total persampahan yang ada mencapai 208,552 m3 per hari. Kapasitas TPA Tondon mencapai 110 m3 / hari, maka kemampuan pelayanan persampahan dalam kota sinjai mencapai 56,75 % dari total produksi sampah harian. Grafik Produksi Sampah Domestik dan Non Domestik
Dalam memaksimalkan pelayanan pengelolaan persampahan perkotaan dibutuhkan arahan yang tepat, bukan hanya pada kebutuhan akan pendanaan tetapi juga adalah bagaimana pengelolaan kegiatan pelayanan yang terdiri atas beberapa kegiatan utama, antara lain adalah pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemerosesan akhir sampah. Disamping itu, tak bisa dipungkiri bahwa peranan masyarakat sangat besar dalam pelayanan pengelolaan persampahan dimana perlunya peningkatan kesadaran masyarakat akan lingkungan yang sehat bebas dari sampah karena sebaik apapun sarana maupun sistem pengelolaan persampahan apabila masyarakat tidak memiliki kesadaran akan tetap menjadi masalah yang tak bisa diselesaikan.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 54
Pelayanan persampahan di Kota Sinjai saat ini didukung oleh keberadaan sarana dan prasarana yang kondisinya jumlahnya yang sedikit, sehingga dalam pelaksanaan operasionalnya memiliki beban yang lebih berat, sehingga memberikan pengaruh pada keadaan dan kondisinya. Jumlah sarana dan prasarana persampahan di Kota Sinjai saat ini terdiri atas arm rool , dump truck, ,pick up, motor sampah, motor roda dua, roda sampah. Untuk jumlah masing-masing armada dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3. Jumlah Armada Persampahan Dinas Kebersihan Kabupaten Sinjai NO
JENIS ARMADA
JUMLAH
VOLUME PENGANGKUTAN
1
Arm Rool
9 Unit
5 m3
2
Dump Truck
2 Unit
6 m3
3
Pick Up
1 Unit
2 m3
4
Motor Sampah
30 Unit
5
Motor Roda Dua
2 Unit
6
Roda Dua
10 Unit
Data: Dinas Kebersihan Kabupaten Sinja
Data Perlengkapan Kendaraan Dinas Kebersihan yang sementara beroperasi : 1. DumpTruck
2. Motor Sampah
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 55
3.
Container
Tabel 3. Jenis Sarana dan Prasarana Persampahan Kabupaten Sinjai NO
JENIS ARMADA
Teknologi
Kapasitas/hari
1
TPA Tondong
Sanitary Landfil
105 m3/hari
2
TPST Kelurahan Lappa
Pendauran Ulang
4,5 m3/hari
3
TPST Kelurahan Bongki
Pengomposan
10 m;3/hari
Dari jumlah sarana diatas maka perlu mendapat perhatian bagi pengelolaan sampah di kabupaten Sinjai. Dengan produktivitas sampah perhari maka nilai cakupan layanan persampahan dalam kota sinjai baru mencapai 85 % yang melayani 4 kelurahan dalam kota dari 6 Kelurahan yang ada. Berikut Potret Keberadaan Sarana persampahan masing: 1.
-
TPA Tondong (Sistim opendamping)
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 56
TPA Tondong ( Sistim Sanitary Landfill)
2.
-
TPST Kelurahan Bongki
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 57
Struktur Kepengurusan TPST
Hasil TPST Kelurahan Bongki:
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 58
3.
TPST Kelurahan Lappa Hasil dari TPST Kelurahan Lappa adalah pendauran ulang yang melibatkan Kelompok Ibu-ibu di Lappa . Hasil yang telah didaur telah dipasarkan hingga makassar. Berikut strutur pengurus TPST dan hasil yang telah dicapai
Dokumentasi
-
hasil
kegiatan
kelompok
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
ibu-ibu
di
kelurahan
Lappa
III 59
Peta 3.1 Peta Cakupan ayanan Persampahan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
60
Peta 3.2 Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Persampaan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
61
Input Perumahan Pasar/ pertokoan Sampah Instansi / pendidikan Anorganik Jalan Perkantoran Sampah Organik
Perumahan Pasar/pertokoan
Tabel 3.18 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan Penampungan User Interface Pengaliran Awal Masyarakat Motor Bak Pedagang dan pembeli TPS, Container, Sampah Guru dan siswa Bak Sampah (Sandong), Arm Masyarakat Roll,Truck Sampah Karyawan Bak Sampah,Kantong Motor Bak Plastik, komposting TPS, Container, Sampah Bak Sampah (Sandong), Arm Bak Sampah,Kantong Roll,Truck Sampah Plastik, komposting
Pengolahan Akhir
Pembuangan/Daur Ulang
TPA Tondong
Sanitary Landfill, Metanisasi, Biomas To Power
TPA Tondong
Sanitary Landfill, Metanisasi, Biomas To Power
Kode/Nama Aliran
Sumber Data : Dinas Kebersihan
Kelompok Fungsi User Interface Penampungan awal Penampungan Akhir
Tabel 3.19 Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten Sinjai (Perkiraan) Nilai Teknologi yang digunakan Jenis Data Sekunder Data Bak sampah/kantong plastik Sampah organic dan anorganik Tempat pengolahan Sampah Terpadu Sampah organic dan anorganik Sanitary Landfill Sampah organic dan anorganik
Sumber Data : Dinas Kebersihan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
62
Sumber Data Bidang pertamanan dan Kebersihan Bidang pertamanan dan Kebersihan Bidang pertamanan dan Kebersihan
3.3.3
Kesadaran Masyarakat dan PMJK
Sebagai objek utama dari kegiatan pelayanan persampahan, masyrakat juga memiliki peran penting sebagai subjek dalam memaksimalkan pelayanan yang diwujudkan dalam bentuk kesadaran yang baik dalam kegiatan pengelolaan persampahan. Beberapa peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah saat ini antara lain : Usulan kegiatan Pengorganisasian Pembangunan Pemeliharaan dan Operasi Penyuluhan Sedangkan tujuan dari keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan persampahan adalah: 6. Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat harus dikelolah oleh masyarakat sendiri. 7. Menyadarkan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. 8. Mengurangi biaya operasional pengelolaan sampah di dalam kota. 9. Mengurangi biaya transportasi pengangkutan sampah dari TPS ke TPA. 10. Menciptakan peluang lapangan kerja. Pemerintah sebagai fasilitator dalam hal ini menitikberatkan kegiatan yang menyangkut keterlibatan masyarakat dalam program pengelolaan persampahan di kabupaten Sinjai adalah sebagai berikut: 1. Melibatkan masyarakat dalam pengambilan sampah dari rumah ke TPS dan penarikan retribusi dari setiap rumah tangga 2. Melibatkan kelompok masyarakat untuk mengelola pengompasan di tingkat RW 3. Melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada pada setiap kelurahan untuk memanfaatkan kompos. 4. Membentuk kader 3R pelajar. 5. Mendorong kegiatan masyarakat untuk berkreasi melaksanakan program 3 R. 6. Membentuk kader-kader lingkungan untuk melaksanakan penanaman pohon dengan pemupukan menggunakan kompos. Demikianlah sehingga optimalisasi pemberdayaan masyarakat dalam hal pengolahan sampah dapat berjalan sesuai dengan harapan. Dalam dartar tabel dibawah ini dijelaskan mengenai sistim pengolahan persampahan di tingkat desa, kecamatan
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 63
Jenis Kegiatan Pengumpulan Sampah dari Rumah Pemilahan sampah dari TPS Pengangkutan sampah ke TPS
Tabel 3.20 Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di tingkat kelurahan/kecamatan Dikelola oleh masyarakat Dikelola oleh sector formal di Dikelola pihak swasta tingkat kelurahan / kecamatan RT RW L P L P L P L P 53 82 31 -
Pengangkutan sampah ke TPA
-
-
-
-
10
-
-
-
Pemilahan Sampah di TPA Para Penyapu Jalan
-
-
50 -
120 -
127
7
-
-
Keterangan Ormas Pengangkut sampah dengan motor bak sampah (sanding) Pengangkut sampah dengan mobil truck sampah Tenaga pengolah anorganik Tenaga Kontrak Dinas Kebersihan.
Sumber Data : Dinas Kebersihan
Jenis Kegiatan Pengumpulan Sampah dari Rumah Pemilahan sampah dari TPS Pengangkutan sampah ke TPS Pengangkutan sampah ke TPA Pemilahan Sampah di TPA Para Penyapu Jalan
Tabel 3.21 Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten Sinjai Dikelola oleh Kabupaten/ Dikelola oleh Masyarakat Kota L P L P 31 10 5 50 120 127 7 -
Sumber Data : Dinas Kebersihan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
64
Dikelola oleh sector formal di tingkat L P 53 82 -
Dikelola pihak swasta L -
P -
Tabel 3.22 Daftar Program/Proyek Layanan yang Berbasis Masyarakat No 1 2 3
Sub Sektor Penyediaan tempat sampah anorganik dan organik Penyediaan Tong sampah anorganik dan organik Pengelolaan sampah
Nama Program / Proyek / Layanan
Kondisi Sarana Saat Ini Pelaksana/ PJ
Tahun Mulai
Aspek PMJK
2009
√
Layanan Masyarakat
Tanggungjawab SKPD terkait Masyarakat
Tidak Fungsi -
2009
√
-
-
√
Tempat pengelolaan sampah terpadu
Organisasi masyarakat
2009
√
-
-
√
Layanan SKPD
Fungsi
Sumber Data : Hasil Survei Lapangan 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
65
Rusak
PM
JDR
MBR
-
√
-
-
√
√ √
3.3.4
Pemetaan Media
Media tidak bisa terlepaskan dari berbagai macam kegiatan masyarakat dan pemerintah. Fungsi media menjelaskan apa yang kita lakukan untuk mendapaykan respons dan sebagai motivasi dalam mencapai tuijuan. Media memberikan fisilitas untuk berkomunikasi terdapat pengirim pesan, media komunikasi, pesan yang ingin disampaikan, dan jenis media apa yang digunakann untuk berkomunikasi. . Melihat begitu pentingnya media informasi sangatlah penting dalam mempromosikan kegiatan bidang persampahan di kabupaten sinjai maka pokja AMPL melalui program percepatan sanitasi pemukiman (PPSP) melakuikan study media. Alhasil hingga saat ini media yang dilakukan dalam rangka promosi pengelolaan persampah yang baik masih belum maksimum. Sebagai bagian dari proses pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat, maka untuk menunjang semakin maksimalnya kegiatan pengelolaan persampahan, Pemerintah Kabupaten Sinjai telah melakukan promosi dengan papan pengumuman di beberapa titik di dalam kota Sinjai. Berikut beberapa papan Informasi yang telah dibuat untuk promosi persampahan di kabupaten Sinjai. a. Media yang lokasinya berada di dalam kota atau perumahan
b. Media Informasi yang letaknya di pinggir sungai
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 66
c. Media Informasi Yang letaknya berada di tempat umum (Pasar, Terminal, Sekolah)
Karena media memiliki peran penting dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta higienis, maka Informasi mengenai pengelolaan persampahan tidak hanya dilakukan dengan papan informasi tetapi kedepan Pokja AMPL Kabupaten Sinjai untuk mengefektifkan media cetak serta elektronik untuk mengambil bagian dalam promosi pengelolaan persampahan ke depan, megingat saat ini media elektronik belum maksimum dalam mengkampanyekan pengelolaan persampahan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Berikut tabel kegiatan media informasi di kabupaten sinjai
No 1
Kegiatan Pemasangan papan informasi
Tabel 3.23 Kegiatan Komunikasi yang ada di Kabupaten Sinjai Dinas Tujuan Khalayak Pesan Tahun Pelaksana Kegiatan Sasaran Kunci 2009
Dinas Kebersihan
Umum
Masyarakat
Dilarang buang sampah di sungai atau dikanal
Pembelajaran Buat masyarakat
Sumber Data : Dinas Kebersihan dan observasi lapangan
No 1 2
Nama Media Radio Suara Bersatu TV Lokal Sinjai
Tabel 3..24 Media Komunikasi yang ada di Kabupaten Sinjai Isu yang Jenis Acara Pesan Kunci diangkat Penyiaran Jaga kebersihan Buang sampah pada tempatnya Pemberitaan Dilarang buang Kebersihan sampah di sungai bagian dari pada atau dikanal iman
Pendapat Media
Sumber Data : Dinas Kebersihan
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 67
No 1
2
3
Tabel 3.25 Informasi Kerjasama Terkait Sanitasi Jenis Kegiatan Nama Kegiatan Mitra Kerjasama Sanitasi Green And Clean Penghijauan dan - Bidang kebersihan Kebersihan lingkungan - Dinas kehutanana - Dinas Lingkungan hidup - Ormas Informasi Penyehatan Penyampaian - Bidang Masyarakat Informasi Kebersihan - Dinas Infokom Kampanye cuci tangan PHBS - Dinas pakai sabun Infokom dengan Dinas Kesehatan
Bentuk Kerjasama Penyediaan Fasilitas Tenaga peralatan dan bibit pohon.
Penyiaran melalui media Radio dan televise local. Penyiaran melalui media Radio dan televise local.
Sumber Data : Dinas Infokom
No
3.3.5
Nama Mitra
Tabel 3.26 Daftar Mitra Potensial Jenis Kegiatan Sanitasi -
Bentuk Kerjasama -
Partisipasi Dunia Usaha
Dalam kemitraan di kabupaten sinjai dinas UPTD Kebersihan memiliki beberapa partner atau mitra potensial yang bekerjasama dalam usaha pendauran ulang dan pengomposan . Kelompok yang bermitra bersama UPTD adalah: 1.
Kerukunan Keluarga Ibu-ibu Kebersiha
2.
Himpunan Pemuda :Lappa
3.
Comunitas Pemuda Bongki
4.
Kerukunan Kaula muda krakatau
5.
Front Pencinta Alam
6.
Ampera
7.
Bulo Sipepa
Adapun jenis kerjasamanya berupa pembuatan kompos, pemasaran kompos, pengolahan bahan organik menjadi suvenir, pembibitan tanaman. Untuk selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 68
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 3.37 Penyedia Layanan Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten Sinjai Tahun Nama Provider Mulai Jenis Kegiatan Operasi Kerukunan Keluarga ibu – ibu 2008 Pembuatan Bahan dari sampah anorganik kebersihan menjadi souvenir dll. Himpunan Pemuda Lappa 2008 Pembuatan Bahan dari sampah organik menjadi Kompos dll. Comunitas Pemuda Bongki 2009 Pembuatan Bahan dari sampah organik menjadi Kompos dll. Kerukunan Kaula Muda 2009 Penanam pohon perkotaan (Penghijauan) Krakatau Front Pencinta Alam 2004 Penanam pohon perkotaan (Penghijauan) Corps pencinta Alam 2000 Penanam pohon perkotaan (Penghijauan) Ampera 2008 Pembuatan Bahan dari sampah organik menjadi Kompos dll. Bulo Sipeppa 2010 Pembuatan Bahan dari sampah anorganik menjadi souvenir dll.
Sumber Data : Dinas Kebersihan
` 3.3.6
Pendanaan dan Pembiayaan
Pendanaan dan pembiayaan terkait dengan pengelolaan persampahan dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Sinjai melalui beberapa SKPD terkait. Khusus untuk pembangunan dan perbaikan sarana persampahan dilakukan oleh Dinas PU Kabupaten Sinjai. Di SKPD lain, pembangunan sarana pengelolaan persampahan merupakan bagian dari pembangunan sarana utama. Lemahnya dukungan dalam pengelolaan persampahan dapat dilihat dari dukungan pendanaan. Data dalam 5 tahun terakhir memperlihatkan alokasi anggaran untuk pembangunan sektor persampahan ada dari retribusi persampahan, APBN sedangkan APBD hanya berlaku pada kegiatan pemeliharaan saja. Berikut daftar pendapatan belanja sektor persampahan untuk 5 tahun terakhir Tabel 3.28 Ringkasan pendapatan dan Belanja dari subsector pengelolaan Persampahan (Ribu Rupiah) N Subsektor / RataPertumbu 2008 2009 2010 2011 2012 o SKPD Rata h-an (%) Retribusi 1 23.639 46.979 36.307 15.991 8.687 27.561 27% Persampahan Sumber Data : Dinas Kebersihan
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 69
Melihat keadaan masa kini dan perencanaan beberapa tahun kedepan maka untuk produktifitas sampah di kabupaten sinjai harisnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah selaku fasilitator subsektor persampahan. Bila hanya mengandalkan retribusi maka prasarana dan sarana persampahan akan mengalami kerusakan yang mengakibatkan kurang efektifnya kegiatan pengelolaan persampahan ke depan berikut produksi sampah di kabupaten sinjai. Maka dari itu perlunya pembuatan master plane persampahan kabupaten sinjai dan penambahan beberapa armada serta kontainer untuk menunjang produktivitas pelayanan pengelolaan persampahan. Tabel 3.28 Produksi sampah non domestik perhari pada daerah perkotaan Volume Jumlah No Nama Unit TPS RIT m3 (m3/hari) 1 Pasar 3 8 38 2 78 2 Rumah Sakit 1 1 4 2 8 3 Puskesmas 1 1 3 2 6 4 Pustu 1 1 3 2 6 5 Terminal 1 1 6 2 12 Jumlah 7 12 54 10 108
Jumlah (m3/bulan) 2280 240 180 180 360 3240
Sumber Data : Dinas Kebersihan
Tabel.3.29 Penanganan Sampah Kota Kab. sinjai NO 1. 2.
3.
VOLUME (m3)/bulan 2632,5
PROSENTASE (dari total timbulan) 48,64
(1). Kompos.
1082,3
20
(2). Daur ulang.
270,6
5
(3). Pemanfaatan lain.
1352,9
25
73,5
1,36
PENANGANAN Diangkut ke TPA. Diolah :
Tidak terangkut
Sumber Data : Dinas Lingkungan Hidup
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 70
Tabel. 3. Komposisi sampah Kota Kabupaten sinjai Volume (m3)/Bulan No.
Komponen sampah
1.
2009
2010
2011
Sampah basah
3092,4
3247,02
2.
Kertas
257,7
270,58
3.
Plastik
1546,2
1623,51
4.
Kayu
5.
103,08
108,23
Logam
77,31
81,17
6.
Kaca/gelas
10,308
10,82
7.
Karet/kulit
25,77
27,05
8.
Kain
41.232
43,32
9.
Lain-lain 5154
5411,70
Jumlah Sumber Data : Dinas Lingkungan Hidup
3.3.7
Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Isu strategis dalam pengelolaan persampahan kabupaten Sinjai aalah:
a. Penganggulangan persampahan bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja tetapi menjadi tanggungjawab bersama dalam bersinergi untuk memberantas masalah persampahan b. Lemahnya pendanaan menjadi perhatian khusus bagi kalangan pengambil kebijakan untuk menganggarkan lebih bagi pengelolaan persampahan di kabupaten sinjai c. Sarana dan Prasarana yang tidak mampu melayani pengolahan sampah kabupaten sinjai membutuhkan tambahan armada dan alat pengumpul seperti kontainer, dan alat pengangkut. d. Regulasi menyangkut pengelolaan persampahan belum maksimum e. Melihat anggaran yang bersumber dari APBD II terhadap kegiatan pengelolaan persampahan yang cukup minim, maka sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pelayanan. f. Pengolahan yang bebrbasis masyarakat semakin baik sehingga dibutuhkan perhatian dari pemerintah untuk mengembangkan TPST daur ulang dan pengomposan di beberapa wilayah di kabupaten sinjai mulai dari pedesaan hingga kecamatan. Kebijakan dan strategi pengolahan sampah kabupaten Sinjai: 1. Kebijakan:
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 71
Meningkatkan dan menyeimbangkan ketersediaan sumber daya lingkungan hidup yang menunjang pembangunan masyarakat. 2. Strategi Pengelolaan Persampahan Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya lingkungan hidup dengan mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan konservasi lingkungan serta penegakkan hukum dan peraturan oleh para pemangku kepentingan. Permasalahan dalam pengelolaan persampahan di kabupaten Sinjai: 1. Masalah utama dalam pengelolaan sampah Kota Sinjai saat ini terputusnya sistem Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan belum adanya TPA permanen 2. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap masalah kebersihan khususnya masalah sampah. 3. Kurangnya sarana dan prasarana 4. Ketidakcukupan dana investasi dari pihak ketiga 5. Keterbatasan kuantitas dan kualitas SDM personel kebersihan 6. Belum sepenuhnya hukum lingkungan dapat ditegakan terutama dalam bidang kebersihan/sampah 7. Belum optimalnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah kota Dasar Hukum Konsensus kebijakan Nasional untuk pengembangan pengelolaan persampahan: Undang-Undang Negara Republik Indonesia persampahan yang isinya:
no 18 Tahun 2008 mengenai pengelolaan
BAB IV PASAL 12 Point 1 : setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan BAB VI PASAL 20 Point 1: pengurangan sampah dengan cara pembatasan timbulan sampah, mendaur ulang sampah dan / atau pemanfaatan kembali sampah.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 72
3.4
Pengelolaan Drainase Lingkungan
Fungsi saluran drainase lingkungan adalah diantaranya yaitu mengeringkan bagian wilayah kota/lingkungan dari genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif, mengalirkan air permukaan kebadan air penerima terdekat secepatnya, mengendalikan kelebihan air permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah. Berdasarkan fisiknya, sistim drainase terdiri atas saluran primer, sekunder, dan tersier. a. Sistem saluran primer adalah saluran utama yang menerima masukan aliran dari saluran sekunder. Dimensi saluran ini relatif besar. Akhir saluran primer adalah badan pemerima air. b. Sistem saluran sekunder adalah saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi menerima aliran air dari saluran tersier dan limpasan air dari permukaan sekitarnya, dan meneruskan air ke saluran primer. Dimensi saluran tergantung pada debit yang dialirkan. c. Sistem saluran tersier adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran drainase lokal. 3.4.1 Kelembagaan Untuk Kabupaten Sinjai sendiri pengelolaan drainase yang mengelola kegiatanya berada di bawah koordinasi Dinas Pekerjaan Umum, UPTD Kebersihan dan Prasarana Daerah. Sedangkan Dinas Tataruang dan Permukiman memegang Teknis dan perencanaan Sistim pengolahan Drainase
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 73
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. SINJAI PERDA KABUPATEN SINJAI NOMOR 18 TAHUN 2010 TANGGAL 29 DESEMBER 2010 KEPALA DINAS SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN PROGRAM
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM & KEPEG
BIDANG Prasarana Jalan dan Jembatan
BIDANG Pengelolaan Sumber Daya Air
BIDANG Bina Teknik
BIDANG Kebersihan dan Pertamanan
SEKSI Pembangunan Jalan dan Jembatan
SEKSI Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air
SEKSI Perencanaan Teknis
SEKSI Kebersihan Jalan, Tempat Umum dan Drainase
SEKSI Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
SEKSI Operasi dan Pemeliharaan SDA
SEKSI Peralatan dan Perbekalan
SEKSI Pengangkutan Sampah, Penataan TPS dan TPA
SEKSI Survei dan Leger Jalan
SEKSI Pembinaan dan Perizinan SDA
SEKSI Pengendalian Mutu
SEKSI Penataan, Pemeliharaan Taman dan Pemakaman
UPTD
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
74
Tugas pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kab. Sinjai sesuai dengan Peraturan Daerah Kab. Sinjai Nomor 18 Tahun 2010 Pasal 11 Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pasal 12 Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 11, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pekerjaan Umum; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum; d. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan; e. Pengelolaan unit pelaksana teknis dinas; dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 75
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN KAB. SINJAI PERDA KABUPATEN SINJAI NOMOR 18 TAHUN 2010 TANGGAL 29 DESEMBER 2010 KEPALA DINAS
SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN PROGRAM
SUB BAGIAN KEUANGAN
BIDANG Tata Bangunan
BIDANG Penataan Ruang
BIDANG Permukiman dan Perumahan
SEKSI Program Tata Bangunan
SEKSI Perencanaan Ruang
SEKSI Penyehatan dan Air Bersih
SEKSI Pembangunan Gedung
SEKSI Pemanfaatan Ruang
SEKSI Penataan Lingkungan
SEKSI Pemeliharaan Gedung
SEKSI Pengendalian Ruang
SEKSI Permukiman dan Perumahan
UPTD Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
76
SUB BAGIAN UMUM & KEPEG
Tugas pokok dan Fungsi Dinas Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan Kab. Sinjai sesuai dengan Peraturan Daerah Kab. Sinjai Nomor 18 Tahun 2010 Pasal 15 Dinas Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pasal 16 Dinas Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 15, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan; d. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan; e. Pengelolaan unit pelaksana teknis dinas; dan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 77
Tabel 3.70 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan FUNGSI PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan PENGELOLAAN Membersihkan saluran drainase lingkungan Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) PENGATURAN DAN PEMBINAAN Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
Pemerintah Kabupaten/Kota
PEMANGKU KEPENTINGAN Swasta
Masyarakat
√ √ √
-
-
√
-
-
√ √ √
-
√ -
-
√
-
√
-
√ √
-
-
√
-
-
√
-
-
√
-
√
III -
78
Tabel 3.33 Peta peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Sinjai Ketersediaan Peraturan DRAINASE LINGKUNGAN Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kab/Kota ini Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
Pelaksanaan Belum Efektif Dilaksanakan
Tidak Efektif Dilaksanakan
Ada (sebutkan)
Tidak Ada
Efektif Dilaksanakan
-
√
-
√
-
√
-
√
√
-
√
-
√
-
-
-
√
-
√
-
√
√
-
√
-
III -
79
Keterangan
3.4.2
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Fungsi drainase secara umum merupakan tempat pembuangan limbah rumah tangga. Menurut hasil studi EHRA ketersediaan drainase sebagai sarana pengaliran air limbah selain tinja mencapai 45% untuk limbah dapur, kamar mandi sebesar 36,8 %, limbah cuci pakaian sebanyak 43,2 %, dan limbah wastafel sebanyak 10,9 %. Secara struktur drainase di kota sinjai pada umumnya adalah pasangan batu, namun pemeliharaan yang kurang baik sehingga pendangkalan terjadi dan banyaknya sampah yang menumpuk di selokan mengakibatkan kurang lancarnya sistim pengaliran di dalam saluran tersebut. Masterplan perencanaan drainase lingkungan di Kabupaten Sinjai selaku induk perencanaan pembangunan drainase belum mengalami revisi sehingga sejak tahun 2009 pembangunan drainase kota sinjai belum dianggarkan lagi oleh pemerintah setempat. Yang menjadi semangat tersendiri bagi pemeliharaan drainase adalah kepeduliaan masyarakat dalam perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan drainase lingkungan masih begitu baik dalam memelihara jaringan yang ada. Saluran drainase yang ada bersifat multi fungsi, Hal ini dapat terlihat apabila masyarakat secara sadar dengan sendirinya membersihkan sekeliling rumah mereka maka saluranpun ikut dibersihkan dengan penuh kesadaran tinggi. Namun pada lokasi tertentu seperti kelurahan lappa, biringere, keadaan drainase mengalami genangan namun tidak sampai mengakibatkan banjir jika volume air tampungan banyak. Banjir pernah terjadi pada tahun 2006 namun untuk kapasitas drainase sehari-hari untuk wilayah dalam kota termasuk aman. Kelurahan lappa, biringere, tergenang jika air laut pasang dikarenakan topografi hampir sama rata dengan ketinggian muka air laut. Data dari Dinas PU kabupaten Sinjai, total panjang saluran drainase di kabupaten Sinjai sepanjang 50.475 m. Untuk wilayah dalam kota sendiri sepanjang 14960 m. Drainase yang dalam kondisi tersumbat sepanjang 6,500 m untuk daerah genangan di kabupaten Sinjai berdasarkan laporan Dinas Tataruang dan permukiman sebesar 0,900 Ha. Daerah kawasan kumuh perkotaa sebanyak 0,035 Ha. Daerah yang rawan banjir yang sifatnya sementara tanpa menimbulkan genangan yang lama terdapat kecamatan adalah: 1. Sinjai Utara 2. Sinjai Timur 3. Kecamatan Bulupoddo Untuk banjir Bandang tahun 2006 Kelurahan dan desa yang terkena banjir bandang tersebut antara lain: 1. Kelurahan Bongki 2. Biringere 3. Kelurahan Balangnipa 4. Kelurahan Lappa 5. Kelurahan Manggarabombang 6. Desa Panaikang 7. Desa Bua 8. Desa Sanjai
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 80
9. Desa Pattongko Secara umum banjir yang terjadi tersebut adalah banjir musiman bukan merupakan banjir rutin di karenakan saluran terumbat atau pendangkalan yang mengakibatkan genangan. Diagram sanitasi secara umu untuk saluran drainase kabupaten sinjai adalah sebagai berikut: Gambar 3.21 Diagram sistem pengelolaan drainase di Kab. Sinjai
Air cucian dapur
Dibuang langsung ketanah(resapan)
Rumah Kayu
Untuk saluran nonpermanen disertai resapan ketanah
Air Mandi Air Cucian Pakaian
Saluran Terbuka
Curahan air hujan
Sungai
Drainase tertutup/terbuk a
Talang
Sarana Umum (jalan, fasilitas umum)
Tabel 3.34 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Drainase Lingkungan Input
Air Buangan/Air Hujan
-
User Penampungan Pengolahan Pembuangan/ Kode/Nama Pengaliran Interface Awal Akhir Daur Ulang Aliran Tidak ada
Saluran Terbuka atau tertutup
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
-
Sungai
-
-
III 81
Peta 3.4 Peta Jaringan Drainase Kabupaten Sinjai
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
82
Peta 3.5 Peta Jaringan Drainase Kabupaten Sinjai
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
83
3.4.3
Kesadaran Masyarakat dan PMJK
Secara umum kondisi drainase dalam kota sinjai sekarang ini merupakan kota yang bersih dari genangan air bila hujan, kondisi yang ada bila terjadi pasang saat air ingin bermuara ke sungai maka muka air dalam saluran naik namun tidak menyebabkan banjir. Kelurahan yang sampai saat ini dari hasil pengamatan lapangan bersama bahwa beberapa drainase di kelurahan Lappa, balangnipa tinggi muka air naik dari dasar saluran drainase namun setelah pasang surut air dalam saluran normal kembali. Kebersihan saluran hasil pengamatan study data primer memperlihatkan partisipatif masyarakat begitu sadar akan kebersihan lingkungan dengan membersihkan drainase. Berikut data gambar pengambilan lapangan Bagan Alur Sistim Pengaliran Drainase Kota Sinjai
-
Drainase Tersier
Drainase Sekunder
Tempat Pembuangan Akhir
Drainase Primer
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 84
Tabel 3.35 Kondisi Drainase linkungan di tingkat kecamatan/kelurahan Jumlah
Kondisi Saat ini
Pembersihan Drainase
Kelurahan/Desa RT
RW
P
Tidak Rutin L P
-
√
-
-
-
√ √ √
-
-
Mampet
√ √ √ √
Kelurahan Balangnipa 12 Kelurahan Lappa 9 Kelurahan Bongki 10 Kelurahan Biringere 15 Sumber data : Dinas kebersihan
No
L
Lancar
Sub Sektor
Rutin
Pengelola Oleh Masyarakat (RT/RW) L P
Pemerintah Kota
Kelurahan
-
√
√
√
-
-
-
√
-
√ √ √
√ √ √
√ √ √
-
-
-
√ √ √
Tabel 3.36 Daftar Program/Proyek Layanan yang Berbasis Masyarakat Kondisi Sarana Saat Ini Nama Program / Tahun Pelaksana/PJ Tidak Proyek / Layanan Mulai Fungsi Rusak Fungsi PKK Desa PNPM PISEW 2011 √ Sanjai Nelayan PNPM PISEW 2011 √ Ubur-ubur
1
Drainase Lingkungan
2
Pembangunan Drainase
3
Drainase saluran pembuangan air bersih
PNPM PISEW
4
Pembangunan Drainase
PNPM PISEW
5
Pembangunan Drainase
PNPM PISEW
6
Drainase Lingkungan
PNPM PISEW
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
Bangun Di Atas Saluran Tidak Ada Ada
LKD PKK Padaelo LKD PKK Padaelo LKD Karang Taruna LPM Amanah Siaga
Swasta
Aspek PMJK PM
JDR
MBR
√
-
-
√
-
-
2010
√
-
-
√
-
-
2010
√
-
-
√
-
-
2010
√
-
-
√
-
-
2010
√
-
-
√
-
-
III -
85
7
Pembangunan Drainase
PNPM PISEW
Remaja Mesjid Nurul Muftahida
Sumber data : Bappeda Keterangan: PM = Pemberdayaan Masyarakat JDR
√
2010
MBR
= Jender
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III -
86
-
-
= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
√
-
-
3.4.4
Pemetaan Media
Peran media komunikasi sangat dibutuhkan untuk merangsanmg keaktifan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan. Untuk kabupaten sinjai media yang sering digunakan sebagai media informasi dan komunikasi adalah penyiaran melalui radio local Suara bersatu diharapkan bukan hanya media elektronik tetapi media cetakpun mampu memberikan konstribusi dalam mempromosikan pengelolaan drainase di kabupaten sinjai ke depan.
No
Kegiatan
1
Penyiaran melalui media radio local Suara bersatu
Tabel 3.36 Kegiatan Komunikasi yang ada di Kabupaten Sinjai Dinas Tujuan Khalayak Pesan Tahun Pelaksana Kegiatan Sasaran Kunci 2009 Dinas Informasi Masyarakat Stop Infookom Pembangunan BABS MCK/ Program PISEW
Pembelajaran Membiasakan Buang Air Besar pada tempatnya
Sumber Data : Dinas Infokom
Tabel 3.37 Media Komunikasi yang ada di Kabupaten Sinjai
No 1 2 3
No
Nama Media
Jenis Acara
Radio Suara Bersatu TV Lokal Sinjai
Jaga Kebersihan Jaga Kebersihan
Koran Lokal Mingguan
Berita Mingguan
Nama Kegiatan
Isu yang diangkat
Pesan Kunci
Kebersihan Bagian dari iman Kebersihan Kota untuk kesuksesan Adipura 2012 Sinjai bersatu mendapatkan piala adipura 2011
Bersih itu Indah
Pendapat Media
Jangan Buang Sampah di saluran air Sukses sinjai bersatu
Tabel 3.38 Kerjasama Terkait Sanitasi Jenis Kegiatan Mitra Kerjasama Sanitasi
Bentuk Kerjasama
Tidak ada bentuk kerjasama dengan swasta Tabel 3.39 Daftar Mitra Potensial No
Nama Mitra
Jenis Kegiatan Sanitasi
Bentuk Kerjasama
Tidak ada mitra potensial yang ikut kerjasama
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 87
3.4.5
Partisipasi Dunia Usaha
Partisipasi dunia usaha sangat diharapkan dalam pengelolaan drainase di kabupaten sinjai namun hingga saat ini belum ada dunia usaha yang ingin menginvestasikan dananya ke pengelolaan drainase Tabel 3.40 Penyedia Layanan Pengelolaan Drainase Lingkungan yang ada di Kabupaten Sinjai Tahun Mulai No Nama Provider Jenis Kegiatan Operasi Belum ada partisipasi dunia usaha
3.4.6
Pendanaan dan Pembiayaan
Untuk pembiayaan drainase 5 tahun terakhir Dinas Pekerjaan Umum memberikan sumbangsi untuk pemeliharaan fisik saluran drainase sedangkan Dinas Tataruang menganggarkan kegiatan Fisik jaringan untuk kabupaten Sinjai. Berikut data penganggaran Pengelolaan drainase kabupaten Sinjai 5 Tahun terakhir. Tabel 3.41 Ringkasan pendapatan dan Belanja dari subsector pengelolaan Drainase Subsektor / Pertumbuhan 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-Rata SKPD (%) Drainase/ Dinas 360.486.000 72.097.200 20 % Tataruang dan Pemukiman Kab. Sinjai
No 1
3.4.7
Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak
-
Untuk merangsang peningkatan pola hidup yang bersih dan sehat, diperlukan dukungan penyediaan prasarana drainase lingkungan yang memadai dimana hal tersebut merupakan cermin bagi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.
-
Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan pertembahan produktivitas limbah yang dihasilkan harus diantisipasi bahwa kemampuan drainase dalam menampung air buangan memiliki keterbatasan sehingga harus dipikirkan perencanaan jangka panjangnya.
-
Kelembagaan yang kurang kuat dalam memprogramkan kegiatan pengelolaan drainase sehingga berpengaruh pada pola kehidupan masyarakat.
-
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan drainase yang berbasis masyarakat
-
Peningkatan peran media komunikasi guna mendukung sosialisasi pengelolaan drainase, terutama dalam hal peningkatan kesadaran seluruh komponen, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha/swasta.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 88
Adapun permasalahan yang dihadapi di dalam pengelolaan sistem sanitasi drainase lingkungan di kabupaten Sinjai yaitu : -
Lemahnya sistim kelembagaan yang memprogramkan saluran drainase sehingga keberlanjutan pengelolaan sempat terhenti
-
Regulasi mengenai standarisasi akan volume buangan dan kualitas air limbah
-
Pelayanan drainase belum menjangkau seluruh lingkungan permukiman baik di daerah perdesaan maupun perkotaan, sistem drainase lingkungan belum tertata dan dikelola dengan baik
-
Kondisi fisik drainase sudah tidak efektif sehingga daya tampung drainase terhadap air buangan perlu diperhatikan seiring pertambahan jumlah penduduk.
-
Peningkatan dukungan media Cetak dan elektronik untuk mendukung pengelolaan sistim drainase yang baik.
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 89
3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi 3.5.1 Pengelolaan Air Bersih Air Bersih disediakan oleh PDAM Kabupaten Sinjai, yang merupakan badan usaha semi otonomi yang artinya bahwa badan ini dimaksudkan untuk dijalankan sebagai badan usaha tetapi masih merupakan tanggung jawab Bupati. Kapasitas yang terpasang sekitar 100 liter perdetik, tatapi produksi saat ini baru mencapai 60 liter perdetik, dengan kapasitas produksi sebesar 40 liter perdetik belum berfungsi. Beberapa daerah masih menggunakan sumur arteri. Penyediaan air bersih untuk masyarakat pedesaan yang merupakan bagian terbesar dari penduduk kabupaten Sinjai, sampai saat ini belum dapat dilayani oleh PDAM. Pada umumnya masyarakat menggunakan sumur dan perpipaan dari sumber-sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Daerah Layanan PDAM kabupaten Sinjai, wilayah layanan PDAM Kabupaten Sinjai baru beradadi 2 Kecamatan yaitu: 1. Kecamatan Sinjai Utara Menurut data yang didapat dari PDAM Kabupaten Sinjai, Persentase tingkat layanan sudah meliputi angka 72,87 % dari jumlah penduduk sinjai utara, jumlah sambungan yang telah tersambung sebanyak 5608 pelanggan. Kapasitas Produksi 60l/ dtk dan kapasitas terpasang sebesar 60 l/ dtk berarti tidak ada mungkin lagi penambahan dikarenakan kurangnya kapasitas sumber air yang dimiliki Kabupaten Sinjai. Diharapkan adanya penambahan sumber produksi air baru sehingga peningkatan pelayanan air bersih dapat terpenuhi untuk sinjai utara hingga 100 %. Retribusi PDAM Rp. 2.500/kubik 2. Kecamatan Sinjai Selatan Jumlah pelanggan 328 sambungan Menurut data sekunder Dinas tataruang dan Permukiman desa yang rawan air bersih 33 desa dari 80 desa seluruh kabupaten. Berarti besaran desa yang rawan air bersih sebesar 41,25 % berarti baru 59 % yang terlayani akses air bersih. Untuk PDAM sendiri telah melayani sebesar 17 % dari total jumlah Rumah tangga. Tabel 3.42 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten Sinjai No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Uraian Pengelola Tingkat Pelayanan Kapasitas Produksi Kapasitas Terpasang Jumlah Sambungan Rumah (Total) Jumlah Kran Air Kehilangan Air (UFW) Retribusi/Tarif (rumah tangga) Jumlah Pelanggan per kecamatan - Kecamatan Sinjai Utara - Kecamatan Sinjai Selatan
Satuan % Lt/detik Lt/detik Unit
Sistem Perpipaan PDAM/BPAM 72,87 60 60 5.608
Keterangan Kec. Sinjai Utara Kec. Sinjai Utara Kec. Sinjai Utara Kec. Sinjai Utara Kec. Sinjai Utara
Unit % M3
2 HU 23 2.500
Kec. Sinjai Utara Kec. Sinjai Utara Kec. Sinjai Utara
Pelanggan Pelanggan
5.280 328
Kec. Sinjai Utara Kec. Sinjai Selatan
Sumber : PDAM Kab. Sinjai
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
III 90
Jaringan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
Peta 3.6 Air
Bersih
III -
Kabupaten
91
Sinjai
3.5.2
Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga
Sistim Pengelolaan Industri rumah tangga di Kabupaten Sinjai tidak memiliki sistim pengolahan khusus. Seperti limbah domestik lainnya pengalirannya tidak melalui penampungan atau peresapan terlebih dahulu melainkan langsung ke saluran terbuka. Berikut data jumlah industri rumah tangga di kabupaten Sinjai dan jenis pengolahannya. Tabel 3.43 Pengelolaan Limbah Industri Rumah Tangga Kabupaten Sinjai Jumlah Jenis Industri Jenis Kapasitas Lokasi Industri Rumah Tangga Pengelolaan (m3/hari) RT Rumah Makan Kecamatan 13 Dialirkan ke Restoran Sinjai Utara drainase,parid dan selokan Pedagang jajan Kecamatan 26 Dialirkan ke jalanan Sinjai Utara drainase,parid dan selokan Industri makmin Kecamatan 38 Dialirkan ke kecil Sinjai Utara drainase,parid dan selokan Industri makmin Kecamatan 75 Dialirkan ke sedang/besar Sinjai Utara drainase,parid dan selokan Sumber data. Dinas Kesehatan Kab. Sinjai 3.5.3
Pengelolaan Limbah Medis
Pengolahan limbah medis di kabupaten Sinjai ada di Rumah Sakit Umum Sinjai. Jenis Pengolahan yang digunakan adalah Instalasi Pengolahan Limbah khusus limbah rumah sakit. Jenis limbah yang diolah limbah padat. Berikut data IPAL RSU. Sinjai dalam tabel Tabel 3.44 Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas-fasilitas kesehatan Nama Fasilitas Jenis Pengolahan Lokasi Jenis Limbah Kesehatan Limbah Medis Jl. Jenderal Padat INCENERATOR RSUD Sinjai IPAL Sudirman Sinjai Cair Sumber data : RSU Kab. Sinjai 2012
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
Kapasitas (m3/hari) 24,5 1,5
III 92