UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS
ABSTRAKSI
Irfan Ilmi (44206120065) Aktivitas Humas PT. Askes (Persero) Pada Pelaksanaan Special Event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI Dalam Membangun Citra Perusahaan V + 80 Halaman ; 5 Lampiran Bibliografi : 34 Acuan ( 1986 – 2007) Special event sering dilakukan praktisi Humas, karena dalam hal ini merupakan bagian dari suatu aktivitas Humas dan salah satu kiat keberhasilan kegiatan Humas untuk proses publikasi hingga menciptakan citra positif adalah dengan melakukan komunikasi dua arah timbal balik. Program kerja Humas yang memberikan informasi secara langsung dapat dikemas dalam suatu media Humas pada acara khusus atau dikenal sebagai ”Special Event PR Program” baik untuk mewakili perusahaan maupun tentang pengenalan dan pengetahuan produk atau mengenai pelayanan yang dapat diberikan kepada masyarakat sebagai khalayak sasarannya sehingga dapat terbentuknya suatu citra yang diharapkan oleh perusahaan. Sebagai salah satu bentuk dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Askes (Persero) tetap berusaha menciptakan komunikasi yang kondusif kepada khalayak (peserta Askes) dengan mengadakan media internal kehumasan melalui surat edaran, majalah dinding, bulletin internal dan buku panduan serta media eksternal kehumasan dengan mengadakan special event yang salah satunya adalah dengan mengadakan Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI yang dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2009 di Monumen Nasional Jakarta. Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang dapat diambil adalah: “Bagaimana aktivitas Humas PT. Askes (Persero) pada pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI dalam membangun citra perusahaan?” Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas Humas PT. Askes (Persero) pada pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI dalam membangun citra perusahaan. Teori yang digunakan mengacu pada teori komunikasi, teori komunikasi organisasi, konsep citra, dan konsep aktivitas humas berupa rencana kerja Humas dalam pelaksanaan special event yang dikemukakan oleh Roger Haywood dalam bukunya All About PR, yaitu pengumpulan data, perencanaan (komunikasi dan aksi), penganggaran dana, penggunaan media sebagai publikasi, menentukan khalayak sasaran, hingga evaluasi yang berjalan efektif, sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan baik sesuai dengan yang diharapkan. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif. Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan mewawancarai para pimpinan PT Askes (Persero) Jakarta sebanyak 3 orang/narasumber. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa special event yang dilakukan Humas Askes pada Senam Sehat Askes bersama Ibu Negara RI dalam pelaksanaannya ternyata mengacu pada aktivitas Humas. Dengan dimulainya pengumpulan data, perencanaan (komunikasi dan aksi), penganggaran dana, penggunaan media sebagai publikasi, menentukan khalayak sasarannya, hingga evaluasi. Sehingga kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. PEDOMAN WAWANCARA
AKTIVITAS HUMAS PT. ASKES (PERSERO) PADA PELAKSANAAN SPECIAL EVENT SENAM SEHAT ASKES BERSAMA IBU NEGARA RI DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun oleh : Nama
: Irfan Ilmi
Nim
: 44206120065
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Public Relation
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009 i
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Irfan Ilmi
Nim
: 44206120065
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Public Relations
Judul Skripsi
: AKTIVITAS HUMAS PT. ASKES (PERSERO) PADA PELAKSANAAN SPECIAL EVENT SENAM SEHAT ASKES BERSAMA IBU NEGARA RI DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN
Mengetahui,
Pembimbing
(Heri Budianto M.Si)
ii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Irfan Ilmi
Nim
: 44206120065
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Public Relations
Judul Skripsi
: AKTIVITAS HUMAS PT. ASKES (PERSERO) PADA PELAKSANAAN SPECIAL EVENT SENAM SEHAT ASKES BERSAMA IBU NEGARA RI DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN
Jakarta,
Ketua Sidang (Farid Hamid M.Si) Nama: Penguji Ahli (Akhmad Mulyana M.Si)
Pembimbing (Heri Budianto M.Si) iii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Irfan Ilmi
Nim
: 44206120065
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Public Relations
Judul Skripsi
: AKTIVITAS HUMAS PT. ASKES (PERSERO) PADA PELAKSANAAN SPECIAL EVENT SENAM SEHAT ASKES BERSAMA IBU NEGARA RI DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN Jakarta, Disetujui dan Diterima Oleh: Pembimbing
(Heri Budianto M.Si) Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Ketua Program Studi
(Diah Wardhani M.Si)
(Marhaeni F. Kurniawati, M.Si) iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dimana skripsi ini merupakan tugas dan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, Jurusan Public Relations. Penulisan skripsi ini merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa yang akan mengakhiri masa kuliahnya pada setiap perguruan tinggi seperti halnya pada perguruan tinggi swasta Universitas Mercu Buana. Dengan penulisan skripsi ini diharapkan dapat meningkatkan mutu suatu perguruan tinggi serta dapat memberikan sumbangan pikiran pada perusahaan tempat penulis mengadakan penelitian di PT. Askes (Persero) Kantor Pusat, Jakarta. Dapat diselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Ibu Marhaeni Fajar Kurniawati, selaku Ketua Program Strata 1 (S1) Public Relations. 2. Bapak Heri Budianto, yang telah ditunjuk sebagai Pembimbing dalam penulisan skripsi dan dapat meluangkan waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar. 3. Ibu Lisa Nurena, selaku Penanggung Jawab Sementara (PJS) Corporate Secretary sekaligus menjabat sebagai Kepala Bidang Hubungan Masyarakat – Corporate Secretary PT. Askes (Persero) Kantor Pusat yang telah ditunjuk penulis sebagai Nara Sumber (Key Informan) dalam penulisan skripsi dan dapat meluangkan waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar. 4. Kepada seluruh staf pengajar Jurusan Public Relations yang telah memberikan berbagai disiplin ilmu selama masih berada di bangku kuliah.
v
5. Kepada seluruh staf PT. Askes (Persero) Kantor Pusat yang telah memberikan kesempatan bagi penulis dalam melaksanakan kewajiban untuk menyelesaikan skripsi. 6. Kepada seluruh staf Hubungan Masyarakat - Corporate Secretary PT. Askes (Persero) Kantor Pusat yang telah memberikan arahan dan disiplin ilmu selama penulis menyelesaikan skripsi. 7. Tak lupa pula kepada Keluarga saya yang ada di Depok City, Mamah, Ayah, Aa dan Ade yang telah banyak memberikan bimbingan/arahan, support dan nasehat sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar. 8. Kepada seluruh mahasiswa PKSM FIKOM angkatan X khususnya program Strata 1 (S1) jurusan Public Relations, yang telah berjuangan bersama-sama penulis dari semester satu hingga sekarang. Semoga Allah yang Maha Kuasa melimpahkan rachmatnya kepada mereka atas jasa baik yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk penyempurnaannya.
Depok,
Mei
PENULIS
vi
2009
DAFTAR ISI
Judul
........................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .......................................................................................... ii Kata Pengantar ................................................................................................. v Daftar Isi ........................................................................................................... vii BAB I
: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 1.2
Perumusan Masalah ............................................................... 7
1.3
Tujuan Penelitian ................................................................... 7
1.4
Manfaat Penelitian ................................................................. 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ......................................................... 9 2.2
Komunikasi Organisasi .......................................................... 9
2.2.1 Bentuk-bentuk Komunikasi Organisasi ................................ 11 2.3
Pengertian Humas .................................................................. 13
2.4
Fungsi dan Peran Humas ....................................................... 14
2.4.1 Fungsi Humas ....................................................................... 14 2.4.2 Peran Humas ………………………………………………. 16 2.5
Humas Pemerintah ………………………………………… 17
2.5.1 Peran Humas Pemerintah ………………………………….. 17 2.5.2 Tugas dan Fungsi Humas Pemerintah ……………………... 17 2.6
Aktivitas Humas …………………………………………… 19
2.6.1 Khalayak Humas …………………………………………... 21 2.6.2 Media Humas ……………………………………………… 22 vii
2.6.3 Rencana Program Kerja Humas …………………………… 24 2.7
Special Event (Kegiatan Khusus Dalam Humas) …………. 26
2.8
Citra ……………………………………………………….. 28
2.8.1 Citra Perusahaan …………………………………………... 29 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Metode Penelitian ................................................................. 31
3.2
Teknik Pengumpulan Data ………………………………... 33
3.2.1 Data Primer ………………………………………………... 33 3.2.2 Data Sekunder ………………………………………..…… 33 3.3
Narasumber/Key Informan ..................................................
34
3.4
Definisi Konsep …….……………………………………... 35
3.5
Fokus Penelitian ................................................................... 36
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Gambaran Umum Perusahaan (Company History In Brief) .. 38
4.1.1 Nama, Lokasi Perusahaan ..................................................... 41 4.1.2 Logo Askes ........................................................................... 42 4.1.3 Dewan Komisaris ................................................................. 43 4.1.4 Dewan Direksi ...................................................................... 44 4.1.5 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ........................................ 44 4.1.5.1
Visi ...............................................................................
44
4.1.5.2
Misi ................................................................................. 44
4.1.5.3
Tujuan Perusahaan (Company Goals & Objektif) .......... 45
4.1.6 Struktur Organisasi dan Personil Organisasi ......................... 46 4.2
Hasil Penelitian ..................................................................... 47
viii
4.2.1 Aktivitas Humas Pada Special Event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI ........................ 47 4.2.2 Melakukan Penelusuran Fakta dan Informasi ........................ 48 4.2.3 Membuat Rencana dan Program ........................................... 51 4.2.4 Melakukan Komunikasi dan Aksi ......................................... 54 4.2.5 Menentukan Media Sebagai Kegiatan Komunikasi .............. 60 4.2.6 Khalayak Sasaran .................................................................. 62 4.2.7 Dana (Budget) ....................................................................... 63 4.2.8 Evaluasi ................................................................................. 63 4.3
Pembahasan ………………………………………………... 64
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan ........................................................................... 73
5.2
Saran ..................................................................................... 78
Daftar Pustaka ................................................................................................. 79 Lampiran
ix
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita
semua berinteraksi antar sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai cara yang kompleks, namun sekarang ini perkembangan teknologi telah merubah cara kita berkomunikasi secara drastis. Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, perhatian yang mendukung diterimanya pengertian, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi.1 Kegiatan komunikasi secara khusus dijalankan oleh Humas dalam lingkup yang lebih luas seperti organisasi. Humas harus dapat melakukan komunikasi dua arah (two way traffic communication), yang berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/instansi dengan publiknya yang bersifat intern maupun ekstern sehingga terjalin hubungan yang harmonis dan selaras diantara kedua belah pihak. Dalam konsep kehumasan sebagai fungsi komunikasi, penting dipahami bahwa kegiatan utama humas adalah melakukan komunikasi dengan khalayaknya. Humas diharapkan dapat membantu organisasinya dalam membangun 1
R. Wayne Pace, Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, Hal. 9.
2
filosofi-filosofinya, untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan organisasi atau perusahaan, beradaptasi dengan lingkungannya sehingga tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai.2 Pengertian tersebut yang menjadi fokus perhatian adalah bahwa komunikasi kehumasan dilakukan untuk mempengaruhi perilaku komunikan, hal inilah yang dilakukan dalam perencanaan kerja humas bahwa humas harus dapat mengubah pandangan, perilaku dan opini khalayak terhadap organisasi atau perusahaannya.3 Hunt dan Grunig menyatakan bahwa kegiatan kehumasan pada dasarnya dipilah menjadi tiga, yaitu: 1. Kegiatan yang disebut sebagai events. 2. Campaign. 3. Program. Events adalah kegiatan kehumasan yang terjadi dalam rangka waktu terbatas dan jelas kapan dimulai dan berakhir. Events ditujukan untuk beberapa khalayak terpilih dengan satu tujuan. Campaign hampir sama dengan events, namun biasanya dilakukan dalam waktu yang relatif panjang. Sedangkan Program biasanya terdiri dari berbagai event yang biasanya tidak punya batas waktu sejak dan kapan berakhirnya. Program kehumasan biasanya diadakan secara berkesinambungan mengikuti kehidupan sebuah organisasi atau perusahaan.4
2
I Gusti Ngurah Putra, Manajemen Hubungan Masyarakat, Universitas Atmajaya, Jakarta, 1999, Hal. 9. 3 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2007, Hal. 20. 4 Ibid, Hal. 13.
3
Special event sering dilakukan praktisi Humas, karena dalam hal ini mengartikan bahwa salah satu kiat keberhasilan dalam kegiatan Humas untuk proses publikasi dan hingga menciptakan citra positif adalah dengan melakukan komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic communications), melalui suatu program kerja Humas untuk memberikan informasi secara langsung (bertatap muka) yang dapat dikemas dalam suatu media Humas pada acara khusus dan dapat menarik atau dikenal sebagai ”Special Event PR Program” baik untuk mewakili perusahaan maupun tentang pengenalan dan pengetahuan produk atau mengenai pelayanan yang dapat diberikan kepada pihak masyarakat sebagai khalayak sasarannya sehingga dapat terbentuknya suatu citra yang diharapkan oleh perusahaan.5 Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki banyak unit-unit kerja didalamnya untuk menjalankan kegiatan organisasi terutama dalam bidang asuransi kesehatan adalah PT. (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia. Asuransi kesehatan milik negara (BUMN) seperti PT. Askes (Persero) dalam menjalankan kegiatan komunikasi organisasi terhadap khalayaknya (Peserta Askes), tentu harus berjalan dengan baik dan lancar demi terciptanya tujuan yang dicita-citakan oleh organisasi. Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dalam kegiatan humas, adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder (sasaran khalayak yang terkait) yang pada akhirnya diharapkan akan tercipta citra positif (good image), kemauan yang baik (good will), saling menghargai 5
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Komunikasi, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1997, Hal. 232.
4
(mutual appreciation), saling timbul pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak yang terkait dan sebagainya.6 Asuransi adalah suatu perjanjian dimana sipenanggung dengan menerima suatu premi meningkatkan dirinya untuk memberikan ganti rugi kepada tertanggung yang mungkin diderita karena terjadinya suatu peristiwa yang mengandung ketidakpastian dan yang akan mengakibatkan kehilangan, kerugian atau kehilangan suatu keuntungan. Asuransi pada dasarnya juga adalah suatu mekanisme untuk mengalihkan resiko (ekonomi) perorangan menjadi kelompok. Datangnya suatu resiko termasuk resiko sakit sering tidak dapat diperhitungkan, sehingga apabila resiko itu ditanggung masing-masing orang yang terkena resiko, beban resiko (ekonomi) akan terasa berat. Tetapi bila resiko perorangan itu dialihkan menjadi resiko kelompok (risk sharing) maka resiko itu dapat diperhitungkan. Jadi, Asuransi kesehatan adalah suatu program jaminan pemeliharaan kesehatan kepada masyarakat yang biayanya dipikul bersama oleh masyarakat melalui sistem kontribusi yang dilaksanakan secara pra upaya.7 PT. Askes (Persero) termasuk salah satu perusahaan asuransi kesehatan milik negara (BUMN) yang beralamat di Jl. Letjen. Suprapto Cempaka Putih Kotak Pos 391/JKT Jakarta Pusat. Sebagai salah satu badan usaha yang bergerak di sektor jasa khususnya asuransi kesehatan, PT. Askes (Persero) saat ini sudah memasuki era yang disebut era kompetisi, di mana pembentukan, pemeliharan dan peningkatan citra (termasuk reputasi) menjadi sangat krusial (penting). Bagian yang cukup penting untuk ditingkatkan dalam 6
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Komunikasi, Op. Cit, Hal. 147. H. Thabrany, Asuransi Kesehatan Indonesia, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan UI, Jakarta, 2001, Hal. 4. 7
5
upaya peningkatan kepuasan pelanggan adalah dengan mengembangkan strategi pelayanan kesehatan dari sektor promotif dan preventif guna meningkatkan citra PT. Askes (Persero) bagi masyarakat khususnya peserta Askes. Promotif dan preventif merupakan perlindungan kesehatan secara terus menerus kepada peserta sesuai dengan ruang lingkup pelayanan yang diberikan oleh perusahaan berupa penyuluhan kesehatan (promotive) dan pencegahan penyakit (preventive).8 Hal ini tidak terlepas dari usaha Humas PT. Askes (Persero) untuk mengkomunikasikan kepada pelanggan tentang program promotif dan preventif. Hasil tersebut tentu saja usaha-usaha yang dapat dilakukan melalui kegiatan Humas. PT. Askes (Persero) telah membuat suatu kegiatan khusus (special event) yang bernama Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI. Special event yang dinamakan Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI merupakan kegiatan khusus yang diadakan PT. Askes (Persero) dengan dihadiri Ibu Negara RI (Ibu Hj. Ani Bambang Yudhoyono) untuk menyambut HUT Indonesia Sejahtera, sebagai program SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu). Pada acara ini Ibu Negara juga mencanangkan Program Promotif Preventif PT. Askes (Persero) di seluruh Indonesia, serta Sosialisasi Asuransi Kesehatan bagi masyarakat menuju terwujudnya Jaminan Kesehatan Nasional.
8
Lampiran SK Direksi PT. Askes (Persero) No.231/Kep/0608, Jakarta, 10 Juni 2008, Hal. 12.
6
Adapun tujuan PT. Askes (Persero) dalam pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI adalah untuk menciptakan citra positif dengan mengajak kepada peserta Askes untuk ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan pribadi mereka dan meningkatkan peran serta PT. Askes (Persero) dalam mendukung suksesnya program pemerintah menuju Indonesia Sehat. Alasan peneliti memilih aktivitas Humas PT. Askes (Persero) pada pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI dalam membangun citra perusahaan adalah untuk mengetahui apakah aktivitas humas PT. Askes (Persero) pada pelaksanaan special event senam sehat Askes bersama Ibu Negara RI dalam membangun citra perusahaan berjalan dengan baik. Pentingnya penelitian ini adalah senantiasa menciptakan, menjaga dan meningkatkan citra atau image perusahaan. Seperti yang diketahui sebelumnya, Humas bertujuan untuk menegakkan dan membentuk citra yang menguntungkan (favourable image), positif bagi kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan atau produk barang dan jasa terhadap khalayaknya (eksternal dan internal).9 Sengaja peneliti memilih PT. Askes (Persero) sebagai objek penelitian peneliti karena secara menyeluruh jarang atau tidak sering dilakukan riset atau penelitian tentang aktivitas Humas dalam pelaksanaan special event sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian di PT. Askes (Persero).
9
Oemi Abdurrahman, Dasar-dasar Public Relations, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993, Hal. 24.
7
Alasan selanjutnya karena PT. Askes (Persero) memiliki keterbukaan akan informasi mengenai perusahaan sehingga dalam penelusuran data peneliti mudah dituangkan didalam penelitian, serta dukungan dari pihak perusahaan sangat besar untuk membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas maka permasalahan
yang diambil adalah: “Bagaimana aktivitas Humas PT. Askes (Persero) pada pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI dalam membangun citra perusahaan?”
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui aktivitas Humas PT. Askes (Persero) pada pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI dalam membangun citra perusahaan.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat akademis adalah untuk memberikan kontribusi pada ilmu komunikasi khususnya hubungan masyarakat mengenai aktivitas Humas pada pelaksanaan special event dalam membangun citra perusahaan.
8
2. Manfaat praktis adalah memberikan sumbangan pikiran dan masukan bagi manajerial Humas PT. Askes (Persero) terhadap aktivitas Humas khususnya pada pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI dalam membangun citra perusahaan yang akan datang.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Komunikasi Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah
komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Para ahli definisi komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing. Ingat bahwa sejarah ilmu komunikasi dikembangkan dari ilmuan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu.10 Menurut Onong Uchjana mengatakan bahwa kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain perkataan, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.11
2.2
Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan
penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari 10
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Gramedia Widiasarana, Jakarta, 2004, Hal. 5. Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, Hal. 9. 11
10
suatu organisasi tersebut. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi terjadi kapanpun setidaktidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukan. Karena fokus kita adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi, analisis komunikasi organisasi menyangkut penelaah atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan.12 Istilah organisasi berasal dari bahasa latin organizare yang berarti membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi. Rosenblatt dan kawan-kawan mendefinisikan organisasi sebagai berikut: “Organization is the means by which management coordinates material an human resouces though the design of a formal structure if tasks and authority”. (dalam definisinya, Rosenblatt mengandung arti yang mana manajemen mengkordinasikan material dan sumber daya manusia melalui struktur formal).13 Sebagai salah satu bidang komunikasi, komunikasi organisasi memiliki komponen utama, yaitu: kepuasan organisasi, iklim komunikasi, kualitas media, kemudahan pemanfaatan komunikasi, penyebaran informasi, muatan informasi, kemurnian pesan dan budaya organisasi. Ini merupakan inti komunikasi organisasi.14 Komunikasi organisasi merupakan proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu 12
R. Wayne Pace, Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, Hal. 31. 13 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999, Hal. 115. 14 Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002, Hal. 66.
11
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubahubah.15 Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Bila organisasi semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks pula proses komunikasinya. Organisasi kecil, yang anggotanya hanya tiga orang, proses komunikasi yang berlangsung relatif sederhana. Tetapi organisasi yang anggotanya seribu orang menjadikan komunikasinya sangat kompleks.16 Agar sistem komunikasi organisasi dapat diterima oleh karyawan, komunikasi harus memiliki persyaratan sebagai berikut: 1. Pesan dapat dimengerti. 2. Pada saat keputusan diambil, karyawan percaya bahwa komunikasi yang dilancarkan cocok dengan tujuan organisasi. 3. Komunikasi cocok dengan kepentingan pribadi. 4. Secara mental dan fisik komunikasi harus mampu melaksanakannya.17
2.2.1
Bentuk-bentuk Komunikasi Organisasi
1. Komunikasi Internal Menurut Onong Uchjana, komunikasi internal terdiri dari komunikasi vertical dan komunikasi horizontal. Komunikasi vertical adalah komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dan dari bawah ke atas (upward communication). Komunikasi vertical dapat dilakukan secara 15
Ibid, Hal. 67. Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta, 2004, Hal. 54. 17 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Op. Cit, Hal. 130. 16
12
langsung antara pimpinan tertinggi dengan seluruh karyawan, bisa juga berlangsung secara bertahap melalui eselon-eselon yang banyaknya tergantung pada besar kompleksnya organisasi. Sedangkan komunikasi horizontal, komunikasi secara mendatar antara anggota staf dengan anggota staf lainnya, dan sebagainya.18 Dalam hal ini komunikasi yang berada dilingkungan organisasi bisa disebut komunikasi internal yang didefinisikan oleh Lawrence D. Brennan yang dikutip oleh Onong Uchjana sebagai berikut: “Interchange of ideas among the administrators and its particular structur (organization) and interchange of ideas horizontally and vertically within the firm which gets work done (operation and management)”. “Pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan didalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya dan khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal didalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dan manajemen)”.19
2. Komunikasi Eksternal Seperti halnya komunikasi internal, komunikasi eksternal membawa komunikasi ke dalam dan keluar organisasi. Dengan kata lain komunikasi ini merupakan komunikasi antar organisasi dan pihak-pihak lainnya yang berhubungan dengan organisasi. Perusahaan selalu bertukar pesan dengan 18 19
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Op. Cit, Hal. 124-128. Onong Uchjana Effendy, Teori Komunikasi dan Praktek, Op. Cit, Hal. 122.
13
pelanggan, penjual, distributor, pesaing, investor, wartawan, pemerintah, lembaga terkait seperti pajak dan perwakilan masyarakat. Komunikasi eksternal yang baik akan mendorong kinerja organisasi dengan lebih baik dan meningkatkan citra organisasi. Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak atau publik diluar organisasi pada instansi-instansi pemerintahan seperti departemen, direktorat, jawatan dan pada perusahaan-perusahaan besar disebabkan oleh luasnya ruang lingkup, komunikasi lebih banyak dilakukan oleh pejabat humas (public relations/officer) dari pada oleh pemimpin sendiri.20
2.3
Pengertian Humas Menurut H. Frazier Moore, bahwa Humas adalah suatu filsafat sosial
dan
manajemen
yang
dinyatakan
dalam
kebijaksanaan
beserta
pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwaperistiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik.21 Humas merupakan fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.22 M. Linggar Anggoro mendefinisikan Humas (Hubungan Masyarakat) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, 20
Ibid, Hal. 125-128. H. Frazier Moore, Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, Hal. 6-7. 22 Cutlip, Scott M, et al, Effective Public Relations, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006, Hal. 6. 21
14
baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial.23 Dengan demikian, Humas adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis organisasi, baik bersifat komersial maupun nonkomersial, di sektor publik (pemerintah) maupun privat (pihak swasta). Bertolak dari definisi ini, kita segera menyadari bahwa pengertian humas itu jauh lebih luas dari pada periklanan atau pemasaran, dan keberadaannya pun jauh lebih awal.24
2.4
Fungsi dan Peran Humas
2.4.1
Fungsi Humas Humas didalam suatu organisasi atau perusahaan sangat berperan
penting dalam mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan. Humas menjalankan fungsi dan peran di jajaran masing-masing lembaga atau organisasi. Fungsi utama Humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antara lembaga atau organisasi dengan publiknya. Baik publik internal
maupun
eksternal
dalam
rangka
menanamkan
pengertian
menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga atau organisasi.25
23
M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta, 2002, Hal. 1. 24 Frank Jafkins, Daniel Yadin, Public Relations, Erlangga, Jakarta, 2003, Hal. 2. 25 Racmadi F, Public Relations Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta, 1994, Hal. 21.
15
Berdasarkan ciri khas kegiatan Humas tersebut, menurut pakar Humas Internasional Cutlip & Centre, and Canfield, fungsi public relations dapat dirumuskan, sebagai berikut: 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi). 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya. 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.26 Proses membina kebijaksanaan umum, menjamin pelaksanaan berbagai kebijaksanaan, dan komunikasi mengenai kebijaksanaan kepada khalayak, sehingga menghasilkan pertukaran gagasan formal secara dua arah antara sebuah organisasi dengan khalayaknya, pencerminan fungsi hubungan masyarakat. Penekanan pada pengkajian dan perencanaan manajemen, bersama-sama dengan penilaian terhadap keluaran (output) secara objektif dan berkesinambungan dalam pertukaran ini, membedakan hubungan masyarakat dari publisitas. Penciptaan opini publik yang menyenangkan adalah tujuan utama hubungan masyarakat. Dengan demikian menjadi jelaslah sifat dan 26
Cutlip, Scott M, et al, Effective Public Relations, Op. Cit, Hal. 11-27.
16
bentuk opini publik, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan peranan pemuka pendapat. Pengorganisasian hubungan masyarakat dan lembagalembaga konseling serta peranan masyarakat dan lembaga-lembaga konseling serta
peranan
yang
dimainkan
masing-masing,
didiskusikan
untuk
menunjukkan persyaratan petugas untuk mencapai kegiatan hubungan masyarakat.27
2.4.2
Peran Humas Untuk menjalin hubungan yang harmonis antara oganisasi dengan
publiknya bukanlah sesuatu yang mudah, karena itulah peran humas didalam suatu wadah seperti perusahaan atau organisasi, dalam rangka menciptakan kerjasama yang baik dan didasari oleh hubungan yang harmonis, mencakup arti: 1. Humas harus menciptakan kerjasama diantara publik yang mempunyai kepentingan. 2. Humas harus dapat menumbuhkan saling pengertian diantara pihak yang mempunyai kepentingan. 3. Humas harus dapat menciptakan tumbuhnya rasa kepuasan bersama diantara publik yang berkepentingan.28
27 28
H. Frazier Moore, Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi, Op. Cit, Hal. 49-50. Rosady Ruslan, Kampanye PR, PT. Grafindo, Jakarta, 1997, Hal. 1.
17
2.5
Humas Pemerintah
2.5.1 Peran Humas Pemerintah Peran humas menjadi sangat penting dalam menyerap, mengelola dan mengarahkan opini publik menjadi lebih bermanfaat guna melaksanakan tugas-tugas pemerintah dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil. Walaupun kegiatan Humas itu tidak sepenuhnya hanya bertanggungjawab pemerintah, paling tidak Humas pemerintah dapat berperan aktif dalam menjembatani
arus
informasi
pemerintah
kepada
masyarakat
untuk
kepentingan masyarakat yang lebih luas. Adapun peran Humas pemerintah tersebut antara lain: 1. Membangkitkan pengetahuan, sikap dan partisipasi masyarakat terhadap program-program pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. 2. Menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kebijaksanaan yang akan dilaksanakan pemerintah. 3. Mengembangkan mutu dan kualitas komunikasi dua arah baik dengan masyarakat, media massa, wartawan maupun sesama instansi pemerintah guna terjadinya saling pengertian. 4. Mengurangi kesimpangsiuran informasi dan gambaran keliru mengenai usaha dan kegiatan.29
2.5.2
Tugas dan Fungsi Humas Pemerintah Humas dalam lembaga pemerintah (Departemen, Lembaga Non
Departemen, Badan Usaha Milk Negara (BUMN) merupakan suatu keharusan 29
Warta Pemda, Mensucikan Bali Pasca Bom, Humas dan Protokol Setda Prop. Bali, 2002, Hal. 84.
18
fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga pemerintahan kepada masyarakat. Adapun tugas dan fungsi dari Humas Pemerintah, antara lain sebagai berikut: 1. Memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah-langkah dan tindakan-tindakan pemerintah serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur dan objektif. 2. Memberikan bantuan kepada media berita berupa bahan-bahan informasi mengenai kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan pemerintah, termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acara-acara resmi yang penting. Pemerintah merupakan sumber informasi yang penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi sangat diperlukan. 3. Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang telah dicapai oleh bangsa kepada masyarakat di dalam negeri maupun di luar negeri. 4. Memonitor pendapat umum tentang kebijakan, pemerintah, selanjutnya menyampaikan tanggapan masyarakat dalam bentuk feedback kepada pimpinan instansi pemerintah yang bersangkutan sebagai input.30
30
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi, Konsep dan Aplikasi, PT. Remaja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, Hal. 23.
19
2.6
Aktivitas Humas Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya Manajemen Public Relations
dan Manajemen Komunikasi, bahwa aktivitas humas yang biasa dilakukan antara lain: 1. Mengumpulkan data dan informasi: Data dan informasi dapat diperoleh secara aktif, yaitu dengan mengumpulkan dan menghubungi pihak nara sumber yang kompeten dan dapat juga dilakukan dengan menerima informasi dari berbagai sumber dalam masyarakat ini terutama sebagai bahan masukan kepada perusahaan. 2. Membuat Press Release: Merupakan kegiatan khusus humas untuk melakukan komunikasi penyampaian pesan atau informasi tertentu mengenai aktivitas bersifat kelembagaan, perusahaan atau institusi hingga kegiatan bersifat individual lainnya yang perlu diberitahukan kepada khalayak melalui kerjasama dengan pihak media massa. 3. Press Conference: Merupakan kegiatan humas yang bertujuan untuk memberikan suatu pemahaman atau penjelasan kepada khalayak mengenai masalah yang sedang aktual atau faktual mengenai perusahaan atau organisasi melalui kerjasama dengan pihak media massa. 4. Membuat brosur, leaflet, volders, spanduk, company profile, dan lain-lain sebagai promosi humas dalam kegiatannya.
20
5. Membuat special event: Merupakan program khusus humas yang sengaja dirancang untuk menarik perhatian dari publik terhadap perusahaan atau produk tertentu, yang ingin ditampilkan seperti event ulang tahun perusahaan, dengan mengadakan kegiatan keagamaan, olahraga, dan sebagainya. Sehingga mampu menumbuhkan rasa keakraban bagi kedua belah pihak dan pada akhirnya dapat menciptakan citra positif dari khalayak sebagai target sasarannya. Bentuk special event yang cukup dikenal sebagai berikut: a. Kompetisi atau lomba dan charity. b. Pameran, yaitu suatu kegiatan dengan memamerkan barang-barang pada waktu, tempat dan situasi tertentu, contoh: pameran mobil dan lain-lain. c. Festival. d. Seminar. e. Peragaan, yaitu kegiatan memperagakan suatu produk, mengenai bagian-bagian produk tertentu, cara penggunaan, serta fungsi produk tersebut. f. Pembiayaan
perayaan
kegiatan
tertentu
(sponsorship),
seperti
pertunjukkan musik, pertandingan olahraga, dan sebagainya. g. Bazar, dan lain-lain.31
31
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Op. Cit, Hal. 147.
21
2.6.1 Khalayak Humas Menurut Frank Jefkins dalam humas menyebutkan khalayak atau publik adalah sekelompok orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi baik secara internal ataupun eksternal.32 Menurut yang dirumuskan IPR yang dikutip Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations. Istilah khalayak sengaja dituangkan dalam istilah bermakna majemuk, yakni publik.33 Khalayak dalam organisasi atau perusahaan, diantaranya: 1. Khalayak internal, yaitu khalayak yang berada di dalam organisasi atau perusahaan, yaitu pemegang saham, manager, karyawan, keluarga karyawan. 2. Khalayak eksternal, yaitu khalayak yang berkepentingan terhadap perusahaan dan berada di luar perusahaan, yaitu masyarakat, pemasok, penyalur, pemerintah, pesaing dan pers.34 Menurut M. Linggar Anggoro dalam teori dan profesi kehumasan menyebutkan bahwa khalayak adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Istilah khalayak sengaja dituangkan dalam istilah bermakna majemuk, yakni publics. Hal ini dikarenakan berbeda dari yang diindikasikan oleh definisi dari beberapa kamus tertentu kegiatan-kegiatan humas tidak diarahkan kepada khalayak dalam pengertian yang seluas-luasnya (masyarakat umum). Meskipun khalayak dari suatu organisasi sangat boleh jadi berbeda dari
khalayak
organisasi-organisasi
lainnya,
tetapi
kita
32
Frank Jafkins, Public Relations, Op. Cit, Hal. 71. Op. Cit. 34 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Grafiti, Jakarta, 2005, Hal. 65. 33
dapat
22
mengidentifikasikan adanya sembilan khalayak utama yang paling sering menjadi subjek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum. Kesembilan khalayak yang utama tersebut adalah: 1. Masyarakat umum, 2. Calon pegawai/anggota, 3. Pegawai/anggota, 4. Mitra usaha pemasok jasa atau berbagai macam barang yang merupakan kebutuhan rutin dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan, 5. Para investor (pasar uang), kalangan perbankan, dan pemegang saham, 6. Para distributor, 7. Konsumen dan pemakai produk organisasi, 8. Para pemimpin pendapat umum, serta 9. Pemerintah.35
2.6.2
Media Humas Menurut para praktisi Humas, media merupakan sebagai saluran atau
sarana
komunikasi
menyampaikan
yang
pesan
sering
kepada
dipergunakan
khalayaknya
dan
oleh
Humas
sekaligus
untuk mampu
meningkatkan citra.36
35
M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta, 2002, Hal. 18-19. 36 S. K. Bonar, Humas Modern, Bumi Aksara, Jakarta, 1983, Hal. 76.
23
Menurut Frank Jefkins pada umumnya ada 2 (dua) jenis media yang sering dipergunakan dalam aktivitas humas: 1. Media Lini Atas. Jenis media massa ini merupakan prioritas utama sebagai media atau alat
untuk
publikasi
dan
sebagai
upaya
penyampaian
pesan-pesan
informasinya secara luas mengenai aktivitas humas kepada khalayak sebagai sasarannya (target audience). Klasifikasinya sebagai berikut: a. Media cetak yang bersifat komersial (surat kabar harian, tabloid, dan majalah). Kelebihan media ini: harganya relatif murah, beritanya menyeluruh, lengkap dan menyebarluas secara cepat dan efektif, daya jangkaunya luas. Kekurangan media ini: komunikasinya searah dan dalam jangka waktu yang relatif pendek. b. Media Elektronik (broadcast media) seperti radio dan televisi baik pemerintah atau swasta dan internet. Kelebihan media ini: pesan mudah diterima dan diingat pemirsanya (karena visual lebih hidup) serta kecepatan penyampaian beritanya dan daya pengaruh ke khalayak cukup tinggi. Kelemahan media ini: relatif mahal (highcost) biayanya, dan pengaruhnya langsung khusus bersifat negatif, penyampaian pesan atau berita tidak menyeluruh karena jam siaran harus lebih menghemat waktu sangat ketat.
24
2. Media Lini Bawah Media ini dipergunakan oleh Humas biasanya termasuk dalam media tatap muka atau secara langsung, jenisnya antara lain: a. Presentasi pengenalan. b. Pameran (exhibitions) c. Membentuk alat pendukung kampanye Humas promosi atau berbentuk barang cetakan, antara lain: sponsorship, booklet, brochure, leaflet, poster, umbul-umbul, pamphlet, calendar supplement publication, direct mail.37
2.6.3 Rencana Program Kerja Humas Humas
dalam
merencanakan
sesuatu
harus
terlebih
dahulu
menentukan tujuan (obyektif) yang hendak diraih yaitu dengan membuat program rencana kerja humas, cara pada posisi tertentu atau dimensi yang ingin hendak dicapai sesuai dengan perencanaan (statement if organizations destinations), yang telah diperhitungkan dengan baik oleh pihak-pihak yang terlibat dalam suatu organisasi atau perusahaan yaitu, strategi “apa” dan “bagaimana” yang dipergunakan dalam perencanaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dan program kerja (action plan) merupakan suatu strategi yang harus dijabarkan dalam langkah-langkah yang sudah direncanakan semula.38 Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas Humas dilapangan adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder, sasaran khalayak yang terkait. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra 37 38
Frank Jefkins, Public Relations, Op. Cit, Hal. 80. Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Op. Cit, Hal. 44.
25
positif (good image), kemauan baik (good will), saling menghargai (mutual appreciation), saling timbul pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak.39 Tujuan dari proses perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas Humas tersebut dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui manajemen humas yang dikelola secara professional dan dapat dipertanggungjawabkan hasil atau sasarannya. Hal tersebut juga dapat diwujudkan jika adanya pertukaran pendapat, pesan, dan informasi yang jelas, serta mudah dimengerti oleh kedua belah pihak yang terlibat, komunikator dan komunikan dimana pertukaran informasi dilakukan melalui sistem saluran (channel), media massa atau bentuk media non massa lainnya. Semua itu dapat dimanfaatkan sebagai alat (tool) untuk kegiatan atau aktivitas komunikasi
dua
arah
timbal
balik
(reciprocal
two
ways
traffic
communication) sehingga diperoleh pencapaian umpan balik (feed back) yang positif. Perencanaan,
pengorganisasian,
pengkomunikasian
hingga
pengevaluasian suatu program kerja Humas melalui berbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh public relations. Contohnya Special Events, Social Marketing PR, Marketing PR, Press & Media Relationship, Business Communication PR, Advertising PR, Crisis Management & Complaint Handling PR, PR Writing, PR Campaign dan lain sebagainya. Kegiatan Humas tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah atau hanya kerja sambilan, tetapi harus dikelola secara profesional dan serius serta penuh konsentrasi karena berkaitan dengan kemampuan Humas dalam manajemen teknis dan 39
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Op. Cit, Hal. 148.
26
sebagai keterampilan manajerial agar dapat mencapai tujuan atau sasaran sebagaimana yang direncanakan.40 Sangatlah penting bagi seorang humas dalam melakukan kesungguhan dan kedisiplinan kerjanya sehingga rencana kerja dapat memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan dalam membangun citra (image) organisasi dengan membuat rencana program kerja humas yang harus mengikuti sistematik berikut ini: 1. Appreciation of the situations, yang berarti kerja humas tidak dapat direncanakan tanpa pengetahuan yang mendetail mengenai fakta, data dan informasi. 2. Definition of objectives, yaitu tahap untuk menyusun rencana dan menentukan tujuan apa yang hendak dicapai. 3. Definition of publics, yaitu menentukan publik mana yang akan dituju. 4. Selection of media and techniques, yaitu memilih media dan teknisnya. 5. Budget, yaitu rencana pengeluaran dan pemasukan dana secara rinci termasuk biaya tidak terduga. 6. Assessment of result, yaitu evaluasi hasil-hasil yang dicapai.41
2.7
Special Event (Kegiatan Khusus Dalam Humas) Special event merupakan program khusus humas yang sengaja
dirancang untuk menarik perhatian dari publik terhadap perusahaan atau produk tertentu, yang ingin ditampilkan seperti event ulang tahun perusahaan, dengan mengadakan kegiatan keagamaan, olahraga, dan sebagainya. Sehingga 40
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Op. Cit, Hal. 147-150. Roger Haywood, All About Public Relations, Mc Graw-Hill Book Company, London, 1991, Hal. 256. 41
27
mampu menumbuhkan rasa keakraban bagi kedua belah pihak dan pada akhirnya dapat menciptakan citra positif dari khalayak sebagai target sasarannya.42 Rhenald Kasali, seorang pakar ilmu komunikasi mengartikan special event sebagai ajang khusus yang merupakan bagian dari kegiatan Humas yang dimaksudkan sebagai suatu peristiwa atau acara yang umumnya dilakukan untuk memperoleh perhatian media massa.43 Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (special events) dalam Humas merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian media pers dan publik terhadap perusahaan atau produk tertentu yang akan ditampilkan dalam acara tersebut. Dilain hal, kegiatan special events dari Humas/PR tersebut diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak lain yang terlibat atau terkait untuk berperan serta dalam suatu kesempatan pada acara khusus Humas, baik untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), pengenalan (awareness), maupun upaya pemenuhan selera (pleasure) dan menarik simpati atau empati. Sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah pihak dan pada akhirnya dapat menciptakan citra (image) positif dari masyarakat atau publik sebagai target sasarannya. Special events adalah sebuah event yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian pada media untuk klien, perusahaan atau produk anda. Arti special events menurut istilahnya antara lain sebagai berikut: a. Special, atau special berarti sesuatu yang “istimewa”, pengecualian (khas) dan tidak umum. 42 43
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Op. Cit, Hal. 143. Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Grafiti, Jakarta, 2005, Hal. 59.
28
b. Event, suatu kejadian penting atau peristiwa khusus, baik yang terjadi secara internal, lokal, maupun nasional dan bahkan berkaitan dengan suatu peristiwa (event) secara internasional. Jadi ajang acara khusus (special events) tersebut merupakan suatu peristiwa istimewa atau yang tengah berlangsung dan dirancang secara khusus dalam program acara kehumasan yang dikaitkan dengan event tertentu (Special event PR Program).44
2.8
Citra Citra secara bahasa dapat diartikan sebagai kesan. Citra adalah hal
yang tidak nyata atau dalam keseharian dapat kita sebut sebagai intangible product of public relations. Citra adalah kesan, perasaan, gambaran dari public terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi. Citra adalah salah satu asset terpenting dari perusahaan atau organisasi. Citra yang baik merupakan perangkat yang kuat bukan hanya untuk menarik konsumen untuk memilih produk atau jasa perusahaan, melainkan juga memperbaiki dan kepuasan konsumen terhadap perusahaan. Citra yang baik dapat mendukung aktivitas dari suatu organisasi.45 Jalaluddin Rakhmat, seorang pakar ilmu komunikasi
mengartikan
citra sebagai penggambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas, citra adalah dunia menurut persepsi.46 44
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Op. Cit, Hal. 231-233. Grahamme Dowling, terjemahan Walujo Djoko Indarto, Creating Corporate reputations, identity, Image, and Performance, Oxford University Press Inc, 2002, Hal 20-21. 46 Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, 1986, Hal 221. 45
29
Frank Jefkins, citra adalah kesan yang diperoleh bedasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau kenyataan.47 Berdasarkan keterangan diatas, maka citra merupakan cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan gerakan pelanggan di sektor perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan.
2.8.1 Citra Perusahaan Citra perusahaan (corporate image), adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya, sukses ekspor, hubungan industrian yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan turut memikul tanggungjawab sosial, komitmen mengadakan riset, dan sebagainya.48
47 48
Frank Jefkins, Public Relations, Op. Cit, Hal 17. Frank Jefkins, Public Relations, Op. Cit, Hal 17-20.
30
Citra perusahaan adalah tentang apa yang terpikirkan oleh orang tentang perusahaan. Citra perusahaan bukan sesuatu hal yang dapat diciptakan oleh satu orang, tetapi merupakan semua hal mengenai perusahaan itu. Citra perusahaan akan terus berkembang pada pemahaman masyarakat luas seiring berkembangnya pola pikir masyarakat yang semakin maju. Citra perusahaan adalah karakter dari organisasi yang juga akan membawa pengaruh citra perusahaan tersebut kepada orang-orang yang ada atau bekerja pada organisasi tersebut.
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Metode penelitian merupakan seperangkat cara yang sistematik, logis
dan
rasional
mengumpulkan,
yang
digunakan
menganalisis
oleh
dan
peneliti
menyajikan
ketika data
merencanakan, untuk
menarik
kesimpulan. Metode penelitian yang digunakan dalam topik ini “Aktivitas Humas
PT. Askes (Persero) Pada Pelaksanaan Special Event Senam Sehat
Askes Bersama Ibu Negara RI Dalam Membangun Citra Perusahaan” adalah penelitian deskriptif, dikenal sebagai penelitian yang bertujuan untuk memberikan deskripsi, yakni mengungkapkan hubungan antara dua atau lebih konsep atau variabel dari suatu fenomena sosial.49 Dalam praktiknya penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif. Menurut Vredenbergt, kualitatif lebih menekankan pada pencarian struktur hubungan yang ada pada masyarakat. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan analisis yang sifatnya mendalam.50 Pawito, menjelaskan bahwa penelitian komunikasi kualitatif adalah gambaran dan/atau pemahaman (understanding) mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi.51
49
Rosady Ruslan, Metode Penelitian: Public Relations & Komunikasi, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006, Hal. 222. 50 Vredenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1997, Hal. 9. 51 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, LKiS, Yogyakarta, 2007, Hal. 35.
32
Penelitian deskriptif ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif ini bukan saja menjabarkan, tetapi juga memadukan. Selain itu penelitian deskriptif bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi52 Penelitian deskriptif ini ditujukan untuk: 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.53 Proses
penelitian
ini
memberikan
konteks
studi
dengan
menitikberatkan pada pemahaman, pemikiran, dan persepsi penulis. Dimana dalam penelitian ini, penulis yang bertindak sebagai pengamat akan menjabarkan hasil penelitian dalam bentuk konsep yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dibuat. Analisa yang dilakukan ini ditunjang dengan referensi-referensi yang ada dari berbagai kajian pustaka dan juga wawancara mendalam yang telah dilakukan dan pada akhirnya akan dideskripsikan secara deskriptif kualitatif.
52
Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, Hal. 24. 53 Ibid, Hal. 25.
33
3.2
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti memperoleh atau
mengumpulkan data berupa data primer dan sekunder.
3.2.1
Data Primer Data primer yaitu data mentah yang dikutip dan diolah langsung oleh
peneliti
dari
responden
individual
(key
informan),
berupa
hasil
wawancara/interview mendalam (indepth interview) dari obyek penelitian, kemudian diolah dan dituangkan dalam skripsi ini. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.54 Daftar pertanyaan untuk wawancara ini disebut interview schedule. Sedangkan catatan garis besar tentang pokok-pokok yang akan ditanyakan disebut sebagai pedoman wawancara (interview guide).55
3.2.2
Data Sekunder Untuk memperoleh dan melengkapi data penelitian, maka penelitian
ini mendapatkan data sekunder melalui data yang diperoleh dari interview dan studi kepustakaan yaitu dilakukan dengan mewawancarai narasumber (key informan) dan data referensi pendukung seperti, buku, dan jurnal ilmiah.56
54
Ibid, Hal. 180. Irwan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, Hal. 6768. 56 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Op. Cit, Hal. 96. 55
34
Interview (wawancara) merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek (pelaku, aktor) sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti. Teknik pengumpulan data melibatkan prosedur standar metode yaitu dengan menggunakan jenis wawancara mendalam (indepth interview). Dalam penelitian komunikasi kualitatif, peneliti menggunakan pedoman wawancara (interview guide) pada umumnya dimaksudkan untuk kepentingan wawancara yang lebih mendalam dengan lebih memfokuskan pada persoalan-persoalan yang menjadi pokok dari minat penelitian. Pedoman wawancara mengancar-ancarkan peneliti mengenai data mana yang akan lebih dipentingkan, setidaknya diawal pembuatan proposal penelitian. Hal demikian akan lebih mempermudah langkah-langkah sistematis data. Pedoman wawancara biasanya tidak berisi pertanyaan-pertanyaan yang mendetail, tetapi sekedar garis besar tentang data atau informasi apa yang ingin didapatkan dari informan
yang
nanti
dapat
dikembangkan
dengan
memperhatikan
perkembangan, konteks, dan situasi wawancara.57
3.3
Narasumber/Key Informan Dalam penelitian ini yang menjadi narasumbernya berjumlah 3 (tiga)
orang. Adapun narasumber-narasumber yang dimintai keterangan di lingkungan PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia adalah: 1. Divisi Corporate Secretary. Divisi ini bertanggungjawab kepada General Affairs Director. Pertanggungjawabannya dalam hal ini yaitu untuk melaporkan peristiwa-peristiwa khusus yang dilaksanakan sebagai 57
Ibid, Hal. 96-133.
35
sekretaris perusahaan yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan atau perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan dengan membawahi Bidang Hukum, Bidang Administrasi Pimpinan, dan Bidang Humas dan Protokol. 2. Bidang Humas dan Protokol. Bidang ini bertanggungjawab kepada Divisi Corporate Secretary. Pertanggungjawabannya dalam hal ini yaitu sebagai pemberi pelayanan informasi kepada masyarakat dan mengatasi permasalahan operasional yang timbul yang dapat merugikan perusahaan. 3. Bidang Askes Sosial. Bidang ini bertanggungjawab terhadap pelaksanaan peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preventif melalui special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI. Alasan penulis memilih tiga orang tersebut karena narasumber tersebut memiliki latar belakang, pengetahuan, dan wawasan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preventif melalui special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI serta pengalaman yang luas mengenai permasalahan yang sering terjadi di bidang asuransi kesehatan, khususnya pada masalah kebutuhan-kebutuhan program kehumasan dan praktek komunikasi di dalam membangun citra (image) PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia.
3.4
Definisi Konsep Program rencana kerja Humas merupakan bagian dari tugas Humas
dalam melakukan kegiatan kehumasannya. Sangatlah penting bagi seorang Humas dalam melakukan kesungguhan dan kedisiplinan kerjanya sehingga
36
rencana kerja dapat memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan dengan membuat rencana program kerja Humas. Special Event merupakan ajang khusus yang merupakan bagian dari program Humas yang dimaksudkan sebagai suatu peristiwa atau acara yang umumnya dilakukan untuk memperoleh perhatian media massa. Maksudnya adalah agar organisasi atau perusahaan yang bersangkutan mendapat opini maupun citra yang menguntungkan. Citra adalah salah satu asset terpenting dari perusahaan atau organisasi. Citra yang baik merupakan perangkat yang kuat bukan hanya untuk menarik konsumen untuk memilih produk atau jasa perusahaan, melainkan juga memperbaiki dan kepuasan konsumen terhadap perusahaan. Citra yang baik dapat mendukung aktivitas dari suatu organisasi.
3.5
Fokus Penelitian Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa penulis memfokuskan
penelitian kepada aktivitas humas PT. Askes (Persero) dalam pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI, yang terdiri dari: 1. Appreciation of the situations Mengumpulkan data tentang permasalahan komunikasi yang ada di PT. Askes (Persero). Pengumpulan data tersebut diperoleh melalui Bidang Humas dan Protokol dan Bidang Askes Sosial PT. Askes (Persero) sebagai penyelenggara special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI. Dalam aktivitas ini Humas mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan opini, persepsi masyarakat mengenai perusahaan berupa identifikasi masalah, rencana program, dan target Askes dalam rangka
37
program pelayanan kesehatan dari sektor promotif dan preventif melalui special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI. 2. Definition of objectives Merupakan aktivitas untuk menyusun rencana dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam jangka waktu tertentu. Hal-hal yang dilakukan adalah membuat jadwal perencanaan kegiatan apa saja yang hendak dilakukan dalam menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) dan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan. 3. Definition of publics Merupakan aktivitas dalam menentukan khalayak (public) mana yang akan dituju sebagai sasarannya, dalam hal ini yaitu peserta Askes. 4. Selection of media and techniques Merupakan aktivitas dalam memilih media yang akan digunakan sebagai saluran dalam mempublikasikan kegiatan tersebut, seperti: a. Media cetak seperti surat kabar, tabloid, dan majalah. b. Media elektronik (broadcast media) seperti radio dan televisi. 5. Budget Dalam hal ini Humas mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan penganggaran dana untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 6. Assessment of result Dalam aktivitas ini Humas melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang
telah
dilaksanakan.
Evaluasi
tersebut
dilakukan
dengan
menggunakan alat monitoring berupa hasil kliping berita yang diliput oleh media massa. Sebagai hasilnya, dapat memberikan fokus pada pesan tertentu akan mengarah pada tujuan akhir perusahaan.
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Perusahaan (Company History In Brief) PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia didirikan pada tahun 1968
melalui Keputusan Presiden Nomor 230/1968 tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri dan Penerima pensiun beserta keluarganya. Keppres itu menggantikan ketentuan lama yang berlaku sejak zaman penjajahan Belanda yaitu pada tahun 1934 yang disempurnakan tahun 1938 yang berlaku bagi seluruh pegawai negeri dan penerima pensiun. Berdasarkan Keppres tersebut Menteri Kesehatan mengeluarkan Permenkes nomor 1 tahun 1968 yang membentuk satu badan di lingkungan Departemen Kesehatan bertugas untuk mengelola dana pemeliharaan kesehatan yang dinamakan Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), yang sejak semula sering diperkenalkan sebagai “Askes”. BPDPK/Askes waktu itu menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan pegawai negeri/penerima pensiun beserta keluarganya berdasar sistem fee for services system. BPDPK/Askes memberikan penggantian biaya kesehatan berdasar jumlah pelayanan yang dinikmati peserta Askes. Sistem ini ternyata sangat lemah di dalam pengendalian biaya kesehatan. Pada tahun 1984,berdasarkan PP Nomor 22 dan 23 tahun 1984 status BPDPK mengalami perubahan. Dari sebuah badan di lingkungan Departemen Kesehatan menjadi sebuah BUMN, yaitu Perusahaan Umum Husada Bhakti (PHB). Pada saat inilah dilakukan berbagai upaya untuk melakukan perbaikan sistem dan program sejalan dengan perubahan status Badan Penyelenggara.
39
Sistem penyelenggaraan asuransi yang berdasarkan konsep Managed Care yaitu bertujuan untuk menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang optimal, yang menjamin penyelenggaraannya pemeliharaan kesehatan yang mermutu dengan biaya yang optimal. Lebih lanjut mulailah diperkenalkan konsep - konsep pembaruan antara lain: 1. DPHO (Daftar dan Plafon Harga Obat) pada tahun 1987 yang membuat daftar obat sebagai standar obat yang digunakan dalam pelayanan Askes dan plafon harga yang ditolerir oleh Askes. 2. Dokter Keluarga, pelayanan medik pasien rawat inap per hari (per diem package tariff) serta Paket Rawat Jalan Tingat Lanjutan (RJTL). 3. Kapitasi Total yaitu mengembangkan sistem pembiayaan dan pelayanan kesehatan dengan mengintegrasikan seluruh komponen pembiayaan kesehatan dan menjaga mutu pelayanan. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, pengobatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan kesadaran peserta akan kualitas pelayanan, maka melalui PP No. 69/1991, yang menggantikan PP No. 22/1984, Pemerintah memperluas kepesertaan yang bersifat wajib yaitu veteran dan perintis kemerdekaan beserta anggota keluarganya yang pada Peraturan Pemerintah sebelumnya belum tercakup. Di samping itu dibuka kesempatan untuk memperluas cakupan kepesertaan kepada pegawai BUMN dan badan lain secara sukarela. Dalam penyelenggaraan program tersebut di atas, maka berdasarkan PP No. 6/1992, status perusahaan umum diubah menjadi Perusahaan
40
Perseroan (Persero). Perubahan badan hukum ini membawa kosekuensi pada pengelolaan yang lebih profesional. Pengalaman PT. Askes (Persero) dengan sistem pemeliharaan kesehatan berdasarkan Managed Care selama 36 tahun dalam ruang lingkup nasional memberikan kepercayaan yang kuat bagi perusahaan untuk melaksanakan Asuransi Kesehatan Sosial Nasional. Dengan didukung oleh luasnya jaringan organisasi yang terdiri dari 12 Kantor Regional, 91 Kantor Cabang dan 204 Kantor PT. Askes Kabupaten/Kota yang tersebar di seluruh Indonesia, PT. Askes (Persero) mampu memberikan pelayanan terbaiknya. Efisiensi dalam organisasi dapat dilakukan karena struktur organisasi yang sederhana dan ramping. PT. Askes juga senantiasa membina hubungan kemitraan baik dengan provider, peserta, Pemerintah Daerah maupun pihak lain yang terkait melalui komunikasi yang intensif. Sebagai wujud kemitraan ini telah dibentuk Forum Konsultasi
maupun
Forum
Komunikasi
di
tingkat
Propinsi
dan
Kabupaten/Kota. PT. Askes (Persero) telah memiliki tenaga yang profesional di bidang Managed Care dan disiplin ilmu lain yaitu : 1. Health Insurance Associate (HIA) dan Managed Healthcare Professional (MHP) yang menjadi anggota Health Insurance Association of America (HIAA) sebanyak 82 orang. 2. Ajun Ahli Asuransi Kesehatan (A3K) dan Ahli Asuransi Kesehatan (A2K) sebanyak 47 orang.
41
3. Ajun Ahli Asuransi Jiwa (A3IJ) dan Ahli Asuransi Jiwa (A2IJ) sebanyak 8 orang. 4. Ajun Aktuaris Indonesia (ASAI) dan Ahli Aktuaris Indonesia (FSAI) sebanyak 4 orang. 5. Sarjana dari berbagai pendidikan antara lain : dokter umum, dokter gigi, apoteker, sarjana kesehatan masyarakat, akuntan, sarjana ekonomi dan manajemen, sarjana hukum sebanyak 729 orang. 6. Pasca Sarjana (S2) di bidang perumahsakitan, asuransi kesehatan, manajemen aktuaris, bisnis komunikasi administrasi sebanyak 78 orang. Hal tersebut merupakan modal yang kuat dalam meningkatkan citra yang positif terhadap perusahaan dalam mengemban tugas sebagai Badan yang mengelola Asuransi Kesehatan secara nasional. Selain itu dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, PT Askes (Persero) Kerjasama dengan organisasi PPK seperti ARSADA, IRSPI, PERSI, PAMJAKI, IDI, Kolese Dokter Keluarga dan Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia serta instituasi lain seperti Universitas, Koperasi dan Usaha Kecil, Lembaga Swadaya Masyarakat dan lain-lain.
4.1.1
Nama, Lokasi Perusahaan Kantor Pusat PT. Askes (Persero) Jl. Letjen. Suprapto Cempaka
Putih Kotak Pos 391/JKT Jakarta Pusat 10510.
42
4.1.2
Logo Askes
Bentuk/format logo perusahaan masih berpedoman pada format yang telah ada akan tetapi pada format baru terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu: 1. Simbol yaitu palang putih yang dikelilingi 4 (empat) buah panah berwarna hijau yang membentuk arah berputar sesuai jarum jam yang mempunyai pengertian: a. Palang putih (warna putih) yang mencerminkan tugas perusahaan dalam menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan dan secara tidak langsung juga sebagai jaminan mutu kepada pesertanya (Quality Assurance). b. Panah hijau sebanyak 4 (empat) buah berputar sesuai arah jarum jam yang mencerminkan: 1.1. Warna hijau melambangkan kesehatan yang mencerminkan perusahaan sangat mementingkan kesehatan pesertanya. 1.2. 4 (empat) buah panah berputar adalah perlindungan kesehatan secara terus menerus kepada peserta sesuai dengan ruang lingkup pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, yaitu: - Penyuluhan kesehatan (Promotive). - Pencegahan penyakit (Preventive). - Penyembuhan (Curative). - Pemulihan kesehatan (Rehabilitative).
43
2. Logotype a. Logotype adalah bentuk tulisan ”ASKES” yang singkat yang mencerminkan jaminan yang diberikan efektif dan efisien. b. Tulisan ”ASKES” terdiri dari ”AS” dan ”KES” dengan jenis huruf Eyechart Display dengan bentuk: 1.1. Tulisan ”AS” warna kuning outline hijau. 1.2. Tulisan ”KES” warna putih outline hijau. c. Arti warna: 1.1 Warna kuning melambangkan kewaspadaan atau dapat berarti peringatan dari perusahaan kepada masyarakat tentang pentingnya mengasuransikan diri sedini mungkin sebagai jaminan kesehatan di masa mendatang. 1.2 Warna hijau melambangkan kesehatan yang mencerminkan perusahaan sangat mementingkan kesehatan pesertanya. 3. Slogan: Slogan perusahaan adalah ”Health Insurance Specialist”, dengan jenis huruf Helvitica Medium, yang mencerminkan bahwa perusahaan adalah spesialis asuransi kesehatan satu-satunya di bidang asuransi.
4.1.3
Dewan Komisaris M. Achmad Djojosugito
:
Komisaris Utama
A. Choliq Amin
:
Komisaris
Asrun Fachrudin
:
Komisaris
FX. Sakri Ngadi
:
Komisaris
Sri Mulyanto
:
Komisaris
44
4.1.4
Dewan Direksi I Gede Subawa
:
Direktur Utama
Kamal Imam Santoso
:
Wakil Direktur Utama
Umbu M. Marisi
:
Direktur Operasional
Zulfarman
:
Direktur SDM dan Umum
Suzanna Zadli Razak
:
Direktur Perencanaan dan Pengembangan
Purnawarman Basundoro
4.1.5
:
Direktur Keuangan
Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
4.1.5.1 Visi Menjadi Spesialis asuransi kesehatan dan menjamin pemeliharaan kesehatan dan market leader di Indonesia.
4.1.5.2
Misi Turut membantu Pemerintah di bidang kesehatan dengan :
1. Melaksanakan jaminan pemeliharaan kesehatan yang bersifat sosial berdasarkan managed care untuk kemanfaatan maksimum bagi peserta. 2. Melaksanakan asuransi kesehatan yang bersifat komersial bagi masyarakat berpenghasilan tetap, terutama kelompok menengah ke atas, berdasarkan managed care dan indemnity untuk kemanfaatan bagi stakeholders.
45
4.1.5.3 Tujuan Perusahaan (Company Goals and Objectives) Maksud dan tujuan perusahaan ialah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional umumnya, serta pembangunan di bidang asuransi, khususnya asuransi kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya dan peserta lainnya serta menjalankan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan
asuransi
kesehatan
yang
bersifat
menyeluruh
(komprehensif) bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya. 2. Menyelenggarakan
asuransi
kesehatan
yang
bersifat
menyeluruh
(komprehensif) bagi pegawai dan penerima pensiun badan usaha dan badan lainnya. 3. Menyelenggarakan JPK sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku.
Umum (Director Of HRD and General Affair).
Sumber: Company Profile PT Askes (Persero)
Bidang Humas dan Protokol PT (Persero) Asuransi Kesehatan
Indonesia merupakan salah satu bidang yang masuk dalam Divisi Sekretaris
Perusahaan (Corporate Secretary) di bawah naungan Direktur SDM dan DIVISI PENGEMBANGAN DAN PEMEL.MANAJ.MUTU DEVELOPMENMT & QUALITY MANAGEMENT DIVISION
SEEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY
DIVISI SUMBER DAYA SARANA & UMUM INFORMATION DIVISION
DIREKTUR RENBANG DIRECTOR OF PLANNING AND DEVELOPMENT
DIVISI ORGANISASI & SDM ORGANIZATION & HUMAN RESORCES DIVISION
DIVISI INFORMASI INFORMATION DIVISION
DIVISI PENGEMBANGAN DEVELOPMENT DIVISION
DIREKTUR KEUANGAN DIRECTOR OF FINANCE
DIVISI PERENCANAAN EVALUASI & PEL.CORPORAT PLANNT, EVALUATION & CORPORATE REPORT DIVISION
DIVISI AKUNTANSI ACCOUNTING DIVISION
DIVISI IKNVESTASI INVESTMENT DIVISION
DIREKTUR OPERASIONAL DIRECTOR OF OPERATIONAL
DIVISI KEUANGAN FINANCE DIVISION
DIVISI YANKES ASKES KOPEMERSIAL HEALTH SERVICE COMMERCIAL DIVISION
DIVISI PEMASARAN MARKETING DIVISION
4.1.6
DIVISI YANKES ASKES SOSIAL HEALTH SERVICE SOCIAL INSURANCE DIVISION
DIVISI KEPESERCAAN ASKES SOSIAL HEALTH SERVICE SOSIAL INSURANCE DIVISION
SPI INTERNAL AUDIT DEPARTEMENT
46
Struktur Organisasi dan Personil Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PUSAT
LIST OFFICE ORGANIZATION CHART
SHARE HOLDERS MEETING
RUPS
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISIONERS Direksi Board of Directors
DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR
DIREKTUR SDM & UMUM DIRECTOR OF HRD & GENERAL AFFAIR
47
4.2
Hasil Penelitian Setelah penulis melalukan penelitian melalui pendekatan kualitatif,
yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara kepada Penanggung Jawab Sementara (PJS) Kepala Divisi Corporate Secretary sekaligus menjabat sebagai Kepala Bidang Humas dan Protokol PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia Ibu Lisa Nurena, dan Kepala Bidang Askes Sosial Ibu Ina Hirina, tanggal 20 Maret 2009 di PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia Jl. Letjen. Suprapto Cempaka Putih Jakarta Pusat 10510. Hasil yang akan dipaparkan adalah aktivitas Humas PT. Askes (Persero) pada pelaksanaan special event senam sehat Askes bersama Ibu Negara RI dalam membangun citra perusahaan. Berikut ini merupakan hasil data yang telah diperoleh setelah dikategorisasikan sebagai berikut:
4.2.1
Aktivitas Humas Pada Special Event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI Menurut Humas Askes Ibu Lisa Nurena, aktivitas Humas yang
dilakukan pada special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI yang berada dibawah koordinasi Corporate Secretary. Divisi ini akan bertanggungjawab kepada Direktur SDM dan Umum (Director Of HRD and General Affair). Pertanggungjawabannya dalam hal ini yaitu untuk melaporkan peristiwa-peristiwa khusus yang dilaksanakan sebagai sekretaris perusahaan yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan atau perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatan operasional
48
perusahaan dengan membawahi Bidang Hukum, Bidang Administrasi Pimpinan, dan Bidang Humas dan Protokol.
4.2.2
Melakukan Penelusuran Fakta dan Informasi Hal in berawal dari pengamatan yang dilakukan Humas terhadap
respon yang ada di masyarakat, bahwa pada aktivitas ini Humas mencari tahu mengenai respon atau persepsi masyarakat terhadap kegiatan yang dilaksanakan selama berlangsungnya special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI. Pentingnya special event sebagai kegiatan Humas Askes, Humas Askes, Ibu Lisa Nurena pada tanggal 20 Maret 2009 menjelaskan bahwa perusahaan menjadikan special event sebagai sesuatu yang penting dalam mempertahankan image yang ada di masyarakat. Acara “Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI” itu dilaksanakan dalam rangka Ulang Tahun Indonesia Sejahtera yang merupakan salah satu unit kegiatan Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). Acara tersebut merupakan event perdana Askes bekerjasama dengan Pihak Istana terutama bersama Ibu Negara Republik Indonesia, Ibu Ani Bambang Yudhoyono. Special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI mendapatkan respon dan persepsi yang positif dari masyarakat terutama kepada seluruh peserta Askes dengan dihadiri massa sebanyak 15 ribu peserta Asuransi Kesehatan (Askes). Acara senam sehat merupakan bagian dari program promotif dan preventif Askes di seluruh Indonesia dan sosialisasi Asuransi Kesehatan bagi masyarakat menuju terwujudnya Jaminan Kesehatan
49
Nasional. Senam sehat tidak hanya dilakukan di Lapangan Silang Monas Jakarta yang dipimpin oleh Ibu Negara RI, namun juga serentak di seluruh Ibukota Propinsi di Indonesia dengan dipimpin oleh Isteri Gubernur masingmasing daerah. Menurut penjelasan beliau mengenai citra (image) Askes di masyarakat, menerangkan bahwa: “Citra (Image) yang ada di masyarakat khususnya Peserta Askes sudah baik hal ini dapat dirasakan dengan meningkatnya ratting kepuasan pelanggan pada tahun 2008 melalui sektor promotif dan preventif. Selain itu Askes juga mendapatkan reward The Best Social Insurance 2008 dari majalah Investor sebagai bentuk penghargaan khusus asuransi sosial. Citra yang telah ada di masyarakat akan terus dipertahankan pada setiap tahunnya dengan selalu berusaha memberikan nilai lebih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan asuransi kesehatan khususnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan”. Mengenai pertanyaan bagaimana Humas dalam penelusuran fakta dan informasi, menurut Humas Askes menerangkan bahwa: “Usaha itu dapat diketahui dengan dilakukannya penelitian oleh Humas mengenai citra yang ada di tengah masyarakat sekarang ini. Selain itu Humas juga akan selalu mensosialisasikan setiap program-program pelayanan kesehatan promotif dan preventif guna meningkatkan citra (image) PT Askes (Persero) bagi masyarakat khususnya Peserta Askes. Hal tersebut tidak hanya sosialisasi melalui media internal Askes, stasiun radio, dan koran lokal tetapi juga dengan adanya pembuatan spanduk yang dipasang pada setiap wilayah kota ataupun brosur mengenai special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI yang dibagikan disekitar area perusahaan dan diteruskan melalui kantor regional untuk selanjutnya diberikan ke seluruh kantor cabang Se-Indonesia untuk dibagikan kepada masyarakat khususnya Peserta Askes yang bertujuan untuk menarik keingintahuan masyarakat terhadap apa yang sedang berlangsung di PT Askes (Persero). Humas melakukan penelitian yang berkaitan dengan persepsi dan respon masyarakat khususnya pada special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI. Diawali dengan penelusuran fakta dan informasi (fact finding) melalui media umum yang digunakan Humas seperti surat-surat, telepon, fax dan email. Namun, dalam event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI, hanya melalui telepon dan email yang masuk dari peserta. Sejalan dengan itu, Humas berperan serta dalam mensosialisasikan segala kegiatan-kegiatan
50
khusus yang akan diselenggarakan dalam program Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI”.58 Demikian juga halnya pendapat dari Ibu Ina Hirina selaku Bidang Askes Sosial menyatakan bahwa: “Respon atau persepsi yang ada di masyarakat tentang Askes sudah termasuk baik, hingga saat inipun masyarakat sebagai peserta Askes masih meminati Askes sebagai Asuransi Kesehatan Sosial Nasional. Hal tersebut tidak terlepas dari perjuangan kami untuk memberikan kualitas pelayanan terbaik (service excellent) kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya peserta Askes dengan berpegang teguh kepada slogan kami yaitu Askes Health Insurance Specialist. Menurut beliau Humas melakukan pengumpulan data atau informasi (fact finding) melalui telepon dan email yang masuk dari peserta. Pengumpulan fakta atau informasi ini dapat dimaksudkan sebagai bahan kritikan ataupun saran kepada Askes”. Adapun kritik dan saran yang masuk berasal dari peserta Askes melalui telepon dan email mengenai ketidakpuasan dari peserta dalam pelaksanaan Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI. Ketidakpuasan tersebut antara lain informasi mengenai pelaksanaan yang kurang optimal dan menyeluruh, artinya bahwa tidak semua peserta Askes mengetahui tentang adanya pelaksanaan Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara yang diselenggarakan di Silang Monas Jakarta dan seluruh Ibukota Propinsi di Indonesia yang serentak dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2009. Saran yang masuk berasal dari peserta Askes antara lain, peserta menginginkan adanya kemasan program Askes yang lebih menarik dan variatif yang dapat menambahkan unsur pendidikan dan hiburan seperti pendidikan tentang pentingnya asuransi kesehatan sejak dini dan hiburan berupa live music atau komedi bertajuk kesehatan dengan dibintangi oleh artis-artis Ibukota (daerah setempat) agar peserta tidak merasa bosan dalam mengikuti program acara Askes. Sedangkan mengenai kepuasan peserta 58
Wawancara dengan Humas tanggal 20 Maret 2009.
51
dalam pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI yaitu peserta merasa puas dalam serangkaian acara tersebut antara lain dengan diberikan pelayanan medical check up secara gratis, vaksinasi hepatitis b, dan diberikan masker Askes pelindung bagi pengendara motor roda 4 (empat), serta Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI yang diadakan di Silang Monas Jakarta.59
4.2.3
Membuat Rencana dan Program Berdasarkan keterangan dari Humas Askes yaitu Ibu Lisa Nurena,
menerangkan bahwa: ”Penyelenggaraan program promotif dan preventif yang dinamakan Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI, Bidang Humas dan Protokol dan Bidang Askes Sosial membuat tim khusus untuk menangani kegiatan ini, mulai dari pemunculan ide, tema, para undangan, sampai isi dari pada kegiatan tersebut. Sehingga setiap panitia memiliki tanggungjawabnya masing-masing. Untuk memeriahkan kegiatan tersebut, Askes juga mengundang para artis lokal dan perwakilan pejabat setempat untuk ikut dalam program promotif dan preventif yang bernama Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI serta di salah satu sela-sela kegiatan tersebut seperti kegiatan medical check up, vaksinasi hepatitis b, dan membagikan masker pelindung bagi pengendara bermotor”. Penyelenggaraan program promotif dan preventif dalam suatu pelaksanaan special event, Humas harus siap untuk menghadapi kendala ataupun hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya pada saat kegiatan tersebut berlangsung, artis lokal dan para pejabat setempat berhalangan hadir atau gangguan pada teknis acara. Hal tersebut harus dapat ditanggulangi dengan cepat oleh pihak ataupun panitia yang bertanggungjawab berdasarkan tugasnya, namun dalam hal ini seluruh tim panitia tetap saling bekerjasama
59
Humas Askes 2009.
52
untuk dapat mengatasi permasalahan tanpa melihat bagian tugasnya masingmasing. Demikian pula menurut Bidang Askes Sosial Ibu Ina Hirina, menerangkan bahwa: ”Aktivitas dalam pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI, Humas beserta Bidang Askes Sosial membentuk panitia dalam persiapannya dan Humas merupakan anggota tim yang ikut aktif dalam merencanakan dan juga memberikan ide-ide mengenai apa yang akan kita buat mulai dari tema kegiatan yang akan kita buat, pengisi acaranya hingga tamu undangan”. Menurut keterangan dari beliau dapat diartikan dengan adanya tim khusus tersebut maka pihak perusahaan memiliki tim kreatif yang menangani secara keseluruhan dari program promotif dan preventif yaitu special event yang bernama Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI yang akan dilaksanakan nantinya.
53
SUSUNAN PANITIA PELAKSANAAN SPECIAL EVENT “ SENAM SEHAT ASKES BERSAMA IBU NEGARA RI” JAKARTA 15 FEBRUARI 2009
- Penanggung jawab
: Ibu Lisa Nurena (Manager Humas) Ibu Ina Hirina (Manager Askes Sosial)
- Bendahara
:
Ketua
: Bapak Susanto Hadi (Accounting Director)
Wakil
: Ibu Lisa Nurena (Manager Humas)
- Sekretaris
: Icci Ferdiani (Staf Humas)
Seksi-seksi: - Senam Massal
: Widiya Indarwati (Staf Humas)
- Medical Check Up
: Syahid Alfathar (Staf Askes sosial)
- Vaksinasi Hepatitis B
: Rosyidin (Staf Askes Sosial)
- Pembagian Masker Pelindung Polusi : Sulastomo (Staf SDM & Umum) - Publikasi
: Irsyad Anshori (Staf Humas)
- Undangan
: Puji Lestari (Staf SDM & Umum)
- Dokumentasi
: Sayun Setiyawan (Staf Humas)
- Konsumsi
: Catering
Sumber : Hasil wawancara dengan Humas Askes 2009
54
4.2.4
Melakukan Komunikasi dan Aksi Setelah melakukan aktivitas perencanaan, maka aktivitas selanjutnya
adalah Humas melakukan aksi sebagai wujud kegiatan yang telah disusun sebelumnya. Pada aktivitas ini, Humas akan menjelaskan pesan atau informasi mengenai apa-apa saja yang dilakukan, sehingga mampu menimbulkan kesankesan yang positif bagi pihak-pihak yang dianggap berpotensi dalam upaya memberikan dukungan sepenuhnya. Menurut Ibu Lisa Nurena selaku Humas Askes menjelaskan bahwa: ”Kegiatan-kegiatan komunikasi yang dilakukan misalnya membagikan undangan dan memasang spanduk disekitar perusahaan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah dimasukkan dalam aktivitas Humas”. Berikut
beberapa
aktivitas
yang
dilakukan
Humas
dalam
pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI antara lain: 1. Senam massal untuk peserta Askes dan masyarakat umum lainnya disertai dengan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan gratis. Mekanisme kegiatan sebagai berikut: a. Senam massal yang diselenggarakan di Monumen Nasional Ibukota DKI Jakarta dan di Ibukota Propinsi di seluruh Indonesia dengan beberapa kondisi: 1.1 Dijadwalkan serentak terlaksana di 33 Ibukota Propinsi Seluruh Indonesia (15 Februari 2009). 1.2 Penyelenggaraan dilaksanakan pada lapangan terbuka di pusat kota ataupun pada gelanggang olahraga masyarakat di wilayah setempat.
55
b. Menggunakan jasa profesional yang bertugas sebagai instruktur senam. c. Menggunakan fasilitas berupa sound system. d. Membuat
publikasi
secara
aktif
terhadap
setiap
jadwal
penyelenggaraan senam massal melalui sarana media massa meliputi: 1.1 Publikasi sedikitnya pada 1 (satu) stasiun radio yang paling diminati masyaakat dalam beberapa alternatif bentuk antara lain addlips, spot, talkshow, dan lain-lain. 1.2 Publikasi sedikitnya pada 1 (satu) koran lokal yang sering di baca masyarakat. 1.3 Publikasi sedikitnya dengan pemasangan 10 spanduk secara terpisah pada lokasi yang strategis. 1.4 Membagikan selebaran pada instansi, sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya. 1.5 Backdrop yang berisikan pesan materi: - Topik Kegiatan : Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI. - Disponsori oleh : PT Askes (Persero). - Dapat mencantumkan logo sponsor lain yang sifatnya tidak mengikat. e. Konsultasi dan pemeriksaan kesehatan bagi peserta Askes: 1.1 Dilakukan oleh sebuah tim kesehatan yang dipimpin oleh Dokter Umum. 1.2 Diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan senam massal. f. Biaya: 1.1 Sewa lokasi/gelanggang olahraga/lapangan kota. 1.2 Jasa Instruktur.
56
1.3 Soundsystem, lighting dan dokumentasi. 1.4 Jasa Tim Medis untuk pemeriksaan kesehatan. 1.5 Paket publikasi di Media Massa (radio lokal, koran daerah, spanduk, dan selebaran). 2 Medical Check Up (MCU) sederhana dan selektif: a. Laboratorium dan Radiologi. 1.1 Peserta
adalah
Pegawai
yang
masih
aktif
(bukan
isteri/suami/anak). 1.2 Usia peserta antara 40 s.d 56 tahun. 1.3 Belum pernah berobat menggunakan fasilitas PT Askes (Persero) sejak Tahun 2005. 1.4 Jumlah Peserta maksimal secara nasional adalah sebanyak 2% dari seluruh peserta Askes Sosial Tahun 2007 atau sejumlah 300.000 orang. Tabel 1.1 Perhitungan Peserta Pemeriksaan Laboratorium dan Radiologi per Regional NO
KR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Regional I Regional II Regional III Regional IV Regional V Regional VI Regional VII Regional VIII Regional IX Regional X Regional XI Regional XII TOTAL
PESERTA 26.033 19.573 20.965 30.564 43.584 47.479 41.830 15.082 18.668 12.024 16.399 7.799 300.000
% 8,68% 6,52% 6,99% 10,19% 14,53% 15,83% 13,94% 5,03% 6,22% 4,01% 5,47% 2,60% 100,00%
57
Proporsi peserta pemeriksaan Laboratorium dan Radiologi per Kantor Cabang ditentukan oleh Kantor Regional sesuai kondisi demografi kepesertaannya. 1.5 Pemeriksaan Laboratorium dan Radiologi meliputi: 1.5.1 Pemeriksaan Laboratorium: - Darah Rutin
: Hemoglobin, Leukosit, Eritrosit, Laju
Endap Darah - Lemak Darah
: Cholesterol (Total, HDL, LDL), Trigliserida
- Gula Darah
: Glukosa Darah Sewaktu
- Fungsi Hati
: SGOT, SGPT, Gamma GT
- Fungsi Ginjal
: Creatinin, Ureum, Asam Urat
1.5.2 Pemeriksaan Radiologi: - Photo Thorax A/P 1.6 Ketentuan pelaksanaan pemeriksaan Laboratorium dan Radiologi: 1.6.1 Dilaksanakan pada PPK yang bekerja sama dalam melayani peserta Askes Sosial. 1.6.2 Tarif pelayanan kesehatan mengacu pada tarif kesepakatan yang berlaku di PPK dan sesuai hasil negosiasi antara PT Askes (Persero) dan PPK. b. Pemeriksaan Pap Smear. 1.1 Peserta adalah wanita dari unsur pegawai yang masih aktif (bukan istri). 1.2 Usia peserta antara 30 s.d 50 tahun. 1.3 Belum pernah berobat menggunakan fasilitas PT Askes (Persero) sejak Tahun 2005.
58
1.4 Jumlah Peserta maksimal secara nasional adalah sebanyak 1% dari seluruh peserta Askes Sosial tahun 2007 atau sejumlah 150.000 orang. Tabel 1.2 Perhitungan Peserta Pemeriksaan Pap Smear per Regional NO
KR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Regional I Regional II Regional III Regional IV Regional V Regional VI Regional VII Regional VIII Regional IX Regional X Regional XI Regional XII TOTAL
PESERTA 13.016 9.786 10.482 15.280 21.792 23.739 20.915 7.541 9.334 6.012 8.199 3.904 150.000
% 8,68% 6,52% 6,99% 10,19% 14,53% 15,83% 13,94% 5,03% 6,22% 4,01% 5,47% 2,60% 100,00%
Proporsi peserta pemeriksaan Pap Smear per Kantor Cabang ditentukan oleh Kantor Regional sesuai kondisi demografi kepesertaannya. 1.5 Ketentuan pelaksanaan pemeriksaan Pap Smear 1.5.1 Dilaksanakan pada PPK yang bekerja sama dalam melayani peserta Askes Sosial. 1.5.2 Tarif pelayanan kesehatan mengacu pada tarif kesepakatan yang berlaku di PPK dan sesuai hasil negosiasi antara PT Askes (Persero) dan PPK.
59
3. Vaksinasi Hepatitis B. a. Peserta adalah dari unsur pegawai yang masih aktif (bukan istri/suami/anak) dan bekerja di rumah sakit sebagai tenaga medis atau paramedis. b. Jumlah Peserta maksimal secara nasional adalah sebanyak 2% dari jumlah tenaga medis dan paramedis PNS di seluruh Indonesia (384.581 orang) atau sejumlah 8.000 orang.
Tabel 1.3 Perhitungan Peserta Vaksinasi Hepatitis B per Regional NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KR
PESERTA
%
Regional I Regional II Regional III Regional IV Regional V Regional VI Regional VII Regional VIII Regional IX Regional X Regional XI Regional XII
695 521 560 815 1.162 1.266 1.115 403 497 322 437 207
8,69% 6,51% 7,00% 10,19% 14,53% 15,83% 13,94% 5,04% 6,21% 4,03% 5,46% 2,59%
TOTAL
8.000
100,00%
Proporsi peserta Vaksinasi Hepatitis B per Kantor Cabang ditentukan oleh Kantor Regional sesuai kondisi demografi kepesertaannya. c. Ketentuan pelaksanaan Vaksinasi Hepatitis B 1.1 Dilaksanakan pada PPK yang bekerja sama dalam melayani peserta Askes Sosial.
60
4. Pembagian masker pelindung polusi. a. Pelaksanaan pada 5 kota di Indonesia meliputi, Jakarta, Semarang, Medan, Surabaya, Makassar. b. Target distribusi kepada sejumlah 12.500 orang Peserta Askes atau 2.500 orang peserta per wilayah, dengan ketentuan sebagai berikut: 1.1 Pengendara kendaraan bermotor roda dua. 1.2 Pekerja pada lokasi kerja dengan tingkat polusi tinggi. c. Pada setiap masker yang dibagikan harus tercetak logo PT askes (Persero) dan tulisan “Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI”.
4.2.5
Menentukan Media Sebagai Kegiatan Komunikasi Melaksanakan aksinya, Humas tentu saja membutuhkan media atau
sarana komunikasi, untuk dapat membantu dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada peserta Askes. Pertanyaan mengenai media yang digunakan sebagai alat kegiatan komunikasinya menurut Humas Askes Ibu Lisa Nurena menjelaskan bahwa: “Askes menggunakan media dalam publikasinya baik cetak ataupun elektronik, untuk media elektronik kita cukup menggunakan stasiun radio yang paling diminati masyarakat. Sedangkan untuk media cetak kita mengundang beberapa media cetak pada press conference mengenai serangkaian program promotif dan preventif Askes dalam pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara yang bertempat di Auditorium Askes Cempaka Putih Jakarta Pusat”. Media yang digunakan dalam melakukan kegiatan komunikasi ini adalah: 1. Media elektronik seperti stasiun radio yang paling diminati masyarakat dan beberapa alternatif lain diantaranya addlips, spot, talkshow, dan lain sebagainya.
61
2. Media cetak seperti koran lokal yang sering dibaca masyarakat.
Tabel 1.4 Daftar Absensi Media-media Yang Hadir Pada Press Conference Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI
No.
Media
1 2
TVRI TPI
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
RCTI SCTV Kompas.com Media Indonesia Republika jpnn.com Pelita KapanLagi.com Detik.com Gatra.com
Nama Redaksi Redaksi Redaksi Redaksi Abi Eri Nurul Hamami aj/JPNN dew kpl/bee Redaksi Redaksi
Sumber: Humas Askes 2009
Pada tabel diatas diperoleh keterangan bahwa media yang hadir pada saat press conference berlangsung berjumlah 12 media. Namun pada saat Humas melakukan media monitoring dengan dimuatnya beberapa liputan atau pesan informasi mengenai special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI di beberapa media.
62
4.2.6
Khalayak Sasaran Mengenai khalayak sasaran yang dituju, Ibu Lisa Nurena
menjelaskan bahwa: “Khalayak yang dituju dalam kegiatan komunikasi kehumasan pada special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI adalah seluruh lapisan masyarakat khususnya Peserta Askes”. Mengacu kepada Keputusan Presiden Nomor 230/1968 tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri dan Penerima pensiun beserta keluarganya. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, pengobatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan kesadaran peserta akan kualitas pelayanan, maka melalui PP No. 69/1991, yang menggantikan PP No. 22/1984, Pemerintah memperluas kepesertaan yang bersifat wajib (Askes Sosial) yaitu Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya dalam Peraturan Pemerintah sebelumnya belum tercakup. Di samping itu dibuka kesempatan untuk memperluas cakupan kepesertaan kepada pegawai BUMN dan badan lain secara sukarela. Perluasan kepesertaan yang bersifat sukarela (Askes Komersial) dengan menggunakan Strategic Business Unit (SBU) menjadikan sebuah perusahaan BUMN komersial dengan prinsip yang berorientasikan pada profit oriented yang ditujukan kepada masyarakat menengah atas. Adapun khalayak sasaran (peserta Askes) sebagai berikut: 1. Peserta Askes sosial merupakan peserta wajib yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penerima pensiun, dan Veteran, serta Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. 2. Peserta Askes komersial merupakan peserta sukarela yaitu pegawai BUMN dan badan lain yang ditujukan kepada masyarakat menengah atas.
63
4.2.7
Dana (Budget) Menurut
Humas
Askes
mengenai
pertanyaan
Dana,
beliau
menjelaskan: “Dalam melaksanakan kegiatannya, Humas tidak membuat anggaran khusus yang akan digunakan, Humas tetap melakukan koordinasi dengan divisi keuangan”. Sumber dana penyelenggaraan kegiatan ini akan menjadi beban anggaran PT Askes (Persero) Pelayanan Kesehatan Askes Sosial Tahun 2008 pada masing-masing Regional/Cabang: 1. Kelompok Pelayanan
: Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)
2. Nama Jenis Pelayanan
: Promotif dan Preventif
Dan sponsor lain yang tidak mengikat. Perincian alokasi biaya terdapat dalam lampiran I.
4.2.8
Evaluasi Untuk mengukur keberhasilan target atau tujuan pada kegiatan
komunikasi kehumasan, yaitu dengan melakukan evaluasi akhir terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kesuksesan dalam pelaksanaan. Menurut Humas Askes Ibu Lisa Nurena menjelaskan bahwa: “Humas memonitor kembali kegiatan yang sudah direncanakan, apakah kegiatan yang sudah dilakukan telah terpublikasi dengan baik ke seluruh peserta atau belum. Selain itu Humas juga melakukan evaluasi dengan media monitoring, pesan atau informasi yang memuat berita mengenai special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI. Media cetak seperti koran, Humas merangkumnya dengan mengkliping berita tersebut dan juga menerima beberapa kritikan dan saran dari peserta. Hal tersebut dilakukan Humas untuk dapat dijadikan masukan agar menjadi lebih baik dalam pelaksanaan program promotif dan preventif yang bernama Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI, program tersebut untuk pertama kalinya Askes meluncurkan di Tahun 2008 guna meningkatkan kualitas
64
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan sekaligus sebagai bentuk konkrit implementasi social benefit dan social marketing guna meningkatkan citra PT Askes (Persero) bagi masyarakat khususnya Peserta Askes” (kliping berita terdapat pada lampiran II). Demikian juga halnya dengan pernyataan dari Ibu Ina Hirina selaku Bidang Askes Sosial menjelaskan bahwa: “Setelah kegiatan berjalan, Humas mengadakan rapat khusus beserta Bidang Askes Sosial setelah terlaksananya program tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik seperti yang diharapkan, dan juga untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi serta bagaimana mengantisipasinya untuk menjadi lebih baik kedepannya”. Pelaksanaan Senam Sehat, Humas telah mengundang 12 media baik cetak maupun elektronik sebagai bentuk dukungan terhadap acara khusus tersebut. Dengan demikian, proses komunikasi yang dilakukan cukup terlaksana dengan baik, begitu juga dengan melihat respon yang diberikan oleh masyarakat terhadap acara khusus tersebut dengan dihadiri massa sebanyak 15 ribu peserta Asuransi Kesehatan (Askes).
4.3
Pembahasan PT. Askes (Persero) dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi
pesertanya dari tahun ke tahun terus meningkat mengingat perkembangan perasuransian di Indonesia semakin banyak, sehingga menuntut Askes untuk dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan (peserta Askes), baik melalui program acara maupun beberapa kegiatan humas yang mendukung. Secara umum tujuan Humas atau Public Relations PT. Askes (Persero) adalah To Build Corporate Image (membangun citra perusahaan) dan To Manage Corporate Reputation (membangun reputasi perusahaan). Hal tersebut dapat terwujud dengan berjalannya kegiatan komunikasi. Dengan
65
demikian, fungsi dari humas dalam penyelenggaraan event yaitu untuk memberikan informasi secara langsung (bertatap muka) dan mendapatkan hubungan timbal balik yang positif dengan publiknya melalui program kerja atau acara khusus yang sengaja dirancang dan dikaitkan dengan event (peristiwa khusus) dalam kegiatan dan program kerja kehumasan tertentu, antara lain adalah sebagai media komunikasi dan sekaligus untuk mendapatkan publikasi, dan pada akhirnya media massa atau publik sebagai target sasarannya akan memperoleh pengenalan, pengetahuan, pengertian yang mendalam dan diharapkan dari acara tersebut dapat menciptakan citra positif terhadap perusahaan atau lembaga ataupun produk yang diwakilinya.60 Kegiatan yang hendak dilakukan Humas harus terencana dengan matang, salah satunya adalah dengan menentukan tujuan (obyektif) yang hendak diraih yaitu dengan membuat program rencana kerja humas, cara pada posisi tertentu atau dimensi yang ingin hendak dicapai sesuai dengan perencanaan
(statement
if
organizations
destinations),
yang
telah
diperhitungkan dengan baik oleh pihak-pihak yang terlibat dalam suatu organisasi atau perusahaan yaitu, strategi “apa” dan “bagaimana” yang dipergunakan dalam perencanaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dan program kerja (action plan) merupakan suatu strategi yang harus dijabarkan dalam langkah-langkah yang sudah direncanakan semula.61 Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas Humas dilapangan adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau 60
Roger Haywood, All About Public Relations, Mc Graw-Hill Book Company, London, 1991, Hal. 256. 61 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Op. Cit, Hal. 44.
66
stakeholder, sasaran khalayak yang terkait. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positif (good image), kemauan baik (good will), saling menghargai (mutual appreciation), saling timbul pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak.62 Tujuan dari proses perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas Humas tersebut dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui manajemen humas yang dikelola secara professional dan dapat dipertanggungjawabkan hasil atau sasarannya. Hal tersebut juga dapat diwujudkan jika adanya pertukaran pendapat, pesan, dan informasi yang jelas, serta mudah dimengerti oleh kedua belah pihak yang terlibat, komunikator dan komunikan dimana pertukaran informasi dilakukan melalui sistem saluran (channel), media massa atau bentuk media non massa lainnya. Semua itu dapat dimanfaatkan sebagai alat (tool) untuk kegiatan atau aktivitas komunikasi
dua
arah
timbal
balik
(reciprocal
two
ways
traffic
communication) sehingga diperoleh pencapaian umpan balik (feed back) yang positif. Perencanaan,
pengorganisasian,
pengkomunikasian
hingga
pengevaluasian suatu program kerja Humas melalui berbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh public relations. Contohnya Special Events, kegiatan Humas tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah atau hanya kerja sambilan, tetapi harus dikelola secara profesional dan serius serta penuh konsentrasi karena berkaitan dengan kemampuan Humas dalam manajemen teknis dan
62
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Op. Cit, Hal. 148.
67
sebagai keterampilan manajerial agar dapat mencapai tujuan atau sasaran sebagaimana yang direncanakan.63 Aktivitas Humas PT. Askes (Persero) pada pelaksanaan special event senam sehat Askes bersama Ibu Negara RI dalam membangun citra perusahaan pada pra special event dengan melakukan aktivitas perencanaan proses pencarian atau penelusuran data dan informasi yang akan digunakan untuk bahan sebagai bentuk special event apa yang akan dilakukan nantinya. Pelaksanaan special event, Humas melakukan langkah komunikasi dan aksinya dengan membuat press release tentang Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI yang dipublikasikan dengan mengadakan press conference dengan mengundang beberapa media baik cetak maupun elektronik sebagai sarana untuk publikasi dengan sasaran khalayak seluruh peserta Askes di seluruh Indonesia (press release terdapat pada lampiran III). Mempublikasikan adanya kegiatan yang berhubungan dengan Senam Sehat seperti medical check up, vaksinasi hepatitis b, dan pembagian masker Askes pelindung bagi pengendara motor roda 4 (empat). Setiap kegiatan yang dilakukan pihak Humas selalu mengkomunikasikannya dengan keuangan untuk bekerjasama dalam penyelenggaraan dana pada setiap kebutuhan dalam kegiatannya. Kegiatan dilaksanakan pada masa pasca special event, Humas melakukan
evaluasi
terhadap
setiap
kegiatannya
dengan
meminta
pertanggungjawaban terhadap tugas bagi seluruh tim panitia dan juga memonitor melalui media cetak apa saja yang telah memuat berita tentang
63
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Op. Cit, Hal. 147-150.
68
special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI yang telah berlangsung. Humas Askes dalam melakukan komunikasinya untuk memberikan berita dan informasi tentang perusahaan mengenai Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI khususnya dan informasi lainnya kepada masyarakat luas, salah satunya yaitu dengan melakukan publisitas yang berupa berita pers melalui media-media baik cetak maupun elektronik. Publisitas ini dapat dimuat oleh media apabila Humas memasukkan unsur publisitas. Menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Human Relations dan Public Relations” Rumusan 5W+1H sangat penting dan menjadi persyaratan suatu press release dimana rumusan ini sebagai berikut: - What
- Apa
: apa yang terjadi?
- Who
- Siapa
: siapa yang terlibat?
- Where
- Dimana
: dimana terjadinya?
- When
- Kapan
: kapan terjadinya?
- Why
- Kenapa
: kenapa terjadi demikian?
- How
- Bagaimana
: bagaimana terjadinya?
Setiap perusahaan selalu berusaha mempertahankan image baik yang telah ada, dalam hal ini biasanya Humas melakukannya dengan membuat beberapa kegiatan khusus. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Humas Askes telah melakukan kegiatan kehumasannya dalam pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI. Humas dalam melakukan kegiatannya berusaha untuk mengacu pada aktivitas Humas yang dibuat secara terstruktur dan terencana dalam upaya mendukung kegiatannya dan mempertahankan citra serta pencapaian tujuan perusahaan.
69
Fungsi dari program kerja Humas dalam perencanaan program kerja Humas, penelitian yang berkaitan dengan opini, sikap, dan reaksi dari publik sasaran yang berkepentingan dengan aksi ataupun tindakan dan kebijakankebijakan perusahaan tidak dilakukan sendiri oleh pihak Humas Askes melainkan dibantu oleh Divisi pengembangan. Mengenai hal ini sebaiknya dalam melakukan penelitian terhadap publik sasaran pihak Humas tidak hanya mengandalkan pada penelitian dari pihak lain, karena dengan melakukan penelitian sendiri pihak Humas dapat menentukan dan merencanakan program-program komunikasi apa yang tepat untuk dilakukan sesuai dengan hasil penelitian atau pengamatan guna mencapai hasil yang diharapkan. Kegiatan komunikasi eksternal yaitu komunikasi antara perusahaan dengan publik atau khalayak diluar perusahaan, pihak Humas Askes melakukan komunikasi langsung dengan konsumennya, dalam hal ini peserta Askes (consumer relations) dengan hubungan komunikasi meskipun hanya sebatas melihat respon yang ada di masyarakat mengenai minatnya terhadap Asuransi Kesehatan (Askes) baik melalui telepon maupun email masuk. Hal tersebut diatas digunakan Humas sebagai acuan dalam pengumpulan ataupun penelusuran data dan informasi Humas Askes dengan mengumpulkan data untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh peserta dengan berdasarkan kritik dan saran yang masuk dari peserta untuk dapat menentukan tema ataupun format acara suatu kegiatan Humas. Aktivitas perencanaan, komunikasi dan aksi, Humas Askes membuat rencana program kerja untuk menentukan ide, tema, membentuk panitia khusus Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI, melakukan lobby dengan
70
sponsor, membuat proposal kegiatan, membuat program kerja Humas, dan juga susunan acara yang akan dilakukan. Dengan terciptanya hubungan yang baik antara Askes dengan media, maka kegiatan kehumasan dapat dipublikasikan. Humas menentukan media apa saja yang akan digunakan sebagai alat publikasinya kepada khalayak, agar pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Menurut M. Linggar Anggoro dalam teori dan profesi kehumasan menyebutkan bahwa khalayak adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Istilah khalayak sengaja dituangkan dalam istilah bermakna majemuk, yakni publics. Hal ini dikarenakan berbeda dari yang diindikasikan oleh definisi dari beberapa kamus tertentu kegiatan-kegiatan humas tidak diarahkan kepada khalayak dalam pengertian yang seluas-luasnya (masyarakat umum). Meskipun khalayak dari suatu organisasi sangat boleh jadi berbeda dari
khalayak
organisasi-organisasi
lainnya,
tetapi
kita
dapat
mengidentifikasikan adanya sembilan khalayak utama yang paling sering menjadi subjek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum. Kesembilan khalayak yang utama tersebut adalah, masyarakat umum, calon pegawai/anggota, pegawai/anggota, mitra usaha pemasok jasa atau berbagai macam barang yang merupakan kebutuhan rutin dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan, para investor (pasar uang), kalangan
71
perbankan, dan pemegang saham, para distributor, konsumen dan pemakai produk organisasi, para pemimpin pendapat umum, serta pemerintah.64 Khalayak yang dituju dalam kegiatan komunikasi kehumasan pada special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI adalah seluruh lapisan masyarakat khususnya Peserta Askes. Dengan mengacu kepada Keputusan Presiden Nomor 230/1968 tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri dan Penerima pensiun beserta keluarganya. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, pengobatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan kesadaran peserta akan kualitas pelayanan, maka melalui PP No. 69/1991, yang menggantikan PP No. 22/1984, Pemerintah memperluas kepesertaan yang bersifat wajib (Askes Sosial) yaitu Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya dalam Peraturan Pemerintah sebelumnya belum tercakup. Di samping itu dibuka kesempatan untuk memperluas cakupan kepesertaan kepada pegawai BUMN dan badan lain secara sukarela (Askes Komersial). Humas dalam mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan penganggaran dana untuk melaksanakan kegiatan tersebut tidak membuat anggaran khusus yang akan digunakan, tetapi Humas tetap melakukan koordinasi dengan divisi keuangan. Sumber dana penyelenggaraan kegiatan ini akan menjadi beban anggaran PT Askes (Persero) Pelayanan Kesehatan Askes Sosial Tahun 2008 pada masing-masing Regional/Cabang dan sponsor lain yang tidak mengikat.
64
M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta, 2002, Hal. 18-19.
72
Pengukuran keberhasilan program kerja Humas Askes pada pelaksanaan kegiatan kehumasan, dalam aktivitas ini Humas melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi merupakan langkah akhir dalam suatu kegiatan dimana pengukuran keberhasilan suatu program sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut Humas Askes lakukan adalah dengan menggunakan alat monitoring berupa hasil kliping berita yang diliput oleh media massa. Sebagai hasilnya, dapat memberikan fokus pada pesan tertentu akan mengarah pada tujuan akhir perusahaan.
73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh mengenai aktivitas
Humas PT. Askes (Persero) dalam pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI, maka dapat diambil kesimpulan: 1.
Kegiatan special event yang dilakukan Humas Askes pada Senam Sehat Askes bersama Ibu Negara RI dalam pelaksanaannya ternyata mengacu pada
aktivitas
Humas.
Dengan
dimulainya
pengumpulan
data,
perencanaan (komunikasi dan aksi), penganggaran dana, penggunaan media sebagai publikasi, menentukan khalayak sasarannya, hingga evaluasi. Sehingga kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 2.
Special event merupakan kegiatan khusus Humas dalam pengumpulan data dan informasi sebagai sesuatu yang penting untuk mempertahankan image yang ada di masyarakat. Humas melakukan pengumpulan data atau informasi (fact finding) melalui telepon dan email yang masuk dari peserta. Pengumpulan fakta atau informasi ini dapat dimaksudkan sebagai bahan kritikan ataupun saran kepada Askes. Acara “Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI” itu dilaksanakan dalam rangka Ulang Tahun Indonesia Sejahtera yang merupakan salah satu unit kegiatan Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). Acara tersebut merupakan event perdana Askes bekerjasama dengan Pihak Istana
74
terutama bersama Ibu Negara Republik Indonesia, Ibu Ani Bambang Yudhoyono. Special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI mendapatkan respon dan persepsi yang positif dari masyarakat terutama kepada seluruh peserta Askes dengan dihadiri massa sebanyak 15 ribu peserta Asuransi Kesehatan (Askes). Acara senam sehat merupakan bagian dari program promotif dan preventif Askes di seluruh Indonesia dan sosialisasi Asuransi Kesehatan bagi masyarakat menuju terwujudnya Jaminan Kesehatan Nasional. Promotif dan preventif merupakan perlindungan kesehatan secara terus menerus kepada peserta sesuai dengan ruang lingkup pelayanan yang diberikan oleh perusahaan berupa penyuluhan kesehatan (promotive) dan pencegahan penyakit (preventive). Senam sehat tidak hanya dilakukan di Lapangan Silang Monas Jakarta yang dipimpin oleh Ibu Negara RI, namun juga serentak di seluruh Ibukota Propinsi di Indonesia dengan dipimpin oleh Isteri Gubernur masing-masing daerah. 3.
Aktivitas Humas dalam penyelenggaraan program promotif dan preventif yang dinamakan Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI, Bidang Humas dan Protokol dan Bidang Askes Sosial telah membuat suatu rencana program dengan membentuk tim khusus untuk menangani kegiatan ini, mulai dari pemunculan ide, tema, para undangan, sampai isi dari
pada
kegiatan tersebut. Sehingga
setiap
panitia
memiliki
tanggungjawabnya masing-masing. Panitia dalam persiapannya dan Humas merupakan anggota tim yang ikut aktif dalam merencanakan dan juga memberikan ide-ide mengenai apa yang akan kita buat mulai dari tema kegiatan yang akan kita buat, pengisi acaranya hingga tamu
75
undangan. Artinya bahwa dengan adanya tim khusus tersebut maka pihak perusahaan memiliki tim kreatif yang menangani secara keseluruhan dari program promotif dan preventif yaitu special event yang bernama Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI yang akan dilaksanakan nantinya. 4.
Setelah melakukan aktivitas perencanaan, maka aktivitas selanjutnya adalah Humas melakukan aksi sebagai wujud kegiatan yang telah disusun sebelumnya. Pada aktivitas ini, Humas menjelaskan pesan atau informasi mengenai apa-apa saja yang dilakukan, sehingga mampu menimbulkan kesan-kesan yang positif bagi pihak-pihak yang dianggap berpotensi dalam upaya memberikan dukungan sepenuhnya. Kegiatan-kegiatan komunikasi yang dilakukan misalnya membagikan undangan dan memasang spanduk disekitar perusahaan dan melaksanakan kegiatankegiatan yang telah dimasukkan dalam aktivitas Humas. Berikut beberapa aktivitas yang dilakukan Humas dalam pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI antara lain, Senam massal untuk peserta Askes dan masyarakat umum lainnya disertai dengan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan gratis serta pembagian masker pelindung bagi pengendara motor roda 4 (empat) khususnya seluruh peserta Askes.
5.
Melaksanakan aksinya, Humas tentu saja membutuhkan media atau sarana komunikasi, untuk dapat membantu dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada peserta Askes. Media yang digunakan sebagai alat kegiatan komunikasi antara lain, Askes menggunakan media dalam publikasinya baik cetak ataupun elektronik, untuk media elektronik Askes cukup menggunakan stasiun radio yang paling diminati
76
masyarakat. Sedangkan untuk media cetak Askes mengundang beberapa media cetak pada press conference mengenai serangkaian program promotif dan preventif Askes dalam pelaksanaan special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara yang bertempat di Auditorium Askes Cempaka Putih Jakarta Pusat. 6.
Khalayak sasaran dalam kegiatan komunikasi kehumasan pada special event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI adalah seluruh lapisan masyarakat khususnya Peserta Askes. Mengacu kepada Keputusan Presiden Nomor 230/1968 tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri dan Penerima pensiun beserta keluarganya. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, pengobatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan kesadaran peserta akan kualitas pelayanan, maka melalui PP No. 69/1991, yang menggantikan PP No. 22/1984, Pemerintah memperluas kepesertaan yang bersifat wajib (Askes Sosial) yaitu Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya dalam Peraturan Pemerintah sebelumnya belum tercakup. Di samping itu dibuka kesempatan untuk memperluas cakupan kepesertaan kepada pegawai BUMN dan badan lain secara sukarela (Askes Komersial).
7.
Setiap kegiatan yang dilakukan mendapatkan dukungan penuh dari divisi keuangan sebagai penyelenggara dana dengan menyediakan segala bentuk akomodasi baik berupa transportasi, konsumsi.
77
Sumber dana penyelenggaraan kegiatan ini akan menjadi beban anggaran PT Askes (Persero) Pelayanan Kesehatan Askes Sosial Tahun 2008 pada masing-masing Regional/Cabang: - Kelompok Pelayanan : Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) - Nama Jenis Pelayanan: Promotif dan Preventif 8.
Pengukuran keberhasilan Program Kerja Humas Askes pada pelaksanaan kegiatan kehumasan, Humas melakukan evaluasi akhir dalam setiap kegiatan-kegiatan. Diantaranya dengan mengklipping beberapa media yang telah membuat berita-berita yang berhubungan dengan kegiatan ataupun peristiwa yang terjadi pada Askes. Hal tersebut dilakukan Humas untuk dapat dijadikan masukan agar menjadi lebih baik dalam pelaksanaan program promotif dan preventif yang bernama Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI, program tersebut untuk pertama kalinya Askes meluncurkan di Tahun 2008 dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan guna membangun citra PT Askes (Persero) bagi masyarakat khususnya Peserta Askes.
9.
Pelaksanaan Senam Sehat, Humas telah mengundang 12 media baik cetak maupun elektronik sebagai bentuk dukungan terhadap acara khusus tersebut. Dengan demikian, proses komunikasi yang dilakukan cukup terlaksana dengan baik, begitu juga dengan melihat respon yang diberikan oleh masyarakat terhadap acara khusus tersebut dengan dihadiri massa sebanyak 15 ribu peserta Asuransi Kesehatan (Askes).
78
5.2
Saran Saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan hasil penelitian
mengenai Aktivitas Humas PT. Askes (Persero) Pada Pelaksanaan Special Event Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI Dalam Membangun Citra Perusahaan antara lain: 1. Terlaksananya UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) untuk memudahkan dalam menjalankan program promotif dan preventif Askes. 2. Untuk penanganan program promotif dan preventif Askes melalui special event “Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI” perlu adanya pemantauan/pengawasan secara langsung kelapangan, agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pembuatan/menjalankan Program promotif dan preventif Askes, dan hanya diterima oleh masyarakat yang memiliki kriteria Keluarga Askes/Peserta Askes. 3. Peneliti
menyarankan
kepada
Humas
Askes
khususnya
tetap
menggunakan aktivitas Humas dengan dimulainya pengumpulan data, perencanaan (komunikasi dan aksi), penganggaran dana, penggunaan media sebagai publikasi, menentukan khalayak sasarannya, hingga evaluasi agar segala kegiatan yang sudah direncanakan dapat terorganisir dengan baik dan terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. 4. Agar pelaksanaan Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI dapat berjalan dengan lebih baik diharapkan Humas lebih banyak memanfaatkan media massa yang ada sebagai publikasi. Hal ini dapat dilihat meskipun banyaknya undangan yang hadir namun hanya beberapa saja yang memuat berita tentang Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara RI.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi, Dasar-dasar Public Relations, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta, 2002. Cutlip, Scott M., et al, Effective Public Relations, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006. Dowling, Grahamme, terjemahan Walujo Djoko Indarto, Creating Corporate reputations, identity, Image, and Performance, Oxford University Press Inc, 2002. Effendy, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999. Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006. Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, UMM Press, Malang, 2007. Haywood, Roger, All About Public Relations, Mc Graw-Hill Book Company, London, 1991. H. Frazier Moore, Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005. I Gusti Ngurah Putra, Manajemen Hubungan Masyarakat, Universitas Atmajaya, Jakarta, 1999. Jefkins, Frank, terjemahan Daniel Yadin, Public Relations, Erlangga, Jakarta, 2003. Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relations, Grafiti, Jakarta, 2005. Lampiran SK Direksi PT. Askes (Persero) No.231/Kep/0608, Jakarta, 10 Juni 2008. Moekijat, Teori Komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 1993. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006. Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006.
80
Pace, R. Wayne, terjemahan Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001. Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, LKiS, Yogyakarta, 2007. PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia, Company Profile, Askes, Jakarta, 2006. PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia, Pedoman Kehumasan PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia, Askes, Jakarta, 1997. Racmadi F, Public Relations Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta, 1994. Rahmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1986. Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004. Ruslan, Rosady, Kampanye PR, PT. Grafindo, Jakarta, 1997. Ruslan, Rosady, Manajemen Humas dan Komunikasi, Konsep dan Aplikasi, PT. Remaja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. Ruslan, Rosady, Metode Penelitian: Public Relations & Komunikasi, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006. Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2007. S. K. Bonar, Humas Modern, Bumi Aksara, Jakarta, 1983. Soehartono, Irwan, Metode Penelitian Sosial, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004. Thabrany, H, Asuransi Kesehatan Indonesia, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan UI, Jakarta, 2001. Umar, Husein, Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002 Vredenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1997. Warta Pemda, Mensucikan Bali Pasca Bom, Humas dan Protokol Setda Prop. Bali, 2002. Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta, 2004.