116
PELAKSANAAN KEGIATAN COMMUNITY RELATIONS PADA PT. RADIO SWARA MERSIDIONA ( PERIODE JANUARI - DESEMBER 2007 )
SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata 1 ( S1 ) Ilmu Komunikasi
Disusun oleh : Nama
: Damayanti Erma
NIM
: 04201 – 022
Bidang Studi
: Hubungan Masyarakat
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
108
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Nama
: DAMAYANTI ERMA
NIM
: 04201-022
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Hubungan Masyarakat
Judul Skripsi : Pelaksanaan Kegiatan Community Relations Pada PT. Radio Swara Mersidiona ( Periode Januari – Desember 2007 ) Jakarta, Agustus 2008 Disetujui dan Diterima Oleh : Pembimbing I
( Dra. Agustina Zubair, M.Si )
Pembimbing II
( Drs. A. Rachman, M.Si ) Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi ( Dra. Diah Wardhani, M.Si )
Ketua Bidang Studi Humas ( Marhaeni F. Kurniawati , S.Sos, M.Si )
109
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JAKARTA
LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Nama
: DAMAYANTI ERMA
NIM
: 04201 - 022
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Hubungan Masyarakat
Judul Skripsi : Pelaksanaan Kegiatan Community Relations Pada PT. Radio Swara Mersidiona ( Periode Januari – Desember 2007 ) Jakarta, Agustus 2008 Mengetahui, 1. Ketua Sidang Nama
: Nurprapti W. Widyastuti, M.Si
(………………..)
: Drs. A. Mulyana, M.Si
(………………..)
2. Penguji Ahli Nama
3. Pembimbing I Nama
: Dra. Agustina Zubair, M.Si
(………………..)
4. Pembimbing II Nama
: Drs. A. Rachman, M. Si
(………………..)
110
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI Nama
: DAMAYANTI ERMA
NIM
: 04201 - 022
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Hubungan Masyarakat
Judul Skripsi
: Pelaksanaan Kegiatan Community Relations Pada PT. Radio Swara Mersidiona ( Periode Januari – Desember 2007 )
Mengetahui
Pembimbing I
( Dra. Agustina Zubair. M.Si )
Pembimbing II
( Drs. A. Rachman. M.Si )
111
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI HUMAS (HUBUNGAN MASYARAKAT) ABSTRAKSI Damayanti Erma (04201-022) Pelaksanaan Kegiatan Community Relations Pada PT. Radio Swara Mersidiona ( Periode Januari – Desember 2007 ) xii + 81 halaman, 64 lampiran Bibliografi : 19 Acuan (Tahun 1982 – 2005) Di era globalisasi ini perusahaan melihat betapa pentingnya menjalin hubungan baik dengan komunitas sekitarnya. Dalam menjalin hubungan baik dengan menjalin hubungan komunikasi antar komunitas dapat membawa dampak positif dan dalam kurun waktu yang sangat panjang upaya ini dilakukan bukan hanya sekedar untuk pengamanan dan keselamatan perusahaan, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) terhadap komunitas dari perusahaan. Kegiatan community relations yang rutin dilakukan oleh Radio Swara Mersidiona untuk menciptakan rasa kebersamaan antara perusahaan dan masyarakat sekitar dimana dalam kegiatan ini masyarakat sekitar PT. Radio Swara Mersidiona yang sedang mengalami suatu permasalahan yang cukup rumit, misalnya seperti yang pernah dialami oleh masyarakat sekitar yaitu telah terjadi suatu penipuan, dimana nantinya Radio Swara Mersidiona 93,90 FM dapat menyebarluaskan berita ini tanpa dipungut biaya apapun. Konsep atau teori dalam penelitian ini mengacu kepada pelaksanaan kegiatan public service dengan lima tahap penelitian yaitu pengumpulan fakta, perumusan masalah, perencanaan dan pemprograman, aksi dan komunikasi serta evaluasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode studi kasus dengan tipe penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memperoleh data atau informasi dengan melakukan wawancara mendalam dengan beberapa nara sumber yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai wujud kepedulian terhadap komunitasnya PT. Radio Swara Mersidiona sebagai stasiun radio yang memprioritaskan kepentingan sosial telah mempercayakan kegiatan community relations ini melalui pelaksanaan kegiatan community relations pada penulisan ini program yang difokuskan yaitu kegiatan public service yang berawal dari pengalaman-pengalaman khalayak mengenai permasalahan yang dialaminya. Sehingga pengumpulan fakta berasal dari si khalayak langsung, perumusan masalah, perencanaan dan pemprograman pun dilihat berdasarkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai aksi dan komunikasi pun menimbulkan komunikasi dua arah sehingga mencapai satu tujuan yaitu dapat membentuk citra dan evaluasi dengan mengukur apakah program ini sudah terselenggara dengan baik sehingga bias menjadi tolak ukur di kemudian hari. xii
112
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah SWT atas rahmat dan karunia serta hidayahnya yang diberikan pada peneliti sehingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah guna memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Jurusan Hubungan Masyarakat pada Universitas Mercu Buana Jakarta. Dengan mengingat keterbatasan peneliti sangat menyadari skripsi ini masih banyak kekurangannya baik dari segi materi maupun dari segi penulisannya, namun peneliti tetap akan berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Peneliti juga sangat menyadari bahwa tanpa ada dorongan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka peneliti akan sulit dalam penyelesaiannya. Hal tersebut dikarenakan begitu banyak rintangan dan hambatan yang dihadapi peneliti terutama terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu merupakan suatu kewajiban bagi peneliti untuk menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Ibu Dra. Agustina Zubair, M.Si. selaku Wakil Dekan dan Dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 2. Bapak Drs. A. Rahman, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
v
113
3. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta. 4. Ibu Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos,M.Si, selaku Ketua Jurusan Humas Fikom. 5. Seluruh Staf Fikom Universitas Mercu Buana Jakarta. 6. Ibu Liliyana Wahyudi, selaku Manager Humas dan Promosi PT. Radio Swara Mersidiona 93,90 FM beserta seluruh Staf, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian lapangan. 7. Ema, Bapak, serta Mama dan Ayah Mertua, ketiga adikku Afni Marini (Kemi), Afrizal (Ijal), Nopriady (Andi), yang selalu mengiringi langkahku dengan doa tanpa henti. Terima kasih, dan aku sayang kalian semua. 8. My Specially, suamiku Deny yang tercinta dan tersayang yang telah menjadi motivasi bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. My best friend, Hendriana Anggraeni (Sweety Ana), Meliana Marsaulina (Meli), Dwi (Pooh), Fika, Reza (Botak), Tari, Dewi Jogya, Yani, Dwi, thanks for your attentions to me, I love you all. 10. Dan semua pihak yang sudah membantu dan mendoakan untuk kelancaran sidangku. Dan akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan sumbangan pendidikan bagi teman-teman di Universitas Mercu Buana nantinya.
Jakarta,
Agustus 2008
Peneliti
vi
114
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah SWT atas rahmat dan karunia serta hidayahnya yang diberikan pada peneliti sehingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah guna memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Jurusan Hubungan Masyarakat pada Universitas Mercu Buana Jakarta. Dengan mengingat keterbatasan peneliti sangat menyadari skripsi ini masih banyak kekurangannya baik dari segi materi maupun dari segi penulisannya, namun peneliti tetap akan berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Peneliti juga sangat menyadari bahwa tanpa ada dorongan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka peneliti akan sulit dalam penyelesaiannya. Hal tersebut dikarenakan begitu banyak rintangan dan hambatan yang dihadapi peneliti terutama terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu merupakan suatu kewajiban bagi peneliti untuk menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 11. Ibu Dra. Agustina Zubair, M.Si. selaku Wakil Dekan dan Dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 12. Bapak Drs. A. Rahman, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
v
115
13. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta. 14. Ibu Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos,M.Si, selaku Ketua Jurusan Humas Fikom. 15. Seluruh Staf Fikom Universitas Mercu Buana Jakarta. 16. Ibu Liliyana Wahyudi, selaku Manager Humas dan Promosi PT. Radio Swara Mersidiona 93,90 FM beserta seluruh Staf, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian lapangan. 17. Ema, Bapak, serta Mama dan Ayah Mertua, ketiga adikku Afni Marini (Kemi), Afrizal (Ijal), Nopriady (Andi), yang selalu mengiringi langkahku dengan doa tanpa henti. Terima kasih, dan aku sayang kalian semua. 18. My Specially, suamiku Deny yang tercinta dan tersayang yang telah menjadi motivasi bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 19. My best friend, Hendriana Anggraeni (Sweety Ana), Meliana Marsaulina (Meli), Dwi (Pooh), Fika, Reza (Botak), Tari, Dewi Jogya, Yani, Dwi, thanks for your attentions to me, I love you all. 20. Dan semua pihak yang sudah membantu dan mendoakan untuk kelancaran sidangku. Dan akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan sumbangan pendidikan bagi teman-teman di Universitas Mercu Buana nantinya.
Jakarta,
Agustus 2008
Peneliti
vi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Ada dua faktor penting yang dapat menentukan kelangsungan hidup manusia dan keberadaan suatu organisasi atau perusahaan di dalam menjalankan seluruh aktivitasnya. Faktor pertama yaitu terciptanya hubungan baik dengan publik internal (Internal Public Relations) seperti karyawan, pemegang saham, supplier, juga terciptanya hubungan baik dengan publik eksternal (Eksternal Public Relations) seperti konsumen, pemerintah, pers, dan juga komunitas sekitar perusahaan. Terciptanya hubungan baik di antara keduanya merupakan faktor penentu lancarnya proses operasionalisasi produksi suatu organisasi perusahaan baik yang bergerak dalam bidang profit dan bidang non profit. Oleh sebab itu, pentingnya penyelenggaraan kegiatan untuk faktor tersebut menjadi suatu kewajiban mutlak bagi setiap perusahaan sebagai pihak penyelenggara kegiatan. Untuk itu diperlukan seorang Humas dalam hal ini sangat berperan dalam melakukan kegiatan untuk menentukan nama baik perusahaan. Definisi Humas menurut Frank Jefkins adalah dari semua bentuk penanaman komunikasi, baik internal maupun eksternal antara organisasi
1
2
dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.1 Sedangkan menurut Asosiasi Humas seluruh dunia di Mexico City Agustus 1978 pengertian Humas yang dikutip dalam buku teori dan profesi kehumasan adalah ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kepatuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya.2 Selain itu fungsi Humas menurut Ivy tahun 1906 yang dikutip Linggar M. Anggoro adalah menyediakan berbagai macam informasi yang cepat serta akurat, khususnya mengenai segala sesuatu yang bernilai tinggi dan menyangkut kepentingan umum sehingga memang perlu diketahui oleh segenap lapisan masyarakat.3 Salah satu kegiatan eksternal yang menjadi faktor penentu tersebut adalah menjalin hubungan baik dengan masyarakat disekitar perusahaan, karena masyarakat sekitar merupakan sekelompok orang yang diakui atau tidak diakui ikut serta berinteraksi melancarkan proses produksi dan pada hakekatnya dapat mencapai tujuan organisasi perusahaan. Publik yang dibina dalam hal ini masyarakat sekitar lingkungan perusahaan, karena masyarakat yang menjadi orang terdekat di lingkungan
1
Frank Jefkins, Public Relations, Fourth Edition, Pitman Publishing, London, 1992, hal. 8. M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2001, hal. 2. 3 Ibid, hal. 2.
2
3
perusahaan dan masyarakat pula yang memberikan penilaian baik atau buruknya perusahaan. Untuk itu diperlukan community relations sehingga hubungan antara perusahaan dan komunitas (masyarakat) tidak hanya membangun dan membina hubungan baik melainkan mengembangkan kemitraan antara keduanya, dimana bila hubungan kemitraan tersebut telah terjalin dengan baik diharapkan nantinya akan tumbuh suatu pandangan, pemahaman yang positif dari komunitas terhadap perusahaan dengan hal tersebut perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkannya. Adapun pengertian dari community relations merupakan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Adapun pengertian dari community relations itu adalah hubungan organisasi atau perusahaan dengan community. Hubungan ini dibina karena pada suatu saat dibutuhkan organisasi atau perusahaan itu. Selain itu, organisasi atau perusahaan perlu memperoleh rasa simpati dan dukungan dari community, dimungkinkan suatu saat timbul permasalahaan yang merugikan.4 Alasan mengapa peneliti mengangkat penelitian yang diberi judul pelaksanaan kegiatan community relations pada PT. Radio Swara Mersidiona, karena Humas berkepentingan menjabarkan tanggung jawab dalam melaksanakan suatu keputusan dari si pemilik perusahaan yang diambil dari suatu hubungan kerjasama dengan mitra kerja yang dapat meningkatkan kegiatan public service tanpa melibatkan imbalan apa pun 4
Pil Astrid S.Susanto, Komunikasi Kontemporer, Bandung, Penerbit Bina Cipta, hal. 10.
4
juga atau terutama dalam memberikan pelayanan informasi secara gratis kepada masyarakat tentang berita-berita kehilangan yang diberitakan secara on air setiap harinya. Alasan penelitia melakukan penelitian di Divisi Humas PT. Radio Swara Mersidiona, karena Humas yang membuat program pelaksanaan kegiatan community relations yang akan diselenggarakan di Radio Swara Mersidiona dan Humas juga yang membuat Radio Swara Mersidiona menjadi lebih dikenal oleh pendengarnya melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Alasan peneliti juga memilih periode Januari – Desember 2007 karena pada masa periode ini peneliti melihat banyaknya pelaksanaan kegiatan yang dilakukan Humas PT. Radio Swara Mersidiona. Mengingat pentingnya kegiatan community relations, hampir semua perusahaan atau organisasi memiliki kegiatan-kegiatan sebagai contoh kegiatan community relations, salah satu kegiatan yang cukup aktif dilakukan oleh Radio Swara Mersidiona 93.90 FM adalah kegiatan community relations. Salah satu contoh kegiatan community relations yang pernah dilakukan oleh Radio Swara Mersidiona adalah santunan anak yatim piatu, pada Lebaran Haji Radio Swara Mersidiona juga mengadakan pemotongan hewan Qurban dalam menyambut Hari Raya Idul Adha, serta sumbangan kepada korban-korban gempa di Jogya. Bentuk-bentuk dari community relations biasanya merupakan kombinasi dari kegiatan sponsorship, kegiatan amal, penghargaan-
5
penghargaan (awards), penyediaan fasilitas untuk community, seminar dan partisipasi dibidang kesenian, olah raga, pendidikan, lingkungan hidup, keselamatan kerja, dan lain sebagainya.5 Humas adalah salah satu garis depan (front lines) yang bertugas sebagai penghubung (mediator) dalam menjalin hubungan baik dengan komunitas. Adapun kegiatan community relations selain sebagai sumber informasi perusahaan atau organisasi yang dapat membantu kegiatankegiatan perusahaan yang lainnya seperti pemberian amal, sponsorship, penyediaan fasilitas untuk komunitas seperti pendidikan, olah raga, kesehatan dan lain sebagainya. Sejalan dengan perubahan hubungan antara organisasi dan komunitas, kini hubungan tersebut tidak hanya membangun dan membina hubungan, melainkan mengembangkan kemitraan (partnership) antara organisasi dan komunitas. Hubungan yang sebelumnya seringkali bersifat amal dan seolah menempatkan organisasi sebagai “Sinterklas” yang memberikan donasi tetap kepada
komunitasnya.
Kini
makin
menguat
kecenderungan
untuk
mengembangkan hubungan yang bersifat kemitraan antara organisasi dan komunitasnya sehingga posisi keduanya lebih setara. Dari pengertian tersebut di atas, diperoleh kesimpulan bahwa Public Relations merupakan fungsi terpenting (central) dalam sebuah organisasi dalam menciptakan komunikasi yang seimbang dan kondusif.
5
Ane Gregory, “The Ard and Science of Public Relations (Set of eight Volumes) Public Relations in Practice Vol 1-4 ,” (Crest Publishing House : 2000), hal. 52.
6
Dengan memposisikan organisasi sebagai mitra dalam pandangan komunitas dan sebaliknya, dalam mencapai tujuannya masing-masing melalui sumber daya - sumber daya yang dimiliki, semakin jelas dalam menegaskan bahwa betapa banyak manfaat yang dipetik oleh organisasi. Setiap kegiatan community relations yang dilakukan tentu tidak terlepas dari peran Humas atau Public Relations. Public Relations merupakan orang-orang yang terlibat penuh dalam proses kegiatan community relations yang dilakukan secara terencana dan didasarkan oleh tugas seorang Public Relations secara utuh, yakni didasarkan pada komunikasi timbal balik (feedback) diantara kedua belah pihak dalam memperoleh pengertian perusahaan dan komunitasnya atau sebaliknya. Selain dari pada itu Public Relations merupakan profesi yang dapat menyatuhkan kepentingan setiap relasi yang nantinya akan saling menguntungkan satu sama lain. Pentingnya kegiatan community relations bagi suatu organisasi atau perusahaan dalam upayanya membangun citra perusahaan diantara komunitas, nantinya diharapkan akan tumbuh suatu pandangan, pemahaman positif (good image) dari komunitas terhadap organisasi. Humas memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan atau organisasi, karena peranan Humas atau Public Relations yang akan ikut menentukan apakah organisasi ini dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan dukungan dari pihak eksternal, khususnya masyarakat sekitar
7
ataupun sebaliknya, yaitu tidak mendapatkan dukungan dari komunitas sama sekali. Public Relations merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan baik. Keterangan di atas menjelaskan bahwa community relations merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka membentuk citra positif perusahaan. Bahwasannya aktivitas perusahaan secara tidak langsung mengikutsertakan peran masyarakat sebagai kelompok orang yang saling berinteraksi serta saling menguntungkan diantara keduanya. Komunitas lokal dianggap sebagai satu kesatuan dengan perusahaan yang dapat memberikan manfaat timbal balik. Jadi jelas community relations sebagai salah satu kegiatan dari kehumasan dengan fokus perhatian dari kegiatan community relations tentu saja adalah upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi langsung oleh komunitas. Kegiatan community relations yang rutin dilakukan oleh Radio Swara Mersidiona adalah public service dengan masyarakat sekitarnya, alasan mengapa Radio Swara Mersidiona rutin mengadakan kegiatan tersebut, karena untuk menciptakan rasa kebersamaan antara perusahaan dan masyarakat sekitar dimana dalam kegiatan ini masyarakat sekitar PT. Radio Swara Mersidiona yang sedang mengalami suatu permasalahan yang cukup rumit, misalnya seperti yang pernah dialami oleh masyarakat sekitar yaitu
8
telah terjadi suatu penipuan, dimana nantinya Radio Swara Mersidiona 93.90 FM dapat menyebarluaskan berita ini tanpa dipungut biaya apapun.
1.2 Rumusan Permasalahan Melihat betapa pentingnya hubungan sebuah perusahaan dengan komunitasnya dalam mencapai tujuan dari perusahaan, maka perumusan masalah yang akan diambil adalah : “Bagaimanakah pelaksanaan kegiatan community relations pada PT. Radio Swara Mersidiona periode Januari – Desember 2007 ” ?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan community relations pada PT. Radio Swara Mersidiona periode januari – desember 2007 ?
1.4 Manfaat Penelitian atau Signifikasi Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi ilmu komunikasi khususnya bidang studi ilmu Hubungan Masyarakat tentang pelaksanaan kegiatan community relations pada PT. Radio Swara Mersidiona
9
1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak PT. Radio Swara Mersidiona mengenai pelaksanaan kegiatan community relations pada PT. Radio Swara Mersidiona.
10
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Pengertian Komunikasi Organisasi Komunikasi merupakan bagian yang mendasari proses penyampaian pesan secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi digunakan sebagai langkah dalam pengertian antara komunikator dengan komunikan. Maka, pada setiap individu perlu memahami definisi komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman suatu pesan atau informasi. Deddy Mulyana menjelaskan bahwa istilah komunikasi (dalam bahasa Inggris “Communication”) atau dalam bahasa latin (communis) yang berarti sama, communico, communication atau communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna suatu pesan dianut secara sama.6 Selanjutnya, pengertian komunikasi menurut Hovland, Janis dan Kelly dalam Arni Muhammad, komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada dasarnya definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal.7
6
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal. 41-42. 7 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hal. 5-6.
10
11
Berbeda dengan pengertian di atas model komunikasi menurut Lasswell, yang dikutip Arni Muhammad mengemukakan bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, dan “dengan akibat atau hasil apa” (who ? says ? what ? in which channel ? to whom ? with what effect ?). Gambaran dari model komunikasi Lasswell tersebut adalah sebagai berikut :8 Tabel 1 Model Komunikasi Lasswell Siapa (pembicara)
Apa (pesan)
Saluran (medium)
Siapa (audience)
Efek
Dari pengertian tersebut jelas bahwa komunikasi memiliki unsur-unsur yang saling berkaitan artinya proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator yang menggunakan saluran pesan dan mengakibatkan efek pesan secara langsung atau tidak langsung untuk mempengaruhi pihak penerima (komunikan), dan karenanya komunikasi harus dipandang sebagai upaya persuasi. Untuk lebih jelasnya menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi meliputi unsur pokok yang diberi istilah sebagai berikut : 1. Komunikator Adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pikiran atau perasaannya kepada orang lain.
8
Ibid
12
2. Pesan Adalah lambang bermakna, yakni lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator. 3. Komunikan Adalah seorang atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya. 4. Media Adalah sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. 5. Efek Adalah tanggapan, respon atau reaksi dari komunikan ketika mereka menerima pesan dari komunikator. Jadi, efek adalah akibat dari proses komunikasi.9 Dari beberapa definisi tersebut di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa proses komunikasi yang dilakukan komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (penerima pesan) menggunakan lambang dan bermakna sama sehingga menimbulkan saling pengertian antara kedua belah pihak. Apabila dikaitkan dengan kegiatan Humas, unsur komunikasi tersebut sangatlah penting dalam proses penyampaian pesan (message) kepada publik untuk mencapai tujuan saling pengertian dan membentuk suatu opini atau pemikiran yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga komunikasi berjalan dengan efektif. Selanjutnya, perlu dijabarkan pula definisi komunikasi organisasi itu sendiri menurut beberapa ahli. Menurut Katz dan Kahn bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Menurut Katz dan Kahn organisasi adalah suatu sistem terbuka yang menerima energi dari lingkungannya dan merubah energi
9
Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public Relations, CV. Mandar Maju, Bandung, 1993, hal. 14-16.
13
ini menjadi produk atau servis dari sistem dan mengeluarkan produk servis kepada lingkungan.10 Sedangkan definisi komunikasi organisasi lainnya menurut Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling bergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Serta, komunikasi internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri seperti komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi sesama karyawan yang sama tingkatnya. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luarnya, seperti komunikasi dalam penjualan hasil produksi, pembuatan iklan, dan hubungan dengan masyarakat umum. Kemudian bersama Lesikar, mereka menambahkan satu dimensi lagi dari komunikasi organisasi yaitu dimensi komunikasi pribadi diantara sesama anggota organisasi yang berupa pertukaran secara informal mengenai informasi dan perasaan diantara sesama anggota organisasi.11 Dari beberapa persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi ini tapi dari semuanya itu ada beberapa hal yang umum yang dapat disimpulkan yaitu: a. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal dan eksternal. b. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media. 10 11
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hal. 65-66. Ibid.
14
c. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan keterampilannya atau skillnya.12 Dengan demikian komunikasi organisasi digunakan oleh Humas untuk menciptakan saling pengertian dan saling menukar pesan antara satu sama lain dalam satu jaringan hubungan untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah terhadap perkembangan organisasi.
2.1.1 Komunikasi Eksternal Komunikasi eksternal yang terjadi antara perusahaan dengan khalayak di luar organisasi atau perusahaan, karena luasnya ruang lingkup komunikasi, maka komunikasi dengan pihak luar banyak dilakukan oleh bagian Humas dengan berbagai pendekatan. Komunikasi eksternal berlangsung atau terjadi di dua arah antara pihak organisasi (lembaga) dengan pihak kreditor (perbankan), rekan bisnis/usaha, pelanggan, community relations (hubungan komunitas), supplier, pemasok, kalangan pers dan pejabat pemerintah, keberhasilan dalam membina komunikasi eksternal ini, juga sekaligus merupakan keberhasilan pihak pejabat Humas dalam upaya memperoleh dukungan, pengertian, kepercayaan, partisipasi, kerjasama dengan pihak publiknya.13 Komunikasi eksternal ialah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada instansi-instansi pemerintah seperti departemen, direktorat, jawatan dan pada perusahaan besar, disebabkan oleh 12
Ibid, hal. 67. Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal. 82. 13
15
luasnya ruang lingkup, komunikasi lebih banyak dilakukan oleh Kepala Hubungan Masyarakat daripada oleh pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap penting, yang tidak bisa diwakilkan kepada orang lain, umpamanya perundingan (negotiation) yang menyangkut kebijakan organisasi. Yang lainnya dilakukan oleh Kepala Humas yang dalam kegiatan komunikasi eksternal merupakan tangan kanan pimpinan.14 Komunikasi terdiri dari dua jalur secara timbal balik, yakni komunikasi dari organisasi kepada khalayak dan dari khalayak kepada organisasi. a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidak-tidaknya ada hubungan batin. Kegiatan itu sangat penting dalam usaha memecahkan suatu masalah jika terjadi tanpa diduga. b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. Jika informasi yang disebarkan kepada khalayak itu menimbulkan efek
14
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal. 128.
16
yang sifatnya kontroversial menyebabkan adanya yang pro dan kontra di kalangan khalayak, maka ini disebut opini publik (public opinion).15 Dalam prakteknya lingkup eksternal communications dalam konteks organisasi atau perusahaan kegiatan komunikasinya dapat dilakukan baik secara formal atau informal, yakni : a. Komunikasi formal, dapat terjadi diantara personal yang ada dalam suatu struktur organisasi melalui garis kewenangan yang telah ditetapkan oleh manajemen. b. Komunikasi informal, pertukaran informasi melalui personal-personal sebagai
anggota
organisasi
biasanya
terjadi
kurang
sistematis
dikarenakan pertumbuhan yang tampak serampangan tanpa rencana dan aturan yang jelas.16 Melalui komunikasi eksternal maka organisasi wajib memberikan perhatian yang besar terhadap kepentingan publik dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka. Hal tersebut akan membangkitkan simpati dan kepercayaan publik terhadap organisasi itu. Sebaliknya sikap dan tindakan seorang pemimpin atau petugas yang tidak memperhatikan kepentingan publik akan membawa kerugian pada organisasi itu.
2.2 Public Relations Public Relations atau Humas merupakan salah satu teknik komunikasi dengan ciri khasnya, yaitu proses komunikasi dua arah (two way 15
Ibid. Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relations (P2U) dan (LPPM UNISBA), Bandung, 2003, hal. 109. 16
17
traffic communications) suatu organisasi / perusahaan yang diwakili oleh seorang Humas dengan publiknya. Public Relations adalah personal relations (personalized relationship) dimana seorang Public Relations haruslah pandai membangun hubungan baik kepada publiknya, baik publik yang berada di dalam perusahaan (internal relations) seperti karyawan, suplier dll. Juga publik di luar perusahaan (eksternal relations). Ada beberapa pengertian mengenai Public Relations Prof. Marston mendefinisikan pengertiannya yakni sebagai berikut : “Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara sebuah organisasi demi kepentingan publik, dan melaksanakan program kegiatan dan komunikasi untuk meraih pengertian umum dan dukungan publik. (Public relations is the management function which evaluates public attitudes, identifies the interest, and procedures of an organization with the public interest, and executes a program of action and communication to earn public understanding and acceptance).”17 Dari definisi di atas memberi pengertian bahwa seorang Public Relations harus memiliki kemampuan lebih untuk mengetahui dan memahami sikap publik, serta memberi pengertian bahwa keberadaan perusahaan merupakan suatu bagian dari rangkaian kehidupan sosial, sehingga memerlukan komunikasi secara aktif melalui program-programnya. Definisi lainnya yang lebih mendetail adalah pernyataan dari Dr. Rex Harlow adalah sebagai berikut :
17
International Public Relations Association ( IPRA ) “ A Model For Public Relations Education For Profesional, Practies,” Gold Paper, No.4 January, 1982, hal. 40.
18
“Public relations adalah fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan manajemen menjadi tahu mengenai dan tanggap opini publik; menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam membantu mengantisipasi kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta tekhnik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.” Penjelasan secara rinci telah dikemukakan oleh Dr. Rex Harlow di atas bahwasannya seorang Public Relations harus menjembatani kepentingan perusahaan dengan berbagai kebijakannya agar dapat diterima dengan baik oleh publiknya, sehingga apabila suatu ketika terjadi permasalahan maka keduanya dapat menganggap bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama. Yang harus diemban sesuai proporsinya masing-masing. Hal tersebut dilakukan utamanya untuk kepentingan bersama. F. Rachmadi menyimpulkan bahwa ada 4 pokok pemikiran mengenai Public Relations yaitu : 1. Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat. 2. Sasaran Public Relations, adalah menciptakan opini publik yang favourable dan menguntungkan semua pihak. 3. Public Relations merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau perusahaan.
19
4. Public Relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu organisasi atau perusahaan dengan community melalui proses komunikasi dua arah secara simultan.18 Hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya saling pengertian (mutual understanding), saling kepercayaan (mutual confidence), dan citra atau image yang baik. Semua definisi di atas berkaitan dengan kegiatan menjalin hubungan baik dengan komunitas atau masyarakat sekitar. Karena staff Humas perusahaan dan masyarakat merasa cocok satu sama lain dan dari keduanya terjalin kerjasama yang menguntungkan.19
2.2.1 Fungsi Public Relations Fungsi Public Relations di antaranya adalah fungsi timbal balik ke luar dan ke dalam. Ke luar, Public Relations harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran (image) publik yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan dari organisasi atau perusahaan. Ke dalam, Public Relations berusaha mengenali, mengidentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan image yang negatif di dalam masyarakat sebelum suatu tindakan atau kebijakan itu dijalankan. Dengan demikian, peran atau fungsi dan tugas Public Relations tersebut bersifat dua arah, yaitu berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking). 18
F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996, hal. 19. 19 Mahiddin Mahmud, Pengantar Humas, Universitas Terbuka, Jakarta, 1993, hal. 21.
20
Irving Smith Kogan dalam artikelnya mengatakan bahwa fungsi pokok dari Public Relations adalah fungsi manajemen sebagai penelitian dan penilaian dari sikap masyarakat, menyelaraskan kebijakan organisasi atau perusahaan dengan kepentingan umum. Selain itu juga, merumuskan dan melaksanakan sesuatu program kerja untuk mendapatkan dukungan yang positif dan kepercayaan dari masyarakat.
2.2.2 Tugas Public Relations Tugas Public Relations di antaranya adalah : 1.
Menciptakan dan memelihara suatu citra positif dari organisasi atau perusahaan, baik itu yang berkenaan dengan kebijakan, produk, jasa, ataupun para personelnya.
2.
Memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra kegiatan. Reputasi maupun kepentingan organisasi atau perusahaan dan menciptakan setiap informasi penting secara langsung kepada pihak Top Management untuk ditanggapi dan ditindak lanjuti.
3.
Memberi nasehat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai berbagai masalah komunikasi yang penting.
4.
Menyediakan berbagai informasi kepada komunitas perihal kebijakan organisasi atau perusahaan, produk, jasa, dan personalia selengkapnya demi menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau pengertian komunitas.20
20
Ibid, hal. 14.
21
Secara struktur Public Relations merupakan bagian integral dari suatu organisasi. Artinya, Public Relations merupakan suatu fungsi modern mempunyai fungsi melekat pada manajemen perusahaan (Corporate Management Function) yakni bagaimana berperan dalam melakukan komunikasi timbal balik (two ways communications) untuk tujuan menciptakan saling pengertian (mutual understanding), saling menghargai (mutual
appreciation),
saling
mempercayai
(mutual
confidence),
menciptakan goodwill. Memperoleh dukungan publik (public support) dan sebagainya, demi tercapainya citra yang positif bagi suatu lembaga atau perusahaan (corporate image).21
2.3 Publik Eksternal Publik eksternal adalah publik yang berada di luar organisasi yang harus diberikan informasi untuk dapat membina hubungan baik. Publik eksternal juga menyesuaikan diri dengan bentuk atau sifat, jenis dan karakter dari organisasi yang bersangkutan.22 Untuk mengetahui karakteristik tersebut, para pemimpin perusahaan pada umumnya dibekali dengan teknik untuk mendesain organisasinya sesuai dengan keadaan lingkungan eksternalnya. Unsur tersebut yaitu Kompleksitas Lingkungan dan Stabilitas Lingkungan.23
21
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi ( Konsepsi dan Aplikasi ), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hal. 16. 22 Ibid, hal. 12. 23 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Grafiti, Jakarta, 1994, hal. 75.
22
Komunikasi
eksternal
dilakukan
menurut
kelompok
sasaran
berdasarkan hubungan yang harus dibina, yakni : a. (Press Relations) Public Relations harus memiliki hubungan baik dengan pihak pers, karena mereka mempunyai peranan penting dalam kemajuan dan perkembangan perusahaan/instansi yang menyangkut pemberitaan, baik negatif maupun positif. b. (Government Relations) Public Relations harus mengadakan hubungan baik dengan pemerintah, karena pemerintah adalah penentu kebijakan yang mungkin saja kebijakan tersebut kadang-kadang menguntungkan perusahaan namun juga kadang merugikan. c. (Community Relations) Public Relations harus mengadakan hubungan baik dengan masyarakat sekitar, karena bisa saja suatu waktu dapat terjadi bencana perusahaan sehingga perusahaan mengalami kerugian total. d. (Supplier Relations) Public Relations harus mengadakan hubungan baik dengan pemasok agar segala kebutuhan perusahaan dapat diterima dengan baik. e. (Customer Relations) Public Relations harus membina hubungan baik dengan langganan dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah yang sangat membutuhkan perusahaan bukan sebaliknya.
23
f. (Consumer Relations) karena di samping mempromosikan produksi, perusahaan yang tentunya memberikan keuntungan bagi konsumen yang baru akan mencoba. g. (General Relations) yaitu mengatur dan membina hubungan baik dengan publik umum sehingga produk dan jasa perusahaan dapat menjadi perhatiannya dan selanjutnya publik umum dapat menjadi konsumen atau langganan kita.24 Salah satu tujuan eksternal Publik Relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar perusahaan hingga terbentuklah opini publik yang favourable terhadap badan itu. Bagi suatu perusahaan, hubungan-hubungan dengan publik di luar perusahaan itu merupakan suatu keharusan di dalam usaha-usahanya.
2.4 Media Komunikasi Media komunikasi sebagai salah satu media bentuk kegiatan Public Relations, sudah seharusnya diarahkan kepada pencapaian tujuan dari perusahaan atau lembaga itu sendiri, yaitu membangun citra positif publik terhadap perusahaan atau lembaga dengan harapan untuk mendapat dukungan dari publiknya.25 Media perusahaan yang biasa dipergunakan sebagai saluran atau sarana komunikasi yang sering dipergunakan oleh praktisi Humas untuk
24 25
Ibid, hal. 12. Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Op. cit, hal. 24.
24
menyampaikan pesan kepada publiknya, dan sekaligus mampu meningkatkan citra melalui berbagai jenis media publikasi antara lain : 1. House Journal Media internal atau house organ (in house journal) dipergunakan oleh Humas untuk keperluan publikasi atau sebagai sarana komunikasi yang ditunjukkan pada kalangan terbatas seperti karyawan, relasi bisnis, nasabah atau konsumen. Biasanya berbentuk : newsletter, magazine, tabloid, bulletin, company profile, annual report, prospectus. 2. Printed Material Barang cetakan untuk tujuan publikasi Humas dalam upaya penyampaian pesan-pesannya yang berbentuk, seperti : brochure, leaflet, booklet, kop surat, kartu nama, kartu ucapan selamat (supplement), kalender. 3. Media Pertemuan (Event) Media pertemuan secara langsung dengan para audiencenya melalui tatap muka langsung (face to face), misalnya presentasi, diskusi panel, seminar, pameran. 4. Broadcasting Media dan Internet Publikasi Humas yang disiarkan melalui stasiun televisi/RRI untuk pemerintah dan stasiun TV komersial atau siaran radio komersial termasuk media elektronik dan komputer serta internet (e-mail) yang dimanfaatkan sebagai media publikasi dan komunikasi Humas. 5. Media Sarana Humas Yaitu termasuk media Humas yang berkaitan dengan penampilan identitas perusahaan (corporate identity) yang merupakan simbol atau nama perusahaan, logo, warna standar perusahaan dan kemasan produk (front office lobby product color image), penampilan dan citra lobby kantor (front office lobby image), pakaian seragam (uniform) dan hingga model huruf atau logo perusahaan (style of identity mark) yang sekaligus merupakan citra penampilan perusahaan yang khas sebagai pembeda dengan kompetitor lainnya. 6. Media Personal Media personal merupakan media Humas yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengadakan pertemuan secara langsung (face to face contact) untuk maksud mengadakan pendekatan personal (personal approsch) atau melobi kemudian meningkat untuk bernegosiasi sehingga kedua pihak yang terlibat dalam perundingan akan mencapai kata sepakat (deal).26 Media-media komunikasi tersebut dipilih dan digunakan dalam kegiatan komunikasi oleh Humas untuk menyampaikan informasi kepada 26
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 197-198.
25
khalayak sasaran yang diinginkan dan sebagai suatu efektivitas dari kegiatan yang telah dilakukan Humas.
2.5 Aktivitas Humas Aktivitas Humas sehari-hari adalah menjembatani komunikasi timbal balik antara perusahaan tahu organisasi dengan pihak publik yang menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya tujuan yang diinginkan untuk mendapatkan image dan reputasi positif bagi perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya aktivitas Humas bertujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan yang diwakilinya dengan yang diharapkan adalah terciptanya atau positif (good image), kemauan baik (good will) saling menghargai (mutual appreciation), saling timbul pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antar kedua belah pihak.27 Tujuan
dari
aktivitas
Humas
mencakup
sebagai
konseptor
(conceptor), di dalam organisasi atau perusahaan dengan publiknya jika organisasi tersebut dapat menjalin hubungan dengan publiknya melalui manajemen yang baik. Humas memiliki tugas untuk bertindak sebagai komunikator yang profesional dan dapat mempertanggungjawabkan hasil atau sasarannya kepada komunikan melalui saluran (channel) baik dalam bentuk media massa cetak maupun elektronik agar terjadi komunikasi dua 27
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsep dan Aplikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal. 125.
26
arah timbal balik (reciprocal two ways traffic communication) sehingga tercapainya umpan balik (feed back) yang positif.28 Aktivitas praktisi Humas dilapangan mencakup sebagai konseptor (conceptor), penasihat (conselor), komunikator (communicator) dan penilai (evaluator) yang handal. Oleh karena itu, menjadi sangat penting apabila pejabat Humas dituntut untuk memiliki kemampuan memecahkan berbagai macam masalah yang dihadapinya dalam organisasi.
2.5.1 Pelaksanaan Setelah rencana yang disusun oleh Humas cukup matang dan disetujui oleh semua pihak terkait, maka tiba waktunya untuk mengadakan pelaksanaan kerja dalam hal mewujudkan rencana itu. Pelaksanaan kerja yang merupakan kegiatan operasional dalam melakukan apa yang telah direncanakan. Kegiatan yang memadukan tenaga kerja (skill), alat kerja, informasi, uang, tempat dan waktu kerja sehingga akhirnya mewujudkan produk yang dinamakan hasil kerja, penempatan tenaga kerja, dan kegiatan untuk menggerakkan para pelaksana agar mau dan mampu bekerja mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pelaksanaan adalah kegiatan-kegiatan yang menggerakkan pelaksana supaya mau dan mampu bekerja untuk berusaha mencapai tujuan yang telah ditentukan itu.29
28
Ibid. Kustadi Suhandang, Public Relations Perusahaan Kajian, Program, Implementasi, Nuansa, Bandung, 2004, hal 177 29
27
Pelaksanaan kerja pada umumnya merupakan aprooach terhadapa publiknya. Pendekatan yang sifatnya mencari simpati dan dukungan yang spontan dari publik dan masyarakat umumnya. Dalam hal ini berbagai cara dan teknik dapat dilakukan, diantaranya : a. Pendekatan terhadap pegawai (internal public) Pendekatan terhadap pegawai merupakan pendekatan yang berdasarkan
hubungan
para
pegawai
itu
dengan
lingkungan
pekerjaannya, sampai sejauh mana kesadaran mereka dalam hal tanggung jawab terhadap lingkungan pekerjaannya. Disamping berfungsi sebagai bimbingan dan pembinaan, pendekatan dimaksud perlu dilakukan mengingat adanya beberapa sifat pembawaan manusia yang ada
pada
masing-masing
pegawai
dan
adanya
hal-hal
yang
mempengaruhi pembuatannya (insentif dan tekanan). Pendekatan yang dilakukan oleh internal Public Relations terhadap pegawai melalui papan-papan pengumuman, lisan, bulletin rekreasi, olahraga, nasehat, ceramah. b. Pendekatan kepada umum (publik eksternal) Suatu pendekatan yang bertujuan mencari dukungan dan kepercayaan dari publik, khususnya publik yang ada di luar perusahaan, perlu dilakukan dalam mewujudkan harmonisasi hubungan di antara perusahaan dengan publiknya. Hubungan yang harmonis dengan publik perusahaan, baik sebagai langganan maupun calon langganan, instansiinstansi pemerintahan dan swasta, serta lembaga atau organisasi lain
28
yang bersangkutan dengan kegiatan perusahaan perlu dijaga dan dipelihara.30 Semua pendekatan, baik terhadap publik intern maupun ekstern dapat dilaksanakan melalui propaganda, penerangan, demontrasi, dan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, serta menggunakan alat-alat komunikasi yang dipandang efektif untuk keperluan itu. Dengan demikia, pendekatan tersebut dilakukan untuk mendekatkan hubungan antara perusahaan dengan publiknya sehingga timbul suatu dukungan, kepercayaan, dan goodwill dari publiknya.
2.6 Community Relations Community Relations adalah hubungan organisasi atau perusahaan dengan komunitas sekitar. Hubungan ini perlu dibina karena pada suatu saat dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan itu. Selain itu, organisasi atau perusahaan perlu memperoleh rasa simpati dan dukungan dari komunitas sekitar. Jika organisasi atau perusahaan tidak menjalin hubungan baik dengan komunitas sekitar, suatu saat akan timbul permasalahan yang akan merugikan.31 W.J. Peak dalam Public Relations the Profession and Practice (Baskon, Aronaff and Lattimore) mendefinisikan : “Community Relations as a public relations function, is a institution’s planned active, and continuing participation whit and
30 31
Ibid hal 157 Ibid, hal. 3.
29
within a community to maintain and enhance its environment to the benefit of bath organizational and the community” 32 Definisi tersebut berarti bahwa hubungan dengan komunitas merupakan fungsi dari Public Relations, merupakan partisipasi suatu lembaga yang terencana secara aktif dan berkesinambungan dengan dan di dalam suatu komunitas untuk memelihara dan membina lingkungan demi keuntungan kedua belah pihak yaitu organisasi dan komunitas. Sedangkan menurut Robert D. Ross dalam bukunya The Management of PR” : “Community Relations adalah hubungan dengan komunitas, yaitu dengan kegiatan humas yang ditujukan kelompok organisasi di dalam suatu masyarakat tertentu, baik yang berada di sekitar lokasi perusahaan maupun yang berada di lokasi lain.”33 Sejalan dengan implementasi konsep tanggung jawab sosial korporat yang pada intinya organisasi berusaha menjaga keberlanjutannya, fungsi humas pun diarahkan untuk menopang keberlanjutan organisasi, programprogram yang diarahkan pada komunitas merupakan salah satu bentuk upaya menjaga keberlanjutan organisasi tersebut. Bentuk-bentuk dari community relations biasanya merupakan kombinasi dari kegiatan sponsorship, kegiatan amal, penghargaanpenghargaan (awards), penyediaan fasilitas untuk komunitas, seminar dan partisipasi di bidang pendidikan, olahraga, lingkungan hidup, kesehatan dan keselamatan kerja, dan lain sebagainya.34
32
Otis Baskin, Craing Arranaf dan Lattimore, Public Relations The Profession and The Practice, Brown and Benchmark Publisher, USA, 2001, hal. 15. 33 Robert D. Ross, The Management of Public Relations. Analysis and Planing External Relations. Jhon Wiley and Sons. NY. 1988. hal. 169. 34 Ibid, hal. 4
30
Karakteristik community relations yang dilakukan pada suatu organisasi atau perusahaan seperti halnya perusahaan kemasan kaleng yang terbuat dari baja tipis kapis timah yang berdiri di lingkungan, dimana sumber daya manusianya masih relatif kurang dan fasilitas pendidikan yang kurang memadai. Salah satu kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah dengan memberikan program beasiswa bagi anak sekolah yang berprestasi dan kurang mampu serta memberikan bantuan untuk meningkatkan pendidikan. Selain itu, bisa juga memberikan bantuan lainnya berupa pembangunan jalan, pembangunan masjid atau musholla, juga kegiatan sosial dan keagamaan.
2.6.1 Tujuan dari Community Relations : 1. Memberikan
informasi
kepada
masyarakat
sekitar
mengenai
kebijaksanaan, kegiatan dan masalah organisasi atau perusahaan misalnya
tanggung jawab organisasi terhadap community dan
sumbangan bagi community. 2. Memberikan penjelasan atau jawaban terhadap pertanyaan atau tanggapan negatif dari masyarakat sekitar. 3. Memberikan bantuan kepada lingkungan melalui organisasi atau perusahaan setempat dan turut serta dalam masalah lingkungan 4. Bekerjasama dengan sekolah dan perguruan tinggi dengan menyediakan sarana dan fasilitas pendidikan. 5. Mendukung program-program kesehatan
31
6. Mendukung kegiatan olahraga, budaya dan rekreasi.35 Tujuan dari program Community Relations sangat dipengaruhi oleh besarnya komunitas dan kebutuhannya, seperti sumber penghasilan dan sasaran Public Relations. Adapun yang mendukung program-program hubungan dengan komunitas (masyarakat sekitar) adalah melakukan perencanaan dan pengembangan program. Kemudian mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk masyarakat sekitar kepada pihak yang terkait serta melakukan evaluasi hasil kegiatan community relations tersebut selesai dilaksanakan. Di pihak lain, organisasi atau perusahaan perlu mengetahui hal-hal penting tentang masyarakat sekitar, di antaranya adalah sikap masyarakat sekitar atau perusahaan, serta masalah-masalah ekonomi, sosial, politik, dan kemasyarakatan lainnya. Pentingnya kegiatan community relations adalah agar keberadaan suatu organisasi atau perusahaan tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar, baik itu mengenai kebijaksanaan, kegiatan maupun masalah organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu sangat penting bagi organisasi atau perusahaan untuk menjalin hubungan baik dan harmonis dengan masyarakat sekitar agar mereka dapat terus menerima dan memberikan dukungan positif bagi kegiatan organisasi atau perusahaan tersebut. Oleh
karenanya
organisasi
atau
perusahaan
harus
mampu
menjalankan tanggungjawabnya kepada masyarakat sekitar, yaitu berperan
35
Ibid, hal. 11.
32
aktif dalam kehidupan masyarakat sekitar, mmbantu peningkatan kualitas pendidikan, meningkatkan kesehatan masyarakat sekitar, memberantas pelanggaran hukum, memberikan sarana rekreasi, sarana ibadah, dan sebagainya. Kegiatan community relations dapat dilakukan serangkaian kegiatan yang meliputi seminar, lokakarya dan sebagainya. Kegiatan community relations merupakan bentuk penyebaran informasi, baik laporan, pendapat atau opini mengenai suatu produk atau jasa yang disebarluaskan secara sistematis oleh organisasi atau perusahaan yang bertujuan agar komunitas menjadi tahu tentang keberadaan suatu organisasi atau perusahaan. Kegiatan community relations dilakukan semata-mata demi kepentingan organisasi atau perusahaan. Secara strategis, program Public Relations adalah perencanaan strategis yang bisa melahirkan dampak atau outcome bukan sekedar hasil atau output36. Langkah-langkah dalam melaksanakan community relations.
1. Pengumpulan Fakta Permasalahan yang dihadapi masyarakat kita cukup banyak. Mulai dari permasalahan lingkungan seperti polusi, sanitasi lingkungan, sampai masalah ekonomi seperti tingkat pengangguran yang tinggi, sumber daya manusia yang tak berketerampilan, rendahnya sikap mental kewirausahaan, atau tingkat produktivitas individu yang rendah.
36
Philips Leslay dan Herbert M. Baus. Preparations for Communications. 1991. hal. 80.
33
Kita dapat mengumpulkan fakta dari berbagai sumber, misalnya dari berita media massa, data statistik, obrolan warga masyarakat atau keluhan langsung dari warga masyarakat.
2. Perumusan Masalah Masalah secara sederhana bila dirumuskan sebagai kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang dialami, yang untuk menyelesaikannya diperlukan kemampuan menggunakan pikiran dan keterampilan secara tepat. Dalam merumuskan masalah yang akan ditangani melalui kegiatan atau program community relations, haruslah masalah yang diperkirakan dapat diatasi melalui kegiatan dan program tersebut, misalnya, dari pengumpulan fakta dapat diketahui salah satu masalah yang mendesak dan bisa diselesaikan dengan memanfaatkan sumber data yang dimiliki organisasi, namun terbatas pada komunitas sekitar perusahaan. Jadi dalam merumuskan masalah itu kita mulai memfokuskan pada komunitas organisasi.
3. Perencanaan dan Pemprograman Rencana merupakan sebuah perkiraan yang didasarkan pada fakta dan informasi tentang sesuatu yang akan terwujud atau terjadi nanti. Untuk bisa mewujudkan apa yang diperkirakan itu, dibuatlah suatu program. Program ini bisa kita anggap sebagai cara untuk mewujudkan apa yang diandaikan bakal terjadi kemudian hari. Setiap program diisi dengan kegiatan. Kegiatan sebagai
34
bagian dari program merupakan langkah-langkah yang ditempuh untuk mewujudkan program guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
4. Aksi dan Komunikasi Watak Public Relations dapat ditampilkan lewat kegiatan komunikasi. Seperti kita tahu, Public Relations pada dasarnya merupakan proses komunkasi dua arah yang bertujuan untuk membangun dan menjaga reputasi dan citra organisasi atau perusahaan di mata publiknya. Dalam community relations selalu ada aspek bagaimana menyusun pesan yang ingin disampaikan kepada komunitas, serta melalui media apa dan cara bagaimana. Sedangkan aksi sebagai implementasi program yang sudah direncanakan.
5. Evaluasi Evaluasi merupakan keharusan pada setiap akhir program atau kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi program. Berdasarkan hasil evaluasi itu bisa diketahui apakah program itu bisa dilanjutkan, dihentikan, atau dilanjutkan dengan melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan.37 Dalam konteks community relations, evaluasi bukan hanya dilakukan terhadap penyelenggaraan program atau kegiatannya belaka, melainkan juga dievaluasi bagaimana sikap komunitas terhadap organisasi. Karena pada
37
Yosal Iriantara. Community Relations. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2004. hal. 80 – 84.
35
dasarnya community relations ini meski merupakan wujud tanggungjawab sosial organisasi, tetap merupakan kegiatan Public Relations. Komunitas sekitar lokasi organisasi atau perusahaan seperti pabrik, bengkel atau kantor diibaratkan sebagai tetangga. Bila diperlakukan baik maka akan menjadi kawan dan bila diperlakukan dengan buruk maka akan menjadi lawan. “Politik bertetangga yang baik”
tentu akan menjadi solusi untuk
menjaga agar tetangga organisasi atau perusahaan itu tetap menjadi kawan. Hanya masalahnya, konsep tetangga yang baik itu tentu berbeda dalam pandangan organisasi dan komunitas. Bagi organisasi atau perusahaan, sifat caretake (amal) dengan memberikan bantuan, mungkin dipandang memadai untuk membangun hubungan bertetangga yang baik. Namun bagi komunitas bukan hanya sekedar itu, bertetangga baik itu bisa juga dalam bentuk memberi prioritas bagi warga sekitar untuk bekerja di organisasi atau perusahaan itu. Karena itu hubungan antara organisasi atau perusahaan
dengan
komunitasnya lebih tepat dipandang sebagai wujud tanggungjawab sosial organisasi. Tanggungjawab sosial itu berkaitan dengan kode etik, sumbangan perusahaan, program community relations, dan tindakan mematuhi hukum.
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe / Sifat Penelitian Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif, yang memaparkan situasi atau peristiwa yang biasanya dilakukan karena suatu peristiwa itu menarik perhatian peneliti. Peneliti bebas mengamati objeknya, menjelajah, menemukan wawasan baru sepanjang penelitian sehingga selalu melakukan reformasi atau redireksi, hipotesis baru muncul dalam penelitian ini.38 Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif, karena lebih menekankan pada pencarian struktur hubungan yang ada dalam masyarakat. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan analisa yang sifatnya mendalam sehingga data yang dianalisis tidak akan menerima atau menolak hipotesis melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati, yang tidak selalu berbentuk variabel, pada penelitian kualitatif pun tidak ada data kuantitatif. Penelitian kualitatif ini adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh masyarakat sekitar atas diselenggarakannya kegiatan Public Relations atau Humas sehingga mereka dapat mendukung kelancaran proses produksi perusahaan. Peneliti juga
38
Lexy Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Rosda Karya. Bandung. 2004. hal. 2.
36
37
berupaya
mendapatkan
gambaran
tentang
proses
Humas
dalam
menyelenggarakan kegiatan community relations.
3.2 Sifat Penelitiannya Sifat dari penelitian skripsi ini dapat dikategorikan sebagai kualitatif menurut Spradly (1980), seperti yang dikutip dalam buku Dasar-dasar penelitian ilmiah bahwa penelitian kualitatif itu berbentuk siklus yang diawali dari pemilihan masalah, dilanjutkan dengan pertanyaan, membuat catatan dan kemudian di analisis.39 Sedangkan penelitian kualitatif menurut Guba (1984) adalah sangat terkait erat dengan pandangan dari (Axioma) yang melatar belakanginya dimana penelitian kualitatif (Inguary Naturalistic) melihat bahwa realitas yang ada itu adalah majemuk secara simultan, serta sangat terikat pada nilai.
3.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah metode penelitian yang bersifat studi kasus teknik penelitian ini berguna untuk menyelidiki gejala aktual, dalam konteks kehidupan nyata, dimana batas-batas antar gejala dan konteksnya tidak tergambar jelas dan menggunakan sumber fakta ganda.40
39
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Penerbit Pustaka Setia, Bandung, 2005, hal. 11. 40 Norbuko Cholid dan H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, 1997, hal. 46-47.
38
Robert K. Yin menjelaskan secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaannya suatu penelitian berkenaan dengan “How” atau “Why”, bila penelitian hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.41 Alasan penulis menggunakan metode ini karena adanya fenomena yang bersifat kontemporer dalam kehidupan nyata yaitu Pelaksanaan kegiatan community relations pada PT. Radio Swara Mersidiona. Dan dengan metode studi kasus disini diharapkan bisa menjelaskan dalam menghadapi beberapa pernyataan yang relatif sulit, seperti : a. Bagaimana mendefinisikan kasus yang diselidiki. b. Bagaimana menentukan bahwa data yang akan dikumpulkan itu relevan. c. Apa yang seharusnya dikerjakan sehubungan dengan data yang telah terkumpul.42
3.4 Nara Sumber / Key Informan Penentuan nara sumber yang purposif yaitu dengan memilih orangorang tertentu, karena dianggap memilih kriteria berdasarkan nilai-nilai tertentu mewakili signifikansi.43 Pencarian nara sumber ini didasarkan atas orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan community relations ini. 41
Robert K. Yin, Studi Kasus (Desain dan Metode), Ahli Bahasa M. Djanzi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hal. 1. 42 Ibid, hal. 2. 43 Jalaluddin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung, 1995. hal. 5.
39
Karena merekalah orang-orang yang terjun langsung dalam proses kegiatan ini.
3.4.1 Nara Sumber / Key Informan Primer Peneliti mengamati 3 nara sumber dari PT. Radio Swara Mersidiona antara lain : 1. Seorang Manager Humas dan promosi PT. Radio Swara Mersidiona, yang dikepalai oleh Ibu Liliyana Wahyudi yang memegang peranan penting dalam penyampaian informasi ke publik mengenai perusahaan yang diwakilinya. 2. Bapak Diky Sodikin yaitu merupakan bawahan secara struktural langsung dari Manager Humas dan Promosi. 3. Satu orang staf lainnya yaitu staf bagian umum, Bapak Syahrudin adalah penyiar, karena memiliki hubungan kerja yang sangat dekat yang bertugas menyiarkan langsung informasi-informasi kepada pendengar atau publik.
3.4.2 Nara
Sumber/Key
Informan
Sekunder
(Komunitas/Masyarakat
Sekitar) Dua orang perwakilan dari community relations : 1. Bapak Eko, beliau merupakan salah seorang tokoh masyarakat penting yang sudah hampir 5 tahun ikut merasakan aktivitas sosial yang dilakukan oleh PT. Radio Swara Mersidiona 93.90 FM.
40
2. Ibu Agus, beliau merupakan pelapor mengenai kehilangan anak dari Jl. Kabin No. 17 Rt. 02/02 Kel. Gaga Kec. Larangan Kota Tangerang.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambaran. Data berasal dari wawancara dengan nara sumber yang terlibat secara langsung dalam proses penyelenggaraan community relations PT. Radio Swara Mersidiona 93,90 FM dan wawancara dengan nara sumber perwakilan dari masyarakat penerima kegiatan community relations.
3.5.1 Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan organisasi. Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan. Data primer dapat berbentuk opini subjek secara individual atau kelompok, dan hasil observasi terhadap karakteristik benda (fisik), kejadian, kegiatan dan hasil suatu pengujian tertentu. Metode pengumpulan data primer yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Indetph Interview (Wawancara) Wawancara adalah teknik penelitian yang paling sosiologis dari semua teknik-teknik penelitian sosial. Ini karena bentuknya yang berasal
41
dari interaksi verbal antara penelitian dan responden. Banyak yang mengatakan bahwa cara yang paling baik untuk menentukan mengapa seorang bertingkah laku dengan menanyakan secara langsung. Wawancara bukan sekedar alat dan kajian (studi). Wawancara merupakan seni kemampuan sosial, peran yang kita mainkan memberi kenikmatan dan kepuasan. Hubungan yang berlangsung dan terus menerus memberikan keasyikan, sehingga kita berusaha terus untuk menguasainya. Karena peran menurut Benny dan Hughes (1956) seperti yang telah dikutip dalam buku metode dan masalah penelitian sosial memberikan kesenangan, keasyikan, maka yang dominan dan terkuasai akan membangkitkan semangat untuk berlangsungnya wawancara.44 Jadi dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa wawancara adalah suatu kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan mendapatkan informasi. Di samping akan mendapatkan gambaran yang menyeluruh, juga akan mendapatkan informasi penting. Sedangkan menurut Denzin (1970) yang dikutip dalam buku metode dan masalah penelitian sosial wawancara adalah pertukaran percakapan dengan tatap muka dimana seseorang memperoleh informasi dari yang lain.45 Dengan demikian wawancara diberi definisi oleh Benny dan Hughes (1965) yang dikutip dalam buku metode dan masalah penelitian sosial sebagai suatu hubungan antara dua orang dimana keduanya berperilaku sesuai dengan status dan bertahan, apakah mereka 44
James A. Black dan Dean J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, Penerbit Retika Aditama, Bandung, 1999, hal. 68. 45 Ibid, hal. 308.
42
berperilaku sebenarnya dan dimana mereka berperilaku keduanya hanya berarti bila dalam hubungan baik dengan yang mereka hadapi.46
3.5.2 Data Sekunder Data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang telah dipublikasikan dan informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi atau perusahaan. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahannya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu. Data sekunder pada umumnya berbentuk catatan atau laporan data dokumentasi oleh lembaga tertentu yang dipublikasikan. Pengumpulan data sekunder yang digunakan adalah sebagai berikut : 1.
Studi Dokumentasi Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak berlangsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Dan biasanya dokumen-dokumen dapat dijadikan sumber informasi. Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial, surat, memorandum, pengumuman resmi, agenda, kesimpulan pertemuan,
46
Ibid, hal. 308.
43
dokumen administrasi, proposal, kliping serta artikel dari media massa, dan penelitian atau evaluasi resmi pada topik yang sama. 2.
Rekaman Data Rekaman data adalah teknik pengumpulan data melalui rekaman layanan, rekaman keorganisasian, peta geografis, daftar nama, data survei, rekaman pribadi dan buku harian.
3.6 Definisi Konsep 3.6.1 Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan
adalah
kegiatan-kegiatan
yang
menggerakkan
pelaksana supaya mau dan mampu bekerja untuk berusaha mencapai tujuan yang telah ditentukan itu.
3.6.2 Community Relations Community relations adalah hubungan organisasi atau perusahaan dengan komunitas sekitar. Hubungan ini perlu dibina karena pada suatu saat dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan itu.
3.7 Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah mengamati aktivitas yang berkaitan dengan program community relations yang dilaksanakan humas organisasi dari tahap pengumpulan data sampai tahap evaluasi.
44
Adapun aktivitas dalam melaksanakan community relations adalah: 1.
Pengumpulan Fakta Permasalahan yang dihadapi masyarakat kita cukup banyak. Mulai dari permasalahan lingkungan seperti polusi, sanitasi lingkungan, sampai masalah ekonomi seperti tingkat pengangguran yang tinggi, sumber daya manusia yang tak berketerampilan, rendahnya sikap mental kewirausahaan, atau tingkat produktivitas individu yang rendah. Kita dapat mengumpulkan fakta dari berbagai sumber, misalnya dari berita media massa, data statistik, obrolan warga masyarakat atau keluhan langsung dari warga masyarakat. Pengumpulan data yang dilakukan oleh Public Relations dalam kegiatan community relations yaitu dapat diperoleh : a. Melalui surat yang masuk kedivisi humas b. Melalui email yang masuk kedivisi humas c. Telepon dan fax yang masuk kedivisi humas d. Melakukan komunikasi tatap muka langsung
2.
Perumusan Masalah Masalah secara sederhana bila dirumuskan sebagai kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang dialami, yang untuk meyelesaikannya diperlukan kemampuan menggunakan pikiran dan keterampilan secara tepat. Dalam merumuskan masalah yang akan ditangani melalui kegiatan atau program community relations, haruslah masalah yang diperkirakan dapat
45
diatasi melalui kegiatan dan program tersebut. Misalnya, dari pengumpulan fakta dapat diketahui salah satu masalah yang mendesak dan bisa diselesaikan dengan memanfaatkan sumber data yang dimiliki organisasi, namun terbatas pada komunitas sekitar perusahaan. Jadi dalam merumuskan masalah itu kita mulai memfokuskan pada komunitas organisasi. Perumusan masalah yang dilakukan oleh Public Relations dalam kegiatan community relations dilakukan dengan cara : a. Merumuskan masalah yang akan ditanganin Melihat permasalahan dari sudut pandang yang baik dan melihat apakah permasalahan tersebut dapat diselesaikan atau tidak. b. Menyusun perencanaan kegiatan Menyusun perencanaan kegiatan adalah merencanakan kegiatan-kegiatan tersebut berdasarkan tujuan, tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. c. Memanfaatkan sumber data yang dimiliki organisasi Perusahaan dapat memanfaatkan sumber data-data yang dimiliki organisasi sehingga perusahaan dapat menilai apakah data yang dimiliki sudah dapat mencover kegiatan community relations yang akan dibuat perusahaan atau tidak. Jadi dapat dikatakan sumber data adalah bukti atentik yang dapat menunjang kegiatan community relations.
3.
Perencanaan dan Pemprograman Rencana merupakan sebuah perkiraan yang didasarkan pada fakta dan informasi tentang sesuatu yang akan terwujud atau terjadi nanti. Untuk bisa
46
mewujudkan apa yang diperkirakan itu, dibuatlah suatu program. Program ini bisa kita anggap sebagai cara untuk mewujudkan apa yang diandaikan bakal terjadi kemudian hari. Setiap program diisi dengan kegiatan. Kegiatan sebagai bagian dari program merupakan langkah-langkah yang ditempuh untuk mewujudkan program guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Perencanaan dan pemprogram yang dilakukan oleh Public Relations sebelum kegiatan community relations berjalan, yaitu adalah : a. Membentuk panitia Membentuk
personel-personel
yang
dapat
mendukung
kegiatan
community relations, sehingga kegiatan community relations dapat berjalan dengan baik. b. Membuat proposal kegiatan Membuat proposal kegiatan bertujuan untuk dapat melihat kegiatan itu dapat terencana dan teratas. c. Merencanakan biaya atau anggaran Merencanakan biaya atau anggaran bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengeluaran yang akan terpakai di kegiatan community relations. d. Melobby sponsor Melobby sponsor bertujuan untuk mendapatkan dukungan dari klien-klien yang dapat memudahkan kegiatan community relations. e. Melakukan aktivitas sosial Melakukan aktivitas sosial bertujuan untuk menciptakan good image dimata publik.
47
4.
Aksi dan Komunikasi Watak
Public
Relations
dapat
ditampilkan
lewat
kegiatan
Komunikasi. Seperti kita ketahui, Public Relations pada dasarnya merupakan proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk membangun dan menjaga reputasi dan citra organisasi atau perusahaan dimata publiknya. Dalam community relations selalu ada aspek bagaimana menyusun pesan yang ingin disampaikan kepada komunitas, serta melalui media apa dan cara bagaimana. Sedangkan aksi sebagai implementasi program yang sudah direncanakan. Kegiatan yang dilakukan oleh Radio Swara Mersidiona guna perhatiannya kepada masyarakat, diantaranya adalah : a. Membuat event b. Kegiatan bakti sosial c. Menyembelih hewan qurban
5.
Evaluasi Evaluasi merupakan keharusan pada setiap akhir program atau kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi program. Berdasarkan hasil evaluasi itu bisa diketahui apakah program itu bisa dilanjutkan, dihentikan, atau dilanjutkan dengan melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Setelah kegiatan community relations berjalan, perlu diadakan evaluasi atau penilaian jalannya kegiatan tersebut dengan beberapa cara diantaranya :
48
a. Melakukan penilaian jalannya kegiatan b. Melakukan evaluasi sikap komunitas terhadap organisasi c. Melakukan beberapa perbaikan-perbaikan bila terjadi kesalahan jalanya kegiatan
3.8 Teknik Analisa Data Analisa data menurut Patton yang dikutip Lexy J. Moleong adalah proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian data.47 Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.48 Triangulasi dengan sumber menurut Patton berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.49 Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat merecheck temuannya, dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu, maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan yaitu :
47
Lexy J. Moleong, Op. Cit, hal 280 Ibid, hal. 330. 49 Ibid, hal. 331. 48
49
1. Mengajukan berbagai macam pertanyaan 2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data 3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.50
50
Ibid hal. 332.
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
4.1 Gambaran Umum PT. Radio Swara Mersidiona 93.90 FM 4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Radio Swara Mersidiona 93.90 FM Berdiri tahun 1970 di Kota Bandung sebagai perseroan terbatas (PT) Radio Mercy 73, dan pada tahun 1981 berubah nama menjadi PT. Radio Swara Mersidiona. Tahun 1989 Radio Swara Mersidiona pindah ke Cimone Tangerang dan mengudara pada frekuensi AM (call di udara Mersidiona AM 1150). Ternyata kepindahan Radio Swara Mersidiona ke Cimone Tangerang bukanlah kepindahan yang terakhir, sebab pada tahun 1998 pindah kembali ke lokasi baru di Jalan H.O.S Cokroaminoto No. 37 Ciledug Kota Tangerang, demikian juga jalur frekuensinya ikut mengalami peralihan dari AM 1150 ke Frekuensi Modul (FM) 92,50 pada bulan Juni 1998 sebagai upaya untuk meningkatkan layanan kepada pendengar. Pada tanggal 1 Agustus 2004, Frekuensi Modul beralih ke 93,90 FM, dengan perkembangan informasi yang memerlukan ketepatan dan kepercayaan, maka nama panggilan pun disingkat menjadi RADIO MERSI (agar mudah diingat) dengan julukan/alias Bandar Dangdut Indonesia.51 Meskipun banyak stasiun radio yang mengklaim dirinya sebagai radio dangdut, namun dengan julukan “Bandar Dangdut Indonesia”, Radio
51
Company Profile PT. Radio Swara Mersidiona 93,90 FM.
50
51
Mersi yang selalu menghadirkan lagu-lagu dangdut yang pernah popular atau hits saat ini. Hal itulah yang membedakan Radio Mersi dengan stasiun Radio Dangdut lainnya. Radio Swara Mersidiona 93,90 FM tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.
4.1.2 Pendiri PT. Radio Swara Mersidiona Pendiri PT. Radio Swara Mersidiona adalah : 1. Bapak Partagi OBS Manalu, selaku Direktur atau penanggung jawab 2. Ibu Liliyana Wahyudi, selaku Manager Humas dan Promosi 3. Bapak M. Arief Rahman, selaku Manager Produksi 4. Dan Bapak Surono, selaku Manager Keuangan
4.2 Visi dan Misi PT. Radio Swara Mersidiona 4.2.1 Visi 1) Mencerdaskan bangsa dengan memberikan siaran radio yang berkualitas dan menghibur pendengar Radio Swara Mersidiona seJabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). 2) Memberikan alternatif hiburan yang mendidik bagi masyarakat seJabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).
52
4.2.2 Misi Memberikan hiburan dan informasi kepada masyarakat seJabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) dengan menyajikan musik dangdut sebagai musik utama. Radio Mersi 93,90 FM bertujuan untuk menghibur pendengarnya dan ikut mencerdaskan bangsa melalui informasi atau berita-berita yang berisi pengetahuan umum maupun pengetahuan agama. Ketika ditanya, mengapa Radio Mersi 93,90 FM memilih jalur dangdut, pihak Radio Mersi 93,90 FM menjawab bahwa hal ini dilakukan karena kepentingan komersial semata, sebab semua jenis dangdut itu lebih maju dan dapat diterima oleh semua kalangan.
4.3 Kedudukan Manager Humas dan Promosi PT. Radio Swara Mersidiona 4.3.1 Kedudukan Manager Humas dan Promosi Adapun kedudukan Manager Humas dan Promosi pada PT. Radio Swara Mersidiona adalah sebagai berikut : 1. Account Executive 2. Supervior Promosi Off Air 3. Bagian Pemasaran 4. Bagian Staf Promosi Off Air
53
4.3.2 Tugas Manager Humas dan Promosi PT. Radio Swara Mersidiona 1. Memberikan pembinaan hubungan masyarakat. 2. Memberikan
informasi
kepada
masyarakat
tentang
kebijakan
perusahaan. 3. Memberikan informasi kepada seluruh karyawan tentang kebijakan direksi. 4. Menyusun program direksi untuk melakukan komunikasi dalam rangka pembinaan direksi kepada seluruh karyawan PT. Radio Swara Mersidiona. 5. Membuat press release dan menjalin hubungan yang baik dengan pimpinan berbagai media massa. 6. Mengatur pertemuan dan rapat-rapat direksi dengan berbagai mitra kerja. 7. Pembuatan proposal untuk penawaran iklan. 8. Perencanaan event-event yang akan diselenggarakan oleh Radio Mersi. 9. Membuat pedoman rapat direksi.52
4.3.3 Fasilitas Radio Mersi 93,90 FM Radio Mersi sebagai radio yang telah memiliki legalitas usaha dan termasuk dalam anggota Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) dengan No. Reg. 388-1/1978, tentunya memiliki fasilitas yang akan menunjang kegiatan Radio Mersi tersebut.
52
Company Profile PT. Radio Swara Mersidiona
54
Adapun fasilitas yang mendukung kegiatan/aktivitas Radio Mersi 93,90 FM, antara lain sebagai berikut :53 1. Kendaraan operasional, seperti mobil dan motor 2. Pemancar radio yang handal 3. Kelengkapan studio, seperti ruang kedap suara, mixer, tape siaran, mic siaran, handphone siaran, full AC 4. Ruang rekaman (ruang produksi) dilengkapi dengan computerize 5. Ruang rapat, ruang diskotik (materi kaset siaran seperti : kaset iklan, kaset lagu, dan lain-lain) 6. Mesin TX 7. Fasilitas lainnya seperti mesin faxsimili, computer, layanan telepon dan setiap staf memiliki ruangan tersendiri untuk menyelesaikan tugasnya. Dengan berbagai fasilitas yang ada, maka aktivitas Radio Mersi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Informasi atau pesan yang disampaikan akan lebih mudah sampai ke masyarakat dengan sarana yang lengkap.
4.4 Program-program yang Disiarkan 4.4.1 Penerangan Dari data klasifikasi siaran menunjukkan bahwa program penerangan yang disiarkan di Radio Mersi dimulai dari jam 05.00 – 02.00
53
Company Profile PT. Radio Swara Mersidiona 93,90 FM
55
WIB. Pada setiap harinya mencapai 20%, penerangan ini berisikan tentang berita sebanyak 90% dan layanan masyarakat sebanyak 10%. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan keikutsertaan Radio Mersi 93,90 FM dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencoba untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi seputar kehidupan sehari-hari.
4.4.2 Komersil Untuk menunjang keberadaan Radio Mersi 93,90 FM agar tetap berjalan dan berkembang, maka setiap acara yang disiarkan dipasarkan terlebih dahulu agar bisa dimasukkan (diselingi) iklan dalam acara tersebut. Dengan demikian, setiap acara mengandung nilai jual (komersil) tersendiri. Klasifikasi siaran komersil sebanyak 15%, loose spot 95% dan pariwara 5%.
4.5 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada PT. Radio Swara Mersidiona yang terdiri dari : 1. Seorang Manager Humas dan Promosi PT. Radio Swara Mersidiona, yang dikepalai oleh Ibu Liliyana Wahyudi yang memegang peranan penting dalam penyampaian informasi ke publik mengenai perusahaan yang diwakilinya. 2. Bapak Dicky Sodikin yaitu merupakan bawahan secara struktural langsung dari Manager Humas dan Promosi.
56
3. Satu orang staf lainnya yaitu staf bagian umum, Bapak Syahrudin adalah penyiar, karena memiliki hubungan kerja yang sangat dekat yang bertugas menyiarkan langsung informasi-informasi kepada pendengar atau publik.
Dari wawancara dengan nara sumber sebagai pembanding : 1. Bapak Eko, beliau merupakan salah seorang tokoh masyarakat penting yang sudah hampir 5 tahun ikut merasakan aktivitas sosial yang dilakukan oleh PT. Radio Swara Mersidiona 93.90 FM. 2. Ibu Agus, pelapor mengenai kehilangan anak dari Jl. Kabin No. 17 Rt. 02/02 Kel. Gaga Kec. Larangan Kota Tangerang.
Keterlibatan masyarakat dalam penelitian ini dimaksud untuk mengetahui keabsahan data yang diperoleh peneliti dari beberapa orang staf Radio Swara Mersidiona dengan hasil nyata yang didapatkan peneliti melalui wawancara dengan masyarakat sekitar perusahaan. Kegiatan community relations sangatlah penting, hal ini dapat dilihat dalam menjaga hubungan baik dan harmonis antara pihak perusahaan dengan community. Community dapat menerima dan memberikan dukungan yang positif bagi kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dalam membina hubungan yang baik dengan community perusahaan dapat melakukan melalui kegiatan atau program yang memang sudah ditetapkan. Dengan adanya kegiatan tersebut maka community akan menjadi
57
tahu tentang keberadaan dan adanya kegiatan atau program yang dilakukan dalam hal community relations. Bentuk-bentuk kombinasi
dari
dari
kegiatan
community sponsorship,
relations kegiatan
biasanya amal,
merupakan penghargaan-
penghargaan (awards), penyediaan fasilitas untuk community, seminar dan partisipasi dibidang kesenian, olah raga, pendidikan, lingkungan hidup, keselamatan kerja dan lain-lain. Pentingnya kegiatan community relations bagi suatu organisasi atau perusahaan dalam upayanya membangun citra perusahaan diantara komunitas. Nantinya diharapkan akan tumbuh suatu pandangan, pemahaman positif (good image) dari komunitas terhadap organisasi. Keterangan
di
atas menjelaskan
bahwa
community
relations
merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan dalam membentuk citra positif perusahaan. Bahwasannya aktivitas perusahaan secara tidak langsung mengikutsertakan peran masyarakat sebagai kelompok orang yang saling berinteraksi serta saling menguntungkan diantara keduanya. Komunitas lokal dianggap sebagai satu kesatuan dengan perusahaan yang dapat memberi manfaat timbal balik. Jadi jelas community relations sebagai salah satu kegiatan dari kehumasan dengan fokus perhatian dari kegiatan community relations tentu saja adalah upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi langsung oleh komunitas. Setiap kegiatan community relations yang dilakukan tentu tidak terlepas dari peran Humas atau Public Relations. Petugas Public Relations
58
merupakan orang-orang yang terlibat penuh dalam proses kegiatan community relations yang dilakukan secara terencana dan didasarkan oleh tugas seorang Public Relations seutuhnya, yakni didasarkan pada komunikasi timbal balik (feed back) diantara kedua belah pihak dalam memperoleh pengertian perusahaan dan komunitasnya atau sebaliknya. Selain dari pada itu Public Relations merupakan profesi yang dapat menyatukan kepentingan setiap relasi. Program Public Relations dalam hal ini adalah kegiatan community relations dengan langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Pengumpulan fakta 2. Perumusan masalah 3. Perencanaan dan pemprograman 4. Aksi dan komunikasi 5. Evaluasi
4.5.1 Peranan Humas PT. Radio Swara Mersidiona Dalam Melakukan Kegiatan Public Service Humas sebagai perangkat dari perusahaan yang bertugas menjalankan roda perusahaan harus mencapai tujuan, menciptakan citra plus membentuk sikap dan sekaligus menciptakan perusahaan yang bisa go public. Ketika diajukan pertanyaan oleh peneliti mengenai tugas Humas dan Promosi PT. Radio Swara Mersidiona, kepada Ibu Liliyana Wahyudi
59
menjawab “tugas Humas PT. Radio Swara Mersidiona adalah sebagai informasi kepada masyarakat tentang kebijakan perusahaan, penyusun program direksi untuk melakukan komunikasi dalam rangka pembinaan direksi kepada seluruh karyawan PT. Radio Swara Mersidiona, pembuat press release dan menjalin hubungan yang baik dengan pimpinan sebagai media massa, mengatur pertemuan dan rapat-rapat direksi dengan berbagai mitra kerja, sebagai perencanaan event-event yang akan diselenggarakan oleh PT. Radio Swara Mersidiona serta memberikan pembinaan hubungan masyarakat”.54 Dalam suatu organisasi Humas memiliki tugas dan memiliki peranan yang besar untuk menyukseskan program perusahaannya. Disinilah tingkat keberhasilan Humas mensosialisasikan public service terlihat dengan baik dan keberadaannya telah teruji. Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai kegiatan community relations kepada Bapak Dicky Sodikin beliau menjawab : “Kegiatan community relations sangatlah penting, hal ini dapat dilihat dalam menjaga hubungan baik dan harmonis antara pihak perusahaan dengan community. Community dapat menerima dan memberikan dukungan yang positif bagi kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut”.55 Dalam membina hubungan yang baik dengan community perusahaan dapat melakukan kegiatan atau program yang memang sudah ditetapkan dengan adanya kegiatan tersebut, maka community akan
54 55
Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana pada tanggal 25 April 2008 Hasil wawancara dengan Bapak Dicky Sodikin pada tanggal 24 April 2008.
60
menjadi tahu tentang keberadaan dan adanya kegiatan atau program yang dilakukan dalam hal community relations.
4.5.2 Pengumpulan Fakta Ketika penulis mengajukan pertanyaan kepada Ibu Liliyana Wahyudi mengenai pengumpulan data apa saja yang dapat menunjang kegiatan community relations, Ibu Liliyana Wahyudi menjawab : “Pengumpulan fakta yang dilakukan oleh pihak PT. Radio Swara Mersidiona biasanya melalui, surat yang datang dari redaksi PT. Radio Swara Mersidiona biasanya nanti akan disortir oleh pihak Humas, melalui email, telepon dan fax serta banyak pihak yang datang ke kantor kami untuk melaporkan mengenai kejadiankejadian yang kiranya bisa kami bantu”.56 “Bapak Dicky Sodikin pun menambahkan bisa juga kami mendatangkan ketempat si pelapor dan biasanya kami menanyakan perihal kesulitan mereka. Dan rata-rata kejadian mereka pun menyentuh hati seperti mereka ada yang kehilangan anak. Dan mereka pun memberikan ciri-ciri mengenai anak mereka dan memberikan penjelasan tentang kejadian yang sebenarnya”57 Peneliti mengajukan pertanyaan kepada Ibu Agus sebagai pelapor mengapa anak ibu Agus hilang, Ibu Agus menjawab : “Saya melaporkan kejadian ini bahwa anak saya Ricky telah meninggalkan rumah selama 3 (tiga) bulan, anak saya itu agak keterbelakangan mental, jadi saya sebagai orang tua agak khawatir soalnya dia itu pergi tanpa sepengetahuan saya. Untuk itu saya coba ke Radio Swara Mersidiona untuk melaporkan kejadian itu kepada Radio Swara Mersidiona. Mudah-mudahan Radio Swara Mersidiona dapat membantu kesulitan saya dan saya pun membawa foto untuk bahan pendukung dari kesulitan ini. Jadi anak saya itu agak sedikit keterbelakangan mental, saya juga tidak tahu dimana kejadiannya. Tapi ada seorang tetangga saya yang 56 57
Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana Wahyudi pada tanggal 25 April 2008. Hasil wawancara dengan Bapak Dicky Sodikin pada tanggal 24 April 2008.
61
melihat anak saya Ricky keluar dari rumah, padahal di rumah saya ada seorang pembantu yaitu Mba Siti. Mba Siti juga tidak melihat anak saya Ricky keluar rumah, mungkin yang namanya anak-anak dia mau main, tapi karena anak saya Ricky agak keterbelakangan mental, dia tidak tahu arah pulang bahkan anak saya itu Ricky juga tidak tahu rumahnya sendiri”.58 “Sampai-sampai saya bawa saksi mata yang melihat kejadian ini jawab Ibu Agus”. Saksi mata yaitu Ibu Ira menjawab ya, saya melihat Ricky pergi ke warung untuk membeli jajan, pada saat itu saya lihat Ricky pergi sendiri tanpa sepengetahuan si Mba Siti, pas saat pada waktu selang berapa menit saya tidak lagi melihat si Ricky. Seorang pembantu yaitu Mba Siti, ia bekerja di rumah Ibu Agus, Mba Siti pun menjelaskan bahwa keadaannya pas saat Ricky keluar rumah saya tidak melihat, karena pada saat itu saya lagi ada di toilet, jadi mungkin saya yang salah tidak memperhatikan dia dengan baik. Pihak Radio Swara Mersidiona yang diwakili dengan Ibu Liliyana Wahyudi menjawab “semua tidak ada yang salah, memang ini sudah jalannya. Dan ini adalah pilihan yang tepat untuk datang ke Radio Swara Mersidiona. Dan kita pun akan mengusahakan anak Ibu Agus ketemu dan kita juga akan meminta masyarakat untuk ikut membantu menemukan Ricky, itu juga adalah sebuah upaya kita untuk membantu Ibu Agus menemukan Ricky. Jadi Ibu Agus jangan khawatir, percayakan semuanya dengan Radio Swara Mersidiona mudah-mudahan usaha kita tidak akan sia-sia.
58
Hasil wawancara dengan Ibu Agus pada tanggal 29 April 2008.
62
Ibu Liliyana Wahyudi menambahkan “hal ini sering kali berlangsung dan pihak kami bersedia membantu dengan senang hati dan biasanya kami tidak mengharapkan imbalan apa pun. Jadi ini adalah bagian dari pekerjaan kami dan kami pun siap membantu”. Jadi pengumpulan fakta sangat mendukung sekali kegiatan public service. Dengan faktor inilah pihak PT. Radio Swara Mersidiona bisa melaksanakan hubungan dari community relations dalam kegiatan public service adalah sebagai mediator yang menghubungkan antara pihak Radio Swara Mersidiona dengan khalayak khususnya pendengar Radio Swara Mersidiona, karena selama ini kegiatan public service sebagai sarana yang dapat membantu meringankan kesulitan mereka. Dan biasanya kegiatan ini pun sangat mendukung untuk membentuk image positif terhadap Radio Swara Mersidiona, setidaknya adalah keuntungan yang didapat oleh PT. Radio Swara Mersidiona, selain membentuk image positif yaitu Radio Swara Mersidiona yang tidak hanya memberikan hiburan tetapi dapat juga membantu kesulitan dari masyarakat. Ketika peneliti mengajukan adakah kesulitan dalam menjalani public service Ibu Liliyana Wahyudi menjawab : “Kalau untuk public service diantaranya masyarakat pendengar yang enggan untuk melapor ke polisi sehingga mereka datang ke Radio Swara Mersidiona tanpa membawa BAP dari kepolisian gitu, karena macam-macam ada yang takutlah, entah keluar duit banyaklah macam-macamlah yah kalau padahal salah satu syaratnya itu adalah ada adanya BAP gitu kan, malah pernah waktu itu kesini ibu-ibu datang melaporkan anaknya hilang dua gitu dan kami minta beliau untuk segera melaporkan ke polisi dia tuh yang ngga ah mba ngga usah saya takut ngga berani gitu kan, yah maklumlah apa namanya kasihan juga sih yah mungkin karena
63
memang ketidakmampuan si ibu tadi, kemudian juga pengetahuan wawasannya kurang gitu kan, sehingga dia ngga berani yang namanya lapor ke polisi, jadi yah sudah akhirnya kami catat pengaduannya kemudian kami olah kami minta KTP nya, kemudian juga foto anaknya yang hilang dan yah udah akhirnya diudarakan juga gitu loh, tapi jarang-jarang sih sebenarnya kasus seperti itu tapi adalah kendala-kendala seperti yang udah saya ceritakan”.59
4.5.3 Perumusan Masalah, Perencanaan serta Pemprograman 4.5.3.1 Community Relations dan Program Community Relations Peneliti menanyakan kepada Ibu Liliyana Wahyudi mengenai community relations beliau mengatakan : “Hubungan yang dibangun tentunya oleh perusahaan dan komunitas masyarakat sekitar, kalau dalam hal ini kan karena radio jadi dibangun juga terhadap masyarakat pendengar Radio Swara Mersidiona atau audiens kami atau target market atau target pasar kami tentunya ini dilakukan dengan tujuan agar terbentuk satu citra yang positif citra yang baik tentang Radio Swara Mersidiona”.60 Peneliti memberikan pertanyaan mengenai community relations kepada Bapak Dicky Sodikin “sebuah bentuk kegiatan sosial yang diberikan kepada masyarakat sekitar. Jadi yang termasuk komunitas Radio Swara Mersidiona adalah fans radio, lingkungan sekitar atau warga di lingkungan sekitar Radio Swara Mersidiona”.61 Peneliti mengajukan pertanyaan kepada Ibu Liliyana Wahyudi apakah sering dilakuan kegiatan community relations “yang pasti community relations ini adalah suatu hal yang penting perlu diperhatikan oleh perusahaan, karena dengan community relations yang baik tentunya 59
Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana Wahyudi pada tanggal 25 April 2008. Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana Wahyudi pada tanggal 25 April 2008. 61 Hasil wawancara dengan Bapak Dicky Sodikin pada tanggal 24 April 2008.
60
64
juga akan terbentuk suatu citra yang baik pula terhadap perusahaan. Jadi masyarakat tidak memandang Radio Swara Mersidiona adalah suatu stasiun radio yang hanya berorientasi pada hal profit saja, tapi Radio Swara Mersidiona juga dapat memberikan pelayanan-pelayanan sosial serta memperhatikan kebutuhan pendengarnya”.62 Wajib
tidaknya
perusahaan
menyelenggarakan
community
relations bagi Ibu Liliyana Wahyudi dalam hal ini sangatlah penting karena dengan adanya kegiatan community relations yang baik akan terbentuk suatu citra yang baik dan positif terhadap perusahaan, dengan adanya
kegiatan
tersebut,
masyarakat
memandang
Radio
Swara
Mersidiona bukan hanya sekedar stasiun radio yang hanya berorientasi pada hal profit saja, akan tetapi Radio Swara Mersidiona juga dapat memberikan pelayanan-pelayanan sosial serta memperhatikan kebutuhan pendengarnya. Ketika pertanyaan yang sama peneliti ajukan kepada salah satu staf marketing, yaitu Bapak Dicky Sodikin menjawab : “Kita memfasilitasi kepada masyarakat melalui program public service untuk menyiarkan berita kehilangan apa saja dengan free empat kali penayangan. Jadi kegiatan public service dapat membantu khalayak khususnya pendengar Radio Swara Mersidiona untuk menjadi media dalam membantu mereka yang merasa kehilangan, entah itu kehilangan surat berharga, kendaraan bermotor, bahkan sampai orang hilang pun pernah dilaporkan di ajang sini. Rata-rata keluhan mengenai orang hilang itu, mereka yang punya keterbelakangan mental dan orang tua yang sudah pikun yang tidak tahu arah pulang. Keluhan-keluhan mereka dapat kami jadikan acuan dengan ciri-ciri dari orang-
62
Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana Wahyudi pada tanggal 25 April 2008.
65
orang hilang tersebut. Dan bisa jadi itu sebagai sumber yang terpercaya”.63 Penulis juga mengajukan pertanyaan kepada Ibu Liliyana Wahyudi apa saja program community relations yang telah dilakukan oleh PT. Radio Swara Mersidiona “kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam hal ini adalah santunan anak yatim piatu disetiap bulan Ramadhan, kemudian juga ada pemotongan hewan qurban saat Idul Adha, terus juga ada promosi gratis untuk kegiatan-kegiatan sosial Majelis Tahlim serta public service untuk masyarakat pendengar dan juga untuk klien kami, dimana masyarakat membutuhkan sarana media massa untuk menyebarluaskan informasi mengenai kehilangan salah satu anggota keluarganya atau kehilangan surat-surat berharga, kami menyediakan medianya dan waktunya kami lakukan for free (gratis).64 Ketika pertanyaan yang sama peneliti ajukan kepada salah satu staf marketing yaitu Bapak Dicky Sodikin beliau menjawab : “Kita mempunyai kegiatan rutin setiap tahunnya seperti santunan terhadap anak yatim piatu, jadi kita sudah punya data banyak mengenai panti asuhan di sekitar Radio Swara Mersidiona, orangorang jompo yang tidak mampu yang berada disekitar lokasi Radio Swara Mersidiona serta kita memfasilitasi kepada masyarakat melalui program public service untuk menyiarkan berita kehilangan apa saja dengan free empat kali penayangan”.65 Salah satu staf marketing menjawab ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan Radio Swara Mersidiona dalam membina community relations yaitu : mereka 63
Hasil wawancara dengan Bapak Dicky Sodikin pada tanggal 24 April 2008. Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana Wahyudi pada tanggal 25 April 2008. 65 Hasil wawancara dengan Bapak Dicky Sodikin pada tanggal 24 April 2008.
64
66
mempunyai kegiatan rutin setiap tahunnya seperti santunan terhadap anak yatim piatu, jadi kita sudah punya data banyak mengenai panti asuhan disekitar Radio Swara Mersidiona, orang-orang jompo yang tidak mampu yang berada disekitar lokasi Radio Swara Mersidiona serta kita memfasilitasi kepada masyarakat melalui program public service untuk menyiarkan berita kehilangan apa saja dengan free empat kali penayangan.
4.5.3.2 Tujuan Community Relations Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai tujuan apa yang ingin dicapai dari setiap kegiatan community relations, Ibu Liliyana Wahyudi menjawab: “Tujuan kami disini untuk membantu mereka yang membutuhkan yatiu yang pertama doing something good (melakukan sesuatu yang baik) buat masyarakat. Tujuan disini yang paling penting disini adalah tentunya dengan kegiatan apa community relations ini akan terbentuk citra yang positif, citra yang baik terhadap Radio Swara Mersidiona pastinya”.66 Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan community relations Radio Swara Mersidiona adalah untuk membantu mereka yang membutuhkan yaitu yang pertama doing something good (melakukan sesuatu yang baik) buat masyarakat. Tujuan disini yang paling penting disini adalah tentunya dengan kegiatan apa community relations ini akan terbentuk citra yang positif, citra yang baik terhadap Radio Swara Mersidiona pastinya. Peneliti mengajukan pertanyaan mengenai community relations kepada Bapak Dicky Sodikin menjawab : 66
Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana Wahyudi pada tanggal 25 April 2008.
67
“Kami sebagai perusahaan intinya mencari keuntungan, tapi bisa mencari keuntungan kita tetap mempunyai tanggung jawab moral terhadap lingkungan, jadi ini juga sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh perusahaan kami untuk menjaga image perusahaan atau nama baik perusahaan terhadap lingkungan sekitar bahwa perusahaan kami juga perduli terhadap lingkungan dan ini salah satu nilai jual buat kami”.67 Tujuan yang ingin dicapai dari community relations menurut Bapak Dicky Sodikin sebagai staf marketing adalah perusahaan disini pada intinya mencari keuntungan, tapi mereka tetap mempunyai tanggung jawab moral terhadap lingkungan sekitar. Jadi ini juga sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menjaga image atau nama baik perusahaan pada lingkungan sekitarnya bahwa perusahaan tersebut juga peduli terhadap lingkungan dan ini salah satu nilai jual perusahaan tersebut. Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai tahap-tahap apa saja yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan community relations, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan target khalayak yang ingin dicapai Ibu Liliyana Wahyudi menjawab : “Kalau untuk public service itu sendiri ini kan namanya target atau khalayak ini adalah masyarakat luas atau targetnya pendengar Radio Swara Mersidiona bisa juga sebelumnya mereka belum pernah mendengarkan Radio Swara Mersidiona tapi karena ada kehilangan jadi mau tidak mau kemudian akhirnya mereka mendengarkan Radio Swara Mersidiona. Kalau ini kan memang adalah suatu program yang sudah lama ada, jadi ada proses atau tahap-tahapnya agar masyarakat bisa memanfaatkan program tersebut, misalnya mereka kehilangan dompet, sebelumnya mereka harus ke kantor polisi terlebih dahulu untuk memberikan laporan kehilangan apa saja barang-barang 67
Hasil wawancara dengan Bapak Dicky Sodikin pada tanggal 24 April 2008.
68
yang hilang setelah itu BAP nya di fotocopy dibawa ke Radio Swara Mersidiona disertai dengan fotocopy KTP nanti akan diproses oleh orang-orang produksi dengan dibuatkan beritanya seperti apa dan akan diumumkan di udara di jam-jam berapa saja atau dimenit-menit berapa itu akan diatur oleh bagian produksi”.68 Ketika pertanyaan yang sama diajukan oleh peneliti mengenai tahap-tahap apa saja yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan community relations mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan target khalayak yang ingin dicapai Bapak Syahrudin sebagai staf umum menjawab : “Kalau mengenai public service disini tahap-tahapnya masyarakat yang ingin memanfaatkan program ini harus datang ke kantor kami yaitu Radio Swara Mersidiona untuk menceritakan keluhan atau masalahnya, dan itu semua akan kami proses dibagian produksi sebelumnya, sebelum kami mengudarakannya di jam-jam tertentu sesuai dengan permintaan si pelapor. Bila si pelapor masih merasa kurang puas, si pelapor diperbolehkan datang kembali untuk membuat berita acara kembali tanpa kami pungut biaya apa pun (gratis) program ii kami buat sebagai tanda kepedulian kami terhadap pendengar Radio Swara Mersidiona atau masyarakat sekitar”.69 Tahap-tahap yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan community relations tersebut mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaksanaan dan target khalayak yang ingin dicapai menurut Bapak Syahrudin adalah karena disini fokus community relations public service maka beliau menjelaskan mengenai tahap-tahap hal tersebut yaitu : Tahap-tahapnya masyarakat yang ingin memanfaatkan program ini harus datang ke kantor kami yaitu Radio Swara Mersidiona untuk menceritakan keluhan atau masalahnya, dan itu semua akan kami proses di 68 69
Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana Wahyudi pada tanggal 25 April 2008. Hasil wawancara dengan Bapak Syahrudin pada tanggal 24 April 2008.
69
bagian produksi sebelumnya, sebalum kami mengudarakannya di jam-jam tertentu sesuai dengan permintaan si pelapor. Bila si pelapor masih merasa kurang puas, si pelapor diperbolehkan datang kembali untuk membuat berita acara kembali tanpa kami pungut biaya apa pun (gratis) program ini kami buat sebagai tanda kepedulian kami terhadap pendengar Radio Swara Mersidiona atau masyarakat sekitar.
4.5.4 Aksi dan Komunikasi Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana dampak kegiatan community relations bagi perusahaan menurut Ibu Liliyana Wahyudi adalah : “Pastinya ini akan memberikan satu dampak yang baik terhadap Radio Swara Mersidiona itu sendiri dengan contoh yang tadinya masyarakat tidak pernah mendengarkan Radio Swara Mersidiona akan tetapi karena tahu ada public service yang bisa mereka manfaatkan kemudian akhirnya mereka jadi mendengarkan Radio Swara Mersidiona, dengan hal tersebut citra perusahaan juga tentunya akan menjadi positif di mata masyarakat”.70 Dalam hal ini dampak dari kegiatan community relations bagi Radio Swara Mersidiona dengan adanya siaran public service yang bisa dimanfaatkan oleh para pendengarnya ini akan membuat secara tidak langsung citra dari Radio Swara Mersidiona itu sendiri meningkat. Ketika pertanyaan yang sama diajukan oleh Bapak Syahrudin adalah :
70
Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana Wahyudi pada tanggal 25 April 2008.
70
“Kalau memang acara itu berjalan sukses yah tentunya perusahaan akan mendapatkan pujian dan citra perusahaan akan meningkat di mata masyarakat”.71 Dalam hal ini dampak dari kegiatan community relations bagi perusahaan menurut Bapak Syahrudin di atas adalah dengan kesuksesan acara yang diselenggarakan oleh Radio Swara Mersidiona itu akan membawa dampak yang positif bagi Radio Swara Mersidiona itu sendiri dan citra dari Radio Swara Mersidiona pun akan meningkat di mata masyarakatnya. Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apakah dalam kegiatan community relations masyarakat akan berpandangan positif terhadap Radio Swara Mersidiona, salah satu masyarakat yaitu Bapak Eko menjawab : “Iya selama ini saya kalau ditanya seperti itu saya selalu angkat jempol lah untuk Radio Swara Mersidiona, selain dangdutnya atau musik-musiknya juga banyak kegiatan-kegiatan sosial lainnya”.72 Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai tanggapan masyarakat mengenai kegiatan community relations adalah Ibu Liliyana Wahyudi menjawab : “Kalau mengenai tanggapan masyarakat yah pastinya mereka senang ada layanan pelayanan seperti public service sehingga mereka bisa memanfaatkan layanan tersebut kalau mereka ada satu kejadian yang membuat mereka benar-benar membutuhkan pelayanan tersebut, misalnya kehilangan suatu yang penting”.73 Dalam hal ini tanggapan dari masyarakat mengenai kegiatan community relations yang dibuat oleh Radio Swara Mersidiona adalah 71
Hasil wawancara dengan Bapak Syahrudin pada tanggal 24 April 2008. Hasil wawancara dengan Bapak Eko pada tanggal 29 April 2008. 73 Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana Wahyudi pada tanggal 25 April 2008. 72
71
masyarakat merasa senang dengan adanya program tersebut dikarenakan mereka bisa memanfaatkan kegiatan tersebut bila mereka mengalami suatu kejadian seperti halnya kehilangan sesuatu, mereka bisa memanfaatkan program
tersebut
untuk
disebarluaskan
dengan
harapan
mereka
mendapatkan kembali atas kejadian kehilangannya. Ketika peneliti mengajukan pertanyaan yang sama mengenai tanggapan masyarakat mengenai kegiatan community relations menurut Bapak Syahrudin adalah : “Kalau selama ini setiap kita membuat kegiatan, tanggapan dari masyarakat positif lah yah apa lagi kalau memang sifatnya itu sosial mereka sangat mendukung dan sangat antusias lah”.74 Dalam hal ini tanggapan dari masyarakat mengenai kegiatan community relations di Radio Swara Mersidiona adalah setiap pembuatan kegiatan tersebut tanggapan dari masyarakat sangat positif apa lagi kalau memang sifatnya sosial mereka sangat mendukung dan sangat antusias.
4.5.5 Evaluasi Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apakah kegiatan community relations berpengaruh terhadap citra perusahaan di mata community menurut Ibu Liliyana Wahyudi adalah : “Iya pastinya berpengaruh, yah itu tadi tapi dengan catatan segala sesuatunya harus dilakukan dengan baik transparan tidak ada yang ditutup-tutupi, kemudian juga dalam pelaksanaannya benarbenar tidak ada yang korupsi yang pastinya kejujuran, pastinya ini
74
Hasil wawancara dengan Bapak Syahrudin pada tanggal 24 April 2008.
72
akan memberikan dampak atau citra yang baik di mata komunitas terhadap Radio Swara Mersidiona”.75 Dalam hal ini apakah kegiatan community relations berpengaruh terhadap citra perusahaan yaitu pastinya berpengaruh, akan tetapi segala sesuatunya harus dilakukan dengan transparan tanpa di tutup-tutupi kemudian dalam pelaksanaannya tidak ada yang korupsi, mengutamakan kejujuran semua ini pasti akan memberikan dampak atau citra yang baik bagi perusahaan di mata masyarakat. Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apakah dalam kegiatan community relations masyarakat akan berpandangan positif terhadap Radio Swara Mersidiona, salah satu masyarakat yaitu Bapak Eko menjawab : “Iya selama ini saya kalau ditanya seperti itu saya selalu angkat jempol lah untuk Radio Swara Mersidiona, selain dangdutnya atau musik-musiknya juga banyak kegiatan-kegiatan sosial lainnya”.76 Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai dampak apa yang diperoleh bagi komunitas pendengar setelah diadakannya program community relations tersebut, salah satu masyarakat yaitu Bapak Eko menjawab : “Dampak setelah ada kegiatan apa yah, kayaknya kita tambah akrab gitu loh, tambah akrab yang tadinya cuma kenal-kenal di udara, kenal-kenal via telepon, tapi setelah ada jumpa fans kita bisa tahu gitu, oh si ini, si ini, si ini jadi bisa tahu lah, jadi kenal satu sama lain yah, iya”.77
75
Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana Wahyudi pada tanggal 25 April 2008. Hasil wawancara dengan Bapak Eko pada tanggal 29 April 2008. 77 Hasil wawancara dengan Bapak Eko pada tanggal 29 April 2008. 76
73
Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai pakah dalam kegiatan tersebut terasa manfaatnya bagi komunitas pendengar Radio Swara Mersidiona, salah satu masyarakat yaitu Bapak Eko menjawab : “Salah satu manfaat yang saya rasakan setiap ada kegiatan di Radio Swara Mersidiona satu kita menambah teman, menambah saudara yang pertama juga di kegiatan-kegiatan Radio Swara Mersidiona juga ada pengajian-pengajian yah itu kan menambah wawasan juga, terus yang paling penting yah untuk menghilangkan stress apa ada hiburannya juga di Radio Swara Mersidiona iya”.78 Ketika pertanyaan yang sama diajukan oleh peneliti pada Bapak Dicky Sodikin beliau menjawab : “Yang pertama respon dari masyarakat naik bahwa kita memiliki kepedulian terhadap sosial, yang kedua nama baik kita pada clain juga naik bahwa Radio Swara Mersidiona adalah salah satu radio atau perusahaan jasa yang sangat peduli terhadap lingkungannya”.79 Dalam hal ini apakah kegiatan community relations berpengaruh terhadap citra perusahaan menurut Bapak Dicky Sodikin di atas adalah respon dari masyarakat naik bahwa kita memiliki kepedulian terhadap sosial, yang kedua nama baik kita pada klien juga naik bahwa Radio Swara Mersidiona adalah salah satu radio atau perusahaan jasa yang sangat peduli terhadap lingkungannya. Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai apakah anda mendukung kegiatan tersebut, salah satu masyarakat yaitu Ibu Agus menjawab :
78 79
Hasil wawancara dengan Bapak Eko pada tanggal 29 April 2008. Hasil wawancara dengan Bapak Dicky Sodikin pada tanggal 24 April 2008.
74
“Sangat mendukung bahwa acara public service ini harus terbuka untuk umum dan membuka acara ini sebagai acara yang dapat membantu kesulitan masyarakat yang telah mengalami kesulitan seperti yang saya alami”.80 Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai evaluasi terhadap program community relations tersebut itu apa, Ibu Liliyana Wahyudi menjawab : “Yah sejauh ini berjalan dengan sangat baik tentunya, ini juga sangat membantu masyarakat pendengar jadi dikemudian hari kami berharap bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi terhadap masyarakat pendengar dengan meningkatkan kualitasnya sehingga masyarakat juga akan lebih puas dengan programprogram kami dan tentunya tujuan yang diinginkan Radio Swara Mersidiona bisa tercapai yaitu membentuk citra yang positif di mata masyarakat pendengar Radio Swara Mersidiona juga di mata klien tentunya”.81
4.6 Analisa Data Analisa data penulis pada penelitian ini adalah data secara triangulasi yaitu membandingkan hasil penelitian yaitu membandingkan hasil penelitian berupa wawancara dengan Humas PT. Radio Swara Mersidiona, staf marketing serta salah satu karyawan PT. Radio Swara Mersidiona dengan pihak pelapor yang mengalami kehilangan anak selama 3 bulan serta salah satu
tokoh
masyarakat.
Dengan
hasil
wawancara
tersebut
dapat
membandingkan data yang telah diperolehnya. Perusahaan yang menganggap penting arti komunitas adalah perusahaan yang mengutamakan dan memperhatikan keberadaan lingkungan
80 81
Hasil wawancara dengan Ibu Agus pada tanggal 29 April 2008. Hasil wawancara dengan Ibu Liliyana Wahyudi pada tanggal 25 April 2008.
75
sekitarnya semakin baik hubungan dengan komunitas maka semakin baik pula hubungan diantara keduanya, melalui community relations banyak keuntungan yang akan didapat oleh komunitas sebagai penerus program dan juga tentunya bagi perusahaan sebagai pihak penyelenggara kegiatan. Demikian juga dengan kelompok PT. Radio Swara Mersidiona yang menjadikan kegiatan ini sebagai salah satu kegiatan eksternal komunikasi kehumasannya dimana mereka menganggap bahwa keberadaan komunitas sebagai public eksternal memiliki nilai tersendiri dimata perusahaan khususnya komunitas banyak sekali mendukung masalah public service. Corporate
social
responsibility/wujud
tanggung
jawab
sosial
perusahaan menjadi landasan pemikiran yang harus diilhami oleh setiap perusahaan begitu juga dengan penyelenggara kegiatan community relations merupakan hal yang wajib dilakukan di samping menjadi tujuan utama kegiatan yaitu terbinanya suatu hubungan yang harmonis, saling mendukung serta saling menguntungkan diantara keduanya dengan tujuan itu berarti Humas PT. Radio Swara Mersidiona berupaya mewujudkan harapan masyarakat. Kegiatan community relations PT. Radio Swara Mersidiona sudah berjalan hamper 38 tahun (1970) melalui kegiatan yang bersifat rutin dan incidental seperti kegiatan sponsorship, amal, penghargaan-penghargaan, public service sehingga telah menjadi jembatan penghubung yang baik (build good relations ship) antara perusahaan dengan komunitas sekitarnya.
76
Dalam setiap penyelenggaraan kegiatan community relations seperti pada umumnya Humas selalu melalui 5 tahapan penting seperti tahap pengumpulan data, perumusan masalah, perencanaan dan pemprograman, aksi dan komunikasi dan tahap terakhir adalah tahap kelima adalah evaluasi. Masing-masing tahapan tersebut merupakan tahapan-tahapan yang penting dalam setiap kegiatan community relations. Dalam tahap pengumpulan fakta PT. Radio Swara Mersidiona melakukan kegiatan public service dengan mendapatkan surat dari para pendengar email, telepon, bahkan dengan mendapatkan berita langsung dari si pelapor. Seperti mengumpulkan data diri dari si pelapor mengenai data-data yang dapat menjadikan itu sebagai data pendukung untuk memperoleh informasi. Bermula dari hal-hal seperti itu hingga kita dapat memproses ini dengan melaporkan polisi setempat hingga kita dapat memperoleh BAP (bukti acara pengaduan), meminta bantuan dari masyarakat untuk menghubungi pihak-pihak yang dapat membantu mempermudah proses dalam menemukan anak dari si pelapor. Dalam tahap ini Humas sendiri yaitu Ibu Liliyana dimana perencanaan dibuat berdasarkan fakta yang didapat. Rencana public service yang dilakukan PT. Radio Swara Mersidiona harus berdasarkan fakta-fakta yang mendukung hingga public service itu adalah mediator yang dapat memfasilitasi kepada masyarakat sebagai sarana berita kehilangan apa saja untuk memudahkan masyarakat dalam mengalami kehilangan apa saja.
77
Hingga bertujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan yaitu doing something good (melakukan sesuatu yang baik) buat masyarakat. Hingga dapat membentuk citra positif tapi nilai moral juga dapat yaitu dapat membantu mereka yang membutuhkan bantuan. Pada tahap aksi dan komunikasi dapat menimbulkan suatu hubungan timbale balik antara PT. Radio Swara Mersidiona dengan pendengarnya sehingga melahirkan suatu image di para pendengarnya. Hingga image itu dapat melahirkan hubungan mutualisme antara PT. Radio Swara Mersidiona dengan para pendengarnya hingga terjadi good corporate di mata khalayak luas. Pada tahap yang terakhir ini adalah evaluasi, dimana pihak PT. Radio Swara Mersidiona berharap kegiatan public service dapat menjadi ajang terbuka bagi masyarakat kegiatan public service juga sebagai kegiatan sosial yang dapat memberikan bantuan-bantuan moral kepada khalayak yang membutuhkan. Hingga PT. Radio Swara Mersidiona berharap ajang ini menjadikan PT. Radio Swara Mersidiona salah satu stasiun radio yang peduli akan kesulitan yang dialami masyarakat hingga dapat menimbulkan good image di mata khalayak luas. Humas PT. Radio Swara Mersidiona pun berharap kegiatan public service lebih ditingkatkan lagi dan berharap bisa lebih baik lagi.
78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Terciptanya hubungan baik diantara perusahaan dengan komunitas merupakan faktor penentu proses operasionalisasi produksi suatu perusahaan baik yang bergerak dalam bidang profit dan bidang non profit. Oleh sebab itu, pentingnya penyelenggaraan kegiatan untuk faktor tersebut menjadi suatu kewajiban mutlak bagi setiap perusahaan sebagai pihak penyelenggara kegiatan. Untuk itu diperlukan seorang Humas dalam hal ini sangat berperan dalam melakukan kegiatan untuk menentukan nama baik perusahaan. Salah satu kegiatan Humas disini adalah menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar perusahaan, karena masyarakat sekitar merupakan sekelompok orang yang diakui atau tidak diakui ikut serta berinteraksi untuk melancarkan proses produksi dan pada hakekatnya dapat mencapai tujuan organisasi perusahaan. Adapun kesimpulan mengenai pelaksanaan kegiatan community relations pada PT. Radio Swara Mersidiona adalah sebagai berikut: 1. Dalam menjalani kegiatan disuatu perusahaan atau organisasi tidak lepas dari perencanaan, pengumpulan fakta yang akan digunakan untuk kelancaran kegiatan tersebut, begitu juga PT. Radio Swara Mersidiona
78
79
dalam kegiatannya community relations dalam pengumpulan fakta bisa melalui surat yang datang ke redaksi, bisa juga melalui telepon atau email. 2. Pengumpulan fakta yang kedua bisa berasal dari komunitas yang menjadi pendengar setia PT. Radio Swara Mersidiona. 3. Hasil dari pengumpulan fakta berupa kejadian dari si pelapor yang mengalami kesulitan. 4. Pelaksanaan dalam kegiatan community relations yaitu pada tahap pertama pengumpulan fakta yang telah dijelaskan di atas kemudian tahap kedua yaitu perumusan masalah,
dimana seorang Humas harus dapat
mendahulukan permasalahan yang lebih penting (urgent). Dimana masalah secara sederhana bila dirumuskan sebagai kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang dialami, yang untuk menyelesaikannya diperlukan kemampuan menggunakan pikiran dan keterampilan secara tepat. 5. Dari penglihatan melalui pengumpulan fakta berupa keluhan komunitas mengenai sulitnya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, karena tidak memiliki pekerjaan tetap dan menjadi korban PHK. 6. Dalam tahap aksi dan komunikasi tim penyelenggara berupaya mengkomunikasikan melalui bahasa verbal dan non verbal hingga menimbulkan aksi komunikasi dua arah (timbal balik). Salah satu contoh kegiatannya diantaranya adalah : membuat event, kegiatan bakti sosial, penyembelihan hewan qurban dan lain-lain.
80
7. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan Humas dari penelitian beberapa tahun belakangan ini dapat disimpulkan bahwa target publik mengenai community relations telah tepa sasaran. 8. Dalam tahap evaluasi tim penyelenggara berusaha mengevaluasi banyaknya jumlah pengunjung, sikap komunitas dan sikap manajemen dari evaluasi ini dapat diketahui program public service berlangsung dengan baik atau tidak. Setelah kegiatan community relations berlangsung, perlu diadakan evaluasi atau penilaian jalannya kegiatan tersebut dengan beberapa cara diantaranya : melakukan penilaian jalannya kegiatan, melakukan evaluasi sikap komunitas terhadap organisasi, melakukan beberapa perbaikan-perbaikan bila terjadi kesalahan jalannya kegiatan. 9. Tujuan Humas untuk meringankan beban komunitas kita sekitar dalam program ini dapat dikatakan berhasil apabila sikap masyarakat yang dapat menerima dalam menjalani program ini dengan suka cita.
5.2 Saran 1.
Humas sebaiknya mendata ulang pihak mana yang ingin dibantu dalam community relations atau target.
2.
Humas sebaiknya membudget pengeluaran untuk kegiatan community relations.
3.
Humas sebaiknya membantu meningkatkan image dalam membina hubungan baik dengan masyarakat / komunitasnya.
81
4.
Humas harus tegas dalam menjalani program ini untuk menindak lanjuti segala kejadian-kejadian yang tak terduga, seperti banyaknya masyarakat di luar yang sulit didata, dan berbagai masalah yang dihadapi untuk kelancaran jalannya program community relations tersebut.
5.
Humas harus peka dalam meningkatkan media-media apa saja sebagai sarana komunikasi untuk kelancaran program tersebut.
6.
Humas juga harus dapat menempatkan dirinya dalam menjalin hubungan antara perusahaan dengan komunitas sekitar.
7.
Saran akademis : penulis diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya agar dapat menggali lebih dalam dan luas lagi mengenai pelaksanaan dalam kegiatan community relations dengan motif dan cara yang beda.
82
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro Linggar. M, “Teori dan Profesi Kehumasan”, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2001. Black James A and Champion Dean. J, “Metode dan Masalah Penelitian Sosial”, Penerbit Refika Aditama, Bandung, 1999. Baskin Otis, Arranaf Craing dan Lattimore, “Public Relations The Proffesion and Bench Mark”, Publisher, USA, 2001. Effendy Uchjana Onong, “Human Relations dan Public Relations”, Penerbit Mandar Maju, Bandung, 1993. Gregory Ane, “The Art and Science of Public Relations” (Set of Eight Volumes), “Public Relations In Practice Volume 1-4”, Crest Publishing House, 2000. International Public Relations Association (IPRA), “A Model for Public Relations Education for Profesional”, Practices, Gold Paper No. 4, January 1982. Iriantara Yosal, “Community Relations”, Penerbit Simbiosa Rekutama Media, Bandung, 2004. Jefkins Frank, “Public Relations”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1992. Kasali Rhenald, “Manajemen Public Relations”, Penerbit Grafiti, Jakarta, 1994. Leslay Philips dan Herbert M. Baus, “Preparation for Communications”, 1991. Mahmud Mahiddin, “Pengantar Humas”, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta, 1993. Moleong Lexy, “Metode Penelitian Kualitatif”, Penerbit Rosdakarya, Bandung, 2004. Nazir Moch, “Metode Penelitian”, Penerbit Ghalia, Jakarta, Rachmadi F, “Public Relations dalam Teori dan Praktek”, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996.
83
Rakhmat Jalaluddin, “Metode Penelitian Komunikasi”, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995. Ross Robert D, “The Management of Public Relations”. Ruslan Rosady, “Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi)”, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003. Sudrajat dan Subana M, “Dasar-dasar Penelitian Ilmiah”, Penerbit Pustaka Setia, Bandung, 2005. Susanto, S. Phil Astrid, “Komunikasi Kontreporer”, Penerbit Bina Cipta, Bandung,
Lain-lain : Company Profile, PT. Radio Swara Mersidiona
86
TRANSKRIP WAWANCARA Dengan Manager Humas dan Promosi PT. Radio Swara Mersidiona Ibu Liliyana Wahyudi
T :
Menurut anda apa yang dimaksud dengan Community Relations ?
J
:
Community Relations menurut saya adalah hubungan yang dibangun tentunya oleh perusahaan dan komunitas masyarakat sekitar, kalau dalam hal ini kan karena radio jadi dibangun juga terhadap masyarakat pendengar Radio Swara Mersidiona atau audiens kami atau target market atau target pasar kami tentunya ini dilakukan dengan tujuan agar terbentuk satu citra yang positif citra yang baik tentang Radio Swara Mersidiona. Jadi masyarakat pendengar Radio Swara Mersidiona atau kami menyebutnya kalau di udara itu para mersi setagorasi. Setagorasi itu se Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi karena memang cangkupannya ke sana gitu, kalau orang-orang biasa menyebutnya Jabodetabek biar lain kami menyebutnya para mersi setagorasi nah tentunya dengan terjalinnya satu hubungan antara perusahaan dengan komunitas pendengar apalagi hubungan yang dibangun itu hubungan yang positif yang baik gitu yah sehingga masyarakat pendengar pun akan memandang dan melihat Radio Swara Mersidiona dengan cara yang positif juga dan ini juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan kami terhadap masyarakat pendengar yang membutuhkan yah ngga mesti yang dengerin mersi melulu gitu yah, tapi karena mereka tahu lah ada pelayanan-pelayanan yang kami berikan dengan tujuan untuk membantu, untuk mempermudah mereka gitu yah, jadi yang tadinya ngga dengerin mersi pun akhirnya karena tahu adanya program-program seperti itu mereka datang ke Radio Swara Mersidiona seperti itulah.
T :
Apakah kegiatan Community Relations wajib dilakukan oleh suatu perusahaan (alasannya kenapa) ?
J
Kalau melihat saya she kalau masalah wajib ngga wajib hukumnya ada di agama yah, tapi yang pasti Community Relations ini adalah satu hal yang penting yah yang amat sangat perlu diperhatikan oleh perusahaan karena dengan Community Relations yang baik tentunya juga akan terbentuk satu citra yang baik pula citra yang positif terhadap perusahaan kita gitu loh. Jadi maysarakat pendengar ini memandang mersi secara positif lebih baik dan menganggap bahwa perusahaan kami ini bukan hanya perusahaan yang profit oriented semata yang cuma apa namanya berkutat untuk mencari keuntungan tapi juga tentunya memberikan pelayanan-pelayanan sosial memperhatikan kebutuhan pendengar gitu kan dan juga bisa menangkap aspirasi mereka dan ini tentunya akan membawa dampak yang
:
87
baik, dampak yang positif gitu yah terhadap Radio Swara Mersidiona itu sendiri. T :
Siapa yang bertanggung jawab dalam pembuatan program Public Service ?
J
Iya, kami kan banyak yah melakukan program-program yang ditujukan untuk membangun hubungan dengan komunitas yah seperti kalau misalnya di Bulan Ramadhan bulan puasa kami melakukan santunan anak yatim piatu, kemudian juga di waktu Idul Adha ada pemotongan hewan qurban gitu kan kemudan juga ada promosi-promosi gratis untuk kegiatankegiatan sosial misalnya Damayanti Erma (Wati) mengadakan acara apa yah donor darah kemudian Maulid Nabi misalnya atau lomba apa gitu pokoknya kegiatan-kegiatan sosial lah, nah disitu kami memberikan promosi gratis yah biasa she barter promosi cuma kadang-kadang sering kali juga, udah kita umumin di Radio Swara Mersidiona tapi ternyata pada saat hari H nya gitu kan mereka tidak pasang logo mersi ada juga she kasus yang seperti itu yah kemudian juga tidak memberik rifot ke Radio Swara Mersidiona bahwa mereka juga sudah mempromosikan radio kami di acara-acara mereka gitu artinya barternya bukan barter tapi sepihak aja nah kemudian juga seperti kita setiap hari Rabu disini ada Majelis Ta’lim juga buat ibu-ibu pendengar mersi gratis yah namanya juga pengajian yah masa bayar yah ngga mungkin yah, terus ada juga kita ada program Public Service yah pelayanan public ini buat yang masyarakat pendengar yang mungkin kehilangan motor terus kehilangan anaknya gitu kan terus juga kehilangan motor eh bukan motor kehilangan STNK motor kehilangan dompet gitu kan isinya SIM, STNK dan lain-lain sebagainya atau mungkin ngga cuma yang kehilangan aja tapi menemukan STNK dimana gitu kan menemukan dompet, menemukan apa gitu kan menemukan anak hilang gitu nah hal-hal seperti ini apa namanya kami lakukan tapi pastinya kalau ditanya siapa yang bertanggung jawab untuk program-program Community Relations tentunya ini bergantung sekali pada acaranya yah kalau santunan anak yatim piatu misalnya ini dilakukan oleh divisi of air Radio Swara Mersidiona karena ini kan juga program of air yang memang sudah menjadi program setiap tahun bahwa ini akan dilakukan gitu kan yah ini sebagai bentuk apa namanya tanggung jawab sosial perusahaan ini dilakukan oleh divisi of air kemudian kalau promosi gratis untuk kegiatankegiatan sosial ini tentunya dilakukan oleh bagian atau iya bagian promosi Radio Swara Mersidiona itu kan udah ada jatahnya sendiri udah ada apa namanya udah ada apa job deskripsinya lah yah, terus untuk Public Service nah kalau yang buat kehilangan laporan kehilangan atau mungkin menemukan sesuatu apa yang bukan miliknya dan ingin menyebarluaskannya ke masyarakat tentunya ini berhubungan dengan bagian produksi Radio Swara Mersidiona gitu kan, misalnya mau ditaruh di jam berapa terus bentuk pengumumannya mensnya seperti apa nah ini yang mengelola adalah bagian produksi dari Radio Swara Mersidiona gitu, jadi untuk tiap-tiap Community Relations ini ditangani oleh bagian-bagian
:
88
tersendiri, jadi tergantung yah tergantung ini yah lah tergantung apa tergantung jenisnya gitu bahkan kalau Public Service pun ini juga tidak dimanfaatkan hanya untuk masyarakat pendengar aja tapi juga untuk klien-klien yang sudah biasa pasang iklan kemudian juga apa namanya Talk Show disini ini juga bisa dilakukan sebagai bentuk mungkin apa yah kaya semacam service ke klien juga yah contoh nih contoh kaya PLN, PLN juga kan pasang iklan yah di Radio Swara Mersidiona dan juga ada Talk Show gitu kan nah ada pula nih kegiatan-kegiatan dari PLN sendiri yang mungkin apa anamanya ini melibatkan masyarakat luas ini kami memberikan pelayanan juga kepada klien kami tersebut yah service juga lah seperti misalnya akan ada pemadaman bergilir akan ada pemeriksaan dan apa perawatan gardu kemudian juga mungkin akan ada apa lah macam-macamlah yah seperti tadi itu perawatan gardu kemudian juga ada perawatan instalasi listrik yang mengakibatkan mungkin padamnya listrik di rumah pelanggan PLN yang dalam hal ini juga merupakan pendengar kami gitu loh kemudian juga dari kalau misalnya ada kerusakan pipa air pam gitu kan yang tentunya ini yang akan mengganggu sekali kepada pelanggan pam tapi yang juga notabennya apa pendengar mersi ini juga kami memberikan pelayanan-pelayanan gratis yah untuk karena memang untuk kebutuhan pendengar kami juga, dan juga tentunya juga untuk service ke klien kami gitu jadi kalau yah itu tadi tanggung jawabnya itu masing-masing ini di masing-masing bagian gitu jadi ngga ditangani oleh satu bagin aja tapi yah itu tadi tergantung kepada jenis Community Relationsnya. T :
Kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan Radio Swara Mersidiona dalam membina Community Relations ?
J
Yah kegiatan-kegiatannya tadi mungkin juga sudah saya apa saya terangkan yah ada seperti santunan anak yatim piatu di setiap Bulan Ramadhan bulan puasa kemudian juga ada pemotongan hewan qurban disaat Idul Adha gitu, terus juga ada promosi gratis untuk kegiatankegiatan sosial Majelis Ta’lim, Public Service juga untuk masyarakat pendengar dan juga untuk klien kami yah dimana masyarakat yang membutuhkan sarana media massa untuk menyebarluaskan informasi mengenai kehilangan salah satu anggota keluarganya atau kehilangan apa namanya mungkin kehilangan surat-surat berharga milik mereka itu bisa sekali gitu yah kami menyediakan apa namanya kami menyediakan medianya, kami menyediakan waktunya dan tentunya ini semua dilakukan, diberikan for free yah gratis gitu ngga ada cas sama sekali untuk mereka seperti itu.
:
T :
Tujuan apa yang ingin dicapai dari setiap kegiatan Community Relations ?
J
Iya, pastinya neh kalau ditanya tujuannya yang pasti bersama-sama dengan komunitas pendengar Radio Swara Mersidiona dengan para mersi
:
89
setagorasi yah kami ingin melakukan suatu kegiatan suatu hal yang positif, kegiatan yang sifatnya sosial tentunya ini dengan tujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan yah itu yang pertama yah doing something good lah buat masyarakat pendengarnya gitu yah, kemudian tujuan lainnya tentunya adalah untuk memperluas khalayak pendengar mersi, juga khalayak pendengar radio yang tadinya ngga pernah dengerin mersi, mungkin karena kehilangan sesuatu gitu kan, terus dapat informasi eh disebarluaskan atau diumumin aja di Radio Swara Mersidiona, bisa lah bawa surat yang dari kepolisian aja gitu kan nah tentunya dari hubungan itu bertambah lah khalayak pendengar kami dan yang pasti juga yang paling penting adalah tentunya dengan kegiatan apa Community Relations ini akan terbentuk citra yang positif, citra yang baik terhadap Radio Swara Mersidiona dan yah pastinya tidak semata-mata profit oriented gitu yah tapi akhirnya ada satu citra yang positif dan tentunya ini akan memberikan dampak yang positif dari perusahaan yah dimana masyarakat pendengar akan lebih loyal terhadap radio kami sehingga mungkin karena sudah terjalin satu hubungan yang baik cen over pendengar gitu kan juga jadi ngga terlalu sering, ngga sering-sering ganti-ganti cenel radio, nah ini tentunya bermanfaat kan untuk lapor bukan laporan she ini adalah sesuatu yang juga bisa dijual ke klien kami pengiklanan gitu jadi apa namanya banyak inilah banyak keuntungannya lah baik untuk Radio Swara Mersidiona nya sendiri maupun untuk masyarakat sekitarnya. T :
Tahapan-tahapan apa saja yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan Community Relations tersebut, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan target khalayak yang ingin dicapai ?
J
Iya, kalau tahapan-tahapannya neh agak panjang neh ceritanya karena kan sekali lagi tergantung yah tergantung dari bentuk acaranya yah kalau santunan anak yatim piatu misalnya gitu yah ini adalah suatu program yang sudah rutin dilakukan setiap tahunnya itu kan pasti ada santunan anak yatim piatu gitu kan dan memang selalu dilakukan setiap Bulan Ramadhan tentunya yah ada perencanaan mulai dari kapan waktu yang tepat harinya, waktunya yah tanggal, bulan, tahun, kemudian jamnya berapa, kemudian juga target pesertanya berapa, kemudian juga target pendapatannya berapa gitu kan apa namanya jumlah rupiah yang dilibatkan disitu berapa, kemudian juga sponsornya dan segala macamnya yah kemudian juga dari pelaksanaannya itu akan dilakukan pas apa namanya sesuai dengan yang sudah direncanakan gitu kan dan targetnya tentunya berbeda dengan Community Relations yang lainnya, kalau santunan anak yatim piatu tentunya targetnya adalah anak yatim piatu yang menjadi pendengar Radio Swara Mersidiona gitu kan nah kalau untuk Public Service nya itu sendiri ini kan apa namanya target atau khalayak ini adalah masyarakat ia khalayak luas ia masyarakat luas yah targetnya ia bisa pendengar mersi bisa juga sebelumnya mereka belum pernah dengerin mersi, tapi karena ada kehilangan jadi mau ngga mau
:
90
kemudian akhirnya mereka dengerin mersi gitu kan, nah kalau ini kan memang adalah sesuatu program yang sudah sejak lama yah memang sudah ada gitu jah jadi ada proses ada tahapan-tahapannya agar masyarakat bisa memanfaatkan Public Service ini yang pasti kalau ada diantara masyarakat yang ingin memanfaatkan Public Service nya ini misalnya mereka kehilangan apa namanya STNK atau SIM gitu yah atau kehilangan dompet lah isinya ada A, B, C, D gitu nah prosesnya itu mereka harus ke kantor kepolisian terlebih dahulu untuk memberikan laporan kehilangan apa saja barang-barang yang hilang setelah itu BAP nya di fotocopy dibawa ke Radio Swara Mersidiona disertai juga dengan fotocopy KTP, mungkin kalau ia memungkinkan yah karena kan KTP nya hilang gitu terus apa nanti setelah itu nanti akan diproses oleh orang-orang produksi akan dibuatkan beritanya seperti apa dan akan diumumkan diudarakan itu di jam-jam berapa aja apakah di pukul 14.00, pukul 15.00 kemudian di menit keberapa itu akan diatur oleh bagian produksi gitu loh, jadi setelah diumumkan kalau misalnya masih kurang, misalnya masih belum ini pingin diumumin lagi yah udah tinggal datang aja lagi ke Radio Swara Mersidiona dan tinggal bilang aja sama staf produksi yah mungkin kepala siaran gitu yah bang Rudi gitu kan, bisa lapor sama bang Rudi atau sama sekretaris produksi mba Kristina nanti akan dilayani oleh mereka, karena kami juga ada fom yang sudah kami siapkan gitu kan dan kemudian nanti oleh kepala siaran akan ditentukan jam-jam diudarakannya, jadi yah tergantung ininya yah tergantung acara Community Relations nya yah karena yah itu masing-masing tahapantahapannya berbeda-beda lah. T :
Siapa saja yang termasuk Community Relations dari Radio Swara Mersidiona (klasifikasi atau kategori sasaran) ?
J
Oke yang termasuk dalam Community Relations dari Radio Swara Mersidiona tentunya adalah target ngomongin target pendengar Radio Swara Mersidiona yah Radio Swara Mersidiona target pendengarnya iya kami punya slogan Bandar Dangdut Indonesia yang pasti neh target kalau apa namanya ngomongin target pendengar Radio Swara Mersidiona sendiri ini sudah ada di company profile yah mulai dari apa namanya pendapatan per bulannya mulai dari usia kemudian juga pendidikan dan juga profesi yang pasti yang menjadi target market, target pendengar Radio Swara Mersidiona ini adalah untuk profesinya dulu yah yang paling besar itu adalah karyawan yah sekitar 50%, kemudian juga pelajar 5%, wiraswasta 35%, lain-lainnya itu 10%, kemudian dilihat dari pendidikannya ini SD yang SD nya sekitar 10%, SLTP 25%, SLTA 50%, perguruan tinggi 10%, lain-lain 5%, kemudian kalau dilihat dari rentang usianya ini juga agak panjang ini rentang usianya antara 17 sampai 50 tahun, kemudian dari ukuran pendapatannya target pendengar Radio Swara Mersidiona adalah kelas menengah ke bawah dimana pendapatannya mungkin sampai dengan yah 1 juta rupiah per bulan lah,
:
91
intinya adalah kelas menengah ke bawah gitu, jadi mereka-mereka inilah yang masuk dalam apa namanya sasaran Community Relations yang dilakukan oleh Radio Swara Mersidiona, pastinya ngga bisa jauh lah dari target pendengar kami karena ini yang kita jual kan ke klien yah jadi ngga bisa jauh dari target pendengar Radio Swara Mersidiona, ngga mungkin kalau target pendengarnya seperti yang sudah saya sebutin tadi, tapi sasaran Community Relations nya masyarakat menengah ke atas gitu kayanya ngga yah tapi yang pasti neh memang ngga bisa jauh dari segmentasi yang sudah kami tentukan dari awal pembentukan Radio Swara Mersidiona itu sendiri. T :
Dalam kegiatan Community Relations tersebut, apakah segala biaya yang dikeluarkan berasal dari perusahaan atau ada bantuan dari pihak luar (contohnya) ?
J
:
Iya, kalau mengenai biaya yah pastinya ada yang dikeluarkan oleh perusahaan ada juga yang bantuan dari pihak luar yah seperti misalnya kaya santunan anak yatim piatu itu ada sponsornya, kemudian juga kemudian Idul Adha yang pemotongan hewan qurban itu juga ada sponsor, kemudian juga ada masyarakat pendengar yang terlibat gitu kan jadi ngga cuma dari perusahaan aja tapi juga dari perusahaan-perusahaan lain seperti misalnya yang sudah pernah bekerja sama itu dari bintang tujuh kalbe farma, kemudian ada BRI Syariah kemudian ada sosro dan lain-lain, yah kemudian juga dari masyarakat pendengar ini juga banyak yang memberikan kontribusi seperti santunan anak yatim piatu ini, biayanya dananya diambil tidak hanya dari perusahaan tapi juga dari pendengar Radio Swara Mersidiona itu sendiri, kemudian juga ada pihak luar lainnya yang juga memberikan bantuan yaitu seperti artis-artis dangdut yah yang memang lagu-lagu mereka kami putar disini sehingga ini juga bentuk kepedulian mereka terhadap masyarakat pendengar Radio Swara Mersidiona yang notabennya juga adalah penggemar para artis-artis dangdut tersebut, seperti Ricky Likor kemudian juga Ikke Nurjanah terus juga banyak lah yah artis-artis dangdutnya yah kalau saya sebutin satu-satu takutnya Wati ngga kenal neh karena ngga dengerin dangdut gitu kan, jadi yah banyaklah artis-artis dangdut yang juga terlibat.
T :
Kendala-kendala apa saja yang pernah dihadapi pada saat melakukan kegiatan Community Relations tersebut ?
J
Iya, kendala-kendalanya banyak yah dan tiap kegiatan pasti beda-beda yah mulai dari persiapan panitianya sendiri kemudian juga kaya misalnya santunan anak yatim piatu, neh kita udah prepare buat misalnya dua ratusan anak gitu kan tapi berdasarkan pengalaman she yang datang ngga cuma dua ratus ada kelebihannya yang tidak terdaftar itu bisa seratus sampai dua ratus bisa 100% nya gitu, jadi karena sudah hafal yah sudah tahu yah setiap tahun selalu begitu, jadi yang bajet untuk yang terdaftar itu
:
92
ada kemudian juga bajet-bajet untuk yang tidak terduga itu biasanya sudah kami siapkan gitu loh kalau misalnya sisa neh misalnya neh kan untuk santunan anak yatim piatu, misalnya ternyata yang tidak terdaftar tidak sesuai dengan apa neh anggaran yang sudah kami terapkan gitu yah, yah udah sisanya itu nanti dimasukkan ke apa namanya ke panti asuhan, misalnya kemudian juga ke ada banyak inilah ada banyak chenel yah terus kalau untuk Public Service neh rata-rata she berdasarkan pengalaman yah yang jadi kendala itu kadang-kadang adalah ada diantara masyarakat pendengar yang enggan lapor ke polisi sehingga mereka maunya datang ke Radio Swara Mersidiona tanpa membawa BAP dari kepolisian gitu, karena macam-macam lah, ada yang takut lah, entar keluar duit, banyaklah macam-macam lah, yah kalo pada hal salah satu syaratnya itu adalah adaadanya BAP gitu kan, malah pernah waktu itu ke sini ibu-ibu datang melaporkan ke polisi, dia tuh yang ngga ah mba ngga usah saya takut ngga berani gitu kan, yah maklum lah apa namanya kasihan juga she yah mungkin karena memang ketidakmampuan si ibu tadi, kemudian juga pengetahuan wawasannya kurang gitu kan, sehingga dia ngga berani yang namanya lapor ke polisi, jadi yah sudah akhirnya kami catat pengaduannya kemudian kami olah kami minta KTP nya, kemudian juga foto anaknya yang hilang dan yah sudah akhirnya diudarakan juga gitu loh, tapi jarangjarang she sebenarnya kasus seperti itu tapi adalah kendala-kendala seperti yang sudah saya ceritakan. T :
Apakah sudah ada program Community Relations yang dilakukan sebelumnya ?
J
Community Relations yang dilakukan sebelumnya iya sebelum kalau kaya Public Service ini memang sudah ada yah dari awal Radio Swara Mersidiona mengudara ini sudah dipikirkan gitu yah kemudian juga kalau kegiatan-kegiatan yang lainnya ini memang satu kegiatan-kegiatan rutin kami lakukan setiap tahun mungkin kalau yang sifatnya aksi dental gitu, yah seperti misalnya tahun 2002 itu ada banjir besar, yah banjir besar di wilayah Jakarta yang kalau dulu mungkin tahun 2002 belum apa ada banjir besar di satu titik, tapi di titik-titik lainnya neh ngga kena banjir gitu kan, jadi untuk mobilisasi massa untuk membeirkan bantuan kepada yang terkena banjir neh lebih mudah gitu ketimbang sekarang kalau sekarang banjir sekarang, banjirnya she besar tapi semuanya juga kebanjiran semuanya banjir gitu kan jadi ases terputus masyarakat yang mau memberikan bantuan juga agak udah sulit gitu kan mencapai tempattempat yang menampung bantuan gitu kan kemudian juga ada lagi kaya misalnya waktu Tsunami di Aceh tahun 2006 itu kami juga menghimpun dana dari masyarakat juga dari perusahaan, kemudian juga gempa di Jogya, bahkan kalau untuk gempa di Jogya sendiri dalam mendistribusikan bantuan ini kami melakukannya langsung, yah langsung ke Jogya, ada satu tim dari Radio Swara Mersidiona yang terdiri atas karyawan Radio Swara
:
93
Mersidionanya sendiri dan juga masyarakat pendengar Radio Swara Mersidiona. T :
Bagaimana dampak kegiatan Community Relations bagi perusahaan ?
J
Kalau ngomongin dampak dari satu kegiatan yang positif tentunya ini akan membawa dampak yang positif pula bagi Radio Swara Mersidiona, tapi harus ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu transparansi yah transparansi penggunaan dana transparansi kegiatan gitu kan, karena memang ini melibatkan banyak pihak dan dana yang digunakan juga tidak hanya dana perusahaan ada pertanggung jawaban terhadap klien yang memberikan sponsorship, kemudian juga ada pertanggungjawaban kepada public, kepada masyarakat pendengar, jadi memang transparansi itu memang diperlukan yah, dan ini tentunya dengan tujuan agar satu niatan yang positif kemudian juga dilaksanakan dengan baik pastinya juga akan memberikan satu dampak yang baik terhadap Radio Swara Mersidiona sendiri, yah itu tadi yang tadinya masyarakat ngga pernah dengerin mersi, tapi akrena tahu ada Public Service yang bisa mereka manfaatkan, kemudian akhirnya mereka jadi pernah dengerin Radio Swara Mersidiona gitu loh, jadi pastinya positif dan baik pula dan citra perusahaan juga tentunya akan menjadi lebih positif lagi.
:
T :
Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai kegiatan tersebut ?
J
:
Wah kalau mengenai tanggapan masyarakat yah pastinya mereka senang dong ada layanan pelayanan seperti Public Service gitu kan sehingga mereka bisa memanfaatkan pelayanan tersebut kalau mereka ada satu kejadian yang membuat mereka tuh benar-benar membutuhkan pelayanan ini, misalnya kehilangan dompet atau kehilangan kartu kredit apa lah gitu kan sehingga STNK, lapor ke polisi habis itu mereka lapor ke Radio Swara Mersidiona dan meminta untuk disebarluaskan oleh Radio Swara Mersidiona tentunya ini sangat membantu mereka dan pastinya masyarakat juga terbantu sekali dengan program-program seperti ini kemudian kalau misalnya kaya promosi gratis untuk kegiatan-kegiatan sosial buat masyarakat yang punya atau akan melaksanakan kegiatankegiatan sosial dan ingin dipublikasikan, mereka jugabisa memanfaatkan pelayanan ini secara gratis juga tentunya, kemudian juga seperti misalnya santunan anak yatim piatu, karena tadi segmentasinya kami adalah masyarakat menengah ke bawah, yah walaupun ada juga yaitu tadi menengah ke bawah, yah ada yang membutuhkan santunan dan ada juga yang membutuhkan media atau sarana untuk beramal gitu kan, nah kami menjembatani lah yah antara kedua belah pihak yang saling membutuhkan tersebut.
T :
Apakah kegiatan tersebut berpengaruh terhadap citra perusahaan di mata community ?
94
J
:
Iya, pastinya berpengaruh yaitu tadi tapi dengan catatan segala sesuatunya harus dilakukan dengan baik transparan yah tidak ada yang ditutup-tutupi, kemudian juga dalam pelaksanaannya itu benar-benar ngga ada yang korupsi gitu kan ada kejujuran nah pastinya ini akan memberikan dampak atau citra yang baik di mata komunitas yah terhadap Radio Swara Mersidiona sendiri yang seperti misalnya kaya Public Service gitu, saya pernah waktu itu melayani ada banyak lah yah banyak yang mau memanfaatkan pelayanan public yang diberikan oleh Radio Swara Mersidiona gitu, pas udah saya catat data-datanya gitu kan, terus merkea tuh yang nanya gini mba biayanya berapa mba, oh nggak apa-apa ngga pakai biaya gratis, orang itu yang kaget ah gratis mba, aduh terima kasih yah, nah kaya gitu kan pastinya ini memang amat sangat membantu mereka gitu kan di tengah kesulitan, mereka mau minta tolong untuk disebarluaskan sudah agak-agak takut juga aduh kayanya bayarannya mahal neh, ternyata gratis gitu, tentunya mereka senang dan tentunya mereka akan memandang mersi lebih positif lagi, artinya tujuan semula yang ingin kami capai dengan Community Relations ini akhirnya bisa tercapai dimana masyarakat luas memberikan citra yang positif terhadap Radio Swara Mersidiona.
T :
Menurut anda evaluasi apa saja yang dilakukan setelah program Community Relations tersebut berjalan ?
J
Iya, kalau menurut saya she so par, yah sejauh ini berjalan baik yah berjalan dengan sangat baik dan tentunya ini juga sangat membantu masyarakat pendengar, jadi dikemudian hari kami she berharap bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi terhadap masyarakat pendengar gitu kan, ada lebih banyak jam-jam yang bisa kami berikan kepada mereka yang memanfaatkan layanan tersebut, sehingga tentunya bisa mengkaper lebih banyak lagi pendengar lebih banyak lagi, pendengar yang bisa memanfaatkan program Public Service kami, terus juga kalau untuk program-program yang lainnya seperti santunan anak yatim piatu gitu kan, yah kami berharap sekali lagi jumlah yang bisa terlibat di dalam acara tersebut tentunya juga lebih banyak bisa mengkaper lebih banyak masyarakat yang membutuhkan gitu kan sehingga tentunya bisa memberikan bantuan yang lebih banyak lagi kepada masyarakat sekitar, khususnya masyarakat pendengar Radio Swara Mersidiona, sejauh ini she programnya so par, so good lah yah ngga perlu ditingkatkan lebih, ditingkatkan lagi tentunya kualitinya kualitasnya sehingga masyarakat juga akan lebih puas akan lebih banyak lagi yang bisa memanfaatkan program-program kami dan tentunya tujuan yang diinginkan oleh Radio Swara Mersidiona bisa tercapai yaitu membentuk citra yang positif dimata khalayak pendengar mersi dan juga dimata klien, tentunya yah para pengiklan yang menjadi klien kami.
:
95
TRANSKRIP WAWANCARA Dengan Karyawan PT. Radio Swara Mersidiona Bapak Dicky Sodikin
T :
Kegiatan Community Relations menurut anda itu apa ?
J
:
Kegiatan Community Relations menurut saya adalah sebuah bentuk kegiatan sosial yang diberikan kepada masyarakat sekitar, jadi masyarakat atau komunitas Radio Swara Mersidiona gitu bahwa termasuk fans Radio Swara Mersidiona itu kan pendengar lingkungan sekitar gitu, warga sekitar gitu.
T :
Menurut anda suatu perusahaan apakah wajib mengadakan kegiatan Community Relations (alasannya kenapa) ?
J
:
Iya wajib, karena biasanya dalam perusahaan termasuk di Radio Swara Mersidiona itu juga dimasukkan dalam sub anggaran dasar, jadi saat awal pendirian itu kita ada anggaran yang menyatahkan bahwa kita juga punya kewajiban untuk membina dan pembinaan terhadap lingkungan termasuk juga kegiatan-kegiatan sosial gitu, termasuk di dalam penayangan iklan, jadi spot iklan bebas atau los pot terus juga ada iklan layanan masyarakat termasuk juga dicantumkan bahwa ada iklan yang free sama sekali tidak dipungut biaya, karena itu bagian dari kegiatan sosial Radio Swara Mersidiona terhadap masyarakat gitu.
T :
Menurut anda siapa yang bertanggung jawab dalam pembuatan kegiatan Community Relations ?
J
:
Kalau dimensi sendiri yang bertanggung jawab adalah kepala studio secara struktural kepala studio, baru nanti pekerja pengerjaannya itu dilimpahkan bisa nanti, bisa berhubungan dengan of air itu diberikan kepada bagian of air atau mungkin ada yang misalnya kaya iklan layanan masyarakat itu tentu saja penyiar yang akan bertanggung jawab sebelumnya, tapi dilimpahkan dulu ke kepala siaran dulu baru nanti ke penyiar.
T :
Menurut anda kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan Radio Swara Mersidiona dalam membina Community Relations ?
J
Yang sudah dilakukan oleh Radio Swara Mersidiona kita mempunyai kegiatan rutin yaitu setiap tahun yang pertama adalah santunan terhadap anak yatim piatu, jadi kita sudah punya data banyak mengenai panti-panti asuhan di sekitar Radio Swara Mersidiona termasuk juga kita juga mendata orang-orang jompo, orang-orang yang tidak mampu disekitar Radio Swara Mersidiona, dan setiap tahun kita selalu menyisihkan atau
:
96
kita mengagendakan itu dana untuk santunan anak yatim piatu, misalnya kaya tahun kemarin kita itu bukan dari kita sebenarnya dari pendengar juga, sebenarnya sebagian dari pendengar juga tapi kita juga ada dari sponsor dari kita juga itu sampai delapan belas juta gitu untuk kegiatan ini termasuk juga kita juga punya kegiatan yaitu setiap ada banjir kita sudah punya data-data korban banjir, kita juga sudah punya donatur untuk membantu mereka yang sudah kena musibah, jadi misalnya kaya banjir di Ciledug Indah samping, kita memberikan bantuan dalam bentuk materi sumbangan, misalnya kita juga memberikan bantuan yaitu peliputan langsung ke wilayah tersebut setidaknya bahwa dengan liputan tersebut ini juga bisa membantu masyarakat yang diberikan bantuan kepada korban banjir, artinya memberikan informasi juga mungkin kepada keluarganya yang mendengarkan Radio Swara Mersidiona, bahwa keluarganya, misalnya ada yang kebanjiran gitu, yang kita lakukan terus juga kegiatan lain yang kita lakukan yaitu misalnya penyiaran berita kehilangan apa saja yah termasuk juga kehilangan STNK, BPKB, kehilangan anak yah atau misalnya banyak juga anak-anak, misalnya apa tidak normal pergi, itu kita dibebaskan dari biaya sepeser pun, syaratnya yaitu mereka harus memberikan atau lapor dulu kepolisian, syarat itu harus ada bukti lapor kepolisian baru nanti kita siarkan yaitu kita free empat kali penayangan gitu. T :
Apakah anda diikut sertakan dalam kegiatan ini ?
J
:
Iya, karena kita mengetahui untuk pekerjaannya adalah dimasing-masing bidang misalnya of air tadi adalah bagian of air atau promosi yang lebih apa mungkin dalam hal pekerjaan yah fokusnya mereka yang fokus atau ke misalnya penayangan iklan layanan masyarakat, seperti berita kehilangan, berita kematian tadi itu diserahkan kepada kepala siaran, tapi tetap di acc oleh pimpinan, dan untuk pembuatan sendiri itu biasanya sekretaris produksi.
T :
Menurut anda tujuan apa yang ingin dicapai dari kegiatan Community Relations bagi perusahaan ?
J
Kami sebagai perusahaan pada intinya adalah yang pertama adalah kita mencari keuntungan, tapi bisa mencari keuntungan, kita sebenarnya dalam perusahaan juga apa yah kita mempunyai tanggung jawab moral terhadap lingkungan, jadi ini juga sebenarnya bisa dimanfaatkan juga oleh kami, oleh perusahaan kami yaitu untuk menjaga image kami, menjaga nama baik kami terhadap lingkungan sekitar, bahwa mersi juga peduli terhadap lingkungan dan ini salah satu nilai jual buat kami gitu, orang akan kenal mersi karena kita juga pernah memberikan bantuan yang luar biasa terhadap korban banjir, image kita dapat dari situ walaupun sebenarnya awalnya she bukan tujuan kita bahwa mersi biar terkenal, tapi secara tidak
:
97
langsung bahwa kita punya nama baik di lingkungan, karena kita peduli terhadap lingkungan. T :
Tahap-tahap apa saja yang dilakukan perusahaan dalam kegiatan Community Relations mulau dari perencanaan, pelaksanaan dan target khalayak yang ingin dicapai ?
J
Tahap-tahap yang dilakukan ini untuk kegiatan Community Relations adalah mulai dari perencanaan ini tergantung sebenarnya dari apa yang akan kita tuju apa bentuk-bentuk kegiatan sosial apa yang akan kita buat, misalnya kaya santunan anak yatim piatu, biasanya sebelum sebulan satu bulan sebelum puasa kita neh sudah mulai membuat proposal, nah pas misalnya pas awal-awal puasa proposal tersebut sudah ktia berikan kepada para donatur termasuk juga misalnya kapan mencantumkan tanggal pelaksanaannya santunannya, terus berapa jumlah anak yatimnya berapa, jumlah dana yang dibutuhkan gitu, terus juga kita kan misalnya yatim piatu kita sudah punya data panti-panti asuhan, data-data anak yatim piatu termasuk juga kita berhubungan dengan pengelola-pengelola masjid yang ada di wilayah khususnya Radio Swara Mersidiona yang dekat lingkungan dulu baru nanti ke wilayah-wilayah lain, kalau misalnya kegiatan-kegiatan yang lainnya yang ada she kegiatan yang misalnya banjir itu biasanya tanpa proposal, jadi kita hanya memberikan nons atau pengumuman kepada masyarakat bahwa daerah-daerah mana yang kena banjir, terus kita juga memberikan sumbangan kemudian kita teruskan kepada masyarakat yang sedang kebanjiran dan juga kita liput langsung dari lokasi dimana kita akan berikan bantuan, kita juga siarkan di reportasenya ada reportasenya dari daerah-daerah yang sedang kebanjiran itu.
:
T :
Apakah anda diikutsertakan dalam pembuatan tahap-tahap tersebut ?
J
:
Tahapan-tahapan ngga saya hanya mengetahui gitu, tahapan-tahapan yaitu misalnya kaya kegiatan yatim piatu itu lebih kepada bagian promosi Radio Swara Mersidiona yang lebih banyak bekerja, sedangkan saya hanya mengetahui tapi tetap kita juga membantu lah, tapi yang fokus adalah mereka yang dipromosi.
T :
Menurut anda siapa saja kategori sasaran yang termasuk dalam Community Relations dari Radio Swara Mersidiona ?
J
Yang pertama adalah kita harus mengetahui dulu bahwa pendengar kami adalah masyarakat ekonomi menengah, segmentasinya adalah ekonomi menengah itu adalah pendengar kami, tapi yang kedua adalah lingkungan kita tidak memandang itu pendengar kami atau bukan, tapi kalau sudah lingkungan mereka minta bantuan misalnya ada anak yatim, terus juga misalnya setiap lebaran haji, tapi kita juga memberikan misalnya sumbangan mereka ada yang minta bantuan untuk apa, hewan qurban kita
:
98
juga berikan walaupun mungkin tidak dalam bentuk hewan, misalnya dalam bentuk uang, jadi yang pertama adalah karena pendengar kita adalah pendengar CD menengah, apa CD artinya menengah ke bawah itu adalah masyarakat-masyarakat sebenarnya memerlukan bantuan, jadi kita banyak bangat pemetaannya kita banyak apa mereka-mereka yang perlu bantuan mulai dari orang miskin, terus juga anak yatim piatu, terus juga masjidmasjid di lingkungan kita dekat dengan lingkungan lah. T :
Menurut anda dalam kegiatan tersebut apakah segala biaya berasal dari perusahaan atau bantuan dari pihak luar ?
J
Kegiatan tersebut kebanyakan itu fifti-fifti lah sebagian dari perusahaan terus juga dari karyawan kita, karena membantu itu kan juga bisa tanggung jawab perusahaan atau tanggung jawab pribadi karyawan tersebut kan punya tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, dari pada misalnya mereka harus memberikan bantuan ke tempat lain, kenapa tidak misalnya ke dalam kegiatan kita, nah di samping itu juga kita ada bantuan dari fans club kalau di Radio Swara Mersidiona atau di radio itu antara pendengar dengan radio itu sangat dekat, kita ada yang namanya fans club, jadi itu ada ketuanya ada kepengurusannya dan mereka juga bekerja keras untuk kelangsungan kegiatan sosial Radio Swara Mersidiona itu sangat membantu sekali.
:
T :
Apakah anda ikut bertanggung jawab akan hal tersebut ?
J
:
Iya, kami dalam hal ini Radio Swara Mersidiona tentu saja bertanggung jawab termasuk juga dalam aliran dana laporan keuangan, karena ini adalah di samping uang perusahaan, juga ada uang masyarakat sehingga dalam hal pembukuan terus juga laporan keuangan itu dibuat terbuka lah, jadi biar masyarakat tahu bahwa dari mana uang tersebut dan kemana uang tersebut diberikan, sangat penting menurut kami karena ini menyangkut samping menyangkut uang masyarakat kita juga kita mau masalah uang terus citra kita justru tambah jelek, karena kita berharap dengan kegiatan ini citra kita Radio Swara Mersidiona itu akan naik.
T :
Menurut anda kendala-kendala apa saja yang pernah dihadapi selama kegiatan tersebut berlangsung ?
J
Kita yang fokus ke santunan anak yatim piatu, kendala yang pertama dihadapi yaitu mengenai jumlah dana ini kita terbatas, karena di awal kita sudah katakan bahwa segmen pendengar kita adalah menengah ke bawah dimana kita tahu menengah ke bawah dalam situasi yang sulit seperti ini justru mereka lebih banyak yang memerlukan bantuan, sehingga seketika kita misalnya mengadakan santunan anak yatim piatu, padahal tarif kita misalnya hanya seratus lima puluh orang atau seratus lima puluh anak, tapi ternyata begitu ada pas acara pembagian santunan tersebut yang datang tuh
:
99
bisa dua ratus lima puluh orang sehingga kita memang dalam setiap kegiatan santunan anak yatim piatu, kita harus super lebih lah dana lebih untuk mereka yang tidak terdata yang biasanya bisa lebih besar dibandingkan yang terdata seperti tahun kemarin kita ini lebih dari seratus orang yang tidak terdata yang kita berikan, padahal target kita hanya seratus tujuh puluh lima orang gitu, jadi sehingga memang kita harus kerja keras cari dana baik itu dari perusahan, dari pendengar kami, dan kami sendiri kita juga harus menyiapkan dana yah yang cukup besar lah, dan persiapannya juga harus matang, seberapa dari yang akan diberikan, terus juga seberapa dana yang ada. T :
Menurut anda apakah sudah pernah ada kegiatan ini dilakukan sebelumnya?
J
Jadi sudah yah, artinya bahwa ini sebenarnya kegiatan yang sudah kita agendakan, sudah kita rencanakan, jadi sejak awal kita berdiri Radio Swara Mersidiona ini kita sudah melakukan ini, karena itu bagian dari kegiatan rutinitas Radio Swara Mersidiona setiap tahun bahkan mungkin setiap bulan.
:
T :
Menurut anda apakah dampak dari kegiatan tersebut bagi perusahaan ?
J
:
Kita apa yah oleh masyarakat memiliki kebudayaan sosial yang tinggi, jadi nama baik mersi ini cukup dikenal oleh masyarakat luas gitu, dan kita setiap ada kegiatan mendapat dukungan dari masyarakat, karena kita selama ini bahwa setiap ada kegiatan kita berusaha untuk fer, untuk jujur untuk memberikan laporan yang betul-betul ril lah kita tidak membohongi publik.
T :
Menurut anda bagaimana tanggapan dari masyarakat setelah kegiatan tersebut dilaksanakan ?
J
:
Baik sekali, masyarakat sangat mendukung dan mereka juga selalu menantikan kegiatan-kegiatan selanjutnya.
T :
Menurut anda pengaruh apa terhadap citra perusahaan dimata masyarakat setelah kegiatan tersebut berjalan ?
J
Yang pertama respon dari masyarakat naik lah bahwa kita memiliki kepedulian terhadap sosial, yang kedua nama baik perusahaan dimata klien juga naik bahwa mersi adalah salah satu radio atau perusahaan jasa yang sangat peduli terhadap lingkungannya. Ekstra joss pernah memberikan juga bantuan misalnya sapi untuk disalurkan untuk qurban dan kita salurkan kepada masyarakat sekitar dan itu sambutan dari masyarakat cukup antusias cukup luar biasa, terus juga dari promag misalnya memberikan bantuan kambing, juga pernah terus ada lagi bahkan kita dulu
:
100
waktu banjir seperti Itang Yunas itu pernah memberikan sumbangan kepada kami baju-baju yang masih dicap masih digantungi masih ada capnya itu diberikan ke kami untuk kami salurkan, terus juga pernah Yuni Shara pernah memberikan bantuan melalui Radio Swara Mersidiona, bahkan RCTI juga pernah meminta bantuan data ke kami data korban banjir, dan masih banyak lagi bantuan-bantuan yang diberikan oleh masyarakat kepada kami, karena mereka sangat percaya kepada kami mengenai apa pengelolahan kegiatan sosial. T :
Menurut anda evaluasi apa saja yang dilakukan oleh atasan anda setelah program Community Relations tersebut berjalan ?
J
Iya, menurut kami evaluasi yang dilakukan oleh kami beserta atasan kami adalah terhadap kegiatan sosial yang sudah kami lakukan yaitu yang pertama target sasaran tercapai atau tidak, yang keduanya setelah target tercapai, terus apa saja yang menjadi hambatan-hambatan terus juga itu saja bahwa hasil dari evaluasi ini akan menjadi bahan untuk kegiatan kami selanjutnya atau kegiatan kami dimana yang akan datang, jadi bahwa kegiatan sekarang ini merupakan modal untuk kegiatan selanjutnya.
:
101
TRANSKRIP WAWANCARA Dengan Karyawan PT. Radio Swara Mersidiona Bapak Syahrudin
T :
Kegiatan Community Relations menurut anda itu apa ?
J
:
Sebuah kegiatan sosial yang berada di lingkungan disebuah perusahaan itu lingkungan tempat-tempat tinggal penduduk sekitar.
T :
Menurut anda suatu perusahaan apakah wajib mengadakan kegiatan Community Relations (alasannya kenapa) ?
J
:
Kalau menurut saya wajib, kalau dari situ kita bisa mengukur segi positif atau negatifnya dengan kehadiran perusahaan dia mana dia berdiri.
T :
Menurut anda kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan Radio Swara Mersidiona dalam membina Community Relations
J
Kalau untuk di Radio Swara Mersidiona banyak yah, salah satunya jumpa fans, fans itu banyak neh seJabotabek, jadi untuk mempertemukan mereka tidak hanya lewat udara, kita juga mengadakan kegiatan-kegiatan of air itu satunya yang kedua kegiatan-kegiatan hari besar seperti yang sekarang sedang berlangsung yaitu Maulid itu kebetulan ada ibu-ibu pengajian itu dari fans Radio Swara Mersidiona juga, atau kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya hiburan seperti ada lomba karaoke atau mungkin kegiatan sosial seperti penyantunan anak yatim piatu, Public Service, dan lain-lain.
:
T :
Apakah anda diikut sertakan dalam kegiatan tersebut ?
J
:
Yah tergantung kalau saya dilibatkan jadi panitia yah saya terlibat, kalau misalnya saya ngga dilibatkan jadi panitia yah saya hanya jadi penonton saja.
T :
Menurut anda siapa yang bertanggung jawab dalam pembuatan kegiatan Community Relations ?
J
Dari pihak perusahaan, dari manajemen lah.
:
T :
Menurut anda tujuan apa yang ingin dicapai dari kegiatan Community Relations bagi perusahaan ?
J
Tujuannya dengan diadakannya kegiatan Community Relations ini antara perusahaan dengan pihak-pihak luar jadi bertambah akrab, sehingga akan terjadi hubungan yang harmonis, saling membutuhkan.
:
102
T :
Menurut anda siapa saja kategori sasaran yang termasuk dalam Community Relations ?
J
:
Kategori sasaran kita adalah kalangan menengah ke bawah, itu segmen kita.
T :
Menurut anda dalam kegiatan tersebut apakah segala biaya berasal dari perusahaan atau bantuan dari pihak luar ?
J
Kalau selama ini yang dijalani yah setiap kita akan mengadakan acara kita selalu mendapat dana tentunya dari sponsor, yah sponsor entah itu acaranya dangdutan, misalnya kecuali memang acara-acara yang sifatnya sosial, kadang kala perusahaan juga menawarkan sumbangannya, kalau memang fiur-fiur acara yang komersial itu kita selalu mengadakan sponsor.
:
T :
Apakah anda ikut bertanggung jawab akan hal tersebut ?
J
Iya
:
T :
Menurut anda kendala-kendala apa saja yang pernah dihadapi selama kegiatan tersebut berlangsung ?
J
Biasanya kegiatan yang paling susah kendalanya mencari sponsor.
:
T :
Menurut anda apakah sudah pernah ada kegiatan ini dilakukan sebelumnya?
J
Sudah pernah, sudah pernah kita lakukan.
:
T :
Menurut anda apakah dampak dari kegiatan tersebut bagi perusahaan ?
J
:
Dampaknya kalau memang acara itu berjalan sukses yah tentunya perusahaan akan mendapat pujian atau minimalnya kalau kita selalu sukses dalam membuat acara yah tentunya akan mengundang klien-klien yang lain.
T :
Menurut anda bagaimana tanggapan dari masyarakat setelah kegiatan tersebut dilaksanakan ?
J
:
Kalau selama ini setiap kita membuat kegiatan tanggapan dari masyarakat positiflah yah, apa lagi kalau memang sifatnya itu sosial mereka sangat mendukung dan sangat antusias.
T :
Menurut anda pengaruh apa terhadap citra perusahaan di mata masyarakat setelah kegiatan tersebut berjalan ?
103
J
:
Yah alhamdulillah kalau selama ini setiap kita bikin acara dan alhamdulillah sukses, dan itu membuat citra Radio Swara Mersidiona, khususnya di mata masyarakat cukup baik, dan setiap ada kegiatankegiatan yang dilakukan oleh Radio Swara Mersidiona mereka selalu aktif mendukung.
104
TRANSKRIP WAWANCARA Dengan Masyarakat Bapak Eko
T :
Menurut anda kegiatan Community Relations seperti apa yang pernah dilakukan oleh Radio Swara Mersidiona ?
J
:
Yang saya ketahui banyak, yah salah satunya kegiatan-kegiatan jumpa fans atau mungkin kegiatan-kegiatan sosial seperti santunan anak yatim piatu dan Public Servcie.
T :
Apakah kegiatan tersebut menurut anda bermanfaat (bila ada, manfaat apa yang diperoleh dari program tersebut) ?
J
:
Ada banyak manfaatnya kalau kita aktif di Radio Swara Mersidiona kita banyak sahabat, banyak teman, salah satunya itu terus kegiatan sosialnya, misalnya Public Service, santunan anak yatim piatu, kita kan menambah pahala juga, salah satunya itu.
T :
Apakah program seperti ini sering dilakukan khususnya oleh pihak Radio Swara Mersidiona ?
J
:
Sepengetahuan saya sering yah, jadi Radio Swara Mersidiona banyak mengadakan kegiatan-kegiatan sosial atau hiburan setiap tahun.
T :
Menurut anda kegiatan Community Relations seperti apa yang paling diharapkan oleh masyarakat ?
J
:
Yang sifatnya sosial, kadang kala yah hiburannya juga boleh seperti ada show dangdut gratisan kaya gitu lah.
T :
Apakah dalam kegiatan tersebut anda atau masyarakat lainnya akan berpandang positif terhadap Radio Swara Mersidiona ?
J
:
Iya, selama ini kalau saya ditanya seperti itu yah saya selalu angkat jempol lah untuk Radio Swara Mersidiona, yah selain dangdutnya atau musikmusiknya juga banyak kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
T :
Menurut anda apakah kegiatan tersebut perlu dijadikan program rutin perusahaan untuk masyarakat ?
J
Menurut saya harus ada kegiatan rutin atau agenda rutin atau agenda tahunan, seperti setiap bulan puasa mengadakan santunan anak yatim piatu, Public Service, terus ada kegiatan-kegiatan bencana alam selalu aktif lah dalam memberikan bantuan.
:
105
T :
Menurut anda kegiatan Community Relations yang dilakukan Radio Swara Mersidiona tepat untuk dilakukan bagi komunitas pendengarnya ?
J
Iya sangat tepat.
:
T :
Apakah anda mendukung kegiatan tersebut (alasannya) ?
J
:
Oh sangat mendukung sekali selama acara itu untuk kemasalehatan umat, maksudnya kemasalehatan umum, untuk kepentingan umum, yah saya mendukung lah, orang acaranya bagus-bagus ngga ada yang merugikan.
T :
Dampak apa yang dapat diperoleh bagi komunitas pendengar setelah diadakannya program Community Relations tersebut ?
J
:
Dampaknya setelah ada kegiatan kayaknya kita jadi tambah akrab, yang tadinya cuma kenal-kenal di udara, kenal-kenal fia telepon, tapi setelah ada jumpa fans kita jadi bisa tahu oh si ini, oh si itu, jadi bisa tahu lah, jadi kenal satu dengan yang lain.
T :
Apakah dalam kegiatan tersebut, terasa manfaatnya bagi komunitas pendengar Radio Swara Mersidiona ?
J
Salah satu manfaatnya yang saya rasakan setiap ada kegiatan di Radio Swara Mersidiona, satu kita menambah teman menambah saudara, di kegiatan-kegiatan Radio Swara Mersidiona juga ada pengajian-pengajian, itu kan bisa menambah wawasan juga, terus yang paling penting yah untuk menghilangkan strees, ada hiburannya di Radio Swara Mersidiona.
:
106
TRANSKRIP WAWANCARA Dengan Masyarakat Ibu Agus
T :
Menurut anda kegiatan Community Relations seperti apa yang pernah dilakukan oleh Radio Swara Mersidiona ?
J
:
Contohnya kegiatan seperti pengajian setiap hari, sama kemarin bulan puasa santunan anak yatim piatu dan Public Service.
T :
Apakah kegiatan tersebut menurut anda bermanfaat (bila ada, manfaat apa yang diperoleh dari program tersebut) ?
J
:
Sangat banyak manfaatnya, karena dari situ kita bisa belajar agama, terus kita akan menyantunin anak yatim piatu, jadikan kita bisa saling membagibagikan sedikit dari rezeki kita, dan di samping itu Radio Swara Mersidiona dapat membantu orang-orang yang sedang mengalami kesulitan seperti misalnya ada yang kehilangan anak atau surat-surat berharga dan masih banyak lagi yang lainnya.
T :
Apakah program seperti ini sering dilakukan khususnya oleh pihak Radio Swara Mersidiona ?
J
Iya, sangat sering dilakukan oleh Radio Swara Mersidiona.
:
T :
Menurut anda kegiatan Community Relations seperti apa yang paling diharapkan oleh masyarakat ?
J
:
Yang diharapkan kayaknya semuanya sudah mencakupi yah, jadi sudah semua diharapkan, kayaknya yang belum itu jalan santai bareng, kayaknya saya belum pernah lihat sekarang-sekarang ini.
T :
Apakah dalam kegiatan tersebut anda atau masyarakat lainnya akan berpandang positif terhadap Radio Swara Mersidiona ?
J
Iya, pastinya sangat memandang positif lah yah.
:
T :
Menurut anda apakah kegiatan tersebut perlu dijadikan program rutin perusahaan untuk masyarakat ?
J
:
Iya perlu, tapi tergantung keadaan keuangan Radio Swara Mersidiona dan sponsor kalau ada sponsor boleh-boleh aja.
T :
Menurut anda kegiatan Community Relations yang dilakukan Radio Swara Mersidiona tepat untuk dilakukan bagi komunitas pendengarnya ?
107
J
:
Iya sangat tepat sekali, karena Radio Swara Mersidiona sangat membantu masyarakat disini.
T :
Apakah anda mendukung kegiatan tersebut (alasannya) ?
J
:
Iya saya sangat mendukung sekali dengan adanya kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Radio Swara Mersidiona, karena kegiatan-kegiatan tersebut sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat.
T :
Dampak apa yang dapat diperoleh bagi komunitas pendengar setelah diadakannya program Community Relations tersebut ?
J
:
Dampaknya she banyak, yang teman jadi sahabat, yang tadinya tidak kenal jadi kenal, jadi kekeluargaan lah gitu.
T :
Apakah dalam kegiatan tersebut, terasa manfaatnya bagi komunitas pendengar Radio Swara Mersidiona ?
J
Oh iya sangat banyak manfaatnya, yang terutama yah itu tadi kebersamaan itu aja.
: