SKRIPSI
“STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PT. MNC SKY VISION (INDOVISION) TAHUN 2007”
Disusun Oleh : Ranny Novanda Zam 04303 – 042
Disusun Untuk Memenuhi Prasyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi Program Studi Marketing Communication And Advertising
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JURUSAN MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING ABSTRAKSI RANNY NOVANDA ZAM (04303 – 042) Strategi Komunikasi Pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) Tahun 2007 xi + 86 halaman; 50 lampiran; Bibliografi; 26 buku (Tahun 1992-2005) Perkembangan informasi di dalam negeri (lokal) maupun mancanegara semakin meningkat, maka banyak pula muncul perusahaan-perusahaan operator TV berlangganan melalui satelit yang menawarkan produk sejenis. Saat ini ada beberapa nama merek sebagai operator TV berlangganan melalui satelit yang banyak diminati oleh para konsumennya. Dalam situasi persaingan tersebut, Indovision tetap eksis pada posisinya untuk kategori produk operator TV berlangganan melalui satelit. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT. MNC Sky Vision (Indovision) tahun 2007 . Teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah teori dari Chriss Fill yang terdapat didalam buku Marketing Communication: Framework, Theories and Application. Didalam buku tersebut digambarkan suatu strategi komunikasi pemasaran bahwa organisasi dapat dilihat sebagai suatu lingkungan yang terbuka dimana antara komponen-komponennya saling terkait satu sama lain. Penelitian ini bersifat deskriptif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, dimana pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan narasumber yang berkompeten. Hasil penelitian menunjukan bahwa periklanan (dengan menggunakan media above the line,seperti: majalah, tabloid, surat kabar, TV, radio dan bellow the line, seperti: flyer, poster, spanduk, billboard, sticker, banner, umbul-umbul), promosi penjualan (dilaksanakan dengan memberikan insentif kepada dealer dan sales front liners dengan akumulasi insentif, selain itu promosi penjualan dilaksanakan kepada konsumen dengan memberikan gratis biaya pemasangan), penjualan tatap muka (dilaksanakan melalui sales front liners, seperti: sales promotion girl yang berada di modern store Indovision), penjualan langsung (dilakukan oleh para tenaga penjual sales door to door) dan publisitas (dilaksanakan melalui pembukaan cabang Indovision, kerjasama event, dan sponsorship) serta Push strategy, dengan memberikan program insentif kepada dealer dan sales front liners, akumulasi insentif kepada dealer dan sales front liners dan memperluas saluran distribusi. Pull strategy, dengan menggunakan media above the line dan bellow the line, dengan memberikan penawaran kepada pelanggan, merupakan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Indovision pada tahun 2007.
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI Nama
: Ranny Novanda Zam
NIM
: 04303-042
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Marketing Communication and Advertising
Judul Skripsi
:“Strategi Komunikasi Pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) Tahun 2007”
Mengetahui
Pembimbing I
( Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si)
Pembimbing II
( Berliani Ardha, S.E, M.Si )
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Nama
: Ranny Novanda Zam
NIM
: 04303-042
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Marketing Communication and Advertising
Judul Skripsi
“ Strategi Komunikasi Pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) Tahun 2007”
Jakarta, 21 Agustus 2008
1. Ketua Sidang ( Nurprapti W. Widyastuti, M.Si )
(..……………………)
2. Penguji Ahli ( Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si )
(..……………………)
3. Pembimbing I ( Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si )
(..……………………)
4. Pembimbing II ( Berliani Ardha, S.E, M.Si )
(..……………………)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
PENGESAHAN DAN PERBAIKAN SKRIPSI Nama
: Ranny Novanda Zam
NIM
: 04303-042
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Marketing Communication and Advertising
Judul Skripsi
“ Strategi Komunikasi Pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) Tahun 2007”
Jakarta, 25 Agustus 2008
Disetujui dan Diterima Oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
( Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si )
( Berliani Ardha, S.E, M.Si )
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Ketua Bidang Studi
( Dra. Diah Wardhani, M.Si )
( Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si)
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmannirahim
Segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dengan segala perjuangan serta doa yang tiada henti akhirnya skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) Tahun 2007” telah diselesaikan dengan baik, guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Program Studi Marketing Communication & Advertising. Selama menjalani proses penulisan, tentunya peneliti tidak lepas dari kendala dan hambatan. Namun berkat bantuan berbagai pihak, menjadikan peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si, selaku dosen pembimbing pertama dan selaku Ketua Jurusan Marketing Communication & Advertising, yang selalu memberikan masukan dan bimbingannya selama peneliti menempuh skripsi ini. 2. Ibu Berliani Ardha, SE, M.Si, selaku dosen pembimbing kedua yang selalu memberikan masukan dan bimbingannya selama peneliti menempuh skripsi ini. 3. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 4. Ibu S.M. Niken Restati, S.Sos, M.Si, selaku Sekretaris Ketua Jurusan Marketing Communication & Advertising. 5. Ibu Nurprapti W. Widiastuti, S.Sos, M.Si, selaku Pembimbing Akademik.
6. Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), yang telah bersedia meluangkan waktunya pada peneliti untuk melakukan wawancara dalam penelitian pada skiripsi ini. 7. Bapak Harry Iswahyudi selaku Advertising & Promotion Supervisor PT. MNC Sky Vision (Indovision), yang telah bersedia meluangkan waktunya pada peneliti untuk melakukan wawancara dalam penelitian pada skiripsi ini. 8. Ibu Sallymah F. Effendie selaku Marketing Service & PR Executive PT. MNC Sky Vision (Indovision), yang telah bersedia meluangkan waktunya pada peneliti untuk melakukan wawancara dalam penelitian pada skiripsi ini. 9. Ibu Retno R. Kusumaningtyas selaku Media Plan Executive PT. MNC Sky Vision (Indovision), yang telah bersedia meluangkan waktunya pada peneliti untuk melakukan wawancara dalam penelitian pada skiripsi ini. 10. Kepada pihak PT. MNC Sky Vision (Indovision), staff Marketing dan staff HRD (Ibu Umy, mas Ucha, mas Albert, mas Pri, Anggi, mba Lina) serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih atas kerjasama dan dukungannya selama ini.
Peneliti juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orang tua peneliti, yang selalu memberikan
kasih sayang, perhatian,
dukungan serta doa yang tiada henti menyertai dan menemani setiap langkah perjuangan peneliti. 2. Kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti, selama peneliti menempuh perkuliahan dari semester pertama sampai peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.
3. Kepada Staff Tata Usaha dan Laboran Fakultas Ilmu Komunikasi (Bpk. Samsuri, mas Mawi, mas Ervan, mba Lila, mas Maivi, mas Ibenk dan mas Jay) terima kasih atas bantuannya mengenai surat menyurat dan peminjaman alat-alat presentasi. 4. Kepada teman-teman FIKOM, khususnya Marcomm & Advertising 2003, Linda, Citra, Nurul, Ando, Santi, Mahdi, Tantri, Idham, serta semua teman-teman lainnya yang tidak peneliti sebutkan satu persatu, yang telah menjadi teman setia peneliti selama menempuh perkuliahan di Universitas Mercu Buana.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum dikatakan sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang membacanya. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi masyarakat pada umumnya dan peneliti khususnya.
Jakarta, Agustus 2008
Ranny Novanda Zam
DAFTAR ISI ABSTRAKSI ............................................................................................................ i LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ….………..……………….......................ii TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI ..………………...………….………..........iii PENGESAHAN DAN PERBAIKAN SKRIPSI ...…..……………………….....iv KATA PENGANTAR ...........................................................................................v DAFTAR ISI ........................................................................................................viii DAFTAR BAGAN ................................................................................................. x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang ………………………………………………………. 1 1.2 Perumusan Masalah …………………………………………………. 4 1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 5 1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………….. 7 2.1 Komunikasi Pemasaran ……………………………………………… 7 2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran ………………………………… 10 2.2.1 Segmentasi Pasar ……………………………………………... 14 2.2.2 Targeting (Pasar Sasaran) …………………………………….. 16 2.2.3 Positioning ……………………………………………………. 17 2.3 Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran ............................................... 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 26 3.1 Sifat & Penelitian Penelitian ……………………………………….. 26 3.2 Metode Penelitian ………………………………………………..…. 27 3.3 Penentuan Narasumber …………………………………………..…. 27 3.4 Teknik Pengumpulan Data ……………………………….………… 28 3.5 Definisi Konsep …………………………………………………..… 28 3.6 Fokus Penelitian ………………………………………………….… 29 3.7 Teknik Analisa Data ……………………………….……………….. 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .………………..... 31 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian………………………………… 31 4.1.1 Lokasi Penelitian ………………………………………............ 31 4.1.2 Objek Penelitian ………………………………………….…… 31 4.1.3 Sejarah PT.MNC Sky Vision (Indovision)…….……………… 31 4.1.4 Keunggulan Indovision…………………………………….….. 32 4.1.5 Profil Produk………………………………….……………….. 33 4.1.6 Perangkat Produk…………………………………………….... 34 4.1.7 Kategori Profil Pelanggan Indovision………………………..... 34 4.1.8 Paket-Paket Indovision………………………………………… 35 4.2 Hasil Penelitian…………………………………………................... 37 4.2.1 SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threaths)………. 38 4.2.1.1 Kekuatan (Strengths)…………………………………. 38 4.2.1.2 Kelemahan (Weakness)………………………………. 39 4.2.1.3 Peluang (Opportunities)……………………………… 40 4.2.1.4 Ancaman (Threaths)…………………………………. 41
4.2.2 Segmentation, Targetting, Positioning (STP)………………… 41 4.2.2.1 Segmentation………………………............................. 43 4.2.2.2 Targetting…………………………………………….. 43 4.2.2.3 Positioning…………………………............................ 44 4.2.3 Tujuan Strategi Komunikasi Pemsaran…………………….... 44 4.2.4 Strategi Komunikasi Pemasaran…………………………....... 45 4.2.5 Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran………………... 51 4.2.5.1 Periklanan (Advertising)…………………………….... 52 4.2.5.2 Promosi Penjualan (Sales Promotion)………………... 62 4.2.5.3 Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)...…….......... 66 4.2.5.4 Penjualan Langsung (Direct Response)…………......... 67 4.2.5.5 Publisitas (Publicity)...........…………………………... 67 4.2.6 Riset dan Evaluasi……………………………………............ 69 4.2.7 Pembahasan…………………………………………….......... 70 BAB V PENUTUP…………………………………………………………...... 84 5.1 Kesimpulan…………………………………………………....... 84 5.2 Saran……………………………………………………….......... 85
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR BAGAN Bagan 2.1: A System Of Marketing Communication……………………........12
DAFTAR TABEL Tabel 4.1: Channel – Channel di Indovision ....................................................... 35 Tabel 4.2: Kegiatan Periklanan Indovision di Televisi ....................................... 54 Tabel 4.3: Kegiatan Periklanan Indovision di Radio…………………………….55 Tabel 4.4: Kegiatan Periklanan Indovision di Majalah ….....……………………57 Tabel 4.5: Kegiatan Periklanan Indovision di Surat Kabar………………………58 Tabel 4.6: Kegiatan Periklanan Indovision di Tabloid…………………………..60 Tabel 4.7: Kegiatan Publisitas Indovision Tahun 2007………………………….68 Tabel 4.8:Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran Indovision Dalam Meningkatkan Brand Awareness………………………………77 Tabel 4.9:Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran Indovision Dalam Meningkatkan Penjualan………………………………………77 Tabel 4.10:Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran Indovision Dalam Mempertahankan Pelanggan…..………………………………79
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Strategi komunikasi pemasaran terhadap sebuah produk atau jasa pada sebuah perusahaan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam memajukan perusahaan. Oleh karena itu, dituntut pula adanya kerjasama dari sebuah tim yang solid dalam memasarkan sebuah produk yang diproduksi oleh perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan membuat suatu strategi, baik strategi dalam pemasarannya maupun strategi dalam melakukan komunikasinya. Strategi pemasaran yang didalamnya terdapat bauran pemasaran yang mencakup empat elemen penting atau yang disebut juga dengan 4P yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (distribusi) dan promotion (promosi). Menyadari betapa pentingnya suatu strategi komunikasi pemasaran didalam suatu perusahaan dengan segala macam bentuk alat-alat promosi yang digunakannya baik melalui media ataupun tanpa adanya media, para manajer promosi atau pengelola perusahaan lainya harus mengetahui situasi pasar yang akan dituju. Pasar adalah sekelompok penjual dan pembeli yang mau mempertukarkan barang dan jasa untuk sesuatu yang bernilai.1 Seringkali gagalnya suatu produk dipasaran disebabkan oleh salahnya strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dengan kondisi pasar yang tidak dipahami oleh para manajer promosi maupun bagi pengelola perusahaan lainnya. Dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran terhadap 1
E. Jerome, McCarthy dan William D. Oerreault. Dasar-Dasar Pemasaran, PT. Erlangga, Jakarta, 1998, hal 12.
suatu produk dipasaran merupakan salah satu tugas penting yang harus diperhatikan bagi seorang manajer promosi atau pemasaran dan juga pengelolaan perusahaan lainya, karena pelaksanaan tersebut satu hal yang tidak mudah ditangani secara spesifik. Maka manajer pemasaran dituntut pula untuk selalu mengembangkan cara-cara baru agar produk yang dikomunikasikan tersebut dapat bersaing dengan produk-produk lain yang sejenisnya. Untuk mengetahui perkembangan dari produk yang dikomunikasikan oleh perusahaan, ada baiknya perusahaan selalu melakukan suatu tinjauan kembali dengan tujuan ingin melihat dan mengetahui tingkat perbedaan penjualan produk pada masa sebelumnya dengan masa sekarang dan masa sekarang dengan masa yang akan datang. Karena maju mundurnya suatu perusahaan salah satu pendukung pentingnya adalah pemasaran dengan strategi komunikasi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan unsur-unsur komunikasi pemasaran yang digunakan seperti melalui periklanan, promosi penjualan, penjualan tatap muka, penjualan langsung dan publisitas yang dikaitkan dengan kegunaan produk. Oleh sebab itu penggunaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan dengan terencana dan terarah, diharapkan adanya peningkatan secara positif bagi kemajuan perusahaan. Pada
saat
sekarang
ini
kebutuhan
masyarakat
untuk
mengetahui
perkembangan informasi di dalam negeri (lokal) maupun mancanegara semakin meningkat, maka
banyak pula muncul perusahaan-perusahaan operator TV
berlangganan melalui satelit yang menawarkan produk sejenis. Saat ini ada beberapa nama merek sebagai operator TV berlangganan melalui satelit yang banyak diminati oleh para konsumennya. Masing-masing produsen operator TV berlangganan
melalui satelit saling berupaya menarik perhatian
konsumen, untuk menggunakan produknya sehingga munculnya persaingan produk. Salah
satunya
adalah Indovision yang berada
dibawah
manajemen
PT. MNC Sky Vision (Indovision), adapun pesaing dari Indovision adalah Astro, Telkom Vision dan Kabel Vision. Kedua operator TV berlangganan melalui satelit tersebut berusaha untuk menarik perhatian konsumennya dengan tampilan format produk yang hampir sama dengan pesaingnya yaitu Indovision. Melihat banyaknya persaingan diantara produk sejenis maka masing-masing perusahaan mempunyai strategi yang berbeda-beda dalam meraih pangsa pasar yang diinginkan. Untuk itulah PT. MNC Sky Vision (Indovision) juga menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian konsumennya dengan melakukan strategi komunikasi pemasaran yang berbeda dengan produk pesaingnya. Dalam situasi
persaingan tersebut, Indovision tetap eksis pada posisinya
untuk kategori produk operator TV berlangganan melalui satelit. Hal inilah yang melatar belakangi penulis memilih PT. MNC Sky Vision (Indovision) sebagai objek penelitian, karena PT. MNC Sky Vision (Indovision) merupakan operator TV berlangganan yang mendistribusikan siaran televisi berlangganan melalui satelit yang pertama di Indonesia. Perusahaan ini mulai memasarkan produk jasa tayangan televisi berlangganan melalui satelit pada awal tahun 1994. Pada produk operator TV berlangganan melalui satelit milik PT. MNC Sky Vision (Indovision) terdapat 54 channel TV berlangganan (termasuk radio) baik lokal maupun mancanegara ke seluruh wilayah Indonesia menggunakan frekuensi S-Band. Dengan menggunakan dekoder digital (Digital Satellite Decoder / DSD)
dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm, Indovision menawarkan pelayanan pendistribusian tayangan TV berlangganan berkualitas tinggi.2 Teknologi digital Indovision memungkinkan terjadinya transmisi sinyal digital yang menawarkan beraneka channel yang lebih berkualitas dari sisi gambar dan suara dibandingkan mereka yang menggunakan teknologi analog. Teknologi digital Indovision juga memungkinkan terjadinya transmisi channel-channel TV tersebut langsung kepada para pelanggan dan bukan kepada para penyedia atau programmer yang menayangkan dan memproduksi program-program TV. Pelanggan dapat memperoleh jaminan bahwa dengan teknologi digital yang dipergunakan, Indovision akan terus memberikan standar terbaik pendisribusian tayangan televisi berlangganan yang menghibur sekarang dan di masa datang.3 Dari keterangan diatas, maka peneliti memilih judul “Strategi Komunikasi Pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) Tahun 2007”.
1.2
Rumusan Masalah Dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran terhadap suatu produk
dipasaran merupakan sesuatu yang harus diperhatikan dan satu hal yang tidak mudah ditangani secara spesifik bagi manager promosi atau pemasaran dan juga pengelola perusahaan lainnya, dimana harus dihadapkan bentuk strategi yang bagaimana yang harus dilakukan oleh perusahaan agar produk yang dipasarkan dapat bersaing dengan produk-produk lain yang sejenis. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah yang akan diteliti adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT. MNC Sky Vision (Indovision) tahun 2007? 2 3
Company Profile PT. MNC Sky Vision (Indovision). Ibid.
1.3 Tujuan Penelitian Dengan banyaknya persaingan yang muncul pada operator TV berlangganan melalui satelit, maka pada penelitian Strategi komunikasi pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) Tahun 2007 mengacu pada teori Chriss Fill, dimana terdapat Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Direct Response dan Publicity. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT. MNC Sky Vision (Indovision) tahun 2007 .
1.4
Manfaat Penelitian Dari penelitian ini, peneliti ingin memberikan manfaat, antara lain: 1.4.1 Manfaat Akademis Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti ingin memberikan masukan
terhadap pengembangan dan penelitian ilmu komunikasi
khususnya bidang periklanan terutama mengenai strategi komunikasi pemasaran operator TV berlangganan melalui satelit . 1.4.2 Manfaat Praktis Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi PT. MNC Sky Vision (Indovision) dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran Indovision.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Pemasaran Pemasaran dalam konsep awal yang sederhana dikenal dalam bentuk bauran pemasaran atau marketing mix. Marketing Mix pada dasarnya terdiri dari empat elemen penting atau yang disebut juga dengan istilah 4P yaitu: product (produk), price (harga), place (distribusi) dan promotion (promosi). Pada dasarnya pemasaran merupakan sebuah proses yang mencakup siapa konsumen yang akan dituju, apa konsumen inginkan dan bagaimana mengembangkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta melakukan proses dalam menyampaikan atau memasarkan produk kepada konsumen dan pada kenyataannya proses pemasaran tersebut erat kaitannya dengan komunikasi, karena tanpa komunikasi, pemasaran tersebut sulit diwujudkan. Komunikasi pemasaran (marketing communication) sebenarnya berkembang dari salah satu bauran pemasaran (marketing mix) yaitu promosi. Bauran pemasaran (marketing mix) tersebut terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan tatap muka (personal selling), penjualan langsung (direct response) dan publisitas (publicity). Semua komponen-komponen tersebut menjadi bagian dari konsep komunikasi pemasaran terpadu.4 Didalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, semua komponen tersebut sangat dibutuhkan dalam upaya penyampaian pesan informasi mengenai produk dengan tujuan untuk menarik perhatian konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. 4
Don. E. Schultz, Stanley E. Tannenbaurn, Robert. F. Lauter Born, Integrated Marketing Communication Illinois : NTC Business Books, 1994, hal 5.
Fandy
Tjiptono
menjelaskan
mengenai
strategi
komunikasi
pemasaran
mengatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan aktivitas perencanaan pemasaran yang berusaha untuk menyampaikan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan bersangkutan.5 Suatu komunikasi pemasaran dapat dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh khalayak sasaran dan membuat khalayak sasaran melakukan sesuatu sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan. Dalam hal ini terdapat unsur bujukan (persuasion) agar khalayak sasaran dapat menerima produk yang ditawarkan serta mempengaruhi konsumen
agar mau melakukan tindakan
pembelian sesuai dengan yang diinginkan oleh pengirim pesan. Dengan adanya hal tersebut dapat disimpulkan bahwa didalam komunikasi pemasaran terdapat tiga tujuan utama yang pada umumnya dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu untuk menyampaikan informasi, mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik perhatian konsumen serta mengingatkan konsumen tentang keberadaan suatu produk dipasaran. Philip Kotler mengatakan bahwa seorang komunikator pemasaran harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut dengan tujuan agar produk yang akan disampaikan dapat diterima oleh konsumen sasarannya. Adapun hal-hal yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut: 6 1. Mengidentifikasikan target audience atau target konsumen Konsumen dapat berupa individu, kelompok, publik khusus atau publik umum. Target audience atau konsumen secara kritis mempengaruhi keputusan
5
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, ANDI, Yogyakarta, 1997, hal 219. Philip Kotler, Manajemen Pemasaran : An Asian Perseptive, Prentice Hall, Fifth Edition, 1994, hal 25. 6
komunikator pada pesan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya serta kepada siapa pesan tersebut disampaikan. 2. Menentukan tujuan komunikasi Seorang komunikator dapat mencapai respons cognitive, affective atau behavior dari target audiencenya. Komunikator dapat memberikan suatu informasi ke dalam pikiran konsumen, merubah sikap konsumen atau menginginkan konsumen bertindak. 3. Mendesain pesan Seorang komunikator harus dapat mengembangkan pesan yang efektif serta dapat menarik perhatian, ketertarikan, membangkitkan hasrat (desire) dan tindakan (action) sehingga konsumen mau melakukan tindakan pembelian (purchase). 4. Memilih saluran-saluran komunikasi Media massa dan non media massa, media massa terdiri dari : media cetak seperti surat kabar, majalah dan tabloid serta media elektronik seperti televisi, radio sedangkan non media massa yang dimaksudkan adalah berkomunikasi dan berinteraksi yang dilakukan secara langsung dengan konsumennya secara tatap muka (face to face) kita memperkenalkan sekaligus menjual produk atau jasa kepada konsumen. 5. Menetapkan total anggaran promosi Dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan hal yang terpenting adalah menetapkan total anggaran promosi yang dikeluarkan. 6. Memutuskan promotion atau marketing mix mana yang dipilih untuk digunakan.
Berhasil atau tidaknya suatu produk dipasaran adalah tergantung pada alat promosi yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Misalnya: sebuah perusahaan pada awalnya hanya melakukan strategi komunikasi pemasaran produk
hanya melalui periklanan dan promosi penjualan. Seiring dengan
perkembangan waktu dan semakin banyaknya persaingan diantara produk sejenis, maka perusahaan perlu melakukan strategi yang lain yaitu dengan penjualan tatap muka, dan publisitas dengan tujuan agar konsumen sasaran yang dituju dapat tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran Pemasaran
mempunyai
peran
penting
dalam
pengembangan
strategi.
Strategi merupakan perencanaan yang dibuat secara cermat dan sistematis terhadap suatu permasalahan yang dihadapi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Strategi juga diartikan sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.7 Dalam peranan strateginya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam mencari permasalahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang sedang digeluti oleh perusahaan pada saat ini dan jenis apa yang dapat dimasuki dimasa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dijalankan dengan
7
Lawrence R dan William F Glueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga Jakarta 1996, hal 12.
sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi dan distribusi untuk melayani pasar sasaran.8 Strategi komunikasi pemasaran merupakan perencanaan secara cermat mengenai kegiatan pemasar sebagai usaha untuk penyampaian pesan kepada publik terutama konsumen sasarannya mengenai keberadaan produk dipasar agar tercapainya tujuantujuan khusus yang diinginkan. Untuk membedakan pengertian strategi pemasaran dan strategi komunikasi, Chriss Fill mengatakan bahwa hal pertama yang dianggap penting untuk membedakan strategi pemasaran dengan strategi komunikasi adalah peran komunikasi dalam pemasaran dapat terlihat. Peran strategi komunikasi adalah untuk mendukung dan mengkomunikasikan strategi pemasaran. Hal kedua adalah strategi komunikasi harus membangun jalan terbaik untuk mengkomunikasikan intensi pemasaran dari suatu organisasi terhadap berbagai target pasar dan stakeholder. 9 Suatu produk tidak akan diketahui khalayak sasarannya bila mana produk tersebut tidak didukung oleh strategi pemasarannya. Hal kedua adalah strategi komunikasi tersebut harus dapat mengkomunikasikan intensi pemasaran dari suatu organisasi terhadap berbagai target pasar dan stakeholder. Selain itu Chriss Fill juga mengatakan bahwa strategi pemasaran bertindak sebagai tonggak bagi perkembangan komunikasi pemasaran yang terencana. Bila dijelaskan dengan gambar, maka akan terlihat sebuah sistem dari komunikasi pemasaran yang dikemukakan oleh Chriss Fill.
8
Tjiptono, Op.Cit., hal 4. Chriss Fill, Marketing Communication, Frame Works, Theories and Application, Prentice Hall University, hal 66. 9
Bagan 2.1 A System Of Marketing Communication Key Factor KeAnalisis
Promotion Objective Direct Response Media
Advertising Sales Promotion Target Audience
Research & Evaluation
Positioning
Publicity Personal Selling
Communication Strategy
Communication Budget
Chriss Fill berpendapat mengenai sistem komunikasi pemasaran yang mengatakan bahwa didalam sistem komunikasi
pemasaran terdapat bauran
pemasaran, yang mana bauran pemasaran tersebut adalah bagian penting dari setiap perencanaan pemasaran didalam sebuah perusahan sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan. Namun semua hal tersebut tidak terlepas dari peran penting sebuah komunikasi dalam pemasaran atau biasa disebut juga dengan komunikasi pemasaran yang dilakukan antara produsen kepada konsumennya dalam menyampaikan informasi tentang produk perusahaan agar diketahui oleh khalayak sasaran dan bagaimana cara yang ditempuh itu berhasil dilakukan yaitu dengan membuat suatu perencanaan baik dari segi strategi pemasarannya maupun strategi komunikasinya dengan anggaran biaya yang sesuai.10
10
Ibid., hal 18.
Dengan menggunakan kegiatan komunikasi pemasaran yang tepat dan efektif maka pihak perusahaan dapat meningkatkan hasil penjualan dan menjaga hubungan yang terjalin didalam benak konsumen terhadap produk yang konsumen gunakan. Untuk lebih meningkatkan penjualan produk dan mempertahankan keberadaan produk dipasaran, maka perlu adanya peningkatan kegiatan promosi seperti memberikan bonus, hadiah, demo dan aktifitas pameran lainnya yang dapat diadakan di tempattempat tertentu seperti di supermarket / hypermarket, mall-mall maupun tempattempat berpotensi lainnya. Dalam menentukan metode promosi yang akan digunakan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, faktor-faktor tersebut adalah tipe pasar dimana produk dipasarkan, apakah perusahaan menggunakan strategi menarik (pull strategy) atau strategi mendorong (push strategy) dalam promosi, tingkat kesiapan pembeli untuk membeli produk, tahap produk dalam daur hidup produk, dan peringkat perusahaan di pasar.11 Dalam pelaksanaan push strategy dilakukan dengan ‘mendorong’ produk melalui saluran distribusi. Artinya perusahaan mengarahkan kegiatan pemasaran (umumnya berupa penjualan personal dan promosi dagang) kepada perantara agar mereka mau menerima produk dan mempromosikannya kepada konsumen akhir. Sedangkan pull strategy dilakukan dengan mengarahkan aktivitas pemasarannya (umumnya iklan dan promosi konsumen) langsung kepada konsumen akhir dengan tujuan mereka tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Untuk menentukan tujuan usaha yang realities sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan dan diharapkan lebih mudah tercapai, perusahaan dapat mempergunakan teknik analisa SWOT yang terdiri dari kekuatan produk (strengths), kelemahan 11
Simamora, Bilson, “Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif & Profitabel”. Jakarta GPU, 2001.
produk (weakness), peluang atau kesempatan
yang dimiliki oleh produk
(opportunities) dan hambatan atau ancaman yang dihadapi oleh produk (threaths). Dengan adanya analisa SWOT tersebut maka perusahaan dapat mengetahui apakah penjualan produk mengalami kenaikan atau sebaliknya. Untuk menghadapi persaingan diantara produk sejenis dan mempertahankan keberadaan produk dipasaran perusahaan perlu mengadakan evaluasi dan riset. Teknik analisa SWOT dapat diterapkan oleh perusahaan sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan seperti yang dikemukakan oleh Siswanto Sutojo dan F. Kleistueber mengatakan bahwa teknik analisa SWOT terdiri dari strengths, weakness, opportunities, threaths.12
2.2.1 Segmentasi Pasar Segmentasi pasar (market segmentation) merupakan proses membagi pasar ke dalam segmen atau kelompok yang bermakna, relative serupa dapat diidentifikasikan. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyesuaikan bauran pemasaran (marketing mix) untuk memenuhi satu atau segmen tertentu. 13 Segmentasi pasar mempunyai peranan penting dalam strategi pemasaran dari hampir semua organisasi yang berhasil dan merupakan perangkat pemasaran yang sangat berguna untuk beberapa alasan. Segmentasi pasar membantu para pemasar untuk mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat, karena segmen pasar berbeda dalam ukuran dan potensi. Segmentasi membantu para pengambil keputusan agar lebih jelas dalam mengidentifikasikan tujuan pemasaran dan lebih baik dalam mengalokasikan sumber daya. Dalam membuat segmentasi pasar digunakan variabel-variabel pengukuran terdiri dari: 12
Siswanto Sutojo dan F. Kleisteuber, “Strategic Marketing Manajemen”, Strategi Manajemen Pemasaran, PT. Damar Mulia Pustaka Utama, 2000, Jakarta, hal 8-9. 13 Lamb Hair, Mc. Daniel, “Pemasaran” Jilid I, PT. Salemba Empat Patria, 2000, Hal 280-281.
a. Variabel geografis yaitu membagi pasar ke dalam unit-unit geografis, misalnya: propinsi, kabupaten, kotamadya dan lain sebagainya. b. Variabel demografis, pembagian pasar didasarkan pada variabel-variabel kependudukan seperti: jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan dan lain sebagainya. c. Variabel psikografis, pasar dikelompokkan kedalam berbagai kelompok atas dasar kelas sosial, gaya hidup atau karakteristik kepribadian konsumen. d. Variabel perilaku, konsumen digolongkan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian dan tanggapan mereka terhadap produk tersebut. Dalam menentukan pasarnya, perusahaan harus mempunyai strategi berbeda-beda untuk menjangkau jenis-jenis konsumen tertentu. Oleh sebab itu suatu perusahaan dapat membuat program pemasaran yang terpisah-pisah untuk masing-masing konsumennya. Faktor-faktor yang dapat membedakan tiap-tiap konsumen yaitu: tingkat pendapatan, tingkat kepentingan, status sosial, tingkat brand awareness. Faktor perbedaan itu mengharuskan perusahaan mempunyai strategi khusus untuk mencapai semua jenis konsumennya. Perusahaan sebaiknya mengidentifikasikan kelas konsumen secara luas sehingga mempunyai perbedaan akan setiap kebutuhan.
2.2.2 Targeting ( Pasar Sasaran) Setelah menentukan segmen-segmen dalam jumlah yang banyak, tahap selanjutnya adalah menentukan segmen mana dan berapa banyak segmen yang akan dilayani. Untuk itu yang harus dilakukan adalah dengan menentukan pasar sasaran (targeting). Pangsa pasar yang diseleksi dengan hati-hati dan tepat akan sangat
bermanfaat bagi sebuah perusahaan dapat mempertimbangkan 5 pola pembentukan pasar sasaran, yaitu sebagai berikut: 14 a. Konsentrasi segmen tunggal Perusahaan memperoleh posisi pasar yang kuat dalam segmen dikarenakan pengetahuan yang lebih luas mengenai kebutuhan segmen dan mempunyai reputasi istimewa yang diperolehnya. Pemasaran yang terkonsentrasi mempunyai resiko lebih besar, karena jika segmen tiba-tiba ada pesaing, maka keberadaan suatu produk tidak diperlukan lagi dan perusahaan akan mengalami kerugian besar. Biasanya perusahaan yang menggunakan pola ini menghadapi persaingan yang cukup tajam. b. Spesialisasi selektif Perusahaan memiliki sejumlah segmen berdasarkan pada tujuan dan sumber daya perusahaan. Strategi cakupan beberapa segmen memiliki keuntungan dalam penyebaran resiko perusahaan. c. Spesialisasi produk Perusahaan berkonsentrasi dalam membuat produk tertentu pada beberapa segmen, melalui strategi ini perusahaan mempunyai reputasi yang kuat dalam wilayah produk tertentu d. Spesialisasi pasar Perusahaan berkonsentrasi dalam melayani banyak kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dengan melakukan spesialisasi dalam melayani kelompok pelanggan dan menjadi saluran bagi suatu produk yang dibutuhkan oleh konsumen. e. Cakupan seluruh pasar 14
David Aaker, JG. Mayers and R. Batra, “Advertising Management”, Eight Edition, Prentice Hall International, Inc, 1996, hal 339-340.
Perusahaan melayani seluruh kelompok segmen pasar dengan semua produk yang mereka butuhkan. Untuk semua jenis pasar seperti ini hanya perusahaan besar saja yang dapat melakukan strategi cakupan seluruh pasar.
2.2.3 Positioning Apabila dari hasil analisis daya tarik segmen pasar, perusahaan dapat mengidentifikasi segmen pasar mana yang cukup menarik, langkah berikutnya adalah menempatkan diri mereka di setiap segmen pasar yang mereka tuju. Semakin kuat posisi perusahaan di segmen pasar tertentu maka semakin kuat pula daya saing mereka disegmen pasar tersebut. Dalam istilah asing menempatkan posisi perusahaan diantara perusahaan-perusahaan lain yang beroperasi dalam segmen pasar yang sama disebut market positioning. Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan industri atau apa saja yang ada dibenak mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. Positioning merupakan elemen komunikasi dari segmentasi pasar, yang diperlukan pemasaran untuk disampaikan kepada target market. Dari sisi produk positioning merupakan proses pembentukan image (citra) yang dihasilkan dari pendapat masyarakat terhadap produk tersebut. 15 Ada beberapa cara positioning yang digunakan praktisi pemasaran, yaitu:16 1. Positioning berdasarkan karakteristik / perbedaan produk Cara positioning ini memberi penekanan pada karakteristik spesifik dari suatu produk atau perbedaan suatu produk dibandingkan pesaingnya. 2. Positioning berdasarkan manfaat produk bagi konsumen
15
Rhenald Khasali, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya, Edisi Ketiga, PT. Erlangga, Jakarta, 1995, hal 135. 16 Endah Muwarni, Dasar-Dasar Periklanan, Jakarta: Wacana Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), 2004, hal 94.
Cara positioning ini memberikan penekanan pada manfaat atau keuntungan yang diperoleh konsumen. 3. Positioning berdasarkan pemakaian Positioning yang ditonjolkan dalam cara ini adalah mengasosiasikan merk dengan pemakaian atau penggunaan produk. Dengan kata lain asosiasi ini lebih dikaitkan dengan saat penggunaan produk. 4. Positioning berdasarkan kelas / kategori produk Pendekatan / cara positioning ini memberikan gambaran atau asosiasi tentang kelas atau kategori atau jenis dari suatu produk. 5. Positioning berdasarkan pesaing Posisi yang ditonjolkan dalam pendekatan ini yaitu suatu produk dikaitkan atau dihubungkan dengan produk pesaing. 6. Positioning berdasarkan pengguna / pemakai Cara positioning ini mengasosiasikan suatu merk produk dengan tipe pengguna atau pelanggan. 7. Selebriti atau seseorang Pendekatan ini mengkaitkan orang terkenal atau selebriti dengan suatu merek produk tertentu. 8. Gaya hidup / kepribadian Asosiasi sebuah merk dengan suatu gaya hidup dapat diilhami oleh asosiasi para pelanggan merk tersebut dengan kepribadian dan karakteristik gaya hidup yang hampir sama.
2.3 Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran Unsur yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran untuk menyampaikan pesan komunikasi disebut juga sebagai bauran promosi (promotion mix), adalah sebagai berikut: 17 1. Periklanan (Advertising) Dalam unsur komunikasi pemasaran kelebihan dari periklanan dapat kita lihat bahwa iklan dapat berpengaruh dan berlalu dengan sangat cepat. Iklan memberikan kemungkinan melaksanakan jenis kreatif yang sangat banyak, dapat dengan menggunakan gambar visual, suara dan bahkan teknologi “stracth and sniff”. Bagi kita untuk dapat benar-benar melihat beberapa produk yang diiklankan tergantung pada medium yang digunakan, iklan dapat pula mengatur pesan dan proposi-proposisi yang kompleks. Periklanan dapat menciptakan citra produk dibenak konsumen. Periklanan juga mampu meningkatkan jumlah konsumen dan meningkatkan penggunaan produk oleh konsumen. 18 Unsur periklanan sangat mempengaruhi penyampaian pesan produk yang disampaikan oleh perusahaan. Penggunaan periklanan merupakan cara efektif yang dapat meraih konsumen lebih besar dan meningkatkan penggunaan produk oleh konsumen. Selain itu gencarnya iklan produk pesaing yang dapat kita lihat melalui iklan dimedia cetak maupun media elektronik menunjukkan bahwa unsur periklanan adalah cara yang paling efektif guna meraih simpatik konsumen. Tujuan
utama
periklanan
adalah
menginformasikan,
membujuk,
dan
mengingatkan. Periklanan informatif berarti pemasar harus merancang iklan
17
Alo Liliweri, “Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan”, PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1992, hal 25. 18 Tom Branan, “Integrated Marketing Communication”, (Komunikasi Pemasaran Terpadu), PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995, hal 301.
sedemikian rupa agar hal-hal penting mengenai produk dapat disampaikan dalam pesan iklan. Periklanan yang bersifat membujuk berperan penting bagi perusahaan dengan tingkat persaingan tinggi. Tujuan pemasar adalah untuk mencoba meyakinkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan adalah pilihan yang tepat. Iklan yang bersifat membujuk biasanya dituangkan dalam pesan-pesan iklan perbandingan (comparative advertising). Periklanan juga mempunyai kelemahan yang dapat kita lihat pada situasi tertentu, dimana anggaran untuk periklanan sangat terbatas sehingga hanya dapat menyampaikan kampanye promosi secara kecil-kecilan saja. Periklanan cenderung menggunakan daya tarik emosional. 19 Selain dapat meningkatkan penjualan produk secara efektif penggunaan periklanan juga mempunyai kelemahan dimana anggaran biaya periklanan cukup terbatas sehingga terkadang kampanye promosi yang dilakukan hanya secara kecil-kecilan saja dan terkadang penggunaan periklanan cenderung menggunakan daya tarik emosional agar pesan yang disampaikan lebih mengena lagi kepada pasar sasaran yang akan dituju.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Dalam unsur komunikasi pemasaran kelebihan dari promosi penjualan dapat kita lihat bahwa promosi penjualan, unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah berbagai kumpulan alat-alat intensif, yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat
19
Ibid., hal 65-66.
dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang.20 Promosi penjualan dapat menarik perhatian konsumen dan menambah nilai produk atau jasa yang dijual hampir setiap perusahaan dan merek menggunakan promosi tertentu. Ada berbagai macam promosi yang digunakan dari penawaran khusus kepada konsumen sampai kepada pemberian insentif-insentif kepada distributor dan promosi penjualan dapat menciptakan tindakan segera. Promosi penjualan juga mempunyai kelemahan yaitu: promosi penjualan tidak dapat dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun, karena selain akan menimbulkan kerugian bagi pemasar juga konsumen tidak akan mampu lagi membedakan periode promosi penjualan dan hasilnya juga tidak akan efektif. 21 Promosi penjualan suatu alat promosi yang semua perusahaan juga pasti melakukannnya. Oleh sebab itu perusahaan melakukan promosi penjualan dengan tujuan bahwa dengan melakukan strategi ini dapat meningkatkan penjualan secara cepat akan tetapi promosi penjualan tersebut tidak dapat dilakukan sepanjang tahun secara terus-menerus karena pada akhirnya konsumen juga merasa tidak tertarik lagi dan terkadang hasilnya juga kurang efektif dan efisien. Begitu juga dengan produk pesaingnya yang juga menggunakan unsur komunikasi pemasaran ini.
3. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Dalam unsur komunikasi pemasaran kelebihan dari personal selling yaitu; penjualan tatap muka melibatkan komunikasi langsung dengan konsumen potensial (face to face), pesan penjualan tatap muka lebih sering membujuk daripada unsur komunikasi lainnya. Tenaga penjual dapat menyampaikan pesan yang lebih komplek
20
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2005, hal 298. 21 Branan, Op. Cit, hal 120.
mengenai karakteristik produk yang tidak mungkin disampaikan dalam iklan baik dimedia cetak maupun media elektronik. 22 Suatu perusahaan
dalam memasarkan produk sebaiknya
tidak hanya
menggunakan periklanan, promosi penjualan akan tetapi juga melakukan kegiatan pemasarannya dengan menggunakan unsur komunikasi pemasaran melalui penjualan tatap muka. Penjualan tatap muka dapat dilakukan melalui aktifitas pameran yang dilakukan ditempat-tempat tertentu seperti di supermarket / hypermarket, mall-mall, dll. Walaupun terkadang penjualan tatap muka ini terkesan kurang efektif tetapi dapat memudahkan konsumen untuk lebih mengenal produk yang ditawarkan. Personal selling juga mempunyai kelemahan, yaitu: bahwa penjualan tatap muka adalah komunikasi yang terjadi pada sekelompok kecil konsumen potensial, sehingga penjualan tatap muka menjadi mahal jika diukur berdasarkan biaya perkontak dengan konsumen potensial. 23
4. Penjualan Langsung (Direct Response) Penjualan pos langsung merupakan suatu bentuk distribusi, yang artinya kegiatankegiatan perdagangan melalui pos, terlepas dari medium yang digunakan untuk penawaran produknya konsekuensinya, direct response tidak terbatas untuk pemasaran secara langsung saja (tanpa toko) atau tempat penjualan secara fisik seperti pedagang eceran juga dapat memanfaatkannya untuk menarik perhatian pembeli.24 Pemasaran langsung adalah penggunaan saluran-saluran langsung konsumen (CDconsumer-direct) untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada
22
Philip Kotler, Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Principle Of Marketing, Seventh Edition, Prentice Hall, 1996, hal 165 23 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Jilid 2, Northwestern University, Lembaga Manajemen IMMI, PT. Erlangga, Jakarta, 1996, hal 242. 24 Frank Jefkins, Periklanan, Edisi Ketiga, PT. Erlangga, Jakarta, 1996, hal 190
pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran.25 Dalam unsur komunikasi pemasaran penjualan pos langsung mempunyai kelebihan yaitu: komunikasi dengan calon pelanggan yang paling ideal adalah melalui pertemuan langsung secara bertatap muka. Iklan yang paling baik bukanlah yang berbicara kepada “pasar” akan tetapi berbicara langsung kepada individu. Penjualan pos langsung dapat menentukan segmen-segmen sebagaimana yang diinginkan oleh pihak pemasar dan memberikan medium yang efisien dalam penyampaian pesan kepada konsumen. Penjualan pos langsung dapat memberikan keuntungan lain yaitu dapat memisahkan unsur-unsur pesan yang paling dapat membujuk pasar sasaran dengan biaya rendah tetapi efektif.26 Setelah perusahaan melakukan kegiatan strategi komunikasi pemasaran melalui periklanan, promosi penjualan, penjualan tatap muka perusahaan merasa perlu melakukan penjualan langsung karena melalui unsur komunikasi pemasaran ini dapat memudahkan pesanan konsumen dengan mengirimkan brosur maupun katalog kepada alamat konsumen dan produk akan dikirim sesuai dengan pesanan konsumen. Bagi produk pesaing penjualan secara langsung yang dilakukan melalui pengiriman brosur sesuai dengan alamat konsumen yang dituju kurang efektif. Penjualan langsung merupakan alat yang berpengaruh untuk membangun sebuah merk. Berdasarkan sifatnya, ini bukan merupakan medium yang tampak serta tidak memberikan dampak yang luas. Untuk sementara penjualan langsung dapat menimbulkan permasalahan dipasar karena diyakini perusahaan sebagai saluran distribusinya. Hal tersebut merupakan bagian dari kelemahan penjualan langsung.27 Bagi perusahaan yang menggunakan unsur komunikasi pemasaran ini dapat berpengaruh untuk membangun sebuah merk dan mempertahankan keberadaan 25
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2005, hal 311 26 Branan, Op.Cit., hal 78-80. 27 Philip Kotler, Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran (Principle Of Marketing), Seventh Edition, Prentice Hall, 1996, hal 93.
produk dipasaran. Berdasarkan sifatnya unsur komunikasi pemasaran ini merupakan medium yang tampak serta tidak memberikan dampak yang luas. Untuk sementara penjualan langsung dapat memberikan permasalahan dipasar karena diyakini perusahaan sebagai saluran distribusi sehingga merupakan kelemahan penjualan langsung.
5. Publisitas (Publicity) Dalam unsur komunikasi pemasaran kelebihan publisitas adalah sebagai berikut: publisitas merupakan stimuli nonpersonal terhadap permintaan suatu produk atau jasa dengan menebarkan berita-berita komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu media yang disebar-sebarkan atau menghasilkan suatu sosok kehadiran yang menarik mengenai produk itu baik dimedia cetak maupun media elektronik atau panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor.28 Kelemahan publisitas dapat kita lihat dari hasil publisitas yang sulit diukur karena publisitas dipergunakan bersamaan dengan alat promosi yang lain dan dampaknya seringkali tidak secara langsung. Publisitas dalam mengkomunikasikan produk ataupun programnya harus menggambarkan realitas yang sebenarnya, karena apabila tidak sesuai dengan realitas atau kenyataan maka citra produk tersebut akan berdampak kurang baik dan menimbulkan persepsi yang tidak baik terhadap konsumen. 29 Selain itu kegiatan publisitas juga mempunyai kelemahan yaitu bahwa dalam mengkomunikasikan produknya pihak pemasar maupun pengelola perusahaan lainnya harus dapat menggambarkan secara realita mengenai keadaan produk yang sebenarnya dan pihak konsumen merasa tertarik pada apa yang disampaikan sehingga 28 29
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Buku I, Jakarta, 2000, hal 50 Philip Kotler, Op. Cit, hal 134-136
kemungkinan konsumen mempunyai hasrat (desire) ingin membeli (purchase) terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat & Pendekatan Penelitian Pada penulisan skripsi ini sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan penelitian deskriptif. Sifat penelitian ini hanya terbatas pada bahasan untuk menggambarkan suatu masalah, keadaan atau peristiwa secara objektif, sistematis dan cermat sebagaimana keadaan yang sebenarnya terhadap objek tersebut. Sehingga bersifat analisa dalam mengungkapkan fakta mengenai keadaan sebenarnya terhadap objek penelitian. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat. 30 Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT. MNC Sky Vision (Indovision), maka pada penelitian ini peneliti menggunakan sifat penelitian deskriptif sesuai dengan keadaan atau peristiwa yang sebenarnya terhadap objek penelitian yang akan diteliti. Pada penelitian ini peneliti hanya bertindak sebagai pengamat. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana penelitian ini tidak menggunakan rumus-rumus symbol statistic. Proses penelitian ini hanya mengumpulkan data dan kemudian mengembangkan suatu teori dari data yang ada. Nantinya
melalui
penggunaan
kualitatif,
data
tersebut
akan
diolah
dan
diinterpretasikan secara sistematis dan searah. 31
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode studi kasus (case study) yaitu salah satu metode penelitian ilmu sosial. Desain studi kasus yang sesuai dengan penelitian ini adalah studi kasus tunggal holistik, karena 30 31
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitan Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hal 24. Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hal 50.
penelitian ini nantinya diharapkan dapat menghasilkan keterangan yang menjelaskan “Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) Tahun 2007?”. Alasan peneliti memilih metode studi kasus karena secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how dan why, bagaimana dan kenapa.32
3.3 Penentuan Nara Sumber Penentuan nara sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan
wawancara
mendalam
dengan
orang-orang
yang
berkompeten
dibidangnya yaitu mengenai bagaimana strategi komunikasi pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision), beliau adalah: - Ibu Dhini. W. Prayogo, selaku General Manager Marketing Indovision - Bapak Harry Iswahyudi, selaku Advertising & Promotion Supervisor Indovision - Ibu Sallymah F. Effendie, selaku Marketing Service & PR Executive Indovision - Ibu Retno R. Kusumaningtyas, selaku Media Plan Executive Indovision
3.4 Teknik Pengumpulan Data a. Unit Analisis Unit analisis difokuskan pada sasaran penelitian dengan cara wawancara pada divisi Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision) guna mengetahui mengenai langkah strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.
32
Robert. K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, Cetakan Ketiga, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 1.
b. Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan melakukan 2 macam cara, yaitu : a) Data Primer Data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dilakukan dengan nara sumber dan melakukan pengamatan pada perusahaan yang akan menjadi objek penelitian. Perusahaan yang akan menjadi tempat objek penelitian terdiri dari PT. MNC Sky Vision (Indovision). b) Data Sekunder Data yang diperoleh dari dokumen perusahaan, kepustakaan, buku-buku yang berkaitan langsung dengan informasi tentang perusahaan yang akan menjadi objek penelitian dalam penyusunan skripsi ini.
3.5 Definisi Konsep Adapun konsep-konsep dalam penelitian ini guna memberi arah pada fokus penelitian agar sesuai dengan maksud penelitian. Antara lain: a. Strategi komunikasi pemasaran merupakan perencanaan secara cermat mengenai kegiatan pemasar sebagai usaha untuk penyampaian pesan kepada publik terutama konsumen sasarannya mengenai keberadaan produk dipasar agar tercapainya tujuan-tujuan khusus yang diinginkan.
3.6 Fokus Penelitian Didalam penelitian ini, peneliti membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) periode tahun 2007 dan melihat bagaimana proses sebelum membuat sebuah perencanaan strategi
sampai pelaksanaan komunikasi pemasaran dilapangan dan strategi yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah pada konteks strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT. MNC Sky Vision (Indovision) periode tahun 2007. Adapun fokus penelitian yang ingin diteliti adalah sebagai berikut: a. SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threaths) Mengetahui apa yang menjadi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan / peluang (opportunities), dan ancaman (threaths). b. STP (Segmentation, Targetting dan Positioning) Mengetahui segmentasi pasar, penargetan pasar, dan positioning dari produk perusahaan. c. Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran Membahas
tujuan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
PT. MNC Sky Vision (Indovision). d. Strategi Komunikasi Pemasaran Membahas strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT. MNC Sky Vision (Indovision). e. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Membahas
pelaksanaan
strategi
komunikasi
pemasaran
yang digunakan PT. MNC Sky Vision (Indovision).
3.7 Teknik Analisa Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara mendalam dengan nara sumber. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan nara sumber, pengamatan, dokumen perusahaan dan
juga kepustakaan atau lainnya, maka penelitian ini akan dideskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif sesuai dengan fakta yang ada dengan terlebih dahulu melalui proses pengolahan yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) tahun 2007.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1
Lokasi Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, penelitian dilakukan di kantor PT. MNC Sky
Vision (Indovision) yang berlokasi di Wisma Indovision, Jl. Raya Panjang Z / III Green Garden - Jakarta Barat 11520.
4.1.2
Objek Penelitian Didalam melakukan pengumpulan data ini, peneliti berhadapan dengan objek
yang diteliti secara langsung yang diperoleh dari kantor PT. MNC Sky Vision (Indovision), yaitu mengenai strategi komunikasi pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) tahun 2007.
4.1.3
Sejarah PT. MNC Sky Vision (Indovision) Didirikan pada 8 Agustus 1988, PT. MNC Sky Vision dengan produk bernama
Indovision
mulai memasarkan produk jasa pendistribusian tayangan televisi
berlangganan melalui satelit pada awal tahun 1994. Pada mulanya Indovision menggunakan jasa satelit Palapa C-2 untuk transponder dan sistem broadcasting serta menggunakan teknologi analog dengan frekuensi C-band. Lalu dirancang proyek pembuatan dan peluncuran satelit Indostar-1 (satelit Cakrawarta-1) yang khusus menggunakan frekuensi S-band yang lebih tahan terhadap
perubahan cuaca yang dialami oleh negara tropis pada umumnya. Yang bertanggung jawab mengelola dan mengoperasikan satelit tersebut adalah PT. Media Citra Indostar (MCI) yang didirikan pada 22 Juli 1991. Dengan satelit ini, Indovision dapat memberikan layanan pendistribusian tayangan televisi berlangganan lokal dan mancanegara ke seluruh wilayah Indonesia secara optimal dengan menggunakan dekoder dan antena parabola mini berukuran diameter hanya 80 cm. Pada tahun 1997, dilakukan inovasi dengan mengubah sinyal penayangannya dari analog menjadi digital sehingga dapat meningkatkan kualitas permintaan gambar maupun suara bagi pelanggan Indovision.
4.1.4 -
Keunggulan Indovision Indovision merupakan operator televisi berlangganan melaui satelit pertama di Indonesia.
-
Satelit Indovision memiliki jangkauan diseluruh wilayah Indonesia sehingga program-program dari Indovision dapat dinikmati oleh para pelanggannya di seluruh Indonesia.
-
Dengan frekuensi S-band, satelit yang digunakan Indovision lebih tahan terhadap perubahan cuaca yang dialami negara tropis pada umumnya seperti hujan, banjir,dll.
-
Teknologi digital Indovision memungkinkan terjadinya transmisi sinyal digital yang menawarkan beraneka tayangan dengan gambar dan suara lebih berkualitas dibandingkan mereka yang menggunakan analog.
-
Dengan menggunakan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm, perangkat keras Indovision sangat mudah dipindah-pindahkan
bahkan ke luar kota sekalipun, tidak perlu dipasang di atap rumah, serta tidak perlu tempat yang terlalu luas untuk pemasangannya. -
Beberapa saluran televisi di Indovision memiliki kemampuan untuk dapat ditayangkan dalam alternatif lebih dari 1 bahasa.
-
Sistem Parental Lock memungkinkan para pelanggan orang tua mengunci acara-acara tertentu di Indovision yang tidak diperkenankan untuk ditonton usia di bawah umur dengan password.
-
Sistem Electronic Programme Guide (EPG) memungkinkan para pelanggan Indovision mendapatkan tampilan jadwal acara semua saluran televisi di Indovision untuk hari ini sampai dengan 7 (tujuh) hari ke depan. Selain itu, EPG juga memungkinkan para pelanggan Indovision untuk memilih dan memesan acara yang ingin ditonton dari jadwal yang ada.
4.1.5
Profil Produk Indovision
sebagai
operator
televisi
berlangganan
melalui
satelit
mendistribusikan tayangan lebih dari 54 channel TV berlangganan (termasuk radio) baik lokal maupun mancanegara ke seluruh wilayah Indonesia menggunakan frekuensi S-band. Dengan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm, Indovision menawarkan pelayanan pendistribusian tayangan TV berlangganan berkualitas tinggi. Pelanggan dapat memperoleh jaminan bahwa dengan teknologi digital yang dipergunakan, Indovision akan terus memberikan standar pendistribusian tayangan televisi berlangganan yang menarik.
4.1.6
Perangkat Produk Untuk dapat mengakses tayangan-tayangan dari channel-channel TV yang
didistribusikan melalui Indovision para pelanggan membutuhkan perangkat keras sebagai berikut: 1. Dekoder Digital - berfungsi sebagai alat penerima (receiver) sinyal yang dipancarkan satelit milik Indovision sehingga pelanggan dapat mengakses channel-channel TV yang didistribusikan melalui Indovision. 2. Kartu Tayang - kartu ini dibutuhkan pelanggan untuk dapat mengakses dan membuka kode tayang sehingga tayangan menjadi aktif. 3. Antena Parabola Mini - berdiameter hanya 80 cm serta dilengkapi dengan LNBF (Low Noise Block Feedhom) yang dipasang di antena parabola mini untuk menerima sinyal yang dipancarkan.
4.1.7 -
Kategori Profil Pelanggan Indovision Direct to Home (DTH) Pelanggan individual yang memasang decoder dan parabola mini Indovision di rumah mereka, yang keberadaannya tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
-
SMA TV Layanan SMA TV (Satellite Master Antenna TV) dapat ditangkap di seluruh Indonesia menggunakan antena parabola yang dihubungkan dengan perangkat penerima satelit (haed-end) dan didistribusikan ke beberapa unit pesawat TV. Dalam layanan ini, pelanggan dapat memilih program yang diinginkan secara a `la carte. Pelanggan terdiri dari apartemen, real estate, perumahan, perusahaaan minyak baik pengeboran lepas pantai maupun non lepas pantai serta perkantoran.
-
Hotel Institusi perhotelan berbintang dan non-bintang di seluruh Indonesia yang menggunakan system SMATV untuk mendistribusikan ke kamar-kamar yang dimiliki untuk konsumsi para pengunjung hotel. Pelanggan kategori ini dapat memilih program yang diinginkan secara a `la carte. Selain hotel, pelayanan pendistribusian tayangan ini diberikan ke rumah sakit-rumah sakit.
4.1.8
Paket – Paket Indovision Paket Prime – Rp. 149.000 / bulan, terdiri dari 42 channel + 18 channel radio
berikut ini adalah daftar saluran televisi yang didistribusikan melalui Indovision. Tabel: 4.1 Channel-Channel di Indovision33
Jenis Channel
33
Cartoon Network
Fashion TV
Disney Channel
Animax
Playhouse Disney
E! Entertainment
Nickelodeon
Star World
Animal Planet
AXN
National Geographic Channel
MTV Asia
Discovery Channel
Channel [V]
Discovery Travel & Living
KBS World
Asian Food Channel
U Channel/TBN
Celestial Movies
Swara
Company Profile PT. MNC Sky Vision (Indovision)
Jenis Channel VISION2 Drama
RCTI
Baby TV
TPI
MNC Entertainment
Global TV
MNC News
ANTV
MNC Music
Indosiar
CNNI
Metro TV
CNBC Asia
SCTV
BBC World
Trans TV
Al Jazeera International
Trans 7
Q TV
TVRI
Australia Network
Plus 18 Radio Channel favorit
Channel News Asia *Channel dapat berubah sewaktu-waktu
- A la carte channel: 1. Paket Movies
: HBO, HBO Signature, Cinemax, Star Movies, Hallmark
2. Paket Sports
: Vision1 Sports, ESPN, Star Sports, Eurosport
3. Paket Oriental
: SETI, Asia Plus
4. Lain-lain
: NHK World Premium
4.2
Hasil Penelitian Pada Bab IV ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian berupa strategi
komunikasi pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) tahun 2007 dengan berdasarkan teori-teori yang ada pada Bab II (Tinjauan Pustaka), dan rumusan
masalah pada Bab I. Pemaparan mengenai hasil penelitian berupa “Strategi Komunikasi Pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) Tahun 2007” didapatkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa Indepth Interview atau wawancara mendalam. Wawancara mendalam tersebut ditujukan kepada narasumber PT. MNC Sky Vision (Indovision) yang berhubungan dengan kegiatan komunikasi pemasaran Indovision tahun 2007 yaitu antara lain: Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), Bapak Harry Iswahyudi selaku Advertising & Promotion Supervisor PT. MNC Sky Vision (Indovision), Ibu Sallymah F. Effendie selaku Marketing Service & PR Executive PT. MNC Sky Vision (Indovision) dan Ibu Retno R. Kusumaningtyas selaku Media Plan Executive PT. MNC Sky Vision (Indovision).
4.2.1 SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threath) Analisa terhadap suatu produk sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana kekuatan produk tersebut, kelemahan produk, peluang atau kesempatan yang dimiliki oleh produk maupun ancaman yang harus dihadapi oleh produk terlebih lagi jika produk-produk bersaing dipasaran. Maka diperlukan analisa SWOT terhadap produk dipasaran. Dari hasil wawancara dengan
para narasumber PT. MNC Sky Vision
(Indovison), antara lain sebagai berikut:
4.2.1.1 Kekuatan (Strengths) PT. MNC Sky Vision (Indovision) merupakan pelopor televisi berlangganan melalui satelit di Indonesia. Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky
Vision (Indovision), dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki oleh Indovision adalah, sebagai berikut: “Indovision memiliki brand awareness yang tinggi, teknologi dengan frekuensi S-band, sebagai pelopor operator tv berlangganan melalui satelit yang mengandalkan kualitas produk dan jasa, satelit Indovision memiliki jangkauan di seluruh Indonesia, memiliki tenaga penjualan distribusi channel yang banyak..” Sedangkan dari hasil wawancara dengan menurut Ibu Sallymah F. Effendie sebagai Marketing Service & PR Executive PT. MNC Sky Vision (Indovision) mengenai kekuatan dari Indovision , beliau menambahkan: “Indovison memiliki channel-channel inhouse, seperti: Vision1 Sports, Vision2 Drama dan Baby TV, Indovision menggunakan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm, perangkat keras Indovision sangat mudah dipindah-pindahkan bahkan ke luar kota sekalipun, tidak perlu dipasang di atap rumah..” Berdasarkan kutipan hasil wawancara dari kedua narasumber di atas, dapat dikatakan bahwa kekuatan utama dari Indovision adalah Indovision memiliki brand awareness yang tinggi, Indovision memiliki teknologi dengan frekuensi S-band dan sebagai pelopor operator tv berlangganan melalui satelit yang mengandalkan kualitas produk dan jasa, satelit Indovision memiliki jangkauan diseluruh Indonesia serta memiliki tenaga penjualan distribusi channel yang banyak. Selain itu Indovision menawarkan beraneka tayangan dengan gambar dan suara lebih berkualitas. Selain itu Indovision
memiliki latar belakang sebagai grup media yang kuat (untuk
perkembangan konten / isi siaran dan promosi). Indovision selain memiliki kekuatan seperti yang telah dijelaskan diatas, Indovison juga memiliki channel-channel inhouse, seperti: Vision1 Sports, Vision2 Drama dan Baby TV, Indovision menggunakan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm sehingga perangkat keras Indovision sangat mudah dipindah-pindahkan bahkan ke luar kota sekalipun, tidak perlu dipasang di atap rumah, serta tidak perlu tempat yang terlalu luas untuk pemasangannya serta beberapa
saluran televisi di Indovision memiliki kemampuan untuk dapat ditayangkan dalam alternatif lebih dari 1 bahasa. Indovision
juga
dilengkapi
dengan
sistem
Parental
Lock
yang
memungkinkan para pelanggan orang tua untuk mengunci acara-acara tertentu di Indovision yang tidak diperkenankan untuk di tonton usia di bawah umur dengan menggunakan password dan juga dilengkapi dengan sistem Electronic Programme Guide (EPG) memungkinkan para pelanggan Indovision mendapatkan tampilan jadwal acara semua saluran televisi di Indovision untuk hari ini sampai dengan 7 (tujuh) hari ke depan, selain itu EPG juga memungkinkan para pelanggan Indovision untuk memilih dan memesan acara yang ingin ditonton dari jadwal yang ada.
4.2.1.2 Kelemahan (Weakness) Menurut hasil wawancara yang peneliti dapatkan dari Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision) maka diperoleh tentang kelemahan yang dimiliki oleh Indovision adalah, sebagai berikut: “Indovision memiliki kesamaan dalam hal produk / isi siaran di antara sesama operator televisi berlanganan melalui satelit dan memiliki tingkat distribusi yang terbatas di daerah yang terpencil dan fitur internet.”
Berdasarkan kutipan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa kelemahan dari Indovision adalah Indovision memiliki kesamaan dalam hal produk / isi siaran diantara sesama operator televisi berlanganan melalui satelit dan Indovision memiliki tingkat distribusi yang terbatas di daerah yang terpencil dan fitur internet.
4.2.1.3 Peluang (Opportunities) Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dari narasumber Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision) menjelaskan tentang peluang yang dimiliki oleh Indovision, adalah sebagai berikut: “Indovision memiliki pasar potensial yang besar untuk operator televisi berlangganan melalui satelit, pelanggan lebih memahami operator televisi berlangganan melalui satelit, adanya pandangan orang-orang untuk kebutuhan hiburan kapan saja dan dimana saja dan adanya peluncuran satelit baru pada tahun 2009 dengan lebih dari 100 channel.” Berdasarkan kutipan di atas dapat dikatakan bahwa peluang dari Indovision adalah
Indovision memiliki pasar potensial yang besar untuk operator televisi
berlangganan melalui satelit dan
pelanggan lebih memahami operator televisi
berlangganan melalui satelit. Peluang lain yang dimiliki Indovision yaitu adanya pandangan orang-orang untuk kebutuhan hiburan kapan saja dan dimana saja serta adanya peluncuran satelit baru pada tahun 2009 dengan menghadirkan lebih dari 100 channel.
4.2.1.4 Ancaman (Threaths) Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing
PT. MNC Sky Vision (Indovision) bahwa ancaman yang
dihadapi oleh Indovision, yaitu sebagai berikut: “Adanya kompetitor baru yang lebih agresif dan pengeluarannya yang besar dengan melakukan penawaran lebih dalam hal isi siaran dan harga, adanya pelanggan yang agresif dan persaingan promosi penjualan dilapangan dan pelanggan merubah pilihan (brand).” Berdasarkan kutipan di atas dapat dikatakan ancaman utama yang dihadapi oleh Indovision adalah kompetitor atau pesaing yaitu dengan adanya kompetitor baru yang lebih agresif dan pengeluarannya yang besar dengan melakukan penawaran lebih
dalam hal isi siaran dan harga serta adanya pelanggan yang agresif. Selain itu adanya persaingan promosi penjualan dilapangan dan pelanggan merubah pilihan (brand).
4.2.2 Segmentation, Targetting , Positioning (STP) Untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan pasar maka perusahaan harus melakukan pengidentifikasian khalayak, yaitu dengan melakukan STP (segmentation, targeting, positioning). Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber yaitu dengan Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), mengenai cara menetapkan STP Indovision, sebagai berikut: “Dengan melakukan riset, karena dari riset dapat diketahui segmentasi dari Indovision, pasar sasaran dari Indovision dan positioning dari Indovision.”
4.2.2.1 Segmentation Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber yaitu dengan Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), maka segmentasi pasar dari Indovision, adalah sebagai berikut: “Segmentasi pasar dari Indovision yaitu keluarga muda di Indonesia, yang memiliki status sosial ekonomi (SSE) AB, dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi.” Berdasarkan Bapak Harry Iswahyudi selaku Advertising & Promotion Supervisor PT. MNC Sky Vision (Indovision), maka segmentasi pasar dari Indovision, adalah: “..selain itu Indovision memiliki segmentasi adalah SSE AB.” Berdasarkan kutipan diatas dapat dikatakan bahwa yang menjadi segmentasi pasar dari Indovision adalah: -
Jenis kelamin
: Keluarga muda
-
Status sosial ekonomi
: A-B
-
Pendidikan
: Perguruan Tinggi
-
Area
: Seluruh Indonesia
Segmentasi pasar Indovision terdiri dari: 1. Segmentasi Geografis, pembagian pasar menurut daerah unit geografisnya. Distribusi Indovision tersebar sampai ke beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, Bandung, Semarang, Pekanbaru (kotakota besar di seluruh Indonesia). 2. Segmentasi Demografis, pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi seperti: Usia
: 5 – 55 tahun (seluruh anggota keluarga)
Jenis kelamin
: Pria & Wanita
Status perkawinan: Menikah Pendidikan
: Perguruan Tinggi
3. Segmentasi Psikografis, para konsumen terbagi ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan atau ciri-ciri kepribadian. Segmentasi psikografis Indovision, adalah: -
Keluarga Indonesia dengan latar belakang pendidikan yang baik dan memiliki pikiran yang terbuka.
-
Keluarga Indonesia yang selalu membutuhkan sebuah hiburan yang berkualitas untuk seluruh anggota keluarganya.
4.2.2.2 Targetting Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh perusahaan adalah menentukan pasar sasaran (targeting). Pangsa pasar yang akan diseleksi dengan tepat akan sangat bermanfaat bagi sebuah perusahaan. Dari hasil wawancara dengan narasumber yaitu
dengan Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), mengenai pasar sasaran yang diinginkan oleh perusahaan dalam memasarkan Indovision, adalah sebagai berikut: “Target dari Indovision adalah ibu dan anak sehingga mereka adalah strong endoser dari Indovision dan yang memberikan keputusan atau decision maker adalah orang tua (bapak/ibu) karena yang menyaksikan tv berlangganan Indovision adalah seluruh anggota keluarga dan channel di Indovision ada yang ditujukan untuk anak dari usia 0 th seperti channel Baby TV.” Berdasarkan kutipan diatas dapat dikatakan bahwa yang menjadi target pasar dari Indovision adalah para decision maker atau para pengambil keputusan dari sebuah keluarga yaitu orang tua baik oleh bapak maupun ibu. Karena Indovision dapat disaksikan oleh seluruh anggota keluarga dan channel-channel di Indivision ada yang ditujukan untuk anak dari usia 0 th seperti channel Baby TV.
4.2.2.3 Positioning Menurut hasil wawancara yang dikemukakan oleh Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), mengenai positioning dari Indovision, adalah sebagai berikut: “Positioning pada saat ini lebih menekankan bahwa Indovision adalah pilihan yang tepat untuk keluarga Indonesia muda yang berkeluarga, yang menekankan kepada tayangan pendidikan anak. Bukan berarti tidak ada tayangan lain, tetapi Indovision memfokuskan kepada tayangan pendidikan anak.” Berdasarkan kutipan di atas maka yang menjadi positioning Indovision adalah Indovision pilihan yang tepat untuk keluarga Indonesia muda untuk tayangan hiburan yang mendidik, yang menekankan kepada tayangan pendidikan anak, sehingga Indovision tidak hanya berupa tayangan hiburan yang dapat menghibur seluruh anggota keluarga, tetapi merupakan tayangan hiburan yang mendidik.
4.2.3
Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran Tujuan strategi komunikasi pemasaran pada Indovision ditujukan agar target
konsumen yang menjadi sasaran penjualan mengetahui bahwa produk mereka ada dipasaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), ada beberapa tujuan strategi komunikasi pemasaran, adalah sebagai berikut: “Pada tahun 2007 tujuan strategi komunikasi pemasaran Indovision yaitu meningkatkan brand awareness, meningkatkan penjualan serta mempertahankan pelanggan. Dari penjelasan tersebut di atas semua porsinya sama. Karena kita mempersiapkan pada tahun 2008, kita sudah mengetahui informasi akan banyaknya pay tv (operator televisi berlanggan) baru yang akan datang..” Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas, mengenai tujuan strategi komunikasi pemasaran Indovision, adalah pada tahun 2007 tujuan strategi komunikasi pemasaran Indovision yaitu mempertahankan posisi Indovision sebagai market leader di operator televisi berlangganan melalui satelit di Indonesia, meningkatkan brand awareness terhadap konsumen, meningkatkan penjualan serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Dari penjelasan tersebut di atas semua porsinya sama, hal ini disebabkan Indovision melakukan persiapan untuk menghadapi tahun 2008, Indovision sudah mengetahui informasi akan banyaknya pay tv (operator televisi berlanggan) baru yang akan datang. Maka dari itu Indovision harus menancapkan brand image pada konsumen yaitu konsumen potensial bukan pada pelanggan yang sudah ada dengan tujuan siapapun yang mungkin belum tertarik pada pay tv (operator televisi berlangganan) maupun yang sudah tertarik, untuk berpikiran pay tv (operator televisi berlangganan) yaitu Indovision agar brand awarenessnya tetap kuat.
4.2.4
Strategi Komunikasi Pemasaran Pemasaran mempunyai peran penting dalam pengembangan strategi. Strategi
dalam sebuah perusahaan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Menurut Ibu Dhini W. Payogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision) mengenai pentingnya strategi dalam sebuah perusahaan beliau menyatakan: “Strategi dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk mencapai tujuan, agar fokus dan hasil yang kita inginkan sesuai dengan tujuan dan hasilnya dapat semaksimal mungkin, kalau tidak ada strategi Indovision tidak akan fokus untuk mencapai tujuan. Untuk perusahaan, harus ada strategi supaya dapat mencapai objektif kita, dengan biaya yang paling efisien dan efektif.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas maka dapat dijelaskan bahwa strategi dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk mencapai tujuan, agar fokus dan hasil yang
diinginkan sesuai dengan tujuan dan hasilnya dapat dicapai
semaksimal
mungkin, kalau tidak ada strategi Indovision tidak akan fokus untuk mencapai tujuan. Selain itu strategi harus dimiliki agar dapat mencapai objektif perusahaan, dengan biaya yang paling efisien dan efektif. Menurut Ibu Dhini W. Payogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), mengenai strategi komunikasi pemasaran Indovision, adalah sebagai berikut: “Strateginya adalah strategi yang terintegrasi. Maksudnya adalah hal media, pemilihan media komunikasinya tidak hanya above the line (ATL) tetapi juga bellow the line (BTL). Jadi Indovision ada strategi penjualan dan strategi loyalty yang memaintain pelanggan, itu yang namanya integrasi. Jadi Indovision tidak dapat berjualan segenjar-gencarnya tetapi strategi untuk loyalty memaintain pelanggannya tidak kita jalankan, hal tersebut merupakan integrasi dalam hal media komunikasi atau media promosinya. Integrasi dalam hal aktivitasnya tidak hanya aqusection tetapi juga untuk mempertahankan pelanggan. Termasuk untuk content/produk. Produk tidak dapat dilepaskan jadi satu, yang namanya 4P (product, price, place, promotion) ditambah dengan aqusection dan mempertahankan pelanggan, hal ini yang membuat Indovision menjadi besar. Karena masing-masing memiliki fungsi dan saling berkaitan.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas maka dapat dijelaskan bahwa strategi komunikasi pemasaran Indovision adalah strategi yang integrasi. Maksudnya adalah hal media, pemilihan media komunikasinya tidak hanya above the line (ATL) tetapi juga bellow the line (BTL). Jadi Indovision ada strategi penjualan dan strategi loyalty yang mempertahankan pelanggan. Jadi Indovision tidak dapat berjualan segenjargencarnya tetapi strategi untuk loyalty mempertahankan pelanggannya tidak dilaksanakan, hal tersebut merupakan integrasi dalam hal media komunikasi atau media promosinya. Integrasi dalam hal aktivitasnya tidak hanya aqusection tetapi juga untuk mempertahankan pelanggan, termasuk untuk content/produk. Produk tidak dapat dilepaskan jadi satu, yang namanya 4P (product, price, place, promotion) ditambah dengan aqusection dan mempertahankan pelanggan, hal ini yang membuat Indovision menjadi besar. Karena masing-masing memiliki fungsi dan saling berkaitan.
Menurut Ibu Dhini W. Payogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), mengenai bauran pemasaran Indovision, adalah sebagai berikut: ”Selain itu Indovision juga memikirkan bauran pemasaran 4P (produk, harga, distribusi, promosi) ditambah dengan aqusection dan mempertahankan pelanggan..” Sedangkan menurut Bapak Harry Iswahyudi selaku Advertising & Promotion Supervisor,
mengenai
strategi
komunikasi
pemasaran
Indovision,
beliau
menambahkan: “Member card Indovision, tujuan dibuatnya program member card Indovision yaitu sebagai persembahan istimewa untuk pelanggan lama Indovision, dengan kartu ini pelanggan dapat menikmati penawaran khusus di beberapa tempat.. Pelanggan yang mendapatkan member card Indovision harus memenuhi berbagai persyaratan, salah satu persyaratannya yaitu pelanggan yang sudah berlangganan selama 8 s/d 13 th. Alasannya yaitu pelanggan yang berlangganan selama 8 s/d 13 th tersebut, dahulu mereka membeli alat dan pada saat ini mereka melihat begitu mudahnya untuk berlangganan Indovision, dengan biaya pemasangan Rp. 200.000,- (syarat dan
ketentuan berlaku) dan iuran paket prime Rp. 149.000,-/bln sudah dapat berlangganan, hal ini yang membuat Indovison memberikan persembahan istimewa untuk pelanggan lamanya..” Selain itu Indovision juga memikirkan bauran pemasaran 4P (produk (product), harga (price), distribusi (place), promosi (promotion)). Produk memiliki strategi, dapat dilihat di Indovision ada pilihan paket berlangganan (paket prime dan paket tambahan, seperti: paket movies, paket sports, paket oriental, paket lain-lain) paket prime bertujuan untuk Indovision agar dapat relevan pada semua segmentasi pelanggan. Harga, pada paket Indovision terdapat pilihan harga, berdasarkan paket yang dipilih oleh pelanggan, dengan paket prime Rp. 149.000,-/bln, paket tambahan (paket movies Rp. 85.000,-, paket sports Rp. 55.000,-, paket oriental Rp. 20.000,-, paket lain Rp. 55.000,-). Dengan adanya pilihan harga, hal ini ditujukan agar harga tidak menjadi halangan bagi pelanggan, sehingga pelanggan dapat membayar harga sesuai dengan paket yang dipilih. Distribusi, Indovision di distribusikan di seluruh Indonesia dengan melalui modern store Indovision yang terletak di (Hypermart, Giant, Electronic City, Electronic Solution, Agis, Home Cientro, Alfa, Carrefour, Hero, Makro, Inkamart, 1st computer square, lobby Indovision). Dengan banyaknya modern store yang dimiliki oleh Indovision, maka dapat mempermudah calon pelanggan untuk mendapatkan informasi mengenai Indovision secara lengkap. Promosi, Indovision paling banyak menggunakan media periklanan melalui televisi, selain itu Indovision juga beriklan di radio, majalah, surat kabar, tabloid, billboard, umbul-umbul. Semua media tradisional digunakan. Selain itu juga ada exhibition, event, joint promo. Hal tersebut dilakukan karena Indovision
yakin
bahwa media above the line (ATL) dan bellow the line (BTL) tidak dapat berdiri sendiri, karena semuanya saling berkaitan. Selain menggunakan media above the line (ATL) dan bellow the line (BTL), Indovision juga memiliki strategi komunikasi pemasaran lain untuk mempertahankan pelanggan yaitu dengan cara memberikan member card Indovision kepada pelanggan lama Indovision yang dapat digunakan sebagai discount card. Member card Indovision merupakan persembahan istimewa untuk pelanggan lama Indovision, dengan kartu ini pelanggan dapat menikmati penawaran khusus di Mercure Accor Hotels, All Seasons, Accor, Grand Mercure Accorhotels, Novotel Accor Hotels, Ibis Accor Hotels, Dome, Hot Shots, Sol Elite Marbella, Tumble Tots, Beverly Hills, Formula Ban, CoffeBros, BrosLounge, Dream Tour & Travel, Seaworld Indonesia, TiAmo, The Buffet, Hotel Formule1, Sofitel Accor Hotels & Resort, Hotel Grand Serela Bandung, Makro Tour and Travel, Corica, Nydc Cafe Restaurant, Cinnzeo, Adam Air,
Susan Waine, Spicebox, 9 Clouds, Inul Vista, Bali Dynasty Resort,
Surabaya Plaza Hotel, Kota Bukit Indah Plaza Hotel, Sanur Paradise Hotel & Suites dan Dapur Cobek. Pelanggan yang mendapatkan member card Indovision harus memenuhi berbagai persyaratan, salah satu persyaratannya yaitu
pelanggan yang sudah
berlangganan selama 8 s/d 13 th. Alasannya yaitu pelanggan yang berlangganan selama 8 s/d 13 th tersebut, dahulu mereka membeli alat dan pada saat ini pelanggan lama melihat begitu mudahnya untuk berlangganan Indovision, dengan biaya pemasangan Rp. 200.000,- (syarat dan ketentuan berlaku) dan iuran paket prime Rp. 149.000,-/bln sudah dapat berlangganan, hal ini yang membuat Indovison memberikan persembahan istimewa untuk pelanggan lamanya.
Program member card ini sudah dicanangkan pada pertengahan tahun 2007, tetapi baru dapat terlaksana pada bulan November 2007 s/d sekarang (walaupun belum launching). Sampai dengan saat ini, tahap pertama sudah 30.000 member card yang telah diberikan kepada pelanggan dan nantinya akan ada tahap kedua dan ketiga yang akan dilaksanakan dengan total 130.000 pelanggan (secara nasional). Pada tahap selanjutnya pelanggan yang sudah berlangganan selama 4 s/d 7 th tersebut juga akan diberikan member card Indovision. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber yaitu dengan Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), maka push & pull strategy adalah sebagai berikut : “Push strategy dan pull strategy keduanya digunakan, hal ini dapat dikatakan integrasi tidak dapat hanya media tv atau print tetapi juga aktivitasnya meliputi aqusection, loyalty dan type dari programnya pull dan push..” Adapun strategi komunikasi pemasaran Indovision adalah push strategy dan pull strategy keduanya digunakan, hal ini dapat dikatakan integrasi tidak dapat hanya media tv atau print tetapi juga aktivitasnya meliputi aqusection, loyalty dan type dari programnya pull dan push. Push strategy, dengan memberikan program insentif kepada dealer dan sales front liners (SFL), program challenge (akumulasi insentif) kepada dealer dan sales front liners SFL, memperluas saluran distribusi. Pull strategy, dengan menggunakan media above the line (ATL) dan bellow the line (BTL), memberikan penawaran kepada pelanggan. Misalnya: Indovision mengadakan promosi kepada pelanggan “Gratis Biaya Pemasangan” tetapi sales front liners (SFL) ataupun dealernya tidak dipertahankan, maka promosi tersebut tidak akan berjalan, sehingga harus ada push. Pada sales front liners (SFL) terdapat program insentif, program challenge (kalau SFL mendapatkan pelanggan sekian, maka insentifnya akan akumulatif). Hal
ini saling mendorong, kalau tidak maka promosi tersebut tidak akan berjalan dan Indovision tidak akan besar. Promosi dapat berjalan dengan didukung oleh sales front liners (SFL) dengan cara push sales front liners (SFL) agar pelanggan diberikan program off air akan tertarik, hal ini biasa Indovision lakukan push dan pull di aqusection program / sales aqusection dan juga upselling program. Aqusection yaitu semua sales, seperti: sales promotion girl (SPG), sales door to door (DTD) maupun upselling (telemarketing), misalnya: pelanggan ditawarkan oleh staff telemarketing Indovision untuk menambah paket berlangganan (seperti: paket movies / paket sports / paket oriental / lain-lain) dengan diberikan discount dan apabila pelanggan menambah paket berlangganannya, maka staff telemarketing tersebut akan diberikan insentif.
4.2.5
Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Didalam melaksanakan kegiatan strategi komunikasi pemasaran ini, produk
yang dipasarkan harus dapat diperhitungkan dengan teliti dalam menentukan jumlah segmen pasar yang akan dituju. Pasar yang dimaksud adalah pasar konsumen memanfaatkan
produk
untuk
kepentingannya
sendiri
yang
sesuai
dengan
kebutuhannya sendiri. Pelaksanaan kegiatan strategi komunikasi pemasaran ini banyak memerlukan biaya, tenaga, pikiran dan pengorbanan lainnya. Sehingga apabila kegiatan komunikasi pemasaran ini tidak berhasil maka pengorbanan itu akan menjadi tidak berguna dan akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan itu sendiri. Untuk itu pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan narasumber yaitu Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision
(Indovision) maka diperoleh penjelasan mengenai pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilaksanakan melalui
penggunaan unsur-unsur komunikasi
pemasaran. Unsur-unsur komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Indovision menurut Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), yaitu antara lain:
4.2.5.1 Periklanan (Advertising) Berikut yang dipaparkan oleh Bapak Harry Iswahyudi selaku Advertising & Promotion Supervisor PT. MNC Sky Vision (Indovision), mengenai periklanan: “Periklanan yaitu dengan menggunakan dan mengoptimalisasikan media seperti media above the line (ATL) seperti: majalah, tabloid, surat kabar, TV, radio dan bellow the line (BTL) seperti: flyer, poster, spanduk, billboard, sticker, x – banner, umbul-umbul.” Berikut yang dipaparkan oleh Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), menambahkan: “Semua lini tersebut kita harus isi/laksanakan, karena memiliki fungsinya masing-masing, seperti: televisi berfungsi untuk mempertahankan awareness Indovision, radio berfungsi untuk mengingatkan seseorang terhadap brand Indovision, print ad (majalah, tabloid, surat kabar) berfungsi untuk menjelaskan informasi secara detail mengenai kelebihan dari promosi yang sedang dilaksanakan, mengenai acara-acara off air, dll, dan begitupun dengan BTL memiliki fungsinya masing-masing dan semuanya saling berkaitan.” Berikut yang dipaparkan oleh Retno R. Kusumaningtyas selaku Media Plan Executive PT. MNC Sky Vision (Indovision), menambahkan: “Iya, Indovision menggunakan agency periklanan “Mediate”. Jadi kalau Indovision ingin beriklan , kita menghubungi Mediate bahwa kita ingin beriklan di radio, surat kabar, majalah dan TV “A”, nanti Mediate yang membuat Media Order..” Indovision menggunakan dan mengoptimalisasikan
media above the line
(ATL), seperti: di televisi, radio, majalah, surat kabar dan tabloid serta bellow the line
(BTL), seperti: di flyer, poster, spanduk, billboard, sticker, x –
banner, umbul-
umbul. Indovision menggunakan media above the line (ATL) dan bellow the line (BTL), karena memiliki fungsinya masing-masing dan saling berkaitan, antara lain: televisi berfungsi untuk mempertahankan awareness Indovision, radio berfungsi untuk mengingatkan seseorang terhadap brand Indovision, print ad (majalah, tabloid, surat kabar) berfungsi untuk menjelaskan informasi secara detail mengenai kelebihan dari promosi yang sedang dilaksanakan, mengenai acara-acara off air, dll, dan begitupun dengan bellow the line (BTL) memiliki fungsinya masing-masing dan semuanya saling berkaitan. Selain itu dalam melakukan perencanaan media periklanan Indovision menggunakan agency periklanan Mediate, sehingga ketika Indovision akan melakukan periklanan, maka Indovision akan menghubungi Mediate. Misalnya, ketika Indovision akan beriklan di radio, surat kabar, majalah dan TV “A”. Nanti Mediate yang akan membuat Media Order, setelah itu Indovision membuat PR (Purchase Request) ke BOD (Both of Director), setelah disetujui paralel dengan Indovision membuat design iklannya. Waktu yang tepat yaitu 1 minggu sebelum iklan tayang, Indovision approval media order dan Indovision mengirim design/ materi iklannya. Mengenai besarnya ukuran iklan dan tampilan iklan full colour (FC) / black & white (BW) Indovision yang akan menentukan, kemudian Mediate yang akan menanyakan ke medianya dan Mediate yang membuat budget. Setelah proses tersebut, Injdovision meminta persetujuan dari BOD (Both of Director) apakah itu sesuai dengan budget / tidak. Berikut ini media yang digunakan oleh Indovision, menurut penjelasan dari wawancara dengan narasumber: a. Above The Line a.1 Televisi Televisi memiliki keunggulan yaitu memiliki kesan realistik, karena sifatnya yang audio visual dan merupakan kombinasi dari warna dan gerakan, kelebihan ini
tidak dimiliki oleh media lain. Berikut ini stasiun-stasiun televisi yang digunakan oleh Indovision: Tabel 4.2 Kegiatan Periklanan Indovision di Televisi34
MEDIA TELEVISI
SPESIFIKASI RCTI GLOBAL TV TPI METRO TV
Berdasarkan dokumen perusahaan pada tahun 2007, iklan Indovision ditelevisi terdiri dari beberpa versi, yaitu sebagai berikut: a) Versi iklan
: Original gol
b) Versi iklan
: Cuaca dan Tantowi Yahya
c) Versi iklan
: Pria dan remaja-remaja nonton tv/hujan
d) Versi iklan
: Pria nonton tv/bola/hujan
e) Versi iklan
: Pria dan remaja-remaja/macam-macam channel
f) Versi iklan
: Tantowi Yahya dan keluarga
g) Versi iklan
: Tantowi Yahya dan keluarga/pesawat
h) Versi iklan
: Slide Logo (05/s) Indovision – Integrated Receiver Decoder
34
Data-data Perusahaan PT. MNC Sky Vision (Indovision)
a.2 Radio Radio memiliki keunggulan yaitu audience selectivity, radio mulai mengarah pada segmentasi, memiliki pendengar yang spesifik, selain itu radio dapat mencapai pendengar yang banyak dalam jangkauan cukup jauh. Berikut ini radio yang digunakan oleh Indovision: Tabel: 4.3 Kegiatan Periklanan Indovision di Radio35 MEDIA RADIO
SPESIFIKASI PT. MEDIA NUSANTARA NETWORKS TRIJAYA FM – JAKARTA TRIJAYA FM – JOGYAKARTA SCFM SURABAYA WOMAN RADIO JAKARTA ARH GLOBAL JAKARTA PT. SURYA SWARA MEDIATAMA (MRA GROUP) HARD ROCK FM JAKARTA HARD ROCK RM BANDUNG HARD ROCK FM SURABAYA HARD ROCK FM BALI I RADIO JAKARTA TRAX FM JAKARTA RADIO PELITA KASIH CV CIPTA PARIWARA PRIMA
35
Data-data Perusahaan PT. MNC Sky Vision (Indovision)
MEDIA
SPESIFIKASI PAS FM JAKARTA PAS FM SURABAYA PAS FM BANDUNG PAS FM SEMARANG PAS FM SURAKARTA (SOLO) RADIO RCT RADIOI SAS RADIO YASIKA RADIO PRO2 RADIO WIJAYA RADIO POP RADIO ANITA RADIO DAMASHINTA RADIO POLARIS RADIO ZENITH RADIO BHUANA RADIO RPK SONORA ELSHINTA SMART FM SMART FM JAKARTA SMART FM SEMARANG SMART FM MANADO
MEDIA
SPESIFIKASI SMART FM MAKASAR SMART FM PALEMBANG SMART FM BANJARMASIN SMART FM BALIKPAPAN RAMAKO GROUP RAMAKO FM RAMAKO FM BATAM ZOO FM BATAM KIS FM MUSTANG FM
a.3 Majalah Majalah memiliki keunggulan yang dapat dibaca oleh orang banyak, penyebarannya dapat menjangkau segmen pasar tertentu yang terspesialisasi sesuai dengan segmen pembaca majalah. Selain itu majalah dicetak diatas kertas berkualitas tinggi, sehingga tata warna dan reproduksi foto yang canggih menghasilkan cetakan yang maksimal. Tabel: 4.4 Kegiatan Periklanan Indovision di Majalah36 MEDIA MAJALAH
SPESIFIKASI AUDIO LIFESTYLE BUSSINESS WEEK CHIC
36
Data-data Perusahaan PT. MNC Sky Vision (Indovision)
MEDIA MAJALAH
SPESIFIKASI FEMINA NAKITA AYAH BUNDA PARENTING PARENTS GUIDE INFO SERPONG
a.4 Surat Kabar Surat kabar memiliki keunggulan dapat menjangkau sejumlah besar khalayak yang tersebar diseluruh Indonesia, surat kabar memiliki kapasitas besar untuk menampung iklan dengan keterangan tertulis cukup banyak.
Tabel: 4.5 Kegiatan Periklanan di Surat Kabar37 MEDIA SURAT KABAR
SPESIFIKASI SEPUTAR INDONESIA KOMPAS ANALISA MEDAN BATAM POS JAWA POS PONTIANAK POS BALI POS
37
Data-data Perusahaan PT. MNC Sky Vision (Indovision)
MEDIA
SPESIFIKASI FAJAR MAKASSAR KALTIM POS PADANG EXO RIAU POS TRIBUN KALTIM TRIBUN JABAR POS KUPANG LOMBOK POS AMBON EKSPRESS BANJARMASIN POS CENDRAWASIH POS MENADO POS SERAMBI INDONESIA PIKIRAN RAKYAT SRIWIJAYA POS SUARA MERDEKA KEDAULATAN RAKYAT
a. 5 Tabloid Tabloid memiliki keunggulan dapat menjangkau sejumlah besar khalayak yang tersebar diseluruh Indonesia, surat kabar memiliki kapasitas besar untuk menampung iklan dengan keterangan tertulis cukup banyak.
Tabel: 4.6 Kegiatan Periklanan di Tabloid38 MEDIA TABLOID
SPESIFIKASI BOLA BINTANG SOCCER
b. Bellow The Line b.1 Flyer Dalam periklanan, PT. MNC Sky Vision (Indovision) tidak hanya menggunakan above the line namun juga bellow the line. Penggunaan bellow the line ini disesuaikan dengan target market dan anggaran yang tersedia. Penggunaan media ini dapat menjadi efektif apabila sesuai dengan target yang dituju dan pesan yang ingin disampaikan diterima dengan baik oleh khalayaknya. Pemilihan media bellow the line oleh departemen Advertising & Promotion PT. MNC Sky Vision (Indovision) ini dilakukan karena melihat khalayak sasaran yang ingin dijangkau sangat spesifik. Kelebihan flyer yaitu langsung kepada sasaran yang dituju, karena diberikan langsung person to person dan
dapat memuat
informasi secara lebih rinci. Sedangkan kekurangannya membutuhkan tenaga untuk penyebarannya. Namun hal ini dapat diatasi dengan adanya SPG Indovision cukup memadai. Penyebaran flyer oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) sebagai unsur komunikasi pemasarannya, seperti di modern store Indovision yang terletak di Hypermart, Giant, Electronic City, Electronic Solution, Agis, Home Cientro, Alfa, Carrefour, Hero, Makro, Inkamart, 1st computer square, lobby Indovision. 38
Data-data Perusahaan PT. MNC Sky Vision (Indovision)
b.2 Poster Poster merupakan lembaran barang cetakan yang banyak digunakan oleh perusahaan pada saat melaksanakan event-event tertentu. Poster memiliki kelebihan dapat memuat informasi mengenai suatu event secara lengkap. Poster dapat ditempel pada masing-masing modern store Indovision dan pada lokasi event.
b.3 Spanduk Spanduk merupakan kain rentang yang berisi slogan, propaganda atau berita yang perlu diketahui umum. Spanduk dipasang didaerah-daerah keramaian yang banyak dikunjungi seperti di jalan-jalan raya dan tempat-tempat ramai lainnya. Spanduk dijadikan sebagai media pendukung dan memiliki jangka waktu pemasangan yang terbatas serta tempat pemasangan yang berdampingan dengan spanduk lainnya. Spanduk digunakan pada event-event tertentu, ditempatkan pada jalan-jalan strategis yang memungkinkan khalayak sasarannya dapat mengetahui dan pada lokasi event.
b.4 Billboard Billboard merupakan media luar ruang yang memiliki kelebihan relatif murah karena
berlaku
selama
1
tahun
untuk
sekali
kontrak/pembayaran,
penjadwalan/penempatan relatif fleksibel karena dapat ditempatkan pada lokasilokasi yang dianggap tepat untuk suatu produk yang akan diiklankan. Billboard yang dipasang pada lokasi-lokasi strategis seperti perempatan jalan memiliki
terpaan secara terus-menerus bagi pengguna jalan yang melewatinya. Biilboard Indovision pada saat ini terletal di Jl. Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan.
b.5 Sticker Sticker merupakan salah satu media periklanan yang paling banyak dan sering digunakan perusahaan-perusahaan untuk mempromosikan produknya, karena sifatnya yang sangat fleksibel. Kelebihan media ini yaitu dapat ditempel dimana saja dan tahan lama. Desain untuk sticker ini dibuat dalam beberapa jenis ukuran sehingga dapat ditempel di mobil, motor, modern store Indovision dan tempat lainnya.
4.2.5.2
Promosi Penjualan (Sales Promotion) Menurut hasil wawancara dengan narasumber yaitu Ibu Dhini W. Prayogo
selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), menjelaskan mengenai promosi penjualan: ”pelaksanaan promosi penjualan yang dilakukan oleh Indovision biasanya dilakukan dengan memberikan insentif kepada dealer dan sales front liners (SFL) dengan program challenge (akumulasi insentif), selain itu promosi penjualan dilakukan kepada konsumen dengan memberikan gratis biaya pemasangan.” Selanjutnya ditambahkan oleh Bapak Harry Iswahyudi selaku Advertising & Promotion Supervisor PT. MNC Sky Vision (Indovision), menjelaskan mengenai promosi penjualan: “..yaitu melakukan promosi penjualan dengan promosi di mall-mall, memberikan member card Indovision dan mengadakan undian.” Pelaksanaan promosi penjualan yang ditujukan kepada dealer dan sales fron liners (SFL) dengan cara memberikan insentif atau bonus lain agar mereka dapat menjual produk kepada konsumen lebih dari biasanya. Pelaksanaan promosi kepada
konsumen yang dilakukan perusahaan yaitu melalui promosi penjualan yang dilakukan secara langsung oleh perusahaan kepada konsumennya dalam periode waktu tertentu yang telah ditentukan, mengadakan promosi penjualan di mall-mall, memberikan member card Indovosion dan mengadakan undian. Adapun promosi kepada konsumen selama tahun 2007 antara lain sebagai berikut: - Berupa voucher yang berada flyer “Nonton Bareng Liga Jerman”, Gratis berlangganan
Indovision,
gratis
biaya pemasangan
Indovision
senilai
Rp. 200.000,- dan Paket Sports 1 bulan. Voucher tidak dapat digabung dengan promosi Indovision lainnya dan tidak dapat diuangkan. Apabila berlangganan minimal 12 bulan pelanggan dibebaskan biaya penarikan peralatan senilai Rp. 400.000,-. Syarat dan ketentuan berlaku. - Berlangganan Indovision, bonus handphone dan sms. Berlaku 13 April s/d 13 Mei 2007. Saatnya berlanggaan Indovision, hanya membayar biaya pemasangan Rp. 200.000,- dapatkan voucher bonus handphone ZTE C 169 dan sms Rp. 300.000,- (Rp. 25.000,-/bln selama 12 bulan) dengan berlangganan FREN pascabayar. Nikmati bonusnya dan berbagai sajian menarik dari channel hiburan, informasi dan pendidikan lokal dan mancanegara. Syarat dan ketentuan berlaku. Hanya berlaku di pulau Jawa. - Berlangganan Indovision sekarang! Menangkan 2 tiket acara “Meet & Greet Heroes Stars” di Singapura dan gratis 100 souvenir eksklusif
Heroes. Bagi yang
berlangganan Indovision di kota Surabaya selama periode 6 – 19 Agustus 2007. Indovision dan Star World akan meberikan kesempatan bagi 2 pelanggan yang beruntung untuk bertemu langsung actor dan aktris serial Heroes di Singapura dan seratus pelanggan pertama akan mendapatkan souvenir eksklusif Heroes. Syarat dan ketentuan berlaku.
- Gratis biaya pemasangan plus gratis 2 bulan iuran berlangganan Paket Movies dan Sports, dengan total senilai Rp. 480.000,-. Berlaku 15 – 20 Agustus 2007. Syarat dan ketentuan berlaku. - Nikmati hujan bonus dari Indovision. Berlanggaanan sekarang bonus biaya pemasangan Rp. 200.000,- dan bonus 3 bulan iuran berlangganan Paket Movies dengan total senilai Rp. 455.000,-. Promosi ini berlaku 1 – 9 September 2007. Syarat dan ketentuan berlaku. - Kembali sebersih hati yang seputih hari yang fitri. Bebas biaya pemasangan senilai Rp. 200.000,- bonus 2 bulan Paket Movies dan Vision1 Sports. Promosi ini berlaku 29 September – 31 Oktober 2007. Syarat dan ketentuan berlaku. - Berlangganan Indovision sekarang dan raih kesempatan emas bagi ribuan pelanggan baru Indovision untuk mendapatkan tiket menonton langsung di Gelora Bung Karno. Jadilah saksi para pemain PSSI uji kemampuan dalam pertandingan persahabatan dengan Borrusia Dortmund salah satu klub terbesar Bundesliga. Promosi berlaku 1 – 12 Desember 2007. - Nikmati terangnya Natal dengan bonus Indovision. Bebas 2 bulan Paket Movies, bebas 2 bulan channel channel Vision1 Sports dan bebas biaya pemasangan senilai Rp. 200.000,-. Promosi berlaku hingga 31 Desember 2007. Segera berlangganan Indovision. Syarat dan ketentuan berlaku. - Program member card Indovision yaitu sebagai persembahan istimewa untuk pelanggan lama Indovision, dengan kartu ini pelanggan dapat menikmati penawaran khusus di Mercure Accor Hotels, All Seasons, Accor, Grand Mercure Accorhotels, Novotel Accor Hotels, Ibis Accor Hotels, Dome, Hot Shots, Sol Elite Marbella, Tumble Tots, Beverly Hills, Formula Ban, CoffeBros, BrosLounge, Dream Tour & Travel, Seaworld Indonesia, TiAmo, The Buffet, Hotel Formule1, Sofitel Accor
Hotels & Resort, Hotel Grand Serela Bandung, Makro Tour and Travel, Corica, Nydc Cafe Restaurant, Cinnzeo, Adam Air, Susan Waine, Spicebox, 9 Clouds, Inul Vista, Bali Dynasty Resort, Surabaya Plaza Hotel, Kota Bukit Indah Plaza Hotel, Sanur Paradise Hotel & Suites dan Dapur Cobek. Pelanggan yang mendapatkan member card Indovision harus memenuhi berbagai persyaratan, salah satu persyaratannya yaitu
pelanggan yang sudah berlangganan selama 8 s/d 13 th.
Program ini baru terlaksana pada bulan November 2007 sampai dengan saat ini, tahap pertama sudah 30.000 member card yang telah diberikan kepada pelanggan dan nantinya akan ada tahap kedua dan ketiga yang akan dilaksanakan dengan total 130.000 pelanggan (secara nasional). Pada tahap selanjutnya pelanggan yang sudah berlangganan selama 4 s/d 7 th tersebut juga akan diberikan
member card
Indovision. - Undian, pada akhir bulan Agustus s/d awal September (berlangsung selama 2 minggu), Indovision mengadakan undian di detik.com bagi pelanggan baru yang berlangganan melalui detik.com. Pelanggan akan mendapatkan No. Undian dan memiliki kesempatan untuk memenangkan 10 hp Nokia 6080 untuk 10 orang pemenang dan customer care Indovision akan menghubungi pelanggan.
4.2.5.3 Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), yaitu sebagai berikut: “Pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui penjualan tatap muka (personal selling) dapat dilaksanakan melalui sales front liners (SFL), seperti: sales promotion girl (SPG) yang berada di modern store Indovision.”
Selanjutnya apa yang dipaparkan oleh Bapak Harry Iswahyudi selaku Advertising & Promotion Supervisor PT. MNC Sky Vision (Indovision), mengenai penjualan tatap muka: “..promosinya dengan mengadakan stand penjualan pada saat melaksanakan event, sehingga dapat memudahkan kita memasarkan Indovision kepada khalayak. Karena khalayak bisa mendapatkan informasi mengenai Indovision secara lengkap pada saat itu juga.”
Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran untuk penjualan tatap muka dilakukan oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) melalui sales front liners, seperti: sales promotion girl (SPG) yang berada di modern store Indovision. Selain itu penjualan tatap muka dilakukan oleh Indovision dengan mengadakan stand penjualan pada saat melaksanakan event dengan dibantu jasa sales promotion girl (SPG) untuk menawarkan atau memperkenalkan Indovision kepada konsumen yang berada pada event yang diadakan tersebut. Ini dilakukan dengan bentuk sales person to person/face to face, dimana penggunaan sarana ini diharapkan dapat mendukung tujuan-tujuan dari perusahaan.
4.2.5.4 Penjualan Langsung (Direct Respons) Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), yaitu sebagai berikut: ”Pelaksanaan melalui pemasaran langsung merupakan kegiatan komunikasi pemasaran sangat efektif dan efisien dilakukan oleh para tenaga penjual sales door to door (DTD) dengan mendatangi rumah-rumah.”
Pelaksanaan kegiatan pemasaran langsung merupakan suatu bentuk distribusi, yang artinya kegiatan komunikasi pemasaran dilakukan melalui tenaga penjual (sales door to door) dengan mendatangi rumah-rumah. Konsukeunsinya, pemasaran langsung (tanpa toko atau tempat penjualan secara fisik). Biasanya para penjual (sales
door to door) sebisa mungkin harus dapat meyakinkan target konsumen bahwa produk yang mereka tawarkan lebih baik mutunya daripada produk pesaing yang sejenisnya.
4.2.5.5 Publisitas (Publicity) Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Harry Iswahyudi
selaku
Advertising & Promotion Supervisor PT. MNC Sky Vision (Indovision), yaitu sebagai berikut: “Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui publisitas dapat dilaksanakan melalui pembukaan cabang Indovision, kerjasama event, dan sponsorship, dimana jika ada acara-acara lembaga dari luar seperti perusahaan-perusahaan, kampus, sekolah melakukan penawaran/menawarkan proposal kerjasama”
Pelaksanaan publisitas oleh Indovision dilaksanakan melalui
pembukaan
cabang Indovision, kerjasama event, dan sponsorship, dimana jika ada acara-acara lembaga dari luar seperti perusahaan-perusahaan, kampus, sekolah melakukan penawaran/menawarkan proposal kerjasama. Berikut ini pelaksanaan publisitas yang dilakukan oleh Indovision selama tahun 2007: Tabel 4.7 Kegiatan Publisitas di Indovision39 NO WAKTU & TEMPAT 1 Jakarta, 24 Februari 2007 Score Cafe Citos 2 Bandung,, 17 Maret 2007 Score Cafe Ciwalk 3 Surabaya, 21 April 2007 Colors Cafe 4 Jakarta, 28 April 2007 F-Bar , Plaza EX 39
ACARA Nonton bareng Bundesliga Nonton bareng Bundesliga Nonton bareng Bundesliga Nonton bareng Liga Jepang
Data-data Perusahaan PT. MNC Sky Vision (Indovision)
NO WAKTU & TEMPAT 5 Jakarta, Mei 2007
6 7 8 9 10 11
Yogjakarta, 12 Mei 2007 Hugo's Café Jakarta, 19 Mei 2007 Score Cafe Citos Balikpapan, 23 Mei 2007
ACARA Sponsor pendukung dalam acara Pentas Seni Akhirussanah & Tasyakur Iqra KB – TK Islam Al – Azhar 2, Pasar Minggu yang dilaksanakan pada Mei 2007 Nonton bareng Bundesliga Nonton bareng Bundesliga
Pembukaan Kantor Perwakilan Indovision di Balikpapan Jakarta, 24 Mei 2007 Nonton bareng Final American Idol, dengan bintang Planet Hollywood Jakarta tamu grup band SAMSON Jakarta, 13 Juni 2007 Sudirman Cup Juli - November 2007 Build-in Channel Baby TV, yang di tayangkan pada acara infotainment Go Spot (RCTI). Build-in Channel Baby TV tayang pada setiap hari Jum'at, Pkl: 07.00 07.30 WIB. Program ini ditayangkan selama 15 episode, yang melibatkan 15 artis yang telah berkeluarga dan memiliki anak berusia 0 - 3 th, antara lain: Meisya Siregar, Agus Wisman, Berliana Febrianti, Dominique Sandra, Novita Angie, Diah Permatasari, Bayu Oktara, Wanda Hamida, Oppie Andresta, Aryo Wahab, Lita Zein, Ramzi, Shahnaz Haque, Yana Yulio dan Liza Natalia.
12
Juli – November 2007
13
Jakarta, 1 Agustus 2007 Café Score Jakarta
Build-in Channel Baby TV, yang di tayangkan pada acara infotainment Obsesi (Global TV). Build-in Channel Baby TV tayang pada setiap hari Minggu, Pkl: 16.00 - 16.30 WIB. Program ini ditayangkan selama 15 episode, yang melibatkan 15 artis yang telah berkeluarga dan memiliki anak berusia 0 - 3 th, antara lain: Puput Melati, Indy Barends, Yulia Rahman, Riafinola, Nugie, Tessa Kaunang, Indra Birowo, Adrian Maulana, Andre Hehanusa, Shelomita, Marcel, Mona Ratuliu, Yossi, Once dan Irgy A. Fahrezi.
16 17
Press Gathering dalam rangka launching acara World Badminton Championship (WBC) di channel Vision1 Sports di Indovision Pembukaan Kantor Perwakilan Indovision di Bandung Bandung, 6 September 2007 Jakarta, 4 Oktober 2007 Buka puasa bersama dengan media dan partner dalam Magzi Ballroom Hotel Grand rangka "Merajut Keharmonisan Hubungan Kemang Jakarta Silahturahmi Bersama Indovision" Semarang, 25 Oktober 2007 Pembukaan Kantor Perwakilan Indovision di Semarang Jakarta, 28 November 2007 Hongkong Open 2007
18
Pekanbaru, 6 Desember 2007
19
Jakarta, 18 Desember 2007
14 15
Pembukaan Kantor Perwakilan Indovision di Pekanbaru Indovision bekerjasama dengan RCTI mengundang
20
Jakarta, 19 Desember 2007
klub besar dari Jerman yaitu Borussia Dortmunt ke Indonesia untuk bertanding dengan Tim Nasional Indonesia. Indovision dan RCTI mengadakan Gala Diner di Hotel Intercontinental, dalam acara ini dihadiri oleh Direksi dan Komisaris MNC Group, Direksi dan Komisaris Indovision, PSSI, KONI, Pejabat Tinggi Borussia Dortmund, Pejabat Tinggi Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, pelanggan Indovision dan klien Indovision Pertandingan antara Tim Nasional Indonesia VS Borussia
4.2.6 Riset dan Evaluasi (Research & Evaluation)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing PT. MNC Sky Vision (Indovision), yaitu sebagai berikut: “Yaitu dengan melakukan evaluasi produk dan evaluasi konsumen..”
Berdasarkan kutipan diatas, dapat dikatakan bahwa riset dan evaluasi dilakukan yaitu dengan melakukan evaluasi produk dan evaluasi konsumen. Evaluasi produk, biasa Indovision lakukan berdasarkan
feedback tahun sebelumnya,
Indovision melakukan riset kepada pelanggan tetap Indovision, dengan menanyakan kebiasaan dari pelanggan, kepuasan pelanggan dengan produk Indovision dan pelayanan dari Indovision. Evaluasi konsumen, Indovision mengevaluasi tidak hanya dari laporan aktivitas tetapi juga melakukan survey dan channel rating, Indovision investasi menggunakan AC Nielsen. Sehingga channel-channel dari Indovision di rating, ada beberapa pelanggan Indovision yang menjadi responden tetap, untuk menentukan rating setiap minggu dari channel-channel Indovision, dengan cara tersebut Indovision dapat mengevaluasi produk Indovision. Sehingga banyak sekali alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi. Pada aktivitas terdapat laporan aktivitas, pada produk terdapat rating channel, dan survey dilakukan melalui netral agency, mengenai
above the line (ATL) Indovision mendapat data dari AC Nielsen, sedangkan bellow the line (BTL) Indovision mendapat informasi dari frontliners Indovision (sales Indovision) yang mengetahui lapangan. Semua informasi tersebut dikumpulkan kemudian Indovision menganalisa menjadi satu, untuk strategi Indovision pada tahun berikutnya / pada kuarter berikutnya.
4.2.7 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui narasumber yaitu Ibu Dhini. W. Prayogo selaku General Manager Marketing, Bapak Harry Iswahyudi selaku Advertising & Promotion Supervisor,
Ibu Sallymah F. Effendie selaku
Marketing Service & PR Executive dan Ibu Retno R. Kusumaningtyas selaku Media Plan Executive Indovision dan pengumpulan dokumen perusahaan menjelaskan secara terperinci permasalahan yang menjadi objek penelitian dan menganalisa semua data penelitian sesuai dengan fakta sebenarnya secara keseluruhan mengenai strategi komunikasi pemasaran tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu tentang strategi komunikasi pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision). Dengan mengacu pada kerangka sistem komunikasi pemasaran yang dikemukakan oleh Chriss Fill mengenai strategi komunikasi pemasaran terlihat kesesuaian antara strategi yang digunakan oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) dengan teori teori komunikasi pemasaran yang dikemukakan Chriss Fill. Adapun beberapa tahapan-tahapan dalam proses komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Indovision, tahapan yang pertama berupa SWOT.Dalam menentukan tujuan usaha yang realistis sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan dan diharapkan agar lebih mudah tercapai maka perusahaan dapat mempergunakan teknik analisa SWOT (Key Factor Analysis) untuk mengetahui bagaimana kekuatan
produk yang dimiliki oleh perusahaan, kelemahan dari produk,
peluang atau
kesempatan yang dimiliki oleh perusahaan terhadap produk serta ancaman yang harus dihadapi oleh perusahaan terhadap produk pesaing. Kekuatan yang dimiliki oleh Indovision adalah Indovision memiliki brand awareness yang tinggi, Indovision memiliki teknologi dengan frekuensi S-band dan sebagai pelopor operator tv berlangganan melalui satelit yang mengandalkan kualitas produk dan jasa, satelit Indovision memiliki jangkauan diseluruh Indonesia serta memiliki tenaga penjualan distribusi channel yang banyak. Selain itu Indovision menawarkan beraneka tayangan dengan gambar dan suara lebih berkualitas. Selain itu Indovision
memiliki latar belakang sebagai grup media yang kuat (untuk
perkembangan konten / isi siaran dan promosi). Indovision selain memiliki kekuatan seperti yang telah dijelaskan diatas, Indovison juga memiliki channel-channel inhouse, seperti: Vision1 Sports, Vision2 Drama dan Baby TV, Indovision menggunakan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm sehingga perangkat keras Indovision sangat mudah dipindah-pindahkan bahkan ke luar kota sekalipun, tidak perlu dipasang di atap rumah, serta tidak perlu tempat yang terlalu luas untuk pemasangannya serta beberapa saluran televisi di Indovision memiliki kemampuan untuk dapat ditayangkan dalam alternatif lebih dari 1 bahasa. Indovision
juga
dilengkapi
dengan
sistem
Parental
Lock
yang
memungkinkan para pelanggan orang tua untuk mengunci acara-acara tertentu di Indovision yang tidak diperkenankan untuk di tonton usia di bawah umur dengan menggunakan password dan juga dilengkapi dengan sistem Electronic Programme Guide (EPG) memungkinkan para pelanggan Indovision mendapatkan tampilan jadwal acara semua saluran televisi di Indovision untuk hari ini sampai dengan 7
(tujuh) hari ke depan, selain itu EPG juga memungkinkan para pelanggan Indovision untuk memilih dan memesan acara yang ingin ditonton dari jadwal yang ada. Kelemahan yang dimiliki Indovision adalah Indovision memiliki kesamaan dalam hal produk / isi siaran diantara sesama operator televisi berlanganan melalui satelit dan Indovision memiliki tingkat distribusi yang terbatas di daerah yang terpencil dan fitur internet. Peluang Indovision adalah Indovision memiliki pasar potensial yang besar untuk operator televisi berlangganan melalui satelit dan pelanggan lebih memahami operator televisi berlangganan melalui satelit. Peluang lain yang dimiliki Indovision yaitu adanya pandangan orang-orang untuk kebutuhan hiburan kapan saja dan dimana saja serta adanya peluncuran satelit baru pada tahun 2009 dengan menghadirkan lebih dari 100 channel. Ancaman yang dihadapi oleh Indovision adalah kompetitor atau pesaing yaitu dengan adanya kompetitor baru yang lebih agresif dan pengeluarannya yang besar dengan melakukan penawaran lebih dalam hal isi siaran dan harga serta adanya pelanggan yang agresif. Selain itu adanya persaingan promosi penjualan dilapangan dan pelanggan merubah pilihan (brand). Tahapan kedua yaitu mengenai STP (segmentation, targeting dan positioning). Segmentasi pasar mempunyai peranan penting dalam strategi pemasaran dari hampir semua organisasi yang berhasil dan merupakan perangkat pemasaran yang sangat berguna untuk beberapa alasan. Segmentasi pasar membantu para pemasar untuk mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat, karena segmen pasar berbeda dalam ukuran dan potensi. Segmentasi membantu para pengambil keputusan agar lebih jelas dalam mengidentifikasikan tujuan pemasaran dan lebih baik dalam mengalokasikan sumber daya.
Dalam menentukan pasarnya, perusahaan harus mempunyai strategi berbedabeda untuk menjangkau jenis-jenis konsumen tertentu. Oleh sebab itu suatu perusahaan dapat membuat program pemasaran yang terpisah-pisah untuk masingmasing konsumennya. Faktor-faktor yang dapat membedakan tiap-tiap konsumen yaitu: tingkat pendapatan, tingkat kepentingan, status sosial, tingkat brand awareness. Faktor perbedaan itu mengharuskan perusahaan mempunyai strategi khusus untuk mencapai semua jenis konsumennya. Perusahaan sebaiknya mengidentifikasikan kelas konsumen secara luas sehingga mempunyai perbedaan akan setiap kebutuhan. Positioning merupakan suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan industri atau apa saja yang ada dibenak mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. Segmentasi pasar Indovision terdiri dari: -
Segmentasi geografis, pembagian pasar menurut daerah unit geografisnya. Distribusi Indovision tersebar sampai ke beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, Bandung, Semarang, Pekanbaru (kota-kota besar di seluruh Indonesia).
-
Segmentasi demografis, pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi, seperti: usia 5 – 55 tahun (seluruh anggota keluarga), jenis kelamin: pria dan wanita, status perkawinan: menikah, pendidikan: Perguruan Tinggi
-
Segmentasi Psikografis, para konsumen terbagi ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan atau ciri-ciri kepribadian. Segmentasi psikografis Indovision, adalah: keluarga Indonesia dengan latar belakang pendidikan yang baik dan memiliki pikiran yang terbuka dan
keluarga Indonesia yang selalu membutuhkan sebuah hiburan yang berkualitas untuk seluruh anggota keluarganya. Targetting (pasar sasaran) dari Indovision berdasarkan teori dari David Aaker, adalah pembentukan pola pasar sasaran berdasarkan spesialisasi pasar, yaitu perusahaan berkonsentrasi dalam melayani banyak kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. Kategori pelanggan dari Indovision yaitu: -
Direct to Home (DTH) Pelanggan individual yang memasang decoder dan parabola mini Indovision di rumah mereka, yang keberadaannya tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
- SMA TV Layanan SMA TV (Satellite Master Antenna TV) dapat ditangkap di seluruh Indonesia menggunakan antena parabola yang dihubungkan dengan perangkat penerima satelit (haed-end) dan didistribusikan ke beberapa unit pesawat TV. Dalam layanan ini, pelanggan dapat memilih program yang diinginkan secara a `la carte. Pelanggan terdiri dari apartemen, real estate, perumahan, perusahaaan minyak baik pengeboran lepas pantai maupun non lepas pantai serta perkantoran. -
Hotel Institusi perhotelan berbintang dan non-bintang di seluruh Indonesia yang menggunakan system SMATV untuk mendistribusikan ke kamar-kamar yang dimiliki untuk konsumsi para pengunjung hotel. Pelanggan kategori ini dapat memilih program yang diinginkan secara a `la carte. Selain hotel, pelayanan pendistribusian tayangan ini diberikan ke rumah sakit-rumah sakit. Berdasarkan penjelasan tersebut, Indovision berkonsentrasi dalam melayani
banyak kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu, meliputi: direct to home
(DTH) yang merupakan pelanggan individual, SMA TV (Satellite Master Antenna TV) yaitu pelanggan terdiri dari apartemen, real estate, perumahan, perusahaaan minyak baik pengeboran lepas pantai maupun non lepas pantai serta perkantoran dan Hotel yaitu institusi perhotelan berbintang dan non-bintang di seluruh Indonesia yang menggunakan system SMATV. Positioning dari Indovision yaitu
positioning berdasarkan karakteristik /
perbedaan produk. Cara positioning ini memberi penekanan pada karakteristik spesifik dari suatu produk atau perbedaan suatu produk dibandingkan pesaingnya. Adapun positioning dari Indovision adalah Indovision pilihan yang tepat untuk keluarga Indonesia muda untuk tayangan hiburan yang mendidik, yang menekankan kepada tayangan pendidikan anak, sehingga Indovision tidak hanya berupa tayangan hiburan yang dapat menghibur seluruh anggota keluarga, tetapi merupakan tayangan hiburan yang mendidik. Tahapan ketiga yaitu tujuan komunikasi pemasaran, dijelaskan bahwa tujuan strategi komunikasi pemasaran Indovision, adalah pada tahun 2007 tujuan strategi komunikasi pemasaran Indovision yaitu meningkatkan brand awareness terhadap konsumen, meningkatkan penjualan serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Dari penjelasan tersebut di atas semua porsinya sama, hal ini disebabkan Indovision melakukan persiapan untuk menghadapi tahun 2008, Indovision sudah mengetahui informasi akan banyaknya pay tv (operator televisi berlanggan) baru yang akan datang.
Tabel 4.8 Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran Indovision Dalam Meningkatkan Brand Awareness40
Tujuan Brand Awareness
Unsur – Unsur Komunikasi Pemasaran Periklanan
Pelaksanaan Above the line : - Televisi - Radio - Majalah - Surat Kabar - Tabloid Bellow the line : - Flyer - Poster - Spanduk - Billboard - Sticker
Tujuan strategi komunikasi pemasaran Indovision dalam meningkatkan brand awareness dilakukan melalui unsur-unsur komunikasi pemasaran periklanan melalui above the line dan bellow the line. Tabel 4.9 Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran Indovision Dalam Meningkatkan Penjualan41
Tujuan Meningkatkan Penjualan
Unsur – Unsur Komunikasi Pemasaran Periklanan
Pelaksanaan Above the line : - Televisi - Radio - Majalah - Surat Kabar - Tabloid Bellow the line : - Flyer - Poster - Spanduk -
40 41
Data-data Perusahaan PT. MNC Sky Vision ( Indovision ). Ibid.
Billboard Sticker
Tujuan
Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran
Meningkatkan Penjualan
Pelaksanaan
Promosi penjualan
- Promosi penjualan ditujukan kepada dealer dan sales front liners (SFL) dengan memberikan insentif atau bonus lain agar mereka dapat mejual produk kepada konsumen lebih dari biasanya. - Promosi penjualan yang dilakukan secara langsung oleh perusahaan kepada konsumennya dalam periode waktu tertentu yang telah ditentukan, mengadakan promosi penjualan dimall-mall dan mengadakan undian.
Penjualan tatap muka
- Dilakukan oleh sales promotion girl (SPG) yang berada di modern store Indovision - Mengadakan stand penjualan pada saat melaksanakan event.
Penjualan langsung
- Melalui tenaga penjual sales door to door.
Publisitas
-Melalui pembukaan cabang Indovision.
Tujuan strategi komunikasi pemasaran Indovision dalam meningkatkan penjualan dilakukan melalui unsur-unsur komunikasi pemasaran periklanan melalui above the line dan bellow the line, antara lain promosi penjualan yaitu promosi penjualan ditujukan kepada dealer dan sales front liners (SFL) dengan memberikan insentif atau bonus lain agar mereka dapat mejual produk kepada konsumen lebih dari biasanya, promosi penjualan yang dilakukan secara langsung oleh perusahaan kepada konsumennya dalam periode waktu tertentu yang telah ditentukan,
mengadakan promosi penjualan dimall-mall dan mengadakan undian, Penjualan tatap muka yaitu dilakukan oleh sales promotion girl (SPG) yang berada di modern store Indovision, mengadakan stand penjualan pada saat melaksanakan event, Penjualan langsung yaitu melalui tenaga penjual sales door to door, Publisitas yaitu melalui pembukaan cabang Indovision.
Tabel 4.10 Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran Indovision Dalam Mempertahankan Pelanggan42 Tujuan Mempertahankan pelanggan
Unsur – Unsur Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Promosi Penjualan Dengan cara memberikan member card Indovision yaitu sebagai persembahan istimewa untuk pelanggan lama Indovison. Publisitas
Dengan cara mengadakan event-event, seperti : nonton bareng Vision1 bersama pelanggan Indovision
Tujuan strategi komunikasi pemasaran Indovision dalam mempertahankan pelanggan dilakukan melalui unsur-unsur komunikasi pemasaran periklanan melalui above the line dan bellow the line, antara lain promosi penjualan, yaitu dengan cara memberikan member card Indovision yaitu sebagai persembahan istimewa untuk pelanggan lama Indovision, publisitas, yaitu dengan cara mengadakan event-event, seperti : nonton bareng Vision1 bersama pelanggan Indovision.
Tahapan keempat yaitu strategi komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran Indovision adalah push strategy dan pull strategy keduanya digunakan 42
Ibid.
secara seimbang, hal ini dapat dikatakan integrasi tidak dapat hanya media tv atau print tetapi juga aktivitasnya meliputi aqusection, loyalty dan type dari programnya pull dan push. Push strategy, dengan memberikan program insentif kepada dealer dan sales front liners (SFL), program challenge (akumulasi insentif) kepada dealer dan sales front liners SFL, memperluas saluran distribusi. Pull strategy, dengan menggunakan media above the line (seperti: majalah, tabloid, surat kabar, TV, radio) dan bellow the line, (seperti: flyer, poster, spanduk, billboard, sticker, banner, umbul-umbul) dan memberikan
penawaran kepada pelanggan. Misalnya: Indovision mengadakan
promosi kepada pelanggan “Gratis Biaya Pemasangan” tetapi sales front liners (SFL) ataupun dealernya tidak dipertahankan, maka promosi tersebut tidak akan berjalan, sehingga harus ada push. Pada sales front liners (SFL) terdapat program insentif, program challenge (kalau SFL mendapatkan pelanggan sekian, maka insentifnya akan akumulatif). Hal ini saling mendorong, kalau tidak maka promosi tersebut tidak akan berjalan dan Indovision tidak akan besar. Promosi dapat berjalan dengan didukung oleh sales front liners (SFL) dengan cara push sales front liners (SFL) agar pelanggan diberikan program off air akan tertarik, hal ini biasa Indovision lakukan push dan pull di aqusection program / sales aqusection dan juga upselling program. Aqusection yaitu semua sales, seperti: sales promotion girl (SPG), sales door to door (DTD) maupun upselling (telemarketing), misalnya: pelanggan ditawarkan oleh staff telemarketing Indovision untuk menambah paket berlangganan (seperti: paket movies / paket sports / paket oriental / lain-lain) dengan diberikan discount dan apabila pelanggan menambah paket berlangganannya, maka staff telemarketing tersebut akan diberikan insentif.
Tahapan kelima yaitu pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran, melalui unsur-unsur komunikasi pemasaran. Berdasarkan pada kerangka kerja yang dikemukakan oleh Chris Fill terpapar beberapa unsur-unsur komunikasi pemasaran, antara lain Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Direct Respons, dan Publicity. Periklanan, Indovision menggunakan dan mengoptimalisasikan media above the line (ATL), seperti: di televisi, radio, majalah, surat kabar dan tabloid serta bellow the line (BTL), seperti: di flyer, poster, spanduk, billboard, sticker, x –
banner,
umbul-umbul. Indovision menggunakan media above the line (ATL) dan bellow the line (BTL), karena memiliki fungsinya masing-masing dan saling berkaitan. Promosi penjualan, yang ditujukan kepada dealer dan sales front liners (SFL) dengan cara memberikan insentif atau bonus lain agar mereka dapat menjual produk kepada konsumen lebih dari biasanya. Pelaksanaan promosi kepada konsumen yang dilakukan perusahaan yaitu melalui promosi penjualan yang dilakukan secara langsung oleh perusahaan kepada konsumennya dalam periode waktu tertentu yang telah ditentukan, mengadakan promosi penjualan di mall-mall, memberikan member card Indovosion dan mengadakan undian. Penjualan tatap muka, dilakukan oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) melalui sales front liners, seperti: sales promotion girl (SPG) yang berada di modern store Indovision dan telah menguasai product knowledge sehingga informasi yang disampaikan kepada komsumen dapat diterima dengan baik. Selain itu penjualan tatap muka dilakukan oleh Indovision dengan mengadakan stand penjualan pada saat melaksanakan event dengan dibantu jasa sales promotion girl (SPG) untuk menawarkan atau memperkenalkan Indovision kepada konsumen yang berada pada event yang diadakan tersebut. Ini dilakukan dengan bentuk sales person to
person/face to face, dimana penggunaan sarana ini diharapkan dapat mendukung tujuan-tujuan dari perusahaan. Penjualan langsung merupakan suatu bentuk distribusi, yang artinya kegiatan komunikasi pemasaran dilakukan melalui tenaga penjual (sales door to door) dengan mendatangi rumah-rumah. Konsukuensinya, pemasaran langsung (tanpa toko atau tempat penjualan secara fisik). Biasanya para penjual (sales door to door) sebisa mungkin harus dapat meyakinkan target konsumen bahwa produk yang mereka tawarkan lebih baik mutunya daripada produk pesaing yang sejenisnya. Publisitas, dilaksanakan oleh Indovision dilaksanakan melalui pembukaan cabang Indovision, kerjasama event, dan sponsorship, dimana jika ada acara-acara lembaga dari luar seperti perusahaan-perusahaan, kampus, sekolah melakukan penawaran/menawarkan proposal kerjasama. Berdasarkan penjelasan tersebut, dengan mengacu pada kerangka kerja yang dikemukakan oleh Chris Fill terpapar beberapa unsur-unsur komunikasi pemasaran, antara lain Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Direct Respons, dan Publicity. Kelima unsur-unsur komunikasi pemasaran tersebut dilakukan oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) tahun 2007. Tahapan keenam, yaitu dengan melakukan riset dan evaluasi. dapat dikatakan bahwa riset dan evaluasi dilakukan yaitu dengan melakukan evaluasi produk dan evaluasi konsumen. Evaluasi produk, biasa Indovision lakukan berdasarkan
feedback tahun sebelumnya, Indovision melakukan riset kepada
pelanggan tetap Indovision, dengan menanyakan kebiasaan dari pelanggan, kepuasan pelanggan dengan produk Indovision dan pelayanan dari Indovision. Evaluasi konsumen, Indovision mengevaluasi tidak hanya dari laporan aktivitas tetapi juga melakukan survey dan channel rating, Indovision investasi
menggunakan AC Nielsen. Sehingga channel-channel dari Indovision di rating, ada beberapa pelanggan Indovision yang menjadi responden tetap, untuk menentukan rating setiap minggu dari channel-channel Indovision, dengan cara tersebut Indovision dapat mengevaluasi produk Indovision. Sehingga banyak sekali alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi. Pada aktivitas terdapat laporan aktivitas, pada produk terdapat rating channel, dan survey dilakukan melalui netral agency, mengenai above the line (ATL) Indovision mendapat data dari AC Nielsen, sedangkan bellow the line (BTL) Indovision mendapat informasi dari frontliners Indovision (sales Indovision) yang mengetahui lapangan. Semua informasi tersebut dikumpulkan kemudian Indovision menganalisa menjadi satu, untuk strategi Indovision pada tahun berikutnya atau pada kuarter berikutnya. Berdasarkan keenam tahapan yang telah dilakukan oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) pada tahun 2007, market share dari Indovision yaitu Indovision lebih mendominasi keberadaan perusahaan operator TV berlangganan melalui satelit diantara para pesaingnya.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada Bab V akan diuraikan kesimpulan yang ditarik berdasarkan hasil wawancara serta dokumen-dokumen perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) pada tahun 2007. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) Tahun 2007, dengan melalui wawancara mendalam dengan beberapa narasumber seperti Dhini. W. Prayogo selaku General Manager Marketing, Bapak Harry Iswahyudi selaku Advertising & Promotion Supervisor, Ibu Sallymah F. Effendie selaku Marketing Service & PR Executive dan Ibu Retno R. Kusumaningtyas selaku Media Plan Executive Indovision, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. PT. MNC Sky Vision (Indovision) melakukan strategi komunikasi pemasaran melalui push strategy, dengan memberikan program insentif kepada dealer dan sales promotion girls (SPG), program challenge (akumulasi insentif) kepada dealer dan sales promotion girls, memperluas saluran distribusi. Pull strategy, dengan menggunakan media above the line (ATL) dan bellow the line (BTL), memberikan penawaran kepada pelanggan. 2. Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran dilakukan melalui unsur-unsur komunikasi pemasaran yaitu semua hal-hal yang berkaitan dengan bauran promosi, yaitu periklanan above the line (ATL), seperti: di televisi, radio, majalah, surat kabar dan tabloid serta bellow the line (BTL), seperti: di flyer, poster, spanduk, billboard, sticker, x –
banner, umbul-umbul. Indovision
menggunakan media above the line (ATL) dan bellow the line (BTL), karena memiliki fungsinya masing-masing dan saling berkaitan, promosi penjualan ditujukan kepada dealer dan sales front liners (SFL) dengan memberikan insentif atau bonus lain agar mereka dapat mejual produk kepada konsumen lebih dari biasanya, promosi penjualan yang dilakukan secara langsung oleh perusahaan kepada konsumennya dalam periode waktu tertentu yang telah ditentukan, mengadakan promosi penjualan dimall-mall dan mengadakan undian, Penjualan tatap muka yaitu dilakukan oleh sales promotion girl (SPG) yang berada di modern store Indovision, mengadakan stand penjualan pada saat melaksanakan event, Penjualan langsung yaitu melalui tenaga penjual sales door to door, Publisitas yaitu melalui pembukaan cabang Indovision, kerjasama event dan sponsorship.
5.2. Saran Dari hasil penelitian dan analisa peneliti melihat ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan strategi komunikasi pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) serta peneliti telah mencoba memberikan masukkan atau saransaran antara lain : 1. Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini menurut Chriss fill, dalam bukunya Marketing Communication: Framework, Theories and Application, mengklasifikasikan Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Direct Respons, Publicity. Kelima unsur-unsur komunikasi pemasaran tersebut dilakukan oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) tahun 2007. 2. Dari kelima unsur yang dilaksanakan oleh Indovision sebaiknya PT. MNC Sky Vision (Indovision) lebih mengoptimalkan semua unsur-unsur yang
terkait didalamnya, sehingga tujuan dari strategi komunikasi pemasaran PT. MNC Sky Vision (Indovision) dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David, JG. Mayers., and R. Batra, Advertising Management, Eight Edition, Prentice Hall International, Inc, 1996 Amstrong, Gary., and Philip Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran, Principle Of Marketing, Seventh Edition, Prentice Hall, 1996 Branan, Tom, Integrated Marketing Communication, (Komunikasi Pemasaran Terpadu), PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995 Branan, Tom Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran Terpadu), PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998 Daniel, Mc and Hair, Lamb “Pemasaran”, PT. Salemba Empat Patria, Jilid I, 2000 Fill, Chriss, Marketing Communication, Frame Works, Theories and Application, Prentice Hall University, 1995 Jefkins, Frank, Periklanan, Edisi Ketiga, PT. Erlangga, Jakarta, 1996 Jerome, McCarthy., and William D. Oerreault. Dasar-Dasar Pemasaran, PT. Erlangga, Jakarta, 1998 Khasali, Rhenald, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya, Edisi Ketiga, PT. Erlangga, Jakarta, 1995 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran: An Asian Perseptive, Prentice Hall, Fifth Edition, 1994 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Jilid 2, Northwestern University, Lembaga Manajemen IMMI, PT. Erlangga, Jakarta, 1996 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Buku I, Jakarta, 2000 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran , Edisi Milennium 2, PT. Prehallindo, Jakarta, 2002 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2005 Liliweri, Alo, Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan, Bandung, 1992
PT. Citra Aditya Bhakti,
Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000
Muwarni, Endah, Dasar-Dasar Periklanan, Jakarta: Wacana Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), 2004 Schultz. E. Don, Stanley E. Tannenbaurn., and Robert. F. Lauter Born, Integrated Marketing Communication Illinois: NTC Business Books, 1994 Simamora, Bilson, “Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif & Profitabel”. Jakarta GPU, 2001. Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitan Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000 R. Lawrence and William F Glueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta 1996 Shimp, A, Terence, Periklanan Promosi, Erlangga, Jakarta, 2003 Sutojo, Siswanto dan F. Kleisteuber, “Strategic Marketing Manajemen”, Strategi Manajemen Pemasaran, PT. Damar Mulia Pustaka Utama, 2000 Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, ANDI, Yogyakarta, 1997 Winardi, Strategi Pemasaran, Mandar Maju, Bandung, 1998 Yin, K, Robert, Studi Kasus Desain dan Metode, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sumber lain: Company Profile PT. MNC Sky Vision (Indovision)
DRAF WAWANCARA
Waktu Wawancara
: Jum’at 18 April 2008
Narasumber I
: Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing
1. Seberapa penting sebuah strategi dalam sebuah perusahaan? 2. Apakah ada perbedaan / perubahan strategi apa yang digunakan perusahaan pada tahun sebelumnya dengan tahun 2007? 3. Apa peranan strategi dalam pemasaran, khususnya dalam memasarkan produk Indovision? 4. Bagaimana dengan situasi persaingan operator televisi via satelit pada tahun 2007 dan siapa yang menjadi pesaing utama Indovision? 5. Bagaimana dengan analisa strengths (kekuatan) yang dimiliki Indovision? 6. Bagaimana dengan analisa weakness (kelemahan) yang dimiliki Indovision? 7. Bagaimana dengan analisa opportunities (peluang) yang dimiliki Indovision? 8. Bagaimana dengan analisa threaths (ancaman) yang dimiliki Indovision? 9. Bagaimana cara menetapkan STP (segmentation, targetting & positioning) Indovision? 10. Siapa segmentasi pasar dari Indovision? 11. Siapa target pasar dari Indovision? 12. Bagaimana dengan positioning dari Indovision? 13. Tujuan strategi komunikasi pemasaran apa yang ingin dicapai oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) dalam memasarkan produk Indovision dipasaran? 14. Bagaimana dengan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pada saat memasarkan produk Indovision? Alat alat komunikasi pemasaran apa saja yang digunakan? 15. Strategi komunikasi pemasaran apa yang dilakukan Indovision pada tahun 2007? 16. Strategi komunikasi pemasaran (push strategy atau pull strategy) yang digunakan dalam memasarkan produk Indovision? 17. Apa keuntungan dan kerugian yang dirasakan oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) dari setiap sarana promosi yang digunakan? 18. Bagaimana penetapan anggaran promosi yang digunakan pada saat memasarkan produk Indovision?
19. Bagaimana dengan evaluasi produk dan evaluasi konsumen yang dilakukan oleh Indovision setelah pelaksanaan strategi komunikasi
pemasaran produk
Indovision? 20. Bagaimana dengan kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan pada saat pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran produk Indovision dan bagaimana cara mengatasinya?
DRAF WAWANCARA
Waktu Wawancara
: Rabu, 2 April 2008
Narasumber II
: Harry Iswahyudi
selaku
Advertising & Promotion
Supervisor
1. Bagaimana dengan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pada saat memasarkan produk Indovision? Alat-alat komunikasi pemasaran apa saja yang digunakan? 2. Alat-alat komunikasi pemasaran apa yang dianggap memiliki pengaruh besar pada perkembangan produk Indovision? 3. Dalam melakukan kegiatan promosi, apakah Indovision menangani sendiri secara langsung atau menggunakan event organizer (EO)? 4. Bagaimana dengan penetapan anggaran promosi yang digunakan pada saat memasarkan produk Indovision? 5. Dalam mengikuti kegiatan sponsorship dan congratulation advertising (Cong Ad) apakah ada ketentuan batasan maksimal / minimum biaya? 6. Hal – hal apa saja yang dipertimbangkan oleh Indovision dalam mengikuti sponsorship dan congratulation advertising (Cong Ad)? 7. Pada tahun 2007 advertising dan promotion apa saja yang dilakukan Indovision? 8. Apa yang menjadi kendala bagi advertising dan promotion dalam memasarkan produk Indovision dan bagaimana cara mengatasinya?
DRAF WAWANCARA
Waktu Wawancara
: Selasa 25 Maret 2008
Narasumber III
: Sallymah F. Effendie selaku Marketing Service & PR Executive
1. Bagaimana peran dari Marketing Service & PR Indovision? 2. Bagaimana dampak yang terjadi setelah kegiatan Marketing Service & PR dilakukan? 3. Apa yang menjadi agenda tetap dari Indovision? 4. Acara-acara apa saja yang dilaksanakan oleh Indovision pada tahun 2007? 5. Kendala-kendala apa saja yang biasa dihadapi oleh Marketing Service & PR dan bagaimana cara mengatasinya? 6. Apa keunggulan yang dimiliki Indovision dibanding pesaingnya? 7. Dalam situasi persaingan operator televisi via satelit saat ini, siapa saja yang menjadi pesaing dari Indovision?
DRAF WAWANCARA Waktu Wanwancara : Kamis 10 April 2008 Narasumber IV : Retno Ratih Kusumaningtyas selaku Executive
Media Plan
1. Bagaimana peran dari Media Plan di Indovision? 2. Hal-hal apa saja yang dipertimbangkan dalam menyusun / membuat media plan? 3. Media periklanan apa saja yang digunakan dalam memasarkan produk Indovision? 4. Media periklanan apa yang paling efektif dalam memasarkan produk Indovision? 5. Bagaimana dampak yang terjadi setelah kegiatan promosi dilakukan? 6. Bagaimana dengan penetapan anggaran promosi yang digunakan pada saat memasarkan produk Indovision? 7. Kendala-kendala apa saja yang biasa dihadapi oleh Media Plan dan bagaimana cara mengatasinya? 8. Apakah dalam setiap placement dilakukan secara internal atau melalui agency? 9. Apakah semua placement yang dilakukan oleh Mediate semua / tidak?
HASIL WAWANCARA
Waktu Wawancara Narasumber I
: Jum’at 18 April 2008 :Ibu Dhini W. Prayogo selaku General Manager Marketing
1. Seberapa penting sebuah strategi dalam sebuah perusahaan? Strategi dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk mencapai tujuan, agar fokus dan hasil yang kita inginkan sesuai dengan tujuan dan hasilnya dapat semaksimal mungkin, kalau tidak ada strategi Indovision tidak akan fokus untuk mencapai tujuan. Untuk perusahaan, harus ada strategi supaya dapat mencapai objektif kita, dengan biaya yang paling efisien dan efektif. 2. Apakah ada perbedaan / perubahan strategi apa yang digunakan perusahaan pada tahun sebelumnya dengan tahun 2007? Pasti ada perbedaan antara tahun sebelumnya dengan tahun 2007. Pada 2006 kita melihat kompetisi, bagaimana kita bertindak dan bagaimana strategi pemasarannya, kita juga melihat situasi kompetisi, situasi pasar seperti apa. Pada th 2007 ada kompetitior yang sangat agresif, oleh karena itu kita harus merubah strategi kita dan perlu diingat tidak hanya dengan situasi pasar yang berubah. Indovision memiliki pelanggan yang existing, pelanggan pada th 2006 kebutuhannya dibandingkan dengan kebutuhan pada th 2007 pasti kebutuhannya lebih tinggi. Pada th sebelumnya mungkin pelanggan sudah bahagia dengan menonton HBO, Cinemax, Star Movie, dll kemudian mereka melihat pada tv nasional, ada program Indonesian Idol, Supermama, Ceriwis (talkshow), maka kebutuhan akan tayangan pasti kebutuhannya lebih meningkat di th berikutnya. Pelanggan tersebut melihat situasi dan keadaaan yang mereka dapatkan pada saat ini secara otomatis membuat kita harus berubah, kalau kita statis / tidak ada perubahan strategi, maka Indovision tidak akan dapat memenuhi keinginan pelanggan yang sudah pasti meningkat. - Pada th 2005 Indovision masih mendominasi tv berlangganan melalui satelit. - Pada th 2006: Astro launch, adanya kompetisi yang semakin ketat. Dengan adanya Astro kompetisi semakin ketat, jadi Indovision memiliki strategi yang berbeda dibandingkan dengan th 2005. Pada th 2006 dengan adanya kompetitior lain dengan agresif content dan agresif biaya, Indovision harus benar-benar memikirkan bahwa competitor mengeluarkan biaya sekian dan kita menandingi dengan mengeluarkan biaya yang lebih banyak, tentu tidak. Kita harus memikirkan lebih dalam, bagaimana caranya dengan adanya perusahaan asing dating ke Indonesia dengan membawa investasi yang sangat besar bukan berarti kita harus menandingi investasi mereka. Indovision sudah memiliki market / pasar di Indonesia, kita harus memikirkan cara seperti apa yang paling efektif dan efisien untuk mempertahankan posisi kita. Bagaimana kita dapat mempertahankan posisi dengan merubah strategi. - Pada th 2007 Situasi persaingan semakin ketat, kebutuhan pelanggan semakin bermacam-macam, sebelumnya mereka cukup senang dengan adanya, berbayar, sekarang semua free to air (seperti: RCTI, Global TV, TPI,
Trans TV, dll) dapat menayangkan tayangan yang eksklusif, selain itu “oprah” sebelumnya hanya ada di Star World sekarang ada di Metro TV sehingga ini membuat orang berpikir untuk apa berlangganan tv berbayar. Pada th 2007 situasi persaingan tidak hanya ketat, tetapi dalam hal konten atau isi siaran Indovision tidak hanya bersaing dengan tv berlangganan tetapi juga bersaing dengan seluruh tv yang ada (free to air). Selain itu pada tahun 2007 kita menambah atau merekrut content/isi siaran pada channel Vision1 Sports antara lain: Japan League (Liga Jepang) dan NBA. PT. MNC Sky Vision (Indovision) pada tahun 2007, market share dari Indovision yaitu Indovision lebih mendominasi keberadaan perusahaan operator TV berlangganan melalui satelit diantara para pesaingnya.” 3. Apa peranan strategi dalam pemasaran, khususnya dalam memasarkan produk Indovision? Pada intinya, sama dengan no. 1 kalau tidak ada strategi, Indovision tidak akan fokus untuk mencapai tujuan. 4. Bagaimana dengan situasi persaingan operator televisi via satelit pada tahun 2007 dan siapa yang menjadi pesaing utama Indovision? Situasi persaingan pada th 2006 Astro, pada th 2007 Telkom Vision launch free paid, pelanggan yang berlangganan dapat bayar dimuka, pada bulan berikutnya tidak berlangganan lagi bisa, tetapi mereka mengahruskan pelanggan membeli alat sejumlah sekian. Selain melalui satelit Astro dan Telkom Vision, mereka merubah strategi pemasarannya yang dahulu mereka seperti Indovision, peralatan dipinjamkan, langganan bulanan dan pelanggan harus berlangganan minimum 12 bulan. Sekarang dirubah agar harga iuran berlangganan lebih murah, pelanggan dapat free paid, pada bulan kedua tidak berlangganan tidak masalah, tetapi mereka menaikkan harga alatnya, entry costnya dinaikkan. Padahal strategi ini sudah kita tinggalkan dari th 2004. karena terlihat, Indovision dari th 1997 s/d 2004 Indovision menjual alat, jadi tv berlangganan Indovision menjual decoder dan parabola, jadi pertumbuhannya lambat dengan harga Rp. 5 jt, turun menjadi Rp. 3 jt. Th 2004 pelanggan kita hanya sekitar 50.000,- pelanggan. Kemudian dirubah strateginya, karena yang Indovision jual yaitu isi siaran / content dan dari sini pelanggan Indovision drastis meningkat. Astro dan Telkom Vision (produk altefnatif murah dengan entry cost yang cukup tinggi) dengan produk kategori yang sama, hal ini yang menjadi halangan tv berlangganan di Indonesia berkembang dengan cepat. Karena di Indonesia banyak tv free to air ada 12 stasiun tv Nasional, dimana free to air dianggap sebagai kompetisi dalam hal isi siaran. Jadi pada saat Indovision mengeluarkan satu content baru pada tahun 2005 yaitu Vision1. Kabel Vision, tv berbayar melalui satelit maupun melalui kabel merupakan kompetitor kita. Karena tv berlangganan melalui kabel di Indonesia tidak akan tumbuh secepat satelit. Karena Indonesia adalah Negara kepulauan, sehingga membutuhkan investasi yang sangat besar dan cara mempertahankannya. Selain itu tv berlangganan melalui satelit lebih mudah untuk memonitornya apabila terjadi kendala dilapangan.
Dapat dikatakan tv berlangganan melalui satelit apabila dibandingkan dengan kabel jika dilihat di Indonesia keunggulannya akan ada di satelit, hanya saja pada saat ini pilihannya banyak dan dapat dianggap sebagai kompetisi yang sangat dekat tv berlangganan melalui satelit plus tv Nasional, bukan kompetitor tetapi dijadikan sebagai perbandingan, kalau kita ingin melihat suatu tayangan atau strategi marketing terutama dalam hal isi siaran Indovision selalu melihat dari semua tv free to air yang ada. 5. Bagaimana dengan analisa strengths (kekuatan) yang dimiliki Indovision? Indovision memiliki brand awareness yang tinggi, teknologi dengan frekuensi S-band, sebagai pelopor operator tv berlangganan melalui satelit yang mengandalkan kualitas produk dan jasa, satelit Indovision memiliki jangkauan di seluruh Indonesia, memiliki tenaga penjualan distribusi channel yang banyak, menawarkan beraneka tayangan dengan gambar dan suara lebih berkualitas dan memiliki latar belakang sebagai grup media yang kuat (untuk perkembangan konten / isi siaran dan promosi). 6. Bagaimana dengan analisa weakness (kelemahan) yang dimiliki Indovision? Indovision memiliki kesamaan dalam hal produk / isi siaran di antara sesama operator televisi berlanganan melalui satelit dan memiliki tingkat distribusi yang terbatas di daerah yang terpencil dan fitur internet. 7. Bagaimana dengan analisa opportunities (peluang) yang dimiliki Indovision? Indovision memiliki pasar potensial yang besar untuk operator televisi berlangganan melalui satelit, pelanggan lebih memahami operator televisi berlangganan melalui satelit, adanya pandangan orang-orang untuk kebutuhan hiburan kapan saja dan dimana saja dan adanya peluncuran satelit baru pada tahun 2009 dengan lebih dari 100 channel. 8. Bagaimana dengan analisa threaths (ancaman) yang dimiliki Indovision? Adanya kompetitor baru yang lebih agresif dan pengeluarannya yang besar dengan melakukan penawaran lebih dalam hal isi siaran dan harga, adanya pelanggan yang agresif dan persaingan promosi penjualan dilapangan dan pelanggan merubah pilihan (brand). 9. Bagaimana cara menetapkan STP (segmentation, targeting & positioning) Indovision? Dengan melakukan riset, karena dari riset dapat diketahui segmentasi dari Indovision, pasar sasaran dari Indovision dan positioning dari Indovision. 10. Siapa segmentasi pasar dari Indovision? Segmentasi pasar dari Indovision yaitu keluarga muda di Indonesia, yang memiliki status sosial ekonomi (SSE) AB, dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi. 11. Siapa target pasar dari Indovision? Target dari Indovision adalah ibu dan anak sehingga mereka adalah strong endoser dari Indovision dan yang memberikan keputusan atau decision maker adalah orang tua (bapak / ibu) karena yang menyaksikan tv berlangganan Indovision adalah seluruh anggota keluarga, karena channel-channel di
Indivision ada yang ditujukan untuk anak dari usia 0 th seperti channel Baby TV. 12..Bagaimana dengan positioning dari Indovision? Positioning Indovision, sejak tahun 2006 Indovision memposisikan, awalnya kita muncul kita memposisikan sebagai hiburan keluarga yang lebih lengkap karena lebih lengkap dari free to air (tv Nasional), semakin kedepan kita semakin memfokuskan dengan kondisi situasi persaingan, Indovision harus mencari satu unique selling point kita. Bagaimana Indovision dapat berada diatas kompetitor lain dan Indovision dapat lebih outstanding. Berdasarkan riset dari Indovision, diketahui bahwa yang paling banyak mengkonsumsi yaitu ibu dan anak, sehingga ibu dan anak adalah orang/ anggota keluarga yang paling menentukan. Indovision melihat positioning seperti apa yang menciptakan kebutuhan orang untuk berlangganan pay tv, dengan kondisi seluruh free to air sejumlah 12 channel, programnya bagus-bagus. Sehingga Indovision memperkirakan kelebihan apa yang membuat Indovision lebih dari sekedar tv free to air yang sudah ada yang selama ini dinikmati oleh masyarakat. Positioning pada saat ini lebih menekankan bahwa Indovision adalah pilihan yang tepat untuk keluarga Indonesia muda yang berkeluarga, yang menekankan kepada tayangan pendidikan anak. Bukan berarti tidak ada tayangan lain, tetapi Indovision memfokuskan kepada tayangan pendidikan anak. Kenapa harus Indovision? Karena selain mendapat hiburan dari 12 tv free to air, dengan membayar biaya lebih pelanggan mendapatkan hiburan yang mendidik yang tidak ada di free to air. Dengan keuntungan lain yaitu tanpa beli peralatan, terjangkau diseluruh Indonesia dan jernih di segala cuaca. 13. Tujuan strategi komunikasi pemasaran apa yang ingin dicapai oleh PT. MNC Sky Vision dalam memasarkan produk Indovision dipasaran? Tujuan terbagi menjadi 2: Pada tahun 2007 tujuan strategi komunikasi pemasaran Indovision yaitu mempertahankan posisi Indovision sebagai market leader di operator televisi berlangganan melalui satelit di Indonesia, meningkatkan brand awareness, meningkatkan penjualan serta mempertahankan pelanggan. Dari penjelasan tersebut di atas semua porsinya sama. Karena kita mempersiapkan pada tahun 2008, kita sudah mengetahui informasi akan banyaknya pay tv (operator televisi berlanggan) baru yang akan datang. Indovision harus menancapkan image dengan brand kita pada konsumen yaitu konsumen potensial bukan pada pelanggan yang sudah ada. Siapapun yang mungkin belum tertarik pada pay tv maupun yang sudah tertarik, untuk berpikiran pay tv yaitu Indovision agar image awarenessnya tetap kuat. Pada th 2007, meningkatkan brand awareness, meningkatkan penjualan dan memaintain, semua porsinya sama. Karena kita mempersiapkan pada th 2008, kita sudah mengetahui informasi akan banyaknya pay tv yang akan datang. Indovision harus menancapkan image dengan brand kita pada konsumen yaitu konsumen potensial bukan pada pelanggan yang sudah ada. Siapapun yang mungkin belum tertarik pada pay tv maupun yang sudah tertarik, untuk berpikiran pay tv yaitu Indovision agar image awarenessnya tetap kuat. Pada saat bersamaan kita harus sebanyak mungkin mencari pelanggan untuk membesarkan bisnis kita. Loyalty penting, karena loyalty dengan penjualan tidak dapat dipisahkan untuk dapat mempertahankan pelanggan.
14.Bagaimana dengan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pada saat memasarkan produk Indovision? Alat alat komunikasi pemasaran apa saja yang digunakan? - Periklanan (Advertising) o ATL (above the line) seperti: majalah, tabloid, surat kabar, TV, radio o BTL (bellow the line) seperti: flyer, poster, spanduk, billboard, x – banner, umbul-umbul - Pelaksanaan promosi penjualan yang dilakukan oleh Indovision biasanya dilakukan dengan memberikan insentif kepada dealer dan sales front liners (SFL) dengan program challenge (akumulasi insentif), selain itu promosi penjualan dilakukan kepada konsumen dengan memberikan gratis biaya pemasangan. - Pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui penjualan tatap muka (personal selling) dapat dilakanakan melalui sales front liners (SFL), seperti: sales promotion girl (SPG) yang berada di modern store Indovision. - Pelaksanaan melalui pemasaran langsung merupakan kegiatan komunikasi pemasaran sangat efektif dan efisien dilakukan oleh para tenaga penjual sales door to door (DTD) dengan mendatangi rumahrumah. - Publisitas (Publicity), melalui sponsorship, kerjasama event. Semua lini tersebut kita harus isi/laksanakan, karena memiliki fungsinya masing-masing, seperti: televisi berfungsi untuk mempertahankan awareness Indovision, radio berfungsi untuk mengingatkan seseorang terhadap brand Indovision, print ad (majalah, tabloid, surat kabar) berfungsi untuk menjelaskan informasi secara detail mengenai kelebihan dari promosi yang sedang dilaksanakan, mengenai acara-acara off air, dll, dan begitupun dengan BTL memiliki fungsinya masing-masing dan semuanya saling berkaitan. 15. Strategi komunikasi pemasaran apa yang dilakukan oleh Indovision pada tahun 2007? Strateginya adalah strategi yang terintegrasi. Maksudnya adalah hal media, pemilihan media komunikasinya tidak hanya above the line (ATL) tetapi juga bellow the line (BTL). Jadi Indovision ada strategi penjualan dan strategi loyalty yang memaintain pelanggan, itu yang namanya integrasi. Jadi Indovision tidak dapat berjualan segenjar-gencarnya tetapi strategi untuk loyalty memaintain pelanggannya tidak kita jalankan, hal tersebut merupakan integrasi dalam hal media komunikasi atau media promosinya. Integrasi dalam hal aktivitasnya tidak hanya aqusection tetapi juga untuk mempertahankan pelanggan. Termasuk untuk content/produk. Produk tidak dapat dilepaskan jadi satu, yang namanya 4P (product, price, place, promotion) ditambah dengan aqusection dan mempertahankan pelanggan, hal ini yang membuat Indovision menjadi besar. Karena masing-masing memiliki fungsi dan saling berkaitan. Indovision memikirkan bauran pemasaran 4P (produk, harga, distribusi, promosi). Produk, sudah pasti ada strateginya. Dapat dilihat di Indovision ada pilihan paket berlangganan (paket prime dan paket tambahan, seperti; paket movies, paket sports, paket oriental, paket lain-lain) paket prime bertujuan untuk Indovision agar dapat relevan pada semua segmentasi pelanggan.
Harga, pada paket Indovision ada pilihan harga, berdasarkan paket yang dipilih oleh pelanggan, dengan paket prime Rp. 149.000,-/bln, paket tambahan (paket movies Rp. 85.000,-, paket sports Rp. 55.000,-, paket oriental Rp. 20.000,-, paket lain Rp. 55.000,-). Distribusi, Indovision didistribusikan diseluruh Indonesia dengan melalui modern store Indovision yang terletak di (Hypermart, Giant, Electronic City, Electronic Solution, Agis, Home Cientro, Alfa, Carrefour, Hero, Makro, Inkamart, 1st computer square, lobby Indovision). Promosi, Indovision paling banyak menggunakan televisi. Kita tidak hanya promosi di tv, radio, majalah, surat kabar, tabloid tetapi juga pada billboard, umbul-umbul, baligho. Semua media tradisional digunakan. Selain itu juga ada exhibition, event, joint promo. Saemua harus dilakukan karena kita yakin bahwa media ATL dan BTL tidak dapat berdiri sendiri, karena semuanya saling berkaitan. Adapun cara untuk memepertahankan pelanggan yaitu dengan cara pelanggan lama Indovision diberikan member card Indovision yang dapat digunakan sebagai discount card. Selain member card Indovision, kita juga pernah ada bagi pelanggan yang membayar iuran berlangganan selama 12 bln secara langsung, Indovision akan memberikan 2 bln gratis. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan. 16. Strategi komunikasi pemasaran (push strategy atau pull strategy ) yang digunakan dalam memasarkan produk Indovision? Push strategy dan pull strategy keduanya digunakan, hal ini dapat dikatakan integrasi tidak dapat hanya media tv atau print tetapi juga aktivitasnya meliputi aqusection, loyalty dan type dari programnya pull dan push. Push strategy, dengan memberikan program insentif kepada dealer dan sales front liners (SFL), program challenge (akumulasi insentif) kepada dealer dan sales front liners (SFL), memperluas saluran distribusi. Pull strategy, dengan menggunakan media above the line (ATL) dan bellow the line (BTL) memberikan penawaran kepada pelanggan. Misalnya: Indovision mengadakan promosi kepada pelanggan “Gratis Biaya Pemasangan” tetapi sales front liners (SFL) ataupun dealernya tidak dipertahankan, maka promosi tersebut tidak akan berjalan, jadi harus ada push. Pada sales front liners (SFL) terdapat program insentif, program challenge (kalau SFL mendapatkan pelanggan sekian, maka insentifnya akan akumulatif). Hal ini saling mendorong, kalau tidak maka promosi tersebut tidak akan berjalan dan Indovision tidak akan besar. Promosi dapat berjalan dengan didukung oleh sales front liners (SFL) dengan cara push sales front liners (SFL) agar pelanggan diberikan program off air akan tertarik, hal ini biasa kita lakukan push dan pull di aqusection program / sales aqusection dan juga upselling program. Aqusection yaitu semua sales, seperti: sales promotion girl (SPG) , sales door to door (DTD) maupun upselling (telemarketing), misalnya: pelanggan ditawarkan oleh staff telemarketing Indovision untuk menambah paket berlangganan (seperti: paket movies / paket sports / paket oriental / lain-lain) dengan diberikan discount dan apabila pelanggan menambah paket berlangganannya, maka staff telemarketing tersebut akan diberikan insentif. 17. Apa keuntungan dan kerugian yang dirasakan oleh PT. MNC Sky Vision (Indovision) dari setiap sarana promosi yang digunakan?
Untuk menghindari kerugian, semua aktivitas pemasaran harus selalu ada tujuan, ada bagaimana caranya, harus ada ukurannya. Misalnya, tv pasang iklan di televisi, objektif kita adalah mencapai top of awareness berapa persen. Dengan cara kita pasang di acara ‘a’ dengan rating sekian, harga sekian dan ada CPRP. Pada saat setelah dipasang atau pada saat periode kita melakukan aktivitas memasang iklan di tv, kita punya monitor jadi untuk meminimalisasi kerugian, jadi sebelum program selesaipun kita harus monitor dan jika ternyata banyak rating yang turun pada program yang kita pilih, saat itu juga kita melakukan revisi, supaya objektif yang misalnya, 80% top of mind awareness dengan cara itu saja tidak cukup harus ada pengukuran aktivitas, kalau hanya objektif sama caranya jadi tidak efisien harus ada pengukurannya. Misalnya, pada exhibition ada tujuannya untuk image atau sales. Kalau sales, misalnya, membuat activitas di Mal Puri Indah selama 1 bulan. Targetnya adalah 50 pelanggan. Bagaimana caranya? Indovision membuat promosi kepada pelanggan, dengan memberikan diskon, dari hari per hari kita review, kalau dalam 1 bln targetnya 50 pelanggan berarti perhari minimum 1 pelanggan. Kita monitor hari per hari dan ternyata pada akhir pekan yang paling banyak pengunjungnya, berarti kalau pada hari biasa hanya mendapat 1 pelanggan, maka pada akhir pekan kita harus membuat sesuatu. Jadi aktivitas tidak hanya berjualan tetapi dengan menyajikan hiburan dengan mendatangkan badut, dll. Pada dasarnya semua aktivitas baik ATL maupun BTL harus ada tujuannya, harus mengetahui bagaimana caranya dan harus ada pengukurnya. Pengukuran harus dapat dimonitor sebelum kegiatan selesai, karena kalau dilakukan setelah kegiatan selesai atau diakhir maka tidak akan berguna. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian. Kalau memang semua kegiatan sudah dilakukan tetapi ternyata tidak mencapai 50 pelanggan dalam 1 bulan, maka kita akan menjadikan sebagai bahan tinjauan kita untuk event berikutnya. Maka dari itu pengukuran sangat perlu, untuk mengetahui apa yang menjadi kekurangan kita dan apa yang membuat berhasil atau tidak berhasil untuk menjadi tinjuauan kita berikutnya. Keuntungannya, secara objektif dapat untuk meningkatkan loyalitas, brand awareness, meningkatkan jumlah pelanggan dan mempertahankan jumlah pelanggan agar tidak berhenti berlangganan. 18. Bagaimana penetapan anggaran promosi yang digunakan pada saat memasarkan produk Indovision? Penetapan anggaran ditetapkan berdasarkan target, dan objective. Objektif dari 3 hal: image awareness, penjualan dan memaintain pelanggan. Dari sana dihasilkan revenue. Perusahaan melihat revenue, dan dari revenue keluar biaya untuk promosi. Biaya promosi berkisar dari 8 s/d 10% revenue perusahaan. Penetapan anggaran dapat dilihat dari 2 sisi: Pertama, Indovision memiliki objektif perusahaan, yaitu berapa jumlah pelanggan yang akan dicapai dan yang akan di maintain berapa, dari sana didapatkan hasil revenue, ini merupakan cara tradisional untuk mendapatkan anggaran, berkisar 8 s/d 10% dari revenue biaya promosi. Hal ini tidak mutlak karena Indovision melihat kompetisi pasar, karena 10% bisa saja akan menjadi sangat besar karena dilihat kompetitor lain juga tidak agresif dan bisa saja 10 % menjadi terlalu kecil karena ternyata kompetitor semuanya agresif. Jadi sebagai dasar kita menggunakan 8 s/d 10% dari revenue, tetapi tidak mutlak karena melihat perjalanan bagaimana dengan kondisi
kompetisi yang ada. Pada th 2007 budget untuk ATL Rp. 70 M, diluar radio dan BTL (Sumber; AC Nielsen), dengan porsi ATL 70% dan BTL 30%. 19. Bagaimana dengan evaluasi produk dan evaluasi konsumen yang dilakukan oleh Indovision setelah pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran produk Indovision? Yaitu dengan melalkukan evaluasi produk dan evaluasi konsumen. Evaluasi produk, biasa Indovision lakukan dari feedback tahun sebelumnya, kita ada riset kepada pelanggan tetap Indovision, dengan menanyakan kebiasaan dari pelanggan, kepuasan pelanggan dengan produk Indovision dan pelayanan dari Indovision. Evaluasi konsumen, Indovision mengevaluasi tidak hanya dari laporan aktivitas tetapi juga melakukan survey dan channel rating, Indovision investasi menggunakan AC Nielsen. Jadi channel-channel dari Indovision di rating, ada beberapa pelanggan Indovision yang menjadi responden tetap, untuk menentukan rating setiap minggu dari channel-channel Indovision. Dari sana Indovision dapat mengevaluasi produk kita. Jadi banyak sekali alat yang digunakan untuk mengevaluasi. Pada aktivitas ada laporan aktivitas, pada produk ada rating channel, dan survey dilakukan melalui netral agency, mengenai ATL Indovision mendapat data dari AC Nielsen, sedangkan BTL Indovision mendapat informasi dari frontliners Indovision (sales Indovision) yang mengetahui lapangan. Semua informasi tersebut dikumpulkan, Indovision analisa menjadi satu, untuk strategi Indovision pada tahun berikutnya / pada kuarter berikutnya. 20. Bagaimana dengan kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan pada saat pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran produk Indovision dan bagaimana cara mengatasinya? Kendala, Indovision tidak pernah mengetahui apa saja yang akan dilakukan oleh pesaingnya, pesaing dapat dipelajari ketika mereka sudah melakukan sesuatu. Apa yang pesaing lakukan dapat Indovision pelajari. Pada saat itu pesaing banyak melakukan promosi di ATL, Indovision dapat mempelajari itu dan untuk ke depannya kita memiliki strategi demikian karena kita mempelajari kompetisi. Pada saat kita melakukan hal itu tiba-tiba pesaing merubah strategi. Hal ini merupakan salah satu kendalanya. Kendala lain adalah kalau untuk Indovision, yang menjadi kendala terbesar yaitu demand atau need masyarakat terhadap tv berlangganan belum tercipta. Karena di Indonesia tv free to airnya ada 12 stasiun tv dan bagus-bagus, dimana masyarakat sudah terbiasa dengan tv free to air. Hsl ini sebenarnya bukan kendala tetapi merupakan tantangan, tantangan bagi semua pay tv di Indonesia untuk menginformasikan kepada 10 jt calon pelanggan (dari 220.000 pelanggan di Indonesia) dengan SSE AB untuk memberikan alasan kenapa mereka harus berlangganan. Dengan banyaknya pay tv di Indonesia, Indovision merasa senang karena secara bersama-sama dapat menginformasikan 10 jt calon pelanggan agar mereka menyadari akan banyaknya manfaat berlangganan tv berlangganan melalui satelit, karena banyaknya tayangan yang mendidik di dalamnya.
HASIL WAWANCARA Waktu Wawancara Narasumber II
: Rabu, 2 April 2008 : Harry Iswahyudi Supervisor
selaku Advertising & Promotion
1. Bagaimana dengan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pada saat memasarkan produk Indovision? Alat-alat komunikasi pemasaran apa saja yang digunakan? - Periklanan, yaitu dengan menggunakan dan mengoptimalisasikan media seperti media above the line (ATL) seperti: majalah, tabloid, surat kabar, TV, radio dan bellow the line (BTL) seperti: flyer, poster, spanduk, billboard, sticker, x – banner, umbul-umbul. - Promosi penjualan (Sales Promotion), yaitu melakukan promosi penjualan dengan promosi di mall-mall, memberikan member card Indovision dan mengadakan undian. - Penjualan tatap muka (Personal Selling), promosinya dengan mengadakan stand penjualan pada saat melaksanakan event, sehingga dapat memudahkan kita memasarkan Indovision kepada khalayak. Karena khalayak bisa mendapatkan informasi mengenai Indovision secara lengkap pada saat itu juga. - Penjualan langsung (Direct Response), dilakukan oleh para tenaga penjual sales door to door (DTD) dengan mendatangi rumah-rumah. - Publisitas (Publicity) Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui publisitas dapat dilaksanakan melalui pembukaan cabang Indovision, kerjasama event, dan sponsorship, dimana jika ada acara-acara lembaga dari luar seperti perusahaan-perusahaan, kampus, sekolah melakukan penawaran/menawarkan proposal kerjasama) 2. Alat-alat komunikasi pemasaran apa yang dianggap memiliki pengaruh besar pada perkembangan produk Indovision? Pada dasarnya semua alat-alat komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Indovision saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, seperti; periklanan, promosi penjualan, penjualan tatap muka, pemasaran langsung, publisitas. 3. Dalam melakukan kegiatan promosi, apakah Indovision menangani sendiri secara langsung atau menggunakan event organizer (EO)? Dalam melakukan kegiatan promosi, pada dasarnya Indovision untuk setiap acara / event melakukan control secara langsung mulai dari kegiatan: - Exhibition, Indovision memiliki departemen exhibition sendiri. - Acara pembukaan kantor perwakilan / cabang Indovision, selalu menggunakan event organizer, seperti pada tahun 2007 Indovision melakukan pembukaan kantor cabang di Balikpapan, Bandung, Semarang dan Pekanbaru. - Event – event yang bekerjasama dengan channel, ada yang ditangani sendiri, ada yang menggunakan event organizer, misalnya event nonton bareng Liga Jepang yang bekerjasama dengan channel Vision1, di Jakarta, April 2007 di F-Bar, Plaza EX Indovision menangani sendiri secara langsung dan pada acara nonton bareng Bundesliga yang bekerjasama dengan channel Vision1,
di Jakarta, Mei 2007 di Score Café Citos, Indovison menggunakan event organizer. Pada dasarnya setiap acara / event yang dilaksanakan oleh Indovision baik yang ditangani sendiri maupun menggunakan event organizer semua di bawah control dari kita, apabila menggunakan event organizer kita mengintruksikan hal - hal seperti apa yang kita inginkan dalam meeting terlebih dahulu dan event organizer yang akan melaksanakan prakteknya dilapangan. 4. Bagaimana dengan penetapan anggaran promosi yang digunakan pada saat memasarkan produk Indovision? Anggaran promosi ditetapkan berdasarkan peraturan dari BOD (Both of Director) Indovision, yang dibagi menjadi 2 perencanaan anggaran, yaitu: - Anggaran tahunan Anggaran tahunan dibuat berdasarkan prediksi pasar. Prediksi dilakukan berdasarkan hasil riset pasar pada grafik pertumbuhan tahun sebelumnya. Situasi politik dan prediksi pertumbuhan ekonomi juga akan mempengaruhi penentuan anggaran atau budget yang harus dikeluarkan, yang nantinya akan berhubungan dengan target penjualan. - Anggaran bulanan Anggaran bulanan merupakan perincian detail dari anggaran tahunan yang telah disepakati bersama. Dalam setiap pelaksaanan penetapan anggaran bulanan, tetap harus dilakukan berdasarkan kesepakatan BOD (Both of Director) untuk mendapatkan persetujuan. Hal-hal lain yang tidak masuk dalam perencanaan tahunan, masih dapat diajukan jika memiliki alasan yang tepat. Untuk proses administrasinya kita (dept. advertising & promotion) membuat list yang disebut (PR) Purchase Request (Pembelian Barang / Jasa), dept. advertising & promotion membutuhkan biaya untuk placement / sponsorship / congratulation advertising (Cong Ad) di media tersebut, lalu PR tersebut diberikan kepada GM Marketing dan setelah itu dilakukan meeting budget. Hasilnya akan disetujui / tidak tergantung pada keputusan BOD. 5. Dalam mengikuti kegiatan sponsorship dan congratulation advertising (Cong Ad) apakah ada ketentuan batasan maksimal / minimum biaya? Tidak ada ketentuan khusus tentang batasan biaya maksimal / minimum sponsorship maupun cong ad, karena kita melihat dari komparasinya dan perkiraan layak / tidaknya kita ikut sebagai sponsor utama atau sebagai sponsor pendukung dalam suatu acara. Hal ini dipertimbangkan berdasarkan jenis acaranya dan umpan balik bagi Indovision ke depannya. 6. Hal – hal apa saja yang dipertimbangan oleh Indovision dalam mengikuti sponsorship dan congratulation advertising (Cong Ad)? Hal-hal yang menjadi ketentuan dasar Indovision dalam mengikuti sponsorhip suatu acara yaitu: - SES dari pengunjung acara tersebut harus tepat yaitu AB, sesuai dengan target market dari Indovision.
- Indovision lebih condong kepada acara yang target pengunjungnya keluarga (umum) dan keluarga muda (khusus), karena sasaran dari Indovision yaitu keluarga. - Awareness dan image yang timbul dibenak masyarakat terhadap acara tersebut harus baik, tentunya itu menjadi pertimbangan tersendiri bagi kita. - Acara-acara yang berhubungan dengan pemerintahan (seperti: kepolisian), berhubungan dengan masyarakat itu juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi kita untuk turut berpartisipasi, karena Indovision tetap peduli dan ingin menunjang program dari pemerintah. 7.
Pada tahun 2007 advertising dan promotion apa saja yang dilakukan Indovision? - Sponsorship Indovision pernah menjadi sponsor dalam acara, seperti: Pada Mei 2007, Indovision menjadi sponsor pendukung dalam acara Pentas Seni Akhirussanah & Tasyakur Iqra KB – TK Islam Al – Azhar 2, Pasar Minggu. - Congratulation Advertising Indovision lebih banyak berpartisipasi pada congratulation advertising dari group MNC. - Member Card Indovision Tujuan dibuatnya program member card Indovision yaitu sebagai persembahan istimewa untuk pelanggan lama Indovision, dengan kartu ini pelanggan dapat menikmati penawaran khusus di beberapa tempat, antara lain: Mercure Accor Hotels, All Seasons, Accor, Grand Mercure Accorhotels, Novotel Accor Hotels, Ibis Accor Hotels, Dome, Hot Shots, Sol Elite Marbella, Tumble Tots, Beverly Hills, Formula Ban, CoffeBros, BrosLounge, Dream Tour & Travel, Seaworld Indonesia, TiAmo, The Buffet, Hotel Formule1, Sofitel Accor Hotels & Resort, Hotel Grand Serela Bandung, Makro Tour and Travel, Corica, Nydc Cafe Restaurant, Cinnzeo, Adam Air, Susan Waine, Spicebox, 9 Clouds, Inul Vista, Bali Dynasty Resort, Surabaya Plaza Hotel, Kota Bukit Indah Plaza Hotel, Sanur Paradise Hotel & Suites dan Dapur Cobek. Pelanggan yang mendapatkan member card Indovision harus memenuhi berbagai persyaratan, salah satu persyaratannya yaitu pelanggan yang sudah berlangganan selama 8 s/d 13 th. Alasannya yaitu pelanggan yang berlangganan selama 8 s/d 13 th tersebut, dahulu mereka membeli alat dan pada saat ini mereka melihat begitu mudahnya untuk berlangganan Indovision, dengan biaya pemasangan Rp. 200.000,- (syarat dan ketentuan berlaku) dan iuran paket prime Rp. 149.000,-/bln sudah dapat berlangganan, hal ini yang membuat Indovison memberikan persembahan istimewa untuk pelanggan lamanya. Program member card ini sudah dicanangkan pada pertengahan tahun 2007, tetapi baru dapat terlaksana pada bulan November 2007 s/d sekarang (walaupun belum launching). Sampai dengan saat ini, tahap pertama sudah 30.000 member card yang telah diberikan kepada pelanggan dan nantinya akan ada tahap kedua dan ketiga yang akan dilaksanakan dengan total 130.000 pelanggan (secara nasional). Pada tahap selanjutnya pelanggan yang sudah berlangganan selama 4 s/d 7 th tersebut juga akan diberikan member card Indovision.
- Undian Pada akhir bulan Agustus s/d awal September (berlangsung selama 2 minggu), Indovision mengadakan undian di detik.com bagi pelanggan baru yang berlangganan melalui detik.com. Pelanggan akan mendapatkan No. Undian dan memiliki kesempatan untuk memenangkan 10 hp Nokia 6080 untuk 10 orang pemenang dan customer care Indovision akan menghubungi pelanggan. - Promo FREN Berlangganan Indovision, bonus handphone dan sms. Berlaku 13 April s/d 13 Mei 2007. Saatnya berlanggaan Indovision, hanya membayar biaya pemasangan Rp. 200.000,- dapatkan voucher bonus handphone ZTE C 169 dan sms Rp. 300.000,- (Rp. 25.000,-/bln selama 12 bulan) dengan berlangganan FREN pascabayar. Nikmati bonusnya dan berbagai sajian menarik dari channel hiburan, informasi dan pendidikan lokal dan mancanegara. Syarat dan ketentuan berlaku. Hanya berlaku di pulau Jawa. 8.
Apa yang menjadi kendala bagi advertising dan promotion dalam memasarkan produk Indovision dan bagaimana cara mengatasinya? Kendala yang dihadapi advertising dan promotion dalam memasarkan produk Indovision yaitu: - FTA (free to air) Masyarakat Indonesia sudah sejak lama menikmati siaran televisi tanpa harus membayar, disamping itu FTA nasional menyajikan program-program yang bagus dan menarik perhatian masyarakat, tidak terkecuali hal-hal yang berhubungan dengan luar negeri yang belum tentu baik untuk di saksikan oleh masyarakat. Maka dari itu Indovision menyajikan sesuatu yang lebih dari apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. - Pendidikan Belum metaranya tingkat pendidikan di Indonesia menyebabkan tidak semua masyarakat memahami akan dampak negatifnya siaran televisi, yang tidak dapat disaring secara langsung. Keadaan seperti ini sangat berpengaruh besar terhadap perilaku masyarakat, terutama anak balita. Untuk itu Indovision menyediakan channel khusus untuk berbagai kategori usia, mulai dari 0 – 3 th (channel Baby TV), 3 – 5 th, remaja dan dewasa. Setiap channel – channel ini dapat di control atau disaring secara langsung oleh orang dewasa / orang tua dengan sistem parental lock memungkinkan para pelanggan orang tua mengunci acara-acara tertentu di Indovision yang tidak diperkenankan untuk di tonton usia di bawah umur dengan password. Dengan ini diharapkan keamanan dalam menonton tayangan televisi dapat dikontrol dengan baik. - SES (status ekonomi sosial) Selain tingkat pendidikan yang tidak merata, SSE masyarakat Indonesia pun belum merata, selain itu Indovision memiliki segmentasi adalah SSE AB. Tingkat daya beli yang ada pada masyarakat secara umum masih untuk sandang, pangan dan papan. Indovision menyadari bahwa berlangganan televisi berbayar memang belum menjadi gaya hidup masyarakat secara umum, tetapi kita yakin, waktu akan tuntutan informasi dan hiburan kelas dunia yang menjadi kebutuhan masyarakat nantinya akan tiba. Selain itu dari segi harga, Indovision juga membuat harga yang sangat menarik dan kompetitif yaitu paket prime Rp. 149.000 / bulan , disamping itu kita juga
membuat paket-paket tambahan (seperti: paket movies, paket sports, paket oriental, lain-lain) berdasarkan kebutuhan pelanggan (detail dapat di lihat di flyer Indovision). - Budget Dalam melakukan kegiatan periklanan, budget yang dikeluarkan tinggi, sehingga kita harus melakukan pemilihan media yang tepat untuk mempromosikan Indovision. Media apa saja yang akan digunakan tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dari Indovision. Hal ini dilakukan agar iklan yang kita pasang menjadi efektif.
HASIL WAWANCARA Waktu Wawancara Narasumber III
: Selasa 25 Maret 2008 : Sallymah F. Effendie selaku Marketing Service & PR Executive
1. Bagaimana peran dari Marketing Service & PR di Indovision? Peranan Marketing Service & PR yaitu: - Sebagai perencana dan penyelenggara suatu acara untuk memperkenalkan produk terbaru dari Indovision kepada publik, dengan cara mengadakan acara seperti: Press Conference, beriklan di menggunakan media ATL (above the line) seperti: majalah, tabloid, surat kabar, TV, radio, dan BTL (bellow the line) seperti: flyer, spanduk, billboard. - Membuat image yang positif tentang suatu produk khususnya dan image positif Indovision pada umumnya. - Meningkatkan brand awareness terhadap suatu produk dengan cara memberikan complimentary product yang baru diluncurkan kepada institusi yang terkait dengan produk tersebut, menjadi sponsorship pada suatu acara, mengadakan talkshow baik melalui radio atau pada suatu event. 2.
Bagaimana dampak yang terjadi setelah kegiatan Marketing Service & PR dilakukan? Dampak yang terjadi setelah kegiatan Marketing Service & PR dilakukan yaitu publik mengetahui dan lebih mengenal tentang produk terbaru dari Indovision, publik mengetahui event-event apa saja yang akan diselenggarakan oleh Indovison dan publik mengetahui channel-channel yang ada di Indovision serta dapat membantu tim sales Indovision dalam hal penjualan.
3. Apa yang menjadi agenda tetap dari Indovision? Agenda tetap Indovision yaitu: - Mempromosikan produk terbaru dari Indovision. - Melakukan kerjasama dengan institusi dan SMATV (hotel dan apartment) untuk mempromosikan Indovision. - Mengadakan pembukaan cabang Indovision di luar kota dan mengadakan talkshow di radio - radio daerah setempat mengenai pembukaan cabang Indovision di kota tersebut. 4. Acara-acara apa saja yang dilaksanakan oleh Indovision pada tahun 2007? NO WAKTU & TEMPAT ACARA 1 Jakarta, 24 Februari 2007 Nonton bareng Bundesliga Score Cafe Citos 2 Bandung,, 17 Maret 2007 Nonton bareng Bundesliga Score Cafe Ciwalk 3 Surabaya, 21 April 2007 Nonton bareng Bundesliga Colors Cafe 4 Jakarta, 28 April 2007 Nonton bareng Liga Jepang F-Bar , Plaza EX
5
Jakarta, Mei 2007
6
Yogjakarta, 12 Mei 2007 Hugo's Café
7
Jakarta, 19 Mei 2007 Score Cafe Citos Balikpapan, 23 Mei 2007
8 9 10 11
12
Sponsor pendukung dalam acara Pentas Seni Akhirussanah & Tasyakur Iqra KB – TK Islam Al – Azhar 2, Pasar Minggu yang dilaksanakan pada Mei 2007 Nonton bareng Bundesliga Nonton bareng Bundesliga
Pembukaan Kantor Perwakilan Indovision di Balikpapan Jakarta, 24 Mei 2007 Nonton bareng Final American Idol, dengan bintang Planet Hollywood Jakarta tamu grup band SAMSON Jakarta, 13 Juni 2007 Sudirman Cup Juli - November 2007 Build-in Channel Baby TV, yang di tayangkan pada acara infotainment Go Spot (RCTI). Build-in Channel Baby TV tayang pada setiap hari Jum'at, Pkl: 07.00 07.30 WIB. Program ini ditayangkan selama 15 episode, yang melibatkan 15 artis yang telah berkeluarga dan memiliki anak berusia 0 - 3 th, antara lain: Meisya Siregar, Agus Wisman, Berliana Febrianti, Dominique Sandra, Novita Angie, Diah Permatasari, Bayu Oktara, Wanda Hamida, Oppie Andresta, Aryo Wahab, Lita Zein, Ramzi, Shahnaz Haque, Yana Yulio dan Liza Natalia. Juli – November 2007 Build-in Channel Baby TV, yang di tayangkan pada acara infotainment Obsesi (Global TV). Build-in Channel Baby TV tayang pada setiap hari Minggu, Pkl: 16.00 - 16.30 WIB. Program ini ditayangkan selama 15 episode, yang melibatkan 15 artis yang telah berkeluarga dan memiliki anak berusia 0 - 3 th, antara lain: Puput Melati, Indy Barends, Yulia Rahman, Riafinola, Nugie, Tessa Kaunang, Indra Birowo, Adrian Maulana, Andre Hehanusa, Shelomita, Marcel, Mona Ratuliu, Yossi, Once dan Irgy A. Fahrezi.
13
Jakarta, 1 Agustus Café Score Jakarta
2007 Press Gathering dalam rangka launching acara World Badminton Championship (WBC) di channel Vision1 Sports di Indovision
14 15
16
Bandung, 6 September 2007 Jakarta, 4 Oktober 2007 Magzi Ballroom Hotel Grand Kemang Jakarta Semarang, 25 Oktober 2007
17 18
Jakarta, 28 November 2007 Pekanbaru, 6 Desember 2007
Pembukaan Kantor Perwakilan Indovision di Bandung Buka puasa bersama dengan media dan partner dalam rangka "Merajut Keharmonisan Hubungan Silahturahmi Bersama Indovision" Pembukaan Kantor Perwakilan Indovision di Semarang Hongkong Open 2007 Pembukaan Kantor Perwakilan Indovision di Pekanbaru
19
Jakarta, 18 Desember 2007
20
Jakarta, 19 Desember 2007
Indovision bekerjasama dengan RCTI mengundang klub besar dari Jerman yaitu Borussia Dortmunt ke Indonesia untuk bertanding dengan Tim Nasional Indonesia. Indovision dan RCTI mengadakan Gala Diner di Hotel Intercontinental, dalam acara ini dihadiri oleh Direksi dan Komisaris MNC Group, Direksi dan Komisaris Indovision, PSSI, KONI, Pejabat Tinggi Borussia Dortmund, Pejabat Tinggi Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, pelanggan Indovision dan klien Indovision Pertandingan antara Tim Nasional Indonesia VS Borussia
5. Kendala-kendala apa saja yang biasa dihadapi oleh Marketing Service & PR dan bagaimana cara mengatasinya? Kendalanya yaitu adanya kompalin pada surat kabar baik cetak maupun online dari pelanggan. Adapun cara mengatasinya yaitu dengan melakukan pendekatan kepada pelanggan yang bersangkutan dan memberian penjelasan yang baik sehingga dapat dimengerti oleh pembuat surat pembaca, serta permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan baik. 6. Apa keunggulan yang dimiliki Indovision dibanding pesaingnya? Indovison memiliki channel-channel inhouse, seperti: Vision1 Sports, Vision2 Drama dan Baby TV, Indovision menggunakan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm, perangkat keras Indovision sangat mudah dipindah-pindahkan bahkan ke luar kota sekalipun, tidak perlu dipasang di atap rumah, serta tidak perlu tempat yang terlalu luas untuk pemasangannya, beberapa saluran televisi di Indovision memiliki kemampuan untuk dapat ditayangkan dalam alternatif lebih dari 1 bahasa, sistem Parental Lock memungkinkan para pelanggan orang tua mengunci acara-acara tertentu di Indovision yang tidak diperkenankan untuk di tonton usia di bawah umur dengan password, sistem Electronic Programme Guide (EPG) memungkinkan para pelanggan Indovision mendapatkan tampilan jadwal acara semua saluran televisi di Indovision untuk hari ini sampai dengan 7 (tujuh) hari ke depan, selain itu, EPG juga memungkinkan para pelanggan Indovision untuk memilih dan memesan acara yang ingin ditonton dari jadwal yang ada. 7. Dalam situasi persaingan operator televisi via satelit saat ini, siapa saja yang menjadi pesaing dari Indovision? Pesaing dari Indovison pada tahun 2007, antara lain: PT. Direct Vision (Astro), Kabel Vision (First Media), Telkom Vision dan IM2.
DRAF WAWANCARA Waktu Wanwancara : Kamis 10 April 2008 Narasumber IV : Retno Ratih Kusumaningtyas selaku Executive
Media Plan
1. Bagaimana peran dari Media Plan di Indovision? Peran dari media plan yaitu media plan berperan dalam membuat jadwal (schedule) media periklanan, seperti: pemilihan media periklanan apa saja yang akan digunakan untuk mempromosikan Indovision. Misalnya: Indovision ingin memasang iklan disuatu media, maka media plan berperan untuk membuat plan, kapan iklan tersebut akan ditayangkan, dalam satu bulan iklan Indovision akan berapa kali placement di media dan untuk media cetak, media plan menentukan ukuran dan tampilan iklan yang akan ditampilkan seperti black & white (BW) / full collour (FC) sedangkan untuk media elektronik (TV dan radio) media plan menentukan durasi pada iklan yang akan tayang. Adapun tujuan hal tersebut dilakukan yaitu agar sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan.
2. Hal – hal apa saja yang dipertimbangkan dalam menyusun / membuat media plan? Dalam menyusun atau membuat media plan hal-hal yang dipertimbangkan yaitu, dalam satu bulan ada promosi, misalnya: pada bulan Agustus ada promosi Agustus, dengan materi promosi “Gratis biaya pemasangan plus Gratis 2 bulan iuran berlangganan Paket Movies & Paket Sports dengan total senilai Rp. 480.000,- Berlaku 15 – 20 Agustus 2007. Syarat & ketentuan berlaku.” Kemudian kita membuat jadwal kapan periode tayang iklan tersebut dan media apa saja yang akan digunakan serta disesuaikan dengan kebutuhan dari Indovision. Setelah itu kita dapat placement pada media yang akan digunakan. Pertimbangan untuk melakukan placement pada suatu media yaitu, kita harus memilih media yang tepat, antara lain untuk media cetak, target pembaca dari suatu media yang akan digunakan oleh Indovision harus sesuai dengan target dari Indovision, yaitu pembaca yang memiliki status ekonomi sosial AB. Pertimbangan dalam pemilihan media, seperti: radio ( dipilih radio yang memiliki banyak pendengarnya), televisi (dipilih televisi yang banyak penontonnya), surat kabar (dipilih surat kabar yang banyak pembacanya, untuk surat kabar nasional dengan oplah +_ 100.000 ke atas dan surat kabar lokal yang merupakan surat kabar utama yang ada di daerah). Hal ini dilakukan agar iklan yang kita pasang menjadi efektif.
3. Media periklanan apa yang paling efektif dalam memasarkan produk Indovision?
MEDIA MAJALAH
SPESIFIKASI AUDIO LIFESTYLE BUSINESS WEEK CHIC FEMINA NAKITA AYAH BUNDA PARENTING PARENTS GUIDE INFO SERPONG
TABLOID
BOLA BINTANG SOCCER
SURAT KABAR
SEPUTAR INDONESIA KOMPAS ANALISA MEDAN BATAM POS JAWA POS PONTIANAK POS BALI POS FAJAR MAKASSAR KALTIM POS PADANG EXO RIAU POS TRIBUN KALTIM TRIBUN JABAR POS KUPANG LOMBOK POS AMBON EKSPRESS BANJARMASIN POS CENDRAWASIH POS MENADO POS SERAMBI INDONESIA PIKIRAN RAKYAT SRIWIJAYA POS
MEDIA SURAT KABAR
SPESIFIKASI SUARA MERDEKA KEDAULATAN RAKYAT
TV
RCTI GLOBAL TV TPI METRO TV
RADIO
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA NETWORK
TRIJAYA FM JAKARTA TRIJAYA FM JOGYAKARTA SCFM SURABAYA WOMAN RADIO JAKARTA ARH GLOBAL JAKARTA PT. SURYA SWARA MEDIATAMA (MRA GROUP)
HARD RICK FM JAKARTA HARD ROCK FM BANDUNG HARD ROCK FM SURABAYA HARD ROCK FM BALI I RADIO JAKARTA TRAX FM JAKARTA RADIO PELITA KASIH CV CIPTA PARIWARA PRIMA PAS FM JAKARTA PAS FM SURABAYA PAS FM BANDUNG PAS FM SEMARANG PAS FM SURAKARTA (SOLO) RADIO RCT RADIO SAS RADIO YASIKA RADIO PRO2 RADIO WIJAYA RADIO POP RADIO ANITA RADIO DAMASHINTA RADIO POLARIS RADIO ZENITH RADIO BHUANA RADIO RPK
MEDIA
SPESIFIKASI
RADIO
SONORA ELSHINTA SMART FM SMART FM JAKARTA SMART FM SEMARANG SMART FM MANADO SMART FM MAKASSAR SMART FM PALEMBANG SMART FM BANJARMASIN SMART FM BALIKPAPAN RAMAKO GROUP RAMAKO FM RAMAKO FM BATAM ZOO FM BATAM KIS FM MUSTANG FM
4. Media periklanan apa yang paling efektif dalam memasarkan produk Indovision? Dari media periklanan yang digunakan, media yang paling efektif yaitu pertama, TV – RCTI, kedua, Print Ad – Kompas (Nation Wide). Tetapi tetap Indovision harus pasang di media lain. 5. Bagaimana dampak yang terjadi setelah kegiatan promosi dilakukan? Dampak yang terjadi setelah kegiatan promosi dilakukan, terlihat pada Divisi Sales Call Center. Pada saat Indovision pasang iklan, ada No. SCC (Sales Call Center). Pada saat pembaca melihat iklan Indovision dan mereka menghubungi ke SCC, maka dari sana kita bisa melihat dampak dari kegiatan promosi tersebut dilakukan jumlahnya banyak / tidak. (tidak dapat diprediksi berapa banyaknya). 6. Bagaimana penetapan anggaran promosi yang digunakan pada saat memasarkan produk Indovision? Anggaran promosi ditetapkan oleh BOD (Both of Director). Misalnya, bulan depan Marketing ingin memasang iklan untuk Promo bulan Mei. Pada media surat kabar, antara lain: - Surat kabar nasional, seperti: Kompas dan Seputar Indonesia. - Surat kabar lokal, seperti: Jawa Post, Pikiran Rakyat, Kaltim Post, Fajar, Bali Pos, Riau Pos. Kemudian kita membuat list yang disebut (PR) Purchase Request (Pembelian Barang / Jasa) , Marketing membutuhkan biaya untuk placement di media tersebut, lalu PR tersebut diberikan kepada GM Marketing dan setelah itu dilakukan meeting budget. Hasilnya akan disetujui / tidak tergantung pada keputusan BOD.
BIODATA RANNY NOVANDA ZAM Jl. H. Muchtar III No.31 Tangerang, 15156 Telp: 021 - 95198809 0813.10191109
[email protected] Personal Data : Jakarta, 1 November 1986 Perempuan Islam Pendidikan Formal : ♦ 1991 - 1997 SDN 05 Pagi, Jakarta ♦ 1997 - 2000 SLTPN 245, Jakarta ♦ 2000 - 2003 SMUN 63, Jakarta ♦ 2003 - 2008 Univ. Mercu Buana, Jakarta Seminar : ♦ Seminar Sehari “Marketing Communication Sebagai Kompetensi Unggulan Dalam Era Pasar Bebas”, Hotel Kartika Chandra, 2005 ♦ Seminar “Kewirausahaan”, UMB, 2005 ♦ Seminar “Jakarta 32’: Bincang Kreatif”, UMB, 2006 ♦ Seminar “Creative Treasure: Copywriter Yang Baik”, UMB, 2006 ♦ Seminar Sehari “Advertising Rollercoaster (Change Is a Must)”, UMB, 2008