PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA KITAB ALLAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KAUMAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013
SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
Oleh ATIK LESTARI 11509011
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2013 i
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected] NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 Eks Hal : Naskah Skripsi Saudari Atik Lestari Kepada Yth: Ketua STAIN Salatiga di – Salatiga ASSALAMU’ALAIKUM, WR. WB. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Atik Lestari NIM
: 11509011
Jurusan
: Tarbiyah/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA KITAB ALLAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KAUMAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013.
Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. WASSALAMU’ALAIKUM, WR. WB. Salatiga, 14 Desember 2013 Pembimbing
Fatchurrahman, M.Pd NIP: 197103092000031001 ii
SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA KITAB ALLAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KAUMAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013
DISUSUN OLEH ATIK LESTARI NIM: 11509011 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 30 Januari 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: H. Agus Waluyo. M.Ag
Sekretaris Penguji
: Muh. Hafidz. M.Ag
Penguji I
: Rasimin. M.Pd
Penguji II
: Eni Titikusumawati. M.Pd
Penguji III
: Fatchurrahman. M.Pd
Salatiga, 30 Januari 2014 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag. NIP 19580827 198303 1002 iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama
: Atik Lestari
NIM
: 11509011
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 9 Desember 2013 Yang menyatakan
Atik Lestari NIM.11509011
iv
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasulrasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauhjauhnya” (An-Nisa 136).
v
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur, skripsi ini dipersembahkan untuk: 1. Orang tuaku dan keluarga yang tiada henti menberikan do’a restu, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan memotivasiku. 2. Suamiku tercinta ( Hendri Adi Wibowo S.H) yang selalu membimbing, memberikan dukungan dan do’a. 3. Adikku Didik Setyawan yang selalu memberikan dukungan dan do’a. 4. Teman-teman saya PGMI 2009 yang selalu memberikan dukungan dan do’a.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaikbaiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M Ag, selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. 3. Ibu Miftachur Rif’ah, M.Ag, selaku sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. 4. Bapak Fatchurrahman, M. Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. vii
5. Segenap bapak dan ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 6. Bapak Setu Biyanto S.pd, selaku kepala SD Negeri 2 Kauman, Kemusu, Boyolali yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Sekolah yang beliau pimpin. 7. Bapak/Ibu guru dan Karyawan SD Negeri 2 Kauman, Kemusu, Boyolali yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di SD tersebut. 8. Murid-murid kelas V SD Negeri 2 Kuman, Kemusu, Boyolali yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. 9. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan dukungan demi keberhasilan penulis. 10. Teman seperjuangan, PGMI 2009, yang selama ini telah berjuang bersama. 11. Sahabat-sahabat tercinta dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian. 12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 10 Desember 2013 Penulis,
Atik Lestari viii
ABSTRAK
Lestari, Atik. 2013. Peningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Iman Kepada Kitab-kitab Allah Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Kauman Kabupaten Boyolali Tahun 2013. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing : Fatchurrahman M.pd Kata Kunci : Hasil belajar, pendidikan agama islam, iman kepada kitab-kitab Allah, dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran pendidikan agama islam materi iman kepada kitab-kitab Allah dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) kelas V SD Negeri 2 Kauman kemusu semester 1 tahun 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga siklus yang masingmasing siklus memiliki empat tahap, yaitu perencanaan (planing), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif,karena data yang diperoleh akan di analisis adalah berbentuk kata-kata atau penjelasan dan berbentuk angka-angka. Penelitian ini terjadi peningkatan hasil belajar dari tolok ukur pencapaian KKM ≥70 terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara bertahap, temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI yang tepat mampu meningkatkan hasil belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dapat meningkat, dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu siklus I 27,78%, siklus II 72,22% dan siklus III 94,44% Mengacu pada hasil penelitian peneliti menyarankan kepada para guru atau calon guru untuk selalu meningkatkan inovasi pembelajarannya dengan menggunakan media, metode dan teknik yang bervariasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI pada SD Negeri 2 Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Semester 1 tahun 2013/2014.
ix
DAFTAR ISI
JUDUL .........................................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................
iv
MOTTO .......................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vii
ABSTRAK ...................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
6
D. Hipotesis Tindakan .................................................................
6
E. Manfaat Penelitian .................................................................
6
x
BAB II
F. Definisi Operasional ...............................................................
7
G. Metodologi Penelitian ............................................................
8
H. Sistematika Penulisan .............................................................
13
KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ...........................................................................
15
1. Jenis-jenis belajar................................................................
17
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar....................... .
20
B. Pembelajaran kooperatif .........................................................
26
1. Pembelajaran kooperatif ................................................
26
a. Pengertian pembelajaran kooperatif .......................... .
26
b.Tujuan pembelajaran kooperatif................................ ..
28
c. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif............................... ..
30
d.Unsur-unsur pembelajaran kooperatif...........................
30
e.Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif ..
32
2. TAI (Team Assisted Individualization) .............................
35
a.Pengertian TAI (Team Assisted Individualization)... ....
35
b.Unsur-unsur TAI (Team Assisted Individualization). ...
39
c.Kelebihan dan kelemahan TAI (Team Assisted Individualization)..........................................
40
C. Pendidikan agama islam .........................................................
40
D. Iman kepada kitab-kitab Allah.................................................
42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN a.
Subjek Penelitian ................................................................
46
1. Gambaran sekolah ..........................................................
46
2. Waktu penelitian ............................................................
46
3. Keadaan siswa dan guru ................................................
47
xi
b.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus ..............................................
49
1. Siklus I ...........................................................................
49
2. Siklus II ..........................................................................
52
3. Siklus III .........................................................................
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan deskripsi penelitian ..................................................
61
1. Siklus I ........................................................................
61
2. Siklus II.......................................................................
65
3. Siklus III .....................................................................
69
B. Hasil Rekapitulasi ..................................................................
73
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
75
B. Saran .......................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Daftar nama siswa kelas V SD N 2 kauman, kecamatan kemusu, kabupaten boyolali 2011/2012. ........................................................ 47 Tabel 1.2. Daftar nama guru SD N 2 Kauman, kecamatan kemusu, kabupaten boyolali Tahun 2011/2012.............. ................................ 48 Tabel 2.1 Hasil tes formatif pada siklus I.. ....................................................... 61 Tabel 2.2 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I .............................................................................................. 63 Tabel 2.3. Hasil tes formatif pada siklus II ....................................................... 65 Tabel 2.4. Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ............................................................................................ 67 Tabel 2.5. Hasil tes formatif pada siklus III ...................................................... 69 Tabel 2.6. Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus III ............................................................................................ 71 Tabel 2.7. Hasil rekapitulasi tentang hasil belajar siswa ................................... 74
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
Lampiran 2
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
Lampiran 3
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
Lampiran 4
Lembar test formatif siklus I
Lampiran 5
Lembar test formatif siklus II
Lampiran 6
Lembar test formatif siklus III
Lampiran 7
Hasil tes formatif siswa pada siklus I
Lampiran 8
Hasil tes formatif siswa pada siklus II
Lampiran 9
Hasil tes formatif siswa pada siklus III
Lampiran 10 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I Lampiran 11 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II Lampiran 12
Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus III
Lampiran 13
Lampiran dokumentasi
Lampiran 14 Lampiran dokumentasi Lampiran 15 Surat tugas pembimbing Lampiran 16 Lembar konsultasi skripsi Lampiran 17 Surat permohonan ijin penelitian Lampiran 18 Nilai SKK mahasiswa Lampiran 19 Riwayat hidup penulis xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi tersebut, pendidik atau guru bertindak mendidik peserta didik. Tindak mendidik tersebut tertuju pada perkembangan siswa menjadi mandiri. Untuk dapat berkembang menjadi mandiri, siswa harus belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2002:5). Menurut S. Nasution (1982:8) mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisir lingkungan sebaik-baiknya dan hubungannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Sedangkan belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:10) adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Agar kegiatan ini dapat diterima oleh para siswa, guru perlu berusaha membangkitkan kemauan siswa untuk belajar. Kemauan siswa dalam belajar dapat dibangkitkan melalui proses belajar mengajar yang efektif, yaitu keadaan belajar mengajar dimana siswa dapat berperan aktif dan dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru. Kemampuan siswa dalam memahami dan menyerap materi yang diberikan kepada guru biasanya ditunjukan dengan kemampuan menjawab pertanyaan dari guru. Pertanyaan yang diberikan oleh guru dan jawaban dari
1
siswa dapat dipakai untuk mengetahui sejauh mana materi yang diberikan dapat diterima siswa. Langkah guru dalam menetapkan model penbelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran di kelas merupakan salah satu penentu keberhasilan, sehingga peningkatan hasil belajar siswa dapat dicapai. Pemilihan model pembelajaran sangat menentukan kualitas pengajaran dalam proses belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan penagajaran diperlukan penggunaan model pembelajaran yang optimal. Pembelajaran kooperatif yang digunakan peneliti adalah tipe TAI (Team Assisted Individualization). Metode TAI merupakan model pengajaran secara kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam suatu kelompok. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar. Pendidik cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Pada pengajaran TAI akan memotivasi siswa saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam sistem kompetensi. PAI (Pendidikan Agama Islam), dapat melatih keterampilan berpikir religius, dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan masalah baru mengenai metode ilmiah dan sebagainya. Proses pembelajaran PAI di SD Negeri 2 Kauman belum memperoleh hasil yang memuaskan, yaitu nilai siswa masih dibawah KKM
2
(=70). Hal tersebut perlu ditingkatkan melalui implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI. Permasalahan dalam peneletian adalah nilai pendidikan agama islam kelas V SD Negeri 2 Kauman Kabupten Boyolali tahun ajaran 2013/2014 belum mencapai nilai KKM (70). Peneliti mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2013/2014?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Menurut Robert E. Slavin (2009:1) keberadaan metode-metode pembelajaran kooperatif yang efektif kini sebenarnya akan hadir untuk berbagai keperluan pengajaran yang ada. Banyaknya pengaruh pembelajaran kooperatif yang efektif, khususnya untuk mencapai prestasi. Kini menjadi mungkin bagi para guru memilih metode yang sesuai dari sekian banyak metode kooperatif untuk diterapkan pada keperluan yang berbeda, dan untuk menggunakan pembelajaran kooperatif sebagai skema pengorganisasian utama dalam pengajaran di kelas, dan bukan hanya untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah berdasar penelitian dasar yang mendukung penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian prestasi dan kemandirian para siswa, dan juga akibat-akibat positif 3
yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Alasan lain adalah tumbuhnya kedasaran bahwa para siswa perlu belajar. Manusia tumbuh dan berkembang dari bayi yang tak berdaya dan dalam segala kebutuhannya bergantung pada orang lain menjadi manusia yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai corak ragam dari masyarakat, dari yang sedehana sampai yang modern dan kompleks. Untuk menjelaskan bagaimana proses belajar itu berlangsung, timbul berbagai teori. Menurut Nasution:1982 ada teori belajar yang didasarkan atas sosiasi, ada pula atas insight, dan prinsip yang satu tak dapat diadukan yang lain. Robert M. Gagne membedakan 8 type belajar yakni: signal learning (belajar isyarat), stimulus response (belajar stimulus respon), chaining (rantai), verbal association (diskriminasi), concept (konsep), rule learning (belajar aturan), problem solving (memecahkan masalah). Alasan peneliti mengangkat masalah tersebut untuk memperbaiki nilai siswa dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan guru belum menunjukkan hasil yang maksimal yaitu masih terdapat 10 siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM=70). Sedangkan yang sudah mencapai hasil yang maksimal ada 8 siswa. Selain itu, alasan dijadikan Penelitian Tindakan Kelas, yakni : 1) Menggunakan metode ceramah kurang mampu membangkitkan semangat siswa dalam belajar; 2) Jika disajikan dengan model TAI, akan lebih menarik dan mampu melatih kemampuan motorik 4
siswa; 3) Model TAI melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan memberikan komentar terhadap suatu masalah; 4) Siswa yang kurang mampu dalam akademik dapat diterima di dalam kelompok. Selain itu kegiatan guru sebagai usaha perbaikan pembelajaran melalui penggunaan model TAI, diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran PAI. Sehingga pada proses pembelajaran siswa antusias dan fokus pada materi yang diajarkan guru. Maka berdasarkan analisa di atas, penulis
dalam
melakukan penelitian akan mengangkat
judul
yaitu
:”PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) KELAS V SD NEGERI 2 KAUMAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013
B. RUMUSAN MASALAH Merujuk pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini bagaimana pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan prestasi hasil belajar PAI pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014?
5
C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa PAI pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.
D. HIPOTESIS Menurut Arikunto (1982:63) hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan yang dirumuskan. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan prestasi hasil belajar PAI pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.
E. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian dapat dijadikan suatu tambahan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan. b. Membangkitkan motivasi dan kemandirian belajar siswa guna meningkatkan hasil belajar saiwa. c. Sebagai masukan dalam perbaikan mutu pendidikan.
6
2. Manfaat Praktis sebagai variasi dalam belajar siswa dan untuk melatih siswa bekerjasama guna meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
F. DEFINISI OPERASIONAL Supaya tidak terjadi perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama penulisan dalam penggunaan kata pada judul, maka akan dijelaskan dalam definisi operasional sebagai berikut: 1. Prestasi Belajar Menurut Abu Ahmadi (1988:21) prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai dalam suatu usaha dalam kegiatan belajar dan perwujudan prestasinya dapat dilihat dari nilai yang setiap mengikuti tes. 2. Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran islam (Zuhairani, 1983:27). 3. Pembelajaran kooperatif tipe TAI Model
pembelajaran
kooperatif
merupakan
strategi
yang
mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui ketrampilan proses (Henny, 2003:20). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI merupakan model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda
7
untuk saling membantu terhadap siswa yanh mebutuhkan bantuan (Suyitno, 2002:9)
G. METODOLOGI PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas diartikan sebagai bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Arikunto, 2006:91). Dalam penelitian tindakan kelas, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki prestasi belajar siswa. 2. Subyek, Lokasi, dan Waktu Penelitian a. Subyek Penelitian Subyek yang diteliti adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Yang berjumlah 18 siswa. Dasar pertimbangan pemilihan subyek yaitu kelas V dianggap sudah mampu untuk berfikir secara alamiah dibandingkan dengan kelas bawah.
8
b. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri 2 Kauman Kabupaten Boyolali dengan pertimbangan bahwa selain karena permasalahan yang ada, lokasi tersebut belum pernah untuk penelitian.
c. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan kurang lebih selama kurang lebih 3 minggu, dari tanggal 16 september 2013 sampai dengan tanggal 4 oktober 2013. 3. Siklus penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar PAI. Masing-masing siklus terdiri dari: 1)
Perencanaan a) Peneliti menetapkan penggunaan pembelajaran kooparatif tipe TAI b) Peneliti
menbuat
skenario
pembelajaran
yang
dapat
meningkatkan prestasi belajar dengan meminta masukan dari guru c) Menyiapkan alat pelajaran d) Membuat
lembar
observasi
guru
tentang
pelaksanaan
pembelajaran 2)
Pelaksanaan tindakan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dirancang. 9
3)
Observasi Pengamatan dilakukan bersama dengan tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh dan menggali data yang akurat bagi perbaikan siklus berikutnya.
Observasi
dilakukan
terhadap
guru
dan
siswa.
Pengamatan yang dilakukan guru adalah mengamati kegiatan peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keaktifan siswa dalam menemukan konsep yang terkandung dalam materi pembelajaran, membangun hubungan antara konsep dengam materi lain sehingga siswa menemukan makna yang terkandung di dalam materi yang dipelajari. 4)
Refleksi Refleksi
dilakukan
untuk
mengevaluasi
kegagalan
atau
keberhasilan tiap siklus. Kemudian direfleksikan hasil analisis yang telah dikerjakan. a) Apakah terjadi peningkatan kualitas belajar setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) ? b) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) diterapkan berjalan efektif ? c) Berapakah jumlah siswa yang mengalami peningkatan prestasi belajar?
10
d) Sudahkah mencapai target yang diinginkan sesuai dengan yang diharapkan guru? e) Sudahkah guru mengadakan pendekaan pada siswa dengan baik dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) sesuai dengan yang diharapkan?
4. Teknik Pengumpulan Data Menurut Suyadi (2010:84) teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah: a. Observasi Observasi dilakukan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran. b. Tes Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini mengukur penguasan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa. Tes diujikan setelah siswa memperoleh sejumlah materi
sebelumnya
dan pengujian dilakukan untuk
mengetahui penguasaan siswa atas materi tersebut. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengadakan tes tertulis 11
berbentuk
pilihan
keberhasilan
ganda
siswa
untuk
setelah
mengetahui
mengikuti
kemampuan
pembelajaran
dan
dengan
menggunakan model pembelajaran tipe TAI. c. Dokumentasi Dokumentasi
diperoleh data siswa dan foto selama kegiatan
berlangsung.
5. Instrumen Penelitian a. Pedoman Pengamatan Menurut Mulyasa (2000:68) penelitian tindakan kelas selalu berhubungan dengan data kualitatif dan kuantitatif, baik yang menyangkut aktivitas dan kreativitas peserta didik, maupun kinerja guru dalam pembelajaran. Penelitian tidakan kelas merupakan suatu rangkaian langkah-langkah yang membentuk spiral. Setiap langkah terdiri dari empat tahap. Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari tiga siklus dan masingmasing siklus memiliki empat tahap, yaitu perencanaan (planing), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). b. Tes Peneliti menggunakan instrumen soal yang berkaitan dengan materi yang dipilih peneliti guna untuk mengetahui hasil belajar siswa.
12
c. Studi Dokumentasi Peneliti
menggunakan
instrumen
studi
dokumentasi
untuk
mengumpulkan data yang bersifat dokumen atau kejadian-kejadian yang telah berlangsung 6. Analisis data Setelah data terkumpul guna mengetahui keberhasilan belajar siswa maka peneliti menganalisis data dengan menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif dengan penjelasan sebagai berikut: a. Data Kuantitatif Data yang diperoleh dengan menggunakan deskriftif prosentase nilai siswa yang kemudian di rata-rata untuk mengetahui keberhasilan siswa. b. Data Kualitatif Data yang berbentuk kata-kata atau penyataan-pernyataan yang diperoleh dari observasi atau pengamatan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan kegiatan pembelajaran.
H. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam pembuatan skripsi penulis memulai dengan halaman sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, selanjutnya dimulai dengan bab-bab. 13
BAB I berisi pendahuluan terdiri dari latar belakang Masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, sistematika penulisan. BAB II berisi kajian pustaka mencakup:
hasil belajar, pembelajaran
kooperatif meliputi pengertian pembelajaran kooperatif, tujuan pembelajaran kooperatif , unsur-unsur pembelajarn kooperatif, ciri-ciri pembelajaran kooperatif, kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif, TAI (Team Assisted Individualyization) meliputi Pengertian TAI (Team Assisted Individualyization), unsur-unsur TAI (Team Assisted Individualyization), kelebihan dan kelemahan TAI (Team Assisted Individualyization), pedidikan agama islam. BAB III berisi pelaksanaan penelitian, meliputi subyek penelitian, meliputi gambaran sekolah, waktu penelitian, keadaan siswa dan guru, deskripsi pelaksanaan persiklus mencakup, siklus I meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, siklus II meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dan siklus III meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. BAB IV berisi hasil penelitian yang akan memamparkan tentang, deskripsi persiklus, dan hasil rekapitulasi. BAB V tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Bagian akhir memuat: daftar pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup penulis.
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Menurut Purwanto (2010) hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukur sangat tergantung pada tujuannya. Surayin (2007) Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan prilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs mengidentifikasi hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Sam’s, 2010: 33). Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan penilaian tertentu. Proses belajar dan mengajar adalah proses yang bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan
tingkah
laku
yang
diharapkan
dimiliki
siswa
setelah
menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil belajar. (Sudjana,2010) Taksonomi bloom (Hasan, dkk, 1991) membagi hasil belajar atas tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, ranah efektif dengan 15
kemampuan
perasaan,
sikap,
dan
kepribadian,
sedangkan
ranah
psikomotor berhubungan dengan persoalan ketrampilan motorik yang dikendalikan oleh kematangan psikologis. Berdasarkan penjelasan beberapa tokoh mengenai hasil belajar, penulis mengambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah bukti dari keberhasilan seseorang dalam belajar. Hasil belajar ini biasanya diwujudkan dalam bentuk angka, nilai, maupun huruf. Semakin tinggi hasil belajar yang dipeoleh siswa, maka berhasillah tujuan belajar yang dilakukan siswa tersebut. Dalam penelitian ini penulis memberikan pembatasan hasil belajar pada aspek kognitif saja, hasil belajar tersebut dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. 1. Jenis-jenis Belajar Menurut (Slameto, 1995: 5) dalam bukunya mengatakan jenisjenis belajar ada 11 macam, yaitu: a. Belajar bagian (Part Learning, Fractioned Learning) Umumnya belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif, misalnya mempelajari sajak ataupun gerakan-gerakan motoris seperti bermain silat. Dalam hal ini individu memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian satu sama lain berdiri sendiri.
16
b. Belajar dengan wawasan (Learning By Insight) Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang tokoh Psikologi Gestalt pada permulaan tahun 1971. Sebagai suatu konsep, wawasan (insight) ini merupakan pokok utama dalam pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir. Meskipun W. Kohler sendiri dalam menerangkan wawasan berorientasi pada data yang bersifat tingkah laku (perkembangan yang lembut dalam menyelesaikan suatu persoalan dan kemudian secara tiba-tiba terjadi reorganisasi tingkah laku) namun tidak urung wawasan ini merupakan konsep yang secara prinsipil ditentang oleh penganut aliran neo-behaviorisme. c. Belajar diskriminatif (Discriminative Learning) Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih
beberapa
sifat
situasi/stimulus
dan
kemudian
menjadikanya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Dengan pengertian
ini
maka
dalam
eksperimen,
subjek
diminta
untukberespon secara berbeda-beda terhadap stimulus yang berlainan. d. Belajar global/keseluruhan (Global Whole Learning) Di sini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhaan berulang sampai pelajar menguasainya, lawan dari belajar bagian. Metode belajar ini sering juga disebut metode Gestalt.
17
e. Belajar incidental (Incidental Learning) Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar itu selalu berarah-tujuan (intensional). Sebab dalam belajar incidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar. Atas dasar ini maka untuk kepentingan penelitian, disusun perumusan operasional sebagai berikut: belajar disebut incidental bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak. f. Belajar instrumental (Instrumental Learning) Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal. Oleh karena itu capat atau lambatnya seseorang belajar dapat diatur dengan jalan memberikan penguat (rein-forcement) atas dasar tingkat-tingkat kebutuhan. g. Belajar intensional (Intensional Learning) Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar incidental, yang akan dibahas lebih luas pada bagian berikut. h. Belajar laten (Laten Learning) Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera, oleh karena itu disebut laten.
18
i. Belajar mental (Mental Learning) Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi disini tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses kognitif karena ada bahan yang dipelajari. Ada tidaknya belajar mental ini sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya motoris. j. Belajar produktif R. Berguis (1964) memberikan arti belajar produktif sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. Belajar adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi yang lain. Belajar disebut produktif bila individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan satu persoalan dalam satu situasi ke situasi lain. k. Belajar verbal (Verbal Learning) Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan. Dasar dari belajar verbal diperlihatkan dalam eksperimen klasik dari Ebbinghaus.
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Menurut uraian H.C. Witherington dan lee J. Cronbach Bapemsi, faktor-faktor serta kondisi-kondisi yang mendorong perbuatan belajar bisa diringkas (Mustaqim, 2004: 69-70) sebagai berikut:
19
1. Situasi belajar (kesehatan jasmani, keadaan psikis, pengalaman dasar). 2. Penguasaan alat-alat intelektual. 3. Latihan-latihan yang terpancar. 4. Penggunaan unit-unit yang berarti. 5. Latihan yang aktif. 6. Kebaikan bentuk dan system. 7. Efek penghargaan (reward) dan hukuman. 8. Tindakan-tindakan pedagogis. 9. Kapasitas dasar. Dari poin diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Situasi belajar a. Kesehatan jasmani Kekurangan gizi biasanya mempunyai pengaruh terhadap keadaan jasmani, mudah mengantuk, lekas lelah, lesu dan sejenisnya terutama bagi anak-anak yang usianya masih muda, pengaruh ini sangat menonjol. b. Keadaan psikis Bila menengok kembali kepada perubahan jenis-jenis belajar, nampak dengan jelas belajar lebih banyak berhubungan dengan aktivitas jiwa, dengan kata lain faktor-faktor psikis memang memiliki peran yang sangat menentukan di dalam belajar. 20
Faktor psikis antara lain: 1) Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek atau banyak sdikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas yang dilakukan. 2) Kognitif a. Pengamatan Secara umum manusia mengenal dunia nyata melalui
pengamatan
yaitu
dengan
melihat,
membau, mencecap, dan meraba. b. Tanggapan dan fantasi Tanggapan adalah bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah melakukan pengamatan. Sedangkan daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru berdasarkan tanggapan-tanggapan yang sudah ada dinamakan fantasi. c. Ingatan Batasan ingatan yang terbanyak diutarakan ahli jiwa adalah mencamkan kesan-kesan, menyimpan dan memprokdusikan. d. Berfikir Berfikir adalah aktivitas jiwa dengan arah yang ditentukan oleh masalah yang dihadapi. 21
3) Faktor afektif Afektif meliputi perasaan, emosi dan suasana hati. Misalnya takut, marah, bingung, putus asa atau sangat gembira. Secara garis besar bisa dibedakan menjadi suasana perasaan riang dan suasana peraan murung. 4) Faktor motivasi Keadaan
jiwa
individu
yang mendorong
untuk
melakukan suatu perbuatan guna mencapai suatu tujuan. 2. Penguasaan alat-alat intelektual Menurut HC. Witherington adalah pengertian kwantitatif tingkat tinggi, mengarang bahasa asing dan logika. Alat-alat ini sangat membantu dalam belajar. 3. Latihan-latihan yang terpancar Belajar akan lebih efektif
apabila periode latihan disusun
terpancar, belajar 6 jam sehari akan lebih baik dipendekkan menjadi 3 hari, tiap hari 2 jam. 4. Penggunaan unit-unit yang berarti Dalam belajar dikendaki adanya pola sambutan, pola ini harus mengandung arti dan dapat pula berarti dalam kehidupan sehari-hari.
22
5. Latihan yang aktif Faktor pembantu untuk mempertinggi efesiensi belajar aktif adalah peta gambar, globe, alat-alat visuallainya yang sejenis. 6. Kebaikan bentuk dan system Misalnya
setiap
individu
sangat
merasakan
enaknya
mempelajari suatu buku yang disusun secara sistematis, bab I disusul bab II dengan isi yang tidak terbalik. 7. Efek penghargaan (reward) dan hukuman Penghargaan atau hukuman perlu dipilih oleh pendidik meskipun hanya merupakan motif yang kurang murni. Rahasia yang diketahui oleh semua pendidik dalam hal penghargaan dan hukuman adalah mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan mereka. 8. Tindakan-tindakan pedagogis Hal-hal yang dianggap bisa menghambat antara lain, merusak motif belajar yang sudah ada dengan merubah rencana si anak yang memang sesuai dengan minat dan bakatnya. 9. Kapasitas dasar Dengan kapasitas dasar yang berbeda, mereka berjalan dengan kecepatanyamasing-masing dan mereka menangkap fakta-fakta dengan luas dan sempitnya daerah yang mereka miliki.
23
B. Pembelajaran Kooperatif 1. Pembelajaran kooperatif a. Pengertian pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif berasal dari kata “kooperatif” yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau tim. Secara sederhana kata kooperatif berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim. Jadi, pembelajaran kooperatif dapat diartikan belajar bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya (Isjoni, 2010) Pembelajaran kooperatif pertama kali muncul dari para filosofis di awal abad Masehi yang mengemukakan bahwa dalam belajar seseorang harus memiliki pasangan atau teman sehingga teman tersebut dapat diajak untuk memecahkan suatu masalah. Menurut Anita Lie (2004), model pembelajaran kooperatif atau disebut juga dengan pembelajaran gotong-royong merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik
24
untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam dunia pendidikan. Pembelajaran kooperatif pertama kali muncul dari para filosofis di awal abad Masehi yang mengemukakan bahwa dalam belajar seseorang harus memiliki pasangan atau teman sehingga teman tersebut dapat diajak untuk memecahkan suatu masalah. Menurut Slavin (1985), pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok – kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4 6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Sedangkan Sunal dan
Hans
(2000)
mengemukakan
pembelajaran
kooperatif
merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaiaan strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerjasama selama proses pembelajaran. Selanjutnya Stahl (1994) menyatakan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial ( Isjoni 2010). Jonhson
&
Johnson
(1994)
mengatakan
bahwa
pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas kedalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama
25
dengan
kemampuan
maksimal
yang
mereka
miliki
dan
mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut (Isjoni, 2010) Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan membagi
siswa
ke
dalam
kelompok
kecil
yang tingkat
kemampuannya berbeda-beda dengan tujuan setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami
materi
pelajaran
dan
menyelesaikan
tugas
kelompoknya. Oleh sebab itu, pembelajaran kooperatif sangat baik untuk dilaksanakan karena siswa dapat bekerja sama dan saling tolong menolong mengatasi tugas yang dihadapi. Belajar dengan model kooperatif dapat diterapkan untuk memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat. Selain itu dalam belajar biasanya siswa dihadapkan pada latihan soal-soal atau pemecahan masalah. Oleh sebab itu, pembelajaran kooperatif sangat baik untuk dilaksanakan karena siswa dapat bekerja sama dan saling tolong menolong mengatasi tugas yang dihadapinya. Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah berdasarkan penelitian dasar yang mendukung penggunaan pembelajaran kooparatif untuk meningkatkan prestasi para siswa, dan juga akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubunngan antarkelompok, Penerimaan terhadap teman sekelas 26
yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri (slavin, 2009:8). Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Hasil belajar individual dibawa kekelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan membagi
siswa
ke
dalam
kelompok
kecil
yang tingkat
kemampuannya berbeda-beda dengan tujuan setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami
materi
pelajaran
dan
menyelesaikan
tugas
kelompoknya. Oleh sebab itu, pembelajaran kooperatif sangat baik untuk dilaksanakan. b. Tujuan pembelajaran kooperatif Menurut Muslimin Ibrahim, (Isjoni, 2010) terdapat tiga tujuan
instruksional
penting
yang
dapat
dicapai
dengan
pembelajaran kooperatif yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, pengembangan keterampilan sosial.
27
1) Hasil belajar akademik Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsepkonsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas Akademik. 2) Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari bebagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
28
3) Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga pembelajaran koperatif adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki oleh siswa, karena kenyataan yang dihadapi bangsa ini dalam mengatasi masalah – masalah sosial yang semakin kompleks, serta tantangan bagi peserta didik supaya mampu dalam menghadapi persaingan global. c. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif menurut Stahl (Isjoni,2010)adalah; (1) belajar bersama dengan teman, (2) selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman, (3) saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok, (4) belajar dari teman sendiri dalam kelompok, (5) belajar dalam kelompok kecil, (6) produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat, (7) keputusan tergantung pada siswa sendiri, (8) siswa aktif. Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif menurut Isjoni ( 2010) adalah; (a) setiap anggota memeiliki peran, (b) terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa, (c) setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, (d) guru membantu mengembangkan ketrampilanketrampilan interpersonal
kelompok, dan
berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. 29
(e)
guru
hanya
d. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Unsur – unsur dalam pembelajaran kooperatif menurut Lungdren (Isjoni 2010) sebagai berikut: 1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama”. 2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab, terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi. 3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama. 4) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara para anggota kelompok. 5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok. 6) Para
siswa
berbagi
kepemimpinan
sementara
mereka
memperoleh ketrampilan bekerja sama selama belajar. 7) Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Thompson,
etal
(Isjoni,
2010)
mengemukakan,
pembelajaran kooperatif turut menambah unsur – unsur interaksi sosial pada pembelajaran. Pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4-6 30
orang dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Pembelajaran koopertif yang diajarkan adalah keterampilan – keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan. e. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Isjoni (2010) mengungkapkan tentang kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif. Kelebihan dari pembelajaran kooperatif antara lain : a) saling ketergantungan positif, b) adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu, c) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, d) suasana kelas yang rileks dan menyenangkan, e) terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan gurunya, dan f) memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan. Kelemahan pembelajaran kooperatif bersumber pada dua faktor, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor dari dalam yaitu sebagai berikut: 1) Guru harus 31
mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu. 2) agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai. 3) selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan 4) saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif. Berdasarkan kelemahan dalam pembelajaran kooperatif, sebelum pembelajaran berlangsung sebaiknya guru mempersiapkan pembelajaran secara matang seperti alat peraga atau yang lainnya, agar pada saat proses belajar mengajar berlangsung tidak ada hambatan. Pada waktu pembelajaran kooperatif berlangsung guru sebaiknya membatasi masalah yang dibahas, agar waktu yang telah ditentukan tidak melebihi batas. Ketika pembelajaran kooperatif berlangsung guru harus berusaha menanamkan dan membina sikap berdemokrasi diantara para siswa. Maksudnya suasana sekolah kelas harus diwujudkan sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan kepribadian siswa yang demokratis dan dapat diharapkan suasana yang terbuka dengan
kebiasaan-kebiasaan
memecahkan kesulitan-kesulitan. 32
kerjasama,
terutama
dalam
Seorang siswa haruslah dapat menerima pendapat siswa lainnya, seperti siswa satu mengemukakan pendapatnya lalu siswa yang lainnya mendengarkan dimana letak kesalahan, kekurangan atau kelebihan, kalau ada kekurangannya maka perlu ditambah. Penembahan ini harus disetujui oleh semua anggota dan harus saling menghormati pendapat orang lain. Pembelajaran kooperatif dapat membuat kemajuan besar para siswa kearah pengembangan sikap, nilai, dan tingkah laku yang memungkinkan mereka dapat berpartisipasi dalam komunitas mereka dengan cara-cara yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai karena tujuan utama pembelajaran kooperatif adalah untuk memperoleh pengetahuan dari sesama temannya. Pengetahuan itu tidak lagi diperoleh dari gurunya. Seorang teman haruslah memberikan kesempatan kepada teman yang lain untuk mengemukakan pendapatnya dengan cara menghargai pendapat orang lain, saling mengoreksi kesalahan, dan saling membetulkan sama lainnya. Melalui teknik saling menghargai pendapat orang lain dan saling membetulkan kesalahan secara bersama mencari jawaban yang tepat dan baik, dengan cara mencari sumber-sumber informasi dari mana saja seperti buku paket, buku-buku yang ada diperpustakaan, dan buku-buku penunjang lainnya, dijadikan pembantu dalam mencari jawaban yang baik dan benar serta 33
memperoleh pengetahuan tentang pemahaman terhadap materi pelajaran yang diajarkan semakain luas dan semakin baik.
2. TAI (Team Assisted Individualyization) a. Pengertian TAI (Team Assisted Individualyization) TAI (Team Assisted Individualization) adalah metode pembelajaran kooperatif yang dapat diartikan sebagai kelompok yang dibantu secara individual. Model ini mengkombinasikan keunggulan kooperatif dan program pengajaran individual dan disusun untuk memecahkan masalah dalam program pengajaran, misalnya dalam hal kesulitan belajar siswa secara individual. Pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan model pembelajaran yang berbentuk kelompok kecil yang hiterogen dengan latar belakang cara berfikir berbeda untuk saling membantu terhadap siswa lain yang menbtuhkan bantuan (Suyitno, 2002:9). Menurut
Slavin
(2009:190)
TAI
dirancang
untuk
memuaskan kriteria berikut ini untuk menyelesaikan masalahmasalah teoritis dan praktis dari sistem pengajaran individual: 1) Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin. 2) Guru setidaknya akan menghabiskan separuh dari waktu untuk mengajar kelompok-kelompok kecil.
34
3) Operasional program tersebut akan sedemikian sederhananya para siswa di kelas dapat melakukannya. 4) Para siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi-materi yang diberikan dengan cepat dan akurat, dan tidak akan bisa berbuat curang atau menemukan jalan pintas. 5) Tersedianya banyak cara pengecekan penguasaan supaya para siswa jarang menghabiskan waktu mempelajari kembali materi yang sudah mereka kuasai atau menghadapi kesulitan serius yang membutuhkan bantuan guru. 6) Para siswa akan dapat melakukan pengecekan satu sama lain, sekalipun bila siswa yang mengecek kemampuannya ada di bawah siswa yang dicek dalam rangkaian pengajaran, dan prosedur pengecekan akan cukup sederhana dan tidak menganggu si pengecek. 7) Progamnya mudah dipelajari baik oleh guru maupun siswa, tidak mahal, fleksibel, dan tidak membutuhkan guru tanabahan ataupun tim guru. 8) Dengan membuat para siwa bekerrja dalam kelompokkelompok kooperatif, dengan status sejajar. Program ini akan membangun kondisi untuk terbentuknya sikap-sikap posistif terhadap siswa-siswa mainstream yang cacat secara akademik dan di anatara para siswa dari latar belakang ras atau etnik berbeda. 35
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki delapan komponen yaitu : 1) Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 6 siswa. 2) Placement test, yakni pemberian pre-tes kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa dalam bidang tertentu. 3) Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. 4) Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya. 5) Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan
terhadap
kelompok
yang
berhasil
secara
cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. 6) Teaching Group, yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. 7) Facts Test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
36
8) Whole Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. b. Unsur-unsur TAI (Team Assisted Individualyization) Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam TAI, menurut Robert E. Slavin (2010) adalah sebagai berikut. a. Team
(kelompok) Peserta
didik dikelompokkan dalam
kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang peserta didik dengan kemampuan yang berbeda. b. Tes Penempatan Peserta didik diberi tes di awal pertemuan, kemudian peserta didik ditempatkan sesuai dengan nilai yang didapatkan dalam tes, sehingga didapatkan anggota yang heterogen (memiliki kemampuan berbeda) dalam kelompok. c. Langkah-langkah pembelajaran Menurut
Slavin
langkah-langkah
dalam
model
pembelajaran TAI (Saminanto, 2010) adalah sebagai berikut: 1) Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh kelompok siswa. 2) Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. (Mengadopsi komponen Placement Test).
37
3) Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi komponen Teaching Group). 4) Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams). 5) Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya. Siswa terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk mengerjakan LKS secara individu, baru setelah itu berdiskusi dengan kelompoknya. (Mengadopsi komponen Team Study). 6) Ketua
kelompok
melaporkan
keberhasilan
kelompoknya dengan mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru. 7) Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu. 8) Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang
berhasil (jika ada) berdasarkan hasil
koreksi. (Mengadopsi komponen Team Score and Team Recognition). 9) Guru
memberikan
tes
kompetensi yang ditentukan. 38
formatif
sesuai
dengan
c. Kelemahan
dan
Kelebihan
TAI
(
Team
Assisted
Individualyization) Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut: 1) Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah. 2) Siswa
diajarkan
bagaimana
bekerjasama
dalam
suatu
kelompok. 3) Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketarmpilannya. 4) Adanya rasa tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah. Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut: 1) Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantungkan pada siswa yang pandai. 2) Tidak ada persaingan antar kelompok
C. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam berarti usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran islam (Zuhairani, 1983:27). Pengertian Pembelajaran Pendidikan 39
Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, mengayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Kegiatan
PAI
diarahkan
untuk
meningkatkan
keyakinan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap peserta didik, untuk membentuk kesalehan atau kualitas pribadi dan juga membentuk kesalehan sosial. Menurut Zakiyah Darajdat (1989:87) yang dikutip oleh Abdul Majid dan Dian Andayani (2004:130), “Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup”. Sedangkan Tayar Yusuf (1986:35) mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agar menjadi manusia bertakwa kepada Allah. Dari pengertian dapat diketahui bahwasannya dalam penyampaian PAI maupun menerima PAI adalah dua hal yang dilakukan secara sadar dan terencana oleh peserta didik dan guru untuk untuk meyakini akan adanya suatu ajaran kemudian ajaran tersebut difahami, dihayati dan 40
setelah itu diamalkan atau diaplikasikan, akan tetapi disitu juga dituntut untuk menghormati agama lain. Sedangkan dalam buku “Ilmu pendidikan Islam” yang ditulis H.M. Arifin (1991:13) dikatakan Pendidikan agama Islam adalah sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya. Pengertian pendidikan agama Islam dengan sendirinya adalah suatu sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hambah Allah. Pendidikan Islam pada khususnya yang bersumberkan nilai-nilai tersebut juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan. Sejalan dengan nilai-nilai Islam yang melandasinya adalah merupakan proses ikhtiariah yang secara pedagogis kematangan yang mengutungkan.
D. Iman kepada kitab-kitab Allah 1. Nama-nama kitab Allah SWT dan Rasul-rasul yang menerimanya. Kitab juga bias diartikan sebagai perintah atau ketentuanketentuan. Jadi, yang disebut dengan Kitabullah adalah ketentuanketentuan Allah SWT. Kitab-kitab yang telah Allah turunkan, yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Al-qur’an. Beriman kepada Allah termasuk rukun iman. Orang islam harus beriman kepada kitab-kitab Allah.
41
Artinya, orang islam harus percaya Allah telah menurunkan kitab-kitab kepada para rasul-Nya. Kitab suci Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS. Kitab Zabur diturnkan kepada Nabi Daud AS. Kitab suci Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS. Kitab suci Al-qur’an diturunkan kepada Nabi MUHAMMAD SAW. Tujuan Allah menurunkan 3 kitab suci sebelum Al-qur’an sebagai pedoman hidup bagi umat manusia di zaman itu. Sedangkan kitab suci Al-qur’an diturunkan sebagai kitab suci terakhir untuk menyempurnakan kitab-kitab Allah sebelumnya. Waktu turunnya kitab-kitab suci tersebut, berikut penjelasannya:
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS pada malam keenam bulan Ramadan.
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS pada malam kedua belas di bulan Ramadan berselang 482 tahun setelah turunnya kitab Taurat.
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS pada malam delapan belas di bulan Ramadan setelah turunnya kitab Zabur berselang 1050 tahun. Ketiga kitab suci Allah SWT tersebut diturunkan sekaligus
kepada nabi-nabi yang menerimanya. Berbeda dengan al-qur’an. Alqur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsurangsur. 42
2. Al-qur’an sebagai Kitab Suci Terakhir Al-qur’an menurut bahasa artinya bacaan. Al-qur’anul karim berarti bacaan yang mulia. Al-qur’an menurut istilah adalah firman/kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Jibril sebagai mukjizat. Al-qur’an dijaga keasliannya oleh Allah SWT, sehingga pada saat ini kita masih dapat menyaksikan Al-qur’an.membaca Al-qur’an termasuk ibadah dan mendapat pahala. Membaca Al-qur’an setiap hurufnya memdapat pahala sepuluh kebaikan. Al-qur’an kitab suci Allah SWT yang terpelihara keasliannya sampi akhir zaman. Kitab suci Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Sebagian surah Al-qur’an diturunkan di Mekah dan sebagian diturunkan di Madinah. Wahyu pertama turun pada 17 Ramadan 610 M surah al-alaq 1-5. Wahyu terakhir turun pada tanggal 9zulhijah 10 H/632 M Surah Al-maidah ayat 3. Tanggal 17 Ramadan diperingati sebagai peristiwa Nuzulul Qur’an, artinya turunya Al-qur’an pertama kali. Surah Al-qur’an yang diturunkan di Mekah disebut surah Makkiyah, sedangkan surah yang diturunkan di Madinah disebut surah Madaniyah. Setiap kali wahyu al-qur’an turun kepada Nabi Muhammad Saw, beliau menyuruh para sahabat dan umatnya agar menghafal wahyu yang baru turun itu. Beliau juga menyuruh untuk menulisnya 43
pada pelepah kurma, batu-batuan, dan tulang belulang. Tulisan itu kemudian disimpan menurut petunjuk beliau. Oleh karena itu, para sahabat pada zamam Nabi Muhammad SAW banyak yang mengahafal Al-qur’an. Adapun urutan ayat-ayat dalam kitab Al-qur’an yang sekarang kita saksikan petunjuk Nabi Muhammad SAW. Kandungan kitab suci Al-qur’an, yaitu meliputi: a. Akidah (keyakinan, kepercayaan atau keimanan). b. Ibadah (hubungan manusia dengan allah). c. Syariah (ajaran dan peraturan) d.
Muamalah (hubungan manusia dengan sesamanya).
e. Kisah-kisah (cerita nabi dan sejarah umat terdahulu). Pada hakikatnyaa, semua kitab suci Allah mengajarkn tentang keesaan Tuhan dan merupakan pedoman hidup manusia. Pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah, hubungan dengan sesame manusia, maupun hubungan dengan alam semesta. Kitab suci terakhir (Al-qur’an) diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-qur’an berlaku bagi semua umat sepanjang zaman.
44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian 1. Gambaran Sekolah Penelitian ini Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Kauman, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas V sebanyak 18 siswa. Dilihat dari letak geografisnya SD ini terletak jauh dari Kabupaten Boyolali dan terletak dilingkungan pedesaan yang strategis untuk pembelajaran di lingkungan desa Kauman karena letaknya termasuk didesa, jauh dari kebisingan kendaraan maka sangat mendukung untuk kegiatan pembelajaran, disamping itu hal ini menjadikan anak lebih aman dalam perjalanan berangkat, istirahat, maupun pulang sekolah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober, dan terdiri dari tiga siklus. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu. Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 20 September 2013, siklus II dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 September 2013, siklus III dilaksanakan pada hari Jumat 04 Oktober 2013.
45
3. Keadaan siswa dan guru Dalam penelitian ini, yang dijadikan subjek penelitian
adalah
semua siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman, yang berjumlah 18 siswa, terdiri dari laki-laki 6 anak dan 12 anak perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subyek penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kauman, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014 Nomor Urut Induk 1 892 2 895 3 896 4 897 5 898 6 899 7 900 8 901 9 902 10 903 11 904 12 905 13 907 14 908 15 909 16 910 17 911 18 912
Nama Siswa Any Marsela Dian Ayu Retno W. Dian Putri Amilia Diki Lorensyah Eli Novita Sari Erwana Gini Giyono Nita Lestari Novi Elasari Nurcholis Masjid Rengga Setyawan S. Ronal Candra A. Rosa Ananta R.P. Sulasih Widiya Kurniasih Yuliana Zaenal Abidin
Jenis Kelamin P P P L P P P L P P L L L P P P P L
Keadaan guru SD Negeri 2 Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali sangat baik. Dalam sebuah lembaga pendidikan guna memiliki peranan yang sangat vital bagi kemajuan dan kualitas 46
dilembaga tersebut, mereka memiliki kualifikasi yang bagus, ditambah pengalaman mengajar yang cukup. Secara lengkap guru di SD Negeri 2 Kauman Kecamtan Kemusu Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.2 Daftar nama guru SD N 2 Kauman, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali Tahun ajaran 2013/2014 No
Nama
NIP
Jabatan
Pendidikan
1.
Setu Biyanto, S.Pd
19641118 198608 1 003
Kep. Sekolah
S1
2.
Yuliana Astuti, S.Pd
19880730 201101 2 006
Wali kelas I
S1
3.
Yuwono, S.Pd
19680519 200501 1 004
GOR
S1
4.
Siti Maryati, S.Pd
19690726 200801 2 013
Wali kelas II
S1
5.
Yuni Harini, A.Ma.Pd.SD
19790616 200903 2 003
Wali kelas IV S 1
6.
Mulyono, S.Pd.SD
19680703 200604 108
Wali kelas VI S 1
7.
Mudrikah, S.Pd.SD
19671129 200801 2 004
Wali kelas V
S1
8.
Erma Dwi Astuti, S.Pd.SD
Guru mulok
S.1
9
Slamet Heri S.Pd.SD
Wali kelas III
S.1
10
Widati, S.Pd.SD
Guru mulok
S.1
11. Atik Lestari
Guru PAI
SMA
12
Penjaga sekolah
SMA
S.
Sukir
47
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1. Siklus I Tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester I, hari Jumat tanggal 20 September 2013, selama 3 jam pelajaran (3x 35 menit ). Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Tahap perencanaan/ planning, pada tahap perencanaan langkahlangkah yang dilakukan adalah: 1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan. 2) Menyiapkan rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. 3) Menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang diperlukan. 4) Menyiapkan
soal-soal
sebagai
sarana
untuk
mengetahui
kemampuan siswa. 5) Menyiapkan lembar observasi/pengamatan
untuk guru guna
mengertahui perubahan dan pengembangan. b. Tahap implementasi tindakan/ acting. Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran
di
kelas
sesuai
dengan
rencana
pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain: 48
pelaksanaan
1) Kegiatan awal (10 menit), antara lain: Apersepsi a. Guru mengucap salam. b. Guru melakukan presensi siswa. c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. d. Guru menuliskan materi yang akan dicapai. e. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Kegiatan inti (80 menit), antara lain: Eksplorasi a. Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab yang siswa ketahui. b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan nama-nama kitab allah yang siswa ketahui. Elaborasi a. Guru menulis topik dipapan tulis b. Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat c. Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan beranggotakan siswa yang sedang dan kurang). 49
d. Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama kitab Allah. e. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan pendapat dan diskusi. f. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya kedepan kelas secara bergiliran. Konfirmasi a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. b. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan 3) Kegiatan akhir (15 menit), antara lain: a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa b. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. c. Guru mengucapkan salam.
c. Tahap Pengamatan/Observasing Pada tahap ini, dilakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1) Guru mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
50
2) Dengan menggunakan lembar observasi guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Tahap Refleksi/Reflecting. Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I dan menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Ternyata dari 18 siswa banyak siswa yang kurang memperhatikan materi yang telah sampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1) Teknik pembelajaran kooperatif tipe TAI terlalu baru untuk siswa. 2) Siswa kurang fokus pada materi yang diajarkan. Pada siklus I masih menganggap proses pembelajaran sama yang dilakukan oleh guru kelas V (lima) yang hanya menggunakan metode lama yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Disini guru harus bisa menggunakan teknik pembelajaran yang baru agar siswa memperhatikan dan fokus dalam pembelajaran serta hasil belajar meningkat. 2. Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada semester I, hari jumat
tanggal 27 September 2013, selama kurang lebih 3 jam
pelajaran (3x 35 menit). Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan 51
(acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan/Planning, pada tahap perencanaan langkahlangkah yang dilakukan adalah Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan perencanaan ulang yang meliputi : 1) Identifikasi masalah Masalah siklus I yang belum berhasil pada pokok bahasan menyebutkan nama-nama kitab Allah kemudian dianalisis dan melanjutkan pada pokok bahasan menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab Allah. 2) Rencana tindakan Menyusun strategi belajar mengajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan penekanan yang lebih baik lagi terutama keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 3) Menyusun RPP, media, dan alat evaluasi akhir siklus. b. Tahap implementasi tindakan/ acting Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran
di
kelas
sesuai
dengan
rencana
pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain: 1) Kegiatan awal (10 menit), antara lain: Apersepsi a. Guru mengucap salam. 52
pelaksanaan
b. Guru melakukan presensi siswa. c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. d. Guru menata duduk siswa dengan baik. e. Guru menanyakan keadaan siswa. f. Guru mereview pelajaran yang disampaikan sebelumnya. 2) Kegiatan inti (80 menit), antara lain: Eksplorasi a. Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian rasul yang siswa ketahui. b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan nama-nama rasul yang siswa ketahui. Elaborasi a. Guru menulis topik dipapan tulis b. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas c. Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan beranggotakan siswa yang sedang dan kurang). d. Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama rasul yang menerima kitab Allah.
53
e. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan pendapat dan diskusi. f. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya ke depan kelas secara bergiliran. Konfirmasi a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. b. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan 3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain: a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa b. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. c. Guru mengucapkan salam. c. Tahap Pengamatan/observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1. Guru mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran. 2. Guru kolaborator mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
54
3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI yang sedang berlangsung. d. Tahap Refleksi Peneliti menganalisis semua tindakan pada siklus I dan siklus II, kemudian melakukan refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas dan diharapkan siswa mengalami peningkatan prestasi belajar. Adapun hasil refleksi pada pada siklus II adalah: 1. Guru sudah menggunakan teknik pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan baik. 2. Siswa sudah tidak asing lagi dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI sehingga siswa ada peningkatan hasil
tes
fotmatif.
3. Siklus III Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada semester I, hari Jumat 04 Oktober 2013, selama kurang lebih 3 jam pelajaran (3 x 35 menit). Pelaksanaan tindakan siklus III ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (action), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
55
a. Tahap Perencanaan/planning 1) Identifikasi Masalah Identifikasi dan klarifikasi perencanaan belajar kelompok oleh siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. 2) Menyusun RPP, media dan evaluasi akhir siklus. b. Tahap Implementasi Tindakan/action Sesuai dengan apa yang diinginkan guru, maka rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan/tindakan siklus III sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan, yaitu: 1) Kegiatan awal (10 menit), antara lain: Apersepsi a. Guru mengucap salam. b. Guru melakukan presensi siswa. c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. d. Guru menata duduk siswa dengan baik. e. Guru menanyakan keadaan siswa. f. Guru mereview pelajaran yang disampaikan sebelumnya. 2) Kegiatan inti (80 menit), antara lain: Eksplorasi a. Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian Al-qur’an yan siswa ketahui. 56
b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan fungsi Al-qur’an yang siswa ketahui. Elaborasi a. Guru menulis topik dipapan tulis b. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas c. Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan beranggotakan siswa yang sedang dan kurang). d. Guru membagikan materi diskusi Al-qur’an sebagai kitab suci terakhir. e. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama proses
pembelajaran
seperti
bertanya,
mengungkapkan
pendapat dan diskusi. f. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya ke depan kelas secara bergiliran. Konfirmasi a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. b. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan 3) Kegiatan akhir (15 menit), antara lain: a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa b. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. 57
c. Guru mengucapkan salam. c. Tahap pengamatan/observasing Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1.
Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan siswa dengan lembar pengamatan siswa.
2.
Melakukan pengamatan terhadap peneliti yang dilakuakan oleh guru kolaborator.
3.
Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan pembelajaran kooperstif tipe TAI yang sedang berlangsung.
d.Tahap refleksi/ reflecting. Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III. Pada siklus III ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin banyak dibanding siklus II, hal ini karena perlengkapan dan cara pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dikulakan oleh guru sudah baik, sehingga siswa dapat memperhatikan pelajaran secara maksimal serta hasil belajar siswa pun menjadi lebih baik dari siklus II. Adapun refleksi yang dilakukan yaitu melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan.
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Deskripsi Penelitian Dalam penelitian ini setiap pembelajaran di gunakan lembar soal formatif untuk mengukur sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI.
Secara rinci, hasil penelitian akan
diuraikan sebagai berikut. 1. Siklus I Adapun dari hasil tes formatif pada siklus I ini, didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini: Tabel 2.1 Hasil tes formatif pada siklus I Nama KKM Nilai
No
Keterangan
1
Any Marsela
70
30
Tidak Tuntas
2
Dian Ayu Retno W.
70
80
Tuntas
3
Dian Putri Amelia
70
70
Tuntas
4
Diki Lorensyah
70
70
Tuntas
5
Eli Novita Sari
70
50
Tidak Tuntas
6
Erwana
70
70
Tuntas
7
Gini
70
50
Tidak Tuntas
8
Giyono
70
50
Tidak Tuntas
59
9
Nita Lestari
70
30
Tidak Tuntas
10
Novi Elasari
70
30
Tidak Tuntas
11
Nurcholis Masjid
70
50
Tidak Tuntas
12
Rengga Setyawan S.
70
60
Tidak Tuntas
13
Rosa Ananta R. P.
70
40
Tidak Tuntas
14
Ronal Candra A.
70
30
Tidak Tuntas
15
Sulasih
70
50
Tidak Tuntas
16
Widiya Kurniasih
70
20
Tidak Tuntas
17
Yuliana
70
60
Tidak Tuntas
18
Zaenal Abidin
70
70
Tuntas
Rata-rata
50,56
Keterangan : Siswa yang tuntas
: 5 Siswa (27,78 %)
Siswa yang tidak tuntas
: 13 Siswa (72,22 %)
60
Tabel 2.2 LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama Guru
: Atik Lestari
Nama SD
: SD Negeri 2 Kauman
Kelas
:V
Materi
: Menyebutkan nama-nama Kitab Allah SWT
Hari/Tanggal
: Jumat, 20 September 2013
Petunjuk
: Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan. Tingkat Kemampuan
No
Aspek yang dinilai
Jumlah 1
2
3
4
1
Mengemukakan tujuan pembelajaran
√
2
2
Melakukan apersepsi
√
2
3
Membimbing siswa merumuskan masalah
√
3
4
Membimbing siswa dalam pembelajaran
√
3
5
Membimbing siswa dalam kelompok
√
2
6
Membimbing siswa dalam melaporkan hasil diskusi
√
2
7
Melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
√
2
8
Menggunakan media dan alat peraga secara efektif dan efisien.
√
2
9
Mengelola waktu secara efisien
√
2
10
Melakukan refleksi
√
2
61
Jumlah skor = 22 , kategori: B Kriteria Penilaian : 31-40 = A 21-30 = B 11-20 = C 1-10 = D Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, dari 18 siswa ternyata banyak siswa belum tuntas, hal ini disebabkan selain teknik pembelajaran yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang tidak bersungguhsungguh belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI, banyak yang bermain sendiri. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklius I dapat diperoleh hasil sebagai berikut : a. Dari guru, sosialisasi teknik ini belum dapat diterima oleh siswa sehingga siswa kebingungan dalam mengikuti pelajaran. b. Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan karena teknik pembelajaran yang baru.
62
Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil belajar siswa belum mencapai rata - rata 70. Hal ini harus dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus II. 2. Siklus II Adapun dari hasil tes formatif pada siklus II ini, didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini: Tabel 2.3 Hasil tes formatif pada siklus II No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Any Marsela
70
50
Tidak Tuntas
2
Dian Ayu Retno W.
70
90
Tuntas
3
Dian Putri Amelia
70
80
Tuntas
4
Diki Lorensyah
70
80
Tuntas
5
Eli Novita Sari
70
90
Tuntas
6
Erwana
70
80
Tuntas
7
Gini
70
40
Tidak Tuntas
8
Giyono
70
40
Tidak Tuntas
9
Nita Lestari
70
80
Tuntas
10
Novi Elasari
70
70
Tuntas
11
Nurcholis Masjid
70
70
Tuntas
12
Rengga Setyawan S.
70
90
Tuntas
13
Rosa Ananta R. P.
70
60
Tidak Tuntas
14
Ronal Candra A.
70
60
Tidak Tuntas
15
Sulasih
70
80
Tuntas
63
16
Widiya Kurniasih
70
90
Tuntas
17
Yuliana
70
80
Tuntas
18
Zaenal Abidin
70
80
Tuntas
Rata-rata
72,78
Keterangan: Siswa yang tuntas
: 13 Siswa (72,78%)
Siswa yang tidak tuntas
: 5 Siswa (27,78%)
64
Tabel 2.4 LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Nama Guru
: Atik Lestari
Nama SD
: SD Negeri 2 Kauman
Kelas
:V
Materi Allah.
: Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab
Hari/Tanggal
: Jumat, 27 September 2013
Petunjuk
: Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan. Tingkat Kemampuan
No
Aspek yang dinilai
Jumlah 1
2
3
4
1
Mengemukakan tujuan pembelajaran
√
3
2
Melakukan apersepsi
√
2
3
Membimbing siswa merumuskan masalah
4
Membimbing siswa dalam pembelajaran
5
Membimbing siswa dalam kelompok
6
Membimbing siswa dalam melaporkan hasil diskusi
7
Melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
√
2
8
Menggunakan media dan alat peraga secara efektif dan efisien.
√
2
9
Mengelola waktu secara efisien
√
2
10
Melakukan refleksi
√
2
√
2 √
√
2 √
65
3
3
Jumlah skor = 23 , kategori: B Kriteria Penilaian : 31-40 = A 21-30 = B 11-20 = C 1-10 = D Pada siklus II siswa sudah mulai mengerti apa yang di intruksikan guru dibandingkan pada siklus I, hal ini dikarenakan guru mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa 13 siswa (72,78%) tuntas dan 5 siswa (27,78%) tidak tuntas. berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa. Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus II didapatkan hasil sebagai berikut: a.
Siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI, hal ini dikarenakan guru melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap siswa.
b.
Siswa sudah fokus terhadap apa yang diperintahkan oleh guru.
c.
Sudah 50% lebih siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes formatif. 66
d.
Dari
guru,
tidak
ada
lagi
kendala
dalam
mempersiapkan
pembelajaran tersebut karena belajar dari pengalaman pelaksanaan siklus I.
Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan baik. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa 13 siswa (72,22%) tuntas dan 5 siswa (27,78,%) tidak tuntas. Berati ada peningkatan kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa. Meskipun sudah 50 % lebih siswa yang tuntas dalam mengikuti tes formatif pada Siklus II akan tetapi nilai yang diperoleh belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan Siklus III.
3. Siklus III Adapun dari hasil tes formatif pada siklus III ini, didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini : Tabel 2.5 Hasil tes formatif pada siklus III No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Any Marsela
70
70
Tuntas
2
Dian Ayu Retno W.
70
90
Tuntas
3
Dian Putri Amelia
70
80
Tuntas
4
Diki Lorensyah
70
90
Tuntas
5
Eli Novita Sari
70
80
Tuntas
6
Erwana
70
100
Tuntas
67
7
Gini
70
60
Tidak Tuntas
8
Giyono
70
70
Tuntas
9
Nita Lestari
70
80
Tuntas
10
Novi Elasari
70
80
Tuntas
11
Nurcholis Masjid
70
80
Tuntas
12
Rengga Setyawan S.
70
80
Tuntas
13
Rosa Ananta R. P.
70
70
Tuntas
14
Ronal Candra A.
70
70
Tuntas
15
Sulasih
70
90
Tuntas
16
Widiya Kurniasih
70
90
Tuntas
17
Yuliana
70
90
Tuntas
18
Zaenal Abidin
70
90
Tuntas
Rata-rata
81,67
Keterangan: Siswa yang tuntas
: 17 Siswa (94,44%)
Siswa yang tidak tuntas
: 1 Siswa ( 5,56%)
68
Tabel 2.6 LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III Nama Guru
: Atik Lestari
Nama SD
: SD Negeri 2 Kauman
Kelas
:V
Materi
: Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir.
Hari/Tanggal
: Jumat, 04 Oktober 2013
Petunjuk
: Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan. Tingkat Kemampuan
No
Aspek yang dinilai
Jumlah 1
2
3
4
1
Mengemukakan tujuan pembelajaran
√
3
2
Melakukan apersepsi
√
3
3
Membimbing siswa merumuskan masalah
√
3
4
Membimbing siswa dalam pembelajaran
√
3
5
Membimbing siswa dalam kelompok
6
Membimbing siswa dalam melaporkan hasil diskusi
7
Melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
8
Menggunakan media dan alat peraga secara efektif dan efisien.
9
Mengelola waktu secara efisien
√
3
10
Melakukan refleksi
√
3
√ √
69
3 √
√
4
3 2
Jumlah skor = 31 , kategori: A Kriteria Penilaian : 31-40 = A 21-30 = B 11-20 = C 1-10 = D Pada siklus III hampir semua siswa fokus dan memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan guru mempersiapkan pembelajaran kooperatif tipe TAI secara maksimal. Selain itu pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dilaksanakan pada siklus III sudah tidak asing lagi bagi siswa. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa 17 siswa (94,44%) tuntas dan 1 siswa (5,56%) tidak tuntas. Berarti ada peningkatan yang signifikan kemampuan siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI. Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus III didapatkan hasil sebagai berikut: a.
Siswa sudah terbiasa dengan belajar melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI
70
b.
Sebagian besar siswa sudah fokus mengikuti instruksi yang disampaikan guru.
c.
Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes formatif.
d.
Guru tidak lagi menjelasakan mengenai pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa sehingga hanya fokus terhadap materi yang akan diberikan kepada siswa. Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan baik. Dari
hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa 17 siswa (94,44%) tuntas dan 1 siswa (5,56%) tidak tuntas. berati ada peningkatan yang signifikan kemampuan siswa dalam hasil belajar Pendidikan Agama Islam melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI. Pada siklus III ini sudah dikatakan berhasil baik dilihat dari segi perhatian siswa maupun dari tingkat pemahaman siswa.
B. Hasil Rekapitulasi Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi berikut ini: Hasil rekapitulasi hasil belajar Pendidikan Agama Islam melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI.
71
Tabel 2.7 Hasil rekapitulasi tentang hasil belajar siswa
Pelaksanaan Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas
Siklus I
Siklus II
Siklus III
5 siswa (27,78%)
13 siswa (72,22% )
17 siswa (94,44% )
13 siswa (72,22%)
5 siswa (27,78%)
1 siswa ( 5,56% )
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan tindakan yang dilakukan pada siklus I, II, III dan juga dilihat dari hasil tindakan dan hasil belajar yang diperoleh dapat diambil simpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelas V SD Negeri 2 Kauman Kecamatan kemusu Kabupaten boyolali. Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali meningkat signifikan, itu terlihat dari nilai hasil tes formatif dari siklus I, siklus ke II dan siklus III. Peningkatan ini ditunjukkan pada siklus I dengan rata-rata nilai 50,56, pada siklus II ratarata menjadi 72,78, dan siklus III peningkatan rata-rata menjadi 81,67. Selain peningkatan pada hasil belajar siswa, peningkatan juga diperoleh pada proses pembelajaran. Selama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI siswa menjadi lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Dalam pembelajaran, siswa juga lebih memperhatikan dan lebih aktif dalam bertanya maupun dalam menjawab pertanyaan dari guru. Dari kegiatan itu perlu tindakan untuk mempertahankan dan meningkatkan sehingga tercapai hasil siswa yang sangat memuaskan. Hal itu tidak lepas dari peran guru untuk memotivasi dan mempunyai 73
kemampuan untuk memberikan variasi pembelajaran salah satunya melalui sarana dan prasarana yang mendukung pelajaran.
A. Saran Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah : 1. Dengan dilaksanakannya penelitian ini guru bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan baik. 2. Untuk melihat efek dari pembelajaran kooperatif tipe TAI (team assisted individualization) tidak hanya cukup dengan satu atau beberapa pertemuan saja, namun siswa perlu dibiasakan dengan model tersebut sehingga pembelajaran yang terjadi dapat optimal. 3. Guru dapat menggunakan sarana pendukung seperti media agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa. 4. Perlu diadakan penelitian lanjutan sebagai pengembangan dari penelitian.
74
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.M. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hartiny Sam’s, Rosma. 2010 Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Teras.
http://tarynugrohotappuy.blogspot.com/2013/04/model-pembelajaran-kooperatiftipe-tai.html
Huda, Miftahul. 2011. Cooperatife Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo.
Majid, Abdul dan Andayani, Dian. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2000. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Pretami verena, natania , 2012 upaya meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe tai (team assisted 75
individualization) menggunakan alat peraga pada mata pelajaran ipa kelas iv sd negeri rapah 03 banyubiru semester 2 tahun 2011/2012.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Ceria Savin, Robert E. 2009.Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media
Sayuti, dkk. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Erlangga Slavin, RE. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.
http://tarynugrohotappuy.blogspot.com/2013/04/model-pembelajaran-kooperatiftipe-tai.html. Diakses pada Tanggal 1 September 2013.
76
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Satuan Pendidikan
: SD Negeri 2 Kauman
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
: V/ I
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi Mengenal kitab-kitab Allah SWT B. Kompetensi Dasar Menyebutkan nama-nama kitab allah SWT C. Indikator Menjelaskan definisi beriman kepada kitab-kitab allah SWT Menyebutkan nama-nama kitab allah swt D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : Siswa dapat menjelaskan pengertian beriman kepada ktab-kitab allah SWT Siwa dapat menyebutkan nama-nama kitab allah SWT dengan benar. E. Materi Pelajaran Beriman kepada kitab allah SWT .pengertian kitab dan suhuf Kitab yaitu kumpulan ahyu allah yang disampakan rapa rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Sufuf yaitu wahyu allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran yang terpisah.
Perbedaan suhuf dengan kitab -
Isi kitab lebih lengkap daripada suhuf
-
Kitab didukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.
Fungsi kitab-kitab Allah untuuk menuntun manusia meyakini Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada Rasul-Rasulnya. F. Karakteristik Siswa 1. religius 2. Bekerja sama 3. Tanggung jawab 4. Menghargai pendapat orang lain G. Metode pembelajaran 1. Metode ceramah 2. Tanya jawab 3. Kooperatif tipe TAI H. Kegiatan pembelaran 1. Kegiatan awal (10 menit), antara lain: Apersepsi Guru mengucap salam. Guru melakukan presensi siswa. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru menuliskan materi yang akan dicapai. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Kegiatan inti (80 menit), antara lain: c. Eksplorasi Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab yang siswa ketahui. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan nama-nama kitab allah yang siswa ketahui.
d. Elaborasi Guru menulis topik dipapan tulis Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan beranggotakan siswa yang sedang dan kurang). Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama kitab Allah. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan pendapat dan diskusi. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya kedepan kelas secara bergiliran. e. Konfirmasi Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan 3. Kegiatan akhir (15 menit), antara lain: Guru memberikan evaluasi kepada siswa Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. Guru mengucapkan salam. I.
Alat/sumber belajar Tulisan nama-nama kitab Allah SWT di karton Buku paket pendidikan agama islam penerbit erlangga Lks SMART
J. EVALUASI Post test
: tertulis
Bentuk test
: pilihan ganda
Alat test
: soal-soal
Penilaian
: B X 10 = 100
Contoh soal:
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang paling benar! 1. Arti kitab menurut bahasa arab adalah …. a. Ketentuan atau perintah b. Suci c. Bacaan d. Tulisan 2. Ketentuan-ketentuan Allah juga disebut …. a. Larangan b. Kitabullah c. Perintah d. Taurat 3. Nama-nama kitab suci Allah SWT, kecuali …. a. Zabur b. Taurat c. Al-qur’an d. Kamus 4. Kitab Injil dalam bahasa arabnya berarti Al-Bisyarah artinya …. a. Sujud b. Ruku c. Cinta rasul d. Kabar gembira 5. Kitab suci umat islam adalah …. a. Zabur b. Taurat c. Injil
d. Al-qur’an 6. Kitab Injil diturunkan menggunakan bahasa ibrani dan ditujukan kepada kaum …. a. Bani israil b. Bani usman c. Nabi musa as d. madinah 7. Semua kitab suci Allah SWT diturunkan pada bulan a. Syawal b. Rajab c. Ramadan d. Hari raya idul adha 8. Kitab taurat ditulis dalam bahasa …. a. Qibti b. Arab c. Mandarin d. Ibrani 9. Percaya pada kitab-kitab allah termasuk rukun …. a. Imam b. Iman c. Ihsan d. Salat 10. Kitab taurat diturunkan kepada nabi musa as pada malam …. a. Minggu b. Jumat c. Dua belas Ramadan d. Keenam dibulan Ramadan
Kunci jawaban 1. C
6. A
2. B
7. C
3. D
8. A
4. D
9. B
5. D
10. C
Mengetahui
kauman,20 september 2013
Kepala sekolah
peneliti
Setu Biyanto S.Pd
Atik Lestari
NIP:19641118 198608 1 003
NIM: 11509011
Lampiran 2
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS II Satuan Pendidikan
: SD Negeri 2 Kauman
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
: V/ I
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi Mengenal kitab-kitab Allah SWT B. Kompetensi Dasar Menyebutkan nama-nama rasul yang menerima kitab-kitab allah SWT C. Indikator Menjelaskan definisi nabi dan rasul Menyebutkan nama-nama Raasul yang menerima kita-kitab allah swt D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : Siswa dapat menyebutkan nama rasul yang menerima ktab-kitab allah SWT Siswa dapat mengetahui usaha para rasul yang menerima kitab-kitab allah SWT E. Materi Pelajaran Beriman kepada kitab allah SWT .Nama-nama Rasul yang menerima kitab Allah a. Kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS.
Taurat berasal dari bahasa Ibrani, berisi syariat hukum dan kepercayaan yang benar. Isi pokok Taurat adalah 10 firman Allah unruk bangsa Israel, selain itu Taurat berisikan tentang sejarah nabi-nabi tershulu hingga Musa As. b. Kitab zabur diturunkan kepada Nabi Daud As. Zabur berisi tentang Mazmur (nyanyian dan pujian untuk Allah). Berbahasa Qibti. Kitab ini tidak mengandung syariat, karena Daud diperintahkan untuk meneruskan syariat yang dibawa oleh Musa. c. Kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa AS. Injil ditulis menggunakan bahasa suryani sebagai pelengkap ajaran Musa. Injil berasal dari bahasa yunani yaitu euangelion, Inji banyak membahas hal kerajaan surya. d. Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berbasa Arab Al-Qur’an merupakan firman Allah sebagi pedoman hidup seluruh umat muslim. Kitab yang tidak ada keraguan didalamnya, selalu terjaga dari kesalahan, dan merupakan tuntutan kitab-kitab lainnya adalah penjagaan Allah terhadapnya. F. Karakteristik Siswa 1. religius 2. Bekerja sama 3. Tanggung jawab 4. Menghargai pendapat orang lain
G. Metode pembelajaran 1. Metode ceramah 2. Tanya jawab 3. Kooperatif tipe TAI H. Kegiatan pembelaran 1. Kegiatan awal (10 menit), antara lain: Apersepsi Guru mengucap salam.
Guru melakukan presensi siswa. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru menuliskan materi yang akan dicapai. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Kegiatan inti (80 menit), antara lain: a. Eksplorasi Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab yang siswa ketahui. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan nama-nama kitab allah yang siswa ketahui. b. Elaborasi Guru menulis topik dipapan tulis Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan beranggotakan siswa yang sedang dan kurang). Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama kitab Allah. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan pendapat dan diskusi. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya kedepan kelas secara bergiliran. c. Konfirmasi Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan
3. Kegiatan akhir (15 menit), antara lain: Guru memberikan evaluasi kepada siswa Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. Guru mengucapkan salam. I. Alat/sumber belajar Tulisan nama-nama Rasul yang menerima kitab Allah SWT di karton Buku paket pendidikan agama islam penerbit erlangga Lks SMART J. EVALUASI Post test
: tertulis
Bentuk test
: pilihan ganda
Alat test
: soal-soal
Penilaian
: B X 10 = 100
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang paling benar! 1. Kitab suci taurat diturunkan kepada nabi …. a. Muhammad SAW b. Daud AS c. Isa AS d. Musa AS 2. Nabi daud menerima kitab suci …. a. Al-qur’an b. Zabur c. Injil d. Taurat 3. Kitab zabur berisi tentang …. a. Doa dan zikir
b. Pengajaran dan pendidikan yang benar c. Hikmah d. Semua jawaban benar 4. Semua kitab allah SWT mengajarkan tentang …. a. Salat b. Puasa c. Keesaan tuhan d. Semua jawaban benar 5. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara …. a. Sekaligus b. Semua c. Berangsur-angsur d. Dua kali 6. Kitab zabur diturunkan kepada nabi daud AS pada malam kedua belas di bulan Ramadan berselang … tahun setelah turunnya kitab taurat. a. 482 tahun b. 1050 tahun c. 1000 tahun d. 100 tahun 7. Kitab injil diturunkan kepada nabi …. a. Isa AS b. Musa AS c. Muhammad SAW d. Daud AS 8. Surat pertama dalam al-qur’an diturunkan di …. a. Jabal tursina b. Hajar aswad c. Haji wada d. Gua hira’ 9. Segala sesuatu kehidupan manusia dan seluruh isi alam diatur …. a. Dalam hadist
b. Dalam fiqih c. Dalam al-qur’an d. Dalam mujarabat 10. Kitab suci al-qur’an diturunkan kepada nabi …. a. Muhammad SAW b. Daud AS c. Isa AS d. Musa AS
Kunci jawaban 1. D
6. A
2. B
7. A
3. D
8. D
4. C
9. C
5. C
10 A
Mengetahui
kauman, 27 September 2013
Kepala Sekolah
peneliti
Setu Biyanto S.Pd
Atik Lestari
NIP:19641118 198608 1 003
NIM: 11509011
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS III Satuan Pendidikan
: SD Negeri 2 Kauman
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
: V/ I
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi Mengenal kitab-kitab Allah SWT B. Kompetensi Dasar Menjelaskan Al-qur’an sebagai kitab suci terakhir C. Indikator Menjelaskan pengertian kitab suci Al-Qur’an Menjelaskan nama-nama lain Al-Qur’an D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : Siswa dapat menjelaskan pengertian kitab al-qur’an Siswa dapat menjelaskan nama-nama lain al-qur’an. E. Materi Pelajaran Beriman kepada kitab allah SWT Al-qur’an sebagai Kitab Suci Terakhir Al-qur’an menurut bahasa artinya bacaan. Al-qur’anul karim berarti bacaan yang mulia. Al-qur’an menurut istilah adalah firman/kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Jibril sebagai mukjizat. Al-qur’an dijaga keasliannya
oleh Allah SWT, sehingga pada saat ini kita masih dapat menyaksikan Al-qur’an.membaca Al-qur’an termasuk ibadah dan mendapat pahala. Membaca Al-qur’an setiap hurufnya memdapat pahala sepuluh kebaikan. Al-qur’an kitab suci Allah SWT yang terpelihara keasliannya sampi akhir zaman. Kitab suci Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Sebagian surah Al-qur’an diturunkan di Mekah dan sebagian diturunkan di Madinah. Wahyu pertama turun pada 17 Ramadan 610 M surah al-alaq 1-5. Wahyu terakhir turun pada tanggal 9zulhijah 10 H/632 M Surah Al-maidah ayat 3. Tanggal 17 Ramadan diperingati sebagai peristiwa Nuzulul Qur’an, artinya turunya Al-qur’an pertama kali. Surah Al-qur’an yang diturunkan di Mekah disebut surah Makkiyah, sedangkan surah yang diturunkan di Madinah disebut surah Madaniyah. Setiap kali wahyu al-qur’an turun kepada Nabi Muhammad Saw, beliau menyuruh para sahabat dan umatnya agar menghafal wahyu yang baru turun itu. Beliau juga menyuruh untuk menulisnya pada pelepah kurma, batu-batuan, dan tulang belulang. Tulisan itu kemudian disimpan menurut petunjuk beliau. Oleh karena itu, para sahabat pada zamam Nabi Muhammad SAW banyak yang mengahafal Al-qur’an. Adapun urutan ayat-ayat dalam kitab Al-qur’an yang sekarang kita saksikan petunjuk Nabi Muhammad SAW.
Kandungan kitab suci Al-qur’an, yaitu meliputi: f. Akidah (keyakinan, kepercayaan atau keimanan). g. Ibadah (hubungan manusia dengan allah). h. Syariah (ajaran dan peraturan) i.
Muamalah (hubungan manusia dengan sesamanya).
j. Kisah-kisah (cerita nabi dan sejarah umat terdahulu). Pada hakikatnyaa, semua kitab suci Allah mengajarkn tentang keesaan Tuhan dan merupakan pedoman hidup manusia. Pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah, hubungan dengan sesame manusia, maupun hubungan dengan alam semesta. Kitab suci terakhir (Al-qur’an) diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-qur’an berlaku bagi semua umat sepanjang zaman.
F. Karakteristik Siswa 1. religius 2. Bekerja sama 3. Tanggung jawab 4. Menghargai pendapat orang lain G. Metode pembelajaran 1. Metode ceramah 2. Tanya jawab 3. Kooperatif tipe TAI H. Kegiatan pembelaran 1. Kegiatan awal (10 menit), antara lain: Apersepsi Guru mengucap salam.
Guru melakukan presensi siswa. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru menuliskan materi yang akan dicapai. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Kegiatan inti (80 menit), antara lain: a. Eksplorasi Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab yang siswa ketahui. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan nama-nama kitab allah yang siswa ketahui. b. Elaborasi Guru menulis topik dipapan tulis Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan beranggotakan siswa yang sedang dan kurang). Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama kitab Allah. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan pendapat dan diskusi. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya kedepan kelas secara bergiliran. c. Konfirmasi Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan
3. Kegiatan akhir (15 menit), antara lain: Guru memberikan evaluasi kepada siswa Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. Guru mengucapkan salam. I. Alat/sumber belajar Tulisan nama-nama Rasul yang menerima kitab Allah SWT di karton Buku paket pendidikan agama islam penerbit erlangga Lks SMART J. EVALUASI Post test
: tertulis
Bentuk test
: pilihan ganda
Alat test
: soal-soal
Penilaian
: B X 10 = 100
Contoh soal:
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang paling benar! 1. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat …. a. Munkar b. Nakir c. Jibril d. Mikail 2. Dalam al-qur’an berisi berita gembira bagi orang-orang yang …. a. Rajin belajar b. Rajin bekerja c. Ingkar terhadap allah SWT d. Taat pada ajaran allah SWT 3. Al-qur’an diturunkan oleh allah SWT di dua tempat yaitu …. a. Mekah dan madinah b. Madinah dan arafah
c. Mekah dn jedah d. Jedah dan mesir 4. Wahyu al-qur’an yang pertama turun adalah surat al-alaq ayat …. a. 1 s/d 5 b. 1 s/d 6 c. 1 s/d 7 d. 1 s/d 8 5. Nama lain al-qur’an adalah al-huda yang berarti .... a. Cahaya b. Petunjuk c. Penawar d. Penjelas 6. Perbedaan antara yang hak dengan yang batil adalah salah satu nama lain al-qur’an …. a. Al-huda b. Al-furqon c. Az-zikr d. Al-kitab 7. Al-qur’an terdiri atas … ayat. a. 6.666 b. 666 c. 66 d. 6 8. Kitab suci al-qur’an disebut suci karena …. a. Tulisannya b. Keasliannya c. Bahasanya d. Keuntungannya 9. Nama lain al-qur’an yaitu al-mau’izah artinya …. a. Ajaran/tuntutan b. Cahaya
c. Petunjuk d. Penjelas 10. Al-qur’an diturunka kepada nabi Muhammad saw pada tanggal 17 ramadan saat berusia …. a. 50 tahun b. 45 tahun c. 40 tahun d. 60 tahun
Kunci jawaban 1. C
6. B
2. D
7. A
3. A
8. B
4. A
9. A
5. B
10. D
Mengetahui
kauman, 04 Oktober 2013
Kepala sekolah
Peneliti
Setu Biyanto S.Pd
Atik Lestari
NIP:19641118 198608 1 003
NIM: 11509011
Lampiran 4 Nama
:
Nomor absen :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang paling benar! 1. Arti kitab menurut bahasa arab adalah …. a. Ketentuan atau perintah b. Suci c. Bacaan d. Tulisan 2. Ketentuan-ketentuan Allah juga disebut …. a. Larangan b. Kitabullah c. Perintah d. Taurat 3. Nama-nama kitab suci Allah SWT, kecuali …. a. Zabur b. Taurat c. Al-qur’an d. Kamus 4. Kitab Injil dalam bahasa arabnya berarti Al-Bisyarah artinya …. a. Sujud b. Ruku c. Cinta rasul d. Kabar gembira 5. Kitab suci umat islam adalah …. a. Zabur
b. Taurat c. Injil d. Al-qur’an 6. Kitab Injil diturunkan menggunakan bahasa ibrani dan ditujukan kepada kaum …. a. Bani israil b. Bani usman c. Nabi musa as d. madinah 7. Semua kitab suci Allah SWT diturunkan pada bulan a. Syawal b. Rajab c. Ramadan d. Hari raya idul adha 8. Kitab taurat ditulis dalam bahasa …. a. Qibti b. Arab c. Mandarin d. Ibrani 9. Percaya pada kitab-kitab allah termasuk rukun …. a. Imam b. Iman c. Ihsan d. Salat 10. Kitab taurat diturunkan kepada nabi musa as pada malam …. a. Minggu b. Jumat c. Dua belas Ramadan d. Keenam dibulan Ramada
Lampiran 5 Nama
:
Nomor absen : Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang paling benar! 1. Kitab suci taurat diturunkan kepada nabi …. a. Muhammad SAW b. Daud AS c. Isa AS d. Musa AS 2. Nabi daud menerima kitab suci …. a. Al-qur’an b. Zabur c. Injil d. Taurat 3. Kitab zabur berisi tentang …. a. Doa dan zikir b. Pengajaran dan pendidikan yang benar c. Hikmah d. Semua jawaban benar 4. Semua kitab allah SWT mengajarkan tentang …. a. Salat b. Puasa c. Keesaan tuhan
d. Semua jawaban benar 5. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara …. a. Sekaligus b. Semua c. Berangsur-angsur d. Dua kali 6. Kitab zabur diturunkan kepada nabi daud AS pada malam kedua belas di bulan Ramadan berselang … tahun setelah turunnya kitab taurat. a. 482 tahun b. 1050 tahun c. 1000 tahun d. 100 tahun 7. Kitab injil diturunkan kepada nabi …. a. Isa AS b. Musa AS c. Muhammad SAW d. Daud AS 8. Surat pertama dalam al-qur’an diturunkan di …. a. Jabal tursina b. Hajar aswad c. Haji wada d. Gua hira’ 9. Segala sesuatu kehidupan manusia dan seluruh isi alam diatur …. a. Dalam hadist b. Dalam fiqih
c. Dalam al-qur’an d. Dalam mujarabat 10. Kitab suci al-qur’an diturunkan kepada nabi …. a. Muhammad SAW b. Daud AS c. Isa AS d. Musa AS
Lampiran 6 Nama
:
Nomor absen : Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang paling benar! 1. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat …. a. Munkar b. Nakir c. Jibril d. Mikail 2. Dalam al-qur’an berisi berita gembira bagi orang-orang yang …. a. Rajin belajar b. Rajin bekerja c. Ingkar terhadap allah SWT d. Taat pada ajaran allah SWT 3. Al-qur’an diturunkan oleh allah SWT di dua tempat yaitu …. a. Mekah dan madinah b. Madinah dan arafah c. Mekah dn jedah d. Jedah dan mesir 4. Wahyu al-qur’an yang pertama turun adalah surat al-alaq ayat …. a. 1 s/d 5 b. 1 s/d 6 c. 1 s/d 7 d. 1 s/d 8 5. Nama lain al-qur’an adalah al-huda yang berarti .... a. Cahaya b. Petunjuk c. Penawar
d. Penjelas 6. Perbedaan antara yang hak dengan yang batil adalah salah satu nama lain al-qur’an …. a. Al-huda b. Al-furqon c. Az-zikr d. Al-kitab 7. Al-qur’an terdiri atas … ayat. a. 6.666 b. 666 c. 66 d. 6 8. Kitab suci al-qur’an disebut suci karena …. a. Tulisannya b. Keasliannya c. Bahasanya d. Keuntungannya 9. Nama lain al-qur’an yaitu al-mau’izah artinya …. a. Ajaran/tuntutan b. Cahaya c. Petunjuk d. Penjelas 10. Al-qur’an diturunka kepada nabi Muhammad saw pada tanggal 17 ramadan saat berusia …. a. 50 tahun b. 45 tahun c. 40 tahun d. 60 tahun
Lampiran 7 Hasil tes formatif siswa pada siklus Hasil tes formatif siswa pada siklus I No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Any Marsela
70
30
Tidak Tuntas
2
Dian Ayu Retno W.
70
80
Tuntas
3
Dian Putri Amelia
70
70
Tuntas
4
Diki Lorensyah
70
70
Tuntas
5
Eli Novita Sari
70
50
Tidak Tuntas
6
Erwana
70
70
Tuntas
7
Gini
70
50
Tidak Tuntas
8
Giyono
70
50
Tidak Tuntas
9
Nita Lestari
70
30
Tidak Tuntas
10
Novi Elasari
70
30
Tidak Tuntas
11
Nurcholis Masjid
70
50
Tidak Tuntas
12
Rengga Setyawan S.
70
60
Tidak Tuntas
13
Rosa Ananta R. P.
70
40
Tidak Tuntas
14
Ronal Candra A.
70
30
Tidak Tuntas
15
Sulasih
70
50
Tidak Tuntas
16
Widiya Kurniasih
70
20
Tidak Tuntas
17
Yuliana
70
60
Tidak Tuntas
18
Zaenal Abidin
70
70
Tuntas
Rata-rata
50,56
Lampiran 8 Hasil tes formatif siswa pada siklus II Hasil tes formatif siswa pada siklus II No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Any Marsela
70
50
Tidak Tuntas
2
Dian Ayu Retno W.
70
90
Tuntas
3
Dian Putri Amelia
70
80
Tuntas
4
Diki Lorensyah
70
80
Tuntas
5
Eli Novita Sari
70
90
Tuntas
6
Erwana
70
80
Tuntas
7
Gini
70
40
Tidak Tuntas
8
Giyono
70
40
Tidak Tuntas
9
Nita Lestari
70
80
Tuntas
10
Novi Elasari
70
70
Tuntas
11
Nurcholis Masjid
70
70
Tuntas
12
Rengga Setyawan S.
70
90
Tuntas
13
Rosa Ananta R. P.
70
60
Tidak Tuntas
14
Ronal Candra A.
70
60
Tidak Tuntas
15
Sulasih
70
80
Tuntas
16
Widiya Kurniasih
70
90
Tuntas
17
Yuliana
70
80
Tuntas
18
Zaenal Abidin
70
80
Tuntas
Rata-rata
72,78
Lampiran 9 Hasil tes formatif siswa pada siklus III Hasil tes formatif siswa pada siklus III No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Any Marsela
70
70
Tuntas
2
Dian Ayu Retno W.
70
90
Tuntas
3
Dian Putri Amelia
70
80
Tuntas
4
Diki Lorensyah
70
90
Tuntas
5
Eli Novita Sari
70
80
Tuntas
6
Erwana
70
100
Tuntas
7
Gini
70
60
Tidak Tuntas
8
Giyono
70
70
Tuntas
9
Nita Lestari
70
80
Tuntas
10
Novi Elasari
70
80
Tuntas
11
Nurcholis Masjid
70
80
Tuntas
12
Rengga Setyawan S.
70
80
Tuntas
13
Rosa Ananta R. P.
70
70
Tuntas
14
Ronal Candra A.
70
70
Tuntas
15
Sulasih
70
90
Tuntas
16
Widiya Kurniasih
70
90
Tuntas
17
Yuliana
70
90
Tuntas
18
Zaenal Abidin
70
90
Tuntas
Rata-rata
81,67
Lampiran 10 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama Guru
: Atik Lestari
Nama SD
: SD Negeri 2 Kauman
Kelas
:V
Materi
: Menyebutkan nama-nama Kitab Allah SWT
Hari/Tanggal
: Jumat, 20 September 2013
Petunjuk
: Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan. Tingkat Kemampuan
No
Aspek yang dinilai
Jumlah 1
2
3
4
1
Mengemukakan tujuan pembelajaran
√
2
2
Melakukan apersepsi
√
2
3
Membimbing siswa merumuskan masalah
√
3
4
Membimbing siswa dalam pembelajaran
√
3
5
Membimbing siswa dalam kelompok
√
2
6
Membimbing siswa dalam melaporkan hasil diskusi
√
2
7
Melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
√
2
8
Menggunakan media dan alat peraga secara efektif dan efisien.
√
2
9
Mengelola waktu secara efisien
√
2
10
Melakukan refleksi
√
2
Jumlah skor = 22 , kategori: B Kriteria Penilaian : 31-40 = A 21-30 = B 11-20 = C 1-10 = D
Kauman, 20 September 2013 Observer
Erma Dwi Astuti NIP:
Lampiran 11 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Nama Guru
: Atik Lestari
Nama SD
: SD Negeri 2 Kauman
Kelas
:V
Materi Allah.
: Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab
Hari/Tanggal
: Jumat, 27 September 2013
Petunjuk
: Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan. Tingkat Kemampuan
No
Aspek yang dinilai
Jumlah 1
2
3
4
1
Mengemukakan tujuan pembelajaran
√
3
2
Melakukan apersepsi
√
2
3
Membimbing siswa merumuskan masalah
4
Membimbing siswa dalam pembelajaran
5
Membimbing siswa dalam kelompok
6
Membimbing siswa dalam melaporkan hasil diskusi
7
Melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
√
2
8
Menggunakan media dan alat peraga secara efektif dan efisien.
√
2
9
Mengelola waktu secara efisien
√
2
10
Melakukan refleksi
√
2
√
2 √
√
3 2
√
3
Jumlah skor = 23 , kategori: B Kriteria Penilaian : 31-40 = A 21-30 = B 11-20 = C 1-10 = D
Kauman, 27 September 2013 Observer
Erma Dwi Astuti NIP:
Lampiran 12
Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus III
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III Nama Guru
: Atik Lestari
Nama SD
: SD Negeri 2 Kauman
Kelas
:V
Materi
: Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir.
Hari/Tanggal
: Jumat, 04 Oktober 2013
Petunjuk
: Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan. Tingkat Kemampuan
No
Aspek yang dinilai
Jumlah 1
2
3
4
1
Mengemukakan tujuan pembelajaran
√
3
2
Melakukan apersepsi
√
3
3
Membimbing siswa merumuskan masalah
√
3
4
Membimbing siswa dalam pembelajaran
√
3
5
Membimbing siswa dalam kelompok
6
Membimbing siswa dalam melaporkan hasil diskusi
7
Melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
8
Menggunakan media dan alat peraga secara efektif dan efisien.
9
Mengelola waktu secara efisien
√
3
10
Melakukan refleksi
√
3
√ √
3 √
√
4
3 2
Jumlah skor = 31 , kategori: A Kriteria Penilaian : 31-40 = A 21-30 = B 11-20 = C 1-10 = D
Kauman, 04 Oktober 2013 Observer
Erma Dwi Astuti NIP:
Lampiran 13 Lampiran Dokumentasi
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Atik Lestari P.A
: Dra. Djamiatul Islamiah, M.Ag.
NIM : 11509011 Progdi : PGMI
No
Jenis kegiatan
Pelaksanaan
Jabatan
nilai
1.
OPAK
18-20 Agustus 2009
Peserta
3
2.
Pelatihan Emotional
21 Agustus 2009
Peserta
3
Spiritual Intelligence Quotient (ESIQ)
3.
UPT Perpustakaan
25-29 Agustus 2009
Peserta
3
4.
Pelatihan Karya Tulis
11 Oktober 2011
Peserta
3
6 Juni 2012
Peserta
6
Ilmiah (PKTI) “ Karya Tulis Ilmiah Sebagai Salah Satu Langkah Membangun Budaya Ilmiah Mahasiswa” (HMJ)
5.
Seminar Nasional “Pendidikan Multikultural Sebagai Pilar Karakter Bangsa” (HMJ)
6.
Seminar Nasional
21 April 2012
Peserta
6
26 Maret 2013
Peserta
6
20 Juni 2011
Peserta
6
Praktikum Pelatihan
21 Januari-4 Februari Peserta
3
TOEFL bagi
2012
“Tren Bisnis Berbasis Multimedia Dan Teknologi Informatika Sebagai Wujud Pasar Modern” (KOPMAFATAWA) 7.
Senimar Nasional “Ahlussunnah Waljamaah Dalam Perspektif Islam Indonesia” (DEMA)
8.
Seminar Nasinal Pendidikan “Realisasi Pendidikan Karakter Bangsa Dalam Kurikulum Pendidikan Nasional” (HMJ)
9.
Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Angkatan 2009 Program Studi : PGMI 10
Praktikum Pelatihan
21 Januari-4 Februari Peserta
ILAIK Bagi Mahasiswa 2012 Jurusan Tarbiyah Angkatan 2009 Program Studi : PGMI
3
11.
Seminar “Heal The
19 Maret 2011
Peserta
3
1 Juni 2013
Peserta
6
2 Februari 2013
Panitia
3
World With Voluntary Service” (CEC) 12.
Seminar Nasional Poltik “Peran Nyata Mahasiswa Dalam Menyikapi Perpolitikan Indonesia” (SENAT)
13.
Pentas seni dan perpisahan mahasiswaPPL STAIN salatiga (M Ma’arif global blotongan salatiga).
JUMLAH
54
Salatiga, 11 Januari 2014 Mengesahkan, Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
H. Agus Waluyo, M. Ag. NIP. 19750111 200003 1001
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut: 1. Nama
: Atik Lestari
2. Nim
: 11509011
3. Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 04 Juni 1989 4. Jenis Kelamin
: Perempuan
5. Agama
: Islam
6. Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
7. Alamat
:Kauman RT 01/03 Kecamatan Kemusu Kabupaten
Boyolali 8. Riwayat Pendidikan: a. SD N 01 Kauman, lulus tahun 2001 b. SMP N 1 wonosegoro, lulus 2004 c. SMA N 1 Karanggede, lulus tahun 2007 d. Sedang menyelesaikan S1 Kependidikan Islam STAIN Salatiga
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 11 Desember 2013 Penulis,
Atik lestari NIM 11509011