KEPEDULIAN ORANG TUA PENGARUH NYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS V MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Oleh
ALFIAH 11408150
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ....................................................................................i HALAMAN LOGGO.......................................................................................... ii HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iii HALAMAN NOTA PEMBIMBING .............................................................. iv HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v HALAMAN KEASLIAN TULISAN................................................................ vi HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii ABSTRAK........................................................................................................ ix DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi BAB 1 : PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3 D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5 F. Penjelasan Masalah ....................................................................... 5 G. Metode Penelitian ........................................................................... 8 H. Sistematika Penulisan Laporan ...................................................... 12 BAB II : LANDASAN TEORI A. Kepedulian Orang Tua ...................................................................15 1.
Pengertian Kepedulian Dan Orang Tua......................... ..........15
2.
Anak Sebagai Amanah..............................................................17
3.
Tugas dan Fungsi Orang Tua....................................................19
B. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak..............................25 1. Prestasi a.
Pengertian Prestasi....................................................... ......25
b.
Faktor yang Mempengaruhi Prestasi..................................26
2. Mata Pelajaran Akidah Akhlak.................................................30 a.
Latar Belakang Akidah Akhlak ................................ .....30
b.
Tujuan Akidah Akhlak ................................................ ...31
c.
Ruang Lingkup Akidah Akhlak..................................... .32
d.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar................... 33
C. Pengaruh Kepedulian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak.......................................................35 BAB III :LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .............................................. 36 1. Sejarah Berdirinya MI Ketapang............................................... 36 2. Letak Geografis MI Ketapang................................................... 37 3. Struktur Organisasi MI Ketapang.............................................. 38 B. Keadaan Sekolah...............................................................................39 1. Keadaan Siswa ..............................................................................39 2. Keadaan Guru................................................................................40 3. Sarana dan Prasarana .....................................................................40 C. Data Penelitian .............................................................................. .45 1. Data Nama Responden...................................................................45 2. Penyajian Data Penelitian...............................................................47 BAB IV :ANALISIS DATA ANGKET A. Analisis Pendahuluan .................................................................... 49 B. Uji Hipotesis…………………… ……………………………… 57 C. Analisis Lanjut…………………………………………………… 60 BAB V :PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 62 B. Saran-saran .................................................................................... 64 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
ABSTRAK ALFIAH, NIM : 11408150, Judul Skripsi : “Sikap Kepedulian Orang Tua Pengaruhnya Terhadap Perilaku Keberagamaan Anak Kelas V MI Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2010”. Keyword : Sikap Kepedulian Orang Tua, Prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang adalah sebuah Madrasah Ibtidaiyah yang berdiri ditengah masyarakat yang mayoritas beragama Islam bahkan berdirinya MI ini betul-betul didirikan oleh masyarakat untuk berkelanjutan kependiddikan dasar keagamaan anak-anaknya. Dan menjadikan manusia orang yang berkelakuan baik terhadap Tuhan , manusia dan lingkungannya. Orang tua harus peduli kepada anak-anaknya untuk berkelakuan baik dirumah maupun dimasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi sikap kepedulian orang tua ,serta peran orang tua,yang berpengaruh pada Prestasi Pelajaran Akidah akhlak anak pada siswa kelas V MI Ketapang. Dalam penelitian ini adalah guru pembimbing sebanyak 1 orang dan siswa kelas V MI Ketapang ,Kecamatan Susukan ,Kabupaten Semarang Tahun ajaran 2010 sebanyak 15 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode populasi, observasi, dokumentasi , wawancara dan angket. Sementara itu dari hasil analisa data setelah dilakukan penelitian ini selama 1.5 bulan dari Juni sampai Agustus 2010, menunjukkan bahwa ada pengaruh antara sikap kepedulian orang tua terhadap Prestasi Pelajaran Akidah akhlak anak pada siswa kelas V MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap kepedulian orang tua pengaruhnya terhadap Prestasi Pelajaran Akidah akhlak kelas V MI Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang. Hal ini berarti variabel x mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel y sehingga hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima.
BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Masalah Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, orang tua manapun pasti menghendaki agar anaknya memiliki akhlak yang baik ini mencakup pengertian yang sangat luas tentunya bukan hanya berkaitan dengan etika,sopan santun atau tata karma terhadap sesama manusia saja, tetapi mencakup keseluruhan dari aspek sikap hidupnya. Sebagaimana sabda nabi SAW:
“(Seorang) muslim adalah saudara bagi muslim (lain), tidak boleh (seseorang) menganiyaya dia, tidak boleh mengecewakan dia, tidak boleh menghinakan dia, Taqwa ada di sini! Dan beliau memberikan isyarat ke dadanya tiga kali sambil bersabda: “Cukup jahat apabila seseorang menghina saudaranya (muslim yang lain). Tiap Muslim terhadap Muslim (yang lain) haram darahnya, harta, dan kehormatannya”. (HR. Muslim)
Pelajaran dari hadits tersebut diatas bahwa akhlak dipakai untuk setiap sifat yang melekat dalam diri, yang dari sifat lahir tingkah laku tanpa dipaksa-paksakan atau dibuat-buat seperti pemurah yang menimbulkan kesukaan untuk memberi tanpa keberatan atau seperti penyantun yang membuat seorang sabar menghadapi orang tolol serta pemaaf terhadap orang yang bersalah. Bimbingan Rosul Prof.A.Aziz Al khauli (1981:249) Pelajaran Akidah Akhlak berisi ajaran yang akan mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar pendidikan untuk dapat memahami rukun iman dengan sederhana serta untuk dapat dijadikan perilaku dalam kehidupan sehar-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya. Selain pelajaran akidah akhlak yang diajarkan guru disekolah, Kasih sayang orang tua itu vital bagi kehidupan emosional anak, sehingga anak bisa mewarisi sikap hidup yang baik dengan orang lain serta dunia sekitar. Lambat laun anak akan memahami bahwa suka, duka dan kepedihan yang disandang akan terasa lebih lebih sebagai buga hidup apabila dia merasa benar-benar dilindungi, ditolong, dihibur dan ditumpu oleh cinta kasih orang tuanya: Terutama cinta kasih ibunya. Maka support berupa jaminan keamanan dan kasih sayang ayah ibu serta orang tua dewasa itu sama besar nilainya dengan kehangatan kondisi fisik ketika bayi ada dalam rahim ibunya. DR. Kartini Kartono(1992:182).
Agar lebih spesifik dan memudahkan langkah penelitian, penulis merumuskan judul penelitian ”SIKAP KEPEDULIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
KELAS
KECAMATAN
V
MADRASAH
SUSUKAN
IBTIDAIYAH
KABUPATEN
KETAPANG
SEMARANG
TAHUN
2009/2010. C. Perumusan Masalah Sesuai dengan pembahasan masalah diatas,masalah yang penulis teliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana sikap kepedulian orang tua terhadap anaknya pada siswa kelas VI Madrasah Ibtadaiyah Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang 2009/2010. 2. Bagaimana variasi prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak anak pada siswa kelas II MI Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang 2010 ? 3. Adakah pengaruh antara sikap kepedulian orang tua terhadap prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas VI Madrasah Ibtadaiyah Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang 2009/2010.
D. Tujuan Penelitian Dari setiap aktifitas manusia pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai, agar tidak mengurangi bobot dari keilmiahan dari aktifitas tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sikap variasi kepedulian orangtua terhadap anaknya pada siswa kelas VI MI Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2010. 2. Untuk mengetahui variasi prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas VI MI Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2010. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara sikap kepedulian orangtua terhadap prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas VI MI Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2010. E. Rumusan Hipotesis Sebagai arahan dalam penelitian memang perlu adanya hipotesis, agar data dan informasi menjadi relevan. Hipoesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Sumadi Suryabrata (1987:75). Dalam rangka mengarahkan penelitian ini, penulis mengajukan sebuah hipotesis sebagai berikut: “Ada pengaruh positif antara sikap kepedulian orangtua dengan prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VI MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang”. Artinya semakin
tinggi orangtua bersikap peduli kepada anaknya maka semakin tinggi pula perilaku keagamaan anak.
F. Manfaat Penelitian Penulis berharap hasil dari penelitian ini akan memberikan masukan kepada diri saya sendiri sebagai penulis dan sebagai guru madrasah Ibtida’iyah, para pendidik Madrasah, khususnya Madrasah Ibtida’iyah (MI) Ketapang, kecamatan Susukan, kabupaten Semarang. G. Penjelasan Istilah 1. Sikap Kepedulian Orang Tua Penulis membatasi pengertian sikap kepedulian orang tua sebagai berikut: Sikap kepedulian orang tua adalah sikap orang tua dalam mengasuh, mengawasi, memelihara, mambimbing dan mengarahkan segala sikap dan perbuatan yang dilakukan anak baik di dalam rumah maupun di luar rumah agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Adapun yang menjadi indikator dari variabel ”sikap kepedulian orang tua’’ dapat dijabarkan menjadi hal-hal sebagai berikut: a. sikap kepedulian orangtua yang berkaitan dengan pendidikan anak, meliputi: 1) Mengawasi kondisi belajar anak di rumah.
2) Konsultasi langsung dengan pihak sekolah tentang aktifitas belajar anaknya di sekolah. 3) Mengawasi anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah. 4) Mengetahui hasil belajar anak. 5) Menyediakan fasilitas belajar anak. 6) Membantu anak ketika menghadapi kesulitan belajar. 7) Memberikan motifasi belajar kepada anak. 8) Menanyakan kepada anaknya apabila pulang sekolah belum tiba waktunya. 9) Memberikan ransangan dalam meningkatkan prestasi belajar anak. 10) Menanyakan fungsinya ketika anak minta uang. b. Sikap kepedulian orangtua yang berkaitan dengan aktifitas keagamaan anak,meliputi: 1) Mengawasi kondisi salat anak. 2) Mengarahkan anak untuk membiasakan membaca Al-Quran. 3) Menyarankan anak untuk mencari pengetahuan agama. 4) Memperhatikan aktifitas puasa anak. 5) Memberikan bimbingan keagamaan kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. 6) Sikap
kepedulian
orangtua
yang
anak,meliputi: 7) Mengetahui identitas teman dekat anak.
berkaitan
dengan
pergaulan
8) Menasehati anak untuk bergaul dengan teman berperilaku baik. 9) Menegur anak ketika bergaul dengan teman yang berkelakuan buruk. 10) Melarang anak nongkrong-nongkrong bersama teman di tempat ramai. 11) Melarang anak bila akan pergi bermain hingga larut malam. 12) Menegur anak bila pulang bermain hingga larut malam. c. Sikap kepedulian orangtua yang berkaitan dengan perilaku dan kesopanan anak,meliputi: 1) Mengajarkan tata krama cara bergaul dengan kedua orangtua. 2) Mengajarkan tata krama cara bergaul dengan orang yang lebih tua. 3) Mengajarkan tata krama cara bergaul dengan teman sebaya. 4) Mengajarkan tata krama cara bergaul dengan guru. 5) Menasehati anak untuk berpakaian rapi. 6) Mendidik anak untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor. Dari beberapa indikator tersebut, akan dilakukan klasifikasi umum yang terangkum dalam kategori sebagai berikut: 1) Tinggi. 2) Sedang. 3) Rendah. Sedangkan angket yang penulis gunakan adalah dengan tipe opsen, cara penilaiannya adalah sebagai berikut:
1) Untuk jawaban huruf ”A” diberi nilai 3. 2) Untuk jawaban huruf ”B” diberi nilai 2. 3) Untuk jawaban huruf ”C” diberi nilai 1. 2. Prestasi Pelajaran Akidah akhlak Prestasi berasal dari prestatie. Yang dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi. Prestasi memiliki arti “hasil usaha”. Menurut Purwadarminto (1983:108) prestasi adalah hasil yang telah dicapai,setelah melakukan pekerjaan. Jadi yang dimaksud prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak disini khusus prestasi pada mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas V masalah akhlak terpuji dan kriterianya ditunjukkan dengan nilai (angka) dari hasil test tertulis. E. Metode Penelitian A. Metode Penelitian 1. Populasi Penelitian ini adalah penelitian populasi. Artinya penelitian ini melibatkan seluruh populasi yang ada untuk diteliti. Populasi menurut Suharsimi Arikunto (1998:112) adalah keseluruhan objek atau individu yang akan di teliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua wali murid dan semua siswa kelas V MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, yang berjumlah 15 anak.
2.
Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggabungkan beberapa model pengumpulan data.
Pertama, metodelogi survei untuk memetakan variasi pekerjaan orang tua dan pekerjaan sampingan yang dilakukan, waktu kerja orang tua, dan alokasi perhatian mereka, pada pendidikan anak. Survai dilakukan dengan menggunakan tehnik angket. Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya dari dirinya atau hal-hal yang diketahuinya. Sutrisno hadi (1987:124) Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara secara langsung berdasarkan angket multiple choise dengan tiga option kepada orang tua, dan soal test multiple choice dengan 4 option kepada siswa. Metode dokumen juga dilakukan dalam penelitian ini. Suharsimi Arikunto (1998:136), mengatakan bahwa. “Metode documenter sebagai teknik utama, dimaksudkan sebagai pengambilan data dengan cara melalui pungutan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.” Dekumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data tentang nama-nama siswa, indeks / nilai prestasi siswa, orang tua siswa, pekerjaan orang tua, alamat siswa, keadaan sekolah, struktur organisasi sekolah.
B. Metode Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan., (Masri Sangarimbun dkk, 1989:263) Dari pengertian diatas, adalam menganalisa data hasil penelitian penulis menggunakan analisa sebagai berikut : a. Analisa Pendahuluan Dalam analisis pendahuluan penulis menggunakan tabel distri busi frekuensi sederhana untuk setiap variable yang diteliti didalam mengukur variable kesibukan kerja orang tua sebaga variable X, dan Prestasi pendidikan keagamaan anak sebagai variabel Y b Analisis lanjut Analisis lanjut merupakan lanjutan dari analisa pendahuluan. yaitu menguji variable yang ada. Dalam analisis lanjut ini, penulis menggunakan rumus korelasi product moment :
𝑥𝑦 −
𝑟𝑥𝑦 = 𝑥 2−
𝑥 2 𝑁
𝑥
𝑁
𝑦
𝑦2 −
𝑦 2 𝑁
rxy Adalah koefisien korelasi antara gejala x dan y ∑xy Adalah jumlah product dari x dan y ∑x2 Adalah product x2 ∑y2 Adalah jumlah product dari y2
c. Analisis Uji hipotesis Uji Hipotesis dilakukan setelah hasil dari analisis lanjut diketahui, yaitu memberi interpretasi terhadap rxy dalam penguji signifikansi korelasi dilakukan terhadap hipotesis nihil Ho dan adapun Ho berbunyi: Tidak ada korelasi antara variable x dengan variable y, Ho ditolak, jika r sama atau melebihi harga kritik r, dan diterima apabila lebih kecil dari harga kritik r ( Sutrisno Hadi, 1981:359). Harga kritik r pada N disajikan dalam tabel harga kritik dari r product moment H. Sistematika Penulisan Laporan BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang meliputi : A.Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Penjelasan Masalah G. Metode Penelitian H. Sistematika penulisan skripsi. BAB II : Kerangka Teoritik D. Sikap Kepedulian Orang Tua 4. Pengertian Sikap Kepedulian Dan Orang Tua 5. Anak Sebagai Amanah 6. Tugas dan Fungsi Orang Tua E. Prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak 1. Prestasi dan Faktor yang Mempengaruhi Prestasi 2. Mata Pelajaran Fiqih e. Latar Belakang Fiqih f. FungsiDan Tujuan Fiqih g. Ruang Lingkup h. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar F. Hubungan sikap Kepedulian Orang Tua dengan Prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak BAB III: Hasil Penelitian A. Gambaran umum tentang MI Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
1.Sejarah Berdirinya MI Ketapang 2.Letak Geografis MI Ketapang 3.Struktur Organisasi MI Ketapang` 4.Keadaan Siswa 5.Keadaan Guru 6.Keadaan Sarana Prasarana B. Data Penelitian 1. Data Nama Responden 2. Penyajian Data Penelitian a. Hasil Angket terhadap responden tentang Nilai Kepedulian Orang Tua b. Hasil Angket terhadap responden tentang prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak.
BAB IV : Analisis data Angket A. Analisis Pendahuluan B. Uji Hipotesis C. Analisis lanjut
BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C. Penutup
BAB II LANDASAN TEORI A. Sikap Kepedulian Orangtua 1. Pengertian Keluarga merupakan lembaga pertama dan paling utama yang bertanggung jawab atas terjaminnya kesejahteraan sosial, kelestarian biologis dan terbentuknya kepribadian anak dalam lingkungan sosial, di tengah keluargalah anak manusia dilahirkan dan di didik hingga menjadi dewasa. Menurut Sumadi Suryabrata bahwa normal atau tidaknya keadaan biologik anak akan menebabkan bahwa perkembangan anak juga tidak atau kurang normal, karena justru pada segi biologik ionilah terletak bekal-bekal perkembangan yang diwarisi dari nenek moyang jika salah satu oragan kurang normal keadaannya. (1990:95) Kepribadian anak sangat tergantung pada tingkat tinggi dan rendahnya tanggungjawab orangtua dalam mengasuh, memelihara, membimbing dan mengarahkan anaknya, sebab banyak orangtua di zaman sekarang beranggapan bahwa perhatian orangtua kepada anaknya cukup dengan mencukupi kebutuhan jasmani, (materi); yaitu makanan, pakaian, tempat tinggal, alat-alat belajar dan uang jajan yang cukup tanpa memperdulikan kebutuhan rohani yang berupa perhatian, kasih sayang, perlindungan, bergaul
akrab dengan keluarga dan memberikan didikan agama kepada anak dengan alasan orangtua banyak disibukkan mengurus pekerjaan untuk mengejar materi dengan dalih demi mencukupi kebutuhan keluarga. Untuk memudahkan penulis dalam pembahasan masalah. Penulis akan menjelaskan pengertian dari masalah yang penulis teliti. Kepedulian berasal dari kata dasar “peduli”, yang artinya (akan dengan); “memperhatikan”, “menghiraukan”. (Purwadarminto, 2007:1063). Jadi kepedulian artinya sikap akan memperhatikan, menghiraukan kepada sesuatu. Sikap kepedulian orangtua yang penulis maksudkan di sini adalah dalam hal mengasuh, mengawasi, membimbing dan mengarahkan segala sikap, perilaku dan perbuatan yang dilakukan anak, baik di dalam rumah maupun diluar rumah agar menjadi anak sholeh dan sholehah. Ada pun variabel sikap kepedulian orang tua yang menjadi perhatian penulis dalam penelitian ini adalah: a. Sikap kepedulian orang tua yang berkaitan dengan aktivitas keagamaan anak; b. Sikap kepedulian orang tua yang berkaitan dengan pergaulan anak;dan c. sikap kepedulian orang tua yang berkaitan dengan tingkah laku dan kesopanan anak.
2. Anak sebagai Amanah Anak sebagai dambaan setiap orangtua yang merupakan anugerah dari Allah SWT tetapi juga amanah. Orangtua dimintai pertanggungjawabnya, apakah anak-anaknya mampu mengeban peran sebagai kiholifatullah fil-ardi, yang tugas memakmurkan bumi dan membudidayakan dalam sekitar serta tujuan hidupnya untuk beribadah kepada-Nya. (Depag RI, 2007:336) Peringatan Allah dalam hal ini sangat tegas: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalakan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan ) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS. An-Nisaa’: 78)”(Depag RI, 2007:116)
Dalam ayat lain konsep anak sebagai amanah lebih dipertegas dengan ucapan “ anak sebagai batu ujian bagi orangtuanya” sebagai mana firman- nya: QS. Al Anfal 28
“Dan ketahuilah,bahwa hartamu dan anak-anakmu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allah-Lah pahala yang besar.(Depag RI, 2007:180) Anak bukan hanya diposisikan sebagai penghibur hati orang tua saja. Orang tua memiliki kewajiban atas anak yaitu: mengasuh, memelihara dan
membimbing anak dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Keikhlasan dan kesungguhan dan keberhasilan dalam mengasuh anak merupakan prestasi besar yang nilai gunanya abadi,baik didunia maupun di akherat. Menurut Aisyah Dahlan (1969 : 17) dalam bukunya Membina Rumah Tangga Bahagia dan Peranan Agama menyatakan: “Orangtua berkewajiban mengasuh dan membibing anak, memberinya makanan, menjaga dari segala macam bahaya, menjaga keselamatan dan kesehatan lahir batin, jasmaniah dan rohaniah. Mendidiknya agar menjadi manusia berguna,bahagia dunia akhirat, memberi pelajaran dan ilmu-ilmu bermanfaat ilmu agama dan ilmu umum agar ia menjadi manusia sempurna berilmu dan beragama, beramal dan ibadat dan dapat pula berdiri sendiri mengarungi hidup dengan penuh keyakinan.” Iman ghozali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin terjemah Ismail Yakub, (1968 : 194) secara ringkas menyebutkan hal-hal yang harus dilakukan untuk anaknya adalah: a. b. c. d. e. f. g. h.
Member nama yang baik; Mengakiqohi anak pada hari ketujuh setelah kelahirannya; Menyayangi anak; Mengajarkan sikap sopan santun pada anak pada usia 6 tahun; Memisahkan anak dari tempat tidur setelah berusia 9 tahun; Memukul anak bila meninggalkan shalat setelah usia 13 tahun; Menikahkan anak setelah 16 tahun; Mengajari ilmu pengetahuan;( Ihyaullumuddin, AlGhozali, 1970:19) Hak anak dari orangtua akan bisa terpenuhi manakala orangtua benar-
benar melaksanakan kewajibannya demi kepentingan anaknya. 3. Tugas dan Fungsi Orangtua Kepada Anak
Membahas tugas dan fungsi orangtua dalam keluarga, tidak bisa tidak terlepas dari tanggung jawab orangtua terhadap keluarga termasuk tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya, Tonggak pertama yang menanamkan kepribadian adalah lingkungan keluarga, jabaran tentang tugas dan fungsi oprangtua terhadap anaknya adalah sebagai berikut: a. Orangtua Sebagai Pendidik Dalam dunia pendidikan dikenal tiga macam lingkungan sosial yang berperan sebagai lingkungan pendidikan; yaitu keluarga, masyarakat dan sekolah. Di antara tiga lingkungan hidup tersebut, keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali yang membari pengalaman pendidikan yang terpenting.
Di dalam keluarga anak
memulai
perkembangan jiwanya, memperoleh pemenuhan kebutuhan-kebutuhan azazi hidupnya, baik jasmanilah seperti makan, minum, pakaian dan lainlain maupun kebutuhan rohanilah seperti kebutuhan rasa harga diri, kebutuhan rasa aman, perhatian, kasih sayang dan kebutuhan untuk mengenal atau mengetahui. Hubungan orang tua sangat berpengaruh terhadap perumbuhan jiwa anak, hubungan serasi, penuh perhatian, kasih dan sayang, akan membawa pembinaan pribadi yang tenang, terbuka dan mudah terdidik. Karena ia mendapat kesempatan yang cukup dan baik untuk tumbuh dan berkembang. tapi hubungan yang tidak serasi sering
berselisih, akan
membawa anak kepada pertumbuhan yang sukar dibentuk, karena tidak mendapatkan suasana yang baik untuk berkembang, sebab terganggu oleh suasana orang tuanya. Adapun cercaan dan penghinaan merupakan faktor terburuk yang menyebabkan penyimpangan jiwa anak, bahkan merupakan faktor terbesar yang memperkuat rasa rendah diri pada anak kecil (Abdullah Nasih Ulwan, 1996 : 125) Pendidik dalam lembaga formal, kadang-kadang mereka tidak ada hubungan kejiwaan
sama sekali, sehingga hubungannya dengan
pembentukan tingkah laku anak, mereka tidak memiliki tanggung jawab langsung, mereka berhubungan dengan anak didik hanya dalam waktu yang sangat terbatas. Lagi pula dalam pendidikan anak-anak dalam pendidikan non formal, sehingga dapat memberikan landasan moral yang cukup. Pendidikan pada anak sebenarnya dimulai sejak anak masih dalam kandungan, secara tidak langsung orangtua dituntut untuk mendidik anaknya melalui ucapan, perbuatan dan kasih sayangnya semenjak mengandung calon bayi. Sebagaimana dikemukakan oleh Darwis Hude : “Bahwa manusia membawa instink sejak lahir tapi kemudian diperkaya melalui interaksi dengan lingkungan. Dari kecil anak biasa menangis dan tertawa, tanpa kursus terlebih dahulu, tapi bagaimana kita harus menangis dan tertawa kita peroleh dari lingkungan dan pendidikan” (2007: 69)
Dalam pendidikan anak uswatun hasanah orangtua memegang peranan yang sangat penting, sebab orangtua menjadi sentral of figure dalam pendidikan lebih tegas lagi Zakiah darajat menyatakan bahwa : ” pembinaan moral harus dilaksanakan sejak kecil, sesuai dengan umurnya. Karena setiap anak belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah , dan belum tahu batas batas ketenyuan moral yang berlaku dalam lingkungannya. Pendidikan moral harus dilakukan pada permulaan dirumah (keluarga) dengan latihan tindakan yang dipandang baik menurut lingkungan dimana ia hidup” (1975:39) Sebagaimana dikemukakan diatas, pendidikan dalam keluarga merupakan landasan dalam pembentukan kepribadi anak. Fungsi utama keluarga dalam pendidikan anak telah diungkapkan dalam Alquran surat Luqman ayat 13-19 secara jelas sebagai berikut : a. Menanamkan iman dan tauhid; b. Menumbuhkan sikap hormat dan bakti pada orngtua; c. Menumbuhkan semangat bekerja dengan penuh kejujuran; d. Mendorong anak untuk taat beribadah (terutama shalat); e. Menanamkan cinta kebenaran (ma’ruf) dan menjahui yang buruk (mungkar); f. Menanamkan jiwa sabar dalam menghadapi cobaan; g. Menumbuhkan sikap rendah hati, tidak angkuh dan sombong dalam pergaulan; dan h. Menanamkan hidup sederhana, (Syaamil Qur’an, Depag, 2006:412) .
Apabila sikap hidup dan perilaku seperti diatas ditumbuh kembangkan sejak dini akan sangat membekas pada diri anak dan merupakan landasan kepribadian yang kokoh untuk menuju terbentuknya pribadi muslim yang sejati. Apabila terjadi kenakalan pada anaknya tidak selamanya menyalahkan guru formal atau massyarakat, sebab anak-anak lebih bergaul dengan orangtua dirumah daripada dengan guru di sekolah. Di
samping
itu,
anak
sering
bergaul
dengan
teman-temannya
dimasyarakat. Pergaulan itu besar atau kecil tetap mempengaruhi kepribadian anak dalam perkembangannya. Dalam hal ini Azhar Irsyad dari kutipan Aris Toteles dalam Membawa Karakter Bangsa dibawah Naungan Alqur’an di Era Global menyatakan sebagai berikut : “Bahwa karakter itu erat kaitannya dengan kebiasaan yang kerap dimanivestasikan dengan tingkah laku. Berhubung karakter adalah habit atau kebiasaan, maka membentauk karakter memrlukan latihan yang terus menerus ( Tarbiyah bil aadaat). (2007:34) Sehubungan dengan pernyataan tersebut, kiranya pantaslah seorang anak memperoleh kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya atau dari semua pendidik. Untuk itu keteladanan pendidik dan orangtua baik yang berhubungan dengan Allah maupun yang berhubungan dengan sesema manusia sangat diperlukan demi terwujudnya kepribadian anak yang sangat baik, sholeh dan sholihah.
b. Orangtua Sebagai Pemimpin Keluarga Dari sisi lain, Orangtua juga berfungsi sebagai pemimpin keluarga, yaitu bagaimana orangtua mengendalikan dan mengorganisasikan kelurga agar menjadi keluarga yang harmonis dan harmonis. Hal tersebut sangat tergantung kepada pola kepemimpian yang dijalankan orangtua akan berdampak dalam keluarga. Sederetan pertanyaan yang harus dijawab orangtua dan dijalankan bagi dirinya apakah orangtua sudah menanamkan kepribadian yang baik, apakah orangtua sudah memberikan contoh yang baik pada anaknya, apakah orangtua sudah menjalankan system terbuka dan demokratis dalam memimpin keluarga karena hal-hal tersebut di atas murupakan factorfaktor berhasil tidaknya orangtua dalam mengendalikan keluarga yang dipimpinnya. Tatkala anak memperhatikan ada pertentangan dalam tingkah laku orangtuanya, anak menjadi bimbang yang menyebabkan anak membantah dan mendurhakai orangtuanya. Tempat apa yang dinyatakan oleh Ibnu sina, yaitu “orang yang ditiru hendaklah menjadi pimpinan yang baik, contoh yang bagus sehingga tiada meninggalkan kesan-kesan yang buruk di dalam menirunya. c. Orang tua sebagai Pemelihara serta Perlindungan Keluarga.,
Di samping orangtua sebagai pendidik dan pimpinan bagi anakanaknya juga berfungsi sebagai pelindung dan pemelihara. Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S At-Tahrim: 6;
“Hai orang-orang yang beriman , perihalarah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”(Depag RI, 2007:560) Orangtua sebagai pelindung hendaklah melindungi dan menjamin keselamatan anak baik jasmani dan rohani, member jaminan baik moral maupun material. Kewajiban ini merupakan sebuah amanah dari Allah yang harus dilakukan setiap orangtua, sebagaimana dalil diatas. Jaminan moral meliputi; kasih sayang, perasaan aman ,pengakuan dan penghargaan terhadap anak dan sebagainya. Pada umumnya hubungan kekeluargaan menimbulkan kasih sayang secara otomatis, namun yang perlu diperhatikan orangtua adalah hendaklah kasih saying itu diberikan secara wajar. Kurang atau lebihnya kasih saying yang diberikan orangtua akan berakibat buruk terhadap perkembangan kepribadian anak. Anak hendaklah tidak dipandang sebagai orang dewasa dalam bentuk kecil. Anak adalah anak, yang mempunyai pikiranh, minat dan sikap serta perasaan yang berbeda-beda dengan orangtua
1. Dalam berkomunikasi hendaklah bersifat untuk menghargai, jangan sampai menyakiti harga diri anak, namun dalam hal ini bukan berarti orangtua tidak boleh menegur dan memarahi anak, tetapi tegur dan marahi anak bila perlu disertai dengan pengertian mengapa orang tua sampai berbuat demikian.
B.
PRESTASI MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK 1.Prestasi a. Pengertian Prestasi Prestasi berasal dari prestatie. Yang dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi. Prestasi memiliki arti “hasil usaha”. Menurut Purwadarminto (1983:108) prestasi adalah hasil yang telah dicapai,setelah melakukan pekerjaan. Yang dimaksud prestasi pendidikan keagamaan di sini
khusus
prestasi pada mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas V yang ditunjukkan dengan nilai (angka) dari hasil test tertulis. 2.
Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah : keadaan
fisik dan psikis siswa, hal ini ditunjukkan oleh IQ (kecerdasan Intelektual), EQ (Kecerdasan emosi), kesehatan, motivasi, ketekunan, ketelitian, keuletan dan minat.
Menurut Sumadi Suryabrata, (2007:233), Hal penting lain yang mempengaruhi prestasi seorang anak adalah proses belajar. Maka dari itu akan kami kemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar : 1.
Faktor yang berasal dari luar diri pelajar dan ini dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu : a. Faktor – faktor non sosial b. Faktor – faktor sosial
2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, dan inipun dapat lagi digolongkan menjadi dua golongan : a. Faktor-faktor fisiologis dan b. faktor-faktor psikologis . 1). Faktor – faktor non sosial dalam belajar Faktor ini misalnya keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, siang atau malam), tempat (cetak pergedungnya), alat-alat yang dipakai dalam belajar (seperti alat tulis menulis, buku-buku, alat-alat peraga dan sebagainya yang bisa kita sebut sebagai alat-alat pelajaran). Semua faktor yang disebut diatas harus kita atur sedemikian rupa agar membantu proses belajar secara maksimal dan prestasi anak meningkat. 2). Faktor – faktor sosial dalam belajar
Yang dimaksud dengan faktor sosial ini adalah kehadiran sesama manusia baik hadir secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, kalau ada ujian ada murid yang bercakap-cakap di luar dan terdengar sampai ruang ujian. Ketika kelas ada anak yang keluar masuk ruang kelas, ini dapat mengganggu proses belajar dan prestasi belajar, maka perlu diatur agar pelajaran berjalan dengan baik. 3). Faktor – faktor fisiologis dalam belajar Faktor – faktor fisiologis dibedakan menjadi 2 yaitu : a). Tonus jasmani pada umumnya Keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatarbelakangi aktivitas belajar. Hubungan dengan hal ini ada 2 hal yang perlu dikemukakan.: (1) Nutrisi harus cukup karena kekurangan kadar makanan ini akan
mengakibatkan
kurang
tonus
jasmani,
yang
pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas mengantuk, lekas lelah dan sebagainya, terlebih-lebih bagi anak-anak yang masih sangat muda. Pengaruh itu besar sekali. Hasilhasil penyelidikan Danziger Paul Lazarsfel d, Netschareffe, Else Lief mann, S Holigworth, Balarwin yang dikutip oleh
Ch Buhler (1950 : 105 : 112) kiranya dapat merupakan ilustrasi yang sangat berharga. (2) Beberapa penyakit kronis sangat mengganggu belajar, misal, pilek, influenza, sakit gigi dan batuk. Ini sangat mengganggu kesehatan. a) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indra. Panca
indra
merupakan pintu
gerbang
masuknya
pengaruh ke dalam individu. Orang mengenal dunia sekitar dan belajar dengan menggunkakan pancaindranya. Ini sangat penting sehingga perlu pemeriksaan secara memenuhi syarat, dan penempatan murid-murid secara baik di kelas. 4). Faktor-faktor psikologi dalam belajar Menurut Arden N Frandsen yang mendorong seseorang untuk belajar adalah sebagai berikut : a) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. b) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju.
c) Adanya keinginan untuk mendapatkan simptai dari orang tua, guru dan teman mereka. d) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetisi. e) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran. f) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar (Frandsen 1961 : 216). Maslow (menurut Frandsen 1961 : 234) mengemukakan motifmotif untuk belajar itu ialah : a) Adanya kebutuhan fisik b) Adanya kebutuhan akan rasa aman, bebas dari kekhawatiran c) Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain d) Adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat e) Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan atau mengetengahkan diri Ada juga pendorong yang besar yang berpengaruh dalam belajar anak-anak didik, ialah cita-cita. Pada anak-anak yang masih sangat muda biasanya belum benar-benar menyadari cita-citanya
yang sebenarnya, karena itu perlu dibuatkan tujuan-tuuan sementara yang dekat sebagai cita-cita sementara supaya menjadi motif atau pendorong yang cukup kuat bagi belajarnya anak-anak. 2. Pelajaran Aqidah Akhlak a. Latar Belakang Di dalam UU No. 20/2003 tentang
Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
betujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di Madrasah adalah pendidikan agama islam, yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.(min janti obig spot.com) Aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang berkaitan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al asma’ al khusna, serta penciptaan
suasana keteladanan dan penbiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab
islami
melalui
pemberian
contoh-contoh
perilaku
dan
cara
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Al akhlak al karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negative dari era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia. b. Tujuan Pelajaran Akidah Akhlak Menumbuhkan kembangkan Aqidah melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan , pembiasaan
serta
pengalaman peserta didik tentang aqidah Islam sehingga menjadi manusia muslam yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai aqidah Islam. Untuk membantu siswa dalam mengerjakan latihan-latihan soal dengan harapan
mempermudah
(Qolam,2010)
siswa
dalam
menghadapi
ulangan
umum.
c. Ruang Lingkup Pelajaran Akidah Akhlak Mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi pelajaran yang dapat mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar peserta didik untuk dapat memahami rukun iman dengan sederhana serta pengalaman dan pembiasaan berakhlak Islam secara sederhana pula, untuk dapat dijadikan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya. Ruang Lingkup mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyyah meliputi Aspek Aqidah (keimanan) meliputi : 1) Kalimat thoyyibah sebagai materi pembiasaan 2) Al-Asma al-Husna sebagai materi pembiasaan 3) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat thoyyibah, al-asma al-husna dan pengenalan terhadap sholat lima waktu sebagai manifestasi iman kepada Allah 4) Meyakini rukun iman (min janti obig spot.com) d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar kompetensi mata pelajaran Aqidah Akhlak berisi sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh mata pelajaran Aqidah Akhlak di MI. kemampuan ini berorientasi kepada perilaku kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT.
Bekaitan dengan hal tersebut diatas Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKM) Kabupaten Semarang .(ktsp,2008: viii) menyatakan sebagai berikut Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam standar kompetensi ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai peserta didik di tingkat MI. kemampuan-kemampuan tersebut meliputi: 1) Memahami kalimat thoyyibah,asmaul khusna 2) Beriman kepada hari akhir 3) Membiasakan akhlak terpuji 4) Menghindari akhlak tercela Prestasi mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah hasil penguasaan materi Aqidah Akhlak siswa dalam kegiatan belajar di sekolah, yang ditunjukan dengan nilai tes atau angket yang diberikan oleh guru. Prestasi mencerminkan sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan di setiap mata pelajaran. Gambaran prestasi siswa bisa dinyatakan dengan angka 0 s/d 10 atau 0 s/d 100, (Arikunto, 1997: 16). C. Pengaruh Sikap Kepedulian Orangtua Terhadap Prestasi Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Banyak orang mengira dan berpendapat bahwa kerendahan hasil prestasi Mata elajaran Aqidah Akhlak anak di sekolah disebabkan karena rendahnya dari segi intelegensinya. Pendapat itu tak seluruhnya benar, ada anak yang intelegensinya
tinggi tapi prestasinya rendah. Hal ini disebabkan karena anak tersebut tidak memanfaatkan waktu sekolahnya untuk menyerap pelajaran secara optimal. Ini bisa terjadi dikarenakan salah satu faktor berikut pertama guru, karena guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses pembelajaran, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya menusia yang potensial di bidang pembangunan, (Alfred, 2009:92). kedua si anak memang malas terhadap mata pelajaran Aqidah Akhlak , ketiga kurang mendapat motivasi belajar atau tidak mendapatkan kepedulian dari orangtua. Hadirja berpendapat bahwa : mendidik adalah kegiatan dalam member contoh , tuntunan, petunjuk dan keteladanan yang dapat diterapkan atau ditiru oleh anak dalam sikap dan perilaku yang baik akhlakul karimah dalam kehidupan seharihari (1998:16). Mata pelajaran Aqidah Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan al-akhlakul karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari (http://min. janti .com). Jadi Prestasi Aqidah Akhlak anak dapat meningkat seperti yang diinginkan kecuali hanya mengandalkan pembelajaran dari guru, belajar juga mendapat motivasi serta sikap kepedulian dari orangtua.
BAB III LAPORAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ketapang 1. Sejarah Berdirinya MI Ketapang Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Ketapang adalah suatu lembaga
pendidikan yang didirikan oleh masyarakat yang diprakarsai oleh para tokohtokoh masyarakat dan pemuka agama islam. Dahulunya merupakan Madrasah Sore atau Madrasah Diniyah, karena akan runtuh para tokoh masyarakat dan tokoh agama yang diprakarsai oleh Bapak Muhson, Bapak Zemi, Bapak Syuhud, Bapak Warno, Bapak Muhtadi, dan para tokoh masyarakat setempat. Untuk memperbaiki Sekolah Sore tersebut dengan menggalang dana dari masyarakat dari rumah ke rumah. Selanjutnya sekolah dibangun dengan dana seadanya,
sedikit
demi sedikit.
Kemudian
pembangunan hampir selesai tetapi dana dari masyarakat sudah tidak mencukupi untuk membangun lagi. Atas ide dari sesepuh agama, Mbah K.H. Muhromi penggalangan dana dilakukan dengan mengundang K.H. Mulanto daro semarang, maka dari dana tersebut terbentuklah gedung yang baru. Selanjutnya madrasah sore muridnya lama kelamaan habis, maka padatahun 1986 madrasah sore diresmikan menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) pagi, maka berdirilah Madrasah Ibtidaiyah Ketapang.
Karena madrasah ibtidaiyah sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat yang beragama islam, maka kemajuan MI Ketapang semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan dari tahun ke tahun Madrasah Ibtidaiyah Ketapang siswa semakin bertambah dan sampai sekarang. Madrasah Ibtidaiyah Ketapang sekarang telah dikelola dari unsur ulama, perangkat desa dan unsur masyarakat. 2. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Ketapang Madrasah Ibtidaiyah Ketapang terletak di Dusun Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Desa Ketapang merupakan daerah dan lingkungan yang Islami, karena 100% penduduknya beragama Islam. Dengan demikian keberadaan MI Ketapang sangant cocok dengan Dusun Ketapang. Letak Madrasah Ibtidaiyah ini sangat straetgis karena terletak di pinggir jalan jalur Desa Kwangsan dan Baran. Adapun batas wilayahnya sebagai berikut : a. Sebelah timur berbatasan dengan dusun Baran, Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Kwangsan, Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. c. Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Susuka, Desa Susukan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.
d. Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Sidoharjo Desa Sidoharjo, Desa Sidoharjo, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. 3. Setruktur Organisasi MI Ketapang MI Ketapang merupakan pendidikan formal yang didalamnya terdapat berbagai komponen yang membentuk sebuah organisasi. Adapun struktur organisasi MI Ketapang :
Tabel I Pengurus MI Ketapang Desa Ketapang Kec. Susukan Kab Semarang Tahun 2009/2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Nur Choirudin Abdul Kharis Muslih Maksum Basirun Munzayinul Arif Suharman Juweni Sukhwan Maksumah Suharman Sholahudin Murtaman Supardiono
Jabatan Pelindung Pelindung Ketua Wakil Ketua Sekretaris Sekretaris Bendahara Bendahara Seksi Pendidikan Seksi Pendidikan Humas Humas Seksi Pembangunan
Tabel II Daftar Kepengurusan MI Ketapang Desa Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang Tahun 2009/2010 No Nama Jabatan 1 Sholihah, S.Ag Kepala Sekolah 2 Triyitno SPdI Wakil Ketua 3 Nurul Komariyah Bendahara 4 Siti Amilatul Fadlilah Sekretaris 5 Nur Hidayati Guru 6 Mahmudah Guru 7 Alfiah Guru 8 Siti Wafiqodatus Guru 9 Abdul Aziz Susanto Guru 10 Muhayaroh Guru
MI Ketapang mempunyai visi dan misi sebagai berikut : Visi Mewujudkan anak didik yang imtaq serta berwawasan yang luas yang berguna bagi masyarakat dengan norma agama islam dan pemerintah. Misi 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan 2. Meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar 3. Mempererat hubungan dan kerjasama dengan masyarakat 4. Meningkatkan profesionalisme guru B. Keadaan Sekolah 1. Keadaan Siswa Jumlah siswa di MI Ketapang pada tahun 2009/2010 adalah sebagai berikut : Tabel III
Daftar Jumlah Siswa MI Ketapang Desa Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang Tahun 2009/2010 Jumlah siswa No Kelas Jumlah L P 1 I 14 15 16 2 II 8 15 23 3 III 9 7 16 4 IV 9 5 14 5 V 9 3 15 6 VI 5 7 14 Jumlah 98 2. Keadaan Guru Guru di MI Ketapang, Desa Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang secara keseluruhan berjumlah 10 orang. Yang terdiri dari 2 orang guru laki-laki dan 8 orang guru perempuan. 3. Keadaan Sarana Prasarana Dalam suatu lembaga pendidikan, sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer demi terlaksananya kegiatan operasional. Hal itu dapat mendukung keberhasilan dalam suatu lembaga, apalagi lembaga pendidikan. Sarana dan prasarana yang memadai adalah salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan pendidikan dan pengajaran. MI Ketapang ditinjau dari kondisi fisik, secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut : a. Gedung Gedung terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, Kantin, gudang dan 4 toilet.
b. Peralatan Kantor Tabel V Daftar Peralatan Kantor MI Ketapang Desa Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang Tahun 2009/2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama peralatan Alat Kantor Computer Mesin Ketik Kamera Digital LCD Proyektor Tape Recorder Kursi Guru Meja Guru Almari Buku
Jumlah Dalam Set 2 Buah 2 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 12 Buah 8 Buah 3 Buah
c. Peralatan Kelas
No 1 2 3 4 5 6
Tabel VI Daftar Peralatan Kelas MI Ketapang Desa Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang Tahun 2009/2010 Nama Peralatan Jumlah Meja Kursi Guru 6 Buah Meja Kursi Siswa 100 Buah Papan Tulis 6 Buah Papan Absen 6 Buah Almari Buku 6 Buah Jam Dinding 8 Buah
d. Peralatan Lain-Lain Tabel VII Daftar Lain-Lain MI Ketapang Desa Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang Tahun 2009/2010 No Jenis Peralatan Jumlah 1 Peralatan Upacara 1 Unit
2 3
Peralatan Pramuka Peralatan Olahraga
Bola Sepak Bola Voli Bola Basket Bola Sepak Takraw Stop Watch Catur Tenis Meja Piano Suling Timbangan
1 Unit 2 buah 1 Buah 1 Buah 2 Buah 1 Buah 8 Buah 1 Set 1 Buah 6 Buah 2 Buah
e. Perpustakaan Perpustakaan dalam proses belajar mengajar mempunyai peran yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan. Perpustakaan diharapkan dapat menjadi pusat membaca dan belajar mengajar. Adapun kondisi koleksi perpustakaan MI Ketapang, Desa Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang tahun 2009/2010 adalah sebagai berikut : Tabel VII Daftar Koleksi Perpustakaan MI Ketapang Desa Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang Tahun 2009/2010 no
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Buku Buku Panduan Anti Narkoba 2 Judul Ensiklopedi Eksperimen Sains 8 Judul Kamus Visual Dictionary 11 Judul Visual Pengetahuan Populer 5 Judul Kamus Bergambar Matematika Seni Bermain Sambil Belajar B. Inggris 6 Judul Buku Perpustakaan 22 Judul Kamus Oxford Junior Bergambar Seri Apa Yang Harus Diketahui 4 Judul Seri Buku Utama Pengetahuan 4 Judul Seri Anak Cerdas 10 Judul
Jumlah eksemplar 2 set 6 set 6 set 3 set 3 set 2 set 10 set 5 set 4 set 4 set 4 set
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Ensiklopedi A-Z 15 Judul Seri Lebih Dekat Dengan Laut & Bumi 6 Judul Seri SAINS Untuk Pemula 10 Judul Buku IPA Seri A & Seri B 4 Jilid Seri Antisipasi Bencana 5 Judul Seri Rahasia di Balik Pengetahuan 12 Judul Seri 100 Pengetahuan 10 Judul Seri Bagaimana Kita Menyukai 7 Judul Buku Panduan ICT 12 Jilid Keterampilan 200 Judul Buku Pengayaan & Pengembangan Ketrampilan 39 Judul Buku Bacaan Pengetahuan 80 Judul Seri 35 Judul Buku Pengayaan Buku Pengayaan Perpustakaan 44 Judul Seri Cerita Bergambar 55 Judul Pengetahuan Umum, IPA, IPS Buku Bacaan Fiksi Dan Non Fiksi 50 Judul Buku Bacaan Budi Pekerti 50 Judul
Tabel IX Alat Peraga
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kit Matematika Kit Matematika Kreatifitas IPBA Kit IPA B. Indonesia IPS CD Pembelajaran Geografi 33 Propinsi CD Pembelajaran ICT Kit Bahasa Inggris
3 set 7 set 6 set 6 set 6 set 6 set 6 set 5 set 2 set 1 set 3 set 3 set 6 set 4 set 3 set 14 set 10 set 2 set
Jumlah Eksemplar 3 set 4 set 3 Set 2 Set 3 Set 3 Set 3 Set 2 Set 4 Set
C. Data Prestasi Siswa Berikut ini adalah data siswa yang menjadi responden dari penelitian ini yakni 15 siswa diambil dari keseluruhan siswa kelas V MI Ketapang. Dan nilai
prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak adalah nilai raport semester genap tahun 2009/2010 Tabel X Daftar Hasil Nilai Raport Akidah Akhlak Semester Genap Kelas MI Ketapang Desa Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang 2009/2010 No
Nama
Kelas
Nilai
1
Supriyanto
V
70
2
Akbar Tanjung
V
70
3
Ziddan Alfaruq
V
85
4
Amirul Hasan
V
70
5
Arzan Khoirul Anam
V
70
6
Dimas Adityo
V
50
7
Hasan Fauzi
V
65
8
Kiki Puspitasari
V
80
9
Khoiriyah
V
80
10
Khoirur Rozikin
V
70
11
Miskiyah
V
50
12
Mukhlisin
V
60
13
Rofiah
V
70
14
Syaifullah Umar
V
75
15
Vina Munalatifah
V
80
D. Penyajian Data Penelitian 1.
Data Tentang Sikap kepedulian Orang Tua Data tentang Sikap Kepedulian Orang Tua pada siswa di MI Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang, penulis menggunakan angket yang diberikan kepada siswa. Angket yang digunakan berupa multiple choice yang terdiri dari 10 item pertanyaan yang masing-masing item terdiri dari 3 alternatif jawaban. Untuk mempermudah dalam menganalisis data dari angket tersebut, ketiga jawaban diberikan bobot nilai dari alternatif jawaban sebagai berikut : a. Untuk Jawaban c dengan nilai 3 b. Untuk Jawaban d dengan nilai 2 c. Untuk Jawaban e dengan nilai 1 Adapun hasil angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
No 1 2 3 4
Tabel XI Skor Hasil Penilaian Sikap Kepedulian Orangtua Frekuensi Nilai 6 2 2 18 4 2 7 3 21 6 5 4 1 15 8 1 5 2 3 15 4 3
Jumlah 24 27 24 22
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
5 5 5 7 7 8 8 5 7 9 7
3 4 2 2 2 1 4 1 -
1 1 3 2 1 1 2 1 3 3
15 15 15 21 21 24 24 15 21 27 21
6 8 4 4 4 2 8 2 -
1 1 3 2 1 1 2 1 3 3
22 24 22 27 26 27 26 24 24 29 24
b. Data tentang Prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak Berikut ini adalah data siswa yang menjadi responden dari penelitian ini yakni 15 siswa diambil dari keseluruhan siswa kelas V MI Ketapang. Dan nilai prestasi mata pelajaran Akidah Akhlak menggunakan data nilai hasil test yang berupa 10 soal multiple choice dengan 4 alternatif jawaban. Tabel XII Daftar Hasil Test Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas V MI Ketapang Kec. Susukan, Kab. Semarang 2009/2010 No
Nama
Kelas
Nilai
1
Supriyanto
V
50
2
Akbar Tanjung
V
60
3
Ziddan Alfaruq
V
80
4
Amirul Hasan
V
80
5
Arzan Khoirul Anam
V
70
6
Dimas Adityo
V
50
7
Hasan Fauzi
V
90
8
Kiki Puspitasari
V
80
9
Khoiriyah
V
30
10
Khoirur Rozikin
V
60
11
Miskiyah
V
50
12
Mukhlisin
V
60
13
Rofiah
V
60
14
Syaifullah Umar
V
80
15
Vina Munalatifah
V
50
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan Setelah data terkumpul secara lengkap, langkah selanjutnya adalah menganalisis data., untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sikap kepedulian orangtua terhadap perilaku keberagamaan anak, khususnya kelas V di MI Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang tahun 2009/2010, maka penulis akan memberikan analisis data dengan menggunakan data yang telah dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun cara menganalisis meliputi tiga tahap, yaitu analalis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut. Pada analisis pendahuluan ini penulis bermaksud mencatat jawaban dari tujuan pertama. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah : 1. Memberikan penilaian berjenjang pada tiap-tiap responden 2. Mencari lebar interval 3. Menentukan klasikal pada variabel pertama menjadi tiga kategori 4. Menentukan prosentase frekuensi dan interpelasi Selanjutnya akan dijabarkan pada analisis pendahuluan ini terdiri dari variabel tingkat sikap kepedulian orangtua dan perilaku keberagamaan siswa
kelas V dan VI MI Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 1. Data Tentang Sikap Kepedulian Orang Tua Untuk lebih jelasnya akan penulis mulai dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Memberikan penilaian berjenjang pada tiap-tiap responden dengan alternative sebagai berikut : 1) Untuk jawaban A dengan nilai 3 2) Untuk jawaban B dengan nilai 2 3) Untuk jawaban C dengan nilai 1 Untuk mengetahui data sikap kepedulian orang tua, penulis menghimpun data dari hasil angket yang telah disebarkan kepada para responden, yang rekapitulasinya adalah sebagai berikut : Tabel XIII Sikap Kepedulian orang tua Nilai MI Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang No Frekuensi Nilai A B C 3 2 1 1 6 2 2 18 4 2 2 7 3 21 6 3 5 4 1 15 8 1 4 5 2 3 15 4 3 5 5 3 1 15 6 1 6 5 4 1 15 8 1 7 5 2 3 15 4 3 8 7 2 2 21 4 2 9 7 2 1 21 4 1
Jumlah 24 27 24 22 22 24 22 27 26
10 8 1 1 24 2 1 27 11 8 2 24 2 26 12 5 4 1 15 8 1 24 13 7 3 21 3 24 14 9 1 27 2 29 15 7 3 21 3 24 b. Mencari interval untuk menentukan stratifikasi (tingkatan) tentang sikap kepedulian
orang tua, Sibuk, Sedang, dan Pengangguran. Dalam
menentukan nilai interval, penulis menggunakan nilai-nilai ideal dengan rumus : I = (Xt-Xr)+1 N Keterangan : i = Interval Xt
= Nilai tertinggi
Xr
= Nilai terendah
N= Jumlah Jadi interval (i) tingkat kesibukan kerja orang tua adalah : I = (30-10) + 1 = 7 3 c. Menentukan tingkat sikap kepedulian orang tua menjadi lima kategori, berdasarkan lebar interval yaitu : 24– 30 Untuk tingkat kepedulian orang tua tinggi 17–23 Untuk tingkat kepedulian orang tua sedang 10- 16 Untuk tingkat kepedulian rendah
Untuk langkah selanjutnya, dapat dilihat dalam tabel tingkat kepedulian orang tua pada siswa kelas II MI Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang sebagai berikut : Tabel XIV Prosentase tentang Tingkat Kesibukan Kerja Orangtua
No
KATEGORI
PROSENTASE
RESPONDEN
Jumlah
% A
B
C
3
2
1
1
6
2
2
60
20
20
100
2
7
3
-
70
30
-
100
3
5
4
1
50
40
10
100
4
5
2
3
50
20
30
100
5
5
3
2
50
30
20
100
6
5
4
1
50
40
10
100
7
5
2
3
50
20
30
100
8
7
2
2
70
20
10
100
9
7
2
1
70
20
10
100
10
8
1
1
80
10
10
100
11
8
-
2
80
0
20
100
12
5
4
1
50
40
10
100
13
7
-
3
70
0
30
100
14
9
1
-
90
10
0
100
15
7
-
3
70
0
30
100
Tabel XIV Frekuensi tentang Tingkat Sikap Kepedulian Orangtua No Tingkat Kepedulian Orang Tua
Interval
Frekuensi
%
1
Tinggi
24– 30
12
80
2
Sedang
17–23
3
20
3
Rendah
10- 16
0
0
15
100 %
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diperoleh informasi tentang intensitas Sikap Kepedulian Orang Tua siswa kelas V MI Ketapang Kec. Susukan, Kab. Semarang pada tingkat sedang, hal ini dibutuhkan dari 15 responden ternyata12 responden atau 80% berada pada kategori tinggi. 2. Data tentang prestasi mata Pelajaran Akidah akhlak di sekolah khu susnya kelas V MI Ketapang Kec. Susukan, Kab. Semarang, penulis mencari nilai data dengan menggunakan 10 soal test Mata Pelajaran
Akidah Akhlak Kelas V yang berupa multiple choice dengan 4 alternaif jawaban (a,b,c,d) yang nilai dengan skor pernomor adalah 10.
Tabel XII Daftar Tabel Tentang Prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas V MI Ketapang Kec. Susukan, Kab. Semarang 2009/2010 No
Nama
Kelas
Nilai
1
Supriyanto
V
50
2
Akbar Tanjung
V
70
3
Ziddan Alfaruq
V
80
4
Amirul Hasan
V
80
5
Arzan Khoirul Anam
V
70
6
Dimas Adityo
V
50
7
Hasan Fauzi
V
90
8
Kiki Puspitasari
V
80
9
Khoiriyah
V
30
10
Khoirur Rozikin
V
60
11
Miskiyah
V
60
12
Mukhlisin
V
60
13
Rofiah
V
60
14
Syaifullah Umar
V
80
15
Vina Munalatifah
V
50
a. Mencari interval untuk menentukan stratifikasi (tingkatan) tentang prestasi mata pelajaran Fiqih siswa di MI Ketapang dalam kategori tinggi, sedang dan kurang. Dalam menentukan nilai interval, penulis menggunakan nilai-nilai ideal dengan rumus : 𝑖=
𝑋𝑡 − 𝑋𝑟 + 1 𝑁
Keterangan : I
= Interval
Xt
= Nilai tertinggi
Xr
= Nilai terendah
N
= Jumlah
Jadi interval (i) tingkat tentang prestasi pendidikan keagamaan siswa kelas II di sekolah adalah :
I = (100 - 0 )+1 = 4 = 101/4 = 25
b. Menentukan klasifikasi tentang prestasi Mata Peljaran Fiqih di MI Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang menjadi 4 kategori, berdasarkan besar interval. Yaitu : 1) 76 – 100 Untuk tingkat prestasi siswa Baik 2) 51 – 75 Untuk tingkat prestasi siswa Sedang 3) 26 - 50 Untuk tingkat prestasi siswa Kurang 4) 0 - 25 Untuk tingkat prestasi siswa Sangat Kurang Untuk langkah selanjutnya dapat dilihat dalam tabel frekuensi tingkat berikut : Tabel XVII Frekuensi Tentang Tingkat Prestasi pendidikan Keagamaan No 1
Tingkat Prestasi Belajar Baik
Interval
Frekuensi
%
76 – 100
5
33.3
2
Sedang
51 – 75
7
46.7
3
Kurang
26 - 50
3
20
4
Sangat Kurang
0 - 25
0
0
15
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diperoleh informasi tentang tingkat prestasi mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas V di sekolah di MI Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang sedang. Hal ini terbukti dari 15 responden ternyata 7 responden atau 46.7 % berada pada kategori sedang. B. Analisis Uji Hipotesis Sebelum diolah dengan menggunakan rumus korelasi product moment, datadata yang telah diberi skor sebagai dijelaskan pada tahap analisis pendahuluan Ex, Ey, Ex2 , EY2 dan EXY adalah memasukkan ke dalam tabel kerja sebagai berikut :
Tabel XVIII Tabel Kerja Nomor X
Y
X2
Y2
XY
Responden 1
34
50
1156
2500
1700
2
29
70
841
4900
2030
3
46
80
2116
6400
3680
4
38
80
1444
6400
3040
5
30
70
900
4900
2100
6
37
50
1369
2500
1850
7
39
90
1521
8100
3510
8
41
80
1681
6400
3280
9
40
30
1600
900
1200
10
38
60
1444
3600
2280
11
42
60
1764
3600
2520
12
40
60
1600
3600
2400
13
40
60
1600
3600
2400
14
47
80
2209
6400
3760
15
30
50
900
2500
1500
∑x2 22145
∑y2 66300
∑xy 37250
∑ X 571
∑ Y 970
Untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka hasil penghitungan diatas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut : ∑X
= 571
∑Y
= 970
∑x2
= 22145
∑y2
= 66300
∑xy
= 37250 𝒙𝒚−
𝒓𝒙𝒚 = 𝒙𝟐 −
rxy
𝒙 𝟐 𝑵
37250 − =
22145 −
571 2 15
𝒙
𝑵
𝒚
𝒚𝟐 −
571
𝒚 𝟐 𝑵
970 15
66300 −
970 2 15
37250 −36924 .67
=
22145 −21736 .07
325 .33
=
=
66300 −62726 .67
408 .93
3573 .33
325 .33 1461242
325 .33
=1208 .8 = 0.26913468 C. analisis Lanjut Setelah diperoleh nilai tersebut, langkah selanjutnya adalah mengadakan konsultasi hasil perhitungan (r x y) dengan tabel statistik dengan rumus sebagai berikut : -
Jika rxy < trabel r product moment, maka Ha diterima
-
Jika rxy > tabel r product moment, maka Ho diterima
Keterangan . Ha
: Ada korelasi pengaruh yang signifikan antara variabel x dan y
Ho
: Tidak ada korelasi / pengaruh yang signifikan antara variabel x dan y
Untuk M (responden) 15, r tabel taraf signifikan 1% adalah 0.641 dan tabel dalam taraf signifikasi 5% adalah 0.514 dari hasil penelitian diketahui rxy adalah 0.26913468 hal ini berarti bahwa rxy lebih kecil. Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif pengaruh sikap kepedulian orang tua terhadap prestasi belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak MI Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang. Hal ini berarti variabel x mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel y sehingga hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima. Dengan diperoleh hasil yang signifikan tersebut dapat diketahui bahwa “ ada pengaruh negatif antara sikap kepedulian orang tua terhadap prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak anak, makin rendah sikap kepedulian orang tua , makin rendah prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak anak “
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisis data yang telah terkumpul, selanjutnya penulis sajikan kesimpulan dari hasil penelitian mengenai Sikap Kepedulian Orangtua dan Prestasi mata pelajaran Akidah Akhlak Siswa kelas V di MI Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang tahun ajaran 2009/2010. 1. Bahwa sikap kepedulian orangtua siswa kelas V MI Ketapang sudah cukup baik terbukti dari variabel ini lebih banyak menjawab dalam frekuensi yaitu : a. Sebanyak 12 responden atau dari 80 % mendapat kategori tingkat kepedulian tinggi b. Sebanyak 3 responden atau 20% mendapat nilai dalam kategori tingkat sedang 2. Bahwa Prestasi mata Pelajaran Akidah Akhlak anak kelas V MI Ketapang cukup terbukti dengan hasil test, yaitu : a. Sebanyak 5 responden atau dari 33.3% mendapat nilai dalam kategori baik b. Sebanyak 7 responden atau 46.7% mendapat nilai dalam kategori cukup baik c. Sebanyak 3 responden atau dari 20% mendapat nilai dalam kategori kurang.
3. Berdasarkan analisa dengan menggunkan korelase product moment diperoleh nilai sebesar 0.26913468
jika dikonsultasikan nilai r tersebut dengan
koefisien korelasi pada tabel, menunjukkan nilai sebesar 0.514 untuk taraf signifian 5% dan 0.641 untuk taraf signifikasi 1% sehingga ro < rt. Untuk taraf signifikasi 5% (ro = 0.26913468 < rt = 0.514 ) Untuk taraf signifikasi 1% (ro = 0.26913468 < rt = 0.641 ) Hal ini menunjukkan bahwa sikap kepedulian orangtua berpengaruh pada perilaku keberagamaan anak kelas V MI Ketapang semakin tinggi sikap kepedulian orangtua semakin tinggi pula Prestasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak.
B. Saran-saran Dalam meningkatkan perilaku keberagamaan anak kelas V-VI MI Ketapang dalam kesempatan ini penulis memberikan beberapa saran yang mudah-mudahan
dapat
bermanfaat
bagi
orang
tua
khususnya
dalam
memperhatikan pendidikan putra-putrinya, antara lain: 1. Kepada orang tua MI Ketapang Kepada orang tua, hendaknya dalam memberikan perhatian dan motivasi yang terbaik bagi anaknya untuk aktif mengikuti madrasah diniyah agar dapat mencapai prestasi lebih baik. 2. Kepada guru Keberhasilan seorang guru lebih ditentukan oleh kualitas dan profesionalisme guru,
hendaknya
semua
guru
lebih
kreatif
dan
inovatif
dalam
mengembangkan mata pelajaran yang diampunya. 3. Kepada siswa Penulis sangat mengharapkan kepada para siswa agar patuh kepada nasehat orang tua dan guru, rajin belajar agar dapat menggapai apa yang dicitacitakan. Selanjutnya manfaatkan ilmu yang telah didapat, sehingga dapat bermanfaat dunia & akhirat.
C. Penutup Demikian skripsi yang telah penulis buat secara maksimal semoga bermanfaat nagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca yang budiman. Terus meneruslah mencari ilmu karena mencari ilmu itu tiada batas usia dan selanjutnya manfaatkan dan amalkan ilmu yang telah didapat sehingga dapat bermanfaat didunia dan akherat.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Islam. Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Aditya Media, Yogyakarta, 1992. Alfred, inovasi Pendidikan, STAIN Salatiga, 2009 Al Khauli, A. Aziz, Bimbingan Rosul, Era Intermedia, Jakarta, 1981. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Relika Cipta Jakarta, 1998 Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, Galang Press, Surabaya, 2002. Depag RI, Al Qur’an dan Terjemah, Syaamil, Bandung, 2006. Dahlan, Aisyah, Membina Rumah Tangga yang Bahagia dan Peranan Agama Rumah Tangga, Jamunu, Jakarta, 1969. Darajat Zakiyah, Pembinaan Remaja, Bulan Bintang, jakarta 2000 --------------------, Pendidikan Agama Dalam Pembinaan Mental, Bulan Bintang, Jakarta, 1975 Hadi, Sutrisno, Metodelogi Research 1, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1987. Hude darwis, Membangun Masyarakat Qurani, Al Burhan, PTIQ Jakarta 2007 Irsyad Azhar, Membangun Masyarakat Qurani, Al Burhan, PTIQ Jakarta 2007 Kartono, Kartini, Pengantar Ilmu Mendidik Teoritis, Rineka Cipta, Jakarta, 1992. KAMMI, KTSP Depag, kab. Semarang 2008 Nasih Abdullah Ulwan, Pendidikan Pribadi Anak, Bulan Bintang, jakarta 2006 Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdiknas, Jakarta, 2001. Paraba Hadirdja, pembina Pendidikan Agama Islam, Friska Agung Insani, Jakarta, 2006
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Perkembangan, Edisi IV, Rake Sarasin, Yogyakarta, 1990. Triatno, Akidah akhlak V, Tiga Serangkai, Pustaka Mandiri, Solo, 2008 Yakub, Ismail, Al: Ghazali : Ihya’ Ulumuddin, Jilid III. Faizan. Semarang, 1968. Internet: http://www.scribd.com/doc/6979556/peranan-orangtua-dalam-pendidikanmoral-anak http://minjanti.blogspot.com/2010/08/mapel-agama-.html http://pinggiralas.blogspot.com/2010/06/belajar-dan-hasil-belajar.html
.