UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PETAK PERSEGI SATUAN DALAM MENGUKUR LUAS DAERAH PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG PADA SISWA KELAS III MI DARUSSALAM BANTAL KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Islam
Oleh SITI MUSIYAM NIM 125 08 004 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PETAK PERSEGI SATUAN DALAM MENGUKUR LUAS DAERAH PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG PADA SISWA KELAS III MI DARUSSALAM BANTAL KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Islam
Oleh SITI MUSIYAM NIM 125 08 004 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Siti Musiyam
NIM
: 12508004
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : PGMI Menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 23 Pebruari 2011 Penulis,
MOTTO
BERAKIT-RAKIT KE HULU BERENANG-RFNANG KETEPIAN BERSAKIT-SAKIT DAHULU BERSENANG-SENANG KEMUDIAN
“ Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Q.S. Al-Zalzalah 7-8)
PERSEMBAHAN Kupersembahkan skripsi ini untuk : 1.
Bapak Jumadi Ibu Sulimah tercinta yang telah membimbing, mendidik dan memotivasi untuk terus maju dalam belajar, terima kasih atas doa restu dan kasih sayangnya.
2.
Keluargaku, kakak Siti Alfiyah adik-adikku Muhamad Asmawi, Muhamad Syukron yang senantiasa selalu mendukung, memberi dorongan, memotifasi dan membantu dengan keikhlasannya.
3.
Para Ustadz, Murabbi, Mu’alim yang telah mengantarku ke lautan ilmu yang tiada habisnya.
4.
Teman-teman perjuangan, PGMI Transfer 2008 yang telah banyak membantuku
5.
Bapak Ibu guru dan karyawan MI Darussalam Bantal atas bantuan dan pengertiannya saya bisa terus menuntut ilmu dan ijinnya untuk menggunakan fasilitas sekolah dalam menyelesaikan skripsi ini.
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk kepada manusia menuju kebaikan. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Uswah Khasanah Rasululllah Muhammad SAW. Berkat Inayah Allah jualah penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang sederhana ini, untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Semoga penulis dan pembaca umumnya bisa mengambil manfaat dari tulisan ini. Penulis menulis skripsi dengan judul: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PETAK PERSEGI SATUAN DALAM MENGUKUR LUAS DAERAH PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG PADA SISWA KELAS III MI DARUSSALAM BANTAL KEC. BANCAK KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya, penulis sampaikan kepada yang terhormat : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M Ag, selaku ketua STAIN Salatiga . 2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku ketua program studi PGMI. 4. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga, sehingga terwujudnya skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di bangku kuliah 6. Bapak Muhlasin, selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bantal Kecamatan Bancak serta para guru dan karyawan yang telah membantu memberikan informasi atau data penelitian tentang MI Darussalam Bantal, juga kepada para siswa yang telah banyak membantu. 7. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban baik material maupun spiritual. 8. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan khususnya PGMI 2008 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu Besar harapan penulis, semoga amal baik tersebut diterima oleh Allah SWT dan mendapat pahala yang sepantasnya. Tak lupa penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis.
Salatiga, 23 Pebruari 2011 Penulis
ABSTRAK Musiyam, Siti. 2011. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika melalui Penggunaan Alat Peraga Petak Persegi Satuan dalam Mengukur Luas Daerah Persegi dan Persegi Panjang (Di Siswa Kelas III MI Darussalam Bantal Kec.Bancak Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2010-2011) Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti, M.Si. Kata Kunci : Prestasi Belajar Matematika dan Alat Peraga Petak Persegi Satuan Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika melalui Penggunaan Alat Peraga Petak Persegi Satuan dalam Mengukur Luas Daerah Persegi dan Persegi Panjang yang diterapkan pada siswa kelas III MI Darussalam Bantal kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010-2011. Penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan, yaitu apakah penggunaan alat peraga petak persegi satuan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang pada mata pelajaran matematika, siswa kelas III MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010-2011. Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus diakhiri dengan pemberian evaluasi secara individu untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Adapun subyek yang diteliti adalah siswa kelas III MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010-2011 sebanyak 16 siswa. Sedangkan pengumpulan data yang diperoleh berupa lembar pengamatan dan hasil evaluasi yang kemudian dilakukan analisis data dengan persentase. Kesimpulan dari penelitian ini, antara lain: Pembelajaran Matematika melalui penggunaan alat peraga petak persegi satuan mampu meningkatkan aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Aktifitas siswa dalam pembelajaran Matematika dengan penggunaan alat peraga petak persegi satuan serta ketuntasan belajar siswa secara klasikal juga meningkat yaitu siklus I mencapai (68,75%), Siklus II (81,25%), dan siklus III (87,5%).
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL
........ ..............................
Halaman i
HALAMAN LOGGO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ….
iv
HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ….
vi
MOTTO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………
vii
PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……
viii
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ix
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …….
xi
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……
xii
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xiv
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ….
xv
BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6
D. Definisi Operasional . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan.. . . . . . . . . . .
9
F. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
10
G. Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
H. Sistematika Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ….
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
20
A. Kajian Tentang Prestasi Belajar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
20
B. Kajian Tentang Matematika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
32
C. Alat Peraga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
36
D. Petak Persegi Satuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
40
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
44
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
44
B. Subyek Penmelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
48
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . .
61
A. Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
61
B. Hasil Penelitian Tiap Siklus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
62
C. Perbandingan Hasil Siklus I, II, dan III . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
72
BAB V PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .
76
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
76
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
77
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
78
LAMPIRAN-LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
80
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
:
RPP I, II, dan III
81,92,103
Lembar Pengamatan Aktifitas Peneliti/guru
89,100,111
: Siklus I, II, dan III
LAMPIRAN 3
:
LAMPIRAN 4
:
Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus I, II, dan III Hasil test siswa Siklus I, II, dan III
90,101,112
LAMPIRAN 5
:
Dokumentasi
114
LAMPIRAN 6
:
Riwayat Hidup
116
LAMPIRAN 7
:
SK Penelitian
117
LAMPIRAN 8
:
Lembar Konsultasi
118
LAMPIRAN 9
:
SKK
119
91,102,113
DAFTAR TABEL TABEL
I :
DATA KEADAAN KEPALA DAN GURU MI DARUSSALAM BANTAL TAHUN PEAJARAN 2010-2011 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . .
TABEL
II :
DATA
KEADAAN
PESERTA
DIDIK
45
MI
DARUSSALAM BANTAL TAHUN PELAJARAN 2010-2011 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TABEL
III :
DAFTAR
NAMA
SISWA
KELAS
III
MI
DARUSSALAM BANTAL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TABEL
III :
DAFTAR
NILAI
SISWA
PADA
IV :
DAFTAR
PERSENTASE
NILAI
V :
DAFTAR
HASIL
PENGAMATAN
VI :
DAFTAR
HASIL
PENGAMATAN
VII :
DAFTAR
HASIL
EVALUASI
SISWA
VIII :
DAFTAR
HASIL
PENGAMATAN
IX :
DAFTAR
HASIL
PENGAMATAN
X :
DAFTAR
HASIL
EVALUASI
SISWA
XI :
DAFTAR
HASIL
PENGAMATAN
XII :
DAFTAR
HASIL
PENGAMATAN
TABEL
XIII :
XIV :
DAFTAR
HASIL
EVALUASI
69
AKTIFITAS
SISWA PADA SIKLUS III . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TABEL
68
AKTIFITAS
PENELITI/GURU PADA SIKLUS III . . . . . . . . . . . . . TABEL
67
PADA
SIKLUS II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TABEL
66
AKTIFITAS
SISWA PADA SIKLUS II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TABEL
65
AKTIFITAS
PENELITI/GURU PADA SIKLUS II . . . . . . . . . . . . . . TABEL
64
PADA
SIKLUS I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TABEL
63
AKTIFITAS
SISWA PADA SIKLUS I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TABEL
62
AKTIFITAS
PENELITI/GURU PADA SIKLUS I . . . . . . . . . . . . . . TABEL
61
PRASIKLUS
(OBSERVASI) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . TABEL
48
PRASIKLUS
(OBSERVASI) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TABEL
46
SISWA
70
PADA
SIKLUS III . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . .
71
PERBANDINGAN
72
HASIL
PENGAMATAN
AKTIFITAS PENELITI/GURU PADA SIKLUS I, II DAN III . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TABEL
XV :
PERBANDINGAN
HASIL
EVALUASI
SISWA
PADA SIKLUS I, II DAN III . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
73
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar (Basic Science) yang cukup berkembang pesat saat ini, baik menyangkut materi sebagai penunjang ilmu-ilmu yang lain maupun kegunaan dalam kehidupan manusia. Melalui pembelajaran matematika siswa dilatih agar dapat berpikir kritis, logis, sistematis, dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Proses belajar mengajar ada empat komponen penting yang berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa, yaitu bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sebagai subyek pembelajaran. Komponen-komponen tersebut
sangat penting dalam
proses belajar, sehingga melemahnya satu atau lebih komponen dapat menghambat tercapainya tujuan belajar yang optimal. Hasil penelitian telah memperlihatkan media telah menunjukkan keunggulannya
membantu
para
guru
dan
staf
pengajar
dalam
menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Dalam perkembangan saat ini media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran (Asnawir dan Usman, 2002:13). Selama ini
para siswa masih
mengalami
kesulitan dalam
mempelajari matematika, karena karakteristik matematika merupakan serangkaian konsep-konsep yang abstrak. Tahap perkembangan mental para siswa belum semuanya berada dalam tahap berpikir formal. Oleh
karena itu kita sebagai guru harus dapat menjembatani siswa yang belum berpikir formal agar dapat mempelajari konsep yang abstrak. Dengan demikian diharapkan agar pandangan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit sedikit demi sedikit dapat berubah. Berdasar dari konsep-konsep matematika yang abstrak, maka guru harus membantu siswa untuk memvisualisasikan konsep yang abstrak tersebut menjadi sesuatu yang nyata dan mudah dipahami siswa. Pada dasarnya siswa itu belajar dari sesuatu yang konkret, bahkan tidak hanya siswa, orang dewasa pun dalam waktu tertentu membutuhkan visualisasi untuk memahami konsep-konsep yang abstrak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika untuk menanamkan konsep agar mudah dimengerti oleh siswa. Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata atau konkrit (Rahadi, 2003:10). Mengajar dapat diartikan sebagai upaya untuk menciptakan suatu sistem lingkungan belajar supaya proses belajar dapat berlangsung. Sebagai bagian dari masukan instrumental dalam proses pembelajaran, sarana pendidikan dalam hal ini alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting, bahkan dalam hal-hal tertentu akan menentukan keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri. Manfaat alat peraga dalam keseluruhan sistem lingkungan belajar harus mendapatkan perhatian para pendidik/pengajar secara baik. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar di Sekolah Dasar haruslah diciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, dinamis namun terarah dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Untuk tujuan tersebut diperlukan strategi metode serta media yang tepat sehingga menunjang keefektifan proses pembelajaran. Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah ditetapkan. Guru sebagai subyek pembelajaran harus dapat memilih media dan sumber belajar yang tepat, sehingga bahan pelajaran yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik. Konsep-konsep dalam matematika itu abstrak, sedangkan pada umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak, maka salah satu jembatannya agar siswa mampu berpikir abstrak tentang matematika, adalah dengan menggunakan media pendidikan dan alat peraga. Sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual anak SD/MI yang masih dalam tahap operasi konkret, maka siswa SD/MI dapat menerima konsep-konsep matematika yang abstrak melalui benda-benda konkret. Untuk membantu hal tersebut dilakukan manipulasi-manipulasi obyek yang digunakan untuk belajar matematika yang lazim disebut alat peraga. Melihat kenyataan menunjukkan bahwa nilai siswa pada awal prasiklus dilaksanakan kemampuan mengukur luas bangun datar persegi dan persegi panjang masih rendah. Perolehan nilai rata-rata kelas dalam ulangan harian untuk Sub Pokok Bahasan mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang adalah 56,25. Hal ini merupakan angka yang sangat rendah dan jauh dibawah standar, karena nilai KKM untuk mata pelajaran matematika yang ditetapkan di MI Darussalam Bantal adalah 6,0. Setelah
dicari dan dilihat penyebabnya ternyata sebagian besar siswa kelas III di MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011 merasa binggung pada pokok bahasan mengukur daerah luas persegi dan persegi panjang. Penyebab hasil belajar matematika
rendah dapat dilihat dari
komponen penting dalam proses belajar mengajar yakni : kemampuan guru, kemampuan siswa, lingkungan tempat belajar, media atau alat peraga, dan materi atau bahan pembelajaran. Menurut Sriyono (1991:162) bahwa dalam pengajaran matematika diperlukan alat peraga. Suatu alat atau media dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep, mengingat corak berfikir siswa terutama usia SD/MI masih bersifat konkret. Dengan adanya media pendidikan atau alat peraga siswa akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika dengan senang dan gembira sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar. Siswa akan
senang tertarik,
terangsang
dan
bersikap
positif
terhadap
pembelajaran matematika. Menurut Bakar dan Fitriyah (2008:24) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran atau alat peraga pada pembelajaran matematika akan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan alat peraga atau media pendidikan dalam pembelajaran. Judul dalam penelitian ini adalah “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PETAK PERSEGI SATUAN DALAM MENGUKUR LUAS DAERAH PERSEGI DAN
PERSEGI PANJANG PADA SISWA KELAS III MI DARUSSALAM BANTAL KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: “Apakah penggunaan alat peraga petak persegi satuan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika dalam mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang siswa kelas III MI Darussalam Bantal Kec. Bancak Kab. Semarang tahun pelajaran 2010/2011?” C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika dalam mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dengan menggunakan alat peraga petak persegi satuan, pada siswa kelas III MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. D. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dalam memahami istilahistilah yang ada dalam judul perlu adanya penegasan istilah dan pembatasan ruang lingkup penelitian, bagian-bagian yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Peningkatan Peningkatan berasal dari kata tingkat mendapat imbuhan pe-an. Kata tingkat berarti jenjang, susuatu yang menunjukkan tinggi rendah tentang kelajuan dan kelas. Dengan demikian kata peningkatan dapat
diartikan sebagai perubahan kejenjang yang lebih tinggi atau mengalami kemajuan yang lebih baik. 2. Prestasi Belajar Matematika Menurut Arifin (1990:2-3) Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Dalam bahasa Indonesia “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi adalah hasil usaha yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya (KBBI, 1996:186). Prestasi adalah kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Prestasi merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan. Belajar adalah suatu proses aktif, mental, berfikir dan mengingat yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman terhadap suatu masalah (Sriyanti, 2009:6). Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi merupakan perubahan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran sehingga anak mempunyai pengertian, kecakapan, kepandaian dan kemampuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Prestasi belajar matematika adalah hasil akhir dari suatu proses yang telah dilakukan, dalam hal ini adalah berupa skor dari tes yang dikerjakan siswa. Jika skor dari tes itu menunjukkan hasil yang tinggi dengan banyaknya siswa yang mendapat nilai bagus dari sebelumnya ini berarti hasil belajar matematika meningkat. 3. Alat Peraga Alat
peraga
artinya
alat
bantu
untuk
menyampaikan
pembelajaran atau materi yang sisampaikan supaya mudah dimengerti
oleh siswa. Alat peraga merupakan alat bantu atau sumber yang digunakan guru dalam pembelajaran (Usman dan Asnawir, 2002:13). Menurut Anderson Alat peraga merupakan media perlengkapan yang digunakan untuk membantu guru mengajar (Hidayah, 2004:4). Jadi alat peraga merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar pelajaran mudah dipahani oleh siswa. 4. Persegi dan Persegi Panjang Persegi adalah segi empat yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: a) sisi-sisi yang berhadapan sejajar, b) keempat sudutnya sikusiku, c) keempat sisinya sama panjang. Persegi disebut juga bujur sangkar. Persegi panjang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki empat buah sudut yang kesemuannya adalah sudut siku-siku (Karim, 2009:25). 5. Pengukuran Petak Persegi Satuan Pengukuran merupakan suatu tindakan atau proses untuk memastikan luas atau kuantitas sesuatu. Pengukuran umumnya berkenaan dengan masalah kuantitatif. Oleh karena itu diperlukan alat bantu (Arifin, 1990:2). Pengukuran adalah proses membandingkan suatu obyek yang akan diukur dengan obyek yang telah diketahui ukurannya. Kedua obyek tersebut adalah sejenis atau serupa. Obyek yang telah diketahui ukurannya itu disebut satuan (Karim, 2009:3). Pengukuran luas daerah juga merupakan suatu proses membandingkan suatu daerah tertentu yang ingin diketahui ukurannya dengan suatu satuan standar petak persegi (Karim, 2009:15). Petak persegi satuan
adalah peraga yang dibuat dari mika atau plastik transparan, berbentuk daerah persegi yang diberi garis sehingga membentuk petak-petak persegi, yang tiap petak berukuran sama sebagai alat pengajaran. Dengan demikian batasan istilah judul penelitian tindakan kelas ini secara keseluruhan adalah suatu penelitian tindakan kelas yang bertujuan menaikkan taraf hasil berlatih dalam mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dengan alat peraga (petak persegi satuan) yang berfungsi untuk membangkitkan motivasi belajar, memberi kejelasan dan memberi rangsangan
siswa dalam belajar, sehingga tercipta hasil belajar dan
prestasi yang baik bagi siswa-siswa kelas III MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan hipotesis sebagai berikut: “Penggunaan alat peraga petak persegi satuan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika dalam mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang siswa kelas III MI Bantal Kec. Bancak Kab. Semarang tahun pelajaran 2010/2011”. 2. Indikator Keberhasilan Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan indikator yang ingin dicapai pada siklus tindakan terakhir sebagai berikut: Prestasi belajar siswa dari segi afektif dan psikomotorik menunjukkan kemampuan dan keaktifan siswa meningkat. Prestasi siswa dari segi kognitif mencapai nilai sesuai dengan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan madrasah untuk mata pelajaran Matematika yaitu 6,0.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoritis maupun praktis. 1. Dari segi teoritis, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa ilmu pengetahuan, bagi pemilihan pendekatan pembelajaran, pada khususnya dalam menggunakan alat peraga yang dilakukan pada siswa MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak pada mata pelajaran Matematika, dan dapat juga digunakan pada mata pelajaran yang lain. 2. Dari segi praktis a. Bagi siswa 1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang melalui penggunaan alat peraga petak persegi satuan. 2) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. a. Bagi Sekolah 1) Memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran Matematika maupun mata pelajaran yang lain. 2) Meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada pembelajaran Matematika.
b. Bagi guru / peneliti 1) Mendapatkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam menyampaikan materi Matematika. 2) Meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar sebagai wujud inovasi dalam dunia pendidikan. 3) Sebagai
masukan
bagi
guru
Matematika
dalam
upaya
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. c. Bagi instansi / lembaga Bagi MI Darussalam Bantal, dapat memperoleh ilmu, pengertian dan pemahaman tentang manfaat penggunaan alat peraga petak persegi satuan dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa. d. Bagi Pengembangan Keilmuan Menjadi rujukan penelitian yang dilakukan orang lain yang tertarik dan mengalami masalah yang sama. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alasan peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai subyek yang diteliti/ pelaku. Penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus. Dalam setiap siklus mempunyai 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
2. Subyek, waktu, dan lokasi Penelitian a. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa kelas III MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak dengan jumlah 16 siswa, terdiri dari 9 laki-laki dan 7 perempuan. Dipilihnya siswa kelas III ini dengan alasan karena siswa kesulitan mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dalam pembelajaran matematika. Diharapkan dengan penggunaan alat peraga petak persegi satuan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika dalam mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang siswa kelas III MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. b. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 3 bulan yang dimulai pada bulan Oktober - Desember 2010. c. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Dengan pertimbangan bahwa selain karena permasalahan yang ada, lokasi tersebut merupakan tempat mengajar peneliti dan belum pernah untuk penelitian. 3. Langkah-langkah (siklus) Penelitian Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahapan meliputi : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Siklus pemecahan masalah menurut Arikunto ( 2006:16) Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan
Refleksi
SIKLUS III
Pelaksanaan
Pengamatan
Dalam Penelitian tindakan kelas ini, peneliti memerlukan beberapa siklus/tahapan hingga dapat mencapai hasil yang sesuai dengan indikator penelitian. Adapun tahap penelitian tersebut yaitu : a. Perencanaan (Planing) Peneliti telah menyiapkan rencana pembelajaran, media pembelajaran matematika yaitu alat peraga petak persegi satuan untuk memudahkan siswa dalam mengukur luas persegi dan persegi panjang. Peneliti mengarahkan siswa untuk melakukan, mengamati dan menemukan sendiri pengetahuan yang ada. b. Pelaksanaan Tindakan ( Action) Peneliti menyajikan materi pembelajaran matematika dalam mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang menggunakan alat peraga petak persegi satuan.
c. Pengamatan ( Observasition) Peneliti melakukan pengamatan, perhatian siswa, tanggapan siswa, dan keaktifan siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berkaitan dengan tolak ukur yang di pakai dalam pelaksanaan Observasi, maka kriteria yang dipakai adalah sebagai berikut: 1)
Terjadinya
peningkatan
praktek
pembelajaran,
seperti:
peningkatan minat belajar siswa. 2)
Terjadinya
keterlibatan
siswa
secara
maksimal
untuk
tercapainya proses pembelajaran. d. Refleksi ( Reflection ) Refleksi dalam penelitian tindakan kelas di pahami sebagai kegiatan analisis-analisis, pemaknaan, penjelasan dan evaluasi terhadap informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Tindakan ini tidak hanya dilakukan di akhir tindakan, melainkan di lakukan pada saat merancang tindakan, saat tindakan di lakukan dan saat setelah berakhir kegiatan refleksi di arahkan tidak saja pada diri guru, melainkan seluruh konteks pembelajaran yang di lakukannya, termasuk siswa dan lingkungannya. 4. Instrumen Penelitian Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut: a. Lembar Observasi
1) Lembar Observasi bagi guru di gunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang berlangsung oleh pengamat atau rekan guru. 2) Lembar Observasi bagi siswa, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung. b. Pedoman Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambar umum sekolah, keadaan proses pembelajaran dan hasil evaluasi yang berlangsung. c. Lembar Evaluasi/Tes 5. Tehnik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian ini penulis menggunakan : a. Observasi ( Pengamatan ) Peneliti dibantu oleh teman seprofesi untuk mengamati langsung proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa di kelas III MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. b.
Metode Dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan siswa serta proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar siswa kelas III MI Darussalam Bantal tahun pelajaran 2010/2011.
c. Tes Menurut Arifin (1990:22) Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi, yang di dalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh siswa kemudian pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan nilai tentang perilaku siswa tersebut. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat yang digunakan untuk
mengukur
ketrampilan,
pengetahuan,
inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Metode tes adalah serentetan pertanyaan latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150) dan digunakan untuk memperoleh data tentang pencapaian hasil belajar kognitif siswa sehingga mengetahui tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh siswa setelah memperoleh proses pembelajaran. Dalam penelitian ini diperoleh data berupa data prestasi belajar diantaranya kognitif, afektif, dan psikomotorik (Syah, 1995:151). 6. Analisis Data Dalam rangka menyusun dan mengolah data yang terkumpul melalui wawancara, catatan lapangan, observasi dan evaluasi. Adapun metode analisis dihitung menggunakan statistik sederhana yaitu untuk mengetahui rata-rata dari hasil data observasi, maka dirumuskan sebagai berikut, Rumus Analisis Persentase :
f P =
X 100 % N
Keterangan : P
= Persentase
F
= Frekuensi
N
= Jumlah siswa (Djamarah, 2000:226)
B. Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut : 1. Bagian awal skripsi memuat tentang halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran. 2. Bagian inti skripsi terdiri atas V bab yang meliputi : Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut: Bab
I
Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab
II Kajian Pustaka
Berisi tentang : kajian tentang prestasi belajar, kajian tentang belajar matematika, kajian tentang alat peraga, dan sekilas tentang petak persegi satuan. BAB
III Pelaksanaan penelitian Beerisi : gambaran umum lokasi penelitian, subyek penelitian, deskripsi pelaksanaan penelitian (siklus I, siklus II, dan siklus III).
BAB IV
Hasil Peneltiian dan Pembahasan
Berisi : hasil penelitian dan pembahasan, yaitu bab yang menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan serta perbandingan hasil prestasi antar siklus. BAB V
Penutup
Berisi : Kesimpulan dan Saran terhadap hasil penelitian. 3. Bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Secara etimologis kata prestasi berasal dari Belanda, yaitu “prestatie” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha (Arifin, 1990:2-3). Para ahli pendidikan memiliki pandangan yang berbeda dalam mengartikan istilah belajar. Namun perbedaan tersebut masih dalam tahap kewajaran yang justru menjadi pemahaman tentang belajar, berikut ini dikemukakan pendapat beberapa tokoh yang menjelaskan tentang pengertian belajar. Menurut Crow and Crow (Sriyanti, 2009:17) belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan situasi baru. Belajar adalah proses ditandai dengan adanya perbuahan-perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahamannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek individu. Menurut Hamalik (2002:16) belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang berkat pengalaman dan pelatihan, Hilgard dan Bower (dalam Purwanto, 1997:84) belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang
dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan dasar kecenderungan respons pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Sedangkan menurut Morgan dalam buku yang sama
menambahkan bahwa belajar
adalah perubahan
tingkah laku karena pengalaman dan latihan. Menurut Lilik Sriyanti (2009:6-7) dalam bukunya ”Psikologi Pendidikan”, menambahkan dari berbagai pengertian dan definisi belajar dapat diambil pokok-pokok penting yang merupakan karakteristik dari belajar antara lain: a. Belajar membawa perubahan baik potensial maupun aktual. Perubahan yang terjadi pada individu sebagai hasil dari perbuatan belajar. b. Perubahan hasil belajar dicirikan dengan diperolehnya kecakapan baru, yang bersifat positif fungsional. c. Perubahan hasil belajar terjadi karena usaha, artinya dilakukan dengan sengaja. Dalam Al-Qur’an sendiri juga terdapat anjuran untuk belajar (membaca) yang dijelaskan dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 dan merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW:
Artinya: 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah merupakan hasil dari aktivitas belajar siswa baik berupa usaha, latihan, dan pengalaman serta di pengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Adapun hasil yang diperoleh oleh anak didik setelah mereka mengikuti pelajaran adalah berupa kecakapan pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Sedangkan perubahan yang diharapkan adalah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kecakapan, kebiasaan maupun sikap mental. Untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang dilakukan setelah proses belajar tersebut perlu diadakan penelitian. Hasil penelitian tersebut memberikan gambaran secara nyata mengenai hasil perubahan. Hasil perubahan tersebut biasa disebut prestasi belajar.
2. Fungsi Prestasi Belajar Fungsi prestasi belajar, antara lain : a. Prestasi
belajar
sebagai
indikator
kualitas
dan
kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Asumsinya bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidik. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat di jadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam hal ini bahwa dalam prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. e.
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik (Arifin, 1990:3).
3. Ciri-ciri Belajar Proses belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku dalam belajar maka terdapat ciri-ciri perubahan tingkah laku tersebut seperti dikemukakan oleh Slameto (1991:3-5) dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu : a. Perubahan terjadi secara sadar Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya ia merasa telah terjadi adanya perubahan dalam dirinya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara kesinambumgan,tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan mengebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar meliputi suatu proses belajar dan perubahan keseluruhan tingkah laku. 4. Prinsip-prinsip Belajar Untuk melengkapi pengertian dan pemahaman mengenai makna belajar, perlu dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan
belajar. Menurut Hamalik (2002:280) prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut : a. Belajar adalah suatu proses aktif, dimana terjadi hubungan saling mempengaruhi secara dinamis antara siswa dengan lingkungan. b. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah, dan jelas bagi siswa, karena tujuan akan menuntut dalam belajar. c. Belajar paling efektif bila didasari motivasi yang murni bersumber dari dalam dirinya sendiri. d. Dalam belajar senantiasa ada rintangan dan hambatan, karena itu siswa harus sanggup mengatasi secara tepat. e. Belajar memerlukan bimbingan, baik dari guru atau tuntunan dari buku pelajaran. f. Jenis belajar yang paling utama adalah untuk berpikir kritis, lebih baik dari pada pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis. g. Cara belajar yang paling efektif dalam bentuk pemecahan masalah melalui kerja kelompok, asal masalah tersebut telah didasari bersama. h. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga memperoleh pengertian-pengertian. i.
Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa yang telah dipelajari dapat dikuasi.
j. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan dan hasil. k. Belajar berhasil apabila pelajar telah sanggup mentrasferkan atau menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Pada Prinsipnya belajar adalah merupakan suatu aktifitas yang berlangsung dengan melalui proses dimana proses tersebut tidak lepas adanya pengaruh. Demikian halnya dengan prestasi atau hasil belajar bidang studi Matematika yang merupakan hasil adanya suatu proses atau aktivitas belajar juga tidak lepas dari adanya pengaruh tersebut. Berkaitan dengan hal ini Sumadi Suryabrata (Sriyanti, 2009:24) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain adalah sebagai berikut :
a. Faktor eksternal 1) Faktor non sosial Faktor non sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar, diantaranya berupa cuaca, alat, gedung dan sejenisnya. 2) Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat termasuk teman pergaulan anak. Faktor sosial yang di maksud di sini adalah faktor manusiawi yang dalam hal ini adalah adanya interaksi antara sesama manusia yakni lingkungan di mana anak itu melakukan pendidikan. Lingkungan pendidikan dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a) Lingkungan keluarga Keluarga adalah lingkungan utama yang di kenal dan digeluti oleh anak didik. Pada lingkungan ini banyak indentifikasi
yang
di
peroleh
anak
dari
anggota
keluarganya, baik yang berupa bimbingan atau didikan. Secara informal anak diberikan pengetahuan yang tidak diberikan di sekolahnya. Berkaitan dengan lingkungan keluarga ini, maka keluarga yang sehat akan sangat berarti besar untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran kecil maupun besar yaitu pendidikan bangsa, Negara, dan dunia (Slameto, 1991:61). b) Lingkungan Sekolah Sebagai mana telah kita ketahui bersama bahwa lingkungan sekolah adalah merupakan lingkungan belajar secara sistematis dan terampil serta terarah. Sekolah merupakan tempat belajar yang sangat efektif, maka dari itu tugas dan tanggung jawab sekolah mempunyai arti yang sangat besar dalam mempengaruhi pendidikan anak (Sriyanti, 2009:24) . c) Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting terhadap berhasil atau tidaknya pendidikan. Karena pendidikan anak itu sangat dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan.
Mengingat
demikian
besarnya
pengaruh dari lingkungan masyarakat maka perlu sekali untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap siswa atau anak didik, sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya dengan hasil yang maksimal dan memuaskan. b. Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1). Faktor fisiologi Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari: a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini misalnya, tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar. b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait
dengan fungsi panca indera merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam individu. c) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat
kecerdasan,
motivasi,
minat,
bakat,
sikap,
kepribadian kematangan dan lain sebagainya. Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar. Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung) namun bisa juga negatif (menghambat) (Sriyanti, 2009:21). Dalam kegiatan belajar siswa, faktor psikologis ini akan memberikan andil dan pengaruh yang cukup besar, karena faktorfaktor psikologis ini anak senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal (Sardiman,
1994:88).
Adapun
faktor
psikologis
adalah
yang
berhubungan dengan kejiwaan peserta didik. Yang termasuk dalam faktor ini adalah kecerdasan, perhatian, bakat, minat, emosi dan motivasi. Motivasi sangatlah berpengaruh terhadap prestasi belajar. Motivasi adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, psikomotor, maupun afektif (sikap). Menurut Winataputra motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas bila motornya tidak ada maka aktivitastidak akan terjadi. Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri. Seseorang melakukan
aktivitas
karena
ada
faktor
pendorong
dari dalam dirinya. Begitu pula
dengan kegiatan belajar, siswa
melakukan belajar karena adanya dorongan untuk melakukan aktivitas itu demi tujuan yang diinginkan. Dalam hubungan dengan belajar ini, motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan seseorang melakukan aktivitas belajar. Dengan adanya faktor penggerak, siswa akan melakukan kegiatan belajar, dengan segenap energi yang dimiliki secara optimal. Jadi dalam hal ini motivasi mempunyai peranan untuk menumbuhkan gairah, merasa senang, dan bersemangat melakukan aktivitas belajar. Sardiman (1994:84) mengatakan bahwa dengan motivasi yang tinggi senantiasa akan melakukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Dari pendapatan tersebut diatas bahwa siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan menaruh perhatian yang besar terhadap pelajaran yang diberikan dan diaktualisasikan dalam kegiatan belajarnya. Berdasarkan peranan dari motivasi tersebut, menurut Sardiman (1994:85) motivasi belajar mempunyai empat fungsi yaitu sebagai berikut : a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor dari setiap kegiatan belajar yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai, sesuai yang diinginkan. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dan sesuai dengan tujuan serta menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat lagi tujuan tersebut.
d. Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk pencapaian prestasi belajar. Dari fungsi-fungsi motivasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi mendorong untuk berbuat, menentukan arah perbuatan
belajar, menyeleksi perbuatan
belajar,
berfungsi
meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian maka motivasi yang dimiliki siswa, semakin tinggi intensitas belajarnya, semakin tinggi pula kemungkinan untuk berhasil dan untuk berprestasi. B. Kajian Tentang Matematika 1. Ruang lingkup matematika Matematika merupakan mata pelajaran yang penting dalam kehidupan manusia baik secara formal maupun secara ilmu. Secara formal matematika merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai oleh semua siswa mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir Nasional (UAN). Departemen Agama RI (2004:174) dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (MI) memaparkan bahwa ruang lingkup pada standar kompetensi matematika meliputi bilangan, pengukuran dan geometri, dan pengelolaan data : a. Kompetensi
dalam
bilangan
ditekankan
pada
kemampuan
melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan. b. Kompetensi dalam pengukuran dan geometri ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi sifat dan unsur bangun datar dan
bangun ruang serta menentukan keliling, luas, dan volume dalam pemecahan masalah. c. Kompetensi dalam pengelolaan data ditekankan pada kemampuan mengumpulkan, menyajikan, dan mengolah data. Belajar matematika seharusnya menggunakan cara yang kreatif dan menyenangkan
menginggat
anak-anak pada usia SD/MI
mempunyai kebutuhan untuk belajar dan bermain yang dapat membawa kegembiraan. Sarana yang menarik, bermutu, dan efektif sangat berperan dalam meningkatkan minat maupun penerimaan anak dalam mempelajari matematika. Materi pelajaran yang diberikan dengan sarana yang tepat guna dapat bertahan lebih lama di dalam ingatan siswa karena sifat sarana mempunyai daya stimulus yang kuat. (Chaeruddin dalam Bakar dan Fitriyah, 2008:2). Brunner (dalam Simanjuntak, 1993:70)
mengatakan tentang
belajar matematika sebagai berikut : “Belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat dalam materi-materi yang dipelajari serta menjalankan hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur itu. Lain dari itu peserta didik lebih mudah mengingat matematika itu, bila yang dipelajari merupakan pola yang terstruktur.” Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar matematika mempunyai empat aspek yaitu fakta, konsep, prinsip dan skill. a. Fakta adalah sesuatu yang sesuai dengan kenyataan atau sesuatu yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Contoh : simbol, angka, notasi.
b.
Konsep
adalah
ide
abstrak
yang
dimungkinkan
mengelompokkan benda-benda (obyek) ke dalam
untuk
contoh atau
bukan contoh. Konsep memiliki tiga dimensi yaitu : 1) Internalisasi pengembangan pola mental yang memberikan pada kita untuk merasakan dan menggunakan konsep tersebut. 2) Verbalisasi atau kemampuan mendefinisikan konsep tersebut. 3)
Nama artinya mengetahui nama yang memberikan pada konsep-konsep tersebut. Contoh konsep adalah persegi, persegi panjang, lingkaran.
c. Prinsip sebagai pola hubungan fungsional antara konsep-konsep, prinsip-prinsip pokok disebut hukum atau teorema yang disajikan dalam bentuk rumus. Contoh prinsip adalah penjumlahan dua bilangan real adalah komutatif, dua garis lurus yang tidak sejajar dan terletak dalam suatu bidang datar akan berpotongan di satu titik. d. Skill (keterampilan) adalah keterampilan mental untuk menjalankan prosedur dalam menyelesaikan masalah atau suatu kemampuan memberikan jawaban yang benar dan
cepat. Contoh dari skill
adalah kemampuan dapat menyelesaikan materi pengukuran luas daerah persegi dan persegi panjang. 2. Fungsi matematika Menurut Departemen Agama (2004:173) matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi bilangan, pengukuran,
geometri,
dan
pengelolaan
data.
Matematika
juga
berfungsi
mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel. 3. Tujuan matematika Tujuan pembelajaran matematika menurut Departemen Agama RI (2004:173-174) antara lain : a. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, ekaplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsistensi. b. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba. c. Mengembangkan kemampuan mamacahkan masalah. d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa-siswa SD/MI setelah selesai mempelajari matematika bukan saja diharapkan memiliki sikap kritis, jujur, cermat, dan cara berpikir logis dan rasional dalam menyelesaikan suatu masalah, melainkan juga harus mampu menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari, serta memiliki pengetahuan matematika yang cukup kuat sebagai bekal untuk mempelajari matematika lebih lanjut dan dalam mempelajari ilmu-
ilmu lain. Dengan demikian tujuan umum pendidikan matematika pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah memberi tekanan pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta juga memberi tekanan pada keterampilan dan penerepan matematika. C. Alat Peraga 1. Pengertian alat peraga Pada dasarnya secara individual manusia itu berbeda-beda. Demikian pula dalam memahami konsep-konsep abstrak akan dicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang berbeda. Suatu keyakinan bahwa anak belajar melalui dunia nyata menuju ke dunia abstrak dengan memanipulasi
benda-benda
nyata
dapat
digunakan
sebagai
perantaranya. Setiap konsep abstrak dalam matematika yang baru dipahami anak perlu segera diberikan penguatan supaya mengendap, melekat dan tahan lama tertanam, sehingga menjadi miliknya dalam pola pikir maupun pola tindakan. Dalam pengajaran matematika diperlukan alat peraga (Sriyono, 1991:162). Suatu alat atau media dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep, mengingat corak berfikir siswa masih bersifat konkrit. Menurut Darhim (Hidayah dan Sugiarto, 2004:4) Alat peraga merupakan
bagian
dari
media
pendidikan
penggunaannya
diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran mata pelajaran matematika dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Pentingnya alat peraga
Penggunaan alat peraga pembelajaran pada pembelajaran matematika akan dapat meningkatkan mint dan prestasi belajar siswa. Selain itu bahwa dengan menggunakan alat peraga pembelajaran yang efektif, kreatif, dan menarik melalui alat peraga petak persegi satuan diharapkan akan termotivasi baik murid maupun guru, terutama murid, minatnya akan terbangun yang pada akhirnya akan menimbulkan sikap positif pada mata pelajaran matematika (Bakar dan Fitriyah, 2008:21). Menurut Hidayah dan sugiarto (2004:5) nilai praktis dari pengunaan alat peraga antara lain: a. Mampu mengatasi keterbatasan pengalaman pribadi siswa b. Mampu mengatasi keterbatasan ruang kelas c. Mampu mengatasi keterbatasan ukuran benda d. Mampu mengatasi keterbatasan kecepatan gerak benda e. Mampu mempengaruhi motivasi belajar siswa f. Mampu mempengaruhi daya abstraksi siswa g. Memungkinkan pembelajaran yang lebih bervariasi Untuk menggunakan alat peraga pembelajaran, hendaknya memperhatikan persyaratan dalam penggunaan alat peraga sebagai berikut : a. Tahan lama b. Bentuk dan warna menarik c. Dapat menyajikan dan memperjelas konsep d. Ukuran sesuai dengan kondisi fisik siswa e. fleksibel g. tidak membahayakan siswa
h. mudah disimpan saat tidak digunakan ( Hidayah dan Sugiarto, 2004:7) 3. Faktor-faktor dalam menentukan alat peraga Menurut Simanjuntak dan Pasaribu (1983:36-37) ada beberapa faktor yang dipakai dalam menentukan alat peraga yaitu : a. Berdaya-guna (Effectiveness) Alat peraga itu benar-benar berguna dan membantu siswa dalam menerima materi pelajaran. b. Kesederhanaan Alat peraga yang kompleks membutuhkan banyak waktu bagi pengajar dan penggunanya. Seandainya alat peraga yang sederhana dapat memberikan hasil yang optimal, maka alat peraga yang sederhana itu yang harus dipakai. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat yang sederhana dan mudah di dapat yaitu : kertas karton, plastik mika yang digaris membentuk petak-petak persegi, dan isolatip. c. Jumlah waktu yang tersedia dalam menyiapkan alat peraga Waktu yang peneliti butuhkan dalam menyiapkan alat peraga tersebut juga tidak terlalu lama, karena semua alat yang dibutuhkan mudah didapat. d. Fasilitas lingkungan yang mengharuskan digunakannya alat peraga. Dari uraian di atas dijelaskan bahwa penggunaan alat peraga dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar. Alat peraga dapat mengatasi beberapa masalah pengajaran dan
dapat menunjang
tercapainya tujuan pengajaran. Akan tetapi ini sama dengan syarat kita untuk dapat memilih dan menggunakannya. Oleh karena itu ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan alat peraga yang akan dipakai. Beberapa kriteria yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut : a. Alat peraga sebaiknya sederhana. b. Mudah diperoleh. c. Mudah digunakan. d. Mudah disimpan. e.
Memperlancar pengajaran.
f. Dapat digunakan untuk beberapa topik. g. Tahan lama. h.
Disertai petunjuk.
i.
Sesuai dengan topik yang diajarkan.
j.
Disertai lembar kerja.
k.
Tidak menimbulkan salah tafsir.
l.
Mengarah pada satu pengertian.
m. Disesuaikan. D. Petak Persegi Satuan Menurut Hidayah dan Sugiarto (2004:20) yang dimaksud dengan petak persegi satuan untuk menentukan luas daeerah persegi dan persegi panjang adalah peraga yang dibuat dari plastik transparan (mika) berbentuk persegi atau persegi panjang, digaris menjadi petak-petak persegi. Dalam menentukan luas daerah persegi dan persegi panjang ada syarat yang harus
dikuasai oleh siswa yaitu siswa mengenal satuan panjang dan satuan luas serta mengenal persegi dan persegi panjang beserta unsur-unsurnya. Menurut Sriani dan Triyono (2008:34) dalam bukunya ”Belajar Matematika dari lingkungan sekitar” dijelaskan bahwa bentuk (gambar) dan cara menentukan luas daerah persegi dan persegi panjang menggunakan petak persegi, dapat dilihat dalam gambar berikut : Gambar Bentuk petak persegi 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1. Menentukan Rumus Luas Daerah Persegi Prasyarat
: Mengenal satuan sisi dan satuan luas
Cara penggunaan
: Mengambil tiga model daerah persegi
(i)
S
(ii)
S
(iii) a. Tempelkan tiga model daerah persegi pada papan planel seperti pada gambar di atas. b. Perhatikan pada setiap gambar persegi (i), (ii), dan (iii) diatas, kemudian isi tabel berikut : Daerah Persegi
Sisi
sisi
Luas Daerah
Gambar (i)
3
3
9 = 3 x 3
Gambar (ii)
4
4
16 = 4 x 4
Gambar (iii)
S
S
S
x S
c. Berdasarkan pembahasan di atas, jika persegi mempunyai sisi = s, maka daerahnya memiliki luas L = s x s
2. Menentukan Rumus Luas Daerah Persegi Panjang Persyaratan
: mengenal satuan panjang, satuan lebar dan luas
Cara penggunaan
: Mengambil tiga model daerah persegi panjang
(i)
(ii) P
L
a. Tempelkan tiga model daerah persegi panjang pada papan planel seperti pada gambar di atas b. Perhatikan pada setiap gambar persegi panjang (i), (ii), dan (iii) diatas, kemudian isi tabel berikut : Daerah Persegi Panjang
Lebar
Luas Daerah
Gambar (i)
3
2
6 = 3 x 2
Gambar (ii)
4
3
12 = 4 x 3
Gambar (iii)
P
L
P
Panjang
x
L
c. Berdasarkan pembahasan di atas, ternyata untuk daerah persegi panjang secara umum, jika persegi panjang mempunyai panjang = p, dan lebar = l, maka daerahnya memiliki luas L = p x l
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis MI Darussalam Bantal Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bantal terletak di Desa Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Desa Bantal merupakan Desa yang berbatasan langsung dengan daerah Kabupaten Boyolali dan Grobogan. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut: a. Sebelah timur berbatasan dengan jalan desa yang langsung menghubungkan dengan daerah Kabupaten Boyolali dan Grobogan. b. Sebelah selatan berbatasan dengan perkampungan warga. c. Sebelah barat berbatasan dengan Masjid Jami’ Darussalam Desa Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. d. Sebelah utara berbatasan dengan area persawahan milik warga. 2. Sejarah Singkat Berdirinya MI Darussalam Bantal Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bantal didirikan pada tanggal 12 Juni 1965. Berdirinya MI Darussalam Bantal diprakarsai oleh tokohtokoh agama Islam desa Bantal diantaranya Bp. KH. Khudlori, Bp. KH. Khomaedi, Bp. KH. Muhtarulloh, Bp. Muh. Khozin (Alm) dan di bantu oleh masyarakat desa Bantal. MI Darussalam Bantal didirikan dengan tujuan supaya putra-putri masyarakat Bantal dan sekitarnya bisa belajar terutama pendidikan agama Islam dan juga pengetahuan umum. Tanah tempat didirikannya MI Darussalam Bantal adalah tanah wakaf dari salah seorang warga dan sudah menjadi hak milik MI Darussalam Bantal sepenuhnya dengan luas tanah 910 m².
3. Keadaan Gedung MI Darussalam Bantal Jumlah gedung MI Darussalam Bantal sudah layak dan memadai sebagai salah satu sarana pendididkan. Gedung-gedung yang dimiliki MI Darussalam Bantal meliputi: a. Ruang kelas 6 lokal untuk kelas I - VI dengan ukuran 6 x 7 m² b. Ruang guru 1 lokal ukuran 7 x 9 m² terbagi menjadi ruang kepala sekolah, ruang guru dan perpustakaan. c. Ruang kesehatan d. WC 3 lokal 2 WC untuk siswa dan 1 WC untuk guru. e. Gudang 4. Keadaan Pengajar atau Guru MI Darussalam Bantal Jumlah guru yang mengajar di MI Darussalam Bantal seluruhnya berjumlah 8 orang. Selain bertugas secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, para guru juga bertanggungjawab terhadap program ekstra kulikuler. Untuk lebih jelasnya mengenai data guru MI Darussalam Bantal dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Keadaan Kepala dan Guru MI Darussalam Bantal Tahun Ajaran 2010/2011 No
Nama/NIP
TTL
L/P
Ijzh
Jab.
1
Muhlasin, A.Ma
Smg, 19-03-1977
L
D2
Kep. Sek
2
Siti Anisa'un Nasiha, S.Pd NIP. 198202072005012009
Mgl, 07-02-1982
P
SI
Guru Kls III
3
Siti Musiyam, A.Ma
Smg, 23-06-1984
P
D2
Guru Kls IV
4
Muhamad S.P.dI
Smg, 04-08-1984
L
SI
Guru Kls VI
Muslihin,
Lanjutan tabel 3.1 5
Uswatun Khoiriyah, S.Pdi
Smg, 21-04-1982
P
SI
Guru Kls V
6
Rizka fanti
Smg, 06-12-1986
P
SMA
Guru Kls II
7
Windarti
Smg, 19-01-1987
P
SMA
Guru Kls I
8
Siti Nuryani
Smg, 13-08-1987
P
MAN
Guru Mapel
Sebagian guru yang mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bantal belum memenuhi persyaratan sebagai seorang guru yaitu sudah memiliki ijazah minimal S1. Ada lima guru belum memiliki ijazah SI namun sekarang sedang melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Mayoritas guru-guru
yang mengajar di MI
Darussalam Bantal berdomisili tidak jauh dari madrasah ini sehingga memudahkan siswa maupun wali siswa untuk berkomunikasi langsung dengan guru-guru tersebut baik untuk bertanya tentang tugas rumah maupun hal-hal lain. 5. Keadaan Siswa MI Darussalam Bantal Jumlah peserta didik MI Darussalam Bantal dari kelas I sampai kelas VI tahun pelajaran 2010/2011 seluruhnya berjumlah 87 siswa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Data Keadaan Peserta Didik MI Darussalam Bantal Tahun Ajaran 2010/2011 Kelas I II III IV V VI Jumlah
Jumlah L 5 7 9 6 5 9 41
Siswa P 7 7 7 12 7 6 46
Jumlah LP 12 14 16 18 12 15 87
6. Visi, Misi, dan Tujuan MI Darussalam Bantal a. Visi : ”terwujudnya generasi Islam yang terampil qiro’ah, tekun beribadah, berakhlakul karimah dan unggul dalam prestasi.” b. Misi : 1) Menyelenggarakan
pendidikan
yang
berkualitas
dalam
pencapaian prestasi, 2) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari Alqur’an dan menjalankan ajaran agama Islam, 3) Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat, 4) Meningkatkan
pengetahuan
dan
profesionalisme
tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan, 5) Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntanbel. a. Tujuan : ”Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.” 7. Kurikulum MI Darussalam Bantal Kurikulum yang diajarkan di MI Darussalam Bantal adalah sebagai berikut : a. Kurikulum KTSP yang memuat jenis-jenis mata pelajaran serta pembagian
waktu masing-masing mata pelajaran. Adapun mata
pelajaran yang diajarkan di MI Darussalam Bantal adalah:
Pendidikan Agama Islam yang meliputi: Alquran Hadis, Fiqih, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani, olahraga dan Kesehatan. Serta ada muatan lokal yang meliputi: BTA, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa dan Ke-NUan. b. Kegiatan ekstrakurikuler yang diajarkan di MI Darussalam Bantal antara lain adalah kepramukaan, qiro’ah dan olah raga, serta ketrampilan
dan
seni
budaya
yang semua
termuat
dalam
pengembangan diri. c. Program Pembiasaan yaitu Asmaul husna sebelum mulai pelajaran dan hafalan do’a sehari-hari serta hgafalan suarat-surat pendek. B.
Subyek Penelitan Sesuai dengan judul penelitian “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Penggunaan Alat Peraga Petak Persegi Satuan dalam Mengukur Luas Daerah Persegi dan Persegi Panjang pada Siswa Kelas III MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”. Sebagai subyek penelitiannya adalah siswa kelas III beserta guru MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas III MI Darussalam Bantal No 1 2 3
Nama A B C
Jenis Kelamin P P L
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
D E F G H I J K L M N O P
P L L L L L L L P L P P P
Karakteristik siswa sebagai subjek penelitian lebih detailnya dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Usia rata-rata siswa 9 tahun. 2. Kemampuan siswa rata-rata sedang. 3. Sebagian siswa pasif dan malu bertanya. 4. Siswa kurang mendapat perhatian dari orang tua. 5. Sebagian siswa yang sering tidak mengerjakan PR. 6. Latar belakang pendidikan orang tua atau keluarga sebagian besar berpendidikan rendah. 7. Latar belakang ekonomi orang tua siswa mayoritas menengah kebawah dengan berprofesi sebagai petani atau buruh tani. Faktor-faktor yang akan diteliti adalah Prestasi belajar siswa dengan penekanan pada : 1. Siswa Dalam penelitian ini diperoleh data berupa data prestasi belajar diantaranya kognitif, afektif, dan psikomotorik. a. Aspek Kognitif (Kemampuan Siswa)
Dari aspek kognitif prestasi belajar siswa tercermin pada nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar siswa. Data diambil pada bagian akhir dari seluruh rangkaian proses pembelajaran dalam setiap siklus dengan menggunakan perangkat tes (Syah,1995:154). Setelah data diperoleh, selanjutnya dianalisis oleh peneliti dan pengamat untuk menentukan tingkat keberhasilan penelitian. b. Aspek Afektif (Perhatian Siswa) Penilaian afektif dapat diukur dari sikap dan perbuatan siswa (Syah,1995:155). Ketertarikan siswa terhadap materi yang dibahas dengan penggunaan alat peraga petak persegi satuan, ketertarikan siswa terhadap cara guru mengajar, semangat dan antusias siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, dan keiginan siswa untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika. c. Aspek Psikomotorik (Keaktifan Siswa) Dari aspek psikomotorik prestasi siswa dapat diukur melalui keaktifan siswa (Syah,1995:156). Keaktifan merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya penelitian. Hal ini tampak dari kehadiran siswa dalam kegiatan belajar mengajar, keaktifan mengerjakan tugas rumah, keaktifan bertanya, keaktifan menjawab pertanyaan, keaktifan mengerjakan tugas, dan keaktifan bekerjasama. 2. Guru Guru merupakan variabel penelitian, yang perlu diamati dengan tujuan menjaring informasi tentang pengaruh ketrampilan guru terhadap prestasi belajar, keaktifan dan antusias siswa. Adapun observasi terhadap
guru diantaranya Persiapan guru dalam mengajar, membuka pelajaran, penyajian materi dengan penggunaan alat peraga pembelajaran, penguasaan materi pelajaran, pengelolaan kelas, menutup pelajaran. Mata pelajaran yang dijadikan obyek penelitian adalah mata pelajaran Matematika sesuai dengan kompetensi dasar atau silabus pada saat penelitian ini dilaksanakan. Maka pokok bahasan yang diambil yaitu Mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dimulai tanggal 25 Oktober 2010 sampai 15 Nopember 2010. C.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan luas persegi dan persegi panjang tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian pembelajaran Matematika dengan sub pokok bahasan menentukan luas daerah persegi dan persegi panjang menggunakan alat peraga petak persegi satuan dilaksanakan sebanyak 3 siklus dan satu kali pertemuan pra siklus atau saat observasi. Penelitian tersebut menggunakan jam pelajaran Matematika sesuai dengan jadwal pelajaran Matematika kelas III MI Darussalam Bantal. Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan pra siklus, tanggal 25 Oktober 2010 2. Kegiatan siklus I, tanggal 01 Nopember 2010 3. Kegiatan siklus II, tanggal 08 Nopember 2010 4. Kegiatan siklus III, tanggal 15 Nopember 2010 Sesuai dengan gagasan penulis maka penelitian tindakan kelas ini akan ditempuh dalam 3 siklus, tiap siklus mencakup tahapan: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
1. Siklus I Siklus
ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 01 Nopember
2010. Pelaksanaan tindakan Siklus I ini dilakukan dalam empat tahap, dengan alur perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan interprestasi, dan refleksi, secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Mempersiapkan materi Matematika pokok bahasan luas daerah bangun datar, dengan sub pokok bahasan menentukan luas daerah persegi dan persegi panjang. 2) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan alat peraga petak persegi satuan pada pokok bahasan luas daerah persegi dan persegi
panjang termasuk merancang teknik,
pendekatan yang digunakan serta menyusun satuan pelajaran. 3) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. 4) Membuat lembar soal ulangan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. b. Pelaksanaan 1) Kegiatan Awal meliputi, membuka pelajaran, appersepsi, dan pemberian motivasi belajar. 2) Kegiatan inti, meliputi kegiatan pembelajaran yaitu materi pokok bahasan luas persegi dan persegi panjang. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga petak persegi satuan. Siswa diajak memperagakan alat peraga luas persegi dan persegi
panjang. Kemudian guru memberikan contoh soal dan siswa memperhatikan. Setelah itu siswa diberikan soal untuk dikerjakan. 3) Menutup pelajaran, meliputi kegiatan penyimpulan pelajaran. c. Pengamatan Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui sikap guru selama mengajar serta kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti adalah perhatian, keaktifan dan kerjasama kelompok selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati antara lain cara berinteraksi dengan siswa, penggunaan pendekatan dan metode yang tepat, cara menyampaikan materi, dan mengkondisikan siswa. d. Refleksi Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera setelah kegiatan belajar mengajar berakhir menganalisa pelaksanaan PTK, sebagai bahan refleksi. Di samping itu mencatat kekurangan, kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran
kemudian
mencari
solusi
agar
kekurangan, kendala yang ada pada siklus pertama tidak terulang kembali pada siklus berikutnya. Hasil refleksi pada siklus pertama diantaranya adalah : 1) Guru sudah menyediakan peraga petak persegi satuan, namun peraga tersebut masih sulit dipergunakan, sehingga siswa sulit memanfaatkan.
2) Peraga bangun persegi, persegi panjang, yang disiapkan guru bila ditempelkan di papan planel mudah jatuh karena kurang lengket sehingga siswa sulit untuk menggunakan. 3) Siswa belum mampu memperagakan peraga petak persegi satuan dengan baik. 4) Dalam mengerjakan test secara berkelompok masih ada siswa yang diam saja, belum tahu apa yang harus dikerjakan. 5) Siswa masih menemui kesulitan dalam membuat simpulan hasil kerja kelompok. 6) Hasil tes pada siklus pertama ini masih rendah dengan persentase hasil tesnya yaitu 68,75 %, maka perlu diperbaiki di siklus II. 2. Siklus II Siklus
ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 08 Nopember
2010. Prosedur tindakan kelas pada siklus kedua diuraikan sebagai berikut : a. Perencanaan Berdasasarkan refleksi dan analisa pada siklus I serta solusi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada yang mana harapannya pada siklus II proses pembelajaran dapat lebih efektif dibanding pada siklus I. Langkah-langkah yang ditempuh yaitu : 1) Mempersiapkan kembali materi Matematika pokok bahasan luas daerah bangun datar, dengan sub pokok bahasan menentukan luas daerah persegi dan persegi panjang. 2) Mempersiapkan kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan alat peraga petak persegi satuan yang pada siklus I
masih sulit digunakan termasuk merancang teknik, mencoba pendekatan lain yang digunakan serta menyusun satuan pelajaran. 3) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. 4) Membuat lembar soal ulangan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. a. Pelaksanaan Rencana pembelajaran yang dirancang pada tahap perencanaan dilaksanakan sepenuhnya pada tahap pelaksanaan ini. Secara garis besar kegiatannya mencakup hal-hal sebagai berikut : 1) Membuka pelajaran, meliputi appersepsi, motivasi belajar. 2) Kegiatan inti, meliputi kegiatan pembelajaran yaitu materi pokok bahasan luas daerah persegi dan persegi panjang. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga petak persegi satuan. Siswa diajak memperagakan alat peraga luas persegi dan persegi panjang. Kemudian guru memberikan contoh soal dan siswa memperhatikan. Setelah itu siswa diberikan soal untuk dikerjakan dan menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan kelas mengerjakan soal yang diberikan guru. 3) Menutup pelajaran, meliputi kegiatan penyimpulan pelajaran. b.
Pengamatan 1) Penelitian berkolaborasi dengan melakukan pengamatan.
teman seprofesi untuk
2) Observer mengamati jalannya pembelajaran dan penilaian kemampuan guru dalam mengelola kelas, kelompok, serta menilai kemampuan siswa dalam mengerjakan tes. 3) Melakukan penilaian hasil latihan soal yang dikerjakan siswa secara individual. c. Refleksi Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera setelah kegiatan belajar mengajar berakhir menganalisa pelaksanaan PTK, sebagai bahan refleksi. Di samping itu mencatat kekurangan, kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran
kemudian
mencari
solusi
agar
kekurangan, kendala yang ada pada siklus kedua ini tidak terulang kembali pada siklus berikutnya. Hasil refleksi pada siklus kedua diantaranya adalah : 1) Guru memperbaiki peraga petak persegi satuan, yang pada siklus pertama
peraga
tersebut
masih
sulit
dipergunakan
dan
dimanfaatkan, maka pada siklus ini guru menambahkan perekat agar peraga dapat dimanfaatkan dengan sempurna. 2) Peraga bangun persegi, persegi panjang, yang disiapkan guru sudah dapat dimanfaatkan dengan baik dan sempurna. 3) Siswa sudah mampu memperagakan peraga petak persegi satuan dengan baik, namun masih ada sebagian kecil siswa yang belum mampu menggunakan peraga dengan baik. 4)
Dalam mengerjakan soal test secara berkelompok masih ada siswa yang diam saja, belum tahu apa yang harus dikerjakan.
5) Siswa masih menemui kesulitan dalam membuat simpulan hasil kerja kelompok. 6) Hasil tes pada siklus kedua ini persentase hasilnya sudah meningkat yaitu dari 68,75 % menjadi 81,25 %, akan tetapi ada sebagian kecil siswa yang masih rendah, maka perlu diperbaiki di siklus III. 3. Siklus III Siklus ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 15 Nopember 2010. Prosedur tindakan kelas pada siklus ketiga diuraikan sebagai berikut : a. Perencanaan Berdasasrkan refleksi dan analisa pada siklus kedua serta solusi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada yang mana harapannya pada siklus ketiga proses pembelajaran dapat lebih efektif dibanding pada siklus kedua. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain : 1) Mempersiapkan kembali materi Matematika pokok bahasan luas daerah bangun datar, dengan sub pokok bahasan menentukan luas daerah persegi dan persegi panjang. 2) Mempersiapkan kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan alat peraga petak persegi satuan pada pokok bahasan luas daerah persegi dan persegi panjang termasuk merancang teknik, dan mencoba pendekatan lain yang digunakan serta menyusun satuan pelajaran. 3) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa.
4) Membuat lembar soal ulangan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. b. Pelaksanaan Rencana pembelajaran yang dirancang pada tahap perencanaan dilaksanakan sepenuhnya pada tahap pelaksanaan ini. Secara garis besar kegiatannya mencakup hal-hal sebagai berikut : 1) Membuka pelajaran, meliputi appersepsi, dan pemberian motivasi belajar agar siswa lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga akan tercipta sejauh mana prestasi siswa. 2) Kegiatan inti, meliputi kegiatan pembelajaran yaitu materi pokok bahasan luas daerah persegi dan persegi panjang. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga petak persegi satuan. Siswa diajak memperagakan alat peraga luas persegi dan persegi panjang. Kemudian guru memberikan contoh soal dan siswa memperhatikan. Setelah itu siswa diberikan soal untuk dikerjakan dan perwakilan kelompok maju mengerjakan soal di depan kelas. 3) Menutup pelajaran, meliputi kegiatan penyimpulan pelajaran. c.
Pengamatan 1) Penelitian berkolaborasi dengan
teman seprofesi untuk
melakukan pengamatan. 2) Observer mengamati jalannya pembelajaran dan penilaian kemampuan guru dalam mengelola kelas, kelompok, serta menilai kemampuan siswa dalam mengerjakan soal test.
3) Melakukan penilaian hasil latihan soal yang dikerjakan siswa secara individual. d. Refleksi Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera setelah kegiatan belajar mengajar berakhir menganalisa pelaksanaan PTK, sebagai bahan refleksi. Di samping itu mencatat kekurangan, kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran
kemudian
mencari
solusi
agar
kekurangan, kendala yang ada pada siklus kedua tidak terulang kembali pada siklus berikutnya. Hasil refleksi pada siklus ketiga diantaranya adalah : 1)
Peragaan petak persegi satuan untuk mengukur luas persegi panjang yang dilakukan guru berlangsung lancar mudah dipahami siswa, sebab peraga mudah digunakan.
2)
Siswa dapat melakukan peragaan petak persegi satuan dengan baik untuk mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang.
3) Kegiatan kelompok mudah berjalan dengan lancar, walaupun masih ada sebagian kecil kelompok yang belum aktif dalam peragaan petak persegi satuan. 4)
Peragaan petak persegi satuan yang telah dilakukan guru dan siswa sudah baik namun perlu ditingkatkan agar semua siswa dapat memperagakan petak persegi satuan.
5)
Hasil tes pada siklus III sudah mencapai indikator keberhasilan belajar, persentase keberhasilannya yaitu 87,5 %.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus) Penguasaan materi Matematika untuk luas daerah persegi dan persegi panjang siswa kelas III MI Darussalam Bantal Kec. Bancak Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011 belum optimal. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi prasiklus sebelum dilaksanakan tindakan siklus, nilai rata-rata kelas masih dibawah KKM Matematika yaitu 6,0. Dengan kreteria, 0-59 (tidak tuntas), dan 60-100 (tuntas). Tabel 4.1 Nilai Siswa pada Prasiklus (Observasi) No. 1
Nama Siswa A
Nilai 50
2
B
70
3
C
30
4
D
30
5
E
50
6
F
40
7
G
50
8
H
50
9
I
40
10
J
60
11
K
30
12
L
30
13
M
60
14
N
40
15
O
30
16
P
70
Jumlah Nilai
730
Rata-rata
45.625
Berdasarkan data di atas dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 4.2 Persentase Nilai Prasiklus (Observasi) No
Kategori
Frekuensi
Persen
1.
Siswa yang mendapat nilai tuntas
4
25 %
2.
Siswa yang mendapat nilai 60 belum tuntas
12
75 %
Jumlah
16
100 %
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 16 siswa yang mendapatkan nilai tuntas ada 4 siswa atau 25 %. Sisanya 12 siswa atau 75% belum tuntas. Melihat adanya kondisi awal tersebut maka perlu diadakan tindakan perbaikan atau penelitian siklus. B.
Hasil Penelitian Tiap Siklus 1. Siklus I Selama proses pembelajaran, guru melakukan pengamatan, untuk mencatat hal-hal yang terjadi
pada saat tindakan berlangsung. Hasil
pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas guru ditulis pada lembar pengamatan siswa dan guru. Adapun hasil observasi aktivitas yang dilakukan pengamat terhadap peneliti pada siklus I sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktifitas Peneliti pada Siklus I Skala Penilaian No
Komponen yang diamati B
C
K √
1.
Persiapan guru dalam mengajar
2.
Membuka pelajaran dan appersepsi
3.
Penguasaan dan penyajian materi pelajaran
√
4.
Menggunakan alat peraga pembelajaran
√
√
Lanjutan table 4.3 5.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
6.
Menutup pelajaran
√ √
Jumlah
Keterangan
0
2
4
:
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan terdapat empat
hal yang masih dalam kreteria kurang. Di antaranya: penyusunan RPP belum memperlihatkan model pembelajaran aktif, dan persiapaan alat peraga belum baik. Penyajian materi yang tidak jelas tentang bagaimana penggunaan media, dan soal evaluasai yang terlalu rumit untuk tahap pembelajaran awal. Maka perlu adanya perbaikkan pada siklus berikutnya. Analisa hasil pengamatan aktivitas siswa dilakukan guru sendiri selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Adapun hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa pada Siklus I Aspek Yang diamati No
Nama Siswa
Kognitif
Afektif
Psikomotorik
(Kemampuan siswa)
(Perhatian siswa)
(Keaktifan siswa)
B 1.
A
C √
K
B
C √
K
B
C
K √
Lanjutan tabel 4.4 2.
B
√
√
3.
C
√
4.
D
5.
E
6.
F
√
7.
G
√
√
√
8.
H
√
√
√
9.
I
√
10.
J
11.
K
12.
L
√
13.
M
√
14.
N
15.
O
16.
P
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √ 1
√
√
√
Jumlah
√
6
Keterangan
9
2
√
√
√
√
√
√
√
√
6
8
2
4
10
:
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kegiatan siswa dalam
pembelajaran siklus I adalah kategori “kurang”. Hal ini dapat dilihat bahwa pada aspek kognitif (kemampuan siswa), afektif (perhatian siswa), dan psikomotorik (keaktifan siswa) masih dominan pada kategori kurang. Sehingga perlu tindak lanjut pada siklus berikutnya. Adapun hasil pengamatan penguasaan materi yang dilakukan guru dengan pemberian evaluasi disajikan dalam data sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I No
Nama Siswa
Nilai Siklus I
Tuntas
1.
A
60
√
2.
B
60
√
3.
C
80
√
4.
D
60
√
5.
E
50
6.
F
70
√
7.
G
60
√
8.
H
50
√
9.
I
40
√
10.
J
60
√
11.
K
80
√
12.
L
50
13.
M
60
14.
N
50
15.
O
60
√
16.
P
90
√
Nilai Terendah
40
Nilai Tertinggi
90
Rata-rata
Tidak Tuntas
√
√ √ √
61,25 Persentase
68,75 %
31,25 %
Persentase ketuntasan siswa pada siklus I adalah 68,75 %, dan 31,25 % siswa belum tuntas. Sehingga dengan demikian perlu diadakan pembenahan pembelajaran pada siklus berikutnya. 2. Siklus II Hasil pengamatan aktivitas yang dilakukan pengamat terhadap peneliti pada siklus II sebagai berikut :
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktifitas Peneliti pada Siklus II Skala Penilaian No
Komponen yang diamati B
K
√
1.
Persiapan guru dalam mengajar
2.
Membuka pelajaran dan appersepsi
√
3.
Penguasaan dan penyajian materi pelajaran
√
4.
Menggunakan alat peraga pembelajaran
5.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
6.
Menutup pelajaran
√ √ √
Jumlah
Keterangan
C
2
3
1
:
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang Berdasarkan data hasil pengamatan di atas, sudah ada peningkatan
di bandingkan siklus I, yaitu pada persiapan mengajar, menyajikan materi pelajaran, penggunaan alat peraga dalam pembalajaran. Namun demikian dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran masih kurang, maka perlu adanya perbaikkan pada siklus berikutnya. Hasil pengamatan aktivitas siswa dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun hasil pengamatan siswa pada siklus II sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa pada Siklus II Aspek Yang diamati No
Nama Siswa
Kognitif
Afektif
Psikomotorik
(Kemampuan siswa)
(Perhatian siswa)
(Keaktifan siswa)
B
B
B
C √
1.
A
2.
B
√
3.
C
√
K
C
K
C
√
√
√
√ √
√
K
Lanjutan tabel 4.7 4.
D
√
√
5.
E
√
√
√
6.
F
√
√
√
7.
G
√
√
√
8.
H
√
√
√
9.
I
10.
J
11.
K
√
12.
L
√
13.
M
14.
N
15.
O
16.
P
√ √
√
√
√
8
2
√ √
√
√
√
√
√
Keterangan
√
√
√
6
√
√
√
Jumlah
√
5
√
√
√
√
10
1
5
8
3
:
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kegiatan siswa dalam pembelajaran siklus I adalah kategori “cukup”. Hal ini dapat dilihat bahwa pada aspek kognitif (kemampuan siswa), afektif (perhatian siswa), dan psikomotorik (keaktifan siswa) sudah menunjukkan adanya peningkatan aktifitas siswa, yang pada siklus sebelumnya kurang, pada siklus ini meningkat menjadi cukup. Namun demikian masih ada beberapa kekurangan dalam pembelajaran siklus kedua ini, sehingga perlu adanya peningkatan aktifitas siswa pada siklus berikutnya. Adapun hasil tes penguasaan materi disajikan dalam data sebagai berikut :
Tabel 4.8 Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus II No
Nama Siswa
Nilai Siklus II
Tuntas
1.
A
70
√
2.
B
60
√
3.
C
80
√
4.
D
70
√
5.
E
60
√
6.
F
70
√
7.
G
100
√
8.
H
50
9.
I
70
√
10.
J
60
√
11.
K
90
√
12.
L
50
13.
M
60
14.
N
50
15.
O
70
√
16.
P
100
√
Nilai Terendah
50
Nilai Tertinggi
100
Rata-rata Persentase
Tidak Tuntas
√
√ √ √
69,38 81,25 %
18,75 %
Tingkat keberhasilan pada siklus II adalah 81,25 % siswa yang tuntas dan 18,75 % siswa belum tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini secara klasikal siswa mengalami peningkatan atau lebih baik dari keberhasilan siklus I yaitu 68,75 % menjadi 81,25 % atau 12,5 %. Adanya peningkatan ini karena guru telah mempersiapkan pembelajaran dengan lebih baik yaitu, penggunaan alat peraga petak persegi satuan dalam mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang, dan petunjuk penggunaan yang mudah dipahami siswa. Namun demikian masih perlu adanya peningkatan prestasi siswa pada siklus berikutnya.
3. Siklus III Dalam pengamatan terhadap guru yang dilakukan dengan bantuan guru lain, menggunakan lembar pengamatan. Adapun hasil pengamatan aktivitas yang dilakukan pengamat terhadap peneliti pada siklus III sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Aktifitas Peneliti/guru pada Siklus III Skala Penilaian No
Komponen yang diamati B
1.
Persiapan guru dalam mengajar
√
2.
Membuka pelajaran dan appersepsi
√
3.
Penguasaan dan penyajian materi pelajaran
√
4.
Menggunakan alat peraga pembelajaran
√
5.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
6.
Menutup pelajaran
K
√ √
Jumlah
C
5
1
0
Keterangan : B : Baik C : Cukup K : Kurang Berdasarkan data hasil pengamatan di atas bahwa aktifitas peneliti
atau guru sudah mengalami peningkatan, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar dan tidak ada kendala. Analisa hasil pengamatan aktivitas siswa dilakukan guru sendiri selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun hasil pengamatan siswa pada siklus III sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa pada Siklus III No
Nama Siswa
Aspek Yang diamati Kognitif
Afektif
Psikomotorik
(Kemampuan siswa) B
C
K
(Perhatian siswa)
(Keaktifan siswa)
B
B
√
C
K
√
√
√
√
1.
A
2.
B
√
3.
C
√
√
√
4.
D
√
√
√
5.
E
√
√
√
6.
F
√
√
7.
G
√
8.
H
9.
I
10.
J
11.
√
√
√
√
√
√
√
√
K
√
√
12.
L
√
√
√
13.
M
√
√
√
14.
N
√
√
15.
O
√
√
16.
P
√
√
Jumlah
12
√
√
3
1
11
K
√ √
√
C
√
5
√ √ 0
13
2
1
Keterangan : B : Baik C : Cukup K : Kurang Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kegiatan siswa dalam
pembelajaran siklus I adalah kategori “baik”. Hal ini terlihat pada tabel, bahwa pada aspek kognitif (kemampuan siswa), afektif (perhatian siswa), dan psikomotorik (keaktifan siswa) dalam mengikuti pembelajaran pada siklus III ini sebagian siswa sudah menunjukkan perhatian, kerjasama dan keaktifan yang tinggi. Adapun hasil tes penguasaan materi yang dilakukan guru dengan pemberian evaluasi disajikan dalam data sebagai berikut :
Tabel 4.11 Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus III No
Nama Siswa
Nilai Siklus III
Tuntas
1.
A
90
√
2.
B
80
√
3.
C
100
√
4.
D
70
√
5.
E
80
√
6.
F
70
√
7.
G
100
√
8.
H
70
√
9.
I
90
√
10.
J
50
11.
K
100
12.
L
50
13.
M
80
√
14.
N
100
√
15.
O
70
√
16.
P
100
√
Nilai Terendah
50
Nilai Tertinggi
100
Rata-rata
Tidak Tuntas
√ √ √
81,25 Persentase
87,5 %
12,5 %
Tingkat keberhasilan pada siklus III adalah 87,5 % siswa yang tuntas dan 12,5 % siswa belum tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus III ini secara klasikal siswa mengalami peningkatan atau lebih baik dari keberhasilan siklus II yaitu 81,25 % menjadi 87,5 % atau 6,25 %, dengan rata-rata nilai 81,25. Artinya pembelajaran dengan penggunaan alat peraga petak persegi satuan meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa dalam mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang.
C.
PERBANDINGAN HASIL SIKLUS I, II, DAN III Penelitian tindakan kelas ini, dilakukan beberapa siklus pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan luas daerah persegi dan persegi panjang sub pokok bahasan mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang menggunakan alat peraga petak persegi satuan. Subyek siswa Kelas III MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang pada tahun 2010/2011. Selalu menunjukkan peningkatan aktivitas pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari tabel dan diagram batang hasil pengamatan setiap siklus. Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti/guru pada Siklus I, II dan III Skala Penilaian No
SIKLUS
B
C
K
F
%
F
%
F
%
1.
I
1
16.67
2
33.33
3
50
2.
II
2
33.33
3
50
1
16.67
3.
III
4
83.33
1
16.67
0
0
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat diagram batang tentang aktifitas Peneliti/guru dari siklus I, II dan III sebagai berikut: 70 60 50 40
BAIK
30
CUKUP
20
KURANG
10 0 SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
Berdasarkan data – data di atas menunjukkan peningkatan aktivitas peneliti/guru pada pembelajaran Matematika, dengan menggunaan alat peraga petak persegi satuan dalam mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang. Dengan demikian pembelajaran dengan penggunaan alat
peraga tersebut sangat tepat diterapkan pada mata pelajaran Matematika dalam menentukan luas daerah persegi dan persegi panjang. Adapun peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat dari tabel dan diagram batang hasil pengamatan setiap komponen pada tiap siklus sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus I, II dan III Skala Penilaian Siklus
Kategori
Kognitif (Kemampuan Siswa) Afektif I
(Perhatian Siswa) Psikomotorik (Keaktifan Siswa) Kognitif (Kemampuan Siswa) Afektif
II
(Perhatian Siswa) Psikomotorik (Keaktifan Siswa) Kognitif (Kemampuan Siswa)
III
Afektif (Perhatian Siswa) Psikomotorik (Keaktifan Siswa)
B
C
K
F
%
F
%
F
%
1
6.25
6
37.5
9
56.25
2
12.5
6
37.5
8
50
2
12.5
4
25
10
62.5
6
37.5
8
50
2
12.5
5
31.25
10
62.5
1
6.25
5
31.25
8
50
3
18.75
12
75
3
18.75
1
6.25
11
68.75
5
31.25
0
0
13
81.25
2
12.5
1
6.25
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat diagram batang tentang aktifitas siswa dari siklus I, II dan III sebagai berikut
100 80 60 40 20 0 SIKLUS I SIKLUS SIKLUS II III Kognitif (Pemahaman Siswa) Afektif (Perhatian Siswa) Psikomotorik (Keaktifan Siswa)
Adapun hasil belajar siswa dari siklus I, II, dan III menunjukkan peningkatan hasil belajar, hal ini dapat dilihat dari tabel dan grafik berikut: Tabel 4.13 Hasil Belajar Siswa pada Pretes, Siklus I, II dan III
No
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 60
Prasiklus (Observasi)
Siklus I
Siklus II
Siklus III
F
%
F
%
F
%
F
%
1
Tuntas (Nilai Siswa > 60)
4
25
11
68,75
13
81,25
14
87,5
2
Tidak Tuntas (Nilai Siswa < 60)
12
75
5
31,25
3
18,75
2
12,5
16
100
16
100
16
100
16
100
Jumlah
16 14 12 10 8 6 4 2 0 Prasiklus
Siklus I
Tuntas (nilai siswa > 60)
Siklus II
Siklus III
Tidak Tuntas (nilai siswa < 60)
Berdasarkan data-data di atas dapat diketahui adanya peningkatan prestasi belajar, yaitu:
Pada evaluasi pretes siswa yang tuntas sebanyak 4 siswa (25 %) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa (75 %).
Pada evaluasi siklus I siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa (68,75%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa (31,25 %).
Pada evaluasi siklus II siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa (81,25%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa (18,75 %).
Pada evaluasi siklus III siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa (87,5%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa (12,5 %). Berdasarkan data–data di atas, menunjukkan adanya peningkatan
hasil atau prestasi belajar siswa pada pembelajaran Matematika dengan penggunaan alat peraga petak persegi dalam menentukan luas daerah persegi dan persegi panjang.
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas ini dapat disimpulkan
bahwa: dari aspek kognitif menunjukkan: observasi (prasiklus) siswa yang tuntas sebanyak 4 siswa (25%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa (75 %), pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa (68,75 %) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa (31,25 %), pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa (81,25%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa (18,75 %), sedangkan pada siklus III siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa (87,5%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa (12,5 %). Adapun pengamatan aktivitas siswa (aspek afektif dan psikomotorik) dari siklus I sampai siklus III juga mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari motivasi, kesiapan mengikuti pembelajaran, perhatian, kerjasama, antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, mengerjakan tugas, bertanya pada guru, dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran. B.
Saran Berdasarkan kenyataan yang ada dan uraian dari bab-bab sebelumnya, agar proses belajar mengajar Matematika lebih efektif sehingga memberikan hasil yang optimal,maka disampaikan sebagai berikut : 1. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga petak persegi satuan dalam menentukan luas daerah persegi dan persegi panjang memerlukan persiapan yang cukup, guru harus menguasai materi sehingga siswa memperoleh hasil yang diharapkan.
2. Dalam kegiatan pembelajaran guru diharapkan mampu mengembangkan metode mengajar dan penggunaan alat peraga yang menarik serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat menikmati kegiatan belajar atau tidak merasa jenuh. 3. Dalam penggunaan alat peraga petak persegi satuan dalam menentukan luas daerah persegi dan persegi panjang hendaknya guru juga mempersiapkan media atau alat peraga untuk memudahkan siswa menguasai materi secara optimal. 4. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena penelitian ini hanya dilaksanakan di MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2010/2011.
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia . Kudus: Menara Kudus. Arifin, Z. 1988. Evaluasi Intruksional Prinsip, Teknik dan Prosedur. Bandung: Remaja Karya. Arikunto, S. dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. DEPAG RI. 2004. Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam. Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Fajariyah N. dan D. Triatnawati. 2008, Cerdas Berhitung Matematikan untuk kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas. Fitriyah dan Bakar, 2008. Cara Asyik Belajar Matematika Melalui Film Animasi Edukasi Matematika. Semarang: Ghyyas Putra. Hamalik, Oemar. 2002. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara. Isti
Hidayah dan Sugiarto. 2002. Matematika FMIPA UNNES.
Workshop
I.
Semarang:
Jurusan
Karim, M. A. dkk. 2009. Pendidikan Matematika 2. Jakarta: Universitas Terbuka. Pasaribu, Simandjuntak, 1983, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito. Poerwadarminto, W.J.S. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka.
Balai
Rahadi, Aristo. 2003, Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Sardiman, A. M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Simanjuntak dkk. 1993. Metode Mengajar Matematika I. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sriyanti, Lilik, 2009, Psikologi Pendidikan. Salatiga: STAIN Pers.
Sriyono, dkk. 1991, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Bandung: Rosda Karya. Usman, Basyirudin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas/semester
:
III (Tiga) /2 (dua)
Alokasi waktu
:
2 x 35 menit
Standar Kompetensi Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. I.
Kompetensi Dasar Meghitung luas persegi dan persegi panjang.
II.
Indikator Siswa dapat menghitung luas persegi dan persegi panjang. Siswa dapat mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dengan petak persegi.
III.
Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat menghitung luas persegi dan persegi panjang. 2. Setelah mempelajari materi ini, mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dengan petak persegi.
IV.
Materi Ajar Luas persegi dan persegi panjang. 1. Menentukan Rumus Luas Daerah Persegi
Prasyarat
: Mengenal satuan sisi dan satuan luas
Cara penggunaan
: Mengambil tiga model daerah perseguí
(i)
S
(ii)
S
(iii) a. Tempelkan tiga model daerah persegi pada papan planel seperti pada gambar di atas. b. Perhatikan pada setiap gambar persegi (i), (ii), dan (iii) diatas, kemudian isi tabel berikut : Daerah Persegi
Sisi
sisi
Luas Daerah
Gambar (i)
3
3
9 = 3 x 3
Gambar (ii)
4
4
16 = 4 x 4
Gambar (iii)
S
S
S
x
S
c. Berdasarkan pembahasan di atas, jika persegi mempunyai sisi = s, maka daerahnya memiliki luas L = s x s 2. Menentukan Rumus Luas Daerah Persegi Panjang Persyaratan
: mengenal satuan panjang, satuan lebar dan luas
Cara penggunaan
: Mengambil tiga model daerah persegi panjang
(i)
(ii) P
L
a. Tempelkan tiga model daerah persegi panjang pada papan planel seperti pada gambar di atas b. Perhatikan pada setiap gambar persegi panjang (i), (ii), dan (iii) diatas, kemudian isi tabel berikut : Daerah Persegi Panjang
Lebar
Luas Daerah
Gambar (i)
3
2
6 = 3 x 2
Gambar (ii)
4
3
12 = 4 x 3
Gambar (iii)
P
L
P
Panjang
x
L
c. Berdasarkan pembahasan di atas, ternyata untuk daerah persegi panjang secara umum, jika persegi panjang mempunyai panjang = p, dan lebar = l, maka daerahnya memiliki luas L = p x l V.
Metode Pembelajaran Ceramah bervariasi, tanya jawab, demonstrasi.
VI.
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan awal (15 menit) 1. membuka pelajaran dengan mengucap salam, 2. mengabsen siswa, 3. appersepsi, dan 4. pemberian motivasi belajar yaitu pemberian pengantar materi tentang luas persegi dan persegi panjang. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Guru menjelaskan tentang menghitung luas daerah persegi dan persegi panjang. 2. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga petak persegi satuan. 3. Siswa diajak memperagakan alat peraga luas persegi dan persegi panjang. 4. Guru memberikan contoh soal dan siswa memperhatikan. 5. Setelah itu siswa diberikan soal untuk dikerjakan. Kegiatan Akhir (15 menit) 1. Membuat kesimpulan, catatan, rangkuman materi yang telah dipelajari 2. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
VII.
Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Buku Pelajaran Matematika “Cerdas Berhitung Matematika” untuk SD/MI Kelas 3, N. Fajariyah dan D. Triatnawati, Pusat Perbukuan Diknas.
Buku Pendamping (LKS) Matematika untuk SD/MI Kelas III.
Alat peraga petak persegi satuan yang dibuat oleh guru.
VIII. Penilaian Teknik Pengamatan Tes Bentuk Instrumen Isian (Lembar pengamatan) Soal Tes : Hitunglah luas bangun di bawah ini : Nomor
Sisi
Sisi
Luas Daerah Persegi
1.
6
6
...
2.
8
8
...
3.
10
10
...
Nomor
Panjang
Lebar
Luas Daerah Persegi Panjang
4.
4
8
...
5.
6
9
...
6.
10
12
...
7.
8. 4 cm
7 cm
4 cm Jawab : ....
7 cm Jawab : ....
9.
10. 4 cm
8 cm
6 cm Jawab : ....
12 cm Jawab : ....
Kunci Jawaban : 1. 36 2. 64 3. 100 4. 32 5. 54 6. 120 7. L = S x S = 4 cm x 4 cm = 16 cm². 8. L = S x S = 7 cm x 7 cm = 14 cm². 9. L = P x L = 6 cm x 4 cm = 24 cm². 10. L = P x L = 8 cm x 12 cm = 96 cm².
Lampiran 2 Lembar Aktifitas Peneliti/guru Siklus I Skala Penilaian No
Komponen yang diamati B
1.
Persiapan guru dalam mengajar
2.
Membuka pelajaran dan appersepsi
3.
Penguasaan dan penyajian materi
C
K √
√ √
pelajaran √
Menggunakan alat peraga
4.
pembelajaran 5.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
6.
Menutup pelajaran Jumlah Keterangan
√ √ 0
2
4
:
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang Bantal, 01 Nopember 2010
Lampiran 3 Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus I Aspek Yang diamati No
Nama Siswa
Kognitif
Afektif
Psikomotorik
(Kemampuan siswa)
(Perhatian siswa)
(Keaktifan siswa)
B 1.
A
2.
B
C
K
B
√ √
C
K
B
C
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3.
C
4.
D
5.
E
6.
F
√
7.
G
√
√
√
8.
H
√
√
√
9.
I
√
10.
J
11.
K
12.
L
√
13.
M
√
14.
N
15.
O
16.
P
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √ 1
√
√
√
Jumlah
K
6
Keterangan
9
2
√
√
√
√
√
√
√
√
6
8
2
4
10
:
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang Bantal, 01 Nopember 2010
Lampiran 4 Daftar Nilai Test Siklus I No
Nama Siswa
Nilai Siklus I
Tuntas
1.
A
60
√
2.
B
60
√
3.
C
80
√
4.
D
60
√
5.
E
50
6.
F
70
√
7.
G
60
√
8.
H
50
√
9.
I
40
√
10.
J
60
√
11.
K
80
√
12.
L
50
13.
M
60
14.
N
50
15.
O
60
√
16.
P
90
√
Nilai Terendah
40
Nilai Tertinggi
90
Rata-rata Persentase
Tidak Tuntas
√
√ √ √
61,25 68,75 %
31,25 %
Bantal, 01 Nopember 2010 Peneliti,
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas/semester
:
III (Tiga) /2 (dua)
Alokasi waktu
:
2 x 35 menit
Standar Kompetensi Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. I.
Kompetensi Dasar Meghitung luas persegi dan persegi panjang.
II.
Indikator Siswa dapat menghitung luas persegi dan persegi panjang. Siswa dapat mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dengan petak persegi.
III.
Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat menghitung luas persegi dan persegi panjang. 2. Setelah mempelajari materi ini, mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dengan petak persegi.
IV.
Materi Ajar Luas persegi dan persegi panjang.
1. Menentukan Rumus Luas Daerah Persegi Prasyarat
: Mengenal satuan sisi dan satuan luas
Cara penggunaan
: Mengambil tiga model daerah perseguí
(i)
S
(ii)
S
(iii) a. Tempelkan tiga model daerah persegi pada papan planel seperti pada gambar di atas. b. Perhatikan pada setiap gambar persegi (i), (ii), dan (iii) diatas, kemudian isi tabel berikut : Daerah Persegi
Sisi
sisi
Luas Daerah
Gambar (i)
3
3
9 = 3 x 3
Gambar (ii)
4
4
16 = 4 x 4
Gambar (iii)
S
S
S
x S
c. Berdasarkan pembahasan di atas, jika persegi mempunyai sisi = s, maka daerahnya memiliki luas L = s x s
2. Menentukan Rumus Luas Daerah Persegi Panjang Persyaratan
: mengenal satuan panjang, satuan lebar dan luas
Cara penggunaan
: Mengambil tiga model daerah persegi panjang
(i)
(ii) P
L
a. Tempelkan tiga model daerah persegi panjang pada papan planel seperti pada gambar di atas b. Perhatikan pada setiap gambar persegi panjang (i), (ii), dan (iii) diatas, kemudian isi tabel berikut : Daerah Persegi Panjang
Lebar
Luas Daerah
Gambar (i)
3
2
6 = 3 x 2
Gambar (ii)
4
3
12 = 4 x 3
Gambar (iii)
P
L
Panjang
P
x
L
c. Berdasarkan pembahasan di atas, ternyata untuk daerah persegi panjang secara umum, jika persegi panjang mempunyai panjang = p, dan lebar = l, maka daerahnya memiliki luas L = p x l V.
Metode Pembelajaran Ceramah bervariasi, tanya jawab, demonstrasi.
VI.
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan awal (15 menit) 1. membuka pelajaran dengan mengucap salam, 2. mengabsen siswa, 3. appersepsi, dan 4. pemberian motivasi belajar yaitu pemberian pengantar materi tentang luas persegi dan persegi panjang. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Guru menjelaskan tentang menghitung luas daerah persegi dan persegi panjang. 2. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga petak persegi satuan. 3. Siswa diajak memperagakan alat peraga luas persegi dan persegi panjang. 4. Guru memberikan contoh soal dan siswa memperhatikan. 5. Setelah itu siswa diberikan soal untuk dikerjakan. Kegiatan Akhir (15 menit) 1. Membuat kesimpulan, catatan, rangkuman materi yang telah dipelajari 2. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
VII.
Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Buku Pelajaran Matematika “Cerdas Berhitung Matematika” untuk SD/MI Kelas 3, N. Fajariyah dan D. Triatnawati, Pusat Perbukuan Diknas.
Buku Pendamping (LKS) Matematika untuk SD/MI Kelas III.
Alat peraga petak persegi satuan yang dibuat oleh guru.
VIII. Penilaian Teknik Pengamatan Tes Bentuk Instrumen Isian (Lembar pengamatan)
Soal Tes : Hitunglah! Nomor
Sisi
Sisi
Luas Daerah Persegi
1.
6
6
...
2.
8
8
...
3.
10
10
...
Nomor
Panjang
Lebar
Luas Daerah Persegi Panjang
4.
4
8
...
5.
6
9
...
6.
10
12
7.
...
8. 4 cm
7 cm
4 cm Jawab : ....
7 cm Jawab : ....
9.
10. 4 cm
8 cm
6 cm Jawab : ....
12 cm Jawab : ....
Kunci Jawaban : 1. 36 2. 64 3. 100 4. 32 5. 54 6. 120 7. L = S x S = 4 cm x 4 cm = 16 cm². 8. L = S x S
= 7 cm x 7 cm = 14 cm². 9. L = P x L = 6 cm x 4 cm = 24 cm². 10. L = P x L = 8 cm x 12 cm = 96 cm².
Lampiran 6 Lembar Aktifitas Peneliti/guru Siklus II Skala Penilaian No
Komponen yang diamati B
C
K
√
1.
Persiapan guru dalam mengajar
2.
Membuka pelajaran dan appersepsi
√
3.
Penguasaan dan penyajian materi
√
pelajaran √
Menggunakan alat peraga
4.
pembelajaran 5.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
6.
Menutup pelajaran Jumlah Keterangan
√ √ 2
3
1
:
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang
Bantal, 08 Nopember 2010
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus II Aspek Yang diamati No
Nama Siswa
Kognitif
Afektif
Psikomotorik
(Kemampuan siswa)
(Perhatian siswa)
(Keaktifan siswa)
B
C
K
B
√
C
K
B
√
C √
1.
A
2.
B
√
3.
C
√
4.
D
√
√
5.
E
√
√
√
6.
F
√
√
√
7.
G
√
√
√
8.
H
√
√
√
9.
I
10.
J
11.
K
√
12.
L
√
13.
M
14.
N
15.
O
16.
P
√
√
√
√
√
√
√
8
2
√ √
√
√
√
√
√
Keterangan
√
√
√
6
√
√
√
Jumlah
√ √
√
5
K
√
√
√
√
10
1
5
8
3
:
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang Bantal, 08 Nopember 2010
Lampiran 8 Daftar Nilai Test Siklus II No
Nama Siswa
Nilai Siklus II
Tuntas
1.
A
70
√
2.
B
60
√
3.
C
80
√
4.
D
70
√
5.
E
60
√
6.
F
70
√
7.
G
100
√
8.
H
50
9.
I
70
√
10.
J
60
√
11.
K
90
√
12.
L
50
13.
M
60
14.
N
50
15.
O
70
√
16.
P
100
√
Nilai Terendah
50
Nilai Tertinggi
100
Rata-rata Persentase
Tidak Tuntas
√
√ √ √
69,38 81,25 %
18,75 %
Bantal, 08 Nopember 2010 Praktikan/Guru Peneliti,
Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus III Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas/semester
:
III (Tiga) /2 (dua)
Alokasi waktu
:
2 x 35 menit
Standar Kompetensi Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. I.
Kompetensi Dasar Meghitung luas persegi dan persegi panjang.
II.
Indikator Siswa dapat menghitung luas persegi dan persegi panjang. Siswa dapat mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dengan petak persegi.
III.
Tujuan Pembelajaran 3. Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat menghitung luas persegi dan persegi panjang. 4. Setelah mempelajari materi ini, mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dengan petak persegi.
IV.
Materi Ajar Luas persegi dan persegi panjang.
1. Menentukan Rumus Luas Daerah Persegi Prasyarat
: Mengenal satuan sisi dan satuan luas
Cara penggunaan
: Mengambil tiga model daerah perseguí
(i)
S
(ii)
S
(iii) a. Tempelkan tiga model daerah persegi pada papan planel seperti pada gambar di atas. b. Perhatikan pada setiap gambar persegi (i), (ii), dan (iii) diatas, kemudian isi tabel berikut : Daerah Persegi
Sisi
sisi
Luas Daerah
Gambar (i)
3
3
9 = 3 x 3
Gambar (ii)
4
4
16 = 4 x 4
Gambar (iii)
S
S
S
x S
c. Berdasarkan pembahasan di atas, jika persegi mempunyai sisi = s,
maka daerahnya memiliki luas L = s x s 2. Menentukan Rumus Luas Daerah Persegi Panjang Persyaratan
: mengenal satuan panjang, satuan lebar dan luas
Cara penggunaan
: Mengambil tiga model daerah persegi panjang
(i)
(ii) P
L
a. Tempelkan tiga model daerah persegi panjang pada papan planel seperti pada gambar di atas b. Perhatikan pada setiap gambar persegi panjang (i), (ii), dan (iii) diatas, kemudian isi tabel berikut : Daerah Persegi Panjang
Lebar
Luas Daerah
Gambar (i)
3
2
6 = 3 x 2
Gambar (ii)
4
3
12 = 4 x 3
Gambar (iii)
P
L
Panjang
P
x
L
c. Berdasarkan pembahasan di atas, ternyata untuk daerah persegi panjang secara umum, jika persegi panjang mempunyai panjang = p, dan lebar = l, maka daerahnya memiliki luas L = p x l V.
Metode Pembelajaran Ceramah bervariasi, tanya jawab, demonstrasi.
VI.
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan awal (15 menit) 1. membuka pelajaran dengan mengucap salam, 2. mengabsen siswa, 3. appersepsi, dan 4. pemberian motivasi belajar yaitu pemberian pengantar materi tentang luas persegi dan persegi panjang. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Guru menjelaskan tentang menghitung luas daerah persegi dan persegi panjang. 2. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga petak persegi satuan. 3. Siswa diajak memperagakan alat peraga luas persegi dan persegi panjang. 4. Guru memberikan contoh soal dan siswa memperhatikan. 5. Setelah itu siswa diberikan soal untuk dikerjakan. Kegiatan Akhir (15 menit) 1. Membuat kesimpulan, catatan, rangkuman materi yang telah dipelajari
2. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. VII.
Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Buku Pelajaran Matematika “Cerdas Berhitung Matematika” untuk SD/MI Kelas 3, N. Fajariyah dan D. Triatnawati, Pusat Perbukuan Diknas.
Buku Pendamping (LKS) Matematika untuk SD/MI Kelas III.
Alat peraga petak persegi satuan yang dibuat oleh guru.
VIII. Penilaian Teknik Pengamatan Tes Bentuk Instrumen Isian (Lembar pengamatan) Soal Tes : Hitunglah! Nomor
Sisi
Sisi
Luas Daerah Persegi
1.
6
6
...
2.
8
8
...
3.
10
10
...
Nomor
Panjang
Lebar
Luas Daerah Persegi Panjang
4.
4
8
...
5.
6
9
...
6.
10
12
...
7.
8. 4 cm
7 cm
4 cm Jawab : ....
7 cm Jawab : ....
9.
10. 4 cm
8 cm
6 cm Jawab : ....
12 cm Jawab : ....
Kunci Jawaban : 1. 36 2. 64 3. 100 4. 32 5. 54 6. 120 7. L = S x S = 4 cm x 4 cm
= 16 cm². 8. L = S x S = 7 cm x 7 cm = 14 cm². 9. L = P x L = 6 cm x 4 cm = 24 cm². 10. L = P x L = 8 cm x 12 cm = 96 cm².
Lampiran 10
Lembar Aktifitas Peneliti/guru Siklus III No
Komponen yang diamati
Skala Penilaian B
1.
Persiapan guru dalam mengajar
√
2.
Membuka pelajaran dan appersepsi
√
3.
Penguasaan dan penyajian materi pelajaran
√
4.
Menggunakan alat peraga pembelajaran
√
5.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
6.
Menutup pelajaran
√
Jumlah
5
Keterangan
C
K
√
1
0
:
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang Bantal, 15 Nopember 2010
Lampiran 11 Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus III Aspek Yang diamati No
Nama Siswa
Kognitif
Afektif
Psikomotorik
(Kemampuan siswa)
(Perhatian siswa)
(Keaktifan siswa)
B
B
B
C
K
√
C
K
√
√
√
√
1.
A
2.
B
√
3.
C
√
√
√
4.
D
√
√
√
5.
E
√
√
√
6.
F
√
√
7.
G
√
8.
H
9.
I
10.
J
11.
√
√
√
√
√
√
√
√
K
√
√
12.
L
√
√
√
13.
M
√
√
√
14.
N
√
√
15.
O
√
√
16.
P
√
√
Jumlah
12
√
√
3
Keterangan
1
11
K
√ √
√
C
√
5
√ √ 0
13
2
1
:
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang Bantal, 15 Nopember 2010
Lampiran 12 Daftar Nilai Test Siklus III No
Nama Siswa
Nilai Siklus III
Tuntas
1.
A
90
√
2.
B
80
√
3.
C
100
√
4.
D
70
√
5.
E
80
√
6.
F
70
√
7.
G
100
√
8.
H
70
√
9.
I
90
√
10.
J
50
11.
K
100
12.
L
50
13.
M
80
√
14.
N
100
√
15.
O
70
√
16.
P
100
√
Nilai Terendah
50
Nilai Tertinggi
100
Rata-rata Persentase
Tidak Tuntas
√ √ √
81,25 87,5 %
12,5 %
Bantal, 15 Nopember 2010 Praktikan/Guru Peneliti,
DOKUMENTASI 1. Lokasi Penelitian
2. Gambar Pelaksanaan Siklus Penelitian
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama
: SITI MUSIYAM
Tempat/tanggal lahir
: Kab. Semarang, 23 Juni 1984
NIM
: 12508004
Jurusan
: Tarbiyah
Alamat
: Bantal Rt.02 RW.02 Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang
Jenis Kelamin
: Perempuan
Jenjang Pendidikan
:1. MI Darussalam Bantal Kec. Bancak Tahun 1996 2. MTs Sudirman Bantal Kec. Bancak Tahun 1999 3. MAN I Salatiga Tahun 2002 4. DII STAIN Salatiga Tahun 2004
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 23 Pebruari 2011 Penulis
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM Desa Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang
SURAT KETERANGAN NO. / MI.b / 120 / III / 2011 Yang bertanda tangan dibawah ini
:
Nama
: MUHLASIN
NIP
: -
Jabatan
: Kepala MI Darussalam Bantal Kec. Bancak Kab. Semarang
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa : Nama
: SITI MUSIYAM
NIM
: 12508004
Fakultas/Jurusan
: Tarbiyah/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
benar-benar telah melaksanakan penelitian di MI Darussalam Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, dengan judul skripsi: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PETAK PERSEGI SATUAN DALAM MENGUKUR LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG PADA SISWA KELAS III MI DARUSSALAM BANTAL KEC.BANCAK KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 selama kurang lebih 3 bulan, terhitung mulai tanggal 24 Oktober 2010 s/d Januari 2011. Demikian Surat Keterangan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bantal,
Januari 2011