PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh HABIB ALI LUTHFI NIM 115 11 053
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
i
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh HABIB ALI LUTHFI NIM 115 11 053
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(Q.S An Nahl :78)
PERSEMBAHAN 1. Bapakku Murtadlo dan ibuku Mu‟alifah yang telah mengiringi perjalanan hidupku dengan untaian doa. 2. Jika ada taman surga tercipta akan kupersembahkan buat Calon Pendampingku tercinta, Langkahmu penuh akan pahala, Senyum dan tawanya kebahagiaan di hatiku, yang telah mendampingiku untuk melawan getir pahitnya kehidupan agar menjadi orang yang sukses. 3. Adik-adikku Ulfa, Afa, dan Firza tercinta yang telah mewarnai harihari indah dalam kebersamaannya dan yang selalu ada serta menemani hari-hariku dan menghiburku setiap saat. 4. Keluarga Besar Kelas B Jurusan PGMI IAIN Salatiga Angkatan Tahun 2011, yang selalu memberikan dukungan dalam perjalanan menimba ilmu pengetahuan. 5. Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu ada di saat suka maupun duka. 6. Keluarga besar MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga 7. Segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga.
KATA PENGANTAR vii
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Melalui Penggunaan Media Visual Pada Siswa Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016”. Di dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga yang telah memberikan kesempatan belajar pada penelitian. 2. Drs. Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan izin penelitian. 3. Peni Susapti, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan izin penyusunan penelitian. 4. Wahidin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya serta dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi. 5. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik dan memberikan pencerahan untuk selalu berpikir kritis, edukatif, dan inovatif selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.
viii
6. Susriana Wahyu Ika Lestari, M.Pd.I, Kepala Madrasah MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 7. Fathul Ghufron, S.Pd.I, Guru Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga yang telah membantu kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 8. Seluruh guru dan karyawan MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian. 9. Seluruh siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian. 10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tak terlupakan bantuannya yang turut dalam penyelesaian penelitian. Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin. Salatiga, 22 Agustus 2015
Habib Ali Luthfi
ix
ABSTRAK
Luthfi Habib Ali, 2015. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Melalui Penggunaan Media Visual Pada Siswa Kelas III B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Wahidin, S.Pd.I., M.Pd. Kata Kunci : Media Visual, Prestasi Belajar, dan IPA. Skripsi ini membahas peningkatan hasil belajar siswa kelas III B tentang materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan melalui media visual. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1. Apakah penggunaan media visual pada materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan penggunaan media visual pada pembelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan pada siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 dan memperoleh peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media visual pada siswa III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan subjek penelitian adalah 33 siswa kelas III B. Penelitian ini berlangsung selama tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian terdapat peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA didukung dengan peningkatan pengelolaan pembelajaran oleh guru dan aktivitas belajar siswa. Pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan media Visual mengalami peningkatan dari nilai ketuntasan belajar siswa siklus I sebesar 69,69% menjadi 81,81% pada siklus II dan menjadi 90,90% pada siklus III. Untuk skor rata-rata siklus I sebesar 69,96% menjadi 81,81% pada siklus II dan menjadi 90,90% pada siklus III.
x
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO ..................................................................................
ii
JUDUL ..........................................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................
vi
MOTTO ........................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
viii
ABSTRAK ....................................................................................................
x
DAFTAR ISI ................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xvi
DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B.
Rumusan Masalah ...................................................................
5
C.
Tujuan Penelitian .....................................................................
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .....................
5
E.
6
Kegunaan Penelitian ................................................................
xi
F. Definisi Operasional .................................................................
8
G. Metode Penelitian .....................................................................
11
H. Sistematika Penulisan ...............................................................
24
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Visual .............................................................................
27
1. Pengertian Media ................................................................
27
2. Kriteria Pemilihan Media ...................................................
27
3. Pengertian Media Visual ....................................................
28
4. Fungsi dan Kelebihan Media Visual ..................................
29
5. Teknik-teknik Menggunakan Media Visual .......................
31
6. Jenis-jenis Media Visual ....................................................
31
7. Prinsip Umum Penggunaan Efektif Media Visual .............
32
B. Prestasi Belajar ..........................................................................
34
1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................
34
2. Aspek-aspek Hasil Belajar .................................................
38
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ...............
39
C. Pelajaran IPA di MI ..................................................................
44
1. Pelajaran IPA dalam Paradigma Absolutisme ...................
44
2. Pelajaran IPA dalam Paradigma Konstruktivismesme
45
............................................................................................. 3. Pelajaran IPA di MI ............................................................
46
4. Tujuan IPA di MI ...............................................................
48
5. Ruang Lingkup IPA di MI .................................................
48
xii
6. SK dan KD IPA Kelas III ...................................................
49
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga ...............
50
1. Sejarah Berdirinya ..............................................................
50
2. Visi Misi dan Tujuan Madrasah .........................................
51
3. Data Personalia ...................................................................
53
4. Data Siswa ..........................................................................
54
5. Sarana Prasarana dan Fasilitas ...........................................
55
6. Kegiatan Pengembangan Diri .............................................
56
B. Hasil Penelitian ........................................................................
57
1. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus ............................................
57
2. Deskripsi Kegiatan Siklus I ................................................
58
3. Deskripsi Kegiatan Siklus II ..............................................
64
4. Deskripsi Kegiatan Siklus III .............................................
73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................
83
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus ..............................................
83
2. Analisis Kegiatan Siklus I...................................................
86
3. Analisis Kegiatan Siklus II .................................................
91
4. Analisis Kegiatan Siklus III ...............................................
96
B. Pembahasan .............................................................................
102
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..............................................................................
xiii
113
B. Saran ........................................................................................
114
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
116
LAMPIRAN ................................................................................................
117
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Guru ................
23
Tabel 1.2 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru .........................................
23
Tabel 1.3 Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa ..............................
24
Tabel 1.4 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Belajar Siswa ............................
24
Tabel 2.1 SK dan KD IPA Kelas III ............................................................
49
Tabel 3.1 Data Nama-nama Guru MI Ma‟arif Mangunsari .........................
54
Tabel 3.2 Data Siswa di MI Ma‟arif Mangunsari ........................................
55
Tabel 4.1 Hasil Prestasi Belajar Siswa Pre Test ..........................................
84
Tabel 4.2 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ...........................................
87
Tabel 4.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II ..........................................
92
Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus III ...............................
97
Tabel 4.5 Hasil Prestasi Siswa Pra Siklus, I,II,III ..............................
109
xv
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Grafik Rata-rata ..............................................................
111
Gambar 4.2 Grafik Tingkat Ketuntasan ..............................................
111
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Siswa ......................................................................
117
Lampiran 2 Daftar Kelompok ..............................................................
118
Lampiran 3 Soal Pre Test .....................................................................
119
Lampiran 4 Hasil Tes Pra Siklus ..........................................................
124
Lampiran 5 RPP Siklus I ......................................................................
126
Lampiran 6 Materi Siklus I ..................................................................
135
Lampiran 7 Soal & Kunci Jawaban Siklus I ........................................
139
Lampiran 8 Nilai hasil Siklus I ............................................................
143
Lampiran 9 RPP Siklus II .....................................................................
145
Lampiran 10 Materi Siklus II ...............................................................
153
Lampiran 11 Soal & Jawaban Siklus II ................................................
159
Lampiran 12 Nilai hasil Siklus II .........................................................
164
Lampiran 13 RPP Siklus III .................................................................
166
Lampiran 14 Materi Siklus III ..............................................................
175
Lampiran 15 Soal & Jawaban Siklus III ..............................................
178
Lampiran 16 Nilai hasil Siklus III ........................................................
183
Lampiran 17 Observasi Guru Siklus I ..................................................
185
Lampiran 18 Observasi Siswa Siklus I ................................................
188
Lampiran 19 Observasi Guru Siklus II ................................................
190
Lampiran 20 Observasi Siswa Siklus II ...............................................
193
Lampiran 21 Observasi Guru Siklus III ...............................................
195
Lampiran 22 Observasi Siswa Siklus III ..............................................
198
xvii
Lampiran 23 Dokumentasi Siklus I ......................................................
200
Lampiran 24 Dokumentasi Siklus II ....................................................
202
Lampiran 25 Dokumentasi Siklus III ...................................................
204
Lampiran 26 Instrumen Observasi .......................................................
206
Lampiran 27 Instrumen Dokumentasi ..................................................
207
Lampiran 28 PPT Siklus I ....................................................................
208
Lampiran 29 PPT Siklus II ...................................................................
217
Lampiran 30 PPT Siklus III .................................................................
224
Lampiran 31 Lembar Konsultasi ..........................................................
230
Lampiran 32 Surat Penunjukan Pembimbing .......................................
230
Lampiran 33 Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................
231
Lampiran 34 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ..............
232
Lampiran 35 SKK ................................................................................
233
Lampiran 36 Daftar Riwayat Hidup .....................................................
239
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah memegang peranan penting dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal seperti yang diharapkan. Proses belajar mengajar guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subyek pokoknya. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat
mempengaruhi, membina
dan meningkatkan
kecerdasan serta keterampilan siswa. Pendidikan sekolah dasar terdapat beberapa mata pelajaran yang harus dikuasai siswa. Salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Proses pembelajaran IPA memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memahami alam
1
sekitar secara ilmiah. Tujuan pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah agar siswa dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta dapat mengembangkan pengetahuan dan pamahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian siswa menganggap mata pelajaran IPA sebagai mata pelajaran yang sulit dipahami sehingga siswa cenderung merasa bosan, jenuh dan malas untuk belajar, siswa kurang termotivasi karena menganggap mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman konsep yang luas. Sehingga aktivitas siswa yang rendah dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Meningkatkan hasil belajar siswa menuju peningkatan mutu pendidikan diperlukan strategi serta progam pembelajaran yang lebih efektif dan efisien termasuk di dalamnya sarana prasarana belajar guna menunjang proses yang positif terhadap hasil belajar siswa. Menurut Djamarah (2002: 136), dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahasa yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Proses pembelajaran IPA yang berlangsung di MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga cenderung menempatkan guru sebagai sumber belajar utama, cara mengajar guru lebih banyak menggunakan metode ceramah tanpa melibatkan aktivitas siswa secara langsung sehingga menjadikan mereka kurang
2
memperhatikan
penjelasan
guru.
pemberian penjelasan materi
Pembelajaran
berlangsung
dengan
secara ceramah dan diakhiri
dengan
mengerjakan latihan soal yang ada pada bahan ajar, sehingga menjadikan siswa menjadi pasif, kurang dapat mengungkapkan gagasan yang dimiliki, dan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Berdasarakan hasil dokumentasi terhadap nilai mata pelajaran IPA khususnya pada materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan, peserta didik yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) hanya mencapai nilai rata-rata 53,1 atau 45% dari 33 siswa. Sedangkan yang lainnya masih sangat jauh di bawah KKM. Informasi tersebut diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Fathul Ghufron, S.Pd.I yang menjadi guru IPA. Beliau menuturkan bahwa dalam pembelajaran IPA peserta didik tidak menunjukkan aktivitas dan kreativitas serta hasil prestasi dalam belajar. Hal tersebut mungkin disebabkan kurang menarik minat siswa atau guru kurang tepat menggunakan strategi yang sesuai dengan karakteristik konsep materi yang disampaikan. Meningkatkan hasil belajar siswa menuju peningkatan mutu pendidikan diperlukan strategi pembelajaran yang tepat, menarik dan efektif sehingga dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif yaitu penggunaan media visual. Di mana fungsi media di sini adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
3
Dengan menggunakan media visual dapat meminimalisasi kesulitan belajar sehingga ketuntasan belajar dapat tercapai. Bertolak dari pengalaman bahwa siswa cepat lupa pada materi yang diberikan dalam satu konsep, namun dengan menggunakan media visual siswa bisa mengingat materi dalam jangka waktu yang lebih lama. Karena siswa tidak hanya mendengar saja tetapi juga bisa melihat. Media visual juga pada materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan akan lebih menarik siswa, karena siswa dapat pengalaman baru yang belum pernah di dapat sebelumnya dan karenanya siswa dituntut aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dalam memahami materi organisasi kehidupan dan meminimalisasi tingkat kesulitan siswa dalam belajar. Salah satu fungsi dari media visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi teks pelajaran. Khususnya media gambar yang diproyeksikan dapat menyenangkan dan mengarahkan perhatian mereka pada pelajaran yang akan mereka terima. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Melalui Penggunaan Media Visual Pada Siswa Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016”
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil sebuah rumusan masalah yaitu : apakah penggunaan media visual pada materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan melalui penggunaan media visual pada siswa Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis berasal dari dua kata hypo yang berarti di bawah (lemah), tesis yang berarti kebenaran. Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis tindakan dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan akan dilakukan (Basrowi, 2008:90). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan Media Visual materi
5
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Penggunaan media visual ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun Indikator yang dirumuskan adalah sebagai berikut : a. Penelitian akan dinyatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 85% secara klasikal, sedangkan secara individual siswa telah mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 75. b. Aktivitas belajar dan hasil belajar siswa meningkat apabila 80% dari jumlah siswa telah aktif mengikuti pelajaran IPA Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan melalui penggunaan media visual sesuai dengan aspek aktivitas belajar dalam kegiatan belajar mengajar yang diamati dan meningkatnya prestasi belajar siswa di tiap akhir siklus.
E. Kegunaan Penelitian Selanjutnya penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang bersifat teoritis maupun praktis, manfaat penelitian ini antara lain : 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini berusaha memberikan konstribusi positif sebagai informasi dan menambah wawasan dalam khazanah keilmuan tentang tentang peran media pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas yaitu pada Mata Pelajaran IPA Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan melalui
6
penggunaan media visual pada siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. b. Memberikan konstribusi perbaikan pembelajaran yang digunakan oleh guru agar sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga hasil belajar dapat tercapai. 2. Manfaat Praktis a) Bagi Siswa Meningkatnya aktivitas siswa dan hasil belajar dalam memahami mata pelajaran IPA, yang dipengaruhi oleh keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan penggunaan media visual. b) Bagi Guru Dapat mengetahui peran media pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga dapat meminimalkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Dapat menambah kreatifitas untuk meningkatkan sistem pembelajaran. Diperolehnya strategi pembelajaran yang lebih menarik. c) Bagi Sekolah/Madrasah Didapatkannya masukan bagi madrasah untuk perbaikan proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan mutu dari madrasah.
7
d) Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Bagi
Fakultas
Tarbiyah
dan
Ilmu
Keguruan
Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga, dapat membantu
dan
referensi
ilmu
pengetahuan tambahan
bagi
mahasiswa lainnya dan menambah wawasan sebagai calon guru yang profesional.
F. Definisi Operasional Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah yang digunakan dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca maka perlu adanya definisi operasional. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Prestasi Belajar Menurut Morgan dalam buku Introduction to psychology (1978) mengemukakan “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Purwanto, 2001: 80=81)”. Prestasi
merupakan
kemampuan-kemampuan
yang
dimiliki
seseorang setelah menerima pengalaman. Penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah bekerja secara efektif (Sudjana, 1989: 22). Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual
8
yaitu dengan penggunaan media visual. Jadi yang dimaksud prestasi belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari perubahan perilaku atau apa yang dicapai siswa sebagai hasil interaksi edukatif yang mencakup aspekaspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. 2. Media Visual Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan (Arsyad, 2003:3). Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar (Asnawir dan Basyirudin, 2002:11). Salah satu pengertian media adalah yang diungkapkan oleh Gerbich dan Ely (1971), media secara garis besar adalah materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Secara khusus media dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai alat grafis, photography atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2003: 3).” Visual adalah dapat dilihat dengan indra penglihat (mata). Menurut Sri Anitah media visual disebut juga sebagai media pandang, karena seseorang dapat menghayati media tersebut melalui penglihatannya (Anita, 2008:7). Dapat disimpulkan media visual adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata) dan dapat menyalurkan
9
pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Media visual yang penulis maksud di sini adalah media yang menampilkan gambar diam berupa Microsoft Power Point dan di tampilkan melalui LCD proyektor. 3. Pembelajaran IPA di MI Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Di tingkat MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana (Kemenag RI,2006: 108). Pembelajaran IPA yang dijadikan fokus penelitian di sini yakni materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah untuk semester gasal. Adapun Kompetensi Dasar
10
(KD) nya yaitu mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup, Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana dan Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan hal-hal yang mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak
(makanan,
kesehatan, rekreasi, istirahat dan olah raga).
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Siklus penelitian Tindakan ini, dikembangkan dari model penelitian Arikunto dkk., yaitu rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a) Perencanaan, (b) Tindakan, (c) Pengamatan dan (d) Refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut : (Arikunto,dkk, 2007 :74) Gambar 1.1 Sikus Penelitian Tindakan Kelas
11
Menurut Arikunto, dkk., apabila hasil refleksi siklus II masih terdapat permasalahan baru atau permasalahan lama belum terpecahkan, maka siklus tersebut dapat dilanjutkan dengan menambah satu siklus dan seterusnya sampai permasalahan yang ingin dipecahkan dapat terpenuhi (Arikunto dkk, 2007: 74). 2. Subyek dan Obyek Penelitian a. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga dengan jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 18 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Kolaborator
adalah
orang
yang
bekerjasama
dalam
pelaksanaan penelitian ini. Adapun kolaboratornya adalah guru pengampu Mata Pelajaran IPA Kelas III B yaitu Bapak Fathul Ghufron, S.Pd.I. b. Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah : 1) Aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA pada Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan melalui penggunaan media visual. 2) Aktivitas guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA pada materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan melalui penggunaan media visual.
12
3) Prestasi belajar siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran IPA Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan melalui penggunaan media visual. 3. Langkah-langkah Penelitian Penelitian tindakan kelas yang direncanakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media visual yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiap siklus terdiri atas 4 tahap yaitu : planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), reflection (refleksi). Langkah-langkah yang dilakukan untuk tiap siklus pembelajaran dalam prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah : a. Tahap Perencanaan 1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi, wawancara dan pencatatan arsip. 2) Observasi awal kelas yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat menemukan atau mengetahui permasalahan yang dihadapi guru di kelas, seperti prestasi belajar siswa maupun motivasi belajar siswa. Setelah mengetahui permasalahan yang timbul, maka peneliti dapat merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian. 3) Merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media visual. 4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran.
13
5) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab. 6) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa dalam proses pembelajaran. 7) Pembuatan kisi-kisi dan pembuatan instrumen tes tiap akhir siklus sebagai alat evaluasi pelaksanaan pembelajaran. 8) Pembuatan instrumen lembar aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. b. Tindakan Tahap tindakan adalah diskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja dan prosedur tindakan meliputi : 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai acuan pelaksanaan proses pembelajaran. Rencana pembelajaran pada pertemuan kedua dan seterusnya disusun berdasar hasil analisis terhadap penggunaan media visual sebagaimana yang digunakan peneliti meliputi pendahuluan, inti (Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi) dan penutup. 2) Membentuk kelompok yang anggotanya 6-7 orang atau lebih (setiap kelompok diberi tugas materi yang akan diringkas) 3) Menyajikan materi pelajaran. 4) Setelah penayangan gambar selesai, peneliti menugaskan masing-masing kelompok membacakan ringkasan materi dan siswa lain diberi kesempatan untuk ikut aktif dengan mengajukan pertanyaan seputar ringkasan.
14
5) Memberi materi diskusi. 6) Mengorganisasi diskusi kelompok, guru mengarahkan. 7) Mempresentasikan hasil diskusi. 8) Memberikan bimbingan. 9) Memberi kesempatan siswa untuk memberikan tanggapan. 10) Memberikan penguatan dan kesimpulan. 11) Melakukan pengamatan. c. Pengamatan Pada tahap pengamatan ini guru melakukan pengamatan terhadap siswa, Dalam tahap ini observer berperan mengumpulkan data berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan lembar pengamatan/observasi. Kegiatan ini dapat dilakukan bersama-sama guru sebagai mitra peneliti. Data yang terkumpul akan dianalisis berikut dengan menilai hasil observasi menggunakan format lembar observasi. d. Refleksi Data yang diperoleh dari tindakan dikumpulkan selanjutnya dianalisis dan kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis yang diperoleh sehingga dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar setelah diadakan tindakan. Dengan melakukan beberapa hal : 1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, meliputi : evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
15
2) Melakukan pertemuan untuk membahas evaluasi tentang skenario, LKS, diskusi dan lain-lain. 3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi yang dituangkan pada rencana tindakan pada siklus berikutnya. 4) Evaluasi tindakan, meliputi : interpretasi hasil analisis data, pengambilan keputusan terhadap jawaban permasalahan dan lain-lain. 4. Metode Pengumpulan Data Untuk teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : a. Observasi Menurut Arikunto dkk, observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengalihan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto,2007: 32). Pengamatan penelitian ini dengan cara mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan oleh siswa saat proses pembelajaran. b. Tes Metode tes yaitu metode dan instrumen pengumpulan data dengan menggunakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,2006: 150). Atau juga diartikan instrumen pengumpulan data dengan tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran
16
yang telah diberikan oleh guru kepada siswa-siswanya dalam jangka waktu tertentu (Purwanto,2001: 33). c. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai benda-benda tertulis berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006 : 150). d. Interview Interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dan dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandasan pada tujuan penyelidikan (Moleong, 2005: 193). Teknik wawancara atau interview ini ada dua jenis yakni wawancara terpimpin dan bebas. Dalam wawancara terpimpin ini, peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa pertayaan tertulis atau direkam dengan alat perekam, tape recorder (Soeharto, 1995: 68), tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan adanya pertanyaanpertanyaan baru dalam wawancara tersebut (Mulyana, 2002: 181). Wawancara bebas peneliti gunakan setelah wawancara terpimpin selesai, dengan cara ngobrol santai uuntuk menanyakan ucapan informan yang kurang jelas maksudnya dalam wawancara terpimpin.
17
5. Instrumen Penelitian a. Observasi Dalam kegiatan ini yang diobservasi secara langsung meliputi observasi aktivitas kegiatan peserta didik, observasi kegiatan guru dalam pengelolaan kelas, dan bagaimana proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya dari guru IPA dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran yakni hasil belajar melalui penggunaan media visual untuk membuat kesimpulan pelaksanaan pembelajaran pada siklus tersebut yang akan direfleksikan pada siklus berikutnya. Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung. Aspek-aspek tingkah laku yang akan diobservasi ditetapkan terlebih dahulu dan dibuat pedomannya agar memudahkan dalam pengisian observasi. Pengisian dalam lembar observasi dapat berupa cek list (V) pada kolom jawaban hasil observasi. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi kegiatan peneliti dalam pembelajaran dan observasi kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran. b. Tes Dalam pengumpulan data melalui tes, kami membuat dan menggunakan lembar tertulis dan tanya jawab guna mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah disampaikan pada tiap akhir siklus. Teknik tes dalam penelitian ini dilakukan setelah peserta didik melaksanakan pembelajaran IPA dengan penggunaan media visual dengan tujuan untuk mendapatkan data akhir apakah ada perbedaan
18
antara siklus pertama dengan siklus kedua. Bentuk tes yang diberikan berupa tes obyektif pilihan ganda dengan 4 option (a, b, c, atau d) dan tes isian (completion test) serta tes essay. c. Dokumentasi Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah data tentang madrasah secara keseluruhan. Metode ini mencakup data tentang rencana pembelajaran di kelas. Dokumentasi ini berupa program satuan pembelajaran. Selain itu, dokumentasi berupa LKS, Laporan Hasil Belajar (Raport), transkrip hasil prestasi siswa dan hasil kerja siswa (portofolio) dalam pembelajaran IPA. d. Wawancara Wawancara yang peneliti gunakan ialah wawancara terstruktur yang dilakukan kepada guru kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga yaitu Bapak Fathul Ghufron, S.Pd.I untuk mengetahui sejauh mana kondisi siswa, dan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa berkaitan dengan materi Mahluk Hidup dan Proses Kehidupan. Teknik wawancara dalam penelitian ini juga digunakan untuk memperoleh informasi mengenai Upaya Meningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Melalui penggunaan media visual Pada Siswa Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga dan sejarah berdirinya MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga dan lain sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan data dalam penelitian ini.
19
6. Metode Analisis Data Analisis data merupakan usaha untuk memilih, membuang, menggolongkan, menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan data untuk mendukung tujuan penelitian. Menurut Arikunto, dalam pelaksanaan tindakan kelas ada dua jenis data yang digunakan yaitu (Arikunto, 2007: 131): a. Data Kuantitatif (Nilai Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisa statistika deskriptif. b. Data Kualitatif yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk narasi yang memberikan sebuah gambaran ekspresi siswa terhadap peningkatan pemahaman suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif. a. Teknik Analisis Data Kuantitatif Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan cara atau menganalisis data secara kuantitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan presentasi ketuntasan belajar dan mean (rerata) kelas. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase dan angka. Dalam penelitian ini, ada dua
20
nilai yang harus dihitung yaitu nilai rata-rata kelas dan nilai ketuntasan belajar individu. Berikut ini adalah cara menghitungnya : 1) Menghitung nilai rata-rata kelas ∑ ∑ Keterangan : ̅ = nilai rata-rata ̅
∑ = jumlah semua nilai siswa ∑ = jumlah siswa (Aqib, 2011: 40) 2) Menghitung ketuntasan belajar klasikal.
Keterangan : %
= persentase ketuntasan klasikal
ft
= frekuensi siswa tuntas KKM
∑f
= jumlah frekuensi seluruhnya (Aqib, 2011: 41) Apabila tingkat ketuntasan ≥ 75% (Djamarah, 2010: 108),
maka ketuntasan belajar klasikal tercapai. Hal ini dikarenakan kondisi sekolah yang memenuhi untuk mencapai ketuntasan tersebut. b. Teknik Analisis Data Kualitatif Selain data kuantitatif, data kualitatif juga diperlukan untuk melengkapi data kuantitatif. Data kuantitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru serta aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
21
dengan penggunaan media visual. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran guru dan aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan rating scale. Sugiyono (2010: 141) mendeskripsikan bahwa rating scale merupakan data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Oleh karena itu, rating scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur fenomena lain seperti halnya proses kegiatan, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan dan lain-lain. Yang terpenting dalam penyusunan instrumen rating scale yaitu dapat menjelaskan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Penelitian ini menggunakan rating scale seperti yang dicontohkan Sugiyono (2010: 141), hanya saja yang berbeda di sini adalah kategori pemberian skor (kata kuantitatifnya). Penilaian lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran guru yang dilakukan oleh observer disesuaikan dengan pedoman penskoran pada tabel sebagai berikut :
22
Tabel 1.1 Guru Skor 4 3 2 1
Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Kriteria Penilaian Pengelolaan pembelajaran guru sangat baik Pengelolaan pembelajaran guru baik Pengelolaan pembelajaran guru cukup baik Pengelolaan pembelajaran guru kurang baik (Sugiyono, 2010: 141)
Setelah direkapitulasi, skor tersebut dihitung dan dirata-rata dengan rumus : ∑ ∑ Hasil
perhitungan
kemudian
dikonsultasikan
dalam
kriteria skor pengelolaan pembelajaran IPA oleh peneliti sebagai berikut : Tabel 1.2 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru Tingkat Keberhasilan (%) 85 – 100 % 65 – 84 % 55 – 64 % 0 – 54 %
Selanjutnya,
pedoman
Arti Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) (Aqib, 2011: 161) penskoran
untuk
mengamati
aktivitas siswa selama proses pembelajaran penggunaan media visual pada mata pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan dapat disesuaikan dengan pedoman penskoran pada tabel sebagai berikut :
23
Tabel 1.3 Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa Skor 4 3 2 1
Kriteria Penilaian Aktivitas belajar siswa sangat baik Aktivitas belajar siswa baik Aktivitas belajar siswa cukup baik Aktivitas belajar siswa kurang baik (Sugiyono, 2010: 141)
Setelah direkapitulasi, skor tersebut dihitung dan dirata-rata dengan rumus : ∑ ∑
Hasil
perhitungan
kemudian
dikonsultasikan
dalam
kriteria skor pengelolaan pembelajaran IPA oleh peneliti sebagai berikut : Tabel 1.4 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Belajar Siswa Tingkat Keberhasilan (%) 85 – 100 % 65 – 84 % 55 – 64 % 0 – 54 %
Arti Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) (Aqib, 2011: 161)
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagian Awal Pada Bagian Ini Memuat : Bagian Awal Berisi Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul, Lembar Persetujuan Pembimbing, Lembar Persetujuan Pengesahan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran. 2. Bagian Isi terdiri dari :
24
Bab I yakni Pendahuluan. Yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II yakni Kajian Pustaka Meliputi Media Visual, Prestasi Belajar dan Pembelajaran IPA di MI. Sub pertama Meliputi Pengertian Media, Kriteria Pemilihan Media, Pengertian Media Visual, Jenis-jenis Media Visual, Teknik-teknik menggunakan Media Visual, Fungsi dan Keunggulan Media Visual, Sub kedua Hakikat Prestasi Belajar, Hakikat yang mempengaruhi Prestasi Belajar, Pengukuran Peningkatan Prestasi Belajar. Sub ketiga Pembelajaran IPA di MI, Pengertian Pembelajaran IPA, Tujuan Pembelajaran IPA, Fungsi Pembelajaran IPA, Ruang Lingkup Pembelajaran IPA. Bab III yakni Pelaksanaan Penelitian mengenai Data Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Melalui Penggunaan Media Visual Pada Siswa Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Meliputi Laporan Situasi Umum MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga dan Laporan Kegiatan Per siklus; Deskripsi Pelaksanaan Pra siklus, Deskripsi pelaksanaan siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, dan Deskripsi pelaksanaan siklus III. Bab IV yakni Hasil Penelitian dan Pembahasan mengungkap Analisis Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Materi
25
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Melalui Penggunaan Media Visual Pada Siswa Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Meliputi Analisis Kegiatan Persiklus, Analisis hasil Pra siklus, Analisis Hasil siklus I, Analisis Hasil Siklus II, dan Analisis Hasil siklus III serta Pembahasan. Bab V yakni Penutup. Meliputi Kesimpulan, dan Saran-saran. 3. Bagian Akhir Pada bagian akhir skripsi ini memuat : Daftar Pustaka, Lampiranlampiran dan Daftar Riwayat Hidup.
26
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Media Visual 1. Pengertian Media Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media, maka masingmasing media memiliki karakteristik yang berbeda pula. Untuk itu dibutuhkan pemilihan yang tepat dan cermat dalam memilih media agar dapat digunakan secara tepat guna (Usman dan Asnawir, 2002:11). Secara harfiah media berarti perantara, pengantar, atau wahana, penyalur pesan, informasi belajar (Mukhtar, 2003:103). Media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Kriteria Pemilihan Media Media adalah satu sarana untuk meningkatkan proses belajar mengajar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain : a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan dapat menunjang pembelajaran yang telah dicapai. b. Aspek materi sangat menjadi pertimbangan dalam memilih media.
27
c. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar. d. Ketersediaan media di sekolah. e. Media yang dipilih harus bisa menjelaskan apa yang akan disampaikan dan penggunaanya tepat. f. Biaya yang dikeluarkan harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai (Usman dan Asnawir, 2002:16). 3. Pengertian Media Visual Pengajarkan akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya. Studi mengenai penggunaan pesan visual berhubungan dengan hasil belajar menunjukan bahwa pesan-pesan visual yang moderat (berada dalam rentangan abstrak dan realistik) memberikan pengaruh tinggi terhadap prestasi belajar siswa (Sudjana dan Rivai, 2009:9). Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar lukisan dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film diksi, dan film kartun (Djamarah, 2006:124). Salah satu aplikasi media visual dapat diperoleh dengan menggunakan program komputer, seperti : Microsoft Office (Word, Power Point, Excel),Flash, Adobe Reader, dan sebagainya. Setiap progarm memiliki keuntungannya sendiri-sendiri. Peneliti menggunakan media
28
visual dengan menggunakan Microsoft Power Point. Microsoft Power Point adalah sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan microsoft, dan merupakan program berbasis multimedia. Pada prinsipnya program ini terdiri dari dari beberapa unsur rupa dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia (Daryanto, 2010:163). Kelebihan microsoft power point, antara lain : a. Penyajiannya menarik karena terdapat permainan warna, huruf, dan animasi. b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi mengenai bahan ajar yang disajikan. c. Pesan visualnya lebih mudah dipahami. d. Dapat diperbanyak sesuai denagn kebutuhan, bisa dipakai berulangulang. e. Dapat disimpan melalui (cd, disket, flasdisk), sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana (Daryanto, 2010:164). 4. Fungsi dan Kelebihan Media Visual Menurut Levie dan Lents (1982) dalam Azhar Arsyad fungsi media visual ada empat yaitu : a. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
29
menyertai teks materi pelajaran. Sering kali siswa diawal pelajaran tidak tertarik pada materi pelajaran yang disajikan oleh guru, sehingga mereka
tidak
memperhatikan.
Dengan
media
gambar
yang
diproyeksikan melalui overhead projector dapat mengarahkan mereka pada mata pelajaran sehingga kemungkinan untuk mengingat isi pelajaran semakin besar. b. Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. c. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan
bahwa
lambang
visual
atau
gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. d. Fungsi kompensatoris media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks yang lemah membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan bisa mengingatnya kembali (Arsyad, 2010: 17). Dari keempat fungsi yang dikemukakan Levie dan Lentz, maka media visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Karena dengan menggunakan media visual dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga tujuan untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran tercapai.
30
5. Teknik-teknik Menggunakan Media Visual Dalam menerima pesan visual memerlukan keterampilan, oleh karena itu seseorang tidak akan mampu memahaminya dengan sendirinya. Oleh karena itu siswa perlu bimbingan untuk memahami pesan-pesan visual. Ada beberapa teknik untuk memahami pesan-pesan visual, yaitu : a. Fase differensiasi yaitu awalnya siswa mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu unit pengajaran dalam bentuk pesan-pesan visual. b. Fase integrasi yaitu para pengamat (siswa) menempatkan unsur-unsur visual dengan serempak, kemudian menghubung-hubungkan semua pesan
visual
dengan
pengalaman-pengalamannya,
kemudian
menyimpulkan gambaran dari media visual untuk menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang telah dipelajari sebelumnya (Sudjana dan Rivai, 2009:11). 6. Jenis-jenis Media Visual a. Gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan tampaknya suatu benda. b. Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur isi materi. c. Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsurunsur dalam isi materi.
31
d. Grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau kecenderungan data hubungan seperangkat gambar atau angka-angka (Arsyad, 2010:91-92) 7. Prinsip Umum Penggunaan Efektif Media Berbasis Visual Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut : a. Usahakan visual itu sederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara hati-hati karena gambar yang amat rinci dengan realisme sulit diproses dan dipelajari bahkan sering kali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang harusnya diamati. b. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. c. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digukan oleh siswa mengorganisasikan informasi. d. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat. Meskipun sebagian visual dapat dengan mudah diperoleh informasinya, sebagian lagi memerlukan pengamatan dengan hatihati. Untuk visual yang kompleks siswa perlu diminta untuk mengamatinya, kemudian mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut setelah menganalisis dan memikirkan informasi yang
32
terkandung dalam visual itu. Jika perlu, siswa diarahkan kepada informasi penting secara rinci. e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualkan itu secara berdampingan. f. Hindari visual yang tak berimbang. g. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual. h. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca. i. Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks. j. Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan efektif apabila (1) jumlah objek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan benar dijaga agar terbatas, (2) jumlah aksi terpisah yang penting yang pesan-pesannya harus ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas, dan (3) semua objek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik sehingga tidak terjadi penafsiran ganda. k. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah
dibedakan
dari
unsur-unsur
latar
belakang
untuk
mempermudah pengolahan informasi. l. Caption (keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk (1) menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, (2) memberi nama orang, tempat, atau objek, (3) menghubugkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan (4)
33
menyatakan apa yang orang dalam gambar itu sedang kerjakan, pikirkan. m. Warna harus digunakan secara realistik. n. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen (Arsyad, 2003:8991).
B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Pada dasarnya bahwa di dunia ini tidak ada mahluk hidup yang sewaktu baru dilahirkan sedemikian tidak berdayanya seperti bayi manusia. Sebaliknya tak ada mahluk lain di dunia ini yang setelah dewasa mampu menciptakan apa yang telah diciptakan manusia dewasa. Jika manusia dilahirkan tidak mendapat bantuan orang dewasa dan tidak dididik atau diajar maka sirnalah ia. Benar bahwa bayi yang sudah membawa
potensi-potensi
yang
diperlukan
untuk
kelangsungan
hidupnya, tapi jumlahnya terbatas sekali. Potensi bawaan tidak mungkin berkembang baik tanpa pengaruh dari luar maka hakikat dari belajar adalah penyempurnaan potensi atau kemampuan pada organisme bilogis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan luar dan hidup bermasyarakat sebagaimana firman Allah dalam Al quran surat An-Nahl ayat 78 (Baiquni, 1997 : 4).
34
Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.(Q.S. AnNahl :78) Hasil belajar menurut Keller adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak dan dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak itu sendiri. Seorang guru dituntut untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang optimal, sehingga terwujud proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Belajar merupakan proses yang sangat penting dilakukan oleh siswa, karena tanpa adanya hasil belajar yang memadai mereka akan kesulitan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam masyarakat (Ismail, 2008 :30). FJ Mc Donald mengemukakan bahwa hasil belajar adalah “a result learn to represent everything obtained by child after getting study or experience which last learn”. Yang artinya hasil belajar merupakan segala sesuatu yang diperoleh anak setelah ia mendapatkan pembelajaran atau pengalaman yang telah lalu (Donald,1959 :5). Hasil belajar siswa juga dapat berupa penilaian yang berupa angka sebagai indeks prestasi untuk mengetahui keberhasilan siswa. Hasil penilaian memberikan informasi balik, baik siswa maupun guru. 35
Informasi tersebut memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kelemahan-kelemahan serta kesulitan yang dihadapi oleh siswa dan guru. Kelemahan dalam hasil belajar ditafsirkan sebagai kurang tercapainya tujuan pengajaran. Dengan kata lain, ada sejumlah tujuan yang mungkin tidak tercapai atau kurang mencapai target yang direncanakan sebelumnya (Hamalik, 2003: 234). Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada dorongan siswa yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibanding dengan sebelumnya. Hasil belajar ini dapat dilakukan dengan mengamati terjadinya perubahan tingkah laku tersebut setelah dilakukan penilaian. Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat penafsirannya tentang “belajar”. Sering kali perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Dalam uraian ini penulis akan memperkenalkan beberapa perumusan belajar guna melengkapi dan memperluas pandangan tentang mengajar. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dengan berbagai bentuk, seperti dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan dan lain-lain yang ada atau terjadi pada individu tersebut (Hamalik, 2003 :234).
36
Jadi, hasil belajar tidak hanya mendengarkan dan memperhatikan guru yang sedang memberikan pelajaran di dalam kelas atau siswa membaca buku, tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Berikut ini beberapa definisi tentang hasil belajar, antara lain : a. Menurut Mulyono Abdurrahman Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Abdurrahman, 1999: 37). b. Menurut Sardiman AM, suatu hasil belajar itu meliputi : 1) Keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif) 2) Personal, kepribadian atau sikap (afektif) 3) Kelakuan,
ketrampilan
atau
penampilan,
psikomotoik
(Sardiman, 2001:28-29). c. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa (Suprijono, 2009:56) : 1) Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis seperti kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan. 2) Keterampilan Intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. 3) Strategi
kognitif
yaitu
kecakapan
menyalurkan
dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya seperti kaidah dalam memecahkan masalah.
37
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi. 5) Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar (Dimyati dan Mujiono,2006: 3).Bagi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Bagi peserta didik, hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Jadi, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang telah dimiliki oleh seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik (Sukmadinata, 2004:179). Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan keterampilan melihat, menganalisis, memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja, dengan demikian aktivitas dan produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar ini mendapatkan penilaian. Penilaian tidak hanya dilakukan secara tertulis, tetapi juga secara lisan dan penilaian perbuatan. 2. Aspek-aspek Hasil Belajar Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Dalam
sistem
pendidikan
38
nasional
rumusan
tujuan
pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi 3 ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (Sukmadinata, 2004 :179). a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penerimaan, dan organisasi. c. Ranah Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak individu yang terdiri dari lima aspek, yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Jadi ketiga hasil belajar yang telah dijelaskan diatas penting diketahui oleh guru dalam rangka merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun alat-alat penilaian, baik tes maupun bukan tes. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori yaitu :
39
a. Faktor Internal (faktor dari dalam) meliputi : 1) Faktor Jasmaniah (fisiologi) meliputi : faktor kesehatan, dan cacat tubuh. 2) Faktor psikologis yang meliputi : inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kesiapan, kematangan, 3) Faktor kelelahan (Slameto, 1995 : 54). b. Faktor Eksternal (faktor dari dalam) yang meliputi : 1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan, pengertian orang tua, suasana rumah, 2) Faktor sekolah, yang meliputi : metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, metode belajar, tugas rumah. 3) Faktor masyarakat, yang terdiri dari : kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 1995 :54). Selain
faktor-faktor
diatas,
Ada
banyak
faktor
yang
mempengaruhi dalam belajar dan dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu (Sumanto, 2006:113). 1) Faktor-Faktor Stimuli Belajar Yang dimaksud dengan stimuli belajar disini yaitu segala hal di luar individu yang merangsang, individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimuli dalam hal ini
40
mencakup materiil, penegasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima atau dipelajari oleh si pelajar. 2) Faktor-faktor Metode Belajar Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya apabila dia tidak menguasai satupun metode mengajar, Sehingga metode yang digunakan seorang guru dapat mempengaruhi proses belajar dari peserta didik. Misalnya peta konsep, digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pokok tentang tumbuhan atau klasifikasi hewan. Karena dengan peta konsep ini peserta didik akan lebih mudah mempelajarinya dan dengan peta konsep yang dibuat oleh peserta didik tentunya daya ingat peserta didik terhadap materi tersebut akan, lebih baik. 3) Faktor-faktor Individual Selain faktor-faktor stimuli dan metode belajar, faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang, seperti halnya, kondisi kesehatan jasmani dan rohani, kapasitas mental, usia dan lain sebagainya.
41
Secara fundamental Dollar and Miller menegaskan bahwa adanya keefektifan perilaku belajar itu dipengaruhi oleh empat hal yaitu (Makmun, 2002:164). (a) Adanya motivasi (drives), siswa harus menghendaki sesuatu (the learner must want something). (b) Adanya perhatian dan mengetahui sasaran (eve), siswa harus memperhatikan sesuatu (the learner must notice something). (c) Adanya usaha (response), siswa harus melakukan sesuatu (the learner must do something). (d) Adanya evaluasi dan pemantapan hasil (reinforcement) siswa harus memperoleh sesuatu (the learner must get something). Dalam
pengajaran
guru
harus
memperhatikan
dan
mempertimbangkan tahapan-tahapan dalam mengajar, karena dalam tahap ini berlangsung interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa dan siswa secara individual (Hasibuan dan Mujiono, 2000: 40). Sehingga dapat diketahui bahwa proses pengajaran benar-benar diperhatikan oleh guru karena dapat mempengaruhi belajar dari peserta
didik,
seperti
contoh
yaitu
aspek
pengelolaan
dan
pengendalian kelas, penyampaian materi, memahami psikologi peserta didik, menganalisis kesulitan belajar dan evaluasi hasil keseluruhan. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa
42
terutama kemampuan yang dimilikinya, faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar seorang di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan (Sudjana, 2008:39). Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar digambarkan (Purwanto, 2007:106).Faktor yang mempengaruhi proses belajar dapat dilihat dalam bagan 2.1 sebagai berikut : Bagan 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Instrumal Input Raw Input
Teaching-Learning
Out Put
Environmental Input
Bagan di atas menunjukkan bahwa masukan mentah (raw in put) merupakan bahan baku yang perlu diolah, dalam hal ini di beri pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar (teaching learning proses). Di dalam proses belajar mengajar turut berpengaruh pula sejumlah faktor yang sengaja dirancang dan dimanipulasikan (instrumental input) guna mengundang tercapainya out put yang dikehendaki. Berbagai faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan keluaran tertentu.
43
C. Pelajaran IPA di MI Dalam memahami bagaimana pembelajaran IPA yang diharapkan terjadi di lingkungan sekolah, maka sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di MI maka guru harus mengerti lebih dahulu pembelajaran IPA
dalam
konstruktivisme,
pandangan sebab
paradigma
yang
akan
absolutisme mewarnai
dan
disetiap
paradigma pelaksanaan
pembelajaran IPA di sekolah adalah dari kedua paradigma (absolutivisme dan konstruktivisme) tersebut. Oleh sebab itu, dalam melaksanakan kegiatan belajar terutama pada materi IPA diharapkan dapat mengacu pada salah satu paradigma tersebut. 1. Pelajaran IPA dalam Paradigma Absolutisme Dalam paradigma absolutisme mengajar didefinisikan sebagai proses perubahan tingkah laku siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang salah menjadi benar (Djumhana, 2009:2). Untuk mencapai tingkah laku yang benar itu, kepada siswa diberikan sejumlah bahan/materi IPA yang harus dipelajari. Materi itu juga dipilih oleh para ahli. Sebagai konsekuensi dari pemikiran ini, maka diperlukan proses alih pengetahuan dari para ahli ke siswa. Proses alih pengetahuan di sekolah terjadi pada setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Model mengajar dengan paradigma absolutivisme bersifat satu arah, dari guru kesiswa dan tidak terjadi interaksi antar siswa karena mereka tinggal menerima bahan ajar yang sama. Karena itu, pengajaran ini juga bersifat indoktrinasi yaitu memberi tahu semua pengetahuan
44
kepada siswa. Akibatnya siswa menjadi pasif, siswa cukup duduk manis, mendengarkan dan mencatat. Selanjutnya siswa mengulangi kembali secara terus menerus hingga saat ulangan atau ujian tiba. Pada saat itu siswa menunjukkan seberapa banyak pengetahuan yang dikuasai. 2. Pelajaran IPA dalam Paradigma Konstruktivisme Dalam paradigma konstruktivisme, belajar dipahami sebagai proses aktif siswa untuk mengkontruksi pengetahuan dengan cara membuat hubungan atau keterkaitan antara pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan yang sedang dipelajari melalui interaksi dengan yang lain (Djumhana, 2009:43). Menurut konstruktivisme, keberhasilan belajar bergantung bukan hanya pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Belajar melibatkan pembentukan “makna” dari apa yang mereka lakukan lihat dan dengar. Seperti dikemukakan oleh Fensham seperti dikutip Nono Sutarno dkk. Menyatakan bahwa: A constructivist view of learning with its fundamental prociple that people construct their own meaning for experienced and for anything told them. Then constructed meaning depends on the person’s exixting knowledge. And since it is inevitable that people had different experienced and have heard or read different thing (Sutarno, 2008:8). (Pandangan konstruktivitas pembelajaran dengan prinsip fundamental bahwa orang membangun makna mereka sendiri dari pengalaman dan apa saja yang dikatakan pada mereka. Makna tersebut kemudian diolah tergantung dari pengetahuan orang tersebut. Dan karena tidak dapat dielakan lagi bahwasanya setiap orang punya pengalaman yang berbeda-beda dan juga telah membaca atau mendengarkan hal yang berbeda pula).
45
Pengertian
belajar
sebagaimana
dalam
pandangan
konstruktivisme paling tidak mengandung tiga hal. Pertama adalah proses aktif untuk mengkontruksi pengetahuan. Kedua adalah membuat hubungan atau keterkaitan antara pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan yang telah dipelajari. Ketiga adalah interaksi siswa dengan yang lain. Adapun dalam pandangan konstruktivisme guru hanya berperan sebagai fasilisator, bukan pemberi pengetahuan yang telah dimiliki oleh guru, tetapi guru yang mengarahkan siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri. Dari pandangan tentang pembelajaran di atas, maka dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah sudah menjadi keharusan bagi seorang guru dalam mendasarkan pemilihan metode yang berbasis pada kedua pandangan di atas yang pada akhirnya dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 3. Pelajaran IPA di MI Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
46
Proses pengalaman
pembelajarannya langsung
untuk
menekankan mengembangkan
pada
pemberian
kompetensi
agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di
tingkat
MI
diharapkan
ada
penekanan
pembelajaran
Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana (BSNP, 2006 : 161). Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
47
4. Tujuan IPA di MI Mata Pelajaran IPA di MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan b. Keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya c. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari d. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat e. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan f. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam g. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan h. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs (BSNP, 2006:168). 5. Ruang Lingkup IPA di MI Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspekaspek berikut :
48
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas b. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana c. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. 6. SK dan KD IPA Kelas III SK dan KD IPA Kelas III dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 2.1 SK dan KD IPA Kelas III SD/MI Semester 1 STANDAR KOMPETENSI Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan 1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup
2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan
49
KOMPETENSI DASAR 1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk Hidup 1.2 Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana 1.3 Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak (makanan, kesehatan, rekreasi, istirahat dan olah raga) 2.1 Membedakan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat berdasarkan pengamatan. 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan. 2.3 Menjelaskan cara menjaga kesehatan lingkungan sekitar.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Mangunsari Salatiga 1. Sejarah Berdirinya MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif Mangunsari merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Lembaga Ma‟arif Cabang Salatiga. Nama sekolah ini berasal dari bahasa Arab yang secara bahasa berarti sekolah dasar. Sebagaimana lembaga pendidikan Islam lainnya, MI Ma‟arif Mangunsari memberikan perhatian yang lebih terhadap Pendidikan Agama Islam di samping mata pelajaran umum lainnya. Latar belakang dari berdirinya MI Ma‟arif Mangunsari adalah adanya keinginan dan kebutuhan dari masyarakat Mangunsari dan sekitarnya akan adanya sekolah di lingkungan mereka. Pada saat itu, sekolah di daerah tersebut masih sangat sedikit jumlahnya. Melihat fenomena tersebut, beberapa tokoh agama yang mempunyai tanggung jawab dan merasa berkewajiban untuk mempersiapkan generasi muda yang berpengetahuan agama dan umum, berinisiatif untuk memprakarsai berdirinya sebuah lembaga pendidikan Islam. Harapan itu terealisasi dengan berdirinya MI Ma„arif Mangunsari pada tanggal 15 Januari 1969. Pada awal berdirinya, kegiatan belajar mengajar di MI Ma‟arif Mangunsari harus dilaksanakan di rumah-rumah warga karena belum
50
mempunyai bangunan sendiri. Kini, di usianya yang sudah sekitar 44 tahun, MI Ma‟arif Mangunsari telah berkembang menjadi salah satu sekolah yang diminati oleh masyarakat di kota Salatiga. Lembaga ini memandang pendidikan sebagai modal asasi bagi setiap orang dalam menjalani hidup sebagai khalifah fil ardli. Sebagian orang boleh beranggapan bahwa pendidikan bukanlah segala-galanya. Namun, perlu disadari bahwa segala sesuatu berasal dari pendidikan. 2. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah a. Visi Madrasah Visi : Terwujudnya warga Madrasah yang Cerdas, Religius dan Berakhlakul karimah baik secara individual maupun sosial. 1) Cerdas Secara Intelektual dalam prestasi Akademik. 2) Cerdas Secara Emosional dalam berperilaku 3) Cerdas Secara Spiritual dalam motivasi dan aktivitas. 4) Berkarakter Kemandirian 5) Berkarakter Percaya diri, disiplin dan jujur 6) Berkarakter Peka dan Tangung jawab 7) Berkarakter Teliti dan Sabar 8) Sholeh Ritual : Dasar Tauhid kokoh berpola Ikhsan 9) Sholeh Ritual : Disiplin dalam beribadah 10) Sholeh Sosial : Berakhlaq mulia, toleran 11) Sholeh Sosial : Sahaja, sopan santun 12) Sholeh Personal : Ikhlas dan sabar
51
b. Misi Madrasah : Belajar Enjoy Sepanjang Hayat, Rincian Misi : 1) Menanamkan kesadaran prinsip hidup Belajar Sepanjang Hayat. 2) Mengembangkan model pembelajaran yang ENJOY (Efektif, Nyaman, Jelas, Obyektif dan Islamy). 3) Memantik potensi dasar siswa secara Multi kecerdasan. 4) Menumbuhkan wawasan patriotisme kebangsaan. 5) Mengembangkan pola kehidupan yang menjunjung tinggi Nilai Islamiyah, Budaya Lokal yang baik serta nasionalisme. 6) Mengembangkan potensi masyarakat Peduli Pendidikan. 7) Mengembangkan tata lingkungan yang mendukung proses pendidikan. c. Tujuan Madrasah 1) Tujuan Umum : Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2) Tujuan Khusus MI Ma‟arif Mangunsari : a) Menanamkan kesadaran prinsip hidup Belajar Sepanjang Hayat. b) Mengembangkan pembelajaran yang ENJOY (Efektif, Nyaman, Jelas, Obyektif dan Islami.
52
c) Mengembangkan potensi dasar peserta didik secara terpadu baik
kecerdasannya,
keagamaannya
dan
akhlakul
karimahnya. d) Menanamkan wawasan Nasionalisme religius patriotisme kebangsaan. e) Mengembangkan pola kehidupan yang menjunjung tinggi Nilai
Islamiyah,
Budaya
Lokal
yang
baik
serta
nasionalisme. f) Mengembangkan potensi masyarakat Peduli Pendidikan. g) Mengembangkan tata lingkungan yang menunjang proses pendidikan. 3. Data Personalia MI Ma‟arif Mangunsari, Sidomukti, Salatiga memiliki 19 orang guru pengajar dan 2 orang karyawan dengan Kepala Madrasah berpendidikan S2. Seluruh tenaga pengajar di MI Ma‟arif Mangunsari telah mendapatkan gelar S1. Hal ini sesuai dengan harapan pemerintah yang menyebutkan bahwa tenaga pengajar di sekolah tingkat dasar minimal lulusan S1 bahkan masih ada guru yang masih menempuh S2.
53
Tabel 3.1 Data nama-nama guru MI Ma’arif Mangunsari No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama
Jenis Kelamin
A. Sabiqul Umam, S.Ag Abdul Ghoni, S.PdI Arifatul Farida, S.Pd Dian Mariani, S.Pd Dra. Nurul Aini Fathul Ghufron, S.Pdl Fauziah, M.Ag Habib Ali Luthfi, S.PdI Ismiyati, S.Pd Khoiriyatun Ni`mah, S.PdI M.Turis Niagawan, S.H Ngadiyanto Sarah Ariyan Fitri, S.PdI Siti Nasiroh, S.Ag Siti Nur Kholifah, S.PdI Supriyati Susriana Wahyu Ika L, M.PdI Syafi`il Abthohi, S.PdI Tri Handayani, S.Pdi Tri Pujiastuti, S.Ag Yunus
L L P P P L P L P P L L P P P P P L P P L
Pendidikan Terakhir
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 SLTA S1 S1 S1 SLTP S2 S1 S1 S1 SLTP
4. Data Siswa MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga merupakan salah satu sekolah yang mempunyai daya tarik cukup besar kepada orang tua untuk menyekolahkan anak mereka di tempat ini. Jumlah siswa yang bersekolah di tempat ini mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Bahkan, kini kelas I-VI telah berubah masing-masing paralel menjadi dua kelas. Dan pada tahun pelajaran 2015/2016 kelas I menjadi 3 kelas. Adapun rincian jumlah siswa sebagai berikut :
54
Tabel 3.2 Data Siswa di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga No Kelas
1 2 3 4 5 6
I II III IV V VI
Tahun Pelajaran 2014/2015 2015/2016 Jumlah Rombel Jumlah Rombel 69 2 71 3 61 2 60 2 56 2 66 2 37 2 59 2 36 2 53 2 16 1 39 2 275 11 348 13
5. Sarana Prasarana dan Fasilitas Luas lahan MI Ma‟arif Mangunsari memang tidak terlalu luas. Walaupun begitu, keterbatasan lahan ini tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas belajar mengajar. Siswa di sekolah ini masih mempunyai tempat yang cukup untuk belajar sekaligus bermain. Sekolah ini memiliki sarana prasarana dan fasilitas yang sudah cukup lengkap. Sarana dan prasarana itu didapatkan dari pemerintah, dalam hal ini adalah Kementrian Agama dan Dinas Pendidikan Nasional. Adapun sarana prasarana dan fasilitas tersebut adalah ruang kepala madrasah, ruang guru, ruang UKS, Perpustakaan. Kantin, Ruang Komputer. Di dalam ruangan guru terdapat 14 meja guru dan sepasang meja kursi yang disiapkan untuk menerima tamu. Terdapat sebuah ruang UKS yang terdiri dari 2 tempat tidur, yang dilengkapi dengan berbagai macam obat-obatan dan perlengkapan lainnya. Perpustakaan MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga mempunyai koleksi buku yang cukup banyak dan komplit sehingga sangat menunjang proses belajar mengajar. Koleksi buku yang dimiliki meliputi
55
buku pelajaran, pengetahuan umum, buku tentang keterampilan, agama, dan juga majalah. Kantin terletak di dalam area sekolah dan menyediakan berbagai aneka makanan untuk para siswa. Terdapat ruang komputer yang memiliki 12 buah komputer yang dipakai untuk pembelajaran teknologi informatika. Peralatan olahraga yang dimiliki antara lain bola sepak, gawang futsal, net voly, matras dan alat olahraga lainnya. Fasilitas internet masih terbatas hanya untuk kalangan guru. Adanya fasilitas ini sangat membantu guru untuk mempersiapkan bahan untuk mengajar. Dengan demikian, guru diharapkan
mampu
menciptakan
suasana
kelas
yang
senantiasa
bersemangat dan penuh antusias. Fasilitas antar jemput bertujuan untuk mengantar dan menjemput siswa yang rumahnya jauh dari sekolah dan siswa yang menginginkannya. 6. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri dalam bidang ekstrakurikuler meliputi kegiatan kepramukaan, kesehatan, seni, olahraga, keagamaan, dan lainlain. MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga sampai sejauh ini telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengembangkan minat dan bakat dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan yang diminatinya, seperti : Futsal, Tenis Meja, Bola Voli, Bulu Tangkis, Seni Tari, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Paduan Suara, Seni Baca Al-Qur'an, Seni Rebana, Khitobah, Menggambar, Kaligrafi, dan Kepramukaan serta UKS.
56
B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga ini merupakan tempat yang dipilih untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Dengan subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas III B yang berjumlah 33 siswa dengan fokus penelitian pada pembelajaran mata pelajaran IPA semester gasal dengan masih menggunakan Kurikulum KTSP pada materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari 3 (tiga) siklus ini merancang strategi pembelajaran yang berbeda dengan strategi pembelajaran yang biasa diterapkan dalam pembelajaran yang selama ini berlangsung. Hal ini mengingat salah satu tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki/meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas serta kualitas proses pembelajaran. Karena peneliti menyadari bahwa proses pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang memberi dampak/efek yang positif pada siswa serta belum mampu membangkitkan aktivitas dan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan meningkatakan hasil belajar/prestasi belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan strategi pembelajaran menggunakan media visual pada setiap sikus. Dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep belajar dan mampu menarik perhatian siswa sehingga akan berdampak hasil belajar siswa. Diharapkan dapat membantu para guru untuk mengembangkan gagasan tentang strategi kegiatan pembelajaran yang efektif dan inovatif 57
serta mengacu pada pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik. Pre Test dilakukan sebelum tindakan penelitian. Pre Test yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 03 Agustus 2015. Peneliti melakukan pre test di tahap awal tersebut diketahui bahwa dari 33 siswa yang tuntas berjumlah 18 siswa dengan persentase 54,54% dan siswa yang belum tuntas berjumlah 15 siswa dengan persentase 45,46%, karena KKM untuk Mata Pelajaran IPA di MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga yaitu 75. 2. Deskripsi Kegiatan Siklus I Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga telah dilakukan oleh peneliti sebanyak 3 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan, sehingga 3 siklus terdiri dari 6 kali pertemuan. Pelaksanan setiap siklus dalam penelitian ini meliputi empat tahap sebagaimana yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Sumber: Arikunto, 2008: 17-19), sebagai berikut : (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap pengamatan dan (4) tahap refleksi. Adapun hasil penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan selama empat jam pelajaran (2 x 35 menit) pada tanggal 07 Agustus 2015 tanggal 08 Agustus 2015 yang diikuti oleh 33 siswa. Adapun rincian tiap tahapan
58
kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus I ialah sebagai berikut : a. Tahap Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut : 1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa. 2) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan media pembelajaran dengan media visual. 3) Membuat lembar kerja kelompok (LKK) yang akan digunakan siswa dalam melakukan media. 4) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. 5) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. 6) Membuat
lembar
pengamatan keterampilan guru
dalam
melaksanakan pembelajaran IPA. 7) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. 8) Melakukan dokumentasi.
59
b. Tahap Pelaksanaan (Acting) Pada siklus I membahas tentang Ciri-ciri Makhluk Hidup. Tiap pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti memfokuskan agar siswa dapat mengetahui Ciri-ciri Makhluk Hidup yang diajarkan oleh peneliti. Peneliti media pembelajaran berupa media visual dengan membentuk kelompok yang beranggotakan 6-7 siswa. Jadi, ada 5 kelompok dalam satu kelas. Tiap kelompok diberi nama dengan menggunakan nama Pahlawan yang diletakkan di atas meja. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal a) Salam, do‟a, mengabsen siswa. b) Guru mengadakan Pre tes. c) Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait dengan materi ciri-ciri makhluk hidup. d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. e) Guru menjelaskan cakupan materi tentang materi Ciri-ciri Makhluk Hidup melalui metode ceramah, tanya jawab, latihan dengan media visual.
60
2) Kegiatan Inti Tahap Eksplorasi (a) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang pembelajaran dengan menggunakan media visual. (b) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada
siswa siswi tentang Ciri-ciri Makhluk Hidup dalam kehidupan sehari-hari. (c) Setelah selesai tanya jawab guru memberikan tugas secara
kelompok untuk mendisuksikan dengan temannya terkait dengan materi Ciri-ciri Makhluk Hidup. Tahap Elaborasi (a) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, di mana setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa. (b) Perwakilan setiap kelompok mengambil tema atau bahan dalam melakukan diskusi, serta lembar kerja kelompok (LKK) yang di dalamnya memuat langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan media visual. (c) Setiap
kelompok
melakukan
diskusi
sesuai
dengan
petunjuk-petunjuk yang tertera dalam LKK dan mencatat hal-hal yang ditemukan selama proses pembelajaran. Di samping itu, guru mengarahkan dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan diskusi.
61
(d) Setiap kelompok melakukan diskusi antar siswa dalam kelompok
untuk
membahas
temuan-temuan
dalam
melakukan pembelajaran dengan media visual, selanjutnya membuat kesimpulan. (e) Melakukan diskusi antar kelompok dimana guru bertindak sebagai
moderator.
memberikan kelompok
Diskusi
kesempatan untuk
dilakukan
kepada
dengan
perwakilan
mempresentasikan
hasil
cara setiap
diskusinya,
kemudian kelompok lain menanggapinya. Tahap Konfirmasi (a) Guru memberikan pujian terhadap siswa yang menang. (b) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat hal-hal yang penting. (c) Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi hasil dari diskusi kelompok. (d) Guru memberikan tindak lanjut. 3) Kegiatan Akhir (a) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang Ciri-ciri Makhluk Hidup yang telah diajarkan. (b) Guru memberikan evaluasi dengan tes. (c) Guru menilai hasil evaluasi.
62
(d) Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing. (e) Guru menutup pelajaran dengan bacaan Hamdalah dan berdoa bersama-sama. Sedangkan pada pertemuan kedua peneliti menerangkan kembali dan memberi kebebasan anak untuk bertanya tentang materi sebelumnya yang kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil belajar siklus I. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus I sebanyak 10 soal dalam bentuk pilihan ganda dan 5 soal dalam bentuk essy, dan 5 soal berbentuk uraian. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 10 anak yang mendapat nilai di bawah KKM (75) dan 23 siswa mendapat nilai di atas KKM (75). c. Tahap Pengamatan (Observation) Observasi pada siklus I ini dilakukan oleh teman sejawat. Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran menggunakan media visual. Pengamatan yang dilakukan dalam siklus satu ini adalah pengamatan terhadap keterampilan guru dalam proses pembelajaran
menggunakan
kegiatan
pembelajaran
dengan
menggunakan media visual dan pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Pengamatan
aktivitas
peneliti
dalam
pengelolaan
pembelajaran IPA menggunakan media visual dilakukan oleh observer yaitu guru IPA kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga.
63
Keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada siklus I sebesar 100% artinya sepenuhnya keterampilan guru sudah dilaksanakan. Setelah peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan diamati observer maka peneliti maupun observer bersama-sama mengoreksi kembali proses pembelajaran yang dilakukan peneliti kepada para siswa dalam kegiaran pembelajaran IPA di Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. d. Refleksi Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pembelajaran siklus I dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu ditingkatkan pada pembelajaran siklus II. Membandingkan hasil belajar pre test dan siklus I serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus I. 3. Deskripsi Kegiatan Siklus II Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan selama empat jam pelajaran (2 x 35 menit) pada tanggal 10 Agustus 2015 diikuti oleh 33 siswa dan tanggal 11 Agustus 2015 yang diikuti oleh 33 siswa. Adapun rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut :
64
a. Tahap Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut : 1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa 2) Merencanakan pembelajaran dengan membuat silabus dan RPP. 3) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran. 4) Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi hasil belajar berupa tes tertulis. 5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi. 6) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. 7) Membuat
lembar
pengamatan keterampilan guru
dalam
melaksanakan pembelajaran. 8) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. 9) Melakukan dokumentasi. Kompetensi dasar (KD) yang dipelajari pada Siklus II ialah mendeskripsikan Kebutuhan Makhluk Hidup. b. Tahap Pelaksanaan (Acting) Pada siklus II membahas materi Kebutuhan Makhluk Hidup. Tiap pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
65
Dalam proses pembelajaran siklus II peneliti memfokuskan agar siswa dapat mengetahui Kebutuhan Makhluk Hidup yang diajarkan oleh peneliti. Peneliti menggunakan media dan membentuk kelompok yang beranggotakan 6-7 siswa. Jadi, ada 5 kelompok dalam satu kelas. Tiap kelompok diberi nama dengan menggunakan nama Pahlawan yang diletakkan di atas meja. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal (a) Peneliti menyiapkan dan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran. (b) Peneliti memberi salam dan mengajak siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. (c) Peneliti mengabsen siswa. (d) Peneliti
menyampaikan
semua
tujuan
pembelajaran,
kemudian peneliti memberikan apersepsi dengan cara bertanya jawab seputar materi yang akan dipelajari. Selain itu, untuk memancing semangat siswa dalam belajar. 2) Kegiatan Inti Tahap Eksplorasi a) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual.
66
b) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada
siswa siswi tetang kebutuhan makhluk hidup. c) Setelah selesai tanya jawab guru memberikan tugas secara
kelompok untuk mendisuksikan dengan temannya terkait dengan materi Kebutuhan Makhluk Hidup. Tahap Elaborasi (a) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, di mana setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa. (b) Perwakilan setiap kelompok mengambil bahan atau tema digunakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual, serta lembar kerja kelompok (LKK) yang di dalamnya memuat langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan media visual. (c) Setiap
kelompok
melakukan
diskusi
sesuai
dengan
petunjuk-petunjuk yang tertera dalam LKK dan mencatat hal-hal yang ditemukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan media
visual. Di
samping itu, guru
mengarahkan dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan diskusi dengan menggunakan media visual.
67
(d) Setiap kelompok melakukan diskusi antar siswa dalam kelompok
untuk
membahas
temuan-temuan
dalam
eksperimen, selanjutnya membuat kesimpulan. (e) Melakukan diskusi antar kelompok dimana guru bertindak sebagai
moderator.
memberikan kelompok
Diskusi
kesempatan untuk
dilakukan
kepada
dengan
perwakilan
mempresentasikan
hasil
cara setiap
diskusinya,
kemudian kelompok lain menanggapinya. Tahap Konfirmasi (a) Guru memberikan pujian terhadap siswa yang menang. (b) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat hal-hal yang penting. (c) Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi hasil dari diskusi kelompok. (d) Guru memberikan tindak lanjut. 3) Kegiatan Akhir a) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang Kebutuhan Makhluk Hidup yang telah diajarkan. b) Guru memberikan evaluasi dengan tes. c) Guru menilai hasil evaluasi. d) Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing.
68
e) Guru menutup pelajaran dengan bacaan Hamdalah dan berdoa bersama-sama. Sedangkan pada pertemuan kedua peneliti menerangkan kembali dan memberi kebebasan anak untuk bertanya tentang materi sebelumnya yang kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil belajar siklus II. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus II sebanyak 10 soal dalam bentuk pilihan ganda dan 5 soal dalam bentuk essy, dan 5 soal alam bentuk uraian. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 6 anak yang mendapat nilai di bawah KKM (75) dan 27 siswa mendapat nilai di atas KKM (75). c. Tahap Pengamatan (Observation) Observasi pada siklus II ini dilakukan oleh teman sejawat. Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran menggunakan media visual. Pengamatan yang dilakukan dalam siklus dua ini adalah pengamatan terhadap keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan media visual dan pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Pengamatan
aktivitas
peneliti
dalam
pengelolaan
pembelajaran IPA menggunakan media visual dilakukan oleh observer yaitu guru kelas IPA. Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa pada aspek mempersiapkan siswa dalam belajar, peneliti sangat baik dalam melakukannya. Peneliti mengatur tempat
69
duduk siswa
dan
mengabsen kehadiran siswa. Sebelum memulai pelajaran, peneliti juga mengajak siswa untuk berdo‟a terlebih dahulu. Aspek melakukan kegiatan apersepsi, peneliti mengajak siswa untuk tanya jawab tentang materi yang akan diajarkan. Hal ini memotivasi siswa untuk belajar dan mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya. Aspek menyampaikan cakupan materi, peneliti menyampaikan materi dengan jelas dan memberikan contoh yang ada di lingkungan siswa. Aspek melakukan tanya jawab, siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal yang belum diketahui, tetapi hanya ada beberapa siswa yang bertanya. Pada aspek menyampaikan materi, peneliti menjelaskan materi sesuai dengan keadaan lingkungan siswa sehingga siswa mudah untuk memahaminya. Namun, ada 6 orang siswa yang tidak merespon pertanyaan peneliti karena mereka kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran. Aspek pembagian kelompok secara heterogen, peneliti membagi kelompok sama dengan siklus I. Aspek menjelaskan soal dan bahan yang digunakan dalam diskusi, peneliti menjelaskan alat dan bahan dalam LKK yang dibagikan kepada setiap kelompok. Aspek menjelaskan langkah-langkah yang harus dikerjakan siswa, peneliti menuliskannya dalam LKK yang dibagikan siswa sehingga siswa tidak kebingungan dalam melakukan kegiatan diskusi. Pada siklus II ini, siswa membaca langkah-langkah dengan cermat sehingga tidak banyak pertanyaan yang diajukan
70
siswa. Aspek membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil percobaan, peneliti menunjuk kelompok yang maju ke depan kelas. Sedangkan perwakilan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya, dipilih oleh kelompok itu sendiri. Ada siswa yang belum berani untuk mempresentasikannya, tetapi motivasi dari peneliti dapat membangkitkan keberanian siswa itu. Aspek membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi, peneliti berkeliling ke semua kelompok untuk membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi dengan menggunakan media visual. Hal ini dikarenakan siswa masih ragu-ragu dalam menyimpulkan hasil diskusinya. Aspek memberi kesempatan siswa untuk bertanya, peneliti memberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti dari diskusi yang telah dilakukan. Aspek memberi penguatan dan umpan balik, peneliti menuliskan hal-hal yang penting di papan tulis. Siswa mengungkapkan pendapatnya tentang apa yang telah dipelajari. Aspek menyimpulkan hasil pembelajaran, peneliti
menyimpulkan
pembelajaran
berdasarkan
apa
yang
disimpulkan oleh setiap kelompok. Aspek melakukan evaluasi, peneliti memberikan evaluasi berupa soal pilihan ganda dan soal uraian. Kemudian setelah evaluasi selesai, peneliti mencocokkan jawabannya bersama-sama dengan siswa agar siswa mengetahui jawaban yang benar. Aspek memberikan tindak lanjut, peneliti
71
menilai hasil evaluasi siswa kemudian membagikan hasilnya kepada masing-masing siswa. Pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dilakukan oleh observer yaitu guru pengampu IPA. Siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media visual cukup tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan. Kesiapan belajar siswa pada siklus II lebih baik dari pada siklus sebelumnya. Siswa menyiapkan buku sumber dan alat yang digunakan dalam percobaan. Sebagian siswa berani menjawab setiap pertanyaan
yang
diajukan
guru.
Sebagian
siswa
berani
mengungkapkan pendapatnya. Aspek mendengarkan penjelasan peneliti, sebagian siswa memperhatikan penjelasan peneliti tentang soal dan bahan yang digunakan dalam berdiskusi. Sebagian siswa berinisiatif untuk mengambil soal dan bahan yang telah disediakan peneliti untuk diskusi. Beberapa siswa antusias dalam melakukan diskusi. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kerjasama antar siswa dalam melakukan diskusi dan siswa tidak memusatkan kegiatan diskusi pada salah satu siswa. Peran aktif antar anggota kelompok sangat baik dan optimal. Mereka saling membagi tugas dalam melakukan diskusi ada yang bertugas mencatat hasil diskusi, mencari bahan yang diperlukan, dan ada yang melakukan diskusi. Keberanian dan keterampilan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi berkembang dengan baik,
72
siswa sudah tidak malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Aspek
menyimpulkan
memperhatikan
rangkuman
hasil yang
diskusi,
sebagian
disampaikan
peneliti
siswa dan
mencatatnya. Siswa juga bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa. d. Tahap Refleksi (Reflection) Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pembelajaran siklus II dengan membandingkan hasil belajar siklus I dan siklus II serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus II. 4. Deskripsi Kegiatan Siklus III Siklus III dilaksanakan dalam dua kali pertemuan selama empat jam pelajaran (2 x 35 menit) pada tanggal 14 Agustus 2015 diikuti oleh 33 siswa dan tanggal 15 Agustus 2015 yang diikuti oleh 33 siswa. Adapun rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus III adalah sebagai berikut : a. Tahap Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut : 1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa
73
2) Merencanakan pembelajaran dengan membuat silabus dan RPP. 3) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran. 4) Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi hasil belajar berupa tes tertulis. 5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi. 6) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. 7) Membuat
lembar
pengamatan keterampilan guru
dalam
melaksanakan pembelajaran. 8) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. 9) Melakukan dokumentasi. Kompetensi dasar (KD) yang dipelajari pada Siklus III ialah mendeskripsikan Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan. b. Tahap Pelaksanaan (Acting) Pada siklus II membahas materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan. Tiap pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam proses pembelajaran siklus II peneliti memfokuskan agar siswa dapat mengetahui Kebutuhan Makhluk Hidup yang diajarkan oleh peneliti. Peneliti menggunakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual dengan membentuk kelompok yang beranggotakan 6-7 siswa. Jadi, ada 5 kelompok dalam satu kelas. Tiap kelompok diberi nama dengan menggunakan nama
74
Pahlawan yang diletakkan di atas meja. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut 1) Kegiatan Awal a) Peneliti menyiapkan dan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran. b) Peneliti memberi salam dan mengajak siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. c) Peneliti mengabsen siswa. d) Peneliti
menyampaikan
semua
tujuan
pembelajaran,
kemudian peneliti memberikan apersepsi dengan cara bertanya jawab seputar materi yang akan dipelajari. Selain itu, untuk memancing semangat siswa dalam belajar. 2) Kegiatan Inti Tahap Eksplorasi a) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual. b) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada
siswa siswi tentang Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan. c) Setelah selesai tanya jawab guru memberikan tugas secara
kelompok untuk mendisuksikan dengan temannya terkait dengan materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
75
Tahap Elaborasi a) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, di mana setiap
kelompok terdiri dari 6-7 siswa. b) Perwakilan setiap kelompok mengambil bahan atau tema
digunakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual, serta lembar kerja kelompok (LKK) yang di dalamnya memuat langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan media visual. c) Setiap
kelompok
melakukan
diskusi
sesuai
dengan
petunjuk-petunjuk yang tertera dalam LKK dan mencatat hal-hal yang ditemukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan media
visual. Di
samping itu, guru
mengarahkan dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan diskusi dengan menggunakan media visual. d) Setiap kelompok melakukan diskusi antar siswa dalam
kelompok
untuk
membahas
temuan-temuan
dalam
eksperimen, selanjutnya membuat kesimpulan. e) Melakukan diskusi antar kelompok dimana guru bertindak
sebagai
moderator.
memberikan
Diskusi
kesempatan
76
dilakukan
kepada
dengan
perwakilan
cara setiap
kelompok
untuk
mempresentasikan
hasil
diskusinya,
kemudian kelompok lain menanggapinya. Tahap Konfirmasi a) Guru memberikan pujian terhadap siswa yang menang. b) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat hal-hal yang penting. c) Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi hasil dari diskusi kelompok. d) Guru memberikan tindak lanjut. 3) Kegiatan Akhir a) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan yang telah diajarkan. b) Guru memberikan evaluasi dengan tes. c) Guru menilai hasil evaluasi. d) Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing. e) Guru menutup pelajaran dengan bacaan Hamdalah dan berdoa bersama-sama. Sedangkan pada pertemuan kedua peneliti menerangkan kembali dan memberi kebebasan anak untuk bertanya tentang materi sebelumnya yang kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil belajar siklus II. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus III sebanyak
77
10 soal dalam bentuk pilihan ganda dan 5 soal dalam bentuk uraian. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 3 anak yang mendapat nilai di bawah KKM (75) dan 30 siswa mendapat nilai di atas KKM (75). Hal itu berarti tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 90,90%. c. Tahap Pengamatan (Observation) Observasi pada siklus III ini dilakukan oleh teman sejawat. Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran menggunakan media visual. Pengamatan yang dilakukan dalam siklus dua ini adalah pengamatan terhadap keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan media visual dan pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Pengamatan
aktivitas
peneliti
dalam
pengelolaan
pembelajaran IPA menggunakan media visual dilakukan oleh observer yaitu guru kelas IPA. Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa pada aspek mempersiapkan siswa dalam belajar, peneliti sangat baik dalam melakukannya.
Peneliti mengatur tempat
duduk siswa
dan
mengabsen kehadiran siswa. Sebelum memulai pelajaran, peneliti juga mengajak siswa untuk berdo‟a terlebih dahulu. Aspek melakukan kegiatan apersepsi, peneliti mengajak siswa untuk tanya jawab tentang materi yang akan diajarkan. Hal ini memotivasi siswa untuk belajar dan mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya. Aspek menyampaikan cakupan materi,
78
peneliti menyampaikan materi dengan jelas dan memberikan contoh yang ada di lingkungan siswa. Aspek melakukan tanya jawab, siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal yang belum diketahui, tetapi hanya ada beberapa siswa yang bertanya. Pada aspek menyampaikan materi, peneliti menjelaskan materi sesuai dengan keadaan lingkungan siswa sehingga siswa mudah untuk memahaminya. Namun, ada 3 orang siswa yang tidak merespon pertanyaan peneliti karena mereka kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran. Aspek pembagian kelompok secara heterogen, peneliti membagi kelompok sama dengan siklus I dan II. Aspek menjelaskan soal dan bahan yang digunakan dalam diskusi, peneliti menjelaskan alat dan bahan dalam LKK yang dibagikan kepada setiap kelompok. Aspek menjelaskan langkah-langkah yang harus dikerjakan siswa, peneliti menuliskannya dalam LKK yang dibagikan siswa sehingga siswa tidak kebingungan dalam melakukan kegiatan diskusi. Pada siklus III ini, siswa membaca langkahlangkah dengan cermat sehingga tidak banyak pertanyaan yang diajukan siswa. Aspek membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil percobaan, peneliti menunjuk kelompok yang maju ke depan kelas. Sedangkan perwakilan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya, dipilih oleh kelompok itu sendiri. Ada siswa yang belum berani untuk mempresentasikannya, tetapi motivasi dari peneliti dapat membangkitkan keberanian siswa itu. Aspek
79
membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi, peneliti berkeliling ke semua kelompok untuk membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi dengan menggunakan media visual. Hal ini dikarenakan siswa masih ragu-ragu dalam menyimpulkan hasil diskusinya. Aspek memberi kesempatan siswa untuk bertanya, peneliti memberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti dari diskusi yang telah dilakukan. Aspek memberi penguatan dan umpan balik, peneliti menuliskan hal-hal yang penting di papan tulis. Siswa mengungkapkan pendapatnya tentang apa yang telah dipelajari. Aspek menyimpulkan hasil pembelajaran, peneliti
menyimpulkan
pembelajaran
berdasarkan
apa
yang
disimpulkan oleh setiap kelompok. Aspek melakukan evaluasi, peneliti memberikan evaluasi berupa soal pilihan ganda dan soal uraian. Kemudian setelah evaluasi selesai, peneliti mencocokkan jawabannya bersama-sama dengan siswa agar siswa mengetahui jawaban yang benar. Aspek memberikan tindak lanjut, peneliti menilai hasil evaluasi siswa kemudian membagikan hasilnya kepada masing-masing siswa. Pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dilakukan oleh observer yaitu guru pengampu IPA. Siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media visual sangat tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan.
80
Kesiapan belajar siswa pada siklus III lebih baik dari pada siklus sebelumnya. Siswa menyiapkan buku sumber dan alat yang digunakan dalam percobaan. Siswa berani menjawab setiap pertanyaan yang diajukan guru. Semua siswa berani mengungkapkan pendapatnya. Aspek mendengarkan penjelasan peneliti, siswa memperhatikan penjelasan peneliti tentang soal dan bahan yang digunakan dalam berdiskusi. Siswa berinisiatif untuk mengambil soal dan bahan yang telah disediakan peneliti untuk diskusi. Siswa antusias dalam melakukan diskusi. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kerjasama antar siswa dalam melakukan diskusi dan siswa tidak memusatkan kegiatan diskusi pada salah satu siswa. Peran aktif antar anggota kelompok sangat baik dan optimal. Mereka saling membagi tugas dalam melakukan diskusi ada yang bertugas mencatat hasil diskusi, mencari bahan yang diperlukan, dan ada yang melakukan diskusi. Keberanian dan keterampilan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi berkembang dengan baik, siswa sudah tidak malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Aspek menyimpulkan hasil diskusi, siswa memperhatikan rangkuman yang disampaikan peneliti dan mencatatnya. Siswa juga bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa.
81
d. Tahap Refleksi (Reflection) Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pembelajaran siklus III dengan membandingkan hasil belajar siklus I dan siklus II serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus III.
82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Hasil Penelitian 1. Analisis Kegiatan Pra Siklus MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga merupakan tempat yang dipilih untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Dengan subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas III B yang berjumlah 33 siswa dengan fokus penelitian pada pembelajaran mata pelajaran IPA semester gasal dengan masih menggunakan Kurikulum KTSP pada materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari 3 (tiga) siklus ini merancang strategi pembelajaran yang berbeda dengan strategi pembelajaran yang biasa diterapkan dalam pembelajaran yang selama ini berlangsung. Hal ini mengingat salah satu tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki/meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas serta kualitas proses pembelajaran. Karena peneliti menyadari bahwa proses pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang memberi dampak/efek yang positif pada siswa serta belum mampu membangkitkan aktivitas dan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan meningkatakan hasil belajar/prestasi belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran menggunakan media visual pada setiap sikus. Dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dan mampu menarik
83
perhatian siswa sehingga akan berdampak meningkatnya hasil belajar siswa. Diharapkan dapat membantu para guru untuk mengembangkan gagasan tentang strategi kegiatan pembelajaran yang efektif dan inovatif serta mengacu pada pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik. Pre Test dilakukan sebelum tindakan penelitian. Pre Test yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 03 Agustus 2015. Berikut hasil dari kondisi awal siswa kelas III B diambil dari nilai Pre Test MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. Tabel 4.1 Hasil Prestasi Belajar Siswa Pre Test (Pra Siklus) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
L/P P L P P P P P L L L P L P L P L P L L L L
NAMA Aina Syovikha Agra Alfiardan Maulana Wicaksono Alodya Kesya Kirana Anggun Fatmawati Anysa Ayu Nurayny Aureya Zahrotul Muna Ayudya Fazzara Putri Nugroho Devit Afbil Fauzi Dimas Ferdian Pratama Drajat Ridho Raditya Elvi Zahra Dian Fauzan Ali Mahfudz Febriyanti Rahmasari Hendi Syahrul Anwar Indri Astuti Jaesy Fattiyatan Ahnaf Jihan Aulia Jingga Abraham Andrea Diyaullhaq Kinnara Udani Latiga M. Syafiq Maulana Muhammad Radja Qolby Asrofi
84
NILAI 75 75 60 60 60 60 60 80 75 60 60 60 80 75 60 60 75 75 75 60 75
KETERANGAN Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
P P P L L L P L P P P P
60 Tidak Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 60 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas 45 Tidak Tuntas 75 Tuntas 2250 Jumlah (Sumber : Data Hasil Pre Test, 03 Agustus 2015)
Nadia Dwi Pramesti Nahla Yudistira Nasywa Athiyya Muhan Naza Yudistira Qolbi'i Bashori Rozzaq dwi Wicaksono Silma Rihadatul Aisyi Surya Aji Nugroho Vania Cetta Caturangga Zahra Azaria Al Humaera Zahra Nabill Ramadhani Zahrah Khairunnisa
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan Pra siklus ini, maka diperoleh:
nilai seluruh peserta didik (F ) 2250 peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) 18 peserta didik (N ) 33 Ketuntasan belajar (%) = =
Ftb x10 N
18 x 100% 33
= 54,54% Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = 2250 33 = 68,18%
=
85
F N
Hasil belajar berdasarkan pada perolehan nilai Pre Test yang dilakukan pada 33 siswa diperoleh nilai tertinggi 80, nilai terendah ialah 45, dengan rata-rata 68.18%. Nilai rata-rata kelas ini masih di bawah nilai KKM Mata Pelajaran IPA kelas III B yang telah ditentukan yaitu 75. Hasil belajar pre test di MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Kelas III B mata pelajaran IPA berdasarkan data di atas diperoleh rata-rata 68,18% sedangkan nilai KKM yang menjadi acuan ialah 75. Siswa yang tuntas pada pre test sebanyak 18 siswa dengan persentase 54,54% dan siswa yang tidak tuntas KKM sebanyak 15 siswa dengan persentase 45,46%. 2. Analisis Kegiatan Siklus I a. Data Hasil Pengamatan Dalam siklus I ini pembelajaran IPA untuk materi Makhluk hidup sudah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari siklus ini adalah berupa data nilai prestasi belajar siswa. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, di mana guru dibantu kolaborator yang berperan sebagai pengamat dan penilai. Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) IPA pada MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga adalah 75. Dalam penelitian ini akan dilihat tingkat kenaikan prestasi dan ketuntasan siswa yang akan dilihat dari siklus ke siklus.
86
Pada pertemuan kedua peneliti menerangkan kembali dan memberi kebebasan anak untuk bertanya tentang materi sebelumnya yang kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil belajar siklus I. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus I sebanyak 10 soal dalam bentuk pilihan ganda dan 5 soal dalam bentuk essy dan 5 soal dalam bentuk uraian. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 10 anak yang mendapat nilai di bawah KKM (75) dan 23 siswa mendapat nilai di atas KKM (75). Hal itu berarti tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 73,93%. Berikut Tabel hasil dari tes hasil belajar siswa pada siklus I. Tabel 4.2 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
L/P P L P P P P P L L L P L P L P L P L L
NAMA Aina Syovikha Agra Alfiardan Maulana Wicaksono Alodya Kesya Kirana Anggun Fatmawati Anysa Ayu Nurayny Aureya Zahrotul Muna Ayudya Fazzara Putri Nugroho Devit Afbil Fauzi Dimas Ferdian Pratama Drajat Ridho Raditya Elvi Zahra Dian Fauzan Ali Mahfudz Febriyanti Rahmasari Hendi Syahrul Anwar Indri Astuti Jaesy Fattiyatan Ahnaf Jihan Aulia Jingga Abraham Andrea Diyaullhaq Kinnara Udani Latiga
87
NILAI 85 85 65 80 65 65 75 90 80 75 65 70 80 75 65 80 75 75 80
KETERANGAN Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
L 20 L 21 P 22 P 23 P 24 L 25 L 26 L 27 P 28 L 29 P 30 P 31 P 32 P 33 Jumlah
75 Tuntas 65 Tidak Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 60 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 60 Tidak Tuntas 75 Tuntas 2440 (Sumber : Data Hasil Evaluasi Siklus I, 07 Agustus 2015)
M. Syafiq Maulana Muhammad Radja Qolby Asrofi Nadia Dwi Pramesti Nahla Yudistira Nasywa Athiyya Muhan Naza Yudistira Qolbi'i Bashori Rozzaq dwi Wicaksono Silma Rihadatul Aisyi Surya Aji Nugroho Vania Cetta Caturangga Zahra Azaria Al Humaera Zahra Nabill Ramadhani Zahrah Khairunnisa
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II ini, maka diperoleh:
nilai seluruh peserta didik (F ) 2440 peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) 23 peserta didik (N ) 33 Ketuntasan belajar (%) = =
Ftb x10 N
23 x 100% 33
= 69,69% Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = 2440 33 = 73,93%
=
88
F N
Hasil prestasi belajar dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil prestasi belajar evaluasi siklus I tuntas dengan rata-rata 73,93% dengan ketuntasan klasikal 69,69%, nilai ini sudah di atas KKM yang tentukan yaitu 75. Hasil belajar siklus I di Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga mata pelajaran IPA dilihat dari hasil belajar siklus I yang didapat dengan rata-rata kelas 73,93% sedangkan nilai KKM yang menjadi acuan ialah 75. Siswa yang tuntas pada siklus I adalah 23 siswa dengan persentase 69,70% serta 10 siswa tidak tuntas dengan persentase 30,30%. b. Refleksi Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pembelajaran siklus I dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu ditingkatkan pada pembelajaran siklus II. Membandingkan hasil belajar pre test dan siklus I serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus I. Setelah pembelajaran siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan hasil prasiklus. Siswa yang tuntas pada saat pra siklus adalah 18 siswa (54,54%) pada siklus I menjadi 23 siswa (69,70%). Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM pada waktu pra siklus adalah 15 siswa (45,46%), pada siklus I menjadi 10 siswa (30,30%). Nilai tertinggi siswa meningkat dari 80 menjadi 85,
89
meskipun masih ada nilai terendah 60. Nilai rata-rata juga terjadi peningkatan dari pra siklus ke siklus I, dari 68,18% menjadi 73,93%. Di samping itu, berdasarkan data yang diperoleh dari lembar pengamatan masih terdapat kekurangan selama pembelajaran siklus I antara lain sebagai berikut : 1) Guru : (a) Proses penyampaian materi berjalan sempurna, tetapi guru masih kurang maksimal dalam pembelajaran. (b) Guru sudah memotivasi siswa dalam pembelajaran, tetapi masih belum merata di semua kelompok. (c) Guru sudah menggunakan alat peraga berupa tayangan power point lewat layar LCD tetapi masih kurang maksimal. (d) Dalam melaksanakan evaluasi, guru sudah mengkondisikan siswa agar tidak ramai yaitu dengan membagikan 1 lembar soal kepada setiap siswa. 2) Siswa : (a) Sudah ada siswa yang berpendapat. (b) Kerjasama kurang terjalin, siswa masih suka mengerjakan sendiri. (c) Sebagian siswa sudah memperhatikan penjelasan guru. (d) Siswa kurang aktif saat menggunakan alat peraga. (e) Masih banyak siswa yang pasif.
90
(f) Masih banyak siswa yang tidak aktif dalam melakukan diskusi antar siswa dalam kelompok. Hal ini disebabkan karena guru lepas control. (g) Pelaksanaan diskusi antar kelompok untuk membahas temuan-temuan dalam diskusi belum berjalan optimal. Kekurangan-kekurangan dalam siklus I akan diperbaiki oleh peneliti dalam pembelajaran siklus II. 3. Analisis Kegiatan Siklus II a. Hasil Pengamatan Dalam siklus II, peneliti tetap menggunakan
media
pembelajaran visual, namun dengan memperhatikan kekurangan pada siklus I. Data yang diperoleh dari siklus ini adalah data hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran, di mana guru dan teman sejawat berperan sebagai pengamat dan penilai. Setelah proses pembelajaran siswa diberikan tes untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa pada siklus II. Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan selama empat jam pelajaran (2 x 35 menit) pada tanggal 10 Agustus 2015 diikuti oleh 33 siswa dan tanggal 11 Agustus 2015 yang diikuti oleh 33 siswa. Sedangkan pada pertemuan kedua peneliti menerangkan kembali dan memberi kebebasan anak untuk bertanya tentang materi sebelumnya yang kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil belajar
91
siklus II. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus II sebanyak 10 soal dalam bentuk pilihan ganda dan 5 soal dalam bentuk essay serta 5 soal dalam bentuk uraian. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 5 anak yang mendapat nilai di bawah KKM (75) dan 33 siswa mendapat nilai di atas KKM (75). Berikut tabel hasil dari tes hasil belajar siswa pada siklus II. Tabel 4.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II NAMA NO L/P P Aina Syovikha Agra 1 L Alfiardan Maulana Wicaksono 2 P Alodya Kesya Kirana 3 P Anggun Fatmawati 4 P Anysa Ayu Nurayny 5 P Aureya Zahrotul Muna 6 P Ayudya Fazzara Putri Nugroho 7 L Devit Afbil Fauzi 8 L Dimas Ferdian Pratama 9 L Drajat Ridho Raditya 10 P Elvi Zahra Dian 11 L Fauzan Ali Mahfudz 12 P Febriyanti Rahmasari 13 L Hendi Syahrul Anwar 14 P Indri Astuti 15 L Jaesy Fattiyatan Ahnaf 16 P Jihan Aulia 17 L Jingga Abraham Andrea Diyaullhaq 18 L Kinnara Udani Latiga 19 L M. Syafiq Maulana 20 L Muhammad Radja Qolby Asrofi 21 P Nadia Dwi Pramesti 22 P Nahla Yudistira 23 P Nasywa Athiyya Muhan 24 L Naza Yudistira 25 L Qolbi'i Bashori 26
92
NILAI 85 85 70 85 80 70 75 90 80 80 70 75 85 75 70 80 75 75 80 75 75 75 75 75 75 75
KETERANGAN Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
27 28 29 30 31 32 33
L P L P P P P
80 65 65 75 75 75 75
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 2520 Jumlah (Sumber : Data Hasil Evaluasi Siklus II, 10 Agustus 2015)
Rozzaq dwi Wicaksono Silma Rihadatul Aisyi Surya Aji Nugroho Vania Cetta Caturangga Zahra Azaria Al Humaera Zahra Nabill Ramadhani Zahrah Khairunnisa
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II ini, maka diperoleh:
nilai seluruh peserta didik (F ) 2520 peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) 27 peserta didik (N ) 33 Ketuntasan belajar (%) = =
Ftb x10 N
27 x 100% 33
= 81,81% Sehingga, nilai rata-rata ( x ) =
F N
2520 33 = 76,36%
=
Hasil prestasi belajar dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil prestasi belajar evaluasi siklus II tuntas dengan jumlah 2520 dengan ketuntasan klasikal 81,81%, nilai ini melebihi KKM yang tentukan yaitu 75. Hasil belajar siklus II di Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga mata pelajaran IPA dilihat dari hasil belajar siklus II yang
93
didapat dengan rata-rata kelas 76,36% sedangkan nilai KKM yang menjadi acuan ialah 75. Siswa yang tuntas pada siklus II adalah 27 siswa dengan persentase 81,82% serta 6 siswa tidak tuntas dengan persentase 18,18%. Kesiapan belajar siswa pada siklus II lebih baik dari pada siklus sebelumnya. Siswa menyiapkan buku sumber dan bahan yang digunakan dalam diskusi untuk meringkas hasil materi. Siswa berani menjawab setiap pertanyaan yang diajukan guru. Semua siswa berani mengungkapkan pendapatnya. Aspek mendengarkan penjelasan peneliti, siswa memperhatikan penjelasan peneliti tentang soal dan bahan yang digunakan dalam berdiskusi. Siswa berinisiatif untuk mengambil soal dan bahan yang telah disediakan peneliti untuk diskusi. Siswa antusias dalam melakukan diskusi. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kerjasama antar siswa dalam melakukan diskusi dan siswa tidak memusatkan kegiatan diskusi pada salah satu siswa. Peran aktif antar anggota kelompok sangat baik dan optimal. Mereka saling membagi tugas dalam melakukan diskusi, ada yang bertugas mencatat hasil diskusi, mencari bahan yang diperlukan, dan ada yang melakukan diskusi. Keberanian dan keterampilan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi berkembang dengan baik, siswa sudah tidak malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
94
Aspek menyimpulkan hasil diskusi, siswa memperhatikan rangkuman yang disampaikan peneliti dan mencatatnya. Siswa juga bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa. b. Refleksi (Reflection) Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pembelajaran siklus II dengan membandingkan hasil belajar siklus I dan siklus II serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus II. Hasil pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas pada saat siklus I adalah 23 siswa (69,70%) pada siklus II menjadi 27 siswa (81,82%). Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM pada waktu siklus I adalah 10 siswa (30,30%), pada siklus II menjadi 6 siswa (18,18%). Nilai tertinggi siswa meningkat dari 80 menjadi 90, meskipun masih ada nilai terendah 65. Nilai rata-rata juga terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, dari 73,93% menjadi 76,36%. Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan. Pada siklus ke II ini indikator kinerja baik nilai rata-rata kelas, maupun ketuntasan belajar telah terpenuhi yaitu nilai rata-rata kelas adalah 76,36% dan ketuntasan belajar 81,81%.
95
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena terdapat peningkatan ketuntasan nilai yang cukup signifikan antara pre test yaitu 54,54% dengan rata-rata evaluasi belajar 68,18%. Ketuntasan klasikal siklus I mencapai 69,69% dengan rata-rata evaluasi belajar 73,93%. Ketuntasan klasikal siklus II mencapai 81,81% dengan rata-rata evaluasi belajar 76,36%. 4. Analisis Kegiatan Siklus III a. Hasil Pengamatan Dalam siklus III, peneliti tetap menggunakan pembelajaran media visual, namun dengan memperhatikan kekurangan pada siklus II. Data yang diperoleh dari siklus ini adalah data hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran, di mana guru dan teman sejawat berperan sebagai pengamat dan penilai. Setelah proses pembelajaran siswa diberikan tes untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa pada siklus III. Siklus III dilaksanakan dalam dua kali pertemuan selama empat jam pelajaran (2 x 35 menit) pada tanggal 14 Agustus 2015 diikuti oleh 33 siswa dan tanggal 15 Agustus 2015 yang diikuti oleh 33 siswa. Sedangkan pada pertemuan kedua peneliti menerangkan kembali dan memberi kebebasan anak untuk bertanya tentang materi
96
sebelumnya yang kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil belajar siklus III. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus III sebanyak 10 soal dalam bentuk pilihan ganda dan 5 soal dalam bentuk essy serta 5 soal dalam bentuk uraian. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 3 anak yang mendapat nilai di bawah KKM (75) dan 33 siswa mendapat nilai di atas KKM (75). Berikut tabel hasil dari tes hasil belajar siswa pada siklus III. Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus III NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
L/P P L P P P P P L L L P L P L P L P L L L L P P P
NAMA Aina Syovikha Agra Alfiardan Maulana Wicaksono Alodya Kesya Kirana Anggun Fatmawati Anysa Ayu Nurayny Aureya Zahrotul Muna Ayudya Fazzara Putri Nugroho Devit Afbil Fauzi Dimas Ferdian Pratama Drajat Ridho Raditya Elvi Zahra Dian Fauzan Ali Mahfudz Febriyanti Rahmasari Hendi Syahrul Anwar Indri Astuti Jaesy Fattiyatan Ahnaf Jihan Aulia Jingga Abraham Andrea Diyaullhaq Kinnara Udani Latiga M. Syafiq Maulana Muhammad Radja Qolby Asrofi Nadia Dwi Pramesti Nahla Yudistira Nasywa Athiyya Muhan
97
NILAI 90 85 90 85 80 85 80 90 85 85 70 85 85 80 70 85 80 80 85 80 85 95 80 85
KETERANGAN Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
25 26 27 28 29 30 31 32 33
L L L P L P P P P
85 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas 75 Tuntas 70 Tidak Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas 2715 Jumlah (Sumber : Data Hasil Evaluasi Siklus III, 14 Agustus 2015)
Naza Yudistira Qolbi'i Bashori Rozzaq dwi Wicaksono Silma Rihadatul Aisyi Surya Aji Nugroho Vania Cetta Caturangga Zahra Azaria Al Humaera Zahra Nabill Ramadhani Zahrah Khairunnisa
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus III ini, maka diperoleh :
nilai seluruh peserta didik (F ) 2715 peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) 30 peserta didik (N ) 33 Ketuntasan belajar (%) = =
Ftb x10 N
30 x 100% 33
= 90,90% Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = 2715 33 = 82,27%
=
98
F N
Hasil prestasi belajar dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil prestasi belajar evaluasi siklus III tuntas dengan jumlah 2715 dengan ketuntasan klasikal 90,90%, nilai ini melebihi KKM yang tentukan yaitu 75. Hasil belajar siklus III di Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga mata pelajaran IPA dilihat dari hasil belajar siklus III yang didapat dengan rata-rata kelas 82,27% sedangkan nilai KKM yang menjadi acuan ialah 75. Siswa yang tuntas pada siklus III adalah 30 siswa dengan persentase 90,90% serta 3 siswa tidak tuntas dengan persentase 9,10%. Adapun 3 siswa tersebut tidak bisa mendapatkan nilai di atas KKM karena faktor kecerdasan siswa dan merasa kesulitan dan menerima materi tersebut, dan juga disebabkan oleh motivasi awal yang rendah. Adapun solusi yang diupayakan oleh guru adalah memberi program remedial/perbaikan guna menghasilkan nilai yang tuntas yang telah ditetapkan oleh madrasah pada mata pelajaran IPA di kelas III. Kesiapan belajar siswa pada siklus III lebih baik dari pada siklus sebelumnya. Siswa menyiapkan buku sumber dan bahan yang digunakan dalam diskusi untuk meringkas hasil materi. Siswa berani menjawab setiap pertanyaan yang diajukan guru. Semua siswa berani mengungkapkan pendapatnya. Aspek mendengarkan penjelasan peneliti, siswa memperhatikan penjelasan peneliti tentang soal dan
99
bahan yang digunakan dalam berdiskusi. Siswa berinisiatif untuk mengambil soal dan bahan yang telah disediakan peneliti untuk diskusi. Siswa antusias dalam melakukan diskusi. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kerjasama antar siswa dalam melakukan diskusi dan siswa tidak memusatkan kegiatan diskusi pada salah satu siswa. Peran aktif antar anggota kelompok sangat baik dan optimal. Mereka saling membagi tugas dalam melakukan diskusi, ada yang bertugas mencatat hasil diskusi, mencari bahan yang diperlukan, dan ada yang melakukan diskusi. Keberanian dan keterampilan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi berkembang dengan baik, siswa sudah tidak malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Aspek menyimpulkan hasil diskusi, siswa memperhatikan rangkuman yang disampaikan peneliti dan mencatatnya. Siswa juga bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa. b. Refleksi (Reflection) Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pembelajaran siklus III dengan membandingkan hasil belajar siklus I dan siklus II serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus III. Hasil pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas pada saat siklus I adalah 23 siswa (69,70%)
100
pada siklus II menjadi 27 siswa (81,82%).Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM pada waktu siklus I adalah 10 siswa (30,30%), pada siklus II menjadi 6 siswa (18,18%). Nilai tertinggi siswa meningkat dari 80 menjadi 90, meskipun masih ada nilai terendah 65. Nilai rata-rata juga terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, dari 73,93% menjadi 76,36%. Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan. Pada siklus ke III ini indikator kinerja baik nilai rata-rata kelas, maupun ketuntasan belajar telah terpenuhi yaitu nilai rata-rata kelas adalah 82,27% dan ketuntasan belajar 90,90%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena terdapat peningkatan ketuntasan nilai yang cukup signifikan antara pre test yaitu 54,54% dengan rata-rata evaluasi belajar 68,18%. Ketuntasan klasikal siklus I mencapai 69,69% dengan rata-rata evaluasi belajar 73,93%. Ketuntasan klasikal siklus II mencapai 81,81% dengan ratarata evaluasi belajar 76,36%. Ketuntasan klasikal siklus III mencapai 90,90% dengan rata-rata evaluasi belajar 82,27%.
101
D. Pembahasan 1. Analisis Kegiatan Pra Siklus Dalam tahap prasiklus ini dibahas tentang hasil pengamatan peneliti terhadap nilai awal siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga mata pelajaran IPA. Dari pengamatan tersebut, dapat diketahui bahwa dari keseluruh siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga yang berjumlah 33 siswa, hampir memperoleh nilai di bawah KKM. Jadi, siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga tidak tuntas pembelajarannya. Kemudian peneliti melakukan
pre test untuk
mengetahui kompetensi awal siswa. Dari hasil pre test tersebut, diketahui dari 33 siswa ada 15 atau sebanyak 45,46% siswa tidak tuntas dalam pembelajaran IPA. Siswa tersebut memperoleh nilai di bawah KKM (75). Sedangkan siswa yang mencapai ketuntasan hanya sebanyak 18 siswa (54,54%). Peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap guru kelas III B untuk mengetahui karakteristik siswa III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. Sebagian siswa memperoleh nilai di bawah KKM (75) pada mata pelajaran IPA. Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya aktivitas belajar IPA yaitu guru belum menggunakan metode atau media pembelajaran yang inovatif. Faktor lain yaitu guru belum mampu mendesain skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik materi maupun kondisi siswa. Selain itu, siswa merasa cepat bosan dan jenuh ketika pembelajaran berlangsung. Hal itu dikarenakan dalam
102
mengajar guru masih menggunakan metode ceramah dan model pembelajaran konvensional, sehingga siswa cenderung menjadi pasif karena siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi, aktivitas dan kreativitasnya. Untuk mengatasi permasalah tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif agar siswa lebih tertarik dan bersemangat mengikuti pelajaran. Peneliti menggunakan media visual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. 2. Analisis Kegiatan Siklus I Pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran IPA materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan dengan menggunakan media visual pada siklus I sudah cukup baik. Pembelajaran pada siklus I secara garis besar cukup berhasil dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena diperoleh tingkat ketuntasan yaitu 69,69% nilai rata-rata klasikal 73,93%. Namun, jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM (75) dari 33 siswa sebanyak 23 orang, atau tingkat ketuntasan mencapai 69,69% dengan rata-rata hasil evaluasi belajar 73,93%. Pembelajaran pada siklus I dapat dikatakan cukup berhasil. Tetapi, masih ada 10 orang yang belum tuntas atau nilai masih di bawah KKM. Pembelajaran dilanjutkan pada siklus II peneliti berusaha lebih giat dan lebih sering lagi memberikan motivasi dan semangat kepada
103
siswa dengan cara memberikan pujian kepada siswa yang selalu aktif dalam pembelajaran. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu sebagian siswa masih kurang aktif, belum paham mengenai materi, belum maksimal dalam bekerja kelompok, dan masih merasa malu ketika harus bertanya kepada guru. Hasil observasi terhadap aktivitas pengelolaan pembelajaran guru pada siklus I diperoleh persentase 69,5% dengan kualifikasi Baik. Dari hasil tersebut diketahui bahwa pengelolaan pembelajaran guru yaitu guru kurang memberi penghargaan (misalnya pujian) kepada siswa/kelompok yang kinerjanya bagus, dan guru belum menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil
pengamatan
terhadap
aktivitas siswa
pada
proses
pembelajaran siklus I diperoleh persentase 65,28% dengan kualifikasi Baik. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian siswa semakin aktif dalam bertanya dan menyampaikan pendapat, siswa dapat bekerjasama dalam kelompok. Sedangkan sebagian lagi siswa yang lain masih malu-malu untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. 3. Analisis Kegiatan Siklus II Pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan berhasil karena sebanyak 27 orang dari jumlah keseluruhan 33 orang telah mencapai KKM (75), atau tingkat ketuntasan meningkat menjadi 81,81% dengan rata-rata hasil evaluasi 76,36%.
104
a. Hasil observasi aktivitas belajar siswa yaitu siswa sudah aktif dan siswa sudah dapat bekerjasama dengan kelompoknya secara optimal. b. Hasil observasi motivasi siswa yaitu siswa sudah terfokus pada penjelasan guru dan siswa sudah teliti dalam mengerjakan tugas. c. Hasil
observasi
pengelolaan pembelajaran guru
yaitu guru
membimbing siswa bekerja dalam kelompok secara menyeluruh, dan guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang kinerjanya baik. Dari siklus II ini perhatian siswa, motivasi dan aktivitas belajar IPA sudah ada peningkatan. Berdasarkan pengamatan dari lembar observasi siswa dapat ditemukan perubahan-perubahan yang cukup baik sebagai berikut : a. Siswa lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan. b. Siswa lebih serius dalam memahami materi pembelajaran. c. Siswa mulai mengerti instruksi dari gurunya dengan memecahkan rumusan masalah yang harus harus dipecahkan. d. Siswa mulai cepat membagi tugas kelompok dan siswa mulai mengajukan pertanyaan terhadap kasus yang tidak dipahami. e. Guru menekankan pada saat pembelajaran harus kerja sama, tanggung jawab, peduli sosial. f. Siswa sudah mulai bisa menyimpulkan rumusan masalah di akhir pelajaran.
105
g. Peneliti menggunakan waktu sebaik mungkin untuk memberikan pendekatan kepada siswa untuk lebih tenang dan konsentrasi dalam melaksanakan pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi nyaman. Hasil
pengamatan
terhadap
aktivitas
guru
pada
proses
pembelajaran siklus II diperoleh persentase aktivitas guru sebesar 93,05% dengan kualifikasi Sangat Baik. Dapat diketahui bahwa Guru menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, Guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi dengan sangat baik, Guru memberi penguatan dan umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukandengan sangat baik. Hasil
pengamatan
terhadap
aktivitas siswa
pada
proses
pembelajaran siklus II diperoleh persentase aktivitas belajar sebesar 84,84% dengan kualifikasi Baik, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa semakin aktif dalam bertanya dan menyampaikan pendapat, siswa dapat bekerjasama dengan kelompoknya, dan lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa penggunaan media visual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam Pembelajaran IPA siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.
106
4. Analisis Kegiatan Siklus III Pembelajaran pada siklus III dapat dikatakan berhasil karena sebanyak 30 orang dari jumlah keseluruhan 33 orang telah mencapai KKM (75), atau tingkat ketuntasan meningkat menjadi 90,90% dengan rata-rata hasil evaluasi 82,27%. a. Hasil observasi aktivitas belajar siswa yaitu siswa sudah aktif dan siswa sudah dapat bekerjasama dengan kelompoknya secara optimal. b. Hasil observasi motivasi siswa yaitu siswa sudah terfokus pada penjelasan guru dan siswa sudah teliti dalam mengerjakan tugas. c. Hasil
observasi
pengelolaan pembelajaran guru
yaitu guru
membimbing siswa bekerja dalam kelompok secara menyeluruh, dan guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang kinerjanya baik. Dari siklus III ini perhatian siswa, motivasi dan aktivitas belajar IPA sudah ada peningkatan. Berdasarkan pengamatan dari lembar observasi siswa dapat ditemukan perubahan-perubahan yang cukup baik sebagai berikut : a. Siswa lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan. b. Siswa lebih serius dalam memahami materi pembelajaran. c. Siswa mulai mengerti instruksi dari gurunya dengan memecahkan rumusan masalah yang harus harus dipecahkan. d. Siswa mulai cepat membagi tugas kelompok dan siswa mulai mengajukan pertanyaan terhadap kasus yang tidak dipahami.
107
e. Siswa sudah mulai bisa menyimpulkan rumusan masalah di akhir pelajaran. f. Peneliti menggunakan waktu sebaik mungkin untuk memberikan pendekatan kepada siswa untuk lebih tenang dan konsentrasi dalam melaksanakan pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi nyaman. Adapun 3 siswa yang tidak tuntas : 1) Siswa tersebut tidak bisa mendapatkan nilai di atas KKM karena faktor kecerdasan siswa dan merasa kesulitan dan menerima materi tersebut. 2) Disebabkan oleh motivasi awal yang rendah. Adapun solusi yang
diupayakan
oleh
guru
adalah
memberi
program
remidial/perbaikan guna menghasilkan nilai yang tuntas yang telah ditetapkan oleh madrasah pada mata pelajran IPA di kelas III. Hasil
pengamatan
terhadap
aktivitas
guru
pada
proses
pembelajaran siklus III diperoleh persentase aktivitas guru sebesar 97,22% dengan kualifikasi Sangat Baik. Dapat diketahui bahwa Guru menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, Guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi dengan sangat baik, Guru memberi penguatan dan umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dengan sangat baik. Hasil
pengamatan
terhadap
aktivitas siswa
pada
proses
pembelajaran siklus III diperoleh persentase aktivitas belajar sebesar
108
86,59% dengan kualifikasi sangat baik, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa semakin aktif dalam bertanya dan menyampaikan pendapat, siswa dapat bekerjasama dengan kelompoknya, dan lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa penggunaan media visual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam Pembelajaran IPA siswa kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Tabel 4.5 Hasil Prestasi Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III No Nama Perolehan Nilai Prestasi Pra Siklus Siklus 1 Siklus II Siklus III 1 Aina Syovikha Agra 75 85 85 90 2 Alfiardan Maulana.W 75 85 85 85 3 Alodya Kesya Kirana 60 65 70 90 4 Anggun Fatmawati 60 80 85 85 5 Anysa Ayu Nurayny 60 65 80 80 6 Aureya Zahrotul.M 60 65 70 85 7 Ayudya Fazzara Putri 60 75 75 80 8 Devit Afbil Fauzi 80 90 90 90 9 Dimas Ferdian P 75 80 80 85 10 Drajat Ridho Raditya 60 75 80 85 11 Elvi Zahra Dian 60 65 70 70 12 Fauzan Ali Mahfudz 60 70 75 85 13 Febriyanti Rahmasari 80 80 85 85 14 Hendi Syahrul Anwar 75 75 75 80 15 Indri Astuti 60 65 70 70 16 Jaesy Fattiyatan Ahnaf 60 80 80 85 17 Jihan Aulia 75 75 75 80 18 Jingga Abraham. A. D 75 75 75 80 19 Kinnara Udani Latiga 75 80 80 85 20 M. Syafiq Maulana 60 75 75 80 21 Muhammad Radja Q 75 65 75 85 22 Nadia Dwi Pramesti 60 75 75 95 23 Nahla Yudistira 75 75 75 80 24 Nasywa Athiyya. M 75 75 75 85 25 Naza Yudistira 75 75 75 85
109
26 Qolbi'i Bashori 27 Rozzaq dwi. W 28 Silma Rihadatul Aisyi 29 Surya Aji Nugroho 30 Vania Cetta. C 31 Zahra Azaria Al. H 32 Zahra Nabill. R 33 Zahrah Khairunnisa Jumlah Rata-Rata Ketuntasan
75 75 75 80 80 80 80 85 60 60 65 75 60 60 65 70 75 80 75 75 75 80 75 80 45 60 75 80 75 75 75 85 2250 2440 2520 2715 68,18 73,93 76,36 82,27 54,54 69,69 81,81 90,90 (Sumber : Hasil Analisis Data oleh Peneliti)
Hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam Pembelajaran IPA karena terdapat peningkatan ketuntasan nilai yang cukup signifikan antara pre test yaitu 54,54% dengan rata-rata evaluasi belajar 68,18%. Ketuntasan klasikal siklus I mencapai 69,69% dengan rata-rata evaluasi belajar 73,93%. Persentase aktivitas siswa yakni sebesar 65,28% dengan kualisifikasi Baik serta persentase pengelolaan pembelajaran guru sebesar 69,5% dengan kualisifikasi Baik. Sedangkan ketuntasan klasikal siklus II mencapai 81,81% dengan rata-rata evaluasi belajar 76,36%. Persentase aktivitas belajar sebesar 84,84% dengan kualifikasi
Sangat
Baik
serta
persentase
aktivitas
pengelolaan
pembelajaran guru yakni sebesar 93,5% dengan kualifikasi Sangat Baik. Secara lebih jelas, hasil data peneliti sajikan dalam diagram berikut :
110
Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
90 80
68.18
73.93
76.36
82.27
70 60 50 40 30 20 10 0
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Sumber : Hasil Perbandingan Rata-rata tiap Siklus oleh Peneliti
Gambar 4.2 Grafik Tingkat Ketuntasan Klasikal Siklus I Siklus III dan Siklus III 90,90
100
81.81
90
69.69
80 70 60
54.54
50 40
30 20 10 0 Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Sumber : Hasil Perbandingan Tingkat Ketuntasan Klasikal tiap Siklus oleh Peneliti
111
Paparan
tersebut
dapat
ditarik
suatu
kesimpulan
bahwa
penggunaan media visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga baik dari segi aktivitas di kelas maupun keterampilan secara individual pada saat tes akhir setiap siklusnya.
112
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Melalui Penggunaan Media Visual Pada Siswa Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016” dapat disimpulkan bahwa, penggunaan Media Visual Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Pada Siswa Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 dituangkan dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media visual, langkah-langkahnya sebagai berikut : Penggunaan Media Visual dapat meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Pada Siswa Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi belajar dan ketuntasan belajar siswa yaitu pada siklus I sebesar 69,69% menjadi 81,81% pada siklus II dan menjadi 90,90% pada siklus III, dan ratarata hasil belajar pada siklus I sebesar 73,93% menjadi 76,36% pada siklus II dan menjadi 82,27% siklus III. Dari hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, siklus pertama dan kedua dan ketiga dapat disimpulkan bahwa penggunaan Media Visual dapat meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Makhluk Hidup dan Proses
113
Kehidupan Pada Siswa Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.
B. Saran-saran Telah terbuktinya penggunaan Media Visual dapat meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Pada Siswa Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga, maka kami sarankan hal-hal sebagai berikut : e) Bagi Siswa Meningkatnya aktivitas siswa dan hasil belajar dalam memahami mata pelajaran IPA, yang dipengaruhi oleh keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan penggunaan media visual. f) Bagi Guru Dapat mengetahui peran media pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga dapat meminimalkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Dapat menambah kreatifitas untuk meningkatkan sistem pembelajaran. Diperolehnya strategi pembelajaran yang lebih menarik. g) Bagi Sekolah/Madrasah Didapatkannya masukan bagi madrasah untuk perbaikan proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan mutu dari madrasah.
114
h) Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Bagi
Fakultas
Tarbiyah
dan
Ilmu
Keguruan
Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga, dapat membantu
dan
referensi
ilmu
pengetahuan tambahan
bagi
mahasiswa lainnya dan menambah wawasan sebagai calon guru yang profesional.
115
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Abdullah. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Anitah W, Sri dkk. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Aqib, Zainal dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005. Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto, Ngalim 2001, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remadja Karya. Sapriati, Amalia, dkk. 2011. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Menpengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, Nana. 2011. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sugandi, Achmad. 2004. Teori pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
116
Lampiran 1 Daftar Siswa DAFTAR SISWA SISWI KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN AJARAN 2015/2016 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Aina Syovikha Agra Alfiardan Maulana Wicaksono Alodya Kesya Kirana Anggun Fatmawati Anysa Ayu Nurayny Aureya Zahrotul Muna Ayudya Fazzara Putri Nugroho Devit Afbil Fauzi Dimas Ferdian Pratama Drajat Ridho Raditya Elvi Zahra Dian Fauzan Ali Mahfudz Febriyanti Rahmasari Hendi Syahrul Anwar Indri Astuti Jaesy Fattiyatan Ahnaf Jihan Aulia Jingga Abraham Andrea Diyaullhaq Kinnara Udani Latiga M. Syafiq Maulana Muhammad Radja Qolby Asrofi Nadia Dwi Pramesti Nahla Yudistira Nasywa Athiyya Muhan Naza Yudistira Qolbi'i Bashori Rozzaq dwi Wicaksono Silma Rihadatul Aisyi Surya Aji Nugroho Vania Cetta Caturangga Zahra Azaria Al Humaera Zahra Nabill Ramadhani Zahrah Khairunnisa
117
Jenis Kelamin P L P P P P P L L L P L P L P L P L L L L P P P L L L P L P P P P
Lampiran 2 Daftar Kelompok
KELOMPOK PANGERAN DIPONEGORO Anggun Fatmawati Anysa Ayu Nurayny Jihan Aulia Kinnara Udani Latiga Indri Astuti Zahra Nabill Ramadhani KELOMPOK SULTAN HASANUDDIN
KELOMPOK R.A KARTINI
Drajat Ridho Raditya Devit Afbil Fauzi Zahra Azaria Al Humaera Qolbi'i Bashori Surya Aji Nugroho Jaesy Fattiyatan Ahnaf Alfiardan Maulana Wicaksono
Nasywa Athiyya Muhan Febriyanti Rahmasari Zahrah Khairunnisa Fauzan Ali Mahfudz Nadia Dwi Pramesti Vania Cetta Caturangga
KELOMPOK KI HAJAR DEWANTARA
KELOMPOK KH. HASYIM ASY’ARI
Jingga Abraham Andrea Diyaullhaq Nahla Yudistira Aureya Zahrotul Muna Hendi Syahrul Anwar Muhammad Radja Qolby Asrofi M. Syafiq Maulana Rozzaq dwi Wicaksono
Alodya Kesya Kirana Aina Syovikha Agra Dimas Ferdian Pratama Naza Yudistira Silma Rihadatul Aisyi Elvi Zahra Dian Ayudya Fazzara Putri Nugroho
KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI
118
Lampiran 3 Soal Pre Test SOAL PRE TEST NAMA : KELAS : NO. ABSEN : A. Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan silang pada huruf a, b, c, atau d! 1. Ciri-ciri Makhluk hidup adalah kecuali..... a. Bernafas
c. Bergerak
b. perlu makanan
d. Tidak tumbuh
2. Gambar tersebut menunjukkan salah satu ciri mahluk hidup, yaitu..... a. Bergerak
c. Berkembang biak
b. Tumbuh
d. Bernafas
3. Pak Fendy sangat menyayangi hewan peliharaannya. Dia selalu melakukan tanggung jawabnya dengan memberi makan ikan-ikannya. Ikan bernafas menggunakan..... a. Insang
c. kulit
b. Paru-paru
d. Insang dan paru-paru
4. Hewan di bawah ini yang hidup di darat, adalah .....
5.
a.
c.
b.
d. Hewan pada gambar di atas bergerak dengan cara ......
119
a. Merayap
c. Berenang
b. Terbang
d. Melompat
6. Pak Anto orang yang tekun. Ia memelihara ayam dan bebek untuk memenuhinkebutuhan keluarganya. Ayam dan bebek bergerk dengan cara .... a. Berenang dengan sirip
c. Berjalan dengan kakinya
b. Tebang dengan sayap
d. Melata dengan kakinya
7. Aldi bertambah besar, tinggi, dan berat. Berati Aldi mengalami........... a. Pertambahan
c. Kenaikan
b. Pertumbuhan
d. Penurunan
8. Toni anak yang rajin tekun dan peduli lingkungan. Ia Rajin memerhatikan pertumbuhan tanaman di kebunnya. Salah satu tanda batang tumbuhan mengalami pertumbuhan adalah...... a. Batangan bertambah besar
c. Batang bertumbuh besar
b. Batang semakin rapuh
d. Batang berwarna cokelat
9. Rudi anak rajin berolahraga. Olahraga yang menyebabkan tinggi badan cepat bertambah adalah.....
10.
a. Jalan-jalan
c. Berenang
b. Catur
d. Tinju
Jika kita bandingkan antara tinggi tubuh murid kelas 1 dengan tinggi tubuh
murid kelas III. Maka rata-rata tinggi tubuh murid kelas III..... a. Lebih tinggi dari pada murid kelas I c. Sama dengan murid kelas I b. Lebih pendek dari pada murid I
d. Tidak tentu sama
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
120
1. Kelinci berkembang biak dengan ...... 2. Bernafas merupakan salah satu ....... makhluk hidup 3. Hewan pemakan tumbuhan disebut ........... 4.
Hewan di samping hidup di ........... dan ..............
5. Makanan sehat yang bergizi artinya...................
C. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan uraian singkat dan jelas ! 1. Sebutkan ciri-ciri makhluk hidup! Jawab : ................................................................................................................. 2. Berikan masing-masing dua contoh hewan yang berkembang biak denagn a. Melahirkan : ...................................................... b. Bertelur : ........................................................... 3. Sebutkan penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya! Berilah contohnya! Jawab:............................................................................................................. 4. Sebutkan tiga contoh hewan yang termasuk dalam kelompok serangga! Jawab : ........................................................................................................... 5. Sebutkan tiga manfaat berolahraga! Jawab
:
.............................................................................................................................
JAWABAN
121
A. Pilihan Ganda 1.
D
2.
B
3.
A
4.
C
5.
D
6.
C
7.
B
8.
A
9.
C
10. A B. Essay 1. Beranak 2. Kebutuhan 3. Herbivora 4. Darat dan Air 5. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memilik unsur, karbohidrat, mineral, protein, air, dan lemak C. Uraian 1. Memerlukan makanan, bergerak, hidup tumbuh, berkembang biak, dan bernafas 2. a. melahirkan : kucing, kelinci b. Bertelur : Burung, ikan
122
3. Herbivora : Sapi, Kambing, Lembu, dan lain-lain Karnivora : Harimau, Kucing, singa dan lain-lain Omnivora : Musang, tikus, kera 4. Semut, nyamuk, kupu-kupu 5. Menggerakkan tubuh membantu mencairkan stres, memberikan energi, melawan penyakit
123
Lampiran 4 Hasil Tes Pra Siklus NILAI HASIL PRA SIKLUS MATA PELAJARAN IPA KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
L/P P L P P P P P L L L P L P L P L P L L L L P P P L L L P L P P P
NAMA Aina Syovikha Agra Alfiardan Maulana Wicaksono Alodya Kesya Kirana Anggun Fatmawati Anysa Ayu Nurayny Aureya Zahrotul Muna Ayudya Fazzara Putri Nugroho Devit Afbil Fauzi Dimas Ferdian Pratama Drajat Ridho Raditya Elvi Zahra Dian Fauzan Ali Mahfudz Febriyanti Rahmasari Hendi Syahrul Anwar Indri Astuti Jaesy Fattiyatan Ahnaf Jihan Aulia Jingga Abraham Andrea Diyaullhaq Kinnara Udani Latiga M. Syafiq Maulana Muhammad Radja Qolby Asrofi Nadia Dwi Pramesti Nahla Yudistira Nasywa Athiyya Muhan Naza Yudistira Qolbi'i Bashori Rozzaq dwi Wicaksono Silma Rihadatul Aisyi Surya Aji Nugroho Vania Cetta Caturangga Zahra Azaria Al Humaera Zahra Nabill Ramadhani
124
NILAI 75 75 60 60 60 60 60 80 75 60 60 60 80 75 60 60 75 75 75 60 75 60 75 75 75 75 80 60 60 75 75 45
KETERANGAN Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
33
P
75 Tuntas Zahrah Khairunnisa 2250 Jumlah nilai seluruh peserta didik (F ) 2250
peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) 18 peserta didik (N ) 33 Ketuntasan belajar (%) = =
Ftb x10 N
18 x 100% 33
= 54,54% Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = 2250 33 = 68,18%
=
125
F N
Lampiran 5 RPP Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok
: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Pokok Bahasan
: Ciri-ciri Makhluk Hidup
Kelas/Semester
: III/I
Waktu
: 2 X 35 menit
Hari/Tanggal
: Jum‟at, 07 Agustus 2015
A. Standar Kompetensi 1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang memengaruhi perubahan pada makhluk hidup. B. Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. C. Indikator 1. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup. 2. Membedakan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup berdasarkan pengamatan ciri-cirinya. 3. Mencari informasi kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan untuk mempertahankan hidupnya. 4. Memperkirakan yang akan terjadi jika salah satu kebutuhan makhluk hidup tidak terpenuhi. 5. Mempraktikkan cara memelihara tanaman atau hewan.
126
D. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu : 1. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup; 2. Membedakan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup berdasarkan pengamatan ciri-cirinya. 3. Mencari informasi kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan untuk mempertahankan hidupnya. 4. Memperkirakan yang akan terjadi jika salah satu kebutuhan makhluk hidup tidak terpenuhi. 5. Mempraktikkan cara memelihara tanaman atau hewan. E. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama (2 x 35 menit) Pendahuluan 1. Memberi Salam dan mengajak siswa berdo‟a. 2. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait dengan materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 5. Guru menjelaskan cakupan materi tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup melalui metode ceramah, tanya jawab, latihan dan metode diskusi. 6. Mengidentifikasi dan perumusan masalah pada sikus I.
127
7. Mempersiapkan penerapan media visual dengan baik yakni dengan rumusan masalah yang kontekstual. 8. Merancang soal-soal untuk dikerjakan di siklus I. 9. Merancang lembar observasi siswa untuk mengetahui perubahan dan perkembangan siswa pada sikus I. 10. Merancang lembar observasi guru guna mengetahui perubahan dan perkembangannya dalam proses pembelajaran pada sikus I. 11. Guru mengadakan Pre test. Kegaiatan Inti Eksplorasi (d) Secara
klasikal
siswa
memperhatikan
penjelasan
guru
tentang
pembelajaran dengan media visual Power Point. (e) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada siswa siswi tetang
ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Elaborasi 1. Guru menjelaskan konsep secara umum tentang tetang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup, dikaitkan dengan kejadian di lingkungan sekitar dengan menggunakan media Power Point. 2. Guru menjelaskan kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan untuk mempertahankan hidupnya dengan menggunakan media Power Point. 3. Guru menjelaskan tentang perkiraaan yang akan terjadi jika salah satu kebutuhan makhluk hidup tidak terpenuhi dengan menggunakan media Power Point.
128
4. Guru menjelaskan cara memelihara tanaman atau hewan dengan menggunakan media Power Point. 5. Setelah penayangan media Power Point terkait materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup selesai, peneliti menugaskan masing-masing kelompok untuk membuat ringkasan materi dan siswa lain diberi kesempatan untuk ikut aktif dengan mengajukan pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan. Konfirmasi 6. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat halhal yang penting. 7. Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi hasil dari diskusi kelompok. 8. Guru memberikan tindak lanjut. Penutup 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup yang telah diajarkan. 2. Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa bersamasama.
129
Pertemuan Kedua (2x 35 menit) Pendahuluan 1. Memberi Salam dan mengajak siswa berdo‟a. 2. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait dengan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 5. Guru menjelaskan cakupan materi tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup melalui metode ceramah, tanya jawab, latihan dan diskusi. 6. Guru mengadakan Pre test. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Secara
klasikal
siswa
memperhatikan
penjelasan
guru
tentang
pembelajaran dengan menggunakan media visual Power Point. 2. Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada siswa siswi tetang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. 3. Guru lebih mengamati, membimbing dan mengarahkan siswa pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual dilanjutkan dengan diskusi.
130
Elaborasi 1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 6-7 orang dengan mengajukan pertanyaan yang berbeda untuk tiap kelompok. 2. Perwakilan setiap kelompok mengambil soal dan bahan yang dibutuhkan dalam diskusi. Selanjutnya, guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) sebagai petunjuk dalam melakukan diskusi. 3. Setiap kelompok melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk yang tertera dalam LKK dan mencatat temuan-temuan dalam diskusi. 4. Sementara guru mengarahkan dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan diskusi. 5. Guru meminta siswa untuk mencari dan menemukan permasalahan yang terjadi terkait dengan materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. 6. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan jawaban di depan kelas secara bergiliran kepada kelompok siswa yang ditunjuk. 7. Guru meminta siswa untuk bertanya jawab dalam mempresentasikan hasil kerjanya. 8. Setelah selesai, guru memberikan penilaian terhadap tiap-tiap kelompok. 9. Kelompok yang menang akan diberi hadiah oleh gurunya. Konfirmasi 1. Guru memberikan pujian terhadap siswa yang menang. 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat halhal yang penting.
131
3. Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi hasil dari diskusi kelompok. Penutup 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. 2. Guru memberikan evaluasi dengan tes. 3. Guru menilai hasil evaluasi. 4. Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing. 5. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa bersamasama.Guru memberikan tindak lanjut. F. Sarana Pembelajaran 1. Sumber/bahan/alat a. Buku Jendela IPA 3A terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. b. Gambar Power Point pertumbuhan manusia, hewan, dan tumbuhan c. Gambar Power Point cara hewan bergerak d. Gambar Power Point alat pernapasan manusia dan hewan e. Gambar Power Point makanan manusia dan hewan f. Gambar Power Point cara hewan menanggapi rangsang g. Gambar Power Point cara hewan dan tumbuhan berkembang biak h. Gambar Power Point kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan i. Gambar Power Point tumbuhan putri malu j. Alat-alat tulis
132
2. Model/Strategi/Metode Pembelajaran a. Media Pembelajaran
: Visual (Power Point)
b. Strategi Pembelajaran : Student Centered c. Metode pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi dan metode Diskusi. G. Penilaian Guru memberikan beberapa soal tertulis untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa. 1. Aspek Penilaian a. Keaktifan Siswa b. Kemampuan kognitif siswa 2. Proses Penilaian a. Keaktifan siswa dinilai dengan menggunakan lembar observasi siswa. b. Kemampuan kognitif siswa diukur melalui tes tertulis yang diberikan pada awal pembelajaran (Pre test) dan akhir pembelajaran (Post test). 3. Bentuk Instrumen a. Lembar observasi, poin-poin indikator keaktifan siswa terlampir di dalam lembar observasi siswa. b. Tes tertulis terlampir (Post test).
133
134
Lampiran 6 Materi Siklus I MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS I A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup 1. Makhluk hidup memerlukan makanan Kita setiap hari memerlukan makan dan minum. Makanan berguna sebagai sumber energi (tenaga) untuk dapat melakukan kegiatan, bergerak, dan berkembang biak. Makanan manusia bersumber dari tumbuhan dan hewan,. Makanan hewan bersumber dari tumbuhan dan hewan lain. Sedangkan makanan tumbuhan berasal dari dalam tanah yang berupa air dan zat hara 2. Makhluk hidup bergerak Setiap makhluk hidup dapat bergerak. Ada makhluk hidup yang bergerak berpindah tempat, adapula makhluk hidup yang bergerak tidak berpindah tempat, misalnya tumbuhan. Manusia bergerak dengan menggunakan kaki, yaitu berjalan, berlari, melompat. Sehingga manusia dapat bergerak dan berpindah tempat. 3. Makhluk hidup tumbuh Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar dan lebih tinggi, misalnya manusia. Manusia lahir sebagai bayi, tumbuh sebagai anak-anak, kemudian remaja, dewasa, dan pada akhirnya menjadi tua. Secara umum, manusia setelah berusia 25 tahun tidak lagi mengalami pertumbuhan.
135
4. Makhluk hidup bernafas Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernafas. Dengan bernafas, makhluk hidup dapat bertahan hidup. Ketika bernafas, makhluk hidup mengambil oksigen (zat asam) dan mengeluarkan zat asam arang (karbondioksida) serta uap air. 5. Makhluk hidup berkembang biak Berkembang biak artinya bertambah banyak,. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk melestarikan jenisnya supaya tidak punah (tetap lestari). 6. Makhluk hidup peka terhadap rangsangan Sesuatu yang ada diluar tubuh makhluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Makhluk hidup memiliki kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan. Manusia dan hewan memiliki alat indra yang berfungsi untuk menerima dan menanggapi rangsangan. Contoh : mata menerima rangsang cahaya gelap, redup, dan terang. Telinga menerima rangsang suara atau bunyi. Tumbuhan tidak memiliki alat indra seperti manusia dan hewan, tetapi tumbuhan dapat menerima dan menanggapi rangsangan. Contoh : tanaman putri malu jika disentuh akan mengatupkan daunnya itu.
136
B. KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP Makhluk hidup membutuhkan beberapa faktor untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Manusia memerlukan makanan, udara, air dan tempat hidup. Hewan memerlukan makanan, udara, air dan tempat hidup. Tumbuhan memerlukan udara, air, sinar matahari, zat makanan, dan tempat hidup. 1. Makanan Makanan sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup. Makanan merupakan sumber energi/tenaga yang diperlukan untuk melakukan kegiatan, pertumbuhan, serta untuk mengatur proses dalam tubuh. 2. Air Selain makanan, kebutuhan makhluk hidup yang lain adalah air. Air didalam tubuh berguna untuk melarutkan zat makanan agar mudah diserap oleh tubuh. Air juga berguna untuk mengangkut sari-sari makanan, oksigen, dan karbondioksida di dalam tubuh. Selain itu, air juga digunakan manusia untuk mandi, minum, mencuci piring, mengepel lantai, dan menyiram bunga. 3. Udara Udara merupakan unsur yang sangat penting bagi makhluk hidup karena digunakan untuk bernafas. Dalam udara terkandung berbagai macam gas, antara lain oksigen, karbon dioksida, dan hydrogen. 4. Cahaya matahari
137
Matahari merupakan sumber energi terbesar di bumi. Tanpa matahari, manusia, hewan, dan tumbuhan (makhluk hidup) akan musnah, karena tidak memperoleh energi/tenaga. Dengan cahaya matahari, bumi menjadi terang dan hangat. Tumbuhan memanfaatkan cahaya matahari secara langsung untuk membuat makanan yang disebut fotosintesis. 5. Tempat hidup/tempat tinggal Tempat tinggal manusia, hewan, dan tumbuhan digunakan untuk hidup. Tempat hidup bagi makhluk hidup disebut habitat. Makhluk hidup ada yang hidup didarat dan ada yang hidup diair, misalnya manusia hidup/tinggal dirumah, di apartemen,. Sedangkan manusia primitive hidupnya di hutan.
138
Lampiran 7 Soal & Kunci Jawaban Siklus I SOAL POST TEST SIKLUS I
NAMA : KELAS : NO. ABSEN :
A. Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan silang pada huruf a, b, c, atau d! 1. Ciri-ciri Makhluk hidup adalah kecuali..... c. Bernafas
c. Bergerak
d. perlu makanan
d. Tidak tumbuh
2. Gambar tersebut menunjukkan salah satu ciri mahluk hidup, yaitu..... a. Bergerak
c. Berkembang biak
b. Tumbuh
d. Bernafas
3. Pak Fendy sangat menyayangi hewan peliharaannya. Dia selalu melakukan tanggung jawabnya dengan memberi makan ikan-ikannya. Ikan bernafas menggunakan..... c. Insang
c. kulit
d. Paru-paru
d. Insang dan paru-paru
139
4. Berikut ini contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan menggunakan tunas adalah ..... a. Singkong
c. Pisang
b. Wortel
d. Mangga
5. Belalang bernafas dengan ..... a. Kulit
c. Insang
b. Trakea
d. Paru-paru
6.
7.
8.
9.
Hewan di samping bergerak menggunakan .... a. Sayap
c. Sirip
b. Kaki
d. Ekor
Setelah bekerja, tubuh kita menjadi lelah. Hal ini terjadi karena ...... a.
Tenaga kita terpakai untuk bekerja
b.
Energi kita bertambah setelah bekerja
c.
Tubuh kita kelebihan energi
d.
Tenaga kita tidak berkurang
Kegiatan berikut yang paling cepat menyebabkan tubuh lelah adalah .... a.
Bersepeda
c. Berjalan
b.
Tidur
d. Berdiri
Menu makanan yang memenuhi makanan bergizi seimbang adalah ...... a.
Nasi, sayur lodeh, ikan goreng, dan sambal
b.
Nasi, mie, sayur asam, dan pisang
c.
Nasi, sayur bayam, tempe, dan pepaya
d.
Nasi, ayam goreng, tahu, dan jeruk
140
10. Hewan di bawah ini yang berkembang biak dengan cara bertelur adalah ..... a.
Kucing
c. Kuda
b.
Kambing
d. Bebek
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Kelinci berkembang biak dengan ...... 2. Bernafas merupakan salah satu ....... makhluk hidup 3. Makhluk yang tidak hidup disebut ........ 4. Tempat tinggal dibutuhkan makhluk hidup untuk ........ 5. Tumbuh artinya bertambah ........... dan..........
C. Kerjaan soal-soal di bawah ini dengan uraian singkat dan jelas! 1. Sebutkan ciri-ciri makhluk hidup! Jawab : ................................................................................................................. 2. Berikan masing-masing dua contoh hewan yang berkembang biak dengan c. Melahirkan : ...................................................... d. Bertelur : ........................................................... 3. Sebutkan kebutuhan makhluk hidup! Jawab : ................................................................................................................. 4. Apa yang dimaksud pertumbuhan? Jawab : ................................................................................................................. 5. Sebutkan tiga contoh benda tak hidup yang ada di sekitarmu? Jawab : ................................................................................................................ KUNCI JAWABAN
141
A. Pilihan Ganda 1.
D
6. A
2.
C
7. A
3.
A
8. C
4.
C
9. C
5.
B
10. D
B. Essay 1. Beranak 2. Kebutuhan 3. Mati 4. berteduh 5. Bertambah besar, berat dan tinggi C. Uraian 1. Memerlukan makanan, bergerak, hidup tumbuh, berkembang biak, dan bernafas 2. a. Melahirkan : Kucing, Kelinci b. Bertelur : Ikan, Burung 3. udara, air, makanan, dan tempat tinggal 4. pertumbuhan bertambah besar, berat dan tinggi 5. Tanah, air, dan udara
142
Lampiran 8 Nilai hasil Siklus I NILAI HASIL SIKLUS I MATA PELAJARAN IPA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
L/P P L P P P P P L L L P L P L P L P L L L L P P P L L L P L P P P
NAMA Aina Syovikha Agra Alfiardan Maulana Wicaksono Alodya Kesya Kirana Anggun Fatmawati Anysa Ayu Nurayny Aureya Zahrotul Muna Ayudya Fazzara Putri Nugroho Devit Afbil Fauzi Dimas Ferdian Pratama Drajat Ridho Raditya Elvi Zahra Dian Fauzan Ali Mahfudz Febriyanti Rahmasari Hendi Syahrul Anwar Indri Astuti Jaesy Fattiyatan Ahnaf Jihan Aulia Jingga Abraham Andrea Diyaullhaq Kinnara Udani Latiga M. Syafiq Maulana Muhammad Radja Qolby Asrofi Nadia Dwi Pramesti Nahla Yudistira Nasywa Athiyya Muhan Naza Yudistira Qolbi'i Bashori Rozzaq dwi Wicaksono Silma Rihadatul Aisyi Surya Aji Nugroho Vania Cetta Caturangga Zahra Azaria Al Humaera Zahra Nabill Ramadhani
143
NILAI 85 85 65 80 65 65 75 90 80 75 65 70 80 75 65 80 75 75 80 75 65 75 75 75 75 75 80 60 60 80 80 60
KETERANGAN Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
P 33 Jumlah
75 2440
Zahrah Khairunnisa
nilai seluruh peserta didik (F ) 2440 peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) 23 peserta didik (N ) 33 Ketuntasan belajar (%) = =
Ftb x100 % N
23 x 100% 33
= 69,69% Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = =
2440 33
= 73,93%
144
F N
Tuntas
Lampiran 9 RPP Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok
: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Pokok Bahasan
: Penggolongan Makhluk Hidup
Kelas/Semester
: III/I
Waktu
: 2 X 35 menit
Hari/Tanggal
: Senin, 10 Agustus 2015
A. Standar Kompetensi 2. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang memengaruhi perubahan pada makhluk hidup. B. Kompetensi Dasar 1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana. C. Indikator 1. Mengidentifikasi persamaan hewan dan tumbuhan. 2. Menggolongkan hewan dan tumbuhan berdasarkan persamaan ciricirinya. D. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu : 1. Mengidentifikasi persamaan hewan dan tumbuhan. 2. Menggolongkan hewan dan tumbuhan berdasarkan persamaan ciricirinya.
145
E. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama (2 x 35 menit) Pendahuluan 1. Memberi Salam dan mengajak siswa berdo‟a. 2. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait dengan materi Penggolongan Makhluk Hidup. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 5. Guru menjelaskan cakupan materi tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup melalui metode ceramah, tanya jawab, latihan dan metode diskusi. 6. Mengidentifikasi dan perumusan masalah pada sikus II. 7. Mempersiapkan penerapan media visual dengan baik yakni dengan rumusan masalah yang kontekstual. 8. Merancang soal-soal untuk dikerjakan di siklus II. 9. Merancang lembar observasi siswa untuk mengetahui perubahan dan perkembangan siswa pada sikus I. 10. Merancang lembar observasi guru guna mengetahui perubahan dan perkembangannya dalam proses pembelajaran pada sikus II. 11. Guru mengadakan Pre test.
146
Kegaiatan Inti Eksplorasi (a) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang media
pembelajaran visual berupa Power Point. (b) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada siswa siswi tetang
ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Elaborasi 1. Guru menjelaskan konsep secara umum tentang tetang Penggolongan Makhluk Hidup, dikaitkan dengan kejadian di lingkungan sekitar dengan menggunakan media Power Point. 2. Guru
menjelaskan
persamaan
hewan
dan
tumbuhan
dengan
menggunakan media Power Point. 3. Guru menjelaskan tentang penggolongan hewan dan tumbuhan berdasarkan persamaan ciri-cirinya dengan menggunakan media Power Point. 4. Setelah penayangan media Power Point terkait Penggolongan Makhluk Hidup selesai, Peneliti menugaskan masing-masing kelompok untuk membuat ringkasan materi dan siswa lain diberi kesempatan untuk ikut aktif dengan mengajukan pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan. Konfirmasi 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat halhal yang penting.
147
2. Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi hasil dari diskusi kelompok. 3. Guru memberikan tindak lanjut. Penutup 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang Penggolongan Makhluk Hidup yang telah diajarkan. 2. Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing. 3. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa bersamasama. Pertemuan Kedua (2x 35 menit) Pendahuluan 1. Memberi Salam dan mengajak siswa berdo‟a. 2. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait dengan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 5. Guru menjelaskan cakupan materi tentang Penggolongan Makhluk Hidup melalui metode ceramah, tanya jawab, latihan dan diskusi. 6. Guru mengadakan Pre test.
148
Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Secara
klasikal
siswa
memperhatikan
penjelasan
guru
tentang
pembelajarn dengan menggunakan media visual Power Point. 2. Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada siswa siswi tetang Penggolongan Makhluk Hidup dalam kehidupan sehari-hari. 3. Guru lebih mengamati, membimbing dan mengarahkan siswa pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual dilanjutkan dengan diskusi. Elaborasi 1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 6-7 orang dengan mengajukan pertanyaan yang berbeda untuk tiap kelompok. 2. Perwakilan setiap kelompok mengambil soal dan bahan yang dibutuhkan dalam diskusi. Selanjutnya, guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) sebagai petunjuk dalam melakukan diskusi. 3. Setiap kelompok melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk yang tertera dalam LKK dan mencatat temuan-temuan dalam diskusi. 4. Sementara guru mengarahkan dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan diskusi. 5. Guru meminta siswa untuk mencari dan menemukan permasalahan yang terjadi terkait dengan materi Penggolongan Makhluk Hidup. 6. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan jawaban di depan kelas secara bergiliran kepada kelompok siswa yang ditunjuk.
149
7. Guru meminta siswa untuk bertanya jawab dalam mempresentasikan hasil kerjanya. 8. Setelah selesai, guru memberikan penilaian terhadap tiap-tiap kelompok. 9. Kelompok yang menang akan diberi hadiah oleh gurunya. Konfirmasi 1. Guru memberikan pujian terhadap siswa yang menang. 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat halhal yang penting. 3. Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi hasil dari diskusi kelompok. Penutup 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang Penggolongan Makhluk Hidup. 2. Guru memberikan evaluasi dengan tes. 3. Guru menilai hasil evaluasi. 4. Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing. 5. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa bersamasama.Guru memberikan tindak lanjut. F. Sarana Pembelajaran 1. Sumber/bahan/alat a. Buku Jendela IPA 3A terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. b. Gambar Power Point penggolongan tumbuhan.
150
c. Gambar Power Point penggolongan hewan. d. Alat-alat tulis. 2. Model/Strategi/Metode Pembelajaran a. Media Pembelajaran
: Visual (Power Point)
b. Strategi Pembelajaran
: Student Centered
c. Metode pembelajaran
: Ceramah, tanya jawab, diskusi dan metode
Diskusi. G. Penilaian Guru memberikan beberapa soal tertulis untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa. 1. Aspek Penilaian a. Keaktifan Siswa b. Kemampuan kognitif siswa 2. Proses Penilaian a. Keaktifan siswa dinilai dengan menggunakan lembar observasi siswa. b. Kemampuan kognitif siswa diukur melalui tes tertulis yang diberikan pada awal pembelajaran (Pre test) dan akhir pembelajaran (Post test). 3. Bentuk Instrumen a. Lembar observasi, poin-poin indikator keaktifan siswa terlampir di dalam lembar observasi siswa. b. Tes tertulis terlampir (Post test).
151
152
Lampiran 10 Materi Siklus II MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS II PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP 1. Penggolongan Hewan a. Penggolongan hewan berdasarkan tempat hidupnya Berdasarkan tempat hidupnya, hewan digolongkan menjadi hewan darat, hewan air, dan hewan amfibi. Hewan yang tempat hidupnya di darat digolongkan sebagai hewan darat. Hewan darat tinggal dibeberapa tempat. Ada hewan darat yang tinggal di permukaan tanah, misalnya kucing, ayam, dan bebek. Ada pula hewan darat yang tinggal di dalam tanah, misalnya cacing, semut, dan tikus tanah. Ada pula hewan darat yang tinggal di dekat air dan menghabiskan sebagian waktunya di air, misalnya buaya, kuda, dan kura-kura. Hewan yang hidup di air dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu hewan air tawar, hewan air laut, dan hewan air payau. Hewan yang hidup di air tawar antara lain ikan mas, lele, arwana, koi, mujair, dan sepat. Hewan yang hidup di air laut antara lain berbagai jenis ikan (kakap, tongkol), anjing laut, lumba-lumba, paus, dan singa laut. Hewan yang hidup di air payau adalah ikan bandeng. Air payau adalah campuran air tawar dan air laut (asin).
153
Hewan amfibi adalah hewan yang hidup di dua alam, yaitu di darat dan di air. Hampir semua jenis hewan amfibi memulai hidupnya di air. Setelah dewasa, hewan tersebut mengalami perubahan bentuk tubuh sehingga dapat hidup di darat. Contoh hewan amfibi adalah katak dan salamander. Hewan amfibi dewasa dapat hidup di darat. Akan tetapi, kulit hewan amfibi harus selalu lembab. Hal itu karena selain bernapas dengan paru-paru, hewan amfibi juga bernapas melalui kulitnya yang lembap. Oleh karena itu, hewan amfibi harus hidup juga di air agar kulitnya tetap lembab. b. Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya Berdasarkan jenis makanannya, hewan digolongkan menjadi hewan pemakan tumbuhan, pemakan hewan lain atau daging, dan pemakan tumbuhan maupun hewan atau pemakan segala. Hewan pemakan tumbuhan beraneka ragam. Ada hewan yang memakan rumput dan daundaunan, misalnya sapi, kelinci, kambing, kuda, kerbau, dan domba. Ada hewan yang memakan biji-bijian, misalnya burung pipit, burung perkutut, burung merpati, dan burung tekukur. Ada hewan yang memakan buah-buahan, misalnya burung beo, burung jalak, dan kelelawar. Ada pula hewan yang memakan nektar (cairan untuk membuat madu), misalnya lebah dan kupu-kupu.
154
Ada banyak jenis hewan yang memakan hewan lain. Ada hewan pemakan daging, contohnya singa, harimau, kucing, dan serigala. Ada hewan pemakan serangga, misalnya cicak, laba-laba dan katak. Ada hewan pemakan ikan, contohnya ikan hiu, burung pelikan, dan anjing laut. Hewan pemakan segala dapat memakan tumbuhan, tetapi dapat pula memakan hewan lain. Contohnya antara lain ayam, bebek, beruang, dan tikus. c. Penggolongan hewan berdasarkan cara berkembang biaknya Ada berbagai macam cara hewan berkembang biak. Ada hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan ada pula hewan yang berkembang biak dengan melahirkan. Hewan yang berkembang biak dengan bertelur antara lain ayam, burung, cicak,penyu, buaya, dan ikan. Ada hewan yang mengerami telurnya sampai menetas. Ayam mengerami telurnya selama 21 hari. Ada juga hewan yang tidak mengerami telurnya. Kura-kura dan penyu menyimpan telurnya di pasirdan kemudian meninggalkannya. Telur itu
dibiarkan menetas
sendiri. Hewan yang berkembang biak dengan melahirkan antara lain kucing, anjing, sapi, dan kambing.
155
Sebelum
melahirkan,
hewan-hewan
ini
mengalami
masa
mengandung. Biasanya, makin besar ukuran hewan, makin lama masa mengandungnya. 2. Penggolongan Tumbuhan Beberapa cara dapat digunakan untuk menggolongkan tumbuhan. Penggolongan berikut ini berdasarkan atas bagian-bagian tumbuhan, yaitu berdasarkan bunga, biji, dan daun. a. Penggolongan tumbuhan berdasarkan bunganya Tumbuhan berbunga pada umumnya memiliki bagian-bagian tertentu, seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Tumbuhan berbunga antara lain mawar, melati, anggrek, dan pohon buah-buahan. Tumbuhan bunga berkembangbiak dengan biji atau tunas. Tumbuhan tidak berbunga memiliki bagian-bagian yang berbeda dengan tumbuhan berbunga. Tumbuhan tidak berbunga tidak memiliki bunga, buah, dan biji. Contoh tumbuhan tidak berbunga antara lain suplir, paku ekor kuda, dan tanduk rusa. Tumbuhan tidak berbunga berkembang biak dengan spora yang terletak di balik daunnya. b. Penggolongan tumbuhan berdasarkan bijinya Tumbuhan
dapat
dikelompokkan
menjadi
dua
golongan
berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu tumbuhan biji berkeping dua (tumbuhan dikotol) dan tumbuhan biji berkeping satu monokotil).
156
(tumbuhan
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang mempunyai dua buah keping biji. Kedua keping biji tersebut tampak jelas pada saat biji berkecambah. Tumbuhan dikotil antara lain ubi kayu, kacang-kacangan, pepaya, jambu, tomat, dan jeruk. Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang mempunyai satu keping biji. Contoh tumbuhan monokotil antara lain padi, jagung, tebu, kelapa, dan pisang. c. Penggolongan tumbuhan berdasarkan daunnya Ada berbagai macam bentuk daun. Bentuk daun antara lain dipengaruhi oleh susunan tulang daun. Berdasarkan susunan tulang daunnya, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu tumbuhan bertulang daun menyirip, tumbuhan bertulang daun menjari, tumbuhan bertulang daun sejajar, dan tumbuhan bertulang daun melengkung. Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip-sirip ikan. Tulang daun menyirip pada umumnya terdapat pada tumbuhan biji bereping dua (dikotil), misalnya daun mangga, rambutan, nangka, dan bayam. Tulang daun menjari berbentuk seperti susunan jari tangan. Tulang daun menjari umumnya terdapat pada tumbuhan biji berkeping dua (dikotil), misaknya daum pepaya, singkong, jarak, dan kapas. Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis lurus yang sejajar. Tiap-tiap ujung tulah daun tersebut menyatu. Tulang daun sejajar
157
biasanya terdapat pada tumbuhan biji berkeping satu (monokotil), misalnya daun tebu, padi, dan rumput-rumputan. Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis lengkung. Tiap-tiap ujung tulang daun terlihat menyatu. Tulang daun melengkung bisanya hanya terdapat pada tumbuhan biji berkeping satu (monokotil), misalnya daun genjer dan gadung.
158
Lampiran 11 Soal & Jawaban Siklus II SOAL POST TEST SIKLUS II NAMA : KELAS : NO. ABSEN :
D. Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan silang pada huruf a, b, c, atau d! 1. Hewan di bawah ini yang hidup di darat, adalah .....
2.
c.
c.
d.
d.
Hewan pada gambar di atas bergerak dengan cara ...... a. Merayap
c. Berenang
b. Terbang
d. Melompat
3. Pak Anto orang yang tekun. Ia memelihara ayam dan bebek untuk memenuhinkebutuhan keluarganya. Ayam dan bebek bergerk dengan cara .... c. Berenang dengan sirip
c. Berjalan dengan kakinya
d. Tebang dengan sayap
d. Melata dengan kakinya
159
4. Di bawah ini yang termasuk kelompok hewan yang omnivor adalah .... a. Harimau
c. Lembu
b. Singa
d. Kera
5. Tempurung dimiliki oleh hewan ..... a. Angsa
c. katak
b. Gurita
d. Kura-kura
6. Serangga termasuk hewan berkaki ...... a. Dua
c. enam
b. Empat
d. Banyak
7. Tumbuhan biji berkeping satu disebut ........ a. Tumbuhan dikotil
c. Tumbuhan air
b. Tumbuhan monokotil
d. Benalu
8. Contoh tumbuhan yang memiliki tulang daun menjari adalah .........
9.
a. Nanas
c. Pepaya
b. Kelapa
d. Kaktus
Kelompok tumbuhan yang memiliki akar serabut adalah ...... a. Mangga, ketela pohon, jagung
c. Padi, jagung, rumput
b. Padi, tebu, jambu
d. Padi, jagung, mangga
10. Hewan yang berkembang biak dengan beranak adalah ...... a. Kelinci
c. Kupu-kupu
b. Ayam
d. Bebek
160
E. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1.
Hewan di samping berkembang biak dengan ..............
2. Hewan pemakan tumbuhan disebut ........... 3.
Hewan di samping hidup di ........... dan ..............
4. Hewan pemakan daging disebut .................. 5. Hewan yang umumnya berkaki enam disebut ...................... F. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan uraian singkat dan jelas! 2. Sebutkan penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya! Berilah contohnya! Jawab : .................................................................................................................. 3. Sebutkan tiga contoh hewan yang termasuk dalam kelompok serangga! Jawab : .................................................................................................................. 4. Sebutkan tiga contoh tumbuhan yang termasuk tumbuhan berkeping satu (monokotil)! Jawab : .................................................................................................................. 5. Apa yang dimaksud daun melengkung? Jawab : ................................................................................................................. 6. Gambarkan tulang daun melengkung dan menjari! Jawab : ..................................................................................................................
161
KUNCI JAWABAN A. Pilihan Ganda 1. C 2. D 3. C 4. C 5. D 6. D 7. B 8. D 9. C 10. A B. Essay 1. Beranak 2. Herbivora 3. Darat dan air 4. Karnivora 5. Serangga C. Uraian 1. Herbivora yaitu hewan pemakan tumbuhan Contohnya : sapi, kambing, lembu, dan lain-lain Karnivora yaitu hewan pemakan daging Contohnya : harimau, kucing, singa, dan lain-lain
162
Omnivora yaitu hewan pemakan segala(tumbuhan dan hewan) Contohnya : musang, tikus, kera, dan lain-lain 2. Semut, nyamuk, kupu-kupu 3. Jagung, kelapa, padi 4. Daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung 5.
163
Lampiran 12 Nilai Hasil Siklus II NILAI HASIL SIKLUS II MATA PELAJARAN IPA KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI NAMA NO L/P P Aina Syovikha Agra 1 L Alfiardan Maulana Wicaksono 2 P Alodya Kesya Kirana 3 P Anggun Fatmawati 4 P Anysa Ayu Nurayny 5 P Aureya Zahrotul Muna 6 P Ayudya Fazzara Putri Nugroho 7 L Devit Afbil Fauzi 8 L Dimas Ferdian Pratama 9 L Drajat Ridho Raditya 10 P Elvi Zahra Dian 11 L Fauzan Ali Mahfudz 12 P Febriyanti Rahmasari 13 L Hendi Syahrul Anwar 14 P Indri Astuti 15 L Jaesy Fattiyatan Ahnaf 16 P Jihan Aulia 17 L Jingga Abraham Andrea Diyaullhaq 18 L Kinnara Udani Latiga 19 L M. Syafiq Maulana 20 L Muhammad Radja Qolby Asrofi 21 P Nadia Dwi Pramesti 22 P Nahla Yudistira 23 P Nasywa Athiyya Muhan 24 L Naza Yudistira 25 L Qolbi'i Bashori 26 L Rozzaq dwi Wicaksono 27 P Silma Rihadatul Aisyi 28 L Surya Aji Nugroho 29 P Vania Cetta Caturangga 30 P Zahra Azaria Al Humaera 31 P Zahra Nabill Ramadhani 32
164
NILAI 85 85 70 85 80 70 75 90 80 80 70 75 85 75 70 80 75 75 80 75 75 75 75 75 75 75 80 65 65 75 75 75
KETERANGAN Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
33
P
75
Zahrah Khairunnisa
Jumlah nilai seluruh peserta didik (F ) 2520
peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) 27 peserta didik (N ) 33 Ketuntasan belajar (%) = =
Ftb x10 N
27 x 100% 33
= 81,81% Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = 2520 33 = 76,36%
=
165
F N
Tuntas 2520
Lampiran 13 RPP Siklus III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS III Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok
: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Pokok Bahasan
: Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Kelas/Semester
: III/I
Waktu
: 2 X 35 menit
Hari/Tanggal
: Jum‟at, 14 Agustus 2015
H. Standar Kompetensi 3. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang memengaruhi perubahan pada makhluk hidup. I. Kompetensi Dasar 1.3 Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan hal-hal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak (makanan, kesehatan, rekreasi, istirahat, dan olahraga) J. Indikator 1. Mengidentifikasi
perubahan-perubahan
tubuh
manusia
melalui
pengamatan gambar 2. Menafsirkan berdasarkan data pengukuran bahwa bertambahnya tinggi dan berat badan menunjukkan adanya pertumbuhan 3. Mengidentifikasi
hal-hal
yang
perkembangan seseorang
166
memengaruhi
pertumbuhan
dan
4. Menjelaskan pentingnya makanan bergizi seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan anak 5. Menjelaskan pengaruh bahan makanan tambahan buatan (pengawet, penyedap, pewarna) terhadap kesehatan. 6. Menjelaskan hubungan rekreasi, istirahat, dan olahraga dengan kesehatan 7. Membedakan hewan muda dan hewan dewasa melalui pengamatan gambar 8. Mengamati pertumbuhan biji dan hal yang memengaruhinya K. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu : 1. Mengidentifikasi
perubahan-perubahan
tubuh
manusia
melalui
pengamatan gambar 2. Menafsirkan berdasarkan data pengukuran bahwa bertambahnya tinggi dan berat badan menunjukkan adanya pertumbuhan 3. Mengidentifikasi
hal-hal
yang
memengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan seseorang 4. Menjelaskan pengaruh bahan makanan tambahan buatan (pengawet, penyedap, pewarna) terhadap kesehatan. 5. Menjelaskan hubungan rekreasi, istirahat, dan olahraga dengan kesehatan 6. Membedakan hewan muda dan hewan dewasa melalui pengamatan gambar 7. Mengamati pertumbuhan biji dan hal yang memengaruhinya
167
L. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama (2 x 35 menit) Pendahuluan 12. Memberi Salam dan mengajak siswa berdo‟a. 13. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran siswa. 14. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait dengan materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. 15. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 16. Guru
menjelaskan
cakupan
materi
tentang
Pertumbuhan
dan
Perkembangan Makhluk Hidup melalui metode ceramah, tanya jawab, latihan dan metode diskusi. 17. Mengidentifikasi dan perumusan masalah pada sikus III. 18. Merancang soal-soal untuk dikerjakan di siklus III. 19. Merancang lembar observasi siswa untuk mengetahui perubahan dan perkembangan siswa pada sikus III. 20. Merancang lembar observasi guru guna mengetahui perubahan dan perkembangannya dalam proses pembelajaran pada sikus III. 21. Guru mengadakan Pre test. Kegiatan Inti Eksplorasi (f) Secara
klasikal
siswa
memperhatikan
pembelajaran dengan media visual.
168
penjelasan
guru
tentang
(g) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada siswa siswi
tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup dalam kehidupan sehari-hari. Elaborasi 6. Guru menjelaskan konsep secara umum tentang tetang Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup, dikaitkan dengan kejadian di lingkungan sekitar dengan menggunakan media Power Point. 7. Mengidentifikasi
hal-hal
yang
memengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan seseorang dengan menggunakan media Power Point. 8. Menjelaskan pentingnya makanan bergizi seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan media Power Point. 9. Menjelaskan pengaruh bahan makanan tambahan buatan (pengawet, penyedap, pewarna) terhadap kesehatan dengan menggunakan media Power Point. 10. Menjelaskan hubungan rekreasi, istirahat, dan olahraga dengan kesehatan dengan menggunakan media Power Point. 11. Membedakan hewan muda dan hewan dewasa melalui pengamatan gambar dengan menggunakan media Power Point. 12. Setelah penayangan media Power Point terkait materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup selesai, peneliti menugaskan masing-masing kelompok untuk membuat ringkasan materi dan siswa lain diberi kesempatan untuk ikut aktif dengan mengajukan pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan.
169
Konfirmasi 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat halhal yang penting. 2. Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi hasil dari diskusi kelompok. 3. Guru memberikan tindak lanjut. Penutup 3. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup yang telah diajarkan. 4. Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa bersamasama. Pertemuan Kedua (2x 35 menit) Pendahuluan 7. Memberi Salam dan mengajak siswa berdo‟a. 8. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran siswa. 9. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait dengan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. 10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
170
11. Guru
menjelaskan
cakupan
materi
tentang
Pertumbuhan
dan
Perkembangan Makhluk Hidup melalui metode ceramah, tanya jawab, latihan dan diskusi. 12. Guru mengadakan Pre test. Kegiatan Inti Eksplorasi 4. Secara
klasikal
siswa
memperhatikan
penjelasan
guru
tentang
pembelajarn dengan menggunakan media visual Power Point. 5. Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada siswa siswi tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup dalam kehidupan sehari-hari. 6. Guru lebih mengamati, membimbing dan mengarahkan siswa pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual dilanjutkan dengan diskusi. Elaborasi 1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 6-7 orang dengan mengajukan pertanyaan yang berbeda untuk tiap kelompok. 2. Perwakilan setiap kelompok mengambil soal dan bahan yang dibutuhkan dalam diskusi. Selanjutnya, guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) sebagai petunjuk dalam melakukan diskusi. 3. Setiap kelompok melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk yang tertera dalam LKK dan mencatat temuan-temuan dalam diskusi.
171
4. Sementara guru mengarahkan dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan diskusi. 5. Guru meminta siswa untuk mencari dan menemukan permasalahan yang terjadi terkait dengan materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. 6. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan jawaban di depan kelas secara bergiliran kepada kelompok siswa yang ditunjuk. 7. Guru meminta siswa untuk bertanya jawab dalam mempresentasikan hasil kerjanya. 8. Setelah selesai, guru memberikan penilaian terhadap tiap-tiap kelompok. 9. Kelompok yang menang akan diberi hadiah oleh gurunya. Konfirmasi 1. Guru memberikan pujian terhadap siswa yang menang. 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat halhal yang penting. 3. Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi hasil dari diskusi kelompok. Penutup 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. 2. Guru memberikan evaluasi dengan tes. 3. Guru menilai hasil evaluasi.
172
4. Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing. 5. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa bersamasama.Guru memberikan tindak lanjut. M. Sarana Pembelajaran 3. Sumber/bahan/alat k. Buku Jendela IPA 3A terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. l. Gambar Power Point pertumbuhan manusia, hewan, dan tumbuhan m. Gambar Power Point makanan empat sehat lima sempurna n. Gambar Power Point Kemasan makanan o. Berat dan tinggi badan murid kelas satu p. Berat dan tinggi badan murid kelas tiga q. Alat-alat tulis 4. Model/Strategi/Metode Pembelajaran d. Media Pembelajaran
: Visual (Power Point)
e. Strategi Pembelajaran : Student Centered f. Metode pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi dan metode Diskusi. N. Penilaian Guru memberikan beberapa soal tertulis untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa. 4. Aspek Penilaian c. Keaktifan Siswa
173
174
Lampiran 14 Materi Siklus III MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS III PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP A. Perubahan pada Makhluk Hidup Pertumbuhan yang terjadi pada suatu makhluk hidup ditandai dengan bertambahnya tinggi, besar, dan berat badan. B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Penyakit akibat kekurangan gizi ada beberapa macam, antara lain, gondok, hemofilia, kwasiorkor, rabun senja, beri-beri, skorbut, dan rakitis. 1. Makanan Empat sehat lima sempurna adalah kelompok makanan yang mengandung semua zat gizi. Tubuh kita memerlukan zat gizi untuk tumbuh dan berkembang. Makanan empat sehat lima sempurna disebut juga makanan bergizi seimbang. Gizi yang seimbang terdiri atas berbagai zat gizi. Zat gizi tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Agar lebih paham, pelajari materi berikut dengan saksama. a. Karbohidrat Karbohidrat berfungsi sebagai sumber tenaga utama bagi tubuh. Sumber karbohidrat antara lain nasi, jagung, dan gandum. Sagu, dan ketela juga termasuk sumber karbohidrat
175
b. Protein Protein berfungsi menyusun dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Makanan berprotein antara lain daging,telur, kacangkacangan, dan susu. c. Lemak Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga. Lemak juga melindungi sel-sel tubuh kita dari kerusakan. Makanan yang mengandung lemak antara lain daging, susu, dan keju. d. Vitamin Vitamin berfungsi menjaga kebugaran dan ketahanan tubuh. Vitamin dapat kita peroleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran. Ada beberapa macam vitamin, yaitu vitamin A, B kompleks, C, D, E, dan K. e. Mineral Mineral berfungsi sebagai zat pembangun tubuh. Mineral dapat diperoleh dari sayuran dan buah-buahan. Misalnya, bayam, kubis, sawi, mentimun, dan pepaya. 2. Istirahat Tidur yang cukup adalah sekitar 8 jam per harinya 3. Olahraga Olahraga akan membuat tubuh kita berkeringat. Keringat inilah yang membawa zat-zat yang tidak berguna dan bersifat racun keluar dari tubuh. Dengan demikian, tubuh kita menjadi lebih sehat.
176
4. Kesehatan Kesehatan tubuh akan terjaga jika makanan kita bersih dan bergizi. Kita juga harus berolahraga secara teratur dan beristirahat dengan cukup. Lingkungan bersih juga dapat mengurangi kuman-kuman penyakit. C. Pengaruh Bahan Makanan Tambahan Buatan terhadap Kesehatan Bahan makanan tambahan (zat aditif). Bahan makanan tambahan dapat berupa bahan pewarna, bahan pengawet, dan bahan penyedap. Bahan pewarna alami berasal dari tumbuhan. Misalnya, daun suji dapat menghasilkan warna hijau, wortel dan kunyit menghasilkan warna kuning, jeruk menghasilkan warna kuning atau jingga, dan sebagainya
177
Lampiran 15 Soal & Jawaban Siklus III SOAL POST TEST SIKLUS III
NAMA : KELAS : NO. ABSEN :
G. Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan silang pada huruf a, b, c, atau d! 1.
2.
Aldi bertambah besar, tinggi, dan berat. Berati Aldi mengalami........... c. Pertambahan
c. Kenaikan
d. Pertumbuhan
d. Penurunan
Toni anak yang rajin tekun dan peduli lingkungan. Ia Rajin memerhatikan pertumbuhan tanaman di kebunnya. Salah satu tanda batang tumbuhan mengalami pertumbuhan adalah......
3.
c. Batangan bertambah besar
c. Batang bertumbuh besar
d. Batang semakin rapuh
d. Batang berwarna cokelat
Rudi anak rajin berolahraga. Olahraga yang menyebabkan tinggi badan cepat bertambah adalah..... c. Jalan-jalan
c. Berenang
d. Catur
d. Tinju
178
4.
Jika kita bandingkan antara tinggi tubuh murid kelas 1 dengan tinggi tubuh murid kelas III. Maka rata-rata tinggi tubuh murid kelas III..... c. Lebih tinggi dari pada murid kelas I c. Sama dengan murid kelas I d. Lebih pendek dari pada murid I
5.
6.
7.
8.
9.
d. Tidak tentu sama
Gigi susu tumbuh kira-kira pada umur..... a. 3 bulan
c. 9 bulan
b. 6 bulan
d. 12 bulan
Ikan, tahu, dan tempe adalah makanan yang mengandung..... a. Karbohidrat
c. Protein
b. Lemak
d. Vitamin
Kegiatan berikut yang termasuk olahraga., kecuali..... a. Main bola
c. Berenang
b. Rekereasi
d. Bersepeda
Rambut kakek dan nenek akan berubah menjadi...... a. Hitam
c. Putih
b. Coklat
d. Merah
Air menjaga tubuh kita dari..... a. Kelelahan
c. Kekurangan darah
b. Kekeringan
d. Kekurangan garam
10. Tubuh tahan terhadap penyakit adalah salah satu manfaat dari ...... a. Bermain
c. Olahraga
b. Istirahat
d. Rekreasi
179
H. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1.
Makanan sehat yang bergizi artinya...................
2.
Zat organik yang diperlukan tubuh adalah.........
3.
Protein berfungsi sebagai.........
4.
Penyegaran kembali badan dan pikiran disebut..........
5.
Jeruk, jambu, dann pisang mengandung vitamin.........
I. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan uraian singkat dan jelas! 1.
Sebutkan tiga manfaat berolahraga! Jawab
:
........................................................................................................................... 2.
Apakah yang dimaksud dengan istirahat? Jawab
:
............................................................................................................................ 3.
Zat organik apa yang diperlukan tubuh untuk pembentuk gigi dan tulang yang sehat? Jawab :............................................................................................................................
4.
Apa yang dimaksud dengan makanan sehat? Jawab
:
............................................................................................................................. 5.
Tuliskan tiga makanan pengganti makanan pokok! Jawab
:
...........................................................................................................................
180
KUNCI JAWABAN A. Pilihan Ganda 1. B 2. A 3. C 4. A 5. B 6. C 7. B 8. C 9. B 10. C B. Essay 1. Makanan yang mengandung unsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin 2. Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah 3. Bahan dasar pembentuk sel-sel dan jaringan tubuh 4. Refreshing 5. Vitamin C C. Uraian 1. Menggerakkan tubuh membantu mencairkan stres, memberikan energi, melawan penyakit 2. Istirahat adalah untuk mengembalikan kebugaran
181
3. Mineral, kalsium, fosfor, kalium, dan zat besi 4. Makanan yang sehat yaitu mengandung unsur-unsur karbohidrat, mineral, protein, air, vitamin, lemak 5. Sagu, Ketela, Jagung
182
Lampiran 16 Nilai Hasil Siklus III NILAI HASIL SIKLUS III MATA PELAJARAN IPA KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
L/P P L P P P P P L L L P L P L P L P L L L L P P P L L L P L P P P
NAMA Aina Syovikha Agra Alfiardan Maulana Wicaksono Alodya Kesya Kirana Anggun Fatmawati Anysa Ayu Nurayny Aureya Zahrotul Muna Ayudya Fazzara Putri Nugroho Devit Afbil Fauzi Dimas Ferdian Pratama Drajat Ridho Raditya Elvi Zahra Dian Fauzan Ali Mahfudz Febriyanti Rahmasari Hendi Syahrul Anwar Indri Astuti Jaesy Fattiyatan Ahnaf Jihan Aulia Jingga Abraham Andrea Diyaullhaq Kinnara Udani Latiga M. Syafiq Maulana Muhammad Radja Qolby Asrofi Nadia Dwi Pramesti Nahla Yudistira Nasywa Athiyya Muhan Naza Yudistira Qolbi'i Bashori Rozzaq dwi Wicaksono Silma Rihadatul Aisyi Surya Aji Nugroho Vania Cetta Caturangga Zahra Azaria Al Humaera Zahra Nabill Ramadhani
183
NILAI 90 85 90 85 80 85 80 90 85 85 70 85 85 80 70 85 80 80 85 80 85 95 80 85 85 80 85 75 70 75 80 80
KETERANGAN Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
33
P
85 Tuntas 2715
Zahrah Khairunnisa
Jumlah nilai seluruh peserta didik (F ) 2715
peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) 30 peserta didik (N ) 33 Ketuntasan belajar (%) = =
Ftb x10 N
30 x 100% 33
= 90,90% Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = 2715 33 = 82,27%
=
184
F N
Lampiran 17 Observasi Guru Siklus I LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS I
Nama Guru
: Habib Ali Luthfi
Satuan Pendidikan
: MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester
: III/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Materi Pelajaran
: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Pokok Bahasan
: Ciri-ciri Makhluk Hidup
Hari / Tanggal
: Jum‟at, 07 Agustus 2015
Petunjuk Pengisian : beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan unjuk Kerja No.
Indikator/Aspek yang Diamati 1
I 1. 2. 3. 4. 5. II A. 6.
7. 8. 9.
PENDAHULUAN Guru mempersiapkan siswa untuk belajar Guru melakukan kegiatan apersepsi Guru melakukan tanya jawab Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas Guru menyampaikan tujuan pembelajaran KEGIATAN INTI EKSPLORASI Guru menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Guru mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Guru melakukan pembagian kelompok secara heterogen Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dikerjakan siswa 185
Skor 2 3
4
B. 10.
ELABORASI Guru mengkoordinasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar serta membagikan LKK dan Bahan/Materi Pembelajaran Media Visual. 11. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan LKK dengan menggunakan model Pembelajaran Media Visual 12. Guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi 13. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil presentasi C. KONFIRMASI 14. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya 15. Guru memberi penguatan dan umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan III PENUTUP 16. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 17. Guru merayakan akan pencapaian siswa 18. Guru melakukan penutupan pembelajaran Total Skor Skor Akhir Persentase Kualifikasi 1. Keterangan Penilaian Skor 4 3 2 1 2. Penilaian : Persentase
16
Kriteria Penilaian
Pengelolaan Pembelajaran Guru sangat baik Pengelolaan Pembelajaran Guru baik Pengelolaan Pembelajaran Guru cukup baik Pengelolaan Pembelajaran Guru kurang baik
=
Skor yang diperoleh x100% Skor maksimal
=
50 x 100% 72
= 69, 5 %
186
18 50 69.5 Baik
16
187
Lampiran 18 Observasi Siswa Siklus I LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I Satuan Pendidikan
: MI Ma‟arif Mangunsari
Mata Pelajaran
: Ilmu Pendidikan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: III/I
Materi Pokok
: Makhluk Hidup dan Proses
Kehidupan
No.
Pokok Bahasan
: Ciri-ciri Makhluk Hidup
Hari/Tanggal
: Senin, 07 Agustus 2015
Nama A
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
B 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3
Aina Syovikha Agra Alfiardan Maulana Wicaksono Alodya Kesya Kirana Anggun Fatmawati Anysa Ayu Nurayny Aureya Zahrotul Muna Ayudya Fazzara Putri Nugroho Devit Afbil Fauzi Dimas Ferdian Pratama Drajat Ridho Raditya Elvi Zahra Dian Fauzan Ali Mahfudz Febriyanti Rahmasari Hendi Syahrul Anwar Indri Astuti Jaesy Fattiyatan Ahnaf Jihan Aulia Jingga Abraham Andrea. D Kinnara Udani Latiga M. Syafiq Maulana Muhammad Radja Qolby Asrofi Nadia Dwi Pramesti Nahla Yudistira Nasywa Athiyya Muhan Naza Yudistira Qolbi'i Bashori Rozzaq dwi Wicaksono
188
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
Aspek Pengamatan C D E F 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 3 3 2 2 3
2 3 3 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2
3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3
2 2 2 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 2 4 2 3 4 2 3 2 2
G
H
2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2
3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 3 2 2 2 3
Jumlah 20 20 20 20 21 20 24 20 20 20 21 24 20 20 20 20 27 20 20 23 21 20 26 22 20 20 21
28 29 30 31 32 33
4 2 2 3 4 4 100
Silma Rihadatul Aisyi Surya Aji Nugroho Vania Cetta Caturangga Zahra Azaria Al Humaera Zahra Nabill Ramadhani Zahrah Khairunnisa
Jumlah Persentase Kualifikasi 1. Aspek Pengamatan
4 3 3 2 4 4 97
3 3 2 3 3 3 84
3 2 3 3 3 4 83
2 2 2 4 2 3 87 65,28 Baik
3 3 2 3 4 4 91
3 3 2 3 3 3 80
3 2 3 3 2 3 81
25 20 19 24 25 28 711
Kode A B C D E F
Kategori Aktivitas Visual Activities Oral Activities Listening Activities Writing Activities Drawing Activities Motor Activities
Indikator Kelancaran mengemukakan ide atau presentasi dalam diskusi. Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan. Mendengarkan penjelasan dari guru. Keaktifan siswa dalam menulis materi dan bahan LKS dan Kuis. Keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS dan Kuis. Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi, bekerjasama dengan sesama anggota dalam kelompoknya.
G
Mental Activities
Kekondusifan
H
Emotional Activities
dan
perhatian
siswa
dalam
pembelajaran
Pembelajaran media Visual
Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran model Pembelajaran media Visual
2. Keterangan Penilaian Skor Kriteria Penilaian 4 Aktivitas belajar siswa sangat baik 3 Aktivitas belajar siswa baik 2 Aktivitas belajar siswa cukup baik 1 Aktivitas belajar siswa kurang baik 3. Kriteria Penilaian Tingkat Keberhasilan (%) 85 – 100 % 65 – 84 % 55 – 64 % 0 – 54 % 4. Analisis Data Aktivitas rata –rata aktivitas ( x ) =
=
Arti Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
Aktivitasseluruh peserta didik peserta didik 711 33
= 21,54%
189
Persentase (%) =
Aktivitasrata rata peserta didik Skor Maksimum =
21,54 x 100% 33
= 65,28%
190
x 100%
Lampiran 19 Observasi Guru Siklus II LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS II
Nama Guru
: Habib Ali Luthfi
Satuan Pendidikan
: MI Ma‟arif Mangunsari
Mata Pelajaran
: Ilmu Pendidikan Alam (IPA)
Kelas/ Semester
: III/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Materi Pelajaran
: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Pokok Bahasan
: Penggolongan Makhluk Hidup
Hari /Tanggal
: Senin, 10 Agustus 2015
Petunjuk Pengisian
: beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan unjuk Kerja
No.
Indikator/Aspek yang Diamati 1
I 1. 2. 3. 4. 5. II A. 6.
7. 8.
PENDAHULUAN Guru mempersiapkan siswa untuk belajar Guru melakukan kegiatan apersepsi Guru melakukan tanya jawab Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas Guru menyampaikan tujuan pembelajaran KEGIATAN INTI EKSPLORASI Guru menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Guru mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Guru melakukan pembagian kelompok secara heterogen
191
Skor 2 3
4
9. B. 10.
11.
12. 13. C. 14. 15. III 16. 17. 18.
1.
Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dikerjakan siswa ELABORASI Guru mengkoordinasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar serta membagikan LKK dan Bahan/Materi Pembelajaran Media Visual Guru membimbing siswa untuk mengerjakan LKK dengan menggunakan model Pembelajaran Media Visual Guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil presentasi KONFIRMASI Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya Guru memberi penguatan dan umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan PENUTUP Guru menyimpulkan hasil pembelajaran Guru merayakan akan pencapaian siswa Guru melakukan penutupan pembelajaran Total Skor Skor Akhir Persentase Kualifikasi Keterangan Penilaian
Skor 4 3 2 1 2. Penilaian : Persentase
15 67 93,05 Sangat Baik (SB)
Kriteria Penilaian
Pengelolaan Pembelajaran Guru sangat baik Pengelolaan Pembelajaran Guru baik Pengelolaan Pembelajaran Guru cukup baik Pengelolaan Pembelajaran Guru kurang baik
= =
Skor yang diperoleh x100% Skor maksimal 67 x 100% 72 = 93,05 %
192
52
193
Lampiran 20 Observasi Siswa Siklus II LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II Satuan Pendidikan
: MI Ma‟arif mangunsari
Mata Pelajaran
: Ilmu Pegetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: III/I
Materi Pokok
: Makhluk Hidup dan Proses
Kehidupan
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Pokok Bahasan
: Penggolongan Makhluk Hidup
Hari/Tanggal
: Senin, 10 Agustus 2015
Nama Aina Syovikha Agra Alfiardan Maulana Wicaksono Alodya Kesya Kirana Anggun Fatmawati Anysa Ayu Nurayny Aureya Zahrotul Muna Ayudya Fazzara Putri Nugroho Devit Afbil Fauzi Dimas Ferdian Pratama Drajat Ridho Raditya Elvi Zahra Dian Fauzan Ali Mahfudz Febriyanti Rahmasari Hendi Syahrul Anwar Indri Astuti Jaesy Fattiyatan Ahnaf Jihan Aulia Jingga Abraham Andrea D Kinnara Udani Latiga M. Syafiq Maulana Muhammad Radja Qolby Asrofi Nadia Dwi Pramesti Nahla Yudistira Nasywa Athiyya Muhan Naza Yudistira Qolbi'i Bashori Rozzaq dwi Wicaksono
A
B
C
Aspek Pengamatan D E F G
4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4
4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
194
4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
H
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
J
28 29 30 31 32 33
Silma Rihadatul Aisyi Surya Aji Nugroho Vania Cetta Caturangga Zahra Azaria Al Humaera Zahra Nabill Ramadhani Zahrah Khairunnisa Jumlah Persentase Kualifikasi 5. Aspek Pengamatan
4 4 4 3 3 3 111
3 4 4 3 3 3 115
3 2 4 4 4 4 117
4 3 4 4 4 3 114
3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 117 120 84,84 Baik
3 3 3 4 3 3 115
4 3 4 4 4 3 116
Kode A B C D E F
Kategori Aktivitas Visual Activities Oral Activities Listening Activities Writing Activities Drawing Activities Motor Activities
Indikator Kelancaran mengemukakan ide atau presentasi dalam diskusi. Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan. Mendengarkan penjelasan dari guru. Keaktifan siswa dalam menulis materi dan bahan LKS dan Kuis. Keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS dan Kuis. Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi, bekerjasama dengan sesama anggota dalam kelompoknya.
G
Mental Activities
H
Emotional Activities
Kekondusifan dan perhatian siswa dalam pembelajaran model Pembelajaran media Visual. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran model Pembelajaran media Visual.
6. Keterangan Penilaian Skor Kriteria Penilaian 4 Aktivitas belajar siswa sangat baik 3 Aktivitas belajar siswa baik 2 Aktivitas belajar siswa cukup baik 1 Aktivitas belajar siswa kurang baik 7. Kriteria Penilaian Tingkat Keberhasilan (%) 85 – 100 % 65 – 84 % 55 – 64 % 0 – 54 % 8. Analisis Data Aktivitas rata –rata aktivitas ( x ) =
=
Arti Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
Aktivitasseluruh peserta didik peserta didik 924 33
= 28
195
Persentase (%) =
Aktivitasrata rata peserta didik Skor Maksimum =
28 x 100% 33
= 84,84%
196
x 100%
Lampiran 21 Observasi Guru Siklus III LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS III
Nama Guru
: Habib Ali Luthfi
Satuan Pendidikan
: MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester
: III/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Materi Pelajaran
: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Pokok Bahasan
: Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Hari /Tanggal
: Jum‟at, 14 Agustus 2015
Petunjuk Pengisian
: beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan unjuk Kerja
No.
Indikator/Aspek yang Diamati 1
I 1. 2. 3. 4. 5. II A. 6.
7. 8.
PENDAHULUAN Guru mempersiapkan siswa untuk belajar Guru melakukan kegiatan apersepsi Guru melakukan tanya jawab Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas Guru menyampaikan tujuan pembelajaran KEGIATAN INTI EKSPLORASI Guru menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Guru mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Guru melakukan pembagian kelompok secara heterogen
197
Skor 2 3
4
9. B. 10.
Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dikerjakan siswa ELABORASI Guru mengkoordinasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar serta membagikan LKK dan Bahan/Materi
pembelajaran Pembelajaran media Visual.
11.
Guru membimbing siswa untuk mengerjakan LKK dengan menggunakan model pembelajaran Pembelajaran media Visual.
12. 13. C. 14. 15. III 16. 17. 18.
1.
Guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil presentasi KONFIRMASI Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya Guru memberi penguatan dan umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan PENUTUP Guru menyimpulkan hasil pembelajaran Guru merayakan akan pencapaian siswa Guru melakukan penutupan pembelajaran Total Skor Skor Akhir Persentase Kualifikasi Keterangan Penilaian
Skor 4 3 2 1 2. Penilaian : Persentase
6 70 97,22 Sangat Baik (SB)
Kriteria Penilaian
Pengelolaan Pembelajaran Guru sangat baik Pengelolaan Pembelajaran Guru baik Pengelolaan Pembelajaran Guru cukup baik Pengelolaan Pembelajaran Guru kurang baik
= =
Skor yang diperoleh x100% Skor maksimal 70 x 100% 72 = 97,22%
198
64
199
Lampiran 22 Observasi Siswa Siklus III LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS III Satuan Pendidikan
: MI Ma‟arif mangunsari
Mata Pelajaran
: Ilmu Pegetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: III/I
Materi Pokok
: Makhluk Hidup dan Proses
Kehidupan
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Pokok Bahasan
: Penggolongan Makhluk Hidup
Hari/Tanggal
: Jum‟at, 14 Agustus 2015
Nama Aina Syovikha Agra Alfiardan Maulana Wicaksono Alodya Kesya Kirana Anggun Fatmawati Anysa Ayu Nurayny Aureya Zahrotul Muna Ayudya Fazzara Putri Nugroho Devit Afbil Fauzi Dimas Ferdian Pratama Drajat Ridho Raditya Elvi Zahra Dian Fauzan Ali Mahfudz Febriyanti Rahmasari Hendi Syahrul Anwar Indri Astuti Jaesy Fattiyatan Ahnaf Jihan Aulia Jingga Abraham Andrea iyaullhaq Kinnara Udani Latiga M. Syafiq Maulana Muhammad Radja Qolby Asrofi Nadia Dwi Pramesti Nahla Yudistira Nasywa Athiyya Muhan Naza Yudistira Qolbi'i Bashori Rozzaq dwi Wicaksono
A
B
C
Aspek Pengamatan D E F G
4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
200
4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
H
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
J
28 29 30 31 32 33
Silma Rihadatul Aisyi Surya Aji Nugroho Vania Cetta Caturangga Zahra Azaria Al Humaera Zahra Nabill Ramadhani Zahrah Khairunnisa Jumlah Persentase Kualifikasi 9. Aspek Pengamatan
4 4 4 3 3 3 111
3 4 4 3 3 3 116
3 4 4 4 4 4 124
4 3 4 4 4 3 117
3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 119 123 86,59 Baik
3 3 3 4 3 3 115
4 3 4 4 4 3 119
Kode A B C D E F
Kategori Aktivitas Visual Activities Oral Activities Listening Activities Writing Activities Drawing Activities Motor Activities
Indikator Kelancaran mengemukakan ide atau presentasi dalam diskusi. Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan. Mendengarkan penjelasan dari guru. Keaktifan siswa dalam menulis materi dan bahan LKS dan Kuis. Keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS dan Kuis. Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi, bekerjasama dengan sesama anggota dalam kelompoknya.
G
Mental Activities
H
Emotional Activities
Kekondusifan dan perhatian siswa dalam pembelajaran model Pembelajaran media Visual. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran model Pembelajaran media Visual.
10. Keterangan Penilaian Skor Kriteria Penilaian 4 Aktivitas belajar siswa sangat baik 3 Aktivitas belajar siswa baik 2 Aktivitas belajar siswa cukup baik 1 Aktivitas belajar siswa kurang baik 11. Kriteria Penilaian Tingkat Keberhasilan (%) 85 – 100 % 65 – 84 % 55 – 64 % 0 – 54 % 12. Analisis Data Aktivitas rata –rata aktivitas ( x ) =
=
Arti Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
Aktivitasseluruh peserta didik peserta didik 943 33
= 28,57%
201
Persentase (%) =
Aktivitasrata rata peserta didik Skor Maksimum =
28,57 x 100% 33
= 86,59%
202
x 100%
Lampiran 23 Dokumentasi Siklus I
Foto 1. Aktivitas mengerjakan soal
Foto 2. Aktifitas diskusi kelompok
203
Foto 3. Aktivitas Pada Saat Pembelajaran
Foto 4. Aktivitas Siswa Sedang Mendengarkan Materi Yang Sedang Diajarkan 204
Lampiran 24 Dokumentasi Siklus II
Foto 1. Aktivitas Siswa Saat Mengikuti Prmbelajaran Materi IPA
Foto 2. Aktivitas siswa sedang Belajar Kelompok
205
Foto 3. Aktivitas siswa Sedang Mengerjakan Tugas
Foto 4. Aktivitas Siswa Sedang Mengajukan Pertanyaan
206
Lampiran 25 Dokumentasi Siklus III
Foto 1. Aktivitas Pembelajaran IPA Materi Perubahan Makhluk Hidup
Foto 2. Aktivitas Siswa mendengarkan Materi
207
Foto 3. Aktivitas Siswa Tanya Jawab
Foto 4. Aktivitas Siswa Mengerjakan Soal
208
Lampiran 26 Instrumen Observasi
INSTRUMEN OBSERVASI
Untuk data yang akurat maka penulis mengadakan observasi langsung kepada obyek penelitian guna memperoleh data-data tentang : 1. Letak geografis MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga 2. Keadaan gedung madrasah beserta kelengkapan isinya. 3. Keadaan guru MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. 4. Keadaan Guru Mata Pelajaran IPA Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. 5. Keadaan hasil belajar Mata Pelajaran IPA Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. 6. Keadaan aktivitas siswa Mata Pelajaran IPA Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga.
209
Lampiran 27 Instrumen Dokumentasi INSTRUMEN DOKUMENTASI 1. Sejarah berdirinya MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. 2. Letak Geografis MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. 3. Visi, misi dan tujuan MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. 4. Struktur organisasi MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. 5. Data Guru dan karyawan di MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. 6. Data siswa MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. 7. Sarana dan prasarana di MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. 8. RPP Mata Pelajaran IPA Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga.
210
211
212
213
214
DAFTAR NILAI SKK Nama : Habib Ali Luthfi Nim : 11511053 NO KEGIATAN 1. Orientasi Pengenalan
Jurusan : Tarbiyah Progdi : Pendidikan dan Ilmu Keguruan WAKTU KEGIATAN KETERANGAN POINT 20-22 Agustus 2011 Peserta 3
Akademik Dan Kemahasiswaan 2.
Achievement
23 agustus 2011
Peserta
2
24 Agustus 2011
Peserta
2
25 Agustus 2011
Peserta
2
Motivation Training (AMT) 3.
Orientasi Dasar Keislaman (ODK)
4.
Seminar Entrepreneurship dan Koperasi
5.
User Eduvation (UPT)
19 September 2011
Peserta
2
6.
Pendidikan dan
30 september-03
Peserta
2
Latihan Calon
Oktober 2011
28 Desember 2011
Peserta
2
07-08 Februari 2012
Peserta
2
Pramuka Pandega ke21 (PLCPP XXI) 7.
Seminar Pendidikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
8.
Praktikum Pendidikan Kepramukaan
215
9.
Tekad 1 tema “Meniti
11-12 Februari 2012
Peserta
2
13 Oktober 2012
Peserta
2
10 November 2012
Peserta
8
17-18 November 2012
Panitia
3
01 Desember 2012
Peserta
2
31 Maret 2013
Peserta
8
06-07 April 2013
Panitia
3
Jalan Dakwah Menuju Ruhyah Sejati 10.
Training Pembuatan Makalah (LDK)
11.
Dialog Publik Dan Silaturahim Nasional Tema “Kemanakah Arah Bijakan BBM”
12.
Penerimaan anggota Baru JQH
13.
DMS II Tema “Muslimah Sejati, Tetap Gaul Tapi Syar‟i
14.
Seminar Nasional Tema “ Mengukuhkan Peran Mahasiswa dalam Pengawalan Perpolitikan di Indonesia.
15.
Training Kader I
216
(LDK) 16.
Seminar Pencegahan
29 April 2013
Peserta
2
04-06 Mei 2013
Peserta
2
25 Mei 2013
Peserta
2
18 September 2013
Peserta
2
03 Oktober 2013
Peserta
2
19-20 Oktober 2013
Peserta
2
Bahaya NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) 17.
Latihan Gabungan (LATGAB) Perguruan Tinggi VIII Brigsus Nogo Sosro Sabuk Inten Racana Stain Kudus (Se Jawa)
18.
Sang Maha Segalanya Mencintai Sang Mahasiswam(LDK)
19.
Training Pembukaan Makalah (LDK)
20.
Bedah Buku “Mahkota Untuk Emak” dan Training Menulis (LDK)
21.
Latihan Gabungan Search and Rescue
217
(LATGAB SAR) 22.
Islamic Public
05 Desember 2013
Panitia
3
15-16 Maret 2014
Panitia
3
01 April 2014
Panitia
3
10 Juni 2014
Peserta
2
18-19 Agustus 2014
Panitia
3
17 September 2014
Panitia
3
01 Oktober 2014
Panitia
3
Speaking Training (IPST) (LDK) 23.
Training Kader I (LDK)
24.
Dialog Interaktif dan Edukatif (Diaspora Politik Indonesia)
25.
Public Hearing (STAIN Menuju IAIN Dari Mahasiswa Oleh Mahasiswa Untuk Mahasiswa)
26.
Opak STAIN Salatiga “Aktualisasi gerakan Mahasiswa Yang Beretika, Disiplin Dan Berfikir Terbuka
27.
Traning Pembuatan Makalah (LDK)
28.
Bedah Buku Membidik Bintang
218
(LDK) 29.
Talkshow Pra Nikah
09 November 2014
Peserta
2
16 November 2014
Peserta
2
23 November 2014
Peserta
2
07 Maret 2015
Peserta
8
21 Maret 2015
Peserta
2
05 April 2015
Panitia
3
05 April 2015
Panitia
3
Tema “Menjemput Jodoh Impian” 30.
Seminar Nasional Entrepreneurship
31.
Workshop Tari Bagi Generasi Muda
32.
Agenda Nasional “Diskusi Publik & Dengar Pendapat” tema Memperkokoh Pondasi Kebangsaan
33.
Motivasi Wawasan Keislaman Dakwah Kampus dan Sosialisasi FSLDKN Pontianak ke-17
34.
Pelatihan Manajemen TPQ
35.
Lomba Fasi (Festival Anak Sholeh)
219
220
221