PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RESPON KONSUMEN TERHADAP KOMUNIKASI PEMASARAN DITINJAU DARI MODEL HIRARKI DAMPAK Studi Kasus Konsumen Pelajar SMU/SMK dan Mahasiswa Supermarket di Kodya Yogyakarta terhadap Komunikasi Pemasaran Wafer Tango pada Acara Indonesian Idol 2007
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh: Monica Vita Atmaja NIM: 012214034
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4: 13)
Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku (Filipi 3: 13)
Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (Filipi 4: 8)
Sifat yang diinginkan seseorang adalah kesetiaannya; lebih baik miskin daripada seorang pembohong (Amsal 19: 22)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk: 1. Jesus Christ 2. Beloved Mom and Babe 3. My sister “dee” and My lovely Felz 4. John Christopher Depp II 5. Semua orang yang kukasihi dalam Tuhan Yesus
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK RESPON KONSUMEN TERHADAP KOMUNIKASI PEMASARAN DITINJAU DARI MODEL HIRARKI DAMPAK Studi kasus Konsumen Pelajar SMA/SMK dan Mahasiswa Supermarket di Kodya Yogyakarta terhadap Komunikasi Pemasaran Wafer Tango pada Acara Indonesian Idol 2007 Monica Vita Atmaja Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
Penelitian ini menganalisa tentang respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak pada acara Indonesian Idol 2007 tujuannya untuk mengetahui berapa besar respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak pada acara Indonesian Idol 2007 serta mengetahui apakah ada perbedaan respon berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Populasi yang diambil adalah audiens Indonesian Idol 2007 yang ditemui sedang berbelanja di tiga supermarket yang ada di Kodya Yogyakarta. Sedangkan sampelnya berjumlah 100 orang yang diambil dengan metode convenience sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, teknik statistik Sturges, Uji normalitas data dan uji Z. Uji Z digunakan untuk mengetahui perbedaan respon berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan dan tingkat pendidikan antara pelajar SMU/SMK dan mahasiswa. Rata-rata respon konsumen ditinjau dari model hirarki dampak sebesar 3,92 dari skala 1 sampai dengan 5 maka respon konsumen dapat dikatakan respon konsumen tinggi karena intervalnya antara >3,40 sampai dengan 4,20. Sedangkan perbedaan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak berdasarkan jenis kelamin ditemukan nilai Zhitung (3,442) > Ztabel (1,984), dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan respon konsumen berjenis kelamin perempuan dalam hal ini respon perempuan lebih tinggi daripada respon laki-laki. Untuk respon konsumen berdasarkan tingkat pendidikan ditemukan bahwa nilai Zhitung (3,486) > Ztabel (1,984), dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka respon konsumen pelajar SMU/SMK berbeda dengan respon mahasiswa dalam hal ini respon mahasiswa lebih tinggi daripada respon pelajar SMU/SMK.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT CONSUMERS RESPONSE TOWARD TO MARKETING COMMUNICATION CONSIDER FROM HIERARCHY OF EFFECT MODEL A Case Study on High School Student Consumers and College Student Consumers in Kodya Yogyakarta Toward to Marketing Communication of Wafer Tango in Indonesian Idol 2007 Program Monica Vita Atmaja Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 This research analyzed consumers’ response to marketing communication of wafer Tango on television program of Indonesian Idol 2007 evaluated by hierarchy of effect model. The objectives were to know the extent of responses and the differences of responses based on gender and educational background. The samples were the audience of Indonesian Idol 2007, which were recruited when they were shopping at three chosen supermarket in Kodya Yogyakarta. The samples were 100 people who were taken conveniently. Data analysis technique used was Z test. Z test was used to know the difference of responses based on gender and educational background. Mean of response consumer evaluated from the hierarchy of effect model was 3.92 (scale 1 up to 5) hence consumer response was considered high (positive). While the difference of consumers’ response to marketing communication of wafer Tango based on gender was significant (Zvalue = 3.442; p ≤ 0.05), in which woman’s responses are higher than those of men’s. Consumers’ response based on educational background was significantly different ( x college > x highschool; Xdifference is 3.486, p ≤ 0.05).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Bapa surgawi atas berkat dan penyertaannya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Manajemen, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Skripsi ini tersusun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah Bapa yang dinyatakan melalui Yesus Kristus sebagai sumber kekuatan dan pengharapanku. 2. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto. G,M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 5. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar membimbing, mendukung dan mendoakan penulis selama penulisan skripsi ini. Tuhan memberkati. 6. Ibu Dra. Diah Utari, BR, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan saran selama penulisan skripsi ini. Tuhan memberkati. 7. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran yang berguna bagi penulis. Tuhan memberkati. 8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen yang telah membagikan ilmu selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Sekretariat ( Mas Yuli, Mas Frans, Mbak Tutik), Parkiran ( Mas Heri, Mas Joko) yang dengan ramah melayani. 10. Ibu Sri Iriani selaku Store Manager supermarket Matahari Foodmart mal Galeria yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian dan Bapak Asep Nanang selaku Assistant Store Manager Foodmart mal Galeria yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis dan Mbak Rina selaku Customer Service Foodmart mal Galeria yang banyak membantu penulis. 11. Bapak Ign. Aburlian selaku Store Manager supermarket Hero mal Malioboro yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian. 12. Bapak Randie Tjoe selaku General manager PT. Gardena Graha yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian di PT. Gardena Graha, Ibu Susi selaku Manajer Personalia PT. Gardena Graha yang telah membantu penulis dalam mendapatkan data dan Bapak Handono selaku Kepala Departemen supermarket Gardena yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian. 13. Para pembelanja yang berada di lokasi penelitian yang membantu penulis mengisi kuesioner untuk kepentingan penelitian. 14. Toena kwek-kwek, Yoyo, Paulina dan Pulung yang membantu dalam melakukan penelitian. 15. Papa Petrus Haryanto dan Mama Caroline, yang memberikan dukungan baik secara moral dan material serta keluhan kepada penulis. Adikku Dwita Sari, sepupuku Ncok, Koko, Cie Yung, Cicinya Onyong, Cie Ling2 yang selalu memberikan semangat. 16. Keluarga besar Oei Hok Liang dan keluarga besar Boek Sien Hian yang mendukung dalam doa. 17. My lovely, my closest friend, my partner, my ATM, my technician, Risada Felix yang selalu menemani, mendukung, memberi fasilitas, memarahiku saat
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aku malas, dan mengajariku untuk selalu bekerja keras, karenamu hidupku takkan sama. My Beibihuney, light of my life, thanks to make my world so colorfull. 18. Teman-temanku warga MB 20 (Alisa, Vienda, Nora, Cie Her), warga Parkit 5 (Haksi, Toena Imoetz, Nyah-Ret, Mbak Jujul, Mbak Yoe, Cie Melly, si Nina, Naydia, Vina, Imelda) terima kasih untuk kebersamaannya. 19. Warga eks Narada tembus 3A beserta anak-anak terlantarnya: Brian, Ale, Gembong-Rina, Mr.A, Nana, Ita, Catur, Rabz, Papi, Ompong, Dili. Thanks for all. 20. Teman-teman seperjuanganku di USD: F. Cahyo Dwi Utomo “Yoyo”, BeTe, Mezoem, nDower, Topan Solver, Theo, Daniek(yang ganteng itu lho), Edwin, Wowok, Nico, Frans, Yanou, Anton, Septa, Andy, Andika, Ka’ Nu2nK, Kris, Harpi, Danik, Simbok, Moorries dan semua teman-teman angkatan 2001. 21. Teman-teman yang telah mendukung perkembangan dan kedewasaanku: PDKK Kota Baru, Aang, Romi, Tarjo, Gito, Raymond, dan yang tak bisa disebutkan satu per satu. 22. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, September 2007 Penulis
Monica Vita Atmaja
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………............................... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……………………………... ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iii HALAMAN MOTTO……………………………………………………….. iv HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………...vi ABSTRAK …………………………………………………………………. vii ABSTRACT…………………………………………………………………. viii KATA PENGANTAR………………………………………………………. ix DAFTAR ISI…………………………………………………………………xii DAFTAR TABEL……………………………………………………………xvi DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...xix DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………....xx
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1 B. Perumusan masalah……………………………………………. 3 C. Batasan Masalah……………………………………………….. 3 D. Tujuan Penelitian………………………………………………. 4 E. Manfaat Penelitian……………………………………………... 4
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Sistematika Penulisan………………………………………….. 5
BAB II. LANDASAN TEORI A. Komunikasi Pemasaran…………..………………..………….... 7 1. Pengertian Komunikasi Pemasaran…………………………7 2. Proses Komunikasi………………………………………… 7 3. Proses Komunikasi Pemasaran…………………………….. 10 4. Bauran Komunikasi Pemasaran…………………………… 12 5. Respon Konsumen……………..………………………....... 14 6. Proses Respon………..……………………………………. 17 7. Model Hirarki Dampak……………………………………. 21 B. Periklanan: Sebuah Perspektif Pemasaran…………..……...…… 26 1. Pengertian Periklanan dan Iklan……………………...……. 26 2. Tujuan Periklanan………………………………………….. 28 3. Televisi Sebagai Media Periklanan………………………… 29 4. Bentuk-bentuk Periklanan Televisi...………………………. 30 5. Penurunan Popularitas Iklan Slot…….…………………….. 32 C. Strategi Alternatif: TV Show Product Placement…………...... 34 D. Reality Show………………………………………………….... 36 E. Supermarket……………………………………………………. 41 F. Hipotesis……………………………………………………….. 42
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………………………………………………….43 B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………….. 43 C. Subyek dan Obyek Penelitian………………………………….. 44 D. Variabel Penelitian……………………………………………... 44 E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………... 47 F. Populasi dan Sampel…………………………………………… 47 G. Metode Pengujian Instrumen…………………………………... 51 H. Teknik Analisis Data……………………………………………53
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN IKLAN TANGO DALAM ACARA INDONESIAN IDOL 2007 A. Lokasi Penelitian………………………………………………...59 A. Supermarket Hero …………………………………………...59 B. Supermarket Matahari Foodmart…………………………….61 C. Gardena Department Store & Supermarket………………....63 B. Iklan Wafer Tango……………………………………………….65 C. Indonesian Idol…......................................................................... 67
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data…………………………………………………… 72 1. Analisis Persentase………………………………………….72 2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas………………………. 78
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Teknik Statistik Sturges……………………………………. 79 4. Pengujian Normalitas Data………………………………… 82 5. Uji Z………………………………………………………... 90 a. Uji Z berdasarkan Jenis Kelamin………………………. 90 b. Uji Z berdasarkan Tingkat Pendidikan………………… 103 B. Pembahasan…………………………………………………….. 117
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAAN PENELITIAN A. Kesimpulan…………………………………………………….. 120 B. Saran…………………………………………………………… 121 C. Keterbatasan Penelitian………………………………………… 122
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1
: Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Kesadaran………. 82
Tabel 5.2
: Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Pengetahuan……. 83
Tabel 5.3
: Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Kesukaan………...84
Tabel 5.4
: Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Pemilihan……….. 85
Tabel 5.5
: Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Keyakinan……….86
Tabel 5.6
: Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Pembelian………. 87
Tabel 5.7
: Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Model Hirarki Dampak ………………………………………………………... 88
Tabel 5.8
: Statistik Deskriptif pada Aspek Kesadaran berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 89
Tabel 5.9
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesadaran Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 90
Tabel 5.10
: Statistik Deskriptif pada Aspek Pengetahuan………………….. 91
Tabel 5.11
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pengetahuan Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 91
Tabel 5.12
: Statistik Deskriptif pada Aspek Kesukaan……………………... 93
Tabel 5.13
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesukaan Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 93
Tabel 5.14
: Statistik Deskriptif pada Aspek Pilihan………………………... 95
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.15
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pilihan Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 95
Tabel 5.16
: Statistik Deskriptif pada Aspek Keyakinan……………………. 96
Tabel 5.17
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Keyakinan Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 97
Tabel 5.18
: Statistik Deskriptif pada Aspek Pembelian……………………..98
Tabel 5.19
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pembelian Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 99
Tabel 5.20
: Statistik Deskriptif pada Model Hirarki Dampak……………… 100
Tabel 5.21
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Model Hirarki Dampak Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………….. 101
Tabel 5.22
: Statistik Deskriptif pada Aspek Kesadaran berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 102
Tabel 5.23
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesadaran Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 103
Tabel 5.24
: Statistik Deskriptif pada Aspek Pengetahuan………………….. 104
Tabel 5.25
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pengetahuan Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 104
Tabel 5.26
: Statistik Deskriptif pada Aspek Kesukaan……………………... 106
Tabel 5.27
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesukaan Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 106
Tabel 5.28
: Statistik Deskriptif pada Aspek Pilihan………………………... 108
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.29
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pilihan Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 108
Tabel 5.30
: Statistik Deskriptif pada Aspek Keyakinan……………………. 109
Tabel 5.31
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Keyakinan Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 110
Tabel 5.32
: Statistik Deskriptif pada Aspek Pembelian……………………..111
Tabel 5.33
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pembelian Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………………... 112
Tabel 5.34
: Statistik Deskriptif pada Model Hirarki Dampak……………… 113
Tabel 5.35
: Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Model Hirarki Dampak Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………….. 114
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Proses Komunikasi Promosi Menurut Basu Swastha………… 8 Gambar 2.2 : Model Hirarki Dampak……………………………………….. 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Lampiran 2 : Kuesioner Lampiran 3 : Surat Permohonan Kepada Responden Supermarket Hero Lampiran 4 : Surat Permohonan Kepada Responden Supermarket Matahari Foodmart Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian supermarket Gardena Lampiran 6 : Bagan Struktur Organisasi Supermarket Hero Lampiran 7 : Bagan Struktur Organisasi Supermarket Matahari Foodmart Lampiran 8 : Bagan Struktur Organisasi Supermarket Gardena Lampiran 9 : Gambar Bentuk Iklan TV Show Product Placement Lampiran 10 : Pedoman Wawancara, Kuesioner dan Tabulasi Data Lampiran 11 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 12 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof Lampiran 13 : Hasil Uji Z berdasarkan Jenis Kelamin Lampiran 14 : Hasil Uji Z berdasarkan Tingkat Pendidikan Lampiran 15 : Tabel T dan Tabel Harga Kritis Z
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Produk yang beredar di pasar kini semakin beragam, masing-masing produsen berusaha memasarkan produknya melalui berbagai cara, salah satu cara yang ditempuh oleh produsen adalah melalui media periklanan, baik melalui iklan dalam bentuk media cetak, media elektronik maupun media luar ruang. Iklan televisi atau yang dikenal sebagai iklan slot menjadi salah satu bentuk periklanan yang telah lama digunakan dan dirasa mampu menarik perhatian banyak audiens. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan aktivitas manusia yang semakin meningkat keefektifan iklan slot sebagai media promosi semakin menurun. Hasil penelitian pada tahun 1986 menunjukkan bahwa 64% konsumen dapat mengingat, tanpa bantuan atau arahan sama sekali sebuah iklan slot yang dilihat satu bulan yang lalu. Pada tahun 1990 angka tersebut turun menjadi 48% (Peter&Olson, 1996). Tujuan dari sebuah iklan tidak selalu agar konsumen setelah melihat iklan suatu produk lantas membeli produk yang diiklankan tersebut, tujuan iklan juga memberikan informasi tentang suatu produk, selain itu iklan juga bertujuan agar audiens mengingat suatu produk yang diiklankan (Kotler, 1993). Sebuah iklan dapat dikatakan efektif apabila iklan tersebut mampu mencapai tujuan periklanan yang telah ditetapkan sebelumnya. Agar iklan suatu produk dapat dikatakan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
efektif maka pemasar perlu menyajikan dan mengembangkan periklanan dengan menggunakan media yang dapat menjangkau konsumen yang luas. Tv show product placement merupakan sebuah terobosan baru dalam dunia periklanan, Tv show product placement adalah penempatan suatu produk yang mudah terlihat dan terekspose secara berulang-ulang dalam suatu acara televisi. Tv show product placement dapat dilihat keefektifannya melalui tayangan televisi yang berupa reality show. Reality show merupakan acara televisi yang digemari oleh banyak audien di Indonesia. Hasil survei Nielsen Media Reseach (NMR) pada bulan juli 2005 melaporkan bahwa sebanyak 36,1 juta atau 16,9% dari total 214 juta penduduk Indonesia menggemari reality show. Aspek terpenting untuk mengetahui dampak suatu komunikasi pemasaran adalah pemahaman terhadap proses respon dari penerima yang mungkin mengarah pada perilaku spesifik konsumen. Oleh karena itu beberapa model telah dikembangkan untuk memahami tahapan dimana konsumen mengalami proses perubahan dari tidak sadar (unaware) menjadi sadar (aware) terhadap suatu merek produk hingga melakukan pembelian nyata (purchase). Salah satu model yang dikembangkan adalah model hirarki dampak (Hierarchy of effects model). Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul “Respon Konsumen Terhadap Komunikasi Pemasaran Ditinjau Dari
Model Hirarki
Dampak”. Studi kasus respon konsumen pelajar SMA/SMK dan mahasiswa supermarket yang berada di Kodya Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan penulis diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Berapa besar respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango bila ditinjau dari model hirarki dampak?. 2. Apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berdasarkan jenis kelamin?. 3. Apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berdasarkan tingkat pendidikan?.
C. Batasan Masalah Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut: Respon konsumen yang diteliti antara lain kesadaran (awareness), pengetahuan (knowledge), kesukaan (liking), pemilihan (preference), keyakinan (conviction), pembelian (purchase).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa besar respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango apabila ditinjau dari model hirarki dampak. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berdasarkan jenis kelamin. 3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berdasarkan tingkat pendidikan.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi atau masukan bagi perusahaan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi periklanan yang kreatif dan mampu mencapai tujuan periklanan yang ditetapkan perusahaan. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan pengetahuan bagi yang membacanya dan menambah referensi bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang melakukan penelitian dengan topik serupa. 3. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan penerapan teori-teori yang diperoleh penulis selama kuliah serta mendapat pengalaman-pengalaman yang baru dan berharga saat penulis melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
F.
Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan gambaran umum mengenai cara penyusunan dan isi-isi pokok skripsi. Penjelasan tersebut mencakup uraian tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan teori-teori yang mendasari penulisan ini, yang meliputi uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian ini
BAB III
METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, variable penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN IKLAN TANGO DALAM ACARA INDONESIAN IDOL 2007 Pada bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi yang digunakan sebagai lokasi penelitian, gambaran iklan serta gambaran mengenai reality show Indonesian Idol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang hasil temuan lapangan mengenai data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam analisis data. Dibahas juga tentang teknik analisis data yang digunakan dengan berpedoman pada teori.
BAB VI
KESIMPULAN,
SARAN
DAN
KETERBATASAN
PENELITIAN Pada bab ini dibuat kesimpulan berdasarkan analisis dan penelaahan pada bab-bab sebelumnya, dan memberikan saransaran
yang
diharapkan
bermanfaat
bagi
perusahaan
sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh serta keterbatasan-keterbatasan saat penelitian dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Komunikasi Pemasaran 1. Pengertian Komunikasi Pemasaran Komunikasi merupakan dasar pengembangan promosi. Dengan komunikasi seseorang, lembaga atau masyarakat dapat saling mengadakan interaksi. Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang membantu dalam mengambil keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik (Swastha, 1984:234). Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak atau lembaga yang terlibat dalam perdagangan. Pertukaran dua arah ini disebut sebagai dialog pemasaran. Pihak-pihak yang harus berdialog dengan perusahaan adalah para pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan potensial, pengecer, pemasok, pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada perusahaan dan masyarakat. 2. Proses Komunikasi Menurut Basu Swastha model dasar komunikasi terdiri dari empat elemen. Ke-empat elemen tersebut adalah sumber, berita, penerima dan umpan balik. Sumber yang mampunyai inisiatif untuk mengadakan komunikasi dapat mengirimkan sesuatu berupa berita kepada suatu objek
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
pihak yang dituju atau disebut penerima. Untuk mengetahui seberapa jauh efektifitas komunikasi ditunjukkan dengan reaksi dan tanggapan dari penerima sebagai umpan balik kepada sumber.
Sumber
Berita
Penerima
Umpan balik Gambar 2.1. Proses Komunikasi Sumber: Basu Swastha (1984:236)
Menurut Kotler proses komunikasi yang efektif terdapat sembilan elemen kesembilan elemen tersebut adalah: a. Pengirim Pengirim merupakan pihak yang mengirim pesan kepada pihak yang lain ( disebut sumber atau komunikator ). b. Pengkodean Pengkodean merupakan proses pengungkapan pendapat kedalam bentuk simbolik. c. Pesan Pesan merupakan serangkaian simbol yang dikirimkan oleh pengirim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
d. Media Media
merupakan
saluran
komunikasi
yang
dicapai
untuk
menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima. e. Penguraian kode Penguraian kode merupakan proses ketika penerima mengartikan pesan-pesan dari pengirim kepada penerima. f. Penerima Penerima adalah pihak yang menerima pesan yang dikirim oleh pihak lain ( disebut juga komunikan ). g. Tanggapan Tanggapan adalah serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat atau mendengar pesan yang dikirim oleh pihak pengirim. h. Gangguan atau distorsi Gangguan adalah sesuatu yang tidak terduga selama proses komunikasi. Mengakibatkan penerima memperoleh pesan berbeda dari yang dikirim oleh pengirim. Ada tiga hal mengapa penerima tidak menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan. Pertama adalah perhatian yang selektif dimana penerima tidak akan memperhatikan sesuatu di sekeliling mereka. Kedua adalah penyimpangan efektif dimana penerima menyalah tafsirkan pesan-pesan yang harus didengar menjadi pesan-pesan yang hanya ingin mereka dengar. Ketiga adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
ingatan selektif dimana penerima hanya akan menyerap sebagian kecil pesan yang sampai pada mereka. 3. Proses Komunikasi Pemasaran Model komunikasi pemasaran yang dikembangkan pada umumnya tidak jauh berbeda, meliputi pengiriman dan penerimaan pesan. Pertama kali pesan datang dari pengirim pesan ( sumber ) atau yang sering disebut sebagai
pemasar.
Proses
selanjutnya
yaitu
pemasar
menentukan
bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerima pesan dalam hal ini disebut konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa yang digunakan melalui periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan personal atau dengan pemasaran langsung. Proses selanjutnya yaitu menyampaikan pesan melalui media. Jika pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka dapat menggunakan media cetak atau media elektronik. Pesan dalam media cetak biasanya bersifat detail dan menjelaskan karakter produk secara lengkap. Sedang pesan yang dilakukan melalui media elektronik seperti televisi dan radio tidak secara detail dalam menerangkan suatu produk karena akan banyak memakan biaya. Hal yang kemudian terjadi adalah pesan melalui media tersebut akan ditangkap oleh penerima atau konsumen disertai dengan tindakan jika pesan yang disampaikan, diterima secara positif maka akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Tentu saja tidak semua sikap positif diakhiri dengan pembelian karena dibatasi oleh kemampuan daya beli. Sedang sikap negatif akan menghalangi konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Proses terakhir yaitu umpan balik atas pesan yang dikirim. Pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan, dalam arti mendapat respon dan tindakan positif dari konsumen atau justru sebaliknya. Tanggapan yang diharapkan dari audien adalah pembelian, kepuasan yang tinggi serta cerita dari mulut ke mulut yang baik. Sikap negatif dalam proses komunikasi pemasaran disebabkan oleh adanya beberapa gangguan. Gangguan disebabkan karena perhatian yang selektif dimana penerima tidak akan memperhatikan sesuatu di sekeliling mereka. Ganguan tersebut dapat diatasi bila komunikator dalam menyampaikan pesan disertai dengan ilustrasi yang menarik dan sedikit tulisan sehingga menarik perhatian konsumen. Penyimpangan efektif dimana penerima menyalah tafsirkan pesan-pesan yang harus didengar menjadi pesan-pesan yang hanya ingin mereka dengar juga dapat mengakibatkan gangguan. Maka komunikator dituntut untuk berusaha merancang pesan yang sederhana, jelas, menarik, dan berulang-ulang agar inti dari pesan tersebut dapat diterima oleh penerima. Selain itu ingatan selektif dimana penerima hanya akan menyerap sebagian kecil pesan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
sampai pada mereka juga akan mengakibatkan gangguan. Suatu pesan akan melewati ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang tergantung pada jumlah dan jenis pengulangan pesan yang dilakukan oleh penerima. 4. Bauran Komunikasi Pemasaran Bauran komunikasi pemasaran terdiri atas lima cara komunikasi utama. Kelima cara komunikasi utama tersebut adalah: a. Periklanan Periklanan adalah komunikasi berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan serta individu-individu. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang suatu produk dan disisi lain mempercepat penjualan. Periklanan adalah cara yang efektif untuk menjangkau banyak pembeli yang tersebar secara geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya. Namun bentuk periklanan tertentu seperti iklan televisi memerlukan anggaran yang besar sedang untuk bentuk lain seperti surat kabar dapat dilakukan dengan anggaran yang kecil. b. Promosi penjualan Promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Perusahaan menggunakan alat komunikasi penjualan untuk menciptakan tanggapan yang kuat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk dan mendorong penjualan yang sedang lesu. Namun pengaruh promosi penjualan biasanya bersifat jangka pendek dan tidak efektif dalam membangun referensi merek jangka panjang. c. Hubungan Masyarakat dan Publisitas Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus. Pertama adalah kredibilitas yang tinggi dengan berita dan gambar yang otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan. Kedua adalah kemampuan menangkap pembeli yang tidak menduga. Ini dikarenakan pesan diterima oleh pembeli lebih sebagai berita bukan sebagai komunikasi yang bertujuan untuk penjualan. Program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasi dengan elemen bauran komunikasi yang lainnya dapat sangat efektif. Ketiga adalah dramatisasi, seperti halnya periklanan hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk d. Penjualan personal Penjualan personal merupakan interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesanan. Penjualan personal memiliki banyak manfaatnya. Penjualan personal mencangkup hubungan yang hidup langsung dan interaksi antara dua orang atau lebih. Masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian. Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan. Penjualan personal juga membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar pembicaraan wiraniaga. Walaupun tanggapan tersebut hanya berupa ucapan terimakasih secara sopan. e. Pemasaran Langsung Pemasaran langsung merupakan pesan non publik yang biasanya ditujukan kepada orang tertentu. Dalam pemasaran langsung pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang yang dituju. Suatu pesan dapat disiapkan secara cepat untuk diberikan kepada seseorang. Selain itu pesan juga dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tertentu. Untuk berkomunikasi secara langsung guna mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan komunikasi dapat dilakukan
menggunaan surat, telepon, faksimil, email dan alat
penghubung non personal lainnya. 5. Respon Konsumen Untuk menilai apakah pesan yang disampaikan produsen kepada konsumen berhasil atau tidak. Salah satunya adalah dengan melihat, mendengar dan meneliti tanggapan atau konsumen. Tanggapan atau opini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
akan timbul bila ada sesuatu yang merangsang (stimulus). Berelson beranggapan: by communication is meant the transmission of symbols via the major media of mass communication (radio, newspaper, film, magazine, book) and the major medium private communication. And by public opinion is meant people’s response (that approval, disapproval, or indifference) to controversial issues (Schramm, 1970: 343). Pesan akan mentransmisikan berbagai issues yang menimbulkan respon dari konsumen yang dikemudian hari dapat dipersepsikan. Untuk dapat menjadi persepsi, semuanya akan melewati sebuah proses. Dalam proses inilah yang nantinya akan menimbulkan attitude yang dapat berupa opini/tanggapan ataupun dapat juga berupa action. Attitude ini memberikan penilaian atas sesuatu obyek atau produk yang dihadapi yaitu dengan menerima atau menolak. Hal ini sama dengan apa yang disampaikan oleh Soemadi Sorjabrata bahwa tanggapan atau respon berkaitan erat dengan sebab akibat suatu peristiwa, erat pula dengan penangkapan, interpretasi dan penghargaan terhadap suatu hal atau jasa (Soerjabrata, 1980: 143). Dengan kata lain untuk mengetahui efektifitas sebuah komunikasi pemasaran dapat dirumuskan dengan melihat respon audience. Engel (1973) mengatakan bahwa ada 3 tahap respon yang diharapkan dari audiens sebagai calon konsumen, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
1. Kognitif Komponen kognitif berisi kesadaran dan pengetahuan seseorang terhadap suatu obyek. Audiens mempertimbangkan dan memproses iklan yang dilihatnya. Sifat dari respon kognitif ini akan menentukan penerimaan atas suatu produk. Respon kognitif memberikan pelengkap pada pengukuran sikap dalam mengevaluasi efektifitas komunikasi pemasaran. Pendekatan utama yang digunakan sebagai ukuran adalah ingatan. 2. Afektif Komponen afektif menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek. Secara umum ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu yang mengacu pada kesenangan terhadap suatu obyek, menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan oleh suatu stimulus. Respon afektif berguna dalam meramalkan sikap yang terbentuk setelah audiens melihat sebuah iklan. 3. Konatif Komponen konatif menunjukan bagaimana kecenderungan perilaku seseorang yang berkaitan dengan obyek yang dihadapinya. Asumsi dasarnya adalah bahwa kepercayaan dan perasaan mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
perilaku. Respon konatif ini mengacu pada kecenderungan perilaku pembelian. 6. Proses Respon Aspek terpenting untuk mengetahui dampak suatu komunikasi pemasaran adalah pemahaman terhadap proses respon (response process) dari penerima yang mungkin mengarah pada perilaku spesifik konsumen (seperti pembelian produk). Perilaku konsumen didefinisikan sebagai serangkaian proses dan aktivitas manusia ketika mencari, menyeleksi, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menentukan produk dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Belch, 2004:147). Beberapa model telah dikembangkan untuk memahami tahapan dimana konsumen melalui proses perubahan dari tidak sadar/tahu (unaware) menjadi sadar/tahu (aware) terhadap suatu merek atau perusahaan sehingga melakukan pembelian nyata. Model adalah penyederhanaan dari suatu yang mampu mewakili sejumlah objek atau aktivitas. Dalam mengukur dampak komunikasi pemasaran digunakan model dengan pertimbangan konsumen hidup di dalam lingkungan yang kompleks (Durianto, 2003). Oleh karena itu, perilaku konsumen sangat kompleks. Dengan menggunakan model, maka dapat dijelaskan secara sederhana perilaku konsumen yang kompleks tersebut. Untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
dampak komunikasi pemasaran dapat digunakan beberapa model antara lain: a) The AIDA Model Model
Attention,
Interest,
Desire,
Action
(AIDA)
dikembangkan untuk memprsentasikan tahapan dimana seorang penjual membawa konsumen melalui tahap perhatian (attention), ketertarikan (interest), hasrat (desire) dan aksi (action) dalam proses penjualan personal (Fill, 1995). Seorang penjual pertama-tama harus mendapatkan perhatian konsumen terhadap produk atau layanan perusahaan.
Level
ketertarikan
yang
tinggi
akan
mampu
menciptakan hasrat untuk memiliki atau menggunakan produk. Tahapan aksi dalam model AIDA ini dimaksudkan sebagai konsumen memiliki komitmen untuk melakukan pembelian dan pada akhirnya konsumen malakukan pembelian nyata. b) The Hierarchy of effect model Model hirarki dampak yang dikembangkan oleh Robert Lavidge dan Gary Steiner ini merupakan model yang paling banyak dipakai sebagai paradigma untuk menetapkan dan mengukur tujuan komunikasi. Model ini menunjukkan proses periklanan bekerja. Model ini mengasumsikan bahwa konsumen melalui serangkaian tahapan sekuensial dari kesadaran inisial tentang sebuah produk atau jasa hingga melakukan pembelian nyata (Belch, 2004:148). Tahapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
tersebut adalah kesadaran (awareness), pengetahuan (knowledge), kesukaan (liking), pemilihan (preference), keyakinan (conviction) dan pembelian (purchase). Premis yang mendasari model ini adalah bahwa dampak promosi terjadi selama selama beberapa periode waktu. Promosi mungkin tidak mengarah pada tanggapan behavioral konsumen secara langsung, tetapi konsumen akan melewati serangkaian dampak, dimana setiap tahapan dalam serangkaian dampak tersebut terpenuhi sebelum konsumen dapat berpindah pada tahapan dampak selanjutnya dalam hirarki. c) Innovation Adoption Model Model adobsi inovasi ini merepresentasikan tahapan yang dilalui konsumen ketika mengadopsi sebuah produk atau jasa baru (Belch, 2004:148). Sebagaimana model yang lain, model ini mengandaikan bahwa pengadopsi potensial harus berpindah melalui serangkaian tahapan sebelum melakukan aksi (memutuskan untuk mengadopsi sebuah produk baru). Tahapan tersebut adalah kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), evaluasi (evaluation), pencobaan (trial) dan adopsi (adoption) (Belch, 2004:148). Sebuah tantangan yang dihadapi oleh perusahaan ketika memperkenalkan sebuah produk baru adalah untuk menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen serta mendorong mereka untuk mengevaluasi sebuah produk baru adalah melalui penggunaan nyata sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
penilaian terhadap produk dapat dilakukan. Pemasar sering menstimulasi konsumen untuk mencoba produk dengan cara mendemonstrasikannya atau memberi sample. Setelah konsumen mencoba
produk,
konsumen
memiliki
kemungkinan
untuk
mengadopsi produk tersebut atau menolaknya (Belch, 2004:148). d) The Information Processing Model Model pemrosesan informasi yang dikembangkan oleh William McGuire ini mengasumsikan bahwa penerima pesan dalam situasi komunikasi persuasif (seperti periklanan) adalah seorang pemroses informasi atau pemecah masalah (problem solver) (Belch, 2004:148). Model ini merepresentasikan serangkaian tahapan yang dilalui konsumen ketika berada dalam situasi persuasif, tahapan dalam model ini mirip dengan tahapan dalam model hirarki dampak, yakni perhatian (attention) dan pemahaman (comprehension) mirip dengan kesadaran (awareness) dan pengetahuan (knowledge), dan penyerahan (yielding) bersinonim dengan kesukaan (liking). Model ini memiliki tahapan yang tidak terdapat dalam model-model lain, yaitu retensi (retention). Retensi adalah kemampuan penerima untuk menyimpan atau tetap memelihara (retain) porsi informasi yang dipahami yang ia terima dengan valid dan relevan. Tahapan ini sangat penting semenjak kebanyakan komunikasi promosi didesain tidak untuk memotivasi konsumen agar melakukan aksi pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
dengan segera, tetapi lebih pada menyajikan informasi yang akan digunakan konsumen ketika membuat keputusan pembelian. e) The Hierarchical Communication Model Model komunikasi hirarkis yang dikembangkan oleh Donovan Owen ini merepresentasikan serangkaian tahapan yang dilalui konsumen ketika dihadapkan pada eksposur suatu komunikasi pemasaran. Tahapan dalam model ini meliputi perhatian (attention), pemahaman
atau
pengetahuan
(understanding/knowledge),
penerimaan/sikap (acceptance/attitude), intensi (intention),
dan
percobaan (trial). Dalam model ini suatu komunikasi promosi mencapai kesuksesan apabila konsumen telah memasuki tahapan percobaan (trial). Dengan kata lain, tujuan akhir dari promosi adalah aksi pembelian nyata oleh konsumen. 7. Model Hirarki Dampak Model hirarki dampak dapat dipakai sebagai sebuah paradigma untuk mengukur dampak suatu komunikasi promosi karena mampu menunjukkan proses bagaimana sebuah promosi bekerja. Model ini mengasumsikan bahwa seseorang komsumen memasuki serangkaian tahapan dalam urutan sekuensial (sequential order) dari kesadaran (Awareness) terhadap sebuah produk atau jasa dan pada akhirnya melakukan pembelian nyata (actual purchase). Ada hubungan sebab akibat dari kognisi ke afeksi dan dari afeksi ke konasi (Chan, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Bagan 2.1 berikut ini menampilkan model hirarki dampak yang terjadi pada tahapan respon.
Tahapan (Stages)
Hirarki Dampak (Hierarchy of effect)
Konatif (Conative)
Purchase Conviction
Afektif (Affective)
Preference liking Knowledge
Kognitif (Cognitive) Awareness Gambar 2.2. Model Hirarki Dampak
Premis yang mendasari Model hirarki dampak adalah bahwa dampak komunikasi promosi dapat terjadi dalam beberapa periode waktu (Belch, 2004) serangkaian dampak harus terjadi dimana setiap tahapnya harus terpenuhi sebelum konsumen dapat berpindah ke tahap selanjutnya dalam hirarki. Komponen yang terdapat pada model ini antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
•
Kesadaran ( awareness) Dampak sekaligus tujuan langsung paling utama dari komunikasi promosi adalah pada respon kognitif konsumen ( Peter&Olson,
1996).
Konsumen
harus
memiliki
kesadaran
(awareness) akan merek produk yang diiklankan karena konsumen tidak akan membeli sebuah produk sebelum mereka mengetahui merek produk tersebut, kesadaran merek (brand awareness) adalah sebuah tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi (Peter&Olson, 1996) dengan menciptakan kesadaran merek pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan kategori muncul, merek tersebut akan diaktifkan dari ingatan untuk kemudian dimasukkan kedalam pertimbangan pilihan alternatif dalam pengambilan keputusan. •
Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan merupakan respon kedua setelah awareness. Untuk mencapai tahap ini perusahaan perlu membuat promosi yang informatif, dengan memberikan informasi tentang suatu produk kepada konsumen, konsumen tidak sekedar mengetahui merek produk yang diiklankan namun konsumen juga akan mengetahui kategori produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
•
Kesukaan (Liking) Setelah konsumen memasuki tahapan kognitif, konsumen memasuki tahapan lebih tinggi selanjutnya yaitu tahapan afektif berupa kesukaan atau liking konsumen terhadap merek produk yang diiklankan. Ketika melihat sebuah iklan konsumen memiliki sikap tertentu terhadap merek produk yang diiklankan. Sikap berkaitan dengan rasa suka dan tidak suka, oleh karena itu sikap mempunyai implikasi atas tindakan tertentu. Ketertarikan konsumen terhadap suatu merek produk yang diiklankan dipengaruhi oleh 2 hal yaitu: 1) Advertising Likability Advertising likability adalah kesukaan pada iklan atau bentuk promosi (Subroto, 2002). Eksposur yang berulang-ulang sebuah iklan mampu membawa konsumen pada perasaan familiar (Feeling of familiarity) dan perasaan positif terhadap iklan (Jalleh, 2002) 2) Product Likability Product likability adalah kesukaan pada produk dari merek yang diiklankan (Subroto, 2002). Kesukaan konsumen terhadap suatu produk sangat dipengaruhi oleh keadaan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
konsumen menyangkut konsumsi produk, pengalaman belajar, dan loyalitas merek (Wells&Prensky, 1996). •
Pilihan (preference) Tahap selanjutnya dalam hirarki dampak adalah tahapan pilihan atau preference, masih dalam tahapan afektif. Setelah konsumen menyukai produk yang diiklankan bisa juga terjadi bahwa konsumen tidak menempatkan produk tersebut lebih penting daripada produk-produk yang lain. Kalau konsumen telah menempatkan produk tersebut sebagai pilihan utama maka konsumen telah sampai pada tahapan preference dalam model.
•
Keyakinan (Conviction) Konsumen mungkin sudah menempatkan produk sebagai pilihan utama, namun belum memiliki keyakinan yang pasti mengenai produk tersebut. Kalau sudah memiliki keyakinan tentang suatu produk biasanya orang akan mempromosikan juga kepada orang lain.
•
Pembelian (purchase) Setelah melalui serangkaian tahapan kognitif dan afektif, konsumen memasuki tahapan lebih tinggi selanjutnya yaitu tahapan konatif berupa action atau aksi pembelian. Suatu komunikasi promosi pada akhirnya bertujuan untuk menstimulasi dan memotivasi target konsumen
untuk
melakukan
pembelian
(Peter&Olson,
1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Pembelian nyata adalah saat konsumen membayar dalam jumlah tertentu untuk membeli suatu produk pada waktu tertentu. Pembelian nyata merupakan sasaran akhir dalam sebuah komunikasi promosi, baik untuk konsumen yang baru pertama kali membeli (trial) maupun konsumen yang melakukan pembelian ulang (repurchace).
B. Periklanan : Sebuah Perspektif Pemasaran 1. Pengertian Periklanan dan Iklan Definisi dari periklanan biasanya mengandung enam elemen, yaitu: pertama, periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar walaupun beberapa bentuk seperti iklan layanan masyarakat misalnya menggunakan ruang khusus yang gratis, bila harus membayarpun dengan jumlah yang sedikit; kedua, adanya proses identifikasi sponsor dimana iklan juga ingin menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan; ketiga, upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan tindakan pembelian; keempat periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampai pesan; kelima, menggunakan media massa ini menjadikan periklanan dikategorikan sebagai komunikasi masal sehingga periklanan mempunyai sifat bukan pribadi ( non personal); keenam, audiens dalam perancangan iklan harus secara jelas ditentukan kelompok konsumen yang akan menjadi sasaran pesan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Perusahaan sering menggunakan periklanan sebagai alat komunikasi karena sifat-sifat khas dari periklanan, yaitu (Kotler, 1993:584): a. Public presentation, Periklanan dapat menyajikan pesan yang langsung ditujukan kepada masyarakat umum b. Persuasiveness, periklanan merupakan media yang mudah menyerap secara
menyeluruh
dan
memungkinkan
calon
konsumen
membandingkan pesan dengan pesaing. Sedang periklanan yang dilakukan
perusahaan
secara
lambat
laun
akan
membentuk/membangun image tentang perusahaan. c. Amplified Expressiveness, periklanan memberikan peluang bagi perusahaan untuk menampilkan wajah perusahaan/produknya dengan cara mengesankan, misalnya dengan menampilkan warna-warna yang indah, suara atau dengan cetakan. d. Impersonality, sifat ini menjadi kelemahan bagi periklanan karena tidak mampu bereaksi atau menjawab pertanyaan yang lebih jauh dari konsumen Iklan merupakan salah satu alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang bertujuan kepada masyarakat melalui suatu media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Menurut Frank F. Jefkins (1982:111), iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. Namun membedakan pengumuman biasa, iklan diarahkan untuk membujuk orang untuk membeli Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan berita atau pesan, sedangkan periklanan merupakan prosesnya yaitu program kegiatan untuk mempersiapkan berita/pesan tersebut dan menyebar luaskan kepada masyarakat. 2. Tujuan Periklanan Penentuan tujuan yang baik tidak hanya efektif bagi penentuan kriteria untuk pengambilan keputusan, tetapi juga memberikan standar untuk membandingkan dengan hasil akhir. Terdapat tiga tujuan utama dari periklanan bila dilihat hasil akhirnya, yaitu (Kotler, 1993:598) : a. Periklanan
informatif
(Informative
Advertising),
berarti
pemasaran harus merancang iklan sedemikian rupa agar hal-hal penting mengenai produk bisa disampaikan dalam pesan iklan. Biasanya dilakukan besar-besaran pada tahap akhir suatu jenis produk. Tujuannya adalah untuk membentuk permintaan pertama. b.
Periklanan
Persuasif
(persuasive
advertising),
penting
dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya adalah untuk membentuk permintaan selektif untuk suatu merek tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Beberapa periklanan persuasif telah beralih ke jenis periklanan perbandingan
(comparative
advertising),
yang
berusaha
membentuk keunggulan suatu merek melalui perbandingan atribut spesifik dengan satu atau beberapa merek lain dikelas produk yang sama. c.
Periklanan pengingat ( reminder advertising ), pada umumnya iklan yang bersifat mengingatkan digunakan untuk produk yang sudah
mapan dan mempunyai kelompok konsumen
tertentu. Iklan ini sangat penting bagi produk-produk yang dibeli berulang-ulang atau dengan keterlibatan konsumen yang rendah karena sangat rentan terhadap bujukan-bujukan pesan iklan produk lain yang sejenis. 3. Televisi Sebagai Media Periklanan Sejak awal tahun 1990an, televisi swasta mulai bermunculan di Indonesia. Dengan kemampuan jangkauan yang merambah ke berbagai bentuk kehidupan masyarakat, televisi menjadi sasaran yang efektif untuk menjangkau pasar sasaran. Karena televisi sudah menjadi sesuatu untuk mendapatkan kesenangan, informasi dan juga tempat melarikan diri dari realitas kehidupan. Luasnya masyarakat yang dapat dijangkau oleh televisi kadangkadang
dapat
menyebabkan
penyiaran
bersifat
umum
dan
menjemukan. Oleh karena itu segmentasi pasar suatu stasiun televisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
terbagi-bagi menurut rubrik yang disiarkan. Pemirsa terbagi-bagi pada berbagai jenis rubrik yang disukai yang dikaitkan dengan jam siarannya misalnya acara film anak-anak pada pagi hari. Format siaran televisi juga telah dibuat sedemikian rupa seperti fomat siaran radio yang membedakan pemirsa satu stasiun dengan pemirsa stasiun lainya. Misalnya ada stasiun televisi yang sepanjang hari hanya menyiarkan berita dengan sedikit atau bahkan tidak ada hiburannya. Ada pula stasiun televisi yang sepanjang hari hanya menyiarkan acara musik. Masing-masing format siaran spesifik ini sangat membantu pengiklan dalam melakukan kampanye iklan. 4. Bentuk-bentuk Periklanan Televisi Periklanan teleisi mempunyai beberapa bentuk antara lain: TV commercial, Infomercial, TV sponsorship, dan TV show product placement. a. TV Commercial TV Commercial atau iklan slot adalah iklan televisi yang berdurasi 15-30 detik (Durianto, 2003). Iklan ini memiliki empat aliran orientasi pada manfaat produk atau keistimewaan produk; citra
merek;
permasalahan
atau peluang dan
competitive
positioning. Iklan ini juga dapat disajikan dalam berbagai bentuk kreativitas (Durianto, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
b. Infomercial Infomercial adalah iklan televisi yang berdurasi selama kurang lebih 5 menit. Iklan ini disajikan dalam teknik demonstrasi penggunaan produk yang menonjolkan kelebihan suatu produk (Malhotra,
2004).
Iklan
ini
pada
umumnya
menyajikan
serangkaian informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang sering dihadapi oleh konsumen tentang suatu produk dan menawarkan solusinya (penggunaan produk yang diiklankan). Iklan ini juga menyajikan informasi tentang harga dan akses bagi konsumen untuk membeli produk tersebut (Belch, 2004:450). c. TV sponsorship TV sponsorship atau iklan sponsor adalah tulisan yang sepintas tampak seperti laporan biasa, tetapi sarat dengan pesan untuk mempromosikan suatu produk atau perusahaan. Pesan iklan disampaikan dengan teknik animasi grafis berupa tulisan yang dapat dilihat di sudut kiri/kanan dan bawah televisi. d. TV Show Product Placement TV Show Product Placement adalah penempatan produk dan/atau merek komersial dalam situasi yang mudah dilihat dan terekspose berulang kali dalam suatu acara televisi (Belch, 2004:450). Misalnya, penempatan produk dan/atau merek di lapangan seperti gelas, papan, balon udara dalam adegan/scene
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
suatu acara televisi. Iklan ini dapat dikombinasikan dengan product integration dimana orang-orang yang terlibat dalam acara televisi turut mengkonsumsi atau menggunakan produk yang diiklankan. 5. Penurunan Popularitas Iklan Slot Bentuk periklanan televisi yang dianggap refektif dan efisien sehingga banyak digunakan pemasar adalah TV commercial atau iklan slot. Sejak tahun 1940 pemasar menggunakan periklanan televisi untuk menyampaikan pesan iklan dalam bentuk TV Commercial (iklan Slot) berdurasi 15-30 detik (Durianto, 2003). Pada mulanya iklan slot terbukti mampu menjangkau konsumen yang luas dan mampu memberi dampak atau pengaruh yang kuat pada perilaku konsumen (Durianto, 2003). Namun semenjak tahun 1960-an popularitas iklan slot mulai menurun yang disebabkan karena pengaruhnya terhadap perilaku konsumen semakin berkurang (Johannes, 2005). Pengaruh iklan slot terhadap perilaku konsumen yang semakin berkurang salah satunya ditandai dengan kemampuan konsumen dalam mengingat iklan slot yang mereka lihat sebelumnya mengalami penurunan. Hasil penelitian pada tahun 1986 menunjukkan bahwa 64% konsumen dapat mengingat tanpa bantuan atau arahan sama sekali, sebuah iklan slot yang dilihat satu bulan yang lalu. Pada tahun 1990 angka tersebut turun menjadi 48% (Peter&Olson, 1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Konsumen justru mengingat sebagian kecil dari keseluruhan iklan slot yang kurang relevan dengan pesan iklan yang ingin disampaikan. Misalnya, alur cerita atau skenario saja, eksekutor iklannya saja, atau jargonnya saja (Subroto, 2002). Remote Control menyebabkan perhatian pada iklan slot terus menurun. Alat ini memungkinkan konsumen mengganti saluran televisi untuk melihat acara televisi lain ketika iklan slot ditayangkan sehingga tayangan iklan slot tidak mendapat perhatian konsumen (Peter&Olson, 1996). Selain itu kekacauan yang terjadi selama waktu jeda penayangan iklan slot menyebabkan tayangan iklan slot terabaikan. Kekacauan tersebut meliputi kegiatan atau aktivitas yang dilakukan konsumen selama waktu jeda penayangan iklan slot. Misalnya,
konsumen
meninggalkan
televisi
untuk
mengambil
makanan, pergi ke kamar mandi, menyelesaikan pekerjaan yang lain dan aktivitas-aktivitas lain (Gibson, 2004; Johannes, 2005). Kekacauan promosi karena jumlah iklan slot yang semakin meningkat menyebabkan konsumen memiliki pemahaman yang rendah terhadap pesan iklan serta kebingungan terhadap produk dan merek yang diiklankan. Misalnya, konsumen mampu mengingat iklan slot yang ditayangkan, namun tidak tahu kategori produk yang diiklankan atau tidak dapat mengingat merek yang diklankan (Subroto, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Selain Remote Control, Digital Video Recorder (DVR) juga menyebabkan perhatian konsumen kepada iklan slot semakin menurun. DVR adalah alat perekam digital yang secara otomatis dapat merekam acara televisi tanpa merekam iklan slot yang ditayangkan selama acara televisi berlangsung sebanyak 2/3 hingga 80% iklan slot. Konsumen yang menggunakan DVR dapat merekam acara televisi yang digemari dan menontonnya kemudian tanpa menonton iklan slot yang dianggap mengganggu.
C. Strategi Promosi Alternatif : TV Show Product Placement Penurunan popularitas iklan slot telah menyebabkan beberapa pemasar mengembangkan strategi promosi alternatif namun tetap menggunakan media televisi. Strategi promosi alternatif yang dikembangkan adalah TV show product placement, yaitu penempatan produk dan/atau merek komersial dalam situasi yang mudah terlihat dan terekspose berulang kali dalam suatu acara televisi (Belch, 2004:450). Misalnya penempatan produk dan/atau merek seperti di lapangan, gelas, papan, balon udara dalam adegan/scene suatu acara televisi. TV show product placement umumnya dikembangkan oleh perusahaan yang telah memiliki brand platform yang kokoh (Belch, 2004:450). Periklanan ini merupakan periklanan yang terutama ditujukan untuk menciptakan, mempertahankan, dan memperkuat kesadaran (awareness)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
konsumen terhadap suatu merek produk atau perusahaan. Pada akhirnya periklanan ini mengarah pada pembangunan kesadaran puncak atau top of mind konsumen terhadap suatu merek. Dengan menciptakan kesadaran merek pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan terhadap suatu kategori produk muncul. Merek tersebut akan diaktifkan dari ingatan untuk kemudian dimasukkan kedalam pertimbangan pilihan alternatif dalam pengambilan keputusan (Peter&Olson, 1996). Pemasar di Amerika membuktikan bahwa TV show product placement merupakan strategi promosi yang efektif dan efisien. Hasil survei menunjukkan bahwa 80% audiens merespon positif produk dan merek yang diiklankan melalui TV show product placement (Consoli, 2005). Hal ini disebabkan karena pesan iklan berada di dalam acara televisi itu sendiri dan disampaikan selama acara televisi berlangsung sehingga konsumen dapat menerima pesan iklan. Konsumen dapat mengalokasikan perhatian terhadap pesan iklan tanpa merasa terganggu. Konsumen mendapat eksposur pesan iklan yang sama secara berulang-ulang dan kontinyu selama acara televisi ditayangkan sehingga konsumen mendapat eksposur komulatif yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi perilaku mereka serta meningkatkan dampak komunikasi promosi (Belch, 2004:451). TV show product placement yang terbukti efektif kian marak dikembangkan seiring dengan jumlah reality show yang semakin meningkat. Reality show adalah suatu acara yang diselenggarakan di televisi dengan tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
tertentu, tanpa adanya naskah atau jalan cerita yang disiapkan sebelumnya dan biasanya melibatkan orang awam (bukan selebritis) (Wikipedia Indonesia, 2005). Di Amerika jumlah pemasar yang mengembangkan strategi promosi ini mengalami peningkatan sebanyak 46,4% pada tahun 2004 dan sebanyak 14,6% pada tahun 2005 (Johannes, 2005). Pengamat menyakini peningkatan tersebut urut disebabkan oleh jumlah reality show yang semakin banyak karena acara tersebut sangat digemari masyarakat.
D. Reality Show 1. Pengertian reality show Perkembangan industri pertelevisian yang cukup pesat telah memungkinkan masyarakat Indonesia untuk menikmati berbagai tayangan baik bersifat informatif maupun menghibur. Hasil survei Nielsen Media Research (NMR) pada bulan Juli 2005 melaporkan bahwa sebanyak 36,1 juta atau sebesar 16,9% dari total 214 juta jiwa penduduk Indonesia menggemari acara hiburan televisi yang dikenal dengan reality show. Reality show adalah suatu acara yang diselenggarakan di televisi dengan tema tertentu, tanpa adanya naskah atau jalan cerita yang disiapkan sebelumnya dan biasanya melibatkan orang awam (bukan selebritis) (Herfanda, 2005; Siahaan, 2006; Wikipedia Indonesia, 2006). Di Indonesia, acara ini sebenarnya sudah cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
lama diselenggarakan namun istilah reality show dikenal di Indonesia sekitar tahun 2000 (Wikipedia Indonesia, 2006). Namun reality show kemudian tidak sekedar memotret kehidupan orang. Reality show berkembang dan dapat dikategorikan dalam beberapa jenis antara lain: a. Documentary-style Documentary-style
merupakan
reality
show
yang
mempertontonkan kegiatan sehari-hari seseorang, dengan situasi yang tidak diskenario terlebih dahulu, pada lokasi yang benarbenar nyata. Documentary-style pada akhirnya mirip dengan opera sabun. Misalnya, The Laguna Beach yang ditayangkan oleh MTV. b. Special living environment Special living environment merupakan reality show yang mirip dengan documentary-style namun orang-orang yang terlibat dalam reality show ini tidak saling mengenal satu sama lain dan ditempatkan pada sebuah tempat yang sesuai dengan tema reality show tersebut. Sebagai contoh reality show “Penghuni Terakhir” yang ditayangkan ANTV beberapa waktu lalu. c. Celebrity reality Celebrity
reality
melibatkan
selebriti
dalam
setiap
tayangannya, biasanya mempertontonkan kehidupan selebriti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
sehari-hari. Sebagai contoh The Simple Life yang ditayangkan oleh TV7 dengan bintang Paris Hilton dan Nicole Richie. d. Professional activities Professional activities merupakan reality show yang memperlihatkan gambaran profesi seseorang sehari-hari. Salah satu professional activities yang pernah ditayangkan di Indonesia adalah FBI FILE yang ditayangkan oleh MetroTV. e. Game show Game show merupakan jenis lain dari reality show yang juga
disebut
reality
game
show,
dimana
setiap
peserta
berkompetisi untuk memenangkan hadiah, biasanya peserta tinggal bersama dalam suatu lokasi tertutup dari dunia luar. Peserta akan tereliminasi hingga hanya ada satu orang atau tim yang tertinggal, yang diumumkan sebagai pemenang. Reality show semacam ini sangat banyak ditayangkan di televisi, seperti Indonesian Idol, Who Wants To Be a Millionaire, Fear Factor, semula kontes bakat juga dikategorikan dalam game show, namun ada pertentangan tentang hal ini dikarenakan kontes bakat merupakan realita yang sebenarnya tanpa dibuat sesuai skenario. f. Dating-based competition Dating
based
competition
memperlihatkan
seorang
pria/wanita yang dihadapkan pada beberapa pria/wanita dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
nantinya peserta tersebut akan memilih hanya satu pria/wanita yang akan menjadi pasangannya. Joe Millionaire Indonesia yang ditayangkan RCTI merupakan adaptasi dari Joe Millionaire yang ditayangkan di Amerika, adalah contoh dari reality show jenis ini. g. Job Search Kategori ini membutuhkan ketrampilan yang dimiliki oleh peserta. Para pesreta menunjukkan kemampuan mereka masing masing dan dinilai oleh juri. Peserta yang pada akhirnya menang mendapatkan kontrak kerja sesuai dengan keahliannya. Misalnya, The Apprentice Indonesia yang ditayangkan di Indosiar, Cantik Indonesia yang ditayangkan oleh TransTV. h. Sports Program ini menciptakan kompetisi bagi para peserta dalam bidang olah raga sebagai contoh program SMASH yang ditayangkan oleh TPI. i. Self-improvement/makeover Reality show ini mempertontonkan peserta yang mengalami perubahan penampilan dirinya sendiri, rumah bahkan mobil, misalnya tayangan Bedah Rumah yang ditayangkan RCTI, The Swan yang ditayangkan TV7, dan Pimp My Ride yang ditayangkan MTV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
j. Dating shows Dating show memperlihatkan dua orang yang semula tidak saling mengenal yang nantinya akan berkencan, dapat dikatakan sebagai kencan buta atau blind date. Sebagai contoh adalah acara Kontak Jodoh yang ditayangkan di SCTV k. Talk shows Talk show merupakan reality show yang memperlihatkan seorang pembawa acara yang mewawancarai seorang sumber dan mendiskusikan tentang topik tertentu. Dorce Show yang ditayang kan TransTV merupakan reality show yang dikategorikan sebagai talk show, juga acara Empat Mata yang ditayangkan di Trans7 dikategorikan ke dalam reality show jenis ini. l. Hidden cameras Hidden
cameras
merupakan
reality
show
yang
menggunakan kamera tersembunyi. Kamera tersebut diarahkan secara acak pada orang lewat yang berpapasan secara kebetulan pada situasi yang telah diskenario terlebih dahulu. Sebagai contoh acara SPONTAN yang pernah ditayangkan SCTV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
E. Supermarket
Supermarket adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini artinya adalah pasar yang besar. Istilah Indonesia untuk supermarket adalah pasar swalayan. Barang-barang yang dijual di supermarket biasanya adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya.
Selain supermarket dikenal pula minimarket dan hypermarket. Sebuah minimarket sebenarnya adalah semacam "toko kelontong" atau yang menjual segala macam barang dan makanan, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak dagangan dan membayarnya dikasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli tidak berhutang.
Perbedaaan istilah minimarket, supermarket dan hypermarket adalah di format, ukuran dan fasilitas yang diberikan. Contohnya, minimarket berukuran kecil (100m2 s/d 999m2), supermarket berukuran sedang (1.000m2 s/d
4.999m2),
hypermarket
(wikipediaindonesia.org, 2007).
berukuran
besar
(5.000m2
ke
atas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
F. Hipotesis Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango antara konsumen berjenis kelamin laki-laki dan konsumen berjenis kelamin perempuan. 2. Terdapat perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango antara konsumen pelajar SMA dan konsumen mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian : Penelitian dilakukan di beberapa supermarket yang berada di Kodya Yogyakarta yaitu : a. Superindo yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 49-51 (Gedung BCA KCU) Yogyakarta 55225. b. Supermarket Matahari Foodmart Mal Galeria yang terletak di Jl. Jendral sudirman No. 99-101 Yogyakarta 55225. c. Gardena Departement Store & Supermarket yang terletak di Jl.Urip Sumoharjo No. 40 Yogyakarta 55221. d. Supermarket Hero Mal Malioboro yang terletak di Jl. Malioboro No. 52-58 Yogyakarta 55001. e. Supermarket Mal Ramai Family yang terletak di Jl. A. Yani No. 73 Yogyakarta 55122. 2. Waktu Penelitian : bulan Juni - Juli 2007
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian: yang menjadi subyek penelitian dalam hal ini adalah audiens Indonesian Idol 2007 yang kebetulan ditemui di supermarket Hero mal Malioboro, supermarket Matahari Foodmart mal Galeria dan supermarket Gardena pada saat penelitian dilakukan. 2. Obyek Penelitian: obyek penelitian yang akan diteliti adalah: Respon konsumen antara lain: kesadaran (awareness), pengetahuan (knowledge), kesukaan (liking), pemilihan (preference), keyakinan (conviction), pembelian (purchase) yang terdapat pada model hirarki dampak.
D. Variabel Penelitian 1. Variabel 1 : Variabel Respon Konsumen Aspek-aspek yang diteliti antara lain: a. Respon konsumen ditinjau dari aspek kesadaran (awareness) konsumen terhadap produk yang diiklankan. Kesadaran adalah pengenalan terhadap keberadaan suatu merek produk. b. Respon konsumen ditinjau dari aspek pengetahuan (knowledge) konsumen terhadap produk yang diiklankan. Pengetahuan adalah informasi yang diperoleh konsumen terhadap suatu merek produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
c. Respon konsumen ditinju dari aspek kesukaan (liking) konsumen terhadap produk yang diiklankan. Kesukaan adalah rasa suka yang timbul karena konsumen melihat atribut yang terdapat pada produk tersebut. d. Respon konsumen ditinjau dari aspek pemilihan (preference) terhadap produk yang diiklankan. Pemilihan adalah konsumen menempatkan suatu produk lebih penting daripada produk-produk yang lain. e. Respon konsumen ditinjau dari aspek keyakinan (conviction) konsumen terhadap produk yang diiklankan. Keyakinan adalah konsumen percaya bahwa produk yang dipilihnya akan menimbulkan dampak positif bagi dirinya. f. Respon konsumen ditinjau dari aspek pembelian (purchase) konsumen terhadap produk yang diiklankan. Pembelian adalah konsumen membayar dalam jumlah tertentu untuk memiliki suatu produk. Dimana pengukuran variabel-variabel tersebut menggunakan skala ordinal. Untuk pengukuran variabel digunakan skala likert. Skala likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian, seperti sikap, pendapat dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang. Variabel penelitian yang di ukur dengan skala likert berupa pertanyaan-pertanyaan yang memberikan lima alternatif jawaban, dan jawaban ini diberi skor 1,2,3,4 dan 5 (Suhardi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Sigit,1999:12). Skor yang diberikan terhadap masing-masing skala adalah sebagai berikut: Sangat Tidak Setuju (STS), dengan skor :1 Tidak Setuju (TS), dengan skor
:2
Netral (N), dengan skor
:3
Setuju (S), dengan skor
:4
Sangat Setuju (SS), dengan skor
:5
2. Variabel 2 : Respon konsumen dengan pengertian seperti pada rumusan masalah dengan variabel kontrol jenis kelamin yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan. 3. Variabel 3 : Respon
konsumen dengan pengertian seperti pada
rumusan masalah dengan variabel kontrol tingkat pendidikan yang dibedakan antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa Variabel kontrol untuk masalah kedua yaitu jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan dan variabel kontrol untuk masalah ketiga yaitu tingkat pendidikan antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa dirasa penting karena respon seseorang sangat dipengaruhi oleh kedua variabel kontrol tersebut yang dikaitkan dengan komunikasi pemasaran merek produk Tango.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Peneliti menyusun dan mengedarkan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan kepada para responden untuk mendapatkan data yang berupa pernyataan dan tanggapan audiens Indonesian Idol 2007 mengenai iklan dalam bentuk penempatan produk pada acara Indonesian Idol 2007. 2. Wawancara wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak kepada subyek penelitian yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Dalam hal ini wawancara dilakukan untuk terhadap pelajar SMA/SMK dan mahasiswa yang dapat ditemui di tempat penelitian
F. Populasi dan Sample 1. Populasi Dalam hal ini yang dapat dikategorikan sebagai populasi adalah pelajar dan mahasiswa yang berbelanja di supermarket di kodya Yogyakarta yang menonton acara Indonesian Idol 2007 di televisi (RCTI) dan mengikuti iklan wafer Tango dimana jumlah populasi tidak diketahui. 2. Sampel Tujuannya adalah untuk memperoleh keterangan tentang populasi. Dari populasi tersebut, peneliti akan menetapkan besarnya sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
yang ditentukan dengan rumus. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel menurut (Budi Yuwono, 1996:155)
n = p(1-p) X [Z/E]² dengan tingkat kepercayaan 95% dan standar kesalahan 10% keterangan : n : Jumlah sampel p : kemungkinan terbesar sukses E : kesalahan yang dapat diterima Z : Standar kesalahan Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dalam perhitungan sebagai berikut: Misal kemungkinan terbesar sukses sebesar 50%, standar kesalahan sebesar 10% dengan tingkat kepercayaan 95% = 1,96. sehingga diperoleh n = 0,5 ( 1-0,5) X [1,96/0,1]² n = 0,25 X 384,16 n = 96,0 supaya memudahkan dalam penelitian maka peneliti menggenapkan menjadi 100 sampel.
3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam pemilihan sampel terdapat beberapa metode. Pada dasarnya metode sampling dibagi menjadi dua jenis, yaitu probabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
(probability
sampling)
dan
non-probabilitas
(non-probability
sampling). Metode pemilihan sampel probabilitas atau metode pemilihan sampel secara acak (randomly sampling), adalah sebuah metode yang berdasarkan pada konsep pemilihan secara acak, yaitu sebuah prosedur yang menjamin bahwa masing-masing elemen populasi diberikan kesempatan dipilih yang sama (Cooper& Schlinder, 2000). Metode ini terdiri dari beberapa metode, yaitu simple random sampling, systematic sampling, stratified random sampling, cluster sampling dan area sampling. Sedangkan metode pemilihan sampel non-probabilitas yang kemudian juga dikenal dengan metode pemilihan sampel secara tidak acak (non-probability sampling) adalah metode non-random dan bersifat subyektif yang mana masing-masing anggota tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi responden. Metode ini terdiri dari dua metode, yaitu convenience sampling dan purposive sampling (Cooper&Schlinder,2000). Dalam penelitian ini digunakan metode sampling non-probabilitas dengan metode convenience sampling. Metode convenience sampling memilih sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh oleh peneliti. Keterbatasan waktu, periode dan biaya penelitian menjadi pertimbangan penting dalam penentuan metode sampel oleh peneliti. Disamping itu pengetahuan peneliti tentang jumlah total anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
populasi, dalam penelitian ini anggota populasinya yaitu audiens Indonesian Idol 2007 yang jumlahnya tidak diketahui. Jumlah responden yang akan digunakan berjumlah 100 orang yang akan diproporsikan berdasarkan perbedaan jumlah pengunjung pada masing-masing supermarket yang ada di kodya Yogyakarta. supermarket yang dipilih oleh penulis antara lain : 1. Superindo yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 49-51 (Gedung BCA KCU) Yogyakarta 55225. 2. Supermarket Matahari Foodmart Mal Galeria yang terletak di Jl. Jendral sudirman No. 90-101 Yogyakarta 55225. 3. Gardena Departement Store & Supermarket yang terletak di Jl. Urip Sumoharjo No. 40 Yogyakarta 55221. 4. Supermarket Hero Mal Malioboro yang terletak di Jl. Malioboro No. 52-58 Yogyakarta 55001. 5. Supermarket Mal Ramai Family yang terletak di Jl. A. Yani No. 73 Yogyakarta 55122. Misalnya untuk proporsi responden di Superindo, Perhitungannya adalah sebagai berikut : Jumlah pengunjung Superindo per hari
Superindo =
X 100 Total jml pengunjung semua supermarket per hari
Untuk proporsi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan berdasarkan prosentase yang diperoleh dari pendapat manajer-manajer di masing-masing supermarket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Perbandingan proporsi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan prosentase laki-laki sebesar 40% dan perempuan sebesar 60% dan jumlah responden untuk Superindo adalah 10 responden, maka perhitungannya sebagai berikut : Laki-laki
:
40 X 10 = 4 responden laki-laki 100
Perempuan
:
60 X 10 = 6 responden perempuan 100
Perbandingan proporsi jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan didapatkan prosentase pelajar SMA/SMK sebesar 50% dan mahasiswa sebesar 50% dan jumlah responden untuk Superindo adalah 10 responden, maka perhitungannya sebagai berikut : Pelajar SMA/SMK
:
50 X 10 = 5 responden pelajar SMA 100
Mahasiswa
:
50 X 10 = 5 responden mahasiswa 100
G. Metode Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas Sebelum kuesioner penelitian digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya, kuesioner diuji coba terlebih dahulu. Pelaksanan uji coba instrumen dimaksud untuk mengetahui kesahihan butir (validitas). Uji coba instrumen ini menggunakan 30 orang diluar sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
“Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.” (Arikunto, 1998:36). Penelitian ini menggunakan uji validitas yang dilakukan dengan analisis butir. Untuk pengujian validitas instrumen menggunakan teknik korelasi produk moment dangan rumus.
Rxy =
n ∑ xy − (∑ x )(∑ y )
({n ∑ x ²}{n ∑ y ² - (∑ y )²})
keterangan: rxy = Koefisien korelasi setiap pertanyaan n = Jumlah responden x = nilai dari setiap item pertanyaan y = nilai dari semua item pertanyaan Dari perhitungan tersebut dapat diketahui validitas masingmasing butir pertanyaan. Kriteria validitas adalah jika rxy ≥ rtabel korelasi product moment pada taraf signifikan 5%. 2. Pengujian Reliabilitas Tujuan dari analisis reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif tidak beda bila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Pengukuran dilakukan dengan metode belah dua dengan cara mengkorelasikan item yang dengan item yang bernomor ganjil dengan item yang bernomor genap, kemudian masing-masing dijumlahkan untuk mengkorelasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
masing-masing skor dengan menggunakan teknik product moment dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno, 1991:59):
rxy
=
n ∑ xy − (∑ x )(∑ y )
({n ∑ x ² }{n ∑ y ² - (∑ y )² })
keterangan: = Koefisien korelasi setiap pertanyaan rxy n = Jumlah responden x = nilai dari setiap item pertanyaan y = nilai dari semua item pertanyaan Setelah hasil penerapan teknik belah dua diketemukan maka untuk estimasi reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown (Sutrisno, 1991:75).
rxx =
2 rxy 1 + rxy
Keterangan : rxx = Koefisien Reabilitas
rxy = Koefisien product moment
H. Teknik analisis data 1. Teknik Statistik Sturges Untuk menilai masing-masing variabel digunakan teknik distribusi Sturges dengan menghitung rata-rata dari seluruh indikatornya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Rumus :
Interval =
nilai maksimal − nilai minimal jumlah kelas
Dalam hal ini kategori sebanyak 5 maka nilai maksimal setiap variabel = 5, dan nilai minimal setiap variabel = 1. Jadi interval kelasnya yaitu: 5 −1 = 0,8 5
Interval =
Berdasarkan nilai interval kelas tersebut maka dapat dibuat rentang skala sebagai berikut: 1,00 – 1,80= Respon konsumen sangat rendah
> 1.80 – 2.60 = Respon konsumen rendah > 2.60 – 3.40 = Respon konsumen cukup > 3.40 – 4.20 = Respon konsumen tinggi > 4.20 – 5.00 = Respon konsumen sangat tinggi 2. Uji Z Untuk analisis masalah kedua dan ketiga digunakan Uji Z. Penggunaan Uji Z dipilih karena dalam penelitian ini dilandasi pada asumsi sebagai berikut: a. Data yang akan diperoleh berupa data Interval. b. Penelitian ini termasuk dalam studi perbandingan (comparative study) yang membandingkan apakah ada perbedaaan tingkat respon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
konsumen antara kelompok konsumen laki-laki dan perempuan dan kelompok konsumen pelajar SMA/SMK dan mahasiswa. c. Data berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan pengujian normalitas data. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji one sampel Kolmogorov-Smirnov, karena uji ini dapat digunakan pada sampel besar atau kecil. Untuk mengetahui apakah sebaran data yang diperoleh tersebut normal atau tidak didasarkan pada ketentuan sebagai berikut: 1. Jika probabilitas (asymtot) > 0,05, berarti sebaran data adalah normal. 2. Jika probabilitas (asymtot) ≤ 0,05, berarti sebaran data adalah tidak normal. Jika data dalam penelitian ini berdistribusi normal, maka perhitungan untuk menguji masing-masing hipotesis dapat dilanjutkan. Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis dengan uji Z adalah sebagai berikut: a. Untuk menguji hipotesis 1 yaitu terdapat perbedaan respon kelompok konsumen berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan dan perbedaan respon kelompok konsumen berdasarkan tingkat pendidikan yaitu pelajar SMA/SMK dan mahasiswa, digunakan rumus uji Z. Rumus ini dipilih karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
sampel dalam penelitian ini termasuk dalam sampel besar yaitu 100 orang. Rumus: z =
x1 − x2 s12 s22 + n1 n2
Keterangan: x1 =
rata-rata respon konsumen kelompok I
x2 =
rata-rata respon konsumen kelompok II
s12 =
varians respon konsumen kelompok I
s22 =
varians respon konsumen kelompok II
n =
jumlah responden
b. Mencari s 2 (varians) dicari dengan rumus dibawah ini:
s1
2
∑ (x =
1
− x1
)
2
n −1
Keterangan: s2 =
varians dari respon konsumen kelompok I
x1 =
jumlah respon konsumen kelompok I
x =
rata-rata respon konsumen kelompok I
n =
jumlah responden
c. Perumusan Hipotesis Setelah nilai Z ditemukan, kemudian dilakukan pengujian untuk masing-masing hipotesis. Sebelum menguji masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
masing hipotesis tersebut, terlebih dahulu dirumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dari masing-masing variabel, yaitu: 1. Perbedaan respon konsumen berdasarkan Jenis kelamin Ho :
Besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki sama dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan.
Ha :
Besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan.
2. Perbedaaan respon berdasarkan tingkat pendidikan Ho : Besar respon konsumen pelajar SMA/SMK sama dengan besar respon konsumen mahasiswa. Ha : Besar respon konsumen pelajar SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen mahasiswa. d. Pengujian Hipotesis Setelah hipotesis ditentukan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian masing-masing hipotesis. Pengujian masing-masing hipotesis dalam penelitian ini menggunakan taraf nyata 5%. Dengan taraf nyata 5%, maka kriteria untuk masing-masing hipotesis adalah: 1. Terima H0 jika statistik hitung (zhitung) < statistik tabel (ztabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
2. Terima Ha jika statistik hitung (zhitung) ≥ statistik tabel (ztabel) Dimana nilai statistik tabel (ztabel) diperoleh dari (z0,5- α ) = (z0,5-0,05). Untuk membantu proses pengujian hipotesis perbedaan besar respon
konsumen
berdasarkan
jenis
kelamin
pendidikan akan digunakan bantuan SPSS versi 12.
dan
tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN IKLAN TANGO DALAM ACARA INDONESIAN IDOL 2007
A. Lokasi penelitian 1. Supermarket Hero a. Sejarah berdirinya perusahaan. Perkembangan supermarket Hero berawal dari seorang pedagang keliling dengan menggunakan gerobak dorong yang bernama Bapak Kurnia, oleh kegigihannya usaha beliau tersebut meningkat menjadi warung yang menjual kebutuhan sehari-hari. selanjutnya Pak Kurnia mampu mangembangkan bisnisnya hingga mendirikan minimarket dengan nama Hero pada tahun 1971, tahun itulah merupakan tahun yang menjadi titik awal berkembangnya supermarket Hero. Usaha ini diteruskan oleh anak laki-lakinya yang bernama Bapak Ipung Kurnia. Pada tahun 1996 supermarket Hero menjadi perusahaan Go Public dengan nama PT Hero Supermarket
Tbk.
Sampai
sekarang
ini
Hero
telah
mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan Hero Hypermarket, Guardian, Starmart, dan pada 2003 mendirikan Giantmarket. b. Supermarket Hero Yogyakarta Hero Supermarket Yogyakarta terletak di pusat perbelanjaan mal Malioboro tepatnya pada Lower Ground mal Malioboro, berdiri
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
sejak tahun 27 November 1993. Seperti supermarket pada umumnya supermarket Hero menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti bahan masakan, makanan, minuman, sabun cuci, peralatan rumah tangga, dan lain lain. supermarket Hero Beroperasi setiap hari pada jam 09.00 – 22.00. jumlah pengunjung perharinya untuk hari-hari biasa kurang lebih 1000 pengunjung, dan pada weekend jumlahnya mencapai kurang lebih 1500 pengunjung. Pengunjung yang datang didominasi oleh perempuan prosentasenya mencapai 77% sedangkan laki-laki hanya 23% dari jumlah seluruh pengunjung. Pengunjung perempuan didominasi oleh ibu rumah tangga yang prosentasenya 70% dari keseluruhan pengunjung, 30% sisanya adalah mahasiswa, pelajar, dll. Dari keterangan yang diperoleh maka didapat prosentase perbandingan antara mahasiswa dan pelajar sebesar 90% untuk mahasiswa dan 10% untuk pelajar SMA/SMK. c. Struktur organisasi perusahaan Pada umumnya struktur organisasi sebuah supermarket dipimpin oleh seorang Store Manager yang dibantu oleh Assistant Store Manager.
Dibawahnya
terdapat
Supervisor
dan
kemudian
pramuniaga. Yang menduduki jabatan Store Manager supermarket Hero di Yogyakarta adalah Bapak Ignasius Aburlian yang membantu penulis dalam mendapatkan informasi mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
supermarket Hero Yogyakarta. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi perusahaan dapat dilihat di lampiran 6. 2. Supermarket Matahari Foodmart a. Sejarah berdirinya perusahaan Supermarket Matahari atau sekarang lebih dikenal dengan nama Foodmart masuk ke dalam Matahari Food Division dibawah PT Matahari Putra Prima tbk yang juga merupakan company group dari Lippo Bank. Pergantian nama ini diresmikan pada tanggal 31 mei 2007 dan supermarket Matahari beroperasi dengan nama Foodmart mulai tanggal 29 Juni 2007 serentak di seluruh Indonesia. Foodmart merupakan format bisnis supermarket terbaru dari
Matahari
Food
Division
yang
dikembangkan
untuk
menggantikan supermarket Matahari yang telah berusia 12 tahun (1995-2007). Foodmart diharapkan dapat memberikan sensasi tren belanja terbaru bagi masyarakat Indonesia. Dengan konsep Fresh, Modern, Tasty, Quality & Trust, Foodmart akan mengajak pelanggan untuk menikmati suasana belanja supermarket yang baru dan menyenangkan serta mengikuti gaya hidup para pelanggan. b. Supermarket Matahari Yogyakarta Pada awal dibukanya Mal Galeria pada tahun 1995 di Yogyakarta, Matahari Putra Prima hanya membuka Matahari Fashion yang hanya menjual barang-barang fashion saja. Kemudian tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
berikutnya dibukalah supermarket Matahari di lantai ground Mal Galeria. Foodmart buka setiap hari pada jam 10.00 – 22.00, sesuai dengan jam dibukanya Mal Galeria. Pengunjung yang datang setiap harinya kurang lebih 600 pengunjung pada hari-hari biasa dan 800 pengunjung pada weekend. Pada kebanyakan supermarket pengunjung yang paling banyak berbelanja berjenis kelamin perempuan begitu pula di Foodmart yang mencapai prosentase 85% dan 15% sisanya pengunjung laki-laki. Pengunjung Foodmart kebanyakan berprofesi sebagai ibu rumah tangga, namun karena lokasinya berada di kawasan nongkrong anak muda, banyak pula mahasiswa dan pelajar SMA/SMK yang berbelanja kebutuhan sehari-hari di Foodmart Dari hasil wawancara pihak manajemen Foodmart menjelaskan bahwa prosentase pengunjung Mahasiswa yang datang lebih besar dibanding dengan pelajar SMA/SMK yang datang. Prosentase pengunjung mahasiswa
mencapai 70%
sedangkan pelajar SMA/SMK sebesar 30%. c. Struktur organisasi perusahaan. Pada manajemen puncak di Foodmart dikepalai oleh seorang store manager, di bawahnya terdapat assistant store manager, kemudian supervisor dan yang paling bawah adalah pramuniaga. Yang menjabat sebagai Store Manager Foodmart di Mal Galeria untuk saat ini adalah ibu Sri Iriani dan Assistant Store Manager dijabat oleh bapak Asep Nanang. Jumlah karyawan yang bekerja di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Foodmart seluruhnya berjumlah 27 karyawan, yaitu 1 orang store manager, 2 orang Assistant store manager, 4 orang supervisor dan sisanya adalah pramuniaga. Struktur organisasi perusahaan berupa bagan dapat dilihat pada lampiran 7. 3. Gardena Department Store & Supermarket a. Sejarah berdirinya perusahaan Bermula dengan membuka “Suryo Agung”, 2 kavling kios di selatan Pasar Beringharjo dan kios grosir pakaian/kaos di dalam Pasar
Beringharjo,
Yogyakarta
ditahun
1965,
menjadikan
pengalaman yang sangat berharga bagi pimpinan Gardena untuk memulai pengembangan usaha dengan dibukanya toko Vinolia di jalan Urip Sumoharjo No. 37-C, Yogyakarta di tahun 1973. Dari Toko Vinolia ini diperoleh kesempatan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan dalam bidang pertokoan eceran (retail), yang pada saat itu sudah sangat diperlukan untuk kota Yogyakarta yang mulai berkembang. Dengan kerja keras dan ketekunan sehingga pemilik mulai memikirkan pengembangan dan perluasan ke sebelah kiri maupun sebelah kanan ataupun belakang, sehubungan lokasi yang tidak memungkinkan
karena adanya
pemukiman padat maka atas pengertian dan perhatian dari pemerintah daerah, maka ditunjukkan lokasi di seberang Toko Vinolia sebagai lokasi perluasan usaha di Jalan Urip Sumoharjo No. 40, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Lokasi baru tersebut dinamakan Toko Gardena, nama tersebut diberikan dengan harapan semoga dapat berkembang dan menjadi harum, seharum bunga Gardenia. Perkembangan selanjutnya yaitu perluasan ruang usaha dengan pembangunan gedung berlantai lima, supermarket yang berlokasi di lantai 1 dibuka pada tanggal 3 Juni 1983 yang disusul dengan pembukaan Aneka Busana di lantai 2 pada tanggal 25 juni 1983 untuk memenuhi kebutuhan pakaian lengkap pria, wanita dan anak-anak. Kemudian lantai 3 dipersiapkan untuk penjualan mainan anak, alat-alat olah raga, buku-buku, tas dan sepatu dibuka pada bulan Oktober 1983, sedangkan lantai 4 sebagai arena rekreasi keluarga dan kafetaria yang selesai dibangun pada bulan Januari 1984. Dengan selesainya pembangunan dan perluasan Toko Gardena, maka pada tanggal 21 Januari 1984 diresmikan Gardena Department Store & Supermarket oleh Wakil Gubernur DIY yaitu Paku Alam VIII. Selanjutnya Gardena Department Store & Supermarket mengganti statusnya menjadi PT. Gardena Graha dan membuka cabang pertamanya di Jalan A. Yani No. 10, Magelang pada tanggal 15 Mei 1988. b. Supermarket Gardena Gardena Department Store & Supermarket dibagi menjadi beberapa departemen salah satunya adalah supermarket yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
berada di lantai bawah, supermarket ini sudah ada sejak dibukanya Toko Gardena pertama kali. Supermarket buka setiap harinya pada pukul 09.00 – 21.00, dengan jumlah pengunjung rata-rata perhari mencapai 1000 pengunjung. Pengunjung yang berbelanja di supermarket gardena paling banyak adalah ibu rumah tangga, wanita
karir,
Perbandingan
mahasiswa prosentase
dan antara
juga
pelajar
pengunjung
SMA/SMK. laki-laki
dan
perempuan adalah 40% pengunjung laki-laki dan 60% pengunjung perempuan, sedangkan perbandingan prosentase pengunjung yang berprofesi mahasiswa sebesar 70% dan pengunjung yang berprofesi sebagai pelajar SMA/SMK sebesar 30%. c. Struktur organisasi supermarket Gardena. Struktur organisasi supermarket Gardena pada Top Manager di kapalai oleh satu orang Kepala Departemen yang dibantu oleh Asisten Kepala Departemen yang berjumlah 2 orang, kemudian dibawahnya terdapat Kepala Counter yang berjumlah 4 orang, dan yang paling bawah adalah Pramuniaga yang berjumlah 45 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bagian lampiran 8.
B. Iklan wafer Tango Wafer Tango merupakan salah satu produk yang di produksi oleh perusahaan terkenal Orang Tua yang sudah berdiri sejak 1948 dimana PT. Arta Boga Cemerlang yang menjadi distributor tunggalnya. Orang Tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
kembali menjadi sponsor utama Indonesian Idol 2007, ajang untuk mencari idola baru Indonesia. Acara yang diselenggarakan stasiun televisi RCTI ini didukung sepenuhnya oleh produk market leader wafer Tango bersama sikat dan pasta gigi Formula. Produk wafer Tango yang diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007 berukuran 32gr berjumlah 3 buah dipasang pada sebuah cone yang bertuliskan TANGO, rasa dan warnanya pun berbeda. Pilihan warna kemasan cerah dan mencolok menjadikan wafer Tango lebih mudah ditangkap oleh penglihatan konsumen (eyecatching). (lampiran 9 ) Dengan ditempatkannya produk wafer Tango tersebut maka audien Indonesian Idol 2007 dapat melihat produk tersebut pada saat juri memberi komentar kepada finalis Indonesian Idol 2007 mulai dari babak workshop hingga pada babak spektakuler. Dalam sekali penayangan babak spektakuler, juri memberikan komentar pada seluruh finalis yang berjumlah 12 orang. Pada saat juri memberikan komentar tentang penampilan finalis secara otomatis kamera akan diarahkan ke juri, bila setiap juri memberikan komentar kepada 12 finalis Indonesian Idol 2007 maka lebih dari 20 kali kamera akan mengarah ke juri, dengan demikian eksposur produk wafer Tango tersebut dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan berapa kali kamera mengarah ke juri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
C. Indonesian Idol Berdasarkan data yang diperoleh melalui situs resmi penyelenggara idol (www.fremantlemedia.com), Fremantle Media dan 19TV’s Reality Entertaintment memformat Idol sebagai acara pencarian seorang idola baru penyanyi pop solo nasional. Format perdananya adalah sebagai Pop Idol yang diproduksi oleh Thames dan 19TV, di Inggris pada tahun 2001 telah menghasilkan rating yang sukses. Setelah sukses dengan Pop Idol I maka diadakan kembali Pop Idol II. Final setelah kompetisi selama empat bulan lamanya sejak 9 februari 2002, menarik perhatian audiens nasional sebanyak hampir 14 juta penonton dan pangsa pasar sebesar 57%. 72% penonton acara ini terdiri dari penonton berusia 16-34 tahun. Sebuah pencatatan pemecahan rekor voting di Inggris melihat hampir sembilan juta telepon terdaftar dalam waktu 2 jam untuk dua finalis yaitu Will Young dan Gareth Gates, rekor ini hanya dipecahkan oleh Pop Idol II. Pop Idol bahkan dianugerahi penghargaan utama pertelevisian Eropa, The Rose d’Or 2002 (The Golden Rose of Montreux). Acara tersebut juga memenangkan sebuah penghargaan prestisius, British Academy of Film and Television Award (BAFTA) sebagai Best Entertainment Programe Series, serta memperoleh berbagai penghargaan utama lain dari hampir semua event penghargaan televisi nasional di Inggris. Sejak diluncurkan Pop Idol di Inggris, Fremantle Media dan 19TV’s Entertainment yang memformat Idol telah melaju untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
menjangkau lebih banyak negara dengan mendominasi rating televisi seluruh dunia, serta menciptakan artis idola baru di berbagai negara. Format acara ini telah dikomisi dan diproduksi di 30 negara dan telah dinikmati oleh lebih dari 110 juta penonton di seluruh dunia, sementara lebih dari 1,5 milliar suara penonton yang telah ikut berpartisipasi dalam acara ini. Idol telah merambah pasar asia dengan peluncuran suksesnya di Malaysia, Singapura, Indonesia dan India pada tahun 2004. Di Indonesia, audien meningkat hampir 50% semenjak diluncurkan. Final Singaporean Idol menjadi tayangan dengan rating tertinggi di tahun 2004 dengan pangsa pasar sekitar 60%. Pemenang dan runner-up kompetisi ini akan masuk dapur rekaman, dan biasanya lagu yang mereka bawakan sukses dan menduduki tangga lagu bahkan menciptakan rekor dalam penjualan album. Indonesian Idol adalah salah satu acara reality show yang diproduksi oleh Fremantle Media Production Asia dan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi nasional Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Indonesian Idol merupakan ajang pencarian idola di bidang tarik suara (www.indonesianidol-boleh.com). Indonesian Idol diadaptasi dari Idol yang mengalami kesuksesan fenomenal di hampir seluruh dunia dengan pencapain rating tertinggi dan peraihan berbagai penghargaan dari dunia pertelevisian dan hiburan (www.fremantlemedia.com).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Indonesian Idol memiliki penonton yang kebanyakan dari kalangan muda
berusia
16-34
tahun
(www.fremantlemedia.com).
Penonton
Indonesian Idol dapat ikut terlibat dalam ajang kompetisi ini dengan cara memberikan suara mereka melalui sistem polling SMS dan line telepon (premium call). Penontonlah yang menentukan pemenang nantinya. Dengan demikian penonton yang biasanya hanya menonton kini dapat terlibat menjadi juri. Sistem pemberian suara oleh penonton ini semakin membuat Indonesian Idol menjadi seru karena hanya dalam hitungan detik jumlah pendukung salah satu kontestan bisa berubah-ubah. Hal ini membuat penonton semakin penasaran. Ikatan emosional antara penonton dan kontestanpun semakin terbangun dan membuat penonton tertarik untuk terus menonton karena itulah reality show yang bersifat kompetisi seperti Indonesia Idol mampu memikat pemirsa untuk terus menontonnya. Indonesian Idol yang pertama diselenggarakan pada tahun 2004. acara ini mampu membangun rating dan audience share tertinggi hingga puncaknya di grandfinal dan result show. Menurut data Nielsen Media Reseach dan Infokom mengatakan bahwa total vote grandfinal Indonesian Idol I mencapai lebih dari 4 juta suara. Ditambah dengan catatan rekor pendaftarnya yang lebih dari 34 ribu orang. Melihat kesuksesan Indonesian Idol I pada tahun 2004 maka ajang Indonesian Idol dilaksanakan kembali dari tahun ke tahun yaitu Indonesian Idol II pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
tahun 2005, III pada tahun 2006, dan Indonesian Idol IV pada tahun 2007 dan dari tahun ke tahun pula jumlah peminatnya semakin bertambah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran produk wafer Tango dalam acara Indonesian Idol 2007 serta mengetahui perbedaan respon konsumen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Dalam pelaksanaan penelitian data diperoleh dengan memberikan sejumlah pertanyaan (Guest comment) kepada audiens Indonesian Idol 2007 yang sedang berbelanja di supermarket yang berada di Kodya Yogyakarta yang berjumlah 100 responden. supermarket yang tentukan antara lain: 1. Superindo yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 49-51 (Gedung BCA KCU) Yogyakarta 55225. 2. Supermarket Matahari Foodmart Mal Galeria yang terletak di Jl. Jendral sudirman No. 99-101 Yogyakarta 55225. 3. Gardena Departement Store & Supermarket yang terletak di Jl. Urip Sumoharjo No. 40 Yogyakarta 55221. 4. Supermarket Hero Mal Malioboro yang terletak di Jl. Malioboro No. 5258 Yogyakarta 55001. 5. Mal Ramai Family yang terletak di Jl. A. Yani No. 73 Yogyakarta 55122. Namun disebabkan ada dua supermarket yang tidak mengijinkan penulis untuk malaksanakan penelitian di supermarket tersebut maka hanya ada tiga
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
supermarket yang dijadikan sebagai tempat penelitian yaitu supermarket Hero mal Malioboro, Foodmart mal Galeria dan Gardena Department Store & Supermarket A. Analisis Data 1. Analisis persentase Analisis bagian pertama yaitu menentukan proporsi jumlah responden pada ketiga supermarket yang bersedia untuk dijadikan sebagai tempat penelitian. Banyak sedikitnya pembagian proporsi jumlah responden berdasarkan
jumlah
rata-rata
pengunjung
perhari
masing-masing
supermarket serta perbandingan antara jumlah pengunjung berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dan perbandingan pengunjung dengan tingkat pendidikan pelajar SMA/SMK dan mahasiswa. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dengan store manager dari masing-masing supermarket. Analisis persentase jumlah responden pada masing-masing supermarket sebagai berikut : a. Supermarket Hero Rata-rata jumlah pengunjung per hari : 1250 pengunjung Perbandingan berdasarkan jenis kelamin : Laki-laki
: 23%
Perempuan : 77% Perbandingan berdasarkan tingkat pendidikan : Pelajar SMA : 10% Mahasiswa
: 90%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
b. Matahari Foodmart Rata-rata jumlah pengunjung per hari : 700 Perbandingan berdasarkan jenis kelamin : Laki-laki : 15% Perempuan : 85% Perbandingan berdasarkan tingkat pendidikan Pelajar SMA : 70% Mahasiswa : 30% c. Supermarket Gardena Rata-rata jumlah pengunjung per hari : 1000 Perbandingan berdasarkan jenis kelamin : Laki-laki
: 40%
Perempuan : 60% Perbandingan berdasarkan tingkat pendidikan Pelajar SMA : 70% Mahasiswa : 30% Total jumlah pengunjung ketiga supermarket adalah 1250+700+1000 = 2950 pengunjung. Proporsi jumlah responden untuk masing-masing supermarket sebagai berikut : a. Supermarket Hero Jumlah responden =
rata − rata jumlah pengunjungperhari x100 total jumlah pengunjungsemuasupermarket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
=
1250 x100 2950
=
42,3 dibulatkan menjadi 42 responden
Responden berdasarkan jenis kelamin : Laki-laki
23 x 42 100
=
= 9,66 dibulatkan menjadi 10 responden Perempuan
=
77 x 42 100
= 32,34 dibulatkan menjadi 32 responden Total jumlah responden = 10 + 32 = 42 responden
Responden berdasarkan tingkat pendidikan : Pelajar SMA =
90 x 42 100
= 37,8 dibulatkan menjadi 38 responden Mahasiswa
=
10 x 42 100
= 4,2 dibulatkan menjadi 4 responden Total jumlah responden = 38 + 4 = 42 responden
Proporsi responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan : Pelajar SMA laki-laki
=
10 x 10 100
= 1 responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Pelajar SMA perempuan =
10 x 32 100
= 3,2 dibulatkan menjadi 3 responden Mahasiswa laki-laki
Mahasiswa perempuan
=
90 x 10 100
=
9 responden
=
90 x 32 100
= 28,8 dibulatkan menjadi 29 responden Total jumlah responden = 1 + 3 + 9 + 29 = 42 responden
b. Matahari Foodmart rata − rata jumlah pengunjungperhari x100 total jumlah pengunjungsemuasupermarket
Jumlah responden =
=
700 x100 2950
=
23,72 dibulatkan menjadi 24 responden
Responden berdasarkan jenis kelamin : Laki-laki
=
15 x 24 100
= 3,6 dibulatkan menjadi 4 responden Perempuan
=
85 x 24 100
= 20,4 dibulatkan menjadi 20 responden Total jumlah responden = 4 + 20 = 24 responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Responden berdasarkan tingkat pendidikan : Pelajar SMA
30 x 24 100
=
= 7,2 dibulatkan menjadi 7 responden Mahasiswa
=
70 x 24 100
= 16,8 dibulatkan menjadi 17 responden Total jumlah responden = 7 + 17 = 24 responden
Proporsi responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan : Pelajar SMA laki-laki
=
30 x4 100
= 1,2 dibulatkan menjadi 1 responden Pelajar SMA perempuan =
Mahasiswa laki-laki
Mahasiswa perempuan
30 x 20 100
=
6 responden
=
70 x4 100
=
2,8 dibulatkan menjadi 3 responden
=
70 x 20 100
= 14 responden Total jumlah responden = 1 + 6 + 3 + 14 = 24 responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
c. Supermarket Gardena rata − rata jumlah pengunjungperhari x100 total jumlah pengunjungsemuasupermarket
Jumlah responden =
=
1000 x100 2950
=
33,89 dibulatkan menjadi 34 responden
Responden berdasarkan jenis kelamin : Laki-laki
40 x 34 100
=
= 13,6 dibulatkan menjadi 14 responden Perempuan
=
60 x 34 100
= 20,4 dibulatkan menjadi 20 responden
Responden berdasarkan tingkat pendidikan : Pelajar SMA =
30 x 34 100
= 10,2 dibulatkan menjadi 10 responden Mahasiswa
=
70 x 24 100
= 23,8 dibulatkan menjadi 24 responden
Proporsi responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Pelajar SMA laki-laki
=
30 x 14 100
= 4,2 dibulatkan menjadi 4 responden Pelajar SMA perempuan =
Mahasiswa laki-laki
Mahasiswa perempuan
30 x 20 100
=
6 responden
=
70 x 14 100
=
9,8 dibulatkan menjadi 10 responden
=
70 x 20 100
= 14 responden Total jumlah responden = 4 + 6 + 10 + 14 = 34 responden Sehingga bila dijumlahkan responden ketiga supermarket adalah 42 responden supermarket Hero + 24 responden Foodmart + 34 responden supermarket Gardena adalah 100 orang responden. 2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Dalam pengujian validitas, kuesioner yang akan digunakan dibagi kepada 30 responden percobaan. Proses analisis ini menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12. Jika hasil pemrosesan pada komputer dengan taraf signifikan (α) = 0.05 atau 5% menunjukan hasil kurang atau sama dengan taraf signifikasi tersebut, maka item tersebut dinyatakan valid atau sahih. Sebaliknya jika hasilnya lebih besar dari taraf signifikasi, maka item tersebut dinyatakan gugur. Sedangkan pada uji reliabilitas menggunakan metode uji keandalan belah dua, yakni semua item yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan semua item yang bernomor genap sebagai belahan kedua. Dengan menggunakan teknik korelasi product moment dan Spearman Brown untuk mencari koefisien keandalan yang sebenarnya yaitu dengan taraf signifikasi sebesar 5%. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada lampiran 10. 3. Teknik Statistik Sturges Dengan menggunakan teknik statistik Sturges dapat diketahui berapa besar respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran produk wafer Tango pada acara Indonesian Idol 2007
nilai maksimal − nilai minimal jumlah kelas
Interval =
Dalam hal ini kategori sebanyak 5 maka nilai maksimal setiap variabel = 5, dan nilai minimal setiap variabel = 1. Jadi interval kelasnya yaitu: Interval =
5 −1 = 0,8 5
Berdasarkan nilai interval kelas tersebut maka dapat dibuat rentang skala sebagai berikut: 1,00 – 1,80 = Respon konsumen sangat rendah
> 1,80 – 2,60 = Respon konsumen rendah > 2,60 – 3,40 = Respon konsumen cukup > 3,40 – 4,20 = Respon konsumen tinggi > 4,20 – 5,00 = Respon konsumen sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Berikut ini merupakan hasil penelitian dari data tabulasi kuesioner yang sudah dihitung rata-ratanya. (lampiran hal 11) 1.
Aspek Kesadaran (awareness) Pada aspek kesadaran rata-rata respon konsumen 4,04 maka dapat dipastikan bahwa respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada dalam kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa konsumen memiliki kesadaran yang tinggi terhadap wafer Tango yang menjadi sponsor dalam acara Indonesian Idol 2007.
2.
Aspek Pengetahuan (knowledge) Pada aspek pengetahuan rata-rata konsumen 3,668 maka respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada dalam kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa konsumen mengetahui informasi mengenai wafer Tango yang menjadi sponsor dalam acara Indonesian Idol 2007.
3.
Aspek kesukaan (liking) Pada aspek kesukaan rata-rata respon konsumen 3,7925 oleh karena itu respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran produk wafer Tango dapat dikategorikan pada respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
4,20 artinya bahwa konsumen menyukai karakteristik wafer Tango seperti rasa, warna kemasan, bentuk kemasan, maupun ukurannya. 4.
Aspek pilihan (preference) Pada aspek pilihan rata-rata respon konsumen 3,804 maka respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada dalam kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa konsumen lebih memilih wafer Tango daripada produk wafer dengan merek lain.
5.
Aspek keyakinan (conviction) Pada aspek keyakinan rata-rata respon konsumen 4,0775 maka respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada dalam kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa konsumen memiliki keyakinan yang tinggi bahwa rasa, macam, dan mutu wafer Tango memiliki nilai lebih dibanding wafer merek lain.
6.
Aspek pembelian (purchase) Pada aspek pembelian rata-rata respon konsumen 4,1464 maka respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada dalam kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa konsumen melakukan aksi pembelian terhadap wafer Tango.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Total rata-rata respon konsumen seluruh aspek adalah 3,92 maka secara keseluruhan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango pada acara Indonesian Idol 2007 dapat dikatakan respon konsumen tinggi artinya bahwa konsumen sadar bahwa terdapat wafer Tango dalam acara Indonesian Idol 2007, kemudian mengetahui karakteristik produk tersebut, kemudian konsumen menyukai karakteristik produk wafer Tango dan memilih wafer Tango saat menginginkan wafer selanjutnya konsumen merasa yakin pada produk pilihan mereka, kemudian konsumen melakukan aksi pembelian terhadap wafer Tango. 4. Pengujian Normalitas Data Sebelum melakukan analisis data untuk masalah kedua dan ketiga, dilakukan pengujian normalitas dari setiap data yang diperoleh. Setelah pengujian normalitas data dilakukan, maka langkah yang selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Pengujian normalitas data dilakukan pada setiap data yang diperoleh, yaitu aspek kesadaran, aspek pengetahuan, aspek kesukaan, aspek pemilihan, aspek keyakinan, aspek pembelian serta rata-rata total seluruh aspek yang diteliti. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji one sampel Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS versi 12. Adapun hasil pengujian normalitas data dari masing-masing data di atas adalah sebagai berikut: (lampiran 12).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
a. Aspek kesadaran Tabel 5.1. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters(a,b)
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
KESADARAN 100 4,0400 ,67610 ,116 ,078 -,116 1,164 ,133
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata respon terhadap aspek kesadaran ( x )4,0400, standar deviasi (S) 0,67610 ,. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov menghasilkan asymtot(Sig) 0,133 a) Ketentuan - Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal - Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal b) Keputusan - aspek kesadaran = probabilitas 0,133 > 0,05 berarti data berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
b. Aspek Pengetahuan Tabel 5.2. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PENGETAHUAN N
100
Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
3,6680
Std. Deviation
,66193
Absolute
,109
Positive
,068
Negative
-,109
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1,091 ,185
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,6680, standar deviasi (S) 0,66193. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov menghasilkan asymtot(Sig) 0,185 a) Ketentuan - Jika probabilitas > 0,05, maka maka distribusi data adalah normal - Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal b) Keputusan - aspek pengetahuan = probabilitas 0,185 > 0,05 berarti data berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
c. Aspek kesukaan Tabel 5.3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KESUKAAN 100
N Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute
3,7925 ,71955 ,113
Positive
,067
Negative
-,113
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1,135 ,152
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,7925, standar deviasi (S) 0,71955. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov menghasilkan asymtot(Sig) 0,152 a) Ketentuan - Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal - Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal b) Keputusan - aspek pengetahuan = probabilitas 0,152 > 0,05 berarti berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
d. Aspek pilihan Tabel 5.4. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PILIHAN 100
N Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
3,8040 ,73580 ,111 ,065 -,111 1,115 ,166
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,8040, standar deviasi (S) 0,73580. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov menghasilkan asymtot(Sig) 0,166 a) Ketentuan - Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal - Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal b) Keputusan - aspek pengetahuan = probabilitas 0,166 > 0,05 berarti data berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
e. Aspek keyakinan Tabel 5.5. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KEYAKINAN 100
N Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute
4,0775 ,58893 ,128
Positive
,067
Negative
-,128
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1,277 ,077
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 4,0775, standar deviasi (S) 0,58893. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov menghasilkan asymtot(Sig) 0,077 a) Ketentuan - Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal - Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal b) Keputusan - aspek pengetahuan = probabilitas 0,077 > 0,05 berarti data berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
f. Aspek pembelian Tabel 5.6. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PEMBELIAN 100
N Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute
4,1464 ,57358 ,116
Positive
,111
Negative
-,116
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1,156 ,138
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 4,1464, standar deviasi (S) 0,57358. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov menghasilkan asymtot(Sig) 0,138 a) Ketentuan - Jika probabilitas > 0,05, maka maka distribusi data adalah normal - Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal b) Keputusan - aspek pengetahuan = probabilitas 0,138 > 0,05 berarti data berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
g. Total respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango Tabel 5.7. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Total respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran merek produk Tango 100
N Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
3,9214 ,52004
Absolute
,088
Positive
,042
Negative
-,088
Kolmogorov-Smirnov Z
,884
Asymp. Sig. (2-tailed)
,415
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,9214, standar deviasi (S) 0,52004. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov menghasilkan asymtot(Sig) 0,415 a) Ketentuan - Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal - Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal b) Keputusan - aspek pengetahuan = probabilitas 0,415 > 0,05 berarti data berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
5. Uji Z Untuk menguji masing-masing variabel pada masalah 2 dan 3 tersebut digunakan pengujian uji Z. Pengujian uji Z digunakan karena sampel dalam penelitian ini termasuk sampel besar dengan jumlah sampel 100 orang. Sebelum menguji perbedaan respon konsumen secara keseluruhan maka uji Z dilakukan untuk menguji masing-masing variabel yang terdapat dalam model hirarki dampak antara lain:(lampiran 13 dan 14) a. Uji Z berdasarkan Jenis Kelamin 1. Aspek Kesadaran Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan jenis kelamin pada aspek kesadaran. a. Statistik deskriptif Tabel 5.8. Statistik deskriptif aspek kesadaran KESADARAN
Jenis Kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan
N 28 72
Mean 3,7743 4,1433
Std. Deviation ,65550 ,65978
Std. Error Mean ,12388 ,07776
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( x1 ) 3,7743 dengan deviasi standar (S1) 0,65550 dan skor rata-rata respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang adalah ( x 2 ) 4,1433 dengan deviasi standar (S2) 0,65978.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
b. Tes statistik Tabel 5.9. Test statistik uji Z Z Asymp. Sig. (2-tailed)
LAKI-LAKI - PEREMPUAN -2,516 ,013
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 2,516 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,013. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan pada aspek kesadaran dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,516) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon kesadaran konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen laki-laki. 2. Aspek Pengetahuan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan jenis kelamin pada aspek pengetahuan. a. Statistik deskriptif Tabel 5.10. Statistik deskriptif aspek pengetahuan PENGETAHUAN
Jenis Kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan
N 28 72
Mean 3,3714 3,7833
Std. Deviation ,57016 ,66269
Std. Error Mean ,10775 ,07810
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( x1 ) 3,3714 dengan deviasi standar (S1) 0,57016 dan skor rata-rata respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang adalah ( x 2 ) 3,7833 dengan deviasi standar (S2) 0,66269. b. Tes statistik Tabel 5.11. Test statistik Z LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -2,896 Asymp. Sig. (2-tailed) ,005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 2,896 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,005. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan pada aspek pengetahuan dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98 nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,896) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon pengetahuan konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
3. Aspek Kesukaan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan jenis kelamin pada aspek kesukaan. a. Statistik deskriptif Tabel 5.12. Statistik deskriptif aspek kesukaan T
KESUKAAN
Jenis Kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan
N 28 72
Mean 3,4732 3,9167
Std. Deviation ,74330 ,67527
Std. Error Mean ,14047 ,07958
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( x1 ) 3,4732 dengan deviasi standar (S1) 0,74330 dan skor rata-rata respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang adalah ( x 2 ) 3,9167 dengan deviasi standar (S2) 0,67527. b. Tes statistik Tabel 5.13. Tes statistik Z Z Asymp. Sig. (2-tailed)
LAKI-LAKI - PEREMPUAN -2,866 ,005
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 2,866 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,005. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
antara laki-laki dan perempuan pada aspek kesukaan dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,866) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon kesukaan konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen laki-laki. 4. Aspek pilihan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
berdasarkan jenis kelamin pada aspek pilihan.
wafer
Tango
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
a. Statistik deskriptif Tabel 5.14. Statistik deskriptif aspek pilihan PILIHAN
Jenis Kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan
N 28 72
Mean 3,4571 3,9389
Std. Deviation ,79974 ,66768
Std. Error Mean ,15114 ,07869
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( x1 ) 3,4571 dengan standar deviasi (S1) 0,79974 dan skor rata-rata respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang adalah ( x 2 ) 3,9389 dengan standar deviasi (S2) 0,66768. b. Tes statistik Tabel 5.15. Tes statistik Z Z Asymp. Sig. (2-tailed)
LAKI-LAKI - PEREMPUAN -3,062 ,003
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 3,062 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,003. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan pada aspek pilihan dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (3,062) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon pilihan konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen laki-laki. 5. Aspek Keyakinan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan jenis kelamin pada aspek keyakinan. a. Statistik deskriptif Tabel 5.16. Statistik deskriptif aspek keyakinan
KEYAKINAN
Jenis Kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan
N 28 72
Mean 3,8661 4,1597
Std. Deviation ,66138 ,54110
Std. Error Mean ,12499 ,06377
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( x1 ) 3,8661 dengan deviasi standar (S1) 0,66138 dan skor rata-rata respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang ( x 2 ) 4,1597 dengan deviasi standar (S2) 0,54110. b. Tes statistik Tabel 5.17. Tes statistik Z Z Asymp. Sig. (2-tailed)
LAKI-LAKI - PEREMPUAN -2,286 ,024
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 2,286 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,024. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan pada aspek keyakinan dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984, Jadi, Zhitung (2,286) ≥ Ztabel (1,984) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon keyakinan konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen laki-laki. 6. Aspek Pembelian Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan jenis kelamin pada aspek pembelian. a. Statistik deskriptif Tabel 5.18. Statistik deskriptif aspek pembelian PEMBELIAN
Jenis Kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan
N 28 72
Mean 3,9514 4,2222
Std. Deviation ,61399 ,54273
Std. Error Mean ,11603 ,06396
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( x1 ) 3,9514 dengan deviasi standar (S1) 0,61399 dan skor rata-rata respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang adalah ( x 2 ) 4,2222 dengan deviasi standar (S2) 0,54273.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
b. Tes statistik Tabel 5.19. Tes statistik Z Z Asymp. Sig. (2-tailed)
LAKI-LAKI - PEREMPUAN -2,159 ,033
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 2,159 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,033. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan pada aspek pembelian dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,159) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon pembelian konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen laki-laki. 7. Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari model hirarki dampak Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan jenis kelamin apabila ditinjau dari model hirarki dampak. a. Statistik deskriptif Tabel 5.20. Statistik deskriptif model hirarki dampak
Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari model hirarki dampak
Jenis Kelamin 1 Laki-laki
2 Perempuan
Std. Error Mean
N
Mean
Std. Deviation
28
3,6489
,51977
,09823
72
4,0274
,48341
,05697
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( x1 ) 3,6489 dengan deviasi standar (S1) 0,51977 dan skor rata-rata respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang adalah ( x 2 ) 4,0274 dengan deviasi standar (S2) 0,48341.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
b. Tes statistik Tabel 5.21. Tes statistik Z Z Asymp. Sig. (2-tailed)
LAKI-LAKI - PEREMPUAN -3,442 ,001
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 3,442 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan ditinjau dari hirarki dampak dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (3,442) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon kesadaran konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen laki-laki. b. Uji Z berdasarkan Tingkat Pendidikan 1. Aspek Kesadaran Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek kesadaran. a. Statistik deskriptif Tabel 5.22. Statistik deskriptif aspek kesadaran KESADARAN
Tingkat pendidikan 1 SMA/SMK 2 Mahasiswa
N 21 79
Mean 3,4452 4,1981
Std. Deviation ,83830 ,52861
Std. Error Mean ,18293 ,05947
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah ( x1 ) 3,4452 dengan deviasi standar (S1) 0,83830 dan skor ratarata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang adalah ( x 2 ) 4,1981 dengan deviasi standar (S2) 0,52861.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
b. Tes statistik Tabel 5.23. Tes statistik Z Z Asymp. Sig. (2-tailed)
SMA/SMK - MAHASISWA -5,070 ,000
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 5,070 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek kesadaran dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (5,070) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar SMA/SMK
berbeda
dengan
besar
respon
konsumen
mahasiswa. Dalam hal ini respon kesadaran konsumen mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar SMA/SMK. 2. Aspek Pengetahuan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek pengetahuan. a. Statistik deskriptif Tabel 5.24. Statistik deskriptif aspek pengetahuan
PENGETAHUAN
Tingkat pendidikan 1 SMA/SMK
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
21
3,3619
,82370
,17975
2 Mahasiswa
79
3,7494
,59180
,06658
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah ( x1 ) 3,3619 dengan deviasi standar (S1) 0,82370 dan skor ratarata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang adalah ( x 2 ) 3,7494 dengan deviasi standar (S2) 0, 59180. b. Tes Statistik Tabel 5.25. Tes Statistik Z Z Asymp. Sig. (2-tailed)
SMA/SMK - MAHASISWA -2,443 ,016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 2,443 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,016. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek pengetahuan dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,443) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar SMA/SMK
berbeda
dengan
besar
respon
konsumen
mahasiswa. Dalam hal ini respon pengetahuan konsumen mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar SMA/SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
3. Aspek Kesukaan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek kesukaan. a. Statistik deskriptif Tabel 5.26. Statistik deskriptif aspek kesukaan KESUKAAN
Tingkat pendidikan 1 SMA/SMK 2 Mahasiswa
N 21 79
Mean 3,5000 3,8703
Std. Deviation ,90830 ,64532
Std. Error Mean ,19821 ,07260
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah ( x1 ) 3,5000 dengan deviasi standar (S1) 0,90830 dan skor ratarata respon responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang adalah ( x 2 ) 3,8703 dengan deviasi standar (S2) 0,64532 b. Tes statistik Tabel 5.27. Tes statistik Z SMA/SMK - MAHASISWA Z -2,133 Asymp. Sig. (2-tailed) ,035
Tabel
tes
statistik
di
atas
menunjukkan
hasil
perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 2,133 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,035. Hasil ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
menunjukkan
ada
perbedaan
respon
antara
pelajar
SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek kesukaan dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara
lain
yang
dapat
dilakukan
adalah
membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,133) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya
besar
respon
konsumen pelajar SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen mahasiswa. Dalam hal ini respon kesukaan konsumen
mahasiswa
lebih
tinggi
daripada
respon
konsumen pelajar SMA/SMK. 4. Aspek Pilihan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek pilihan.
wafer
Tango
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
a. Statistik deskriptif Tabel 5.28. Statistik deskriptif aspek pilihan N
Mean
PILIHAN
Tingkat pendidikan 1 SMA/SMK
Std. Deviation
Std. Error Mean
21
3,4095
,94758
,20678
T
2 Mahasiswa
79
3,9089
,63553
,07150
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah ( x1 )3,4095 dengan deviasi standar (S1) 0,94758 dan skor ratarata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang adalah ( x 2 ) 3,9089 dengan deviasi standar (S2) 0,63553. b. Tes statistik Tabel 5.29. Tes statistik Z Z Asymp. Sig. (2-tailed)
SMA/SMK - MAHASISWA -2,863 ,005
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 2,863 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,005. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek pilihan dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,863) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya
besar
respon
konsumen
pelajar SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen mahasiswa. Dalam hal ini respon pilihan konsumen mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar SMA/SMK. 5. Aspek Keyakinan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek keyakinan. a. Statistik deskriptif Tabel 5.30. Statistik deskriptif aspek keyakinan
KEYAKINAN
T
Tingkat pendidikan 1 SMA/SMK 2 Mahasiswa
N 21 79
Mean 3,7500 4,1646
Std. Deviation ,80234 ,48847
Std. Error Mean ,13153 ,05496
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah ( x1 ) 3,7500 dengan deviasi standar (S1) 0,80234 dan skor ratarata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang adalah ( x 2 ) 4,1646 dengan deviasi standar (S2) 0, 48847. b. Tes statistik Tabel 5.31. Tes statistik Z SMA/SMK MAHASISWA Z
-2,979
Asymp. Sig. (2-tailed)
,004
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 2,979 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,004. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek keyakinan dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel) Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,979) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima dan Ho ditolak. SMA/SMK
Artinya besar respon konsumen pelajar
berbeda
dengan
besar
respon
konsumen
mahasiswa. Dalam hal ini respon keyakinan konsumen mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar SMA/SMK. 6. Aspek Pembelian Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek pembelian. a. Statistik deskriptif Tabel 5.32. Statistik deskriptif aspek pembelian
PEMBELIAN
Tingkat pendidikan 1 SMA/SMK
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
21
4,0619
,60276
,13153
2 Mahasiswa
79
4,1689
,56743
,06384
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah ( x1 ) 4,0619 dengan standar deviasi (S1) 0,60276 dan skor rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang adalah ( x 2 ) 4,1689 dengan standar deviasi (S2) 0, 56743. b. Tes statistik Tabel 5.33. Tes statistik Z Asymp. Sig. (2-tailed)
SMA/SMK MAHASISWA -,758 ,450
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 0,758 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,450. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek pembelian dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (0,758) < Ztabel (1,984), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar SMA/SMK sama dengan besar respon konsumen mahasiswa. Dalam hal ini respon pembelian konsumen mahasiswa sama dengan respon konsumen pelajar SMA/SMK. 7. Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari model hirarki dampak Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon konsumen
terhadap
komunikasi
pemasaran
wafer
Tango
berdasarkan tingkat pendidikan apabila ditinjau dari model hirarki dampak. a. Statistik deskriptif Tabel 5.34. Statistik deskriptif model hirarki dampak
Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari model hirarki dampak
Tingkat pendidikan 1 SMA/SMK
2 Mahasiswa
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
21
3,5881
,69487
,15163
79
4,0100
,42612
,04794
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah ( x1 ) 3,5881 dengan deviasi standar (S1) 0,69487 dan skor rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang adalah ( x 2 ) 4,0100 dengan deviasi standar (S2) 0, 42612. b. Tes statistik Tabel 5.35. Tes statistik Z SMA/SMK MAHASISWA -3,486
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
,001
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar 3,486 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa ditinjau dari model hirarki dampak dengan taraf nyata 5% (0,05). Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah: 1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel (Ztabel) 2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel (Ztabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai df yaitu df = (n1 + n 2 ) - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (3,486) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar SMA/SMK
berbeda
dengan
besar
respon
konsumen
mahasiswa. Dalam hal ini respon kesadaran konsumen mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar SMA/SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
B. Pembahasan Tabel berikut merupakan rekapitulasi dari hasil analisis data di atas. Tabel 5.36. Rekapitulasi hasil analisis No 1
2
3
4
5
6
7
Aspek Kesadaran
Antara Laki-laki -
Keterangan Beda, respon perempuan lebih tinggi
Perempuan
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
Mahasiswa
dari respon SMU/SMK
Laki-laki -
Beda, respon perempuan lebih tinggi
Perempuan
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
Mahasiswa
dari respon SMU/SMK
Laki-laki -
Beda, respon perempuan lebih tinggi
Perempuan
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
Mahasiswa
dari respon SMU/SMK
Laki-laki -
Beda, respon perempuan lebih tinggi
Perempuan
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
Mahasiswa
dari respon SMU/SMK
Laki-laki -
Beda, respon perempuan lebih tinggi
Perempuan
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
Mahasiswa
dari respon SMU/SMK
Laki-laki -
Beda, respon perempuan lebih tinggi
Perempuan
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Tidak beda, respon mahasiswa dan
Mahasiswa
SMU/SMK sama
Model Hirarki
Laki-laki -
Beda, respon perempuan lebih tinggi
Dampak
Perempuan
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
Mahasiswa
dari respon SMU/SMK
Pengetahuan
Kesukaan
Pilihan
Keyakinan
Pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Sesuai dengan hasil penelitian didapat bahwa respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak baik berdasarkan jenis kelamin maupun tingkat pendidikan menunjukkan adanya perbedaan besar respon. Penyebab perbedaan besar respon tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Perbedaan besar respon antara laki-laki dan perempuan Ditinjau dari segi fisik, perempuan memiliki variasi pandangan dari retina mata yang membantu mereka dalam menjelaskan warna secara detil. Selain itu perempuan memiliki pandangan mengenai sekitarnya lebih luas daripada laki-laki. Pandangan perempuan dapat melihat hampir 180° apa saja yang terdapat didepannya. Sedangkan laki-laki memiliki pandangan seperti terowongan, mata seorang laki-laki lebih besar dari mata seorang perempuan dan otak laki-laki membentuk mereka untuk memiliki tipe pandangan seperti sebuah terowongan yang jauh dimana mereka dapat melihat dengan jelas dan akurat yang ada didepan mereka secara langsung baik pada jarak dekat ataupun jarak jauh, hampir seperti teropong. Jika dikaitkan dengan respon terhadap iklan wafer Tango sebagai sponsor dalam Indonesian Idol 2007, iklan tersebut berupa peletakan sebuah produk di atas meja juri Indonesian Idol 2007. Dengan demikian pada saat kamera mengambil gambar juri saat memberikan komentar pandangan penonton dihadapkan pada banyak hal, diantaranya juri dan apa yang terdapat di sekitar juri, sesuai penjelasan diatas bahwa perempuan selain melihat juri yang sedang memberi komentar, perempuan juga melihat apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
yang ada di sekitar juri seperti wafer Tango yang diletakkan diatas meja, selain itu didukung dengan warna kemasan wafer Tango yang cerah dan mencolok dimana warna-warna tersebut merupakan warna yang disukai oleh perempuan. Sedangkan pandangan laki-laki hanya fokus pada komentar juri saja, oleh sebab itulah besar respon terhadap iklan produk Tango pun menjadi berbeda. 2. Perbedaan besar respon antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa Berdasarkan analisis data di atas terlihat bahwa respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak berbeda menurut tingkat pendidikannya. Konsumen mahasiswa memiliki respon lebih tinggi dari konsumen pelajar SMA/SMK. Perbedaan besar respon tersebut dapat disebabkan karena pada umumnya mahasiswa lebih memiliki kekritisan dalam mengobservasi lingkungannya, hal itu didukung oleh tugas-tugas mahasiswa yang menuntut daya kekritisan yang tinggi dibanding dengan pelajar SMA/SMK. Oleh karena itu mahasiswa lebih mampu memproses sebuah informasi untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan uraian-uraian sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Besar respon konsumen ditinjau dari model hirarki dampak Dengan menggunakan statistik Sturges rata-rata respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran sebesar 3,92 dari skala 1 sampai dengan 5 maka respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango dikategorikan respon konsumen tinggi karena interval untuk respon konsumen tinggi adalah antara >3,40 sampai dengan 4,20. oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran yang disampaikan oleh perusahaan dapat dikatakan berhasil. 2. Perbedaan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak berdasarkan jenis kelamin. Dari hasil pengujian SPSS nilai Zhitung (3,442) > Ztabel (1,984), dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan dimana besar respon konsumen perempuan lebih tinggi daripada besar respon konsumen laki-laki. Dengan kata lain perempuan dapat merespon dengan baik komunikasi pemasaran
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
wafer Tango sehingga tujuan komunikasi periklanan tersebut dapat tercapai. 3. Perbedaan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak berdasarkan tingkat pendidikan. Dari hasil pengujian SPSS nilai Zhitung (3,486) > Ztabel (1,984), dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar SMU/SMK berbeda dengan besar respon konsumen mahasiswa dimana besar respon konsumen mahasiswa lebih tinggi daripada besar respon konsumen pelajar SMU/SMK. Konsumen mahasiswa dapat mengerti dengan baik pesan dari komunikasi pemasaran yang disampaikan oleh perusahaan, sehingga menimbulkan kesadaran akan produk wafer Tango.
B. Saran Saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada pihak perusahaan adalah: 1. Sesuai dengan hasil penelitan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua bahwa besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan dimana besar respon konsumen perempuan lebih tinggi jika dibanding besar respon konsumen laki-laki. Apabila dilakukan penelitian yang sama di tempat yang berbeda dan hasil penelitian tersebut sama dengan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
sebelumnya maka perusahaan dapat memilih alternatif iklan yang mampu menstimulus respon baik itu perempuan maupun laki-laki, misalnya dalam pemilihan warna, bentuk, ukuran, kekontrasan dengan apa yang ada dibelakang produk tersebut juga gerakan karena stimulus yang bergerak menarik perhatian lebih besar daripada stimulus yang diam. 2. Berdasarkan analisis data untuk menjawab rumusan masalah yang kedua bahwa besar respon konsumen pelajar SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen mahasiswa dimana besar respon konsumen mahasiswa lebih tinggi daripada besar respon konsumen pelajar SMA/SMK. Apabila dilakukan penelitian yang sama di tempat yang berbeda dan hasil penelitian tersebut sama dengan penelitian sebelumnya maka perusahaan dapat memilih media periklanan yang lebih dapat membangkitkan kesadaran konsumen pelajar SMA/SMK misalnya menjadi sponsor dalam acara yang diadakan oleh sekolah, program beasiswa juga berbagai macam perlombaan karya ilmiah.
C. Keterbatasan penelitian 1. Bahan Bacaan Dikarenakan keterbatasan bahan bacaan yang sudah diterjemahkan dalam bentuk buku, penulis harus mengambil dari website tertentu yang kebanyakan tertulis dalam bahasa Inggris oleh karena itu penulis selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
harus mencari juga harus menerjemahkan sendiri supaya mengerti isi wacana tersebut sehingga dapat digunakan sebagai landasan teori. 2. Lokasi penelitian Pada awalnya penulis menentukan lima lokasi yang akan dijadikan untuk tempat penelitian namun pada kenyataannya hanya ada tiga buah lokasi yang bersedia untuk dijadikan lokasi penelitian, alasan dipilihnya lokasi tersebut antara lain memiliki karakteristik konsumen yang kurang lebih sama, dengan berkurangnya lokasi penelitian maka terdapat beberapa titik lokasi supermarket di Kodya Yogyakarta menjadi kurang terwakili. 3. Responden Keterbatasan penelitian yang terkait dengan responden adalah peneliti tidak dapat mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden murni dan jujur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998.. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Analisis. Jakarta: Rineka Cipta. Arnold, E., Prince, L., and Zinkhan, G. 2002. Consumers. New York: McgrawHill. Basu, Swastha. 1984. Azas-azas marketing. Yogyakarta: Liberty. Belch, George E, and Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion; an Integrated Marketing Communications Perspective_6th edition. New York: Mcgraw-Hill Braun-La Tour, Kathryn.A and La-tour, Michael. S. 2004. Assessing the long term impact of a consistent advertising campaign on consumer memory, summer 2004. (findarticles.com). Chan, Yun Y, Kim K. and Stout, Patricia A. (2004) Assesing the e effect of animation in online banner ad; Hierarchy of effect model, Dikutip dari Jurnal of Interactive Advertising. (www.jiad.org) Consoli, J (2006) 80% TV Viewers approve product placement. Diambil dari: www.mediaweek.com. th
Cooper, D.R., & Schlinder. (2000). Business Research Method. 7 Edition. NewYork: Mcgraw-Hill Delicacies. 2007. Tango. Diambil dari www.ot.co.id Durianto, D., Sugiarto, Durdjaja, A.W., dan Supratikno, H. 2003. Invasi pasar dengan iklan yang efektif: strategi, program dan teknik pengukuran. Jakarta: penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Duffy, Jonathan (2005). Well Placed. Diambil dari http://news.bbc.co.uk/1/hi/magazine/4391955.stm Engel, F.J., Blackwell R.D., & Miniard Paul.W. (1995). Perilaku Konsumen. (Budijanto, Alih Bahasa). Jilid II. Edisi keenam. Jakarta: Binarupa Aksara. (Buku asli diterbitkan tahun 1993) Fill, Christ.1995. Marketing Communication: Framework, theories and applications. London: Prentice Hall.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jalleh, G, Donovan, RJ, Giles Yorti B., and Holman, D’arcy J (2002) Sponsorship; impact on brand awareness and brand attitude. Dikutip dari SMQ/vol.III/No.1/spring 2002. www.cbrcc.curtin.edu.au/geoffrey_jalleh.htm Jefkins, Frank F. 1982. Introduction to Marketing and Public Relation. London: Macmillan Press Ltd. Gibson, Kendis. 2004. Advertising crossing over into TV Show. Diambil dari www.cnn.com Hadi, Sutrisno. 1983. Statistik. Jilid 2. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Herfanda, Ahmadun Yosi (2005) Jamur “reality show” diambil dari www.republika.co.id Indonesian Idol 2007. diambil dari www. fremantlemedia.com Johannes, Amy. 2006. TV Placement www.promomagazine.com
overtakes
film.
Diambil
dari
Kinley, L. and Sapolsky, B. (2005). Product Placement. Diambil dari http://comm2.fsu.edu/faculty/comm/sapolsky/research/product placement.doc Kotler, P dan Armstrong, G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran-edisi ke 8, jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Malhotra, Naresh K. 2004. Marketing Research: An Applied Orientation 4th edition. New Jersey: Pearson Education International, Inc. Moore, Frazier. (2005). Product placement infiltrates TV show. Diambil dari http://www.commercialalert.org/issuesarticles.php?article_id=761&subcategory_id=79&category=1 Moser, H. R., Bryant, L and Sylvester, K. 2000. Product Placement as a marketing tool in film and television. Diambil dari www.nssa.us Nedurgadi, P., Mitchel, Andrew A., and Berger, Ida E. 2005. Framework for Understanding the effect of advertising exposure choice. Diambil dari www.questra.com Schram, Wilbur. 1970. Mass Communication University of Illinois. Urbana Siahaan, Muti (2005) Reality Show, diambil dari www.kompas.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Subroto, Asto.(2002). Mengukur efektifitas iklan: Iklan baik tidak selalu menjual.(bagian 2). Dikutip dari Majalah kapital Vol III/13, Mei 2002. Diambil dari http://www.mars-e.com/x-col-313.htm ____________. (2002). Mengukur efektifitas iklan : Basisnya adalah advertisment objective (bagian 3) Dikutip dari Majalah kapital Vol.III/14, juni 2002. Diambil dari http://www.mars-e.com/x-col-314.htm
_____________. (2002). Mengukur efektifitas iklan : Respons terhadap iklan (bagian 4) Dikutip dari majalah kapital Vol III / 15, Agustus 2002. Diambil dari : http://www.mars-e.com/x-col-315.htm. _____________. (2002). Mengukur efektifitas iklan : Adu posting (bagian 5). Dikutip dari majalah kapital Vol.III / 16, Agustus 2002. Diambil dari : http://www.mars-e.com/x-col-316.htm. _____________. (2002) Mengukur efektifitas iklan : peningkatan penjualan hanya salah satu ukuran (bagian 6). Dikutip dari majalah kapital Vol.III / 117, september 2002. Diambil dari : http://www.mars-e.com/x-col317.htm. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Sugiyono. 1999. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan pertama. Bandung: Alfabeta Soehardi Sigit, Pengantar Metodologi Penelitian Sosial – Bisnis – Manajemen, Lukman Offset, Yogyakarta, 1999. Soerjabrata, Soemadi. 1980. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: penerbit Rake Press. Peter, J.P dan Olson, J.C. 1996. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran – edisi ke 4, jilid 1. Jakarta: Erlangga. __________________________. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran – edisi ke 4, jilid 2. Jakarta: Erlangga. Umar, Husein. 2000. Riset Pasar dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wells, W. D. and Prensky, D. 1996. Consumer Behavior. New York: John Willey and sons, Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wikipedia Indonesia. 2005. www.wikipedia.com
Reality
Show
Indonesia.
Diambil
Wikipedia Indonesia. 2007. Supermarket. Diambil dari: www.wikipedia.org
dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pedoman wawancara Wawancara kepada supermarket tempat penelitian dilaksanakan. 1. Apa nama supermarket tempat penelitian dilaksanakan? 2. Dimanakah alamat supermarket tempat penelitian dilaksanakan? 3. Siapakah nama pemilik supermarket? 4. Pada tahun berapakah berdirinya supermarket? 5. Seperti apakah struktur organisasi supermarket yang menjadi tempat penelitian? 6. Berapakah jumlah karyawan yang bekerja di supermarket? 7. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung pria dibandingkan pengunjung wanita yang datang ke supermarket setiap harinya? 8. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung Mahasiswa dibandingkan pengunjung SMU yang datang ke supermarket setiap harinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kuesioner Bagian I
Data Pribadi Responden Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang paling sesuai dengan Anda.
No. Responden
:
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Perempuan
Tingkat Pendidikan
:
SMA
SMK
Mahasiswa
Kuesioner Bagian II Respon Konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango Petunjuk
: Berilah tanda (√) Pada salah satu kolom jawaban yang Anda pilih
Keterangan
:Sangat Setuju
SS
Setuju
S
Ragu-ragu
R
Tidak Setuju
TS
Sangat tidak setuju
STS
NO
PERNYATAAN
SS
A. Kesadaran (awareness) 1.
Anda dapat menyebutkan merek makanan ringan berjenis wafer yang terletak di meja juri Indonesian idol 2007.
2.
Anda
memperhatikan
produk
wafer
yang
diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007. 3.
Anda dapat mengingat merek produk wafer yang
S
R
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007. 4.
Anda dapat melihat logo produk wafer yang diletakkan di meja juri Indonesian Idol 2007.
5.
Anda secara langsung teringat akan produk wafer TANGO saat Anda ingin membeli makanan ringan berjenis wafer.
6.
Anda sadar bahwa makanan ringan TANGO menjadi sponsor dalam acara Indonesian Idol 2007. B. Pengetahuan (knowledge)
1.
Anda mengetahui bahwa produk yang diletakkan diatas meja juri Indonesian Idol 2007 adalah produk TANGO.
2.
Anda mengetahui bahan yang digunakan untuk membuat wafer TANGO.
3.
Anda mengetahui macam rasa dari Produk TANGO
hanya
dengan
melihat
warna
kemasannya. 4.
Anda mengetahui berbagai macam rasa produk TANGO yang diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.
5.
Anda mengetahui bahwa wafer TANGO sesuai dengan selera Anda. C. kesukaan (liking)
1.
Anda menyukai rasa dari produk makanan ringan TANGO yang diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.
2.
Anda menyukai kemasan dari produk wafer TANGO yang diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Anda menyukai wafer TANGO karena tersedia dalam berbagai ukuran.
4.
Anda menyukai kemasan produk wafer TANGO karena warnanya khas dan menarik. D. Pemilihan (preference)
1.
Anda menempatkan wafer TANGO sebagai pilihan utama saat Anda ingin membeli produk wafer.
2.
Anda tetap memilih wafer TANGO walaupun ada produk wafer merek lain yang harganya lebih murah.
3.
Anda memilih produk wafer TANGO karena rasa wafer TANGO lebih enak dari produk wafer merek lainnya.
4.
Anda memilih wafer TANGO karena rasa wafer TANGO lebih renyah dari produk wafer merek lainnya.
5.
Anda memilih produk wafer TANGO karena rasanya lebih sesuai dengan selera Anda. E. Keyakinan (conviction)
1.
Anda yakin bahwa produk wafer TANGO aman untuk dikonsumsi.
2.
Anda yakin bahwa produk wafer TANGO rasanya lebih enak dibandingkan produk wafer lainnya.
3.
Anda yakin bahwa wafer TANGO memiliki berbagai
macam
rasa
dibandingkan
dengan
produk wafer merek lainnya 4.
Anda yakin bahwa wafer TANGO bermutu tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Pembelian (purchase) 1.
Anda pernah membeli wafer TANGO.
2.
Anda mudah mendapatkan wafer TANGO saat Anda ingin melakukan pembelian produk tersebut.
2.
Anda melakukan pembelian lebih dari satu kali produk wafer TANGO.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STRUKTUR ORGANISASI MATAHARI SUPERMARKET (FOODMART)
STORE MANAGER
ASS.STORE MANAGER
SUPERVISOR
SUPERVISOR
ASS.STORE MANAGER
SUPERVISOR
PRAMUNIAGA
SUPERVISOR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STRUKTUR ORGANISASI HERO SUPERMARKET
STORE MANAGER
ASS.STORE MANAGER
SUPERVISOR
SUPERVISOR
ASS.STORE MANAGER
SUPERVISOR
SUPERVISOR
PRAMUNIAGA
SUPERVISOR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STRUKTUR ORGANISASI GARDENA SUPERMARKET
KEPALA DEPARTEMEN
ASS.KEPALA DEPARTEMEN KEPALA COUNTER
ASS.KEPALA DEPARTEMEN KEPALA COUNTER
KEPALA COUNTER
PRAMUNIAGA
KEPALA COUNTER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pedoman wawancara 1. Apa nama supermarket tempat penelitian dilaksanakan? 2. Dimanakah alamat supermarket tempat penelitian dilaksanakan?. 3. Siapakah nama pemilik supermarket? 4. Pada tahun berapakah berdirinya supermarket? 5. Seperti apakah struktur organisasi supermarket yang menjadi tempat penelitian? 6. Berapakah jumlah karyawan yang bekerja di supermarket? 7. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung pria dibandingkan pengunjung wanita yang datang ke supermarket setiap harinya? 8. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung Mahasiswa dibandingkan pengunjung Pelajar SMA yang datang ke supermarket setiap harinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kuisioner Bagian I
Data Pribadi Responden Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang paling sesuai dengan Anda.
No. Responden
:
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Perempuan
Tingkat Pendidikan
:
SMA
SMK
Mahasiswa
Kuisioner Bagian II Respon Konsumen terhadap komunikasi pemasaran merek produk wafer Tango Petunjuk
: Berilah tanda (√) Pada salah satu kolom jawaban yang Anda pilih
Keterangan
:Sangat Setuju
SS
Setuju
S
Ragu-ragu
R
Tidak Setuju
TS
Sangat tidak setuju
STS
NO
PERNYATAAN
SS
A. Kesadaran (awareness) 1.
Anda dapat menyebutkan merek makanan ringan berjenis wafer yang terletak di meja juri Indonesian idol 2007.
2.
Anda
memperhatikan
produk
wafer
yang
diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007. 3.
Anda dapat mengingat produk wafer yang
S
R
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007. 4.
Anda dapat melihat logo merek wafer yang diletakkan di meja juri Indonesian Idol 2007.
5.
Anda secara langsung teringat akan produk wafer TANGO saat Anda ingin membeli makanan ringan berjenis wafer.
6.
Anda sadar bahwa makanan ringan TANGO menjadi sponsor dalam acara Indonesian Idol 2007. B. Pengetahuan (knowledge)
1.
Anda mengetahui bahwa produk yang diletakkan diatas meja juri Indonesian Idol 2007 adalah produk TANGO.
2.
Anda mengetahui bahan yang digunakan untuk membuat wafer TANGO.
3.
Anda mengetahui macam rasa dari produk TANGO
hanya
dengan
melihat
warna
kemasannya. 4.
Anda mengetahui berbagai macam rasa produk TANGO yang diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.
5.
Anda mengetahui bahwa wafer TANGO sesuai dengan selera Anda. C. kesukaan (liking)
1.
Anda menyukai rasa dari produk makanan ringan TANGO yang diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.
2.
Anda menyukai kemasan dari produk wafer TANGO yang diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.
3.
Anda menyukai wafer TANGO karena tersedia dalam berbagai ukuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Anda menyukai kemasan produk wafer TANGO karena warnanya khas dan menarik. D. Pemilihan (preference)
1.
Anda menempatkan produk wafer TANGO sebagai pilihan utama saat Anda ingin membeli produk wafer.
2.
Anda tetap memilih produk wafer TANGO walaupun ada produk wafer merek lain yang harganya lebih murah.
3.
Anda memilih produk TANGO karena rasa produk wafer TANGO lebih enak dari produk wafer merek lainnya.
4.
Anda memilih produk TANGO karena rasa produk wafer TANGO lebih renyah dari produk wafer merek lainnya.
5.
Anda memilih produk wafer TANGO karena rasanya lebih sesuai dengan selera Anda. E. Keyakinan (conviction)
1.
Anda yakin bahwa produk makanan ringan TANGO aman untuk dikonsumsi.
2.
Anda yakin bahwa produk makanan ringan TANGO rasanya lebih enak dibandingkan produk wafer lainnya.
3.
Anda yakin bahwa produk wafer TANGO memiliki berbagai macam rasa dibandingkan dengan produk wafer merek lainnya
4.
Anda yakin bahwa produk wafer TANGO bermutu tinggi. F. Pembelian (purchase)
1.
Anda pernah membeli produk wafer TANGO.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Anda mudah mendapatkan wafer TANGO saat Anda ingin melakukan pembelian produk tersebut.
2.
Anda melakukan pembelian lebih dari satu kali produk wafer TANGO.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Hasil Tabulasi Kuesioner Kesadaran Jenis Kelamin Tk. Pendidikan ASP1.1 ASP1.2 ASP1.3 ASP1.4 ASP1.5 ASP1.6 rata-rata 2 2 5 5 5 5 4 5 4,83 2 2 4 5 5 5 5 4 4,67 2 2 4 5 5 5 4 4 4,50 2 2 4 5 4 4 4 5 4,33 2 2 4 5 4 4 4 4 4,17 2 2 3 3 3 3 4 3 3,17 2 2 4 5 5 4 4 4 4,33 2 2 5 4 5 4 4 4 4,33 2 2 4 5 5 5 4 5 4,67 2 2 4 4 5 5 5 4 4,50 2 2 4 5 5 4 4 5 4,50 2 2 4 4 4 5 5 5 4,50 2 2 5 5 4 4 4 5 4,50 2 2 4 4 4 4 5 3 4,00 2 2 4 5 4 3 3 4 3,83 1 2 5 4 4 5 4 4 4,33 1 2 3 4 4 4 3 4 3,67 1 2 4 4 4 4 2 3 3,50 1 2 4 4 3 3 4 4 3,67 1 2 4 4 4 4 5 3 4,00 2 1 4 4 4 3 4 5 4,00 2 1 5 5 5 5 5 5 5,00 2 1 3 3 3 3 4 3 3,17 2 1 5 2 2 2 5 5 3,50 2 1 4 4 4 3 5 4 4,00 1 1 2 3 4 3 4 3 3,17 1 1 4 3 4 3 1 4 3,17 1 1 3 4 1 4 2 3 2,83 1 1 2 4 2 2 2 4 2,67 1 1 4 3 4 4 3 4 3,67 2 2 4 3 4 4 2 5 3,67 2 2 4 4 4 4 3 4 3,83 2 2 4 4 5 5 4 4 4,33 2 2 4 4 4 4 5 5 4,33 2 2 4 4 4 4 5 3 4,00 2 2 5 5 5 5 4 5 4,83 2 2 5 5 5 5 5 5 5,00 2 2 5 5 5 5 4 5 4,83 2 2 4 4 4 4 4 5 4,17 2 2 4 4 4 4 4 4 4,00 2 2 4 4 4 4 3 4 3,83 2 2 4 4 4 4 3 5 4,00 2 1 4 2 3 5 3 4 3,50 2 2 5 5 5 3 5 5 4,67 2 2 4 4 4 3 5 5 4,17 2 2 5 5 5 5 4 5 4,83 2 2 5 4 4 4 5 5 4,50 2 2 4 2 4 4 2 5 3,50 2 2 5 5 5 3 4 5 4,50 2 1 1 1 1 1 1 1 1,00 2 2 3 5 5 3 5 4 4,17 2 2 4 4 4 4 4 4 4,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 TOTAL RATA-TATA
4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 5 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 2 4 3
4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 5 4 5 5 4 5 3 4 3 4 4 2 3 4 5 4 5 2 3 4 3 2 2 4 3 3 4 2 4 3
4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 5 3
3 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 4 3 3 5 5 3 2 4 5 5 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 3
4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 3 2 4 5 2 4 4 4 5 5 4 4 2 5 4 4 2 4 4 5 4 3 4 5 5 4 3 4 4 3 2 3 5 4 2 2 4 3
4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 2 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 4 3 5 5 5 4 3 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 2 4 4
3,83 4,50 4,00 4,50 4,17 4,67 5,00 4,33 4,50 4,83 4,33 4,33 4,50 4,83 2,67 4,67 4,50 4,17 5,00 4,17 4,83 4,83 3,50 5,00 3,83 4,00 3,17 4,00 4,17 3,67 3,67 3,33 4,50 4,83 5,00 3,33 2,83 4,17 3,17 3,50 3,00 3,83 4,00 3,83 3,50 2,67 4,33 3,17 4,04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengetahuan Kesukaan ASP2.1 ASP2.2 ASP2.3 ASP2.4 ASP2.5 rata-rata ASP3.1 ASP3.2 ASP3.3 ASP3.4 rata-rata 5 3 4 4 4 4,00 5 4 4 4 4,25 4 3 4 5 4 4,00 4 4 5 4 4,25 4 3 4 3 4 3,60 4 4 4 4 4,00 4 3 4 4 4 3,80 4 4 4 3 3,75 4 3 4 4 4 3,80 4 4 4 4 4,00 3 1 1 1 2 1,60 3 2 2 2 2,25 4 3 3 4 3 3,40 4 3 3 3 3,25 5 4 3 4 4 4,00 4 4 4 4 4,00 5 5 4 4 4 4,40 4 4 3 4 3,75 4 3 4 4 4 3,80 5 3 3 4 3,75 5 3 4 5 5 4,40 5 5 4 5 4,75 5 3 4 4 5 4,20 5 4 4 5 4,50 5 4 5 5 5 4,80 4 5 5 5 4,75 4 4 4 4 4 4,00 3 3 3 3 3,00 5 3 4 4 3 3,80 4 4 4 4 4,00 4 3 4 4 4 3,80 5 3 4 4 4,00 4 2 1 2 3 2,40 4 2 4 3 3,25 2 1 3 4 4 2,80 4 3 4 4 3,75 4 2 4 4 2 3,20 4 4 2 2 3,00 4 3 3 3 3 3,20 3 3 4 3 3,25 5 3 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,00 5 4 5 4 5 4,60 5 5 5 5 5,00 3 4 4 3 4 3,60 3 2 5 4 3,50 5 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,00 4 3 5 4 5 4,20 4 3 3 3 3,25 4 1 3 3 4 3,00 4 4 3 2 3,25 3 1 1 3 3 2,20 2 4 2 2 2,50 3 2 2 3 2 2,40 1 3 2 1 1,75 4 2 2 2 3 2,60 3 3 3 2 2,75 4 3 4 3 3 3,40 3 4 3 4 3,50 4 4 4 4 4 4,00 3 3 4 3 3,25 4 3 4 4 4 3,80 4 3 3 3 3,25 4 3 3 3 3 3,20 4 3 4 4 3,75 4 3 3 3 4 3,40 4 3 3 3 3,25 4 5 5 4 5 4,60 5 3 5 5 4,50 5 2 4 3 4 3,60 5 5 5 4 4,75 5 4 4 4 4 4,20 4 4 5 4 4,25 5 3 5 5 4 4,40 4 3 4 4 3,75 5 2 4 3 4 3,60 5 4 5 5 4,75 4 3 3 3 4 3,40 3 3 4 4 3,50 4 3 4 3 3 3,40 3 4 4 4 3,75 5 4 3 3 4 3,80 4 4 3 3 3,50 4 2 4 3 2 3,00 3 3 3 4 3,25 5 3 5 5 4 4,40 5 5 5 5 5,00 5 4 3 4 4 4,00 3 4 5 5 4,25 5 4 5 5 5 4,80 5 5 5 5 5,00 4 4 5 4 4 4,20 4 4 4 4 4,00 4 1 4 4 4 3,40 4 4 4 4 4,00 5 1 3 3 4 3,20 3 4 4 3 3,50 1 2 2 1 1 1,40 1 1 2 1 1,25 4 3 5 3 5 4,00 4 4 4 4 4,00 4 2 3 3 4 3,20 3 3 4 3 3,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4
2 3 2 3 2 1 3 3 4 3 4 3 3 5 3 3 3 3 4 4 1 3 5 5 2 2 3 3 4 4 3 2 1 5 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3
2 4 2 4 2 3 5 5 4 4 3 3 5 5 4 3 4 5 5 4 2 4 4 5 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3
2 4 5 4 3 1 5 5 4 3 2 3 3 5 4 3 4 4 5 4 1 4 2 3 4 2 3 4 5 4 3 3 3 5 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 5 3
3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 2 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4
2,60 4,00 3,40 3,80 3,00 2,60 4,60 4,40 4,20 3,80 3,40 3,60 4,20 5,00 3,60 3,80 3,80 4,20 4,80 4,00 2,60 4,00 3,20 4,40 3,60 3,20 3,20 4,00 3,60 4,40 3,60 3,00 3,40 4,20 3,60 3,60 3,20 3,60 3,60 3,60 3,20 3,40 3,80 3,80 3,60 3,60 4,60 3,40 3,668
4 4 2 4 3 3 5 4 4 4 3 4 3 5 5 5 4 4 5 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4
3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 2 2 4 4 4 4 2 4 4 2 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
4 4 3 4 2 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 5 2 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 2 2 3 5 5 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 2 4 3 5 4 5 2 3 1 2 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4
3,75 4,00 2,75 3,50 2,50 3,50 4,75 4,50 4,00 4,25 3,50 4,00 4,25 5,00 4,25 4,75 4,00 4,00 4,75 4,25 3,25 4,00 3,25 4,50 3,00 3,50 3,75 4,50 3,75 4,50 2,50 3,50 3,50 2,00 4,50 4,50 3,50 4,25 3,25 3,75 4,25 4,00 4,00 3,75 3,50 4,25 4,25 4,00 3,7925
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pilihan Keyakinan ASP4.1 ASP4.2 ASP4.3 ASP4.4 ASP4.5 rata-rata ASP5.1 ASP5.2 ASP5.3 ASP5.4 rata-rata 4 5 5 5 4 4,60 4 5 5 4 4,50 4 4 5 5 4 4,40 4 5 4 4 4,25 4 5 5 5 4 4,60 4 4 5 4 4,25 4 4 5 5 4 4,40 4 5 5 4 4,50 4 5 5 5 4 4,60 4 5 5 4 4,50 3 2 3 3 3 2,80 3 3 2 3 2,75 4 4 4 4 3 3,80 3 4 4 4 3,75 5 4 5 5 4 4,60 4 4 4 4 4,00 4 3 5 5 4 4,20 4 4 4 4 4,00 5 3 4 4 4 4,00 4 5 5 5 4,75 4 2 4 4 4 3,60 4 5 5 5 4,75 4 2 5 5 4 4,00 4 4 4 4 4,00 4 4 5 5 5 4,60 5 5 3 5 4,50 4 3 3 4 3 3,40 5 4 5 5 4,75 4 3 4 4 3 3,60 4 5 5 5 4,75 4 4 4 4 4 4,00 4 4 4 3 3,75 3 3 3 5 4 3,60 4 3 4 3 3,50 3 3 4 4 4 3,60 4 4 4 3 3,75 4 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,00 4 3 3 3 3 3,20 4 3 4 3 3,50 4 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,00 5 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,00 5 4 4 3 5 4,20 5 3 4 4 4,00 5 4 5 5 4 4,60 5 5 4 4 4,50 5 4 5 4 4 4,40 4 5 4 4 4,25 1 1 3 3 3 2,20 4 2 3 3 3,00 3 1 3 4 2 2,60 2 1 4 3 2,50 2 2 2 3 3 2,40 3 2 3 2 2,50 2 2 2 2 2 2,00 4 2 4 2 3,00 3 3 3 3 3 3,00 4 3 4 4 3,75 4 5 3 4 3 3,80 4 5 5 5 4,75 4 4 4 4 3 3,80 4 4 5 4 4,25 4 4 4 5 4 4,20 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,00 5 4 5 5 3 4,40 4 5 4 4 4,25 4 4 4 5 5 4,40 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4 4,00 4 4 5 4 4,25 3 3 3 4 4 3,40 5 4 5 5 4,75 4 3 3 4 3 3,40 4 4 3 5 4,00 4 2 2 2 2 2,40 3 2 4 3 3,00 3 3 3 4 4 3,40 4 3 3 3 3,25 3 4 4 5 5 4,20 4 5 5 4 4,50 3 4 3 3 3 3,20 3 3 3 3 3,00 4 5 5 5 5 4,80 5 5 5 5 5,00 3 2 4 4 4 3,40 4 3 4 3 3,50 4 4 4 4 4 4,00 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,00 2 2 3 3 3 2,60 4 2 4 4 3,50 3 4 4 4 4 3,80 4 5 4 4 4,25 1 1 1 1 1 1,00 2 3 2 3 2,50 4 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,00 3 3 4 4 4 3,60 4 4 4 4 4,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 2 3 4 2 5 4 4 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3
2 4 2 4 3 4 5 5 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 2 4 4 3 5 2 3 3 2 5 4 4 4 3 3 4 3 5 3 3 3 4 4
4 4 2 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 2 4 4 2 3 4 4 5 4 3 5 2 5 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4
4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 2 5 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4
4 5 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 2 4 4 4 5 3 3 4 2 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
3,40 4,20 3,20 3,40 3,60 4,40 5,00 5,00 4,20 4,40 3,80 3,40 4,60 4,00 3,60 4,00 3,80 3,80 5,00 4,80 3,80 4,00 3,20 4,00 4,00 2,80 3,60 4,20 3,60 5,00 3,00 3,00 4,20 2,00 5,00 3,20 3,40 4,40 3,60 3,60 4,00 3,80 3,80 3,40 3,40 3,60 4,60 3,80 3,804
4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 5 5 4
4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 3 4 3 5 4 5 5 4 3 5 2 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 3
4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5 5 3 4 5 4 4 5 5 2 3 5 5 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4
5 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 3 3 5 4 3 4 4 5 4 3
4,25 4,00 4,50 3,50 3,50 4,00 4,50 4,25 4,50 4,25 3,75 4,00 4,75 4,75 4,50 4,00 4,00 4,00 4,75 4,50 3,50 4,25 3,75 3,50 3,75 4,25 4,50 4,25 5,00 5,00 3,50 3,50 4,50 3,75 4,25 4,25 4,75 4,75 3,50 3,75 4,75 4,25 3,75 4,25 3,50 4,75 4,75 3,50 4,0775
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembelian ASP6.1 ASP6.2 ASP6.3 5 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 5 4 5 4 3 3 5 3 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 3 3 4 4 4 5 5 4 3 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 1 5 4 5 4 4 3
rata-rata 4,33 4,00 3,00 4,33 4,67 3,33 4,33 4,00 4,33 3,00 4,33 4,33 4,00 3,33 3,33 3,33 4,00 4,00 3,00 4,00 4,00 4,33 4,33 4,00 4,33 4,33 3,33 3,33 4,00 3,33 3,67 3,67 4,33 4,00 4,33 4,67 4,67 4,00 4,00 3,67 4,67 3,67 4,00 4,67 4,00 4,67 4,67 3,67 4,67 3,33 4,67 3,67
Rata-rata dari seluruh aspek 4,42 4,26 3,99 4,19 4,29 2,65 3,81 4,16 4,23 3,97 4,39 4,26 4,53 3,75 3,89 3,87 3,40 3,57 3,48 3,53 4,00 4,82 3,80 4,43 4,07 3,16 2,72 2,54 2,84 3,44 3,86 3,77 3,97 3,83 4,35 4,38 4,39 4,19 3,99 3,33 3,72 3,94 3,33 4,76 3,89 4,72 4,56 3,44 3,99 1,75 4,14 3,62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 5 3 5 5 4 4 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4 3 4 4 5 3 4
5 5 4 4 3 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 3 3 5 3 4 5 3 3 4 4 5 5 3
5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5 5 3 5 3 4 3 5 5 5 3 4 5 3 3 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 5 5 3
4,67 4,33 4,33 4,67 3,67 4,00 4,67 4,67 5,00 4,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 4,33 5,00 3,67 5,00 4,33 5,00 5,00 3,33 4,00 3,33 4,33 4,33 4,00 5,00 5,00 3,67 3,67 5,00 3,67 4,00 4,00 3,33 5,00 3,33 4,33 5,00 3,67 3,33 3,67 4,00 5,00 4,33 3,33 4,146667
3,75 4,17 3,70 3,89 3,41 3,86 4,75 4,53 4,40 4,26 3,96 4,06 4,55 4,76 3,94 4,26 4,18 3,97 4,88 4,34 3,83 4,35 3,37 4,23 3,59 3,68 3,76 4,16 4,19 4,59 3,32 3,33 4,18 3,41 4,39 3,81 3,50 4,36 3,41 3,76 4,03 3,83 3,78 3,78 3,58 3,98 4,48 3,53 3,92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability
R E L I A B I L I T Y ASP1
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(S P L I T)
Kesadaran
Item-total Statistics
ASP1.1 ASP1.2 ASP1.3 ASP1.4 ASP1.5 ASP1.6
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
19.9000 19.7000 19.8667 19.9667 19.9667 19.7667
10.2310 10.2172 8.7402 9.4126 10.1023 10.9437
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.5741 .5425 .6753 .6356 .3840 .4575
.7477 .7537 .7167 .7296 .7993 .7725
Reliability Coefficients N of Cases =
30.0
N of Items =
6
Correlation between forms = .8471
.7347
Equal-length Spearman-Brown =
Guttman Split-half = .8471
.8459
Unequal-length Spearman-Brown =
3 Items in part 1
3 Items in part 2
Alpha for part 1 =
.6912
Alpha for part 2 =.5056
Reliability
R E L I A B I L I T Y ASP2
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(S P L I T)
Pengetahuan
Item-total Statistics
ASP2.1 ASP2.2 ASP2.3 ASP2.4 ASP2.5
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
13.8667 15.1000 14.4667 14.3333 14.2333
12.0506 10.0241 9.0851 10.7126 11.0126
Corrected ItemTotal Correlation .6340 .7313 .8307 .7463 .7135
Alpha if Item Deleted .8824 .8611 .8364 .8569 .8645
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Coefficients N of Cases =
30.0
N of Items =
5
Correlation between forms = .8688
.7680
Equal-length Spearman-Brown =
Guttman Split-half = .8728
.8209
Unequal-length Spearman-Brown =
3 Items in part 1
2 Items in part 2
Alpha for part 1 =
.8272
Alpha for part 2 = .7896
Reliability
R E L I A B I L I T Y ASP3
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(S P L I T)
Kesukaan
Item-total Statistics
ASP3.1 ASP3.2 ASP3.3 ASP3.4
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
10.8000 11.0333 11.0333 11.1333
5.8207 6.8609 5.8264 4.6023
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.6741 .4856 .6831 .8658
.7944 .8675 .7907 .6976
Reliability Coefficients N of Cases =
30.0
N of Items =
4
Correlation between forms = .8124
.6840
Equal-length Spearman-Brown =
Guttman Split-half = .8124
.7995
Unequal-length Spearman-Brown =
2 Items in part 1 Alpha for part 1 =
2 Items in part 2 .5822
Alpha for part 2 =
.8781
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability
R E L I A B I L I T Y ASP4
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(S P L I T)
Pemilihan
Item-total Statistics
ASP4.1 ASP4.2 ASP4.3 ASP4.4 ASP4.5
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
15.2000 15.6667 14.9667 14.8667 15.3000
10.3724 9.4713 9.6885 11.0161 11.4586
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.7373 .7407 .8735 .7189 .7568
.8839 .8890 .8529 .8879 .8843
Reliability Coefficients N of Cases =
30.0
N of Items =
5
Correlation between forms = .8998
.8178
Equal-length Spearman-Brown =
Guttman Split-half = .9031
.8072
Unequal-length Spearman-Brown =
3 Items in part 1
2 Items in part 2
Alpha for part 1 = .7446
.8666
Alpha for part 2 =
Reliability
R E L I A B I L I T Y ASP5
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(S P L I T)
Keyakinan
Item-total Statistics
ASP5.1 ASP5.2 ASP5.3 ASP5.4
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
11.8667 11.9667 11.7333 12.0333
5.4299 3.1368 5.0989 4.1023
Corrected ItemTotal Correlation .5291 .7598 .5451 .7792
Alpha if Item Deleted .8110 .7145 .8014 .6909
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Coefficients N of Cases =
30.0
N of Items =
4
Correlation between forms = .8374
.7203
Equal-length Spearman-Brown =
Guttman Split-half = .8374
.8335
Unequal-length Spearman-Brown =
2 Items in part 1
2 Items in part 2
Alpha for part 1 = .7035
.6223
Alpha for part 2 =
Reliability
R E L I A B I L I T Y ASP6
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(S P L I T)
Pembelian
Item-total Statistics
ASP6.1 ASP6.2 ASP6.3
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
7.3667 7.9667 7.9333
1.2057 1.2057 .9609
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.5420 .6127 .5711
.6864 .6177 .6699
Reliability Coefficients N of Cases =
30.0
N of Items =
3
Correlation between forms = .7270
.5711
Equal-length Spearman-Brown =
Guttman Split-half = .7451
.7019
Unequal-length Spearman-Brown =
2 Items in part 1 Alpha for part 1 = 1.0000
1 Items in part 2 .6699
Alpha for part 2 =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KESADARAN 100
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
4,0400
Std. Deviation
,67610
Absolute
,116
Positive
,078
Negative
-,116
Kolmogorov-Smirnov Z
1,164
Asymp. Sig. (2-tailed)
,133
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PENGETA HUAN 100
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
3,6680
Std. Deviation
,66193
Absolute
,109
Positive
,068
Negative
-,109
Kolmogorov-Smirnov Z
1,091
Asymp. Sig. (2-tailed)
,185
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KESUKAAN 100
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
3,7925
Std. Deviation
,71955
Absolute
,113
Positive
,067
Negative
-,113
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
1,135 ,152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PILIHAN 100
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
3,8040
Std. Deviation
,73580
Absolute
,111
Positive
,065
Negative
-,111
Kolmogorov-Smirnov Z
1,115
Asymp. Sig. (2-tailed)
,166
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KEYAKINAN 100
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
4,0775
Std. Deviation
,58893
Absolute
,128
Positive
,067
Negative
-,128
Kolmogorov-Smirnov Z
1,277
Asymp. Sig. (2-tailed)
,077
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PEMBELIAN 100
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
4,1464
Std. Deviation
,57358
Absolute
,116
Positive
,111
Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
-,116 1,156 ,138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test total 100
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
3,9214
Std. Deviation
,52004
Absolute
,088
Positive
,042
Negative
-,088
Kolmogorov-Smirnov Z
,884
Asymp. Sig. (2-tailed)
,415
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T-Test
Group Statistics
KESADARAN
PENGETAHUAN
KESUKAAN
PILIHAN
KEYAKINAN
PEMBELIAN
total
JK 1
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
28
3,7743
,65550
,12388
2
72
4,1433
,65978
,07776
1
28
3,3714
,57016
,10775
2
72
3,7833
,66269
,07810
1
28
3,4732
,74330
,14047
2
72
3,9167
,67527
,07958
1
28
3,4571
,79974
,15114
2
72
3,9389
,66768
,07869
1
28
3,8661
,66138
,12499
2
72
4,1597
,54110
,06377
1
28
3,9514
,61399
,11603
2
72
4,2222
,54273
,06396
1
28
3,6489
,51977
,09823
2
72
4,0274
,48341
,05697
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
F KESADARAN
PENGETAHUAN
KESUKAAN
PILIHAN
KEYAKINAN
PEMBELIAN
total
Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig. ,306
,102
,428
2,115
1,703
,218
,998
,582
,750
,515
,149
,195
,642
,320
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
-2,516
98
,013
-,36905
,14668
-,66013
-,07796
-2,523
49,541
,015
-,36905
,14626
-,66289
-,07521
-2,896
98
,005
-,41190
,14221
-,69412
-,12969
-3,095
56,854
,003
-,41190
,13308
-,67840
-,14541
-2,866
98
,005
-,44345
,15472
-,75048
-,13642
-2,747
45,337
,009
-,44345
,16145
-,76856
-,11835
-3,062
98
,003
-,48175
,15736
-,79401
-,16948
-2,827
42,435
,007
-,48175
,17039
-,82551
-,13798
-2,286
98
,024
-,29365
,12845
-,54856
-,03874
-2,093
41,809
,042
-,29365
,14032
-,57686
-,01044
-2,159
98
,033
-,27079
,12545
-,51974
-,02184
-2,044
44,345
,047
-,27079
,13249
-,53776
-,00383
-3,442
98
,001
-,37843
,10996
-,59664
-,16023
-3,333
46,231
,002
-,37843
,11355
-,60697
-,14989
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T-Test Group Statistics
KESADARAN PENGETAHUAN KESUKAAN PILIHAN KEYAKINAN PEMBELIAN total
TP 1
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
21
3,6195
,64675
,14113
2
79
4,1518
,64240
,07228
1
21
3,5333
,72480
,15816
2
79
3,7038
,64439
,07250
1
21
3,6786
,75888
,16560
2
79
3,8228
,71067
,07996
1
21
3,6095
,80119
,17483
2
79
3,8557
,71392
,08032
1
21
3,9167
,75554
,16487
2
79
4,1203
,53389
,06007
1
21
4,0938
,58868
,12846
2
79
4,1604
,57251
,06441
1
21
3,7419
,57209
,12484
2
79
3,9691
,49835
,05607
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F KESADARAN
PENGETAHUAN
KESUKAAN
PILIHAN
KEYAKINAN
PEMBELIAN
total
Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig. ,244
,230
,004
,265
4,862
,001
,282
,622
,632
,952
,608
,030
,971
,597
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
-3,370
98
,001
-,53225
,15794
-,84567
-,21883
-3,357
31,314
,002
-,53225
,15856
-,85551
-,20899
-1,049
98
,297
-,17046
,16243
-,49280
,15188
-,980
28,960
,335
-,17046
,17399
-,52633
,18540
-,815
98
,417
-,14421
,17696
-,49538
,20696
-,784
29,994
,439
-,14421
,18389
-,51978
,23135
-1,369
98
,174
-,24617
,17986
-,60309
,11075
-1,279
29,002
,211
-,24617
,19240
-,63968
,14733
-1,415
98
,160
-,20359
,14386
-,48908
,08191
-1,160
25,546
,257
-,20359
,17547
-,56459
,15741
-,471
98
,639
-,06657
,14138
-,34713
,21399
-,463
30,822
,646
-,06657
,14371
-,35973
,22659
-1,800
98
,075
-,22721
,12626
-,47776
,02334
-1,660
28,584
,108
-,22721
,13685
-,50728
,05286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI