EFEKTIFITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZIS PADA PROGRAM BANTUAN PEMBUATAN SIM (STUDI KASUS TUKANG OJEK DAN SUPIR ANGKUTAN KOTA) BAZIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: Achmad Fathullah NIM: 1110053000069
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015 M
ABSTRAK Achmad Fathullah. NIM : 1110053000069, Efektivitas Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan SIM (Studi Kasus Tukang Ojek Dan Supir Angkutan Umum) , Pembimbing Lili Bariadi, MM.M.Si. Yang membuat penulis tertarik untuk meneliti disalah satu lembaga amil zakat pemerintah yaitu BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat adalah program pendayagunaannya (bantuan pembuatan SIM untuk tukang ojek dan supir angkutan kota), karena dana yang dihimpun diperdayagunakan lebih produktif dan bukan pembagian langsung habis saja. Penelitian ini untuk menguji efektivitas pendayagunaan dana ZIS pada BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususya untuk tukang ojek dan supir angkutan umum. Penelitian ini juga bertujuan agar masyarakat mengetahui bahwa dana ZIS dapat di dayagunakan lebih produktif bukan hanya pemberian langsung habis saja. Untuk penelitian ini, penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu dengan menggunakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Dengan memilih metode kualitatif ini, penulis dapat memperoleh data yang akurat. Ditinjau dari sifat penyajian datanya, metode deskriptif merupakan penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau prediksi. Hasil penelitian ini menunjukan pertama, pada pola pendayagunaan dana ZIS yang digunakan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dibagi kepada yaitu, Layanan SIM A dan Layanan SIM C. Kedua, hasil penelitian memperlihatkan bahwa efektivitas yang dilakukan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam mendayagunakan dana ZIS khususnya pada program bantuan pembuatan SIM efektif. Faktanya pada tahun 2013 ada 199 penerima bantuan SIM 95,5% penerima bantuan SIM merasakan manfaat dari dana ZIS tersebut. Kata Kunci : Pendayagunaan Dana ZIS, Program Bantuan Pembuatan SIM
i
KATA PEGANTAR Puji syukur saya ucapkan hanya kepada Allah SWT, yang telah memberi taufik, hidayah dan berbagai pertolongan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dalam bentuk skripsi dengan judul “Efektifitas Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan SIM (Studi Kasus Tukang Ojek Dan Supir Angkutan kota), terimakasih terutama berkat do’a orang tua tercinta ayahanda Masil dan Ibunda Irvana serta dari berbagai pihak. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. semoga kita semua mendapat syafaatnya kelak di hari kiamat nanti. Dengan selesainya skripsi ini kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak sebagai berikut: 1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. Suparto, M. Ed, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Ibu Dr. Hj. Raudhonah, M.Ag, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi. dan Bapak Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan. 2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah. Terimakasih atas nasehat dan bimbingannya selama ini dari mulai penulis mengenal bangku kuliah sampai sekarang. 3. Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah. Terimakasih atas bimbingannya dan selalu setia memberikan arahan dan nasehatnya.
ii
4. Bapak Lili Bariadi, MM.M.Si. selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdialog dengan penulis serta memotivasi penulis dalam mencari esensi dari tema yang penulis telaah pada skripsi ini dan secara tuntas dapat mengoreksi skripsi ini. 5. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku ketua sidang munaqasyah, Drs. Sugiharto, MA selaku sekretaris sidang munaqasyah, Drs. H. Mahmud Jalal, MA selaku penguji I, Muhammad Zen, MA selaku penguji II sidang munaqasyah yang telah memberi arahan dalam proses sidang skripsi. 6. Bapak Jamhuri (Kepala BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat), dan Ibu Dra. Murtasiah (Kasi Penyaluran) beserta jajarannya yang telah bersedia untuk di wawancara dan membantu penulis dalam mencari data untuk menyusun skripsi ini. 7. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mentransformasikan ilmunya pada penulis dalam batasan-batasan tertentu yang dapat penulis terima, sehingga penulis sedikit banyak telah mengetahui informasi tentang dinamika pengetahuan yang ada. 8. Keluarga tercinta yang selalu mendukung baik secara materi dan non-materi, terlebih yang senantiasa mendo’akan dan memotivasi penulis untuk terus berkreasi dan berpacu dalam mencari ilmu. Kepada kakak saya Rinah, Novita, Abang saya Arifin Abdul Malik dan adik saya Arif Fadillah Rahman, yang menjadi motivasi saya agar terus mencari ilmu dan mencapai cita-cita. 9. Pihak perpustakaan utama dan pihak perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Keduanya telah banyak membantu penulis mendapatkan
iii
buku referensi yang penulis perlukan. Ungkapan terima kasih juga penulis tujukan kepada segenap staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi. 10. Seluruh teman-temanku yang menjadi senyum dalam duka, dan menjadi duka dalam senyum, Chabibullah, S.Kom.I (Den Kabib) , Afrizal, S.Kom.I (Jango), Adi Mulyawan Bhaba, Hilmi Muharromi, S.Kom.I (Abah), Taufik Rahman Syam, S.Kom.I (Bonco), Sonya Maryana, S.Kom.I, Ahmad Tarmidzi Midzie, Hafiduddin Muhammad Ude, Bimo Wahyu Ramadhani, Ridhoullah Ismakun, Zikri, Tanto Fadly, Abdul Mu’is, seluruh angkatan 2010 serta tak luput ucapan terima kasih kepada keluarga besar HMJ Se-Fidkom dan DEMA FIDKOM serta Himpunanku Tercinta Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang telah memberikan penulis kesan, pesan dan banyak pelajaran. 11. Fatma khaerani, S.Kom.I yang selalu memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semuanya khususnya bagi Prodi Manajemen Dakwah. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis mengaharapakan kritikan dan saran yang memotivasi serta membangun. Akhir kata penulis berterima kasih kepada semua pihak, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian. Jakarta, 24 September 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
v
DAFTAR TABEL .........................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................
5
D. Metodologi Penelitian ..............................................................
7
E. Tinjauan Pustaka ......................................................................
12
F. Sistematika Penulisan ...............................................................
13
LANDASAN TEORI A. Efektifitas Pendayagunaan .......................................................
15
1. Pengertian Efektifitas .........................................................
15
2. Ukuran Efektifitas ...............................................................
18
3. Pengertian Pendayagunaan .................................................
20
4. Pola Pendayagunaan ...........................................................
21
5. Fiqih Pendayagunaan ..........................................................
22
6. Strategi Pendayagunaan ......................................................
32
7. Bentuk dan Sifat Pendayagunaan .......................................
33
B. Program ....................................................................................
33
1. Pengertian Program .............................................................
33
2. Macam-macam Program......................................................
34
3. Tujuan Program ...................................................................
35
C. Zakat , Infak dan Sedekah .........................................................
35
1. Pengertian Zakat.................................................................
35
v
2. Pengertian Infak .................................................................
37
3. Pengertian Sedekah ............................................................
38
4. Persamaan dan Perbedaan Zakat, infak dan sedekah ........
39
5. Dasar Hukum Zakat ..........................................................
40
6. Hukum Infak .....................................................................
41
7. Hukum Sedekah ................................................................
46
8. Tujuan Zakat, Infak dan Sedekah ......................................
47
BAB III GAMBARAN UMUM BAZIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT A. Sejarah BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat .....................
48
B. Visi dan Misi ............................................................................
50
C. Tujuan dan Fungsi ....................................................................
50
D. Struktur Organisasi BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat .........................................................................................
51
E. Program BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat ..................
52
BAB IV ANALISIS EFEKTIFITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZIS A. Pola Penyaluran Dana ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan SIM ........................................................................
55
B. Efektifitas Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Batuan Pembuatan SIM ........................................................................
BAB V
62
PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................
71
B. Saran .........................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perbandingan Seputar Zakat, Infak dan Sedekah ..............................
40
Tabel 2 Daftar Penerima Bantuan SIM Periode 2011-2015 ...........................
58
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Perbedaan Zakat Dengan Infak Dan Sedekah ................................
39
Gambar 2 Struktur Organisasi BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat ........
51
Gambar 3 Pola Pengajuan Bantuan Pembuatan SIM A ..................................
56
Gambar 4 Pola Pengajuan Bantuan Pembuatan SIM C ..................................
57
Gambar 5 Grafik Penerima Bantuan SIM .......................................................
63
Gambar 6 Presentase Hasil Wawancara Dengan Penerima Bantuan SIM ......
68
Gambar 7 Hasil Presentase Penerima Bantuan SIM Tahun 2013 ...................
70
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal dan memiliki konsep yang sangat baik di kehidupan manusia. Salah satu aturannya Islam adalah rukun Islam yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji. Rukun Islam di golongkan menjadi dua golongan yaitu bersifat personal (syahadat, shalat, puasa, haji) dan bersifat sosial (zakat). Rukun Islam yang bersifat kemasyarakatan hanya ada satu yaitu zakat. Peran srategi zakat dapat membantu menyeimbangkan nilai perekonomian masyarakat dan memiliki potensi sangat besar dalam mempersatukan umat manusia serta menunjukan kebersamaan dan kepeduliannya terhadap sesama.1 Membayar zakat merupakan salah satu rukun Islam yang secara jelas dan tegas penyebutanya dalam Al-Qur’an. Perintah berzakat senantiasa beriring dengan perintah shalat terdapat 82 ayat.2 Hal ini membuktikan bahwa sesungguhnya mengeluarkan zakat sama wajibnya dengan mendirikan shalat. Shalat berdimensi ketuhanan, sementara zakat berdimensi horizontal kemanusiaan. Zakat merupakan salah satu ibadah yang memiliki hubungan langsung dengan dimensi sosial kemasyarakatan, yang pengelolaan dan penggunaanya
1
Safwan Idris. Gerakan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Ummat (PT. Cita Putra Bangsa),cet 1. H.51 2 M. Djamal Doa. Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Memerangi Kemiskinan (KOPRUS) Cet 1. H.6
1
2
dapat langsung dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan. Allah SWT berfirman :
Artinya :
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S At-Taubah: 103).
Ajaran Islam yang begitu kuat untuk berzakat, berinfak dan bersedekah menunjukan bahwa ajaran Islam mendorong umatnya agar mampu bekerja dan berusaha sehingga memiliki harta yang dapat memenuhi kebutuhan diri dan keluarga, juga berlomba-lomba menjadi muzakki.3 Masyarakat muslim Indonesia memiliki pontensi yang layak untuk mengembangakan
zakat
menjadi
salah
satu
instrumen
pemerataan
pendapatan.. Dorongan untuk menunaikan zakat telah mengakar sangat kuat dalam tradisi masyarakat Indonesia sehingga menjadi potensi besar dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Artinya pendayagunaan zakat yang dikelola oleh lembaga amil zakat tidak hanya terbatas pada kegiatan tertentu saja yang berdasarkan pada kegiatan konsumtif, tetapi dapat pula dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi umat.
3
M. Zainal Muttaqin, “Kewajiban Menjadi muzakki.” (Bogor: Makalah Pada Seminar Zakat Antara Cita dan fakta, Januari 1997)
3
Pendayagunaan zakat sesungguhnya mempunyai konsep perencanaan dan pelaksanaan yang cermat seperti mengkaji penyebab kemiskinan, ketidakadaan modal kerja, dan kekurangan lapangan kerja, dengan adanya masalah
tersebut
maka
diperlukannya
perencanaan
yang
dapat
mengembangkan zakat tersebut. Dana zakat untuk kegiatan produktif akan lebih optimal bila dilaksanakan oleh lemabaga amil zakat dan sejenisnya. Karena sebagai lembaga amil zakat terpercaya untuk pengalokasian, pendayagunan, dan pendistribusian dana zakat, mereka tidak membagikan zakat begitu saja melainkan mereka dampingi, memberikan pengarahan serta pelatihan agar dana zakat tersebut benar-benar bisa dijadikan sebagai langkah kongkrit untuk bisa menanggulangi permasalahan-permasalahan tersebut. Untuk mengarah kepada daya guna yang tepat dan cepat, serba guna dan produktif, perlu perencanaan, pengerahan dan pembinaan bagi sasaran zakat, baik mustahik yang bersifat pribadi maupun yang bersifat umum, atau badan hukum.4 Hal ini yang seharusnya bisa mengoptimalkan potensi zakat yang ada terutama di wilayah kota Jakarta. Karena sesuai dengan UU zakat No 23 tahun 2011 bahwa: “ Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional”. Dan dijelaskan kembali pada bagian tiga UU zakat No 23 tahun 2011 tentang posisi BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/kota yaitu yang tertera pada pasal 15 ayat 1: “Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan 4
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka Pembangunan Nasional,(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995), cet. Ke-2, h. 42
4
zakat pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dibentuk BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/kota”.5 Dalam mendayagunakan dana zakat tersebut ada beberapa program yang biasa dilakukan oleh suatu lembaga amil zakat yaitu, program pendidikan, ekonomi, kesehatan dan sosial. Pada umumnya pemberdayaan itu dilakukan pada bidang ekonomi dan pendidikan dan kesehatan, akan tetapi masih kurang kreatif dalam membuat program. Untuk itu BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat membuat program yang kreatif dan unik yaitu bantuan pembuatan SIM untuk tukang ojek dan supir angkutan kota. Program bantuan pembuatan SIM ini menjadi salah satu program unggulan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat karena BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat melihat banyaknya tukang ojek atau supir angkutan kota yang merasa khawatir dan was-was dalam mencari pelanggan. Untuk mengetahui efektivitas dari program bantuan pembuatan SIM tersebut, maka diperlukan evaluasi terhadap program bantuan pembuatan SIM sesuai dengan harapan yang diinginkan. Karena penulis beranggapan bahwa BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam mendayagunakan dana zakat, infak dan sedekahnya mempunyai peranan penting dalam mengelolanya sehingga dapat membantu masalah kemiskinan khususnya wilayah Jakarta Barat. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukkan penelitian dengan judul.”Efektivitas Pendayagunaan Dana ZIS
5
Undang-Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2011 Tentang pengelolaan Zakat
5
Pada Program Bantuan Pembuatan SIM (Studi Kasus Tukang Ojek dan Supir Angkutan kota) BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat ”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar pembahasan skripsi
ini lebih terarah, maka penulis
membatasinya pada Efektivitas Pendayagunaan Dana ZIS pada program bantuan Pembuatan SIM (Studi Kasus Tukang Ojek Dan Supir Angkutan kota) BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat Pada Tahun 2013. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah pokok yang diangkat adalah mengenai : a. Bagaimana pola pendayagunaan BAZIS kota administrasi Jakarta barat dalam program bantuan pembuatan SIM? b. Bagaimana efektivitas pendayagunaan dana ZIS pada program bantuan pembuatan SIM untuk tukang ojek dan supir angkutan kota?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan pada penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui pola pendayagunaan BAZIS kota administrasi Jakarta Barat dalam program pembuatan SIM untuk tukang ojek dan supir angkutan kota.
6
2.
Untuk mengetahui efektivitas pendayagunaan dana ZIS pada program bantuan pembuatan SIM untuk tukang ojek dan supir angkutan kota. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : a. Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan pengetahuan ilmiah dibidang efektifitas pendayagunaan dana zakat. b. Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian yang menarik dan dapat menambah wawasan khasanah keilmuan bagi para pembaca khususnya mahasiswa Manajemen Dakwah, serta dapat berguna bagi banyak pihak terutama sebagai tambahan referensi atau perbandingan bagi studi-studi yang akan datang. c. Praktisi Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan baru dan memberikan motivasi bagi para praktisi yang konkret terhadap perkembangan ilmu efektifitas serta dapat memberikan motivasi pada lembaga zakat
yang
ada
diseluruh
Indonesia dalam
upaya
meningkatkan pelayanan terutama dalam hal Pendayagunaan dana zakat.
7
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Pada penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Untuk memahami istilah penelitian kualitatif ini, perlu kiranya dikemukakan teori menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy, dia mendifinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari perilaku orang-orang yang dapat diamati.6 Dengan memilih metode kualitatif ini, penulis berharap dapat memperoleh data yang lengkap dan akurat. Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis menggunakan metode deskriptif yang mana metode deskriptif merupakan penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau produksi.7 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Bapak Jamhuri selaku pimpinan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, orang yang dapat memberikan informasi tentang BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat mengenai permasalahan yang diteliti penulis, dan tukang ojek dan supir angkutan kota yang menjadi sasaran program “Bantuan Pembuatan SIM”. Sedangkan yang
6
Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), h. 3 7 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis Statistik ( Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h. 24
8
menjadi objek penelitian adalah Efektivitas Pendayagunaan Dana ZIS BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat.. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di kantor BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat di Jl. Kembangan raya No. 2 Blok.A Lt.8 Kembangan Jakarta Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2015. 4. Sumber Data Sumber data merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk digunakan dalam penelitian guna menjelaskan valid atau tidaknya suatu penelitian tersebut. Dalam hal ini penulis menggunakan : a. Data Primer Data primer adalah data lapangan yang didapat dari sumber pertama seperti hasil wawancara dan observasi. Dalam data primer, peneliti atau observer melakukan sendiri observasi di lapangan. Pelaksanaannya dapat berupa survey. Dengan mewawancarai mustahik program Dhuafa Bangkit. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku, brosur, makalah dan sumber informasi lainnya yang memiliki relevansi dengan masalah penelitian sebagai bahan penunjang penelitian.
9
5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan: a. Observasi atau pengamatan Observasi adalah suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.8 Hingga saat ini ada dua model observasi yang sudah biasa dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pertama, Observasi secara langsung dan ikut terlibat dalam
peristiwa yang sedang
dijadikan obyek observasi. Dan kedua, observasi non partisipan, yakni pembimbing berada di luar obyek atau peran yang sedang diidentifikasi, bisa dari jarak dekat atau jarak jauh. Artinya, pihak observer hanya mengamati dan mencatat fakta atau kejadian-kejadian yang tampak sebagaimana layaknya orang yang sedang mengamati sesuatu. Dalam hal ini peneliti mengadakan penelitian langsung kepada proses kegiatan dalam program Dhuafa Bangkit. Dalam observasi peneliti melakukan pencatatan apa yang bisa dilihat oleh mata dan 8
E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi, ( Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, LPSP3 UI, 1983), h. 62.
10
didengar oleh telinga, kemudian peneliti tuangkan dalam penulisan skripsi ini sesuai dengan data yang dibutuhkan. b. Wawancara Wawancara adalah satu cara atau teknik yang digunakan untuk mengungkapkan
dan
mengetahui
mengenai
fakta-fakta
mental/kejiwaan (psikis) yang ada pada diri terbimbing atau klien. Wawancara juga merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Dalam penelitian kualitatif yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam, dimana seorang responden atau kelompok responden mengominikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk didiskusikan secara bebas.9 Pada teknik wawancara ini penulis mendapatkan data dengan cara tanya jawab dan tatap muka antara peneliti dengan kepala BAZIS dan Kasi Penyaluran yang bertugas melakukan kegiatan yang berhubungan dengan efektivitas pendayagunaan dana ZIS dan juga Tanya jawab antara peneliti dengan penerima bantuan pembuatan SIM (tukang ojek dan supir angkutan kota). c. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.10
9
Dalam
hal
ini
Peneliti
mengumpulkan,
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relation, ( Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), cet. Ke-1, h. 61 10 Husaini Husman, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 73
11
membaca, memperoleh, dan mempelajari berbagai macam bentuk data melalui pengumpulan dokumen-dokumen yang ada di Kantor BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat serta data-data lain di perpustakaan yang dapat dijadikan bahan analisa untuk hasil dalam penelitian ini. Teknik
ini
digunakan
untuk
memperoleh
data
yang
telah
didokumentasikan dalam buku dan majalah sesuia dengan masalah yang diteliti. 6. Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data adalah suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan kedalam pola, kategori, dan suatu uraian dasar kemudian dianalisa agar mendapatkan hasil berdasarkan yang ada. Hal ini disesuaikan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.11 Ada berbagai cara untuk menganalisa data, tetapi secara garis besarnya dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Redaksi data yang merupakan bentuk analisis yang relevan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. b. Penyajian data, setelah data mengenai efiktivitas dan pendayagunaan di peroleh, maka data tersebut disajikan dalam bentuk narasi, visual,
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: Bulan Bintang, 2003), Cet. Ke-9, h. 11.
12
gambar, matriks, bagan, tabel, dan lain sebagainya sehingga tujuan dari penelitian dapat terjawab. c. Penyimpulan, data yang tersaji pada analisa antar kasus khususnya yang berisi jawaban atas tujuan penelitian kualitatif diuraikan secara singkat, sehinnga dapat pengambilan kesimpulan mengenai efektivitas pendayagunaan dana ZIS BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat. . 7. Teknik Penulisan Dalam penulisan ini penulis berpedoman dan mengacu kepada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.” Yang diterbitkan oleh CEQDA, April 2007, Cet. Ke-2
E. Tinjauan Pustaka Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang harus diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya. Adapun setelah penulis melakukan kajian kepustakaan, penulis menemukan beberapa skripsi yang membahas skripsi tentang efektivitas dan pendayagunaan dana ZIS, juduljudul skripsi tersebut adalah : a. Nama : Nurul Badriyah
(106053002012) judul skripsi “Manajamen
Pendayagunaan Dana ZIS Pada Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Pada Program Bantuan Bencana Alam Sumatra Barat”. Skripsi ini menerangkan tentang pendayagunaan dana ZIS untuk korban bencana alam. Yang membedakan dalam pembahasan skripsi penulis adalah pada efektivitas
13
pendayagunaan dana ZIS dan persamaan dengan skripsi penulis pada pengelolaan dana ZIS. b. Nama : Syukriyah (1985315355) judul skripsi “Manajemen Zakat, Infak Dan Shadaqoh di masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Jakarta Pusat”. Skripsi ini menjelaskan tentang manajemen dana ZIS. Perbedaan dengan skripsi penulis pada objek penelitiannya dan persamaan dengan skripsi penulis pada pengelolaan dana ZIS. c. Nama : Lani (109046300003) judul skripsi “Efektivitas Pengelolaan Dana Zakat, Infak dan Shadaqoh LaZIS Nahdhatul Ulama Untuk Program Nupreneur ”. skripsi ini menjelaskan tentang Efektivitas penglolaan dana ZIS Nahdhatul Ulama. Perbedaan dengan skripsi penulis pada program pendayagunaanya dan persamaannya dengan skripsi penulis adalah efektivitas pengelolaan dana ZIS. d. Nama : Nuryanih Anggaraini (1110046300006) judul skripsi “Efektifitas Pendayagunaan Dana Zakat, infak Dan Sedekah Pada Badan Amil Zakat Kota Bogor Untuk Program Kesehatan”. Skripsi ini menjelaskan tentang keeefektifan dana ZIS pada program kesehatan. Yang membedakan dengan skripsi penulis pada program pendayagunaannya yaitu program kesehatan dan persamaan dengan skripsi penulis yaitu efektivitas pendayagunaan dana ZIS.
F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam penulisan, skripsi ini dibagi menjadi lima bab, dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:
14
BAB I
PENDAHULUAN
Terdiri
dari
latar
belakang
masalah,
pembatasan dan. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN
TEORI
Pada
bab
ini
meliputi
Pengertian
Efektivitas, Ukuran Efektivitas, Pengertian Pendayagunaan, Pola pendayagunaan,
Fiqih
pendayagunaan,
Bentuk
dan
Sifat
Pendayagunaan, Pengertian Program, Macam-macam Program, Tujuan Program, Pengertian ZIS, Persamaan dan Perbedaan ZIS, Hukum ZIS, Tujuan ZIS. BAB III GAMBARAN
UMUM
LEMBAGA
BAZIS
KOTA
ADMINISTRASI JAKARTA BARAT A. Profil BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat. B. Struktur Organisasi BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat. C. Program BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat. BAB IV EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAK DAN
SEDEKAH
PADA
PROGRAM
BANTUAN
PEMBUATAN SIM A. Pola Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan SIM. B. Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infak Dan Sedekah Pada BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat. BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
BAB II LANDASAN TEORI
A. Efektivitas Pendayagunaan 1. Pengertian Efektivitas Pada dasarnya pengertian Efektivitas yang umum menunjukan pada taraf tercapainya hasil, sedangkan efisiensi adalah lebih melihat bagaimana cara mencapai hasil yang di capai itu dengan membandingkan input atau output. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Efektivitas yang bearti ada pengaruhnya, akibatnya, manjur atau mujarab. 1 jadi Efektivitas mengandung arti keberpengaruhan atau keberhasilan setelah melakukan sesuatu.2 Menurut etimologi Efektivitas merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu efecctive. Kata serapan ini menjadi efektif kemudian berubah menjadi efektivitas. Sedangkan menurut definisi istilah Efektivitas berarti dapat membawa hasil, sedang menurut kegiatan belajar mengajar pengertian Efektivitas adalah kegiatan berkenaan dengan sejauhmana seseuatu yang telah direncanakan atau diinginkan yang dapat terlaksana atau tercapai.3
1
Sulchan Yasyim, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Amanah, 1997) h.
126 2
Departemen P&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1989). Cet-2, h. 280 3 Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Askara,1996) h. 126
15
16
Dalam pengertian yang lain, Efektivitas berarti membawa hasil. Artinya sesuatu dapat dikatakan efektif apabila berhasil dan dapat mencapai tujuan sebagaimana yang telah dirumuskan atau direncanakan sebelum melakukan hal tersebut. Istilah efektif (effective) dan efisien (efficient) merupakan dua istilah yang saling berkaitan dan patut dihayati dalam upaya untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Efektivitas berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Artinya pada pelaksanaanya dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bagaimana tugas tersebut dapat diselesaikan dan terutama dapat menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang di perlukan atau dikeluarkan. 4 Efektivitas juga menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dapat dikatakan efektif itu apabila mencapai tujuan. Efektivitas
merupakan
bagian
yang
tidak
terpisahkan
dari
perencanaan, yang mana perencanaan harus memiliki alasan keefektifan. Menurut Isbandi Rukminto Adi, ke-efektif-an di ukur bedasarkan variablevariable kriteria (criterion variables) yang diciptakan dalam hubungan dengan pencapaian tujuan5. Bedasarkan kriteria-kriteria ini eksekutor dapat menilai apakah program yang mereka jalankan dapat dikatagorikan
4
Sondang Siagian, Organisasi Kepemimpinan Dan Organisasi (jakarta: CV Masagung,1986), Cet-5, h. 149 5 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Pembangunan masyarakat dan Intervensi Komunitas (Jakarta: FE UI, 2003). Cet-3, h. 175
17
berhasil atau tidak. Akan tetapi, hal yang di inginkan mungkin tidak dapat dicapai apabila tidak dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah kegiatan tersebut dapat efektif apabila tujuan akhir kegiatan itu dapat dicapai. Tetapi apabila akibatakibat yang dicari dari kegiatan mempunyai nilai yang lebih penting dibandingkan dengan hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan ketidakpuasan, meskipun kegiatan tersebut dapat dikatakan tidak efisien. Sebaliknya apabila akibat yang tidak di cari-cari dari kegiatan itu mempunyai nilai tidak penting, maka kegiatan tersebut efisien. Sehubungan dengan itu, kita dapat mengatakan sesuatu efektif apabila mencapai tujuan, terlepas apakah efektif atau tidak. Menurut
Ensiklopedi
Umum,
efektivitas
tercapainya tujuan, usaha dikatakan efektif
menunjukan
taraf
jikalau usaha tersebut
mencapai tujuannya secara ideal. Keefektifan adalah pencapaian prestasi dari tujuan taraf Efektivitas dinyatakan dengan ukuran yang agak pasti.6 Peter F.Drucker merupakan salah satu tokoh yang memberikan perhatian besar terhadap Efektivitas. Menurutnya Efektivitas itu dapat dan harus di pelajari secara sistematis, sebab ia bukan sebuah bentuk keahlian yang lahir secara ilmiah. Efektivitas kerja dapat dilakukan melalui rangkaian kerja, latihan yang intens, terarah, dan sistematis, bekerja dengan cepat sehingga dapat menghasilkan kreatifitas.7
6
A.B.pridodgdo Hasan Shadily, Ensiklopedi Umum, (Yogyakarta: Kanisius, 1990). Cet ke-8, h. 196 7 Peter.F. Ducker, Bagaimana Menjadi Eksekutif Yang Efektif, (Edisi Penerjamah,Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1986,), h. 5
18
Dari pengertian-pengertian Efektivitas tersebut dapat disimpulkan bahwa Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah di capai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. 2. Ukuran Efektivitas Dengan melihat pengertian Efektivitas diatas, maka dalam mencapai Efektivitas haruslah dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan. b. Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa didalam usaha pencapaian efektif itu maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan dan lain-lain telah dipergunakan dengan setepat-tepatnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya pemborosan serta penyelewengan. c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung jawab sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. d. Pembagian kerja yang nyata, yakni pelaksanaan kerja dibagi bedasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.
19
e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, artinya wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab. Harus dihindari adanya dominasi oleh salah satu pihak atas pihak lainnya. f. Prosedur kerja yang praktis, yakni untuk menegaskan bahwa kegiatan kerja adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan tersebut haruslah kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar.8 Sedangkan menurut T. Hani Handoko ukuran Efektivitas sebagai berikut: a. Kegunaan, yakni agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-sungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan dan sederhana. b. Ketepatan dan obyetivitas, maksudnya semua rencana harus di evaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata, dan akurat. c. Ruang
lingkup,
yakni
perlu
memperhatikan
prinsip-prinsip
kelengkapan, komprehensif (comprehensiveness), kepaduan (unity), dan konsistensi. d. Efektivitas biaya, dalam hal ini biasanya Efektivitas menyangkut dalam usaha, waktu dan aliran emosional. e. Akuntabilitas, terdapat dua aspek akuntabilitas: pertama tanggung jawab atas pelaksanaan, kedua tanggung jawab atas implementasi. 8
Sujadi F.X, Organisasi dan Manajemen, Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen, (Jakarta: CV. Masagung, 1990), Cet ke-3, h. 36-39.
20
f. Ketepatan waktu, yakni suatu perencanaan, perubahan-perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.9 Dari pendapat para ahli diatas peneliti dapat menyimpulkan dalam tolak ukur Efektivitas setidaknya ada empat komponen yang harus terpenuhi yaitu tepat guna, ekonomis, akuntabilitas dan ketepatan waktu. 3. Pengertian Pendayagunaan Pendayagunaan berasal dari kata “guna” yang bearti manfaat. Adapun pendayagunaan menurut kamus besar bahasa Indonesia: a. Pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat. b. Pengusahaan (tenaga dan sebagainya) agar mampu menjalankan tugas dengan baik.10 Sedangkan pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa Inggris yaitu empowerment. Pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata dasar power yang berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan. Awalan em berasal dari bahasa latin atau Yunani, yang berarti didalamnya, karena itu pemberdayaan dapat berarti kekuatan dalam diri manusia, sumber suatu kreativitas. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
kata
pemberdayaan
diterjemahkan
sebagai
upaya
pendayagunaan, pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan.11
9
T. Hani Handoko, manajemen, (Yogyakarta: BPPE, 2003), h. 103-105. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia , h. 189 11 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha (Jakarta, CED:2005), h.53 10
21
Maka dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan adalah cara atau usaha yang dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar serta lebih baik dengan hasil yang memuaskan Kata guna dalam bahasa Arab yaitu: Al-istitsmar berasal dari kata Istatsmara-yastatsmiru, yaitu menggapai suatu hasil. Kata istatsmara AlMaal-isammarahu, artinya adalah mempergunakan harta (maal) tersebut untuk memproduksi keuntungan. Secara istilah kata guna adalah mempergunakan harta benda untuk menciptakan sesuatu, baik secara langsung dengan membeli alat-alat produksi, maupun secara tidak langsung.12 Maka dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan adalah bagaimana atau cara usaha dalam mendatangkan hasil dan manfaat yang lebih besar serta lebih baik. Adapun pendayagunaan zakat merupakan bentuk dari proses optimalisasi pedayagunaan dana zakat agar lebih efektif, bermanfaat dan berdayaguna. 4. Pola Pendayagunaan Pola pemberdayaaan ekonomi masyarakat mempunyai ciri-ciri atau unsur-unsur sebagai berikut:13 a. Mempunyai tujuan yang hendak dicapai b. Mempunyai wadah kegiatan yang teorganisir c. Aktivitas yang dilakukan terencana, berlanjut, serta harus sesuai dengan kebutuhan dan sumberdaya setempat. 12
www.pendayagunaanlembagaamilzakat.org.com, Diakses Pada Tanggal 18 Mei
2015. 13
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha,h.55
22
d. Ada tindakan bersama dan keterpaduan dari berbagai aspek yang terkait e. Ada perubahan sikap pada masyarakat sasaran selama tahap-tahap pemberdayaan. f. Menekankan pada peningkatkan partisipasi masyarakat dalam ekonomi terutama dalam wirausaha. g. Ada keharusan membantu seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat lapisan bawah. Jika tidak, maka solidaritas dan kerjasama sulit tercapai. h. Akan lebih efektif bila program pengembangan masyarakat pada awalnya memperoleh bantuan dan dukungan pemerintah. Selain itu sumber-sumber
organisasi
sukarela
non
pemerintah
harus
dimanfaatkan. Dengan demikian sebagai keharusan masyarakat untuk mengikuti suatu kegiatan, melainkan dipahami sebagai kontribusi mereka dalam setiap tahapan yang mesti dilalui oleh suatu program kerja pemberdayaan ekonomi masyarakat. Terutama dalam tahap perumusan kebutuhan yang harus dipenuhi asumsinya bahwa masyarakatlah yang paling tahu kebutuhan dan permasalahan yang mereka hadapi. 5. Fiqih Pendayagunaan Pendayagunaan mempunyai kata dasar “daya” dan “guna” kemudian diberi awalan-pe dan akhiran-an, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, bahwa kata daya berarti “kemampuan melakukan sesuatu” dan kata guna
23
yang berarti “manfaat” sehingga kata pendayagunaan berarti pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat, bisa pula bermakna peningkatan kegunaan atau memaksimalkan kegunaan.14 Menurut konsepsi fiqih, yang dimaksud dengan arti luas dari pendayagunaan zakat adalah penafsiran yang longgar terhadap distribusi, dan alokasi zakat sebagaimana disebutkan dalam surat at-Taubah ayat 60;
ِعلَيَِۡا َّٱلۡوُ َؤلَفَحِ ُقلُُْتُِنۡ َّفِي ٱلسِقَاب َ َسكِييِ َّٱلۡ َٰع ِولِيي َٰ ۞إِ ًَوَا ٱلّصَدَقَٰتُ لِلۡفُ َق َسٓاءِ َّٱلۡ َو ٙٓ ٗحكِين َ علِي ٌن َ ََُي ٱللََِۗ َّٱلل َ ِل ٱللََِ َّٱتۡيِ ٱلسَثِيلِۖ َفسِيضَحٗ ه ِ َّٱلۡ َٰغ ِسهِييَ َّفِي سَثِي Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu´allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, dan sesuai dengan cita dan rasa syariat, pesan dan kesan ajaran Islam, sebagaimana yang telah dilakukan oleh para ulama khususnya ulama kontemporer. Kesimpulan
yang
diharapkan
adalah
kemungkinannya
zakat
didayagunakan bagi pembangunan Nasional.15 Harus kita ketahui bahwa arah dan kebijaksanaan pendayagunaan zakat adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pemerintah dalam rangka memanfaatkan hasil pengumpulan zakat kepada sasaran dalam pengertian yang lebih luas sesuai dengan cita dan syara’, secara tepat guna, efektif manfaatnya dengan sistem distribusi yang serba guna 14
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.
242 15
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan Nasional (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1992), h. 2
24
dan produktif, sesuai dengan pesan dan kesan syariat serta tujuan sosial ekonomis dari zakat.16 Sebelum membahas lebih lanjut, perlu dijadikan dasar pemikiran bahwa: a. Allah tidak menetapkan perbandingan yang tetap antara bagian masing-masing delapan pokok alokasi ( asnaf ) b. Allah tidak menetapkan delapan asnaf harus diberi semuanya. Allah hanya menetapkan zakat dibagikan kepada delapan asnaf tidak boleh keluar daripada itu. c. Allah tidak menetapkan harus dibagikan dengan segera setelah masa pungutan zakat, dan tidak ada ketentuan bahwa semua hasil pungutan zakat ( baik sedikit maupun banyak ) harus tetap dibagikan semuanya. d. Allah tidak menetapkan bahwa yang diserah terimakan itu berupa in cash ( uang tunai ) atau in kind ( bermacam-macam hasil alam).17 Pengertian secara luas tentang kedelapan kategori itu menurut ulama fiqih, terutama ulama kontemporer, adalah sebagai berikut:18 a. Golongan Fakir Golongan fakir adalah golongan yang memiliki harta namun kebutuhan hidup mereka lebih banyak dibandingkan harta yang mereka miliki, atau orang-orang sehat dan jujur tetapi tidak memiliki 16
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan Nasional , h. 40-41 17 Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan Nasional , h. 41 18 Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan Nasional, h. 11
25
pekerjaan sehingga tidak memiliki penghasilan. Fakir berarti orang yang tidak memiliki pekerjaan, atau mempunyai pekerjaan tetapi penghasilannya sangat kecil, sehingga tidak cukup untuk memenuhi sebagian dari kebutuhannya. Penyerahan bantuan bisa disampaikan langsung kepada fakir dan bisa melalui badan pengelola atau penyantun, sedangkan sistem pendayagunaannya bisa bersifat konsumtif, bisa bersifat produktif. Untuk mereka yang jompo dan cacat fisik mendapat bagian secara konsumtif, diterimakan langsung atau melalui lembaga-lembaga sosial yang mengurusinya. Untuk mereka yang lemah dalam bidang harta benda, tapi fisiknya mampu bekerja, mendapatkan bagian secara produktif, secara langsung, dengan pengarahan, pembinaan dan pegawasan. b. Gologan Miskin Golongan ini adalah golongan orang yang mempunyai harta untuk mencukupi kebutuhan hidup namun tidak memenuhi standard, atau orang yang lemah dan tidak berdaya (cacat) karena sudah berusia lanjut, sakit atau akibat peperangan, baik yang mampu bekerja maupun tidak, tetapi tidak memperoleh penghasilan yang memadai untuk menjamin kebutuhan hidup sendiri dan keluarganya.19 Dana zakat untuk orang-orang miskin dapat didayagunakan untuk:
19
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h.12
26
1) Asuhan dan pendidikan anak-anak mereka, dan pengajaran kitab suci Al-qur’an bagi mereka. 2) latihan kejujuran: tukang, pedagang, dan keterampilan lainnya, terutama bagi orang-orang yang cacat jasmaniyah 3) Membangun bengkel, lokakarya, pabrik-pabrik untuk menjahit dan untuk membuat pakaian jadi. 4) Mendirikan perindustrian rakyat 5) Mendirikan industry pertanian: peternakan unggas, kelinci, sarang lebah, perikanan dan lain sebagainya. 6) Persediaan beberapa fasilitas produksi: bahan mentah, barang setengah jadi, yang diproduksi oleh orang-orang yang berhak menerima zakat, baik perseorangan, maupun keluarga produktif. 7) Perumahan ekonomis dan sehat, dengan biaya minim, sewa murah untuk perbaikan dan pemeliharaan, atau kemudian dihakmilikkan. 8) Perawatan medis dan kesehatan: membangun apotek, rumah sakit, penyediaan dokter, dengan Cuma-Cuma atau dengan biaya yang ringan.20 c. Golongan Amil Zakat Amil adalah para pekerja yang telah diserahi tugas oleh penguasa atau penggantinya untuk mengambil harta zakat dari wajib zakat, mengumpulkan, menjaga dan menyalurkannya.
20
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan Nasional, h. 56-57
27
Dengan kata lain amil adalah badan/lembaga atau panitia yang mengurus dan mengelola zakat, terdiri dari orang-orang, yang diangkat oleh pemerintah atau masyarakat. Amil mendapat bagian seperdelapan dari seluruh zakat yang terkumpul, untuk dipergunakan sebagai biaya operasional, administrasi, dan honor/gaji bagi anggota team. Setiap amil boleh menerima bagian zakatnya sebagai petugas sesuai dengan kedudukan dan prestasi kerjanya, sekalipun dia orang yang kaya. d. Golongan Muallafah al Qulub Muallaf yang dibujuk hatinya, yaitu orang yang memiliki kekharismatikan tinggi dalam keluarga atau kaumnya dan bisa diharapkan masuk islam, atau dikhawatirkan perbuatan jahatnya atau bila diberi zakat orang tersebut bisa diharapkan keimanannya akan semakin mantap. Dengan dana zakat diharapkan orang-orang seperti ini memiliki keteguhan keimanan dan keyakinannya. Adapun orang yang tidak mengalami problem apapun ketika masuknya ke agama Islam maka mereka tidak berhak menerima zakat. Alokasi muallafah, pendayagunaannya diarahkan kepada mereka yang hatinya perlu dijinakkan agar: 1) Cenderung untuk beriman 2) Tetap beriman 3) Menolong umat Islam 4) Membela Islam
28
5) Tidak berbuat jahat kepada Islam dan umat Islam21 Perlu ada kriteria atau standar tingkat ekonomi seseorang untuk dapat disebut mualaf. Perlu juga ditentukan berapa lama orang yang telah masuk Islam, masih dapat disebut mualaf. Yang juga diperlukan adalah pembinaan atau dakwah kepada mereka.22 e. Golongan Riqab Riqab artinya hamba sahaya. Bagian ini diberikan untuk memerdekakan
budak,
atau
dalam
rangka
membantu
memerdekakannya. Sejalan dengan perkembangan zaman, buak dalam arti harfiah seperti pada masa pra Islam mungkin sudah tidak ada lagi, tetapi perbudakan dalam bentuk lain masih banyak. Misalnya, masyarakat Islam yang tertindas baik oleh penjajahan atau dominasi golongan lain. Alasan hukum yang terkandung di dalam pengertian jatah arriqab adalah untuk membebaskan eksploitasi atau pemerasan oleh manusia atas manusia, baik sebagai individual maupun sebagai komunal. Berdasarkan alasan hukum ini, maka kebijaksanaan pendayagunaan zakat untuk jatah ar-riqab ini dapat diarahkan antara lain sebagai berikut: 1) Untuk menebus orang-orang Islam yang ditawan oleh musuh.
21
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan Nasional, h. 66 22 Didin Hafidhuddin, Ahmad Juwaini, Membangun Peradaban Zakat: Meniti Jalan Kegemilangan Zakat (Ciputat: Divisi Publikasi IMZ (Institut Manajemen Zakat, 2007), h. 74
29
2) Untuk membantu Negara Islam atau Negara yang sebagian besar penduduknya beragama Islam yang sedang berusaha untuk melepaskan diri dari belenggu perbudakan modern kaum penjajah modern. 3) Pembebasan budak temporer dari eksploitasi pihak lain, misalnya pekerja kontrak, dan ikatan kerja yang tidak wajar. 4) Membebaskan orang yang dipaksa menjadi pelacur, anak-anak yang
dipaksa
menjadi
buruh,
ditindas
dan
disiksa
oleh
majikannya.23 f. Golongan Gharim Gharim adalah orang yang berhutang bukan untuk keperluan maksiat, seperti hutang untuk menafkahi dirinya, anak-anak dan isterinya serta hamba sahaya miliknya. Termasuk juga hutang untuk menjalankan perintah Allah Swt, seperti haji, umrah dan hutang untuk menunaikan hak-hak seperti membayar diyat (denda) atau pembiayaan perkawinan. Termasuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang berhutang untuk kepentingan umum seperti mendamaikan manusia.24 Pendayagunaan zakat untuk Garimin bisa di salurkan kepada: 1) Mereka yang mempunyai hutang dan tak dapat lagi membayar hutangnya, termasuk orang yang dinyatakan pailit dalam usahanya. 2) Pedagang-pedagang kecil yang meminjam modal oleh para rentenir
23
Didin Hafidhuddin, Ahmad Juwaini, Membangun Peradaban Zakat: Meniti Jalan Kegemilangan Zakat, h. 74 24 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h.14
30
3) Pedagang-pedagang kecil di pasar, yang terkena musibah kebakaran, atau dagangannya dirampas orang dapat dianggap algharim. 4) Orang atau lembaga atau yayasan yang berhutang terutama untuk kemaslahatan umat. 5) Orang yang meninggal dunia dan mempunyai hutang, sedangkan harta peningggalannya tidak cukup untuk melunasi hutangnya, maka menurut Malik, Assyafi’I, dan Ahmad, pemerintah wajib membayarkan hutangnya dengan uang zakat.25 g. Golongan Fi Sabilillah Fisabilillah memiliki arti luas, pengertiannya bisa berubah sesuai waktu dan kebiasaan. Fisabilillah meliputi banyak perbuatan, berbagai bidang perjuangan dan amal ibadah, baik dari segi agama, pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, kesenian, termasuk mendirikan rumah sakit, pengiriman da’i, penerbitan mushhaf dan sebagainya. Sesuai
dengan
kondisi
dan
tuntutan
keadaan,
maka
pendayagunaan jatah zakat sabilillah ini dapat disalurkan pada : 1) Peningkatan dakwah. Propaganda Islam adalah sangat penting deasa ini, terutama di Negara-negara yang islam belum dikenal disana. Untuk menyebarluaskan dan mempertahankan islam. 2) Peningkatan ilmu pengetahuan: agama, umum, ketrampilan, keperluan beasiswa, penerbitan buku islami dan penelitian. 25
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan Nasional, h. 67-69
31
3) Peningkatan pembangunan fisik atau proyek monumental keIslaman. 4) Nafkah orang-orang yang sibuk dengan urusan agama, yang belum mendapatkan nafkahnya dari lembaga resmi maupun dari lembaga swasta. 5) Menurut Rasyid Ridho, jatah sabilillah ini pendayagunaannya diutamakan untuk persiapan dan perlengkapan perang, membeli senjata, dan perlengkapan perang, termasuk dalam pengertian ini adalah pembangunan rumah sakit bersenjata, kebajikan umum, pembangunan
umum,
dan
merehabilitasi
jalan-jalan,
serta
anggaran-anggaran sekolah.26 h. Golongan Ibnu Sabil Ibnu sabil adalah musafir, orang yang berpergian jauh, yang kehabisan bekal. Pada saat itu, ia sangat membutuhkan belanja bagi keperluan hidupnya. Ia berhak mendapat bagian zakat sekadar keperluan yang dibutuhkan sebagai bekal dalam perjalanannya sampai tempat yang dituju. Syarat Ibnu Sabil yang berhak memperoleh zakat adalah : 1) Orang tersebut sedang membutuhkan. 2) Bukan perjalanan maksiat. 3) Tidak ada orang yang memberikan pinjaman.
26
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan Nasional, h. 70-71
32
Selain itu, yang termasuk kelompok ibnu sabil adalah pelajar yang sedang menempuh pendidikan yang kekurangan biaya. Dapat juga dimasukkan kegiatan pembiayaan dalam rangka study (beasiswa) yang ditujukan untuk kepentingan umat.27 6. Strategi Pendayagunaan Pengertian strategi pendayagunaan adalah suatu cara atau siasat yang
dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan agar organisasi tersebut dapat menggunakan sumber daya yang ada menjadi lebih manfaat dan membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan. Strategi adalah pelengkap alamiah bagi visi dan misi, strategi adalah suatu proses untuk menentukan arah yang dijalani oleh suatu organisasi agar misinya tercapai.28 strategi dalam konteks organisasi adalah penetapan berbagai tujuan dan sasaran jagka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai berbagai sasaran tersebut. Dalam pendayagunaan sumber daya atau dana yang ada di dalam perusahaan perlu strategi yang bagus karena berhubungan dengan hasil yang akan dicapai perusahaan tersebut. Maka perusahaan harus mempertimbangkan terlebih dahulu perencanaan strategi pendayagunaan seperti apa yang akan diambil.
27
Didin Hafidhuddin, Ahmad Juwaini, Membangun Peradaban Zakat: Meniti Jalan Kegemilangan Zakat, h. 76 28 George L. Morrisey, Pedoman Pemikiran Strategis: Membangun Landasan Perencanaan Anda ( Edisi Penerjamah Jakarta: Prenhallindo, 1997), h.69
33
7. Bentuk dan Sifat Pendayagunaan Ada dua bentuk penyaluran zakat antara lain: a. Bentuk sesaat, dalam hal ini bearti zakat diberikan kepada sesorang satu kali atau sesaat saja. Dalam hal ini juga bearti bahwa penyaluran kepada mustahik tidak disertai dengan target kemandirian ekonomi mustahik. Hal ini dikarenakan mustahik yang bersangkutan tidak mungkin lagi mandiri, seperti orang tua yang sudah jompo, cacat. Bantuan yang bersifat sesaat ini idealnya adalah hibah. b. Bentuk pemberdayaan, merupakan penyaluran zakat yang disertai dengan target merubah keadaan penerima dari kondisi mustahik menjadi katagori muzakki. Target ini merupakan target yang besar yang tidak dapat dengan mudah dan dengan waktu yang singkat. Untuk itu, penyaluran zakat harus disertai dengan pemahaman yang utuh terhadap permasalahan yang ada pada penerima. Apabila permasalahannya adalah permasalahan kemiskinan, harus diketahui penyebab kemiskinan tersebut sehingga mencari solusi yang tepat demi tercapainya target yang ttelalh dicanangkan.29
B. Program 1. Pengertian Program Program adalah rancangan mengenai segala sesuatu yang akan dijalankan oleh seorang atau kelompok organisasi, lembaga, bahkan Negara.30 Sebagaimana diungkapkan oleh Suharsimi. Bahwasahnya 29
Lili Bariadi et. al, Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED, 2005), h. 25 Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. Ke-3 (jakarta: Balai Pustaka, 2007) 30
34
program adalah sederhana rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu.31 Pengertian Program itu sendiri adalah rangkaian rencana yang akan dilaksanakan oleh suatu lembaga, organisasi, Negara bahkan manusia sekalipum. Adapun penelitian berhasil atau tidaknya suatu program tersebut dilihat dari segi pengelolaan manajemennya. Program tidak dapat dimiliki oleh suatu organisasi, lembaga ataupn instansi pemerintah. Tetapi, manusia pun memiliki program yang akan dilaksanakan dalam kehidupannya. 2. Macam-macam Program Program memiliki macam-macam bentuk rencana diantaranya: a. Tujuan, program ada yang bertujuan untuk mencari keuntungan, maka ukurannya adalah seberapa besar program tersebut memberikan keuntungan. Ada juga program yang bertujuan sukarela, maka ukurannya adalah seberapa besaar program tersebut memberikan manfaat kepada orang lain. b. Jenis, program dilihat dari aspek jenisnya yaitu ada program pendidikan,
program
koperasi,
program
kemasyarakatan,
dan
sebagainya. Klasifikasi tersebut tergantung dari isi program yang bersangkutan. c. Jangka Waktu, ada program jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
31
Suharsimi, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta: Bina Aksara, 1998), 34
35
d. Pelaksanaannya, program kecil dan program besar. e. Sifatnya, ada program penting dan ada program kurang penting.32 3. Tujuan Program Tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan pusat perhatian oleh evaluator. Jika suatu program memiliki tujuan yang tidak bermanfaat maka program tersebut tersebut tidak perlu dilaksanakan. Tujuan program pada hakikatnya terbagi dalam dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum biasanya menunjukan output dari program jangka panjang. Sedangkan tujuan khusus adalah outputnya jangka pendek. Namun secera keseluruhan tujuan dari diadakannya suatu program adalah agar segala bentuk kegiatan yang ada dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan mencapai sasaran yang dituju.
C. Zakat, Infak dan Sedekah 1. Pengertian Zakat, Infak dan Sedekah a. Pengertian Zakat Zakat menurut bahasa Arab (al-zakat) ditinjau dari sudut bahasa adalah suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Firman Allah SWT :
32
Suharmi, Penilaian Program Pendidikan, h. 37
36
Artinya : “Ambilah dari harta mereka sedekah (zakat) untuk membersuhkan mereka serta menghapuskan kesalahan mereka” (Q.S. At-Taubah [9]: 103). Zakat juga memiliki arti lain, yaitu: al-Barakah (keberkahan ) anNama (pertumbuhan dan perkembangan), at-Thaharah (kesucian), dan al-Shalah (keberesan).33 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, zakat diartikan sebagai: “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam dan berikan kepada golongan yang berhak menerimanya, menurut yang telah ditetapkan oleh syara”.34 Menurut istilah, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk di berikan kepada mustahiq (kelompok yang berhak).35 Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dengan pengertian menurut istilah, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan baik. Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi pemerataan. Karunia Allah SWT sebagai fungsi sosial ekonomi, sebagai perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusiaan dan keadilan, pembuktian persaudaraan Islam, peningkat persatua umat, sebagai pengikat batin antara golongan kaya dan miskin.
33
Amin, Utsman, Majma’lughah al-Arabiyah, (Kairo: Maktabah Misra, 1965 TT), h.
396 34
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 1017 35 Nurul Isnaini Lutfiana, Evaluasi Penghimpunan dan Penyaluran Dana Zakat, (Malang, 2009), h. 20
37
b. Pengertian Infak Infak berasal dari kata anfaqa yang bearti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu. Termasuk kedalam pengertian ini, infak yang dikeluarkan orang-orang kafir untuk kepentingan agama. (Surat Al-Anfal : 36).
ۡإِىَ ٱلَرِييَ كَ َفسُّاْ يٌُفِقُْىَ َأهََْٰۡلُِنۡ لِيَّصُدُّاْ عَي سَثِيلِ ٱللََِۚ َفسَيٌُفِقُْ ًََِا ثُنَ تَكُْىُ عَلَيِِۡن ٖٙ ى َ ُّجٌََِ َن ُيحۡشَس َ َٰٔحسۡسَجٗ ثُنَ ُيغۡلَثُْىَۗ َّٱلَرِييَ كَ َفسُ ّٓاْ ِإل َ Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan Sedangkan
menurut
terminologi
syariat,
infak
bearti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan / penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Jika ada zakat ada nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Infak dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan`tinggi maupun rendah, atau dalam keadaaan lapang maupun sulit. (Surat Ali Imran: 134)
ََُظوِييَ ٱلۡغَيۡظَ َّٱلۡعَافِييَ عَيِ ٱلٌَاسِۗ َّٱلل ِ ض َسٓاءِ َّٱلۡ َٰك َ س َسٓاءِ َّٱل َ ٱلَرِييَ يٌُفِقُْىَ فِي ٱل ٖٔٗ َة ٱلۡ ُوحۡسٌِِيي ُ ِيُح Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Maka infak boleh diberikan kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua orang tua, anak yatim Al-Baqarah: 21536
36
Didin Hafiduddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak, dan Sedekah (Jakarta: Gema Ismani, 1998). Cet 1, h. 13&14
38
َٰٔي َّٱلۡيَ َٰتو َ سۡٔلُْ ًَكَ هَاذَا يٌُفِقُْىَۖ ُقلۡ هَآ أًَفَقۡتُن هِيۡ خَيۡسٗ َفِللۡ َْٰلِدَيۡيِ َّٱلۡأَقۡسَتِي َ َي ٕٔ٘ ٗعلِين َ ى ٱللَََ تَِِۦ َ ِسكِييِ َّٱتۡيِ ٱلسَثِيلِۗ َّهَا تَفۡ َعلُْ ْا هِيۡ خَيۡسٗ فَئ َٰ َّٱلۡ َو Artinya: Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. c. Pengertian Sedekah Kata sedekah berasal dari bahasa Arab (shadaqah). Sedekah bearti kita memberikan atau menyumbangkan sesuatu yang baik dengan mengharapkan pahala dari Allah SWT, Sesuatu yang kita berikan itu bisa berupa harta, jiwa, maupun tenaga.37 Sedekah lebih memiliki arti yang luas, menyangkut hal yang bersifat non material. Hadits Riwayat Imam Muslim dari dari Abu Dzat Rasullah SAW menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta maka membaca tasbih, membaca takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami istri, dan melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi mungkar.
37
9
Fuad abdurrahman, Kehebatan Sedekah (Bandung: PT Mizan Pustaka). Cet ke-1, h.
39
2. Persamaan dan Perbedaan Zakat, Infak dan Sedekah Gambar 1 Perbedaan Zakat Dengan Infak Dan Sedekah Beda antara Zakat Vs Infak dan Sedekah
Tidak ada nishab (Qs 3:134)
Tidak ada presentase
Penerima luas (Qs 2:215)
Sumber: Muhammad Zen, Manajemen ZIS.
Zakat, infak dan sedekah sangat akrab di telinga kita dan seolah sudah menjadi satu kesatuan. Tetapi sesungguhnya masing-masing istilah tersebut punya hakikat dan pengertian yang cukup spesifik. Istilah zakat, infak dan sedekah menunjuk kepada satu pengertian yaitu sesuatu yang dikeluarkan. Zakat, infak dan sedekah memiliki persamaan dalam peranannya yaitu memberi kontribusi yang signifikan dalam pengentasan kemiskin an, adapun perbedaannya yaitu zakat hukumnya wajib sedangkan infak dan sedekah hukumnya sunnah. Zakat yang dimaksudkan adalah sesuatu yang wajib dikeluarkan, sedangkan infak dan sedekah adalah sesuatu yang tidak wajib dikeluarkan. Jadi pengeluaran yang sifatnya sukarela itu yang disebut dengan infak dan sedekah. Seperti tabel yang dibawah ini:
40
Tabel 1 perbandingan seputar Zakat, infak dan sedekah Ket
Hukum
Waktu
Kadar
Zakat
Wajib
Infak
Wajib,sunnah
Setiap tahun Ada (mencapai ketentuan nishab dan haul) Kapan saja Tak tentu
Sedekah
Sunnah
Kapan saja
Tak tentu
Penerima 8 ashnaf
Siapa saja yang memerlukan Siapa saja yang memerlukan
Sumber: Muhammad Zen, Manajemen ZIS38. 3. Dasar Hukum Zakat, Infak dan Sedekah a. Hukum Zakat Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh karena itu hukum zakat adalah wajib atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk katagori ibadah seperti shalat, haji dan puasa yang telah di atur secara rinci bedasarkan Al-quran dan sunah. Zakat juga
merupakan
sebuah
kegiatan
sosial
kemasyarakatan
dan
kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia itu. Ini menunjukan hukum dasar zakat sangat kuat, antara lain: 1) Alqur’an surat Al-Baqarah: 110
َِۗ َسكُن هِيۡ خَيۡسٖ تَجِدٍُُّ عٌِدَ ٱلل ِ ّصلَْٰجَ َّءَاتُْاْ ٱل َّزكَْٰجَۚ َّهَا تُقَ ِدهُْاْ لِأًَ ُف َ َّأَقِيوُْاْ ٱل ٔٔٓ ٖإِىَ ٱللَ ََ ِتوَا َتعۡوَلُْىَ تَّصِيس 38
www.slideshare.net, Manajemen ZIS, Diakses pada tanggal 21 Oktober 2015
41
Artinya : “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat, apappun yang diusahakan oleh dirimu tentu kamu akan mendapat pahalanya disisi Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui kegiatan apapun yang kamu kerjakan”. 2) Alqur’an surat At-Taubah: 11
ت ِ َّٰصلُ ٱلۡأٓي ِ َّصلَْٰجَ َّءَاتَ ُْاْ ٱل َّزكَْٰجَ فَئِخًَُْٰۡكُنۡ فِي ٱلدِييِۗ ًَُّف َ فَئِى تَاتُْاْ َّأَقَاهُْ ْا ٱل ٔٔ َلِقَْۡمٖ َيعۡلَوُْى Artinya : “jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka mereka itu adalah saudarasaudaramu seagama dan kamu menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui”. b. Hukum Infak Infak bukan lagi merupakan kewajiban yang bersifat sunnah seperti yang dipahami oleh masyarakat secara luas, tetapi kewajiban yang luas fardlu kifayah, karena harus dikeluarkan baik dalam keadaan sempitan maupun kelapangan. Dalam pandangan syari’at Islam orang yang berinfak akan memperoleh keberuntungan yang berlipat ganda baik didunia maupun diakhirat sesuai dalam surat Al-Baqarah (2): 261-262
ِهَ َثلُ ٱلَرِييَ يٌُفِقُْىَ أَهۡ ََْٰلُِنۡ فِي سَثِيلِ ٱللََِ َكوَ َثلِ حَثَحٍ أًَۢثَتَتۡ سَثۡ َع سٌََا ِتلَ فِي كُل ٕٙٔ ٌض ِعفُ ِلوَي َيشَٓا ُۚء َّٱللَ َُ َّٰسِ ٌع عَلِين َٰ ُٖ َّٱللَ َُ ي ۗ سٌُۢ ُثلَحٖ هِاْئَحُ حَثَح Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
ۡٱلَرِييَ يٌُفِقُْىَ أَهۡ ََْٰلُِنۡ فِي سَثِيلِ ٱللََِ ثُنَ لَا يُتۡثِعُْىَ هَآ أًَفَقُْاْ هَيّٖا َّلَآ أَذٖٓ لَُِن ٕٕٙ َعلَيِِۡنۡ َّلَا ُُنۡ يَحّۡزًَُْى َ ٌَأجۡسُُُنۡ عٌِدَ زَتِِِنۡ َّلَا خَْۡف
42
Artinya : Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan) oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya kejalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh batang dan seratus butir, Allah melipat gandakan (pahala) setiap bagi siapa yang dikehendaki”. Selain itu, orang yang berinfak juga akan mendapatkan pahala yang besar di akhirat nanti. Berinfak amat dianjurkan dalam syari’at Islam, di antaranya adalah sebagai berikut: 1) Surat Al-Baqarah (2):2-3:
Artinya : Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Artinya : (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. 2) Surat Al-Munafiqun (63):10
43
Artinya : “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian”. 3) Surat Al-Thaghabun (64):16
Artinya : “Dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu”. 4) Surat At-Thalaq (65):7
Artinya : “hendaklah orang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang di sempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang di berikan Allah kepadanya”. Infak harus dikeluarkan dari rezeki setiap pribadi muslim berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Al-Quran dan Assunah. Dalam Al-quran dinyatakan bahwa infak harus dikeluarkan, antara lain sebagai berikut:
44
1) Infak terhadap hasil usaha, Surat Al-Baqarah (2):267
Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman nafkahkanlah sebagian daripada (hasil) usaha kamu yang baik dan....” 2) Infak yang dikeluarkan bumi, Surat Al-Baqarah (2):267, ”Hai Orang-orang yang beriman nafkahknlah sebagian apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu”. Surat Al-An’am (6):141
Artinya : “Makanlah dari buahnya bila berbuah dan bayarlah haknya pada hari memetiknya”. 3) Infak terhadap harta (bagi mereka yang menumpuk harta belum sampai haul/nishab), Surat Al-Baqarah (2):262, “Hendaklah member nafkah dari harta Allah yang diberikan kepadamu”. Surat An-Nuur (24):33
45
Artinya : “Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budakbudak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu”. Surat Al-Ana’am (6):141
Artinya : “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak
46
sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebihlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. c. Hukum Sedekah Sedekah hukumnya sunah dengan dalil ayat Al-Quran dan hadits, yaitu mustahab (dianjurkan) menyerahkan dengan cara dirahasiakan, boleh diumumkan asal tidak disertai dengan riya atau yang sejenisnya yang akan merusak nilai sedekah. Satu-satunya boleh mengumkumkan sedekah adalah untuk tahadduts binni’mah (motivas, inspirasi) bagi orang lain.39 Adapun dalil-dalil hukum sedekah adalah sebagai berikut: QS Al-Baqarah [2] : 245
Artinya : “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya dijalan Allah) maka Allah akan meperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melampangkan (rezeki) dan kepadaNyalah kamu dikembalikan.”
39
Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islamiy wa adillatuhu (Syiria, Darr Al-Fikr,t.t), (Al-maktabah Asy-Syamilah), cet-5, 3/389
47
4. Tujuan Zakat, Infak dan Sedekah a. Tujuan Zakat Zakat merupakan yang mengandung dua dimensi, ialah dimensi hablum minallah dan dimensi minannas. Ada beberapa tujuan yang ingin di capai
oleh Islam dibalik kewajiban zakat adalah sebagai
berikut: 1) Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup dan penderitaan. 2) Membantu pemecah permasalahan yang dihadapi oleh gharim, Ibnu sabil, dan mustahik lainnya. 3) Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada umumnya. b. Tujuan Sedekah dan Infak 1) Memelihara diri jatuh kelembah kikir yang merugikan. 2) Memindahkan orang yang menerima itu ke derajat yang lebih baik ya’ni dari derajat kekurangan ke derajat mencukupi. 3) Memelihara harta dari hilang percuma, artinya harta yang kita berikan dijalan Allah SWT. Itulah modal kita untuk memperoleh nikmat diakhirat. 4) Memperkuat tali persaudaraan, khususnya umat Muslim. 5) Mengobati penyakit hati dan cinta dunia.40
40
www.alkhoirot.com, Diakses Pada Tanggal 17 Oktober 2015, (Waktu 17.11 WIB).
BAB III Gambaran Umum BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat
A. Sejarah Berdirinya BAZIS BAZIS Prov. DKI Jakarta merupakan sebuah badan pengelola zakat resmi yang dibentuk pemerintah Prov. DKI Jakarta. Badan ini berdiri secara resmi pada tahun 1968 sejak dikeluarkanya surat keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta (ketika itu di jabat oleh Ali Sadikin) No. Cb. 14/8/18/68 tanggal 5 Desember 1968 tentang pembentukan Badan Amil Zakat, Bedasarkan syariat Islam dalam wilayah DKI Jakarta.1 Menjelang berdirinya BAZIS Prov. DKI Jakarta , wacana perlunya pengelolaan zakat secara kelembagaan dan professional terus begelora dikalangan masyarakat muslim. Pada tanggal 24 september 1968, sebelas ulama berkumpul di Jakarta yang terdiri dari : Prof. Dr. Hamka, KH. Ahmad Azhari, KH. Moh. Syukri Ghazali, Moh. Sodry, KH. Taufiqurrahman, KH. Moh. Soleh Su’aidi, M. Ali AL Hamidy, Mukhtar Luthfy, KH. A. Malik Ahmad, Abdul Kadir, dan KH. M.A. Zawawy. Pertemuan ini menghasilkan rekomendasi, yaitu: 1. Perlunya pengelola zakat dengan sistem administrasi dan tata usaha yang baik
sehingga
bisa
dipertanggungjawabkan
pengumpulan
dan
pendayagunaan kepada masyarakat.
1
Brosur BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, Tentang Sejarah, Visi dan Misi, Pendayagunaan ZIS.
48
49
2. Bahwa zakat merupakan potensi umat yang sangat besar yang belum dilaksanakan
secara
maksimal.
Karenanya,
diperlukan
efektifitas
pengumpulan zakat sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan. Melihat peran zakat yang sangat strategis ini, maka pada acara Isra’ mi’raj di Istana negara, Presiden Soeharto ketika itu menyerukan secara langsung pelaksanaan zakat untuk menunjang pembangunan. Pada saat yang sama, beliau juga menyatakan kesediaannya untuk menjadi amil tingkat nasional. Tindak lanjut dari seruan itu, Presiden Soeharto mengeluarkan surat Perintah No. 07/POIN/10/1968 tanggal 31 Oktober 1968 kepada Mayjen Alamsyah Ratu Prawiranegara, Kol. Inf. Drs. Azhar Hamid, dan Kol. Inf. Ali Afandi untuk membantu Presiden dalam proses administrasi dan tata usaha penerimaan zakat secara nasional.2 Untuk lebih memperkuat hal tersebut, Presiden mengeluarkan surat Edaran
No.B.133/PRES/11/1968
yang
menyerukan
kepada
pejabat/instansi untuk membantu dan berusaha ke arah terlaksananya seruan Presiden dalam wilayah atau lingkup kerja masing-masiing. Seruan Presidan ini kemudian ditindak lanjuti oleh Gubernur Prov. DKI Jakarta, Ali Sadikin dengan mengeluarkan surat Putusan Gubernur No. Cb. 14/8/18/68 tertanggal 5 Desember 1968 tentang pembentukan Badan Amil
2
Brosur BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, Tentang Sejarah, Visi dan Misi, Pendayagunaan ZIS
50
Zakat, bedasarkan syariat Islam dalam wilayah DKI Jakarta. Akhirnya, BAZ Prov. DKI Jakarta secara resmi berdiri. Sejak berdirinya BAZIS tahun 1968, perkembangan zakat masih dirasakan belum optimal. Hal ini dari hasil pengumpulan yang secaara kuantitas maupun kualitas masih sangat kecil dabandingkan dengan potensi zakat yang sangat besar, khususnya di DKI Jakarta. Untuk memperluas sasaran operasional dan karena semakin kompleknya permasalahan zakat di Jakarta, maka pada tahun 1973 Gubernur Prov. DKI Jakarta melalui Surat Keputusan No. D.III/B/14/6/73 tertanggal 22 Desember 1973 menyempurnakan BAZ ini menjadi Badan Amil Zakat dan Infaq/Shadaqah yang kini populer dengan sebutan BAZIS.
B. Visi dan Misi 1. Visi yaitu Menjadi badan mengelola ZIS yang unggul dan terpercaya 2. Misi yaitu mewujudkan optimalisasi pengelolaan ZIS yang amanah, profesional, transparan, akuntabel dan mandiri menuju masyarakat yang bertaqwa, sejahtera dan berdaya. Lain.3
C. Tugas dan Fungsi Lahirnya Undang-Undang NO. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat telah memberikan angin segar bagi dunia perzakatan yang lebih baik. Namun, hal itu juga menuntut semua lembaga pengelola zakat untuk berbenah diri sesuai dengan regulasi yang baru tersebut. Untuk merespon perkembangan 3
Bazisjakartabarat.org, Profil Bazis Kota Administrasi Jakarta barat, Diakses Pada 09 Oktober 2015.
51
tersebut, Gubernur Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Surat Keputusan No. 120 tahun 2002 tentang Organisasi dan tata kerja Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Prov. DKI Jakarta. Bedasarkan Surat Keputusan Gubernur No. 120 Tahun 2002 yang tertuang pada BAB II Pasal 3, tugas pokok BAZIS Provinsi DKI Jakaarta Adalah: 1. Menyelenggarakan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah sesuai dengan fungsi tujuannya. 2. Dalam melaksanakan tugasnya, BAZIS bersifat Obyektif dan transparan.4
D. Struktur Organisasi BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat Gambar 2 Struktur Organisasi BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat KEPALA BAZIS JB Drs. JAMHURI
KASUBAG TU
KASI PENGUMPULAN
KASI PENYALURAN
H. SUBANDI S.AP
H. SA’ADI S.Pd.I
Dra. MURTASIAH
STAF
AGUS WIDIANARTI, A.md
ABDUL MUTALIB, SE HJ.SUMINI
TB. ABDUL FATAHILLAH, S.Sos KHAIRUL RIZA
Sumber: Foto Struktur BAZIS Di kantor BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat 4
Brosur BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, Tentang Sejarah, Visi dan Misi, Pendayagunaan ZIS
52
E. Program-Program BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat 1. BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat Peduli Mualaf Yaitu BAZIS kota Administrasi Jakarta Barat memberikan bantuan modal usaha kepada muallaf yang tergabung dalam Himpunan Bina Muallaf Indonesia (HBMI) Jakarta Barat. Diharapkan modal usaha ini dapat mensejahterakan para anggota HBMI Jakarta Barat melalui usaha Muallaf mandiri. Usaha muallaf mandiri ini berada di wilayah Tambora dan bergerak dibidang bisnis kuliner. 2. Bantuan Pembuatan SIM Untuk Tukang Ojek Dan Supir Angkutan Kota Program bantuan pembuatan SIM ini salah satu program unggulan BAZIS
Kota
Administrasi
Jakarta
Barat,
program
bantuan
ini
diperuntukan bagi para mustahik sebagai penunjang profesi mereka. Jadi dana yang diperdayagunakan lebih produktif.5 3. Program Bantuan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor. BAZIS kota Administrasi Jakarta Barat mengadakan program bantuan pelatihan mekanik sepeda motor. Program bantuan ini diikuti oleh 20 orang mustahik yang ada di 8 kecamatan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat. Program
bantuan ini merupakan salah satu program
unggulan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat. Dalam menyelenggarakan program bantuan ini BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan keterampilan “AUTO MITSUDA”, program bantuan ini bertujuan untuk 5
Hasil Wawancara Dengan Bapak Khairul Riza Staff BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat.
53
meningkatkan
produktivitas
dan
perekonomian
mustahik
dengan
mengembangkan potensi para mustahik. Program bantuan ini diharapkan dapat menciptakan banyak peluang kerja dan usaha bagi para mustahik, seiring dengan berkembangnya jumlah kendaraan bermotor yang ada di Jakarta khusunya sepeda motor, Dengan berbekal kemampuan yang didapat dari program bantuan ini, mustahik memiliki kesempatan untuk bekerja di bengkel atau membuka usaha bengkel sepeda motor. 4. Program pemberdayaan dan pembangunan umat (PPU) Dalam rangka mengoptimalkan penerimaan zakat, infak dan sedekah, BAZIS Kota Adminsitrasi Jakarta barat menggulirkan program pemberdayaan dan pembangunan Umat (PPU) berupa peletakan kotak amal BAZIS di 200 gerai super market di Jakarta Barat.6 Program ini bekerja sama dengan Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (APRINDO) dan di dukung oleh PT Indonesia Prisma (Indomaret). Selain peletakan kotak amal program PPU di gerai Indomaret, menyebarkan juga bulletin yang berisi informasi penerimaan dan penyaluran ZIS. 5. Bantuan Lembaga Keagamaan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat memberikan bantuan kepada 73 lembaga keagamaan di wilayah Jakarta Barat. Ke-73 lembaga tersebut terdiri dari, 32 masjid, 27 mushala dan 14 majlistaklim. 6
Bazisjakartabarat.org, Program BAZIS Kota Adminnistrasi Jakarta Barat, Di akses Pada 12 September 2015
54
6. Bantuan Beasiswa SLTA dan Mahasiswa Untuk membantu kelangsungan pendidikan para pelajar di Jakarta Barat, sebanyak 450 pelajar terdiri dari 325 siswa SMA dan 125 mahasiswa diberi bantuan beasiswa dari BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat. 7.
Pelatihan Keterampilan Menjahit Sebanyak 44 warga kurang mampu di Jakarta Barat masing-masing mendapat bantuan mesin jahit dana ZIS. Ke-44 warga yang semuanya Ibu rumah tangga itu sebelumnya telah mengikuti kursus pelatihan/kursus keterampilan menjahit yang juga dari dana ZIS. Warga yang Jakarta Barat yang mendapat mesin jahit dan telah mengikuti kursus menjahit diminta untuk terus berkreasi meningkatkan keterampilannya.7
7
Bazisjakartabarat.org, Program BAZIS Kota Adminnistrasi Jakarta Barat, Di akses Pada 12 September 2015
BAB IV EFEKTIFITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH PADA PROGRAM BANTUAN PEMBUATAN SIM
A. Pola Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan SIM Dalam pembahasan ini penulis akan memaparkan tentang pola yang digunakan oleh BAZIS
Kota Administrasi Jakarta Barat dalam menyalurkan
dana zakat, infak dan sedekah pada program pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) tukang ojek dan supir angkutan kota. Pola pendayagunaan dana ZIS yang diterapkan oleh BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dibagi menjadi dua yaitu, Layanan pembuatan SIM A dan layanan pembuatan SIM C. Berikut ini adalah pola penyaluran dana ZIS BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat. 1. Layanan Pembuatan SIM A Layanan pembuatan SIM A merupakan program yang digulirkan untuk memberikan kemudahan bagi keluarga dhuafa dalam mengentaskan kemiskinan. Selain itu para calon mustahik diberi kemudahan dalam pembuatan SIM A secara gratis. Untuk mekanisme pelayanan, pembuatan SIM A memiliki prosedur pelayanan sebagai berikut yaitu, setiap mustahik yang ingin mengajukan dirinya dalam program ini diwajibkan membawa, a. Fotocopy KTP
55
56
b. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) c. Kartu Keluarga (KK) d. Bisa Mengendarai Mobil Gamabar 3 Pola Pengajuan Bantuan Pembuatan SIM A
Fotocopy KTP
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
Bisa Mengendarai Mobil
Surat Izin Mengemudi (SIM A)
Kartu Keluarga (KK)
Sumber: Drs. Murtasiah, Hasil Wawancara.
Setelah para calon penerima sudah melengkapi persyaratan yang dibuat oleh BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, kemudian dilanjutkan sesuai dengan prosedur yang ada di SASPAS SIM, di awali dengan pengarahan teknis dari biro jasa kemudian dilanjutkan dengan mengikuti pelajaran diruang kelas. Dan dilanjutkan dengan mengikuti prosedur pembuatan SIM di SASPAS, seperti ujian tertulis, praktek, foto dan lainlain.1 Dengan persyaratan tersebut sudah jelas para calon mustahik yang akan diberikan pembuatan SIM A secara gratis benar-benar termasuk dalam katagori 8 ashnaf. 1
2015
Hasil wawancara dengan Ibu Murtasiah (Kasi Penyaluran), Tanggal 28 Agustus
57
Maka dari itu salah satu tugas dari lembaga adalah membantu para agniya untuk menyalurkan dananya. Sebagaimana firman Allah dalam Qs. At-Taubah [9]:60. 2. Layanan Pembuatan SIM C Prosedur dan mekanisme yang diterapkan pada program layanan SIM C ini tidak jauh beda dengan mekanisme yang digulirkan pada layanan pembuatan SIM A yang membedakan hanya SIM A untuk supir angkutan kota dan SIM C untuk tukang ojek. Yaitu; a. Fotocopy KTP b. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) c. Kartu Keluarga (KK) d. Bisa Mengendarai Motor Gambar 4 Pola Pengajuan Bantuan Pembuatan SIM C
Fotocopy KTP
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
Bisa Mengendarai Motor
Surat Izin Mengemudi (SIM C)
Sumber: Drs. Murtasiah, Hasil Wawancara.
Kartu Keluarga (KK)
58
Dengan persyaratan tersebut sudah jelas para calon mustahik yang akan diberikan pembuatan SIM B secara gratis benar-benar termasuk dalam katagori 8 ashnaf. Pada dasarnya program ini dibuat untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan karena sampai saat ini masalah kemiskinan yang melanda Negara Indonesia belum dapat dipecahkan secara tuntas, maka dari itu BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat mencoba membuat program pembuatan SIM gratis. Selanjutnya penulis akan melampirkan daftar jumlaah mustahik yang diberi bantuan modal pembuatan SIM A dan C. Seperti tabel dibawah ini: Table 2 Daftar Penerima Bantuan SIM Periode 2011-2015 No Jumlah Mustahik 1 Pembuatan SIM A 2 Pembuatan SIM C Jumlah Total
2011 27 74 101
2013 31 169 200
2014 25 75 100
2015 56 30 86
Sumber: Bapak Jamhuri (Kepala BAZIS Kantor Administrasi Jak arta Barat)
Setelah para mustahik diberi bantuan pembuatan SIM barulah para mustahik diberi kebebasan dalam penyetoran uang. BAZIS sendiri pun tidak memberi batasan nominal dalam penyetoran uang /bulannya jikalau memang menyetor sebesar Rp. 20.000,- pun tidak masalah.2 Kemudian BAZIS Kota administrasi Jakarta Barat dalam penerapan program bantuan pembuatan SIM ini tidak luput dari fungsi-fungsi
2
Hasil wawancara pribadi Dengan Bapak Jamhuri (Kepala Bazis Kota Administrasi Jakarta Barat), Tanggal 26 Agustus 2015
59
manajemen dan ukuran efektifitas. Karena manajemen dan efektifitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa kajian dalam sebuah laporan kegiatan organisasi. Adapun ukuran efektifitas yaitu: a. Tepat guna Bazis Kota Administrasi Jakarta Barat dalam pelaksanaan program bantuan pembuatan SIM ini tepat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. b. Ekonomis Biaya, tenaga kerja, peralatan dan waktu merupakan hal yang sangat penting untuk melaksanakan sebuah program. BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam prakteknya membuat anggaran yang sesuai untuk program bantuan SIM, kemudian didiskusikan pada rapat kerja provinsi. BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki tenaga kerja yang cukup untuk menjadi pelaksana program bantuan SIM dan memiliki ruangan yang besar yaitu aula Kantor Walikota Jakarta barat untuk melaksanakan program bantuan SIM. c. Akuntabilitas Dalam pelaksanaannya BAZIS Kota Administrasi jakarta Barat memiliki tangung jawab agar proses acara pembuatan SIM ini berjalan dengan lancar, dan bertanggung jawab setelah program bantuan SIM ini selesai (follow up) kepada para penerima bantuan SIM.
60
d. Ketetapan waktu BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam pelaksanaan program bantuan pembuatan SIM mengalami masalah teknis, akan tetapi BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat menanggapi masalah tersebut dengan cepat. Sehingga pelaksanaan program bantuan pembuatan SIM tetap berjalan dengan tepat. Keberhasilan suatu kegiatan yang telah dinyatakan layak untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dan efektifitas dalam pencapaian tujuan kegiatan. Manajemen dalam hal ini menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum yaitu sebagai berikut:3 1) Planning (Perencanaan) 2) Organizing (Pengorganisasian) 3) Actuating (Pelaksanaan) 4) Controling (Pengawasan) Manajemen zakat yang ditawarkan oleh Islam dapat memberikan kepastian keberhasilan dana zakat sebagai dana umat Islam. Hal itu terlihat dalam Al-Qur’an bahwa Allah memerintahkan untuk memungut zakat Dalam operasional zakat, ada kegiatan mendelegasikan tugas yang dilakukan oleh para amil zakat. Inilah yang mendasari bahwa zakat harus dikelola secara profesional dan terorganisir. Manajemen
33
Yayat M. Herujito, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta:PT. Grasindo, 2001), h. 18.
61
pendayagunaan zakat berarti membahas usaha yang saling berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu dari penggunaan hasil zakat secara baik, tepat dan terarah, sesuai dengan tujuan zakat itu disyariatkan. Manajemen yang di terapkan oleh BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat itu sendiri yaitu perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan kerja dan pengontrolan atau pengawasan. Perencanaan,
artinya
semua
berawal
dari
rencana
atau
perencanaan. BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat melihat anggaran yang ada dan kemudian merencanakan sebuah program yang baik dan produktif dengan anggaran itu sendiri. Kemudian pengorganisasian, artinya setelah planning BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat membagi tenga kerja yang ada, agar program yang telah rencanakan itu dapat berjalan dengan baik atau afektif dan efisien. Selanjutnya pelaksaan kerja, artinya Semua sumber daya yang dimiliki BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dioptimalkan atau dimaksimalkan sebaik mungkin agar apa yang menjadi tujuan dalam program ini dapat tercapai. Kecuali, memang ada kendala khusus sehingga diperlukan penyesuaian. Yang terakhir controlling atau pengawasan, artinya BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat memonitor para penerima bantuan SIM,
62
dengan cara sampling, dikarenakan kurangnya tenaga kerja yang ada di BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat.4 Akan tetapi sebelum diadakan perencanaan dalam sebuah program BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat sudah melakukan rapat kerja provinsi. BAZIS
Kota
Administrasi
Jakarta
Barat
salah
satu
pendistribusian dan pendayagunaan yaitu program bantuan pembuatan SIM untuk tukang ojek dan supir angkutan umum. karena selama ini tukang ojek dan supir angkot itu, terkadang memang mempunyai kendala dalam mencari penumpang. Dengan demikian, diharapkan dana zakat mampu membuka kesempatan berkembang bagi para mustahik agar di kemudian hari menjadi muzakki.Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu tidak mudah dalam upayanya, diperlukan fungsi-fungsi manajemen untuk mengatur dan mengarahkan agar kegiatan yang dilakukan dalam pendayagunaan zakat sesuai dengan apa yang direncanakan untuk mencapai tujuan.
B. Efektifitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infak Dan Sedekah Pada BAZIS Kantor Administrasi Jakarta Barat BAZIS Kantor Administrasi Jakarta Barat dalam menyalurkan dana ZIS, khususnya untuk program-program yang mengeluarkan dana besar termasuk program pembuatan SIM gratis untuk para supir angkot dan tukang 4
2015.
Hasil Wawancara, Jamhuri, Kantor BAZIS Walikota Jakarta Barat, 26 Agustus
63
ojek. Dikarenakan banyaknya kaum dhuafa yang sangat membutuhkan dana ZIS untuk keberlangsungan hidup atau mensejahterakan hidup mereka. Biasanya pihak BAZIS hanya `melakukan sample terhadap tukang ojek dan supir angkot terdekat, dengan bertanya kepada penerima bantuan SIM dan efeknya sangat baik. dari data yang penulis dapatkan bahwa jumlah penerima bantuan SIM tahun 2011, 2013, 2014 dan 2015 seperti: Gambar 5 Grafik Penerima Bantuan SIM
GRAFIK PENERIMA BANTUAN SIM 101
200
2011
2013
100
86
2014
2015
Sumber: Arsip Bazis Kota Administrasi Jakarta Barat
Dari
data
tersebut
penyaluran
yang
dilakukan
BAZIS
Kota
Administrasi Jakarta Barat Pada tahun 2013 penerima bantuan SIM berjumlah 200 0rang, mengalami penurunan pada tahun 2014 dan 2015 yaitu 100 orang, hal ini disebabkan bukan karena adanya pembatasan untuk penerima bantuan SIM. Akan tetapi ada alokasi dana untuk program lain yaitu pelatihan pemulasaraan jenazah dan pelatihan mekanik motor. Penulis
64
amati pada tahun 2013 berjumlah 200 penerima bantuan SIM dan pada tahun 2014 100 orang penerima, namun data pada tahun 2013 dilakukan rapel dengan tahun 2012. Dengan hasil penjelasan diatas dengan demikian penulis menyimpulkan bahwasanya program bantuan SIM masih cukup efektif karena penulis kalkulasikan setiap tahun masih pada angka 100 penerima, terkait dengan hal tersebut BAZIS mempunyai harapan. “Sebetulnya yang jadi harapan kami setelah menerima bantuan SIM, secara otomatis pendapatan mereka bertambah dan sebutulnya tidak menjadi sebuah bentuk keharusan juga untuk menyisihan sedikit hasil pendapatannya untuk di sumbangkan melalui BAZIS.Akan tetapi sampai saat ini belum ada yang menyisihkan sedikit hasil dari usahanya untuk di sumbangkan melalui BAZIS, karena saya pikir untuk makan mereka dan keluarga mereka sudah tercukupi, itu pun sudah cukup bagi kami.Tapi sudah kami himbaukan dan sarankan untuk tukang ojek dan supir angkutan umum menyesisihkan hasil usahanya itu, ya misalkan dengan cara menabung satu hari 2000 selama satu bulan berapa hasilnya gitukan. Kami menerima berapapun jumlahnya yang diberikan oleh tukang ojek dan supir angkot itu sendiri”.5 Penulis dapat menyimpulkan bahwa BAZIS Kantor Administrasi Jakarta Barat mempunyai impian yang ingin dicapai, bisa berdampak positif maupun negatif. Tetapi pada umumnya yang diinginkan dari setiap kegiatan mempunyai dampak yang fositif karena tujuan yang direncanakan berhasil atau berjalan sesuai dengan rencana. Seperti halnya program pendayagunaan dana ZIS untuk bantuan pembuatan SIM yang dilaksanakan oleh BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat mempunyai pengaruh yang baik bagi masyarakat. Dalam hal tersebut perlu adanya tindak lanjut yang lebih serius dari BAZIS untuk bisa follow up kembali para penerima bantuan SIM, seperti 5
Hasil Wawancara Dengan Bapak Jamhuri, Kantor BAZIS Walikota Jakarta Barat, 26 Agustus 2015..
65
yang penulis temui pada saat wawancara dengan nama Raizak memberikan dampak serta harapan sebagai berikut saat menerima bantuan SIM dari BAZIS. “Dampak ke saya sih positif banget, pertama saya tidak takut lagi kena tilang, kedua saya bisa lebih leluasa mencari penumpang dan yang terakhir siapa sih yang tidak mau dikasih SIM gratis”. “Harapan saya si agar lebih ditingkatkan lagi saja dalam penyalurannya, kemudian BAZIS membuat tim untuk mengontrol para penerima bantuan pembuatan SIM. Memang BAZIS sudah melakukan secara prosedur, artinya dari kecamatan ke kelurahan, dari kelurahan ke warga. Jangan cuma sekedar memberi instruksi ke bawahannya, akan tetapi membentuk tim khusus untuk mengontrol program ini”.6 Sedangkan dampak dan harapan dari Bapak Aris untuk program bantuan SIM ini, yaitu: “Ya senenglah, sekarang kalau bikin SIM di Jakarta kan mahal bang. Sekarang kalau misalkan saya menabung buat bikin SIM, sedangkan penghasilan saya cukup untuk kehidupan keluarga. Jadi ya senenglah nerima bantuan SIM ini.7 “Harapan saya sih bang, program dari BAZIS ini tidak hanya untuk pembuatan SIM gratis saja, tapi juga ada program lain yang bisa bermanfaat untuk tukang ojek. Seperti, pengadaan cicilan motor agar lebih ringan untuk ngojek, soalnya rata-rata kita ini motornya ngutang bang, dengan harga cicilan setiap bulan yang lumayan gede”. Dampak dan harapan menurut Bapak Marjono untuk program bantuan SIM ini yaitu: “Saya merasa terbantu dengan adanya program tersebut, karena meringankan biaya saya untuk membuat SIM dengan uang pribadi saya. Soalnya untuk pembuatan SIM itu lumayan cukup mahal lah untuk sekelas saya sebagai tukang ojek. “Harapan saya sih, tidak hanya saya saja yang dibantu, tetapi temanteman seprofesi tukang ojek. Karena saya tahu penghasilan tukang ojek
6
Hasil Wawancara Dengan Bapak Raizak, Penerima Bantuan SIM C,28 Agustus
7
Hasil Wawancara Dengan Bapak Aris, Penerima Bantuan SIM C,19 September 2015
2015.
66
seharinya, lambat laun BAZIS bisa membantu seluruh tukang ojek dengan program bantuan SIM ini.8 Dampak dan harapan dari Bapak Asmari untuk program bantuan SIM ini yaitu: “Sebelum punya SIM saya memang agak canggung dalam melayani penumpang, terutama kalau ada operasi dari polisi yang memaksa saya untuk mencari jalan alternatif. Yang memakan waktu lebih lama untuk menghindari operasi polisi itu. Karena saya pernah kena operasi saat membawa pelanggan. Setelah saya menerima bantuan ini menjadi lebih tenang dalam melayani penumpang, rasa takut saat ada operasi dari polisi sudah hilang dan saya saat ini lebih taat hukum”. “Harapannya program ini tetap berjalan terus dan kuota untuk yang menerima bantuan SIM ditambah lagi”.9 Dampak dan harapan dari Bapak Maryata untuk program bantuan SIM ini yaitu: “Selama saya menjadi tukang ojek, saya tidak berani mengantar pelanggan ke jalan besar, dan setelah saya mendapatkan bantuan SIM dari BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat ini saya merasa terbantu dan bisa menjalankan profesi saya lebih tenang”. “Harapan saya sebagai tukang ojek pangkalan untuk program ini dapat menerima bantuan secara menyeluruh pada ojek-ojek pangkalan”.10 Dampak dan harapan dari Bapak Gopar Maulana untuk program bantuan SIM ini yaitu: “ya lebih banguslah pastinya dan manfaat sekali, karena penghasilan lebih besar. Dulu sebelum dapat SIM nyari penumpang susah karena terbatas jangkauannya. Sehari paling banyak 5 atau 6 orang, semenjak mendapat bantuan SIM ini saya dapat penumpang sehari bisa sampai 9 atau 10 orang”. “Harapan saya semoga BAZIS membuat program lain yang dapat membantu tukang ojek karena sekarang ini lagi jamannya ojek online,
8
Hasil Wawancara Dengan Bapak Marjono, Penerima Bantuan SIM C 17 September
9
Hasil Wawancara Dengan Bapak Asmari, Penerima Bantuan SIM C, 19 September
2015. 2015. 10
2015.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Maryata, Penerima Bantuan SIM C, 20 September
67
yang secara tidak langsung dampaknya mengurangi penghasilan kita sebagai ojek pangkalan”.11 Dampak dan harapan dari Bapak Samadi untuk program bantuan SIM ini yaitu: “sebelum punya SIM saya canggung dalam melayani penumpang, terutama kalau ada razia dari polisi yang memaksa saya untuk mencari jalan tikus untuk menghindari razia polisi itu. Setelah saya menerima bantuan SIM ini saya menjadi lebih tenang dalam mencari penumpang, rasa takut saat ada razis sudah hilang”. “Harapannya program ini tetap berjalan terus dan untuk penerima bantuan SIM ditambahkan lagi”.12 Dampak dan harapan dari Bapak Sutisna untuk program bantuan SIM ini yaitu: “Sebelum saya mendapatkan SIM ini ketika saya berprofesi sebagai ojek pangkalan. Saya merasa was-was ketika mengantar pelanggan ke jalan besar yang banyak polisinya. Dan setelah saya menerima bantuan ini alhamdulillah lebih tenang dalam menjalankan profesi saya sebagai tukang ojek untuk mengantarkan pelanggan-pelanggan saya ke jalan besar”. “Harapanya sih dalam program-program yang di buat BAZIS ini bisa lebih membantu kita sebagai kalangan bawah”.13 Dampak dan harapan dari Bapak Saman untuk program bantuan SIM ini yaitu: “Dampak buat saya sangat bermanfaat sekali, yang awalnya saya waswas ditilang sama polisi sekarang tidak lagi. Dan alhamdulillah yang saya rasakan tidak ada dampak negatifnya”. “Harapan saya kedepannya cuma ingin ditambahkan lagi aja sasarannya atau diperbanyak lagi lah, sekarang sih sudah baik tapi di tingkatkan lagi supaya lebih baik”.14 Dampak dan harapan dari Bapak Karyono untuk program bantuan SIM ini yaitu: 11
Hasil Wawancara Dengan Bapak Gopar Maulana, Penerima Bantuan SIM C, 18 September 2015. 12 Hasil Wawancara Dengan Bapak Samadi, Penerima Bantuan SIM C, 19 September 2015. 13 Hasil Wawancara Dengan Bapak Sutisna, Penerima Bantuan SIM C, 18September 2015. 14 Hasil Wawancara Dengan Bapak Saman, Penerima Bantuan SIM C, 28 Agustus 2015.
68
“Alhamdulillah semenjak saya mempunyai SIM mau kemana-mana jadi tenang, nyaman gak harus memikirkan lagi soal perizinan berkendara. Semenjak mempunyai SIM saya lebih bisa mengantar pelanggan kemanapun yang pelanggan inginkan, biasanya saya hanya mengantarkan pelanggan ketempat yang sekiranya aman dari polisi”. “Harapannya supaya tukang ojek seperti saya semua terbedayakan”.15 Gambar 6 Presentase Hasil Wawancara Dengan Penerima Bantuan SIM
Presentase Hasil Wawancara
Terbantu Tidak Terbantu
Sumber:Hasil Wawancara Dengan Para Penerima Bantuan SIM.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, para penerima juga mengharapkan bahwa sahnya perlu adanya follow up yang lebih serius dan penambahan kuota dalam penerimaan bantuan SIM kepada tukang ojek dan supir angkutan umum dilakukan oleh BAZIS Walikota Jakarta Barat. Dengan adanya penelitian ini penulis harapkan bisa menjadi masukan untuk BAZIS tersendiri agar hasil yang diharapkan baik itu dari internal
15
2015.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Karyono, Penerima Bantuan SIM C,17 September
69
BAZIS maupun penerima program tersebut sesuai yang diharapkan. Karena menurut penulis dalam output yang diharapkan oleh BAZIS tidak sesuai dengan input. Dengan adanya tindak lanjut (follow up) yang dilakukan oleh BAZIS dalam penindak lanjutan para penerima bantuan bisa lebih maksimal dan feedback atau timbal balik yang diharapkannya bisa sesuai harapan tim manajemen BAZIS seperti halnya menyisihkan penghasilannya untuk disedekahkan kepada BAZIS agar dapat dikelola kembali pada bantuan SIM selanjutnya. Untuk mengukur tingkat kesejahteraan tukang ojek dan supir angkutan kota, penulis telah mewawancarai 10 penerima bantuan pembuatan SIM. Penulis menggunakan rumus, sebagai berikut: Realisasi
: 199 (Penerima bantuan SIM).
Target
: 200 penerima bantuan SIM
Efektivitas =
Efektivitas =
X100%
X100 = 99,5%
Berdasarkan data tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa efektivitas pendayagunaan dana ZIS pada bantuan pembuatan SIM untuk tukang ojek dan supir angkutan kota itu efektif. Dilihat dari tolak ukurnya yaitu, tepat guna, ekonomis, akuntabilitas dan ketepatan waktu. Dengan keempat tolak ukur tersebut, penulis mendapatkan data untuk menilai
70
efektivitas yang dilakukan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam mendayagunakan dana ZIS tersebut. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 7 Hasil Presentase Penerima Bantuan SIM Tahun 2013
Presentase Penerima Bantuan SIM Terbantu
Tidak Terbantu 1%
99%
Sumber: Hasil Perhitungan Penerima Bantuan Pembuatan SIM Tahun 2013
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: Pada pola pendayagunaan yang digunakan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat ada dua, yang pertama layanan SIM A dan yang kedua layanan SIM C. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa efektivitas yang dilakukan BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dalam mendayagunakan dana ZIS khususnya pada program bantuan pembuatan SIM telah efektif, faktanya pada tahun 2013 ada 199 penerima bantuan pembuatan SIM 99,5% merasakan manfaat dari program bantuan SIM.
B. Saran Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran, sebagai berikut: 1. Bazis kantor walikota Jakarta Barat harus lebih selektif lagi dalam memilih calon penerima bantuan pembuatan sim. 2. Sebaiknya bazis Walikota Jakarta Barat membuat tim khusus untuk memonitoring penerima bantuan pembuatan SIM, dan lebih serius memfollow up kegiatan ini.
71
72
3. Kemudian ditambahkan jumlah penerima bantuan pembuatan sim. 4. Menambah jumlah tenaga kerja agar pekerjaannya lebih baik. 5. Kepada para penerima bantuan pembuatan sim hendaknya memanfaatkan bantuan yang diberikan oleh BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat dengan sebaik mungkin agar lebih berdaya dan berubah statusnya dari mustahik menjadi muzakki.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Adi, Rukminto Isbandi, Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat dan Intervensi Komunitas, Jakarta: FE UI, 2003. Ardianto, Elvinaro, Metodologi Penelitian untuk Public Relation, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Bulan Bintang, 2003. Athoilah, Anton, Dasar-dasar Manajemen Bandung: Pustaka Ceria, 2010. Bariadi, Lili, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: CED, 2005. Buckley, Erice, The Oxford English Dictionary, Oxford: The Claremdom Press, 1978. Brosur Bazis Kota Admministrasi Jakarta Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989. Doa, M. Djamal, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Memerangi Kemiskinan, KOPRUS. Drajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996. Ducker, Peter F., Bagaimana Menjadi Esksekutif Yang Efektif, Edisi Penerjemah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1986. Grafik. Penerima Bantuan SIM. Arsip BAZIS Kantor Walikota Jakarta Barat. Handoko, T. Hani, Manajemen, Yogyakarta: BPPE, 2003. Herujito, Yayat M., Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: PT. Grasindo, 2001. Husman, Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2000. Idris, Safwan, Gerakan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Ummat, PT. Cita Putra Bangsa.
73
74
Kadarman, A.M., Udaya, Yusuf, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta: PT. Prenhallindo, 2001. Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Rosdakarya, 2002. Muttaqin, M. Zainal, Kewajiban Menjadi Muzakki, Bogor: Makalah pada Seminar Zakat antara Cita dan Fakta, Januari 1997. Permono, Sjechul Hadi, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan Nasional, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1992. Poerwandi, E. Kristi, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, LPSP3 UI, 1983. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Rosdakarya, 2002. Shadily, A.B Pridogdo Hasan, Ensiklopedi Umum, Yogyakarta: Kanisius, 1990. Siagian, Sondang, Organisasi Kepemimpinan dan Organisasi, Jakarta: CV. Masagung, 1996. \ Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA, 2005. X, Sujadi F., Organisasi dan Manajemen, Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen, Jakarta: CV Masagung, 1990. Yasyim, Sulchan, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amanah, 1997.
Wawancara Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Jamhuri, Kepala BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, Tanggal 26 Agustus 2015. Hasil wawancara dengan Ibu Murtasiah (Kasi Penyaluran), Tanggal 28 Agustus 2015 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Raizak, Tanggal 28 Agustus 2015.
75
Hasil Wawancara Dengan Bapak Aris 19 September 2015 Hasil Wawancara Dengan Bapak Marjono, 17 September 2015. Hasil Wawancara Dengan Bapak Asmari, 19 September 2015. Hasil Wawancara Dengan Bapak Maryata, 20 September 2015. Hasil Wawancara Dengan Bapak Gopar Maulana, 18 September 2015. Hasil Wawancara Dengan Bapak Samadi, 19 September 2015. Hasil Wawancara Dengan Bapak Sutisna, 18September 2015. Hasil Wawancara Dengan Bapak Saman, 28 Agustus 2015. Hasil Wawancara Dengan Bapak Karyono, 17 September 2015.
Internet Bazisjakartabarat.org, Program BAZIS Kota Adminnistrasi Jakarta Barat, Di akses Pada 12 September 2015 Gerakaninfak.blogspot.co.id, Diakses Pada Tanggal 19 0ktober 2015 (Waktu 22.00 WIB). www.alkhoirot.com, Diakses Pada Tanggal 17 Oktober 2015, (Waktu 17.11 WIB).
www.slideshare.net, Manajemen ZIS, Diakses pada tanggal 21 Oktober 2015
PEDOMAN WAWANCARA PIMPINAN NAMA
: Drs. Jamhuri
JABATAN
: Kepala Bazis Jakarta Barat
TANGGAL
: 26 Agustus 2015
TEMPAT
: Kantor Bazis Walikota Jakarta Barat
1. Bagaimana latar belakang muncul ide program bantuan pembuatan sim untuk tukang ojek dan supir angkot? Jawab: Yang melatar belakangi program ini yaitu kami melihat adanya program pemerintah tentang kegiatan pengentasan kemiskinan. berlandaskan itu, kita berpikir kira-kira
kegiatan
apa
yang
bisa
kita
laksanakan
untuk
membantu
pemerintah,walaupun pada dasarnya kita orang pemerintahan juga, akhirnya kita coba pelajari bersama dan pada akhirnya muncul ide program bantuan pembuatan sim untuk tukang ojek dan supir angkot. Karena selama ini kita melihat tukang ojek dan supir angkot itu, terkadang memang mempunyai kendala dari sim itu sendiri, berdasarkan apa yang kami pelajari. ketika para tukang ojek dan supir angkot mencari penumpang hanya pada titik tertentu, artinya terbatas karena tidak mempunyai sim. Jadi dengan adanya program bantuan pembuatan sim ini, para tukang ojek dan supir angkot lebih leluasa dalam mencari penumpang. Kemana pun dan dimana pun ada penumpang dia ambil tanpa merasa takut atau was-was akan kena tilang pak polisi. Walaupun sudah tidak merasa was-was dan takut akan di tilang sama polisi, kami menghimbau agar para tukang ojek dan supir angkot tetap mematuhi peraturan tata tertib lalu lintas jangan seenaknya sendiri.
Itulah yang melatar belakangi program bantuan pembuatan sim untuk tukang ojek dan supir angkot, kurang lebih seperti itu.
2. Manajemen apa yang diterapkan dalam program bantuan pembuatan sim? Jawab: Manajemen yang kami terapkan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kerja dan pengontrolan atau pengawasan. Karena secara umum manajemen yang diterapkan itu ya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kerja dan pengawasan itu. Perencanaan, artinya semua mulai memang dari rencana atau perencanaan. Kami liat dari anggaran yang ada dan kemudian kita rencanakan sebuah program yang baik dan produktif dengan anggaran itu sendiri. Setelah itu kami ada rapat kerja tingkat provinsi, kami sampaikan ke forum mengenai rencana kami untuk membuat program. Kira-kira dengan anggaran yang ada untuk membuat program bantuan sim untuk tukang ojek dan supir angkot baik tidak? (tanya pak jamhuri kepada forum). Forum menjawab, kenapa tidak. Singkat cerita, pada akhirnya forum setuju dengan program yang kami rencanakan. Kemudian pengorganisasian, artinya setelah rencana yang kami buat butuh penggorganisasian agar program yang kami rencanakan itu dapat berjalan dengan baik atau afektif dan efisien. Selanjutnya pelaksaan kerja, artinya perencanaan dan pengorganisasian akan terasa kurang baik apabila tidak diiringi dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka sangat dibutuhkan sekali kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait.
Semua sumber daya yang ada kami dioptimalkan sebaik mungkin agar apa yang menjadi tujuan dalam program ini dapat tercapai, karena memang apa yang kita kerjakan harus sejalan dengan apa yang sudah kami rencanakan. Kecuali, memang ada kendala khusus sehingga diperlukan penyesuaian. Yang terakhir controlling atau pengawasan, artinya agar pekerjaan sesuai dengan tujuan yang kami harapkan dalam program ini maka dibutuhkan pengontrolan atau pengawasan. Karena ini penting apabila kami terapkan sejak awal berjalannya program ini, dengan maksud agar dapat mengetahui penyimpangan apa yang terjadi dalam melaksakan program ini. Maksudnya ketika kami mengetahui penyimpangan baik dalam perencanaan ataupun pelaksanaan kerja, dapat langsung kami koreksi, antisipasi dan penyesuaianpenyesuaian sesuai dengan situasi dan kondisi. Jadi, ya inilah manajemen yang kami terapkan dalam program ini.
3. Apakah ada pihak-pihak yang berkaitan dengan program bantuan sim? Jawab: Banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan dengan program ini, pertama dana yang kita himpun dari kecamatan, kelurahan kemudian masyarakat. Karena zakat, infaq dan shadaqoh ini kita himpun dari masyarakat melalui kelurahan setempat dan kemudian dari kelurahan ke kecamatan. Nah secara otomatis dana yang kami himpun yang bermulai dari masyarakat kami kembalikan ke masyarakat, dengan program ini kami minta kepada para peserta (donatur) untuk membantu mensukseskan program ini. Untuk program bantuan pembuatan sim ini, murni dari pihak bazis sendiri yang menyelenggarakannya tanpa ada campur tangan pemerintah (samsat dsb). Cuma
dari banyaknya penerima bantuan untuk pembuatan sim ini dan kami juga kekurangan tenaga untuk mengatur sekian banyaknya para penerima bantuan, kami menggunakan biro jasa Arta Graha untuk mengatur jalannya program ini, dengan maksud untuk mempermudah dan memperlancar kegitan atau program ini.
4. Bagaimana bazis walikota Jakarta Barat dalam memonitor para penerima program bantuan pembuatan sim? Jawab: Untuk memonitornya kami tidak bisa satu-satu karena kekurangan tenaga, biasanya yang kami lakukan hanya sample yang dekat-dekat saja. Dengan cara kami bertanya kepada penerima bantuan pembuatan sim, dan alhamdulillah mereka (tukang ojek dan supir angkot) sangat bersyukur sekali dan terbantu sekali dengan adanya program ini. Walaupun tidak terlalu tinggi kenaikan penghasilan yang mereka dapat, setidaknya ada peningkatan penghasilan. Ketika kabebasan mereka untuk mencari penumpang, artinya tidak merasa was-was otomatis peluang mereka lebih besar.
5. Adakah feedbacknya setelah memberikan bantuan kepada (tukang ojek dan supir angkot) untuk bazis Jakarta barat? Jawab: Sebetulnya yang jadi harapan kami setelah menerima bantuan sim, secara otomatis pendapatan mereka bertambah dan sebutulnya tidak menjadi sebuah bentuk keharusan juga untuk menyisihan sedikit hasil pendapatannya untuk di sumbangkan melalui bazis.
Akan tetapi sampai saat ini belum ada yang menyisihkan sedikit hasil dari usahanya untuk di sumbangkan melalui bazis, karena saya pikir untuk makan mereka dan keluarga mereka sudah tercukupi, itu pun sudah cukup bagi kami. Tapi sudah kami himbaukan dan sarankan untuk tukang ojek dan supir angkot menyesisihkan hasil usahanya itu, ya misalkan dengan cara menabung satu hari 2000 selama satu bulan berapa hasilnya gitukan. Kami menerima berapapun jumlahnya yang diberikan oleh tukang aojek dan supir angkot itu sendiri.
6. Kemudian dampak yang dirasakan oleh bazis Walikota Jakarta barat terkait program ini? Jawab: Artinya secara manusiawi kita merasa dampak dalam program ini selain dari feedback yang tadi saya jelaskan, yaitu di hati kami. Maksudnya kami merasa lega dan bangga karena bisa mengatasi kesulitan mereka dan bisa membantu kesusahan mereka, itu saja si saya kira. Kemudian apalagi ada transformasi dari mereka yang awalnya menerima bantuan menjadi pemberi bantuan, apalagi sampai mereka berhasil. Ya itulah yang kami rasakan dalam program ini. 7. Bagaimana cara bazis Walikota Jakarta Barat mengevaluasi program ini? Jawab: Evaluasi yang kami terapkan secara keseluruhan hanya sample saja, disetiap rapat kerja kami selalu bahas kegiatan ini. Dan saya kira manfaatnya cukup besar, bukan bagi kami akan tetapi bagi mereka yang menerima bantuan dalam program ini. Makanya program ini berjalan dari tahun 2010 s/d 2015 kita tetap pertahankan dan sudah berjalan 5 tahun.
8. Kemudian adakah data real atau grafik untuk program bantuan pembuatan sim ini? Jawab: Sudah pasti ada, karena ini termasuk program tahunan. cuma pada tahun ini saja yang menerima bantuan hanya 100 orang saja, bukan bearti ada pembatasan dalam program ini. Akan tetapi ada penambahan program lain, kalau dulu kita kan tidak ada pengurusan jenazah sekarang ada dan otomotif motor Artinya dana yang kita himpun yang pada awalnya untuk bantuan pembuatan sim, sekarang di bagi untuk program pengurusan jenazah dan otomotif motor. Karena ini yang kami kira yang masyarakat butuhkan, kemudian untuk mengurangi angka pengangguran terutama anak muda, maka kami membuat program otomotif motor.
Mengetahui Pimpinan Bazis Jakarta Barat
Drs. Jamhuri
PEDOMAN WAWANCARA EKSEKUTOR NAMA
: Dra. Murtasiah
JABATAN
: Kasi Penyaluran
TANGGAL
: 28 Agustus 2015
TEMPAT
: Kantor Bazis Walikota Jakarta Barat
1. Bagaimana praktek di lapangan untuk program bantuan pembuatan sim? Jawab: Program bantuan pembuatan sim ini kami lakukan sesuai dengan prosedur yang ada di saspas sim, di awali dengan pengarahan teknis dari biro jasa kemudian dilanjutkan dengan mengikuti pelajaran diruang kelas. Kemudian pengambilan foto saat mengendarai motor untuk sim C lengkap dengan atributnya dan mengendarai mobil bagi sim A lengkap dengan atributnya. Dan dilanjutkan dengan mengikuti prosedur pembuatan sim di saspas, seperti ujian tertulis, praktek, foto dll.
2. Adakah faktor pendukung dan penghambat melaksanakan program ini? Jawab: Untuk faktor pendukung melaksanakan program ini adanya dana yang tersedia, kemudian untuk faktor penghambatnya ketika para penerima bantuan pembuatan sim tidak bisa dihubungi.
3. Bagaimana menyikapi faktor tersebut? Jawab: Kita beri penjelasan kepada mereka supaya alat komunikasi selalu diaktifkan dan menjalankan dengan rasa penuh tanggung jawab.
4. Apakah memungkinkan diadakannya program tambahan terkait masalah ini? Jawab: Mungkin saja, sepanjang dapat meningkatkan taraf kehidupan mustahik.
5. Apa persyaratan untuk calon penerima program bantuan pembuatan sim? Jawab: Untuk persyaratan menerima bantuan pembuatan sim ini, yang pertama membuat surat pengantar keterangan tidak mampu ke Rt dan Rw dan dilanjutkan ke kelurahan setempat. Hanya itu saja persyaratan untnuk program bantuan pembuatan sim ini.
Mengetahui Kasi Penyaluran
Dra. Murtasiah
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK NAMA
: Raizak
PEKERJAAN
: Tukang Ojek
TANGGAL
: 28 Agustus 2015
TEMPAT
: Rumah Bapak Raizak
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis? Jawab: Saya menerima bantuan pembuatan sim dari bazis kurang lebih 3 tahun, untuk tanggal dan bulannya saya lupa. Maaf hehe.
2. Bagaimana dampak terhadap bapak terkait program ini? Jawab: Dampak ke saya si fositif banget, pertama saya tidak takut lagi kena tilang, kedua saya bisa lebih leluasa mencari penumpang dan yang terakhir siapa si yang tidak mau dikasih sim gratis. Artinya saya terbantu sekali dan bersyukur sekali dengan bantuan pembuatan sim dari bazis ini, kurang lebih seperti itu.
3. Adakah keingin pribadi untuk program bantuan pembuatan sim ini? Jawab: Ya keinginan saya pribadi si dari program ditambakan lagi penerimanya, seperti ustad dll, kalau ustad kan tidak ada yang menggaji seperti itu. Dan surat
edarannya pun terkadang tidak semua nya dapat, yang saya inginkan surat edaran itu dapat semua .
4. Harapan bapak kedepannya untuk program bantuan pembuatan sim? Jawab: Harapan saya si agar lebih ditingkatkan lagi saja dalam penyalurannya, kemudian bazis membuat tim untuk mengontrol para penerima bantuan pembuatan sim. Memang bazis sudah melakukan secara prosedur, artinya dari kecamatan ke kelurahan, dari kelurahan ke warga. Jangan cuma sekedar memberi instruksi ke bawahannya, akan tetapi membentuk tim khusus untuk mengontrol program ini. Mengetahui Tukang Ojek
Raizak
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK NAMA
: Marjono
PEKERJAAN
: Supir Angkot
TANGGAL
: 17 September 2015
TEMPAT
: Di rumah Bpk Marjono
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis? Jawab: Saya menerima bantuan sim ini kurang lebih 2 tahun, tepat nya oktober 2013 . 2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini? Jawab: Ya saya merasa terbantu dengan adanya program tersebut, karena merinagnkan biaya saya untuk membuat sim dengan uang pribadi saya. Soalnya utk pembbuatan sim itu , lumayan cukup mahal lah untuk sekelas saya sebagai tukang ojek. 3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa? Jawab: Semoga aja yah , untuk lebih meringankan lagi ada program membantu cicilan motor, siapa tau bazis suatu saat memiliki program tersebut.
. 4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini? Jawab: Harapan saya si, tidak hanya saya aja yang dibantu, tetapi temanteman seprofesi tukang ojek . karena saya tau penghasilan tukang ojek seharinya. Lambat laun bazis bisa membantu seluruh tukang ojek terbantu dengan program bantuan sim ini.
Mengetahui Supir Angkot
Marjono
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK NAMA
: Aris
PEKERJAAN
: Tukang Ojek
TANGGAL
: 19 September 2015
TEMPAT
: Jl. Kp. Utan Bahagia Rt 007/08
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis? Jawab: 3 tahun bang, pertama saya diajakin temen satu pangkalan buat bikin SIM di BAZIS kota administrasi Jakarta barat secara gratis. Kebetulan saya belum punya SIM, jadi saya ikut dah. 2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini? Jawab: Ya senenglah, sekarang kalau bikin SIM di Jakarta kan mahal bang. Sekarang kalau misalkan saya menabung buat bikin SIM, sedangkan penghasilan saya cukup untuk kehidupan keluarga. Jadi ya senenglah nerima bantuan SIM ini. 3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa? Jawab:
Kalau bisa si proses pembuatan SIM ini jangan terlalu lama, karena Males juga kalau nunggu lama-lama, waktu saya untuk ngojek jadi berkurang, namanya juga tukang ojek pangkalan bang. Semakin banyak waktu buat ngojek kemungkinannya buat dapet sewaan lebih banyak, ya kalau waktu ngojeknya berkurang otomatis sewaan saya berkurang. 4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini? Jawab: Harapan saya si bang program dari BAZIS ini ga cuma untuk pembuatan SIM gratis aja, tapi juga ada program lain yang bisa bermanfaat untuk tukang ojek. seperti, pengadaan motor dengan cicilan yang lebih ringan untuk ngojek, soalnya kan rata-rata kita nih motornya ngutang bang dengan harga cicilan tiap bulan yang lumayan gede nah kadang motor”nya suka diambil deler karena tidak bisa membayar cicilan bulanan nah terus kalo motor kita ga ada kita ngojek pake apa bang.. ya jadi harapan saya kaya gitu kalo bisa dari bazis ada cicilan motor murah.
Mengetahui Tukang Ojek
Aris
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK NAMA
: Karyono
PEKERJAAN
: Supir Angkot
TANGGAL
: 17 September 2015
TEMPAT
: Di rumah Bpk Karyono (Jl. Ardhi karya Rt 015/05)
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis? Jawab: Ya kurang lebih dua tahun de, semenjak tahun 2013 pada akhir januari tanggal 29. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini? Jawab: Alhamdulillah semenjak sasya mempunyai sim, mau kemana-mana jadi tenang, nyaman gak harus memikirkan lagi soal perijinan berkendara. Semenjak mempunyai sim saya lebih bisa mengentar pelanggan kemanapun yang pelnggan inginkan (tidak terbatas), biasanya saya hanya mengantarkan pelanggan ketempat-tempat terbatas yang sekiranya aman dari polisi. 2. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa? Jawab:
Yang saya inginkan si sebenarnya si penerima bantuan sim ini menyeluruh ke semua tukang ojek yang ada di Jakarta Barat, suapaya tidak ada lagi tukang ojek yanng di tilang lagi. Tapi ada lagi yang saya inginkan tidak hnya bantan sim, bantuan servise motor setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali lah. Hehehe.
3. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini? Jawab: Harapannya supaya tukang ojek seperti saya semua terberdayakan.
Mengetahui Tukang Ojek
Karyono
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK NAMA
: Saman
PEKERJAAN
: Supir Angkot
TANGGAL
: 28 Agustus 2015
TEMPAT
: Rumah Bapak Saman
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis? Jawab: Saya menerima bantuan sim ini sudah 2 tahun, lebih tepatnya pada tanggal 19 november 2013.
2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini? Jawab: Dampak buat saya sangat bermanfaat sekali, yang awalnya saya was-was dan khawatir ditilang sama polisi, sekarang tidak lagi hehe. Dan alhamdulillah yang saya rasakan tidak ada dampak negatifnya.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa? Jawab: Ya yang saya ingikan untuk bantuan sim ini lebih diperbanyak lagi yang menerimanya, dan kalau bisa sih sasaran buat bantuan sim ini lebih tepat sasaran lagi
.
4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini? Jawab: Harapan saya kedepannya ya cuma ingin ditambahkan lagi aja sasarannya atau diperbanyak lagilah, sekarang si sudah baik tapi di tingkatkan lagi supaya lebih baik.
Mengetahui Supir Angkot
Saman
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK NAMA
: Sutisna
PEKERJAAN
: Tukang Ojek
TANGGAL
: 18 September 2015
TEMPAT
: Jl. Padamulya Rt 008/08 Angke
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis? Jawab: Alhamdulillah Saya mendapatkan bantuan dari BAZIS kota administrasi Jakarta Barat, kurang lebih sudah 3 tahun, tepatnya dibulan Juni.
2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini? Jawab: Sebelum saya mendapatkan SIM ini, ketika saya ber profesi sebagai tukang ojek pangkalang. Saya merasa was-was ketika mengantar pelanggan kejalan besar, yang banyak polisinya. Dan setelah menerima bantuan ini alhamdulillah lebih tenang dalam mejalankan profesi saya sebagai tukang ojek mengantarkan pelanggan saya ke jalan-jalan besar.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa? Jawab: Yang saya inginkan jangan cuma memberikan kita SIM saja, tapi berkelanjutan dengan memberikan dana untuk memperpanjang SIM.
4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini? Jawab: Harapannya si dalam program-program yang dibuat BAZIS ini bisa lebih membantu kita sebagai kalangan bawah, udalah gitu aja. hehehe
Mengetahui Tukang Ojek
Sutisna
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK NAMA
: Samadi
PEKERJAAN
: Tukang Ojek
TANGGAL
: 19 September 2015
TEMPAT
: Pedongkelan Rt 005/06
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis? Jawab: Sebenernya saya sudah menjadi tukang ojek hampir 15 tahun, alhamdulillah hampir 3 tahun. 2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini? Jawab: sebelum punya SIM saya canggung dalam melayani penumpang, terutama kalau ada razia dari polisi yang memaksa saya untuk mencari jalan jalan tikus yang memakan waktu lebih lama untuk menghindari operasi polisi itu. Karena saya pernah kena operasi saat membawa pelanggan. Setelah saya menerima bantuan SIM ini saya menjadi lebih tenang mencari penumpang atau melayani jasa ojek, rasa takut saat ada operasi dari polisi sudah hilang, dan sekarang saya lebih taat hukum.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa? Jawab: Yang saya inginkan untuk program bantuan SIM ini bersifat kontrol kepada para penerima bantuan SIM, seperti diadakannya pertemuan kepada para penerima bantuan SIM ini. Dan bertanggung jawab setelah masa aktif SIM tersebut habis. 4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini? Jawab: Harapannya program ini tetap berjalan terus dan kuota untuk yang menerima bantuan SIM di tambahkan lagi.
Mengetahui Tukang Ojek
Samadi
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK NAMA
: Gopar Maulana
PEKERJAAN
: Tukang Ojek
TANGGAL
: 18 September 2015
TEMPAT
: Kalideres Rt 007/01 Kalideres (Rumah Bpk Gopar)
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis? Jawab: Ya kita mah udah 2 (dua) bg, waktu itu di kasihnya sekitar bulan maret. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini? Jawab: Ya lebih bagusllah pastinya dan manfaat sekali, karena penghasilan lebih besar. Dulu sebelum dapet SIM nyari penumpang susah, karena terbatas jangkauannya. Sehari cuma paling banyak 5 atau 6 orang, semenjak mendapat bantuan SIM ini saya dapat penumpang sehari bisa sampai 9 atau 10 orang.
2. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa? Jawab:
Ya saya penginnya program ini bisa terus berjalan, jangan berhenti sampai disini karena menurut saya program ini sangat nngebantu saya dan rekan saya se perofesi. 3. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini? Jawab: Harapan saya semoga BAZIS membuat program lain yang dapat membantu tukang ojek karena sekarang ini lagi jamannya ojek online , yanng secara tidak langsung dampaknya mengurangi penghasilan kita sebagai ojek pangkalan.
Mengetahui Tukang Ojek
Gopar Maulana
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK NAMA
: Maryata
PEKERJAAN
: Tukang Ojek
TANGGAL
: 20 September 2015
TEMPAT
: Jl. Jelambar Baru IV No.68 Rt 009/08
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis? Jawab: Saya sudah mendapatkan bantuan pembuatan SIM sejak tahun 2013, lebih tepatnya , kapan ya saya lupa tuh.
2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini? Jawab: Selama saya menjadi tukang ojek, saya tidak berani mengantar pelanggan ke jalan besar, dan setelah saya mendapatkan bantuan SIM dari BAZIS kota administrasi Jakarta Barat ini saya merasa terbantu dan bisa menjalankan profesi saya lebih tenang. Udahlah-udahlah, gitu pokoknya.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa? Jawab:
Saya ingin bukan cuma dikalangan tukang ojek yang menerima bantuan SIM ini, masih banyak profesi-profesi lainnya seperti PKL yang membutuhkan bantuan dari BAZIS kota adminisrasi Jakarta Barat. 4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini? Jawab: Harapan saya sebagai tukang ojek pangkalan untuk program ini agar dapat menerima bantuan secara menyeluruh kepada ojek-ojek pangkalan.
Mengetahui Tukang Ojek
Maryata
PEDOMAN WAWANCARA DAMPAK NAMA
: Asmari
PEKERJAAN
: Tukang Ojek
TANGGAL
: 19 September 2015
TEMPAT
: Jl. Gg. Bhineka II/3 Rt 003/07
1. Sudah berapa lama bapak menerima bantuan pembuatan sim dari bazis? Jawab: Sebenernya saya sudah menjadi tukang ojek hampir 10 tahun, alhamdulillah hampir 3 tahun. 2. Bagaimana dampak yang Bapak rasakan terkait program ini? Jawab: sebelum punya SIM saya memang agak canggung dalam melayani penumpang, terutama kalau ada operasi dari polisi yang memaksa saya untuk mencari jalan alternatif (jalan tikus ) yang memakan waktu lebih lama untuk menghindari operasi polisi itu. Karena saya pernah kena operasi saat membawa pelanggan. Setelah saya menerima bantuan SIM ini saya menjadi lebih tenang mencari penumpang atau melayani jasa ojek, rasa takut saat ada operasi dari polisi sudah hilang, dan sekarang saya lebih taat hukum.
3. Yang bapak inginkan untuk program ini seperti apa? Jawab: Yang saya inginkan untuk program bantuan SIM ini bersifat kontrol kepada para penerima bantuan SIM, seperti diadakannya pertemuan kepada para penerima bantuan SIM ini. Dan bertanggung jawab setelah masa aktif SIM tersebut habis. 4. Harapan bapak kedepannya seperti apa untuk program ini? Jawab: Harapannya program ini tetap berjalan terus dan kuota untuk yang menerima bantuan SIM di tambahkan lagi. Mengetahui Tukang Ojek
Asmari
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PENERIMA BANTUAN SIM PENDAYAGUNAAN DANA ZIS TAHUN 2014 KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
NO
NAMA
ALAMAT
1 I. KEC. KEBON JERUK
2
3
KOMP. YON HUB BT 14 RT.006/04 KELAPA DUA KOMP. YON HUB BT 14 RT.006/04 KELAPA DUA
1
HERU SUPRAPTO
2
DIMAS TANTRA
3
LINDA MELINDA
4
HENDRA
5
NASIR
6
SAYUTI
7
ASMUNI
JL. HARUN III NO.39 RT.010/03
8
HASAN
JL. RAYA KELAPA DUA RT.006/05
KP. BARU RT.006/04 SUKABUMI SLTN PILAR BARU RT.005/03 KEDOYA SLTN JL. DUTA BUNTU NO.7 RT.002/07 DURI KEPA KEBON JERUK RT.006/03 KEBON JERUK
KECAMATAN/ KELURAHAN 4
KEC. KEBON JERUK KEC. KEBON JERUK KEL. SUKABUMI SLTN KEL. KEDOYA SLTN KEL. DURI KEPA KEL. KEBON JERUK KEL. SUKABUMI UTR KEL. KELAPA DUA
KET 5
SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C
II. KEC. GROGOL PETAMBURAN 9
SAHRUDIN
JL. JELAMBAR UTARA RT.005/06
KEL. JELAMBAR BARU
10
HADI KURNAEDI
KP. BANJIR KANAL RT.013/01
KEL. GROGOL
11
MUHAMAT
12
NUR HUDAYATTULLAH
JL. LONTAR TIMUR RT.010/06 TDU JL. JELAMBAR UTAMA IV/65 JELAMBAR
13
DIRGO WARSITO SUSENO
JL. WALI BESAR RT.001/01 TDU
14
LUKI SISWANTO
KOMP. BNI 46 PESING RT.002/04
15
MARYATA
16
SUPARMAN
KEC. GROGOL PET KEC. GROGOL PET KEL. TJ DUREN UTARA KEL. WIJAYA KUSUMA KEL. JELAMBAR KEL. TJ DUREN SELATAN
JL. JELAMBAR BARU IV NO.68 RT.009/08 GG. MANGGIS VII NO.25 RT.002/04
SIM C SIM C SIM A SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C
III. KEC. TAMANSARI 17
SAMADI
PEDONGKELAN RT.013/16 KAPUK
KEL. MAPHAR
18
UMAR
JL. KEADILAN DALAM RT.002/01
KEL. KEAGUNGAN
SIM C SIM C
19
PRIMA SETIADI HARAHAP
20
HASAN
21
SYARIF HIDAYATULLAH
22
WELI SETIONO
JL. KPBD NO.4 KP. KECIL RT.003/02 KEPA DURI RT.003/04 DURI KEPA JL. GANG BURUNG RT.008/02 PINANGSIA JL. KEMENANGAN IV NO.59 RT.002/02
KEL. TANGKI KEL. KRUKUT KEL. PINANGSIA KEL. GLODOK
SIM C SIM C SIM C SIM C
IV. KEC. PALMERAH 23
MENGI ARYANI
JL. KOTA BAMBU UTARA III RT.007/04 KBU
24
RIZQY LAZUWARDI
SLIPI BLOK C/152 RT.011/01
25
AGUSTIAN ROBI
26
KUSDONO
27
DENI RUSTAMI
JL. H. SALU E NO.45 RT.005/06
28
RENDI SEPTIAN
JL. H. SAILI E-48 RT.005/06
JL. SEMANGKA III RT.015/07 JATI PULO KEMANGGISAN ILIR V NO.5 RT.005/13
KEL. KOTA BAMBU UTR KEL. KEMANGGISAN KEL. JATI PULO KEL. PALMERAH KEC. PALMERAH KEC. PALMERAH
SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM A
V. KEC. KEMBANGAN 29
DEDI LESMANA
JL. JOGLO BARU RT.005/06 JOGLO
30
SEDUL
MERUYA SELATAN RT.006/07
31
KEVIN TRI YUDANTO
JL. RAYA JOGLO RT.011/02 JOGLO
32
RUSMANTO
JL. SRENGSENG TOLO RT.006/02
33
KARMA WIJAYA
KP. BUGIS RT.002/03 KEMBANGAN SLTN
34
YANTO
JL. MASJID AT-TAQWA RT.001/02
35
TITIN ANITA
36
NAMIN SURYA
JL. TOLO NO.25B RT.006/02 SRENGSENG JL. MUSYAWARAH RAYA NO.71 RT.015/02
KEL. JOGLO KEL. MERUYA SELATAN KEL. MERUYA UTARA KEL. SRENGSENG KEL. KEMBANGAN SLTN KEL. KEMBANGAN UTR KEC. KEMBANGAN KEC. KEMBANGAN
SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM A
VI. KEC. TAMBORA JL. ANGKE INDAH RT.002/03 ANGKE JL. KALIANYAR RAYA RT.005/03 KALIANYAR JL. KALIANYAR RAYA RT.015/08 KALIANYAR GG. SAMARASA I/26 RT.003/04 ANGKE
37
ARIES AFRIANSYAH
38
UMI BARKAH
39
AHMAD SYAFANI
40
ERWIN WAHYUDI
41
RACHMAT MAULANA
JL. DURI BANGKIT RT.006/10
42
AAN AWALUDIN
KRENDANG TIMUR III RT.010/02
43
NANANG SETIYONO
JL. SAWAH LIO IV NO.25A
KEC. TAMBORA KEC. TAMBORA KEL. KALIANYAR KEL. ANGKE KEL. JEMBATAN BESI KEL. KRENDANG KEL.
SIM A SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM
RT.004/06 JL. TIANG BENDERA RAYA RT.001/03 JL. KP. BARU NO.25 RT.002/02 PEKOJAN
JEMBATAN LIMA KEL. ROA MALAKA
44
TULUS
45
KOKOM SISWATI
46
SUNDARI
KEMBANGAN UTARA RT.006/02
47
SOLEMAN
JL. DURI UTARA III RT.001/08 DURI UTARA
KEL. DURI SELATAN KEL. DURI UTARA
KEL. SEMANAN
KEL. PEKOJAN
C SIM C SIM C SIM C SIM C
VII. KEC. KALIDERES 48
KHOLIL MAWARDI
KP. GAGA RT.005/09 SEMANAN
49
ADI
JL. MENCENG RAYA RT.003/11
50
ACHMAD HARIES
51
ISMULYADI
52
BAMBANG S
53
GOPAR MAULANA
KP. BALI NO.1B RT.004/04 KALIDERES JL. SMA 57 NO.8 RT.013/08 KEDOYA UTR KP. PREPET RT.005/04 PEGADUNGAN KALIDERES RT.007/01 KALIDERES
KEL. TEGAL ALUR KEC. KALIDERES KEC. KALIDERES KEL. PEGADUNGAN KEL. KALIDERES
SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C
VIII. KEC. CENGKARENG 54
MARJONO
JL. BAMBU LARANGAN RT.003/05
55
MUHADIZ ZAELANI
JL. BOJONG RAYA NO.12 RT.005/04
56
GUNAWAN
KP. UTAN BAHAGIA RT.007/08
57
IWAN SETIAWAN
JL. KP. DURI RT.009/04 DURI KOSAMBI
58
ROHMAT
KP. KALIMATI RT.001/03
59
ARIS
KP. UTAN BAHAGIA RT.007/08
60
M. NURDIN
JL. KAPUK RAWA GABUS RT.008/11
KEL. CENGKARENG BRT KEL. RAWA BUAYA KEL. CENGKARENG TMR KEL. DURI KOSAMBI KEC. CENGKARENG KEC. CENGKARENG KEL. KAPUK
SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM A SIM C
IX. TINGKAT KOTA JAKBAR 61
FUAD HAFIDZ
KP. SANGGRAHAN RT.001/09
62
RAHMAT FEBRIYANTO
GG. MELATI NO.53 RT.004/07
63
UBAIDILLAH
JL. MENVO DALAM NO.37 RT.006/10
64
FIKRI HERMAWAN
JL. KS. TUBUN I RT.001/03 KBU
65
LUKMAN HAKIM
66
IYAN SYOFHIYAN
JL. TERATE VII RT.002/04 JEMBATAN LIMA JL. ISHAK RT.005/08 SUKABUMI UTR
TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB
SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C
67
ABDUL ROHMAN
68
AZHAR
69
AL ROZI
70
M. ADAM
71
KARYONO
72
MAWARDI
73
SUTISNA
74
NANI
75
DIMAS SETIADI
76
FITRIYAH
77
NURSHEILA AKHMAD
78
MUHAMMAD KHOTIB
79
SUBAGYO KESWANTO
80
AMBRI YUNUS
81
HARYUN, S.KOM.
82
AKHMAD SAEPUDIN
83
AFDEL DERYAN
84
EDI YUSUF
85
SUPARJAN
86
ICEU SUMIYATI
87
SADIYAH
88
HASANAH
89
TAKRIB
90
SUNARTO
91
SARYONO
92
FAZBUL ISLAM
93
RATU REVA VARIONA
JL. H. MERIN RT.003/04 MERUYA SELATAN
TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB
MUHAMMAD NAUFAL AL-HAQ NURALI, S.HI
JL. H. MUCHTAR NO.43 RT.004/03 DURI KOSAMBI JL. MANUNGGAL RT.008/07
TINGKAT KOTA JB TINGKAT
KEMBANGAN UTARA RT.008/02 JL. RAYA KB. JERUK/64A RT.004/03 GREEN SAVANA BLOK N 12/05 RT.003/05 KP. DONGKAL GG. RAMAH NO.77 RT.007/03 JL. ADHI KARYA RT.015/05 KEDOYA SLTN JL. A. GG. XI NO.26 RT.014/07 KRNG ANYAR JL. PADAMULYA RT.008/08 ANGKE JL. KEBON JERUK RT.002/13 KEBON JERUK KP. SANGGRAHAN RT.011/06 MERUYA UTR KP. CILEDUG RT.005/02 PARIGI BARU JL. TAISIR GG. MUCHTAR NO.179 RT.004/11 JL. RAYA KB. JERUK NO.18 RT.011/02 JL. SATRIA VII/114 RT.007/04 JELAMBAR JL. KASASI RAYA BALAI WARGA RT.004/13 JEMBATAN BESI VIII/33 RT.002/05 MENCENG KOMPLEK RT.001/04 TEGAL ALUR PESING KONENG RT.014/08 KEDOYA UTR JL. M. SAIDI RT.007/06 PETUKANGAN SLTN KEMBANGAN SELATAN RT.001/02 VILLA MUTIARA SERPONG BLOK A.2/6 JL. H. MARJUKI RT.010/05 KEDOYA SELATAN GG. ASEM RT.005/06 KEDOYA UTARA JL. JOGLO RAYA RT.010/06 JOGLO MERUYA UTARA RT.002/10 MERUYA UTARA KEMBANGAN SELATAN RT.001/02
94 95 96
SIM C SIM A SIM A SIM A SIM A SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM
MERUYA SLTAN 97
AGUS SULAEMAN
98
UMIYONO
99
AZKA AHSANUR REZA
100
ASMUNI ABIDIN
JUMLAH
JL. Z NO.22 RT.008/06 JATI PULO JL. IBRAHIM NO.26 RT.010/05 SUKABUMI UTR Jl MANUNGGAL RT 006/007 MER SEL TMN KEDOYA BARU JL. AZALEA II BLK A RT.001/04
KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB TINGKAT KOTA JB
A SIM A SIM A SIM A SIM A 100
DAFTAR HADIR PENERIMA BANTUAN SIM A DAN SIM C PENDAYAGUNAAN DANA ZIS TAHUN 2015 HASIL DARI PENGUMPULAN TAHUN 2014 KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT N O
NAMA
ALAMAT
1
2
3
KECAMATAN/ KELURAHAN 4
TELEPON
1
SAIFUDDIN
JL KRENDANG UTARA RT 014/003
KRENDANG
081807745287
2
RIVALDY OKTAFIRANO
JL SENI BUDAYA V NO 47 RT 010/04
JELAMBAR BARU
081289058361
3
EDWIN SUDARSONO
TAMAN DUTA MAS RT 01/09
WIJAYA KUSUMA
02160346669
4
JUL SUPARDI
RT 011/006 MERUYA UTARA
MERUYA UTARA
081519190580
5
UCEP SYAHRUDIN
JL KEUTAMAAN DALAM NO 2 RT 010/004
KRUKUT
081281794111
6
ASEP GUNAWAN
RT 005/001 RAWA BUAYA
CENGKARENG
081285717072
7
ACEP
JL TANJUNG GEDONG RT 005/016
TOMANG
085714535009
8
OMOD WIDODO
JL TIANG BENDERA RT 04/03
ROA MALAKA
081905818393
9
RUSPONO
GG LONTAR III RT 004/006
DURI UTARA
085880469848
10
NISFU JULIANTO
PALMERAH
085782135058
11
KARNADI
JL KEMANGGISAN RT 006/008 JL ANGGREK CENDRAWASIH VIII A/14 RT 006/04
KEMANGGISAN
081387734818
12
IWAN SETIAWAN
SRENGSENG JL LAP BOLA RT 003/001
SRENGSENG
087782006923
13
IKA RATNA ISMU NINGGAR
JOGLO RT 005/008
JOGLO
081297386591
14
BUDIYANTO
JALAN CEMARA IV RT 09/08
DURI KOSAMBI
082311545521
15
YUSUF EFFENDI
KEMBANGAN UTARA
KEMBANGAN UTR
081310994927
16
TB ABD FATAHILLAH
Jl Manunggal RT 006/007 No 7
MERUYA SELATAN
081286635040
17
PUJI ISMI ANGGRAINI
PONDOK KACANG
PONDOK KACANG
02191129953
18
MUHAMAT SOPIYAN
RT 006/003
CENGKARENG
081317824471
19
NURUL CHAIRUNISA
RT 008/001 Tj. DUREN SLTN
GROPET
20
TRI EBTA PRASIWWY
RT 001/010
RAWA BUAYA
21
SOLEHUDDIN
KEMENAG
AL FALAH
22
ERNATAMIYATI
JL KEMBANGAN SELATAN RT 009/001
KEMBANGAN SLTN
02192133294
23
YENNIKE SARIKA DIANA
KP KRAMAT BAHAGIA RT 009/009
GROGOL PTB
085813500339
24
ANDI HARYANTO
JL LINGKUNGAN III RT 009/009
TEGAL ALUR
081213455350
25
PURWADI
KB 200 RT 007/002
KAMAL
087881432480
26
KARTO
KALIMATI RT 002/06
KED KALIANGKE
085219003466
27
MOH MALE JAELANI
JL TAMBORA I NO 36 RT 007/002
TAMBORA
083872750999
28
JAANI
JL KP BUGIS RT 013/03
KEMBANGAN SELATAN
087884692544
29
JAYADIH
JL KP BUGIS RT 009/03
KEMBANGAN SLTN
085289022321
30
DEVIJON
JL K EADILAN II RT 008/05
GLODOK
085365265172
31
SHINTA JUNIARTI
JL MANGGA II I RT 006/003
PINANGSIA
087880188297
32
NURUL SAFITRI
JL PEKOJAN III GG IV NO 57 RT 05/09
PEKOJAN
085714811222
33
KARTINI
JATIPULO RT 004/08
JATIPULO
087781958600
34
FUAD HASIM
KP GAGA RT 005/09
SEMANAN
081393231860
35
MONICA RIANTI PUTRI
JL MANGGA III NO 96 A RT 005/003
PINANGSIA
087786682594
36
MAULANA
JL MURTABAALI RT 010/007
KELAPA DUA
081287564583
37
KOKOM
KP UTAN BAHAGIA RT 010/009
CENGKARENG TIMUR
087782277366
38
SYAMSUL SUBCHI
JL KALIANYAR IV RT 002/03
KALIANYAR
085710122189
39
DERI
JL IBRAHIM NO 14 RT 09/06
TANGKI
081293366375
40
HERI MUSA
JL KEBON JERUK XVI NO 15 RT 002/008
MAPHAR
089666893250
41
HARRY SAPUTRA
PESING KONENG RT 012/08
KEDOYA UTARA
08985255883
42
ABDUL HAFID ARIFIN
KP DURI GG GERINDO IV RT 005/004
DURI SELATAN
081363617518
PO TDU 08561348885 SIM A
43
ASEP SUTARYO
JL KALIANYAR RT 008/003
KALIANYAR
081311021654
44
NOVIYANTI
RUSUN TAMBORA I TWR B LT 9/05 03/11
ANGKE
083877251332
45
JL KEDOYA RAYA RT 009/007
KEDOYA UTARA
083870594493
46
TARIAH CECEP ANISJAYA IRIANTO
JL PONDOK BANDUNG NO 3 RT 003/02
KOTA BAMBU UTARA
083806069696
47
SUHANDI
JL KRAMAT JALAN I RT 007/007
TANAH SEREAL
48
SIMAN
JL SAWAH LIO IV NO 25 RT 004/06
JEMBATAN LIMA
085282849454
49
EKO BUDI SANTOSA
KOMP WALIKOTA NO 22 RT 003/03
MERUYA SELATAN
083806805599
50
MARDANI
RT 007/02 MERUYA SELATAN
MERUYA SELATAN
085282543957
51
ROESLYANA WATY
JL K RT 009/03
SLIPI
083877044150
52
SUTARMO
JL KEDOYA SELATAN RT 003/005
53
YULIA
JL CENGKARENG BARAT RT 012/008
54
HASBAULLAH
TEKNISI
55
SOLIHAT
CENGKARENG TIMUR
56 57
ZAENAL ABIDIN ROSMI NINGSIH R
58
KEDOYA SELATAN CENGKARENG BRT TEKNISI WALIKOTA
0216390644
08138567790 021-97723772 0812846748 087725324927
TK OJEK PAKUWON
KOPRI OJEK PAKUWON
KEMBANGAN
OJEK
081294424677
A. WIDIANARTI
WALIKOTA
TANGERANG
082123553312
59
ASTRI DINAR Y
WALIKOTA
082122459258
60
HASANAH
WALIKOTA IKPA
61
NASIR
PAMDAL
TANGERANG IKPA JAKARTA BARAT PAMDAL JAK BAR
62
Jl Manunggal RT 006/007 No 7 RT 001/008 MERUYA SELATAN (MAHMUD)
Meruya Selatan MERUYA SELATAN KEMBANGAN SLTN
081286635040
64
FATAHILLAH MUHAMMAD ADHILR F ALAN KURNIANSYAH
65
MAIMUNAH
RT 007/012
02197582369
66
IRNI ANDRIANI
RT 006/008
67
BAHIJAH
RT 008/010
PALMERAH SUKABUMI UTARA SUKABUMI UTARA
63
RT 002/002 KEMBANGAN SELATAN
081908462125 02197790944
082299429763 081310277698
089671944203 087788280668
68 69 70
RULLY IRFANSYAH BAYU SULISTIONO NURHAYATI MUHAMMAD
JL TALI III RT 006/009
KOTA BAMBU SLTN
089602924716
KP RAWA II/34 RT 013/004
KEBON JERUK
SIM C
JL KP RAWA II RT TOSIGA XI NO 66
SIM C
ASRIL MUHAMMAD GALIH P ACHMAD NUR RAHMAN
JL PESING GARDEN RT 013/02
KEMBANGAN SELATAN RT 012/003
KEBON JERUK KEDOYA UTARA DURI KOSAMBI KEMBANGAN SLTN
PKK
WALIKOTA
SIM C
PKK
WALIKOTA
SIM C
76
M WILDAN F MUHAMMAD RIZKI HJ SUMARNI, S PD I
CENGKARENG
CENGKARENG
SIM C
77
RUSLI
KEMBANGAN
AMBAR
SIM C
78
SAFRUDIN
KEMBANGAN
PKK
SIM C
79
KEMANGGISAN ILIR
DEKOT
SIM C
PKK
WALIKOTA
SIM C
81
JUNEDI EMI NURHADIYATI AEDA RIZKA AZIFAH
PKK
WALIKOTA
SIM C
82
ADI PUTRA
CENGKARENG
CENGKARENG
SIM C
71 72 73 74 75
80
M AL FALAH II RT 004/008
SIM C SIM C SIM C
DAFTAR PENERIMA BANTUAN SIM C PENDAYAGUNAAN ZIS TAHUN 2011 DARI PENGUMPULAN HASIL ZIS TAHUN 2010 BAZIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
NO
NAMA
ALAMAT
KETERANGAN
1
2
3
4
I. KEC. KEBON JERUK Ahmad Amir 1
Pesing Bendungan No.28 RT.013/06 Kel. Kedoya Utara
2
Mujiyati
Jl. Duri Kepa RT.007/01 Kel. Duri Kepa
3
Zaenal
Gg. H. Kiming RT.009/01 Kel. Kedoya Selatan
4
Dilah Bin Aidih
Kedoya Selatan RT.005/03 Kel. Kedoya Selatan
5
Adestia Fitriani
Jl. Jeruk Nipis Kecil I RT 007/07
6
Pepen
Kp. Duri RT.003/07
7
Sukma Wijaya
Jl. T 1 No. 69 RT.003/01
8
Abdul Rahman
Jl. Gg. Mesra RT.003/01
9
Sukiran
Jl. Yakub Rt.004/08 Kel. Sukabumi Utara
10
Mustopa
Jl. Yakub RT.004/08 Kel. Sukabumi Utara
11
Andri
Kp. Baru RT.007/05 Kel. Sukabumi Selatan
12
Trisnawati
Kp. Baru Rt.007/05 Kel. Sukabumi Selatan
13
Sandi Apriyanto
Komp. DPR RI No.11 RT.008/08 Kel. Kelapa Dua
14
Hasan, ST
Jl. Raya Kelapa Dua RT.006/05 Kel. Kelapa Dua
15
Tajudin Roni
Pesing Koneng RT.008/08 Kel. Kedoya Utara
16
Rio Fergi Riayanto
Pesing Koneng RT.008/02 Kel. Kedoya Utara
KEC. GROGOL PETAMBURAN 17
Heri Yuliansyah
Jl. Alpukat VII RT.009/02
Kec. Gropet
18
Mustofa Riski
Jl. Alpukat VII RT.009/02
Kec. Gropet
19
Sendi Setiawan
Jl. Alpukat VII RT.009/02
Kec. Gropet
20
Nurman Maulana
Jl. Kp. Banjir Kanal RT.010/01
Kel. Grogol
21
Tandi Gunawan
Jl. Empang Utama IV RT.009/08
Kel. Jelambar
22
Muhammad Amin
Jl. Jelambar Utama IV RT.001/08
Kel. Jelambar
23
M. Udin
Jl. Alpukat III RT.002/02
Kel. Tj. Duren Utara
24
Fery
Jl. Tomang Tinggi V RT.010/06
Kel. Tomang
25
Abdul Rohim
Jl. Tomang Tinggi X RT.006/06
Kel. Tomang
26
Basuki Tatang Sukirya
Jl. Jelambar Jaya IV No.43 RT.002/09
Kel. Jelambar Baru
27
Sarmani
Jl. Jelambar Timur RT.012/09
Kel. Jelambar Baru
28
Ichwan
Komp. BNI 46 Pesing RT.002/04
Kel. Wijaya Kusuma
29
Dizar Labaik Ramadhan
Jl. H. Saikin RT.013/06
Kel. Tj. Duren Selatan
NO
NAMA
ALAMAT
KETERANGAN
1
2
3
4
KEC. TAMANSARI 30
Turiman
Jl. Mangga Dua Raya RT.009/04 Kel. Pinangsia
31
Ferdian Oktaviansyah
Jl. Badila II RT.007/05 Kel. Tangki
32
Supriyanto Erson Suparno Muhammad Awaludin Muhammad Rizki Suardi
38 39
Jl. Mangga Dua III RT.006/03 Kel. Pinangsia
Nicky Haerudin
Kel. Pinangsia Jl. Kebon Jeruk XVI No.17L RT.002/08 Kel. Maphar
Kel. Maphar
Anda
Jl. Kebon Jeruk XIV No.33 RT.014/05
Ria Desiana Tofani As Syaiful Yunus Suherman
IV. KEC. PALMERAH Mohammad Suparno 44
Kel. Pinangsia
Jl. Mangga Dua I RT.007/04 Kel. Pinangsia
43
Kel. Pinangsia
Jl. Mangga Dua III RT.007/03 Kel. Pinangsia
42
Kel. Maphar
Jl. Mangga Dua I RT.007/04 Kel. Pinangsia
41
Kel. Krukut
Atang
Kel. Maphar 40
Kel. Keagungan
Jl. Krukut Lio RT.010/03 Kel. Krukut
37
Kel. Mangga Besar
Jl. Keagungan No.57 RT.002/08 Kel. Keagungan
36
Kel. Mangga Besar
Jl. Mangga Besar III/1 RT.004/05 Kel. Mangga Besar
35
Kel. Glodok
Jl. Labu No.137 RT.001/05 Kel. Mangga Besar
34
Kel. Tangki
Jl. Keadilan I No.1 RT.002/04 Kel. Glodok
33
Kec. Tamansari
Kel. Pinangsia
Jl. Mangga Besar IV B/19 RT.005/02 Kel. Tamansari
Kel. Tamansari
Jl. H. Tahir RT.002/12 Kel. Palmerah
Kel. Palmerah
45 46 47 48
49
50 51 52 53
Achmad Andi M. Aldy Permana
Ahmad Taqiyyudin
Slipi RT.006/04 Kel. Palmerah Jl. Kota Bambu Utara RT.009/04 Kel. Kota Bambu Utara Jl. Kota Bambu Utara 1 RT.005/01 Kel. Kota Bambu Utara Jl. Tali VI No.6 RT.008/09
Dina Lestari
Kel. Kota Bambu Selatan Jl. H. Saaman RT.010/06
Radiansyah
Deksi Yansyah Hamzah Hamid Fuat Hasan
Kel. Kota Bambu Selatan Jl. H. Saili RT.005/06 Kel. Kemanggisan Jl. Melati Putih RT.002/06 Kel. Kemanggisan Jl. H. Saili Dalam No.59 RT.004/06 Kel. Kemanggisan Jl. H. Saili No.55 RT.002/06 Kel. Kemanggisan
Kel. Palmerah Kel. Kota Bambu Utara Kel. Kota Bambu Utara Kel. Kota Bambu Selatan Kel. Kota Bambu Selatan Kel. Kemanggisan Kel. Kemanggisan Kel. Kemanggisan Kel. Kemanggisan
NO
NAMA
ALAMAT
KETERANGAN
1
2
3
4
V. KEC. KEMBANGAN 54
Maradona Siregar
Kp. Basmol No.1 RT.005/06 Kel. Kembangan Utara
55
Asan
Kp. Baru RT.005/10 Kel. Kembangan Utara
56
Andi
Rasip G
Keman Aditya Chaidir Rachman Masehur Nurhasan
63
Kel. Meruya Utara
Jl. Meruya Selatan Rt.002/05 Kel. Meruya Selatan
62
Kel. Meruya Utara
Kp. Sanggrahan RT.011/06 Kel. Meruya Utara
61
Kel. Joglo
Meruya Utara RT.005/10 Kel. Meruya Utara
60
Kel. Kembangan Selatan
Jl. Raya Joglo RT.004/08 Kel. Joglo
59
Kel. Kembangan Selatan
Jl. Kembang Kerep No.42 RT.002/02 Kel. Kembangan Selatan
58
Kel. Kembangan Utara
Kembangan Selatan RT.012/03 Kel. Kembangan Selatan
57
Kel. Kembangan Utara
Yaman
Jl. Meruya Selatan RT.003/05
Chaidar
Kel. Meruya Selatan Jl. Pos Pengumben No.14A RT.008/03
Kel. Meruya Selatan Kel. Meruya Selatan
Kel. Srengseng 64
Fauzi Priyatama
Srengseng RT.003/08 Kel. Srengseng
65
Suparjo Emi Afrida
Kel. Srengseng
Jl. Mawar No.30 RT.003/08 Kel. Srengseng
66
Kel. Srengseng
Kel. Srengseng
Jl. Buni I No.37 RT.004/07 Kel. Srengseng
Kel. Srengseng
NO
NO
ALAMAT
KETERANGAN
1
2
3
4
VI. KEC. TAMBORA 67 68 69
70 71 72 73 74 75 76 77 78
79 80 81
Siti Alfiah Nowo Yuliono Hari Ismanto
Matsani Muhadi Suwarta La Dedi Ade Suhendra Sumanta Samsu Gunawan Asep Taryana Azis
Achmad Abdu Dodi Samsul H. Erik Susanto
Jl. Padamulya III No.32 RT.004/08 Kel. Angke Jl. Kalianyar RT.005/03 Kel. Kalianyar Jl. Kalianyar RT.005/01 Kel. Kalianyar Kp. Krendang Pulo RT.007/01 Kel. Duri Utara Gg. Lontar RT.006/06 Kel. Duri Utara Jl. Jamblang RT.010/02 Kel. Duri Selatan Kp. Duri Dalam RT.010/05 Kel. Duri Selatan Jl. Kramat Jalan I No.33 RT.005/08 Kel. Tanah Sereal Jl. Krendang Utara RT.004/04 Kel. Krendang Jl. Duri Baru RT.002/05 Kel. Jembatan Besi Jl. Angke Indah RT.002/03 Kel. Angke Jl. Angke Barat No.7 RT.007/01 Kel. Angke Komp. Bintara Jaya Permai Blok C/163 RT.006/11 Bekasi Jl. Kp. Janis Pekojan III RT.006/08 Kel. Pekojan Jl. Roa Malaka Selatan No.6A
Kec. Tambora Kec. Tambora Kel. Kalianyar
Kel. Duri Utara Kel. Duri Utara Kel. Duri Selatan Kel. Duri Selatan Kel. Tanah Sereal Kel. Krendang Kel. Jembatan Besi Kel. Angke Kel. Angke
Kel. Tambora Kel. Pekojan
82
Sugianto
RT.007/03 Kel. Roa Malaka Jl. Roa Malaka Selatan No.6A RT.007/03 Kel. Roa Malaka
Kel. Roa Malaka Kel. Roa Malaka
NO
NAMA
ALAMAT
KETERANGAN
1
2
3
4
VII. KEC. KALIDERES 83
Kuswara
Jl. Lingkungan III RT.007/03 Kel. Tegal Alur
84
Sanubih
Kp. Prepedan RT.003/09 Kel. Kamal
85
Wahyu Sandika
Kebun Dua Ratus RT.008/02 Kel. Kamal
86
Qodrat Paradise
Jl. Duri Selatan VIII No.9 RT.004/05 Kel. Tambora
87
H. Mansur Bin H Rian
Kp. Rawa Lele No.10 RT.006/07 Kel. Kalideres
88
Sugeng Riyadi
Jl. Peta Utara RT.001/06 Kel. Pegadungan
89
Mohammad
Jl. Tanjung Pura RT.002/08 Kel. Pegadungan
90
Fitri Supriyadi
Jl. Peta Barat RT.002/07 Kel. Pegadungan
91
Irham Sidiq
Kp. Bali RT.003/03 Kel. Kalideres
92
Ahmad Rojali
Kp. Pangkalan RT.003/07 Kel. Semanan
93
Muhammad Seful
Jl. Peta Utara RT.001/07
Mu'min
Kel. Pegadungan
VIII. KEC.CENGKARENG 94
Hendri
Jl. Mawar IV No.10 RT.004/02 Kel. Cengkareng Timur
95
Nuryadi
Kp. Tanah Koja RT.008/02 Kel. Duri Kosambi
96
Iwan Setiawan Sukarta Hanapih Minan Riyadi
Kel. Rawa Buaya
Kapuk RT.007/03 Kel. Kapuk
100
Kel. Rawa Buaya
Jl. Bojong Raya RT.005/04 Kel. Rawa Buaya
99
Kel. Duri Kosambi
Bojong Raya RT.011/04 Kel. Rawa Buaya
98
Kel. Duri Kosambi
Jl. Kp. Duri RT.009/04 Kel. Duri Kosambi
97
Kec. Cengkareng
Jl. Pepaya I No.12 RT.006/01
Kel. Kapuk
Kel. Cengkareng Barat 101
Thezard
Kel. Cengkareng Barat
Jl. Rawa Bengkel RT.001/07 Kel. Cengkareng Barat
JUMLAH
Kel. Cengkareng Barat
101
DAFTAR PENERIMA BANTUAN SIM PENDAYAGUNAAN ZIS TAHUN 2013 BAZIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
NO 1 I. KEC. KEBON JERUK
ALAMAT 2
3
Saali
Kp. Baru RT.008/04
Jumadi
Kp. Baru RT.006/04
1 2 Muchammad Agus Salim Wahyono
3
Jl. Sasak II No.69 RT.004/02 Jl. Assofa RT.006/01
4 Sobiroh
Jl. Ayub No.17 RT.003/08
Rachmat
Jl. Pilar Baru RT.005/03
5 6 Darwin Chaniago
Kebon Nanas No.82 RT.003/01
Marta Elizabeth
Kepa Duri RT.007/10 Duri Kepa Jl. Duri Kencana VIII/42 RT.003/07 Jl. Gg. Bhineka II/3 RT.005/04 Kedoya Utara Jl. Kedoya Raya RT.001/08 Kedoya Utara Jl. Kp. Duri RT.016/07 Duri Kepa Jl. Duta Buntu RT.016/07 Duri Kepa Jl. Guji Baru RT.005/02 Duri Kepa Jl. Raya Kebon Jeruk RT.004/03 Kebon Jeruk Jl. H. Marjuki No.127 RT.006/03 Kebon Jeruk
7 8 Putri Islamiah 9 Asmari 10 Andryansyah 11 Muhammad Rian 12 Novian 13 Tota Debora Tambunan Edy Hariyanto
14 15
Dede Asnawati 16 II. KEC. GROGOL PETAMBURAN 17 18
Suhendin Subro Malisi
Jl. Jelambar Jaya III No.14 RT.007/02 Jl. Jelambar Ilir RT.014/10
KECAMATAN / KELURAHAN 4
Kel. Sukabumi Selatan Kel. Sukabumi Selatan Kel. Kelapa Dua
KE T 5
Kel. Kedoya Utara Kel. Kedoya Utara Kec. Kebon Jeruk Kec. Kebon Jeruk Kec. Kebon Jeruk Kel. Kebon Jeruk Kel. Kebon Jeruk
SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM A SIM A SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C
Kel. Jelambar Baru Kel. Jelambar
SIM C SIM
Kel. Sukabumi Utara Kel. Sukabumi Utara Kel. Kedoya Selatan Kel. Kedoya Selatan Kel. Duri Kepa Kel. Duri Kepa
19 20 21 22 23 24 25
Ahmad Zawawi Mochamad Sofwan
Gg. Lontar II RT.002/06
Kel. Grogol
C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A
Jl. Kp. Banjir Kanal RT.002/01
Kel. Grogol
SIM C
Jl. Sekretaris RT.015/07 Jl. Sekretaris No.10 RT.015/07
Boni Chandra Jl. Sekretaris RT.015/07 Jl. Karya Raya No.18 Sulaiman RT.015/02 Jl. Wijaya Kusuma II Icat Ahyani RT.008/04 Arief Afrizaldi Jl. Alpukat VI/21 RT.008/02 Albet Gg. Rambutan Timur IV/139 Setiawan RT.003/04
26
Mujiono
Jl. Way Besay RT.001/01
27
Mukhlis
28
Sukaisih
Tj. Duren Timur RT.011/01 Jl. Tomang Tinggi VI/3 RT.010/06
29 30
Hermawan Tandi Gunawan
31
Antoni
Moh Nur Christi Kusuma Wardani 33 III. KEC. TAMANSARI 32
34 35 36 37 38 39
Jl. Tomang Tinggi RT.008/06 Jl. Jelambar Utama IV/62 RT.009/06 Jl. Latumeten II Gg.I No.1 RT.008/05
Jl. Mangga Besar III/1 M. Hidayat RT.007/05 Jl. Mangga Besar V No.26 Sofiah / Fifi RT.001/02 Jl. Krukut Lio No.15 Maulana Fikri RT.007/03 Jl. Thalib II Dlm No.3 Suharta RT.013/05 Teddy Himawan Tambora Rusun Muara Angke Blok Abdillah E1/3B RT.008/20
Baru Kec. Grogol Petamburan Kec. Grogol Petamburan Kec. Grogol Petamburan Kel. Wijaya Kusuma Kel. Wijaya Kusuma Kel. Tj. Duren Utara Kel. Tj. Duren Utara Kel. Tj. Duren Sltn Kel. Tj. Duren Sltn Kel. Tomang Kel. Tomang Kel. Jelambar Kel. Jelambar
Kel. Mangga Besar Kel. Mangga Besar Kel. Krukut Kel. Krukut Kel. Tamansari Kel. Tamansari
40
Sujito
Jl. Mangga Dua III RT.005/03
Kel. Pinangsia
41
Ardy
Jl. Mangga Dua I RT.003/03
Kel. Pinangsia
SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM A SIM C SIM C
43
Agus Hidayat Agus Purwanto
44
Naridin
45
47
Suwandi Haries Anthony Riski Alawiyah
48
Lidya Wati
49
Sudarmo
50
Suwarno
51
Amirudin
42
46
Heru Musa 52 IV. KEC. PALMERAH
Jl. Kalianyar RT.010/02 Kalianyar Jl. Mangga Dua III No.96 A RT.005/03 Pinangsia Jl. Mangga Besar IV A No.24 RT.003/02 Tamansari Jl. Keagungan No.34 RT.012/03 Keagungan Jl. Keamanan Dalam II RT.012/06 Keangungan Jl. Gg. Langgar RT.007/06 Tangki Jl. Mangga Besar IX/I/10 RT.006/01 Tangki Jl. Keadilan II No.10 RT.009/04 Jl. Keadilan I No.1 RT.004/04 Jl. Kebon Jeruk XIV No.33 RT.014/05 Jl. Kebon Jeruk XVI/15 RT.002/08
53
M. Marzuki
54
Ibnu Hasim Muhammad Firmansyah Moh. Suparno
Jl. Kota Bambu Utara II RT.002/04 Jl. Kota Bambu Utara II RT.007/06 Jl. H. Saili RT.005/04 Kemanggisan Jl. H. Taisir RT.002/12 Palmerah
Irwan Rifki Saputra
Jl. Kota Bambu Sltn RT.007/07 Jl. At-Taqwa I/16 RT.012/03
55 56 57
Kec. Tamansari Kec. Tamansari Kec. Tamansari Kel. Keagungan Kel. Keagungan Kel. Tangki Kel. Tangki Kel. Glodok Kel. Glodok Kel. Maphar Kel. Maphar Kel. Kota Bambu Utara Kel. Kota Bambu Utara Kec. Palmerah Kec. Palmerah Kec. Palmerah Kel. Jati Pulo
58 Iwan Supriadi Jati Pulo RT.013/07
Kel. Jati Pulo
59 Sanin
Jl. Petamburan RT.011/04
60 Kasnari
Jl. H. Saaman No.41 RT.003/06
61 62 63 64 65
Bahjah Kp. Slipi RT.006/04 Slipi Tululia Deni Wibowo Kp. Slipi Jl. W II RT.004/07 Slipi Akhmad Jl. Taisir Gg. Mucthar No.179 Muttaqin RT.004/11 Mustaqim Pakembangan Barat RT.006/04
Kel. Kota Bambu Sltn Kel. Kota Bambu Sltn Kel. Slipi Kel. Slipi Kel. Palmerah Kel. Palmerah
SIM C SIM C SIM A SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM A SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM A
66
Nessie Herawati Awi
67 V. KEC. KEMBANGAN
Jl. Kemanggisan Ilir I No.3 RT.008/07 Kemanggisan Ilir RT.007/07 Kemanggisan
68
Saman
Meruya Selatan RT.004/01
69
Raijak
70
Amit
71
73
Oma B Satria Nurul Fajriyah Abdul Rohman
Meruya Selatan RT.008/07 Srengseng RT.004/02 Srengseng Srengseng RT.001/02 Srengseng
74
Jani Anjani
Jl. KH. Saanan RT.004/02
75
Fahrul Sani
Kp. Baru RT.006/10
76
Lili Wulan Novianti Maulana Syarif Hidayatullah
Jl. Lapangan Merah RT.006/03
72
77 78
Sayudi 79 VI. KEC. TAMBORA 80
Anan
81
84
Ferry Bagus Cahaya Syafarudin Jajang Sanjaya Abdul Djaelani
85
Sutrisno
86
Andry Endang Juhaeri Bambang
82 83
87 88
Kp. Bugis RT.009/03 Kembangan Utara RT.004/08
Jl. Musyawarah Raya RT.005/02 Kp. Sanggrahan RT.001/06 Meruya Utara Jl. Raya Joglo RT.011/02 Joglo
Kel. Kemanggisan Kel. Kemanggisan
SIM C SIM C
Kel. Meruya Selatan Kel. Meruya Selatan
Kel. Joglo
SIM A SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A
Kel. Joglo Kel. Meruya Utara Kel. Meruya Utara
SIM C SIM C SIM C
Kel. Srengseng Kel. Srengseng Kel. Kembangan Sltn Kel. Kembangan Sltn Kel. Kembangan Utr Kel. Kembangan Utr
Jl. Kalianyar RT.006/06 Jl. Kalianyar III No.18 RT.010/01
Kec. Tambora
Jl. Kalianyar RT.010/02 Tanah Sereal XVII Gg. Pucuk III No.13 RT.005/08 Jl. Tanah Sereal XII/35 RT.006/01 Jl. Sawah Lio IV Dalam RT.004/06 Jl. Kiara I No.24 RT.006/05
Kec. Tambora Kel. Tanah Sereal Kel. Tanah Sereal Kel. Jembatan Lima Kel. Jembatan Lima
Kp. Krendang RT.012/07 Jl. Duri Utara III RT.002/08
Kel. Duri Utara Kel. Duri Utara
Kec. Tambora
SIM A SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM
91
Susilo Yuni Hermiyati Eka Putri Muhammad Rafiq Syarif Ahmad Alam
92
Atik Juarsih
93
Sri Rezeki
Duri Bangkit RT.009/09
94
Jl. Duri Baru RT.003/05
95
Kamajaya Riza Surya Putrawan
96
Subhan
97
Sutarli
98
Tri Jerianto
99 100
Juheri Ahmad Paelani
101
Ika Sri Yanti
102
Syahroni Omod Widodo
89 90
103
Kasmari 104 VII. KEC. KALIDERES Roni Syahputra 105 Encep Hidayatullah 106 Trisno Bin Wardaya 107 Muhammad Arif 108 Khusnul Hudan 109 110
Suwondo
111
Risan
C Komp. Kodam Jaya K-42 RT.010/06
Kel. Tambora
Pedongkelan RT.001/06
Kel. Tambora
Jl. Jembatan II Barat RT.005/10 Rusun Tambora Lt.II No.19 RT.009/11
Jl. Kalianyar II RT.012/01 Jl. Tambora I No.11A RT.003/03
Kel. Angke Kel. Angke Kel. Jembatan Besi Kel. Jembatan Besi Kel. Kalianyar Kel. Kalianyar
Jl. Kampung Janis RT.004/09 Jl. Pekojan III Gg.IV RT.005/09
Kel. Pekojan
Jl. Krendang Timur RT.004/03
Kel. Krendang
Jl. Krendang Selatan RT.008/08 Kembangan Utr RT.006/02 Kembangan Utr Kp. Duri Gg. Gerindo IV No.5 RT.008/04 Jl. Tiang Bendera V RT.004/03 Roa Malaka Jl. Tiang Bendera Raya RT.003/03 Roa Malaka
Kel. Krendang Kel. Duri Selatan Kel. Duri Selatan
Kel. Pekojan
Kel. Roa Malaka Kel. Roa Malaka
Kp. Bali RT.004/04 Kalideres
Kel. Kalideres
Kalideres RT.011/01 Kalideres
Kel. Kalideres
Jl. Lingkungan III RT.003/03
Kec. Kalideres
Kp. Bali RT.003/04 Kalideres
Kec. Kalideres
Jl. Ambon No.13 RT.008/02 Jl. Menceng Komp.RT.004/04 Tegal Alur Jl. Lingkungan III RT.012/03 Tegal Alur
Kec. Kalideres Kel. Tegal Alur Kel. Tegal Alur
SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C
112
Jahari
113 114
Buang Kholil Mawardi
115
Mulyadi
116
Sri Purwanti
Iin Indrianah 117 VIII. KEC. CENGKARENG 118
Nata Samat
119
Aris
120
M. Nurjaya S
Jl. Satu Maret Kp. Bulak Simpul RT.008/04 Kp. Maja RT.003/02 Pegadungan
Kel. Pegadungan
Kp. Gaga RT.005/09 Semanan Kp. Pangkalan RT.004/02 Semanan
Kel. Semanan
Jl. Prepedan RT.010/09 Kamal Jl. Kb. Kelapa RT.001/02 Kamal
Kel. Kamal
Jl. Fajar Baru Utr RT.006/08 Jl. Kp. Utan Bahagia RT.007/08 Jl. Rawa Bengkel RT.001/07 Cengkareng Barat Kp. Kresek RT.002/12 Duri Kosambi Jl. Kapuk Gg Waras RT.010/11 Kapuk
Mudyantoro Yanmar Permadi 122 Sony Andrean Syah Kapuk RT.008/03 Kapuk 123 Sanu Kapuk Rawa Gabus RT.008/11 Oktavianu Kapuk 124 Rawa Buaya RT.001/07 Duri Samsudin Kosambi 125 Jembatan Gantung RT.005/08 Nasuki Kedaung Kaliangke 126 Huttal Jembatan Gantung RT.007/08 Halomoan N Kedaung Kaliangke 127 Kp. Poglar RT.001/01 Kedaung Rahmat Fauzi Kaliangke 128 Jl. Merpati I RT.005/06 Surnadi Cengkareng Barat 129 Ahmad Jl. Pulo Harapan Indah Ubaidillah RT.011/10 Ceng. Brt 130 Jl. Pondok Randu RT.013/02 Surya Duri Kosambi 131 Achmad Jl. Cemara RT.005/08 Duri Chudori Kosambi 132 IX. TINGKAT KOTA JAKBAR Kembang Kerep RT.002/02 Salur Kembangan Sltn 133 Kembangan Utara RT.008/02 Mamad Kembangan Utr 134 121
Kel. Pegadungan
Kel. Semanan
Kel. Kamal Kel. Cengkareng Timur Kel. Cengkareng Timur Kec. Cengkareng Kec. Cengkareng Kec. Cengkareng
SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C
Kel. Kapuk Kel. Rawa Buaya Kel. Rawa Buaya Kel. Kedaung Kaliangke Kel. Kedaung Kaliangke Kel. Cengkareng Barat Kel. Cengkareng Barat Kel. Duri Kosambi Kel. Duri Kosambi
SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C
Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat
SIM C SIM C
Kel. Kapuk
136
Ahmad Nandar Hermawan
137
Makum
138
Nisan
139
Mardani
140
Nuraeni
141
Abdul Gani
142
Ruslani
135
143 144 145 146 147 148 149
Meruya Utara RT.005/10 Meruya Utara Jl. H. Mading RT.007/02 Kembangan Utara Kembangan Utara RT.008/02 Kembangan Utr Kembangan Utara RT.008/02 Kembangan Utr Kembangan Utara RT.007/02 Kembangan Utr Jl. Kemanggisan Ilir RT.002/08 Kemanggisan Joglo RT.003/02 Joglo
Joglo RT.003/02 Joglo Kp. Utan Bahagia No.1 B Murwanto RT.011/07 Ceng Tmr Azka Jl. Manunggal No.6 RT.006/07 Ahsanur Reza Meruya Selatan Jl. Padamulya RT.008/09 Sutisna Angke Khusnul Pd. Kacang Prima RT.012/08 Khotimah Pd Kacang Prima Kp. Sanggrahan RT.011/06 Sabaryanto Meruya Utara Andri agustian Kp. Sabi RT.001/02 Bencongan Jl. Mekarsari Raya Blok I/11 Busron RT.004/12
150
Suripto
151
Abdul Aziz
152
Dede Yusup Ence Sulaeman Farhan Bukhori
Kembangan Selatan RT.001/02 Jl. H. Kelik RT.004/08 Kelapa Dua Kembangan Utara RT.007/02 Kembangan Utr Jl. Meruya Utara RT.004/01 Meruya Utara Jl. Kedoya Selatan RT.001/04 Kedoya Selatan
Munawir Riswar Nur Sandi/Aris
Kembangan Jl. Budi II Dalam RT.005/12 Kebon Jeruk
Wartoni Hadiah Turrahmah Mukhobir
Joglo RT.005/02 Jl. Prepedan RT.004/13 Tegal Alur Jl. Kp. Ps. Minggu RT.004/01
153 154 155 156 157 158 159
Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta
SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM
160 161 162 163 164 165 166 167
168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179
Kemb. Sltn Jl. Kp. Buaran RT.005/08 Zaki Mufti Kalideres Yayan Jl. Terate VII No.16 RT.002/04 Mulyadi Jembatan Lima Ibnu Thabrani Jl. Tanjung Pura V No.40 A.R RT.002/05 Pesing Koneng RT.014/08 Afdel Deryan Kedoya Utara Pesing Koneng RT.014/08 Muslim Kedoya Utara Kembangan Kerep RT.002/02 Nurjaya Kemb. Sltn Nida Kp. Gunung RT.005/08 Duri Khoriyah Kosambi Kp. Pisangan RT.007/03 Bastian Penggilingan Risa Muthmainnah Jl. Al Khoirot RT.003/08 No.19 Rizal Kembangan Utara Jl. Wuluh V RT.007/04 Kota Nia Kurnia Bambu Utara Wahid Jl. Karyawan III RT.002/09 Hasyim Karang Tengah Raden Jl. Karyawan III No.39 Syaifulloh RT.002/09 Karang Tengah Jl. Masjid Darul Falah Suherman RT.013/03 Petukangan Utara Jl. Palma Raya Ujung Supiana RT.019/04 Kedoya Selatan Jl. Taman Kedoya Baru No.28 Munawar RT.001/04 Kedoya Sltn Kedoya Baru RT.001/04 Safiyudin Kedoya Selatan Kedoya Selatan RT.019/04 Edy Kedoya Selatan Djuanda Jl. Padamulya No.41 A Ashari RT.008/09 Angke Kp. Centiga RT.001/02 Hasbaullah Kembangan Sltn Awaliyah Jl. Darma Bhakti RT.006/10 Hijriyah Cengkareng Brt
180
Royani
181
Mustikawati
182 183
Aryati, S.Pd Wafa
Kp. Duri RT.001/07 Duri Kepa Jl. Pajajaran Raya No.29 RT.003/21 Bencongan Jl. Cipinang Muara II RT.005/03 Jatinegara Jl. Y. Cipinang Muara
Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat
A SIM A SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C
Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta
SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM A SIM C SIM
184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200
Heri Supriyadi Jakariya Rian Dwi Anggoro
RT.005/03 Jatinegara Jl. Karyawan III/42 RT.003/09 Karang Tngh Jl. Karyawan II RT.002/05 Karang Tengah Jl. Karyawan Karang Tengah
Pondok Bahar Permai CC/29 RT.006/03 Jl. Dharma Wanita IV Ayi Juleha RT.010/01 Handi Meruya Selatan RT.006/07 Ferdiyansyah Meruya Sltn Agus Jl. Galunggung Raya No.38 Widianarti RT.003/20 Bayu Okta Meruya Selatan RT.008/07 Nursalam Meruya Selatan Kembang Kerep RT.002/02 Romelih Kembangan Sltn Kembangan Utr RT.009/02 Machfud Teo Kembangan Utr Jl. Kalianyar RT.009/05 Kel. Hasbullah Kalianyar Oki Wahyu Jl. Kayu Manis II Barat No.48 Saputra RT.019/02 Kembangan Utr RT.003/08 Ita Konita Kembangan Utr Kembangan Pulo RT.006/01 Satiri Kemb. Sltn JUMLAH Imam Puri
Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat
Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Barat
C SIM C SIM C
SIM C SIM A SIM C SIM A SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C SIM C 199