ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PERSENTASE RETURN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH MUTLAQAH PADA BANK MUAMALAT INDONESIA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh: UMAIRA ARIFA NIM : 104046101700
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1429 H/ 2008 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat, 7 Dzulqaidah 1429 H 5 November 2008 M
Umaira Arifa
ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PERSENTASE RETURN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH MUTLAQAH PADA BANK MUAMALAT INDONESIA
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh: UMAIRA ARIFA NIM : 104046101700
Di Bawah Bimbingan: Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido, MA
Indoyama Nasarudin, SE, MM
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1429 H/ 2008 M
Persembahan
Skripsi ini ku persembahkan untuk Ibu dan Apak tercinta yang telah membesarkan dan mendidik Ananda dengan penuh cinta kasih dan kesabaran, yang telah berjuang dan berkorban untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga dan teruntuk saudara-saudariku Uda, Uni, dan Adik-adikku yang kusayangi
ا ا ا KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya setiap saaat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Persentase Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah
pada Bank
Muamalat Indonesia” sebagai bagian dari tugas akademis di Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syari’ah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Salawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan terbaik bagi umat manusia, kepada keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman nanti. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan yang tidak terlukiskan, izinkanlah penulis menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih yang tak terhinngga kepada: 1. Prof. Dr. H. Amin Suma, SH, MA,MM selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mencurahkan baktinya kepada kami, selaku Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Euis Amalia, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Muamalat dan Ah. Azharudin Latief, M. Ag, MH selaku Sekretaris Jurusan Muamalat yang telah memberikan pengarahan dan membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini. 3. Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido, MA dan Indoyama Nasaruddin, SE, MM selaku pembimbing skripsi yang selalu dapat meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan nasehat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmunya kepada penulis selama di bangku kuliah. 5. Pihak Bank Muamalat dan Muamalat Institut khususnya Mba Narti dan Mas Rahim yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan falsilitas untuk mengadakan studi kepustakaan. 7. Rasa Ta’zim dan Terima Kasih yang tidak terhingga kepada Ibu dan Apak tercinta yang tak kenal lelah berjuang dan berkorban untuk memberikan yang terbaik, perhatian serta cinta dan kasih sayang yang tak pernah habis. Setiap untaian do’a yang beliau panjatkan merupakan sumber kekuatan bagi ananda untuk menjalani hidup dan mencapai masa depan.
8. Keluargaku tercinta dan tersayang, Da Mikira dan Ni Rat, Ni Suzi dan Akhi Abdullah, Ni Meri dan Bang Ohan, Ni Yuria dan Da Yal, Da M. Benra dan Ni Dina, Da Irum dan Ni Rita, Ni Naili dan Akhi Ibrahim, Ni Fani dan Mustafa, Ni Rahmah, adikku Siddiqa, Thesa, dan Isra. Keponakan-keponakan ku yang imut dan lucu, serta keluarga besar di Batuhampar yang selalu memberikan motivasi dan menghiasi harihari penulis dengan keceriaan, canda dan tawa. 9. Teman-teman Mahasiswa Perbankan Syariah 2004 terutama kelas D si “bocah rusuh”, Neng, Nuri, Ita, Iza, Eva, Syemi, Desi, Phita, Isyah, Yana, Amin, Atep, Danil, Didi, Fajar, Gilang, Jihad, Hakim, Audi, Yusuf, Rian, Oji, Iwenk, Selamet dan Zidni yang selalu memberikan kebersamaan. Sahabat-sahabat terbaikku Syarah, Rhaniez dan Lidia yang selalu berbagi dalam suka dan duka, selalu setia mendengarkan keluh kesah penulis dan membantu penulis ketika dalam kesulitan. Terima kasih atas do’a dan semangat yang diberikan kepada penulis. 10. Kak Harun, Teman-teman KMM Boy, Da Romi dan K Desmi, Ni Ira, Ni Ayu, Vicy, Da Mizan, Hafiz, Daus, Da Rizki, Ulya, Adik-adik KMM, Uda-uda KMM, dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas semangat dan do’anya. Semoga amal dan jasanya dapat diterima di sisi Allah SWT dan dibalas-Nya dengan pahala yang melimpah. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Ciputat, 18 Ramadhan 1429 H 8 September 2008 M
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
7
D. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
9
E. Hipotesis
13
F. Metodologi Penelitian
14
G. Sistematika Penulisan
21
TINJAUAN PUSTAKA
22
BAB III
GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA DAN MEMBANGUN MODEL ANALISIS REGRESI A. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia
30
1. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia
30
2. Visi, Misi dan Strategi Bank Muamalat Indonesia
31
3. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia
31
4. Aspek Operasional Bank Muamalat Indonesia
34
5. Perkembangan Bank Muamalat Indonesia
40
6. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan
BAB IV
Bank Muamalat Indonesia
43
B. Membangun Model Analisis Regresi
44
1. Sumber dan Penggunaan Dana Bank Syari’ah
44
2. Non Performing Financing (NPF)
48
3. Financing to Deposit Ratio (FDR)
49
4. Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah
50
PRESENTASI DAN ANALISA DATA A. Analisa Deskriptif
59
B. Uji Asumsi Klasik
65
C. Uji Hipotesis
71
D. Analisa Regresi serta Pengujian Signifikansi Konstanta dan Koefisien
73
E. Simulasi Hubungan NPF dan FDR terhadap RBH
BAB V
90
PENUTUP A. Kesimpulan
92
B. Saran
93
DAFTAR PUSTAKA
95
LAMPIRAN – LAMPIRAN
97
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Surat Permohonan Pembimbing
Lampiran 2
Surat Permohonan Data / Wawancara
Lampiran 3
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 4
Hasil Analisa Deskriptif
Lampiran 5
Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 6
Hasil Uji Hipotesis dan Uji Signifikan
Lampiran 7
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Perkembangan Asset Bank Syari’ah di Indonesia
1
Gambar 1.2
Perkembangan DPK Bank Syari’ah di Indonesia
2
Gambar 1.3
Perkembangan FDR Bank Syari’ah di Indonesia
4
Gambar 1.4
Perkembangan FDR Bank Syari’ah di Indonesia
5
Gambar 3.1
Organization Chart of PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk
32
Gambar 3.2
Perkembangan Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia
41
Gambar 3.3
Perkembangan DPK Bank Muamalat Indonesia
41
Gambar 3.4
Perkembangan Asset Bank Muamalat Indonesia
42
Gambar 3.5
Sumber Dana Bank Syari’ah
45
Gambar 4.1
Grafik NPF Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007
Gambar 4.2
Grafik FDR Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007
Gambar 4.3
61
63
Grafik RBH Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007
65
Gambar 4.4
Scatterplot
67
Gambar 4.5
Normal Q-Q Plot of Non Performing Financing
69
Gambar 4.6
Normal Q-Q Plot of Financing to Deposit Ratio
70
Gambar 4.7
Normal Q-Q Plot of Return Bagi Hasil
71
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Struktur Kepengurusan Bank Muamalat Indonesia
33
Tabel 3.2
Perhitungan HI-1000 dan Ekiv. Rate
43
Tabel 3.3
Perhitungan Bagi Hasil
44
Tabel 3.4
Penghitungan Tingkat Bagi dengan Saldo Akhir Bulan
56
Tabel 3.5
Penghitungan Tingkat Bagi Hasil dengan Saldo Rata-Rata Harian 58
Tabel 4.1
Data NPF Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007
Tabel 4.2
Data FDR Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007
Tabel 4.3
60
62
Data RBH Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007
64
Tabel 4.4
Coefficients(a)
66
Tabel 4.5
Model Summary
66
Tabel 4.6
Correlations
72
Tabel 4.7
Coefficients(a)
74
Tabel 4.8
Model Summary
75
Tabel 4.9
ANOVA
76
Tabel 4.10
Coefficients(a)
79
Tabel 4.11
Model Summary
79
Tabel 4.12
ANOVA
81
Tabel 4.13
Coefficients(a)
83
Tabel 4.14
Model Summary
84
Tabel 4.15
ANOVA
85
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bank Syariah di Indonesia berkembang pesat sejak dikeluarkannya UndangUndang Nomor 10 tahun 1998. Berdasarkan data statistik Direktorat Perbankan Syariah BI sampai akhir Juni 2008 ada 3 Bank Umum Syariah, 28 Unit Usaha Syariah dan 124 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Perkembangan perbankan syariah ini didukung oleh kinerja bank syariah yang semakin membaik. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan asetnya yang terus bertambah dari tahun ke tahun hingga mencapai Rp. 42,981 milyar pada akhir Juni 2008. Pertumbuhan aset tersebut dapat dilihat dari grafik di bawah ini: Gambar 1.1
Pertumbuhan bank syariah ini didukung dan dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya dalam menghimpun dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga
(DPK), baik dalam skala kecil maupun skala besar yang tergambar pada gambar 1.2 di bawah ini: Gambar 1.2 Perkembangan DPK Bank Syari'ah di Indonesia 35000000.00
30000000.00
Value DPK
25000000.00
20000000.00
15000000.00
10000000.00
5000000.00
jun '08 mar '08 dec '07 sept '07 jun '07 mar '07 dec '06 sept '06 jun '06 mar '06 dec '05 sept '05 jun '05 mar '05 dec '04 sept '04 jun '04 mar '04
Bulan
Di samping karena kinerja bank syariah yang mengesankan, perkembangan perbankan syariah juga didukung oleh sistem bagi hasil yang ditawarkan lebih stabil terhadap gejolak ekonomi makro. Nasabah akan memperoleh return sesuai dengan dananya yang ditempatkan di bank. Produk yang akan memperoleh return bagi hasil adalah produk yang menggunakan prinsip mudharabah, yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Untuk produk ini nasabah akan memperoleh return berupa bagi hasil yang diperoleh dari pendapatan bank atas penyaluran dana nasabah bersangkutan. Pada perkembangannya ada indikasi bahwa dalam penetapan return bagi hasil yang diterima nasabah deposan tersebut mengacu pada tingkat suku bunga konvensional. Padahal tingginya tingkat bagi hasil yang ditawarkan perbankan
syariah tidak terlepas dari besarnya tingkat pembiayaannya dan kualitas aset bank yang dapat dilihat dari tingkat Financing to Deposit Rasio (FDR) dan Non Performing Financing/NPF perbankan syariah. Sebagai produk tabungan berjangka, pada umumnya nisbah bagi hasil deposito akan lebih besar dari produk tabungan biasa. Bagi hasil dapat dilakukan secara tunai, atau secara otomatis dikreditkan ke rekening tabugan atau giro, atau ditambahkan ke pokok deposito.1 Financing to Deposit Rasio (FDR) atau rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang menggambarkan sejauh mana simpanan digunakan untuk pemberian pembiayaan bisa digunakan untuk mengukur likuiditas perbankan syariah2. Sejak 2002 hingga 2008, FDR perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan rasio penyaluran kredit terhadap DPK perbankan konvensional. FDR perbankan syariah berada pada kisaran 100% jauh melampaui Loan to Deposit Rasio (LDR) perbankan konvensional yang sekitar 40%.3 Keadaan FDR bank syariah tersebut dapat dilihat dari gambar 1.3 berikut: Gambar 1.3
1
M. Nadratuzzaman Hosen & Sunarwin Kartika Setiati, Tuntunan Praktis Menggunakan Jasa Perbankan Syariah, (Jakarta: Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, 2007), h. 26. 2
Muhammad, Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu), h. 85. 3
Republika, “Bank Syariah Lebih Efisien Dibanding Konvensional”, artikel diakses pada 20 Juni 2008 dari http://www.sebi.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=357
Perkembangan FDR Bank Syari'ah di Indonesia 115.00
Value FDR
110.00
105.00
100.00
95.00
90.00
jun '08
mar '08 dec '07
sept '07
mar '07
jun '07
dec '06
sept '06
jun '06 mar '06
dec '05
sept '05
mar '05
jun '05
dec '04
mar '04
sept '04 jun '04
Bulan
Apabila tingkat FDR perbankan syariah terus meningkat dan melebihi ketentuan BI, maksimal 110 %, maka bank akan meningkatkan target perolehan dananya. dalam jangka pendek bank akan menaikkan return bagi hasil untuk menarik nasabah baru yang akan menginvestasikan dananya di bank syariah. Namun bank syariah juga harus memperhatikan tingkat NPFnya agar tetap sekecil mungkin, karena semakin besar NPF membuat bank syariah harus mencatatkan provisi dan pencadangan yang semakin besar dan dikhawatirkan akan mempengaruhi nisbah dan porsi bagi hasil bagi masyarakat penyimpan dana.4 Non
Performing
Financing/NPF
perbankan
syariah
adalah
jumlah
pembiayaan yang tergolong non lancar dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet5. Porsi terbesar yang menyumbang kredit dan pembiayaan bermasalah ini baik
4
Fahmi Achmad, “NPF syariah sulit capai 5%”, artikel diakses pada 20 Juni 2008 dari http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/keuangan/1id35641.html
di perbankan syariah (NPF) maupun konvensional (NPL/Non Performing Loan) berasal dari pinjaman jenis penggunaan modal kerja dan konsumer. Hal ini disebabkan terutama karena kualitas debitor yang dibiayai kurang andal. Debitor yang dibiayai bank syariah umumnya merupakan debitor yang tidak mendapat pembiayaan dari bank konvensional. Pada tahun 2004 sampai dengan 2008 NPF bank syariah berkisar antara 2% sampai dengan 6%, di mana tahun 2006 NPF bank syariah meningkat tajam menjadi 6%. Namun pada triwulan IV 2007 mulai menurun hingga mencapai level 4,05 persen. 6 Perkembangannya dapat dilihat dari gambar 1.3 di bawah ini: Gambar 1.3 Perkembangan NPF Bank Syari'ah di Indonesia
6.00
Value NPF
5.00
4.00
3.00
2.00
mar '08
jun '08
dec '07
mar '07
sept '07
dec '06
jun '07
sept '06
mar '06
jun '06
dec '05
sept '05
mar '05
jun '05
dec '04
mar '04
sept '04
jun '04
Bulan
5
6
Muhammad, Bank Syariah, h. 87.
Diakses pada 20 Juni content&task=view&id=418&Itemid=46
2008
dari
http://www/sebi.ac.id/index.php?option=com_
Bank Muamalat Indonesia memberikan return bagi hasil yang kompetitif dalam menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Return bagi hasil yang diberikan kepada nasabah untuk deposito mudharabah berkisar antara 7% sampai dengan 9%. Imbal hasil untuk deposan ini dipengaruhi oleh meningkatnya nisbah bagi hasil yang diterima Bank Muamalat Indonesia dari penempatan dananya. Hal ini tidak terlepas dari kualitas aktiva produktif Bank Muamalat Indonesia yang bagus yaitu earning asset yang tercermin dari tingkat FDR dan NPF-nya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Non Performing Financing dan Financing to Deposit Rasio terhadap Persentase Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Banyak faktor yang mempengaruhi persentase return bagi hasil pada bank syariah. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang beberapa faktor internal yang mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah jangka waktu 6 bulan pada Bank Muamalat Indonesia periode Januari 2003 sampai dengan Desember 2007, yaitu Financing to Deposit Rasio/FDR dan Non Performing Financing/ NPF dengan menggunakan data laporan keuangan bulanan perusahaan.
2. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : a. Apakah Financing to Deposit Rasio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh secara simultan terhadap persentase return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia? b. Apakah Financing to Deposit Rasio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh secara parsial terhadap persentase return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia? c. Variabel apakah yang paling berpengaruh terhadap persentase return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia? d. Seberapa besar kemampuan variabel Financing to Deposit Rasio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) menjelaskan variabel persentase return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui
seberapa
besar
Financing
to
Deposit
Rasio
(FDR)
mempengaruhi persentase return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia
b. Mengetahui seberapa besar Non Performing Financing (NPF) mempengaruhi persentase return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia. c. Mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap persentase return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan penulis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persentase return bagi hasil bank syariah b. Bagi akademis, memperkaya konsep dan teori yang menyokong tentang persentase return bagi hasil di dunia perbankan syariah. c. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan yang selama ini belum memahami konsep bagi hasil deposito mudharabah, dan bagi bank dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan strategi lebih lanjut dalam rangka menghadapi persaingan.
D. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep 1. Kerangka Teori Prinsip bagi hasil merupakan core product bagi lembaga keuangan syariah. Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan dengan empat akad utama, yaitu al-musyarakah, al-mudharabah, al-
muzara’ah dan al-musaqah. Walaupun demikian, prinsip yang paling banyak dipakai adalah al-musyarakah dan al-mudharabah. Mudharabah terbagi menjadi dua jenis, yaitu Mudharabah Mutlaqah dan Mudharabah Muqayyadah. Mudharabah Mutlaqah atau Unrestricted Investment Account (URIA) adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha. Sedangkan Mudharabah Muqayyadah atau Restricted Investment Account (RIA) adalah kerjasama antara shahibul maal dan mudharib dimana mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu dan tempat usaha. 7 Perhitungan bagi hasil dari akad-akad di atas didasarkan pada keuntungan usaha yang dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Besarnya hak nasabah terhadap banknya dalam perhitungan keuntungan tersebut, di tetapkan dengan sebuah angka rasio atau besaran bagian yang disebut nisbah bagi hasil. Return bagi hasil deposito, yaitu tingkat kembalian atas investasi nasabah bank syariah dalam bentuk deposito8 diperoleh atas penyaluran dana pembiayaan oleh bank. Sebagai produk tabungan berjangka, pada umumnya nisbah bagi hasil deposito akan lebih besar dari produk tabungan biasa. Bagi hasil dapat dilakukan
7
8
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, h. 97.
Nasrah Mawardi, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah: Studi Kasus Unit Usaha Syariah Bank X”, Eksis Vo. IV no 1 (Januari-Maret 2008), h. 63.
secara tunai, atau secara otomatis dikreditkan ke rekening tabugan atau giro, atau ditambahkan ke pokok deposito.9 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Return bagi hasil yang diterima deposan yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internalnya seperti Financing to Deposit Rasio (FDR), Non Performing Financing (NPF) dan effective rate pendapatan bank, sedangkan yang eksternal seperti tingkat bunga deposito bank konvensional dan equivalent rate bank syariah lainnya. Tingginya tingkat bagi hasil yang ditawarkan perbankan syariah tidak terlepas dari besarnya tingkat pembiayaan syariah (earning assets). Dalam hal ini dapat dilihat dari tingkat FDR bank. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana dana pinjaman yang bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK) disalurkan untuk pembiayaan. Tinggi rendahnya rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas bank tersebut, sehingga semakin tinggi tingkat FDR suatu bank, berarti digambarkan sebagai bank yang kurang likuid dibandingkan dengan bank yang mempunyai rasio DPK yang kecil.10 Apabila bank mengalami tingkat FDR yang melebihi batas ketentuan BI dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 yaitu maksimal 110% dari DPK, maka bank akan berusaha untuk meningkatkan
9
M. Nadratuzzaman Hosen, Tuntunan Praktis, h. 26.
10
Muhammad, Manajemen Pembiayaan, h. 55.
perolehan dananya. Untuk menarik deposan, maka bank akan menawarkan return bagi hasil yang kompetitif. 11 Selain itu, bank juga harus memperhatikan NPF-nya. Risiko pembiayaan mempengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah, ketika tingkat jumlah pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) menjadi besar, semakin besar pula jumlah kebutuhan biaya penyisihan penghapusan pembiayaan yang berpengaruh terhadap kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan. Bila NPF bank cukup tinggi, maka kemampuan bank untuk menghasilkan pendapatan menjadi menurun dan akibatnya return bagi hasil yang diberikan menjadi lebih kecil. Besarnya nisbah bagi hasil yang diterima nasabah ditentukan sesuai dengan tarif nisbah yang berlaku dan berdasarkan akad dan besarnya ditentukan berdasarkan fluktuasi keuntungan yang diperoleh bank secara keseluruhan. 12 Bank syariah menyalurkan dana simpanannya ke produk pembiayaan yang nantinya akan memberikan keuntungan bagi bank. Pendapatan-pendapatan yang dihasilkan dari kontrak pembiayaan, setelah dikurangi dengan biaya-biaya operasional kemudian dibagikan kepada para nasabah penyimpan. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan sumber-sumber
11
Ibid., h. 60
12
M. Nadratuzzaman Hosen,Tuntunan Praktis, h 29-30.
pendapatan yang diperoleh bank syariah,
13
yaitu berupa bagi hasil usaha dari
pembiayaan musyarakah dan mudharabah, berupa mark-up dan sewa dari pembiayaan pengadaan barang dan fee dari biaya administrasi dan penggunaan fasilitas.14 Bank syariah tidak akan menjamin pembayaran nilai nominal dari investasi mudharabah dan juga tidak menjamin keuntungan atas investasi mudharabah. Mekanisme pengaturan pembagian keuntungan final atas investasi mudharabah tergantung pada kinerja bank. Semakin besar keuntungan yang diperoleh nasabah pembiayaan, akan semakin besar pula jumlah bagi hasil yang akan diterima penyimpan dana. Sebaliknya semakin banyak nasabah yang tidak memenuhi kewajibannya, akan semakin kecil pula jumlah bagi hasil yang akan diterima penyimpan dana.15 2. Kerangka Konsep
13
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonusia, 2005), h. 61.
14
M. Syafi’i Antonio & Karnaen Perwataatmadja, Apa dan Bagaimana Bank Islam, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Jasa, 1999), h.43. 15
Ibid., h. 45
Non Performing Financing (X1) Persentase Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah mutlaqah (Y) Financing to Deposit Rasio (X2) Rincian Variabel di atas: Variabel Dependen (Y) :
Persentase
Return
Bagi
Hasil
Deposito
Mudharabah mutlaqah Variabel Independen (X), terdiri dari: X1 : Non Performing Financing / NPF yaitu pembiayaan yang bermasalah X2 : Financing to Deposit Rasio / FDR yaitu tingkat pembiayaan syariah terhadap DPK
E. HIPOTESIS Hipotesis penelitian atas permasalahan ini adalah : 1. H 0 : b1 , b2 = 0 ; Variabel Financing to Deposit Rasio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara simultan terhadap return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah
2. H 0 : bi = 0
; Variabel Financing to Deposit Rasio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara parsial terhadap return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah
F. Metodologi Penelitian 1. Jenis penelitian Penulis memakai metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data,16 serta penampilan hasilnya. Kemudian membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, menerangkan hubungan-hubungan, menguji hipotesishipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. 2. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bank Muamalat Indonesia dengan melihat laporan keuangan bulanan periode Januari 2003 sampai dengan Desember 2007.
3. Teknik Penulisan
16
Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, cet. XIII (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 12.
Teknik penulisan yang digunakan penulis berpedoman pada buku “Buku Pedoman Penulisan Skripsi” Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007. 4. Jenis dan Sumber Data Jenis data penelitian ini terdiri dari data sekunder yang bersumber dari dokumen-dokumen dan kajian kepustakaan. 5. Teknik Pengumpuan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Studi lapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan bulanan perusahaan. b. Studi kepustakaan (Library Research) yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisa data-data dari literatur yang berkenaan dengan masalah yang diteliti baik berupa buku, jurnal, majalah, artikel, dan lain-lain. 6. Teknik Analisa Data a. Uji Asumsi Statistik Dilakukan untuk menguji apakah model persamaan yang digunakan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) atau tidak. Oleh karena itu, maka dilakukan pengujian:
1)
Uji Multikolinieritas, bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).17 Ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model persamaan yang terbentuk dengan diuji menggunakan indikator Condition Index (CI) dan Varians Inflation Factor (VIF).
2)
Uji Heteroskedastisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari satu pengamatan lain tetap, maka
disebut
homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas. Untuk mendeteksinya dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel
terikat
(dependen)
yaitu
ZPRED
dengan
residualnya
(SRESID).18 3)
Uji Autokorelasi, bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi dalam model regresi linier antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. 19 Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, dilakukan uji Durbin-Watson (DW test).
17
Ghozali, Prof. Dr. H. Imam, M. Com, Akt, Aplikassi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 20077), h. 91. 18
Ibid., h. 105.
19
Ibid., h. 95.
4)
Uji Normalitas, dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. 20 Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji kebaikan sesuai (goodness of fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel dengan distribusi nilai teoritis tertentu (normal, uniform, eksponensial atau poisson).
b. Uji Hipotesis Analisa statistik untuk menguji hipotesis pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Hal itu karena data penelitian ini memenuhi asumsi statistik dan data-datanya berupa rasio sehingga menggunakan uji statistik parametrik. Dalam penghitungannya, peneliti menggunakan program SPSS versi 12.0. Korelasi Product Moment dari Pearson bertujuan untuk mengukur kuat atau tidaknya hubungan antara dua variabel yaitu Variabel Y dengan X1 dan Variabel Y dengan X2. Adapun rumus Product Moment dari Pearson yang digunakan yaitu:
∑ xy (∑ x ∑ y
rxy =
2
2
)
rxy = Korelasi antara x dengan y
(
x = x−x 20
Ibid., h. 110
)
(
y = y−y
)
x = rata-rata nilai x y = rata-rata nilai y
Kemudian
varian yang terjadi pada variabel dependent (Y) dijelaskan
melalui varian yang terjadi pada variabel independent (X) dengan menggunakan Koefisien Determinasi (R2). c. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang diteliti, baik secara parsial maupun secara simultan. Variabel independen mana yang paling kuat pengaruhnya (NPF atau FDR) terhadap variabel dependen (persentase return bagi hasil
mudharabah mutlaqah) dan variabel mana yang mempunyai pengaruh sangat signifikan secara parsial. Adapun rumus yang digunakan adalah:
y = a + b1 x1 + b2 x 2 Untuk mencari nilai a, b1 , b2 menggunakan persamaan berikut:
∑ y = an + b ∑ x 1
∑x ∑x y
1
+ b2 ∑ x 2 2
2
y = a∑ x1 + b1 ∑ x1 + b2 ∑ x 2
1
y = a ∑ x 1 + b1 ∑ x1 + b 2 ∑ x 1 x 2
= RBH (return bagi hasil)
x1 = NPF (Non Performing Financing) x 2 = FDR (Financing to Deposit Rasio)
a
= nilai konstanta
b1 = koefisien arah regresi NPF b2 = koefisien arah regresi FDR
n
= jumlah sampel
d. Uji Signifikan 1) Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis Nol yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol atau tidak. r2 Fh =
k
(1 − r 2 ) (n − k − 1)
Keterangan: Fh
= F hitung
k
= jumlah variabel independen
n
= jumlah sampel
r
= Koefisien korelasi product moment
Apabila F hitung > F tabel, berarti H o ditolak dan H a diterima, artinya secara bersama-sama variabel NPF dan FDR berpengaruh secara
signifikan terhadap persentase return bagi hasil mudharabah mutlaqah. Sebaliknya apabila F hitung < F tabel, berarti H o diterima dan H a ditolak, artinya secara bersama-sama variabel NPF dan FDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persentase return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah. 2) Uji t- tes (t-student) Uji t dilakukan untuk mengetahui keberartian dari masing-masing penduga parameter secara parsial, apakah koefisien yang diperoleh tersebut mempunyai pengaruh secara parsial atau tidak.. Adapun rumus yang digunakan adalah:
t=
r n−2 1− r2
Keterangan:
n
= jumlah sampel
r
= Koefisien korelasi product moment Apabila t hitung > t tabel, berarti H o ditolak dan H a diterima, artinya
koefisien a dan b signifikan. Sebaliknya apabila t hitung < t tabel, berarti
H o diterima, artinya koefisien a dan b tidak signifikan.
G. Sistematika Penulisan
Agar lebih tersusun dan terarah penulis menyusun penelitian ini ke dalam lima bab dengan sub judul masing-masing sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Manfaat dan Tujuan Penelitian, Kajian Pustaka, Kerangka Teori dan Kerangka Konsep, Hipotesis, dan Metodologi Penelitian
BAB II
Tinjauan Pustaka
BAB III
Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia dan Membangun Model Analisis Regresi, terdiri dari Sejarah Berdirin; Visi, Misi dan Strategi; Struktur
Organisasi;
Aspek
Operasional;
Perkembangan;
dan
Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Bank Muamalat Indonesia; Sumber dan Penggunaan Dana Bank Syariah; Non Performing Financing; Financing to Deposit Ratio; dan Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah BAB IV
Presentasi dan Analisa Data, terdiri dari Analisa Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis dan Analisis Regresi serta Pengujian Signifikansi Konstanta dan Koefisien
BAB V
Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam melakukan penelitian ada beberapa penelitian yang dijadikan peneliti sebagai yang kajian terdahulu yang membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persentase return bagi hasil, diantaranya adalah: Pertama, tesis yang ditulis oleh Nasrah Mawardi (2005) dengan judul “FaktorFaktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah, Studi pada Unit Usaha Syari’ah Bank X”
Dalam tesis ini diteliti faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penetapan return bagi hasil yaitu tingkat bunga deposito bank konvensional, FDR, NPF, dan effective rate pendapatan dari pembiayaan. Mawardi menjadikan pendapatan sebagai acuan utama untuk menetapkan return bagi hasil. Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh, maka akan semakin tinggi return bagi hasilnya. Faktor yang menjadi sumber pendapatan adalah asset produktif (earning
assets). Semakin banyak dana yang bisa disalurkan dalam pembiayaan berarti semakin tinggi earning assets, artinya dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat disalurkan kepada pembiayaan yang produktif (tidak banyak aset yang menganggur). Hal ini tercermin dari tingkat FDR bank. Disamping itu, bila rasio FDR semakin tinggi dan melebihi ketentuan, maka bank akan berusaha meningkatkan perolehan dananya
dengan memberikan return bagi hasil yang menarik bagi investor atau nasabah. Selain itu, faktor kualitas earning asset yang dicerminkan oleh tinggi rendahnya tingkat NPF bank akan mempengaruhi bagi hasil yang akan diberikan. Penelitian ini dibatasi hanya pada variabel-variabel tingkat bagi hasil deposito mudharabah, tingkat FDR, tingkat NPF dan tingkat efektif return pendapatan dari pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank X serta tingkat bunga bank konvennsional periode Juli 2002 hingga Desember 2004. Adapun perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah Unit Usaha Syariah PT Bank X. Proses pengolahan data pada penelitian ini mengikuti proses sebagai berikut: a. Pengumpulan data laporan keuangan bulanan serta rekapan jumlah pengumpulan dan penyaluran dana bulanan. b. Pengolahan data untuk FDR dan NPF dengan cara menggunakan data bulan sebelumnya untuk data bulan bersangkutan. Untuk mendapatkan efektif return pendapatan dari pembiayaan dilakukan dengan membagi pendapatan bulan berjalan dengan rata-rata total pembiayaan (termasuk penempatan pada bank lain) dikalikan dengan 12 bulan, sehingga diperoleh return efektif tahunan. Data ini kemudian diolah dengan program excel. c. Menganalisis variabel-variabel yang ada dengan analisis faktor menggunakan metode Kaiser Meyer Oklin (KMO) dan pengukuran Measure of Sampling
Adequency (MSA). d. Melakukan analisis korelasi Pearson untuk melihat hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat.
e. Menganalis data yang ada dengan menggunakan multiple regression analysis, untuk mengetahui pengaruh tingkat bunga, tingkat FDR, tingkat NPF, efective rate pendapatan terhadap penetapan tingkat bagi hasil dengan model persamaan sebagai berikut:
f. Untuk menguji apakah model persamaan bersifat BLUE (Best linear Unbiased
Estimator), maka dilakukan pengujian: a. Multikolinearitas dengan menggunakan indikator Condition Index (CI) dan
Variance Inflation Factor (VIF). b. Heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Golfeld-Quandt. c. Autokorelasi dengan pengujian Durbin Watsn uji DW). Hasil penelitian ini adalah: a. Analisa Korelasi Dari hasil olahan diketahui bahwa terjadi korelasi di antara variabel-variabel yang digunakan. Korelasi tersebut ada yang positif dan ada yang negatif. Korelasi antara tingkat FDR dengan penetapan return bagi hasil adalah sebesar 0,522. Korelasi tingkat NPF dengan penetapan return bagi hasil sebesar -0,399, korelasi antara efective rate pendapatan dengan tingkat bagi hasil adalah 0,426, sedangkan korelasi antara tingkat bunga konvensional dengan penetapan tingkat bagi hasil adalah korelasi yang paling besar yaitu 0,872. b. Analisis regresi
Dengan analisis faktor, maka variabel yang diregresikan adalah return bagi hasil, FDR, NPF dan effective rate pendatan. Hasil regresi pada penelitian ini menghasilkan model persamaan sebagai berikut RBH = 4,722 + 0,592 Bunga + 0,001 FDR – 0,055 NPF + 0,045 Eff rate t
(2,605)
(5,745)
(0,809)
(-0,068)
(0,567)
SE
1,813
0,103
0,002
0,821
0,079
Dari persamaa regresi dilakukan uji signifikan, yaitu: a. uji t Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen dengan variabel dependennya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hanya satu variabel independen saja yang signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen (penetapan return bagi hasil) yaitu tingkat bunga konvensional. Sedangkan tiga variabel lainnya yaitu FDR, NPF dan effective rate tidak signifikan mempengaruhi variabel dependennya. b. Uji determinasi Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah sebesar 0,732. Hal ini berarti variabel independen pada penelitian ini dapat menerangkan variabel dependennya sebesar 73,2%, sedangkan sisanya 26,8 % dapat diterangkan oleh variabel lain yang tidak diterangkan dalam penelitian ini. c. Uji F Nilai signifikan F = 0,000, α = 0,05. Hal ini berarti secara bersama-sama variabel independen yaitu tingkat bunga konvensinal, FDR, NPF, dan effevtive
rate pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu return bagi hasil. Kedua, skripsi yang ditulis oleh Fadli Rahmatullah (2006) dengan judul ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bagi Hasil Depostio Mudharabah Mutlaqah (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia)”
Pada skripsi ini peneliti melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah, diantaranya adalah suku bunga, FDR (Faniancing to Depoait Ratio), NPF (Non Performing
Financing) dan Effective rate pendapatan. Data yang diteliti berupa data bulanan Bank Muamalat Indonesia periode Januari 2002 sampai dengan Januari 2005. Data yang digunakan adalah data deposito bulanan yang dihimpun Bank Muamalat Indonesia. Untuk pengolahan data peneliti melakukan beberapa tahap analisis, yaitu: 1. Pengujian analisis faktor Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar korelasi antara faktor-faktor yang dijadikan sebagai faktor analisis, yaitu: a. Uji Kaiser Mayer Oklin dan Barlettes’s Tes Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut valid atau tidak. Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai Kaiser Mayer Oklin
Measure of Sampling Adequency didapatkan seebesar 0,571 dan nilai Barlettes’s Tes sebesar 20,192 dengan signifikan sebesar 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa faktor pembentuk variabel sudah baik dan dapat dianalisis lebih lanjut.
b. Anti Image-Matrics
Untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang dijadkan sebagai faktor analisis mempunyai korelasi yang kuat atau tidak dengan nilai ≥ 0,5. Nilai korelasi Anti-Image yang diperoleh untuk semua faktor adalah ≥ 0,5, maka semua faktor pembentuk variabel tersebut telah valid dan tidak ada faktor yang direduksi. c. Total Variance Explained
Total Variance Explained ini menjelaskan tentang besarnya varian yang dapat dijelaskan oleh faktor yang akan dianalisis yang dilihat dari total Initial
Egeinvalue. Hasil penelitian yang diperoleh adalah hanya ada dua faktor yang dapat menjelaskan variabel. d. Uji Asumsi Klasik Dari hasi uji asumsi klasik diketahui bahwa tidak terjadi autokorelasi, tida ada gejala multikolinearitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan bersifat BLUE dan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.
2. Analisis Regresi Berdasarkan analisis faktor, maka model regresi yang akan diestimasi adalah:
Persamaan regresi yang diperoleh adalah: RBH = -4,,753 + 0,323 bunga + 0,018 FDR + 1,464 NPF + 0,459 effective rate a. Hasil analisis model summary diperoleh nilai R2 adalah 0,764. Hal ini menunjukkan tingkat bunga, FDR, NPF dan effective rate pendapatan secara bersama-sama mampu menerangkan perubahann return bagi hasil sebesar 76,4% sedangkan sisanya 23,6% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel yang digunakan dalam model. b. Hasil uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 34,744 (Fhitung > Ftabel), maka dapat disimpulkan variabel indepeden secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. c. Dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa secara parsial hanya tingkat FDR yang tidak berpengaruh signifikan terhadap return bagi hasil, sedangkan variabel lain berpengaruh signifikan dengan nilai thitung > ttabel. d. Koeefisien korelasi menunjukkan hubungan yang positif antara variabel independen dengan variabel dependen dengan nilai korelasi terbesarnya tingkat bunga dan nilai korelasi terkecil adalah FDR, Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Jaenudin Kurniawan (2007) dengan judul “Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Penetapan Nisbah bagi Hasil Deposito Mudharabah pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk”.
Dalam skripsinya, Jaenudin membatasi penelitiannya yaitu pembagian nisbah yang ada di Bank Muamalat Indonesia dan bagaimana korelasi atas penetapan SBI terhadap penetapan nisbah serta pengaruhnya terhadap nasabah yang sudah ada pada
bank syariah yang selama ini menginvestasikan dananya pada produk deposito
mudharabah. Dalam mengolah data peneliti menggunakan beberapa analisis, yaitu: 1. Analisa regresi sederhana untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel SBI dengan variabel bagi hasil. Persamaan yang digunakan adalah:
2. Analisa korelasi untuk menentukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada seberapa besar kekuatan hubungan itu. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa bagi hasil merupakan salah satu prinsip yang dapat digunakan perbankan sebagai pengganti bunga dalam memberi dan menerima imbalan atas jasa perbankan yang dilakukan. Penentuan bagi hasil yang diterima oleh nasabah dipengaruhi oleh pendapatan yang diperoleh dari bagi hasil dengan nasabah pembiayaan, yaitu target perolehan dana bank. Hal ini diindikasikan dengan tingkat FDR dan tingkat bagi hasil kompetitor.
BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA DAN MEMBANGUN MODEL ANALISIS REGRESI
A. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia 1. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia,
kemudian
memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil meraih predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan. Akhir tahun 90-an, Indonesia mengalami krisis moneter
yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Namun hingga akhir tahun 2007, Bank Muamalat tetap merupakan bank syariah terkemuka di Indonesia dengan jumlah
aktiva sebesar Rp 10,617 triliun, serta perolehan laba bersih sebesar Rp 221,71 miliar.21 2. Visi, Misi dan Strategi Bank Muamalat Indonesia
a. Visi Visi Bank Muamalat adalah menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. b. Misi Misi Bank Muamalat adalah menjadi Role Model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.22 3. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia
Dalam struktur organisasi di Bank Muamalat Indonesia pemegang saham bertindak sebagai pemilik modal yang terdiri dari umat Islam yang telah berpartisipasi dalam saham. Struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.123
21
Diakses pada 20 Agustus 2008 dari http:// www.muamalat-institut.com
22
Ibid
23
Ibid
Tabel 3.124
24
Ibid
Struktur Kepengurusan Bank Muamalat Indonesia
- Resident Auditor - Administration and Information Technology System INTERNAL AUDIT GROUP - Data Control - Financing and Treasury - Monitoring and Audit Analysis - Corporate Secretary - Communication and Public Relation CORPORATE SUPPORT - Corporate Legal and Investor Relation - Protocolair and Internal Relation - Corporate Planning - MIS and Tax - Personnel Administration and Logistic ADMINISTRATION - Information and Technology - Technical Support and Data Center - Operation Supervision and SOP - Financing Supervision & SOP FINANCING & SETTLEMENT - F.I and Sharia Financial Institution - Financing Product Development - Operational Head Office - Coordinating Branches and Branches Office BUSINESS UNITS - DPLK - System Development and SOP - Product Development and Maintenance - Treasury - Network Alliance (POS, Da'i Muamalat, BUSINESS INNOVATION Pegadaian) - Shar-E and Gerai Optimizing - Virtual Banking Operations (Call Center and Card Center)
4. Aspek Operasional Bank Muamalat Indonesia
a. Produk Penghimpunan Dana 1) Shar-E
Shar-e adalah tabungan instan investasi syari'ah yang memadukan kemudahan akses ATM, debit dan phone banking dalam satu kartu dan dapat dibeli di kantor pos seluruh Indonesia. 2) fulPROTEK Kartu investasi bergaransi yang dikelola secara murni syari’ah dengan bagi hasil menguntungkan, bekerja sama dengan Asuransi Takaful Keluarga. 3) Sharia Mega Covers Merupakan kartu tabungan multiguna bberasuransi yang dikelola murni secara syari’ah dengan bagi hasil menguntungkan, bekerja sama dengan Mega Life dan Mega Inssurance Syariah. 4) Ta’awun Card Sebuah inovasi baru dari Bank Muuamalat Indonesia, bekerja sama dengan Asuransi Bintang Syariah dan Panin Life Syariah. 5) Kas Kilat Layanan pengiriman uang cepat, mudah, murah, dan aman dari Malaysia ke keluarga di tanah air melalui rekening tabungan Shar-E, bekerja sama dengan Bank Muamalat Malaysia Berhad.
6) Tabungan Ummat Merupakan investasi tabungan dengan akad mudharabah di Counter Muamalat di seluruh Indonesia maupun di Gerai Muamalat yang
penarikannnya dapat dilakukan di seluruh Counter Bank Muamalat, jaringan ATM BCA/Prima dan jaringan ATM Bersama 7) Tabungan Arafah Merupakan tabungan yang dimaksudkan untuk mewujudkan niat nasabah untuk menunaikan ibadah haji. Dengan fasilitas asuransi jiwa sehingga pelaksanaan ibadah haji tetap terjamin. 8) Deposito Mudharabah Merupakan investasi bagi nasbah perorangan dan badan hukum dengan bagi hasil yang menarik. Simpanan dana masyarakat akan dikelola melalui pembiayaan kepada sektor rill yang halal dan baik saja, sehingga memberikan bagi hasil yang halal. Tersedia dalam jangka waktu 1, 3, 6, 12 bulan. 9) Deposito Fulinves Merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah perorangan dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan dan nilai nominal minimal Rp.2.000.000,- atau senilai USD 500 dengan fasilitas asuransi jiwa yang dapat diperpanjang secara otomatiss dan dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan atau untuk refenrensi Bank Muamalat.
10) Giro Wadiah Merupakan dana titipan pihak ketiga berupa simpanan giro yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet, giri, dan pemindahbukuan. Diperuntukkan bagi nasabah pribadi maupun perusahaan untuk mendukung aktivitas usaha. 11) Dana Pensiunan Muamalat Dana pensiunan Muamalat dapat diikuti oleh mereka yang berusia minimal 18 tahun. Peserta dapat mengikuti program wasiat ummat, dimana masa kepesertaan peserta akan dilindungi asuransi jiwa sebesar nilai tertentu dengan jaminan premi tertentu. b. Produk Penanaman Dana 1) Murabahah Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian. Konsep ini untuk penanaman modal kerja, investasi dan konsumtif. 2) Salam Adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari dimana pembayaran dilakukan di muka secara tunai. 3) Istishna’ Adalah jual beli diamana produsen ditugaskan untuk membuat suatu barang (pesanan) dari pemesan. Pembayaran dapat dilakukan di awal, di tengah, maupun di akhir pesanan. Untuk pembiayaan pembangunan gedung (penyediaan barang yang memiliki kriteria-kriteria). 4) Musyarakah
Adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. 5) Mudharabah Adalah kerjasama antara bank dengan mudharib (nasabah) yang mepunyai keahlian atau keterampilan untuk mengelola usaha. Dalam hal ini pemilik modal (shahibul mâl) menyerahkan modalnya kepada pekerja (mudharib) untuk dikelola. Musyarakah dan mudharabah banyak digunakan untuk membiayai proyek atau usaha-usaha yang mudah dalam penentuan pendapatan dan biaya usaha. 6) Ijarah Adalah perjanjian antara bank (mu’ajjir) dengan nasabah (musta’jir) sebagai penyewa suatu barang milik bank dan bank mendapat imbalan jasa atas barang yang disewakannya. Ijarah dan IMBT digunakan untuk pembiayaan alat-alat berat.
7) Ijarah Muntahia bit-Tamlik Perjanjian bank sebagai lessor (yang menyewakan suatu barang) dengan nasabah sebagai penyewanya (lesse). Penyewa setuju akan membayar uang sewa selama masa sewa yang diperjanjikan dan bila sewa
berakhir penyewa memiliki opsi untuk memindahkan kepemilikan obyek sewa tersebut. 8) Wakalah Akad pemberian wewenang/kuasa dari lembaga/seseorang (sebagai pemberi mandat) kepada pihak lain (sebagai wakil) untuk melaksanakan urusan dengan batas kewenangan dan waktu tertentu. 9) Kafalah Kafalah berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. 10) Hawalah Adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang menanggungnya. Merupakan pemindahan beban hutang dari
muhil (orang yang berhutang) menjadi tanggngan muha ‘alaih atau orang yang berkewajiban membayar hutang. 11) Rahn Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis, sehingga pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil seluruh atau sebagian piutangnya. 12) Qord
Adalah pemberian pinjaman dari bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti dana talangan dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif. c. Jasa Layanan 1) ATM Layanan ATM 24 jam yang memudahkan nasabah melakukan transaksi penarikan dana tunai, pemindahbukuan antar rekening, pemeriksaan saldo, pembayaran saldo, pembayaran ZIS, pembayaran tagihan telepon, perubahan pin atas kartu ATM dan masih banyak lagi kemudahan yang didapatkan.. 2) Sala Muamalat Merupakan layanan phone banking 24 jam dan call centre melalui (021) 2511616, 0807 1 Muamalat atau 0807 11 Share yang memberikan kemudahan kepada nasabah, setiap saat dan di manapun nasabah berada untuk memperoleh informasi mengenai produk dan informasi transaksi, transfer antar rekening, serta mengubah PIN
3) Pembayaran Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) Jasa yang memudahkan nasabah dalam membayar ZIS, baik ke lembaga pengelola ZIS Bank Muamalat maupun ke lembaga-lembaga
ZIS lainnya yang bekerja sama dengan Bank Muamalat melalui phone
banking dan ATM Muamalat di seluruh cabang Bank Muamalat. 4) Jasa-jasa lainnya Bank Muamalat juga menyediakan jasa-jasa perbankan lainnya kepada masyarakat luas, seperti transfer, collection, standing instruction,
bank draft, referensi bank penyetoran pajak, dan lainnya.25 5. Perkembangan Bank Muamalat Indonesia Memasuki tahun 2007, Bank Muamalat Indonesia mencoba menjawab himbauan Bank Indonesia yang mentargetkan pangsa pasar bank syariah sebesar lima persen dari total perbankan nasional pada akhir tahun 2008 ini. Namun, perkembangan pasar yang sedikit kurang menguntungkan di tahun 2007, disamping pertimbangan prinsip kehati-hatian, memaksa Bank Muamalat untuk melakukan penyesuaian atas Rencana Anggaran Kerja dan Pendapatan Perseroan, dengan menurunkan target pembiayaan dan DPK, disesuaikan dengan kondisi realitas pasar yang berkembang pada tahun tersebut. Alhasil, Bank Muamalat mencatat pertumbuhan pembiayaan maupun DPK masing-masing sebesar 30,0% and 27,1% menjadi Rp8.618,1 miliar 26
dan Rp8.691,3 miliar per akhir tahun 2007.
Perkembangan Pembiayaan dan DPK Bank Muamalat
Indonesia dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Gambar 3.1
25 26
Bank Muamalat, Laporan Tahunan 2007, h. 102-107.
Ibid
Perkembangan Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia
9000000.00
Value Pembiayaan
8000000.00
7000000.00
6000000.00
5000000.00
4000000.00
3000000.00
2000000.00
Mar'08 Dec'07 Sept'07 Jun'07 Mar'07 Dec'06 Sept'06 Jun'06 Mar'06 Dec'05 Sept'05 Jun'05 Mar'05 Dec'04 Sept'04 Jun'04 Mar'04 Jan'04
Bulan
Gambar 3.2 Perkembangan DPK Bank Muamalat Indonesia 12000000.00
Value DPK
10000000.00
8000000.00
6000000.00
4000000.00
2000000.00
Mar'08 Dec'07 Sept'07 Jun'07 Mar'07 Dec'06 Sept'06 Jun'06 Mar'06 Dec'05 Sept'05 Jun'05 Mar'05 Dec'04 Sept'04 Jun'04 Mar'04 Jan'04
Bulan
Dari kedua gambar di atas dapat dilihat perkembangan Pembiayaan dan DPK Bank Muamalat Indonesia yang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Adapun pencapaian laba bersih Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 mencapai Rp145,3 miliar, meningkat sebesar 34,1% dari Rp108,4 miliar tahun 2006. Namun demikian, tingkat
pertumbuhan yang berhasil diraih Bank Muamalat tersebut masih berada di atas pertumbuhan rata-rata perbankan syariah nasional secara agregat di tahun 2007. Aset Bank Muamalat tahun 2007 mencapai Rp. 10.617 miliar rupiah. Perkembangan asetnya dapat dilihat dari gambar 3.3 di bawah ini, dimana dari tahun ke tahun aset Bank Muamalat Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup pesat.
Gambar 3.3 Perkembangan Aset Bank Muamalat Indonesia 12000000.00
Value Asset
10000000.00
8000000.00
6000000.00
4000000.00
Mar'08 Dec'07 Sept'07 Jun'07 Mar'07 Dec'06 Sept'06 Jun'06 Mar'06 Dec'05 Sept'05 Jun'05 Mar'05 Dec'04 Sept'04 Jun'04 Mar'04 Jan'04
Bulan
6. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Bank Muamalat Indonesia27
Contoh perhitungan bagi hasil adalah: Tabel 3.2 Perhitungan HI-1000 dan Ekiv. Rate Aktiva (Rp) yg disalurkan Passiva (Rp) yg disalurkan Pemby Rp tidak hanya didanai dari Rp Pendapatan (Rp) Pembiayaan
27
7,077,949,036,323.54 7,053,140,763,610.87
51,063,665,811.77
Laporan Profit Distribution Rupiah-Valas Bank Muamalat Indonesia
Secondary Reserve Pendapatan SWAP Transfer Pendapatan Koreksi Pendapatan Total Pendapatan Rupiah
2,253,673,996.83 0.00 0.00 22,177,406,702 75,494,746,510.60
DPKM GWM (5 % * DPKM) DPKM - 5 % GWM)
5,413,468,222,060.63 270,673,411,103.03 5,142,794,810,957.60
Earning Asset Pembiayaan 5,571,122,386,311.57 Seconadry Reserve 647,517,538,546.67 Total Investasi (Rp) 6,218,639,924,858.24 Jumlah Hari Kalender 31 hari HI-1000 (Rp) 11.53 Ekiv Rate (Rp) 0.14 HI-1000 = {(DPKM-GWM/Tot Investasi) * Total Pndapatan} / Tot DPKM Ekiv Rate = (HI-1000/1000) * (365/Jumlah Hari Kalender)
Tabel 3.3 Perhitungan Bagi Hasil Jenis
Rata2 Sebulan
Nisbah
Bagi Hasil
1
2
3
4 = (2 * 3/100) / HI1000
bln 1,440,602,929,493.10
58.00
bln
877,440,264,055.65
bln bln
Dep. 1 Rp 52:48 Dep. 3 Rp 55:45 Dep. 6 Rp 53:47 Dep. 12 Rp 54:46 Total
Bghs Pe mil 5 = HI1000 *(3/100)
Ekv.Rate (%) 6 = Ekiv. Rate * (3 / 100)
9,363,453,118.09
6.69
7.88
60.00
6,072,747,960.09
6.92
8.15
642,561,326,588.05
59.00
4,372,315,784.94
6.8
8.01
730,881,166,679.90
60.00
5,057,582,167.87
6.92
8.15
3,691,485,686,818.70
B. Membangun Model Analisis Regresi 1. Sumber dan Penggunaan Dana Bank Syari’ah a. Sumber Dana Bank Syari’ah
Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang salah satu fungsinya adalah menghimpun dana dari masyarakat (pooling of fund) harus memiliki suatu sumber untuk menghimpun dana sebelum disalurkan ke masyarakat kembali. Untuk mempraktekkan kaidah perbankan yang Islami, kita perlu terlebih dahulu memahami sumber dana dari masyarakat dan transaksitransaksinya yang tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Adapun sumber dana bank syari’ah terdiri dari:
1) Modal inti (core capital); 2) Kuasi equitas (Mudharabah account) dan; 3) Titipan (wadi’ah) atau simpanan tanpa imbalan (non renumerated
deposit) Tiga sumber dana ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.128 Sumber Dana Bank Syari’ah
28
Modal Inti
Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah BI, Bank Syari’ah; Konsep, Produk, dan Implementasi Operasional (Jakarta: Djambatan,Bank 2003), Syari’ah h. 57.
Titipan/Wadi’ah
Investasi/Mudharabah
1) Modal inti (core capital) Modal inti adalah dana modal sendiri, yaitu dana yang berasal dari para pemeganng saham bank. Pada umumnya dana modal inti terdiri dari: a) Modal yang disetor oleh para pemegang saham b) Cadangan c) Laba ditahan29 2) Kuasi equitas (Mudharabah account) Berdasarkan prinsip ini, dalam kedudukannya sebagai Mudharib, bank menyediakan jasa bagi para investor berupa:
29
-
Rekening investasi umum
-
Rekening investasi khusus,
-
Rekening tabungan Mudharabah
Drs. Zainul Arifin Yusuf, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005), h. 47-48.
3) Titipan (wadi’ah) atau simpanan tanpa imbalan (non renumerated
deposit) Dana titipan wadi’ah dikembangkan dalam bentuk rekening giro
wadi’ah dan rekening tabungan wadi’ah. -
Rekening giro wadi’ah
-
Rekening tabungan wadi’ah
b. Penggunaan Dana Bank Syari’ah
Setelah dana pihak ketiga (DPK) dikumpulkan oleh bank, maka sesuai dengan fungsi intermediarinya (lending of fund), maka bank berkewajiban menyalurkan dana tersebut untuk pembiayaan. Dalam hal ini bank harus mempersiapkan strategi penggunaan dana yang dihimpunnya sesuai dengan rencana alokasi berdasarkan kebijakan yang digariskan. Alokasi penggunaan dana bank syari’ah pada dasarnya dapat dibagi dalam dua bagian penting dari aktiva bank, yaitu: 1) Earning Assets
Earning Assets adalah asset bank yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Asset ini disalurkan dalam bentuk investasi yang terdiri dari: a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah) b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (Musyarakah) c) Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli (ba’i) d) Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa (ijarah dan ijarah muntahiah bi
tamlik)
e) Surat-surat berharga syari’ah dan investasi lainnya 2) Non Earning Assets
Non Earning Assets adalah asset yang tergolong tidak memberikan penghasilan. Asset ini terdiri dari: a) Aktiva dalam bentuk tunai (cash assets) b) Pinjaman (qard) c) Penanaman dana dalam bentuk aktiva tetap dan inventaris30
2. Non Performing Financing a. Pengertian
Pembiayaan atau kredit bermasalah disebut juga Non Performing
Financing pada bank syari’ah atau Non Performing Loan di bank konvensional menggambarkan situasi di mana persetujuan pengembalian kredit mengalami risiko kegagalan, bahkan menunjukkan kepada bank akan mengalami risiko kegagalan.31 b. Penggolongan Kolektabilitas Pembiayaan
Kelancaran nasabah membayar angsuran pokok maupun bagi hasil/profit
30
31
margin
pembiayaan
menyebabkan
adanya
kolektabilitas
Ibid., h. 55.
Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M. B. A, Credit Management Handbook (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), h. 476.
pembiayaan. Secara umum kolektabilitas pembiyaan dikategorikan menjadi lima macam, yaitu: 1) Lancar atau kolektabilitas 1 2) Kurang lancar atau kolektabilitas 2 3) Diragukan atau kolektabilitas 3 4) Perhatian khusus atau kolektabilitas 4 5) Macet atau kolektabilitas 532
3. Financing to Deposit Ratio
Financing to Deposit Ratio (FDR) atau Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dikerahkan oleh bank. Berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia No 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993, besarnya FDR atau LDR ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak boleh melebihi 110% (seratus sepuluh persen). Dengan ketentuan ini berarti bank boleh memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga asalkan tidak melebihi 110%.33
32
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: AMPYKPN, 2005), h. 165. 33
Ibid., h. 55.
Ditetapkannya batas maksimum pemberian kredit (pembiayaan) dan FDR yang harus diperhatikan oleh bank syari’ah, maka bank syari’ah tidak dapat begitu saja serampangan melakukan ekspansi pembiayaan dengan hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya atau untuk secepatnya dapat membesarkan jumlah assetnya. Karena hal itu akan membahayakan kelangsungan hidup bank tersebut dan lebih lanjut sudah barang tentu akan membahayakan dana simpanan para nasabah penyimpan dana dari bank itu.34 Semakin tinggi tingkat FDR suatu bank, maka bank tersebut akan berusaha untuk meningkatkan perolehan danaya,salah satunya dari sisi deposito. untuk menarik investor menginvestasikan dananya di bank syari’ah, maka diberikanlah tiingkat bagi hasil yang menarik, sehingga peningkatan FDR akan meningkatkan persentase return bagi hasil deposito mudharabah. 4. Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah a. Deposito Mudharabah
1) Deposito Pengertian deposito menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.35
34
Sutan Remy Sjahdeni, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama, 2007), h. 177. 35
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Ed.1, Cet.3, h.93.
Menurut Karnaen Perwataatmadja, deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan36. Biasanya jangka waktu penetapan deposito telah ditetapkan oleh bank, yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan seterusnya. Deposito yang dikembangkan oleh perbankan syari’ah dan juga lembaga keuangan syari’ah adalah Deposito Mudharabah. 2) Mudharabah Menurut Adiwarman Karim, Mudharabah adalah salah satu bentuk produk perbankan syrai’ah yang terdiri dari kerja sama antar dua pihak atau lebih di mana pemilik modal (shahibul mâl) mempercayakan sejumlah uang kepada penegelola (Mudharib) dengan suatu perjanjian keuntungan.37 Deposito Mudharabah adalah dana investasi yang sifatnya sesuai dengan syari’at Islam dari nasabah yang penarikannya dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Pemilik rekening deposito disebut deposan yang berasal dari perorangan atau badan.38
36
M. Syafi’i Antonio & Karnaen Perwataatmadja, Apa dan Bagaimana Bank
Islam, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Jasa, 1999), h. 21. 37
Adiwarman A Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh Dan Keuangan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h.91.
b. Landasan Hukum Deposito Mudharabah
Landasan hukum deposito Mudharabah adalah fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:03/DSN-MUI/IV/2000 tentang deposito. Berdasarkan fatwa tersebut, deposito adalah simpanan dana berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank. Deposito ada 2 jenis: 1) Deposito yang tidak dibenarkan oleh syariah, yaitu deposito yang berdasarkan perhitungan bunga. 2) Deposito yang dibenarkan yaitu deposito yang berdasarkan prinsip
Mudharabah.39 c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah
1) Faktor Langsung dan Faktor Tidak Langsung Diantara faktor-faktor langsung (direct faktors) yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah investment rate, jumlah dana yang tersedia, dan nisbah bagi hasil. a) Investment
rate
merupakan
persentase
aktual
dana
yang
diinvestasikan dari total dana. 38
Tim Instruktur Lab. Bank Mini, Konsep dan Mekanisme Bank Syari’ah, (Jakarta: Fak. Syari’ah dan Hukum, 2005), h. 34. 39
DSN MUI&BI, Himpunan fatwa Dewan Syari’ah Nasional, cet. III (Ciputat: CV Gaung Persada, 2006), h. 18-19.
b) Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan.
Investment rate dikalikan jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan akan menghasilkan dana aktual yang diindikasikan oleh tingkat Financing to Deposit Ratio (FDR) bank syari’ah c) Nisbah (profit sharing ratio) Faktor tidak langsung yang mempengaruhi return bagi hasil adalah: a) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya Mudharabah b) Kebijakan akunting (prinsip dan metode akunting)40 2) Faktor internal dan eksternal Faktor internal yang mempengaruhi persentase return bagi hasil deposito Mudharabah adalah seperti Financing to Deposit Ratio (FDR),
Non Performing Financing (NPF) dan effective rate pendapatan bank, sedangkan faktor eksternalnya seperti tingkat bunga deposito bank konvensional dan equivalent rate bank syari’ah lainnya. Dalam penetapan bagi hasil logikanya yang menjadi acuan utama adalah pendapatan, semakin tinggi pendapatan yang diperoleh, maka akan semakin tinggi return bagi hasilnya. Faktor yang menjadi sumber pendapatan adalah asset produktif (earning assets). Semakin banyak dana yang bisa disalurkan dalam pembiayaan berarti semakin tinggi earning
40
Ibid., h. 140
assets, artinya dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat disalurkan kepada pembiayaan yang produktif (tidak banyak aset yang menganggur). Hal ini tercermin dari tingkat FDR bank. Disamping itu, bila rasio FDR semakin
tinggi
dan
melebihi
ketentuan,
maka
akan
berusaha
meningkatkan perolehan dananya dengan memberikan return bagi hasil yang menarik bagi investor atau nasabah. Selain itu, faktor kualitas
earning asset yang dicerminkan oleh tinggi rendahnya tingkat NPF bank akan mempengaruhi bagi hasil yang akan diberikan.41 d. Penetapan Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah
Return bagi hasil Mudharabah adalah tingkat kembalian atas investasi nasabah bank dalam bentuk dana deposito. Return yang diperoleh tergantung berapa besar nisbah yang disepakati antara nasabah dengan bank. Nisbah bagi hasil nasabah dan nisbah bagi hasil bank bukanlah tingkat laba yang dinikmati nasabah deposan dan bank, tetapi merupakan rasio atau persentase bagian di mana para nasabah yang mendapatkan hak atas laba yang disisihkan untuk deposito masing-masing nasabah digunakan bank untuk pembiayaan yang menguntungkan. Sementara nisbah bagi hasil bank adalah nisbah di mana bank mendapatkan hak atas laba yang disisihkan pengusaha atas dana-dana Mudharabah yang digunakan untuk pembiayaan.
41
Nasrah Mawardi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi
Hasil, h. 63.
Ada dua dasar yang digunakan dalam metode perhitungan bagi hasil yaitu: metode profit and loss sharing (bagi untung dan resiko) dan metode
revenue sharing (bagi hasil). Perbedaan antara keduanya terletak pada faktor pendapatan yang akan dibagikan (profit distribution). Profit distribution jenis
profit and loss sharing adalah besarnya pendapatan yang akan dibagikan dikurangi biaya-biaya yang terkait dengan pengelolaan dana terlebih dahulu. Sementara profit distribution jenis revenue sharing, tidak akan mengurangi biaya-biaya, artinya selutuh pendapatan yang diperoleh atas pengelolaan dana dibagikan kepada pemilik dana.42 Untuk perhitungan bagi hasil, bank melakukan perhitungan dengan saldo akhir bulan dan dengan saldo rata-rata harian. 1) Perhitungan dengan saldo akhir bulan Keseluruhan dana yang dikelola oleh bank akan dikelompokkan berdasarkan jenisnya, misalnya menjadi giro, tabungan, deposito 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan, dan 12 bulan. Maka bank dapat menggunakan tabel 2.1 sebagai alat bantu. Kolom 1 adalah saldo akhir bulan masing-masing jenis dana. Namun tidak seluruh dana ini dapat disalurkan oleh bank, karena bank harus menyimpan minimum 5% dari dana ini di Bank Indonesia dalam bentuk
42
Nasrah Mawardi, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah: Studi Kasus Unit Usaha Syari’ah Bank X”, Eksis Vo. IV no 1 (Januari-Maret 2008), h. 62.
Giro Wajib Minimum (GWM), dan biasanya bank juga memperhitungkan adanya kelebihan cadangan yang disimpannya di atas kewajibannya yang 5% tersebut, juga memperhitungkan dana-dana yang ditarik-setor oleh nasabah investor (floating). Ketiga komponen ini menjadi basis pengurang dalam penghitungan bobot di kolom 2. Kolom 3 adalah saldo yang benar-benar dapat diinvestasikan oleh bank. Kolom 4 adalah pendistribusiann pendapatan yang diperoleh oleh bank ke dalam masing-masing jenis dana. Kolom 5 adalah nisbah nasabah investor. Dengan mengalikan kolom 4 dan kolom 5, maka didapat bagian pendapatan nasabah untuk masing-masing jenis dana. Untuk memudahkan bank untuk menghitung bagi hasil kepada tiaptiap investor, maka bank menghitung pendapatan nasabah pada kolom 6 tersebut dalam bentuk persentase, yaitu pada kolom 7. 43 Tabel 3.4 Penghitungan Tingkat Bagi dengan Saldo Akhir Bulan Jenis
Giro Tabungan Dep. 1 Dep. 3 Dep. 6 Dep. 12 Total
43
Saldo Akhir Bulan 1
Bobot*
Saldo** Tertimbang
Nisbah Nasabah
3
Distrribusi Pendapatan Per Jenis 4
2
1
2
3
4
5
5
Bagian Pendapatan Nasabah 6= 4x5
Rata (%) Pendapatan Nasabah 7= 6/1x12x100%
6
7
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh Dan Keuangan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 322-323.
Catatan: * Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating) ** Dalam Bank Konvensional, saldo tertimbangsdikenal sebagai loanable funds
2) Perhitungan dengan saldo rata-rata harian Bank dapat pula melakukan penghitungan berdasarkan saldo rata-rata harian berdasarkan tabel 2.2 Kolom 1 adalah saldo rata-rata harian bulanan bersangkutan masing-masing jenis dana. Namun tidak seluruh dana ini dapat disalurkan oleh bank, karena bank harus menyimpan minimum 5% dari dana ini di Bank Indonesia dalam bentuk Giro Wajib Minimum (GWM). Karena penghitungannya telah menggunakan saldo rata-rata harian, nilai ini telah merefleksikan saldo yang mengendap di bank yang dapat digunakan oleh bank untuk melakukan investasi. Jadi hanya komponen GWM saja yang menjadi faktor pengurang dalam penghitungan bobot di kolom 2. Kolom 3 adalah saldo yang benar-benar dapat diinvestasikan oleh bank. Kolom 4 adalah pendistribusiann pendapatan yang diperoleh oleh bank ke dalam masing-masing jenis dana. Kolom 5 adalah nisbah nasabah investor. Dengan mengalikan kolom 4 dan kolom 5, maka didapat bagian pendapatan nasabah untuk masingmasing jenis dana. Untuk memudahkan bank untuk menghitung bagi hasil
kepada tiap-tiap investor, maka bank menghitung pendpatan nasabah pada kolom 6 tersebut dalam bentuk persentase, yaitu pada kolom 7.44
Tabel 3.5 Penghitungan Tingkat Bagi Hasil dengan Saldo Rata-Rata Harian Jenis
Saldo Rata-rata Haria Bulanan
Bobot*
Saldo** Tertimbang
Distrribusi Pendapatan Per Jenis
Nisbah Nasaba
Bagian Pendapatan Nasabah
Rata (%) Pendapatan Nasabah
1
2
3
4
5
6= 4x5
7= 6/1x12x100%
Giro Tabungan Dep. 1 Dep. 3 Dep. 6 Dep. 12 Total 1 2 3 4 5 6 7 Catatan: * Bobot = 1 - GWM ** Karena digunakan saldo rata-rata harian, maka nilai ini telah menggambarkan saldo yang mengendap. Bobot dihitung hanya dengan GWM sebagai faktor pengurang
44
Ibid., h. 327-328
BAB IV PRESENTASI DAN ANALISA DATA
A. Analisa Deskriptif
Data-data yang diperlukan dalam analisa ini diperoleh dari Laporan Bulanan
Profit Distribution / Distribusi Bagi Hasil dan Financial Highlight Bank Muamalat periode Januari 2003 sampai Desember 2007. Dari hasil olah data penelitian yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 12.0 diperoleh gambaran variabel sebagai berikut: 1. Non Performing Financing (NPF)
Adalah rasio antara jumlah pembiayaan yang tidak tertagih atau tergolong non lancar dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. Dari Tabel dan Gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa NPF Bank Muamalat Indonesia pada periode penelitian sangat fluktuatif. Nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan Juli dan September 2007, yaitu sebesar 4,96% dan nilai NPF terendah yaitu pada bulan Desember 2004, yaitu sebesar 1,53%.
Tabel 4.1 Data NPF Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007 Bulan Jan'03 Feb'03 Mar'03 Apr'03 Mei'03 Jun'03 Jul'03 Aug'03 Sept'03 Oct'03 Nov'03 Dec'03 Jan'04 Feb'04 Mar'04 Apr'04 Mei'04 Jun'04 Jul'04 Aug'04 Sept'04 Oct'04 Nov'04 Dec'04
NPF 1.81 1.79 1.69 1.68 1.83 1.62 1.71 1.49 1.73 2.61 1.93 1.80 2.59 2.53 2.20 1.75 1.68 1.68 2.12 2.27 2.21 2.14 1.99 1.53
Bulan Jul'05 Aug'05 Sept'05 Oct'05 Nov'05 Dec'05 Jan'06 Feb'06 Mar'06 Apr'06 Mei'06 Jun'06 Jul'06 Aug'06 Sept'06 Oct'06 Nov'06 Dec'06 Jan'07 Feb'07 Mar'07 Apr'07 Mei'07 Jun'07
NPF 2.96 2.70 2.62 2.54 2.61 2.00 1.92 1.94 2.01 2.30 1.63 2.99 3.84 3.09 3.50 2.92 2.84 4.84 2.74 3.06 2.70 3.82 3.87 3.93
Jan'05 1.99 Jul'07 4.96 Feb'05 2.15 Aug'07 4.00 Mar'05 1.65 Sept'07 4.96 Apr'05 2.72 Oct'07 4.65 Mei'05 2.60 Nov'07 4.56 Jun'05 2.25 Dec'07 1.92 Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia, data diolah
Gambar 4.1 Grafik NPF Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 5.00
Value NPF
4.00
3.00
2.00
1.00 Oct'07 Jul'07 Apr'07 Jan'07 Oct'06 Jul'06 Apr'06 Jan'06 Oct'05 Jul'05 Apr'05 Jan'05 Oct'04 Jul'04 Apr'04 Jan'04 Oct'03 Jul'03 Apr'03 Jan'03
2007
Bulan
2. Financing to Deposit Ratio (FDR)
Adalah rasio antara dana yang ditempatkan pada pembiayaan dibandingkan dengan dana yang dapat dihimpun dari masyarakat (dana pihak ketiga/DPK) selama periode penelitian. Dari Tabel dan Gambar di bawah dapat dilihat bahwa FDR Bank Muamalat cenderung fluktuatif. Nilai FDR tertinggi
diperoleh pada bulan Agustus 2007, yaitu sebesar 104,39% dan nilai NPF terendah pada bulan Desember 2003, yaitu sebesar 74,24%.
Tabel 4.2 Data FDR Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007 Bulan Jan'03 Feb'03 Mar'03 Apr'03 Mei'03 Jun'03 Jul'03 Aug'03 Sept'03 Oct'03 Nov'03 Dec'03 Jan'04 Feb'04 Mar'04 Apr'04 Mei'04 Jun'04 Jul'04 Aug'04 Sept'04 Oct'04 Nov'04 Dec'04
FDR 81.59 83.56 84.87 84.32 90.61 85.71 77.41 77.09 78.02 80.91 79.79 74.24 72.65 75.08 77.92 86.57 87.40 93.18 103.43 101.17 103.51 101.97 102.29 86.03
Bulan Jul'05 Aug'05 Sept'05 Oct'05 Nov'05 Dec'05 Jan'06 Feb'06 Mar'06 Apr'06 Mei'06 Jun'06 Jul'06 Aug'06 Sept'06 Oct'06 Nov'06 Dec'06 Jan'07 Feb'07 Mar'07 Apr'07 Mei'07 Jun'07
FDR 88.65 90.58 92.29 90.96 90.58 89.08 86.74 90.20 92.00 90.49 87.08 91.24 89.78 88.31 87.29 83.10 82.96 83.60 79.32 95.05 90.51 95.11 95.38 97.06
Jan'05 93.82 Jul'07 98.61 Feb'05 96.42 Aug'07 104.39 Mar'05 87.33 Sept'07 102.87 Apr'05 84.17 Oct'07 99.70 Mei'05 87.33 Nov'07 102.27 Jun'05 87.73 Dec'07 98.71 Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia, data diolah
Gambar 4.2 Grafik FDR Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007
Value FDR
100.00
90.00
80.00
70.00 Oct'07 Jul'07 Apr'07 Jan'07 Oct'06 Jul'06 Apr'06 Jan'06 Oct'05 Jul'05 Apr'05 Jan'05 Oct'04 Jul'04 Apr'04 Jan'04 Oct'03 Jul'03 Apr'03 Jan'03
Bulan
3. Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah
Adalah tingkat return atau kembalian yang diperoleh deposan atas investasinya dalam bentuk deposito yang ditempatkan pada Bank Muamalat berbentuk mudharabah mutlaqah jangka waktu 6 bulan. Dari Tabel dan Gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa Return Bagi Hasil (RBH) deposito mudharabah
mutlaqah Bank Muamalat Indonesia pada periode penelitian cukup fluktuatif. Nilai RBH tertinggi diperoleh pada bulan Desember 2006, yaitu sebesar 9,94% dan nilai NPF terendah yaitu pada bulan Oktober 2007, yaitu sebesar 7,14%.
Tabel 4.3 Data Statistik RBH Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007 Bulan Jan'03 Feb'03 Mar'03 Apr'03 Mei'03 Jun'03 Jul'03 Aug'03 Sept'03 Oct'03 Nov'03 Dec'03 Jan'04 Feb'04 Mar'04 Apr'04 Mei'04 Jun'04 Jul'04 Aug'04 Sept'04 Oct'04 Nov'04 Dec'04 Jan'05 Feb'05
Ekv. RBH 10.55 11.48 10.88 11.69 12.61 11.47 9.83 11.05 8.75 9.65 13.19 6.14 7.58 8.03 7.64 6.78 7.57 8.82 7.81 8.02 8.19 8.29 8.47 8.21 7.18 9.32
Bulan Jul'05 Aug'05 Sept'05 Oct'05 Nov'05 Dec'05 Jan'06 Feb'06 Mar'06 Apr'06 Mei'06 Jun'06 Jul'06 Aug'06 Sept'06 Oct'06 Nov'06 Dec'06 Jan'07 Feb'07 Mar'07 Apr'07 Mei'07 Jun'07 Jul'07 Aug'07
Ekv. RBH 7.54 7.72 8.13 7.44 9.33 9.16 8.15 9.42 8.76 9.06 9.40 9.44 8.31 8.89 9.45 9.58 9.31 9.94 8.87 9.66 7.33 7.41 7.92 7.74 7.24 7.06
Mar'05 7.31 Sept'07 7.62 Apr'05 7.62 Oct'07 7.14 Mei'05 7.92 Nov'07 7.29 Jun'05 8.20 Dec'07 8.54 Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia, data diolah
Gambar 4.3 Grafik RBH Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007 14.00
Value RBH
12.00
10.00
8.00
6.00 Oct'07 Jul'07 Apr'07 Jan'07 Oct'06 Jul'06 Apr'06 Jan'06 Oct'05 Jul'05 Apr'05 Jan'05 Oct'04 Jul'04 Apr'04 Jan'04 Oct'03 Jul'03 Apr'03 Jan'03
Bulan
B. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah model persamaan yang digunakan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Uji yang dilakukan adalah: a. Uji Multikolinieritas
Untuk melihat apakah ada gejala multikol atau tidak pada variabel penelitian dilihat pada tabel 4.4 di bawah. Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflationary Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat diartikan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. Tabel 4.4 Coefficientsa
Model 1 (Constant) FDR NPF
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 12.294 1.938 -.025 .023 -.140 -.502 .200 -.331
t 6.345 -1.062 -2.514
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF .000 .293 .847 1.181 .015 .847 1.181
a. Dependent Variable: RBH
b. Uji Autokorelasi
Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi digunakan angka DurbinWatson (DW). Hipotesis yang akan diuji adalah H0 : tidak ada auto korelasi (r = 0) Tabel 4.5
Model Summaryb Model 1
R R Square .406a .165
Adjusted R Square .136
Std. Error of the Estimate 1.32728
DurbinWatson 1.282
a. Predictors: (Constant), NPF, FDR b. Dependent Variable: RBH
Pada tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai DW = 1,282, maka dapat disimpulkan bahwa dapat H0 diterima yang berarti tidak terdapat autokorelasi pada model yang digunakan, karena nilai D-W nya terletak diantara batas atas dan batas bawah atau terletak diantara angka -2 sampai +2 (-2 < DW < +2) c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Gambar 4.4
Scatterplot
Dependent Variable: RBH
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Dari grafik scatterplots di atas dapat disimpulkan bahwa titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untun memprediksi return bagi hasil berdasarkan variabel non performing financing dan financing to deposit
ratio. d. Uji Normalitas Data
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov untuk menguji kebaikan sesuai (goodness of fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel dengan distribusi nilai teoritis tertentu (normal, uniform, eksponensial atau
poisson). Berikut adalah hipotesisnya:
H0
: populasi berdistribusi normal
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05 Jika probabilitas > 0,05, maka H 0 diterima a. Uji Normalitas Non Performing Financing (NPF)
Dengan pengujian nilai probabilitas, berdasarkan uji Kolmogorov-
Smirnov diperoleh nilai K-S NPF sebesar 1,131 dengan probabilitas signifikan 0,154 dan nilainya jauh di atas 0,05, maka H 0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data NPF berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambar diagram Q-Q plot keluaran SPSS 12.0.
Gambar 4.5
Normal Q-Q Plot of NPF 5
Expected Normal Value
4
3
2
1
0 0
1
2
3
4
5
Observed Value
Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel NPF berada di sekitar garis uji yang mengarah dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal. b. Uji Normalitas Financing to Deposit Ratio (FDR)
Dengan pengujian nilai probabilitas, berdasarkan uji Kolmogorov-
Smirnov diperoleh nilai K-S FDR sebesar 0,570 dengan probabilitas signifikan 0,901 dan nilainya jauh di atas 0,05, maka H 0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data FDR berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambar diagram Q-Q plot keluaran SPSS 12.0. .
Gambar 4.6
Normal Q-Q Plot of FDR
Expected Normal Value
110
100
90
80
70 70
80
90
100
110
Observed Value
Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel FDR berada di sekitar garis uji yang mengarah dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal. c. Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Multaqah (RBH)
Dengan pengujian nilai probabilitas, berdasarkan uji Kolmogorov-
Smirnov diperoleh nilai K-S RBH sebesar 0,832 dengan probabilitas signifikan 0,493 dan nilainya jauh di atas 0,05, maka H 0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data RBH berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambar diagram Q-Q plot keluaran SPSS 12.0.
Gambar 4.7
Normal Q-Q Plot of RBH
Expected Normal Value
12
10
8
6
6
8
10
12
14
Observed Value
Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel RBH berada di sekitar garis uji yang mengarah dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal. Dari uji asumsi klasik di atas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian tersebut tidak multikoliniearitas, ada autokorelasi, homoskedastisitas dan normal. Hal ini berarti model regresi yang digunakan belum memenuhi kriteria BLUE (Best
Linear Unbiased Estimator).
C. Uji Hipotesis
Analisa statistik untuk menguji hipotesis pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Hal itu karena data penelitian ini memenuhi asumsi statistik dan data-datanya berupa data rasio sehingga uji statistik
parametrik. Dalam penghitungannya, peneliti menggunakan program SPSS versi 12.0. Untuk pengujiannya, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
H0
: tidak ada hubungan yang signifikan
Pengujian berdasarkan uji probabilitas: Jika probabilitas > 0,05, maka H 0 diterima Korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Correlations Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
RBH 1.000 -.269 -.385 . .019 .001 60 60 60
RBH FDR NPF RBH FDR NPF RBH FDR NPF
FDR -.269 1.000 .392 .019 . .001 60 60 60
NPF -.385 .392 1.000 .001 .001 . 60 60 60
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa nilai korelasi (r pearson
product moment) hitung antara NPF dengan RBH sebesar -0,385 sementara itu table
r
(N=60 ; α = 5%) adalah sebesar -0,250 dan nilai signifikannya (Sig. (1-tailed))
adalah 0,001. Oleh karena r
hitung
< r
table
(-0,385 < -0,250) dan nilai signifikan
kurang dari 0.05 (0,001 < 0,05), maka H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi (hubungan) yang signifikan antara NPF dengan RBH.
Nilai korelasi (r pearson product moment) hitung antara Financing to Deposit
Ratio (FDR) dengan Return Bagi Hasil (RBH) sebesar -0,269. Sementara itu r table (N = 48 ; α = 5%) adalah sebesar -0,250 dan nilai signifikannya (Sig. (1-tailed)) adalah 0,284. Oleh karena r
hitung
table
(-0,084 < -0,269) dan nilai signifikan lebih dari
0.05 (0,019 > 0,05) maka H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi (hubungan) yang signifikan antara FDR dengan RBH. Angka koefisien korelasi yang tandanya negatif (-) menunjukkan adanya hubungan negatif atau berbanding terbalik antara variabel independen (NPF dan FDR) dengan variabel dependen (RBH). Artinya peningkatan NPF dan FDR akan diikuti dengan penurunan variabel RBH, sehingga semakin tinggi tingkat NPF dan FDR, maka semakin rendah tingkat RBH.
D. Analisa Regresi serta Pengujian Signifikansi Konstanta dan Koefisien 1. Persamaan Regresi Linear Berganda
Penulis menggunakan metode regresi berganda (multiple regression) untuk analisa hubungan variabel independen apa saja yang memiliki hubungan signifikan terhadap variabel dependen. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
y = a + bx1 + bx 2 y
= RBH (return bagi hasil)
x1
= NPF (Non Performing Financing)
x2
= FDR (Financing to Deposit Ratio)
a
= nilai konstanta
b1
= koefisien arah regresi NPF
b2
= koefisien arah regresi FDR
n
= jumlah sampel Untuk pengolahan datanya, penulis menggunakan program SPSS versi
12.0. Konstanta dan Kooefisien untuk persamaan regresinya dapat diketahui dari tabel di bawah ini: Tabel 4.7 a Coefficients
Model (Constant) 1 FDR NPF
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 12.294 1.938 -.025 .023 -.140 -.502 .200 -.331
t 6.345 -1.062 -2.514
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF .000 .293 .847 1.181 .015 .847 1.181
a. Dependent Variable: RBH
Dari tabel 4.7 di atas, hasil regresi pada penelitian ini menghasilkan model persamaan regresi sebagai berikut: RBH = 12,294 – 0,502 NPF – 0,025FDR
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel
independen
mempengaruhi
variabel
dependen.
Untuk
mengetahuinya dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Model Summaryb Model 1
R R Square .406a .165
Adjusted R Square .136
Std. Error of the Estimate 1.32728
DurbinWatson 1.282
a. Predictors: (Constant), NPF, FDR b. Dependent Variable: RBH
Pada tabel 4.8 di atas diketahui satu model regresi dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,406 dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,165 (16,5%). Ini menunjukkan bahwa kedua variabel independen (NPF dan FDR) memiliki pengaruh terhadap perubahan dependen (RBH) sebesar 16,5%, dan selebihnya 83,5% dipengaruhi oleh variabel independen yang lain. Nilai adjusted R Square sebesar 0,136 (13,6 %) menunjukkan bahwa di lapangan pengaruh dari NPF dan FDR terhadap RBH hanya sebesar 13,6 %, berarti terjadi penurunan nilai koefisien determinasi sebesar 2,9 %. Selain NPF dan FDR ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi return bagi hasil deposito mudharabah.
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah secara simultan variabel NPF dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai RBH.
Untuk
mengetahuinya
dilakukan
uji
signifikan
dengan
membandingkan F hitung dengan F tabel. Hipotesis yang diajukan adalah:
H 0 : b1 , b2 = 0 ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara simultan terhadap return bagi hasil deposito mudharabah
mutlaqah Untuk nilai F
hitung
diperoleh dari pengolahan data dengan program
SPSS versi 12.0 dapat dilihat dari tabel 8 di bawah ini: Tabel 4.9 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 19.855 100.416 120.271
df 2 57 59
Mean Square 9.928 1.762
F 5.635
Sig. .006a
a. Predictors: (Constant), NPF, FDR b. Dependent Variable: RBH
Pada tabel analisis variabel (Anova) di atas ditampilkan hasil uji yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi variabel NPF dan FDR terhadap variabel RBH. Nilai F hitung diperoleh sebesar 5,635. Dengan tingkat signifikan 5% (α = 0,05) dan df1 = 2 dan df2 = 58 didapat nilai Ftabel sebesar 3,170. Karena nilai Fhitung > Ftabel (5,635 > 3,170)), maka H 0 diterima dan
H a ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen (FDR
dan NPF) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (RBH). c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel NPF dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan nilai koefisisen variabel NPF dan FDR dengan uji t yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan nilai probabilitas. Berikut adalah hipotesis yang diajukan:
H 0 : bi = 0 ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara parsial terhadap return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah 1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel Jika | t hitung | > t tabel, maka H 0 ditolak dan H a diterima Dari tabel 4.7 diketahui nilai t
hitung
untuk koefisien NPF adalah
-
2,514 sedangkan t tabel dengan α = 0,05 dan df = 58 adalah -2,000. Oleh karena | t hitung | > ttabel (2,514 > 2,000), maka H 0 ditolak dan H a diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa NPF secara signifikan berpengaruh terhadap nilai RBH. Nilai t
hitung
untuk koefisien FDR adalah -1,062 sedangkan t
tabel
dengan α = 0,05 dan df = 58 adalah 2,000. Oleh karena | t hitung | > ttabel
(1,062 < 2,000), maka H 0 diterima dan H a ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai RBH. 2) Berdasarkan nilai probabilitas α = 0,05 Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H 0 diterima Nilai probabilitas NPF pada kolom Sig adalah 0,015 atau probabilitas di bawah 0,05 (0,015 < 0,05), maka H 0 ditolak sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu NPF berpengaruh signifikan terhadap RBH. Sedangkan nilai probabilitas FDR pada kolom Sig adalah 0,293 atau probabilitas di bawah 0,05 (0,293 > 0,05) maka H 0 diterima sehingga kesimpulannya juga sama dengan hasil uji t yaitu FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap RBH. 2. Persamaan Regresi Log Linear Model
Log Linear Model atau disebut juga dengan model log-log terbentuk melalui transformasi logaritma. Model persamaan yang akan diuji adalah: log RBH = log a + b1 log NPF + b2 log FDR Konstanta dan Kooefisien untuk persamaan regresinya dapat diketahui dari tabel di bawah ini: Tabel 4.10
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.348 .423 -.171 .061 -.176 .221
(Constant) LOGNPF LOGFDR
Standardized Coefficients Beta -.367 -.103
t 3.190 -2.820 -.796
Sig. .002 .007 .429
Collinearity Statistics Tolerance VIF .858 .858
1.166 1.166
a. Dependent Variable: LOGRBH
Dari tabel 4.10 di atas, hasil regresi pada penelitian ini menghasilkan model persamaan regresi sebagai berikut: logRBH = 1,348 – 0,171 logNPF – 0,176 logFDR a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel
independen
mempengaruhi
variabel
dependen.
Untuk
mengetahuinya dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.11 Model Summaryb Model 1
R R Square .417a .174
Adjusted R Square .145
Std. Error of the Estimate .06215
DurbinWatson 1.315
a. Predictors: (Constant), LOGFDR, LOGNPF b. Dependent Variable: LOGRBH
Pada tabel 4.11 di atas diketahui satu model regresi dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,174 dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,174 (17,4%). Ini menunjukkan bahwa kedua variabel independen (NPF dan FDR)
memiliki pengaruh terhadap perubahan dependen (RBH) sebesar 17,4%, dan selebihnya 82,6% dipengaruhi oleh variabel independen yang lain. Nilai adjusted R Square sebesar 0,145 (14,5 %) menunjukkan bahwa di lapangan pengaruh dari NPF dan FDR terhadap RBH hanya sebesar 14,5 %, berarti terjadi penurunan nilai koefisien determinasi sebesar 2,9 %. Selain NPF dan FDR ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi return bagi hasil deposito mudharabah. b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah secara simultan variabel NPF dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai RBH.
Untuk
mengetahuinya
dilakukan
uji
signifikan
dengan
membandingkan F hitung dengan F tabel. Hipotesis yang diajukan adalah:
H 0 : b1 , b2 = 0 ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara simultan terhadap return bagi hasil deposito mudharabah
mutlaqah Untuk nilai F
hitung
diperoleh dari pengolahan data dengan program
SPSS versi 12.0 dapat dilihat dari tabel 8 di bawah ini:
Tabel 4.12 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .046 .220 .266
df 2 57 59
Mean Square .023 .004
F 5.993
Sig. .004a
a. Predictors: (Constant), LOGFDR, LOGNPF b. Dependent Variable: LOGRBH
Pada tabel analisis variabel (Anova) di atas ditampilkan hasil uji yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi variabel NPF dan FDR terhadap variabel RBH. Nilai F hitung diperoleh sebesar 5,993. Dengan tingkat signifikan 5% (α = 0,05) dan df1 = 2 dan df2 = 58 didapat nilai Ftabel sebesar 3,170. Karena nilai Fhitung > Ftabel (5,993 > 3,170) dan Nilai Sig adalah 0,004 (0,004 < 0,05) maka H 0 ditolaka dan H a diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen (FDR dan NPF) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (RBH). c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel NPF dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan nilai koefisisen variabel NPF dan FDR dengan uji t yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan nilai probabilitas. Berikut adalah hipotesis yang diajukan:
H 0 : bi = 0 ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara parsial terhadap return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah 1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel Jika | t hitung | > t tabel, maka H 0 ditolak dan H a diterima Dari tabel 4.10 diketahui nilai t
hitung
untuk koefisien NPF adalah
-
2,820 sedangkan t tabel dengan α = 0,05 dan df = 58 adalah -2,000. Oleh karena | t hitung | > ttabel (2,820 > 2,000), maka H 0 ditolak dan H a diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa NPF secara signifikan berpengaruh terhadap nilai RBH. Nilai t
hitung
untuk koefisien FDR adalah -0,796 sedangkan t
tabel
dengan α = 0,05 dan df = 58 adalah 2,000. Oleh karena | t hitung | > ttabel (0,796 < 2,000), maka H 0 diterima dan H a ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai RBH. 2) Berdasarkan nilai probabilitas α = 0,05 Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H 0 diterima Nilai probabilitas NPF pada kolom Sig adalah 0,007 atau probabilitas di bawah 0,05 (0,007 < 0,05), maka H 0 ditolak sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu NPF berpengaruh signifikan terhadap RBH.
Sedangkan nilai probabilitas FDR pada kolom Sig adalah 0,429 atau probabilitas di bawah 0,05 (0,429 > 0,05) maka H 0 diterima sehingga kesimpulannya juga sama dengan hasil uji t yaitu FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap RBH. 3. Persamaan Regresi Lin-Log Model
Persamaan Lin-Log Model persamaan yang akan diuji adalah: ln RBH = ln a + b1 log NPF + b2 ln FDR Konstanta dan Kooefisien untuk persamaan regresinya dapat diketahui dari tabel di bawah ini: Tabel 4.13 Coefficientsa
Model 1
(Constant) LNFDR
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.331 .053 -.189 .056
Standardized Coefficients Beta -.406
t 44.053 -3.380
Sig. .000 .001
a. Dependent Variable: LNRBH
Dari tabel 4.13 di atas, hasil regresi pada penelitian ini menghasilkan model persamaan regresi sebagai berikut: lnRBH = 2,331 – 0,00logNPF – 0,189 lnFDR
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel
independen
mempengaruhi
variabel
dependen.
Untuk
mengetahuinya dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.14 Model Summaryb Model 1
R R Square .406a .165
Adjusted R Square .150
Std. Error of the Estimate .14265
a. Predictors: (Constant), LNFDR b. Dependent Variable: LNRBH
Pada tabel 4.14 di atas diketahui satu model regresi dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,165 dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,165 (16,5%). Ini menunjukkan bahwa kedua variabel independen (NPF dan FDR) memiliki pengaruh terhadap perubahan dependen (RBH) sebesar 16,5%, dan selebihnya 83,5% dipengaruhi oleh variabel independen yang lain. Nilai adjusted R Square sebesar 0,150 (15 %) menunjukkan bahwa di lapangan pengaruh dari NPF dan FDR terhadap RBH hanya sebesar 15 %, berarti terjadi penurunan nilai koefisien determinasi sebesar 1,5 %. Selain NPF dan FDR ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi return bagi hasil deposito mudharabah.
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah secara simultan variabel NPF dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai RBH.
Untuk
mengetahuinya
dilakukan
uji
signifikan
dengan
membandingkan F hitung dengan F tabel. Hipotesis yang diajukan adalah:
H 0 : b1 , b2 = 0 ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara simultan terhadap return bagi hasil deposito mudharabah
mutlaqah Untuk nilai F
hitung
diperoleh dari pengolahan data dengan program
SPSS versi 12.0 dapat dilihat dari tabel 8 di bawah ini: Tabel 4.15 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .232 1.180 1.413
df 1 58 59
Mean Square .232 .020
F 11.424
Sig. .001a
a. Predictors: (Constant), LNFDR b. Dependent Variable: LNRBH
Pada tabel analisis variabel (Anova) di atas ditampilkan hasil uji yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi variabel NPF dan FDR terhadap variabel RBH. Nilai F
hitung
diperoleh sebesar 11,424. Dengan
tingkat signifikan 5% (α = 0,05) dan df1 = 2 dan df2 = 58 didapat nilai Ftabel sebesar 3,170. Karena nilai Fhitung > Ftabel (11,424 > 3,170) dan Nilai Sig adalah 0,001 (0,001 < 0,05) maka H 0 ditolaka dan H a diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel independen (FDR dan NPF) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (RBH). c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel NPF dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan nilai koefisisen variabel NPF dan FDR dengan uji t yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan nilai probabilitas. Berikut adalah hipotesis yang diajukan:
H 0 : bi = 0 ; Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh secara parsial terhadap return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah 1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel Jika | t hitung | > t tabel, maka H 0 ditolak dan H a diterima Dari tabel 4.10 diketahui nilai t
hitung
untuk FDR adalah
-3,380
sedangkan t tabel dengan α = 0,05 dan df = 58 adalah -2,000. Oleh karena | t hitung | > ttabel (3,380 > 2,000), maka H 0 ditolak dan H a diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa FDR secara signifikan berpengaruh terhadap nilai RBH. 2) Berdasarkan nilai probabilitas α = 0,05
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H 0 diterima Nilai probabilitas FDR pada kolom Sig adalah 0,001 atau probabilitas di bawah 0,05 (0,001 < 0,05), maka H 0 ditolak sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu FDR berpengaruh signifikan terhadap RBH. Dari persamaan regresi model linear, Model Log-Linear dan Model Lin-Log, dapat dijabarkarkan sebagai berikut: 1. Persamaan Regresi Linear Berganda a. Nilai a (konstanta) adalah sebesar 12,294, hal ini menyatakan bahwa jika nilai Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak ada, maka Return Bagi Hasil (RBH) deposito mudharabah
mutlaqah nasabah sebesar 12,294. b. NPF mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RBH deposito
mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia. NPF berpengaruh negatif terhadap RBH. Peningkatan NPF sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan penurunan RBH sebesar 0,502. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jika kualitas asset yang dicerminkan oleh NPF semakin meningkat, maka efektif pendapatan bank syariah dari earning
assets akan semakin berkurang sehingga akan menurunkan return bagi hasil yang dibagikan kepada nasabah deposan.
c. FDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap RBH deposito
mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia. Tanda negatif pada koefisien FDR menunjukkan variabel FDR memberikan pengaruh yang negatif terhadap RBH. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin banyak dana yang disalurkan dalam pembiayaan, berarti semakin tinggi earning asset, artinya dana yang dihimpun dari masyarakat dapat disalurkan kepada pembiayaan yang produktif (tidak banyak aset yang menganggur). Bila rasio FDR semakin tinggi dan melebihi ketentuan, maka bank akan berusaha meningkatkan perolehan dananya dengan memberikan
return bagi hasil yang menarik untuk investor. namun hal ini tidak trjadi di Bank
Muamalat
Indonesia,
peningkatan
FDR
akan
menyebabkan
menurunnya RBH. hal ini bisa saja terjadi karena tingkat FDRnya cenderung normal dan cenderung fluktuatif. peningkatannya pun tidak pernah melebihi ketentuan BI yaitu maksimal 110%. 2. Persamaan Log-Linear Model a. Nilai a (konstanta) adalah sebesar 1,348, hal ini menyatakan bahwa jika nilai
Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak ada, maka Return Bagi Hasil (RBH) deposito mudharabah mutlaqah nasabah sebesar 1,348. b. NPF mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RBH deposito
mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia. NPF berpengaruh
negatif terhadap RBH. Dengan kooefisien regresi logNPF sebesar 0,171, maka peningkatan NPF sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan penurunan RBH sebesar 0,171. 3. Persamaan Lin-Log Model a. Nilai a (konstanta) adalah sebesar 2,331, hal ini menyatakan bahwa jika nilai
Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak ada, maka Return Bagi Hasil (RBH) deposito mudharabah mutlaqah nasabah sebesar 2,331. b. FDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RBH deposito
mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia. FDF berpengaruh negatif terhadap RBH. Dengan kooefisien regresi logFDR sebesar 0,189, maka peningkatan FDR sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan penurunan RBH sebesar 0,189. c. NPF merupakan variable independen, namun tidak dimasukkan dalam model persamaan Lin-Log Model. 4. Pengaruh variabel independen (NPF dan FDR) terhadap RBH antara model persamaan yang satu dengan yang lainnya tidak terlalu jauh perbedaannya. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah 16,5% pada persamaan regresi berganda biasa. Pada persamaan regresi dengan model log-log pengaruhnya hanya meningkat sedikit, yaitu sebesar 17,4%..
E. Simulasi Hubungan NPF dan FDR terhadap RBH
Untuk memberikan gambaran umum berkaitan dengan hubungan NPF dan FDR terhadap RBH, maka penulis membuat hubungan tersebut dalam bentuk grafik. 1. Hubungan NPF dan RBH Simulasi tersebut dapat dilihat dari gambar di bawah ini:
Hubungan NPF dengan RBH
14.00
Mean RBH
12.00
10.00
8.00
6.00 4.96 4.65 4.00 3.87 3.82 3.09 2.99 2.92 2.74 2.70 2.61 2.59 2.53 2.27 2.21 2.15 2.12 2.00 1.94 1.92 1.81 1.79 1.73 1.69 1.65 1.62 1.49
NPF
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dengan peningkatan NPF RBH juga mengalami penurunan. Walaupun pada awalny terjadi peningkatan RBH, namun peningkatan NPF di atas angka 2% menurunkan RBH menjadi di bawah 10%. 2. Hubungan FDR dan RBH
Hubungan FDR dengan RBH
14.00
Mean RBH
12.00
10.00
8.00
6.00 103.51 102.87 102.27 101.17 98.71 97.06 95.38 95.05 93.18 92.00 90.96 90.58 90.49 89.78 88.65 87.73 87.33 87.08 86.57 85.71 84.32 83.60 83.10 81.59 79.79 78.02 77.41 75.08 72.65
FDR
Dari hasil uji regresi diketahui bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap RBH, namun FDR mempunyai hubungan yang negatif dengan RBH. Dari grafik di atas dapat dilihat peningkatan FDR mencapai 100% ke atas menurunkan RBH.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah (RBH) pada Bank Muamalat Indonesia setelah dilakukan uji F dengan tingkat signifikan 5% baik menggunakan persamaan regresi berganda biasa, persamaan regresi Log-Linear Model maupun dengan persamaan regresi Lin-Log Model.. 2. Dari pengujian secara parsial dengan uji t, variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap RBH adalah variabel NPF pada tingkat signifikan 5%, sedangkan variabel FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap RBH karena nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel.
3. Variabel yang paling berpengaruh terhadap RBH adalah variabel Non
Performing Financing dimana t hitung lebih besar dari pada t table , yaitu 2,514 > 2,000 untuk regresi linear berganda, 2,820 > 2,000 untuk regresi LogLinear Model. Namun dengan persamaan Lin-Log Model variabel yang berpengaruh signifikan adalah LNFDR dengan t hitung lebih besar dari pada t table
3,380 > 2,000.
4. Variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependennya adalah variabel Non Performing Financing (NPF), dimana jika NPF naik sebesar satu satuan, maka karena bertanda negative (-) Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah akan turun sebesar 0,502 pada model regresi linear berganda dan 0,171 pada regresi Log-Linear Model. Sedangkan variabel Financoing to
Deposit Ratio
bisa menjelaskan variabel return bagi hasil deposito
mudharabah mutlaqah pada regresi Lin-Log Model, dimana peningkatan FDR sebesar satu satuan akan menurunkan RBH sebesar 0,189.
B. Saran
Dari penelitian ini, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Nasabah deposan perlu mengetahui tingkat Return Bagi Hasil beserta faktorfaktor yang mempengaruhinya sebelum menginvestasikan dananya pada bank syari’ah. 2. Disarankan kepada nasabah deposan yang ingin menempatkan dananya pada Bank Muamalat Indonesia untuk memperhatikan tingkat FDR dan NPF nya
sebelum menempatkan dananya dalam bentuk deposito mudharabah
mutlaqah, karena tingkat FDR berpengaruh negatif terhadap return bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia. 3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi return bagi hasil deposito mudharabah, tidak hanya deposito mudharabah mutlaqah, namun juga deposito mudharabah muqayyadah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Gaoud, Latifa M & Mervyn K Lewis, Perbankan Syari’ah, Prinsip, Praktik, Prospek, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2003. Antonio, M Syafi’i, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Pers, 2001. , Bank Syari’ah: Suatu Pengantar Umum, Jakarta: Tazkia Institut, 2000. Antonio, M. Syafi’i & Karnaen Perwataatmadja, Apa dan Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Jasa, 1999. DSN MUI&BI, Himpunan fatwa Dewan Syari’ah Nasional, cet. III Ciputat: CV Gaung Persada, 2006. Ghozali, Prof. Dr. H. Imam, M.Com, Akt, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007. Hosen, M. Nadratuzzaman & Sunarwin Kartika Setiati, Tuntunan Praktis Menggunakan Jasa Perbankan Syari’ah, Jakarta: Pusat Komunikasi Ekonomi Syari’ah, 2007. Karim, Adiwarman A, Bank Islam: Analisis Fiqh Dan Keuangan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali Pers, 2002. Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Mannan, M. Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1997. Mauludi, Ali AC, MA, Statistika I, Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial, Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006. Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005. ,Manajemen Dana Bank Syari’ah, Yogyakarta: Ekonusia, 2005. ,Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005. Siddiqi, M. Nejatullah, Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil dalam Hukum Islam, Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1996 Sjahdeni, Sutan Remy, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Huku Perbankan Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama, 2007. Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah BI, Bank Syari’ah; Konsep, Produk, dan Implementasi Operasional, Jakarta: Djambatan, 2003. Tim Instruktur Lab. Bank Mini, Konsep dan Mekanisme Bank Syari’ah, Jakarta: Fak. Syari’ah dan Hukum, 2005. Trihendradi, Cornelius, Step by Step SPSS 13, Analisis Data Statistik, Yogyakarta: AND, 2005
Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M. B. A, Credit Management Handbook, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 Wiroso, Penghimpunan Dana & Distribusi Bagi Hasil Usaha Bank Syari’ah, Jakarta: Grasindo, 2005. Yunaldi, Wendra, Potret Perbankan Syariah di Indonesia, Jakarta: Centralis, 2007. Yusuf, Drs. Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet,2005. Fahmi Achmad, “NPF syariah sulit capai 5%”, artikel diakses pada 20 Juni 2008 dari http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/keuangan/1id35641.html Republika, “Bank Syariah Lebih Efisien Dibanding Konvensional”, artikel diakses pada 20 Juni 2008 dari http://www.sebi.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=357 Adiwarman Karim,“Mission (Im) Possible Perbankan Syariah” artikel diakses pada 20 Juni 2008 dari http://www.sebi.ac.id/index.php?option= com_content&task=view&id=340&Itemid=33
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 4 Hasil Analisa Deskriptif Data NPF, FDR dan RBH Bank Muamalat Indonesia Periode Januari 2003 – Desember 2007 Bulan
NPF
FDR
Ekv. RBH
Bulan
NPF
FDR
Ekv. RBH
Jan'03 Feb'03 Mar'03 Apr'03 Mei'03 Jun'03 Jul'03 Aug'03 Sept'03 Oct'03 Nov'03 Dec'03 Jan'04 Feb'04 Mar'04 Apr'04 Mei'04 Jun'04 Jul'04 Aug'04 Sept'04 Oct'04 Nov'04 Dec'04 Jan'05 Feb'05 Mar'05 Apr'05 Mei'05 Jun'05
1.81 1.79 1.69 1.68 1.83 1.62 1.71 1.49 1.73 2.61 1.93 1.8 2.59 2.53 2.20 1.75 1.68 1.68 2.12 2.27 2.21 2.14 1.99 1.53 1.99 2.15 1.65 2.72 2.60 2.25
81.59 83.56 84.87 84.32 90.61 85.71 77.41 77.09 78.02 80.91 79.79 74.24 72.65 75.08 77.92 86.57 87.40 93.18 103.43 101.17 103.51 101.97 102.29 86.03 93.82 96.42 87.33 84.17 87.33 87.73
10.55 11.48 10.88 11.69 12.61 11.47 9.83 11.05 8.75 9.65 13.19 6.14
Jul'05 Aug'05 Sept'05 Oct'05 Nov'05 Dec'05 Jan'06 Feb'06 Mar'06 Apr'06 Mei'06 Jun'06 Jul'06 Aug'06 Sept'06 Oct'06 Nov'06 Dec'06 Jan'07 Feb'07 Mar'07 Apr'07 Mei'07 Jun'07 Jul'07 Aug'07 Sept'07 Oct'07 Nov'07 Dec'07
2.96 2.70 2.62 2.54 2.61 2.00 1.92 1.94 2.01 2.30 1.63 2.99 3.84 3.09 3.50 2.92 2.84 4.84 2.74 3.06 2.70 3.82 3.87 3.93 4.96 4.00 4.96 4.65 4.56 1.92
88.65 90.58 92.29 90.96 90.58 89.08 86.74 90.20 92.00 90.49 87.08 91.24 89.78 88.31 87.29 83.10 82.96 83.60 79.32 95.05 90.51 95.11 95.38 97.06 98.61 104.39 102.87 99.70 102.27 98.71
7.54 7.72 8.13 7.44 9.33 9.16 8.15 9.42 8.76 9.06 9.40 9.44 8.31 8.89 9.45 9.58 9.31 9.94 8.87 9.66 7.33 7.41 7.92 7.74 7.24 7.06 7.62 7.14 7.29 8.54
7.58 8.03 7.64 6.78 7.57 8.82 7.81 8.02 8.19 8.29 8.47 8.21 7.18 9.32 7.31 7.62 7.92 8.20
Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model 1
(Constant) FDR NPF
Unstandardized Coefficients B Std. Error 12.294 1.938 -.025 .023 -.502 .200
Standardized Coefficients Beta -.140 -.331
t 6.345 -1.062 -2.514
Sig. .000 .293 .015
Collinearity Statistics Tolerance VIF
a. Dependent Variable: RBH
Coefficient Correlationsa Model 1
Correlations Covariances
NPF 1.000 -.392 .040 -.002
NPF FDR NPF FDR
FDR -.392 1.000 -.002 .001
a. Dependent Variable: RBH
2. Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1
R R Square .406a .165
Adjusted R Square .136
a. Predictors: (Constant), NPF, FDR b. Dependent Variable: RBH
Std. Error of the Estimate 1.32728
DurbinWatson 1.282
.847 .847
1.181 1.181
3. Uji Heteroskedastisitas Scatterplot
Dependent Variable: RBH
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
4. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test NPF N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
60 2.5693 .94017 .146 .146 -.125 1.131 .154
FDR 60 89.3338 8.09577 .074 .074 -.061 .570 .901
RBH 60 8.8025 1.42776 .107 .107 -.094 .832 .493
Histogram
Dependent Variable: RBH
20
Frequency
15
10
5
Mean = -1.47E-16 Std. Dev. = 0.983 N = 60
0 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Residual
3
Lampiran 6 Hasil Uji Hipotesis dan Uji signifikan 1. Hasil Uji Hipotesis Descriptive Statistics RBH FDR NPF
Mean 8.8025 89.3338 2.5693
Std. Deviation 1.42776 8.09577 .94017
N 60 60 60
Correlations Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
RBH FDR NPF RBH FDR NPF RBH FDR NPF
RBH 1.000 -.269 -.385 . .019 .001 60 60 60
FDR -.269 1.000 .392 .019 . .001 60 60 60
NPF -.385 .392 1.000 .001 .001 . 60 60 60
2. Uji Signifikan pada Persamaan Regresi Berganda ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 19.855 100.416 120.271
a. Predictors: (Constant), NPF, FDR b. Dependent Variable: RBH
df 2 57 59
Mean Square 9.928 1.762
F 5.635
Sig. .006a
Coefficientsa
Model 1
(Constant) FDR NPF
Unstandardized Coefficients B Std. Error 12.294 1.938 -.025 .023 -.502 .200
Standardized Coefficients Beta
t 6.345 -1.062 -2.514
-.140 -.331
Sig. .000 .293 .015
Collinearity Statistics Tolerance VIF .847 .847
1.181 1.181
a. Dependent Variable: RBH
3. Uji Signifikan pada Persamaan Regresi Log-Linear Model Model Summaryb Model 1
R R Square .417a .174
Adjusted R Square .145
Std. Error of the Estimate .06215
DurbinWatson 1.315
a. Predictors: (Constant), LOGFDR, LOGNPF b. Dependent Variable: LOGRBH ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .046 .220 .266
df 2 57 59
Mean Square .023 .004
F 5.993
Sig. .004a
a. Predictors: (Constant), LOGFDR, LOGNPF b. Dependent Variable: LOGRBH Coefficientsa
Model 1
(Constant) LOGNPF LOGFDR
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.348 .423 -.171 .061 -.176 .221
a. Dependent Variable: LOGRBH
Standardized Coefficients Beta -.367 -.103
t 3.190 -2.820 -.796
Sig. .002 .007 .429
Collinearity Statistics Tolerance VIF .858 .858
1.166 1.166
4. Uji Signifikan pada Persamaan Regresi Lin-Log Model Model Summaryb Model 1
R R Square .406a .165
Adjusted R Square .150
Std. Error of the Estimate .14265
a. Predictors: (Constant), LNFDR b. Dependent Variable: LNRBH
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .232 1.180 1.413
df 1 58 59
Mean Square .232 .020
F 11.424
Sig. .001a
a. Predictors: (Constant), LNFDR b. Dependent Variable: LNRBH
Coefficientsa
Model 1
(Constant) LNFDR
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.331 .053 -.189 .056
a. Dependent Variable: LNRBH
Standardized Coefficients Beta -.406
t 44.053 -3.380
Sig. .000 .001
Lampiran 7 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia 1. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Bulan
mar '04 jun '04 sept '04 dec '04 mar '05 jun '05 sept '05 dec '05 mar '06 jun '06 sept '06 dec '06 mar '07 jun '07 sept '07 dec '07 mar '08 jun '08
Aset
9,498,793 11,023,317 12,719,603 15,325,997 16,359,409 17,743,050 18,454,192 20,879,849 20,454,192 22,700,820 24,313,155 26,722,303 28,447,352 29,208,812 31,802,773 36,537,637 38,343,742 42,981,116
Giro 632,145 1,062,701 1,227,080 1,620,115 1,722,808 1,754,418 1,568,159 2,045,333 2,257,372 2,656,588 2,747,786 3,415,747 3,615,077 3,187,509 3,366,363 3,750,376 3,635,419 5,045,965
DPK Tabungan Deposito 2,329,311 4,061,352 2,531,194 4,721,955 2,856,718 5,591,939 3,263,759 6,978,243 3,467,220 7,068,775 3,753,840 7,849,166 3,908,920 7,889,894 4,370,568 9,166,428 4,501,201 8,197,133 4,971,785 8,803,355 5,604,591 9,623,131 6,430,355 10,226,079 6,740,443 11,527,413 7,187,821 12,338,926 7,693,895 12,248,321 8,479,723 14,807,234 9,454,060 13,253,303 10,857,860 17,144,708
Total 7,022,808 8,315,850 9,675,737 11,862,117 12,258,803 13,357,424 13,366,973 15,582,329 14,955,706 16,431,728 17,975,508 20,072,181 21,882,933 22,714,256 23,308,579 27,037,333 26,342,782 33,048,533
2. Perkembangan Aset Bank Muamalat Indonesia
Bulan Jan'04 Mar'04 Jun'04 Sept'04 Dec'04
Tahun 2004 2004 2004 2004 2004
Asset 3417516 3471632 3752244 4279149 5209804
DPK 2594761 2637293 2895512 4279149 5209804
Pembiayaan 2388461 2600530 3348846 3750599 4182224
NPF Pembiayaan F (%) 2.60 6,415,940 2.35 8,356,180 1 2.75 10,131,051 1 2.35 11,489,933 2.77 12,959,341 1 2.85 14,270,381 1 4.72 14,753,299 1 2.82 15,231,942 4.27 15,996,948 1 4.23 18,162,126 1 5.13 19,662,542 1 4.70 20,444,907 1 5.73 20,820,064 6.20 22,969,103 1 6.26 24,637,850 1 4.05 27,944,311 1 4.17 29,629,456 1 4.23 34,099,667 1
Mar'05 Jun'05 Sept'05 Dec'05 Mar'06 Jun'06 Sept'06 Dec'06 Mar'07 Jun'07 Sept'07 Dec'07 Mar'08
2005 2005 2005 2005 2006 2006 2006 2006 2007 2007 2007 2007 2008
5495568 6136155 6748962 7427047 7004686 7636618 8070740 8370595 8702725 9238544 9722752 10617204 11130233
5495568 6136155 6748962 7427047 7004686 7636618 8070740 8370595 8702725 9238544 9722752 10617204 9134345
4373279 5051541 5651092 5887736 6061176 6320057 6510072 6628087 6628087 7302083 8209610 8579562 8644861