PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA PEMBELAJARAN PELUANG UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IX SMP SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuh Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Maria Rosari Sulistyo Putri NIM. 121414120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA PEMBELAJARAN PELUANG UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IX SMP SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuh Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Maria Rosari Sulistyo Putri NIM. 121414120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA PEMBELAJARAN PELUANG UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IX SMP SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
Oleh : Maria Rosari Sulistyo Putri NIM. 121414120
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Drs. Th. Sugiarto Pudjohartono, M.T.
Tanggal :
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA PEMBELAJARAN PELUANG UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IX SMP SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
Dipersiapkan danditulis oleh : Maria Rosari Sulistyo Putri NIM. 121414120
Telah dipertahankan di depan panitia penguji Pada tanggal Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd
..........
Sekretaris
: Dr. Hongki Julie, M.Si.
..........
Anggota
: Drs. Thomas Sugiarto Pudjohartono, M.T.
..........
Anggota
: A. Yudhi Anggoro, M.Si.
..........
Anggota
: Febi Sanjaya, M.Sc.
..........
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“So I tell you to ask for what you want in prayer. And if you believe that you have recieved those things, then they will be yours”- Mark 11:24
Kupersembahkan skripsi ini untuk : Tuhan Yesus Kristus Bunda Maria Kedua orangtua yang aku cintai Agustinus Tri Sulistyo dan Cicilia Sri Handayani Adikku tersayang Patrick Aditya Sulistyo Dan almamaterku, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DatPERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 November 2016 Penulis,
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Maria Rosari Sulistyo Putri NIM
: 121414120
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata
PENGEMBANGAN
Dharma
karya
LEMBAR
ilmiah
KERJA
saya SISWA
yang
berjudul
(LKS)
:
PADA
PEMBELAJARAN PELUANG UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IX SMP SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN AJARAN
2015/2016.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 24 November 2016 Yang menyatakan,
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Maria Rosari Sulistyo Putri. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Pembelajaran Peluang Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas IX SMP Santo Yusup Bandung Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengembangan LKS pembelajaran matematika pada materi peluang untuk meningkatkan pemahaman konsep siswadan (2) mengetahui sejauh mana hasil uji coba terbatas pemanfaatan LKS pembelajaran matematika pada materi peluang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Siklus yang dikembangkan dalam penelitian ini terbatas sampai dengan siklus uji coba terbatas. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 10 orang siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penelitian diawali dengan dilaksanakannya tes penjajagan dan wawancara terbuka dengan guru matematika yang bersangkutan. Tes penjajagan dan wawancara terbuka tersebut dilakukan untuk menyusun analisis kebutuhan. Setelah analisis kebutuhan disusun, berdasarkan pertimbangan dari analisis kebutuhan, disusunlah sebuah perangkat belajar yang berupa Lembar Kerja Siswa yang kemudian diuji cobakan secara terbatas pada 10 siswa yang telah dipilih oleh sekolah sesuai dengan permintaan peneliti. 2) Pemanfaatan LKS pembelajaran matematika pada materi peluang sudah efektif. Keefektifan ini dapat dilihat dari siswa yang sudah dapat menjawab setiap soal dengan baik dalam tes penjajagan hasil uji coba pemanfaatan LKS. Walaupun muncul variasi jawaban bermasalah baru saat tes penjajagan hasil uji coba pemanfaatan LKS, frekuensi siswa yang melakukan kesalahan tersebut hanya satu sampai dua orang siswa saja, jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan frekuensi siswayang melakukan kesalahan pada saat tes penjajagan sebelum uji coba pemanfaatan LKS. Kata kunci : tes, LKS, peluang.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Maria Rosari Sulistyo Putri. 2016. The Development of Students’ Worksheet (LKS) to the Probability Learning to Increase the Understanding Concept of IX grader students in St Joseph Junior High School Bandung academic year 2015/2016. Thesis. Math Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The aim of this research is to (1) find out the development of students’ worksheet in math learning to the probability material and (2) to find out how far the try out result limits the utilization of students’ worksheet in the probability learning. The researcher used the research and developing method. The researcher also developed the limited try out cycle. The subject of this research is ten IX grader students of St Joseph Junior High School Bandung academic year 2015/2016. The result of the research shows that 1) The research begun with the assessment and open interview tests with the related math teacher. Assessment and open interview tests were done to arrange analysis needs. When the analysis needs was arranged, based on consideration from the analysis needs, the students’ worksheet was done that later on it was tested limited to ten IX grader students of St Joseph Junior High School Bandung academic year 2015/2016 chosen by the school as requested by the researcher. 2) Students’ worksheet on math learning to the probability material is effective enough. This effectiveness can be seen from the students that are able to answer every question well and in the try out result on the students’ worksheet utilization assessment, the frequency of the students making mistakes to the assessment test before the try out utilization of the students’ worksheet. Key words : test, worksheet, probability.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Pembelajaran Peluang Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas IX SMP Santo Yusup Bandung Tahun Ajaran 2015/2016” dengan baik. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak sekali pihak yang memberikan dukungan dan dorongan kepada penulis. Maka dengan sepenuh hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2.
Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku ketua Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3.
Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
4.
Drs. Th. Sugiarto Pudjohartono, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penulis. Terimakasih atas motivasi dan bimbingannya selama ini.
5.
Segenap dosen, staf, dan karyawan Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
6.
Markus Edi Sulisman, S.S. selaku kepala sekolah SMP Santo Yusup Bandung yang memberikan izin penelitian.
7.
Elisabeth Handriyanti, S.Pd. selaku guru matematikaSMP Santo Yusup Bandung yang telah membantu dalam memberikan informasi yang berguna dalam penelitian.
8.
Sejumlah siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung yang dipilih untuk membantu penulis dalam uji coba produk.
9.
Drs. Agustinus Tri Sulistyo dan Cicilia Sri Handayani, orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan baik moral dan materil. Terimakasih atas doa, cinta, dan semangatnya.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10.
Patrick Aditya Sulistyo, adik penulis yang selalu memberikan bantuan, dukungan, dan semangat.
11.
Herman Yosef Cahyono selaku sahabat penulis. Terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan penghiburannya selama proses penulisan skripsi ini berlangsung.
12.
Paduan Suara Mahasiswa “CANTUS FIRMUS”.
13.
Teman-teman Program Studi Pendidikan Matematika.
14.
Seluruh pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi siapa saja yang membacanya. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih dan semoga skripsi ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
ix
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Batasan Masalah E. Batasan Istilah F. Manfaat Penelitian G. Sistematika penulisan
1 1 4 4 5 5 7 7
BAB II
LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaran B. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian LKS 2. Fungsi LKS 3. Manfaat LKS 4. Jenis-jenis LKS 5. Langkah-langkah Pembuatan LKS 6. Kriteria LKS 7. Kelebihan dan Keunggulan LKS C. Peluang 1. Percobaan dan Hasil Percobaan
9 9 13 13 14 15 16 19 20 20 24 25
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
2. Ruang Sampel 3. Titik Sampel 4. Kejadian 5. Peluang Kejadian D. Kerangka Berfikir
26 26 26 27 30
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian 2. Objek Penelitian C. Bentuk Data 1. Data Hasil Tes Penjajagan Untuk Analisis Kebutuhan 2. Data Hasil Tes Uji Coba Produk D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data 2. Instrumen Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data 1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Soal Tes Penjajagan 2. Analisis Data Hasil Tes Penjajagan 3. Analisis Data Hasil Tes Uji Coba Lembar Kerja Siswa (LKS) F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Mengurus Perizinan 2. Tes Penjajagan 3. Penyusunan LKS 4. Analisis Data 5. Penarikan Kesimpulan G. PenjadwalanWaktu Pelaksanaan Penelitian
32 32 33 33 33 33 33 34 34 34 34 35 35 37
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian B. Tabulasi Data 1. Data Untuk Analisis Kebutuhan 2. Hasil Uji Coba Produk C. Analisis Data 1. Analisis Data Untuk Analisis Kebutuhan 2. Analisis Data Hasil Tes Uji Coba Produk D. Pembahasan 1. Pembahasan Analisis Data Hasil Tes Penjajagan Untuk Analisis Kebutuhan 2. Pembahasan Analisis HasilTes Uji Coba Produk E. Kelemahan Penelitian BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
ii
37 38 38 38 38 39 39 39 40 40 42 42 47 50 50 57 61 61 63 65 66 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Saran
67
DAFTAR PUSTAKA
68
LAMPIRAN
70
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Perbedaan LKS Konvensional dan LKS Interaktif
18
Table 2.2
Kelebihan dan Kekurangan LKS Sesuai Jenisnya
22
Tabel 3.1
Hasil Analisis Validitas Soal Tes Penjajagan
35
Tabel 3.2
Hasil Reliabilitas Soal Tes Penjajagan
36
Tabel 3.3
Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian
39
Tabel 4.1
Perincian Waktu Pelaksanaan Penelitian
42
Tabel 4.2
Rangkuman Hasil Pengerjaan Tes Penjajagan
42
Tabel 4.3
Hasil Pengerjaan Tes Hasil Uji Coba Produk
47
Tabel 4.4
Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada Soal No. 1
Tabel 4.5
50
Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada Soal No. 2
Tabel 4.6
51
Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada Soal No. 3
Tabel 4.7
52
Jawaban Bermasalah dari Tes Penjajagan Untuk Analisis Kebutuhan
53
Tabel 4.8
Tabel Analisis Kebutuhan
55
Tabel 4.9
Tabel Pembanding Tes Penjajagan Sebelum dan Sesudah Pengujicobaan LKS
iv
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Lampiran A.1
70
Lampiran A.2
71
Lampiran B Lampiran B.1
72
Lampiran B.2
74
Lampiran C Lampiran C.1
80
Lampiran C.2
90
Lampiran C.3
95
Lampiran D Lampiran D.1
155
Lampiran D.2
156
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu pelajaran penting yang harus dikuasai oleh setiap siswa dari jenjang pendidikan dasar, menengah, dan bahkan hingga jenjang perguruan tinggi. Penguasaan konsep merupakan hal utama yang diperlukan dalam menguasai setiap materi dalam pelajaran matematika. Penguasaan konsep dalam pelajaran matematika bersifat bertahap dan berkesinambungan. Seorang siswa akan mampu menguasai konsep di sekolah menengah apabila ia mampu menguasai konsep di jenjang pendidikan dasar. Karena berkesinambungan itulah, ketika siswa tidak menguasai konsep-konsep yang diajarkan pada jenjang pendidikan dasar, maka akan timbul banyak hambatan dalam menguasai konsep-konsep pada jenjang pendidikan menengah. Pemahaman konsep, atau penguasaan konsep yang diberikan kepada siswa di setiap kegiatan pembelajaran melibatkan 3 hal yang tidak terpisahkan, yaitu : kurikulum, siswa, dan guru. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan yang berisi rancangan pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan kurikulum disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam suatu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Di Indonesia, kurikulum terus berkembang seturut perkembangan zaman, mulai dari kurikulum 1947 hingga kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Dari informasi dan pengamatan yang peneliti dapatkan saat mengikuti mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika, setiap kurikulum ada aspek-aspek yang terus dikembangkan demi semakin baiknya pendidikan di Indonesia. Misalnya saja perubahan dari kurikulum 1994 ke kurikulum 2004. Pada kurikulum 1994 pendidikan di Indonesia menggunakan sistem caturwulan dan lalu berubah ke sistem semester saat menggunakan kurikulum 2004. Dilihat dari perkembangannya, semakin baru kurikulum, semakin menuntut siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Hal ini mulai terlihat dari mulai masuknya kurikulum ke kurikulum 2004. Pada kurikulum 1994, pembelajaran terpusat pada guru, sedangkan mulai kurikulum 2004, siswa sudah mulai diminta untuk aktif, dan begitu selanjutnya hingga kurikulum 2013. Siswa juga merupakan faktor penting berjalannya suatu kegiatan pembelajaran dimana suatu pemahaman konsep diberikan. Siswa yang aktif dan semangat dalam kegiatan pembelajaran akan sangat mendukung kegiatan pembelajaran yang baik dan efektif. Namun keaktifan siswa dan semangat siswa dalam kegiatan pembelajaran itu juga ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan menyenangkan dalam setiap kegiatan pembelajaran dewasa ini. Apa lagi matematika merupakan mata pelajaran yang menjadi momok menakutkan bagi siswa. Oleh karena itu guru dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam kegiatan
pembelajaran.
Kekreatifan
guru
bisa
ditunjang
dengan
menggunakan media. Ada berbagai macam media yang dapat digunakan oleh guru, misalnya alat peraga (contoh : dadu, uang logam), hingga media berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Alat peraga dibutuhkan untuk menguatkan pemahaman siswa akan suatu materi dalam pembelajaran matematika. Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
belajar yang memuat pokok bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan siswa. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil salah satu bab dalam mata pelajaran matematika, yaitu Peluang yang dipelajari di jenjang pendidikan SMP kelas IX (dalam kurikulum 2006). Sampai saat ini masih banyak ditemui adanya miskonsepsi dalam penyampaian konsep peluang. Miskonsepsi
dalam
penyampaian
konsep
peluang
di
sini
akan
mempengaruhi penguasaan konsep siswa terhadap materi peluang. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk membuat suatu produk berupa modul atau LKS yang diharapkan dapat membantu siswa dalam pemahaman materi peluang, selain itu diharapkan LKS ini juga dapat membantu guru dalam penyampaian materi peluang kepada para siswa. Peneliti memilih SMP Santo Yusup Bandung untuk melakukan uji coba LKS yang dibuat oleh peneliti. Peneliti memilih sekolah tersebut karena di SMP Santo Yusup Bandung, materi peluang diajarkan di kelas IX pada semester dua. Namun karena menjelang Ujian Nasional (UN), materi peluang ini diajarkan di semester satu, tentunya dengan cara cepat karena singkatnya waktu dan semua materi di semester satu dan dua diajarkan di semester satu. Berdasarkan tes penjajagan (terlampir) dan hasil wawancara dengan guru yang bersangkutan (terlampir), siswa/i di SMP ini kurang berusaha untuk berlatih mengerjakan soal secara mandiri dan dasar konsep matematika yang mereka miliki, yang diajarkan saat jenjang pendidikan dasar dulu sangatlah lemah. Banyak siswa yang belum paham akan operasi hitung seperti perkalian dan pembagian. Dalam penjumlahan dan pengurangan pun masih banyak kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Menurut guru yang bersangkutan, hal-hal di atas tersebut terjadi karena siswa sudah tidak tertarik dengan pelajaran matematika. Melihat adanya hal tersebut, pengajaran peluang dengan cara cepat dan dikejar waktu seperti itu sangatlah tidak efektif bagi para siswa. Banyak hal dalam peluang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
harus mereka pahami sebelum mereka terjun untuk melakukan pemecahan masalah atau soal-soal peluang. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk membuat suatu perangkat pembelajaran berupa LKS yang efektif dalam pengajaran peluang dan dapat menarik minat siswa untuk mau belajar dan mampu memahami materi peluang. Dengan adanya perangkat pembelajaran ini, diharapkan adanya peningkatan pemahaman konsep peluang pada siswa/i kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pengembangan LKS pembelajaran matematika pada materi peluang untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa di kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016 ? 2. Sejauh mana hasil uji coba terbatas pemanfaatan LKS pembelajaran matematika pada materi peluang untuk siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016 ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis menentukan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengembangan LKS pembelajaran matematika pada materi peluang untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa di kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
2. Untuk mengetahui sejauh mana hasil uji coba terbatas pemafaatan LKS pembelajaran matematika pada materi peluang untuk siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
D. Batasan Masalah Penelitian ini membahas tentang pengembangan LKS pembelajaran matematika pada materi peluang demi meningkatkan pemahaman konsep pada beberapa siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
E. Batasan Istilah 1. Peluang Menurut KBBI, peluang berarti kesempatan. Dalam matematika, peluang sering juga dikenal dengan nama probabilitas. Munculnya peluang atau probabilitas berawal dari para penjudi yang meminta bantuan para ahli matematika untuk mengatur siasat optimum bagi permainan judi. Para ahli matematika tersebut antara lain adalah Pascal, Leibniz, Fermat, dan James Bernoulli. Seiring perkembangan zaman ilmu peluang tidak hanya digunakan untuk permainan judi saja, melainkan juga untuk politik, bisnis, ramalan cuaca, dan penelitian ilmiah (Sumber : Pengantar Statistika Edisi 3, Ronald E. Walpole). Wikipedia
Bahasa
Indonesia
mengemukakan
:
Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara untuk mengngkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Buku An Introduction to Probability Theory and Its Applications mengatakan : “Probability is a mathematical dicipline with aims akind to those”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
2. Media Menurut KBBI, media berarti perantara, alat, sarana. Media merupakan hal penting yang selalu digunakan dalam matematika. Misalnya seperti papan berpaku yang menjadi media dalam mempelajari perkalian.
3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu sumber belajar yang memuat pokok bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan siswa. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya (Depdiknas; 2004; 18). Trianto (2008 : 148) mendefinisikan bahwa Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah. Sehingga penelitian dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Pembelajaran Peluang Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peluang Siswa Kelas IX SMP Santo Yusup Bandung Tahun Ajaran 2015/2016 merupakan suatu upaya pembuatan produk berupa LKS yang akan digunakan pada pembelajaran matematika dengan materi peluang yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman konsep pada siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi : 1. Siswa Siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep pada materi peluang dan tidak hanya menghafal rumus saja. Selain itu siswa juga dapat mengetahui detail-detail istilah dalam materi peluang sehingga tidak terjadi lagi miskonsepsi. 2. Guru Diharapkan LKS ini dapat membantu guru dalam menyampaikan konsep tentang peluang kepada siswa sehingga tidak terjadi lagi adanya miskonsepsi. 3. Peneliti Melalui terlaksananya penelitian ini penulis mampu menjawab semua permasalahan yang ada. Selain itu, penulis mendapatkan bekal pengetahuan baru sebagai calon guru matematika.
G. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri atas 5 bab yang masing-masing akan membahas : 1. BAB I Pendahuluan Pada Bab I penulis menyajikan latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, batasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 2. BAB II Landasan Teori Pada Bab II ini berisi tentang teori-teori yang melandasi penelitian ini. 3. BAB III Metodologi Penelitian Bab III menyajikan jenis penelitan, subjek penelitian, objek penelitian, bentuk data, metode dan instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur pelaksanaan penelitian, dan penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
4. BAB IV Analisis dan Pembahasan Pada Bab IV penulis menyajikan pelaksanaan penelitian. Tabulasi data, analisis data, pembahasan, dan kelemahan penelitian. 5. Bab V Penutup Bab ini akan menyajikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan dipaparkan pada bab sebelumnya. Selain itu bab ini juga menyajikan beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘ pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (dalam Azhar Arsyad, 2014:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association Of Education and Communication Technology, 1977, dalam Sundayana, 2015 : 4-5) memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Apabila media membawa informasi yang mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pengajaran. Sejalan dengan batasan tersebut, Hamidjojo (dalam Azhar Arsyad, 2014 : 4) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pendapat sehingga pendapat tersebut sampai kepada penerima yang dituju. Pengertian lain menyebutkan bahwa media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk pesan pembelajaran. Media pembelajaran
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi pembelajaran (Bovee, 1997, dalam Sundayana,2015:5-6). Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2014 : 4) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Secara umum, Sadiman (1993:16, dalam Sundayana, 2015:7-8) menyatakan bahwa media mempunyai fungsi : 1.
Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
3.
Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar.
4.
Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
5.
Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
6.
Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
7.
Pembelajaran dapat lebih menarik.
8.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
9.
Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
10.
Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
11.
Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
12.
Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Menurut Kamp dan Dayton (1985:28, dalam Sundayana, 2015:9)
media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama, yaitu: 1.
Memotivasi minat atau tindakan. Dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahiran minat dan merangsang para siswa.
2.
Menyajikan informasi. Isi dan bentuk penyajian ini bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya sebatas persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental atau terbatas pada perasaan senang, netral, atau tidak senang.
3.
Memberi instruksi, untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Mengingat banyaknya media dalam pembelajaran, maka perlu untuk
melakukan pengelompokan terhadap berbagai media pendidikan yang ada. Pengelompokan ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam memahami prinsip penggunaan, perawatan, dan pemilihan media dalam proses
pembelajaran.
pembelajaran
dapat
Menurut
Wina
diklasifikasikan
Sanjaya menjadi
(2006:170) beberapa
media
klasifikasi
tergantung dari sudut mana melihatnya. 1.
Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam : a.
Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang hanya memiliki unsur suara saja, seperti radio dan rekaman suara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
b.
Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja dan tidak mengandung unsur suara. Contohnya : film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis, dan lain sebagainya.
c.
Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur media yang pertama dan media yang kedua secara sekaligus.
2.
Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam : a.
Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak, seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari halhal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
b.
Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.
3.
Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi dalam : a.
Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi, dsb. Jenis media demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, overhead projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media tidak akan berfungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
b.
Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Rudy Brets (dalam Wina Sanjaya, 2006: 212), yang mengklasifikasikan media menjadi tujuh, yaitu : a.
Media audiovisual gerak, seperti : film bersuara, pita video, film pada televisi, televisi, dan animasi.
b.
Media audiovisual diam, seperti : halaman suara dan sound slide.
c.
Audio semi gerak, seperti : tulisan jauh bersuara.
d.
Media visual gerak, seperti : film bisu.
e.
Media visual diam, seperti : gambar, foto, lukisan, halaman cetak.
f.
Media audio, seperti : radio, telepon, pita audio.
g.
Media cetak, seperti : buku, modul, bahan ajar mandiri.
Berdasarkan paparan di atas, media pembelajaran mempunyai sifat auditif, visual, dan audiovisual. Dengan sifat-sifat tersebut, memungkinkan media pembelajaran untuk mencakup berbagai kemampuan siswa, baik siswa yang berkemampuan visual, auditori, maupun kinestetis. Jika semua kemampuan siswa dapat tercakup oleh media pembelajaran, maka penyampaian pesan atau materi akan lebih efektif, kualitas pembelajaran dapat meningkat, dan kegiatan pembelajaran pun akan lebih menarik. Namun dalam penelitian ini, media pembelajaran yang diambil merupakan media pembelajaran visual diam berupa Lembar Kerja Siswa (LKS).
B. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1.
Pengertian LKS Sumber belajar merupakan bahan/materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal baru bagi siswa. Lembar Kerja Siswa adalah sumber belajar penunjang yang dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi yang harus mereka kuasai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
(Senam,2008). LKS merupakan alat bantu untuk menyampaikan pesan kepada siswa yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. LKS
akan
memudahkan
guru
dalam
menyampaikan
materi
pembelajaran dan mengefektifkan waktu, serta akan menimbulkan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Ardiwinata (dalam Djamarah, 1995:49) berpendapat bahwa sumbersumber belajar itu dapat berasal dari manusia, buku, media massa, lingkungan dan media pendidikan. Dengan demikian, LKS dapat dikategorikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat digunakan siswa. Depdiknas (2008) menyatakan bahwa LKS adalah lembaran yang berisikan pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan yang terprogram. Lembaran ini berisi petunjuk, tuntunan pertanyaan dan pengertian agar siswa dapat memperluas serta memperdalam pemahamannya terhadap materi yang dipelajari. Sehingga dapat dikatakan bahwa LKS merupakan salah satu sumber belajar yang berbentuk lembaran yang berisikan materi secara singkat, tujuan pembelajaran, petunjuk mengerjakan pertanyan-pertanyaan dan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab siswa. Menurut Sriyono (1992), Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah salah satu bentuk program yang berlandaskan atas tugas yang harus diselesaikan dan berfungsi sebagai alat untuk mengalihkan pengetahuan dan keterampilan sehingga mampu mempercepat tumbuhnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 2.
Fungsi LKS Menurut Sudjana (dalam Djamarah dan Zain, 2000), fungsi LKS adalah : a.
Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
b.
Sebagai alat bantu untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
c.
Untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian-pengertian yang diberikan guru.
d.
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi lebih aktif dalam pembelajaran.
e.
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan pada siswa.
f.
Untuk mempertinggi mutu belajar mengajar, karena hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan lama, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi. Menurut Prianto dan Harnoko (1997), fungsi LKS antara lain:
a.
Mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar.
b.
Membantu siswa dalam mengembangkan konsep.
c.
Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan proses belajar mengajar.
d.
Membantu guru dalam menyusun pelajaran.
e.
Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
f.
Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar.
g.
Membantu siswa untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
3.
Manfaat LKS Menurut Tim Instruktur PKG (dalam Indriati, 2005:10), manfaat LKS dalam pengajaran matematika adalah : a.
Merupakan alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai variasi belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
b.
Dapat mempercepat pengajaran dan mempersingkat waktu penyajian materi pelajaran sebab LKS ini dapat disiapkan diluar jam pelajaran.
c.
Memudahkan penyelesaian tugas perorangan, kelompok, atau klasikal karena tidak setiap peserta didik dapat memahami persoalan itu pada keadaan bersamaan.
d.
Mengoptimalkan penggunaan alat bantu pengajaran.
e.
Membangkitkan minat belajar siswa jika LKS disusun secara menarik. Penggunaan media LKS ini diharapkan dapat memberikan
manfaat dalam proses pembelajaran, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Azhar Arsyad (2005) yaitu : a.
Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga proses belajar semakin lancar dan dapat meningkatkan hasil belajar.
b.
Meningkatkan motivasi siswa dengan mengarahkan perhatian siswa, sehingga memungkinkan siswa belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c.
Penggunaan media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
d.
Siswa akan mendapatkan pengalaman yang sama mengenai suatu peristiwa dan memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan lingkungan sekitar.
4.
Jenis-jenis LKS Menurut Sadiq (dalam Widiyanto, 2008:14) dalam LKS dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
a.
Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk menyampaikan pelajaran. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik. b.
Lembar Kerja Siswa Berstruktur Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran.
Pada
LKS
telah
disusun
petunjuk
dan
pengarahannya. LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa. Contoh LKS berstruktur : 1) LKS konvensional LKS ini yang sekarang digunakan di sekolah-sekolah pada umumnya yang berupa print out dalam bentuk buku. 2) LKS Interaktif LKS ini dibuat dan dijalankan dengan bantuan perangkat keras komputer atau CD player. LKS ini dapat memberikan respon umpan balik bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Tabel 2.1 Perbedaan LKS Konvensional dan LKS Interaktif No
1
Perbedaan
LKS Konvensional Disajikan dalam bentuk deskriptif
Disajikan dalam bentuk pertanyaan yang dapat mengkonstruk pemahaman peserta didik
Disajikan dalam
Disajikan bergerak danlangkah per langkah, ketikapeserta didik tidak mengertidapat diulang.
Materi
keadaan diam 2
Gambar,grafik, tulisan
Dilakukan satu arah 3
dengan
Komunikasi
Menekankan banyak pada soal4
Isi
soal.
Disajikan pada lembaran kertas. 5
Tampilan
LKS Interaktif
Dua arah (ketika peserta didik memberikan jawaban atau respon LKS ini akan memberikan umpan balik) Menekankan pada penanaman konsep matematika, soal hanya dijadikan sebagai pengantar pemahaman peserta didik. Disajikan lebih menarik dengan tampilan gambar yang disukai siswa dan tampilannya lebih hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
5.
Langkah-langkah Pembuatan LKS Langkah-langkah
dalam
membuat
LKS
menurut
Laili
Rahmawati (2006:25) adalah sebagai berikut : a.
Membuat LKS Konvensional 1) Menganalisis Kurikulum Pada tahap ini hal yang dilakukan berupa identifikasi kurikulum matematika SMP dengan indikator pencapain hasil belajar. 2) Membuat Peta Kebutuhan dan Judul-judul LKS Menyusun peta kebutuhan LKS yaitu menyusun materi yang
dibutuhkan
untuk mencapai indikator yang akan
dicapai, kemudian menentukan Judul-judul yang akan dibuat di LKS. 3) Menulis LKS Pada tahap ini yang dilakukan adalah menulis LKS dalam bentuk naskah, naskah ini kemudian dikonsultasikan kepada para pakar. Hal ini dilakukan agar LKS yang disusun tidak ada kesalahan pada isinya. Ketika naskah tersebut terdapat kesalahan maka naskah segera diperbaiki. b.
Membuat LKS Interaktif Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah mendesain LKS dengan menggunakan program aplikasi Macromedia Flash Pro 8. Desain ini kemudian diberi animasi supaya lebih menarik tetapi tetap memperhatikan aturan-aturan yang ada. Setelah itu desain diubah ke format exe untuk digabung dengan web yang akan diupload ke internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
6.
Kriteria LKS Untuk membuat atau menentukan sebuah LKS yang baik, ada beberapa
petunjuk yang
harus
diperhatikan. Jones (dalam
Indriati,2005:9) menyatakan LKS yang baik untuk diberikan kepada peserta didik, haruslah : a.
Bahasanya Komunikatif LKS yang dibuat menggunakan bahasa yang menarik, tidak membingungkan siswa dan mudah dimengerti.
b.
Format dan Gambar harus Jelas Format yang dipakai meliputi tampilan, penggunaan animasi dan gambar background yang sesuai dengan materi.
c.
Mempunyai Tujuan yang Jelas Dapat menyampaikan ide pokok yang terkandung dalam LKS.
d.
Memiliki isian yang memerlukan pemikiran dan pemprosesan informasi. Dalam LKS ini siswa dilatih mencari dan menemukan jawaban.
7.
Kelebihan dan Kekurangan LKS LKS memiliki keunggulan, seperti yang dikatakan oleh Hartati (2003) sebagai berikut: a.
Membantu siswa untuk mengembangkan dan memperbanyak kesiapan.
b.
Dapat membangkitkan kegairahan belajar siswa.
c.
Mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar giat.
d.
Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengankemampuan masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
LKS memiliki kelemahan sebagai berikut: a.
Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa muncul bagian berikutnya maupun bab setelah itu.
b.
LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal, tidak efektif tanpa ada sebuah pemahaman konsep materi secara benar.
c.
Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa bergerak, sehingga siswa terkadang kurang dapat memahami materi dengan cepat.
d.
Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak dipadukan dengan media yang lain. Cara mengatasi kekurangan tersebut, antara lain:
a.
Guru diharapkan membuat LKS yang memiliki soal-soal yang beragam, sehingga soal-soal tidak kebanyakan terulang-ulang.
b.
Untuk menghindari siswa yang hanya dilatih untuk mengerjakan soal sebaiknya guru mempunyai buku pegangan selain LKS dan didalam LKS tidak hanya soal-soal yang wajib dikerjakan oleh siswa tetapi sejumlah kegiatan-kegiatan lapang untuk peserta didik juga perlu.
c.
Guru bisa memadukan antara media cetak dengan media-media yang menunjang, misalnya audio-visual.
d.
Untuk menghindari kebosanan guru sebaiknya menggabung media satu dengan yang lain. Berikut merupakan rangkuman dari kelebihan dan kekurangan
LKS sesuai dengan jenisnya : Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan LKS Sesuai Jenisnya No 1
Jenis LKS Tak Berstruktur
Kelebihan a. Dalam
LKS
Kekurangan tak
berstruktur hanya berisi
a. Materi disampaikan
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
petunjuk-petunjuk kegiatan
cenderung yang
disampaikan
secara
runtut.
tidak Hal
ini
memungkinkan
tertulis ataupun lisan,
terjadinya
oleh karena itu guru
pemahaman
perlu untuk sepenuhnya
yang berantakan jika
membantu siswa dalam
penggunaan
penggunaan LKS ini,
tidak dikawal dengan
sehingga
baik.
siswa
berinteraksi
aktif
dengan
guru. b. Soal
siswa
LKS
b. Jika digunakan untuk pembelajaran
latihan
yang
dan
tanpa
diberikan dapat berasal
pengawalan
atau
dari kegiatan yang telah
pembimbingan
yang
mereka lakukan.
benar,
akan
c. Melibatkan motorik
gerak
dan
dengan
baru
materi
siswa
kebingungan.
diskusi sesama,
diharapkan dengan hal terrsebut siswa dapat dengan udah memahami materi. a. Materi
tersampaikan
jenuh bagi siswa yang
Pemahaman
sudah
siswa
b. Langkah-langkah
Berstruktur
kesan
secara rinci dan tertata.
dibangun secara runtut.
2
a. Memberikan
memahami
materi. b. Dalam
LKS
kegiatan terpapar secara
berstruktur
jelas, sehingga siswa
disampaikan dengan
dapat berlatih mandiri
rinci
dan
terpapar dengan jelas
kebiasaan mandiri.
membangun belajar
dan
sehingga
materi
instruksi
interaksi
antara guru dan siswa bersifat pasif (Indriati , 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Dari pemaparan di atas, LKS merupakan sumber belajar penunjang yang berfungsi untuk meningkatkan pemahaman siswa, baik LKS tak berstruktur ataupun berstruktur, baik LKS konvensional ataupun interaktif, LKS sebaiknya dirancang semenarik mungkin agar siswa semakin tertarik untuk belajar dan pemahaman konsep mereka akan suatu materi semakin meningkat. Melihat dari kelebihan dan kekurangan dari masing-masing LKS yang telah dipaparkan, peneliti membuat suatu LKS semi terstruktur yang sifatnya merupakan perpaduan dari beberapa kelebihan LKS berstruktur dan tak berstruktur. LKS semi terstruktur ini digunakan untuk memperbaiki pemahaman siswa yang masih salah setelah mengalami pembelajaran tentang materi peluang sebelumnya. Berikut merupakan ciri-ciri dari LKS semi terstruktur : a.
Kegiatan yang disajikan menuntun siswa untuk memahami materi secara runtut dan rinci.
b.
Menyajikan kegiatan lapangan, atau kegiatan yang menuntut gerak motorik siswa.
c.
Soal yang diberikan sesuai dengan kegiatan yang siswa alami sebelumnya dan kemudian tingkat kesulitannya bertambah.
d.
Penggunaan LKS memerlukan bimbingan dari guru. Tidak dalam semua bagian kegiatan LKS, melainkan beberapa kegiatan saja seperti kegiatan diskusi.
LKS semi terstruktur ini menyajikan kegiatan yang membawa pemahaman siswa yang rinci dan tertata lewat kegiatan-kegiatan yang ada. Dimulai dari membawa siswa untuk dapat membedakan peristiwa yang pasti dan mustahil, lalu melakukan percobaan yang menuntut gerak motorik mereka, selanjutnya diskusi bersama dengan guru dan teman sekelas, lalu mengerjakan soal latihan. Soal latihan yang disajikan di dalam LKS semi berstruktur ini pun sesuai dengan kegiatan yang siswa alami sebelumnya dan kemudian tingkat kesukarannya bertambah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Dalam LKS yang telah disusun oleh peneliti ini guru dituntut untuk mengawal dan membimbing pemakaian LKS dengan baik agar pemahaman yang diterima siswa pun rinci dan tertata, dengan begitu diharapkan timbulnya komunikasi yang aktif antara guru dengan siswa. Selain itu, kegiatan dalam LKS menuntut gerak motorik siswa dan mengajak siswa untuk berdiskusi dengan guru dan teman-teman sekelasnya.
C. Peluang Peluang
(probability)
adalah
pernyataan
numerik
tentang
kemungkinan dari suatu kejadian yang dapat terjadi. Dalam hal ini peluang dapat dijadikan sebagai suatu ukuran terhadap kepastian dan ketidakpastian. Peluang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seseorang akan memilih jalan yang kemungkinan macetnya kecil agar dapat sampai tempat tujuannya tepat waktu, ramalan cuaca memprediksikan besarnya persentase kemungkinan turunnya hujan, atau hal yang lebih serius seperti para medis memprediksikan orang-orang dengan diet tertentu mempunyai kemungkinan yang tinggi untuk terkena penyakit jantung. Dari contoh-contoh tersebut dapat kita lihat bahwa peluang sangatlah erat hubungannya dengan keadaan kita sehari-hari. Terdapat beberapa istilah matematika yang terkait dengan peluang yang harus dipelajari, antara lain :
1.
Percobaan dan Hasil Percobaan Percobaan adalah suatu situasi atau keadaan melakukan perlakuan yang berulang-ulang dibawah kondisi tertentu (Richard Lungan, 2006:128). Misalnya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
a.
Percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak satu kali.
b.
Percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak dua kali.
c.
Percobaan pelemparan dua buah dadu bermata enam sebanyak satu kali.
d.
Percobaan pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak satu kali.
e.
Percobaan pelemparan dua buah mata uang logam sebanyak satu kali. Hasil percobaan adalah hasil yang didapat dari percobaan yang
dilakukan. Misalnya : a.
Percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam. Misalkan saja sebuah dadu bermata enam dilemparkan sebanyak satu kali, lalu diberikan persoalan seperti : 1) Sebutkanlah apa saja hasil percobaan yang muncul dari percobaan pelemparan dadu bermata enam sebanyak 1 kali! Jawab : - munculnya mata dadu 1 - munculnya mata dadu 2 - munculnya mata dadu 3 - munculnya mata dadu 4 - munculnya mata dadu 5 - munculnya mata dadu 6
2.
Ruang Sampel Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil percobaan yang mungkin. Ruang sampel biasanya dilambangkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
lambang S. Misalnya, pada sebuah kepingan mata uang logam yang bersisi A dan G yang dilambungkan sebanyak dua kali, maka ruang sampel dari percobaan ini adalah : S = {AA, AG, GA, GG} 3.
Titik Sampel Titik sampel ialah unsur-unsur dari ruang sampel. Misalnya : AA, AG, GA, dan GG yang merupakan titik sampel pada pelemparan sekeping mata uang logam bersisi A dan G, sebanyak dua kali.
4.
Kejadian Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel yang mempunyai ciri tertentu, atau dengan kata lain kejadian adalah himpunan dari hasil percobaan yang diharapkan. Misalnya, kejadian sekurang-kurangnya satu G muncul jika sebuah mata uang logam dilambungkan sebanyak dua kali yang berturut-turut dinamakan L1, maka : L1 = {AG, GA, GG}
Kejadian dibedakan atas kejadian sederhana dan kejadian majemuk. Penjelasannya adalah sebagai berikut : a.
Kejadian Sederhana Kejadian sederhana mempunyai hanya satu ciri atau karakter. Misalnya, terpilihnya satu kartu berwarna hitam, apabila satu set kartu bridge.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
b.
Kejadian Majemuk Kejadian majemuk ialah suatu kejadian yang sekurangkurangnya mempunyai hanya dua ciri atau karakter. Misalnya, terpilihnya kartu As berwarna merah (dua ciri, As dan merah) merupakan kejadian majemuk jika satu kartu dipilih secara acak dari satu set kartu bridge.
5.
Peluang Kejadian Peluang sebuah kejadian adalah sebuah ukuran kemungkinan dari kejadian yang muncul. Pada banyak situasi, ada dua cara untuk menentukan peluang kejadian. Cara pertama yaitu melalui analisis logis dari situasi atau disebut probabilitas teoretis, dan cara kedua dihasilkan melalui kumpulan data atau disebut probabilitas eksperimental. Aty Herawati (2009:2) menjelaskan peluang kejadian teoretis dan peluang kejadian empirik sebagai berikut : a.
Probabilitas Teoretis Misalkan sebuah peristiwa E dapat terjadi sebanyak n kali diantara S peristiwa yang saling eksklusif dan masing-masing terjadi dengan kesempatan yang sama, maka peluang peristiwa E terjadi ditulis dalam notasi 𝑃(𝐸) =
𝑛(𝐸) 𝑛(𝑆)
Contoh : Dadu memiliki enam sisi sehingga, satu sisi mata 1, satu sisi mata 2, satu sisi mata 3, satu sisi mata 4, satu sisi mata 5, dan satu sisi mata 6. Lalu, dadu bermata enam tersebut dilempar sebanyak 1 (satu) kali. Misalkan kejadian munculnya mata 1 dinamakan E, maka peluang kejadian E adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
𝑃(𝐸) =
𝑛(𝐸) 𝑛(𝑆)
𝑃(𝐸) =
1 6
1
Maka peluang kejadian E adalah 6 . b.
Probabilitas Eksperimental Jika diperhatikan frekuensi relatif tentang terjadinya sebuah peristiwa untuk sejumlah percobaan, maka peluang peristiwa itu adalah limit dari frekuensi relatif apabila jumlah percobaan di perbesar sampai tak hingga banyaknya dan ditulis dalam notasi 𝑛(𝐸) 𝑛(𝑆)→∞ 𝑛(𝑆)
𝑃(𝐸) = Lim
Contoh : Koin mempunyai 2 sisi sehingga peluang muncul salah satu sisi jika dilempar sabanyak 1 kali adalah ½. Jika dilempar sebanyak 2 kali, belum tentu kedua sisi muncul bergantian, tetapi jika pelemparan dilakukan semakin banyak, maka peluangnya akan semakin mendekati ½.
Berikut merupakan contoh persoalan terkait peluang :
Percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam. Misalkan saja sebuah dadu bermata enam dilemparkan sebanyak satu kali, lalu diberikan persoalan seperti : 1)
Sebutkanlah hasil percobaan apa saja yang muncul dari percobaan pelemparan dadu bermata enam sebanyak 1 kali! Jawab : - munculnya mata dadu 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
- munculnya mata dadu 2 - munculnya mata dadu 3 - munculnya mata dadu 4 - munculnya mata dadu 5 - munculnya mata dadu 6 2)
Jika kejadian munculnya mata dadu genap diberi nama L1, tuliskanlah kejadian L1! Jawab : L1 = { 2, 4, 6 }
3)
Jika kejadian munculnya mata dadu prima diberi nama L2, tuliskanlah kejadian L2! Jawab : L2 = { 2, 3, 5 }
4)
Mungkinkah muncul mata dadu 7 dalam percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam? Jawab : - Tidak, karena dadu hanya memiliki mata satu, dua, tiga, empat, lima, dan enam.
Dari paparan tentang peluang di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran peluang kepada siswa seharusnya dimulai dari percobaan. Dengan begitu, siswa dapat paham pengertian peluang yang sesungguhnya dan secara mendalam, bukan hanya sekadar hafalan rumus semata.
D. Kerangka Berfikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Media pembelajaran merupakan sarana penting untuk mempermudah jalannya suatu kegiatan pembelajaran. Dengan media pembelajaran, semua siswa dengan berbagai kemampuan (auditif, visual, maupun kinestetis) dapat memahami apa yang disampaikan kepada mereka. Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu media pembelajaran yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas dewasa ini, baik LKS tak berstruktur ataupun LKS berstruktur, baik berupa LKS konvensional
ataupun
LKS
interaktif.
Karena merupakan media
pembelajaran, idealnya LKS dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan segala jenis kemampuan. Misalkan saja pemahaman konsep siswa tentang materi peluang. Idealnya peluang dipelajari atau diajarkan dengan terlebih dahulu mengenalkan siswa mengenai percobaan. Berawal dari percobaan itulah siswa akan mengetahui apa itu hasil percobaan, ruang sampel, titik sampel, kejadian, hingga akhirnya peluang kejadian. Jika disampaikan secara sistematis, maka siswa akan paham dan bukan hanya sekadar hafal rumus. Maka dari itu, dibutuhkan media pembelajaran untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa akan konsep materi peluang secara runtut dan sistematis. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan disusun suatu produk berupa Lembar Kerja Siswa untuk materi peluang yang nantinya akan diuji cobakan pada siswa/i kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil observasi melalui tes penjajagan yang dilakukan oleh peneliti, siswa belum paham makna dari percobaan, hasil percobaan, ruang sampel, titik sampel, dan kejadian yang merupakan dasar dari pemahaman konsep materi peluang. Hal tersebut berdampak pada ketidakpahaman siswa akan arti dari peluang kejadian dan mereka juga akhirnya melakukan kesalahan dalam perhitungan peluang kejadian. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti menyusun LKS untuk materi peluang yang mempunyai sifat berupa gabungan dari beberapa jenis LKS. LKS yang disusun merupakan LKS semi terstruktur. Tidak terlalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
banyak materi tertulis di dalam LKS ini, hanya merupakan catatan-catatan kecil yang sangat penting dan mendasar dalam materi peluang. Pada awal LKS ini, akan diberikan persoalan yang meminta siswa melakukan sebuah percobaan. Dari percobaan tersebut, diharapkan pesan yang akan disampaikan peneliti dapat dipahami oleh para siswa, baik yang berkemampuan auditoris, visual, maupun kinestetis. Peneliti akan memberikan pendampingan dalam uji coba LKS ini. Pada akhir LKS ini siswa akan diberikan beberapa soal mengenai peluang. Selanjutnya hasil pekerjaan siswa hasil menjawab soal-soal peluang dari LKS tersebut akan dibandingkan dengan hasil kerja mereka saat tes penjajagan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk berupa LKS yang dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep peluang pada siswa/i kelas IX SMP Santo Yusup Bandung Tahun Ajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode Penelitian dan Pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Penelitian dan Pengembangan merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti, merancang, memproduksi, dan menguji validitas suatu produk secara ilmiah (Sugiyono, 2015:30). Dalam Penelitian dan Pengembangan, terdapat beberapa langkah, anatara lain : Studi Literatur Potensi & Masalah
Uji Coba Lab Utama
Revisi Produk 2
Pengumpulan Informasi Revisi Produk I
Uji Coba Terbatas
Uji Coba Lapangan Operasional
Rancanga n Produk
Pembuatan Produk
Revisi Produk 3
Validasi Desain
Revisi Desain
Diseminasi dan Implementasi
Namun dalam penelitian ini, peneliti berhenti pada Revisi Tahap 1.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian 1.
Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Santo Yusup Bandung, tepatnya pada siswa/i kelas IX tahun ajaran 2015/2016. Karena penelitian ini merupakan penelitian terbatas, maka yang dibutuhkan hanyalah 10 orang siswa. Materi penelitian ini adalah Peluang yang sebelumnya sudah dipelajari oleh para siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016 pada semester satu (1). Namun berdasarkan hasil tes penjajagan yang telah dilakukan oleh peneliti, siswa masih belum memahami konsep dari materi peluang. Oleh karena itulah peneliti membuat suatu produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan pemahaman siswa yang akan dikembangkan lewat uji coba pada siswa/i kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
2.
Objek Penelitian Objek penelitian dari penelitian ini adalah lembar kerja siswa (LKS) yang akan dikembangkan dan diujicobakan pada siswa/i kelas IX SMP Santo Yusup Bandung Tahun Ajaran 2015/2016.
C. Bentuk Data 1.
Data Hasil Tes Penjajagan Untuk Analisis Kebutuhan Data hasil tes penjajagan untuk analisis kebutuhan ini didapatkan dengan memberikan beberapa soal kepada para siswa untuk mengetahui sejauh mana letak pemahaman siswa akan materi peluang. Setelah data hasil tes penjajagan didapatkan, data tersebut digunakan peneliti untuk menyusun analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan yang telah disusun berdasarkan data hasil tes penjajagan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
akan digunakan peneliti sebagai masukan utama untuk menyusun produk yang berupa Lembar Kerja Siswa untuk membantu siswa dalam pembelajaran materi peluang. 2.
Data Hasil Tes Uji Coba Produk Data hasil tes uji coba produk diperoleh dengan cara memberikan beberapa soal setelah uji coba produk dilaksanakan. Tes yang diberikan kepada siswa ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana produk yang disusun oleh peneliti berhasil membantu siswa dalam memahami materi peluang.
D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1.
Metode Pengumpulan Data Data hasil tes dalam penelitian ini ada dua, yaitu data hasil tes penjajagan dan data hasil tes uji coba LKS. Untuk data hasil tes penjajagan, metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui pemberian soal-soal berbentuk essay tentang materi peluang. Untuk data hasil tes uji coba LKS, metode yang digunakan berupa pendampingan saat penggunaan LKS dan memberikan soal-soal berbentuk essay yang ada pada akhir LKS.
2.
Instrumen Pengumpulan Data a.
Soal Tes Penjajagan Pada penelitian ini siswa diminta untuk mengerjakan beberapa soal essay yang berkenaan dengan materi peluang.
b.
Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa (LKS) dalam penelitian ini merupakan LKS semi terstruktur, yaitu perpaduan dari LKS berstruktur dan LKS tak berstruktur. Tidak terlalu banyak materi tertulis di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
LKS ini, hanya merupakan catatan-catatan kecil yang sangat penting dan mendasar dalam materi peluang. Pada awal LKS ini, akan diberika persoalan yang meminta siswa melakukan sebuah percobaan, dan pada akhir LKS ini siswa akan diberikan beberapa soal mengenai materi peluang.
E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini antara lain : 1.
Analisis Validitas dan Reliabilitas Soal Tes Penjajagan Analisis validitas dan reliabilitas soal tes penjajagan ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian soal tes penjajagan dengan materi yang diajarkan/dibahas, selain itu untuk menghindari terjadinya kesalahan kalimat dalam soal yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Soal tes penjajagan ini berupa soal essay. Peneliti meminta pertimbangan ahli yang berkaitan dengan penelitian ini untuk menganalisis validitas dan reliabilitas soal tes penjajagan ini, yaitu dosen pembimbing dan guru matematika kelas IX SMP Santo Yusup Bandung. Berikut merupakan hasil analisis validitas soal tes penjajagan : Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Soal Tes Penjajagan No. Soal a
1
Validitas
Keterangan
0,41389
Cukup
b
0,623123
Tinggi
c
0,407427
Cukup
d
0,77491
Tinggi
e
0,77491
Tinggi
f
0,455359
Cukup
g
0,455359
Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
2
3
a
0,423404
Cukup
b
0,401152
Cukup
c
0,423404
Cukup
d
0,502898
Cukup
e
0,77491
Tinggi
f
0,517757
Cukup
g
0,395444
Rendah
a
0,423404
Cukup
b
0,72403
Tinggi
c
0,263629
Rendah
d
0,80287
Sangat Tinggi
e
0,77491
Tinggi
f
0,295584
Rendah
g
0,295584
Rendah
Tabel 3.2 Hasil Reliabilitas Soal Tes Penjajagan
Perhitungan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 tercantum pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
2.
Analisis Data Hasil Tes Penjajagan Setelah
tes
penjajagan
selesai
dilaksanakan,
peneliti
menganalisis data hasil jawaban tes penjajagan siswa. Analisis ini dilakukan untuk memperkuat latar belakang penelitian ini dan sebagai dasar pertimbangan peneliti dalam penyusunan LKS. Tes penjajagan ini berupa soal essay, terdiri dari 3 soal yang masing-masing mempunyai 7 sub soal. Dalam analisis ini, pertama-tama peneliti membagi masing-masing soal ke dalam 4 indikator, yaitu: a) menuliskan percobaan yang berbeda, b) menyebutkan hasil percobaan yang mungkin, c) menuliskan hasil percobaan yang diharapkan, dan d) menghitung peluang kejadian. Dari analisis ini peneliti dapat mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dan hal apa saja yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep mengenai peluang, selain itu hasil analisis ini juga dapat menjadi pedoman peneliti dalam menyusun LKS. 3.
Analisis Data Hasil Tes Uji Coba Lembar Kerja Siswa (LKS) Analisis data hasil tes uji coba LKS dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana LKS yang disusun oleh peneliti dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa mengenai materi peluang. Peneliti melakukan perbandingan hasil tes penjajagan dengan hasil tes uji coba dengan membuat tabel perbandingan dan berdasarkan pada butir soal yang sama. Peneliti membedakan variasi jawaban bermasalah siswa serta frekuensi siswa yang melakukan kesalahan antara sebelum uji coba produk dan setelah uji coba produk. Perbandingan ini bertujuan untuk dapat melihat secara jelas bagaimana progres siswa setelah uji coba pemakaian produk. Hasil analisis
ini
akan
menjadi
pedoman
bagi
peneliti
mengembangkan dan memperbaiki LKS yang disusunnya.
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Ada beberapa tahapan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini, antara lain : 1.
Mengurus Perizinan Sebelum melakukan penelitian di SMP Santo Yusup Bandung, peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada kepala sekolah SMP Santo Yusup Bandung dan guru matematika yang bersangkutan secara lisan. Setelah mendapatkan perizinan, peneliti meminta sekretariat jurusan untuk membuatkan surat perizinan pelaksanaan penelitian di SMP Santo Yusup Bandung yang akan diserahkan kepada kepala sekolah sebagai permohonan izin secara resmi untuk melaksanakan penelitian.
2.
Tes Penjajagan Tes penjajagan ini dilakukan untuk memperkuat latar belakang dalam penelitian ini. Selain itu, tes penjajagan ini juga digunakan oleh peneliti sebagai dasar dalam penyusunan LKS, peneliti dapat mengetahui LKS seperti apa yang dibutuhkan oleh siswa, serta dijadikan sebagai pembanding dengan hasil tes uji coba LKS dalam tahap analisis data.
3.
Penyusunan LKS Dalam penyusunan LKS peneliti melakukannya dalam beberapa tahap, yaitu : a.
Melakukan Tes Penjajagan.
b.
Menganalisis Hasil Tes Penjajagan.
c.
Menyusun LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
4.
Analisis Data Setelah mendapatkan data hasil tes uji coba LKS, peneliti menganalisis dan mengevaluasi data tersebut salah satu caranya adalah dengan membandingkan data hasil tes penjajagan dengan data hasil tes uji coba LKS. Hasil analisis data digunakan untuk mengembangkan LKS yang telah disusun oleh peneliti.
5.
Penarikan Kesimpulan Setelah melakukan analisis data, peneliti akan menarik kesimpulan. Kesimpulan ini akan menunjukkan bagaimana kualitas LKS yang disusun oleh peneliti, dari kesimpulan ini pula peneliti dapat mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dari LKS yang telah disusunnya.
G. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian Tabel 3.3 Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian Waktu Pelaksanaan
Deskripsi Kegiatan
Januari 2016
Maret 2016
April 2016
April 2016 s.d Mei 2016
Melakukan perizinan penelitian pada kepala sekolah SMP Santo Yusup Bandung dan guru matematika yang bersangkutan secara lisan (informal). Melakukan perizinan kepada kepala sekolah SMP Santo Yusup Bandung dan guru matematika yang berangkutan secara resmi (formal) dengan meyerahkan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian yang telah dibuat oleh sekretariat jurusan. Melakukan tes penjajagan. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS). Melakukan uji coba LKS di SMP Santo Yusup Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 10 orang siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 6 orang siswa lakilaki dan 4 orang siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama merupakan tes penjajagan untuk analisis data kebutuhan pada siswa dan wawancara terbuka dengan guru matematika yang bersangkutan. Tes penjajagan awal untuk analisis data kebutuhan dan wawancara ini dilakukan untuk mengetahui letak kesalahan, kesulitan, dan faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dan mengalami kesulitan dalam materi peluang. Sebelum tes penjajagan awal dimulai, peneliti menyusun soal-soal tes penjajagan dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Setelah soal tes penjajagan dinilai cukup layak dan dapat diujikan pada siswa, peneliti melakukan tes penjajagan awal pada 10 orang siswa yang telah dipilih. Selama pengetesan soal tes, peneliti mengawasi seluruh siswa agar tidak ada siswa yang bekerja sama atau mencontek. Karena jika mereka mencontek atau bekerja sama, hasil dari tes penjajagan tidak akan akurat, dan itu akan mempengaruhi analisis kebutuhan yang akan digunakan peneliti untuk menyusun produk penelitian. Setelah letak kesalahan, kesulitan, dan faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dan mengalami kesulitan dalam materi peluang didapatkan, peneliti menyusun sebuah lembar kerja siswa yang akan diujikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana lembar kerja siswa
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
yang disusun oleh peneliti tersebut dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman dalam materi peluang. Sebelum produk disusun, peneliti melakukan perhitungan validasi dan reliabilitas soal. Setelah peneliti melakukan validasi butir soal sesuai dengan jawaban siswa, peneliti menemukan beberapa butir soal yang validitasnya rendah, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1. Namun, soal-soal tersebut tidak dapat diganti karena, antara lain : Soal-soal tersebut mengungkap dan menguji pemahaman siswa akan inti dari materi peluang. Soal-soal tersebut digunakan peneliti untuk mengetahui sampai sejauh mana produk berpengaruh terhadap pemahaman siswa akan materi peluang. Secara redaksional, tidak ditemukan kata-kata atau kalimat yang membingungkan siswa. Tahap penelitian selanjutnya adalah uji coba pemakaian lembar kerja siswa (LKS) secara bertahap selama beberapa hari. LKS dikumpulkan pada peneliti di akhir pelajaran setelah satu tahap selesai dipelajari. Pada tahap terakhir, dalam kegiatan terakhir LKS, peneliti memberikan tes akhir untuk pada siswa. Tes akhir ini merupakan tes penjajagan untuk mengetahui sejauh mana LKS dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman dalam materi peluang. Soal tes uji coba produk ini sama dengan soal tes penjajagan awal. Peneliti memberikan soal yang sama karena peneliti ingin melihat perbandingan perkembangan siswa dengan sangat jelas, dan dengan pertimbangan tes penajagan awal sudah dilakukan 2,5 bulan sebelumnya. Waktu pelaksanaan penelitian secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Perincian Waktu Pelaksanaan Penelitian Waktu
Kegiatan
7 Maret 2016
Tes penjajagan kebutuhan
awal
untuk
analisa
8 Maret 2016
Wawancara terbuka dengan matematika yang bersangkutan
April-Mei 2016
Penyusunan lembar kerja siswa (LKS) dan soal tes akhir.
23 Mei-25 Mei 2016
Penguji cobaan lembar kerja siswa (LKS) dan soal tes akhir pada 10 orang siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
26 Mei 2016
Tes penjajagan setelah uji coba produk guna mengetahui kualitas produk dan efek produk bagi siswa.
guru
B. Tabulasi Data 1.
Data Untuk Analisis Kebutuhan Data untuk analisis kebutuhan berupa hasil pengerjaan tes penjajagan yang dikerjakan oleh siswa. Berikut merupakan tabel rangkuman hasil pengerjaan siswa :
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Pengerjaan Tes Penjajagan Soal
Jawaban
Siswa
1. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak satu kali : a. Tuliskan dua hasil AG dan GA, AGAG, GGAA S3, S4, percobaan berbeda! S7, S8 Gambar dan Angka
𝐴 𝐺 𝐴 𝐺
, , ,
S2, S6 S5, S9
𝐺 𝐴 2 2
Tidak menjawab
S10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
b. Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri, apakah bisa didapatkan sebuat hasil?
c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
Dilempar dan Dijatuhkan
S1
Ya
S2
Logam yang dilempar tidak dapat menentukan hasil percobaannya
S10
Tidak
S1, S3, S4, S5, S6, S7, S8, S9
Angka dan Gambar
S1, S4, S6, S7, S9, S10
Angka
S3
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A!
e. Jika kejadian munculnya sisi A diberi nama L1, tuliskan lah kejadian L1!
f. Berapakah peluang kejadian muncul sisi A?
𝐺𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 1 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎
S5
,2
Sebuah dadu dilempar dan muncul angka mata dadu 1-6 AG, GA
S2
Dijatuhkan
S1
Tidak menjawab
S10
Pecahan
S3, S5, S7, S8, S9
A, G, Gambar ; B, C, D, E, F
S2, S4, S6
L1; L2, L3, L4, L5 ; A ;
𝐿1 2
S8
S2, S3, S4, S5, S6, S8, S9
Dijatuhkan
S1
GAGA
S7
Tidak menjawab
S10
Satu kali ; 1 ; 4
S1, S2, S3, S4, S5, S10
1 2
S7, S8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
GGG g. Berapakah peluang kejadian muncul sisi G?
1
S9
𝐴
AAA 1
2 1
S6
S6 S7, S8
1
𝐺;7
S9, S3
Satu kali ; 7
S1, S2, S4, S5, S10
2. Dari percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak satu kali : a. Tuliskan tiga hasil Pecahan S3, S4, percobaan berbeda! S5, S7, S8, S9
b. Jika setelah dilempar dadu tersebut jatuh dengan posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuat hasil?
c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar mata dadu genap!
Ganjil, genap, prima ; Dilempar ; Dijatuhkan
S1, S6, S10
Angka / gambar
S2
Tidak
S1, S3, S8
Bisa
S4, S5, S6, S7, S9, S10
Tidak karena dengan tegak ada dua pilihan jadi tidak ada hasilnya Pecahan
S2 S3, S5, S7, S8, S9, S10
Gambar atau angka
S4
Ganjil, genap, prima ; muncul sebuah mata dadu bermata 1-6 ; angka mata dadu
S1, S2, S6
Tidak menjawab
S10
A3, A5
S2
Pecahan
S3, S4, S5, S7, S8, S9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
e. Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil diberi nama A1, tuliskan lah kejadian A1!
f. Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu ganjil?
Ganjil dan prima ; muncul sebuah dadu bermata 2, 4, 6 Tidak menjawab
S1, S6
A3, A5
S2
1,3,5,A,2,4,6,A2 ; jika dikocok dan dilempar yang muncul dadu mata dadu dua ; 3 ; dilempar Pecahan
S1, S3, S6, S9
3 ; 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13
S2, S3, S4, S5, S6
Lebih dari satu kali
S1
1 3 5 4
g. Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu prima?
S10
S4, S5, S7, S8
6,6,6,6
S7, S8, S9, S10
3 ; 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13
S2, S3, S4, S5, S6
1 3 5 4
, , ,
6 6 6 6
Lebih dari satu kali
S7, S8, S9, S10 S1
3. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan sebuah dadu bermata enam secara bersamaan sebanyak satu kali : a. Tuliskan lima hasil Saat dadu dilempar bersamaan percobaan berbeda! dengan logam muncul bermata : S1 3 dan gambar, 4 dan angka, 5 dan gambar, 6 dan angka, 1 dan gambar S4, S5, Pecahan S7, S8, S9
b. Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak
B, C, D, E, F ; Logam dilempar ; angka, gambar, prima, genap, ganjil ; dapat menentukan angka, menentukan angka genap/ganjil, terjatuh dan mengeluarkan bunyi saat terjatuh Bisa
S2, S3, S6, S10
S4, S5, S10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
berdiri dan dadu jatuh dengan posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuat hasil?
Tidak
S1, S3, S7, S8, S9
Tidak dapat hasilnya karena miring, dan tidak tegak ; Bila logam tidak bisa, dadu bisa c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A dan mata dadu prima!
e. Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil dan sisi logam G diberi nama M1, tuliskanlah kejadian M1!
f. Berapakah peluang kejadian muncul sisi A pada logam dan mata dadu ganjil?
Angka, gambar, dadu bermata 1-6 ; A dan G, prima, ganjil, genap ; dapat jatuh
S1, S3, S6, S7, S10
Tidak menjawab
S2, S4
Pecahan
S5, S8, S9
Tidak menjawab
S4, S10
Pecahan
S5, S7, S8, S9
1, 3, 5
S1, S2, S3
G / genap, ganjil
S6
G,genap, prima, genap
S6, S7
Munculnya gambar dalam logam, munculnya mata dalam dadu Tidak menjawab
S1 S10
M1, M2, M3, M4, M5, 1, 3, 5
S2, S3, S4, S9
Pecahan
S5, S8
1, 3, 5, ganjil, AAA, AGA
S1, S5, S7, S8, S9, S10
g. Berapakah peluang kejadian muncul sisi G pada logam dan mata dadu ganjil?
S2, S6
1 1 3
5
, , , , satu kali
1 6 6 21
S2, S3, S6
Tidak menjawab
S4
1, 3, 5, ganjil, AAA, AGA
S1, S5, S7, S8, S9, S10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
1 1 3
5
, , , , satu kali
1 6 6 21
Tidak menjawab
S2, S3, S6 S4
Selain tes penjajagan, peneliti juga melakukan wawancara terbuka dengan guru matematika yang bersangkutan. Wawancara terbuka ini dilakukan dengan maksud untuk memperkuat dan memperdetail kesulitan dan faktor kesalahan seperti apa yang dialami oleh siswa. Dalam wawancara terbuka, guru matematika yang bersangkutan mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah kurangnya daya juang pada siswa. Guru matematika yang bersangkutan menyatakan bahwa siswa seringkali tidak mau berlatih soal-soal dan tidak berusaha memahami materi yang diberikan, sehingga seringkali siswa mudah lupa dan tidak paham akan materi yang telah diajarkan.
2.
Hasil Uji Coba Produk Data hasil uji coba produk berupa hasil pengerjaan tes yang diberikan kepada siswa setelah pengujicobaan produk yang disusun oleh peneliti. Berikut merupakan tabel hasil pengerjaan tes hasil uji coba prooduk : Tabel 4.3 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Uji Coba Produk Soal
Jawaban
Siswa
1. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak satu kali : a. Tuliskan dua hasil Munculnya A. Munculnya G / percobaan berbeda! Munculnya A dan munculnya S1-S10 G / Munculnya Angka dan munculnya Gambar b. Jika setelah dilempar logam Tidak S1-S10 tersebut jatuh dengan posisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
tegak berdiri, apakah bisa didapatkan sebuat hasil? c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A! e. Jika kejadian munculnya sisi A diberi nama L1, tuliskan lah kejadian L1!
Munculnya A. Munculnya G / Munculnya A dan munculnya G / Munculnya Angka dan munculnya Gambar A
S1-S10
S1-S10
L1 = {A}
S1-S9
L1 = {L1}
S10
f. Berapakah peluang kejadian 1 S1-S10 2 muncul sisi A? g. Berapakah peluang kejadian 1 S1-S10 2 muncul sisi G? 2. Dari percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak satu kali : a. Tuliskan tiga hasil Munulnya mata dadu 1, S1, S2, S4percobaan berbeda! munculnya mata dadu 2, S10 munculnya mata dadu 3 S3 Munculnya, munculnya, munculnya b. Jika setelah dilempar dadu Tidak tersebut jatuh dengan posisi S1-S10 miring, apakah bisa didapatkan sebuat hasil? c. Sebutkanlah hasil percobaan Munculnya mata dadu 1, 2, 3, S1-S4, S5yang mungkin! 4, 5, 6 S10 Munculnya 1, 2, 3 d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar mata dadu genap! e. Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil diberi nama A1, tuliskan lah kejadian A1!
f. Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu ganjil?
Munculnya mata dadu 2, munculnya mata dadu 4, munculnya mata dadu 6 / 2, 4, 6 A1={1,3,5}
S5
S1-S10
S1, S2, S5S10
A1={A}
S4
A1 = 1, 3, 5
S3
1 2
Munculnya mata dadu = 1,3,5
S1-S3, S5S10 S4
g. Berapakah peluang kejadian 1 S1-S10 2 muncul mata dadu prima? 3. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan sebuah dadu bermata enam secara bersamaan sebanyak satu kali :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
a. Tuliskan lima percobaan berbeda!
hasil -
b. Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri dan dadu jatuh dengan posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuat hasil? c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin! -
Munculnya sisi A dan mata dadu 1 Munculnya sisi A dan mata dadu 2 Munculnya sisi G dan mata dadu 1 Munculnya sisi G dan mata dadu 2 Munculnya sisi G dan mata dadu 6 (dan variasi jawaban lainnya)
S1-S10
Tidak S1-S10
Munculnya sisi A dan mata dadu 1 Munculnya sisi A dan mata dadu 2 Munculnya sisi A dan mata dadu 3 Munculnya sisi A dan mata dadu 4 Munculnya sisi A dan mata dadu 5 Munculnya sisi A dan mata dadu 6 Munculnya sisi G dan mata dadu 1 Munculnya sisi G dan mata dadu 2 Munculnya sisi G dan mata dadu 3 Munculnya sisi G dan mata dadu 4 Munculnya sisi G dan mata dadu 5 Munculnya sisi G dan mata dadu 6 Munculnya A, munculnya G, munculnya mata dadu 1,2,3,4,5,6 Munculnya A dengan mata dadu 1,2,3,4,5,6 Munculnya G dengan mata dadu 1,2,3,4,5,6
S1—S5, S8-S10
S6
S7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A dan mata dadu prima!
- Munculnya sisi A dan mata dadu 2 - Munculnya sisi A dan mata dadu 3 - Munculnya sisi A dan mata dadu 5
S1-S7, S9, S10
Munculnya A2, munculnya A3, munculnya A5 e. Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil dan sisi logam G diberi nama M1, tuliskan lah kejadian M1!
f. Berapakah peluang kejadian muncul sisi A pada logam dan mata dadu ganjil? g. Berapakah peluang kejadian muncul sisi G pada logam dan mata dadu ganjil?
M1 = {G1, G3, G5}
S8 S1, S2, S4S10
Tidak menjawab
1
1
S3
S1-S10
4
S1-S10
4
C. Analisis Data 1.
Analisis Data Untuk Analisis Kebutuhan Mengacu dari tabel 4.2 di bawah ini merupakan tabel yang menguraikan jumlah siswa yang melakukan kesalahan : Tabel 4.4 Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada Soal No. 1 Percobaan pelemparan mata uang logam bersisi A dan G sebanyak satu kali Indikator
B
S
Keterangan
8
Sebagian besar siswa tidak paham maksud menuliskan hasil percobaan yang berbeda. Sebagian besar siswa menjawabnya dengan bilangan pecahan dan sebagian siswa menjawab dengan AG, GA, atau AGAG.
a) Menuliskan dua hasil percobaan yang berbeda 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
b) Menyebutkan hasil percobaan yang mungkin
5
5
c) Menuliskan hasil percobaan yang diharapkan
-
10
2
8
d) Menghitung peluang kejadian
Keterangan :
B = Benar
Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, namun siswa lainnya menjawab dengan biangan pecahan atau AG, GA Siswa sama sekali belum paham tentang hasil yang diharapkan Siswa belum memahami arti dari istilah kejadian dalam materi peluang Sebagian besar siswa masih melakukan kesalahan dalam perhitungan peluang kejadian dan terlihat sekali siswa hanya asal menjawab
S = Salah
Tabel 4.5 Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada Soal No. 2 Percobaan pelemparan dadu bermata 6 sebanyak satu kali. Indikator a) Menuliskan tiga hasil percobaan yang berbeda b) Menyebutkan hasil percobaan yang mungkin c) Menuliskan hasil percobaan yang diharapkan
d) Menghitung peluang kejadian
Keterangan :
B = Benar
B
S
1
9
1
9
2
8
-
10
3
7
2
8 S = Salah
Keterangan Sebagian besar siswa belum paham maksud yang diminta oleh soal Sebagian besar siswa menjawabnya dengan bilangan pecahan Sudah ada siswa yang memahami makna dari hasil yang diharapkan Siswa sama sekali belum paham tentang hasil yang diharapkan Sebagian besar siswa melakukan kesalahan dalam perhitungan peluang kejadian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Tabel 4.6 Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada Soal No. 3 Percobaan pelemparan dadu bermata 6 dan mata uang logam bersisi A dan G sebanyak satu kali. Indikator a) Menuliskan lima hasil percobaan yang berbeda b) Menyebutkan hasil percobaan yang mungkin c) Menuliskan hasil percobaan yang diharapkan d) Menghitung peluang kejadian Keterangan :
B
S
Keterangan
1
9
Siswa belum paham maksud yang diminta oleh soal
-
10
-
10
-
10
B = Benar
Sebagian besar siswa menjawabnya dengan bilangan pecahan Siswa sama sekali belum paham tentang hasil yang diharapkan Seluruh siswa melakukan kesalahan dalam perhitungan peluang kejadian
S = Salah
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa siswa masih belum paham akan materi peluang. Dari Tabel 4.4, yang merupakan analisis jawaban dari soal nomer 1 pada tes penjajagan, sangatlah terlihat bahwa siswa masih belum memahami apa arti dari percobaan, hasil percobaan, kejadian, dan lain sebagainya. Ketidak pahaman siswa akan materi peluang juga terlihat jelas pada Tabel 4.5 yang merupakan hasil analisis jawaban dari soal nomer 2 pada tes penjajagan, dan Tabel 4.6 yang merupakan hasil analisis jawaban dari soal nomer 3 pada tes penjajagan. Berdasarkan tabel 4.4 , 4.5, dan 4.6 peneliti menguraikan bentuk kesalahan atau jawaban bermasalah yang dilakukan siswa pada pengerjaan tes penjajagan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tabel 4.7 Jawaban Bermasalah dari Tes Penjajagan Untuk Analisis Kebutuhan Soal
1.
Jawaban Bermasalah
Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak satu kali :
a. Tuliskan dua hasil percobaan berbeda!
b. Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri, apakah bisa didapatkan sebuat hasil? c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
Tidak ada jawaban Jawaban berupa pecahan : 𝐴 𝐺 𝐴 𝐺 1 , , , , 2 2 𝐺 𝐴 2 Dilempar dan dijatuhkan AGAG, GGAA AG dan GA Logam yang dilempar tidak dapat menentukan hasil percobaannya Ya dapat, karena masih dapat diketahui angkanya AG, GA 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 1
d.
e.
f.
g.
2. a.
Jumlah Siswa
8 dari 10
2 dari 10
4 dari 10 2 Angka Sebuah dadu dilempar, dan muncul angka mata dadu 1- 6 Tuliskan semua hasil percobaan Tidak ada jawaban yang dikehendaki keluar sisi A! Dijatuhkan 10 dari B, C, D, E, F 10 Pecahan Gambar A,G Jika kejadian munculnya sisi A Tidak ada jawaban 10 dari diberi nama L1, tuliskan lah Pecahan 10 kejadian L1! Dijatuhkan GAGA Berapakah peluang kejadian Satu kali muncul sisi A? 4 8 dari 1 10 𝐴 1 GGG Berapakah peluang kejadian Satu kali 8 dari muncul sisi G? 7 1 1 10 , 7 𝐺 AAA Dari percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak satu kali : Tuliskan tiga hasil percobaan Dapat menghasilkan angka 10 dari berbeda! secara acak 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Dadu terjatuh dan membalik setelah dilempar Dadu dapat dilempar 2 3 1 , , 6
b. Jika setelah dilempar dadu tersebut jatuh dengan posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuat hasil? c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar mata dadu genap! e. Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil diberi nama A1, tuliskan lah kejadian A1!
3. a.
b.
c.
6
10 dari 10
Dadu dilempar dan jatuh membalik dan dadu itu menentukan angka 1 6 6 hasil Tidak ada jawaban 2 4 6 , , 6
6
6
3 hasil Tidak ada jawaban Jika dikocok dan dilempar yang muncul dadu mata dadu 2 1 3 5 , , 6 1
6
9 dari 10
10 dari 10
10 dari 10
6
10 dari 6 10 3 kali Lebih dari 1 kali Berapakah peluang kejadian 1 10 dari 5 muncul mata dadu prima? 10 3 kali Lebih dari 1 kali Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan sebuah dadu bermata enam secara bersamaan sebanyak satu kali : Tuliskan lima hasil percobaan Logam dilempar berbeda! B,C,D,E,F {a,1} , {g,2} , {A,3} 9 dari 1 1 dan 10 6 2 Angka, gambar, prima, genap, ganjil. AGAG, GGAA Jika setelah dilempar logam Bisa 6 dari tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri dan dadu jatuh dengan 10 posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuah hasil? Sebutkanlah hasil percobaan yang Tidak ada jawaban 10 dari mungkin! Gambar 10
f. Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu ganjil? g.
6
Bisa
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A dan mata dadu prima! e. Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil dan sisi logam G
1,3,5
10 dari 10
Munculnya gambar dalam logam, munculnya mata dalam dadu
10 dari 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
diberi nama M1, tuliskan lah kejadian M1! f. Berapakah peluang kejadian muncul sisi A pada logam dan mata dadu ganjil?
g. Berapakah peluang kejadian muncul sisi G pada logam dan mata dadu ganjil?
M2, M3, M5
5
21 1
10 dari 10
6
10 dari 10
21 1,3,5
Berdasarkan tabel 4.4 sampai 4.7,serta pemaparan hasil wawancara terbuka dengan guru matematika yang bersangkutan, peneliti menganalisis kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh siswa.
Tabel 4.8 Tabel Analisis Kebutuhan Analisis Tes Penjajagan Analisis ini berdasarkan dari tabel 4.4 sampai 4.7. Siswa belum memahami dasar-dasar dari materi peluang seperti percobaan, hasil percobaan, ruang sampel, titik sampel, kejadian, hingga peluang kejadian. Pengertian siswa akan istilah-istilah dalam peluang masih rancu.
Analisis Wawancara Guru Kurangnya daya juang pada diri siswa. Siswa tidak mencoba untuk menalar terlebih dahulu maksud dari soal yang ada
Kebutuhan Dari analisis tes penjajagan dan analisis wawancara guru, hal-hal yang dibutuhkan oleh siswa untuk memahami materi peluang adalah : 1) Penyampaian materi peluang yang sistematis. 2) Mengajak siswa untuk berdiskusi dan memberikan mereka rangsangan untuk mau menalar setiap membahas istilah-istilah dalam materi peluang. 3) Mengajak siswa untuk turut serta dalam kegiatan pembelajaran.
Tabel 4.8 di atas menjadi masukan utama yang digunakan peneliti untuk menyusun produk yang berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Butir-butir dalam kolom kebutuhan dalam tabel 4.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
ditindaklanjuti dalam LKS dengan bentuk kegiatan demi kegiatan yang menuntun siswa mempelajari materi peluang secara tahap demi tahap agar siswa dapat benar-benar memahami setiap bagian dari materi peluang. Berikut merupakan desain LKS yang telah disusun peneliti :
LEMBAR KERJA SISWA Kegiatan 0 : Diskusi Kelas(Pada tahap ini, siswa diajak berdiskusi tentang beberapa hal yang pasti atau mustahil terjadi. Setelah hal yang pasti atau mustahil telah mereka pahami, peneliti memberikan satu soal yang belum bisa dikatakan pasti atau mustahil terjadi, yang dijadikan awal untuk pembahasan pada kegiatan selanjutnya) Kegiatan 1 : Percobaan Berpasangan(Berawal dari soal yang belum bisa dipastikan pasti atau mustahil terjadi pada kegiatan sebelumnya, peneliti merancang suatu percobaan yang harus dilakukan siswa secara berpasangan pada kegiatan ini. Hasil dari kegiatan ini akan menjadi pembahasan pada kegiatan selanjutnya) Kegiatan 2 : Diskusi Kelas(Kegiatan ini mengajak siswa untuk menemukan dan mengutarakan arti dari istilah-istilah dalam materi peluang dengan cara peneliti mengajak mereka berefleksi pada kegiatan sebelumnya) Kegiatan 3 : Diskusi Kelas (Peluang Empirik)(Dalam kegiatan ini peneliti mengajak kelas / siswa berdiskusi mengenai peluang secara empirik sesuai dari kegiatan yang telah mereka lakukan) Kegiatan 4 : Mengerjakan Latihan Soal(Kegiatan ini merupakan tahap akhir dari LKS. siswa diminta untuk mengerjakan beberapa soal secara individu dan dilarang mencontek serta bekerja sama. Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
ini dimaksudkan untuk menguji dan mengetahui sejauh mana LKS berpengaruh terhadap pemahaman siswa akan materi peluang) Desain LKS di atas mengacu pada analisis kebutuhan (Tabel 4.8), terlihat dari kegiatan demi kegiatan yang dimulai dari hal paling dasar dan berkesinambungan secara runtut, hal tersebut sesuai dengan kebutuhan nomor 1 pada tabel. Dari kegiatan-kegiatan dalam LKS, siswa turut serta langsung dalam pembelajaran dan berdiskusi bersama seperti pada kebutuhan nomor 2 dan 3 pada tabel. Jadi, produk berupa LKS ini merupakan tindak lanjut dari analisis kebutuhan yang telah disusun sebelumnya. 2.
Analisis Data Hasil Tes Uji Coba Produk 2 bulan setelah tes penjajagan dilakukan, peneliti mengujicobakan LKS yang telah disusun peneliti kepada 10 orang siswa yang sama seperti saat peneliti memberikan tes penjajagan. Setelah pembelajaran menggunakan LKS dilakukan selama 3 hari, peneliti memberikan soal yang sama seperti saat tes penjajagan.
Tabel 4.9 Tabel Pembanding Jawaban Bermasalah Siswa Antara Tes Penjajagan Sebelum dan Sesudah Penguji Cobaan LKS Sebelum Uji Coba Produk Soal Variasi Jawaban Bermasalah
Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan
Setelah Uji Coba Produk
Variasi Jawaban Bermasalah
Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan
1.
Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak satu kali :
a.
Tuliskan dua hasil percobaan berbeda!
Tidak ada jawaban Jawaban berupa pecahan : 𝐴 𝐺 𝐴 𝐺 1 , , , , 2 2 𝐺 𝐴 2
8 dari 10
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
b. Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri, apakah bisa didapatkan sebuat hasil? c. Sebutkanla h hasil percobaan yang mungkin!
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehenda ki keluar sisi A! e. Jika kejadian munculnya sisi A diberi nama L1, tuliskan lah kejadian L1! f. Berapakah peluang kejadian muncul sisi A? g. Berapakah peluang kejadian muncul sisi G?
Dilempar dan dijatuhkan AGAG, GGAA AG dan GA Logam yang dilempar tidak dapat menentukan hasil percobaannya Ya dapat karena, masih dapat diketahui angkanya
2 dari 10
-
-
4 dari 10
-
-
10 dari 10
-
-
AG, GA 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 1
2 Angka Sebuah dadu dilempar, dan muncul angka mata dadu 1- 6 Tidak ada jawaban Dijatuhkan B, C, D, E, F Pecahan Gambar A,G Tidak ada jawaban Pecahan Dijatuhkan GAGA
Satu kali 4 1
L1 = {L1}
10 dari 10
1 dari 10
Tidak menjawab 8 dari 10
1 dari 10
𝐴
1 GGG Satu kali 7 1 1 , 7 𝐺
AAA
8 dari 10
Tidak menjawab
1 dari 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
2. Dari percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak satu kali : a. Tuliskan Dapat Munculnya, tiga hasil menghasilkan munculnya, percobaan angka secara munculnya berbeda! acak Dadu terjatuh 10 dari 10 1 dari 10 dan membalik setelah dilempar Dadu dapat dilempar 2 3 1 , , 6 6 6 b. Jika setelah Bisa dilempar dadu tersebut jatuh dengan 10 dari 10 posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuat hasil? c. Sebutkanla Dadu dilempar Muncul 1, 2, h hasil dan jatuh 3 percobaan membalik dan yang dadu itu 9 dari 10 1 dari 10 mungkin! menentukan angka 1 6 6 hasil d. Tuliskan Tidak ada semua jawaban 2 4 6 hasil , , 6 6 6 percobaan 10 dari 10 3 hasil yang dikehenda ki keluar mata dadu genap! e. Jika Tidak ada 1, 3, 5 kejadian jawaban A1 = {A} munculnya Jika dikocok mata dadu dan dilempar ganjil 10 dari 10 2 dari 10 yang muncul diberi dadu mata dadu nama A1, 2 tuliskan lah 1 , 3 , 5 6 6 6 kejadian A1!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
f. Berapakah 1 Munculnya 6 peluang mata dadu = 3 kali kejadian 10 dari 10 1 dari 10 1, 3, 5 Lebih dari 1 muncul kali mata dadu ganjil? g. Berapakah 1 5 peluang 3 kali kejadian 10 dari 10 Lebih dari 1 muncul kali mata dadu prima? 3. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan sebuah dadu bermata enam secara bersamaan sebanyak satu kali : a. Tuliskan Logam lima hasil 9 dari 10 dilempar percobaan berbeda! b. Jika setelah Bisa dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri dan 6 dari 10 dadu jatuh dengan posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuah hasil? c. Sebutkanla Tidak ada h hasil jawaban 10 dari 10 percobaan Gambar yang mungkin! d. Tuliskan 1,3,5 Munculnya semua mata dadu 2, hasil munculnya percobaan mata dadu 3, yang 10 dari 10 1 dari 10 munculnya dikehenda mata dadu 5 ki keluar sisi A dan mata dadu prima! e. Jika Munculnya Tidak kejadian 10 dari 10 1 dari 10 gambar dalam menjawab munculnya logam, mata dadu munculnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
ganjil dan sisi logam G diberi nama M1, tuliskan lah kejadian M1! f. Berapakah peluang kejadian muncul sisi A pada logam dan mata dadu ganjil? g. Berapakah peluang kejadian muncul sisi G pada logam dan mata dadu ganjil?
mata dalam dadu M2, M3, M5
5
21 1 10 dari 10
-
-
10 dari 10
-
-
6
21 1,3,5
D. Pembahasan 1.
Pembahasan Analisis Data Hasil Tes Penjajagan Untuk Analisis Kebutuhan Berdasarkan tabel 4.7, sangat terlihat bahwa masih banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam pengerjaan soal-soal materi peluang. Kesalahan tersebut pun dilakukan oleh sebagian besar siswa yang dijadikan objek dalam penelitian ini. Seperti yang telah dibahas sebelumnya pada validitas dan reliabilitas instrumen pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2, serta pelaksanaan penelitian, secara redaksional, tidak ditemukan kata-kata atau kalimat yang membingungkan siswa. Peneliti menduga bahwa kesalahan yang dilakukan siswa karena siswa sama sekali belum paham akan istilah-istilah dalam materi peluang. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, seperti yang terlihat dalam Tabel 4.7 sebenarnya memiliki variasi yang sama pada setiap butir soal. Misalnya saja pada butir soal 1a, 2a, dan 3a dimana siswa diminta untuk menuliskan beberapa hasil percobaan berbeda,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
sebagian besar siswa menjawab dengan bilangan pecahan. Siswa juga masih melakukan kesalahan mengenai hasil percobaan yang pasti dan tidak pasti terjadi seperti yang ditanyakan dalam butir soal nomor 1b, 2b, dan 3b. Ketika siswa diminta untuk menyebutkan hasil percobaan yang mungkin seperti pada butir soal 1c, 2c, dan 3c, sebagian besar siswa juga menjawabnya dengan bilangan pecahan. Bahkan ketika diminta untuk menuliskan hasil percobaan yang dikehendaki dan menuliskan kejadian, sebagian besar siswa menjawabnya dengan bilangan pecahan pula. Dalam poin f dan g di setiap nomornya, ketika ditanyakan mengenai peluang kejadian yang muncul dari suatu percobaan, masih banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam melakukan perhitungan. Dari penjabaran di atas, peneliti memahami bahwa yang dipahami siswa mengenai materi peluang hanya berkaitan dengan bilangan pecahan. Sebagian besar siswa belum mengenal dengan baik istilah-istilah dalam materi peluang, sehingga mereka seringkali melakukan kesalahan. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam menyusun produk yang berupa perangkat pembelajaran dalam bentuk Lembar Kerja Siswa atau LKS. LKS ini diharapkan dapat memperbaiki dan memberikan pemahaman akan materi peluang secara runtut dan rinci bagi siswa. Sehingga tidak terjadi lagi kesalahan-kesalahan seperti menuliskan hasil percobaan dengan bilangan pecahan. Peneliti mengajak siswa untuk mempelajari peluang tahap demi tahap lewat kegiatan-kegiatan yang terurut dan saling berkesinambungan yang telah disusun dalam LKS. Hal ini peneliti lakukan agar siswa benar-benar paham mengenai materi peluang dan memperbaiki miskonsepsi yang selama ini terjadi, serta agar pemahaman siswa akan materi peluang bukan hanya sekedar hafalan rumus semata.
2.
Pembahasan Analisis Hasil Tes Penjajagan Setelah Uji Coba Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Setelah produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) disusun, peneliti mengujicobakan LKS kepada 10 orang siswa yang sama yang sebelumnya telah diberi tes penjajagan 2,5 bulan sebelumnya. Ketika penguji cobaan LKS, peneliti membimbing siswa secara langsung. Pada kegiatan awal LKS dimulai, peneliti mengajak siswa untuk berdiskusi kegiatan apa saja yang mungkin dan mustahil terjadi dalam kehidupan nyata. Selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk berpasangan
berdua-dua
untuk
melakukan
suatu
percobaan
pelemparan mata uang logam. Kegiatan selanjutnya dalam LKS peneliti mengajak siswa untuk berdiskusi bersama untuk mengerti dan memahami
istilah-istilah
dalam
materi
peluang
berdasarkan
pengalaman mereka saat melakukan percobaan dalam kegiatan sebelumnya. Pada kegiatan akhir LKS, peneliti memberi soal yang sama dengan soal tes penjajagan awal (untuk analisis kebutuhan) kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan untuk melihat dampak penggunaan LKS terhadap tingkat pemahaman siswa mengenai materi peluang. Saat tes pada kegiatan terakhir LKS berlangsung, siswa diwajibkan untuk mengerjakan tes secara individu, tidak boleh bekerja sama dan mencontek. Dari Tabel 4.9, terlihat dengan sangat jelas perbandingan jumlah siswa yang melakukan kesalahan saat Sebelum Uji Coba Produk dan pada saat Setelah Uji Coba Produk. Pada kolom Setelah Uji Coba Produk, frekuensi siswa yang melakukan kesalahan jauh lebih sedikit dan bahkan pada beberapa butir soal tidak ditemukan siswa yang melakukan kesalahan. Hal tersebut mengungkapkan bahwa siswa sudah jauh lebih paham akan materi peluang setelah uji coba pemakaian produk. Walaupun begitu, memang, pada hasil tes uji coba produk (pada kolom Setelah Uji Coba Produk) ditemukan variasi jawaban bermasalah dalam bentuk lain. Variasi jawaban bermasalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
muncul tersebut terjadi pada butir soal 1e, 1f, 1g, 2a, 2b, 2e, 2f, 3d, dan 3e. Pada butir soal 1e dan 2e, kesalahan yang dilakukan siswa ialah salah dalam cara penulisan kejadian. Kesalahan ini juga dlakukan pada tes penjajagan awal, namun bentuk kesalahannya berbeda. Untuk soal 1f, 1g, dan 3e, bentuk kesalahan yang dilakukan siswa pada tes hasil uji coba produk adalah siswa tidak menjawab soal yang diberikan. Selanjutnya, masih pada kolom Setelah Uji Coba Produk, pada butir soal 2a, 2c, dan 3d, kealahan yang dilakukan siswa adalah tidak lengkapnya jawaban siswa. Seperti, saat diminta menuliskan seluruh hasil percobaan yang mungkin, siswa hanya menjawab sebagian saja. Lalu pada butir soal 2f, kesalahan yang dilakukan siswa pada tes uji coba produk adalah ketika siswa ditanyakan peluang kejadian munculnya mata dadu ganjil, siswa menjawab dengan bentuk : munculnya mata dadu = 1,3,5. Variasi-variasi kesalahan jawaban yang dilakukan siswa pada penjabaran di atas hanya dilakukan oleh satu sampai dua orang siswa saja. Hal tersebut menjelaskan bahwa siswa sudah jauh lebih paham mengenai materi peluang.
E. Kelemahan Penelitian Peneliti mengalami beberapa kesulitan sehingga hasil penelitian menjadi kurang maksimal. Kelemahan dalam penelitian antara lain : 1. Keterbatasan waktu. Peneliti melakukan penelitian di luar jam pelajaran sehingga waktu yang tersedia sangat terbatas karena terkadang ada siswa yang ada kegiatan lain setelah pulang sekolah, sehingga peneliti harus melakukan penelitian dengan cepat. 2. Peneliti tidak melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui pemahaman mereka secara lisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
3. Pada kegiatan awal terdapat soal yang menggunakan istilah yang akan dibahas pada kegiatan selanjutnya. 4. Pada kegiatan diskusi, ada istilah yang sebaiknya disampaikan langsung kepada siswa karena istilah tersebut merupakan hasil kesepakatan atau pernyataan pangkal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan data dan penjabaran hasil penelitian, dapat ditarik keimpulan sebagai berikut : 1.
Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) untuk meningkatkan pemahaman konsep materi peluang yang telah disusun oleh peneliti dan diujicobakan pada kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016 diawali dengan dilaksanakannya tes penjajagan dan wawancara terbuka dengan guru matematika yang bersangkutan. Tes penjajagan dan wawancara terbuka tersebut dilakukan untuk menyusun analisis kebutuhan. Setelah analisis kebutuhan disusun, berdasarkan pertimbangan dari analisis kebutuhan, disusunlah sebuah perangkat belajar yang berupa Lembar Kerja Siswa yang kemudian diuji cobakan secara terbatas pada 10 siswa kelas IXSMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016 yang telah dipilih oleh sekolah sesuai dengan permintaan peneliti. Usai uji coba pemanfaatan LKS dilaksanakan, peneliti memberikan tes penjajagan akhir untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa akan materi peluang setelah uji coba pemanfaatan LKS.
2.
Hasil uji coba terbatas pemanfaatan LKS pembelajaran matematika pada materi peluang untuk siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa siswa sudah jauh lebih paham dan lebih baik dalam pengerjaan soal-soal materi peluang. Hal ini ditunjukkan oleh frekuensi siswa yang melakukan kesalahan pada tes penjajagan hasil uji coba pemanfaatan LKS hanya satu sampai dua orang siswa saja, jumlah ini jauh lebih sedikit 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
dibandingkan frekuensi siswa yang melakukan kesalahan pada saat tes penjajagan sebelum uji coba pemanfaatan LKS. Walaupun memang masih muncul beberapa variasi kesalahan baru yang tidak terdeteksi sebelumnya pada tes penjajagan untuk analisis kebutuhan, namun frekuensi siswa yang melakukan kesalahan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan frekuensi siswa yang melakukan kesalahan pada hasil tes penjajagan awal untuk analisis kebutuhan.
B. SARAN Peneliti menyampaikan beberapa saran terkait dengan hasil penelitian sebagai berikut : 1.
Bagi para guru dan calon guru, sebaiknya pembelajaran materi peluang dilakukan secara bertahap dan terurut agar siswa dapat memahamami dan mengerti istilah-istilah dalam materi peluang secara mendalam, tidak hanya hafalan rumus saja.
2.
Perlu diadakannya tes lisan agar guru mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dan dapat segera memperbaiki jika ada pemahaman siswa yang masih salahakan materi peluang.
3.
Sebaiknya dalam pembelajaran materi peluang siswa benar-benar didampingi dengan baik agar pemahaman mereka terurut dan tidak terjadi miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
DAFTAR PUSTAKA A Van de Walle, John. 2007. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah : Pengembangan Pengajaran (Edisi 6 / Jilid 2). Terjemahan : Elementary adn Middle School Mathematics Sixth Edition, oleh : Sagara, Gugi Suyono. 2008. Jakarta : Erlangga. Arif S Sadiman. 1993. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Aty Herawati. 2009. Peluang dan Distribusi Peluang (Modul 6). Yogyakarta : Universitas Mercu Buana. Azhar Arsyad. 2014. Media Pembelajaran (Edisi Revisi). Jakarta : RajaGrafindo Persada. Azhar Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Depdiknas. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Sekolah Menengah Atas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan menengah umum. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Direktorat Pembinaan SMA, Dirjen Mandikdasmen. Djamarah, S.B. dan Zain, A. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, S.B. dan Zain, A. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hartati. 2003. Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II dalam Menyelesaikan Soal-Soal Matematika Berbentuk Essay Melalui LKS Buatan Guru di SLTP Negeri 17 Palembang. Skripsi. Palembang : Universitas Sriwijaya. Indriati Agustin Andayani. 2005. Kemampuan Siswa Melaksanakan Kegiatan Belajar Mandiri Terbimbing Melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) Buatan Guru Dalam Pelajaran Matematika Di SMA Negeri 6 Palembang. Skripsi. Palembang : Universitas Sriwijaya Palembang. Online. http://ahliswiwite.files.wordpress.com. Laili Rahmawati. 2006. Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMP Salafiyah Pekalongan Kelas VII Semester II Tahun 2005/2006 dalam Pembelajaran Garis dan Sudut Melalui Implementasi Metode Inkuiri dengan Memanfaatkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Prianto dan Harnoko. 1997. Perangkat Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud. Putra, Nusa. 2015. Research & Development Penelitian dan Pengembangan : Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Press. Richard Lungan. 2006. Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang. Yogyakarta : Graha Ilmu. Senam, dkk. 2008. Efektifitas Pembelajaran Kimia untuk Siswa SMA Kelas XI dengan Menggunakan LKS Kimia Berbasis Life Skill. Jurnal Didaktika ; 280-290. Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta. Sugiyono . 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development / R&D. Bandung : Alfabeta. Sundayana, Rostina. 2015. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Bandung : Alfabeta. Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) di Kelas. Jakarta : Cerdas Pustaka Publisher. Walpole, Ronald E. 1982. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Terjemahan : Introduction to Statistics 3rd edition, oleh : Bambang Sumantri. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Widiyanto, dkk. 2008. Lembar Kerja Siswa (LKS) Matematika Interaktif Model ELearning. Online. Tersedia : www.e-psikologi.com/remaja. Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A A.1 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian A.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Lampiran A.1 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Lampiran A.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN B B.1 Soal Tes Penjajagan B.2 Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Lampiran B.1 Soal Tes Penjajagan 1. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak satu kali, a.
Tuliskan dua hasil percobaan berbeda!
b.
Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri, apakah bisa didapatkan sebuat hasil?
c.
Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d.
Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A!
e.
Jika kejadian munculnya sisi A diberi nama L1, tuliskan lah kejadian L1!
f.
Berapakah peluang kejadian muncul sisi A?
g.
Berapakah peluang kejadian muncul sisi G?
2. Dari percobaan pelemparan sebuah dadubermata enam sebanyak satu kali, a.
Tuliskan tiga hasil percobaan berbeda!
b.
Jika setelah dilempar dadu tersebut jatuh dengan posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuat hasil?
c.
Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d.
Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar mata dadu genap!
e.
Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil diberi nama A1, tuliskan lah kejadian A1!
f.
Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu ganjil?
g.
Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu prima?
3. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan sebuah dadu bermata enam secara bersamaan sebanyak satu kali, a.
Tuliskan lima hasil percobaan berbeda!
b.
Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri dan dadu jatuh dengan posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuat hasil?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
c.
Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d.
Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A dan mata dadu prima!
e.
Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil dan sisi logam G diberi nama M1, tuliskan lah kejadian M1!
f.
Berapakah peluang kejadian muncul sisi A pada logam dan mata dadu ganjil?
g.
Berapakah peluang kejadian muncul sisi Gpada logam dan mata dadu ganjil?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Lampiran B.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) LEMBAR KERJA SISWA Materi : Peluang Tujuan : Lembar Kerja Siswa ini mengajak siswa untuk :
Memahami peluang secara sistematis
Kegiatan 0 : Diskusi Kelas Berilah huruf P jika pasti dan T jika mustahil di akhir kalimat-kalimat berikut : 1.
Semua orang akan meninggal.
2.
Laki-laki melahirkan seorang bayi.
3.
Kamu mempunyai dua kali ulang tahun pada tahun ini.
4.
1+1=2
5.
Munculnya sisi Angka pada pelemparan sebuah mata uang logam.
Kegiatan 1 : Percobaan Berpasangan 1.
Lakukanlah kegiatan ini bersama-sama dengan teman sekelasmu!
2.
Siswa berpasangan berdua-dua dengan nomor urut yang berurutan.
3.
Siapkanlah sebuah mata uang logam untuk setiap pasang siswa!
4.
Setiap siswa melakukan percobaan melambungkan sebuah mata uang logam dengan jumlah lambungan yang berbeda-beda. Ikuti petunjuk guru!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
5.
Jika teman kalian sedang melakukan lambungan, maka kalian mencatat hasil yang keluar dari lambungan mata uang logam tersebut pada tabel berikut ini :
JumlahLemparan
Muncul
Muncul
Angka
Gambar
Total
Total
6.
Setelah percobaan selesai, laporkanlah hasil yang telah kalian catat pada tabel kepadaguru.
Kegiatan 2 : Diskusi Kelas Setelah melakukan kegiatan di atas, apa saja yang sudah kalian ketahui mengenai peluang? Buka lembar selanjutnya dan berdiskusilah bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Percobaan
Hasil Percobaan
Ruang Sampel
Titik Sampel
Kejadian
Peluang Kejadian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Kegiatan 3 : Diskusi Kelas (Peluang Empirik) Setelah melakukan percobaan pada kegiatan 1, sekarang kita akan mempelajari mengenai peluang lebih lanjut. Mari membentuk lingkaran dan berdiskusi bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Kegiatan 4 : Mengerjakan Latihan Soal LATIHAN !!! 1.
Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak satu kali, a.
Tuliskan dua hasil percobaan berbeda!
b.
Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri, apakah bisa didapatkan sebuat hasil?
c.
Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d.
Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A!
e.
Jika kejadian munculnya sisi A diberi nama L1, tuliskan lah kejadian L1!
2.
f.
Berapakah peluang kejadian muncul sisi A?
g.
Berapakah peluang kejadian muncul sisi G?
Dari percobaan pelemparan sebuah dadubermata enam sebanyak satu kali, a.
Tuliskan tiga hasil percobaan berbeda!
b.
Jika setelah dilempar dadu tersebut jatuh dengan posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuat hasil percobaan?
c.
Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d.
Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar mata dadu genap!
e.
Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil diberi nama A1, tuliskan lah kejadian A1!
3.
f.
Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu ganjil?
g.
Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu prima?
Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan sebuah dadu bermata enam secara bersamaan sebanyak satu kali, a.
Tuliskan lima hasil percobaan berbeda!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
b.
Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri dan dadu jatuh dengan posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuat hasil percobaan?
c.
Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d.
Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A dan mata dadu prima!
e.
Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil dan sisi logam G diberi nama M1, tuliskan lah kejadian M1!
f.
Berapakah peluang kejadian muncul sisi A pada logam dan mata dadu ganjil?
g.
Berapakah peluang kejadian muncul sisi Gpada logam dan mata daduganjil?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN C C.1 Hasil Tes Penjajagan C.2 Transkrip Wawancara C.3Lembar Kerja Siswa – Hasil Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Lampiran C.1 Hasil Test Penjajagan
Siswa 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Siswa 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Siswa 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Siswa 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Siswa 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Siswa 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Siswa 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Siswa 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Lampiran C.2 Transkrip Wawancara
P : Peneliti G : Guru
P : Selamat pagi, Bu G : Pagi P : Boleh diperkenalkan dulunamanya siapa? G : Oh. Saya Lisa. Saya ngajar di SMP Santo Yusup sudah sejak dari tahun 2007. P : Gini Bu. Saya kan lagi bikin skripsi soal peluang. Di sini ini mau nanya, waktu selama Ibu ngajar peluang yang semester ini aja. Kan kemarin saya sudah melakukan test penjajagan, dari anak-anak yang Ibu pilih itu, menurut Ibu gimana sih dalam proses pembelajaran peluang mereka? G : Mmmm... Gimana ya? Kesulitan anak sini itu... Apa ya? Pada saat dijelasin, ngerti, ngerti, iya, iya, kan pada saat dijelasin sudah pake konsep yang gampang gitu ya, cara-cara yang gampang. Tapi kupikir kayaknya kelemahan anak di sini itu, yah daya... daya apa ya? Bukan daya tangkap ya. Dia ngerti tapi cepet lupa juga. Itu tidak hanya berlaku untuk 10 anak yang kemarin dipilih. Masih banyak anak-anak yang seperti itu tuh di sini banyak, gak cuma 10 sebetulnya. Jadi, kalo pun sekarang di ini (maksudnya ditest) mungkin yang masih inget tentang peluang sekarang ini hanya 10 justru (10 anak yang dipilih untuk menjadi objek penelitian). Jadi mereka tuh ingetnya hanya sebentar gitu. Ditambah mereka males untuk mau bergerak. Matematika kan harus nyoba kan. Mereka ga pernah mau nyoba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
P : Tapi kalo, ini Bu saya mau tanya. Kalo misalnya Ibu dalam pembelajaran itu kan udah pake konsep yang mudah, maksudnya contoh-contoh yang konkrit juga untuk mereka. Kalau yang Ibu analisa sendiri, selain mereka yang mudah lupa dan malas untuk mencoba, ada gak sih faktor lain menurut Ibu yang membuat mereka bisa seperti itu? G : Gak sih kalo menurut aku. Karena emang dasarnya mereka udah males. P : Sama matematikanya? G : Mm. Jadi mau... Contoh, sekarang lagi bahas soal UN. Sudah diajarin cara-cara cepetnya. Soal UN kan hanya PG kan. Diajarin cara-cara cepet. Udah ngerti? Oh cuma begitu ya? Oh gampang ya Bu ya? Oh gitu ya? Ngerti, ngerti, ngerti! (jawaban siswa). Besok test, gak inget lagi. Karena, saya sampai nanya, “Kamu coba gak sih di rumah?” “Gak Bu.” “Ya baguslah. Terus gimana?”Jadi mmm... apa ya? Di sini tuh lebih kayak gitu loh. Belajar tuh ya hanya di sini aja. Keluar dari sini aja ya gak pernah belajar. Di rumah pun ya gak pernah belajar. P : Jadi lebih ke kesadaran ya Bu ya? G : (mengangguk) P : Terus kemaren waktu test penjajagan, mereka ada yang bilang, “Kak ini susah.” “Loh bukannya kemarin udah belajar sama Bu Lisa?” “Iya kalo sama Bu Lisa mah ngerti kak.” “Ya kalo sama Bu Lisa ngerti berarti di sini juga ngerti lah, kan kemaren udah sama Bu Lisa.” “Lupa lagi.” Ya emang bener si Bu. G : Ya, mm. Pokoknya batasannya belajar itu pada saat itu, dikasih latihan ngerjain, kalo latihan dibahas udah bisa. Tapi kalo latihan itu gak sempet dibahas, dipeerkan, di rumah lupa lagi. P : Kalo menurut Ibu nih, kira-kira ada ga cara yang ampuh buat mereka? G : Saya udah ga ngerti dengan anak yang tahun ini? P : Tahun ini? Yang tahun-tahun dulu gak gitu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
G : Gak begitu. Masih mau kerja, masih mau. Masih ada anak yang datang ke sini nanya soal UN dari buku atau dari mana. Sekarang saya tungguin gak ada satu pun yang nanya. Dikasih soal, besok dibahas, tidak dibawa. Luar biasa kan? Saya berpikir, gak mungkin kamu ngerjain, bawa aja berat. “Ngerjain gak?” “Gak, Bu.” P : Kalo misalnya dari tahun ke tahun, emang ini yang paling...susah Bu? G : (mengangguk) P : Tapi kalo untuk yang sebelumnya, pernah gak sih Bu ngalamin hal seperti ini? Maksudnya hal yang sama, saat mereka diterangkan lupa lagi gitu G : Ya ada, ada. Cuman persentasenya gak banyak. Kalo ini, kemaren kan yang dipilih hanya 10 ya. Sebenernya yang kaya gitu, kaya kemaren itu, itu lebih dari segitu. Bisa setengahnya, lebih. P : Ini kan saya buat LKS untuk memudahkan mereka dalam pembelajaran peluang. Kalo menurut Ibu, bisa gak ya untuk mereka? G : Ya itu aku gak ngerti ya, untuk anak-anak ini. Tapi gak cuma pelajaranku sih. Guru Bahasa Indonesia juga ngeluh. Terus, saya sih selalu bilang gini, sebelum ke matematika kamu pasti hraus tau Bahasa Indonesia. Kadang anak gak tau soal. Jadi anak baca terus nanya, ”Ini maksudnya disuruh ngapain sih Bu?” “Ha? Coba dibaca. Kan ada perintahnya, apa yang diketahui, dan apa yang ditanya.” “Iya tapi terus gimana sih ini gak ngerti.” “Itu kan nanya tentang begini,
begini,
begini...”
“Oh
iya,
iya
ngerti.”
Jadi kesimpulannya dimana? Di Bahasa Indonesia kan? Pemahaman Bahasa Indonesia mereka sangat-sangat kurang. Itu aja. P : Itu kok bisa sih Bu yang angkatan sekarang kayak gitu? G : Gak ngerti. P : Dari kelas 7 kah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
G : Saya ngajar di kelas 9. P : Oh kelas 9 aja? G : Iya. Katanya, kelas 7 sekarang lebih parah lagi. Kata guru yang ngajar kelas 7. Kapan-kapan ngobrol dengan Bu Intan yang mengajar matematika kelas 7. Katanya, perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan gak bisa! Kelas 7 SMP! Stres saya. Tahun ini aku stres. Hasil TO nilainya berapa coba? 2, 3, 2, 3. Padahal ini udah TO yang ke tiga. Jadi, gimana coba? Udah yang ke tiga. Biasanya kalo ke tiga itu makin naik, makin naik, begitu kan? Yang pertama aja kan ya yang jelek? Yang ke dua kan naik gitu ya, naik lagi, naik lagi gitu ya. Shock kan kamu? P : Beban ya Bu? Ini juga jadi bahan pertimbangan saya untuk bikin LKS nya besok gimana. G : Jadi coba dikasih soal yang runtut gitu ya. Mulai dari yang gampang. Koin itu ada berapa kemungkinan. P : Oiya kemarin ada yang nanya, “Kak, ini maksudnya gimana?” “Ya dibaca kan di situ ada.” “Ini maksudnya koinnya gimana, Kak?” “ Koin itu ada berapa sisi?” Harus digituin dulu sih Bu. G : Nah kan baru ngerti kan? Kalo digituin baru ngerti kan? “Koin tuh ada berapa sisi?”
“Oh
iya
dua!”
Coba kamu tanya deh ke kelas-kelas itu. Mungkin emang ga ada hubungannya dengan peluang, tapi sikap anak-anak itu terlihat. Berapa orang yang saya keluarkan karena gak bawa soal. Kan soal UN kan dikasih dari kita, difotocopykan kan. Kerjakan di rumah, nanti dibahas. Kalo selama 3 tahun kan ngajarinnya cara yang bener, maksudnya cara-cara yang sesungguhnya. Begitu mau UN kan gak pake itu, karena kita butuhnya kan PG kan, kalo pake cara itu bisa butuh waktu cukup lama gitu ya. Contoh, bikin persamaan garis yang sejajar atau tegak lurus kan kalau dengan konsep kan bisa 10 baris. Kalau dengan cara-cara cepet kan cuma dua baris selesai. Dulu berjalannya begini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Saya nemu anak maju ngerjain dengan cara panjang. Oke. Bener. Butuh berapa langkah, berapa waktu. Kita kan dibatesin UN, Ibu ajarin cara-cara cepet, besoknya gak dipake, lupa lagi, tanya lagi, diajarin lagi. P : Ternyata butuhnya banyak banget ya Bu. G : Mereka tuh lebih ke gimana ya? Baru Jumat kemarin rekoleksi. Diingetin, masa depanmu ada di tanganmu. Ya cuma buat hari itu aja. Di kelas diingetin ya besoknya lupa lagi. Orang tua mereka pun sudah angkat tangan. Aku ga ngerti dengan anak anak ini mah. Parah di bahasa, parah di usaha, parah di itungan, parah di kemauan. Banyak sih sebetulnya yang seperti itu lagi masih banyak, sebetulnya gak cuma 10. P : ya itu Bu mungkin lebih ke usaha. Mungkin untuk LKS ini saya mau bikin yang lebih agak... Mencoba untuk semenarik mungkin ini beban juga jadinya buat saya. G : Silahkan, silakan deh Put, aku mau liat (sambil tertawa) P : Semoga bisa (sambil tertawa) kalo denger yang kaya gini Bu, aduuuhhhh... G : Kalo tanya, Ibu ada saran ga. Haduuhhhh, udah mentok deh Put aku, Put. Udah aku mikirin yang lain deh, Put (sambil tertawa) P : Berarti emang ya ini beban beran juga buat bikin LKSnya biar lebih ini (menarik) aja sih ya Bu ya. Kayak gitu aja, Bu. Makasih ya, Bu. G : Iya sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Lampiran C.3 Lembar Kerja Siswa – Hasil Siswa
Siswa1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Siswa2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Siswa3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Siswa4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Siswa5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Siswa6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Siswa7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Siswa8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Siswa9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Siswa10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN D D.1 Reliabilitas D.2 Validitas Butir Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Lampiran D.1 Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Lampiran D.2 Validitas Butir Soal 1a Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
2
23
46
4
529
S3
1
24
24
1
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
2
24
48
4
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
0
14
0
0
196
11
237
270
15
5791
validitas
0,41389
1b Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
2
29
58
4
841
S2
1
23
23
1
529
S3
2
24
48
4
576
S4
2
20
40
4
400
S5
2
22
44
4
484
S6
2
24
48
4
576
S7
2
28
56
4
784
S8
2
27
54
4
729
S9
2
26
52
4
676
S10
1
14
14
1
196
18
237
437
34
5791
validitas
0,623123
1c Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
2
29
58
4
841
S2
1
23
23
1
529
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
S3
1
24
24
1
576
S4
2
20
40
4
400
S5
1
22
22
1
484
S6
2
24
48
4
576
S7
2
28
56
4
784
S8
1
27
27
1
729
S9
2
26
52
4
676
S10
1
14
14
1
196
15
237
364
25
5791
validitas
0,407427
1d Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
0
14
0
0
196
9
237
223
9
5791
validitas
0,77491
1e Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
0
14
0
0
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
9 validitas
237
223
9
5791
0,77491
1f Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
2
28
56
4
784
S8
2
27
54
4
729
S9
1
26
26
1
676
S10 validitas
1
14
14
1
196
12
237
292
16
5791
0,4553593
1g Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
2
28
56
4
784
S8
2
27
54
4
729
S9
1
26
26
1
676
S10
1
14
14
1
196
12
237
292
16
5791
validitas
0,4553593
2a Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
2
29
58
4
841
S2
1
23
23
1
529
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
S3
1
24
24
1
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
1
14
14
1
196
11
237
266
13
5791
validitas
0,4234043
2b Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
2
29
58
4
841
S2
2
23
46
4
529
S3
2
24
48
4
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
2
27
54
4
729
S9
1
26
26
1
676
S10 validitas
1
14
14
1
196
14
237
340
22
5791
0,4011519
2c Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
2
29
58
4
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
1
14
14
1
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
11 validitas
237
266
13
5791
0,4234043
2d Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
2
29
58
4
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
2
20
40
4
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10 validitas
0
14
0
0
196
11
237
272
15
5791
0,5028982
2e S1
1
29
29
1
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
0
14
0
0
196
9
237
223
9
5791
validitas
0,7749097
2f Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
2
28
56
4
784
S8
2
27
54
4
729
S9
2
26
52
4
676
S10
1
14
14
1
196
13
237
318
19
5791
validitas
0,5177572
2g Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
2
28
56
4
784
S8
1
27
27
1
729
S9
2
26
52
4
676
S10
1
14
14
1
196
12
237
291
16
5791
validitas
0,3954436
3a Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
2
29
58
4
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
1
14
14
1
196
11
237
266
13
5791
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
validitas
0,4234043
3b Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
2
29
58
4
841
S2
2
23
46
4
529
S3
2
24
48
4
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
2
28
56
4
784
S8
2
27
54
4
729
S9
2
26
52
4
676
S10
1
14
14
1
196
16
237
394
28
5791
validitas
0,7240302
3c Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
0
23
0
0
529
S3
1
24
24
1
576
S4
0
20
0
0
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
1
14
14
1
196
8
237
194
8
5791
validitas
0,2636291
3d Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
S4
0
20
0
0
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
0
14
0
0
196
8
237
203
8
5791
validitas
0,8028704
3e Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
1
20
20
1
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
0
14
0
0
196
9
237
223
9
5791
validitas
0,7749097
3f Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
0
20
0
0
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
1
14
14
1
196
9
237
217
9
5791
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
validitas
0,2955841
3g Siswa
X
Y
XY
X^2
Y^2
S1
1
29
29
1
841
S2
1
23
23
1
529
S3
1
24
24
1
576
S4
0
20
0
0
400
S5
1
22
22
1
484
S6
1
24
24
1
576
S7
1
28
28
1
784
S8
1
27
27
1
729
S9
1
26
26
1
676
S10
1
14
14
1
196
9
237
217
9
5791
validitas
0,2955841