PAKET INFORMASI TERSELEKSI
PERPUSTAKAAN Seri: Otomasi Perpustakaan
S
alah satu alasan kenapa masih rendahnya jumlah dan mutu karya ilmiah Indonesia adalah karena kesulitan mendapatkan literatur ilmiah sebagai sumber informasi.Kesulitan mendapatkan literatur terjadi karena masih banyak pengguna informasi yang tidak tahu kemana harus mencari dan bagaimana cara mendapatkan literatur yang mereka butuhkan. Sebagai salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah diadakan layanan informasi berupa Paket Diseminasi Informasi Terseleksi (PDIT). Paket Diseminasi Informasi Terseleksi (PDIT) adalah salah satu layanan informasi ilmiah yang disediakan bagi peminat sesuai dengan kebutuhan informasi untuk semua bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam berbagai topik yang dikemas dalam bentuk kumpulan artikel dan menggunakan sumber informasi dari berbagai jurnal ilmiah Indonesia. Paket Diseminasi Informasi Terseleksi (PDIT) ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat akses informasi sesuai dengan kebutuhan informasi para pengguna yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, pelaksanaan pemerintahan, bisnis, dan kepentingan masyarakat umum lainnya. Sumber-sumber informasi yang tercakup dalam Paket Diseminasi Informasi Terseleksi (PDIT) adalah sumber-sumber informasi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan karena berasal dari artikel (full text) jurnal ilmiah Indonesia dilengkapi dengan cantuman bibliografi beserta abstrak.
DAFTAR ISI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PENCARIAN MENGGUNAKAN METAPHONE ALGORITHM PADA SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN
Diartono, Dwi Agus Dinamik: Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 13, No. 1, 2008: 59-67 Abstrak: Proses pencarian dan keakuratan data secara cepat dan mudah akan menjadi masalah dalammenentukan suatu keputusan. Sistem pencarian data secara manual sering menjadi penyebab utama darikelambatan proses pencarian maupun ketidakakuratan data yang didapat. Hal ini disebabkan adanya“human error” dalam melakukan pencatatan dan pencarian data, terutama ketika data yang tersediaberjumlah sangat besar. Masalahnya, pengguna sistem seringkali melakukan kesalahan dalam menuliskankeyword, terutama pada proses pencarian literatur berbahasa asing karena penulisan dan pengucapansebuah kata seringkali berbeda. Kesalahan yang sering terjadi adalah pengguna sistem menuliskan katayang dicari sesuai dengan bagaimana kata itu diucapkan dalam bahasa Indonesia. Metaphone Algorithmadalah algoritma yang dapat mengatasi perbedaan pengucapan dan penulisan sebuah kata.Algoritma inidiungkapkan pertama kali oleh Lawrence Philips pada bulan Desember, 1990. Algoritma ini dapatdigunakan sebagai salah satu alternatif dalam menyelesaikan masalah kesalahan ketik pada prosespencarian literatur di perpustakaan.
i
Pilih/klik judul untuk melihat full text
APLIKASI SMS GATEWAY SEBAGAI SARANA PENUNJANG INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ARJOSARI
Nurlaela, Fetty IJNS: Indonesian Journal on Networking and Security, Vol. 2, No. 4, 2013: 20-25 Abstract: The library is a place to gather, store, manage and organize a systematic collection of library materials. Library is closely related to teaching and learning in schools is to contribute to increasing the activity of students and improve the quality of education and teaching. SMS Gateway to support the implementation of the library is very effective information. With SMS it is easier and faster to conveyinformation. The research goal is to facilitate the library staff to manage the library and information systems communicate information to members of the library with SMSformat. The results obtained from this research is the application of SMS Gateway as a means of supporting the library information by utilizing the computer as a tool to access data.
DAFTAR ISI AUDIT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA BERDASARKAN STANDAR CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY (COBIT 4.0)
Rosalika, Lucia Meita; Wibowo, Adi; Gunawan, Ibnu Jurnal Infra, Vol. 1, No. 2, 2013 Abstrak: Perpustakaan Universitas Kristen Petra yang berperan sebagai pusat layanan informasi bagi sivitas akademika tidak dapat lepas dari pengaruh teknologi informasi (TI).Untuk memastikan kelangsungan pelayanan informasi maka dibutuhkan sistem keamanan, pengelolaan data, pengelolaan masalah, dan pengelolaan lingkungan fisik yang memadai baik dari segi hardware maupun software.Ketergantungan ini mengakibatkan TI menjadi titik yang paling rawan dalam memastikan kelangsungan pelayanan informasi di perpustakaan. Dalam memastikan sejauh mana dukungan TI terhadap proses bisnis perpustakaan maka perlu diketahui seberapa baikkah kualitas layanan TI. Untuk mengukur kualitas layanan TI di perpustakaan dibutuhkan suatu proses audit.Pada penelitian ini, dilakukan proses audit operasional untuk mengumpulkan data guna menunjang penilaian audit. Pedoman yang digunakan dalam mengukur aspek-aspek tingkat kedewasaan TI ialah COBIT 4.0 pada bagian delivery and support 4, 5, 10, 11, dan 12 yang terdiri dari pemastian kelangsungan layanan TI, pengelolaan sistem keamanan, pengelolaan masalah, pengelolaan data, dan pengelolaan lingkungan fisik di perpustakaan.Penelitian ini menghasilkan temuan dan nilai tingkat kematangan TI di perpustakaan. Proses audit membantu perpustakaan dalam mengevaluasi kinerja layanan TI dan memberi masukan untuk perbaikan.
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DENGAN MVC (MODEL VIEW CONTROLER)
Dini Hari Pertiwi Teknomatika: Jurnal Teknologi Dan Informatika, Vol. 1, No. 2, 2011: 125-147 Abstrak: -
DISAIN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PRIBADI (SIPP)
Eniyati, Sri Dinamik: Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 8, No. 1, 2003: 79-88 Abstrak: Teknik Rekayasa Perangkat Lunak tidak saja berlaku bagi system yang bersifat besar dan organisasional, tetapi teknik ini juga dipakai secara pribadi.Salah satu database pribadi yang dapat dibuat untuk itu adalah database perpustakaan. Rekayasa Software untuk SIPP (Sistem Informasi Perpustakaan Pribadi) terdiri dari langkah-langkah: planning, design, coding, testing, maintenance. Dalam tahap analisis yang perlu dilakukan adalah: identification of need, feasibility study, analisis secara teknis dan architecture design. Pada desain software langkah-langkah yang dilakukan adalah: membuat scope, reference documents, design description dan membuat rancangan input dan output.
DAFTAR ISI KEBERHASILAN PENERAPAN OTOMASI PERPUSTAKAAN SEBAGAI INOVASI DI PERGURUAN TINGGI.
Kusumaningrum, Indrati Forum Pendidikan IKIP Jakarta, Vol. 23, No. 2, 1998:117-139 Abstrak: Persepsi mahasiswa secara nyata turut menentukan dan memberikan kontribusi terhadap keberhasilan penerapan otomasi perpustakaan di perguruan tinggi.Disamping itu pelayanan yang diberikan kepada pemakai perpustakaan memberikan kepuasan tersendiri bagi mahasiswa di perguruan tinggi.
KONSEP DAN PERENCANAAN DALAM AUTOMASI PERPUSTAKAAN
Ikhwan Arif Makalah Seminar dan Workshop “Membangun Jaringan Perpustakaan Digital dan Otomasi Perpustakaan menuju Masyarakat Berbasis Pengetahuan”, 2010: 1-8 Abstrak: Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan.Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat.Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran lain seperti besar gedung yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat berhubungan dengan peran dari perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan
penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang seiring dengan menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan informasi. Perpustakaan membagi rata informasi dengan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya untuk umum.
MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH MELALUI OTOMASI PERPUSTAKAAN
Bustari, Meilina Jurnal Manajemen Pendidikan, No. 1, Tahun 3, 2007: 78-86 Abstract: School libraryis a part of educational institution. It is necessary to motivate activity tudent in learning. Releated to development information technology, school library important to be improved with library automation, to get easily for student to found information quickly.Effectiveness Application of library automation participation.
MEWUJUDKAN OTOMASI PERPUSTAKAAN: PERLU PERSIAPAN YANG CERMAT
Widodo Buletin FKP2T (Forum Komunikasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri), Vol. 4, No. 1, 1999: 41-51 Abstrak: Otomasi perpustakaan harus segera diimplementasikan apabila kebutuhan informasi oleh pemakai dan volume pekerjaan meningkat, sedangkan sumberdaya manusia sangat terbatas dalam menangani kegiatan perpustakaan. Di samping itu otomasi perpustakaan akan memberikan prestise dan kebanggan tersendiri bagi pustakawan dan memberi peluang untuk lebih mengembangkan tugas-tugas kepustakawanan.
DAFTAR ISI PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH DASAR NEGERI JETIS LOR 1 KABUPATEN PACITAN
Purwanto, Yusuf Eko; Purnama, Bambang Eka; Wardati, Indah Uly IJNS: Indonesian Journal on Networking and Security Abstrak: Perpustakaan Sekolah merupakan jantungnya pendidikan.Setiap Sekolah yang menginginkan pendidikan berkualitas mutlak senantiasa menumbuh kembangkan perpustakaan. Kehadiran sebuah perpustakaan pada setiap satuan pendidikan, termasuk jalur pendidikan sekolah merupakan suatu keharusan.Seperti era globalisasi saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang pesat, sehingga sekolahsekolah dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi. Salah satunya dengan cara menerapkan teknologi informasi tersebut pada bagian perpustakaan sekolah. Perkembangan internet semakin maju, hal ini dimanfaatkan oleh pihak Sekolah Dasar Negeri Jetis Lor 1 untuk membuat sistem informasi perpustakan yang dapat mengelola data buku, data anggota, data peminjaman, data pemesanan dan data perpanjang. Anggota juga bisa mendapatkan informasi perpustakaan tanpa harus datang ke perpustakaan dengan cara mengakses website perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Jetis Lor 1. Aplikasi ini dibangun dalam beberapa tahap, yaitu analis, desain, coding, pengujian dan implementasi.Tools yang digunakan adalah jQuery untuk beberapa interface, tinyMCE sebagai editor berita, Notepad ++ untuk mengolah script dan photoshop untuk desain gambar. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP, sedangkan databasenya MySQl.
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 TEGALOMBO
Bibit; Purnama, Bambang Eka; Sukadi IJCSS: Indonesian Journal on Computer Science, 2014: 1-6 Abstrak: Untuk sistem yang sedang berjalan saat ini Perpustakaan SMP Negeri 1 Tegalombo belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi, akan tetapi searah dengan perkembangan kapasitas perpustakaan terdapat beberapa hambatan yang dirasakan cukup menyita waktu, seperti susahnya mencari data data penting yang menumpuk, sehingga terlambat dalam pembuatan laporan laporan.Pada sistem ini digunakan metodologi penelitian berupa metode deskriptif yang menggambarkan masalah yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya. Kemudian menganalisa dan menjelaskan data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian, Dan bahasa pemrograman yang dipakai PHP MySQL sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara Tanya jawab, observasi dan studi kepustakaan. Sistem informasi akan mengefektifkan kinerja serta mengefisiensi waktu dalam pengolahan data data anggota dan data buku, sehingga meningkatkan pelayanan perpustakaan dan mengoptimalkan kinerjanya.
DAFTAR ISI PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 4 KARANGTENGAH
Sulastri IJCSS, Vol. 10, No. 2, 2013: 95-100
Abstrak: Perpustakaan adalah infrastruktur yang sangat vital bagi suatu institusi atau bagi lembaga pendidikan, perpustakaan didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, khususnya untuk masyarakat dari ekonomi lemah. Selama ini pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah masih menggunakan caracara yang konvensional dan bisa menghambat proses transaksi peminjaman di perpustakaan tersebut. Dengan adanya hal ini maka untuk mengatasinya dibuatlah suatu perangkat lunak yang bisa membantu petugas perpustakaan dalam hal proses peminjaman serta pengelolaan data buku perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah. Sistem ini nantinya diharapkan dapat menghasilkan kemudahan dalam pengelolaan di perpustakaan, sehingga perkembangan dalam proses pengolahan datadata buku akan berlangsung dengan cepat.
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO KABUPATEN PACITAN
Hendrianto, Dani Eko; Riasti, Berliana Kusuma; Sukadi IJNS: Indonesian Journal on Networking and Security, Juli, 2013: 1-8 Abstrak: Perpustakaan didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam bentuk media cetak yang yang bisa diakses oleh semua orang.Ada beragam jenis perpustakaan salah satunya adalah perpustakaan sekolah.Perpustakaan sekolah merupakan fasilitas yang digunakan untuk menyimpan informasi mengenai pendidikan, ilmu pengetahuan dan memberikan jasa informasi dalam bentuk layanan perpustakaan kepada siswa-siswi di Sekolah. Perpustakaan sekolah menengah pertama Negeri 1 Donorojo dalam pengelolaan data administrasi perpustakaan masih banyak menemukan masalah yang bisa menghambat proses pelayanan kepada siswasiswi. Dengan masih ditemukan masalah dalam pengelolaan data administrasi pada perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Donorojo maka dibuatlah suatu perangkat lunak yang bisa memberi solusi untuk membantu petugas perpustakaan dalam mengelola data administrasi perpustakaan Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Donorojo.Hasil penelitian ini dapat memberi solusi untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja petugas perpustakaan dalam hal pengelolaan data administrasi perpustakaan serta mempercepat transaksi peminjaman dan pengembalian buku oleh siswa.
DAFTAR ISI PENGEMBANGAN DAN DIKLAT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN TERPUSAT DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PENGEMBANGAN FITUR PEMINJAMAN ONLINE SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS PERPUSTAKAAN STT-GARUT)
Wahid Sugiman TMB: Publikasi Teknologi Mineral Dan Batubara, Vol. 3, No. 2, 2009: 72-78
Saleh, A. Abdurahman; Cahyana, Rinda; Partono, Partono Jurnal Algoritma, Vol 9, No. 38, 2012: 1-5
Abstrak: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) diyakni mampu mengoptimalkan penyelenggaraan misi Departemen ESDM dalam perwujudan visi: “pengelolaan energi dan sumberdaya mineral yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat”. Fungsi utama yang harus menjadi fokus implementasinya adalah dalam penyediaan dan pendistribusian informasi sebagai sumber pengambilan keputusan.Entitas terdekat sebagai sumber informasi ilmiah, sejatinya adalah Perpustakaan, yang sampai dengan saat ini belum secara optimal mengimplementasikan TIK, baik dalam manajemen sumber daya pustaka (library automation) maupun dari aspek teknologi (digital library dan virtual library).Pengembangan “Perpustakaan Terpusat DESDM” berbasis TIK seyogianya menjadi obsesi dalam mendorong profesionalisme aparatur untuk menghadapi pergeseran paradigma kepemerintahan yang terjadi saat ini. Keberhasilan dari sisi manajemen dan teknologi tidak akan berdampak secara signifikan, jika tidak dibarengi dengan upaya pemenuhan kompetensi pengguna dan pengelola TIK melalui diklat berbasis kompetensi.
Abstrak: Pengembangan Fitur Peminjaman Online Sistem Infrmasi Perpustakaan dengan Menggunakan Metodologi Unified Approach (UA) merupakan solusi dari permasalahan yang terjadi dimana setiap layanan transaksi yang berlangsung selama ini masih dikerjakan secara manual seperti proses mencari informasi buku, transaksi peminjaman buku, mengecek status buku, status anggota sehingga banyak memakan waktu dan biaya. Dari latar belakang masalah tersebut diperlukan sebuah perangkat lunak yang mampu menjawab kebutuhan sehingga setiap transaksi dapat dilakukan secara online tanpa dibatasi ruang dan waktu. Pada tahap pengembangan fitur peminjaman online sistem informasi perpustakaan dengan menggunakan unified upproach (UA) yang merupakan metode pengembangan perangkat lunak berientasi objek yang terdiri dari Object Oriented Analysis (OOA) dan Object oriented Design (OOD) dengan menggunakan notasi grafis standar Unified Modelling Language (UML) untuk memodelkan kebutuhan sistem. Fitut-fitur yang dikembangkan dalam perangkat lunak ini diantaranya fasilitas search untuk melakukan pencarin informasi buku, pasilitas transaksi pemesanan buku, pasilitas kelola akun, pasilitas kontrol admin yang diharapkan mampu menjawab semua kebutuhan setiap transaski sehingga dengan perangkat lunak ini memberikan kemudahan kepada pengguna.
DAFTAR ISI PENGEMBANGAN SISTEM OTOMASI PENGOLAHAN KOLEKSI KARYA ILMIAH MAHASISWA BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA)
cukup layak digunakan oleh pengguna sebagai pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa yang berbasis web.
PENGGUNAAN BARCODE UNTUK SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN
Pendra Mahardika, I Made Jurnal Sains dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, 2015: 536-552
B. Mustafa Jurnal Pustakawan Indonesia, Vol. 4, No. 2, 2004: 19-23
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web dalam rangka meningkatkan kualitas layanan karya ilmiah mahasiswa di perpustakaan UNDIKSHA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development) dengan paradigma prototyping karena pengembangan perangkat lunak ini dapat dikerjakan secara terpadu antara pustakawan dan pakar teknologi informasi. Hasil rancang bangun kemudian diimplementasikan menjadi perangkat lunak pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web, kemudian program tersebut diuji coba terbatas dengan uji kelayakan oleh pakar teknologi informasi dan uji keterpakaian oleh pengguna (petugas perpustakaan dan mahasiswa undiksha). Hasil ujicoba menunjukkan bahwa:(1)Pengembangan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebagai pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa yang dilakukan secara otomatis oleh program dengan mudah, cepat dan akurat;(2) Indikator penilaian dari program ini meliputi: kebenaran, keterluasan,efesiensi, portabilitas, verifikasi, modularitas dan keterbacaan, kinerja, kemudahan pemakaian, keramahan, dan kebergunaan mendapatkan kualifikasi baik, sedangkan ketegaran, keterpakaian ulang dan integritas yang dinilai oleh pakar teknologi informasi dengan kualifikasi cukup memadai yang perlu ditingkatkan lagi;(3) Secara umum dari hasil penilaian, dapat dikatakan program sudah
Abstrak: -
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA MAPLE LEAF CENTRE
Anggono, Hendry Nugroho; Santoso, Willyanto; Setiabudi, Djoni Haryadi Jurnal Infra, Vol. 1, No. 1, 2013
Leo
Abstract : Maple Leaf Centre library still use manual way to borrow and return books. Maple Leaf Centre library has a software-based desktop application, but it is not used because it does not fit the needs of the library. In searching catalog system, user get difficulty to get information about library collection. In addition to the need to catalog search system, it is necessary also means proper circulation to facilitate the circulation of books and improve the quality of the library. In this final project, I’m developed the website of Library Information Systems.The design is developed by using Power Designer 15. Interface website is created by Macromedia Dreamweaver 8. The software is created by Hypertext Preprocessor (PHP) and MySql for database server. Library Information System Applications for Maple Leaf Centre has been implemented include the manufacture admin and generate reports. That feature have been made include procurement module, collections processing, circulation (lending transaction, return transaction, extension transaction, reservation transaction and fines payment transactions), member area, and FAQ.
DAFTAR ISI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SEKOLAH DASAR NEGERI SUKOHARJO PACITAN
PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR EKSPRESIONIS
Hariadi, Fajar, Sukadi IJNS: Indonesian Journal on Networking and Security, November, 2013:1-7
rachmat, gumelar; suprapti, atiek; pandelaki, Edward IMAJI, Vol. 3, No. 4, 2014: 747-752
Abstrak: SD Negeri Sukoharjo adalah tingkat sekolah dasar yang cukup besar, yang memiliki banyak koleksi buku.Kurangnya sistem informasi dan data pinjaman buku perpustakaan, membuat karyawan mengalami kesulitan dalam menjalankan administrasi perpustakaan.Dengan perkembangan teknologi saat ini pengolahan data perpustakaan yang saat ini berjalan di SDN Sukoharjo dianggap sudah tua. Dengan pengolahan data terkomputerisasi akan mempermudah pemantauan dan manajemen akan data buku diperpustakaan SDN Sukoharjo. Aplikasi sistem Informasi Perpustakaan akan dibuat sebagai otomasi perpustakaan yang bertujuan untuk memudahkan karyawan dalam pencarian data yang ada dan administrasi pinjaman buku dengan cepat, efektif dan efisien. Selain memberikan kemudahan pelayanan, sistem ini juga bertujuan untuk menghasilkan output dalam bentuk laporan yang akan digunakan sebagai acuan dalam laporan akhir bulan dan akhir tahun.
Abstrak: Pada saat ini perpustakaan daerah Kota Bogor belum mengalami perkembangan yang menggembirakan, terutama dalam beberapa tahun terakhir malah pengunjung perpustakaan cenderung menurun. Tanggal November 2013 pengunjung di Perpusatakaan Kota Bogor di Jl. Juanda, tak kurang dari 500 orang (pos kota 8 nov 2013), padahal target yang direncanakan oleh oleh pemda Kota Bogor pada tahun 2014 masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan harusnya berjumlah 40.000 pengunjung. Ditenggarai rendahnnya masyarakat yang mengunjungi perpustakaan ini di antaranya, perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga hampir setiap masyarakat memiliki akses langsung mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan via internet. Salah satu cara untuk memecahkan permasalahan di atas yaitu dengan membangun suatu perpustakaan yang memiliki konsep baru, yang tidak hanya menjadikan perpustakaan hanya sebagai tempat membaca dan mencari buku, namun tempat tersebut dirancang untuk tujuan rekreatif sekaligus edukatif. Perpustakaan yang dapat menampung kegiatan edukatif dan rekreatif di Kota Bogor ini disebut Perpustakaan Hibrida.Dengan konsep arsitektur ekspresionis diharapkan bangunan yang dirancang tidak kaku dan membuat masyarakat lebih tertarik untuk mengunjungi perpustakaan Kota Bogor.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN STMIK SINAR NUSANTARA SURAKARTA
Kumaratih Sandradewi Sinus: Jurnal Ilmiah, Vol. 4, No. 2, 2006: 53-58 Abstrak: -
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB PADA SD NEGERI PORIS PLAWAD 7 TANGERANG Muhammad Jonni Jurnal Teknik, Vol. 3, No. 1, 2014: 19-35 Abstrak: -
DAFTAR ISI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN GUNA MENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR STUDI KASUS: UNIVERSITAS ISLAM ATTAHIRIYAH JAKARTA
Rukhi, Muhammad Imam; Arisantoso, Arisantoso Jurnal Ilmu Komputer, Vol. 8, No. 2, 2012: 136-145 Abstrak: Universitas Islam Attahiriyah Jakarta adalah sebuah universitas yang berwenang di bawah Addiniyah Attahiriyah (YAA), mempunyai tujuan membantu program pemerintah dalam bidang pendidikan dan menghasilkan generasi muda yang berkualitas.Penggunaan sistem komputer pada dunia pendidikan bukan hal yang asing lagi, karena dalam dunia pendidikan komputer merupakan alat atau akses yang sangat penting dalam menunjang majunya dunia pendidikan. Penggunaan komputer sangat penting dalam memperlancar dan mempermudah dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Seperti halnya Perpustakaan yang berfungsi untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar dengan memiliki proses kegiatan yang banyak seperti pendaftaran anggota, peminjaman buku, pengembalian buku untuk melayani para siswa. Pada sistem penyimpanan data di perpustakaan masih ditemukan kendala seperti kelebihan penyimpanan data yang mengakibatkan penumpukan data.Oleh karena itu di perlukan sistem yang dapat memperbaiki masalah penyimpanan data tersebut. Kesimpulan yang didapat dari penelitian penulis adalah melakukan rancang bangun sistem informasi perpustakaan berbasis web pada Universitas Islam Attahiriyah untuk mengatasi permasalahan yang ada, sehingga penyimpanan data akan tersimpan dengan yang baik seperti penyimpanan data anggota perpustakaan, buku, transaksi peminjaman dan pengembalian buka serta laporan.
SIPISIS (SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS CDS/ISIS) SIAP MEMASUKI MILLENIUM KETIGA.
Saleh, Abdul Rahman;Subagyo Jurnal Pustakawan Indonesia, Vol. 2, No. 2, 1999: 49-54 Abstrak: SIPISIS adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membantu perpustakaan dalam menjalankan kegiatan pengelolaan bahan pustaka, serta pelayanan kepada pengguna berbasis komputer.Program ini dapat membantu perpustakaan melakukan berbagai kegiatan secara terpadu.SIPISIS dirancang bangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Pascal CDS/ ISIS. Keuntungan menggunakan SIPISIS adalah: terpadu dan murah; praktis dan cepat; fungsional dan akurat; fleksibel; dan memperoleh jaminan pemeliharaan.
DAFTAR ISI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL
Samadri; Anton Yudhana Telkomnika: Telekomunikasi Komputasi Elektronika Kendali, Vol. 6, No. 2, 2008: 109-114 Abstrak: Perpustakaan biasanya difungsikan oleh pengunjung sebagai media untuk mencari referensi dan memperoleh informasi.Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah banyak perpustakaan yang belum memiliki sistem informasi berbentuk WEB secara online untuk pelayanan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang sebuah sistem informasi perpustakaan berbasis WEB serta melakukan pengujian terhadap unjuk kerja dari sistem informasiperpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi perpustakaan berbasis WEB yang dibangun dengan perangkat lunak PHP dan MySQL, dapat bekerja dalam jaringan Internet, dengan kemampuan dapat menerima data kunjungan terhadap WEB perpustakaan, melayani registrasi anggota untuk mendapatkan akses yang lebih luas, memberikan layanan kebutuhan informasi terhadap ketersediaan buku dalam bentuk searching, melayani pemesanan dan pengambilan pesanan buku dari anggota, melayani transaksi peminjaman dan pengembalian secara langsung.
SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB KOMPUTER
Taruna Nasution Prosessor, Vol. 1, No. 1, 2010: 88-100 Abstrak: -
SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BUKU ELEKTRONIK BERBASIS WEB
Zuliarso, Eri; Februariyanti, Herny Dinamik: Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 18, No. 1, 2013: 46-54 Abstrak: Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca.Dari fakta tersebut, perpustakaan diharapkan sebagai pusat kegiatan pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca.Perpustakaan mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap peningkatan dan pengembangan minat dan kegemaran membaca.Teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (Information and Communication Technology) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan global.Oleh karena itu, setiap institusi, berlomba untuk mengintegrasikan ICT guna membangun dan memberdayakan sumber daya manusia berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global. Kebutuhan akan Teknologi Informasi (TI) sangat berhubungan dengan peran perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan yang berkembang seiring dengan kegiatan menulis, mencetak, mendidik serta pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi. Pada penelitian ini dibangun Sistem Perpustakaan Digital Buku Elektronik sehingga mudah diakses oleh pembaca. Sistem ini dimana buku elektronik yang diunggah sudah dibuat dengan format PDF. Sistem Perpustakaan Digital hanya dapat diakses lokal di lingkungan Universitas Stikubank Semarang.
DAFTAR ISI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA BERBASIS OBJEK
SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DENGAN BARCODE SLTPI AL AZHAR 8, KEMANG PRATAMA
Cahyono, Joko; Susilo, Dahlan; Anwariningsih, Sri Huning Gaung Informatika
Endang Ripmiatin;Riani Aliviani Jurnal Al-Azhar Indonesia: Seri Sains Dan Teknologi, Vol. 1, No. 3, 2012: 134-139
Abstract: The Library of Sahid University at Surakarta still used a manual data processing system by a human. This procedures has some weakness, specially mistake error and used a long time during searching or recording the data.The purpose of this research is to develop the information and data processing system at Sahid University Library. The system that been developed is information and data processing that previously done by human converted to computer based system. These changes are necessary to facilitate data processing and presentation of information properly in order to avoid the weakness a manual system. This research use an object methode, that built depend on library necessary both visitors and library staff. A system can be called qualified if it meets several criteria of quality. Software quality measurement in this study using McCall methodes with five factors include of correctness, reliability, eficiency, usability and maintenance. This methode had chosen because of this methode is familiar and good to measure the quality of software. The resulting product of this research is library information system based from the object that built depend on library necessary. The advantages of this system is more easy to finding a book or catalog like borrowing or repayment transactions, input of book data and member and also more easy to make the reports. Finally, the result is the system with McCall methodes have 77,151% total quality, that means this system can be applied at Sahid University Library to simplify the data processing and presentation all about Library information.
Abstrak: -
52/"-&,/0-0(*/'02."3* 0-5.&!0"/5"2*
))$
&$"* &)&& &"*+% &)"& & ,&#&+(!'&$ ')"+!% ("*+% &')%*")(,*+#& -" ,*")+'&' 1;D
?79>6?A=1B9+>9E5AB9C1B)C9;D21>;)5=1A1>7 5=19< 4F917DBD>9B21>;1394
*+)# &A?B5B @5>31A91> 41> ;51;DA1C1> 41C1 B531A1 35@1C 41> =D418 1;1> =5>:149 =1B1<18 41<1= =5>5>CD;1> BD1CD ;5@DCDB1> )9BC5= @5>31A91> 41C1 B531A1 =1>D1< B5A9>7 =5>:149 @5>H5212 DC1=1 41A9 ;5<1=21C1> @A?B5B @5>31A91> =1D@D> ;5C941;1;DA1C1> 41C1 H1>7 4941@1C 1< 9>9 49B5212;1> 141>H1 L8D=1> 5AA?AM 41<1= =5<1;D;1> @5>31C1C1> 41> @5>31A91> 41C1 C5ADC1=1 ;5C9;1 41C1 H1>7 C5AB5491 25A:D=<18B1>71C25B1A #1B1<18>H1@5>77D>1B9BC5=B5A9>7;1<9=5<1;D;1>;5B1<181>41<1==5>D<9B;1> ;5HF?A4 C5ADC1=1 @141 @A?B5B @5>31A91> <9C5A1CDA 25A2181B1 1B9>7 ;1A5>1 @5>D<9B1> 41> @5>7D31@1> B52D18 ;1C1 B5A9>7;1<9 25A2541 !5B1<181> H1>7 B5A9>7 C5A:149 141<18 @5>77D>1 B9BC5= =5>D<9B;1> ;1C1 H1>74931A9B5BD1945>71>21719=1>1;1C19CD49D31@;1>41<1=2181B1>4?>5B91 #5C1@8?>5<7?A9C8= 141<181<7?A9C=1 H1>741@1C=5>71C1B9@5A25411>@5>7D31@1>41>@5>D<9B1>B52D18;1C1<7?A9C=19>9 49D>7;1@;1> @5AC1=1 ;1<9 ?<58 "1FA5>35 &89<9@B @141 2D<1> 5B5=25A <7?A9C=1 9>9 41@1C 497D>1;1> B521719 B1<18 B1CD 11C96 41<1= =5>H5<5B19;1> =1B1<18 ;5B1<181> ;5C9; @141 @A?B5B @5>31A91><9C5A1CDA49@5A@DBC1;11> +#,&" =5C1@8?>51<7?A9C8=
!535@1C1> @A?B5B @5>31A91> 41> ;51;DA1C1> 41C1 141<18 =1B1<18 25A1AC9 41<1= =5>5>CD;1>BD1CD;5@DCDB1>)9BC5=@5>31A91> 41C1 H1>7 25AB961C =1>D1< B5A9>7 =5>:149 @5>H5212 DC1=1 41A9 ;5<1=21C1> @A?B5B @5>31A91> =1D@D> ;5C941;1;DA1C1> 41C1 H1>7 4941@1C 1< 9>9 49B5212;1> ?<58 C9>7;1C ;5=D>7;9>1> ;5B1<181> =1>DB91 H1>7 C9>779 41<1= =5<1;D;1> @5>31C1C1> 41> @5>31A91> C5ADC1=1 ;5C9;1 41C1 H1>7 C5AB5491 25A:D=<18 B1>71C25B1A 9 B52D18 @5A@DBC1;11> H1>7 =5=9<9;9 A92D1> <9C5A1CDA B9BC5= ;?=@DC5A9B1B9 B1>71C 492DCD8;1> 41<1= @A?B5B @5>31A91> <9C5A1CDA H1>7 499>79>;1> !5C9;1 B9BC5= 9>9 497D>1;1> <9C5A1CDA H1>7 499>79>;1> 1;1> 4941@1C 45>71> F1;CDA5<1C9635@1C /-*/& 5#-*$ $$&33 1C17D5 %& 141<18 9BC9<18 H1>7 497D>1;1> 41<1= 4D>91 @5A@DBC1;11> D>CD; @A?B5B @5>31A91> <9C5A1CDA =5>77D>1;1> B9BC5= 9>6?A=1B9 25A21B9B;1> ;?=@DC5A&5>77D>11>%&=5AD@1;1>B1<18 B1CD 31A1 H1>7 565;C96 41<1= =5>41@1C;1> <9C5A1CDA H1>7 499>79>;1>&141 D=D=>H1 31A1 =5>77D>1;1>>H1 3D;D@ =D418 H19CD 45>71> =5>75C9;;1>;1C1;D>39H1>749=9>C1 ,&8602%
=9B1<>H1 :D4D< <9C5A1CDA H1>7 4931A9 ;5=D491> =5>5;1> C?=2?< C5AC5>CD C?=2?< J)51A38K D>CD; =5=D<19 @A?B5B @5>31A91> 1B9< @5>31A91> 1;1> =D>3D< B5B11C B5C5<18 @A?B5B @5>31A91> B5<5B19 H19CD 25AD@1 416C1A <9C5A1CDA H1>7 =5=9<9;9 :D4D< =9A9@ 45>71> ;1C1 ;D>39 H1>749;5C9;;1> #1B1<18>H1 @5>77D>1 B9BC5= B5A9>7;1<9 =5<1;D;1> ;5B1<181> 41<1= =5>D<9B;1> ;5HF?A4 C5ADC1=1 @141 @A?B5B @5>31A91> <9C5A1CDA 25A2181B1 1B9>7 ;1A5>1 @5>D<9B1> 41> @5>7D31@1> B52D18 ;1C1 B5A9>7;1<9 25A2541 !5B1<181> H1>7 B5A9>7 C5A:149 141<18 @5>77D>1 B9BC5= =5>D<9B;1> ;1C1 H1>7 4931A9 B5BD19 45>71> 21719=1>1 ;1C1 9CD 49D31@;1> 41<1= 2181B1>4?>5B91 #5C1@8?>5 <7?A9C8= 141<18 1<7?A9C=1 H1>7 41@1C =5>71C1B9 @5A25411> @5>7D31@1> 41> @5>D<9B1> B52D18 ;1C1 <7?A9C=1 9>9 49D>7;1@;1>@5AC1=1;1<9?<58"1FA5>35&89<9@B @141 2D<1> 5B5=25A <7?A9C=1 9>9 41@1C 497D>1;1> B521719 B1<18 B1CD 11C96 41<1= =5>H5<5B19;1> =1B1<18 ;5B1<181> ;5C9; @141@A?B5B@5>31A91><9C5A1CDA49@5A@DBC1;11>
/"-*3"%"/&2"/$"/("/*34&.&/$"2*"/&/((5/","/&4"1)0/&-(02*4).1"%"*34&./'02."3*&21534",""/
52/"-&,/0-0(*/'02."3* 0-5.&!0"/5"2*
+(!'&
#5>DADC 5B1A $93?<1B &5>1 $D>5I 0600)*/(3$0. &4"1)0/& -(02*4). =5AD@1;1> BD1CD 1<7?A9C=1 H1>7 =5>CA1>B6?A=1B9;1> BD1CD ;1C1 ;5 ;?45 25A41B1A;1> 2D>H9>H1 <7?A9C=1 9>9 49C5=D;1> ?<58 "1FA5>35 &89<9@B 41> @5AC1=1 ;1<9 49:5<1B;1> 49 0.154&2 "/(5"(& "("9*/& @141 2D<1> 5B5=25A )525>1A>H1 945 &4"1)0/& 25A1B1< 41A9 05/%&7 05/%&7 141<18 1<7?A9C=1 @5AC1=1 H1>7 3D;D@ B545A81>1 D>CD; =5>71C1B9 @5A25411> @5>7D31@1> 41> @5>D<9B1> 41<1= @A?B5B @5>31A91> &141 @A9>B9@>H1 219; &4"1)0/& =1D@D> 05/%&7 =5>781B9<;1> B52D18 ;?45 H1>7 B1=1D>CD;B5=D1;1C1H1>7@5>7D31@1>>H1 =9A9@ &4"1)0/& <189A ;5C9;1 "1FA5>35 &89<9@B =5>5=D;1> 218F1 05/%&7 C941; 41@1C B5@5>D8>H1 =5>71C1B9 @5A25411> @5>7D31@1> 41> @5>D<9B1> 41<1= @A?B5B @5>31A91> 18;1> 141 @5>77D>1 B9BC5= H1>7 =5>75781B9<;1> ;1C1 H1>7 2D>H9>H1 B1=1 ?>C?8>H1 @5>31A91> ;1C1 L)C5@85>M C941; =5>781B9<;1> L)C5E5>M 41<1= 416C1A 81B9< @5>31A91> 1> B521<9;>H1 =5>781B9<;1> ;1C1 H1>7 2D>H9>H1 B1=1 B5;1<9 25A2541 45>71> ;1C1 H1>7 499>@DC;1> 3?>C?8>H1 @5>31A91> ;1C1 L1:D>M =5>781B9<;1> L97>1M41<1=416C1A81B9<@5>31A91> )&',&.&+(!'&
&5A25411> @?;?; 1>C1A1 05/%&7 41> &4"1)0/& 141<18 @141 @A?B5B CA1>B6?A=1B9 ;1C1 ;5 ;?45 1<1= =5>CA1>B6?A=1B9;1> ;1C1 05/%&7 =5>77D>1;1> 8DAD6 41> 1>7;1 D>CD; =5=25>CD; B52D18 ;?45 H1>7 =1;B9=1< C5A49A9 41A9 ;1A1;C5A ?>C?8 ;?45 81B9< CA1>B6?A=1B9 05/%&7 141<18 L& ML M)541>7;1>@1411<7?A9C=1 &4"1)0/& @A?B5B CA1>B6?A=1B9 49<1;D;1> 45>71> =5>5A1@;1> 1CDA1> H1>7 291B1 497D>1;1>41<1=@5>7D31@1>2181B1>77A9B
))$
B589>771 B5=D1 ;1A1;C5A 41A9 ;?45 81B9< CA1>B6?A=1B9 25AD@1 8DAD6 41> <5298 =5>45;1C9 ;525>1A1> ?>C?8 ;?45 81B9< CA1>B6?A=1B9 #5C1@8?>5 141<18 L)*$M L.(*M &5A25411> H1>7 <19> 141<18 05/%&7 =5>71>1<9B1 ;1C1 45>71> @?<1 8DAD6@5A8DAD6?>C?8>H11;89A1>L*M 49CA1>B6?A=1B9 =5>:149 L
M ;1A5>1 * 49CA1>B6?A=1B9 =5>:149 1>7;1 41> B5=D1 8DAD6 E?;1< 49CA1>B6?A=1B9 =5>:149 1>7;1 >?< L M )541>7;1> &4"1)0/& B5<19> =5>71>1<9B1 ;?>B?>1> CD>771< :D71 =5>71>1<9B1 ;D=@D<1> 8DAD6 H1>7 49B52DC 496C?>7 ?>C?8>H1 1;89A1> L*M 49CA1>B6?A=1B9 =5>:149 L.M ;1A5>1 :9;1 49D31@;1>2D>H9>H1B5@5AC9LB8M &141 D=D=>H1 ;?45 H1>7 4981B9<;1> 41A9 CA1>B6?A=1B9 &4"1)0/& 81>H1 C5A49A9 41A9 =1;B9=1< 8DAD6 ?>C?8>H1 )*$ 141<18 ;?45 H1>7 4981B9<;1> D>CD; ;1C1 LBC5@81>M LBC5@85>M LBC5E5>M 41> .(* 141<18 ;?45 H1>7 4981B9<;1> D>CD; ;1C1 LB8D25ACM =@<5=5>C1B9 #5C1@8?>5 41@1C 49=?4969;1B9B5BD1945>71>31A1@5>7D31@1> 41A9 2181B1 H1>7 499>79>;1> =9B1<>H1 2181B1 >4?>5B91 #?4969;1B9 C5AB52DC 49<1;D;1> @141 @A?B5B CA1>B6?A=1B9 ;1C1 ;5 ;?45 +,)&+(!'&
412525A1@11CDA1>D=D=H1>781ADB 49@5A81C9;1> 41<1= 9=@<5=5>C1B9 &4"1)0/& &5AC1=1 &4"1)0/& =5>7DA1>79 12:14 =5>:149 2D>H9 ;?>B?>1>H19CD .)! *"#$&( -/ J K 49 1C1B 2D;1> 8DAD6 % =5<19>;1> I5A? 1A1 @5>7DA1>71> C5AB52DC 1;1> 49:5<1B;1>@141BD221225A9;DC !54D1 8DAD6 @5AC1=1 219; 25AD@1 ;?>B?>1> =1D@D> E?;1< C5C1@ 49@5AC181>;1> 9;1 C941; =D>3D< B521719 8DAD6@5AC1=1E?;1<4989<1>7;1>
/"-*3"%"/&2"/$"/("/*34&.&/$"2*"/&/((5/","/&4"1)0/&-(02*4).1"%"*34&./'02."3*&21534",""/
52/"-&,/0-0(*/'02."3* 0-5.&!0"/5"2*
))$
$%&)"&"+)+,)
)&& &
41 C971 :5>9B =1BD;1> H1>7 1;1> 25A6D>7B9 B521719 ,&8602% @141 @A?B5B @5>31A91> 5>9B=1BD;1>H1>7@5AC1=1141<18 ;1C57?A9 41B1A @5>31A91> H19CD ;1C57?A9 :D4D< 41>;1C57?A9>1=1@5>71A1>7&5>77D>1B9BC5= 41@1C =5>77D>1;1> B1<18 B1CD 41A9 ;1C57?A9 C5AB52DC 1C1D ;54D1>H1 B5;1<97DB &'"5-4 D>CD;=1BD;1>9>9141<18;1C57?A9:D4D<
1A1;5A:1B9BC5=@5>31A91>=5>77D>1;1> &4"1)0/& -(02*4). 141<18 45>71> =5=21>49>7;1> ;?45 CA1>B6?A=1B9 ;1C1 H1>7 4931A945>71>;?45CA1>B6?A=1B9;1C1H1>714149 41<1= %"4"#"3& !?45 CA1>B6?A=1B9 ;1C1 H1>7 4931A949@5A?<5841A981B9<CA1>B6?A=1B9;1C1H1>7 49=1BD;;1> ?<58 @5>77D>1 B9BC5= B11C @A?B5B @5>31A91> 49<1;D;1> )541>7;1> ;?45 CA1>B6?A=1B9 ;1C1 H1>7 141 41<1= %"4"#"3& 49@5A?<58 41A9 81B9< CA1>B6?A=1B9 ;1C1 H1>7 49=1BD;;1> ?<58 @5>77D>1 B9BC5= B11C 3&451 ;1C11C1D */154 ;1C121AD
&(,++), &141 @A?B5B @5>31A91> =5>77D>1;1> &4"1)0/& -(02*4). 25A41B1A;1> ;1C57?A9 :D4D< B9BC5= 1;1> =5=21>49>7;1> ;1C1 H1>7 4931A9 45>71> ;1C1 H1>7 C5A41@1C 41<1= %"4"#"3& 1>H1;>H1 11C96 ;1C1 H1>7 49C5=D;1> ?<58 B9BC5= C5A71>CD>7 @141 21>H1;>H1 ;1C1 H1>7 C5A41@1C 41<1= C125< '+ 49 %"4"#"3& 5>9B =1BD;1> H1>7 492DCD8;1> 141<18 ;1A1;C5A 25AD@1 12:14 45>71> @1>:1>7 =1;B9=D= 141<18 8DAD6 B5BD19 45>71> @1>:1>7 '*&-% + @141 C125< '+ ;1> C5C1@9 @5>77D>1 B9BC5= 41@1C =5=25A9 =1BD;1> 25AD@1 ;1A1;C5A 1@1 B1:1 ;1A5>1 B525B6?A=1B9 =5>:149 ;?45 41> 49B9=@1> =1BD;1> C5AB52DC 1;1> 4935; ;525>1A1>>H1 ?<58 B9BC5= &A?B5B CA1>B6?A=1B9 41> @5>H9=@1>1> 1;1> C5A:149 ;5C9;1 81B9< @5>7535;1> H1>7 49<1;D;1> ?<58 B9BC5= 25AD@1 =9>9=1<B1CD2D1812:14 +>CD; =5>789>41A9 @5A25411> @5>D<9B1> 8DAD6 25B1A 41> 8DAD6 ;539< =1BD;1> 25AD@1 12:141;1>491CDAB5217198DAD625B1A#1BD;1> 25AD@1 B@1B9 491>C1A1 4D1 12:14 1;1> 491>771@ B521719@5=9B18)5C91@;1C1H1>749@9B181;1> 4935; @1>:1>7>H1 89>771 =1;B9=1< 8DAD6 9;1 <5298 41A9 8DAD6 ;1C1 C5AB52DC 1;1> 49@?C?>7B531A1?C?=1C9B?<58B9BC5=!1A1;C5A C1>41 ;DC9@ J 49@5A<1;D;1> ;8DBDB ;1A5>1 @5>77D>11>>H1 41<1= 2181B1 >77A9B 41@1C 25A1AC9B9>7;1C1>41A9;1C1H1>7<19>
5>9B =1BD;1> H1>7 ;54D1 141<18 79;1 /&0 1C1D /)049=1>1@5>77D>1B9BC5=81ADB =5=9<98 B1<18 B1CD 491>C1A1>H1 #1BD;1> 9>9 492DCD8;1> ;5C9;1 ;54D1 ;1C57?A9 49 1C1B 497D>1;1> B531A1 25AB1=11> &'"5-4 D>CD; =1BD;1>9>9141<1879;1 /&0 )5C5<18 ;1C57?A9 @5>31A91> 49@9<98 B9BC5= =5=2DCD8;1> =1BD;1> 25AD@1 ;1A1;C5A H1>7 81ADB4931A9;5 %"4"#"3& #1BD;1>41@1C25AD@1 ;1A1;C5A 1@1@D> H1>7 491>771@ B521719 ;1C1 ;D>39 H1>7 @1<9>7 219; D>CD; =5>5=D;1> <9C5A1CDAH1>74931A9;1>C5C1@9 ,&8602% H1>7 @1<9>7219;141<18B52D18;1C1 H1>7C5A49A941A9 12:14 1< 9>9 49B5212;1> ;1A5>1 @A?B5B @5>31A91> B531A1 71A9B 25B1A C5A49A9 41A9 4D1 C181@H1>7B531A1?C?=1C9B1;1>49<1;D;1>?<58 B9BC5= H19CD @A?B5B @5>31A91> C1>@1 .&4"1)0/& "-(02*4). 41> @A?B5B @5>31A91> =5>77D>1;1> .&4"1)0/&"-(02*4). &141 @A?B5B @5>31A91> C1>@1 .&4"1)0/& "-(02*4). B9BC5= 1;1> =5>31A9 <9C5A1CDA 41<1= %"4"#"3& H1>7 =5=D1C ;1A1;C5A B1=1 @5AB9B 45>71> =1BD;1> H1>7 4925A9;1> @141 21791> :D4D< 41> 1C1D >1=1@5>71A1>7>H1 )541>7;1> @141 @A?B5B @5>31A91> 45>71> .&4"1)0/& "-(02*4). ,&8602% H1>7 49=1BD;;1> ?<58 @5>77D>1 B9BC5= 1;1> 491>771@ B521719 B52D18 ;1C1 =5B;9@D> ;5>H1C11>>H1 ,&8602% C5AB52DC C5A49A9<529841A9B1CD;1C1 $*"*"*+ (5<1B9 H1>7 C5A:149 41<1= 21B9B 41C1 49 B9BC5= @5>31A91> H1>7 492D1C 81>H1 =5=D1C C125<H1>7497D>1;1>41<1=B9BC5=@5>31A91> *125< H1>7 497D>1;1> 41<1= B9BC5= @5>31A91> 141<18 C125< ''#* ,+!')* ''#*,+!')* '+ '% ''#' 41> ''#*% (5<1B9 0/& 40 ."/8 C5A:149 1>C1A1 C125< ''#* 41> ''#*,+!')* C125< ,+!')* 41> ''#*,+!')* C125< ''#* 41> ''#+
/"-*3"%"/&2"/$"/("/*34&.&/$"2*"/&/((5/","/&4"1)0/&-(02*4).1"%"*34&./'02."3*&21534",""/
52/"-&,/0-0(*/'02."3* 0-5.&!0"/5"2*
))$
C125< ''#* 41> ''#*% C125< '+ 41> ''#+ C125< '% 41> ''#*%
5A9;DC 9>9 141<18 71=21A1> ;5A:1 B9BC5= @5>31A91>H1>7C5<1849:5<1B;1>491C1B
$ ')"+%
&8602% 41A9 <9C5A1CDA H1>7 4931A9 25A41B1A;1>:D4D<1C1D>1=1@5>71A1>7
<7?A9C=1 &5=1BD;1> &A?B5B @5>31A91> 491F1<9 45>71> =5=9<98 ;1C57?A9 @5>31A91> H19CD @5>31A91> 25A41B1A;1> :D4D< >1=1 @5>71A1>7 1C1D :D4D< 41> 1C1D >1=1 @5>71A1>7 !5=D491> @5>77D>1 B9BC5= 81ADB=5>75C9;;1>;1C1 H1>71;1>4931A941<1= 0#+&$4 +.+ '. H1>7 1;1> 497D>1;1> B521719 ,&8602% ?<58B9BC5= <7?A9C=1&5>31A91> &5>5;1>1> C?=2?< 1;1> =5=D<19 @A?B5B @5>31A91> &5>31A91> 49 '*&-% "+$ 49 C125< ''#* 1;1> C5A:149 :9;1 @5>77D>1 B9BC5= =5=9<98 @A?B5B @5>31A91> 25A41B1A;1> :D4D< B541>7;1> @5>31A91> 49 '*&-% ,+!')&% 49 C125< ,+!')* 1;1>C5A:149:9;1@5>77D>1B9BC5= =5=9<98 @A?B5B @5>31A91> 25A41B1A;1> >1=1 @5>71A1>7 41> @5>31A91> 49 ;54D1 '*&-% 1;1> 49<1;D;1> :9;1 @5>77D>1 B9BC5= =5=9<98 ;54D1 ;1C57?A941B1A@5>31A91>B531A125AB1=11> 9;1 B9BC5= 25A81B9< =5>5=D;1> <9C5A1CDA H1>7 B5BD19 45>71> ,&8602% =1;1 1;1> 49C1=@9<;1> :D4D< <9C5A1CDA 49 (2*% /"*+ ' ''#0 ;1> C5C1@9 :9;1 B9BC5= C941; 25A81B9< =5>5=D;1> <9C5A1CDA H1>7 B5BD19 45>71> ,&8602% =1;1 B9BC5= 1;1> =5>CA1>B6?A=1B9 ,&8602% ;5 ;?45 41> =5>1=@9<;1> 416C1A ;1C1 41> 1C1D 416C1A >1=1 H1>7 2D>H9>H1 =9A9@ 45>71> ,&8602% 49 (2*% /"*+'')%0 5AB1=11> 45>71> 9CD B531A1 ?C?=1C9B B9BC5= :D71 1;1> =5>31A9 41> =5>1=@9<;1> <9C5A1CDA H1>7 =5>71>4D>7 ;1C1 H1>7 C5A41@1C 41<1= (2*% /"*+ ' ')%0 "9C5A1CDA H1>7 49C1=@9<;1>@141 (2*% /"*+'''#0 41@1C49 '*-4&2 <179 45>71> 31A1 %05#-& $-*$, @141 ;1C1 H1>7 499>79>;1> H1>7 C5AC5A1 41<1= (2*% /"*+ '')%0 D=<18 41> A171= 11C96 ;1C1 >1=1 H1>7 =D>3D< 49 (2*% 0"*+ ' ')%0 B1>71C C5A71>CD>7 @141 :D=<18 41> A171= ;1C1 >1=149C125< H1>7=5=D1C;1C1 >1=141> ;?45 CA1>B6?A=1B9>H1 H19CD C125< '+ 41> C125< '% D=<18 41> A171= ;1C1 >1=1 41@1C 49@5A;1H1 45>71> =5>77D>1;1> '02. / &(,+ - ')0 41> '02. / &(,+-%0
#5=9<98 B1<18 B1CD 41A9 ;1C1 81B9< CA1>B6?A=1B949 (2*% 0"*+' ')%0 1A9 ;1C1 H1>7 B5BD19 45>71> ,&8602% 49 '*&-% "+$ 49 C125< ''#* 41> 1C1D '*&-% ,+!')&% 49 C125< ,+!')* 41<1= %"4"#"3&
9;1 '05/% =1;1 054154 C1=@9<1> 416C1A <9C5A1CDA49 (2*% /"*+'''#0
9;1 /04'05/% =1;1 *A1>B6?A=1B9;1> ,&8602% ;5 ;?45 =5>77D>1;1>1CDA1> &4"1)0/& 1A9;?4581B9<CA1>B6?A=1B99CD49C125< '+ 41> 1C1D '%
*1=@9<;1> 11C96 ;1C1 1C1D >1=1 49 (2*% /"*+ ' ')%0 41> 31A9 <9C5A1CDA H1>7 =5>71>4D>7 11C96 ;1C1 H1>7 49C1=@9<;1> 49 (2*% /"*+ ' ')%0 1A9 ;1C1 H1>7 49@9<98 @5>77D>1 B9BC5= 49 '*&-% "+$ 49 C125< ''#* 41> 1C1D '*&-% ,+!')&% 49 C125< ,+!')* 41<1= %"4"#"3&
16C1A <9C5A1CDA H1>7 =5=D1C ;1C1 219; @5AB9B B1=1 =1D@D> =9A9@ 45>71> ,&8602% 25A41B1A;1> *4-& 41> 1C1D 54)02".& 49 (2*% /"*+'''#0
%($%&+*"+(!'&$ ')"+!% 5A9;DC 9>9 141<18 9=@<5=5>C1B9 41A9 &4"1)0/& -(02*4). H1>7 1;1> 497D>1;1> 41<1=B9BC5=@5>31A91> 9>)CA
342*/( H1>7499>@DC;1> ,&8602%
&A5&A?B5B
/"-*3"%"/&2"/$"/("/*34&.&/$"2*"/&/((5/","/&4"1)0/&-(02*4).1"%"*34&./'02."3*&21534",""/
))$
52/"-&,/0-0(*/'02."3* 0-5.&!0"/5"2*
5@1>,
/
!8DBDB
&)*
!?45 81B9< CA1>B6?A=1B9 41<1= 25>CD; 8DAD6;1@9C1<
*125<
&A5@A?B5B
&5>753D1<91> 8DAD61F1<
1 &A?B5B &A?B5B @5>C9>7 H1>7 C5A:149 141<18 @A?B5B @5>H9=@1>1>;1C121AD;541<1= %"4"#"3&
*125< &5>753D1<91>8DAD61F1<
!5C9;1 J)1E5K 141 4D1 81< @5>C9>7 H1>7 49<1;D;1> ?<58 B9BC5= &5AC1=1 141<18 @A?B5B @5>7535;1> */154 !54D1 141<18 @A?B5B @5>H9=@1>1> &A?B5B ;54D1 C5A:149 :9;1 @A?B5B @5AC1=1 BD;B5B H19CD :9;1 ;1C1 H1>7 49=1BD;;1> ?<58 @5>77D>1 B9BC5= 259 141<18 21A9B @A?7A1=H1>7=581<C5AB52DC +'/%7%%0075-17,-6*351 7;7'/%7% 9% 08) 6)7);%'732 03'%7)*35%0075-1'/%7% +'/%7% -**382( 6)7);%'73** 1)66%+)&3;#,-6:35( +'/%7% -632(%7%&%6) 2*35 1%7-32 )06) ')//%0-1%7 )2(-*
*A1>B6?A=1B9 -001*/(
,&8602%
!5C5A1>71>
,?;1<
+%
!?>B?>1> /04 ,?;1<
=5>77D>1;1>
&A?B5B @5>H9=@1>1> 49F1;9<9 ?<58 @A?B54DA 35;;1<9=1C 1< @5AC1=1 H1>7 49<1;D;1> ?<58 @A?B54DA 9>9 141<18 =5=1>779< @A?B54DA @9B18;1C1 !5=D491> @A?B54DA 9>9 1;1>=5<1;D;1>CA1>B6?A=1B9C5A8141@;1C1H1>7 4981B9<;1> ?<58 @A?B54DA @9B18;1C1 45>71> 31A1 =5=1>779< @A?B54DA =5C1@8?>5 &5=1>779<1> @A?B54DA =5C1@8?>5 1;1> =5>781B9<;1> B52D18 ;?45 H1>7 C5A49A9 41A9 =1;B9=1< 5=@1C 2D18 ;?>B?>1> 1< ;5C971 H1>7 49<1;D;1> ?<58 @A?B54DA 35;;1<9=1C 141<18 =5>H9=@1> ;1C1 C5AB52DC 25AB1=1 ;?45 81B9<CA1>B6?A=1B9>H1;541<1=C125<C!?45!1C1 :9;1 ;1C1 C5AB52DC 259 141<18 21A9B @A?7A1= @141 @A?B54DA 35;;1<9=1C
/"-*3"%"/&2"/$"/("/*34&.&/$"2*"/&/((5/","/&4"1)0/&-(02*4).1"%"*34&./'02."3*&21534",""/
))$
52/"-&,/0-0(*/'02."3* 0-5.&!0"/5"2*
+2'3827)5 +20)2/%7%0)2+'/%7% +067%7*-2-6,
+067%7*-2-6, 0'2);768&675+'/%7%
(3:,-0)+067%7*-2-6, +067%7/%7% #
4-6%,/%2/%0-1%71)2.%(4)5/%7% 4-6%,/%7%
1%68//%2(%0%17%&)0 #3()%7%#3() %1% 6)7);%'732 -*+'/%7%&%58 03'%7)*35 %0075-1'/%7% +'/%7%&%58 6)7);%'73** -**382(
0'2);768&675+'/%7%
);:,%71)7%4,32) -6
);631)7,-2+%&387 1%5<
);',-'/)26384*35 7,)/-(66380 -*%6'0'2);7 7%2(%4)7-/6%78 -* %6'0'2);7 64%6-
+'/)<:35(+'/%7%&%58 1)7%4,32)
+067%7/%7% +2'3827)5 )06)
%44)2(&0%2/ 5)40%')'/%7% :-7,+'/%7%&%58 5)40%')'/3() :-7,+'/3() )2(-* )2(-*
+067%7/%7% # )2(-* )06) -* -6%04,%0'2);7 %2( +20)2/%7%
)2((3 +067%7/%7%
&A?B54DA @9B18;1C1 25A6D>7B9 D>CD; =5=?C?>7=1BD;1>H1>725AD@1712D>71>;1C1 =5>:149 ;1C1 @5A ;1C1 25A41B1A;1> B@1B9 1C1D C1>41;DC9@J )52171931C1C1>C1>41;DC9@@141 ;1C1 !K) 2D;1> =5AD@1;1> @5=9B18 ;1C1 B589>771 ;1C1 C5AB52DC C5C1@ =5AD@1;1> B1CD ;5B1CD1> 9 21F18 9>9 141<18 21A9B @A?7A1= @141@A?B54DA@9B18;1C1
+2'3827)5 )06) +067%7/%7% # )2(-* )2(-* )2(-* )2((3 +'/%7%&%58%0075-10'/%7%&%58
0'/%7%&%58 +2'3827)5
,&+,#)'**&)"&
(3:,-0)+067%7/%7% # 0',858*68&675+'/%7%
&A?B5B @5>C9>7 H1>7 C5A:149 141<18 @A?B5B @5>31A91>H1>7C5A41@1C 141@141 :%"4"#"3&;
4)2+)')/%2,858*%&.%( -*-6%04,%0',858* # 0'/%7%&%580'/%7%&%580',858* )2(-* -* +20)2/%7% +067%7*-2-6, # +067%7/%7% )06)
1 &A?B5B
&A?B5B@5>31A91>B531A171A9B25B1AC5A49A9 41A9 4D1 C181@ H1>7 B531A1 ?C?=1C9B 1;1> 49<1;D;1> ?<58 B9BC5= H19CD @A?B5B @5>31A91> C1>@1 .&4"1)0/&"-(02*4). 41>@A?B5B@5>31A91> =5>77D>1;1> .&4"1)0/& "-(02*4). &141 @A?B5B @5>31A91> C1>@1 .&4"1)0/& "-(02*4). B9BC5=1;1>=5>31A9 ,&8602% H1>749=1BD;;1> 41<1=C5GC2?G;5 '*&-% H1>7B5BD1925A41B1A;1> ;1C57?A9 H1>7 49@9<98 '*&-% H1>7 =5=D1C 4*4-&
/"-*3"%"/&2"/$"/("/*34&.&/$"2*"/&/((5/","/&4"1)0/&-(02*4).1"%"*34&./'02."3*&21534",""/
52/"-&,/0-0(*/'02."3* 0-5.&!0"/5"2*
41> 1C1D '*&-% H1>7 =5=D1C "54)02 9;1 ,&8602% H1>7 4931A9 49C5=D;1> =1;1 B9BC5= 1;1> =5>1=@9<;1> <9C5A1CDA H1>7 =5=D1C ,&8602% C5AB52DC 41<1= (2*% J"9BC ?6 ??;K 41> @A?B5B @5>31A91> B5<5B19 ;1> C5C1@9 :9;1 ,&8602% H1>7 4931A9 C941; 49C5=D;1> B9BC5= 1;1>=5<1;D;1>@A?B5B@5>31A91>=5>77D>1;1> .&4"1)0/&"-(02*4). B531A1?C?=1C9B 1<1= 1203&3 @5>31A91> =5>77D>1;1> .&4"1)0/& "-(02*4). 81< @5AC1=1 H1>7 49<1;D;1> 141<18 =5=1>779< @A?B54DA =5C1@8?>5 &5=1>779<1> @A?B54DA =5C1@8?>5 1;1> =5>781B9<;1> ;?45 CA1>B6?A=1B9 H1>7 C5A49A9 41A9 =1;B9=1< 5=@1C 2D18;?>B?>1>!5=D491>B9BC5=1;1>=5>31A9 ;?45H1>7B1=145>71>;?4581B9<CA1>B6?A=1B9 9CD 41<1= C125< C!?45!1C1 41> 1C1D C125< C!?45$1=1 41> =5>1=@9<;1>>H1 41<1= (2*% J"9BC ?6 -?A4 $1=5K )5C5<18 9CD B531A1 ?C?=1C9B B9BC5= :D71 1;1> =5>31A9 41> =5>1=@9<;1> <9C5A1CDA 41<1= (2*% J"9BC ?6 ??;K H1>7 =5=D1C 11C96 ;1C1 1C1D 11C96>1=1H1>7=D>3D<41<1= (2*% J"9BC?6 -?A4 $1=5K 41 4D1 ;1C57?A9 41B1A @5>31A91> H1>7 41@1C 49@9<98 ?<58 @5>77D>1 B9BC5= H19CD ;1C57?A9 J*9C<5K 41> ;1C57?A9 JDC8?A $1=5K &5>77D>1B9BC5=41@1C=5>77D>1;1>B1<18B1CD 41A9 ;1C57?A9 C5AB52DC 1C1D ;54D1>H1 B5;1<97DB !54D1 ;1C57?A9 9CD 41@1C 49712D>7 =5>77D>1;1>79;1J>4K1C1DJ%AK &141 @5>7712D>71> ;1C57?A9 =5>77D>1;1> J>4K @A?B5B @5>31A91> H1>7 49<1;D;1> 81>H1 @A?B5B @5>31A91> C1>@1 &4"1)0/& -(02*4). )9BC5= 1;1> =5>31A9 <9C5A1CDA H1>7 =5=D1C ,&8602% J*9C<5K @141 21791> :D4D<>H1 41> :D71 =5=D1C ,&8602% JDC8?A $1=5K @141 21791> >1=1 @5>71A1>7>H1 9;1 <9C5A1CDA 49C5=D;1> =1;1 B9BC5=1;1>=5>1=@9<;1><9C5A1CDAH1>7=5=D1C ,&8602%,&8602% C5AB52DC 41<1= (2*% J"9BC?6 ??;K41>@A?B5B@5>31A91>B5<5B19 &141 @5>7712D>71> ;1C57?A9 =5>77D>1;1> J%AK B9BC5= 1;1> =5>31A9 <9C5A1CDA H1>7 =5=D1C ,&8602% J*9C<5K @141 21791> :D4D< 1C1D =5=D1C ,&8602% JDC8?A $1=5K @141 21791> >1=1 @5>71A1>7 9;1 <9C5A1CDA C941; 49C5=D;1>@A?B54DA =5C1@8?>5 1;1> 49@1>779< 5>71> ;1C1 <19> @A?B5B 9>9 =5>77D>1;1> ;54D1 C181@ @A?B5B @5>31A91> H19CD @A?B5B @5>31A91> C1>@1 .&4"1)0/&
))$
"-(02*4). 41> @A?B5B @5>31A91> =5>77D>1;1> .&4"1)0/& "-(02*4). !54D1 C181@ @A?B5B @5>31A91> :D71 4925A<1;D;1> @141 @A?B5B @5>31A91>=5>77D>1;1>B1<18B1CD41A9;1C57?A9 41B1A@5>31A91> 5A9;DC 9>9 141<18 21A9B @A?7A1= D>CD; J)51A38K 49=1>1 @A?B5B @5>31A91> H1>7 49<1;D;1> 141<18 @A?B5B @5>31A91> 25A41B1A;1> ;1C57?A9:D4D< +'/)<:35(%0075-1844)57,-6*351 7) ;7 9%08)
'%5-/)<:35((-*-)0('#-70) 6)76%*)7<3** 6)0)'7 *531'5600 :,)5)'#-70)0-/)+'/)<:35( -273'85635'5633/6
.-/%.8(80<+(-'%5-7-(%/ (-7)18/%2
'%5-/%7%<%2+&82<-2<%6%1%(7%&0)/3()/%7% -*$#%00< 1)7%4,32)
'%5-/3()<%2+6%1%()2+%2 ,%6-075%26*351%66)0)'7 #/3()/%7% '/%7% #/3()/%7% 067%7$/%7% *5314)54867%/%%27/3()/%7% :,)5)#/3()/%7% '/3()0-/) %0075-1+'/3() 35()5&<#/3()/%7% '/%7% -273'85635'56%7%
7%14-0%2(-+5-(/%7% 7,-6*351 +5(#3()%7% ")'35(6 385')'56%7% +3734 7,-6*351 +5(#3()%7% 5)*5)6,
7%14-0/%2.8(80<+&82<-2<% 1-5-4(+2/)<:35( 6)0)'7(-67-2'7 *531'5600 -22)5.3-2 4)54867%/%%27&33//%7% -22)5.3-2 4)54867%/%%27/3()/%7% 32#&33//%7% '/%7% #/3()/%7% '/%7% 32'5600 '&33/-( #&33//%7% '&33/-( :,)5)#/3()/%7% '/3()0-/) %0075-1+'/3() 35()5&<'5600 '7-70) -273'85635'5633/6 )2(-*
/"-*3"%"/&2"/$"/("/*34&.&/$"2*"/&/((5/","/&4"1)0/&-(02*4).1"%"*34&./'02."3*&21534",""/
52/"-&,/0-0(*/'02."3* 0-5.&!0"/5"2*
6)76%*)7<32
5A9;DC 9>9 141<18 21A9B @A?7A1= D>CD; J)51A38K 49=1>1 @A?B5B @5>31A91> H1>7 49<1;D;1> 141<18 @A?B5B @5>31A91> 25A41B1A;1> 4D1;1C57?A9B5;1<97DB
'%5-7-70)(-*-)0('#-70) %87,35(-*-)0('87,356 -* 7,-6*351 347-32+5384 347-32 9%08)
34)5%6- 6)0)'7 *531'5600 :,)5)'#-70)0-/) +''%5-7-70) %2('%87,3560-/) +''%5-%87,35 -273'85635'5633/6 )06)
34)5%6-!" 6)0)'7 *531'5600 :,)5)'#-70)0-/) +''%5-7-70) 35'%87,3560-/) +''%5-%87,35 -273'85635'5633/6
'%5-/%7%<%2+&82<-2<% 6%1%(-7%&0)/3()/%7% -*$#%00<
7%14-0%2(-+5-(/%7% 7,-6*351 +%&82+/3() 7,-6*351 +5(#3()%7% ")'35(6 385')'56%7% +3734 7,-6*351 +5(#3()%7% 5)*5)6,
7%14-0/%2&8/8<+ &82<-.8(80%7%8%87,352<%
1-5-4(+2/)<:35( ,%6-0*-07)5/3() 6)0)'7 *531'5600 -22)5.3-2'563() 32'5600 '&33/-( '563() '&33/-( +5384&<'5600 '&33/-( 35()5&<'5600 '7-70) -273'85635'5633/6
))$
)2(-* )2(-*
1A9B9BC5=@5>31A91>=5>77D>1;1> &4"1)0/& -(02*4). H1>7 C5<18 492D1C =1;1 41@1C 491=29<;5B9=@D<1>B52171925A9;DC =@<5=5>C1B9 &4"1)0/& -(02*4). 41<1= /-*/&5#-*$$3&33"4"-0(5& @141 B9BC5= 9>6?A=1B9@5A@DBC1;11>=5AD@1;1>11C96 H1>7 219; 41<1= =5>H5<5B19;1> =1B1<18 ;5B1<181> ;5C9; @141 @A?B5B @5>31A91> <9C5A1CDA 49 @5A@DBC1;11> ;1A5>1 41@1C =5=21>CD @5>77D>1 B9BC5= ;5C9;1 =5>31A9 <9C5A1CDA 25A2181B1 >77A9B 49=1>1 C5A41@1C @5A25411>41<1=@5>7D31@1>41>@5>D<9B1> ;1C1;1C1>H1 1A1 ;5A:1 B9BC5= @5>31A91> =5>77D>1;1> &4"1)0/& -(02*4). 141<18 45>71> =5=21>49>7;1> ;?45 CA1>B6?A=1B9 ;1C1 H1>7 4931A9 45>71> ;?45 CA1>B6?A=1B9 ;1C1 H1>7 141 49 41<1= %"4"#"3& %<58 ;1A5>1 9CDC9>7;1C;525>1A1>@5AB1=11>2D>H941A9 ;1C1 H1>7 4931A9 C5A<5C1; @141 @5AB1=11> ;?45 CA1>B6?A=1B9 ;1C1 H1>7 4931A9 45>71> ;?45 CA1>B6?A=1B9 ;1C1 H1>7 49C5=D;1> 41<1= %"4"#"3& 1< 9>9 =5>71;921C;1> @5>31A91> C941; 25A:1<1> B5=@DA>1 ;1A5>1 ;1C1 (&$*( 41> (%+&$ H1>7 =5=@D>H19 ;?45 CA1>B6?A=1B9 B1=1 491>771@ ?<58 B9BC5= B521719 ;1C1 H1>7 =5=@D>H192D>H9B1=1;5C9;149D31@;1>
181B1 H1>7 497D>1;1> B521719 41B1A 5E1 @5>7D31@1> 41> @5>D<9B1> ;1C1 H1>7 4931A9 @141 B9BC5= 9>9 141<182181B1>77A9B &8602% H1>7 495E177D>1;1> &4"1)0/& -(02*4). ?<58 B9BC5= 141<18 ,&8602% H1>7 C5A49A9 41A9 B1CD ;1C1 &8602% H1>7 49=1BD;;1> <5298 41A9 B1CD ;1C1 1;1> 49712D>7;1> 41> 492131 ?<58 B9BC5=B521719B1CD;1C1 )531A1 71A9B 25B1A @A?B5B @5>31A91> 41<1= B9BC5=9>9C5A49A941A94D1C181@H1>7B531A1 ?C?=1C9B 1;1> 49<1;D;1> ?<58 B9BC5= H19CD @A?B5B@5>31A91>C1>@1 .&4"1)0/&"-(02*4). 41> @A?B5B @5>31A91> =5>77D>1;1> .&4"1)0/&"-(02*4).
/"-*3"%"/&2"/$"/("/*34&.&/$"2*"/&/((5/","/&4"1)0/&-(02*4).1"%"*34&./'02."3*&21534",""/
52/"-&,/0-0(*/'02."3* 0-5.&!0"/5"2*
))$
&5>789<1>71> 8DAD6 E?;1< D>CD; 2525A1@1 ;1BDB:DBCADC941;=5=21>CD D49 )DC54:? 81A=1 %5C?=? )!?= ## O &2&/$"/""/ %"/ &.#"/(5/"/ *34&./'02."3* >49%66B5C/?7H1;1AC1 48H )DC1>C1 *34&. "3*3 "4" <0/3&1 %"/ &2"/"//8" %"-". *34&. /'02."3* "/"+&.&/= >49 %66B5C /?7H1;1AC1
1C81>BH18 A
"3*3 "4" , >6?A=1C9;11>4D>7 1A91>C? !A9BC1>C? A 0/3&1 %"/ &2"/$"/("/ "4"#"3& >49 %66B5C /?7H1;1AC1 &?5AF141A=9>C1- ) ".53 .5. ")"3" /%0/&3*" 1<19 &DBC1;1 1;1AC1 /?DA4?> 0%&2/ 425$452&% /"-83*3 &A5>C935 1<< >C5A>1C9?>1< >3 $5F 5AB5H 8CC@ FFF5>C9B?6C3?= 5BC??7-?A4 B0#5C1&8?>5*#" >C9B?6C #5C1 &8?>5 D>3C9?> )CA9>7-?A4B <1BB #& #5491 ""
*85 ?D2<5 #5C1@8?>5)51A38<7?A9C8= +B5AB ?DA>1< 8CC@ 1B@5<<B?DA356?A75>5C =5C1@8?>5 !5E9> C;9>B?> $+ B@5<<
"1FA5>35&89<9@B#5C1@8?>5<7?A9C8= 8CC@ 6?<4?34?39313D; 6?<4?3 6?<4?3379 =5C1@8?>5 5>9B ?F5 %"% A55 %>"9>5 93C9?>1AH ?6 ?=@DC9>7 #5C1@8?>5 5B1A $93?<1B &5>1 $D>5I ?F*??*89>7B3?=
*85 #5C1@8?>5<7?A9C8= &5>C?> #5491 >3
?D2<5 #5C1@8?>5 )?D>4B A51C ?>E5AC C85 ?D2<5#5C1@8?>51<7?A9C8=C?*)'"
/"-*3"%"/&2"/$"/("/*34&.&/$"2*"/&/((5/","/&4"1)0/&-(02*4).1"%"*34&./'02."3*&21534",""/
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
APLIKASI SMS GATEWAY SEBAGAI SARANA PENUNJANG INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ARJOSARI Fetty Nurlaela [email protected] ABSTRACT : The library is a place to gather, store, manage and organize a systematic collection of library materials. Library is closely related to teaching and learning in schools is to contribute to increasing the activity of students and improve the quality of education and teaching. SMS Gateway to support the implementation of the library is very effective information. With SMS it is easier and faster to conveyinformation. The research goal is to facilitate the library staff to manage the library and information systems communicate information to members of the library with SMSformat. The results obtained from this research is the application of SMS Gateway as a means of supporting the library information by utilizing the computer as a tooltoaccessdata. Keywords: SMS, SMS Gateway, Library, Information Systems ABSTRAKSI : Perpustakaan merupakan tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis. Perpustakaan berkaitan erat dengan proses belajar mengajar di sekolah yaitu memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pangajaran. Penerapan SMS Gateway untuk menunjang informasi perpustakaan sangatlah efektif. Dengan SMS maka lebih mudah dan cepat dalam menyampaikan informasi. Adapun untuk tujuan penelitian adalah memudahkan petugas perpustakaan dalam mengelola sistem informasi perpustakaan dan menyampaikan informasi kepada anggota perpustakaan dengan format SMS. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah aplikasi SMS Gateway sebagai sarana penunjang informasi perpustakaan dengan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu untuk mengakses data Kata Kunci : SMS, SMS Gateway, Perpustakaan, Sistem Informasi 1.a Latar Belakang Masalah SMS (Short Message Service) adalah salah satu layanan telepon seluler yang banyak digunakan oleh masyarakat. Penggunaan SMS memudahkan komunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain dengan konsep pengiriman informasi berbasis text. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Arjosari merupakan Sekolah berstandar nasional yang memberikan pelayanan pendidikan dan telah memanfaatkan teknologi informatika, tetapi terdapat permasalahan, yaitu dalam pengolahan data perpustakaan masih konvensional. Siswa yang melakukan peminjaman di catat didalam buku. Terkadang juga terjadi pencatatan data ganda. Apabila banyak siswa yang melakukan pengembalian dalam waktu bersamaan maka membuat petugas lambat dalam melakukan pencarian data. Siswa terkadang lupa jadwal pengembalian buku. Selain itu, kontrol pengelolaan data buku yang masih konvensional juga akan merepotkan petugas perpustakaan dalam mengevaluasi perkembangan perpustakaan dan mencari jumlah stok buku yang masih tersedia. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat digunakan untuk menghubungkan informasi antara petugas IJNS Volume 2 No 4 - Oktober 2013
perpustakaan dengan siswa yang memungkinkan untuk mengaksesnya dimanapun dan kapanpun. Dengan didukung perlengkapan elektronik yang memadai seperti komputer pada perpustakaan dan handphone yang tentunya setiap siswa pasti memilikinya, jika tidak dapat menggunakan handphone orang tua. Sehingga orang tua juga dapat mengetahui informasi buku perpustakaan yang dipinjam putra putrinya 1.b Rumusan Masalah a. Pencatatan data peminjaman buku perpustakaan masih konvensional. Sehingga apabila banyak siswa yang melakukan pengembalian buku dalam waktu bersamaan maka pencarian data oleh petugas perpustakaan menjadi lambat. b. Bagaimana membuat aplikasi SMS Gateway yang dapat menunjang penyebaran informasi perpustakaan 1.c Batasan Masalah a. Objek penelitian dilakukan pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Arjosari. b. Dalam pembuatan SMS Gateway ini menggunakan bahasa pemprograman PHP dan
20
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
c.
penyimpanan data menggunakan MySQL. Informasi yang diberikan hanya untuk siswa yang sudah terdaftar sebagai anggota. Data siswa yang terdaftar akan dihapus apabila siswa telah lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Arjosari.
1.d Tujuan Penelitian Untuk tujuan dari penelitian adalah menghasilkan aplikasi sistem informasi perpustakaan berbasis SMS Gateway dan menerapkan aplikasi pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Arjosari yang mudah diakses oleh nomor handphone siswa atau orang tua siswa. 1.e Manfaat Penelitian a. Memudahkan petugas perpustakaan dalam memberikan informasi dan pemberitahuan kepada siswa. b. Memudahkan siswa untuk mendapatkan informasi tentang stok buku yang ada di perpustakaan dengan format sms. 2.a Sistem Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. Pengertian tersebut mencerminkan adanya beberapa bagan dan hubungan antar bagian, ini menunjukkan kompleksitas dari sistem yang meliputi kerja sama antara bagian yang interdependen satu sama lain. Selain itu, dapat dilihat bahwa sistem berusaha mencapai tujuan. Pencapaian tujuan ini menyebabkan timbulnya dinamika, perubahan yang terus-menerus perlu dikembangkan dan dikendalikan. Definisi tersebut menunjukkan bahwa sistem sebagai gugus dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau sub tujuan. ( Prof.Dr.Ir. Marimin,M.Sc dkk., 2006:1-2) 2.b Sistem Informasi Menurut Hanif Al Fatta (2007:9), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengan IJNS Volume 2 No 4 - Oktober 2013
cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima. 2.c SMS Short Message Service atau yang lebih dikenal orang dengan istilah SMS merupakan fitur yang digunakan untuk berkirim pesan dalam format teks. SMS ini dapat dinikmati oleh seluruh pengguna handphone. Handphone yang dulu merupakan barang mewah, saat ini sudah berubah status menjadi suatu kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Tiap waktu, handphone pasti sangat diperlukan untuk menunjang aktifitas sehari-hari, baik itu pekerja yang bergelut dalam dunia bisnis. Dengan adanya SMS, dapat dipastikan bahwa tiap pesan yang masuk itu pasti terbaca oleh pemilik handphone tersebut ditambah sekarang tarif operator yang lagi gencar-gencarnya mempromosikan tarif SMS murah, bahkan gratis, ini yang menyebabkan SMS menjadi salah satu andalan dalam komunikasi antar sesama. Saat ini SMS digunakan tidak terbatas untuk komunikasi antar pengguna saja, namun ada kalanya SMS dibuat secara otomatis dengan menggunakan komputer terlebih lagi jika menyangkut pengiriman dalam jumlah banyak (massal). Karena komputer dapat mengirimkan pesan secara otomatis kepada nomor yang dituju, bandingkan jika Anda mengetikkan secara manual, kemudian memilah-milah nomor tujuan. Tentu itu akan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan menggunakan komputer. Layanan SMS lebih diminati masyarakat karena beberapa keunggulan, diantaranya: 1. Biaya relatif murah, pengiriman terjamin sampai ke nomor tujuan dengan catatan nomor dalam keadaan aktif, selain itu juga waktu pengiriman juga cepat, bandingkan jika kita menggunakan pos untuk mengirimkan pesan. 2. Dengan layanan ini juga pengguna dapat mengirimkan pesan secara fleksibel, dalam artian pengguna dapat mengirim pesan kapanpun dan dimana saja. 3. Layanan SMS ini mudah digunakan, dapat dipastikan orang bukan dari latar belakang IT (Information Technology) pun dapat memahami cara penggunaannya. (Agus Saputra dan Feni Agustin 2012:Bab 2 hal 23) 2.d Aplikasi SMS Gateway Menurut Janner Simarmata (2010:366), aplikasi untuk transmisi teks kecil melalui standar GSM (Global System for Mobile Communication) adalah SMS. Pada kenyataannya, setiap
21
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
telepon seluler yang kompatibel dengan GSM bisa mengirimkan dan menerima pesan teks SMS. Antarmuka efektif yang sederhana dalam batas-batas mobil device mengijinkan pengguna untuk membaca dan menulis pesan dengan mudah dan cepat. Aplikasi SMS sangat terintegrasi baik dengan device , seperti antarmuka yang menyajikan kunci langsung untuk membaca dan menulis pesan. Peningkatan usabilitas lainnya mencakup masukan teks yang bersifat prediksi dan mempercepat masukan teks pada keypad. SMS Gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme untuk menghantar dan menerima pesan dari peralatan mobile (HP, phone, dll). ( Ben Forta, 2005:326) 2.e Perpustakaan Menurut Darmono (2001:3), pengertian perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan. Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pangajaran. Melalui penyediaan perpustakaan, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan siswa dapat mendidik dirinya secara berkesinambungan. 2.f Kajian Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Candra Budi Susila (2012) yang berjudul “Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan”. Hasil dari penelitian tersebut adalah dengan adanya sistem informasi nilai yang berbasis SMS Gateway maka akan memudahkan mahasiswa melihat hasil nilai dan dapat mengurangi antrian mahasiswa yang ingin mengambil hasil nilai. Penelitian yang lain dilakukan oleh Dafit Nur Hidayanto (2013) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi tata Tertib Siswa Pada SMP Negeri 1 Jepara Dengan Menggunakan SMS Gateway”. Hasil dari penelitian tersebut adalah dengan adanya sistem informasi tata tertib IJNS Volume 2 No 4 - Oktober 2013
berbasis SMS Gateway maka akan memudahkan pengiriman informasi kepada orang tua siswa tentang ketertiban siswa. Penelitian yang lain dilakukan oleh Heru Purnawirawan(2013) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Jepara Dengan SMS Gateway”. Hasil dari penelitian tersebut adalah penyampaian informasi pembayaran SPP lebih cepat dan akurat dari pihak sekolah kepada siswa maupun orang tua siswa melalui sms. Penelitian yang lain dilakukan oleh Muhammad Taufik Muslih (2012) yang berjudul “Pengembangan Aplikasi SMS Gateway Untuk Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru SMAN 1 Jepara”. Hasil dari penelitian tersebut adalah dengan adanya layanan SMS Gateway maka informasi dapat mudah diakses oleh calon siswa atau orang tua calon siswa secara auto respon maupun secara broadcast. Penelitian yang lain dilakukan oleh Budi Setiawan (2013) yang berjudul “Strategi Kebijakan Pembangunan Aplikasi Penyampaian Informasi Perkuliahan Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP PGRI PACITAN)”. Hasil dari penelitian tersebut adalah dengan adanya sistem informasi berbasis SMS Gateway pada BAAK STKIP PGRI PACITAN maka penyampaian informasi kepada mahasiswa lebih mudah dan cepat. Penelitian yang lain dilakukan oleh Yoni widhiarso (2013) yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Nilai Akademik Dan Presentasi Siswa Berbasis SMS Gateway Pada SDN Tulakan III”. Hasil dari penelitian tersebut adalah dengan adanya sistem informasi nilai akademik dan presensi siswa berbasis sms gateway maka orang tua siswa lebih mudah mengetahui nilai ujian tengah semester, nilai ujian akhir semester dan presensi putra-putrinya lewat sms. 3.a Analisis Masalah Pada saat ini sistem yang berjalan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Arjosari masih konvensional. Siswa yang meminjam buku masih dicatat di dalam buku. Terkadang terjadi pencatatan data ganda, dan lama dalam pencarian data. Selain itu, siswa atau anggota kesulitan untuk mengetahui jumlah stok buku. Jika buku yang dicari sedang dipinjam maka anggota harus menunggu sampai buku benarbenar ada. Siswa terkadang juga lupa jadwal pengembalian buku perpustakaan.
22
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
3.d Diagram Konteks
3.b Kerangka Pemikiran
Gambar 3.2. Diagram Konteks 3.e DFD Level 1
3.c Relasi Tabel
STATUS_MEMBER
ID_STATUS varchar(7) MEMBER ID_MEMBER varchar(7) ID_MEMBER varchar(7) STATUS_MEMBER varchar(17) MEMBER varchar(30) ALAMAT varchar(20) MAIL varchar(25) ID_STATUS = ID_STATUS ID_MEMBER = ID_MEMBER TMPT_LAHIR varchar(15) TGL_LAHIR date HANDPHONE varchar(14) TRANSAKSI KATEGORI ID_STATUS vachar(7) ID_TRANSAKSI int(7) KD_KATEGORI varchar(10) FILE_FOTO text ID_MEMBER varchar(7) KATEGORI varchar(30) KD_BUKU varchar(7) TGL_PINJAM date TGL_KEMBALI date KD_KATEGORI = KD_KATEGORI KD_BUKU = KD_BUKU BIAYA_PENGGANTI double BUKU TERLAMBAT double KD_BUKU varchar(7) RAK TOTAL_DENDA double KD_KATEGORI varchar(5) KD_RAK varchar(3) STATUS varchar(10) KD_RAK varchar(5) RAK varchar(10) TGL_TERIMA date KD_RAK = KD_RAK KD_PENERBIT varchar(5) TGL_SMS date JUDUL Text PROCESSED false,true PENULIS varchar(30) ASAL_NEGARA varchar(15) KD_PENERBIT = KD_PENERBIT ISBN varchar(16) TH_TERBIT int(4) PENERBIT JUMLAH int(3) KD_PENERBIT varchar(3) HARGA double PENERBIT varchar(35) SINOPSIS text GAMBAR text
Gambar 3.3. DFD Level 1 3.f Rancangan Form Login
Gambar 3.4. Form Login 3.g Rancangan Form Halaman Utama
USER PASS STATUS_USER USERNAME ID_USER ENKRIP_PASS
varchar(10) varchar(10) varchar(20) int(5) text
DENDA ID int(5) DENDA double
Gambar 3.1. Relasi Tabel Gambar 3.5. Form Halaman Utama
IJNS Volume 2 No 4 - Oktober 2013
23
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
3.h Database
4.a Tampilan Halaman Login Halaman ini digunakan admin untuk masuk ke sistem.
Gambar 4.1 Login 4.b Tampilan Halaman Utama
Gambar 4.2 Halaman Utama 4.c Uji Coba Personal No
Form Yang Diuji
1.
Login
√
2.
Input Data Buku
√
3.
Input Data Kategori Buku
√
4.
Input Data Penerbit Buku
√
5.
Input Data Rak Buku
√
IJNS Volume 2 No 4 - Oktober 2013
Hasil
6.
Input Denda
√
7.
Input Data Pengguna
√
8.
Input Data Member
√
9.
Input Data Status Member
√
10.
Transaksi Peminjaman
√
11.
Transaksi Pengembalian
√
12.
Edit Data Buku
√
13.
Edit Data Kategori Buku
√
14.
Edit Data Penerbit Buku
√
15.
Edit Data Rak Buku
√
16.
Edit Denda
√
17.
Edit Status Member
√
18.
Hapus Data Buku
√
19.
Hapus Data Kategori Buku
√
20.
Hapus Data Penerbit Buku
√
21.
Hapus Data Rak Buku
√
22.
Hapus Data Pengguna
√
23.
Hapus Data Member
√
24.
Hapus Data Status Member
√
25.
Request Info Stok Buku
√
26.
Request Info Peminjaman
√
27.
SMS Pemberitahuan pengembalian buku
28.
Pesan single
tanggal
√ √
5.a Kesimpulan 1. Dengan adanya sistem informasi perpustakaan berbasis sms gateway dapat membantu petugas perpustakaan dalam mengelola data buku, data member, data transaksi peminjaman dan pengembalian. 2. Dengan adanya aplikasi berbasis sms, maka dapat memudahkan siswa mengetahui informasi buku perpustakaan. 3. Dengan adanya aplikasi berbasis sms maka penyampaian informasi kepada siswa dapat dilakukan secara otomatis dan lebih efisien. 5.b Saran Berdasarkan evaluasi terhadap proses dan hasil dari sistem ini maka saran untuk
24
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
pengembangan selanjutnya antara lain: agar sistem informasi pepustakaan yang berbasis sms gateway dapat dikembangkan lagi berbasis web agar nantinya juga dapat diakses siswa lewat internet. DAFTAR PUSTAKA [1] Al Fatta, Hanif. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern .Yogyakarta: Andi Offset. 2007 [2] Anhar, ST. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta .mediakita. 2010 [3] Budi Setiawan “Strategi Kebijakan Pembangunan Aplikasi Penyampaian Informasi Perkuliahan Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP PGRI PACITAN)”, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id. ISSN : 19799330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 20880162 (CDROM) [4] Candra Budi Susila, Ramadhian Agus Triyono “Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan”, Indonesia Jurnal on Computer Science – Speed(IJCSS) 13 Vol 9 No 2- Agustus 2012. ISSN: 1979-9330 [5] Darmono. Perpustakaan Sekolah. Jakarta. PT Grasindo. 2001 [6] Dafit Nur Hidayanto “Perancangan Sistem Informasi Tata Tertib Siswa Pada SMP Negeri 1 Jepara Dengan Menggunakan SMS Gateway”, Vol 2, No 1- Maret (2013): Seruni 2013 - Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer.ISSN 2302 – 1136 [7] Forta, Ben. Macromedia ColdFusion MX 7 Certified Developer Study Guide. Macromedia Press 1249 Eighth Street Berkeley,CA 94710. 2005 [8] Heru Purnawirawan “Perancangan Sistem Informasi Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Jepara Dengan SMS Gateway”, Vol 2, No 1Maret (2013): Seruni 2013 - Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer.ISSN 2302 – 1136 [9] Kusrini S.Kom, dan Andri Koniyo. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.2007 IJNS Volume 2 No 4 - Oktober 2013
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17] [18] [19] [20]
[21]
Abdullah. Muhammad, PERANCANGAN SMS GATEWAY DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA PADANG. http://www.scribd.com/doc/78390961/BA B-III-Sms-Gateway diakses tanggal 16 April 2013 Muhammad Taufiq Muslih “Pengembangan Aplikasi SMS Gateway Untuk Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru SMAN 1 Jepara” , Seruni FTI UNSA Volume 1.ISSN 2302 – 1136 (Print) – 2088-0154(Online) Prasetya, Kurniawan, MTI. Membuat Blog Menggunakan WordPress+CD. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. 2007 Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc, dkk.. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 2006 Rossy W, Cahyo dkk., 2006. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Layanan Short Messaging Service (SMS). Jurnal Informatika, Vol.2, No. 2. Universitas Kristen Satya Wacana Saputra Agus, Agustin,Feni. Membangun Sistem Aplikasi ECommerce dan SM . Elex Media Komputindo : Jakarta, 2012 Saputra Agus, Ridho Taufiq Subagio, & Saluky. Membangun Aplikasi E-Library untuk Panduan Skripsi. Elex Media Komputindo : Jakarta, 2012 Schwartz Jordan, Brian Retford. 2007. How to Build an SMS Service. O’Relly Media,Inc Simarmata, Janner. Rekayasa Web. Yogyakarta. Andi Offset. 2010 Simarmata, Janner dan Imam Paryudi. Basis Data. Yogyakarta : Andi. 2006 Suselo, Thomas. 2008. Pembangunan Aplikasi SMS Untuk Pencarian dan Pemesanan Buku Perpustakaan. Jurnal Teknologi Industri vol. 12 no. 1. Unika Atma Jaya Yogyakarta Yoni widhiarso “Rancang Bangun Sistem Informasi Nilai Akademik Dan Presentasi Siswa Berbasis SMS Gateway Pada SDN Tulakan III” , Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id. ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
25
AUDIT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA BERDASARKAN STANDAR CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY (COBIT 4.0) Lucia Meita Rosalika1, Adi Wibowo2, Ibnu Gunawan3
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jalan Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236 Telp. (031)-2983455, Fax. (031)-8417658 1
2
Email: [email protected] , [email protected] , [email protected]
ABSTRAK
Perpustakaan Universitas Kristen Petra yang berperan sebagai pusat layanan informasi bagi sivitas akademika tidak dapat lepas dari pengaruh teknologi informasi (TI). Untuk memastikan kelangsungan pelayanan informasi maka dibutuhkan sistem keamanan, pengelolaan data, pengelolaan masalah, dan pengelolaan lingkungan fisik yang memadai baik dari segi hardware maupun software. Ketergantungan ini mengakibatkan TI menjadi titik yang paling rawan dalam memastikan kelangsungan pelayanan informasi di perpustakaan. Dalam memastikan sejauh mana dukungan TI terhadap proses bisnis perpustakaan maka perlu diketahui seberapa baikkah kualitas layanan TI. Untuk mengukur kualitas layanan TI di perpustakaan dibutuhkan suatu proses audit. Pada penelitian ini, dilakukan proses audit operasional untuk mengumpulkan data guna menunjang penilaian audit. Pedoman yang digunakan dalam mengukur aspek – aspek tingkat kedewasaan TI ialah COBIT 4.0 pada bagian delivery and support 4, 5, 10, 11, dan 12 yang terdiri dari pemastian kelangsungan layanan TI, pengelolaan sistem keamanan, pengelolaan masalah, pengelolaan data, dan pengelolaan lingkungan fisik di perpustakaan. Penelitian ini menghasilkan temuan dan nilai tingkat kematangan TI di perpustakaan. Proses audit membantu perpustakaan dalam mengevaluasi kinerja layanan TI dan memberi masukan untuk perbaikan. Kata Kunci: Audit Software, COBIT, Metode Kualitatif
ABSTRACT
Petra Christian University Library which serves as a center of information services for the academic community can not escape the influence of information technology (IT). To ensure the continuity of service, it requires information security systems, data management, problem management, and proper management of the physical environment in terms of both hardware and software. This dependence resulted in IT being the most vulnerable point in ensuring continuity of information services at the library. For ensuring the extent of IT support for business process library, we need to know how well the quality of IT services. To measure the quality of IT services at the library, it needs an audit process. In this research, the operational audit process is conducted to collect data to support the audit assessment. The
3
guidelines which are used in measuring aspects of IT maturity level is COBIT 4.0 on the delivery and support 4, 5, 10, 11, and 12, consisted of ensuring continuity of IT services, security systems management, problem management, data management, and management of the physical environment in library. The research resulted in findings and the value of IT maturity level in library. Library audit process helps in evaluating the performance of IT services and provides input for improvement Keywords: Software Audit, COBIT, Qualitative Method
1. PENDAHULUAN
Perpustakaan Universitas Kristen Petra telah berdiri sejak tahun 1966, kemudian pada tahun 1977 perpustakaan menempati gedung yang dirancang sebagai kampus Universitas Kristen Petra di Jalan Siwalankerto 121 – 131 dengan menempati empat dari sepuluh lantai yaitu lantai 5 - 8. Kepindahan perpustakaan ke gedung baru ini diiringi dengan peralihan sistem dari manual menuju ke penggunaan software sebagai sistem otomasi perpustakaan terintegrasi dengan nama resminya SPEKTRA yaitu Sistem Informasi Perpustakaan Universitas Kristen Petra. Sistem tersebut awalnya diterapkan untuk mengelola koleksi buku perpustakaan karena banyaknya jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan tidak memungkinkan untuk diolah secara manual. Seiring perkembangan zaman Perpustakaan Universitas Kristen Petra pun melakukan perluasan akses informasi dengan menyediakan layanan sirkulasi, referensi, akses internet, koleksi audio visual, CD-ROM, database jurnal, dan tugas akhir sebagai penunjang studi, ditambah lagi pencarian buku dapat ditelusuri secara online yang mendukung. Ketergantungan inilah yang mengakibatkan IT (Information Technology) menjadi titik yang paling rawan dalam memastikan kelangsungan pelayanan informasi di perpustakaan. Untuk memastikan dukungan TI terhadap proses bisnis perpustakaan berjalan dengan baik maka perlu diketahui seberapa baikkah kualitas layanan TI tersebut. Untuk mengukur kualitas layanan TI di perpustakaan dibutuhkan suatu proses audit. Sebelumnya memang pernah diadakan suatu penelitian di Perpustakaan Universitas Kristen Petra berdasarkan COBIT 4.0 dan Capability Maturity Model Integration (CMMI) V1.2 tetapi pada domain yang berbeda yaitu Monitoring and Evaluate
Software. Meskipun demikian, sesungguhnya peranan utama perpustakaan ialah sebagai pusat layanan informasi modern maka seharusnya tingkat pelayanan yang terletak pada bagian Delivery and Support software penting diaudit agar diketahui sejauh mana kinerja layanan yang telah dilakukan Perpustakaan Universitas Kristen Petra bagi penggunanya. Proses audit yang dimaksud meliputi analisis terhadap domain Delivery and Support software berdasarkan COBIT 4.0 yang berhubungan dengan kelangsungan layanan (DS4), keamanan sistem (DS5), masalah yang terjadi (DS10), pengelolaan data (DS11), dan lingkungan fisik (DS12) mengingat sistem tersebut telah berada dalam tahap implementasi.
2.2.1
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan audit operasional terhadap Sistem Informasi Perpustakaan Universitas Kristen Petra (SPEKTRA) untuk menghasilkan analisis perhitungan tingkat kematangan (skala maturity) dan laporan terkait penilaian terhadap kinerja layanan sistem tersebut.
1. Kebutuhan Bisnis Untuk mencapai tujuan bisnis, maka informasi harus sesuai dengan kriteria kontrol yang dispesifikasikan, yang mana oleh COBIT disebut dengan kebutuhan bisnis akan informasi.
2. LANDASAN TEORI 2.1. Auditing
Menurut Purwono, auditing adalah sebuah proses sistematis yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki kompetensi dan bersikap independen, mengenai perolehan dan penilaian atas bukti secara obyektif, yang dilakukan dengan melakukan pengumpulan dan penilaian atas bukti – bukti informasi yang dapat dikuantikasikan dan terkait pada suatu entitas ekonomi tertentu, berkenaan dengan pernyataan mengenai tindakan – tindakan dan kejadian – kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta untuk mengkomunikasikan hasil – hasilnya kepada pihak – pihak yang berkepentingan. [1]
Kubus COBIT
Gambar 1 COBIT Cube Sumber : IT Governance Institute (2005) Secara garis besar kubik COBIT terbagi atas tiga wilayah yaitu kebutuhan bisnis, sumber daya TI, dan proses TI.
2. Sumber Daya TI Sumber daya TI terdiri dari aplikasi, informasi, infrastruktur, dan orang/personil. 3. Proses TI Proses TI terbagi atas domain, proses, dan aktivitas. COBIT memiliki empat domain yaitu Plan and Organise, Acquire and Implement, Deliver and Support, dan Monitor and Evaluate yang membantu menggambarkan daur hidup TI. Proses adalah serangkaian aktivitas dan terdapat 34 proses yang berada pada empat domain. Proses ini menjadi spesifikasi pada apa yang bisnis butuhkan untuk mencapai tujuannya. Penyampaian informasi dikontrol melalui 34 proses TI. Aktivitas adalah tindakan yang berkaitan untuk mencapai hasil yang dapat diukur. Aktivitas memiliki daur hidup dan terdiri dari banyak tugas tertentu. Pada penelitian ini dipilih domain Deliver and Support dengan proses yang diambil yaitu DS 4, 5, 10, 11, dan 12.
Sebagaimana dikemukakan oleh Purwono bahwa audit operasional yaitu proses untuk menguji prinsip – prinsip efektivitas dan efisiensi kinerja sebuah organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pemeriksaan dilakukan terhadap petunjuk dan pelaksanaan operasional pengolahan data, untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional, sebab salah satu keharusan yang harus dipenuhi dalam pembangunan sebuah sistem adalah harus tetap murah namun tetap terjamin integritasnya, sebagai upaya menjaga efektivitas dan efisiensi operasi. [1]
2.2.2
Menurut IT Governance Institute, kebutuhan untuk menyediakan layanan TI terdiri dari pengembangan, pengelolaan, dan pengujian IT Continuity Plans, offsite backup storage, dan pelatihan continuity plan berkala. Kelangsungan layanan yang efektif akan mengurangi probabilitas dan dampak dari gangguan utama yang muncul di layanan TI pada fungsi dan proses bisnis utama. [3]. Bagian ini memiliki 10 detailed control objectives.
DS 4 Ensure Continuous Service
2.2. COBIT 4.0
2.2.3
DS 5 Ensure Systems Security
Menurut Gondodiyoto, COBIT adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, manajemen and pengguna (user) untuk menjembatani jarak antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan - permasalahan teknis di dunia TI. [2] COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute, yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT memberikan arahan (guidelines) yang berorientasi pada bisnis, karena itu business process owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat memanfaatkan guidelines ini dengan sebaikbaiknya.
Menurut IT Governance Institute, kebutuhan untuk mengelola integritas informasi dan perlindungan asset TI membutuhkan proses manajemen keamanan. Proses ini termasuk di dalamnya menetapkan dan mengelola peran dan tanggung jawab keamanan TI, kebijakan, standar, dan prosedur. Manajemen keamanan juga melakukan pengawasan keamanan, pengujian berkala, dan mengimplementasikan tindakan perbaikan untuk kelemahan atau kejadian yang berkaitan dengan keamanan. Proses manajemen keamanan yang efektif akan melindungi semua aset TI untuk mengurangi dampak bisnis dari kerentanan dan kejadian yang berhubungan dengan manajemen keamanan. [3]. Bagian ini memiliki 11 detailed control objectives.
2.2.4
DS 10 Manage Problems
Menurut IT Governance Institute, manajemen masalah yang efektif membutuhkan identifikasi dan klasifikasi dari masalah, root cause analysis, dan resolusi masalah. Pada proses manajemen masalah termasuk di dalamnya mencakup pengidentifikasian rekomendasi untuk peningkatan kinerja, pengelolaan catatan problem dan peninjauan status dari tindakan – tindakan yang digunakan untuk perbaikan. Proses manajemen masalah yang efektif meningkatkan tingkat pelayanan, mengurangi biaya yang dikeluarkan, dan meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pembeli. [3]. Bagian ini memiliki empat detailed control objectives.
2.2.5
DS 11 Manage Data
Menurut IT Governance Institute, manajemen data yang efektif membutuhkan proses identifikasi kebutuhan data. Pada proses manajemen data termasuk di dalamnya terdapat penetapan prosedur secara efektif untuk mengelola media library, data cadangan, pemulihan data, dan pemusnahan media yang benar. Manajemen data yang efektif akan membantu memastikan kualitas, ketepatan waktu, dan akses kapan pun terhadap data bisnis. [3]. Bagian ini memiliki enam detailed control objectives.
2.2.6
DS 12 Manage the Physical Environment
Menurut IT Governance Institute, perlindungan terhadap peralatan komputer dan kebutuhan personil membutuhkan fasilitas fisik yang didesain dan dikelola dengan baik. Proses pengelolaan lingkungan fisik termasuk didalamnya dengan menetapkan semua kebutuhan dari wilayah fisik, memilih fasilitas yang tepat dan mendesain proses yang efektif untuk mengawasi faktor lingkungan dan mengelola akses fisik. Manajemen lingkungan fisik yang efektif akan mengurangi interupsi bisnis dari kerusakan peralatan komputer dan personil. [3]. Bagian ini memiliki lima detailed control objectives.
2.3. Skala Maturity dari COBIT Framework
Menurut IT Governance Institute, maturity model adalah suatu metode untuk mengukur level pengembangan manajemen proses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana kapabilitas manajemen tersebut. Seberapa bagusnya pengembangan atau kapabilitas manajemen tergantung pada tercapainya tujuan - tujuan COBIT. Terkadang ada beberapa proses dan sistem penting yang membutuhkan manajemen keamanan yang lebih ketat dibanding proses dan sistem lain yang tidak begitu penting. Di sisi lain, derajat dan kepuasan pengendalian yang dibutuhkan untuk diaplikasikan pada suatu proses bergantung pada selera resiko perusahaan dan kebutuhan acuan yang diterapkan. [3]. Penerapan yang tepat pada tata kelola TI di suatu lingkungan perusahaan tergantung pada pencapaian tiga aspek maturity (kemampuan, jangkauan, dan kontrol). Peningkatan maturity akan mengurangi resiko dan meningkatkan efisiensi, mendorong berkurangnya kesalahan dan meningkatkan kuantitas proses yang dapat diperkirakan kualitasnya dan mendorong efisiensi biaya terkait dengan penggunaan sumber daya TI. Menurut IT Governance Institute, tingkat kemampuan pengelolaan TI pada skala maturity dibagi menjadi enam tingkatan, mulai dari level 0 (non-existent), level 1 (initial level),
level 2 (repeatable level), level 3 (defined level), level 4 (managed level), level 5 (optimized level). [3].
2.4. Metode Perhitungan Maturity Level
Pada penelitian ini, teknik perhitungan nilai audit menggunakan model evaluasi kematangan COBIT yang berdasarkan poin – poin sesuai pencapaian dan kelengkapan proses yang dimiliki perpustakaan. Menurut Pederiva, ada dua hal penting yang perlu dilakukan dalam tahap awal evaluasi yaitu kriteria untuk memilih proses – proses yang dievaluasi dan metode untuk mengukur tingkat kedewasaan organisasi berdasarkan pedoman Model Kedewasaan COBIT. [4]. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi ini berbentuk kuesioner yang berasal dari Model Kedewasaan COBIT serta bergantung pada konsep skenario, di mana setiap tingkat kedewasaan dianggap sebagai skenario.
Pederiva mengemukakan bahwa skenario tingkat kedewasaan mencakup deskripsi dari organisasi dan pengontrolan internal perusahaan yang memenuhi persyaratan tingkat kematangan tertentu. [4]. Kuesioner dibuat untuk menangkap kondisi organisasi TI yang tengah diperiksa dengan berbagai skenario yang menggambarkan setiap tingkat kedewasaan. Berdasarkan hasil kuesioner, akan ada algoritma yang digunakan untuk menghitung seberapa besar pencapaian organisasi untuk setiap skenario. Kemudian digunakan vektor untuk menghitung tingkat kematangan rata – rata organisasi untuk masing – masing skenario. Dalam pembuatan kuesioner, deskripsi dari tingkat kedewasaan yang tertera di Model Kedewasaan COBIT dipelajari. Disimpulkan bahwa setiap deskripsi dari tingkat kedewasaan bisa dilihat sebagai suatu pernyataan yang dapat berdiri sendiri. Setiap deskripsi tingkat kematangan adalah pernyataan yang dapat bernilai benar, sebagian benar, sebagian salah, atau salah. Pemeriksaan ini menghasilkan bahwa nilai pencapaian terhadap standar dapat dihitung untuk setiap tingkat kedewasaan dengan cara mengumpulkan lalu menjumlahkan nilai pencapaian dari setiap pernyataan. Berdasarkan konsep ini, deskripsi tingkat kedewasaan dibagi menjadi pernyataan – pernyataan yang terpisah, dan semua pernyataan dalam deskripsi tingkat kedewasaan itu dipisah dalam kuesioner. Berikut merupakan contoh bagaimana pernyataan – pernyataan kuesioner diturunkan dari model kedewasaan proses PO10 Managing Projects.
Gambar 2 Contoh Pembuatan Pernyataan - Pernyataan Kuesioner PO10 Managing Projects Sumber: Andrea Pederiva, The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case, Information Systems Control Journal, Volume 3, 2003, p. 2.
Untuk mendapatkan nilai pencapaian dari setiap pernyataan maka diajukan pertanyaan: “Berdasarkan kondisi organisasi yang sesungguhnya, seberapa setujukah anda dengan pernyataan – pernyataan berikut?” Lalu disediakan empat jawaban yang memungkinkan yaitu tidak sama sekali, sedikit, cukup banyak, atau sepenuhnya setuju. Setiap jawaban diberikan bobot masing – masing seperti yang tertera pada Gambar 3: Gambar 5 Perhitungan Pencapaian Nilai Tingkat Kedewasaan Sumber: Andrea Pederiva, The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case, Information Systems Control Journal, Volume 3, 2003, p. 3 Gambar 3 Nilai Numerik Tingkat Pencapaian Sumber: Andrea Pederiva, The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case, Information Systems Control Journal, Volume 3, 2003, p. 2 Setelah kuesioner selesai, setiap tingkat kedewasaan akan memiliki satu set pernyataan yang masing – masing memiliki bobot nilainya sendiri. Berikut merupakan contoh dari kuesioner yang sepenuhnya disusun berdasarkan model kedewasaan tingkat ketiga proses PO10 Managing Projects dengan nilai – nilai pencapaian dari setiap pernyataan.
Nilai pencapaian dideskripsikan sebagai kontribusi dari setiap skenario tingkat kedewasaan organisasi. Nilai pencapaian dinormalisasikan seperti pada Gambar 6, kemudian total dari tingkat kedewasaan untuk proses – proses yang dihitung dijumlahkan untuk mendapatkan nilai pencapaian dari setiap tingkat kedewasaan seperti pada Gambar 7.
Gambar 6 Perhitungan Normalisasi Vektor Pencapaian Sumber: Andrea Pederiva, The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case, Information Systems Control Journal, Volume 3, 2003, p. 3
Gambar 4 Kuesioner untuk Model Kedewasaan Tingkat Ketiga Proses PO 10 Sumber: Andrea Pederiva, The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case, Information Systems Control Journal, Volume 3, 2003, p. 3 Dari nilai – nilai pencapaian setiap skenario maka dapat dihitung hasil rata – rata tingkat pencapaian pernyataan pernyataannya. Pada kasus kedewasaan tingkat ketiga ini, berarti 8,63/11 = 0,78. Begitu pula dengan setiap tingkat kedewasaan lain yang dapat dihitung nilai pencapaiannya mulai dari tingkat kedewasaan nol hingga tingkat kedewasaan kelima seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 7 Perhitungan Total Tingkat Kedewasaan Sumber: Andrea Pederiva, The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case, Information Systems Control Journal, Volume 3, 2003, p. 3 Melalui penyusunan kriteria ini, kuesioner yang dibuat selaras sepenuhnya dengan model kedewasaan dan cukup rinci sesuai dengan kebutuhan tingkat kedewasaan. Hal ini berguna untuk mendukung dalam menemukan poin – poin penting yang memungkinkan atau menghambat organisasi mencapai tingkat kedewasaan tertentu. Metode yang telah diterangkan di atas ini dijadikan sebagai pedoman penghitungan nilai audit DS 4, 5, 10, 11, dan 12 di Perpustakaan Universitas Kristen Petra.
3. MODEL BISNIS PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA 3.1 Model Bisnis Perpustakaan Universitas Kristen Petra
Gambar 8 BPMN Perpustakaan Universitas Kristen Petra Melalui wawancara diketahui sembilan pilar model bisnis perpustakaan, salah satunya ialah value proposition berupa layanan – layanan yang disediakan perpustakaan terutama yang berhubungan langsung dengan pemustaka, target customer utama di perpustakaan ialah mahasiswa, serta value configuration perpustakaan yang dimulai dari pengusulan, pengadaan, pengolahan, dan sirkulasi koleksi.
3.2 Target Bisnis dan Strategi Pencapaian
Sebagai organisasi yang menawarkan layanan sebagai pusat informasi bagi seluruh civitas akademika Universitas Kristen Petra, perpustakaan memiliki peluang ke depan dalam jangka waktu yang panjang menjadi community hub. Perpustakaan dapat menjadi community hub paling tidak untuk internal Universitas Kristen Petra antar dosen, karyawan, dan mahasiswa tapi juga tidak menutup kemungkinan berpotensi untuk orang luar sehingga dapat melingkupi pengabdian masyarakat dan public relation dengan membentuk citra kampus secara keseluruhan.
Model proses bisnis memiliki banyak elemen pemodelan misalnya seperti activities, gateways, events, dan flows yang mendeskripsikan keseluruhan proses. Salah satu metode pemodelan proses bisnis ialah dengan menggunakan Business Process Model and Notation yang lebih umum disebut BPMN. Menurut Object Management Group, tujuan utama BPMN ialah untuk menyediakan notasi yang dapat langsung dipahami oleh para pelaku bisnis, mulai dari analis bisnis yang membuat konsep awal proses hingga ke pengembang teknis yang bertanggung jawab menerapkan teknologi untuk menjalankan proses-proses, sampai pebisnis yang mengelola dan mengawasi prosesprosesnya. [5]. Gambar 8 merupakan diagram BPMN yang menunjukkan proses bisnis perpustakan melibatkan tiga bagian utama yaitu Bagian Pengadaan, Pengolahan, dan Sirkulasi serta Supplier dan Pemustaka.
Dalam mencapai tujuan bisnis itu dibutuhkan strategi yang terdiri dari struktur organisasi dan job description beserta proses bisnis. Struktur organisasi perpustakaan secara umum terdiri dari Kepala Perpustakaan, Kasubag TU, Kepala Bidang Layanan Teknis, dan Kepala Bidang Layanan Pengguna tetapi jika dirinci maka akan seperti pada Gambar 9.
Gambar 9 Struktur Organisasi Internal Perpustakaan
3.3 Kondisi TI di Perpustakaan Universitas Kristen Petra
Tabel 1 (lanjutan)
Proses bisnis perpustakaan tidak lepas dari dukungan TI, yang meliputi kondisi TI ialah dari segi software, hardware, topologi jaringan, hingga kondisi kinerja TI sesungguhnya di lapangan di mana datanya diperoleh dengan cara wawancara dan observasi. Dilihat dari segi software, Perpustakaan menggunakan iSPEKTRA yaitu sistem informasi perpustakaan yang ditampilkan melalui halaman website. Halaman yang ditampilkan disesuaikan dengan hak akses yang dimiliki penggunanya seperti untuk mengakses modul pengadaaan maka Bagian Pengadaan login dengan memilih akses sebagai pengadaan sedangkan pemustaka hanya dapat mengakses modul catalog.
Gambar 10 Halaman Login iSPEKTRA Hardware yang digunakan di perpustakaan merupakan hasil pengadaan dari Pusat Komputer. Dilihat dari segi hardware, secara umum spesifikasi hardware yang biasanya diadakan oleh Puskom pada umumnya menggunakan Operating System: Microsoft Windows XP atau Microsoft Windows 7, Processor: Intel(R) Core i5, RAM 2GB, dan Total Hard Disk Drive sebesar 500 GB. Sementara komputer terminal memiliki spesifikasi Processor: Core 2 Duo, RAM 1 GB, dan Total Hard Disk Drive sebesar 320 GB.
4. PENGUMPULAN DATA 4.1 Deskripsi Kontrol Delivery and Support Software 4, 5, 10, 11, dan 12 Tabel 1 Deskripsi Kontrol Delivery and Support Software 4, 5, 10, 11, dan 12
Poin – poin deskripsi kontrol DS 4, 5, 10, 11, dan 12 memberikan gambaran umum mengenai hal – hal yang sebaiknya dilakukan untuk menunjang proses TI di perpustakaan. Dengan mengikuti poin – poin deskripsi kontrol, maka dapat disusun pertanyaan wawancara untuk mengetahui kelengkapan proses yang dilaksanakan di perpustakaan guna menunjang penemuan data berkaitan dengan kontrol delivery and support system yang dilakukan di perpustakaan.
Dalam upaya mendapatkan data yang tepat untuk menjawab kelengkapan DS 4, 5, 10, 11, dan 12 maka narasumber diwawancarai sesuai dengan bidangnya masing – masing, terdiri dari Kepala Perpustakaan, Bagian Otomasi (software dan hardware), dan Bagian Referensi. Selama proses pengumpulan data dilakukan mulai dari pemahaman proses bisnis hingga temuan kelengkapan kontrol delivery and support system di perpustakaan, untuk menghindari terjadinya bias peneliti maka dibuat transkrip untuk setiap hasil wawancara dengan narasumber. Melalui adanya dokumentasi tertulis, narasumber dapat melakukan validasi atas konsep yang ditangkap oleh Penulis sehingga data yang ditemukan tidak subyektif.
6. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang dilakukan, ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1.
Aspek penilaian kedewasaan TI disesuaikan dengan deskripsi tingkat kedewasaan COBIT 4.0 pada bagian DS 4, 5, 10, 11, dan 12 mulai dari tingkat 0 hingga tingkat 5. Meskipun layanan yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Kristen Petra yang berkaitan dengan teknologi TI sudah selaras dengan tujuan bisnisnya tetapi tingkat kedewasaan/kematangan layanan TI masih rendah.
2.
Hasil penilaian audit diurutkan mulai dari tingkat kedewasaan terendah ialah DS5 Manage Security sebesar 1,28; DS12 Manage the Physical Environment sebesar 1,57; DS4 Ensure Continuous Services sebesar 1,68; DS10 Manage Problems sebesar 2,17; dan DS11 Manage Data sebesar 2,35.
3.
Sebagian besar pemicu kecilnya angka kedewasaan TI di perpustakaan disebabkan kurangnya kelengkapan dokumentasi seperti perencanaan dan prosedur tertulis di bidang TI, tidak ada pula catatan riwayat tentang masalah yang pernah terjadi, dan sulit diadakan pengujian serta peninjauan keefektifan isi rencana dan prosedur.
5. PERHITUNGAN NILAI AUDIT Selain membandingkan kondisi TI perpustakaan dengan kelengkapan kontrol yang diinginkan delivery and support system, dibutuhkan pula pengukuran terhadap tingkat kedewasaan/kematangan TI agar dapat diketahui dan dievaluasi sejauh mana kinerja proses - proses TI di perpustakaan. Dalam upaya menilai tingkat kedewasaan TI perpustakaan, disusun kuesioner berdasarkan deskripsi tingkat kedewasaan DS 4, 5, 10, 11 dan 12 dari tingkat 0 hingga 5 yang berisi pernyataan – pernyataan berkaitan dengan tingkat kedewasaan yang seharusnya dipenuhi. Contohnya pada DS 5 level 0 yaitu seperti pada Gambar 10.
Pada penelitian selanjutnya, diharapkan dalam pengumpulan data sebaiknya dari awal menggunakan tipe wawancara terstruktur yang telah terdiri dari daftar pertanyaan rinci untuk memudahkan penggalian informasi. Selain itu, dibutuhkan informasi yang cukup sebagai landasan awal penelitian.
7. REFERENSI
[1] Purwono, Edi. (2004). Aspek – Aspek EDP Audit Pengendalian Internal pada Komputerisasi. Yogyakarta: ANDI. [2] Gondodiyoto, Sanyoto. (2007). Audit sistem informasi + pendekatan CobIT. Jakarta: Mitra Wacana Media. Gambar 10 Kuesioner DS 5 Level 0 Dengan menggunakan metode perhitungan maturity level (lihat bagian 2.4) maka didapatkan nilai audit seperti pada Gambar 11.
[3] IT Governance Institute. (2005). COBIT 4.0: IT Governance Institute. [4] Pederiva, Andrea. (2003). The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case. Current issues in Information System Control Journal, Volume 3, 2003. http://www.isaca.org/Journal/Past-Issues/2003/Volume3/Pages/The-COBIT-Maturity-Model-in-a-VendorEvaluation-Case.aspx [5] Object Management Group. (2008). Business Process Model and Notation Version 1.2. [pdf document]. Retrieved from http://www.omg.org/spec/BPMN/1.2/
Gambar 11 Hasil Tingkat Kedewasaan Delivery and Support System 4, 5, 10, 11, dan 12
Konsep dan Perencanaan dalam Automasi Perpustakaan Oleh : Ikhwan Arif
[email protected] Koordinator TI Perpustakaan UGM Makalah Seminar dan Workshop Sehari “ Membangun Jaringan Perpustakaan Digital dan Otomasi Perpustakaan menuju Masyarakat Berbasis Pengetahuan “ UMM 4 Oktober 2003
Pendahuluan Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran lain seperti besar gedung yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat berhubungan dengan peran dari perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang seiring dengan menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan informasi. Perpustakaan membagi rata informasi dengan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya untuk umum. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain: 1. Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan. 2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital. Kedua fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya manusia dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukung keduanya. Dalam makalah ini selanjutnya akan membahas tentang automasi perpustakaan. Faktor Penggerak • Kemudahan mendapatkan produk TI • Harga semakin terjangkau untuk memperoleh produk TI • Kemampuan dari teknologi informasi • Tuntutan layanan masyarakat serba “klick”
1
Alasan lain • Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan • Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan • Meningkatkan citra perpustakaan • Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global. Peranan Katalog dalam Automasi Perpustakaan Katalog adalah keterangan singkat atau wakil dari suatu dokumen. Katalog perpustakaan elektronik adalah jantung dari sebuah sistem perpustakaan yang terautomasi. Sub sistem lain seperti OPAC dan sirkulasi berinteraksi dengannya dalam menyediakan layanan automasi. Sebuah sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan faktor kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan. Cakupan dari Automasi Perpustakaan • Pengadaan koleksi • Katalogisasi, inventarisasi • Sirkulasi, reserve, inter-library loan • Pengelolaan penerbitan berkala • Penyediaan katalog (OPAC) • Pengelolaan anggota Bagaimana mengenai Layanan Referens ? Layanan referens tidak termasuk dalam bagian yang terintegrasi dari suatu sistem automasi perpustakaan, namun yang lebih penting adalah penyediaan teknologi informasi yang digunakan dalam layanan referens. Layanan informasi referens dikembangkan dengan menyediakan koleksi dalam bentuk digital yang dikemas dalam CD-ROM dan akses informasi ke jaringan luar (LAN, WAN, Internet) Peran CD-ROM • Mempercepat akses informasi multi media baik itu berupa abstrak, indeks, bahan full text, dalam bentuk digital tanpa mengadakan hubungan ke jaringan komputer. • Media back-up / cadangan data perpustakaan dan sarana koleksi referens bagi perpustakaan lain. Peran Internet • Untuk mengakses infrormasi multimedia dalam resource internet. • Sarana telekomunikasi dan distribusi informasi. • Untuk membuat homepage, penyebarluasan katalog dan informasi. Keperluan Pengguna Pustakawan harus dapat melayani keperluan pengguna seperti permintaan akan akses yang lebih cepat ke informasi yang diperlukan dari dalam maupun luar perpustakaan. Dengan begitu diharapkan agar para pustakawan mahir dalam penggunaan teknologi informasi sehingga mereka dapat membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yang diperlukan. Apa yang harus diketahui dan dikerjakan oleh pustakawan dalam mengautomasikan perpustakaannya :
2
• • • • •
Faham akan maksud dan ruang lingkup dan unsur dari AP Faham dan bisa mengapresiasi pentingnya melaksanakan analisis sistem yang menyeluruh sebelum merencanakan desain sistem Faham akan dan bisa mengapresiasi manfaat analisis sistem dan desain, implementasi, evaluasi dan maintenance. Faham akan proses evaluasi software sejalan dengan proposal sebelum menentukan sebuah sistem Faham akan dan bisa mengapresiasi pentingnya pelatihan untuk staf dan keterlibatan mereka dalam seluruh proses kerja
Unsur-unsur Automasi Perpustakaan Dalam sebuah sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa unsur atau syarat yang saling mendukung dan terkait satu dengan lainnya, unsur-unsur atau syarat tersebut adalah : 1. Pengguna (users) Pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem automasi perpustakan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi dengan pengguna-penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yang nantinya sebagai operator atau teknisi serta para anggota perpustakaan. Apa misi organisasi tersebut? Apa kebutuhan informasi mereka ? Seberapa melek komputerkah mereka? Bagaimana sikap mereka ? Apakah pelatihan dibutuhkan? Itu adalah beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam mengembangkan sebuah sistem automasi perpustakaan. Automasi Perpustakaan baru bisa dikatakan baik bila memenuhi kebutuhan pengguna baik staf maupun anggota perpustakaan. Tujuan daripada sistem automasi perpustakaan adalah untuk memberikan manfaat kepada pengguna. Konsultasikan dengan pengguna untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan mereka. Namun perlu hati-hati terhadap penilaian keliru yang dilakukan oleh pengguna mengenai kebutuhan dan persepsi tentang apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh suatu sistem komputer . Kebutuhan dapat dirincikan terlalu banyak atau terlalu sedikit dan kadang-kadang persepsi bisa juga keliru. Staf yang bersangkutan harus dilibatkan mulai dari tahap perencanaan dan pelaksanaan sistem. Masukan dari masing-masing staf harus dikumpulkan untuk menjamin kerjasama mereka. Tenaga-tenaga inti yang dilatih untuk menjadi operator, teknisi dan adminsitrator sistem harus diidentifikasikan dan dilatih sesuai bidang yang akan dioperasikan. 2. Perangkat Keras (Hardware) Komputer adalah sebuah mesin yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat. Pendapat lain mengatakan bahwa komputer hanya sebuah komponen fisik dari sebuah sistem komputer yang memerlukan program untuk menjalankannya. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komputer adalah sebuah alat dimana kemampuanya sangat tergantung pada manusia yang mengoperasikan dan software yang digunakan. Kecenderungan perkembangan komputer : • Ukuran fisik mengecil dengan kemampuan yang lebih besar • Harga terjangkau (murah)
3
• •
Kemampuan penyimpanan data berkapasitas tinggi Transfer pengiriman data yang lebih cepat dengan adanya jaringan
Dalam memilih perangkat keras yang pertama adalah menentukan staf yang bertanggung jawab atas pemilihan dan evaluasi hardware sebelum transaksi pembelian. Adanya staf yang bertanggung jawab adalah untuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak lain dan menghindari dampak buruk yang mungkin timbul. Hal lain adalah adanya dukungan teknis serta garansi produk dari vendor penyedia komputer. 3. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau prosedur untuk mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan pemakai. Kecenderungan dari perangkat lunak sekarang mampu diaplikasikan dalam berbagai sistem operasi, mampu menjalankan lebih dari satu program dalam waktu bersamaan (multi-tasking), kemampuan mengelola data yang lebih handal, dapat dioperasikan secara bersamasama (multi-user). Untuk mendapatkan software kini sudah banyak tersedia baik dari luar maupun dalam negeri dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan dan harga yang bervariasi. Di perpustakaan software yang dikenal antara lain CDS/ISIS, WINISIS yang mudah didapat dan gratis freeware dari Unesco atau dari beberapa perguruan tinggi sekarang telah banyak membuat dan mengembangakan sistem perpustakaannya sendiri seperti SIPUS 2000 di UGM, Sipisis di IPB. Masih banyak lagi perguruan tinggi dan institusi pengembang software yang mengembangkan SIP dengan kemampuan yang tidak kalah sip. Sistem Informasi Perpustakaan ini difungsikan untuk pekerjaan operasional perpustakaan, mulai dari pengadaan, katalogisasi, inventarisasi, keanggotaan, OPAC, pengelolaan terbitan berkala, sirkulasi, dan pekerjaan lain dalam lingkup operasi perpustakaan. Kriteria Penilaian Software Suatu software dikembangkan melalui suatu pengamatan dari suatu sistem kerja yang berjalan, untuk menilia suatu software tentu saja banyak kriteria yang harus diperhatikan. Beberapa criteria untuk menilia software adalah sebagai berikut : • Kegunaan : fasilitas dan laporan yang ada sesuai dengan kebutuhan dan menghasilkan informasi tepat pada waktu (realtime) dan relevan untuk proses pengambilan keputusan. • Ekonomis: biaya yang dikeluarkan sebanding untuk mengaplikasikan software sesuai dengan hasil yang didapatkan. • Keandalan : mampu menangani operasi pekerjaan dengan frekuensi besar dan terus-menerus. • Kapasitas: mampu menyimpan data dengan jumlah besar dengan kemampuan temu kembali yang cepat. • Sederhana: menu-menu yang disediakan dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif dengan pengguna • Fleksibel : dapat diaplikasikan di beberapa jenis sistem operasi dan institusi serta maupun memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Menentukan Software • Membangun sendiri • Mengontrakan keluar
4
•
Membeli software jadi yang ada di pasaran
Pilihan apapun yang dijatuhkan, software harus: • Sesuai dengan keperluan • Memiliki ijin pemakaian • Ada dukungan teknis, pelatihan , dokumentasi yang relevan serta pemeliharaan. • Menentukan staf yang bertanggungjawab atas pemilihan dan evaluasi software. Memilih dan membeli perangkat lunak merupakan suatu proses tersedianya dukungan pemakai, karena diperlukan banyak pelatihan dan pemecahan masalah sebelum sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah satu cara untuk memastikan dukungan pelanggan adalah memilih perangkat lunak yang digunakan oleh sejumlah perpustakaan. Sekelompok besar pengguna biasanya menjustifikasikan layanan dukungan pelanggan sebagai hal yang subtansial. Selain itu, pengguna dapat saling membantu dalam pemecahan masalah. Spesifikasi perangkat keras harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan minimum operasi perangkat lunak. 4. Network / Jaringan Jaringan komputer telah menjadi bagian dari automasi perpustakaan karena perkembangan yang terjadi di dalam teknologi informasi sendiri serta adanya kebutuhan akan pemanfaatan sumber daya bersama melalui teknologi. Komponen perangkat keras jaringan antara lain : komputer sebagai server dan klien, Network Interface Card ( LAN Card terminal kabel (Hub), jaringan telepon atau radio, modem. Hal yang harus diperhatikan dalam membangun jaringan komputer adalah : • Jumlah komputer serta lingkup dari jaringan (LAN, WAN) • Lokasi dari hardware : komputer, kabel, panel distribusi, dan sejenisnya • Protokol komunikasi yang digunakan • Menentukan staf yang bertanggun jawab dalam pembangunan jaringan. 5. Data Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter, dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus seperti *, $ dan /. Data disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, file dan database. Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file (data file storage) ke dalam model sistem informasi; dengan begitu, kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. Standar basis data katalog Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang telah memungkinkan untuk itu dan didasari adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya bersama. Bentuk tukar-menukar maupun
5
penggabungan data katalog koleksi adalah suatu hal yang sudah biasa terjadi dalam perpustakaan, kerjasama dapat dilakukan jika masing-masing perpustakaan itu memiliki kesamaan dalam format penulisan data katalog data. Persoalan yang sering dihadapi dalam kerjasama tukar-menukar atau penggabungan data adalah banyaknya data yang ditulis dengan suka-suka yaitu tidak memperhatikan standar yang ada. Pekerjaan konversi data merupakan hal yang membosankan dan memakan banyak waktu. Sering data katalog dalam perpustakaan tidak menggunakan standar, hal ini banyak terjadi karena kurangnya pemahaman akan manfaat standar penulisan data. Pertemuanpertemuan mungkin perlu sering diadakan diantara anggota-anggota jaringan perpustakaan untuk menentukan standar-standar dan prosedur-prosedur yang digunakan bersama. Persoalan lain dalam standardisasi format penulisan data katalog adalah bahasa. Kebanyakan perpustakaan mengkoleksi materi yang menggunakan bahasa pengantar berbeda-beda. Bagaimana dengan bahasa pengantar cantuman katalog itu sendiri? Informasi judul jelas harus diisi sesuai dengan judul koleksi yang bersangkutan. Bagaimana dengan kolom subjek dan kata kunci? Haruskah diisi dengan bahasa nasional (Bahasa Indonesia untuk perpustakaan di Indonesia) atau dengan bahasa internasional (Bahasa Inggris)? Lebih jauh lagi, bagaimana kita memberi nama pada kolom-kolom isian, dengan Bahasa Indonesia (judul, pengarang, penerbit, dsb.) atau bahasa Inggris (title, author, publisher etc.)? Bagaimana dengan koleksi yang berpengantar bahasa-bahasa lain seperti Arab, China atau Korea ? Metadata Metada merupakan istilah baru dan bukan merupakan konsep baru di dunia pengelola informasi. Perpustakaan sudah lama menciptakan metada dalam bentuk pengkatalokan koleksi . Definisi metadata sangat beragam ada yang mengatakan “data tentang data” atau “informasi tentang informasi”, pengertian dari beberapa definisi tersebut bahwa metadata adalah sebagai bentuk pengindentifikasian, penjelasan suatu data, atau diartikan sebagai struktur dari sebuah data. Dicontohkan metadata dari katalog buku terdiri dari : judul, pengarang, penerbit, subyek dan sebagainya. Metada yang biasa digunakan di perpustakaan adalah Marc dan Dublin Core. INDOMARC Machine Readable Cataloging (MARC) merupakan salah satu hasil dan juga sekaligus salah satu syarat penulisan katalog koleksi bahan pustaka perpustakaan. Standar metadata katalog perpustakaan ini dikembangkan pertama kali oleh Library of Congress, format LC MARC ternyata sangat besar manfaatnya bagi penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika Serikat. Keberhasilan ini membuat negara lain turut mengembangkan format MARC sejenis bagi kepentingan nasionalnya masing-masing. Format INDOMARC merupakan implementasi dari International Standard Organization (ISO) Format ISO 2719 untuk Indonesia, sebuah format untuk tukar-menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media yang terbacakan mesin (machine-readable) lainnya. Informasi bibliografi biasanya mencakup pengarang, judul, subyek, catatan, data penerbitan dan deskripsi fisik. Indomarc menguraikan format cantuman bibliografi yang sangat lengkap terdiri dari 700 elemen dan dapat mendeskripsikan dengan baik kebanyakan objek fisik sumber pengetahuan, seperti jenis monograf (BK), manuskrip (AM), dan terbitan berseri (SE)
6
termasuk; Buku Pamflet, Lembar tercetak, Atlas, Skripsi, tesis dan disertasi (baik diterbitkan ataupun tidak), dan Jurnal Buku Langka. Dublin Core Dublin Core merupakan salah satu skema metadata yang digunakan untuk web resource description and discovery. Gagasan membuat standar baru agaknya dipengaruhi oleh rasa kurang puas dengan standar MARC yang dianggap terlalu banyak unsurnya dan beberapa istilah yang hanya dimengerti oleh pustakawan serta kurang bisa digunakan untuk sumber informasi dalam web. Elemen Dublin Core dan MARC intinya bisa saling dikonversi. Metadata Dublin Core memiliki beberapa kekhususan sebagai berikut: a. Memiliki deskripsi yang sangat sederhana b. Semantik atau arti kata yang mudah dikenali secara umum. c. Expandable memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Dublin Core terdiri dari 15 unsur yaitu : 1. Title : judul dari sumber informasi 2. Creator : pencipta sumber informasi 3. Subject : pokok bahasan sumber informasi, biasanya dinyatakan dalam bentuk kata kunci atau nomor klasifikasi 4. Description : keterangan suatu isi dari sumber informasi, misalnya berupa abstrak, daftar isi atau uraian 5. Publisher : orang atau badan yang mempublikasikan sumber informasi 6. Contributor : orang atau badan yang ikut menciptakan sumber informasi 7. Date : tanggal penciptaan sumber informasi 8. Type : jenis sumber informasi, nover, laporan, peta dan sebagainya 9. Format : bentuk fisik sumber informasi, format, ukuran, durasi, sumber informasi 10. Identifier : nomor atau serangkaian angka dan huruf yang mengidentifikasian sumber informasi. Contoh URL, alamat situs 11. Source : rujukan ke sumber asal suatu sumber informasi 12. Language : bahasa yang intelektual yang digunakan sumber informasi 13. Relation : hubungan antara satu sumber informasi dengan sumber informasi lainnya. 14. Coverage : cakupan isi ditinjau dari segi geografis atau periode waktu 15. Rights : pemilik hak cipta sumber informasi 6. Manual Manual atau biasa disebut prosedur adalah penjelasan bagaimana memasang, menyesuaikan, menjalankan suatu perangkat keras atau perangkat lunak. Prosedur merupakan aturan-aturan yang harus diikuti bilamana menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Banyak peripheral perangkat keras maupun sistem tidak berjalan dengan optimal karena dokumentasi yang tidak memadai atau pengguna tidak mengerti manual yang disediakan. Manual harus dibaca dan dimengerti walau serumit apapun. Manual adalah kunci bagi kelancaran sistem. Manual/ prosedur dapat juga mencakup kebijakan-kebijakan khususnya dalam lingkungan jaringan dimana pemasukan dan pengeluaran data membutuhkan format komunikasi bersama. Pertemuan-pertemuan mungkin perlu sering diadakan diantara anggota-anggota jaringan untuk menentukan standar-standar dan prosedur-prosedur.
7
Tahapan Membangun Sistem AP Tahap
• • • • • • • • • • • • • • • • •
Persiapan
Survei
UJI COBA PERSIAPAN SURVEI DISAIN Pembangunan TRAINING OPERASIONAL
Disain
Pembangunan Uji coba Training
• • • •
Operasional
Hasil
Definisi masalah Maksud dan tujuan Kerangka kerja Perkiraan waktu dan biaya Analisa kond. sumber daya Analisa kebutuhan Analisa sistem berjalan Menyusun logika kerja sistem Disain data, table, database, relasi. Disain input, proses dan output Spes. peralatan yang diperlukan Pembuatan program aplikasi. Instalasi software, jaringan klien server Dokumentasi Tes sistem keseluruhan Evaluasi, perbaikan Training : staf,operator, teknisi, administrator Sosialisasi Sistem siap digunakan. Bantuan teknis Pengembangan lebih lanjut
Kesimpulan Unsur dan syarat automasi perpustakaan ada banyak. Biasanya, pustakawan berharap terlalu banyak dari sistem ini dan oleh karenannya merasa kecewa bilamana sistem tersebut tidak bekerja seperti yang diharapkan. Untuk memastikan adanya keberhasilan dalam automasi perpustakaan dibutuhkan kerjasama yang optimal dan berkelanjutan diantara pengguna sehingga tercipta kepuasan diantara pengguna, suatu penilain mendalam mengenai kebutuhan-kebutuhan pengguna harus dilakukan sebelum rencana detail untuk automasi dilakukan. Perlu tersedianya staf (pustakawan, operator, teknisi/administrator) yang terlatih. Seluruh anggota staf harus mengerti tentang sistem automasi perpustakaan. Daftar Pustaka 1. Materi TOT Technologi Information & Communication oleh Unesco dan Pusnas RI di Yogyakarta 1999 2. Konsep, Desain dan Implementasi Perpustakaan Elektronik : Integrasi Perpustakaan Terotomasi dan Perpustakaan Digital Untuk Perpustakaan Nasional di Indonesia Oleh: Ismail Fahmi 3. Model Implementasi Protokol OAI dalam IndonesiaDLN dan Hubungannya dengan Digital Library di Luar Negeri oleh Rurie Muharto -
8
Meilina Bustari, Mengembangkan Perpustakaan Sekolah Melalui Otomasi Perpustakaan hal. 78-86
MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH MELALUI OTOMASI PERPUSTAKAAN Meilina Bustari *)
Abstract School libraryis a part of educational institution. It is necessary to motivate activity tudent in learning. Releated to development information technology, school library important to be improved with library automation, to get easily for student to found information quickly. Effectiveness Application of library automation participation. Key words: information technology, library automation, school library
A. Pendahuluan Salah satu komponen pendidikan yang turut mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan di sekolah adalah perpustakaan. Secara umum, perpustakaan sekolah berfungsi untuk menunjang kegiatan belajar siswa dan aktivitas mengajar guru dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Perpustakaan sekolah merupakan tempat yang menghimpun koleksi bahan pustaka dan menyediakan sarana bagi warga sekolah untuk memanfaatkan koleksi bahan pustaka yang ada guna menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Harapannya dengan memanfaatkan perpustakaan warga sekolah dapat mengasah pikiran, memperluas dan memperdalam pengetahuan. Pentingnya perpustakaan dapat dilihat dalam UU No 20 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat bermain, temapt berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Namun kenyataan di lapangan, belum semua sekolah mampu menyelenggarakan perpustakaan sekolah dengan baik. Hal ini disebabkan masih banyaknya kendala yang dihadapi sekolah,antara lain masih kurangnya pengetahuan pimpinan sekolah dan pengelola perpustakaan tentang manajemen perpustakaan. Seringkali dijumpai perpustakaan hanya menjadi tumpukan buku-buku * Meilina Bustari adalah Dosen pada Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY 78
, No. 01/Th III/April/2007
Meilina Bustari, Mengembangkan Perpustakaan Sekolah Melalui Otomasi Perpustakaan hal. 78-86
saja tanpa ada pengelolaan dan pelayanan. Keadaan seperti ini kadangkala diperparah lagi dengan fasilitas perpustakaan yang kurang memadai, sehingga siswa yang memanfaatkan perpustakaan hanya segilintir saja. Mereka enggan untuk berkunjung ke perpustakaan karena kondisi perpustakaan yang kurang mendukung sebagai sumber belajar. Sebab yang lain karena budaya membaca belum begitu tertanam pada diri siswa. Mereka memanfaatkan perpustakaan ketika akan ujian semester saja. Sebenarnya akar permasalahan dari kurang dimanfaatkannya perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar meliputi dua hal yaitu factor internal dan eksternal. Secara internal, lebih ke arah kondisi perpustakaan sekolah itu sendiri. Sebagian besar perpustakaan hanya berisi tumpukan buku-buku tua, lusuh, dan berdebu. Koleksi buku belum dilengkapi dengan terbitan-tarbitan yang terbaru apalagi dengan jurnal-jurnal pendidikan. Hal ini lebih disebabkan karena kurangnya pendanaan untuk perpustakaan. Sistem pelayanan perpustakaan yang ada dianggap kurang cepat dan kooperatif unruk memenuhi kebutuhan para pemakai. Sistem pelayanan kurang memuaskan dapat terlihat dari rumitnya birokrasi proses pembuatan kartu anggota, pelayanan petugas yang kurang ramah dan memuaskan. Akar permasalahan ini ini adalah masalah sistem perpustakaan dan kurangnya dukungan sumber daya manusia yang memadai. Permasalahan yang lain adalah lamanya waktu dalam mencari buku yang diinginkan pengguna. Biasanya hal ini disebabkan oleh sistem katalog yang masih manual dan sistem penataan buku yang kurang sistematis. Faktor eksternal, lebih ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi informasi di negara ini telah berkembang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan perilaku dalam pencarian informasi. Dulu, orang yang memerlukan informasi harus berkutat di perpustakaan mencari buku, jurnal ataupun berita-berita di Koran. Sekarang, orang dapat mencari informasi dengan cepat melalui internet. Faktor tersebut harus disadari dan diperhatikan oleh para pustakawan. Pustakawan dituntut untuk dapat menciptakan system perpustakaan yang dapat memudahkan pengunjung (user) dalam mencari informasi yang diperlukan. Dahulu perpustakaan lebih berkonsentrasi pada penyediaan informasi secara fisik dalam bentuk dokumen cetak (buku), namun sekarang fungsi tersebut harus dirubah. Denngan adanya perkembangan teknologi informasi, maka perpustakaan dituntut untuk dapat memberikan informasi dalam waktu yang singkat dan akurat. Paradigma yang seharusnya dimiliki pustakawan saat ini adalah kepuasan terhadap pengunjung (siswa).
B. Penerapan Otomasi Perpustakaan Penerapan teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu institusi pengelola informasi terdorong untuk , No. 01/Th III/April/2007
79
Meilina Bustari, Mengembangkan Perpustakaan Sekolah Melalui Otomasi Perpustakaan hal. 78-86
memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menelusuri dan meminjam koleksi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut diharapkan dapat memperbaiki kinerja perpustakaan dan meningkatkan kepuasaan penggunanya. Ukuran perkembangan perpustakaan lebih banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan bukan dari skala ukuran yang lain seperti bersar dan luasnya gedung perpustakaan, jumlah koleksi yang disediakan, maupun banyaknya pengunjung perpustakaan. Kebutuhan akan teknologi informasi bagi perpustakaan sangat berhubungan denngan peran dan fungsi perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang seiring dengan kemajuan dalam hal menulis, mencetak, mendidik, dan kebutuhan manusia akan informasi. Perpustakaan membagi rata informasi dengan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola, dan menyediakannya untuk pengguna. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain : 1. Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai sistem informasi manajemen perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi manajemen perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, data statistik dan sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk otomasi perpustakaan. 2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan teknologi informasi ini sering dikenal dengan perpustakaan digital. Perkembangan dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang disimpan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Perkembangan yang mutakhir adalah munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer (internet). Di sisi lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya perpustakaan saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business procees di perpustakaan. Sistem ini kemudian dikenal dengan sebutan system otomasi perpustakaan (library automation system). Otomasi perpustakaan dalam arti sebenarnya adalah dipakainya komputer dalam setiap tahap pekerjaan perpustakaan secara terintegrasi dengan menggunakan system tertentu. Hal ini berrarti bahwa mulai dari tahap pengembangan, pengolahan, penelusuran sampai denngan peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan dikerjakan dengan system komputer yang sama 80
, No. 01/Th III/April/2007
Meilina Bustari, Mengembangkan Perpustakaan Sekolah Melalui Otomasi Perpustakaan hal. 78-86
(Rahayuningsih, 2007;10). Dengan kata lain, otomasi perpustakaan adalah penggunaan teknologi informasi terutama penggunaan komputer dan rtelekomunikasi untuk membantu tugas-tugas layanan di perpustakaan terutama yang berkaitan dengan penemuan kembali bahan pustaka. Aspek penting dari otomasi ini adalah pengembangan database electronic sebagai embrio dalam mendukung temu balik informasi (online searching). Pada saat ini perangkat lunak yang ditawarkan untuk digunakan di perpustakaan sangat beragam. Oleh karena itu, sekolah perlu membuat kebijakan sendiri dalam melalukan seleksi terhadap perangkat lunak yang akan digunakan di perpustakaan. Dalam hal ini pustakawan sekolah perlu melakukan penelitian terlebih dahulu terutama yang berkaitan dengan seberapa jauh keefektifan dan efisiensi pernagkat lunak yang akan digunakan agar dapat mengakomodasi kebutuhan perpustakaan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih perangkat lunak yang akan digunakan di perpustakaan, diantaranya : 1. Kebutuhan minimal : perangkat lunak yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan, minimum 70% bisa terakomodasi. 2. Kompatibilitas : perangkat lunak mempunyai interface (antar muka) yang udah dan jaminan untuk bertukar data dengan perangkat lunak lain. 3. User friendly : perangkat lunak terstandarisasi dan diterima oleh banyak pemakai, menu-menu mudah dipahami oleh pustakawan. 4. Survey pengguna : melakukan survey perangkat lunak dan mempelajari serta membandingkan beberapa perangkat lunak yang sudah dipakai perpustakaan. 5. Manual : perangkat lunak harus disertai dengan manual yang lengkap dan mudah dimengerti, misalnya petunjuk instalasi, pembuatan struktur data, pengisian data dan lain-lain, tersedia juga manual berbahasa Indonesia. 6. After sales service : perangkat lunak harus ditunjang oleh jaminan dari supplier, seperti bantuan instalasi, pemeliharaan system dan sebagainya. 7. Retrieval speed : memiliki kecepatan penelusuran yang tinggi, tidak tergantuing akan jumlah data yang telah dientri. 8. Harga : perangkat lunak tersebut harus kompetitif, murah, tetapi dengan kinerja yang baik.
C. Otomasi Perpustakaan Berbasis WEB Knowlwdge Management Research Group yang merupakan bentukan CNRG ITB, membuat system otomasi perpustakaan berbasis WEB yang dapat diakses tidak hanya dari perpustakaan sendiri tetapi dari luar gedung perpustakaan. Fitur dibuat secara terpadu dengan menggabungkan
, No. 01/Th III/April/2007
81
Meilina Bustari, Mengembangkan Perpustakaan Sekolah Melalui Otomasi Perpustakaan hal. 78-86
dua system yang berbeda antara bagian katalog dan bagian sirkulasi. Bagian katalog mengolah data bibliografis buku untuk penelusuran, dimana databasenya bisa dimanfaatkan oleh bagian sirkulasi dalam transaksi peminjaman bahan pustaka. Manfaat dari mengakses katalog online adalah dapat mengetahui data bibliografis buku sebagai koleksi perpustakaan yang memberikan informasi tentang deskripsi singkat buku yang bersangkutan. Model sirkulasi akan memberikan informasi tentang status buku, apakah sedang dipinjam, dipesan oleh user lain, atau tersedia di rak. Selain itu juga informasi tentang status anggota, jumlah pustaka yang dipinjam, kapan pustaka dikembalikan, denda yang harus dibayarkan, dan status keanggotaan. Uraian berikut akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan dokumen elektronik. Pengelolaan dokumen elektronik memerlukan teknik khusus yang memiliki perbedaan dengan pengelolaan dokumen tercetak. Proses pengelolaan dokumen elektronik melalui beberapa tahapan, yang dapat dirangkum dalam proses digitalisasi, penyimpanan dan pengaksesan/temu kembali dokumen. 1. Proses digitalisasi dokumen Proses perubahan dari dokumen tercetak (printed document) menjadi dokumen elektronik sering disebut denngan proses digitalisasi dokumen. Dokumen mentah (jurnal, buku, majalah, dan sebagainya) diproses dengan sebuah alat (scanner) untuk menghasilkan dokumen elektronik. Proses digitalisasi dokumen ini tentu tidak diperlukan lagi apabila dokumen elektronik sudah menjadi standar dalam proses dokumentasi sebuah organisasi. 2. Proses penyimpanan Proses penyimpanan dimulai dengan tahap pemasukan data (data entry), editing, pembuatan indeks dan klasifikasi berdasarkan subjek dari dokumen. Klasfikasi ini menggunakan UDC (Universal Decimal Classification) atau DDC ( Dewey Decimal Classification) yang banyak digunakan di perpustakaan-perpustakaan di Indonesia. Ada dua pendekatan dalam proses penyimpanan, yaitu pendekatan basis file (file base approach) dan pendekatan basis data (database approach). Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga pustakawan harus memilih pendekatan mana yang akan digunakan berdasarkan kebutuhan. 3. Proses pengaksesan dan pencarian kembali dokumen Metode pengaksesan dan pencarian kembali dokumen akan mengikuti pendekatan proses penyimpanan yang telah dipilih. Pendekatan database membuat proses ini lebih fleksibel dan efektif dilakukan, terutama untuk penyimpanan data berskala besar. Di sisi lain, kelemahannya adalah relatif lebih rumitnya system dan proses yang harus dilakukan. 4. Otentifikasi system Sistem ini akan melakukan pengecekan apakah username dan password yang dimasukkan
82
, No. 01/Th III/April/2007
Meilina Bustari, Mengembangkan Perpustakaan Sekolah Melalui Otomasi Perpustakaan hal. 78-86
adalah sesuai dengan yang ada di database. Sistem ini juga mengatur tampilan berdasarkan previlege pemilik account, apakah dia sebagai pengguna atau admin dari system. 5. Menu utama Menampilkan berbagai menu pengadaan, pengolahan, penelusuran, anggota dan sirkulasi, katalog, peraturan, administrasi dan security. Menu ini dapat disetting untuk menampilkan menu sesuai dengan hak akses user (previlege), missal hanya mengaktifkan menu penelusuran untuk pengguna umum, dan sebagainya. 6. Administrasi, security dan pembatasan akses Fitur ini mengakomodasi fungsi untuk menangani pembatasan dan wewenang user, mengelompokkan user, dan memberi user id serta password. Fitur ini juga mengelola dan mengembangkan serta mengatur sendiri akses menu yang diinginkan. 7. Pengadaan bahan pustaka Fitur ini mengakomodasi fungsi untuk pencatatan permintaan, pemesanan dan pembayaran bahan pustaka, serta penerimaan dan pelaporan proses pengadaan. 8. Pengolahan bahan pustaka Fitur ini mengakomodasi proses pemasukan data buku/majalah ke database, peneluuran status buku yang diproses, pemasukan cover buku/nomor barcode, pencetakan kartu katalog, label barcode, dan nomor punggung buku (call number). 9. Penelusuran bahan pustaka Fitur ini mengakomodasi penelusuran buku melalui pengarang, judul, penerbit, subjek, tahun terbit, dan sebagainya. 10. Manajemen Anggota Fitur ini termasuk jantungnya sistem otomasi perpustakaan, karena sesungguhnya di sinilah banyak kegiatan manual digantikan oleh komputer dengan jalan mengotomasikannya. Dalam hal ini banyak terdapat fitur antara lain : pemasukan dan pencarian data anggota perpustakaan, pencatatan peminjaman dan pengembalian buku (dengan teknologi barcoding), penghitungan denda keterlambatan pengembalian buku dan pemesanan peminjaman buku. 11. Pelaporan Sistem pelaporan yang memudahkan pengelola perpustakaan untuk bekerja lebih cepat, dimana laporan dan rekap data dapat dibuat secara otomatis, sesuai dengan parameter-parameter yang dapat diatur. Hal ini sangat membantu dalam proses analisa aktifitas perpustakaan, misalnya tidak perlu lagi membuka ribuan transaksi secara manual untuk melihat transaksi peminjaman koleksi dalam satu kategori, atau mengecek aktifitas seorang pengguna perpustakaan dalam satu tahun. , No. 01/Th III/April/2007
83
Meilina Bustari, Mengembangkan Perpustakaan Sekolah Melalui Otomasi Perpustakaan hal. 78-86
12. Sirkulasi Fungsi sirkulasi menangani dua kegiatan yaitu peminjaman dan pengembalian bahan pustaka khususnya buku. Peminjaman merupakan kegiatan pendataan bahan pustaka sebelum buku tersebut dibawa ke luar dari perpustakaan, pengarsipan secara manual dengan mendata informasi yang tercantum pada slip buku diantaranya nomor induk buku dan call number yang tercantum pada halaman buku. Kecermatan pustakawan dalam mendata sangat penting agar status buku diketahui secara pasti, buku tersebut dipinjam atau kapan dikembalikan. Pekerjaan ini bersifat rutin dan terus menerus yang tercatat secara manual. Sistem otomasi ini dapat memangkas kegiatan tersebut dengan menyediakan rekaman bibliografi. Rekaman ini dapat meninggalkan jejak diantaranya statistik peminjaman, jumlah denda, dan statistik keterpakaian pustaka pada subjek tertentu. Seluruh data ini dapat ditampilkan secara kumulatif baik harian, bulanan atau tahunan. Sistem otomasi ini juga menyediakan fasilitas barcoding baik barcoding nomor keanggotaan maupun barcoding nomor induk pustaka. Nomor barcoding ini bermanfaat untuk menampilkan status pustaka dan status anggota. Barcode (kode baris) merupakan kode yang dapat dibaca komputer, terdiri dari sebuah bentuk bar dan spasi yang mempresentasikan karakter alphanumeric. Alat yang digunakan untuk membaca barcode adalah barcode scanner. Penggunaan barcode scanner sangat mudah sehingga pengguna (operator) hanya memerlukan sedikit latihan. Barcode scanner dapat menbaca informasi/data dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi.
D. Mengembangkan Perpustakaan Sekolah melalui Otomasi Perpustakaan Perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah, yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan oleh siswa dan guru sebagai sumber informasi, dalam rangka menunjang program belajar mengajar di sekolah (Muljani A. Nurhadi, 1983:1). Perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik akan dapat digunakan sebagai sarana untuk memenuhi dan mendorong perhatian dan keingintahuan para siswa, dan oleh karenanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian sederhana dan pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi. Mengingat betapa pentingnya perpustakaan sekolah dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, maka perlu ada upaya dari pihak manajemen sekolah maupun pustakawan sekolah untuk mengembangkan pengelolaan perpustakaan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menerapkan otomasi perpustakaan. Dengan adanya otomasi perpustakaan sekolah diharapkan terdapat
84
, No. 01/Th III/April/2007
Meilina Bustari, Mengembangkan Perpustakaan Sekolah Melalui Otomasi Perpustakaan hal. 78-86
kemudahan layanan bagi para pengguna dan kemudahan pengelolaan bagi petugas perpustakaan sendiri. Penerapan otomasi perpustakaan sekolah dapat terlaksana dengan baik apabila pihak manajemen sekolah turut mendukung kegiatan tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Mengadakan sosialisasi kepada semua warga sekolah tentang adanya penerapan otomasi perpustakaan di sekolah 2. Menjalin kerja sama dengan tenaga ahli bidang otomasi perpustakaan untuk memberikan pelatihan kepada semua petugas perpustakaan tentang teknis penerapan otomasi perpustakaan di sekolah. 3. Melengkapi fasilitas yang dibutuhkan untuk penerapan otomasi perpustakaan seperti seperangkat komputer beserta program-programnya. Di sisi lain, pihak tenaga pustakawan sendiri diharapkan secara mandiri ataupun kelompok selalu berupaya untuk mengembangkan kemampuan teknis pengelolaan perpustakaan dengan mengikuti berbagai kegiatan yang bersangkutpaut dengan perpustakaan, seperti mengikuti pelatihan pengelolaan perpustakaan modern yang diselenggarakan instansi lain, selalu aktif membaca dan mencari informasi tentang teknis pengelolaan perpustakaan memalui berbagai media (buku literature, internet, dan sebagainya), serta tidak segan-segan untuk bekerja sama dengan tenaga perpustakaan dari sekolah lain yang sudah menerapkan otomasi perpustakaan. Penulis merasa yakin dengan adanya perhatian dan partisipasi aktif dari pihak manajemen sekolah serta kemauan yang keras dari para tenaga perpustakaan untuk penerapan otomasi perpustakaan akan dapat mengembangkan layanan perpustakaan kepada para penggunanya secara efektif dan efisien. Bagaimanapun juga layanan perpustakaan yang baik secara tidak langsung akan meningkatkan minat para siswa berkunjung ke perpustakaan untuk mencari literature yang berkaitan dengan materi pembelajaran maupun hanya sekedar membaca bahan pustaka yang lain untuk menambah wawasan.
E. Penutup Perpustakaan sekolah merupakan jantungnya pendidikan, yang mampu menggerakkan semua aktivitas belajar mengajar. Sejalan dengan adanya kemajuan teknologi informasi, untuk meningkatkan layanan perpustakaan sekolah kepada para penggunanya perlu ada upaya pengembangan perpustakaan melalui sistem otomasi perpustakaan. Dalam hal ini pihak manajemen sekolah maupun tenaga perpustakaan harus berperan aktif sesuai dengan fungsi masing-masing, sehingga pengembangan perpustakaan sekolah dengan otomasi perpustakaan dapat berjalan dengan lancar.
, No. 01/Th III/April/2007
85
Meilina Bustari, Mengembangkan Perpustakaan Sekolah Melalui Otomasi Perpustakaan hal. 78-86
Daftar Pustaka Darmono. (2004). Manajemen dan tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo. F. Rahayuningsih. (2007). Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Milburga, C. Larasati. (1986). Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Muljani A Nurhadi. (1983). Administrasi Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Kartika Wilis. Soeatminah. (1992). Perpustakaan, Kepustakawanan, dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius. http://www.Smith.edu/library/info/preservation/bookcare.htm. http://www.jplh.or.id/eliiv4/topik/artikel/pentingnya_pemahaman_preservasi_bagi_pustakawan.html.
86
, No. 01/Th III/April/2007
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH DASAR NEGERI JETIS LOR 1 KABUPATEN PACITAN Yusuf Eko Purwanto, Bambang Eka Purnama, Indah Uly Wardati [email protected]
ABSTRACT- School Library is the heart of education. Any school that wants the absolute quality of education continues to cultivate the library. The presence of a library in each unit of education, including education track is a must. As the current era of globalization, information technology development growing rapidly, so that schools are required to follow the development of information technology. One of them by way of applying information technology in the school library. Development of the Internet was advances, is used by Elementary School Jetis Lor 1 to create a library information system that can manage book data, members data, lending data, ordering data and extend data. Members can also get information library without come to the library but only access the library website Elementary School Jetis Lor 1. This application was built in several stages, namely the analyst, design, coding, testing and implementation. Tools used for multiple interfaces is jQuery, TinyMCE as a news editor, Notepad + + to process the script and Photoshop for image design.
Programming languages are used PHP, while database using MySQL
Keywords
: Websites, Information Sistem, Internet.
ABSTRAKSI - Perpustakaan Sekolah merupakan jantungnya pendidikan. Setiap Sekolah yang menginginkan pendidikan berkualitas mutlak senantiasa menumbuh kembangkan perpustakaan. Kehadiran sebuah perpustakaan pada setiap satuan pendidikan, termasuk jalur pendidikan sekolah merupakan suatu keharusan. Seperti era globalisasi saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang pesat, sehingga sekolah-sekolah dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi. Salah satunya dengan cara menerapkan teknologi informasi tersebut pada bagian perpustakaan sekolah. Perkembangan internet semakin maju, hal ini dimanfaatkan oleh pihak Sekolah Dasar Negeri Jetis Lor 1 untuk membuat sistem informasi perpustakan yang dapat mengelola data buku, data anggota, data peminjaman, data pemesanan dan data perpanjang. Anggota juga bisa mendapatkan informasi perpustakaan tanpa harus datang ke perpustakaan dengan cara mengakses website perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Jetis Lor 1. Aplikasi ini dibangun dalam beberapa tahap, yaitu analis, desain, coding, pengujian dan implementasi.Tools yang digunakan adalah jQuery untuk beberapa interface, tinyMCE sebagai editor berita, Notepad ++ untuk mengolah script dan photoshop untuk desain gambar. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP, sedangkan databasenya MySQl. Kata Kunci : Website, Sistem Informasi, Internet 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan Sekolah merupakan jantungnya pendidikan. Setiap Sekolah yang menginginkan pendidikan berkualitas mutlak senantiasa menumbuh kembangkan perpustakaan. Kehadiran sebuah perpustakaan pada setiap satuan pendidikan, termasuk jalur pendidikan sekolah merupakan suatu keharusan. Seperti era globalisasi saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang pesat, sehingga sekolah-sekolah dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi. Salah satunya dengan cara menerapkan teknologi informasi tersebut pada bagian perpustakaan sekolah. (Edward, 2007:12) Pada era komputerisasi seperti sekarang ini, website dan internet merupakan media penyampaian informasi atau sebagai media promosi yang efektif dan efisien, dengan jaringan internet kita dapat menjelajah kemana pun dan kapan pun selama tersambung ke jaringan internet. Perkembangan dunia internet sekarang ini sangat pesat dan telah menuntut IJNS Accepted Paper
banyak orang untuk memanfaatkan dunia maya dalam setiap aktifitasnya di dunia nyata. Berdasarkan observasi ke Sekolah Dasar Negeri Jetis Lor 1 di Kecamatan Nawangan. Kepada Kepala Perpustakaan dengan wawancara, dokumentasi dan data primer maka Kepala Sekolah menginginkan sekolah yang beliau pimpin bisa maju dan terkenal. Di Sekolah tersebut belum ada Sistem yang memudahkan bagi Perpustakaan dalam memproses data,baik buku yang dipinjam dan di kembalikan.Jadi semua sistem dilakukan masih manual semuanya. Sekolah Dasar Negeri Jetis Lor 1 dalam melakukan pendataan buku masuk maupun keluar masih menggunakan buku dan microsoft exel, pekerjaan ini akan memakan waktu yang lama dan waktu yang digunakan belum efektif dan efisien. Ketika peminjaman buku petugas harus mencatat pada buku dan setelah buku dikembalikan petugas harus mencari satu per satu nama peminjam pada buku tersebut.
1
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
Selain itu proses pendekatan krpada siswa sekolah dasar jetis lor 1 juga belum baik, jadi banyak siswa atau siswi yang enggan mau membaca atau meminjam buku di perpustakaan sekolah mereka itu. Dibuatkannya sistem ini maka siswa atau siswi dapat mencari buku yang mereka inginkan lewat sistem web perpustakaan tersebut, itu lebih memudahkan mereka dalam meminjam buku di perpustakaan sekolah. (sumber: Suprapto,12 April 2013, pukul 09.00) 1.2 Rumusan Masalah 1. Perpustakaan SD Negeri Jetis Lor 1 dalam perekapan data peminjam dan peminjaman buku masih konvensional oleh petugas yang kurang efektif dalam waktu dan biaya. 2. Bagaimana membuat program Sistem Informasi Berbasis Website Pada Perpustakaan Sekeloah Dasar Jetis Lor 1? 1.3 Batasan Masalah 1. Pendataan Anggota Proses yang dilakukan untuk memasukan data calon anggota. 2. Proses Sirkulasi 1.4. Tujuan Penelitian Menghasilkan produk Pengolahan perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Jetis Lor 1 yang bermanfaat bagi semua siswa dan siswi. 2.1 Landasan Teori a. Pengertian Perpustakaan Sekolah Dasar Perpustakaan Sekolah Dasar adalah suatu unit kerja yang berada pada Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar, yang merupakan bagian integral dari sekolah, dan merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah (wajib belajar). Perpustakaan Sekolah merupakan tempat mengumpulkan bahan perpustakaan, baik tercetak maupun terekam yang dikelola secara teratur dan sistematis untuk didayagunakan dalam menunjang optimalisasi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Melalui Perpustakaan Sekolah khususnya Sekolah Dasar sebagai sarana sumber belajar yang berisi aneka ragam bahan perpustakaan, dapat membina minat baca warga sekolah terutama guru dan siswa, dan memungkinkan mereka secara berkesinambungan memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan perpustakaan yang telah diseleksi dan diorganisir secara sistematis dan teratur, IJNS Accepted Paper
sehingga memudahkan mereka dalam mendayagunakannya. (Yuliati, 2009). b. Sistem Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin mendefinisikan sistem sebagai berikut: Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan yang sama beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai sasaran tertentu, suatu sistem menunjukkan tingkah lakunya melalui interaksi di antara komponenkomponen didalam sistem dan diantara lingkungannya. ( Jogiyanto, 1997 : 1) c. Sistem Informasi Sistem informasi adalah teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Kadir, 2009). Secara teknis sitem informasi dapat didefenisasikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjangpengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi (Laudon, 2007:27). d. Internet Internet adalah sebagai jaringan komputer yang sangat luas dan besar dan mendunia,menghubungkan pemakai komputer dari satu negara ke negara lain di seluruh dunia,dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber informasi dan fasilitas–fasilitas layanan internet yaitu diantaranya: 4.4 Browsing atau surfing 5.4 Elektronik mail(E-mail). 6.4 Catting 7.4 Download e. Flowcart Flowchart digunakan sebagai alat untuk menggambarkan logika (yang lebih jelas daripada DFD) sehingga programmer atau pengembang lebih mudah mengimplementasikannya dalam program. (Supardi, 2006:23). f. Browsing Browsing adalah Berselancar untuk menjelajahi informasi yang ada di internet. Browsing dapat juga diartikan seni pencarian informasi melalui system operasi yang berbasis hypertext, misalnya membaca berita, mencari istilah dan lain-lain. Jasmadi 2004 g. PHP PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan dalam dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP
2
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
merupakan software Open-source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di download secara bebas dari situs (Kasiman resminya http://www.php.net. P:2006). PHP adalah suatu bahasa pemrograman Open Source yang digunakan secara luas terutama untuk pengembangan web dan dapat disimpan dalam bentuk HTML. Keuntungan utama menggunakn PHP adalah script PHP tidak benar-benar sederhana bagi pemula, tetapi menyediakan banyak fitur tambahan untuk programmer professional. h. MySQL MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu DataBase Management System (DBMS). MySQL berfungsi untuk mengelola database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung/support dengan database MySQL. (Anhar : 45) i. XAMPP XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Aphace, PHP dan MYSQL secara manual. (Edison Daud , 2011:6) j. Hosting Hosting berasal dari kata host. Komputer yang terhubung dalam jaringan. Memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam suatu computer yang terhubung dengan jaringan. Hosting menyediakan sumber daya server-server untuk disewakan sehingga memungkinkan orgamisasi atau individu menmpatkan informasi di internet, server hosting terdiri dari gabungan serverserver atau sebuah server yang terhubung dengan jaringan internet berkecepatan tinggi. Nugroho Bonafit 2008. k. Domain Domain adalah nama, nama yang digunakan suatu pemilik website atau blog agar alamat website mereka mudah dihafal. Misalnya web site ini domainnya adalah kratonmas.com Berikut beberapa nama domain yang sering digunakan tersedia diinternet. Generic Domains(gTLDs) Merupakan domain name yang berakhiran dengan . Com.Net.Org.Edu .Mil atau .Gov. Jenis domain ini sering juga disebut top level domain dan domain ini tidak berafiliasi berdasarkan negara, sehingga siapapun dapat mendaftar. merupakan top level domain yang ditujukan untuk kebutuhan “commercial. merupakan domain yang ditujukan untuk kebutuhan dunia pendidikan, merupakan domain untuk pemerintahan (government) merupakan domain IJNS Accepted Paper
untuk kebutuhan angkatan bersenjata (military) domain untuk organisasi atau lembaga non profit (Organization). Country-Specific Domains (ccTLDs) Yaitu domain yang berkaitan dengan dua huruf ekstensi, dan sering juga disebut second level domain, seperti .id(Indonesia), au(Australia), .jp(Jepang) dan lain lain. (Edhy 2007). l. Entity relationship Model (ER_M) Entity relationship Model merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek. ER_M digunakan uuntuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pemakai secara logik. ER_M didasarkan pada suatu presepsi bahwa real word terdiri atas obyek-obyek dasar yang mempunyai hubungan/kerelasian antar obyek-obyek dasar tersebut. ER_M digambarkan dalam bentuk diagram yang disebut diagram ER( ER_Diagram/ER_D) dengan menggunakan simbol-simbol grafis tertentu. (Sutanta, 2004:79) m. Dreamweaver 8 Dreamweaver 8 adalah suatu bentuk program editor web yang dibuat oleh Macromedia. Dengan menggunakan program ini, seorang programmer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain webnya, karena bersifat WYSIWYG (What You See Is What You Get). Dreamweaver 8 selain sebagai editor yang lengkap juga dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang berbentuk layer dengan bantuan JavaScript yang didukungnya. Dengan adanya program ini kita tidak akan susah-susah untuk mengetik skripskrip format HTML, PHP, JSP, ASP, JavaScript, CSS maupun bentuk program yang lainnya. Sebagai editor, Dreamweaver mempunyai sifat yang WYSIWYG dibaca (waisi-wig) yang artinya apa yang dilihat pada halaman desain, maka semuanya itu akan diperoleh pada browser. Dengan kelebihan ini sehingga programmer (pembuat program) atau desainer (pembuat desain web) dapat langsung melihat hasil buatannya tanpa harus membukanya pada browser (aplikasi pengakses web seperti Internet Explorer, Mozilla dan lain-lain. (Bunafit Nugroho, 2008) n. Database Database atau basis data merupakan mekanisme pengelolaan data dalam jumlah yang besar secara terstruktur. Database memudahkan program untuk mengambil dan menyimpan data. Jika data yang diolah banyak dan memerlukan penanganan khusus, jangan menggunakan file untuk menyimpan data. Tetapi, gunakan database. Database yang banyak diterapkan saat ini adalah database bertipe relasional (relational database), seperti
3
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
Oracle, Microsoft SQL Server, MySQL, dan lain-lain. (Rochmad Hakim S. dan Sutarto, 2009).
2.2
Kajan pustaka
Dalam Jurnalnya Ervianto, 2010 pernah melakukan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web Dengan Php Dan Mysql di Perpustakaan SMA Yppi 1” dan berikut isi deskripsinya: Penciptaan sebuah sistem informasi perpustakaan sangat dimungkinkan untuk mempermudah pustakawan dalam pengelolaan bahan pustaka serta mempermudah dalam melayani pemustaka. Penerapan sistem informasi perpustakaan berbasisi website di perpustakaan dapat diterapkan di berbagai jenis perpustakaan, salah satunya adalah perpustakaan sekolah. Dalam jurnalnya Putra Siregar, 2011 pernah melakukan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Dengan Php dan Mysql” hasil penelitian yang didapat menjelaskan bahwa Aplikasi yang telah diuji cukup bermanfaat dalam memberikan layanan, sehingga membantu pengguna mendapat informasi yang dibutuhkan.Keuntungan yang dapat diperoleh menggunakan sistem informasi ini untuk administrasi perpustakaan adalah, pencarian buku pada perpustakaan lebih mudah dan penghitungan stok buku lebih cepat. Sistem lama yang masih manual menemui berbagai kendala dan permasalahan, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan kegiatan perpustakaan. Dalam perkembangannya diharapkan sistem ini dapat diterapkan dalam jaringan intranet yang selanjutnya kejaringan internet. Dalam jurnalnya Kartika Firdausy, 2010 pernah melakukan penelitian dengan judul “Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Dengan Php dan Mysql”, hasil penelitian yang didapat menjelaskan bahwa Pada perpustakaan SMA Negeri 1 Cilacap saat ini masih melakukan proses peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan secara manual. Dengan demikian banyak terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan. Siswa juga banyak dirugikan waktunya untuk meminjam dan mengembalikan buku karena petugas harus mencatat dan mengoreksi data buku yang dipinjam oleh siswa sehingga banyak terjadi antrian. Pada penelitian ini, peneliti mengambil judul “Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Perpustakaan Berbasis Website Pada Sekolah Dasar Negeri Jetis Lor Satu Kabupaten Pacitan” Penelitian ini bertujuan memberikan memudahkan bagi pihak sekolah IJNS Accepted Paper
dalam menyampaikan informasi perpustakaan kepada para siswa atau siswi, dan seluruh murid dapat mengakses informasi perpustakaan lewat internet. Aplikasi sistem informasi berbasis website ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL serta aplikasi hoting dan domain yang berfungsi untuk menghubungkan antara sistem ke internet. Dalam pembuatan aplikasi sistem informasi berbasis website terdapat beberapa layanan yang diberikan yaitu, Informasi buku terbaru bagi siswa yang meminjam buku, Data peminjaman, promosi serta layanan saran dan masukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya perangkat lunak berupa aplikasi sistem informasi berbasis website akan meringankan beban kerja petugas perpustakaan dalam memberikan informasi ke pada para murid, sedangkan para murid akan mendapatkan pelayanan yang cepat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah suatu tindakan mengumpulkan, mencari dan meneliti suatu masalah yang akan dibahas dengan jelas sehingga lebih dalam memecahkan suatu masalah. 3.2 Perancangan Sistem a. Diagram Konteks
b. DFD Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website
4
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
c. Relasi Antar Tabel
4.5 Halaman Home Petugas
Tabel Buku * K d_buku Judul_buku Pengar ang Pener bit Tahun_terbit Jml_eksemplar Stok pdf
Tabel Gallery *id_galler y Id_album Judul_gallery Gallery_seo keterangan Gbr _gallery
Tabel Bacaan Kd_bacaan Judul_bacaan Deskr ipsi Id_jenis File
Tabel Anggota Tabel Peminj aman * id_pinjam ** NIS Kelas Tgl_pinjam Tgl_kembali Tgl_terima ** Kd_buku Denda ** Id_petugas
Tabel User user name passwor d Status
* N IS Nama_anggota Jen_kel Id_kelas Alamat
Tabel Petugas * id_petugas Nama_petugas Jen_kel Alamat Telp
Tabel Hubungi *id_hubungi Nama Email Subjek Pesan Tanggal
4.6 Halaman Input Data Anggota
4.1 Halaman login administrator
4.2 Halaman home administrator
4.7 Halaman peminjaman buku input kode buku
4.3 Halaman Input Data Petugas
4.8 Halaman Pencarian data anggota
4.4 Halaman Laporan Data petugas
4.9 Halaman Input data buku
IJNS Accepted Paper
5
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
4.10 Halaman Laporan Buku Perpustakaan
[5] [6]
[7]
[8] 5.1
Kesimpulan 1. Dengan adanya sistem informasi perpustakaan berbasis Website di Sekolah Dasar Negeri JetisLor1 Kabupaten Pacitan, diharapkan bisa memberikan kemudahan bagi Petugas pustakawan untuk proses data. 2. Perancangan yang dibuat meliputi perancangan database, perancangan input dan perancangan output.
5.2. Saran 1. Sistem informasi perpustakaan berbasis website pada SDN Jetis Lor 1 Kabupaten Pacitan yang dibuat penulis belum memiliki fitur atau menu yang lengkap contohnya belum adanya menu profil perpustakaan yang berisi visi-misi dan struktur organisasi serta sistem untuk mengelola transaksi peminjaman dan pengembalian buku pelajaran. 2. Untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan untuk menjadi lebih baik maka perlu adanya fitur menu yang lebih lengkap contohnya adanya poling untuk pengisian pendapat kritik dan saran mengenai pelayanan perpustakaan SDN Jetis Lor 1 Kabupaten Pacitan. DAFTAR PUSTAKA [1] [2]
[3] [4]
Amsyah, Zulkifli . Manajemen Sistem Informasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1977 Handoko, Yosia dan Oetomo Sutejo Darma Budhi, Teleakses Pendidikan Berbasis Ponsel, Yogjakarta: Andi, 2003. Wahidin. Aplikasi WEB dengan PHP Untuk Orang Awam. Palembang: Maxicom, 2010. Kadir, Abdul. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogjakarta: Andi, 2008.
IJNS Accepted Paper
[9] [10]
[11] [12] [13] [14]
[15] [16]
[17]
[18]
Cahyanto, Budi. Membangun Aplikasi Website. Yogjakarta: Andi, 2003. Wahana Komputer. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS dengan JAVA. Jakarta: Salemba Infotek, 2005. Nugroho, Bunafit. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP & mySQL, Gava Media: Yogyakarta ,2007 Saputra, Agus, dan Agustin, Feni Membangun Sistem Aplikasi ECommerce dan SMS ,Elex Media Komputindo : Jakarta ,2012 Anhar. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta, Mediakita. 2010. Kusrini . dan Koniyo Andri . Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server, Andi Offset, Yogyakarta, 2009 Suwarno, wiji. 2011. Perpustakaan & Buku: Wawancara & penerbitan. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media Nusantari, Anita, MM. 2012. Strategi Pengembangan Perpustakaan. Jakarta: PT. Presentasi Pustakarya. Akhmad Rido, Bambang Eka Purnama. Perancangan sistem Informasi Perpustakaan Smp N 1 Kedung Jepara. Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1. Rochmad Hakim S. Dan Sutarto. 2009. Microsoft SQL Server, MySQL Yogjakarta. Arip Aryanto (2013), Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Smp Muhammadiyah 7 Surakarta, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 15 FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari 2012 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN : 1979-9330 Sulastri, Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Menengah Pertama (Smp) Negeri 4 Karangtengah, Indonesian Jurnal on Computer Science – Speed (IJCSS) 11 Vol 9 No 2 – Agustus 2012 , ISSN 1979 – 9330 Slamet Pebrianto, Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Perpustakaan Umum Kabupaten Pacitan, Indonesian Jurnal on Computer Science – Speed (IJCSS) 11 Vol 9 No 2 – Agustus 2012 , ISSN 1979 – 9330
6
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 1 Tegalombo Bibit1), Bambang Eka Purnama,. 2), Sukadi. [email protected]
3)
,
Abstract - For a system that is currently running SMP Negeri 1 Tegalombo Library not use a computerized system, but the direction of the development of the capacity of the library, there are several obstacles that felt quite time consuming, as hard to find data - important data accumulate, so late in making the report - report. In this system is used in the form of descriptive research methodology that describes the problems that occur in the field as it is. Then, analyze and explain the data collected in accordance with the purpose of research, and programming languages PHP MySQL is used while the data collection techniques used by way of question and answer, observation and study of literature. The information system will streamline performance and mengefisiensi time in data processing - data members and data books, thereby improving library services and optimize performance. Keywords: Information Systems, Library, SMPN 1 TEGALOMBO Abstrak - Untuk sistem yang sedang berjalan saat ini Perpustakaan SMP Negeri 1 Tegalombo belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi, akan tetapi searah dengan perkembangan kapasitas perpustakaan terdapat beberapa hambatan yang dirasakan cukup menyita waktu, seperti susahnya mencari data – data penting yang menumpuk, sehingga terlambat dalam pembuatan laporan – laporan.Pada sistem ini digunakan metodologi penelitian berupa metode deskriptif yang menggambarkan masalah yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya. Kemudian menganalisa dan menjelaskan data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian, Dan bahasa pemrograman yang dipakai PHP MySQL sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara Tanya jawab, observasi dan studi kepustakaan. Sistem informasi akan mengefektifkan kinerja serta mengefisiensi waktu dalam pengolahan data – data anggota dan data buku, sehingga meningkatkan pelayanan perpustakaan dan mengoptimalkan kinerjanya. Kata kunci : Sistem Informasi, Perpustakaan, SMPN 1 TEGALOMBO 1.1 Latar Belakang Dalam pengelolaan perpustakaan pada SMP Negeri 1 Tegalombo masih menggunakan sistem yang konvensional, yaitu dalam proses peminjaman maupun pengembalian buku harus menulis dalam buku besar. Dengan banyaknya pengunjung yang datang ke perpustakaan membolak-balik data yang menumpuk akan membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga kurang efisien. Hal tersebut juga akan berdampak lama pula dalam pembuatan laporan yang akan dibuat setiap bulannya. Dengan sistem pengelolaan perpustakaan seperti tersebut di atas membuat data yang dihasilkan masih kurang akurat. Kemudian dalam pencarian data membutuhkan proses yang cukup lama. Maka dari beberapa kekurangan tersebut dibutuhkan suatu sistem informasi perpustakaan yang dapat membantu sistem yang lebih baik dari pada sistem yang sebelumnya. Salah satu software yang dapat digunakan untuk pembuatan sistem informasi perpustakaan adalah PHP MySQL. Software ini dipilih karena dalam pembuatan dan perancangan tampilan (Interface) lebih mudah. Dengan kelebihan tersebut, diharapkan dapat tercipta sebuah sistem informasi perpustakaan yang efektif bagi pengguna.
1.2 Rumusan Masalah 1. Sistem pengelolaan perpustakaan pada SMP Negeri 1 Tegalombo saat ini masih konvensional. 2. Bagaimana membangun sistem informasi perpustakaan pada SMP Negeri 1 Tegalombo? 1.3 Batasan Masalah 1. Penelitian dilakukan pada SMP Negeri 1 Tegalombo. 2. Informasi yang disajikan terbatas pada Data Keanggotaan, Data Buku, Transaksi peminjaman dan Transaksi Pengembalian. 3. Program yang digunakan adalah PHP serta menggunakan PDF untuk menampilkan laporan, dan menggunakan database MySQL. 1.4 Tujuan 1. Menghasilkan sistem informasi perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pegawai. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala apa yang dihadapi serta untuk mempermudah pengelolaan perpustakaan yang
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
1
sebelumnya masih menggunakan sistem konvensional. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Untuk mempermudah pengolahan data dan informasi mengenai perpustakaan. 2. Untuk mempermudah pegawai dalam mengolah transaksi peminjaman dan pengembalian buku. 2.1 Sistem Sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud (Budi Sutedjo, 2006:11 ). Sistem terdiri dari elemenelemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pengertian prosedur itu sendiri menurut Richard F. Neuschel, prosedur suatu urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. 2.2 Informasi Menurut (Tata Sutabri 2005:23) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentu jamak dan bentuk tunggal atau data data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) suatu yang terjadi pada saat tertentu. Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu : 1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya, informasi harus akurat karena sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak terjadi gangguan yang merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mnpunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. 3. Relevan, yaitu informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.3 Sistem Informasi Sistem Informasi merupakan suatu kesatuan elemen – elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk mnciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan (Budi Sutedjo, 2006:11) 2.4 Perpustakaan Definisi perpustakaan selalau dikaitkan dengan buku atau tempat yang berkaitan dengan buku atau tempat yang berkaitan dengan buku. Definisi perpustakaan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari perkembangan koleksi perpustakaan. Mula-mula koleksi perpustakaan berbasis materi perpustakaan tercetak, kemudian untuk memudahkan pengolahan, temu balik, dan kemudahan bagi pemekai maka perpustakaan mulai menggunakan teknologi informasi sehingga perpustakaan terotomasi. Apabila perpustakaan mula-mula koleksinya berbasis kertas, kemudian ditambah dengan multimedia, ditambah lagi dengan koleksi dalam bentuk data analog maka terbentuklah perpustakaan elektronik. Sesudah itu banyak materi perpustakaan diproduksi dalam bentuk digital, seperti e-books atau diali bentuk dalam wujud digital sehingga terbentuklah perpustakaan digital. Perubahan komponen koleksi perpustakaan di samping perkembangan teknologi berpengaruh terhadap definisi perpustakaan. (Sulistyo Basuki, 2010:1.7 ) Perkembangan perpustakaan pada era masyarakat informasi telah dimanfaatkan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi dan pelestarian khasanah ilmu pengetahuan. Peran perpustakaan telah berkembang menjadi pusat komunitas, artinya masyarakat dapat berkumpul di perpustakaan dalam rangka pengembangan pengetahuan dan budaya melalui berbagai aktifitas keilmuan dan sosial. Prinsipnya perpustakaan memiliki tiga kegiatan pokok yaitu, mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan kebutuhan pengguna (tocollect), melestarikan, memelihara dan merawat seluruh koleksi perpustakaan (to preserve), dan menyediakan bahan perpustakaan agar dapat di manfaatkan dengan baik oleh pengguna (tomake available). (Encyclopedia Americana,1991). Saat ini masyarakat pengguna perpustakaan menghendaki perpustakaan menjadi right information, right user dan right now. Artinya perpustakaan dituntut untuk memberikan layanan informasi yang tepat, pada pengguna yang tepat dan waktu yang cepat. Hal ini dapat terlaksana dengan baik apabila perpustakaan dapat menghadirkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam pengelolaan perpustakaan. (Ishak, 2008 : 87). 2
2.5 Local Host Menurut Kasiman Peranginangin (2006), Localhost adalah sebuah host server yang ada pada komputer Anda sendiri. Localhost biasanya digunakan untuk kebutuhan intranet atau untuk mempraktikkan pembuatan web sebelum di-upload ke web hosting. Salah satu penyedia server local adalah Xampp. Xampp sendiri merupakan kepanjangan dari X, Apache, MySQL, PHP, dan Perl. X di sini maksudnya Xampp, yaitu cross (X) platform yang dapat digunakan pada sistem operasi Windows, Linux, Mac, dan Solaris. Sedangakan Apache ialah server yang digunakan. MySQL berarti basis data yang digunakan untuk localhost. PHP dan Perl merupakan script/bahasa pemrogramannya. 2.6 Database Database Merupakan komponen terpenting dalam pembangunan sistem informasi, karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat di explorasi untuk menyususn informasi – informasi dalam berbagai bentuk. (Budi Sutedjo, 2006:99 ) 2.7 Flowmap Flowmap merupakan metode memecahkan tahap –tahap pemecahan masalah dengan mempresentasikan simbol – simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan dan standart. Tujuan Utama pengunakan flowmap adalah untuk menggambarkan suatu tahap penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol – simbol yang standart. Tahap penyelesaian yang disajikan harus jelas, sederhana, efektif dan tepat. Dalam penulisan flowmap dikenal dengan dua model yaitu sistem flowmap dan program flowmap. (Budi Sutedjo, 2006:126 ) 2.8 Diagram Alir Data Data Flow Diagram adalah peralatan yang berfungsi menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya. (Budi Sutedjo, 2006:117) 2.9 Context Diagram Context diagram adalah pola pengambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. (Budi Sutedjo, 2006:116). 2.10 PHP Menurut Andi Pramono dan M. Syafii (2004 : 2), PHP atau kependekan dari Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa
pemrograman berbasis web yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemrograman berbasis web yang lain. PHP merupakan bahasa pemrograman yang bersumber dari Perl. Sedangkan Perl merupakan pengembangan dari bahasa C. Oleh karenanya, struktur pemrograman yang ada di PHP sama dengan yang ada di bahasa C. Melihat bahwa PHP merupakan pengembangan dari bahasa C secara tidak langsung, maka PHP mempunyai banyak sekali fitur-fitur yang dapat digunakan. Misalnya, PHP dapat mengakses shell di Linux, mempunyai fungsi yang lengkap berhubungan dengan networking. 2.11 MySQL Menurut Andi Pramono dan M. Syafii (2004 : 2), MySQL adalah database server yang mampu menampung sampai ratusan giga record. Dengan kemampuan tersebut aplikasi yang dibuat akan semakin powerfull jika digabungkan dengan PHP. Selain itu yang paling penting ialah cost yang dibutuhkan untuk menggunakan PHP dan MySQL adalah gratis. Artinya dapat menggunakan, menginstal dan mendistribusikan tanpa harus membayar lisensi. 2.12 Kajian Pustaka Menurut Ika Nur Pratidina dalam jurnalnya yang berjudul “Sistem Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Karanganyar” pada tahun 2012, menguraikan Saat ini Sistem Informasi Perpustakaan yang ada di SMP Negeri dua Karanganyar belum sempurna untuk penunjang pengolahan data di perpustakaan, petugas perpustakaan masih mencatat tansaksi peminjaman kedalam buku, sehingga penyajian informasi menjadi lambat. Dan juga pencarian catalog buku masih menggunakan manual, sehingga membutuhkan waktu yang lama jika ada siswa yang ingin bertransaksi meminjam maupun mengembalikan buku. Berdasarkan hal tersebut diatas maka diperlukan adanya suatu sistem informasi pengolahan data perpustakaan di SMP Negeri Dua Karanganyar. Ika Nur Pratidina menggunakan Visul Basic sebagai pemrograman yang terkomputerisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang telah ada sehingga diharapkan meminimalisasi kesalahan yang ada, serta dapat menyajikan informasi yang lebih cepat, dan tepat. Menurut Akhmad Rindo dalam Jurnalnya yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan SMP N 1 Kedung Jepara. Dijelaskan bahwa implementasinya proses peminjaman buku masih konvensional yaitu data masih disimpan dalam bentuk arsip dan komputer secara manual. Oleh sebab itu Perancangan sistem informasi perpustakaan SMP N 1 Kedung sangat diperlukan demi mengefisiensi waktu. 3
Menurut Atik Setyaningsih dalam Jurnalnya yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Perpustakaan Pada SMA N 1 Juwana Berbasis Web. Dijelaskan bahwa Sistem informasi pengolahan data perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Juwana masih konvensional, dimana petugas masih melakukan pencatatan di buku peminjaman saat transaksi peminjaman maupun pengembalian buku. Selain itu, beban transaksi sangat tinggi, sedangkan jumlah petugas yang melakukan transaksi terbatas. Dari masalah tersebut untuk meminimalis kesalahan dengan mengubah sistem konvesional menjadi terkomputerisasi, sehingga proses menjadi cepat dan akurat. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul skripsi “Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan Pada SMP Negeri 1 Tegalombo”. Meskipun pada jurnal Ika Nur Pratidina dalam jurnalnya yang berjudul Sistem Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Karanganyar, pada jurnal Akhmad Rindo dalam Jurnalnya yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan SMP N 1 Kedung Jepara dan pada jurnal Atik Setyaningsih dalam Jurnalnya yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Perpustakaan Pada SMA N 1 Juwana Berbasis Web sudah di katakan cukup baik. Tapi ketiga jurnal tersebut masih dalam tahap perancangan. Jadi masih ada kemungkinan jika sistem belum efektif jika sudah terimplementasi. 3.1 Data Flow Diagram
3.2 ERD (Entity Relationship Diagram)
Gambar 3.2 Diagram)
ERD (Entity Relationship
3.3 Relasi Antar Tabel Buku
Anggota Nis* Nm_anggota Jenkel Id_kelas Alamat
Kode_buku* Id_kategori Judul Penggarang Penerbit Thn_edisi Stock Gambar
Pinjam Kode_buku** Nis**
Main menu
Tgl_pinjam Tgl_kembali
Id_main*
Tgl_terima
Nm_menu
Denda
Link Aktif Adminmenu Sub menu Id_sub* Nama_sub Link_sub
Gambar 3.1 DFD Level 1
Id_main** Id_submain Aktif adminsubmenu
Gambar 3.3 Relasi Antar Tabel
4
4. Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur-prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, untuk menguji, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk menggantikan sistem yang lama.
4.1 Tampilan Halaman Sistem
Gambar 4.4. Tampilan halaman Login Admin dan Petugas
Gambar 4.1. Tampilan halaman home
Gambar 4.5. Tampilan halaman transaksi peminjaman buku
Gambar 4.2. Tampilan halaman Peraturan Gambar 4.6. Tampilan halaman transaksi pengembalian buku
Gambar 4.3. Tampilan Galeri Buku
Gambar 4.7. Tampilan halaman laporan peminjaman
5
4.2 Uji Coba Dalam pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan SMP N 1 Tegalombo ini diperlukan uji coba kepada Kepala Perpustakaan dan staf perpustakaan SMP N 1 Tegalombo sebagai bahan pertimbangan apakah sistem informasi perpustakaan yang dibuat layak atau tidak.
Gambar 4.8. Uji coba sistem oleh petugas perpustakaan SMPN 1 Tegalombo 5.1 Kesimpulan a. Sistem yang telah terkomputerisasi sangat membantu dalam pengolahan peminjaman dan pengembalian buku, sehingga peminjam tidak dikecewakan oleh pihak perpustakaan karena lamanya dalam pemrosesan dan pengolahan data tidak terjamin kebenaran dan ketepatannya. b. Dengan program komputer dapat mempercepat proses penginputan data anggota dan data buku. 5.2. Saran a. Di dalam progam perpustakaan ini terhadap program seperti entry data kelas, program peminjaman dan pengembalian, program perubahan data buku, diperlukan tenaga operator yang mengetahui dasar-dasar ilmu komputer untuk mengoperasikannya. Karena operator yang akan menjamin pelayanan yang baik pula kepada pihak perpustakaan dan peminjam. b. Sebaiknya diadakan suatu pelatihan terhadap para operator yang akan menjalankan aplikasi ini sehingga tidak menghambat rangkaian kerja yang akan dilakukan dan untuk menjamin kebenarannya, ketepatan, dan kecepatan pemrosesan data. c. Agar program aplikasi ini selalu berjalan dengan perkembangan data dan teknologi sebaiknya selalu mengadakan pembaharuan secara berkala terhadap program aplikasi yang ada atau
melengkapi program ini.
kelemahan-kelemahan
DAFTAR PUSTAKA Pramono, Andi & M. Syafii. 2004. Kolaborasi Flash, Dreamweaver dan PHP, Malang: Penerbit Andi. [2] Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi), Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. [3] Mulyanto, Agus. 2001. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. [4] Mustafa, Badollahi. 2010. Sistem Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. [5] Basuki, Sulistyo. 2010. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka. [6] Hamakonda P towa, Drs. 1988. Pengantar Klasifikasi Persepuluh Dewey Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia [7] Ika Nur Pratidina, Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Karanganyar. Speed – Edisi Web – Agustus 2012 ISSN : 977 2088015. [8] Akhmad Rindo,Bambang Eka Purnama, Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Smp N 1 Kedung Jepara. Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1. [9] Atik Setyaningsih, Bambang Eka Purnama, Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Perpustakaan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Juwana Berbasis Web. Seruni FTI UNSA Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online). [10] Arip Aryanto (2013), Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Smp Muhammadiyah 7 Surakarta, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 15 FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari 2012 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN : 1979-9330 [11] Sulastri, Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Menengah Pertama (Smp) Negeri 4 Karangtengah, Indonesian Jurnal on Computer Science – Speed (IJCSS) 11 Vol 9 No 2 – Agustus 2012 , ISSN 1979 – 9330 [12] Slamet Pebrianto, Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Perpustakaan Umum Kabupaten Pacitan, Indonesian Jurnal on Computer Science – Speed (IJCSS) 11 Vol 9 No 2 – Agustus 2012 , ISSN 1979 – 9330 [1]
6
Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 16 FTI UNSA Vol 10 No 2 – Mei 2013 - ijcss.unsa.ac.id
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 4 KARANGTENGAH Sulastri Program Studi Teknik Informatika, Universitas Surakarta [email protected]
ABSTRACTI: The library is the infrastructure that are vital to an institution or for educational institutions, the library was established to meet the information needs of the community, especially to people of a weak economy. So far, the service provided by the library Junior High School (SMP) State 4 Karangtengah still use the way - in a conventional manner and can inhibit the process of borrowing transactions in the library. Given this then made a deal for software that can assist the librarian in this process of borrowing library books and data management of secondary school (SMP) State 4 Karangtengah. The system is expected to produce an easy later on in the management of the library, so that developments in data processing will take place books quickly. Keyword : Library Information Systems. ABSTRAKSI: Perpustakaan adalah infrastruktur yang sangat vital bagi suatu institusi atau bagi lembaga pendidikan, perpustakaan didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, khususnya untuk masyarakat dari ekonomi lemah. Selama ini pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah masih menggunakan cara – cara yang konvensional dan bisa menghambat proses transaksi peminjaman di perpustakaan tersebut. Dengan adanya hal ini maka untuk mengatasinya dibuatlah suatu perangkat lunak yang bisa membantu petugas perpustakaan dalam hal proses peminjaman serta pengelolaan data buku perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah. Sistem ini nantinya diharapkan dapat menghasilkan kemudahan dalam pengelolaan di perpustakaan, sehingga perkembangan dalam proses pengolahan data-data buku akan berlangsung dengan cepat. Kata kunci : Sistem Informasi Perpustakaan 1.1. Latar Belakang Masalah sistem pengolahan data secara komputerisasi, Perpustakaan merupakan suatu satuan kerja dikarenakan Sekolah Menengah Pertama (SMP) organisasi, badan atau lembaga. Satuan unit Negeri 4 Karangtengah baru saja berdiri bulan kerja tersebut dapat berdiri sendiri, tetapi dapat Januari 2011. Buku – buku yang ada di juga merupakan bagian dari organisasi di perpustakaan tersebut juga masih baru, sehingga atasnya yang lebih besar. Perpustakaan yang petugas perpustakaan masih kesulitan dalam berdiri sendiri seperti perpustakaan umum, Unit proses transaksi peminjaman buku. Pelaksana Teknis perpustakaan pada universitas, dan perpustakaan nasional. 1.2. Rumusan Masalah Sedangkan, perpustakaan yang merupakan 1. Bagaimana merancang dan Belum adanya bagian dari suatu organisasi yang lebih besar sistem pengolahan data secara seperti perpustakaan khusus / kedinasan, dan komputerisasi Pada Perpustakaan Sekolah perpustakaan sekolah. (Wiji Suwarno : 2009 :14). Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Perpustakaan Sekolah Menengah Karangtengah. Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah didirikan 2. Bagaimana membangun sebuah Sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi Informasi Pada Perpustakaan Sekolah masyarakat, khususnya untuk masyarakat dari Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 ekonomi lemah. Selama ini pelayanan yang Karangtengah? diberikan oleh perpustakaan masih 1.3. Batasan Masalah menggunakan cara – cara yang konvensional dan bisa menghambat proses transaksi a. Penelitian dilakukan pada Perpustakaan peminjaman di perpustakaan tersebut. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Letak perpustakaan Sekolah Menengah Negeri 4 Karangtengah. Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah cukup b. Membahas pembagunan aplikasi strategis, yaitu berada di dekat gerbang masuk, perpustakaan meliputi data anggota, sehingga memudahkan akses bagi yang ingin data buku, data peminjam, data mencari perpustakaan. Akan tetapi pengembalian, denda keterlambatan. perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah belum mempunyai ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
95
Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 16 FTI UNSA Vol 10 No 2 – Mei 2013 - ijcss.unsa.ac.id
c. Pembagunan aplikasi ini menggunakan software bahasa pemrograman Visual Basic. d. Sistem ini hanya dikelola oleh Admin Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah. 1.4. Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan software sistem informasi perpustakaan yang nantinya diharapkan dapat membantu admin dalam mengolah data peminjaman dan pengembalian buku serta denda keterlambatan pada perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah. 1.5. Manfaat
a. Dapat
mempermudah kinerja pada perpustakaan dalam hal pengolahan dan pengelolaan data. b. Dapat membangun sebuah sistem informasi pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah. 2.1. Pengertian Data Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Agus Mulyanto (2009: 15).
2.5. Microsoft Access 2007 Microsoft Access 2007 merupakan bagian dari paket Microsoft Office 2007, Microsoft Access 2007 tidak jauh berbeda dengan Microsoft Access versi - versi sebelumnya. Microsoft Access sendiri mempunyai fungsi sebagai program aplikasi. Database Managenent System (DBMS) dengan kata lain Microsoft Access sangat membantu kita untuk mengolah sebuah basis data. Dian Asih (2007:26). 2.6. Visual Basic 6.0 Visual Basic selain disebut sebagai bahasa pemrograman (Language Program), juga sering disebut sebagai sarana (Tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis Windows. Subari dan Yuswanto (2008: 98). 2.7. Analisis Masalah Di dalam sistem pengolahan data buku pada Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Negeri 4 Karangtengah terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah proses peminjaman buku yang berjalan relatif lama. Saat ini, peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan masih bersifat konvensional yaitu masih berupa pencatatan ke dalam buku peminjaman, sehingga kurang optimal dan menghabiskan banyak waktu.
2.2. Pengertian Sistem Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain. Hanif Al Fatta (2007: 3). 2.3. Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendat.ng. Davis (Agus Mulyanto, 2009: 17). 2.4. Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan Sistem Informasi Perpustakaan adalah sistem informasi yang mengelola data dan informasi mengenai data yang terdapat dalam perpustakaan ( Drs. Nimanto, Kepala SMP Negeri 4 Karangtengah, 2012 ).
Gambar 3.1. Data Peminjaman Buku 2.8. Analisis Kebutuhan (Hardware) Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengetahui user yang akan berinteraksi atau mengoperasikan sistem informasi perpustakaan. Dalam sistem informasi ini peran seorang admin sangat penting, yaitu sebagai orang yang mengelola dan mengolah data-data dalam sistem informasi peminjaman dan pengembalian buku. Berdasarkan dari analisis pendukung hardware, bahwa pengguna memerlukan komputer yang memiliki spesifikasi yang akan dijelaskan pada, Tabel 2.1. No 1 2
Tabel 2.1. Analisis Hardware
Nama Komponen Processor Memory
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
Spesifikasi Intel Pantium IV 512 MB
96
Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 16 FTI UNSA Vol 10 No 2 – Mei 2013 - ijcss.unsa.ac.id
3 4 5
CD ROM Harddisk Mouse
CR ROM 40 GB Standard USB
4.3. Implementasi Antar Muka File
2.9. Kerangka Masalah Buku
Konvensional
Exit
Input Tidak Efektif
Lo
Data Data
Me Data Base
Data
Data Transak
Peminjama Pengembali
SI Perpustakaan
Pembayaran Print
Admin
User
A
4.2. Implementasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan pada aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah ini berdasarkan spesifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjalankan sistem informasi tersebut di antaranya : a. Komputer (Intel Pentium IV), memory (512MB), dan Hardisk (40GB) b. Mouse (Standard USB) c. Printer (Hp)
Lap.
.Lap. Buku
Gambar 3.3. Kerangka Masalah 4.1 Implementasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah ini adalah program Visual Basic sebagai bahasa pemrograman, Ms Access sebagai database,Windows tempat sistem informasi dijalankan.
Kartu
Lap. Lap. Lap. Denda
Gambar 4.1 Struktur Menu. 4.4. Implementasi Antar Muka Tampilan antar muka sistem informasi perpustakaan terdiri dari tampilan tampilan admin/ user, seperti pada gambar berikut :
Gambar 4.2 Login Pasword. 4.4.1. Menu Home Halaman ini merupakan halaman awal dimana pertama kali admin/ user mengakses aplikasi sistem informasi perpustakaan akan muncul tampilan berikut : Gambar 4.1 Komputer Perpustakaan.
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
97
Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 16 FTI UNSA Vol 10 No 2 – Mei 2013 - ijcss.unsa.ac.id
4.4.5. Input Data Anggota Tampilan Input data anggota adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3 Halaman Menu Home 4.4.2. Menu Input Data Halaman pada menu input data terdiri dari, input data buku, , input data anggota, input data denda dan input data user. Gambar 5.2 Halaman Input Data Anggota 4.4.6. Input Data Denda Tampilan Input data denda adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4 Halaman Menu Input Data 4.4.3. Menu Transaksi Halaman pada menu transaksi terdiri dari, transaksi peminjaman, transaksi pengembalian dan transaksi pembayaran denda.
Gambar 5.3 Halaman Input Data Denda. 4.4.7. Transaksi Peminjaman Buku Tampilan transaksi peminjaman buku adalah sebagai berikut: Gambar 4.5 Halaman Menu Transaksi. 4.4.4. Input Data Buku Tampilan Input data buku adalah berikut:
sebagai
Gambar 6.1 Halaman Transaksi Pengembalian Buku. 4.4.8. Transaksi Pengembalian Buku Tampilan transaksi pengembalian adalah sebagai berikut:
buku
Gambar 5.1 Halaman Input Data Buku ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
98
Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 16 FTI UNSA Vol 10 No 2 – Mei 2013 - ijcss.unsa.ac.id
Gambar 6.2 Halaman Transaksi Pengembalian Buku . 4.5. Print Out 4.5.1. Print Out Kartu Anggota Tampilan print out kartu anggota adalah sebagai berikut:
Gambar 7.1 Print Out Kartu Anggota 4.5.2. Laporan Anggota Tampilan laporan daftar anggota perpustakaan adalah sebagai berikut:
Gambar 7.2 Daftar Buku Perpustakaan 4.6. Backup Database Tampilan Backup database adalah sebagai berikut:
Gambar 8.1 Backup Database. 4.7. About Program Tampilan About Program berikut:
adalah
sebagai
Gambar 7.2 Daftar Anggota Perpustakaan 4.5.3. Laporan Buku Tampilan laporan daftar anggota perpustakaan adalah sebagai berikut
Gambar 9.1 About Program. 5. Hasil Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem.
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
99
Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 16 FTI UNSA Vol 10 No 2 – Mei 2013 - ijcss.unsa.ac.id
[3]
Gambar 4.1. Uji coba Sistem
[4]
6. Kesimpulan Dan Saran a.
b.
Sistem Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah masih dilakukan secara konvensional sehingga diperlukan sebuah sistem komputerisasi untuk mempermudah proses pengolahan datadata di perpustakaan, dengan tujuan membantu kinerja petugas perpustakaan agar lebih efisien. Sistem Informasi Perpustakaan ini memudahkan petugas dalam pembuatan laporan-laporan seperti laporan data anggota, laporan data buku, laporan data peminjaman, laporan data pengembalian serta laporan data denda.
6.2 Saran Untuk Penelitian Berikutnya a. Dengan adanya Sistem Informasi Perpustakaan ini, diharapkan ada upaya pengembangan lebih lanjut menjadi aplikasi sistem informasi perpustakaan yang lebih sempurna dengan fitur-fitur terbaru yang nantinya akan semakin memudahkan proses pengolahan datadata di perpustakaan. b. Diharapkan dengan adanya laporan penelitian tentang sistem informasi perpustakaan ini bermanfaat bagi pembaca.
[5] [6] [7] [8] [9] [10]
[11] [12] [13] [14]
DAFTAR PUSTAKA [1] Arip Aryanto (2013), Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Smp Muhammadiyah 7 Surakarta, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 15 FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari 2012 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN : 1979-9330 [2] Bambang Eka Purnama, Sistem Informasi Kartuhalo Dari Telkomsel Berbasis Komputer Multimedia Kajian Strategis Praktis Telkomsel Divisi Surakarta, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 11
[15]
Vol 8 No 2 – Agustus 2011 , ISSN 1979 – 9330 Suryati, Bambang Eka Purnama, Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Rakyat Miskin Untuk Program Beras Miskin (Raskin) Pada Desa Mantren Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 13 Vol 9 No 2 – Agustus 2012 , ISSN 1979 – 9330 Suwarno, Wiji. 2011. Perpustakaan & Buku: Wacana & Penerbitan. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media. Nusantari, Anita, MM. 2012. Strategi Pengembangan Perpustakaan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Magistra Utama, Modul Panduan Belajar Keahlian Jurusan. Surabaya. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi : Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Subari & Yuswanto. 2008. Pemrograman Visual Basic 6.0. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher. Viktor Haryanto, Edy, Dkk. 2009. Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak Untuk Mengendalikan Peralatan Elektronik dan Listrik Notebook, CSRID Journal. Vol. 1, No. 1. ISSN: 2085-1367. Hal 58. Ishak. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Vol. 4, No. 2. Hal 87. Indrajani, 2009, sistem basis data dalam paket five in one, elex media komputindo Yakub, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2012, ISBN 978-979-756-807-8 Akhmad Rindo, Bambang Eka Purnama. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Smp N 1 Kedung Jepara. Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1. Hal 11-16. Arip Aryanto¹ Berliana Kusuma Riasti ST.M.Eng². Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Smp Muhammadiyah 7 Surakarta. Speed Web – Volume 2 Nomor 2 – 2012 ISSN : 977 2088015. Hal 1-8.
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
100
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Pada Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan Dani Eko Hendrianto1), Berliana Kusuma Riasti, ST., M.Eng. 2), Sukadi, S.Kom. [email protected]
3)
,
Abstract - Library was established to meet the information needs in the form of print media that can be accessed by everyone. There are various types of libraries one of which is the school library. The school library is a facility used to store information about education, science and providing information services in the form of library services to students at the school. Library of junior high school School 1 Donorojo administrative data management library still having many problems that can hinder the process of service to students. With still found problems in the management of administrative data in library Junior High School School 1 Donorojo then made a software that can provide solutions to assist librarians in managing administrative data libraries Medium School 1 Donorojo. The results could provide a solution to improve library services and staff performance in terms of data management as well as the library administration and accelerate lending transactions backing books by students. Keywords: library information system Abstrak - Perpustakaan didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam bentuk media cetak yang yang bisa diakses oleh semua orang. Ada beragam jenis perpustakaan salah satunya adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan fasilitas yang digunakan untuk menyimpan informasi mengenai pendidikan, ilmu pengetahuan dan memberikan jasa informasi dalam bentuk layanan perpustakaan kepada siswa-siswi di Sekolah. Perpustakaan sekolah menengah pertama Negeri 1 Donorojo dalam pengelolaan data administrasi perpustakaan masih banyak menemukan masalah yang bisa menghambat proses pelayanan kepada siswa-siswi. Dengan masih ditemukan masalah dalam pengelolaan data administrasi pada perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Donorojo maka dibuatlah suatu perangkat lunak yang bisa memberi solusi untuk membantu petugas perpustakaan dalam mengelola data administrasi perpustakaan Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Donorojo. Hasil penelitian ini dapat memberi solusi untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja petugas perpustakaan dalam hal pengelolaan data administrasi perpustakaan serta mempercepat transaksi peminjaman dan pengembalian buku oleh siswa. Kata kunci : Sistem informasi perpustakaan 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan suatu satuan kerja organisasi, badan atau lembaga. Satuan unit kerja tersebut dapat berdiri sendiri, tetapi dapat juga merupakan bagian dari organisasi diatasnya yang lebih besar. Perpustakaan yang berdiri sendiri seperti perpustakaan umum, Unit Pelaksana Teknis perpustakaan pada universitas, dan perpustakaan nasional. Sedangkan, perpustakaan yang merupakan bagian dari suatu organisasi yang lebih besar seperti perpustakaan khusus atau kedinasan, dan perpustakaan sekolah. (Wiji Suwarno 2009:14). Fungsi Perpustakaan sekolah sebagai tempat baca yang sekarang semakin kurang diminati oleh siswa untuk membaca buku dan mencari literatur ilmu pengetahuan, hal ini desebabkan karena terkalahkan oleh media informasi seperti internet yang lebih mudah digunakan dalam pencarian berbagai macam ilmu dan sumber bacaan. Dampak media informasi tersebut juga dialami oleh Perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo yang banyak memiliki koleksi buku yang seharusya bisa digunakan oleh para siswa
IJNS Accepted Paper - Juli 2013
untuk menunjang kegiatan belajar namun siswa kurang tertarik untuk membaca dan meminjam buku dari perpustakaan tersebut selain ada tugas tertentu dari guru yang mengharuskan siswa meminjam buku dari perpustakaan. (Wawancara Petugas Perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo, Sri Utami Tanggal 4 Desember 2012) Perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo dalam melayani para peminjam dan pembaca buku mengalami masalah dalam pengelolaan data administrasi di perpustakaan, permasalalahan tersebut meliputi, pencatatan nomor urut pada buku induk yang mengalami kekeliruan, pengelolaan data peminjaman dan pengembalian yang sering terjadi kesalahan, masalah lain yang ada di perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo adalah siswa mengalami kesulitan dalam pencarian buku yang akan dipinjam jika harus mencari buku tersebut di rak sedangkan informasi buku tersebut tidak diinformasikan statusnya apakah buku tersebut masih ada atau sedang dipinjam, padahal informasi dari perpustakaan dibutuhkan oleh siswa untuk mengetahui informasi koleksi buku 1
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
dan hal lain yang ada di perpustakaan SMP Negeri I Donorojo. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut, bagaimana membuat Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website yang dapat membantu proses pengelolaan data administrasi dan penyampaian informasi perpustakaan di SMP Negeri 1 Donorojo? 1.3 Batasan Masalah 1. Objek penelitian ini adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Donorojo. 2. Aplikasi yang dibangun mengenai sistem peminjaman, pengembalian, data anggota, data status buku, kode buku, denda keterlambatan dan informasi koleksi buku. 3. Pembuatan sistem informasi perpustakaan berbasis website pada SMP Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang merupakan bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet, Macromedia Dreamweaver 8 adalah software editor yang dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana untuk membuat halaman website, MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL), XAMPP Merupakan aplikasi web server instanyang dibutuhkan untuk membangun aplikasi website. 4. Pengolahan data administrasi dan informasi dari perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo hanya dikelola satu administrator dari kantor perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo. 1.4 Tujuan Menghasilkan Sistem Informasi Perpustakaan yang dapat memberi solusi dan sarana alternatif untuk membantu petugas perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo 1.5 Manfaat Penelitian 1. Dengan adanya sistem informasi perpustakaan pada SMP Negeri 1 Donorojo dapat membantu petugas dalam mengelola administrasi data perpustakaan. 2. Adanya sistem informasi perpustakaan dapat membantu siswa dalam mencari dan melihat koleksi buku, jurnal dan majalah yang dimiliki perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo. 2.1 Sistem Menurut Scott (1996) sistem terdiri dari unsurunsur seperti masukan (input), pengolahan IJNS Accepted Paper - Juli 2013
(processing), keluaran (output)(Hanif Al Fatta 2007:4). Menurut McLeod (2004) sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan (Yakub, 2012:1). Sedangkan menurut Jogiyanto (1999) terdapat dua kelompok pendekatan sistem didalam mendefinisikan sistem yaitu pendekatan pada prosedur dimana sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu, dan pendekatan pada komponenkomponen atau elemen-elemen, pendekatan pada komponen dianggap lebih mudah dalam mepelajari sistem untuk tujuan dan perancangan system (Yakub, 2012:1). 2.2. Data dan Informasi Menurut McLeod(2004) data adalah kenyataan yang menggambarkanadanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai (Yakub, 2012:5). Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secaralangsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang (Edhy Sutanta, 2011:13). Sedangkan menurut McLeod (2004), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Yakub, 2012:8). Menurut Jogiyanto (1999) Kualitas informasi tergantung pada tiga hal yaitu (Yakub, 2012:9) : 1. Akurat, berati informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. 2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya. 3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi penerima. 2.3. Sistem Informasi Jogiyanto (1999) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Yakub, 2012:17). 2.4. Perpustakaan Banyak batasan atau pengertian perpustakaan yang disampaikan oleh para pakar dibidang perpustakaan. Ada beberapa pengertian perpustakaan dibawah ini : a. Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan 2
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual (Sulistya Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, UniversitasTerbuka, 1993). b. Dalam pengertian yang terbaru seperti yang tercantum dalam keputusan Presiden RI Nomor II disebutkan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional (Marto Atmojo Karmidi, Manajemen Perpustakaan Khusus, Universitas Terbuka, Jakarta, 1997). c. Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengertian perustakaan adalah “suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh pemakainya”. 2.5.Internet Internet adalah singkatan dari Interconnected Network. Internet merupakan sebuah sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan computer diseluruh dunia. Internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umumInternet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi Internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimediayang sangat besar dan lengkap. Bahkan Internet dipandang sebagai dunia dalambentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada diInternet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya (Lani Sidharta 1996:15). 2.5. Pengertian Website Website (Situs Web) merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang berhubungan dengan file-file lain yang terkait. Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page. Home page adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat ketika seseorang mengunjungi website. Dari home page, pengujung dapat mengklik hyperlink untuk pindah kehalaman lain yang terdapat dalam website tersebut (Jhonsen 2004:5). 2.6. PHP PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side IJNS Accepted Paper - Juli 2013
scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya akan dijalankan diserver tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara php sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web (Bimo sunarfrihantono, ST 2002:9). 2.7. XAMPP XAMPP merupakan merupakan paket php berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Dengan menggunakan XAMPP kita tidak perlu lagi melakukan penginstalan program yang lain karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP. Beberapa pakat yang telah disediakan adalah Apache, MySql, Php, Filezila, dan Phpmyadmin (Bunafit Nugroho 2011:23). 2.8. MySQL MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client server melibatkan server daemon MySQL disisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan disisi client. MySQL mampu mengangani data yang cukup besar. Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TEX, mengaku mampu menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel, dan sekitar 7.000.000 baristotalnya kurang lebih 100 Gigabyte data (Bimo Sunarfrihantono, ST 2002:13). 2.10 Data Flow Diagram Data Flow Diagram merupakan suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang ada dalam sistem dan suatu proses yang dilakukan oleh suatu sistem. Untuk dapat membuat DFD diperlukan simbol-simbol untuk menggambarkan aliran data (Whitten 2004:34). 2.11. Entity relationship Model (ER_M) Entity relationship Model merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek. ER_M digunakan uuntuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pemakai secara logika. ER_M didasarkan pada suatu persepsi bahwa real word terdiri atas obyekobyek dasar yang mempunyai hubungan/kerelasian antar obyek-obyek dasar tersebut. ER_M digambarkan dalam bentuk diagram yang disebut diagram ER( ER_Diagram/ER_D)dengan menggunakan simbol-simbol grafis tertentu. Model ini juga membantu perancang basis data dalam melakukan analisis dan perancangan basis data karena model ini dapat menunjukan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antar data di dalamanya (Edhy Sutanta, 2004:79) Sebuah diagaram ER/ER_D tersusun ada tiga komponen, yaitu entitas, atribut dan 3
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
keselerasian antar entitas. Secara garis besar entitas merupakan objek dasar yang terlibat dalam sistem. Atribut berperan sebagai penjelas entitas, dan keselerasian menunjukan hubungan yang terjadi diantara dua entitas. (Edhy Sutanta, 2004:80) 2.12. Kajian Pustaka Pada jurnal (speed) Fakultas Teknologi Informatika Universitas Surakarta (UNSA) volume 9 Nomor 2 Agustus 2012 dimuat naskah dengan judul “Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Karang Tengah“yang ditulis oleh Sulastri, Bambang Eka Purnama, Sukadi, diuraikan bahwa Perpustakaan adalah infrastruktur yang sangat vital bagi suatu institusi atau bagi lembaga pendidikan, perpustakaan didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, khususnya untuk masyarakat dari ekonomi lemah. Selama ini pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah masih menggunakan cara – cara yang konvensional dan bisa menghambat proses transaksi peminjaman di perpustakaan tersebut. Dengan adanya hal ini maka untuk mengatasinya dibuatlah suatu perangkat lunak yang bisa membantu petugas perpustakaan dalam hal proses peminjaman serta pengelolaan data buku perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah. Sistem ini nantinya diharapkan dapat menghasilkan kemudahan dalam pengelolaan di perpustakaan, sehingga perkembangan dalam proses pengolahan data-data buku akan berlangsung dengan cepat. Pada jurnal (speed) Fakultas Teknologi Informatika Universitas Surakarta (UNSA) volume 2 Nomor 2 Agustus 2012 dimuat naskah dengan judul “Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Pada SMP Muhammadiyah 7 Surakarta“ yang ditulis oleh Arip Aryanto, Berliana Kusuma Riasti ST.M.Eng diuraikan bahwa sistem Informasi Perpustakaan di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta masih menggunakan cara manual yaitu pencatatan peminjaman , pengembalian , data koleksi ,data anggota dan denda, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi perpustakaan yang memadai untuk memproses pendataan anggota , data koleksi , proses peminjaman , pengembalian , denda , dan menghasilkan informasi yang cepat dan tepat. Dengan memanfaatkan “Sistem Informasi Perpustakaan di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta” ini maka tingkat pelayanan kepada siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
IJNS Accepted Paper - Juli 2013
3.1 Analisis Hasil wawancara dan kuisioner Dari hasil wawancara dengan Petugas perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan diperoleh informasi tentang sistem pengelolaan data administrasi perpustakaan yaitu 1. Pengelolaan data administrasi perpustakaan dalam pengindukan buku perpustakaan terkadang masih mengalami kesalahan dalam penulisannya pada buku induk. 2. Pengelolaan data administrasi perpustakaan untuk melayani siswa-siswi dalam melakukan peminjaman dan pengembalian buku diinputkan secara tertulis oleh petugas perpustakaan pada buku peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengetahui buku apa saja yang dipinjam, berapa jumlahnya dan siapa saja yang pinjam apakah buku yang dipinjam siswa sudah dikembalikan atau belum. 3. Dalam pembuatan laporan bulanan sirkulasi buku pada perpustakaan masih melihat jumlah peminjam, pengembalian, untuk membuat laporan data bulanan sirkulasi buku di perpustakaan SMPN 1 Donorojo. Analisis hasil pertanyaan yang disampaikan siswa untuk memperoleh informasi ada beberapa masalah yang bisa dirumuskan dari sistem yang dipakai dalam pengelolaan data informasi perpustakaan dan peminjaman yang dilakukan siswa di SMP Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan, diantaranya : 1. Siswa mengalami kesulitan mencari koleksi buku yang ada di perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo. 2. Siswa mengalami kesulitan dalam mencari judul buku dan nama pengarang yang akan dipinjam. 3. Siswa tidak bisa mengetahui semua koleksi buku yang ada di perpustakaan saat siswa berada dirumah baik koleksi buku bacaan, majalah maupun jurnal. 4. Tidak adanya informasi mengenai buku apakah buku tersebut masih atau sedang dipinjam oleh siswa lain. 3.2 Analilsis kelayakan sistem Analisis studi kelayakan adalah menganalisis permasalahan yang diperoleh dari hasil wawancara dan identifikasi dari proses kegiatan pengelolaan data administrasi perpustakaan dan pelayanan kepada siswa-siswi SMP Negeri 1 Donorojo Pacitan. Dari analisis studi kelayakan diperoleh permasalahan yaitu penulisan untuk pengindukan buku sering terjadi kekeliruan dalam menulis nomor urut buku, dalam melayani peminjaman dan pengembalian petugas mencatat pada buku administrasi peminjaman dan pengembalian sehingga membutuhkan waktu 4
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
yang lama dan sering terjadi kesalahan, Penyampaian informasi mengenai koleksi buku dan status buku tidak disampaikan sehingga siswa kesulitan untuk mencari buku yang diinginkan.
3.3 Kerangka pemikiran Perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo dalam melakukan pengelolaan data administrasi dan melayani peminjaman dan pengembalian buku oleh siswa-siswi masih sering mengalami kesalahan dan
- Siswa-siswi mengalami kesulitan dalam mencari judul buku dari nama pengarang dan jenis buku yang akan dipinjam - Tidak adanya informasi mengenai semua koleksi buku dan informasi status buku apakah sedang
Analisis Masalah
Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan
Gambar 3.1 pencacatan koleksi buku pada buku induk
B b Hardware pendukung satu set komputer Core 2 Duo
i W b it
Software pendukung Windows7,Dreamw eaver 8,Adobe
Databas e
Photosop CS3
Pembuatan Sistem Informasi Berbasis Website Perpustakaan SMP Negeri 1 Donorojo
Hasil Sistem Informasi Uji Coba
Gambar 3.2 pencatatan peminjaman dan pengembalian buku
Tidak
l laya
Implementasi Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Pada
SMP N i 1 Gambar 3.3 kerangka pemikiran 3.4 Data Flow Diagram
Gambar 3.3 pencarian buku oleh siswa
Gambar 3.4 Data Flow Diagram IJNS Accepted Paper - Juli 2013
5
k
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
3.5 ERD
Gambar 4.1. Tampilan halaman home
Gambar 4.2. Tampilan halaman galeri buku
Gambar 3.4 E-R Diagram 3.6 Relasi Database Tabel Buku * K d_buku Judul_buku Pengar ang Pener bit Tahun_terbit Jml_eksemplar Stok pdf
Tabel Gallery *id_galler y Id_album Judul_gallery Gallery_seo keterangan Gbr _gallery
Tabel Bacaan Kd_bacaan Judul_bacaan Deskr ipsi Id_jenis File
Tabel Anggota Tabel Peminj aman * id_pinjam ** NIS Kelas Tgl_pinjam Tgl_kembali Tgl_terima ** Kd_buku Denda ** Id_petugas
Tabel User user name passwor d Status
* N IS Nama_anggota Jen_kel Id_kelas Alamat
Tabel Petugas * id_petugas Nama_petugas Jen_kel Alamat Telp
Tabel Hubungi *id_hubungi Nama Email Subjek Pesan Tanggal
Gambar 4.3. Tampilan halaman login admin dan petugas
Gambar 3.4 Relasi tabel 4. Implementasi Sistem dan Hasil Setelah melakukan tahap analisis perancangan dan pembuatan sistem, tahap selanjutnya melakukan implementasi dan uji coba sistem yang merupakan tahap akhir pada penelitian ini setelah melakukan proses pendaftaran ke dalam domain dan hosting dengan nama domain simpus.smpn1donorojo.sch.id. Setelah alamat website terdaftar kemudian melakukan uji coba fungsionalitas program kepada administrator dan pengguna (user).
Gambar 4.4. Tampilan halaman petugas
4.1. Tampilan Halaman pengunjung
Gambar 4.5. Tampilan halaman transaksi peminjaman buku IJNS Accepted Paper - Juli 2013
6
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
-
Laporan user Logout
-
data
9 9 9
Form: -
Gambar 4.6. Tampilan halaman laporan peminjaman
9 No. petugas Nama petugas Jenis kelamin Alamat No. telepone Cari berdasarkan Kata kunci Username Password
9 9 9 9
9
Gambar 4.7. Tampilan halaman laporan data buku 4.2. Uji Coba Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Kepada Administrator dan Petugas Perpustakaan
Tombol: - Cari - Submit - Reset - Ok - Cancel - Batal 4.3.
Penerapan Sistem Personal Computer.
9 9 9 9 Informasi
Pada
Halaman administrator dan halaman petugas adalah halaman untuk mengelola dan menginputkan informasi mengenai kegiatan perpustakaan dan koleksi diperpustakaan SMPN 1 Donoroojo serta untuk melakukan transaksi peminjaman dan pengembalian buku. Berikut hasil uji coba halaman administrator dan halaman petugas kepada kepala perpustakaan SMPN 1 Donorojo petugas perpustakaan SMPN 1 Donorojo Pacitan: Tabel 4.1. Uji coba fungsionalitas program pada menu, form dan tombol untuk halaman administrator Hasil Uji Coba Nama Fasilitas
Berfu ngsi
Gambar 4.8. Uji coba sistem dengan petugas perpustakaan SMPN 1 Donorojo Kabupaten Pacitan
Tidak Berfung si
Menu: -
Home Master data petugas Master data user Pencarian data petugas Pencarian data user Laporan data petugas
IJNS Accepted Paper - Juli 2013
9 9 9 9 9
Gambar 4.9. Uji coba sistem dengan kepala perpustakaan SMPN 1 Donorojo Kabupaten Pacitan sebagai administrator. 7
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
5.1 Kesimpulan 1. Dengan dibuatnya sistem informasi perpustakaan berbasis website pada SMPN 1 donorojo Kabupaten Pacitan maka dapat membantu petugas perpustakaan SMPN 1 Donorojo dalam mengelola dan menginputkan data buku untuk mempercepat proses pencarian dan penyusunan data dalam pendataan koleksi buku, majalah, jurnal penelitian, pendataan anggota, pendataan peminjaman dan pengembalian serta dapat mempercepat proses transaksi peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan oleh siswa SMPN 1 Donorojo Kabupaten Pacitan. 2. Sistem informasi perpustakaan berbasis website pada SMPN 1 Donorojo Kabupaten Pacitan yang dapat di akses oleh siswa dan pengunjung lain dengan menggunakan fasilitas jaringan internet dengan nama domain simpus.smpn1donorojo.sch.id bisa diterapkan pada SMPN 1 Donorojo Kabupaten Pacitan untuk membantu siswa dalam melihat koleksi buku, majalah dan jurnal serta membantu untuk menyampaikan status buku yang sedang dipinjam, dikembalikan dan data denda bagi siswa yang terlambat mengembalikan peminjaman buku. 5.2. Saran 1. Sistem informasi perpustakaan berbasis website pada SMPN 1 Donorojo Kabupaten Pacitan yang dibuat penulis belum memiliki fitur atau menu yang lengkap contohnya sistem untuk pengelolaan data buku pelajaran, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memenuhi kekurangan dalam sistem yang dibuat penulis yaitu sistem untuk mengelola transaksi peminjaman dan pengembalian buku pelajaran. 2. Untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan untuk menjadi lebih baik maka perlu adanya fitur menu yang lebih lengkap contohnya adanya poling untuk pengisian pendapat kritik dan saran mengenai pelayanan perpustakaan SMPN 1 Donorojo Kabupaten Pacitan.
[2]
[3] [4]
[5] [6] [7] [8]
[9] [10]
[11] [12] [13] [14]
[15] DAFTAR PUSTAKA [1]
Arip Aryanto (2013), Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Smp Muhammadiyah 7 Surakarta, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 15 FTI UNSA Vol 10 No 1 –
IJNS Accepted Paper - Juli 2013
Februari 2012 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN : 1979-9330 Slamet Pebrianto, Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Perpustakaan Umum Kabupaten Pacitan, Indonesian Jurnal on Computer Science – Speed (IJCSS) 11 Vol 9 No 2 – Agustus 2012 , ISSN 1979 – 9330 Al Fatta, Hanif Analisis & PerancanganSistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2007. Arip Aryanto¹ Berliana Kusuma Riasti ST.M.Eng², Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Smp Muhammadiyah 7 Surakarta. Speed Web – Volume 2 Nomor 2 – 2012 ISSN : 977 2088015. Hal 1-8. HM, Jogiyanto, Sistem Teknologi informasi, Andi, Yogyakarta, 2005 HM, Jogiyanto, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta,1995. Kadir, Abdul, Membuat Aplikasi Web dengan PHP + Database MySQL, Penerbit ANDI, Yogyakarta,2009 Nugroho, Bunafit, Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver MX (6,7,2004) dan 8, Penerbit GAVA MEDIA, Yogyakarta,2008 Nugroho, Bunafit, Trik dan Rahasia Membuat Aplikasi Web dengan PHP, Penerbit GAVA MEDIA, Yogyakarta,2007 Sulastri Bambang Eka Purnama Sukadi, Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 4 Karang Tengah. Speed Web – Volume 9 Nomor 2 – 2012 ISSN : 1979-9330. Sutanta, Edhy, Sistem Basis Data. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta,2004 Suwarno, Wiji, Perpustakaan, Buku Wacana & Penerbitan, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta: 2011. Yakub, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2012, ISBN 978979-756-807-8 Bambang Eka Purnama, Sistem Informasi Kartuhalo Dari Telkomsel Berbasis Komputer Multimedia Kajian Strategis Praktis Telkomsel Divisi Surakarta, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 11 Vol 8 No 2 – Agustus 2011 , ISSN 1979 – 9330 Suryati, Bambang Eka Purnama, Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Rakyat Miskin Untuk Program Beras Miskin (Raskin) Pada Desa Mantren Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 13 Vol 9 No 2 – Agustus 2012 , ISSN 1979 – 9330 8
ISSN: 2303-3142
Vol. 4, No. 1, April 2015
PENGEMBANGAN SISTEM OTOMASI PENGOLAHAN KOLEKSI KARYA ILMIAH MAHASISWA BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN (Studi Kasus : Universitas Pendidikan Ganesha) I Made Pendra Mahardika1, Ni Ketut Rai Yuli2, Ni Kadek Etik Suparmini3 Unit Perpustakaan UNDIKSHA Singaraja, Indonesia Email : [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web dalam rangka meningkatkan kualitas layanan karya ilmiah mahasiswa di perpustakaan UNDIKSHA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development) dengan paradigma prototyping karena pengembangan perangkat lunak ini dapat dikerjakan secara terpadu antara pustakawan dan pakar teknologi informasi. Hasil rancang bangun kemudian diimplementasikan menjadi perangkat lunak pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web, kemudian program tersebut diuji coba terbatas dengan uji kelayakan oleh pakar teknologi informasi dan uji keterpakaian oleh pengguna (petugas perpustakaan dan mahasiswa undiksha). Hasil ujicoba menunjukkan bahwa:(1)Pengembangan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebagai pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa yang dilakukan secara otomatis oleh program dengan mudah, cepat dan akurat;(2) Indikator penilaian dari program ini meliputi: kebenaran, keterluasan,efesiensi, portabilitas, verifikasi, modularitas dan keterbacaan, kinerja, kemudahan pemakaian, keramahan, dan kebergunaan mendapatkan kualifikasi baik, sedangkan ketegaran, keterpakaian ulang dan integritas yang dinilai oleh pakar teknologi informasi dengan kualifikasi cukup memadai yang perlu ditingkatkan lagi;(3) Secara umum dari hasil penilaian, dapat dikatakan program sudah cukup layak digunakan oleh pengguna sebagai pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa yang berbasis web. Kata kunci : Sistem otomasi,Software, koleksi karya ilmiah, kualitas layanan Abstract The purpose of this research was to develop automated systems processing of the student’s scientific works collection through web-based in order to improve the service quality of the students’ scientific work in the UNDIKSHA library. Research and development design was applied in this research through prototyping paradigm for software development. It is due to its integrated manner between
Jurnal Sains dan Teknologi |536
ISSN: 2303-3142
Vol. 4, No. 1, April 2015
librarians and the experts of information technology. The developed-software then implemented into the automation system processing through web-based. Besides, the program was also validated by the experts in Information Technology and test its applicability to users. The trial results shows that: (1) the developed software has fullfiled the specification needed in processing and information retrieval that is done easily, quickly, accurately as well as automatically by the program; (2) The assessment indicators of the program include: truth, wideness, efficiency, portability, verification, modularity and readability, performance, ease of use, friendliness, and the usefulness gain good qualification, while the realibility, reusability and integrity which are assessed by the experts gain sufficient qualifications that needs to be improved; (3) the results of these assessments can be concluded that the program is good, especially to fasicilate the user in order to process and retrieve the informations recording the collection of student’s scientific work. Keywords: automation systems, software, collection of scientific papers, the quality of service
PENDAHULUAN Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Untuk mendukung hal itu perpustakaan harus dikelola dengan baik, terutama pengelolaan koleksi. Menurut Prastowo (2011 : 114) dalam manajemen perpustakaan, persoalan koleksi perpustakaan adalah salah satu unsur penting, karena ini terkait dengan substansi atau hakikat manajemen perpustakaan merupakan pengelolaan koleksi perpustakaan yang dilakukan secara efektif dan efesien. Koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan teknologi informasi dan komunikasi( pasal 4 UU 43 tahun 2007 tentang perpustakaan). Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha menyediakan berbagai jenis layanan yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam
memberikan layanan informasi, salah satunya adalah layanan karya ilmiah mahasiswa. Layanan ini diberikan kepada pengguna untuk dapat memanfaatkan koleksi karya ilmiah mahasiwa seperti tugas akhir dan skripsi secara optimal. Dengan bertambahnya koleksi karya ilmiah setiap tahunnya maka diperlukan pengolahan koleksi yang cepat agar pengguna dapat mendayagunakan koleksi secara optimal. Namun pada kenyataanya, banyak mahasiswa yang menanyakan koleksi baru, akan tetapi belum bisa dimanfaatkan karena belum diolah oleh petugas. Dengan keterlambatan proses pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa oleh petugas perpustakaan berdampak pada pelayanan yang kurang bermutu atau berkualitas. Selain itu, data pada alat penelusuran informasi (katalog) yang digunakan untuk mengetahui lokasi koleksi tidak akurat sehingga koleksi sulit untuk ditemukan. Menurut Soeatminah (1992:129) menyatakan mutu suatu perpustakaan diukur dari
Jurnal Sains dan Teknologi |537
ISSN: 2303-3142 kemampuannya memberikan koleksi yang tepat kepada peminat pada saat koleksi tersebut dikehendaki. Hal ini juga senada diungkapkan oleh William S, pustakawan pada perpustakaan Princeton University di Amerika Serikat bahwa suatu perpustakaan dianggap bermutu apabila dapat memberi layanan yang cepat, tepat dan benar kepada pemakainya. Agar dapat memberikan setiap pustaka (skripsi atau tugas akhir ) yang terkini atau uptodate yang paling diminati oleh pemakai perpustakaan (mahasiswa) diperlukan pengolahan koleksi yang cepat. Koleksi yang paling diminati oleh pemakai pada layanan karya ilmiah mahasiswa adalah koleksi terbaru artinya skripsi atau tugas akhir yang lulusan terbaru. Saat ini pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa di perpustakaan UNDIKSHA dilakukan secara manual tanpa didukung oleh aplikasi program. Hal ini dapat berimplikasi kepada kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna terutama pada kecepatan pengolahan koleksi yang berdampak pada kecepatan dan ketepatan layanan seperti yang sudah dipaparkan di atas. Selain itu permasalahaan juga terjadi pada saat pengguna melakukan browsing atau pencarian koleksi di rak, ternyata tidak sesuai dengan apa yang diinginkan seperti yang tercantum pada katalog atau alat penelusuran koleksi. Dengan begitu pelayanan yang diberikan kepada pengguna sudah jelas tidak memuaskan pengguna. Pengolahan koleksi yang tidak akurat mengakibatkan kesalahan data pada saat pembuatan klasifikasi atau nomor panggil koleksi yang digunakan untuk memudahkan pengguna menemukan
Vol. 4, No. 1, April 2015 koleksi di rak dengan cepat dan benar tidak dapat terwujud. Dengan tahapan atau prosedur kerja yang cukup panjang pada saat pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa dibutuhkan waktu yang cukup lama juga untuk menyelesaikan pekerjaan agar koleksi siap dimanfaatkan. Disisi lain pengguna membutuhkan layanan yang cepat, tepat dan benar sesuai yang diinginkan. Berdasarkan hal itu diperlukan suatu sistem dalam pengolahan koleksi dengan menggunakan teknologi informasi yang disebut sistem otomasi . Menurut Suprianto (2008:23) tujuan penerapan teknologi informasi adalah untuk otomasi kerja perpustakaan, dengan penerapan teknologi informasi dapat mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan. Selain itu dengan sistem otomasi, proses pengolahan data koleksi lebih akurat dan dapat dengan cepat ditelusuri kembali. Dengan bantuan sistem otomasi diharapkan para pustakawan juga dapat menggunakan waktu lebihnya untuk mengurusi pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan yang bersifat berulang sudah diambil alih oleh komputer yang ada dalam sistem otomasi (Retno, 2009). Penerapan teknologi informasi digunakan untuk memberikan layanan yang lebih efektif dan meningkatkan efesiensi kerja (Corbin,1985 dan Rowley,1980). Menurut Suprianto dkk.(2008:37) manfaat otomasi perpustakaan dengan menerapkan kemajuan teknologi informasi akan memberikan manfaat untuk
Jurnal Sains dan Teknologi |538
ISSN: 2303-3142 mengefesiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan. Selain dari fenomena yang telah dipaparkan di atas, Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian penulis sebelumnya. Penelitian tersebut mengkaji tentang pengembangan program layanan bebas pustaka online. Adapun hasil penelitian tersebut adalah program pengecekan pinjaman buku dan upload file karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online untuk pendaftaran wisuda. Program ini bisa diakses di web perpustakaan. Data yang telah masuk pada program ini berupa judul skripsi, nama penulis, jurusan dan file keseluruhan akan diintegrasikan dengan program sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa. Data tersebut menjadi bahan dasar yang diperlukan untuk pengembangan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah kemudian diolah sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan pengguna. Beberapa penelitian lainnya tentang sistem otomasi yang identik dengan penelitian ini telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan kasus yang berbeda-beda. Retno dkk,(2009) telah mengembangkan sistem otomasi penelusuran koleksi umum sebagai upaya peningkatan layanan penelusuran koleksi buku bagi pengguna. Setemen dkk,(2012) telah mengembangkan sistem pengarsipan karya ilmiah mahasiswa dan dosen berbasis web yang mengakomodasi pengelolaan karya akademik mahasiswa dan dosen sebagai rujukan mahasiswa dan dosen melakukan penelitian. Retno Wulan dkk,(2011), telah mengembangkan
Vol. 4, No. 1, April 2015 layanan penelusuran koleksi skripsi dan tugas akhir dengan e-book berbasis sistem elektronic resources. Sistem yang dikembangkan merupakan layanan akses koleksi skripsi dan tugas akhir via internet. Sri rahayu,(2011) telah mengembangkan sistem otomasi dengan optimalisasi fitur pengindeksan winisis untuk ketepatan dan kecepatan layanan penelusuran pustaka kelabu. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :1) Pengembangan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah berbasis web yang meliputi rancang bangun dan implementasinya.2)Hasil ujicoba atau evaluasi pengembangan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web dari pengguna (pustakawan dan mahasiswa) dan pakar teknologi informasi. METODE Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat lunak. Pada penelitian ini ada dua tahap utama, yaitu: pengembangan dan uji coba (evaluasi) perangkat lunak. Tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut. Metode Penelitian Rancang Bangun Penelitian ini merupakan pengembangan perangkat lunak, dengan sasaran akhir yang diharapkan adalah terciptanya sebuah perangkat lunak (software) sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Oleh karena itu, metode yang digunakan mengikuti paradigma dalam pengembangan perangkat lunak yaitu paradigma prototyping. Paradigma ini dipilih karena pengembangan perangkat lunak dapat dikerjakan secara terpadu antara
Jurnal Sains dan Teknologi |539
ISSN: 2303-3142
Vol. 4, No. 1, April 2015
pustakawan dan pakar teknologi informasi. Pada pengembangan perangkat lunak dengan paradigma prototyping, memungkinkan pengembang untuk membentuk model perangkat lunak (prototipe) yang diharapkan. Prototipe tersebut selanjutnya dievaluasi dan diperbaiki bersama-sama apabila sudah dianggap layak, maka perangkat lunak tersebut langsung diproduksi sedangkan kalau masih ada kekurangan, maka dilakukan perbaikan. Kelebihan paradigma ini adalah terjadi kesesuaian antara permintaan pemakai dengan rancangan yang dibuat oleh pengembang dengan lebih cepat. Urutan langkah pada paradigma prototyping diilustrasikan dalam gambar di bawah ini. Mulai
Stop
Pengumpulan kebutuhan dan perbaikan Desain Cepat
Produk rekayasa text
Perbaikan prototipe
Pembentukan prototipe Evaluasi pelanggan terhadap prototipe
Gambar 1. Diagram Pengembangan Perangkat Lunak Pertama proses analisis desain pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa dilakukan,kemudian dilanjutkan pada tahap penyusunan rancang bangun sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah
mahasiswa. Rancang bangun yang dikembangkan mencakup: a. diagram use-case b. Rancangan database dengan ERD (Entity Relationship Diagram) c. Diagram aktivitas Rancang bangun yang tersusun kemudian diimplementasikan menjadi perangkat lunak sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa. Komponen-komponen sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa diimplementasikan mencakup : a. antarmuka program (interface) b. koneksi (link), dan c. fitur-fitur layanan. Komponen-komponen tersebut kemudian diintegrasikan menjadi produk akhir perangkat lunak sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa. Perangkat lunak sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa yang sudah jadi kemudian dievaluasi. Evaluasi dilakukan oleh pakar dan pengguna. Pembuatan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa melibatkan dua bidang keahlian yaitu keahlian di bidang perpustakaan (pustakawan) dan keahlian di bidang teknologi informasi. Dengan demikian pakar yang dilibatkan dalam evaluasi adalah pakar teknologi informasi dan pustakawan. Berdasarkan evaluasi oleh pakar dan pengguna, dilakukan revisi terhadap sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa. Evaluasi dan revisi dilakukan berulang-ulang sampai sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa memenuhi kreteria atau kebutuhan pengguna dan
Jurnal Sains dan Teknologi |540
ISSN: 2303-3142 sudah dinyatakan layak untuk diproduksi. Revisi dapat dilakukan mulai dari rancang bangun dan seterusnya hingga implementasi atau revisi pada implementasi saja, tergantung kesalahan yang terjadi, apabila kesalahan hanya terjadi pada sintaks pemrograman maka revisi hanya dilakukan pada implementasi. Apabila kesalahan terjadi pada desain maka perbaikan dilakukan mulai rancang bangun dan dilanjutkan dengan revisi pada implementasi. Metode Ujicoba Perangkat lunak sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah yang sudah dikembangkan kemudian diintegrasikan dengan program bebas pustaka online yang ada di web UNDIKSHA dengan alamat http : www. Undiksha.ac.id. Selanjutnya, perangkat lunak tersebut diujicoba oleh pakar dan pengguna sistem. Pakar melakukan penilaian perangkat lunak dengan mengobservasi bagian internal program dan mencoba menjalankannya. Beberapa indikator penilaian terhadap perangkat lunak yang dihasilkan menurut Candiasa (2012:66) adalah kebenaran atau ketepatan operasional sistem, kemampuan program untuk mengantisipasi kondisi abnormal dalam menjalankan fungsinya, kemudahan untuk mengadaptasikan program bila terjadi perubahan spesifikasi, keberadaan program untuk bisa dipergunakan kembali baik sebagian atau seluruhnya untuk aplikasi lain, efisiensi terhadap sumber daya, kemudahan program ditransfer ke perangkat keras yang berbeda, kemudahan untuk menelusuri kegagalan program dan validasi, kemampuan
Vol. 4, No. 1, April 2015 program memproteksi diri dari penggunaan dan modifikasi illegal, kejelasan pengaturan modul-modul dalam program, dan keterbacaan program oleh orang lain selain programmer. Setelah mengobservasi bagian internal sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa dan mengobservasi hasil eksekusi program, pakar melakukan penilaian menggunakan instrumen di atas. Pada kolom kualifikasi penilai menuliskan kualifikasi sangat baik, baik, cukup memadai, kurang atau sangat kurang sesuai penilaian pakar. Pakar juga diminta untuk menuliskan komentar secara umum kinerja perangkat lunak pada kolom yang disediakan. Rekomendasi dari pakar dari hasil ujicoba ditindaklanjuti dengan proses perbaikan perangkat lunak. Setelah dilakukan perbaikan perangkat lunak, selanjutnya dilakukan ujicoba terhadap beberapa pustakawan dan mahasiswa Undiksha. Indikator-indikator penilaian yang digunakan antara lain kinerja perangkat lunak, kemudahan pemakaian dan pengoperasian perangkat lunak, keramahan perangkat lunak untuk memberi petunjuk pada pengguna, dan kebermanfaatan perangkat lunak bagi pengguna. Penilaian dilakukan dengan menuliskan kualifikasi sangat baik, baik, cukup memadai, kurang atau sangat kurang disertai komentar secukupnya sesuai penilaian masing-masing pustakawan dan mahasiswa yang menjadi sampel uji coba. Pustakawan yang menjadi sampel uji coba memberikan petunjuk pada mahasiswa yang ditunjuk sebagai sampel. Indikator-indikator penilaian yang digunakan untuk penilaian oleh
Jurnal Sains dan Teknologi |541
ISSN: 2303-3142
Vol. 4, No. 1, April 2015
mahasiswa sama dengan indikator penilaian pustakawan yakni kinerja perangkat lunak, kemudahan pemakaian dan pengoperasian perangkat lunak, keramahan perangkat lunak untuk memberi petunjuk pada pengguna, dan kebermanfaatan perangkat lunak bagi pengguna. Hanya saja indikator-indikator tersebut dilihat dari sudut pandang mahasiswa sebagai pengguna sistem otomasi penelusuran informasi koleksi karya ilmiah melalui modul OPAC. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Rancang Bangun Program Sistem Otomasi pengolahan Koleksi Ilmiah Mahasiswa
Pengembangan sistem otomasi pengolahan karya ilmiah mahasiswa berbasis web ini memilki 2 (dua) rancangan program yaitu program pengolahan koleksi dan program OPAC (online public access catalogue). Program pengolahan koleksi dirancang untuk pegawai perpustakaan (pustakawan) yang bertugas untuk pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa sedangkan program OPAC dirancang untuk pengguna (mahasiswa) yang ingin melakukan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa.
Rancangan Database Menggunakan ERD(Entity Relationship Diagram)
Gambar 2. Rancangan database dengan menggunakan ERD
Data Flow Diagram (DFD) Program Sistem Otomasi Pengolahan Koleksi Karya Ilmiah Mahasiswa Berbasis Web
Jurnal Sains dan Teknologi |542
ISSN: 2303-3142
Vol. 4, No. 1, April 2015
Gambar 3. Data Flow Diagram Program Sistem Otomasi Pengolahan Koleksi Karya Ilmiah Mahasiswa Berbasis Web Implementasi Perangkat Lunak Rancang bangun sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web diimplementasikan menjadi perangkat lunak dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, MySql sebagai basis data pendukung, Linux Ubuntu 10.04 server sebagai sistem operasi dan Apache sebagai web server. Berikut ini tampilan beberapa modul dari program pengolahan koleksi karya ilmiah :
Gambar 5. tampilan depan program Tampilan depan program ini menampilkan kode skripsi, NIM (no induk mahasiswa) tanggal masuk data, edit, dan buka file.
Gambar 4. tampilan password Sebelum membuka program pengolahan koleksi karya ilmiah, administrator harus memasukkan nama user dan password terlebih dahulu.
Gambar 6. tampilan pencarian skripsi berdasarkan NIM Jurnal Sains dan Teknologi |543
ISSN: 2303-3142
Vol. 4, No. 1, April 2015
Pada modul ini digunakan untuk pengecekan skripsi yang masuk ke program pengolahan koleksi atau pencarian skripsi dengan kodenya atau no klasifikasinya yang diinginkan untuk pengolahan koleksi terutama pada pelabelan.
Dalam pencetakkan label ini, terlebih dahulu dipilih koleksi yang akan dicetak dengan mengklik cetak label pada fitur aksi, kemudian akan ditampilkan pertanyaan yang muncul diatas tampilan dan seterusnya klik ok.
Gambar 7. Tampilan edit skripsi atau entry subjek
Gambar 9. tampilan no label
Pada tampilan ini digunakan untuk memasukkan subjek sesuai dengan tema dari skripsi atau tugas akhirnya. Hal ini diperlukan untuk data bibliografis koleksi dan bukti fisik sebagai angka kredit yang dibutuhkan oleh pustakawan untuk kenaikan jabatan.
Label siap untuk dicetak dengan fasilitas pengaturan print yang telah tersedia seperti yang terlihat di atas.
Gambar 10. Tampilan Statistik
Gambar 8. Tampilan cetak label
Pada modul ini disajikan statistik berdasarkan fakultas dengan memilih fakultas pada kolom yang tersedia.
Jurnal Sains dan Teknologi |544
ISSN: 2303-3142
Vol. 4, No. 1, April 2015
Gambar 13. Tampilan data bibliografis
Gambar 11. Tampilan grafik statistik
Gambar 14. Tampilan skripsi Pada modul ini ditampilkan data bibliografis koleksi karya ilmiah mahasiswa seperti kode koleksi, NIM, judul, penulis dan tahun terbit. Pencarian dilakukan dengan mengetik judul/subjek/kata kunci/penulis. Gambar 12. Tampilan katalog Modul katalog digunakan untuk pembuatan data bibliografis koleksi sebagai alat penelusuran informasi koleksi atau katalog manual. Pilih jurusan yang akan dicetak katalognya kemudian klik cetak, maka akan ditampilkan data bibliografis koleksi berdasarkan jurusan seperti gambar dibawah ini.
Hasil Ujicoba Terbatas Program sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web telah diuji melalui beberapa pola pengujian. Uji kelayakan oleh pakar teknologi informasi, uji keterpakaian oleh petugas perpustakaan (pustakawan) dan mahasiswa. Hasil ujicoba adalah sebagai berikut :
Jurnal Sains dan Teknologi |545
ISSN: 2303-3142
Vol. 4, No. 1, April 2015
Tabel 1 Hasil Penilaian oleh Pakar Teknologi Informasi N o
Indikator
1. Kebenaran (Correctness)
Deskriptor
Kualifikasi
Kemampuan program dalam mengerjakan tugasnya sesuai dengan permintaan dan spesifikasi Kemampuan program untuk mengantisipasi kondisi abnormal dalam menjalankan fungsinya
Baik, sudah sesuai dengan spesifikasinya
3. Keterluasan (Extendibility)
kemudahan untuk mengadaptasikan program bila terjadi perubahan spesifikasi
Baik, dengan mudah dilakukan perubahan spesifikasi pada program ini.
4. Keterpakaian ulang (Reusability)
Keberadaan program untuk bisa dipergunakan kembali baik sebagian atau seluruhnya untuk aplikasi lain
Cukup memadai, dapat dipergunakan untuk aplikasi lain tapi harus sesuai dengan formatnya.
5. Efisiensi Kinerja
Efisiensi terhadap sumber daya
Baik,mampu menggunakan sumber dengan baik.
6. Portabilitas (Portability)
Kemudahan program ditransfer ke perangkat keras yang berbeda
7. Verifikasi
Kemudahan untuk menelusuri kegagalan program dan validasi
Baik, dapat dengan mudah ditransfer ke hardware yang berbeda. Baik, program ini mudah dilakukan perbaikan.
8. Integritas (Integrity)
Kemampuan program memproteksi diri dari penggunaan dan modifikasi illegal
Cukup memadai, program ini sudah diproteksi dari penggunaan illegal.
9. Modularitas (Modularity)
Pengaturan program dalam modulmodul
10. Keterbacaan (Readability)
Keterbacaan program oleh orang lain selain programmer
Baik, pengaturan program dalam modul-modul sudah sesuai dengan fungsinya. Baik, program ini bisa dipahami oleh orang lain selain programmer.
2. Ketegaran (Robustness)
atau
Berdasarkan penilaian oleh pakar teknologi informasi bahwa indikator penilaian meliputi kebenaran, keterluasan, efesiensi, portabilitas, verifikasi, modularitas dan keterbacaan mendapatkan kualifikasi baik, sedangkan ketegaran, keterpakaian ulang dan integritas mendapatkan kualifikasi cukup memadai yang perlu
Cukup Memadai, program sudah diantisipasi agar mampu menjalankan fungsinya pada kondisi abnormal.
ditingkatkan lagi. Secara umum dari hasil penilaian tersebut dapat dikatakan program tersebut sudah baik artinya sudah cukup layak untuk digunakan oleh pengguna sebagai pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa yang berbasis web.
Jurnal Sains dan Teknologi |546
ISSN: 2303-3142
Vol. 4, No. 1, April 2015
Tabel 2. Hasil Penilaian oleh Pengguna (Pustakawan dan Mahasiswa) No
Indikator
1.
Kinerja
2.
Kemudahan pemakaian
Deskriptor
Kualifikasi
Efektifitas layanan yang diberikan perangkat lunak sesuai dengan permintaan dan spesifikasi Tingkat kemudahan pemakaian
Baik, program ini sudah sesuai dengan permintaan dan spesifikasi.
pengoperasian lunak
perangkat
Baik, mudah dioperasikan serta kemudahan dalam pemasukan data dan interpretasi hasil.
3.
Keramahan
keramahan perangkat lunak untuk memberi petunjuk pada pengguna
Sudah baik, sudah jelas.
4.
Kebergunaan
Kebermanfaatan atau kebergunaan perangkat lunak bagi pengguna
Sangat baik, program ini dapat memudahkan pengolahan dan penelusuran informasi koleksi.
Berdasarkan hasil penilaian oleh pengguna didapatkan bahwa kinerja, kemudahan pemakaian, keramahan, dan kebergunaan perangkat lunak ini memiliki kualifikasi baik berarti program ini sudah layak untuk digunakan oleh pemakai. PEMBAHASAN Sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web telah diimplementasikan. Pengembangan perangkat lunak ini dibagi menjadi dua program yaitu pengolahan koleksi dan penelusuran informasi atau OPAC. Fitur yang disajikan pada modul pengolahan koleksi adalah pembuatan kode klasifikasi, pencetakan label, pembuatan katalog, pembuatan statistik dan subjek. Program OPAC menyediakan penelusuran informasi online tentang koleksi karya ilmiah mahasiswa Undiksha dengan mengakses judul atau penulisnya. Dengan pengembangan program ini dapat dilakukan pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa secara otomatis seperti pembuatan kode
ikon-ikon
yang
klasifikasi, pencetakan label, pembuatan katalog dan pembuatan statistik. Sedangkan untuk memasukan subjek bahan pustaka atau koleksi masih dilakukan manual oleh petugas perpustakaan (pustakawan) karena menentukan subjek diperlukan kemampuan untuk analisa isi (content) dari bahan pustaka tersebut berdasarkan kepustakawanan atau ilmu perpustakaan yang disebut analisis subjek. Dengan pengembangan program ini, pengolahan koleksi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan akurat, sehingga koleksi dapat dilayankan ke pengguna dengan cepat dan dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada pengembangan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web terdapat penelusuran informasi atau OPAC bertujuan untuk mengetahui koleksi yang tersedia dan dapat mengetahui kode klasifikasi yang digunakan sebagai acuan untuk pencarian koleksi di rak penyimpanan, sehingga koleksi dapat ditemukan dengan cepat, mudah dan Jurnal Sains dan Teknologi |547
ISSN: 2303-3142 benar. Penelusuran informasi ini dapat diakses di internet agar dapat ditelusuri kapan saja dan dimana saja asalkan terhubung internet. Sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web yang dikembangkan sudah diuji oleh pakar teknologi informasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web sudah memenuhi unsur kebenaran fungsi program sesuai spesifikasi yang ditentukan yaitu sebagai pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa secara otomatis yang dapat diakses di internet sehingga petugas perpustakaan dapat melakukan tugasnya bukan saja di tempat kerja tapi dapat dilakukan dimana dan kapan saja yang terpenting terhubung internet. Begitu pula penelusuran informasi koleksi yang bisa diakses di internet. Ketegaran sistem untuk mengantisipasi kondisi abnormal juga sudah dipandang cukup memadai sepanjang tidak terkait koneksifitas. Kemudahan perangkat lunak untuk beradaptasi bila terjadi perubahan spesifikasi dinilai sudah baik. Demikian pula keterpakaian sebagian atau seluruh sistem untuk aplikasi lain sudah cukup memadai. Kemampuan program untuk menggunakan sumber daya, sudah baik. Kemudahan program untuk ditransfer ke lingkungan perangkat keras yang berbeda sudah dinilai baik. Verifikasi untuk menelusuri kegagalan program baik masih dalam validasi maupun setelah operasi mudah dilakukan. Kemampuan perangkat lunak untuk memproteksi diri dari penggunaan dan modifikasi illegal sudah cukup memadai tapi masih perlu ditingkatkan. Kejelasan pengaturan modul-modul dalam perangkat lunak dinilai sudah
Vol. 4, No. 1, April 2015 baik. Begitu pula dengan keterbacaan perangkat lunak oleh orang lain selain programmer juga sudah cukup memadai. Beberapa masukan yang diberikan oleh pakar antara lain : 1) Keterpakaian ulang (Reusability) program agar bisa dipergunakan kembali sebagian atau seluruhnya untuk aplikasi lain, perlu ditingkatkan lagi dengan baik dengan mengikuti format yang umum sehingga dapat dengan mudah dilakukan. 2) tampilan pada modul katalog perlu diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. 3) perlu menyedikan server dengan kapasitas yang memadai agar dapat menampung data yang banyak karena program ini terintegrasi dengan bebas pustaka online. Perangkat lunak ini juga sudah diujicoba secara imperik dengan melibatkan lima orang pegawai perpustakaan dan lima mahasiswa. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa kinerja program untuk melakukan pengolahan koleksi karya ilmiah dan penelusuran informasinya sudah baik. Program ini mudah dioperasikan sehingga tidak diperlukan keahlian khusus untuk mengoperasikannya. Petunjuk pemakaian pada program ini sudah cukup jelas dan respon kepada pengguna sudah cukup lengkap. Perangkat lunak ini dinilai sangat berguna dalam pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa dengan mudah, cepat dan akurat. Beberapa masukkan yang disampaikan oleh pustakawan dan mahasiswa antara lain: 1) persediaan perangkat keras yang memadai perlu diperhatikan sebagai pendukung kelancaran pengembangan sistem otomasi ini. 2) pada penelusuran
Jurnal Sains dan Teknologi |548
ISSN: 2303-3142 informasi atau OPAC perlu ditambahkan modul abstraknya agar ada gambaran tentang content koleksi. 3) jaringan internet yang disediakan lembaga undiksha agar dioptimalkan karena sering terjadi akses yang lambat. Berdasarkan hasil dari beberapa pengujian yakni uji kelayakan oleh pakar teknologi informasi dan uji keterpakaian oleh petugas perpustakaan dan mahasiswa sebagai pengguna, maka dapat diuraikan hasil ujicoba sebagai berikut: 1. Pengembangan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebagai pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa yang dilakukan secara otomatis oleh program dengan mudah, cepat dan akurat. 2. Pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa bisa diakses di internet sehingga petugas perpustakaan dapat melakukan pekerjaannya dimana dan kapan saja asalkan terhubung internet. Begitu pula dengan pengguna seperti mahasiswa dapat melakukan penelusuran informasi koleksi dengan mudah dimana dan kapan saja. 3. Perangkat lunak ini dapat dioperasikan dengan mudah, tidak terlalu teknis, sehingga tidak perlu dilakukan pelatihan yang khusus kepada pengguna. 4. Indikator penilaian dari program ini seperti: kebenaran, keterluasan, efesiensi, portabilitas, verifikasi, modularitas dan keterbacaan kinerja, kemudahan pemakaian,
Vol. 4, No. 1, April 2015
5.
keramahan, dan kebergunaan mendapatkan kualifikasi baik, sedangkan ketegaran, keterpakaian ulang dan integritas yang dinilai oleh pakar teknologi informasi dengan kualifikasi cukup memadai yang perlu ditingkatkan lagi. Secara umum dari hasil penilaian tersebut dapat dikatakan program tersebut sudah baik artinya sudah cukup layak untuk digunakan oleh pengguna sebagai pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa yang berbasis web. Secara umum, perangkat lunak ini sudah cukup layak untuk digunakan tapi ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan seperti pada modul penelusuran informasi perlu ditambahkan abstrak agar pengguna memperoleh gambaran dari isi koleksi yang inginkan, proteksi program dari pengguna dan modifikasi illegal perlu ditingkatkan. Keterpakaian ulang (Reusability) program agar bisa dipergunakan kembali sebagian atau seluruhnya untuk aplikasi lain perlu ditingkatkan lagi dengan baik dengan mengikuti format yang umum sehingga dapat dengan mudah dilakukan. Tampilan pada modul katalog perlu diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Diperlukan penyediaan server dengan kapasitas yang memadai agar dapat menampung data yang banyak karena program ini terintegrasi dengan bebas pustaka online.
Jurnal Sains dan Teknologi |549
ISSN: 2303-3142 PENUTUP Pengembangan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web sudah diimplementasikan dan diintegrasikan dengan program bebas pustaka online yang sudah dihasilkan pada penelitian sebelumnya. Pengembangan sistem otomasi ini dibagi menjadi dua program utama yaitu pengolahan koleksi dan penelusuran informasi atau OPAC. Fitur yang disajikan pada program pengolahan koleksi adalah pembuatan kode klasifikasi, pencetakan label, pembuatan katalog, pembuatan statistik dan subjek. Program OPAC menyediakan penelusuran informasi online tentang koleksi karya ilmiah mahasiswa Undiksha dengan mengakses judul/katakunci/penulisnya. Dengan pengembangan program tersebut dapat dilakukan pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa secara otomatis seperti pembuatan kode klasifikasi, pencetakan label, pembuatan katalog dan pembuatan statistik. Pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa bisa diakses di internet sehingga petugas perpustakaan dapat melakukan pekerjaannya dimana dan kapan saja asalkan terhubung internet. Begitu pula dengan pengguna seperti mahasiswa dapat melakukan penelusuran informasi koleksi dengan mudah dimana dan kapan saja. Berdasarkan hasil dari beberapa pengujian yakni uji kelayakan oleh pakar teknologi informasi dan uji keterpakaian oleh petugas perpustakaan dan mahasiswa sebagai pengguna, maka dapat diuraikan hasil ujicoba sebagai berikut : 1) Pengembangan sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah
Vol. 4, No. 1, April 2015 mahasiswa berbasis web sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebagai pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa yang dilakukan secara otomatis oleh program dengan mudah, cepat dan akurat. 2) Perangkat lunak ini dapat dioperasikan dengan mudah, tidak terlalu teknis, sehingga tidak perlu dilakukan pelatihan yang khusus kepada pengguna.3) Indikator penilaian dari program ini seperti: kebenaran, keterluasan,efesiensi, portabilitas, verifikasi, modularitas, keterbacaan kinerja, kemudahan pemakaian, keramahan, dan kebergunaan mendapatkan kualifikasi baik, sedangkan ketegaran, keterpakaian ulang dan integritas mendapatkan kualifikasi cukup memadai yang perlu ditingkatkan lagi. 3) Secara umum dari hasil penilaian tersebut dapat dikatakan program tersebut sudah baik artinya sudah cukup layak untuk digunakan oleh pengguna sebagai pengolahan dan penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa yang berbasis web. Sistem otomasi pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web ini sudah dikembangkan dan sudah diujicoba secara terbatas. Hasilnya menunjukkan kebermanfaatannya untuk membantu petugas perpustakaan (pustakawan) dalam melakukan pekerjaan pengolahan koleksi karya ilmiah mahasiswa dengan mudah, cepat dan akurat karena pekerjaan tersebut sudah secara otomatis dilakukan oleh program tersebut. Begitu pula bagi pengguna perpustakaan terutama mahasiswa dapat menggunakan program penelusuran informasi koleksi karya ilmiah mahasiswa berbasis web, yang bisa diakses di internet, sehingga
Jurnal Sains dan Teknologi |550
ISSN: 2303-3142 bisa dilakukan dimana dan kapan saja. Oleh karena itu kepada para pengguna perpustakaan Undiksha disarankan untuk memanfaatkan portal web tersebut untuk memudahkan melakukan penelusuran informasi tentang koleksi karya ilmiah mahasiswa Undiksha. Program ini masih terbuka untuk dikembangkan baik secara teknis maupun ide. Terutama bagi pengelola perpustakaan Undiksha disarankan untuk mengembangkan program ini demi upaya peningkatan kualitas layanan perpustakaan dan pengelolaan perpustakaan secara professional sesuai perkembangan teknologi informasi. UCAPAN TERIMAKASIH Penghargaan dan terima kasih diberikan kepada Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Ditbinlitabmas) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas yang telah memberikan bantuan dana sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai rencana dan keinginan peneliti. Penelitian ini dibiayai dari dana DIPA Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor : 99 /UN48.14/PL/2014 Tanggal 6 Maret 2014 DAFTAR PUSTAKA Candiasa, I Made, dkk. 2012. Pemerataan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Komunitas Guru Online. Laporan Penelitian DIPA. Lembaga Penelitian Undiksha Corbin, J.1985. Managing The Library Automation Project. Canada:Oryx Press.
Vol. 4, No. 1, April 2015 Lutriani. 2011. Digital Library : Penerapan Teknologi Informasi (TI) Di Perpustakaan. Media Pustakawan. Vol. 18 No. 3 & 4(38) Pramita Utami, Ni Putu. 2011.Pengembangan Program Notifikasi Berbasis Komputer Untuk Memperlancar Proses Pengembalian Buku Pinjaman Pada Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha. Laporan Penelitian DIPA. Lembaga Penelitian Undiksha Prastowo, Andi. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogjakarta:DIVA Press Rahayu, Sri. 2011. Optimalisasi Fitur Pengindeksan Winisis Untuk Ketepatan dan Kecepatan Layanan Penelusuran Pustaka Kelabu. Jurnal Pustakawan Indonesia . Vol. 11 No.2(14) Retno Wulan, Ni Gusti Ayu Ketut,dkk. 2009. Optimalisasi Sistem Otomasi Sebagai Upaya Peningkatan Layanan Penelusuran Koleksi Buku Bagi Pengguna Di Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha. Laporan Penelitian DIPA. Lembaga Penelitian Undiksha Retno Wulan, Ni Gusti Ayu Ketut,dkk. 2011. Pengembangan Layanan Penelusuran Koleksi Skripsi dan Tugas Akhir Dengan E-Book Berbasis Sistem Electronic Resources di Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha. Laporan Penelitian DIPA. Lembaga Penelitian Undiksha Rowley, JE. 1980.Computers Libraries. London:Clive Bingley
Jurnal Sains dan Teknologi |551
ISSN: 2303-3142 Setemen, K, dkk. 2012. Pengembangan Aplikasi Pengelolaan Karya IlmiahMahasiswa dan Dosen Berbasis Teknologi Web. Jurnal Sains&Teknologi. Vol. 1 No.2 (107) Soeatminah. 1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Sugiarti, Yuni .2011. Peranan Teknologi Internet dalam Membangun Pendidikan Karakter Anak. Jurnal Teknodik. Vol. XXV No.2(145)
Vol. 4, No. 1, April 2015 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta Suminarsih, Eka Meifrina. 2010. Pengembangan Perpustakaan Digital Untuk Meningkatkan Pemanfaatan Grey Literature Di Indonesia Supriyanto, Wahyu. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta:Kanisius UU RI 43 Tahun 2007.Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Jurnal Sains dan Teknologi |552
PENGGUNAAN BARCODE UNTUK SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN Oleh: B. Mustafa Anggota Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia [email protected] atau [email protected]
Barcode adalah suatu kode dalam bentuk sejumlah baris tegak. Dalam bahasa Indonesia sering disebut juga kode baris atau kode batang atau sandi lurik. Ada pula yang hanya menuliskan barkod. Dalam tulisan ini akan digunakan saja istilah barcode dengan cetak miring. Kode berbentuk baris tegak ini dapat dibaca dengan suatu alat baca tertentu (barcode reader) untuk kemudian hasilnya dapat disalurkan ke komputer untuk diolah selanjutnya. Barcode dapat dibuat dengan menggunakan alat cetak barcode khusus atau menggunakan alat cetak biasa (printer) dengan bantuan software pembuat barcode tertentu. Jika untuk pencetakan barcode digunakan alat cetak khusus barcode, maka diperlukan kertas khusus pula, yang hanya dibuat khusus untuk mencetak barcode. Sedangkan jika pencetakan barcode menggunakan alat cetak biasa (printer dotmatrix, deskjet atau laser) kertas yang digunakan dapat lebih beragam misalnya kertas HVS, kertas duplikator atau kertas label berlem yang biasa digunakan untuk membuat label buku di perpustakaan. Contoh tampilan barcode dapat dengan mudah ditemukan pada kemasan produk barang komersil, misalnya pada kemasan mie instan, sabun, rokok, halaman belakang buku terbitan luar negeri, kartu
surat izin mengemudi (SIM) dan sebagainya. Barcode pada kemasan produk komersil ini digunakan sebagai identifikasi produk, misalnya identifikasi mengenai ukuran kemasan, cita-rasa, jenis dan sebagainya. Berikut adalah dua buah contoh Barcode:
Tipe Barcode Ada beberapa tipe atau jenis barcode yang sering digunakan, menyangkut karakter yang bisa digunakan serta panjang/jumlah digitnya, yaitu: 1. Code 39 – barcode yang dapat mewakili abjad (A-Z) dan angka (0-9) serta beberapa karakter lain misalnya: $, /, +, %, titik dan spasi. Jumlah digit maksimal 16. Tipe ini yang paling cocok digunakan untuk unit PUSDOKINFO. Baik untuk kode barcode buku maupun untuk kode barcode angota perpustakaan.
19
2. 2 of 5 (Interleaved) - hanya untuk angka (0-9), maksimum 32 digit. 3. 2 of 5 (Matrix) - hanya untuk angka (09), maksimum 23 digit. 4. UPC version A - hanya angka (0-9) namun barcode harus mempunyai panjang tepat 11 atau 12 digit. Kurang atau lebih dari angka itu, tidak bisa digunakan. 5. EAN-12 - hanya numerik (0-9), namun barcode harus mempunyai panjang 12 atau 13 digit. 6. EAN-8 - hanya numerik (0-9), namun barcode harus mempunyai panjang 7 atau 8 digit. 7. Code 93 - alfanumerik, semua karakter ASCII boleh digunakan. 8. Codabar – numerik (1 -9), huruf A-E, +,-,/,*,=, $, titik, huruf T dan N, maksimum 20 digit. 9. Text Only - digunakan hanya untuk mencetak baris teks Setiap ujung semua jenis barcode selalu diberi ciri atau kode baris standar yang berarti START dan END of code. Oleh karena itu, jika suatu barcode disorot dengan alat baca barcode untuk membaca kodenya, maka tidak perlu harus tegak, tetapi dapat saja terbalik. Kode tetap dapat dibaca dengan benar, walau barcode diletakkan bolak-balik. Alat baca barcode selalu dapat mengenali kode awal dan kode akhir barcode. Bahkan ada alat baca barcode yang dapat membaca barcode dalam berbagai posisi (miring, tegak, terbalik dsb). Manfaat Barcode PUSDOKINFO
untuk
Bidang
Dalam bidang PUSDOKINFO barcode antara lain dapat digunakan untuk mempercepat dan mempertepat proses 20
transaksi sirkulasi dokumen. Barcode dapat dicetak pada kartu anggota perpustakaan. Kode ini akan menunjukkan kode khusus nomor identifikasi anggota untuk memudahkan input data pengguna jika pengguna akan melakukan transaksi peminjaman atau pengembalian buku. Barcode juga dicetak atau ditempelkan pada buku untuk memudahkan input data buku jika sebuah buku akan dipinjam atau dikembalikan oleh seorang pengguna. Penggunaan barcode terbukti sangat mempercepat dan mempertepat transaksi sirkulasi, karena tidak akan terjadi lagi kesalahan ketik nomor anggota atau nomor kode buku pada level proses transaksi. Kesalahan hanya mungkin timbul pada tahap input data awal kode pengguna atau kode buku pada bagian pemasukan data.
Gambar kartu anggota perpustakaan berbarcode dan buku berbarcode Alat Baca Barcode (barcode reader) Untuk membaca barcode diperlukan suatu alat khusus yang biasa disebut barcode reader
atau barcode scanner. Salah satu tipenya adalah yang disebut CCD atau Closed Contact Device. Bentuk alat baca barcode ini bermacam-macam. Ada yang berbentuk seperti pulpen, biasa disebut lightpen. Ada yang berbentuk seperti stempel. Ada pula yang bertipe statis dan terpasang tetap di suatu tempat (meja atau dinding). Tipe ini disebut Wand. Barang berbarcode yang akan dibaca menggunakan alat tipe wand harus dilewatkan didepan sensor alat ini. Ada alat pembaca barcode yang disebut Barcode Reader Slider. Dengan alat ini barcode digesekkan agar kode barcode dapat dibaca. Tipe lain adalah LR (Long Range). Alat baca ini dapat membaca barcode dalam jarak yang cukup jauh, misalnya 30 sentimeter. Biasanya sinar lasernya terlihat jelas bagai cahaya benang. Berikut adalah gambar barcode scanner:
identik dalam jumlah yang sangat banyak. Sedangkan untuk keperluan PUSDOKINFO barcode yang digunakan harus unik (khas) untuk setiap barcode. Jadi setiap anggota dan dokumen yang akan diberi barcode harus memiliki kode barcode yang berbeda. Lain halnya dengan barcode untuk produk komersil. Setiap barcode untuk produk komersil akan sama untuk jenis produk dan kemasan yang sama, walaupun jumlah barangnya puluhan ribu. Karena itu program pencetak barcode yang sesuai untuk keperluan PUSDOKNFO adalah program aplikasi yang salah satu fiturnya adalah dapat mencetak secara increment (bertambah berurutan). Artinya dapat mencetak barcode berbeda dengan kode yang berurutan, misalnya dari nomor kode 001 sampai dengan 100. Dewasa ini para pengembang software aplikasi untuk keperluan PUSDOKINFO mulai mencoba mengintegrasikan modul pencetak barcode di dalam aplikasi otomasi PUSDOKINFOnya. Sebagai contoh SIPISIS versi Windows mengintegrasikan dalam modulnya, fitur untuk mencetak langsung barcode dari cantuman yang ada dalam suatu basisdata. Demikian juga dengan aplikasi NCI Bookman. Pilihan
Barcode
Program Pencetak Barcode Pada saat ini banyak sekali program aplikasi yang dapat digunakan untuk mencetak barcode. Ada yang harus dibeli ada pula yang dapat diperoleh dsecara gratis dengan mendownload dari internet. Ada yang berbasis Windows namun ada pula yang masih berbasis DOS. Kebanyakan software ini digunakan untuk mencetak barcode produk komersil. Sehingga memudahkan mencetak barcode
Kertas
untuk
Mencetak
Kertas untuk mencetak barcode dapat menggunakan kertas HVS biasa ataupun menggunakan kertas label berlem. Kedua pilihan ini ada untung ruginya. Mencetak barcode pada kertas HVS selain sangat ekonomis, juga tidak memerlukan pengaturan yang sulit pada saat proses pencetakan. Namun untuk dapat ditempelkan ke buku atau ke kartu anggota hasil cetakan barcode perlu dipotong sesuai ukuran dan diberi lem. 21
Sebaliknya jika mencetak barcode pada kertas label berlem diperlukan pengaturan posisi label pada baki (tray) printer sedemikian rupa sehingga barcode yang dicetak tepat berada di tengah-tengah setiap kotak kertas label. Namun keuntungannya adalah bahwa label yang dicetak sudah berukuran sesuai keinginan dan hanya perlu dilepas (dikupas) dari kertas alasnya kemudian langsung ditempelkan pada buku atau pada kartu anggota. EZ2 Sebagai Contoh Pencetak Barcode
Program
Salah satu program aplikasi yang cukup efektif dan murah serta mudah digunakan untuk mencetak barcode Adalah EZ2 Barcode II versi 2.26. Software ini walau sudah berumur lama, namun sampai saat ini masih banyak yang menggunakan karena kesederhanaan dan efektifitasnya. Mungkin versi baru dari aplikasi ini sudah ada, namun belum ditemukan oleh penulis pada saat tulisan ini dibuat. Aplikasi yang dibuat oleh TimeKeeping Systems, Inc. tahun 1988 ini berbasis DOS. Berkas utama program ini adalah EZ2.EXE. Apabila berkas ini dieksekusi (dijalankan) kemudian beberapa parameter diisikan dan dilakukan penyimpanan, maka akan muncul berkas baru yaitu OPTIONS.TXT. Berkas ini menyimpan nilai-nilai parameter yang ditentukan oleh pengguna untuk mengatur hasil pencetakan barcode. Selain itu masih ada berkas lain yang berfungsi sebagai petunjuk pencetakan dengan menggunakan berkas misalnya: multi.txt, chain1.txt, chain2.txt. Menggunakan berkas tersebut dapat dicetak barcode 22
melalui berkas yang kodenya dibuat pada program lunak lain. Untuk menjalankan program ini pada mode MS-DOS, ketik EZ2 lalu tekan ENTER, atau melalui jendela Windows Explorer dengan mengklik-ganda berkas EZ2.EXE. Selanjutnya akan muncul menu program tersebut yang terdiri atas dua jendela. Dengan menekan tombol TAB, kursor dapat dipindah-pindahkan antara dua jendela. Agar hasil cetakan barcode dapat dibaca dengan baik oleh alat baca barcode, disarankan mencetak dengan laser printer. Namun menggunakan printer dotmatrix dengan tinta yang baik juga cukup memadai. Kalau menggunakan pita dotmatrix yang masih baru, sering hasil cetakan barcode tidak terbaca dengan benar, karena tinta masih meluber. Sehingga ketebalan garis barcode terganggu. Seperti diketahui prinsip pembacaan terhadap barcode berdasarkan ketebalan garis, bukan berdasarkan tinggi garisnya. Pilihan jenis printer hanya ada tiga tipe yaitu Laser, 24-pin-type dan dotmatrix. Ada beberapa jenis printer yang tidak bisa mencetak barcode pada EZ2 dengan baik, misalnya beberapa printer tipe deskjet tertentu. Program EZ2 dapat menerima langsung berkas kode yang dibuat oleh CDS/ISIS. Dengan demikian angka-angka dapat diambil dari salah satu ruas dalam database CDS/ISIS untuk kemudian dicetak barcodenya menggunakan EZ2. Sehingga tidak perlu mengulang mengetik nomr-nomor yang akan dibuat barcodenya. Berikut adalah tampilan awal ketika EZ2 sudah dijalankan
Uraian lebih rinci mengenai cara menggunakan program EZ2 dapat dibaca dalam panduan yang sudah dibuat khusus untuk itu. Selain program EZ2 yang banyak digunakan, contoh program untuk mencetak barcode untuk keperluan perpustakaan adalah program Barcode 97. Program ini dapat didownload gratis dari Internet. Lihat tulisan lain penulis mengenai panduan mencetak barcode dengan progam Barcode97. Program pencetak Barcode 97 hanya berfungsi membuat kode barcode pada clipboard, tetapi tidak bisa langsung mencetak barcode ke kertas.
Gambar menu pembuatan barcode dengan Program Barcode 97. Karena itu, kode barcode yang dihasilkan oleh Barcode 97, harus dipindahkan (dipaste) ke program yang akan berfungsi mencetak barcode tersebut, misalnya MSWinword. Pencetakan barcode kemudian dilakukan menggunakan pengolah kata MSWinword.
23
Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan pada Maple Leaf Centre Hendry Nugroho Anggono Petra Christian University Gayung Sari 9 / 15 031-8290615 / 087751139400
[email protected]
Leo Willyanto Santoso Petra Christian University Siwalankerto 121-131 Surabaya 60296, Indonesia
[email protected]
ABSTRACT
Maple Leaf Centre library still use manual way to borrow and return books. Maple Leaf Centre library has a softwarebased desktop application, but it is not used because it does not fit the needs of the library. In searching catalog system, user get difficulty to get information about library collection. In addition to the need to catalog search system, it is necessary also means proper circulation to facilitate the circulation of books and improve the quality of the library. In this final project, I’m developed the website of Library Information Systems. The design is developed by using Power Designer 15. Interface website is created by Macromedia Dreamweaver 8. The software is created by Hypertext Preprocessor (PHP) and MySql for database server. Library Information System Applications for Maple Leaf Centre has been implemented include the manufacture admin and generate reports. That feature have been made include procurement module, collections processing, circulation (lending transaction, return transaction, extension transaction, reservation transaction and fines payment transactions), member area, and FAQ. Keywords : Library Information System, automation, circulation.
1. Pendahuluan
Selama ini perpustakaan hanya dikelola oleh seorang administrator perpustakaan, dimana tugasnya adalah membantu berjalannya segala proses yang terjadi di perpustakaan tersebut dimulai dari proses pengadaan buku, pengolahan maupun layanan peminjaman koleksi perpustakaan. Dengan keterbatasan tenaga yang ada, perpustakaan tak dapat melaksanakan kegiatan yang ada terutama dalam melayani peminjaman koleksi perpustakaan dengan efisien dan efektif. Kegiatan-kegiatan di perpustakaan Maple Leaf Center juga masih dilakukan secara manual. Misalnya saja, sistem peminjaman dan pengembalian yang masih menggunakan pencatatan manual. Oleh karena itu, sering ditemukan kesalahan dalam prosedur layanan, misalnya dalam pencatatan data transaksi peminjaman, pengembalian, dan pemesanan, dalam memberi informasi kepada pengguna apakah bahan pustaka sedang dipinjam atau tidak, maupun dalam mencari data peminjaman bahan pustaka sebagai bahan laporan perpustakaan.
Djoni Haryadi Setiabudi Petra Christian University Siwalankerto 121-131 Surabaya 60296, Indonesia
[email protected]
Selain masalah diatas, sampai saat ini perpustakaan Maple Leaf Center juga belum mempunyai katalog digital bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan perpustakaan Maple Leaf Center. Semua informasi tentang koleksi bahan pustaka hanya dicatat secara manual pada 8 (delapan) buah buku katalog yang selanjutnya dicatat ulang pada sebuah software bernama ResourceMate 3.0. Software tersebut dirasa kurang efektif dan efisien terhadap kebutuhan dari perpustakaan Maple Leaf Center karena form yang diisi terlalu banyak, kurang user-friendly, banyak bagian pengisian katalog yang kurang / tidak jelas kegunaan serta manfaatnya, proses penyimpanan – pencarian data relatif lama dan membingungkan pengguna. Diharapkan adanya sistem sirkulasi yang dapat membantu perpustakaan Maple Leaf Center dalam melakukan layanan sirkulasi dengan cepat dan tepat termasuk dalam memberikan informasi status peminjaman bahan pustaka pada pengguna.
2. Dasar Teori
Perpustakaan berasal dari kata dasar ”pustaka”. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pustaka berarti kitab atau buku. Batasan perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung atau gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya. [2] Buku dan terbitan tersebut biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan oleh pengguna, dan bukan untuk dijual kembali.
2.1 PHP
PHP Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML [1]. Penggunaan PHP memungkinkan halaman web bersifat dinamis sehingga maintenance situs web menjadi lebih mudah dan efisien.
2.2 MySQL MySQL dipublikasikan sejak tahun 1996, tetapi sebenarnya dikembangkan sejak tahun 1979. MySQL telah memenangkan penghargaan Linux Journal Reader’s Choice Award selama tiga tahun. MySQL dilepaskan dengan suatu lisensi open-source dan tersedia secara cuma-cuma. MySQL dapat bekerja pada berbagai sistem operasi dan banyak bahasa [5] Keunggulan MySQL lainnya adalah MySQL bekerja dengan cepat dan baik dengan data yang besar dan sistem software-nya tidak memberatkan kerja server atau komputer karena dapat bekerja di background.
3. Desain Sistem 3.1 Pengumpulan data
Proses pengambilan data dilakukan melalui wawancara [3] dengan staf perpustakaan Maple Leaf Centre dan meminta data perpustakaan Maple Leaf Centre. Data yang dikumpulkan berupa : Data koleksi buku yang terdiri dari nomor induk, judul, nomor klasifikasi, pengarang, penerbit, tempat dan tahun terbit, subjek, ISBN, detail fisik buku, dan status buku. Wawancara dengan staf perpustakaan Maple Leaf Centre dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sistem dan peraturan yang berlaku di perpustakaan Maple Leaf Centre. Melalui wawancara tersebut dapat diketahui kegiatan pengadaan, pengolahan dan sirkulasi yang ada di perpustakaan Maple Leaf Centre. Selain itu juga dapat diketahui beberapa peraturan yang berlaku di perpustakaan Maple Leaf Centre, seperti jumlah pinjaman yang diperbolehkan, jumlah koleksi yang boleh dipinjam dalam satu kali peminjaman, biaya yang diberikan untuk keterlambatan pengembalian koleksi dan banyak perpanjangan yang diperbolehkan dalam peminjaman.
3.2 Analisis Sistem Informasi Perpustakaan
Pada saat ini, sistem yang ada dalam perpustakaan Maple Leaf Centre sudah dilakukan secara komputerisasi yang berupa desktop based application dengan menggunakan sebuah software ResourceMate 3.0. Untuk semua data koleksi sudah disimpan di dalam database dan dalam bentuk tercatat. Namun sistem database-nya masih tidak terstruktur. Sistem katalog perpustakaan Maple Leaf Centre hanya dapat diakses oleh administrator sehingga ketika anggota ingin mengetahui keberadaan dan ketersediaan koleksi maka anggota harus datang langsung kepada administrator.
3.3 Desain DFD
Dengan adanya DFD sistem informasi perpustakaan, maka proses aliran data dalam sistem dapat diketahui dengan jelas. [4] Dalam DFD Context Diagram ini, terdapat proses yang menggambarkan sistem informasi perpustakaan Maple Leaf Centre dan aliran data yang terjadi secara garis besar. Entitas yang terlibat dalam sistem informasi perpustakaan ada empat, yaitu: •
Anggota adalah pihak yang dapat memperoleh layanan di perpustakaan Maple Leaf Centre, antara lain melakukan peminjaman, pengembalian, perpanjangan, dan pemesanan koleksi. •
User Umum
User Umum adalah pihak yang dapat mengakses katalog perpustakaan. •
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah pihak yang mempunyai hak untuk membuat atau mengubah policy perpustakaan, antara lain policy peminjaman, perpanjangan dan pengembalian. Staf Perpustakaan merupakan pihak yang membantu kepala sekolah melakukan pembuatan laporan. •
Penyumbang
Penyumbang merupakan pihak yang menyumbangkan koleksi di perpustakaan Maple Leaf Centre. Desain DFD dapat dilihat pada Gambar 1 Kepala Sekolah
Kegiatan pengadaan dan pengolahan meliputi pemasukan judul, pengarang dan nomor klasifikasi koleksi. Pada saat ini, koleksi diperoleh dari pembelian, dan pemberian dari beberapa penyumbang. Kegiatan sirkulasi masih dilakukan secara manual yaitu belum adanya program berbasis komputer yang membantu staf dalam mencatat data sirkulasi. Kegiatan sirkulasi yang ada di perpustakaan Maple Leaf Centre meliputi kegiatan peminjaman dan pengembalian koleksi. Jenis koleksi yang dapat dipinjam adalah buku dan Compact Disc (CD) jika koleksi buku menyertakan CD di dalamnya. Lama koleksi yang dapat dipinjam dalam satu kali peminjaman adalah 1 minggu. Jumlah koleksi yang diperbolehkan untuk dipinjam dalam satu kali peminjaman adalah 1 buah. Perpanjangan peminjaman dapat dilakukan sebanyak 2 kali. Biaya yang diberikan untuk keterlambatan pengembalian koleksi adalah sebesar lima ratus rupiah (Rp. 500,-) per hari. Proses peminjaman dimulai dari anggota memilih koleksi yang akan dipinjam dan menunjukkan kartu anggota. Kemudian staf akan memasukkan nama siswa jika anggota yang meminjam adalah Siswa atau nama pegawai jika anggota yang meminjam adalah pegawai, no buku koleksi dan tanggal peminjaman. Ketika anggota mengembalikan koleksi yang dipinjam maka staf akan menanyakan nama anggota untuk mengecek pinjaman anggota dan staf memasukkan tanggal pengembalian. Jika koleksi terlambat dikembalikan maka anggota akan dikenakan denda sejumlah berapa hari anggota terlambat mengembalikannya.
Anggota
Anggota
Laporan pengolahan Laporan Sirkulasi Laporan Pengadaan Data Anggota Baru Data Koleksi yg dicari Data Sirkulasi (No Anggota, No Induk Buku, pembayaran Denda, data peminjaman, pengembalian, perpanjangan, dan pemesanan koleksi)
Policy peminjaman Policy perpanjangan Policy pengembalian
Data koleksi yang di cari Umum
Sistem Informasi Perpustakaan 0
Data Anggota baru (No Anggota Baru) Data Koleksi Perpustakaan Informasi sirkulasi (Tanggal Kembali, Tanggal Kembali Setelah Perpanjangan, Tanggal Bts Pemesanan, Data Tagihan)
Informasi Koleksi yang dicari
Laporan Sumbangan buku Data Buku Baru Data Buku Baru Laporan Pembayaran Penyumbang Supplier
Gambar 1. Desain DFD
4. Implementasi Sistem
Pada bagian ini dibahas mengenai implementasi sistem dari aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Maple Leaf Centre. Secara garis besar, implementasi sistem dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari: Setting awal dari setiap software yang digunakan. Implementasi program sirkulasi pada user. Implementasi program pengolahan dan pelaporan pada admin.
Persyaratan minimum yang digunakan pada komputer server untuk menyimpan database aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Maple Leaf Centre: Komputer dengan sistem operasi Windows yang menyediakan database server dengan menggunakan database MySQL server. Database MySQL server menggunakan versi 5.0.51 ke atas. Dalam implementasi sistem spesifikasi komputer server beserta MySQL server yang digunakan untuk pembuatan aplikasi administrator adalah: Processor Intel Pentium core 2 Duo dengan memori sebesar 512 MB Windows XP Home Edition MySQL server versi 5.0.51
5. Pengujian Sistem
Pada bagian pengujian sistem, dibahas mengenai cara penggunaan sekaligus pengujian sistem informasi perpustakaan Maple Leaf Centre secara garis besar. Ada tiga macam pengujian, yaitu pengujian program awal (menggunakan localhost), pengujian program sebagai administrator dan pengujian program sebagai front office. Dalam sub bagian berikut ini dijelaskan lebih detail mengenai proses pengujian beserta hasil dari proses pengujian tersebut.
5.1 Pengujian Awal
Best view adalah menggunakan Mozilla Firefox, dikarenakan pengujian menggunakan Mozilla Firefox versi 16.0.2. Pada bagian ini user yang ingin memasuki Sistem Informasi Perpustakaan Maple Leaf Centre harus melewati Login Area yang berfungsi sebagai penyaring user sehingga hanya administrator dan front office perpustakaan yang dapat mengakses segala informasi dari Perpustakaan Maple Leaf Centre. Administrator dan front office dibekali dengan sebuah id dan sebuah password yang bersifat identik sebagai tanda pengenal untuk memasuki halaman utama Sistem Informasi Perpustakaan Maple Leaf Centre. Apabila id dan password yang dimasukkan tidak tepat, maka halaman utama Sistem Informasi Perpustakaan Maple Leaf Centre otomatis tidak dapat diakses oleh user. Pengujian penyaringan user digunakan dengan id user frans, sedangkan password user yang digunakan adalah admin. Apabila id dan password yang dimasukkan adalah tepat maka user akan otomatis masuk pada halaman master book. Apabila id dan password yang dimasukkan adalah id atau password front-office, maka sistem akan mengarahkan user memasuki halaman utama front-office. Apabila id atau password yang dimasukkan tidak sesuai dengan database maka sistem akan menolak user tersebut untuk memasuki halaman utama admin atau pun halaman utama front-office. Halaman awal dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Halaman awal
5.2 Pengujian Administrator
Pada bagian ini, dijelaskan cara penggunaan sekaligus pengujian program yang dilakukan sebagai administrator dari perpustakaan. Setelah masuk pada halaman utama administrator, maka terdapat beberapa menu yang telah disediakan dalam halaman utama tersebut. Menu utama yang disediakan yaitu master book, member area, circulation, dan FAQ. Halaman master book merupakan halaman utama dari segala proses yang berkaitan dengan buku. Dalam mengorganisasi data buku tersebut, terdapat beberapa submenu yang digunakan untuk membantu proses pengadaan dan pengolahan data buku dalam perpustakaan. Submenu tersebut antara lain: type of collection, type of order book, classification, publisher, dan subject. Halaman master book dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Halaman master book Halaman Master Member merupakan halaman yang digunakan untuk mengatur data anggota beserta tipe anggota dan peraturan yang mengikat didalamnya. Terdapat 3 fasilitas dalam mengatur data anggota, yaitu fasilitas add member, change data member, dan search data member. Ada 2 menu pendukung yang mengatur tipe anggota dan peraturannya, yaitu type of member dan rules. Halaman master member dapat dilihat pada Gambar 4
Gambar 4. Halaman master member Halaman-halaman sirkulasi terdiri dari 3 halaman, yaitu halaman borrow, halaman return, dan halaman reservation. Halaman borrow digunakan untuk meminjam buku, halaman return digunakan untuk mengembalikan buku ataupun memperpanjang buku, dan halaman reservation digunakan untuk memesan buku yang sedang dalam posisi dipinjam oleh member lain. Halaman circulation dapat dilihat pada Gambar 5
Gambar 6. Halaman Circulation front office Halaman FAQ yang digunakan oleh front office sama dengan halaman FAQ yang digunakan oleh administrator. Dapat juga berfungsi sama baiknya dengan fungsi-fungsi yang ada pada halaman FAQ admin.
Gambar 7. Halaman FAQ front office Gambar 5. Halaman Circulation admin
5.3 Pengujian Front office
Pada bagian ini, akan dijelaskan cara penggunaan sekaligus pengujian program yang dilakukan sebagai front office dari perpustakaan. Setelah masuk pada halaman utama front office, maka terdapat beberapa menu yang telah disediakan dalam halaman utama tersebut. Menu utama yang disediakan yaitu circulation, dan FAQ. Secara umum, hak akses yang diberikan kepada front office hampir sama dengan hak akses yang dimiliki administrator. Perbedaannya hanya terletak pada hak akses buku dan anggota. Front office tidak diberikan hak akses untuk mengelola data buku dan anggota perpustakaan. Halaman-halaman Circulation yang digunakan oleh front office sama dengan halaman-halaman Circulation yang digunakan oleh administrator. Dapat juga berfungsi sama baiknya dengan fungsi-fungsi yang ada pada halaman Circulation admin. Halaman circulation front office dapat dilihat pada Gambar 6.
6. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil selama pelaksanaan Skripsi adalah: a.
Aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan untuk Maple Leaf Centre telah diimplementasikan mulai pembuatan admin sampai menghasilkan laporan.
b.
Modul-modul yang telah diimplementasikan adalah:
Modul log in ke dalam sistem, yaitu dengan memasukkan user id dan password petugas.
Modul untuk me-manage user yang menggunakan perpustakaan.
Modul yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, meng-edit/update, dan menampilkan data anggota perpustakaan.
Modul yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, meng-edit/update, dan menampilkan data buku perpustakaan
Modul untuk menentukan lama pinjam, maksimal pinjam, dan maksimal pesan tiap anggota terhadap bahan pustaka.
7. REFERENSI
Modul yang digunakan untuk transaksi proses sirkulasi yang meliputi modul peminjaman, pengembalian, dan pemesanan bahan pustaka..
[2] Hamakonda, T. P., 1988. Pengantar Persepuluhan Dewey. Jakarta : Gunung Mulia.
Modul untuk mencetak laporan yang diinginkan oleh perpustakaan, seperti laporan transaksi layanan sirkulasi perpustakaan setiap bulan, laporan data anggota, laporan peminjam yang paling aktif, laporan bahan pustaka yang paling sering/laris dipinjam, serta laporan bahan pustaka yang belum dikembalikan.
[1] Gilmore, W. J. 2008. Beginning PHP and MySQL 3rd Edition, United States of America: Apress. Klasifikasi
[3] McLeod, R. 1996. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Prenhallindo. [4] Parno, 2005. Data Flow Diagram. . [5] Peranginangin, K. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Dasar Negeri Sukoharjo Pacitan Fajar Hariadi, Sukadi [email protected] Abstract: SD Negeri Sukoharjo is the elementary school level are large enough that have a large collection of books. Lack of information systems and the data book lending library makes employees have difficulty in library administration. As the development of data processing technology today is still considered old. With a computerized data processing will facilitate the monitoring and management shall book data. The library information system Application will be created as library automation aims to ease employees in the existing data search and book lending administration quickly, effectively and efficiently. In addition to providing ease of service, the system also aims to produce output in the form of a report to be used as a reference in the final report the month and year-end. Keywords: Design, Information, System Abstraksi : SD Negeri Sukoharjo adalah tingkat sekolah dasar yang cukup besar, yang memiliki banyak koleksi buku. Kurangnya sistem informasi dan data pinjaman buku perpustakaan, membuat karyawan mengalami kesulitan dalam menjalankan administrasi perpustakaan. Dengan perkembangan teknologi saat ini pengolahan data perpustakaan yang saat ini berjalan di SDN Sukoharjo dianggap sudah tua. Dengan pengolahan data terkomputerisasi akan mempermudah pemantauan dan manajemen akan data buku diperpustakaan SDN Sukoharjo. Aplikasi sistem Informasi Perpustakaan akan dibuat sebagai otomasi perpustakaan yang bertujuan untuk memudahkan karyawan dalam pencarian data yang ada dan administrasi pinjaman buku dengan cepat, efektif dan efisien. Selain memberikan kemudahan pelayanan, sistem ini juga bertujuan untuk menghasilkan output dalam bentuk laporan yang akan digunakan sebagai acuan dalam laporan akhir bulan dan akhir tahun. Kata kunci : Perancangan, Sistem, Informasi 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan Sekolah merupakan jantungnya pendidikan. Setiap Sekolah yang menginginkan pendidikan berkualitas mutlak senantiasa menumbuh kembangkan perpustakaan. Kehadiran sebuah perpustakaan pada setiap satuan pendidikan, termasuk jalur pendidikan sekolah merupakan suatu keharusan. Pada era globalisasi seperti saat ini dimana kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkembang dengan pesat serta pemanfaatan IT (Information Technology) dalam bidang pendidikan sudah merupakan hal yang wajar. Oleh karena itu sekolah-sekolah berlomba-lomba meningkatkan kualitas mutu pendidikan dengan lebih baik, sekolah dituntut untuk mengikuti perubahan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi tersebut khususnya dalam menerapkan sistem informasi yang menggunakan teknologi informasi. Salah satunya menerapkan teknologi informasi tersebut pada bagian perpustakaan sekolah. Perpustakaan di SDN Sukoharjo Pacitan merupakan Perpustakaan Sekolah Dasar yang telah memiliki tenaga pengelola perpustakaan, memiliki jumlah koleksi buku sesuai standart Perpustakaan Sekolah Dasar, memiliki perabot dan perlengkapan yang memadai. Serta siswasiswinya telah diwajibkan menjadi anggota perpustakaan sekolah. Namun proses pelayanan yang dilakukan saat ini masih secara konvensional yaitu semua pendataannya masih ditulis didalam buku dan saat mencari data yang IJNS Accepted Paper - November 2013
dibutuhkan harus membuka perhalaman buku, hal tersebut menyebabkan lambatnya dalam pencarian data, layanan sirkulasi ataupun pembuatan laporan. Untuk memenuhi pelayanan yang baik dan efisien terhadap para anggotanya, perpustakaan memerlukan suatu sistem informasi yang dapat membantu para anggota dalam mencari informasi atau referensi tentang data-data buku yang diperlukan. Suatu perpustakaan juga membutuhkan suatu sistem untuk mengumpulkan data, mengolah data, menyimpan data, melihat kembali data dan menyalurkan infomasi yang baik, salah satunya adalah memiliki keakuratan data yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, usaha yang harus dilakukan perpustakaan adalah pemanfaatan teknologi informasi seperti komputer beserta aplikasi sistem informasi perpustakaan lainnya disamping peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan sistem. 1.2 Rumusan Masalah a. Pada proses sirkulasi (peminjaman dan pengembalian), pendaftaran anggota dan penelusuran buku masih dilakukan secara konvensional, sehingga menyebabkan kurang cepat dan kurang akurat didalam proses pelayanan terhadap anggota, pembuatan laporan dan kegiatan lainnya yang saling berhubungan. b. Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Sukoharjo Pacitan belum memiliki aplikasi
1
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
sistem informasi perpustakaan jadi masih banyak penyimpanan data yang tidak teratur dan terdapatnya beberapa data yang sama (redundancy).
1.5 Manfaat Dapat memberikan gambaran kepada pihak sekolah tentang pengertian sistem informasi perpustakaan yang terkomputerisasi.
1.3 Batasan Masalah Untuk memudahkan pekerjaan serta membatasi pekerjaan yang akan diselesaikan guna menghindari adanya kegiatan diluar tujuan yang akan dicapai, sehingga dalam perancangan sistem informasi perpustakaan SD Negeri Sukoharjo Pacitan diperlukan suatu batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Pendaftaran Anggota Proses yang dilakukan untuk memasukkan data calon anggota. 2. Proses Sirkulasi, bagian ini hanya mencakup : a. Peminjaman Pada proses ini hanya mencakup peminjaman buku yang dilakukan oleh anggota sesuai dengan persyaratan peminjaman. b. Pengembalian Pada proses ini hanya mencakup penanganan pengembalian buku secara utuh (tidak mencakup pengembalian buku dalam keadaan rusak atau hilang). 3. Pendaftaran Buku dan Inventarisasi Proses yang dilakukan untuk memasukkan data buku baru (buku sudah melalui proses pengklasifikasian dan pengkodean). 4. Proses Penelusuran Buku Penelusuran buku hanya berdasarkan judul buku. Apabila siswa tidak menemukan buku pada raknya dapat menanyakannya kepada petugas. 5. Proses Pembuatan Laporan a. Laporan daftar buku b. Laporan daftar inventaris buku c. Laporan daftar anggota d. Laporan daftar peminjaman semua e. Laporan daftar peminjaman sudah dikembalikan f. Laporan daftar peminjaman belum dikembalikan g. Laporan daftar pengembalian semua h. Laporan daftar pengembalian normal i. Laporan Katalog Buku
1. Landasan Teori 1.1 Analisis Menurut Jogiyanto (1999,p129) Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagianbagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. 1.2 Perancangan Menurut Jogiyanto (1999,p179) perancangan mempunyai 2 maksud, yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. 1.3 Sistem Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. (Ian Sommerville, 2003 : 107 ). 1.4 Informasi Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. (Drs.Zulkifli Amsyah, MLS., 1989 : 87). Kualitas Informasi Kualitas dari suatu sistem informasi (quality of information) tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Yang dimaksud dengan akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Sedangkan tepat waktu berarti, informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, dan yang terakhir relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. (Kusrini, S.Kom & Andri Koniyo, 2009 : 112). 1.5 Data Data adalah sesuatu yang digunakan atau dibutuhkan dalam penelitian dengan menggunakan parameter tertentu yang telah ditentukan. (Albert Kurniawan, S.E., 2009 : 16). 1.6 Sistem Informasi Sistem Informasi didefinisikan oleh Robert A. Laitch dan K. Roscoe Bavis sebagai berikut : ”Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
1.4 Tujuan Tujuan penelitian Kerja Praktik ini adalah sebagai berikut : Menghasilkan perancangan aplikasi Sistem Perpustakaan untuk SDN Sukoharjo Pacitan.
IJNS Accepted Paper - November 2013
2
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
Definisi umum sistem informasi adalah : ”Sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan”. (Kusrini, S.Kom & Andri Koniyo, 2009 : 67). • Komponen Sistem Informasi Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut : a. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer dan printer. b. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data. c. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. d. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lainlain yang berkaitan dengan penyimpanan data. f. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. (Kusrini, S.Kom & Andri Koniyo, 2009 : 77). 1.7 Perpustakaan Sekolah Dasar Perpustakaan Sekolah Dasar adalah suatu unit kerja yang berada pada Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar, yang merupakan bagian integral dari sekolah, dan merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah (wajib belajar 9 tahun). Perpustakaan Sekolah merupakan tempat mengumpulkan bahan perpustakaan, baik tercetak maupun terekam yang dikelola secara teratur dan sistematis untuk didayagunakan dalam menunjang optimalisasi pencapaian tujuan pendidikan disekolah. Melalui Perpustakaan Sekolah khususnya Sekolah Dasar sebagai sarana sumber belajar yang berisi aneka ragam bahan perpustakaan, dapat membina minat baca warga sekolah terutama guru dan siswa, dan memungkinkan mereka secara berkesinambungan memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan perpustakaan yang telah diseleksi dan diorganisir secara sistematis dan teratur, IJNS Accepted Paper - November 2013
sehingga memudahkan mereka dalam mendayagunakannya. (Dra. Yuliati, 2009 : 22). 1.8 Kajian Pustaka Dalam jurnal Sulastri (2013) penelitian tentang Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah dengan latar belakang masalah Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, khususnya untuk masyarakat dari ekonomi lemah. Selama ini pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan masih menggunakan cara – cara yang konvensional dan bisa menghambat proses transaksi peminjaman diperpustakaan tersebut. Letak perpustakaan Sekolah Menengah Pertam (SMP) Negeri 4 Karangtengah cukup strategis, yaitu berada didekat gerbang masuk, sehingga memudahkan akses bagi yang ingin mencari perpustakaan. Akan tetapi perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah belum mempunyai sistem pengolahan data secara komputerisasi, dikarenakan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Karangtengah baru saja berdiri bulan Januari 2011. Buku – buku yang ada diperpustakaan tersebut juga masih baru, sehingga petugas perpustakaan masih kesulitan dalam proses transaksi peminjaman buku. I Made Candiasa (2004) penelitian tentang “Komputerisasi Perpsutakaan Ikip Negeri Singaraja Untuk Meningkatkan Peran Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar” dengan latar belakang Sistem sirkulasi masih menggunakan sistem pencatatan dalam kertas berupa kartu anggota. Sehingga sistem sirkulasi sangat merepotkan dan banyak menghabiskan waktu serta tenaga. Apalagi kalau diperlukan data tertentu, misalnya data peminjam buku yang melewati batas waktu jatuh tempo, tanggal pengembalian buku tertentu, atau banyak buku yang terpinjam, maka akan diperlukan proses pencarian dan proses tabulasi data yang cukup lama. Agus Ervianto (2003) penelitian tentang “Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Dengan Php Dan Mysql Di Perpustakaan Sma Yppi I Surabaya” dengan latar belakang sebagai berikut : perpustakaan sekolah menegah atas YPPI 1 Surabaya masih mengggunakan sistem layanan manual, tuntutan kebutuhan pengguna atas pelayanan koleksi secara bersama dan efisiensi waktu dan biaya membuat perpustakaan SMA YPPI 1 Surabaya untuk menerapkan sistem informasi di perpustakaan. Dengan adanya perubahan sistem pelayanan informasi secara manual menjadi sistem informasi berbasis web
3
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
ini diharapkan segala aktivitas sistem tersebut memberikan kemudahan bagi perpustakaan untuk melakukan kegiatan melayani pengguna dan memenuhi tuntutan pengguna akan perubahan layanan diperpustakaan. Bambang Gito Raharjo et.dkk (2001) penelitian tentang “Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan Studi Kasus: SMK Negeri 2 Baleendah” dengan latar belakang sering terjadi redudansi data dan sulit untuk melaporkan data peminjaman dan pengembalian koleksi beserta perhitungan denda bagi setiap anggota yang terlambat mengembalikan koleksi dan belum adanya fasilitas untuk memperpanjang masa peminjaman. Alfredo Ornai da Graça Cruz (2011) penelitian tentang “Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Kolese St. Yosef dili” yang mempunyai latar belakang sebagai berikut ; agar dapat diperoleh efisiensi pekerjaan staf perpustakaan dalamn pengelolaan buku perpustakaan, penyajian informasi yang lebih mudah dan interaktif, memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna layanan perpustakaan. Dengan penyajian informasi buku yang interaktif maka kami ingin membangun dan menerapkan sistem informasi perpustakaan pada sekolah KOLESE St. YOSEF DILI. Pada Penelitian ini Praktikan mengambil judul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Sukoharjo Pacitan Berbasis Web dengan latar belakang masalah Suatu perpustakaan juga membutuhkan suatu sistem untuk mengumpulkan data, mengolah data, menyimpan data, melihat kembali data dan menyalurkan infomasi yang baik, salah satunya adalah memiliki keakuratan data yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, usaha yang harus dilakukan perpustakaan adalah pemanfaatan teknologi informasi seperti komputer beserta aplikasi sistem informasi perpustakaan lainnya disamping peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan sistem. Hal tersebut diharapkan dapat membantu petugas perpustakaan dalam pengolahan data dan penyusunan laporan secara cepat dan akurat. Perbedaan dari perancangan sistem yang akan saya susun dengan kelima jurnal yang telah diuraikan hanya terletak pada tempat penelitian dan software yang digunakan dalam pembuatan perancangan sistem perpustakaan ini. 2. Analisis Sistem Analisis sistem yang merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam
IJNS Accepted Paper - November 2013
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatankesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan terhadap sistem yang ada. 2.1
Analisis masalah Permasalahan yang dihadapi SDN Sukoharjo adalah pengolahan data perpustakaan yang masih manual dengan pencatatan buku, cara kerjanya akan sangat lambat dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dalam mengelola data buku dan data transaksi peminjaman buku. 2.2
Hasil identifikasi titik keputusan Dengan memahami masalah yang ada, permasalahan tersebut bisa dianalisis yaitu adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara manual tanpa terkomputerisasi pemasukan buku, peminjaman buku, dan ketersedian buku. 2.3 Perancangan Sistem Dalam perancangan sistem informasi ini, ada beberapa alat bantu yang dibutuhkan untuk perancangan sistem, yaitu Contex Diagram dan Data Flow Diagram. 1. Diagram Konteks
Gambar 3.1 Diagram Konteks 2. DFD Level Perpustakaan
1
Sistem
Informasi
Gambar 3.2 DFD Level 1
4
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
3. DFD Level 2 Proses 1 (Pengolahan Data Buku)
7. DFD level 2 Proses 5 (Pengolahan Data Laporan Transaksi Peminjaman Buku)
Gambar 3.7 DFD level 2 Laporan Transaksi Peminjaman Buku 8. ERD ( Entity Relationship
Diagram )
Gambar 3.3 DFD Level 2 Proses 1 (Pengolahan Data Buku) 4. DFD level 2 Proses 2 (Pengolahan Data Anggota)
Gambar 3.8 ERD ( Entity Relationship Diagram ) Gambar 3.4 DFD level 2 Proses 2 (Pengolahan Data Anggota)
9. Flowchart a. Flowchart Buku Tamu
5. DFD level 2 Proses 3 (Pengolahan Data User)
Gambar 3.5 DFD level 2 Proses 3 (Pengolahan Data User) 6. DFD level 2 Proses 4 (Pengolahan Data Transaksi Peminjaman Buku)
Gambar 3.9 Flowchart Buku Tamu b.
Flowchart Admin
Gambar 3.6 DFD level 2 Transaksi Peminjaman Buku IJNS Accepted Paper - November 2013
5
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
Gambar 3.10 Flowchart Admin c.
Flowmap Proses Peminjaman Buku
Gambar 3.13 Relasi Tabel 11. Desain (Interface)
Rancangan
Antarmuka
Gambar 3.14 Perancangan Halaman Pengunjung Gambar 3.11 Flowmap Proses Peminjaman Buku d.
Flowmap Proses Pengembalian Buku
Gambar 3.15 Perancangan Halaman Utama
Gambar 3.12 Flowmap Proses Pengembalian Buku 10. Relasi Tabel
IJNS Accepted Paper - November 2013
Gambar 3.16 Perancangan Halaman Input Data Buku
6
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
Gambar 3.17 Perancangan Halaman Input Data Anggota
Gambar 3.18 Perancangan Halaman Input Data Transaksi Peminjaman Buku
program demi kemajuan SDN Sukoharjo Pacitan. b. Apabila perancangan ini diaplikasikan menjadi sebuah program maka Keuntungan yang diperoleh dengan adanya komputerisasi pengolahan data ini jika digunakan diperpustakaan tersebut antara lain: c. Menghemat waktu untuk pencarian data dan pencatatan data. d. Dapat menyajikan informasi secara cepat, tepat dan akurat. e. Tata letak dari program dan bentuk output diatur sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti, mudah dibaca dan dapat dilihat isinya dengan cepat. f. Dengan adanya sistem baru ini secara otomatis akan meningkatkan keefisienan dan keefektifan dalam mengolah data. g. Sistem yang diberikan praktikan sudah layak dipakai meskipun masih sederhana tetapi dapat meningkatkan kinerja perpustakaan SD Negeri Sukoharjo Pacitan. 2.5 Saran Diadakannya pelatihan khusus kepada staf perpustakaan untuk meningkatkan skill dalam mengelola Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah ini. DAFTAR PUSTAKA [1] [2]
Gambar 3.19 Perancangan Halaman Input Data User
[3]
[4] [5]
[6] Gambar 3.20 Perancangan Halaman Laporan Data Peminjaman Buku 2.4 Kesimpulan a. Dengan adanya perancangan sistem ini maka SDN Sukoharjo dapat mengaplikasikannya menjadi sebuah IJNS Accepted Paper - November 2013
[7] [8]
Amsyah, Zulkifli . Manajemen Sistem Informasi, Gramedia Pustaka Utama,Jakarta, 1977 Hakim, Rachmad S. dan Sutarto . Mastering Java, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 Kadir, Abdul . Pemrograman Web Mencakup : HTML , CSS , JAVASCRIPT & PHP, Andi Offset, Yogyakarta, 2002 Kurniawan, Albert . Belajar Mudah SPSS, MediaKom, Yogyakarta, 2009 Kusrini . dan Andri Koniyo . Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server, Andi Offset, Yogyakarta, 2009 Nugroho, Bunafit . Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL Dengan Dreamweaver MX (6, 7, 2004) dan 8, Gava Media, Yogyakarta,2008 Sommerville, Ian . Software Engineering, Erlangga, Jakarta, 2003 Yuliati . Pedoman Perpustakaan Sekolah Dasar, Badan Arsip Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Semarang, 2009
7
PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR EKSPRESIONIS
Oleh : Gumelar Rachmat Ramadhan, Atik Suprapti, Edward E. Pandelaki Pada saat ini perpustakaan daerah Kota Bogor belum mengalami perkembangan yang menggembirakan, terutama dalam beberapa tahun terakhir malah pengunjung perpustakaan cenderung menurun. Tanggal November 2013 pengunjung di Perpusatakaan Kota Bogor di Jl. Juanda, tak kurang dari 500 orang (pos kota 8 nov 2013), padahal target yang direncanakan oleh oleh pemda Kota Bogor pada tahun 2014 masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan harusnya berjumlah 40.000 pengunjung. Ditenggarai rendahnnya masyarakat yang mengunjungi perpustakaan ini di antaranya, perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga hampir setiap masyarakat memiliki akses langsung mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan via internet. Salah satu cara untuk memecahkan permasalahan di atas yaitu dengan membangun suatu perpustakaan yang memiliki konsep baru, yang tidak hanya menjadikan perpustakaan hanya sebagai tempat membaca dan mencari buku, namun tempat tersebut dirancang untuk tujuan rekreatif sekaligus edukatif. Perpustakaan yang dapat menampung kegiatan edukatif dan rekreatif di Kota Bogor ini disebut Perpustakaan Hibrida. Dengan konsep arsitektur ekspresionis diharapkan bangunan yang dirancang tidak kaku dan membuat masyarakat lebih tertarik untuk mengunjungi perpustakaan Kota Bogor. Kata Kunci : Perpustakaan, Hibrida, Kota Bogor, Ekspresionis. 1. Latar Belakang Dalam Jurnal Nasional, yang terbit pada Jumat 27 September 2013 bahwa Budaya baca masyarakat di Indonesia masih terbilang rendah. Hal tersebut terbukti dari data yang tercatat di UNESCO pada 2012 yang menyatakan indeks minat membaca Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, dalam setiap 1.000 orang Indonesia hanya ada satu orang yang mempunyai minat baca. Kota Bogor dengan sasaran pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 76,71 dan target pencapaian IPM pada tahun 2014 sesuai yang tercantum dalam RPJMD Kota Bogor adalah meningkat menjadi sebesar 80,73. Untuk mencapai target IPM yang telah ditentukan dalam RPJMD tersebut, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Bogor dituntut meningkatkan indikator IPM yaitu dengan meningkatkan indeks pendidikan melalui peningkatan angka melek huruf dan Rata-rata lama sekolah. Disini aspek pendidikan menjadi salah satu elemen penting, perpustakaan sebagai
“jantung” Pendidikan dan mutu masyarakat haruslah dapat menjadi sebuah “roh” bagi masyarakat di Kota Bogor untuk meningkatkan sumber manusia yang baik. Untuk itu dukungan dari berbagai pihak perlu dilakukan agar target yang sudah ditetapkan dapat dicapai. Dengan Konsep Perpustakaan Hibrida ini diharapkan Perpustakaan Kota Bogor dapat menjadi wadah Edukasi sekaligus menjadi tujuan rekreasi baru dalam bidang ilmu pengetahuan dalam melayani kebutuhan masyarakat Kota Bogor. 2. Tinjauan Pustaka Perpustakaan merupakan suatu tempat, gedung, bangunan yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku. Perpustakaan juga merupakan suatu tempat yang menyimpan koleksi berupa majalah, buku, surat kabar dan kepustakaan lain yang disimpan untuk dibaca, dipelajari dan dibicarakan sebagai
I M A J I - V o l . 3 N o . 4 O k t o b e r 2 0 1 4 | 747
bahan diskusi (Depdiknas, 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka). perpustakaan “hibrida” adalah merupakan bentuk perpaduan antara perpustakaan tradisional dan perpustakaan digital/elektronik. Ekspresionis dalam Arsitektur adalah untuk menghargai kebebasan berimajinasi dan kebebasan mencipta merupakan Seni dalam Arsitektur. Kebebasan yang dimaksud ini adalah Seni yang tidak hanya dibatasi oleh modul yang akan menjadikan bentuk bangunan terlihat kaku dan monoton. Bentuk ekspresinya biasa terdapat pada emosi kemarahan dan depresi serta emosi bahagia 3. Lokasi Luas lahan yang dibutuhkan untuk membangun Perpustakaan Hibrida di Kota Bogor adalah sekitar 11.545,71 m2 .Lokasi tapak di Kecamatan Bogor Utara merupakan area pusat area jasa dan wisata kuliner yang ada di Kota Bogor, Letak tapak berada di Jl.Raya Pajajaran, dimana jalan tersebut merupakan salah satu pusat kegiatan di Kota Bogor. Dekat dengan pusat pemerintahan dan memiliki kriteria yang baik untuk dibangun sebuah perpustakaan skala Kota dengan luas + 1,2 ha.
Gambar Lokasi Tapak Perpustakaan Hibrida di Kota Bogor 4. Konsep
"BEAGE+Hibrida"
BEAGE Merupakan Singkatan sekaligus Konsep yang mewakili Perpustakan Hibrida Kota Bogor dalam Kata. Singkatan Dari Kata Breaktrough (Terobosan), Edukatif, Atraktif, Gather (Berkumpul) dan Entertainment ditambah konsep hibrida yang sudah ditetapkan dari awal oleh penyusun sebagai judul. Hibrida yang diterapkan dalam bangunan bukan hanya dari segi fungsinya saja namun dari tampilan (fasad), Sistem Kelistrikan dan lainnya yang menyatu dalam bangunan ini dimana penyusun menginginkan penggabungan dari unsur-unsur yang kontras namun dapat berpadu menjadi satu bangunan yang harmonis.
.
Gambar Konsep Perpustakaan Hibrida Gambar Peta Kota Bogor
748 | I M A J I - V o l . 3 N o . 4 O k t o b e r 2 0 1 4
4. Desain
Gambar Perspektif Perpustakaan Hibrida
Site Plan Perpustakaan Hibrida
Gambar Denah Perpustakaan Hibrida
I M A J I - V o l . 3 N o . 4 O k t o b e r 2 0 1 4 | 749
INTERIOR GALERI IPTEK
Gambar Tampak dan Potongan Perpustakaan Hibrida
INTERIOR PERPUSTAKAAN
PANEL SURYA
750 | I M A J I - V o l . 3 N o . 4 O k t o b e r 2 0 1 4
AUDITORIUM
AREA ANAK
PERPUSTAKAAN DIGITAL
DAFTAR PUSTAKA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor. (2013) Dokumen Perncanaan Kota Bogor. Bogor: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor
Mudeng , Janny. (2000). Penerapan Prinsipprinsip Seni Ekspresionisme dalam Rancangan, Karya Tulis.Manado: Jurusan Arsitekur Universitas Sam Ratulangi.
Badan Pusat Statistik Kota Bogor. (2012). Kota Bogor Dalam Angka. Bogor: Badan Pusat Statistik Kota Bogor
Neufert, Ernst,. and Peter Neufert. (2006). Architects’ Data Third Edition. New York: Blackwell
Basuki, Sulistyo. (1994). Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Pamuntjak, Rusina, 1986, Penyelenggaraan Perpustakaan. Djambatan.
Diah Pancari, Veronica. (2011). Perpustakaan Daerah Jawa Tengah, Landasan Program Perencanaan dan perancangan Arsitektur (LP3A). Semarang: Jurusan Arsitekur FT UNDIP, Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan). De Chiara, Joseph., and John Calendaer. (1981). Time Saver Standart for Building Types. New York: McGraw Hill Book Company. Depdiknas.(1993). Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Bahasa
Fitriani, Ana. (2012), Perpustakaan Umum di Kota Kudus, Landasan Program Perencanaan dan perancangan Arsitektur (LP3A). Semarang: Jurusan Arsitekur FT UNDIP, Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan). Gerrard, Sarah,. John Lancaster. (2004). Nuim Library Quality Review, Peer Review Report. Maynooth: National University of Ireland. Mangunwijaya, Yusuf Bilyarta. Pengantar Fisika Bangunan. Djambatan.
Pedoman Jakarta:
Panero, Julius., and Martin Zelnik. (2003). Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. Pemerintah Kota Bogor. (2011). Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor 20112031. Bogor: Pemerintah Kota Bogor. Perpustakaan Nasional RI. (2000) Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Sumaridji, P. (1988) Perpustakaan Organisasi dan tata Kerjanya. Yogyakarta: Kanisius. Thompson, Godfrey. (1989). Planning and Desing of Library Buildings. Oxford: The Architectural Press.
(1997). Jakarta:
Martono, E. (1987) Pengetahuan Dokumentasi dan Perpustakaan Sebagai Pusat Informasi. Jakarta : Karya Utama. Metcalf, Keyes D. (1965). Planning Academic and Research Library Building. New York: Mc Graw Hill Company.
I M A J I - V o l . 3 N o . 4 O k t o b e r 2 0 1 4 | 751
752 | I M A J I - V o l . 3 N o . 4 O k t o b e r 2 0 1 4
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB PADA SD NEGERI PORIS PLAWAD 7 TANGERANG Muhammad Jonni Program Study Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang E-mail: [email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SD Negeri Poris Plawad 7 Tangerang, adalah melakukan Analisis pada sistem pengolahan data yang sedang berjalan dan merancang sebuah Sistem Informasi Perpustakaan berbasis web, yang dapat meningkatkan kinerja bagian perpustakaan dan pada akhirnya meningkatkan minat baca dikalangan siswa dan guru. Adapun masalah yang dihadapi ialah karena sistem yang lama masih dilakukan secara manual sehingga pelayanan perpustakaan menjadi kurang maksimal tang berimbas kepada kurangnya animo kunjungan ke perpustakaan pada sekolah tersebut. Dengan adanya sistem berbasis web ini, yang sudah terkoneksi dengan database, tentunya akan sangat mempermudah pengolahan data untuk melakukan kegiatan transaksi Pendafataran, Pencarian data, peminjaman, pengembakian dan pelaporan perpustakaan, karena setiap informasi dan peayanan yang akan diberikan kepada pengunjung bisa lebih cepat, akurat dan tentunya dengan biaya yang lebih murah . Kata Kunci : Analisis dan Perancangan, Sistem Informasi, Perpustakaan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun perpustakaan memiliiki peran sentral dalam pendidikan, namun sampai saat ini perpustakaan belum mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya, supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Dari pengamatan penulis pada beberapa sekolah dasar di Tangerang, perpustakaan tidak lebih dari “ruang penyimpanan buku “Hal ini terjadi karena belum adanya sistem pengaturan perpustakaan yang baik. Sistem Informasi yang diberlakukan masih seadanya. Untuk meningkatkan fungsi perpustakaan dibutuhkan sistem komputerisasi yang dapat memudahkan pemrosesan data seperti Input Data Buku, peminjaman atau pengembalian buku, sehingga dengan adanya sistem yang terkomputerisasi kinerja dan produktivatas perpustakaan diharapkan akan semakin meningkat. Untuk dapat meningkatkan efisiensi kerja, keakuratan dan pengolahan data menjadi hal yang
utama. Agar dapat mengefisien-kan waktu dan biaya diharapkan adanya sistem basisdata yang dapat menyajikan suatu model informasi untuk mempermudah pemrosesan data di perpustakaan sekolah. Dari gambaran diatas terlihat jelas permasalahan umum yang dihadapi perpustakaan sekarang ini adalah : 1. Kurang memadainya ruang perpustakaan untuk menyimpan buku dalam jumlah yang banyak, sehingga dibutuhkan perpustakaan dalam bentuk digital berbentuk e book. 2. Sulitnya pemrosesan transaksi data perpustakaan yang kebanyakan masih dilakukan secara manual. 3. Kurang cepat dan efisiennya pengolahan transaksi data perpustakaan. 4. Database perpustakaan tidak tersusun secara rapi dan sistematis, sehinnga menyulitkan proses pengolahan data perpustakaan.
19
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
I.2. RUMUSAN MASALAH Setelah mengamati dan melihat langsung proses peminjaman dan pengembalian buku yang ada di perpustakaan, penulis melihat semua prosesnya masih dilakukan secara manual dibantu dengan penggunaan komputer, sehingga dirumuskan permasalahan agar dapat dirancang sebuah sistem yang dapat mengatasi beberapa masalah yang sering timbul, diperpustakaan yaitu : a. Penyimpanan dokumen yang masih dilakukan secara manual dan informasi yang ada belum tertata dengan baik, b. Kegiatan/Proses melakukan pengurutan dan pencarian dokumen sering mengalami kesulitan, c. Hilang atau terselipnya data perpustakaan yang sudah ada. d. Terjadinya kesalahan karena data yang tercantum kurang akurat. e. Kesulitan membuat Laporan karena data yang tersebar dan tidak tertata dengan baik
dalam membangun perpustakaan yang handal. 2. Sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis, khususnya melatih diri menyusun karya ilmiah yang benar. 3. Sebagai bahan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang terjadi pada proses-proses pengolahan data pada perpustakaan SD Negeri Poris Plawad 7-Tangerang. 4. Dapat dihasilkan usulan rancangan sistem, yang diharapkan dapat memudahkan proses pengolahan data baik dalam peminjaman buku, pengembalian buku, dan pembuatan laporan sehingga terjadi peningkatan pelayanan kepada para murid menjadi lebih efektif dan efisien. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Kata sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Secara umum sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian tertentu yang saling berhubungan secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem/ Terdapat beberapa definisi dari kata sistem, menurut Jogiyanto (2005 : 1) terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Dalam mendefinisikan sistem yang menekankan pada prosedurnya didefinisikan oleh Jerry Fitz Gerald, Ardra F. Fitz Gerald, dan Warren D. Stallings, Jr., (1998) bahwa “ Suatu sistem adalah suatu jaringan
I.3. BATASAN MASALAH Pada penelitian ini ruang lingkup pembahasan dan batasan permasalahan adalah penulis melakukan Perancangan system informasi pada proses atau kegiatan yang terjadi dipersputakaan SD Negeri Poris Plawad 7-Tangerang. Kegiatan / proses tersebut meliputi Penginputan data buku/katalog, sirkulasi buku, (Peminjaman, Pengembaliandan denda), hinggga laporan rekapitulasi peminjaman buku dan laporan rekapitulasi jumlah buku yang akan diserahkan kepada pimpinan sekolah. I.4. TUJUAN DAN MANFAAT a. Tujuan 1. Komparasi antara teori perancangan sistem informasi yang pernah dipelajari dengan realitas perancangan sistem yang sebenarnya di lapangan 2. Sebagai ajang penulis menerapkan dan memperluas wawasan dan pengetahuan tentang perancangan sistem informasi. 3. Sebagai media bagi penulis dalam menerapkan dan mengabdikan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai
“sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Menurut
b. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi sekolah
Jogiyanto (2005 : 3) suatu sistem mempu-
20
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
nyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :
dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan. Menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Kualitas suatu informasi dapat ditentukan oleh tiga hal, yaitu : Akurat, Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Tepat pada waktunya, Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Relevan, Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. 1. Batas Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. 2. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sitem. 3. Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengn subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. 4. Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). 5. Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. 6. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 7. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu system tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.3.. Pengertian Sistem Informasi Menurut Robert A. Leitch dan K. roscoe Davis adalah sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian, memdukung oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dikeluarkan. 2.4. Komponen Sistem Informasi Menurut Jogiyanto (2005 : 1) sistem informasi memiliki enam komponen yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Teknologi merupakan tool- box dalam system informasi. Teknilogi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses
2.2. Konsep Dasar Informasi Menurut Supardi Yuniar (2008:11) Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebihberguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan
21
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran ”an”. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai “kumpulan buku-buku (bahan bacaan, dsb).” b. Pengertian menurut istilah Menurut IFIA (International Federation of Library Associationsand Institutions), “Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai.” c. Pengertian perpustakaan menururt beberapa tokoh Menurut Sutarno Nsi, Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemekian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca. Menurut Adjat Sakri dkk : “Perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut.” Menurut C. Larasati Milburga, dkk “Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber informasi.”
2.5. Kegiatan Sistem Informasi Input, Menggambarkan suatu kegi atan untuk menyediakan data untuk diproses. Proses, Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang berniali tambah. Output, Suatu kegiatan untuk meng hasilkan laporan dari proses diatas tersebut. Penyimpanan, Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 2.6. Sistem Informasi Perpustakaan Sistem Informasi Perpustakaan merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk mengolah data-data yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang terjadi di perpustakaan pada suatu lembaga pendidikan. Pada umumnya data-data yang diolah pada suatu sistem informasi Perpustakaan diantaranya meliputi data siswa, data buku, data peminjaman, data debda, rekap buku, rekap peminjam, dan datadata lain yang bersifat interen berdasarkan kebutuhan masing-masing lembaga pendidikan.
2.8 Jenis Perpustakaan Dalam lampiran keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 11 Maret No. 0103/0/1981 jenis-jenis perpustakaan meliputi:
2.7. Teori Perpustakaan Sebelum penulis mengemukakan pengertian perpustakaan sekolah terlebih dahulu penulis mengemukakan pengertian perpustakaan secara umum. Tinjauan ini dapat kita lihat dari dua segi, yaitu: a. Pengertian menurut bahasa Dalam bahasa Indonesia istilah “perpus-takaan” dibentuk dari kata dasar
a. Perpustakaan Nasional Berkedudukan di ibukota negara, berfungsi sebagai perpustakaan defosit nasional dan terbitan asing dalam ilmu pengetahuan sebagai koleksi nasional, menjadi pusat bibiografi nasional, pusat informasi dan referensi serta penelitian, pusat kerjasama antar perpustakaan di dalam dan di luar negeri.
22
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
b.
Perpustakan Wilayah Berkedudukan di ibukota provinsi, sebagai pusat kerja sama antar perpustakaan di wilayah provinsi, menyimpan koleksi bahan pustaka yang menyangkut provinsi,semua terbitan di wilayah, pusat penyelenggaraan pelayanan referensi, informasi dan penelitian dalam wilayah provinsi menjadi unit pelaksana teknis pusat pembinaan perpustakaan. c. Perpustakaan Umum Menjadi pusat kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi bagi seluruh lapisan maysrakat. d. Perpustakaan Sekolah & Kampus Berfungsi sebagi pusat kegiatan kegiatan belajar-mengajar, pusat penelitian sederhana, pusat baca, guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi. e. Perpustakaan Khusus/Dinas Berfungsi sebagai pusat referensi dan penelitian serta sarana untuk memperlancar tugas pelaksanaan instansi/lembaga yang bersangkutan.8
ketegangan setelah sekian jam menggeluti ilmu di dalam kelas. Masuk perpustakaan dan membaca bacaan segar merupakan rekreasi yang sehat dan tetap mendidik. 2.10. Faktor-Faktor Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah: 1. Minat Siswa Faktor minat siswa sangat menentukan terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah, karena siswa ada kesadaran pribadi siswa sebagai pendorong jiwanya untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah demi kelancaran studinya, seperti dikatakan Sardiman A.M. 2.
Tenaga Pengelola Seperti dikatakan oleh Larasati Milburga, dkk bahwa, “Seorang pengelola perpustakaan tidak cukup hanya dibekali keahlian teknis dan pengetahuan yang memadai tentang ilmu keperpustakaan, melainkan harus memiliki kemampuan mental tertentu.” Seorang petugas perpustakaan harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap pengelolaan perpustakaan agar misi yang ditanggung oleh perpustakaan dapat dicapai. “Maka sungguh diharapkan bahwa seorang petugas perpustakaan pertama-tama adalah pencinta buku, atau terlebih lagi pencinta ilmu pengetahuan.”
2.9. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan a. Membantu para siswa melakukan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang didapatnya di dalam kelas. b. Memupuk daya kritis siswa. c. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa dengan adanya berbagai buku tentang keterampilanketerampilan yang meningkatkan daya kreasi siswa. d. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Adanya koleksi-koleksi karya sastra dan budaya dari masa ke masa, siswa dapat mempelajari dari perpustakaan. e. Sebagai pusat penerangan. Berbagai informasi-informasi perkembangan zaman sebagai penerangan bagi siswa untuk berpijak pada zamannya. f. Menjadi pusat dokumentasi. Berbagi dokumen-dokumen sekolah baik dari hasil karya siswa ataupun dokumen lainnya yang berharga untuk dikenang dan diketahui para siswa tahun-tahun berikutnya bahkan bisa menjadi pendorong untuk maju. g. Sebagai tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita fiksi yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas
3. Koleksi Perpustakaan seperti yang dikatakan oleh C. Larasati Milburga, dkk bahwa: “Perpustakaan sekolah ialah berusaha memberikan pelayanan kepada sekolah agar kegiatan belajar mengajar yang digariskan di dalam kurikulum dapat berjalan dengan lancar”. Sesuai dengan maksud itulah segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan harus dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pembaca yang dalam hal ini adalah murid-murid. 4.
Motivasi Guru Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Menurut Mc. Donald seperti dikutip oleh
23
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
Sardiman A.M. motivasi adalah “perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ‘feeling’ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.
Poris Plawad 7. 2. input apa saja yang digunakan dalam pengolahan data perpustakaan. 3. Output data apa saja yang dihasilkan oleh perpustakaan 4. Urutan prosedur yang dijalankan di perpustakaan tersebut, yang meliputi prosedur peminjaman buku, pengembalian buku, dan proses pembuatan laporan. 5. Kontrol pengolahan data yang ada diperpustakaan tersebut. 6. Masalah-masalah yang dihadapi dalam transaksi pengolahan data di perpustakaan tersebut.
5. Gedung dan Fasilitas Perpustakaan Mengenai keadaan gedung perpustakaan ini yang harus diperhatikan adalah letak, jumlah ruangan dan tata ruangannya, yang perlu diperhatikan untuk mendirikan perpustakaan sekolah yaitu: Letak Perpustakaan berada di tengahtengah tempat berlangsungnya kegiatan sekolah, sehingga mudah dicapai dari segala arah. Konstruksi/ keadaan gedung Mampu menahan berat perabot dan isinya, tahan api dan tahan bakar, cukup banyak celah untuk memungkinkan memberi penerangan secara alamiah dan tanpa banyak tiang serta penyekat. Tata ruangan, Tergantung dari laus serta bentuk ruangan, dan demi kemudahan pelayanan, tetapi haruslah diperhatikan juga segi-segi arsistik, kenyamanan ventilasi, kesegaran ruangan dan keasriannya. Sistem Informasi / software perpustakaan sekolah juga merupakan hal yang penting, yang diamaksudkan adalah sebagai siatem pencatat transaksi dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah dari mulai menyimpan data buku-buku dan bahan pustaka, transaksi peminjaman, denda hingga laporan-laporan.
Hasil dari pengumpulan data dengan metode observasi yang dilakukan diatas tertuang pada tahapan analisa dan perancangan. b.
Wawancara Melalui teknik penelitian ini peneliti memperoleh data dengan melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait pada kerja sistem. Wawancara ini dimaksudkan guna memperoleh keterangan tentang permasalahan yang dihadapi sistem saat ini dan kebutuhan-kebutuhan perbaikan system dimasa mendatang, agar sesuai dengan harapan dari sistem yang akan dikembangkan. c. Studi Literatur Metode ini dilakukan dengan membaca sejumlah buku, diktat kuliah, modul kuliah artikel, dan internet yang berkaitan dengan teori sistem informasi dan teori lainnya yang relevan dalam menyusun penelitian ini, guna memperkaya landasan teoritis yang menjadi landasan berfikir dalam mengkaji, menganalisa system yang berjalan, dan mengembangkan sistem yang akan dibangun nantinya.
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENGUMPULAN DATA Dalam usaha untuk mengumpulkan data serta informasi-informasi yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut :
3.2. METODE ANALISIS SISTEM METODE ANALISIS PIECES. Untuk menganalisis sistem berjalan dan membangun sistem yang akan datang dibutuhkan indikator-indikator yang menjadi acuan dalam menganalisis dan mengembangkan sistem, disini penulis menggunakan metode Analis PIECES, yang terdiri dari:
a. Observasi Pada metode ini dilakukan pengamatan langsung kegiatan transaksi pengolahan data di Perpustakaan SD Negeri Poris Plawad 7-Tangerang, yang meluiputi : 1. Ruang lingkup batasan sistem pengolahan data di Perpustakaan SD Negeri
24
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
Indikator PIECES
Economy (Ekonomi)
Information (Informasi)
Performance (Kinerja)
Performance yaitu perilaku/kinerja di setiap kegiatan atau aktifitas dalam sistem, dimana diharapkan penyajian informasi tidak dapat diberikan dengan cepat. Information, yaitu bagaimana dalam pembuatan laporan informasi yang ada tidak akurat, misalnya jumlah buku yang ditulis pada laporan tidak sama dengan jumlah buku yang sesungguhnya ada di ruangan. Namun dengan system yang baru penyajian informasi dapat diberikan dengan cepat dan jelas sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Pembuatan laporan tidak lagi menggunakan data yang berupa perkiraan saja karena semua data sudah terekam dalam database. Economic, yaitu bagaimana mengekonomiskan pengolahan data sirkulasi secara manual membutuhkan waktu yang lama, penggunaan kertas buku jurnal, pena yang memakan banyak biaya sedangkan bila menggunakan system baru pengolahan data lebih cepat dan seimbang dengan biaya yang dikeluarkan. Controlling (kendali), Indikator yang digunakan untuk peningkatan terhadap kebutuhan ekonomi menyangkut dua hal yaitu kontrol biaya dan peningkatan keuntungan/laba. Kontrol biaya dilakukan untuk mengendalikan biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Sedangkan peningkatan keuntungan dilakukan supaya biaya yang telah dikeluarkan dapat memberikan manfaat yang semaksimal mungkin Eficiency, disinisi dinilai apakah Sistem yang lama masih kurang efisien karena kebutuhan informasi bagi pengguna tidak dapat diperoleh dengan cepat dan akurat karena adanya keterbatasan ruang dan waktu dalam memperolehnya. Services, Fokus analisis pelayanan adalah pada tinjauan sejauh mana kemudahan yang diberikan oleh sistem yang diterapkan untuk menyelesaikan pekerjaan, kemudahan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk proses evaluasi kerja serta kemudahan bagi anggota untuk memperoleh informasi.
25
Kelemahan sistem lama Sistem perpustakaan manual yang melakukan banyak pencatatan akan memerlukan banyak waktu, selain itu juga berpotensi menimbulkan kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan yang disebabkan kesalahan atau kekurangtelitian yang dibuat manusia sebagai pelaksananya. Pada sistem manual, data-data dicatatan pada kertas-kertas dan tidak adanya integrasi antardata yang disimpan, hal ini menyebabkan sulitnya analisa data dalam proses pembuatan laporan dan penyediaan informasi lainya. Hal ini akan mempengaruhi kualitas informasi yang dihaslikan, mungkin menghasilkan informasi yang tidak akurat atau bisa juga akurat tapi tidak tepat waktu. Sistem perpustakaan manual melakukan inventaris secara manual, hal ini memungkinkan terjadinya kehilangan koleksi
Sistem berbasis Sistem komputer berbasis komputer dengan program apilikasi yang dapat membantu memvalidasi data sehingga ketelitian tidak semata ditumpukan kepada pustakawan.
Sistem informasi berbasis komputer dengan kemampuanny a mengintegrasik an dan memproses data-data akan memudahkan analisa antardata.
Dengan sistem berbasis komputer maka inventaris
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
Efisiency (Efisiensi)
Control (Keamanan)
Pada sistem manual, kontrol pada pencatatan, penyimpanan dan pengolahan dikerjakan oleh pustakawan sehingga memungkinkan terjadinya banyak kesalahan; kesalahan pada pencatatan, pentimpanan, juga kesalahan pengolah data serta penyajian informasi. Sistem informasi manual kurang efisien karena bencatatan dan dokumentasi dilakukan secara manual. Pencatatan pada buku kurang efisien karena pendokumentasian akan memakan banyak waktu dan tempat.
perpustakaan dapat dikerjakan dengan lebih baik sehingga mengurangi resiko kehilangan koleksi yang mungkin begitu berharga. Pada sistem
Services (Layanan)
lebih besar yang pada akhirnya harus dikeluarkan biaya untuk pengadaan untuk menggagntinya.
berbasis komputer kontrol akan dilakukan komputer dan manusia, baik kontro pencatatan, pemprosesan juga pengolahan dan penyajian laporan.
Pada sistem manual pelayanan terhadap transaksi peminjaman dan pengembalian serta pembuatan laporan akan memakan waktu lama karena pencatatan dan pengecekan dilakukan validitas dilakukan oleh secara manual oleh pustakawan.
Sistem berbasis komputer akan memberikan pelayanan yang lebih cepat karena validitas, pendokumenta sian, analisa dan pemprosesan data transaksi dilakukan oleh komputer.
3.3. Metode Pengembangan Sistem Dengan Metode Waterfall Menurut Pressman (2005, p78) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman:
Sistem berbasis komputer lebih efisien karena pendokumenta sian dilakukan secara otomatis. Selain itu, penyimpanan dokumentasi tersebut pada pada CD atau harddisc tidak memerlukan banyak tempat.
1.
Communication
2.
Planning
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet. Proses Planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan
26
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
3.
Modelling
kat silabus. 2. Mengembangkan standar proses pembelajaran dan penilaian. 3. Meningkatkan pendidikan/tenaga kependidikan yang profesianal dan berkompeten. 4. Melengkapi sarana, prasarana, dan media pembelajaran. 5. Mengoptimalkan pemanfaatan IPTEK dalam proses belajar mengajar. 6. Mengoptimalkan kualitas belajar mengajar secara intensif. 7. Membentuk warga sebagai insan yang berakhlak mulia. 8. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan pengelolaan sekolah.
Proses modelling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum membuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.
4.
Construction Construction merupakan proses pembuatan kode. Coding atau pengkodean
merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user.Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahankesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5.
B.
STRUKTUR ORGANISASI Salah satu alat untuk mencapai tujuan organisasi adalah adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas untuk masing-masing unit organisasi yang ada. Struktur organisasi merupakan sistem menurut pola tertentu yang terdiri dari berbagai macam fungsi serta terdapat urutan pengaturan wewenang dan tanggung jawab dari berbagai bagian-bagian atau fungsi-fungsi dalam organisasi tersebut, semakin banyak kegiatan yang dilakukan dalam organisasi maka makin komplek pula hubungan yang ada. Untuk itu perlu dibangun suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Adapun bentuk bagan struktur organisasi pada SDN Poris Plawad 7 Tangerang adalah sebagai berikut :
Deployment
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala. 3.4. TINJAUAN OBJEK PENELITIAN A. Profil Sekolah Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, Sekolah Dasar Negeri Walikota tangerang pada tahun 1989 mendirikan SDN Poris Plawad 7 dengan visi, misi dan tujuan sebagai berikut : Visi 1. Memberikan pengetahuan lebih disamping pendidikan formal. 2. Mencerdaskan bangsa. 3. Membantu program pemerintah dalam mengurangi buta aksara. 4. Memberikan pelayanan kepada masyarakat putus sekolah.
C.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI Penetapan tugas pokok dan fungsi deskripsi tugas ini dimaksudkan agar se-
Misi 1. Melaksanakan pengembangan perang-
27
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
mua unsur organisasi yang ada dapat mengetahui secara jelas tugas dan wewenang, tanggung jawab masing-masing sehingga tercipta suatu sistem koordinasi kerja yang baik, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sesuai yang diinginkan. a.
2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan/OSIS dalam rangka 3. menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS 4. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi 5. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental 6. Membina dan melaksanakan koordinasi 9K 7. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima bea siswa 8. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah 9. Mengatur mutasi siswa 10. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan pelaksanaan Masa Orientasi Sekolah 11. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah 12. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi 13. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala
Tugas Kepala Sekolah Sebagai Pendidik (Educator) Sebagai Manajer (Manager) Sebagai Pengelola Administrasi (Administrator) Sebagai Penyelia (Supervisor) Sebagai Pemimpin (Leader) Sebagai Pembaharu (Inovator) Sebagai Pendorong (Motivator)
b.
Pembantu Kepala Sekolah (PKS) Bidang Kurikulum Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam: 1. Menyusun program pengajaran 2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan 3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran 4. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir 5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan 6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB 7. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan mengajar 8. Mengatur pelaksaan program perbaikan dan pengayaan 9. Mengatur pengembangan MGMP/ MGBP dan koordinator mata pelajaran 10. Melakukan supervisi administrasi akademis 11. Melakukan pengarsipan program kurikulum 12. Penyusunan laporan secara berkala
d.
Pembantu Kepala Sekolah (PKS) Bidang Sarana Prasarana Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam: 1. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana. 2. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana. 3. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran. 4. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana. 5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah secara keseluruhan. 6. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana secara rutin. 7. Menyusun laporan secara berkala.
c.
Pembantu Kepala Sekolah (PKS) Bidang Kesiswaan Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam: 1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi: Kepramukaan, PMR, KIR, UKS, PKS, Paskibraka, pesantren kilat
e. Pustakawan Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan: 1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika 2. Pelayanan perpustakaan 3. Perencanaan pengembangan perpustakaan
28
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
4. 5. 6. 7. 8.
d. Proses pada sistem berjalan
Pemeliharaan dan perbaikan bukubuku/bahan pustaka/media elektronika Inventarisasi dan pengadministrasian Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika Menyusun tata tertib perpustakaan Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala
e. Laboran Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan: 1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium. 2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium. 3. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium. 4. Membuat dan menyusun daftar inventaris.
Diagram Konteks Sistem berjalan
Keterangan : KP KPJ KB KP_Acc
Kartu Pelajar Kartu Pinjaman Kartu Buku Kartu Pelajar Yang Disetujui KPJ_Acc : Kartu Pinjaman Yang Disetujui Lap_Pjm & Kmbl : Laporan Peminjaman dan Pengembalian
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Communication (Komunikasi) Pada tahapan ini penulis membangun sebuah komunikasi dengan user guna mendapatkan gambaran dan menganalisis secara menyeluruh tentang system yang ada, dan mendapatkan gambaran seperti apa system yang akan dibangun nantinya, yang meliputi :
: : : :
Diagram Overview Sistem berjalan
a.
Batasan pada sistem berjalan Batasan sistem yang akan dibahas dan dikembangkan disini adalah tentang sistem informasi perpustakaan karena sistemnya masih belum sempurna dan manual. Sistem yang dibahas adalah prosedur peminjaman dan pengembalian buku serta pembuatan laporan bulanan perpustakaan. b. Masukan pada sistem berjalan KP (Kartu Pelajar) KPJ (Kartu Pinjaman) c. Keluaran pada sistem berjalan Kartu Pelajar Yang Disetujui (KP_Acc) Kartu Pinjaman Yang Disetujui (KPJ_Acc) KB (Kartu Buku (KB) Berbagai laporan
Gambar 3.4 Diagram Overview Keterangan : 1. Nama Proses : Masukan : Keluaran : Dekripsi :
Peminjaman KP, KPJ KB, KP_Acc, Dt_Pjm Proses ini untuk transaksi peminjaman buku 2. Nama Proses : Pengembalian Masukan : KB
29
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
Keluaran Deskripsi
: KPJ_Acc, Dt_Kmbl : Proses ini untuk transaksi pengembalian buku
Anggota hanya dipebolehkan meminjam masimal 2 buku. f.
Masalah Pada Sistem Berjalan Sistem yang berjalan mempunyai proses dan didalam proses tersebut ada beberapa masalah yang memerlukan proses tambahan untuk mengatasinya, masalah tersebut adalah : a. Sistem yang berjalan masih menggunakan buku besar dan Program Microsoft Office (Ms. Word dan Ms. Excel) sehingga kesulitan dalam hal pencatatan data, pengolahan data, pencarian data serta pembuatan laporan. b. Sistem yang masih manual serta belum mendukung sistem komputerisasi basis data, maka hasil yang diperoleh kurang efektif dan efisien serta kurang akurat. c. Penggunaan komputer tanpa password memungkinkan data dapat dilihat oleh siapa saja dalam hal ini pihak yang tidak berwenang.
3. Nama Proses : Laporan Masukan : Dt_Pjm, Dt_Kmbl Keluaran : Lap_Pjm & Kmbl Deskripsi : Proses untuk pembuatan laporan yang diberikan kepada Koordinator Perpustakaan dan Kepala Sekolah e.
Analisis Kontrol Sistem Berjalan Pada sistem yang berjalan di perpustakaan SDN Poris Plawad ini, proses pengontrolan dilakukan oleh petugas perpustakaan, dengan melakukan pengecekan : data buku, data anggota/siswa data peminjaman dan pengembalian buku, sebelum dilanjutkan dengan proses pengolahan keluaran meneliti ulang kelengkapan hasil pengeluaran. Semua pengerjaan kontrol dilakukan secara manual sehingga apabila terjadi masalah akibat pengontrolan yang tidak akurat maka akan memerlukan waktu dalam pencarian datanya.
4.2. Planning (Perencanaan)
Setelah penulis melakukan pengamatan terhadap sistem peminjaman dan pengembalian buku, dimana dalam pengolahan datanya masih menggunakan buku besar yang terkadang tulisan tersebut tidak terbaca atau hilang serta kurang cepatnya informasi yang dibutuhkan pada saat pembuatan laporan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem komputerisasi basis data, agar dalam pengontrolannya relatif mudah dan rapi, sehingga dalam pengolahan data dan informasi dapat diakses lebih cepat, tepat dan akurat.
Selain kontol pengolahan data diatas Layaknya sebuah organisasi, Perpustakaan SDN Poris Plawad 7-Tangerang mempunyai aturan yang menunjang proses kegiatan, yaitu : Setiap pelajar atau masyarakat wajib menjadi anggota perpustakaan Setiap anggota wajib membawa kartu anggota ketika berkunjung ke perpustakaan Bila kartu hilang, anggota wajib melapor kepada petugas Pengunjung wajib mengisi buku kunjungan Pengunjung wajib memelihara keutuhan koleksi Setiap anggota wajib mengembalikan pinjamannya tepat pada waktunya, bila terlambat akan dikenakan denda Rp 200,-/hari Bila buku hilang atau rusak maka anggota wajib mengganti buku tersebut
a.
Spesifikasi Software Aplikasi yang akan digunakan sebagai sarana pembangun sistem yang direncanakan, akan menggunakan program aplikasi berbasis web sebagai berikut : Windows 7 Notepad++ Macromedia Dreamweaver CS5 phpMyAdmin-5.5.27 MySQL Server and Client 127.0.0.1 Xampp v.3.1.0.3.1.0 b.
30
Spesifikasi Hardware Sistem yang akan dikembangkan di-
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
rencanakan akan dijalankan menggunakan 1 (satu) unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut : Processor : Core i3 Monitor : Samsung Flat 17” Mouse : Standart RAM : 2GB Hardisk : 500 GB Keyboard : Standart Printer : HP D2400
KB Form_Anggota Lap_Anggota Lap_Pjm Lap_Kmbl Lap_Buku
: : : : : :
Kartu Buku Formulir Anggota Laporan Anggota Laporan Peminjaman Laporan Pengembalian Laporan Buku
b. Diagram Overview Usulan
Spesifikasi Brainware Sistem yang akan dibuat direncanakan tidak hanya untuk admin tetapi dapat juga digunakan oleh siswa yang ingin melihat informasi terbaru di perpustakaan. Berbeda dengan admin yang menggunakan sistem ini untuk mengontrol peminjaman dan pengembalian buku pada perpustakaan . 4.3. Modelling (Pemodelan) a. Data Flow Diagram (DFD) Usulan Ditinjau dari pelaksanaan sistem berjalan yang dilakukan pada Perpustakaan SDN Poris Plawad 7 masih digunakan pengolahan secara manual, sehingga melalui sistem usulan ini dapat dilakukan dengan pengolahan secara komputerisasi dimana proses yang terjadi akan lebih cepat. Untuk menghasilkan rancangan sistem yang sesuai dengan yang diharapkan oleh pemakai, maka diperlukan sistem yang diusulkan. Adapun perubahan DFD dari sistem yang berjalan adalah sebagai berikut: c.
Gambar 4.2 Diagram Overview
Keterangan : Form_Anggota : Formulir Anggota File_Pjm : File Peminjaman File_Kmbl : File Pengembalian c.
Rancangan Basis Data Untuk mendapatkan rancangan basis data yang efektif dan efisien diperlukan kombinasi cara pendekatan dengan pembentukan model ERD dan penerapan normalisasi terhadap data yang ada. Dari ERD tersebut akan dicari implementasi ke dalam bentuk tabel sehingga akan lebih mendekati bentuk fisiknya, kemudian ke tiap-tiap tabel akan diuji apakah memenuhi minimal BCNF dan normalisasi bentuk ketiga (3NF). Proses perancangan basis data dibagi menjadi 3 (tiga) Tahapan, yaitu : a. Perancangan Basis Data Secara Konseptual Merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat konsep. b. Perancangan Basis Data Secara Logis Merupakan tahapan untuk membuat model konseptual ke model basis data akan dipakai namun sebagaimana hal-
a. Diagram Konteks Usulan
Gambar 4.1 Diagram Konteks Keterangan : KA
: Kartu Anggota
31
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
c.
f.
nya perancangan ini tidak tergantung pada DBMS yang akan dipakai. Perancangan Basis Data Secara Fisis Merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis basis data fisis yang tersimpan pada media penyimpanan external (yang spesifik terhadap DBMS yang dipakai).
Transformasi Tabel
Diagram
ERD
Tabel 4.1. Tabel Anggota
Tabel 4.2. Tabel Buku
d. Entity Relationship Diagram (ERD)
Tabel 4.3. Tabel Transaksi
Tabel 4.4. Tabel Kelas
Tabel 4.5. Tabel Category
Tabel 4.6. Tabel Status Buku e.
Transformasi Relasi
Diagram
ERD
ke
4.4. Connstruction a.
32
Rancangan Struktur Menu
ke
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
b. Rancangan Layar Depan
e. Rancangan Layar Menu Data Buku
Gambar 4.10 Rancangan Layar Depan
Gambar 4.13 Rancangan Layar Menu Data Buku
c. Rancangan Layar Menu Awal
f. Rancangan Layar Data Anggota
A
d. Rancangan Layar Menu Transaksi
Gambar 4.14 Rancangan Menu Data Anggota
g. Rancangan Layar Menu Laporan
Gambar 4.12 Rancangan Transaksi
Gambar 4.15 Rancangan Layar Menu Laporan
33
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
h. Rancangan Layar Menu Utility
b.
c.
d.
e.
Gambar 4.16 Rancangan Layar Menu Utility g. Rancangan Layar Menu User
Keamanan dalam kontrol masukan dilakukan dengan cara memberikan password kepada pengguna untuk menghindari penyalahgunaan. Keamanan keluaran dilakukan dengan pengaksesan dimana yang dapat mengakses sistem hanya orang-orang yang terkait dengan proses pada sistem. Membuat back-up file-file yang akan digunakan dan disimpan di tempat yang bebas dari gangguan yang dapat merusak file. Diberikan tanggung jawab kepada 1 (satu) orang yang akan secara rutinitas mengontrol sistem demi menjaga kerahasiaan dan keamanan data.
5. a.
PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh setelah melalui tahap-tahap pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan pada SDN Poris plawad 7 adalah sebagai berikut : 1. Pada tahap perancangan sistem harus dirumuskan dengan baik perilaku dari sistem yang sudah ada, untuk nantinya dapat diimplementasikan menjadi sebuah sistem yang utuh. 2. Pengujian sistem menunjukan bahwa Sistem Informasi Perpustakaan ini secara fungsional dapat bekerja dengan baik sesuai kebutuhan yang telah diuraikan pada tahap batasan masalah dan batasan implementasi. 3. Subuah Sistem Informasi Perpustakaan memungkinkan proses peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan, baik dari petugas perpustakaan maupun peminjam dapat dilakukan dengan mudah dan cepat 4. Pengolahan data dengan menggunakan sistem komputerisasi Perpustakaan akan lebih memudahkan dan meningkatkan kualitas pelayanan pada perpustakaan tersebut. 5. Informasi Perpustakaan menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat, dimana semua data-data yang berhubungan dengan sistem perpustakaan akan dapat tersimpan dengan baik.
Gambar 4.17 Rancangan Layar Menu User 4.5. Deployment a. Rancangan Kontrol Sistem Yang Diusulkan Rancangan kontrol masukan mempunyai tujuan meyakinkan bahwa data yang sudah terkumpul terbebas dari kesalahan, sebelum dilakukan proses selanjutnya. Kontrol masukan merupakan kontrol aplikasi yang penting, karena masukan yang salah akan menghasilkan output yang salah juga dan masukan data yang salah akan sulit terdeteksi apabila telah melewati tahap pengolahan data. Rancangan kontrol proses adalah pengolahan data yang dilakukan setelah data dimasukkan ke komputer. Oleh karena itu kontrol terhadap sistem sejak dioperasikan adalah sebagai berikut : a. Pengontrolan terhadap masukan data agar tidak terjadi penumpukan yang akan mengakibatkan data redudan.
b.
34
Saran Untuk dapat meningkatkan mutu dan
Jurnal Teknik, Vol. 3 No. 1, Agustus 2014
Wahana Komputer,“ Membuat Aplikasi Profesional dengan Java“, Elexmedia Komputindo,Jakarta,2005.
kualitas pelayanan perpustakaan, meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi, melihat kebutuhan dimasa mendatang, serta dan kemungkinan kelemahan sistem yang ada, penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut : 1. Perlu adanya tambahan fitur pada aplikasi, sehingga secara fumgsional Sistem Informasi Perpustakaan tersebut menjadi semakin lengkap dan efisien. 2. Perlu didesain sebuah user interface yang semakin mudah dipahami oleh user. 3. Perbaikan pola penulisan script yang sudah ada sehingga lebih efektif dan efisien. 4. Penginputan data harus lebih cermat dan teliti lagi, sehingga dibutuhkan seorang operator yangmemiliki kinerja yang tekun, rajin dan memiliki semangat kerja yang tinggi. 5. Perlu diadakan pelatihan / training bagi calon user dan dibutuhkan juga seorang petugas yang memiliki kualifikasi tertentu khususnya dibidang perpustakaan. 6. Setelah sistem dapat diterapkan dan dimanfaatkan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan yang baru, agar kekurangan yang ada pada sistem perpustakaan dapat diperbaiki. 7. Perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya perpustakaan kepada para siswa agar minat baca siswa meningkat.
Supardi,Yuniar,“Sistem Informasi Penjualan dengan Java“, Elexmedia Komputindo, Jakarta, 2008. Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jaarta: Balai Pustaka, 1988). hal 713. Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta: Universitas Terbuka. Depdikbud,2003). hal. 5. Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003). Larasati Milburga, et al. membina Perpustakaan sekolah. (Yogyakarta: Kanisius, 1991). hal.17.
DAFTAR PUSTAKA Basuki, S, “Pengantar Ilmu Perpustakaan”, (Bina Cipta, Yogyakarta,1991) Jogiyanto Hartono, MBA,Ph.D, Analisis &
Disain Sistem Informasi; Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis“, Andi Yogyakarta, 1999.
M. Anif, “Aplikasi Perpustakaan dengan PHP dan SQL“, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2007.
35
Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Guna Menunjang Kegiatan Belajar-Mengajar Studi Kasus : Universitas Islam Attahiriyah Jakarta
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN GUNA MENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR STUDI KASUS : UNIVERSITAS ISLAM ATTAHIRIYAH JAKARTA
Muhammad Imam Rukhi, Arisantoso Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Attahiriyah Fakultas Teknik Universitas Islam Attahiriyah Jakarta [email protected] Abstrak Universitas Islam Attahiriyah Jakarta adalah sebuah universitas yang berwenang di bawah Addiniyah Attahiriyah (YAA). mempunyai tujuan membantu program pemerintah dalam bidang pendidikan dan menghasilkan generasi muda yang berkualitas.Penggunaan sistem komputer pada dunia pendidikan bukan hal yang asing lagi, karena dalam dunia pendidikan komputer merupakan alat atau akses yang sangat penting dalam menunjang majunya dunia pendidikan. Penggunaan komputer sangat penting dalam memperlancar dan mempermudah dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Seperti halnya Perpustakaan yang berfungsi untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar dengan memiliki proses kegiatan yang banyak seperti pendaftaran anggota, peminjaman buku, pengembalian buku untuk melayani para siswa. Pada sistem penyimpanan data di perpustakaan masih ditemukan kendala seperti kelebihan penyimpanan data yang mengakibatkan penumpukan data. Oleh karena itu di perlukan sistem yang dapat memperbaiki masalah penyimpanan data tersebut. Kesimpulan yang didapat dari penelitian penulis adalah melakukan rancang bangun sistem informasi perpustakaan berbasis web pada Universitas Islam Attahiriyah untuk mengatasi permasalahan yang ada, sehingga penyimpanan data akan tersimpan dengan yang baik seperti penyimpanan data anggota perpustakaan, buku, transaksi peminjaman dan pengembalian buka serta laporan. Kata kunci: perancangan sistem, perpustakaan, pengajaran
Pendahuluan
Seiring dengan pesatnya teknologi informasi pada era globalisasi saat ini, komputerisasi merupakan salah satu kebutuhan primer. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan kualitas pelayanan demi memperoleh kemudahan dalam segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan. Pendidikan adalah kebutuhan yang paling mendasar bagi semua kalangan masyarakat dengan pendidikan dapat membawa kita lebih maju untuk bersaing dalam menghadapi era globalisasi. Pendidikan dapat kita raih dimana saja baik secara formal maupun non formal. Salah satu sarana kampus yang memberikan kita informasi serta pengetahuan yang lebih adalah perpustakaan.Sementara jumlah buku yang ada diperpustakaanUniversitas Islam Attahiriyah sebanyak 5000 buku dan anggota sebanyak 520 orang. Perpustakaan merupakan sarana yang paling penting disetiap perguruan tinggi karena mahasiswa dapat mengetahui berbagai informasi yang di butuhkan di kampus. Namun tidak semua perguruan tinggi yang mempunyai fasilitas yang memadai. Universitas Islam Attahiriyah Jakarta adalah salah satu Universitas yang ada di kota Jakarta. Dalam hal ini, perpustakaan di Universitas UNIAT Jakarta adalah sarana untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa UNIAT Jakarta. Perpustakaan di UniversitasIslam Attahiriyah Jakarta merupakan salah satu perpustakaan yang memiliki fasilitas yang cukup memadai. Tidak sedikit mahasiswa dan mahasiswi yang membaca buku-buku untuk dipelajari di perpustakaan ini,bahkan banyak juga mahasiswa – mahasiswi yang meminjam buku untuk di pelajari dan di bawa pulang. Buku yang di pinjam pada perpustakaan tersebut dapat dibawa pulang
Jurnal Ilmu Komputer Volume 8 Nomor 2, September 2012
136
Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Guna Menunjang Kegiatan Belajar-Mengajar Studi Kasus : Universitas Islam Attahiriyah Jakarta
oleh setiap mahasiswa maupun mahasiswi,tetapi harus dikembalikan sesuai masa tenggang waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas didapatkan rumusan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah sistem informasi perpustakaan yang sedang berjalan saat ini pada Universitas Islam Attahiriyah Jakarta? 2. Bagaimanakah Sistem Informasi perpustakaan yang berjalan pada Universitas Islam Attahiriyah sudah berjalan baik? 3. Bagaimanakah kemudahan yang didapat dalam perancangan sistem ini? Adapun tujuan dari penelitian untuk mengetahui sistem yang berjalan pada Universitas Islam Attahiriyah Jakarta. Merancang sistem informasi yang berjalan pada perpustakaan Universitas Islam Attahiriyah Jakarta. Sedangkan manfaat untuk peneliti ini adalah : Memberikan pengetahuan serta wawasan bagi penulis maupun pembaca dalam penerapan teori sistem informasi perpustakaan pada Universitas Islam Attahiriyah Jakarta khususnya. Dapat memberikan sedikit bantuan dalam hal penanganan penyelesaian suatu kelemahan dalam sistem informasi yang sedang berjalan, agar bisa lebih efektif dan efisien. Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan 3 metode yaitu : Metode Interview (wawancara), Metode Observasi (Observation Research), Metode Studi Pustaka. Pada metode observasi ini penulis datang langsung ke Uniat, Jakarta. Adapun metode observasi yang di lakuana penulis selama dua bulan dan selama observasi penulis mendapatkan data sesuai yang dibutuhkan dan iformasih kebutuan seperti sistem yang berjalan sebelum nya. serta pencatatan secara sistematis terhadap unsur unsur penting yang berguna bagi penelitian terutama mengenai perpustakaan. Metode untuk pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang akan diteliti serta mendapatkan data yang akurat tentang sistem perpustakaan. Siapa pihak yang berkepentingan? Jelaskan secara ringkas hasil dari wawancara. Pada metode studi pustaka untuk mendapatkan data dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan sistem penulisan dalam penelitian melakukan pembedahan buku dan mempelajari unsur-unsur objek yang diteliti. Hasil dan Pembahasan Dalam mengelolah sistem perpustakaan ada beberapa masalah yaitu: 1. Sulit mengetahui keberadaan buku perpustakaan 2. Sulit mencari siapa peminjam buku tersebut 3. Pengolahan data masih dilakukan secara manual belum ada proses tentang perpustakaan secara terkomputerisasi ,sementara jumlah buku yang ada diperpustakaan Universitas Islam Attahiriyah sebanyak 5000 buku dan anggota sebanyak 520 orang Untuk menganalisa sistem yang berjlan,pada penelitian ini digunakan program Visual Paradign For UML 4.0 enterprise Edition untuk menggambar use case diagram, sequence diagram, statechart diagram, activity diagram.
Jurnal Ilmu Komputer Volume 8 Nomor 2, September 2012
137
Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Guna Menunjang Kegiatan Belajar-Mengajar Studi Kasus : Universitas Islam Attahiriyah Jakarta
Gambar 1 Use Case Diagram Peminjaman Analisa Sistem Yang Berjalan pada Activity Diagram
Gambar 2 Activity Diagram Pendaftaran Calon Anggota Jurnal Ilmu Komputer Volume 8 Nomor 2, September 2012
138
Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Guna Menunjang Kegiatan Belajar-Mengajar Studi Kasus : Universitas Islam Attahiriyah Jakarta
Gambar 3 Activity Diagram Pendaftaran Calon Anggota
Gambar 4 Activity Diagram Peminjaman Buku Dan Pengembalian
Jurnal Ilmu Komputer Volume 8 Nomor 2, September 2012
139
Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Guna Menunjang Kegiatan Belajar-Mengajar Studi Kasus : Universitas Islam Attahiriyah Jakarta
Usulan Prosedur yang Baru
Untuk menjalankan sistem yang di usulkan pada penelitian ini menggunakan Appserv open project-2.5.9 for windows. Di karenakan untuk mempermudah penginstalan, Karena AppServ mempunyai konfigurasi khusus saat instal, Apache mengkonfigurasi httpd. conf, konfigurasi MySQL my.ini, konfigurasi PHP php.ini.Isi dari AppServ : 1. Apache 2. PHP 3. MySQL 4. phpMyAdmin Use CaseDiagram yang Diusulkan
Gambar 5 Use Case Diagram Keanggotan Perpustakaan
Gambar 6 Activity Diagram Pada Admin Jurnal Ilmu Komputer Volume 8 Nomor 2, September 2012
140
Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Guna Menunjang Kegiatan Belajar-Mengajar Studi Kasus : Universitas Islam Attahiriyah Jakarta
Gambar 7 Sequance Diagram Pada Admin
Gambar 8 Class Diagram Yang Diusulkan Pada Perpustakaan Universitas Islam Attahiriyah Jurnal Ilmu Komputer Volume 8 Nomor 2, September 2012
141
Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Guna Menunjang Kegiatan Belajar-Mengajar Studi Kasus : Universitas Islam Attahiriyah Jakarta
Rancangan Bangun / Prototype Untuk dapat mengakses sistem Informasi Website Pendaftaran Anggota Perpustakaan Pada Universitas Islam Attahiriyah pada windows address Mozilla Firefox ketikkan alamat link yang dituju yaitu http://localhost/uniatmaka akan tampil layar pembuka yang merupakan tampilan awalAdmin Website Pendaftaran Anggota Perpustakaan Pada Universitas Islam Attahiriyah:
Gambar 9 Tampilan Admin Area Tampilan Layar Pendaftaran Anggota Perpustakaan Tampilan ini merupakan tampilan layar pendaftaran anggota perpustakaan pada halaman untuk pendaftaran anggota baru perpustakaan.
Jurnal Ilmu Komputer Volume 8 Nomor 2, September 2012
142
Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Guna Menunjang Kegiatan Belajar-Mengajar Studi Kasus : Universitas Islam Attahiriyah Jakarta
Gambar 10 Tampilan Layar Pendaftaran Anggota Perpustakaan Tampilan Layar Form Peminjaman Tampilan ini merupakan tampilan Form Peminjaman pada halaman untuk peminjaman buku.
Gambar 11 Tampilan Layar Form Peminjaman Tampilan Layar Form Pengembalian Tampilan ini merupakan tampilan form pengembalian pada halaman untuk pengembalian buku. Jurnal Ilmu Komputer Volume 8 Nomor 2, September 2012
143
Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Guna Menunjang Kegiatan Belajar-Mengajar Studi Kasus : Universitas Islam Attahiriyah Jakarta
Gambar 12 Tampilan Layar Form Pengembalian Tampilan Layar Laporan Tampilan ini merupakan tampilan Laporan pada halaman untuk data laporan seluruh peminjaman buku.
Gambar 13 Tampilan Layar Laporan Jurnal Ilmu Komputer Volume 8 Nomor 2, September 2012
144
Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Guna Menunjang Kegiatan Belajar-Mengajar Studi Kasus : Universitas Islam Attahiriyah Jakarta
Kesimpulan Sistem perpustakaan yang ada Universitas Islam Attahiriyah belum menggunakan koputerlisasi dengan baik. Dengan rancang bangun Sistem Informasi Perpustakaan, diharapkan sistem yang baru dapat memenuhi kebutuhan mahasiwa dalam kegiatan belajar-mengajarsehingga dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan. Sistem yang diusulkan diharapkan dapat memperbaiki sistem yang ada sehingga informasi yang dihasilkan lebih cepat dan akurat. Daftar Pustaka E. Bellmen, Richard. An Introduction to Artificial Intellegence : Can Computers Think ?. Boyd & Fraser Publishing Company. 1978 Josep Schalkoff, Robert. Artificial Intellegence Engine. McGraw-Hill. 2nd. 1990 Kusumadewi, Sri. Artificial Intelligence : Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta : Graha Ilmu. Yogyakarta, 2003 McCharty, Jhon. Inversion of Function Defined bu Turing Machines. Princeton University Press. 1965 P.H, Winston. Artificial Intelligence. Addison-Wesley, 1992 Suyanto. Evolutionary Computation : Komputasi Berbasis ”Evaluasi dan genetika”. Informatika. Bandung, 2008 Suarga.Algoritma Pemrograman. Andi, Yogyakarta, 2006
Jurnal Ilmu Komputer Volume 8 Nomor 2, September 2012
145
SISTEM INFORMASI PERPPUSTAKAAN BERBASIS WEB Taruna Nasution, Institut Teknologi Medan Abstrak Sistem informasi perpustakaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan karena perpustakaan adalah jendeka dunia. Demikian halnya dengan kampus kisaran khususnya di bagian perpustakaan. Banyak masalah yang timbul membutuhkan penyelesaian, karena perpustakaan hatus bisa menyajikan informasi yang akurat dan dapat memberikan kepuasan tersendiri untuk para anggota dan para pengunjung. Perancangan sistem informasi perpustakaan pada kampus sudah menggunakan komputer tetapi database yang ada masih terbatas, dan pencatatannya masih manual. Pengolahan data memang tidak terfokus pada mesin hitung, tetapi akan lebih mudah mengolah suatu data dengan mengggunakan mesin yaitu komputer. Bertolak pada hal inilah maka penulis mencoba membuat sebuah program dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Database MySQL yang penulis anggap lebih efisien dalam mencari informasi perpustakaan kampus dibanding penggunaan program yang sudah ada sebelumnya. Kata Kunci : Perpustakaan, Buku , Anggota, Peminjaman
88
1.1
Latar Belakang Masalah
2.3 Pengertian Informasi
Setiap Instansi (Lembaga) selalu mempunyai keinginan untuk maju dan berkembang secara terus menerus demi kelangsungan instansi tersebut, baik itu instansi pemerintah maupun swasta. Salah satu perkembangan yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan fasilitas atau alat bantu untuk mengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang tepat dan akurat yang dibutuhkan oleh lembaga yang ingin mengembangkan usaha atau pelayanan kepada publik, pelayanan untuk mencapai kesuksesan yang mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman dan era informasi dan teknologi (IPTEK) dengan menggunakan alat pendukung dalam mengolah data. Salah satu alat bantunya adalah komputer.
Suatu sistem yang kurang mendapat informasi akan cepat berakhir dan tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Informasi merupakan hal terpenting dalam sistem.
Dengan adanya komputer sebagai alat bantu dalam mengolah data yang didukung dengan suatu program komputer untuk melakukan tugastugas yang diinginkan serta sumber daya manusia yang berkualitas, maka semua bidang pekerjaan atau kegiatan dalam suatu perusahaan dapat dikerjakan dengan komputer sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah masalah informasi perpustakaan AMIK INTeL Com GLOBAL INDO yang tergolong sangat penting untuk ditangani dan diselesaikan karena hal ini dapat mendukung keberhasilan suatu lembaga dalam mencapai tujuannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi informasi adalah :
Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. (Abdul Kadir, 2003) Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata dan digunakan pengambilan keputusan. (Jogiyanto HM., 2005)
a.
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian sistem Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “Sistem” yang mempunyai pengertian Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian atau hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur. Jadi sistem adalah himpunan bagian atau komponen secara teratur dan merupakan satu keseluruhan.
Kwalitas Informasi Kwalitas informasi atas tiga hal antara lain : 1) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa semu dan menyesatkan. 2) Tepat waktu, berarti informasi yang diterima tidak boleh terlambat karena informasi yang datangnya terlambat sudah tidak berguna lagi. 3) Relevan, Berarti informasi tersebut harus sesuai dengan hasil yang diperoleh dan bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
b.
Nilai Informasi Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan mendapatkannya dan keuntungan dari informasi tersebut tidak dapat diukur dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifitasnya. Adapun kegunaan dari informasi tersebut adalah untuk mengurangi hal ketidak pastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan atau masalah.
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. (Jogianto HM., 2005) Sistem adalah jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogianto HM., 2005)
89
2.4 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan dengan beberapa pengertian antara lain : a. b.
c.
Sistem yang dibuat manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi dalam mengambil keputusan dan dapat mengendalikan informasi. Sistem dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi merupakan sekumpulan prosedur organisasi yang ada pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau pengendali informasi. Sistem Informasi ini merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransfer kedalam bentuk informasi yang berguna. Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja),sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) yang dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Sistem informasi merupakan hal yang tidak baru lagi. Sistem tersebut telah lama dikembangkan dan digunakan dalam berbagai organisasi. Yang relatif baru adalah penggunaan komputer untuk mendukung sistem informsi tersebut. Penggunaan komputer dalam sistem informasi telah menambah dimensi baru yaitu dalam hal kecepatan, ketepatan/ketelitian dan banyak (volume) data yang dilibatkan untuk memudahkan mengambil keputusan. 2.3
Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi
sistem ini digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang terdapat pada tabel berikut : Tabel 2.1 Simbol-simbol yang Terdapat dalam ASI No
Simbol
Arti / Tujuan
1
Proses Komputerisasi
2
Proses Manual
3
Dokumen
4
Penyimpanan
5
Harddisk
6
Penghubung
7
Arus Data
DFD (Data Flow Diagram ) Pada tahap analisa, penggunaan notasi ini sangat membantu dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem untuk memahami sistem secara logika. Data Flow diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.
Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Aliran Sistem Informasi (ASI) Aliran Sistem Informasi merupakan alat yang digunakan dalam perancangan yang mana berguna untuk menunjukkan urutan dari prosedurprosedur yang ada pada system. Bagan aliran
90
Tabel 2.2 Simbol-simbol yang Terdapat dalam DFD
Tabel 2.3 Simbol-simbol yang Terdapat dalam ERD No
No 1
2
Simbol
Keterangan 1 Entity, kesatuan lingkungan luar sistem yang berupa arong, organisasi atau sistem lainnya yang berada pada lingkungan luarnya 2 yang akan memberikan input Proses, kegiatan atau kerja yang 3 dilakukan oleh orang (mesin) dari hasil suatu arus data yang masuk kadalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan 4 keluar dari proses,
3
Arus data, arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
4
Simpanan data yang dapat berupa database disistem komputer
ERD (Entity Relational Diagram) Entity Relational Diagram menggunakan sejumlah notasi atau simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antara data yang terdapat pada Entity Relational Diagram.
Simbol
Keterangan Entity, suatu objek yang dapat di definisikan dalm lingkungan pemakai di dalam konteks sistem yang dibuat.
Atribut, adalah entity yang milik elemen dengan entity dan berfungsi untuk menjelaskan karakter dari entity.
Atribut dari entity dengan key
Relasi antar entity
Diagram Konteks ( Context Diagram ) Diagram konteks (context diagram) adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan, dan keluaran dari sistem. Diagram Konteks dipersentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Konsep Dasar Bahasa Pemrograman Data Base Base (basis) dapat diartikan sebagai markas atau gudang sedangkan data merupakan reprentetasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, konsumen) hewan, peristiwa, konsep dan sebaginya yang di rekam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi atau suara dan kombinasinya. Adapun elemen-elemen sistem manajemen basis data, antara lain : 1. Database Yaitu kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.
91
2.
a.
b.
c.
d.
File Yaitu kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen dan atribut yang sama, namun valuenya berbeda. Database dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe, diantaranya yaitu sebagai berikut : File Induk (master File) 1. File induk acuan (reference master file) : file induk yang recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya. 2. File induk dinamik (dynamic master file) : file induk yang nilai dari record - recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai hasil dari suatu transaksi. File Transaksi (transaction file) File ini bisa disebut file input; digunakan untuk merekam data hasil dari transaksi yang terjadi. File Laporan (Report file) File ini bisa disebut output file, yaitu file yang berisi informasi yang akan ditampilkan. File Pelindung (backup file) File ini merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di dalam database pada suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai pelindung atau cadangan bila file database yang aktif mengalami kerusakan atau hilang.
3.
Record Yaitu kumpulan-kumpulan elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang satu entitas secara lengkap, satu record mewakili satu data atau informasi.
4.
Field Yaitu bagian tertentu dari data dalam record yang mewakili satu entitas misalnya, file anggota dapat dilihat dari fieldnya seperti kode anggota, nama dan lain-lain. Data Value Yaitu data aktual atau informasi yang disampaikan pada setiap data elemen atau field data misalnya : field nama anggota data valuenya adalah Susi, Widi dan lain-lain. Entity Yaitu objek riil yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya dan tidak saling bergantungan yang informasinya direkam, misalnya: pada bidang sirkulasi entitasnya anggota dan buku.
5.
6.
7.
8.
Query Yaitu merupakan perintah yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu file atau lebih untuk melakukan operasi pada file View Yaitu data yang terdiri atas sejumlah record yang diproses dalam urutan penampilan.
3. Rancangan Sistem Desain sistem ini dilakukan untuk membuat rancangan sistem yang merupakan bentuk pengembangan dari sistem lama bertujuan untuk mengatasi masalah atau kendala yang ada pada sistem lama. Rancangan Umum Rancangan umum atau desain global dapat diartikan sebagai suatu gambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dalam suatu kesatuan yang utuh. Aliran Sistem Informasi Aliran sistem informasi dapat mempermudah dalam pengambilan keputusan atau informasi, sehingga nantinya dapat diharapkan berguna bagi perkembangan serta mempercepat suatu kegiatan di dalam perusahaan.
92
User
Data Buku
Anggota
Admin / Staff Perpustakaan
Kepala Perpustakaan
Data Buku
Data Buku
Pemesanan Buku yang Ingin Dipinjam
Data Buku yang Ingin Dipinjam(Dipesan)
Data Buku yang Ingin Dipinjam(Dipesan)
Lap. Data Buku yang Ingin Dipinjam(Dipesan)
Penginputan Buku yang Ingin Dipinjam
F
Lap. Data Buku yang Ingin Dipinjam(Dipesan)
F
Gambar 3.1 Aliran Sistem Informasi (ASI) Perpustakaan
93
Konteks Diagram (Contex Diagram) Contex diagram adalah gambaran secara umum tentang suatu sistem yang akan dirancang dalam suatu organisasi yang akan memperlihatkan batasan sistem. Entity eksternal yang berintegrasi dengan sistem informasi secara umum akan mengalir diantara sistem dan entity. Pada Contex Diagram tersebut terlihat bagaimana proses sistem informasi tersebut berjalan, dari mana sistem tersebut dimulai dan sistem tersebut berakhir. Berikut gambar contex diagram perancangan sistem informasi perpustakaan dapat dilihat pada gambar 3.2 sebagai berikut : DFD (Data Flow Diagram) Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah gambaran secara mendetail yang menunjukkan proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Data Flow Diagram juga merupakan suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem. Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan alat yang cukup popular saat ini karena dapat mengembangkan suatu data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas, seperti pada gambar 3.3 berikut : ERD (Entity Relation Diagram) ERD (Entity Relation Diagram) dapat membantu kita dalam mempelajari hubungan antar file yang kita rancang. Berikut gambar ERD (Entity Relation Diagram) dapat dilihat pada gambar 3.4
94
USER
ADMIN/STAFF -
- Mencari Informasi
Entry Data Buku Entry Data Anggota Entry Data Pemesanan Buku yang di Pinjam - Laporan Data Buku - Laporan Data Anggota - Laporan Data Pemesanan Buku yang di Pinjam
0
- Memberi Informasi
SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN - Data Buku - Data Anggota - Cara Memesan Buku yang Ingin Dipinjam
- Memesan Buku yang Ingin Dipinjam
ANGGOTA
-
Aturan-Aturan yang Ada Diperpustakaan
- Laporan Data Buku - Laporan Data Anggota - Laporan Data Pemesanan Buku yang di Pinjam
KA. PERPUS
Gambar 3.2 Konteks Diagram (Contex Diagram)
95
Id_Anggota Nama_Anggota
Alamat Id_Buku
Jurusan
v
Tgl_Lahir
Judul_Buku
Jenkel Klassifikasi
Password Username
Penerbit
Email Pengarang
Buku
Punya
Anggota
Tahun_Terbit
No_Klass Id_Anggota
Bahasa
Punya
Nama_Anggota
Harga Id_Buku Jumlah Judul_Buku
ISBN
Pemesanan
Pengarang Penerbit Klassifikasi
Tahun_Terbit
Tgl_Pesan Tgl_ Kembali
Gambar 3.4 ERD (Entity Relation Diagram)
96
Rancangan Tabel Rancangan tabel digunakan untuk merancang file apa saja yang digunakan dalam mendesain table yang diinginkan. 1. Rancangan Tabel Buku Nama Database : dbPerpustakaan.sql Nama Tabel : Buku Field Kunci : Id_Buku Tabel 3.1 Buku Nama Type Siz Keterang No Field Data e an 1 Int 20 Id Buku *Id_Buku 2
7
Judul_Bu ku Klassifika si Penerbit Pengarang Tahun_Te rbit No_Klass
8 9 10 11
Bahasa Harga Jumlah ISBN
3 4 5 6
Varchar
50
Varchar
30
Varchar Varchar Varchar
30 30 8
Varchar
10
Varchar Integer Integer Varchar
30 8 8 30
Judul Buku Klassifika si Penerbit Pengarang Tahun Terbit No Klassifika si Bahasa Harga Jumlah ISBN
3. Rancangan Tabel Pemesanan Nama Database : dbPerpustakaan.sql Nama Tabel : Pemesanan Field Kunci : Id_Anggota dan Id_Buku
1
Tabel 3.3 Pemesanan Nama Field Type Data *Id_Anggota Int
Siz e 5
* Id_Anggota
2 3 4 5 6 7 8
Nama_Anggota *Id_Buku Judul_Buku Pengarang Penerbit Klassifikasi Tahun_Terbit
Varchar Int Varchar Varchar Varchar Varchar Varchar
30 20 50 30 30 30 8
Nama Anggota Id Buku Judul Buku Pengarang Penerbit Klassifikasi Tahun Terbit
9 10
Tgl_Pesan Tgl_Kembali
Varchar Varchar
20 20
Tanggal Pesan Tanggal Pengambilan
No
Keterangan
3.2.1.2 Struktur Program Struktur program merupakan dari sebuah rangkaian modul-modul yang saling berkaitan satu sama lain yang terlihat dalam proses pengolahan data. Adapun struktur Program dapat dilihat sepaerti pada gambar 3.5 sebagai berikut :
2. Rancangan Tabel Anggota Nama Database : dbPerpustakaan.sql Nama Tabel : Anggota Field Kunci : Id_Anggota Tabel 3.2 Anggota N Nama Field Type Siz Keteranga o Data e n 1 *Id_Anggota Int 5 Id Anggota 2 Nama_Anggot Varcha 30 Nama a r Anggota 3 Alamat Varcha 30 Alamat r 4 Jurusan Varcha 30 Jurusan r 5 Tgl_Lahir Varcha 30 Tempat/ r Tgl Lahir 6 Jenkel Varcha 30 Jenis r Kelamin 7 Password Varcha 30 Password r 8 Username Varcha 30 Username r 9 Email Varcha 30 E-mail r
97
Home Katalog Pesan Buku MENU UTAMA
Sejarah
Input Data Pemesanan
Input Data Buku Lap. Data Buku
Visi & Misi Lap. Data Anggota Administrator
Login
Lap. Data Pemesanan Input Data Anggota
98
4. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap berikutnya yang dijalankan setelah perancangan rumusan kerangka dan ruang lingkup perancangan sistem informasi perpustakaan. Perancangan Sistem informasi perpustakaan berbasis web ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySql. Implementasi Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web ini terdiri dari beberapa dialog yang akan diuraikan berikut ini. Gambar merupakan menu utama yang diimplementasikan dari DFD Level 0 Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan AMIK INTeL Com GLOBAL INDO Berbasis Web, source code untuk menu utama terdapat pada lampiran source code Halaman Utama. Pada dialog menu utama terdapat beberapa menu yaitu : 1. Menu Katalog terdiri dari : a. Daftar Katalog 2. Menu Pesan Buku terdiri dari : a. Input Data Pemesanan Buku 3. Menu Sejarah 4. Menu Visi & Misi 5. Menu Administrator terdiri dari : a. Login, meliputi : 1. Input Data Buku 2. Laporan Data Buku 3. Laporan Data Anggota 4. Laporan Pemesanan Buku b. Menu Daftar, meliputi : 1. Input Data Anggota 4.1
Menu Administrator Menu administrator merupakan syarat penting yang harus dilakukan oleh admin, pada bagian menu administrator ini ada berkas yang harus diberikan oleh admin yaitu: a. Input Data Buku b. Input Data Anggota c. Input Data Pemesanan Untuk masuk ke sistem informasi perpustakaan, user harus melakukan login terlebih dahulu seperti tampak pada gambar 4.2, Source code untuk login terdapat pada lampiran source code Login. Ini merupakan implementasi dari DFD Level 1 administrator.
Selanjutnya merupakan input data buku yang diimplementasikan dari DFD Level 2 Proses Input Data Buku. Pada input data buku ini data dapat langsung diinput tanpa ada hubungan entitas. Dan sebagai primarykey adalah Id_Buku. Proses input data perusahaan dan source code terdapat pada lampiran Halaman Data Buku, seperti yang tampak. Selanjutnya gambar 4.4 merupakan input data anggota yang diimplementasikan dari DFD Level 2 Proses Input Data Anggota. Pada input data anggota ini dapat langsung diinput tanpa ada hubungan entitas, primarykey adalah Id_Anggota. Proses input data anggota dan source code terdapat pada lampiran Halaman Data Anggota, seperti yang tampak pada gambar 4.3. Selanjutnya merupakan input data pemesanan buku yang diimplementasikan dari DFD Level 2 Proses Input Data Pemesanan dan source code terdapat pada lampiran Halaman Data Pemesanan. Pada lucu input data pemesanan buku ini terdapat hubungan antar entitas yaitu entitas data anggota dan data buku yang dihubungkan lewat foreign key yaitu Id_Anggota dan Id_Buku seperti yang tampak pada gambar 4.5. Selanjutnya dari hasil penyimpanan dokumen data buku maka akan didapat laporan hasil penginputan data buku agar diserahkan kepada kepala perpustakaan, berikut tampilan laporan input data buku, tampak seperti pada gambar 4.6 dan source code terdapat pada lampiran program laporan data buku. Selanjutnya dari hasil penyimpanan dokumen data anggota maka akan didapat laporan hasil penginputan data anggota agar diserahkan kepada kepala perpustakaan, berikut tampilan laporan input data anggota, tampak seperti pada gambar 4.7 dan source code terdapat pada lampiran program laporan data anggota. Selanjutnya dari hasil penyimpanan dokumen data pemesanan maka akan didapat laporan hasil penginputan data pemesanan agar diserahkan kepada kepala perpustakaan, berikut tampilan laporan input data pemesanan, tampak seperti pada gambar 4.8 dan source code terdapat pada lampiran program laporan data pemesanan. 4.2
Layout Pendukung Tampilan layout pendukung ini digunakan untuk menambah hasil yang lebih menarik. Ini tampak seperti pada gambar 4.9 dan source code terdapat pada lampiran program Halaman Sejarah yang diimplementasikan dari DFD Level 2.
99
Selanjutnya layout dari halaman visi dan misi, ini tampak seperti pada gambar 4.10 dan source code terdapat pada lampiran program Halaman Visi & Misi yang diimplementasikan dari DFD Level 2. 5. Kesimpulan Dari keseluruhan uraian dan penjelasan pada penulisan tugas akhir ini maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : a. Pada dasarnya pengolahan data perpustakaan pada Perpustakaan AMIK INTeL Com GLOBAL INDO sudah cukup baik, hanya saja dilihat dari segi komputerisasi belum dipergunakan secara optimal. b. Dengan adanya Sistem Informasi Perpustakaan AMIK INTeL Com GLOBAL INDO Berbasis Web akan memudahkan dalam proses pemesanan buku yang ingin dipinjam, kehilangan buku dan memudahkan setiap orang yang ingin mencari informasi tentang perpustakaan tersebut. c. Pemakai dapat berinteraksi langsung dengan data yang akan diolah dari hasil perancangan sistem yang baru ini, sehingga aplikasi program ini dapat mengatasi kendala yang dialami. d. Manfaat implementasi aplikasi web masih belum sepenuhnya didapatkan, namun dari segi penggunaan aplikasi ini sangat mudah digunakan, serta dari segi perawatannya juga sangat mudah.
Nugroho, Bunafit., 2003, “Database Relasional dengan MySql”, Andi, Yogyakarta. Nugroho, Bunafit., 2004, “PHP dan MySQL dengan Editor Dreamweaver MX”, Andi, Yogyakarta. Peranginangin, Kasiman., 2006, “Aplikasi Web dengan PHP dan MySql”, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Purwanto, Yudhi., 2001, “Singkat Tepat Jelas Pemrograman Web dengan PHP”, Elex Media Komputindo, Jakarta. Sutarman, 2003, “Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MsSQL”, Graha Ilmu, Yogyakarta. Wahyono, Teguh., 2005, “36 Jam Belajar Komputer Pemrograman Web Dinamis dengan PHP 5”, Elex Media Komputindo, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Godyear, Harly., 2009, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Secara On Line dengan Program PHP dan MySql di UD.Tetap Tabah Kisaran”, Tugas Akhir, Jurusan Manajemen Informatika, AMIK INTeL Com GLOBAL INDO, Kisaran. http://ilmukomputer.com/ Jogiyanto, HM, MBA, 2005, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta. Jogiyanto, HM, MBA, 2005, “Pengenalan Komputer”, Andi, Yogyakarta. Kadir, Abdul., 2003, “Pengenalan Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta. Komputer, Wahana., 2008, “PHP dan MySQL untuk Pemula”, Andi, Yogyakarta.
100
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 18, No.1, Januari 2013 : 46-54
ISSN : 0854-9524
Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web Eri Zuliarso dan Herny Februariyanti Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank email: [email protected], [email protected] Abstrak Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca. Dari fakta tersebut, perpustakaan diharapkan sebagai pusat kegiatan pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca. Perpustakaan mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap peningkatan dan pengembangan minat dan kegemaran membaca. Teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (Information and Communication Technology) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan global. Oleh karena itu, setiap institusi, berlomba untuk mengintegrasikan ICT guna membangun dan memberdayakan sumber daya manusia berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global. Kebutuhan akan Teknologi Informasi (TI) sangat berhubungan dengan peran perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan yang berkembang seiring dengan kegiatan menulis, mencetak, mendidik serta pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi. Pada penelitian ini dibangun Sistem Perpustakaan Digital Buku Elektronik sehingga mudah diakses oleh pembaca. Sistem ini dimana buku elektronik yang diunggah sudah dibuat dengan format PDF. Sistem Perpustakaan Digital hanya dapat diakses lokal di lingkungan Universitas Stikubank Semarang. .
Kata Kunci : Perpustakaan Digital, Buku Elektronik
PENDAHULUAN Masalah utama yang di hadapi bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan, di era globalisasi adalah rendahnya tingkat kualitas sumberdaya manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca. Dari fakta tersebut, perpustakaan diharapkan sebagai pusat kegiatan pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca. Perpustakaan mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap peningkatan dan pengembangan minat dan kegemaran membaca. Hal ini dilatari oleh peran dan fungsi perpustakaan sebagai pusat pengembangan minat baca. Teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (Information and Communication Technology) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan global. Oleh karena itu, setiap institusi, berlomba untuk
46
mengintegrasikan ICT guna membangun dan memberdayakan sumber daya manusia berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global. Kebutuhan akan Teknologi Informasi (TI) sangat berhubungan dengan peran perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan yang berkembang seiring dengan kegiatan menulis, mencetak, mendidik serta pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi. Dewasa ini, pustakawan menghadapi berbagai tantangan yang cukup berat sehubungan dengan adanya suatu evolusi dari perpustakaan klasik menuju perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan digital, di mana aplikasi ICT lebih menonjol tidak hanya mengelola perpustakaan klasik tapi juga kreasi baru, penyebaran dan akses sumber informasi dalam bentuk digital melalui jaringan komputer.
Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 18, No.1, Januari 2013 : 46-54
ISSN : 0854-9524
pada
digital dan koleksi tradisional, termasuk koleksi media. Sehingga perpustakaan tersebut memangkas biaya koleksi elektronik dan biaya kertas.
Obyek penelitian dari penelitian ini adalah perpustakaan Universitas Stikubank Semarang.
2. Perpustakaan digital juga termasuk didalamnya adalah materi digital yang sebenarnya berada diluar perpustakaan secara fisik namun memiliki link dari perpustakaan digital lainnya.
METODE PENELITIAN Metodologi yang penelitian ini adalah:
digunakan
1. Obyek Penelitian
2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dimaksudkan agar mendapatkan bahan-bahan yang relevan, akurat dan reliable. Maka teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Observasi Dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang halhal yang berhubungan dengan basis data dokumen teks dan kemampuan pencarian kemiripan dokumen. b. Studi Pustaka Dengan pengumpulan data dari bahanbahan referensi, arsip, dan dokumen yang berhubungan dengan permasalan dalam penelitian ini. PERPUSTAKAAN DIGITAL Pengertian perpustakaan digital berkembang menjadi sebuah organisasi yang menyediakan sumber daya, termasuk didalammya staff khusus, bertugas memilih, menyusun, dan menawarkan akses intelektual, menerjemahkan, mendistribusikan, memelihara integritas, menjamin keutuhan dari waktu ke waktu hasil koleksi digital sehingga karya – karya tersebut dapat dibaca dan secara ekonomis tersedia untuk dimanfaatkan oleh comunitas tertentu maupun sekumpulan komunitas. (Waters,1998) Disampaikan oleh Cleveland (1998), bersumber pada beberapa jurnal dan hasil diskusi sebelumnya maka definisi karakteristik perpustakaan digital antara lain : 1. Perpustakaan digital merupakan perpustakaan yang mewakili perpustakaan traditional yang menyediakan baik koleksi
3. Perpustakaan digital juga akan berisi segala proses dan pelayanan yang menjadi tulang belakang dan jaringan syaraf dalam perpustakaan digital. Walau bagaimanapun, beberapa tradisional proses yang akan membangun pola kerja perpustakaan digital, yang akan disempurnakan dan ditingkatkan untuk mengakomodasi perbedaan antara media digital yang baru dan media tradisional Sushan Dhakal (2007), memfokuskan pada pemanfaatan Open Digital Library pada rencana pendidikan masa kini, dan deskripsi teknik dari arsitekturnya. Paper tersebut berdasarkan pada penelitian dan pembangunan Digital Library Research Lab menggunakan OAI_PMH dan PHP based harvester. PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL Keberadaan perpustakaan digital semakin penting dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Di Indonesia, terutama di lingkungan perguruan tinggi (PT), ketersediaan bahan jenis ini semakin dirasakan manfaatnya oleh sivitas akademika yang sebelumnya kurang memiliki akses terhadap publikasi mutakhir dalam bidang mereka. Disamping itu, proses transfer informasi dalam tingkat tertentu berubah karena produser dan pengguna sudah saling terkoneksi melalui Internet. Perpustakaan digital secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan dengan perpustakaan tradisional. Ada empat alasan menyatakan bahwa perpustakaan digital lebih menguntungkan, yaitu: 1. Institusi dapat berbagi koleksi digital, koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal.
Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web
47
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 18, No.1, Januari 2013 : 46-54
2. Penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik. 3. Nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan dengan pemeliharaan dan penyampaiannya. PENGARUH INTERNET PERPUSTAKAAN DIGITAL
TERHADAP
Internet sebagai media dimana bahan digital tersedia, standar dan teknologinya akan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Ada empat hal yang akan terjadi yang membuat Internet semakin dominant sebagai platformbisnis. Pertama, infrastruktur Internet akan terus menguat dan meningkat untuk menyediakan tulang punggung berkapasitas tinggi dan aman. Kedua, Internet akan menghubungkan dan mengintegrasikan sistem non-Internet seperti pertukaran data elektronik dan pemrosesan transaksi. Ketiga, Internet akan memungkinkan pengguna mengakses informasi dan pelayanan dapat dilakukan dari mana saja pada waktu kapan saja menggunakan peralatan pilihan mereka. Keempat, dengan terjadinya ledakan informasi yang tersedia melalui Internet akan tersedia berbagai pendekatan baru untuk menemukan dan mengindeks informasi. Fenomena di atas sesungguhnya telah dan akan terus berpengaruh pada profesi perpustakaan. Pengguna perpustakaan akan semakin tergantung pada bahan digital dengan beberapa alasan seperti biaya, ketersediaan dan kecepatan pemerolehan. Bahkan pada tingkat tertentu, kemungkinan ketergantungan pada bahan digital akan lebih tinggi dibandingkan terhadap bahan cetak. Oleh karena itu, paradigma bahwa suatu perpustakaan hanya menyediakan informasi tercetak harus diubah ke paradigma perpustakaan juga menyediakan informasi digital terutama yang tidak tersedia dalam bentuk tercetak. Dengan demikian, pelayanan perpustakaan saat ini menjadi hibrid yaitu mencakup kedua jenis sumberdaya tersebut. Berkaitan dengan perubahan dan perkembangan di atas, pustakawan sudah seharusnya menerima dan berusaha menemukan cara untuk meresponsnya secara efektif dan
48
ISSN : 0854-9524
inovatif dalam rangka memenuhi harapan pengguna. Tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan ini sudah seharusnya pula ditanggapi secara proaktif oleh pustakawan, bagaimana pustakawan merespons, bagaimana peran mereka berubah, dan bagaimana mereka menyiasati perkembangan tersebut. Pengguna dapat melakukan sendiri penelusuran, atau dengan memesan bahan yang mereka perlukan kepada pustakawan. Dalam kaitan ini, pengetahuan dan pengalaman pustakawan dalam penelusuran menjadi sangat penting karena dapat meningkatkan efisiensi pustakawan dan pengguna. Pustakawan sesuai dengan peran dasarnya, dalam menyediakan akses dapat bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru, konsultan seperti layaknya fungsi pustakawan referens, pengawas untuk penggunaan yang tidak produktif, penelusur berdasarkan pesanan pengguna, diseminator untuk penyebarluasan informasi tentang bahan Web, dan organisator untuk mengorganisasikan bahan-bahan Web. LANGKAH PERSIAPAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
MENUJU
Memilih Format Perpustakaan Digital Pemilihan bentuk perpustakaan digital yang akan dsiapkan sangat erat hubungannya dengan ketersediaan sarana yang dimiliki. Apabila kita hanya memiliki komputer minimal dua buah, maka kita harus mengalokasikan peruntukan komputer satu untuk pengelola perpustakaan dan satu lagi untuk pengguna perpustakaan. Kegiatan pada komputer pengelola meliputi pembuatan database, entri data, pembuatan katalog elektronis dan kegiatan yang menunjang administrasi perpustakaan. Sedangkan kegiatan pada komputer pengguna adalah untuk menyediakan sarana penelusuran dan kegiatan pemindahan file hasil penelusuran. Untuk menunjang perpustakaan digital ada beberapa alternatif pengunaan komputer, yaitu : 1. File Disimpan di harddisk
Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 18, No.1, Januari 2013 : 46-54
a. Semua file digital disimpan dalam harddisk, konsekuensinya harddisk harus memiliki space yang besar b. Semua file dalam harddisk dilink ke database c. Komputer yan digunakan standalone, yaitu tidak terkoneksi ke jaringan, pengguna dapat langsung melihat artikel fullteksnya dari database hanya dengan mengklik ikon fullteks. 2. File disimpan pada CD-ROM a. Semua file digital disimpan dalam CDROM, b. Semua file dalam CD-ROM dilink ke database. Konsekuensinya harus ada field dalam database / informasi yang menyatakan bahwa artikel tertentu terdapat pada CD-ROM nomor tertentu, c. Komputer yang digunakan standalone, yaitu tidak terkoneksi ke jaringan, pengguna dapat langsung melihat artikel fullteksnya dari database hanya dengan mengklik ikon fullteks. Komputer harus memiliki CD-ROM drive. 3. File Digital disimpan dalam Server a. Semua file digital hardisk server.
disimpan
dalam
b. Semua file dalam harddisk dilink ke database. c. Komputer yang digunakan adalah jaringan LAN (Local Area Network), yaitu ada komputer server dan komputer terminal. Mempersiapkan prioritas Dokumen yang Akan Dialihmediakan Ada beberapa cara proses digitasi yang dapat dilakukan. Oleh karena itu dalam merencanakan kegiatan digitasi selain perlu adanya identifikasi jenis koleksi yang akan didigitasi juga perlu dilakukan identifikasi terhadap keberadaan bahan publikasi, tentunya harus berkoordinasi dengan bagian publikasi. Apakah suatu publikasi tertentu tersedia atau tidak bahan mentahnya dan dalam format apa?
ISSN : 0854-9524
apakah format word (doc), pagemaker (pmg), atau yag lainnya. Dengan demikian apabila tersedia filenya, maka kita dapat melakukan efisiensi kegiatan digitasi. Mempersiapkan Perangkat Keras dan Lunak yang Diperlukan Perangkat keras yang diperlukan dalam kegiatan digitasi antara lain : a. Scanner, b. Komputer pengolah, c. CD-ROM, d. CD writer drive e. CD reader drive Sedangkan perangkat lunaknya antara lain : a. Program scanning b. Program pengolah data : adobe writer (adobe destiller) c. Program pengedit gambar : photoshop, paintbrush, d. WINISIS e. Aplikasi penelusuran SIMPustaka Pelaksanaan Digitasi Pada dasarnya semua artikel yang diketik dengan computer adalah artikel digital yang dapat digunakan untuk kepentingan pusdokinfo. Namun file tersebut apabila masih dalam berformat file teks, seperti word, WS, pagemaker, atau sejenisnya maka kemungkinan pengubahan oleh pihak tertentu sangat besar. Akibatnya keotentikan.keaslian tulisan menjadi diragukan. Oleh karena itu perlu editing file digital menjadi file yang cukup aman, sehingga tidak memungkinkan orang lain melakukan editing. Format yang sampai saat ini dianggap sebagai standar untuk pengembangan perpustakaan digital adalah format PDF Digitasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1. Scanning dari dokumen tercetak menjadi file PDF
Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web
49
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 18, No.1, Januari 2013 : 46-54
2. Transformasi dari file / terkomputasi menjadi file PDF.
dokumen
PHP PHP (Hypertext Preprocessor), merupakan bahasa pemrograman pada sisi server yang memperbolehkan programmer menyisipkan perintah – perintah perangkat lunak web server (Apache, IIS, atau apapun) akan dieksekusi sebelum perintah itu dikirim oleh halaman ke browser yang me-request-nya, contohnya adalah bagaimana memungkinkannya memasukkan tanggal sekarang pada sebuah halaman web setiap kali tampilan tanggal dibutuhkan. Sesuai dengan fungsinya yang berjalan di sisi server maka PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun teknologi web application. PHP telah menjadi bahasa scripting untuk keperluan umum yang pada awalnya hanya digunakan untuk pembangunan web yang menghasilkan halaman web dinamis. Untuk tujuan ini, kode PHP tertanam ke dalam dokumen sumber HTML dan diinterpretasikan oleh server web dengan modul PHP prosesor, yang menghasilkan dokumen halaman web. Sebagai bahasa pemrograman untuk tujuan umum, kode PHP diproses oleh aplikasi penerjemah dalam modus baris - baris perintah modus dan melakukan operasi yang diinginkan sesuai sistem operasi untuk menghasilkan keluaran program dichannel output standar. Hal ini juga dapat berfungsi sebagai aplikasi grafis. PHP tersedia sebagai prosesor untuk server web yang paling modern dan sebagai penerjemah mandiri pada sebagian besar system operasi dan komputer platform. MySQL MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian
50
ISSN : 0854-9524
basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata nontransaksional. Pada modus operasi nontransaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus nontransaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus nontransaksional. XAMPP XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman PHP. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Arsitektur Sistem Sistem yang dibuat terdiri dari 2 (dua) bagian. Bagian pertama adalah bagian untuk mengunduh file dari situs tertentu dengan format pdf ke sistem. Sedang bagian kedua adalah
Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 18, No.1, Januari 2013 : 46-54
ISSN : 0854-9524
bagian untuk melihat daftar buku elektronik dan isi buku elektronik. Bagian pertama perangkat lunak pada penelitian ini, dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pemrograman Java digunakan untuk implementasi proses peramban, mengunduh, memecah file pdf menjadi sejumlah file pdf sesuai banyaknya halaman, dan mengkonversi file pdf menjadi file jpeg. File pdf dipecah dan diubah menjadi jpeg dimaksudkan untuk mempermudah melihat halaman file satu demi satu dan mempercepat menampilkan isi buku ke browser pemakai. Bagian kedua sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP. User dapat memasukkan query melalui interface yang dibangun dengan aplikasi PHP. Implementasi untuk perangkat lunak masing-masing proses diperlihatkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Arsitektur Sistem Perpustakaan Digital
Gambar 2. Diagram Konteks Dari Diagram Konteks dari Sistem Perpustakaan Digital terdiri dapat lebih dirinci modul-modul yang ada dalam sistem. Dimana modul dalam sistem terdiri dari dua bagian yaitu modul untuk mengunggah file buku dan untuk mencari dan melihat isi halaman buku. Dapat dilihat pada data flow diagram level 1 pada Gambar 3.
Gambar 3. Data Flow Diagram Level 1
Desain Sistem Pada Gambar 2 diperlihatkan Diagram Kontek dari sistem. Ada dua eksternal entitas yaitu administrator dan pemakai. Administrator bertugas mengisikan informasi tentang buku dan mengupload file. Sedangkan pemakai dapat melakukan pencarian buku berdasarkan judul, pengarang atau penerbit. Setelah system mendapat input dari pemakai, maka system selanjutnya menampilkan daftar buku yang sesuai. Pada daftar buku, apabila dipilih gambarnya akan menampilkan isi buku per halaman.
Gambar 4. Data Flow Diagram Rinci Proses 1
Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web
51
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 18, No.1, Januari 2013 : 46-54
Pada diagram rinci Gambar 4 dapat dilihat bahwa system untuk mengunggah file buku elektronik terdiri dari tiga bagian yaitu unggah file, pecah file dan konversi file pdf menjadi jpg. Untuk memecah file pdf menjadi beberapa file pdf digunakan pustaka iText. Sedang untuk mengkonversi file pdf menjadi jpeg digunakan pustaka multivalent dan awt.
ISSN : 0854-9524
untuk tiap halaman. Untuk menghubungkan dua buah tabel digunakan kunci idbuku dengan relasi one to many.
Gambar 6. Skema Basis Data Tampilan Gambar 5. Data Flow Diagram Rinci Proses 2 Pada Gambar 5 dapat dilihat Data Flow Diagram Rinci untuk modul cari dan lihat buku. Pada modul ini akan dilakukan proses jika mendapatkan input dari pemakai. Dimana untuk bagian query terdiri dari dua bagian :
Gambar 7 menampilkan layar untuk menggunggah file. Sebelum menggunggah file, dimasukkan dahulu informasi buku seperti idbuku, judul, pengarang dan seterusnya. Selanjutnya dimasukkan nama file yang akan diunggah.
1. Bagian untuk menampilkan daftar buku. Pada bagian ini, pada saat dipanggil akan menampilkan daftar buku berdasarkan urutan daftar buku yang terbaru (yang paling terakhir dimasukkan). Selanjutnya pemakai dapat memasukkan buku yang dicari berdasarkan judul, pengarang atau penerbit buku. 2. Bagian untuk menampilkan isi buku tiap halaman. Bagian ini akan dipanggil apabila pemakai memilih suatu buku. Tampilan akan berupa file jpeg. Apabila kurang jelas, pemakai dapat mengklik gambar maka akan muncul format file pdf untuk tiap halaman. SKEMA BASIS DATA
Gambar 7. Tampilan Program untuk Mengunggah Buku Elektronik
Sistem perpustakaan digital ini menggunakan dua buah tabel yaitu tabel buku dan halbuku. Gambar 6 memperlihatkan Skema Basis Data sistem perpustakaan Digital. Tabel buku menyimpan informasi tentang buku sedang tabel buku menyimpan informasi nama file
52
Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 18, No.1, Januari 2013 : 46-54
Gambar 8. Tampilan daftar buku Jika seseorang memanggil alamat maka akan mucnul tampilan seperti pada Gambar 8. Di form ini pemakai dapat memasukkan judul atau pengarang buku yang dicari. Pada tampilan daftar buku jika salah satu dipilih maka akan tampil halaman buku seperti pada gambar.
ISSN : 0854-9524
Gambar 10. Tampilan halaman buku format pdf KESIMPULAN Dalam penelitian ini telah dibuat system perpustakaan digital untuk mengelola koleksi buku elektronik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Sistem yang dibuat akan memecah satu file pdf menjadi sejumlah file sebanyak halaman. 2. File pdf akan diubah menjadi jpeg sehingga akan langsung ditampilkan di browser. Kecepatan untuk menampilkan lebih tinggi daripada satu file penuh harus didownload dulu. 3. File yang ditampilkan juga satu halaman satu file jpeg untuk menghindari penyalahgunaan file 4. Sistem telah diuji coba dan telah berjalan dengan baik.
Gambar 9. Tampilan halaman buku format jpeg
SARAN
Pada Gambar 9 terlihat tampilan sistem dengan format jpeg. Dengan format gambar sehingga pada saat pindah halaman langsung muncul isi halaman. Untuk dapat diperbesar atau diperkecil disediakan versi pdf untuk tiap halaman seperti terlihat pada Gambar 10. Pada saat ini telah tersedia kurang lebih 900 judul buku. Selama penggunaan ditemukan adanya masalah.
Dalam system ini masih terdapat kekurangan. Adapun kelemahan system ini antara lain adalah : 1. Sistem belum menampilkan kategori buku. 2. Sistem belum terintegrasi dengan system administrasi akademik, sehingga belum ada integrasi mata kuliah. DAFTAR PUSTAKA Cleveland, G. (1980). Digital Libraries: Definitions, Issues And Challenges, http://archive.ifla.org/vi/5/op/udtop8/udto p8.htm
Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web
53
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 18, No.1, Januari 2013 : 46-54
Donald, W. (1998). The Digital Library Federation: Program Agenda. Washington, D.C.: Council on Library and Information Resources. Huang, K.H. (2011). Digital Libraries - Methods and Applications, Published by InTech Janeza Trdine 9, 51000 Rijeka, Croatia Rajashekar, T.B., (2004). Software for Digital Libraries, National Centre for Science Information Indian Institute of Science http://ncsinet.ncsi.iisc.ernet.in/gsdl/collect/drtbrara/i ndex/assoc/HASH01af.dir/doc.pdf
Waters, D.J. (1998). What Are Digital Libraries?, Council on Library and Information Resources, 4, http://www.clir.org/pubs/issues/issues04.h tml/issues04.html#dlf
Yin-Leng, (2009). Handbook of Research on Digital Libraries: Design, Development, and Impact, Nanyang Technological University, Singapore Information Science Reference (an imprint of IGI Global) 701 E. Chocolate Avenue, Suite 200 Hershey PA 17033
54
Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web
ISSN : 0854-9524
SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA BERBASIS OBJEK Joko Cahyono, Dahlan Susilo, Sri Huning Anwariningsih
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta Jl. Adi Sucipto 154, Jajar, Surakarta, 57144, Telp. (0271) 743493, 743494 Email: [email protected] Abstract The Library of Sahid University at Surakarta still used a manual data processing system by a human. This procedures has some weakness, specially mistake error and used a long time during searching or recording the data.The purpose of this research is to develop the information and data processing system at Sahid University Library. The system that been developed is information and data processing that previously done by human converted to computer based system. These changes are necessary to facilitate data processing and presentation of information properly in order to avoid the weakness a manual system. This research use an object methode, that built depend on library necessary both visitors and library staff. A system can be called qualified if it meets several criteria of quality. Software quality measurement in this study using McCall methodes with five factors include of correctness, reliability, eficiency, usability and maintenance. This methode had chosen because of this methode is familiar and good to measure the quality of software. The resulting product of this research is library information system based from the object that built depend on library necessary. The advantages of this system is more easy to finding a book or catalog like borrowing or repayment transactions, input of book data and member and also more easy to make the reports. Finally, the result is the system with McCall methodes have 77,151% total quality, that means this system can be applied at Sahid University Library to simplify the data processing and presentation all about Library information. Keywords : Library Information System, Measuring of Software Quality, McCall Method, Library Information System Based From The Object. Pendahuluan Latar Belakang Perpustakaan menjadi bagian yang sangat penting dalam lingkup suatu instansi. Perpustakaan adalah tempat yang menjadi pusat dari segala informasi buku. Bagi mahasiswa, perpustakaan menjadi salah satu tempat rujukan untuk mencari referensi buku atau tulisan ilmiah yang dapat menunjang tugas kuliah atau kebutuhan informasi untuk para mahasiswa.
54
Universitas Sahid Surakarta adalah salah satu instansi pendidikan yang memiliki perpustakaan sendiri. Perpustakaan Universitas Sahid Surakarta mempunyai ruangan yang cukup luas dengan ukuran 8 x 9 meter, dilengkapi AC, cahaya dari jendela yang cukup, serta meja baca yang nyaman. Koleksi bukunya pun juga cukup banyak, kurang lebih 3500 eksemplar sehingga perlu dikelompokkan sesuai dengan jurusan atau program studi yang ada di Universitas Sahid Surakarta. Alasannya adalah untuk memudahkan pengunjung menemukan buku yang dicari dengan cepat. Perpustakaan Universitas Sahid Surakarta menyediakan katalog buku yang diperuntukkan bagi pengunjung yang membutuhkan informasi koleksi buku yang tersedia. Katalog masih berbentuk buku yang tentu saja akan memakan waktu pencarian meskipun telah dikelompokkan sesuai jurusan dan diurutkan dalam abjad. Sedangkan peminjaman dan pengembalian syaratnya dengan menyerahkan kartu anggota perpustakaan kepada petugas untuk diproses. Selanjutnya petugas mencatat dalam buku transaksi dan menghitung tanggal kembalinya kemudian menyalin ke komputer secara manual. Terkadang petugas perpustakaan juga kesulitan mencari data bila ada pengunjung yang lupa dan bertanya kapan tanggal jatuh tempo pengembalian. Selain itu sulit untuk melihat informasi secara lebih terperinci, misalnya buku yang keluar ada berapa dan kapan tanggal jatuh temponya. Dari data pengamatan yang disampaikan pada paragraf pertama dan kedua, sangat disayangkan apabila Universitas Sahid Surakarta yang memiliki program studi teknik informatika dan dengan perpustakaan yang cukup besar tidak memiliki sistem informasi yang dapat melayani setiap kegiatan di perpustakaannya. Apalagi perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Sehingga dari beberapa alasan tersebut maka dibutuhkan satu aplikasi yang diharapkan mampu mengatasi masalahmasalah yang selama ini menjadi kendala sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan permasalahannya yaitu : “Bagaimana mengembangkan sistem informasi perpustakaan Universitas Sahid Surakarta berbasis objek ?” Batasan Masalah Dalam penelitian ini akan dibuat sistem informasi untuk perpustakaan Universitas Sahid Surakarta dengan batasan masalah sebagai berikut : 1. Pendataan data buku, data anggota, transaksi peminjaman dan pengembalian buku, serta laporan masing – masing data secara terperinci. 2. Pendataan data anggota, data buku, maupun transaksi dilakukan dengan input data manual. 3. Memberikan layanan informasi data buku, artikel, jurnal dan lain sebagainya yang ada di perpustakaan Universitas Sahid Surakarta. 4. User dalam sistem informasi ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu petugas perpustakaan, anggota perpustakaan dan pengunjung perpustakaan yang memiliki hak akses yang berbeda. Hak akses untuk masing-masing user adalah sebagai berikut : a. Petugas perpustakaan dapat mengakses semua menu, tugas utamanya adalah menjadi operator pelayanan transaksi peminjaman dan pengembalian buku.
55
b. c.
Anggota perpustakaan dapat melihat informasi buku, informasi anggota, katalog buku, mengisi usulan buku dan mengisi buku tamu. Pengunjung hanya dapat mengakses katalog dan mengisi buku tamu.
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem informasi perpustakaan yang dapat digunakan di perpustakaan Universitas Sahid Surakarta. Landasan Teori Sistem Informasi Perpustakaan Pengertian Perpustakaan Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab atau buku. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan library. Istilah ini berasal dari kata librer atau libri, yang artinya buku. Dari kata latin tersebut terbentuklah istilah librarius yang berarti tentang buku. Dalam buku Wiji Suwarno (2010:31), mengutip pendapat Sulistyo Basuki (1991:3), istilah perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Pengertian Sistem Dalam buku Hanif Al Fatta (2007:3), mengutip pendapat Murdick dan Ross (1993), definisi sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. Sementara dalam kamus Webster’s Unbriged, sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau varibel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain. Pengertian Informasi Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih bermanfaat bagi yang menerima (Andi Kristanto, 2003:6). Jadi ada suatu proses transformasi dari data menjadi suatu informasi, yaitu input proses output. Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, yaitu informasi harus akurat (bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan), tepat pada waktunya (up to date), dan relevan (mempunyai manfaat bagi penerima informasi). Pengertian Sistem Informasi Dalam buku Hanif Al Fatta (2007:9), mengutip pendapat Murdick dan Ross (1993), sistem informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses. Dengan demikian, sistem informasi berdasarkan konsep (input, processing, output - IPO) dapat dilihat pada Gambar 1.
56
Input Data
Pemrosesan
Output Data
Gambar 1. Konsep Sistem Informasi Sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut : 1. Perangkat Keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data. 2. Perangkat Lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke computer. 3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi. 4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem computer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif. 5. Manusia, yaitu personal dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem. Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan (Abdul Kadir, 2003:10). Dari pernyataan tersebut, maka sistem informasi perpustakaan dapat didefinisikan sebuah sistem terintegrasi, sistem manusia dengan mesin, untuk menyediakan informasi yang mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam sebuah perpustakaan. Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek Pemrograman berorientasi objek adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah yang akan dicoba diatasi dengan bantuan komputer. Tidak seperti pendahulunya (pemrograman terstruktur), pemrograman berorientasi objek mencoba melihat pemasalahan lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu (Adi Nugroho, 2002:1). Dalam analisis dan perancangan metodologi berorientasi objek menggunakan diagram Unified Modeling Language (UML). UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (Martin Fowler, 2005:1). Use Case Diagram Use Case diagram adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan (Martin Fowler, 2005:141). Use Case Diagram dibuat untuk memvisualisasikan atau menggambarkan hubungan antara Actor dan Use Case.
57
Actor
Use Case
Gambar 2. Actor dan Use Case Actor mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor mungkin hanya memberikan informasi inputan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya menerima, dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Sedangkan Use Case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Class Diagram Class Diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class Diagram juga menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut (Martin Fowler, 2005:53). Activity Diagram Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior paralel (Martin Fowler, 2005:163). Statechart Diagram Statechart Diagram adalah teknik yang umum digunakan untuk menggambarkan behavior sebuah sistem (Martin Fowler, 2005:151). Statechart Diagram menggambarkan semua state atau kondisi yang dimiliki oleh suatu object dari suatu class dan kejadian yang menyebabkan state berubah. Kejadian dapat berupa object lain yang mengirim pesan. Sequence Diagram Sequence diagram adalah penjabaran behavior sebuah skenario tunggal. Sequence diagram menunjukkan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case (Martin Fowler, 2005:81). Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Component Diagram Component merupakan bagian fisik dari sebuah sistem, karena menetap di komputer tidak berada di analis. Component terhubung melalui antarmuka yang digunakan dan dibutuhkan (Martin Fowler, 2005:189). Component merupakan implementasi software dari sebuah atau lebih class. Component dapat berupa source
58
code, komponen biner, atau executable component. Sebuah komponent berisi informasi tentang logic class atau class yang diimplementasikan sehingga membuat pemetaan dari logical view ke component view. Sehingga component diagram merepresentasikan dunia riil yaitu component software yang mengandung component, interface dan relationship. Deployment Diagram Deployment Diagram menujukkan susunan fisik sebuah sistem, menunjukkan bagian perangkat lunak mana yang berjalan pada perangkat keras mana (Martin Fowler, 2005:137). Deployment Diagram juga menggambarkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware, menunjukkan hubungan komputer dengan perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Metode Penentuan Kualitas Perangkat Lunak Metode penentuan kualitas perangkat lunak dalam penelitian ini menggunakan metode McCall. Menurut taksonomi McCall, atribut tersusun secara hirarkis, dimana level atas (high-level attribute) disebut faktor (factor) dan level bawah (low-level attribute) disebut dengan kriteria (criteria). Faktor menunjukkan atribut kualitas produk dilihat dari sudut pandang pengguna. Sedangkan kriteria adalah parameter kualitas produk dilihat dari sudut pandang perangkat lunaknya sendiri (Romi Satrio Wahono, 2006). Faktor dan kriteria ini memiliki hubungan sebab akibat (cause-effect), seperti ditunjukkan Tabel 1. Tabel 1 Faktor Kualitas Berdasarkan Metode McCall No Faktor Kriteria Kualitas 1 Ketepatan (Correctness) Kelengkapan, konsistensi, ketertelusuran Akurasi, toleransi kesalahan, konsistensi, 2 Keandalan (Reliability) kesederhaan 3 Efisiensi (Efficiency) Efisiensi eksekusi, efisiensi penyimpanan 4 Integritas (Integrity) Kontrol akses, akses audit 5 Kegunaan (Usability) Komunikasi, pengoperasian, training Perbaikan Konsistensi, singkat, sederhana, teratur, 6 (Maintainability) dokumentasi diri Kesederhanaan, teratur, instrumentasi, 7 Pengetesan (Testability) dokumentasi diri upgrade, umum, modularitas, dokumentasi 8 Fleksibelitas (Flexibility) diri Sistem kebebasan Software, Kebebasan 9 Portabilitas (Portability) Hardware, Dokumentasi Diri, modularitas Umum, Sistem kebebasan Software, Penggunaan Kembali 10 Kebebasan Hardware, Dokumentasi Diri, (Reusability) modularitas Interoperabilitas Komunikasi Commonality, Commonality 11 (Interoperability) data, modularitas
59
Dari sebelas faktor kualitas menurut taksonomi McCall seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1, untuk menentukan kualitas perangkat lunak cukup dengan lima faktor. Lima faktor untuk menentukan kualitas perangkat lunak tersebut adalah faktor Ketepatan (Correctness), Keandalan (Reliability), Efisiensi (Efficiency), Kegunaan (Usability), dan Perbaikan (Maintainability) (Romi Satrio Wahono, 2006). Analisis Dan Perancangan Sistem Analisis Sistem Yang Ada Perpustakaan Universitas Sahid Surakarta pada saat ini menjalankan kegiatannya dengan mencatat semua transaksi, baik transaksi peminjaman atau transaksi pengembalian dalam satu buku dan belum terkomputerisasi. Setiap pengunjung yang ingin mengetahui informasi koleksi buku bisa mencari melalui buku katalog yang disediakan. Apabila anggota ingin meminjam, prosesnya adalah dengan menyerahkan buku yang akan dipinjam beserta kartu anggota kepada petugas, kemudian petugas mencatat pada buku transaksi peminjaman dan pengembalian. Pada saat pengembalian prosesnya sama pada saat peminjaman, yaitu dengan menyerahkan kartu anggota dan buku yang telah dipinjam kepada petugas untuk diproses dan dicatat dalam buku transaksi (Gambar 3). Anggota
mencari info koleksi buku
Buku_Katalog
membawa kartu_anggota, membawa buku yang dipinjam Petugas
transaksi
transaksi
Pinjam
Kembali
Petugas mencatat transaksi dalam buku transaksi
Gambar 3. Alur Transaksi Peminjaman dan Pengembalian Kelemahan dari sistem manual ini adalah input data yang lama dan sulit serta kesalahan dalam penulisan. Kecuali daftar keseluruhan koleksi buku, petugas mendata pada komputer dengan menggunakan Microsoft Excel. Meskipun begitu, pencarian data masih memakan waktu karena data disimpan dalam beberapa file dan tiap data dalam satu file dikelompokkan menggunakan sheet. Sistem ini juga dirasa masih kurang karena penyediaan informasi secara cepat dan akurat belum terpenuhi. Analisis Sistem Yang Diusulkan Sistem yang dikembangkan didasarkan pada sistem yang ada dan yang digunakan sebelumnya. Apabila sistem yang lama proses pengolahannya masih secara manual, yaitu dengan cara mencatat dalam buku transaksi, maka pada sistem yang baru semua dilakukan secara terkomputerisasi dalam satu aplikasi. Aplikasi yang dapat mengolah serta memberikan kemudahan kepada setiap penggunanya. Sehingga pengolahan data dan informasi yang cepat, tepat, jelas dan lebih akurat akan terpenuhi.
60
Perancangan Sistem Use Case Diagram Use case dalam aplikasi yang akan dibangun mendeskripsikan menu atau informasi dari sistem yang nantinya dapat diakses oleh user. Sedangkan user atau aktornya adalah petugas perpustakaan, anggota perpustakaan, pengunjung perpustakaan, dan admin. Dalam Gambar 4 terlihat hubungan antara aktor dengan use case. Petugas melakukan update data anggota, update data buku, karya ilmiah, menyetujui peminjaman dan pengembalian buku, melihat data buku tamu, melihat katalog buku, serta mencetak laporan. Anggota perpustakaan melakukan pendaftaran yang kemudian disahkan oleh petugas, melihat katalog, mengisi usulan buku, mengisi buku tamu, meminjam dan mengembalikan buku, serta membayar denda apabila terlambat mengembalikan buku. Pengunjung perpustakaan dapat melihat katalog, serta mengisi dan melihat buku tamu saja. Untuk Admin, sesuai dengan tugasnya maka hubungan dengan sistem seperti tampak dalam Gambar 3.2 adalah melakukan maintenance data perpustakaan dan melakukan konfigurasi sistem. Maintenance data perpustakaan yang dimaksud adalah pemeliharaan data apabila terjadi kesalahan atau kerusakan pada sistem yang tidak mampu dilakukan oleh petugas. Sedangkan konfigurasi sistem meliputi pengaturan sistem dan pembatasan hak akses untuk user termasuk hak akses menu apa saja yang dapat diakses oleh petugas perpustakaan. <> Mendaftar Menjadi Angota
Update Data Anggota <> Membuat katalog(buku/karya ilmiah)
Melihat katalog(Buku/KaryaIlmiah)
<> Mengisi Buku Tamu
Anggota
melihat buku tamu Petugas <>
Mengisi usulan buku baru
Update Data Buku
<> meminjam buku
Menyetujui Peminjaman Buku
<>
mengembalikan buku <<extend>>
Menyetujui Pengembalian Buku <>
Membayar Denda
Maintain Data Perpustakaan Melihat Katalog
Pengunjung
Lihat/Mencetak Laporan
<>
Melihat & Mengisi Buku Tamu
Admin
Maintain Konfigurasi
Gambar 4. Use Case Diagram
61
Use Case Realization Input Data Anggota Seperti tampak dalam Gambar 5, use case realization input data anggota menggambarkan hubungan antara petugas sebagai aktor dengan sistem sesuai tugasnya untuk melakukan pendataan anggota perpustakaan. Prosesnya diawali ketika petugas membuka form input data anggota kemudian mengisikan data. Kemudian sistem melakukan validasi data, jika data valid, sistem memberikan konfirmasi persetujuan penyimpanan kepada petugas. Apabila telah mendapat persetujuan penyimpanan selanjutnya data disimpan ke dalam tabel anggota, kemudian sistem menampilkan semua data anggota termasuk data yang terbaru.
Gambar 5. Use Case Realization Input Data Anggota Class Diagram Class diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan struktur dari sebuah sistem. Sistem tersebut akan menampilkan sistem kelas, atribut dan hubungan antara kelas. Untuk memudahkan pandangan tentang sistem informasi ini, kelompok objek-objek dalam sistem dikelompokkan dalam kelas yang saling berelasi seperti terlihat dalam Gambar 6. Kelas mahasiswa, dosen/karyawan, dan kelas umum merupakan bagian dari kelas anggota yang memiliki relasi dengan kelas katalog. Selain itu terdapat kelas pengunjung yang juga berelasi dengan kelas katalog. Kelas buku dan kelas karya ilmiah adalah bagian dari kelas pustaka. Kelas petugas berelasi dengan kelas peminjaman dan kelas pengembalian karena sebagai user untuk menjalankan transaksi peminjaman dan pengembalian. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity Diagram Melihat Katalog, Isi Buku Tamu, Isi Usulan Buku Diagram aktivitas yang pertama adalah activity diagram melihat katalog, isi buku tamu, dan isi usulan buku. Dimulai dengan memasukkan login user, kemudian apabila setelah divalidasi data valid terdapat pilihan melihat katalog, mengisi buku tamu, dan mengisi usulan buku. Melihat katalog hanya melihat tanpa proses lagi, setelah melihat maka selesai. Mengisi buku tamu, terdapat dua pilihan lagi, simpan isian atau batal
62
mengisi, selanjutnya proses mengisi selesai, melihat isian buku tamu, dan selesai. Mengisi usulan buku, terdapat dua pilihan simpan usulan buku atau batal. Selanjutnya proses mengisi usulan buku selesai, melihat usulan buku, dan selesai. Activity diagram melihat katalog, isi buku tamu dan isi usulan buku ditunjukkan dalam Gambar 7.
Gambar 6. Class Diagram Perpustakaan [logi n i nval i d] Memasukkan Logi n User [logi n val i d]
Meli hat Katal og
Mengisi Buku T amu
Si mpan Isian
Mengisi Usul an Buku
Batal M engi si
Si mpan Usul an Buku
Batal
Proses Mengisi Sel esai
Proses Mengisi Usul an Buku Sel esai
Meli hat Isi an Buku T amu
Meli hat Isi an Usul an Buku
Gambar 7. Activity Diagram Melihat Katalog, Isi Buku Tamu, Isi Usulan Buku
63
Activity Diagram Update Data Buku Activity diagram update data buku dimulai dengan memasukkan login user, apabila valid kemudian proses mengecek ketersediaan buku, jika data buku belum ada maka proses memasukkan data baru, apabila ada proses update data buku. Selanjutnya simpan data buku dan selesai. Activity diagram update data buku ditunjukkan dalam Gambar 8. [Login Valid]
Memasukkan Login User [Login Invalid]
Mengecek Ketersediaan Buku
[Buku Invalid] [Buku Valid] Memasukkan Data Baru
Update Data Buku
Simpan Data Buku
Gambar 8. Activity Diagram Update Data Buku Activity Diagram Pendaftaran Anggota Activity diagram pendaftaran anggota dimulai dengan memasukkan nomor identitas calon anggota, apabila data valid proses selanjutnya adalah melengkapi data calon anggota, memberi kartu anggota, simpan data anggota baru, dan registrasi anggota selesai. Activity diagram pendaftaran anggota ditunjukkan dalam Gambar 9. Memasukkan NIM/NIDN/No KTP Calon Anggota [Belum Terdaftar Valid] Melengkapi Data Calon Anggota [ Belum Terdaftar Invalid ] Memberi Kartu Anggota
Simpan Data Anggota Baru
Registrasi Anggota Selesai
Gambar 9. Activity Diagram Pendaftaran Anggota Activity Diagram Peminjaman Activity diagram peminjaman dimulai dengan login user, apabila valid kemudian mengecek keanggotaan, jika data valid maka proses memasukkan data transaksi peminjaman, transaksi peminjaman selesai, dan proses selesai. Activity diagram peminjaman ditunjukkan dalam Gambar 10.
64
[invalid] Memasukkan Login User
Mengecek Keanggotaan
[login valid]
[anggota valid] [Anggota invalid]
Memasukkan Data Transaksi Peminjaman
Transaksi Peminjaman Selesai
Gambar 10. Activity Diagram Peminjaman Activity Diagram Pengembalian Activity diagram pengembalian dimulai dengan login user, apabila valid kemudian mengecek keanggotaan, jika data valid selanjutnya memilih data transaksi peminjaman. Proses berikutnya validasi pengembalian, apabila tidak terlambat selanjutnya transasksi pengembalian selesai, jika terlambat maka menghitung denda, baru menuju proses pengembalian selesai. Setelah transaksi peminjaman selesai terdapat pilihan untuk transaksi peminjaman baru, atau selesai. Activity diagram pengembalian ditunjukkan dalam Gambar 11. [Login Invalid] [Login Valid]
Memasukkan Login User
Mengecek Keanggotaan
[Anggota valid] Memilih Data Transaksi Peminjaman
[Terlambat Invalid] [Anggota Invalid]
[Terlambat Valid] Menghitung Denda
Transaksi Pengembalian Selesai
Transaksi Peminjaman Baru
Gambar 11. Activity Diagram Pengembalian Sequence Diagram Sequence diagram merupakan interaksi antara objek-objek dalam sistem ini dan terjadi komunikasi yang berupa pesan serta parameter waktu. Sequence diagram
65
memiliki proses yang sama dengan use case real diagram, perbedaannya dalam sequence diagram terdapat time line pada setiap prosesnya. Sequence Diagram Input Buku Tamu Sequence diagram input buku tamu prosesnya diawali menampilkan form input buku tamu, kemudian anggota menginput data, data yang diinput diterima sistem, selanjutnya anggota memberikan konfirmasi persetujuan untuk menyimpan data. Proses selanjutnya sistem menerima persetujuan input kemudian simpan isi buku tamu pada tabel buku tamu, simpan data, kemudian sistem menampilkan kembali data buku tamu pada form buku tamu. Sebagai catatan, yang berhak mengisi buku tamu adalah pengunjung dan anggota perpustakaan. Sequence diagram input buku tamu ditunjukkan dalam Gambar 12.
: Anggota
: ValidasiBukuTamu
: Form BukuTamu
: Tabel BukuTamu
1. Tampilkan Form Input BukuTamu( )
2. Input BukuTamu( ) 3. Retrieve Isi BukuTamu( )
4. Konfirmasi Persetujuan( ) 5.Retrieve Persetujuan( ) 6. Simpan Isi Buku Tamu( )
7. Simpan OK( ) 8. Tampilkan BukuTamu( )
Yang berhak mengisi Buku tamu adalah anggota dan pengunjung
Gambar 12. Sequence Diagram Input Buku Tamu Sequence Diagram Input Data Buku Sequence diagram input data buku prosesnya diawali menampilkan form input data buku, kemudian petugas menginput data, data yang diinput diterima sistem untuk kemudian divalidasi sistem dari tabel buku, jika data valid selanjutnya petugas memberikan konfirmasi persetujuan untuk menyimpan data. Proses selanjutnya sistem menerima persetujuan input kemudian simpan data buku pada tabel buku, simpan data, kemudian sistem menampilkan kembali data buku tamu pada form input buku. Untuk lebih jelasnya, sequence diagram input data buku ditunjukkan dalam Gambar 13.
66
: Petugas
: UpdateBukuMgr
: Form Input/Update Data Buku
: TabelBuku
1. Tam pilkan Form Input Data Buku( ) 2. Input/Update Data Buku( ) 3. Retrieve Data Buku( ) 4. Validas i Data Buku( )
5. Validas i OK( ) 6. Tam pilkan Window Konfirmas i Pers etujuan Input( )
7. Retrieve Pers etujuan Input/Update( ) 8. Sim pan Data Input/Update( )
9. Sim pan OK( ) 10. Tampilkan Semua Data Buku( )
Gambar 13. Sequence Diagram Input Data Buku . Sequence Diagram Input Data Anggota Sequence diagram input data anggota prosesnya diawali menampilkan form input data anggota, kemudian petugas menginput data, data yang diinput diterima sistem untuk mendapatkan id dan kemudian divalidasi sistem dari tabel anggota, jika data valid maka sistem akan menampilkan konfirmasi persetujuan input. Proses selanjutnya sistem menerima persetujuan input kemudian simpan data anggota pada tabel anggota, simpan data, kemudian sistem menampilkan kembali data anggota pada form input anggota seperti tampak dalam Gambar 14.
: Petugas
: Form Input/Update Anggota
: DaftarAnggotaMgr
: TabelAnggota
1. Tampilkan Form Input Data Anggota( )
2. Input Data Anggota( ) 3. Mendapatkan ID Anggota( ) 4. Get ID Anggota( )
5. Retrieve Data Anggota( ) 6. Validasi Data Anggota( )
7. Validasi OK( ) 8. Tampilkan Window Konfirmasi Persetujuan Input( ) 9. Retrieve Persetujuan Input( ) 10. Simpan Data Anggota( )
11. Simpan OK( ) 12. Tampilkan Data Anggota( )
Gambar 14. Sequence Diagram Input Data Anggota
67
Sequence Diagram Input Data KaryaIlmiah Sequence diagram input data karya ilmiah prosesnya diawali menampilkan form input data karya ilmiah, kemudian petugas menginput data, data yang diinput diterima sistem untuk divalidasi sistem dari tabel karya ilmiah, jika data valid maka sistem akan menampilkan konfirmasi persetujuan input. Proses selanjutnya sistem menerima persetujuan input kemudian simpan data karya ilmiah pada tabel karya ilmiah, simpan data, kemudian sistem menampilkan kembali data karya ilmiah pada form input karya ilmiah seperti tampak dalam Gambar 15.
: Petugas
: Form Input/Edit KaryaIlmiah
: UpdateKaryaIlmiahMgr
: TabelKaryaIlmiah
1. Tampilkan Form Input Data KaryaIlmiah( ) 2. Input/Update Data KaryaIlmiah( ) 3. Retrieve Data KaryaIlmiah( ) 4. Validasi Data KaryaIlmiah( ) 5. Validasi OK( ) 6. Tampilkan Window Konfirmasi Persetujuan Input( ) 7. Retrieve Persetujuan Input/Update( ) 8. Simpan Data Input/Update( ) 9. Simpan OK( ) 10. Tampilkan Semua Data KaryaIlmiah( )
Gambar 15. Sequence Diagram Input Data KaryaIlmiah Sequence Diagram Peminjaman Sequence diagram input peminjaman prosesnya diawali menampilkan form input peminjaman, kemudian petugas menginput id anggota, data yang diinput diterima sistem untuk divalidasi sistem dari tabel anggota, setelah id anggota divalidasi dan valid, petugas menginput id buku, data yang diinput diterima sistem untuk divalidasi sistem dari tabel buku, setelah id buku divalidasi dan valid, sistem akan menampilkan konfirmasi persetujuan input. Proses selanjutnya sistem menerima persetujuan input kemudian simpan data peminjaman pada tabel peminjaman, update status flag anggota pada tabel anggota, update status flag buku pada tabel buku, kemudian sistem menampilkan kembali data peminjaman pada form input peminjaman, dan proses transaksi peminjaman buku selesai. Untuk lebih jelasnya sequence diagram input peminjaman ditunjukkan pada Gambar 16.
68
: Petugas
: PinjamMgr
: Form Input Peminjaman
: Tabel Anggota
: Tabel Buku
: Tabel Pinjam
1. Tampilkan Form Input Peminjaman( )
2. Input ID Anggota( )
3. Retrieve ID Anggota( )
4. Validasi ID Anggota( )
5. Validasi ID Anggota OK( ) 6. Input ID Buku( )
7. Retrieve ID Buku( )
8. Validasi ID Buku( ) 9. Validasi ID Buku OK( ) 10. Tampilkan Window Konfirmasi Persetujuan Input( ) 11.Retrieve Konfirmasi Persetujuan Input( )
12. Simpan Data Peminjaman( )
13. Simpan Data Peminjaman OK( ) 14. Update Flag Anggota( )
15. Update Flag Anggota OK( ) 16. Update Flag Buku( ) 17. Update Flag Buku OK( ) 18. Tampilkan Data Peminjaman( )
Gambar 16. Sequence Diagram Peminjaman Sequence Diagram Pengembalian Sequence diagram input pengembalian prosesnya diawali menampilkan form input pengembalian, kemudian petugas menginput id anggota atau id buku. Kemudian data yang diinput diterima sistem untuk divalidasi sistem dari tabel peminjaman, setelah data peminjaman divalidasi dan valid, sistem akan menampilkan konfirmasi persetujuan pengembalian. Proses selanjutnya sistem menerima persetujuan pengembalian, kemudian simpan data pengembalian pada tabel pengembalian, update status flag peminjaman pada tabel peminjaman, update status flag anggota pada tabel anggota, update status flag buku pada tabel buku, kemudian sistem menampilkan kembali data pengembalian pada form input pengembalian, dan proses transaksi pengembalian buku selesai. Untuk lebih jelasnya sequence diagram input data pengembalian ditunjukkan pada Gambar 17.
69
: Petugas
: Form Input Pengembalian
: KembaliMgr
: TabelPinjam
: TabelKembali
: Tabel_Anggota
: Tabel_Buku
1. Tampilkan Form Input Pengembalian( ) 2. Input Data Peminjaman/ID Anggota/ID Buku( ) 3. Retrieve Data Peminjaman/ID Anggota/ID Buku( ) 4. Validasi Data Peminjaman/ID Anggota/ID Buku( )
5. Validasi Data Peminjaman/ID Anggota/ID Buku OK( ) 6. Tampilkan Window Konfirmasi Persetujuan Pengembalian( )
7. Retrieve Konfirmasi Persetujuan Pengembalian( ) 8. Simpan Data Pengembalian( ) 9. Simpan Data Pengembalian OK( ) 10. Update Flag Peminjaman( )
11. Update Flag Peminjaman OK( ) 12. Update Flag Anggota( ) 13. Update Flag Anggota OK( ) 14. Update Flag Buku( ) 15. Update Flag Buku OK( ) 16. Tampilkan Semua Data Pengembalian( )
Gambar 17. Sequence Diagram Pengembalian Component Diagram Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen perangkat lunak termasuk ketergantungan satu dengan lainnya. Dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponan lain. Seperti terlihat dalam Gambar 18, component dalam sistem informasi ini terbagi menjadi enam, yaitu interface, maintain transaksi perpustakaan, maintain informasi, maintain data perpustakaan, data aktor, dan data transaksi, yang semuanya saling berelasi satu dengan yang lainnya. Interface
Maintain Transaksi Perpustakaan
Maintain Informasi
Data Aktor
Maintain Data Perpustakaan
Data Transaksi
Gambar 18. Component Diagram
70
Deployment Diagram Deployment diagram jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti diagram pendistribusian. Sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan diterapkan dimana sistem membutuhkan jaringan lokal atau local area network (LAN) untuk menghubungkan komputer server dengan komputer client, maka bentuk diagram deploymentnya adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 19. PC (Client)
<> Server (Petugas)
Gambar 19. Deployment Diagram Implementasi Dan Analisis Hasil Antarmuka Sistem Antarmuka Halaman Utama Pada saat pertama dijalankan, menu yang muncul pada aplikasi sistem informasi perpustakaan ini hanya menu home, menu katalog dan menu buku tamu. Sedangkan pada halaman home terdapat informasi tentang perpustakaan Universitas Sahid Surakarta dan menu login untuk user atau anggota perpustakaan. Apabila belum memiliki akun atau username dan password untuk login, pengunjung dapat mendaftarkan diri menjadi anggota perpustakaan melalui menu login, kemudian mengisi data diri sesuai petunjuk. Setelah data disimpan dalam apikasi, selanjutnya tinggal menunggu konfirmasi petugas perpustakaan untuk mendapatkan validasi menjadi anggota perpustakaan serta username dan password (Gambar 20).
71
Gambar 20. Halaman Utama dan Login User Menu Input Data Menu input data dalam aplikasi sistem informasi perpustakaan ini antara lain menu buku tamu, menu usulan buku, menu buku, menu anggota, menu karya ilmiah dan menu detail data. a. Buku Tamu Buku tamu diisi oleh setiap pengunjung yang datang ke perpustakaan Universitas Sahid Surakarta. Isian data diri untuk buku tamu yaitu nama, prodi dan keperluan berkunjung ke perpustakaan. Data yang ditampilkan dalam halaman buku tamu adalah data pada tanggal saat berkunjung.
Gambar 21. Halaman Buku Tamu
72
b. Buku Data buku-buku koleksi perpustakaan diinputkan melalui menu buku yang nantinya akan ditampilkan dalam katalog buku perpustakaan.
Gambar 22. Halaman Buku c. Anggota Halaman anggota memiliki dua tab input data, yaitu tab data anggota yang diisi oleh petugas dan tab daftar permintaan anggota yang diisi oleh calon anggota yang mendaftarkan diri.
Gambar 23. Halaman Data Anggota
73
Perbedaanya adalah pada tab daftar permintaan anggota terdapat button konfirmasi yang berfungsi untuk validasi keanggotaan yang muncul jika user login adalah petugas perpustakaan (Gambar 24). Selama data calon anggota masih tercantum dalam daftar permintaan anggota, maka calon anggota tersebut belum terdaftar sebagai anggota dan harus menunggu konfirmasi petugas perpustakaan.
Gambar 24. Halaman Daftar Permintaan Anggota Menu Transaksi a. Peminjaman Halaman peminjaman adalah halaman untuk transaksi peminjaman buku. User hanya memasukkan nomor anggota dan nomor inventaris buku. Isian data yang lain akan muncul otomatis (Gambar 25).
Gambar 25. Halaman Peminjaman
74
b. Pengembalian Halaman pengembalian adalah halaman untuk pencatatan proses transaksi pengembalian buku. User hanya memasukkan nomor anggota dan nomor inventaris buku. Isian data yang lain akan muncul otomatis termasuk jumlah hari keterlambatan dan denda (Gambar 26).
Gambar 26. Halaman Pengembalian Menu Laporan a. Katalog Halaman katalog terdiri dari dua tab, yaitu tab data buku untuk katalog buku, dan tab data karya ilmiah untuk katalog karya ilmiah.
Gambar 27. Halaman Katalog
75
b. Laporan Halaman laporan terdiri dari sembilan tab halaman, yaitu tab buku, anggota, karya ilmiah, buku tamu, usulan buku, peminjaman, pengembalian, denda, dan pengembalian terlambat.
Gambar 28. Halaman Laporan Pengujian Sistem Metode Pengujian Metode yang digunakan untuk pengujian sistem adalah dengan menggunakan metode McCall. Faktor penilaian kualitas yang digunakan adalah faktor ketepatan (correctness), keandalan (reliability), efisiensi (efficiency), kegunaan (usability), dan pemeliharaan (maintainability). Jumlah responden 30 orang, diambil dari kalangan mahasiswa atau dari kalangan umum pengunjung perpustakaan. Penilaian menggunakan metode McCall terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1. Menentukan kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu faktor. 2. Menentukan bobot (w) dari setiap kriteria (0<=w<=1). 3. Menentukan skala nilai kriteria, dimana skala penilaian yang digunakan antara 1 – 10, dimana 1 adalah penilaian minimum dan 10 penilaian maksimum. 4. Memasukkan nilai pada tiap kriteria hasil dari penilaian responden. 5. Menghitung nilai total dengan rumus Fa=w1c1+w2c2+…+wncn. Fa adalah nilai total dari faktor a, wi adalah bobot untuk kriteria i, dan ci adalah nilai untuk kriteria i. Analisis Hasil Penelitian Dengan menentukan nilai rata-rata pada setiap kriteria yang ada maka hasil penilaian kualitas perangkat lunak yang diperoleh dari 30 orang responden, dapat dilihat dalam Tabel 2.
76
Tabel 2. Hasil Penilaian Kualitas Perangkat Lunak No 1
Faktor Ketepatan (Correctness)
Bobot
1.2.
0,3
1.3. 1.4.
2
2.1
Keandalan (Reliability) 0,2
2.2 2.3
3
3.1
Efisiensi (Efficiency)
3.2 0,2
3.3 3.4
4
4.1
Kegunaan (Usability) 0,2
4.2 4.3
5
Pemeliharaan (Maintainability )
5.1 5.2 0,1
Kriteria informasi yang disajikan sistem. Kesesuaian informasi yang disajikan sistem dengan kebutuhan informasi di dalam perpustakaan. Kemampuan sistem dalam menelusuri kesalahan informasi ataupun kesalahan input data. Kesesuaian informasi keadaan buku yang disajikan dalam sistem dengan keadaan sebenarnya di perpustakaan. Kemampuan sistem dalam mencegah terjadinya kesalahan input data. Konsistensi sistem dalam proses penyimpanan data. Konsistensi sistem dalam menyimpan data. Efisiensi waktu yang dibutuhkan sistem dalam memproses data dan menyajikan informasi. Kecepatan sistem dalam memproses penyimpanan data. Bahasa dan informasi dalam sistem dapat dipahami dengan cepat. Sistem tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi. Bahasa dan informasi dalam sistem mudah dimengerti oleh user (user friendly). User dapat dengan mudah mengoperasikan sistem. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mempelajari dan mengoperasikan sistem. Kelengkapan penyajian modul program atau pembagian menu. Ketersediaan petunjuk penggunaan dan pengoperasian sistem di dalam sistem. Ketersediaan dokumentasi sistem atau manual guide. Ketersediaan pesan kesalahan dan petunjuk dalam mengatasi masalah sistem.
1.1. Kelengkapan
5.3 5.4
Bobot
Nilai
0,3
7,43
0,3
7,63
0,2
7,53
0,2
7,9
0,4
7,63
0,3
7,73
0,3
7,67
0,3
7,93
0,2
7,77
0,2
8,2
0,3
7,83
0,4
8,1
0,4
8
0,2
7,77
0,3
7,83
0,3
7,8
0,2
7,9
0,2
7,8
77
Dari hasil penilaian dari responden selanjutnya dihitung nilai totalnya dengan menggunakan rumus Fa=w1c1+w2c2+…+wncn. Kemudian penjumlahan total dikalikan 100% dengan ketentuan bobot nilai dalam persen adalah sebagai berikut: 80-100% = Sangat Baik 50-79,% = Cukup Baik 0-49,9% = Kurang Baik Perhitungan masing-masing faktor kualitas yang dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan adalah sebagai berikut: Correctness = w1n1+w2n2 +w3n3+w4n4 = (0,3 x 7,43) + (0,3 x 7,63) + (0,2 x 7,53) + (0,2 x 7,9) = 2,229 + 2,289 + 1.506 + 1.58 = 7,604 Reliability
= w1n1+w2n2+w3n3 = (0,4 x 7,63) + (0,3 x 7,73) + (0,3 x 7,67) = 3.052 + 2.319 + 2.301 = 8,122
Efficiency
= w1n1+w2n2+w3n3+w4n4 = (0,3 x 7,93) + (0,2 x 7,77) + (0,2 x 8,2) + (0,2 x 7,83) = 2.379 + 1.554 + 1.64 + 1.566 = 7,139
Usability
= w1n1+w2n2+w3n3 = (0,4 x 8,1) + (0,4 x 8) + (0,2 x 7,77) = 3.24 + 3.2 + 1.554 = 7,994
Maintainability
= w1n1+w2n2+w3n3+w4n4 = (0,3 x 7,83) + (0,3 x 7,8) + (0,2 x 7,9) + (0,2 x 7,8) = 2.349 + 2.34 + 1.58 + 1.56 = 7,829
Sehingga total kualitas () yang diperoleh adalah sebagai berikut: = (3 x 7,604) + (2 x 8,122) + (2 x 7,139) + (2 x 7,994) + (1 x 7,829) = 22,812 + 16,244 + 14,278 + 15,988 + 7,829 = 77,151 / 100 x 100% = 77,151 % Simpulan Sistem informasi ini merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya yaitu pengolahan data secara manual yang semua dikerjakan oleh manusia, diubah menjadi sistem yang berbasis komputer. Sistem informasi perpustakaan ini telah diuji coba dan tidak ditemukan kendala yang berarti. Kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak untuk implementasi sistem informasi ini juga tergolong sederhana, dapat dijalankan pada komputer pentium IV dan sistem operasi windows xp pack 2. Berdasarkan hasil pengujian sistem dengan metode McCall yang telah dilakukan, sistem informasi ini mendapatkan nilai total kualitas 77,151% dengan predikat cukup baik. Akan tetapi masih perlu pengembangan
78
misalnya penambahan penyajian data yang lebih detail untuk anggota maupun buku, dan penambahan perangkat keras barcode. Daftar Pustaka Al Fatta, Hanif. 2007. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi Offset Fathansyah. 2007. Basis Data. Bandung : Informatika Bandung Fowler, Martin. 2005. UML Distilled Edisi 3. Yogyakarta : Andi Offset J.A, Richards, P.K, and Walter, G.F. 1977. Factors In Software Quality, RADC TR-77369, 1977, vols I,II,III, US Rome Air Development Center Reports Kristanto, Andi. 2003. Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Gava Media Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset Nugroho, Adi. 2002. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi objek. Bandung : Informatika Bandung Satrio Wahono, Romi. 2006. Teknik Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak. http://romisatriawahono.net/2006/06/05/teknik-pengukuran-kualitas-perangkatlunak/ (diakses tanggal 4 februari 2012, jam 22.30 WIB) Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset Suwarno, Wiji. 2010. Pengetahuan Dasar Kepustakaan. Jakarta : Ghalia Indonesia
79