PAKET INFORMASI TERSELEKSI
KOMPUTER Seri: Aplikasi Komputer
S
alah satu alasan kenapa masih rendahnya jumlah dan mutu karya ilmiah Indonesia adalah karena kesulitan mendapatkan literatur ilmiah sebagai sumber informasi.Kesulitan mendapatkan literatur terjadi karena masih banyak pengguna informasi yang tidak tahu kemana harus mencari dan bagaimana cara mendapatkan literatur yang mereka butuhkan. Sebagai salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah diadakan layanan informasi berupa Paket Diseminasi Informasi Terseleksi (PDIT). Paket Diseminasi Informasi Terseleksi (PDIT) adalah salah satu layanan informasi ilmiah yang disediakan bagi peminat sesuai dengan kebutuhan informasi untuk semua bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam berbagai topik yang dikemas dalam bentuk kumpulan artikel dan menggunakan sumber informasi dari berbagai jurnal ilmiah Indonesia. Paket Diseminasi Informasi Terseleksi (PDIT) ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat akses informasi sesuai dengan kebutuhan informasi para pengguna yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, pelaksanaan pemerintahan, bisnis, dan kepentingan masyarakat umum lainnya. Sumber-sumber informasi yang tercakup dalam Paket Diseminasi Informasi Terseleksi (PDIT) adalah sumber-sumber informasi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan karena berasal dari artikel (full text) jurnal ilmiah Indonesia dilengkapi dengan cantuman bibliografi beserta abstrak.
DAFTAR ISI APLIKASI AGEN BERGERAK UNTUK PENDETEKSIAN PENYUSUP PADA JARINGAN KOMPUTER
Kristanto, Adi : Mukodim, Didin Majalah Ilmiah Matematika Komputer, 2007 Abstrak : Perkembangan jaringan komputer memerlukan pengelolaan yang baik oleh administratorjaringan Permasalahan yang sering terjadi dalam jaringan komputer adalah masalah keamanan.Satah satunya adalah masalah penyusupan datam jaringan komputer. Untuk menangani adanyapenyusupan diperiukan suatu Sistem Pendeleksi Penyusup (SPP) SPP melakukan deteksipenyusupan datam jaringan komputer.Agen bergerak merupakan salah satu ktasifikasi dari agen perangkat tunak yang memitikikemampuan untuk bergerak dari sualu tempat ke tempal lain, dan secara mandiri melakukantugas di tempat barunya tersebuI, dalam lingkungan jaringan komputerTulisan ini membahas tentang teknologi agen bergerak untuk melakukan deteksi penyusupandalam Local Area Network (LAN). Agen bergerak akan melakukan proses pengumpulan datakondisi jaringan yang lerdistribusi. Dari data tersebut kemudian akan disimpan di basis data dandapat dianalisis oleh administrator jaringan dalam mengambil keputusan berdasarkan informasiyang diterima.Aplikasi ini memanfaalkan Aglet Perangkat lunak Development Kit (ASDK) untuk membangunaplikasi agen bergerak dan bahasa pemrograman Java. Penggunaan agen bergerak sebagaiSistem Deleksi Penyusupan dapat dengan cepat dalam memperolah data yang ada di setiapkomputer.Kata kunci: Agen bergerak, Sistem Deteksi Penyusupan, Jaringan Komputer, Java
APLIKASI E-COMMERCE WWW. KOMPUTERONLINE.COM DENGAN MENGGUNAKAN MYSQL DAN PHP4
Setiabudi, Djoni Haryadi , Rahardjo, Alex Surya Jurnal Informatika, Vol 3, No 2, 2002
i
Pilih/klik judul untuk melihat full text
Abstract : This research is about the development of the e-commerce www.komputeronline. com website using MySQL as the database server, Apache as the web server and PHP4 as the scripting programming language with Linux as the operating system of the server . This site can be used to do the transaction of the selling computers and its accesorries. The implementation is about shopping malls facilities (shopping cart) for end users and catalog maintenances facilities for the administrator. The facilities for the end users in the shopping mall are stuff list based on category and type, search, account status, and at the shopping cart part users can change the quantity, or even cancel the ordering. The facilities for the administrator in the catalog maintenance are search users, maintenance users, look at each users transactions, look at todays transaction, and change the status of transaction from pending to shipped. The testing that has been done on the komputeronline.com database, with 17 users login at the same time, accessing shopping mall database facilities, shows that the database server and the PHP4 scripting program can run well without any problems
DAFTAR ISI APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI KASUS PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN)
Fontanella, Amy : Andriani, Wiwik ; Sukartini, Sukartini jurnal akuntansi & manajemen, Vol 5, No 1 (2010) Abstract : Regional Secretariat South Solok District has not applied government regulations on financial management regulations. Regional Secretariat South Solok District has not made the complete financial statements, they only make budget reports only, and do not make balance and Notes to Financial Statements. Report on budget are made based on Government Regulation of the Interior No. 13 of 2006. South Solok District Secretariat has not been doing depreciation of fixed assets so that the financial statements, particularly the balance sheet does not describe the actual financial position. Based Permendagri 13 of 2006 local governments must prepare three financial statements are: the realization of the Budget Report, Balance Sheet, Notes to the financial statements. Computer applications Excel For Accounting is one medium that can be used by the Government in preparing the financial statements. Simply make a one-time formats then after that by entering transaction to the journal automatically posting process and financial reports directly generated. Ease of course, would be helpful to remember all the limitations that exist in local government in preparing its financial statements.
APLIKASI KOMPUTER UNTUK VISUALISASI POLA SEBARAN KONSENTRASI GAS DARI SUMBER TITIK INSTAN DALAM FLUIDA DIAM DAN MEDIUM ANISOTROP
Supriyono, Supriyono Jurnal Forum Nuklir, Vol 4, No 1 , 2010
Abstract : Telah dibuat suatu aplikasi komputer untuk menvisualkan suatu sebaran konsentrasi gas akibat terjadinya suatu kebocoran gas, misalnya pada pipa pemboran gas bumi. Aplikasi ini dibuat untuk dijadikan salah satu komponen dalam sistem pemantauan lingkungan pada daerah industri atau daerah pertambangan, yaitu supaya tersedia suatu informasi awal tentang kemungkinan tercemarnya suatu daerah akibat adanya kebocoran pipa gas. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model difusi tak tunak dari sumber titik instan dalam fluida diam dan model difusi dari sumber titik instant di dalam medium anisotrop dan penggambaran konsentrasi gas yang berasal dari sumber kebocoran pipa adalah kurva distribusi Gauss. Aplikasi komputer ini berbentuk simulasi dengan disediakan berbagai macam fasilitas input data dan hasilnya berupa angkaangka, grafik 3-dimensi maupun 2 dimensi dan pilihan bentuk grafik. Untuk membangun aplikasi ini digunakan perangkat lunak Matlab 6.1. Dengan melakukan Simulasi terhadap berbagai macam variabel masukan, maka aplikasi komputer ini akan menghasilkan sejumlah prediksi konsentrasi gas dalam bentuk pola 2-dimensi, 3-dimensi, dan kontur.
DAFTAR ISI APLIKASI KOMPUTER VISION UNTUK PENENTUAN POSISI OBJEK SIMETRIS PADA RUANG TIGA DIMENSI
Najirah Umar Inspiration : jurnal teknologi informasi dan komunikasi, ed. 1, 2011 : 27 - 36
APLIKASI PAGAR ELEKTRIK PADA KEAMANAN FASILITAS LEMBAGA PERMASYARAKATAN DILENGKAPI ALARM DETEKSI PEMUTUSAN ARUS LISTRIK DAN SENSOR MENGGUNAKAN JARINGAN KOMPUTER
Zain, Ruri Hartika , Adhista Ricky Jurnal Momentum, Vol 13, No 2 (2012 Abstrak : Dengan diterapkannya sistem kontrol pagar pengaman elektrik dan sensor pada Lembaga Permasyarakatan, dapat membantu petugas penjagaan dalam megawasi keamanan Lembaga Permasyarakatan melalui komputer. Sistem ini dilengkapi dengan pagar elektrik dilengkapi sistem deteksi pemutusan arus dan sensor pada pintu Lembaga Permasyarakatan. Sistem ini akan mendeteksi adanya pembobolan sistem keamanan pada pagar dan pintu Lembaga Permasyarakatan. Sistem keamanan pada fasilitas lembaga permasyarakatan ini dilengkapi dengan deteksi pelanggaran via jaringan komputer yang terhubung ke komputer client. Sistem keamanan pada lembaga permasyarakatan ini juga dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui jaringan komputer.
DAFTAR ISI APLIKASI PENGENALAN UCAPAN DENGAN EKSTRAKSI MEL-FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) MELALUI JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) UNTUK MENGOPERASIKAN KURSOR KOMPUTER
Setiawan, Angga : Hidayatno, Achmad : Isnanto, R. Rizal TRANSMISI, Vol 13, No 3 2011: 82-86 Abstrak : During this time, computer cursor operation was done by pressing and moving the mouse. So, this is less flexible for computer user that require movement in operating a computer, since to use mouse comfortably someone has to sit. Moreover, physical completeness is required for mouse operating, so that for someone who has physical disabilities feels difficult to operate it. Therefore, it is required to develop a system that provides a better comfort and flexibility not only for the healthy user computer but also for the user computer who has physical disabilities. In this final project, computer cursor operation program via voice is created. With this program, someone will have more flexibility when operating the computer cursor and also people with physical disabilities is enabled to communicate with computer. Voice recognition is a technology that is apllied in this program, with the feature extraction process used MFCC (Mel-Frequency Cepstrum Coefficients) method. As for the recognitions process used artificial neural network type LVQ (Learning Vector Quantization). Voice is passed through a microphone and then it is analyzed by MFCC to produce MFCC coefficients. These coefficients are used as input vector for LVQ neural network and used as data to train the network until it has the classification capability. Programming language that is used in creating this software is Delphi programming language. Based on the result of the testing program, it is found that the success percentage rate of voice recognition with training data, that is data which is derived from databases that have been recorded and trained
into the program which amounts to 240 data, is 88,89 %. While in the testing with test data, that is data which is derived from the real time sayings of respondents which is amounts to 240 data, it is found that the success percentage rate of voice recognition is 83,99 %. Keyword : voice recognition, computer cursor.
APLIKASI PPI8255 DALAM SISTEM ANTRIAN ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER
Agung, I Gst. Ag. Pt. Raka ( Universitas Udayana), Wiadnyana, I Putu Mahendra Jurnal Teknologi Elektro Vol 7, No 1 2008: 25-29 Abstrak : Teknologi perangkat kontrol berkembang sangat pesat, mengikuti kebutuhan hidup manusia. Perangkat kontrol semakin banyak dibutuhkan untuk membantu manusia dalam kehidupan seharihari. Telah diketahui bersama, bahwa komputer dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya sebagai pusat kontrol peralatanperalatan tertentu yang diantarmukakan pada port masukkan dan keluaran (I/O port). Dengan perantaraan IC PPI 8255 dapat dibuat suatu sistem antrian berbasis komputer. Komponen pendukung lainnya adalah driver sevensegment, display seven segmen, printer, sound card dan saklar tekan, dengan memakai bahasa pemrograman Delphi. Dengan menggunakan sistem antrian ini diharapkan dapat membantu kenyamanan dan ketertiban suatu antrian pada pelayanan publik yang ramai. Aplikasi sistem ini adalah pada antrian layanan bank, rumah sakit, ataupun jasa layanan umum lainnya
DAFTAR ISI DESAIN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER
Ishaq Jurnal pendidikan fisika, vol. 1, ed. 1, 2013 : 73 – 85 Abstrak: -
INTEGRASI APLIKASI ANDROID DAN KOMPUTER SERVER SEBAGAI SOLUSI MOBILE COMMERCE DAN CRM STUDI KASUS TOKO GAME XYZ
Hidayat, Agus Nur : Muhammad, Noval Aditya : Suryotrisongko, Hatma Semantik, vol. 2, no. 1, 2012
Abstrak : Dalam paper ini, dibahas mengenai rancangan prototype aplikasi M-Commerce berbasis android yang terintegrasi dengan komputer server melalui ESB WSO2 untuk diimplementasikan pada toko game XYZ. Melalui aplikasi ini, dapat dilakukan pembelian game secara online menggunakan smart phone android. Untuk sistem pembayaran, digunakan poin yang diperoleh dari deposit uang melalui transfer rekening. Data histori transaksi toko game tersimpan dalam log yang divisualisasikan dalam bentuk tabel dan diagram sehingga tidak diperlukan kertas nota dan lebih mudah dilakukan penelusuran data historis jual beli baik oleh pelanggan maupun toko. Interaksi antar pelanggan dilakukan melalui pemberian komentar dan rating pada produk game yang tersedia sehingga bisa terbentuk komunitas pelanggan toko game XYZ. Komunitas pelanggan dan sistem pembayaran dengan poin ditujukan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Fitur monitoring log transaksi pelanggan oleh toko ditujukan untuk mencapai manajemen pelanggan yang lebih efektif. Peningkatan loyalitas pelanggan dan efektivitas menajemen pelanggan merupakan implementasi CRM untuk mendongkrak penjualan
sehingga diperoleh profit yang lebih optimal.Kata kunci : Android, ESB, M-Commerce, CRM
KOMPARASI KINERJA APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI MYOB V.17 DAN ACCURATE V.4 PADA PROSES PENYELESAIAN TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN
Andarwati, Mardiana : Pradiani, Theresia MATICS Vol 5, No 3
Abstrak : Studi komparasi antara Myob dan Accurate untuk membandingkan perangkat lunak buatan lokal (dalam negeri) dan luar negeri. Myob merupakan perangkat lunak buatan Australia. Sedangkan Accurate merupakan produk buatan lokal (dalam negeri) yang secara umum lebih dapat memenuhi permintaan pasar di Indonesia. Hasil komparasi menunjukkan bahwa Accurate v.4 untuk proses IPO pembelian tunai unggul ± 1 menit. Sedangkan untuk proses IPO pembelian down payment dan untuk proses IPO pembelian kredit tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dan dalam penyelesaian langkah proses penjualan, sekali lagi Accurate v.4 menunjukkan keunggulan ± 35 detik.
DAFTAR ISI OPTIMALISASI PEMBELAJARAN APLIKASI KOMPUTER BIDANG ENGINEERING DENGAN MEMANFAATKAN PROGRAM SIMULINK
Sucita, Tasma APTEKINDO Tahun 2010
Abstrak : Pembelajaran atau perkuliahan merupakan suatu proses transfer ilmu pengetahuan danteknologi yang merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat keberhasilan atauprestasi mahasiswa dalam memahami suatu bidang kompetensi atau keahlian tertentu. Banyakmateri perkuliahan dalam bidang studi di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro tidak hanya harusmengetahui konsep dasar atau teori-teori dasar tertentu tetapi juga dituntut harus mampu menunjukanimplementasi dalam bentuk visual/ simulasi agar mahasiswa lebih memahami suatu konsep tertentuatau teori-teori dasar yang telah dipelajarinya. Berkaitan dengan optimalisasi pembelajaran aplikasikomputer bidang engineering khususnya bidang Teknik Tenaga Listrik maka program simulinkdirasakan sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami materipembelajaran ini. Beberapa hal kelebihan dari penggunaan software ini antara lain mudah didapatkan(free software), lebih fleksibel, praktis, lebih murah, dan lebih mudah untuk dipelajari karena adafasilitas help dan program berorientasi objek.Tujuan penulisan ini untuk memberikan gambaran tentang salah satu model optimalisasi prosespembelajaran dengan menggunakan salah satu media komputer sebagai sarana untuk meningkatkanpemahaman atau prestasi belajar mahasiswa pada salah satu mata kuliah bidang teknik tenaga listrik.Beberapa contoh hasil simulasi program simulink ini mudah-mudahan dapat meningkatkanpemahaman mahasiswa dalam implementasi nyata bidang teknik tenaga listrik di lapangan sekaligusmeningkatkan prestasi hasil belajarnya.Kata Kunci : Optimalisasi Pembelajaran, Simulasi, Komputer
PEMANFAATAN JARINGAN KOMPUTER CLIENT – SERVER PADA APLIKASI BASIS DATA AKADEMIK
Dewi, Ratna, Ramiati, Ramiati POLI REKAYASA , Vol 7, No 2 (2012)
Abstract : Now a days, The Computer network is used by various groups to make their job easier. One of them is to process the data which can be computerized in a network. In this study, clientserver computer network was used to integrate existing data in the academic database which can be accessed from anywhere in computer network. The academic data base has been built using Microsoft Access and Visual Basic 6.0. The report of student data, timetable of courses, academic staff, administration staff, timetable of examination, timetable of final project examination and list of student grades have been produced by those system. Finally, the data can be well managed and easily accessible because the system uses server as data centre and clients as user.
PEMANFAATAN JARINGAN KOMPUTER SEBAGAI APLIKASI PENDISTRIBUSIAN SIARAN TELEVISI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIDEO STREAMING
Lumasa Rimra, Ihsan : Wiharti, Wiwik POLI REKAYASA, Vol 3, No 2 (2008)
Abstract : Streaming is a technology to play video and audio files directly (real time) or using pre-recorded from the server. On the other hand, video and audio files on the server may be active directly on clients after users requested to avoid time consume on downloading video and audio files. This technology will be used to distribute television broadcasts that receive through antenna and TV tuner on the server to other computers on network.
DAFTAR ISI PEMBUATAN WEB PEMASARAN BATIK SAJI DENGAN OPTIMASI MESIN PENCARI
Fathoni Widodo, Akbar Nur : Purnama, Bambang Eka IJNS - Indonesian Journal on Networking and Security IJNS - Accepted Paper Abstract : Abstract - Internet is one of the means used by an agency, company or individual to conduct trade, exchange information, or imaging. Today, the Internet has become part of peoples lifestyles. Start of learning, trade, until a separate meeting with the distance. Batik Saji one of batik artisans in the Pacitan city engaged in the marketing, sale, and supply of batik, batik artisans with the vision of becoming the largest and trusted in Pacitan and its surroundings, the owners want the business to be a batik center that provides marketing services, sales, new product introductions as well as a complete and make customers interested in existing products, but it also has a service that can make up a good relationship with customers. With search engine optimization, the website will be easily searchable by visitors. Where would be a boon for the Batik Saji which will accelerate the marketing and revenue will increase  Abstract: Internet merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh sebuah instansi, perusahaan maupun perseorangan untuk melakukan perdagangan, bertukar informasi, ataupun pencitraan. Dewasa ini, internet sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Mulai dari belajar, berdagang, sampai bertemu dengan orang yang terpisah jarak. Batik Saji adalah salah satu perajin batik tulis di kota Pacitan yang bergerak dibidang pemasaran, penjualan, dan penyediaan batik tulis, dengan visi menjadi perajin batik terbesar dan terpercaya di pacitan dan sekitarnya, pemilik menginginkan usahanya menjadi sebuah pusat batik tulis yang memberikan pelayanan pemasaran, penjualan, pengenalan produk baru yang lengkap dan baik serta membuat pelanggannya tertarik dengan produk yang ada, selain itu juga mempunyai pelayanan yang dapat membuat hubungan baik
dengan pelanggan meningkat. Dengan optimasi mesin pencari, maka situs web akan lebih mudah dicari oleh pengunjung. Dimana akan menjadi keuntungan bagi Batik Saji yang dimana akan mempercepat pemasaran dan pendapatan akan meningkat Kata Kunci : Optimasi Mesin Pencari, Pemasaran, Web Pemasaran
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DALAM KAITAN RENCANA PEMBUATAN PROGRAM APLIKASI KOMPUTER PENGELOLAAN DATA PEGAWAI: SUATU STUDI KASUS PADA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Nuraini Jurnal manajemen informatika Politeknik Negeri Sriwijaya , vol. 1, no. 2, 2009 : 18 – 27 Abstrak: -
DAFTAR ISI PENGEMBANGAN PROGRAM APLIKASI KOMPUTER UNTUK MENGOLAH DATA UJI BIOEKIVALENSI
Asyarie, sukmadjaja; Sasongko, Lucy Dewi Nurhayati;Salman Yusrani;Marwan, Erly Jurnal matematika sains, vol. 11, no. 4, 2006 : 116 - 124 Abstrak : Telah di kembangkan.sebuah program aplikasi komputer menggunakan Microsoft¬ Visual Basic 6.0 untuk mengolah data; konsentrasi obat dalam plasma/serum untuk uji bio ekivalensi sesuai dengan Pedoman uji Bioekivalensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia tahun 2004. Program yang dibuat diujicoba mengolah delapan pasang data konsentrasi obat dalam plasma, dan hasil olahan dbandingkan dengan hasil perhitungan manula menggunakn program Microsoft¬ Excel 2003. Hasil menunjukan parameter farmakokinetik yang dihitung menggunakan program yang dibuat sama dengan hasil perhitungan menggunakan Microsoft¬ Excel 2003. (Pengarang)
to develop an initial version of the prototype application for the management of inventory through the use of Microsoft Access are able to produce key information in the form of the values that are associated with mutations in financial stocks, the Inventory Report, Sales Report, Report of Receivables and Payables Report. Development model used is a combination of the three models, namely the development of Statement of Purpose, Gen. List, and Prototype.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI EXCEL DENGN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BAGI SISWA KELAS XI AK SMK MUHAMMADIYAH 4 SRAGEN SEMESTER III TAHUN 2011
Saman Bhakti utama : majalah/jurnal pendidikan, vol. 5, no. 3, 2012 : 44 -49 Abstrak: -
PENGEMBANGAN PROTOTIPE APLIKASI PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG TERKOMPUTERISASI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS
Sukartini, Sukartini : Maryati, Ulfi JURNAL AKUNTANSI & MANAJEMEN,Vol 7, No 1 (2012) Abstract : Problems arise when inventory management is done manually, because there are many kinds of goods, brand, location, suppliers, customers and the high frequency of purchase and sale transactions. With the aim to meet the need for accuracy, speed and timeliness in providing inventory information, all problems should be avoided and the necessary involvement in the application of computer-based system to manage inventory. The purpose of this study was
DAFTAR ISI PERANCANGAN APLIKASI PEMINDAI CITRA LEMBAR JAWABAN KOMPUTER (LJK) DENGAN TEKNIK SMART SCAN Ermundari Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JustIN) Vol 2, No 1 (2013)
Abstract : Computer Answer Sheet is a form for a special paper that will be processed by a computer and scanner. The fact is that the existing scanner Computer Answer Sheet is not flexible, it is intended that its use is only for one type of academic tests, such as examples of the type A scanner, can only be used for Answer Sheet type A. Computer Answer Sheet Image Scanner Application Usage with Smart Scan technique based on the basis of the resulting image on the scanner scanning. This application can be used on all types of machines and all kinds of scanner with a particular configuration. Smart Scan technology utilization in applications designed to use some process that can produce the output of the correction. The process consists of scanning, image processing with image preprocessing and recognition area with scanline method. The scanning process is done by physical transformation Answer Sheet into the form of a digital image. This image will be used as input to the application and will be processed using image preprocessing. Preprocessing results in the form of a binary image will be used further in the process of introducing area with scanline method. Scanline method is basically a way of introduction points/dots to process the object’s entire surface by scanning the image horizontally and vertically to produce the output of characters that can be stored in the database. Based on the resulting database matching answers with the answer key can be done to produce the output of the value of the correction. This study indicate that the design of computer answer sheet image scanner application with smart scanning techniques can be corrected the Answer Sheet with 94.5% success rate and the application is considered successful.Keywords: computer answer sheet, smart scanning techniques, image preprocessing, scanline, computer answer sheet correction.
PROGRAM APLIKASI KOMPUTER PENGENALAN ANGKA DENGAN POSE JARI TANGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK PENDERITA CACAT TUNA RUNGU DAN ANAK USIA DINI
WAWAN KURNIAWAN PERCIKAN : PEMBERITAAN ILMIAH, vol. 114, 2013 : 37 - 44 Abstrak: -
DAFTAR ISI RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN DENGAN METODE BLENDED LEARNING (STUDI KASUS: LABORATORIUM KOMPUTER STIKOM SURABAYA)
Koentjoro, Edo Yonatan : Hariadi, Bambang ; Purnama, Rangsang Jurnal JSIKA, Vol 1, No 2 (2012) Abstrak : Praktikum Bahasa Pemrograman (untuk S1 Sistem Informasi dan D3 Manajemen Informatika) atau praktikum Algoritma dan Pemrograman II (untuk S1 Komputer Akuntansi) merupakan mata praktikum yang diadakan guna mendukung mata kuliah yang diadakan di kelas. Tujuan mata praktikum tersebut yaitu untuk melatih mahasiswa agar mampu menerapkan algoritma sederhana ke dalam pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa Java (Java’s Language). Di dalam praktikum, praktikan diajar dan dipandu oleh Co-Ass. Ada 3 tahap yang harus dijalani oleh praktikan, yaitu tes awal, latihan, dan tugas praktikum. Keterbatasan waktu praktikum yang ada membuat praktikan kesulitan dalam mempelajari pemrograman, karena cara menguasai materi setiap praktikan berbeda-beda. Meskipun pembelajaran juga bisa dilakukan secara mandiri, namun kadangkala praktikan masih kesulitan untuk menerapkan algoritma ke dalam bahasa pemrograman. Untuk mengatasi hal itu, maka diperlukan aplikasi yang dapat membantu dalam mendukung proses pembelajaran praktikum. Aplikasi berbasis web ini menggunakan metode Blended Learning. Dengan dibantu Co-Ass, kemungkinan pemahaman mahasiswa mengenai alur pemrograman bisa menjadi lebih jelas. Keberadaan aplikasi ini diharapkan mampu menjawab permasalahan di atas dalam membantu menjelaskan mahasiswa untuk menerapkan algoritma ke dalam bentuk bahasa pemrograman
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK KERUSAKAN KOMPUTER DENGAN METODE BACKWARD CHAINING
Minarni, Minarni Jurnal Teknoif, Vol 1, No 1, 2013
Abstract : The computer is a machine that can be damaged in carrying out its functions. To provide suchinformation, it takes knowledge of a computer expert. Expert system designed as a computer program, so theexpert system program can provide information like a computer expert who always stand beside the computer itself.Method is by using backward chaining, expert system for computer do trace to retreat wetbackward, starting from the hypothesis and then looking for evidence supporting or opposing.Expert system for computer damage will provide information and solutions to computer users onissues relating to damage the hardware computer quickly.
DAFTAR ISI RANCANG BANGUN APLIKASI TELEKENDALI KOMPUTER VIA JARINGAN PSTN DENGAN MODUL DTMF DAN MIKROKONTROLLER ATTINY2313
Erdani, Yuliardi Rudiansyah, Hendy Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology Vol 1, No 2 (2010) Abstract : Extremely long distance control, hardly reachable actuator/target and costly network development are some concerns within a distance control system. Such control is computer control for advertisements placed in tricky areas as locations over the bridge, at a junction, etc. The provider usually performs system inactivation in order to save energy. But until now, it is still difficult to find a system that can be turned on and off in remote manner. That is why the distant control using telephone can be the best alternative solution. Not only can the telephone be used in wide range of area, but also easily operated. The developed circuit in this research uses dual tone multiple frequency (DTMF). It is operated by pressing telephone button as control input for microcontroller. The microcontroller processes the input and controls the computer via relay and serial port. The result of experiment shows that the developed application is able to shut down and turn on computer as well as to apply software remotely.
RANCANG BANGUN APLIKASI UNTUK MERANCANG JARINGAN KOMPUTER
Prihandono, Agung Jurnal Dinamika Informatika, Vol 1, No 2 (2009) Abstrak: Perkembangan teknologi jaringan komputer melaju dengan sangat pesat. Berbagai bidang aktivitas mau tidak mau harus dipaksa untuk menggunakan teknologi ini karena kebutuhan dan
persaingan. Disamping itu biaya pengembangan jaringan harus ditekan seminimal mungkin. Aplikasi ini dibuat guna memenuhi kebutuhan akan sarana dalam merancang jaringan sebelum diterapkan pada jaringan sesungguhnya. Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi ini, dipaparkan metode pengembangan sistem dengan menggunakan uses case sebagai teknik pemodelan sistem yang dilengkapi dengan dokumen skenario, yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah aplikasi jadi dengan menggunakan Borland C++ Builder sebagai aplikasi pemrogramannya. Aplikasi ini hanya digunakan untuk merancang jaringan komputer lokal atau LAN (local area network) dengan hub sebagai alat penghubung jaringan. Setelah rancangan jaringan dibuat, maka rancangan tersebut dapat diperiksa hubungan antar masing-masing objek komputer dengan komputer lain apakah telah saling terhubung atau belum dan dengan alamat IP dan nilai subnet yang sesuai. Kata Kunci: jaringan komputer, usecase, local area network.
DAFTAR ISI SAFFA: APLIKASI SISTEM DOKUMENTASI FORENSIK KOMPUTER
Suhendra, Adang, Vangerow, Andreas, ; Dyah, Ayu Socanning Majalah Ilmiah Matematika Komputer, 2007, EDISI APRIL Abstrak : Meningkainya kejahatan yang berkaitan dengan teknologi menimbulkan adanyakebutuhan sistem yang dapat membantu menangani kejahatan khususnya yangmemanfaatkan teknotogi da/am hat ini teknologi komputer. Sistem dokumentasi hasi!analisis uji forensik komputer membantu penyidik pada saat menyidangkan kasuskejahatan yang terkait dengan teknologi komputer. Tulisan ini menjelaskanpengembangan sistem dokumentasi lorensik dinamakan SAFFA (Sistem Architecture ForForensic Analysis) yang disediakan dalam tiga bahasa yaitu Indonesia, Inggris, danJerman, serta diadaptasi agar dapat berjalan di berbagai sistem operasi. Sistem inimemfokuskan untuk analisis server dan komputer desktop. Sistem dapat memasukkandata hasil forensik dan menyimpannya da/am suatu basis data dengan struktur yangsesuai dengan standar dokumentasi data forensik.Kata kunci: penyidik, kasus, kronologi diadaptasi agar dapat berjalan di berbagai sistem operasi. Sistem inimemfokuskan untuk analisis server dan komputer desktop. Sistem dapat memasukkandata hasil forensik dan menyimpannya da/am suatu basis data dengan struktur yangsesuai dengan standar dokumentasi data forensik.Kata kunci: penyidik, kasus, kronologi.
TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP APLIKASI KOMPUTER DAN INTERNET: SURVEI TERHADAP PENGUNJUNG WARUNG INTERNET DI 14 KOTA WILAYAH KERJA BBPPKI MEDAN
Abdul Rahman Harahap Jurnal pikom : jurnal penelitian komuniksi dan pembangunan, vol 11, no. 1, 2010 : 127 - 158 Abstrak : Masih rendahnya tingkat penguasaan internet (internet literacy) dan menguasai informasi (information literacy) serta pola pikir masyarakat yang menganggap kehadiran internet masih sebatas media hiburan penyebab terjadinya kesenjangan digital (digital devide). Sejauh mana tingkat pemahaman masyarakat dalam mengaplikasikan komputer dan internet, serta apa kendala yang dihadapi dalam memahami dan mengaplikasikannya merupakan permasalahan penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan di 14 kota wilayah kerja BBPPKI Medan dengan jumlah responden 280 orang pengunjung warung internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebahagian besar responden memiliki pengenalan, penguasaan terhadap komputer dan internet. Namun, perangkat lunak sistem operasi (operating system) yang digunakan masih pada win 98, win Xp, win ME, dan Win NT. Adapun Linux masih belum familier di kalangan masyarakat pengunjung warung internet. Dari perspektif sosial dan kebudayaan, internet sebagai introduksi salah satu jenis teknologi telah mendorong berlangsungnya pelbagai perubahan di masyarakat, e-commerce, atau cybersex, misalnya, adalah sebahagian contoh dari beberapa perubahan radikal dalam lingkup ekonomi dan sosial masyarakat. Internet juga telah mendorong munculnya beberapa kecemasan baru di kalangan masyarakat luas.
JURNAL INFORMATIKA Vol. 3, No. 2, Nopember 2002: 88 - 95
APLIKASI E-COMMERCE WWW.KOMPUTERONLINE.COM DENGAN MENGGUNAKAN MYSQL DAN PHP4 Djoni Haryadi Setiabudi
Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra e-mail :
[email protected]
Alex Surya Rahardjo
Alumnus Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra ABSTRAK: Pada penelitian ini dilakukan pembuatan website e-commerce www.komputeronline. com dengan menggunakan database server MySQL, pada web server Apache, dan perancangan scripting programming yang menggunakan bahasa scripting PHP4 yang berjalan di sistem operasi Linux. Website ini dipergunakan untuk melakukan transaksi penjualan komputer beserta aksesorisnya. Implementasi yang dilakukan pada komputeronline.com antara lain adalah fasilitas shopping mall (shopping cart) untuk end user, dan fasilitas pemeliharaan katalog untuk administrator. Fasilitas-fasilitas untuk end user yang diberikan pada shopping mall antara lain adalah daftar barang berdasarkan kategori dan type, search, account status, dan pada bagian shopping cart user dapat mengubah jumlah barang yang dibeli ataupun membatalkan pembeliannya. Fasilitas untuk admin pada maintenance katalog antara lain adalah search user, maintenance user, melihat transaksi masing-masing user, melihat transaksi hari ini, dan mengubah status suatu transaksi dari ‘pending’ menjadi ‘shipped’. Dari hasil pengujian pada website komputeronline.com ini, dengan 17 orang user yang masuk secara kurang lebih bersamaan, mengakses fasilitas database shopping mall, database server dan scripting program PHP4, ternyata dapat menangani transaksi tanpa ada masalah. Kata kunci: e-commerce, MySQL, PHP, Apache, Linux, komputeronline.com, web. ABSTRACT: This research is about the development of the e-commerce www.komputeronline. com website using MySQL as the database server, Apache as the web server and PHP4 as the scripting programming language with Linux as the operating system of the server . This site can be used to do the transaction of the selling computers and its accesorries. The implementation is about shopping mall’s facilities (shopping cart) for end users and catalog maintenance’s facilities for the administrator . The facilities for the end users in the shopping mall are stuff list based on category and type, search, account status, and at the shopping cart part users can change the quantity, or even cancel the ordering. The facilities for the administrator in the catalog maintenance are search users, maintenance users, look at each user’s transactions, look at today’s transaction, and change the status of transaction from ‘pending’ to ‘shipped’. The testing that has been done on the komputeronline.com database, with 17 users login at the same time, accessing shopping mall database facilities, shows that the database server and the PHP4 scripting program can run well without any problems. Keywords: e-commerce, MySQL, PHP, Apache, Linux, komputeronline.com, web.
1. PENDAHULUAN Perdagangan di era teknologi Internet, atau yang lebih dikenal dengan istilah ecommerce (electronic commerce) akhirakhir ini telah marak dengan munculnya ribuan perusahaan yang menawarkan barang dagangannya di dalam website. Lebih dari 80% perusahaan yang masuk dalam Fortune 88
500 memiliki web site di Internet, ditambah lagi dengan 250.000 perusahaan yang lebih kecil. Perusahaan – perusahaan ini seakan– akan berlomba untuk menjajakan barang dagangannya di Internet karena adanya peluang pasar. Persaingan yang ketat tentunya membuat para pelaku pasar berlombalomba untuk menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan untuk mengundang konsu-
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/
APLIKASI E-COMMERCE WWW.KOMPUTERONLINE.COM DENGAN MENGGUNAKAN MYSQL (Djoni Haryadi Setiabudi, et al.)
men memasuki website-nya dengan tujuan terakhir agar membeli tentunya. Fasilitas yang ditawarkan tentunya adalah kemudahan bagi user untuk menyusuri data-data barang dan cara pemesanan. Pada penelitian ini dibuat suatu website menggunakan MySQL sebagai server databasenya dan PHP4 sebagai bahasa scriptingnya. Latar belakang digunakannya MySQL sebagai server database yang utama karena MySQL cukup cepat dan sangat banyak library serta contoh program yang dapat digunakan. MySQL juga memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan user. Untuk query yang dilakukan oleh single user kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat daripada Postgresql dan lima kali lebih cepat dibandingkan InterBase. Untuk scripting, dipilih PHP yang memang didesain untuk penulisan aplikasi web. Lebih jauh lagi akses database adalah salah satu kekuatan terbesar dari PHP jadi pilihan cocok untuk aplikasi web yang berhubungan dengan MySQL. 2. TEORI DASAR 2.1 Web Server Apache Web server adalah inti dari sebuah web hosting, kehandalan Apache telah lama dibuktikan di Internet, versi terakhir yang stabil adalah apache-1.3.17. Untuk keperluan secure web masih bisa ditambah modssl2.7.1. Secure web adalah web server dengan sistem komunikasi yang dienkrip menggunakan protokol httpsdi port 443, analoginya seperti komunikasi ssh dibandingkan dengan telnet. Sistem enkripsinya lebih rumit daripada SSH karena selain hal teknis yang lebih rumit juga melibatkan aspek non teknis seperti Certificate Authority (CA). Server side scripting atau CGI (Common Gateway Interface) yang biasa dipakai pada Apache adalah PHP (PHP Hypertext Prepocessor), versi terakhir yang stabil adalah 4.0.4pl1 dengan banyak kelebihan dibanding versi stabil sebelumnya. Dan CGI yang digunakan untuk penelitian ini adalah PHP-4.0.4pl1.
2.2 PHP Programming Language PHP adalah bahasa scripting yang menyediakan cara yang mudah dalam melekatkan program pada halaman web. Karena suatu halaman diproses terlebih dahulu oleh PHP sebelum dikirim ke client, maka script dapat menghasilkan isi halaman yang dinamis, seperti misalnya menampilkan hasil query dari MySQL pada halaman tersebut. PHP pada mulanya berarti Personal Home Page, tetapi sekarang telah menggunakan nama “PHP Hypertext Preprocessor”. PHP banyak didukung oleh beberapa platform, banyak yang dari UNIX dan turunannya dan tentu juga Microsoft operating system yang mendukung lingkungan dalam Win32. Kelebihan–kelebihan PHP : • PHP dapat digunakan untuk menghasilkan file gambar GIF, atau bahkan gambar GIF yang bersifat stream dari server ke browser. Sebelumnya harus dikompile PHP dengan GD library yang mengandung fungsi – fungsi manipulasi GIF. • PHP mampu menerima file upload dari setiap browser yang RFc-1867 compliant. Kemampuan ini memungkinkan user mengupload file teks atau binary. • PHP secara transparan mendukung HTTP cookie. Administrator dapat menset cookies mengunakan function setcookie(). • PHP mendukung banyak sekali database dalam mode native dan melalui ODBC. Seperti termasuk Adabas, dBase, Empress, FilePro, Informix, InterBase, MySQL, Oracle, dan database yang mensupport ODBCyang dapat menggunakan PHP 2.3 Database Server MySQL MySQL adalah sebuah “SQL client/ server relational database management system” yang berasal dari Scandinavia. Pada MySQL sudah termasuk SQL server, program client untuk mengakses server, hal–hal yang berguna dalam hal administrasi, dan sebuah “programming interface” untuk menulis program sendiri.
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/
89
JURNAL INFORMATIKA Vol. 3, No. 2, Nopember 2002: 88 - 95
MySQL bukan sebuah project yang open source karena dalam keadaan tertentu diperlukan “license”. Tetapi kepopuleran dari MySQL terus berkembang dalam komunitas open source karena me-lisensikannya tidak terlalu sulit. MySQL juga dapat berjalan pada personal komputer (banyak pengembangan dari MySQL terjadi pada system yang tidak mahal yaitu Linux System). Tetapi MySQL juga portable dan dapat berjalan pada sistem operasi yang komersial seperti misalnya Windows, Solaris, Irix. MySQL menggunakan bahasa SQL. SQL (Structured Query Langguage) adalah bahasa standard yang digunakan untuk mengakses server database. Beberapa keunggulan MySQL dibandingkan dengan database lain adalah: • Kecepatan: MySQL cepat. Para pengembang berpendapat bahwa MySQL adalah database yang tercepat yang didapat. Pendapat ini dapat di selidiki dengan mengunjungi http://www.mysql.com/benchmark.html. • Kemudahan dalam penggunaan: MySQL adalah simple database system dengan performa tinggi dan tidak kompleks untuk setup, dan administrator,dibanding dengan system yang lebih besar. • Biaya: MySQL gratis untuk semua pengguna. • Mendukung bahasa Query: MySQL memahami SQL, juga dapat mengakses MySQL menggunakan aplikasi yang mendukung ODBC • Kemampuan: Banyak client dapat berhubungan dengan server pada saat yang bersamaan. Clients dapat menggunakan multiple database secara bersamaan. 3. DESAIN DAN IMPLEMENTASI Website komputeronline.com dirancang menggunakan web server Apache, server database MySQL, dan bahasa scripting PHP. Secara garis besar, hubungan antara client browser, web server, dan database server dapat dilihat pada Gambar 1.
90
client
Web Server (Apache) HTML
CGI (PHP)
Request
HTTP
Java servlet server
API
JDBC
MDB
(MySQL)
www
Gambar 1. Arsitektur Aplikasi Web Database
3.1 Persiapan Server. Hal–hal yang harus terdapat dan di konfigurasikan pada server agar web database dapat dibuat dengan baik adalah sebagai berikut: • Instalasi sistem operasi Red Hat Linux network 7.0 • Instalasi Apache web server, digunakan versi apache-1.3.19 • Instalasi MySQL database server, digunakan versi mysql-3.23.34 • Instalasi PHP4, digunakan versi php4.0.pl1 • Konfigurasi pada PHP agar terhubung dengan Apache dan dapat mengakses database MySQL • Restart Apache untuk dapat me-reload modul PHP yang telah dikompilasi. 3.2 Desain dan Implementasi Shopping Cart. Aplikasi ini dibagi menjadi beberapa sub sistem, yaitu : a. sub sistem katalog online b. sub sistem sistem shopping basket (pemesanan) c. sub sistem check out (pembayaran) d. sub sistem maintenance Langkah–langkah yang diambil oleh user yang mengunjungi suatu site untuk shopping adalah sebagai berikut (lihat Gambar 2): User baru yang pertama kali datang ke site harus me-registerkan diri terlebih dahulu. User yang telah ter-register dapat meng-otentikasi diri dengan userid dan password yang telah dimiliki. Setelah otentikasi berhasil, user dapat browsing
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/
APLIKASI E-COMMERCE WWW.KOMPUTERONLINE.COM DENGAN MENGGUNAKAN MYSQL (Djoni Haryadi Setiabudi, et al.)
daftar barang–barang, dan menambahkannya ke dalam shopping cart. Kemudian dapat melihat daftar barang yang ada dalam shopping cart. User juga mungkin mau mengubah jumlah barang atau menghapus barang–barang yang mungkin telah pilih sebelumnya. Setelah yakin mau membeli semua barang yang ada di shopping cart, user dapat check out. Check out adalah konfirmasi dari user bahwa dia ingin membeli semua barang yang ada di dalam shopping cart. Setelah user check out, semua barang yang ada dalam shopping cart di input kan ke dalam database, dan barang–barang ini yang nantinya akan diantarkan ke alamat yang diberikan oleh user pada saat waktu registrasi. Setelah check out, user dapat meneruskan shopping atau langsung keluar. Start
Is registered?
no
User registration
yes Login
Do Shopping ?
no
yes
View Account status
no
View account status
Logout
Stop Display the content of the
cart
Change the quantities of items of the cart
Check out
Gambar 3. Alur Aplikasi Shopping Cart
3.3 Subsistem Katalog Online
Add itemto cart
yes
Alur Aplikasi Shopping Cart memiliki alur bisnis seperti berikut ini (lihat Gambar 3): • Pertama, user akan dihadapkan dengan sebuah halaman depan yang mengandung pilihan kategori katalog produk yang berupa jenis hardware yang dijual oleh komputeronline.com, misalnya motherboard, processor, VGA card, dan sebagainya. • Jika user mengklik salah satu kategori produk, akan muncul halaman katalog produk untuk produk itu. • Jika user mengklik pada salah satu type barang yang tertera pada halaman katalog, akan muncul halaman detail tentang barang tersebut yang meliputi type barang yang dipilih, basis, harga, dan lama pengiriman. Pada halaman ini juga terdapat tombol pemesanan yang kemudian akan diproses pada bagian “ Shopping Basket”. • Pada shopping basket, resume barangbarang yang telah dipesan oleh user akan ditampilkan dan terdapat link kembali ke katalog maupun langsung ke halaman pembayaran (check out).
yes
View / Search items
Change items form the cart?
Gambar 2. Interaksi User Dengan Aplikasi Shopping Cart
no
Pada halaman pertama, setelah user yang terdaftar memasukkan user id dan password, akan dilakukan pengecekan ke dalam database komputeronline pada tabel user_profile hal ini dilakukan oleh script login.php. Apabila sudah selesai, user dapat langsung masuk ke halaman Shopping_cart-Home. htm yang menyediakan halaman yang berisi kategori barang yang dijual. Lihat Gambar 4. Halaman berikutya setelah user berhasil login adalah halaman menu utama yang berisi daftar katalog kategori hardware
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/
91
JURNAL INFORMATIKA Vol. 3, No. 2, Nopember 2002: 88 - 95
komputer yang dijual. Kategori barang yang ada ditampilkan pada sebelah kiri pada di halaman tersebut. Ada link ke halaman katalog produk untuk suatu kategori yang dipilih user.
Gambar 4. Halaman Pilihan Kategori– Shopping_cart-Home.htm
Gambar 5. Link pada Halaman Shopping_ cart-Home.htm
Link–link ini (link ke kategori barang, home, account status, search,dan logout) terdapat pada setiap halaman yang ada. Hal ini dibuat agar memudahkan user untuk mengakses link –link yang butuhkan. Halaman kategori adalah halaman hasil link dari pilihan kategori yang terdapat pada pada sebelah kiri dari setiap halaman. Halaman kategori berisi tentang kategori barang tertentu, misalnya Home_motherboard. htm yang berisi tentang motherboard apa saja yang disediakan oleh komputeronline. Pada halaman kategori ini user dihadapkan pada pilihan type dari kategori barang tersebut. Sebagai contoh adalah halaman Home_motherboard.htm, yang terdapat pada Gambar 6.
Selain link–link ke halaman katalog produk, pada halaman ini juga terdapat link ke halaman home (Shopping_cart-Home. htm),halaman account status (account_ status.php), halaman search (Home_search. htm), dan halaman logout (logout.php). Link pada halaman Shopping_cart-Home.htm dapat dilihat pada Gambar 5. Shopping_cart-Home.htm
account_status.php Home_search.htm logout.php Home_motherboard.htm Home_inputdevice.htm Home_networkproduct.htm Home_printer.htm Home_storagenmedia.htm Home_CompAccesories.htm Home_scanner.htm Home_Graphic-card.htm
Shopping_cart-Home.htm
Home_desktopPC.htm
3.4. Subsistem Shopping Basket
Home_camera.htm
Untuk perancangan dari shopping basket, dilakukan penyimpanan semua aktivitas belanja user pada database, dengan cara ini shopping basket dapat menyimpan informasi yang lebih banyak dan proses belanja dapat dilanjutkan dari komputer lain, tentunya dengan memasukkan user id dan password yang benar. Fasilitas shopping basket adalah: menambah item baru, menghapus item, mengganti
Home_modem.htm Home_processor.htm Home_cable.htm Home_monitor.htm Home_Speaker.htm Home_PowerProtect.htm
92
Setelah user memilih dan membeli barang yang cari, dapat melihat daftar barang apa sajakah yang telah beli, dengan menekan tombol display_cart yang ada pada halaman added_items.php. Daftar barang pada display.php yang dipilih untuk di beli oleh user inilah yang dinamakan shopping basket atau shopping cart.
Home_memory.htm
Home_SoundCard.htm
Home_MP3-players.htm
Gambar 6. Halaman Kategori MotherboardHome_motherboard.htm
Home_casing.htm
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/
APLIKASI E-COMMERCE WWW.KOMPUTERONLINE.COM DENGAN MENGGUNAKAN MYSQL (Djoni Haryadi Setiabudi, et al.)
jumlah item, membatalkan pemesanan, Check out. Untuk fasilitas check out pada halaman display.php telah disediakan tombol check out. Sehingga user dapat langsung keluar untuk melihat total biaya dan cara pembayaran. 3.5 Subsistem Check Out Pada fungsi check out dirancang proses sebagai berikut: Data–data pembeli terutama alamat pengiriman,dan nama pembeli diambil dari data user yang terdapat pada tabel user_profile. Setelah itu, total pesanannya akan ditampilkan SSL (Secure Socket Layer) dan pemrosesan kartu kredit belum di implementasikan pada shopping cart komputeronline. Oleh karena itu pembayaran dilakukan melalui transfer antar rekening. 3.6 Subsistem Maintenance Aplikasi maintenance yang dirancang pada komputeronline.com memperbolehkan user untuk menambah, menghapus, dan memperbarui record. Record yang diperbolehkan untuk ditambah, dihapus dan diperbarui adalah record dari tabel user_profile, dan transaction. Dan juga ada fasilitas search for user. Aplikasi ini nantinya akan digunakan oleh staf yang bertanggung jawab terhadap purchasing dan inventory yaitu bagian administrator. Lihat Gambar 7. Start
no
Is registered?
User registration
yes Login
Do Maintaining ? yes
no
Search for User ?
no
yes
View today‘s transactions Change status of transactions Pending=>Shipped
View user transactions
Logout
Stop
Gambar 7. Alur Aplikasi Maintenance Katalog
4. PENGUJIAN DAN PENGGUNAAN
Pengujian yang dilakukan pada website komputeronline.com ini , yaitu dengan 17 orang user yang masuk secara kurang lebih bersamaan, semua mengakses fasilitas database shopping mall, dan hasilnya database server dan scripting program PHP4 dapat berjalan dengan baik tanpa ada masalah. 4.1 Shopping Mall Pertama kali user masuk ke shopping mall akan dihadapkan pada halaman user otentikasi, disini user diminta untuk memasukkan user id dan password masing– masing. Setelah itu user tersebut dapat masuk ke shopping mall dari komputeronline.com. Pada halaman pertama dan halaman selanjutnya user dapat memilih beberapa kategori barang yang disediakan di komputeronline.com. Kategori barang yang disediakan terdapat pada sebelah kiri dari halaman. Gambar kategori yang terdapat pada setiap halaman dapat dilihat pada Gambar 4. Dan setelah user memilih kategori tertentu, user akan dihadapkan pada pilihan type item dari kategori tersebut. Gambar dari halaman type suatu kategori dapat dilihat pada Gambar 6. Pada halaman ini user dapat langsung membeli barang yang diinginkan hanya dengan menekan tombol beli yang terdapat pada sebelah kiri dari type barang tersebut. Apabila user menekan tombol beli, maka user selanjutnya akan mendapatkan halaman konfirmasi yang berisi type barang dan harga dari barang yang dipilih. Dari halaman ini user dapat kembali melanjutkan belanja barang yang lain ataukah langsung checkout. Setelah selesai belanja, user dapat melihat daftar belanjaannya dengan menekan tombol ‘display cart’ yang ada pada halaman konfirmasi -added_items.php. Pada halaman daftar belanjaan ini user dapat menghapus barang yang ada dalam shopping cartnya, dan user juga dapat mengubah quantity barang yang dibeli. Lihat Gambar 8. Setelah user selesai memilih barang dan menentukan jumlah barang yang ingin dibeli, user dapat langsung check out dengan
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/
93
JURNAL INFORMATIKA Vol. 3, No. 2, Nopember 2002: 88 - 95
menekan tombol ‘check out’ pada halaman added_items.php. Pada halaman check out akan ditampilkan informasi harga barang tiap item dan total biaya keseluruhan dari barang – barang yang dibeli. Informasi ke mana barang akan dikirim dan bagaimana cara pembayaran, juga diinformasikan pada halaman ini.
Setelah masuk ke fasilitas maintenance katalog akan terdapat beberapa pilihan main menu. Yaitu User Records, Transactions, Search for user, dan Logout. Pada fasilitas user records, administrator dapat menghapus user atau menampilkan transaksi–transaksi yang pernah dilakukan oleh seorang user. Fasilitas transactions, fasilitas dapat ini menampilkan semua transaksi yang terjadi pada hari itu dan juga fasilitas memperbolehkan administrator untuk mengubah status dari suatu transaksi, dari pending menjadi shipped, apabila barang telah dikirimkan ke user yang bersangkutan. Halaman dari fasilitas transaction ini dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 8. Halaman Daftar Belanjaan/ Shopping Cart – display.php
4.2 Account Status Fasilitas account status ini dibuat agar user dapat melihat transaksi apa saja yang pernah dilakukannya, kapan, jumlah biaya dari semua transaksi yang pernah dilakukan, apakah barang dari transaksi yang telah dilakukan olehnya telah di kirim oleh pihak komputeronline.com. Tampilan dari fasilitas account status dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Fasilitas Account Status– account_ status.php
4.3 Maintenance Katalog Fasilitas ini ditujukan untuk administrator web. Oleh karena itu tidak sembarang user boleh masuk ke fasilitas ini, sehingga pada fasilitas ini sebelum masuk user harus memasukkan user id dan passwordnya terlebih dahulu. Apabila sudah terotentikasi dengan benar maka user baru dapat masuk. 94
Gambar 10. Halaman Fasilitas Transactions – transaction_admin.php
5. KESIMPULAN 1. Keistimewaan dari rancangan aplikasi pada komputeronline.com antara lain adalah rancangan pada bagian search item, fasilitas search pada komputeronline.com mempunyai banyak pilihan sehingga user yang ingin melakukan search item dapat mencari barang secara lebih spesifik. Sedangkan kekurangan dari rancangan aplikasi pada komputeronline.com antara lain adalah pada sistem pembayaran yang belum menggunakan credit card, juga alamat pengiriman yang belum dapat diubah harus sesuai dengan alamat user itu sendiri. 2. Database server dan scripting program PHP4 dapat berjalan dengan baik tanpa ada masalah, karena pada database komputeronline.com yang menggunakan
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/
APLIKASI E-COMMERCE WWW.KOMPUTERONLINE.COM DENGAN MENGGUNAKAN MYSQL (Djoni Haryadi Setiabudi, et al.)
database server MySQL ini, sudah pernah dilakukan percobaan, yaitu 17 orang user yang masuk secara kurang lebih bersamaan, mengakses fasilitas database shopping mall. DAFTAR PUSTAKA 1. Castagnetto, Jesus. Professional PHP Programming. Birmingham: Wrox Press, 1999 2. DuBois, Paul. MySQL. Indianapolis: New Riders, 2000. 3. Purbo, Onno W. Membangun Web ECommerce. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000. 4. Rahardjo, Alex Suryo, Membangun Database dengan MySQL sebagai Database Server pada Website E-commerce Komputeronline.com, Universitas Kristen Petra, 2001. 5. Wiryana, I Made. Info Linux, jilid 1. Jakarta: Info Linux Media Utama, 2001. 6. _______ Info Linux, jilid 3. Jakarta: Info Linux Media Utama, 2001. 7. http://www.mysql.com 8. http://www.php.net 9. http://www.wrox.com
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/
95
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan) Amy Fontanella Wiwik Andriani Sukartini Jurusan Akuntansi , Politeknik Negeri Padang
Abstract Regional Secretariat South Solok District has not applied government regulations on financial management regulations. Regional Secretariat South Solok District has not made the complete financial statements, they only make budget reports only, and do not make balance and Notes to Financial Statements. Report on budget are made based on Government Regulation of the Interior No. 13 of 2006. South Solok District Secretariat has not been doing depreciation of fixed assets so that the financial statements, particularly the balance sheet does not describe the actual financial position. Based Permendagri 13 of 2006 local governments must prepare three financial statements are: the realization of the Budget Report, Balance Sheet, Notes to the financial statements. Computer applications Excel For Accounting is one medium that can be used by the Government in preparing the financial statements. Simply make a one-time formats then after that by entering transaction to the journal automatically posting process and financial reports directly generated. Ease of course, would be helpful to remember all the limitations that exist in local government in preparing its financial statements. Keywords: Local Government Financial Reports, Excel For Accounting
1.
Pendahuluan Permasalahan akuntabilitas publik menjadi sangat penting di Indonesia sejak dilaksanakannya otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Salah satu tujuan utama pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal tersebut adalah untuk menciptakan good governance, yaitu kepemerintahan yang baik dan ditandai dengan adanya transparansi, akuntabilitas publik, partisipasi, efisiensi, efektivitas, serta penegakan hukum. Otonomi daerah tersebut berdampak pada berbagai aspek baik politik, hukum, sosial, maupun aspek akuntansi dan manajemen keuangan daerah.
Untuk mewujudkan good governance diperlukan perubahan paradigma pemerintahan yang mendasar dari sistem lama yang serba sentralistis ke paradigma baru yang menuntut suatu sistem mampu mengurangi ketergantungan dan bahkan menghilangkan ketergantungan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat. Menanggapi paradigma baru tersebut maka pemerintah memberikan otonomi kepada daerah seluas-luasnya yang bertujuan untuk memungkinkan daerah mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri. Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memberikan otonomi secara proporsional kepada daerah yang
diwujudkan dengan adanya pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta adanya perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Seiring dengan reformasi di bidang keuangan negara, maka perlu dilakukan perubahanperubahan di berbagai bidang untuk mendukung agar reformasi di bidang keuangan negara dapat berjalan dengan baik. Salah satu perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi keuangan yang tersedia bagi berbagai pihak. Perubahan dibidang akuntansi pemerintahan yang paling diinginkan adalah adanya standar akuntansi pemerintah yang dapat dijadikan sebagai sebuah kerangka konseptual dan standar dalam penyelenggaraan akuntansi pemerintahan. Sebagai bentuk keseriusan pemerintah membenahi akuntansi pemerintahan di Indonesia seperangkat peraturan perundang-undangan yang mendukung telah dicanangkan. Diantaranya UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang ditindaklanjuti dengan PP No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Dengan diterbitkannya PP tersebut, Indonesia memasuki era baru transparansi dan akuntabilitas di bidang keuangan negara. PP ini mengharuskan pemerintah baik pusat maupun daerah menyusun laporan keuangan berupa neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Dan sejarah mencatat bahwa tahun 2005/2006 adalah
54
tahun perubahan mendasar bagi Indonesia dengan manajemen keuangan modern. Akhir semester I/2006, Presiden RI untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, menyampaikan Laporan Keuangan tahun 2005 yang berdasar Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah diperiksa BPK, kepada DPR. Laporan Keuangan tersebut akan menjadi bagian dari Tambahan Berita Negara RI yang terbuka bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mendukung penerapan PP No.24 Tahun 2005 ini seperangkat peraturan lain pun dikeluarkan. Salah satunya adalah Permendagri No.13 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Permendagri No.59 Tahun 2007. Namun sayangnya perubahan peraturan yang terlalu sering ini sangat membingungkan bagi pemerintah khususnya pemerintah daerah. Apalagi adanya ketidaksinkronan antara berbagai peraturan yang ada dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah daerah perlu melakukan harmonisasi antara berbagai peraturan yang ada. Disamping permasalahan diatas pemerintah daerah juga terkendala dengan sumber daya manusia. Sulitnya mendapatkan lulusan akuntansi yang paham dengan sistem akuntansi pemerintahan yang baru membuat pemerintah daerah harus ”memutar otak” agar laporan keuangan dapat dihasilkan. Keterbatasan SDM ini juga dipersulit dengan sistem akuntansi manual yang dilaksanakan oleh pemda. Hal ini menyebabkan hanya orang-orang yang sangat paham akuntansi yang dapat melakukan penyusunan laporan keuangan
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
pada pemerintah daerah. Meskipun ada beberapa pemda yang sudah menggunakan komputer tetapi hanya microsoft excel sederhana yang tidak terintegrasi satu sama lain.
terdiri dari 23 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Karena relatif masih baru Kabupaten Solok Selatan masih mengalami banyak kendala dalam menyusun laporan keuangannya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas berbagai langkah sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah daerah. Mulai dari mengadakan pelatihan akuntansi, menggunakan jasa konsultan sampai dengan membeli seperangkat software sistem akuntansi keuangan daerah. Hanya saja software yang sifatnya komprehensif seringkali mendatangkan masalah baru.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian terapan dengan judul “Aplikasi Komputer Akuntansi (Excel For Accounting) Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah studi kasus pada Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Solok Selatan”
Salah satu solusi yang bisa diambil adalah pengaplikasian program komputer akuntansi khususnya Excel For Accounting (EFA) yang relatif sederhana. EFA hanya diperuntukkan dalam penyusunan laporan keuangan saja dan tidak terintegrasi dengan sistem lainnya. Dengan menginputkan bukti transaksi kita dapat langsung menghasilkan laporan keuangan karena beberapa proses akuntansi manual seperti posting kebuku besar telah dilakukan secara otomatis oleh komputer. Program EFA yang relatif mudah ini dapat dijalankan oleh orang yang tidak paham akuntansi sekalipun. Pemerintah daerah Kabupaten Solok Selatan adalah salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Barat. Kabupaten Solok Selatan merupakan salah satu wilayah otonomi yang baru di Indonesia berdasarkan UU No. 38/2003 dan berlaku efektif terhitung tanggal 7 Januari 2004, dan terpisah dari Kabupaten induknya, yakni Kabupaten Solok. Kabupaten Solok Selatan terbagi atas tujuh Kecamatan dengan 29 Nagari (desa), Kabupaten Solok Selatan
2.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk : Mengaplikasikan Excel For Accounting dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah Mempelajari lebih mendalam tentang excel for accounting dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pemerintah daerah sehingga lebih aplikatif Membandingkan penyusunan laporan keuangan pemda secara manual dan terkomputerisasi. 3.
Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi sebagai berikut : Menguraikan proses penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dengan menggunakan aplikasi komputer akuntansi EFA Sebagai bahan perbandingan bagi pemerintah daerah dalam penyusunan laporan keuangan secara manual dan menggunakan EFA. Menambah referensi dalam ilmu akuntansi yang dapat digunakan dalam
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
55
proses pendidikan dan penelitian yang relevan. 4.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas penulis merumuskan permasalahan bagaimana penerapan Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan 5.
Metodologi Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian terapan dan bersifat kualitatif. Penelitian dilakukan pada Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Solok Selatan. Data diambil untuk periode Juli 2007 – desember 2007. Pengumpulan data dilakukan melalui : 5.1.
Penelitian research)
lapangan
(field
Data diperoleh dengan melakukan penelitian langsung pada sekretariat daerah kabupaten Solok Selatan yaitu melalui wawancara, observasi dan pengumpulan laporan keuangan tahun 2007. 5.2.
Studi pustaka
Data diperoleh melalui literatur-literatur, buletin, majalah, jurnal, undang-undang, peraturan pemerintah dan sumber lainnya. 6.
Pengertian Akuntansi
Di dalam buku Halim (2004 : 26) Akuntansi menurut American Accounting Association pada tahun 1966 adalah sebagai berikut: Akuntansi adalah proses pengindentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi keuangan dari satu
56
organisasi/entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan. Selain itu terdapat pengertian akuntansi Menurut The Committee On Terminology of The American Institute of Accountants (AICPA) 1941 dalam buku Bastian (2002 : 117 ) yaitu: Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan dan mengumpulkan dalam sebuah cara yang signifikan dan dalam satuan moneter, transaksi dan kejadian dalam bagian yang terkecil dari karakter dan mengartikan hasilnya. Dengan demikian tujuan utama akuntansi bukan hanya merupakan pembukuan, pencatatan transaksi semata melainkan sebagai wahana pelayanan jasa berfungsi untuk menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihakpihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan bagi pemakai laporan keuangan. 7.
Akuntansi Sektor Publik
7.1.
Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik diartikan sebagai mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Adapun menurut Bastian (2004 : 15) akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat, yang selanjutnya dapat diartikan sebagai: Mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan ada pengelolaan dana masyarakat di lembaga tinggi negara dan departemen dibawahnya seperti; Pemda, BUMN, LSM danYayasan Sosial maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang mendapat perhatian besar dari pihak semenjak reformasi. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi pengelolaan keuangan daerah semenjak itu. Dan terdapat pula dalam karangan Halim (2002 : 34) dimana memberikan pendapat tentang Keuangan Daerah yaitu: Semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki/dikuasai oleh Negara atau Daerah yang lebih tinggi serta pihakpihak lain sesuai ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku. Menurut Halim (2004) ada dua pengertian akuntansi keuangan daerah, yaitu: Pengertian yang pertama mengacu pada kegiatan administrasi atau pengurusan keuangan daerah, sehingga akuntansi keuangan daerah lebih diartikan sebagai tata usaha keuangan atau tata buku. Pengertian yang kedua mengacu pada kegiatan penyediaan informasi dalam bentuk laporan keuangan bagi pihak intern maupun ekstern dari Pemerintahan Daerah. 7.2.
Sistem Pencatatan
Menurut Halim (2004 : 35-37 ) ada beberapa macam sistem pencatatan yang dapat digunakan dalam proses akuntansi. Sistem tersebut antara lain sistem single entry, double entry dan triple entry. Berikut ini dijelaskan masing-masing pencatatan.
Single Entry System Sistem pencatatan single entry sering disebut juga dengan sistem tata buku tunggal atau tata buku saja. Sistem ini melakukan pencatatan satu kali. Transaksi yang beakibat bertambahnya kas akan dicatat pada sisi penerimaan dan transaksi yang berakibat berkurangnya kas akan dicatat pada sisi pengeluaran. Sistem pencatatan single entry ini memiliki kelebihan yaitu: sederhana dan mudah dipahami, tetapi sistem ini memiliki kelemahan antara lain tidak mudah dalam penyusunan laporan keuangan karena sulit menemukan kesalahan pembukuan yang terjadi. Contoh Kasus: Pada tanggal 13 Juli Bendahara membayar perjalanan pengeluaran dinas sebesar Rp. 3.700.000,Tanggal
Uraian
13/7/07
Biaya Perjalanan Dinas
Penerimaan (Rp)
Pengeluaran (Rp) 3.700.000
Double Entry System Sistem pencatatan double entry disebut juga sistem tata buku berpasangan. Sistem double entry ini disebut dengan akuntansi. Pada dasarnya suatu transaksi ekonomi akan dicatat dua kali (double = berpasangan/ganda, entry = pencatatan). Pencatatan dalam sistem ini disebut dengan istilah menjurnal. Dalam pencatatan tersebut ada sisi debit dan kredit. setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan persamaan akuntansi tersebut berbentuk sebagai berikut: Aktiva + Belanja = Utang + Ekuitas dana + Pendapatan
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
57
Triple Entry System Sistem pencatatan Triple Entry adalah pelaksanaan pencatatan dengan menggunakan sistem double entry, ditambah dengan pencatatan pada buku anggaran. Oleh karena itu sementara sistem pencatatan double entry dijalankan. Sub-Bagian Pembukuan (Bagian Keuangan) Pemerintahan Daerah juga mencatat transaksi tersebut pada buku anggaran, sehingga pencatatan tersebut akan berefek pada sisa anggaran. 7.3.
Siklus Akuntansi di Pemerintah Daerah
Berikut ini merupakan bagan alur siklus akuntansi dalam proses penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya dan pelaporan keuangan sebagaimana digambarkan di bawah ini:
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (Kepala SKPKD) yang bertugas mengelola APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD). PPK-SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD. PPKSKPD mengkoordinasikan pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan atas bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran. 7.4.
Perbedaan dan Persamaan Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Swasta
Menurut Nordiawan (2006 : 2 - 3) adapun perbedaan dan persamaan dari akuntansi sektor publik dengan swasta yaitu:
Gambar.1.
1. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Siklus Akuntansi di Pemerintahan Daerah, Sumber: Indra Bastian, Sistem Akuntansi Sektor Publik (2006)
Secara umum yang membedakan secara signifikan antara organisasi sektor publik dengan perusahaan adalah:
Jurnal
Bukti Transaksi
Buku Pembantu
Buku Besar
Kertas Kerja
- Laporan surplus /defisit - Laporan arus kas - Laporan perubahan ekuitas - Neraca - Catatan Atas Laporan Keuangan
Bukti transaksi berupa SP2D-LS dan SPJ. Sistem akuntansi keuangan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh
58
a. Tujuan Organisasi Perusahaan komersial bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham melalui penciptaan keuntungan sedangkan organisasi sektor publik mempunyai tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan. Dengan kata lain, perusahaan merupakan organisasi yang dijalankan untuk mencari laba atau profit (profit-oriented) sedangkan organisasi sektor publik merupakan organisasi yang dijalankan bukan untuk mencari laba (non-profitoriented). b. Sumber-sumber Pendanaan Perusahaan komersial didanai melalui hasil operasi perusahaan bersangkutan
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
selain investasi dari pemegang saham. Sementara itu, sesuai dengan tujuan, organisasi sektor publik mendanai operasinya tidak melalui laba operasi tetapi melalui cara khusus berupa sumbangan atau donasi yang bersifat sukarela. Di organisasi pemerintah cara seperti ini direalisasikan melalui pembayaran pajak atau retribusi.
Keduanya sama-sama menghadapi sumber daya ekonomi yang terbatas untuk mencapai tujuan-tujuannya.
Bagi pemerintah daerah, termasuk pendanaan adalah sumber sumbangan/subsidi dari pemerintah pusat. Di organisasi sektor publik lain sumber pendanaan bisa berupa iuran anggota, subsidi atau sumbangan dari donator.
Dalam beberapa hal, keduanya mempunyai output produk yang sama. Misalnya, pemerintah menyediakan alat transportasi berupa bus DAMRI sementara ada juga pihak swasta yang bergerak di sektor transportasi dan menyediakan sarana bus untuk masyarakat seperti Steady Safe.
c.
Peraturan Perundangan
Organisasi sektor publik khususnya lembaga pemerintah harus melakukan aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pemerintah Indonesia misalnya, harus melakukan pembangunan jembatan karena diamanatkan dalam UUD 1945 untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, meskipun pembangunan jembatan tersebut tidak memberikan keuntungan bagi organisasi pemerintah yang bersangkutan.
Keduanya mempunyai pola manajemen keuangan yang sama yang dimulai dari perencanaan sampai pengendalian di mana penggunaan akuntansi menjadi kebutuhan.
8. Microsoft Excel 8.1. Pengertian Microsoft Excel Microsoft Excel adalah program aplikasi pengolahan angka, tabel, grafik dan lain-lain yang merupakan bagian dari Microsoft Office. File Excel terdiri dari sejumlah lembaran kerja (sheet), setiap lembaran kerja terdiri dari sejumlah kolom dan baris. 8.2. Pengenalan Excel
Bagi perusahaan komersial, mereka bisa memilih aktivitas mana yang akan dilakukan atas produk apa yang dibuat berdasarkan perhitungan laba rugi.
Sebagai program aplikasi dibawah sistem operasi windows Microsoft Excel telah cukup lama digunakan oleh para pemakai komputer diindonesia.
2. Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Microsoft Excel merupakan program spreadsheet yang dilengkapi berbagai fasilitas, Microsoft Excel mampu mengolah data numeric menjadi output yang diinginkan dan dirancang untuk membantu menghitung hasil perhitungan dari sejumlah rumus.
Meskipun Sektor Publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu: Keduanya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah sistem perekonomian nasional yang secara bersama-sama menggunakan sumber daya, baik sumber daya finansial, modal maupun manusia, keduanya saling bertransaksi dan saling membutuhkan.
Beberapa fitur yang ada di Excel adalah sebagai berikut: a. Fitur Fill Fitur Fill menambah
memungkinkan untuk sederetan angka atau
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
59
dengan tempat atau lokasi yang baru.
mengcopy informasi dengan cepat dari satu sel ke beberapa sel. b. Wizard Wizard membantu dalam menggunakan fitur dan membantu dalam sejumlah proses Excel, termasuk pembuatan fungsi dan menyisipkan bagan ke suatu lembar kerja. Window Microsoft Excel terdiri dari: 1. Workbook (File Excel). Merupakan file Excel, setiap workbook terdiri dari beberapa worksheet (lembar kerja) yang tersusun dari baris dan kolom. 2. Worksheet Tiap worksheet terdiri dari: a. Kolom. Dalam worksheet terdiri dari 256 kolom yang dimulai dari A dan seterusnya hingga kolom 256 yaitu IV. b. Baris. Terdiri dari 65.536 baris. c.
Sel. Sel merupakan perpotongan kolom dan baris pada suatu lembar kerja. Setiap sel terdiri dari huruf kolom dan angka baris yang berpotongan yang membuat sel tersebut (A1, B3, C4 dan seterusnya).
d. Range. Merupakan kumpulan dari sel tertentu pada daerah yang sama. Misalnya range A2:A7 adalah pemilihan beberapa sel mulai dari A2 sampai dengan A7. e. Alamat Sel. Alamat sel pada umumnya digunakan dalam proses penghitungan.
b. Sel Semi Absolut. Sel semi absolut ditandai dengan $ pada salah satu posisi baik kolom ataupun baris. Contohnya BB!$A4:$A250. c.
Sel Absolut. Sel absolut ditandai dengan $ pada posisi baris maupun kolom, misalnya $B$1. Apabila dicopy pada tempat atau posisi alamat sel lain, maka baris maupun kolom tersebut akan tetap. f.
Label adalah setiap Label. karakter yang dimasukkan kedalam sebuah sel dimana data tersebut tidak dapat diproses secara sistematis. Contohnya nama, alamat dan lain sebagainya.
Elemen Window Excel a. Formula Bar, jika memasukkan informasi ke dalam sel, maka akan tampak pada formula bar. b. Column Headings, huruf yang terdapat sepanjang lembar kerja bagian atas yang mengidentifikasi kolom pada lembar kerja. c. Row headings, angka yang berada di sebelah kiri lembar kerja mengidentifikasi baris pada lembar kerja. d. Cell Selector, garis gelap yang menandakan baris tersebut sedang aktif. e. Worksheet Tab, tab yang membantu perpindahan satu lembar kerja yang lain pada workbook.
Alamat sel terdiri atas:
9. Aplikasi Komputer Akuntansi dengan Program Excel For Accounting.
a. Sel Relatif. Sel relatif adalah sel yang apabila dicopy menyesuaikan
Tahap Kegiatan Akuntansi:
60
Dalam
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Proses
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
1. Mencatat transaksi yang terjadi dalam jurnal Setelah suatu transaksi diidentifikasi, pencatatan akuntansi yang pertama dilakukan adalah dalam jurnal menurut tanggal transaksi. Jenis-jenis jurnal: a. Jurnal Kas Keluar b. Jurnal Kas Masuk c. Jurnal Umum 2. Memindahkan catatan transaksi dari jurnal ke buku besar masing-masing perkiraan. Buku besar merupakan kumplan rekening-rekening sejenis dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal. Langkahnya: a. Buat format buku besar b. Masukkan saldo awal masingmasing perkiraan c. Untuk memasukkan angka dari jurnal, tempatkan pointer pada kolom yang akan diisi d. Ketik = dan kemudian pindahkan pointer ke angka /saldo perkiraan pada masing-masing jurnal e. Tekan Enter Untuk proses posting ke buku besar dengan merujuk jurnal tidak perlu mengetik ulang, hanya memindahkan dari jurnal dengan cara seperti diatas. 3. Membuat daftar saldo-saldo dari masing-masing buku besar dalam neraca saldo. 4. Memindahkan data dari neraca saldo kedalam neraca lajur. Neraca lajur tidak mutlak diperlukan, hanya saja keberadaannya sangat membantu bagi kemudahan penyelesaian transaksi sehingga dengan mudah bisa diketahui laba/rugi perusahaan. Caranya buat format Neraca Lajur sesuai kebutuhan, dan langsung dimasukkan dalam saldo-saldo perkiraan yang ada di neraca saldo. Ketik = pada kolom yang akan diisi, dan pindahkan pointer ke kolom yang akan dipindahkan, kemudian tekan enter.
10.
Analisa dan Pembahasan
Pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan pada saat ini sangat sederhana yaitu hanya melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran terhadap kas (cash basis), dengan sistem pencatatan single entry. Meskipun saat ini sudah ada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang penyusunan laporan keuangan daerah yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Sekretariat daerah Kabupaten solok Selatan yang merupakan salah satu SKPD belum menerapkan peraturan yang baru. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti keterbatasan sumber daya manusia, kurangnya sosialisasi peraturan, dll. Disamping itu Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan belum melakukan penyusutan aset tetap sehingga aset tetap belum menggambarkan kondisi sesungguhnya. Berdasarkan informasi tersebut, peneliti ingin memperkenalkan salah satu teknik sederhana dalam menyusun laporan keuangan Pemerintah daerah khususnya pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan. Dengan menggunakan aplikasi komputer Excel For Accounting (EFA), cukup menginput bukti transaksi ke jurnal khusus maka akan langsung dapat dihasilkan laporan keuangan. 10.1. Pemecahan Masalah Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Sekda kabupaten Solok Selatan, peneliti ingin menawarkan suatu alternatif cara atau metode penyusunan laporan keuangan dengan aplikasi komputer akuntansi dalam hal ini Excel For Accounting. Denagn menggunakan rumus-rumus yang ada proses posting ke buku besar, pembuatan neraca lajur dapat otomatis dilakukan tidak lagi manual. Ada
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
61
beberapa langkah yang dilakukan untuk menyusun laporan keuangan dengan menggunakan EFA yaitu : a. Buat daftar perkiraan b. Buat neraca saldo awal c. Buat format jurnal khusus (jurnal kas keluar, jurnal kas masuk) dan jurnal khusus. d. Buat format buku besar untuk setiap perkiraan. e. Buat format laporan keuangan (laporan realisasi anggaran dan neraca)
didapatkan dari laporan yang dibuat oleh sekda solok selatan per 30 Juni 2007. Gambar 3. Neraca Saldo awal Sekda Solok Selatan
a. Daftar perkiraan Daftar perkiraan merupakan tabel yang berisi nomor akun, nama akun, saldo normal akun (D atau Debit dan K atau Kredit),dan Posisi di laporan keuangan (LRA atau N). Daftar perkiraan ini sangat penting dan merupakan sheet kunci dalam EFA. Gambar 2. Daftar Perkiraan Tahun 2007 Sekda Kabupaten Solok Selatan
Sebelum melanjutkan kelangkah berikutnya harus dipastikan bahwa sisi debit dan kreditnya seimbang (balance). c. Jurnal Kas Masuk Jurnal kas masuk digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas. Sebelum input transaksi ke jurnal harus disiapkan form jurnal kas masuk yang terdiri dari : tanggal, uraian, nomor akun yang didebit dan di kredit serta saldonya. Transaksi penerimaan kas yang terjadi selama periode Juli 2007 – Desember 2007 adalah :
b. Neraca Saldo Awal Neraca saldo awal berisi nomor akun, nama akun dan jumlah saldo awal masing-masing akun. Saldo awal ini 62
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
Tabel 1. Transaksi Penerimaan Kas oleh Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2007 No
Tanggal
1
31-Des2007
Uraian Diterima pendapatan
1.917.271.210
retribusi daerah selama dengan Desember 2007
31-Des2007
1.667.618.832
Jumlah (Rp)
bulan Juli sampai
2
JUMLAH
Maka jurnal kas masuk yang dibuat untuk transaksi ini dengan menggunakan EFA adalah :
3.086.435.173
Diterima pendapatan pajak daerah selama bulan Juli sampai dengan Desember 2007 JUMLAH
5.003.706.383
Tabel 2. Transaksi Penerimaan SP2D Langsung Bulan Juni sampai Desember 2007 No
Tanggal
Uraian
Jumlah (Rp)
Diterima SP2D GU 1
02-Jul-07
Belanja Pegawai
80.537.500
=SUBTOTAL(9,F8:F23)
68.750.000
=Perkiraan!(nomor kolom)
Diterima SP2D GU Belanja Barang dan 2
06-Jul-07
Jasa Diterima SP2D GU
3
01-Agust-07
Belanja Pegawai
52.880.000
=Perkiraan!(nomor kolom)
Diterima SP2D GU Belanja Barang dan 4
08-Agust-07
Jasa
182.312.000
Diterima SP2D GU 5
31-Agust-07
Belanja Modal
34.730.000
Diterima SP2D GU 6
03-Sep-07
Belanja Pegawai
41.262.500
Diterima SP2D GU Belanja Barang dan 7
04-Sep-07
Jasa
54.000.000
Diterima SP2D GU 8
02-Okt-07
Belanja Pegawai
88.480.000
Diterima SP2D GU Belanja Barang dan 9
09-Okt-07
Jasa
48.366.750
d. Jurnal Kas Keluar Jurnal kas keluar digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas. Sebelum input transaksi ke jurnal harus disiapkan form jurnal kas keluar yang terdiri dari : tanggal, uraian, nomor akun yang didebit dan di kredit serta saldonya. Transaksi pengeluaran kas yang terjadi selama periode Juli 2007 – Desember 2007 adalah :
Diterima SP2D GU 10
31-Okt-07
Belanja Modal
305.356.500
Diterima SP2D GU 11
02-Nop-07
Belanja Pegawai
42.350.000
Diterima SP2D GU Belanja Barang dan 12
05-Nop-07
Jasa
251.979.300
Diterima SP2D GU 13
03-Des-07
Belanja Pegawai
14
10-Des-07
Diterima SP2D GU
355.481.332
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
63
Table 3. Transaksi Belanja Langsung Bulan Juli sampai Desember 2007 No
Tanggal
1
-Jul-07
2
-Jul-07
3
-Jul-07
4
-Jul-07
5
-Jul-07
6
-Agust-07
7
-Agust-07
8
-Agust-07
9
-Jul-07
10
-Agust-07
11
-Sep-07
12
-Sep-07
13
-Sep-07
14
-Okt-07
15
-Okt-07
16
-Nop-07
17
-Nop-07
18
-Nop-07
19
-Des-07
20
-Des-07
21
-Des-07
Uraian Jumlah (Rp) keluarkan uang untuk aya makan minum 3.168.000 keluarkan uang untuk rsus, pelatihan, 12.000.000 sialisasi dan Bintek PNS keluarkan uang untuk rvice, pengadaan, Jilid n Cetak 13.117.700 keluarkan uang untuk lanja surat kabar/majalah 22.625.000 keluarkan uang untuk rjalanan dinas 7.840.000 keluarkan uang untuk wa gedung dan ruang pat 23.887.800 keluarkan uang untuk rvice, pengedaan, Jilid n Cetak 95.490.325 keluarkan Biaya makan num rapat 49.510.000 keluarkan uang untuk lanja surat kabar/majalah 22.625.000 keluarkan uang lembur keluarkan uang untuk rjalanan dinas, cetak dan akan keluarkan Belanja sewa ralatan keluarkan uang untuk lanja surat kabar/majalah keluarkan uang untuk akan, jasa, dan bahan ker keluarkanuang untuk lanja koran/majalah keluarkan uang untuk rvice, pengedaan, Jilid n Cetak keluarkan uang untuk meliharaan kendaraan rmotor keluarkan uang untuk lanja koran/majalah keluarkan uang untuk rjalanan dinas, cetak dan akan keluarkan uang untuk norarium, mbahan penghasilan & mbingan keluarkan barang jasa tuk belanja ran/majalah UMLAH
Maka jurnal untuk pengeluaram kas ini menggunakan EFA adalah:
13.620.000 171.740.000 7.369.120 22.625.000 33.379.186 22.625.000 138.010.650 12.450.000 22.625.000
=SUBTOTAL(9,F9:F63) =Perkiraan!(nomor kolom) =Perkiraan!(nomor kolom) e. Jurnal Umum Jurnal Umum digunakan untuk mencatat transaksi yang terkait dengan aset dan transaksi selain kas. Jurnal umum dengan menggunakan EFA :
121.132.150 231.069.000
22.625.000 066.365.931
transaksi dengan
f. Buku Besar Untuk buku besar kita hanya membuatkan format, setelah itu menginput no.perkiraan maka proses posting akan dilakukan secara otomatis oleh rumus yang sudah kita buat. Contoh buku besar dengan EFA : 64
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
h. Laporan Realisasi Anggaran
=D6
=SUMIF(JKK!$D$9:$D$62,BB!D6,JKK!$ F$9:$F$62) =VLOOKUP(D6,DATA,2,FALSE) ='NS AWAL'!B7 =Perkiraan!A1 =SUMIF(JKK!$E$9:$E$63,BB!D6,JKK!$F$9:$F$6
=SUMIF(NL!$A$7:$A$83,$A13,NL!$D$7:$D$82)+ SUMIF(NL!$A$7:$A$82,$A13,NL!$E$7:$E$82)
=IF(VLOOKUP(D6,DATA,3,FALSE)="D","Debit","K redit")
=VLOOKUP(A10,DATA,2,FALSE)
g. Neraca Lajur
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
65
i. Neraca
Berdasarkan Permendagri 13 tahun daerah harus 2006 pemerintah menyusun 3 laporan keuangan yaitu : a. Laporan realisasi Anggaran b. Neraca c.
=VLOOKUP(A7,DATA,2,FALSE) =VLOOKUP(E7,DATA,2,FALSE) =SUMIF(NL!$A$7:$A$86,$A13,NL!$D$7:$D$86)+ SUMIF(NL!$A$7:$A$86,$A13,NL!$E$7:$E$86) =SUMIF(NL!$A$7:$A$86,$E10,NL!$D$7:$D$86)+ SUMIF(NL!$A$7:$A$86,$E10,NL!$E$7:$E$86)
11.
Kesimpulan
Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan belum menerapkan peraturanperaturan pemerintah tentang pengelolaan keuangan daerah yang berlaku. Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan belum membuat laporan keuangan secara lengkap, mereka hanya membuat laporan realisasi anggaran saja, dan belum membuat Neraca serta Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan realisasi anggaran yang dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan belum melakukan penyusutan aktiva tetap sehingga laporan keuangan khususnya neraca tidak menggambarkan posisi keuangan yang sebenarnya.
66
Catatan Atas Laporan keuangan
Aplikasi komputer Excel For Accounting merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh Pemda dalam menyusun laporan keuangan. Cukup satu kali membuat format-format maka setelah itu dengan menginput transaksi ke jurnal secara otomatis proses posting dan laporan keuangan langsung dihasilkan. Kemudahan ini tentu saja akan sangat membantu mengingat segala keterbatasan yang ada pada Pemerintah Daerah dalam menyusun laporan keuangannya. Daftar Referensi Bastian, Indra, (2002). Sistem Akuntansi Sektor Publik 1, Konsep untuk Pemerintahan Daerah, Jakarta : Salemba Empat Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik, Standar Akuntansi BuletinTeknis Pemerintah Telaah Kritis PP No.24 Tahun 2005.Yogyakarta. BPFE oktober 2006 Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik, Pemerintah Standar Akuntansi Telaah Kritis PP No.24 Tahun 2005.Yogyakarta. BPFE oktober 2006 Halim, Abdul, (2004). Akuntansi Sektor Publik – Akuntansi Keuangan Daerah, Jakarta: Salemba Empat http:/www/bpkp.go.id http:/www/bakun.go.id KSAP, (2005). Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) No. 24 Tahun 2005, Jakarta: Sinar Grafika
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
Mahsun, Mohammad, Sulistiyawati, Firma, Purwanugraha dan Andre, (2006). Akuntansi Sektor Publik edisi I, Yogyakarta: BPFE Mardiasmo (2002). Akuntansi Sektor Andi Publik, Yogyakarta: Nordiawan, Deddi, (2006). Akuntansi Sektor Publik, Jakarta : Salemba Empat Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006, Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007, Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia Sekaran,Uma, Research Method for Business, Third edition, John Willey & Sons,Inc Sumardiyanti Sri Valentina dan Aji Suryo, (2006). Perpajakan Indonesia, Yogyakarta: Unit Penerbit Percetakan (UPP) AMKYKPN Soemarso (2003). Pengantar Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat, Jakarta: Rineka Cipta
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
67
APLIKASI KOMPUTER UNTUK VISUALISASI POLA SEBARAN KONSENTRASI GAS DARI SUMBER TITIK INSTAN DALAM FLUIDA DIAM DAN MEDIUM ANISOTROP SUPRIYONO Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta 55281 Telp : (0274) 480485, 489716 ; Fax : (0274) 489715 E-mail :
[email protected] Abstrak APLIKASI KOMPUTER UNTUK VISUALISASI POLA SEBARAN KONSENTRASI GAS DARI SUMBER TITIK INSTAN DALAM FLUIDA DIAM DAN MEDIUM ANISOTROP. Telah dibuat suatu aplikasi komputer untuk menvisualkan suatu sebaran konsentrasi gas akibat terjadinya suatu kebocoran gas, misalnya pada pipa pemboran gas bumi. Aplikasi ini dibuat untuk dijadikan salah satu komponen dalam sistem pemantauan lingkungan pada daerah industri atau daerah pertambangan, yaitu supaya tersedia suatu informasi awal tentang kemungkinan tercemarnya suatu daerah akibat adanya kebocoran pipa gas. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model difusi tak tunak dari sumber titik instan dalam fluida diam dan model difusi dari sumber titik instant di dalam medium anisotrop dan penggambaran konsentrasi gas yang berasal dari sumber kebocoran pipa adalah kurva distribusi Gauss. Aplikasi komputer ini berbentuk simulasi dengan disediakan berbagai macam fasilitas input data dan hasilnya berupa angka-angka, grafik 3-dimensi maupun 2 dimensi dan pilihan bentuk grafik. Untuk membangun aplikasi ini digunakan perangkat lunak Matlab 6.1. Dengan melakukan Simulasi terhadap berbagai macam variabel masukan, maka aplikasi komputer ini akan menghasilkan sejumlah prediksi konsentrasi gas dalam bentuk pola 2-dimensi, 3dimensi, dan kontur. Kata Kunci : Aplikasi komputer, Pola sebaran, Konsentrasi Gas, Model difusi, 2dimensi, 3-dimensi, Matlab
Abstract A COMPUTER APPLICATION FOR VISUALIZATION OF THE GAS CONCENTRATION PATTERNS FROM INSTANT POINT SOURCE IN FLUID STATIC AND ANISOTROPY MEDIUM. The computer application for visualization of the gas concentration patterns the effect from gas leakage for example the pipe leakage of the fuel gas drilling, has been done. The application developed to assist one of the components in environmental control system in
55
JFN, Vol 4 No. 1, Mei 2010
ISSN 1978-8738
industrial area or mining area, I.e. in order to forecasting of an area contaminated the effect from pipe leakage available. The model used of unsteady state diffusion model from instant point source in fluid static and diffusion model from instant point source in anisotropy medium. The gas concentration illustrate to come from pipe leakage source is a Gauss distribution curve. The model of this computer application is simulation model with data input facilities and the simulation result is three and two dimension graph. For developed of the computer program used Matlab 6.1. By varying in inputs, the computer application produces numerous concentration gas predictions as 2-dimension, 3-dimension and contour patterns. Keywords : Computer application, patterns, Gas concentration, Diffusion model, 2Dimension, 3-Dimension, Matlab
PENDAHULUAN Pada umumnya pencemaran udara berupa konsentrasi gas terjadi di lapisan bawah atmosfer, yaitu troposfer dan stratosfer. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar massa atmosfer berada di kedua lapisan tersebut. Selain itu, biasanya penyebaran gas terdapat di permukaan bumi[1]. Sebaran gas akibat kebocoran pipa gas dapat diketahui dengan pengamatan langsung di tempat terjadinya kebocoran, yaitu dengan mengambil sampel berupa tanah dan tumbuhan lalu dianalisis yang membutuhkan biaya tinggi. Oleh karena itu perlu suatu upaya penyelamatan lingkungan berupa penyediaan informasi awal tentang kemungkinan tercemarnya suatu daerah akibat adanya kebocoran pipa gas. Dengan tersedianya informasi ini, maka akan banyak membantu dalam antisipasi terhadap dampak pencemaran tersebut. Salah satu bentuk informasi awal yang dapat dibuat adalah berupa aplikasi komputer untuk visualisasi pola sebaran konsentrasi gas akibat terjadinya kebocoran gas. Dalam membangun aplikasi komputer ini dasar membangun model matematikanya adalah teori difusi yang termasuk dalam teori transport. Adapun penyelesaian eksak Persamaan difusi yang digunakan adalah : 1. Difusi tak tunak dari sumber titik instant dalam fluida diam. 2. Difusi dari sumber titik instant di dalam medium anisotrop. Setelah dihasilkan model matematik maka dilanjutkan dengan menyusun analisis kebutuhan berupa kebutuhan input, proses, output serta perangkat lunak dan perangkat kerasnya. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan adalah Matlab 6.1 dengan alasan bahwa Matlab adalah perangkat lunak yang memuat subroutine penyelesaian matematika dan metode numerik yang disertai dengan grafik yang lengkap dan dapat dijalankan sebagai bahasa pemrograman yang berorientasi obyek serta mempunyai fasilitas GUI (Graphical User Interfase) yang cukup memadai. 56
ISSN 1978-8738
Aplikasi Komputer untuk …(Supriyono)
Hasil aplikasi komputer ini diharapkan dapat menjadi alat bantu pemantauan lingkungan dari suatu fasilitas pabrik maupun pemboran gas bumi, misalnya adalah dengan menjalankan aplikasi ini, maka akan dapat diketahui sebaran gas Hidrogen Sulfida pada kebocoran pipa pada suatu pemboran gas bumi. Aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai alat bantu ajar untuk pelajaran-pelajaran yang berhubungan dengan teknik lingkungan, maupun pada diklat-diklat analisis lingkungan. Aplikasi ini dapat juga digunakan sebagai alat bantu ajar pembuatan simulasi. DASAR TEORI Penyebaran polutan berupa gas ke lingkungan terjadi menurut gabungan beberapa proses transport, yaitu difusi molekular (Fickian diffusion process) dan proses hanyutan oleh aliran udara (advection process). Secara umum proses transport gas di udara dapat dirumuskan dengan rumus[2]:
Dx
2C C x 2 t
(1)
dengan : C = Konsentrasi polutan. Dx = Koefisien difusi efektif. x = variabel jarak dan t adalah waktu. Pada x , yaitu pada jarak yang cukup jauh dari sumber, C 0 sebagai syarat batas dan dengan transformasi Laplace, Persamaan (1) sebagai Persamaan difusi yang diformulasikan dalam koordinat bola dapat diselesaikan menjadi Persamaan berbentuk :
C
Q
4Dt 2 3
r2 exp 4 Dt
(2)
dengan :
r 2 x2 y2 z2
dan
Q 4 C r , t r 2 dr 00
Menurut[2], bentuk distribusi Persamaan 2 adalah distribusi normal biasa, sehingga konsentrasinya selalu maksimum pada r 0 . Lebar dari kurvanya
57
JFN, Vol 4 No. 1, Mei 2010
ISSN 1978-8738
r1
membesar dengan waktu, sedang posisi 2 yaitu jarak konsentrasi menjadi setengah dari harga titik asal diberikan oleh Persamaan :
r1 2ln 2
1
2
2
Dt 12
(3)
Selain itu, dapat juga dihitung sebaran bahan dengan difusi molekuler 2 sebagai pergeseran radial kwadrat rata-rata r dengan menjumlahkan ke seluruh ruang hasil kali konsentrasi di setiap elemen volume dengan kwadrat jarak ke titik asal. Dengan membaginya dengan massa total yang dilepas, diperoleh Persamaan berbentuk : 2
r
1 4 2 C ri ri dVi Cr 4 dr 6 Dt Q i Q 0
(4)
Pergeseran kwadrat rata-ratanya sering dinyatakan sebagai jumlah dari ketiga 2 2 2 2 komponen arahnya x, y, dan z, yaitu : r x y z . Karena 2 2 Dt , maka Persamaan (2) menjadi :
C
r2 exp 2 2 3 3 2 2 Q
(5)
Persamaan 5 merupakan penyelesaian umum dari Persamaan difusi tak tunak dari sumber titik instant dalam fluida diam. Penyelesaian umum persamaan difusi dari sumber titik instant di dalam medium anisotrop, diawali dari bentuk umum Persamaan difusi : C C C C Dx Dy Dz t x x y x z z
(6)
dengan langkah-langkah penyelesaian seperti pada penyelesaian Persamaan difusi tak tunak dari sumber titik instant dalam fluida diam di atas, maka dihasilkan penyelesaian umum untuk Persamaan difusi dari sumber titik instant di dalam medium anisotrop sebagai berikut :
C
Q
2 3 x x x 2
x2 y2 z2 exp 2 2 2 2 2 2 x y z 58
(7)
ISSN 1978-8738
Aplikasi Komputer untuk …(Supriyono)
Persamaan 5 dan 7 itulah yang menjadi dasar Pembuatan algoritma untuk aplikasi ini. Pada Persamaan 7 untuk perhitungan y dan z harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan, yaitu harus disesuaikan dengan kecepatan angin dan kestabilan atmosfer. Menurut[3] dan[4], tetapan horizontal dinyatakan dengan:
y ax 0.894
(8)
dan tetapan dispersi vertikal dinyatakan dengan
z cx d f
(9)
Nilai a, c, d, dan f tergantung pada kestabilan atmosfer yang angka-angkanya sesuai dengan Tabel 1. Tabel 1. Nilai Tetapan a, c, d dan f untuk Persamaan 8 dan 9[4] Kestabilan A B C D E F
a 213 156 104 68 50,5 34
c 440,8 106,6 61,0 33,2 22,8 14,35
x < 1 km d 1,941 1,149 0,911 0,725 0,678 0,740
f 9,27 3,3 0 - 1,7 - 1,3 - 0,35
c 459,7 108,2 61,0 44,5 55,4 62,6
x > 1 km d 2,094 1,098 0,911 0,516 0,305 0,180
f - 9,6 2,0 0 - 13,0 - 34,0 - 48,6
Untuk menentukan klasifikasi A, B, C, D, E dan F pada Tabel 1. di atas, maka menurut[5] perhitungannya bergantung pada kecepatan angin permukaan, pancaran sinar matahari dan derajat awan. Adapun hasil perhitungannya dapat disusun dalam Tabel 2. Tabel 2. Nilai tetapan a, b, c, d, e dan f untuk Tabel 1[4] Kecepatan angin permukaan (m/det) <2 2–3 3–5 5–6 >6
Pancaran Sinar Matahari
Pancaran Sinar Matahari
Siang hari
Malam hari
Kuat
Sedang
Lemah
Banyak
Bersih
A A–B B C C
A–B B B–C C–D D
B C C D D
E E D D D
F F E D D
59
JFN, Vol 4 No. 1, Mei 2010
ISSN 1978-8738
BAHAN DAN METODE Untuk membangun suatu aplikasi komputer, dibutuhkan suatu model, yang mewakili suatu obyek atau aktifitas. Salah satu model tersebut adalah model matematika yang telah disusun di dalam dasar teori. Dalam hal ini model matematika yang digunakan sebagai bahan Pembuatan aplikasi adalah Persamaan 5 dan 7. Setelah Persamaan model siap, maka langkah berikutnya adalah menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak, guna pembuatan aplikasi. Untuk membangun aplikasi komputer ini sebagai bahan penelitian digunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut : Perangkat Keras Berupa Komputer dengan Spesifikasi : Sistem ini dibangun dengan perangkat keras Intel(R) Pentium(M) 1500MHz, Memori 512 MB dan Hard disk dengan kapasitas 80GB. Perangkat Lunak : Perangkat lunak yang diperlukan adalah sebagai berikut. 1. Microsoft Windows XP 2. Bahasa Pemrograman Matlab 6.1. Dalam Pembuatan perangkat lunak untuk aplikasi komputer ini digunakan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak, yaitu dengan digunakannya metode Water fall (air terjun)[6]. Adapun tahapan-tahapan dalam model air terjun ini adalah : 3. Analisis dan rekayasa sistem. Pada tahapan ini yang dilakukan meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian masalah, yaitu dengan adanya persoalan perhitungan konsentrasi untuk Persamaan difusi tak tunak dari sumber titik instant dalam fluida diam dan Persamaan difusi dari sumber titik instant di dalam medium anisotrop. 4. Analisis persyaratan. Agar aplikasi komputer dapat bersifat user-friendly, maka system harus dibuat semudah mungkin penggunaannya. Dengan alasaan inilah dalam penelitian ini digunakan perangkat lunak Matlab 6.1. Sebagai perangkat lunak yang mendukung pemrograman berorientasi obyek. Matlab 6.1 juga menyediakan kemampuan numerik yang handal dan penyediaan fasilitas grafik yang memadai. 5. Perancangan. Untuk membuat aplikasi komputer ini, sebelum dibangun program dibuat dulu perancangan antar muka. Dalam perancangan ini dibuat pula analisis kebutuhan, yaitu kebutuhan input, proses sebagai rancangan program dan output. Dalam kebutuhan proses tersebut algoritma pemrogramannya adalah sebagai berikut, berdasarkan algoritma perhitungan konsentrasi 60
ISSN 1978-8738
Aplikasi Komputer untuk …(Supriyono)
sebagai kebutuhan proses ditampilkan pada tahapan perancangan ini. Kedua algoritma tersebut sebagai berikut: a. Algoritma Pemrograman untuk model difusi dari sumber titik instan dalam fluida diam (berdasarkan Persamaan 5). For I = 1 : x For j = 1 : y For k = 1 : z C=(Q/((2*pi)^(3/2))*sigmax^2*sigmay^2*sigmaz^2 )^3)*(exp(x^2+y^2+z^2)/(2*sigmax^2+sigmay^2+si gmaz^2)^2) End; End; End; b.
Algoritma Pemrograman untuk model difusi dalam medium anisotropy (berdasarkan Persamaan 7). For I = 1 : x For j = 1 : y For k = 1 : z C=(Q/((2*pi)^(3/2)*sigmax*sigmay*sigmaz)*(exp( x^2/(2*sigmax^2))-(y^2/(2*sigmay^2))– (z^2/(2*sigmaz^2))) End; End; End;
6. Penulisan program. Menterjemahkan rancangan antar muka dan rancangan program kedalam bahasa pemrograman Matlab 6.1. 7. Pengujian. Setelah dibangun program, hasil outputnya diuji dengan penyelesaian secara manual untuk kasus yang sederhana serta dianalisis dengan kondisi yang nyata, misalkan diujikan pada kasus kebocoran gas di pipa pemboran gas bumi. 8. Pemeliharaan. Agar sistem ini dapat selalu digunakan, maka sistem harus disimpan dalam bentuk back up elektronis (Hard disk, CD maupun disket) dan back up dalam listing program.
61
JFN, Vol 4 No. 1, Mei 2010
ISSN 1978-8738
HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah sistem dapat terbangun, maka langkah berikutnya adalah menjalankan program, yaitu menguji apakah program dapat berjalan dengan baik atau tidak. Untuk itu program utama dengan nama file utama.M ini dijalankan pada Matlab Command Window’s. Hasilnya adalah tampilan awal yang mempunyai fasilitas berupa pilihan-pilihan menu Difusi Fluida Diam dan Difusi Anisotrop. Pada tampilan awal tersebut, mula-mula pada pada daerah grafik masih berupa daerah kosong. Dengan memasukkan angka-angka percobaan seperti yang tertera pada sebelah kanan atas berupa parameter-parameter jangkauan laju emisi polutan, jarak penyebaran polutan dan keadaan atmosfer, maka dengan memilih menu eksekusi berupa pilihan pada menu Pola Sebaran akan muncul pilihan untuk melakukan eksekusi, yaitu pilihan untuk menampilkan Grafik 3-dimensi, Grafik 3-dimensi beserta angka tampilan dan Grafik 2dimensi berupa grafik kontur. Dalam aplikasi ini juga dilengkapi dengan fasilitas untuk kembali ke halaman cover atau keluar ke Window’s. Selain itu juga dapat langsung menuju ke menu. Difusi Anisotrop jika aplikasi berada dalam daerah Fluida Diam dan sebaliknya. Jika pada saat tampilan cover memilih menu Difusi Fluida Diam dan diisi dengan input-input daerah jangkauan pengamatan 20 km dan simulasi ini diasumsikan bahwa laju emisi polutan adalah 458 kg/jam, jangkauan penyebaran polutan 7,7 km ke arah x, 4,5 km kearah y dan 2,5 km ke arah z serta kestabilan atmosfer dimisalkan dalam kondisi A maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Tampilan Input untuk Difusi Fluida Diam dan Grafiknya 62
ISSN 1978-8738
Aplikasi Komputer untuk …(Supriyono)
Hasilnya merupakan suatu nilai konsentrasi gas berbentuk grafik 3-dimensi dan gas menyebar mengikuti distribusi Gauss. Sehingga sebaran gas yang terbesar terjadi sepanjang pusat sebaran. Gambar 1 menunjukkan bahwa konsentrasi maksimal berada di dalam radius 1 km, yaitu sekitar 18 kg/km3 dan setelah 6 km dari pusat sebaran, konsentrasi gas berangsur-angsur mendekati nol. Dalam pemasukan data ini, kondisi atmosfer diasumsikan dalam kestabilan A, yang berarti kondisi atmosfir sangat tidak stabil, sedangkan untuk kondisi yang stabil kestabilannya bernilai F. Adapun untuk kestabilan atmosfer yang netral dipilih kondisi D. Dalam aplikasi ini disediakan pula fasilitas Gambar 2-dimensi yang berbentuk kontur (sudut pandang dari atas). Untuk menampilkan kontur sudut pandang dari atas, dapat memilih menu Kontur Dua Dimensi dan hasilnya adalah Gambar 2.
Gambar 2. Tampilan Grafik 2-Dimensi untuk Difusi Fluida Diam Grafik kontur pada Gambar 2. di atas memperlihatkan sejumlah tanda ketebalan warna, bahwa warna semakin tua menggambarkan kadar polutan semakin tinggi. Gambar 2 dan Gambar 3 di atas adalah hasil untuk model difusi dari sumber titik instan dalam fluida diam. Gambar 2 mempertegas keterangan Gambar 1 yaitu bahwa pada daerah radius antara 1 – 2 km terjadi penyebaran yang maksimum dan pada radius 5 – 6 km konsentrasi sebaran berangsur-angsur mendekati nol.
63
JFN, Vol 4 No. 1, Mei 2010
ISSN 1978-8738
Perhitungan pada model difusi dari sumber titik instan dalam medium anisotrop dilakukan dengan cara memilih menu Difusi Anisotrop dengan memasukkan parameter-parameter sebagai berikut. 1. Jenis gas : H2S (Hidrogen Sulfida) 2. Laju Emisi : 458 km/jam 3. Jarak Sebaran : a. Ke depan (x) : 0,9 km b. Ke samping (y) : 0,75 km c. Ke atas (z) : 0,5 km 4. Kestabilan Atmosfer : A (Sangat tidak stabil) 5. Jangkauan Pengamatan : 20 km Hasil eksekusi berupa pola sebaran gas berdasarkan model difusi anisotrop pada aplikasi ini yang ditampilkan seperti pada Gambar 3. Kasus di atas adalah kasus pencemaran yang terjadi pada kebocoran pipa gas bumi di Dieng pada tahun 1997.
Gambar 3. Tampilan Input untuk Difusi Anisotrop dan Grafiknya
64
ISSN 1978-8738
Aplikasi Komputer untuk …(Supriyono)
Gambar 4. Tampilan Kontur untuk Difusi Anisotrop Berdasarkan Gambar 3 diketahui bahwa konsentrasi polutan yang tertinggi terjadi di sekitar pusat pencemaran sampai dengan 0,5 km. Artinya pencemaran yang terjadi pada tahun 1997 hanya terpusat pada daerah kebocoran pipa. Pola sebaran gas dapat pula digambarkan dalam bentuk kontur, sehingga dengan melihat konturnya akan terlihat daerah-daerah mana saja yang akan terkena sebaran gas. Pola sebaran dalam bentuk kontur, ditampilkan pada Gambar 4 di atas. Pola tersebut menunjukkan adanya empat buah segmen degradasi konsentrasi gas. Artinya segmen terluar menggambarkan daerah jatuhan dengan konsentrasi gas terendah 0,054519 kg/km3, segmen berikutnya mengandung konsentrasi gas lebih tinggi dan seterusnya sampai kadar tertinggi pada segmen terdalam, yaitu sebesar 0,54518 kg/km3 dan polutan tersebar sejauh + 10 km. Jika sebaran gas tersebut merupakan gas pencemar, maka dapat diketahui pula daerah-daerah yang mungkin terkena pencemaran gas, sehingga akan mudah dalam penanganan lebih lanjut. Dengan adanya aplikasi ini, maka industri-industri atau tempat-tempat pertambangan yang mempunyai kerentanan terhadap kebocoran pipa dapat melakukan simulasi-simulasi dengan parameter yang berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya, maka industri tersebut dapat membuat petunjuk pelaksanaan yang lebih kongkrit dalam menanggulangi bencana akibat kebocoran pipa. Aplikasi ini juga dapat digunakan pada saat 65
JFN, Vol 4 No. 1, Mei 2010
ISSN 1978-8738
terjadinya kebocoran pipa. Dengan memperhatikan arah angin dan kestabilan atmosfer yang terjadi pada saat itu, maka pihak industri dapat dengan cepat melokalisir daerah pencemaran. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembuatan aplikasi ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Sistem telah dapat bekerja dengan baik dan bersifat user friendly, terbukti dengan memasukkan angka-angka sembarang pada input yang tersedia dan menekan tombol pilihan medium anisotrop dan fluida diam sistem dapat memunculkan grafik dan angka yang diinginkan. 2. Sistem aplikasi ini dapat digunakan untuk menghitung sebaran konsentrasi gas baik untuk difusi fluida diam dan difusi anisotrop yang tampilannya berupa grafik 3-Dimensi maupun 2-Dimensi serta dalam bentuk tampilan angka. 3. Dengan aplikasi ini, industri atau pertambangan yang mempunyai kerentanan terhadap kebocoran gas dapat memanfaatkannya sebagai alat pemantauan lingkungan. 4. Aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai alat Bantu ajar, baik untuk kalangan ilmu lingkungan maupun untuk kalangan ilmu teknik informatika. DAFTAR PUSTAKA 1.
CORNWELL, DAVIS, 2001, Introduction to Environtmental Engineering, McGraw Hill, New York.
2.
IMARJOKO,Y.I, 1998, “Pemodelan dan Simulasi pada Analisis Lingkungan”, Diktat pada Diklat Pemodelan dan Simulasi dalam Analisis Lingkungan, PATN-BATAN Yogyakarta.
3.
PASQUILL, F. 1961, The Estimation of The Dispersion of WindBorne Material, Met.Mag., 90: 106, 33-49.
4.
GIFFORD, F.A., 1961, Use of Routine Meteorological Observation for Estimating Atmospheric Dispersion, Nuclear Safety, 2, 47-51.
5.
GIARRATANO, J., 1993 Expert Systems Principles and Programming, PWS Publising Company, Boston USA.
6.
ARCADIO, P.S., and Gregoria, A.,S., 1996, Environmental Engineering : A design Approach, Prentice Hall Company, New Jersey USA.
66
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
Aplikasi Pagar Elektrik Pada Keamanan Fasilitas Lembaga Permasyarakatan Dilengkapi Alarm Deteksi Pemutusan Arus Listrik Dan Sensor Menggunakan Jaringan Komputer Ruri Hartika Zain, S. Kom, M. Kom*) Adhista Ricky Yatra *) *Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Abstrak Dengan diterapkannya sistem kontrol pagar pengaman elektrik dan sensor pada Lembaga Permasyarakatan, dapat membantu petugas penjagaan dalam megawasi keamanan Lembaga Permasyarakatan melalui komputer. Sistem ini dilengkapi dengan pagar elektrik dilengkapi sistem deteksi pemutusan arus dan sensor pada pintu Lembaga Permasyarakatan. Sistem ini akan mendeteksi adanya pembobolan sistem keamanan pada pagar dan pintu Lembaga Permasyarakatan. Sistem keamanan pada fasilitas lembaga permasyarakatan ini dilengkapi dengan deteksi pelanggaran via jaringan komputer yang terhubung ke komputer client. Sistem keamanan pada lembaga permasyarakatan ini juga dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui jaringan komputer. Keyword: pagar elektrik, sistem kontrol, jaringan komputer
Permasyarakatan dan salah satu celah bagi narapidana untuk percobaan lari dari tahanan. Dengan diterapkannya sistem kontrol pagar pengaman elektrik dan sensor pada Lembaga Permasyarakatan, dapat membantu petugas penjagaan dalam megawasi keamanan Lembaga Permasyarakatan melalui komputer. Sistem ini dilengkapi dengan pagar elektrik dilengkapi sistem deteksi pemutusan arus dan sensor pada pintu Lembaga Permasyarakatan. Sistem ini akan mendeteksi adanya pembobolan sistem keamanan pada pagar dan pintu Lembaga Permasyarakatan. Sistem keamanan pada fasilitas lembaga permasyarakatan ini dilengkapi dengan deteksi pelanggaran via jaringan komputer yang terhubung ke komputer client. Sistem keamanan pada lembaga permasyarakatan ini juga dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui jaringan komputer.
I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Selain pada pengolahan data, komputer juga dapat diaplikasikan pada sistem kontrol pagar pengaman elektrik pada Lembaga Permasyarakatan. Pada umumnya sistem keamanan pada Lembaga Permasyarakatan di Indonesia dilakukan secara manual yaitu hanya mengandalkan petugas penjagaan. Kelalaian dalam penjagaan dapat menyebabkan larinya tahanan tanpa diketahui oleh petugas penjagaan. Pagar bangunan yang dinaiki oleh narapidana dan dibobolnya pintu bangunan oleh narapidana terkadang kurang diketahui oleh petugas keamanan sehingga lemahnya sistem keamanan pada Lembaga Permasyarakatan. Petugas keamanan yang tertidur pada saat penjagaan juga dapat menjadi salah satu penyebab lemahnya sistem keamanan pada Lembaga
Jaringan komputer adalah komunikasi data antar komputer, yaitu minimal 2 komputer.
II. LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer 81
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
Jaringan komputer dapat dilakukan melalui media kabel ataupun nirkabel (wireless). Pada sistem antrian rumah sakit ini, jaringan komputer dilakukan melalui media kabel antara 2 komputer. Interface yang digunakan adalah DB-25 atau port paralel. Data yang dikirimkan antar komputer adalah berupa kode biner 1 dan 0, yang dirancang pada masing-masing program yaitu pada program server dan program client. Ada tiga tipe jaringan yang umum yang digunakan antara lain : Jaringan WorkGroup, Jaringan LAN dan Jaringan WAN
ISSN : 1693-752X
2.2 Jaringan Komputer Berdasarkan Skala 1. Jaringan LAN LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data (server). Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unitunit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.
Gambar 2.1 Jaringan LAN (UTP) (http://www.wikipedia.com/jaringankomputer.html, 2008)
Gambar 2.2 Jaringan LAN (BNC) (http://www.wikipedia.com/jaringankomputer.html, 2008) Network karena Jenis Jaringan Komputer MAN ini biasa digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dari suatu kota ke kota lainnya. Untuk dapat membuat suatu jaringan MAN, biasanya diperlukan adanya operator
2. Jaringan MAN Metropolitan Area Network atau MAN, merupakan Jenis Jaringan Komputer yang lebih luas dan lebih canggih dari Jenis Jaringan Komputer LAN. Disebut Metropolitan Area 82
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
dari/ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC Stand Alone/Notebook yang berada di lain kota ataupun negara.
telekomunikasi untuk menghubungkan antar jaringan komputer. 3. Jaringan WAN WAN (Wide Area Network) adalah kumpulan dari LAN dan/atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet,
Gambar 2.3 Jaringan WAN (http://www.wikipedia.com/jaringankomputer.html, 2008) dihubungkan satu sama lain. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
2.3 Jaringan Komputer Bertopologi / Pemasangan 1. Bus Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah
83
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
Gambar 2.4 Topologi Bus sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan.
2. Ring
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian
Gambar 2.5 Topologi Ring node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi Topologi bintang merupakan bentuk jaringan dengan biaya menengah. topologi jaringan yang berupa konvergensi dari 3. Star
Gambar 2.6 Topologi Star
84
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
4. Mesh Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat
Gambar 2.7 Topologi Mesh Topologi jaringan ini disebut juga 5. Pohon sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi Topologi Pohon adalah kombinasi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar karakteristik antara topologi bintang dan sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan hirarki yang lebih rendah digambarkan pada topologi bintang yang dihubungkan dalam satu lokasi yang rendah dan semakin keatas topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jaringan komputer. jalur tulang punggung.
Gambar 2.8 Topologi Pohon dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus 6. Linier diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). Jaringan komputer dengan topologi Penyambung yang digunakan berjenis BNC runtut (linear topology) biasa disebut dengan (British Naval Connector: Penyambung Bahari topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata Britania), sebenarnya BNC adalah nama letak umum. Satu kabel utama menghubungkan penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang tiap titik sambungan (komputer) yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi dihubungkan dengan penyambung yang disebut 85
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi
ISSN : 1693-752X
sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer.
Gambar 2.9 Topologi Linier (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya. 2. Coaxial Cable Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).. 3. Fiber Optic Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index. 4. Gelombang mikro
2.4 Media Transmisi Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. 1. Twisted Pair Cable Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair (UTP), dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan. Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu: Kabel STP dan UTP. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise. Kabel UTP 86
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk gelombang radio yang beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP). 2.5 Komponen Pendukung
ISSN : 1693-752X
Gambar 2.10 Simbol Resistor http://www.wikipedia.com/resistor.html, 2008) 4.
Kapasitor
Kapasitor (kadangkala disebut juga kondesor) merupakan salah satu blok utama dari satu sirkut elektronik. Ada yang dapat dipertukarkan, misalnya yang terbuat dari keramik dan mika, biasanya keterangan ini disertakan pada daftar yang disertakan pada waktru pembeli alat yang bersangkutan, kadang kala lebih disukai kapasitor milar. Kapasitor kertas tak seperti jenis keramik dan mika, jauh kurang fleksibelitasnya, sedangkan kapasitor elektronik hanya digunakan untuk pekerjaan pekerjaan tertentu saja
Komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem pengontrolan ini terdiri dari beberapa jenis komponen, adapun komponen tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dioda Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (diode termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektrode aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan diode digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap (VARIable CAPacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan. 2. Transistor Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. 3. Resistor Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
Gambar 2.11 Simbol Kapasitor (http://id.wikipedia.org/kapasitor-2008) 5. LED ( Light Emiting Diode ) Dioda ini prinsip kerjanya sama dengan dioda ideal hanya saja mempunyai 1 tambahan sifat yaitu mengeluarkan cahaya berwarna bila sedang mengantar pada arah maju. Itensitas cahaya tergantung pada arus dioda biasanya tegangan ambang LED merah adalah 1,6 volt untuk warna yang lain memiliki tegangan ambang yang berbeda ( hijau, kuning, orange ) dan memiliki arus antara 5 mA – 30 mA. Namun ada juga LED yang tidak berwarna ( tidak tampak bercahaya ). Tipe LED ini sering digunakan untuk sensor lambang LED seperti pada gambar 2.9.
87
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
aplikasi untuk Linux dan Microsoft .NET framework (lihat di bawah). Dengan menggunakan Free Pascal yang merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program yang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE 1. Database Paradox Database merupakan suatu bentuk pengorganisasian data pada media eksternal (disk) dengan tujuan mempermudah pengaksesan (penyimpanan atau pengambilan) data. Salah satu model database yang banyak digunakan adalah database relasional. Pada jenis databasee ini, sebuah database tersusun atas sejumlah tabel. 2. Penanganan Database pada Delphi
Gambar 2.12 Simbol LED http://id.wikipedia.org/wiki/Diode_pancaran_c ahaya-2010 6. Photo transistor Fototransistor merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai detektor cahaya yang dapat mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik. Karena itu fototransistor termasuk dalam detektor optik. Fototransistor dapat diterapkan sebagai sensor yang baik, karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan komponen lain yaitu mampu untuk mendeteksi sekaligus menguatkannya dengan satu komponen tunggal. Fototransistor memiliki sambungan kolektor – basis yang besar dan dengan cahaya karena cahaya dapat membangkitkan pasangan lubang elektron. Dengan diberi prasikap maju, cahaya yang masuk akan menimbulkan arus pada kolektor.
Implementasi database pada prinsipnya dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Model pertama mengemas seluruh data yang terkait dalam sebuah database kedalam sebuah berkas. Model seperti ini dijumpai pada Acces, Interbase, dan kebanyakan Sever SQL lainnya. 2. Model kedua menggunkan sejumlah berkas unutk menyimpan data, indeks, dan hal-hal lain yang terkait dengan database. Biasanya keseluruhan berkas ini disimpan pada direktori yang sama. FoxPro, dBASE, dan Paradox termasuk dalam katagori ini. III. ANALISA DAN HASIL
Gambar 2.13 Photo Transistor (www.ilmuku.com/1/Elektronik/phototransisto2010r)
3.1 Desain Secara Umum Sebagaimana aturan didalam proses penganalisaan bahwa perlu dilakukan pendefenisian terlebih dahulu terhadap sistem yang akan dirancang secara menyeluruh. Artinya bahwa harus ada gambaran secara jelas mengenai ruang lingkup pembahasan, dimana sebagai medianya adalah berupa context diagram. Untuk lebih jelasnya desain dari alat ini dapat dilihat pada context diagram dibawah ini :
2.6 Bahasa Pemograman Borland Delphi 7.0 Delphi adalah sebuah IDE Compiler untuk bahasa pemrograman Pascal dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. Produk ini dikembangkan oleh CodeGear sebagai divisi pengembangan perangkat lunak milik Embarcadero, divisi tersebut sebelumnya adalah milik Borland. Bahasa Delphi, atau dikenal pula sebagai object pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman berorientasi objek (PBO/OOP)) pada mulanya ditujukan hanya untuk Microsoft Windows, namun saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan
1. Context Diagram Context Diagram adalah penjelasan secara umum dari sistem yang dirancang. Cara sistem bekerja dapat dilihat dari Context Diagram dapat dilihat pada gambar 3.1 : 88
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
Gambar 3.1: Context Diagram Dari gambar context diagram dapat dilihat bahwa,
6. LAN berfungsi sebagai pemantauan dan kontrol sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan dari jarak jauh. 7. Sensor infra red berfungsi sebagai sensor pada pintu Lembaga Permasyarakatan. 8. Buzzer berfungsi sebagai alarm pada sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan. 9. PC Server berfungsi sebagai pengontrolan alat sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan. 10. PC Client berfungsi sebagai pengontrolan alat sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan melalui jaringan komputer. 2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Data flow diagram adalah gambaran yang lebih rinci dari alat yang dirancang. Gambar data flow diagram level 0 dapat dilihat pada gambar 3.2.
1. Monitor Server digunakan untuk menampilkan proses dari program Aplikasi Pagar Elektrik Pada Lembaga Permasyarakatan. 2. Monitor komputer client digunakan untuk menampilkan proses pemantauan dan kontrol keamanan Lembaga Permasyarakatan dari jarak jauh. 3. Modul Program komputer server berfungsi untuk mengolah data sensor dan deteksi listrik DC. 4. Modul Program client berfungsi untuk mengolah data dan mengirimkan data kontrol jarak jauh. 5. DB-25 berfungsi sebagai koneksi atau penghubung antar peralatan dengan komputer.
89
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
Gambar 3.2: Data Flow Diagram (DFD) Monitor Server digunakan untuk menampilkan proses dari program Aplikasi Pagar Elektrik Pada Lembaga Permasyarakatan. Monitor komputer client digunakan untuk menampilkan proses pemantauan dan kontrol keamanan Lembaga Permasyarakatan dari jarak jauh. Modul Program komputer server berfungsi untuk mengolah data sensor dan deteksi listrik DC. Modul Program client berfungsi untuk mengolah data dan mengirimkan data kontrol jarak jauh. DB-25 berfungsi sebagai koneksi atau penghubung antar peralatan dengan komputer. LAN berfungsi sebagai pemantauan dan kontrol sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan dari jarak jauh. Sensor infra red berfungsi
sebagai sensor pada pintu Lembaga Permasyarakatan. Buzzer berfungsi sebagai alarm pada sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan. 3.2 Desain Secara Terinci Desain dari alat yang dibuat merupakan gambaran dari alat secara keseluruhan. Dengan adanya desain ini maka prinsip kerja dari alat serta komponen-komponen dari sistem yang digunakan akan dapat dilihat dengan jelas. 1. Blok Diagram Dari rancangan alat maka dapat digambarkan blok diagram peralatan sebagai berikut :
90
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
Gambar 3.3: Blok Diagram Didalam blok diagram dapat dilihat bagaimana hubungan / proses yang dilakukan oleh sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan dengan komputer.
+5V 1KΩ
330
1. Monitor Server digunakan untuk menampilkan proses dari program Aplikasi Pagar Elektrik Pada Lembaga Permasyarakatan. 2. Monitor komputer client digunakan untuk menampilkan proses pemantauan dan kontrol keamanan Lembaga Permasyarakatan dari jarak jauh. 3. Modul Program komputer server berfungsi untuk mengolah data sensor dan deteksi listrik DC. 4. Modul Program client berfungsi untuk mengolah data dan mengirimkan data kontrol jarak jauh. 5. DB-25 berfungsi sebagai koneksi atau penghubung antar peralatan dengan komputer. 6. LAN berfungsi sebagai pemantauan dan kontrol sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan dari jarak jauh. 7. Sensor infra red berfungsi sebagai sensor pada pintu Lembaga Permasyarakatan. 8. Buzzer berfungsi sebagai alarm pada sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan.
Infra Red
Photo
Pin 1
Transistor 9013
Gambar 3.4: Rangkaian Infra Red 3. Rangkaian Power Supply Tegangan 220 V AC masuk menuju trafo dan diturunkan menjadi tegangan 12 V AC. Tegangan lalu masuk menuju jembatan dioda dan diubah menjadi tegangan DC. Rangkaian ini merupakan rangkaian power untuk mengaktifkan seluruh rangkaian yang terdapat dalam sistem pendeteksian yang mana pada rangkaian ini diberikan IC LM7805 untuk menghasilkan arus DC +5 pada seluruh rangkaian, adapun bentuk rangkaian catu daya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
2. Rangkaian Infra Red Rangkaian ini berfungsi sebagai sensor yang diletakkan pada pintu Lembaga Permasyarakatan.
91
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
Gambar 3.5 Rangkaian Trafo 4. Rangkaian Buzzer (Alarm) Tegangan 5 Volt masuk menuju resistor 330 Ω untuk mengaktifkan transistor. Jika basis transistor mendapat tegangan, maka transistor 9013 akan aktif. Setelah transistor 9013 aktif, maka kaki emitor yang terhubung ke ground akan masuk menuju kaki kolektor. Kolektor akan mengaktifkan buzzer. Buzzer
5V
12 V
330 Ω 9013
Gambar 3.6 Rangkaian Buzzer
Gambar 3.7: Flow Chart Keamanan Kampus Lembaga Permasyarakatan
5. Flowchart Program Modul program yang dirancang memiliki struktur dengan kualitas yang baik, maka perlu diawali dengan penentuan logika dalam program. Logika dasar gambaran pada penulisan ini adalah dengan menggunakan flow chart seperti gambar berikut:
6. Database Pelanggaran Database ini di gunakan untuk melihat laporan terjadinya pelanggaran pada Pagar Lembaga Permasyarakatan. Laporan Database dapat dilihat pada table 3.1
92
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
Tabel 3.1 Database Pelanggaran
LED
IV. PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum
+5V
330
Untuk mengetahui apakah program sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan yang telah kita buat berjalan dengan baik, sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap program tersebut. Pengujian dilakukan pada sebuah PC (Personal Computer), yang mana PC ini berfungsi untuk sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan.
Infra Red
1KΩ Photo Transistor 9013
Gambar 4.1 Rangkaian Sensor Infra Red
4.2 Pengujian Rangkaian
Tegangan 5 Volt masuk menuju resistor 330 Ω. Setelah tegangan berkurang, tegangan masuk menuju kaki + Infra Red. Tegangan 5 Volt juga masuk menuju resistor 330 Ω untuk mengaktifkan photo transistor. Jika photo transistor mendapat input cahaya dari Infra Red, maka tegangan akan mengalir menuju basis transistor 9013. Setelah transistor 9013 aktif, maka kaki emitor yang terhubung ke ground akan masuk menuju kaki kolektor.
Pada program sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan yang telah dibuat, sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk mengetahui apakah rangkaian ini sesuai dengan hasil yang kita inginkan. Adapun langkah-langkah pengujian program ini adalah sebagai berikut : 1.
330
Rangkaian Sensor Infra Red:
4.3 Pengujian Program `Pada program sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan yang telah dibuat, 93
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
1.
sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk mengetahui apakah program ini sesuai dengan hasil yang kita inginkan. Adapun langkah-langkah pengujian program ini adalah sebagai berikut :
ISSN : 1693-752X
Jalankan file Program Sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan server sehingga akan muncul tampilan gambar 4.2 berikut ini :
Gambar 4.2 Tampilan Program Server Tombol ON pada panel sensor pintu 1 dan 2 berfungsi untuk mengaktifkan sensor pada pintu 1 dan 2. Tombol OFF pada panel sensor pintu 1 dan 2 berfungsi untuk mematikan sensor pada pintu 1 dan 2.
Tombol ON pada panel pagar elektrik berfungsi untuk mengaktifkan sensor pada pagar 1,2,3 dan 4. Tombol OFF pada panel pagar elektrik berfungsi untuk mematikan sensor pada pagar 1,2,3 dan 4. Tombol ON pada panel alarm berfungsi untuk mengaktifkan alarm deteksi pada sistem keamanan lembaga permasyarakatan. Tombol OFF pada panel alarm berfungsi untuk mematikan alarm deteksi pada sistem keamnan lembaga permasyarakatan.
2.
94
Jalankan file Program Sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan Client sehingga akan muncul tampilan gambar 4.6 berikut ini :
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
Gambar 4.3 Tampilan Program Client
pada panel alarm berfungsi untuk mematikan alarm deteksi pada sistem keamnan lembaga permasyarakatan. Tombol ON pada panel sensor pintu 1 dan 2 berfungsi untuk mengaktifkan sensor pada pintu 1 dan 2. Tombol OFF pada panel sensor pintu 1 dan 2 berfungsi untuk mematikan sensor pada pintu 1 dan 2.
Tombol ON pada panel pagar elektrik berfungsi untuk mengaktifkan sensor pada pagar 1,2,3 dan 4. Tombol OFF pada panel pagar elektrik berfungsi untuk mematikan sensor pada pagar 1,2,3 dan 4. Tombol ON pada panel alarm berfungsi untuk mengaktifkan alarm deteksi pada sistem keamanan lembaga permasyarakatan. Tombol OFF
95
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
3. Rancangan fisik alat sistem otomatisasi pemadam kebakaran dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini : Power Supply
Pagar Elektrik
Sensor Pintu Buzzer
Gambar 4.4 Rancangan Fisik Alat V.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dan hasil perancangan dari pembuatan alat ini, serta berpedoman pada buku-buku yang berhubungan dengan alat tersebut, dari permasalahan yang timbul karena selama mendesain maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA Ian, Robertson. Elektronika Digital. 2001. Jakarta: PT. Elekmedia Komputindo. Jogianto, HM.2002. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Adi Offset. Lovedy, George.2001. Intisari Elektronika. Gramedia Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Malvino, Hanapi Gunawan.2001. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta : Erlangga. Musalini, Uus. 2002. Membangun Aplikasi Delphi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Nugroho, Widodo. 2003. Tip dan Pemograman Delphi. Jakarta: PT. Elekmedia Komputindo. Pratomo, Andi. 2004. Elektronik Praktis. Jakarta: Puspa Suara.
1. Menerapkan komputer pada sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan. 2. Menerapkan pagar elektrik yang dilengkapi sistem deteksi pemutusan arus pada pengamanan pagar Lembaga Permasyarakatan. 3. Menerapkan sensor pada pintu Lembaga Permasyarakatan untuk monitoring akses masuk dan sensor atas pagar untuk deteksi pelanggaran keamanan di atas pagar. 4. Menerapkan jaringan komputer untuk kontrol dan deteksi sistem keamanan Lembaga Permasyarakatan dari jarak jauh.
96
Vol.13 No.2. Agustus 2012
Jurnal Momentum
97
ISSN : 1693-752X
Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 13 (3), 2011, 82-86 Research Article
Aplikasi Pengenalan Ucapan dengan Ekstraksi Mel-Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) Melalui Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Learning Vector Quantization (LVQ) untuk Mengoperasikan Kursor Komputer Angga Setiawan1, Achmad Hidayatno2, R. Rizal Isnanto2 1.
2.
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Abstract During this time, computer cursor operation was done by pressing and moving the mouse. So, this is less flexible for computer user that require movement in operating a computer, since to use mouse comfortably someone has to sit. Moreover, physical completeness is required for mouse operating, so that for someone who has physical disabilities feels difficult to operate it. Therefore, it is required to develop a system that provides a better comfort and flexibility not only for the healthy user computer but also for the user computer who has physical disabilities. In this final project, computer cursor operation program via voice is created. With this program, someone will have more flexibility when operating the computer cursor and also people with physical disabilities is enabled to communicate with computer. Voice recognition is a technology that is apllied in this program, with the feature extraction process used MFCC (Mel-Frequency Cepstrum Coefficients) method. As for the recognitions process used artificial neural network type LVQ (Learning Vector Quantization). Voice is passed through a microphone and then it is analyzed by MFCC to produce MFCC coefficients. These coefficients are used as input vector for LVQ neural network and used as data to train the network until it has the classification capability. Programming language that is used in creating this software is Delphi programming language. Based on the result of the testing program, it is found that the success percentage rate of voice recognition with training data, that is data which is derived from databases that have been recorded and trained into the program which amounts to 240 data, is 88,89 %. While in the testing with test data, that is data which is derived from the real time sayings of respondents which is amounts to 240 data, it is found that the success percentage rate of voice recognition is 83,99 %. Keyword : voice recognition, computer cursor, MFCC, LVQ I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, komunikasi yang dilakukan oleh manusia tidak hanya terbatas pada komunikasi antara manusia dengan manusia tetapi juga sudah berkembang komunikasi antara manusia dengan mesin (komputer). Komunikasi yang dilakukan antara manusia dengan komputer dilakukan dengan bantuan alat seperti mouse, keyboard, mikrofon, dan sebagainya. Akan tetapi komunikasi antara manusia dengan komputer tidak bisa dinikmati oleh semua orang karena untuk melakukannya diperlukan kelengkapan dan kesehatan fisik manusia. Hal ini menyebabkan para penyandang cacat fisik sulit untuk melakukan komunikasi dengan komputer. Oleh karenanya, diperlukan adanya inovasi teknologi yang memungkinkan para penyandang cacat fisik untuk melakukan komunikasi dengan komputer. Dalam Penelitian ini, dibuat sebuah metode komunikasi dengan komputer melalui suara. Secara spesifik, metode ini memungkinkan manusia untuk mengoperasikan kursor komputer melalui suaranya. Metode yang dibuat ini merupakan salah satu aplikasi dari pengenalan ucapan (voice recognition), yakni sebuah pengembangan sistem yang memungkinkan komputer untuk dapat menerima masukan berupa kata yang diucapkan. Teknologi ini memungkinkan suatu perangkat untuk
mengenali ucapan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut dengan pola tertentu yang tersimpan dalam perangkat. Metode ekstraksi ciri yang digunakan dalam penelitian ini adalah MFCC (Mel-Frequency Cepstrum Coefficients) sedangkan untuk proses pembelajaran sistem digunakan Jaringan Syaraf Tiruan tipe LVQ (Learning Vector Quantization). Bahasa pemrograman yang digunakan dalam Penelitian ini adalah bahasa pemrograman Delphi. 1.2 Tujuan Tujuan dari Penelitian ini adalah membuat suatu program aplikasi dari pengenalan ucapan dengan ekstraksi Mel-Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) melalui Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Learning Vector Quantization (LVQ) untuk mengoperasikan kursor komputer. 1.3 Batasan Masalah Untuk menyederhanakan pembahasan pada Penelitian ini, masalah dibatasi sebagai berikut : 1. Data masukan (pada basis data) berupa sinyal suara yang diambil dari 6 orang responden (3 pria dan 3 wanita). 2. Pengoperasian kursor komputer terbatas hanya pada gerakan ke kanan, kiri, bawah, atas , klik kiri, double click, dan klik kanan.
Copyright © 2011, TRANSMISI, ISSN 1411–0814
TRANSMISI, 13, (3), 2011, 83 3. Derau yang turut terekam pada proses perekaman diabaikan. 4. Aplikasi yang dibuat hanya dijalankan pada sistem operasi Microsoft Windows dan tidak membahas seluk beluk sistem operasinya. 5. Jenis bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman Delphi versi 7. II. DASAR TEORI 2.1 Pengenalan Suara Pengenalan suara merupakan salah satu upaya untuk dapat mengenali atau mengidentifikasi suara sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi. Secara umum tahap pengenalan suara dibagi menjadi dua bagian, yakni tahap pembelajaran pola dan tahap pengenalan suara melalui perbandingan pola. Blok diagram pembelajaran pola dan pengenalan suara ditunjukan pada Gambar 1. Suara Pembelajaran
Pengekstraksi Ciri
Pembelajaran Pola
Model
(a) Blok diagram pembelajaran pola.
Suara Uji
Pengekstraksi Ciri
Gambar 1
Perbandingan dengan Pola Model
Pengambilan Keputusan
Suara Terkenali
(b) Blok diagram pengenalan suara. Blok diagram pembelajaran pola pengenalan suara
dan
Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing blok : 1. Pengekstraksi Ciri Bagian ini merupakan proses mendapatkan sederetan besaran pada bagian sinyal masukan untuk menetapkan pola pembelajaran atau pola uji. Untuk sinyal suara, ciri-ciri besaran biasanya merupakan keluaran dari beberapa bentuk teknik analisis spektrum seperti LPC (Linear Predictive Coding) atau MFCC (Mel-Frequency Cepstrum Coefficients). 2. Pembelajaran Pola Satu atau lebih pola uji yang berhubungan dengan bunyi suara dari kelas yang sama, digunakan untuk membuat pola representatif dari ciri-ciri kelas tersebut. Hasilnya yang biasa disebut dengan pola referensi, dapat menjadi sebuah model yang mempunyai karakteristik bentuk statistik dari ciriciri pola referensi. 3. Perbandingan dengan Pola Model Pola uji yang dikenali, dibandingkan dengan setiap kelas pola referensi. Kesamaan besaran antara pola uji dengan setiap pola referensi akan dihitung. 4. Pengambilan Keputusan Bagian ini merupakan proses menentukan kelas pola referensi mana yang paling cocok untuk pola uji berdasarkan klasifikasi pola.
dalam skala mel-frekuensi, yang merupakan frekuensi linier di bawah 1000 Hz dan frekuensi logaritmik di atas 1000 Hz. Biasanya frekuensi pencuplikan yang digunakan diatas 10000 Hz agar dapat meminimalkan efek aliasing pada konversi analog-digital. Diagram blok dari pemroses MFCC dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Diagram blok pemroses MFCC Untuk lebih jelasnya, masing-masing proses pada diagram pemroses MFCC akan diuraikan berikut ini 2.2.1 Frame Blocking Pada langkah ini, sinyal ucapan yang terdiri dari S sampel (X(S)) dibagi menjadi beberapa frame yang berisi N sampel, masing-masing frame dipisahkan oleh M (M
Gambar 3 Proses frame blocking 2.2.2 Windowing Langkah selanjutnya adalah windowing setiap frame untuk meminimalisir diskontinuitas sinyal pada permulaan dan akhir setiap frame. Konsepnya adalah meruncingkan sinyal ke angka nol pada permulaan dan akhir setiap frame. Bila window didefinisikan sebagai w(n), 0 ≤ n ≤ N-1, dengan N adalah jumlah sampel dalam tiap frame, maka hasil dari proses ini adalah sinyal :
y(n) x(n) w(n),0 n N 1
dengan
= sinyal hasil windowing sampel ke-n
= nilai sampel ke-n 2.2 Mel-Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) MFCC didasarkan atas variasi bandwidth kritis terhadap = nilai window ke-n frekuensi pada telinga menusia yang merupakan filter yang = jumlah sampel dalam frame bekerja secara linier pada frekuensi rendah dan bekerja secara Secara khusus (dalam masalah ini), secara empiris, logaritmik pada frekuensi tinggi. Filter ini digunakan untuk digunakan hamming window, yang mempunyai bentuk, menangkap karakteristik fonetis penting dari sinyal ucapan. Untuk meniru kondisi telinga, karakteristik ini digambarkan Copyright © 2011, TRANSMISI, ISSN 1411–0814
TRANSMISI, 13, (3), 2011, 84 2n w( n) 0,54 0,46 cos ,0 n N 1 N 1
2.2.3 Fast Fourier Transform (FFT) Proses selanjutnya adalah Alihragam Fourier Cepat (Fast Fourier Transform), yang mengkonversi setiap frame yang berisi N sampel dari ranah waktu ke ranah frekuensi. FFT adalah sebuah algoritma cepat untuk implementasi Discrete Fourier Transform (DFT) yang dioperasikan pada sebuah sinyal waktu-diskret yang terdiri dari N sampel sebagai berikut :
f (n)
N 1 K 0
yk e
2jkn / N
, n 0,1,2,...,N 1
2.2.4 Mel-Frequency Wrapping Studi psikofisik telah menunjukkan bahwa persepsi manusia tentang frekuensi suara untuk sinyal ucapan tidak mengikuti skala linier. Jadi, untuk setiap nada dengan frekuensi sesungguhnya f, dalam Hz, sebuah pola diukur dalam sebuah skala yang disebut „mel‟. Skala „mel frekuensi‟ adalah skala frekuensi linier di bawah 1000 Hz dan skala logaritmik di atas 1000 Hz. Skala ini didefinisikan oleh Stanley Smith, John Volkman dan Edwin Newman sebagai :
mel ( f ) 2595 * log 10 (1
Hasil dari proses ini dinamakan Mel-Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC). MFCC ini adalah hasil alihragam cosinus dari logaritma short-term power spectrum yang dinyatakan dalam skala melfrekuensi. Bila mel power spectrum coefficients dinotasikan sebagai Sk, k = 1,2…..K , Minh N.Do mendefinisikan koefisien dari MFCC (ĉn) sebagai : 1 cn kK1 (log Sk ) cos[n(k ) ], n 1,2,...,K 2 K 2.3. Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization (LVQ) Learning Vector Quantization (LVQ) adalah suatu metode untuk melakukan pembelajaran atau pelatihan pada lapisan kompetitif yang terawasi. LVQ belajar mengklasifikasikan vektor masukan ke kelas target yang ditentukan oleh pengguna. Arsitektur jaringan LVQ ditunjukkan pada gambar berikut ini.
f ) 700
Sebuah pendekatan untuk simulasi spektrum dalam skala mel adalah dengan menggunakan filter bank yang diletakkan secara seragam dalam skala mel yang ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 5 Arsitektur jaringan LVQ Jaringan LVQ terdiri dari dua lapisan tersembunyi yaitu lapisan kompetitif dan lapisan linear. Lapisan kompetitif disebut juga Self Organizing Map (SOM). Disebut lapisan kompetitif karena neuron-neuron berkompetisi dengan algoritma kompetisi yang akan menghasilkan neuron pemenang (winning neuron). Pada jaringan LVQ, bias pada lapisan kompetitif dihilangkan. Lapis linear mengalihragamkan kelas-kelas pada lapisan kompetitif ke klasifikasi target yang ditentukan oleh pengguna.
Gambar 4 Contoh mel-spaced filter bank Bila spektrum F[N] adalah masukan proses ini, maka keluarannya adalah spektrum M[N] yang merupakan spektrum F[N] termodifikasi yang berisi power output dari filter-filter ini. Koefisien spektrum mel dinyatakan dengan K, dan secara khusus ditentukan berharga 20. Dalam mel-frequency wrapping, sinyal hasil FFT dikelompokkan ke dalam berkas filter triangular ini. Maksud pengelompokan di sini adalah setiap nilai FFT dikalikan terhadap gain filter yang bersesuaian dan hasilnya dijumlahkan. Maka setiap kelompok mengandung sejumlah bobot energi sinyal sebagaimana dinyatakan sebagai m1….mp seperti tampak pada Gambar 4. 2.2.5 Cepstrum Cepstrum adalah sebutan kebalikan untuk spectrum. Cepstrum biasa digunakan untuk mendapatkan informasi dari suatu sinyal suara yang diucapkan oleh manusia.Pada langkah terakhir ini, spektrum log mel dikonversi menjadi cepstrum menggunakan Discrete Cosine Transform (DCT).
2.3.1Algoritma Pembelajaran LVQ Algoritma ini akan mengubah bobot satu neuron yang paling dekat dengan vektor masukan. Misal vektor masukan x = (x1, x2,….., xn), keluaran vektor bobot neuron ke-j adalah wj = (w1j, w2j,…., wnj), Cj = kelas yang diwakili neuron ke-j, T = kelas yang benar untuk masukan x, dan jarak euclidean antara vektor masukan dan vektor bobot dinyatakan : d ( j)
n i 1
( xi wij ) 2
dengan x – wj = ((xi – wij), (x2 – w2ij).., (xn – wnj)), maka perubahan bobot neuron dilakukan dengan langkahlangkah berikut : Langkah 0 : Inisialisasi vektor bobot dan laju pembelajaran α Langkah 1 : Jika kondisi untuk berhenti salah, laksanakan langkah 2 sampai 6 Langkah 2 : Untuk tiap vektor masukan x, laksanakan langkah 3 dan 4 Langkah 3 : Hitung nilai j sehingga d(j) minimum Langkah 4 : Mengubah bobot neuron ke-j sebagai berikut : Jika T = Cj maka
Copyright © 2011, TRANSMISI, ISSN 1411–0814
TRANSMISI, 13, (3), 2011, 85
yaitu mendekatkan vektor bobot w ke vektor masukan x Jika T ≠ Cj maka
Langkah 5 : Langkah 6 :
yaitu menjauhkan vektor bobot w ke vektor masukan x Mengurangi nilai laju pembelajaran α Mengecek kondisi untuk berhenti : Jumlah iterasi atau laju pembelajaran mencapai nilai yang sangat kecil.
III. PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Gambaran Umum Secara umum pembuatan program aplikasi dapat dilihat pada Gambar 6.
3.3 Proses Menjalankan Aplikasi Proses menjalankan aplikasi dapat dilihat pada Gambar 7. Mulai
Analog input
Proses pengenalan
Kata 1 “kanan” dan Kata 2 “satu”
Kursor bergerak ke kanan sejauh 20 piksel
Kata 1 “kanan” dan Kata 2 “tiga”
Kursor bergerak ke kanan sejauh 60 piksel
Kata 1 “kanan” dan Kata 2 “lima”
Kursor bergerak ke kanan sejauh 100 piksel
Kata 1 “kiri” dan Kata 2 “satu”
Kursor bergerak ke kiri sejauh 20 piksel
Kata 1 “kiri” dan Kata 2 “tiga”
Kursor bergerak ke kiri sejauh 60 piksel
Kata 1 “kiri” dan Kata 2 “lima”
Kursor bergerak ke kiri sejauh 100 piksel
Kata 1 “bawah” dan Kata 2 “satu”
Kursor bergerak ke bawah sejauh 20 piksel
Kata 1 “bawah” dan Kata 2 “tiga”
Kursor bergerak ke bawah sejauh 60 piksel
Kata 1 “bawah” dan Kata 2 “lima”
Kursor bergerak ke bawah sejauh 100 piksel
Kata 1 “atas” dan Kata 2 “satu”
Kursor bergerak ke atas sejauh 20 piksel
Kata 1 “atas” dan Kata 2 “tiga”
Kursor bergerak ke atas sejauh 60 piksel
Kata 1 “atas” dan Kata 2 “lima”
Kursor bergerak ke atas sejauh 100 piksel
Kata 1 “klik” dan Kata 2 “kiri”
Melakukan klik kiri
Kata 1 “klik” dan Kata 2 “kanan”
Melakukan klik kanan
Kata 1 “klik” dan Kata 2 “klik”
Melakukan double klik
Mulai
Merekam dan memicu ucapan yang terdiri dari satu / dua suku kata
Mengekstraksi ucapan tersebut menggunakan MFCC
Membentuk jaringan LVQ
Melatih jaringan LVQ
Menguji sistem pengenalan dengan data latih dan data uji
Mengoperasikan kursor komputer
Selesai
Gambar 6 Alur pembuatan program aplikasi pengenalan suara untuk mengoperasikan kursor komputer 3.2 Perekaman dan Pemicuan Ucapan Ucapan yang akan dijadikan objek dalam pembuatan program direkam sekaligus dipicu sebagai data masukan bagi proses pengenalan dan pembentukan jaringan LVQ. Data masukan ucapan diperoleh melalui mikrofon. Sinyal tersebut dengan frekuensi pencuplikan (frequency sampling) sebesar 11025 Hz, resolusi delapan bit dan waktu pemicuan sebanyak satu detik (11025 sampel). Ucapan-ucapan yang akan dikenali ada 8 kata yaitu, “kanan”, “kiri”, “bawah”, “atas”, “satu”, “tiga”, “lima”, dan “klik”. Untuk setiap ucapan diambil sampel ucapan sebanyak enam orang dan setiap orang mengucapkan sebanyak 5 kali dalam setiap kata tersebut. Ketika program eksekusi mulai dijalankan maka proses perekaman terhadap sinyal masukan berupa suara dilakukan secara terus menerus sekaligus ditampilkan bentuk sinyalnya secara waktu-nyata (real-time). Jika ada sinyal masukan dengan nilai amplitudo sebesar 0,7 dalam satuan ternormalisasi maka proses pemicuan dimulai.
Selesai
Gambar 7
Alur program utama aplikasi pengenalan suara untuk mengoperasikan kursor komputer
IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian program terbagi menjadi dua bagian yakni, pengujian dengan data latih dan pengujian dengan data uji. 4.1 Pengujian Dengan Data Latih Pengujian dengan data latih dilakukan dengan menggunakan dua komputer yang dirangkai seperti pada Gambar 8
Gambar 8 Rangkaian alat saat pengujian dengan data latih Komputer pertama digunakan untuk memainkan data latih sedangkan komputer kedua digunakan untuk mengenali data latih yang dimainkan oleh komputer pertama. Data latih
Copyright © 2011, TRANSMISI, ISSN 1411–0814
TRANSMISI, 13, (3), 2011, 86 berasal dari basisdata suara yang telah direkam dan dilatihkan ke program. Sedangkan basisdata suara itu sendiri berasal dari ucapan responden yang direkam sebanyak 5 kali untuk setiap target kata, sehingga jumlah dari data latih sebanyak = 5 x 6 (responden) x 8 (target kata) = 240 data. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 15 instruksi, yang mana masing-masing instruksi tersebut merupakan gabungan dari 2 kata yang dikenali oleh program. Pengujian dikatakan berhasil apabila instruksi tersebut muncul di layar monitor dan komputer mengoperasikan perintah yang ada pada instruksi tersebut. Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali untuk masing-masing instruksi. 4.2 Pengujian Dengan Data Uji Berbeda dengan pengujian data latih, pengujian dengan data uji dilakukan hanya dengan menggunakan satu komputer dan data yang diujikan berasal dari responden yang mengucapkan kata secara waktu-nyata (real-time). Setiap responden mengucapkan 15 instruksi, yang merupakan gabungan dari dua kata yang dikenali oleh program, yang mana masing-masing instruksi tersebut diucapkan sebanyak 5 kali. Pengujian dikatakan berhasil apabila instruksi yang diucapkan muncul di layar monitor dan komputer mengoperasikan perintah yang ada pada instruksi tersebut. Pada Tabel 1 ditunjukkan persentase keberhasilan pengujian program dengan data latih dan data uji. Tabel 1
Persentase keberhasilan pengenalan dengan data uji dan data latih
ucapan
No
Instruksi yang diucapkan
%Keberhasilan
%Keberhasilan
dengan data latih
dengan data uji
1
"kanan-satu"
100 %
90 %
2
"kiri-satu"
83,33 %
76,66 %
3
"bawah-satu"
83,33 %
76,66 %
4
"atas-satu"
83,33 %
83,33 %
5
"kanan-tiga"
100 %
90 %
6
"kiri-tiga"
83,33 %
76,66 %
7
"bawah-tiga"
83,33 %
80 %
8
"atas-tiga"
83,33 %
83,33 %
9
"kanan-lima"
100 %
90 %
10
"kiri-lima"
83,33 %
76,66 %
11
"bawah-lima"
83,33 %
80 %
12
"atas-lima"
83,33 %
83,33 %
13
"klik-kanan"
100 %
93,33 %
14
"klik-kiri"
83,33 %
80 %
15
"klik-klik" % Rata-rata keberhasilan total
100 %
100 %
88, 89 %
83, 99 %
4.3 Faktor yang Berpotensi Mempengaruhi Tingkat Pengenalan Pengujian Data Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengenalan ucapan pada program adalah sebagai berikut. 1. Kondisi Lingkungan 2. Kondisi dan intonasi suara responden 3. Letak Mikrofon 4. Cara perekaman sinyal suara 5. Kondisi Peralatan
V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan hasil aplikasi pengenalan suara yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Keluaran dari MFCC adalah koefisien ciri yang berisi nilai-nilai yang mewakili sinyal ucapan. 2. Algoritma LVQ pada program ini digunakan untuk mengklasifikasikan masukan ke kelas target yang ditentukan. 3. Rata-rata persentase keberhasilan pengenalan suara program dengan menggunakan data latih adalah sebesar 88,89 %. 4. Rata-rata persentase keberhasilan pengenalan suara program dengan menggunakan data uji adalah sebesar 83,99 %. 5.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Perlu dilakukan penambahan variasi ucapan, agar instruksi untuk mengoperasikan kursor komputer bisa lebih banyak seperti melakukan penambahan kata ”serong” untuk menggerakkan kursor komputer secara diagonal. 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan algoritma lain dalam proses ekstraksi ciri, misalnya dengan menggunakan algoritma LPC (Linear Predictive Coding). 3. Pada proses pembelajaran jaringan perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan tipe lainnya, misalnya Jaringan Syaraf Tiruan Perambatan Balik.. Daftar Pustaka [1] Bahri, K. S. dan W. Sjachriyanto, Teknik Pemrograman Delphi, Edisi Revisi, Informatika Bandung, Bandung, 2008. [2] Chaedar, Z. A., Aplikasi Pengenalan Ucapan dengan Ekstraksi Mel-Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) Melalui Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Learning Vector Quantization (LVQ) Untuk Menjalankan Program Komputer, Penelitian S-1, Universitas Diponegoro, Semarang, 2005. [3] Developments,U.,BASS,http:// www.un4seen.com/, Agustus 2011. [4] Gajic, Z., Advanced Mouse Processing, http://delphi.about.com/ od/ vclusing/ a/mouseadvanced.htm, Juli 2011. [5] Ganchev, T., N. Fakotakis dan G. Kokkinakis, Comparative Evaluation of Various MFCC Implementations on the Speaker Verification Task, SPECOM Journal, Vol. 1, pp. 191-194, October 2005. [6] Haykin, S., Neural Networks, Macmilian College Publishing Company.Inc, New York, 1994. [7] Siang, J. J., Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya Menggunakan Matlab, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005. [8] ---, AHoFFT, http:// read.pudn.com/ downloads65/ ebook/ 232427/ reconstruction/AHoFFT.pas__.htm, Agustus 2011.
Copyright © 2011, TRANSMISI, ISSN 1411–0814
Aplikasi PPI8255 dalam Sistem …
Raka Agung, Mahendra Wiadnyana
APLIKASI PPI8255 DALAM SISTEM ANTRIAN ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER I Gst. Ag. Pt. Raka Agung*, I Putu Mahendra Wiadnyana** Email:
[email protected] * Staff pengajar Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana ** Alumni Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361
Abstrak Teknologi perangkat kontrol berkembang sangat pesat, mengikuti kebutuhan hidup manusia. Perangkat kontrol semakin banyak dibutuhkan untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Telah diketahui bersama, bahwa komputer dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya sebagai pusat kontrol peralatanperalatan tertentu yang diantarmukakan pada port masukkan dan keluaran (I/O port). Dengan perantaraan IC PPI 8255 dapat dibuat suatu sistem antrian berbasis komputer. Komponen pendukung lainnya adalah driver seven segment, display seven segmen, printer, sound card dan saklar tekan, dengan memakai bahasa pemrograman Delphi. Dengan menggunakan sistem antrian ini diharapkan dapat membantu kenyamanan dan ketertiban suatu antrian pada pelayanan publik yang ramai. Aplikasi sistem ini adalah pada antrian layanan bank, rumah sakit, ataupun jasa layanan umum lainnya Kata kunci : antarmuka, PPI 8255, seven segment, antrian 1.
PENDAHULUAN
Dengan menggunakan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pelayanan, konsumen tidak perlu kelelahan berdiri menunggu dibarisan antrian yang panjang dan mereka dapat dengan bebas melakukan aktivitas sebelum nomor antrian mereka ditampilkan di display nomor. Dari pihak pemakai sistem ini, mereka dapat memaksimalkan pelayanan terhadap konsumen, dengan membuat atau melakukan evaluasi dari proses kerja para operator dengan menggunakan sistem database dari sistem antrian ini.
Teknologi perangkat kontrol mengalami perkembangan sangat pesat, berkembang dari masa ke masa seiring dengan meningkatnya kemampuan dan kebutuhan hidup manusia. Perangkat kontrol semakin banyak dibutuhkan untuk mengendalikan berbagai peralatan yang digunakan untuk membantu manusia dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Pada layanan umum banyak orang yang harus dilayani dan kalau orang yang melayani kurang kita biasanya diminta untuk mengantri atau berbaris satupersatu untuk menunggu mendapatkan layanan. Hal ini sering kita lihat atau alami misalnya di bank, apotek, dokter praktek dan ditempat layanan umum lainnya. Tentu hal ini kurang menyenangkan dan cenderung memboroskan waktu. Dengan semakin murah dan memasyarakatnya komputer banyak masalah kehidupan sehari-hari yang bisa diatasi, termasuk keidaknyamanan karena harus mengantri. Komputer bisa mengakses peralatan eksternal dengan perantaraan port masukan dan keluaran (port I/O). Karena keterbatasan pin data pada port jenis ISA kita memanfaatkan IC PPI8255 untuk menambah jumlah pin ini menjadi 24 pin, terbagi menjadi 3 port yaitu port A, port B dan port C dan bias sebagai masukan ataupun keluaran. Dari 24 pin ini kita bias mengatur IC untuk driverdisplaysevensegmen, menerima masukan dari saklar tekan,melakukan pencetakan pada printer dan mengaktifkan suara pada sound card. Ini semua dilakukan dari computer jenis Pentium III atau komputer yang mengandung slot ISA. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah Delphi versi 5 Teknologi Elektro
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Slot ISA IBM PC/XT Suatu rangkaian kendali elektronik atau piranti luar yang lainnya dapat dihubungkan dengan sebuah komputer melalui suatu slot ekspansi yang disediakan. Komputer IBM PC/XT dan beberapa merk lainnya menyediakan beberapa slot ekspansi semacam slot ISA. Pada komputer yang lebih baru, slot ISA ini masih tersedia bersama slot-slot yang lain yang lebih baru dan lebih canggih lagi. 2.2 PPI (Programmable Peripheral Interface) 8255 PPI (Programmable Peripheral Interface) 8255 adalah sebuah IC yang dirancang khusus untuk keperluan antarmuka (interface) pada sistem komputer. Rangkaian interface berfungsi sebagai antarmuka untuk keperluan kendali elektronik yang menghubungkan komputer dengan rangkaian luar (peripheral) seperti dengan keyboard, mouse, layar monitor, printer dan lain-lainnya. PPI 8255 merupakan satu contoh antarmuka yang dapat diprogram untuk keperluan tertentu.
25
Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008
Aplikasi PPI8255 dalam Sistem …
Raka Agung, Mahendra Wiadnyana
PPI 8255 memiliki fungsi pin sebagai input/output dan sistem kontrol, fungsi dari pin-pinnya dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Data Bus Buffer D0-D7 (Bidirectional), data bus buffer 8 bit digunakan untuk menghubungkan IC 8255 dengan sistem bus komputer. 2. Read, Write dan Control Logic, fungsi blok ini adalah untuk mengatur transfer data internal maupun ekternal serta status control word. Menerima data dari CPU address dan control bus. 3 Chip Select (CS), sebagai masukan yang akan mengaktifkan (enable) IC 8255 sehingga proses read-write antara PPI 8255 dengan CPU dapat berlangsung bila pin ini aktif (aktif low). 4. Read (RD), pin ini aktif low, artinya PPI mengirim data/ informasi status ke data bus, memerintahkan CPU untuk membaca data dari input IC 8255. 5. Write (WR), Pin ini aktif low, berarti CPU menuliskan/mengirimkan data ke PPI 8255. 6 A0 dan A1, berfungsi untuk menentukan tujuan register/bus data komputer dengan salah satu port dari PPI 8255. 7. Reset, untuk clear register kontrol dan seluruh Port diset kedalam mode input. 8. Port A (PA0-PA7),i port input/output yang dapat dihubungkan dengan perangkat luar. 9. Port B (PB0-PB7), port input/output yang dapat dihubungkan dengan perangkat luar. 10. Port C (PC0-PC7), port input/output yang dapat dihubungkan dengan perangkat luar. Hanya saja port ini dapat dibagi dua masing-masing 4 bit, yang digunakan untuk mengontrol Port A0-A7 serta Port B0-B7 dalam mode operasi tertentu.
Seven segment merupakan susunan dioda LED (Light Emitting Diode) yang disusun sedemikian rupa untuk menampilkan suatu karakter, baik itu angka maupun karakter yang lainnya. Ada dua jenis seven segment, yaitu seven segment katoda bersama (common katoda) dan anoda bersama (common anode). Karena terdiri dari beberapa led yang disusun, maka prinsip pengoperasiannya sama dengan led yang menghasilkan cahaya saat diberikan beda potensial pada kutub anoda dan katodanya. Warna cahaya yang dihasilkan oleh led umumnya berwarna hijau, kuning dan merah. Tegangan drop pada led sebesar 1,8 volt – 2,2 volt diberikan ke kutub-kutub anoda dan katoda dengan bias maju (forward bias) dan dengan arus maksimum sebesar 20 mA. Led pada seven segment diberi simbol huruf a-g untuk mempermudah dalam pengoperasiannya. 3. PERANCANGAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras Secara umum perancangan perangkat keras sistem antrian elektronik ini dapat dilihat pada Gambar 1. PPI 8255 dipasang pada slot ekspansi komputer, sedangkan port PPI 8255 dihubungkan ke perangkat input/output rangkaian seven segment. Rangkaian seven segment terbagi tiga group yang diberi nama “Display 1”, “Display 2” dan “Display 3”. Masing-masing “Display” terdiri dari tiga buah seven segment dan tiga buah IC Latch dan sebuah input berupa saklar tekan. Jadi setiap display mampu menampilkan tiga digit angka desimal. Speaker sendiri berfungsi sebagai penampil suara, dan printer untuk mencetak nomor antrian. ..
2.3 Seven Segment in
push switch
Kartu PPI out
Komputer/PC
Layar Monitor
Printer
Display (seven segment) Data & switching seven segment
Speaker
Gambar 1. Diagram blok perangkat keras system antrian elektronis .. Teknologi Elektro
26
Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008
Aplikasi PPI8255 dalam Sistem …
Raka Agung, Mahendra Wiadnyana
3.2 Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman Delphi yang akan mengolah data input output dan inisialisasi dari PPI 8255. Pada perancangan perangkat lunak ini ada beberapa hal yang akan dilakukan antara lain : 1. Inisialisasi PPI 8255 2. Mereset seven segment dan menset-up data awal seven segment ‘0’ 3. Pengiriman data sebagai input untuk driver seven segment 4. Mengirimkan data switch ke switching driver seven segment 5. Merancang kode untuk masing-masing penekanan saklar tekan
6.
Mengolah data input dari saklar tekan untuk data seven segment 7. Membuat form untuk pencetakan nomor antrian 8. Membuat form Login/password untuk masingmasing operator 9. Membuat database dari data yang masuk 10. Membuat form untuk pencetakan laporan sistem antrian dari database 11. Membuat/mengolah suara pengingat perubahan nomor antrian. Proses perancangan perangkat lunak dan proses pengolahan input sampai data ditampilkan pada seven segment, dapat dilihat pada flowchart gambar 2. ..
Gambar 2. Diagram alir program utama.. Teknologi Elektro
27
Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008
Aplikasi PPI8255 dalam Sistem …
Raka Agung, Mahendra Wiadnyana
Sedangkan subprogram A,B, C dan D masingmasing terdiri dari alur program pengiriman data, alur program suara, dan alur program penulisan ke database.
secara keseluruhan terlihat seperti Gambar 3. Sedangkan tampilan program pada layar monitor seperti terlihat pada Gambar 4. Jumlah antrian menunjukkan jumlah total antrian yang masuk (jumlah nomor yang di print). Seperti terlihat pada Gambar 4. jumlah antrian yang sudah masuk sebanyak sepuluh.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Realisasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dari sistem antrian ini ..
Gambar 3. Tampilan sistem antrian elektronis dengan computer
Gambar 4. Tampilan program sistem antrian.. Teknologi Elektro
28
Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008
Aplikasi PPI8255 dalam Sistem …
Raka Agung, Mahendra Wiadnyana [3]
Echols, John M. & Hassan Shadily, 1976, Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta [4] Ibrahim, Kf., 2002, Teknik Digital, Andi, Yogyakarta [5] Kadir, Abdul, 2001, Dasar Pemrograman Delphi 5.0 Jilid 1, Andi, Yogyakarta [6] Kadir, Abdul 2002, Dasar Pemrograman Delphi 5.0 Jilid 2, Andi, Yogyakarta [7] Micro-Tech Publications, 1992, Mikroprosesor DataHand Book, Continental Press Pte Ltd, Dubai [8] Wasito, S, 1992, Data Sheet 1, PT Elex Media Komputindo, Jakarta [9] http://www.Kingbright.com/ Data Sheet Seven Segment [10] http://www.Philiplogic.com/ Data Sheet TTL
Sedangkan tampilan yang lain merupakan aplikasi tambahan seperti tampilan kalender, tampilan “running teks”, serta searching data nomor yang masuk yang berfungsi untuk memudahkan dalam pencarian suatu nomor yang masuk ke database. Sedangkan tampilan GroupBox setting waktu print adalah untuk mengeset waktu dari pencetakan nomor antrian, merupakan batas waktu dalam melakukan pelayanan. Tombol-tombol “Reset”, “Stop”, “Ok” digunakan untuk mengeset waktu, dalam hal ini waktu untuk mencetak nomor antrian. Sedangkan tombol “Preview” untuk menampilkan tabel database yang akan dicetak/print dan tombol “Exit” untuk menutup/keluar dari program sistem antrian ini. Selanjutnya dilakukan tahap pengujian dari sistem antrian yang telah dibuat untuk memastikan rangkaian telah bekerja sebagaimana mestinya. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian perangkat keras (hardware) dan pengujian perangkat lunak (software). Pengujian perangkat keras dilakukan dengan melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur Multitester terhadap titik-titik pengukuran dan melihat tampilan seven segment/Display. Hasil pengujian menunjukkan peralatan system antrian ini sudah bekerja sesuai dengan perancangan. 5. KESIMPULAN 1.
2.
3.
Untuk komunikasi antara PPI 8255 dan komputer, masing-masing port PPI 8255 dihubungkan dengan sebuah alamat sesuai dengan alamat kosong yang telah disediakan pada Prototype card computer. Inisialisasi PPI 8255 untuk menugaskan port-port PPI sebagai input atau output sehingga komunikasi dengan peralatan eksternal dapat berlangsung. Komunikasi computer dengan display melalui port A, port B dan port C lower sebagai output yaitu kendali display seven segmen sedangkan port C upper sebagai input yaitu dari saklar tekan Jumlah nomor antrian yang mampu dilayani oleh sistem antrian elektronik selama satu periode pelayanan adalah sembilan ratus sembilan puluh sembilan sesuai dengan jumlah display dari seven segment.
6. DAFTAR PUSTAKA [1] Arianto W, Haryono Eduard dan Fendy, 1994, Belajar Mikroprosesor Mikrokontroler Melalui Komputer PC, PT Elex Media Komputindo, Jakarta [2] Brey, Barry B, 2002, Mikroprosesor Intel edisi 5, Erlangga, Jakarta
Teknologi Elektro
29
Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008
Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012) Semarang, 23 Juni 2012
ISBN 979 - 26 - 0255 - 0
Integrasi Aplikasi Android dan Komputer Server sebagai Solusi Mobile Commerce dan CRM Studi Kasus Toko Game XYZ Agus Nur Hidayat1, Noval Aditya Muhammad2, Hatma Suryotrisongko3 1,2,3 Fakutas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya E-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Dalam paper ini, dibahas mengenai rancangan prototype aplikasi M-Commerce berbasis android yang terintegrasi dengan komputer server melalui ESB WSO2 untuk diimplementasikan pada toko game XYZ. Melalui aplikasi ini, dapat dilakukan pembelian game secara online menggunakan smart phone android. Untuk sistem pembayaran, digunakan poin yang diperoleh dari deposit uang melalui transfer rekening. Data histori transaksi toko game tersimpan dalam log yang divisualisasikan dalam bentuk tabel dan diagram sehingga tidak diperlukan kertas nota dan lebih mudah dilakukan penelusuran data historis jual beli baik oleh pelanggan maupun toko. Interaksi antar pelanggan dilakukan melalui pemberian komentar dan rating pada produk game yang tersedia sehingga bisa terbentuk komunitas pelanggan toko game XYZ. Komunitas pelanggan dan sistem pembayaran dengan poin ditujukan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Fitur monitoring log transaksi pelanggan oleh toko ditujukan untuk mencapai manajemen pelanggan yang lebih efektif. Peningkatan loyalitas pelanggan dan efektivitas menajemen pelanggan merupakan implementasi CRM untuk mendongkrak penjualan sehingga diperoleh profit yang lebih optimal. Kata kunci : Android, ESB, M-Commerce, CRM
1. PENDAHULUAN Saat ini, keberadaan Smart Phone dan Tablet PC sebagai perangkat mobile tidak lagi dianggap sebagai hal yang mewah. Smart Phone dan Tablet PC sudah dijadikan sebagai bagian dari gaya hidup terutama bagi mereka yang selalu mengikuti perkembangan teknologi. Gamer adalah satu contoh dari sekian banyak golongan yang selalu mengikuti perkembangan teknologi. Di Amerika Serikat sendiri, pasar perangkat mobile telah dikuasai oleh Android [1]. Oleh karena itu, ditentukan integrasi antara aplikasi penjualan pada komputer server dengan aplikasi yang terinstal pada Smart Phone dengan platform Android sebagai solusi bisnis toko game XYZ. Di dalam paper ini, difokuskan penjelasan fungsional pada aplikasi Android dan aplikasi komputer server. Sebelum dapat digunakan oleh pelanggan, aplikasi Android harus terinstal pada perangkat Android milik pelanggan. Untuk memperoleh akun, dilakukan registrasi melalui aplikasi Android dan dilakukan deposit awal yang standard jumlah uangnya ditentukan oleh pihak toko. Setelah akun diperoleh, dijalankan login sehingga dapat dilakukan pemanfaatan beberapa fitur pelanggan. Fitur-fitur tersebut dijelaskan pada bagian skenario use case di dalam Bab Metodologi. Penjelasan fitur administrator yang dijalankan melalui aplikasi desktop pada komputer server juga dapat ditemukan pada bagian skenario use case di dalam Bab Metodologi. Pembahasan tampilan hanya difokuskan pada aplikasi Android dan tidak pada aplikasi komputer server. Pembahasan tampilan aplikasi Android dapat ditemukan pada Bab Hasil dan Pembahasan. Tampilan yang dibahasa bukanlah tampilan aplikasi Android secara total melainkan contoh dari sebagian tampilan karena dalam paper ini lebih diutamakan penjelasan integrasi aplikasi dari segi fungsional.
2. TINJAUAN PUSTAKA Paper ini dibuat berdasarkan tinjauan terhadap paper lain yang berjudul Building a Mobile POS Solution with WSO2 Carbon and Apple iPod Touch[2]. Di dalam paper tersebut, dibahas integrasi aplikasi Point Of Sale (POS) dari perusahaan department store ODEL yang ada di Srilanka dan aplikasi iPod Touch menggunakan ESB WSO2. Dengan iPod Touch, dilakukan scan terhadap barang belanjaan dari pelanggan oleh pegawai ODEL sehingga dapat diketahui jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan tanpa melalui mesin kasir. Pelanggan yang ter-scan barang belanjaannya membayar dengan kartu kredit. Tujuan sistem ini adalah mengurangi antrian kasir sehingga pelanggan merasa lebih nyaman. Sistem ini sudah berhasil diimplementasikan. Dengan demikian, terbukti bahwa integrasi antara aplikasi komputer server dan aplikasi pada perangkat mobile bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan.
INFRM 108
Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012) Semarang, 23 Juni 2012
ISBN 979 - 26 - 0255 - 0
3. DASAR TEORI 3.1. Android Android adalah Sistem Operasi berbasis linux untuk perangkat mobile seperti Smart Phone dan Tablet PC [3]. Pasar aplikasi Android yang yang bersifat open source menjadikan Android sebagai platform populer bagi penyedia aplikasi pihak ketiga [4]. Sejak tahun 2011, pasar aplikasi Android memiliki lebih banyak aplikasi dibandingkan dengan pasar aplikasi Apple [5]. Selain itu, harga yang ditawarkan oleh vendor penyedia perangkat portabel pendukung Android mematok harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan perangkat Apple yang terkesan lebih eksklusif. 3.2. ESB ESB atau Enterprise Service Bus merupakan aplikasi yang berfungsi mengelola service dalam SOA [6]Error! Reference source not found.. SOA atau Service Oriented Architecture adalah konsep arsitektur sistem yang merepresentasikan proses bisnis dalam bentuk service yang terintegrasi. Masing - masing service menyimpan business rules dan batasan-batasan dalam bisnis bersangkutan. ESB memungkinkan berbagai jenis aplikasi untuk mengakses service yang ada. Apabila terjadi suatu perubahan terhadap business rules dalam suatu service, ESB akan mengelolanya secara otomatis sehingga business rules yang baru akan berlaku saat itu juga dan proses bisnis tetap berjalan dengan lancar. Keberadaan ESB memungkinkan pihak-pihak yang berkaitan dengan organisasi tidak tergantung lagi terhadap suatu aplikasi dengan fungsi yang terbatas untuk mendukung proses bisnis tertentu saja yang tentunya akan membatasi efektivitas dari penggunaan aplikasi tersebut. Di samping itu, ESB juga merupakan solusi integrasi yang tepat untuk perangkat mobile. Di dalam analisis rinci MWSMF, ditunjukkan bahwa kemampuan ESB untuk memanfaatkan elastisitas dari teknologi cloud computing memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan perangkat mobile akan web service secara lebih mudah dan cepat [7]. 3.3. M-Commerce M-Commerce atau mobile commerce merupakan sistem perdagangan yang dilakukan melalui media portabel seperti smart phone [8]. M-Commerce ini merupakan gabungan perdagangan secara online dan mobile computing. M-Commerce dapat disebut juga sebagai perdagangan online dalam lingkungan nirkabel. M-Commerce semakin dapat diterima oleh masyarakat luas [9]. Kebutuhan akan mobilitas menjadi alasan utama bagi keberadaan mobile banking, mobile entertainment, dan mobile marketing. Selain itu, hal tersebut juga didukung dengan kepesatan perkembangan teknologi perangkat mobile. 3.4. CRM Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi bisnis perusahaan yang dirancang untuk meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan dengan cara meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan [10]Error! Reference source not found.. Di dalam CRM, dipahami perilaku dan kebutuhan pelanggan dan dibangun kualitas hubungan pelanggan yang lebih baik untuk meningkatkan kemampuan akuisisi pelanggan baru sambil mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Perhatian utama CRM terfokus pada pengaturan dan pengoptimalan customer lifecycle. Customer lifecycle adalah penggambaran tahapan perjalanan seseorang sejak dia mempertimbangkan menjadi pelanggan, menggunakan produk hingga menjadi loyal terhadap produk yang dibelinya.
METODOLOGI 3.5. Arsitektur Sistem Arsitektur sistem yang digunakan digambarkan menjadi seperti di bawah ini: komputer server ESB perangkat android
Gambar 1 Arsitektur Sistem Aplikasi Android
INFRM 109
Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012) Semarang, 23 Juni 2012
ISBN 979 - 26 - 0255 - 0
Pada gambar di atas dapat dilihat arsitektur sistem dari implementasi aplikasi android yang dibahas di dalam paper ini. Aplikasi android dijalankan menggunakan perangkat andoid baik berupa smart phone maupun tablet. Aplikasi android mengakses komputer server toko game secara online melalui koneksi internet untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan di dalam menjalankan fungsinya. Pengaksesan komputer server oleh aplikasi android ini diperantarai oleh ESB di mana dalam kasus ini yang digunakan adalah ESB WSO2. 3.6. Peran ESB WSO2 WSO2 adalah perusahaan pengembang open source software yang menyediakan solusi SOA untuk pengembang software profesional. Salah satu produk dari WSO2 adalah ESB WSO2 yang dirancang secara objektif oleh profesional berpengalaman dan dapat diperoleh secara gratis. ESB WSO2 dapat dijadikan sebagai pilhan yang hemat untuk mengurangi risiko keputusan investasi baik dari segi teknologi, waktu, maupun sumber daya [11]. ESB WSO2 dapat berfungsi sebagai mediation dan transformation di dalam integrasi antar aplikasi [12]. Transformation merupakan peran fungsi yang dimiliki ESB di dalam mentransformasikan database suatu aplikasi ke dalam format standar yang dapat dipahami oleh berbagai jenis aplikasi secara umum. Format standar yang digunakan di sini adalah XML atau Extensible Markup Language. Mediation merupakan fungsi dari ESB untuk mengkomunikasikan database dari dua atau lebih aplikasi dengan platform yang berbeda. Di sini, database aplikasi komputer server yang telah diubah menjadi XML akan diakses oleh aplikasi android menggunakan protokol SOAP sehingga dapat dibaca oleh aplikasi android tersebut. Secara lebih jauh ESB WSO2 ini juga dapat memiliki peran load balancing. Load balancing merupakan peran fungsi ESB di dalam membagi service ke dalam dua atau lebih server. Pelanggan toko game yang nantinya menjadi semakin banyak tentunya akan berdampak pada semakin padatnya arus transaksi untuk menjalankan service pada aplikasi android. Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan sistem, dapat diatasi dengan menambahkan komputer server. Di sini, ESB menjalankan fungsi load balancing sehingga dapat dibagi secara efektif penugasan terhadap masing-masing server untuk melayani service-service yang dibutuhkan. 3.7. Skenario Use Case 3.7.1. Use Case Pelanggan
Gambar 2 Use Case Pelanggan
Registrasi dilakukan untuk memperoleh akun login sehingga dapat memanfaatkan fitur-fitur pada aplikasi yang disediakan bagi pelanggan. Registrasi akan berhasil ketika sudah dijalankan deposit awal yang standard jumlah uangnya ditentukan oleh pihak toko. Selain akun, pelanggan juga memperoleh poin awal sebagai ganti dari deposit awal. Kelola akun 1. Pelanggan melakukan deposit poin berdasarkan standard nilai tukar antara deposit uang dengan jumlah poin yang diterima yang sudah ditentukan oleh pihak toko.
INFRM 110
Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012) Semarang, 23 Juni 2012
ISBN 979 - 26 - 0255 - 0
2.
Pelanggan menerima notifikasi produk yang baru saja ditambahkan administrator ke dalam daftar produk. Notifikasi disesuaikan berdasarkan kategori produk yang dikehendaki untuk diterima notifikasinya. Fitur bisa diaktifkan ataupun dinonaktifkan sesuai kebutuhan pelanggan. 3. Pelanggan mengganti password dari akun yang dimilikinya. Pelanggan dapat menyampaikan pandangannya terhadap suatu produk sehingga bisa dijadikan referensi oleh pelanggan lainnya melalui pemberian komentar ataupun rating pada produk tersebut. 1. Pelanggan memberikan komentar terhadap suatu produk berdasarkan pengalamannya terkait produk bersangkutan. 2. Pelanggan memberikan rating pada suatu produk dengan skala satu sampai dengan lima bintang. Rating dari semua pelanggan terhadap suatu produk tertentu akan diambil rata-ratanya untuk kemudian ditampilkan pada informasi produk tersebut sehingga dapat dijadikan referensi bagi pelanggan lain sebagai bahan pertimbangan di dalam memilih produk. Belanja 1. Pelanggan melihat daftar produk yang tersedia yang sudah terbagi dalam beberapa kategori (misalnya: top rated, top buy, top reviewed, genre A, genre B) yang sudah dibuatkan oleh pihak toko game. 2. Pelanggan dapat menambahkan atau menghapus produk yang ada di dalam cart atau keranjang belanja sebelum nantinya memutuskan untuk membeli produk yang ada di dalam cart. 3. Pelanggan melakukan pembayaran menggunakan poin yang dimilikinya. Setiap produk yang tersedia memiliki jumlah poin masing-masing yang harus dibayarkan jika ingin membeli produk bersangkutan. Poin ini juga berlaku untuk menggantikan biaya yang diperlukan untuk membayar jasa pengiriman di mana jumlah poin dibedakan untuk jarak kota pengiriman yang berbeda. 4. Pelanggan tidak memerlukan nota kertas karena informasi terkait dengan transaksi akan tersimpan dalam database. Informasi ini kemudian dapat diakses dan dilihat sebagai log yang dapat ditampilkan dalam bentuk tabel ataupun diagram sehingga pelanggan lebih mudah melakukan tracing terhadap transaksi pembelian yang pernah dia lakukan.
4.3.2 Use Case Administrator
Gambar 3 Use Case Administrator Pihak toko game dapat melakukan pengaturan terhadap nilai tukar poin yaitu perbandingan antara jumlah poin yang akan diperoleh oleh seorang pelanggan dengan jumlah uang deposit dari pelanggan bersangkutan. Pengaturan ini disesuaikan dengan strategis bisnis dari toko game. Selain itu, nilai tukar poin untuk menggantikan harga suatu produk serta biaya jasa pengiriman juga ditentukan oleh pihak administrator. Toko game sebagai administrator dapat melakukan pengelolaan terhadap daftar produk yang tersedia untuk dijual dengan tujuan untuk mempermudah pelanggan di dalam berbelanja. 1. Administrator dapat menambahkan atau menghapus kategori produk yang ada. Biasanya kategori produk ini didasarkan pada genre dari produk, misalnya: action, RPG, FPS, strategy, simulation, dsb. Khusus untuk kategori produk top buy, top rated, dan top review sudah tersedia secara default di dalam sistem aplikasi dan produk yang ada di dalamnya juga secara otomatis masuk mengambil dari daftar produk yang ada di mana fungsi sorting untuk ketiga kategori tersebut juga sudah ter-set secara otomatis. 2. Administrator dapat menambahkan atau mengahapus produk ke dalam daftar produk dan kemudian memasukkannya ke dalam salah satu kategori produk yang sudah dibuat sebelumnya.
INFRM 111
Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012) Semarang, 23 Juni 2012
ISBN 979 - 26 - 0255 - 0
3.
Administrator memberikan review awal sebagai informasi rujukan dasar mengenai suatu produk yang ada. Pada review awal ini juga diberikan link eksternal untuk memudahkan pelanggan memperoleh informasi mengenai produk terkait dari sumber informasi yang lebih lengkap. Pihak toko game dapat memanfaatkan fitur terkait dengan proses bisnis yang berhubungan langsung dengan pelanggan. 1. Administrator dapat melihat data log pembelian produk pelanggan secara keseluruhan dengan visualisasi berupa tabel ataupun diagram sesuai dengan pilihan administrator. Fitur ini bermanfaat untuk memberikan gambaran secara lengkap terhadap toko game mengenai pola pembelian pelanggan terhadap produk-produk yang tersedia sehingga dapat lebih mudah diketahui produk-produk mana yang lebih sering dibeli oleh pelanggan dan produkproduk mana yang tidak terlalu laku. Dengan informasi tersebut pihak toko game dapat merencanakan penyediaan stock produk ke depannya. 2. Administrator menerima notifikasi mengenai konfirmasi dari pelanggan yang sudah melakukan deposit uang melalui transfer rekening. Dengan demikian, administrator dapat melakukan pengecekan terhadap mutasi rekening yang terjadi untuk memastikan apakah transfer uang dari pelanggan bersangkutan sudah benar-benar diterima. Fitur ini ditujukan untuk mewujudkan kinerja toko game yang lebih responsif sehingga pelanggan akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. 3. Ketika seorang pelanggan sudah dipastikan melakukan deposit uang baik secara langsung dengan cara mendatangi toko game ataupun secara tidak langsung melalui transfer rekening, administrator dapat menambahkan poin pada saldo poin dari akun pelanggan bersangkutan. Pihak toko game dapat mengganti password akun administrator yang dimilikinya.
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Di bawah ini adalah contoh tampilan halaman login.
Gambar 4 Halaman Login Pada halaman login, diisikan username dan password sesuai dengan akun yang diperoleh setelah registrasi. Pada gambar berikutnya, ditunjukkan contoh tampilan halaman akun.
Gambar 5 Halaman Akun
Gambar 6 Halaman Belanja
Gambar 5 halaman akun, dapat ditemukan informasi user seperti nama, alamat, nomor telepon, username, saldo poin, dan sebagainya. Di bawah ini ditunjukkan contoh tampilan halaman belanja. Gambar 6 halaman belanja, dapat ditemukan informasi produk game dan tombol untuk memasukkannya ke dalam keranjang belanja. Pada gambar berikutnya, dapat dilihat contoh tampilan untuk halaman keranjang belanja.
INFRM 112
Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012) Semarang, 23 Juni 2012
Gambar 7 Halaman Keranjang Belanja
ISBN 979 - 26 - 0255 - 0
Gambar 8 Halaman Log
Pada halaman keranjang belanja, ditemukan informasi barang yang akan dibeli. Selain itu, pada halaman keranjang belanja, terdapat tombol submit untuk melakukan pembelian. Pada gambar di bawah ini, dapat dilihat contoh tampilan untuk halaman log. Pada halaman log, dapat ditemukan informasi histori transaksi pelanggan. Informasi tersebut sudah termasuk produk game yang dibeli, jumlah poin yang dibutuhkan untuk membeli, tanggal pembelian.
5. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan terhadap rancangan aplikasi, diambil kesimpulan sebagai berikut: Pemanfaatan teknologi ESB sebagai perantara aplikasi m-commerce android dengan aplikasi desktop merupakan solusi integrasi yang efektif untuk komunikasi data antara dua aplikasi dengan platform berbeda melalui jaringan internet. Media transaksi jual beli antara bagian front end pelanggan menggunakan aplikasi m-commerce pada perangkat android dan bagian back end menggunakan aplikasi desktop pada komputer server merupakan solusi yang efisien untuk meningkatkan kualitas CRM pada toko game XYZ sehingga angka penjualan dapat ditingkatkan. Di masa yang akan datang, rancangan aplikasi dapat dikembangkan secara lebih lanjut sehingga dapat diterapkan pada Smart Phone non android, seperti: iOS, Symbian, Blackberry, dan Windows Phone. Hal tersebut dilakukan untuk perluasan ekspansi pasar sehingga pelanggan yang menggunakan Smart Phone non android dapat terjangkau.
6. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
comScore. comScore Reports January 2012 U.S. Mobile Subscriber Market Share. http://www.comscore.com/Press_Events/Press_Releases/2012/3/comScore_Reports_January_2012_U.S._Mobile_Su bscriber_Market_Share. K. Thilanka. WSO2Con 2011: Building a Mobile POS Solution with WSO2 Carbon and Apple iPod Touch. http://wso2.org/library/wso2con2011/building-a-mobile-pos-solution-with-wso2-carbon-and-apple-ipod-touch Android Developer.What is Android?. http://developer.android.com/guide/basics/what-is-android.html. P.F. Adrienne, C. Erika, H. Steve, S. Dawn, and W. David. Android Permissions Demysti ed. University of California, Berkeley, 2011. Distimo. The battle for the most content and the emerging tablet market. http://www.distimo.com/blog/2011_04_thebattle-for-the-most-content-and-the-emerging-tablet-market. C. David. Enterprise Service Bus: Theory in Practice. O’Reilly, 2004. N.S. Satish. MWSMF: a mediation framework for mobile hosts and enterprise on cloud. Institute of Computer Science, University of Tartu, Tartu, Estonia, 2005. D. Firanoty. Model Mobile Commerce (M-Commerce). http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/04/25/modelmobile-commerce-m-commerce. T. Rajnish, B. Stephan, and H. Cornelius. From electronic to mobile commerce: Opportunities through technology convergence for business services. Institute of Technology and Innovation Management, Hamburg University of Technology (TUHH), Hamburg, Germany, 2006. destinationCRM. What Is CRM?. http://www.destinationcrm.com/Articles/CRM-News/Daily-News/What-Is-CRM46033.aspx. R. Kevin. WSO2: High-Impact Strategies - What You Need to Know: Definitions, Adoptions, Impact, Benefits, Maturity, Vendors. Emereo Pty, 2011. WSO2. WSO2 Enterprise Service Bus. http://wso2.com/products/enterprise-service-bus.
INFRM 113
KOMPARASI KINERJA APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI MYOB V.17 DAN ACCURATE V.4 PADA PROSES PENYELESAIAN TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN Mardiana Andarwati1), Theresia Pradiani2) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang 2) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putera Batam
1)
Abstrak Studi komparasi antara Myob dan Accurate untuk membandingkan perangkat lunak buatan lokal (dalam negeri) dan luar negeri. Myob merupakan perangkat lunak buatan Australia. Sedangkan Accurate merupakan produk buatan lokal (dalam negeri) yang secara umum lebih dapat memenuhi permintaan pasar di Indonesia. Hasil komparasi menunjukkan bahwa Accurate v.4 untuk proses IPO pembelian tunai unggul ± 1 menit. Sedangkan untuk proses IPO pembelian down payment dan untuk proses IPO pembelian kredit tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dan dalam penyelesaian langkah proses penjualan, sekali lagi Accurate v.4 menunjukkan keunggulan ± 35 detik. Kata kunci :komparasi, Myob, Accurate I.
LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali program aplikasi komputer di bidang akuntansi yang sudah jadi dan siap untuk dipakai, baik produk buatan dalam negeri ataupun luar negeri. Program aplikasi akuntansi merupakan aplikasi yang dibangun secara otomatis untuk pembukuan yang lebih mudah menghasilkan laporan keuangan secara lebih lengkap, cepat, dan akurat. Program aplikasi akuntansi yang siap pakai ini biasanya dipergunakan bagi UKM (Usaha Kecil Menengah) yang dibuat secara terpadu (integrated). Produk ini menawarkan berbagai macam fitur untuk memantau kinerja perusahaan. Namun banyaknya produk perangkat lunak akuntansi di pasaran justru membingungkan, karena fitur tiap produk tersebut hampir sama, salah satunya MYOB dan Accurate. Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan komparasi antara Myob dan Accurate untuk membandingkan perangkat lunak buatan lokal (dalam negeri) dan luar negeri. Dengan harapan user akan memperoleh gambaran kecocokan software
akuntansi yang tersedia apabila akan diterapkan dan diimplementasikan untuk membantu pengelolaan bisnis. Myob merupakan software buatan luar negeri yaitu berasal dari Australia. Sedangkan Accurate merupakan produk buatan lokal (dalam negeri) yang secara umum lebih dapat memenuhi permintaan pasar di indonesia. Pemakaian perangkat lunak dipilih sesuai dengan visi pengguna yang bersifat masa depan untuk kemudian dijabarkan strateginya sesuai dengan visi pengguna. Disamping itu pemilihan perangkat lunak juga didasarkan pada pembenahan sistem dan pengembangan sumber daya manusianya. Dengan adanya penelitian ini maka akan didapat suatu output yang bisa menjadi acuan bagi para pengguna atau pemakai atau user perangkat lunak aplikasi akuntansi dalam mengaplikasikan Myob dan Accurate sesuai dengan kebutuhan pasar. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melakukan kajian teoritik untuk mengetahui gambaran umum yang signifikan pada Myob v.17 dan Accurate 208
v.4. Dan melakukan perhitungan waktu penyelesaian proses pencatatan transaksi pembelian kepada supplier dan penjualan kepada customer pada perusahaan retail, dalam hal ini adalah mini market. Adapun secara spesifikasi, yang diuji antara lain a. Komparasi gambaran umum secara signifikan fitur dari Myob dan Accurate b. Uji kecepatan waktu dalam penyelesaian proses pembelian (pembelian tunai, pembelian dengan uang muka/down payment, pembelian kredit) dengan menggunakan Myob dan Accurate c. Uji kecepatan waktu dalam penyelesaian proses penjualan (penjualan tunai, penjualan dengan uang muka/down payment, penjualan kredit) dengan menggunakan Myob dan Accurate Berikut diagram alur penelitian untuk bisa mengetahui arah dan hasil yang diharapkan.
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian III. HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Myob v.17 dan Accurate v.4 Berdasarkan Studi Literatur Tampilan awal Perbedaan tampilan awal (starting display) antara Myob v.17 dan Accurate v.4 adalah pada saat membuka display Myob v.17 mempunyai tampilan yang terlihat formal dengan lima icon dan keterangan tentang icon tertera di sebelah kanan icon. Myob lebih menekankan ke
arah tampilan default sebuah software bisnis.
Starting Display
Ga mba r 2. My ob
Pada saat pertama kali membuka Accurate v.4 akan terlihat display yang memiliki enam gambar icon di mana akan muncul keterangan tentang icon tersebut apabila cursor diarahkan di atas icon. Accurate menampilkan display atau tampilan yang lebih modern atau tampilan yang berbeda dari software akuntansi lain.
Gambar 3. Accurate Starting Display Setup Database Dalam hal pengoperasiannya, Myob menampilkan fitur yang mudah dipahami. Operator tinggal mengikuti alur proses yang disediakan dalam software Myob. Dalam men-setup di awal ketika hendak menyesuaikan dengan proses bisnis perusahaan memerlukan kejelian karena Myob telah menyediakan bentuk proses baku sesuai dengan pilihan ketika mensetup. Karena database Myob merupakan database yang dikunci, artinya pengguna tidak dapat melakukan modifikasi laporan, modifikasi field di Myob sehingga customization sulit untuk dipenuhi (tarymarthe). Sehingga apabila salah menentukan proses bisnis saat setup maka proses bisnis akan menjadi kurang relevan. Untuk proses bisnis UKM di Indonesia, mungkin software Myob kurang pas mengingat software ini dibangun atas memperhatikan kondisi bisnis di negara asalnya. Sedangkan untuk Accurate sangat mudah dan sangat aplikatif bagi proses bisnis UKM di Indonesia dan dalam
209
penggunaan software ini juga sangat mudah diikuti tanpa memerlukan pengetahuan akuntansi sebelumnya. Dalam proses set up dibagi manjadi dua yaitu set up database dengan persiapan standart dan persiapan mahir. Database untuk Myob merupakan database yang dikunci dalam arti pengguna tidak dapat melakukan modifikasi laporan, modifikasi field di Myob sehingga customization apabila diperlukan relatif sulit dipenuhi oleh Myob. Sedangkan database Accurate merupakan database server firebird, database SQL dari kelas Client/server. Sehingga Accurate mampu melayani sampai ratusan user sekaligus tanpa penurunan performance yang berarti. Selain itu databasenya sangat kuat sehingga tidak akan rusak sekalipun listrik untuk server mati mendadak (danzoo46) Bahasa Myob v.17 merupakan software buatan Australia, hanya bisa menampilkan tampilan bahasa Inggris. Software tersebut dibuat oleh Data-Tech Software Pty. Ltd. Australia. Data-Tech Sofware merekomendasikan Myob accounting, arsitek, konsultan, galeri seni, salon kecantikan kontraktor dan menyediakan daftar rekening siap pakai. Untuk menampilkan bahasa lain diperlukan “onscreen translation program” atau program penerjemah on-screen (yang terdapat di layar) atau mungkin add-on lain yang harus ditambah sendiri. Accurate v.4 merupakan software yang diciptakan putra putri Bangsa Indonesia yang berdiri dibawah bendera PT. Cipta Piranti Sejahtera lebih dikenal dengan sebutan CPSSoft yang berlokasi di Jakarta. Mampu menampilkan dua jenis bahasa untuk tampilannya yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Sehingga lebih familiar dan mudah dipahami di Indonesia. Myob merupakan software buatan luar negeri yang lebih tepatnya perusahaan dari Australia sehingga mungkin kurang bisa memenuhi permintaan pasar di Indonesia bila dibandingkan Accurate.
Fitur-fitur Pada Myob metode persediaan dengan menggunakan average, belum ada multi warehouse sehingga mengakibatkan pengelolaan atas barang konsinyasi relatif sulit dikelola dalam Myob, tidak ada fitur untuk mengelola perusahaan dengan multi company artinya laporan konsolidasi tidak dapat diharapkan dapat dibuat dengan menggunakan Myob. Untuk Accurate terdapat fitur penting seperti mencatat transaksi dalam berbagai mata uang (multi currency) dengan kurs komersil serta kurs pajak, multi sales tax, multi user, multi company, multi level discount, multi unit dengan 3 level unit, metode persediaan dengan FIFO serta Average, multi warehouse, dan dapat mengonsolidasikan laporan keuangan dari beberapa anak perusahaan. Perpajakan Pada Myob belum ada feature perpajakan di dalamnya karena Myob merupakan software buatan luar negeri. Pembuatan laporan yang berkaitan dengan PPN dan lainnya harus dikelola diluar software Myob karena tidak sesuai dengan sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia. Untuk Accurate sudah ada feature pajak. Tax report dari PPN IN dan OUT sampai pada SPT Tahunan Form 1771 secara otomatis yang berlaku di Indonesia. Standart akuntansi yang digunakan pun sudah sesuai dengan standart akuntansi yang ada di Indonesia, terkait dengan pencatatan dan pelaporan keuangannya. Laporan Keuangan Mempunyai kemampuan untuk mengeksplorasi semua laporan ke program Excel tanpa melalui proses ekspor/impor file yang merepotkan. Laporan keuangan untuk Myob menampilkan laporan keuangan komparasi serta menampilkan analisis laporan dalam bentuk grafik. Disamping itu kemampuan trash back semua laporan ke semua dokumen dan sumber transaksi. Serta dapat diaplikasikan untuk 105 jenis perusahaan yang telah direkomendasikan.
210
Laporan pada Accurate dapat mengkonsolidasikan laporan keuangan dari beberapa anak perusahaan, disamping itu dapat di view langsung dengan Microsoft excel, serta terdapat fasilitas untuk proses export dan import data. Laporan serta faktur yang dapat di customize oleh user apabila user memahami proses report dengan fast report. Sementara itu dilengkapi dengan tampilan grafis (graphics user interface) yang mudah dipahami bahkan untuk orang yang baru pertama kali menggunakannya (Rahmat H. 2010). Digit Akun dan Nilai Transaksi Digit akun pada Myob mencapai lima (5) digit sedangkan pada Accurate digit akunnya mencapai 30 digit. Nilai transaksi yang dapat di cover Myob accounting software mencapai 11 digit sedangkan untuk Accurate accounting software bisa mencapai 15 digit dan dua desimal atau setara dengan 920 triliun. 3.2. Komparasi Waktu Myob v.17 dan Accurate v.4 A. MYOB 1. Pembelian Tunai Proses penyelesaian transaksi pembelian tunai diawali dengan input, proses, dan output. Untuk input pembelian tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui inventory > item list dan melakukan entry data supplier melalui card file. Sedangkan proses pembelian tunai dimulai dengan melakukan entry purchases di fasilitas purchases. Purchases yang digunakan adalah enter purchases dengan status close bill. Dan nilai pembayaran diberikan penuh dan di entry pada paid to day dengan termin COD (cash on delivery). Untuk output pembelian tunai berupa hasil status pembelian tunai (purchases register) dan laporan pembelian tunai (purchases report). 2. Pembelian dengan uang muka/down payment Proses penyelesaian transaksi pembelian dengan uang muka (down
payment) diawali dengan input, proses, dan output. Untuk input pembelian tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui item list dan melakukan entry data supplier melalui card file. Sedangkan proses pembelian dengan uang muka (down payment) dimulai dengan melakukan enter purchases di fasilitas purchases. Purchases yang digunakan adalah enter purchases dengan status order (merupakan proses pesanan yang berisi barang-barang yang diminta untuk dibeli dan jumlah kuantitas yang akan dibeli, syarat pembayaran (term), harga beli yang telah melalui kesepakatan dengan pemasok, biaya angkut dan down payment (uang muka) untuk mencatat nilai uang muka yang diberikan atas pesanan pembelian produk pada transaksi tersebut melalui paid to day. Setelah itu pilih pay bills (merupakan pembayaran hutang ke pemasok yang akan mengakhiri siklus pembelian order). Untuk output pembelian dengan uang muka berupa hasil status pembelian dengan uang muka (purchases register) dan laporan pembelian dengan uang muka (purchases report). 3. Pembelian kredit Proses penyelesaian transaksi pembelian kredit diawali dengan input, proses, dan output. Untuk input pembelian tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui item list dan melakukan entry data supplier melalui card file. Sedangkan proses pembelian tunai dimulai dengan melakukan entry purchases di fasilitas purchases. Purchases yang digunakan adalah enter purchases dengan status bill dan purchases payment (merupakan pembayaran hutang ke pemasok yang akan mengakhiri siklus pembelian). Perbedaan untuk langkah pembelian dengan uang muka dan kredit terletak pada barang yang sudah diterima atau belum dan jumlah pembayaran yang diberikan pada
211
purchases payment. Apabila pembelian dengan uang muka maka barang masih belum diterima karena masih order dan pembayaran dilakukan berdasarkan nilai uang muka yang diberikan sedangkan pembelian dengan kredit terletak pada barang yang sudah diterima dan pembayaran dilakukan dengan cara mengangsur (kredit) yang menggunakan termin. Untuk output pembelian tunai berupa hasil status pembelian kredit (purchases register) dan laporan pembelian kredit (purchases report). B. Accurate 1. Pembelian Tunai Proses penyelesaian transaksi pembelian tunai diawali dengan input, proses dan output. Untuk input pembelian tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui item list dan melakukan entry data supplier melalui card file. Sedangkan proses pembelian tunai dimulai dengan melakukan entry purchases di fasilitas purchases. Purchases yang digunakan adalah purchases invoice (merupakan proses penagihan dari pihak pemasok ke perusahaan) dan purchases payment (merupakan pembayaran hutang ke pemasok yang akan mengakhiri siklus pembelian). Untuk output pembelian tunai berupa hasil status pembelian tunai (purchases register) dan laporan pembelian tunai (purchases report). 2. Pembelian dengan Uang muka (down payment) Proses penyelesaian transaksi pembelian dengan uang muka (down payment) diawali dengan input, proses dan output. Untuk input pembelian tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui item list dan melakukan entry data supplier melalui card file. Sedangkan proses pembelian dengan uang muka (down payment) dimulai dengan melakukan entry purchases di fasilitas purchases. Purchases yang digunakan adalah purchases order (merupakan proses
pesanan yang berisi barang-barang yang diminta untuk dibeli dan jumlah kuantitas yang akan dibeli, syarat pembayaran, harga beli yang telah melalui kesepakatan dengan pemasok, biaya angkut) dan down payment (uang muka) unuk mencatat nilai uang mukan yang diberikan atas pesanan pembelian produk pada transaksi tersebut. Setelah itu pilih purchases payment (merupakan pembayaran hutang ke pemasok yang akan mengakhiri siklus pembelian). Untuk output pembelian dengan uang muka berupa hasil status pembelian dapat dilihat dan laporan pembelian dengan uang muka (purchases report). 3. Pembelian Kredit Proses penyelesaian transaksi pembelian kredit diawali dengan input, proses dan output. Untuk input pembelian tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui item list dan melakukan entry data supplier melalui card file. Sedangkan proses pembelian tunai dimulai dengan melakukan entry purchases di fasilitas purchases. Purchases yang digunakan adalah purchases invoice (merupakan proses penagihan dari pihak pemasok ke perusahaan) dan purchases payment (merupakan pembayaran hutang ke pemasok yang akan mengakhiri siklus pembelian). Perbedaan untuk langkah pembelian secara tunai dan kredit terletak pada barang yang sudah diterima atau belum dan jumlah pembayaran yang diberikan pada purchases payment. Apabila pembelian dengan uang muka maka barang masih belum diterima karena masih order dan pembayaran dilakukan berdasarkan nilai uang muka yang diberikan sedangkan pembelian dengan kredit terletak pada barang yang sudah diterima dan pembayaran dilakukan dengan cara mencicil (kredit) yang menggunakan termin (term). Untuk output pembelian tunai berupa hasil status pembelian kredit (purchases
212
register) dan laporan pembelian kredit (purchases report).
3.3.
Komparasi Waktu penyelesaian langkah proses penjualan Myob v.17 dan Accurate v.4 A. MYOB 1. Penjualan Tunai Proses penyelesaian transaksi penjualan tunai diawali dengan input, proses dan output. Untuk input penjualan tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui inventory > item list dan melakukan entry data customer melalui card file. Sedangkan proses penjualan tunai dimulai dengan melakukan entry sales di fasilitas sales. Sales yang digunakan adalah enter sales dengan status close invoice. Dan nilai penerimaan uang diberikan penuh dan di entry pada paid to day dengan termin COD (cash on delivery). Untuk output penjualan tunai berupa hasil status penjualan tunai (sales register) dan laporan penjualan tunai (sales report). 2. Penjualan dengan uang muka/down payment Proses penyelesaian transaksi penjualan dengan uang muka (down payment) diawali dengan input, proses dan output. Untuk input penjualan tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui item list dan melakukan entry data customer melalui card file. Sedangkan proses penjualan dengan uang muka (down payment) dimulai dengan melakukan enter sales di fasilitas sales. Sales yang digunakan adalah enter sales dengan status order (merupakan proses pesanan yang berisi barang-barang yang diminta untuk dijual dan jumlah kuantitas yang akan dijual, syarat pembayaran (term), harga jual yang telah melalui kesepakatan
dengan pelanggan, biaya angkut dan down payment (uang muka) untuk mencatat nilai uang muka yang diberikan atas pesanan penjualan produk pada transaksi tersebut melalui paid to day. Setelah itu pilih receive payment (merupakan penerimaan piutang ke customer yang akan mengakhiri siklus penjualan order). Untuk output penjualan dengan uang muka berupa hasil status penjualan dengan uang muka (purchases register) dan laporan penjualan dengan uang muka (sales report). 3. Penjualan kredit Proses penyelesaian transaksi penjualan kredit diawali dengan input, proses dan output. Untuk input penjualan tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui item list dan melakukan entry data customer melalui card file. Sedangkan proses pembelian tunai dimulai dengan melakukan entry sales di fasilitas sales. Sales yang digunakan adalah enter sales dengan status invoice dan receive payment (merupakan penerimaan piutang ke pelanggan yang akan mengakhiri siklus penjualan). Perbedaan untuk langkah penjualan dengan uang muka dan kredit terletak pada barang yang sudah dikirim atau belum dan jumlah penerimaan piutang yang diberikan pada receive payment. Apabila penjualan dengan uang muka maka barang masih belum diterima karena masih order dan penerimaan piutang dilakukan berdasarkan nilai uang muka yang diberikan sedangkan penjualan dengan kredit terletak pada barang yang sudah dikirim dan penerimaan piutang dilakukan dengan cara mengangsur (kredit) yang menggunakan termin. Untuk output penjualan tunai berupa hasil status penjualan kredit (sales register) dan laporan penjualan kredit (sales report).
213
B. Accurate 1. Penjualan Tunai Proses penyelesaian transaksi penjualan tunai diawali dengan input, proses, dan output. Untuk input penjualan tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui item list dan melakukan entry data customer melalui card file. Sedangkan proses penjualan tunai dimulai dengan melakukan entry sales di fasilitas sales. Sales yang digunakan adalah sales invoice (merupakan proses penagihan dari pihak customer ke perusahaan) dan sales receipt (merupakan penerimaan piutang dari pelanggan yang akan mengakhiri siklus penjualan). Untuk output penjualan tunai berupa hasil status penjualan tunai (sales register) dan laporan penjualan tunai (sales report). 2. Penjualan dengan Uang muka (down payment) Proses penyelesaian transaksi penjualan dengan uang muka (down payment) diawali dengan input, proses, dan output. Untuk input penjualan tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui item list dan melakukan entry data supplier melalui card file. Sedangkan proses pembelian dengan uang muka (down payment) dimulai dengan melakukan entry purchases di fasilitas purchases. Purchases yang digunakan adalah purchases order (merupakan proses pesanan yang berisi barang-barang yang diminta untuk dibeli dan jumlah kuantitas yang akan dibeli, syarat pembayaran, harga beli yang telah melalui kesepakatan dengan pemasok, biaya angkut) dan down payment (uang muka) unuk mencatat nilai uang muka yang diberikan atas pesanan pembelian produk pada transaksi tersebut. Setelah itu pilih purchases payment (merupakan pembayaran hutang ke pemasok yang akan mengakhiri siklus pembelian). Untuk output pembelian dengan uang muka berupa hasil status
pembelian dapat dilihat dan laporan pembelian dengan uang muka (purchases report). 3. Penjualan Kredit Proses penyelesaian transaksi pembelian kredit diawali dengan input, proses dan output. Untuk input pembelian tunai dimulai dari proses melakukan entry data barang melalui item list dan melakukan entry data supplier melalui card file. Sedangkan proses pembelian tunai dimulai dengan melakukan entry purchases di fasilitas purchases. Purchases yang digunakan adalah purchases invoice (merupakan proses penagihan dari pihak pemasok ke perusahaan) dan purchases payment (merupakan pembayaran hutang ke pemasok yang akan mengakhiri siklus pembelian). Perbedaan untuk langkah pembelian secara tunai dan kredit terletak pada barang yang sudah diterima atau belum dan jumlah pembayaran yang diberikan pada purchases payment. Apabila pembelian dengan uang muka maka barang masih belum diterima karena masih order dan pembayaran dilakukan berdasarkan nilai uang muka yang diberikan sedangkan pembelian dengan kredit terletak pada barang yang sudah diterima dan pembayaran dilakukan dengan cara mencicil (kredit) yang menggunakan termin (term). Untuk output pembelian tunai berupa hasil status pembelian kredit (purchases register) dan laporan pembelian kredit (purchases report).
IV. KESIMPULAN Melakukan komparasi antara Myob dan Accurate untuk membandingkan perangkat lunak buatan lokal (dalam negeri) dan luar negeri. Dengan harapan
214
user akan memperoleh gambaran kecocokan software akuntansi yang tersedia apabila akan diterapkan dan diimplementasikan untuk membantu pengelolaan bisnis. Pemakaian perangkat lunak dipilih sesuai dengan visi pengguna yang bersifat masa depan untuk kemudian dijabarkan strateginya sesuai dengan visi pengguna. Disamping itu pemilihan perangkat lunak juga didasarkan pada pembenahan sistem dan pengembangan sumber daya manusianya. Dengan adanya penelitian ini maka akan didapat suatu output yang bisa menjadi acuan bagi para pengguna atau pemakai atau user perangkat lunak aplikasi akuntansi dalam mengaplikasikan Myob dan Accurate sesuai dengan kebutuhan pasar. Dalam hal ini adalah pasar Myob dan Accurate. Berdasarkan permasalahan dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan : 1. Gambaran umum untuk Myob sebagai perangkat lunak akuntansi buatan Australia berbeda dengan Accurate Accounting Software buatan Indonesia. Gambaran yang dimaksudkan adalah tampilan awal, setup database, bahasa, fitur-fitur, perpajakan, laporan keuangan, digit akun dan nilai transaksi. Dari segi tampilan awal (display), untuk Myob terlihat formal dengan 5 icon. Untuk Accurate memiliki 6 gambar icon, dengan display lebih modern. Dari segi setup database, untuk Myob menggunakan database Myob merupakan database yang dikunci, artinya pengguna tidak dapat melakukan modifikasi laporan, modifikasi field di Myob sehingga customization sulit untuk dipenuhi. Untuk Accurate Menggunakan database server firebird, database SQL dari kelas Client/server. Accurate mampu melayani sampai ratusan user sekaligus tanpa penurunan performance yang berarti job costing software Selain itu database-nya sangat kuat sehingga tidak akan rusak sekalipun listrik untuk server mati
mendadak. Dari segi bahasa, untuk Myob menampilkan tampilan bahasa Inggris dan untuk Accurate menampilkan dua jenis bahasa untuk tampilannya yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dari segi fitur, untuk Myob metode persediaan dengan menggunakan average, belum ada multi warehouse sehingga mengakibatkan pengelolaan atas barang konsinyasi relatif sulit dikelola dalam Myob, tidak ada fitur untuk mengelola perusahaan dengan multi company artinya laporan konsolidasi tidak dapat diharapkan dapat dibuat dengan menggunakan Myob. Untuk Accurate, mencatat transaksi dalam berbagai mata uang (multi currency) dengan kurs komersil serta kurs pajak, multi sales tax, multi user, multi company, multi level discount, multi unit dengan 3 level unit, metode persediaan dengan FIFO serta Average, multi warehouse, dan dapat mengonsolidasikan laporan keuangan dari beberapa anak perusahaan. Dari segi perpajakan, untuk Myob belum ada feature perpajakan di dalamnya karena Myob merupakan software buatan luar negeri sehingga tidak ada fitur perpajakan didalamnya. Untuk Accurate, sudah ada feature pajak. Tax report dari PPN IN dan OUT sampai pada SPT Tahunan Form 1771 secara otomatis yang berlaku di Indonesia. Dari segi laporan keuangan, untuk Myob menampilkan laporan keuangan komparasi serta menampilkan analisis laporan dalam bentuk grafik. Disamping itu kemampuan trash back semua laporan ke semua dokumen dan sumber transaksi. Serta dapat diaplikasikan untuk 105 jenis perusahaan yang telah direkomendasikan. Untuk Accurate, dapat mengkonsolidasikan laporan keuangan dari beberapa anak perusahaan, disamping itu dapat di view langsung dengan Microsoft excel, serta terdapat fasilitas untuk proses export dan import data. Laporan serta faktur yang dapat di customize oleh user
215
apabila user memahami proses report dengan fast report. Dari segi digit akun dan nilai transaksi, untuk Myob mencapai lima (5) digit sedangkan pada Accurate digit akunnya mencapai 30 digit. Untuk Accurate, mencapai 15 digit dan dua desimal atau setara dengan 920 triliun. 2. Lama waktu yang dipergunakan dalam penyelesaian langkah proses pembelian (pembelian tunai, pembelian dengan uang muka/down payment, pembelian kredit) dengan menggunakan Myob v.17 adalah untuk proses IPO pembelian tunai 3 menit 39 detik, proses IPO pembelian down payment 4 menit 23 detik, dan untuk proses IPO pembelian kredit 2 menit 8 detik. Lama waktu yang dipergunakan dalam penyelesaian langkah proses pembelian (pembelian tunai, pembelian dengan uang muka/down payment, pembelian kredit) dengan menggunakan Accurate v.4 adalah untuk proses IPO pembelian tunai 2 menit 56 detik, proses IPO pembelian down payment 4 menit 31 detik, dan untuk proses IPO pembelian kredit 2 menit 21 detik. 3. Lama waktu yang dipergunakan dalam penyelesaian langkah proses penjualan (penjualan tunai, penjualan dengan uang muka/down payment, penjualan kredit) dengan menggunakan Myob v.17 adalah untuk proses IPO penjualan tunai 3 menit 27 detik, proses IPO penjualan down payment 2 menit 76 detik, dan untuk proses IPO penjualan kredit 3 menit 2 detik. Lama waktu yang dipergunakan dalam penyelesaian langkah proses penjualan (penjualan tunai, penjualan dengan uang muka/down payment, penjualan kredit) dengan menggunakan Accurate v.4 adalah untuk proses IPO penjualan tunai 2 menit 50 detik, proses IPO penjualan down payment 2 menit 41 detik, dan untuk proses IPO penjualan kredit 2 menit 19 detik.
V. DAFTAR PUSTAKA 1. Khakim, K.N. 2011, Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Dan Penggunaan Software Akuntansi Myob Dengan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam), Semarang : Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro 2. Sastrawan U.,Sp, Ratih Pratiwi,Se dan Eka Merdekawati, Se. 2012, Perbandingan Penerapan Sistem Akuntansi Konvensional Dengan Sistem Akuntansi Berbasis Komputer Pada Perusahaan Dagang, 08 Jurnal Sains Terapan Edisi II Vol-2 (1) :114– 130 3. Wan Maimunah Binti Wan Ishak. 2002, Kemahiran menggunakan perisian prakauan dan pemrosesan perkataan (word processing) di kalangan peljar diploma perakauan : satu tinjauan di lima politeknik di Malaysia Kolej Universiti Teknologi Tun Hussei Onn 4. Istianingsih,Dr. dan Wiwik Utami, SE, Msi, Ak. Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu (Studi Empiris Pada Pengguna Paket Program Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Di Indonesia), Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana 5. Prakoso G. 2010, Analisis Pengaruh Pengetahuan Akuntansi, Pengetahuan Teknologi Informasi dan Kemampuan Berbahasa Inggris Terhadap Penguasaan SAP Pada Mahasiswa Strata Satu Jurusan Akuntansi Stie Perbanas Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya 6. Yulius Kurnia S. 2005. Pengaruh Pengetahuan Teknologi Informasi yang Dikuasai Akuntan Pendidik, Persepsi Manfaat Sistem Informasi dan Kecocokan Antara Tugas Teknologi Terhadap Pemanfaatan Kinerja Teknologi Informasi Oleh Akuntan Pendidik.Jurnal Kajian
216
Bisnis, vol. 13, no.2, mei 2005,194205 7. Erma Suryani. 2009.Pengaruh pengetahuan akuntansi dan pemanfaatan software Akuntansi terhadap kinerja individu mahasiswa jurusan akuntansi STIE Perbanas Surabaya. Skripsi Sarjana Perbanas : STIE Perbanas Surabaya.
217
Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia
Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia
Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia
Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia
Permasalahan bidang Teknik (Elektro/Listrik) tdk - buat rangkaian Cek di labrary simulasi sendiri PSB, ada ? - lengkapi/cek data ya - cek data - ubah sesuai keb - Simulasikan - Hasil Simulasi (data, grafik, dll.) - Analisis - Kesimpulan
Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia
Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia
Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia
Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia
Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia
Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia
POLI REKAYASA Volume 7, Nomor 2, April 2012
ISSN : 1858-3709
Pemanfaatan Jaringan Komputer Client – Server Pada Aplikasi Basis Data Akademik Utilization of Client-Server Computer Network On Academic Database Application Ratna Dewi, Ramiati Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang Kampus UNAND, Limau Manis Padang Telp. 0751-72590 Fax. 0751-72576
ABSTRACT Now a days, The Computer network is used by various groups to make their job easier. One of them is to process the data which can be computerized in a network. In this study, client-server computer network was used to integrate existing data in the academic database which can be accessed from anywhere in computer network. The academic data base has been built using Microsoft Access and Visual Basic 6.0. The report of student data, timetable of courses, academic staff, administration staff, timetable of examination, timetable of final project examination and list of student grades have been produced by those system. Finally, the data can be well managed and easily accessible because the system uses server as data centre and clients as user.
Keyword: Client-Server, Database , Microsoft Accsess, Visual Basic 6.0
PENDAHULUAN Teknologi komputerisasi bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan banyak hal. Salah satu penerapannya adalah dalam pengakasesan ataupun untuk pengolahan data. Pengolahan data yang terjadi dibeberapa perusahaan ataupun instansi pemerintahan dan dibidang lainnya telah dilakukan dengan cukup baik. Walaupun sebagian masih ada yang melakukannya secara manual oleh pihak administrasi. Tetapi pada saat ini pengolahan data secara manual tidak menjadi efisien lagi, karena semakin banyak data yang diolah semakin rumit tingkat penyelesaiannya. Apalagi jika pada instansi tersebut memiliki administrasi lebih dari satu user. Dengan sistem multiuser berarti menggunakan sistem yang menerapkan pemakaian jaringan komputer Client dan Server. Jaringan adalah suatu sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang
dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem (Jogiyanto, 2001 :236). Dengan dikembangkannya aplikasi client-server untuk sistem pengolahan data maka dapat memberikan informasiinformasi yang dibutuhkan oleh pihak pengguna. Dengan jaringan, komputer yang satu dapat menggunakan data yang ada di komputer yang lain, mencetak laporan di printer komputer yang lain dan memberi berita ke komputer lain, walaupun berbeda area. Jaringan merupakan cara yang sangat berguna untuk mengintegrasikan sistem informasi dan menyalurkan arus informasi dari satu komputer ke komputer lainnya. Dalam pembuatan jaringan pengolahan data Akademik ini dilengkapi dengan Basis Data Akademik yang dibuat menggunakan Microsoft Accsess dan interface/tampilan dengan Visual Basic 6.0,
54
POLI REKAYASA Volume 7, Nomor 2, April 2012
sehingga tampilannya mudah diakses oleh user atau pengguna. Data Akademik yang dipakai adalah Data Akademik Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Padang. Gambaran secara umum Jaringan Komputer Client-Server dapat dilihat pada gambar 1 yang mana suatu jaringan yang terdiri dari terminal server dan Client yang terhubung antara satu dengan yang lain menggunakan Switch dan periperal pendukung lainnya.
Gambar .1 Gambaran Umum Jaringan Komputer Client Server Arsitektur jaringan client server merupakan model konekvitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer sebagai client atau server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas memberikan layanan kepada terminal – terminal lain (client) yang terrhubung dalam sistem jaringan tersebut. Server dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi berkas (file server), printer, jalur komunikasi ataupun basis data. Pada model arsitektur ini, client tidak dapat berfungsi sebagai server, tetapi server dapat berfungsi sebagai client. Basis Data merupakan kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu. Basis data digunakan sebagai salah satu komponen penting dalam sistem informasi
ISSN : 1858-3709
dan merupakan dasar dalam menyediakan informasi juga bisa menentukan kualitas informasi, akurat, tepat pada waktunya dan relevan. METODOLOGI Aplikasi dari jaringan komputer Client-Server ini mempunyai Client lebih dari satu dimana Client Server itu sendiri merupakan arsitektur yang banyak digunakan untuk sistem jaringan perkantoran. Bagian penghubung antara aplikasi dengan basis data adalah basis data engine. Bagian ini yang bekerja mengatur lalulintas data dari dan ke pemakai aplikasi. Sistem kerja dari aplikasi Client-Server ini sendiri yaitu Basis Data Server menerima request berupa instruksi, dan sebagai hasilnya Basis data Server akan mengirimkan jawabannya. Dengan demikian lokasi pemrosesan terbagi menjadi 2, yaitu: 1. Komputer Pertama mengolah inputoutput ke pemakai (User Interface). Dikomputer tersebut program logic berjalan dan berhubungan dengan user interface dan data interface (dalam hal ini berbentuk request). 2. Komputer kedua menerima request tersebut kemudian memprosesnya dengan mengakses basis data, dan memberikan hasilnya kembali. Komputer pertama disebut sebagai Client (Front End) yang terdiri atas aplikasi yang ditulis dalam bahasa pemrograman. Pada aplikasi ini bahasa pemrograman yang dipakai adalah Visual Basic 6.0. Komputer kedua disebut sebagai Server (Back End), dalam hal ini adalah DBMS (Data Base Management System), contohnya adalah: Microsoft Access, Microsoft SQL Server, MySQL Server, Oracle, IBM DB/2, Informix, dan lainnya. Pada aplikasi ini memakai Microsoft Access sebagai DBMSnya. Arsitektur sistem komputer pada aplikasi Client Server ini menggunakan topologi star. Dimana semua Personal Computer (PC) dapat mengakses Basis data
55
POLI REKAYASA Volume 7, Nomor 2, April 2012
Akademik yang terhubung melalui Hub/Switch. Seperti yang ditampilkan pada gambar 2 :
ISSN : 1858-3709
ini adalah beberapa peralatan komputer untuk menjalankan aplikasi yang dibuat. Sedangkan software yang di pakai adalah sebagai berikut : 1. Sistem Operasi (OS); digunakan Microsoft Windows XP service Pack 2. 2. Software Aplikasi digunakan Microsoft Visual Basic 6.0 (sebagai interface basis data). 3. Microsoft Access 2007 (sebagai DBMS basis data). Flowchart Aplikasi
Gambar 2. Arsitektur Sistem Komputer Aplikasi Client Server Dalam sistem client server terdapat sedikitnya 3 buah komputer, yaitu 1 komputer sebagai server dan 2 lainnya sebagai client. Agar client terhubung dengan server sehingga dapat mengakses basis data akademik, maka terlebih dahulu dilakukan penyetingan pada masing-masing PC. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan: 1. Hubungkan ke-3 PC ke Hub/Switch dengan menggunakan Kabel UTP. 2. Setting IP Address untuk ketiga komputer dan pastikan ketiga komputer tersebut berada dalam network yang sama. 3. Setting Workgroup ke-3 komputer tersebut sehingga semua client berada dalam workgroup yang sama. 4. Tes koneksi untuk semua komputer yang terhubung ke jaringan komputer tersebut dan sharing basis data yang terdapat pada komputer server ke semua komputer client. 5. Instalkan aplikasi Client Server pada setiap komputer dan lakukan tes koneksi kembali agar Interface yang digunakan pada aplikasi ini dapat terhubung dengan basis data yang telah dibuat dan pilih basis data yang akan dikoneksikan.
Gambar 3. flowchart aplikasi Client Server
Entity Relationship Diagram (ERD) Berikut ini adalah gambar diagram hubungan antar entitas pada data akademik yang dirancang.
Spesifikasi peralatan yang di pakai dalam perancangan dan pembuatan aplikasi
56
POLI REKAYASA Volume 7, Nomor 2, April 2012
ISSN : 1858-3709
oleh pemakai (end user). Input yang diberikan merupakan input yang langsung terhubung dengan proses komputer, yaitu input yang melalui pengentrian data dengan keyboard. Untuk itu diperlukan desain input dalam bentuk form untuk mempermudah pemakai mengedit data-data yang terdapat didalam basis data akademik ini. Contoh gambar 6 adalah tampilan form mahasiswa.
Gambar 4 ERD Basis data Akademik Pembuatan Tabel Data File- file data dibuat dalam bentuk tabel menggunakan MS Access. File-file yang akan digunakan dalam proses pengolahan data mahasiswa adalah File Jadwal Kuliah, File Jadwal Sidang, File Jadwal Ujian, File Mahasiswa, File Matakuliah, File Nilai, File Staf Administrasi, File Staf Pengajar, seperti terlihat pada gambar 5.
Gambar 6. form mahasiswa Tambahkan Data Report untuk setiap masing-masing form yang dibuat. Setelah semua Form-form dan data Reportdata Report telah dibuat, maka diperlukan 1 (satu) menu utama agar semua form dan data Report yang telah dibuat tadi dapat tersusun dengan rapi.
Gambar 7 Menu Utama
Gambar 5 Tabel file staf pengajar Pembuatan Interface (tampilan) Menu Pembuatan Interface (tampilan) Menu untuk semua File yang akan dimasukkan sebagai data Akademik. Interface ini dimaksudkan sebagai alat masukan data (input). Dimana input dibutuhkan dalam proses pembuatan laporan-laporan yang diinginkan dapat diterima dan dimengerti
Berikut adalah tampilan atau desain form dan data Report untuk basis data akademik yang telah dibuat. Sebagai contoh adalah Report Data Mahasiswa seperti gambar 8 di bawah ini.
57
POLI REKAYASA Volume 7, Nomor 2, April 2012
ISSN : 1858-3709
Gambar 8 Report Data Mahasiswa Gambar 10. Form Daftar Mata Kuliah HASIL Setelah aplikasi ini di running, akan muncul tampilan form menu utama membuka form-form yang lain yang diinginkan untuk memasukkan atau mengedit data-data akademik, seperti terlihat pada gambar 7.
Pada form Daftar Matakuliah ini juga dilengkapi tombol menambah, mengedit, menyimpan data, dan juga tombol navigasi yang lainnya. Dan data yang dimasukkan dalam form akan langsung tersimpan dalam basis data. Form Data Staf Administrasi
Form Data Mahasiswa Setelah form menu utama terbuka, dapat melihat menu bar yang berfungsi untuk membuka form yang diinginkan. Jika ingin membuka dan atau menambahkan data Mahasiswa pada form Mahasiswa, dengan tampilan yang mudah untuk dioperasikan oleh user. Satu contoh untuk bisa melihat data mahasiswa dan mengeditnya, seperti tampilan pada gambar 9 berikut ini.
Untuk membuka atau mengedit form data staf administrasi
Gambar 11. Form Data Staf Administrasi Form Data Staf Pengajar
Gambar 9. Form Data Mahasiswa Form Daftar Matakuliah Untuk melihat dan melakukan pengisian data daftar matakuliah, juga sudah disiapkan form untuk Daftar matakuliah.
Gambar 12. Form Data Staf Pengajar
58
POLI REKAYASA Volume 7, Nomor 2, April 2012
Report Data Mahasiswa
ISSN : 1858-3709
Report Data Staf Pengajar
Setelah semua data yang dimasukkan kemasing-masing form selesai, bisa dilihat kembali melalui data reportnya. Contoh untuk melihat data mahasiswa Pilih Menu Bar Report> Data Mahasiswa, Selanjutnya akan muncul tampilan seperti pada Gambar 13 berikut:
Gambar 16. Report Data Staf Pengajar Report Daftar IP Mahasiswa
Gambar 13 Report data Mahasiswa Report Daftar Matakuliah Sama halnya dengan data mahasiswa form report untuk form-form yang lain juga bisa dilihat report data Daftar Matakuliah seperti pada gambar 14 dibawah ini.
Gambar 17. Report Daftar IP Mahasiswa Daftar Jadwal Kuliah
Gambar 18. Daftar Jadwal Kuliah Gambar 14. Report Daftar Matakuliah Form Daftar Jadwal Sidang Akhir Report Data Staf Administrasi
Gambar 15. Report Data Staf Administrasi
Gambar 19. Form Daftar Jadwal Sidang
59
POLI REKAYASA Volume 7, Nomor 2, April 2012
PEMBAHASAN Software Aplikasi Client server merupakan aplikasi Hardware komputer yang didesain untuk mengolah data akademik Program Studi atau untuk mengolah basis data sistem perkantoran yang lainnya. Untuk kasus ini mengambil data pada prodi Teknik Telekomunikasi, untuk membantu dan memudahkan pengelolaan data-data jurusan dimana kemampuan yang dimiliki oleh aplikasi ini antara lain : a. Penambahan data mahasiswa baru, data matakuliah per semester, data dosen baru dan data staf administrasi baru. b. Pencarian data mahasiswa, keterangan mata kuliah per semester, pencarian data dosen dan staf administrasi. c. Jadwal sidang, jadwal kuliah, dan jadwal ujian. d. Daftar IP dan IPK mahasiswa. Aplikasi ini dibuat dengan harapan dapat membantu pengguna untuk bisa mengolah data-data yang ada dalam basis data akademik dengan cepat, tepat dan akurat. Berikut ini beberapa fasilitas yang sudah disiapkan dan bisa diakses dikomputer –komputer client yang sudah terhubung ke jaringan. 1. Untuk menambahkan data pada form ini, terlebih dahulu tekan tombol [Add] kemudian ketikkan Kode_mk, kemudian isikan data-data yang didapat sesuai dengan kolom isian yang telah tersedia. Setelah data diketikkan pada kolom isian, tekan tombol [Update] dan data yang diisikan tadi akan langsung tersimpan di basis data.
ISSN : 1858-3709
keluar message box seperti gambar 20 berikut:
Gambar 20. Message Box Tombol Search Matakuliah Form Data Mahasiswa, Daftar Matakuliah, Data Staf Administrasi, dan Data Staf Pengajar Form-form yang sudah disiapkan digunakan untuk melihat data-data yang telah tersimpan dalam basis data baik itu data-data mahasiswa, matakuliah, staf administrasi maupun staf pengajar dan memasukkan data-data baru yang belum tersimpan dalam basis data. Pada setiap table yang tersimpan dalam basis data mempunyai primary key. Fungsi primary key ini adalah sebagai keyword untuk mencari data yang diinginkan pada formform interface basis data. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan form ini antara lain, ada yang bisa dilakukan pada server saja, dan ada juga yang bisa diakses oleh client. Contohnya, Pilih Menu Bar File>Edit>Data Staf Administrasi untuk mengedit data staf administrasi, dan ini hanya bisa dilakukan oleh server. Atau pilih File>Open>Data Staf Administrasi untuk hanya melihat data-data staf administrasi, dan ini dapat diakses oleh client. Seperti pada gambar 21 adalah form untuk mengedit data staf administrasi pada server.
2. Untuk mencari data salah satu matakuliah, masukkan Kode_mk matakuliah yang akan dicari pada kolom isian Input Kode_mk kemudian klik tombol [search]. Jika lupa untuk memasukkan Kode_mk maka akan
60
POLI REKAYASA Volume 7, Nomor 2, April 2012
ISSN : 1858-3709
Gambar 22. message box [clear] Gambar 21. Form Staf Administrasi Tombol [search] pada form interface yang terhubung dengan basis data akan mencari data-data yang tersimpan di dalam basis data berdasarkan primary key yang dimasukkan kedalam kolom isian, baik itu no_Bp, Kode_mk, dan Nip. Dan menampilkan data-data pada form Interface sesuai dengan Primary key yang diinputkan pada kolom isian yang telah disediakan. Pada server, data-data yang ada didalam basis data dapat diedit. Baik itu ditambahkan, diperbaiki, ataupun dihapus dari basis data. Layanan ini hanya dapat dilakukan pada server saja, dimana petugas administrasi yang sudah terdaftar sebagai usernya. Untuk mengedit data-data tersebut, pada form-form interface terdapat tomboltombol editing yaitu tombol [Add] yang berfungsi untuk mengosongkan kolom isian agar data-data baru dapat ditambahkan kedalam basis data. Tombol [Update] berfungsi untuk menyimpan data-data yang telah diisikan pada kolom isian ke basis data. Tombol [clear] adalah tombol untuk menghapus data-data yang telah tersimpan didalam basis data. Jika semua data yang tersimpan didalam basis data telah kosong atau terhapus, maka akan tampil message box seperti pada gambar 22 dibawah ini untuk memberitahukan bahwa semua data telah terhapus.
Tombol-tombol navigasi pada form interface berfungsi untuk melihat data-data yang telah tersimpan didalam basis data. Report Data Mahasiswa, Daftar Matakuliah, Data Staf Dosen, Data Staf Pengajar, Daftar IP Mahasisswa, Jadwal Kuliah, Jadwal Ujian, dan Jadwal Sidang Form-form ini digunakan untuk melihat jadwal-jadwal perkuliahan dalam bentuk report. Form ini telah terhubung dengan tabel-tabel yang ada pada basis data dan ditampilkan dalam bentuk report. Pada form ini, karena dalam bentuk report, maka data-data yang ditampilkan tidak dapat langsung diedit. Untuk mengedit data-data pada form report ini, dilakukan pengeditan secara langsung pada tabel yang terhubung dengan form report yang bersangkutan pada basis data. Form IP Mahasiswa Form interface ini menampilkan IPK dan daftar IP mahasiswa selama 6 semester. Tombol-tombol editing pada form ini sama dengan tombol-tombol editing yang terdapat pada form-form interface Data Mahasiswa, Data Matakuliah, Data Staf Administrasi, dan Data Staf Pengajar. Yaitu tombol [Add] yang berfungsi untuk mengosongkan kolom isian pada form interface IP Mahasiswa agar data-data baru dapat ditambahkan kedalam basis data. Tombol [Update] yang berfungsi untuk menyimpan data-data yang telah diisikan pada kolom isian form interface IP Mahasiswa ke basis data.
61
POLI REKAYASA Volume 7, Nomor 2, April 2012
Tombol [clear] yang berfungsi untuk menghapus data-data yang telah tersimpan didalam basis data. Jika semua data yang tersimpan didalam basis data telah kosong atau terhapus, maka akan tampil message box untuk memberitahukan bahwa semua data telah terhapus. Tombol-tombol navigasi pada form interface IP Mahasiswa berfungsi untuk melihat data-data yang telah tersimpan didalam basis data. Khusus pada form interface IP Mahasiswa ini, terdapat tombol [result IPK]. Tombol ini berfungsi untuk menghitung IPK berdasarkan IP per semester yang diisikan pada kolom isian saat memasukkan datadata baru.
ISSN : 1858-3709
SARAN Diharapkan kedepannya dapat melakukan pengujian dan analisis untuk aplikasi pengolahan data akademik yang lebih komplet dan berjalan dalam jaringan internet atau berbasis web ataupun peralatan komunikasi lainnya sehingga bisa diakses dimana saja.
DAFTAR PUSTAKA Andrew S. Tanenbaum, Jaringan Komputer I/2, Prenhallindo, Jakarta, 1996 Fathansyah, Ir, “Basis Data”, Informatika Bandung, Bandung, 2002
SIMPULAN Dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya, maka kami menarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Pemanfaatan jaringan komputer dengan sistem Client server sangat cocok diterapkan untuk perkantoran yang akan mempermudah kerja dari staf administrasi. 2. Untuk menerapkan Sistem Aplikasi Client Server pada Data Base Akademik diperlukan jaringan komputer yang menghubungkan antara Server yang terdapat di Administrasi Program Studi dengan beberapa client yang terhubung pada jaringan yang sama. 3. Agar Basis data mudah dikelola dengan bantuan Interface, maka perlu diperhatikan pengaturan koneksi antara interface dengan basis data engine. Pengaturan koneksi ini harus sesuai dengan basis data engine yang digunakan. Dan client dapat mengakses basis data jika komputer server dalam keadaan aktif dan terhubung pada satu jaringan yang sama dan tampilan interface pada client terhubung dengan basis data engine yang telah ter-sharing.
Haryanto, Agus, Membuat Aplikasi Sederhana dengan Microsoft Access, Kuliah Umum Ilmu Komputer. Com, 2003. Irmansyah, Faried, Pengantar Database, Kuliah Umum Ilmu Komputer. Com, 2003. Introduction to Oracle9i : SQL, Oracle University Jogiyanto H. M, 2001. Pengenalan Komputer : dasar ilmu komputer, pemrograman, sistem informasi dan intelegensi buatan, ANDI, Yogyakarta. Jamaliah, Sistem Informasi Data Akademik Berbasis Client Server, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011 Kadir, Abdul, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Andi Yogyakarta, 1998. Kok Yung, Membangun Database dengan VB 6.0 dan Perintah SQL, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002
62
POLI REKAYASA Volume 7, Nomor 2, April 2012
ISSN : 1858-3709
Kristanto, Harianto, Ir, Konsep dan Perancangan Database, Andi Yogyakarta, 1994. Niall,
Mansfield, Practical Mendesain,Menggunakan, Troubleshooting Jaringan
TCP/IP dan
Pramono, Djoko, Mudah Menguasai Visual Basic 6, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001. Raharjo, Budi, Dr, Inteligent Network Protokol, Bandung, 1999 Stallings, William, Data and Computer Communications, Prentice Hall International, 1994 Untung P,Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Akademik Berbasis Jaringan Lokal Pada Jurusan Teknik Informatika UNIKOM
63
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008
ISSN : 1858-3709
PEMANFAATAN JARINGAN KOMPUTER SEBAGAI APLIKASI PENDISTRIBUSIAN SIARAN TELEVISI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIDEO STREAMING Oleh : Ihsan Lumasa Rimra & Wiwik Wiharti Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Streaming is a technology to play video and audio files directly (real time) or using pre-recorded from the server. On the other hand, video and audio files on the server may be active directly on clients after users requested to avoid time consume on downloading video and audio files. This technology will be used to distribute television broadcasts that receive through antenna and TV tuner on the server to other computers on network. Keywords: Streaming, Computer Networking, Television Broadcasts
I. PENDAHULUAN
jaringan maka akan dapat menggantikan fungsi
Sebagai sumber informasi, hiburan dan
ideal pesawat penerima televisi. Dengan ini
pendidikan siaran televisi memberikan banyak
klien dalam jaringan akan menerima siaran
kontribusi positif terhadap perkembangan dunia
televisi yang sama yang didapatkan oleh server
saat ini. Kondisi dan realita yang dihadapi
dengan cara mendistribusikan siaran televisi ke
sekarang adalah penyebaran siaran televisi
klien dalam jaringannya.
tersebut masih belum maksimal dilakukan.
Dengan adanya teknologi ini akan
Pada saat ini jaringan komputer hanya
membuktikan penerapan konsep streaming
dimanfaatkan sebagai media untuk berbagi
dalam mendistribusikan siaran televisi pada
data
jaringan komputer.
dan
resource
sharing
yang
akan
memberikan dampak kepada efisiensi dan efektifitas.
Selain
dari
pada
itu,
jaringan
komputer juga dimanfaatkan sebagai media komunikasi
real
time
seperti
chatting
(komunikasi berupa teks) dan video conference (komunikasi berupa audio dan video). Dengan ini,
tidak
menutup
kemungkinan
jaringan
komputer juga dapat dijadikan sebagai media untuk mendistribusikan siaran televisi supaya dapat dinikmati dan digunakan oleh semua user yang ada dalam jaringan komputer dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitas yang ditawarkan
jaringan
tersebut.
Penambahan
perangkat berupa tv tuner dan antena pada satu
komputer
tersebut
(server)
mendistribusikan
kemudian
server
sinyal
yang
diterimanya kepada komputer lain (klien) dalam
II. KONSEP STREAMING Streaming
adalah
teknologi
untuk
memainkan file video/ audio secara langsung (real-time)
atau
dengan
pre-recorded
dari
sebuah komputer server. Dengan kata lain, file video/ audio yang terletak di sebuah server dapat langsung dijalankan pada komputer klien sesaat setelah ada permintaan dari user sehingga proses download file video/audio yang
menghabiskan
waktu
lama
dapat
dihindari[3]. Saat file video/audio di-stream, akan terbentuk buffer dikomputer klien, data video/ audio didownload ke buffer yang terbentuk pada komputer klien. Beberapa detik saja, buffer terisi penuh dan otomatis file video/ audio
53
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 dijalankan
oleh
sistem.
Sistem
membaca
ISSN : 1858-3709
Tahapan - tahapan proses streaming:
informasi buffer sambil melakukan proses download file sehingga proses streaming tetap berlangsung ke komputer klien. Delay waktu sesaat sebelum file video/ audio dijalankan berkisar 10 – 30 detik[2].
Gambar 2. Flow chart proses streaming[2] Beberapa keunggulan video streaming yaitu tidak membutuhkan media penyimpanan yang besar serta delay yang relatif lebih singkat, hanya sesaat sebelum menjalankan video di komputer klien. Masalah dasar video streaming adalah
Gambar 1. Prinsip kerja streaming[2]
bandwidth dan delay jitter. Jika pengirim
2.1 Transfer Video Melalui File Download dan Melalui Streaming
mengirimkan
data
lebih
cepat
dibanding
bandwidth yang ada maka terjadi kongesti pada
Sebuah file video yang ditampilkan
jaringan, paket hilang, dan kualitas video jelek.
pada klien dapat menggunakan dua metode
Jika pengirim mengirimkan paket data video
transfer. Pertama, dengan mendownload file
lambat dibanding bandwidth, maka kualitas
video tersebut dan kedua dengan proses
video ke penerima kurang optimal. Solusi
streaming. Sebuah file video yang diambil dari
bandwidth
komputer server dengan didownload tidak
bandwidth
dapat ditampilkan sebelum semua file video
mencocokkannya dengan bit rate video yang
selesai
akan
disalin
ke
hardisk.
Metode
ini
yaitu
dengan
kanal
yang
ditransmisikan.
mengestimasi ada Paket
dan yang
memerlukan media penyimpanan yang besar
ditransmisikan ke klien memiliki delay yang
dan proses download yang lama karena file
fluktuatif. Variasi ini disebut dengan delay
video biasanya berukuran besar[2].
jitter. Delay jitter ini menjadi masalah karena
Metode
kedua
adalah
proses
penerima
harus
men-decode
dan
streaming. Metode ini berusaha mengatasi
menampilkan frame-frame pada rate yang
masalah
metode
konstan, dan akumulasi dari keterlambatan
video
frame akan menyulitkan untuk rekonstruksi
download. beberapa penerima
yang
terdapat
Idenya, bagian,
pada
membagi
paket
mentransmisikan
mendecode
dan
paket,
memainkan
potongan paket file video tanpa menunggu semua file terkirim ke penerima[2].
video yang diterima[1]. 2.2 Arsitektur Streaming Sistem kombinasi
streaming
server,
player,
tersusun
dari
transmisi
dan
metode encoding. Berikut bagan hubungan komponen penyusun sistem streaming.
54
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008
ISSN : 1858-3709 kb/s,
maka
total
bandwidth
yang
digunakan adalah 3x100 kb/s = 300 kb/s[1].
Gambar 3. Komponen penyusun streaming[1]
sistem
2.3 Protokol-protokol Streaming Protokol streaming terdiri dari [1]: a. IP (Internet Ptotocol). Protokol terbawah yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal informasi pada jaringan internet. b. TCP (Transport Control Protocol). Berada di atas lapisan internet berfungsi untuk mengatasi kongesti dan bersifat reliable. c. RTP (Real-time Transport Protocol). Layer yang berada di atas IP (Internet Protocol) dan mendukung pengiriman data secara real-time. d. HTTP
(HyperText
Digunakan
untuk
Transfer
Protocol).
transmisi
informasi
Gambar 4. Sistem transmisi unicast[1] b. Multicast Merupakan transmisi dari satu pengirim ke banyak
penerima.
Setiap
penerima
mendapatkan stream yang sama. Contoh, terdapat 3 buah penerima yang meminta transmisi informasi sebesar 100 kb/s, maka total bandwidth yang dibutuhkan tetap 100 kb/s[1].
melalui webpage. Protokol ini berada di atas
layer
TCP
(Transport
Control
Protocol). e. RTSP
(Real-time
Transport
Streaming
Protocol). Berada di atas lapisan RTP yang digunakan untuk media streaming. 2.4 Sistem Transmisi Streaming
pada
Proses
Transmisi Unicast merupakan transmisi dilakukan
dari
satu
pengirim ke satu penerima (point to point). Setiap
penerima
memperoleh
Dalam dunia digital, sinyal analog dibuat
didigitalisasi,
a. Unicast yang
2.5 Teknologi Kompresi dapat
Sistem transmisi ini terbagi dua:
informasi
Gambar 5.Sistem transmisi multicast[1]
stream
berbeda walaupun menampilkan film yang sama. Contoh, terdapat 3 buah klien yang meminta transmisi informasi sebesar 100
ke
sinyal
sinyal
menggunakan
teknik
digital
digital.
Setelah
siap
diproses
pemrosesan
sinyal
digital. Data multimedia yang terdiri dari data audio dan video jumlahnya sangat besar. Contoh,
untuk
sepanjang
1
menyimpan detik
musik
dibutuhkan
stereo media
penyimpanan sejumlah 1.4 Mbit. Dan untuk video, misalnya pada sistem NTSC, dengan ukuran 480 pixel x 480 lines x 30 frame/s,
55
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008
ISSN : 1858-3709
dibutuhkan media penyimpanan sebanyak 168
Tujuan utama kompresi video adalah
Mbit untuk video sepanjang 1 detik. Jadi untuk
mereduksi kecepatan bit dalam representasi
menyimpan
digitalnya
informasi
video
dan
audio
sepanjang 1 detik dibutuhkan kira-kira ruang penyimpanan 170 Mbit. Karena itu dibutuhkan cara
untuk
mengecilkannya
dengan
mempertahankan kualitas hasil rekonstruksi datanya.
Teknologi
kompresi
merupakan
jawabannya [1].
Kompresi data
kualitas
hasil
ditujukan dengan
mengurangi
mempertahankan
rekonstruksinya.
Proses
yang
tidak
berguna
(redundan)
sehingga yang dikirimkan/ disimpan hanya informasi yang penting saja. Istilahnya yaitu kompresi
yaitu
redundansi dari sinyal videonya[1]. 2.7 Media Transmisi Media perangkat
yang
pengiriman
dalam representasi lain sehingga kuantitas
kategori
kuantitas
5s.
untuk
transmisi
pada
data
asli.
Proses
Parameter
yang
Masing-masing
Tabel 1. Karakteristik kabel digunakan [8] Kategori Category 3
Category 5
Category 5s
Berbagai
menilai kehandalan kompresi[1]:
UTP
yang
Aplikasi Untuk transmisi data kecepatan sampai 10 Mbps, untuk Ethernet dan TokenRing. Untuk transmisi sampai 100 Mbps, biasanya untuk Fast Ethernet (100Base) dan ATM. Untuk transmisi sampai 200 Mbps, untuk jaringan komputer kecepatan tinggi.
digunakan
a. Faktor Kompresi : perbandingan jumlah
kategori
tabel mengenai karakteristik kabel UTP.
decoding mengembalikan data encoding ke awal.
Media
merupakan
diperlukan
mempunyai spesifikasi berbeda. Berikut ini
data dengan representasi baru ini lebih sedikit
bentuk
transmisi sangat
data.
(pengkodean).
encoding
Encoding digunakan merepresentasikan data
dibanding
sifat
UTP yang digunakan adalah kategori 3, 5 dan
pengurangan kuantitas dengan membuang informasi
memanfaatkan
jaringan komputer adalah kabel UTP. Kabel
2.6 Kompresi Multimedia kuantitas
dengan
macam
tipe
kabel UTP
digunakan untuk melihat pengaruh kecepatan
data yang belum dikompresi terhadap
proses
jumlah data hasil kompresi.
karena aplikasi video streaming membutuhkan
b. Kualitas: teknik kompresi dikatakan baik
pengiriman
data
video
streaming
bandwidth yang besar untuk pengiriman data.
bila kualitas data hasil decoding mirip III. IMPLEMENTASI STREAMING SIARAN
dibandingkan dengan yang asli. c. Kompleksitas
:
Kompleksitas
TELEVISI PADA JARINGAN KOMPUTER
teknik
Implementasi streaming siaran televisi
kompresi menentukan sulit atau tidaknya ini
implementasi teknik kompresi.
dapat
dilakukan
menggunakan
satu
d. Interactivity : Pengguna dengan bebas
komputer server yang dilengkapi antena dan tv
berinteraksi dengan informasi multi media,
tuner, setelah itu siaran televisi didistribusikan
mengubah
yang
kepada komputer klien dalam jaringan. Akan
informasi
digunakan dua komputer klien, seperti pada
diinginkan,
mencari atau
informasi
membuang
yang tidak diinginkan.
sketsa sistem.
56
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008
ISSN : 1858-3709 Hardware yang digunakan adalah :
1. Network Interface Card merupakan interface yang menghubungkan terminal komputer dengan jaringan. 2. Switch yang digunakan sebagai concentrator atau titik pemusat yang menghubungkan terminal komputer satu dengan yang lain. Gambar 6. Sketsa jaringan untuk aplikasi tv/ video streaming Pertama adalah pembuatan jaringan komputer. Setelah terkoneksi dipasang tv tuner pada komputer streaming server. Setelah streaming
penyetingan
server
sampai
televisi
untuk
diolah
lebih
lanjut
oleh
komputer. 4. Kabel UTP kategori 3 ; 5 ; 5s sebagai media transmisi jaringan komputer.
komputer
siaran
3. TV Tuner sebagai alat penerima sinyal
televisi
ditampilkan, mendistribusikan siaran televisi ke komputer klien sampai dapat menerima siaran yang sama dengan yang diterima. Streaming berarti mengirimkan media melalui jaringan ke klien secara real-time. Saat ada permintaan dari klien, streaming server
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Topologi
jaringan
yang
dibangun
adalah topologi star. Perancangan topologi diperlukan untuk mendisain bentuk jaringan yang akan dibangun. Dibutuhkan perangkat yaitu switch, kabel UTP, konektor RJ-45 dan kartu jaringan. Terdapat 3 komputer yang akan
akan merespon dengan mengirimkan sinyal
dihubungkan untuk membuat jaringan komputer
televisi yang dimilikinya pada komputer klien
ini. Komputer server dipasangkan tv tuner
yang bersangkutan. Tiada file yang di-download
sebagai perangkat untuk mencari sinyal televisi
ke hard drive client akan tetapi file video dan
dan mengubah sinyal analog dari antena
audio yang distream oleh server tersebut akan
selanjutnya diubah ke sinyal digital sehingga
ditampung sementara oleh buffer di komputer
diproses oleh komputer.
klien. Media dimainkan pada client begitu media tersebut diterima[1]. Saat akan mengirimkan stream ke klien pada jaringan komputer, streaming server mengirimkan
stream
secara
realtime.
Streaming server mentransmisikan audio dan video stream ke individu sebagai response atas request
dari
individu
tersebut.
Request
ditangani menggunakan Real-Time Streaming
Hasil akhir dari implementasi streaming siaran televisi pada jaringan komputer ini adalah berupa tampilan yang di-capture pada komputer
klien
dan
kecepatan
respon
penerimaan menggunakan kabel UTP kategori 3;5;5s. a. Pengujian koneksi antar komputer. Jika proses koneksi baik maka akan dihasilkan bentuk pengujian koneksi sebagai berikut:
Protocol (RTSP), protokol untuk mengontrol sebuah
stream
dari
real-time
multimedia
content. Stream dikirim menggunakan RealTime Transport Protocol (RTP), suatu protokol transport
untuk
mentransmisikan
multimedia content melalui jaringan[7].
real-time
Gambar 7. Hasil Pengujian Koneksi
57
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 f. Konfigurasi stream output.
b. Instalasi VLC pada klien dan server. c. Penyetingan
komputer
server
ISSN : 1858-3709
sebelum
streaming. Untuk sinkronisasi antara pengirim dan penerima. Dalam hal ini bagaimana kesepakatan antara server dengan klien mengenai input video yang digunakan, format kompresi video, ip address tujuan, dan format audionya.
Gambar 8. Stream VLC TV Channel d. Penyetingan pada subtitle options, akses data channel televisi kemudian pilih subtitles text encoding yang cocok untuk streaming TV
Gambar 11. Konfigurasi Channel
Channel.
g. Mengirimkan streaming TV Channel ke klien
Stream
Output
TV
Gambar 9. Subtitle Options TV Channel e. Pilihan direct show pada media resource locator untuk menentukan audio dan video device yang digunakan pada streaming TV Channel.
Gambar 12. Streaming TV Channel Salah Satu Program TV h. Penyetingan komputer klien agar streaming oleh server dapat diterima klien. Hasil yang didapatkan sama dengan siaran televisi yang diterima oleh komputer server. i. Menggunakan beberapa tipe kabel UTP
Gambar 10. Direct Show Locator
Media
Resource
dalam hal waktu tunda (delay) yang terjadi antara server dengan klien menggunakan stopwatch diperlihatkan oleh tabel berikut:
58
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 Tabel 2. Pengaruh tipe kabel UTP, panjang dan waktu tunda yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA 1.
A,
dan
Y.Purwanto,
“Video
Tipe UTP
2m
5m
10m
15m
1
Cat 3
0.5s
0.5s
0.5s
0.5s
2
Cat 5
0.5s
0.5s
0.5s
0.5s
an Introduction to Standard Codecs”,
3
Cat 5s
0.5s
0.5s
0.5s
0.5s
IEEE, London, England, 1999.
2.
3.
dengan
kasat
mata.
Terlihat
waktu tunda yang sama dengan panjang
John A, Tian Wai, J. Susie, “Video Systems”, Palo Atto, Hewlet Packard
bahwa
penggunaan 3 tipe kabel UTP menghasilkan
Ghanbari, Mohammed, “Video Coding :
Streaming : Concepst, Algoriths and
antara server dengan klien hanya dilihat
Laboratories, 2002 4.
Rimra, I.L dan Wiharti,W, “Pemanfaatan Jaringan Komputer sebagai Aplikasi
media bervariasi antara 2 meter sampai
Pendistribusian
dengan 15 meter.
Menggunakan Streaming”,
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Siaran Teknologi
Laporan
Hasil
Televisi Video Penelitian
Dana Dipa Politeknik Negeri Padang,
5.1 Kesimpulan Dari uraian yang disampaikan di atas, didapat kesimpulan sebagai berikut:
Padang, 2006. 5.
Aplikasi streaming pada jaringan komputer pada bermacam tipe media kabel UTP kategori 3, 5 dan 5s dengan panjang media transmisi yang bervariasi antara 2 meter sampai 15 meter.
Yonata
Yosi,
“Kompresi
Video
:
Pemampatan Data Video untuk Aplikasi Videophone dan Multimedia over IP”,
mempunyai waktu tunda yang relatif sama
2.
Askari
Streaming”, Andi Yogyakarta, 2005.
No
Dalam percobaan, waktu tunda yang terjadi
1.
ISSN : 1858-3709
Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002. 6.
http://www.videolan.org
7.
http://www.neotek.co.id/0704
8.
http://www.ilmukomputer.com
Aplikasi streaming dapat dilakukan pada satu komputer klien dan belum dapat dilakukan pada banyak komputer.
3.
Penggunaan VLC sebagai program aplikasi streaming mempunyai kemampuan untuk men-transcode
input
dialirkan
jaringan
ke
stream
kemudian
dan
mampu
menampilkan kualitas hasil streaming yang hampir sama dengan data aslinya. 5.2 Saran 1.
Diharapkan aplikasi streaming ini dapat dilakukan
pada
sistem
operasi
yang
berbeda. 2.
Diharapkan aplikasi ini dapat diolah lebih lanjut untuk keperluan lain.
59
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
Pembuatan Web Pemasaran Batik Saji dengan Optimasi Mesin Pencari Akbar Nur Fathoni Widodo 1) Bambang Eka Purnamai2)
[email protected] Abstract - Internet is one of the means used by an agency, company or individual to conduct trade, exchange information, or imaging. Today, the Internet has become part of people's lifestyles. Start of learning, trade, until a separate meeting with the distance. Batik Saji one of batik artisans in the Pacitan city engaged in the marketing, sale, and supply of batik, batik artisans with the vision of becoming the largest and trusted in Pacitan and its surroundings, the owners want the business to be a batik center that provides marketing services, sales, new product introductions as well as a complete and make customers interested in existing products, but it also has a service that can make up a good relationship with customers. With search engine optimization, the website will be easily searchable by visitors. Where would be a boon for the Batik Saji which will accelerate the marketing and revenue will increase Abstract: Internet merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh sebuah instansi, perusahaan maupun perseorangan untuk melakukan perdagangan, bertukar informasi, ataupun pencitraan. Dewasa ini, internet sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Mulai dari belajar, berdagang, sampai bertemu dengan orang yang terpisah jarak. Batik Saji adalah salah satu perajin batik tulis di kota Pacitan yang bergerak dibidang pemasaran, penjualan, dan penyediaan batik tulis, dengan visi menjadi perajin batik terbesar dan terpercaya di pacitan dan sekitarnya, pemilik menginginkan usahanya menjadi sebuah pusat batik tulis yang memberikan pelayanan pemasaran, penjualan, pengenalan produk baru yang lengkap dan baik serta membuat pelanggannya tertarik dengan produk yang ada, selain itu juga mempunyai pelayanan yang dapat membuat hubungan baik dengan pelanggan meningkat. Dengan optimasi mesin pencari, maka situs web akan lebih mudah dicari oleh pengunjung. Dimana akan menjadi keuntungan bagi Batik Saji yang dimana akan mempercepat pemasaran dan pendapatan akan meningkat Kata Kunci : Optimasi Mesin Pencari, Pemasaran, Web Pemasaran 1.1 Latar belakang Internet merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh sebuah instansi, perusahaan maupun perseorangan untuk melakukan perdagangan, bertukar informasi, ataupun pencitraan. Dewasa ini, internet sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Mulai dari belajar, berdagang, sampai bertemu dengan orang yang terpisah jarak. Era teknologi informasi ditandai dengan kemudahan dan kecepatan aliran informasi dari satu komunitas ke yang lainnya. Dalam sebuah perusahaan ataupun usaha mikro kecil menengah (UMKM) internet memilih peran penting dalam mengenalkan usahanya sampai penjualan produk yang biasa disebut e commerce. Batik Saji adalah salah satu perajin batik tulis di kota Pacitan yang bergerak dibidang pemasaran, penjualan, dan penyediaan batik tulis, dengan visi menjadi perajin batik terbesar dan terpercaya di pacitan dan sekitarnya, pemilik menginginkan usahanya menjadi sebuah pusat batik tulis yang memberikan pelayanan pemasaran, penjualan, pengenalan produk baru yang lengkap dan baik serta membuat pelanggannya tertarik dengan produk yang ada, selain itu juga mempunyai pelayanan yang dapat membuat hubungan baik dengan pelanggan meningkat. IJNS Accepted Paper
Batik Saji dalam melakukan penyampaian informasi, promosi dan produk kepada pelanggannya menggunakan sudah menggunakan Web yang memperkenalkan profil Batik Saji serta produk yang dijual. Web tersebut digunakan sebagai pelayanan online bagi calon pembeli yang ingin berbelanja produk Saji Tanpa harus berkunjung ke gerai Batik Saji. Hal ini di harapkan pemasaran produk meluas tak terbatas pada Pacitan saja atau saat pameran yang dimana Batik Saji sering mengikuti pameran skala provinsi maupun pameran skala nasional. Kendala pemasaran Batik Saji adalah belum adanya situs web pemasaran yang bisa mempamerkan semua produk yang dijual dan melakukan jual beli secara online. Dengan situs web yang dikembangkan dengan Optimasi Mesin Pencari, maka diharapkan situ web pemasaran Batik Saji dapat mudah ditemukan pada mesin pencari. Yang nantinya akan menjadikan web tersebut menjadi web yang sering dikunjungi oleh calon pembeli yang berminat tentang Batik Puri. Baik mengetahui produk-produk Batik Saji,, melihat harga batik, maupun membeli batik. 1.2 Rumusan masalah 1. Batik Saji memerlukan pemasaran yang lebih luas
media
1
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
2. Batik Saji belum memiliki Situs Web Pemasaran 3. Bagaimana mengembangkan situs web pemasaran Batik Saji menjadi situs web juga masuk dalam mesin pencari? 1.3 Batasan masalah 1. Penelitan ini bertempat di Batik Saji. 2. Pemebuatan meliputi situs web dan optimasi mesin pencari web pemasaran batik saji. 3. Dalam mengembangjan situs web ini menggunakan Content Management System (CMS) Wordpress dengan beberapa plugn 4. Pengembangan optimasi mesin pencari situs web ini menggunakan google webmaster 1.4 Tujuan Menghasilkan situs web pemasaran akan bermanfaat bagi pemasaran produk Batik Saji. 1.5 Manfaat Manfaat diadakannya penelitian ini adalah terciptanya sebuah situs yang dapat ditemukan pada mesin pencari, dimana akan memasarkan produk Batik Saji melalui internet, serta mampu meningkatkan nama baik dan citra usaha Batik Saji dan mempermudah pemilik usaha dalam menyampaikan produk terbarunya kepada pelanggan lewat internet. 2.1 Gambaran Umum Batik Saji bertempat di Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, Pacitan, Jawa Timur sejak tahun 1997. Awal mula berdirinya Batik Saji sebenarnya sudah dimulai sejak ibu Saji yang merupakan pemilik dari Batik Saji sudah memiliki kemampukan membatik sejak kelas 4 SD. Hal tersebut mendorong Pak Samuri yang merupakan suami dari Ibu Saji, ingin mendirikan usaha batik. Hal ini dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga untuk melestarikan budaya batik Pacitan. Dalam kurun waktu belasan tahun, usaha yang digelutinya ini sudah memberik pekerjaan sekitar 60 karyawan lepas dan 6 karyawan tetap. Dan menghasilkan ratusan lembar batik dengan puluhan desain. Batik. Batik Saji juga sering diundang olaeh berbagai instasi bagi provinsi, maupun pusat untuk mengikuti pameran. 2.2 Landasan Teori 1. Mesin Pencari Mesin pencari atau dalam bahasa inggris disebut search engine, merupakan suatu program atau aplikasi website yang bertugas
IJNS Accepted Paper
melakukan pencarian bardasarkan kata kunci yang kita ketikkan pada form pencarian. (Adelheld, 2012: 2) 2. Situs Web Situs web merupakan sarana yang memiliki banyak kegunaan diantaranya adalah fungsi komunikasi, fungsi komunikasi, fungsi Entertainment (hiburan), dan fungsi Transaksi. (Suyanto, 2009 : 5) 3. Optimasi Mesin Pencari Search Engine Optimization atau dalam bahasa indonesia disebut Optimasi mesin Pencari, adalah ilmu yang mempelajari bagaimana mendapatkan posisi teratas dalam hasil pencarian. (Adelheld, 2012: 2) 4. Web Hosting Web hosting merupakan penyewaan tempat untuk situs web dengan domain yang berbeda. Kita membutuhkan tempat untuk menyimpan situs web seperti hosting. Domain digunakan untuk alamat yang merujuk ke tempat situs web yang kita disimpan. (Suyanto, 2009 : 223) 5. Tipografi Tipografi adalah seni huruf, meliputi pemilihan huruf, penentuan ukuran yang tepat, dimana text dapat diputus, spasi jarak, dan bagaimana teks dapat mudah dibaca. Huruf di web dapat dibuat sebagai bagian dari grafik (image), atau HTML, atau dengan Style Sheet. (Suyanto, 2009 : 43) 6. PHP PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disarankan pada dokumen HTML. 7. CSS CSS (Cascading Style Sheet) banyak digunakan untuk memperluas kemampuan HTML dalam fromat dokumen web atau mempercantik tampilan web bahan untuk pemosisian dan layouting halaman web. Dengan mendefinisikan suatu style saja maka style itu dapat digunakan berulang kali. secara keseluruhan (Suyanto, 2009 : 84) 8. Java Script JavaScript adalah bahasa skrip yang ditempatkan pada kode HTML, dan diproses pada sisi klien. Dengan adanya bahasa ini maka kemampuan dokumen HTML menjadi lebih luas. Sebagai contoh, digunakan untuk validasi
2
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
masukan pada formuir sebelum diproses ketahap selanjutnya. Bisa untuk membuat permainan interaktif dan juga bisa untuk menambbah desain web. (Suyanto, 2009 : 85) 9. HTML HTML (Hypertext Markup Language) merupakan bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. Biasanya mempunyai ekstensi .htm, .html atau .stml. HTML, tersusun atas tag-tag digunakan untuk menentukan tampilan dari dokumen HTML yang diterjemahkan oleh browser. Tag HTML, tidak case sensitive. Jadi bias menggunakan atau dengan output yang sama. (Suyanto, 2009 : 83) 10. E-Commerce E-Commerce merupakan suatu kumpulan yang dinamis antara teknologi, alikasi dan proses bisnis yang menghubungan perusahaan, konsumen dan komunitas terartentu melalui transaksi elektronik. Di sini perdagangan barang, pelayyanan dan infomasi yang dilakukan secara elektronik (Suyanto, 2009 : 7) 2.3 Kajian Pustaka Ariani, (2013) membangun “Pembuatan Web ECommerce Pada Wighca Accecories” dengan latar belakang sebagai berikut: Perkembangan Teknologi Informasi saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat cepat. Teknologi Informasi terbukti telah mampu mengintegrasikan setiap detail infomasi yang sebelumnya dianggap mustahil tercapai, seperti kecepatan informasi, efisiensi dan efektivitas. Teknologi informasi banyak diaplikasikan sebagai website untuk penjualan product secara online, dimana produk tersebut dapat diakses di seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu banyak jasa yang menawarkan aplikasi e-commerce bagi penjual produk secara on-line. yang fiturfiturnya disesuaikan dengan kebutuhan toko online itu sendiri. Sehingga dapat meningkatkan penjualan secara otomatis.Dan konsumen dapat dengan mudah mengakses setiap produk yang dibutuhkan secara cepat, efisien dan tentu saja aman. Dalam hal ini Wiga art ingin memperkenalkan dan memasarkan produknya melalui web e-commerce atau toko online agar dapat memperkenalkan dan memasarkan produknya kelingkup wilayah yang luas. Warsiti, (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pembuatan Website E-comerrce Usaha Fashion Fazza Shop Karanganyar”yang memilki latar belakang sebagai berikut : Kemajuan dalam bidang teknologi informasi khususnya internet tidak hanya digunakan untuk sarana informasi maupun hiburan, namun saat ini banyak digunakan untuk mengembangan IJNS Accepted Paper
bisnis atau jual beli secara online. Banyak orang yang melirik internet untuk digunakan sebagai sarana dalam memperlancar bisnisnya. Bisnis internet merupakan sebuah bisnis yang dalam transaksi berbisnis menggunakan jasa internet yang meliputi transaksi pemesanan, pembelian, pembayaran, serta pengiriman barang kepada konsumen. Fazza Shop merupakan salah satu usaha fashion di kabupaten Karanganyar yang belum lama berdiri yang menjual berbagai macam fashion untuk wanita seperti blazer, t-shirt, dress, rok dan lain-lain. Fazza Shop belum memiliki website sebagai sarana penyampaian informasi serta media informasi untuk memperkenalkan Fazza Shop kepada masyarakat luas. Untuk itu perlu adanya sarana untuk menyampaikan informasi mengenai produk-produk apa saja yang dijual oleh toko Fazza Shop secara detail dan update serta dapat dijadikan sebagai sarana promosi kepada masyarakat luas. 2.4 Fazza Shop dalam kegiatan jual belinya pembeli harus datang ke toko untuk melihat produk yanng dijual, sebagian ada yang memesan barang melalui sms dan media jejaring sosial facebook. Dengan sistem jual beli barang yang demikian dirasakan masih memiliki kekurangan, antara lain penyampaian informasi yang masih terbatas, kurang effktif dan kurang efisien. 2.5 Untuk itu peran website e-commerce sangat berpengaruh dalam kegiatan promosi dan transaksi jual beli yang efektif dan efisien. Website e-commerce ini akan menampilkan semua produk yang tersedia sesuai dengan kategori produk dan dilengkapi dengan spesifikasi produk, harga produk, dan jasa pengiriman produk disertai beban biaya yang harus ditanggung oleh pembeli. Sehingga penjual dan pembeli dapat mengakses ketersediaan produk serta dapat bertransaksi secara online dimana saja dan kapan saja tanpa batasan waktu. Sona, (2013) yang berjudul “Pembuatan Electronic Commerce pada toko Istana Sragen” dapat disimpulkan bahwa Dengan dibangunnya Electronic Commerce pada usaha Toko Istana kesulitan pada pemasarannya yang masih menggunakan brosur bisa diatasi sehingga pemasaranya lebih luas dan maksimal Wibowo, Triasti dkk, (2013) dengan judul “PEMBUATAN APLIKASI E-COMMERCE PUSAT OLEH-OLEH KHAS PACITAN”, dengan deskripsi masalah sebagai berikut : Ada permasalahan Toko Sari Rasa dalam memasarkan produknya secara luas yang
3
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
dimana akan terciptanya aplikasi web ECommerce Toko Sari Rasa yang akan menambah pangsa pasar Toko Sari Rasa 3.1 Analisis Dalam Analisis adalah suatu tindakan mengumpulkan mencari dan meneliti suatu masalah yang akan dibahas dengan jelas sehingga lebih dalam memecahkan suatu masalah. Dari tindakan penjualan yang dilakukan pada Batik Saji maka didapatkan beberapa analisis sebagai berikut : 1. Analisis Hasil Wawancara Berdasar hasil wawancara dengan pimpinan Batik Saji , Bapak Samuri yang dilaksanakan pada Hari Kamis, tanggal 04 Juli 2013, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi Batik Saji dalam penjualan dan promosi selama ini karena belum adanya media yang mendukung seperti media website dalam promosi dan penjualan. Dan saat ini masih menggunakan media konvensional sehingga masih kurang maksimal. 2. Analisis Sistem Berjalan Analisis Sistem Berjalan yaitu menganalisis permasalahan yang sedang berjalan pada saat ini yang ada pada proses kegiatan penjualan dan dalam mempromosikan produk, dari hasil analisis sistem berjalan ditemukan beberapa permasalahan yang salah satunya adalah dalam melakukan promosi dan penjualan, pemilk toko hanya menggunakan media konvensional. 3. Analisis Studi Kelayakan Analasis studi kelayakan adalah menganalisis permasalahan-permasalahan yang ada pada situs web sebelumnya. Dari hasil analisis studi kelayakan ditemukan beberapa permasalahan yang salah satunya adalah bahwa Batik Saji belum memiliki situs web yang akan mempermudah promosi produk, dan melakukan penjualan.
4. Implementasi Tahapan implementasi merupakan tahap penerapan dari tahap perancangan yang dituliskan pada bab III sampai halaman situs web siap untuk diakses. Untuk membuka web pemasaran hal pertama yang dilakukan adalah mengisi alamat URL pada address bar web browser dengan menuliskan http://batiksaji.com /. Kemudian menekan enter maka akan muncul tampilan awal atau home.
Gambar 4.1 Tampilan home Halaman home berisi tentang seluruh isi dari website.
3.1 Perancangan Halaman utama / Home Halaman Home merupakan halaman yang pertama dibuka ketika pertama kali mengakses web. Tampilan halaman home memuat Produk terbaru, produk unggulan yang menjadi andalan batik saji, keranjang belanja, seleksi harga, kategori, produk terbaru, produk terlaris, dan polling Gambar 4.2 Tampilan halaman shop Dalam halaman Shop, terdapat macam – macam menu, yaitu kategori, filter harga, . Apabila menginginkan merlihat produk dari salah satu kategori mengklik kategori yang IJNS Accepted Paper
4
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
diinginkan misalnya mengklik Batik Biru. Halaman shop merupakan halaman utama dalam menampilkan produk.
pada hari jumat tanggal 2 Agustus 2013 jam 14:17
Gambar 4.4 Tampilan halaman chart Untuk menu cart berisi informasi tentang daftar barang yang sudah dipesan. User dapat menambah atau mengurangi barang yang akan dibeli sebelum melakukan prosedur pendataan
5.1 Kesimpulan 1. Situs Web pemasaran Batik Saji dapat memberitahukan produk yang dijual oleh Batik Saji. 2. Memudahkan konsumen dalam berbelanja tanpa harus datang ketempat penjual langsung cukup dengan cara online kapan saja dan dimana saja. 3. Dengan optimasi mesin pencari, situs dapat dicari dengan pada google dengan kata kunci tertentu. 5.2 Saran
Gambar 4.5 Tampilan halaman cara pembelian Untuk halaman Cara Pembelian berisi tentang langkah-langkah dan aturan yang harus dipatuhi dalam membeli produk batik saji.
Gambar 4.7 Tampilan Dasboard Administrator Administrator memiliki wewenang penuh atas situs web yaitu dengan kemampuan untuk mengelola tema, toko online, tampilan, pembuatan akun shop manager. Semua yang bias dilakukan oleh Shop manager bias dilakukan oleh Administrator Uji coba optimasi mesin pencari pada Google Pada uji coba pencarian pada mesin pencari disimpilkan sebagai berikut : Pada kata kunci “batik saji”, batiksaji.com menempati urutan teratas pada hasil pencarian mesin pencari google tercatat IJNS Accepted Paper
1.
Untuk pengembangan selanjutnya situs web pemasaran dapat lebih memaksimalkan keamanan sistem yang telah ada. 2. Dengan sistem E Commerce yang di Implementasikan, maka batik saji dapat mengembangkan pangsa pasarnya ke dunia maya. Pelanggan dapat berbelanja produk batik saji tanpa harus berkunjung ke sentra batik saji. 3. Dari segi optimasi mesin pencari, situs web batik batik pemasaran dapat dikembangkan optimasi mesin pencarinya pada mesin pencari selain google, dan dapat ditemukan hanya dengan kata kunci yang umum. DAFTAR PUSTAKA [1] [2]
[3]
Adelheild, Andrea (2012) Mengungkap Rahasia SEO, Yogyakrta, Penerbit Andi Ofset. Aryanto, Arip; Tjendrowasono ,Tri Irianto, (2012) PEMBANGUNAN SISTEM PENJUALAN ONLINE PADA TOKO INDAH JAYA FURNITURE SURAKARTA, Surakarta, Universitas Surakarta. Ariyani, Wiga. Wardati, Indah Uly (2013) Pembuatan Web E-Commerce Pada Wighca Accecories, Surakarta, Universitas Surakarta.
5
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
[4] [5] [6] [7]
[8] [9]
[10] [11] [12] [13]
[14]
[15]
[16] [17]
[18]
Ariyani, Wiga dkk (2013) Pembuatan Web E-Commerce Pada Wiga Art, Surakarta, Universitas Surakarta. Heliantusonfri, Jefferly (2013), Ranking 1 di Google Siapa Takut, Jakarta Elex Media Computindo . Juju, Dominikus (2009) Cara Mudah Buka Toko Online dengan WordPress + WP E-Commerce, Yogyakarta Andhi Publisher Suyanto, Asep Herman (2009) Web Design, Yogyakarta, Penerbit Andi Ofset. Sona, Verni Anjrah Pospito, (2013), PEMBUATAN ELECTRONIC COMMERCE PADA TOKO ISTANA SRAGEN, Surakarta, Universitas Surakarta Purnama, Bambang Eka (2013) Membangun Toko Online dengan WP Commerce TTD, Graha Ilmu, Warsiti, (2013) PEMBUATAN WEBSITE E-COMMERCE USAHA FASHION FAZZA SHOP KARANGANYAR, Surakarta, Universitas Surakarta Wibowo Aan Tri dkk (2013) PEMBUATAN APLIKASI ECOMMERCE PUSAT OLEH-OLEH KHAS PACITAN PADA TOKO SARI RASA PACITAN, Surakrta, Universitas Surakarta. Ida Astarina, Berliana Kusuma Riasti, Pembuatan Sistem Penjualan Online Pada Toko PN Musik Sukoharjo, (IJCSS) 14 - Indonesian Jurnal on Computer Science Speed - FTI UNSA Vol 9 No 3 – Desember 2012 ijcss.unsa.ac.id, ISSN 1979 – 9330 Agustin Dyah Utami, Ramadian Agus Triyono, Pemanfaatan Blackberry Sebagai Sarana Komunikasi Dan Penjualan Batik Online Dengan Sistem Dropship Di Batik Solo 85, (IJCSS) 14 Indonesian Jurnal on Computer Science Speed - FTI UNSA Vol 9 No 3 – Desember 2012 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN 1979 – 9330 Bambang Eka Purnama (2013), Membangun Toko Online Dengan WP Commerce, Graha Ilmu, Yogyakarta Puspita Dwi Astuti, Ramadian Agus Triyono (2013), Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari, IJCSS) 15 - Indonesian Jurnal on Computer Science Speed FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari 2013 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN 1979 – 9330 Muhammad Luqman, Indah Uly Wardati, Perancangan Sistem Informasi
IJNS Accepted Paper
[19]
Penjualan Laptop Pada Commanditaire Vennotschaap (CV) Sembilan Sembilan, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 13 Vol 9 No 2 – Agustus 2012 , ISSN 1979 – 9330 Suhartana (2013), Penggunaan Software Network Lookout Net Monitor For Employees Sebagai Media Pembelajaran Kkpi Klas X SMK N 1 Pedan Tahun 2012, IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security, Vol 2 No 2 – Januari 2013, ijns.org, ISSN: 2302-5700
[20]
Wiga Ariyani, Indah Uly Wardati (2013), P Pembuatan Web ECommerce Pada Wighca Accecoris, IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security, Vol 2 No 3 – Juli 2013, ijns.org, ISSN: 2302-5700
6
Pengembangan Program Aplikasi Komputer untuk Mengolah Data Uji Bioekivalensi Sukmadjaja Asyarie, Lucy Dewi Nurhayati Sasongko, dan Yusrani Salman Laboratorium Farmakokinetika, Kelompok Keahlian Farmasetika, Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung, Bandung e-mail:
[email protected] Diterima Agustus 2006, disetujui untuk dipublikasi Desember 2006 Abstrak Telah dikembangkan sebuah program aplikasi komputer menggunakan Microsoft® Visual Basic 6.0 untuk mengolah data konsentrasi obat dalam plasma/serum untuk uji bioekivalensi sesuai dengan Pedoman Uji Bioekivalensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia tahun 2004. Program yang dibuat diujicoba mengolah delapan pasang data konsentrasi obat dalam plasma, dan hasil olahan dibandingkan dengan hasil perhitungan manual menggunakan program Microsoft® Excel 2003. Hasil menunjukkan parameter farmakokinetik yang dihitung menggunakan program yang dibuat sama dengan hasil perhitungan menggunakan Microsoft® Excel 2003. Kata kunci: Program komputer pengolah data bioekivalensi, Konsentrasi obat dalam plasma, Uji bioekivalensi Abstract A computer application program for processing plasma/serum drug concentration data for bioequivalence test according to the Bioequivalence Study Guideline of The National Agency of Drug and Food Control of The Republic of Indonesia 2004, had been developed using Microsoft® Visual Basic 6.0. The program developed was used to process bioequivalent parameters using eight sets of plasma drug concentration data, and the results were compared to that of manual calculation using Microsoft® Excel 2003 program. Result showed that bioequivalence parameters calculated by this program were similar to those calculated by Microsoft® Excel 2003. Keywords: Computer program for bioequivalence data prosessing, Plasma drug concentration, Bioequivalence test. 1. Pendahuluan
terapeutik, jika keduanya memiliki ekivalensi farmasetik dan pada pemberian dosis yang sama akan menghasilkan efikasi klinik dan keamanan yang sama (BPOM, 2004). Karena adanya keterbatasan dalam melakukan uji ekivalensi terapeutik, maka sebagai alternatif untuk mengevaluasi kesetaraan suatu produk obat adalah uji bioekivalensi. Pada uji bioekvalensi, data yang diperoleh adalah data kuantitatif yaitu berdasarkan kadar zat aktif di dalam plasma/serum, dan sampel yang dibutuhkan relatif kecil. Pada uji tersebut, diasumsikan bahwa pada subyek yang sama, produk copy yang bioekivalen akan memberikan bioavailabilitas yang setara sehingga menghasilkan konsentrasi zat aktif yang sama pada situs aktif dan memberi efek terapetik yang sebanding. Bioavailabilitas adalah istilah yang menyata-kan jumlah atau fraksi (umumnya dinyatakan dalam persen) obat yang diabsorpsi (relatif terhadap dosis obat yang diberikan) dan mencapai sirkulasi sistemik dalam bentuk molekul utuh atau molekul aktif setelah pemberian obat (Aiche and Devissaguiet, 1993). Pengolahan data parameter bioekivalensi dapat dilakukan dengan bantuan program komputer statistik. Program yang saat ini ada diantaranya adalah EquivTest™ dan WinNonlin®. Karena kesulitan
Pada saat ini banyak produk obat dengan bahan aktif yang sama diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan yang berbeda. Obat yang dipasarkan tersebut dapat berupa produk inovator, yaitu produk yang dipatenkan oleh pabrik penemu, dan ada pula produk obat copy, yaitu produk yang mengandung zat aktif yang sama dan telah memenuhi standar kesetaraan/ekivalensi dengan produk inovator. Hasil penelitian biofarmasi telah membuktikan bahwa metode pembuatan dan formulasi yang berbeda dari produk-produk yang berbeda tetapi mengandung zat aktif yang sama menyebabkan profil bioavailabilitas (ketersediaan hayati) obat berbeda dan menghasilkan kualitas efek farmakologis yang berbeda pula (Aiche dan Devissaguiet, 1993). Hal ini menunjukkan bahwa konsep ekivalensi obat menjadi penting untuk menjamin mutu suatu obat. Ekivalensi obat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya: (1) ekivalensi farmasetik, yaitu kesetaraan antara produk obat dengan bentuk sediaan yang sama yang memiliki zat aktif yang sama dalam dosis yang sama; (2) ekivalensi biologis (bioekivalen), jika produk-produk obat tersebut memiliki ekivalensi farmasetik dan pada pemberian dosis yang sama akan menghasilkan bioavailabilitas yang sebanding; dan (3) ekivalensi 116
Asyarie dkk, Pengembangan Program Aplikasi Komputer Untuk Mengolah Data 117
mengakses kedua program tersebut, sementara kebutuhan untuk pendidikan dan masyarakat mendesak, maka untuk memudahkan pengolahan data hasil uji bioekivalensi di Indonesia, dikembangkan sebuah program aplikasi komputer yang diberi nama BIOEquiv. Program BIOEquiv ini didesain menggunakan pemrograman Visual Basic 6.0 seperti diuraikan berikut. 2. Metode Beberapa parameter utama bioavailabilitas (Wagner, 1975; Shargel and Yu, 2005) untuk menentukan bioekivalensi obat yaitu, (a) AUC (Area Under Curve), yaitu luas di bawah kurva kadar obat dalam plasma terhadap waktu. AUC menggambarkan jumlah total obat utuh atau aktif yang mencapai sirkulasi sistemik. AUC dapat dihitung menggunakan metode trapezoidal (untuk AUC0-t) dan metode farmakokinetik (untuk AUCt-inf). Satuan AUC adalah konsentrasi x waktu (µg jam/mL). Persamaan untuk menghitung AUC0-inf adalah : AUC0-inf = AUC0-t + AUCt-inf
(1)
dengan AUC0-inf adalah luas di bawah kurva antara t=0 hingga waktu tak terhingga, AUC0-t adalah luas di bawah kurva antara t=0 hingga waktu t (akhir sampling), dan AUCt-inf adalah luas di bawah kurva antara waktu t (akhir sampling) hingga waktu tak terhingga. AUC dapat dihitung dengan rumus: AUC0-t =
n −1
∑ i =0
AUCt-inf =
Ct
β
ti +1 − ti (Ci + Ci +1 ) 2
(2) (3)
dengan t adalah waktu, C adalah konsentrasi obat dalam plasma, C(t) adalah konsentrasi obat dalam plasma pada t tertentu dan β adalah tetapan kecepatan eliminasi obat; (b) Cmax yaitu konsentrasi maksimum obat dalam plasma yang merupakan indikasi bahwa obat terabsorpsi cukup secara sistemik untuk memberikan respon terapi. Cmax juga dapat memberikan indikasi kemungkinan tercapainya tingkat toksik dari suatu obat. Satuan dari Cmax adalah konsentrasi (µg/mL atau ng/mL); dan (c) tmax yaitu waktu yang diperlukan
untuk mencapai konsentrasi maksimum obat dalam plasma setelah obat diberikan. Satuan tmax adalah jam atau menit. Parameter bioavailabilitas yang digunakan untuk penilaian bioekivalensi suatu obat adalah AUC0-inf, Cmax, dan tmax. Data AUC0-inf dan Cmax diolah secara statistik menggunakan metode analisis parametrik dengan uji t berpasangan dan Analysis of Variance (ANOVA). Sedangkan untuk data tmax digunakan metode statistik non-parametrik yaitu uji Wilcoxon untuk data berpasangan (Bolton,1990; Shefler, 1979). Uji t berpasangan merupakan metode statistik untuk menguji data dua kelompok. Uji bioekivalensi melibatkan data parameter dari produk obat uji dan produk obat pembanding. Untuk mengetahui adanya perbedaan berarti antara kedua produk obat, dihitung selang kepercayaan 90% menggunakan nilai t kritis s CI 90%= x ± x t(0,1) (4) n dengan CI90% adalah selang kepercayaan 90%, x adalah rata-rata rasio ln data uji/ln data referensi, sx adalah galat baku rataan, n adalah jumlah data, dan t(0,1) adalah nilai kritis t pada α 0,1. Sebelum dihitung nilai rasio dan CI90%, data AUC0-inf dan Cmax diubah menjadi logaritmik (ln) agar terdistribusi normal. Uji Wilcoxon dilakukan berdasarkan sistem peringkat dan penggunaan tanda dengan batas kebermaknaan 5%. Uji ANOVA adalah suatu metode statistik untuk uji hipotesis lebih dari dua kelompok data (variasi kelompok). Beberapa sumber variasi dalam uji bioavailabilitas dan bioekivalensi (Wagner, 1975) yang diperhatikan dalam penelitian ini diantaranya adalah (a) variasi inter subyek penelitian antara dua kelompok untuk produk yang berbeda, (b) variasi yang diakibatkan oleh jumlah sediaan yang diberi pada subyek penelitian, (c) periode pemberian sediaan uji dan referensi, (d) variasi intra subyek penelitian untuk sediaan yang sama, (e) residual antara dua sediaan yang berbeda. Rumus yang digunakan dalam ANOVA untuk masing-masing sumber variasi dapat dilihat pada Tabel 1.
118 JURNAL MATEMATIKA DAN SAINS, DESEMBER 2006, VOL. 11 NO. 4
Tabel 1. Rumus matematika yang digunakan dalam ANOVA pada uji bioekivalensi dengan BIOEquiv Sumber variasi Total
Subyek Grup atau Urutan (sequence) Subyek/grup
Derajat kebebasan
⎡ n t ⎢ ⎢⎣=i 1 =j 1
Rataan kuadrat
⎤
∑∑∑ x2 ⎥⎥ − FK
(g * n * t) – 1
⎦
ij
(g * n) – 1
⎡ Si2 ⎤ ⎢ ∑ ⎥ − FK ⎣⎢ i =1 t ⎦⎥
JK subyek
g–1
⎡ g Gi2 ⎤ ⎢∑ ⎥ − FK ⎣⎢ i =1 tn ⎦⎥
JKurutan dk
g (n – 1)
JKsubyek- JKgrup
Periode
w–1
Produk obat
t–1
Residual
Jumlah kuadrat
(g*n – 2)(t – 1)
ng
⎡ Wi ⎤ ⎢∑ ⎥ − FK ⎢⎣ i =1 gn ⎥⎦ ⎡ t T j2 ⎤ ⎢ ∑ ⎥ − FK gn ⎣⎢ j =1 ⎦⎥ w
2
JKtotal – JKsubyek – JKperiode – JKproduk obat
dk
JK subyek / grup dk JK periode dk JK produk dk JK residual dk
(∑ X ) 2 , JK = jumlah kuadrat, n = jumlah subjek dalam setiap kelompok, t = jumlah perlakuan, g g .n.t = jumlah urutan perlakuan, w = jumlah periode, gn = jumlah total subjek.
FK = Faktor koreksi =
Aplikasi program komputer pengolah data bioekivalensi didasarkan pada hasil analisis parameter farmakokinetika. Parameter yang dianalisis adalah Cmax, AUC0-inf dan tmax. Metode trapezoid digunakan untuk menghitung AUC0-t. (rumus 2), sedangkan nilai Cmax dan tmax ditentukan sesuai dengan input data konsentrasi obat dalam plasma terhadap waktu yang diperoleh. Kesimpulan hasil uji bioekivalensi diambil berdasarkan hasil analisis statistik data Cmax dan AUC yang dianalisis dengan metode uji t berpasangan dan data tmax yang diolah dengan metode uji Wilcoxon. Kurva kadar obat dalam plasma terhadap waktu disajikan dalam skala aritmatik dan skala logaritmik. Output perhitungan parameter bioavailabi-litas adalah nilai AUC, Cmax dan tmax, disertai data statistik deskriptif, yaitu nilai rata-rata, median, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum. Output data perhitungan bioekivalensi adalah data hasil perhitungan parameter bioavailabilitas produk uji dan pembanding serta analisis statistik beserta kesimpulan studi.
3. Prosedur dan Hasil 3.1 Perangkat keras Seperangkat komputer pribadi (micropro-cessor Intel Celeron® 1,7 GHz, memori: 128 MB SDRAM, hard disk 20 GB, monitor SVGA, CD-Rom drive, keyboard, mouse). 3.2 Perangkat lunak Sistem operasi Microsoft® Windows XP, aplikasi pemrograman Microsoft® Visual Basic 6.0, dan aplikasi spreadsheet Microsoft® Excel 2003. 3.3 Pembuatan program Program untuk analisis parameter farmakokenetika kadar obat dalam plasma/serum dirancang menggunakan bahasa dan perangkat pemrograman yang umum untuk pembuatan program (Chapra and Canale, 1991; Munir, 1999; Pressman, 1987) dan informasi dari internet : (http://www.statsol.ie/equivtest/-equivtest.htm; http://www.quadone.com/bioequivalence_product.html; http://www.studyresult.com/; http://www.pharsight.com/products/prod_ winnonlin_home.php.
Asyarie dkk, Pengembangan Program Aplikasi Komputer Untuk Mengolah Data 119
3.4 Validasi data uji Validasi program komputer yang dibuat dilakukan dengan mengolah delapan perangkat data konsentrasi obat dalam plasma yang terdiri dari enam set data dengan jumlah subyek 12, satu set data dengan
jumlah subyek 16, dan satu set data dengan jumlah subyek 24. Spesifikasi program aplikasi komputer hasil pemrograman dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Spesifikasi program aplikasi komputer Spesifikasi Analisis statistik Instrumen statistik Metode farmakokinetik
Manajemen data
Output report
Grafik
Data import dan export
Kemampuan Aplikasi t-test untuk data berpasangan (CI90%) Uji Wilcoxon untuk data berpasangan Analisis of Variance (ANOVA) Tabel nilai kritis t untuk uji t-test Tabel Wilcoxon Tabel nilai F untuk uji ANOVA Observasi langsung beberapa parameter bioavailabilitas data konsentrasi obat dalam plasma berupa nilai Cmax dan tmax b. Estimasi parameter farmakokinetik berupa nilai AUC (Area Under Curve). AUC dari 0 hingga t dihitung menggunakan metoda trapezoidal. AUC dari waktu t hingga tak hingga dihitung dengan ekstrapolasi menuju tak hingga dari konsentrasi terakhir dalam plasma (Ct). Regresi linier untuk mencari nilai tetapan kecepatan eliminasi obat (k eliminasi). Tetapan eliminasi digunakan untuk mengetahui nilai AUC dari konsentrasi terminal menuju tak hingga. a. Aplikasi 32-bit b. Data entry berupa spreadsheet c. Windows data editing feature seperti: Cut, copy, paste, delete d. Penyimpanan data dalam bentuk independent file (*.Beq). a. Tabulasi hasil perhitungan berupa Cmax, tmax, t½, AUC0-t, AUCt-inf, AUC0-inf, persen ekstrapolasi, rata-rata konsentrasi obat, standar deviasi konsentrasi obat, % CV. b. CI90% report untuk nilai Cmax, AUC0-t dan AUC 0-inf, dengan dilengkapi data statistik deskriptif berupa nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum, nilai median, dan nilai rataan geometrik yang dilengkapi dengan pilihan kesimpulan studi. c. Output uji Wilcoxon d. Output uji ANOVA e. Grafik aritmatik dan logaritmik f. Printable report untuk uji t-test (CI90%), uji Wilcoxon dan ANOVA. a. Scatterplot grafik aritmatik C vs. t b. Scatterplot grafik logaritmik C vs. t c. Fasilitas plotting yang dapat diatur berupa selang waktu, selang konsentrasi dan plotting standar deviasi rata-rata. d. Grafik dapat dicopy untuk digunakan dalam program office seperti Microsoft Word, Excel dan program image processing seperti Corel dan Paint. e. Grafik dapat dicetak
a. b. c. a. b. c. a.
a. b. c. d. e.
Microsoft Excel Microsoft Word Lotus 1-2-3 Dbase SPSS
Tiga halaman utama hasil pengembangan program aplikasi komputer yaitu halaman input data konsentrasi, input data keliminasi dan hasil perhitungan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut :
120 JURNAL MATEMATIKA DAN SAINS, DESEMBER 2006, VOL. 11 NO. 4
Gambar 1. Tampilan halaman input data konsentrasi obat dalam plasma BIOEquiv.
Asyarie dkk, Pengembangan Program Aplikasi Komputer Untuk Mengolah Data 121
Gambar 2. Tampilan halaman input data k-eliminasi BIOEquiv.
122 JURNAL MATEMATIKA DAN SAINS, DESEMBER 2006, VOL. 11 NO. 4
Gambar 3. Tampilan halaman hasil perhitungan BIOEquiv. Validasi program yang dibuat dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan parameter farmakokinetika yang diperoleh menggunakan program tersebut
dengan hasil perhitungan manual yang dilakukan menggunakan Microsoft® Excel 2003. Hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 3 – 5 berikut.
Asyarie dkk, Pengembangan Program Aplikasi Komputer Untuk Mengolah Data 123
Tabel 3. Perbandingan hasil perhitungan Cmax Replikasi pengujian
Rataan rasio (%) Manual BIOEquiv
Batas bawah CI90% Manual BIOEquiv
92,242 92,242 75,738 1 (n =12) 2 (n = 12) 96,586 96,586 88,230 3 (n = 12) 112,754 112,754 96,703 4 (n = 12) 92,738 92,738 74,336 5 (n = 12) 84,373 84,373 72,437 6 (n = 12) 90,452 90,452 79,394 7 (n = 16) 97,835 97,835 89,932 8 (n = 24) 99,063 99,063 90,824 n = jumlah sukarelawan, CI = selang kepercayaan
75,738 88,230 96,703 74,336 72,437 79,394 89,932 90,824
Batas atas CI90% Manual BIOEquiv 112,342 105,733 131,470 115,695 98,276 103,051 106,433 108,049
112,342 105,733 131,470 115,695 98,276 103,051 106,433 108,049
Tabel 4. Perbandingan hasil perhitungan AUC 0-t Replikasi pengujian
Rataan rasio (%) Manual
BIOEquiv
Batas bawah CI90% Manual
89,243 89,243 80,024 1 (n = 12) 2 (n = 12) 105,835 105,835 98,147 3 (n = 12) 100,638 100,638 90,016 4 (n = 12) 93,300 93,300 84,185 5 (n = 12) 96,538 96,538 88,059 6 (n = 12) 93,415 93,415 82,439 7 (n = 16) 100,153 100,153 88,059 8 (n = 24) 100,998 100,998 93,562 n = jumlah sukarelawan, CI = selang kepercayaan
BIOEquiv 80,024 98,147 90,016 84,185 88,059 82,439 88,059 93,562
Batas atas CI90% Manual 99,523 114,125 112,513 103,402 105,834 105,852 113,909 109,025
BIOEquiv 99,523 114,125 112,513 103,402 105,834 105,852 113,909 109,025
Tabel 5. Perbandingan hasil perhitungan AUC0-inf Replikasi pengujian
Rataan rasio (%) Manual
BIOEquiv
Batas bawah CI90% Manual
93,036 93,035 83,884 1 (n = 12) 2 (n = 12) 103,481 103,481 94,742 3 (n = 12) 99,853 99,853 88,576 4 (n = 12) 96,414 96,415 84,345 5 (n = 12) 94,263 94,257 88,401 6 (n = 12) 92,653 92,654 81,499 7 (n = 16) 104,681 104,683 89,869 8 (n = 24) 100,612 100,614 94,160 n = jumlah sukarelawan, CI = selang kepercayaan
BIOEquiv 83,884 94,743 88,576 84,345 88,396 81,501 89,872 94,162
Batas batas CI90% Manual 103,187 113,025 112,566 110,210 100,513 105,333 121,934 107,506
BIOEquiv 103,185 113,024 112,567 110,212 100,506 105,332 121,936 107,508
124 JURNAL MATEMATIKA DAN SAINS, DESEMBER 2006, VOL. 11 NO. 4
4. Diskusi Hasil t-test dua parameter farmakokinetika yaitu Cmax dan AUC0-t untuk validasi program yang dibuat menunjukkan bahwa nilai rataan, batas atas CI90% dan batas bawah CI90% dari kedua parameter tersebut antara hasil perhitungan BIOEquiv dan hasil perhitungan manual adalah sama. Rata-rata selisih antara hasil perhitungan BIOEquiv dan perhitungan manual yang didapat dari perhitungan rataan rasio CI90% dari data Cmax adalah 0, rata-rata selisih untuk batas atas dan batas bawah CI90%-nya adalah 0. Rata-rata selisih perhitungan rataan rasio untuk parameter AUC0-t adalah 0, rata-rata selisih untuk batas atas dan batas bawah CI90%-nya adalah juga 0. Untuk parameter AUC0-inf, ditemukan adanya perbedaan hasil perhitungan. Rata-rata selisih pada perhitungan rataan rasio adalah 0,0016, rata-rata selisih untuk batas atas CI90%-nya adalah 0,0016 dan untuk batas bawah CI90%-nya adalah 0,0023. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan teknik pengambil-an nilai tetapan eliminasi pada perhitungan AUCt-inf. Pada perhitungan manual, nilai k-eliminasi diperoleh dari kemiringan persamaan garis regresi (penambahan trendline) pada grafik logaritmik konsentrasi obat terhadap waktu. Nilai kemiringan yang muncul adalah hasil pembulatan empat angka di belakang koma, sehingga lebih teliti. Proses perhitungan dalam BIOEquiv, tidak melibatkan pembulatan angka. Pembulatan angka dalam BIOEquiv ini hanya pada tampilan hasil perhitungan. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji validasi program, dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai parameter farmakokinetika yang dihitung menggunakan BIOEquiv sama dengan hasil perhitungan manual. Berdasarkan hasil uji reprodusibilitas, diperoleh bahwa BIOEquiv dapat bekerja dengan baik dalam sistem operasi Microsoft® Windows XP dan Microsoft® Windows 98. Program BIOEquiv dapat digunakan
untuk mengolah data konsentrasi obat dalam plasma/serum untuk uji bioekivalensi dan dapat digunakan sebagai alat bantu mengolah parameter farmakokinetika dalam kuliah dan praktikum. Daftar Pustaka Aiche, J. M. and Devissaguiet, 1993, Pharmacokinetique et Biopharmacie, 2e ed., Lavoisier, Paris. Bolton, S., 1990, Pharmaceutical Statistics, Practical and Clinical Application, 2nd ed., Marcell Dekker Inc., New York. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2004, Pedoman Uji Bioekivalen-si, Penerbit Depkes RI, Jakarta. Chapra, S. C. and R. P. Canale, 1991, Numerical Methods for Engineers with Personal Computer Applications, McGraw-Hill Book Co., New York. Munir, R., 1999, Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C, Buku 1, Penerbit Informatika, Bandung. Pressman, R. S., 1987, Software Engineering, a Practitioner’s Approach, 2nd ed., McGrawHill, New York. Shargel, L. and A. B. C. Yu, 2005, Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 3rd ed., Appleton and Lange, Connecticut. Shefler, W. C., 1979, Statistika untuk Biologi, Farmasi, Kedokteran dan Ilmu yang Ber-tautan, terjemahan Suroso, Penerbit ITB, Bandung. Wagner, J. G., 1975, Fundamental of Clinical Pharmacokinetic, 1st ed., Drug Intelligence Publ., Illinois. http://www.statsol.ie/equivtest/equivtest.htm http://www.quadone.com/bioequivalence_product. html http://www.studyresult.com/ http://www.pharsight.com/products/prod_winnonlin_ho me.php
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkomputerisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access Sukartini Ulfi Maryati Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang
Abstract Problems arise when inventory management is done manually, because there are many kinds of goods, brand, location, suppliers, customers and the high frequency of purchase and sale transactions. With the aim to meet the need for accuracy, speed and timeliness in providing inventory information, all problems should be avoided and the necessary involvement in the application of computer-based system to manage inventory. The purpose of this study was to develop an initial version of the prototype application for the management of inventory through the use of Microsoft Access are able to produce key information in the form of the values that are associated with mutations in financial stocks, the Inventory Report, Sales Report, Report of Receivables and Payables Report. Development model used is a combination of the three models, namely the development of Statement of Purpose, Gen. List, and Prototype.
Keywords: inventory management application, a prototype.
1. LATAR BELAKANG Operasi perusahaan perdagangan dan manufaktur banyak didominasi oleh transaksi penjua-lan dan pembelian dalam frekuen-si yang sangat tinggi. Atas karakteristik jenis usaha tersebut, maka persediaan baik secara finansial maupun fisik menjadi salah satu elemen utama dalam perusahaan perdagangan dan manufaktur. Persediaan menjadi objek utama yang menyebabkan terjadinya hubungan antara pembeli dan penjual dalam transaksi jual beli. Nilai finansial persediaan yang diproduksi dan disimpan dapat berjumlah sangat besar dan secara fisik dapat terdiri dari berbagai macam item persediaan dimana masing-masing item terdiri dari jumlah unit yang besar pula.
Dalam kondisi tersebut dan untuk berbagai kepentingan bisnis seperti kepentingan aspek pengendalian dan pengawasan, pemenuhan aturan dan standar, serta pertanggungjawaban, maka diperlukan kegia-tan pencatatan terhadap nilai finansial dan fisik atas mutasi persediaan secara akurat dan harus disajikan dalam bentuk laporan secara cepat dan tepat waktu. Informasi tentang jumlah unit, harga per unit, dan total harga persediaan menjadi sangat penting untuk dapat disediakan secara akurat, cepat, dan tepat waktu untuk kepen-tingan pengambilan keputusan-keputusan seperti (1) penetapan harga jual, (2) perhitungan dan penyusunan laporan laba rugi, (3) penentuan jumlah harta yang dicerminkan melalui
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
keberadaan persediaan dalam pos aktiva lancar, dan (4) penetapan waktu dan jumlah pemesanan kembali. Pencatatan dan penyajian informasi persediaan secara manual dapat menyebabkan terja-dinya berbagai masalah mana-jemen. Oleh karena itu pengelo-laan persediaan dengan berbasis pada penggunaan komputer men-jadi penting untuk diterapkan. Pengembangan sistem aplikasi persediaan berbasis komputer dengan menggunakan Microsoft Access menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam pencatatan mutasi dan penyajian laporan persediaan. Aplikasi pengelolaan persediaan dapat pula dikembangkan dengan Menggunakan paket-paket program database lainnya seperti Dbase III+, Dbase IV, dan Clipper. Namun demikian dengan kelebihan berupa penanganan layar yang memberikan banyak kemudahan bagi pengguna dalam mengembangkan aplikasi, kecepatan program, banyaknya perin-tah siap pakai yang disediakan, maka Microsoft Access menjadi pilihan utama. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access. Tujuan dari penelitian karya desain ini adalah untuk mengembangkan sebuah prototipe aplikasi versi awal untuk pengelolaan persediaan melalui penggunaan Microsoft Access yang mampu menghasilkan informasi utama berupa nilai-nilai yang bersifat financial yang terkait dengan mutasi persediaan, yaitu Laporan Persediaan, Laporan Penjualan, Laporan Piutang, dan Laporan Hutang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa adanya prototipe awal dari aplikasi pengelolaan persediaan yang 72
dikembangkan secara bersama dalam konteks kurikulum dan silabus yang berlaku di jurusan Akuntansi. Selanjutnya prototipe awal ini dapat dikembangkan secara patokduga (benchmark) terhadap prototipeprototipe lain sehingga tercipta standar kualitas pengembangan aplikasi berbasis komputer yang diberlakukan di jurusan Akuntansi pendidikan tinggi vokasi. 2. Tinjauan pustaka 2.1. Persediaan Istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan sumber daya atau segala sesuatu yang digunakan organisasi dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan adalah persediaan, baik persediaan intern maupun ekstern. Persediaan biasanya merupakan aktiva yang mempunyai nilai besar dalam kelompok aktiva lancar pada suatu perusahaan akan tetapi bentuk dan macam persediaan tersebut bisa saja berbeda tergantung pada jenis perusahaannya. Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan secara kontiniu diperoleh atau diproduksi dan dijual. Sebahagian besar sumber daya perusahaan seringkali diinvestasikan dalam bentuk barang-barang yang dibeli atau diproduksi. Biaya barangbarang ini harus dicatat, dikelompokkan dan diikhtisarkan selama periode akuntansi. Pada akhir periode, biaya ini dialokasikan diantara aktifitas periode berjalan yaitu diantara barang-barang yang dijual dalam periode berjalan pada laporan laba rugi dan barang yang berada dalam persediaan untuk dijual pada periode mendatang yang dicantumkan dalam neraca. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) berisi rumusan-rumusan tentang perlakuan akuntansi terhadap perkiraan-perkiraan dalam laporan keuangan sebagai
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
representasi dari transaksi-transaksi keuangan. Perkiraan persediaan merupakan salah satu perkiraan yang juga dirumuskan perlakuan akuntansinya dalam SAK. Persediaan adalah aktiva : 1) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal 2) Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan 3) Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa (Anonim 2002). Terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan pencatatan persediaan barang yaitu metode fisik dan metode buku (perpetual) (Baridwan 2000). 1. Metode Fisik Peggunaan metode mengharus-kan adanya perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Perhitungan persediaan (stock opname) ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan kemudian diperhitungkan harga pokoknya. Dalam metode ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam buku-buku, setiap pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian. Karena tidak ada catatan mutasi persediaan barang maka harga pokok penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktuwaktu. Harga pokok penjualan baru dapat dihitung apabila persediaan akhir sudah dihitung. Ada masalah yang timbul jika digunakan metode fisik, yaitu jika diinginkan menyusun laporan keuangan jangka pendek (interim) misalnya bulanan, yaitu keharusan mengadakan perhitungan fisik atas persediaan barang. Bila barang yang dimiliki jenis dan jumlahnya banyak, maka perhitungan fisik akan memakan waktu cukup lama dan akibatnya laporan keuangan juga akan terlambat. Tidak diikutinya
mutasi persediaan dalam buku menjadikan metode ini sangat sederhana, baik pada saat pencatatan pembelian maupun pada waktu melakukan pencatatan penjualan. 2. Metode Buku (Perpetual) Dalam metode buku setiap jenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan. Rincian dalam buku bisa diawasi dari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat digunakan untuk mencatat pembelian, penjualan, dan saldo persediaan. Setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan. Masingmasing kolom dirinci lagi untuk kuantitas dan harga perolehannya. Penggunaan metode perpetual akan memudahkan dalam menyusun neraca dan laporan laba rugi jangka pendek, karena tidak perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir. Walaupun neraca dan laporan laba rugi dapat segera disusun tanpa mengadakan perhitungan fisik atas barang, setidak-tidaknya setahun sekali perlu diadakan pengecekan apakah jumlah dan kondisi barang dalam gudang sesuai dengan jumlah dalam rekening persediaan. Dibandingkan dengan metode fisik maka metode perpetual merupakan cara yang lebih baik untuk mencatat persediaan yaitu dapat membantu memudahkan penyusunan neraca dan laporan laba rugi, juga dapat digunakan dengan mudah untuk mengawasi barangbarang dagangan di dalam gudang.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
73
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
2.2.
Metode
Penentuan
Harga
Pokok Persediaan Untuk dapat menghitung harga pokok penjualan dan harga pokok persediaan akhir dapat digunakan berbagai cara, yaitu (a) identifikasi khusus, (b) masuk pertama keluar pertama (MPKP/FIFO), (c) rata-rata tertimbang, (d) masuk terakhir keluar pertama (MTKP/LIFO), (e) persediaan besi/minimum, (f) biaya standar, (g) biaya rata-rata sederhana, (h) harga beli terakhir, (i) metode nilai penjualan relative, dan (j) metode biaya variabel ( Baridwan 2000 ). 2.3. Sistem Informasi 2.3.1. Sistem Untuk mengetahui suatu sistem dapat diperoleh dengan cara memperhatikan ciri-ciri yang ada pada suatu sistem dan interaksi dari unsur-unsur yang saling terkait atau saling mempunyai hubungan serta keterpaduan dengan unsur-unsur lainnya yang ada dalam suatu wadah serta mempunyai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sistem berasal dari kata Yunani yaitu “Systema” yang berarti kesatuan, yaitu suatu kesatuan atau keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan dan saling ketergantungan satu sama lainnya untuk mencapai tujuan tertentu, atau secara sederhana sistem juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi atau berhubungan untuk mencapai tujuan. Agar pengertian sistem lebih mudah untuk dipahami berikut ini pengertian sistem yang dikutip dari beberapa sumber : Menurut Jogianto (1990;6) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau 74
menyelesaikan suatu kegiatan dan suatu sasaran”. Menurut Alexander (1997;9) “Sistem adalah suatu dari elemenelemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan yang saling berhubungan datanya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan sasaran atau akhir dari sistem”. Selain itu dalam mendefinisikan suatu sistem ada dua pendekatan yang digunakan. Pendekatan pertama menekankan pada prosedur dan yang lain lebih menekankan pada komponen dan elemennya. Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan suatu sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Sedangkan pendekatan yang menekankan pada komponen dan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Pendekatan sistem oleh Robert A.Leitch dan K.Roscoe Davis). Suatu sistem dapat bersifat menentukan cara kerja yang dapat diramalkan serta sistem dapat dirancang dari sudut prilaku, akan tetapi suatu tingkatan kesalahan selalu ada pada apa yang dilakukan oleh sistem tersebut. Sistem dapat juga bersifat tertutup dan terbuka. Sistem tertutup dalam ilmu alam dirumuskan sebagai suatu yang dapat berdiri sendiri atau serba lengkap. Sistem ini tidak melakukan pertukaran bahan, informasi atau tenaga dengan lingkungannya. Di dalam organisasi dan pengolahan informasi ada sistem yang relatif tertutup yaitu suatu sistem yang hanya mempunyai masukan dan keluaran yang telah teratur dan dirumuskan dengan baik, sedangkan sistem terbuka mengadakan pertukaran informasi,
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
bahan atau tenaga dengan lingkungannya. Suatu sistem mempunyai maksud untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran. Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup dengan lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Jadi suatu sistem menurut Robert G. Murdik (1993:7) adalah : “Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membantu kegiatan atau suatu prosedur pengolahan yang mencari suatu tujuan bersama dengan mengoperasikan data untuk menghasilkan informasi”. Sistem dapat terdiri dari satu atau beberapa masukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan hal ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini : Input
Sistem
Output
Gambar 2.1. Model Umum Sebuah Sistem
2.3.2. Informasi Di dalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan informasi, untuk itu pendefinisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya pengembangan sistem yang akan dirancang. Definisi umum untuk informasi dalam sistem informasi menurut Jogianto H.M (1990;9) : “Informasi adalah data yang dapat diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.
keputusan saat ini atau mendatang”. Jhon Burch (1984:15) mengemukakan suatu bentuk siklus informasi (Information Cycle) seperti terlihat pada gambar 2.2 : PROSES MODEL
Output Informasi
Input Data Database Data Ditangkap
Hasil Tindakan
Penerimaan
Keputusan Tindakan
Gambar 2.2. Siklus Informasi Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, kemudian user menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain akan membuat sejumlah data kembali, data tersebut akan ditangkap sebagai input untuk diproses selanjutnya. 2.3.3. Sistem Informasi Menurut Prajudi Admosudijo (1989:3) mengatakan bahwa : “Sistem adalah sesuatu yang terdiri atas objek, unsur atau komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa, sehingga unsurunsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan tertentu”.
Menurut Robert G. Murdik (1993;11) : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah-an transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
75
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan (sistem informasi yang didefinisikan oleh Robert Aleitch dan K. Roscoe Davis). Pada saat ini suatu kegiatan baru dan dinamis telah dikembangkan di dalam organisasi berupa disain, operasi dan manajemen sistem informasi yang berlandaskan komputer (Computer Based Information System). Sementara itu berbagai kegiatan organisasi memerlukan suatu sistem untuk mengolah informasi yang lebih cepat dan kehadiran komputer telah memperluas kemampuan manusia dalam mengolah informasi tentang kegiatan perusahaan. Sistem informasi dapat disimpulkan sebagai suatu kumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi berbagai pihak yang mengambil keputusan atau pengendalian organisasi dalam perusahaan. 2.4. Sekilas
Tentang
Microsoft
Access Microsoft Access adalah sistem manajemen database yang memungkinkan kita membuat aplikasi database sesuai kebutuhan kita. DBMS singkatan dari Database Management System. DBMS merupakan perangkat lunak atau program komputer yang dirancang secara khusus untuk memudahkan pengelolaan database. Salah satu macam DBMS yang populer pada dewasa ini berupa RDBMS (Relational Database Management System), yang menggunakan model basis data relasional atau dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan (Jhon dan Joseph, 1996). Database adalah kumpulan data terorganisasi yang digunakan semestinya, menjadi informasi. Database ini tidak hanya menyimpan data mentah dan informasi yang 76
terkait, tetapi juga menyimpan semua yang berkaitan dengan data termasuk form, report, makro dan program 2.4.1. Objek
Database
Pada
Microsoft Access a. Table : kumpulan data dari suatu topik tertentu yang digunakan untuk menbuat dan menyimpan data lewat proses pembuatan database yang disusun dalam bentuk baris dan kolom. b. Queries : berfungsi untuk mendefinisikan data, merelasikan record, data dan field, menciptakan field baru beserta record, menyajikan bahan untuk pembuat-an form/report. c. Form : berfungsi menampilkan field-field yang dibutuhkan dan label yang digunakan dalam memasukkan data ke dalam tabel/query. d. Report: titik akhir dalam proses pembuatan database dan memberikan gambaran pada pemakai tentang hasil akhir pengolahan data. e. Macros : untuk menampilkan suatu laporan hasil database dengan cepat, membuat shortcut serta melakukan pemprograman suatu laporan database yang lebih menarik. f. Switchboard : untuk memudahkan menavigasi semua objek pada file database yang tela dirancang. Maka dapat dibuat menu navigasi yang berupa Switchboard atau berupa form yang berisi menu hasil rancangan yang dibuat. g. Modul : prosedur yang dibuat dengan Access Basic Code (ABC) untuk aplikasi berdaya guna yang tidak terpenuhi dengan makro dan objek lain. 2.5. Prototipe Sistem aplikasi persediaan dalam penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
prototipe. Prototipe adalah sebuah pendekatan untuk merancang sistem dimana sebuah model kerja sederhana dari sebuah sistem dikembangkan. Prototipe atau draft awal secara cepat dan murah dapat dibuat dan disiapkan bagi kepentingan pengguna untuk diuji. Percobaan dengan prototipe memungkinkan para pengguna untuk menentukan apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak mereka inginkan dalam sistem yang mereka butuhkan. Berdasarkan reaksi dan umpan balik mereka, para pengembang memodifikasi sistem dan menunjukkan perubahannya kepada para pengguna. Proses berulang dari mencoba menggunakan dan memo-difikasi ini berlangsung sampai dengan para pengguna merasa puas bahwa sistem telah sesuai dengan kebutuhan mereka. Konsep dari prototipe adalah bahwa lebih mudah bagi para pengguna untuk mengekspresikan apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak mereka inginkan terhadap sebuah prototipe dari pada membayangkan apa yang mereka inginkan dalam sebuah sistem. Dengan kata lain, jika para pengguna dapat mencoba menggunakan sebuah aplikasi yang sesungguhnya, maka mereka dapat memberikan umpan balik tentang apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak mereka inginkan dalam sistem tersebut. Bahkan sebuah sistem yang tidak secara fungsional penuh menunjukkan fitur-fiturnya adalah jauh lebih baik dari pada diagramdiagram, gambar-gambar, penjelasan verbal, atau isi dari dokumentasi – dokumentasi (Romney Steinbart, 2006) 2. METODE PENELITIAN • Perangkat
Pemodelan
Sistem
perancangan sistem antara lain model narasi, model prototype, model grafis, dan lain-lain. Tidak menjadi masalah model mana yang digunakan, namun model yang digunakan harus mampu merepresentasikan visualisasi bentuk aplikasi yang dikembangkan. Modelmodel tersebut dapat digunakan secara individual atau secara gabungan dalam arti untuk memodelkan sebuah sistem dapat digunakan lebih dari satu perangkat pemodelan. Tiga alasan mengapa sebaiknya dilakukan pemodelan sistem, yaitu : 1. Dapat memfokuskan perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa mesti terlibat terlalu jauh 2. Dapat mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai dengan resiko dan biaya minimal 3. Dapat menguji pengertian penganalisa sistem terhadap kebutuhan pemakai dan membantu pendisain dan pemrogram membangun sistem (Pohan & Bahri, 1997). Dalam penelitian karya desain ini, perangkat pemodelan yang digunakan dalam menjelaskan rincian teknis yang digunakan adalah gabungan dari statement of purpose, event list, dan prototype. 1. Pernyataan Kegunaan (statement of purpose) berisi deskripsi tekstual tentang fungsi sistem. Dapat hanya terdiri dari satu, dua atau lebih kalimat. Tetapi sebaiknya tidak lebih dari satu paragraf, karena tidak
digunakan untuk menjelaskan sistem secara detail. 2. Daftar Kejadian (event list). Diperlukan kegiatan inventarisasi semua kejadian yang ada dan menuliskannya sebagai suatu daftar kejadiankejadian yang ada langsung dihubungkan pada kegiatan relevan yang harus dilakukan dalam penggunaan aplikasi.
Terdapat banyak bentuk model yang dapat digunakan dalam
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
77
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
3. Prototype menunjukkan bentuk jadi awal (first of its kind) atau contoh jadi (example) untuk disesuaikan kemudian berdasarkan kebutuhan akhir dari pemakai (Pohan Bahri, 1997)
Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form 2. Memasukkan Daftar Pelanggan
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
3. Memasukkan Daftar Produk
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
4. Memasukkan Daftar Rekening (Perkiraan)
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengembangan Hasil pengembangan prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan dengan menggunakan Microsoft Access digambarkan secara konseptual melalui pernyataan pemodelan sistem yang digunakan sebagai berikut : A. Pernyataan Kegunaan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan adalah sebuah aplikasi versi awal untuk pengelolaan perse-diaan berbasis teknologi informasi melalui penggunaan Microsoft Access yang mampu menghasilkan informasi utama berupa nilai-nilai Laporan Persediaan, Laporan Penjualan, Laporan Piutang dan Laporan Hutang. B. Daftar Kejadian
C. Mengelola Kartu 1. Memasukkan Data Saldo Awal Piutang Dari Masing-Masing Pelanggan
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
2. Memasukkan Data Saldo Awal Hutang Dari Masing-Masing Pemasok
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
3. Memasukkan Data Saldo Awal dan Jumlah Dari Masing-Masing Produk
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
Daftar kejadian dalam sistem aplikasi yang dikembangkan dinyatakan dalam tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1. Daftar Kejadian (Event List) Kejadian
A. Memulai Penggunaan Aplikasi 1. Menjalankan Aplikasi B. Mengelola Entry Data 1. Memasukkan Daftar Pemasok
78
Rincian Kegiatan
Mengeksekusi Aplikasi
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data,
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
D. Mengelola Transaksi 1. Memasukkan Data Transaksi Penjualan
Tentang Persediaan Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
F.
1. 2. Memasukkan Data Transaksi Pembelian
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
3. Memasukkan Data Pada Jurnal Umum
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
4. Melakukan Pemindahan Data (Posting)
Menentukan Periodisasi Posting, Menutup Form
Mengakhiri Penggunaan Aplikasi Mengakhiri Aplikasi
C. Prototipe
Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan
Mengeksekusi Pilihan “Keluar Dari Menu Utama”
Aplikasi
Pengelolaan Persediaan Struktur program adalah gambaran dari seluruh rangkaian modul-modul program yang saling terkait satu sama lain yang terlibat dalam proses pengolahan data. Pembuatan struktur program ini dimaksudkan untuk mempermudah bagi kita dalam memahami keterkaitan modul-modul program pengolah data yang penulis rancang seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
E. Pelaporan 1. Membuat Laporan Penjualan Barang
Menentukan Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan
2.
Membuat Laporan Tentang Data Pelanggan
Menentukan Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan
3.
Membuat Laporan Tentang Data Pemasok
Menentukan Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan
4.
Membuat Laporan
Menentukan
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
79
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
Tabel 3.2. Struktur Program dan Formulir Yang Digunakan
Menu Utama Transaksi Transaksi Penjualan Transaksi Pembelian Jurnal Umum Gambar 3.1. Tampilan Menu Utama
Posting Aplikasi Pengelolaan Persediaan
Penutup Kembali ke menu utama Kartu Kartu Piutang Kartu Hutang Kartu Persediaan Kartu Pembelian Kartu Penjualan Kembali ke menu utama Gambar 3.2. Tampilan Menu Transaksi
Entry Data Entry Data Pemasok Entry Data Pelanggan Entry Produk Entry Rekening Kembali ke menu utama Laporan Laporan Kartu Laporan Penjualan
Gambar 3.3. Tampilan Menu Kartu
Laporan Piutang Laporang Hutang Laporan Persediaan Kembali ke menu utama Keluar dari menu utama
Sementara itu tampilan menu-menu utama dari aplikasi yang dikembangkan ditunjukkan dalam gambar-gambar berikut ini.
80
Gambar 3.4. Tampilan Menu Entry Data
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
Gambar 3.5. Tampilan Menu Laporan
Gambar 3.9. Tampilan Entry Perkiraan dan Saldo Awal
Gambar 3.6. Tampilan Entry Data Pemasok
Gambar 3.10. Tampilan Entry Saldo Awal Maisng-Masing Piutang
Gambar 3.7. Tampilan Entry Data Pelanggan
Gambar 3.11. Tampilan Entry Saldo Awal dan Jumlah Maisng-Masing Produk Gambar 3.8. Tampilan Entry Data Produk
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
81
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
Gambar 3.15. Tampilan Laporan Persediaan Gambar 3.12. Tampilan Transaksi Penjualan
Gambar 3.16. Tampilan Laporan Piutang (Pelanggan) Gambar 3.13. Tampilan Transaksi Pembelian
Gambar 3.17. Tampilan Laporan Hutang (Pemasok)
Gambar 3.14. Tampilan Jurnal Umum
82
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
4. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
4.1.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian pengembangan ini adalah : Penggunaan teknologi informasi yang secara nyata diwakili oleh keberadaan sistem sangat disyaratkan dalam mendukung penyajian laporan persediaan, laporan penjualan, laporan piutang, dan laporan hutang secara cepat, akurat dan tepat waktu. Pengembangan aplikasi persediaan yang terkomputerisasi dengan menggunakan program Microsoft Access menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam pengelolaan persediaan Aplikasi persediaan dalam penelitian ini, secara struktural dikembangkan dengan membuat prototipe aplikasi yang dapat disempurnakan secara terus menerus untuk melengkapi fasilitasnya. Hasil dari penelitian ini adalah prototipe versi awal dari aplikasi pengelolaan persediaan 4.2. Saran Bagaimanapun prototipe aplikasi pengelolaan persediaan ini merupakan versi awal, sederhana dan masih banyak keterbatasan fasilitas di dalamnya. Oleh karena itu banyak hal yang harus dikembangkan untuk kesempurnaan dan kelengkapan fasilitasnya.
Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media. Soemarso. Akuntansi Pengantar. Jakarta : Cipta
Suatu Rineka
Jogiyanto H. M. 2001. Analysis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. Yogyakarta : Andi Offset Murdik Robert G. 2000. Sistem Informasi untuk Manajemen Modern. Jakarta : Erlangga Ir.
Pandapotan Sianipar. 2003. Microsoft Access 2002. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Perry, James T. dan Garry P. Schneider, 2005, Building Accounting System Using Access 2003, Thomson, Singapore. Romney, Marshal dan Paul Steinbart, 2006, Accounting Information System, Tenth Edition, Pearson Education International, Singapore. Zainal Abdul Haris. 2007. Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan LIFO Berbasis Komputer Menggunakan Visual Foxpro 8.0. POLIBIS. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Hal 19 – 26. Pohan, Husni Iskandar dan Kusnassriyanto Saiful Bachri, 1997. Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
83
PERANCANGAN APLIKASI PEMINDAI CITRA LEMBAR JAWABAN KOMPUTER (LJK) DENGAN TEKNIK SMART SCAN Ermundari Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
[email protected]
Abstract- Computer Answer Sheet is a form for a special paper that will be processed by a computer and scanner. The fact is that the existing scanner Computer Answer Sheet is not flexible, it is intended that its use is only for one type of academic tests, such as examples of the type A scanner, can only be used for Answer Sheet type A. Computer Answer Sheet Image Scanner Application Usage with Smart Scan technique based on the basis of the resulting image on the scanner scanning . This application can be used on all types of machines and all kinds of scanner with a particular configuration. Smart Scan technology utilization in applications designed to use some process that can produce the output of the correction. The process consists of scanning, image processing with image preprocessing and recognition area with scanline method. The scanning process is done by physical transformation Answer Sheet into the form of a digital image. This image will be used as input to the application and will be processed using image preprocessing. Preprocessing results in the form of a binary image will be used further in the process of introducing area with scanline method. Scanline method is basically a way of introduction points/dots to process the object’s entire surface by scanning the image horizontally and vertically to produce the output of characters that can be stored in the database. Based on the resulting database matching answers with the answer key can be done to produce the output of the value of the correction. This study indicate that the design of computer answer sheet image scanner application with smart scanning techniques can be corrected the Answer Sheet with 94.5% success rate and the application is considered successful. Keywords: computer answer sheet, smart scanning techniques, image preprocessing, scanline, computer answer sheet correction
1. Pendahuluan Teknologi informasi saat ini terus berkembang pesat termasuk pada ilmu pengolahan citra. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi pada ilmu pengolahan citra tersebut, perkembangan teknologi piranti keras juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu piranti keras tersebut adalah alat pemindai (scanner). Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1986) terdapat kata pindai yang bermakna “memandang dan melihat baik-baik”. Dari kata pindai dapat dibentuk kata memindai, sedangkan prosesnya disebut pemindaian. Hasil memindai disebut pindaian. Kata pindaian inilah yang dapat dipadankan dengan kata scanning. Jika demikan, pengertian scanner lebih diarahkan kepada alat elektronik yang berfungsi untuk memindai. Dalam hal ini dapat dijelaskan memindai adalah memindahkan gambar fisik menjadi gambar digital. Perkembangan alat pemindai (scanner) yang semakin pesat membuat alat ini mempunyai kegunaan yang dapat diterapkan diberbagai bidang. Salah satu kegunaan alat pemindai (scanner) ini dapat diterapkan pada bidang pendidikan yaitu untuk mengoreksi lembar jawaban komputer, dimana saat ini Ujian Nasional, SBMPTN, tes TOEFL dan tes lainnya sudah menggunakan lembar jawaban komputer sebagai lembar jawab. Lembar jawaban komputer (LJK) adalah formulir isian berupa kertas yang akan diolah dengan komputer dan pemindai. LJK biasanya digunakan untuk ujian berbentuk pilihan ganda. Penggunaan LJK sebagai pengganti entri data secara manual dapat mempercepat pengolahan data. Kecepatan tersebut juga sangat ditentukan oleh kecepatan pemindai kecepatan perangkat lunak yang digunakan (Arif, 2011). Dengan adanya lembar jawaban komputer (LJK) ini, tidak lagi diperlukan cara konvensional yang menggunakan tenaga manusia untuk mengoreksi lembar jawaban. Perlunya aplikasi komputer dan alat pemindai (scanner) yang mampu mengoreksi lembar jawaban komputer (LJK) agar mendukung terlaksananya ujian
– ujian yang menggunakan lembar jawaban komputer (LJK) sebagai lembar jawab. Namun alat pemindai (scanner) yang sudah ada sekarang ini tidak bersifat fleksibel, hal ini dimaksudkan dimana penggunaannya hanya untuk salah satu jenis tes akademik, contohnya scanner jenis A, hanya bisa digunakan untuk LJK jenis A. Permasalahan tersebut tentunya sangat membatasi pemanfaatan scanner tersebut dalam ruang lingkup yang lebih besar. Harga alat pemindai (scanner) yang sering digunakan untuk proses pengoreksian lembar jawaban komputer ini cenderung belum terjangkau untuk kalangan umum, sehingga hanya dapat digunakan dalam lingkup institusi – institusi pendidikan yang berskala besar. Ilmu pengolahan citra digital dapat digunakan untuk membuat sebuah aplikasi pemindai lembar jawaban komputer (LJK) yang dapat menghemat sumber daya dan fleksibel digunakan pada semua jenis alat pemindai (scanner). Salah satu teknik pengolahan citra digital yang dapat diterapkan pada aplikasi pemindai lembar jawaban komputer (LJK) tersebut adalah teknik smart scan. Definisi teknik smart scan adalah sebuah teknik yang dapat diterapkan pada aplikasi komputer agar dapat mengenali objek pada gambar yang dipindai dengan penggabungan beberapa metode pengolahan citra digital. Pemanfaatan cabang ilmu pengolahan citra digital sangat diperlukan untuk melakukan efisiensi dalam pengoreksian lembar jawaban komputer (LJK). Proses sebelumnya yang menghabiskan banyak sumber daya akan memiliki alternatif lain yang diharapkan dapat menghemat sumber daya. Citra yang dihasilkan dari alat pemindai, akan diolah menggunakan aplikasi ini sehingga dapat menghasilkan nilai sebagaimana diperlukan dalam proses pengoreksi lembar jawaban komputer (LJK). Semua penjelasan yang dipaparkan sebelumnya diharapkan dapat dihasilkan sebuah produk aplikasi yang berguna dalam penghematan sumber daya untuk pengoreksian lembar jawaban komputer (LJK). 2. Teori Dasar 2.1 Lembar Jawaban Komputer (LJK) LJK atau Lembar Jawaban Komputer merupakan formulir isian berupa kertas yang akan diolah dengan komputer. LJK biasanya digunakan untuk ujian berbentuk pilihan ganda, kuesioner, formulir registrasi dan pendataan. Penggunaan LJK sebagai pengganti entri data secara manual dapat mempercepat pengolahan data. Kecepatan tersebut juga sangat ditentukan oleh kecepatan pemindai kecepatan perangkat lunak yang digunakan. Bila dibandingkan dengan sistem pengisian ujian, registrasi dan pendataan on-line pada ratusan hingga jutaan peserta, penggunaan LJK masih lebih optimal
karena dapat menghemat kebutuhan penyediaan komputer. Dengan sistem on-line harus tersedia 1 komputer untuk 1 responden atau peserta ujian, sedangkan untuk sistem off-line, cukup 1 LJK untuk 1 responden atau peserta ujian. Penamaan LJK dapat menimbulkan pengertian yang kurang tepat atau ambiguitas. LJK bukanlah lembar yang berisi jawaban komputer, tetapi LJK adalah lembar jawaban yang akan diperiksa menggunakan alat bantu berupa komputer. (Arif, 2011)
Gambar 2.1. Contoh lembar jawaban komputer (LJK) 2.2 Pengertian Citra Digital Citra adalah gambar pada bidang dua dimensi. Citra adalah representasi khusus dari suatu objek, baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Dalam tinjauan matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Di dalam komputer, citra digital disimpan sebagai suatu file dengan format tertentu. Format citra tersebut menunjukan cara sebuah citra digital disimpan, misalnya apakah dengan suatu kompresi atau tidak. Contoh format citra digital adalah .bmp, .jpg, .png, .tif dan sebagainya. Ukuran citra digital dinyatakan dalam pixel (picture element). Umumnya, nilai setiap pixel merupakan kuantisasi harga intensitas cahaya. Dengan demikian, suatu citra digital dapat dipandang sebagai sebuah matriks yang elemen-elemennya menunjukkan intensitas cahaya terkuantisasi. Bedanya terletak pada urutan penyebutan angka ukuran tersebut. Citra digital dengan ukuran 92x112 pixel sebenarnya merupakan sebuah matriks dengan ukuran 112x92, dimana 112 merupakan banyaknya baris dan 92 merupakan banyaknya kolom. 2.3 Teknik Smart Scan Teknik smart scan adalah sebuah teknik yang dapat diterapkan pada aplikasi komputer agar dapat mengenali objek pada gambar yang dipindai dengan penggabungan beberapa metode pengolahan citra digital. Smart scan berasal dari bahasa Indonesia
yang berarti pemindai pintar. Pemindai adalah alat yang digunakan untuk memindai suatu bentuk maupun sifat benda seperti dokumen dan foto, hasil pemindaian tersebut umumnya akan ditransformasikan kedalam komputer sebagai data digital sedangkan kata pintar berarti dapat memahami, memutuskan dan mengenali (Poerwadarminta, 1986). Istilah smart scan digunakan untuk menggambarkan bahwa sebuah aplikasi komputer seperti aplikasi pemindai lembar jawaban komputer (LJK) memiliki teknik yang tepat guna yaitu pemindai pintar yang dapat melakukan komputasi berupa pengenalan karakter dengan menggunakan beberapa metode pengolahan citra digital. Letak teknik smart scan berada pada setiap proses komputasi dimulai dari scan LJK, melakukan image preprocessing, melakukan pengenalan karakter (melakukan pengoreksian) dengan metode scanline, pengolahan nilai sampai menghasilkan report (laporan) sehingga disimpan untuk selanjutnya bisa digunakan sesuai kebutuhan. 2.4 Metode Scanline Metode ini digunakan untuk melakukan mendeteksi titik (dots) pada lembar jawaban komputer yang akan dikenali sebagai karakter alfabet dan numerik dengan membuat batas area yang berupa rectangle dan ellipse. Menurut Djoni (2001), algoritma scanline adalah salah satu dari algoritma Hidden Surface Removal yang digunakan untuk memecahkan masalah penggunaan memori yang besar dengan satu baris scan untuk memproses semua permukaan objek, biasanya scanline akan mensweeping layar dari atas ke bawah. Sebuah baris scan horisontal bidang y di coba untuk semua permukaan dari objek. Perpotongan antara baris scan dan permukaan adalah berupa sebuah garis. Algoritma melakukan scan dengan arah sumbu y sehingga memotong semua permukaan bidang dengan arah sumbu x dan z dan membuang garis-garis yang tersembunyi. Sebagai ganti menscan suatu permukaan satu kali dalam satu proses, maka akan berhubungan dengan men-scan banyak permukaan dalam satu kali proses. Sebagaimana setiap baris scan diproses, semua permukaan polygon dipotong oleh baris scan untuk menentukan mana yang tampak. Pada setiap posisi sepanjang baris scan, perhitungan kedalaman dibuat untuk setiap permukaan untuk menentukan mana yang terdekat dari bidang pandang. Ketika permukaan yang tampak sudah ditentukan, harga intensity dimasukkan ke dalam buffer. 2.5 Image Preprocessing Image preprocessing merupakan suatu proses untuk menghilangkan bagian-bagian yang
tidak diperlukan pada gambar input untuk proses selanjutnya. Proses yang memproses sebuah masukan menjadi sebuah keluaran yang akan menjadi masukan bagi proses lain atau proses selanjutnya. Proses ini bertujuan meningkatkan kualitas tampilan citra untuk pandangan manusia atau untuk mengkonversi suatu citra agar memiliki kualitas yang lebih baik sehingga citra tersebut menjadi lebih mudah diolah dengan mesin (komputer). Bagian-bagian yang dimaksud adalah noise yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain yaitu kualitas alat yang digunakan untuk mengambil kurang baik. Noise pada image akan mengurangi keakuratan dalam mengenali karakter. Oleh karena itu diperlukan suatu proses untuk mempersiapkan dan memodifikasi image untuk meningkatkan kualitas image hasil pindaian sehingga dapat menghilangkan noise yang ada yang disebut image preprocessing. 3. Hasil Eksperimen Secara garis besar, alur kerja aplikasi pemindai citra lembar jawaban komputer yang dirancang seperti yang digambarkan pada flowchart Gambar 2.
Gambar 3 Flowchart aplikasi pemindai lembar jawaban komputer (LJK)
3.1 Image Preprocessing 3.1.1 Greyscale Pada proses ini citra hasil LJK diubah menjadi citra greyscale. Melalui proses perhitungan, tiap pixel pada citra akan diberikan nilai keabuan yang baru untuk meningkatkan ketajaman gambar dengan cara mengubah nilai true color menjadi nilai warna tunggal yaitu nilai greyscale atau keabuan. Gambaran jalannya proses serta algoritma untuk memperoleh citra greyscale atau citra dengan nilai keabuan. 3.1.2 Thresholding Pada proses ini, image yang masih berupa greyscale akan diubah menjadi citra biner dengan background berwarna putih dan titik-titik jawaban pada LJK berwarna hitam. Nilai thresholding telah ditentukan sebelumnya melalui proses uji coba. Citra hasil thresholding sangat berpengaruh dan digunakan lebih lanjut untuk proses pengenalan obyek sehingga diperlukan analisa dan ujicoba untuk menemukan nilai thresholding yang tepat agar aplikasi mampu untuk mendeteksi identitas dan jawaban pada LJK. Gambaran jalannya proses serta algoritma untuk memperoleh citra biner dengan background putih (1) dan foreground hitam (0). 3.2 Konfigurasi Jenis LJK Baru Pada proses ini citra hasil preprocessing image yang berupa citra biner digunakan untuk konfigurasi. Proses ini dilakukan agar aplikasi bersifat dinamis yang bisa digunakan oleh semua jenis LJK. Citra yang dipakai adalah sebuah citra yang sudah diisi areanya sesuai dengan kriteria yaitu bulatan pertama dan bulatan terakhir ditiap bagian yang akan dikoreksi seperti kolom nama, kolom nomor peserta dan kolom jawaban. Langkah pertama konfigurasi yaitu menentukan nama file konfigurasi kemudian menitik koordinat titik hitam yang fungsinya membedakan jenis LJK satu dengan jenis LJK lainnya. Setelah menitik koordinat hitam, bagian yang akan ditandai lagi yaitu kolom nama, kolom nomor peserta dan kolom jawaban dengan cara yang sama tetapi masukannya berbeda seperti tipe data huruf dan angka, orientasi horizontal atau vertikal serta jumlah baris dan kolom. Kemudian area yang sudah ditandai tersebut akan disimpan kedalam file notepad. File tersebut nantinya akan digunakan sebagai profile acuan untuk mengenali titik menjadi karakter pada proses pendeteksian. 3.3 Mengenali Titik menjadi Karakter dengan Scanline Proses ini adalah proses mengenali titik menjadi karakter huruf atau angka pada area kolom nama, kolom nomor peserta dan kolom jawaban. Metode scanline digunakan untuk membuat batas dengan
bentuk kotak atau lingkaran pada area yang akan dikenali dan dikoreksi, kemudian scanline melakukan proses scanning setiap baris dan kolom dengan orientasi horizontal atau vertikal sesuai dengan profile konfigurasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Proses itu dilakukan untuk mendeteksi bulatan hitam yang ada didalam lingkaran-lingkaran tersebut sehingga didapatkan hasil pengenalan titiknya yaitu karakter. Proses scanning akan berhenti ketika scanline telah selesai mendeteksi baris dan kolom yang ada sesuai profile yang dipilih. Batasanbatasan koreksi juga sudah diatur seperti hasil deteksi berupa asterik (*) jika didapat dua atau lebih bulatan hitam dalam satu kolom sedangkan nilai akan kosong (0) jika tidak ditemukan bulatan hitam pada baris tersebut. Citra LJK dengan jenis LJK yang sudah pernah dikoreksi sebelumnya akan langsung bisa dikoreksi. Apabila belum pernah dikoreksi, maka harus melewati tahap konfigurasi terlebih dahulu. Data yang diperoleh dari proses ini akan dimasukkan kedalam tabel database. Setiap mata pelajaran memiliki tabel database yang berbeda sehingga memudahkan dalam proses pengarsipan. Sebelum melakukan deteksi, user harus melakukan pengaturan pada field tabel yang akan dideteksi agar tidak terjadi kesalahan penyimpanan data antara field yang akan dideteksi dengan field data konfigurasi. User dapat melihat, menambah dan mengubah data LJK yang telah dideteksi. Tetapi hanya pada kolom nama dan kolom nomor peserta. 3.4 Koreksi LJK Proses inilah yang menentukan nilai akhir dari LJK yang sudah dideteksi isi datanya menggunakan proses-proses sebelumnya. Pada proses ini dilakukan pengoreksian antara field jawaban ditabel LJK dengan field jawaban ditabel kunci jawaban yang hasilnya dapat disimpan pada tabel database baru dan dapat diekspor ke format .csv (excel).
Gambar 4 Tampilan Aplikasi Pemindai Citra LJK 3.5 Analisis Hasil Pengujian Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box dimana input berupa suatu data untuk
menguji validitas dari integrasi dan konsistensi aplikasi. Pengujian kehandalan aplikasi yang menggunakan lembar jawaban akan diuji dengan membandingkan hasil yang didapat antara pengoreksian manual dan pengoreksian menggunakan aplikasi yang dibuat. Pengujian akan dilakukan pada 25 citra masukan berupa lembar jawaban komputer (LJK) dengan 5 jenis LJK berbeda. Kemudian akan dilakukan pengujian pengenalan titik menjadi karakter pada kolom nama, nomor peserta, jawaban serta kecocokan jawaban pada lembar jawaban dengan jawaban pada kunci jawaban. Pengujian juga dilakukan dengan metode UAT (User Acceptance Test) dimana pengujian dilakukan oleh pengguna secara langsung untuk memeriksa apakah aplikasi dapat berjalan dengan benar sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. Pengujian ini melibatkan data real yang didapat secara langsung melalui kuesioner. Tabel 1 Hasil Pengujian Aplikasi Pada Citra Lembar Jawaban Komputer Gambar LJK
Nilai Threshold : 130
Nilai Threshold : 130
Hasil Pengenalan Nama: ERMUNDARI No. Peserta : 144181263 Jawaban : ACBDEAEACEAE ADEAEACEAEA DEAEACEAEACE ACEAEAEACEAB *AE Benar : 23 Salah : 27 Kosong : 0 Nilai : 46 Nama : No. Peserta : Jawaban : -
Nilai Threshold :
Benar : Salah : Kosong : Nilai : Nama : NUR
130
ATIQAH No. Peserta :
Benar : 7
Benar : 7
Salah : 42
Salah : 42
Kosong : 1
Kosong : 1
Nilai : 14
Nilai : 14
Nilai Threshold :
Nama : VIKA
Nama : VIKA
130
FEBRIYANI
FEBRIYANI
No. Peserta :
No. Peserta : 325274207
325274207 Jawaban :
Jawaban :
EAECBDBDEBBE
EAECBDBDEBBEBEB
BEBCCDEBBDDE
CCDEBBDDECBDED
CBDEDAEAECD
AEAECDBEAABDBE
BEAABDBEABC
ABCCEAA
CEAA Benar : 3
Benar : 3
Salah : 47
Salah : 47
Kosong : 0
Kosong : 0
Nilai : 6
Nilai : 6
Nilai Threshold :
Nama :
Nama :
130
AKBAR RUSDI
AKBAR RUSDI
No. Peserta :
No. Peserta : 543822468
543822468 Jawaban :
Jawaban :
BBCDEABCDEA
BBCDEABCDEABCD
Nama : ERMUNDARI
BCDABACDEBC
ABACDEBCDEAABC
DEAABCDEACC
DEACCDEBCECEABC
No. Peserta : 144181263
DEBCECEABCDE
DEECCDE
Jawaban : ACBDEAEACEAEAD EAEACEAEADEAEA CEAEACEACEAEAEA CEAB*AE
ECCDE
Benar : 23 Salah : 27 Kosong : 0 Nilai : 46 Nama : RIDHO SANTOSO
Hasil Pengenalan Yang Diharapkan
No. Peserta : 153461355 Jawaban : BDAEADAB DABCAEABBDDDBE BEAC*DADDAEBDC ADBCEAEDAEAABB Benar : 5 Salah : 45 Kosong : 0 Nilai : 10 Nama : NUR ATIQAH No. Peserta : 263573218
263573218 Jawaban : CBDBAEAEBCDE
Jawaban :
BDACAAAA*AA
CBDBAEAEBCDEBD
DBEBCECDBCCE
ACAAAA*AADBEBC
BBEABABEBAB
ECDBCCEBBEABABE
DBA
BABDBA
Total Karakter Total Karakter
Benar : 35
Benar : 35
Salah : 15
Salah : 15
Kosong : 0
Kosong : 0
Nilai : 70
Nilai : 70
625 756
Dikenali Persentase
82,7%
Keberhasilan
Dari 25 kali pengujian pada 5 jenis lembar jawaban berbeda yang dilakukan diperoleh tingkat persentase keberhasilan pemindaian (pengenalan) titik menjadi karakter pada setiap citra lembar jawaban komputer sehingga tingkat keberhasilan aplikasi dalam melakukan pemindaian dapat dihitung sebagai berikut. 4319 ���1��� ����������������������� � � 4567 ����������������������� � �94�5�
4. Kesimpulan 1. Aplikasi pemindai citra lembar jawaban komputer (LJK) dengan teknik smart scan sudah dapat mengenali dan mengoreksi dengan persentase
keberhasilan aplikasi sebesar 94,5% dari 4567 bulatan pada 25 data citra LJK. Aplikasi pemindai LJK masih perlu mengalami perbaikan sehingga kedepannya tingkat persentase keberhasilan dapat lebih maksimal. 2. Tingkat keberhasilan pemindaian dengan metode scanline lebih baik hasilnya pada saat memindai LJK dengan keadaan kertas yang bersih dari bekas hapusan. Persentase keberhasilan memindai LJK dengan keadaan kertas yang bersih sebesar 100% sedangkan persentase keberhasilan memindai LJK dengan keadaan kertas yang ada bekas hapusan yang kurang bersih sebesar 97%. 3. Berdasarkan hasil pengujian, preprocessing image perlu diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap keakuratan pemindaian sebagai proses tahap awal sebelum akhirnya sebuah citra dikatakan siap sebagai input untuk dikenali ke tahapan berikutnya. 4. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada 5 jenis lembar jawaban komputer (LJK) yang berbeda menunjukkan bahwa aplikasi bersifat dinamis sehingga dapat mengoreksi semua jenis LJK dengan menggunakan semua jenis scanner. Oleh karena itu, aplikasi ini dapat menghemat sumber daya. 5. Berdasarkan hasil penilaian oleh responden melalui kuesioner, aplikasi yang dibuat dinilai berhasil untuk digunakan semua pengguna untuk mengoreksi lembar jawaban komputer secara mudah dan dinamis. 5. Referensi
[1] Poerwadarminta, 1986. Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta [2] Pratama, Dilianti. 2010. Perancangan Aplikasi Pendeteksi Jawaban Soal Multiple Choice menggunakan Algoritma Thresholding dan Region Merging. Desember 1, 2012. http://lib.uinmalang.ac.id/thesis/fullchapter/ 06550021-dilianti-pratama-putri-sari.ps [3] Rahman, Arif. 2011. Sistem Pemroses Lembar Jawab Komputer Berbasis XML. November 29, 2012. http://is.uad.ac.id/jusi/files/01JUSI-Vol-1-No-1-_Sistem-PemrosesLembar-Jawab -Komputer-BerbasisXML.pdf [4] Setiabudi, Djoni Haryadi dan Dody Irwin. 2001. Perbandingan Algoritma Hidden Space Removal : Z Buffer dan Scanline dilihat dari Penggunaan Memori dan Kecepatan. Mei 5, 2013.http://puslit.petra.ac.id/journals/inform atics/
Biografi Ermundari, lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, 4 Januari 1992. Memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia pada tahun 2013.
RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN DENGAN METODE BLENDED LEARNING (STUDI KASUS: LABORATORIUM KOMPUTER STIKOM SURABAYA) 1)
Edo Yonatan Koentjoro
2)
Bambang Hariadi
3)
Rangsang Purnama
S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya Email:1)
[email protected], 2)
[email protected], 3)
[email protected]
Abstrak:. Praktikum Bahasa Pemrograman (untuk S1 Sistem Informasi dan D3 Manajemen Informatika) atau praktikum Algoritma dan Pemrograman II (untuk S1 Komputer Akuntansi) merupakan mata praktikum yang diadakan guna mendukung mata kuliah yang diadakan di kelas. Tujuan mata praktikum tersebut yaitu untuk melatih mahasiswa agar mampu menerapkan algoritma sederhana ke dalam pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa Java (Java’s Language). Di dalam praktikum, praktikan diajar dan dipandu oleh Co-Ass. Ada 3 tahap yang harus dijalani oleh praktikan, yaitu tes awal, latihan, dan tugas praktikum. Keterbatasan waktu praktikum yang ada membuat praktikan kesulitan dalam mempelajari pemrograman, karena cara menguasai materi setiap praktikan berbeda-beda. Meskipun pembelajaran juga bisa dilakukan secara mandiri, namun kadangkala praktikan masih kesulitan untuk menerapkan algoritma ke dalam bahasa pemrograman. Untuk mengatasi hal itu, maka diperlukan aplikasi yang dapat membantu dalam mendukung proses pembelajaran praktikum. Aplikasi berbasis web ini menggunakan metode Blended Learning. Dengan dibantu Co-Ass, kemungkinan pemahaman mahasiswa mengenai alur pemrograman bisa menjadi lebih jelas. Keberadaan aplikasi ini diharapkan mampu menjawab permasalahan di atas dalam membantu menjelaskan mahasiswa untuk menerapkan algoritma ke dalam bentuk bahasa pemrograman.
Bahasa Pemrograman merupakan salah satu mata kuliah yang diadakan oleh STIKOM Surabaya dan bertujuan untuk melatih mahasiswa agar mampu menerapkan algoritma sederhana ke dalam pemrograman. Mata kuliah ini dilaksanakan oleh mahasiswa S1 Sistem Informasi dan D3 Manajemen Informatika dengan catatan bahwa mahasiswa tersebut telah menempuh mata kuliah yang menjadi prasyarat mata kuliah ini. Mata kuliah yang menjadi prasyarat bagi S1 Sistem Informasi adalah Logika dan Algoritma, sedangkan mata kuliah yang menjadi prasyarat bagi D3 Manajemen Informatika dan S1 Komputer Akuntansi adalah Algoritma dan Pemrograman. Seperti halnya program studi Sistem Informasi dan Manajemen Informatika, program studi Komputer Akuntansi yang kini telah menjadi strata 1, juga diberlakukan mata kuliah yang serupa dengan mata kuliah Bahasa Pemrograman. Mata kuliah ini diberi nama Algoritma dan Pemrograman II. Prasyarat dari mata kuliah Algoritma dan Pemrograman II adalah Algoritma dan Pemrograman I yang setara dengan mata kuliah Logika dan Algoritma (bagi S1 Sistem Informasi) dan mata kuliah Algoritma dan Pemrograman (bagi D3 Manajemen Informatika). Untuk mendukung pembelajaran mata kuliah Bahasa Pemrograman dan Algoritma Pemrograman II, maka diselenggarakanlah mata kuliah berupa praktikum Bahasa Pemrograman (bagi S1 Sistem Informasi dan D3 Manajemen Informatika) dan praktikum Algoritma dan Pemrograman II untuk S1 Komputer Akuntansi. Pelaksanaan praktikum Bahasa Pemrograman dan Algoritma dan Pemrograman II terhitung mulai minggu keempat pada masa perkuliahan. Hal ini ditujukan agar mahasiswa tersebut memiliki dasar dalam mengimplementasikan algoritma sederhana ke dalam bentuk pemrograman. Bahasa pemrograman
1
yang digunakan adalah bahasa Java (Java’s Language) dan pelaksanaan praktikum berada di ruang Laboratorium STIKOM Surabaya. Agar mahasiswa yang mengambil mata praktikum dapat mengenal dan memahami mata kuliah tersebut, maka alur pembelajaran praktikum dibuat berbeda dengan mata kuliahnya. Praktikan yang mengambil mata praktikum ini akan dibimbing oleh Co-Assistant. Co-Assistant (atau biasa dikenal dengan nama Co-Ass) adalah pengajar yang melakukan kontrak kerja yang terdiri dari beberapa mahasiswa dan/atau alumni yang telah menempuh mata kuliah tersebut. Terdapat delapan modul yang harus dipelajari oleh praktikan dalam setiap mata praktikum yang diambil. Setiap modul terdiri dari tes awal dan tugas praktikum, dimana nilai tes awal dan nilai tugas praktikum akan menjadi penentu lulus tidaknya mahasiswa tersebut. Pelaksanaan praktikum ini dilakukan seminggu sekali setiap mata praktikum selama 8 kali pertemuan. Di dalam pembelajaran praktikum Bahasa Pemrograman dan Algoritma dan Pemrograman II, Co-Ass memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan praktikan. Sebelum melakukan tugas praktikum, para praktikan diberi kesempatan untuk mengerjakan latihan yang terdapat pada tiap modul. Selama latihan berlangsung, Co-Ass bertanggung jawab terhadap praktikan untuk membantu dan membimbing praktikan dalam menerima materi tersebut. Selain itu, praktikan juga diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan materi tersebut. Seringkali dalam proses praktikum ini, beberapa praktikan tidak bisa mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan waktu yang terbatas dengan bobot materi yang tidak sesuai dengan waktu pembelajaran dengan baik. Meskipun pembelajaran juga bisa dilakukan sendiri oleh mahasiswa, namun kadang mahasiswa kesulitan untuk menerapkan algoritma ke dalam bahasa pemrograman. Untuk mengatasi hal itu, maka diperlukan aplikasi yang dapat membantu dalam mendukung proses pembelajaran Bahasa Pemrograman/ Algoritma dan Pemrograman II kepada mahasiswa, baik yang mengambil praktikum Bahasa Pemrograman/Algoritma dan Pemrograman II maupun yang tidak mengambil praktikum tersebut, dalam menerapkan algoritma ke dalam pemrograman. Aplikasi berbasis web ini menggunakan metode Blended Learning. Penggunaan metode Blended Learning ini lebih ditujukan bagi mahasiswa yang mengambil praktikum Bahasa Pemrograman/Algoritma dan Pemrograman II. Hal ini dikarenakan pembelajaran akan lebih mengena ketika seorang mahasiswa mencoba mempraktekkan apa yang ia peroleh di kelas. Dengan dibimbing dan dipandu oleh Co-Ass, ada kemungkinan bahwa pemahaman mahasiswa mengenai alur pemrograman bisa menjadi lebih jelas. Keberadaan aplikasi ini diharapkan mampu menjawab permasalahan di atas dalam membantu menjelaskan mahasiswa untuk menerapkan algoritma ke dalam bentuk bahasa pemrograman. LANDASAN TEORI Konsep Belajar Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi). Teori-teori yang dikembangkan dalam komponen ini antara lain teori tentang tujuan pendidikan, organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan modulmodul pengembangan kurikulum (Sagala, 2009:11). Menurut Hariadi (2003), faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada 2, yaitu: (1) faktor yang tidak bisa diubah (given) yaitu faktor kondisi dan (2) faktor yang bisa dirubah yaitu faktor metode. Faktor given adalah faktor dalam pembelajaran yang mempengaruhi hasil belajar, tetapi pembelajar tidak bisa mengubahnya. Faktor-faktor itu adalah: (1) karakteristik pebelajar (siswa/mahasiswa), seperti latar belakang, asal, sosial ekonomi, kesehatan, kepribadian, intelegensi, dan sebagainya, dan (2) karakteristik bidang studi, seperti bidang studi dengan tipe isi berupa fakta, konsep, prosedur, dan prinsip.
2
Faktor yang kedua adalah faktor metode. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi faktor metode, meliputi: (1) pengorganisasian bahan ajar berubah menjadi strategi pengorganisasian pembelajaran, (2) penyajian bahan dan pengelolaan kelas berubah menjadi strategi penyimpanan, dan (3) evaluasi hasil dan proses pengajaran berubah menjadi strategi pengelolaan pembelajaran. Tujuan Belajar Menurut Sadirman (2001:26-28), tujuan belajar dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir dimana kemampuan berpikir dan pengetahuan tak bisa dipisahkan. Artinya, manusia tak bisa mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, demikian juga sebaliknya. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol. Dalam penerapannya, cara ini dapat dilakukan dengan melakukan presentasi dan pemberian tugas-tugas bacaan. Dengan cara demikian anak didik akan diberikan pengetahuan sehingga menambah pengetahuannya dan sekaligus akan mencarinya sendiri untuk mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya pengetahuannya. 2. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan keterampilan. Keterampilan ini bisa bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani merupakan keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat dan/atau diamati yang bertujuan menitikberatkan pada keterampilan gerak anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit dibandingkan keterampilan jasmani. Hal ini dikarenakan lebih bersifat abstrak melalui penghayatan dan keterampilan berpikir dalam menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. 3. Pembentukan sikap Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai (transfer of value). Oleh karena itu, seorang guru tidak hanya sebagai pengajar, melainkan sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya. Dengan dilandasi nilai-nilai tersebut maka di dalam diri anak didik akan tumbuh kesadaran dan kemauan untuk mempraktekkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. Cara berinteraksi atau metode-metode yang dapat digunakan seperti diskusi, demonstrasi, sosiodrama, dan role playing. Konsep Pembelajaran Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Sagala, 2009), pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Proses pembelajaran atau pengajaran kelas (Clasroom Teaching) menurut Dunkin dan Biddle (dalam Sagala, 2009) berada pada empat variabel interaksi yaitu (1) variabel pertanda (presage variables) berupa pendidik; (2) variabel konteks (context variables) berupa peserta didik, sekolah, dan masyarakat; (3) variabel proses (process variables) berupa interaksi peserta didik dengan pendidik; dan (4) variabel produk (product variables) berupa perkembangan peserta didik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selanjutnya Dunkin dan Biddle mengatakan proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik jika pendidik mempunyai dua kompetensi utama, yaitu: (1) kompetensi substansi materi pembelajaran atau penguasaan materi pelajaran; dan (2) kompetensi metodologi pembelajaran. Seorang guru tidak hanya menguasai materi saja, tetapi juga menguasai metode pembelajaran sesuai kebutuhan materi ajar yang mengacu pada prinsip pedagogik, yaitu memahami karakteristik peserta didik. Jika metode dalam pembelajaran tidak dikuasai, maka penyampaian materi ajar menjadi tidak maksimal. Metode yang digunakan sebagai strategi dapat memudahkan peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru. Hal ini menggambarkan bahwa pembelajaran terus mengalami perkembangan sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu dalam merespon 3
perkembangan tersebut, tentu tidaklah memadai kalau sumber belajar berasal dari guru dan media teks belaka sehingga diperlukan cara baru dalam mengomunikasikan ilmu pengetahuan atau materi ajar dalam pembelajaran, baik dalam sistem yang mandiri maupun dalam sistem yang terstruktur. Untuk itu perlu dipersiapkan sumber belajar oleh pihak guru maupun para ahli pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Jenis-Jenis Sumber Belajar Menurut Miarso (dalam Hariadi, 2000), sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu (1) sumber belajar yang direncanakan (by design) dan (2) sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization). Sumber belajar by design yaitu semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber belajar by design ini sengaja dibuat untuk digunakan dalam kegiatan belajar mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sumber belajar by design ini seperti buku teks, buku ajar, slide, film, video, bahan pengajaran terprogram, program pengajaran menggunakan komputer dan sebagainya yang khusus dirancang dan dibuat untuk mencapai tujuan tertentu. Sumber belajar by utilization yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi dan digunakan untuk keperluan belajar. Sumber belajar by utilization ini tidak dirancang atau disengaja dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sumber belajar by utilization ini sudah berada di sekeliling, dan pada suatu saat dalam kondisi tertentu dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Jadi sumber belajar ini sudah ada, tinggal memanfaatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sumber belajar by utilization ini seperti pasar, toko, museum, tokoh masyarakat, majalah, surat kabar, segala informasi (data) yang ada pada jaringan internet dan sebagainya. Aplikasi Komputer Untuk Pendidikan Aplikasi komputer daam dunia pendidikan tinggi sudah lama dikenal. Menurut Kozma (dalam Hariadi, 2003), ada 5 macam aplikasi dalam dunia pendidikan yaitu: (1) testing and scoring, (2) drills and practice, (3) tutorial programs, (4) simulation games, problems, dan (5) computer conferencing. Menurut Hariadi (2003), kelima aplikasi tersebut dapat disederhanakan dalam 2 kelompok, yaitu (1) untuk keperluan adminstrasi dan (2) untuk keperluan media pembelajaran. Sumber Belajar On-Line Pada sumber belajar on-line, sumber belajar (bahan ajar) itu diorganisasi, dikelola dan disampaikan dengan cara tertentu sehingga interaktif. Dengan sumber belajar on-line ini maka pebelajar (siswa/mahasiswa) bisa belajar sendiri tanpa memerlukan kehadiran pembelajar (guru/dosen), sehingga pada sumber belajar on-line diharapkan bersifat individualized instruction (Hariadi, 2002:226). Menurut Hariadi (2002:226), ada beberapa alasan mengapa harus menggunakan sumber belajar on-line , antara lain: 1. Karena proses belajar itu unik, maka perlu adanya cara belajar yang lain (berbeda dengan belajar konvensional) sehingga dapat memenuhi perbedaan karakteristik pembelajar (siswa/mahasiswa) 2. Perkembangan IPTEK (terutama teknologi informasi dan komunikasi) yang sangat mendukung adanya pembelajaran on-line 3. Perkembangan teknologi pembelajaran yang dapat merancang suatu bentuk sumber belajar yang interaktif sehingga dapat dimanfaatkan dengan atau tanpa adanya kehadiran pembelajar 4. Lebih cepat dan murah dalam distribusi IPTEKS dengan jangkauan yang luas Apabila seseorang telah menggunakan sumber belajar on-line sebagai media pembelajaran, maka harus diketahui pula kelebihan dan kelemahan yang menjadi dampak penggunaan sumber belajar on-line sebagai media pembelajaran (Hariadi, 2002:227-228). 4
Kelebihan Sumber Belajar On-Line Sumber belajar online terdapat beberapa kelebihan sebagai berikut: 1. Pembelajar bisa memanfaatkan sumber belajar ini kapan saja dan dimana saja, selama yang bersangkutan bisa terkoneksi dengan jaringan global internet. 2. Pembelajar bisa belajar tanpa harus datang ke sekolah/lembaga pendidikan tertentu dimana merupakan tempat sumber belajar itu berada, tetapi cukup dari rumah/sekolah masing-masing. 3. Pembelajar bisa belajar sesuai dengan materi yang dikehendaki (sesuai dengan minat pembelajar). 4. Pembelajar bisa meng-update ilmunya lebih cepat, karena perkembangan IPTEKS dapat segera diterima dengan cepat. 5. Untuk lembaga (situs tertentu yang memberikan sertifikasi), pembelajar bisa memperoleh sertifikasi pada bidang (keahlian/kompetensi) tertentu tanpa harus datang dan mengikuti kegiatan belajar di lembaga tersebut. Kekurangan Sumber Belajar On-Line Sumber belajar online terdapat beberapa kekurangan sebagai berikut: 1. Untuk sertifikasi, seringkali sulit diketahui keabsahan dari kompetensi orang yang mendapat sertifikasi tersebut apabila ujian dilakukan secara on-line. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan ujian itu dikerjakan oleh orang lain. 2. Kurangnya disiplin dari pembelajar sehingga seringkali pembelajaran yang direncanakan dan dirancang oleh suatu sumber belajar tidak dilalui dengan baik. Pada akhirnya, hasil pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai. 3. Kurangnya kemandirian dari pembelajaran, sehingga pembelajaran yang diharapkan dapat mengembangkan segala potensinya berbalik malah hanya memperoleh hasil semu. Blended Learning Menurut Benthall (2008), blended learning merupakan campuran metode pengajaran menggunakan conventional learning dengan virtual learning. Conventional learning merupakan pembelajaran tatap muka yang lazim dilakukan di kelas. Sedangkan virtual learning merupakan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet, dimana dosen tidak bertemu langsung dengan mahasiswa di kelas akan tetapi berinteraksi melalui jaringan maya. Blended Learning bisa dikatakan sebagai metode yang mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran dan disebut juga sebagai hybrid learning. Konsep Blended Learning Menurut Benthall (2008), terdapat 3 konsep dalam Blended Learning, yaitu (1) pedagogies, (2) technology, dan (3) theories of learning. 1. Pedagogies Pedagogies merupakan perubahan paradigma pembelajaran dari yang dulunya lebih berpusat pada pengajar (teaching centre-learning paradigms) menuju paradigma baru yang berpusat pada murid (student-centered learning paradigms). Dalam pedagogies, terjadi pula peningkatan interaksi atau interaktifitas antara mahasiswa dengan dosen, mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa/dosen dengan konten, mahasiswa/dosen dengan sumber belajar lainnya. Selain itu, terdapat pula konvergensi antar berbagai metode, media sumber belajar serta lingkungan belajar lain yang relevan. 2. Technology Menggunakan media internet, seperti website dan blog, dalam bentuk chat, forum, teleconference, audio maupun video dalam metode blended learning. 3. Theories of Learning Memungkinkan munculnya model-model baru dalam pengajaran dan pembelajaran sehingga terjadi perubahan yang cukup besar dalam transformasi pendidikan atau perubahan dalam paradigma
5
Kontinuum Blended Learning Menurut Watson(tanpa tahun), blended learning juga dapat dipandang sebagai suatu kontinuum antar tatap muka konvensional sampai dengan online penuh. Ada beberapa bentuk kontinum blended learning, yaitu: 1. Online penuh, dimana tidak ada face-to-face sama sekali 2. Online penuh, tapi ada pilihan untuk melakukan face-to-face walaupun tidak dipersyaratkan 3. Lebih banyak pada online penuh, tapi ada beberapa hari tertentu yang menggunakan faceto-face, baik di kelas, lab atau di tempat kerja langsung (jika itu on the job training) 4. Lebih banyak pada online penuh, tapi mahasiswa tetap belajar konvensional dalam kelas atau lab setiap hari 5. Lebih banyak belajar konvensional di kelas atau lab, tapi mahasiswa dipersyaratkan mengikuti aktifitas online tertentu sebagai pengayaan atau tambahan 6. Pembelajaran konvensional penuh, meskipun ada aktifitas online yang bukan menjadi syarat bagi mahasiswa untuk mengikutinya 7. Full pembelajaran konvensional Berikut adalah hasil prosentase mahasiswa yang berhasil dengan menggunakan model pembelajaran tatap muka (Face-to-Face), campuran tatap muka dengan online (Blended), dan tatap muka secara online (Fully Online) pada University of Central Florida (UCF) Tabel 1. Percentage of Students Succeding in Face-toFace, Blended,and Fully Online Courses at UCF
Face-toFace Blende d Fully Online
Spring 2001 91
Summer 2001 93
Fall 2001 91
Spring 2002 90
Summer 2002 94
Fall 2002 91
Spring 2003 91
91
97
94
91
97
92
91
89
93
90
92
92
92
91
Pada tabel 1 di atas, terdapat perbandingan antara metode pembelajaran dengan Face-to-Face, Blended, dan Fully Online yang dikategorikan atas musimnya. Di Florida, terdapat 3 musim yakni musim semi, musim panas, dan musim hujan. Data tersebut dibandingkan dari tahun 2001 hingga tahun 2003. Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa prosentase metode pembelajaran menggunakan blended learning jauh lebih unggul dibandingkan dengan metode face-to-face dan fully online. Penelitian dan pengamatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran menggunakan metode blended learning juga dilakukan di beberapa benua. Untuk mengetahui seberapa besar prosentase keunggulan metode pembelajaran menggunakan blended learning, maka metode ini dibandingkan dengan metode pembelajaran yang bersifat face-to-face (F2F). Bentuk diagram prosentasenya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Prosentase Keberhasilan Mahasiswa pada Beberapa Negara Menggunakan F2F dan Blended Learning di Musim Semi (2003) 6
Berdasarkan diagram batang yang terdapat pada Gambar 1, metode pembelajaran campuran atau yang biasa dikenal dengan blended learning, memiliki keunggulan dibandingkan metode face-to-face. Sehingga dapat diketahui bahwa metode pembelajaran ini akan jauh lebih unggul dibandingkan metode pembelajaran lain tanpat dipengaruhi faktor cuaca maupun lokasi dimana metode pembelajaran ini diterapkan. Definisi Java Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang diciptakan oleh perusahaan Sun Microsystem melalui Green Project, yaitu proyek penelitian untuk membuat bahasa yang akan digunakan pada chip-chip embedded pada device intelligent consumer electronic (Hermawan, 2004:6). Bahasa Java diciptakan oleh James Gosling. Pada awalnya, bahasa pemrograman ini bernama Oak. Penamaan Oak diambil ketika James melihat pohon di seberang kaca ruang kantornya. Kemudian lambat laun nama ini berubah menjadi Java. Bahasa Java hampir sama dengan bahasa pemrograman lain, seperti C, C++, Pascal, dan Modula-3 (Wijela, 1996:9). Keunggulan Java Java memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya. Menurut Hermawan (2004:6-7), terdapat 5 aspek yang menjadi keunggulan Java, yaitu: 1. Java bersifat sederhana dan relatif lebih mudah 2. Java berorientasi pada objek (Object Oriented) 3. Java bersifat terdistribusi 4. Java bersifat multiplatform 5. Java bersifat multithread ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Context Diagram Aplikasi Pembelajaran Bahasa Pemrograman dengan Metode Blended Learning Pada Context Diagram terdapat empat buah entitas, yaitu koordinator Bahasa Pemrograman yang berperan sebagai admin, praktikan Bahasa Pemrograman/Algoritma Pemrograman II, Co-Ass Bahasa Pemrograman/ Algoritma Pemrograman II, dan Kabag Labkom. Untuk lebih jelasnya, context diagram Aplikasi Pembelajaran Bahasa Pemrograman dengan Metode Blended Learning dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Context Diagram Aplikasi Pembelajaran Bahasa Pemrograman dengan Metode Blended Learning Setiap user memiliki hak akses yang berbeda-beda. Tugas seorang admin yaitu melakukan maintenance pada data master yakni data praktikan, Co-Ass, dan grup yang diajar oleh Co-Ass. Selain itu, tes awal dan video tutorial juga menjadi tanggung jawab seorang admin dalam mengelola data. Admin juga memiliki hak untuk mereset password kepala bagian apabila terdapat hal-hal yang tidak diinginkan. Hasil simulasi tes awal dan hasil kunjungan video juga menjadi laporan yang berguna untuk mengontrol aktifitas praktikum. Co-Ass memiliki hak akses untuk mengunggah materi Bahasa Pemrograman ke dalam website. Dalam hal ini, Co-Ass bertanggung jawab apabila materi yang disebarkan tidak sesuai dengan materi Bahasa Pemrograman. Co-Ass juga dapat melihat video tutorial dan materi Bahasa Pemrograman milik Co7
Ass Bahasa Pemrograman/Algoritma dan Pemrograman II yang lain. Hasil simulasi tes awal menjadi salah satu laporan yang ditujukan untuk melakukan pendataan bagi nama-nama praktikan yang dapat mengikuti tes awal di Labkom. Praktikan memiliki hak untuk melakukan simulasi tes awal, mengunduh materi Bahasa Pemrograman, dan melihat video tutorial. Simulasi tes awal tidak berbeda jauh dengan yang ada di laboratorium komputer, namun hasil dari simulasi tidak mempengaruhi penilaian praktikum sewaktu di kelas. Sedangkan kepala bagian memiliki peranan untuk melihat laporan yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Laporan itu berupa laporan hasil tes awal dan laporan video tutorial yang sering dikunjungi oleh praktikan. Hal itu memudahkan kepala bagian untuk mengetahui proses pembelajaran yang terdapat pada aplikasi pembelajaran berbasis web ini. DFD Level 0 Aplikasi Pembelajaran Bahasa Pemrograman dengan Metode Blended Learning Pada DFD Level 0 terdapat lima subsistem, yaitu subsistem maintenance data user, subsistem simulasi tes awal, subsistem pembelajaran dengan video tutorial, subsistem pembelajaran materi Bahasa Pemrograman, dan subsistem laporan hasil. Subsistem maintenance data user menyimpan data praktikan, Co-Ass, grup praktikum, dan grup yang diajar oleh Co-Ass. Pada subsistem simulasi tes awal, admin memiliki peran untuk memasukkan soal tes awal berdasarkan pertemuan. Soal-soal tersebut nantinya akan dikerjakan oleh praktikan Bahasa Pemrograman untuk mengukur pengetahuan mereka tentang Bahasa Pemrograman. Hasil simulasi tes awal praktikan nantinya akan dapat dilihat oleh admin dan Co-Ass. Informasi yang diperoleh admin berupa hasil hasil simulasi tes awal untuk semua grup sedangkan Co-Ass hanya pada grup yang diajar. Subsistem pembelajaran dengan video tutorial dan subsistem pembelajaran materi Bahasa Pemrograman berisi materi yang membahas pokok-pokok bahasan sesuai dengan silabus praktikum. Kedua subsistem ini dapat diakses oleh semua user. Materi video tutorial hanya bisa dilihat secara online sedangkan materi dalam bentuk file dapat diuduh oleh user. Subsistem laporan hasil berisi laporan-laporan yang ditujukan kepada kepala bagian Labkom. Terdapat dua laporan dalam aplikasi ini, yaitu laporan hasil simulasi tes awal dan laporan kunjungan video. DFD Level 0 Aplikasi Pembelajaran Bahasa Pemrograman dengan Metode Blended Learning dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. DFD Level 0 Aplikasi Pembelajaran Bahasa Pemrograman dengan Metode Blended Learning HASIL DAN PEMBAHASAN Halaman Materi Bahasa Pemrograman Pada halaman materi bahasa pemrograman berisi penjelasan singkat masing-masing topik bahasan materi Bahasa Pemrograman. Link “Detail” akan mengarahkan user kepada deskripsi materi, data video tutorial, dan data materi file yang telah diunggah oleh Co-Ass. Keterangan yang terdapat pada video tutorial meliputi kode video, nama video, ukuran file, link lihat, link unduh, dan tombol hapus. Sedangkan materi file berisi keterangan yang meliputi nama materi, ukuran file, nama Co-Ass, dan link unduh. Setiap user, baik praktikan maupun Co-Ass, yang menekan link lihat, maka akan dilakukan penghitungan counter data kunjungan video. Hal ini ditujukan guna mengetahui video tutorial yang sering dikunjungi. Gambar 4 dan Gambar 5 menggambarkan halaman materi Bahasa Pemrograman.
8
Gambar 4. Halaman materi Bahasa Pemrograman
Gambar 5. Halaman detail materi Bahasa Pemrograman pertemuan 1 Halaman Laporan Kunjungan Video Halaman laporan kunjungan video berisi jumlah kunjungan video yang sering dilihat, baik oleh praktikan atau Co-Ass berdasarkan topik pembahasan. Gambar 6 menunjukkan halaman laporan kunjungan video. Gambar 6. Halaman laporan kunjungan video
Halaman Laporan Tes Awal Halaman laporan hasil tes awal hampir sama dengan halaman hasil simulasi tes awal pada user admin dan Co-Ass. Perbedaannya informasi yang ditampilkan kepada kabag lebih rinci. Untuk dapat melihat hasil tes awal, maka data dikategorikan berdasarkan pertemuan (Gambar 7). Data yang ditampilkan berisi nilai rata-rata yang dikelompokan per grup pada semua mata praktikum Bahasa Pemrograman dan mata praktikum Algoritma dan Pemrograman II. Gambar 7. Halaman laporan hasil tes awal praktikan berdasarkan pertemuan 1 KESIMPULAN Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap aplikasi pembelajaran Bahasa Pemrograman dengan metode Blended Learning, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Telah dilakukan rancang bangun aplikasi pembelajaran praktikum Bahasa Pemrograman /Algoritma dan Pemrograman II sebagai media pembelajaran dalam mendukung proses pembelajaran praktikum di STIKOM Surabaya. Keberadaan aplikasi ini ternyata dapat membantu menambah pemahaman praktikan untuk mata praktikum Bahasa Pemrograman/Algoritma dan Pemrograman II. Hal ini terlihat dari pendapat praktikan terhadap beberapa materi yang baru mereka ketahui ketika melihat video tutorial Bahasa Pemrograman. 2. Telah dilakukan rancang bangun aplikasi pembelajaran praktikum Bahasa Pemrograman /Algoritma dan Pemrograman II dengan menggunakan metode Blended Learning berbasis Web. SARAN Adapun beberapa saran yang diberikan oleh penulis guna pengembangan aplikasi pembelajaran Bahasa Pemrograman di waktu mendatang, antara lain: 1. Aplikasi ini diharapkan dapat ditambahkan pula fasilitas dalam melakukan tugas dan ujian praktikum.
9
2.
Aplikasi ini diharapkan tidak hanya untuk mata praktikum Bahasa Pemrograman/ Algoritma dan Pemrograman II, tetapi juga dapat ditambahkan mata praktikum lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Benthall, Nigel. 2008. Blended Learning: Setting the Course for the “Crew Change”. Dziuban, Charles D. 2004. Education Center of Applied Research Blended Learning. Hariadi, Bambang. 2000. Pemanfaatan Internet (SICYCA) Sebagai Sumber Belajar di STIKOM Surabaya. Tesis Tidak Diterbitkan. Universitas Negeri Malang Hariadi, Bambang. 2002. Sumber Belajar On-Line. STIKOM Jurnal. 6 (2), 223-236 Hariadi, Bambang. 2003. Komputer Sebagai Media Pendidikan. STIKOM Jurnal. 7 (2), 89-94 Hermawan, Benny. 2004. Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming. Yogyakarta: Penerbit Andi Jogiyanto. 1999. Analisa & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi Kendall, Kenneth E. and Kendall, Julie E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem. Pearson Education Asia Ptc.Ltd. dan PT. Prenhallindo. Jakarta. Sadirman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta Watson, John. (tanpa tahun). Promising Practices in Online Learning, Blended Learning: The Convergence of Online and Face-to-Face Education. online dengan alamat http://www.inacol.org/research/promisingpractices/ NACOL_PP-BlendedLearning-lr.pdf dan diakses pada tanggal 28 Mei 2011 Wijela, Michael. 1996. Kursus Kilat 24 Jurus Java Bahasa Pemrograman Internet. Jakarta: PT Dinastindo
10
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK KERUSAKAN KOMPUTER DENGAN METODE BACKWARD CHAINING Oleh: Minarni, S. Si., M.T; Rahmad Hidayat, ST Jurusan Teknik Informatika , Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang Jl. Gajah Mada, Kandis Nanggalo, Padang Abstract The computer is a machine that can be damaged in carrying out its functions. To provide such information, it takes knowledge of a computer expert. Expert system designed as a computer program, so the expert system program can provide information like a computer expert who always stand beside the computer itself. Method is by using backward chaining, expert system for computer do trace to retreat wet backward, starting from the hypothesis and then looking for evidence supporting or opposing. Expert system for computer damage will provide information and solutions to computer users on issues relating to damage the hardware computer quickly. Keywords : Expert Systems, Computer Damage, Backward Chaining
1. Pendahuluan Komputer atau sering kali disebut PC (Personal Komputer) terdiri dari dua bagian penting yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software), bagian pertama adalah Hardware komputer berupa alat yang dapat di lihat dan di pegang seperti: monitor, keyboard, mouse, printer, CPU (Central Processing Unit) dan semua perangkat didalamnya. Bagian kedua yang tidak kalah pentingnya adalah Software yaitu berupa kumpulan instruksi yang berupa kodekode dalam bahasa mesin yang dapat dijalankan oleh sistem komputer, software ini terdiri dari sistem operasi dan program aplikasi. Pada penggunaanya terkadang komputer mengalami permasalahan yang membuat kinerja komputer tidak berjalan optimal. Gangguan tersebut sering disebakan oleh persoalan hardware dalam CPU. Persoalan-persoalan hardware bagi pengguna komputer pemula akan dianggap sebagai kerusakan komputer secara keseluruhan, dan kemudian langsung menyerahkan kepada teknisi komputer untuk diperbaiki. Kerusakan komputer biasanya hanya disebabkan oleh salah satu komponen komputer, seperti memori RAM, hardisk, VGA card, dll. Bahkan sebenarnya ada kondisi kerusakan ringan yang dianggap fatal oleh pengguna, seperti kurang pasnya pemasangan memori RAM, hardisk dan
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
bagian lain. Untuk mengetahui lebih detail komponen yang mengalami permasalahan dirasa perlu sebuah pengetahuan yang dapat memberikan informasi kepada pengguna komputer. Sehingga penggunapun dapat mencari solusi sendiri untuk meyelesaikan persoalan komputernya. Salah satu teknik untuk membuat komputer mampu mengolah pengetahuan ini disebut teknik kecerdasan buatan (Artificial Intelligence Technique). Dengan pendekatan ini manusia mencoba membuat komputer dapat berpikir seperti cara yang dipakai manusia dalam memecahkan masalah komputer. Dengan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk menyajikan judul “ Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining " Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dibahas diatas penulis mencoba merumuskan masalah yaitu “ bagaimana merancang sistem pakar untuk kerusakan komputer yang mampu memberikan informasi mengenai kerusakan komputer ”. Untuk lebih terarahnya ruang lingkup penelitian ini, maka penulis mempersempit pembahasan permasalahan yaitu ” membangun suatu database berbagai macam jenis kerusakan komputer dengan menggunakan Visual Basic “ dan 26
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
menitikberatkan pada kerusakan CPU ( Central Processing Unit ) saja, sehingga pengguna dapat mengetahui kerusakan komputer melalui sistem pakar ini.
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah merancang sebuah aplikasi sistem pakar untuk mengetahui kerusakan komputer.
Manfaat dari penelitian tugas akhir ini diantaranya yaitu pengguna komputer dapat mengetahui dengan cepat permasalahan hardware komputer serta memberikan solusi kepada pengguna terhadap kerusakan komputer yang dialami. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Studi Literatur Ginanjar Wiro Sasmito, dalam tesisnya yang berjudul “ Aplikasi Sistem Pakar Untuk Simulasi Diagnosa Hama dan Tanaman Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan”. Dalam tesis ini simulasi diagnosa menggunakan metode Forward chaining pada mesin inferensi sistem pakar. Aprilia Sulistyohati, Taufik Hidayat. Dalam skripsinya yang berjudul “ Aplikasi Sistem Pakat Diagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode Dempster-Shafer ”. Aplikasi sistem pakar ini menghasilkan keluaran berupa kemungkinan penyakit ginjal yang diderita berdasarkan gejala yang dirasakan oleh user. Besarnya nilai kepercayaan tersebut berdasarkan penghitungan dengan metode Dempster Shafer. Dari kedua referensi diatas, Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer yang penulis buat terdapat persamaan yaitunya metode yang digunakan yang menitikberatkan pada komponen penyusun sistem pakar. Sedangkan perbedaannya terletak pada alat bantu yang digunakan dalam merancang program dan basis pengetahuan yang diperoleh. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Sistem Pakar a. Pakar
Seorang pakar atau ahli adalah seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang superior dari satu
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
dominan tertentu. Misalnya ahli farmasi (dalam bidang farmasi), dokter, penasehat keuangan (dalam bidang ekonomi), dan lain-lain.
b. Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer berbasis pengetahuan yang berusaha seorang pakar ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pakar. Seperti hal nya seorang pakar, sistem pakar terfokus pada suatu dominan masalah yang spesifik. c. Arsitektur Sistem Pakar Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Komponen-komponen sistem pakar dalam dua bagian tersebut ada pada gambar 2.1 sebagai berikut:
Gambar 1 Arsitektur Sistem Pakar
Secara umum sistem pakar terdiri dari komponen penyusun sebagai berikut: 1. Knowledge Base ( Basis Pengetahuan ) Basis pengetahuan merupakan hasil akuisis dan representasi pengetahuan dari seorang pakar. Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah. 2. Inference Engine ( Mesin Inferensi ) Mekanisme inferensi yang utama pada sistem pakar dapat dibedakan menjadi inferensi dengan mekanisme pelacak mundur ( backward chaining ) dan pelacak maju ( forward chaining ). Penalaran dengan Backward chaining dimulai dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Forward chaining merupakan kebalikan dari Backward chaining, yaitu 27
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
penalaran di mulai sekumpulan data menuju suatu kesimpulan atau goal 3. User interface ( antar mungka pengguna ) User interface adalah penghubung antar program sistem pakar dengan pengguna d. Forward chaining
chaining
Dan
Backward
1. Forward chaining Forward chaining merupakan metode inferensi yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan menyatakan konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining.
2.
Gambar 2 Forward chaining
Backward chaining Menggunakan pendekatan goaldriven, dimulai dari harapan apa yang akan terjadi (hipotesis) dan kemudian mencari bukti yang mendukung (atau berlawanan) dengan harapan kita. Sering hal ini memerlukan perumusan dan pengujian hipotesis sementara. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining.
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
Gambar 3 Backward chaining Tabel 1 Karakteristik Forward chaining dan Backward chaining Forward chaining Backward chaining Perencanaan, Diagnosis monitoring, kontrol Disajkan untuk masa Disajikan untuk masa depan lalu Antecedent ke Konsekuen ke konsekuen antecedent Data memandu, Tujuan memandu, penalaran dari bawah penalaran dari atas ke ke atas bawah Bekerja ke depan Bekerja ke belakang untuk mendapatkan untuk mendapatkan solusi apa yang fakta yang mengikuti fakta mendukung hipotesis Breadth first search Depth first search dimudahkan dimudahkan Antecedent Konsekuen menentukan menentukan pencarian pencarian Penjelasan tidak Penjelasan difasilitasi difasilitasi
2.2.2 Konsep Dasar Database Basis data terdiri dari 2 kata yaitu basis data. Basis data diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi faktor dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia ( pegawai, mahasiswa, pembeli, pelanggan, barang, peristiwa dll ) yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basis data didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti: a. Himpunan kelompok data ( arsip yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah ). b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (Redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. c. Kumpulan file atau tabel arsip yang saling berhubungan yang di simpan dalam media penyimpanan elektronik. Database adalah kumpulan data / informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan (Yuswanto:2001). Dalam dunia komputer
28
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
database bisa dikategorikan sangat spesial karena selalu menjadi hal utama dalam perancang sistem komputer. a. Model Database Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi dalam menggambarkan hubungan (relationships) antar data dan batasan-batasan (constraint) data dalam suatu sistem database. Model data yang paling umum, berdasarkan pada bagaimana hubungan antar record dalam database (Record Based Data Models), terdapat tiga jenis, yaitu : 1. Model Database Hirarki (Hierarchical Database Model) Model database hirarki disebut juga model pohon, karena hubungan antar simpul digambarkan seperti struktur pohon (tree-structured) yang dibalik dengan pola hubungan orang tua – anak (parent – child). Simpul yang paling atas disebut akar (root) dan paling bawah disebut daun.
Gambar 4 Contoh model database hirarki
2. Model Database Jaringan (Network Database Model) Model database jaringan merupakan pengembangan dari model database hirarki, dimana kelemahan yang ada pada model database hirarki yaitu ketidakmampuannya dalam mengelola hubungan banyak ke banyak (Many to Many) telah dapat diatasi dengan model database jaringan ini.
Gambar 5 Contoh konkret model database jaringan
3. Model Database Relasi (Relational Database Model)
Model database relasi merupakan model database yang paling banyak digunakan saat ini, karena
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
paling sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database. Sebuah database dalam model ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris (record) dan kolom (field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut item data (data value), tabel-tabel yang ada dihubungkan (relationship) sedemikian rupa menggunakan field-field kunci (Key field) sehingga dapat meminimalkan duplikasi data.
Tingkatan Data Dalam Database Relasi Dalam suatu sistem database relasi, data yang tersimpan dalam DBMS mempunyai tingkatan-tingkatan, sebagai berikut : a) Karakter (Characters) Merupakan bagian terkecil dalam database, dapat berupa karakter numerik (angka 0 s.d 9), huruf ( A - Z, a - z) ataupun karakter-karakter khusus, seperti *, &. %, # dan lainlain. b) Field atau Attribute Merupakan bagian dari record yang menunjukkan suatu item data yang sejenis. c) Record atau Tupple Tuple/Record adalah kumpulan data value dari attribute yang berkaitan sehingga dapat menjelaskan sebuah entity secara lengkap. d) Table/Entity Entity merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasi dari suatu sistem database, bisa berupa objek, orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya akan disimpan dalam database.. e) Database Kumpulan dari tabel-tabel yang saling berelasi, disusun secara logis, sehingga menghasilkan informasi yang bernilai guna dalam proses pengambilan keputusan. b.
29
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
Gambar 6 Tingkatan dalam database
a. b. c. d.
Ada beberapa sifat yang melekat pada suatu tabel : Tidak boleh ada record yang sama (kembar) Urutan record tidak terlalu penting, karena data dalam record dapat diurut sesuai dengan kebutuhan. Setiap field harus mepunyai nama yang unik (tidak boleh ada yang sama). Setiap field mesti mempunyai tipe data dan karakteristik tertentu.
Tabel 2 Contoh sebuah tabel
Jenis hubungan antar tabel dalam model database relasi, juga didefinisikan dengan hubungan : 1. Satu ke satu (One to One) 2. Satu ke Banyak (One to Many) 3. Banyak ke satu (Many to One) 4. Banyak ke Banyak (Many to Many) 5. c. Model Data Entity Relationship. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa hubungan antar data dan batasan-batasannya dalam suatu sistem database, dapat diolah secara hirarki, jaringan dan relasional. Ketiga tipe model data ini mengacu kepada hubungan antar record (Record Based Data Models) dalam masing-masing entity/tabel. Tapi disisi lain, hubungan dan batasan data ini, dapat juga berupa Object Based Data Model (Model Data Berbasis Object). d. Diagram Entity Relationship (Diagram E-R) Diagram E-R digunakan untuk menggambarkan secara sistematis hubungan
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
antar entity-entity yang ada dalam suatu sistem database menggunakan simbol-simbol sehingga lebih mudah dipahami. Simbolsimbol yang boleh digunakan adalah : a. Persegi Panjang, berfungsi untuk menyatakan suatu entity. b. Elips, berfungsi untuk menyatakan attribute, jika diberi garis bawah menandakan bahwa attribute tersebut merupakan attribute/field kunci. c. Belah Ketupat, menyatakan jenis relasi. d. Garis, penghubungan antara relasi dengan entity dan antara entity dengan attribute.
Gambar 6 Contoh sebuah digram E-R
2.2.3
Gambaran Umum Microsoft Visual Basic 6.0 Visual Basic pada dasamya adalah sebuah bahasa pemograman komputer, juga sering disebut sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan windows. Basic merupakan pengembangan terakhir dari bahasa basic. Visual Basic 6.0 memiliki kelebihankelebihan yang tidak dimiliki oleh versi sebelumnya. Kelebihannya antara lain kompiler (proses compile) dapat dilakukan dengan cepat, mendukung kontrol data objek yang baru, mendukung berbagai macam database, pembuatan laporan yang lebih mudah dan mendukung pengaksesan terhadap internet. Komponen Visual Basic Adapun komponen-komponen yang terdapat pada Visual Basic antara lain: 1. Control Menu Control menu adalah menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi jendela Visual Basic.. Berikutnya akan muncul control menu, dimana kita bisa memilih salah satu dari perintah berikut ini: a. Restore Mengubah ukuran jendela ke ukuran sebelumnya. b. Move Untuk memindahkan letak jendela. c. Size Untuk mengubah ukuran jendela.
30
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
d. Minimize Untuk meminimalkan ukuran jendela e. Maximaze Untuk memaksimalkan ukuran jendela f. Close Untuk menutup jendela 2. Menu Menu merupakan daftar perintahperintah yang dikelompokkan dalam kriteria tertentu yang berfungsi untuk melaksanakan sebuah perintah. Visual Basic 6.0 terdapat tiga belas menu utama yaitu File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-In, Windows dan Help. 3. Toolbar Toolbar merupakan kumpulan tombol yang dapat melakukan sebuah perintah dengan cepat. Fungsi toolbar hampir sama dengan menu hanya toolbar berbentuk tombol-tombol yang susunannya tidak secara bertingkat. Contoh toolbar tersebut antara lain Add Form, Menu Editor, Save, Cut, Copy dan lain sebagainya. 4. Form Form adalah tempat untuk meletakkan objek-objek yang digunakan untuk melaksanakan perintah yang diberikan. Pada bagian kanan atas form terdapat tombol Minimize, Maximize/Restore dan Close yang digunakan untuk mengatur tampilan jendela form. 5. Windows Code Window Code adalah jendela tempat menuliskan kode program. Semua kode perintah ditulis pada jendela ini. Pada bagian Window Code terdapat fasilitas kode editing yang cukup lengkap. 6. Toolbox Toolbox merupakan kumpulan object yang digunakan untuk merancang sebuah output program. Karena masingmasing object mempunyai sifat yang khas, dan dengan sifat yang khas tersebut kita tinggal memberikan kontrolnya, sehingga menjadi suatu aplikasi program yang kita inginkan, maka object ini disebut dengan Control. kita bisa menambahkan control yang lain ke dalam toolbox jika diperlukan.
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
Penambahan control ini dimungkinkan jika ada beberapa fungsi atau object yang diperlukan ternyata tidak ada dalam toolbox tersebut. 7. Project Explorer Project Explorer digunakan untuk melihat bagian-bagian proyek pembuatan aplikasi. Bagian-bagian tersebut dapat berupa project, form, data environment dan data report. Project Explorer ini berbentuk menu tree sehingga mempermudah dalam pengaksesannya. Pada jendela explorer terdapat tiga tombol kontrol tampilan antara lain Window Code untuk menampilkan kode, Window Project untuk menampilkan dalam bentuk visual dan Toggle Folder untuk pengelompokan jenis objek. 8. Windows Properties Window Properties menampilkan semua properti dari obyek yang digunakan. Kita dapat mengubah setiap properti dari objek yang ada melalui jendela ini. 9. Windows Form Layout Windows Form Layout digunakan untuk mengatur letak form pada layar monitor. 2.2.4
Macam-Macam Komputer
Kerusakan
a. Komputer tidak mau hidup b. Komputer mau hidup tetapi tidak mau booting c. Komputer mau booting tetapi selalu “Safe Mode “ d. Komputer sering hang e. Keyboard tidak dikenali oleh komputer f. Mouse tidak dikenali oleh komputer (sama denagn kasus keyboard) g. Pointer mouse selalu meloncatloncat h. Komputer sering crash i. Bila produsen metherboard(mb) tidak diketahui j. Lupa password bios k. Jam dan setting tanggal bios selalu berubah-rubah l. Menambah perangkat hardware baru, tapi tidak terdeteksi oleh bios 31
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
m. Melacak kerusakan card pada mb n. Pasang processor baru tp tidak terdeteksi o. Crash setelah memasang RAM baru p. Menambah RAM tapi tidak terdeteksi q. Setelah menambah RAM proses komputer manjadi semakin lambat r. Virtual RAM bermasalah s. Monitor tidak mau nyala t. Monitor menjadi gelap saat loading windows u. Tampilan tiba-tiba rusak dan komputer manjadi hang v. Ukuran tampilan monitor tidak sesuai keinginan w. Monitor seperti berkedip saat digunakan x. Sound Card baru tidak terdeteksi 3. Metodologi Penelitian Dalam perancangan ini penulis mencoba untuk melakukan eksperimen dalam pengembangan sistem dari penelusuran tentang kerusakan komputer dengan berbagai sumber yang pakar dibidangnya menjadi sistem pakar untuk kerusakan komputer dengan metode backward chaining dan alat bantu Visual Basic 6.0 dimana nantinya dapat memberikan informasi bagi pengguna komputer yang mengalami permasalahan komputer. Rancangan penelitian ini dilakukan sekitar bulan September 2011 sampai bulan Desember 2011 di Institut Teknologi Padang Dalam penelitian ini hardware dan software yang digunakan adalah: 1. Perangkat Keras ( Hardware ) a. Komputer PC, Intel Pentium 2 Cores 3 GHz b. Hardisk 250 Gb c. Motherboard Asus P5KPL-AM SE d. DVD RW Asus e. LCD Samsung 18 inchi f. Keyboard dan Mouse Logitech g. Printer Canon Pixma IP 2770 2. Perangkat Lunak ( Software ) a. Sistem Operasi Windows XP 2 b. Software Visual Basic 6.0 sebagai bentuk visual untuk pengguna
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
c. Microsoft Office Access 2007 sebagai desain database d. Serta software pendukung lainnya. 3.1 Rancangan Basis Pengetahuan Basis pengetahuan yang bersifat dinamis, sehingga pakar dapat menambah atau mengubah basis pengetahuan tersebut sesuai data yang baru. Sedangkan untuk aturan dapat digambarkan pada tabel 3.
Tabel 3 Rule Rule If 1 T1,T2,T3,T4,T5,T15,T19,T 20,T21 2 T1,T2,T11,T18,T21 3 T2,T3,T4,T5,T6,T7,T8,T9,T 12,T18 4 T3,T4,T5,T11,T14,T18 5 T2,T3,T7,T8,T10,T11,T12, T13,T15,T20 6 T5,T9,T14,T18,T21 7 T16 8 T1,T17 9
T5,T18
Then K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
3.2
Rancangan Diagram Context Secara garis besar peracangan sistem ini dapat digambarkan dalam bentuk konteks diagram sebagai berikut: Input Permasalahan Komputer
USER Informasi dan Solusi Permasalahan Komputer
SISTEM PAKAR UNTUK KERUSAKAN KOMPUTER
Input Pengetahuan
ADMIN
. Gambar 7 Konteks Diagram Sistem Adapun penjelasan dari konteks diagram dari sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Administrator telebih dahulu menginputkan pengetahuan kedalam sistem pakar untuk kerusakan komputer berupa tanya jawab sederhana yang mudah di pahami pengguna. Kemudian admin juga menginputkan solusi dari permasalahn komputer itu sendiri. 2. User atau pengguna akan menginput permasalahan komputer yang dihadapi, seperti persoalan umum yang di hadapi, atau permasalahan yang lebih spesifik mengenai perangkat komputer. 3. Sistem pakar akan mengolah data yang telah disimpan melalui tanya jawab interaktif dan kemudian sistem pakar ini akan memberikan penjelasan dan solusi. Sehingga pengguna mendapatkan informasi dari sitem pakar ini mengenai permasalahan komputer yang dihadapi.
32
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
Rancangan Diagram Context Dalam membuat suatu program di perlukan adanya file yang saling berinteraksi satu sama lainnya. File-file program yang dibutuhkan merupakan suatu kesatuan namun dibuat berpisah di tempat yang berbeda dan tidak bisa dijalankan sendiri-sendiri, karna keterkaitannya dengan main program. 3.3
Tabel 4 Rancangan Tabel Kerusakan
No
Tipe Data
Panjang
1
ID_kerusakan
Nama Field
Teks
8
2
jenis_kerusakan
Teks
30
Nama Field
Tipe Data
Panjang
Teks
8
Kunci
Tabel 5 Rancangan Tabel Pengetahuan
No 1
ID
2
pertanyaan
Teks
255
3
faktaYa
Teks
20
4
faktaTIDAK
Teks
20
5
YA
Teks
8
6
TIDAK
Teks
8
7
ID_kerusakan
Teks
8
Kunci
Gambar 9 Tampilan Menu Utama
Pada bagian menu, terdapat menu basis pengetahuan untuk edit pengetahuan. Terdapat perbedaan fungsi untuk admin dengan pengguna, untuk admin akan aktif menu basis pengetahuan pada halaman menu utama. Basis pengetahuan merupakan halaman khusus untuk admin, dimana pada halaman tersebut admin menginput pengetahuan. Berikut tampilan menu utama untuk admin.
Tabel 6 Rancangan Tabel Solusi
No
Nama Field
1
ID_solusi
2
solusi
Tipe Data
Panjang
Teks
8
Memo
50
Kunci
4. Pembahasan 4.1 Instalasi Program Visual Basic 6.0 Rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk kerusakan komputer memerlukan beberapa proses. Proses tersebut dituangkan dalam beberapa langkah langkah pengerjaan. Adapun proses tersebut diantaranya sebagai berikut :
4.2.2
Gambar 10 Login Admin
Input Kerusakan Sebelum program aplikasi sistem pakar untuk kerusakan komputer ini digunakan, admin telebih dahulu menginputkan kerusakan, yang nantinya akan menjadi klasifikasi kerusakan komputer dalam program sistem pakar ini. Admin terlebih dahulu login kedalam sistem, kemudian memilih menu edit pengetahuan.
Gambar 8 Instalasi Visual Basic 6.0
4.2 Tampilan User Interface 4.2.1 Tampilan Menu Utama Halaman menu utama merupakan halaman yang akan langsung tampil sewaktu program dijalankan. Dalam halaman ini akan ada tampil beberapa pilihan sub menu yang bisa dipilih, diantaranya menu sistem untuk exit, diagnosis, basis pengetahuan, tentang, dan lain-lain. Gambar 11 Input Kerusakan
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
33
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
4.2.3
Input Solusi Input solusi dilakukan setelah input kerusakan, data inputan berupa ID solusi dan solusi. Dalam penginputan data solusi variable kode untuk ID solusi dibuat satu variable juga, misalkan S1, S2, S3 dan seterusnya. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 14 Relasi Tabel
4.2.6 Pilihan Kerusakan Setelah pengguna melakukan pilihan untuk diganosis kerusakan maka akan muncul pilihan kerusakan. Di dalam pilihan kerusakan terdapat beberapa bagian pilihan diantaranya kerusakan umum, power suplay, hardisk, memory RAM, prsesor, VGA card, LAN card, sound card, dan motherboard.
Gambar 15 Pilihan Kerusakan
Gambar 12 Input Solusi
4.2.4 Input pengetahuan Input pengetahuan merupakan kunci dari sistem pakar untuk kerusakan komputer ini. Pada inputan pengetahuan ini, akan direlasikan antara tabel kerusakan dan tabel solusi. Dalam input pengetahuan ini juga akan diinputkan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan menjadi tanya jawab diagnosis antara pengguna dengan sistem pakar ini.
4.2.7 Diagnosis Masalah umum merupakan salah satu klasifikasi untuk kerusakan komputer yang sering dihadapi pengguna, dan didalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan.
Gambar 16 Diagnosis Masalah Umum
Gambar 13 Input Pengetahuan
4.2.5 Konsep Relasi Tabel Dalam pengolahan data, terdapat hubungan relasi antar tabel. Dalam perancangan program, hubungan antara tabel kerusakan dengan tabel pengetahuan terdapat hubungan one-to-many. Seperti yang telihat pada gambar di bawah ini:
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
Dari gambar diagnosis, jika pengguna memilih ya yang artinya fakta mendukung pertanyaan yang berkaitan dengan masalah umum, maka akan muncul hasil diagnosis, seperti gambar dibawah ini.
34
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining
Gambar 17 Hasil Diagnosis Masalah Umum
Setelah hasil diagnosis, pengguna bisa memilih selesai atau alasan. Jika pengguna memilih selesai, artinya pengguna kembali ke halaman pilihan kerusakan. Sedangkan jika pengguna memilih alasan, makan akan muncul halaman penanganan.
5. Kesimpulan Sistem pakar untuk kerusakan komputer ini pelacakan mesin inferensinya adalah pelacakan mundur (backward chaining) yang dimulai dari sekumpulan hipotesis gejala kerusakan menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Hasil perancangan akan memberikan informasi kepada pemakai komputer bagaimana mengenali dan menangani kerusakan komputer. Kepustakaan Arhamni, Muhammad, “Konsep Dasar Sistem Pakar”, Yogjakarta: Andi 2005 Frieyadie, “Mudah Belajar Database MySql Dengan Microsoft Visual Basic 6.0”, Yogyakarta: Andi 2010
Gambar 18 Penanganan Masalah Umum
Untuk lebih jelas dan detail program sistem pakar untuk kerusakan komputer ini menyediakan form penanganan. Form penanganan ini akan tampil ketika pengguna mengklik alasan pada jendela hasil diagnosis, seperti yang terlihat pada listing program berikut ini. frmPenanganan.Label2.Text = "" rsTemp.MoveFirst While Not rsTemp.EOF frmPenanganan.Label2.Text frmPenanganan.Label2.Text + _ rsTemp!fakta + vbCrLf rsTemp.MoveNext Wend frmPenanganan.Label2.Text frmPenanganan.Label2.Text + vbCrLf vbCrLf + _ "Maka Hasil Diagnosis : " + vbCrLf rsSolusi!solusi frmPenanganan.Show vbModal
=
= + +
Penjelasan listing program: Form penanganan ini merupakan kumpulan dari hasil diagnosis sebelumnya berupa faktafakta yang disimpan dalam temporary, seperti yang diatur dalam script : rsTemp.MoveFirst rsTemp!fakta + vbCrLf rsTemp.MoveNext
Kemudian temporary dijadikan sebuah alasan dengan data dan referensi yang akan memberikan penjelasan berupa penanganan kepada pengguna mengenai kerusakan komputer yang dialami.
Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.1, Edisi April 2013
Kusomo, Ario suryo, “Microsoft Visual Basic 6.0”, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo 2000 Kusrini, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Yogjakarta: Andi 2006 Kusumadewi, Sri. Artificial Intelligence (Teknik Dan Aplikasinya) Yogjakarta: Graha Ilmu. 2003 Madcoms, “Pemograman Tingkat Lanjut Dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal Report”, Yogyakarta: Andi 2010 Sasmito, Ginanjar Wiro, “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Simulasi Diagnosa Hama dan Tanaman Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward Chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan”, Semarang: 2010 Sulistyohati, Aprilia dan Hidayat,Taufik .“ Aplikasi Sistem Pakat Diagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode Dempster-Shafer ”, Yogyakarta: 2008 Turban, Efraim. Decision Support and expert systems Management supports (fourth edition). Prentice-Hall International, Inc. 1995
35
Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology Vol. 01, o 2, 2010
ISS 20873379
RACAG BAGU APLIKASI TELEKEDALI KOMPUTER VIA JARIGA PST DEGA MODUL DTMF DA MIKROKOTROLLER ATTIY2313
Yuliadi Erdani, Hendy Rudiansyah
Abstrak
dual tone multi frequency Data frequency port serial dual tone multi frequencytelecontrol
Extremely long distance control, hardly reachable actuator/target and costly network development are some concerns whithin a distance control system. Such control is computer control for advertisements placed in tricky areas as locations over the bridge, at a junction, etc. The provider usually performs system inactivation in order to save energy. But until now, it is still difficult to find a system that can be turned on and off in remote manner. That is why the distant control using telephone can be the best alternative solution. ot only can the telephone be used in wide range of area, but also easily operated. The developed circuit in this research uses dual tone multiple frequency (DTMF). It is operated by pressing telephone button as control input for microcontroller. The microcontroller processes the input and controls the computer via relay and serial port. The result of experiment shows that the developed application is able to shut down and turn on computer as well as to apply software remotely. Keywords: Dual Tone Multi Frequency, telecontrol, control by phone.
I. PEDAHULUA
dual tone multi frequency
Rancang Bangun Aplikasi TeleKendali Komputer Via Jaringan PST dengan Modul DTMF dan Mikrokontroller Attiny2313 (Yuliadi Erdani, Hendy Rudiansyah) pp. 6168
II. ISI MAKALAH
Computer Control
port Computer Control shutdown restart Computer Control start up
logic high logic low logic high logic low
Receiver receiver transmitter straight cross Single Ended Input
Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology Vol. 01, o 2, 2010
ISS 20873379
normally open Power On Computer Control Computer Control shutdown restart
Unsynchronous Computer Control
Rancang Bangun Aplikasi TeleKendali Komputer Via Jaringan PST dengan Modul DTMF dan Mikrokontroller Attiny2313 (Yuliadi Erdani, Hendy Rudiansyah) pp. 6168
III. HASIL & AALISIS PEELITIA
restart data string Computer Control
computer control
data string asinkron shutdown restart Tombol Keluaran Tombol
Keluaran
Input Fugsi Data yang Dikirim Shutdown Restart
Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology Vol. 01, o 2, 2010
ISS 20873379
Data String Data
Gelombang
Computer Control shutdown restart
Rancang Bangun Aplikasi TeleKendali Komputer Via Jaringan PST dengan Modul DTMF dan Mikrokontroller Attiny2313 (Yuliadi Erdani, Hendy Rudiansyah) pp. 6168
Start Up Computer Controlsystem tray Computer Control
2) Perintah Shutdown Komputer
3) Perintah Restart
computer control sistem tray
4) Perintah Membuka File
Computer Control
1) Scanning Data Masukan
computer control. Perintah Umpan Balik Shutdown Restart
Computer Control
Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology Vol. 01, o 2, 2010
ISS 20873379
Data string Data
Gelombang
Rancang Bangun Aplikasi TeleKendali Komputer Via Jaringan PST dengan Modul DTMF dan Mikrokontroller Attiny2313 (Yuliadi Erdani, Hendy Rudiansyah) pp. 6168
IV. KESIMPULA DA SARA
Computer Control power onshutdownrestart Shutdown Control UCAPA TERIMAKASIH DAFTAR PUSTAKA IEEE International Conference Industrial Informatics IDI 2008
International Journal of Electronic Engineering Research. ARP Journal of Engineering and Applied Sciences The Bell System Technical Journal IEEE Trans. Consumer Electron IJCSS International Journal of Computer Science and etwork Security Dual Tone Multi Frequency (DTMF)
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 2, September 2009
ISSN : 2085-3343
RANCANG BANGUN APLIKASI UNTUK MERANCANG JARINGAN KOMPUTER Agung Prihandono, Dwi Budi Santoso Fakultas Teknologi Informasi, Univesitas Stikubank Semarang Abstrak:
Perkembangan teknologi jaringan komputer melaju dengan sangat pesat. Berbagai bidang aktivitas mau tidak mau harus dipaksa untuk menggunakan teknologi ini karena kebutuhan dan persaingan. Disamping itu biaya pengembangan jaringan harus ditekan seminimal mungkin. Aplikasi ini dibuat guna memenuhi kebutuhan akan sarana dalam merancang jaringan sebelum diterapkan pada jaringan sesungguhnya. Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi ini, dipaparkan metode pengembangan sistem dengan menggunakan uses case sebagai teknik pemodelan sistem yang dilengkapi dengan dokumen skenario, yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah aplikasi jadi dengan menggunakan Borland C++ Builder sebagai aplikasi pemrogramannya. Aplikasi ini hanya digunakan untuk merancang jaringan komputer lokal atau LAN (local area network) dengan hub sebagai alat penghubung jaringan. Setelah rancangan jaringan dibuat, maka rancangan tersebut dapat diperiksa hubungan antar masing-masing objek komputer dengan komputer lain apakah telah saling terhubung atau belum dan dengan alamat IP dan nilai subnet yang sesuai.
Kata Kunci: jaringan komputer, use-case, local area network PENDAHULUAN Sebuah komputer yang berdiri sendiri (stand a lone) mempunyai keterbatasan diantaranya, penggunaan bermacam-macam perangkat tambahan, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, maka perangkat tambahan tersebut harus terhubung atau terinstall dengan komputer yang bersangkutan agar dapat memanfaatkan fasilitasnya. Dengan demikian, jumlah perangkat tambahan yang digunakan harus sebanding dengan jumlah komputer yang ada. Padahal, dalam sebuah ruangan dengan banyak komputer mungkin hanya dibutuhkan satu printer yang dapat dipakai bersama-sama secara bergantian. Jaringan komputer merupakan model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi, telah diganti oleh sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya atau suatu himpunan interkoneksi (interconnected) sejumlah komputer autonomous ( Tanenbaum;1997:1). Dalam perkembangannya, teknologi jaringan komputer melaju dengan sangat cepat. Berbagai bidang aktivitas tersebut mau tidak mau “dipaksa“ menggunakan teknologi ini karena didesak oleh kebutuhan dan menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat yang semakin mementingkan kecepatan dalam berproduksi maupun berkomunikasi. Keberadaannya harus mutlak ada dan dijadikan ujung tombak serta tulang punggung dalam melahirkan sumber daya manusia unggulan untuk menghadapi kompetisi global.
85
Ketertinggalan informasi dapat terjadi jika tidak mau memanfaatkan peluang yang terbuka dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, baik sebagai pengelola maupun sebagai pengguna. Penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Minimnya pengetahuan tentang aturan dan tata cara merancang sebuah jaringan komputer dapat menghambat dalam pengembangan jaringan komputer. Hal ini secara tidak langsung mengharuskan kita untuk mempelajari lebih jauh tentang bagaimana merancang sebuah jaringan komputer. Untuk mempelajarinya pun masih membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terutama dalam pengadaan perangkat keras yang dibutuhkan dalam merancang jaringan komputer. Semakin besar fasilitas untuk pembelajaran jaringan yang akan dibangun, semakin besar pula biaya yang dikeluarkan. Karena alasan tersebut kami akan merancang sebuah aplikasi untuk mendesain jaringan komputer. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat membantu untuk memahami bagaimana aturan dan tata urutan dalam membangun sebuah jaringan komputer. PERUMUSAN MASALAH Prinsip dasar dalam sistem jaringan adalah proses pengiriman data atau informasi
Rancang Bangun Aplikasi Untuk Merancang Jaringan Komputer
85
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 2, September 2009
dari pengirim ke penerima melalui suatu media komunikasi tertentu. Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah untuk membawa data-informasi dari sisi pengirim menuju penerima secara cepat & tepat tanpa adanya kesalahan melalui media transmisi atau media komunikasi tertentu. Meskipun tujuannya sederhana, tetapi bukan berarti tidak ada masalah. Dalam hal ini, terdapat beberapa hal yang masih dirasa sebagai kendala, antara lain : 1. Masih mahalnya fasilitas komunikasi yang tersedia dan bagaimana cara memanfaatkan jaringan komunikasi yang ada secara efisien. 2. Jalur transmisi yang digunakan tidak benar-benar bebas dari masalah gangguan transmisi (noise). 3. Keterbatasan baik dari jumlah maupun kualitas SDM yang menguasai teknologi jaringan ini. 4. Keterbatasan dalam penyediaan modal investasi, karena untuk melakukan investasi teknologi dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. PAPARAN SISTEM Aplikasi untuk merancang jaringan komputer ini dapat digunakan untuk membantu dan memahami tentang cara merancang jaringan komputer sebelum diterapkan secara langsung pada perancangan yang sebenarnya. Spesifikasi kebutuhan yang diharapkan pada aplikasi ini dibentuk dalam satu dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (software requirement specification), terdiri dari : 1. User dapat memanipulasi file rancangan (SRS - ApliJarkom – 001) 2. User dapat menggambar rancangan jaringan komputer (SRS - ApliJarkom – 002) 3. User dapat melakukan konfigurasi IP Address pada rancangan (SRS ApliJarkom – 003) 4. User dapat melakukan pengecekan rancangan apakah rancangan sudah benar atau belum (SRS - ApliJarkom – 004) 5. User dapat menggunakan fasilitas bantuan dalam melakukan perancangan (SRS ApliJarkom – 005) 6. User dapat menggunakan fasilitas bantuan untuk mempelajari konsep jaringan komputer (SRS - ApliJarkom – 006)
86
ISSN : 2085-3343
Dari spesifikasi di atas, interaksi hanya terjadi antara pemakai dengan komputer (aplikasi ini) saja. Ketika pemakai membuka atau memulai menjalankan aplikasi, maka pemakai akan dihadapkan dengan tampilan form utama. Pada keadaan ini aplikasi siap dijalankan dan pemakai dapat memulai untuk memanipulasi dengan membuat file rancangan baru atau membuka file rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Ketika pemakai memilih menu untuk membuat file rancangan baru maka aplikasi segera menampilkan satu form rancangan yang digunakan sebagai area untuk merancang jaringan komputer. Dan ketika pemakai memilih untuk membuka file rancangan yang sydah dibuat sebelumnya, maka aplikasi menampilkan form dialog untuk membuka file dan membuka rancangan file yang dibuka oleh pemakai. Untuk memulai perancangan, pemakai memilih komponen berupa icon komputer dan hub pada toolbar yang terdapat dalam form rancangan. Setelah dipilih dan diklik pada salah satu icon tersebut, maka komponen tersebut akan ditampilkan dalam area rancangan berupa obyek yang dapat digerakgerakkan menggunakan piranti mouse. Jumlah maksimal obyek komputer yang dapat digambar adalah 160 buah komputer. Dan obyek hub dibatasi hanya untuk 20 buah hub. Obyek komputer dapat diberi konfigurasi alamat IP (IP Address) dan tujuan koneksi dengan obyek lain. Obyek hub hanya dapat dikonfigurasi tujuan koneksi dari masing-masing port yang disediakan. Agar obyek komputer dapat diberi konfigurasi IP address-nya, maka pada rancangan harus ada minimal 2 buah obyek komputer, dan harus sudah saling terhubung. Jika hanya terdapat satu buah obyek komputer dan pemakai ingin memberi konfigurasi IP address, maka aplikasi akan menampilkan pesan untuk menambah banyaknya obyek komputer. Setelah masing-masing obyek saling terhubung, pemakai dapat melakukan pengecekan apakah hubungan masing-masing obyek tersebut telah berhasil melalui form konsol. Pemakai memilih salah satu obyek komputer kemudian memilih menu untuk membuka form konsol. Pada form konsol ini pemakai dapat menjalankan perintah ping yang berfungsi untuk mendeteksi apakah obyek komputer yang dituju telah terhubung sesuai rancangan dan konfigurasi alamat IP Address. Pemakai menuliskan perintah Ping diikuti dengan alamat IP atau nama komputer
Rancang Bangun Aplikasi Untuk Merancang Jaringan Komputer
86
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 2, September 2009
yang akan dituju sesuai dengan konfigurasi sebelumnya. Jika semua obyek komputer telah diberi alamat IP dan sudah saling terhubung, maka ketika pemakai menjalankan perintah “Ping IP_Address” maka program ini akan menampilkan pesan bahwa koneksi telah berhasil. Dalam proses perancangan tersebut pemakai dapat menggunakan fasilitas bantuan yang disertakan dalam apliksi. Bantuan ini tidak bersifat interaktif dimana pemakai dapat mencari topik tertentu, tetapi hanya berbentuk dokumen biasa yang berisi petunjuk perancangan dan dasar teori jaringan komputer. ANALISA Pemodelan Use Case Diagram use case digunakan untuk mendeskripsikan apa yang seharusnya dilakukan terhadap aplikasi/sistem. Diagram use-case menyediakan cara mendeskripsikan pandangan eksternal terhadap sistem dan interaksi-interaksinya dengan dunia luar. Pada pemodelan use-case, sistem dipandang sebagai kotak hitam yang menyediakan use-case. Bagaimana sistem melaksanakan sesuatu, bagaimana use-case diimplementasikan dan bagaimana kerja internalnya belum diperhatikan. Masing-masing diagram usecase menunjukkan sekumpulan use-case, aktor dan hubungannya. Aktor yang terlibat dengan aplikasi ini hanya satu aktor yaitu pemakai. nama Use-case
Pemakai
Gambar 1 use case dan aktor Fungsionalitas aplikasi digambarkan dalam bentuk diagram use-case. Diagram usecase dari aplikasi ini ditunjukkan pada gambar berikut ini. Membuka file Membuat file baru
<
> Menutup file <> <>
Menyimpan file
Pemakai
Merancang jaringan komputer Mengkonfigurasi alamat IP
Menambah objek <> <> <> <>
Menghapus objek Memindah objek Menghubungkan objek
Memeriksa rancangan Menggunakan fasilitas bantuan
Gambar 2 Diagram Use Case Dokumen Skenario
87
ISSN : 2085-3343
Skenario merupakan serangkaian langkah-langkah yang menggambarkan interaksi yang terjadi antara pemakai dengan sistem. Skenario bersifat satu kesatuan dengan use-case, dimana setiap use-case memiliki skenario yang berbeda. Karena skenario merupakan bentuk lain dari use-case yang dibuat dalam bentuk teks/narasi. Dokumen skenario dimulai dengan membuat skenario utama sebagai main success scenario dalam bentuk urutan sejumlah tahapan/langkah, yang digunakan untuk menggambarkan sebuah langkah-langkah yang lengkap dari suatu kejadian dalam sebuah usecase. Kemudian membuat skenario tambahan (extensions) sebagai alternatif skenario yang mungkin dapat terjadi di dalam skenario utama. Skenario tambahan ini menjelaskan kemungkinan untuk berhasil dan kemungkinan gagal ketika pemakai menjalankan aksi tertentu dalam skenario utama. Ketika skenario menguraikan perilaku, skenario tetap terstruktur secara alami. Karena dalam dokumen skenario ini menyediakan struktur dalam serangkaian langkah-langkah yang dikombinasikan menjadi satu kesatuan. Dari diagram use-case di atas dapat dibuat sebuah dokumen skenario sebagai berikut : 1. Use Case : Membuka file Skenario : a. Pemakai membuka file yang telah dirancang sebelumnya b. Aplikasi menampilkan file rancangan c. Aplikasi mengaktifkan toolbar komponen Kemungkinan 1 : File rancangan tidak ditemukan a. Pemakai menutup form dialog untuk membuka file b. Aplikasi kembali ke tampilan menu utama Kemungkinan 2 : File rancangan ditemukan a. Kembali ke langkah ke b pada skenario utama 2. Use Case : Membuat file baru Skenario : a. Pemakai membuat file baru b. Aplikasi menampilkan form area perancangan c. Aplikasi mengaktifkan toolbar komponen Kemungkinan 1 : nama form area perancangan sudah ada
Rancang Bangun Aplikasi Untuk Merancang Jaringan Komputer
87
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 2, September 2009
a. Sistem meminta konfirmasi menutup file sebelumnya
untuk
3. Use Case : Menyimpan file Skenario : a. Pemakai menyimpan file rancangan b. Aplikasi menyimpan file rancangan Kemungkinan 1 : nama file sudah ada a. Aplikasi menampilkan pesan bahwa file dengan nama tersebut sudah ada b. Aplikasi menampilkan pilihan untuk menumpuk file yang sudah ada atau menyimpan dengan nama baru c. Aplikasi kembali ke langkah a pada skenario utama Kemungkinan 2 : nama file belum ada a. Aplikasi kembali ke langkah a pada skenario utama 4. Use Case : Merancang jaringan komputer Skenario : a. Pemakai memilih komponen pada area perancangan b. Pemakai menggeser objek pada area perancangan c. Aplikasi merekam data tentang letak komponen 5. Use Case : Menambah objek Skenario : a. Pemakai memilih icon objek yang diinginkan pada toolbar b. Aplikasi merekam data tentang objek Kemungkinan 1: Penambahan objek melebihi batas maksimal a. Aplikasi menampilkan pesan bahwa banyaknya objek telah mencapai batas maksimal b. Aplikasi mematikan fungsi dari icon untuk menambah objek yang ada pada masing-masing icon di toolbar c. Aplikasi kembali ke langkah a pada skenario utama Kemungkinan 2 : Banyaknya objek belum melebihi batas maksimal a. Aplikasi kembali ke langkah ke a pada skenario utama 6. Use Case : Menghapus objek Skenario : a. Pemakai menghapus objek b. Aplikasi merekam data tentang objek 7. Use Case : Menggeser objek Skenario :
88
ISSN : 2085-3343
a. Pemakai memilih komponen dan memindahkannya dalam area perancangan b. Aplikasi merekam data tentang objek 8. Use Case : Menghubungkan objek Skenario : a. Pemakai memilih objek pertama dan memilih menu untuk menghubungkan objek b. Aplikasi menampilkan form konfigurasi port c. Pemakai memilih/mengklik port kosong kemudian menutup form konfigurasi port d. Aplikasi menampilkan/menggambar garis yang mengikuti gerakan mouse e. Pemakai memilih objek lain yang ingin dihubungkan f. Aplikasi menampilkan form konfigurasi port g. Pemakai memilih/mengklik port kosong kemudian menutup form konfigurasi port h. Aplikasi menggambar garis yang menghubungkan objek i. Aplikasi merekam data tentang objek Kemungkinan 1 : Pemakai menghubungkan dengan objek yang sudah ada koneksi a. Aplikasi menolak untuk menghubungkan objek yang sudah ada koneksinya b. Aplikasi mematikan port pada objek lain yang sudah ada koneksinya c. Aplikasi kembali ke langkah a pada skenario utama Kemungkinan 2 : Objek lain belum ada koneksi a. Aplikasi kembali ke langkah e pada skenario utama 9. Use Case : Mengkonfigurasi alamat IP Skenario : a. Pemakai memilih objek komputer dan memilih menu konfigurasi b. Aplikasi menampilkan form konfigurasi c. Pemakai mengisi data konfigurasi d. Aplikasi merekam data konfigurasi tentang objek Kemungkinan 1 : Alamat IP ada yang sama a. Aplikasi menampilkan pesan bahwa sudah ada alamat yang bersangkutan b. Kembali ke langkah c pada skenario utama Kemungkinan 2 : Alamat IP belum digunakan
Rancang Bangun Aplikasi Untuk Merancang Jaringan Komputer
88
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 2, September 2009
a. Aplikasi kembali ke langkah a pada skenario utama 10. Use Case : Memeriksa rancangan Skenario : a. Pemakai memilih satu objek komputer dan memilih menu konsol untuk menguji hasil rancangan b. Aplikasi menampilkan form konsol yang sesuai dengan objek yang dipilih c. Pemakai menjalankan perintah “Ping xxx.xxx.xxx.xxx” d. Aplikasi menampilkan pesan tentang keberadaan objek komputer yang memiliki alamat IP sesuai dengan alamat IP yang dimasukkan oleh pemakai e. Pemakai menutup form konsol Kemungkinan 1 : Alamat IP tidak ditemukan a. Aplikasi menampilkan pesan bahwa alamat IP yang dituju belum terhubung dengan objek komputer b. Kembali ke langkah c pada skenario utama Kemungkinan 2 : Alamat IP ditemukan a. Aplikasi menampilkan pesan bahwa objek komputer yang memiliki alamat IP tersebut telah terhubung dengan objek komputer pemanggil b. Aplikasi kembali ke langkah a pada skenario utama 11. Use Case : Menggunakan fasilitas bantuan Skenario : a. Pemakai memilih menu bantuan dan membukanya b. Aplikasi menampilkan form yang berisi dokumen bantuan Kemungkinan 1 : Pemakai memilih fasilitas bantuan untuk pengoperasian aplikasi a. Kembali ke langkah a pada skenario utama Kemungkinan 2 : Pemakai memilih fasilitas bantuan tentang teori dasar jaringan komputer a. Aplikasi kembali ke langkah a pada skenario utama 12. Use Case : Menutup File Skenario : a. Pemakai memilih menu untuk menutup file b. Aplikasi menutup semua form aktif Kemungkinan 1 : File belum disimpan
89
ISSN : 2085-3343
c. Aplikasi menampilkan konfirmasi untuk menyimpan file d. Kembali ke langkah b pada skenario utama Kemungkinan 2 : File sudah disimpan a. Kembali ke langkah b pada skenario utama Pemodelan Kelas Karena interaksi yang terjadi hanya sistem dengan pemakai, di mana data pemakai tidak direkam oleh sistem, maka sistem hanya merekam data tentang rancangan saja yaitu objek yang digunakan untuk merepresentasikan komponen komputer dan hub, serta merekam dokumen rancangan. Dokumen rancangan berisi objek-objek yang membentuk rancangan jaringan komputer. Dokumen dapat dilakukan beberapa operasi yaitu simpan, buka dan buat baru. Objek yang terdapat dalam rancangan terdiri dari objek komputer dan objek hub. Objek komputer dapat berisi data tentang posisi, ukuran, picture. Objek hub juga berisi data tentang posisi, ukuran dan picture. Operasi yang dapat dikenai pada objek komputer antara lain set alamat IP, set koneksi, dan konsol. Sedangkan operasi yang dapat dikenai pada objek hub hanya terdiri dari set koneksi saja. Dari deskripsi di atas dapat dibuat kelas dari objek-objek yang ada. Kelas tersebut terdiri dari kelas dokumen, kelas komputer, kelas hub, dan kelas hub_port. Kelas dokumen berisi data tentang nama dari kelas-kelas yang lain. Kelas komputer dan kelas hub merupakan penurunan sifat dari kelas BitBtn. BitBtn merupakan salah satu komponen yang disediakan dalam aplikasi pemrograman C++ Builder. Pada kelas BitBtn memiliki operasi onclick, onkeypress, onmousedown, onmousemove, dan onmouseup. Semua operasi pada kelas bitbtn merupakan interaksi secara langsung pemakai dengan aplikasi menggunakan peralatan input mouse dan keyboard. Kelas hub_port digunakan untuk menampung informasi mengenai port-port yang ada pada sebuah hub. Informasi tersebut berupa status dari masing-masing port apakah sudah terpakai atau belum, jika telah terpakai maka akan direkam tujuan dari pemakain port tersebut.
Rancang Bangun Aplikasi Untuk Merancang Jaringan Komputer
89
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 2, September 2009
ISSN : 2085-3343
Struktur dari tabel tersebut adalah sebagai berikut :
Dokumen DocumentName PCTable HubTable HubPortTable PCCount HUBCount
1. Tabel Dokumen No
BuatFileBaru BukaFile TutupFile SimpanFile
1. 2.
Gambar 3 Kelas dokumen
3.
BitBtn
4.
TopPos LeftPos Picture Width Height OnClick OnKeyPress OnMouseDown OnMouseMove OnMouseUp
Type
DocumentName PCTable
Size 50
String
20 20
String
HubTable HubPortTable
20
String
Specs [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [‘a’..’z’,
Keterangan Primary key
Tabel 1 Tabel dokumen 2. Tabel Komputer
Komputer
Hub
PC_ID PC_Name IP_addr P0_State P0_Dest P0_Dest_Port
Hub_ID Hub_Name
Set_IPAddress Set_Port Goto_Console
Set_Port
Gambar 4 Kelas komputer dan kelas hub Hub_Port Hub_ID P0_State P0_Dest P0_Dest_Port P1_Dest_Port P2_State P2_Dest P2_Dest_Port P3_Dest_Port P4_State P4_Dest P4_Dest_Port P5_Dest_Port P6_State P6_Dest P6_Dest_Port P7_Dest_Port
P1_State P1_Des t
No
Fields
Type
Size
Specs
1. 2.
PC_ID PC_Name
String String
5 20
3. 4. 5. 6. 7.
IP_addr Subnet_addr Gateway P0_State P0_Dest
String String String
15 15 15 8
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
P0_Dest_Port TopPos LeftPos VertPos HorPos Width Height Glyph
Boolean String
[‘P’, ’C’, ‘0’..’9’] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [‘0’.. ‘9’, ‘.’] [‘0’.. ‘9’, ‘.’] [‘0’.. ‘9’, ‘.’] [ True | False ] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [‘P’, ’0’..’7’] [0..9] [0..9] [0..9] [0..9] [0..9]
P3_State P3_Dest
2
String Integer Integer Integer Integer Integer Integer String
Keterangan Primary key
Tabel 2 Tabel Komputer
P5_State P5_Dest
3. Tabel Hub
P7_State P7_Dest
Gambar 3.5 Kelas Hub_port Kelas-kelas di atas direlasikan sebagai berikut:
dapat
Dokumen
Namadokumen ….. BuatFileBaru BukaFile SimpanFile
1
No
Fields
1.
Hub_ID
2.
Hub_Name
3. 4. 5. 6. 7.
TopPos LeftPos Width Height Glyph
Type String
Size 5 15
String Integer Integer
Specs [‘H’, ’U’, ‘B’, ‘0’..’9’] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [0..9] [0..9] [0..9] [0..9] [‘:’, ‘\’,
Keterangan Primary key
1 . . 20
1 . . 160
Komputer
Hub
PC_ID PC_Name ….
Hub_ID Hub_Name
Set_IPAddress Set_Port Goto_Console
Fields
Set_Port
1
Hub_Port Hub_ID Port_0_State Port_0_Dest Port_1_State Port_1_Dest ……
Tabel 3 Tabel Hub 4. Tabel Hub_port
Update
Gambar 6 Diagram kelas Tabel yang akan direkam oleh aplikasi terdiri dari empat buah tabel. Yaitu tabel dokumen, komputer, hub, dan hub_port.
90
Rancang Bangun Aplikasi Untuk Merancang Jaringan Komputer
90
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 2, September 2009
No
Fields
1.
Hub_ID
2. 3.
P0_State P0_Dest
4. 5. 6.
P0_Dest_Por t P1_State P1_Dest
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
P1_Dest_Por t P2_State P2_Dest P2_Dest_Por t P3_State P3_Dest P3_Dest_Por t P4_State P4_Dest P4_Dest_Por t P5_State P5_Dest P5_Dest_Por t P6_State P6_Dest P6_Dest_Por
Type
Size
Specs
String
5
Boolean String
8
[‘H’, ’U’, ‘B’, ‘0’..’9’] [ True | false ] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [‘P’, ‘0’..’7’] [ True | false ] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [‘P’, ‘0’..’7’] [ True | false ] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [‘P’, ‘0’..’7’] [ True | false ] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [‘P’, ‘0’..’7’] [ True | false ] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [‘P’, ‘0’..’7’] [ True | false ] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’] [‘P’, ‘0’..’7’] [ True | false ] [‘a’..’z’, ’A’..’Z’] [‘0’..’9’]
String Boolean String
2 8 2
String
8
Boolean String
2
String Boolean String
8 2 8
String
2
Boolean String
8
String Boolean String
2 8 2
String
8
Boolean String
2
Keteran gan Prim ary key
Tabel 4 Tabel Hub_port Dari tabel-tabel tersebut terdapat satu tabel yang akan digunakan sebagai file utama, yaitu tabel dokumen. Tabel ini digunakan dalam memanipulasi setiap file rancangan. Dimana hanya akan merekam satu record yang berisi data nama dari ketiga tabel lainnya.
ISSN : 2085-3343
b. Form Perancangan Form perancangan digunakan untuk membuat rancangan jaringan komputer. Judul + Nama File ToolBar
Area Perancangan
Gambar 8 Form perancangan c. Form Konfigurasi Form konfigurasi ini digunakan untuk mengatur koneksi dari objek komputer maupun objek hub dengan objek lain. Untuk menghubungkan dengan objek lain, pemakai hanya memilih dengan mengklik port yang masih kosong. Konfigurasi Komputer
Close Port
0
Konfigurasi Hub
Close Port 0
Port 1
Port 2
Port 3
Port 4 Port 6 Port 5 Port 7
Gambar 9 Form konfigurasi koneksi d. Form Konfigurasi IP Address Nama PC Nama Komputer
DESAIN Form yang digunakan dalam aplikasi ini terdiri dari form menu utama, form perancangan, form konfigurasi port untuk koneksi dengan objek komputer atau hub lain, form konfigurasi alamat IP, dan form konsol.Tampilan Form a. Form Utama Form utama berisi menu-menu utama yang digunakan untuk menampilkan formform lainnya seperti form perancangan dan form bantuan. Juga terdapat toolbar yang berisi icon-icon untuk memanipulasi file rancangan. Berikut ini desain dari form utama. Menu - menu ToolBar
Gambar 7 Form utama
91
IP Address Subnet Mask GateWay
OK
Cance l
Gambar 30 Form konfigurasi alamat IP e. Form Konsole Form konsol ini digunakan untuk menguji koneksi masing-masing objek dalam rancangan jaringan. Melalui form ini pemakai dapat menguji rancangan jaringannya dengan menggunakan perintah ping. Perintah ini dalam sistem operasi digunakan untuk mengirim informasi permintaan ke alamat IP yang dituju. Jika alamat yang dituju sudah aktif dan terhubung dengan jaringan, maka
Rancang Bangun Aplikasi Untuk Merancang Jaringan Komputer
91
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 2, September 2009
hasil dari perintah ini akan menampilkan pesan bahwa informasi yang dikirim telah berhasil sampai tujuan dan mendapat tanggapan. Nama PC
C:\|
Gambar 11 Form konsol ALGORITMA Untuk dapat membangun sebuah aplikasi diperlukan algoritma-algoritma yang jelas agar memudahkan dalam penerjemahan ke dalam kode program. Algoritma dibuat berdasarkan fungsi-fungsi yang ditampilkan pada pemodelan use case. Algoritma Manipulasi File Dalam memanipulasi file, aplikasi akan berjalan dengan dua jenis data. Pertama adalah data tabel penampung, data ini akan merekam setiap detail dari masing-masing objek komputer dan hub ketika melakukan perancangan, antara lain menampung posisi objek, keadaan port, port tujuan, alamat IP, dan lain sebagainya. Kedua adalah data tabel penyimpan. Data inilah yang digunakan sebagai file rancangan yang dapat dimanipulasi. Proses maipulasi file terbagi dalam tiga bagian/fungsi utama yaitu fungsi membuat file baru, menyimpan file dan membuka file. Sehingga kita memerlukan tiga buah algoritma yaitu : a. Membuat file baru Algoritma ini diperlukan untuk menyiapkan suatu dokumen baru dengan menginisialisasi variable penampung yang bersifat sementara (temporary) sebelum data benar-benar ditulis di media penyimpana secara fisik. b. Menyimpan file Algoritma ini diperlukan untuk merekam semua data dari variable penampung sementara ke dalam bentuk file dokumen dan file tabel sehingga secara fisik dapat tersimpan di media penyimpanan c. Membuka file Algoritma Merancang Jaringan Dalam merancang jaringan terdapat empat bagian/fungsi pokok yaitu :
92
ISSN : 2085-3343
a. Menambah objek b. Menghapus objek c. Memindah objek Dalam memindah objek aplikasi berinteraksi dengan perangkat mouse dimana terdapat tiga fungsi utama yaitu fungsi ketika tombol mouse ditekan (onmousedown), mouse digeser (mousemove) dan tombol mouse diangkat (mouseup). Algoritma tersebut adalah sebagai berikut: 1. OnMouseDown Algoritma ini menangani kejadian ketika tombol mouse ditekan pada sebuah objek 2. OnMouseMove Pada algoritma ini terdapat fungsi untuk rubberbanding, yaitu fungsi yang digunakan untuk menggambar garis yang seolah-olah mengikuti gerakan mouse. Serta fungsi onmousemove. 3. OnMouseUp Algoritma ini menangani kejadian ketika mouse tombol mouse diangkat dari sebuah objek d. Menghubungkan objek Dalam fungsi ini terbagi dalam tiga fungsi yaitu fungsi pemanggil, fungsi objek PC, dan fungsi objek HUB. 1. Algoritma fungsi pemanggil 2. Algoritma fungsi objek PC 3. Algoritma fungsi objek HUB Algoritma Mengkonfigurasi Alamat IP Algoritma dalan fungsi ini adalah untuk menangani pemberian kombinasi angka sebagai alamat IP pada objek PC. Dimana akan membatasi jumlah dan banyaknya angka yang dapat diisi sesuai dengan aturan pemberian alamat IP beserta w masknya Algoritma Memeriksa Rancangan Dalam memeriksa rancangan, menggunakan konsep perintah ping pada command prompt di windows. Algoritma dilakukan dengan melacak satu persatu port tujuan dari objek PC dan HUB. Algoritma pada Form Konsol Pada form konsol terdapat algoritma yang digunakan untuk memeriksa dan mengeksekusi perintah-perintah internal. Proses untuk mengetahui jenis perintah
Rancang Bangun Aplikasi Untuk Merancang Jaringan Komputer
92
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 2, September 2009
tersebut menggunakan cara membaca karakter yang diketik pada sebuah komponen memo dan memisahkannya berdasarkan karakter spasi kosong. Setelah itu karakter disimpan ke dalam variabel untuk kemudian diperiksa jenis perintah yang akan dieksekusi. PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis dan perancangan sehingga menghasilkan sebuah aplikasi untuk merancang jaringan komputer, maka diperoleh suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Membangun suatu jaringan komputer membutuhkan pengetahuan khusus mengenai jaringan karena harus mempertimbangkan banyak aspek, agar tidak terjadi pemborosan sumber daya. 2. Aplikasi ini dapat membantu dalam merancang sebuah jaringan komputer khususnya jaringan lokal atau LAN yang hanya menggunakan hub sebagai penghubung antar komputer. 3. Setiap objek komputer maupun objek hub yang digunakan pada perancangan dapat ditambahkan sesuai keinginan pengguna karena objek tersebut dibuat secara dinamis dan merupakan turunan dari komponen BitButton yang ada pada C++ Builder. 4. Aplikasi tidak dapat membuka file rancangan yang sudah disimpan dan atau membuat file rancangan baru apabila pada aplikasi tersebut form rancangannya sedang aktif dan sudah terdapat objek komputer maupun objek hub di dalamnya. Jadi agar dapat membuka file atau membuat file rancangan baru, aplikasi harus ditutup terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena ketika membersihkan form perancangan dari rancangan yang berisi objek-objek komputer maupun hub, aplikasi hanya membersihkan data yang ada pada tabel penampung yang merekam setiap detail objek-objek tersebut tetapi tidak menghapus komponen yang diciptakan secara dinamis sebagai objekobjek komputer dan hub. 5. Aplikasi ini dilengkapi dengan adanya form konsol, di mana cara kerjanya menyerupai command prompt pada sistem operasi windows yang dapat digunakan untuk memeriksa hubungan antar komputer dalam suatu jaringan komputer, yaitu dengan perintah ping.
93
ISSN : 2085-3343
6. Proses pemeriksaan dengan perintah ping dilakukan dengan membaca secara langsung pada tabel dari masing-masing objek komputer dan hub yang merekam data-data mengenai keadaan port, tujuan port, alamat IP, dan nilai subnet. 7. Pengujian aplikasi dilakukan dengan dua rancangan. Untuk rancangan pertama pengujian didasarkan pada hubungan antar komputer secara fisik tanpa dipengaruhi oleh nilai subnet pada masing-masing alamat IP, artinya karena tidak diberi nilai subnet maka aplikasi menganggap nilai subnet sama dengan kosong sehingga masing-masing objek komputer memiliki daya tampung alamat host yang sama. Hasil dari pengujian ini telah sesuai dengan uji coba pada jaringan komputer yang sesungguhnya. 8. Pengujian pada rancangan kedua dilakukan berdasarkan hubungan secara fisik dan juga menghitung kombinasi dalam pemberian alamat IP dan nilai subnet. Dengan kombinasi ini memungkinkan sebuah objek komputer memiliki jangkauan alamat host dan daya tampung alamat host yang berbeda dengan objek komputer yang lain. Sehingga hasil dari pengujian ini, seperti yang ditunjukkan pada bab sebelumnya, telah sesuai dengan uji coba pada jaringan komputer yang sesungguhnya. Saran Saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan aplikasi ini adalah 1. Untuk pengembangan lebih lanjut, aplikasi dapat dikembangkan agar dapat digunakan untuk jaringan antar LAN dengan media penghubung jaringan tidak hanya menggunakan hub, misalnya menggunakan switch dan router. 2. Sebaiknya pengembang dapat menggunakan alternatif yang lebih baik dalam membuat objek komputer dan objek hub. Karena objek tersebut merupakan turunan dari komponen yang ada pada C++ Builder, mengakibatkan terciptanya sebuah komponen baru yang belum dapat diakses agar ketika form rancangan dibersihkan dari objek-objek komputer dan hub, komponen dinamis tersebut dapat terhapus secara otomatis, misalnya tidak menggunakan turunan dari sebuah komponen seperti membuat objek sendiri
Rancang Bangun Aplikasi Untuk Merancang Jaringan Komputer
93
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 2, September 2009
dan menampilkannya sebagai image yang langsung digambar pada canvas. 3. Perintah-perintah yang ada pada form konsol dapat dikembangkan agar dapat menghasilkan keluaran sesuai dengan maksud dari perintah yang bersangkutan. 4. Untuk pengembangan lebih lanjut, aplikasi dapat mensimulasikan proses pemindahan data pada masing-masing objek komputer sesuai dengan jalur komunikasi yang dirancang dan pemetaan alamat IP yang sesuai, misalnya proses mengkopi file dari satu komputer ke komputer lain. DAFTAR PUSTAKA Boggs, Wendy, Michael, 2002. Mastering UML with Rational Rose 2002. E-Book, Sybex Booch, Rumbaugh, Jacobson, 1998. The Unified Modeling Language User Guide. E-Book, Addison-Wesley Longman Inc, Massachusetts Bramble, Paul, Adolph, Steve. Patterns For Effective Use Cases, E-Book Fowler, Martin, 1997. UML Distilled Third Edition. E-Book. Garland, Jeff, Richard, Anthony, 2003. LargeScale Software Architecture. E-Book. John Wiley & Sons Ltd, England Heriyanto, Bambang, 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Informatika, Bandung Pressman, Roger S, 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Buku 1 Terjemahan. Andi, Yogyakarta
94
ISSN : 2085-3343
Mansfield, Niall, 2004. Protokol TCP/IP Mendesain Menggunakan dan Troubleshooting Jaringan TCP/IP di Linux dan Windows, Jilid 1. Andi, Yogyakarta Nugroho, Adi, 2004. Pemrograman Berorientasi Objek. Informatika, Bandung Oetomo, Budi Soetejo, 2003. Konsep & Perancangan Jaringan Komputer. Penerbit Andi, Yogyakarta Pender, Thomas A, 2002. UML Weekend Crash Course ™. E-Book. Wiley Publishing, Inc, Indiana Pramono, Joko, 1999. Mudah Menguasai C++ Builder, Jilid 2. PT Elex Media Komputindo, Jakarta Raharjo, Budi, Heryanto, Imam, 2003. Pemrograman C++ Builder, dilengkapi dengan studi kasus. Informatika, Bandung Rubbin, David M, 1998, Uses Of Use Case. EBook Softstar Research Inc Setiawan, C Yudha, 2004. Trik & Tip Delphi. Penerbit Andi, Yogyakarta Stallings, William,2002. Komunikasi Data dan Komputer Jaringan Komputer. Salemba Teknika, Jakarta Tanenbaum, Andrew S, 1997. Jaringan Komputer, Edisi 3. Prenhallindo, Jakarta Wagito, 2005. Jaringan Komputer Teori dan Implementasi Berbasis Linux. Gava Media, Yogyakarta Wijaya, Hendra, 2000. Cisco Router. PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Rancang Bangun Aplikasi Untuk Merancang Jaringan Komputer
94