Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions dan Tipe Teams Games Tournament pada Konsep Ekosistem (Studi Eksperimen di Kelas X IPA SMA Negeri 1 Manonjaya Tahun Pelajaran 2015/2016) The Difference of Students Learning Result on Cooperative Model Student Team Achievement Divisions Type and Teams Games Tournament Type in Ecosystem Concept (Experimental Study at 10th Grade of Senior High School 1 Manonjaya the Academic Year 2015/2016) Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa
[email protected] Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kode Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail :
[email protected] ABSTRACT This research aims to know the difference of students learning result on cooperative model student team achievement divisions type and teams games tournament type in ecosystem concept in 10th Grade of Senior High School 1 Manonjaya the Academic Year 2015/2016. This research was conducted in December 2015 until Mei 2016. The method of this research is using pre experimental design. The population of this research is all of the students at the 10th grade of Senior High School 1 Manonjaya consisting of six classes with 208 students and the sample used is two classes taken by using random sampling with the student team achievement divisions consisting of 33 students and the teams games tournament consisting of 31 students. The research instrument used in this research is the result of students learning, the question sheet has 36 questions with multiple choices and five options. Technique of data analysis used is t-test with the degree of significance is (α) = 5%. Based on analyzing the data and hypothesis testing, the research concludes that there was a difference in students learning result which the process using cooperative model student team achievement divisions type and teams games tournament type in ecosystem concept that can be seen in the cognitive aspects. The student learning result using cooperative model student team achievement divisions type was better than teams games tournament type. Keywords: cooperative model, student team achievement divisions type, teams games tournament type, ecosystem.
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe student team achievement divisions dan tipe teams games tournament pada konsep ekosistem di kelas X IPA SMA Negeri 1 Manonjaya tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai bulan Mei 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental. Populasi dalam penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X IPA SMA Negeri 1 Manonjaya sebanyak enam kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 208 orang dan sampel yang digunakan peserta didik sebanyak dua kelas yang diambil secara random sampling yaitu kelas yang menggunakan student team achievement divisions terdiri dari 33 peserta didik dan kelas yang menggunakan teams games tournament terdiri dari 31 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes hasil belajar yang berbentuk multiple choice dengan lima option yang berjumlah 36 soal. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji t) dengan taraf signifikan (α) = 5%. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh simpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe student team achievement divisions dan teams games tournament pada konsep ekosistem dilihat pada aspek kognitifnya (pengetahuannya). Hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe student team achievement divisions lebih baik dibandingkan dengan model kooperatif tipe teams games tournament. Kata kunci: model kooperatif tipe student team achievement divisions, model kooperatif tipe teams games tournament, ekosistem. Pendahuluan Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan seseorang atau suatu kelompok agar tercapainya suatu keinginan positif. Kegiatan ini diharapkan mampu mengembangkan potensi diri, kepribadian, akhlak serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Shoimin, Aris (2014: 15) mengemukakan “Bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah pembangunan sumber daya manusia yang mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesuksesan dan kesinambungan pembangunan nasional”. Perlu dilakukan proses pendidikan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien agar tujuan itu dapat terlaksana. Model pembelajaran merupakan suatu cara agar guru mampu memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai materi serta timbulnya rasa semangat
belajar kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar. Hal ini menekankan pada guru agar mampu memilih model mengajar yang baik sesuai dengan materi dan kondisi di sekolah maupun kelas. Tidak hanya itu peserta didik diharapkan aktif dalam pembelajaran, sehingga mampu memahami materi yang telah disediakan dan terampil dalam kegiatan belajar mengajar. Rooijakkers dalam Sagala, Syaiful (2008: 174) menjelaskan keberhasilan guru itu “... dapat mengajak para muridnya mengerti suatu masalah melalui semua tahap proses belajar, karena dengan cara begitu murid akan memahami hal yang diajarkan”. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 10 Desember 2015 dengan guru bidang studi biologi kelas X di SMA Negeri 1 Manonjaya, menjelaskan beberapa faktor seperti waktu pembelajaran yang kurang efektif, misalnya pada siang hari biasanya peserta didik konsentrasi belajarnya sudah berkurang, serta dalam pemilihan model pembelajaran yang lebih mengarah kepada model pembelajaran terfokus pada guru dan akhirnya membuat proses belajar mengajar di dalam kelas menjadi pasif. Faktor-faktor tersebut menyebabkan hasil belajar tidak sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya pada konsep ekosistem di kelas X tahun pelajaran 2014/2015 menunjukkan hasil dengan rata-rata nilai 70 sedangkan KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran Biologi yaitu 76. Upaya dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Salah satunya model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan yaitu tipe student team achievement divisions dan teams games tournament. Kedua tipe ini sama-sama menekankan pada usaha masingmasing kelompok untuk mencapai target yang didukung dari kerjasama anggota kelompoknya. Perbedaannya, dalam student team achievement divisions diakhir pembelajaran akan diadakan kuis individu dan nantinya skor perkembangannya akan dijumlahkan untuk mengetahui kelompok mana yang unggul. Sedangkan teams games tournament diakhir pembelajarannya diadakan turnamen akademik dengan setiap anggota kelompok akan berkompetisi dengan anggota kelompok lain untuk memenangkan turnamen tersebut.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe student team achievement divisions dan tipe teams games tournament pada konsep ekosistem di kelas X IPA SMA Negeri 1 Manonjaya tahun pelajaran 2015/2016.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental. Populasi dalam penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X IPA SMA Negeri 1 Manonjaya sebanyak enam kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 208 orang dan sampel yang digunakan peserta didik sebanyak dua kelas yang diambil secara random sampling. Pada penelitian ini kelas yang pertama menggunakan model kooperatif tipe student team achievement divisions dan kelas yang kedua menggunakan model kooperatif tipe teams games tournament. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada konsep ekosistem, tes berupa multiple choice dengan lima options sebanyak 50 soal. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Manonjaya tahun pelajaran 2015/2016. Desain penelitian yang digunakan adalah statistic group comparison atau post-test-only with nonequivalent groups. Dalam desain ini terdapat dua kelompok, kemudian kedua kelompok tersebut diberikan treatment. Untuk melihat rata-rata hasil belajar dan membandingkan dari kedua kelompok tersebut dilakukan post-test. Setelah data dari post test diperoleh, maka dilakukan teknik pengolahan dan analisis data yaitu uji normalitas dengan menggunakan uji Chikuadrat (X2), uji homogenitas dengan menggunakan uji Fmaksimun, dan uji hipotesis menggunakan uji t.
Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model kooperatif
tipe student team achievement divisions dan tipe teams games tournament adalah sebagai berikut: Tabel 1. Data Statistik Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions Statistik Maksimum Minimum Rata-rata Varians Standar deviasi KKM
Skor 34 19 28,18 14,21 3,77 28
Tabel 2. Data Statistik Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Statistik Maksimum Minimum Rata-rata Varians Standar deviasi KKM
Skor 30 20 26,31 8,64 2,94 28
Untuk menguji kenormalan data digunakan uji chi-kuadrat (χ2), ringkasan perhitungan sebagai berikut: Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data
2hitung
2tabel
Hasil belajar kelas student team achievement divisions Hasil belajar kelas teams games tournament
4,19
7,81
2,66
7,81
Hasil Analisis 𝜒2hitung <𝝌2 tabel
Kesimpulan Terima Ho
Kesimpulan analisis Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
𝜒2hitung <𝝌2 tabel
Terima Ho
Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Untuk mengetahui apakah kedua data hasil belajar tersebut variansnya homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji Fmaksimum, ringkasan perhitungannya sebagai berikut: Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Fhitung
Ftabel
Hasil Analisis
Kesimpulan
1,64
1,798
Fhitung < Ftabel
Terima Ho
Kesimpulan Analisis Kedua varians homogen
Selanjutnya pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji t untuk membandingkan pengaruh hasil dua perlakuan yang berbeda di dalam penelitian. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji t thitung 2,25
ttabel 1,99
Hasil Analisis thitung > ttabel
Kesimpulan Penelitian Kesimpulan Tolak H0 ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe student team achievement divisions dan teams games tournament pada konsep ekosistem di kelas X IPA SMA Negeri 1 Manonjaya.
Berdasarkan tabel di atas diketahui thitung > ttabel sehingga dapat diambil kesimpulan tolak Ho. Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan yaitu ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe student team achievement divisions dan teams games tournament pada konsep ekosistem di kelas X IPA SMA Negeri 1 Manonjaya. b. Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh kesimpulan analisisnya yaitu ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe student team
achievement divisions dan teams games tournament pada konsep ekosistem di kelas X IPA SMA Negeri 1 Manonjaya. Untuk lebih jelasnya skor hasil belajar peserta didik di kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement divisions dan tipe teams games tournament dapat dilihat dari diagram berikut. 28,5 28 27,5 27 26,5 26 25,5 25
28,18
28
26,31 KKM
Model Pelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games
Gambar 1 Diagram Batang Skor Rata-rata Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions dan Tipe Teams Games Tournament Berdasarkan diagram pada gambar tersebut bahwa peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement divisions memperoleh skor rata-rata 28,18, sedangkan peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament memperoleh skor ratarata 26,31. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement divisions memperoleh skor rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. Model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement divisions pada saat proses pembelajarannya lebih kondusif dan terarah. Saat guru masuk langsung mengadakan tes awal, guru menyampaikan materi dan proses
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan.
Lalu
peserta
didik
dikelompokkan untuk mengerjakan lembar kerja peserta didik secara bersamasama dan saling membantu memahami materi pelajaran. Setelah itu peserta didik kembali ke tempatnya untuk mengerjakan kuis. Hasil kuis akan dijadikan skor kemajuan dan digabungkan menjadi skor kelompok. Kelompok yang mempunyai kriteria untuk menjadi pemenang diberi penghargaan. Adanya penghargaan ini membuat peserta didik lebih termotivasi membantu satu sama lain agar anggota kelompoknya bisa memahami materi pelajaran. Sedangkan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament pada saat proses pembelajarannya guru terlebih dahulu menyampaikan materi pelajaran dan kegiatan apa yang akan dilaksanakan. Lalu peserta didik bekerja secara berkelompok mengisi lembar kerja peserta didik. Kemudian peserta didik dibagi ke dalam meja turnamen dengan orang yang berbeda lagi dari kelompoknya untuk bermain game dengan menjawab pertanyaan. Kemudian setelah selesai, peserta didik harus kembali ke kelompok awal untuk menggabungkan skor yang diperoleh di meja turnamen. Kelompok yang memenuhi kriteria akan diberi penghargaan. Pada saat proses pembalajaran terdapat kendala yaitu saat mengerjakan lembar kerja peserta didik kurangnya rasa tanggung jawab membuat sebagian peserta didik tidak ikut mengerjakan dan berdiskusi mengenai materi yang dipelajarinya. Saat pembagian ke dalam meja turnamen, beberapa peserta didik ada yang tidak bersedia duduk dalam meja yang telah ditentukan, sehingga waktu terbuang cukup lama dan menyebabkan proses pembelajaran menjadi tidak kondusif. Akibat dari kondisi ini membuat peserta didik tidak bisa memahami materi yang dipelajarinya. Selain itu yang membuat model kooperatif tipe student team achievement divisions lebih baik dibandingkan dengan teams games tournament yaitu pada pembelajaran student team achievement divisions terlebih dahulu peserta didik mengerjakan tes awal. Tes awal itu merupakan bahan acuan pertama yang dapat dimanfaatkan peserta didik untuk mulai memahami materi yang dipelajarinya. Peserta didik dapat menyimpulkan dari tes awal tersebut poin-poin materi yang harus mereka pahami dan mereka cari
lagi secara menyeluruh. Dibantu juga oleh guru yang akan membahas materi secara singkat dan kemudian peserta didik dapat mengeksplor lebih jauh berdasarkan pengetahuan awal, dari tes dan pembahasan guru dengan mengerjakan lembar kerja peserta didik secara berkelompok dan materi yang dipelajari dapat didiskusikan bersama. Kemudian adanya motivasi untuk menjadi kelompok yang lebih baikpun membuat kegiatan diskusi dalam kelompok berjalan dengan baik. Berbeda dengan teams games tournament yang langsung diberi penjelasan oleh guru, setelah itu peserta didik bekerja dalam kelompoknya untuk memahami materi. Jadi pada pembelajaran student team achievement divisions peserta didik dapat lebih mudah memahami materi dan mudah untuk mengingatnya karena proses belajar yang berjalan dengan baik pada saat pehamanan secara pribadi juga dalam diskusi kelompoknya.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe student team achievement divisions dan teams games tournament pada konsep ekosistem di kelas X IPA SMA Negeri 1 Manonjaya.
Hasil
belajar
peserta
didik
yang
proses
pembelajarannya
menggunakan model kooperatif tipe student team achievement divisions lebih baik dibandingkan dengan model kooperatif tipe teams games tournament yang diterapkan pada konsep ekosistem di kelas X IPA SMA Negeri 1 Manonjaya.
Saran 1. model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement divisions baik digunakan pada konsep ekosistem, karena peserta didik dapat bekerja sama dalam mencari dan memahami materi sehingga materi yang dipelajari bersama dapat terus diingat; 2. model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement divisions dalam pelaksanaannya guru harus bisa memantau saat diskusi kelompok, sehingga guru bisa melihat peserta didik yang tidak ikut diskusi dan memberikan
teguran agar semua peserta didik dapat bekerja sama dan memahami materi dengan baik; 3. model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament pada proses pembelajarannya guru harus bisa tegas dan cekatan dalam pembagian kelompok-kelompok, sehingga waktu tidak terbuang percuma dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif; 4. guru mata pelajaran biologi hendaknya mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement divisions pada konsep ekosistem; 5. guru yang hendak membagikan kelompok secara heterogen, yang dilihat berdasarkan nilai sebaiknya menggunakan nilai yang masih baru contohnya dengan nilai ulangan atau guru mengadakan tes awal untuk melihat sejauh mana pengetahuan peserta didik karena nilai tes awal itu merupakan nilai murni yang belum disatukan dengan nilai-nilai lain sehingga pembagian kelompok dapat seimbang sesuai yang diharapkan oleh guru.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Creswell, John W. (2014). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Komalasari, Kokom. (2015). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama. Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.