Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berkirim Salam dan Soal dengan Tipe Snowball Throwing Dibantu dengan Media Audio-Visual pada Sub Materi Organisasi Kehidupan (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Jamanis) The Differences of Students’ Learning Result on Cooperative Learning Model Send Greeting and Questions Type and Snowball Throwing Type By AudioVisual Media In The Organization of Life Sub Material (Experimental Study at 7th Grade State Junior High School 1 Jamanis) Asep Rahman, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa
[email protected] Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kode Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail :
[email protected] ABSTRACT The aims of this research is to know the differences of students’ learning result on cooperative learning model send greeting and questions type and snowball throwing type aided by audio-visual media in the sub material organization of life in seventh grade State Junior High School 1 Jamanis. This research was conducted in December 2015 until Mei 2016 in State Junior High School 1 Jamanis. The method of this research is using pre experimental with all of the seventh grade students State Junior High School 1 Jamanis as the population, it consists of 6 classes and 164 students’, and the sample used two classes which taken using random sampling technique. Data collection techniques form of shaped achievement test multiple choice with four option as many as 37 items. Data analysis techniques using t-test with α = 0,05. Research result shows that there is difference among students’ learning result which the process using cooperative learning model send greeting and question type with snowball throwing type aided by audio-visual media in the sub material organization of life in seventh grade State Junior High School 1 Jamanis. The students that their learning process using cooperative learning model of snowball throwing type aided by audio-visual media is better than send greeting and question type aided by audio-visual. Keywords: cooperative learning model, audio-visual media, organization of life
1
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan tipe snowball throwing dibantu dengan media audio-visual pada sub materi organisasi kehidupan di kelas VII SMP Negeri 1 Jamanis. Penelitian dilaksanakan mulai Desember 2016 sampai bulan Mei 2016 di SMP Negeri 1 Jamanis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri I Jamanis Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 6 kelas yang terdiri dari 164 siswa dan sampel yang digunakan 2 kelas diambil dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar berbentuk multiple choice dengan 4 options sebanyak 37 butir soal. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan α = 0,05. Hasil penelitian, menunjukan ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan tipe snowball throwing dibantu dengan media audio-visual pada sub materi organisasi kehidupan di kelas VII SMP Negeri 1 Jamanis. Hasil belajar yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang dibantu dengan media audio-visual lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal yang dibantu dengan media audio-visual. Kata kunci: model pembelajaran kooperatif, media audio-visual, organisasi kehidupan Pendahuluan Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan seseorang atau suatu kelompok agar mampu mengembangkan potensi diri serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Bagian dari tujuan pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia seutuhnya. Tujuan tersebut akan tercapai apabila adanya proses pendidikan yang terarah, terencana, dan efektif. Proses pendidikan tersebut bisa didapatkan di sekolah. Dalam suatu sekolah siswa dibina oleh guru dengan serangkaian proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang digunakan untuk memotivasi siswa agar 2
terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Kemendikbud (2015:20) “Model
pembelajaran
merupakan
kerangka
konseptual
dan
operasional
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.” Hal ini menekankan pada guru agar mampu memilih model mengajar yang baik dan sesuai dengan materi dan kondisi di kelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VII SMP Negeri 1 Jamanis Kabupaten Tasikmalaya pada tanggal 9 januari 2016, diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPA masih rendah karena beberapa faktor, misalnya model pembelajaran yang kurang efektif yang masih didominasi oleh guru menyebabkan interaksi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru sulit diciptakan sehingga siswa pasif. Siswa belum berani bertanya, berpendapat atau menjawab pertanyaan. Siswa lebih banyak mendengarkan, menghafal dan mencatat apa yang dijelaskan oleh guru daripada mencari informasi sendiri. Selain itu, rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Faktor-faktor tersebut menyebabkan hasil belajar siswa belum bisa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan pada mata pelajaran IPA yaitu 75 dan nilai rata-rata ulangan IPA yang dicapai kelas VII SMP Negeri 1 Jamanis tahun 2014/2015 adalah 72. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut dengan penggunaan model pembelajaran yang dapat merangsang siswa lebih aktif, menyenangkan, melatih pengetahuan, serta memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Salah satu model yang bisa digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dan tipe snowball throwing yang dibantu media audio-visual. Model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal yang dibantu media audio-visual akan melatih keterampilan dan pengetahuan siswa sehingga siswa akan terdorong untuk lebih memahami materi. Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang dibantu media audio-visual dapat membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan akan melatih pengetahuan siswa, memungkinkan siswa untuk berpikir tentang materi yang dipelajari. Penggunaan media audio3
visual (video) sebagai alat bantu dalam model pembelajaran ini diharapkan dapat merangsang meningkatnya perhatian dan minat belajar siswa sehingga tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Apabila siswa mempunyai perhatian dan minat terhadap bahan yang dipelajarinya maka akan menciptakan hasil belajar yang baik. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan snowball throwing dibantu dengan media audiovisual pada sub materi organisasi kehidupan di kelas VII SMP Negeri 1 Jamanis. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 1 Jamanis sebanyak 6 kelas yang berjumlah 164 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan random sampling. Pada penelitian ini kelas yang pertama sebagai kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal yang dibantu dengan media audio-visual dan kelas yang kedua menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang dibantu media audio-visual. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada sub materi organisasi kehidupan, tes berupa pilihan ganda dengan empat option dengan jumlah 50 butir soal. Penlitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jamanis. Desain penelitian yang digunakan adalah Statistic group comparison or post-test only with nonequivalent groups. Dalam desain ini terdapat dua kelompok, kemudian dua kelompok tersebut diberikan treatment. Untuk melihat rata-rata hasil dan membandingkan dari kedua kelompok tersebut dilakukan post test. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini utuk uji normalitasnya menggunakan uji Liliofors. Uji homogenitas menggunakan uji Fmaksimum.
4
Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal yang dibantu dengan media audio-visual dan tipe snowball throwing yang dibantu dengan media audio-visual sebagai berikut: Tabel 1. Statistik Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe berkirim salam dan soal yang dibantu dengan media audio-visual Statistik Skor Minimum 16 Maksimum 32 Rentang 16 Rata-rata 26,17 Varians 18,75 Standar deviasi 4,33 Tabel 2. Statistik Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe snowball throwing yang dibantu dengan media audio-visual Statistik Skor Minimum 18 Maksimum 34 Rentang 16 Rata-rata 28,57 Varians 17,98 Standar deviasi 4,24 Untuk menguji kenormalan data digunakan uji liliofors, ringkasan perhitungan sebagai berikut: Tabel 3. Ringkasab Hasil Uji Normalitas Data
L0
Lkritis
Post test kelas berkirim salam dan 0,1240 0,1658 soal yang dibantu media audio-visual
Hasil Analisis
Kesimpulan
L0< Lkritis
Terima H0
Kesimpulan analisis Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal 5
Data
L0
Lkritis
Hasil Analisis
Kesimpulan
0,1658
L0< Lkritis
Terima H0
Post test kelas snowball throwing 0,1583 yang dibantu media audio-visual
Kesimpulan analisis Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Untuk mengetahui apakah kedua data hasil belajar tersebut variansnya homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji Fmaksimum, ringkasan perhitungan sebagai berikut: Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Fhitung
Ftabel
Hasil analisis Kesimpulan
1,04
1,91
Fhitung < Ftabel
Terima H0
Kesimpulan Analisis Kedua Varians Homogen
Selanjutnya pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji t untuk membandingkan pengaruh hasil dua perlakuan yang berbeda didalam peelitian. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji t thitung
ttabel
-2,12
2,006
Hasil analisis Kesimpulan thitung < -ttabel
Tolak H0
Kesimpulan Analisis ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan tipe snowball throwing dibantu dengan media audiovisual pada sub materi organisasi kehidupan
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa thitung < -ttabel sehingga dapat diambil kesimpulan tolak H0. Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan yaitu, ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan tipe snowball throwing dibantu dengan media audio-visual pada sub 6
materi organisasi kehidupan di kelas VII SMP Negeri 1 Jamanis memberikan hasil belajar yang berbeda. b. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari dua kelas yang dijadikan sampel menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan tipe snowball throwing dibantu dengan media audio-visual memberikan hasil yang tidak sama. Artinya ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan tipe snowball throwing dibantu dengan media audio-visual pada sub materi organisasi kehidupan di kelas VII SMP Negeri 1 Jamanis Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan tipe snowball throwing, setelah kegiatan pembelajaran masing-masing model pembelajaran kooperatif tersebut dibantu dengan media audio-visual. Perbedaan hasil belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dan tipe snowball throwing disebabkan karena pada model pembelajaran snowball throwing masing-masing siswa dalam kelompok diharuskan untuk membuat pertanyaan untuk nantinya diberikan kepada siswa dikelompok lain untuk dijawab, dengan hal tersebut siswa akan berpikir untuk membuat pertanyaan dan termotivasi untuk belajar karena siswa tidak mengetahui pertanyaan apa yang mungkin
mereka
dapatkan,
sehingga
agar
dapat
menjawab
segala
kemungkinan pertanyaan yang didapat, setiap siswa akan mempersiapkan bahan pembelajaran. Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal pembuatan pertanyaan dilakukan secara berkelompok, sehingga memungkinkan adanya siswa yang hanya mengandalkan siswa lain dalam kelompok yang dianggap pintar dalam pembuatan pertanyaan. Dalam model pembelajaran tipe snowball throwing, pertanyaan yang dibuat oleh siswa digulirkan beberapa kali untuk dijawab oleh siswa sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi lebih berkembang dan bervariatif yang mengakibatkan pengetahuan siswa menjadi berkembang serta jawaban 7
yang didapat disimpulkan menjadi jawaban yang sesuai dan benar dengan pertanyaan sehingga siswa menjadi mengetahui jawaban yang tepat. Sedangakan pada model tipe berkirim salam dan soal, pertanyaan yang dikirimkan harus langsung dijawab oleh kelompok yang mendapat pertanyaan. Sehingga jawaban tersebut hanya mengandalkan kemampuan pengetahuan kelompok dalam menjawab pertanyaan dan jawaban pertanyaan tersebut hanya dicocokan dengan kelompok yang membuat pertanyaan. 40 35 30
27.75
28.57
26.17
25 20 15 10 5 0 KKM Snowball Throwing dengan Media Audio-Visual Berkirim Salam dan Soal dengan Media Audio-Visual
Gambar 1 Diagram KKM dan Nilai Rata-Rata Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berkirim Salam dan Soal dengan Tipe Snowball Throwing Dibantu dengan Media Audio-Visual Berdasarkan gambar 1 menunjukan hasil belajar siswa yang proses pembelajaranya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan tipe snowball throwing dibantu dengan media audiovisual pada sub materi organisasi kehidupan di dapat hasil yang berbeda. Terlihat dari rata-rata skor siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang dibantu dengan media audio-visual memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibanding nilai rata-rata skor siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal yang dibantu dengan media audio-visual, atau dengan 8
kata lain model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang dibantu dengan media audio-visual lebih tepat digunakan sebagai model pembelajaran dalam proses pembelajaran mengenai sub materi organisasi kehidupan. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan tipe snowball throwing yang dibantu dengan media audio-visual pada sub materi organisasi kehidupan dikelas VII SMP Negeri 1 Jamanis Kabupaten Tasikmalaya dan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang dibantu media audio-visual lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal yang dibantu dengan media audio-visual. Saran 1. model pembelajaran tipe snowball throwing yang dibantu dengan media audio-visual bisa menjadi alternatif model yang bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar terumatam dalam mempelajari sub materi organisasi kehidupan karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikelas VII SMP Negeri 1 Jamanis Kabupaten Tasikmalaya; 2. dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing guru hendaknya membagi materi untuk setiap kelompok agar meminimalisir munculnya pertanyaan yang sama antar siswa; dan 3. dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, penulis menyarankan sebaiknya dilakukan lebih dari 2 kali pertemuan, agar dapat melihat konsistensi siswa dalam membuat pertanyaan. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta
9
Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Hanum, Umi. et.al (2015). “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Sistem Ekresi”. Unnes Journal Of Biology Education. Universitas Negeri Semarang Hamdayama, Jumanta. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Huda,
Miftahul. (2014). Model-model Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Pengajaran
dan
Pembelajaran.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Multi Presindo Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama Lie, anita. (2008). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo Patmawati. dkk (2013). “Peningkatan Pemahaman Konsep Fotosintesis dengan Penggunaan Media Audio-visual.” Universitas Sebelas Maret Slameto. (2013). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka Cipta Slavin, Robert. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik (Terjemahan). Bandung: Nusa Media Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup Widodo, Ari (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran Didaktis. Universitas Pendidkan Indonesia
10