THE IMPLEMENTATION COOPERATIVE TEACHING MODEL TYPE OF GIVING GREETING AND QUESTIONS IN ORGANIZATIONAL LIFE CONCEPT IN 7th GRADE OF 12th PUBLIC JUNIOR HIGH SCHOOL AT TASIKMALAYA
Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)
[email protected]
*)Biology Department Faculty of Educational Sciences And Teachers’ Training Siliwangi University Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail :
[email protected] ABSTRACT The aim of this research is to know the increase of students’ study result in which the learning process used the type of giving greeting and questions cooperative teaching model in life organization concept in 7 th Grade of 12th Public Junior High School Tasikmalaya City. This research was conducted in November 2012 to April 2013 in 12th Public Junior High School Tasikmalaya City. The populations of the research were all students of 7th Grade of 12th Public Junior High School Tasikmalaya City, there were 412 students. The samples used in this research were the students C class and A class that were acquired by using cluster random technique. The instrument used in this research was test of students’ study result in the concept of organizational life. The Analyzing of data used dependent t test and independent t test. The result of the analysis showed the average of students’ study result in which the learning process used the type of giving greeting and questions of cooperative teaching model in organizational life concept were as follows, average of pre-test was 12,55, post-test was 28,13, and N-gain was 0,73 with high category. Whereas, the average of students’ study result in which the learning process used direct learning were, average of pre-test was 14,20, post-test was 24,14, and N-gain was 0,49 with medium category. The research result showed there was the increase of students’ study result in which the learning process used the type of giving greeting and questions of cooperative teaching model in organizational life concept in 7th grade Grade of 12th Public Junior High School Tasikmalaya City. Key words : Cooperative teaching model, organizational life concept
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL PADA KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN DI KELAS VII SMP NEGERI 12 KOTA TASIKMALAYA
Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)
[email protected]
*)Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail :
[email protected]
ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal pada konsep Organisasi Kehidupan di kelas VII SMP Negeri 12 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 sampai bulan April 2013 di SMP Negeri 12 Kota Tasikmalaya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 12 Kota Tasikmalaya sebanyak 412 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII C dan VII A yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep Organisasi Kehidupan. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dependent dan uji t independen. Hasil analisis menunjukan rata - rata hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe berkirim salam dan soal adalah rata – rata pre-tes 12,55, post-tes 28,13 dan N-gain 0,73 dengan kategori tinggi. Sedangkan rata - rata hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung yaitu rata-rata pretes 14,20, post-tes 24,14, dan N-gain sebesar 0,49 dengan kategori sedang. Hasil penelitian ini menunjukan ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal pada konsep Organisasi Kehidupan di kelas VII SMP Negeri 12 Kota Tasikmalaya. Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif, konsep organisasi kehidupan.
PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar. Pendidikan di suatu negara baik yang sedang berkembang maupun sudah maju memegang peranan yang sangat penting, karena kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Pendidikan di suatu negara baik yang sedang berkembang maupun sudah maju memegang peranan yang sangat penting, karena kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan bangsa, maka pendidikan dilaksanakan secara sadar dan sungguhsungguh dalam mengembangkan sumber daya manusia, supaya dapat menciptakan masyarakat yang cerdas. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA kelas VII SMP Negeri 12 Kota Tasikmalaya, diketahui bahwa siswa kelas VII masih sulit memahami mata pelajaran biologi terutama konsep Organisasi Kehidupan dikarenakan siswa kurang mampu mengingat bahasa atau kata latin pada konsep Organisasi Kehidupan. Selain itu cara penyampaian guru yang membuat siswa jenuh dalam proses pembelajaran dan suasana kelas menjadi tidak aktif. Hal ini menunjukan masih banyak guru dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri 12 Kota Tasikmalaya menggunakan model lama tanpa memberikan kebutuhan siswa. Untuk itu guru diharapkan mengetahui bagaimana cara belajar siswa dan menguasai berbagai model yang digunakan. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara untuk melibatkan siswa lebih aktif dan memungkinkan siswa memiliki tingkat berpikir lebih tinggi sehingga materi yang dipelajari siswa akan melekat untuk waktu yang lama. Model pembelajaran kooperatif ini bisa disebut sistem pembelajaran gotong royong karena strategi belajar mengajarnya menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih. Berdasarkan uraian permasalahan, penulis tertarik menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal pada konsep organisasi kehidupan. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarananya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal pada konsep Organisasi Kehidupan di kelas VII SMP Negeri 12 Kota Tasikmalaya.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode true experimental yang melibatkan dua kelas dengan pemberian perlakukan yang berbeda. Kelas pertama diberikan perlakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal yang selanjutnya disebut kelas eksperimen dan kelas kedua diberikan perlakuan pembelajaran konvensional yang selanjutnya disebut kelas kontrol. Disain penelitian yang digunakan adalah adalah control group pretest postest. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pre-tes (tes awal) dengan soal yang telah di uji validitas dan reliabilitas. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan, diberikan pos-tes (tes akhir) pada kedua kelas tersebut. Tes yang digunakan adalah tes dalam bentuk pilian ganda dengan empat options. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 12 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling yaitu mendaftar semua anggota populasi sasaran dan kemudian memilih sampel di antaranya, pemilihan sampel dengan cara acak, memilih dua kelas dari keseluruhan populasi. Pada penelitian ini terpilih kelas VII C sebagai kelas eksperimen dan keas VII A sebagai kelas kontrol. Hasil Peneltian dan Pembahasan 1.
Hasil Belajar Siswa Perbandingan skor rata-rata pre-tes, pos-tes, dan N-gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada konsep Organisasi Kehidupan. 28.13
30
25.50
25 20 15
12.55 14.2
10 0.73 0.49
5 0 PRE-TES
POS-TES
N-GAIN
Eksperimen
Kontrol
Gambar 1 Diagram Batang Rata-Rata Skor Pre-tes, Pos-tes, dan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 1. Diketahui bahwa hasil belajar siswa di kelas ekperimen mempunyai nilai rata – rata pre-tes 12,55, rata - rata post-tes 28,13 dan rata - rata N-
gain 0,73 dengan kategori tinggi sedangkan di kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata pre-tes 14,20, rata - rata post-tes 24,14 dan rata-rata N-gain 0,49 dengan kategori sedang. Hasil belajar umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penerapan model pembelajaran pada proses pembelajaran yang berbeda. Di kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung sangat terlihat pada proses pembelajarannya dimana siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru sehingga membuat siswa ngantuk dan jenuh dalam menerima materi. Bahkan hanya sedikit siswa yang aktif ataupun yang mendengarkan penjelasan materi dari guru. sehingga motivasi siswa berkurang yang berujung pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Sedangkan di kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal terlihat motivasi siswa untuk belajar bertambah, karena adanya anjuran untuk bekerjasama dan saling bernteraksi dalam kelompoknya untuk membuat pertanyaan sendiri sehingga akan merasa lebih terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang di buat oleh teman-teman sekelasnya, sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan menumbuhkan motivasi untuk belajar pada siswa. Berdasarkan,
pengujian perbedaan peningkatan dilakukan dengan uji-t
independen dan dependen karena data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Kaidah pengujian hipotesis yang digunakan adalah tolak H0 jika– ttabel < thitung ≤ + ttabel. Berdasarkan hasil perhitungan uji t independen menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 10,43 sedangkan ttabel sebesar 2,00 artinya tolak H0. Hasil ini menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal pada konsep Organisasi Kehidupan di kelas VII SMP Negeri 12 kota Tasikmalaya. Perhitungan uji-t dependen antara skor pre-tes dan pos-tes kelas eksperimen, skor pre-tes dan pos-tes kelas kontrol menujukkan masing-masing untuk thitung -77,81 dan -10,49 sedangkan ttabel untuk uji t dependen sebesar 2,03 yang artinya tolak H0. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan antara hasil pre-tes dan pos-tes kelas eksperimen dengan hasil pre-tes dan pos-tes kelas kontrol. Dari pembahasan dan uji hipotesis (uji t-independen) di atas, dapat diketahui bahwa kedua kelas mengalami peningkatan hasil belajar. Setelah dilakukan perhitungan uji dua rata-rata N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol, siswa yang mengikuti pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal mengalami
peningkatan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal lebih megaktifkan siswa dalam melakukan interaksi antar anggota kelompok maupun antar kelompok. Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal menganjurkan siswa untuk bertanggung jawab atas tugasnya dalam kelompok dan kerjasama antar kelompok dalam membuat pertanyaan untuk di kirimkan ke kelompok lain dan berusaha menjawab soal dari kiriman kelompok lain. Sedangkan untuk uji hipotesis (uji t dependen) antara pre-tes-pos-tes kelas eksperimen dan pre-tes-pos-tes kelas kontrol masing-masing mengalami perbedaan dan penigkatan hasil belajar. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data serta pengujian hipotesis maka penulis berkesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal pada konsep Organisasi Kehidupan di SMP Negeri 12 Kota Tasikmalaya dan nilai rata – rata post-tes di kelas eksperimen adalah 28,13 dan rata – rata N-gain 0,73 dengan kategori tinggi sedangkan di kelas kontrol mempunyai nilai rata – rata post-tes 24,14 dan rata-rata N-gain 0,49 dengan kategori. Hal ini menegaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal lebih baik daripada model pembelajaran langsung. Saran Berdasarkan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1. guru harus benar-benar mengenali karakter siswa dan memotivasinya dalam pembelajaran kelompok untuk saling membantu sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik. 2. guru harus mampu menumbuhkan rasa percaya diri, mandiri dan kreatif sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar. 3. guru mata pelajaran IPA dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal pada konsep yang berbeda dari konsep yang telah peneliti gunakan di SMP Negeri 12 Kota Tasikmalaya.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (edisi revisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. RIWAYAT PENULIS Anisa Nur Utami adalah mahasiswa angkatan 2009 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang menyusun skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan