Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Melalui Pendekatan Ekspositori dan Proses (Studi Eksperimen pada Konsep Sistem Pernapasan pada Manusia di Kelas IV SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya) Differences Student Results Process Learning Used Cooperative Learning Model Type Think Pair Share by Exspository and Process Approach (Experimental Study on The Concept of Respiratory System in 4th Grade The Public Elementary School Mekarjaya Tasikmalaya) Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani * Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi no: 24 kotak pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115 ABSTRACT The purposed of this research was to know differences of student studies result used model cooperative learning type think pair share by ekspository and process approach of respiratory system. The method of the research was pre experiment, The population in this study were an entire classes on the 4th grade the public elementary school Mekarjaya Tasikmalaya year 2013/2014 as much as 2 class with the number 61 students. The interpretation of sample used total sampling technique selected IV-A class by exspository approach and IV-B class by process approach. The measure of study result used an instrument study result of test. Data analysis technique used independent experiment with the standard signifikan α=0,05. The average of the result of student learning process by exspository approach was 19,89 and process approach was 16,30. The grounded on data analysis result and hypothesis experiment exhibit that it had diffenences of student learning result used cooperative learning type think pair share by exspository and process approach of respiratory system concept at 4th grade publik elementary school Mekarjaya Tasikmalaya. and expository approach was better than process approach Keyword : cooperative learning model, exspository approach and process approach, the respiratory system
1
ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share melalui pendekatan ekspositori dan proses pada konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas IV SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah pre experiment Populasinya adalah seluruh siswa kelas IV SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 61 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik Sampel Jenuh, terpilih kelas IV A melalui pendekatan ekspositori dan kelas IV B melalui pendekatan proses. Untuk mengukur hasil belajar digunakan instrumen berupa tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan uji t independen dengan taraf signifikan α= 0,05. Ratarata hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori sebesar sebesar 19,89 dan pendekatan proses 16,30. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis di dapat kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya mengguankaan pendekatan ekspositori dan proses pada konsep Sistem Pernapasan pada Manusia di Kelas IV SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya, dan pendekatan ekspositori lebih baik daripada pendekatan proses. Kata kunci : model pembelajaran kooperatif think pair share, pendekatan ekspositori, pendekatan proses, sistem pernapasan pada manusia 1. Pendahuluan Salah satu indikator yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah tercermin dari prestasi belajar yang dicapai atau nilai yang diperoleh pada setiap mata pelajaran yang disajikan pada lembaga pendidikan tersebut termasuk dalam mata pelajaran IPA. Dan keberhasilan belajar siswa biasanya sering dikaitkan dengan hasil belajar yang dicapai. Pencapaian hasil belajar yang tinggi dalam kegiatan belajar mengajar khususnya IPA, merupakan suatu hal yang menjadi harapan semua pihak, baik guru sebagai pengajar ataupun siswa yang belajar. Dalam proses belajar mengajar, siswa juga dituntut agar aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Maka guru yang bertugas mengajar siswa harus pintar-pintar dalam memilih model dan pendekatan pembelajaran yang mengkondisikan siswa agar aktif dalam melaksanakan kegiatan belajarnya, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa. 2
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas atau tutorial, dan untuk menentukan materi atau perangkat pembelajaran yang menggambarkan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pemilihan model dan pendekatan pembelajaran sendiri memiliki arti suatu sudut pandang tentang proses pembelajaran yang masih dalam arti umum yang di dalamnya dapat memberikan inspirasi. Dalam pembelajaran sendiri mengenal pendekatan pembelajaran dalam dua jenis yaitu pendekatan yang berpusat pada siswa dan pendekatan yang berpusat pada guru/pengajar. Yang perlu dilihat adalah mana yang cocok untuk diterapkan pada proses pembelajaran bila melihat kondisi siswa yang kurang aktif, kurang mengembangkan pengetahuan dan tidak adanya interaksi antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa lainnya. Banyak ditemukan permasalahan dalam proses belajar mengajar, diantaranya penyampaian materi IPA yang banyak dilakukan dengan metode pembelajaran konvensional yakni ceramah dan pemberian tugas dan jarang sekali menggunakan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan metode konvensional yakni ceramah tersebut kendala yang sering terjadi ketika proses belajar mengajar adalah kurang antusiasnya siswa untuk belajar, karena merasa bosan dan jenuh sehingga siswa lebih cenderung menerima apa saja yang disampaikan oleh guru, diam dan enggan mengemukakan pertanyaan. Padahal seharusnya siswa yang lebih aktif dan memahami berbagai konsep dan teori yang dipelajarinya. Jika hal ini terjadi dalam proses pembelajaran maka dapat dipastikan penguasaan konsep atau materi IPA akan kurang dan menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa. Dari gambaran tersebut di atas terlihat bahwa siswa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang terbatas. Untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, guru sebagai salah satu faktor utama dalam keberhasilan pembelajaran dituntut untuk dapat menstimulus minat belajar siswa sehingga 3
siswa menjadi lebih aktif dan materi yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik. Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh guru adalah menentukan model dan pendekatan pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran
terhadap
suatu
konsep.
Salah
satunya
adalah dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada sikap kerjasama sebagai suatu tim kerja. Untuk memperbaiki hal tersebut dalam penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share, yang mana dalam proses pembelajarannya menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan menjawab dalam komunikasi antar siswa satu dengan siswa yang lainnya, sehingga mendorong siswa menjadi lebih aktif dalam
proses
pembelajarannya.
Atas
dasar
itulah
penulis mencoba
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan pendekatan ekspositori dan proses. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pada interaksi siswa dalam mengerjakan tugas kelompok, dimana kelompok tersebut terdiri dari 4 orang siswa yang masing-masing siswa memikirkan dan mengerjakan tugasnya sendiri-sendiri terlebih dahulu sebelum mendiskusikan hasil pengerjaan dengan pasangannya. Pada saat proses pembelajaran berlangsung sebagian siswa kurang antusias, kurang memperhatikan penjelasan guru dan kurang aktifnya dalam proses pembelajaran peneliti menggunakan pendekatan ekspositori, dalam pendekatan ini tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru/pengajar. Hakikat mengajar menurut pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dan pada pendekatan proses, siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama temannya dan dari manusia-manusia sumber diluar sekolah. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan proses ini diantaranya mengamati gejala yang timbul, mengklasifikasikan sifat4
sifat yang sama, memperkirakan penyebab suatu gejala, mencari hubunganhubungan antar konsep-konsep yang ada, dan berkomunikasi. Agar guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman dan keaktifan siswa adalah salah satunya dengan memberikan lembar kerja siswa ketika belajar kelompok. 2. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori dan proses pada konsep Sistem Pernapasan pada Manusia di kelas IV SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya.
3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya hanya dua kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil dengan cara total sampling. Terpilih kelas IV A dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori dan kelas IV B dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan proses. Disain penelitian yang dilakukan adalah Alternative Treatment Posttest Only With Nonequivalent Groups Design. Desain ini menggunakan prosedur yang sama seperti perbandingan kelompok statis, dengan pengecualian bahwa kelompok perbandingan nonequivalent menerima treatmen yang berbeda.
Pola
: Group A X1 ________ O ------------------Group B X2 ________O
5
Keterangan : A =Kelas pertama B =Kelas kedua X1 =Perlakuan (Traetment) kelas pertama dengan menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation dibantu dengan metode observasi X2 =Perlakuan (Treatment) kelas kedua dengan menggunakan model problem based learning dibantu dengan metode observasi O =Hasil observasi sesudah diberikan perlakuan. Instrumen yang dibahas dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep Sistem Pernapasan pada Manusia Sistem Pernapasan Pada Manusia. Bentuk tes berupa tes tertulis dengan soal pilihan ganda dengan 4 options sebanyak 30 soal. Hasil belajar siswa yang diukur hanya dari ranah kognitif yang dibagi ke dalam dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan yang meliputi pengetahuan faktual (K1), konseptual (K2) dan procedural (K3) dan dimensi proses yang dibatasi pada aspek mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis dan mengevaluas (C5). Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t. 4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan a. Hasil Penelitian Berdasarkan data hasil tes belajar siswa kedua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua kelompok data variansnya homogen, maka pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji t. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori dan proses pada konsep Sistem Pernapasan pada Manusia di kelas IV SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya.
6
Tabel 1 Rata-rata Hasil Perolehan Proses Pembelajaran Data Siswa yang proses Pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori Siswa yang proses Pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif think pair share melalui pendekatan proses
Ni
s
s2
31
19,89
3,32
11,04
30
16,30
3,99
15,94
Keterangan : x : rata-rata hasil belajar siswa Ni : jumlah siswa s : nilai standar deviasi s2 : nilai varians Tabel 2 Ringkasan Hasil Uji t thitung
ttabel
Kesimpulan Analisis
9,21
2,001
thitung > ttabel
Kesimpulan Ada perbedaan rata-rata antara dua kelompok
b. Pembahasan 1) Hasil Belajar Siswa yang Proses pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori Berdasarkan
data
hasil
penelitian
yang
telah
dilakukan,
menunjukan bahwa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori diperoleh x = 19,89 dengan s2
=
11,04 dari s= 3,32 dan nilai
χ2hitung 5,37< χ2tabel 7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan ekspositori telah mencapai nilai KKM yang telah di tentukan yaitu 65,00. Dari hasil konversi, nilai
7
rata-rata di kelas IV A SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya pada konsep Sistem Pernapasan pada Manusia adalah 66,3. Pada saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran think pair share melalui pendekatan ekspositori berlangsung siswa di berikan lembar kerja siswa yang dikerjakan secara berpasangan dan berkelompok untuk mengetahui sampai mana pemahaman siswa dari pengamatan yang telah dilakukan. Berikut ini hasil diskusi kelompok selama dua pertemuan: 100 80
60
Pertemuan 1
40
Pertemuan 2
20
0 Kel 1 Kel 2 kel 3 kel 4 kel 5 kel 6 kel 7
Pada pertemuan kesatu dan kedua dimana pada pertemuan kesatu, nilai yang di peroleh tiap kelompok bervariasi. Nilai tertinggi diperoleh oleh kelompok lima dengan nilai 80 sedangkan nilai terendah di peroleh kelompok satu dan tiga dengan nilai 60. Sedangkan pada pertemuan kedua nilai terbesar di peroleh kelompok satu dan empat dimana kedua kelompok tersebut mendapatkan nilai yang sama yaitu 85, sedangkan nilai terkecil di peroleh kelompok tujuh yaitu 75. Adanya kelompok yang mendapatkan nilai rendah membuktikan bahwa masih ada siswa yang tidak aktif pada saat melakukan pengerjaan lembar kerja siswa dan masih di dominasi oleh siswa yang lebih pintar dalam mengerjakannya. Jika dilihat dari diagram diatas menunujukan ada peningkatan pada pertemuan kedua. Hal ini membuktikan adanya perbedaan kemampuan siswa dalam penerimaan materi yang di berikan.
8
2) Hasil Belajar Siswa yang Proses pembelajarannya Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan proses Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan proses diperoleh x = 16,30 dengan s =3,99 s2 = 15,94 dan nilai χ
2
hitung 6,08<
χ2tabel 7,81 dengan
kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan proses belum mencapai nilai KKM yang telah di tentukan yaitu 65,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas IV B SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya pada konsep Sistem Pernapasan pada Manusia adalah 54,33. dilihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan proses pada konsep Sistem Pernapasan pada Manusia belum mencapai nilai KKM yang telah di tentukan. hal ini disebabkan siswa di kelas IV B SD Mekarjaya belum ada pembiasaan dengan pembelajaran pendekatan proses, kurangnya kemampuan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan proses, penguasaan kelas serta kurangnya interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Pada
saat
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran think pair share berlangsung siswa diberikan lembar kerja siswa yang dikerjakan secara berpasangan dan berkelompok untuk mengetahui sampai mana pemahaman siswa dari pengamatan yang telah di lakukan. Berikut ini hasil diskusi kelompok selama dua pertemuan:
9
100 80 60
Pertemuan 1
40
Pertemuan 2
20 0 Kel 1 Kel 2 Kel 3 kel 4 kel 5 kel 6 kel 7
Hasil Diskusi Lembar Kerja Siswa Melalui Pendekatan Proses Pada pertemuan kesatu
dan kedua dimana pada pertemuan
kesatu, nilai yang di peroleh tiap kelompok bervariasi.Nilai tertinggi diperoleh oleh kelompok empat dan tujuh dengan nilai 75 sedangkan nilai terkecil di peroleh kelompok satu dengan nilai 50. Sedangkan pada pertemuan kedua nilai terbesar di peroleh kelompok lima dengan nilai yaitu 80, sedangkan nilai terkecil di peroleh kelompok satu dengan nilai 60. Adanya kelompok yang mendapatkan nilai terkecil membuktikan bahwa masih ada siswa yang tidak aktif pada pengerjaan lembar kerja siswa dan masih di dominasi oleh siswa yang lebih pintar dalam mengerjakannya. Jika dilihat dari diagram diatas menunjukan ada peningkatan pada pertemuan kedua. Hal ini membuktikan adanya perbedaan kemampuan siswa dalam penerimaan materi yang di berikan. 3) Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori dan proses Dari penelitian yang telah di lakukan, peneliti menggunakan dua sampel dengan perlakuan yang berbeda. Peneliti menggunakan kelas IV A dan IV B sebagai sampel dan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melauli pendekatan ekspositori dan proses sebagai perlakuan. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair sharemelalui pendekatan ekspositori diperoleh x = 19,89 10
= 11,04 dari
dengan
= 3,32 dan nilai χ2hitung 5,37< χ2tabel 7,81 dengan
kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM
pada mata pelajaran IPA di kelas IV A SD Negri
Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya adalah 65,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas IV SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya pada konsep Sistem Pernapasan pada Manusia adalah 66,3. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran think pair sharemelalui pendekatan ekspositori telah mencapai nilai KKM yang telah di tentukan. Dan berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan proses diperoleh x = 16,30 2 2 dengan s2 = 15,94 dari s = 3,99 dan nilai χ hitung 6,08< χ tabel 7,81 dengan
kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM pelajaran IPA di kelas IV B SD Negri Mekarjaya adalah 65,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas IV B SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya pada konsep Sistem Pernapasan pada Manusia adalah 54,33. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan proses belum bisa mencapai KKM yang telah di tentukan. Rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat dari diagram berikut ini: 20 19 18 17 16 15 14
66,3
65,00
54,3
model think pair share model think pair share melalui pendekatan melalui pendekatan ekspositori proses
11
Nilai Rata-rata KKM
Berdasarkan
diagram
tersebut
bahwa
siswa
yang
proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan pendekatan proses. Hal tersebut menunjukan bahwa ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori dan proses. Karena pada model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori memiliki hasil belajar yang lebih tinggi, dibandingkan dengan pembelajaran yang melalui pendekatan proses. Pada proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang sudah ada dan mereka saling mengungkapkan gagasan mereka dalam kerja kelompok baik secara berpasangan ataupun berkelompok, mereka didorong untuk mengerjakan suatu lembar kerja secara bersama-sama dengan mengungkapkan pemikiran mereka masing-masing hal ini memberikan konstribusi terhadap pemahaman setiap siswa dalam belajar karena mereka akan saling berbagi pemikiran dan gagasan hingga mereka tidak hanya belajar dari pengetahuannya saja namun dari siswa lainnya. Sedangkan didalam pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan proses melihat dari kondisi siswa selama penelitian model ini kurang cocok karena waktu yang digunakan dalam model ini pun kurang efektif ditambah siswa yang harus bisa merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang suatu percobaan untuk memperoleh data yang relevan adalah pekerjaan yang sulit dan tidak semua siswa mampu melaksanakannya. 5. Kesimpulan Ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui 12
pendekatan ekspositori dan proses pada konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas IV SD Negri Mekarjaya Kabupaten Tasikmalaya. Siswa yang proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori menunjukan rata-rata hasil belajar siswa yang lebih baik dibandingkan dengan pendekatan proses. Maka peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe think pair share melalui pendekatan ekspositori cocok diterapkan pada konsep Sistem Pernapasan pada Manusia.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Huda, Miftahul. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni . (2012). Cooprative Learning .Bandung : Alfabeta. Sagala, Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina (2009). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suharsono, dan popo musthofa kamil. (2013) Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Tasikmalaya: tidak dipublikasikan. Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
14