THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TYPE ON HUMAN RESPIRATORY SYSTEM SUB CONCEPT (EXPERIMENTAL STUDY IN 11TH SCIENCE GRADE OF MUHAMMADIYAH PANGANDARAN SENIOR HIGH SCHOOL OF 2012/2013 ACADEMIC YEAR)
Fitria Wahyu Kurniasih (
[email protected]) H. Endang Surahman (
[email protected]) Hj. Ai Sri Kosnayani (
[email protected])
Department of Biology Education Faculty of Educational Science and Teacher’s Training University of Siliwangi
ABSTRACT The purpose of this study is to know efectivity of cooperative learning model with students teams achievement divisions type used to increase students learning achievement on human respiratory sub concept This study began at January 5th 2013. The learning process has been done at February 19th until February 26th 2013 in 11th science grade of Muhammadiyah Pangandaran Senior Hight School. Population objects in this study were all classes of 11th grade of Muhammadiyah Pangandaran Senior Hight School. There were 3 clasess with 91 students. The samples were 2 classes, grade 11th of science 2 class as experimental class and grade 11 th science 1 class as control class. They were taken by cluster random sampling. Instrument used in this study is students learning achievement test, concist of 35 questions of human respiratory system sub concept. The test were multiple choice with 5 options. The study use t test with 5% significancy as data analytic technic. Result of study show there is a progress in students learning achievement after cooperative learning model with students teams achievement divisions type applicated on human respiratory system sub concept in 11th science grade of Muhammadiyah Pangandaran Senior Hight School. Keyword : Cooperative Learning Model Student Teams Achievement Divisions
PENDAHULUAN Pendidikan sangat penting dan hal ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, baik dalam kehidupan perseorangan, keluarga maupun bangsa dan negara. Pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu pendidikan formal, informal dan non formal. Pendidikan formal merupakan lingkungan tempat berkumpulnya individu satu dengan individu lain di sebuah tempat belajar atau sekolah. Di antara tiga pusat pendidikan, sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Proses
pendidikan
terarah
pada
peningkatan
penguasaan
pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri setiap siswa. Tugas guru di dalam kelas tidak sekedar menyampaikan informasi demi pencapaian tujuan pembelajaran, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar siswa, guru harus berupaya agar kegiatan di kelas dapat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi pengalaman siswa. Guru harus mampu menemukan model dan teknik yang dapat mendukung peranannya tersebut, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat diselenggarakan dengan efektif. Namun kenyataan di lapangan proses belajar mengajar masih didominasi oleh model ceramah. Hasil belajar tidak selamanya ditentukan dengan kemampuan dasar, namun banyak faktor yang berperan penting di dalamnya. Media dan model yang tepat dalam pembelajaran merupakan faktor yang turut mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dengan menggunakan model dan media yang tepat pelajaran akan lebih mengesankan dan kegiatan belajar mengajar akan meningkat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions. Model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen, model ini merupakan model yang dianggap paling sederhana yang dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran. Dimana siswa belajar dan membentuk sendiri pengetahuannya berdasarkan pengalaman dan kerjasama
setiap siswa dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada mereka, pada pembelajaran ini siswa dilatih untuk bekerjasama dan bertanggung jawab terhadap tugas mereka sedangkan guru pada model pembelajaran ini berfungsi sebagai fasilitator yang mengatur dan mengawasi jalannya proses belajar.
MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe student
teams achievement divisions pada sub konsep Sistem Pernapasan pada Manusia dikelas
XI
IPA
SMA
Muhammadiyah
Pangandaran
Tahun
Pelajaran
2012/2013?”.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajaranya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions pada sub konsep Sistem Pernapasan pada Manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Pangandaran tahun pelajaran 2012/2013.
KEGUNAAN PENELITIAN Memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih aktif dalam proses pembelajaran biologi dan membantu siswa memahami materi dalam setiap mata pelajaran khususnya pada sub konsep Sistem Pernapasan pada Manusia.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode true experimental design. Alasan digunakan metode true experimental design karena dalam penelitian ini, peneliti dapat mengontrol variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan
rancangan penelitian) dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan. Arikunto, Suharsimi (2010: 125) mengemukakan bahwa: True experimental design yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan, yang dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok lain yang disebut dengan kelompok pembanding atau kelompok kontrol ini akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan.
PEMBAHASAN Untuk menguji kenormalan data dalam penelitian ini digunakan uji χ2. Data yang diuji meliputi pretest kelas eksperimen dengan hasil χ2 hitung 6.91 dan χ2 tabel 7,81, posttest kelas eksperimen dengan hasil χ2 hitung 2,47 dan χ2 tabel 7,81, pretest kelas kontrol dengan hasil χ2 hitung 5.71 dan χ2 tabel 7,81 , posttest kelas kontrol dengan hasil χ2 hitung 3.53 dan χ2 tabel 7,81 ,gain eksperimen dengan hasil χ2 hitung 4.37 dan χ2 tabel 7,81, dan gain kontrol dengan hasil χ2 hitung 4.65 dan χ2 tabel 7,81. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data pretest, posttest, dan gain dikelas eksperimen dan data pretest, posttest,dan gain di kelas kontrol keenamnya berasal dari populasi berdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis dari uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok data tersebut mempunyai varians yang homogen. Karena keenam data telah diambil dari populasi yang berdistribusi normal dan ketiga kelompok variansnya homogen, maka pengujian hipotesis dilanjutkan dengan menggunakan uji t. Pengujian hipotesis yang diperoleh dari data yang berdistribusi normal dan homogen dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik analisis uji perbedaan dua rata-rata untuk sampel yang dependen dan independen (uji t) di kelas eksperimen yang proses pembelajaranya menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe student teams achievement divisions, setelah diuji dengan menggunakan uji t dependen dengan taraf nyata 5%
maka untuk pretest-postest kelas eksperimen didapatkan nilai t hitung = -16.31 dan ttabel = 2.04, kesimpulan hipotesis yang didapat adalah tolak Ho yang artinya ada peningkatan hasil belajar setelah penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe student teams achievement divisions pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Pangandaran. Untuk hasil penelitian dengan penerapan model pembelajaraan langsung, setelah diuji dengan menggunakan uji t dependen dengan taraf nyata 5% maka untuk pretest-postest kelas kontrol didapatkan nilai t hitung = -14.76, dan ttabel = 2.04 kesimpulan hipotesis yang di dapat adalah tolak Ho yang artinya ada peningkatan hasil belajar setelah penerapan model pembelajaran langsung pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Pangandaran. Sedangkan untuk hasil perhitungan dengan menggunakan uji t independen dengan taraf nyata 5% maka untuk gain kelas eksperimen-gain kelas kontrol diperoleh thitung = 1.56 dan ttabel = 1.98, kesimpulan yang didapat adalah tolak Ho, yang artinya ada peningkatan hasil belajar setelah penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe student teams achievement divisions pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Pangandaran. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe student teams achievement divisions di nilai lebih baik dari pada menggunakan pembelajaran langsung yang digunakan di kelas kontrol. Hasil belajar siswa di kelas eksperimen
yang proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe student teams achievement divisions diperoleh nilai rata-rata pretest dan posttest dari kedua kelas, kelas kontrol nilai rata-rata pretest yaitu 10.17, posttest yaitu 17.23. Nilai rata-rata yang diperoleh tersebut lebih besar dari pada nilai rata-rata yang diperoleh dari kelas
kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan
pembelajaran langsung, nilai rata-rata pretest yaitu 11.75, posttest yaitu 20.58. Hal ini diakibatkan kelebihan dari model pembelajaraan kooperatif tipe student teams achievement divisions yang membuat siswa belajar lebih baik dan memiliki
kesempatan untuk mengemukakan pendapat melalui diskusi kelompok. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions, pada saat proses pembelajaran siswa yang awalnya memiliki sikap yang pasif, tidak percaya diri, tidak bertanggung jawab, tidak disiplin, dan kurang perhatian pada temannya, mulai menunjukan sikap yang lebih baik ketika mereka mengikuti proses pembelajaran. Selain itu pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini nilai yang akan siswa peroleh bertumpu pada hasil kerja sama kelompok masing-masing. Hasil dari nilai kuis individu akan diakumulasikan dengan nilai hasil kerja kelompok, nilai inilah yang akan dipakai sebagai acuan untuk menentukan nilai akhir kelompok. dan menentukan kelompok mana yang akan memperoleh penghargaan. Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran langsung siswa terlihat pasif, jenuh, dan kurang aktif, aktivitas siswa di dalam kelas hanya smeskipun terjadi peningkatan hasil belajar, namun hasilnya berbeda dengan di kelas eksperimen. Hal ini terjadi karena di kelas kontrol siswa hanya sebatas mendengarkan penjelasan dari guru tanpa adanya stimulus lainya yang dapat memacu keaktifan siswa, bahkan banyak siswa yang terlihat mengantuk di dalam kelas. Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa sehingga hasil postest kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Perolehan gain di kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe student teams achievement divisions pun lebih besar yaitu 8.40 di bandingkan gain kelas kontrol yaitu 7.23. Ini merupakan salah satu hal yang menyebabkan perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Pangandaran.
SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan guru harus memilih model pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan materi yang akan disampaikan, proses belajar mengajar harus lebih bervariasi, terutama dalam penggunaan model pembelajaran agar siswa tidak jenuh pada waktu menerima materi dari guru, guru harus mempersiapkan materi dan model pembelajaran dengan matang sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions pada konsep materi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA Danny, Anonymous. (2012). Tugas IPA Pernapasan. [online] Tersedia: http://anonymousdanny.blogspot.com/2012/11/tugas-ipa-pernapasan.html (14 Desember 2012). Dian.
(2010).
Sistem
Pernapasan.
[online]
tersedia
http://weccareproduksi.blogspot.com/2010/03/sistem-pernapasan.html
: (5
Desember 2012) Fatmawati, Resa.(2012). Uji Coba Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions Pada Konsep Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan di Kelas XI IPA SMA 7 Tasikmalaya. Tasikmalaya: Tidak Dipublikasikan. Hernawan. Edi (2012). Pengantar Statistik Parametrik Untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya: Tidak Dipublikasikan. Heryadi, Cahya. (2011). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Model Pembelajarankooperatif Tipe Student Team
Achievement Divisions yang Dibantuan Media Film Pada Konsep Ekosistem. Tasikmalaya: Tidak Dipublikasikan. Isjoni. (2012). Cooperatife Learning. Bandung: Alfabeta. Lie, Anita. (2008). Cooperatife Learning. Jakarta: PT Gramedia.
Maolani,
Ilam
(2008).
Strategi Belajar Mengajar.
Tasikmalaya: tidak
Dipublikasikan. Prayitno, Sugeng. (2010). Penting Diketahui Seluk Beluk Pernafasan Manusia. [online].
Tersedia:
http://www.tribunnews.com/2010/12/14/penting-
diketahui-seluk-beluk-pernafasan-manusia (5 desember 2012). Riawidayati.
(2011).
Sistem
Respirasi.
[online].
Tersedia:
http://blog.uad.ac.id/riawidayati/category/respirasi/ (11 Desember 2012) Slavin, Robert E. (2010). Cooperative Learning. Bandung: Penerbit Nusa Media Sloane,
Ethel.(2004).Anatomi
dan
Fisiologi
Untuk
Pemula.Jakarta:Buku
Kedokteran EGC. Sudjana, Nana. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta Suharsimi, Arikunto. (2012). Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara Suharsono, Popo. (2012). Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Tasikmalaya: Tidak Dipublikasikan. Sudjana, Nana. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Agesindo Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Uno, B. Hamzah. (2012). Belajar dengan Pendekatan Paikem. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Yamin, Martinis H. (2008). Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: Gaung Persada Press. Violet,
Fhajar
Wijayanthi.
(2012).
[online].
Tersedia:
http://fhajarwijayanthiviolet.blogspot.com/2012/02/model-pembelajarankooperatif-student.html (18 Dsember 2012)