PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 19 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016) The Difference of Students Learning Result Which is Learning Process using Cooperative Learning Model Think Pair Share Type (TPS) and Jigsaw Type in Ecosystem Concept (Experimental Study at The 7th Grade of The Public Junior High School 19th at Tasikmalaya School Period 2015/2016) Ayu Nopiasari,
[email protected] Purwati Kuswarini Suprapto
Biology Department Faculty of Educational Sciences And Teachers’ Training Siliwangi University Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Post Code 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail :
[email protected] ABSTRACT The purpose of this research is to know the difference of students learning result which is learning process using cooperative learning model think pair share type and jigsaw type in ecosystem oncept at the 7th grade of the public junior high school 19th at Tasikmalaya. The research was heldet 19th Public Junior High School at Tasikmalaya on December 2015 until Mei 2016. The method of this research is pre-experiment. The population in this research were all of the student in 7th grade of the 19th Public Junior High School at Tasikmalaya school period 2015/2016 total of 8 classes and were all 232 people. Samples this reasearch are 2 classes which was taken by using cluster random sampling technique. The instrument was a test in the form of multiple choice were all 35 test with choose 4 option. The data analysis by using in the independent t-test with the significance ( )= 5%. Based on the analysis result and hypothesis test with in the independent ttest obtained tcalculated = -4,16 and ttab = -1,99, that there is the difference of Students learning result which is learning process using cooperative learning model think pair share type and jigsaw type in ecosystem concept at the 7th grade of the public junior high school 19th at Tasikmalaya. Key words: think pair share, jigsaw, and students learning result.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) dan jigsaw pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 19 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Kota Tasikmalaya mulai bulan Desember 2015 sampai dengan Mei 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 19 Kota Tasikmalaya Tahun ajaran 2015/2016, sebanyak 8 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 232 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini siswa sebanyak dua kelas, yang diambil dengan mengunakan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 35 soal dengan 4 option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t independen dengan taraf signifikan ( ) = 5%. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t independen diperoleh thitung = -4,69 dan ttabel = -1,99 artinya ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan jigsaw pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 19 Kota Tasikmalaya. Kata kunci : think pair share, jigsaw, dan hasil belajar siswa. A. Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan sumber daya manusia, sehingga mendorong terjadinya perubahan akan dunia pendidikan. Hal ini terjadi pada tujuan pembelajaran Imu Pengetahuan
Alam
(IPA).
Perubahan
ini
membawa
besar
terhadap
pembelajaran IPA khususnya Biologi terutama pada kegiatan belajar mengajar di kelas. Berdasarkan hasil observasi lapangan melalui wawancara dengan beberapa guru mata pelajaran IPA, kelas VII di SMP Negeri 19 Kota Tasikmalaya, pada tanggal 19 Desember 2015 diperoleh gambaran kondisi siswa saat proses pembelajaran berlangsung khususnya pada mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya pada materi ekosistem masih kurang dari 75,00 dari semua kelas VII hanya 40% mencapai KKM, selebihnya 60% kurang dari KKM.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan upaya berupa pengembangan pembelajaran yang berpusat pada siswa, yaitu pembelajaran yang menekankan bahwa siswa sendiri yang membangun pengetahuannya. Sedangkan guru untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa. Oleh karena itu, banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, seperti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan jigsaw. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah model pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri, dan bekerja
sama
dengan
orang
lain
(pasangannya).
Sedangkan
model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah model pembelajaran yang bekerjasama
dalam
menyelesaikan
tugas.
Setiap
anggota
kelompok
bertanggung jawab atas penguasaan materi pelajaran dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan jigsaw pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 19 Kota Tasikmalaya. C. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 19 Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2015/2016 sebanyak 8 kelas dengan jumlah siswa 232 orang. Pada penelitian ini terpilih sebagai kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan kelas sebagai kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar siswa pada materi ekosistem. Tes berupa pilihan majemuk sebanyak 35 soal dengan 4 option yang di ukur dengan ranah kognitif yang dibatasi pada aspek mengingat (C1), mengerti (C2), memakai (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5). Desain penelitian ini menggunakan one shut case study. Dalam desain penelitian ini, dua sampel yang dipilih secara cluster random sampling.
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t independen untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perlakuan dengan diberikan posttest pada kedua kelas tersebut. D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan bahwa ratarata skor posttest yang proses pembelajarannya di kelas VIIE menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share diperoleh nilai 24,5. Sedangkan penelitian yang proses pembelajaran di kelas VIIB menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diperoleh nilai 27,69. Untuk lebih jelasnya lihat tabel, sebagai berikut: Tabel 1: Data Hasil Penelitian Data Model pembelajaran think pair share Model pembelajaran jigsaw
KKM 26,25
Skor Posttest 24,5
26,25
27,69
Keterangan Tidak mencapai KKM Mencapai KKM
Setelah dilakukan analisis data posttest dari kedua kelas tersebut, semua data telah berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan pengujian hipotesis (uji t independen) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perlakuan dengan
diberikan posttest pada kedua kelas tersebut. Sedangkan uji independen, lebih jelasnya dapat lihat tabel, sebagai berikut: Tabel 2 : Ringkasan Hasil Uji t Independen thitung
ttabel
Hasil Analisis
-4,69
-1,99
thitung berada diluar interval thitung > ttabel
Kesimpulan Analisis Tolak Ho
Kesimpulan Penelitian Ada perbedaan antara dua kelompok
Selanjutnya hasil uji t deskriptif terhadap hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share menunjukkan thitung < ttabel yaitu -3,72 lebih kecil dari 1,68 artinya tidak mencapai KKM, dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw thitung < ttabel yaitu 3,00 lebih besar dari 1,68 artinya mencapai KKM. 2. Pembahasan
Penelitian ini menggunakan dua sampel dengan perlakuan yang berbeda. Kelas VIIE menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan kelas VIIB menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan jigsaw memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi artinya mencapai KKM dibandingkan dari nilai ratarata
posttest
yang
proses
pembelajarannya
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share artinya tidak mencapai KKM. Nilai rata-rata posttest dapat dilihat pada gambar 1. 27.69
28 27 26 25 24 23 22
26.25 24.5
Think Pair Share
Jigsaw
KKM
Gambar 1 Digram Daftar Nilai Rata-rata Posttest yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dan Jigsaw Nilai rata-rata posttest dilihat dari keberhasilam siswa menjawab soal posttest dengan soal sebanyak 35 soal yang di ukur dari ranah kognitif yang dibatasi pada aspek mengingat (C1), mengerti (C2), memakai (C3), menganalisis (C4), dan mengevaluasi (C5). Berdasarkan soal posttetst yang di jawab benar oleh siswa sebanyak 35 soal dapat dilihat pada gambar 2, sebagai beikut: (%) 100
85 87
80 62
81
79
66
62
60
Think Pair Share Jigsaw
39
40
25
21
20 0 C1
C2
C3
C4
C5
Gambar 2 Diagram Batang Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dan Jigsaw dilihat dari Ranah Kognitif Berdsarkan gambar 2, dilihat dari presentase hasil belajar siswa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa yang menjawab soal C1, C2, C3, C4, dan C5 lebih merata dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share, kebanyakan siswa di dominasi menjawab soal C1, dan C2, tetapi hanya berapa persen siswa lebih sedikit yang menjawab soal C3, C4 dan C5. Hal ini pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa dapat menjawab soal mengaplikasikan, menganalisis, dan evaluasi, tidak hanya sebatas menjawab soal berupa mengingat, dan memahami, maka dari itu siswa dapat berfikir tingkat tinggi, karena pada saat proses pembelajarannya di dominasi siswa mengikuti dengan baik, sehingga terbentuk pemahaman siswa yang lebih mendalam pada saat proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar siswa tidak dilihat dari nilai rata-rata posttest, tetapi bisa dilihat dari kegiatan siswa pada saat diskusi kelompok dalam pengerjaan lembar kerja siswa. Hal itu disebabkan pada pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat efektif dalam mengatur siswa pada saat melaksanakan pembelajaran karena tidak ada sikap siswa yang saling mengandalkan satu sama lain. Hal ini, karena setiap siswa sudah mendapatkan tugasnya masing-masing (tim ahli). Pada saat diskusi kelompok ahli terlihat seluruh siswa aktif, karena apa yang mereka peroleh selama diskusi kelompok awal berbeda, sehingga di dalam kelompok ahli terjadi saling interaksi seperti mengemukakan pendapatnya, dan ketika diharuskan kembali ke kelompok awal. Di kelompok awal ini seluruh siswa terlihat rasa percaya diri yang tinggi, baik siswa aktif maupun pasif mampu menjelaskan apa yang mereka peroleh kepada teman-temannya pada saat diskusi kelompok ahli. Berbeda halnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, hal itu disebabkan ketika siswa diberi waktu untuk berfikir individu (think), beberapa siswa memiliki tingkat kesulitan untuk menjawab LKS yang diberikan oleh peneliti dan ada beberapa siswa yang mampu mengerjakan LKS, karena kemampuan yang dimiliki setiap siswa berbeda-beda dalam
berfikir cepat dan lambat. Siswa yang mempunyai akademik rendah, karena mereka tidak terbiasa mengerjakan LKS dengan waktu yang telah ditentukan, dan pada saat diskusi kurangnya rasa percaya diri dalam mengemukakan berbagai ide-ide pada temannya, karena informasi atau pengetahuan yang mereka dapatkan hanya bersumber dari pasangannya (pair) dan saling mengandalkan, sehingga kurang sesuai yang diharapkan. Pada model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dilihat siswa aktif pada saat presentasi (share). Pada saat presentasi terjadi interaksi antar anggota kelompok, seperti bertanya dan menyanggah karena apa yang mereka peroleh tidak sama dengan apa yang di presentasikan oleh anggota kelompok lainnya. Berdasarkan penelitian, dilihat dari hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa lebih tinggi dari nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model kooperatif tipe think pair share. Hal ini menegaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat membantu meningkatkan dan memaksimalkan ingatan siswa pada saat diskusi kelompok ahli, dan menumbuhkan semangat belajar, karena termotivasi dari temannya sendiri pada saat diskusi kembali ke kelompok
awal. Dengan
demikian proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik digunakan untuk mengajar materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 19 Kota Tasikmalaya. E. Simpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) dan jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 19 Kota Tasikmalaya. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dilihat dari nilai ratarata hasil belajar siswa lebih baik dari model pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 19 Kota Tasikmalaya. 2. Saran
a. model pembelajaran kooperatif tipe think pair share banyak siswa yang saling mengandalkan pada saat diskusi kelompok (berpasangan), diharapkan guru yang menggunakan tipe ini lebih memantau kelompok satu persatu dan tegas, agar pembelajaran ini terlaksana dengan baik; b. bagi peneliti selanjutnya, diupayakan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, karena model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw khususnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang di ukur dengan ranah kognitif. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Campbell, Niel A, et.,al. (2010). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Isjoni. (2014). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Lestari, Dwi Asti. (2013). Perbedaan Hasil Belajar IPA Biologi dengan Menggunakan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) dan Model Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Pelajaran 2013/2014. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS. 4 Januari 2016. Hernawan, Edi. (2014). Pengantar Statistika Parametrik. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi. Rusman. (2014). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sharan, Shlomo. (2014). The Handbook of Cooperative Learning. Yogyakarta: Istana Media. Slavin, Robert E. Cooperative Learning, Teori Riset, Praktik. Bandung: Nusa Media Suharsono, dan Popo Musthofa Kamil. (2012). Biologi Umum. Tasikmalaya: Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi. Suprapto, Purwati Kuswarini, dan Diki Muhamad Chaidir. (2014). Ekologi Hewan. Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi. Widodo, Ari. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Bandung: FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.