The Application of Cooperative Learning Model Type of Group Project on Enviroment Pollution Concept (Experiment Study at 10th Grade Students of Madrasah Aliyah Public School Tasikmalaya 2012/2013) Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) *)
Department of Biologi Education Faculty of Educational Science and Teacher’s Training Siliwangi University ABSTRACT The aim of this research was to know the increase of the students learning result that their learning process by using cooperative learning model type of group project on enviroment pollution concept at 10th grade students of Madrasah Aliyah Public Shcool Tasikmalaya 2012/2013. This research was done on November 2012 until May 2013. Research method used was the true experimental design method. The population in this research were the whole of 10th grade students of Madrasah Aliyah Public Shcool Tasikmalaya that have 4 classes. From 4 classes population, 2 classes are used as sampel that X-1 class as experiment that their learning process were using cooperative learning model type of group project amount of 27 students and X-3 class as control that their learning process were using direct learning model with 25 students. The technique of collecting data used the test of the students learning result that was done before and after teaching learning process activity. The instrument that used was the test of students learning result like multiple choice with 5 options, the amount of test are 35 questions.The research result showed that experiment class and control class have the average N-gain middle category, where the average N-gain in experiment class=0,56 while, average N-gain in control class=0,37. Although both have the same category, but the average N-gain in experiment class are better than the average N-gain in control class. The techique of analyzing data is used t-test with α=0,05 the calculate result tarithmetia=4,75 and Ttabel=2,00. The research result showed that there were the increasing of students learning result that their learning process are using cooperative learning model type group project within the concept of dirty enviroment at 10th grade students of Madrasah Aliyah Public Shcool Tasikmalaya.
Keyword : Cooperative Learning Model Type Group Project, Pollution Enviroment, Students learning result .
1
2 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Project (Proyek Kelompok) Pada Konsep Pencemaran Lingkungan (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X MAN Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013) Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) *)
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2012 sampai bulan Mei 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode true experimental design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X MAN Tasikmalaya yang terdiri dari 4 kelas. Dari 4 kelas populasi, digunakan 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas X-I sebagai kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) dengan jumlah siswa 27 orang dan X-3 sebagai kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung sebanyak 25 siswa. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar yang dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar selesai. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berbentuk pilihan ganda dengan 5 optiont sebanyak 35 butir soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki rata-rata N-gain kategori sedang, dimana rata-rata N-gain di kelas eksperimen = 0,56 sedangkan, rata-rata N-gain di kelas kontrol = 0,37. Meskipun memiliki kategori yang sama, akan tetapi rata-rata N-gain di kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata N-gain di kelas kontrol. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf nyata = 0,05 hasil perhitungan diperoleh thitung berada di daerah penolakan Ho dengan thitung = 4,75 dan ttabel = 2,00. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN Tasikmalaya. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Project, Pencemaran Lingkungan, hasil belajar siswa.
3 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan primer di era globalisasi sekarang ini. Setiap orang dituntut untuk memiliki pengetahuan dan menguasai teknologi. Tanpa pendidikan seseorang bukanlah siapa-siapa. Dengan pendidikan seseorang dapat bereksplorasi bakat atau kemampuan yang dia miliki. Pendidikan juga menjadi jalan bagi siswa untuk meningkatkan prestasi dalam proses belajar mengajar serta meningkatkan mutu pendidikan. Pada hakikatnya dalam meningkatkan mutu pendidikan perananan sekolah, lingkungan, keluarga baik secara langsung maupun secara tidak langsung memiliki peranan penting dalam membangun prestasi siswa. Karakter siswa dapat terbentuk selama mereka melaksanakan proses pembelajaran. Dimana siswa belajar untuk saling bekerja sama, saling bergantung secara positif satu sama lain dan belajar untuk bertanggung jawab atas tugas yang menjadi tanggungannya tersebut.
Oleh karena itu, banyak model yang diperkenalkan
sekarang ini dalam berbagai bentuk pembelajaran kooperatif. Masalah muncul seiring dengan berjalannya proses pembelajaran. Masalah tersebut dapat bersumber dari dalam ataupun luar. Salah satu masalah eksternal adalah kesulitan siswa dalam memahami sebuah materi pelajaran karena guru selalu menggunakan model pembelajaran yang sama. Sehingga membuat suasana pembelajaran menjadi monoton dan pada akhirnya, siswa merasa jenuh serta kehilangan konsentrasi belajarnya. Siswa dituntut untuk
mengerti materi yang
disampaikan tetapi tidak dididik untuk menjadi individu yang berkembang secara aktif melainkan menjadi siswa yang cenderung bersifat pasif, tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dia miliki serta tidak bertanggung jawab, tidak disiplin dan bersifat acuh tak acuh terhadap rekannya. Dengan kata lain sifat-sifat tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi dan siswa kelas X MAN Tasikmalaya, diketahui bahwa dalam setiap kegiatan pembelajaran guru hanya menggunakan model pembelajaran langsung. Hal ini menyebabkan,
siswa merasa
4 kesulitan memahami materi karena jenuh dengan model pembelajaran yang digunakan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada akhirnya siswa tidak dapat menguasai materi, dapat terlihat dari hasil belajar siswa MAN Tasikmalaya pada konsep Pencemaran Lingkungan Tahun Ajaran 2011/2012 masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 67,31, sedangkan KKM yang harus dicapai adalah 70,00. Dengan demikian diperlukan penyempurnaan dalam proses pembelajaran baik dari peningkatan kualitas mengajar guru maupun model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang diharapkan adalah model yang dapat membuat siswa senang dan nyaman dalam mengikuti pembelajaran sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif. Adapun model yang sesuai untuk siswa agar dapat belajar dengan nyaman dan tetap dapat memahami materi yang disampaikan, salah satunya model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok). Model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) adalah model pembelajaran yang sangat terfokus dan terstruktur, biasanya berlaku untuk beberapa kali pertemuan. Group project (proyek kelompok) dirancang untuk mengerjakan tugas pembelajaran atau proyek tertentu. Misalnya siswa ditugaskan untuk membuat laporan, untuk tugas seperti ini guru memastikan bahwa setiap anggota kelompok mendapat tugas mengerjakan masing-masing bagian dari laporan tersebut, jika tugas tersebut ternyata tidak bisa dibagi-bagi setidaknya mereka mendapat peran yang berbeda-beda (misalnya ada yang menjadi penulis, penyaji, dan pencari bahan, serta diperlukan ketua untuk mengatur itu semua). Tidak boleh ada satu atau beberapa orang anggota yang memikul sendirian beban tugas atau proyek sendirian sedangkan anggota kelompok yang lain hanya ikut-ikutan. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) bertujuan untuk menjalin kerja sama antara anggota kelompoknya. Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, diajukan rumusan masalah sebagai berikut : “Adakah peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif
5 tipe group project (proyek kelompok) pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013?” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/1013. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah True Experimental Design. Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:125) bahwa True experimental design, merupakan jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X
di MAN
Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013 sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa 105 orang. Populasi dalam penelitian ini ada 4 kelas, sedang sampel penelitian adalah 2 kelas dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah pretest posttest control group design. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes tertulis berupa pre-test dan post-test, dalam bentuk pilihan ganda sebanyak lima option. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan. Bentuk tes berupa soal pilihan ganda dengan lima option dengan jumlah 50 soal. Hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif yang dibatasi hanya pada jenjang mengingat (C1), memahami (C 2), dan menerapkan (C3). Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat dihitung dengan menggunakan rumus menurut Hake (Anonim, 2011:1).
6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data serta pengujian hipotesis, diperoleh bahwa ada peningkatan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN Tasikmalaya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen (Kelas X-1) yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) dengan kelas kontrol (Kelas X-3) yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung. Perbedaan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Data Hasil Belajar Siswa Rata-rata
Uji Hipotesis (t)
Kelas
Pretest-
Pre-test
Post-test
N-gain
Eksperimen
14
26,44
0,56
-12,60
Kontrol
14,16
21,02
0,37
-10,41
Posttest
N-gain
4,75
Dari tabel 1. Hasil belajar siswa di kelas eksperimen diperoleh rata-rata skor pre-test 14, rata-rata skor post-test 26,44, dan rata-rata skor N-Gain 0,56. Sedangkan hasil belajar siswa di kelas kontrol diperoleh rata-rata skor pre-test 14,16, rata-rata skor post-test 21,02, dan rata-rata N-Gain 0,37. Hasil uji t dependent skor pretest-posttest kelas eksperimen adalah -12,60, dan hasil uji t skor pretest-posttest kelas kelas kontrol adalah -10,41. Sedangkan nilai hasil uji t independen skor N-gain eksperimen – N-gain kontrol adalah 4,75.
Dengan
demikian diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group
7 project (proyek kelompok) pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN Tasikmalaya. 2. Pembahasan Untuk lebih jelasnya data pre-test, post-test dan N-gain
di kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 30 25 20 15 10 5 0 Pre test
Kelas Eksperimen 14
Kelas Kontrol 14.16
Post test
26.44
21.02
N-gain
0.56
0.37
Gambar 1 : Diagram skor rata-rata pre-test, post-test dan N-gain Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dari gambar 1 diperoleh hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan nilai rata-rata pre-test yaitu 14, rata-rata post-test yaitu 26,44 dan rata-rata N-gain sebesar 0,56. Adapun KKM mata pelajaran Biologi di Kelas X MAN Tasikmalaya adalah 70,00. Dari hasil konvensi, KKM pada konsep Pencemaran Lingkungan adalah 24,50. Dengan demikian rata-rata post-test di kelas eksperimen sudah memenuhi KKM yakni 26,44. Hal ini menunjukan bahwa adanya
peningkatan
hasil belajar
siswa
yang
proses pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN tahun ajaran 2012/2013. Proses pembelajaran di kelas X-I (kelas eksperimen) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok). Dimana model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) diawali dengan tahap guru menyampaikan materi pembelajaran. Kemudian guru membagi siswa
8 dalam beberapa kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 orang. Setiap anggota kelompok harus mempunyai peran masing-masing seperti ketua bertugas mengatur semua anggota kelompoknya, penulis bertugas menulis jawaban dari hasil diskusi proyek yang diberikan guru, presentator bertugas mempresentasikan hasil diskusi proyek di depan kelas, dan pencari bahan yang dibantu anggota kelompok lainnya secara bersama-sama bertanggung jawab mencari jawaban dari proyek berdasarkan sumber yang ada, dengan catatan setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugasnya. Tahap selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa atau LKS. Pada tahap ini siswa berkerja sama dalam mengerjakan tugas proyek yang diberikan guru sesuai perannya masingmasing. Dan pada tahap terakhir setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi proyek di depan kelas. Dalam kegiatan presentasi terjadi diskusi aktif dalam kelas, antara kelompok yang melakukan presentasi dengan kelompok yang lainnya. Pada pertemuan pertama keadaan kelas mulai kondusif, siswa dapat berkerja sama dengan anggota kelompoknya, terdapat hambatan dikarenakan siswa kurang memahami model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok)
yang belum pernah mereka terima selama proses
pembelajaran sebelumnya. Pada pertemuan kedua siswa secara keseluruhan sudah beradaptasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) yang diterapkan. Sehingga dalam proses pembelajaran, siswa terlihat lebih aktif dan lebih mudah memahami konsep Pencemaran Lingkungan ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok). Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena dalam proses pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) siswa dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, serta dapat melatih siswa dalam berargumen. Sehingga karakteristik individualnya
9 diakui oleh rekan-rekannya. Model ini juga lebih menekankan pada kerjasama serta tanggung jawab tiap individu terhadap tugasnya sesuai dengan perananya masing-masing. Sehingga siswa dapat belajar untuk lebih aktif, percaya diri terhadap kemampuan yang ia miliki. Selain itu,
model pembelajaran group
project (proyek kelompok) juga dapat melatih siswa dalam
ketrampilan
berkomunikasi dengan rekannya, melatih belajar dalam kelompok serta melatih ketrampilan sosial misalnya kepemimpinan. Group project (proyek kelompok) juga bertujuan membuat siswa untuk belajar bagaimana,
menghargai diri
sendiri, memotivasi diri dan lebih mudah untuk mentransfer pengetahuan yang mereka miliki. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa “ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, dan pengujian hipotesis, maka penulis berkesimpulan bahwa : 1. rata-rata skor pre-test di kelas eksperimen 14 dan rata-rata skor pre-test di kelas kontrol adalah 14,16. Rata-rata skor post-test di kelas eksperimen 26,44 dan ratarata skor post- test di kelas kontrol adalah 21,02. 2. rata-rata N-gain di kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) dan rata-rata N-gain di kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung memiliki rata-rata N-gain kategori sedang, dimana ratarata N-gain di kelas eksperimen adalah 0,56 sedangkan rata-rata N-gain di kelas kontrol adalah 0,37.
10 3. ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X I MAN Tasikmalaya.
Saran 1. Guru dan calon guru hendaknya selalu berinovasi dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) dengan menggunakan model pembelajara kooperatif tipe group project (proyek kelompok) siswa dapat lebih mudah mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, serta
dapat melatih siswa dalam berargumen.
Sehingga karakteristik individualnya diakui oleh rekan-rekannya. 2. Guru hendaknya dapat meningkatkan perhatian dan minat siswa agar termotivasi untuk belajar lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga terbentuk suasana pembelajaran yang optimal. 3. Untuk penelitian selanjutnya, dapat mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group project (proyek kelompok) pada mata pelajaran biologi lainnya yang karakteristiknya hampir sama dengan konsep Pencemaran Lingkungan selain itu dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam penerapan model-model pembelajaran yang selama ini telah dipelajari. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung : PT. Rineka Cipta. Huda, Miftahul, (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantutatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : PT Alfabeta.
11 Riwayat Penulis Cici
Wijayanti adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi, angkatan 2009 yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (Lulus tahun 2013).