INCREASING PARTICIPATION AND LOUD STUDENT READING SKILLS USING MEDIA AUDIO VISUAL IN CLASS I ELEMENTARY SCHOOL 21 SUNGAI GERINGGING KAB. PADANG PARIAMAN
1
Marni 1,Hasnul Fikri2, Ernati2 Program Studies Elementary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education Bung Hatta University E-mail:
[email protected] Abstract
This research was motivated by the lack of student participation in learning Indonesian in first grade in reading aloud. This study aimed to describe the increase in the participation of students in grade I learned in learning to read loudly on Indonesian subjects using audio-visual media in elementary school 21 Sungai Geringging Kab. Padang Pariaman. The research is a class action research (PTK) was composed of two cycles. The research subjects in class V students totalling 26 people. The research instrument is the activity of the teacher observation sheet, observation sheets student participation, and achievement test. The results obtained are as follows, showed an increase in activity of the prominent teachers, namely in the first cycle the average percentage showed an increase in activity of the prominent teachers, namely in the first cycle the average percentage average percentage of 69.44%, an increase in cycle II to 83.32%. Percentage participation indicator 1, the second cycle has an average of 100%, the indicator value 2 cycle I have increased 94.2% in the second cycle to 100%, the indicator 3 as much as 46.1% and increased to 67.3%, the indicator 4 cm 76.9% and increased to 80.7%, the 5 indicators as much as 67.3% and increased to 82.6%, at 6 indicators as much as 67.3% and increased to 84.6%. For student learning outcomes in a loud membanca also experienced by average penigkatan end of 85,74. Keywords: Participation, learning achievement reading Loud, Audio Visual.
menulis.
A. PENDAHULUAN Pembelajaran memiliki menyimak,
empat
bahasa
Indonesia
keterampilan
berbicara,
membaca,
Keempat
keterampilan
ini
merupakan fokus dalam pembelajaran
yaitu
bahasa Indonesia. Hal ini berarti bahwa
dan
pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan
1
melatih keterampilan menggunakan bahasa
sehingga
baik
berbicara,
membosankan bagi siswa. Berdasarkan
Keterampilan
pengamatan peneliti, dalam memberikan
dalam
membaca,
menyimak,
dan
menulis.
pembelajaran
menyimak dan berbicara dikategorikan
pembelajaran
dalam
lisan,
langsung menyuruh siswa untuk mengulas
dan
apa yang dibaca guru dalam buku teks,
dalam
siswa tidak diberi kesempatan membaca
keterampilan
sedangkan
berbahasa
keterampilan
membaca keterampilan
menulis
dikategorikan berbahasa
tulis.
Adapun
membaca
tersebut
nyaring
guru
nyaring..
keempat keterampilan ini dalam kehidupan
Di sisi lain, kemampuan membaca
sehari-hari, dan pembelajaran merupakan
siswa tergolong rendah. Hal ini terlihat
satu
keterampilan
dari hasil ujian mid semester ganjil siswa
berbahasa tersebut sama pentingnya namun
kelas I SDN 21 Sungai Geringging Kab
dalam penelitian ini lebih difokuskan pada
Padang Pariaman tahun ajaran 2012/2013.
keterampilan membaca.
Mayoritas siswa belum mencapai kriteria
kesatuan,
keempat
Berdasarkan pengamatan peneliti
ketuntasan minimum (KKM) 70. Dari 26
pada tanggal 14 Mei 2013 di SD Negeri 21
orang siswa kelas I, 7 orang mendapat nilai
Sungai Geringging Kabupaten Padang
≥ 70 dan 14 orang mendapat nilai < 70.
Pariaman,
dalam
melaksanakan
pembelajaran
membaca nyaring,
Untuk mendapatkan hasil yang
guru
lebih
baik
diperlukan
suatu
media
belum menggunakan strategi membaca
pembelajaran membaca agar partisipasi
yang efektif. Kondisi ini terlihat dari
dan
gejala-gejala (1) ketika siswa diminta
meningkat. Salah satu cara peningkatan
mengikuti guru membaca kata dan suku
kemampuan membaca di kelas I SD adalah
kata, siswa terkesan malas; (2) informasi
dengan menggunakan media audio visual.
yang didapat oleh siswa dalam membaca
Dengan menggunakan media audio visual,
yang didiktekan guru tidak bertahan lama;
pembelajaran dapat menjadi lebih menarik
(3) hanya beberapa siswa yang aktif dan
perhatian siswa
sungguh-sungguh
mengerjakan
latihan
SDN
pembelajaran membaca nyaring guru lebih
buku
21
Sungai
geringging,
peneliti
tertarik menggangkat penelitian tindakan
banyak memakai metode konvensional pada
siswa
peneliti temukan di lapangan di kelas I
gejala di atas adalah dalam memberikan
berpedoman
membaca
Berdasarkan permasalahan yang
membaca. Salah satu penyebab dari gejala-
yaitu
kemampuan
kelas ini yang berjudul ”Peningkatkan
teks, 2
Partisipasi dan Hasil Belajar Membaca
Afifuddin (2009:2) menyatakan
Nyaring dengan Menggunakan Media
prinsip-prinsip
utama
kegiatan
Audio Visual di Kelas I SDN 21 Sungai
pembelajaran
partisipasi
meliputi:
1)
Geringging Kab Padang Pariaman”.
berdasarkan
kebutuhan
belajar
2)
berorientasi pada tujuan kegiatan belajar, 3) berpusat pada warga belajar, 4) belajar B. KAJIAN TEORI
berdasarkan
1. Membaca Nyaring
belajar dilakukan bersama oleh warga
pendapatnya
pembelajaran merupakan proses kegiatan saling
atau kegiatan yang merupakan alat bagi
dimanfaatkan
memahami
tersebut,
Sejalan
dengan
pendapat
Kamidjan
(dalam
Pandawa,
diarahkan
kegiatan
pada
tujuan
oleh
warga
belajar, 8)
kegiatan pembelajaran menitik beratkan
informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang.
7)
belajar yang hasilnya dapat langsung
sama dengan orang lain atau pendengar atau
membelajarkan,
pembelajaran
guru, murid ataupun membaca ber-sama-
menangkap
kegiatan
kelompok yang terorganisasi, 6) kegiatan
tentang
membaca nyaring yakni suatu aktivitas
untuk
5)
belajar dengan sumber belajar dalam
Tarigan (dalam Dalman, 2013:63) Mengemukakan
pengalaman,
pada sumber-sumber pembelajaran yang tersedia dalam masyarakat dan 9) kegiatan pembelajaran
2009:7) Membaca nyaring adalah suatu
amat
memperhatikan
potensi-potensi manusiawi warga belajar.
kegiatan membaca yang merupakan alat bagi pembaca bersama orang lain untuk
Pembelajaran partisipatif sering juga
menangkap isi yang berupa informasi bagi
diartikan sebagai keterlibatan peserta didik
pengarang.
dalam
perencanaa,
lajaran Menurut
Sudrajat
(2014:2)
pembelajaran
partisipatif
merupakan
secara
aktif
partisipatif,
dikemukakan
Knowles
sebagaimana oleh
mulyasa
(dalam Afifuddin, 2009:2) adalah sebagai
model pembelajaran dengan melibatkan didik
dan
evaluasi pembelajaran. Indikator pembe-
2. Partisipasi
peserta
pelaksanaan,
berikut:
dalam a. Adanya keterlibatan emosional dan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
mental peserta didik.
pembelajaran.
Bertanya kepada guru tentang hal yang tidak diketahui siswa 3
Menjawab
pertanyaan
yang
4. Tinjauan
diberikan guru secara lisan
Tentang
Media
Pembelajaran
b. Adanya kesediaan peserta didik untuk
Kata media berasal dari Bahasa Latin
melakukan kontribusi dalam mencapai
medius, yang secara harfiah yang berarti
tujuan.
"tengah”, “perantara”, atau “pengantar".
c. Dalam kegiatan belajar terdapat hal
Dalam
media
yaitu tercapainya hasil belajar yang
pengirim kepada penerima pesan (Arsyad,
baik
2008:3).
(dalam
Sanaky (2011:6) mengemukakan beberapa
belajarnya.
Sudjana,
fungsi media pembelajaran antara lain:
2001:22)
a. menghadirkan obyek sebenarnya dan
membagi tiga macam hasil belajar, yakni keterampilan
dan
kebiasaan,
obyek yang langkah
(b)
b. membuat duplikasi dari obyek yang
pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita.
Sedangkan
Gagne
dari
yang sangat strategis dalam pembelajaran
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
Kingsley
pesan
Media pembelajaran memiliki fungsi
Hasil belajar adalah kemampuan-
pengalaman
pengantar
adalah
perantara
menerima
atau
Arab,
yang menguntungkan paserta didik
3. Penilaian Hasil Belajar
(a)
bahasa
sebenarnya,
(dalam
c. membuat konsep abstrak ke konsep
Sudjana, 2001:22) membagi lima kategori
konkret,
hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi
d. memberikesamaanPersePsi,
kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan
e. mengatasi hambatanwaktu, tempat, jumlah, dan jarak,
motoris.
f. menyajikan ulang informasi secara
Dalam sistem pendidikan nasional,
konsisten, dan
rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
g. memberi suasana belajar yang tidak
kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
tertekan, santai, dan menarik sehingga
Bloom (dalam Sudjana, 2001:22) yang
dapat mencapai tujuan pembelajaran.
secara garis besar membaginya menjadi
Manfaat media pembelajaran dalam
tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah
proses pembelajaran dikemukakan oleh
afektif, dan ranah psikomotoris.
Rusman (2012:162) berikut:
4
antara lain sebagai
a. Pembelajaran perhatian
akan
siswa
lebih
menarik
sehingga
mempercepat proses pembelajaran dan
dapat
membantu siswa dalam upaya
menumbuhkan motivasi belajar.
memahami materi yang disajikan oleh
b. Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya
sehingga
dipahami
oleh
memungkinkan
dapat
para
lebih
siswa
siswa
guru dalam kelas. e. Penggunaan media dalam
dan
pembelajaran dimaksudkan untuk
menguasai
mempertinggi mutu pendidikan.
tujuan pembelajaran lebih baik. c. Metode
pembelajaran
menentukan
maupun
lebih
memilih media pembelajaran, seorang guru
semata-mata
harus mempertimbangkan beberapa prinsip
komunikasi verbal melalui penuturan
sebagai acuan dalam mengoptimalkan
kata-kata oleh guru, sehingga siswa
pembelajaran.
tidak bosan dan guru tidak kehabisan
mengemukakan beberapa prinsip-prinsip
tenaga,
pemilihan
bervariasi,
akan
Dalam
tidak
apalagi
bila
guru
harus
mengajar untuk setiap jam pelajaran. d. Siswa
lebih
banyak
melakukan
seperti
Pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan
mengamati.
melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Sedangkan
menurut
pembelajaran
1. Efektivitas
mendengarkan uraian guru, tetapi juga lain
media
(2012:167)
diantaranya:
kegiatan belajar, sebab tidak hanya
aktivitas
Rusman
pada
ketepatgunaan
(efektivitas)
dalam
pembelajaran
dan
pencapaian
tujuan
pembelajaran
atau
pembentukan kompetensi. Guru harus
Hamalik
dapat berusaha agar media pembelajaran
(dalam Rusman, 2012:164) fungsi media
yang
pembelajaran yaitu:
diperlukan
kompetensi
a. Untuk mewujudkan situasi
untuk
secara
membentuk
optimal
dapat
digunakan dalam pembelajaran.
pembelajaran yang efektif.
b. Relevansi
b. Penggunaan media merupakan bagian
Kesesuaian
integral dalam system pembelajaran. yang
c. Media pembelajaran penting dalam
digunakan
media
pembelajaran
dengan
tujuan.
Karakteristik materi pelajaran, potensi dan
rangka mencapai tujuan pembelajaran.
perkembangan siswa serta dengan waktu
d. Penggunaan media dalam
yang tersedia.
pembelajaran adalah untuk
5
c. Efisiensi
a. Media elektronik, seperti televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD,
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran
harus
komputer, internet, dan lain_lain),
benar-benar
b. Media
memperhatikan bahwa media tersebut
buku,handout,modur,
murah atau hemat biaya tetapi dapat
dan
memerlukan kemudian
penggunaannya waktu
hanya
yang
memerlukan
seperti
diktat,
media
grafis, dan alat peraga.
menyampaikan inti pesan yang dimaksud, persiapan
non-eloktronik,
relatif
b. Ada yang melihat dari aspek panca
singkat,
indera dengan membagi menjacri tiga
sedikit
yaitu:
tenaga.
(1)media audio (dengar),
d. Dapat digunakan
(2)media
Media pembelajaran yang dipilih
visual
(melihat),
termasuk
media grafis,61
harus benar-benar dapat digunakan atau
(3)media audio-visual (dengar - melihat).
diterapkan dalam pembelajaran, sehingga
c. Ada yang melihat dari aspek alat dan
dapat menambah pemahaman siswa dan
bahan yang digunakan, yaitu:
meningkatkan kualitas pembelaj aran.
(1) alat perangkat keras (hardzuare)
e. Kontekstual
sebagai sarana yang menampilkan pesan, dan
Pemilihan dan penggunaan media
(2) perangkat lunak (software),sebagai
pembelajaran harus mengedepankan aspek
pesan atau informasi.
lingkungan sosial dan budaya siswa. Alangkah baiknya jika mempertimbangkan
Jadi
dapat
diambil
kesimpulan
aspek pengembangan pada pembelajaran
bahwa banyak sekali media yang dapat
life skills.
dipakai
Sanaky
(2011:42)
dalam
pembelajaran
Bahasa
indonesia seperti media auditif, media
memaparkan
visual, dan media audio visual.
pembagian jenis dan karakteristik media pembelajaran sebagai berikut:
5. Tinjauan Tentang Media Audio a. Media pembelajaran, dilihat dari sisi
Visual
aspek bentuk fisik, dengan membagi jenis
dan
karakteristiknya,
Asyhar (2012:77) mengemukakan
sebagai
media audio-visual merupakan jenis media
berikut: 6
yang
digunakan
kegiatan
Kelebihan media video adalah (1)
melibatkan
Dapat digunakan untuk klasikal atau
pendengaran dan penglihatan sekaligus
individual; (2) Dapat digunakaan seketika;
dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan
(3) Digunakan secara berulang; (4). Dapat
informasi yang dapat disalurkan melalui
menyajiakn materi secara fisik tidak dapat
media ini dapat berupa pesan verbal dan
bicara
nonverbal
menyajikan objek yang bersifat bahaya;
pembelajaran
dalam
dengan
yang
mengandalkan
baik
penglihatan maupun pendengaran. Sejalan
dengan
itu
memproyeksikan
(5)
Dapat
(7) Tidak memerlukan ruang gelap; (8)
Sanaky
Dapat di perlambat dan di percepat; (9) Menyajikan gambar dan suara
audio-visual merupakan seperangkat alat dapat
kelas;
(6). Dapat menyajikan obyek secara detail;
(2011:105) memaparkan defenisi media
yang
kedalam
gambar
Kelemahan media video adalah: (1). Sukar
bergerak dan bersuara. Paduan antara
untuk dapat direvisi; (2) Relatif mahal (3)
gambar dan suara membentuk karakter
Memerlukan keahlian khusus
sama dengan obyek aslinya. Alat-alat yang
Ronald Anderson (dalam Waryanto,
termasuk dalam kategori media audio-
2012:7) mengemukakan tentang beberapa
visual, adalah: televisi, video VCD, sound slide,
dan
film.
Asyhar
tujuan dari
(2012:73)
media video, antara lain:
membagi Media audio-visual menjadi dua
Untuk tujuan kognitif :
macam, yakni: (l) Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsure gambar
a. Dapat mengembangkan mitra kognitif
berasal dari satu sumber seperti video
yang
kaset; media audio visual dan (2) Audio
serasi.
berbeda. Misalnya film bingkai suara yang berasal
dari
kemampuan
memberikan rangsangan gerak dan
unsur gambarnya berasal dari sumber yang
gambarnya
menyangkut
mengenal kembali dan kemampuan
visual tidak murni yaitu unsur suara dan
unsur
pembelajaraan mengunakan
b. Dapat
slides
menunjaukan
serangkaian
gambar diam tanpa suara sebagai
proyektor dan unsur suaranya berasal dari
media foto dan film bingkai meskipun
tape recorder.
kurang ekominis.
Menurut Ronald Anderson (dalam
c. Melalui video dapat pula diajarkan
Waryanto, 2012:6) bahwa dalam media
pengetahuaan tentang hukum-hukum
video terdapat kelebihan dan kekurangan,
dan prinsip-prinsip tertentu. 7
d. Video
dapat
digunakan
untuk
sehingga cahaya yang masuk tidak terlalu
menunjukan contoh dan cara bersikap
mengganggu
atau berbuat dalam suatu penampilan,
Mempersiapkan software dan hardware
khususnya yang menyangkut interaksi
yang akan digunakan dalam menunjang
siswa.
proses pembelajaran; (3) Pastikan software
Untuk tujuan afektif :
(VCD/DVD)
yang
media;
digunakan
(2)
dalam
menjelaskan materi, sesuai dan cocok
a. Video merupakan media yang baik
untuk disimak oleh siswa; (4) Guru
sekali untuk menyampaikan informasi
mempersiapkan
dalam matra afektif.
pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan video dan film yang
b. Dapat menggunakan efek dan teknik,
ditampilkan;
video dapat menjadi media yang
(5)
Sebelum
memulai
pastikan juga posisi duduk siswa dalam
sangat baik dalam mempengaruhi
menyimak/menonton film/video haruslah
sikap dan emosi.
nyaman, agar siswa tidak ribut dan
Untuk tujuan psikomotorik :
menyimak dengan baik; (6) Memulai
a. Video merupakan media yang tepat untuk
pemutaran
memperlihatkan
pembelajaran dengan menyampaikan topik
contoh
yang
akan
dipelajari,
menyampaikan
ketrampilan yang menyangkut gerak.
tujuan
Dengan alat
baik
pembelajaran hari ini; (7) Memutarkan
dengan cara memperlambat maupun
video dan mengarahkan siswa untuk
mempercepat
menyimak.
ini dijelaskan,
gerakan
yang
pembelajaran,
dan
teknis
ditampilkan. b. Melalui video siswa dapat langsung
7. Hipotesis Tindakan
mendapat umpan balik secara visual
Hipotesis
merupakan
dugaan
terhadap kemampuan mereka sehingga
sementara terhadap sebuah penelitian.
mampu mencoba ketrampilan yang
Berdasarkan
menyangkut gerakan tadi.
pembelajaran audio visual seperti uraian di
6. Langkah-langkah/Tahapan
atas, maka hipótesis yang diajukan pada
kajian
teori
dan
Penggunaan Media Audio-visual
penelitian ini adalah h1 yaitu:
Sutrisna
a.
(Hidayati,
mengemukakan
2013:3)
langkah-langkah
juga peng-
Media
Pemanfaatan
media
pembelajaran
audio
dapat
meningkatkan
visual
gunaan media audio visual yaitu: (1)
partisipasi siswa dalam pembelajaran
Mempersiapkan ruangan yang tertutup
membaca siswa SD kelas 1 SDN 21 8
Sungai
geringging
Kab
Padang
Komitmen tersebut memungkinkan
Pariaman. b.
setiap yang terlibat untuk memberikan
Pemanfaatan
media
pembelajaran
andil
yang
berarti
audio visual dapat meningkatkan hasil
peningkatan
belajar siswa dalam pembelajaran
dapat ikut merasakan. (2) dalam
membaca siswa SD kelas 1 SDN 21
penelitian tindakan kelas, ada maksud
Sungai
jelas
geringging
Kab
Padang
Pariaman.
yang
tercapainya
untuk
melakukan
berpengetahuan,
Berdasarkan rumusan masalah dan
bermaksud.
kajian teori yang telah dikemukakan, maka
yang
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr dan
berkomitmen
dan
Tindakan dalam ptk
diyakini
dilakukan
2003:1.5)
untuk
mengemukakan pengertian PTK sebagai
kebenarannya.
pemantauan
menghasilkan
(4)
sistematik data
atau
informasi yang valid. (5) melibatkan
berikut:
deskripsi autentik tentang tindakan (6)
Action research is a form of selfreflective enquiry undertaken by participant (teachers, students or principals, for example) in social (including educational) situations in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practices, (2) their understanding of these practices, and the situation (and institutions) in which the practices are carried out. Whitehead
(dalam
perlu validasi. 2. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 21 Sungai geringging Kab Padang Pariaman dikelas 1. Subjek penelitian berjumlah 26 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 16 orang serta perempuan 10 orang. Alasan penulis melaksanakan penelitian pada sekolah dan kelas ini karena peneliti
Kunandar,
pernah mengajar dikelas ini dan dari hasil
2008:57) mengemukakan ciri-ciri khusus penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
pada
serta untuk
direncanakan berdasarkan nilai-nilai
jenis penelitian yang digunakan adalah
Wardani,
seseorang
sendiri. (3) melekat tindakan yang
1. Jenis Penelitian
(1)
intervensi
menerima tanggung jawab dirinya
C. METODOLOGI PENELITIAN
(dalam
sendiri
kedalam dan peningkatan pemahaman dan praktik
Kemmis
mereka
Dalam penelitian ada komitmen peningkatan
pengamatan
yang
berminatnya
siswa
nyaring.
pendidikan. 9
diperoleh dalam
kurang membaca
Subjek penelitian merupakan objek utama
yang
diteliti
dalam
siap untuk menulis laporan. Sebaliknya,
sebuah
jika masih ditemukan kurang dari 70%
penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian
indikator belum terlaksana, maka kegiatan
subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1
penelitian harus dilanjutkan ke siklus
SDN 21 Sungai geringging Kab Padang
berikutnya.
Pariaman pada semester ganjil tahun ajaran
4. Data dan Sumber Data
2013/2014 yang berjumlah 26 orang.
Data dalam penelitian ini berupa
Kedudukan peneliti dalam penelitian
data primer dan sekunder. Data tersebut
tindakan kelas ini adalah sebagai penyaji
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaa
materi kepada siswa (sebagai guru kelas
tindakan, dan hasil pembelajaran yang
yang mengajarkan materi). Dengan cara ini
berupa informasi tentang Partisipasi belajar
diasumsikan bahwa data dan informasi
siswa, adalah ketepatan siswa dalam
secara
membaca nyaring.
rasional
dapat
dipertanggung-
jawabkan, sebab peneliti sendiri berusaha
Data primer adalah data tentang
untuk menyesuaikan diri dengan sumber
partisipasi siswa dalam membaca nyaring
informasi baik secara fisik maupun secara
yang dikumpulkan dari lembaran observasi
kejiwaan.
partisipasi siswa membaca nyaring siswa. Data sekunder
Penelitian yang dilakukan adalah PTK
berupa data tentang
berdasarkan menurut Kemmis dan Mc
kegiatan guru dalam proses pembelajaran
(dalam Wardani, 2003:4.19) PTK terdiri
membaca nyaring.
dari empat “momentum” esensial, yaitu:
5. Instrumen Penelitian
(1) penyusunan rencana; (2) tindakan ; (3)
Dalam penelitian ini, peneliti
observasi; (4) refleksi.
menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data, yaitu:
3. Indikator Keberhasilan Prinsip ini menyatakan bahwa suatu
a. Lembar observasi partisipasi siswa,
proses pembelajaran dianggap tuntas jika
lembar
70% dari jumlah siswa memperoleh nilai
mendapatkan
69 ke atas. Kegiatan penelitian dianggap
proses
diputuskan
bahwa
pembelajaran, kegiatan
digunakan informasi
untuk apakah
dengan menggunakan media audio
berhasil jika 70 % indikator terlaksana dalam
ini
visual dapat meningkatkan partisipasi
maka
belajar siswa.
penelitian
untuk masalah tersebut telah selesai dan 10
b. Tes hasil belajar, Tes hasil belajar
P%=
× 100%
digunakan untuk mendapatkan data Keterangan:
hasil belajar pada setiap siklus. c. Lembar
Observasi
kegiatan
pengajaran,
Dilakukan
untuk
mengamati
berlangsungnya
proses
pembelajaran
Bahasa
P% = persentase siswa yang aktif dalam indikator Sedangkan
Indonesia.
adalah data hasil observasi proses
observasi ini, peneliti mengamati apa terjadi
dalam
pelaksanaan pembelajaran guru yang
proses
digunakan untuk melihat proses dan
pembelajaran berlangsung.
perkembangan guru dalam mengelola
6. Teknik Analisis Data Data
yang
data
pengelolaan pembelajaran oleh guru
Dengan berpedoman pada lembar
yang
analisis
diperoleh
pembelajaran
dalam
yang
terjadi
selama
pembelajaran berlangsung. Kemudian,
penelitian ini nantinya akan dianalisis
data tersebut dianalisis dengan teknik
dengan menggunakan data kualitatif yang mengacu kepada teknik pengumpulan dan analisis data penelitian kualitatif
persentase.
Untuk
mendapatkan
persentase
proses
pelaksanaan
pembelajaran guru dalam mengelola Analisis data dilakukan terhadap data
yang
telah
direduksi
pembelajaran, skor dari semua aspek
baik
dalam proses pembelajaran dihitung
perencanaan, pelaksanaan, dan data
dengan
evaluasi secara terpisah-pisah dengan
pelaksanaan pembelajaran guru dalam
tujuan
mengelola pembelajaran
menemukan
informasi
yang
spesifik dan terfokus pada proses pembelajaran
dan
dengan total
Penentuan skor = =
kuantitatif terhadap Partisipasi siswa
proses
×100%
menentukan
persentase
ketuntasan hasil belajar siswa secara
lembar partisipasi melihat
Untuk
dengan menggunakan persentase yang
untuk
proses
penghambat
Sedangkan model analisis data
siswa,
persentase
skor maksimal 15.
pembelajaran.
didapat melalui
rumus:
klasikal dapat digunakan rumus oleh
dan
Trianto (2009:241):
perkembangan partisipasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.
KB = 11
× 100%
Keterangan:
pelaksanaan tindakan dibagi atas II siklus
KB
dengan rentang waktu 3 minggu.
= Ketuntasan belajar
T = Jumlah memperoleh Siswa Tt
skor
yang
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus
= Jumlah skor total
terdiri dari 2 kali pertemuan. Pelaksanaan
Nilai rata-rata hasil belajar siswa
pembelajaran
yang
dilaksanakan
dapat dihitung dengan rumus oleh
menggunakan media pembelajaran audio
Trianto (2010 : 309).
visual.
X=
∑
Penelitian
instrumen
ini
penelitian
menggunakan berupa
lembar
Keterangan: X = nilai rata-rata
observasi partisipasi belajar siswa, lembar
∑
= jumlah nilai seluruh siswa
catatan lapangan peneliti.
N
= jumlah siswa
observasi partisipasi guru dan lembar
Setelah dilakukan analisis data, peneliti berkolaborasi dengan observer melakukan interpretasi hasil analisis yang
D. HASIL PENELITIAN
dapat dijelaskan di bawah ini. Penelitian ini dilakukan pada kelas I 1.
SDN 21 Sungai Geringging Kab Padang Pariaman.
Adapun
jumlah
Aktivitas guru Persentase rata-rata aktivitas guru
subjek
pada umumnya mengalami peningkatan
penelitian ini berjumlah 26 orang siswa, 16
pada
orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa
setiap
indikator
dan
perolehan
rata-rata
persentase
datanya adalah
perempuan. Dalam pelaksaaan penelitian, peneliti bertindak sebagai guru sedangkan
Perbandingan
kepala sekolah dan satu orang teman
kemanpuan
sejawat sebagai pengamat.
berdasarkan tahapan-tahapan yang telah
mengalami
tindakan disesuaikan dengan tahap-tahap
pembelajaran pemahaman membaca
Dengan
peningkatan
terhadap
keterampilan
nyaring
siswa.
peningkatan.
Peningkatan
siklus dua menunjukkan peningkatan yang
deskripsi
untuk
mengajarkan
Partisipasi guru dari siklus satu hingga
pembelajaran dengan menggunakan media visual.
dalam
ditetapkan antara siklus I dengan siklus II.
Tahap-tahap pembelajaran setiap
audio
guru
menonjol, yakni dari 69,44% pada siklus I dan 83,32% pada siklus II. Rata-rata persentase
Dalam 12
peningkatan
aktifitas
guru
sebesar 13,88%. ini dikarenakan guru telah
pada siklus II lebih mudah dipahami oleh
memperbaiki
siswa, mudah diajarkan guru, lebih dekat
cara
mengajar
dan
membiasakan diri dalam mengajar dengan
dengan pribadi siswa.
menggunakan media audio visual.
Dari
masing-masing
indikator, tidak terlepas dari pengaruh cara
2. Partisipasi Belajar Siswa Persentase
peningkatan
rata-rata
partisipasi
mengajar guru, dimana cara mengajar guru
belajar siswa pada umumnya mengalami
yang kurang pada siklus I ditingkatkan
peningkatan pada setiap indikator dan
pada
perolehan datanya adalah sebagai berikut:
peningkatan partisipasi siswa.
siklus II
yang berimbas
pada
Berdasarkan hasil penelitian, jelas
Berdasarkan analisis peneliti di
terlihat perbandingan rata-rata persentase
kelas I SDN 21 Sungai Geringging Kab
partisipasi belajar antara siklus I dengan
Padang
siklus
pelaksanaan siklus II dapat disimpulkan
II.
Dimana
setiap
mengalami
kenaikan
pada
indikator
setelah
selesai
II.
bahwa pembelajaran dengan menggunakan
Persentase partisipasi indikator 1, pada
media pembalajaran audio visual dapat
kedua siklus memiliki rata-rata 100% dan
meningkatkan partisipasi belajar Bahasa
peningkatannya stabil, pada indikator 2
Indonesia siswa. Melalui penerapan yang
siklus I memiliki nilai 94.2% meningkat
berkesinambungan dengan menggunakan
pada
audio visual ini, diharapkan partisipasi
siklus
II
menjadi
siklus
Pariaman
100%
dan
mengalami peningkatan sebanyak 5,8%,
belajar siswa terus meningkat.
pada indikator 3 sebanyak 46.1% dan meningkat
menjadi
67,3%
3. Penilaian keterampilan membaca
dan
nyaring
peningtannya dari siklus I hingga siklus II
Dari penilaian antara siklus 1 dan
sebesar 21,2%, pada indikator 4 sebanyak
siklus 2 terdapat peningkatan rata-rata
76.9% meningkat menjadi 80,7% dan peningkatannya
sebanyak
3,8%,
yang diperoleh yaitu sebesar 85.74.
pada
indikator 5 sebanyak 67.3% dan meningkat
Antara siklus I dan siklus II
menjadi 82,6% dan peningkatan antara
nampak terlihat peningkatan hasil belajar,
kedua siklus sebanyak 15,3, pada indikator
dimana pada siklus I rata-rana nilai 82,8
6 sebanyak 67.3% dan meningkat menjadi
dan meningkat pada siklus II dengan rata-
84,6% serta peningkatannya sebesar 17,3.
rata nilai 88,68, hingga diperoleh rata-rata
Hal tersebut diakibatkan karena materi
pada 13
kedua
siklus
sebanyak,
85,74.
Peningkatan pada masing-masing sikus
memberikan arahan, bimbingan, dan
tidak terjadi degan sendirinya akan tetapi
saran selama menyusun skripsi ini.
peningkatan
partisipasi
siswa
sangat
2. Ketua dan Sekretaris Program Studi
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa,
PGSD FKIP Universitas Bung Hatta
apa bila partisipasi meningkat, maka hasil
yang telah memberikan kelancaran dan
belajar siswa pun meningkat.
kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.
Peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan mengajar, dengan
guru
memperbaiki
memfokuskan membaca
pada
nyaring
3. Dekan
cara
memberikan
sehingga
Kabupaten Padang Pariaman, yang telah
seperti
memberikan
di
SDN
05
Sungai
telah
rata-rata tes membaca nyaring dari siklus I
memberikan
bantuan
dalam
pelaksanaan penelitian.
dan Siklus II dan nilai tes dikategorikan
6. Ibu Nuning Ranciska, S.Pd, selaku
baik.
observer Skripsi ini dapat diselesaikan berkat
II
Geringging
bantuan dan bimbingan dari berbagai
di
SDN
05
Kabupaten
Sungai Padang
Pariaman.
pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
7. Majelis guru di SDN 05 Sungai
disampaikan penghargaan dan rasa terima
Geringging
kasih yang setulus-tulusnya kepada:
Pariaman
yang
1. Bapak Dr. Hasnul Fikri, M.Pd., selaku
dorongan
dan
Ibu
Geringging
Kabupaten Padang Pariaman, yang
hasilnya sama, yakni meningkatnya nilai
dan
dalam
5. Bapak Muriadi, S.Pd, selaku observer I
penelitian yang dilakukan oleh agustiana
I,
izin
pelaksanaan penelitian.
pembelajaran.
Ditinjau dari penelitian yang relevan,
Pembimbing
dan
sekolah di SDN 05 Sungai Geringging
macam cara agar pembelajaran dapat
media
kemudahan
4. Ibu Hasni Yetti, S.Pd., selaku kepala
siswa, guru harus menggunakan berbagai
menggunakan
FKIP
ini.
disimpulkan bahwa untuk membelajarkan
siswa,
Dekan
kelancaran dalam penyusunan skripsi
Dari hasil yang didapat, maka dapat
bagi
Wakil
Universitas Bung Hatta yang telah
siswa
berpengaruh terhadap nilai belajar siswa.
bermakna
dan
Dra.
Kabupaten telah
Ernati,M.Pd., selaku Pembimbing II, sekaligus Penasehat Akademik yang 14
memberikan
motivasi
pelaksanaan penelitian.
Padang
dalam
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung:
DAFTAR PUSTAKA
Affifuddin, Nur.20l3. http://begawanafif.blogspot.com/20 09/02/pembelajaran-partisipatif
Sanaky, Hujair AH. 2011. Media Pembelajaran Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara
Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: RayaGravindo Persada
Sudrajat, akhmad. 2013. http://mcdonsi3.files.wordpress.com Alfabeta.
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta.
Sudjana, nana.2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: RajaGravindo Persada. Hidayati, Mahmudah. 2013.http://staff.uny.ac.id/sites/default/file s/tmp/Pengguna
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media
an%20Media%20Audio%20Visual %20dalam%20Menunjang%20Pem belajaran.pdf
Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Prenada Media
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta Utara: Rajawali Pers.
Wardani. dkk. 2003. Penelitian Tindakan Kelas). Jakarta: Universitas Terbuka.
Pandawa, Nurhayati dkk. 2009. Pembelajaran Membaca. Jakarta: DEPPENNAS
Waryanto.2012.http://staff.uny.ac.id/ sites/default/files/tmp/Penggu naan%20Media%20Audio%2 0Visual%20dalam%20Menun jang%20Pembelajaran.pdf
Rahim, Farida. 2009. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
15