TH ANALYSIS OF LEARNING DIFFICULTNESS INXXIPS GRADE SOCIAL SCIENCE ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS DALAM MEMAHAMI CLASS IN UNDERSTAND THE FUNGI TOPIC KONSEP PADA POKOK BAHASAN FUNGICONCEPT SMA N1111KOTA JAMBI DI SMA NEGERI JAMBI
Darmawilis1), Retni S Budiarti2), Gardjito3) Education of Biology Study Program, Teacher Training and Educational Faculty, Jambi University Email:
[email protected] By : Darmawilis ABSTRACT Learning difficultness is a condition which the student can not learn as usual because of the threat and disturbances in learning. Learning difficultness faced by students happened when followed the lessons from the teachers. Based on the results of field observations while learning process known that many students got the difficultness when answer the questions of Fungi material from the teacher. This study used descriptive analytic. The samples were taken using purposive sampling technique which amounted to 32 students. Collection data methods used questionnaires and interviews. The collected data were analyzed using percentages for qualitative analysis for the questionnaire and interview data. The study was conducted on June 2014 at SMA 11 Jambi. The results showed there is learning difficultness experienced by students, from the results of the questionnaire analysis, it showed that initial concepts students descriptors got the difficultness with 38% percentage. Furthermore, on the basis of teachers' competence indicators are 33.3% percentage. In the students' understanding of language descriptors and textbook content 53.3%. Furthermore, the percentage of students with experience descriptors 48%. On the teaching methods and media descriptors used by teachers with 54% percentage. In the interview there are also students who faced the difficultness. Factors that cause learning difficultness come from themselves and outside of the individu which caused by daily textbooks environment and school environment. The conclusions of this study are there students who got the difficultness on the Fungi subject. Students got the difficultness learning Fungi concept, the factors that cause learning difficultness are specific factors from students' understanding of the incomplete Fungi material and and outside of the individu which caused by daily textbooks environment and school environment. The author suggests to another researchers who will conduct this topic research need the diagnosis of learning because every student shuld have the opportunity and services to develop because of the differences in ability, intelligence, talents, interests and background of each student environment, school system in teaching should provide opportunities for students to progress according their ability. Keyword : Learning Difficultness, Understanding Concept, Fungi
Darmawilis1), Retni S Budiarti2), Gardjito3)
DARMAWILIS: A1C409070 BIOLOGI PMIPA UNJA
1
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X IPS DALAM MEMAHAMI KONSEP PADA POKOK BAHASAN FUNGI DI SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Program StudiPendidikanBiologi, FKIP Universitas Jambi Email:
[email protected] Oleh : Darmawilis ABSTRAK Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana siswa tidak dapat belajar dengan wajar di karenakan adanya ancaman, hambatan atau gangguan dalam belajar. Kesulitan belajar yang dihadapi siswa ini terjadi waktu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil observasi lapangan disaat proses pembelajaran berlangsung dapat diketahui bahwa banyak siswa mengalami kesulitan saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru pada materi Fungi. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik. Sampel penelitian diambil menggunakan tehknik purposive samplingyang berjumlah 32 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan angket dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik persentase untuk angket dan analisis kualitatif untuk data wawancara. Penelitian dilakukan pada bulan juni 2014 di SMA Negeri 11 Kota Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, dari hasil analisis angket diperoleh pada deskriptor konsep awal siswa mengalami kesulitan dengan persentase 38%. Selanjutnyapadaindikatorkompetensidasar guru terdapatpersentase33.3%. Padadeskriptorpemahamansiswaterhadapbahasadanisi buku teks 53,3%. Selanjutnyapada deskriptorpengalamansiswadenganpersentase 48%. Padadeskriptormetodemengajardanmedia yang digunakan guru denganpersentase54%. Pada hasil wawancara juga terdapat siswa yang mengalami kesulitan. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar bersumber dari siswa itu sendiri dan dari luar individu baik dari buku teks lingkungan sehari-hari dan lingkungan sekolah. Simpulan dari penelitian ini adalah hasil dari penelitian ini terdapat siswa yang mengalami kesulitan pada pokok bahasan Fungi. Siswa mengalami kesulitan belajar pada konsep Fungi, faktor yang menyebab kesulitan belajar adalah faktor khusus yang berasal dari pemahaman siswa terhadap materi Fungi yang kurang lengkap dan dari luar individu baik dari buku teks, lingkungan sehari-hari dan lingkungan sekolah. Penulis menyarankan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian pada bahasan ini perlunya diadakan diagnosis belajar karena setiap siswa hendaknya mendapat kesempatan dan layanan untuk berkembang karena adanya perbedaan kemampuan, kecerdasan, bakat, minat dan latar belakang lingkungan masing-masing siswa, sistem pengajaran di sekolah seharusnya memberi kesempatan pada siswa untuk maju sesuai dengan kemampuannya. Kata kunci : Kesulitan Belajar, Memahami Konsep, Fungi
DARMAWILIS: A1C409070 BIOLOGI PMIPA UNJA
2
I. PENDAHULUAN Upaya pengembangan sumber daya manusia tidak bisa lepas dari proses penyelenggaraan pendidikan. Keberhasilan pendidikan dapat dicapai bila didukung oleh kurikulum yang bermutu, materi pendidikan yang berbobot dan berdaya guna, tenaga pendidik yang profesional, penentu kebijakan pendidikan yang berkompeten, lingkungan masyarakat yang turut berperan, dan tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang. Pendidikan memang sangat diperlukan oleh manusia, karena dengan pendidikan, manusia dapat mengarahkan perkembangan fisik, mental, emosional, sosial dan etikanya menuju ke arah yang lebih baik dan menuju ke arah kematangan dan kedewasaan. Proses pencerdasan bangsa bisa terlaksana jika dilakukan melalui jalur pendidikan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan pembangunan. Berdasarkan pengalaman lapangan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, peneliti dihadapkan dengan sejumlah karakteristik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, dan ada pula siswa yang justru dalam belajar, mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatanhambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang kurang memuaskan. Berdasarkan hasil observasi lapangan disaat proses pembelajaran berlangsung dapat diketahui bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan, misalnya dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru pada materi Fungi. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara guru menyebutkan bahwa materi Fungi lebih sulit dipahami oleh siswa dan terlihat dari hasil ulangan harian yang rendah.
Fungi (jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel Fungi (jamur) memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Fungi dipisahkan dalam kingdomnya tesendiri, Fungi tidak termasuk dalam kingdom protista, monera, maupun plantae. Karena tidak berklorofil, Fungi termasuk ke dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini Fungi hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada dilingkungannya. Umumnya Fungi hidup secara saprofit (hidup dengan mengurai sampah oganik seperti bangkai menjadi bahan anoganik). Ada juga Fungi yang hidup secara parasit (memperoleh bahan organik dari inangnya), ada juga yang hidup dengan simbiosis mutualismeyaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan untung. III. METODE PENELITIAN 3.1 JenisPenelitian Penelitianinimenggunakanrancanga npenelitiandeskriptifanalitik. Penelitiandeskriptifanalitikberupayamemb erikangambarantentangkeadaandangejalagejalasosialtertentu. Penelitiandeskriptifanalitikinibertujuanunt ukmendeskripsikan data secarasistematisdanfaktualsehinggadapatm enggambarkankeadaansubjekpadasaatituat aumenggambarkankeadaan di lapangan. 3.2 ProsedurPenelitian Prosedur yang digunakandalampenelitianiniadalahsebagai berikut: 1. TahapPersiapan 2. Tahappelaksanaan 3. TahapAkhir 3.3 PopulasidanSampel Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kota Jambi. Teknik pengambilan sampel
penelitian adalah teknik Purposive Sampling. Penelitian ini sampel diambil berdasarkan nilai harian terendah pada siswa kelas X IPS di SMA Negeri 11 Kota Jambi yang terdiri dari 3 kelas yang mengalami kesulitan belajar pada materi Fungi. 3.4 TeknikPengumpulan Data 3.4.1 Angket Angket yang digunakandalampenelitianinimenggunakan skalaLikertdengan 4 (lima) alternatifjawabanyaitu (SS), (S), (TS), dan (STS). Validitasangketdihitungdenganmenggunak ankorelasi Bivariate Pearson danreliabilitasangketdihitungdenganmengg unakanrumus Alpha. 3.4.2 Observasi Observasi dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap proses pembelajaran. 3.4.3 Wawancara Pada penelitian ini, wawancara dilakukan pada guru bidang studi Biologi dan siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kota Jambi.
3.6 Analisis Data Angket dianalisis secara kuntitatif. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan cara membandingkan jumlah skor yang diperoleh responden dengan skor total atau angket dikali 100% sehingga hasilnya akan dinyatakan dalam bentuk persentase. Selanjutnya pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis statistik tertentu dilakukan dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut (Riduan, 2011:41): P
∑ F x 100 ∑N
Keterangan : P = Persentase F ∑ = Skor jawaban responden
∑N
= Skor total
3.7 TempatdanWaktuPenelitian Penelitian dilaksanakan disekolah SMA Negeri 11 Kota Jambipada tanggal 13 s.d 27 Mei 2014.
3.5 JenisdanSumber Data 3.5.1 Jenis Data Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data tentang kesulitan belajar siswa dari sampel melalui angket yang diberikan sedangkan data kualitatif berupa hasil wawancara kepada siswa mata pelajaran Biologi kelas X IPS. 3.5.2 Sumber Data Sumber data diperoleh dari data primer yang berupa hasil jawaban siswa terhadap angket tentang kesulitan belajar siswa pada konsep Fungi.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HasilPenelitian 4.1.1HasilObservasi Tabel 4.1 Hasil Observasi Terhadap Proses Pembelajaran Indikator Guru
HasilPengamatanObservasi Berdasarkanhasilobservasi guru bidangstudibiologi di SMA Negeri 11 Kota Jambi, guru mengajarkanmateri Fungi denganbaik/jelas, serta guru membahaskembalisoalsebelummelaksanakanujian. Berdasarkanhasilobservasisiswakurangmenguasaimateri Fungi dankurangmemperhatikanpenjelasan guru, namunsayangnyasuasanakelaskurangkondusifpadasaatbelajar. Berdasarkanhasilobservasibahasadanisibukuteks yang digunakanmudahdimengerti. Berdasarkanhasilobservasiternyatabanyaksiswa yang tidakdapatmemahamikonsep Fungi dilingkungantempattinggal, dandalamsesidiskusisebagiansiswaterlihatpasifnamunsebagianlagisiswaterlihataktif, danbisamenerimapendapatdariteman-teman. Berdasarkanhasilobservasimetodepengajar yang digunakanbelumbervariasi, metode yang seringdigunakanyaitumetodeceramahdengandiskusi. Sedangkanuntuk media ataualatperagabelumbervariasikarena media yang digunakanhanyamenggunakan LKS, danbukupaket.
Siswa Bukuteks Konteks
MetodeMengajar
4.1.2 Angket Tabel 4.2 Persentase Indikator Siswa Deskriptor Konsep Awal Siswa
No Item 1
Saya berusaha untuk memahami konsep sendiri tentang Fungi sebelum belajar di sekolah
2
Saya menguasai konsep Fungi secara lengkap
3 Kemampuan Afektif
4 5
Minat Belajar Siswa
Saya memahami dengan baik materi Fungi yang diterangkan oleh guru Saya memperhatikan guru saat menjelaskan materi tentang Fungi Jika saya belum memahami materi tentang Fungi yang guru jelaskan, saya akan bertanya kembali kepada guru
6
Saya berusahamengerjakan soal-soal Fungi yang diberikan guru dengan baik
7
Saya berusaha untuk teliti dan cermat dalam menjawab soal
8
Saya tertarik pada materi Fungi
9
Saya berusaha datang sebelum kegiatan belajar dimulai
10
Motivasi
Jawaban Responden Pernyataan
Sebelum ujian tentang Fungi saya mempelajari materi kembali
Ket
SS
S
TS
STS
F %
0 0
0 0
14 46,7
16 53,3
F
0
0
20
10
%
0
0
66,7
33,3
F
0
0
20
10
%
0
0
66,7
33,3
F
0
2
23
5
%
0
6,7
76,7
16,7
F
13
13
4
0
%
43,3
43,3
13,3
0
F
10
6
11
3
%
33,3
20
36,7
10
F
19
10
1
0
%
63,3
33,3
3,3
0
F
13
10
5
2
%
43,3
33,3
16,7
6,7
F
5
11
10
4
%
16,7
36,7
33,3
13,3
F
5
11
9
5
%
16,7
36,7
30
16,7
11
Saya memiliki rasa ingin tahu terhadap materi Fungi
F %
0 0
5 16,7
13 43,3
12 40
12
Saya belajar lebih giat untuk mendapatkan nilai yang tinggi
F
0
3
19
8
%
0
10
63,3
26,7
13
Saya berusaha optimis dalam mengerjakan tugas Fungi di sekolah
F %
9 30
14 46,7
4 13,3
3 10
14
Saya yakin saya dapat memahami konsep Fungi
Jumlah
F
13
9
7
1
%
43,3
30
23,3
3,3
F
87
160
79
%
20,7
94 22,3 8
38
18,8
Tabel 4.3Persentase Angket Indikator Guru Deskriptor Kompetensi Dasar
Jawaban Responden
No Item 15
Pernyataan
Ket
Guru mengajarkan materi Fungi dengan jelas dan mudah sehingga saya mudah untuk memahami
SS
S
TS
12
1
40
3,3
3,3
F
16 53, 3 9
ST S 1
30
F % F
0 0 0
%
0
20
F
25
%
21
40 33, 3
4 13, 3 18 60 14 46, 7 37
1
%
16 53, 3 6 20 6
F %
16
Guru memberikan soal-soal Fungi dengan berbagai bentuk soal
17
Guru membahas soal tentang Fungi yang diberikan dengan jelas dan mudah dimengerti
18
Guru melakukan pembahasan soal sebelum melakukan ujian materi Fungi
Jumlah
31
3,3 6 20 10 33, 3 18 15
Tabel 4.4Hasil Angket Indikator Buku Teks Deskriptor
No Item
Bahasa yang digunakan
19
Kelengkapan isi
20
21
Pernyataan
Ket
Saya mampu memahami buku teks tersebut dengan baik
F %
Buku teks yang saya gunakan mencakup semua materi tentang Fungi
F %
Buku teks, handout atau modul yang saya gunakan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
F % F
Jumlah
Tabel 4.5 Hasil Angket Indikator Konteks No Deskripto Ite Pernyataan r m Pengalama 22 Saya banyak mendapat konsep baru tentang biologi di n siswa lingkungan tempat saya tinggal 23
Teman diskusi
24
25
%
Ket F %
Kondisi lingkungan rumah saya sangat mendukunguntuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep Fungi Saya menerima pendapat dari teman yang pandai ketika berdiskusi
%
Saya aktif dalam berdiskusi
F
F
F %
Jawaban Responden ST SS S TS S 1 0 17 12 56, 3,3 0 40 7 0 2 16 12 53, 0 6,7 40 3 0 0 15 15 0 0 50 50 1 2 48 39 53, 43, 1,1 2,2 3 3
Jawaban Responden ST SS S TS S 0 2 16 12 53, 0 6,7 40 3 0 2 19 9 63, 0 6,7 30 3 10 13 5 2 33, 43, 16, 6,7 3 3 7 1 5 15 9
26
Saya dapat menyimpulkan hasil dari berdiskusi
Jumlah
Tabel 4.6Hasil Angket Indikator Metode Mengajar No Deskripto Ite Pernyataan r m Metode 27 Guru menggunakan metode ceramah ketika yang menjelaskan materi Fungi digunakan 28 Guru menggunakan satu metode ketika menjelaskan materi Fungi 29
Media/alat peraga
30 31
Guru bidang studi biologi menyampaikan materi Fungi dengan metode yang bervariasi misalnya ada diskusi kelompok, praktek, dll Guru menggunakan alat peraga saat mengajar materi Fungi dengan baik Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran dan menarik minat belajar siswa
Jumlah
4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa kemampuan guru dalam menyampaikanmateriterlihatpercayadiri dan sudah baik,namunpada proses pembelajaranberlangsung terlihat bahwa guru tidak menggunakan metode mengajar yang bervariasi karenahanyamenggunakanmetodeceramah dandiskusi. Selanjutnya media pembelajaran yang digunakan guru masihkurangbaikkarena media yang digunakanhanyaberupabukupaketdan LKS. Saat proses pembelajaranberlangsungdapatdiketahuiba hwa guru kurangdapatmengelolakelasdenganbaikkar enamasihadanyasiswa yang
%
3,3
F
0
16, 7 2
%
0
6,7
F
11
%
7,3
50
30
24
17 56, 7 72
16
48
11 36, 7 43 28, 7
F %
Jawaban Responden ST SS S TS S 14 12 3 1 46, 40 10 3,3 7 15 15 0 0 50 50 0 0
F
16
14 46, 7 9
F
53, 3 20 66, 7 16 53, 3 81
%
54
Ket F %
% F % F %
0
0
0
0
1
0
30
3,3
0
14 46, 7 64 42, 7
0
0
0
0
4
1
2,7
0,6
kurangmemperhatikan guru danadajugasiswayang mengerjakan tugas mata pelajaran lain saat proses pembelajaran berlangsung. Ketika guru memberi tugas ke siswa banyak siswa yang tidak tertib dalam mengerjakan tugas, hanya ada beberapa siswa yang mengerjakan tugas dengan tertib begitujuga saat guru menggunakan metode tanya jawab hanya adabeberapa siswa yang selalu bertanya dan menjawab pertanyaan guru dengan baik, sedangkan siswa lainnya terlihat kesulitan dalam menjawab pertanyaan dan memahami pertanyaan dari guru tersebut alasan yang dikemukakan oleh siswa bervariasi diantaranya materi ajar yang sulit dipahami karena bentuk penyajian materi yang disampaikan guru kurang menarik.
Sajian materi yang menarik perhatian siswa akan sangat bermanfaat terutama bila siswa mempunyai motivasi dan minat belajar yang rendah. Disini sangat jelas bahwa siswa sangat kurang dalam memperhatikan guru karena kurangnya kedisiplinan siswa dalam belajar, dan siswa juga terlihat pasif ketika proses pembelajaran berlangsung. Adanya kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, hal ini terlihat dari hasil analisis angket diperoleh pada indikator siswa mengalami kesulitan dengan persentase 38%, namun pada indikator guru memperoleh persentase 30.8%, dan pada indikator buku teks diperoleh persentase 53.3%, sedangkan pada indikator konteks diperoleh persentase 48%, selanjutnya pada indikator metode mengajar didapat persentase 5.4% responden yang menjawab sangat setuju ini termasuk kategori sangat baik. Dan pada hasil wawancara juga terdapat siswa yang mengalami kesulitan. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan pada pokok bahasan Fungi.Adanyakesulitanbelajar yang dialamiolehsiswa, haliniterlihatdarihasilanalisisangketdiperol ehpadaindikatorsiswamengalamikesulitand enganpersentase 38%, DAFTAR RUJUKAN Anonim. 2010. pada tanggal 23 november 2014. Kesulitan belajar. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bit stream/123456789/3698/1/SITI %20SAPUROH-FITK.pdf.
Anonim. 2013. Fungi. http://softilmu.artikel.com/2013/12/pe ngertian-kingdom-Fungi-jamur.htmldiakses/26/01/2014.
namunpadaindikator guru memperolehpersentase 30.8%, danpadaindikatorbukuteksdiperolehpersent ase 53.3%, sedangkanpadaindikatorkonteksdiperolehp ersentase 48%, selanjutnyapadaindikatormetodemengajard idapatpersentase5.4% responden yang menjawab sangat setuju ini termasuk kategori sangat baik. Dan padahasilwawancarajugaterdapatsiswa yang mengalamikesulitan. 5.2 Saran Untukperbaikanpenelitian yang selanjutnya, penulismenyarankanbagipenelitiperlunyadi adakan diagnosis belajarkarenaberbagaihal. Pertama, setiapsiswahendaknyamendapatkesempata ndanpelayananuntukberkembangsecarama ksimal. Kedua, adanyaperbedaankemampuan, kecerdasan, bakat, minatdanlatarbelakanglingkunganmasingmasingsiswa. Selanjutnya, sistempengajaran di sekolahseharusnyamemberikesempatanpad asiswauntukmajusesuaidengankemampuan nya. Selanjutnya yang keempat, untukmenghadapipermasalahan yang dihadapiolehsiswa, hendaknya guru lebihintensifdalammenanganisiswadengan menambahpengetahuan, sikap yang terbukadanmengasahketrampilandalamme ngidentifikasikesulitanbelajarsiswa Arif, P. 2010. Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Daryanto. 2010. Belajar dan Bandung : Yrama Widya
mengajar.
Hamalik, O. 2001. Proses belajar mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Hamalik, Or. 2005. Kurikulum pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Manian & yusa. 2012. Advanced Learning Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama Narbuko, C. &Achmadi. A. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: BumiAksara Nizlel, H & Angel, GK. 2013. Kesulitan siswa berdasarkan kemampuan pemahaman dalam penyelesaian soal cerita pada materi kubus dan balok di sekolah SMP N. Muara Jambi. Prosiding semirata FMIPA Universita Lampung. Riduan.
2011. Dasar-dasarstatistika. Bandung: Alfabeta
Ridwan, I. 2009. Mengatasi kesulitan belajar dengan pendekatan psikologi kognitif. Lentera pindidikan. Uin Alauddin Slameto. 2003.Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: penerbit PT Rineka Cipta
Sugiyono. 2010. Metodepenelitianpendidikanpendidika nkuantitatif, kualitatifdan R & D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2012. Metodepenelitiankuantitatifkualitatifda n R & D. Bandung: Alfabeta Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya Ungky, P, Soeyono & Ira, K. 2013. Kesulitan pembelajaran matematika dengan pengantar bahasa inggris pada materi pokok bentuk logaritma SMA N Karangpandan Karanganyar. Jurnal pendidikan Amelia, O. 2010. Analisis kesulitan siswa SMA kelas XI dalam memahami konsep-konsep pada pokok bahasan hidrolisis garam SMA N 11 Kabupaten Tebo. Skripsi. FKIP. Universitas Jamb